PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak...

87
i PENGARUH PRESTASI BELAJAR PADA HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA KATHOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh : MITHA SURYANI 051334007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

i

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PADA HUBUNGAN

LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN MINAT

MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus : SMA KATHOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :

MITHA SURYANI

051334007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

iv

P E R S E M B A H A N

Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk

mereka yang selalu senantiasa ada dihati, yang telah memberikan

doa, semangat dan dorongan serta bantuan dalam berbagai bentuk

sehingga karya skripsi ini memberikan kebanggaan bagi diriku dan

bagi mereka semua yaitu :

Tuhan Yesus Kristus Serta Bunda Maria

Orangtuaku Blasius Bambang Subiyat Budi Santoso, S.H

dan Fransiska Sri Cahyani tercinta yang dengan tulus, sabar

dan doanya, aku bisa menyelesaikan skripsiku ini…

Adik-adikku tersayang Kristina Rosita Dewi dan Andreanus

Ryan Wahono Putra terimakasih atas dukungan dan

doanya…

Suamiku tercinta Yosafat Riga Ardiyan yang selalu

mendukung, dan menemaniku dalam menyelesaikan

skripsiku…

Almameterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

v

MOTTO

Yesus aku selalu mencariMu……… Yesus aku selalu mengharapkanMu……..

Yesus kupersembahkan Segala hidupku hanya padaMu…..

Tuhan Menjadikan Segala Sesuatu Indah Pada

Waktunya

Jadikan hidupmu lebih berarti dengan

memberikan senyuman kepada orang lain

Semua impian kita akan menjadi nyata,, jika

kita memiliki keberanian untuk mengejarnya

Disiplin adalah kunci keberhasilan

Jangan menilai setiap hari berdasarkan tuaian yang anda peroleh, tetapi berdasarkan benih yang anda tanam

Tuhan memberi "Pelangi" di setiap badai, "Senyum" di setiap air mata, "Berkat" di setiap cobaan, "Kemenangan" di setiap perjuangan, dan "Jawaban" di setiap doa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

vi

BAPA KAMI

Bapa Kami Yang Ada Disurga Dimuliakanlah NamaMu Datanglah KerajaanMu Jadilah KehendakMu Diatas Bumi Seperti di Dalam Surga

Berikanlah Kami Rejeki Pada Hari ini Dan Ampunilah Kesalahan Kami Seperti Kamipun Mengampuni Yang Bersalah Kepada Kami Janganlah Masukkan Kami Dalam Percobaan Tetapi Bebaskan Kami Dari Yang Jahat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

vii

SALAM MARIA

Salam Maria Penuh Rahmat Tuhan Sertamu Terpujilah Engkau Diantara Wanita Dan Terpujilah Buah Tubuhmu Yesus

Santa Maria Bunda Allah Doakanlah Kami Yang Berdosa Ini Sekarang Dan Waktu Kami Mati Amin…

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

x

ABSTRAK

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PADA HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE

PERGURUAN TINGGI Studi Kasus : SMA Katholik Wijaya Kusuma Blora

Mitha Suryani Universitas sanata Dharma

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan keluarga dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (2) ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan sekolah dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi; (3) ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan masyarakat dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa kelas XII SMA Katholik Wijaya Kusuma Blora. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Katholik Wijaya Kusuma Blora yang berjumlah 340 siswa. Jumlah sampel penelitian adalah 100 siswa. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah model persamaan regresi yang dikembangkan Chow. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan keluarga dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (ρ = 0,735 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan sekolah dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (ρ = 0,682 > α = 0,05); (3) tidak ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan masyarakat dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi (ρ = 0,298 > α = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

xi

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING ACHIEVEMENT RELATED TO LEARNING ENVIRONMENT OF STUDENT’S AND STUDENT’S

INTEREST TO CONTINUE THEIR STUDY TO UNIVERSITY A Case study : Catholic Wijaya Kusuma Senior High School Blora

Mitha Suryani Sanata Dharma University

2011

The objectives of this study is to find out the influence of learning achievement related to: (1) family environment and student’s interest; (2) school environment and student’s interest; (3) society environment and student’s interest to continue the study to university. This research is a case study on 12th grade students of Catholic Wijaya Kusuma Senior High School Blora. The populations of this research are 340 students of Catholic Wijaya Kusuma Senior High School Blora. The samples are 100 students. The sampling technique is purposive sampling. The methods of data collection are questionnaire, documentation and interview. The technique of analyzing the data is Chow’s regressive equation model. The result indicates that: (1) there is no influence in learning achievement related to family environment and the student’s interest to continue the study to university (ρ = 0,735 > α = 0,05); (2) there is no influence of learning achievement related to school environment and the student’s interest to continue the study to university (ρ = 0,682 > α = 0,05); (3) there is no influence of learning achievement related to society environment and the student’s interest to continue the study to university (ρ = 0,298 > α = 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

xii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

karunia dan rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENGARUH PRESTASI BELAJAR PADA HUBUNGAN LINGKUNGAN

BELAJAR SISWA DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI KE

PERGURUAN TINGGI” sehingga skripsi ini dapat diselesaikan oleh penulis.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, perhatian, dorongan, dan

semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph,D.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.

4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan

saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Penguji I yang

telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan

kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Penguji II

yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan,

memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Kepada Siswa SMA Katholik Wijaya Kusuma, Blora yang telah bersedia

mengisi kuesioner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

xiii

8. Orang tuaku Blasius Bambang Subiyat Budi Santoso, S.H dan Fransiska Sri

Cahyani tercinta, terima kasih atas kasih sayang, perhatian, doa, dorongan

moril dan materil kepada Puterimu dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.

9. Adik-adikku tersayang Kristina Rosita Dewi dan Andreanus Ryan Wahono

Putra terima kasih atas kasih sayang, perhatian, doa dan dorongannya selama

ini dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.

10. Suamiku tercinta Yosafat Riga Ardiyan yang selalu mendukung, dan

menemaniku dalam menyelesaikan skripsiku

11. Florry, Anggrid, Copi, Boim terima kasih atas perhatian dan dorongan dalam

menyelesaikan studi dan skripsi ini.

12. Teman-teman PAK’05 yang tidak bisa saya sebut satu persatu, terima kasih

karena telah membantu dan support saya dalam kelancaran studi dan skripsi

ini.

13. Semua pihak yang turut memberikan sumbangan pikiran, tenaga, saran dan

dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karenanya

segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Penulis

berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat

bagi semua pihak.

Yogyakarta, 15 Maret 2011

Mitha Surryani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... viii

PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................................................... ix

ABSTRAK ......................................................................................................... x

ABSTRACT ....................................................................................................... xi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... xii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Batasan Masalah ..................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ................................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Minat ....................................................................................................... 8

B. Prestasi Belajar ....................................................................................... 9

C. Lingkungan Belajar ................................................................................ 11

D. Kerangka Teoritik ................................................................................... 17

F. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 23

B. Tempat dan waktu Penelitian ................................................................. 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

xv

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengujian Sampel .................................. 23

D. Operasionalisasi Variabel Penellitian .................................................... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 27

F. Teknik Pengujian Kuesioner ................................................................. 28

G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 32

BAB IV GAMBARAN SEKOLAH

A. Gambaran Umum Sekolah. .................................................................... 36

B. Visi dan Misi .......................................................................................... 39

C. Organisasi............................................................................................... 39

D. Sumber Daya Manusia ........................................................................... 40

E. Siswa SMA Katholik Wijaya Kusuma Blora ......................................... 41

F. Sarana, Prasarana, dan Fasilitas Sekolah ............................................... 42

G. Kurikulum .............................................................................................. 43

H. Usaha-usaha Penempatan ....................................................................... 47

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ........................................................................................ 48

B. Analisis Data .......................................................................................... 52

1. Pengujian Prasyarat Analisis ......................................................... 52

a. Uji Normalitas ........................................................................... 52

b. Uji Linieritas ............................................................................. 53

2. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 54

C. Pembahasan ............................................................................................ 59

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................ 67

B. Keterbatasan penelitian .......................................................................... 68

C. Saran-Saran ............................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

xvi

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Lingkungan Belajar ................................ 25

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Minat Melanjutkan Studi ke

Perguruan Tinggi .............................................................................. 26

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Minat Melanjutkan Studi ke

Perguruan Tinggi .............................................................................. 29

Tabel 3.4 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga ............ 29

Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah .............. 30

Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat ........ 30

Tabel 3.7 Rangkuman Uji Reabilitas Instrumen Penelitian ............................. 31

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Katholik Wijaya Kusuma Blora .......... 38

Tabel 4.2 Sumber Daya Manusia ..................................................................... 40

Tabel 4.3 Siswa SMA Katolik Wijaya Kusuma ............................................... 41

Tabel 5.1 Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi ................................ 48

Tabel 5.2 Lingkungan Keluarga ....................................................................... 49

Tabel 5.3 Lingkungan Sekolah ......................................................................... 50

Tabel 5.4 Lingkungan Masyarakat ................................................................... 51

Tabel 5.5 Prestasi belajar Siswa ....................................................................... 51

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas .............................................................. 53

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Linieritas ................................................................ 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner Penelitian .............................................................. 71

Lampiran II Data Induk Penelitian ............................................................. 78

Lampiran III Uji Validitas dan Reabilitas ................................................... 93

Lampiran VI Data Mentah Uji Normalitas, Uji Linieritas dan

Uji Hipotesis .......................................................................... 105

Lampiran V Uji Normalitas dan Uji Linieritas ........................................... 108

Lampiran VI Uji Hipotesis .......................................................................... 113

Lampiran VII Daftar Distribusi Frekuensi .................................................... 116

Lampiran VIII Interpretasi Terhadap Variabel penelitian .............................. 127

Lampiran IX Surat Ijin Penelitian ................................................................ 132

Lampiran X Surat Bukti Penelitian ............................................................ 133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, bidang

pendidikan menduduki peranan penting sehingga perlu mendapatkan prioritas

utama dalam pembangunan nasional. Melalui pendidikan, seseorang diberikan

bekal agar potensinya berkembang secara sehat dan optimal, sehingga sifat

dasar manusia yang eksploratif dan kreatif dapat berkembang dalam wadah

pendidikan.

Dewasa ini pendidikan sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat.

Masyarakat memahami bahwa melalui bidang pendidikan upaya

meningkatkan kehidupan sosial ekonomi sangat terbuka untuk diwujudkan.

Karenanya, pendidikan sering juga dipandang masyarakat sebagai persiapan

untuk kehidupan seseorang yang lebih baik dikemudian hari. Hal tersebut

mendorong banyak orang tua yang tidak ragu-ragu memberikan pengorbanan

yang besar untuk pendidikan anak-anaknya. Keyakinan orang tua adalah

semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar harapan orang tua bahwa

anak memperoleh pekerjaan yang baik.

