PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGHANTAR PANAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePENGHANTAR PANAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE...
EFPERPI
MEND
PADA
PRO
F
EKTIVITINDAHAN
NGGUNAKDALAM HA SISWA
Diajuk
Mem
Program
OGRAM ST
J
FAKULTA
UN
TAS PEMBN DAN PEKAN MET
HAL PENCKELAS I
kan untuk M
mperoleh G
m Studi Pen
Kristof
NIM
UDI PEND
JURUSAN I
S KEGURU
NIVERSITA
YO
BELAJARENGHANTODE IN
CAPAIANIV SD KA
SKRIPSI
Memenuhi S
Gelar Sarjan
ndidikan Gu
oleh:
fora Ratna R
M: 08113419
IDIKAN G
ILMU PEN
UAN DAN I
AS SANATA
GYAKART
2010
RAN IPA NTAR PAN
KUIRI TEN HASIL BANISIUS P
Salah Satu S
na Pendidik
uru Sekolah
Raras
93
GURU SEKO
NDIDIKAN
ILMU PEND
A DHARMA
TA
TENTANNAS DENERBIMBIBELAJARPRONTAK
Syarat
kan
h Dasar
OLAH DAS
DIDIKAN
A
NG NGAN ING
R KAN
SAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EFPERPI
MEND
PADA
PRO
F
EKTIVITINDAHAN
NGGUNAKDALAM HA SISWA
Diajuk
Mem
Program
OGRAM ST
J
FAKULTA
UN
TAS PEMBN DAN PEKAN MET
HAL PENCKELAS I
kan untuk M
mperoleh G
m Studi Pen
Kristof
NIM
UDI PEND
JURUSAN I
S KEGURU
NIVERSITA
YO
i
BELAJARENGHANTODE IN
CAPAIANIV SD KA
SKRIPSI
Memenuhi S
Gelar Sarjan
ndidikan Gu
oleh:
fora Ratna R
M: 08113419
IDIKAN G
ILMU PEN
UAN DAN I
AS SANATA
GYAKART
2010
RAN IPA NTAR PAN
KUIRI TEN HASIL BANISIUS P
Salah Satu S
na Pendidik
uru Sekolah
Raras
93
GURU SEKO
NDIDIKAN
ILMU PEND
A DHARMA
TA
TENTANNAS DENERBIMBIBELAJARPRONTAK
Syarat
kan
h Dasar
OLAH DAS
DIDIKAN
A
NG NGAN ING
R KAN
SAR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini kupersembahkan untuk:
1. Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus yang selalu menjaga,
membimbing, memberkati dan menolongku
2. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma
3. Ibuku dan keluargaku tercinta
4. Untuk Kakak, (Ardhiaka Agus Saputra) dan keluarga tercinta
5. Untuk ayah dan kakakku tercinta di Rumah Bapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu
akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
(Lukas 11:9)
Seseorang berkata:
“Urip golek Urup”
“Kesalahan adalah bagian penting dari suatu proses belajar karena
dari kesalahan tersebut kita belajar untuk menjadi benar. ”
“Melakukan Kesalahan tidak selalu buruk, selama kita tidak
menjadikannya sebagai kebiasaan.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Oktober 2010
Penulis
Kristofora Ratna Raras
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Kristofora Ratna Raras
Nomor Mahasiswa : 081134193
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERPINDAHAN DAN PENGHANTAR PANAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI
TERBIMBING DALAM HAL PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS PRONTAKAN
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Intenet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal: 7 Oktober 2010
Yang menyatakan
Kristofora Ratna Raras
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERPINDAHAN DAN PENGHANTAR PANAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI
TERBIMBING DALAM HAL PENCAPAIAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD KANISIUS PRONTAKAN
Kristofora Ratna Raras
Universitas Sanata Dharma
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran IPA tentang perpindahan dan penghantar panas dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan.
Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Prontakan cabang Magelang pada semester 2 tahun ajaran 2009/2010, tepatnya pada bulan April 2010. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 13. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode inkuiri terbimbing. Perpindahan panas yang dibahas dalam penelitian ini adalah perpindahan panas secara konveksi, konduksi dan radiasi, sedangkan yang dimaksud penghantar panas adalah penggolongan benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik dan benda yang sulit menghantarkan panas. KKM mata pelajaran IPA untuk SD Kanisius Prontakan adalah 62. Pengumpulan datanya dengan pemberian pre test dan post test. Efektivitas pencapaian hasil belajar dalam penelitian ini ditentukan dengan membandingkan mean pre test dan post test.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan metode Inkuiri Terbimbing pada materi perpindahan dan penghantar panas cukup efektif untuk siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pencapaian hasil belajar. Pada waktu dilakukan pre test hanya 2 atau sekitar 15,38 % siswa yang mencapai KKM, sedang pada post test, jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 7 atau sekitar 53,84% siswa. Setelah dihitung, mean pre testnya sebesar 15,85; mean post test sebesar 22,31; dan setelah dilakukan uji t didapat tobs sebesar 6,66 sedangkan harga kritis pada taraf signifikansi 5 % adalah 2,179. Oleh karena tobs lebih besar daripada tkrit , berarti ada perbedaan yang signifikan antara mean pre test dan mean post test.
Kata kunci: perpindahan panas, penghantar panas, metode inkuiri terbimbing, hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OF SCIENCE LEARNING ABOUT TRANSFER AND CONDUCTOR OF HEAT USING GUIDED INQUIRY METHOD ON ATTAINING RESULT OF STUDY ON FOURTH GRADE STUDENTS OF
KANISIUS PRONTAKAN ELEMENTARY SCHOOL
Kristofora Ratna Raras
Sanata Dharma University
2010
This research is aimed to find out the effectiveness of science learning abaout transfer and conductor of heat using Guided Inquiry method on attaining result of study on fourth grade students of Kanisius Prontakan Elementary School.
The research is done in Kanisius Prontakan Elementary School in Magelang on the second semester in the educational year of 2009/2010, exactly in April 2010. The subject of the research is fourth grade that amount of thirteen students. Learning method that used in this research is Guided Inquiry method. Heat transfer that discussed in this research is heat transfer on convection, conduction, and radiation ways, meanwhile heat conduction there is classify goods that can transmit heat better and goods that cannot transmit heat. Minimum Completeness Criteria on science for Kanisius Prontakan Elementary School is 62. The data gathering is done by giving pre test and post test. The effectiveness of study outcome is determined by compare the mean of pre test and post test.
The result of analyzing data shows that the use of Guided Inquiry method on transfer and heat conductor is effective enough to fourth grade students of Kanisius Prontakan Elementary School. This is proved by the increasing of attaining study outcome. There just 2 or about 15,38% students that achieved Minimum Completeness Criteria on pre test, on post test, there are 7 or about 53,84% student achieved the Minimum Completeness Criteria. After being count, the mean of pre test is 15,85; the mean of post test is 22,31; and after t test it’s found tobs is 6,66 while tkrit or critical value on significant standard 5% is 2,179. Because tobs is bigger than tkrit, it means there is a significant difference between the mean of pre test and post test.
The key words: the heat transfer, heat conductor, Guided Inquiry method; study outcome.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kasih, yang
senantiasa memberikan rahmat, petunjuk, dan kasihnya hingga skripsi ini pada
akhirnya selesai dikerjakan. Skripsi yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran IPA
tentang Perpindahan dan Penghantar Panas dengan Menggunakan Metode Inkuiri
Terbimbing dalam Hal Pencapaian Hasil Belajar Pada Siswa Kelas IV SD
Kanisius Prontakan” ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Penulis sangat yakin bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat dukungan,
bimbingan, nasihat, kerjasama dan bantuan baik secara moril maupun materiil dari
berbagai pihak yang tidak semua dapat penulis sebutkan. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Puji Purnomo, M. Si. Selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah banyak berupaya agar
penulis dapat segera menyelesaikan skripsinya.
3. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari, M. Pd., selaku dosen Pembimbing I yang
selalu sabar memberikan bimbingan, semangat dan bantuan selama
penulis mengerjakan karya ilmiah ini serta memberi ketenangan dan
mencarikan jalan keluar ketika penulis dan teman-teman menghadapi
masalah.
4. Bapak Drs. Fr. Kartika Budi, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang
sudah berusaha sekuat tenaga untuk memberikan bimbingan walau
dalam keadaan tidak sehat.
5. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ yang telah memberikan informasi-
informasi penting yang berhubungan dengan penulisan skripsi, bantuan,
semangat, doa, perhatian dan kasihnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Seluruh dosen PGSD maupun dari luar PGSD yang pernah memberikan
bekal ilmu selama penulis menuntut ilmu di PGSD Universitas Sanata
Dharma.
7. Segenap karyawan PGSD dan BAAK yang banyak membantu dan
penuh dengan kesabaran melayani dan memberikan kemudahan dalam
administrasi.
8. Bapak Heribertus Suwarsono selaku Kepala Sekolah SD Kanisius
Prontakan yang telah memberikan tempat belajar mengajar, membantu
penulis dalam banyak hal, mendukung serta memberikan ijin dan waktu
kepada penulis untuk melakukan penelitian dan mengerjakan skripsi ini.
9. Ibu Maria Goreti Rahayu Setyowati, S. Pd., yang telah bersedia
membantu penulis dan merelakan waktunya untuk menjadi guru
pamong.
10. Para guru SD Kanisius Prontakan yang selalu memberikan dukungan,
bantuan menjagakan kelas IV yang sering penulis tinggal, memberikan
semangat, dan doanya.
11. Murid-murid SD Kanisius prontakan terutama Kelas IV yang telah
banyak mendukung serta membantu penulis dengan kerja samanya
ketika penulis mempersiapkan, melakukan penelitian dan mengerjakan
skripsi.
12. Ibuku tercinta, Florentina Suratmi yang menjadi semangat penulis
menyelesaikan karya ini. Ibu yang tegar dan tidak pernah lelah ataupun
lupa untuk mendoakan dan memenuhi kebutuhan penulis yang tidak
sedikit.
13. Kakak-kakakku yang selalu memberikan dukungan dan semangat serta
pertolongan.
14. Ardhiaka Agus Saputra yang selalu setia di sampingku, mengantar
kemanapun penulis pergi, membantu penulis ketika mengalami kesulitan
serta memberikan kasih sayangnya yang tiada henti.
15. Ayahku dan kakakku di Surga yang pasti selalu mendampingi,
menuntun dan mendoakanku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
16. Ayah, kakak-kakak, dan adik-adik di Muntilan atas pengertian dan
doanya.
17. Mas Gendon yang telah banyak membantu dan mendukung. Terima
kasih camcordernya.
18. Suster Rosari, AK atas doanya.
19. Pak Yoyon, donatur sekolah atas kebijaksanaan, dukungan dan doanya.
20. Teman-teman penulis (Mbak Iznu, Roni, Ocha, Pongky, dkk) yang
sering menanyakan kapan penulis selesai mengerjakan skripsi dan ujian.
Terutama untuk mbak Iznu yang menyediakan tempat untuk beristirahat.
21. Teman-teman kelompok Penelitian Kolaboratif IPA ( Yuli, Lilis,
Hartini, dan Wiyan) yang telah banyak dan sabar memberikan bantuan
kepada penulis yang masih kurang berpengalaman membuat karya
ilmiah.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan dan kekeliruan karena penulis adalah seseorang yang sedang
belajar. Namun penulis berharap, semoga karya sederhana yang jauh dari
sempurna ini dapat berguna bagi teman-teman mahasiswa program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma yang akan
melakukan penelitian dan menghasilkan karya tulis yang lebih baik.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
JUDUL HALAMAN
HALAMAN JUDUL ..................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................ vii
ABSTRAK ...................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xvi
DAFTAR TABEL .......................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ...................................................... 7
C. Perumusan Masalah ....................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
D. Batasan Pengertian ......................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................ 8
F. Manfaat Penelitian .......................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar .............................. 10
B. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran ............................. 11
2. Macam Metode Pembelajaran .................................. 11
C. Metode Inkuiri
1. Pengertian Metode Inkuiri ........................................ 15
2. Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan atau Metode
Inkuiri ....................................................................... 16
3. Proses Belajar Melalui Inkuiri .................................. 17
4. Peranan Guru dan Proses Belajar-Mengajar Melalui Metode
Inkuiri ....................................................................... 18
5. Macam-macam Metode Inkuiri ................................ 18
6. Kekurangan dan Kelebihan Metode Inkuiri
Terbimbing................................................................. 26
D. Perpindahan Panas ........................................................... 28
E. Benda Penghantar dan Bukan Penghantar Panas ............ 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian .............................................................. 31
B. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................... 31
C. Peubah .............................................................................. 32
D. Jenis Penelitian ................................................................. 33
E. Desain Penelitian ............................................................. 33
F. Perlakuan ......................................................................... 33
G. Pengumpulan Data dan Instrumen ................................... 34
H. Penyusun Instrumen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1. Penyusunan RPP ........................................................ 35
2. Penyusunan LKS ....................................................... 37
3. Penyusunan Soal-soal Pre Test dan Post Test ............ 39
I. Analisis Data
1. Penentuan Skor .......................................................... 41
2. Metode Analisis Data ................................................ 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian .................................................... 45
B. Deskripsi Data ................................................................. 48
C. Hasil Penelitian ............................................................... 52
D. Pembahasan
1. Hasil Penelitian ......................................................... 55
2. Peningkatan Hasil ..................................................... 55
3. Pelaksanaan
a. Kualitas Pelaksanaan ........................................... 56
b. Nilai Positif dari Pembelajaran dengan Metode Inkuiri
Terbimbing .......................................................... 58
c. Nilai Negatif dari Pembelajaran dengan Metode Inkuiri
Terbimbing ........................................................... 59
4. Keterbatasan Penelitian ............................................. 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................... 62
B. Saran ................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Desain Penelitian ................................................ 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Judul Tabel Halaman
Tabel 1. Pengumpulan Data dan Instrumen ............................. 34
Tabel 2. Kisi-kisi Penyusunan Soal .......................................... 40
Tabel 3. Kriteria Skor Soal Isian 1 Jawaban............................. 41
Tabel 4. Kriteria Skor Soal Isian 2 Jawaban............................. 41
Tabel 5. Kriteria Skor Soal Isian 3 Jawaban............................. 41
Tabel 6. Kriteria Skor Soal Isian 4 Jawaban............................. 42
Tabel 7. Kriteria Skor Soal Uraian............................................ 42
Tabel 8. Hasil Pre Test ............................................................. 49
Tabel 9. Hasil Post Test ............................................................ 50
Tabel 10. Peningkatan Skor Siswa ........................................... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: RPP
Lampiran 2: LKS
Lampiran 3: Soal Pre Test dan Post Test
Lampiran 4: LKS yang sudah diisi Siswa
Lampiran 5: Soal Pre Test dan Post Test yang Sudah Dikoreksi
Lampiran 6: Skor dan Nilai Perolehan Siswa untuk Pre Test dan Post Test
Lampiran 7: Foto-foto Siswa ketika Melakukan Kegiatan Pembelajaran
Lampiran 8: Surat Permohonan Izin dan Bukti Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki Sumber Daya
Alam yang berlimpah. Untuk menjadi negara yang maju dengan
memanfaatkan kekayaan yang ada maka masyarakat memerlukan pendidikan
yang cukup sesuai bidangnya. Pendidikan tersebut tidak hanya untuk
kemajuan negara namun juga demi kelestarian alam, mengingat alam sangat
berpengaruh pada kehidupan manusia.
