Planet Dalam
-
Upload
qolbun-salim-adzareefa -
Category
Documents
-
view
131 -
download
7
Transcript of Planet Dalam
KOSMOGRAFI
“ PLANET DALAM “
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kosmografi Yang Diampu Oleh Dr. Sarwono, M.Pd
Disusun oleh : KELOMPOK 4 ( KELAS A )
1. Abu Rizal Afiat K5410002
2. Intan Purnama Sari K5410026
3. Irfan Nur Zaini K5410027
4. Kurnia Sukmawati K5410033
PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
0
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN....................................................................................
B. PEMBAHASAN.......................................................................................
1. Sabuk Asteroid...................................................................................
2. Komposisi Sabuk Asteroid..................................................................
3. Sistem Pengelompokan Planet...........................................................
i. Menjadikan Planet Bumi sebagai batas pengelompokan...........
ii. Menjadikan asteroid sebagai pembatas...................................
iii. Berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusun planet....
4. Planet Dalam.......................................................................................
a. Planet Merkurius...........................................................................
b. Planet Venus....................................................................................
c. Planet Bumi......................................................................................
d. Planet Mars.....................................................................................
C. KESIMPULAN.............................................................................................
Daftar Pustaka
1
2
3
3
5
5
5
6
6
7
8
11
13
16
18
A. PENDAHULUAN
Gambar 1. Tata Surya
Tata surya merupakan suatu sistem yang terdiri atas matahari dan
benda-benda langit yang beredar mengelilinginya. Matahari merupakan pusat
tata surya karena dikelilingi oleh benda-benda langit di sekelilingnya, termasuk
planet dan asteroid. Benda-benda langit yang mengelilingi matahari tersebut
memiliki lintasan peredaran tertentu yang berbentuk elips. Peredaran benda
langit mengelilingi matahari tersebut dikenal dengan istilah revolusi. Adapun
bidang edar yang terbentuk oleh planet bumi disebut ekliptika. Dalam
revolusinya, anggota tata surya pada suatu saat berada pada jarak yang paling
dekat dengan matahari atau disebut dengan periheIium dan pada saat yang lain
berada pada jarak yang paling jauh dari matahari yaitu disebut aphelium. Hal
tersebut dijelaskan oleh Johannes Kepler seperti berikut.
1. Lintasan anggota tata surya berbentuk elips dengan matahari sebagai titik
fokusnya.
2. Garis hubung planet dan matahari menyapu luasan yang sama dalam waktu
yang sama (AMB = CMD).
Hal tersebut berarti bahwa gerakan benda langit akan semakin cepat
ketika berada di dekat matahari. sebaliknya jika berada jauh dari matahari
maka gerakannya akan semakin melambat. Penjelasan Kepler tersebut sering
2
dinamakan dengan istilah hukum Kepler. Penjelasan pertama disebut hukum I
Kepler, sedangkan penjelasan kedua disebut hukum II Kepler. Selain kedua
hukum itu terdapat hukum III Kepler. Hukum ini menjelaskan perbandingan
jarak antara planet dan matahari.
Gerakan benda-benda langit menjadi sangat teratur karena pada
peredarannya mengitari matahari dikendalikan oleh gaya tarik-menarik antara
planet dengan matahari yang disebut gaya gravitasi. Jika jarak antara planet
dan matahari makin dekat, gaya gravitasi yang terjadi di antara keduanya
makin besar. Akibatnya. gerak revolusi planet makin cepat. Sebaliknya jika
jarak antara matahari dan planet makiu jauh. gaya gravitasi yang terjadi di
antara keduanya makin kecil. Akibatnya. gerak revolusi planet makin lambat.
Hal tersebut sesuai dengan hukum Kepler. Mengapa planet-planet dan anggota
tata surya lainnya beredar mengelilingi matahari? Massa matahari sangat besar.
sekitar 333.000 kali massa bumi. Adapun massa planet terbesar (Yupiter)
hanya sekitar 300 kali massa bumi. Jadi, massa matahari bisa dikatakan hampir
mewakili massa keseluruhan tata surya. Perbedaan massa yang sangat besar
inilah yang menyebabkan seluruh anggota tata surya beredar mengelilingi
matahari.
