Pengaruh pemberian buah naga merah (hylocereus polyrhizus ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MENGGUNAKAN PEWARNA DARI EKSTRAK BUAH NAGA MERAH...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · MENGGUNAKAN PEWARNA DARI EKSTRAK BUAH NAGA MERAH...
i
PREDIKSI KOMPOSISI GLYCERYL MONOSTEARATE DANPOLYSORBATE 80 SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM SEDIAAN
LIP BALM DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIALMENGGUNAKAN PEWARNA DARI EKSTRAK BUAH NAGA MERAH
(Hylocereus polyrhizus Web.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Evelyn Puspita Rini
088114134
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
i
PREDIKSI KOMPOSISI GLYCERYL MONOSTEARATE DANPOLYSORBATE 80 SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM SEDIAAN
LIP BALM DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIALMENGGUNAKAN PEWARNA DARI EKSTRAK BUAH NAGA MERAH
(Hylocereus polyrhizus Web.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Evelyn Puspita Rini
088114134
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
i
PREDIKSI KOMPOSISI GLYCERYL MONOSTEARATE DANPOLYSORBATE 80 SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM SEDIAAN
LIP BALM DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIALMENGGUNAKAN PEWARNA DARI EKSTRAK BUAH NAGA MERAH
(Hylocereus polyrhizus Web.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Evelyn Puspita Rini
088114134
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PREDIKSI KOMPOSISI GLYCERYL MONOSTEARATE DANPOLYSORBATE 80 SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM SEDIAAN
LIP BALM DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIALMENGGUNAKAN PEWARNA DARI EKSTRAK BUAH NAGA MERAH
(Hylocereus polyrhizus Web.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Evelyn Puspita Rini
088114134
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
ii
PREDIKSI KOMPOSISI GLYCERYL MONOSTEARATE DANPOLYSORBATE 80 SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM SEDIAAN
LIP BALM DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIALMENGGUNAKAN PEWARNA DARI EKSTRAK BUAH NAGA MERAH
(Hylocereus polyrhizus Web.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Evelyn Puspita Rini
088114134
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
ii
PREDIKSI KOMPOSISI GLYCERYL MONOSTEARATE DANPOLYSORBATE 80 SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM SEDIAAN
LIP BALM DENGAN APLIKASI DESAIN FAKTORIALMENGGUNAKAN PEWARNA DARI EKSTRAK BUAH NAGA MERAH
(Hylocereus polyrhizus Web.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Evelyn Puspita Rini
088114134
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Jangan menolak perubahan hanya karena andatakut kehilangan yang telah dimiliki, karena
dengannya anda merendahkan nilai yang bisaanda capai melalui perubahan itu
-Mario Teguh-
Karya sederhanaku ini
kupersembahkan untuk:
Jesus Christ
papa dan mama
semua orang yang kukasihi
dan almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji Syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada Bapa di surga atas
segala berkat, rahmat, kurnia, dan penyertaan-Nya selama penulis melakukan
penelitian hingga terselesainya skripsi yang berjudul “Prediksi Komposisi
Glyceryl Monostearate dan Polysorbate 80 sebagai Emulsifying Agent dalam
Sediaan Lip Balm dengan Aplikasi Desain Faktorial Menggunakan Pewarna dari
Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus Web.)” sebagai salah satu
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi (S. Farm).
Penulis berhasil menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini
tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Dengan penuh
kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ipang Djunarko, M. Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt., selaku Dosen Pembimbing yang dengan
sabar telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
3. Prof. Dr. C. J. Soegihardjo, Apt., selaku Dosen Penguji atas segala kritik
dan saran yang membangun dan telah bersedia meluangkan waktu untuk
menguji penulis.
4. Rini Dwiastuti, M. Sc., Apt., selaku Dosen Penguji atas segala kritik dan
saran yang membangun dan telah bersedia meluangkan waktu untuk
menguji penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Dewi Setyaningih, M.Sc., Apt., Yohanes Dwiatmaka, M. Si.,
Septimawanto Dwi Prasetya, M.Sc., Apt. atas segala dukungannya selama
ini.
6. Seluruh dosen Fakultas Farmasi USD, atas ilmu yang diberikan dan
kebersamaan selama kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
7. Pak Musrifin, Mas Agung, Mas Iswandi, Mas Otok, Mas Wagiran, Mas
Heru, dan laboran-laboran lain, serta Mas Yuwono dan mas Darto, atas
bantuannya selama penulis menyelesaikan penelitian.
8. Lies Dewi dan Agata Dessynta Putri , para partner tercinta atas segala
kerjasama, dukungan, kegembiraan, dan semangat yang selalu diberikan
kepada penulis baik selama penelitian, maupun masa perkuliahan.
9. Fenny Noviana S.Farm., Dian Verina Indriani, S. Farm., Apt., Lia Natalia
Setiomulyo S.Farm., Cinthya Wijayani, S. Farm., dan Dinar Catur
Mardianti, S.Farm., atas segala dukungan, masukan, dan bantuan yang
telah diberikan.
10. Teman-teman skripsi lantai satu : Arum Mangastuti Poernomo, Intan
Chintya, Budiastuti Nurrochmah, Dian Prasanti, Ananda Siwi Lesmana,
Natalia Noveli Hardita, Mariana, Yohana Tika, Octo Rahadian Pius, Silvia
Natalia, Eddy, Yessi Lusiana Dewi, Anasthasia Mardila, Sinlie Fransisca
Martina Octaviani, Dea Gretha, Anna Sofiana, dan Agnes Afriana.
11. Teman-teman kelompok praktikum C1 “CICAK” atas segala keceriaan
dan kebersamaan selama perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini
msaih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan mengingat keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................i
HALAMAN JUDUL...........................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...............................................iii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................................vi
PRAKATA ....................................................................................................vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................x
DAFTAR ISI ..................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xv
DAFTAR TABEL .........................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................xviii
INTISARI .....................................................................................................xix
ABSTRACT ..................................................................................................xx
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................1
A. Latar Belakang ..................................................................................1
1. Perumusan masalah .....................................................................4
2. Keaslian penelitian ......................................................................4
3. Manfaat penelitian .......................................................................5
B. Tujuan Penelitian ..............................................................................5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................7
A. Bibir ...................................................................................................7
B. Red Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus Web.) ................................9
1. Morfologi .....................................................................................9
2. Kandungan ...................................................................................9
3. Kegunaan ....................................................................................10
C. Betacyanin ........................................................................................11
D. Kosmetik ..........................................................................................12
E. Lip balm ...........................................................................................12
F. Emulsi ..............................................................................................15
G. Emulsifying Agent ............................................................................16
H. Hydrophilic Lipophilic Balance (HLB) ............................................16
I. Glyceryl Monostearate .....................................................................17
J. Polysorbate 80 .................................................................................18
K. Desain Faktorial ...............................................................................19
L. Landasan Teori ................................................................................20
M.Hipotesis ..........................................................................................22
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................24
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................24
B. Variabel Penelitian ...........................................................................24
C. Definisi Operasional .........................................................................24
D. Bahan Penelitian ..............................................................................26
E. Alat Penelitian ..................................................................................27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
F. Tata Cara Penelitian .........................................................................27
1. Pembuatan lip balm dengan ekstrak buah naga merah .................27
2. Uji kualitas sediaan lip balm dengan ekstrak buah naga merah
Sebagai pewarna ........................................................................30
G. Analisis Hasil ..................................................................................31
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................33
A. Ekstraksi dan Uji Kualitatif Ekstrak Buah Naga Merah
(Hylocereus polyrhizus Web.) ..........................................................36
1. Ekstraksi buah naga merah ........................................................36
2. Uji kualitatif ekstrak buah naga merah .......................................36
B. Pembuatan Basis Lip Balm ...............................................................38
C. Pembuatan Lip Balm ........................................................................39
D. Penentuan dan Pengujian Tipe Lip Balm ...........................................42
E. Uji Kualitas Lip Balm .......................................................................46
F. Efek Glyceryl Monostearate, Polysorbate 80, dan Interaksinya
Terhadap Daya Lekat, Daya Sebar, Ukuran Droplet, dan Pergeseran
Ukuran Droplet Sediaan Lip Balm ....................................................55
1. Daya lekat ..................................................................................55
2. Daya sebar .................................................................................57
3. Ukuran droplet ...........................................................................60
4. Pergeseran ukuran droplet ..........................................................62
G. Prediksi Komposisi Glyceryl Monostearate dan Polysorbate 80 .......65
1. Daya lekat ..................................................................................65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Daya sebar .................................................................................66
3. Pergeseran ukuran droplet ..........................................................67
4. Super imposed contour plot ........................................................68
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................70
A. Kesimpulan ......................................................................................70
B. Saran ................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................72
LAMPIRAN ..................................................................................................76
BIOGRAFI PENULIS ..................................................................................113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel I. Komposisi dari 100 g red dragon fruit.........................................10
Tabel II. Klasifikasi emulsifying agent berdasarkan HLB .........................17
Tabel III. Rancangan percobaan desain faktorial ........................................20
Tabel IV. Formula lip balm .........................................................................27
Tabel V. Formula modifikasi dalam 100 g....... ..........................................28
Tabel VI. Range penggunaan bahan yang diperbolehkan ............................35
Tabel VII. Nilai HLB masing-masing formula .............................................43
Tabel VIII. Daya lekat, daya sebar, dan ukuran droplet lip balm ...................48
Tabel IX. Pergeseran ukuran droplet lip balm .............................................49
Tabel X. Uji stabilitas warna ......................................................................54
Tabel XI. Analisis variansi respon daya lekat lip balm ...............................55
Tabel XII. Analisis variansi respon daya sebar lip balm ...............................57
Tabel XIII. Analisis variansi ukuran droplet lip balm ....................................60
Tabel XIV. Analisis variansi pergeseran ukuran droplet lip balm .................62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Lapisan kulit yang melindungi bibir ..........................................7
Gambar 2. Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.) ........................9
Gambar 3. Struktur betacyanin .................................................................11
Gambar 4. Struktur glyceryl monostearate ...............................................17
Gambar 5. Struktur polysorbate 80 ...........................................................18
Gambar 6. Spektra absorpsi dan absorbansi ekstrak buah naga merah
pada λ 535 nm .........................................................................37
Gambar 7. Spektra absorpsi dan absorbansi ekstrak buah naga merah
pada λ 540 nm .........................................................................37
Gambar 8. Spektra absorpsi ekstrak buah naga merah ...............................37
Gambar 9. Gugus kromofor dan auksokrom betacyanin ...........................38
Gambar 10. Reaksi browning .....................................................................40
Gambar 11. Oksidasi asam askorbat ...........................................................40
Gambar 12. Pewarnaan lip balm dengan methylene blue secara mikroskopik
dengan perbesaran 40 x 10 .....................................................44
Gambar 13. Pewarnaan lip balm dengan sudan III secara mikroskopik
dengan perbesaran 40 x 10 ......................................................45
Gambar 14. Kurva ukuran droplet vs frekuensi formula 1 ...........................51
Gambar 15. Kurva ukuran droplet vs frekuensi formula a ...........................52
Gambar 16. Kurva ukuran droplet vs frekuensi formula b ...........................52
Gambar 17. Kurva ukuran droplet vs frekuensi formula ab ........................53
Gambar 18. Grafik hubungan efek faktor glyceryl monostearate,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
polysorbate 80 dan interaksinya terhadap respon daya lekat ....57
Gambar 19. Grafik hubungan efek faktor glyceryl monostearate,
polysorbate 80 dan interaksinya terhadap respon daya sebar....59
Gambar 20. Grafik hubungan efek faktor glyceryl monostearate,
polysorbate 80 dan interaksinya terhadap respon ukuran
droplet ....................................................................................61
Gambar 21. Grafik hubungan efek faktor glyceryl monostearate,
polysorbate 80 dan interaksinya terhadap pergeseran ukuran
droplet ....................................................................................63
Gambar 22. Contour plot daya lekat ...........................................................66
Gambar 23. Contour plot daya sebar ..........................................................67
Gambar 24. Contour plot pergeseran ukuran droplet ...................................68
Gambar 25. Super imposed contour plot daya lekat, daya sebar, dan
pergeseran ukuran droplet lip balm dengan pewarna dari
ekstrak buah naga merah .........................................................69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Notasi desain faktorial dan percobaan desain faktorial .............77
Lampiran 2. Data perhitungan HLB dan rHLB ............................................78
Lampiran 3. Penimbangan bahan ................................................................80
Lampiran 4. Perhitungan efek .....................................................................83
Lampiran 5. Data uji daya lekat, daya sebar, ukuran droplet, pergeseran
ukuran droplet, dan stabilitas warna lip balm ..........................85
Lampiran 6. Uji normalitas dan uji T berpasangan ......................................91
Lampiran 7. Uji signifikansi dengan program R ..........................................94
Lampiran 8. Data pendukung ......................................................................98
Lampiran 9. Penentuan rentang daya lekat dan daya sebar ........................100
Lampiran 10. Determinasi buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.).101
Lampiran 11. Material Safety Data Sheet (MSDS) bahan-bahan yang
digunakan .............................................................................103
Lampiran 12. Foto stabilitas warna lip balm ................................................109
Lampiran 13. Foto ukuran droplet ...............................................................110
Lampiran 14. Dokumentasi ........................................................................111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
INTISARI
Sediaan lip balm dengan pewarna ekstrak buah naga merah (Hylocereuspolyrhizus Web.) merupakan sistem emulsi sehingga lip balm yang dihasilkansangat dipengaruhi oleh kombinasi emulsifying agent yang dipergunakan, yaituglyceryl monostearate dan polysorbate 80.
Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi komposisi dari emulsifyingagent yang diteliti, mengetahui faktor yang berpengaruh secara signifikanterhadap respon yang diuji. Penelitian ini merupakan rancangan kuasieksprimental menggunakan desain faktorial dengan dua faktor (glycerylmonostearate dan polysorbate 80) dan dua level (level rendah dan tinggi). Responyang diuji pada penelitian ini adalah daya lekat, daya sebar, ukuran droplet,pergeseran ukuran droplet selama satu bulan dan stabilitas warna setelahpenyimpanan selama satu bulan. Data dianalisis secara statistik menggunakanProgram R dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui signifikansi (p<0,05)dari setiap faktor dan interaksinya dalam memberikan efek.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa glyceryl monostearatemempengaruhi respon daya lekat secara signifikan, glyceryl monostearate danpolysorbate 80 mempengaruhi respon daya sebar dan ukuran droplet secarasignifikan, sedangkan yang mempengaruhi pergeseran ukuran droplet secarasignifikan adalah interaksi antara glyceryl monostearate dan polysorbate 80.Ditemukan area komposisi emulsifying agent yang menghasilkan respon yangdikehendaki.
Kata kunci : Glyseryl Monostearate, Polysorbate 80, lipbalm, ekstrak buah nagamerah (Hylocereus polyrhizus Web.), desain faktorial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
ABSTRACT
Lip balm uses red dragon fruit extract (Hylocereus polyrhizus Web.) ascollorant is an emulsion system, so it is depended by the combination ofemulsifying agent. The combination of emulsifying agent that is used in thisobservation are Glyceryl Monostearate and Polysorbate 80.
This observation have some purposes. The purposes are to determine theoptimum composition from emulsifying agent that is observed and knowing thefactor that significantly influence to resulted respon. This observation is a quasiexperimental uses factorial design with two factor (glyceryl monostearate andpolysorbate 80) and two level (high and low). Resulted respon in this observationare stickability, spreadability, droplet size, droplet size shift for one month andcolor stability after one month storage. The results are analyzed statistically use Rprogram with 95% level of confidence to get significance (p<0,05).
The result showed that glyceryl monostearate significantly influencestickability, glyceryl monostearate dan polysorbate 80 significantly influencespreadability and droplet size, interaction between glyceryl monostearate andpolysorbate 80 significantly influence droplet size shift. There is able to obtainedcomposition area of emulsifying agent that required the respon.
Keyword : Glyseryl Monostearate, Polysorbate 80, lip balm, red dragon fruitextract (Hylocereus polyrhizus Web.), factorial design.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lip balm merupakan produk kosmetik yang luas digunakan oleh
masyarakat, terutama di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara
beriklim tropis yang banyak memperoleh sinar matahari dibandingkan dengan
belahan bumi lainnya, sehingga memperbesar resiko kerusakan kulit akibat
pancaran sinar ultra violet (UV) dari sinar matahari (Misnadiarly, 2006) dan
memungkinkan terjadinya kekeringan pada kulit, terutama pada kulit
bibir/chapping serta beresiko timbulnya actinic cheilitis. Bibir merupakan kulit
yang memiliki ciri tersendiri, sehingga menunjukkan sifat lebih peka
dibandingkan dengan kulit lainnya (Ditjen POM, 1985). Bibir yang kering dapat
menyebabkan pecah-pecah/kerusakan pada sawar kulit yang juga mengakibatkan
lebih mudahnya mikroorganisme memasuki kulit (Tanjung, 2009). Salah satu
pengatasannya dapat dipergunakan sediaan lip balm.
Lip balm adalah suatu zat dengan basis wax yang diaplikasikan secara
topikal pada bibir dengan tujuan untuk melembabkan (Anonim, 2010). Lip balm
selain dapat melembabkan bibir, juga memiliki kemampuan untuk membentuk
lapisan occlusive yang mengatur penguapan air pada kulit bibir. Pembuatan
sediaan lip balm serupa dengan sediaan lipstik, hanya berbeda pada hal tujuan
penggunaan. Lipstik lebih ditujukan untuk dekoratif, sedangkan lip balm untuk
perawatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Lip balm yang beredar di pasaran umumnya tidak menggunakan zat
pewarna, tetapi ada beberapa diantaranya yang menggunakan zat warna sintetis.
Proses pembuatan zat warna sintetis biasanya melalui perlakuan dengan
pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang sering terkontaminasi oleh logam
berat yang bersifat racun. Selain itu pada pembuatan zat warna organik sebelum
mencapai produk akhir harus melalui senyawa-senyawa antara terlebih dahulu
yang kadang-kadang berbahaya dan kadang-kadang tertinggal pada hasil akhir
atau mungkin dapat terbentuk senyawa-senyawa baru yang berbahaya bagi
kesehatan manusia (Sardjimah, 1996)
Salah satu flora yang berpotensi untuk dapat dikembangkan sebagai
bahan pewarna alami adalah buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.)
Penggunaan bahan pewarna alami pada lip balm relatif lebih aman bila
dibandingkan dengan bahan pewarna sintetis. Buah naga merah mengandung
senyawa betacyanin yang dapat dipergunakan untuk memberikan warna merah
pada sediaan lip balm dan memiliki aktivitas antioksidan dan vitamin yang baik
bagi kulit. Senyawa betacyanin yang bersifat antioksidan sangat bermanfaat untuk
menangkal radikal bebas dari paparan sinar UV. Paparan sinar UV pada kulit
dapat berpotensi untuk menginduksi pembentukan Reactive Oxygen Species
(ROS) dan radikal bebas yang dapat mengubah struktur dari molekul-molekul
yang penting seperti protein, lipid, dan DNA (Roberts, Barnes, Lutein, 2004).
