Pme january 2014 edition
-
Upload
missionspark -
Category
Documents
-
view
219 -
download
1
description
Transcript of Pme january 2014 edition
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
UPAYA BERSAMA, Bukan Sekedar Kata-Kata
Oleh: Pdt. Rannieh B. Mercado
Dalam UEM kita memegang prinsip: “Semua
anggota adalah Pemberi dan Penerima.”
Selama beberapa tahun terakhir situasi keuangan
UEM telah stabil karena adanya iuran dan donasi-
donasi dari para anggota. Tetapi situasi ini akan
berubah dalam beberapa tahun kedepan.
Pendapatan Gereja-gereja di Jerman berkurang.
Sejauh ini sebagian besar keuangan UEM telah
disediakan oleh gereja-gereja Jerman, sedangkan
kontribusi anggota gereja dari Afrika dan Asia
masih kurang dari 1,5 %.
Kampanye “Upaya
Bersama” adalah ide awal
yang nantinya akan
dilakukan secara
berkelanjutan sebagai aksi
penggalangan dana yang
melibatkan seluruh
anggota UEM. Kampanye
ini akan berjalan di bawah
label “Upaya Bersama”
dengan rangkaian tema
yang jelas. Setiap kampanye pengumpulan dana
ditujukan untuk memenuhi anggaran, membiayai
proyek dan program serta untuk biaya operasional
UEM. Donasi akan ditingkatkan melalui kolekte di
gereja-gereja (seperti persembahan Minggu UEM)
dan sebagainya. Dan setiap kampanye akan
dilaksanakan selama 2 sampai 3 tahun. Seperti
halnya tema tahun 2013-2014 adalah “Anak-anak
yang membutuhkan”.
Respon yang sangat baik dapat dilihat dari aksi
anggota gereja di Asia dalam membantu GBKP atas
bencana Erupsi Gunung Sinabung di tanah karo,
Indonesia dan bantuan yang telah diberikan kepada
UCCP atas Topan Yolanda/Haiyan yang melanda
Visayas, Filipina. Aksi seperti ini belum pernah
terjadi sebelumnya, dan oleh karena rasa solidaritas
yang kuat antara kita, anggota gereja Asia telah
memberikan sumbangan sekitar 40 persen dan 60
persen lagi dari Jerman dan Afrika.
Sehingga di saat tantangan besar datang, kita di
Asia telah memperlihatkan Upaya Bersama kita.
Seperti halnya dalam mengawali tahun 2014 ini,
Departemen Asia sedang memulai kegiatan yang
besar yang menyuarakan bahwa apa yang telah
direncanakan tak hanya sekedar kata-kata.
Pada tanggal 6 Februari nanti, kampanye NAPAK
TILAS akan diadakan di Tanah Batak, tanah tempat
missionaris pertama berpijak melalui RMG (yang
kini dikenal dengan United Evangelical Mission)
yang sudah berdiri lebih dari 150 tahun lalu. Jejak
missionaris yang telah berakar dan berbuah hingga
banyak gereja berdiri dan berkembang.
Konsep Dasar “Walk a Mile” (Napak Tilas) Tahun
2014
Napak Tilas atau “Walk a Mile” (WaM) tahun 2014
dipahami sebagai sebuah perayaan dan kampanye.
Untuk tahun 2014 HKBP (Huria Kristen Batak
Protestan) bersedia menjadi tuan rumah.
“WaM” merupakan sebuah perayaan karena kita
ingin mensyukuri pekerjaan missi yang pernah
dilakukan oleh para Missionaris di Tanah Batak,
antara lain; DR. INGWER LUDWIG NOMMENSEN
yang dinobatkan sebagai Rasul Batak. Oleh sebab
itu kita semua diajak untuk menegaskan ulang
tekad para Missionaris tersebut.
“Upaya Bersama”
PIJAR MISI
Edisi Januari Tahun 2014
20142014
Tema Edisi (Halaman 1)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
“Walk a mile” adalah salah
satu kampanye program dari
“United Action”. Melalui
WaM ini kita menerapkan
apa yang telah disepakati
oleh para pemimpin Gereja
dalam AsRA Tahun 2013 di
Hong Kong.
Melalui kampanye ini kita
berusaha mengumpulkan
dana untuk menyokong upaya pelayanan dan misi
UEM bukan hanya dalam gereja Anggota tetapi lebih
dari itu.
Untuk membuatnya lebih berkesan dan bersejarah,
kegiatan “Walk a Mile” akan diadakan pada hari
kelahiran DR. NOMMENSEN yaitu pada tanggal 6
Februari Pukul 9 pagi. Dengan demikian HKBP
telah siap menjadi tuan dan nyonya rumah untuk
kegiatan perdana ini.
HKBP Sigumpar dipilih sebagai tempat perayaan
karena tempat ini mengandung arti penting bagi
DR. NOMMENSEN karena disinilah ia pernah
melayani sampai ia kembali ke pangkuan Bapa di
Sorga.
Untuk menekankan pentingnya perayaan ini,
Moderator UEM (Regina Buschmann) bersama
Wakil Sekretaris Umum UEM (Juergen Borchardt),
kepala Departemen UEM Asia (Pdt. Sonia Parera-
Hummel) dan para Pimpinan Gereja anggota UEM di
Tanah Batak diundang untuk ikut serta.
Mudah-mudahan dengan perayaan ini, kita semua
terdorong untuk mengikuti jejak para misionaris
dalam mewujudkan tekad kita untuk melayani
seperti tujuan missi dan lingkup kerja UEM di
bidang PI, Diakonia, Pengembangan, Advokasi dan
Kemitraan.
Tema Edisi (Halaman 2)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
Kongres Internasional ke-11 tentang AIDS di Asia dan
Pasifik
Oleh: dr. Ria Lumbangaol
Kongres Internasional
mengenai AIDS di Asia
dan Pasifik (ICAAP)
merupakan forum
terbesar untuk
membahas tentang
AIDS di wilayah Asia
Pasifik. Kongres ini
berfungsi sebagai
forum untuk berbagi
pengetahuan dan
pengalaman tentang
HIV. Isu tentang AIDS
antara para pemangku
kepentingan di wilayah
tersebut. Selama lebih
dari 20 tahun, ICAAP
telah memainkan
peran penting dalam
meningkatkan kesadaran masyarakat, membangun
komitmen politik dan memperkuat jaringan
advokasi untuk penanggulangan HIV dan AIDS.
Kongres ini bertemakan : "Asia/Pasifik Mencapai
Tiga nol : Investasi Inovasi". ICAAP ke-11 disorot ide
inovatif dan memotong tepi pengetahuan dan
praktek dalam menghadapi tantangan regional dan
memajukan komitmen dan tindakan untuk
mengurangi stigma dan diskriminasi melalui
kerjasama. Acara ini juga mengumpulkan orang
dari populasi kunci yang terkena dampak, para ahli
kesehatan, Konsultan HIV, Organisasi Masyarakat
Sipil dan pemangku kepentingan lainnya di wilayah
ini, bertemu untuk memajukan visi Tiga Zero dan
menerjemahkannya ke dalam kebijakan dan
praktek.
ICAAP mengundang Konsultan HIV dari UEM
sebagai salah satu delegasi dan pembicara untuk
berbagi pengalaman, bagaimana untuk bergerak
dan meningkatkan partisipasi para pemimpin gereja
dalam upaya penanggulangan AIDS.
Pandemi HIV/AIDS sangat menimbulkan masalah
keprihatinan etika dan agama, kasih sayang dan
dukungan bagi orang yang hidup dengan HIV dan
AIDS dan keluarga mereka. Ini juga merupakan
mandat agama untuk membawa martabat,
kepenuhan hidup dan masyarakat yang
berkelanjutan untuk semua. Dari perspektif ini,
keterlibatan dalam pemahaman, pengampunan,
rekonsiliasi dan persatuan.
Selain berbagi pengalaman, di ICAAP juga belajar
tentang banyak hal, dan membangun jaringan
dengan organisasi-organisasi yang berbeda yang
terlibat dalam HIV/AIDS. Struktur Program ICAAP
terdiri dari Plenary Session, Oral Sesi, E Poster, E-
Poster Diskusi, Simposium, Rapat satelit, Lokakarya
Keterampilan Bangunan, Asia Pacific Village dan
Forum Pra Kongres Community.
Hampir 600 presentasi diberikan dalam ICAAP,
sehingga pada saat yang sama dapat menjalankan
20 ruang simultan.
Untuk itu, konsultan HIV memilih tema : ilmu
pengetahuan dan keterampilan advokasi, dan
modul pelatihan keterampilan terbaru memberikan
HIV/AIDS. Seperti Kontribusi Inovatif pemimpin
muda agama menuju Triple Zero Simpan Tool Kit,
Perempuan Terkena Key dan Girls, Getting to Zero
di Tempat Kerja dan Pekerja Migran, Kebijakan
Stregthening dan Keterampilan Advokasi Pendidikan
Seksualitas Remaja.
Semua pengalaman, pengetahuan dan
keterampilan, dan membangun jaringan,
diharapkan akan menjadi penyediaan Konsultan HIV
dari UEM untuk mengembangkan dan
memberdayakan gereja-gereja lainnya.
Diakonia (Halaman 3)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
Cegah HIV dan AIDS; Lindungi Pekerja, Keluarga dan
Bangsa
Oleh: Ria Lumbangaol
Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2013
telah dilaksanakan oleh United Evangelical Mission
pada tanggal 2 Desember 2013 di Siantar.
Pelaksana HAS ini adalah Pondok Kasih bekerja
sama dengan Pemerintah dan KPAD Kotamadya
Pematang Siantar.
Acara bertemakan “Cegah HIV dan AIDS; Lindungi
Pekerja, Keluarga dan Bangsa”. . Hal ini terkait
dengan tujuan global program AIDS yaitu Getting To
Zero, Zero dalam infeksi baru HIV, Zero dalam
kematian karena AIDS, dan Zero dalam stigma dan
diskriminasi.
Mengingat sebanyak 80 persen Orang Dengan
HIV/AIDS (ODHA) terjadi pada usia produktif 15-49
tahun, tepatnya untuk usia pelajar dan pekerja. Jika
kita dapat mencegah penularan HIV dan AIDS maka
akan menjadi fase yang luar biasa bagi masa depan.
“Kami berterimakasih kepada gereja-gereja yang
tergabung dalam Pondok Kasih untuk menggugah
Siantar menjadi lebih peduli, demikian kata
sambutan yang disampaikan Bapak Walikota
Pematang Siantar, Drs. Koni Ismail Siregar.
Dalam acara ini, Pondok Kasih juga tidak
ketinggalan membuat stand test HIV, sebelum
mengadakan tes, para tim mengadakan konseling
terlebih dahulu.. Pada acara ini beberapa pengurus
Pondok Kasih juga menjalani test HIV, sebagai
wujud kampanye untuk mengajak masyarakat
mengetahui status kesehatan masing-masing.
Karena siapapun beresiko tertular HIV, meski
terbagi dalam resiko tinggi dan rendah.
Diakhir acara setiap orang menandatangani
spanduk sepanjang 15 meter sebagai symbol
kepedulian terhadap penanggulangan HIV dan AIDS,
dari pihak pemerintah dan jajarannya, komunitas
kunci, lembaga swadaya masyarakat, swasta, BUMN,
pelajar dan mahasiswa, serta pihak lainnya.
Kemudian panitia membagikan pita merah, brosur
dan bunga di sepanjang jalan-jalan utama kota
Siantar,
Stop AIDS sampai di sini!!!
Diakonia (Halaman 4)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
60 Harapan di Tumaini
Oleh: Bertua Kristina Elisabeth Silalahi
Nama saya Bertua Kristina Elisabeth
Silalahi. Saya lahir pada tanggal 10 Februari
1986. Saya berasal dari Gereja Kristen
Protestan Angkola Padangsidimpuan dan
mengawali tugas sebagai volunteer pada tanggal
27 Agustus 2013 di Tumaini Children’s Center
Bukoba, sebuah Organisasi Non-Government di
bawah naungan Evangelical Lutheran Church
in Tanzania (ELCT). Sebelum saya memulai
tugas sebagai volunteer, saya adalah alumni
Sastra Perancis Unpad dan kemudian bekerja di
bidang keuangan di sebuah hotel milik keluarga.
Dua bulan pertama bisa dikatakan
sebagai masa beradaptasi saya terhadap
makanan, lingkungan, bahasa, dan cuaca di
Bukoba. Cuaca di Bukoba tidak jauh berbeda
dengan Indonesia, hanya saja di bulan-bulan
tertentu seperti di bulan Mei, Juni, Juli, dan
November cuaca bisa sangat panas. Mengenai
makanan, kebanyakan makanan di sini baru bagi
saya. Kalau di Indonesia makanan pokoknya adalah
nasi, di Tanzania makanan pokoknya adalah pisang
(ndizi), ugali (yang terbuat dari tepung jagung), dan
lauknya sama seperti lauk yang dimakan bersama
nasi. Awalnya saya merasa aneh memakan pisang
dicampur dengan ikan, terung, dan kacang merah.
