Power Poin Elmek1_new
-
Upload
rizhanie-rusly -
Category
Documents
-
view
108 -
download
6
description
Transcript of Power Poin Elmek1_new
1
MATERI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
• Mampu menggunakan perkakas atau peralatan tangan dengan baik dan
benar.
• Mampu menggunakan mesin perkakas di Bengkel Elektromekanik dengan
baik dan benar.
• Mampu merancang dan membuat Panel Kontrol dengan baik.
• Mampu menjelaskan proses yang harus dilakukan untuk menciptakan
Keselamatan Kerja di tempat kerja.
2
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bukanlah barang mewah. Ia
sudah menjadi keharusan bagi setiap tenaga kerja dimanapun
tempat ia berada. Adalah suatu kewajiban bagi perusahaan
untuk menjamin bahwa karyawannya berada dalam kondisi
kerja yang aman, dan sudah menjadi hak bagi karyawannya
untuk memperoleh jaminan dari perusahaan tempat ia bekerja
bahwa ia ada dalam lingkungan yang aman.
3
SASARAN KESELAMATAN KERJA
. UNSUR MANUSIA
. UNSUR PEKERJAAN
. UNSUR PERUSAHAAN
4
UNSUR MANUSIA
a. Upaya preventif meniadakan/menekan terjadinya kecelakaan.
b. Mencegah/mengurangi timbulnya cidera, cacat dan kehilangan jiwa.
c. Meningkatkan etos kerja, produktifitas dan efisiensi kerja.
d. Meningkatkan kesejahteraan pekerja.
5
UNSUR PEKERJAAN
a. Mengamankan tempat kerja, peralatan, material, kontruksi, instalasi,
dan sumber daya lainnya.
b. Meningkatkan produktifitas pekerjaan dan menjamin
kelangsungnya.
c. Terwujudnya tempat kerja yang aman, nyaman dan terjamin
kelangsungannya.
d. Terwujudnya pekerjaan yang tepat waktu dan hasil yang
memuaskan.
6
UNSUR PERUSAHAAN
a. Menekan biaya operasional, sehingga keuntungan meningkat dan
perusahaan berkembang.
b. Mewujudkan kepuasan pelanggan, sehingga kesempatan
mendapatkan pekerjaan lebih mudah.
c. Terwujudnya perusahaan yang sehat.
7
KESELAMATAN KERJA
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
1. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SELAMA BEKERJA DI
LABORATORIUM
2. PERALATAN SISTEM KESELAMATAN KERJA
3. PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
4. KESELAMATAN LISTRIK
5. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KERJA
8
1. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
SELAMA BEKERJA DI LABORATORIUM
a. Jangan menyentuh saluran tegangan tinggi, bahayanya sangat fatal
b. Sebelum menghidupkan power, cek lagi rangkaian dan beri peringatan kepada teman lain
c. Jangan memegang elektrode dari kapasitor, lakukan re-charge
d. Berhati-hatilah dengan kaki anda, jangan sampai tersandung sesuatu
e. Bekerjalah dengan tenang dan jangan banyak bicara atau bergurau
9
1. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
SELAMA BEKERJA DI LABORATORIUM
f. Jagalah kebersihan ruangan dan jangan menempatkan benda-benda
yang tak berguna di lantai.
g. Buat rangkaian yang memenuhi syarat keamanan dan lakukan cek
ulang sebelum dioperasikan.
h. Jangan menempatkan alat-alat ukur terlalu kepinggir dan jaga kerapian
i. Jangan mengoperasikan peralatan atau alat ukur melebihi batas
maksimum.
j. Jangan bertindak sembrono, selalu lakukan cek dan re-cek
10
2. PERALATAN SISTEM KESELAMATAN KERJA
a. Jas Laboratorium / Alat pelindung tubuh
b. Masker
c. Sarung Tangan
d. Kacamata LAS
e. Kacamata kerja
f. Pengaman Sistem Kelistrikan
g. Pemadam kebakaran, baik yang berada di Laboratorium maupun
yang berada di luar (Hydran)
h. Poster-poster peringatan yang ditempel di Laboratorium
11
2.1. PERALATAN SISTEM KESELAMATAN KERJA
A. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang
dalam pekerjaan yang fungsinya melindungi tenaga kerja dari bahaya di
tempat kerja, APD dipakai setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman
belum cukup memenuhi pengamanan.
Sebagai usaha terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja, APD haruslah
enak dipakai, tidak mengganggu kerja dan memberikan perlindungan yang
efektif terhadap bahaya kecelakaan.
12
A.1. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
KELEMAHAN PENGGUNAAN APD
1. Perlindungan yang tak sempurna karena :
- Memakai APD yang tak tepat.
- Cara pemakai APD yang salah.
- APD tak memenuhi persyaratan yang diperlukan.
2. Sering APD tak dipakai karena tidak enak/kurang nyaman, karena itu adalah
penting dalam pemeliharaan dan kontrol terhadap APD sehingga fungsi APD
tetap baik.
13
PERALATAN P3K
1. Buku petunjuk P3K
2. Pembalut segitiga (Mittela)
3. Pembalut biasa, ukuran 2 cm, 5 cm, 10 cm
4. Kasa steril
5. Kapas putih
6. Snelverband
7. Plester
8. Plester cepat (tensoplast)
14
9. Sofratulle
10. Bidai ukuran betis dan paha
11. Gunting perban
12. Pinset
13. Kertas pembersih (cleaning tissue)
14. Sabun
15. Lampu senter
16. Pisau lipat
17. Pipet
PERALATAN P3K
15
OBAT-OBAT P3K
1. Obat pelawan rasa sakit (asetosal, antalgin, dsb)
2. Obat pelawan mulas-mulas dan sakit perut (papaverin, S.G, dsb)
3. Obat pelawan pedih-pedih di perut (promag,dsb)
4. Norit
5. Obat anti allergi (anti histaminika)
6. Amonia cair 25% (untuk membangunkan orang pingsan)
7. Mercurochroom
8. Obat tetes mata (larutan sulfas ½-2%)
9. Salep mata ber-antibiotika
16
OBAT-OBAT P3K
10. Salep boor
11. Salep antihistaminika
12. Obat gosok, atau balsem
13. Rivanol 1/1000
14. Salep sulfa
15. Antiseptika (betadine,phisohex,dettol,dsb)
16. Tablet garam (garam dapur)
17. Ephedrine (untuk sesak nafas)
18. Oralit (puyer garam untuk berak-berak)
17
3. PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
A. INTERNAL ( INDIVIDUAL )
. Kecenderungan mendapatkan kecelakaan
. Kemampuan / kecakapan terbatas ( tidak
berimbang dengan pekerjaan yang ditangani.
. Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik
18
3. PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
B. EKSTERNAL ( LINGKUNGAN )
. Job Discription tidak proporsional dan tidak jelas
. Pekerjaan mempunyai resiko tinggi kecelakaan
. Prasarana dan sarana kerja tidak memadai
. Keresahan pada pekerja
19
4. KESELAMATAN LISTRIK
a. Mengisolasi bagian yang bertegangan
b. Mengupayakan agar bagian yang bertegangan tidak dapat
tersentuh secara langsung
c. Bagian yang tidak dapat diisolasi harus diberi penyekat,
dengan syarat :
- Penyekat/pelindung harus kuat/kokoh
- Bila ada lubang ventilasi, maka lubangnya tidak boleh lebih
besar dari jari, sehingga bagian yang bertegangan tidak dapat
disentuh.