Senyawa betacyanin pada buah naga merah tergolong senyawa yang
bersifat polar, sedangkan basis lip balm yang dipergunakan pada penelitian ini
bersifat non polar. Oleh karena itu, supaya dapat tercampur secara merata, perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dibuat suatu sistem emulsi w/o. Untuk dapat dihasilkan sistem emulsi ini, perlu
ditambahkan suatu emulsifying agent. Emulsifying agent yang dipergunakan pada
penelitian ini merupakan kombinasi glyseryl monosterate dan polysorbate 80.
Penggunaan campuran emulsifying agent dapat menghasilkan campuran
yang lebih baik dibanding penggunaan emulsifying agent tunggal. Dengan
menggunakan campuran emulsifying agent yang salah satunya memiliki nilai
rHLB yang lebih rendah dan yang lain memiliki nilai rHLB lebih tinggi daripada
HLB lipid, maka dapat menghasilkan campuran yang memiliki HLB sama dengan
HLB lipid (Rieger and Rhein, 1997), sehingga pada penelitian ini dipergunakan
glyceryl monostearate yang memiliki HLB relatif rendah dan polysorbate 80
dengan nilai HLB relatif tinggi. Di samping itu, baik glyceryl monostearate
maupun polysorbate 80 merupakan emulsifying agent non ionik yang relatif aman
untuk dipergunakan dan tidak menyebabkan efek toksik apabila tertelan ke
saluran pencernaan pada jumlah tertentu.
Penelitian ini merupakan suatu usaha untuk memprediksi komposisi
formula emulsifying agent yang dapat memberikan penyebaran dan daya lekat
yang baik sehingga dapat menciptakan sensasi lembab pada bibir, serta memiliki
kestabilan selama penyimpanan yang dapat dilihat dari nilai pergeseran ukuran
droplet dan memberikan warna yang menarik yang dapat menjadi nilai tambah
bagi konsumen. Sebagai langkah awal untuk memprediksi formula lip balm
dengan karakteristik yang diinginkan, maka perlu dilakukan optimasi formula
kombinasi emulsifying agent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Untuk memperoleh area yang yang dikehendaki, digunakan suatu
pendekatan optimasi, yaitu desain faktorial. Metode ini digunakan untuk mencari
pengaruh yang dominan dari beberapa faktor, sekaligus mengamati interaksi antar
faktor. Desain faktorial merupakan suatu metode optimasi yang dapat
diperhitungkan secara sistematis, dan dapat digunakan untuk memprediksi daerah
yang memenuhi karakteristik yang diinginkan dari beberapa formula dengan
jumlah bahan yang bervariasi.
1. Perumusan masalah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah:
a. Adakah pengaruh yang signifikan antara glyseryl monostearate,
polysorbate 80, dan interaksi glyseryl monostearate dan polysorbate 80
terhadap daya lekat, daya sebar, ukuran droplet dan pergeseran ukuran
droplet lip balm?
b. Adakah area komposisi emulsifying agent dalam contour plot super
imposed yang menghasilkan daya lekat, daya sebar, dan pergeseran
ukuran droplet yang dikehendaki pada level yang diteliti?
2. Keaslian penelitian
Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan penulis, penelitian mengenai
optimasi formula dan kontrol kualitas lip balm menggunakan pewarna dari ektrak
buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.) dengan emulsifying agent glyseryl
monosterate dan polysorbate 80 secara desain faktorial belum pernah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis:
Penelitian ini dimaksudkan untuk memprediksi komposisi dari
campuran emulsifying agent yang dipergunakan yang dapat memberikan
daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet yang dikehendaki.
b. Manfaat metodologis:
Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai
desain faktorial dalam mengamati komposisi emulsifying agent.
c. Manfaat praktis:
Penelitian ini dimaksudkan untuk membantu memprediksi
formula yang dapat menghasilkan sediaan lip balm yang baik dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan lip balm
dengan bahan pewarna alami dari ekstrak buah naga merah (Hylocereus
polyrhizus Web.).
2. Tujuan khusus
Secara khusus tujuan penelitian ini adalah:
a. Mengetahui faktor yang berpengaruh secara signifikan antara glyseryl
monostearate, polysorbate 80 ataukah interaksi antara glyseryl
monosterate dan polysorbate 80 terhadap daya lekat, daya sebar, ukuran
droplet, dan pergeseran ukuran droplet lip balm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b. Memprediksi komposisi dari glyseryl monostearate dan polysorbate 80
sebagai emulsifying agent dalam sediaan lip balm yang menghasilkan
daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet lip balm yang
dikehendaki terbatas pada level yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bibir
Gambar 1. Lapisan kulit yang melindungi bibir (Jacobsen, et al., 2011)
Bibir memiliki struktur yang sedikit terkeratinisasi dan kulit bibir secara
relatif lebih tipis dibanding kulit pada bagian tubuh lainnya. Selain itu, bibir tidak
memiliki pigmen melanin sehingga kapiler-kapiler darah dapat terlihat, hal ini
yang menyebabkan bibir tampak berwarna merah (Mitsui, 1997).
Bibir merupakan kulit yang memiliki ciri tersendiri, karena lapisan
jangatnya sangat tipis. Stratum germinatum tumbuh dengan kuat dan korium
mendorong papila dengan aliran darah yang banyak tepat di bawah permukaan
kulit. Pada kulit bibir tidak terdapat kelenjar keringat, tetapi pada permukaan kulit
bibir sebelah dalam terdapat kelenjar liur, sehingga bibir akan nampak selalu
basah. Sangat jarangnya terdapat kelenjar lemak pada bibir menyebabkan bibir
hampir bebas dari lemak, sehingga dalam cuaca yang dingin dan kering, lapisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
jangat akan cenderung mengering, pecah-pecah, yang memungkinkan zat yang
melekat padanya mudah penetrasi ke stratum germinativum (Ditjen POM, 1985).
Permukaan bibir yang terkeratinisasi melindungi sel-sel halus di
bawahnya dari pengaruh lingkungan, terutama paparan matahari/ultraviolet. Jika
lapisan keratin pecah dan mengelupas, bibir akan mengalami chapping. Chapping
merupakan kondisi bibir yang terlihat kering, bersisik, dan pecah yang sering
disertai oleh sensitivitas, kemerahan, atau pembengkakan. Penggunaan produk
seperti lip balm dapat membantu keratin kulit dalam melindungi bibir dari
kekeringan dan kerusakan karena paparan UV (Jacobsen, Lych, Siegel, Eisen,
Wilson, 2011).
Indonesia merupakan daerah tropis yang banyak memperoleh sinar
matahari dibandingkan dengan belahan bumi lainnya, sehingga memperbesar
resiko kerusakan kulit akibat pancaran sinar ultra violet (UV) dari sinar matahari
(Misnadiarly, 2006). Paparan terhadap sinar UV dapat menyebabkan timbulnya
actinic cheilitis. Actinic cheilitis merupakan kondisi patologis pada bibir bagian
bawah, yang menyebabkan perubahan jaringan epitel, yaitu penebalan dari
epitelium dan lapisan keratin (Gomes, Johann, J. E., Lovato, G. G., Ferreira, A.
M., 2008). Paparan sinar UV terhadap kulit juga dapat berpotensi menginduksi
pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS) dan radikal bebas yang dapat
merusak organelles dan mengubah struktur dari molekul-molekul penting seperti
protein, lipids, dan DNA. ROS dapat dikurangi ataupun dihilangkan dengan
mencegah radikal bebas menggunakan senyawa antioksidan (Roberts, et al, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. Red Dragon Fruit (Hylocereus polyrhizus Web.)
Buah naga atau red pitaya termasuk dalam family Cactaceae dan
subfamily Cactoidea dari suku Cactea (Jaafar,Rahman, Mahmod, and Vasudevan,
2009). Buah naga merah berasal dari hutan tropis dan subtropis dari wilayah
Meksiko serta Amerika bagian tengah dan selatan (Mizrahi and Nerd, 1999).
Gambar 2. Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus Web.)(Louise, 2009).
1. Morfologi
Buah naga merah merupakan tumbuhan perennial, memiliki
pertumbuhan yang cepat dengan empat atau lima batang samping. Batang tersebut
memiliki banyak cabang. Buahnya berukuran sedang hingga besar dan berbentuk
oval. Buah naga merah termasuk buah yang tidak mengenal musim. Pada puncak
kematangan, buahnya menjadi berwarna pink-merah dari yang semula berwarna
hijau. Buah naga merah dapat dipanen setelah 2 tahun penanaman dan seterusnya
tetap berproduksi dalam 5 tahun (Pushpakumara, Gunasena, and Kariayawasam
2005).
2. Kandungan
Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.) dikenal kaya akan
sumber nutrien dan mineral seperti vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, dan
vitamin C, protein, lemak, karbohidrat, serat, flavonoid, thiamin, niacin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
betacyanin, dan lain-lain. Selain itu Hylocereus polyrhizus Web. juga kaya akan
phytoalbumin yang memiliki aktivitas antioksidan (Jaafar, et al., 2009).
Kandungan total betacyanin pada buah naga merah sebesar 11,70 mg/mL (Phebe,
Chew, Suraini, Lai, and Janna, 2009).
Tabel I. Komposisi dari 100 gram Buah naga merah(Hylocereus polyrhizus Web.)
Komposisi JumlahWater 82,5-83 gProtein 0,159-0,229 gFat 0,21-0,61 gCrude fibre 0,7-0,9 gAsh 0,28 gCalcium 6,3-8,8 mgPhosphorus 30,2-36,1 mgIron (Fe) 0,55-0,65 mgCarotene 0,005-0,012 mgThiamine 0,028-0,043 mgRiboflavin 0,043-0,045 mgNiacin 1,297-1,3 mgAscorboc acid 8-9 mg
(ICBF, 1992).
3. Kegunaan
Buah naga merah memiliki banyak manfaat dalam bidang medis. Salah
satunya dapat dipergunakan sebagai antioksidan karena mengandung senyawa
betacyanin, selain itu senyawa betacyanin merupakan pigmen pemberi warna
merah atau ungu pada buah naga merah. Antioksidan berfungsi untuk membatasi
kerusakan akibat radikal bebas dengan cara mencari, mengambil, menghambat,
serta melindungi dari oksigen reaktif yang diproduksi oleh radikal-radikal bebas,
sehingga dapat mengurangi peradangan akibat sinar UV (Misnadiarly, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
C. Betacyanin
Gambar 3. Struktur betacyanin (Stintzing et. al., 2004)
Betalaine merupakan nama umum dari betacyanin dan betaxanthins yang
terdapat pada red beet (Beta vulgaris). Pigmen betacyanin kurang stabil terhadap
panas, cahaya, oksigen, dan sulphur dioxide. Hal tersebut menyebabkan
betacyanin tidak dapat dipergunakan dalam proses pemanasan yang cukup lama.
Bentuk serbuk kering dari pigmen betacyanin memiliki stabilitas yang lebih baik
dibanding bentuk konsentratnya (Fridd, 1992).
Warna ungu atau merah tua dari buah naga dihasilkan dari pigmen yang
dikenal sebagai betalaine yang merupakan pigmen mengandung nitrogen (Wyler
and Dreiding, 1957; Harivaindaran, Rebecca, and Chandran., 2008). Betacyanin
memiliki serapan absorbansi maksimum pada panjang gelombang 537 nm
(Herbach, Stintzing, and Carle, 2006).
Terdapat sedikitnya tujuh betacyanin dalam genus Hylocereus, yaitu:
betanin, isobetanin, lhyllocactin, isophyllocactin, betanidin, isobetanidin, dan
bougainvillein-R-I, dimana semuanya memiliki spektra absorpsi identik yang
berperan dalam pemberi warna pada buah naga (Stintzing and Carle 2002).
Betacyanin memiliki aktivitas antioksidan yang dapat menghambat radikal bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Buah naga memiliki aktivitas antiradikal yang tinggi karena adanya gugus fenolik
(Vaillant, Perez, Indiana, Dornier, and Reynes, 2005).
D. Kosmetik
Kosmetik adalah bahan-bahan atau campuran bahan untuk digosokkan,
dilekatkan, dipercikan, atau disemprotkan pada, dimasukkan, dituangkan pada
badan atau bagian badan dengan maksud untuk membersihkan, memelihara,
menambah daya tarik atau merubah rupa dan tidak termasuk golongan obat
(Tranggono, 2007).
Sub Bagian Kosmetik Medik Bagian/SMF Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin FKUI/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, membagi kosmetik
atas:
1. Kosmetik pemeliharaan dan perawatan, yang terdiri atas: kosmetik
pembersih, kosmetik pelembab, kosmetik pelindung dan kosmetik penipis.
2. Kosmetik rias/dekoratif, yang terdiri atas: kosmetik rias kulit terutama wajah,
kosmetik rias rambut, kosmetik rias kuku, kosmetik rias bibir, dan kosmetik rias
mata.
3. Kosmetik pewangi/parfum.
Dengan penggolongan yang sederhana ini, setiap jenis kosmetik akan
dapat dikenal kegunaannya dan akan menjadi acuan bagi konsumen di dalam
bidang kosmetologi (Wasitaatmadja, 1997).
E. Lip balm
Lip balm adalah suatu zat dengan basis wax yang diaplikasikan secara
topikal pada bibir dengan tujuan untuk melembabkan (Anonim, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan sediaan ini :
1. Lilin
Misalnya: carnauba wax, paraffin waxes, ozokrite, beeswax, candelila
wax, spermaceti, ceresine. Semuanya berperan dalam kekerasan.
2. Minyak
Fase minyak dipilih terutama karena kemampuannya melarutkan zat
warna eosin. Misalnya: castor oil, tetrahydrofurfuryl alcohol, fatty acid
alkylolamides, dihydric alcohol beserta monoethers dan monofatty acid esternya,
isopropyl myristate, isopropyl palmitate, butyl stearate, paraffin oil.
3. Lemak
Misalnya: krim kakao, minyak tumbuhan yang sudah dihidrogenasi
(misalnya Hydrogenated castor oil), cetyl alcohol, oleyl alcohol, lanolin.
4. Zat-zat berwarna (coloring agents)
Dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:
a. Zat warna alam yang larut.
Zat warna ini sekarang sudah jarang digunkan dalam kosmetik. Dampak
dari zat warna alam pada kulit lebih baik daripada zat warna sintesis, tapi
kekuatan pewarnaan relatif lemah, tidak tahan cahaya, dan relatif mahal.
b. Zat warna sintesis yang larut.
Zat warna sintesis pertama kali disintesis dari anilin, sekarang benzene,
toluene, anthracene, dan hasil isolasi dari coal-tar lain yang berfungsi
sebagai produk awal bagi kebanyakan zat warna dalam kelompok ini
sehingga sering disebut sebagai zat warna aniline atau coal-tar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Pigmen-pigmen alam.
Pigmen alam adalah pigmen warna pada tanah yang memang terdapat
secara alamiah. Zat warna ini murni, tidak berbahaya, penting untuk
mewarnai bedak-krim dan make-up sticks. Warnanya tidak seragam,
tergantung asalnya, dan pada pemanasan kuat menghasilkan pigmen
warna baru.
d. Pigmen-pigmen sintesis.
e. Lakes alam dan sintesis.
Lakes dibuat dengan mempresipitasikan satu atau lebih zat warna yang
larut air dalam satu atau lebih substrat yang tidak larut dan mengikatnya
sedemikian rupa (biasanya dengan reaksi kimia) sehingga produk
akhirnya menjadi bahan pewarna yang hampir tidak larut dalam air,
minyak, atau pelarut lain.
5. Surfaktan
Surfaktan kadang-kadang ditambahkan untuk memudahkan pembasahan
dan dispersi partikel-partikel pigmen warna yang padat.
6. Antioksidan
Antioksidan dapat ditambahkan untuk mencegah radikal bebas yang
dapat berbahaya bagi kulit.
7. Bahan pengawet
Pengawet yang dipergunakan harus cukup efektif untuk mencegah
pertumbuhan bakteri, tetapi juga tidak boleh menyebabkan iritasi. Pengawet juga
diperlukan untuk mencegah ketengikan pada lipid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
8. Bahan pewangi (fragrance) atau lebih tepat bahan rasa segar (flavoring)
Harus menutupi bau dan rasa kurang sedap dari lemak-lemak dan
menggantinya dengan bau dan rasa yang menyenangkan (Tranggono and Latifah,
2007).
F. Emulsi
Emulsi adalah sistem yang tidak stabil secara termodinamik yang
mengandung paling sedikit dua fase cair yang tidak bercampur, dimana satu
diantaranya didispersikan sebagai bola-bola dalam fase cair lain (Martin,
Swarbick, and Cammarata, 1993). Emulsi diklasifikasikan dalam dua tipe yaitu
oil-in water (o/w, air yang terkombinasi dengan minyak) dan water-in oil (w/o,
minyak yang terkombinasi dengan air). Emulsi air dalam minyak memiliki
konsentrasi minyak yang tinggi, karena air tidak mudah larut dalam minyak,
digunakan emulsifying agent untuk menstabilkan emulsi (Sarjono, 2008).
Uji penentuan tipe emulsi dilakukan untuk mengetahui apakah emulsi
yang dibuat merupakan tipe o/w atau w/o. Uji yang sering dilakukan, yaitu:
1. Miscibility test
Emulsi tipe M/A atau o/w dapat bercampur dengan air, sedangkan tipe
A/M atau w/o dapat bercampur dengan minyak.
2. Conductivity measurement
Emulsi dengan fase kontinyu air dapat menghantarkan listrik, sedangkan
emulsi yang memiliki fase kontinyu minyak tidak dapat menghantarkan listrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. Staining test
Menggunakan pewarna yang larut air atau minyak, yang pada salah
satunya akan terlarut dan mewarnai fase kontinyu (Billany, 2002).
G. Emulsifying agent
Emulsifying agent adalah surfaktan yang mengurangi tegangan antar
muka antara minyak dan air, meminimalkan energi permukaan dari droplet yang
terbentuk (Allen, 2002). Emulsifying agent bekerja dengan membentuk film atau
lapisan di sekeliling butir-butir tetesan yang terdispersi dan film ini berfungsi agar
mencegah terjadinya koalesen dan terpisahnya cairan dispers sebagai fase terpisah
(Anief, 2005).
Emulsifying agent berupa molekul dengan salah satu ujungnya berupa
hidrokarbon non-polar, dan ujung lainnya polar. Bentuk molekul tersebut
memudahkan memegang kedua fase minyak dan fase air sehingga dapat
mempertahankan tegangan antar muka kedua fase (Lieberman, 1996).
Penggunaan campuran emulsifying agent dapat menghasilkan campuran yang
lebih baik dibanding penggunaan emulsifying agent tunggal. Dengan
menggunakan campuran emulsifying agent yang salah satunya memiliki nilai
rHLB yang lebih rendah dan yang lain memiliki nilai rHLB lebih tinggi daripada
HLB lipid, maka dapat menghasilkan campuran yang memiliki HLB sama dengan
HLB lipid (Rieger and Rhein, 1997).
H. Hydrophilic Lipophilic Balance (HLB)
HLB merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara
kelompok senyawa hidrofilik dengan kelompok senyawa lipofilik. Semakin besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
harga HLB maka emulgator tersebut lebih mudah larut dalam air, demikian
sebaliknya (Syamsuni, 2006).
Tabel II. Klasifikasi emulsifying agent berdasarkan HLB
Harga HLB Kegunaan1-3 Bahan antibusa (antifoaming agent)4-6 Emulgator tipe A/M atau w/o7-9 Bahan pembasah (wetting agent)8-10 Emugator tipe M/A atau o/w13-15 Bahan pembersih/detergent15-18 Pembantu kelarutan (solubilizing agent)
(Syamsuni, 2006)
I. Glyseryl Monostearate
Gambar 4. Struktur Glyseryl Monostearate (Anonim, 2008)
Glyceryl monostearate berupa masa padat atau granul berwarna putih
hingga kuning terang. Glyceryl monostearate larut dalam etanol panas dan
kloroform, sedikit larut dalam dietil eter, dan praktis tidak larut dalam air dan
etanol (Anonim, 2008).
Glyceryl monostearate digunakan sebagai emulsifiers nonionik,
stabilisizers, emollients, dan plasticizers pada aplikasi makanan, farmasetika, dan
kosmetik. Glyceryl monostearate bertindak sebagai stabilizer yang efektif, serta
pelarut untuk senyawa polar dan nonpolar yang dapat membentuk emulsi w/o atau
o/w. Glyceryl monostearate juga berfungsi sebagai agen dispersi untuk pigmen
dalam minyak atau solid dalam lemak, atau sebagai pelarut untuk phospholipids
seperti lecithin. (Rowe, Shekey, and Quinn, 2009). Nilai HLB dari glyceryl
monostearate adalah 3,8 (Rowe et al., 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
J. Polysorbate 80
Gambar 5. Struktur Polysorbate 80 (Rowe et al., 2009)
Polysorbate 80 memiliki nama sistematika polyoxyethylene (20) sorbytan
dan formula molekul C64H124O26 dengan berat molar 1310 g/mol, bobot jenis
1,06-1,09 g/ml, viskositas sebesar 300-500 centistokes (Anonim 2006).
Polysorbate 80 merupakan ester oleat dari sorbitol dimana tiap molekul
anhidrida sorbitolnya berkopolimerisasi dengan 20 molekul etilenoksida
(anhidrida sorbitol:etilenoksida = 1:20). Polysorbate 80 berupa cairan kental
berwarna kuning muda sampai kuning sawo (Anonim, 1993).
Polysorbate 80 sangat larut dalam air, larut dalam etanool (95%), tidak
larut dalam alcohol polihidrik. Polysorbate 80 memiliki titik lebur yang berada
pada suhu 50-60oC, nilai pH 6,0-8,0, dan stabil dalam larutan dengan pH 2-12.
Polysorbate 80 digunakan sebagai emulsifier pada krim dan lotion, pelarut
minyak essensial dalam air (Greenberg, 1954).
Nilai HLB dari polysorbate 80 adalah 15 (Rowe et al., 2009), dimana
mempunyai sifat larut air, dapat terdispersi dalam air, sehingga lebih dominan
berada pada fase air, dan cenderung membentuk emulsi O/W (Allen, 2002).
Konsentrasi polysorbate 80 yang biasa digunakan sebagai emulsifier tunggal pada
emulsi tipe W/O sebesar 1-15%, sedangkan polysorbate 80 yang dikombinasikan
dengan emulsifier hidrofilik dalam emulsi tipe O/W biasanya memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
konsentrasi sebesar 1-10% (Boylan, Cooper, and Chowhan, 1986). Polysorbnate
80 merupakan emulsifying agent yang baik untuk tipe emulsi O/W
(Anonim,1995).
K. Desain Faktorial
Desain Faktorial biasanya digunakan pada percobaan-percobaan dimana
efek dari berbagai faktor, atau kondisi pada hasil percobaan dapat dijelaskan.
Desain faktorial merupakan desain pilihan untuk penentuan serentak efek dari
beberapa faktor dan interaksinya (Bolton, 1990).
Ekperimen atau percobaan yang menggunakan desain faktorial memuat
semua kombinasi pada semua level (tingkat variabel bebas) pada semua faktor
(variabel bebas) (Bolton, 1990). Pada percobaan dengan desain faktorial perlu
ditetapkan level yang diteliti yang meliputi level rendah dan level tinggi. Efek
adalah perubahan respon yang disebabkan variasi tingkat faktor. Respon
merupakan sifat atau hasil percobaan yang diamati. Respon yang diukur harus
dapat dikuantitatifkan (Bolton, 1990).
Jumlah percobaan untuk penelitian dari jumlah level yang digunakan
dalam penelitian, dipangkatkan dengan jumlah faktor yang digunakan. Jumlah
percobaan untuk penelitian dengan 2 level dan 2 faktor adalah 22 = 4. Persamaan
untuk desain faktorial 22 adalah sebagai berikut:
Y = b0 + bAXA + bBXB + bABXAXB
Keterangan :Y = respon yang terukur.XA, XB = level faktor pada faktor ke-i, nilainya antara -1 sampai +1.bA, bB, bAB = koefisien yang dihitung dari respon formulasi dalam desain.b0 = intersep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Rancangan percobaan termuat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel III. Rancangan Percobaan Desain FaktorialFormula Faktor A Faktor B Faktor AB (interaksi) Respon
1 - - + PA + - - QB - + - R
Ab + + + S
Keterangan:- = level rendah+ = level tinggiFormula 1 = Faktor A pada level rendah, faktor B pada level rendah.Formula a = Faktor A pada level tinggi, faktor B pada level rendah.Formula b = Faktor A pada level rendah, faktor B pada level tinggi.Formula ab = Faktor A pada level tinggi, faktor B pada level tinggi.
Metode desain faktorial menghasilkan konsep perhitungan efek sebagai
berikut:
Interaksi A dan B = ( ) ( )Efek A = ( ) ( )Efek B = ( ) ( )
Berdasarkan rumus desain faktorial, dapat dibuat contour plot suatu
respon tertentu yang sangat penting untuk menentukan komposisi formula
optimum yang nantinya akan menghasilkan formula dengan sifat-sifat yang
diinginkan (Bolton, 1990).
L. Landasan Teori
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki resiko yang besar
terhadap kerusakan kulit terutama kulit bibir akibat pancaran dari sinar UV.
Paparan dari sinar UV ini dapat menyebabkan kekeringan pada kulit
bibir/chapping serta dapat menyebabkan timbulnya actinic cheilitis. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dapat diatasi dengan penggunaan lip balm, karena lip balm memiliki kemampuan
untuk membentuk lapisan occlusive yang mengatur penguapan air pada kulit bibir.
Di samping itu, paparan sinar UV berpotensi untuk menginduksi pembentukan
Reactive Oxygen Species (ROS) dan radikal bebas sehingga perlu diformulasikan
suatu sediaan lip balm yang mengandung senyawa antioksidan. Salah satu flora
yang memiliki potensi digunakan sebagai pewarna dalam sediaan lip balm serta
memiliki aktivitas antioksidan adalah buah naga merah (Hylocereus polyrhizus
Web.).
Dalam memformulasikan lip balm dengan pewarna dari ekstrak buah
naga merah digunakan suatu sistem emulsi w/o. Dibuat sistem emulsi w/o karena
senyawa betacyanin yang terkandung pada buah naga merah bersifat polar,
sedangkan basis lip balm secara keseluruhan memiliki sifat nonpolar. Berdasarkan
prinsip “like dissolve like” kedua senyawa tersebut tidak mungkin dapat
bercampur, oleh karena itu ditambahkan kombinasi emulsifying agent yaitu
glyceryl monostearate dan polysorbate 80. Digunakan kombinasi emulsifying
agent karena dapat menghasilkan campuran yang lebih baik dibanding
penggunaan emulsifying agent tunggal. Dengan menggunakan campuran
emulsifying agent yang salah satunya memiliki nilai rHLB yang lebih rendah dan
yang lain memiliki nilai rHLB lebih tinggi daripada HLB lipid, maka dapat
menghasilkan campuran yang memiliki HLB sama dengan HLB lipid (Rieger and
Rhein, 1997). Glyceryl monostearate dan polysorbate 80 merupakan emulsifying
agent nonionik yang aman dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit serta relatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
aman dari kemungkinan tertelan dalam saluran pencernaan pada jumlah
penggunaan tertentu.
Pemilihan serta komposisi emulsifying agent dalam sistem emulsi
menjadi peran yang utama dalam menentukan daya lekat, daya sebar, dan
pergeseran ukuran droplet yang dihasilkan. Apabila glyceryl monostearate dan
polysorbate 80 dicampur dalam komposisi yang sesuai dan dalam pembuatannya
fase air didispersikan dalam fase minyak akan memiliki sifat emulsifying agent
yang baik dan dapat membentuk sistem emulsi tipe w/o yang stabil. Variasi dalam
penggunaan glyceryl monostearate dan polysorbate 80 dapat memberikan efek
yang kebermaknaannya dapat diukur dalam menentukan daya lekat, daya sebar,
dan pergeseran ukuran droplet dari suatu sediaan lip balm.
Metode desain faktorial mampu menjelaskan efek masing-masing faktor
ataupun kondisi yang berbeda-beda, beserta interaksinya pada suatu penelitian.
Berdasarkan rumus desain faktorial, dapat dibuat contour plot suatu respon
tertentu yang sangat penting untuk memprediksi komposisi formula yang nantinya
akan menghasilkan formula lip balm dengan sifat-sifat yang diinginkan.
M. Hipotesis
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara glyseryl monostearate, polysorbate
80, dan interaksi glyseryl monostearate dan polysorbate 80 terhadap daya
lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet lip balm dengan pewarna dari
buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Ditemukan area komposisi emulsifying agent dalam contour plot super
imposed yang menghasilkan daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran
droplet yang dikehendaki pada level yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan rancangan kuasi eksperimental dengan
menggunakan rancangan penelitian desain faktorial.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah level tinggi dan level rendah
emulgator yang digunakan yaitu glyceryl monostearate dan polysorbate 80.
2. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah daya sebar, daya lekat,
ukuran partikel dan pergeseran ukuran partikel dari sediaan lip balm.
3. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah alat dan bahan
yang digunakan, wadah penyimpanan, suhu pemanasan, dan lama waktu
pencampuran.
4. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu dan
kelembaban udara ruangan untuk pembuatan.
C. Definisi Operasional
1. Lip balm adalah suatu zat dengan basis wax yang diaplikasikan secara
topikal pada bibir dengan tujuan untuk melembabkan.
2. Emulsifying agent adalah molekul yang salah satu ujungnya berupa
hidrokarbon non-polar, dan ujung lainnya polar sehingga memudahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
memegang kedua fase minyak dan fase air, oleh karena itu dapat
mempertahankan tegangan antar muka kedua fase.
3. Glyseryl monosteearate adalah masa padat atau granul berwarna putih
hingga kuning terang yang dapat digunakan sebagai emulsifiers nonionik,
stabilisizers, emollients, dan plasticizers pada aplikasi makanan,
farmasetika, dan kosmetik.
4. Polysorbate 80 adalah cairan kental berwarna kuning muda sampai kuning
sawo yang dapat digunakan sebagai emulsifying agent baik tunggal maupun
kombinasi.
5. Betacyanin adalah pigmen yang terkandung pada buah naga merah
(Hylocereus polyrhyzus Web.) dan memiliki aktifitas sebagai antioksidan.
6. Faktor adalah besaran yang mempengaruhi respon, pada penelitian ini
dipergunakan dua faktor, yaitu glyseryl monostearate dan polysorate 80.
7. Level adalah nilai atau tetapan untuk faktor, pada penelitian ini
dipergunakan dua level, yaitu level rendah dan level tinggi. Level rendah dan
tinggi dari glyseryl monostearate adalah 6,225 g dan 10,375 g. Level rendah
dan tinggi dari polysorbate 80 adalah 1,275 g dan 2,125 g.
8. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan variasi tingkat faktor.
9. Respon adalah sifat atau hasil penelitian yang diamati, respon yang diukur
ini harus dapat dikuantitatifkan. Respon pada penelitian ini adalah daya
lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet sediaan lip balm.
10. Daya sebar adalah diameter penyebaran lip balm pada alat uji selama 1
menit dengan pemberian beban 200 g.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
11. Daya lekat adalah kemampuan sediaan lip balm untuk melekat cepat pada
bibir setelah dioleskan. Daya lekat menggunakan alat uji yang diberi beban
seberat 20 g, dan dinyatakan dalam satuan detik.
12. Distribusi ukuran droplet adalah sebaran ukuran droplet sebanyak 500
dalam sediaan lip balm secara mikroskopik. Pada pengujian ini diamati
pergeseran distribusi ukuran droplet setelah penyimpanan sediaan lip balm
selama 1 bulan.
13. Contour plot adalah kurva respon yang dibuat melalui persamaan desain
faktorial.
14. Contour plot super imposed adalah penggabungan kurva-kurva respon yang
telah dipilih dari area yang memenuhi pada masing-masing contour plot.
D. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah naga merah
(Hylocereus polyrhizus Web.) dari perkebunan buah naga di daerah Sendangsana,
Kulon Progo, Yogyakarta, white oil dan paraffin oil dari PT Brataco Chemical
Yogyakarta, beeswax dari PT Brataco Chemical Yogyakarta, candellila wax dari
CV. Total Equipment Semarang, lanolin dari Laboratorium Solid-Semi Solid
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, madu dari Progo Yogyakarta, vitamin C
dari Laboratorium Solid-Semi Solid Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta,
glyceryl monostearate dari Multi Kimia Raya Semarang, polysorbate 80 dari PT
Brataco Chemical Yogyakarta, metil paraben dari Laboratorium Kimia Organik
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, etanol 80% dari Laboratorium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, methylene blue dari Laboratorium
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
E. Alat Penelitian
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat-alat gelas
(Pyrex-Germany), neraca analitik (Mettler Toledo GB3003-Switzerland),
waterbath (Tamson Zoetermeer 0023-Holland), termometer, cawan porselen,
batang pengaduk, lemari pendingin (Sanken), alat uji daya lekat, gelas objek
(2,54 cm x 7,62 cm dan tebal 0.8 mm microscope slides-China), stopwatch, rotary
evaporator (Kika Labortechnik), kain penyaring, alumunium foil,
Spektrofotometri visibel (Optima SP3000), mikroskop (Motic), diagram Munsell
color system.
F. Tata Cara Penelitian
1. Pembuatan lip balm dengan ekstrak buah naga merah (Hylocereus
polyrizus Web.)
Formula komposisi lip balm (Howard, 2000)
Tabel IV. Formula lip balm
Formula Komposisi (%)Emolien / minyak 40-55
Lilin 8-13Lemak / plasticizer 2-4
Pewarna 3-8Pengkilap 3-6Zat aktif 0-2Pengisi 4-15Parfum 0,05-0,1
Pengawet 0,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Formula lip balm di atas dimodifikasi menjadi :
Tabel V. Formula modifikasi dalam 100g
Formula Bahan F1 Fa Fb Fab
Emolien white oilParaffin liquid
2325
2325
2325
2325
Lilin BeeswaxCarnauba wax
84
84
84
84
Lemak /plasticizer Lanolin 7 7 7 7
Pewarna Ekstrak buah nagamerah 5 5 5 5
Pengkilap Madu 9 9 9 9Zat aktif Vitamin C 2 2 2 2
EmulgatorGlyceryl
monostearate 6,225 10,375 6,225 10,375
Polysorbate 80 1,275 1,275 2,125 2,125Parfum Vanili 4 4 4 4
Pengawet Metil paraben 0,5 0,5 0,5 0,5
a. Ekstraksi pigmen betacyanin pada buah naga merah (Hylocereus
polyrhizus Web.)
Buah naga yang telah dipilih dicuci hingga bersih kemudian
dikupas dan daging buah dipisahkan dari kulitnya. Daging buah diambil
sebanyak 20 g. Selanjutnya ditambahkan 40 mL etanol 80% kemudian
diblender selama 15 menit. Campuran kemudian disaring dengan
menggunakan kain penyaring dan filtratnya dikumpulkan.
Filtrat kemudian di evaporasi menggunakan rotary evaporator
pada suhu 40˚C hingga massa menjadi setengah dari massa awal/menjadi
lebih pekat. Lalu dimasukkan dalam oven dengan suhu 40oC selama 2 hari
hingga ekstrak berbentuk pasta yang kental. Sampel yang didapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kemudian disimpan pada wadah yang ditutup dengan alumunium foil.
Penyimpanan dilakukan pada freezer dengan suhu 4˚C.
b. Pembuatan basis lip balm
Carnauba wax dilelehkan di atas waterbath pada suhu 80–86oC.
Setelah meleleh sempurna, suhu waterbath diatur pada 66–68oC. Setelah
mencapai suhu tersebut, beeswax dimasukkan dan dilelehkan. Sementara itu
pada wadah yang lain lanolin dilelehkan di atas waterbath. Lanolin yang
telah meleleh, dimasukkan ke dalam campuran wax.
c. Pembuatan sediaan lip balm
Campuran basis lip balm yang telah dibuat, ditambahkan dengan
campuran white oil dan paraffin liquid sedikit demi sedikit sambil terus
diaduk hingga tercampur merata, kemudian suhu diturunkan hingga 45oC.
Setelah mencapai suhu tersebut, glyceryl monostearate dimasukkan, dan
diaduk hingga meleleh dan tercampur. Pigmen hasil ekstraksi buah naga
merah dicampur dengan vitamin C, polysorbate 80, madu, metil paraben,
dan vanili diaduk dalam cawan porselin hingga larut homogen. Campuran
tersebut dimasukkan dalam campuran basis lip balm dan oil, sambil terus
diaduk hingga homogen (pencampuran ini dilakukan tanpa pemanasan).
Campuran yang telah membentuk massa yang homogen, dituang ke
dalam pot lip balm sambil diketuk-ketuk secara perlahan agar campuran
mencapai dasar pot dan memberikan permukaan yang rata. Selanjutnya
sediaan lip balm yang telah disimpan dalam suhu ruangan selama kurang
lebih 48 jam, kemudian diuji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Uji kualitas sediaan lip balm dengan ekstrak buah naga merah sebagaipewarna.
a. Penentuan tipe emulsi
Sejumlah kecil lip balm digoreskan di atas gelas objek,
ditambahkan 1 tetes methylene blue dan ditutup dengan gelas penutup.
Menggunakan cara yang sama, dilakukan pengujian dengan menggunakan
Sudan III. Kemudian dilakukan pengamatan apakah terbentuk emulsi
dengan tipe o/w atau w/o secara mikroskopik.
b. Uji daya lekat lip balm
Seperangkat alat uji daya lekat lip balm, gelas objek, anak
timbangan 1000 g dan 20 g, dan pencatat waktu (stopwatch) disiapkan.
