Pp perawatan luka
-
Upload
depiheryanto -
Category
Education
-
view
933 -
download
17
Transcript of Pp perawatan luka
![Page 1: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/1.jpg)
![Page 2: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/2.jpg)
Luka merupakan suatu kerusakan yang abnormal pada kulit yang menghasilkan kematian dan kerusakan sel-sel kulit 2. Luka juga dapat diartikan sebagai interupsi kontinuitas jaringan, biasanya akibat dari suatu trauma atau cedera
![Page 3: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/3.jpg)
![Page 4: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/4.jpg)
a. Luka akut
Luka akut adalah luka yang sesuai dengan proses penyembuhan yang normal, yang dapat dikategorikan menjadi luka pembedahan (insisi), non pembedahan (luka bakar) dan atau trauma
b. Luka kronis
Suatu proses penyembuhan luka yang mengalami keterlambatan, misalnya luka dekubitus, luka diabetik, dan atau leg ulcer
![Page 5: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/5.jpg)
![Page 6: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/6.jpg)
Tipe penyembuhan luka dapat dibedakan menjadi tiga 1. Penyembuhan primer Penyembuhan luka dengan alat bantu seperti jaritan, klip atau tape,
misalnya : luka operasi, laserasi, dll 2. Penyembuhan sekunder Penyembuhan luka pada tepi kulit yang tidak dapat menyatu dengan
cara pengisian jaringan granulasi dan kontraksi. Misalnya : leg ulcers, multiple trauma, ulkus diabetik, dan lainnya
3. Penyembuhan primer yang terlambat/ tersier Ketika luka terinfeksi atau terdapat benda asing dan memerlukan
perawatan luka/ pembersihan luka secara intensif maka luka tersebut termasuk penyembuhan primer yang terlambat. Misalnya : luka terinfeksi, luka infeksi pada abdomen dibiarkan terbuka untuk mengeluarkan drainase sebelum ditutup kembali, dan lainnya.
![Page 7: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/7.jpg)
Proses penyembuhan luka terdiri dari 3 fase :
1. Fase inflamasi
Fase yang terjadi ketika awal terjadinya luka atau cedera (0-3 hari)
2. Fase rekontruksi
Fase ini akan dimulai dari hari ke-2 sampai 24 hari (6 minggu). Fase ini dibagi menjadi fase destruktif dan fase proliferasi atau fibroblastik fase. Ini merupakan fase dengan aktivitas yang tinggi yaitu suatu metode pembersihan dan penggantian jaringan sementara
![Page 8: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/8.jpg)
![Page 9: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/9.jpg)
![Page 10: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/10.jpg)
Tujuan dari manajemen luka, yaitu :
Mencapai hemostasis Mendukung pengendalian infeksi Membersihkan (debride) devaskularisasi atau material
infeksi Membuang benda asing Mempersiapkan dasar luka untuk graft atau konstruksi flap. Mempertahankan sinus terbuka untuk memfasilitasi
drainase Mempertahankan keseimbangan kelembaban Melindungi kulit sekitar luka Mendorong kesembuhan luka dengan penyembuhan primer
dan penyembuhan sekunder
![Page 11: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/11.jpg)
![Page 12: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/12.jpg)
Moist wound healing merupakan suatu metode yang mempertahankan lingkungan luka tetap lembab untuk memfasilitasi proses penyembuhan luka. lingkungan luka tetap lembab untuk memfasilitasi proses penyembuhan luka1,7. Lingkungan luka yang lembab dapat diciptakan dengan occlusive dressing/ semi-occlusive dressing . Dengan perawatan luka tertutup (occlusive dressing) maka keadaan yang lembab dapat tercapai dan hal tersebut telah diterima secara universal sebagai standar baku untuk berbagai tipe luka
![Page 13: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/13.jpg)
Fibrinolisis; Fibrin yang terbentuk pada luka kronis dapat dengan cepat dihilangkan (fibrinolitik) oleh netrofil dan sel endotel dalam suasana lembab.
Angiogenesis; Keadaan hipoksi pada perawatan tertutup akan lebih merangsang lebih cepat angiogenesis dan mutu pembuluh kapiler.
![Page 14: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/14.jpg)
Kejadian infeksi lebih rendah dibandingkan dengan perawatan kering (2,6% vs 7,1%)
Pembentukan growth factors yang berperan pada proses penyembuhan dipercepat pada suasana lembab.
Percepatan pembentukan sel aktif; Invasi netrofil yang diikuti oleh makrofag, monosit, dan limfosit ke daerah luka berfungsi lebih dini.
Tujuan manajemen luka selain mempertahankan
keseimbangan kelembaban (moist wound healing) dengan occlusive dressing adalah mempersiapkan dasar luka sebelum dilakukan pemasangan graft atau flap konstruksi
![Page 15: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/15.jpg)
a. Manajemen jaringan
Cara melakukan manajemen jaringan adalah dengan debridemen surgikal (sharp debridement), conservative sharp wound debridement (CSWD), enzimatik debridemen, autolitik debridemen, mekanik debridemen, kimiawi debridemen dan biologikal atau parasit debridemen
b. Mengendalikan infeksi dan inflamasi
Dapat mengenal dan mengatasi tanda inflamasi (tumor, rubor, calor, dolor) dan tanda infeksi (eksudat purulen)
![Page 16: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/16.jpg)
c. Mempertahankan keseimbangan kelembaban
Berdasarkan penelitian Winter tahun 1962, menyatakan kelembaban pada lingkungan luka akan mempercepat proses penyembuhan luka. Dengan demikian, untuk menciptakan lingkungan luka yang lembab maka diperlukan pemilihan balutan atau dressing yang tepat.
Berikut balutan yang dapat mengoptimalkan keseimbangan kelembaban yang dapat digunakan secara occlusive/ tertutup atau compression/ kompresi;
![Page 17: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/17.jpg)
Berikut balutan yang dapat mengoptimalkan keseimbangan kelembaban yang dapat digunakan secara occlusive/ tertutup atau compression/ kompresi;
Luka kering; hidrogel, hidrokoloid, interaktif balutan basah
Minimal eksudat; hidrogel, hidrokoloid, semipermeabel film, kalsium alginate
Eksudat sedang; kalsium alginat, hidrofiber, hidrokoloid pasta, powder dan sheet, foams
Eksudat berat; balutan hidrofiber, foam sheet/cavity, ektra balutan absorben kering, kantung luka/ostomi
![Page 18: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/18.jpg)
D.Kemajuan tepi luka Beberapa cara yang dapat digunakan untuk
mengontrol hipergranulasi sehingga tepi luka dapat menyatu, antara lain;
Pemberian topikal antimikroba untuk mengtasi keseimbangan bakteri
Hipertonik impregnated dressing untuk mengendalikan edema dan keseimbangan bakteri
Tekanan lokal menggunakan foam dressing dan perban kompresi atau tape fiksasi
Konservatif debridemen luka tajam (CSWD) Kimiawi debridemen dengan silver nitrat atau cooper
sulfate (dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan nekrosis jika tidak digunakan hati-hati)
Topikal kortikosteroid
![Page 19: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/19.jpg)
RPROSEDUR
PERAWATAN LUKA
A. PERAWATAN LUKA DENGAN BALUTAN BASAH DAN LEMBAB (KOMPRES)
B. PERAWATAN LUKA DENGAN BALUTAN KERING
![Page 20: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/20.jpg)
A. PERAWATAN LUKA DENGAN BALUTAN BASAH DAN LEMBAB (KOMPRES)
Pengertian
Tindakan perawatan luka dan kompres yang membutuhkan balutah basah atau lembap
Tujuan
1. Mencegah, membatasi, atau mengontrol infeksi
2. Mengangkat jaringan nekrotik untuk meningkatkan penyembuhan luka
3. Menyerap drainase (eksudat)
4. Mempertahankan lingkungan luka yang lembap
5. Mengompres mata
Indikasi
1. Luka kronis dan banyak drainase/ pus
2. Luka yang banyak kehilangan jaringan kulit
![Page 21: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/21.jpg)
Persiapan alat
1. Satu set steril sesuai kebutuhan
2. Plester
3. Kasa steril dalam tempatnya, perban bila perlu
4. Sarung tangan bersih
5. Sarung tangan steril
6. Larutan normal saline steril (NaCl 0,9%)
7. Kantong sampah infeksius
8. Perlak dan alasnya
9. Tempat penyimpanan barang steril, seperti bengkok
(piala ginjal) dan mangkuk steril (kopyes) diatas troli
![Page 22: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/22.jpg)
Prosedur
1. Cek instruksi dokter dan rencana perawatan 2. Siapkan alat-alat, termasuk peralatan steril di meja/troli 3. Identifikasi pasien, jelaskan tujuan dan prosedur 4. Berikan privasi 5. Tinggikan tempat tidur dan turunkan penghalang tempat tidur untuk bekerja di samping pasien 6. Tempatkan kantong untuk meletakkan balutan yang kotor di dekat pasien 7. Cuci tangan 8. Bentangkan perlak di bawah daerah yang akan diganti balutan 9. Pakai sarung tangan bersih (tidak steril) 10. Lepaskan plester ke arah luka atau buka ikatan balutan 11. Tuang larutan normal saline pada balutan 12. Lepaskan kasa satu per satu, lalu buang ke kantong plastik 13. Lepaskan sarung tangan 14. Buka set steril dengan tetap mempertahankan kesterilan alat 15. Tuang larutan normal saline ke dalam kopyes dan letakkan beberapa potong kasa di daerah
steri tersebut 16. Pakai sarung tangan steril 17. Bersihkan area luka menggunakan kasa, tekan kasa pada daerah depresi atau lubang 18. Kaji luka, ukur, identifikasi tipe dan tentukan apakah ada tanda-tanda infeksi
![Page 23: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/23.jpg)
19. Bentangkan kasa lembap dan basa dalam lapisan tunggal dan tempatkan di bagian
atas menutupi seluruh area
20. Kemudian tutup dengan kasa kering pada balutan untuk menahannya
21 . Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam kantong sampah infeksius
22. Plester hanya pada bagian ujung-ujung balutan, plester montgomeri dapat
digunakan untuk mencegah iritasi kulit yang berlebihan dan kerusakan yang disebabkan
oleh ganti balutan yang sering. Untuk daerah tertentu, dapat ditambah gulungan perban
untuk memperkuat fiksasi
23. Kembalikan pasien ke posisi semula. Turunkan tempat tidur dan kembali naikkan
penghalang tempat tidur
24. Buang materi yang kotor ke dalam wadah yang tepat (sampah infeksius)
25. Cuci tangan
26. Bereskan alat-alat
27. Catat dalam rekam medik
![Page 24: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/24.jpg)
B. PERAWATAN LUKA DENGAN BALUTAN KERING Pengertian Tindakan pembersihan luka dan penggantian balutan kering Tujuan 1. Mencegah infeksi sekunder 2. Luka bersih dan kering 3. Meminimalkan mikroorganisme Indikasi Untuk luka atau insisi pembedahan yang mempunyai
drainase minimal dan tidak ada jaringan yang hilang
![Page 25: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/25.jpg)
Persiapan alat
1. Satu alat steril sesuai kebutuhan
2. Plester
3. Kasa steril dalam tempatnya, perban bila perlu
4. Sarung tangan bersih
5. Sarung tangan steril
6. Larutan normal saline steril (NaCl 0,9 %)
7. Kantong sampah infeksius
8. Perlak dan alasnya
9. Tempat penyimpanan barang steril, seperti
bengkok (Piala ginjal) dan mangkuk steril (Kopyes)
diatas
troli
![Page 26: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/26.jpg)
Prosedur 1. Cek instruksi dokter dan rencana perawatan 2. Siapkan alat-alat, termasuk peralatan steril di meja/troli 3. Identifikasi pasien, jelaskan tujuan dan prosedur 4. Berikan privasi 5. Tinggikan tempat tidur dan turunkan penghalang tempat tidur untuk bekerja di samping pasien 6. Tempatkan kantong untuk meletakkan balutan yang kotor di dekat pasien 7. Cuci tangan 8. Bentangkan perlak di bawah daerah yang akan diganti balutan 9. Pakai sarung tangan bersih (tidak steril) 10. Lepaskan plester ke arah luka atau buka ikatan balutan 11. Tuang larutan normal saline pada balutan 12. Lepaskan kasa satu per satu, lalu buang ke kantong plastik 13. Lepaskan sarung tangan 14. Buka set steril dengan tetap mempertahankan kesterilan alat 15. Tuang larutan normal saline ke dalam kopyes dan letakkan beberapa potong kasa di daerah steril tersebut
![Page 27: Pp perawatan luka](https://reader031.fdocument.pub/reader031/viewer/2022012303/58f165211a28aba15d8b45a7/html5/thumbnails/27.jpg)
16. Pakai sarung tangan steril 17. Bersihkan area luka menggunakan kasa, tekan kasa pada daerah depresi atau lubang 18. Kaji luka, ukur, identifikasi tipe dan tentukan apakah ada tanda-tanda infeksi 19. Jika ada selang drain, bersihkan area drain dan sekitar area dengan gerakan sirkulasi (memutar kearah luar). Jangan menggunakan zat kimia sitotoksik atau yang berbahaya 20. Pasang beberapa kasa pada drain 21. Tutup daerah luka dengan kasa steril 22. Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam kantong sampah infeksius 23. Plester hanya pada bagian ujung-ujung balutan, plester montgomeri dapat digunakan untuk mencegah iritasi kulit yang berlebihan dan kerusakan yang disebabkan oleh ganti balutan yang sering. Untuk daerah tertentu, dapat ditambah gulungan perban untuk memperkuat fiksasi 24. Kembalikan pasien ke posisi semula. Turunkan tempat tidur dan kembali naikkan penghalang tempat tidur 25. Buang materi yang kotor ke dalam wadah yang tepat (sampah infeksius) 26. Cuci tangan 27. Bereskan alat-alat