Tapi sekarang ini saya pikir saya sudah
menyukainya. Terlebih lagi saya bersyukur karena
masih ada cabai dan ikan kecil-kecil mirip ikan teri
di sini, setidaknya mengobati rasa rindu saya pada
masakan khas kampung halaman.
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, di
Afrika, saya bekerja di Tumaini Children’s Center
(TCC), sebuah organisasi tempat rehabilitasi dan
reunifikasi anak-anak jalanan. TCC memiliki kantor
resepsionis yang berlokasi di kota, dan pusatnya
yang berlokasi di Kyakairabwa sekitar 3 km dari
kota. Di pusat ini ada sekitar 60 orang anak yang
direhabilitasi. Kemiskinan, kekerasan dalam
keluarga membuat mereka lari dari rumah dan
memilih tinggal di jalanan. Beberapa dari mereka
ada yang ditinggal mati oleh orangtua mereka
karena penyakit AIDS sehingga mereka diambil dan
diasuh oleh TCC. Anak-anak ini kehilangan
kesempatan mereka untuk pendidikan, rentan
terhadap kekerasan dan penyakit, dan tanpa akses
keperawatan kesehatan. Mereka pada dasarnya
menyangkal hak-hak mereka sebagai anak-anak
oleh tuntutan hidup untuk bertahan hidup di
jalanan. TCC menjadi rumah sementara bagi
mereka, membantu mereka dalam hal konseling,
tempat pemulihan dan mencoba menyatukan
mereka kembali dengan keluarga mereka,
membiayai pendidikan di sekolah, serta membantu
mereka dalam hal kesehatan.
Di bulan pertama di TCC saya dilibatkan
untuk bekerja di lapangan yaitu mengunjungi
beberapa keluarga di desa-desa, biasanya saya
turun ke lapangan bersama field assistant.
Keluarga-keluarga yang kami kunjungi adalah
keluarga dari anak-anak yang dibantu oleh Tumaini.
Kami mengunjungi mereka untuk mengantarkan
kebutuhan sekolah anak-anak seperti; buku catatan,
pulpen, alat mandi seperti; sabun, sikat gigi, pasta
Pengembangan (Halaman 5)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
gigi, dan gula. Pada kesempatan itu saya melihat
bagaimana tempat tinggal mereka, dan bagaimana
mereka tinggal. Tidak ada listrik, dinding terbuat
dari tanah liat atau batu bata, dan lantai biasanya
mereka alasi dengan jerami sebagai alas duduk.
Ada satu anak yang kami kunjungi,
kehidupan keluarganya sangat berkecukupan
sekali, tapi sewaktu saya melihat buku catatannya,
nilai-nilai pelajarannya di sekolah amat bagus, saya
masih ingat nama anak itu adalah France Frederick.
Ada juga anak yang lain, dia tuna wicara, hidup
mereka juga sangat berkecukupan, tetapi nilai-nilai
mata pelajarannya juga sangat bagus, hampir
sempurna. Ternyata kemiskinan tidak menjadi
penghalang bagi mereka untuk belajar dan menjadi
yang terbaik di kelas. Di bulan Oktober saya mulai
melibatkan diri menjadi pengajar di kelas Memkwa
yaitu kelas khusus untuk anak-anak yang terlambat
mendapat pendidikan normal. Usia mereka berkisar
antara 8-16 tahun. Saya mengajar matematika dan
menggambar. Saya senang sekali melihat mereka
antusias belajar. Kalau soal latihan yang diberikan
selesai, mereka minta tambahan soal latihan
lainnya. Saya sangat terharu melihat semangat
mereka. Dari anak-anak Tumaini juga saya belajar
tentang kesederhanaan dan berbagi, pernah sekali
itu ada satu anak mendapat satu potong biskuit
kecil, tapi dia masih memaruh satu potong biskuit
kecil itu kepada temannya.
Waktu terasa cepat sekali berlalu, tinggal 6 bulan
lagi saya berada di sini, meskipun rindu pada
keluarga di kampung halaman namun saya sangat
berharap dapat tinggal lebih lama. Walaupun nanti
saya kembali ke kampung halaman, saya akan tetap
berdoa semoga anak-anak yang saya layani ini kelak
menjadi anak-anak yang berhasil dan bahagia. Saya
bersyukur untuk kesempatan yang diberikan Tuhan
kepada saya melalui UEM untuk melihat,
merasakan, semua hal ini. Tetaplah doakan saya
untuk 6 bulan ke depan agar tugas saya sebagai
volunteer dapat saya kerjakan dengan baik. Amin.
Pengembangan (Halaman 6)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
KUNJUNGAN KEMITRAAN KE JERMAN
Oleh: Friska Pakpahan/Wakil Sekretaris BPM Distrik VI Dairi
Pada tanggal 27 April s/d 17 Mei
2013 delegasi kemitraan dari Distrik Dairi
dan Distrik Medan-Aceh berangkat ke
Jerman. Tujuan dari kunjungan ini adalah
untuk mengunjungi mitra (paralealeonta)
yang ada di An der Agger Jerman.
Kami diberikan kesempatan
menghadiri pameran tradisional yang
bernama ”Mirktzmart“. Ditempat ini kami
melihat berbagai hal tentang kehidupan di
Jerman selama ratusan tahun yang lalu.
Kami mengunjungi kantor Distrik An der
Agger dan berkenalan dengan para
pengurus di sana.
Tidak kalah menariknya, kami menghadiri
Kirchentag, kami mengunjungi stand UEM,
Kemudian kami juga mengikuti dialog
tentang keberagaman agama di Indonesia
dan fenomena pengrusakan gereja yang
terjadi di Jawa. Setelah itu kami melakukan rapat kemitraan, dan kami juga mengunjungi yayasan-yayasan yang
dimiliki oleh gereja mitra.
Kami juga mengunjungi Rumah misi UEM di Wuppertal dan bertemu dengan Marudur Siahaan dan Kristina
Neubauer (bagian kemitraan UEM). Selain melihat ruang arsip Rumah Misi UEM, kami juga menghadiri Malam
Budaya yang dipersembahkan oleh Mitra GKPS.
Kami juga mengikuti pertemuan kaum wanita gereja Mitra, Pada pertemuan tersebut Ibu Ginting berbagi
pengalamannya sebagai ketua koor kaum wanita gereja di distrik Dairi. Selanjutnya Biblevrow juga
menyampaikan pengalamannya membina kaum wanita gereja di distrik Medan-Aceh. Mereka tampak antusias
mendengarkan, karena system ini berbeda dengan yang mereka alami di Jerman. Di Jerman, Jumlah kaum
wanita gereja lebih sedikit, dan sebagian besar adalah orangtua lanjut usia. Mereka hanya bertemu untuk
berbagi cerita setiap minggunya. Tidak ada koor saat ibadah minggu. Sehingga mereka cukup kagum
mendenar kegiatan kaum wanita yang kami sampaikan.
Banyak hal luar biasa yang kami dapat dan banyak hal yang kami pelajari, mulai dari kunjungan – kunjungan
yang dilakukan sampai pada interaksi dengan setiap golongan yang kami temui.
Kami berharap dengan adanya program saling mengunjungi seperti ini akan dapat mempererat hubungan
kemitraan/paralealeon dengan Jerman, karena kita adalah saudara dalam Kristus.
Semoga Kemitraan ini terus terjalin dan semakin bermanfaat
Kemitraan (Halaman 7)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
Pemberian Beasiswa
kepada Pemuda di HKBP
distrik Silindung
Badan Pengurus Mitra HKBP distrik Silindung (BPM
Silindung) telah bermitra dengan distrik Koeln-Sued
Jerman lebih dari 20 tahun, setiap tahunnya Koeln-
sued Jerman selalu memberikan bantuannya untuk
mendukung berbagai kegiatan di distrik Silindung
antara lain, pemberian beasiswa, pengadaan air
minum, pengobatan massal, bantuan pengadaan
buku-buku ibadah dll.
Pada bulan Desember yang lalu, tepatnya tanggal
18 desember 2013, bertepatan pada perayaan Natal
HKBP Distrik II Silindung yang bertempat di HKBP
Pearaja telah dilaksanakan penyerahan beasiswa
kategori reguler kepada 21 orang
penerima (sebesar 1440 euro dibagi 21 orang).
Kemitraan (Halaman 8)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
“Pemuda Gereja Peringatkan Bahaya Perubahan Iklim”
Pemuda Huria Kristen Batak Protestan (N-HKBP),
melakukan serangkaian aksi kritik untuk
memperingatkan pemerintah dan pengusaha atas
bahaya perubahan iklim, khususnya ditingkat lokal.
Sekitar 600-an pemuda HKBP secara simultan
melakukan aksi di dua tempat yang berbeda, yakni
di Porsea dan di Parapat, Sumatera Utara, Indonesia,
pada Sabtu, 7 Desember 2013.
Ratusan pemuda HKBP distrik 4 Toba mengadakan
aksi long march sejauh 4 kilometer dengan
memakai masker, dari kota Porsea hingga pinggir
pantai Danau Toba. Disepanjang jalan mereka
mengutip sampah, dan diakhiri dengan menanam
pohon di pinggiran Danau Toba. Sementara itu,
Pemuda HKBP Parapat, melakukan aksi teatrikal
berupa pembuatan spanduk raksasa di kapal
penumpang dari Parapat ke Tuktuk Samosir berisi
seruan penghentian pengrusakan Danau Toba.
Selain spanduk raksasa, pemuda pemudi gereja itu
juga terlibat dalam aksi lingkungan bersama
dengan lembaga lainnya yang terlibat seperti
Taman Eden, Radio Samosir Green, Earth Society for
Danau Toba, Hubert Apartment, GOA dan KSPPM.
Aksi ini juga diramaikan dengan pelepasan ikan
lokal ke danau Toba, dan penanaman pohon di
pulau Samosir.
Dalam orasinya, Ketua Pemuda HKBP distrik 4 Toba,
Jeffri Simangunsong menyampaikan, aksi
keprihatinan ini dilakukan sebagai bentuk protes
atas rusaknya alam di Tapanuli, tercemarnya danau
Toba, dan polusi udara yang tidak henti-hentinya di
kawasan Porsea yang berdampak pada cuaca
setempat yang tidak stabil. “Tidak hanya dalam aksi
ini, kita sepertinya harus memakai masker setiap
hari karena bau busuk yang dikeluarkan
perusahaan di wilayah ini,”Ungkap Jeffri. Meilisa
Manurung, jurubicara pemuda HKBP Parapat,
menyampaikan keprihatinannya atas kerusakan
keindahan danau Toba yang berdampak pada
berkurangnya pengunjung ke daerah itu. Meilisa
mengeluhkan tidak adanya upaya yang serius dari
pemerintah Indonesia, khususnya Gubernur
Sumatera Utara dan Bupati Simalungun dalam
membangun kawasan Danau Toba.
Marandus Sirait, salah seorang penggagas aksi
pemuda di Parapat, menyampaikan, seruan sudah
lebih dari cukup, tetapi satu telinga pun tidak mau
mendengar. Tokoh penerima Kalpataru, yang
belakangan mengembalikannya kepada Presiden
Republik Indonesia ini menyerukan aksi semua
pihak untuk merestorasi Danau Toba. Penggagas
lainnya, Saurlin Siagian dari departemen
Lingkungan dan Iklim lembaga internasional UEM
menyebutkan semakin menipisnya kesempatan
yang ada untuk merestorasi alam yang rusak. “Saya
yakin, sebagaimana berbagai ilmuwan dunia telah
sampaikan, generasi ini punya andil yang sangat
penting, apakah akan menyelamatkan bumi, atau
tidak sama sekali”, Pungkasnya.
Kedua aksi ini didukung penuh oleh pemimpin
tertinggi gereja dengan jemaat protestan terbesar
di Asia tenggara, HKBP, Ephorus Willem Tumpal
Pandapotan Simarmata. Ephorus ini dikenal getol
mengkampanyekan secara keras perlunya kembali
merehabilitasi alam yang telah rusak. “Umat
manusia ini berada dalam satu kapal, tidak ada satu
orang pun yang mau merusak atau membocori
kapalnya sendiri. Jika ada satu saja yang membocori
“kapal” ini, semua kita akan tenggelam,”Ungkapnya.
Pemuda adalah ujung tombak gereja untuk
melindungi alam, oleh karena itu, saya mendukung
Advokasi (Halaman 9)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
dan melindungi penuh setiap inisiatif pemuda yang
ingin terlibat perjuangan lingkungan,”Tambahnya.