Sebanyak 0,03 g lip balm dioleskan pada salah satu ujung gelas objek yang
telah ditentukan luasnya (2,54 cm x 6 cm), gelas objek lain diletakkan di
atas olesan lip balm tersebut, kemudian ditekan dengan beban 1000 g
selama 5 menit. Gelas objek dipasang pada alat uji, kemudian dilepaskan
beban seberat 20 g dan dicatat waktunya hingga kedua gelas objek terpisah
(Mardianti, 2011).
c. Uji daya sebar lip balm
Sediaan lip balm ditimbang sebanyak 0,1 g dan diletakkan di
tengah kaca bulat berskala yang sebelumnya telah diolesi dengan gelatin.
Kaca bulat lain yang sudah ditimbang diletakkan di atasnya dan
ditambahkan beban seberat 200 g. Kemudian didiamkan selama 1 menit dan
diukur diameter penyebaran yang terbentuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Pengujian mikromeritik
Sejumlah kecil lip balm digoreskan pada gelas objek kemudian
ditambahkan 1 tetes metylene blue dan ditutup dengan gelas penutup.
Diameter partikel yang ada diukur sebanyak 500 partikel. Pengujian ini
dilakukan pada sediaan lip balm setelah selesai dibuat (48 jam) dan setelah
disimpan selama satu bulan (Kusumowardani, 2010).
e. Uji Stabilitas Warna lip balm
Warna dari sediaan lip balm dilihat kesesuaiannya dengan diagram
Munsell Color System, kemudian diambil gambarnya dan dicatat kode
warna yang terdapat pada diagram Munsell tersebut. Uji ini dilakukan
setelah sediaan lip balm selesai dibuat (48 jam), 1 minggu, 2 minggu, 3
minggu, dan 1 bulan.
G. Analisis Hasil
Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data stabilitas warna, daya
lekat lip balm, daya sebar lip balm, dan ukuran droplet 48 jam setelah pembuatan,
serta pergeseran distribusi ukuran droplet yang diamati setelah 1 bulan
penyimpanan. Melalui model rancangan desain faktorial dapat dihitung besarnya
efek glyceryl monostearate, polysorbate 80, dan interaksinya dalam menentukan
sifat-sifat yang dikehendaki dari sediaan lip balm dengan ekstrak buah naga
merah (Hylocereus polyrhizus Web.) sebagai pewarna.
Pergeseran ukuran droplet setelah 1 bulan penyimpanan dianalisis
signifikansinya terhadap distribusi ukuran droplet 48 jam setelah pembuatan dan
nilai absorbansi 48 jam setelah pembuatan menggunakan uji T berpasangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
apabila distribusi data yang didapat normal dan menggunakan uji Wilcoxon
apabila distribusi data yang didapat tidak normal. Dari hasil analisis akan
diperoleh nilai p (probability value). Apabila nilai p kurang dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pengukuran dan jika p lebih besar
dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan diantara
pengukuran.
Analisis data daya lekat lip balm, daya sebar lip balm, dan ukuran
droplet 48 jam setelah pembuatan, serta pergeseran ukuran droplet yang diamati
setelah 1 bulan penyimpanan menggunakan Program R pada tingkat kepercayaan
95%. Dari hasil analisis, akan diperoleh nilai p (probability value). Apabila nilai p
yang diperoleh kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa setiap faktor dan
interaksinya dapat memberikan efek yang signifikan terhadap respon dan
persamaan yang didapatkan dapat digunakan untuk membuat countour plot untuk
respon daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet. Contour plot dari
masing-masing respon digabung untuk mendapatkan super imposed contour plot.
Dari super imposed contour plot dapat diketahui area yang dikehendaki dari
glyceryl monostearate dan polysorbate 80 terbatas pada level yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sediaan yang dibuat pada penelitian ini adalah lip balm yang
mempergunakan pewarna alami dari ekstrak buah naga merah (Hylocereus
polyrhizus Web.). Fungsi dari lip balm ini adalah untuk tujuan perawatan yaitu
melembabkan dan mencegah bibir pecah-pecah karena mempergunakan vitamin C
sebagai zat aktif, madu, serta adanya senyawa betacyanin yang terkandung dalam
ekstrak buah naga merah yang mempunyai sifat sebagai antioksidan. Vitamin C
memiliki sifat sebagai water holder/menyimpan air sehingga mampu menjaga
kelembaban kulit dan mencegahnya dari kekeringan (Adrianto, 2011).
Sediaan lip balm dibuat dengan mempergunakan sistem emulsi karena
adanya kedua fase yang tidak dapat bercampur pada sediaan tersebut. Fase yang
dimaksud adalah fase air dan fase minyak, fase air terdapat pada senyawa
betacyanin yang terkandung dalam buah naga merah sedangkan fase minyak
merupakan basis yang dipergunakan untuk membentuk lip balm.
Dalam membentuk sistem emulsi, perlu ditambahkan suatu emulsifying
agent atau kombinasi emulsifying agent. Emulsifying agent adalah molekul
dengan salah satu ujungnya berupa hidrokarbon non-polar, dan ujung lainnya
polar. Bentuk molekul tersebut memudahkan memegang kedua fase minyak dan
fase air sehingga dapat mempertahankan tegangan antar muka kedua fase
(Lieberman, 1996). Dalam penelitian ini dipergunakan kombinasi emulsifying
agent yaitu glyseryl monostearate dan polysorbate 80. Penggunaan campuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
emulsifying agent dapat menghasilkan campuran yang lebih baik dibanding
penggunaan emulsifying agent tunggal. Dengan menggunakan campuran
emulsifying agent yang salah satu emulsifying agentnya memiliki nilai rHLB yang
lebih rendah dan yang lain memiliki nilai rHLB lebih tinggi daripada HLB lipid,
maka dapat menghasilkan campuran yang memiliki HLB sama dengan HLB lipid
(Rieger and Rhein, 1997).
Komposisi emulsifying agent dalam suatu sistem emulsi sangat
mempengaruhi kestabilan dari sediaan yang dibuat. Nilai HLB dari glyceryl
monostearate adalah 3,8 dan nilai HLB dari polysorbate 80 adalah 15. Pemilihan
level dari glyceryl monostearate dan polysorbate 80 didasarkan pada nilai HLB
lipid yaitu 5,71, selain itu HLB dari kedua emulsifying agent tersebut harus
memenuhi nilai HLB sistem emulsi yang akan dibuat yaitu tipe emulsi w/o yang
memiliki range HLB antara 3-6 (Syamsuni, 2006).
Desain penelitian yang digunakan merupakan metode desain faktorial 2
faktor (glyceryl monostearate dan polysorbate 80) dan 2 level (level tinggi dan
level rendah). Pada penelitian ini dibuat 4 formula yaitu formula (1), (a), (b), dan
(ab). Pada formula 1 menggunakan glyceryl monostearate level rendah dan
polysorbate 80 level rendah, formula a menggunakan glyceryl monostearate level
tinggi dan polysorbate 80 level rendah, formula b menggunakan glyceryl
monostearate level rendah dan polysorbate 80 level tinggi, dan formula ab
menggunakan glyceryl monostearate level tinggi dan polysorbate 80 level tinggi.
glyceryl monostearate yang dipergunakan pada level rendah sebesar 6,225 g dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
level tinggi sebesar 10,375 g. polysorbate 80 yang dipergunakan pada level rendah
sebesar 1,275 g dan level tinggi sebesar 2,125 g.
Pada penelitian ini, tidak dilakukan uji iritasi terhadap hewan uji karena
bahan-bahan yang dipergunakan pada keseluruhan formula masih dalam batas-
batas penggunaan serta bahan-bahan tersebut merupakan food grade sehingga
tidak menyebabkan iritasi pada bibir ketika diaplikasikan. Range penggunaan
masing-masing bahan yang diperbolehkan :
Tabel VI. Range penggunaan bahan yang diperbolehkan
Bahan
Range yangDigunakan
dalam Penelitian(%)
Penggunaandalam Lip balm
atau yangDiperbolehkan
(%)
Sumber
White Oil 23% 40% Wilkinson, and Moore,(1982)
Parafin Liquid 25% 25% Wilkinson, and Moore(1982)
Beeswax 8% 5-20% KeithlerCarnauba wax 4% 10% Wilkinson, and Moore
(1982)Lanolin 7% 10% Wilkinson, and Moore
(1982)Ekstrak buahnaga merah
5% - -
Madu 9% - -Vitamin C 2% 10% Goldberg (2004)
Metil Paraben 0,5% 1% Guin (1995)Vanilli 4% 2-4% Wilkinson, and Moore
(1982)Glyceryl
monostearate6,225 - 10,375% 42% Wilkinson, and Moore,
(1982)Polysorbate 80 1,25 – 2,125% 1-10% Boylan, Cooper, and
Chowhan (1986)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
A. Ekstraksi dan Uji Kualitatif Ekstrak Buah Naga Merah
(Hylocereus polyrhizus Web.)
1. Ekstraksi buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.)
Proses ekstraksi yang dilakukan pada penelitian ini mempergunakan
bantuan blender dengan menggunakan pelarut etanol 80%. Pengadukan dan
pencampuran menggunakan blender ini dilakukan selama 15 menit. Proses
tersebut dilakukan selama 15 menit karena dirasa merupakan waktu optimum
yang dianggap sudah mencapai kesetimbangan. Ekstrak tersebut disaring
menggunakan kain penyaring sehingga didapatkan filtrat.
Filtrat yang didapatkan dipisahkan dari pelarut yang dipergunakan
dengan menguapkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 400C hingga
menjadi setengah dari massa semula. Suhu yang dipergunakan 40oC karena
senyawa betacyanin yang terkandung pada buah naga merah kurang stabil
terhadap pemanasan tinggi yaitu pada suhu di atas 50oC. Hasil evaporator
dimasukkan dalam oven pada suhu 40oC selama 2 hari untuk mendapatkan
ekstrak kental.
2. Uji kualitatif ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.)
Uji kualitatif ekstrak buah naga merah dilakukan dengan
mempergunakan spektrofotometer UV/Vis. Uji ini bertujuan untuk verifikasi atau
untuk mengetahui apakah di dalam ekstrak tersebut memang terkandung senyawa
yang ingin dipergunakan pada penelitian ini, yaitu senyawa betacyanin. Uji ini
dilakukan dengan memastikan apakah terdapat serapan pada panjang gelombang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
maksimum dari betacyanin. Panjang gelombang maksimum betacyanin adalah
537 nm.
Gambar 6. Spektra absorpsi dan absorbansiekstrak buah naga merah pada λ 535 nm
Gambar 7. Spektra absorpsi dan absorbansiekstrak buah naga merah pada λ 540 nm
Gambar 8. Spektra absorpsi ekstrak buah naga merah(Woo, Ngou, Ngo, Soong, and Tang, 2011)
Pada gambar 6 dan 7, tampak bahwa pada panjang gelombang 535 nm
dan 540 nm terdapat serapan yang memberikan absorbansi, yaitu sebesar 0,379
pada λ 535 nm dan sebesar 0,381 pada λ 540 nm. Spektra yang didapatkan pada
gambar tersebut dibandingkan dengan spektra pada gambar 8, dapat diketahui
bahwa ketiganya memiliki pola yang sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa
pada ekstrak buah naga merah terkandung senyawa betacyanin. Senyawa
betacyanin dapat diukur menggunakan spektrofotometer UV/Vis karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
merupakan senyawa berwarna yang menyerap sinar tampak (350-770 nm) serta
memiliki gugus kromofor (lingkaran berwarna biru muda) dan auksokrom
(lingkaran berwarna hijau), seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 9. Gugus kromofor dan auksokrom betacyanin
B. Pembuatan Basis Lip balm
Pembuatan basis lip balm mempergunakan campuran beberapa
komponen yaitu carnauba wax, beeswax, dan lanolin. Carnauba wax dan beeswax
dipergunakan untuk memberi kekerasan pada lip balm karena memiliki titik leleh
yang cukup tinggi, sehingga sediaan tersebut dapat mempertahankan bentuk padat
ketika berada pada suhu ruangan. Penggunaan campuran wax tersebut
dimaksudkan untuk menghasilkan sediaan lip balm yang lebih baik, selain itu
penggunaan beeswax dalam jumlah yang besar dapat menyebabkan lip balm yang
dihasilkan membentuk guratan kasar/tidak halus (Wilkinson and Moore, 1982).
Lanolin dipergunakan sebagai plasticizer yang dapat bekerja bersama-sama
dengan waxes untuk meningkatkan tekstur, pengaplikasian, dan stabilitas
(Howard, 2000). Lanolin juga dapat berfungsi sebagai agen pengikat dengan
bahan-bahan lain (Wilkinson and Moore, 1982).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Pada pembuatan basis lip balm, pertama-tama melelehkan wax yang
memiliki titik leleh paling tinggi, yaitu carnauba wax pada suhu suhu 80–86oC di
atas waterbath. Setelah leleh sempurna, suhu diturunkan hingga mencapai 66–
68oC dan beeswax mulai dilelehkan. Urutan pelelehan dimulai dari bahan yang
memiliki titik leleh paling tinggi hingga paling rendah karena jika dimulai dari
bahan yang memiliki titik leleh lebih rendah, maka akan memungkinkan
ketidakstabilan bahan tersebut pada suhu yang lebih tinggi. Beeswax yang telah
meleleh sempurna kemudian ditambahkan lanolin yang telah dilelehkan
sebelumnya dan diaduk hingga membentuk massa yang homogen.
C. Pembuatan Lip balm
Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan lip balm adalah white
oil dan paraffin liquid yang berfungsi sebagai emollient. Paraffin liquid
dipergunakan dalam kosmetik perawatan kulit karena dapat mengontrol hilangnya
kelembapan dari kulit dan meningkatkan feeling pada waktu penggunaan (Mitsui,
1997). Paraffin liquid, lanolin, dan beeswax juga berfungsi sebagai agent
occlusive. Occlusive dapat membungkus stratum corneum untuk memperlambat
TEWL (Transepidermal Water Loss). Occlusive dapat merawat kulit kering
karena mempunyai efek emollient sehingga menyebabkan menurunnya TEWL
(Baumann, 2002). Semakin tinggi TEWL berarti semakin tinggi pula kandungan
air pada kulit yang menguap ke atmosfer, yang menyebabkan kulit menjadi
kering. Bahan lain yang dipergunakan yaitu vitamin C sebagai zat aktif/senyawa
antioksidan, polysorbate 80 sebagai emulsifying agent yang bersama-sama dengan
glyceryl monostearate membentuk emulsi w/o, madu sebagai pengkilap sekaligus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
pelembab dan pemberi nutrisi pada bibir, metil paraben sebagai pengawet, vanili
sebagai parfum/corigen odoris, serta ekstrak buah naga merah yang dipergunakan
sebagai pemberi warna dan juga memiliki aktivitas antioksidan.
Vitamin C sebagai antioksidan juga dapat digunakan untuk mencegah
terjadinya reaksi browning. Browning dapat terjadi ketika enzim polyphenolase
yang secara alami terdapat pada jaringan buah, dalam hal ini buah naga merah
mengkatalisis terjadinya oksidasi senyawa phenol, yang juga secara alami
terkandung dalam buah, sehingga terbentuk senyawa quinone. Quinone kemudian
dapat berpolimerisasi membentuk melanin, yang menyebabkan pigmen berwarna
coklat.
Gambar 10. Reaksi browning Gambar 11. Oksidasi asam askorbat
(Lattanzio, 1989).
Pada formula ini digunakan metil paraben sebagai pengawet. Bahan
pengawet merupakan bahan untuk mencegah tumbuhnya atau untuk bereaksi dan
menghancurkan mikroorganisme yang bisa merusak produk atau tumbuh pada
produk (Tranggono and Latifah, 2007). Adanya mikroorganisme dan terjadinya
oksidasi dapat memutus rantai hidrokarbon yang terdapat pada fase minyak dan
membuat sediaan menjadi tidak stabil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tahapan pertama dalam pembuatan lip balm ini adalah mencampurkan
basis lip balm yang telah dibuat sebelumnya dengan campuran white oil dan
paraffin liquid sedikit demi sedikit sambil terus dilakukan pengadukan di atas
waterbath hingga tercampur secara merata. Pencampuran dilakukan sedikit demi
sedikit sambil dilakukan pengadukan untuk mencegah terjadinya penggumpalan
dan supaya terbentuk massa yang homogen. Setelah tercampur merata, suhu
diturunkan menjadi 45oC dan dimasukkan glyceryl monostearate. Glyceryl
monosterate ini berbentuk butiran-butiran kecil padat sehingga harus dipanasi
hingga lebur sempurna, apabila tidak melebur sempurna maka lip balm yang
dihasilkan cenderung tidak halus ketika diaplikasikan. Glyceryl monostearate
dipanaskan pada suhu 45oC karena glyceryl monostearate dapat mengalami
polimorfi dari bentuk α menjadi β stabil pada suhu 50oC. Bentuk α dari glyceryl
monostearate berfungsi sebagai emulsifying agent, sedangkan bentuk β cocok
digunakan sebagai wax (Rowe, et al., 2009).
Sementara itu pada cawan porselin yang lain, ekstrak buah naga merah
yang telah ditimbang dan masih berbentuk ekstrak kental dilarutkan terlebih
dahulu dengan aquadest secukupnya. Hal ini dilakukan untuk mempermudah
dalam pencampuran dengan bahan-bahan yang lain karena berada dalam bentuk
cairan, selain itu alasan penggunaan aquadest adalah karena ektrak tersebut
bersifat polar dan mudah larut dalam air. Ekstrak yang sudah terlarut secara
sempurna dalam aquadest ditambahkan dengan vitamin C, polysorbate 80, madu,
metil paraben, dan vanili serta diaduk hingga homogen. Campuran tersebut
kemudian ditambahkan ke dalam campuran lip balm yang telah dibuat. Dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
proses pencampuran ini tidak dilakukan di atas waterbath karena sifat dari
senyawa betacyanin dalam ekstrak buah naga merah yang relatif tidak stabil
dalam pemanasan suhu tinggi dan untuk mencegah vitamin C teroksidasi.
Pencampuran dilakukan dengan pengadukan kuat untuk mempercepat proses
homogenisasi karena apabila terlalu lama maka dapat menyebabkan massa yang
dihasilkan terlalu viskos sehingga tidak dapat dituang ke dalam kemasan.
Penuangan ke dalam pot harus sambil dilakukan pengetukan sesekali
supaya lip balm tersebut dapat mencapai dasar pot dan menghasilkan permukaan
yang rata. Pot yang digunakan sebagai pengemas sebaiknya dipilih dari bahan
plastik kedap yang tidak transparan untuk mencegah terjadinya oksidasi yang
dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna pada sediaan lip balm.
Pada pembuatan lip balm ini dalam melelehkan bahan-bahan yang ada
mempergunakan waterbath bukan dengan hotplate karena untuk mencegah kontak
panas secara langsung. Berdasarkan hasil orientasi pembuatan lip balm dengan
menggunakan hotplate, didapatkan hasil sediaan yang tidak homogen. Prinsip
pemanasan dengan menggunakan waterbath yaitu dengan menggunakan panas
uap air, sehingga bahan-bahan yang dilelehkan tidak kontak secara langsung
dengan panas.