- Bekerja dengan mesin las, furnace, lantai kerja harus diberi
isolasi, bila tidak maka harus menggunakan sepatu karet
- Harus dilengkapi dengan saklar pelepas arus sisa
20
4. KESELAMATAN LISTRIK
d. Beri peringatan pada tempat-tempat yang
bertegangan (panel, gardu)
e. Memakai alat pelindung (sarung tangan, sepatu
karet, helm)
f. Selalu memakai pakaian kering
g. Jangan memegang alat listrik dalam keadaan
basah
h. Bekerja sesuai prosedur (SOP)
21
5. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KERJA
A. GUNAKAN PERINGATAN
Matikan saklar power atau saklar darurat atau gunakan tongkat/kayu
kering untuk melepas korban yang tersentuh aliran listrik
B. BERTINDAK DENGAN CEPAT
Jika korban tidak sadarkan diri dan memerlukan pertolongan nafas,
lakukan pertolongan pernafasan mulut
C. DAPATKAN PERTOLONGAN MEDIS
Suruh orang lain untuk menelpon ambulans atau hubungan rumah sakit
22
TANDA-TANDA KESELAMATAN KERJA
A.TANDA PENGENAL PIPA
Untuk menjaga keamanan dan keselamatan kerja di industri
perlu diberikan beberapa petunjuk yang berhubungan
dengan pipa dan aliran di dalamnya.
Masing-masing bahan dapat ditandai dengan cincin atau
tanda panah berwarna, tanda panah menunjukan arah aliran
dari media, bahan-bahan yang mengalir dapat dikelompokan
dalam 10 grup.
23
WARNA PENGENAL BAGI PIPA
BAHAN YANG MENGALIR WARNA
1.Air Hijau
2.Uap Merah
3.Udara Biru
4.Gas yang dapat terbakar Kuning (cincin merah)
5.Gas yang tidak dapat terbakar Kuning
6.Asam Orange
7.Basa Lembayung
8.Zat cair yang dapat terbakar Coklat (cincin merah)
9.Zat cair yang tidak dapat terbakar Coklat
10.Vakum Abu-abu
24
TANDA PENGENAL UNTUK TABUNG GAS
BERTEKANAN DAN KATUP PENYUSUT TEKANAN
GAS WARNA PENGENAL
1.Oksigen (O2) Biru
2.Nitrogen (N) Hijau
3.Hidrogen (H2) Merah
4.Asetilena (C2 H4) Kuning
5.Gas-gas lain yang tak dapat terbakar Abu-abu
25
TANDA PENGENAL RAMBU
. RAMBU LARANGAN
. RAMBU PERINTAH
. RAMBU PERINGATAN
. RAMBU PEMADAM KEBAKARAN
. BAHAYA PELEDAKAN
26
RAMBU LARANGAN
Rambu-rambu ini selalu berbentuk lingkaran dengan dasar putih
dan pinggir berwarna merah, untuk menentukan larangannya
digunakan lambang atau simbul berwarna hitam.
27
RAMBU PERINTAH
Rambu-rambu perintah juga berbentuk lingkaran
dengan dasar berwarna biru dan simbul berwarna
putih
28
RAMBU PERINGATAN
Rambu-rambu peringatan berbentuk segi tiga tegak, berwarna kuning
dengan pinggiran hitam di dalamnya memberi peringatan terhadap
bermacam-macam bahaya yang tidak langsung akan dikenali.
Simbol rambu peringatan hampir serupa dengan tanda pengenal
yang dipakai pada bahan baku yang berbahaya.
29
RAMBU PEMADAM KEBAKARAN
Rambu-rambu jenis ini berbentuk simbol berwarna merah pada dasar
putih dan menunjukan sarana atau perlengkapan dan alat pemadam
kebakaran.
30
BAHAYA PELEDAKAN
Rambu bahaya peledakan terpasang pada bangunan dan ruangan dimana
terdapat kemungkinan bahaya peledakan. Diruangan itu orang di
larang merokok, menimbulkan bunga api terbuka atau membawa
korek api dan kayu api.
31
BENTUK DAN JENIS RAMBU PERINGATAN
32
BENTUK DAN JENIS RAMBU PERINTAH
33
BENTUK DAN JENIS RAMBU LARANGAN
34
CONTOH DAN JENIS RAMBU
PEMADAM KEBAKARAN
35
CONTOH DAN JENIS
RAMBU BAHAYA PELEDAKAN
36
BAGAIMANA MENGAMANKAN MANUSIA DAN PERALATAN
• 30 % gangguan listrik pada instalasi bukan disebabkan oleh beban
lebih ataupun hubung singkat, tetapi akibat gangguan isolasi
• Perlengkapan isolasi dan pengkabelan yang buruk dapat
menyebabkan kerusakan pada peralatan dan membahayakan manusia
37
AKIBAT GANGGUAN ISOLASI
RESIKO ATAS KEBAKARAN
Akibat utama dari gangguan arus yang melalui konduktor atau alat lain yang tidak
diharapkan untuk menerima arus adalah peningkatan suhu yang tidak normal.
Suhu yang tinggi ini dapat menyebabkan kerusakan pada kabel atau bahkan
percikan api pada material, lalu terbakar.
RESIKO AKAN KEMATIAN
Electrocution ialah mengalirnya arus ke tubuh manusia, dan sangat berbahaya.
Aliran arus merusak dua fungsi tubuh yang vital, pernafasan dan detak jantung
38
GRAFIK HUBUNGAN ARUS-WAKTU DAN
AKIBATNYA TERHADAP MANUSIA
39
PENGAMAN MANUSIA
KONTAK LANGSUNGTerjadi bila manusia memegang langsung kawat atau kabel fase bertegangan.
Pengamanan terhadap resiko kontak langsung dapat berupa, isolasi kabel fase tegangan dan
boks panel.
40
PENGAMAN MANUSIA
KONTAK TAK LANGSUNGTerjadi apabila manusia memegang bagian logam yang bertegangan akibat kegagalan isolasi.
Arus bocor akan kembali ke sumber lewat konduktor pengaman atau lewat bumi.
41
PENGAMAN PERALATAN
PENGAMAN APITelah diketahui bahwa arus 500 mA pada dua titik kontak dua logam bertegangan yang
berdekatan dapat menimbulkan percikan api.
42
BAHAYA MEKANIK
Banyak bahaya dalam lingkungan kerja yang ditimbulkan oleh alat-alat yang
menyebabkan kecelakaan bahkan membawa kematian.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada timbulnya bahaya yang disebabkan
oleh mekanik :
A. MATERIAL (ALAT-ALAT)
B. MANUSIANYA (PEMAKAI)
43
BAHAYA YANG DISEBABKAN MATERIAL
(ALAT-ALAT)
1. Peralatan sudah terkena korosi (akibat asam), sehingga ketahanan dari
material tersebut telah menurun dan ini akan menimbulkan kecelakaan dan
mengganggu produksi.
2. Pemilihan dan pemakaian material tidak sesuai dengan kualitas standar (SII).
3. Fungsi kontrol yang tidak berjalan sehingga banyak material (element) yang
telah aus tidak diganti.
4. Pemaksaan pemakaian material (element) yang sudah tidak layak pakai.
44
BAHAYA YANG DISEBABKAN MANUSIANYA
(PEMAKAI)
1. Tingkat pendidikan dan ketrampilan.
2. Karakter (watak) pamakai (pekerja).
3. Kondisi (kesehatan)
4. Perangkat lunak yang berupa peraturan.
5. Jaminan.
45
AKIBAT TERKENA ARUS LISTRIK
- Mengacaukan denyut jantung, bisa menghentikan denyut jantung.
- Menghentikan pernafasan.
- Menimbulkan luka bakar.
- Pingsan bisa berlangsung lama.
46
TINDAKAN PERTOLONGAN
AKIBAT TERKENA ARUS LISTRIK
• Lepaskan kabel/sumber arus (menggunakan kayu/pelindung diri).
• Berikan pernafasan buatan
• Pulihkan denyut jantung (pijit jantung).
• Luka bakar (perawatan luka bakar0
• Kirim ke rumah sakit
47
TINDAKAN PERTOLONGAN SEMENTARA
48
ALAT PELINDUNG MATA
1. Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan dan juga dari kotoran
debu
49
ALAT PELINDUNG MATA
2. Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan dan juga dari kotoran
debu
50
JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG MUKA DAN MATA
1.GOGGLE
Alat pelindung khusus mata ini, dipergunakan pada pekerjaan memecahkan batu,
menggerinda, mengisolasi, sand-blasting, mendrain/membuang sisa cairan
yang bertekanan dari suatu peralatan dan pekerjaan-pekerjaan pembersihan.