Untuk mempermudah dalam mempelajari planet-planet yang ada di
dalam sistem tata surya, maka dibuatlah pengelompokan sehingga dapat
dengan jelas dibedakan baik menurut persamaan maupun perbedaannya. Salah
satu klasifikasi planet yang digunakan adalah dengan menggunakan sabuk
asteroid sebagai batas klasifikasi dan menghasilkan klasifikasi berupa planet
dalam dan planet luar. Untuk memperdalam pengetahuan tentang planet dalam
(inner planet) maka dalam makalah ini akan fokus pada pembahasan planet
dalam.
B. PEMBAHASAN
1. Sabuk Asteroid
Di dalam sistem tata surya, dijumpai adanya sabuk asteroid yang
memisahkan antara planet-planet anggota tata surya menjadi Planet Dalam
dan Planet Luar. Sabuk asteroid merupakan bagian Tata Surya yang terletak
3
di antara orbit
planet Mars dan
Jupiter. Daerah
ini dipenuhi oleh
sejumlah
asteroid atau
disebut juga
dengan istilah
planet kerdil.
Sabuk asteroid
disebut juga
sebagai sabuk
utama (main
belt) untuk
membeda-kan
dari konsentrasi planet kerdil lainnya di dalam sistem tata surya, seperti
Sabuk Kuiper dan scattered disc. Lebih dari separuh massa sabuk utama
terdapat di empat terbesar objek: Ceres, 4 Vesta, 2 Pallas, dan 10 Hygiea.
Kesemuanya berdiameter lebih dari 400 km, sementara Ceres,
planet kerdil yang ada di sabuk utama memiliki diameter sekitar 950
kilometer. Selebihnya mempunyai berbagai ukuran sampai sekecil partikel
debu. Distribusi penyebaran bahan asteroid ini sangat tipis sehingga kapal
ruang angkasa dapat melewatinya tanpa celaka. Akan tetapi, ada tabrakan
antara asteroid-asteroid besar, yang menghasilkan kumpulan asteroid yang
memiliki karakteristik yang mirip (orbital dan komposisi). Tabrakan juga
menghasilkan debu yang membentuk komponen utama cahaya zodiak
(zodiacal light). Sebuah asteroid di dalam sabuk utama dapat dikategorikan
berdasarkan spektrumnya, yang sebagian besar jatuh ke dalam tiga
kelompok dasar: karbon (C-type), silikat (S-tipe), dan kaya logam (M-type).
(wikipedia)
Planet dalam memiliki perbedaan karakteristik dengan Planet luar.
Planet dalam tersusun atas batuan dan planet luar tersusun atas kumpulan
4
Gambar 2. Sabuk Asteroid
gas. Planet dalam meiliki bentuk yang lebih kecil dan lebih padat bila
dibandingkan dengan planet luar. Planet dalam juga meiliki sedikit satelit
bahkan ada yang tidak memiliki satelit serta cincin yang melingkari planet
sedangkan pada anggota planet luar dijumpai banyak satelit dan cincin yang
melingkari planet.
2. Komposisi Sabuk Asteroid
Sabuk asteroid diisi oleh asteroid dalam berbagai ukuran yang
jumlahnya jutaan bahkan miliaran. Sebagian besar asteroid yang terdapat di
dalam Sabuk Asteroid terbuat dari batuan luar angkasa dengan sedikit
kandungan unsur besi dan nikel. Kemudian sebagian kecil asteroid
terbentuk dari campuran antara unsur-unsur tersebut, berhubungan dengan
kandungan karbon yang kaya. Beberapa asteroid yang memiliki jarak cukup
jauh dari matahari mengandung banyak es. Meskipun asteroid tersebut tidak
cukup besar untuk melalui atmosfer bumi, tapi banyak bukti yang
menunjukkan bahwa beberapa asteroid mengandung air.
Beberapa asteroid yang mengisi sabuk asteroid memiliki ukuran
yang besar dengan diameter lebih besar dari 240 km sedangkan yang
lainnya berukuran kecil yang merupakan puing-puing hasil tabrakan antar
asteroid. bentuk asteroid ini tidak beraturan. Sabuk Asteroid berjarak kurang
lebih 2,5 kali dari jarak antara bumi dengan bulan. Sabuk asteroid
mengandung material-material yang cukup untuk membentuk planet sebesar
empat kali planet bumi.