D. Penentuan dan Pengujian Tipe Lip balm
Pembuatan lip balm pada penelitian ini dilakukan dengan memodifikasi
formula standar yang terdapat dalam Cosmeceuticals Drugs vs Cosmetics
(Howard, 2000). Dasar modifikasi formula ini yaitu pertimbangan ketersediaan
dan harga bahan, serta kesesuaian bahan-bahan yang dipergunakan untuk dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menghasilkan respon daya sebar dan daya lekat yang sesuai dengan standar yang
dipergunakan yang didapatkan dari hasil orientasi. Formula ini kemudian diuji
untuk mengetahui tipe emulsi yang terbentuk.
Penentuan tipe emulsi ini dapat diketahui berdasarkan perhitungan nilai
HLB. Dengan perhitungan nilai HLB, dapat diprediksikan tipe emulsi yang
terbentuk dalam sediaan lip balm. Pada sediaan ini diharapkan terbentuk tipe
emulsi w/o karena basis yang dipergunakan secara keseluruhan merupakan
minyak yang bersifat non polar. Berikut merupakan nilai HLB yang didapatkan
dari masing-masing formula.
Tabel VII. Nilai HLB masing-masing formula
Formula Nilai HLB1 5,704a 5,03b 6,65ab 5,704
Berdasarkan tabel VII, maka nilai HLB pada formula (1), (a), (b), dan
(ab) berada pada rentang 5,03-6,65. Menurut Syamsuni, (2006), nilai HLB
membentuk emulsifying agent tipe A/M atau w/o. Dengan demikian, seluruh
formula tersebut akan membentuk emulsi tipe w/o.
Pengujian tipe emulsi dalam penelitian ini mempergunakan metode
pewarnaan secara mikroskopik sehingga dapat diketahui secara pasti sediaan lip
balm tersebut merupakan tipe emulsi w/o atau o/w. Pengujian tipe emulsi ini
dilakukan dengan menambahkan zat warna methylene blue dan sudan III pada
sediaan lipbalm. Methylene blue merupakan zat warna yang memiliki sifat larut
dalam air, sehingga apabila terbentuk tipe emulsi w/o maka akan tampak titik-titik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
berwarna biru. Sebaliknya, apabila tampak latar berwarna biru maka sediaan
tersebut merupakan tipe emulsi o/w.
Fase minyak
Fase air
Formula 1 Formula a
Fase minyak
Fase air
Formula b Formula ab
Gambar 12. Pewarnaan lip balm dengan methylene blue secara mikroskopikdengan perbesaran 40x10
Berdasarkan gambar 12, terlihat droplet-droplet kecil berwarna
biru/gelap, sedangkan medium berwarna terang. Hal ini menunjukkan bahwa
medium merupakan fase minyak, sedangkan droplet merupakan fase air. Dari
seluruh formula tersebut yaitu formula (1), (a), (b), dan (ab) dapat disimpulkan
keempatnya membentuk tipe emulsi w/o, sesuai dengan nilai HLB pada masing-
masing formula.
Sudan III merupakan zat warna yang memiliki sifat larut dalam minyak,
sehingga apabila terbentuk tipe emulsi w/o maka akan tampak latar berwarna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
merah. Pengujian lip balm masing-masing formula dengan menggunakan sudan
III yaitu:
Fase air
Fase minyak
formula 1 formula a
Fase air
Fase minyak
formula b formula ab
Gambar 13. Pewarnaan lip balm dengan sudan III secara mikroskopikdengan perbesaran 40x10
Berdasarkan gambar 13, terlihat droplet-droplet terang dan medium
berwarna merah. Hal ini menunjukkan bahwa medium merupakan fase minyak,
sedangkan droplet merupakan fase air. Dari seluruh formula tersebut yaitu
formula (1), (a), (b), dan (ab) dapat disimpulkan keempatnya membentuk tipe
emulsi w/o, sesuai dengan nilai HLB pada masing-masing formula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
E. Uji Kualitas Lip balm
Sediaan lip balm pada penelitian ini dikatakan memiliki kualitas yang
baik apabila dapat memenuhi daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran
droplet yang ditetapkan.
Pengujian daya lekat dimaksudkan untuk menggambarkan seberapa cepat
waktu yang dibutuhkan oleh sediaan lip balm untuk melekat setelah dioleskan
pada bibir, hal ini mempengaruhi kenyamanan dari pengguna. Daya lekat yang
dijadikan patokan untuk sediaan lip balm diperoleh dengan menguji daya lekat lip
balm yang telah beredar di pasaran. Lip balm yang digunakan sebagai standar
adalah lip balm yang memiliki banyak kesamaan komposisi dengan lip balm yang
dibuat pada penelitian ini. Dari dua merk lip balm yang beredar didapatkan range
daya lekat yaitu 5-37 detik.
Pengujian daya lekat diukur dengan menggunakan alat uji daya lekat,
yang diadaptasi dari pengujian unguenta. Lip balm yang diuji dioleskan pada
salah satu ujung kaca objek sebanyak 0,03 g, yang merupakan asumsi pengolesan
lip balm pada bibir. Kaca objek yang lain diletakkan di atas olesan lip balm
dengan pemberian beban 1000 g, dengan maksud agar sediaan lip balm dapat
melekat dan merata sempurna. Pengujian daya lekat ini dihitung dari waktu yang
dibutuhkan untuk memisahkan kedua kaca objek setelah pemberian beban seberat
20 g. Pengukuran daya lekat dilakukan 48 jam setelah pembuatan sediaan lip
balm.
Daya sebar menggambarkan kemampuan penyebaran dari sediaan lip
balm pada waktu diaplikasikan pada bibir. Semakin tinggi nilai daya sebar, berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
sediaan lip balm yang dihasilkan semakin mudah untuk dioleskan pada bibir,
tetapi jika daya penyebarannya terlalu besar dapat menyebabkan
ketidaknyamanan pada waktu penggunaan.
Untuk mengetahui daya penyebaran yang dikehendaki dari suatu sediaan
lip balm, maka dilakukan pengujian daya sebar terlebih dahulu pada produk-
produk lip balm yang beredar di pasaran. Produk lip balm yang dipilih sebagai
standar merupakan lip balm yang memiliki komposisi yang kurang lebih sama
dengan lip balm yang dibuat pada penelitian ini. Berdasarkan pengujian daya lekat
dari 2 jenis merk yang beredar di pasaran, didapatkan rentang nilai daya sebar
yaitu 1,7-2,0 cm.
Daya sebar dari sediaan lip balm diukur dengan menggunakan kaca bulat
berskala yang sebelumnya telah diolesi dengan gelatin. Penambahan gelatin ini
dimaksudkan untuk menyamakan dengan kondisi bibir. Lip balm yang hendak
diuji daya sebarnya ditimbang sebanyak 0,1 g. Seharusnya dalam melakukan
pengujian ini, lip balm yang ditimbang sebanyak 0,03 g. Penimbangan sebanyak
0,03 g didapatkan dari asumsi pengolesan lipbalm pada bibir, tetapi berdasarkan
hasil orientasi lip balm dengan berat 0,03 g tidak memberikan penyebaran yang
dapat teramati sehingga pengujian lip balm ini sebanyak 0,1 g. Beban yang
ditambahkan pada pengujian ini adalah seberat 200 g yang didapatkan dari hasil
orientasi, karena dengan beban tersebut penyebaran dari lip balm sudah cukup
dapat teramati dengan baik. Pengujian daya sebar dilakukan 48 jam setelah
pembuatan sediaan lip balm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Pengukuran droplet dilakukan untuk mengetahui kestabilan dari sistem
emulsi yang dibuat. Ukuran droplet yang semakin kecil dapat meningkatkan
kestabilan sistem karena droplet tersebut menjebak medium ke dalamnya,
sehingga tahanan untuk mengalir/viskositasnya besar. Dengan demikian
kecenderungan droplet untuk mendekat dan bergabung semakin kecil (Niellound
and Mestres, 2000).
Pengukuran droplet ini dilakukan dengan menggunakan mikroskop
(motic) dengan menggunakan perbesaran 40x10. Ukuran droplet dilakukan
dengan menghitung nilai percentile 90. Nilai percentile 90 ini dapat diartikan
90% ukuran droplet yang muncul.
Stabilitas pergeseran ukuran droplet dilihat dari persen pergeseran yang
didapatkan dari selisih sediaan lip balm pada 1 bulan penyimpanan dengan 48 jam
setelah pembuatan. Semakin kecil persen pergeseran yang didapatkan maka
semakin stabil sediaan tersebut.
Tabel VIII. Daya lekat, daya sebar, dan ukuran droplet lip balm
Formula Daya lekat(detik)
Daya sebar(cm)
Ukurandroplet(µm)
1 6±1 2,19±0,05 14,52±0,83A 45.33±5,13 1,9±0,14 12,50±0,23B 6±1,73 2,09±0,07 12,09±0,40
Ab 61,33±23,16 1,68±0,13 10,65±0,47
Dari tabel VIII, dapat dilihat data daya lekat, daya sebar, dan ukuran
droplet lip balm 48 jam setelah pembuatan. Dari hasil pengukuran daya lekat
diketahui formula ab (level tinggi glyceryl monostearate, level tinggi polysorbate
80) memiliki daya lekat yang paling lama, sedangkan formula 1 (level rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
glyceryl monostearate, level rendah polysorbate 80) dan formula b (level rendah
glyceryl monostearate, level tinggi polysorbate 80) memiliki respon daya lekat
yang paling singkat. Dilihat dari respon daya sebar, yang memberikan nilai daya
sebar paling besar adalah formula 1 (level rendah glyceryl monostearate, level
rendah polysorbate 80), sedangkan yang memberikan respon daya sebar paling
kecil adalah formula ab (level tinggi glyceryl monostearate, level tinggi
polysorbate 80). Selain itu, apabila dilihat dari respon ukuran droplet, yang
memiliki rata-rata ukuran droplet paling besar adalah formula 1 (level rendah
glyceryl monostearate, level rendah polysorbate 80), sedangkan yang memiliki
ukuran droplet paling kecil adalah formula ab (level tinggi glyceryl monostearate,
level tinggi polysorbate 80).
Tabel IX. Pergeseran ukuran droplet lip balm
Formula Setelah 48 jampembuatan (µm)
Setelah 1bulan (µm)
PergeseranUkuran Droplet
(%)Keterangan
1 14,52±0,83 14,77±0,15 4,55 Tidak signifikanA 12,50±0,23 12,53±0,06 1,64 Tidak signikanb 12,09±0,40 12,13±0,63 2,07 Tidak signifikanab 10,65±0,47 12,09±0,41 13,61 Signifikan
Pada tabel VII, semua formula mengalami penambahan ukuran droplet
tetapi formula a (level tinggi glyceryl monostearate, level rendah polysorbate 80)
memiliki persen pergeseran ukuran droplet yang paling kecil, sedangkan formula
ab (level tinggi glyceryl monostearate dan level tinggi polysorbate 80) memiliki
persen pergeseran ukuran partikel yang paling besar. Bila dilihat dari persen
pergeseran ukuran dropletnya dapat disimpulkan formula a yang paling stabil
dibandingkan dengan formula yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Suatu sediaan lip balm dikatakan stabil apabila tidak mengalami
perubahan yang signifikan selama penyimpanan. Untuk mengetahui kestabilan
dari setiap formula tersebut, maka dilakukan uji statistik. Sebelum dilakukan uji
signifikansi, terlebih dahulu harus dilakukan uji normalitas untuk mengetahui
distribusi data. Uji normalitas pada pergeseran ukuran droplet ini, menggunakan
uji Shapiro-Wilk karena sampel yang dipergunakan kecil/kurang dari 50. Dari
hasil uji normalitas didapatkan nilai p>0,05 pada setiap formula. Hal ini berarti
distribusi data pada formula (1), (a), (b), dan (ab) normal. Untuk uji signifikansi
digunakan uji t berpasangan karena distribusi data normal dan sampel/sediaan
yang dipergunakan dalam pengujian sama.
Respon pergeseran ukuran droplet dikatakan berbeda secara siginifikan
apabila nilai p<0,05. Dari hasil uji t berpasangan, didapatkan nilai p untuk
formula (1) sebesar 0,697, formula (a) sebesar 0,847, formula (b) sebesar 0,888
dan formula (ab) sebesar 0,048. Dapat disimpulkan bahwa formula (1), (a), dan
(b) tidak mengalami pergeseran ukuran droplet yang berbeda secara signifikan
pada 48 jam setelah pembuatan dan 1 bulan penyimpanan, sedangkan formula
(ab) berbeda secara signifikan. Hal ini juga tampak pada persen pergeseran ukuran
droplet, pada formula (1), (a), dan (b) tidak lebih dari 10%, sedangkan pada
formula (ab) persen pergeseran ukuran droplet lebih dari 10%. Dapat disimpulkan
bahwa sediaan lip balm formula (1), (a), dan (b) stabil dalam penyimpanan selama
1 bulan, sedangkan sediaan lip balm formula (ab) tidak stabil selama
penyimpanan 1 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Peningkatan ukuran droplet selama penyimpanan dapat terjadi
dikarenakan adanya penurunan kapasitas dari emulsifying agent. Emulsifying
agent kurang dapat menjaga kestabilan droplet, sehingga ketika droplet-droplet
mendekat akibat adanya gaya van der waals, droplet tersebut dapat bergabung
sehingga membentuk droplet dengan ukuran yang lebih besar.
Gambar 14. Kurva ukuran droplet vs frekuensi formula 1
Dari gambar 14, range ukuran droplet dari formula (1) adalah 5,31µm
sampai 19,89 µm. Pada kurva tersebut dapat dilihat adanya peningkatan ukuran
droplet yang cukup besar pada 11,79 µm dan 13,41 µm setelah penyimpanan
selama 1 bulan.
020406080100120140160
5,31
6,93
8,55
10,17
11,79
13,41
15,03
16,65
18,27
19,89
Frekuensi
Ukuran droplet (µm)
ukuran droplet 48 jam
ukuran droplet 1 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Gambar 15. Kurva ukuran droplet vs frekuensi formula a
Berdasarkan gambar 15, range ukuran droplet dari formula (a) adalah
5,31 µm sampai 19,89 µm. Berdasarkan kurva tersebut, dapat dilihat adanya
perbesaran ukuran droplet selama penyimpanan 1 bulan yaitu adanya ukuran
partikel yang mencapai 18,27 µm dan 19,89 µm, serta adanya penurunan jumlah
dari ukuran droplet yang relatif kecil.
Gambar 16. Kurva ukuran droplet vs frekuensi formula b
Berdasarkan gambar 16, range ukuran droplet dari formula (b) adalah
5,31 µm sampai 16,55 µm. Pada kurva tersebut dapat dilihat munculnya ukuran
020406080100120140160180200
5,31
6,93
8,55
10,17
11,79
13,41
15,03
16,65
18,27
19,89
Frekuensi
Ukuran droplet (µm)
ukuran droplet 48 jam
ukuran droplet 1 bulan
020406080100120140160180200
5,31
6,93
8,55
10,17
11,79
13,41
15,03
16,65
18,27
19,89
Frekuensi
Ukuran droplet (µm)
ukuran droplet 48 jam
ukuran droplet 1 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
droplet yang besar yaitu 16,65 µm, serta terjadinya perbesaran ukuran droplet
terutama pada ukuran droplet 5,31 µm dan 6,93 µm.
Gambar 17. Kurva ukuran droplet vs frekuensi formula ab
Pada gambar 17, dapat dilihat ukuran droplet berada pada range 5,31 µm
sampai 19,89 µm. Berdasarkan kurva tersebut, tampak dengan jelas adanya
peningkatan ukuran droplet setelah penyimpanan selama 1 bulan, yang ditandai
dengan munculnya droplet yang berukuran cukup besar yaitu 15,03 µm, 16,65
µm, dan 19,89 µm. Selain itu dapat dilihat pula adanya pengurangan jumlah
droplet yang berukuran kecil setelah penyimpanan selama 1 bulan.
Dapat disimpulkan dari kurva pada gambar 10 sampai 13, terjadi
pergeseran ke arah kanan, yang berarti droplet setelah penyimpanan selama 1
bulan cenderung mengalami perbesaran ukuran. Adanya perbesaran ukuran ini
menunjukkan bahwa pada formula (1), (a), (b), dan (ab) terjadi koalesen. Apabila
dilihat dari distribusi ukuran droplet dikatakan tidak normal, tetapi distribusinya
020406080100120140160180200
Frekuensi
Ukuran droplet (µm)
ukuran droplet 48 jam
ukuran droplet 1 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
cenderung mengarah ke kiri yang berarti ukuran droplet pada setiap formula
tersebut relatif kecil.
Tabel X. Uji Stabilitas Warna
Formula 48 jam minggu 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4F1R1 2,5 RP 6/12 10 RP 7/10 7,5 R 7/6 10 R 7/6 2,5 YR 7/6F1R2 2,5 RP 6/14 7,5 RP 7/10 7,5 R 7/8 2,5 YR 7/6 5 YR 7/6F1R3 2,5 RP 6/14 2,5 RP 7/10 10 R 7/8 10 R 7/8 5 YR 7/6FaR1 2,5 RP 6/12 2,5 RP 7/10 7,5 R 7/8 10 R 7/8 5 YR 7/6FaR2 2,5 RP 6/10 7,5 RP 7/8 7,5 R 7/6 2,5 YR 7/6 5 YR 7/6FaR3 2,5 RP 6/12 10 RP 7/10 10 R 7/8 7,5 YR 7/6 5 YR 7/6FbR1 2,5 RP 6/14 2,5 RP 7/10 7,5 R 7/8 10 R 7/8 10 R 7/8FbR2 2,5 RP 6/14 10 RP 7/10 10 R 7/8 10 R7/8 5 YR 7/8FbR3 2,5 RP 6/14 10 RP 7/10 7,5 R 7/8 10 R 7/8 5 YR 7/6FabR1 2,5 RP 6/12 2,5 RP 7/12 7,5 R 7/8 7,5 R 7/6 2,5 YR 7/6FabR2 2,5 RP 6/10 10 RP 7/8 7,5 R 7/6 10 R 7/8 5 YR 7/6FabR3 2,5 RP 6/14 7,5 RP 7/10 7,5 R 7/6 10 R 7/8 5 YR 7/8
Berdasarkan tabel X, dapat diketahui bahwa baik pada formula (1), (a),
(b), dan (ab) mengalami perubahan warna. Pada sediaan lip balm dari setiap
formula dan replikasi pada 48 jam dan 1 minggu setiap formula masih
menunjukkan warna merah keunguan, memasuki minggu 2 mengalami perubahan
menjadi warna merah. Minggu selanjutnya yaitu minggu 3, sebagian replikasi
sudah mengalami perubahan warna menjadi merah kekuningan. Pada minggu ke 4
keseluruhan formula kecuali pada formula (b) replikasi 1 sediaan lip balm
menjadi berwarna merah kekuningan. Pengujian warna ini dilakukan secara
kulitatif dengan menggunakan diagram Munsell color system.
