Potensi Plasma Nutfah Kakao di Sumatera Barat: Upaya...
Transcript of Potensi Plasma Nutfah Kakao di Sumatera Barat: Upaya...
18 Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Potensi Plasma Nutfah Kakao di Sumatera Barat: Upaya Konservasi dan Pemanfaatannya melalui Pemuliaan Partisipatif
Sumatera Barat merupakan wilayah penghasil kakao ketiga terbesar di Indonesia dan terbesar di wilayah Barat. Di samping itu dengan kualitas biji yang terbaik serta iklim yang sesuai untuk kakao menjadikan Sumatera Barat sebagai salah satu pusat unggulan kakao di Wilayah Barat Indonesia. Sebagai salah satu sentra penghasil kakao terbesar, Sumatera Barat menyimpan potensi plasma nutfah kakao yang luar biasa yang tersebar di 19 kabupaten, salah satunya adalah yang terdapat di Nagari Batu Payung, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima Puluh Kota dan di Jorong Balubuih, Nagari Sungaitalang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota. Sekitar 20 aksesi plasma nutfah kakao telah diperoleh dari hasil eksplorasi di kedua nagari tersebut. Hasil observasi awal di lapangan menunjukan adanya potensi sifat ketahanan terhadap hama dan penyakit penting seperti busuk buah kakao (BBK)
dan VSD, protas tinggi serta karakteristik biji besar (Tabel 1). Hasil pengamatan terhadap karakter morfologi juga menunjukkan adanya keragaman morfologi buah yang sangat besar (Gambar 1). Plasma nutfah asal Sumatera Barat ini telah dikoleksi di Balittri untuk dilakukan karakterisasi dan evaluasi lebih lanjut untuk lebih menggali potensi genetiknya, yang mana hasil observasi awal di lapangan akan menjadi dasar untuk dilakukan pengujian lebih lanjut.
Sebagai salah satu bukti keunggulan plasma nutfah kakao dari Sumatera Barat adalah klon BL 50. BL 50 merupakan plasma nutfah unggul lokal asal Nagari Sungaitalang, Kecama-tan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota yang dilepas sebagai varietas unggul dengan produktivitas tinggi yaitu 3,69 ton/ ha/th. BL 50 merupakan hasil kegiatan pemuliaan partisipatif peneliti Balittri dengan petani setempat. Sampai saat ini BL 50 masih merupakan varietas unggul kakao dengan potensi protas tertinggi di Indonesia, di atas klon unggul asal Sulawesi yang juga telah dilepas sebagai varietas yaitu MCC 01 dan MCC 02 yg memiliki potensi protas berturut-turut 3,67 dan 3,13 kg/ha/tahun.
Mengingat besarnya potensi plasma nutfah kakao di wilayah Sumatera Barat, dan wilayah Indonesia lainnya, akan sangat baik apabila pemerintah daerah (dalam hal ini pemerintah Provinsi Sumatera Barat) melakukan konservasi terhadap sumber keragaman genetik plasma nutfah kakao yang ada di daerahnya. Konservasi dapat dilakukan dengan menetapkan kawasan konservasi di wilayah-wilayah tertentu yang memiliki keragaman genetik kakao paling tinggi (on farm conservation). Adanya kebijakan pemerintah untuk mengembangkan klon-klon unggul baru secara vegetatif (klonalisasi) dan meremajakan tanaman kakao yang sudah tidak produktif dengan klon-klon unggul baru tersebut telah mengakibatkan hilangnya sebagian besar plama nutfah kakao yang ada di lahan petani. Keberadaan plama nutfah tersebut sangat penting sebagai sumber keragaman genetik di dalam program pemuliaan sekaligus sebagai barrier genetik bagi keberlanjutan produksi kakao di Indonesia. Oleh karena itu sangatlah penting melakukan konservasi terhadap kekayaan plasma nutfah kakao yang ada di lahan petani yang sebagian besar belum tergali potensi pemanfaatannya. Di samping itu kegiatan pemuliaan partisipatif dengan melibatkan petani sebagai mitra di dalam melakukan seleksi sangatlah penting di dalam menggali potensi plasma nutfah lokal. Upaya ini terbukti berhasil dengan telah dilepasnya beberapa klon unggul yang sangat disukai petani seperti Sulawesi 1, Sulawesi 2, MCC 01, MCC 02 dan BL 50. Sampai saat ini klon-klon unggul lokal tersebut lebih dapat diterima dan disukai oleh petani dan penyebarannya lebih luas dibandingkan klon atau varietas unggul lainnya yang bukan merupakan hasil pemuliaan partisipatif. Hal ini disebabkan pada pemuliaan partisipatif petani disertakan di dalam melakukan seleksi sehingga preferensi petani dapat diakomodir.
Tabel 1. Potensi Keunggulan Plasma Nutfah Kakao Asal Sumatera Barat
Aksesi dan gambar Asal Karakteristik* Potensi
Pemanfaatan
RCL
Sungaitalang Buah dan biji besar,
kulit batang retak
Sumber sifat protas
tinggi
E3
Sungaitalang Biji besar Sumber sifat biji
besar
E6
Sungaitalang Biji besar, toleran
VSD
Sumber sifat biji
besar dan ketahan-
an terhadap VSD
E10
Sungaitalang Tahan VSD, rentan
busuk buah
Sumber sifat
ketahanan
terhadap VSD
E9
Sungaitalang Buah dan biji banyak,
tahan VSD, toleran
PBK
Sumber sifat
ketahanan
terhadap VSD dan
PBK
E8
Sungaitalang Buah banyak, tahan
VSD
Sumber sifat
ketahanan
terhadap VSD
I-1
Batu Payung Buah dan biji besar,
tidak tahan VSD
Sumber sifat protas
tinggi
I-3
Batu Payung Buah banyak dan
besar
Sumber sifat protas
tinggi
I-4
Batu Payung Buah banyak dan
besar
Sumber sifat protas
tinggi
Keterangan * Hasil observasi awal di lapangan
Gambar 1. Keragaman morfologi buah kakao di Nagari Sungatalang, Kabupaten Limapuluh Kota.
(Nur Ajijah/Peneliti Balittri)