Aksi lainnya dilakukan oleh pemuda GBKP dan pemuda
GKPS di Siantar pada tanggal 7 Desember, dinamai
dengan “Free garbage day”. Salah satu pengurus
pemuda GBKP, Yanti Sitepu mengeluhkan kota Siantar
yang seharusnya menjadi kota yang indah, tetapi
sekarang dikotori oleh sampah akibat kebiasaan orang-
orang yang melempar sampah kemana-mana.
“Kami ingin menghimbau orang-orang dan
pemerintah bahwa Jalan raya, sungai, dan tempat-
tempat umum bukanlah Tong Sampah, pemerintah
sebaiknya menyediakan tong sampah dan orang-orang
harus membuang sampah ketempatnya,”Imbuhnya.
(ss)
Advokasi (Halaman 10)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
Konsep "Upaya Bersama" untuk Kampanye Penggalangan
Dana di Asia
Salah satu prinsip utama dari UEM Corporate Identity adalah bahwa: "Kami mengelola sumber daya yang dipercayakan
kepada kami secara transparan, dan secara cermat dan memperhitungkannya bersama-sama dalam kepengurusan yang
setia. "Semua anggota merupakan pemberi dan penerima. Selama beberapa tahun terakhir, pendapatan UEM telah stabil,
baik yang berasal dari biaya anggota dan sumbangan. Tapi kondisi ini akan berubah dalam beberapa tahun ke depan.
Sebagian besar pendanaan untuk kegiatan UEM telah disediakan oleh anggota yang ada Jerman dalam hal kontribusi dan
pendanaan proyek, sementara Afrika dan Asia menyumbang kurang dari 1,5 % untuk anggaran UEM.
Oleh karena itu, Sidang Raya UEM di Berastagi yang diadakan Tahun 2012 lalu telah memutuskan untuk memulai kampanye
“Upaya Bersama” untuk meningkatkan secara signifikan kontribusi dari para anggota di Asia dan Afrika. Tujuannya agar
pada tahun 2018, sumbangan sebesar 500.000 Euro pertahun akan diperoleh dari Kawasan Asia dan Afrika (40 persen dari
Kawasan Afrika, dan 60 persen dari kawasan Asia ).
Oleh karena itu, Sidang Raya UEM Wilayah Asia (AsRA) tahun 2013 yang telah diadakan di Hong-Kong meminta semua
gereja untuk mengidentifikasi dan menerapkan cara yang paling tepat dalam rangka penggalangan dana untuk menepati
janji mereka untuk berkontribusi sesuai dengan target keuangan yang diharapkan dari Wilayah Asia sebesar € 30,000 di
tahun 2013, € 90,000 pada tahun 2014, € 150,000 pada tahun 2015, € 210,000 pada tahun 2016, € 270,000 pada tahun
2017, dan € 300,000 pada tahun 2018 dan seterusnya).
AsRA berterima kasih atas komitmen semua anggota di Asia untuk memperkenalkan kepada anggotanya akan program
celengan kecil ini. Peserta AsRA juga diminta untuk memenuhi atau bahkan dapat melebihi "Janji Iman" yang telah dituliskan
selama Kebaktian khusus pada tanggal 12 Juli 2013 di Hong Kong. AsRA mendorong mereka untuk terus memenuhi janji
iman, begitu juga untuk tahun berikutnya sampai AsRA Tahun 2015.
A. Janji Iman
Sebuah Ibadah khusus dilakukan saat AsRA Tahun 2013 berlangsung di Hong Kong, para delegasi, staf dan pandu
diminta untuk memberikan “Janji Iman” sebagai reaksi nyata akan tantangan menghadapi Kemiskinan dan Perdagangan
anak di Asia. Janji iman itu dapat diberikan dalam jumlah tertentu seperti dalam bentuk Rupiah, Peso, SL Rupee, HK$,
Euro dll. Janji Iman ini sesuai dengan amanah AsRA untuk menjadikannya sebagai sumbangan tahunan pada tahun
2013, 2014 dan 2015.
No Nama Gereja Jumlah yang dijanjikan Jumlah
yang
disetor
Tanggal
Pembaya
ran
IDR EUR PHP HK$ US$ LKR
1 Willem
Simarmata
HKBP 1.000.000.- - - - - - 1.000.00
0.-
13 Juli
2013
2 Oinike Harefa BNKP 200.000.- - - - - - 200.000.
-
13 Juli
2013
3 Tuhoni
Telaumbanua
BNKP 500.000.- 50 - - - - 500.000.
- + 50
Euro
13 Juli
2013
4 Yunelis Ndraha BNKP 100.000.- - - - - - 100.000.
-
13 Juli
2013
5 Yanti Sitepu GBKP 100.000.- - - - - - 100.000.
-
13 Juli
2013
6 Petrus Sugito GKJTU 300.000.- - - - - - 300.000.
-
13 Juli
2013
7 Sumardjono GKJW 500.000.- - - - - - 500.000.
-
16 Juli
2013
8 Widhiyanti GKJW 100.000.- - - - - - 100.000.
-
16 Juli
2013
9 Ester
Margaretha
Munthe
GKPI 500.000.- - - - - - 500.000.
-
13 Juli
2013
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 11)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
10 Patut Sipahutar GKPI 500.000.- - - - - - 1000.00
0.-
25 Okt
2013
11 Tetty
Aritonang
GKPI 500.000.- - - - - - 500.000.
-
13 Juli
2013
12 Netty Urmelita
Tasireleleu
GKPM 100.000.- - - - - - 100.000.
-
13 Juli
2013
13 Jonarita Purba GKPS 200.000.- - - - - - 200.000.
-
13 Juli
2013
14 Panulis
Saguntung
GKPM 1.000.000.- - - - - -
1.000.00
0.-
13 Juli
2013
15 Sonia Parera
Hummel
BNKP - 500 - - - - 500 Euro 5 Des.
2013-
16 Anneliese
Wong
CRC - - - 5.000 - - - -
17 Iris Wong CRC - - - 18.000 - - - -
18 Lily CRC - - - - 300 - - -
19 Jennie Elliyani GBKP 500.000.- - - - - - - -
20 Jemmy Ayomi GKI-TP 100.000.- - - - - - - -
21 Matheus
Adadikam
GKI-TP 1.000.000.- - - - - - - -
22 Mientje GKI-TP 500.000.- - - - - - - -
23 Kurnia Setya
Nurhayati
GKJTU 400.000.- - - - - - - -
24 Trisna Dian
Pratiwi
GKJTU 200.000.- - - - - - - -
25 Togar
Simatupang
GKPA 250.000.- - - - - - - -
26 Ridho Sunelju GKPM 200.000.- - - - - - 200.000 19 Des
2013
27 Elias J.Solin GKPPD 100.000.- - - - - - - -
28 Gijela Mariati
Ujung
GKPDD 500.000.- - - - - - - -
29 Jaharianson
Saragih
GKPS 12.000.000.
-
- - - - - - -
30 Wanda Lucia GKPS 500.000.- - - - - - - -
31 M.Syarif
Simanjuntak
GPKB 500.000.- - - - - - 500.000.
-
26
Agustus
2013
32 Basaria
Lumbangaol
HKBP 500.000.- - - - - - - -
33 Benny Sinaga HKBP 500.000.- - - - - - - -
34 Daniel Sinaga HKBP 200.000.- - - - - - - -
35 Marudur
Siahaan
HKBP 500.000.- - - - - - 500.000 20 Des
2013
36 Welman
Tampubolon
HKBP 1.500.000.- - - - - - - -
37 Desri
Sumbayak
HKI 1.000.000.- - - - - - - -
38 Evalina
Pasaribu
HKI 300.000.- - - - - - 300.000 31 Des
2013
39 Albert
Jebanesan
MC-SL - - - - - 17.
000
- -
40 Leandro Karlo
Suarez
UCCP - 500 - - - - - -
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 12)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
41 Rannieh
B.Mercado
UCCP - - 2013 - - - 550.000.
-
11 Okt
2013
42 Reuel Norman
O Marigza
UCCP - - - - 50 - - -
43 Tidak ada
nama
- - - - - - - -
B. Sepuluh Ribu Satu Kotak Cerita “10.001 Kotak Ceria” (Dari keluarga-keluarga setiap gereja)
Ingin membangkitkan kesadaran dan dukungan yang kuat dari keluarga, organisasi, dan jemaat-jemaat anggota gereja
UEM, para pimpinan gereja telah menjanjikan “Kotak Persembahan per Gereja” dengan jumlah tertentu. Jumlah kuota
keseluruhan sudah mencapai 10000 kotak persembahan. Kotak-kotak persembahan ini akan ditambahkan dengan
Stiker “Upaya Bersama” secara seragam dicetak oleh UEM) yang akan dibagi rata oleh setiap gereja ke jemaat, keluarga,
kantor, dan tempat sentral. Kotak ini bisa diisi dengan jumlah berapa saja, apakah diisi harian, atau minggu. Kemudian,
pada Minggu pertama bulan Juni, jumlah yang diperoleh akan dilaporkan oleh jemaat ke Kantor Pusat Gereja, yang akan
menghitung dan mengirimkan keseluruhan kolekte ke UEM kantor Medan.
No Nama Gereja Jumlah Kotak
Persembahan
Jumlah yang disetor
1 HKBP 3000
2 BNKP 600
3 GKPS 1200
4 GBKP 750
5 GKJTU 200
6 GKPA 130
7 GPKB 70
8 GKPPD 100
9 HKI 250
10 GKPI 300
11 GKJW 300
12 UCCP 1500
13 MC-SL 1000
14 GKI-TP 300
15 GKPM 150
C. Persembahan/Kolekte selama AsRA, Pertemuan ARB & Program/Kegiatan UEM lainnya
Pengurus Wilayah Asia (ARB) telah memutuskan bahwa kolekte-kolekte berikut dimaksudkan untuk persembahan
kepada Yayasan UEM. Walalupun target kontribusi untuk Yayasan UEM sudah tercapai, tapi kemudian Persembahan dan
Kolekte yang telah dimulai tahun 2013 dialokasikan ke bagian kampanye „Upaya Bersama“.
No Kegiatan Tanggal Tempat Jumlah Kolekte
(Rp)
1 Kebaktian Tahun Baru Januari Di Rumah Pdt Rannieh 257.000.00-
2 Ibadah Pembuka ARB 08 Juli 2013 Hotel AnneBlack, Hong kong 1.069.563.68.-
3 Ibadah Pembuka AsRA 11 Juli 2013 Regal Airport Hotel, Hong
Kong
3.101.719.81.-
4 Kebaktian Minggu dan
Ibadah Pelantikan ARB
and Staff
14 Juli 2013 Gereja CRC Hong Kong 10.817.826.94
.-
5 Kebaktian Pembuka
Latihan Kepemimpinan
Pendeta dan Istri Pendeta
GPKB
5 Nopember
2013
PPWG Zentrum Kabanjahe 232.000.-
6 Kebaktian Penutup
Latihan Kepemimpinan
Pendeta dan Istri Pendeta
GPKB
8 Nopember
2013
PPWG Zentrum Kabanjahe 282.000.-
7 Persembahan kebaktian
Minggu Advent kantor
16 Desember
2013
Kantor UEM Medan 195.500.-
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 13)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
UEM di Medan
D. Persembahan dan Kolekte Minggu UEM (Minggu Pertama bulan Juni)
AsRA Tahun 2009 dan 2012 telah memutuskan tentang persembahan Minggu UEM untuk Yayasan UEM, dengan
semangat keputusan yang telah diambil di AsRA tahun 2013, persembahan ini seterusnya akan disetorkan dan menjadi
diakui sebagai kontribusi dari Kampanye “Upaya Bersama”.
No Gereja Jemaat / Organisasi Jumlah yang disetor
(Rp)
1 BNKP Teladan, Medan 1.000.000.-
2 - Sofian 2.051.000.-
3 GKI Tanah Papua Efata 300.000.-
4 Agustina Homer 500.000.-
5 GKI Tanah Papua Lembah Jordan 816.000.-
6 GKI Tanah Papua Pengharapan 10.049.600.-
7 - Benny Yoseph Labobar 520.000.-
8 - Anna 853.000.-
9 - Elia 993.000.-
10 GKI Tanah Papua Getsemani 4.285.000.-
11 GKI Tanah Papua Marni - Manokwari 1.600.000.-
12 GKI Tanah Papua Bethesda Warkapi 219.000.-
13 GKI Tanah Papua Getseman Bhayangkara 438.000.-
14 GKI Tanah Papua Bakaro 123.000.-
15 GKI Tanah Papua Elsye, Manokwari 200.000.-
16 GKI Tanah Papua Ahmate - Manokwari 550.000.-
17 GKI Tanah Papua Mozes Kali Acai 300.000.-
18 GKI Tanah Papua Bahtera Rakyat 621.000.-
19 GKI Tanah Papua Bukit Saitun Skyland 196.700.-
20 GKI Tanah Papua Alfa Omega Kota Raja 1.381.000.-
21 GKI Tanah Papua Alumni Peserta kegiatan
UEM
800.000.-
22 GKI Tanah Papua Maramba Abepura 738.000.-
23 GKI Tanah Papua Sem Kaiwei 665.000.-
24 GKI Tanah Papua Petrus Amban Manokwari 2.647.000.-
E. Sumbangan Khusus dari Perorangan/Keluarga, Organisasi dan Yayasan
No Nama Alamat Jumlah yang disetor
(Rp)
1 Pdt. Rannieh B.Mercado Medan 500.000.-
2 Pdt. Sonia Parera Hummel Jerman 200.000.-
3 Tidak ada nama 250.000.-
4 Pdt. Sonia Parera Hummel
(Khotbah in GPKB)
Jerman 350.000.-
5 Pdt. Sonia Parera Hummel
(Khotbah du GKI Tanah Papua-
Zoar Abeale, Sentani)
Jerman 300.000.-
6 Jaharianson Saragih 75.000.-
7 Wanda Lucia 75.000.-
8 Sumardjana 100.000.-
9 Widhiyawati 100.000.-
10 Desri Sumbayak 75.000.-
11 Evalina Pasaribu 75.000.-
12 Manjalo Hutabarat 275.000.-
13 Elvira Makuba 580.000.-
14 Widhyawati 50.000.-
15 Wanda Lucia 75.000.-
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 14)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
Daftar Sumbangan untuk Bencana Erupsi Gunung
Sinabung di Indonesia dan Topan Haiyan (Yolanda) di
Filipina
Menanggapi Seruan UEM untuk mendukung GBKP dalam membantu para korban bencana Erupsi Gunung
Sinabung di Tanah Karo, begitu juga dalam membantu UCCP dalam membantu para korban Topan Haiyan
(Yolanda) di Filipina. Berikut nama gereja/pribadi di Wilayah Asia yang sudah memberikan bantuan melalui Rek.
UEM Asia:
Erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo, Indonesia:
No. Gereja Keterangan Jumlah Tanggal Terima
1 BNKP Bantuan untuk Bencana Gunung
Sinabung
15,000,000.00
19-September
2013
2 - Dari Mrs. Nawangsari - Bandung
1,000,000.00
20-September
2013
3 GKPM Jemaat Silaoinan
1,000,000.00 10-Oktober 2013
4 Tidak ada nama 350.000 11 Oktober 2013
5 GKPM Jemaat Peipei Mentawai
100,000.00 16- Oktober 2013
6 CRC Bantuan untuk Bencana Gunung
Sinabung
75,055,000.00 17- Oktober 2013
7 GKJW Bantuan untuk Bencana Gunung
Sinabung
10,000,000.00 18- Oktober 2013
8 GKPM Marsono Sababalat
1,750,000.00 30- Oktober 2013
9 GKPM Ajomar Satoko
700,000.00 8-November 2013
10 GKPM Jemaat Peipei Mentawai
500,000.00 11-November 2013
11 GKPA Dari Sinode
2,000,000.00 20-November 2013
GRAND TOTAL
102,455,000.00
Topan Haiyan (Yolanda) di Filipina:
No. Gereja Keterangan Jumlah Tanggal Terima
1 GKJTU Bantuan Darurat 10,000,000.00 12-November 2013
2 GKPS Bantuan Darurat 25,000,000.00 13-November 2013
3 HKBP Bantuan Darurat 40,000,000.00 14-November 2013
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 15)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
4 GKPA Pdt. Nursini Sihombing 2,000,000.00 14-November 2013
5 - Alumni CPE 2,000,000.00 14-November 2013
6 GBKP Bantuan Darurat 15,000,000.00 14-November 2013
7 BNKP Bantuan Darurat 10,000,000.00 14-November 2013
8 - Mervin T Hutabarat
(unknown) 1,000,000.00 19-November 2013
9 GKPI Bantuan Darurat 20,000,000.00 19-November 2013
10 GKPM Bantuan Darurat 2,000,000.00 19-November 2013
11 CRC Bantuan Darurat 69,342,788.00 20-November 2013
12 GKPA Bantuan Darurat 3,000,000.00 20-November 2013
13 - Hartini Sinaga 786,500.00 21-November 2013
14 - Tanpa Nama 1,000,000.00 21-November 2013
15 - Tanpa Nama 1,000,000.00 21-November 2013
16 HKBP Bantuan Darurat 25,000,000.00 22-November 2013
17 Bantuan darurat 400.000.00 28 November 2013
18 GKJW Bantuan Darurat 20,000,000.00 5-Desember 2013
19 GKPM Bantuan Darurat – Jemaat
Tua 800.000.00 9 Desember 2013
20 GKPM Bantuan Darurat – Nelki
Sanenek 300.000.00 10 Desember 2013
21 GKPM Bantuan Darurat - Marsono 6.000.000.00 11 Desember 2013
22 CRC Bantuan dan Rehabilitasi 72.587.872.00 28 Desember 2013
GRAND TOTAL 327,217,160.00
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 16)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
Program Pemuda Internasional:
Dengan tema “The Great Lakes Region in the Eyes of Their Children”
Pada tanggal 31 Maret 2014, UEM akan mengadakan kegiatan pemuda Internasional di Rwanda dan Kongo
bagian Timur, Afrika. Tempat ini dipilih sebagai aksi solidaritas kepada saudara-saudari kita yang tinggal di
daerah konflik. Pemuda UEM akan mempelajari situasi politik dan dinamika umum yang ada disana, begitu juga
mencerminkan latar belakang mereka sendiri.
Proyek ini tidak hanya menjadi sebuah sarana untuk pembelajaran antar-budaya, tetapi juga memotivasi
pemuda untuk berani berbicara dan ikut berjuang melawan kemiskinan anak. UEM dapat dan akan menawarkan
pemuda untuk program tersebut. Kegiatan Pemuda Internasional ini akan dihadiri oleh 20 orang pemuda
internasional, 4 diantaranya diharapkan berasal dari pemuda dari anggota gereja UEM di kawasan Asia.
Tujuan dari proyek ini yaitu:
- Untuk meningkatkan minat dan menyebarkan isu politik yang terjadi di Daerah Great Lakes;
- Untuk memperkuat komunitas pemuda UEM internasional;
- Untuk memotivasi generasi muda agar lebih terlibat lagi di kegiatan UEM dan hak asasi manusia;
- Untuk mempublikasikan, bahwa pemuda UEM terlihat hidup dalam solidaritas pada keadaan yang sulit
sekalipun;
- Untuk saling bertukar tema Sidang Raya: " kemiskinan dan perdagangan Anak ";
- Untuk menciptakan kesadaran tentang kemiskinan anak di wilayah Great Lake dengan cara yang kreatif
melalui media baru.
Rangkaian Kegiatan “Napak Tilas 2014: Upaya Bersama UEM dan Gereja-Gereja Anggota
di Sumatra Utara bagi Misi Allah”
1. HKBP-Nauli (09:00 WIB)
- Tempat Kumpul / Persiapan
- Penjualan Topi dan Selendang, dll.
- Titik awal memulai „Napak Tilas‟
- MC : Pdt. Marudur Siahaan dan Panitia Lokal HKBP
2. Gereja HKBP di Sigumpar
- Upacara Penyambutan di Pintu Gerbang Gereja HKBP Sigumpar
Panitia Lokal HKBP mempersiapkan lagu-lagu Batak, tari-tarian dan Ulos sebagai sebuah bentuk
penyambutan tamu (UEM dan Pimpinan gereja)
- Penanaman Pohon disekitar halaman gereja
Sebagai simbol sebuah aksi membawa kehidupan, setiap pimpinan gereja yang hadir (Eporus/Bishop)
di Sumatra Utara menanam pohon sebagai sebuah janji gerejanya dalam melanjutkan misi kerja DR.
LI Nommensen, yang diawali dengan “menaburkan bibit iman” di Tanah Batak
3. Kuburan Nommensen di Sigumpar
- Aksi Peletakan Bunga
Setiap Pimpinan Gereja dan peserta akan meletakkan bunga di makam sebagai suatu akasi
peringatan terhadap DR. Nommensen pada saat hari ulang tahunnya.
Panitia Lokal HKBP mempersiapkan bunga.
- Doa Ucapan Syukur
Eporus GKPS (Pdt. Dr. Jaharianson Saragih) membawakan doa yang khidmat sebagai ucapan syukur
kepada Tuhan atas hidup dan pelayanan DR. IL Nomensen, yang bekerja bagi misi Allah yang
berbuah dan tak terhitung banyaknya berkat bagi banyak orang.
- „Pelepasan Burung‟
Berita Terkini (Halaman 17)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
Setiap pimpinan gereja dan Moderator UEM akan diminta untuk “melepaskan” atau “membebaskan”
burung untuk melambangkan harapan dan doa dari gereja-gereja bahwa misi Allah akan membawa
kebebasan dan kemerdekaan bagi setiap orang dan sekitarnya darsecara Simbolik sebagai tanda
pelayanan UEM bagi misi Allah oleh Moderator UEM, Kepala Departemen Asia, Eporus HKBP dan i
segala bentuk perbudakan, pelecehan, dan dosa.
4. Gereja HKBP Sigumpar
- Ibadah Perayaan
+ sebagai Tanda Ucapan Syukur memperingati hari kelahiran Dr. Nommensen, karunia atas
kehidupan dan pelayanannya, dan untuk memperbaharui warisan yang abadi di antara orang
Batak dalam meneruskan misi Allah saat ini dan masa mendatang ..
Pengkhotbah: Ibu Dk. Regine Buschmann, Moderator UEM
Pemimpin Ibadah: Seluruh Pimpinan Gereja yang hadir
+ sebagai sebuah perayaan sejarah dan pelayanan UEM bagi misi Allah.
Presentasi Powerpoint + Kampanye Upaya Bersama oleh Pdt. Sonia Parera Hummel, Kepala
Departemen Asia.
+ Lelang barang-barang milik Ibu Dk. Regine Buschmann, Bpk. Jürgen Borchardt dan UEM
Departemen Asia sebagai Penggalangan – Dana bagi Upaya Bersama UEM (Eporus HKBP
sebagai Juru Lelang)
+ (14.00 WIB) - Upacara Perpisahan dengan Bpk. Jürgen Borchardt, Wakil Sekretaris Jendral UEM
(19.00 WIB)) dihadiri oleh UEM, HKBP & Pimpinan Gereja yang hadir.
“UEM GOES TO CAMPUS”
Setelah berhasil melaksanakan kegiatan “UEM GOES TO CAMPUS” tahun 2013 lalu, kini UEM kembali
melaksanakan kegiatan UEM “Goes to Campus” di bulan Februari mendatang dengan beragam fokus tema yang
berbeda.
Mengawali tahun 2014 ini, UEM akan mengadakan Kuliah Umum di Sekolah Tinggi Biblevrouw HKBP di
Laguboti pada tanggal 14 Februari 2014, dan di Sekolah Diakones HKBP di Balige pada tanggal 15 Februari
2014 dengan tema “Kemiskinan dan Perdagangan Anak (Child Poverty and Trafficking) dengan pembicara
Ibu. Widhiyanti, SH, CN dari GKJW
Selain itu, pada tanggal 22 Februari, UEM juga akan mengadakan kegiatan Goes To Campus akan di STT
Sundermann, Pulau Nias. Dengan Tema Keadilan Iklim yang dibawakan oleh Saurlin Siagian (Konsultan Keadilan
Iklim UEM) diharapkan pemuda dapat mengenal lebih jauh tentang iklim dan mendorong mereka agar ikut
melakukan aksi untuk lingkungan.
Berita Terkini (Halaman 18)
Keuangan dan Penggalangan Dana (Halaman 10)
Pesan Editorial
Pijar Misi Elektronik bertujuan untuk memberikan informasi terkini kepada seluruh gereja-gereja anggota UEM,
lembaga-lembaga dan organisasi mitra, tentang tema-tema tertentu, program-program, proyek-proyek dan
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan khususnya di wilayah Asia. Oleh karena itu, untuk memperkaya berita di
Pijar Misi Elektronik ini, kami mengundang seluruh gereja-gereja anggota UEM, lembaga-lembaga dan
organisasi mitra untuk kiranya dapat mengirimkan kepada kami berita/artikel tentang program- program,
proyek-proyek dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan khususnya di Wilayah Asia untuk diterbitkan.
Dikarenakan Pijar Misi Elektronik diterbitkan di minggu ke-2 setiap bulan maka kami sangat berharap jika
tulisan bapak/ibu dapat dikirimkan kepada kami paling lambat minggu ke-3 sebelum bulan penerbitan. Atas
kerjasama yang baik ini, kami mengucapkan terima kasih.
Kiranya Tuhan kita dimuliakan melalui pelayanan ini.
Pesan Editorial (Halaman 17)