3. Sistem Pengelompokan Planet
Untuk mempermudah dalam mengobservasi planet, maka para
astronom membuat pengelompokan planet. Terdapat tiga cara
pengelompokan planet-planet yang dijelaskan sebagai berikut;
i. Menjadikan Planet Bumi sebagai batas pengelompokan
Planet yang berada di dalam orbit bumi dikelompokkan sebagai
planet inferior sedangkan planet yang terletak di luar orbit bumi
dikelompokkan sebagai planet superior. Yang termasuk planet inferior
5
hanyalah Merkurius dan Venus; sedangkan planet superior adalah Mars,
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Gambar 3. Planet Inferior dan Planet Superior
ii. Menjadikan asteroid sebagai pembatas
Berdasarkan cara pengelompokan menggunakan batas sabuk
asteroid maka dikenal dua kelompok yaitu Planet Dalam (inner planet)
dan Planet Luar (outer planets). Planet yang orbitnya berada di dalam
sabuk asteroid yaitu planet dalam, sedangkan yang berada di luar sabuk
asteroid disebut sebagai planet luar. Yang termasuk planet dalam adalah
Merkurius, Venus, Bumi dan Mars sedangkan yang termasuk planet luar
adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Gambar 4. Planet Luar dan Planet Dalam
iii. Berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusun planet
6
Berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusunnya maka
planet dibagi menjadi dua, yaitu Planet Terrestrial dan Planet Jovian.
Planet Terrestrial atau planet kebumian adalah planet yang ukuran dan
komposisinya mirip dengan Bumi. Yang termasuk dalam planet
terrestrial adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.
Planet Jovian atau planet raksasa adalah planet yang ukuran dan
komposisi penyusunnya mirip dengan Jupiter yaitu terdiri atas
bongkahan es dan gas hidrogen. Yang termasuk Planet Jovian adalah
Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Gambar 5. Planet Terestrial
Gambar 6. Planet Jovian
4. Planet Dalam
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa planet-planet berukuran
relative besar, bersuhu dingin dan mengorbit matahari. Planet tidak
memancarkan cahaya. Seperti bulan yang memantulkan cahaya matahari.
Planet cukup massif untuk grafitasinya yang menjadikan permukaan seperti
7
bola, akan tetapi cukup kecil untuk menghindari fusi thermonuklir di dalam
intinya.
Dibandingkan dengan planet yang tergolong ke dalam planet luar,
empat planet yang terdekat dengan matahari memiliki jarak yang saling
berdekatan. Mereka adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet-
planet tersebut ukurannya kecil dan sangat padat. Seluruh planet dalam
tersebut memiliki atmosfer (meskipun Merkurius hampir tidak memiliki
atmosfer) mereka juga merupakan planet yang kaya akan berbatu, masing-
masing dengan sebuah cairan yang mengandung mineral pada keraknya
seperti komposisi pada bumi. Inilah mengapa planet dalam sering disebut
planet terrestrial.
Masing-masing planet yang termasuk Planet Dalam memiliki
karakteristik tersendiri yang berbeda antara satu dengan yang lain. Dengan
perbedaan karakteristik tersebut maka sangat menarik untuk dilakukan
observasi pada setiap planet. Berikut ini adalah penjelasan tentang
karakteristik masing-masing planet anggota Planet Dalam.
a. Merkurius
Gambar 7. Planet Merkurius
8
Keberadaan Merkurius telah diketahui sejak abad ketiga
sebelum Masehi oleh orang-orang Sumeria. Oleh orang-orang Yunani,
planet ini diberi nama Apollo ketika terlihat pada pagi hari, dan Hermes
ketika Merkurius terlihat pada sore hari. Namun astronom Yunani telah
mengetahui bahwa dua nama itu merujuk pada planet yang sama.
Merkurius terbentuk kira-kira 4,5 milyar juta tahun yang lalu.