Pemerintah berupaya keras dalam bidang pendidikan demi kemajuan
sumber daya manusia. Sebagai bukti dari upaya itu adalah dengan perbaikan
kurikulum pendidikan dari periode ke periode pemerintahan. Kurikulum
pendidikan saat ini ditetapkan sebagai Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan
(KTSP). KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP pada dasarnya
adalah KBK yang dikembangkan. Dalam kurikulum tersebut tiap-tiap satuan
pendidikan menyusun seluruh administrasi sekolah masing-masing
berdasarkan potensi dan keadaan sekolah itu sendiri, membuat kebijakan-
kebijakan sekolah dan melaksanakan pendidikan sesuai programnya masing-
masing.
Dalam KTSP tidak hanya kebutuhan akan pengetahuan atau akademik
saja yang dikembangkan, namun juga dikembangkan kecakapan-kecakapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
hidup yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik sebagai bekal untuk masa
depannya. Tidak hanya kecakapan dalam hal menerima ilmu namun
kecakapan dalam hal proses dan keterampilan untuk mendapatkan ilmu
pengetahuannya.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran
pokok di jenjang pendidikan sekolah dasar, bahkan IPA juga digunakan
sebagai salah satu mata pelajaran untuk Ujian Negara atau Ujian Akhir yang
berstandar Nasional (UASBN). Maka dari itu, agar didapat hasil yang baik
tentunya metode pembelajarannya pun harus benar-benar dipersiapkan
dengan matang dan diperhatikan oleh guru.
IPA berkaitan dengan alam dan seisinya, yang merupakan tempat hidup
siswa lengkap dengan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala alam yang
terjadi. Untuk itu, dalam mencari tahu dan menanamkan konsep-konsep IPA
kepada siswa alangkah lebih baik apabila pembelajarannya dilakukan secara
kongkrit. Dari benda-benda dan proses yang nyata tersebut diharapkan dapat
membuat anak belajar yang sesungguhnya, sehingga hasil dari belajar IPA
bukan hanya penguasaan pengetahuan-pengetahuan atau konsep-konsep yang
sudah ada dan telah dibukukan saja, namun hasil belajar yang didapat melalui
suatu proses penemuan ataupun pembuktian oleh anak sendiri.
Melalui proses penemuan atau percobaan, anak mencoba untuk
membuktikan kebenaran dari pengetahuan yang akan didapatnya. Apabila
siswa aktif untuk mencoba dan berusaha menemukan pengetahuannya dengan
cara yang konkrit maka pengetahuannya pun akan lebih bermakna dan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tersimpan untuk jangka waktu yang lebih lama bahkan tidak akan terlupakan,
daripada pengetahuan yang hanya didapatnya dengan cara menghafalkan.
Selama ini metode yang digunakan oleh sebagian besar guru untuk
mengajar IPA di sekolah dasar adalah metode mengajar yang masih
tradisional dan bersifat informatif, yaitu guru cenderung menggunakan
metode bercerita, berceramah, atau bahkan mendikte, dan siswa hanya duduk,
mendengarkan dan mencatat. Metode yang digunakan terkesan tidak
menyenangkan dan siswa tidak berperan banyak dalam belajarnya. Dalam
pembelajaran secara tradisional bukan siswa yang aktif namun guru yang
lebih aktif dan menjadi pusat dalam pembelajaran. Siswa hanya berperan
sebagai penerima informasi. Siswa tidak aktif mencari pengetahuannya dan
hanya membayangkan hal-hal yang diceritakan oleh gurunya. Jadi
pengetahuan-pengetahuan yang belum pernah dilihatnya tidak dapat
dibayangkan sama sekali. Maka dari itu biasanya siswa menjadi kurang
termotivasi untuk belajar, bahkan banyak yang merasa bosan sehingga siswa
mencari kesibukan dan asik dengan kegiatannya sendiri atau tidak jarang pula
siswa tampak mengantuk.
Pembelajaran IPA biasanya hanya ditekankan pada penghafalan konsep-
konsep atau rumus-rumus atau masalah/peristiwa tertentu. Pembelajaran
hanya ditekankan pada hasil akhir yang berupa kemampuan siswa untuk
mengingat penjelasan dan catatan dari guru, namun keterampilan proses
untuk menemukan bukti atas pengetahuan barunya tidak diperhatikan.
Walaupun mungkin ada beberapa siswa yang pandai dalam hal menghafal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
namun pengetahuan yang didapatnya dari menghafal tersebut tidak akan
bertahan lama dan ketika berganti materi anak tersebut akan melupakannya.
Pembelajaran ini lebih memudahkan guru karena guru tidak repot
mempersiapkan rencana pembelajaran dan alat-alat yang digunakan untuk
belajar.
Sudah banyak metode pembelajaran yang dirancang untuk mengatasi
pembelajaran yang tradisional dan bersifat informatif tersebut, namun dalam
penelitian ini peneliti akan mencobakan sebuah model atau metode
pembelajaran yang sesuai dan dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran
IPA. Pembelajaran aktif yang diharapkan tersebut bertujuan agar bukan hanya
hasil akhirnya saja yang ditekankan, namun juga keterampilan prosesnya
dalam mencari pengetahuan, sehingga pengetahuan yang mereka terima dapat
bertahan lama. Selain itu, apabila siswa diaktifkan dan diajak untuk bergerak,
mereka akan merasa senang dan lebih termotivasi untuk belajar. Perasaan
senang dan motivasi belajar ini sangat penting bagi anak, karena perasaan
tersebut berpengaruh pada prestasi atau hasil belajarnya.
Salah satu metode yang sesuai untuk mata pelajaran IPA adalah metode
inkuiri. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, IPA bukan hanya
sebagai kumpulan pengetahuan saja namun IPA merupakan suatu proses dan
produk, artinya ilmu yang di dapat manusia ini memerlukan suatu rangkaian
proses ilmiah yang berdasarkan kenyataan yang nantinya menghasilkan suatu
produk. Proses tersebut menggunakan indera manusia yang bentuknya antara
lain observasi, pengukuran, eksperimen, dan sebagainya. Metode inkuiri yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
merupakan perkembangan dari metode diskoveri melibatkan siswa secara
langsung dalam proses pencarian pengetahuan. Pengetahuan siswa berawal
dari suatu pertanyaan yang mengganggu pikirannya atau mendorongnya
untuk mencari tahu alasan atau jawabannya. Dalam Moh. Amin (1987:126)
dijelaskan bahwa dalam kegiatannya, siswa melakukan pengamatan,
menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, menarik
kesimpulan dan sebagainya.
Dalam kesempatan ini, peneliti ingin mengetahui efektivitas
pembelajaran IPA dalam hal pencapaian hasil belajar, khususnya pada materi
perpindahan dan penghantar panas. Menyesuaikan dengan materi yang akan
diambil, metode pembelajaran yang akan digunakan adalah metode inkuiri.
Metode inkuiri merupakan sebuah metode pembelajaran yang cocok untuk
IPA karena dalam proses belajarnya siswa berperan aktif untuk mencari dan
menemukan pengetahuannya sendiri melalui praktek atau percobaan.
Dalam metode inkuiri terdapat banyak model kegiatan yang disesuaikan
dengan tingkat pemahaman siswa. Mengingat subyek penelitian ini adalah
siswa kelas IV sekolah dasar, dan didukung letak lokasi yang akan dijadikan
tempat penelitian adalah daerah pedesaan yang tergolong belum maju,
tentunya siswa masih memerlukan banyak bimbingan dan pengarahan dari
guru, untuk itu akan digunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing.
Dalam metode inkuiri terbimbing guru menyediakan bimbingan atau petunjuk
yang cukup luas kepada siswa, sehingga dalam kegiatannya siswa masih
banyak mendapat bantuan atau pengarahan dari guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Melalui metode inkuiri terbimbing ini diharapkan siswa menjadi
berminat untuk mengikuti pembelajaran IPA yang akan dirancang berbeda
dari pembelajaran sebelum-sebelumnya, sebab siswa akan melakukan
aktivitas dalam pembelajaran ini dan berusaha menemukan sendiri
pengetahuannya. Pembelajaran berawal dari permasalahan yang disajikan
oleh guru.
Selain itu melalui metode inkuiri terbimbing yang akan digunakan ini
diharapkan dapat mempermudah siswa untuk memahami materi tentang
macam-macam cara panas berpindah dan benda yang merupakan penghantar
panas dan bukan penghantar panas. Untuk materi tersebut jelas sangat
membutuhkan suatu percobaan agar siswa benar-benar dapat membuktikan
kebenaran teori dari buku teks siswa.
Peneliti sangat yakin, apabila dalam pembelajaran dilakukan suatu
percobaan, siswa akan merasa senang dan bersemangat untuk belajar. Dari
semangat dan perasaan tertariknya juga diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman siswa. Apabila minat dan pemahaman dari anak baik, diharapkan
pula hasil belajarnya pun baik. Maka penulis mengambil judul “Efektivitas
Pembelajaran IPA Tentang Perpindahan dan Penghantar Panas Dengan
Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Dalam Hal Pencapaian Belajar
Pada Siswa Kelas IV SD Kanisius Prontakan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dan dengan
mempertimbangkan terbatasnya waktu, maka penelitian dibatasi hanya pada
usaha untuk meneliti efektivitas pembelajaran IPA tentang perpindahan dan
penghantar panas dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dalam hal
pencapaian hasil belajar pada siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan
Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010. Dalam pembelajaran, penulis
akan membahas tentang perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan
radiasi, serta penggolongan benda penghantar panas dan benda bukan
penghantar panas.
C. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah: apakah
pembelajaran IPA tentang perpindahan dan penghantar panas dengan
menggunakan metode inkuiri terbimbing efektif dalam hal pencapaian hasil
belajar siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan?
D. Batasan Pengertian
1. Hasil Belajar
• Hasil belajar merupakan suatu perubahan perilaku pada individu yang
diperoleh dari atau setelah melakukan kegiatan atau proses belajarnya.
• Dalam penelitian ini, hasil belajar berupa skor atau nilai yang diraih
siswa dari kegiatan belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Perpindahan Panas
Jenis perpindahan panas yang akan dibahas dalam pembelajaran yaitu
perpindahan panas secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
3. Penggolongan Benda
Melalui pembelajaran ini siswa juga akan dapat menggolongkan benda
yang dapat menghantarkan panas dengan baik/konduktor dan benda yang
sulit menghantarkan panas/isolator.
4. Metode inkuiri
Metode inkuiri adalah suatu metode dimana dalam proses belajar
mengajar guru memperkenankan siswanya untuk menemukan sendiri
informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan
saja.
5. Metode Inkuiri Terbimbing
Metode inkuiri terbimbing adalah salah satu jenis metode inkuiri yang
dalam pembelajaran masih sangat memungkinkan guru untuk
memberikan arahan yang cukup luas sehingga siswa tahu apa yang harus
dilakukan.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
yaitu: Untuk mengetahui apakah pembelajaran IPA tentang perpindahan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
penghantar panas dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing efektif
dalam hal pencapaian hasil belajar siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini tentunya diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak,
diantaranya:
1. Bagi Peneliti
Untuk mengembangkan kemampuan merencanakan kegiatan
pembelajaran sesuai kaidah PAIKEM dengan mempertimbangkan
kebutuhan dan materi pelajaran agar dapat meningkatkan mutu siswa.
2. Bagi Sekolah
Masukan bagi sekolah sebagai usaha peningkatan kualitas pendidikan.
3. Bagi Guru
Memberi masukan bagi guru tentang manfaat penggunaan metode inkuiri
terbimbing dalam pembelajaran IPA.
4. Bagi Siswa
Memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menemukan dan
mebuktikan kebenaran ilmu berupa konsep-konsep IPA yang sudah ada.
Selain itu juga memberikan suasana belajar yang aktif, mengalami
sendiri, dan menyenangkan bagi siswa, sehingga motivasi/minat untuk
belajar pun menjadi tumbuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
(Moh. Surya dalam cafestudi061.wordpress.com/2008/09/11)
Dari pengertian belajar di atas dapat diambil sebuah pengertian bahwa
hasil belajar merupakan suatu perubahan perilaku pada individu yang
diperoleh dari atau setelah melakukan kegiatan atau proses belajarnya.
Menurut Gagne dalam Trianto (2007:129-130), hasil belajar meliputi
lima kemampuan, yaitu:
1) Kemampuan intelektual, misalnya kemampuan menguasai suatu
konsep.
2) Informasi verbal, yaitu pengetahuan yang disajikan dalam bentuk
gagasan, misalnya fakta, kejadian pribadi.
3) Sikap
4) Keterampilan motorik, yaitu kemampuan yang meliputi kegiatan
fisik. Penggabungan antara motorik dengan intelektual misalnya
keterampilan menggunakan mikroskop.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
5) Strategi kognitif, merupakan suatu proses internal yang digunakan
siswa untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan
perhatian, belajar, mengingat, dan berpikir.
Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud adalah skor dan atau
nilai yang dicapai siswa setelah melakukan kegiatan belajar.
B. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
(Akhmad Sudrajat dalam wordpress.com, 9 Februari 2010)
2. Macam Metode Pembelajaran
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya adalah
sebagai berikut.
1) Ceramah
Metode ceramah merupakan metode belajar yang cara
penyampaian materinya adalah secara lisan. Metode ceramah
ekonomis dan efektif untuk keperluan penyampaian informasi dan
pengertian. Namun kelemahannya adalah siswa menjadi pasif dan
guru menjadi pusat kegiatan belajar. Metode ini kurang sesuai untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pembelajaran yang tujuannya untuk pembentukan sikap dan
keterampilan. Untuk pembelajaran IPA, metode ceramah ini tidak
cocok digunakan apabila tidak diintegrasikan dengan metode
lainnya. Metode ceramah ini baik digunakan apabila bahan atau
materi cukup diingat dalam jangka waktu pendek. Dalam IPA
mungkin baik digunakan ketika pembahasan kerja siswa dan bila ada
materi yang langka.
2) Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang baik dan
sesuai digunakan untuk menolong siswa mencari jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan. Demonstrasi tersebut bisa dilakukan oleh
siswa maupun orang lain yang guru siapkan. Siswa atau seseorang
tersebut akan menunjukkan atau memperlihatkan kepada seluruh
kelas suatu proses. Misalnya proses pembuatan kincir angin, roket
sederhana dari botol air mineral, dan sebagainya. Benda atau apa
saja yang akan didemonstrasikan harus dapat dilihat atau diamati
siswa dengan jelas, misalnya ukuran benda tidak terlalu kecil, dan
penjelasannya pun benar-benar harus mendetail. Metode ini lebih
efektif apabila memungkinkan siswa untuk ikut mencobanya.
Percobaan tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga
bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3) Tanya-Jawab
Metode tanya-jawab sangat baik untuk guru dan siswa. Hal ini
biasa gur gunakan untuk mengetahui kemampuan siswa.
Dalam proses pembelajaran, pertanyaan merupakan hal yang
sangat penting. Misalnya, apabila dalam diri siswa muncul
pertanyaan berarti siswa tersebut mengalami prses belajar
sesungguhnya dan benar-benar berpikir. Dari pertanyaan
menunjukkan bahwa siswa memiliki rsa ingin tahu akan suatu hal.
Dalam buku “Proses Belajar Mengajar” karya J.J. Hasibuan dan
Moedjiono(1986:14) dijelaskan bahwa pertanyaan yang tersusun
baik dengan teknik pengajuan yang tepat akan:
a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar-mengajar
b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang dibicarakan
c. Mengembangkan pola berpikir dan belajar aktif siswa, sebab berpikir itu sendiri adalah bertanya
d. Menuntun proses berpikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik
e. Memusatkan perhatian murid terhadap masalah yang sedang dibahas
4) Diskusi
J.J.Hasibuan (1986:20) menyatakan bahwa diskusi adalah suatu proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar-menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau pemecahan masalah.
Dari pengertian tersebut dapat diterangkan bahwa metode
diskusi merupakan sebuah metode belajar yang dimana guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
memberi kesempatan kepada siswa secara berkelompok untuk
membahas suatu permasalahan. Dari permasalahan tersebut siswa
dalam kelompok memperbincangkannya untuk saling bertukar atau
berbagi pendapat, pengetahuan, atau informasi yang diketahuinya.
Dengan cara tersebut mereka akan menemukan sebuah jawaban atau
kesimpulan.
5) Simulasi
Simulasi merupakan tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura
saja. Menurut Gilstrap dalam J.J.Hasibuan(1986:27), simulasi dapat
berbentuk: role playing atau bermain peran, psikodrama, dan
permainan.
Langkah-langkah pelaksanaan simulasi dalam
J.J.Hasibuan(1986:27-28) adalah sebagai berikut:
a. Penentuan topik dan tujuan simulasi b. Guru memberikan gambaran secara garis besar situasi yang
akan disimulasikan. c. Guru memimpin pengorganisasian kelompok, peran-peranan
yang akan dimainkan, pengaturan ruangan, pengaturan alat, dan sebagainya.
d. Pemilihan pemegang peranan. e. Guru memberikan keterangan tentang peranan yang akan
dilakukan. f. Guru memberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri
kepada kelompok dan pemegang peranan. g. Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi. h. Pelaksanaan simulasi. i. Evaluasi dan pemberian balikan. j. Latihan ulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
6) Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok merupakan metode belajar yang
mengarahkan siswa untuk melakukan pembelajaran dengan cara
bekerja dalam kelompok-kelompok.
C. Metode Inkuiri
1. Pengertian Metode Inkuiri
Salah satu metode pembelajaran yang belum disebutkan di atas
adalah metode inkuiri. Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran
dimana siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri jawaban dari
permasalahan yang ada.
Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary (dalam Iskandar,
1996) inkuiri berarti pertanyaan atau penyelidikan. Dengan arti tersebut
Piaget (dalam Iskandar, 1996) mendefinisikan pendekatan inkuiri sebagai
pendidikan yang mempesiapkan situasi bagi anak untuk melakukan
eksperimen sendiri, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari
jawabannya sendiri. Sedangkan menurut Kuslan dan Stone (dalam
Iskandar, 1996) pendekatan inkuiri merupakan pendekatan dalam
pembelajaran dimana guru dan siswa mempelajari peristiwa-peristiwa
ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuwan.
Kegiatan inkuiri menurut Amien, Moh (1987:126) adalah suatu
kegiatan atau pelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa
dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mentalnya sendiri. Proses-proses mental tersebut misalnya dengan
kegiatan mengamati, menggolongkan, membuat dugaan sementara,
menjelaskan, mngukur, menarik kesimpulan, dan sebagainya.
Inkuiri merupakan merupakan perluasan-perluasan dari discovery,
namun pada proses belajarnya, tingkatan proses-proses mental pada
inkuiri lebih tinggi, seperti merumuskan permasalahan, melakukan
eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan,
dan sebagainya. (Moh. Amien, 1987:126-127)
2. Karakteristik Pembelajaran dengan Metode Inkuiri
Dalam Iskandar, 1996, pembelajaran dengan menggunakan metode
atau pendekatan inkuiri memiliki karakteristik sebagai berikut.
1) Menggunakan keterampilan-keterampilan proses IPA 2) Tidak ada keharusan untuk menyelesaikan unit tertentu dalam
waktu tertentu. 3) Jawaban-jawaban yang dicari tidak diketahui terlebih dahulu,
dan tidak ada dalam buku pelajaran. 4) Siswa bersemangat sekali untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri. 5) Proses pembelajaran berpusat pada pertanyaan-pertanyaan
“mengapa” dan “bagaimana kita mengetahui”, serta “betulkah kesimpulan kita ini?”.
6) Suatu masalah ditemukan lalu dipersempit hingga terlihat kemungkinan masalah itu dapat dipecahkan oleh siswa.
7) Hipotesa dirumuskan oleh siswa. 8) Siswa mengusulkan cara-cara pengumpulan data, melakukan
eksperimen, mengadakan pengamatan, membaca ddan menggunakan sumber-sumber lain.
9) Semua usul itu dinilai bersama, bila ditentukan pula asumsi-asumsi, keterlibatan-keterlibatan dan kesukaran-kesukaran.
10) Siswa melakukan penelitian, secara individu atau kelompok, untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk menguji hipotesa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
11) Siswa mengolah data dan mereka sampai pada kesimpulan sementara. Juga diusahakan untuk memberikan penjelasan-penjelasan secara ilmiah.
3. Proses Belajar Melalui Inkuiri
Dalam Moh. Amien (1987:164) dijelaskan proses-proses belajar
dengan metode Inkuiri, yaitu:
a. Bertanya, artinya dalam pembelajaran dengan metode ini anak
tidak hanya sekedar mendengarkan, menghafal atau mencatat.
Anak diberi kesempatan bahkan diharapkan anak lebih banyak
bertanya untuk memulai penyelidikannya.
b. Bertindak, artinya anak tidak hanya melihat dan mendengarkan
saja ilmu yang akan didapatnya. Dengan metode ini anak diajak
untuk melakukan beberapa tindakan untuk mendapatkan
pengetahuannya.
c. Mencari cara untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah
(dari pertanyaannya), tidak hanya sekedar mendapatkannya.
Artinya jawaban atas pertanyaan sebelumnya dicari oleh anak
sendiri, tidak hanya menerima jawaban dari guru.
d. Menemukan masalah, tidak hanya mempelajari fakta-fakta yang
sudah ditemukan.
e. Menganalisis, tidak hanya mengamati saja.
f. Membuat sintesis, tidak hanya membuktikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
g. Berpikir, artinya anak tidak hanya melamun atau membayangkan
saja. Namun dalam kegiatannya, otak anak diajak untuk berpikir.
h. Menghasilkan, tidak hanya menggunakan.
i. Menyusun, tidak hanya mengumpulkan.
j. Menciptakan, tidak hanya memprodusir kembali.
k. Menerapkan, tidak hanya mengingat-ingat saja.
l. Mengeksperimentasikan, tidak hanya membenarkan.
m. Memberi kritikan yang dapat membangun atau menjadikan
semakin baik, tidak hanya menerima.
n. Merancang, tidak hanya melaksanakan.
o. Mengevaluasi dan menghubungkan, tidak hanya mengulangi.
4. Peranan Guru dalam Proses Belajar-Mengajar Melalui Inkuiri
Dalam Moh. Amien (1987:164) dipaparkan beberapa peranan guru
dalam proses belajar-mengajar melalui inkuiri, yaitu:
a. Menstimulir dan menantang untuk berpikir. b. Memberikan keluwesan untuk berpendapat, berinisiatif, dan
bertindak. c. Memberikan dukungan untuk ber-inkuiri. d. Menentukan diagnosa kesulitan-kesulitan siswa dan membantu
mengatasinya. e. Mengidentifikasikan dan menggunakan “teachable moment”
yang sebaik-baiknya.
5. Macam-macam Metode Inkuiri
Dalam Moh. Amien (1987:136) disebutkan beberapa macam model
pembelajaran inkuiri, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1) Guided discovery-Inquiry
“Guided discovery-inquiry” digunakan apabila dalam
kegiatan pembelajaran guru menyediakan bimbingan atau
petunjuk yang cukup luas untuk siswa. Sebagian besar
perencanaan dibuat oleh guru. Dalam metode ini, siswa tidak
merumuskan suatu permasalahan. Langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan siswa dan apa yang akan dikerjakan siswa
disiapkan dan dijelaskan oleh guru.
Inkuiri terbimbing ini menggunakan beberapa proses
“discovery”, misalnya mengamati, mengukur, menjelaskan, dan
menyimpulkan. Lalu proses inkuiri yang diharapkan dapat
dilakukan siswa misalnya merumuskan hipotesis, merancang
eksperimen, dan mengetahui beberapa konsep tentang materi
yang akan dipelajari.
Keberhasilan metode ini juga dipengaruhi oleh pengalaman
siswa sebelumnya dan kemampuan-kemampuannya.
2) Modified Inquiry
Dalam metode ini, guru hanya memberikan suatu
permasalahan saja dan kemudian siswalah yang diundang untuk
mencari sendiri cara menyelesaikan masalah tersebut melalui
pengamatan atau kegiatan lainnya untuk memperoleh
jawabannya. metode ini dapat digunakan oleh guru Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Dasar kelas bawah dan Taman Kanak-kanak. Siswa akan diajak
untuk bereksplorasi. Metode ini juga dapat digunakan oleh kelas
yang lebih tinggi dengan tambahan bahwa siswa harus
merencanakan suatu prosedur penelitian yang digunakan untuk
rancangan melakukan eksperimen. Dalam hal ini, guru hanya
menyajikan masalah dan menyediakan alat serta bahan yang
akan digunakan untuk pemecahan masalah. Siswa diberi
kebebasan untuk menyelesaikan sendiri permasalahannya.
3) Free Inquiry
Dalam metode ini, siswa diajak untuk mengidentifikasi dan
merumuskan masalah yang akan dipelajarinya. Dengan kata
lain, siswa mulai diajak untuk mandiri dan berpikir kritis
terhadap fenomena yang ada.
Berikut ini beberapa bentuk contoh pertanyaan yang
disarankan sebagai suatu landasan untuk menciptakan bentuk-
bentuk kegiatan “free inquiry” (Moh. Amien, 1987:144):
a. Problem-problem apakah yang terdapat dalam masyarakat kita yang ingin anda selidiki?
b. Anda telah mempelajari, misalnya tentang garam, ganggang hijau, sinar, panas, polusi, kelakuan hewan, dan sebagainya. Dari pengalaman belajar ini, problem-problem apakah yang ingin anda selidiki? (secara perorangan atau kelompok)
c. Anda telah menyelesaikan eksperimen ini. Dari eksperimen-eksperimen ini apakah yang dapat anda pikirkan? Di antara eksperimen-eksperimen yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
anda tetapkan atau pikirkan tersebut, yang manakah yang ingin anda lakukan?
d. Macam cerita “science fiction” apakah yang ingin anda tulis?
4) Invitation Into Inquiry
Artinya undangan atau ajakan untuk menyelidiki. Metode
ini melibatkan siswa dalam proses pemecahan masalah yang
caranya hampir seperti cara-cara yang dilakukan oleh para
ilmuwan. Undangan tersebut memberikan suatu masalah kepada
siswa, dan melalui pertanyaan tersebut siswa diajak untuk
melakukan kegiatan berikut. (Moh. Amien, 1987:145)
a. Merancang eksperimen b. Merumuskan hipotesis c. Menetapkan kontrol d. Menentukan sebab-akibat e. Menginterpretasi data f. Membuat grafik g. Menentukan peranan diskusi ddan kesimpulan dalam
merencanakan percobaan/penelitian. h. Mengenal bagaimana kesalahan eksperimental mungkin
dapat dikurangi/diperkecil.
Metode ini lebih efektif apabila digunakan untuk siswa
sekolah dasar tingkat atas dan sekolah menengah. Hasil dari
kegiatan belajar dapat dibuat dalam bentuk tulisan untuk dibaca
oleh siswa lain atau juga bisa secara lisan yang digunakan untuk
berdiskusi dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
5) Inquiry Role Approach
Dalam Moh. Amien (1987:148,149) dijelaskan bahwa
metode ini merupakan metode yang kegiatan belajarnya
melibatkan siswa dalam beberapa tim yang masing-masing
terdiri dari 4 anggota untuk memecahkan “invitation into
inquiry”. Tugas dan peran masing-masing anggota tim adalah
sebagai berikut.
i. Team Coordinator “Team Coordinator” bertugas sebagai pemimpin dan
penanggung jawab dalam timnya agar tercapai tujuan-tujuan belajarnya. Sebagai pemimpin, anak/orang tersebut harus dapat mengembangkan hubungan antar anggota agar kerja tim atau proses belajar tersebut dapat berjalan dengan baik.
ii. Technical Advisor “Technical Advisor” adalah seorang ahli tugas analisis
dalam membaca dan menafsirkan pernyataan-pernyataan, sehingga tujuannya dapat dimengerti oleh kelompok.
iii. Data Recorder “Data Recorder” merupakan anggota yang
bertanggung jawab dalam mengamati dan mengumpulkan data berupa fakta-fakta dan pertanyaan-pertanyaan dan menjamin bahwa anggota tim mempunyai cukup bukti untuk mendukung ide dan keputusan yang berkaitan dengan masalah.
iv. Process Evaluator “Process Evaluator” berkerja erat dengan team
coordinator untuk mengembangkan kualitas keterampilan “inquiry” kelompoknya. Ia bertanggung jawab dalam memelihara hubungan pribadi dan kerja sama antar anggota, mengevaluasi kualitas partisipasi dan anggotanya, mencatat kerja sama kelompok untuk laporan evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Seluruh anggota tim bekerjasama dalam memecahkan
masalah-masalah sesuai peranannya maasing-masing. Mereka
saling membantu dan melengkapi.