Perubahan warna yang terjadi pada sediaan lip balm selama 48 jam
setelah pembuatan hingga 1 bulan penyimpanan, menunjukkan bahwa sediaan lip
balm mengalami ketidakstabilan dari sisi warna. Hal ini dapat terjadi karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
vitamin C yang dipergunakan sudah teroksidasi selama proses pembuatan dan
penyimpanan, sehingga vitamin C tidak dapat mereduksi quinone kembali
menjadi phenol. Quinone kemudian berpolimerisasi menjadi melanin dan terjadi
peristiwa browning.
F. Efek Glyceryl Monostearate, Polysorbate 80, dan InteraksinyaTerhadap Daya Lekat, Daya Sebar, Ukuran Droplet, dan Pergeseran
Ukuran Droplet Sediaan Lip Balm
Data yang telah diperoleh dari pengujian daya lekat, daya sebar, dan
pergeseran ukuran droplet diolah dengan metode desain faktorial menggunakan
Program R. Data tersebut dapat digunakan untuk mengetahui efek dari glyceryl
monostearate, polysorbate 80, dan interaksi keduanya terhadap penurunan
maupun kenaikan respon daya lekat, daya sebar, serta ukuran droplet dari lip
balm. Untuk mengetahui apakah data tersebut signifikan atau tidak digunakan uji
R dengan taraf kepercayaan 95%. Apabila hasil yang didapatkan signifikan, maka
persamaan desain faktorial dapat digunakan untuk memprediksi respon dengan
menggunakan faktor penelitian yang sama yaitu glyceryl monostearate dan
polysorbate 80.
1. Daya lekat
Tabel XI. Analisis variansi respon daya lekat lip balm
Source Sum ofSquares
Df MeanSquare
F Value p-valueProb>F
A-Glycerylmonostearate
6721,3 1 6721,3 47,4447 0,0001260
B-Polysorbate 80 192,0 1 192,0 1,3553 0,2778959AB 192,0 1 192,0 1,3553 0,2778959
Residuals 1133,3 8 141,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berdasarkan hasil perhitungan uji R, nilai probababilitas yang
didapatkan adalah 0,0008313, berarti faktor glyceryl monostearate, polysorbate
80, dan interaksinya memberikan nilai yang signifikan secara statistik.
Dikatakan signifikan karena nilai dari p<0,05. Hasil yang didapatkan
signifikan, oleh karena itu persamaan desain faktorial yang diperoleh dapat
digunakan untuk memprediksi respon dari daya lekat lip balm. Persamaan
desain faktorial daya lekat yaitu Y = -18,714 + 3,970 XA -27,429 XB + 4,406
XAXB.
Dilihat dari perhitungan nilai efek didapatkan nilai dari glyceryl
monostearate = 47,33; nilai dari polysorbate 80 = 8, dan nilai dari interaksi
keduanya = 8. Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa glyceryl monostearate
memiliki pengaruh yang dominan dalam menentukan daya lekat. Nilai dari
glyceryl monostearate, polysorbate 80, dan interaksi antara glyceryl
monostearate dan polysorbate 80 bertanda positif yang berarti berpengaruh
dalam meningkatkan daya lekat lip balm.
Gambar 18a
010203040506070
0 5 10 15Res
pon
daya
leka
t (de
tik)
Glyceryl Monostearate (g)
Grafik Interaksi Respon DayaLekat
level rendahPolisorbate 80level tinggi Polisorbate80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 18bGambar 18. Grafik hubungan efek faktor glyceryl monostearate, polysorbate 80, dan
interaksinya terhadap respon daya lekat
Pada gambar 18 terdapat 2 garis berwarna biru dan merah. Garis
berwarna biru menunjukkan level rendah dari faktor, sedangkan garis merah
menunjukkan level tinggi dari faktor. Berdasarkan gambar 18a, dapat diketahui
bahwa seiring dengan meningkatnya penggunaan glyceryl monostearate dapat
meningkatkan respon daya lekat pada penggunaan polysorbate 80 baik pada
level rendah maupun level tinggi. Pada gambar 18b menunjukkan bahwa
dengan peningkatan penggunaan polysorbate 80 dapat meningkatkan daya
lekat pada penggunaan glyceryl monostearate level rendah maupun level tinggi.
2. Daya sebar
Tabel XII. Analisis variansi respon daya sebar lip balm
Source Sum ofSquares
Df MeanSquare
F Value p-valueProb>F
A-Glycerylmonostearate
0,35363 1 0,35363 32,1973 0,0004681
B-Polysorbate 80 0,07680 1 0,07680 6,9924 0,0295149AB 0,01080 1 0,01080 0,9833 0,3504247
Residuals 0,08787 8 0,01098
0
10
20
30
40
50
60
70
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Res
pon
daya
leka
t (de
tik)
Polysorbate 80 (g)
Grafik Interaksi Respon Daya Lekat
level rendah GMS
level tinggi GMS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan hasil perhitungan uji R, nilai probababilitas yang
didapatkan adalah 0,001743, berarti faktor glyceryl monostearate, polysorbate
80, dan interaksinya memberikan nilai yang signifikan secara statistik.
Dikatakan signifikan karena nilai dari p<0,05. Hasil yang didapatkan
signifikan, oleh karena itu persamaan desain faktorial yang diperoleh dapat
digunakan untuk memprediksi respon dari daya sebar lip balm. Persamaan
desain faktorial daya sebar yaitu Y = 2,49738 – 0,02697 XA + 0,09143 XB –
0,03305 XAXB.
Dilihat dari perhitungan nilai efek, didapatkan nilai dari glyceryl
monostearate = -0,35; nilai dari polysorbate 80 = -0,16; dan nilai dari interaksi
antara glyceryl monostearate dan polysorbate 80 = -0,06. Berdasarkan nilai
tersebut dapat diketahui bahwa glyceryl monostearate memiliki pengaruh yang
paling dominan dalam menentukan daya sebar. Nilai dari glyceryl
monostearate, polysorbate 80, dan interaksi antara glyceryl monostearate dan
polysorbate 80 bertanda negatif yang berarti berpengaruh dalam menurunkan
daya sebar lip balm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Gambar 19a
Gambar 19b
Gambar 19. Grafik hubungan efek faktor glyceryl monostearate, polysorbate 80, daninteraksinya terhadap respon daya sebar
Pada gambar 19 terdapat 2 garis berwarna biru dan merah. Garis
berwarna biru menunjukkan level rendah dari faktor, sedangkan garis merah
menunjukkan level tinggi dari faktor. Berdasarkan gambar 19a, dapat diketahui
bahwa seiring dengan meningkatnya penggunaan glyceryl monostearate dapat
0
0.5
1
1.5
2
2.5
0 5 10 15
Res
pon
daya
seba
r (c
m)
Glyceryl Monostearate (g)
Grafik Interaksi Respon DayaSebar
level rendahPolisorbate 80level tinggi Polisorbate80
0
0.5
1
1.5
2
2.5
0 0.5 1 1.5 2 2.5Res
pon
daya
seba
r (c
m)
Polysorbate 80 (g)
Grafik Interaksi Respon DayaSebar
level rendah GMS
level tinggi GMS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
menurunkan daya sebar pada penggunaan polysorbate 80 baik pada level
rendah maupun level tinggi. Pada gambar 19b menunjukkan bahwa dengan
peningkatan penggunaan polysorbate 80 dapat menurunkan daya sebar pada
penggunaan glyceryl monostearate level rendah maupun level tinggi.
3. Ukuran droplet
Tabel XIII. Analisis variansi ukuran droplet lip balm
Source Sum ofSquares
Df MeanSquare
F Value p-valueProb>F
A-Glycerylmonostearate
9,0133 1 9,0133 32,0237 0,0004765
B-Polysorbate 80 13,6960 1 13,6960 48,6610 0,0001154AB 0,2581 1 0,2581 0,9171 0,3662727
Residuals 2,2517 8 0,2815
Berdasarkan hasil perhitungan uji R, nilai probababilitas yang
didapatkan adalah 0,0001507, berarti faktor glyceryl monostearate, polysorbate
80, dan interaksinya memberikan nilai yang signifikan secara statistik.
Dikatakan signifikan karena nilai dari p<0,05. Hasil yang didapatkan
signifikan, oleh karena itu persamaan desain faktorial yang diperoleh dapat
digunakan untuk memprediksi ukuran droplet dari lip balm. Persamaan desain
faktorial ukuran droplet yaitu Y = 22,2919 – 0,6903 XA – 3,7829 XB + 0,1616
XAXB.
Dilihat dari perhitungan nilai efek didapatkan nilai dari glyceryl
monostearate = -1,73; nilai dari Polysorbate 80 = -2,14; dan nilai dari interaksi
antara keduanya = 0,29. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa
polysorbate 80 memiliki pengaruh paling dominan dalam menetukan ukuran
dropet. Nilai dari glyceryl monostearate, polysorbate 80 bertanda negatif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
berarti berpengaruh dalam menurunkan ukuran droplet lip balm, sedangkan
interaksi antara glyceryl monostearate dan polysorbate 80 bertanda positif
yang berarti meningkatkan ukuran droplet.
Gambar 20a
Gambar 20bGambar 20. Grafik hubungan efek faktor glyceryl monostearate, polysorbate 80,
dan interaksinya terhadap respon ukuran droplet
Pada gambar 20 terdapat 2 garis berwarna biru dan merah. Garis
berwarna biru menunjukkan level rendah dari faktor, sedangkan garis merah
0
5
10
15
20
0 5 10 15
Uku
ran
drop
let (
µm)
Glyceryl Monostearate (g)
Grafik Interaksi Respon UkuranDroplet
level rendahPolisorbate 80level tinggi Polisorbate80
0
5
10
15
20
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Uku
ran
drop
let (
µm)
Polysorbate 80 (g)
Grafik Interaksi Respon UkuranDroplet
level rendah GMS
level tinggi GMS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
menunjukkan level tinggi dari faktor. Berdasarkan gambar 20a, dapat diketahui
bahwa seiring dengan meningkatnya penggunaan glyceryl monostearate dapat
menurunkan respon ukuran droplet pada penggunaan polysorbate 80 baik pada
level rendah maupun level tinggi. Pada gambar 20b menunjukkan bahwa
dengan peningkatan penggunaan polysorbate 80 dapat menurunkan ukuran
droplet pada penggunaan glyceryl monostearate level rendah maupun level
tinggi.
4. Pergeseran ukuran droplet
Tabel XIV. Analisis variansi pergeseran ukuran droplet lipbalm
Source Sum ofSquares
Df MeanSquare
F Value p-valueProb>F
A-Glycerylmonostearate
55,858 1 55,858 4,2460 0,073292
B-Polysorbate 80 67,545 1 67,545 5,1345 0,053227AB 156,746 1 156,746 11,9152 0,008671
Residuals 105,242 8 13,155
Berdasarkan hasil perhitungan uji R, nilai probababilitas yang
didapatkan adalah 0,01209, berarti faktor glyceryl monostearate, polysorbate
80, dan interaksinya memberikan nilai yang signifikan secara statistik.
Dikatakan signifikan karena nilai dari p<0,05. Hasil yang didapatkan
signifikan, oleh karena itu persamaan desain faktorial yang diperoleh dapat
digunakan untuk memprediksi pergeseran ukuran droplet dari lip balm.
Persamaan desain faktorial ukuran droplet yaitu Y = 43,446 – 5,678 XA –
27,621 XB + 3,981 XAXB.
Dilihat dari perhitungan nilai efek didapatkan nilai dari glyceryl
monostearate = 4,315; nilai dari polysorbate 80 = 4,745; dan nilai dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
interaksi antara keduanya = 7,225. Berdasarkan nilai tersebut dapat
disimpulkan bahwa interaksi antara glyceryl monostearate dan polysorbate 80
memiliki pengaruh paling dominan dalam menetukan pergeseran ukuran
dropet. Nilai dari glyceryl monostearate, polysorbate 80, dan interaksi antara
glyceryl monostearate dan polysorbate 80 bertanda positif yang berarti
berpengaruh dalam meningkatkan persen pergeseran ukuran droplet lip balm.
Gambar 21a
0246810121416
0 5 10 15Perg
eser
an u
kura
n do
plet
(%)
Glyceryl Monostearate (g)
Grafik Interaksi Respon PergeseranUkuran Droplet
level rendahPolysorbate 80level tinggiPolysorbate 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 21bGambar 21. Grafik hubungan efek faktor glyceryl monostearate, polysorbate 80, dan
interaksinya terhadap pergeseran ukuran droplet
Pada gambar 21 terdapat 2 garis berwarna biru dan merah. Garis
berwarna biru menunjukkan level rendah dari faktor, sedangkan garis merah
menunjukkan level tinggi dari faktor. Berdasarkan gambar 21a, dapat diketahui
bahwa seiring dengan meningkatnya penggunaan glyceryl monostearate dapat
menurunkan pergeseran ukuran droplet pada penggunaan polysorbate 80 level
rendah, sedangkan dengan meningkatnya penggunaan glyceryl monostearate
dapat meningkatkan pergeseran ukuran droplet pada penggunaan polysorbate
80 level tinggi. Pada gambar 21b menunjukkan bahwa dengan peningkatan
penggunaan polysorbate 80 dapat menurunkan pergeseran ukuran droplet pada
penggunaan glyceryl monostearate level rendah, dan dengan peningkatan
penggunaan polysorbate 80 dapat meningkatkan pergeseran ukuran droplet
pada penggunaan glyceryl monostearate level tinggi.
0246810121416
0 0.5 1 1.5 2 2.5Perg
eser
an u
kura
n dr
ople
t (%
)
Polysorbate 80 (g)
Grafik Interaksi Respon PergeseranUkuran Droplet
level rendah GMS
level tinggi GMS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
G. Prediksi Komposisi Glyceryl Monostearate dan Polysorbate 80
Prediksi ini dilakukan untuk menentukan perbandingan emulsifying agent
glyceryl monostearate dan polysorbate 80 pada sediaan lip balm dengan ekstrak
buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.) yang memiliki daya lekat, daya
sebar, dan pergeseran ukuran droplet yang diinginkan. Pergeseran ukuran droplet
ini didapatkan dari ukuran droplet pada 48 jam pembuatan dan 1 bulan setelah
penyimpanan.
Hasil pengukuran daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet
dibuat contour plot berdasarkan dari hasil persamaan desain faktorial. Persamaan
desain faktorial tersebut diuji signifikansinya terlebih dahulu dengan
menggunakan program R. Hasil sifgnifikansi dapat diketahui dengan melihat nilai
P, dikatakan signifikan apabila memiliki nilai P<0,05. Berdasarkan hasil pegujian
didapatkan bahwa baik daya lekat, daya sebar, maupun pergeseran ukuran droplet
memiliki nilai P<0,05, sehingga dapat dipergunakan untuk membuat contour plot
dan superimosed contour plot. Area yang diperoleh pada superimosed contour
plot merupakan komposisi optimum terbatas pada level glyeryl monostearate dan
polysorbate 80 yang diteliti.
1. Daya lekat
Persamaan desain faktorial daya lekat lip balm yaitu Y = -18,714 +
3,970 XA -27,429 XB + 4,406 XAXB. Dari persamaan tersebut dapat dibuat
contour plot sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar 22. Contour plot daya lekat
Dari gambar 22, dapat ditentukan komposisi glyceryl monostearate
dan polysorbate 80 yang dibutuhkan untuk memperoleh respon daya lekat yang
dikehendaki, terbatas pada level emulsifying agent yang diteliti. Area berwarna
kuning yang diarsir merupakan daerah yang dikehendaki. Respon yang
dikehendaki untuk daya lekat adalah 5-37 detik, yang didapatkan dari beberapa
produk lip balm yang beredar di pasaran. Daya lekat 5-37 detik diharapkan
dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan saat diaplikasikan.
2. Daya sebar
Persamaan desain faktorial daya sebar lip balm yaitu Y = 2,49738 –
0,02697 XA + 0,09143 XB – 0,03305 XAXB. Dari persamaan tersebut dapat
dibuat contour plot sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 23. Contour plot daya sebar
Dari gambar 23, dapat ditentukan komposisi glyceryl monostearate
dan polysorbate 80 yang dibutuhkan untuk memperoleh respon daya sebar
yang dikehendaki, terbatas pada level emulsifying agent yang diteliti. Area
berwarna merah muda yang diarsir merupakan daerah yang dikehendaki.
Respon yang dikehendaki untuk daya sebar adalah 1,7-2,0 cm, yang didapatkan
dari beberapa produk lip balm yang beredar di pasaran. Daya sebar 1,7-2,0 cm
adalah daya sebar yang diharapkan yang dapat menjamin pemerataan lip balm
saat diaplikasikan pada bibir sehingga mudah untuk dioleskan, dan
memberikan kenyamanan saat pengapikasian.
3. Pergeseran ukuran droplet
Persamaan desain faktorial untuk pergeseran ukuran droplet lip balm
yaitu Y = 43,446 – 5,678 XA – 27,621 XB + 3,981 XAXB.. Dari persamaan
tersebut dapat dibuat contour plot sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 24. Contour plot pergeseran ukuran droplet
Dari gambar 24, dapat ditentukan komposisi glyceryl monostearate
dan polysorbate 80 yang dibutuhkan untuk memperoleh pergeseran ukuran
droplet yang dikehendaki, terbatas pada level emulsifying agent yang diteliti.
Area berwarna coklat muda yang diarsir merupakan daerah yang dikehendaki.
Pergeseran ukuran droplet menggambarkan ketidakstabilan dari sediaan lip
balm selama penyimpanan. Respon yang dikehendaki untuk pergeseran ukuran
droplet adalah kurang dari atau sama dengan 10 %. Hal ini dikarenakan pada
pergeseran ukuran droplet kurang dari atau sama dengan 10% masih
memberikan perbedaan yang tidak signifikan antara lip balm 48 jam dengan
pnyimpanan selama 1 bulan, sehingga dapat dikatakan stabil selama
penyimpanan.
4. Super imposed Contour Plot
Area dari emulsifying agent dapat diprediksi dengan melihat area
emulsifying agent yang diarsir pada contour plot dari tiap-tiap respon daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet. Garis-garis pada area yang
diarsir dari masing-masing daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran
droplet digabungkan menjadi satu super imposed contour plot sebagai berikut:
Gambar 25. Super imposed contour plot daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukurandroplet lip balm dengan pewrna dari ekstrak buah naga merah
Dari gambar 25, dapat ditentukan area emulsifying agent lip balm
yang memiliki respon daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran droplet
yang dikehendaki, terbatas pada level emulsifying agent yang diteliti, yaitu
terdapat pada area berwarna biru keunguan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Glyceryl monostearate mempengaruhi respon daya lekat secara signifikan,
glyceryl monostearate dan polysorbate 80 mempengaruhi respon daya sebar
dan ukuran droplet secara signifikan, sedangkan yang mempengaruhi
pergeseran ukuran droplet secara signifikan adalah interaksi antara glyceryl
monostearate dan polysorbate 80.