2. SAFETY-HOOD (TUDUNG KEPALA)
Alat pelindung khusus muka, telinga, leher dan mata ini untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan/perbaikan-perbaikan peralatan steam, kondensat, dan
bahan-bahan kimia yang menggigit/mengiritasi/merusak kulit.
51
JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG MUKA DAN MATA
3. FACE SHIELDS
Alat pelindung muka, ini dipakai pada pekerjaan-pekerjaan menggerinda,
memahat, memukul/mengetok dan mengelola bahan-bahan kimia.
4. WELDER HELMET (TOPI KHUSUS LAS) DAN WELDING
SHIELDS (KAP PELINDUNG MUKA DAN MATA)
Alat pelindung keselamatan mencakup muka, leher, mata, dan telinga ini untuk
melindungi bahaya energi radiasi berupa cahaya-cahaya/sinar laser yang
tajam, radiasi sinar ultraviolet dan infra merah yang sangat membahayakan
bagi tukang-tukang las dan orang-orang yang berada di sekitarnya.
52
ALAT PELINDUNG KEPALA
Untuk menjaga terpuntirnya rambut oleh putaran bor atau rambut terkena
percikan api pada waktu mengelas
53
BENTUK PELINDUNG KEPALA
54
FUNGSI ALAT PELINDUNG KEPALA
1. Topi pengaman, untuk melindungi kepala dari benturan atau pukulan
benda-benda.
2. Topi/tudung, untuk melindungi kepala dari api, uap-uap korosif, debu,
kondisi iklim yang buruk.
3. Tutup kepala, untuk menjaga kebersihan kepala dan rambut atau
mencegah rambut terlilit mesin dan lain-lain.
55
PELINDUNG TELINGA
Alat yang melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang sangat bising juga
penahan bising dari letupan-letupan
56
PELINDUNG TELINGA
Alat yang melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang sangat bising
juga penahan bising dari letupan-letupan.
57
JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG TELINGA
A.EARPLUG (SUMBAT TELINGA)
Alat pelindung pendengaran ini harus dipakai dalam melaksanakan tugas
pemeriksaan kondisi operasi atau pekerjaan pemeliharaan di tempat-tempat
kerja bising yang relatif masih rendah.
B. SOUND BARRIER (MUFFS)
Alat pelindung pendengaran ini lebih peka dari jenis ear-plug dan dia dapat
menahan atau menurunkan tingkat kebisingan lebih tinggi antara dBa hingga
dapat dipergunakan pada pekerja-pekerja diantaranya pengawasan operasi
ketel uap, generator listrik, turbin uap, mesin-mesin palu tempa.
58
ALAT PENCEGAH JATUH
Pada umumnya, bila melaksanakan pekerjaan di tempat-tempat yang tinggi
dan dapat menimbulkan bahaya jatuh yang fatal, dimana pada tempat
tersebut tidak disediakan/pengaman yang baik maka para pekerja yang
bersangkutan diharuskan memakai alat pengaman untuk mencegah jatuh.
59
BENTUK DAN FUNGSI PEMAKAIAN
ALAT PENCEGAH JATUH
60
JENIS ALAT PENCEGAH JATUH
A.SAFETY-BELT (SABUK PENGAMAN)
Sabuk pengaman atau safety belt biasa dipergunakan dalam pekerjaan-pekerjaan
yang berketinggian 3 meter ke atas.
B. MULTIPURPOSE SAFETY-BELT (SABUK PENGAMAN SERBA GUNA)
Sabuk serba guna ini sama halnya dengan safety belt biasa, hanya berfungsi
ganda dan si pemakai dapat duduk tergantung sambil bekerja dan alat ini
dipakai dalam pekerjaan-pekerjaan yang tidak mempunyai tumpuan tempat
berpijak untuk melaksanakan pekerjaan.
61
ALAT PELINDUNG TANGAN
SARUNG TANGAN KAIN
Digunakan untuk memperkuat pegangan supaya tidak meleset pada permukaan,
akibat minyak dan lemak
SARUNG TANGAN ASBES
Digunakan untuk tangan terhadap bahaya pembakaran api, seperti pada
pengelasan dan pekerjaan menempa
SARUNG TANGAN KULIT
Digunakan untuk memberi perlindungan dari ketajaman sudut pada perlengkapan
yang berbobot
SARUNG TANGAN KARET
Digunakan pada waktu pekerjaan pelapisan logam seperti partikel, perkhrom dan
sebagainya
62
ALAT PELINDUNG TANGAN
63
BENTUK SARUNG TANGAN KAIN
64
SARUNG TANGAN WELDING-HEAVY DUTY
65
SARUNG TANGAN WELDING-STANDARD
66
ALAT PELINDUNG KAKI
Untuk menghindari kerusakan kaki dari tusukan benda tajam atau terbakar oleh
zat kimia
67
ALAT PELINDUNG KAKI
SEPATU (PELINDUNG KAKI DAN JARI KAKI)
Alat pelindung kaki dan jari kaki berupa sepatu keselamatan kerja yang harus
dipakai dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dari bahaya-bahaya
jatuh/tertimpanya benda berat atau tersandung dengan benda-benda tajam.
68
BENTUK SEPATU (PELINDUNG KAKI DAN JARI KAKI)
Alat pelindung kaki dan jari kaki berupa sepatu keselamatan kerja yang
harus dipakai dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan dari bahaya-
bahaya jatuh/tertimpanya benda berat atau tersandung dengan benda-
benda tajam.
69
ALAT PELINDUNG TUBUH
Dengan menggunakan pakaian pelindung yang dibuat dari kulit, maka pakaian biasa akan
terhindar dari percikan api terutama pada waktu menempa dan mengelas
70
JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG TUBUH
1.PVC JACKET
Dipergunakan dalam melaksanakan pekerjaan perbaikan Ammonia, karbonat,
benfield, kondensat dari bahaya-bahaya semprotan atau percikan di tubuh
bagian atas.
2. COVER-ALL PVC
Pakaian pelindung keselamatan ini mencakup melindungi seluruh bagaian badan
serta anggota badan dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan
kebocoran-kebocoran vessel, drum-drum, tanki-tanki, pipa-pipa dan gasket-
gasket yang dapat membahayakan keseluruhan tubuh.
3. APRON PVC DAN ASBES
Diperlukan untuk melindungi bahaya-bahaya yang mengancam bagian dada,
seperti pengelolaan bahan kimia dan pekerjaan perbaikan peralatan-peralatan
yang dalam keadaan panas.
71
JENIS-JENIS PELINDUNG TUBUH
72
JENIS-JENIS PELINDUNG TUBUH
73
ALAT PELINDUNG HIDUNG DAN MULUT
Untuk melindungi hidung dan mulut dari udara yang kotor, terutama akibat kimiawi,
akibat gas yang terjadi, akibat semprotan, akibat debu dan partikel lain yang
lebih kecil
74
JENIS-JENIS ALAT PELINDUNG PERNAFASAN
1.CANISTER GAS-MASK
Dipakai dalam pekerjaan pemeliharaan atau pengamanan kebocoran kecil dimana
kondisi udara ditempat kerja mengandung uap yang dapat membahayakan
pernafasan.
2. COMPRESSED AIR BREATHING APPARATUS
Dipergunakan dalam mengatasi bahaya gas, uap, asap yang beracun ditempat-
tempat pemeliharaan, operasi dan penyelamatan, dimana alat tersebut
berfungsi serba guna.
3. AIR-LINE RESPIRATOR
Suatu peralatan yang khusus dirancang pemakainya dalam segala kondisi udara
atmosfir ditempat kerja berkontaminasi yang dapat merusak/membahayakan
pernafasan.
75
CONTOH PELINDUNG PERNAFASAN
76
ALAT PELINDUNG MESIN
TUTUP MESIN
Setiap bagian yang bergerak harus ditutup dengan pengaman/pelindung, seperti pada bagian
roda gigi, roda sabuk, dan bagian yang berputar. Semua itu untuk menjaga tangan usil yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan terhadap manusia atau terhadap mesin
77
ALAT PELINDUNG MESIN
KACA PENGAMAN
Dipasang pada mesin gerinda, konstruksinya berdiri sendiri terhadap mesin itu, bila kaca itu rusak
dapat diganti dengan yang baru
78
ALAT PELINDUNG RUANGAN
Alat pengaman ruangan diutamakan alat-alat pemadam kebakaran, khususnya Bengkel rawan
terhadap bahaya kebakaran
79
CONTOH ALAT PELINDUNG RUANGAN
80
BAHAN LOGAM
Secara garis besar logam dapat dikelompokan menjadi dua golongan yaitu :
a. Logam Ferro, adalah logam baja
b. Logam Non Ferro, adalah tembaga, kuningan, timah, seng, perunggu, nikel, dll.
LOGAM BAJA
a. Baja karbon (Baja lumer), adalah logam yang terdiri dari campuran baja dan
karbon (Fe + C)
b. Baja Paduan, dimana logam tersusun atas paduan antara baja karbon dan
tambahan bahan mangan (Mn), Nikel (Ni), Cromium (Cr), Molidenium (Mo) dan
Silikon (Si)
81
BAHAN LOGAM
TABEL KADAR KARBON PADA BAJA KARBON
No Kadar Karbon
%
Penggunaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
0,05 - 0,10
0,10 - 0,20
0,20 - 0,30
0,30 – 0,40
0,40 – 0,50
0,60 – 0,70
0,70 – 0,80
0,80 – 0,90
1,00 – 1,20
1,25– 1,40
Digunakan untuk kawat tali, paku keling dan kawat las
Digunakan untuk baja profil, baja plat dan baut-baut
Digunakan untuk proses penghubung roda gigi dan tabung
sambung
Digunakan untuk poros penggerak roga gigi, pasak kain pipa atau
pipa tanpa sambungan
Digunakan untuk proses engkol cetakan dan batang penggerak
roda gigi
Digunakan untuk lapisan cetakan kempa, ril kereta api, pisau baja
tanah
Digunakam untuk lapiasan atas paron, daun gergaji pita dan pisau
bajak tanah
Digunakan untuk plong pahat, alat perkakas, pegas daun, singkup
dan garpu serta jangkul
Digunakan untuk bor dan alat-alat potong mesin perkakas
Digunakan untuk kikir, alat-alat potong pada pekerjaan kerja pelat
dan daun gergaji.
82
BAHAN LOGAM
BAJA PELAT
Menurut ukurannya nama-nama pelat adalah sebagai berikut :
a. Pelat kasar, mempunyai ukuran ketebalan 4.75 mm sampai 20mm.
b. Pelat macam menengah, mempunyai ukuran ketebalan 3 mm sampai 4.75
mm dengan ukuran normal 1000 x 2000 dan 1250 x 2500 mm
c. Pelat nomor, ukuran ketebalan ditentukan dengan nomor menurut BWG
(Birmingham Wire gauge) atau penomoran standar Jerman, jenisnya adalah :
- Pelat hitam
- Pelat yang disepuh seng
- Pelat arm Co (hanya sedikit mengandung zat arang)
d. Pelat berombak yang digalbani (terlapis seng), biasanya dipakai untuk atap.
83
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
A. MISTAR UKUR
Sebagian mistar ukur yang mempunyai satuan ukur metris dengan pembagian antara 0.5 mm
dan 1 mm dan satuan ukuran Inggris (inchi) dengan pembagian ukuran pecahan 1/16”
dan 1/8”
84
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
B. MISTAR SORONG
Selain untuk mengukur ukuran luar dan ukuran dalamnya, mistar sorong ini dapat pula
dipakai untuk mengukur ukuran kedalaman.
85
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
B1. PEMBACAAN UKURAN MISTAR SORONG
86
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
B2. CARA MENGUKUR DENGAN MISTAR SORONG
87
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
B3. CARA MENGUKUR BAGIAN DALAM
88
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
B4. CARA MENGUKUR UKURAN KEDALAMAN LUBANG
89
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
C. MICROMETERAlat pengukur yang sangat presisi, biasa dipakai untuk pengukuran ketebalan dari material,
diameter luar dan lain sebagainya.
90
BENTUK DARI MICROMETER
91
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
C1. SKALA UTAMA DAN SKALA NONIUS PADA MICROMETER
92
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
C2. PENGUKURAN BENDA KERJA DENGAN MICROMETER
93
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
D. JANGKA BENGKOK
Dibuat dari baja perkakas atau baja lenting yang pada bagian ujung kakinya/bidang-
bidang rata dikeraskan (disepuh).
94
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
D1. MENGUKUR TEBAL DAN KESEJAJARAN DUA BIDANG DENGAN JANGKA
BENGKOK
95
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
D2. MEMERIKSA BATANG BULAT DENGAN JANGKA BENGKOK
96
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
D3. MENENTUKAN LEBAR MULUT JANGKA DENGAN JANGKA BENGKOK
97
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
E. PITA PENGUKUR BIASA
Pita pengukur yang baik dibuat dengan ujung, yang bisa bergeser dapat dipergunakan
dengan cara menekankan ujungnya untuk ukuran pendek atau ditarik dari sisi dan
ditegangkan sepanjang benda kerja untuk bermacam-macam ukuran yang sesuai
dengan panjang dari pita pengukuran.
98
ALAT-ALAT UKUR
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
E1. PITA PENGUKUR KAIN
99
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
A.PELABUR
Semacam cairan yang mempunyai warna tertentu dan biasanya berwarna biru, digunakan
untuk melabur permukaan benda kerja yang akan digambar/dilukis.
100
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
A1. SAPU-SAPU UNTUK MELABUR
Untuk mencapai pelaburan yang baik dan rata, memulaskan bahan pelabur kepada
permukaan benda kerja dan untuk menghasilkan garis-garis gambar yang baik dan
jelas.
101
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
A2. MELABUR
102
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
A3. BAGIAN YANG DILABUR
103
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
B. PENGGORES
Dibuat dari baja perkakas, digunakan untuk menarik garis-garis gambar pada
permukaan benda kerja yang akan dikerjakan selanjutnya.
104
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
B1. PENGGORES
Menggores adalah menandai benda kerja dengan goresan, penandaan itu sendiri
adalah proses pemindahan ukuran-ukuran dari gambar kerja, menurut benda
kerja atau instruksi untuk dikerjakan lebih lanjut.
Goresan garis adalah hasil goresan yang berupa titik untuk membuat goresan
garis, maka penggaris besi atau penyiku yang berfungsi sebagai pengarah
harus ditekan dengan kuat pada benda kerja.
105
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
B1. MENARIK GARIS DENGAN PENGGORES
106
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
B2. MEMEGANG PENGGORES
107
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
D. SIKU KOMBINASI
Adalah suatu gabungan dari bermacam-macam alat pengukur, pemeriksa dan
penarik garis yang dapat dibeda-bedakan daripada bentuk baloknya. Satu
set siku kombinasi ini terdiri dari :
1. Mistar Baja
2. Balok penyiku kombinasi
3. Balok yang berbusur derajat
4. Balok berbentuk huruf V
108
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
E. JANGKA TUSUK DAN MISTAR UKUR
Dengan memutar mur penyetel maka jarak bukaan kaki jangka dapat diatur menurut
ukuran yang dikehendaki, sehingga kita dapat menggambar lingkaran pada
permukaan benda pekerjaan.
109
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
E1. MENGGAMBAR LINGKARAN DENGAN JANGKA TUSUK
110
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
F. JANGKA GARIS (JANGKA HATI)
Dibuat dari baja perkakas yang dikeraskan (disepuh). Salah satu kaki dari
jangka ini dibuat runcing atau dilengkapi dengan jarum penggores.
Digunakan untuk menarik garis sejajar dengan pinggiran yang telah
dikerjakan dan dipergunakan juga untuk mencari titik tengah (titik hati)
111
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
F1. MENARIK GARIS SEJAJAR DENGAN BIDANG PINGGIR
112
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
F2. MENCARI TITIK TENGAH DENGAN JANGKA HATI
113
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
G. PENITIK PUSAT DAN PENITIK GARIS
Dibuat dari baja perkakas yang dibagian badannya dibuat bergerigi (dikartel), yang maksudnya
agar tidak licin pada waktu dipegang. Digunakan untuk menandai titik tengah (titik pusat
untuk bor) dan penitik garis dipergunakan untuk menandai garis-garis gambar.
114
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
G1. MENEMPATKAN PENITIK PADA
GARIS GAMBAR
115
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
G2. MEMUKUL PENITIK
116
ALAT-ALAT LUKIS
DI BENGKEL ELEKTROMEKANIK
G3. MENANDAI GARIS-GARIS
GAMBAR
117
ALAT PERKAKAS TANGAN
A. KIKIR
Digunakan untuk pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu
bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu dan bidang lainnya,
membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk.
118
CARA MENGIKIR
Mengikir adalah salah satu dari pekerjaan kerja bangku yang cukup
penting dan sulit untuk melakukannya, hanya orang trampil saja
yang dapat mencapai hasil pengikiran yang baik.
Posisi mengikir di sebelah kiri ragum, dengan jarak kaki sesuai dengan
panjang kikir yang digunakan, sudut antara poros ragum dan kaki kira-
kira 30 derajat untuk kaki kiri dan 75 derajat untuk kaki kanan.
Gerakan badan dicondongkan ke depan.
119
ALAT PERKAKAS TANGAN
A1. BEBERAPA BENTUK DAN UKURAN KIKIR
120
BEBERAPA BENTUK DAN UKURAN KIKIR
121
ALAT PERKAKAS TANGAN
A2. CARA MEMEGANG TANGKAI KIKIR
Salah
122
ALAT PERKAKAS TANGAN
A3. CARA MENGIKIR YANG BAIK
Cara Mengikir kasar Cara mengikir ringan
123
ALAT PERKAKAS TANGAN
A4. CARA MENGIKIR YANG BAIK
Mengikir pada waktu
penyelesaian
Mengikir bagian yang
belum rata
124
ALAT PERKAKAS TANGAN
B. RAGUM
Suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat, digergaji,
ditap, diseney,dan lain-lain.
125
BENTUK DAN JENIS RAGUM
126
ALAT PERKAKAS TANGAN
B1. MENJEPIT BENDA KERJA PADA RAGUM
127
ALAT PERKAKAS TANGAN
B2. JEPITAN TEPI
128
ALAT PERKAKAS TANGAN
B3. PENGGUNAAN PELAT PELAPIS PADA RAGUM
129
ALAT PERKAKAS TANGAN
B4. PENGGUNAAN PELAT PELAPIS PADA RAGUM
130
ALAT PERKAKAS TANGAN
C. KLEM “C”Untuk mengerjakan beberapa benda kerja yang dikerjakan menjadi satu,
benda kerja tersebut dipegang atau dijepit dengan klem type C
131
BENTUK DARI CLEM “C”
Untuk mengerjakan beberapa benda kerja yang dikerjakan menjadi satu,
benda kerja tersebut dipegang atau dijepit dengan klem type C
132
ALAT PERKAKAS TANGAN
D. PAHAT (CHISEL)
Digunakan untuk bermacam-macam keperluan yang penggunaanya tergantung pada bentuk
pahat, diantaranya untuk memotong, membuat alur, membentuk sudut, meratakan bidang
dan sebagainya.
133
ALAT PERKAKAS TANGAN
D1. PEMAHATAN
Dimaksudkan untuk mengurangi tebal, membuat kerataan, menghilangkan
tonjolan, memotong persinggungan lubang bor hingga putus atau untuk
pekerjaan lainnya.
Cara memegang pahat tergantung dari bentuk dan ukuran pahatnya, pahat kecil
dipegang dengan tiga jari, sedangkan untuk pahat ukuran sedang dipegang
dengan lima jari.
134
BENTUK PAHAT
Dimaksudkan untuk mengurangi tebal, membuat kerataan, menghilangkan tonjolan,
memotong persinggungan lubang bor hingga putus atau untuk pekerjaan lainnya
135
ALAT PERKAKAS TANGAN
D1. BENTUK MATA POTONG PAHAT GEPENG SEGI ENAM
Pahat ini digunakan untuk meratakan bidang dan untuk memotong baja plat.
136
ALAT PERKAKAS TANGAN
D2. BENTUK PAHAT ALUR
Digunakan untuk membuat alur-alur yang sejajar.
137
ALAT PERKAKAS TANGAN
D3. BENTUK PAHAT TANGAN (PAHAT DAM)
Dipergunakan untuk memutuskan bagian bahan yang akan dipotong yang sebelumnya
dilubangi dahulu dengan bor.
138
ALAT PERKAKAS TANGAN
E. PENGULIR DALAM (TAP)
Untuk membuat ulir di bagian dalam dengan tangan, umumnya dapat dipergunakan satu stel
pengulir dalam (tap).
139
ALAT PERKAKAS TANGAN
E1. PENGULIR DALAM (TAP)
Pengetapan adalah proses pembuatan ulir dalam dengan tangan atau mesin, tap
dibuat berbentuk ulir luar yang digerinda dengan 3 atau lebih lekukan
memanjang, yang lebih dikenal dengan sebutan alur.
Tap tangan biasanya terdiri atas tiga buah dalam satu setnya, tap no.1 adalah tap
yang digunakan terlebih dahulu, tap ini mempunyai tirus yang cukup panjang
diujungnya dan mempunyai tanda satu lingkaran pada tangkainya. Tap no.2
adalah tap yang digunakan kemudian setelah tap no.1. Tap no.3 adalah tap
yang terakhir yang digunakan, profilnya membentuk ulir profil yang penuh.
140
ALAT PERKAKAS TANGAN
F. PENGULIR LUAR (SENEY)
Untuk membuat ulir di bagian luar atau pada baut sekrup dengan tangan.
141
ALAT PERKAKAS TANGAN
F1. PENGULIR LUAR (SENEY)
Untuk membuat ulir di bagian luar atau pada baut sekrup dengan tangan.
142
ALAT PERKAKAS TANGAN
F2. PENGULIR LUAR (SENEY)
Untuk membuat ulir di bagian luar atau pada baut sekrup dengan
tangan.
143
ALAT PERKAKAS TANGAN
G. OBENG
Alat tangan yang dipakai sebagai pemutar sekrup, terbuat dari logam dengan pemegang kayu
atau plastik.
144
BENTUK DAN JENIS OBENG
Alat tangan yang dipakai sebagai pemutar sekrup, terbuat dari logam dengan pemegang
kayu atau plastik.
145
ALAT PERKAKAS TANGAN
H. TANG
Beraneka ragam untuk berbagai penggunaan, misalnya untuk memegang benda kerja,
memotong kawat, dan memuntir kawat.
146
ALAT PERKAKAS TANGAN
H2. TANG
Beraneka ragam untuk berbagai penggunaan, misalnya untuk memegang benda kerja,
memotong kawat, dan memuntir
147
BENTUK DAN JENIS TANG
Beraneka ragam untuk berbagai penggunaan, misalnya untuk memegang benda kerja,
memotong kawat, dan memuntir
148
ALAT PERKAKAS TANGAN
I. ALAT PEMUKUL
Merupakan alat yang tepat untuk memukul benda kerja, tidak dibenarkan memakai alat lain
untuk memukul, akibat kesalahan menggunakan alat pemukulm maka hasil kerja tidak
akan memuaskan.
149
ALAT PERKAKAS TANGANI. ALAT PEMUKUL
Merupakan alat yang tepat untuk memukul benda kerja, tidak dibenarkan memakai alat lain untuk memukul, akibat kesalahan menggunakan alat pemukulm maka hasil kerja tidak
akan memuaskan.
150
BENTUK DAN JENIS ALAT PEMUKUL
Merupakan alat yang tepat untuk memukul benda kerja, tidak dibenarkan memakai alat
lain untuk memukul, akibat kesalahan menggunakan alat pemukulan maka hasil
kerja kurang baik.
151
MESIN PERKAKAS
A. MESIN BOR
Di bengkel kerja bangku, pekerjaan logam kebanyakan menggunakan beberapa jenis mesin
bor, seperti mesin bor bangku, mesin bor tiang, dan mesin bor pistol
152
BENTUK MESIN BOR TIANG
153
BENTUK DAN UKURAN MATA BOR
154
MACAM DAN JENIS POWER TOOL
YANG DAPAT DIPAKAI DI BENGKEL
ELEKTROMEKANIK
155
MESIN PERKAKAS
A1. MESIN BOR
Mengebor merupakan salah satu pekerjaan penting yang dilakukan oleh suatu
mesin bor. Pekerjaan lain yang dapat dilakukan oleh mesin bor adalah
deburing, countersinking, counter, reaming (meluaskan).
Kecepatan putaran mesin (rpm) ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut :
n = 1000V / D
Dimana : n = putaran poros (rpm)
V = kecepatan potong (m/menit)
D = diameter mata bor (mm)
MESIN PERKAKAS
A1. POSISI BADAN PADA WAKTU MENGEBOR
157
MESIN PERKAKAS
A2. CARA MENGEBOR BENDA KERJA
158
MESIN PERKAKAS
A3. CARA MENGEBOR DENGAN MESIN BOR PISTOL
159
MESIN PERKAKAS
A4. JENIS MATA BOR PILIN
Sesuai fungsinya mata bor ini dipakai untuk mengebor bahan logam ferro, baja tuang, dan
baja tempa
160
MESIN PERKAKAS
A5. JENIS MATA BOR PILIN YANG LAINSesuai fungsinya mata bor ini dipakai untuk mengebor bahan logam ferro, baja tuang, dan baja
tempa
161
MESIN PERKAKAS
A6. JENIS MATA BOR PEMBENAM
Jenis mata bor pembenam kepala tirus yang dipakai untuk membuat lubang versing
atau lubang kepala sekerup terbenam kepala tirus.
162
MESIN PERKAKAS
A6. HASIL KERJA DARI MATA BOR PEMBENAM
163
MESIN PERKAKAS
B. MESIN GERINDA
Digunakan untuk mengasah atau menajamkan alat-alat perkakas seperti pahat, bor, penitik,
penggores, jangka tusuk, dan sebagainya.
164
MESIN GERINDA DUDUK
Digunakan untuk mengasah atau menajamkan alat-alat perkakas seperti pahat,
bor, penitik, penggores, jangka tusuk, dan sebagainya.
165
MESIN PERKAKAS
B1. SIKAP PADA WAKTU MENGGERINDA
166
MESIN PERKAKAS
B1. POSISI PAHAT DENGAN BATU GERINDA
167
MESIN PERKAKAS
C. MESIN POTONG/GUNTING PLAT
Digunakan untuk memotong logam plat panjang dengan jumlah yang banyak.
168
MESIN PERKAKAS
C1. POSISI PADA WAKTU MENGGUNTING
169
MESIN PERKAKAS
D. MESIN LIPAT UNIVERSAL
Mesin lipat ini dapat melipat logam pelat dengan ukuran tebal 3 mm dan panjang sampai 120 mm
170
MESIN PERKAKAS
D1. CARA MENYETEL/MENGATUR BESARNYA SUDUT LIPATAN
171
MESIN PERKAKAS
D2. MESIN LIPAT KOTAK
Dipakai untuk segala keperluan membengkok dan melipat, mesin ini juga dilengkapi dengan
sepatu-sepatu tekuk yang dibuat dalam berbagai ukuran untuk keperluan penekukan.
172
MESIN PERKAKAS
D3a. CARA MELIPAT DENGAN MESIN LIPAT KOTAK
173
MESIN PERKAKAS
D3b. CARA MELIPAT DENGAN MESIN LIPAT KOTAK
174
MESIN PERKAKAS
MESIN HYDRAULIC PRESSES
175
CONTOH PENGGUNAAN MESIN PRESS
DI INDUSTRI
176
MESIN HYDRAULIC PRESSES
CONTOH HASIL DARI MESIN HYDRAULIC PRESSES
177
PENYAMBUNGAN DENGAN LAS
A. KAMAR LAS
Pada saat mengelas timbul sinar-sinar dan asap, oleh karena itu harus dilakukan di kamar las,
supaya orang lain tidak terganggu oleh sinar tajam dan asap las.
178
PENYAMBUNGAN DENGAN LAS
B1. TANG ELEKTRODE
Terbuat dari kuningan, pegangan tang dibungkus dengan bahan isolasi (ebonit) yang tahan
panas dan listrik
179
PENYAMBUNGAN DENGAN LAS
C.1. TANG MASA
Digunakan untuk menghubungkan kabel masa ke benda atau meja kerja.
180
PENYAMBUNGAN DENGAN LAS
C.2. TANG MASA
Digunakan untuk menghubungkan kabel masa ke benda atau meja kerja.
Tang masa kelam
Tang masa magnit
181
PENYAMBUNGAN DENGAN LAS
D1. PALU TERAK LAS
Digunakan untuk mengetok terak rigi-rigi las maupun percikan cairan logam pada permukaan
benda kerja.
182
PENYAMBUNGAN DENGAN LAS
D2. PALU TERAK LAS DALAM BENTUK LAIN
Digunakan untuk mengetok terak rigi-rigi las maupun percikan cairan logam pada permukaan
benda kerja.
183
PENYAMBUNGAN DENGAN LAS
E. SIKAT BAJADigunakan untuk membersihkan bidang kerja sebelum dilas dan sisi terak pada rigi-rigi.
184
PENYAMBUNGAN DENGAN LAS
F. TANG PANAS
Digunakan untuk memegang setiap benda-benda kecil yang panas.
185
PENYAMBUNGAN DENGAN LAS
F. JENIS – JENIS TANG PANAS
Digunakan untuk memegang setiap benda-benda kecil yang panas.
186
PENYAMBUNGAN DENGAN LAS
G. GAMBAR MESIN LASBusur nyala las ditimbulkan oleh arus listrik yang diperoleh dari mesin las, busur nyala terjadi
apabila dibuat jarak tertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel masa dijepitkan
ke benda kerja.
187
PENYAMBUNGAN DENGAN LAS
H.PAHAT LAS
Digunakan untuk membuat kampuh las, membongkar kesalahan pengelasan.
188
PENYAMBUNGAN DENGAN LAS
I. KABEL
Pada mesin las ada kabel primer dan kabel sekunder, kabel primer ialah kabel yang
menghubungkan sumber listrik dengan mesin las dan kabel sekunder ialah kabel
elektrode dan masa.
189
TEKNIK MENGELAS LISTRIK
A. MENJEPIT ELEKTRODAJepitlah ujung elektroda pada bagian yang tidak bersalut, elektroda harus dijepit dengan
kuat pada tang.
190
TEKNIK MENGELAS LISTRIK
B. MENYALAHKAN ELEKTRODA
Elektroda dapat dinyalahkan dengan dua cara, yaitu :
- Cara sentakan
- Cara goresan
Pasanglah tameng, sebelum elektroda menyala, perpendekan elektroda harus
diikuti dengan penurunan tangan, agar sudut elektroda dan tinggi busur tetap
dapat dipertahankan.
191
MENYALAKAN ELEKTRODA
B1. CARA SENTAKANElektroda diturunkan lurus sampai menyentuh benda kerja dan langsung diangkat
(cepat) sampai jarak kira-kira 1x diameter elektroda.
192
MENYALAKAN ELEKTRODA
B2. CARA GORESANSeperti menggoreskan korek api, setelah busur terjadi tinggi nyala dipertahankan kira-kira
0.8x diameter elektroda diatas bidang kerja.
193
TEKNIK MENGELAS LISTRIK
C. TITIK AWAL BUSURBila pengelasan dimulai di pinggir sekali, maka penembusan awal rigi-rigi sering kurang baik,
untuk mengisi hal ini maka titik awal penyalaan dimulai kira-kira 10-20 mm dari tepi kampuh
yang akan dilas.
194
TEKNIK MENGELAS LISTRIK
D. POSISI PENGELASAN DI BAWAH TANGANPosisi ini paling mudah dilakukan dibanding dengan posisi lainnya, kemiringan elektroda
10-20 derajat terhadap garis vertikal kearah jalan elektroda.
195
TEKNIK MENGELAS LISTRIK
E. PERUBAHAN BENTUK PADA PENGELASANBahan logam yang dikenai panas yang berlebih akan mengalami perubahan bentuk,
demikian juga yang terjadi pada saat pengelasan, karenanya perlu diperhatikan secara
khusus.
196
BENTUK DAN JENIS WELDING EQUIPMENT
197
JENIS MESIN LAS TITIK
198
JENIS MESIN LAS LISTRIK
199
MESIN PEMOTONG
Alat ini berfungsi untuk memotong bagian benda kerja semisal besi pejal, pipa,
besi siku, dsb.
200
MESIN PEMOTONG
Alat ini berfungsi untuk memotong bagian benda kerja semisal besi pejal, pipa,
besi siku, dsb.
201
MESIN BUBUT
Suatu mesin yang dapat digunakan untuk proses pembubutan benda kerja dengan
cara bubut (pembentukan benda kerja dengan mata pahat)
Mesin ini mempunyai gerak utama berputar pada sumbunya dimana gerakan mesin
itu didapatkan dari motor listrik yang dijalankan oleh arus listrik atau gerak
mekanik dari perputaran sumbu roda dengan perantaraan sumbu puli.
202
JENIS MESIN BUBUT
A. MESIN BUBUT RINGAN
Mesin bubut ini untuk latihan dan pekerjaan mesin yang ringan, bentuk mesin kecil
dan sederhana, bentuk peralatannya kecil dan dipergunakan untuk
mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran kecil.
203
JENIS MESIN BUBUT
B. MESIN BUBUT SEDANG
Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan peralatan khusus,
dipergunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak dan lebih teliti, fungsi
utamanya untuk menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.
204
JENIS MESIN BUBUT
C. MESIN BUBUT STANDAR
Mesin ini dibuat lebih berat, dayanya lebih besar dan dipergunakan untuk
pekerjaan yang lebih besar, mesin ini merupakan standar dalam pembuatan
mesin bubut pada umumnya.
205
JENIS MESIN BUBUT
D. MESIN BUBUT BERALAS PANJANG
Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan
pekerjaan yang panjang dan besar misalnya untuk membuat poros-poros
kapal, poros transmisi, dan bahan roda gigi.
206
JENIS MESIN BUBUT
E. MESIN BUBUT TURET HORISONTAL OTOMATIS
Pada mesin ini beroperasi secara otomatis sepenuhnya agar seseorang operator
dapat menangani dua atau tiga mesin sekaligus.
207
JENIS MESIN BUBUT
F. MESIN BUBUT TURET VERTIKAL
Ini adalah sebuah mesin yang mirip dengan mesin frais pengebor vertikal terdiri
atas pencekam atau meja putar dalam kedudukan horisontal. Mesin ini
dilengkapi dengan sistem kendali yang memungkinkan operasi otomatis dari
tiap kepala termasuk kecepatan dan arah hantaran, perubahan hantaran
spindel, penunjukan start dan penghenti.
208
JENIS MESIN BUBUT
G. MESIN BUBUT STASIUN JAMAK VERTIKAL MAJEMUK
Keuntungan dari mesin ini adalah bahwa segala operasi dapat dilakukan secara
serentak dan dalam urutan yang sesuai, kapasitas pencekam benda kerja
sampai dapat mencekam benda kerja dengan diameter 460 mm.
209
JENIS MESIN BUBUT
H. MESIN BUBUT VERTIKAL
Mesin ini mampu memegang suku cadang besar dan berat karena benda kerja
dapat diletakan di meja dengan kran dan tidak banyak memerlukan pembautan
ke bawah untuk memegangnya di tempat, juga menyita luas lantai sangat
sedikit bila dibandingkan dengan mesin lain yang dapat melakukan tugas yang
sama.
210
BAGIAN-BAGIAN DARI MESIN BUBUT DAN
FUNGSINYA
1. READ STOCK
Adalah tempat pengaturan speed of out (kecepatan pemotongan)
2. CHUCK (PEMEGANG BENDA KERJA)
Adalah bagian yang mengikat work piece (benda kerja) sehingga benda kerja bisa
berputar bersama-sama spindle.
Pemegang benda kerja ada dua jenis :
- Three jaws universal chuck
- Four jaws universal chuck.
211
BAGIAN-BAGIAN DARI MESIN BUBUT DAN
FUNGSINYA
3. SPINDLE
Adalah bagian yang meneruskan putaran mesin kebenda kerja, sehingga benda
kerja dapat berputar. Spindle adalah juga merupakan tempat melekatnya
pemegang benda kerja.
4. TAIL STOCK
Adalah bagian belakang (tail) mesin bubut, untuk menunjang ujung benda kerja
dengan perantara Dead Centre yang diletakkan pada tail stock spindle.
212
BAGIAN-BAGIAN DARI MESIN BUBUT DAN
FUNGSINYA
5. TAIL STOCK SPINDLE
Adalah tempat melekatnya Daed Center, selain itu Daed Centre dapat diganti
dengan Drill Chuck untuk Drilling dan lain-lain peralatan untuk berbagai
operasi.
6. CLAMP
Berfungsi untuk memajukan atau memundurkan posisi Dead Centre guna
mengadakan setting up benda kerja (work piece)
213
BAGIAN-BAGIAN DARI MESIN BUBUT DAN
FUNGSINYA
7. B E D
Adalah bagian yang menunjang Head Stock, tail stock serta bagian atasnya
disebut WAYS.
8. R AC K
Adalah roda gigi lurus (straight gear) untuk tumpuan pinion berputar, pinion ini
diputar dengan memutar longitudinal.
214
BAGIAN-BAGIAN DARI MESIN BUBUT DAN
FUNGSINYA
9. LEAD SCREW
Adalah batang ulir yang dapat diatur perbandingan putarannya dengan putaran
spindle, digunakan untuk pemberian Feed dengan arah longitudinal, khusus
untuk pembuatan dari pada ulir.
10. FEED ROD
Adalah batang beralur yang dapat diatur perbandingan kecepatan berputarnya
dengan kecepatan putar Spindle.
215
BAGIAN-BAGIAN DARI MESIN BUBUT DAN
FUNGSINYA
11. CARRIAGE
Adalah bagian yang dapat bergerak dengan arah longitudinal sepanjang ways,
carriage ini memikul bagian-bagian yang lain yang terletak diatasnya, seperti
Cross Slide dan bagian-bagian yang lain.
12. CROSS SLIDE
Adalah bagian yang melintang pada mesin bubut, terletak diatas carriage, untuk
mengadakan gerakan cross feed, gerakan ini dapat dilakukan dengan memutar
cross slide, crank lever atau dengan perantaraan cross feed lever.
216
BAGIAN-BAGIAN DARI MESIN BUBUT DAN
FUNGSINYA
13. CROSS SLIDE CRANK LEVER
Adalah roda yang bisa diputar mengakibatkan cross slide bergerak melintang.
14. COMPOUND REST
Bagian ini dapat diputar terhadap sumbu vertikal sehingga posisi compound rest
ini dapat membentuk sudut terhadap sumbu mesin,
217
BAGIAN-BAGIAN DARI MESIN BUBUT DAN
FUNGSINYA
15. COMPOUND REST CRANK LEVER
Adalah suatu alat untuk menggerakan maju mundurnya pada Compound Rest
16. SQUARE TURRENT
Adalah bagian diatas Compound Rest yang digunakan untuk mengikat
(melekatnya) Cutting Tool (pahat bubut).
218
CONTOH BAGIAN-BAGIAN DARI
MESIN BUBUT
219
CONTOH BAGIAN-BAGIAN DARI
MESIN BUBUT
220
CUT AND FEED BENDA KERJA
1. GERAK PEMOTONGAN (CUT)
Gerak pemotongan pada mesin bubut hanya ada 1 (satu) jenis yaitu gerak
berputarnya spindle.
2. GERAK PEMAKANAN (FEED)
221
GERAK PEMAKANAN (FEED)
A. LONGITUDINAL FEED
Dengan memutar longitudinal long feed hand wheel, feed ini dilaksanakan
dengan tangan untuk pemotongan kasar pada umumnya.
Dengan pengatupan split nut pada lead screw oleh split nut lever. Speed ini
dilaksanakan dengan otomatis, untuk pembuatan ulir.
Membuat posisi compound rest sejajar sumbu msin dan memutarkan compound
rest crank lever. Feed ini dilaksanakan dengan tangan, biasanya untuk
pemotongan yang pendek.
222
GERAK PEMAKANAN (FEED)
B. CROSS FEED
Dengan memutar cross slide crank lever, feed ini dilaksanakan dengan tangan
untuk facing secara kasar atau parting.
Dengan membuat posisi compound rest tegak lurus arah longitudinal lalu
memutarkan compound rest crank lever, feed ini juga dilaksanakan dengan
tangan, untuk facing secara kasar atau parting.
Dengan pemanfaatkan putaran Feed Rod dengan mengatupkan Cross feed Lever,
feed ini dilaksanakan secara otomatis, untuk facing yang halus atau parting.
223
GERAK PEMAKANAN (FEED)
C. FEED YANG SERONG
Membuat posisi compound rest bersudut terhadap longitudinal, feed ini
dilaksanakan dengan memutar compound rest crank lever untuk pembuatan
tirus (taper tuning).
224
PEMEGANG-PEMEGANG BENDA KERJA
(WORK PIECE)
1. THREE JAWS UNIVERSAL CHUCK
Yaitu chuck yang mempunyai tiga buah rahang, pada waktu pengikatan benda
kerja, ketiga rahang ini bergerak bersama-sama menuju pusat chuck.
2. FOUR JAWS INDEPENDENT CHUCK
Yaitu chuck yang mempunyai empat buah rahang, pada waktu pengikatan benda
kerja, ketiga rahang ini (masing-masing) dapat digerakan sendiri-sendiri.
225
PAHAT BUBUT (TOOL)
Merupakan bagian yang penting dari suatu mesin bubut, dan untuk menentukan
bentuk-bentuk benda kerja diperlukan beberapa tool yang sesuai dengan
kebutuhan dan fungsi masing-masing tool.
Untuk pemasangan pahat bubut minimum setinggi ujung centre, karena kalau
terlalu kebawah mata tool mudah patah, sedang untuk pembubutan yang halus
maka pemasangan tool diletakkan diatas centre.
226
BAHAN PAHAT BUBUT
PAHAT BUBUT DARI BAJA ZAT ARANG
PAHAT BUBUT DARI BAJA PADANAN
LOGAM KERTAS
227
CAIRAN PENDINGIN UNTUK BENDA KERJA
PADA PROSES PEMBUBUTAN
AIR KIMIA
OLIE
MINYAK TANAH
DAN SEBAGAINYA
228
PROSES TURNING PADA MESIN BUBUT
DALAM MESIN BUBUT DAPAT DILAKUKAN BEBERAPA MACAM
PROSES, DIMANA TIAP-TIAP PROSES MEMPUNYAI BENTUK TOOL
SENDIRI.
A. FACING
Disini benda kerja dipegang oleh three jaws universal chuck atau four jaws
independent chuck.
B. PARTING
Disini benda kerja dipegang dengan chuck pada satu ujung sedang pada ujung
yang lain bebas lalu feed dilaksanakan dengan arah cross.
229
PROSES TURNING PADA MESIN BUBUT
C. CYLINDER TURNING
Disini benda kerja dipegang antara dua centre, lalu diputar, feed dilaksanakan
secara longitudinal.
D. TREADING (ULIR)
Disini benda kerja dipegang diantara kedua centre atau satu ujung bebas. Feed
dilaksanakan secara longitudinal dengan hanya hand screw sebagai penggerak
feed.
230
PROSES TURNING PADA MESIN BUBUT
E. TAPER TURNING
Benda kerja dipegang diantara kedua centre atau satu ujung bebas, feed
dilaksanakan secara serong.
F. CENTRE DRILLING
Disini proses dilakukan dengan dead centre diganti dengan drill chuck, benda
kerja dipegang satu ujungnya dengan chuck, feed dilaksanakan dengan
memutar tail stock hand whell agar centre drill mau bersama-sama dengan tail
stock spindle.
231
BENTUK MESIN BUBUT
232
KOMPRESOR
Digunakan untuk mengecat/proses finising hasil produk yang telah kita buat,
kompresor sebagai alat bantu dalam proses pengecatan.
233
BENTUK DAN JENIS SPARAY
Digunakan untuk media penyemprotan cat, sehingga diperoleh hasil yang yang baik
dimana tekanan dan fokus penyemprotan dapat diatur melalui Sparay.
234
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
PANEL KONTROL
. PERENCANAAN (DISAIN)
. PROSES PEMOTONGAN (CUTTING DETAIL)
. PROSES PENGHALUSAN HASIL POTONGAN
. PROSES PELUBANGAN (BOR DRILLING)
. PROSES PELIPATAN
. PROSES PENGELASAN
. FINISHING
.
235
PERENCANAAN (DISAIN)
236
PERENCANAAN (DISAIN)
SISI SAMPING PANEL
237
PERENCANAAN (DISAIN)
SISI PANEL KANAN
238
PERENCANAAN (DISAIN)
LANDASAN DALAM PANEL
239
PERENCANAAN (DISAIN)PINTU PANEL
240
PERENCANAAN (DISAIN)
PENGGABUNGAN
241
PERENCANAAN (DISAIN)
TUTUP BELAKANG
250
300
242
PROSES PEMOTONGAN
Setelah Disain panel sudah, proses selanjutnya adalah Cutting
detail, pemotongan manual dengan menggunakan metal cutting
shear.
243
PROSES PENGHALUSAN HASIL POTONGAN
Biasanya plat yang telah dipotong meninggalkan sisa potongan
yang masih tajam dan bentuknya masih kasar, maka dari itu
perlu proses penghalusan dengan menggunakan mesin
gerinda atau kikir bila perlu
244
PROSES PELUBANGAN (BOR DRILLING)
Setelah proses penghalusan selesai, dilanjutkan proses
pelubangan untuk tempat komponen semisal push bottom,
pilot lamp dsb.
245
PROSES PELIPATAN
Proses ini melipat plat dengan menggunakan mesin lipat, yang
mana lipatan harus sesuai dengan ukuran disain sehingga hasil
lipatan menjadi baik.
246
PROSES PENGELASAN
Setelah hasil lipatan selesai semua, dilanjutkan dengan proses
pengelasan menggunakan las titik. Hasil lipatan kita gabungkan
lalu kita las, sehingga membentuk panel utuh.
247
FINISHING
Setelah proses telah selesai, proses terakhir adalah finishing
dimana proses ini terdiri dari proses pelapisan dengan dempul,
proses penghalusan dengan kertas gosok, dan yang terakhir
pengecatan dengan primer paint coating dan top coat painting.
248
PANEL KONTROL
SETELAH FINISHING
249
CONTOH PENGGUNAAN PANEL
UNTUK INSTALLATION EQUIPMENT
250
DAFTAR PUSTAKA
. Untung Margono, “Praktek Kerja Bangku”, Pusat Pengembagnan Pendidikan
Politeknik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, 1995.
. Bevi Lidya, A.M. Martiana, “Keselamatan kerja”, Pusat Pengembagnan
Pendidikan Politeknik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Bandung 1996.
. Yahya Chusna Arif, N. Nakano, “Bengkel Elektromekanik”, Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya-ITS, 1990.