Kenyataan menunjukkan bahwa harapan orang tua untuk

menyekolahkan anak tidak selalu sejalan dengan minat anak sendiri untuk

melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Secara khusus

penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki faktor-faktor yang berhubungan

dengan masih rendahnya minat studi lulusan SMA Katholik Wijaya Kusuma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

2

Blora untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Rendahnya minat siswa

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi ini tampak dari kecenderungan

lulusan memilih untuk berwirausaha sendiri atau langsung bekerja. Tabel

berikut ini menunjukkan persentase siswa yang melanjutkan studi ke

perguruan tinggi selama empat tahun terakhir:

Tahun Lulus Persentase (%)

2004/2005 23 %,

2005/2006 24.61%,

2006/2007 27,93%,

2007/2008 30,35%.

Ada banyak faktor yang diduga kuat menyebabkan masih rendahnya

minat siswa lulusan SMA Katholik Wijaya Kusuma untuk melanjutkan studi

ke perguruan tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan, faktor lingkungan belajar

merupakan faktor dominan yang menyebabkan rendahnya minat studi lulusan

SMA Katholik Wijaya Kusuma untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Lingkungan belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

keseluruhan keadaan yang melingkupi siswa atau keadaan yang dengan

kehadirannya memberi pengaruh pada perkembangan individu. Lingkungan

belajar mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan

masyarakat. Lingkungan keluarga adalah lembaga pendidikan yang bersifat

informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga

pendidikan yang bersifat kodrati dimana orang tua bertanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

3

memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar tumbuh dan

berkembang dengan baik. Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana

siswa membuka kesempatan untuk memperkaya diri dalam hal pengetahuan

dan kebudayaan. Sedangkan lingkungan masyarakat adalah lingkungan di

mana siswa menjalin hubungan dan berinteraksi dengan anggota masyarakat

lainnya, baik dengan teman sebaya, orang yang lebih tua maupun dengan yang

lebih muda.

Lingkungan belajar siswa merupakan faktor penentu bagi

perkembangan seorang siswa. Lingkungan belajar di sekolah seperti para guru,

staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat memupuk minat belajar yang

tinggi pada seorang siswa. Lingkungan belajar siswa di SMA Katholik Wijaya

Kusuma terbilang masih kurang baik karena fasilitas sekolah yang masih

minim. Komputer yang tersedia di laboratorium hanya ada beberapa komputer

sehingga tidak semua siswa bisa belajar komputer dengan baik, metode

mengajar guru yang monoton (lebih banyak ceramah) membuat siswa bosan

untuk mengikuti pelajaran tersebut sehingga ada beberapa anak yang akhirnya

memilih untuk tidak mengikuti pelajaran tersebut. Keberadaan siswa yang

malas untuk belajar dan tidak mau mengikuti pelajaran mempengaruhi siswa

yang lainnya dan berujung pada prestasi belajar mereka menjadi rendah.

Lingkungan masyarakat terdiri dari tetangga dan juga teman-teman

sepermainan di sekitar lingkungan siswa. Apabila siswa hidup di lingkungan

masyarakat yang kurang baik maka hal ini akan sangat mempengaruhi

aktivitas belajar siswa. Siswa akan menemukan kesulitan mendapatkan teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

4

belajar atau berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang tidak

dimilikinya. Kondisi ini akhirnya akan memicu para siswa malas untuk

mengerjakan materi dari sekolah yang tidak dimengerti siswa dan minat

belajar siswa akan menurun. Dalam pergaulan sehari-hari anak cenderung

bergaul dengan teman-teman yang di luar sekolah baik yang berbeda sekolah

maupun yang sudah tidak sekolah atau pengangguran dan hal ini dapat

mempengaruhi perilaku mereka karena anak akan mengikuti pola hidup

teman-teman mereka yang sudah tidak sekolah lagi atau menganggur. Adanya

pengaruh negatif dari teman-teman pergaulan mereka ini menimbulkan

rendahnya minat siswa untuk belajar.

Seorang anak yang hidup di lingkungan keluarga yang kurang baik,

maka minatnya untuk belajar cenderung rendah. Misalnya, seorang anak yang

tidak mendapat perhatian dari orang tuanya, maka anak akan berbuat sesuka

hatinya bahkan cenderung berperilaku menyimpang. Kecenderungan perilaku

ini akan mempengaruhi minat siswa untuk belajar. Apabila minat untuk

belajar rendah, maka minat anak untuk melanjutkan studi ke perguruan

tinggipun akan rendah. Pada orang tua yang terlalu memanjakan anak

biasanya anak cenderung malas untuk belajar. Dampak negatifnya adalah anak

akan berperilaku sesuka hatinya (Ahmadi, 1991:288). Dengan lingkungan

belajar yang kurang baik, maka akan mempengaruhi rendahnya minat siswa

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Prestasi belajar adalah hasil usaha yang dicapai siswa setelah

menyelesaikan proses belajar yang dinyatakan dalam skor hasil tes. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

5

siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi, maka derajat hubungan antara

lingkungan belajar siswa dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

lebih kuat dibandingkan dengan siswa yang memiliki prestasi belajar yang

rendah. Hal ini disebabkan pada siswa yang mempunyai prestasi yang tinggi

lebih cenderung ingin mengembangkan potensi yang dimiliki di perguruan

tinggi. Sementara pada siswa yang mempunyai prestasi belajar yang rendah

cenderung tidak yakin akan kemampuannya melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

Berdasarkan uraian di atas penelitian ini dimaksudkan untuk

menyelidiki hubungan lingkungan belajar dengan minat siswa untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi ditinjau dari prestasi belajar.

Selanjutnya penulis mengambil judul “Pengaruh Prestasi Belajar Pada

Hubungan Lingkungan Belajar Siswa dengan Minat Melanjutkan Studi

ke Perguruan Tinggi”. Penelitian ini merupakan studi kasus pada siswa

SMA Katholik Wijaya Kusuma Blora.

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang berhubungan dengan minat siswa untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Faktor tersebut antara lain pengaruh

sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar

belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya. Penelitian ini akan

memfokuskan pada faktor lingkungan belajar siswa. Secara spesifik penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

6

ini dimaksudkan untuk menyelidiki pengaruh prestasi belajar pada hubungan

lingkungan belajar siswa dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan keluarga

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

2. Apakah ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan sekolah

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

3. Apakah ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan

masyarakat dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan

lingkungan keluarga dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan

lingkungan sekolah dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan

lingkungan masyarakat dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

7

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya dan dapat menambah

perbendaharaan bacaan, khususnya mengenai hubungan antara lingkungan

belajar siswa dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi di tinjau

dari prestasi belajar

2. Bagi Sekolah

Sebagai masukan dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan yang

berhubungan dengan studi lanjut siswa.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan wawasan dan

pengetahuan penulis, serta sebagai dasar penyelidikan kebenaran hasil

penelitian sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Minat

Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu

pilihan seseorang. Selain itu minat merupakan salah satu faktor psikologis

yang sangat penting untuk manentukan keberhasilan seseorang. Seseorang

yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat, pada umumnya akan

memperoleh hasil yang lebih baik daripada mereka tidak berminat. Dengan

kata lain minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk

merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung

dalam bidang itu (Winkel, 1983:30). Pendapat lain dikemukakan oleh

Purwodarminto (1987:65) yang menyatakan bahwa minat merupakan

perhatian, kesukaan dan keinginan. Jika seseorang berminat terhadap sesuatu

sudah pasti yang bersangkutan memilki perhatian pada obyek tersebut,

kesukaan dan ada keinginan untuk mewujudkannya.

Minat juga dapat diartikan sebagai rasa lebih suka dan keterikatan pada

suatu hal atau aktifitas (Djaali, 2007:121). Minat akan mengarahkan perbuatan

kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu (Purwanto,

1984:59). Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang

mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif

menggunakan dan menyelidiki dunia luar (manipulate and exploring motives).

Dari manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu, lama

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

9

kelamaan timbullah minat terhadap sesuatu. Apa yang menarik minat

seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.

Berdasarkan pendapat di atas, maka minat melanjutkan ke perguruan

tinggi dapat diartikan sebagai kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk

memilih perguruan tinggi sebagai proses kelanjutan pendidikan setelah tamat

dari SMA, yang ditandai dengan adanya perasaan senang dan perasaan tertarik

terhadap perguruan tinggi.

Secara umum minat dapat digolongkan menjadi 2 (Giartama, 1990:6)

adalah:

1. Minat secara intrinsik Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi.

2. Minat secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.

B. Prestasi Belajar

Seseorang di dunia pada dasarnya mempunyai tujuan yang jelas dalam

hidupnya, salah satu tujuan yang dicapai tersebut antara lain adalah keinginan

untuk berprestasi. Prestasi dalam hal belajar adalah penguasaan pengetahuan

yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya hal ini ditunjukkan dengan

nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru (Mulyono, 1990:30). Sementara

Winkel (1991:39) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha yang

dapat dicapai siswa setelah melakukan proses belajar yang berlangsung dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

10

interaksi subyek dengan lingkungannya yang akan di simpan atau

dilaksanakan menuju kemajuan. Prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah

dicapai (dilakukan, dikerjakan) (Purwodarminto, 1976:766)

Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari

melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya. Sehingga

jika dihubungkan atau dikaitkan dengan prestasi belajar maka definisi dari

prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:700) adalah

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang

diberikan oleh guru. Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh

hasilnya. Hasil belajar adalah perubahan di dalam diri siswa, dimana ia dapat

mempunyai hasil yang berbeda-beda dan apa yang telah diketahui.

Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar dapat dilihat dari prestasi

belajarnya. Evaluasi adalah usaha penilaian terhadap suatu hal, bisa dari segi

tujuan yang ingin dicapai, gagasan, cara kerja dan metode pemecahan

(Sudjana, 1990:28).

Dari beberapa pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar merupakan perubahan kemampuan yang dinyatakan dalam

nilai rapornya, setelah siswa tersebut selesai mengikuti pelajaran selama

jangka waktu tertentu. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil

setelah proses belajar menyatakan (mengukur) tingkat keberhasilan seseorang

dalam mengikuti proses belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

11

C. Lingkungan Belajar

1. Lingkungan Keluarga

Lingkungan belajar di keluarga dapat memberikan sumbangan

positif terhadap prestasi belajar siswa. Sumbangan lingkungan keluarga

akan terwujud dari dukungan orang tua dan penyediaan fasilitas belajar.

Menurut Petterson dan Loeber (1984) seperti dikutip oleh (Syah,

1995:138), lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan

belajar siswa adalah orang tua dan keluarga itu sendiri.

Menurut Roestiyah (1982:159), faktor-faktor dari keluarga yang

mempengaruhi belajar siswa, yaitu :

a. Cara mendidik Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab, dan takut menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara keras itu akan menjadi penakut.

b. Suasana keluarga Hubungan antara anggota keluarga yang kurang intim, menimbulkan suasana kaku, tegang di dalam keluarga, menyebabkan anak kurang semangat untuk belajar. Suasana yang menyenangkan, akrab dan penuh kasih sayang, memberi motivasi yang mendalam pada anak.

c. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.

d. Keadaan sosial ekonomi keluarga Anak belajar memerlukan sarana-sarana yang kadang-kadang mahal. Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan, kadang kala menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan memungkinkan cukuplah sarana yang diperlukan anak, sehingga mereka dapat belajar dengan senang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

12

e. Latar belakang Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

Menurut Winkel (1989:109), keadaan sosial-ekonomi

menunjukkan pada taraf kemampuan finansial keluarga yang dapat

bertaraf baik, cukup atau kurang. Keadaan ini tergantung sampai seberapa

jauh keluarga dapat membekali siswa dengan perlengkapan material untuk

belajar. Keadaan sosial-kultur menunjukkan pada taraf kebudayaan yang

dimiliki keluarga, yang dapat tinggi, tengah atau rendah. Dari keadaan ini

tergantung kemampuan bagi anak untuk berbahasa dengan baik, corak

pergaulan antara orang tua serta pandangan keluarga mengenai pendidikan

sekolah. Sebenarnya, yang penting di sini bukanlah keadaan itu sendiri,

melainkan kondisi intern pada siswa yang timbul sebagai akibat dari

keadaan itu. Namun, akibat itu tidak harus timbul secara otomatis atau

dengan sendirinya. Sikap siswa sendiri terhadap keadaan itu, kerap

menentukan apakah kondisi intern akan menguntungkan belajar atau

menghambatnya.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari keluarga

dan bagaimana sikap anak menanggapi lingkungannya memiliki pengaruh

yang besar terhadap kemajuan belajar anak. Orang tua yang dapat

mendidik anak-anaknya dengan cara memberikan pendidikan yang baik

tentu akan sukses dalam belajarnya. Sebaliknya orang tua yang tidak

memperhatikan sama sekali tentang pendidikan anaknya tentu tidak akan

berhasil dalam belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

13

2. Lingkungan Sekolah

Kemampuan belajar dimiliki manusia merupakan bekal yang

membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal pengetahuan

dan kebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar maka dia

berkembang, mulai dari lahir sampai mencapai umur tua. Berdasarkan

kesadaran tentang peranan proses belajar mengajar dalam kehidupan anak

didik, masyarakat telah mendirikan suatu institut yang mendampingi

belajar sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak perkembangan

yang diharapkan. Institut ini disebut sekolah (Winkel, 1989:ix).

Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan

pentingnya pendidikan, sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja

melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang pendidikan.

Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah

materi pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah

yang benar-benar dapat mendukung anak untuk belajar.

Menurut Roestiyah (1982:159-161), faktor-faktor dari sekolah

yang mempengaruhi belajar siswa yaitu :

a. Interaksi guru dan murid. Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim, meyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

b. Cara penyajian. Guru yang lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

14

c. Hubungan antara murid. Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, maka tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing individu tidak tampak.

d. Standar pelajaran di atas ukuran. Guru berpendidikan untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standard. Akibatnya anak merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata kuliahnya, guru semacam itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian anak yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.

e. Media pendidikan. Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Kebanyakan sekolah masih kurang dalam memiliki media jumlah maupun kualitetnya.

f. Kurikulum. Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar-mengajar yang mementingkan kebutuhan anak. Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.

g. Keadaan Gedung. Dengan jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, keadaan gedung dewasa ini terpaksa kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam setiap kelas.

h. Waktu sekolah. Akibat meledaknya jumlah anak yang masuk sekolah, dan penambahan gedung sekolah belum seimbang dengan jumlah siswa. Akibat selanjutnya banyak siswa yang terpaksa masuk sekolah di sore hari. Hal mana sebenarnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. Dimana anak harus beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah. Mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan sebagainya. Sebaiknya anak belajar di pagi hari, di mana pikiran masih segar, jasmani dalam kondisi yang baik.

i. Pelaksanaan disiplin. Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin kurang, sehingga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kurang bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada sangsi. Hal mana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

15

dalam proses belajar siswa perlu disiplin, untuk mengembangkan motivasi yang kuat.

j. Metode belajar. Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar. Kadang-kadang siswa belajar tidak teratur, atau terus-menerus, karena besok akan ujian. Dengan belajar demikian siswa akan kurang beristirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit. Maka perlu belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.

k. Tugas rumah. Waktu belajar adalah di sekolah, waktu di rumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.

3. Lingkungan Masyarakat

Siswa hidup di masyarakat. Dengan demikian siswa adalah bagian

dari warga masyarakat. Di masyarakat, siswa menjalin hubungan dengan

anggota masyarakat yang lainnya. Hubungan tersebut terjadi dengan teman

sebaya, dengan orang tua yang lebih tua maupun dengan yang lebih muda.

Teman bergaul ada yang memberikan pengaruh yang baik tetapi ada juga

yang memberikan pengaruh yang buruk oleh karena itu perlu dikontrol

dengan siapa mereka bergaul.

Keberadaan masa media dan televisi, serta banyak bacaan berupa

buku-buku, novel, majalah, koran, dapat memberikan pengaruh yang

kurang baik terhadap anak, sebab anak berlebihan mencontoh atau

membaca bahkan tidak dapat mengendalikannya. Maka, bacaan perlu

diawasi dan diseleksi. Televisi yang banyak menyajikan hiburan yang

berupa film-film dapat mengakibatkan anak untuk malas belajar dan moral

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

16

anak akan rusak misalnya adanya adegan kekerasan dan pemerkosaan hal

ini yang tidak dapat dipertanggungjawabkan secara pendidikan.

Siswa banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga.

Lingkungan keluarga itu sendiri merupakan bagian dari masyarakat.

Komunikasi dengan anggota masyarakat lainnya, dapat memberikan

pengaruh yang baik atau pengaruh yang buruk bagi siswa. Pergaulan yang

salah dapat mengakibatkan siswa lupa atas tanggung jawabnya sebagai

seorang pelajar. Syah (1995:44) mengatakan bahwa kondisi sebuah

kelompok masyarakat yang berdomisili di kawasan kumuh dengan

kemampuan ekonomi di bawah garis rata-rata dan tanpa fasilitas umum

seperti sekolah dan lapangan olah raga telah terbukti menjadi lahan yang

subur bagi pertumbuhan anak-anak nakal. Anak-anak di lingkungan brutal

memang tak mempunyai alasan untuk tidak menjadi brutal, lebih-lebih

apabila kedua orang tuanya kurang atau tidak berpendidikan. Dengan

kondisi masyarakat yang demikian akan berpeluang untuk mempengaruhi

sikap anak. Anak dapat terseret pada kegiatan negatif yang dapat merusak

dirinya.

Sementara itu di masyarakat yang lingkungan anak-anaknya rajin

belajar, dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk rajin

belajar. Roestiyah (1982:163) mengatakan bahwa di lingkungan yang

anak-anaknya rajin belajar, kemungkinan besar akan terpengaruh untuk

rajin belajar tanpa disuruh. Anak akan merasa malu jika mendapat prestasi

yang rendah, jika teman-teman di sekitarnya mendapat prestasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

17

tinggi. Oleh karena itu anak akan berusaha belajar keras agar tidak

ketinggalan dengan teman-temannya. Apabila teman-teman di sekitarnya

itu teman sekelasnya, anak dapat mengadakan belajar bersama. Belajar

bersama ini dimaksudkan agar ketinggalan mata pelajaran di kelas dapat

diatasi.

D. Kerangka Teoritik

1. Pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan keluarga

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Minat merupakan perhatian, kesukaan dan keinginan terhadap

suatu objek. Kalau seseorang berminat terhadap sesuatu sudah pasti akan

diikuti dengan perhatian pada obyek tersebut, kesukaan, dan keinginan

untuk mewujudkannya (Purwodarminto, 1987:65). Dengan berdasarkan

pada pengertian itu minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan

tinggi diartikan kecenderungan siswa yang memiliki keinginan dan

perhatian yang khusus terhadap perguruan tinggi yang selanjutnya memicu

siswa untuk mewujudkannya.  

Tinggi/rendahnya minat siswa melanjutkan studi ke perguruan

tinggi diduga kuat berhubungan dengan lingkungan keluarganya.

Lingkungan keluarga yang baik akan membuat anak dapat belajar di

rumah. Sebaliknya, seorang anak yang hidup di lingkungan keluarga yang

kurang baik, maka minatnya untuk belajar cenderung rendah. Misalnya,

seorang anak yang tidak mendapat perhatian dari orang tuanya karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

18

merasa tidak pernah diperhatikan orang tua maka anak akan berbuat

sesuka hatinya bahkan cenderung berperilaku menyimpang. Apabila minat

untuk belajar rendah maka minat anak untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggipun akan rendah. Pada orang tua yang terlalu

memanjakan anak biasanya anak cenderung malas untuk belajar. Dampak

negatifnya adalah anak akan berperilaku sesuka hatinya

(Ahmadi,1991:288).

Petterson dan Loeber (1984) seperti dikutip oleh Syah (1995:138)

mengatakan bahwa lingkungan sosial yang dominan mempengaruhi

kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Pada

umumnya, hubungan anak dan orang tua yang penuh pengertian disertai

dengan bimbingan dan bila perlu hukuman akan memajukan minat belajar

anak. Contoh sikap yang baik dari orang tua akan sangat mempengaruhi

minat belajar anak. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bukti

bahwa lingkungan belajar di keluarga memberikan sumbangan positif

terhadap prestasi belajar siswa (Ewaldina, 2000:19).

Prestasi belajar merupakan suatu kemampuan yang dimiliki

seseorang yang merupakan hasil dari proses yang telah dilakukan. Prestasi

belajar siswa tampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai pelajaran

yang tercermin dalan rata-rata nilai rapornya. Jika anak tumbuh di

lingkungan keluarga yang baik dan terdapat hubungan yang harmonis

antara anak dan orang tua maka prestasi belajar anak akan tinggi. Diduga

kuat pada siswa yang berprestasi tinggi derajat hubungan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

19

keluarga dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi lebih kuat

dibandingkan pada siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah. Hal

ini disebabkan pada siswa yang mempunyai prestasi yang tinggi memiliki

potensi untuk dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan

mengembangkannya di perguruan tinggi. Sebaliknya pada siswa yang

memiliki prestasi lebih rendah diduga akan melemahkan derajat hubungan

lingkungan keluarga dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

2. Pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan sekolah

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Minat itu terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan,

proses sosialisasi, dan proses interaksi di sekolah, di masyarakat, dan di

dalam keluarga. Kemampuan dan pengalaman belajar yang berbeda-beda

peserta didik akan menimbulkan minat mereka yang bervariasi seperti

minat pada sekolah, minat pada pekerjaan dimasa mendatang dan lainnya.

Pada umumnya mereka yang memiliki minat pada sekolah mempunyai

motivasi untuk berprestasi.

Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa membuka

kesempatan untuk memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan

kebudayaan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak hanya terdiri dari

gedung saja, melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang

pendidikan. Lingkungan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang

memadai akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal. Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

20

sarana dan prasarana, tenaga pendidik atau guru juga memiliki peranan

yang penting. Guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang

simpatik dan rajin khususnya dalam hal belajar seperti membaca dan

berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar

siswa (Syah, 1995:153). Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bukti

bahwa lingkungan belajar di sekolah berpengaruh terhadap prestasi siswa

(Ewaldina, 2000:19). Lingkungan belajar yang baik di tingkat SMA

memungkinkan siswa memiliki minat untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Prestasi belajar adalah hasil usaha yang dicapai siswa setelah

melakukan proses mempelajari materi pelajaran sekolah yang dinyatakan

dalam skor yang diperoleh dari hasil tes. Apabila lingkungan sekolah anak

memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta teman-teman yang

rajin belajar maka anak akan memiliki prestasi belajar tinggi. Lingkungan

sekolah yang baik dapat menumbuhkan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi. Derajat hubungan lingkungan sekolah dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi diduga akan berbeda pada siswa

yang memiliki prestasi belajar berbeda. Pada siswa yang berprestasi baik

diduga minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan lebih tinggi

dibandingkan pada siswa yang prestasi belajarnya rendah. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa yang berprestasi baik mempunyai potensi

untuk melanjutkan studi dan mengembangkannya di perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

21

3. Pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan masyarakat

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana siswa menjalin

hubungan atau berinteraksi dengan anggota masyarakat lain. Oleh karena

itu siswa perlu menjalin hubungan dengan masyarakat lainnya. Menurut

penelitian oleh Alfonso (2000) “Hubungan antara Motivasi Belajar, dan

Lingkungan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa”. Menjelaskan

bahwa siswa harus dapat menjalin hubungan yang baik dengan anggota

masyarakat lain, dan memperoleh teman bergaul yang baik agar dapat

menjadi daya dorong terhadap siswa untuk belajar dengan giat. Dalam

menjalin hubungan dengan anggota masyarakat tersebut perlu juga dijaga

jangan sampai mendapat teman bergaul yang buruk. Maka orang tua juga

perlu mengontrol dengan siapa mereka bergaul. Siswa yang hidup di

lingkungan masyarakat yang kumuh dan serta kekurangan dan terdapat

anak-anak pengangguran dapat mempengaruhi aktivitas belajar mereka.

Jika tidak hati-hati dalam bergaul di lingkungan seperti itu anak dapat

melupakan tugasnya sebagai pelajar. Sebaliknya siswa yang hidup di

lingkungan masyarakat yang anak-anaknya rajin dapat menjadi daya

dorong terhadap siswa yang lain untuk belajar. Siswa akan memiliki

motivasi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lain

halnya dengan kondisi masyarakat yang kurang kondusif.

Lingkungan pergaulan di masyarakat dapat mempengaruhi minat

belajar anak untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Jika anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

22

tumbuh di lingkungan masyarakat yang baik maka diduga kuat memiliki

minat melanjutkan studi yang tinggi. Derajat hubungan antara lingkungan

masyarakat dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi diduga

berbeda pada anak yang memiliki prestasi belajar yang berbeda. Pada anak

yang memiliki prestasi belajar yang tinggi diduga derajat hubungan

lingkungan masyarakat dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi akan lebih tinggi dibandingkan pada siswa yang memiliki prestasi

belajar rendah. Hal demikian disebabkan pada siswa yang berprestasi

tinggi mempunyai potensi dan kemungkinan besar dapat

mengembangkannya di perguruan tinggi.

E. Hipotesis Penelitian

1. Ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan keluarga dengan

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

2. Ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan sekolah dengan

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

3. Ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan masyarakat

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan mengambil

bentuk penelitian studi kasus. Studi kasus adalah penyelidikan yang mendalam

dari suatu individu, kelompok atau institusi. Di bidang pendidikan, studi kasus

umumnya dilakukan untuk menentukan latar belakang, lingkungan, dan sifat-

sifat anak terhadap suatu masalah (Sumanto, 1990:56). Penelitian ini

merupakan studi kasus pada SMA Katholik Wijaya Kusuma, untuk

mengetahui hubungan lingkungan belajar siswa dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi ditinjau dari prestasi belajar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMA Katholik Wijaya Kusuma Blora, JL. A.

Yani No.19A, Blora.

2. Waktu Penelitian

Penelitian lapangan dilakukan pada bulan Januari 2010

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengujian Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Katholik Wijaya

Kusuma, Blora yang berjumlah 340 siswa.

22

23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

24

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 1989:104). Penulis akan mengambil sampel seluruh siswa kelas

XII yang memiliki jumlah 100 siswa.

3. Teknik Penarikan Sampel

Penarikan sampel dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling.

Purposive sampling adalah sampel yang memiliki ciri-ciri yang esensial

dari populasi sehingga dapat dianggap cukup representatif (Nasution,

2003:98). Alasan teknik ini digunakan adalah seluruh siswa kelas XII yang

akan segera menyelesaikan studinya dan bersiap melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

D. Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah ukuran sejauh mana anak menguasai dan

memahami materi pelajaran yang ditunjukkan dengan adanya nilai yang

berhasil dicapai siswa. Dalam penelitian ini prestasi belajar didasarkan

pada rata-rata nilai rapor siswa semester 1 kelas X s.d semester 5 kelas

XII.

2. Lingkungan Belajar

a. Lingkungan belajar

Lingkungan belajar mencakup lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

25

adalah lingkungan di mana siswa dapat belajar dengan kondusif di

rumah sehingga prestasi belajar akan tercapai. Lingkungan sekolah

adalah lingkungan di mana siswa membuka kesempatan untuk

memperkaya diri dalam hal pengetahuan dan kebudayaan. Lingkungan

masyarakat adalah lingkungan di mana siswa menjalin hubungan dan

berinteraksi dengan anggota masyarakat lainnya, baik dengan teman

sebaya, orang yang lebih tua maupun dengan orang yang lebih muda.

Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabelnya:

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Sub Variabel Indikator No. butir

Positif Negatif

a. Lingkungan belajar di keluarga

1.1. Cara mendidik 1.2. Suasana keluarga 1.3. Pengertian orang tua 1.4. Keadaan sosial ekonomi

orang tua 1.5. Latar belakang

kebudayaan

4,11 2,10 1,6 7

8,12

5 - 3 9 -

b. Lingkungan belajar di sekolah

1.1. Media pendidikan 1.2. Keadaan gedung

2.1. Interaksi guru dengan

murid 2.2. Cara penyajian 2.3. Hubungan antara murid 2.4. Standar pelajaran diatas

ukuran 2.5. Kurikulum 2.6. Waktu sekolah 2.7. Pelaksanaan disiplin 2.8. Metode belajar 2.9. Tugas rumah

2,3 1 - 6 - -

10 4 -

5,13 11

- - 8 - 9 7 - -

12 - -

c. Lingkungan belajar di

1.1. Mass media 1.2. Teman bergaul

- 2,3,4,6

1,9 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

26

masyarakat 2.1. Kegiatan lain 2.2. Cara hidup lingkungan

10 5

7,8 -

Skala pengukuran lingkungan belajar menggunakan skala likert.

Pada setiap alternatif pernyataan disajikan lima alternatif jawaban. Bobot yang

diberikan untuk setiap alternatif jawaban adalah: a). pernyataan positif: sangat

setuju (skor 5), setuju (skor 4), ragu-ragu (skor 3), tidak setuju (skor 2),

sangat tidak setuju (skor 1); b). pernyataan negatif: sangat setuju (skor 1),

setuju (skor 2), ragu-ragu (skor 3), tidak setuju (skor 4), sangat tidak setuju

(skor 5).

3. Minat Studi ke Perguruan Tinggi

Minat studi ke perguruan tinggi adalah kecenderungan-

kecenderungan siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sebagai

kelanjutan pendidikan mereka setelah tamat dari SMA. Minat ditandai

dengan perasaan senang, perhatian, dan perasaan tertarik terhadap perguruan

tinggi. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi:

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator No butir Positif Negatif

Minat belajar siswa

1. Keinginan 2. Perasaan tertarik 3. Perasaan suka 4. Kesadaran dirinya

akan hubungan dengan obyek

3 7 8

1,2,4,5,6, 9,10

‐ ‐ ‐ ‐ 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

27

Skala pengukuran minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

menggunakan skala Likert. Setiap pernyataan menyajikan lima alternatif

jawaban. Bobot yang diberikan untuk setiap alternatif jawaban adalah: a).

pernyataan positif: sangat setuju (skor 5), setuju (skor 4), ragu-ragu (skor 3),

tidak setuju (skor 2), sangat tidak setuju (skor 1); b). pernyataan negatif:

sangat setuju (skor 1), setuju (skor 2), ragu-ragu (skor 3), tidak setuju (skor

4), sangat tidak setuju (skor 5).

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Yaitu pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan tertulis yang

dibagikan kepada responden untuk memperoleh data tentang lingkungan

belajar dan minat melanjutkan ke perguruan tinggi.

2. Dokumentasi

Yaitu metode pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku, dokumen, catatan harian,

dan sebagainya. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan

data prestasi belajar.

3. Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan kepada pihak yang bersangkutan untuk memperoleh data yang

diperlukan secara lisan. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

28

tentang gambaran umum sekolah dan data lain yang dapat dipakai sebagai

pelengkap.

F. Teknik Pengujian Kuesioner

1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk memastikan apakah setiap tes

mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur dikatakan valid

atau sahih apabila suatu alat pengukuran tersebut dapat mengukur apa

yang akan diukur dengan tepat. Pengujian validitas dilakukan berdasarkan

rumus koefisien product moment dari Pearson pada taraf signifikan (alpha)

0,05 atau 5%. Berikut ini disajikan rumus koefisien Product Moment dari

Karl Pearson (Sugiyono, 1999:213): 

( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑∑ ∑∑

−−

−= 2222 YYNXXN

YXXYNrxy

Keterangan : xyr = Koefisien korelasi antara skor dari setiap item dengan total skor

semua item X = Skor dari setiap item Y = Total skor dari semua item N = Jumlah sampel

Dalam pengujian koefisien ini digunakan taraf signifikansi 5%.

Jika nilai koefisien r hitung > r tabel, maka suatu butir instrumen mampu

mengukur apa yang seharusnya diukur (valid). Sebaliknya, jika nilai

koefisien r hitung < r tabel maka suatu butir instrumen adalah tidak valid

atau sahih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

29

Pelaksanaan uji coba instrumen penelitian ini dilakukan pada siswa

kelas XI SMA Katholik Wijaya Kusuma, Blora dengan jumlah responden

30 orang. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar

30, dengan harga kritik product moment (r tabel) sebesar 0,361 dengan

taraf signifikansi 5%. Adapun rangkuman hasil penelitian uji coba

validitas sebagai berikut:

Tabel 3.3 Rangkuman Uji Validitas Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

No. item

Rhitung rtabel Keterangan

1 0,565 0,361 Valid 2 0,579 0,361 Valid 3 0,546 0,361 Valid 4 0,564 0,361 Valid 5 0,633 0,361 Valid 6 0,411 0,361 Valid 7 0,531 0,361 Valid 8 0,596 0,361 Valid 9 0,642 0,361 Valid 10 0,636 0,361 Valid

Tabel 3.4

Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga

No. item

rhitung rtabel Keterangan

1 0,658 0,361 Valid 2 0,550 0,361 Valid 3 0,393 0,361 Valid 4 0,776 0,361 Valid 5 0,451 0,361 Valid 6 0,538 0,361 Valid 7 0,663 0,361 Valid 8 0,755 0,361 Valid 9 0,798 0,361 Valid 10 0,454 0,361 Valid 11 0,663 0,361 Valid 12 0,592 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

30

Tabel 3.5 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah

No. item

Rhitung rtabel Keterangan

1 0,720 0,361 Valid 2 0,588 0,361 Valid 3 0,488 0,361 Valid 4 0,592 0,361 Valid 5 0,700 0,361 Valid 6 0,470 0,361 Valid 7 0,577 0,361 Valid 8 0,628 0,361 Valid 9 0,669 0,361 Valid 10 0,571 0,361 Valid 11 0,503 0,361 Valid 12 0,497 0,361 Valid 13 0,550 0,361 Valid 

Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat

No. item

Rhitung rtabel Keterangan

1 0,610 0,361 Valid 2 0,669 0,361 Valid 3 0,455 0,361 Valid 4 0,671 0,361 Valid 5 0,516 0,361 Valid 6 0,654 0,361 Valid 7 0,475 0,361 Valid 8 0,366 0,361 Valid 9 0,504 0,361 Valid 10 0,575 0,361 Valid

2. Pengujian reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan tingkat kepercayaan suatu instrumen

sebagai alat pengumpul data penelitian. Untuk menentukan tingkat

instrumen dalam penelitian digunakan rumus Alpha Cronbach dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

31

taraf signifikan 5% (Arikunto, 1987:236). Berikut ini disajikan rumus

Alpha Cronbach:

11r = ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡

−1kk

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡− ∑

2

2

1b

b

σ

σ

Keterangan: 11r : Nilai koefisien reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2∑ bσ : Jumlah varians butir

2tσ : Varians total

Berdasarkan hasil perhitungan, jika nilai koefisien alpha lebih besar

dari r tabel dengan taraf signifikan 5%, maka data instrumen penelitian

tersebut reliabel (Gozhali, 2006:42). Sebaliknya jika nilai koefisien alpha

lebih kecil dari r tabel dengan taraf signifikan 5%, maka data instrumen

penelitian tersebut tidak reliabel.

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus

Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program SPSS for Windows versi

12.0 dengan koefisien r tabel pada n = 30. Hasil pengujian reliabilitas

diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.7

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Status Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

0,860 0,361 Andal

Lingkungan belajar di keluarga

0,895 0,361 Andal

Lingkungan belajar di sekolah

0,889 0,361 Andal

Lingkungan belajar di masyarakat

0,846 0,361 Andal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

32

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis yang memberi gambaran terperinci dengan cara

mendiskripsikan data hasil observasi yang sudah didapat dari penelitian di

lapangan yang meliputi responden, variabel lingkungan belajar, prestasi

belajar dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Untuk keperluan

deskripsi data digunakan tabel distribusi frekuensi dan perhitungan

statistik mean, median, modus, dan standar deviasi.

2. Pengujian Prasyarat Analisis

a. Pengujian Normalitas

Sebelum melangkah pada uji korelasi sederhana, terlebih

dahulu mengetahui pengujian syarat korelasi sederhana yaitu

menggunakan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk

mengetahui gejala-gejala yang diteliti apakah mempunyai sebaran data

yang normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan rumus One-

Sample Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono, 1999:255) yaitu:

( ) ( )[ ]11 XSXFMaxD no −=

Keterangan :

D = Deviasi maksimum ( )1XFo = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan ( )1XSn = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Jika nilai F hitung > dari nilai F tabel pada taraf signifikansi

5%, maka distribusi data dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai F

hitung < dari nilai F tabel, maka distribusi data dikatakan tidak normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

33

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan

variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan

regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang

digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana,

1996:332) :

eSTCSF 2

2

=

Keterangan :

( )2

2

−=

kTCJKTCS

( )2

2

−=

kEJKeS

Keterangan :

F = harga bilangan F untuk garis regresi STC = varian tuna cocok Se = varian kekeliruan JK(TC) = jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) = jumlah kuadrat kekeliruan

Hipotesis model regresi linier akan ditolak jika F>F ( )( )knk −−− ,21 α . Untuk

distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k-2) dan dk

penyebut = (n-k). Sebaliknya hipotesis model regresi linier diterima

jika F < F ( )( )knk −−− ,21 α pada dk pembilang=(k-2) dan dk penyebut=(n-k).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

34

3. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis I

Ho1 : Tidak ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan

lingkungan keluarga dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Ha1 : Ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan

keluarga dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

b. Hipotesis II

Ho2 : Tidak ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan

lingkungan sekolah dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Ha2 : Ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan

sekolah dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

c. Hipotesis III

Ho3 : Tidak ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan

lingkungan masyarakat dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Ha3 : Ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan

masyarakat dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga digunakan rumus

regresi Chow sebagai berikut (Gujarati, 1978:271):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

35

iiiiii uDD +Χ+Χ++=Υ )(3210 βββα

Keterangan :   iΥ = minat siswa yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi

0α = intersep diferensial β = koefisien regresi

1X = variabel lingkungan belajar (keluarga, sekolah, dan masyarakat)

2X = variabel prestasi belajar

21 XX = interaksi variabel lingkungan belajar dan prestasi belajar iu = faktor kesalahan stokhastik (stochastic error term)

Berdasarkan hasil perhitungan, maka pengujian hipotesis model

regresi Chow ditolak jika nilai probabilitas 3β < α = 0,05. Sebaliknya

pengujian hipotesis model regresi Chow diterima jika nilai probabilitas

3β > α = 0,05.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. GAMBARAN UMUM SEKOLAH

1. Sejarah Sekolah

SMA Katolik Wijaya Kusuma, Blora didirikan pada pada tanggal 2

Agustus 1962 dan bernaung dibawah naungan yayasan Santo Yohanes

gabriel. Adapun SMA Katolik Wijaya Kusuma, Blora berlokasi di jalan

jendral A. Yani no 19 A, Blora.

Pada tahun 1966 terjadi permasalahan intern dalam pengurusan

SMA Katholik Wijaya Kusuma, Blora sehingga sering menyebabkan

terjadinya pergantian kepala sekolah dan pengurus-pengurusnya. Namun

dengan adanya permasalahan tersebut pihak yayasan terus berusaha untuk

tetap mempertahankan dan memajukan sekolah tersebut sampai sekarang.

Adapun kepala sekolah yang pernah menjabat di SMA Katolik

Wijaya Kusuma, Blora adalah

1. Drs. Wuryanto : 1962 - 1966

2. AM. Suharyadi : 1966 - 1967

3. D. Suwondo, BA. : 1967 - 1969

4. AM. Sudarmo, BA. : 1969 - 1970

5. S. Sudarmo, BA. : 1970 - 1992

6. FX. Sumarno, BA. : 1992 - 1997

7. Drs. TY. Ngadirin : 1997 - 2001

36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

37

8. Drs. B. Sumardi : 2001 - 2003

9. Drs. Y. Suryanto : 2003 - 2005

10. Rafael HP., Spd. : 2005 - 2007

11. MM. Sri Murniati, Spd. : 2007 - sekarang

2. Data Sekolah

Nama Sekolah : SMA Katolik Wijaya Kusuma

Alamat : Jl. Jend. A. Yani No. 19 A Blora

Telp : (0296) 531181

Nama Badan Penyelenggara : Yayasan Yohanes Gabriel

Tanggal keputusan : 28 Desember 1965

Nomor Sekolah Swasta : 319/648

Tanggal Akte Notaris : 16 April 1979/No. C.041/IX/4.1/78

Status Sekolah : Terakriditasi B

Waktu Sekolah : Pagi

Bangunan SMA Katholik Wijaya Kusuma letaknya dekat dengan

jalan raya, meskipun demikian aktivitas belajar mengajar di sekolah

tersebut tidak terganggu, karena bangunan kelasnya agak menjorok ke

dalam sehingga tidak terganggu dengan suara-suara kendaraan yang

melintas. Selain itu, SMA Katholik Wijaya kusuma, Blora bangunannya

menjadi satu dengan SMP dan STM katholik yang juga bernaung dibawah

yayasan Santo Yohanes Gabriel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

38

Kondisi bangunan SMA Katholik Wijaya Kusuma tergolong

permanen dan kokoh. Sirkulasi udara sangat baik dan pencahayaan untuk

setiap kelas cukup baik sehingga cukup mendukung proses belajar-

mengajar. Terdapat taman di depan semua kelas sehingga menambah

kesejukan, keindahan dan kenyamanan lingkungan.

SMA Katholik Wijaya Kusuma dikelilingi pagar permanen yang

terbuat dari batako, dengan rincian bangunan sebagai berikut:

1. Timur : ruang kelas.

2. Barat : ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, dan

laboratorium.

3. Utara : ruang kelas

4. Selatan : ruang kelas dan perpustakaan

Bagian tengah halaman dimanfaatkan untuk tempat upacara

bendera dan bagian depan sebelum masuk ke sekolah terdapat tempat

parkir sepeda dan sepeda motor yang cukup luas sehingga dapat

menampung semua motor maupun sepeda para murid.

Sarana dan prasarana yang ada di SMA Katholik Wijaya Kusuma,

Blora antara lain:

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMA Katholik Wijaya Kusuma, Blora

No. Ruang Jumlah Keterangan 1. Teori/Kelas 12 Ada 2. Kepala Sekolah 1 Ada 3. Ruang Guru 1 Ada 4. Tata usaha 1 Ada 5. MCK Kepala Sekolah 1 Ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

39

6. MCK Guru 2 Ada 7. MCK siswa 4 Ada 8. Lab. Komputer 1 Ada 9. Lab. Bahasa 1 Ada 10. Perpustakaan 1 Ada 11. G.Serba Guna/aula 1 Ada 12. BP/BK 1 Ada 13. UKS 1 Ada 14. Gudang 1 Ada 15. Rumah Penjaga 1 Adas 16. Kantin 1 Ada 17. Pos Satpam 1 Ada

B. Visi dan Misi

1. Visi

Mewujudkan pembinaan prestasi dan budi pekerti yang berdasarkan cinta

kasih.

2. Misi

a. Berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik

b. Membudayakan disiplin dan sopan santun pada semua warga sekolah

c. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan nyaman

C. Organisasi

Kepala Sekolah

Wa.Ka.Sek. Bag.Kurikulum

Wa.Ka.Sek.Bag. Kesiswaan

Wa.Ka.Sek.Bag.Humas

Wa.Ka.Sek.Bag. SARPRAS

Komite Sekolah

Siswa SMA Katolik wijaya kusuma 

BENDAHARA TATA USAHA

BP/BK

Dewan Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

40

D. Sumber Daya Manusia

SMA Katolik Wijaya Kusuma, Blora terdiri dari 4 guru tetap

yayasan, 23 guru tidak tetap dan 4 guru bantuan. Adapun kesemuanya itu adalah:

Tabel 4.2 Sumber Daya Manusia

No. Nama Status Mata Pelajaran/jabatan

1. MM. Sri Murniati, S.Pd Guru Bantuan Kepala Sekolah 2. Drs. YB. Harjono Guru Bantuan Ekonomi 3. Purwanto, S.Pd Guru Bantuan Matematika 4. Ign. Untung Sadimin GTT Biologi 5. Drs. Jadjijanto GTT Ekonomi 6. Dra. V. Indrawati GTY Ekonomi 7. Dra. Yulaina GTY PPKN

Sejarah Wali Kelas XI.S.2

8. Sri Kristijanti. BA Guru Bantuan Bhs. Inggris Wali Kelas XII.A

9. Supriyanto. S.Pd GTY Sosiologi Geografi Co. UKS Wali Kelas XI.S.1

10. A. Kristanto. S.Pd GTY Bhs. Inggris Co. Lab. Bahasa Wali Kelas XII.S.2

11. Dra.Parimi Arika GTT Bhs. Indonesia Wali Kelas XII.S.1

12. Katon Hartono GTT Matematika BP

13. Saodah S . Sos GTT Sosiologi Geografi XII.S.3

14. YP. Sukiyanto. BA GTT Lukis 15. Alek Sukidjo,BA GTT BP 16. RB. Sunaryo, S . GTT Agama

BP 17. F. Kusnarti,S . Pd GTT Bhs. Inggris 18. Nanang Wibowo. ST GTT Kimia

Co. Lab. IPA Wali Kelas XI.A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

41

19. C. Prin Kristiana. ST GTT Komputer Co. Lab. Komputer Wali Kelas X.4

20. YPP. Suyadi GTT Kesenian Vokal 21. Agus Sutrisno, S. Pd GTT Bhs. Indonesia

Co. perpustakaan Wali Kelas X.3

22. Yafet Arianto, S. Pd GTT Ketr. Komputer 23. Dwi Analisa, S . Pd GTT Olah Raga

Wali Kelas X.2 24. Sutarno GTT Geografi 25. Restuti Rahayu GTT Ketrampilan 26. Binti Isni Marfuah GTT Ketrampilan 27. B. Cahyo PU GTT Boga, Kes. Teater 28. Sr. Bibiana, S. SpS GTT Agama 29. Anom Irawan, SPd GTT Olah Raga 30. Agus Widodo, SPd GTT Fisika

Wali Kelas X.5 31. Tri Sudono GTT Bhs. Jawa

Wali Kelas X.1

E. Siswa SMA Katholik Wijaya Kusuma, Blora

SMA Katholik Wijaya Kusuma memiliki 353 siswa yang terdiri dari 12

kelas, yaitu kelas X1, X2, X3, X4, X5, XI IPA, XI IPS1, XI IPS2, XII IPA,

XII IPS1, XII IPS2, dan XII IPS3 dengan rincian jumlah siswa sebagai

berikut:

Tabel 4.3 Siswa SMA Katholik Wijaya Kusuma, Blora

No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah 1. X.1 12 18 30 2. X.2 11 21 32 3. X.3 12 19 31 4. X.4 11 19 30 5. X.5 12 20 32 6. XI. IPA 7 13 20 7. XI. IPS1 16 20 36 8. XI. IPS2 16 21 37 9. XII. IPA 8 17 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

42

10. XII.IPS1 12 15 27 11. XII.IPS2 13 14 27 12. XII.IPS3 14 12 26

Jumlah 144 209 353

F. Sarana dan prasarana dan Fasilitas Sekolah

Tersedianya sarana dan prasarana suatu lembaga pendidikan sangat besar

pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA Katholik

Wijaya Kusuma telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana

pendidikan yang memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif

sehingga tujuan pendidikan tercipta secara optimal. Adapun fasilitas yang

digunakan untuk menunjang proses pendidikan tersebut antara lain:

1. Perpustakaan

Tujuan didirikannya perpustakaan adalah membiasakan semua

warga sekolah untuk membaca, untuk menyediakan informasi bagi semua

warga sekolah dan untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar. Demikian

pula dengan perpustakaan SMA Katholik Wijaya Kusuma yang selalu

memperbanyak perbendaharaan buku-bukunya serta meningkatkan

kualitasnya agar senantiasa memperluas pengetahuan semua warga

sekolah.

2. Laboratorium

SMA Katholik Wijaya Kusuma memiliki 2 unit laboratorium, yaitu

laboratorium komputer dan bahasa. Laboratorium yang memadai dapat

memudahkan guru dalam menyampaikan materi secara praktek selain itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

43

siswa juga dapat menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang

sesungguhnya.

3. Bimbingan dan Konseling

Tujuan diadakannya layanan bimbingan dan konseling adalah

untuk membantu siswa membenahi dan membentuk kepribadian serta

untuk memberikan hal-hal positif kepada siswa, membantu meringankan

beban, menemukan alternatif pemecahan masalah, mendorong semangat

dan memberikan penguatan serta ketenangan kepada siswa secara tepat,

sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif.

4. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan serta

memberikan pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah.

G. Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta

kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan

dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan

untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan

potensi yang ada di daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

44

SMA Katholik Wijaya Kusuma menggunakan kurikulum KTSP.

Kurikulum ini lebih menonjolkan kreatifitas guru dalam mengajar dan

kompetensi serta peran aktif siswa dalam memahami suatu materi. Menurut

PP No. 19 tahun 2005, Bab I, pasal 1 ayat 15 mengenai Standar Nasional

Pendidikan (SNP), kurikulum KTSP adalah kurikulum operasional yang

disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

Komponen KTSP terdiri dari:

1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

a. Mata Pelajaran

b. Muatan lokal

c. Kegiatan pengembangan diri

d. Pengaturan beban belajar

e. Ketuntasan belajar

f. Kenaikan kelas dan kelulusan

g. Penjurusan

h. Pendidikan kecakapan hidup

i. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

45

3. Kalender Pendidikan

Satuan pendidikan menengah dapat menyusun kalender pendidikan

sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta

didik dan masyarakat dengan memperhatikan kalender pendidikan

sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi (SI). Menurut Permendiknas

No. 22 tahun 2006, SI mencakup lingkup materi minimal dan tingkat

kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada

jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Kalender pendidikan ini mencakup pengaturan waktu kegiatan

pengajaran selama satu tahun, mulai permulaan awal tahun ajaran, minggu

efektif, waktu efektif, dan hari libur.

a. Permulaan tahun pelajaran, yaitu waktu dimulai kegiatan

pembelajaran pada awal tahun.

b. Minggu efektif, yaitu jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk

setiap tahun.

c. Waktu pembelajaran efektif, yaitu jumlah jam pembelajaran setiap

minggu, meliputi jumlah jam seluruh mata pelajaran termasuk muatan

lokal, ditambah kegiatan pengembangan diri.

d. Waktu libur, yaitu waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan

kegiatan pembelajaran terjadwal.

4. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau

kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

46

kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar

kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Dalam pengembangan silabus itu sendiri harus memegang prinsip-

prinsip berikut:

a. Ilmiah

b. Relevan

c. Sistematis

d. Konsisten

e. Memadai

f. Aktual dan kontekstual

g. Fleksibel

h. Menyeluruh

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam

mengembangkan silabus, antara lain:

a. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar

b. Mengidentifikasi materi pembelajaran

c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran

d. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi

e. Penentuan jenis penilaian

f. Menentukan alokasi waktu

g. Menentukan sumber belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

47

H. Usaha-Usaha Penempatan Lulusan

Selain dipersiapkan untuk melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi, para

siswa di SMA Katholik Wijaya Kusuma juga dibekali dengan ketrampilan

kerja. Salah satu contohnya adalah dengan diadakannya mata pelajaran

keterampilan menjahit, tata rias dan olah vokal. Dengan adanya pelajaran ini

diharapkan lulusan SMA Katholik Wijaya Kusuma memiliki kemampuan

yang lebih dibandingkan dengan lulusan SMA yang lain.

Untuk memperbesar prosentase kelulusan siswa di akhir tahun, SMA

Katholik Wijaya Kusuma memberikan pelajaran tambahan bagi kelas XII

sebagai persiapan menghadapi ujian akhir. Latihan-latihan soal yang up to

date dapat mengasah kemampuan siswa sehingga nantinya diharapkan

mereka siap dan mampu menghadapi ujian akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

48

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Berdasarkan data hasil penelitian, skor data tertinggi untuk variabel

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang dicapai adalah 10 x 5 =

50 dan skor data terendah adalah 10 x 1 = 10. Berdasarkan data tersebut

berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian

Acuan Patokan II sebagai berikut:

Tabe1 5.1

Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Skor Frekuensi Persentase Kategori

42 – 50 34 34% Sangat Baik 36 – 41 41 41% Baik 32 – 35 14 14% Cukup Baik 28 – 31 6 6% Tidak Baik

< 28 5 5% Sangat Tidak Baik Jumlah 100 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi berada dalam kategori baik sebesar 41%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi masuk dalam kategori baik. Hal ini didukung dengan hasil

perhitungan mean = 39, median = 39, modus = 41.

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

49

2. Lingkungan Keluarga

Berdasarkan data hasil penelitian, skor data tertinggi untuk variabel

lingkungan keluarga yang dicapai adalah 12 x 5 = 60 dan skor data

terendah adalah 12 X 1 = 12. Berdasarkan data tersebut berikut ini

disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan

Patokan II sebagai berikut:

Tabe1 5.2

Lingkungan Keluarga

Skor Frekuensi Persentase Kategori

51 – 60 23 23% Sangat Baik 44 – 50 44 44% Baik 39 – 43 25 25% Cukup Baik 34 -38 6 6% Tidak Baik < 34 2 2% Sangat Tidak Baik

Jumlah 100 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden

menyatakan bahwa lingkungan keluarga mereka adalah baik sebesar 44%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga masuk

dalam kategori baik. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan mean =

46, median = 46, modus = 49.

3. Lingkungan Sekolah

Berdasarkan data hasil penelitian, skor data tertinggi untuk variabel

lingkungan sekolah yang dicapai adalah 13 x 5 = 65 dan skor data terendah

adalah 13 X 1 = 13. Berdasarkan data-data tersebut berikut ini disajikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

50

tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II

sebagai berikut:

Tabel 5.3

Lingkungan Sekolah

Skor Frekuensi Persentase Kategori

55 – 65 20 20% Sangat Baik 47 – 54 56 56% Baik 42 – 46 18 18% Cukup Baik 37 – 41 6 6% Tidak Baik

< 37 0 0% Sangat Tidak Baik Jumlah 100 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa lingkungan sekolah responden

berada dalam kategori baik sebesar 56%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa lingkungan sekolah masuk dalam kategori baik.

Kesimpulan tersebut didukung dengan hasil perhitungan mean = 50,

median = 50, modus = 49.

4. Lingkungan Masyarakat

Berdasarkan data hasil penelitian skor data tertinggi untuk variabel

lingkungan masyarakat yang dicapai adalah 10 x 5 = 50 dan skor data

terendah adalah 10 x 1 = 10. Berdasarkan data data tersebut berikut ini

disajikan tabel distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan

Patokan II sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

51

Tabel 5.4

Lingkungan Masyarakat

Skor Frekuensi Persentase Kategori

42 – 50 11 11% Sangat Baik 36 – 41 49 49% Baik 32 – 35 18 18% Cukup Baik 28 – 31 16 16% Tidak Baik

< 28 6 6% Sangat Tidak Baik Jumlah 100 100%

Dari tabel di atas diketahui bahwa lingkungan masyarakat berada

dalam kategori baik sebesar 49%. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa lingkungan masyarakat masuk dalam kategori baik. Kesimpulan

tersebut didukung dengan hasil perhitungan mean = 36, median = 37,

modus = 38.

5. Prestasi Belajar

Berdasarkan data hasil penelitian skar data tertinggi untuk variabel

prestasi belajar siswa yang diharapkan adalah 100 dan skor data terendah

adalah 0. Berdasarkan data-data tersebut berikut ini disajikan tabel

distribusi frekuensinya berdasarkan Penilaian Acuan Patokan II sebagai

berikut.

Tabe1 5.5

Prestasi Belajar Siswa

skor Frekuensi Persentase Kategori

81 - 100 0 0 Sangat Baik 66 - 80,99 83 83 % Baik 56 - 65,99 17 17 % Cukup Baik 46 - 55,99 0 0 Tidak Baik

< 46 0 0 Sangat Tidak Baik Jumlah 100 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

52

Dari tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden

mempunyai prestasi belajar yang baik sebesar 83%. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar masuk dalam kategori baik.

Kesimpulan tersebut didukung dengan hasil perhitungan mean = 69,

median = 69, modus = 71.

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov. Proses perhitungan normalitas data

menggunakan bantuan program SPSS.

Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan ketentuan sebagai

berikut:

a) Jika nilai Asymp.sig.2-tailed > α = 0,05 berarti sebaran data

normal.

b) Jika nilai Asymp.sig.2-tailed < α = 0,05 berarti sebaran data

tidak normal.

Hasil perhitungan disajikan dalam tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

53

Tabel 5.6

Hasil Pengujian Normalitas

Variabel Asymp.sig α Kesimpulan

Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

0,283 0,05 Normal

Lingkungan keluarga 0,383 0,05 Normal

Lingkungan sekolah 0,604 0,05 Normal

Lingkungan masyarakat 0,099 0,05 Normal

Prestasi belajar 0,771 0,05 Normal

Berdasarkan hasil pengujian normalitas data di atas tampak

bahwa distribusi data tentang variabel minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan

masyarakat dan prestasi belajar secara keseluruhan adalah normal.

b. Uji Linieritas

Pengujian linieritas digunakan untuk melihat apakah masing-

masing variabel bebas mempunyai hubungan yang linier atau tidak dengan

variabel terikatnya. Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria jika

Fhitung < Ftabel pada taraf signifikansi 5% maka data tabel tersebut linier,

demikian pula sebaliknya. Proses perhitungan uji linieritas ini dilakukan

dengan menggunakan program SPSS. Hasil pengujian disajikan dalam

tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

54

Tabel 5.7

Rangkuman Hasil Uji Linieritas

Variabel Bebas Variabel

Terikat

Df Fhitung Ftabel Kesimpulan

Lingkungan belajar di

keluarga

Prestasi

belajar

23:76 1,541 1,65 Linier

Lingkungan belajar di

sekolah

Prestasi belajar

22:77 1,533 1,76 Linier

Lingkungan belajar di

masyarakat

Prestasi belajar

22:77 1,520 1,76 Linier

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antar masing-

masing variabel bebas dengan variabel terikat adalah linier.

2. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini terdapat tiga hipotesis yang akan diuji.

Pengujian hipotesis pertama sampai dengan ketiga menggunakan rumus

korelasi regresi Chow. Berikut ini disajikan hasil-hasil pengujian hipotesis:

a. Pengujian Hipotesis I

1) Rumusan Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan

lingkungan keluarga dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Ha : Ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan

keluarga dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

55

2) Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat

disajikan sebagai berikut:

Y = 37,025 - 0,333X1 - 0,166X2 + 0,010(X1X2 )

Keterangan:

Y = minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1 = variabel prestasi belajar X2 = variabel lingkungan keluarga X1X2 = nilai interaksi antara variabel prestasi belajar dengan

variabel lingkungan keluarga

Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai

koefisien regresi (ß3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan

lingkungan keluarga terhadap variabel minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi adalah 0,010. Nilai tersebut menunjukkan bahwa

interaksi kedua variabel tersebut memperkuat derajat pengaruh prestasi

belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Nilai

signifikansi koefisien regresi (ß3) dari interaksi variabel prestasi belajar

dengan variabel lingkungan keluarga terhadap variabel minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi menunjukkan lebih tinggi dari

nilai alpha yang digunakan dalam penelitian ini (ρ = 0,735 > α = 0,05).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh prestasi belajar

pada hubungan lingkungan keluarga dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi adalah tidak signifikan. Artinya, tidak ada pengaruh

prestasi belajar pada hubungan lingkungan keluarga dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

56

b. Pengujian Hipotesis II

1) Rumusan Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan

lingkungan sekolah dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Ha : Ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan

sekolah dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

2) Pengujian Hipotesis II

Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat

disajikan sebagai berikut:

Y = -47,341 + 0,988X1 + 1,376X2 – 0,015(X1X2 )

Keterangan:

Y = minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi X1 = variabel prestasi belajar X2 = variabel lingkungan sekolah X1X2 = nilai interaksi antara variabel prestasi belajar dengan

varibel lingkungan sekolah

Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai

koefisien regresi (ß3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan

variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah -0,015.

Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel tersebut

tidak memperkuat derajat pengaruh prestasi belajar dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Nilai signifikansi koefisien

regresi (ß3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan variabel

lingkungan sekolah terhadap variabel minat melanjutkan studi ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

57

perguruan tinggi menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang

digunakan dalam penelitian ini (ρ = 0,682 > α = 0,05). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh prestasi belajar pada

hubungan lingkungan sekolah dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi adalah tidak signifikan. Artinya, tidak ada pengaruh

prestasi belajar pada hubungan lingkungan sekolah dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

c. Pengujian Hipotesis III

1) Rumusan Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan

lingkungan masyarakat dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

Ha : Ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan

masyarakat dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

2) Pengujian Hipotesis III

Berdasarkan hasil pengujian, model persamaan regresi dapat

disajikan sebagai berikut:

Y = -72,915 + 1,331X1 + 2,809X2 - 0,033(X1X2 )

Keterangan:

Y = minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi Xl = variabel prestasi belajar X2 = variabel lingkungan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

58

X1X2 = nilai interaksi antara variabel prestasi belajar dengan variabel lingkungan masyarakat

Hasil pengujian regresi di atas menunjukkan bahwa nilai

koefisien regresi (ß3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan

variabel minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah -0,033.

Nilai tersebut menunjukkan bahwa interaksi kedua variabel tersebut

tidak memperkuat derajat pengaruh prestasi belajar dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Nilai signifikansi koefisien

regresi (ß3) dari interaksi variabel prestasi belajar dengan variabel

lingkungan masyarakat terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi menunjukkan lebih tinggi dari nilai alpha yang digunakan dalam

penelitian ini (ρ = 0,298 > α = 0,05). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa pengaruh prestasi belajar pada hubungan

lingkungan masyarakat dengan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi adalah tidak signifikan. Artinya, tidak ada pengaruh prestasi

belajar pada hubungan lingkungan masyarakat dengan minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

59

C. Pembahasan

1. Pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan keluarga

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh prestasi

belajar pada hubungan lingkungan keluarga dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien

regresi (ß3) sebesar 0,010 dan hasil perhitungan statistik yang

menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) = 0,735 lebih

besar dari α = 0,05.

Deskripsi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi menunjukkan

bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki minat yang baik (41

siswa atau 41%). Menurut Winkel (1983:30), minat adalah kecenderungan

yang agak menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau

hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa siswa mempunyai keinginan untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi, mempunyai perasaan tertarik untuk

melanjutkan studi ke perguruan tinggi, dan mempunyai perasaan suka

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

dikategorikan memiliki prestasi belajar yang baik (83 siswa atau 83%).

Menurut Mulyono (1990:30), prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya hal ini

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

60

tersebut tercermin dari nilai rata-rata rapor dari semester 1 kelas X sampai

dengan semester 1 kelas XII. Prestasi belajar sangat mempengaruhi minat

siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, sehingga prestasi belajar

yang baik dapat meningkatkan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

Deskripsi lingkungan keluarga menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa dikategorikan baik (44 siswa atau 44%). Petterson dan Loeber

(1984) seperti dikutip oleh Syah (1995:138) mengatakan bahwa

lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa

ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Hal ini tercermin dari cara

mendidik, suasana keluarga, pengertian orang tua, keadaan sosial ekonomi

orang tua, dan latar belakang kebudayaan keluarga.

Lingkungan keluarga yang baik dan terdapat hubungan yang

harmonis antara anak dan orang tua maka prestasi belajar anak akan tinggi.

Diduga kuat pada siswa yang berprestasi tinggi derajat hubungan

lingkungan keluarga dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

lebih kuat dibandingkan pada siswa yang memiliki prestasi belajar yang

rendah. Hal ini disebabkan pada siswa yang mempunyai prestasi belajar

yang tinggi memiliki potensi untuk dapat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi dan mengembangkannya di perguruan tinggi. Sebaliknya pada siswa

yang memiliki prestasi lebih rendah diduga akan melemahkan derajat

hubungan lingkungan keluarga dengan minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

61

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh prestasi

belajar pada hubungan lingkungan keluarga dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Artinya, tinggi / rendahnya prestasi belajar tidak

menentukan tinggi / rendahnya derajat hubungan lingkungan keluarga

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil wawancara

dengan siswa menunjukkan bahwa pada umumnya sanak saudara dari

siswa langsung bekerja setelah lulus SMA memungkinkan adanya

anggapan dalam diri siswa bahwa ketika mereka sudah menyelesaikan

studi di jenjang SMA mereka dapat langsung bekerja tanpa harus

melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penghasilan orang tua yang rendah

juga memungkinkan siswa untuk tidak melanjutkan studi ke perguruan

tinggi karena penghasilan tersebut tidak cukup untuk membiayai studinya

ke perguruan tinggi. Kondisi inilah yang memungkinkan adanya anggapan

dalam diri siswa bahwa mereka dapat langsung bekerja setelah

menyelesaikan studi di jenjang SMA, tanpa harus melanjutkan studi ke

perguruan tinggi. Oleh karena itu meski prestasi belajar siswa tinggi /

rendah hal tersebut tidak menguatkan mereka untuk lebih berminat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi

2. Pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan sekolah dengan

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh prestasi

belajar pada hubungan lingkungan sekolah dengan minat melanjutkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

62

studi ke perguruan tinggi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien

regresi (ß3) sebesar -0,015 dan hasil perhitungan statistik yang

menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) = 0,682 lebih

besar dari α = 0,05.

Deskripsi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi menunjukkan

bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki minat yang sangat

baik (41 siswa atau 41%). Menurut Winkel (1983:30), minat adalah

kecenderungan yang agak menetap dalam subjek untuk merasa tertarik

pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam

bidang itu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mempunyai

keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, mempunyai

perasaan tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, dan

mempunyai perasaan suka untuk melanjutkan studi ke Perguruan tinggi

Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

dikategorikan memiliki prestasi belajar yang baik (83 siswa atau 83%).

Menurut Mulyono (1990:30), prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya hal ini

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Hal

tersebut tercermin dari nilai rata-rata rapor dari semester 1 kelas X sampai

dengan semester 1 kelas XII. Prestasi belajar sangat mempengaruhi minat

siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, sehingga prestasi belajar

yang baik dapat meningkatkan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

63

Deskripsi lingkungan sekolah menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa dikategorikan baik (56 siswa atau 56%). Berdasarkan kesadaran

tentang peranan proses belajar mengajar dalam kehidupan anak didik,

masyarakat telah mendirikan suatu institut yang mendampingi belajar

sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak perkembangan yang

diharapkan: Institut ini disebut sekolah (Winkel, 1989:ix). Hal ini

tercermin dari media pendidikan, keadaan gedung, interaksi antara guru

dengan murid, cara penyajian materi, hubungan antara murid, standar

pelajaran di atas ukuran, kurikulum, waktu sekolah, pelaksanaan disiplin,

metode belajar, dan tugas rumah.

Lingkungan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang

memadai akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal, sehingga

dicapai prestasi belajar yang baik pula. Pada siswa yang berprestasi baik

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan lebih tinggi

dibandingkan pada siswa yang prestasi belajarnya rendah. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa yang berprestasi baik mempunyai potensi

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh prestasi

belajar pada hubungan lingkungan sekolah dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Artinya, tinggi / rendahnya prestasi belajar tidak

menentukan tinggi / rendahnya derajat hubungan lingkungan sekolah

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil wawancara

dengan siswa menunjukkan bahwa pada umumnya teman-teman di sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

64

lebih memilih bekerja dari pada melanjutkan studi ke perguruan tinggi

setelah lulus SMA. Oleh sebab itu meski prestasi belajar siswa tinggi /

rendah hal tersebut tidak menguatkan mereka untuk lebih berminat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

3. Pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan masyarakat

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh prestasi

belajar pada hubungan lingkungan masyarakat dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Hasil ini didukung oleh perhitungan koefisien

regresi (ß3) sebesar -0,033 dan hasil perhitungan statistik yang

menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) = 0,298 lebih

besar dari α = 0,05.

Deskripsi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi menunjukkan

bahwa sebagian besar siswa dikategorikan memiliki minat yang sangat

baik (41 siswa atau 41%). Menurut Winkel (1983:30), minat adalah

kecenderungan yang agak menetap dalam subjek untuk merasa tertarik

pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam

bidang itu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mempunyai

keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, mempunyai

perasaan tertarik untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, dan

mempunyai perasaan suka untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

65

Deskripsi prestasi belajar menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

dikategorikan memiliki prestasi belajar yang baik (83 siswa atau 83%).

Menurut Mulyono (1990:30), prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya hal ini

ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Hal

tersebut tercermin dari nilai rata-rata rapor dari semester 1 kelas X sampai

dengan semester l kelas XII. Prestasi belajar sangat mempengaruhi minat

siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, sehingga prestasi belajar

yang baik dapat meningkatkan minat melanjutkan studi ke perguruan

tinggi.

Deskripsi lingkungan masyarakat menunjukkan bahwa sebagian

besar siswa dikategorikan baik (49 siswa atau 49%). Lingkungan belajar di

masyarakat dikategorikan baik, karena masyarakat dapat membantu para

siswa dengan menciptakan suasana masyarakat yang mendukung belajar

sehingga siswa dapat belajar dengan maksimal. Pergaulan di masyarakat

dengan teman-teman akan sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Dalam menjalin hubungan dengan anggota masyarakat tersebut perlu

juga dijaga jangan sampai mendapat teman bergaul yang buruk. Maka

orang tua juga perlu mengontrol dengan siapa mereka bergaul. Siswa yang

hidup di lingkungan masyarakat yang kumuh dan serta kekurangan dan

terdapat anak-anak pengangguran dapat mempengaruhi aktivitas belajar

mereka. Jika tidak hati-hati dalam bergaul di lingkungan seperti itu anak

dapat melupakan tugasnya sebagai pelajar. Sebaliknya siswa yang hidup di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

66

lingkungan masyarakat yang anak-anaknya rajin dapat menjadi daya

dorong terhadap siswa yang lain untuk belajar. Siswa yang mempunyai

motivasi untuk belajar akan memperoleh prestasi yang tinggi. Prestasi

yang tinggi tersebut akan mendorong siswa untuk mempunyai minat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh prestasi

belajar pada hubungan lingkungan masyarakat dengan minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Artinya, tinggi / rendahnya prestasi belajar tidak

menentukan tinggi / rendahnya derajat hubungan lingkungan masyarakat

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hasil wawancara

dengan siswa menunjukkan bahwa pada umumnya disebabkan oleh

pergaulan siswa dengan teman sebayanya di lingkungan masyarakat.

Cukup dengan menyelesaikan studi jenjang SMA, sebagian besar teman

sebayanya dapat memperoleh pekerjaan tanpa melanjutkan studi ke

perguruan tinggi. Kondisi inilah yang memungkinkan adanya anggapan

dalam diri siswa bahwa mereka dapat langsung bekerja setelah

menyelesaikan studi jenjang SMA, tanpa harus melanjutkan studi ke

perguruan tinggi. Oleh karena itu meski prestasi belajar siswa tinggi /

rendah hal tersebut tidak menguatkan mereka untuk lebih berminat

melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

67

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Ada 3 macam kesimpulan yang dapat diambil penulis setelah melakukan

analisis data, yaitu :

1. Tidak ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan keluarga

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini didukung

oleh perhitungan koefisien regresi (ß3) sebesar 0,010 dan hasil perhitungan

statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien regresi (ρ) =

0,735 lebih besar dari α = 0,05.

2. Tidak ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan sekolah

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini didukung

oleh perhitungan koefisien regresi (ß3) sebesar -0,015 dan hasil

perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien

regresi (ρ) = 0,682 lebih besar dari α = 0,05.

3. Tidak ada pengaruh prestasi belajar pada hubungan lingkungan masyarakat

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini didukung

oleh perhitungan koefisien regresi (ß3) sebesar -0,033 dan hasil

perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas koefisien

regresi (ρ) = 0,298 lebih besar dari α = 0,05.

67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

 

 

68

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin

namun masih terdapat keterbatasan. Keterbatasan yang dialami penulis antara

lain : penulis menyadari adanya kemungkinan ketidakjujuran siswa dalam

menjawab kuesioner. Jika ternyata responden menjawab tidak jujur, maka

hasil penelitian ini tidak mencerminkan keadaan sesungguhnya.

C. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mencoba mengajukan

beberapa saran sebagai berikut:

1. Sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan tidak adanya pengaruh

prestasi belajar pada hubungan lingkungan belajar ( keluarga, sekolah dan

masyarakat ) dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Penulis

menyarankan agar orang tua, guru dan teman-teman sebaya tetap

memberikan dorongan dan motivasi untuk terus berprestasi. Hal demikian

disebabkan adanya kemungkinan tawaran beasiswa untuk melanjutkan

studi ke perguruan tinggi. Dengan melanjutkan studi ke perguruan tinggi

tentu berguna untuk memperbaiki kehidupan sosial ekonomi akan lebih

mudah dilakukan.

2. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah melakukan penelitian ulang di lain

tempat, menambah referensi pendukung disertai dengan hasil penelitian

sebelumnya, dan terus meningkatkan hasil penelitian yang lebih baik

daripada penelitian sebelumnya. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

69

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 1991. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta Alfonso, Minarti. 2000. Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Lingkungan

Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas sanata Dharma

Arikunto, S. 1991. Prosedur Penelitian Sualu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. Ewaldina, M. 2000. ”Hubungan Antara Lingkungan Belajar Siswa, dorongan

Orang Tua dan minat Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa”.skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Bandung:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro Giartama. 1990. Minat siswa SMA Terhadap Jabatan Guru. Jakarta: IKIP Gujarati, D. 1978. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga Mahmud, D. 1990. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta:

BPFE Nawawi, H. 1985. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada Purwanto, M. Ngalimin. 1984. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Kaiya Roestiyah. 1982. Masalah-masalah Ilmu keguruan. Jakarta: PT. Bina Aksara Shadili, H. 1983. Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia. Bandung: Bina cipta Sudjana. 1989. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito Sugiyono. 1999. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sukardi, D.K. 1983. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar disekolah. Surabaya:

Usaha Nasional Sumanto. 1990. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi

Offset Syah, M. 1995. Psikologi dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · iv P E R S E M B A H A N Seandainya layak dan pantas, karya ini kupersembahkan untuk mereka yang selalu senantiasa ada dihati,

70

Vembriarto. 1984. Sosiologi Pendidikan. Paramiti: Yoyakarta Walgito, B. (1982). Bimbingan Konseling di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Andi

Offset Winkel, W.S. 1984. Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Menengah. Jakarta:

Gramedia . 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Pengajaran. Jakarta:

Gramedia . 1987.Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Witherington, H. C. 1963. Psikologi pendidikan. Jakarta: Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI