Pp Forensik

22
KEMATIAN TIBA–TIBA YANG DISEBABKAN KARENA KERACUNAN MAKANAN Disusun oleh : 1. ISTIONO ARIES 07310127 2. POPPY YUNIARTI 07310192 3. MULIA ZULAIHA 06310122 4. AULIA INSANI MEGA 11310481.P

description

Slides

Transcript of Pp Forensik

KEMATIAN TIBA–TIBA YANG DISEBABKAN KARENA KERACUNAN MAKANAN

  

Disusun oleh :

1. ISTIONO ARIES 07310127 2. POPPY YUNIARTI 07310192 3. MULIA ZULAIHA 06310122 4. AULIA INSANI MEGA 11310481.P

  

Definisi dan Peran Toksikologi ForensikToksikologi (berasal dari kata Yunani, toxicos

dan logos) merupakan studi mengenai perilaku dan efek yang merugikan dari suatu zat terhadaporganisme/mahluk hidup.

Toksikologi sangat bermanfaat untuk memprediksi atau mengkaji akibat yang berkaitan dengan bahaya toksik dari suatu zat terhadap manusia dan lingkungannya.

Toksikologi forensik, adalah penerapan toksikologi untuk membantu investigasi medikolegal dalam kasus kematian, keracunan maupun penggunaan obat-obatan

Dalam hal ini, toksikologi mencakup pula disiplin ilmu lain sepertikimia analitik, farmakologi, biokimia dan kimia kedokteran.

toksikologi forensik digunakan untuk memahami perilaku pencemar,mengapa dapat bersifat toksik terhadap biota dan manusia, dan sejauh mana risikonya, serta mengidentifikasi sumber dan waktu pelepasan suatu bahan pencemar.

Toksikologi forensik adalah salah satu dari cabang ilmu forensik.

Ilmu toksikologi adalah ilmu yang menelaah tentang kerja dan efek berbahaya zat kimia atau racun terhadap mekanisme biologis suatu organisme.

Racun adalah senyawa yang berpotensi memberikan efek yangberbahaya terhadap organisme

Sifat racun dari suatu senyawa ditentukan oleh: dosis, konsentrasi racun di reseptor, sifat fisiko kimis toksikan tersebut, kondisi bioorganisme atau sistem bioorganisme, paparan terhadap organisme dan bentuk efek yang ditimbulkan.

Hasil analisis dan interpretasi temuan analisisnya ini akan dimuat ke dalam suatu laporan yang sesuai dengan hukum dan perundangan - undangan.

Menurut Hukum Acara Pidana (KUHAP), laporan ini dapat disebut dengan Surat Keterangan Ahli atau Surat Keterangan.

Jadi toksikologi forensik dapat dimengerti sebagai pemanfaatan ilmu tosikologi untuk keperluan penegakan hukum dan peradilan.

Prinsip Dasar dalam Investigasi Toksikologi 

Dalam menentukan jenis zat toksik yang menyebabkan keracunan,seringkali menjadi rumit karena adanya proses yang secara alamiah terjadi dalam tubuh manusia. Jarang sekali suatu bahan kimia bertahan dalam bentuk asalnya didalam tubuh.

Bahan kimia, ketika memasuki tubuh akan mengalami prosesADME, yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi.

Bapak Toksikologi Modern, Paracelsus (1493-1541) menyatakan bahwa "semua zat adalah racun; tidak ada yang bukan racun.

Dosis yang tepat membedakan suatu racun dengan obat ". Toksikan (zat toksik) adalah bahan apapun yang dapat memberikan efek yang berlawanan (merugikan).

Racun merupakan istilah untuk toksikan yang dalam jumlah sedikit (dosis rendah) dapat menyebabkan kematian atau penyakit (efek merugikan) yang secara tiba-tiba

Contoh zat-zat toksik dan gejalanya: Zat Toksik Gejala Asam (nitrat, hidroklorat,

sulfat) Anilin Arsen Atropin Basa (kalium, hidroksida)

Asam karbolat (atau fenollainnya) Karbon monoksida, Sianida, Keracunan makanan Senyawa logam, Nikotin,Asam oksalat,

Natrium fluoride, Striknin, Luka bakar pada kulit, mulut, hidung,membran mukosa Kulit muka dan leher menghitam (gelap), Diare parah Pelebaran pupil mata ,

Kriteria Diagnosis Kasus KeracunanAnamnesa yang menyatakan bahwa korban

benar-benar kontak denganracun (secara injeksi, inhalasi, ingesti, absorbsi, melalui kulit atau mukosa).

Tanda dan gejala-gejala yang sesuai dengan tanda / gejala keracunan zat  yang diduga.

Secara analisa kimia dapat dibuktikan adanya racun di dalam sisa makanan/ obat/ zat yang masuk ke dalam tubuh korban.

Ditemukannya kelainan-kelainan pada tubuh korban, baik secaramakroskopik atau mikroskopik yang sesuai dengan kelainan yang diakibatkanoleh racun yang bersangkutan

Secara analisa kimia dapat ditemukan adanya racun atau metabolitnya didalam tubuh / jaringan/ cairan tubuh korban secara sistemik.

Analisis ToksikologiAnalisis toksikologi merupakan pemeriksaan

laboratorium yang berfungsi untuk:1. Analisa tentang adanya racun.2. Analisa tentang adanya logam berat yang

berbahaya.3. Analisa tentang adanya asam sianida, fosfor dan

arsen.4. Analisa tentang adanya pestisida baik golongan

organochlorin maupun organophospat.5. Analisa tentang adanya obat-obatan misalnya:

transquilizer, barbiturate,narkotika, ganja, dan lain sebagainya

Jaringan tubuh masing-masing memiliki afinitas yang berbeda terhadap racun-racun tertentu,misalnya:

Jaringan otak adalah material yang paling baik untuk pemeriksaan racun-racun organis, baik yang mudah menguap maupun yang tidak mudah menguap.

Hepar dan ginjal adalah material yang paling baik untuk menentukan keracunan logam berat yang akut.

Darah dan urin adalah material yang paling baik untuk analisa zat organik non volatile, misalnya obat sulfa, barbiturate, salisilat dan morfin.

Darah, tulang, kuku, dan rambut merupakan material yang baik untuk pemeriksaan keracunan logam yang bersifat kronis.

Secara umum tugas analisis toksikolog forensik (klinik) dalam melakukan analisis dapat dikelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu:

penyiapan sampel “sample preparation”,

analisis meliputi uji penapisan “screening test” ataudikenal juga dengan “general unknown test” dan ujikonfirmasi yang meliputi uji identifikasi dan kuantifikasi,

langkah terakhir adalah interpretasi temuan analisis dan penulisan laporan analisis.

Jenis-Jenis Keracunan 

Keracunan Karbon Monoksida (CO) Karbon monoksida (CO) adalah racun yang

tertua dalam sejarah manusia. Sejak dikenal cara membuat api, manusia senantiasa terancam oleh asap yangmengandung CO

Gas CO adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak meransang selaput lendir, sedikit lebih ringan dari udara sehingga mudah menyebar.  

Keracunan Sianida  Sianida (CN) merupakan racun yang sangat

toksik, karena garam sianida dalam takaran kecil sudah cukup untuk menimbulkan kematian pada seseorang dengan cepat seperti bunuh diri yang dilakukan oleh beberapa tokoh nazi

Kematian akibat keracunan CN umumnya terjadi pada kasus bunuh diri dan pembunuhan

Keracunan Arsen (As) Kematian akibat keracunan arsen sering tidak

menimbulkan kecurigaan karena gejala keracunan akutnya menyerupai gejala gangguan gastrointestinal yang hebat sehingga dapat didiagnosa sebagai suatu penyakit.

Pemeriksaan Kedokteran Forensik As Korban mati keracunan akut. Pada pemeriksaan luar ditemukan tanda-tanda dehidrasi. Pada pembedahan jenazah ditemukan tanda-tanda iritasi lambung, mukosa berwarna merah, kadang-kadang dengan perdarahan

Keracunan Alkohol

Alkohol banyak terdapat dalam berbagai minuman dan sering menimbulkan keracunan.

Keracunan alkohol menyebabkan penurunan daya reaksi atau kecepatan, kemampuan untuk menduga jarak dan ketrampilan mengemudi sehingga cenderung menimbulkan kecelakaan lalu lintas di jalan, pabrik dan sebagainya

Cara Pengiriman Bahan Pemeriksaan Forensik

Untuk melakukan pengiriman bahan pemeriksaan forensik, harusmemenuhi kriteria:

a. Satu tempat hanya berisi satu contoh bahan pemeriksaan

b. Contoh bahan pengawet harus disertakan untuk control

c. Tiap tempat yang telah terisi disegel dan diberi label

d. Hasil autopsi harus dilampirkan secara singkat

e. Adanya surat permintaan dari penyidik Jika jenazah akan diawetkan, maka pengambilan contoh bahan harusdilakukan sebelum pengawetan.

Pada pengambilan contoh bahan dari

korban hidup, alkohol tidak dapat dipakai sebagai disinfektan lokal saat pengambilan darah. Sebagai gantinya dapat digunakan sublimat 1% atau merkuri klorida

TERIMA KASIH