6) Pictorial Riddle
Metode pembelajaran tersebut merupakan metode
pembelajaran yang mengembangkan motivasi dan ketertarikan
siswa di dalam diskusi kelompok kecil maupun besar.
Pembelajarannya berawal dari penunjukan atau pemroyeksian
suatu “riddle” yang biasanya berupa gambar, poster, atau
proyeksi dari transparansi, kemudian guru mengungkapkan
suatu pertanyaan yang berkaitan dengan “riddle”.
Dalam Moh. Amien (1987:150), untuk membuat
perencanaan suatu riddle, guru harus mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Memilih beberapa konsep atau prinsip yang akan diajarkan atau didiskusikan.
b. Melukis suatu gambar, menunjukkan suatu ilustrasi atau menggunakan potret (gambar) yang menunjukkan konsep, proses, atau situasi.
c. Suatu prosedur bergantian adalah untu menunjukkan sesuatu yang tidak sewajarnya, dan kemudian meminta siswa untuk mencari dan menemukan mana yang salah dengan riddle tersebut.
d. Membuat pertanyaan-pertanyaan yang berorientasikan pada proses dan berkaitan dengan riddle yang akan membantu siswa memperoleh pengertian tentang konsep atau prinsip apakah yang terlibat di dalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
7) Synectic Lesson
“Synectic Lesson” merupakan suatu pendekatan belajar
yang memacu bakat-bakat kreatif siswa. Kegiatan-kegiatannya
dimulai dengan kegiatan kelompok yang tidak rasional yang
kemudian berkembang menuju suatu permasalahan dan
pemecahan masalah yang rasional.
Pendekatan ini memusatkan keterlibatan siswa untuk
membuat berbagai macam bentuk kiasan agar dapat membuka
intelegensinya dan mengembangkan daya kreativitas siswa.
8) Value Clarification (kejelasan nilai-nilai)
Tujuan dari “value Clarification” adalah untuk membantu
siswa dalam mengembangkan proses-proses yang digunakan
dalam menentukan nilai-nilai mereka sendiri. Dalam pendekatan
ini, guru harus bersifat terbuka, artinya guru menerima
pandangan atau pendapat siswa dan mau membantu siswa
mengungkapkan nilai-nilai lainnya.
Menurut Raths, Harmin, dan Simon dalam Moh. Amien
(1987:154), nilai (value) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Dicintai/dikasih sayangi b. Diikuti/dikuatkan secara umum c. Dipilih secara bebas d. Dipilih dari alternatif-alternatif e. Dipilih, dan mengetahui konsekuensi-konsekuensinya f. Berkaitan erat dengan nilai lain g. Dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Sedangkan petunjuk nilai-nilai meliputi:
a. Kepercayaan b. Sikap c. Pendapat/pandangan d. Perasaan/intuasi e. Moral. Dan sebagainya
Individu yang memiliki dan mengetahui niali-nilai pribadinya antara lain:
a. Selalu tampak gembira/bangga, percaya pada diri sendiri
b. Bersemangat/bergairah c. Bersikap positif dalam melakukan persepsi (tanggapan
daya memahami) dan reaksi d. Konsekuen/bertanggung jawab e. Tidak emosional f. Memiliki tujuan tertentu dalam hidupnya
Individu yang kurang memiliki dan kurang mengetahui nilai-nilai pribadinya antara lain:
a. Adaptasi/acuh tak acuh, lesu b. Kurang/tidak percaya pada diri sendiri c. Tidak konsekuen d. Sukar/tidak dapat menyesuaikan diri e. Mudah emosi f. Tidak tenteram, pikiran sering/selalu kacau dan
bingung
Dalam pendekatan ini, bukan hanya proses-proses kognitif
tentang pencapaian moral saja yang diperhatikan tetapi juga
menyangkut tentang perasaan dan emosi seseorang/individu.
Dalam Moh. Amien (1987:155) dijelaskan bahwa “nilai-nilai merupakan faktor penting yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh siswa untuk masa sekarang maupun besok. Siswa akan merasakan bahwa pendidikan nilai-nilai (value clarification education) adalah penting baginya dan mereka akan merasa senang dan bahagia untuk dapat memberikan pendapat atau ide-idenya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Setiap bidang ilmu pengetahuan memiliki niali-nilai
penting. Tujuan “value Clarification” bukan untuk merubah
nilai-nilai individu siswa, tetapi bertujuan untuk membangkitkan
kesadaran tentang bagaimana seseorang atau individu-individu
itu sungguh-sungguh merasakan sesuatu dan membuat
keputusan-keputusannya sendiri. Pendekatan ini dapat
diintegrasikan dengan mata pelajaran IPA. Dari suatu materi
pelajaran dapat dianalisis masalah sosialnya. Misalnya materi
tentang: Hewan: Klasifikasi dan struktur. Dapat dimunculkan
suatu masalah sosial, yaitu “haruskah kita mengetahui tentang
bagaimana kita menentukan kira-kira kapan kita akan mati?”
6. Kekurangan dan Kelebihan Metode Inkuiri Terbimbing
Metode yang dipakai untuk penelitian ini merupakan metode yang
menurut peneliti sesuai untuk materi yang diambil, namun tentunya
metode ini bukanlah metode yang terbaik di antara metode-metode
belajar yang lain. Metode inkuiri terbimbing ini tetap mempunyai
kekurangan disamping kelebihannya.
Kekurangan dan kelebihan dari metode inkuiri terbimbing menurut
peneliti antara lain adalah sebagai berikut.
Kekurangan
- Dalam pembelajaran inkuiri diperlukan persiapan yang baik dan
proses yang lama sehingga pembagian waktu harus tepat. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
guru juga harus kreatif dan tidak malas. Guru harus benar-benar
mengawasi siswa saat melakukan praktek atau percobaan. Hal
tersebut dapat menjadi kekurangan dari metode inkuiri karena
apabila tidak dapat mengaturnya dengan baik maka pembelajaran
tersebut akan sia-sia dan membuang-buang waktu. Selain itu guru
sulit untuk mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
Kelebihan
- Berdasarkan penelitian Schlenker yang dikutip dalam Joyce dan
Weil (1992:198), pembelajaran dengan inkuiri dapat meningkatkan
pemahaman sains, produktif dalam berpikir kreatif, dan siswa
menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi.
(Trianto, 2007:136)
- Inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi
seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan
keterampilan. (Gulo dalam Trianto, 2007:137)
- Menurut Roestiyah (1998), keunggulan dari pembelajaran dengan
inkuiri adalah siswa akan memahami konsep dasar dan menemukan
ide-ide lebih baik; menghindarkan siswa dari cara belajar menghafal;
kegiatan belajar mengajar terpusat pada siswa; proses belajar
mengajar menjadi lebih menarik, memberi kebebasan siswa dalam
belajar sendiri sehingga akan termotivasi untuk belajar; dan dapat
mengembangkan bakat atau kemampuan individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
D. Perpindahan Panas
Dalam Lisa Magloff (2002:11) diterangkan bahwa panas adalah
gerakan atom. Ketika suatu zat menjadi lebih panas, atomnya bergerak lebih
cepat. Energi panas selalu bergerak dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang
lebih rendah. Contohnya, ketika sebuah panci digunakan untuk memasak di
atas api. Panasnya segera menyebar ke atas dari panci bagian bawah yang
paling dekat dengan api. Atom-atom dari bagian bawah panci tersebut
menabrak atom-atom yang lebih dingin, lalu atom-atom yang lebih dingin
tersebut mengambil gerakan dari atom-atom yang lebih panas. Lalu gerakan
tersebut menyebar.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat dimengerti bahwa salah satu
sifat energi panas adalah dapat berpindah. Materi ini dipelajari dalam jenjang
sekolah dasar kelas IV.
Perpindahan panas dapat dibedakan menjadi tiga cara, yaitu:
• Perpindahan panas secara Konduksi, yaitu perpindahan panas pada
zat padat tanpa diikuti perpindahan bagian-bagian dari zat itu
sendiri.
Contohnya: pada saat mengaduk minum yang panas dengan
menggunakan sendok dari alumunium. Lama-kelamaan panas
dapat merambat sampai bagian ujung yang kita pegang.
• Perpindahan panas secara Konveksi, yaitu perpindahan panas pada
zat gas atau zat cair dengan diikuti perpindahan bagian-bagian zat
itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Contohnya: pada saat memasak air, dengan percobaan kita
memasukkan potongan-potongan kecil kertas. Yang akan terjadi
adalah kertas tersebut lama-lama akan bergerak berputar dari
bawah. Hal tersebut menunjukkan bahwa panas bergerak dari suhu
yang tinggi ke suhu yang lebih rendah. Air pada bagian bawah
yang lebih dekat dengan sumber panas akan bergerak naik ke air
yang lebih dingin.
• Perpindahan panas secara Radiasi, yaitu perpindahan panas dari
suatu benda panas ke suatu benda yang dingin melalui pancaran
atau tanpa zat perantara. (Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan alam,
2008:140-142)
Contohnya: pakaian basah yang dijemur di bawah terik matahari
lama-kelamaan bisa menjadi kering karena terkena panas dari
pancaran matahari tersebut.
E. Benda Penghantar dan Bukan Penghantar Panas
Beberapa zat dapat menghantarkan panas lebih mudah daripada zat-zat
lain. Masing-masing zat mempunyai kecepatan yang berbeda dalam
menghantarkan panas.
Dalam buku Panas dan Energi karya Lisa Magloff (2002:10), dijelaskan
hal-hal sebagai berikut. Styrofoam, kayu dan plastik adalah isolator
(penyekat), yaitu panas tidak cepat mengalirinya. Ketika kita menyentuhnya,
panas mengalir dari tangan kita ke obyek tersebut dan menghangatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
permukaannya. Karena panas ini tidak dihantarkan dengan cepat, permukaan
benda tersebut segera menjadi sehangat tangan kita. Setelah beberapa detik
tidak ada perbedaan antara suhu di dalam tubuh kita dan suhu kulit kita yang
menyentuh materialnya, sehingga saraf-saraf kita tidak merasakan perbedaan
suhu. Isolator terasa hangat.
Sedangkan untuk logam dan keramik berbeda. logam dan keramik
merupakan penghantar panas yang baik. Panas yang berpindah dari tangan
kita kemudian dihantarkan dengan cepat, meninggalkan permukaan material
dan kulit kita sehingga material tersebut lebih dingin daripada bagian dalam
tubuh kita. Saraf-saraf kita merasakannya dan mengatakan kepada otak
bahwa logam dan keramik terasa dingin.
Konduktor panas adalah bahan yang mudah menghantarkan panas.
Sedangkan, isolator adalah bahan yang sulit menghantarkan panas. (Fokus,
buku ajar acuan pengayaan Ilmu Pengetahuan Alam, 2009:14)
Konduktor adalah bahan atau benda yang dapat menghantarkan panas
dengan baik. Contohnya adalah benda-benda yang terbuat dari logam dan
keramik (tanah liat yang dibakar). Sedangakan konduktor panas yang buruk
disebut sebagai isolator. Isolator menghalangi panas untuk merambatinya dan
sangat berguna untuk melindungi objek-objek atau orang dari panas. Isolator
dapat menghantarkan panas, namun sangat lama. Isolator merupakan
penyekat panas karena panas tidak cepat mengalirinya. Isolator terasa hangat.
Contohnya adalah styrofoam, kayu, plastik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2010.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Prontakan.
Alamat: Braman, Ngargomulyo, Dukun, Magelang, Jawa Tengah.
Kode pos 56482.
3. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius
Prontakan. Jumlah siswa seharusnya adalah 16 anak, 7 siswa perempuan
dan 9 siswa laki-laki. Namun yang dipakai sebagai subyek dalam
penelitian ini hanya 13 anak karena 2 anak yang tidak pernah masuk
sekolah dan 1 anak yang tidak mengikuti pre test.
4. Obyek Penelitian
Obyek yang diteliti adalah pencapaian hasil belajar siswa tentang
perpindahan dan penghantar panas.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian tersebut dilakukan hanya dalam satu kelas saja, maka sampel
untuk penelitian tersebut merupakan seluruh siswa kelas IV SD Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Prontakan, yang seharusnya berjumlah 16 siswa. Berdasar penjelasan pada
setting penelitian di atas, maka sampel yang dipakai hanya 13 siswa.
C. Peubah
1. Jenis Peubah
Dalam penelitian ini terdapat dua peubah yaitu, (1) pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuiri terbimbing dan (2) hasil belajar siswa.
2. Definisi Operasional Peubah
a. Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing adalah
pembelajaran di dalm kelas dimana siswa diberi kesempatan untuk
menemukan sendiri konsep-konsep atau prinsip-prinsip jawaban dari
permasalahan yang ada, namun guru masih menyediakan bimbingan
atau petunjuk yang cukup luas kepada siswa.
Langkah-langkah pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing
adalah guru mengemukakan suatu permasalahan lalu siswa bekerja
atau melakukan kegiatan untuk menemukan jawaban terhadap
permasalahan tersebut di bawah bimbingan dan petunjuk dari guru.
b. Hasil belajar siswa adalah hasil yang diperoleh siswa setelah
mengerjakan soal-soal dari guru. Hasil belajar bertujuan untuk
mengukur kemajuan belajar siswa.
Dalam penelitian ini ada dua macam hasil belajar, yaitu:
1) Hasil belajar sebelum mendapat perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Hasil belajar sebelum mendapat perlakuan merupakan skor pre-test.
2) Hasil belajar setelah mendapat perlakuan
Hasil belajar setelah mendapat perlakuan merupakan skor post-test.