2. Ditemukan area komposisi emulsifying agent dalam contour plot super
imposed yang menghasilkan daya lekat, daya sebar, dan pergeseran ukuran
droplet yang dikehendaki pada level yang diteliti
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan zat aktif yang memiliki
aktivitas antioksidan lebih kuat daripada vitamin C yang dipergunakan pada
penelitian ini, sehingga diharapkan diperoleh sediaan lip balm yang memiliki
stabilitas warna yang lebih baik.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai optimasi proses pembuatan lip
balm dengan emulsifying agent glyceryl monostearate dan polysorbate 80,
yang meliputi: lama pencampuran, kecepatan pengadukan pada waktu
pencampuran, suhu pemanasan, dan suhu setelah pembuatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. Perlu dilakukan penelitian dengan metode ekstraksi lain untuk mengekstraksi
buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.), yaitu metode perkolasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
DAFTAR PUSTAKA
Allen, L.V., 2002, The Art, Science, and Technology of PharmaceuticalCompounding, Second Edition, American Pharmaceutical Association,USA, pp. 263,268, 274, 276.
Anief, M., 2005, Ilmu Meracik Obat, Teori dan Praktik, Gadjah Mada UniversityPress, Yogyakarta, pp. 132, 148.
Anonim, 2010, Libalm, http://medicafarma.blogspot.com/2008 /09/sedianlipstik.html, diakses tanggal 20 Oktober 2010.
Anonim, 2008, Japanese Pharmacopoeia, JPXIV, Tokyo, Yakuji Nippo, pp. 931.
Anonim, 2008, Naturakos Vol. III/No.9, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI,Jakarta, 1.
Anonim, 2006, Glossary http//:www.lamasbeauty .com/glossary.html. diaksestanggal 20 Oktober 2011.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan RepublikIndonesia, Jakarta, pp. 72, 413, 687.
Anonim, 1993, Kodeks Kosmetika Indonesia, Edisi II, Volume 1, DepartemenKesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 389-390.
Adrianto, 2011, Manfaat Buah Sirsak, http://hely.student. umm.ac.id/download-as-pdf/umm_blog_article_79.pdf, diakses tanggal 4 Desember 2011.
Baumann, L., 2002, Cosmetic Dermatology : Principles and practice, TheMcGraw-Hill Companies, Inc. Hong Kong, pp. 93.
Billany, M., 2002, Suspensions and Emulsions in Aulton, M. E., (Ed),Pharmaceutics : The Science of Dosage Form Design, 2nd Ed., ELBSwith Churchill Livingstone, New York, pp. 344.
Bolton, S., 1990, Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical Applications,2nd Ed., Marcel Dekker inc., New York, pp. 308-337, 532-547.
Boylan, J.C., Cooper, J., and Chowhan, Z.T., 1986, Handbook of PharmaceuticalExcipients, American Pharmaceutical Association, Washington, pp. 299-300.
Ditjen POM, 1985, Formularium Kosmetika Indonesia, Departemen KesehatanRI, Jakarta, pp. 5-7, 83, 85, 195-197.
Fridd P., 1992, Natural Ingredients in Cosmetics-II, Micelle Press, Inggris, pp. 47.
Goldberg, D.J., 2004, Secrets of Great Skin, Innova Publishing, New York, pp.148.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Gomes, Johann, J. E., Lovato, G. G., Ferreira, A. M., 2008, Comparative Analysisof the Mast Cell Density in Normal Oral Mucosa, Actinic Cheilitis, andLip Squamous Cell Carcinoma, Bruz Dent J, 19(3): 186-189.
Greenberg, L.A., 1954, Handbook of Cosmetic Materials, Interscience Publishers,Inc., New York, pp. 325.
Guin, J., 1995, Practical Contact Dermatitis, Health Professional Division,pp.342
Harivaindaran KV, Rebecca OPS, Chandran S., 2008, Study of OptimalTemperature, pH and stability of dragon fruit (Hylocereus polyrhizus)Peel for Use as Potential Natural Colorant, Pak. J. Biol. Sci., 11-18,2259-2263.
Herbach KM, Rohe M., Stintzing FC, Carle R., 2006, Structural and ChromaticStability of Purple Pitaya (Hylocereus polyrhizus [Weber] Britton andRose) Betacyanins as Affected by The Juice Matrix and SelectedAdditives, , Food Res. Int, pp. 39, 667-677.
Howard I. Malbach, 2000, Cosmeceuticals Drugs vs Cosmetics, Marcel DekkerInc., University of California, San Fransisco, pp. 303, 304.
ICBF, 1992, Table de Composicion de Alimentos, 6th ED. From: El cultivo dePitaya y su posicionmiento en el mercardo (http://www.angelfire.com/ia2/ingenieriaagricola/pitaya.htm), diakses tanggal 20 Oktober 2011.
Jaafar, R. A., Rahman, Mahmod, and Vasudevan, R., 2009, Proximate Analysis ofDragon Fruit (Hylecereus polyrhizus), American Journal of AppliedSciences, 6 (7): 1341-1346.
Jacobsen, P. L., Lych, D. P., Siegel, M. A., Eisen, D., Wilson, B. D., 2011, TheLittle Lip Book, Carma Laboratories, Inc., USA, pp. 8-17.
Ketihler, W., 1956, The Formulation of Cosmetics and Cosmetic Specialties Drugand Cosmetic Industry, New York, pp.387.
Kusumowardani, R.R., 2010, Optimasi Komposisi Emulsifying Agent Tween 80dan Span 80 dalam Virgin Coconut Oil Cream : Aplikasi DesainFaktorial, Skripsi, 26, 27, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Lattanzio, V., Linsalata, V., Palmieri, S. and Van Sumere, C. 1989. The beneficialeffect of citric and ascorbic acid on the phenolic browning reaction instored artichoke heads. Food Chem. 33:93.
Lieberman, H.A., Rieger, M.M., Banker, G.S., 1996, Pharmaceutical DosageForm : Disperse System, 2nd Ed., Marcel Dekker Inc., new York, pp. 76-80, 206.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Louise, M., 2009, Red Dragon Fruit Flower (pitaya), http://marie-louiseliving.blogspot.com/2009/04/red-dragon-fruit-flower-pitaya.html,diakses tanggal 1 November 2011.
Mardianti, D. C., 2011, Pengaruh Komposisi Beeswax dan Candelilla Waxsebagai Basis Terhadap Sifat Fisis Sediaan Lipstik dengan PelembabMinyak Buah Alpukat (Persea americana Mill.), Skripsi, 34, UniversitasSanata Dharma, Yogyakarta.
Martin, A., Swarbick, J., and Cammarata, A., 1993, Farmasi Fisik : Dasar-DasarFarmasi Fisik dalam Ilmu Farmasetik, Ed. 3, UI Press, Jakarta, pp. 1143.
Misnadiarly, A.S., 2006, Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap KesehatanKulit, BPPK Depkes RI, Jakarta, 43-45.
Mitsui, 1997, New Cosmetic Science, Elsevier, Netherland, pp. 80, 124, 386.
Mizrahi, Y. and Nerd, A., 1999, Climbing and columnar cacti: New arid land fruitcrops, In: Janick,J. (ed) Perspective on New Crops and New Uses, ASHSPress, Alexandria, VA. pp. 56-64.
Nielloud, F., dan Mestres, G.M., 2000, Pharmaceutical Emulsions andSuspensions, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 2, 8, 11, 80-89, 561,590.
Phebe, D., Chew, M. K., Suraini, A. A., Lai, O. M., and Janna, O.A., 2009, Red-Fleshed Pitaya (Hylocereus polyrhizus) Fruit Colour and BetacyaninContent Depend on Maturity, International Food Research Journal, 16:223-242.
Pushpakumara, D.K.N.G., Gunasena, H.P.M., and Kariayawasam, M., 2005,Flowering and Fruiting Phenology, Pollination Vectors and BreedingSystem of Dragon Fruit (Hylocereus spp.), Sri Lankan Journal ofAgricultural Science, 42, 81-91.
Rieger M.M. and Rhein, L.D., 1997, Surfactants In Cosmetics Second Edition,Revised and Expanded, Marcel Dekker Inc., New York, pp. 130.
Roberts R L, Barnes H T., Lutein, 2004, Natural support for healthy skin Part 1,Agrofood; 15: 49–52.
Rowe, R.C., Shekey P.J. and Quinn, M.E., 2009, Handbook of PharmaceuticalExcipients 6th Ed, Pharmaceutical Press and American PharmacistsAssociation, United Kingdom, pp. 308-310, 580-584.
Sardjimah A., 1996, Analisis Zat Warna (Buku Panduan Kuliah Analisis ObatKosmetika dan Makanan), Fakultas Farmasi Universitas Airlangga,Surabaya, pp. 23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Sarjono, 2008, Studi Eksperimental Menggunakan Bahan Bakar Emulsi padaBurner, Publikasi Ilmiah STTR, Cepu,1.
Stintzing, F.C., Kammerer, D., Schieber, A., Adama, H., Nacoulma O.G., andCarle, R., 2004, Betacyanins and Phenolic Compounds from Amaranthusspinosus L. and Boerhavia erecta L., Naturforsch, 59c, 1-8.
Stintzing FC, Schieber A. and Carle R., 2002, Betacyanins in Fruits from Red-Purple Pitaya, Hylocereus polyrhizus (Weber) Britton and Rose, FoodChem., 77, 101-106.
Syamsuni, 2006, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, Penerbit BukuKedokteran EGC, Jakarta, pp.128.
Tanjung, C., 2009, Dermatitis Atopik, http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=dermatitis%20atropik%20tanjung&source=web&cd=1&ved=0CDUQFjAA&url=http://ocw.usu.ac.id/course/download/1110000112-dermatomusculoskeletal-system/dms146_slide_dermatitis_atopik.pdf&ei =yvgQT5DpKM2qrAfTutSbAg&usg=AFQjCNFw3ig8D4VQ9MfDqsIDYDvJqUBZ7w, diakses tanggal 13 Januari 2012.
Tranggono, R.I. and Latifah, F., 2007, Buku Pegangan: Ilmu PengetahuanKosmetik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 90–93, 101.
Vaillant, F., Perez, A., Indiana D., Dornier M., and Reynes, M., 2005, Colorantand Antioxidant Properties of Red Pitahaya (Hylocereus sp.), EDPSciences, 60: 1-7.
Wasitaatmadja S. M., 1997, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, UniversitasIndonesia Press, Jakarta, pp. 26, 28, 122, 124.
Wilkinson, J. B. and Moore, R. J., 1982, Harry’s Cosmeticology, Longman GroupLtd., London, pp. 322, 324, 326.
Wyler H., Dreiding AS., 1957, Kristallisiertes Betanin, Helv. Chim. Acta, 40,191-192.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 1. Notasi desain faktorial dan percobaan desain faktorial
1. Notasi
Formula Faktor A Faktor B Interaksi(1) -1 -1 +1(a) +1 -1 -1(b) -1 +1 -1(ab) +1 +1 +1
Keterangan :Level tinggi : +Level rendah : -Faktor A : Glyceryl monostearateFaktor B : Polysorbate 80
2. Percobaan Desain Faktorial
Formula Glyceryl monostearate (g) Polysorbate 80 (g)(1) 6,225 1,275(a) 10,375 1,275(b) 6,225 2,125(ab) 10,375 2,125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 2. Data perhitungan HLB dan rHLB
1. Perhitungan rHLBBahan rHLB JumlahWhite oil 6 23,00Paraffin oil 4 25,00Beeswax 5 8,00Carnauba wax 12 4,00Lanolin 8 7,00
∑ 67,00
rHLB = ( 6) + 4 + ( 5) + 12 + ( 8)= 5,71
2. Perhitungan level rendah dan level tinggi dari glyceryl monostearate danpolysorbate 80
5,71 = x (3,8) + (1-x) (15)
5,71 = 3,8x + 15 – 15x
9,29 = 11,2x
x = 0,83
1-x = 0,17
Jumlah glyceryl monostearate = 0,83 x 12,5= 10,375 g (level tinggi)
Jumlah polysorbate 80 = 0,17 x 12,5= 2,125 g
Level rendah dari glyceryl monostearate : 10,375 = 6,225 g
Level rendah dari polysorbate 80 : 2,125 = 1,275 g
3. Perhitungan HLBGlyceryl monostearate (g) Polysorbate 80 (g) Jumlah (g)
Formula 1 6,225 1,275 7,5Formula a 10,375 1,275 11,65Formula b 6,225 2,125 8,35Formula ab 10,375 2,125 12,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
HLB Glyceryl monostearate = 3,8HLB Polysorbate 80 = 15
Formula 1= , , 3,8 + ( , , 15)= 3,154 + 2,55= 5,704
Formula bHLB = , , 3,8 + ( , , x 15)
= 2,83 + 3,82= 6,65
Formula a= ( , , 3,8) + ( , , 15)= 3,39 + 1,64= 5,03
Formula ab= , , 3,8 + , , 15= 3,154 + 2,55= 5,704
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 3. Penimbangan bahan
Pada penelitian ini, bahan-bahan yang dipergunakan dilebihkan 5% untuk
mengantisipasi berkurangnya massa selama proses pembuatan. Penimbangan
perhitungan bahan yaitu :
Formula Bahan F1 Fa Fb Fab
Emolien white oilParaffin liquid
24,1526,25
24,1526,25
24,1526,25
24,1526,25
Lilin BeeswaxCarnauba wax
8,44,2
8,44,2
8,44,2
8,44,2
Lemak /plasticizer Lanolin 7,35 7,35 7,35 7,35
Pewarna Ekstrak buah nagamerah 5,25 5,25 5,25 5,25
Pengkilap Madu 9,45 9,45 9,45 9,45Zat aktif Vitamin C 2,1 2,1 2,1 2,1
EmulgatorGlyceryl
monostearate 6,5363 10,8938 6,225 10,8938
Polysorbate 80 1,3388 1,3388 2,2313 2,2313Parfum Vanili 4,2 4,2 4,2 4,2
Pengawet Metil paraben 0,525 0,525 0,525 0,525
ℎ = 23 = 1,15 yang ditimbang = 1,15 + 23 = 24,15= 25 = 1,25 yang ditimbang = 1,25 + 25 = 26,25= 8 = 0,4 yang ditimbang = 0,4 + 8 = 8,4
Carnauba wax = 4 = 0,2 yang ditimbang = 0,2 + 4 = 4,2Lanolin = 7 = 0,35 yang ditimbang = 0,35 + 7 = 7,35Ekstrak = 5 = 0,25 yang ditimbang = 0,25 + 5 = 5,25
Madu = 9 = 0,45 yang ditimbang = 0,45 + 9 = 9,45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Vitamin C = 2 = 0,1 yang ditimbang = 0,1 + 2 = 2,1Vanili = 4 = 0,2 yang ditimbang = 0,2 + 4 = 4,2Metil paraben = 0,5 = 0,025 yang ditimbang = 0,025 + 0,5 = 0,525
Glyceryl monostearate (g) Polysorbate 80 (g) Jumlah (g)Formula 1 6,5363 1,3388 7,8751Formula a 10,8938 1,3388 12,2326Formula b 6,5363 2,2313 8,7676Formula ab 10,8938 2,2313 13,1251
Formula 1= 6,225 = 0,3113 yang ditimbang = 0,3113 + 6,225 = 6,536380 = 1,275 = 0,0638 yang ditimbang = 0,0638 + 1,275= 1,3388
Jumlah = 7,8751
Formula a= 10,375 = 0,5188 yang ditimbang = 0,5188 + 10,375 = 10,893880 = 1,275 = 0,0638 yang ditimbang = 0,0638 + 1,275= 1,3388
Jumlah = 12,2326
Formula b= 6,225 = 0,3113 yang ditimbang = 0,3113 + 6,225 = 6,536380 = 2,125 = 0,1063 yang ditimbang = 0,1063 + 2,125= 2,2313
Jumlah = 8,7676
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Formula ab= 10,375 = 0,5188 yang ditimbang = 0,5188 + 10,375 = 10,893880 = 2,125 = 0,1063 yang ditimbang = 0,1063 + 2,125= 2,2313
Jumlah = 13,1251
Perhitungan HLB masing-masing formula :
Formula 1= ,, 3,8 + ( ,, 15)= 3,15 + 2,55 = 5,7
Formula b= ,, 3,8 + ( ,, 15)= 2,83 + 3,82 = 6,65
Formula a= ,, 3,8 + ( , , 15)= 3,38 + 1,64 = 5,02
Formula ab= ,, 3,8 + ( , , 15)= 3,15 + 2,55 = 5,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 4. Perhitungan Efek
1. Respon daya lekat
Formula Faktor A Faktor B Interaksi Respon(1) -1 -1 +1 6(a) +1 -1 -1 45,33(b) -1 +1 -1 6(ab) +1 +1 +1 61,33
Efek Glyceryl Monosterate = , , = 47,33Efek Polysorbate 80 = , , = 8Efek interaksi = , , = 8
2. Respon daya sebar
Formula Faktor A Faktor B Interaksi Respon(1) -1 -1 +1 2,19(a) +1 -1 -1 1,9(b) -1 +1 -1 2,09(ab) +1 +1 +1 1,68
Efek Glyceryl Monosterate = , , , , = −0,35Efek Polysorbate 80 = , , , , = −0,16Efek interaksi = , , , , = −0,06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
3. Respon ukuran droplet
Formula Faktor A Faktor B Interaksi Respon(1) -1 -1 +1 14,52(a) +1 -1 -1 12,50(b) -1 +1 -1 12,09(ab) +1 +1 +1 10,65
Efek Glyceryl Monosterate = , , , , = −1,73Efek Polysorbate 80 = , , , , = −2,14Efek interaksi = , , , , = 0,29
4. Pergeseran ukuran droplet
Formula Faktor A Faktor B Interaksi Respon(1) -1 -1 +1 4,55(a) +1 -1 -1 1,64(b) -1 +1 -1 2,07(ab) +1 +1 +1 13,61
Efek Glyceryl Monosterate = , , , , = 4,315Efek Polysorbate 80 = , , , , = 4,745Efek interaksi = , , , , = 7,225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 5. Data uji daya lekat, daya sebar, ukuran droplet, pergeseranukuran droplet, dan stabilitas warna lip balm
1. Daya lekat (detik)
Replikasi Formula (1) Formula (a) Formula (b) Formula (ab)1 7 51 7 552 5 44 7 873 6 41 4 42
Mean 6 45,33 6 61,33SD 1 5,13 1,73 23,16
2. Daya Sebar (cm)Replikasi Formula (1) Formula (a) Formula (b) Formula (ab)
1 2,23 1,93 2,11 1,592 2,13 1,75 2,14 1,633 2,2 2,03 2,01 1,83
Mean 2,19 1,9 2,09 1,68SD 0,05 0,14 0,07 0,13
3. Ukuran droplet (µm)
Percentile 90
Formula 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Formula a
Formula b
Formula ab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Nilai Percentile 90 (µm)
Replikasi Formula 1 Formula a Formula b Formula ab1 15,20 12,24 12,5 10,482 13,60 12,70 12,08 11,193 14,77 12,55 11,40 10,29
Mean 14,52 12,50 12,09 10,65SD 0,83 0,23 0,40 0,47
Formula 1
interval Nilaitengah
sesudahpembuatan
Frekuensi
Setelahpenyimpanan
1 bulan
Frekuensi
4,5-6,11 5,31 1 06,12-7,73 6,93 13 17,74-9,35 8,55 59 589,36-10,97 10,17 101 9810,98-12,59 11,79 133 14312,60-14,21 13,41 108 13714,22-15,83 15,03 50 4315,84-17,45 16,65 29 1517,46-19,07 18,27 5 419,08-20,69 19,89 1 1
Formula a
interval Nilaitengah
sesudahpembuatan
Frekuensi
Setelahpenyimpanan
1 bulan
Frekuensi
4,5-6,11 5,31 4 96,12-7,73 6,93 31 307,74-9,35 8,55 179 1409,36-10,97 10,17 164 12810,98-12,59 11,79 94 12712,60-14,21 13,41 20 4514,22-15,83 15,03 7 1315,84-17,45 16,65 1 617,46-19,07 18,27 0 119,08-20,69 19,89 0 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Formula b
interval Nilaitengah
sesudahpembuatan
Frekuensi
Setelahpenyimpanan
1 bulan
Frekuensi
4,5-6,11 5,31 3 176,12-7,73 6,93 27 497,74-9,35 8,55 187 1619,36-10,97 10,17 152 16110,98-12,59 11,79 97 7512,60-14,21 13,41 28 2714,22-15,83 15,03 6 815,84-17,45 16,65 0 217,46-19,07 18,27 0 019,08-20,69 19,89 0 0
Formula ab
interval Nilaitengah
sesudahpembuatan
Frekuensi
Setelahpenyimpanan
1 bulan
Frekuensi
4,5-6,11 5,31 22 176,12-7,73 6,93 99 577,74-9,35 8,55 238 1789,36-10,97 10,17 105 11910,98-12,59 11,79 31 8112,60-14,21 13,41 5 3614,22-15,83 15,03 0 815,84-17,45 16,65 0 317,46-19,07 18,27 0 019,08-20,69 19,89 0 1
4. Pergeseran ukuran droplet
a. Formula 1
Replikasi 1:, ,, x 100% = 3,95%Replikasi 3:, ,, x 100% = 0,88%
Replikasi 2:, ,, x 100% = 8,82%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Replikasi Ukuran droplet 48jam (µm)
Ukuran droplet 1bulan (µm)
Pergeseran ukurandroplet (%)
1 15,20 14,60 3,952 13,60 14,80 8,823 14,77 14,90 0,88
Mean 4,55SD 4,00
b. Formula a
Replikasi 1:, ,, x 100% = 2,94%Replikasi 3:, ,, x 100% = 0,40%
Replikasi 2:, ,, x 100% = 1,57%
Replikasi Ukuran droplet 48jam (µm)
Ukuran droplet 1bulan (µm)
Pergeseran ukurandroplet (%)
1 12,24 12,60 2,942 12,70 12,50 1,573 12,55 12,50 0,40
Mean 1,64SD 1,27
c. Formula b
Replikasi 1:, ,, x 100% = 0,16%Replikasi 3:, ,, x 100% = 2,56%
Replikasi 2:, ,, x 100% = 3,48%
Replikasi Ukuran droplet 48jam (µm)
Ukuran droplet 1bulan (µm)
Pergeseran ukurandroplet (%)
1 12,50 12,48 0,162 12,08 12,50 3,483 11,70 11,40 2,56
Mean 2,07SD 1,71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
d. Formula ab
Replikasi 1:, ,, x 100% = 19,27%Replikasi 3:, ,, x 100% = 13,61%
Replikasi 2:, ,, x 100% = 7,95%
Replikasi Ukuran droplet 48jam (µm)
Ukuran droplet 1bulan (µm)
Pergeseran ukurandroplet (%)
1 10,48 12,50 19,272 11,19 12,08 7,953 10,29 11,69 13,61
Mean 13,61SD 5,66
5. Stabilitas Warna
Formula 48 jam minggu 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4F1R1 2,5 RP 6/12 10 RP 7/10 7,5 R 7/6 10 R 7/6 2,5 YR 7/6F1R2 2,5 RP 6/14 7,5 RP 7/10 7,5 R 7/8 2,5 YR 7/6 5 YR 7/6F1R3 2,5 RP 6/14 2,5 RP 7/10 10 R 7/8 10 R 7/8 5 YR 7/6FaR1 2,5 RP 6/12 2,5 RP 7/10 7,5 R 7/8 10 R 7/8 5 YR 7/6FaR2 2,5 RP 6/10 7,5 RP 7/8 7,5 R 7/6 2,5 YR 7/6 5 YR 7/6FaR3 2,5 RP 6/12 10 RP 7/10 10 R 7/8 7,5 YR 7/6 5 YR 7/6FbR1 2,5 RP 6/14 2,5 RP 7/10 7,5 R 7/8 10 R 7/8 10 R 7/8FbR2 2,5 RP 6/14 10 RP 7/10 10 R 7/8 10 R7/8 5 YR 7/8FbR3 2,5 RP 6/14 10 RP 7/10 7,5 R 7/8 10 R 7/8 5 YR 7/6FabR1 2,5 RP 6/12 2,5 RP 7/12 7,5 R 7/8 7,5 R 7/6 2,5 YR 7/6FabR2 2,5 RP 6/10 10 RP 7/8 7,5 R 7/6 10 R 7/8 5 YR 7/6FabR3 2,5 RP 6/14 7,5 RP 7/10 7,5 R 7/6 10 R 7/8 5 YR 7/8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 6. Uji normalitas dan uji T berpasangan
1. Daya lekat
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
F1_dayalekat .175 3 . 1.000 3 1.000
Fa_dayalekat .269 3 . .949 3 .567
Fb_dayalekat .253 3 . .964 3 .637
Fab_dayalekat .274 3 . .944 3 .543
a. Lilliefors Significance Correction
P>0,05 (normal)
2. Daya sebarTests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
F1_dayasebar .269 3 . .949 3 .567
Fa_dayasebar .241 3 . .974 3 .688
Fb_dayasebar .301 3 . .912 3 .424
Fab_dayasebar .328 3 . .871 3 .298
a. Lilliefors Significance Correction
P>0,05 (normal)
3. Ukuran droplet dan pergeseran ukuran droplet
a. Formula 1
p>0,05 (normal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
p>0,05 (tidak signifikan)
b. Formula a
p>0,05 (normal)
p>0,05 (tidak signifikan)
c. Formula b
p>0,05 (normal)
p>0,05 (tidak signifikan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
d. Formula ab
p>0,05 (normal)
p<0,05 (signifikan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 7. Uji signifikansi dengan program R
1. Daya lekat
Call:lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Coefficients:(Intercept) a b a:b
-18.714 3.970 -27.429 4.406
Call:lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Residuals:Min 1Q Median 3Q Max
-19.333 -2.583 -0.500 1.000 25.667
Coefficients:Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
(Intercept) -18.714 56.449 -0.332 0.749a 3.970 6.598 0.602 0.564b -27.429 32.381 -0.847 0.422a:b 4.406 3.785 1.164 0.278
Residual standard error: 11.9 on 8 degrees of freedomMultiple R-squared: 0.8624,Adjusted R-squared: 0.8109F-statistic: 16.72 on 3 and 8 DF, p-value: 0.0008313
Analysis of Variance Table
Response: responDf Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
a 1 6721.3 6721.3 47.4447 0.0001260 ***b 1 192.0 192.0 1.3553 0.2778959a:b 1 192.0 192.0 1.3553 0.2778959Residuals 8 1133.3 141.7---Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
2. Daya sebar
Call:lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Coefficients:(Intercept) a b a:b
2.49738 -0.02697 0.09143 -0.03305
Call:lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Residuals:Min 1Q Median 3Q Max
-0.15333 -0.06167 0.01833 0.04583 0.14667
Coefficients:Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
(Intercept) 2.49738 0.49704 5.024 0.00102 **a -0.02697 0.05810 -0.464 0.65492b 0.09143 0.28512 0.321 0.75668a:b -0.03305 0.03333 -0.992 0.35042---Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
Residual standard error: 0.1048 on 8 degrees of freedomMultiple R-squared: 0.8339,Adjusted R-squared: 0.7717F-statistic: 13.39 on 3 and 8 DF, p-value: 0.001743
Analysis of Variance Table
Response: responDf Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
a 1 0.35363 0.35363 32.1973 0.0004681 ***b 1 0.07680 0.07680 6.9924 0.0295149 *a:b 1 0.01080 0.01080 0.9833 0.3504247Residuals 8 0.08787 0.01098---Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
3. Ukuran Droplet
Call:lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Coefficients:(Intercept) a b a:b
22.2919 -0.6903 -3.7829 0.1616
Call:lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Residuals:Min 1Q Median 3Q Max
-0.9233 -0.2833 0.0200 0.2867 0.6767
Coefficients:Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
(Intercept) 22.2919 2.5161 8.860 2.08e-05 ***a -0.6903 0.2941 -2.347 0.0469 *b -3.7829 1.4433 -2.621 0.0306 *a:b 0.1616 0.1687 0.958 0.3663---Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
Residual standard error: 0.5305 on 8 degrees of freedomMultiple R-squared: 0.9107,Adjusted R-squared: 0.8772F-statistic: 27.2 on 3 and 8 DF, p-value: 0.0001507
Analysis of Variance Table
Response: responDf Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
a 1 9.0133 9.0133 32.0237 0.0004765 ***b 1 13.6960 13.6960 48.6610 0.0001154 ***a:b 1 0.2581 0.2581 0.9171 0.3662727Residuals 8 2.2517 0.2815---Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4. Pergeseran ukuran droplet
Call:lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Coefficients:(Intercept) a b a:b
43.446 -5.678 -27.621 3.981
Call:lm(formula = respon ~ a + b + a * b, data = data)
Residuals:Min 1Q Median 3Q Max
-5.66000 -1.40417 -0.03333 1.33083 5.66000
Coefficients:Estimate Std. Error t value Pr(>|t|)
(Intercept) 43.446 17.202 2.526 0.03549 *a -5.678 2.011 -2.824 0.02235 *b -27.621 9.867 -2.799 0.02323 *a:b 3.981 1.153 3.452 0.00867 **---Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
Residual standard error: 3.627 on 8 degrees of freedomMultiple R-squared: 0.7269,Adjusted R-squared: 0.6245F-statistic: 7.099 on 3 and 8 DF, p-value: 0.01209
Analysis of Variance Table
Response: responDf Sum Sq Mean Sq F value Pr(>F)
a 1 55.858 55.858 4.2460 0.073292 .b 1 67.545 67.545 5.1345 0.053227 .a:b 1 156.746 156.746 11.9152 0.008671 **Residuals 8 105.242 13.155---Signif. codes: 0 ‘***’ 0.001 ‘**’ 0.01 ‘*’ 0.05‘.’ 0.1 ‘ ’ 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 8. Data Pendukung
a. Daya lekat (detik)Formula 1
Replikasi 48 jam(detik)
7 hari(detik)
14 hari(detik)
21 hari(detik)
1 bulan(detik)
1 7 4 3 8 42 5 9 9 6 63 6 7 4 3 17
Mean 6 6.67 5.33 5.67 9SD 1 2.52 3.21 2.52 7
Formula a
Replikasi 48 jam(detik)
7 hari(detik)
14 hari(detik)
21 hari(detik)
1 bulan(detik)
1 51 102 44 77 772 44 37 36 32 323 41 40 36 45 17Mean 45.33 59.67 38.67 51.33 42SD 5.13 36.69 4.62 23.16 31.22
Formula b
Replikasi 48 jam(detik)
7 hari(detik)
14 hari(detik)
21 hari(detik)
1 bulan(detik)
1 7 6 7 7 52 7 9 7 5 63 4 6 6 6 7
Mean 6 7 6.67 6 6SD 1.73 1.73 0.58 1 1
Formula ab
Replikasi 48 jam(detik)
7 hari(detik)
14 hari(detik)
21 hari(detik)
1 bulan(detik)
1 55 47 51 44 422 87 31 53 62 413 42 27 54 55 55
Mean 61.33 35 52.67 53.67 46SD 23.16 10.58 1.53 9.07 7.81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
b. Daya sebar (cm)Formula 1
Replikasi 48 jam(cm)
7 hari(cm)
14 hari(cm)
21 hari(cm)
1 bulan(cm)
1 2,23 2,22 2,32 2,2 2,352 2,13 2,35 2,39 2,08 2,223 2,2 2,14 2,47 2,27 2,24
Mean 2,19 2,24 2,39 2,18 2,27SD 0,05 0,11 0,08 0,1 0,07
Formula a
Replikasi 48 jam(cm)
7 hari(cm)
14 hari(cm)
21 hari(cm)
1 bulan(cm)
1 1,93 1,9 1,85 1,78 1,852 1,75 1,86 1,8 1,72 1,923 2,03 2,13 1,87 1,78 1,87
Mean 1,9 1,96 1,84 1,76 1,88SD 0,14 0,15 0,04 0,03 0,04
Formula b
Replikasi 48 jam(cm)
7 hari(cm)
14 hari(cm)
21 hari(cm)
1 bulan(cm)
1 2,11 2,06 2,13 2,25 2,152 2,14 2,15 1,92 2,28 2,143 2,01 2,15 2,22 2,27 2,1
Mean 2,09 2,12 2,09 2,27 2,13SD 0,07 0,05 0,15 0,02 0,03
Formula ab
Replikasi 48 jam(cm)
7 hari(cm)
14 hari(cm)
21 hari(cm)
1 bulan(cm)
1 1,59 1,73 1,78 2,1 2,042 1,63 1,94 1,83 1,85 1,873 1,83 1,74 1,88 1,93 1,85
Mean 1,68 1,8 1,83 1,96 1,92SD 0,13 0,12 0,05 0,13 0,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 9. Penentuan rentang daya lekat dan daya sebar
Rentang daya lekat dan daya sebar lip balm ditentukan berdasarkan hasil
pengujian daya lekat dan daya sebar dari sediaan lip balm yang beredar di
pasaran. Pemilihan sediaan lip balm yang beredar di pasaran ini didasarkan pada
komposisi bahan-bahan yang menyerupai dengan komposisi bahan-bahan sediaan
lip balm yang dibuat pada penelitian ini.
Sediaan lip balm yang dipergunakan sebagai standar/pembanding pada
penelitian ini berasal dari 2 merk lip balm dengan komposisi dan formula yang
berbeda, yaitu :
1. Lip balm Tender Care dari Oriflame Sweden mempunyai komposisi :
petrolatum, caprylic/capric triglyceride, paraffinum liquidum, cera alba,
paraffin, acetylated lanolin, cetyl alcohol, tocopheryl acetate, dan
propylparaben.
2. Lip balm Tender Care Vanila dari Oriflame Sweden mempunyai komposisi :
petrolatum, caprylic/capric triglyceride, paraffinum liquidum, cera alba,
paraffin, acetylated lanolin, cetyl alcohol, tocopheryl acetate, propylparaben,
dan vanilli.
3. Lip balm Flower dari Guangdong Shantou Huasheng Plastic Co., Ltd
mempunyai komposisi : mineral oil, beeswax, candelila wax, tocopheryl
acetate, dimethicone, lanolin, octyl salicylate dan propylparaben.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, didapatkan range untuk daya lekat
5-37 detik, sedangkan range untuk daya sebar 1,7-2,0 cm.
No. Jenis Lip balm Daya lekat (detik) Daya sebar (cm)1. Tender Care 10 1,82. Tender Care 5 1,93. Tender Care 7 1,94. Tender Care Vanila 14 1,95. Tender Care Vanila 23 1,76. Tender Care Vanila 12 2,07. Flower 29 2,08. Flower 37 1,89. Flower 26 1,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 10. Determinasi buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Web.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 11. Material Safety Data Sheet (MSDS) bahan-bahan yangdigunakan
1. Carnauba wax
MSDS Carnauba wax diambil dari sumber:http://www.naturalsourcing.com/msds/MSDS_Carnauba_Wax.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
2. Beeswax
MSDS Beeswax diambil dari sumber:http://www.naturalsourcing.com/msds/MSDS_Organic_Beeswax.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
3. White oil
MSDS White Oil diambil dari sumber:http://www.ciscochem.com/msds/files/Tech_White_Oil.pdf
4. Paraffin Liquid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
MSDS Paraffin Liquid diambil dari sumber:http://www.caledonlabs.com/upload/msds/5530-1e.pdf
5. Lanolin
MSDS Lanolin diambil dari sumber:http://www.orion.net.au/products/pdf/lan01599_msds.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
6. Glyceryl Monostearate
MSDS Glyceryl Monostearate diambil dari sumber:http://www.hallstar.com/msds/1H006_MSDS.pdf
7. Polysorbate 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
MSDS Polysorbate 80 diambil dari sumber:http://phm.utoronto.ca/~ddubins/MSDS/Tween_80_MSDS.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 12. Foto stabilitas warna lip balm
Formula 1(48 jam)
Formula 1(7 hari)
Formula 1(14 hari)
Formula 1(21 hari)
Formula 1(30 hari)
Formula a(48 jam)
Formula a(14 hari)
Formula a(14 hari)
Formula a(21 hari)
Formula a(30 hari)
Formula b(48 jam)
Formula b(14 hari)
Formula b(14 hari)
Formula b(21 hari)
Formula b(30 hari)
Formula ab(48 jam)
Formula ab(14 hari)
Formula ab(14 hari
Formula ab(21 hari)
Formula ab(30 hari)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 13. Foto ukuran droplet
48 jam 1 bulan
Formula (1) Formula (1)
Formula (a) Formula (a)
Formula (b) Formula (b)
Formula (ab) Formula (ab)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 14. Dokumentasi
Daging buah naga merah Pohon buah naga merah
Alat uji daya lekat Alat uji daya sebar dan beban
Timbangan Waterbath
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Kulkas Rotary evaporator
Oven Ekstrak buah naga merah
Mikroskop motic
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama Evelyn Puspita Rini, dilahirkan diYogyakarta pada tanggal 15 November 1990 sebagaianak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Ir. Fx.Rudy Anthonius dan Dra. F. Lily Menawati, Apt.Penulis mengawali pendidikan formal di TK PiusCilacap pada tahun 1994-1996, kemudian melanjutkanpendidikan di SD Pius Cilacap pada tahun 1996-2002.Pada tahun 2005 penulis lulus dari SMP Pius Cilacapdan melanjutkan pendidikan di SMA Yos SudarsoCilacap pada tahun 2005-2008. Pada tahun 2008 penulismelanjutkan pendidikannya di Fakultas FarmasiUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta sampai dengantahun 2012. Selama menjalani pendidikan, penulis
pernah menjadi asisten praktikum Sediaan Semi Solid Liquid (2011). Selain itupenulis juga mengikuti beberapa kegiatan kepanitiaan diantaranya pesertaKampanye Informasi Obat Ismafarsi (2008), panitia Bakti Sosial JMKI (2009)sebagai sekretaris, panitia pelantikan apoteker (2010), dan PengabdianMasyarakat Fakultas Farmasi USD (2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI