ppid.lumajangkab.go.id · Web view‘ yang mempunyai arti ‘pohon kehidupan’. Gambar kalpataru...
Transcript of ppid.lumajangkab.go.id · Web view‘ yang mempunyai arti ‘pohon kehidupan’. Gambar kalpataru...
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANGDINAS LINGKUNGAN HIDUP
JALAN LANGSEP NO. 13 TELP. (0334) 888358LUMAJANG
LAPORAN
KEGIATAN SEKOLAH MODEL ADIWIYATAKABUPATEN LUMAJANG
TAHUN 2018
I. LATAR BELAKANG
Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di indonesia.Kalpataru sendiri berasal dari bahasa sanskerta ‘kalpataru‘ atau ‘kalpawreksa‘ yang mempunyai arti ‘pohon kehidupan’. Gambar kalpataru ini terpahat di Candi Mendut dan Prambanan. Relief kalpataru mencerminkan tatanan lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang. Melambangkan hutan, tanah, air, udara, dan makhluk hidup.
Sejarah Penghargaan Kalpataru ditujukan untuk para pahlawan lingkungan hidup telah dilaksanakan pada tahun 1980. Pada saat itu pemerintah memberikan penghargaan kepada delapan organisasi dan kelompok masyarakat atas jasa-jasanya pada usaha pelestarian lingkungan. Penghargaan yang diberikan hanya berupa plakat yang di tengahnya tertera tulisan “Hadiah Lingkungan” dan “Tahun 1980”
Menjaga lingkungan hidup tidaklah mudah. Butuh kepedulian yang tinggi dan usaha keras tak kenal lelah. Tidak hanya menghadapi kerasnya alam tetapi juga sikap dan tingkah laku masyarakat yang tidak seiring sejalan untuk menjaga kelestariannya. Masyarakat tidak cukup hanya diberi nasehat ataupun larangan secara halus maupun ancaman berupa hukuman jika berani melakukan pengrusakan terhadap alam sekitarnya, tetapi lebih dari itu, kepedulian mereka akan tumbuh jika mereka ditunjukkan secara nyata betapa besar manfaat alam dan lingkungan yang terjaga tersebut terhadap kesehidupan mereka. Pemerintah tidak akan mampu berjuang sendiri mengatasi hal tersebut. Mereka membutuhkan bantuan dari masyarakat baik pribadi maupun kelompok untuk melaksanakan program tersebut. Beberapa individu maupun kelompok akhirnya muncul di garis
depan penyelamatan lingkungan hidup untuk meredam kerusakan lingkungan agar tidak semakin parah atau bahkan mencoba mengembalikannya lagi seperti semula. Mereka berjuang tulus tanpa memohon imbalan apapun. Semua demi kebaikan bersama. Untuk mengapresiasi karya besar para pahlawan lingkungan tersebut, pemerintah Indonesia memberikan penghargaan kalpataru yang diberikan setiap tahun oleh Presiden dan menjadi bagian dari acara perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Kalpataru adalah penghargaan yang dipersembahkan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di negeri kita yang tercinta ini. Nama Kalpataru diambil dari bahasa sansekerta yang berarti pohon kehidupan atau Kalpavriksha. Penghargaan Kalpataru dimulai pada tahun 1980 dengan diberikannya penghargaan lingkungan hidup secara nasional berupa plakat yang bertuliskan “Hadiah Lingkungan” kepada beberapa lembaga maupun masyarakat. Mereka yang menerima penghargaan tersebut adalah LP3ES (Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial) dari Jakarta, Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya, Badan Sosial Maumere, Flores, Dian Desa Yogyakarta, Masyarakat Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman, Yogyakarta serta Masyarakat Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
II. KALPATARU MEMILIKI KATAGORI :Kalpataru memiliki 4 kategori penghargaan, yaitu:
1. Perintis Lingkungan, diberikan kepada warga masyarakat, bukan pegawai negeri dan bukan pula tokoh dari organisasi formal, yang berhasil merintis pengembangan dan melestarikan fungsi lingkungan hidup secara menonjol luar biasa dan merupakan kegiatan baru sama sekali bagi daerah atau kawasan yang bersangkutan.
2. Pengabdi Lingkungan, diberikan kepada petugas lapangan (Penyuluh Lapangan Penghijauan, Petugas Penyuluh Lapangan,
Petugas Lapangan Kesehatan, Jagawana, Penjaga Pintu Air, dll) dan atau pegawai negeri (termasuk PNS, TNI, Polri, PPLH, PPNS, guru) yang mengabdikan diri dalam usaha pelestarian fungsi lingkungan hidup yang jauh melampaui kewajiban dan tugas pokoknya serta berlangsung cukup lama.
3. Penyelamat Lingkungan, diberikan kepada kelompok masyarakat, baik informal (kelompok masyarakat adat, kelompok tani, kelompok masyarakat desa, komunitas adat, rukun warga, paguyuban, karangtaruna, dll) maupun formal (lembaga swadaya masyarakat, badan usaha, lembaga penelitian, lembaga pendidikan, koperasi, asosiasi profesi, organisasi kepemudaan, dan lain-lain) yang berhasil melakukan upaya-upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup atau pencegahan kerusakan dan pencemaran (penyelamatan) lingkungan hidup.
4. Pembina Lingkungan, diberikan kepada pejabat, pengusaha, peneliti, atau tokoh masyarakat yang berhasil dan punya prakarsa untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan memebri pengaruh untuk membangkitkan kesadaran lingkungan serta peran masyarakat guna melestarikan fungsi lingkungan hidup, dan atau berhasil menemukan teknologi baru yang ramah lingkungan, seperti pejabat, pendidik, budayawan, seniman, wartawan, peneliti, pengusaha, manager, tokoh lembaga swadaya masyakat, tokoh agama, dan lain-lain.
III. TAHAP PENILAIAN KALPATARUPemerintah kabupaten lumajang dan Provinsi Jawa Timur akan
memberikan penghargaan bagi Pelestari Lingkungan yang ditetapkan sebagai Penerima Penghargaan Kalpataru. Adapun Tahap Penetapan Penilaian Kalpataru sebagai berikut :
a. TAHAP PENILAIAN(1) Penilaian di Tingkat Kabupaten/Kota Penjaringan Kategori Penerima Penghargaan Kalpataru
(2) Penilaian di Tingkat Provinsi Penjaringan di Tingkat Kabupaten Kategori Desa/Kelurahan Pratama, Madya, Mandiri
b. LINGKUP PENILAIAN : Penilaian Administrasi (pembukuan/data) Penilaian Aspek Teknis (implementasi lapangan)
IV. DASAR KEGIATAN :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965;
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008;
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan Antara pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan sampah;
5. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Penglolaan Lingkungan Hidup;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, tentang Desa;9. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang
Kelurahan; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan daerah Kabupaten/Kota;
11. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 69 Tahun 2011 tentang Program Jawa Timur menuju Provinsi Hijau (Go Green Province)
12. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 07 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 05 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan;
14. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang;
15. Peraturan MenLHK No. 60 NOMOR: P. 60/Menlhk-Setjen/2015 tentang Peran Masyarakat dan Pelaku usaha dalam Perlindungan dan Pengelolaan LH dan Kehutanan
V. TUJUAN DAN HARAPAN KEGIATAN :
Tujuan Kegiatan : Bentuk mengapresiasi karya besar para pahlawan lingkungan,
pemerintah Indonesia memberikan penghargaan kalpataru yang diberikan setiap tahun oleh Presiden dan menjadi bagian dari acara perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Kalpataru adalah penghargaan yang dipersembahkan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di negeri kita yang tercinta ini. Nama Kalpataru diambil dari bahasa sansekerta yang berarti pohon kehidupan atau Kalpavriksha.
Harapan Kegiatan :• Sebagai Teladan sehingga mampu menginspirasi dan memberi
contoh kepada masyarakat tentang Pelestarian Lingkungan, • Sebagai Penghargaan kepada kelompok atau perorangan yang
mendedikasikan terhadap Pelestarian Lingkungan,
VI. USULAN PELAKSANAAN KEGIATAN KALPATARU 2018a. Pengusulan kepada seluruh Kecamatan se Kabupaten Lumajang
Dalam Pelaksanaan Kegiatan Kalpataru Tahun 2018 dilaksanakan mulai , meliputi :
Usulan dari Kecamatan tentang Usulan Penerima Penghargaan Kalpataru se Kabupaten Lumajang dilaksanakan pada bulan Oktober sesuai Katagori meliputi Penyelamat,Pembina dan Perintis ;
Penjaringan dan Verifikasi lapang Bulan Januari 2018 ; Penetapan Penerima Penghagaan Kalpataru Tingkat Kabupaten
Lumajang Bulan Februari 2018 ;b. Pengusulan Pelestari Fungsi Lingkungan (KALPATARU) Tingkat
Provinsi Jawa Timur sesuai katagori yaitu Katagori Penyelamat, dan Pembina dan Perintis pada bulan Februari 2018 sesuai surat dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, Meliputi : Penyerahan Profil Pelestari Fungsi Lingkungan sesuai Katagori
Bulan Februari 2018 Penetapan Pelestari Fungsi Lingkungan Tingkat Provinsi Jawa
Timur Bulan Mei – Juli 2018c. Pengusulan KALPATARU Tingkat Nasional dengan menyerahkan
Profil Ke KLHK dengan persetujuan Dinas Provinsi Jawa Timur
VII. USULAN PENERIMA PENGHARGAAN KALPATARU KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2018 TINGKAT PROVINSI JAWA TIMUR
a. Usulan Penerima Penghargaan Fungsi Lingkungan Hidup Tahun 2018 Kabupaten Lumajang Tingkat Provinsi Jawa Timur adalah
1. Katagori Penyelamat Lingkungan Kelompok Pelestari Lingkungan “ Bumi Citra
Hijau”,Kelurahan Citrodiwangsan Kecamatan Lumajang.
2. Katagori Perintis Lingkungan H. M Alwi Desa Kandangan Kecamatan Senduro
b. Usulan Penerima Penghargaan Kalpataru Tingkat Nasional1. Katagori Pembina Lingkungan
Atas Nama Suhariyono Desa Oro-oro Ombo Kecamatan Pronojiwo.
2. Katagori Pembina Lingkungan Atas Nama Winardi Kecamatan Lumajang
SEKOLAH MTsN LUMAJANG sebagaiSekolah Model Adiwiyata
Sekolah MTsN Lumajang
Pemaparan Biopori/Sumur resapan
Adanya stand yang berisikan motivasi tentang pentingnya menjaga bumi dengan menjaga lingkungan dimanapun kita
berada agar tetap lestari.
Meletakkan Vegetasi sebagai bentuk peduli lingkungan sekolah.
Pengenalan Vegetasi sebagai pengetahuan tentang macam-macam tumbuhan.
Pemaparan tentang saluran Biopori
Tempat sampah di setiap kelas.
Adanya
Pemilahan sampah plastik.
Mesin Pengolah sampah
Pemaparan tentang sistim Peminjaman Buku, pengembalian buku, juga sanki tegas apabila
menghilangkan buku Perpustakan
Bagan Sistim Peminjaman Perpustakaan.
Lapangan MTsN Lumajang
Adanya stand Bibit.
Sekolah MTsN Lumajang kedatangan Tamu yakni Tim Verifikasi Lapangan dari Provinsi Kabupaten Lumajang.
Sambutan hangat siswa siswi MTsN LumajangModern/Tradisional
Sambutan Untuk Tim Verifikasi Lapangan Provinsi Jawa Timur.beserta Pembina Adiwiyata dari Dinas Libgkungan
Tim Verifikasi melakukan survey, tentang pengolaan sampah.
Siswa siswi Pokja (Kelompok kerja) menjelaskan tentang
Praktik KinerjaModern/Tradisional
Tim Verifikasi menverifikasi tentang Vegetasi.Modern/Tradisional
Siswi menjelaskan tentang ...Modern/Tradisional
Tanya jawab tentang ... sebagai ilmu pengetahuan.Modern/Tradisional
Tim Verifikasi menambahkan ilmu pengetahuan tentang BioporiModern/Tradisional
Pemaparan perlunya di bangun stand mading.Modern/Tradisional
Pemaparan pentingnya mengetahui kandungan makanan apa yang kita makan.
Adanya Laboraturium untuk menguji segala bentuk makanan yang di jual di kantin sekolah.
sistim UKS sekolah MTsN Lumajang.
Pengecekan daftar hadir UKS sekolah MTsN Lumajang.
Tanya jawab tanaman anggrek gantung.
Penggunaan kompos untuk tanaman.Modern/Tradisional
Pembuatan fermentasi ...Modern/Tradisional
Survey Stand bibit.Modern/Tradisional
Pembuatan fermentasi ...Modern/Tradisional
Memberikan saran untuk perawatan dan kekurangan yang ada di stand bibit.
SEKOLAH SMPN 1 TEKUNG LUMAJANG sebagaiSekolah Model Adiwiyata
Pemaparan Penambahan wawasan Tim Verifikasi tentang kondisi Lingkungan masa kini.
Dokumentasi Tim Veryfikasi Prov Jatim bersama Guru MTsN Lumajang dan Pembina dari Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang.
Para guru pun ikut menyambut kedatangan Tim dan Pembina dari Dinas Lingkungan Hidup
Modern/Tradisional
Tim Verifikasi lapangan Provinsi Jawa Timur disambut hangat oleh Guru SMPN 1 Tekung Lumajang.
Siswa siswi pun ikut menyambut hangat para Tim Verifikasi.
Di setiap sekolah, di bentuk sebuah organisasi yang di beri nama Kelompok kerja yang lebih di kenal dengan sebutan (Pokja).
Pokja pemanfaatan buah markisa, dijadikan sebagai minuman dan sirup
Pokja Keamanan kelas
Kantin SMPN 1 Tekung
Pengecekan daftar hadir UKS dan obat-obatan apakah aman untuk di konsumsi padaa siswa siswi SMPN 1 Tekung.
Pengecekan buku keuangan Koperasi sekolah. Dan kelengkapan barang yang ada d koperasi.
Tim Verifikasi memberikan saran untuk memberikan penambahan untuk tanaman.
Adanya stan bibit macam-macam tanaman
Memberikan pemaparan terhadap Tim Verifikasi.
Memberikan wawasan lebih untuk para siswa siswi SMPN 1 Tekung
Selanjutnya, melihat tanaman buah markisa
Tanaman markisa yang telah berumur cukup lama dan mnjadi primadona SMPN 1 Tekung.
Mading yang rutin up-to-date tentang karya siswa siswi SPN 1 Tekung
Memberikan penambahan kekurangan yang ada di perpustakaan.
Tanaman budidaya Anggrek
Evaluasi tentang Kurikulum sekolah.
Budidaya tanaman Anggrek sebagai bentuk usaha memperindah lingkungan
sekolah.
Pemanfaatan barang bekas menjadi nilai seni.
Hidroponik / Tabulampot
Penghijauan
Pengurus RW. 12 Kampung Kelor Kel. Citrodiwangsan
Pengurus Kelompok Warga Peduli Lingkungan RW.12
Daftar Nama dan Daftar Hadir Anggota dengan Tanda
Struktur OrganisasiTangan
Struktur Organisasi
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Aturan dan Kesepakatan Tertulis Anggota
Pembentukan Pokja Kelurahan Sehat untuk Mendukung terciptanya PHBS di Kelurahan Citrodiwangsan Khususnya RW. 12 mulai Tahun 2012 sampai sekarang
Pembentukan Kelompok Pelestari Lingkungan “BUMI CITRA HIJAU” Kelurahan Citrodiwangsan untuk Mendukung terwujudnya lingkungan yang indah, asri dan nyaman
bagi warga Citrodiwangsan Khususnya RW. 12 mulai Tahun 2012 sampai sekarang
Kompetisi Lingkungan “Lomba Desa Berseri Tingkat RW Kelurahan Citrodiwangsan” Mendukung terwujudnya lingkungan berseri dan Pendukung lomba Berseri Provinsi Tahun
2016.
Kebijakan Larangan Buang Sampai dan BAB di Sungai untuk Mendukung terwujudnya lingkungan bersih, indah, asri, nyaman dan sehat bagi warga
Citrodiwangsan Khususnya RW. 12 mulai Tahun 2016 sampai sekarang.
Kompetisi Lingkungan “Lomba Desa Berseri Tingkat RW Kelurahan Citrodiwangsan” Mendukung terwujudnya lingkungan berseri dan Pendukung lomba Berseri Provinsi
Tahun 2017.
Kebijakan “Gerakan 1000 (Seribu) Biopori” dalam mendukung program Kelurahan Berseri dan Kampung Iklim di Kelurahan Citrodiwangsan khususnya lingkungan RW.
12 pada tahun 2017
Kebijakan “Gerakan Pungut Sampah” dalam mendukung program Kelurahan Berseri dan Kampung Iklim di Kelurahan Citrodiwangsan khususnya lingkungan RW. 12
pada tahun 2017.
Kebijakan “Gerakan 10.000 (Sepuluh Ribu) Tanaman” dalam mendukung program Kelurahan Berseri dan Kampung Iklim di Kelurahan Citrodiwangsan khususnya
lingkungan RW. 12 pada tahun 2018.
Pembentukan Tim Pembina Desa/Kelurahan Berseri sebagai Pendukung Program Berseri dan Kampung Iklim di Kabupaten Lumajang.
Penetapan Desa/Kelurahan Berseri sebagai Salah Satu Pengakuan Penghargaan Bagi Lingkungan yang sudah Memperbaiki Lingkungannya menjadi Lingkungan yang Berseri
dan Siap Terhadap Perubahan Iklim di Kabupaten Lumajang Khususnya Kelurahan Citrodiwangsan yang ditetapkan sebagai Kelurahan Berseri Kategori Mandiri salah
satunya didalamnya diwakili oleh RW. 12 Kampung Kelor.
DESA KANDANGAN KEC. SENDURO “HJ. ALWI”
KATAGORI PERINTIS LINGKUNGAN
Sumber mata air yang ada di Desa Kandangan Kec. Senduro yang dinamakan “Dongky”
Pembukuan Keuangan Pengurus dan LingkunganJIMPITAN
Terdapat banyak Sumber Mata Air terusan dari Sumber mata air “Dongky”
Adapun Sumber mata air yang lain yang di sebut Sumber mata air
“Blandong”
Aliran Sumber Mata Air “Blandong” di Desa Kandangan
Verifikasi Data Lapangan di Kandangan dengan “HJ. M. ALWI”
DESA ORO ORO OMBO “SUHARIYONO, S.A.P”
KATAGORI PEMBINA LINGKUNGAN
Lokasi Pembibitan Anggrek di Desa Oro oro Omboo
Pemanenan Air hujanLubang Penampung Air dan Penampung Air Hujan (PAH)
Embung
Peresapan AirBiopori/Rorak/Resapan
Bangunan Terjunan Air (BTA)
Saluran Pengelolaan Air (SPA)
Perlindungan Mata AirPembuatan Struktur Perlindungan Air
Penanaman Vegetasi di Sekitar Lokasi Mata Air
Pembuatan Aturan Lokal yang Menjamin Mata Air Tetap Hidup
Penghematan Penggunaan Air
Sarana dan Prasarana PengendaliPengaturan Bendungan dan Waduk Banjir Serta Tanggul Banjir
Penyediaan Daerah Retensi Banjir
Pengoprasian Sistem Peringatan Banjir
Penyiapan Jalur Evakuasi
Penyampaian Informasi menggunakan Alat
PENUTUP
Demikian Laporan ini kami sampaikan, sebagai salah satu pertanggung jawaban kami dalam melaksanakan tugas dan ikut serta dalam Kegiatan Desa / Kelurahan Proklim 2018 di Kabupaten Lumajang. Kegiatan Desa / Kelurahan Proklim Tahun 2018 yang diselenggarakan di Kabupaten Lumajang tahun 2018 ini berlangsung dengan meriah dan turut berkontribusi besar terhadap perbaikan dan pelestarian lingkungan di Indonesia pada umumnya dan khususnya di Kabupaten Lumajang.
Masalah Lingkungan terutama sampah seharusnya bukan lagi menjadi masalah, namun Perubahan suhu yang terjadi saat ini diyakini sebagai akibat terjadinya akumulasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer. Berbagai kegiatan manusia dalam pembangunan menyebabkan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer semakin bertambah, termasuk penggunaan bahan bakar fosil, proses penguraian sampah dan limbah, penggunaan pupuk kimia serta pembakaran jerami. Keberadaan GRK di atmosfer menyebabkan radiasi gelombang panjang sinar matahari terperangkap sehingga suhu bumi menjadi naik dan mengakibatkan perubahan iklim. Peningkatan GRK di atmosfer diperparah oleh berkurangnya luas hutan atau deforestasi yang mempunyai kemampuan untuk menyerap CO2. Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah program berlingkup nasional yang dkembangkan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan emisi GRK. Melalui pelaksanaan ProKlim, Pemerintah memberikan penghargaan terhadap masyarakat di lokasi tertentu yang telah melaksanakan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan. Pelaksanaan Proklim mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19/2012 tentang Program Kampung Iklim.
Saya menghimbau pada generasi muda/siswa-siswi/mahasiswa serta lingkungan Pemerintahan di Tingkat Kecamatan,Kelurahan dan Desa untuk ikut serta berperan aktif dalam permasalahan lingkungan, jadilah kader lingkungan hidup yang peduli terhadap Perubahan Iklim. Saya berharap Kegiatan Desa/Kelurahan Proklim ini bisa menjadi edukasi dan provokasi terhadap masyarakat akan pentingnya pengelolaan menjaga Lingkungan.
Dan dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohiim serta memohon rahmat dan ridho dari alloh swt. Maka kita berkomitmen untuk menuju kabupaten lumajang yang Lestari bebas sampah 2020.
Lumajang, Mei 2018
Kasi Peran Serta Masyarakat
AGUS BAMBANG DWI PURWANTO.SP NIP. 19630824 199202 1001