4.3 Lamanya Waktu Sintering dan suhu Sintering Seperti yang dinyatakan sebelumnya, peningkatan suhu dan menjaga waktu meningkatkan biaya dan membuat kondisi produksi yang sulit. Bila ukuran bubuk menurun bit 'rasio permukaan / volume meningkat. Peningkatan ini, yang lebih dapat diamati dalam bit Nano, meningkatkan kecepatan sintering terutama pada langkah pertama dari sintering yang disebut cols (mencemarkan) pendirian. Penurunan ukuran serbuk juga membuat lebih atom yang terlibat dalam mengisi ruang tengah yang menurunkan porositas dan meningkatkan kekerasan produk akhir. Perlu untuk menyebutkan bahwa bubuk yang dibuat oleh mekanik paduan pembuatan memiliki kecepatan sintering tinggi karena bentuk bulat bit.

Gambar 7 Pengaruh berbagai suhu di bagian disinter dengan kepadatan dekat satu sama lain waktu dan pelestarian 30 inutes dalam oven (a) serbuk besi 63 mikron (b) serbuk besi 45 mikron (c) serbuk besi 5 mikron (d) besi Nanopowder dengan ukuran rata-rata 80 Nanometer.

Gambar 7 menunjukkan pengaruh ukuran serbuk pada suhu sintering dioptimalkan bagian terkemuka untuk menunjukkan kekuatan tarik yang lebih tinggi. Berdasarkan gambar 7 dapat dilihat bahwa pada ukuran serbuk menurun, sintering yang dapat dilakukan pada suhu yang lebih rendah. Hal ini karena sensitivitas intens penetrasi permukaan untuk pengurangan ukuran bit. Permukaan yang tinggi untuk rasio volume potongan-potongan kecil tidak hanya menurunkan suhu sintering, yang teknologi memiliki kelebihan penting seperti kemungkinan untuk menghilangkan sinter-dibantu, dan untuk menghindari transformasi fasa yang tidak menguntungkan, tetapi juga menyebabkan adhesi parah antara bit dan kekuatan akibatnya lebih tinggi potongan. Mengingat hasil eksperimen, meningkatkan mempertahankan waktu untuk sampel dengan bit kecil terutama di Nonopowders membuat dataran tinggi di kekuatan tarik dan kekuatan tertinggi diperoleh pada media pemeliharaan waktu. Alasan utama untuk pengurangan kekerasan dengan suhu dapat dijelaskan oleh efek kebalikan dari kerapatan dan bit ukuran kekuatan sampel '; meskipun menerapkan tekanan tinggi dan bubuk yang dibuat oleh mekanik miller, pertumbuhan bit dapat dihindari. Gambar 8 menggambarkan perubahan densitas dengan suhu sintering. Peningkatan kepadatan sampel disinter dibandingkan dengan sampel mentah adalah karena sampel 'bubuk penyusutan dalam proses sintering. Penyusutan ini lebih dalam bubuk lebih kecil. Dalam sampel diproduksi tanpa pelumas, peningkatan kepadatan lebih terlihat karena dengan menggunakan pelumas, kepadatan sampel menurun. itu dapat dikaitkan dengan gas yang muncul dari penguapan pelumas dalam sampel.

Gambar 8 Pengaruh suhu pada kerapatan sampel sintering (a) serbuk besi 63 mikron (b) serbuk besi 45 mikron (c) besi nanopowder bubuk 5 mikron (d) besi dengan 80 nanometer-rata

Seperti yang terlihat pada Gambar 8, kompresi volume dan kepadatan proporsional bahan sinter dalam bubuk yang lebih kecil telah meningkat pesat. Hal ini menunjukkan hubungan langsung antara kepadatan sampel 'dan kekuatan tarik. Untuk nanopowder, tekanan yang lebih tinggi dan suhu sintering relatif lebih rendah diperlukan untuk memperoleh kepadatan mentah yang lebih tinggi. Titik kontak lebih dari 5 mikron owders besi dan khususnya nanopowder membuat lebih kondensasi dalam bahan dan kemudian meningkat dalam kekuatan tarik. 4.4 Fraktur bagian topografi Pada Gambar 9, SEM gambar bagian fraktur untuk dua sampel yang akan ditampilkan. Gambar 9 (a) diambil dari sampel dengan 63 mikron ukuran bubuk dan suhu sintering 11200 C dan 30 menit menjaga waktu. Gambar 9 (b) untuk sampel dengan 80 nanometer ukuran serbuk pada 6000 C dan 30 menit menjaga waktu.