post test 4
-
Upload
gusti-friday-palaguna -
Category
Documents
-
view
214 -
download
1
description
Transcript of post test 4
SEMINAR MANAJEMEN
OLEH :
I Gusti Ngurah Friday Palaguna (1306205006)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana
2015
Contoh bidang usaha/bisnis yang muncul atau mati akibat perkembangan teknologi yang
pesat serta keterbatasan sumber daya alam.
Adapun jenis bidang usaha yang muncul akibat perkembangan teknologi yang pesat serta
keterbatasan sumber daya alam adalah sebagai berikut :
1. Bidang Jasa-jasa Umum (Public Sevice), meliputi usaha pengangkutan, pergudangan,
wartel dan distribusi;
2. Bidang usaha perdagangan online (e-commerce), meliputi usaha perdagangan
kecil (retailer), grosir, agen, dan ekspor import;
3. Bidang Industri dan Manufaktur, meliputi usaha industri logam, garmen;
4. Bidang Bisnis dan Perbankan, meliputi usaha bidang perdagangan barang dan jasa baik
pada perusahaan besar, menengah, bahkan perusahaan kecil, perusahaan dagang seperti
department store, dan perbankan komputer
5. Bidang usaha pabrikasi (manufacturing), meliputi usaha industri, assemblasi dan sintesis
Adapun jenis bidang usaha yang mati akibat perkembangan teknologi yang pesat serta
keterbatasan sumber daya alam adalah sebagai berikut :
1. Bidang usaha pertanian (agriculture), meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan dan
perkebunan;
2. Bidang Usaha Jasa Perorangan (Personal Service), meliputi usaha potong rambut, saloon
loundry, catering;
3. Bidang produksi, meliputi usaha produksi pangan dan kerajinan tangan.
Contoh perubahan perilaku masyarakat/konsumen akibat perkembangan teknologi dan
keterbatasan sumber daya alam.
Masyarakat dapat dengan lebih mudah dalam melaksanakan tugasnya. Pengetahuan dan
teknologi memungkinkan terjadinya perkembangan keterampilan dan kecerdasan manusia. Hal
ini karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan :
1. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan ilmiah.
2. Meningkatkannya kemakmuran materi dan kesehatan masyarakatnya.
Manusia sebagai subjek selalu melakukan penelitian dan percobaan dalam bidang sains
dan menggunakan teknlogi yang maju untuk memperoleh penemuan-penemuan baru untuk
mengubah dunia, sedangkan manusia sebagai objek mudah tergiur dengan hal-hal baru tersebut
dengan minat yang tinggi menggunakan penemuan-penemuan baru tersebut sehingga
mempermudah proses pengubahan dunia.
Contoh perubahan perilaku masyarakat atau konsumen adalah Jenis-jenis pekerjaan yang
sebelumnya menurut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh
perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot
manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitu pun dengan telah
ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu
menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.
Masyarakat atau konsumen juga menganggap iptek sudah merupakan suatu religion.
Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang
bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan
kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan
imortalitas.
Dan dalam hal sumber daya , persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja
untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan
teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga
kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan
mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan
yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mnetransformasikan pengetahuan dan skill sesuai
dengan tuntutan kebutuhan kerja yang berubah tersebut
Dalam bidang sumber daya alam, masyarakat atau konsumen juga menghadapi berbagai
tantangan jangka pendek dan jangka panjang. Kemajuan iptek saat ini mungkin terjadi masalah
bagi lingkungan hidup seperti halnya kerusakan- kerusakan lingkungan. Sektor lingkungan hidup
merupakan isu penting di dunia saat ini. Secara garis besar, pemanfaatan iptek harus senantiasa
mempertimbangkan usur lingkungan hidup. Artinya, pemanfaatannya harus sejauh mungkin
ramah lingkungan. Komitmen pemerintah terhadap lingkungan hidup juga sudah lumayan tinggi.
Salah satu buktinya, sudah ada Kementerian Negara Lingkungtan Hidup yang khusus mengurusi
hal itu pada pemerintahan yang ada saat ini.
Kebijakan organisasi yang harus ditempuh sebagai langkah adaptasi terhadap
perkembangan teknologi dan sumber daya alam.
Kita semua telah mengetahui pentingnya melakukan investasi pada peralatan kapital
untuk tetap kompetitif dan menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi. Membiarkan pabrik
dan mesin-mesin menjadi usang merupakan malapetaka bagi perusahaan atau industri.
Tetapi,perangkat kapital tidak dapat beroperasi secara efisien bila para operator tidak kapabel
dan terampil. Ini semakin penting untuk ditekankan,bila kita menyadari bahwa perubahan
teknologi terjadi sangat cepat,menyebabkan mesin cepat usang. Ungkapan pada awal tulisan ini
menggambarkan pemikiran bahwa investasi dalam teknologi hanya memberikan keunggulan
kompetitif yang terbatas. Konsekuensi logis, untuk membuat organisasi mempunyai daya
kompetitif yang lebih berkelanjutan (sustainable) dan lebih sulit ditiru, investasi dalam sumber
daya ekonomi yang paling berharga –manusia-tidak dapat ditunda lagi.
Adapun kebijakan organisasi yang harus ditempuh sebagai langkah adaptasi terhadap
perkembangan teknologi dan sumber daya alam yaitu dengan menerapkan teknologi adaptif,
yaitu suatu teknologi yang bersumber pada penelitian dan pengembangan teknologi di negara-
negara maju yang disesuaikan dengan pertimbangan-pertimbangan keadaan masyarakat, agar
dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pemecahan masalah-masalah konkrit seperti bidang
pangan, permukiman pemeliharaan tanah, dan perkembangan industri. Ukuran-ukuran utama
untuk proses adaptasi dalam pengembangan teknologi kita ialah agar cocok, dengan
pertimbangan :
1. Penyerapan tenaga kerja,
2. Penggunaan bahan dalam negeri,
3. Neraca pembayaran luar negeri (penambahan devisa dan/atau penghematan).
Teknologi semacam ini bisa meliputi : pengembangan bibit unggul untuk bahan pangan,
bahan perdagangan, dan teknik bangunan maupun teknologi setelah panen. Aspek ini dengan
sendirinya mengandung sifat teknologi yang diperlukan untuk pengembangan industri dalam
negeri.