Pada saat itu Merkurius dihujani meteorit. Saat itu lapisan Merkurius
berupa inti besi dan berlapiskan Silikat. Setelah hujan meteor selesai,
lava mengalir di permukaannya dan menutupi lapisan sebelumnya. Pada
masa ini puing-puing banyak yang tersapu. Merkurius masih dihujani
oleh meteorit, tetapi tidak sering. Pada saat itu daratan antar kawah
terbentuk. Tahap selanjutnya, Merkurius dihujani oleh meteorit kecil
sehingga membentuk permukaan berdebu yang dikenal dengan nama
regolith. Beberapa meteroit besar masih menabrak dan membentuk
kawah di permukaan Merkurius. Merkurius merupakan sebuah planet
yang ukurannya lebih besar dari pada bulan dan hampir sama.
Orbit Merkurius sangat dekat dengan Matahari sehingga sangat
sukar diamati dari Bumi. Jarak merkurius dari matahari adalah 57,9 juta
km sehingga merupakan planet terdekat dengan matahari namun cukup
jauh dari bumi. Jarak terjauh dari matahari adalah 69,7 juta km
sedangkan jarak terdekatnya dengan matahari adalah 45,9 juta km. Inilah
alasan mengapa astronom kuno tidak pernah melihat Merkurius. Karena
cahaya matahari yang sangat terang, Merkurius hanya bisa dilihat saat
sore hari sehingga dikatakan hampir mirip dengan bulan.
Merkurius memiliki atmosfer yang sangat tipis yaitu sekitar
seper triliun kepadatan atmosfer bumi karena gravitasi merkurius yang
sangat kecil dan lemah. Hal tersebut berarti bahwa di merkurius tidak
mempunyai selimut atmosfer dan karena tidak ada angin untuk
mentransfer panas dari wilayah satu ke yang lain maka pada malam hari
di merkurius suhunya sangat dingin kira-kira -1700oC sehingga planet
tersebut akan membeku sedangkan pada siang hari planet tersebut akan
terbakar. Akibatnya Merkurius menjadi planet yang bercahaya terang di
9
malam hari dan terlihat paling jelas sebagai bintang malam pada bulan
September dan Oktober. Planet ini terlihat dekat dengan matahari pada
waktu matahari terbit atau tenggelam.
Merkurius memiliki massa sebesar 3,3 x 1026 gram dengan inti
berupa besi yang radiusnya mencapai 1800-1900 km, jika dibandingkan
dengan planet bumi maka perbandingannya adalah 1:0,056. Diameternya
adalah 4878 km dengan luas permukaan planet mencapai 7.475 x 107.
Pada hari-hari biasa, suhu permukaan merkurius pada siang hari adalah
sebesar 350oC dan -170oC pada malam harinya. Namun pada cuaca
ekstrim suhu pada siang hari bisa mencapai 427oC dan -183oC pada
malam harinya. Waktu rotasi Merkurius 59 hari, sedangkan waktu
revolusinya 88 hari. Setiap Merkurius menyelesaikan 3 kali rotasi,
Merkurius telah mengelilingi Matahari sebanyak 2 kali.
Merkurius juga memiliki medan magnet yang cukup besar.
Dengan adanya medan magnet yang cukup besar tersebut maka
menandakan bahwa Merkurius memiliki inti yang berwujud besi lebur.
Medan magnetik Merkurius memiliki dua buah kutub dan kemiringan
pada kedua kutubnya sama dengan sumbu Merkurius. Di Merkurius telah
ditemukan sebuah gelombang kejut (gelombang yang bergerak dengan
sangat cepat) disebut “busur kejut” yang berada di depan planet tempat
medan magnetik bertemu dengan angin matahari.
Karena merkurius merupakan planet yang terdekat dengan
matahari maka merkurius merupakan planet yang paling cepat
mengelilingi matahari yaitu hanya membutuhkan waktu 88 hari waktu
bumi. dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa satu tahun di
merkurius sama dengan 88 hari di bumi. Hal ini membuat waktu harian
menjadi sangat panjang dan sangat panas dengan suhu setinggi 4300oC.
Pada suatu saat, Merkurius akan terlihat tepat di depan Matahari.
Astronom menyebut peristiwa tersebut dengan nama transit. Proses
transit sama dengan gerhana Matahari. Namun, transit terjadi pada
planet, bukan pada Satelit alam. Saat transit, planet bergerak di antara
Matahari dan Bumi. Karena planet tersebut jauh dari Satelit alam maka
10
planet tidak mampu menutupi Matahari selama masa transit sebagaimana
dapat dilakukan Satelit alam saat gerhana Matahari.
Lapisan-lapisan Merkurius Permukaan Merkurius banyak
ditutupi oleh kawah, seperti Satelit alam. Selain kawah, Merkurius juga
dipenuhi lubang-lubang berbentuk kolam hasil tumbukan dengan
meteorit dan beberapa aliran lava.
Merkurius juga memiliki barisan kawah yang membentang
antara 100 meter hingga 1.300 kilometer. Kawah terbesar yang dimiliki
Merkurius dinamakan Basin Caloris yang memiliki garis tengah 1.300
kilometer. Caloris adalah nama Latin dari panas. Dinamakan Caloris
karena letaknya paling dekat dengan Matahari saat Merkurius
b. Venus
Gambar 8. Planet Venus
Venus merupakan planet terdekat kedua dengan matahari. Jarak
dari matahari adalah 108,2 juta km. Jarak terjauh dari matahari adalah
109 juta km dan jarak terdekatnya adalah 107,4 juta km. Periode rotasi
planet venus adalah 243,16 hari sedangkan periode revolusinya adalah
225 hari di bumi.
Diameter planet venus 12.104 km dengan massa 4.870 x 1027
gram. Perbandingan massa dengan planet bumi adalah 1:0,815 sedangkan
perbandingan volumenya adalah 1:0,18 sehingga memiliki ukuran yang
11
hampir sama dengan bumi. Suhu permukaan planet venus adalah 480oC.
Permukaan planet venus tersembunyikan oleh keberadaan awan yang
tebal. Di planet ini tidak dijumpai adanya air dan oksigen. Meskipun
volumenya hampir sama dengan planet bumi, namun tekanan di
permukaan planet venus mencapai sembilan puluh kali tekanan yang ada
di planet bumi.
Planet Venus kadang-kadang terlihat di sebelah timur sebelum
matahari terbit sehingga sering disebut Bintang Timur atau Bintang Pagi.
Kadang-kadang venus juga terlihat di sebelah barat sebelum matahari
terbenam, sehingga dinamakan Bintang senja, Bintang Barat, atau
Bintang Malam. Ada lagi yang menyebutnya Bintang Kejora. Venus
adalah planet yang paling dekat dengan bumi dan hampir menyerupai
bumi. Memiliki ukuran dan kepadatan yang sama dengan bumi. Jarak
dari matahari juga hampir sama. Meskipun demikian, Venus mempunyai
atmosfer yang sangat rapat, tidak tembus cahaya, dan permukaannya
tertutup kabut dengan rata-rata suhunya 4600oC. Atmosfer venus terdiri
dari 96% gas CO2 dan terlihat berwarna kuning. Sebagaimana yang
diketahui bahwa gas CO2 merupakan gas rumah kaca sehingga CO2
menghalangi keluarnya radiasi inframerah dan menjadikan panas
matahari terperangkap di dalam atmosfer akhirnya menjadikan planet
venus sebagai planet yang paling panas di dalam sistem tata surya.
Perbedaan lain antara venus dengan bumi adalah bagaimana dua
buah putaran planet terhadap sumbunya. Venus membutuhkan waktu 243
hari waktu bumi untuk berotasi penuh dan membutuhkan waktu 225 hari
untuk berevolusi mengelilingi Matahari. Hal ini berarti satu hari lebih
lama daripada satu tahun di Venus.
Venus berputar berlawanan dengan arah putaran Bumi. Sebuah
satelit yang berada di ruang angkasa mengamati tata surya dan melihat
bahwa bumi berputar berlawanan arah jarum jam dan Venus berputar
searah jarum jam.
Pada tahun-tahun terakhir, 17 buah satelit mendarat di
permukaan Venus. Satelit tersebut membewa 18 kendaraan ruang
12
angkasa. Dari data yang didapat alat tersebut, diketahui bahwa Venus
mempunyai aktivitas vulkanik yang tinggi dan permukaannya sangat
kasar.
NASA menyatakan bahwa permukaan planet venus terbentuk
oleh aktivitas vulkanik pada 300-500 juta tahun yang lalu. Di permukaan
Venus dideteksi terdapat lebih dari 1000 pusat vulkanik yang
diameternya lebih dari 20 km. Di planet ini terdapat dua area yang besar
yaitu Ishtar Terra yang ukurannya hampir menyerupai Benua Australia di
daerah kutub utara venus dan Aphrodite Terra yang berukuran
menyerupai Amerika Selatan. Selain itu terdapat juga gunung tertinggi
yang bernama Maxwell Montes dan tingginya dikatakan serupa dengan
Gunung Everest.
c. Planet Bumi
Gambar 9. Planet Bumi
Planet bumi adalah planet biru dengan luas perairan lebih luas
daripada luas daratan. Air memelihara kehidupan dan menjadi fasilitas
terjadinya proses-proses yang terjadi di permukaan yang membentuk
daratan.
Bumi berbentuk bulat tetapi tidak sempurna yaitu agak pepat di
kedua kutubnya dan agak menggembung di sekitar khatulistiwa. Oleh
karena itu garis tengah khatulistiwa lebih panjang daripada garis tengah
kutub. Penyebab hal tersebut yaitu ketika bumi mengalami pembekuan
dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, bumi berotasi sangat
13
sepat. Karena rotasi ini, kelembaman bumi menyebabkan bagian di
sektitar khatulistiwa berayun keluar.
Bumi merupakan satu-satunya planet di tata surya yang dihuni
oleh makhluk hidup. Bumi merupakan planet ketiga terdekat dengan
matahari. Bumi mempunyai atmosfer yang tersusun dari nitronen (N2)
78%, Oksigen (O2) 21%, dan sisanya 1% terdiri dari argon, karbon
dioksida, ozon dan gas-gas lain. Diameter bumi kurang lebih 12.756 km
dan sekitar dua pertiga dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Jarak bumi
dari matahari sekitar 150 Juta Km. Jarak tersebut dikenal dengan satu
Satuan Astronomis (SA).
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri
dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C,
diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer,
lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer
membentuk 83% isi bumi, dan yang paling luar diselimuti oleh kerak
bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak bumi lebih tipis di dasar
laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa
bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori
Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest
setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di
Samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam
adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau
terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.
Usia planet bumi diperkirakan mencapai 4,6 milyar tahun. Bumi
mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari,
sinar ultraviolet, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini
menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan
udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan
Eksosfer. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan
stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraviolet.
14
Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70°C hingga 55°C
bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan
setahun di bumi sama dengan 365 hari. Bumi mempunyai massa seberat
59.760 milyar ton, dengan luas permukaan mencapai 510 juta km2.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 km. Gravitasi
Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet
lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit
alami yaitu Bulan.
Perbedaan antara planet bumi dengan venus dan merkurius
adalah bahwa di bumi terdapat satelit alam yaitu bulan. Bulan selalu
mengelilingi bumi dalam berevolusi mengelilingi matahari. Bumi
berotasi dalam waktu 23,9 Jam, dan berevolusi selama 365,3 Hari. Rotasi
dan revolusi bumi dijelaskan sebagai berikut;
1. Rotasi Bumi
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya.
Akibat-akibat rotasi bumi adalah sebagai berikut;
a. Peredaran semu harian benda-benda langit,
b. Pergantian siang dan malam perbedaan waktu,
c. Perbedaan percepatan gravitasi bumi,
d. Pembelokan arah angin,
e. Pembelokan arus laut.
2. Revolusi Bumi
Yaitu perputaran bumi mengelilingi Matahari. Bidang
Bumi mengelilingi Matahari disebut ekliptika. Sudut yang dibentuk
antara bidang ekliptika dengan dengan bidang orbit planet lain
disebut inklinasi. Periode bumi mengelilingi matahari adalah 365
hari 6 jam 9 menit 10 detik.
Bukti bahwa bumi berevolusi yaitu;
a. Terjadinya paralaks bintang
Yaitu pergeseran suatu benda jauh ketika dilihat dari bua
kedudukan yang berbeda.
b. Terjadinya aberasi cahaya bintang
15
Yaitu perpindahan yang tampak dalam arah cahaya dating dari
sebuah bintang akibat gerakan revolusi bumi.
c. Terjadinya efek dopler pada spectrum bintang
Cahaya tampak warna biru memiliki frekuensi lebih tinggi dan
warna merah memiliki frekuensi lebih rendah.
Akibat revolusi bumi
a. Gerak semu matahari
b. Perubahan lamanya siang dan malam
c. Pergantian musim
d. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda-beda dari bulan ke bulan.
4. Planet Mars
Gambar 10. Planet Mars
Planet mars merupakan planet keempat terdekat dengan
matahari. Namanya diambil dari nama Dewa Yunani kuno untuk perang.
Planet ini dikenal juga sebagai planet merah karena penampakannya yang
kemerah-merahan. Warna merah tersebut berasal dari warna karat
tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua satelit alami kecil
(Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak
gravitasi Mars Letaknya yang berada di dekat sabuk asteroid sehingga
menjadikannya sebagai anggota planet dalam yang berjarak paling jauh
dari matahari.
Para astronom menyatakan bahwa lingkungan Mars lebih
bersahabat dan mendukung bagi kehidupan dibandingkan keadaan di
16
lingkungan Planet Venus. Meskipun demikian keadaannya tidak cukup
ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara
yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang didominasi oleh
karbondioksida menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu
pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini
sampai penghujung abad ke-20 belum menemukan jejak kehidupan
apapun, termasuk kehidupan yang paling sederhana sekalipun.
Planet mars Mempunyai inti yang terdiri atas batuan dan besi.
Planet ini memiliki jarak sejauh 227,94 juta km dari matahari. Jarak
terjauh dari matahari adalah 249,1 juta km dan jarak terdekatnya adalah
206,7 juta km. Periode rotasi planet ini adalah 24 jam 37 menit 22,6 detik
dan periode revolusinya selama 687 hari. Diameternya adalah setengah
dari diameter planet bumi atau sebesar 6.794 km dengan massa sebesar
6.421 x 1026 gram. Temperatur permukaannya adalah -23oC.
Atmosfernya jauh lebih tipis dari bumi dengan tekanan seperseratus
tekanan atmosfer bumi. Gas utama dalam atmosfer mars adalah gas
karbon dioksida yaitu sekitar 95% dan hanya sekitar 1.5% Oksigen.
Planet mars juga memiliki satelit seperti bumi, hanya saja planet
ini memiliki dua buah satelit yaitu Phobos dan Demios. Mars menangkap
khayalan kita sebagai dunia yang lain,yang memungkinkan adanya
kehidupan. Hal ini karena persamaan antara bumi dan mars. Mars
ukurannya sedikit lebih kecil daripada bumi. Massanya 1/9 massa
bumi, dan memiliki sebuah inti, mantel, kerak bumi dan sebuah atmosfer
tipis yang tidak dingin. Memiliki kutub es di atasnya dan musim dua kali
lebih panjang daripada musim di bumi karena jaraknya dari matahari dua
kali lebih jauh.
Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti
Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan
aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini. Salah
satu bentukan yang terlihat uni adalah bentukan yang berada di daerah
Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat
dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang
17
menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama
musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur
tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa planet dalam yang beranggotakan Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars keberadaannya dibatasi oleh sabuk asteroid dan
karakteristiknya berbeda dengan anggota planet luar. Ukuran planet dalam
relatif lebih kecil dengan unsur yang kompak yang terdiri atas batuan dan besi
dan tidak terdapat cincin yang melingkari seperti planet luar.
18
Daftar Pustaka
Abby Cessna. Inner Planets. Dari www.universetoday.com/33059/inner-planets
Admiranto, Gunawan. 1999. Tata Surya dan Alam Semesta. Bandung : Penerbit
Kanisius
Classification of the Planets and Their Physical Properties. Dari
http://www.astro-tom.com/getting_started/planet_classification.htm
Earth and Mars. NASA
Mercury. Dari http://nineplanets.org/mercury.html
The Asterois Belt. Dari http://www.aerospaceguide.net/asteroidbelt.html
Venus. Dari solarsystem.nasa.gov/venus
19