D. Jenis Penelitian
Penelitian tersebut termasuk jenis penelitian Pra Eksperimen atau Semi
Eksperimen.
E. Desain Penelitian
Dalam rencana penelitian ini desain yang akan digunakan adalah sebagai
berikut:
Dibandingkan hasilnya
Gambar 1.
F. Perlakuan
Secara berturut-turut siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan dalam penelitian
ini mendapati perlakuan:
1. Dikenai pre-test
2. Dilakukan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing
3. Dikenai post-test
Pre-test Pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing Post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
G. Pengumpulan Data dan Instrumen
Sesuai dengan peubah dan masalahnya, penelitian ini memerlukan dua
macam data, yaitu ( 1 ) skor pre-test, ( 2 ) skor post-test. Pengumpulan data
dan instrumennya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Pengumpulan Data dan Instrumen
PEUBAH DATA PENGUMPULAN INSTRUMEN
1. Pembelajaran
dengan
menggunakan
metode inkuiri
terbimbing
Lembar Kerja
kelompok
Setiap pertemuan RPP dan LKS
2. Hasil Belajar 1. Skor pre-test
2. Skor post-test
1. Pre-test
2. Post-test
Soal yang
sama untuk
pre-test dan
post-test
berupa 10 soal
isian singkat
dan 5 soal
uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
H. Penyusunan Instrumen
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP dikembangkan dengan format sebagai berikut. Ada empat
bagian pokok dari RPP. Yaitu (1) Identitas yang berisi nama sekolah,
mata pelajaran, hari, tanggal, pertemuan ke , kelas, semester, alokasi
waktu, unit/tema (2) Informasi tentang standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, materi pokok, dan sub materi pokok, (3) Rancangan
pembelajaran, dan (4) Sumber dan media pembelajaran. Rancangan
pembelajaran terdiri atas tiga bagian pokok yaitu kegiatan awal /
membuka pelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan akhir/menutup pelajaran
yang masing-masing ditetapkan alokasi waktunya sebagai pedoman.
Untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selengkapnya dapat
dilihat pada bagian lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
CONTOH FORMAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Pertemuan ....
Satuan Pendidikan : ...................
Mata Pelajaran : ...................
Hari, tanggal : ...................
Kelas : ...................
Semester : ...................
Alokasi Waktu : ...................
I. Standar Kompetensi
II. Kompetensi Dasar
III. Indikator Hasil Belajar
IV. Materi Pokok
V. Sub Materi Pokok
VI. Rencana Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (.... menit)
2. Kegiatan Inti (.... menit)
3. Kegiatan akhir (.... menit)
VII. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber Pembelajaran
b. Media Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS dikembangkan dengan format sebagai berikut. Ada tiga bagian
pokok dari LKS yaitu: (1) Identitas yang berisi nama sekolah, mata
pelajaran, hari, tanggal, pertemuan ke , kelas, semester, alokasi waktu,
unit/tema (2) Informasi tentang kompetensi dasar, indikator, materi
pokok, dan sub materi pokok, (3) Kegiatan belajar, dan pada akhir
pertemuan selalu dilakukan refleksi guru dan siswa.
Untuk Lembar Kerja Siswa (LKS) selengkapnya dapat dilihat pada
bagian lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
CONTOH FORMAT LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Pertemuan ....
Satuan Pendidikan : .................
Mata Pelajaran : .................
Hari, tanggal : .................
Kelas : .................
Semester : .................
Alokasi Waktu : .................
I. Indikator Hasil Belajar
........................................................................................................................
II. Petunjuk (untuk siswa)
........................................................................................................................
III. Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar 1
.................................................................................................................
b. Kegiatan Belajar 2
.................................................................................................................
IV. Refleksi (dijawab siswa setelah seluruh kegiatan belajar selesai):
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
.................................................................................................................
2. Bagaimana perasaanmu setelah mengikuti pembelajaran ini?
.................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Penyusunan Soal-Soal Pre-test dan Post-test
a. Alat ukur
Alat ukur dalam penelitian ini berupa soal pre test dan post test.
Untuk pre test dan post test digunakan soal yang sama. Digunakan
soal tes yang berbentuk sepuluh soal isian singkat dan lima soal
uraian.
b. Jenis Validitas
Validitas adalah ukuran kemampuan alat ukur mengukur atau
mengungkapkan kemampuan atau kompetensi yang diukur. Alat
ukur dinyatakan valid apabila dapat mengukur atau mengungkapkan
keadaan yang sebenarnya.
Jenis validitas dalam penelitian ini adalah validitas isi. Isi berarti
materi pelajaran, jadi dalam penelitian ini soal disusun berdasarkan
tujuan pembelajaran dengan memasukkan pertanyaan-pertanyaan
yang mengacu pada isi pembelajaran. Untuk validasi dilakukan
dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
Distribusi soal dapat dilihat pada kisi-kisi soal di bawah ini.
Sedangkan untuk bentuk soalnya beserta kunci jawaban
selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Proses penyusunan soal-soal berupa tes tertulis (untuk Pre Test dan Post
Test)
Jenis tes : Tes Tertulis.
Materi : Perpindahan dan penghantar panas.
Soal disusun dengan kisi-kisi sebagai berikut:
Tabel 2. Kisi-kisi Penyusunan Soal
KD: Mendeskripsikan energi panas yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
Tujuan Pembelajaran
Nomor Soal
Isian (jumlah jawaban) Uraian
1 2 3 4 Mudah Sedang Sulit
Siswa mampu
mendeskripsikan
perpindahan panas
secara konduksi,
konveksi, dan radiasi.
2,
5,
8,
9
4 1 3 - 13, 15 -
Siswa mampu
menggolong-
golongkan benda
penghantar panas dan
yang bukan.
7,
10
6 11 - 12, 14
Total Soal 10 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
I. Analisis Data
1. Penentuan Skor
Penentuan skor yang akan digunakan adalah sebagai berikut.
a. Soal Isian
• Soal dengan 1 jawaban
Tabel 3. Kriteria Skor soal isian 1 jawaban
Kriteria Skor
Benar 1
Salah 0
• Soal dengan 2 jawaban
Tabel 4. Kriteria Skor soal isian 2 jawaban
Kriteria Skor
Benar semua 2
Benar satu 1
Salah semua 0
• Soal dengan 3 jawaban
Tabel 5. Kriteria Skor soal isian 3 jawaban
Kriteria Skor
Benar semua 3
Benar dua 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Benar satu 1
Salah semua 0
• Soal dengan 4 jawaban
Tabel 6. Kriteria Skor soal isian 4 jawaban
Kriteria Skor
Benar semua 4
Benar tiga 3
Benar dua 2
Benar satu 1
Salah semua 0
b. Soal Uraian
Tabel 7. Kriteria Skor soal uraian
Kriteria Skor
Soal Sulit 5 (skor maksimal)
Soal Sedang 3 (skor maksimal)
Soal Mudah 2 (skor maksimal)
Menjawab tetapi salah 1
Tidak menjawab 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Soal Isisan = 17
Soal Uraian = 18
+
Total Skor = 35
Nilai =
x 100 = 100
2. Metode Analisis Data
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing efektif
dalam pencapaian hasil belajar siswa. Maka dari itu, akan dihitung rata-
rata skor pre-test dan juga rata-rata skor post-test untuk dibandingkan
hasilnya. Perbedaan skor pre-test dan skor post-test akan diuji
signifikansinya.
Rumus-rumus yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
a. Menghitung mean pre-test ( 1x )
N
xx i∑=1
b. Menghitung mean post-test ( 2x )
N
xx i∑=2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Menguji perbedaan mean skor pre-test dan mean skor post-test
(Harapannya: 12 xx > )
Ho: 12 xx ≤
H1: 12 xx >
Diuji dengan test satu sisi, pada taraf signifikansi 5%, dengan
menggunakan rumus t satu kelompok (kelompok dependen)
)1(
)( 22
12
−
−
−=
∑ ∑
NNND
D
xxtobs
(D = x2 – x1, derajat kebebasan dB = N – 1)
tobs ≤ tkrit, Ho diterima.
tobs > tkrit, Ho ditolak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi uraian mengenai tiga hal, yaitu pelaksanaan penelitian,
deskripsi data, hasil penelitian serta pembahasan. Pada bab ini akan
dijelaskan gambaran tentang penelitian yang telah dilakukan di SD Kanisius
Prontakan, hasil penelitian serta pembahasannya. Uraian hasil penelitian ini
bertujuan untuk menjawab rumusan masalah, yaitu “Apakah pembelajaran
IPA dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing tentang perpindahan
dan penghantar panas efektif dalam hal pencapaian hasil belajar siswa kelas
IV SD Kanisius Prontakan?”
A. Pelaksanaan Penelitian
Serangkaian kegiatan untuk melakukan penelitian tersebut
dilaksanakan sebanyak tujuh kali pertemuan. Pertemuan pertama digunakan
untuk mengambil data yang berupa skor dari pre tes. Data yang didapat
tersebut diambil agar peneliti mengetahui kondisi awal siswa dalam
pengertiannya terhadap perpidahan serta penghantar panas. Ada sedikit
perubahan ketika dilakukan pre-tes, yaitu ada tiga siswa laki-laki yang tidak
berangkat sekolah, dua siswa tanpa alasan dan satu siswa sakit.
Pertemuan ke dua sampai pertemuan ke lima digunakan untuk
melaksanakan pembelajaran IPA tentang perpindahan dan penghantar panas
dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing. Pertemuan ke dua untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
materi perpindahan panas secara konveksi pada zat cair. Pertemuan ke tiga
untuk materi perpindahan panas secara konveksi pada zat gas. Pertemuan ke
empat digunakan untuk perpindahan panas secara konduksi dan radiasi. Dan
pertemuan ke lima, yaitu pertemuan pembelajaran terakhir adalah untuk
materi penggolongan benda penghantar panas yang baik/konduktor dan benda
penghantar panas yang buruk/isolator.
Setiap pertemuan pembelajaran siswa melakukan percobaan dalam
kelompok dengan alat-alat yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Dalam
penelitian ini, diharapkan siswa dapat bekerja dengan kelompoknya untuk
menemukan pengetahuannya sendiri melalui percobaan-percobaan yang
dilakukan, namun pada kenyataannya peneliti masih banyak berperan,
terutama pada pembelajaran yang pertama. Siswa masih kurang aktif dalam
mengajukan pertanyaan sebelum pembelajaran atau pada waktu apersepsi.
Pada pertemuan selanjutnya siswa mengalami peningkatan sedikit demi
sedikit dalam hal sikap. Mereka mulai berani untuk mengajukan pertanyaan,
namun dalam kegiatannya dan dalam penggunaan alat tidak jarang siswa
masih meminta bantuan peneliti. Hal ini peneliti maklumi, karena mereka
memang rata-rata belum pernah menggunakan alat seperti stopwatch,
pembakar spiritus, tabung piala, dan sebagainya.
Setiap awal pembelajaran setelah apersepsi, peneliti menjelaskan
langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan siswa dan nama alat-alat yang
akan digunakan serta mendemonstrasikan penggunaannya, namun karena ada
beberapa siswa yang kurang memperhatikan dan sulit menangkap penjelasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
cepat dan singkat, maka ada beberapa siswa masih bertanya dan meminta
bantuan dalam kegiatannya. Saat pengerjaan soal-soal dalam Lembar Kerja
juga siswa kadang-kadang masih tetap membutuhkan bimbingan dari peneliti.
Selanjutnya, untuk mengetahui peningkatan pencapaian hasil belajar,
peneliti mengadakan post tes pada pertemuan ke enam. Post tes tersebut
menggunakan soal yang sama, baik jumlah maupun pertanyaan yang sama
dengan soal yang digunakan untuk pre tes. Siswa yang mengikuti post tes
hanya 13 siswa, karena ada dua siswa yang tidak mengikuti proses sama
sekali sejak pertemuan pertama hinggga pertemuan terakhir dan satu siswa
lagi yang tidak mengikuti pre test sehingga siswa tidak dimasukkan sebagai
sampel. Hal tersebut merupakan hal biasa bagi sekolah, mengingat lokasi
penelitian yang belum begitu maju. Kesadaran masyarakat untuk belajar atau
memotivasi anak agar bersekolah masih kurang.
Pertemuan terakhir peneliti gunakan untuk pengisian quisioner dari
dosen peneliti untuk mengetahui perasaan siswa selama pembelajran dengan
metode inkuiri terbimbing berlangsung. Pada saat pengisian quesioner
peneliti benar-benar tidak ikut campur, sehingga apa yang siswa jawab benar-
benar merupakan jawaban dari siswa sendiri tanpa dipengaruhi peneliti untuk
kepentingan tertentu. Peneliti hanya menjelaskan maksud dari pertanyaan
yang tidak dipahami oleh siswa saja.
Penelitian ini berlangsung tidak seperti yang direncanakan pada awal
mula. Ada hal yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh peneliti sehingga
banyak terjadi perubahan pada waktu pelaksanaan. Hal itu disebabkan karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
siswa kelas VI sedang dalam masa ujian praktek, uji coba dan sebaginya,
sedangkan jumlah guru pada sekolah tempat penelitian berjumlah sangat
terbatas, bahkan kurang. Jadi, peneliti terpaksa mengubah waktu bahkan
mengurangi waktu pembelajaran.
Selain merasa kurang puas akan waktu pelaksanaan, peneliti juga
merasa kurang puas karena banyak sekali kelemahan atau kekurangan saat
menjadi guru. Peneliti merasa belum mampu menerapkan metode inkuiri
terbimbing dengan baik. Hal itu didukung dengan perolehan atau pencapaian
hasil belajar yang akan dibahas selanjutnya.
B. Deskripsi Data
Pemerolehan data pada penelitian ini merupakan data kuantitatif. Data
kuantitatif tersebut diperoleh dari pengerjaan soal-soal pada saat Pre-Tes dan
Post-Tes oleh siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan. Jumlah siswa
seharusnya adalah 16 anak, namun yang mengikuti tes hanya 13 anak karena
ada 2 anak yang tidak masuk sekolah dan 1 tidak mengikuti pre test. Pre-tes
dilakukan sebelum pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing, dengan
tujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa. Sedangkan post-tes dilakukan
setelah seluruh pertemuan atau pembelajaran dengan menggunakan metode
inkuiri terbimbing. Berikut ini adalah hasil pre-test dan post-test siswa
dengan KKM yang telah ditetapkan oleh SD Kanisius Prontakan sebesar 62.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 8. Hasil Pre-Tes
No. Nama Skor Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1. Robertus Bejowuri 10 29 √
2. Antonia Veriasih 8 23 √
3. Aluysius Aven P. 17 49 √
4. Y. Bayu Priyantoro 11 31 √
5. Ch. Ika Sri Utari 25 71 √
6. Dani 11 31 √
7. Margareta Kasihani 16 46 √
8. Margareta Noviani 21 60 √
9. M. Agus Benizi 19 54 √
10. Nurbertus Juni F. 20 57 √
11. Paulina Berliani 14 40 √
12. Prihatin 8 23 √
13. Elisabet Yuli 26 74 √
Total 206 588
Rata-rata 15,85 45,23
Tertinggi 26 74
Terendah 8 23
Persentase siswa yang mencapai KKM yaitu 15,38%.
Persentase siswa yang tidak mencapai KKM yaitu 84,62%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 9. Hasil Post-Tes
No. Nama Skor Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1. Robertus Bejowuri 15 43 √
2. Antonia Veriasih 15 43 √
3. Aluysius Aven P. 23 66 √
4. Y. Bayu Priyantoro 19 54 √
5. Ch. Ika Sri Utari 29 83 √
6. Dani 13 37 √
7. Margareta Kasihani 22 63 √
8. Margareta Noviani 30 86 √
9. M. Agus Benizi 21 60 √
10. Nurbertus Juni F. 27 77 √
11. Paulina Berliani 28 80 √
12. Prihatin 19 54 √
13. Elisabet Yuli 29 83 √
Total 290 829
Rata-rata 22,31 63,76
Tertinggi 30 86
Terendah 13 37
Persentase siswa yang mencapai KKM yaitu 53,85%.
Persentase siswa yang tidak mencapai KKM yaitu 46,15%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 10. Peningkatan Skor Siswa
No. Nama x1 x2 D
1 Bejo 10 15 5 25
2 Veri 8 15 7 49
3 Aven 17 23 6 36
4 Bayu 11 19 8 64
5 Ika 25 29 4 16
6 Dani 11 13 2 4
7 Kasih 16 22 6 36
8 Novi 21 30 9 81
9 Beni 19 21 2 4
10 Nur 20 27 7 49
11 Ani 14 28 14 196
12 Atin 8 19 11 121
13 Yuli 26 29 3 9
Σ 206 290 84 690
Keterangan:
x1 = skor awal siswa/skor pre-test
x2 = skor akhir siswa/ skor post-test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
D = selisih skor perolehan siswa dari pre-test dan post-test (X2-X1) /
kenaikan skor
Berdasarkan data perolehan skor yang disajikan dalam tabel 8. dan
tabel 9. dapat dilihat pula dari tabel 10. tentang selisih perolehan skor pre-test
dan post-test bahwa ada siswa yang mengalami banyak peningkatan namun
ada pula yang hanya mengalami sedikit peningkatan. Peningkatan skor
tertinggi adalah 14 dan peningkatan skor terendah adalah 2.
C. Hasil Penelitian
Hasil penelitian merupakan hasil dari analisis data. Hasil tersebut
diperoleh dari peningkatan skor dan nilai atau hasil belajar yang dicapai siswa
setelah melakukan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing. Cara
menghitung efektif atau tidaknya penggunaan metode inkuiri terbimbing
dalam pembelajaran IPA dalam penelitian ini adalah dengan mencari atau
menghitung rata-rata skor atau rata-rata nilai pre-tes dan juga post-tes lalu
hasilnya dibandingkan. Perbedaan skor atau nilai tersebut diuji
signifikansinya.
a. Menghitung mean pre-tes
=
Nx
x i∑=1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
15,85
b. Menghitung mean post-tes
Nx
x i∑=2
22,31
c. Menghitung perbedaan skor pre-tes dan post-tes
Perbedaan skor perolehan hasil belajar siswa yang diharapkan adalah
12 xx >
Ho: 12 xx ≤
H1: 12 xx >
Perolehan hasil belajar siswa diuji dengan test satu sisi, pada taraf
signifikansi 5%, dengan menggunakan rumus t satu kelompok (kelompok
dependen)
)1(
)( 22
12
−
−
−=
∑ ∑
NNND
D
xxtobs
(D = x2 – x1, derajad kebebasan dB = N – 1)
tobs ≤ tkrit, Ho diterima.
tobs > tkrit, Ho ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
)1(
)( 22
12
−
−
−=
∑ ∑
NNND
D
xxtobs
)113(1313
)84(690
85,1531,222
−
−
−=obst
)12(1313
7056690
46,6
−=obst
15677,542690
46,6−
=obst
15623,147
46,6=obst
94,046,6
=obst
97,046,6
=obst
66,6=obst
dB = N – 1
= 13 – 1
= 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
tkrit atau harga kritis pada taraf signifikansi 5% pada derajad kebebasan
12 adalah 2,179.
D. Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil dari analisis data di atas, diperoleh data-data
sebagai berikut. Mean atau rata-rata skor pre test ( 1x ) adalah 15,85 ; mean
skor post test ( 2x ) adalah 22,31; tobs sebesar 6,66 dan derajad
kebebasannya adalah 12 (dari N-1, di mana N=jumlah seluruh siswa yang
melakukan test, yaitu 13). Untuk uji signifikansinya peneliti mengambil
taraf 5%. Harga kritis pada taraf signifikansi 5 % dengan derajat
kebebasan (dB) 12 adalah 2,179.
Penelitian ini dikatakan efektif apabila terjadi peningkatan
pencapaian hasil belajar yang signifikan setelah dilakukan uji signifikasi.
Dari data dan analisisnya, diperoleh hasil tobs > tkrit = 6,66 > 2,179.
Pencapaian hasil belajar siswa berada di atas harga kritis, jadi jelas bahwa
ada peningkatan.
2. Peningkatan Hasil
Data awal yang diperoleh peneliti adalah data skor setelah
dilakukan Pre-test. Dari nilai siswa yang peneliti olah dari data skor
tersebut, peneliti mengetahui jumlah siswa yang memenuhi dan yang
tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
ditetapkan. Dari 13 siswa, hanya ada 2 siswa yang memenuhi KKM, dan
11 siswa belum memenuhi KKM. Jika diubah dalam bentuk persentase,
sebanyak 15,38 % dinyatakan layak lulus dan 84,62% dinyatakan tidak
layak lulus.
Data ke dua adalah data skor dari post-test. Dari nilai siswa, ada 7
siswa yang memenuhi KKM, dan 6 siswa tidak memenuhi KKM. Jika
dipersentasekan, sebanyak 53,85 % dinyatakan layak lulus dan 46,15%
dinytakan tidak layak lulus.
Dari pre-test dan post-test yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa
peningkatan yang terjadi masih sedikit. Besar kecilnya peningkatan
pencapaian hasil belajar siswa lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel 8. ,
tabel 9. , dan tabel 10. di atas.
3. Pelaksanaan
a. Kualitas Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini peneliti rasakan masih belum
optimal. Karena terganggu oleh jadwal ujian praktek kelas VI dan
keterbatasan jumlah guru, konsentrasi peneliti menjadi kurang
terfokus dan pembelajaran belum berjalan sesuai rencana. Selain itu,
peneliti juga belum banyak berpengalaman menggunakan metode
inkuiri terbimbing dalam pembelajaran.
Pengalaman siswa sebelumnya dan kemampuan-kemampuan
siswa yang diteliti juga menjadi faktor penentu keberhasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
penerapan metode inkuiri terbimbing ini dalam pembelajaran. Dalam
pembelajaran, terutama saat pertemuan pertama siswa masih
merasakan bingung dengan apa yang harus mereka lakukan. Namun
walau begitu sudah tampak ketertarikan dan semangat siswa untuk
melakukan pembelajaran.
Untuk pertemuan berikutnya, siswa tampak antusias dan
bersemangat ingin segera belajar. Terlihat dan sering terdengar dari
mereka keingintahuan mereka tentang apa lgi kira-kira yang akan
mereka pelajari. Mereka tampak senang namun masih tetap
membutuhkan bimbingan dari guru/peneliti.
Dari segi alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembelajaran,
peneliti sudah sangat mengusahakan. Sekolah tempat penelitian
tergolong sangat minim alat peraga. Jadi alat dan bahan yang
dibutuhkan sebagian besar disiapkan oleh peneliti. Alat dan bahan
tersebut pun sudah cukup membuat siswa tertarik, karena mereka
belum pernah melihatnya bahkan menggunakannya.
Penelitian tersebut sangat bermanfaat, tidak hanya bagi peneliti
saja namun bagi guru lain di sekolah tersebut. Guru menjadi tertarik
dengan metode yang dipergunakan dan termotivasi untuk
menciptakan pembelajaran yang mengaktifkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b. Nilai Positif dari Pembelajaran dengan Metode Inkuiri
Terbimbing
Dari penelitian yang sudah dilaksanakan, peneliti menemukan
beberapa hal positif dari pembelajaran dengan metode inkuiri
terbimbing.
Dari siswa, banyak hal mengejutkan yang peneliti rasakan.
Dalam hal sikap, siswa menjadi semakin dapat memupuk kerjasama
dengan teman. Dalam pembagian kelompok, peneliti membagi secara
heterogen, tiap kelompok terdapat siswa yang tergolong pintar dan
kurang pintar, dengan harapan agar siswa yang pintar dapat
membimbing dam membantu balajar siswa yang kurang pintar.
Selanjutnya, di samping memupuk kerja sama pembelajaran ini
menumbuhkan keberanian siswa untuk mengungkapkan pertanyaan
dan pendapat mereka.
Dalam situasi dan proses pembelajaran juga tampak banyak
perbedaan dari pembelajaran biasanya. Siswa tampak lebih ceria,
senang, bersemangat dan rasa ingin tahunya tumbuh. Berbeda dari
pembelajaran biasanya yang lebih banyak menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab, siswa belajar dengan metode tersebut
tampak bosan dan tidak berminat untuk belajar, dengan kata lain,
siswa malas-malasan. Mereka sering terlihat mengantuk dan tidak
bersemangat. Tidak ada antusias untuk melakukan sesuatu, tidak
banyak pertanyaan yang mereka ungkapkan, tidak banyak pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
tanggapan untuk menjawab pertanyaan dari guru. Siswa cenderung
pasif sebagai penerima atau wadah saja, sedangkan guru cenderung
aktif dan sebagai pentransfer konsep.
Dari peneliti sendiri, hal positif yang dapat dirasakan adalah
peneliti menjadi senang dan termotivasi untuk mencobakan metode-
metode belajar baru yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan materi
yang akan dipelajari. Peneliti ingin membuat siswa senang belajar.
Dari guru-guru tempat penelitian, guru-guru merasa tertarik
dengan metode pembelajaran yang peniliti cobakan. Mereka ingin
menciptakan situasi pembelajaran siswa aktif.
c. Nilai Negatif dari Pembelajaran dengan Metode Inkuiri
Terbimbing
Nilai negatif dari pembelajaran dengan metode inkuiri
terbimbing tidak banyak dirasakan dan ditemukan oleh peneliti.
Pembelajaran tersebut memang berhasil memupuk kerjasama dalam
kelompok namun justru menciptakan persaingan antar kelompok.
Yang peneliti inginkan sebenarnya terjadi komunikasi antar
kelompok. Pada saat pengambilan alat dan bahan untuk percobaan
juga terjadi hal-hal yang kurang baik, ada beberapa siswa yang
berebut dan berujung kekesalan dan permusuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4. Keterbatasan Penelitian
Yang menjadikan penelitian tersebut terbatas adalah dalam hal
peralatan, waktu, kemampuan peneliti dan kemampuan siswa yang
diteliti.
Dalam hal peralatan, peneliti menemukan kesulitan untuk
pengadaannya karena sekolah tempat penelitian tidak memiliki alat-alat
yang dibutuhkan.
Untuk waktu pelaksanaan, penelitian banyak terganggu karena
rencana waktu pelaksanaan mendekati tes kendali mutu tengah semester.
Akhirnya penelitian menjadi tertunda. Selain itu juga ada beban lain yaitu
berhubungan dengan kewajiban ujian praktek dan uji coba untuk siswa
kelas VI dengan jumlah guru yang kurang. Padahal waktu pengambilan
data untuk penelitian tersebut telah ditentukan oleh pihak yang
berwenang. Peneliti merasa kesulitan mengatur waktu dan menjaga
kesehatan tubuh. Sehingga pada saat pertemuan ke dua peneliti
melakukan penelitian dengan kondisi tidak sehat.
Kemampuan peneliti tentang metode yang diteliti juga masih
kurang mendalam dan tentunya menjadi faktor yang membuat penelitian
terlaksana kurang baik. Hal itu berpengaruh dalam pengolahan proses
pembelajaran.
Faktor lain yang membatasi penelitian ini adalah kemampuan siswa
dan pengalaman sebelumnya. Siswa belum berpengalaman menggunakan
atau mengoperasikan alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
belum terbiasa belajar dengan metode yang menuntut mereka untuk
menemukan pengetahuannya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan terhadap 13
siswa Kelas IV SD Kanisius Prontakan tahun ajaran 2009/2010 dan dari hasil
pengolahan data, dapat dilihat bahwa setelah melakukan kegiatan belajar IPA
pada materi perpindahan dan penghantar panas dengan metode Inkuiri
Terbimbing terjadi peningkatan dalam hal perolehan hasil belajar. Skor rata-
rata pada saat pre test adalah 15,85 dan jika dinyatakan dalam bentuk nilai
yang sudah diolah, persentase siswa yang dinyatakan memenuhi KKM adalah
15,38%. Sedangkan skor rata-rata post test adalah 22,31, persentase siswa
yang dinyatakan memenuhi KKM 53,84 % .
Dari mean skor pre test dan mean skor post test dilakukan uji t dan
didapat tobs sebesar 6,66, sedangkan tkrit pada taraf 5% yaitu sebesar 2,179.
tobs > tkrit = 6,66 > 2,179. Artinya ada perbedaan secara signifikan antara
mean skor pre test dan mean skor post test.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri terbimbing
efektif dalam pembelajaran IPA tentang perpindahan dan penghantar panas
pada siswa kelas IV SD Kanisius Prontakan. Dengan begitu metode Inkuiri
Terbimbing perlu digunakan dalam pembelajaran IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
B. Saran
Untuk penelitian serupa yang akan datang, peneliti harus benar-benar
mempersiapkan banyak hal. Yang harus dipertimbangkan mulai dari materi
yang akan diteliti. Pilih materi yang sekiranya mudah dipahami oleh peneliti.
Pemilihan metode untuk IPA diharapkan yang dapat mengaktifkan dan
membuat siswa senang. Peneliti harus mencari informasi sebanyak-
banyaknya tentang materi dan metode yang akan dicobakan. Selanjutnya,
peneliti seharusnya mempelajari materi dan metode tersebut agar dalam
penelitiannya kelak tidak banyak mengalami hambatan.
Alangkah lebih baik apabila penelitian dilaksanakan pada semester
pertama atau gasal tahun ajaran. Pemilihan waktu tersebut sangat
berpengaruh pada kelancaran pelaksanaan penelitian. Pada semester kedua
atau genap apalagi mendekati akhir semester akan banyak waktu terganggu
karena banyak kepentingan mendesak yang berhubungan dengan kelulusan
siswa kelas VI. Waktu perlu diperhitungkan sungguh-sungguh.
Untuk mengatasi siswa yang masih belum terbiasa dengan kegiatan
belajar dengan metode yang akan kita teliti, peneliti harus menjelaskan
langkah-langkah kegiatan pada awal pertemuan dan lebih bersabar.
Pembagian kelompok harus tersebar antara siswa pandai dan kurang pandai.
Siswa yang pandai tidak dijadikan satu kelompok, begitu juga dengan siswa
yang kurang pandai. Dengan penyebaran ini diharapkan siswa yang pandai
dapat membantu temannya yang kurang pandai untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Amien, Moh. 1987. Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inkuiri bagian I. Jakarta : Depdikbud.
Fatoni, dkk. 2009. Fokus: Buku Ajar Acuan Pengayaan Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SD/MI Kelas IV. Solo: CV. Sindunata. Furchan, H. Arief. 2004. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Belajar. Hasibuan, J.J., dkk. 1986. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit Remadja
Karya Iskandar, Srini. M. 1996/1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta:
Depdikbud. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2007. Magelang. Magloff, Lisa. 2006. Seri Kegiatan Sains:Panas dan Energi. Bandung: PT Intan
Sejati. Roestiyah. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2007. Magelang. Sumantoro,dkk. 2008. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 SD.
Yogyakarta: Kanisius. Suryosubroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Tim Redixta. 2007. Ensiklopedia Ilmu Pengetahuan Alam FISIKA. Semarang:
CV. Aneka Ilmu. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Triyanta, Lukas. 2004. SAINS Kelas 4 Sekolah Dasar Edisi Revisi. Yogyakarta:
Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Sumber dari internet http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/ http://pristiadiutomo.blog.plasa.com/2009/03/19/discovery%E2%80%93inquiry-dalam-pembelajaran-fisika/ http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_Pengetahuan_Alam http://ydgfis.blogspot.com/2009/03/model-latihan-inkuiri.html http://cafestudi061.wordpress.com/2008/09/11/pengertian-belajar-dan-perubahan-perilaku-dalam-belajar/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1: RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan I
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Prontakan
Mata Pelajaran : IPA
Hari, tanggal : Rabu, 14 April 2010
Kelas : IV
Semester : 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 Jp)
I. Standar Kompetensi
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya.
III. Indikator Hasil Belajar
• Siswa mengenal sifat-sifat energi panas.
• Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan panas (konduksi,
konveksi, radiasi).
• Siswa mampu mendeskripsikan sifat-sifat energi panas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IV. Materi Pokok
Energi panas
V. Sub Materi Pokok
Perpindahan panas
VI. Rencana Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (15 menit)
Salam pembuka
Apersepsi: mengingat materi tentang pengertian sumber energi
panas.
Menunjukkan sebuah gambar yang berhubungan dengan peristiwa
perpindahan panas yang akan dipelajari. Gambar 1. Dapat dilihat
pada bagian lampiran.
Guru bertanya kepada siswa, apa yang akan dipelajari setelah
melihat gambar yang ditunjukkan.
Guru menyampaikan tujuan belajar.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. Pembagian
kelompok dilakukan secara heterogen.
Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Siswa bersama dengan teman satu kelompokya melakukan kegiatan
seperti dalam LKS yaitu melakukan percobaan tentang perpindahan
panas secara konveksi pada zat cair.
Setelah selesai salah satu anggota dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Guru dan kelompok lain diminta untuk memberi tanggapan apabila
ada yang belum jelas atau tidak sama dengan jawaban kelompoknya.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
Siswa dan guru mengadakan refleksi.
Guru menyampaiakan materi pembelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.
Salam penutup
VII. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber Pembelajaran
• Sumantoro, dkk. 2008. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4
SD. Yogyakarta: Kanisius.
• Triyanta, Lukas. 2004. SAINS Kelas 4 Sekolah Dasar Edisi Revisi.
Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Media Pembelajaran
- Labu elemeyer/ gelas kaca/toples kaca kecil
- Korek api
- Lilin/pembakar spiritus
- Batu bata untuk tungku penyangga saat memasak air
- Potong-potongan kertas kecil
- air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan II
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Prontakan
Mata Pelajaran : IPA
Hari, tanggal : Jumat, 16 April 2010
Kelas : IV
Semester : 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 Jp)
I. Standar Kompetensi
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya.
III. Indikator Hasil Belajar
• Siswa mengenal sifat-sifat energi panas.
• Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan panas (konduksi,
konveksi, radiasi).
• Siswa mampu mendeskripsikan sifat-sifat energi panas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IV. Materi Pokok
Energi panas
V. Sub Materi Pokok
Perpindahan panas
VI. Rencana Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (15 menit)
Salam pembuka
Apersepsi: mengingat materi tentang pengertian sumber energi
panas.
Menunjukkan sebuah gambar yang berhubungan dengan peristiwa
perpindahan panas yang akan dipelajari. Gambar 2. Dapat dilihat
pada bagian lampiran.
Guru bertanya kepada siswa, apa yang akan dipelajari setelah
melihat gambar yang ditunjukkan.
Guru menyampaikan tujuan belajar.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. Kelompok sama
dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya.
Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Siswa bersama dengan teman satu kelompokya melakukan kegiatan
seperti dalam LKS yaitu melakukan percobaan tentang perpindahan
panas secara konveksi pada zat gas.
Setelah selesai salah satu anggota dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Guru dan kelompok lain diminta untuk memberi tanggapan apabila
ada yang belum jelas atau tidak sama dengan jawaban kelompoknya.
3. Kegiatan akhir (15 menit)
Siswa dan guru mengadakan refleksi.
Guru menyampaiakan materi pembelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.
Salam penutup
VII. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber Pembelajaran
• Sumantoro, dkk. 2008. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4
SD. Yogyakarta: Kanisius.
• Triyanta, Lukas. 2004. SAINS Kelas 4 Sekolah Dasar Edisi Revisi.
Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• Tim Redixta. 2007. Ensiklopedia Ilmu Pengetahuan Alam FISIKA.
Semarang: CV. Aneka Ilmu.
b. Media Pembelajaran
- 2 buah cerobong dari kalender bekas/ kertas karton yang disulung.
- 1 buah kardus
- Obat nyamuk baker
- Lilin/pembakar spiritus
- Korek api
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan III
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Prontakan
Mata Pelajaran : IPA
Hari, tanggal : Senin, 19 April 2010
Kelas : IV
Semester : 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 Jp)
I. Standar Kompetensi
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya.
III. Indikator Hasil Belajar
• Siswa mengenal sifat-sifat energi panas.
• Siswa mampu mendemonstrasikan perambatan panas (konduksi,
konveksi, radiasi).
• Siswa mampu mendeskripsikan sifat-sifat energi panas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IV. Materi Pokok
Energi Panas
V. Sub Materi Pokok
Perpindahan panas
VI. Rencana Pembelajaran
1. Kegiatan awal (15 menit)
Salam pembuka
Apersepsi: Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari pada
dua pertemuan sebelumnya.
Menunjukkan sebuah gambar yang berhubungan dengan peristiwa
perpindahan panas yang akan dipelajari. Gambar 3. Dan gambar 4.
Dapat dilihat pada bagian lampiran.
Guru bertanya kepada siswa, apa yang akan dipelajari setelah
melihat gambar yang ditunjukkan.
Guru menyampaikan tujuan belajar.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
Guru membagi siswa dalam kelompok. Kelompok sesuai pada
pertemuan sebelumnya.
Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa bersama dengan teman satu kelompokya diminta untuk
melakukan kegiatan seperti dalam LKS yaitu melakukan percobaan
untuk mendeskripsikan perpindahan panas secara konduksi dan
radiasi.
Setelah selesai salah satu anggota masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil kerjanya.
Guru dan kelompok lain diminta untuk memberi tanggapan apabila
ada yang belum jelas atau tidak sesuai.
Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran dengan mencari
atau menemukan perbedaan cara perpindahan panas yang dipelajari
pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga.
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
Siswa dan guru mengadakan refleksi.
Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.
Salam penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VII. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber Pembelajaran
• Sumantoro, dkk. 2008. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4
SD. Yogyakarta: Kanisius.
• Triyanta, Lukas. 2004. SAINS Kelas 4 Sekolah Dasar Edisi Revisi.
Yogyakarta: Kanisius.
• Tim Redixta. 2007. Ensiklopedia Ilmu Pengetahuan Alam FISIKA.
Semarang: CV. Aneka Ilmu.
b. Media Pembelajaran
- Kawat sepanjang 20 cm
- Lilin / pembakar spiritus
- Kardus
- Korek api
- Margarine
- Sinar matahari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Pertemuan IV
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Prontakan
Mata Pelajaran : IPA
Hari, tanggal : Rabu, 21 April 2010
Kelas : IV
Semester : 2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 Jp)
I. Standar Kompetensi
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya.
III. Indikator Hasil Belajar
• Siswa mampu menggolong-golongkan benda yang termasuk penghantar
panas dan yang bukan.
IV. Materi Pokok
Energi Panas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
V. Sub Materi Pokok
Benda Penghantar Panas dan Bukan Penghantar Panas
VI. Rencana Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (15 menit)
Salam pembuka
Apersepsi: Tanya jawab untuk mengingat sifat-sifat nergi panas
yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
Guru memberikan pertanyaan: mengapa pada peralatan dapur
pegangannya terbuat dari plastik atau kayu?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok. Pembagian
kelompok dilakukan secara heterogen.
Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan
siswa.
Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Siswa bersama dengan kelompokya diminta untuk melakukan
kegiatan seperti dalam LKS yaitu melakukan percobaan untuk
menggolongkan benda penghantar panas dan yang bukan penghantar
panas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah selesai salah satu anggota dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
Guru dan kelompok lain diminta untuk memberi tanggapan apabila
ada yang belum jelas atau tidak sesuai.
Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembelajaran, dan menemukan
benda apa saja yang merupakan penghantar panas dan yang bukan
penghantar panas.
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
Guru dan siswa mengadakan refleksi bersama.
Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang kegiatan pembelajaran
yang telah dilakukan.
Salam penutup.
VII. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Sumber Pembelajaran
Magloff, Lisa. 2006. Seri Kegiatan Sains: Panas dan energi. Bandung:
Pakar Raya.
b. Media Pembelajaran
• Mentega/margarine
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• Manik-manik
• Pisau mentega/sendok kecil
• Batang kayu
• Batang dari bahan plastik
• Sedotan
• Batang dari bahan besi
• Kawat tembaga
• Mangkuk kaca/gelas kimia
• Air panas
• Stopwatch
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2: LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Pertemuan I
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Prontakan
Mata Pelajaran : IPA
Hari, tanggal : Rabu, 14 April 2010
Kelas : IV
Semester : 2
Alokasi Waktu : 50 menit
I. Indikator Hasil Belajar
• Siswa mengenal sifat-sifat energi panas.
• Siswa dapat mendemonstrasikan perambatan panas (konduksi,
konveksi, radiasi).
• Siswa dapat mendeskripsikan perpindahan panas secara konduksi,
konveksi, dan radiasi.
II. Petunjuk
1. Lakukanlah kegiatan belajar sesuai langkah-langkahnya!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan yang kamu amati!
III. Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar 1
1. Guru membagi siswa dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan.
b. Kegiatan Belajar 2
Lakukan dan amati setiap kegiatan di bawah ini kemudian jawablah
pertanyaannya.
Sediakan alat dan bahan:
• Labu elemeyer/gelas kaca/toples kaca kecil.
• Korek api
• Lilin/pembakar spiritus
• Potongan-potongan kecil kertas
• Air secukupnya
Langkah kerja:
1. Susunlah alat dan bahan seperti tampak pada gambar!
2. Isilah tabung elemeyer/gelas kaca/toples kaca dengan air dingin
setinggi atau sebanyak separuh tabung/gelas dan tambahkan
potongan-potongan kecil kertas!
3. Nyalakan lilin/pembakar spiritus!
4. Amatilah apa yang terjadi!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan pengamatanmu!
1. Rasakan/sentuh air di bagian permukaan dan pada bagian dasar
setelah 1 menit dipanaskan!
2. Apa yang kamu rasakan?
3. Bagaimana gerakan kertas?
4. Apa yang menyebabkan kertas bergerak?
5. Tulislah kesimpulanmu!
Kesimpulan:
Panas berpindah dari air yang bersuhu………..ke air yang
bersuhu………
IV. Refleksi
1. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi ini!
...................................................................................................................
...................................................................................................................
.............................
2. Kesulitan apa yang masih kamu alami!
....................................................................................................................
....................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Apa pendapatmu tentang pembelajaran hari ini?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Pertemuan II
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Prontakan
Mata Pelajaran : IPA
Hari, tanggal : Jumat, 16 April 2010
Kelas : IV
Semester : 2
Alokasi Waktu : 50 menit
I. Indikator Hasil Belajar
• Siswa mengenal sifat-sifat energi panas.
• Siswa dapat mendemonstrasikan perambatan panas (konduksi, konveksi,
radiasi).
• Siswa dapat mendeskripsikan perpindahan panas secara konduksi,
konveksi, dan radiasi.
II. Petunjuk
1. Lakukanlah kegiatan belajar sesuai langkah-langkahnya!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan yang kamu amati!
III. Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar 1
1. Guru membagi siswa dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.
b. Kegiatan Belajar 2
Lakukan dan amati setiap kegiatan di bawah ini kemudian jawablah
pertanyaannya.
Sediakan alat dan bahan:
• 2 buah cerobong dari kalender bekas/kertas karton yang digulung
• 1 buah kardus
• Sebuah lilin
• Obat nyamuk bakar
Langkah kerja:
1. Rangkailah bahan seperti tampak pada gambar!
2. Nyalakan lilin dan obat nyamuk!
3. Letakkan lilin di bawah cerobong B!
4. Letakkan kedua telapak tanganmu di atas kedua cerobong!
5. Rasakan dan amatilah!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawablah pertanyaan berikut berdasar pengamatanmu!
1. Ke manakah aliran asap obat nyamuk?
2. Cerobong manakah yang terasa panas?
3. Adakah asap yang keluar dari lubang A?
Sekarang pindahkan lilin, lilin diletakkan di bawah lubang cerobong
A dan amatilah yang terjadi!
1. Ke manakah aliran asap obat nyamuk?
2. Adakah asap yang keluar dari lubang A?
3. Tulislah hasil pengamatanmu!
Hasil pengamatan:
Kesimpulan:
Panas berpindah dari udara bersuhu……………ke udara
bersuhu…………..
IV. Refleksi
1. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi ini!
....................................................................................................................
....................................................................................................................
...........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kesulitan apa yang masih kamu alami!
....................................................................................................................
....................................................................................................................
3. Apa pendapatmu tentang pembelajaran hari ini?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
...................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Pertemuan III
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Prontakan
Mata Pelajaran : IPA
Hari, tanggal : Senin, 19 April 2010
Kelas : IV
Semester : 2
Alokasi Waktu : 50 menit
I. Indikator Hasil Belajar
• Siswa mengenal sifat-sifat energi panas.
• Siswa dapat mendemonstrasikan perambatan panas (konduksi,
konveksi, radiasi).
• Siswa dapat mendeskripsikan perpindahan panas secara konduksi,
konveksi, dan radiasi.
II. Petunjuk
1. Lakukanlah kegiatan belajar sesuai langkah-langkahnya!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan yang kamu amati!
III. Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar 1
1. Guru membagi siswa dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan.
b. Kegiatan Belajar 2
Lakukandan amati setiap kegiatan di bawah ini, kemudian jawablah
pertanyaannya.
Sediakan alat dan bahan:
• Kawat sepanjang 20 cm
• Lilin / pembakar spiritus
• Kardus
• Korek api
• Margarine
Langkah Kerja:
1. Rangkailah bahan seperti tampak pada gambar!
2. Pada kawat jarak kira-kira 10cm tusukkan potongan kecil
margarine!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Sentuhlah kedua ujung kawat tersebut sebelum lilin dinyalakan!
Apa yamg kamu rasakan?
4. Panaskanlah salah satu ujung kawat dengan lilin/pembakar spritus.
Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan yang kamu amati:
1. Ketika kawat belum dipanasi, apakah kedua ujung kawat terasa
panas?
2. Setelah salah satu ujung kawat dipanasi, apa yang terjadi pada
margarine?
3. Mengapa bisa terjadi demikian?
4. Apakah ujung kawat yang tidak dipanasi terasa panas?
5. Dari manakah panas tersebut berasal?
6. Bagaimana cara panas tersebut berpindah?
7. Apakah terjadi gerakan yang menyertai perpindahan panas?
c. Kegiatan Belajar 3
Lakukan dan amati setiap kegiatan di bawah ini, kemudian jawablah
pertanyaannya.
Sediakan alat dan bahan:
• Korek api
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• Lilin
• Sinar matahari (bila memungkinkan)
Langkah kerja:
1. Tempelkan kedua telapak tanganmu pada pipimu! Rasakan suhu
tanganmu!
2. Nyalakanlah lilin!
3. Dekatkanlah telapak tanganmu pada api lilin selama 3 menit!
4. Pergilah keluar dan berjemurlah di bawah matahari selama 3 menit!
(bila memungkinkan)
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apa yang kamu rasakan saat telapak tangan kamu tempelkan pada
kedua pipimu?
2. Apa yang kamu rasakan setelah tangan kemu dekatkan pada api lilin
selama 3 menit?
3. Apa yang kamu rasakan setelah berjemur di bawah matahari selama
3 menit?
4. Dari mana panas di telapak tanganmu dan tubuhmu tadi berasal?
5. Bagaimana cara panas tersebut berpindah?
6. Tulislah kesimpulanmu!
Kesimpulan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Kegiatan Belajar 4
1. Bacalah buku “Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan alam” halaman 140!
2. Perpindahan panas secara konduksi adalah.......................................
3. Perpindahan panas secara konveksi adalah.......................................
4. Perpindahan panas secara radiasi adalah..........................................
5. Dari percobaan yang telah dilakukan pada pertemuan I sampai III,
kita mengetahui bahwa:
• Pada percobaan pertemuan pertama dan kedua merupakan
peristiwa perpindahan panas secara..................
Cara ini terjadi pada zat berwujud...................dan.................
• Pada percobaan pertemuan ketiga merupakan peristiwa
perpindahan panas yang terjadi pada kawat yaitu
secara.................
Cara ini terjadi pada zat berwujud...................
• Sedangkan pada saat tangan didekatkan pada lilin terjadi
perpindahan panas secara...................yang terjadi tanpa
melalui .......................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
IV. Refleksi
1. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi ini!
....................................................................................................................
....................................................................................................................
............................
2. Kesulitan apa yang masih kamu alami!
....................................................................................................................
....................................................................................................................
............................
3. Apa pendapatmu tentang pembelajaran hari ini?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
...................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Pertemuan IV
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Prontakan
Mata Pelajaran : IPA
Hari, tanggal : Rabu, 21 April 2010
Kelas : IV
Semester : 2
Alokasi Waktu : 50 menit
I. Indikator Hasil Belajar
• Siswa mampu menggolong-golongkan benda yang termasuk penghantar
panas dan yang bukan penghantar panas.
II. Petunjuk
1. Lakukanlah kegiatan di bawah ini!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan yang kamu amati!
III. Kegiatan Belajar
a. Kegiatan Belajar 1
1. Guru membagi siswa dalam kelompok.
2. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Kegiatan Belajar 2
Lakukan dan amati setiap kegiatan di bawah ini kemudian jawablah
pertanyaannya.
Sediakan alat dan bahan:
• Mentega/margarine
• Manik-manik
• Pisau mentega/sendok kecil
• Batang kayu
• Batang dari bahan plastik
• Batang dari bahan besi
• Sedotan
• Sepotong kawat tembaga, dilipat-lipat sehingga bisa
ditegakkan.
• Mangkuk kaca/gelas kimia
• Air panas
• Stopwatch
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah kerja:
1. Letakkan sepotong/segumpal kecil mentega/margarine di bagian
ujung salah satu benda yang akan digunakan untuk menguji
konduksi!
2. Tempelkan sebuah manik-manik ke gumpalan mentega pada
masing-masing benda sehingga melekat!
3. Tegakkan bendanya di dalam mangkuk kaca/gelas kimia dengan
bagian yang ada manik-maniknya terletak di atas.
2. Tuangkan air panas ke dalam mangkuk kaca atau gelas kimia hingga
separuh bagian.
3. Hitunglah waktu yang dibutuhkan hingga setiap manik-maniknya
jatuh, dan catatlah angkanya!
No. Nama Benda Panjang (cm) Waktu yang dibutuhkan hingga
manik-manik jatuh
1. Batang kayu
2. Sedotan
3. Kawat
4. ……………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasar pengamatanmu!
1. Pada benda apa saja yang manik-maniknya jatuh lebih cepat?
Jawab: ..................................................................................................
2. Pada benda apa saja yang manik-maniknya jatuh lama?
Jawab: ..................................................................................................
c. Kegiatan Belajar 3
1. Bacalah buku Fokus halaman 14!
2. Konduktor adalah…………………………………………………..
3. Dari percobaan yang telah dilakukan, yang termasuk konduktor
adalah………………….
4. Isolator adalah………………………………………………………
5. Dari percobaan yang telah dilakukan, yang termasuk isolator
adalah…………………….
IV. Refleksi
1. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi ini!
....................................................................................................................
....................................................................................................................
...........................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kesulitan apa yang masih kamu alami!
....................................................................................................................
....................................................................................................................
............................
3. Apa pendapatmu tentang pembelajaran hari ini?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
...................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3: Soal Pre Test dan Post Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. Panas dapat berpindah secara (a)………….., (b) ………… dan
(c).....……….
2. Perpindahan panas yang terjadi pada logam disebut perpindahan panas
secara………..
3. Pada saat memasak air, panas dapat berpindah dari air yang bersuhu
(a)…………….. ke air yang bersuhu (b)……………..yang ditandai
dengan bergeraknya air dari bagian (c)……………ke air bagian
(d)....................
4. Perpindahan panas secara konveksi terjadi pada zat berwujud
(a)……………. dan zat berwujud (b).....………….
5. Panas api unggun dapat berpindah ke kulit secara……………
6. Peralatan dapur yang termasuk konduktor adalah peralatan yang terbuat
dari bahan (a)............. dan (b)................
7. Kayu termasuk…………………….karena menghambat panas.
8. Pada saat memasak air terjadi perpindahan panas secara…………..
9. Sinar matahari dapat mengeringkan baju karena terjadi perpindahan
panas secara…………..
10. Benda yang menghambat panas disebut sebagai …………….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
11. Sebutkan contoh benda yang termasuk konduktor!
12. Mengapa peralatan dapur untuk memasak pegangannya dibuat dari kayu
atau bahan campuran plastik?
13. Apa yang dimaksud dengan perpindahan panas secara konveksi?
14. Mengapa alas pada setrika terbuat dari logam? Dari mana sumber
panasnya?
15. Sebutkan contoh peristiwa perpindahan panas secara radiasi dalam
kehidupan sehari-hari!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kunci Jawaban
1. (a). Konduksi
(b). Radiasi
(c). Konveksi
2. Konduksi
3. (a). Tinggi
(b). Rendah
(c). Bawah
(d). Atas
4. (a). Cair
(b). Gas
5. Radiasi
6. (a) Logam
(b) Keramik/tanah liat
7. Konduktor
8. Konveksi
9. Radiasi
10. Isolator
11. Contoh benda yang termasuk konduktor:
- Besi
- Tembaga
- Alumunium, dsb
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. Peralatan dapur yang digunakan untuk memasak, pegangannya dibuat
dari kayu atau bahan campuran plastik karena bahan-bahan tersebut
tidak dapat menghantarkan atau menghambat panas, sehingga saat
digunakan untuk memasak tidak membuat tangan terbakar karena panas
yang merambat.
13. Perpindahan panas secara konveksi adalah perpindahan panas yang
terjadi pada zat berwujud cair dan gas yang diikuti perpindahan bagian
zat-zat tersebut.
14. Alas pada setrika terbuat dari logam karena bahan logam merupakan
bahan yang dapat menghantarkan panas.
Sumber panas didapatkan dari listrik.
15. Contoh perpindahan panas secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari:
- Pakaian yang dijemur di bawah sinar matahari akan cepat kering.
- Panas yang terasa pada tubuh ketika duduk di depan api atau api
unggun, dsb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4: LKS yang Sudah Diisi Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5: Soal Pre Test dan Post Test yang
Sudah dikoreksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6: Skor dan Nilai Perolehan Siswa untuk
Pre Test dan Post Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor Perolehan Siswa untuk Pre-Test
No Nama
No. Soal Total Skor Nilai1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Max 3
Max 1
Max 4
Max 2
Max 1
Max 2
Max 1
Max 1
Max 1
Max 1
Max 2
Max 5
Max 3
Max 5
Max 3
Skor Max 35
KKM 62
Skor Perolehan Siswa 1 Bejo 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 1 10 29 2 Veri 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 1 8 23 3 Aven 3 0 2 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 3 2 17 49 4 Bayu 2 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 3 1 11 31 5 Ika 3 1 2 2 0 0 0 1 1 0 2 4 2 5 2 25 71 6 Dani 3 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 1 1 2 1 11 31 7 Kasih 3 1 2 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 16 46 8 Novi 3 0 4 0 1 1 0 0 1 0 2 1 1 5 2 21 60 9 Beni 3 1 2 0 1 0 0 1 1 0 1 3 1 3 2 19 54 10 Noor 3 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 4 1 4 2 20 57 11 Ani 3 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 2 4 1 14 40 12 Atin 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 1 2 1 8 23 13 Yuli 3 1 2 2 1 1 0 1 1 0 2 5 2 3 2 26 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor Perolehan Siswa untuk Post-Test
No Nama
No. Soal Total Skor Nilai1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Max 3
Max 1
Max 4
Max 2
Max 1
Max 2
Max 1
Max 1
Max 1
Max 1
Max 2
Max 5
Max 3
Max 5
Max 3
Skor Max 35
KKM 62
Skor Perolehan Siswa 1 Bejo 0 0 2 0 0 1 0 1 0 0 2 4 1 3 1 15 43 2 Veri 2 0 2 1 0 1 0 0 0 0 1 3 1 2 2 15 43 3 Aven 3 1 2 0 1 2 0 0 1 0 2 4 1 3 2 22 63 4 Bayu 3 0 2 1 0 0 0 0 1 0 2 4 1 4 1 19 54 5 Ika 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 5 2 5 2 29 83 6 Dani 3 1 2 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 2 13 37 7 Kasih 3 0 4 2 0 0 0 1 0 0 1 4 2 3 2 22 63 8 Novi 3 1 4 2 1 1 1 0 1 1 2 5 2 4 2 30 86 9 Beni 3 0 1 0 1 1 1 0 1 0 2 4 1 3 3 21 60 10 Noor 3 1 0 2 1 1 1 1 1 1 2 5 2 4 2 27 77 11 Ani 3 1 4 2 1 2 0 0 0 0 2 1 1 4 1 28 80 12 Atin 3 1 4 0 1 1 0 0 0 0 2 1 1 4 1 19 54 13 Yuli 3 0 4 2 1 1 1 0 1 1 2 5 2 5 1 29 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7: Foto-Foto Siswa ketika Melakukan
Kegiatan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto 1. Siswa melakukan percobaan perpindahan panas secara konduksi
Foto 2. Siswa melakukan pengamatan pada percobaan perpindahan panas secara konduksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto 3. Siswa melakukan pengamatan dan berdiskusi bersama kelompoknya
Foto 4. Siswa memohon bimbingan kepada guru untuk melakukan percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto 5
Foto 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto 7
Foto 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto 9
Foto 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Foto 11
Keterangan foto:
• Foto 5, 6, 7, dan 8 adalah foto siswa yang melakukan percobaan dan
pengamatan setelah mendapat bimbingan dari guru.
• Foto 9, 10, dan 11 adalah foto ketika siswa bersama kelompoknya berdiskusi
dan mengerjakan LKS setelah melakukan percobaan dan pengamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8: Surat Permohonan Izin dan Bukti
Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI