PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Petugas sekretariat yang sudah dengan sabar melayani...
-
Upload
truongkiet -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Petugas sekretariat yang sudah dengan sabar melayani...
i
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA POKOK
BAHASAN GERAK JATUH BEBAS DI SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :
EFRAIM DECOBERTEN PETERS
NIM : 081424030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
Peters, E.D. 2013. Penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving
Dalam Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Jatuh
Bebas Di SMA Bopkri 2 Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pemahaman konsep
awal siswa tentang gerak jatuh bebas; (2) pemahaman konsep akhir siswa tentang
gerak jatuh bebas setelah belajar dengan menggunakan metode problem solving; dan
(3) Apakah penggunakan metode problem solving dapat meningkatkan pemahaman
konsep siswa tentang gerak jatuh bebas di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17-25 oktober 2013 di SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA BOPKRI 2
Yogyakarta berjumlah 47 siswa. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep
siswa peneliti menggunakan soal pretest dan posttest, hasil wawancara, foto, serta
video.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa metode problem solving dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan gerak jatuh bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
Peters, E.D. 2013. Learning Problem Solving Method Using Improved
Understanding the Concept of Students In Free Fall Motion Highlights In Bopkri
high school 2 Yogyakarta. Physical Education Studies Program, Department of
Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education,
Sanata Dharma University in Yogyakarta.
The purpose of this study was to determine: (1) students 'understanding of the
initial concept of free fall motion, (2) the final students' understanding of the concept
of motion in free fall after studying using problem solving methods, and (3) whether
the use of problem solving methods can increase students' understanding of the
concept of free fall motion at SMA BOPKRI 2 Yogyakarta..
The research was conducted on 17-25 October 2013 in SMA BOPKRI 2
Yogyakarta. The subjects of this study were 47 senior high school students of class X
BOPKRI 2 Yogyakarta. To find the increased understanding about the concept of
students researchers used pretest and posttest, the results of interviews, photos and
video.
The result of the study that the method of problem solving could improve
students' understanding of concepts on the subject of free fall motion.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi yang
berjudul Penggunaan Metode Pembelajaran Problem Solving Dalam Peningkatan
Pemahaman Konsep Siswa Pada Pokok Bahasan Gerak Jatuh Bebas Di SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta. Ini merupakan salah satu syarat kelulusan yang harus
dipenuhi dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Program Studi pendidikan Fisika, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Proses penyusunan, pelaksanaan, serta penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari
bimbingan, bantuan, dorongan serta semangat dari berbagai pihak. Maka dari itu
pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T. selaku dosen pembimbing yang selalu
setia dan sabar mendampingi penulis dalam penyusunan, pelaksanaan serta
penyelesaian skripsi ini.
2. Seluruh dosen JPMIPA yang sudah memberikan ilmu-ilmu pengetahuan dan
juga pengalaman-pengalaman hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
3. Petugas sekretariat yang sudah dengan sabar melayani kebutuhan persuratan
peneliti.
4. Dinas Perizinan Kota Yogyakarta yang telah mengijinkan peneliti untuk
melakukan penelitian.
5. Kepala sekolah BOPKRI 2 yang telah mengijinkan peneliti untuk
melakukan penelitian.
6. Bapak Wahyu Santoso, S.Pd selaku guru pendamping yang bersedia
meluangkan waktu dan mendampingi penelitian.
7. Mas Kuncoro selaku kepala laboratorium sekolah yang sudah membantu
menyiapkan tempat selama pelaksanaan penelitian.
8. Para siswa kelas XB, XC, yang telah menjadi subyek dalam penelitian ini.
9. Papa dan Mama yang sudah memberikan kasih sayang, semangat dorongan
motivasi juga materil yang sangat membantu dalam pelaksanaan penelitian
ini.
10. Seluruh keluarga besar di Manggarai yang selalu memberi semangat kepada
peneliti.
11. Enu Lina beserta keluarga yang sudah memberikan cinta, waktu serta
semangat kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian ini.
12. Kakak Jack yang selalu menyayangi dan memberi semangat kepada peneliti
untuk menyelesaikan penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
13. Fr. Radja, Enu Paulina Endang dan Kak Jackrois yang sudah membantu
penelitian dalam pengambilan data.
14. Eko, Atma Suganda, suster Renata, Fr Raja, Fr Silva, Dimas, Michael,
Enggar, Salib, Robi Subin, Ibe, Gusti Chandra, Kak Agus, Kak Rian yang
sudah memberikan semangat kepada peneliti.
15. Seluruh teman angkatan 2008 yang selalu memberi semangat dalam
persahabatan selama ini.
16. Serta seluruh pihak yang telah membantu peneliti, yang tidak bisa peneliti
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih sangat jauh dari sempurna, maka
dari itu penulis sangat mengharapkan dan menerima kritik serta saran yang
membangun guna penulisan yang lebih baik. Penulis berharap semoga skrripsi ini
berguna bagi pembaca.
Yogyakarta, 2 Maret 2013
Penulis
Efraim Decoberten Peters
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………… ........... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………….............. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………….. ........... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………... ........... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA…………… ........... v
ABSTRAK…………………………………………………………........... vi
ABSTRACT………………………………………………………. ........... vii
KATA PENGANTAR…………………………………………….. ........... viii
DAFTAR ISI……………………………………………………… ........... xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………… ............ xiv
DAFTAR TABEL………………………………………………… ............. xv
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………............ 1
1. Latar Belakang…………………………………………. ........... . 1
2. Rumusan Masalah…………………………………….. ........... 5
3. Tujuan penelitian……………………………………… ........... 6
4. Manfaat Penelitian……………………………………. ........... 6
BAB II. DASAR TEORI…………………………………………........ 7
A. Konsep, Konsepsi dan Pemahaman Konsep………............... 7
1. Konsep…………………………………………........... 7
2. Konsepsi………………………………………............ 8
3. Pemahaman konsep…………………………................... 10
B. Metode Problem Solving…………………………….................. 12
1. Definisi………………………………………….. .......... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2. Tahap-Tahap Pemecahan Masalah ………………........... 13
3. Strategi Pemecahan Masalah……………………............. 14
4. Contoh Problem Solving…………………………........... 16
C. Gerak Jatuh Bebas………………………………………............ 17
D. Kaitan Teori dengan Penelitian…………………………............ 22
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN…………………………............ 23
A. Jenis Penelitian…………………………………………............. 23
B. Desain Penelitian………………………………………............. 23
C. Populasi dan Sampel……………………………………............ 25
D. Waktu dan Tempat Penelitian…………………………….......... 25
E. Treatment………………………………………………............. 25
F. Instrumen Penelitian……………………………………............ 29
1. Instrumen Pengumpulan Data……………………........... 29
a. Pretest-posttest………………………………........... 29
b. Wawancara…………………………………............. 32
2. Instrumen Pembelajaran…………………………............ 33
G. Analisis Data……………………………………………............ 34
1. Pretest-posttest…………………………. ………........... 34
2. Wawancara………………………………………............ 36
BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA…………………………........... 37
A. Deskripsi Penelitian……………………………………............. 37
1. Jadwal Waktu Pelaksanaan Penelitian………….. ............ 37
2. Kejadian Saat Penelitian………………………... ............ 38
3. Kegiatan Diskusi Pada Kelas Eksperimen……….......... 40
B. Data Penelitian…………………………………………………... 43
1. Hasil Pretest Dan Posttest Siswa Kelas treatment……….. 43
2. Hasil Pretest Dan Posttest Siswa Kelas control................ 44
3. Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen……….. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
4. Data Wawancara Dari Kelas Eksperimen……………… .... 47
C. Analisis Data……………………………………………………… 49
1. Analisis Hasil Pretest Dan Posttest……………………………. 50
1) Analisis pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol… 50
2) Analisis Pretest Dan Posttest Pada Kelas Eksperimen.. 51
3) Analisis Pretest Dan Posttest Pada Kelas Kontrol…… 52
4) Analisis Posttest Pada Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontrol………………………………… ..... 53
2. Grafik Perbandingan Antara Kelas Eksperimen
Dan Kelas Kontol................................................................ ..... 54
3. Analisis Hasil Diskusi Kelompok………………………….. 57
4. Analisis Hasil Wawancara…………………………………. 59
5. Analisi Keseluruhan……………………………………….. 63
D. Keterbatasan Dalam Penelitian………………………………….. …. 67
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………….. 68
A. Kesimpulan……………………………………………………… .... 68
B. Saran……………………………………………………………... .... 68
DAFTAR PUSTAKA………………………………………...…………… .... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke sekolah.……………… 73
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke Walikota Yogyakarta.... 74
Lampiran 3. Surat izin dari dinas perizinan kota Yogyakarta........ ………. 75
Lampiran 4. Surat Keterangan Sudah Meneliti………………………….. 76
Lampiran 5. Pembagian Diskusi Kelompok XB ………………………... 77
Lampiran 6. Soal diskusi kelompok……………………………………... 78
Lampiran 7. Soal Pretest Soal Posttest………………..………………..... 81
Lampiran 8. Soal Wawancara…………………………………………..... 82
Lampiran 9. Kunci jawaban pretest dan posttest……………………….... 83
Lampiran 10. Kunci jawaban diskusi kelompok………………………….. 86
Lampiran 11. Hasil diskusi kelompok 1………………………………….. 88
Lampiran 12. Hasil diskusi kelompok 2………………………………….. 89
Lampiran 13. Hasil diskusi kelompok 4………………………………….. 90
Lampiran 14. Hasil diskusi kelompok 5………………………………….. 91
Lampiran 15. Hasil diskusi kelompok 6………………………………….. 92
Lampiran 16. Jawaban Pretest siswa……………………………………… 93
Lampiran 17. Jawaban Posttest siswa……………………………………... 94
Lampiran 18. Hasil Diskusi Kelompok………………………………….... 95
Lampiran 19. Hasil Wawancara…………………………………………...... 99
Lampiran 19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)…………………… 102
Lampiran 20. Foto-Foto Proses Belajar Mengajar ………………………….. 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Persamaan Gerak.................................................................... 19
Tabel 2. Desain Penelitian.................................................................... 24
Tabel 3. Kisi-Kisi Soal......................................................................... . 30
Tabel 4. Soal Wawancara Konsep................………………………… 33
Tabel 5. Waktu Pelaksanaan Penelitian ............……………………… 37
Tabel 6. Jawaban Diskusi Soal A ...............………………………….. 40
Tabel 7. Jawaban Diskusi Soal B ...............………………………….. 41
Tabel 8. Jawaban Diskusi Soal C ................…………………………. 42
Tabel 9. Hasil Pretest Dan Posttest Kelas Treatment............…………. 43
Tabel 10. Hasil Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol…………................ 44
Tabel 11. Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen No 1......... 45
Tabel 12. Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen No 2…… 45
Tabel 13. Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen No 3…… 46
Tabel 14. Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen No 4…… 46
Tabel 15. Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen No 5…… 47
Tabel 16. Data wawancara Dari Kelas Eksperimen………………….. 48
Tabel 17. Analisis SPSS Pretest Kelas Eksperimen Dan Kontrol ……. 50
Tabel 18. Analisis SPSS Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen ……. 51
Tabel 19. Analisis SPSS Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol.….. ……. 52
Tabel 20. Analisis SPSS Posttest Pada Kelas Eksperimen
Dan Kontrol.............................................................................. 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 21. Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontol........................... 54
Tabel 22. Hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontol.......................... 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Fisika merupakan dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan lain dan
teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang teramat pesat
saat ini, telah mempermudah kehidupan manusia. Mengingat begitu pentingnya
peranan ilmu fisika, sudah semestinya ilmu ini dipahami dengan baik oleh
siswa. Upaya siswa dalam mempelajari fisika sering menemui hambatan-
hambatan. Fisika biasanya dianggap sebagai pelajaran yang sulit dipahami. Hal
itu mungkin menyebabkan hasil belajar fisika siswa menjadi kurang baik.
Apabila kita perhatikan pada ajang kompetisi fisika tingkat dunia, misalnya
olimpiade fisika, siswa Indonesia memang sering memperoleh medali, baik
medali perunggu, medali perak, maupun medali emas. Akan tetapi prestasi
yang diperoleh oleh beberapa siswa tersebut belum menunjukkan kondisi rata-
rata dari seluruh siswa di Indonesia.
Kebanyakan orang di Indonesia menyebutkan beragam alasan
mengenai pemahaman fisika siswa. Banyak pihak mengatakan bahwa
pemahaman fisika siswa berasal dari guru yang banyak memberi pengetahuan,
maka apabila pemahaman fisika siswa kurang, itu disebabkan oleh guru yang
tidak berkualitas.
Secara praktis faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya
pemahaman siswa yaitu dari diri siswa sendiri, di mana siswa kurang perhatian
terhadap materi pembelajaran yang diberikan. Sebagian besar siswa malas
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
diajak berpikir analisis pada materi pembelajaran fisika. Hal ini ditunjukkan
dengan munculnya sikap kurang peduli, masa bodoh, dari peserta didik.
Namun demikian sumber kesalahannya tidak hanya terletak pada diri siswa.
Perlu disadari bahwa keberhasilan dan kegagalan suatu pendidikan atau
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh beberapa komponen yang ada, baik itu
pendidik, siswa, bahan ajar, proses belajar, waktu belajar, dan kelengkapan
sarana dan prasarana (Suryosubroto, 2009: 189).
Menurut Piaget, seorang anak mempunyai cara berpikir dan pendekatan
yang berbeda secara kualitatif dengan orang dewasa dalam melihat dan
mempelajari realitas. Anak dalam perkembangannya mempunyai struktur
pemikiran yang berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu, dalam proses
belajar mengajar, tekanan harus diletakkan pada pemikiran murid dan bukan
pada pemikiran guru. Dalam kaitan ini, menjadi penting bagi seorang guru
untuk mengerti cara berpikir murid, pengalaman murid, dan bagaimana murid
mendekati suatu persoalan (Ginsburg dan Opper, 1988 dalam Suparno, 2001:
142-143).
Dalam Depdiknas (2007) dijelaskan bahwa untuk siswa SMA, kerja
ilmiah, pemecahan masalah dan cara menganalisis banyak digunakan dalam
pembelajaran fisika. Akan tetapi kecenderungan di lapangan yang sering
dijumpai adalah seringkali siswa dihadapkan pada kesulitan dalam
memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep-konsep fisika, baik
masalah yang diberikan oleh guru maupun masalah-masalah dalam buku teks,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
apalagi untuk masalah-masalah yang cukup kompleks yang mencakupi
hubungan antar konsep (Agus dan Andi, 2010: 13-14).
Salah satu penyebab yang teridentifikasi adalah kurangnya bahkan tidak
adanya pengajaran penyelesaian masalah secara sistematis oleh guru terhadap
siswanya dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan, yang sering adalah
memberi contoh penyelesaian masalah (soal). Sudharta (2007 dalam Agus dan
Andi, 2010: 13-14) menyatakan bahwa cukup banyak guru yang tidak
memahami strategi penyelesaian soal-soal secara sistematis. Ketika
mengajarkan pemecahan soal, guru tidak mulai dengan menganalisis masalah
pada soal, tidak mendeskripsikannya dalam deskripsi fisika, tidak berusaha
untuk menggambarkannya dalam diagram-diagram, namun lebih menekankan
pada pencocokan soal-soal dengan rumus yang dihafalkan. Guru lebih tertarik
pada jawaban siswa yang benar tanpa menganalisis kesalahan-kesalahan yang
dilakukan siswa dan prosedur penyelesaiannya (Agus dan Andi, 2010: 13-14).
Di SMA BOPKRI 2, kebanyakan siswanya kurang berminat dalam
pelajaran fisika dan siswanya kurang aktif dalam pembelajaran fisika, kadang
malas dalam mengikuti pelajaran fisika. Ada yang menganggap bahwa
pelajaran fisika itu sangat sulit dipelajari dan dipahami. Siswanya mempelajari
materi fisika dengan cara menghafal rumus yang diberikan oleh guru sehingga
dalam mengerjakan soal yang diberikan guru, terkadang mereka bingung dalam
mengerjakannya dan sering salah. Sebagian besar siswa malas diajak berpikir
analisis pada materi pembelajaran fisika. Dengan tidak bersemangatnya siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
terhadap pelajaran fisika terkadang siswa menunjukkan kurang peduli dan
masa bodoh.
Namun sumber kesalahan bukan hanya pada diri siswa itu sendiri. Kita
juga harus melihat apakah metode yang diberikan guru saat menyampaikan
materi bisa membuat siswa semangat dalam mempelajari fisika. Berdasarkan
penelitian saya pada saat PPL, saya menemukan bahwa guru di SMA di
BOPKRI 2 menggunakan metode ceramah dan simulasi dalam mengajar
fisika. Guru menggunakan metode ini agar siswa menjadi tertarik dan juga
senang belajar, tetapi siswa kadang tidak tertarik sehingga semangat belajar
mereka berkurang. Guru fisika di SMA BOPKRI 2, tidak menggunakan
metode problem solving dalam mengajar.
Berdasarkan persoalan di atas maka peneliti menggunakan metode
pembelajaran problem solving dalam peningkatan pemahaman konsep siswa, di
mana di dalam metode problem solving dijelaskan bahwa pembelajaran
problem solving menitik beratkan pada partisipasi siswa, siswa harus terlibat
dalam proses belajar, mereka dilatih untuk memecahkan persoalan yang
diberikan. Di sini guru meminta siswa agar siswa mengungkapkan bagaimana
cara mereka memecahkan persoalan yang diberikan dan bukan hanya melihat
hasil akhirnya (Suparno, 2007: 98). Disisi lain pendidik berperan sebagai
fasilitator, bertugas membantu memudahkan siswa belajar sebagai narasumber
yang harus mampu mengundang pemikiran dan daya kreasi siswa
(Suryosubroto, 2009:197).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti berminat untuk mengadakan
penelitian yang berjudul "PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN
PROBLEM SOLVING DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN
KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK JATUH BEBAS
DI SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA”.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah pemahaman konsep awal siswa tentang gerak jatuh
bebas?
b. Bagaimanakah pemahaman konsep akhir siswa tentang gerak jatuh
bebas setelah belajar dengan menggunakan metode problem solving?
c. Apakah penggunakan metode problem solving dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa tentang gerak jatuh bebas di SMA BOPKRI
2 Yogyakarta?
3. Tujuan penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pemahaman konsep awal siswa tentang gerak jatuh
bebas;
b. Untuk mengetahui pemahaman konsep akhir siswa tentang gerak jatuh
bebas setelah belajar dengan menggunakan metode problem solving;
c. Untuk mengetahui apakah metode problem solving dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa tentang gerak jatuh bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
4. Manfaat Penelitian
a. Bagi para siswa : Dapat membantu para siswa untuk lebih memahami
lagi konsep tentang fisika dengan metode problem solving
b. Bagi Pendidik : menjadi referensi tentang model pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
DASAR TEORI
A. Konsep, Konsepsi dan Pemahaman Konsep
1. Konsep
Menurut Breg (1991, dalam Santyasa, 2006: 9), konsep merupakan
abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar
manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir. Menurut Rosser
Dahar (1989, dalam Santyasa, 2006: 9), konsep adalah suatu abstraksi
yang mewakili satu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-
kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut yang
sama. Menurut Dahar (1989, dalam Santyasa, 2006: 10), konsep-konsep
merupakan batu-batu pembebas (building bloks) berpikir. Artinya suatu
konsep tidak akan memiliki arti apabila konsep tersebut tidak
dihubungkan dengan konsep yang lain (Breg, 1991: 9 dalam Santyasa,
2006:10). Arti suatu konsep kemudian disepakati oleh para ahli dan akan
tampak pada cabang ilmu pengetahuan yang bersangkutan (Santyasa,
2006:9).
Kemampuan membentuk konsep terjadi apabila seseorang
mempunyai kemampuan memberikan respon terhadap stimulus yang
berbeda dalam satu atau lebih dimensi fisik. Berikut adalah ciri-ciri
konsep yang dikemukakan oleh Dahar (1989, dalam (Santyasa, 2006: 10-
11), antara lain:
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
a. Konsep timbul dari hasil pengalaman manusia dengan lebih dari
satu benda, peristiwa atau fakta, konsep merupakan suatu
generalisasi dari fakta-fakta tersebut.
b. Hasil berpikir abstrak manusia dari fakta-fakta tersebut;
c. Suatu konsep dapat dianggap kurang tepat disebabkan timbulnya
fakta-fakta baru, sehingga konsep dapat mengalami suatu
perubahan (bersifat tentatif).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep
adalah abstraksi dari ciri-ciri sesuatu untuk mempermudah komunikasi
antara manusia serta mampu mendorong manusia untuk berpikir. Sebagai
contoh “kursi”. Ada beberapa bentuk kursi (angka tiga terbalik, bundar,
persegi, persegi panjang, dll), beraneka warna, bahan, serta ukuran. Tetapi,
semuanya disebut kursi.
2. Konsepsi
Menurut Breg (1991, dalam Santyasa, 2006: 14-15), tafsiran
seseorang atau siswa terhadap suatu konsep ilmu tertentu sebagai
konsepsi. Tafsiran perorangan terhadap suatu konsep sangat mungkin
berbeda-beda. Misalnya penafsiran tentang konsep gerak jatuh bebas atau
konsep gesekan dapat berbeda-beda untuk setiap orang. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya;
b. Struktur pengetahuan yang telah terbentuk pada pikirannya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
c. Perbedaan kemampuan dalam menginterprestasi pada saat
belajar, hal ini akan menentukan apa yang masuk ke otak dan
menafsirkan apa yang masuk ke otak.
Dengan demikian apabila seseorang bersifat pasif, maka konsepsi
yang dimilikinya akan sedikit, sedangkan apabila seseorang bersifat aktif,
maka konsepsi yang dimilikinya akan semakin banyak.
Walaupun dalam fisika kebanyakan konsep telah mempunyai arti
yang jelas dan telah disepakati oleh tokoh fisika, akan tetapi konsepsi para
siswa berbeda-beda sesuai dengan pengalaman dan cara pandangnya
masing-masing. Pada umumnya konsepsi siswa selalu berbeda dengan
konsepsi fisikawan. Konsepsi fisikawan akan lebih canggih, lebih
kompleks, dan melibatkan banyak hubungan antara konsep daripada
konsepsi siswa.
Belajar konsep sains melibatkan akomodasi kognitif terhadap
konsepsi awal (alternative framework) siswa. Tugas guru dalam
pembelajaran adalah mengetahui dengan pasti konsep awal siswa secara
individu tentang topik yang dipelajari. Apabila ada konsepsi awal siswa
yang belum sesuai dengan konsepsi ilmiah maka gurulah yang harus
memfasilitasi siswa agar konsepsi mereka kembali menuju konsepsi
ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Untuk mengungkap konsepsi awal siswa mengenai pokok bahasaan
yang sedang dipelajari, ada beberapa cara yang dilakukan oleh para guru
antara lain:
1) Menghadirkan suatu fenomena
Menyajikan suatu fenomena untuk menimbulkan konsepsi para siswa,
kemudian mengistruksikan kepada siswa untuk menelaah fenomena
tersebut. Menelaah fenomena bertujuan agar konsepsi awal siswa
yang berkaitan dengan fenomena itu muncul.
2) Meminta siswa untuk mendeskripsikan atau menampilkan
konsepsinya.
Ada beberapa cara yang dilakukan untuk menghadirkan gagasan
siswa, di antaranya dengan cara menuliskannya dalam bentuk uraian,
menggambarkan ilustrasi, menciptakan model, menggambarkan peta
konsep, atau menciptakan banyak kombinasi dari cara tersebut sebagai
bukti pemahaman mereka terhadap konsep tertentu. Tujuan langkah ini
adalah untuk membantu para siswa mengenali dan memperjelas
pemahaman dan gagasan mereka sendiri (Santyasa, 2006: 20-22).
3. Pemahaman konsep
Karena salah satu tujuan belajar mengajar adalah usaha agar siswa
memahami konsep dan tingkat keberhasilan harus diukur maka pertanyaan
“kapan seseorang boleh disebut memahami suatu konsep yang dipelajari”
adalah pertanyaan yang sangat relevan. Untuk dapat memutuskan apakah
seseorang (siswa) memahami konsep atau tidak, diperlukan kriteria atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
indikator-indikator yang dapat menunjukan pemahaman tersebut (Budi,
1992: 114).
Beberapa indikator yang menunjukan pemahaman seseorang akan
suatu konsep antara lain:
a. Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi
menggunakan kalimat sendiri;
b. Dapat menjelaskan makna dari konsep bersangkutan kepada orang
lain;
c. Dapat menganalisis hubungan antar konsep dalam suatu hukum;
d. Dapat menerapkan suatu konsep untuk:
1) Menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam khusus;
2) Untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis
maupun secara praktis;
3) Memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi
pada suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi.
e. Dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat;
f. Dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep lain yang
saling berkaitan;
g. Dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi yang
salah, dan dapat membuat peta konsep dari konsep-konsep yang
ada dalam suatu pokok bahasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
B. Metode Problem Solving
1. Definisi
Problem solving adalah model pembelajaran dengan pemecahan
persoalan. Biasanya guru memberikan persoalan yang sesuai dengan topik
yang mau diajarkan dan siswa diminta untuk memecahkan persoalan itu. Ini
dapat dilakukan baik dalam kelompok ataupun pribadi. Guru sebaiknya
minta agar siswa mengungkapkan bagaimana cara mereka memecahkan
persoalan tersebut dan bukan hanya melihat hasil akhirnya.
Problem solving dapat membantu mengatasi salah pengertian.
Siswa dilatih untuk mengerjakan soal yang diberikan guru, dari situ dapat
dilihat apakah gagasan siswa benar atau tidak. Dengan memecahkan
persoalan, siswa dilatih untuk mengorganisasikan pengertian dan
kemampuan mereka. Di sini siswa diberi kesempatan untuk menjelaskan
pemecahan persoalan mereka di depan kelas dan teman-teman lain
menanyainya. Dengan melihat bagaimana cara siswa memecahkan
persoalan, dapat dengan mudah dilihat siswa mempunyai salah pengertian
dalam langkah yang mana. Apabila siswa salah pengertian, guru dapat
menanyakan kepada siswa mengapa mereka mempunyai pengertian atau
langkah seperti itu. Sekaligus dalam wawancara itu, guru dapat melihat
salah pengertian yang dibuat. Langkah selanjutnya adalah menentukan
bantuan yang sesuai baik dengan mengajukan pertanyaan baru yang terkait
atau pendalaman (Suparno, 2010: 98-99).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kemampuan pemecahan masalah sangat penting artinya bagi siswa
dan masa depannya. Para ahli pembelajaran sependapat bahwa kemampuan
pemecahan masalah dalam batas-batas tertentu, dapat dibentuk melalui
bidang studi dan disiplin ilmu yang diajarkan (Suharsono, 1991, dalam
Wena, 2011 : 53). Chi dan Glaser (1985 dalam Schunk, 2012 : 416)
mengatakan bahwa sebuah masalah timbul ketika “ situasi di mana
seseorang mencoba mencapai beberapa tujuan, dan harus menemukan cara
untuk sampai disana. Pemecahan masalah mengacu pada usaha orang-orang
untuk mencapai tujuan karena mereka tidak memiliki solusi yang terbaik.
2. Tahap-Tahap Problem Solving
Pemecahan masalah sering diperkirakan melibatkan pemahaman.
Walas (1921, dalam Schunk, 2012 : 418) meneliti orang yang memecahkan
masalah dalam memformulasikan model yang memiliki tiga tahap sebagai
berikut:
a. Persiapan : waktu untuk mempelajari masalah dan mengumpulkan
informasi, yang mungkin sesuai dengan solusi.
b. Inkubasi : periode memikirkan masalah, yang juga bisa berupa
pengabaian masalah untuk sejenak.
c. Iluminasi: periode perenungan ketika solusi yang mungkin bisa
digunakan muncul tiba-tiba dalam kesadaran.
d. Verifikasi : waktu untuk menguji solusi yang ada untuk memastikan
kebenaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Strategi Problem Solving
a. Solo (Wanket dan Oreovocz, 1995, dalam Wena, 2011: 56)
mengemukakan enam tahap dalam pemecahan masalah:
1) Identifikasi permasalahan
2) Representasi permasalahan
3) Perencanaan pemecahan
4) Menerapkan/ mengimplementasikan perencanaan
5) Menilai perencanaan
6) Menilai hasil pemecahan
b. Wanket dan Oreovocz (1995, dalam Wena, 2011: 57) mengemukakan
tujuh tahap dalam pemecahan masalah:
1) Saya mampu/biasa: tahap membangkitkan motivasi dalam
menumbuhkan keyakinan siswa.
2) Mendefinisikan: membuat daftar hal yang diketahui dan tidak
diketahui, menggunakan gambar grafis untuk memperjelas
permasalahan.
3) Mengeksplorasi: merangsang siswa untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan membimbing untuk menganalisis
dimensi-dimensi permasalahan yang dihadapi.
4) Merencanakan: mengembangkan cara berpikir logis siswa
untuk menganalisis masalah dengan menggunakan flowchart
untuk menggambarkan permasalahan yang dihadapi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5) Mengerjakan : membimbing siswa secara sistematis untuk
memperkirakan jawaban yang mungkin untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
6) Mengoreksi kembali : membimbing siswa untuk mengecek
kembali jawaban yang dibuat, mungkin ada beberapa
kesalahan yang dilakukan.
7) Generalisasi : membimbing siswa untuk mengajukan
pertanyaan :
a) Apa yang telah saya pelajari dalam pokok bahasan ini?
b) Bagaimanakah pemecahan masalah yang dilakukan bisa
lebih efisien?
c) Jika pemecahan masalah yang dilakukan masih kurang
benar, apa yang harus saya lakukan? Dalam hal ini ada
dorongan siswa untuk melakukan umpan balik/refleksi
dan mengoreksi kembali kesalahan yang mungkin ada.
c. Parmes (Mulyoto, 2005, dalam Suryosubroto, 2009: 200).
mengemukakan adanya lima langkah dalam pemcahan suatu masalah:
1) Penemuan fakta.
2) Penemuan masalah, berdasarkan fakta-fakta yang telah
dihimpun, ditentukan masalah/ pertanyaan yang kreatif untuk
dipecahkan.
3) Penemuan gagasan, menjaring sebanyak mungkin alternatif
jawaban untuk memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4) Penemuan jawaban, penentuaan tolak ukur atas kriteria
pengujian jawaban, sehingga ditemukan jawaban yang
diharapkan.
5) Penentuan penerimaan, dikemukakan kebaikan dan kelemahan
gagasan, kemudian menyimpulkan dari masing-masing
masalah yang dibahas.
4. Contoh Problem Solving
a. Guru memberikan persoalan yang harus dipecahkan siswa,
misalnya:
Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu
benda yang bergerak jatuh bebas? Mengapa terjadi perbedaan
waktu antara kelereng dan selembar kertas bila dijatuhkan secara
bersamaan?
b. Setiap siswa mencoba untuk mengerjakan persoalaan itu sendiri
c. Setiap siswa diminta maju untuk menuliskan pengerjaannya di
depan kelas.
d. Siswa lain dipersilakan untuk bertanya atau menanggapi hasil
pekerjaan teman.
e. Secara bersama-sama, siswa dan guru menyimpulkan konsep fisika
yang terkandung dari persoalan di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
C. Gerak Jatuh Bebas
Materi ini dirangkum dari (Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid I:
2001: 30-44, Marthen Kanginan, Fisika Untuk SMA Kelas X Jilid 1: 2006:
75-77).
Pada masa lampau, hakekat gerak benda jatuh merupakan bahan
pembahasan yang sangat menarik dalam ilmu filsafat alam. Aristoteles,
pernah mengatakan bahwa benda yang beratnya lebih besar jatuh lebih cepat
dibandingkan benda yang lebih ringan. Pendapat Aristoteles ini
mempengaruhi pandangan orang-orang yang hidup sebelum masa Galileo,
yang menganggap bahwa benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda
yang lebih ringan dan bahwa laju jatuhnya benda tersebut sebanding dengan
berat benda tersebut.
Misalnya kita menjatuhkan selembar kertas dan sebuah batu dari
ketinggian yang sama. Hasil yang kita amati menunjukkan bahwa batu lebih
dahulu menyentuh permukaan tanah/lantai dibandingkan kertas. Sekarang,
coba kita jatuhkan dua buah batu dari ketinggian yang sama, di mana batu
yang satu lebih besar dari yang lain. ternyata kedua batu tersebut menyentuh
permukaan tanah hampir pada saat yang bersamaan, jika dibandingkan
dengan batu dan kertas yang kita jatuhkan tadi. Kita juga dapat melakukan
percobaan dengan menjatuhkan batu dan kertas yang berbentuk gumpalan.
Apa yang berpengaruh terhadap gerak jatuh bebas pada batu atau kertas?
Gaya gesekan udara? Hambatan atau gesekan udara sangat mempengaruhi
gerak jatuh bebas. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya.
Galileo menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan
percepatan yang sama, paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa
udara berperan sebagai hambatan untuk benda-benda yang sangat ringan yang
memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan
udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara telah diisap, benda
ringan seperti selembar kertas yang dipegang horisontal pun akan jatuh
dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan bahwa
untuk sebuah benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak yang ditempuh akan
sebanding dengan kuadrat waktu. Kita dapat melihat hal ini dari salah satu
persamaan GLBB di bawah. Galileo adalah orang pertama yang menurunkan
hubungan matematis.
Sumbangan Galileo yang khusus terhadap pemahaman kita mengenai
gerak benda jatuh, dapat dirangkum sebagai berikut: Pada suatu lokasi
tertentu di Bumi dan dengan tidak adanya hambatan udara, semua benda jatuh
dengan percepatan konstan yang sama. Kita menyebut percepatan ini sebagai
percepatan yang disebabkan oleh gravitasi pada bumi dan memberinya simbol
g. Besarnya kira-kira 9,8 m/s2. Dalam satuan Inggris alias British, besar g
kira-kira 32 ft/s2. Percepatan yang disebabkan oleh gravitasi adalah
percepatan sebuah vektor dan arahnya menuju pusat bumi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Persamaan Gerak Jatuh Bebas
Selama membahas Gerak Jatuh Bebas, kita menggunakan rumus atau
persamaan GLBB. Kita pilih kerangka acuan yang diam terhadap bumi. Kita
menggantikan x atau s (pada persamaan GLBB) dengan y, karena benda
bergerak vertikal. Kita juga bisa menggunakan h, menggantikan x atau s.
Kedudukan awal benda kita tetapkan y0 = 0 untuk t = 0. Percepatan yang
dialami benda ketika jatuh bebas adalah percepatan gravitasi, sehingga kita
menggantikan a dengan g. Dengan demikian, persamaan Gerak Jatuh Bebas
tampak seperti pada kolom kanan tabel berikut:
Tabel 1. Persamaan Gerak
GLBB Jatuh Bebas
vy = Vyo + gt
y = Vyot + ½ gt2
Vy
2 = Vyo
2 + 2gh
Penggunaan y positif atau y negatif pada arah ke atas atau ke bawah tidak
menjadi masalah asal kita konsisten selama menyelesaikan soal.
Pembuktian Matematis
Untuk membuktikan secara matematis konsep Gerak Jatuh Bebas, bahwa
massa benda tidak mempengaruhi laju jatuh benda. Di samping itu, setiap
benda yang jatuh bebas mengalami percepatan tetap, semakin tinggi kedudukan
benda dari permukaan tanah, semakin cepat gerak benda ketika hendak
mencium tanah. Demikian pula, semakin lama waktu yang dibutuhkan benda
untuk jatuh, semakin cepat gerak benda ketika hendak mencium batu dan debu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Sekarang, rumus-rumus Gerak Jatuh Bebas yang telah diturunkan di atas, kita
tulis kembali untuk pembuktian matematis.
vy = vyo + gt —— Persamaan 1
y = vyot + ½ gt2 —— Persamaan 2
vy2 = vyo
2 + 2gh —— Persamaan 3
y di belakang v hanya ingin menunjukan bahwa benda bergerak vertikal atau
benda bergerak pada sumbu y, bila kita membayangkan terdapat sumbu
koordinat sepanjang lintasan benda.
a. Pembuktian Pertama
Setelah mengamati rumus di atas, dapat dilihat lambang massa atau
m. Karena tidak ada, maka kita dapat menyimpulkan bahwa massa tidak
ikut bertanggung jawab dalam Gerak Jatuh Bebas. Jadi masa tidak
berpengaruh dalam GJB.
Pembuktian Pertama
vy = vyo + gt —— Persamaan 1
Misalnya kita meninjau gerak buah kelapa tua jatuh sendiri dari
tangkainya. Kecepatan awal Gerak Jatuh Bebas buah kelapa (vy0) = 0
karena kelapa lepas dari tangkainya dari keadaan diam dan ditarik ke
bawah oleh gaya gravitasi bumi yang bekerja pada kelapa. Jika hambatan
udara diabaikan, maka selama jatuhnya dari keadaan diam, kelapa
mengalami percepatan tetap. Dengan demikian, persamaan 1 berubah
menjadi :
vy = gt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Melalui persamaan ini, dapat diketahui bahwa kecepatan jatuh buah
kelapa sangat dipengaruhi oleh percepatan gravitasi (g) dan waktu (t).
Karena g bernilai tetap (9,8 m/s2), maka pada persamaan di atas tampak
bahwa nilai kecepatan jatuh benda ditentukan oleh waktu (t). Semakin
besar t atau semakin lamanya buah kelapa berada di udara maka nilai vy
juga semakin besar.
Kecepatan buah kelapa tersebut selalu berubah terhadap waktu atau
dengan kata lain setiap satuan waktu kecepatan gerak buah kelapa
bertambah. Percepatan gravitasi yang bekerja pada buah kelapa bernilai
tetap (9,8 m/s2), tetapi setiap satuan waktu terjadi pertambahan kecepatan,
di mana pertambahan kecepatan atau percepatan bernilai tetap. Alasan ini
yang menyebabkan Gerak Jatuh Bebas termasuk GLBB.
b. Pembuktian Kedua
Sekarang kita tinjau hubungan antara jarak atau ketinggian dengan
kecepatan jatuh benda
vy2 = vyo
2 + 2gh —— Persamaan 3
Misalnya kita meninjau batu yang dijatuhkan dari ketinggian
tertentu, di mana batu tersebut dilepaskan (bukan dilempar ke bawah). Jika
dilepaskan maka kecepatan awal alias v0 = 0, seperti buah kelapa yang
jatuh dengan sendirinya tanpa diberi kecepatan awal. Jika batu tersebut
dilempar, maka terdapat kecepatan awal.
Karena vy0 = 0, maka persamaan 3 berubah menjadi :
vy2 = 2gh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
vy2 =
Dari persamaan ini tampak bahwa besar/nilai kecepatan
dipengaruhi oleh jarak atau ketinggian (h) dan percepatan gravitasi (g).
Sekali lagi, perlu diingat bahwa percepatan gravitasi bernilai sama (9,8
m/s2). Karena gravitasi bernilai tetap, maka nilai kecepatan sangat
ditentukan oleh ketinggian (h). Semakin tinggi kedudukan benda ketika
jatuh, semakin besar kecepatan benda ketika hendak menyentuh tanah.
Setiap satuan jarak/tinggi terjadi pertambahan kecepatan saat benda
mendekati tanah, di mana nilai pertambahan kecepatan atau percepatannya
tetap.
D. Kaitan Teori dengan Penelitian
Teori-teori yang telah dijelaskan di atas sangat berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan, diantaranya adalah:
1. Teori tentang konsep, konsepsi dan pemahaman konsep yang menjadi
dasar dari instrumen wawancara yang akan dibuat dalam pengambilan
data.
2. Pembahasan-pembahasan materi yang akan diajarkan sangat
berpengaruh besar pada instrumen pretest dan postest.
3. Metode pembelajaran Problem solving sangat berpengaruh pada proses
belajar mengajar sebagai treatmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dan kualitatif. Sacara umum
riset kuantitatif adalah riset yang menggunakan data berupa skor atau angka,
lalu menggunakan analisis dengan statistik. Untuk riset model ini ada
beberapa design yang dapat digunakan. Salah satunya adalah penelitian
eksperimental. Dikatakan penelitian eksperimental karena penelitian ini
bertujuan untuk meneliti pengaruh suatu treatment. Eksperimental pada
penelitian ini dimaksudkan untuk menilai ada tidaknya pengaruh pembelajaran
dengan metode problem solving dalam meningkatkan pemahaman konsep
siswa (Suparno, 2007: 135-136). Sebagian riset kualitatif, bebarapa data
dianalisis secara kualitatif.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan Design Randomized Pretest-Posstest
Control Group. Design penelitian ini digunakan untuk mengetahui
pemahaman konsep awal siswa tentang gerak jatuh bebas, mengetahui
pemahaman konsep akhir siswa tentang gerak jatuh bebas setelah belajar
dengan menggunakan metode problem solving dan mengetahui apakah metode
problem solving dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa tentang gerak
jatuh bebas, atau dengan model pembelajaran ceramah. Diukur dengan
penelitian ini menggunakan instrument berupa pretest yang dilakukan sebelum
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
diberi perlakuan dan posttest yang dilakukan setelah diberi perlakuan. Pretest
digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum diberi treatment
sedangkan posttest digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah
diberi treatment sehingga peneliti dapat mengetahui apakah siswa mengalami
peningkatan pemahaman dengan membandingkan pemahaman awal dan
pemahaman siswa setelah diberi treatment (Suparno, 2007: 142-143).
Rancangan Design Randomized Pretest-Posstest Control Group
eksperimen yang digunakan seperti pada table 2 berikut.
Tabel 2. Desain Penelitian
Treatment group P1 X1 P2
Control group P1 X2 P2
Keterangan : P1 = Tes awal (pretest) dilakukan sebelum diberi treatment
X1 = Treatment diberikan kepada siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Problem solving.
X2 = Treatment diberikan kepada siswa dengan
menggunakan model pembelajaran ceramah.
P2 = Test akhir (posttest) dilakukan setelah diberikan
perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. Populasi dan Sampel
Populasinya adalah seluruh siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
Sampelnya adalah siswa kelas XB dan XC SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
jumlah seluruh sampel yang diteliti adalah 47 orang.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013
yaitu bulan Juli–Oktober. Tempat penelitian dilaksanakan di SMA BOPKRI
2 Yogyakarta.
E. Treatment
Treatment adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang akan diteliti agar
nantinya didapatkan data yang diinginkan (Suparno, 2010: 51). Treatment
yang diberikan kepada siswa berupa pembelajaran menggunakan metode
problem solving. Metode problem solving yang diterapkan adalah sebagai
berikut:
1. Siswa dibagi dalam 3 kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa;
2. Setiap kelompok menerima 2 permasalahan untuk didiskusikan. Setiap
kelompok, permasalahannya saling berkaitan, dengan kelompok lain.
Permasalahanya :
a. Kelompok 1
1) Dua buah paku ditancapkan di tanah, di mana ketinggian kedua
paku tersebut sama terhadap permukaan tanah. Selanjutnya,
jatuhkan sebuah batu A pada paku A, kemudian jatuhkan batu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
yang sama ke paku B ( lihat gambar di bawah). Pertanyaanya:
paku mana yang tancapannya lebih dalam. Mengapa demikian?
Batu A
Batu A
Paku A Paku B
Tanah
2) Suatu hari Andi memanjat pohon mangga yang tingginya kurang
lebih 10 meter. Saat memetik mangga tiba-tiba 2 buah mangga
yang dipetik Andi terlepas dari tangan Andi dan mangga tersebut
jatuh secara bersamaan. Jika massa mangga sama, pertanyaannya
adalah apakah kecepatan ke dua mangga tersebut sebelum jatuh
bebas sama dengan kecepatannya sesaat mangga tersebut hendak
menyentuh tanah? Berikan alasan anda.
b. Kelompok 2
1) Suatu hari Andi memanjat pohon mangga yang tingginya kurang
lebih 10 meter. Saat memetik mangga tiba-tiba 2 buah mangga
yang dipetik Andi terlepas dari tangan Andi dan mangga tersebut
jatuh secara bersamaan. Jika massa mangga sama, pertanyaannya
adalah apakah kecepatan ke dua mangga tersebut sebelum jatuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
bebas sama dengan kecepatannya sesaat mangga tersebut hendak
menyentuh tanah? Berikan alasan anda.
2) Jika anda memegang selembar kertas secara horizontal pada satu
tangan dan sebuah benda lain yang lebih berat. Misalnya sebuah
kelereng ditangan yang lainnya. Seperti pada gambar (a). Jelaskan
tanggapan anda mengenai gambar (a) dibawah ini.
Gambar (a) Gambar (b)
c. Kelompok 3
1) Jika anda memegang selembar kertas secara horizontal pada
satu tangan dan sebuah benda lain yang lebih berat. Misalnya
sebuah kelereng ditangan yang lainnya. Seperti pada gambar
(a). Jelaskan tanggapan anda mengenai gambar (a) dibawah ini.
Gambar (a) Gambar (b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2) Dua buah paku ditancapkan di tanah, di mana ketinggian kedua
paku tersebut sama terhadap permukaan tanah. Selanjutnya,
jatuhkan sebuah batu A pada paku A, kemudian jatuhkan batu
yang sama ke paku B ( lihat gambar di bawah). Pertanyaanya:
paku mana yang tancapannya lebih dalam. Mengapa demikian?
Batu A
Batu A
Paku A Paku B
Tanah
3. Semua kelompok memahami permasalahan yang diberikan;
4. Siswa mengerjakan soal yang diberikan;
5. Setiap kelompok menjelaskan hasil pemecahan masalah di depan kelas;
6. Kelompok presentasi mempersilahkan kepada kelompok penanya untuk
bertanya atau menanggapi hasil pemecahan masalah yang sedang
dipresentasikan;
7. Kelompok presentasi mendiskusikan permasalahan yang ditanya oleh
kelompok penanya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
8. Secara bersama-sama, siswa dan guru menyimpulkan konsep fisika yang
terkandung dari pemecahan masalah. Kesimpulannya sebagai berikut:
gerak jatuh bebas adalah gerak vertikal suatu benda yang dijatuhkan dari
sebuah ketinggian tanpa kecepatan awal. Dan yang berpengaruh dalam
gerak jatuh bebas adalah gaya gravitasi, jarak atau ketinggian, waktu
tempuh benda, gaya gesek udara, luas permukaan benda dan kecepatan
akhir.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Bentuknya dapat berupa: tes tertulis, angket, wawancara,
dokumentasi, dan observasi (Suparno, 2010: 56). Penelitian ini menggunakan
tiga instrumen, yaitu tes tertulis berupa pretest-posttest, dan yang kedua
adalah wawancara. Instrument yang digunakan adalah:
1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data terdiri dari Pretest-posttest dan wawancara.
a. Pretest-posttest
Pretest-posttest yang digunakan berupa tes esai tertulis sebayak 5
soal. Soal dibuat oleh peneliti sendiri dengan mempertimbangkan dari
sumber-sumber lain. Tes tertulis digunakan peneliti sebagai alat untuk
mengukur seberapa jauhkah keberhasilan media pembelajaran problem
solving dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa. Tes ini
termasuk tes uraian bebas. Dikatakan tes uraian bebas karena ketika
dilaksanakan siswa diberi kebebasan penuh mengungkapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
jawabannya, baik dari segi cara menjawabnya, langkah-langkahnya,
konsep-konsep yang digunakan, dan banyaknya jawaban (Budi, 2010:
32).
Bentuk uraian bebas cocok untuk jawaban yang berupa pemberian
penjelasan, pendapat, dan pemecahan soal yang dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Dalam tes uraian lembar jawab berupa kertas kosong
yang banyaknya tidak dibatasi. Mereka boleh menggunakan sebanyak
yang mereka perlukan (Budi, 2010: 32).
Tes awal (pretest) digunakan untuk mengetahui pemahaman awal
siswa dan tes akhir (posttest) untuk mengetahui pemahaman konsep
siswa setelah dilakukan treatment. Melalui alat ini diharapkan dapat
diungkap pemahaman siswa pada konsep gerak jatuh bebas.
Tabel 3. Kisi-Kisi Soal
Standar
Kompetensi
Indikator Soal
Menganalisis
Gerak Jatuh
Bebas
1. Menganalis gerak
jatuh bebas dalam
kehidupan sehari-
hari, jarak, dan gaya
gravitasi
2. Menganalisis
kecepatan benda
terhadap gerak jatuh
bebas.
1 Jawablah pertanyaan dibawah ini dan berikan
alasannya
a. Sebutkan 3 contoh benda jatuh bebas. Dari
contoh tersebut, bagaimanakah anda memahami
benda jatuh bebas.
b. Mengapa suatu benda dapat jatuh?
c. Seandainya tidak ada gaya gravitasi, apakah
benda akan mengalami gerak jatuh bebas?
2 Apakah kecepatan benda saat benda tersebut jatuh
bebas sama dengan kecepatan benda saat ketika
hendak menyentuh tanah? Berikan alasan anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Menganalisis hubungan
antara massa, kecepatan
dengan waktu dalam
GJB
4. Menganalisis hubugan
antara jarak dan waktu
dalam GJB
5. Menganalisis
hubungan antara
waktu, kelajuan dan
jarak.
3 Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam
kecepatan suatu benda yang bergerak jatuh bebas?
Mengapa terjadi perbedaan waktu antara kelereng
dan selembar kertas bila dijatuhkan secara
bersamaan? Perhatikan gambar berikut!
4 Seorang anak sedang memetik buah mangga. tiba-
tiba buah mangga yang dipetiknya jatuh dari tangan
anak tersebut tanpa kecepatan awal. Posisi anak
tersebut 5 meter dari tanah. Berapakah waktu yang
dibutuhkan mangga tersebut jatuh ketanah?
Percepatan gravitasinya adalah 9,8 m/s2.
5 Sebuah bola anda lepaskan dari atap sebuah gedung.
Saat bola anda lepas, teman anda di tanah
menjalankan stopwatchnya dan memberhentikannya
saat bola menyentuh tanah. Hasil bacaan
stopwatchnya adalah 3 sekon.
a. Berapakah kelajuan bola saat menyentuh
tanah?
b. Berapakah ketinggian gedung itu?
Skoring
Cara pemberian skor terhadap jawaban siswa yaitu:
a) Soal no 1 (skornya 30), soal no 2 (skornya 10) dan soal no 3
(skornya 20).
1) Apabila sama sekali tidak mengerjakan soal, maka skornya 0.
2) Jika menjawab dengan salah, maka skornya 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3) Untuk soal konsep (a, b, c). Jika hanya menjawab salah satu,
maka skornya 10, jika menjawab 2, maka skornya 20 dan jika
menjawab semuanya dengan benar, maka skornya 30.
b) Soal no 4 (skornya 10) dan soal no 5 (skornya 30).
1) Apabila sama sekali tidak mengerjakan soal, maka skornya 0.
2) Apabila yang ditulis diketahui, ditanya dan jawab, maka
skornya 1.
3) Apabila hanya menulis rumus maka skornya 2 dan salah konsep
maka skonya 2.
4) Untuk soal no 4. Apabila menjawab dengan benar, maka
skornya 10.
5) Untuk soal no 5. Apabila hanya menjawab pertanyaan a dengan
benar, maka skornya 15 dan menjawab a dan b dengan benar,
maka skornya 30.
Cara penilaian hasil pretest dan posttest adalah dengan membagi skor
yang diperoleh siswa dengan skor maksimal kemudian dikalikan
dengan 100.
b. Wawancara
Wawancara adalah semacam kuesioner lisan, suatu dialog yang
dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi yang diperlukan
(Suparno, 2010: 62).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Peneliti melakukan wawancara untuk menambah informasi dalam
pemahaman konsep fisika siswa. Wawancara akan dilaporkan dengan
cara peneliti mendeskripsikan hasil jawaban wawancara dengan siswa.
Wawancara dilakukan pada beberapa siswa, berdasarkan pada hasil
posttest siswa yang mendapat nilai tertinggi dan terendah.
Tabel 4. Soal Wawancara Pemahaman Konsep
No Soal Wawancara
1 Jika anda mendengar kata “benda jatuh bebas” apa yang
terlintas dalam pikiran anda?
2 Mengapa suatu benda dapat jatuh?
3 Seandainya tidak ada gaya gravitasi, apakah benda akan
mengalami gerak jatuh bebas?
4 Apakah kecepatan benda ketika benda tersebut hendak jatuh
bebas sama dengan kecepatannya sesaat benda tersebut
hendak menyentuh tanah?
5 1) Jika anda mendengar kata “benda jatuh bebas” apa yang
terlintas dalam pikiran anda?
2. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah
RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran). RPP dibuat supaya langkah-
langkah dalam pembelajaran tersistematis dengan harapan tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
Pembelajaran awal dimulai dengan memberikan pretest. Tes ini
diberikan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa
mengenai konsep gerak jatuh bebas sebelum dilakukan treatment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pembelajaran inti dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit
untuk pertemuan pertama. Langkah-langkah pembelajaran dimulai dengan
membagi siswa dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa.
Setiap kelompok diberi tiga permasalah untuk didiskusikan kemudian
setiap kelompok mempresentasikan satu pemecahan masalah dan dibahas
secara bersamaan.
Setelah dilakukan pembelajaran, pada pertemuan berikutnya
peneliti memberikan posttest. Tes ini diberikan dengan tujuan untuk
mengetahui perubahan pemahaman siswa antara sebelum dan sesudah
mengikuti pembelajaran, Secara lebih rinci RPP dilampir pada halaman
102-104.
G. Analisis Data
1. Pretest-posttest
Analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan statistik Test–
T untuk kelompok dependen. T-test ini digunakan untuk membandingkan
dua kelompok yang dependen, atau satu kelompok yang di test dua kali,
yaitu pada pretest dan posttest (Suparno, 2010: 97)
Statistiknya:
Di mana:
D = perbedaan antara skor tiap subyek Xi1 – Xi2
N = jumlah pasang skor (jumlah pasangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tcrit = diperoleh dari tabel dengan level significan α = 0,05.
Jika trel > tcrit maka signifikan berarti metode problem solving dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa.
Untuk membandingkan apakah metode pembelajaran problem
solving lebih baik daripada metode pembelajaran ceramah, digunakan
analisis uji Test-T untuk 2 grup yang idependen.
Statistik yang digunakan (Suparno, 2007: 94).
Untuk n1 = n2
Bila n1 ≠ n2, maka rumus t menjadi:
Keterangan : = nilai rata-rata pretest
= nilai rata-rata posttest
n1 = jumlah siswa kelas treatment (dengan model pembelajaran
problem solving)
n2 = jumlah siswa pada kelas kontrol (dengan ceramah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Jika tobser > tcrit maka signifikan berarti terjadi peningkatan pemahaman
konsep siswa dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving
lebih baik daripada metode pembelajaran ceramah.
2. Wawancara
a. Wawancara dianalisis dengan cara melaporkan kesimpulan dari
hasil wawancara.
b. Dari langkah a, kemudian dianalisis pemahaman anak tentang
konsep gerak jatuh bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, pada
tanggal 18 Oktober 2012 hingga tanggal 1 November 2012.
1. Jadwal Waktu Pelaksanaan Penelitian dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 5. Waktu Pelaksanaan Penelitian
No. Hari/Tanggal Pukul Kelas Kegiatan
1 Rabu, 17-10-2012 9.45-11.15 XB Pretest, pembagian kelompok, diskusi
kelompok dan presentasi (soal a)
2 Rabu, 17-10-2012 11.15-12.30 XB Pretest, menjelaskan GLBB dan
menjelaskan GJB.
3 Kamis, 18-10-2012 12.00-12.45 XC Melanjutkan penjelasan materi GJB dan
mengerjakan soal no 1.
4 Kamis, 18-10-2012 12.45-13.30 XB Melanjutkan presentasi untuk soal no b.
5 Rabu, 24-10-2012 9.45-11.15 XB Melanjutkan presentasi soal c serta
menyimpulkan seluruh hasil diskusi
kelompok.
6 Rabu, 24-10-2012 11.15-12.30 XC Melanjutkan kerja contoh soal dan
membahas kembali materi. Memberi
kesempatan kepada siswa untuk belajar
10 menit dan Posttest.
8 Kamis, 25-10-2012 12.45-13.30 XB Memberi kesempatan kepada siswa
untuk belajar 10 menit dan Posttest.
9 Kamis, 1-11-2012 12.45-13.30 XB Wawancara pemahaman konsep di
laboratorium fisika
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Kejadian Saat Penelitian
Ada beberapa kejadian yang menarik dalam proses
pengambilan data. Walaupun tidak berjalan 100 persen sesuai dengan
perencanaan pembelajaran, peneliti mendapat beberapa pengalaman
yang berharga, diantaranya adalah :
a. Saat pertama kali melakukan penelitian di kelas XB, guru
memperkenalkan kepada siswa bahwa akan ada mahasiswa yang ingin
melakukan penelitian. Penulis melihat ada sebagian siswa yang sama
sekali tidak mau mendengar guru yang sedang berbicara di depan kelas,
bahkan mereka terus ribut. Pada saat peneliti memperkenalkan diri di
depan kelaspun masih ada siswa yang tidak peduli dan terus ribut.
b. Ketidakhadiran siswa pada uji pretest dan posttest menyebabkan
pengurangan jumlah siswa yang menjadi sampel. Sehingga yang
seharusnya terdapat 23 siswa menjadi 19 siswa pada kelas XB dan
pada kelas XC yang seharusnya 24 siswa menjadi 22 siswa.
c. Terlalu banyak waktu yang dibuang saat pembelajaran, dimana siswa
terlalu banyak ribut di dalam kelas, sehingga menyita waktu yang
banyak untuk membuat siswa diam dan mengikuti pelajaran dengan
baik.
d. Minat siswa terhadap mata pelajaran fisika yang kurang, membuat
peneliti harus bekerja keras dalam mengelola kelas.
e. Ada beberapa perubahan pada metode pembelajaran problem solving.
Sebelum penelitian, peneliti sudah membagi siswa dalam 3 kelompok.
Karena terlalu banyak siswa di dalam kelompok, maka ada siswa yang
tidak mau ikut dalam berdiskusi, maka peneliti membagi mereka dalam
6 kelompok, agar semua siswa terlibat dalam diskusi kelompok.
Meskipun sebagian siswa ada yang senang dengan pembagian
kelompok ini, akan tetapi peneliti merasa hal ini kurang efektif,
karena siswa yang sudah terbiasa dengan kebiasaan yang diberikan
oleh guru di sekolah, yaitu mereka boleh ribut, asal mencatat apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
yang diminta oleh guru. Hal ini diketahui setelah peneliti bertanya
pada siswa. Meskipun tidak semua guru bertindak demikian, namun
kebiasaan ini terlihat seperti sudah biasa dilakukan oleh siswa.
Untuk lebih mengkondusifkan siswa, peneliti selalu melihat dan
membantu mereka dalam berdiskusi kelompok. Hal ini sangat
membantu mereka, sehingga mereka terlibat dalam berdiskusi
kelompok.
f. Saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok, kebanyakan siswa
ribut dan malu untuk bertanya kepada teman yang sedang persentasi.
mereka tidak mau bertanya, karena takut ditertawakan teman apabila
mereka salah bertanya.
g. Yang benar-benar mau bertanya kepada kelompok yang presentasi
adalah siswi yang duduk di deretan paling depan dan hanya 1-3 orang
cowok yang mau terlibat dalam berdiskusi. Sedangkan yang lain
hanya mengobrol dan ribut-ribut, walaupun peneliti sering menegur,
mereka pun tidak peduli. Bahkan ada siswa yang mengatakan bahwa
mereka benar-benar tidak menyukai pelajaran fisika. Saat siswa
rebut-ribut, peneliti menghentikan kegiatan diskusi, agar siswa yang
ribut tidak ribut lagi dan ikut dalam berdiskusi. Walaupun cara ini
cukup baik, tetapi mereka diam hanya sementara waktu. waktu untuk
berdiskusi pun banyak yang terbuang.
h. Data wawancara diambil dari kelas eksperimen. Sedangkan untuk
kelas control tidak melakukan wawancara, karena saat akan
melakukan wawancara, siswa sedang mempersiapkan diri untuk
mengikuti ujian.
Saat diskusi kelompok ada berbagai model pertanyaan yang
diberikan siswa kepada temannya yang sedang mempresentasikan di
depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3. Kegiatan Diskusi Pada Kelas Eksperimen
Ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh siswa kepada
temannya saat diskusi kelompok, dan beberapa persoalan yang muncul
saat berdiskusi kelompok. Diskusi diakhiri dengan kesimpulan yang
diberikan siswa dan kesimpulan secara menyeluruh oleh peneliti.
a. Untuk Soal a (yang presentasi kelompok 1,2,5 dan 6) dapat dilihat
pada tabel 6 di bawah ini
Tabel 6. Jawaban Diskusi Soal a
No Pertanyaan dan jawaban
a Penanya dari kelompok 4 bertanya: Saya bertanya untuk kelompok 1 dan 6, karena
jawaban kalian mirip, yaitu kalian berkata bahwa semakin tinggi kedudukan batu dari
perumukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut ketanah. Yang menjadi pertanyaan
saya apabila massanya berbeda. Misalnya batu yang kedudukannya lebih tinggi memiliki
masa 2 kg dan batu yang kedudukannya dekat dengan paku masanya 5 kg. menurut kalian
paku manakah yang tancapannya paling dalam?
Jawaban dari kelompok 1 dan 6: Menurut kami, tancapan yang paling dalam tetap batu
yang memiliki masa 2 kg. karena batu tersebut kedudukannya lebih tinggi.
Siswa menyimpulkan bahwa: Bahwa paku yang tancapannya paling dalam adalah paku
A, karena semakin tingginya kedudukan batu terhadap permukaan tanah, maka semakin
besar laju batu tersebut saat hendak menyentuh permukaan tanah. Dan juga dipengaruhi
oleh massa benda.
Peneliti menyimpulkan: Jawabaan kalian benar, selain massa benda yang berpengaruh,
yang menyebabkan paku A tancapannya paling dalam adalah: Semakin tinggi kedudukan
batu terhadap permukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut saat hendak menyentuh
permukaan tanah. Dengan demikian, kecepatan benda jatuh bebas bergantung pada
ketinggian/kedudukan benda terhadap permukaan tanah. Di samping itu, kecepatan benda
saat jatuh bebas bergantung juga pada lamanya waktu. Berarti yang mempengaruhi gerak
jatuh bebas pada soal a itu apa?
Siswa menjawab: Ketinggian, kelajuan, kecepatan, dan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. Untuk soal b (yang dipresentasikan oleh kelompok 1,2,3 dan 4)
dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini
Tabel 7. Jawaban Diskusi Soal b
No Pertanyaan dan jawaban
b Penanya dari kelompok 1: Saya mau tanya ke kelompok 4 Pak…..mereka bilang bahwa
karena massa mangga = 0, makanya kecepatan sebelum mangga jatuh bebas berbeda
dengan kecepatan mangga hendak menyentuh tanah. Coba kalian jelaskan.
Jawaban kelompok 4, 5: Massa kedua mangga ditangan sama. Sebelum dilepas mangga
di tangan diam. setelah terlepas semakin cepat mangga jatuhnya.
Penanya dari kelompok 5: Pak, saya mau tanya kekelompok 6. Bagaimana kalau saya
melempar mangga kebawah. Apakah itu termasuk gerak jatuh bebas?
Jawaban kelompok 6: Pak kalau menurut saya. Itu bukan gerak jatuh bebas. Menurut saya
itu termasuk gerak vertikal kebawah. Karena mangganya dilempar. Berarti ada kecepatan
awalnya. Sedangkan jatuh bebas, kecepatan awalnya= 0.
Siswa menyimpulkan: Kecepatannya berbeda Pak. Kecepatan sebelum jatuh bebas = 0.
Sedangkan sebelum menyentuh tanah bertambah Pak.
Peneliti menyimpulkan: jawaban kalian betul. Bahwa kecepatan mangga sebelum jatuh
bebas dan saat menyentuh tanah berbeda. Apabila suatu benda kita lepaskan dari
ketinggian tertentu (dilepaskan). Makna kata “dijatuhkan” dan “dilepaskan” itu artinya
kecepatan awal benda tersebut = 0. Dan kecepatannya akan bertambah sebelum
menyentuh tanah. Berbeda kalau sebuah benda dilemparkan ke bawah atau ditembakkan
ke bawah. Kalau dilemparkan atau ditembakan, maka benda tersebut mempunyai
kecepatan awal. Anda harus pahami konsep ini dengan baik supaya tidak bingung. Jadi
Gerak Jatuh Bebas adalah benda bergerak dari ketinggian tertentu menuju permukaan
tanah, di mana kecepatan awal benda tersebut = 0. Dan gaya gravitasi yang mempengaruhi
benda jatuh ke tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
c. Untuk soal c (yang presentasi kelompok 3,4,5, dan 6) dapat dilihat
pada tabel 8 di bawah ini
Tabel 8. Jawaban Diskusi Soal c
No Pertanyaan dan jawaban
c Penanya dari kelompok 2: Pak. Mau tanya sama kelompok 6. Coba jelaskan jawaban
kalian.
Jawaban kelompok 6: massa kelereng kan lebih besar daripada massa kertas. Sehingga
kelereng jatuh duluan ketanah daripada kertas.
Penanya dari Kelompok 1: kalau saya meremas kertas menjadi bulat dan dijatuhkan secara
bersamaan dengan kelereng, siapa yang sampai duluan ke lantai?. Kelereng atau kertas.
Jawaban kelompok 6: kertas sama kelereng sampai dilantai secara bersamaaan.
Jawaban kelompok 4: Yang menyebabkan kelereng jatuh duluan daripada kertas adalah
luas dari kertas lebih besar daripada kelereng. Sehingga ada udara yang menghalangi agar
kertas jatuh bersamaan dengan kelereng.
Siswa menyimpulkan: berarti yang menyebabkan kelereng jatuh duluan daripada kertas
adalah luasan kertas lebih besar daripada kelerang, sehingga gaya gesek udara pada kertas
lebih besar, maka kertas saat jatuh ke tanah lebih lambat dari kelereng.
Peneliti menyimpulkan: Jawaban kalian betul. Yang menyebabkan kelereng jatuh duluan
daripada kertas adalah gaya gesekan udara. Hambatan atau gesekan udara sangat
mempengaruhi gerak jatuh bebas. Semakin besar luas permukan kertas, maka gaya gesek
udaranya semakin besar. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh dengan
percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo
menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang sama,
paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan
untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada
banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara
telah dihisap, benda ringan seperti selembar kertas yang dipegang horizontal pun akan jatuh
dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Dan yang mempengaruh dalam gerak
jatuh bebas adalah kecepatan, gaya gravitasi, waktu, ketinggian atau jarak, gaya gesek udara
dan luas permukaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
B. Data Penelitian
Peneliti mendapatkan data berupa hasil pretest dan posttest kelas XB dan
XC, dan hasil wawancara yang dilakukan pada empat siswa kelas XB.
1. Hasil pretest dan posttest siswa kelas treatment dapat dilihat pada
tabel 9 di bawah ini:
Tabel 9: Hasil Pretest Dan Posttest Kelas treatment
No Siswa Nilai
Pretest Posttest
1 Siswa 1 36 69
2 Siswa 2 42 89
3 Siswa 3 26 79
4 Siswa 4 25 56
5 Siswa 5 19 95
6 Siswa 6 21 73
7 Siswa 7 22 50
8 Siswa 8 15 34
9 Siswa 9 18 41
10 Siswa 10 32 70
11 Siswa 11 24 73
12 Siswa 12 22 85
13 Siswa 13 32 89
14 Siswa 14 31 58
15 Siswa 15 23 61
16 Siswa 16 33 74
17 Siswa 17 27 86
18 Siswa 18 21 56
19 Siswa 19 33 40
Xrata-rata pretest : 26.42
Xrata-rata posttest: 67.26
Standar deviasi:
Pretest: 6.987
Posttest: 18.037
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Hasil pretest dan posttest siswa kelas kontrol dapat dilihat pada
tabel 10 di bawah ini:
Tabel 10: Hasil Pretest Dan Posttest Kelas kontrol
No
siswa Nilai
Pretest Posttest
1 Siswa 1 22 33
2 Siswa 2 14 36
3 Siswa 3 28 44
4 Siswa 4 20 50
5 Siswa 5 23 67
6 Siswa 6 32 29
7 Siswa 7 21 33
8 Siswa 8 34 80
9 Siswa 9 37 66
10 Siswa 10 29 28
11 Siswa 11 22 26
12 Siswa 12 32 37
13 Siswa 13 26 33
14 Siswa 14 28 31
15 Siswa 15 37 75
16 Siswa 16 26 35
17 Siswa 17 29 33
18 Siswa 18 25 36
19 Siswa 19 30 74
20 Siswa 20 31 94
21 Siswa 21 29 32
22 Siswa 22 17 36
Xrata-rata pretest: 26.91
Xrata-rata posttest: 45.82
Standar deviasi:
Pretest: 6.031
Posttest: 20.186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Data Pemahaman Konsep Dari Kelas Eksperimen pada tabel di
bawah ini:
Tabel 11. Data pemahaman konsep dari kelas eksperimen no 1
Pertanyaan Pretest Posttest
1. Jawablah pertanyaan
dibawah ini dan berikan
alasannya
a. Sebutkan 3 contoh
benda jatuh bebas.
Dari contoh tersebut,
bagaimanakah anda
memahami benda
jatuh bebas.
Buah apel yang dilempar ke sungai.
Kebanyakan siswa menjawab, kalau
benda yang memiliki kecepatan awal itu
disebut dengan gerak jatuh bebas
Buah mangga jatuh dari
pohonnya. Setelah diberi
treatmen, siswa sudah memahami
bahwa gerak jatuh bebas adalah
gerak vertical suatu benda yang
di8jatuhkan dari sutu ketinggian
tanpa kecepatan awal.
b. Mengapa suatu benda
dapat jatuh?
Sebelum diberi treatment, Siswa sudah
memahami bahwa benda jatuh
disebabkan oleh gaya dorong, karena
gravitasi, dll.
Setelah diberi treatmen, siswa
sudah memahami bahwa benda
jatuh disebabkan oleh gaya dorong,
karena gravitasi, dll.
c. Seandainya tidak ada
gaya gravitasi, apakah
benda akan mengalami
gerak jatuh bebas?
Ya, karena benda di jatuhkan dari atas
pasti menyentuh tanah. Sebelum diberi
treatment, kebanyakan siswa belum
mehami gaya gravitasi itu apa.
Tidak akan ada gerak jatuh bebas
dan benda akan melayang-layang.
Siswa sudah memahmi maksud
dari gaya gravitasi.
Tabel 12. Data pemahaman konsep dari kelas eksperimen no 2
Pertanyaan Pretest Posttest
2. Apakah kecepatan benda
saat benda tersebut hendak
jatuh bebas sama dengan
kecepatan benda saat ketika
hendak menyentuh tanah?
Berikan alasan anda.
Tidak, karena pada saat sebelum
dijatuhkan kecepatannya 0 lalu
pada saat hampir menyentuh
tanah kecepatannya meningkat >
0.
Sama, karena benda mengalami
GLB.
Salah satu siswa yang menjawab dengan
benar, sedangkan siswa yang lain tidak
memahami maksud dari kecepatan benda
saat benda tersebut hendak jatuh bebas
dan kecepatan benda saat ketika hendak
menyentuh tanah.
Tidak, karena kecepatannya
berbeda, pada saat mau jatuh
bebas kecepatannya V0 = 0
dan saat mau menyentuh
tanah kecepatannya tambah/
berubah lagi.
Iya, karena semakin berat
semakin keras benturan
ketanah
Sebagian besar siswa sudah
memahami. Dan satu siswa yang
benar-benar belum memahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 13. Data pemahaman konsep dari kelas eksperimen no 3
Pertanyaan Pretest Posttest
3. Apakah massa benda tidak
berpengaruh dalam
kecepatan suatu benda
yang bergerak jatuh bebas?
Mengapa terjadi perbedaan
waktu antara kelereng dan
selembar kertas bila
dijatuhkan secara
bersamaan? Perhatikan
gambar berikut!
Massa benda sangat berpenggaruh
pada percepatan suatu benda saat
bergerak dan saat mendapat gaya
gravitasi
Seluruh siswa tidak memahami konsep dari
soal no 3. Terlihat dari jawaban siswa yang
belum memahami konsep dari gerak jatuh
bebas
Tidak, karena kecepatannya
berbeda, pada saat mau jatuh bebas
kecepatannya V0 = 0 dan saat mau
menyentuh tanah kecepatannya
tambah/ berubah lagi.
Iya, karena semakin berat semakin
keras benturan ketanah
Ada salah satu siswa yang sama sekali
belum memahami konsep dari soal no
3. Sedangkan yang lain sudah
memahami konsep dari soal no 3.
Tabel 14. Data pemahaman konsep dari kelas eksperimen no 4
Pertanyaan Pretest Posttest 4. Seorang anak sedang
memetik buah mangga.
tiba-tiba buah mangga yang
dipetiknya jatuh dari
tangan anak tersebut tanpa
kecepatan awal. Posisi
anak tersebut 5 meter dari
tanah. Berapakah waktu
yang dibutuhkan mangga
tersebut jatuh ketanah?
Percepatan gravitasinya
adalah 9,8 m/s2.
Diket= g= 9,8 m/s2
s= 5m
V0= 0
Ditanya= t ?
Jawab:
= a × s
= 9,8 m/s2 × 5 m
= 49 s2
Seluruh siswa belum mehami konsep dari
soal no 4. ini disebabkan karena siswa suka
menghafal, tetapi tidak memahami konsep
terlebih dahulu.
Diket: g = 10 m/s2, h = 5 m
Ditanya: t….?
Jawab:
h = V0t + 1/2gt2
5= 0 + 1/2 ( 10) t2
5 = 5t2
t2 = 5/5
t2
= 1
t = , t = 1s
Setelah diberi treatment, semua siswa
sudah memahami konsep dari soal no
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 15. Data pemahaman konsep dari kelas eksperimen no 5
Pertanyaan Pretest Posttest
5. Sebuah bola anda
lepaskan dari atap
sebuah gedung. Saat
bola anda lepas, teman
anda ditanah
menjalankan
stopwatchnya dan
memberhentikannya saat
bola menyentuh tanah.
Hasil bacaan
stopwatchnya adalah 3
sekon.
a. Berapakah kelajuan
bola saat
menyentuh tanah?
b. Berapakah
ketinggian gedung
itu?
a. 3 sekon
b. 3 meter
Sebelum diberi treatment, siswa sama
sekali belum memahami konsep dari
soal no 5. Dalam menjawab soal siswa
hanya asal-asalan dan tidak mengerti
maksud pertanyaan dari soal no 5.
Diket: g = 10 m/s2
t = 3 sekon
Ditanya: a. vt….?
b. h…..?
a. Vt = V0 + gt
= 0 + 10m/s2(3 sekon)
= 10 m/s2. 3s
= 30 m/s
b. h = V0 + ½gt2
= 0 +½(10 m/s2)(3 s)
2
= ½ (10 m/s2)(9s
2)
= 45m
Setelah diberi treatment, siswa sudah bisa
mengerjakan soal no 5. Dan siswa sudah
memahami konsep yang telah diberikan
oleh peneliti.
4. Data wawancara Dari Kelas Eksperimen
Peneliti mewawancarai siswa dengan tujuan untuk
mengetahui, sejauh mana pemahaman konsep mereka, setelah diberi
treatment. Bagaimana jawaban siswa dari pertanyaan peneliti? Peneliti
melakukan wawancara pada 4 siswa kelas XB (kelas eksperimen). Hasil
wawancara yang dilakukan pada beberapa siswa yang mewakili dari
kelas eksperimen.
Berikut ini adalah hasil menggunakan wawancara yang dilakukan
pada beberapa siswa-siswi kelas XB (kelas eksperimen). Hasil lengkap
dapat dilihat di lamp iran (hal. 87-88)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 16. Hasil wawancara
2 Mengapa suatu benda dapat jatuh?
Jawaban:
a. Siswa 1,2,3,4:
Karena ada gaya gravitasi. Kalau ngga ada gaya gravitasi,
benda akan melayang-layang.
Dipengaruhi oleh gaya
Karena ada gaya dorong.
3 Seandainya tidak ada gaya gravitasi, apakah benda akan mengalami gerak
jatuh bebas?
Jawaban:
a. Siswa 1,2,3,4:
Tidak, karena benda akan melayang-layang
No Pertanyaan dan jawaban
1 Sebutkan contoh-contoh benda jatuh bebas. Dari contoh–contoh, menurut
anda “gerak jatuh bebas” itu apa?
Jawaban:
a. Siswa 1,2,3,4
Buah jatuh dari pohon.
Saat kita memetik buah papaya dari pohonnya.
Kipas angin dinding yang jatuh.
Bola yang dilepaskan dari tangan.
Pena yang jatuh dari atas meja.
Kesimpulan gerak jatuh bebas: gerak suatu benda yang jatuh tanpa
kecepatan awal.
Kesimpulan gerak jatuh bebas gerak yang mendapatkan gaya
gravitasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4 Apakah kecepatan benda ketika benda tersebut hendak jatuh bebas sama
dengan kecepatannya sesaat benda tersebut hendak menyentuh tanah?
Jawaban:
a. Siswa 1,2,3,4 :
Tidak sama, karena ketika benda hendak jatuh bebas, tidak
memiliki kecepatan. Benda yang mau menyentuh tanah punya
kecepatan. Kecepatan hendak jatuh bebas v0 = 0 sedangkan
hendak menyentuh tanah, tambah kecepatan.
5 Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu benda yang
bergerak jatuh bebas?
Jawaban:
a. Siswa 1,2,3,4:
Tergantung sih. Tergantung dengan bentuk bendanya, kalau
benda semakin lebar semakin lambat, karena angin itu menahan
benda itu jatuh, karena semakin melebar, semakin lambat.
Walaupun massanya sama.
Berpengaruh, karena makin berat massanya, makin cepat benda
jatuh ke bawah.
C. Analisis Data
Ada beberapa tahapan yang dilakukan peneliti dalam menganalisis
data hasil penelitian yang berupa pretest dan posttest masing-masing
dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dan wawancara yang
dilakukan pada kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
1. Analisis Hasil Pretest Dan Posttest
a. Apakah konsep awal pada kelas kontrol dan eksperimen sama?
Ini dapat dilihat dengan menggunakan uji T-test untuk 2
kelompok independen.
Keterangan : Kode 1 = kelas X B
Kode 2 = kelas X C
Tabel 17. Analisis pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Group Statistics
Kode1 N Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
Pretest 1 19 26.42 6.987 1.603
2 22 26.91 6.031 1.286
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pretest Equal
variances
assumed
.677 .416 -.240 39 .811 -.488 2.032 -4.599 3.623
Equal
variances
not
assumed
-.238 35.884 .814 -.488 2.055 -4.656 3.680
Dari hasil perhitungan statistik berupa garafik di atas,
dapat disimpulkan bahwa: Analisis statistik menunjukkan t = -238,
p = 0.814 > α= 0.050 maka tidak signifikan. Artinya adalah bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
kedua kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen
memiliki pemahaman konsep awal yangtidak berbeda.
b. Apakah setelah diberi treatment metode pembelajaran problem
solving, siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep? Ini dapat
dilihat dengan menggunakan uji T-test untuk kelompok dependen
Tabel 18. Analisis Pretest Dan Posttest Pada Kelas Eksperimen
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1 PretestEksperimen 26.42 19 6.987 1.603
PosttestEksperimen 67.26 19 18.037 4.138
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PretestEksperimen &
PosttestEksperimen 19 .338 .157
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 PretestE
&
Posttest
E
-40.842 16.998 3.900 -49.035 -32.650 -10.474 18 .000
Dari hasil perhitungan statistik berupa grafik di atas,
dapat disimpulkan bahwa: Analisis statistik menunjukkan t = -
10.474, p= 0.000 < α = 0.05 maka signifikan. Artinya
adalah bahwa terjadi peningkatan pemahaman konsep siswa
pada kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
c. Apakah setelah diberi treatment metode pembelajaran
ceramah siswa mengalami peningkatan pemahaman
konsep? Ini dapat dilihat dengan mengunakan uji T-test untuk
kelompok dependen.
Tabel 19. Analisis Pretest Dan Posttest Pada Kelas Kontrol.
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Pair 1 PretestKontrol 26.91 22 6.031 1.286
PosttestKontrol 45.82 22 20.186 4.304
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PretestKontrol &
PosttestKontrol 22 .458 .032
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lowe
r Upper
Pair 1 PretestKontrol -
PosttestKontrol -18.909 18.228 3.886
-
26.99
1
-10.827 -4.866 21 .000
Dari hasil perhitungan statistik berupa grafik di atas,
dapat disimpulkan bahwa, Analisis statistik menunjukkan t = -4.866,
p = 0.000 < α = 0.05 maka signifikan. Artinya adalah bahwa terjadi
peningkatan pemahaman konsep siswa pada kelas kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
d. Apakah setelah diberi treatment metode problem
solving dapat meningkatakan pemahaman konsep siswa
daripada menggunakan metode ceramah? Ini dapat
dilihat dengan mengggunakan uji T-test untuk kelompok
independent.
Keterangan : 1 = kelas XB (eksperimen)
2 = kelas XC (Kontrol)
Tabel 20. Analisis Posttest Pada Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Group Statistics
Kode2 N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
Postest 1 19 67.26 18.037 4.138
2 22 45.82 20.186 4.304
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Postest Equal
variances
assumed
.360 .552 3.562 39 .001 21.445 6.021 9.267 33.623
Equal
variances
not
assumed
3.592 38.945 .001 21.445 5.970 9.368 33.522
Dari hasil perhitungan statistik berupa grafik dapat
disimpulkan yaitu: Analisis statistik menunjukkan t = 3.592, p =
0.001 < α = 0.05 maka signifikan. Artinya adalah bahwa metode
pembelajaran problem solving lebih meningkatkan pemahaman konsep
siswa dibandingkan dengan metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Grafik Perbandingan Antara Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontol
a. Dilihat dari hasil pretest
Tabel 21. Data pretest kelas eksperimen dan kelas kontol
No
Nilai
Pretest
Eksperimen
Posttest
Kontrol
1 36 22
2 42 14
3 26 28
4 25 20
5 19 23
6 21 32
7 22 21
8 15 34
9 18 37
10 32 29
11 24 22
12 22 32
13 32 26
14 31 28
15 23 37
16 33 26
17 27 29
18 21 25
19 33 30
20 31
21 29
22 17
Dari hasil pretest berdasarkan tabel di atas, maka didapatkan grafiknya
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3642
26 2519 21 22
1518
32
24 22
32 31
23
3327
21
33
22
14
28
2023
32
21
3437
29
22
3226 28
37
2629
2530 31 29
17
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Grafik Pretest Kelas Eksperimen vs Kontrol
Pretest eksperimen Pretest kontrol
b. Dilihat dari hasil posttest
Tabel 22. Data posttest kelas eksperimen dan kelas kontol
No Nilai
Posttest Eksperimen Posttest kontrol
1 69 33
2 89 36
3 79 44
4 56 50
5 95 67
6 73 29
7 50 33
8 34 80
9 41 66
10 70 28
11 73 26
12 85 37
13 89 33
14 58 31
15 61 75
16 74 35
17 86 33
18 56 36
19 40 74
20 94
21 32
22 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Dari hasil posttest berdasarkan tabel di atas, maka didapatkan
grafiknya sebagai berikut:
Dari hasil statistik dan grafik di atas diperoleh:
Kondisi awal siswa dari kelas eksperiment dan kelas kontrol sama.
dimana kedua kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen
memiliki pemahaman konsep awal yang sama. Metode problem
solving dan metode ceramah sama-sama meningkatkan pemahaman
konsep siswa. Pretest kelas eksperimen dengan kelas kontrol tidak
jauh berbeda. Karena pemahaman konsep kelas kontrol dan kelas
eksperimen sama, dan hasil akhirnya berbeda, dimana hasil posttest
kelas eksperimen lebih tinggi, maka pemahaman konsep kelas
eksperimen lebih meningkat dibandingkan kelas kontrol. Jadi metode
problem solving lebih dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa
dibandingkan dengan metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3. Analisis Hasil Diskusi Kelompok
a. Pada soal diskusi no 1, pemahaman konsep awal siswa tentang
pengaruh massa dan pengaruh jarak benda saat dijatuhkan yaitu: siswa
memahami bahwa massa benda yang yang berpengaruh pada
permasalahan di soal no 1, dan dipengaruhi kedudukan dari benda
tersebut. Setelah melakukan diskusi kelompok, peneliti akhirnya
menemukan pemahaman konsep akhir dari siswa, di mana siswa
mengatakan bahwa paku yang tancapan paling dalam adalah paku A,
dan massa benda tidak berpengaruh, karena semakin tinggi kedudukan
batu terhadap permukaan tanah, maka semakin besar laju batu tersebut
hendak menyentuh permukaan tanah. Dari jawaban siswa, peneliti
menganalisi bahwa siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep
tentang gerak jatuh bebas.
b. Jika dilihat pada permasalahan soal no 2, pemahman konsep awal
siswa tentang kecepatan sebuah mangga sebelum jatuh bebas dan
kecepatan mangga sebelum menyentuh permukaan tanah. Siswa
memahami bahwa karena massanya = 0, maka kecepatan sebelum
jatuh bebas dan kecepatan mangga sebelum menyentuh tanah berbeda.
Dari jawaban siswa ini, peneliti menganalisis bahwa, siswa belum
memahami maksud dari persoalan yang diberikan peneliti. Setelah
melakukan diskusi kelompok, siswa dapat memecahkan permasalah
yang diberikan penliti, dimana siswa menyimpulkan permasalahan no
2 yaitu: kecepatan mangga sebelum jatuh bebas sama denagn nol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Sedangkan sebelum menyentuh tanah kecepatannya bertambah. Dari
jawaban siswa ini, peneliti menganalisis bahwa siswa mengalami
peningkatan pemahaman konsep tentang gerak jatuh bebas.
c. Untuk permasalahan no 3, peneliti menemukan konsep awal siswa
tentang selembar kertas dan sebuah kelereng bila dijatuhkan. Siswa
memahami bahwa yang jatuh duluan ketanah adalah kelereng, karena
kelereng memiliki massa yang lebih besar daripada massa kertas. Di
sini siswa masih memahami bahwa massa yang berpengaruh dalam
gerak jatuh bebas. Siswa tidak memahami apabila kertas tersebut
diremas jadi kertas yang bulat, apakah massa masih berpengaruh?
Setelah melaukan diskusi kelompok, siswa dapat memecahkan
permasalah pada soal no 3 ini, diman siswa menyimpulkan bahwa
massa tidak berpengaruh pada permasalahan antara kelereng dan kertas
saat dijatuhkan. Yang berpengaruh adalah luas permukaan kertas yang
lebih besar daripada kelereng, sehingga gaya gesek udara pada kertas
lebih besar, maka kertas saat jatuh ke tanah lebih lambat dari kelereng.
Dari jawaban siswa ini peneliti menganalisis bahwa siswa mengalami
peningkatan pemahaman konsep tentang gerak jatuh bebas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4. Analisis Hasil Wawancara
Setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran problem solving, peneliti ingin mengetahui apakah
siswa benar-benar mengalami peningkatan pemahaman konsep.
Setelah dilakukan wawancara kepada siswa dapat ditunjukan bahwa:
a. Pada soal wawancara no 1 semua siswa menyimpulkan bahwa gerak
jatuh bebas adalah gerak suatu benda yang jatuh tanpa kecepatan
awal. Siswa dapat menjawab dengan benar soal wawancara yang
diberikan oleh peneliti. Siswa sudah memahami konsep dari gerak
jatuh bebas. Jika dilihat dari jawaban posstest siswa yang salah,
maka dapat disimpulkan bahwa, siswa mengalami peningkatan
pemahaman konsep saat peneliti melakukan wawancara.
b. Untuk soal wawancara no 2, siswa menyimpulkan bahwa benda
dapat jatuh karena ada gaya gravitasi dan adanya gaya dorong. Dari
jawaban siswa ini disimpulkan bahwa siswa sudah memahami
konsep. Jika dilihat dari jawaban siswa yang masih salah saat posstest
tentang benda jatuh , maka dapat disimpulkan bahwa saat
wawancara siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep.
c. Untuk soal wawancara no 3, siswa dapat menyimpulkan bahwa
apabila tidak ada gaya gravitasi, maka benda tidak akan mengalami
gerak jatuh bebas, dan benda tersebut akan melayang-layang. Dari
jawaban siswa dapat disimpulkan bahwa siswa memahami konsep
dari benda yang jatuh bebas dan siswa tersebut mengalami
peningkatan pemahan konsep.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
d. Untuk soal wawancara no 4, siswa menyimpulkan bahwa bahwa
kecepatan benda sebelum jatuh bebas dan kecepatan benda sesaaat
sebelum menyentuh tanah tidak sama, karena benda yang hendak
jatuh bebas kecepatannya nol (v0 = 0) sedangkan benda yang hendak
menyentuh tanah kecepatannya bertambah. Dari jawaban ini dapat
disimpulkan bahwa siswa sudah memahami konsep dari soal
wawancara soal no 4. Jika dilihat dari hasil posttest siswa yang masih
keliru tentang kecepatan benda sebelum jatuh bebas dan kecepatan
benda hendak menyentuh tanah. Dimana siswa menjawab, bahwa
kecepatan sebelum benda jatuh bebas dan kecepatan benda yang
hendak menyentuh tanah sama. Karena saat wawancara siswa dapat
menjawab pertanyaan dari peneliti dengan benar, maka dapat
disimpulkan bahwa siswa mengalami peningkatan pemahaman
konsep.
e. Pada soal wawancara no 5, siswa menyimpulkan bahwa masa benda
tidak berpengaruh dalam kecepatan sutu benda yang bergerak jatuh
bebas. Karena semakin besar luas permukan suatu benda, maka gaya
gesek udaranya semakin besar. Tetapi masih ada satu siswa yang
masih keliru dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peniliti.
Ini terlihat dari jawaban siswa berikut ini:
Peneliti: Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan
suatu benda yang bergerak jatuh bebas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Siswa: Berpengaruh, karena makin berat massanya, makin cepat
benda jatuh ke bawah
Peneliti: Kalau saya menjatuhkan selembar kertas dan sebuah batu
yang jatuh duluan sampai ketanah batu atau kelereng.
Siswa : Melakukan percobaan dengan mengambil kapur tulis dan
menjatuhkan sebuah kapur tulis yang kira-kira massanya
sama dengan massa selembar kertas.
Siswa : Pak.. yang jatuh duluan ketanah adalah kapur tulis
Penliti: Coba kamu meremas kertas tersebut menjadi bulat. Setelah
menjadi bulat kamu jatuhkan kapur tulis dan kertas tersebut,
apa yang terjadi?
Siswa : Melakukan percobaan denagn menjatuhkan kertas dan sebuah
kapur.
Peneliti: Setelah kamu melakukan percobaan tadi, apakah massa
mempengaruhi?
Siswa 4: Tidak pak…
Peneliti: Terus yang berpengaruh apa?
Siswa: Terdiam sambil menunduk. Say bingung pak…hehehe
Siswa: Apa karena kertas lebar ya pak….tapi saya masih bingung
pak….menurut bapak apa?
Peneliti: Menyuruh salah satu siswa untuk menjelaskan kepada siswa
yang masih bingung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Siswa 1: Yang berpengaruh adalah lauas permukaan benda tersebut.
Apabila luas permukaannya besar, maka gaya gesek udaranya
lebih besar, yang menghambat kertas jatuh, sehingga kertas
jatuh lebih lambat. Seperti yang terjadi pada kertas tadi.
Benar ngga Pak…. Heheh…
Peneliti: Benar…….. apa yang dikatakan teman kalian tadi. Sudah
paham?
Siswa 4: Paham Pak….
Peneliti: Coba kamu jelaskan lagi
Siswa 4: Yang berpengaruh adalah luas permukaan kertas, karena
udara menghambat kertas tersebut jatuh, sehingga kertas saat
jatuh lebih lambat dari kapaur tadi pak… hehehe..
Dari jawaban siswa, dapat disimpulkan bahwa masih ada siswa
yang belum memahami konsep dari benda jatuh bebas, maka siswa
tersebut belum mengalami peningkatan pemahaman konsep,
sedangkan siswa yang menjawab dengan benar mengalami
peningkatan pemahaman konsep.
Masih adanya siswa yang masih keliru dalam memahami soal no 5
ini, siswa tersebut mengatakan bahwa gerak jatuh bebas itu
dipengaruhi oleh massa, padahal saat diskusi kelompok sudah
dibahas bersama-sama bahwa massa tidak berpengaruh dalam gerak
jatuh bebas. Kesalahan ini disebabkan karena siswa pada dasarnya
suka mengahafal rumus-rumus daripada memahami konsepnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
terdahulu. Dalam metode pembelajaran problem solving ini, dapat
dilihat juga saat wawancara, ada peningkatan pemahaman konsep
dari siswa itu sendiri. Ini dapat dilihat dari jawaban siswa saat peneliti
mengajukan pertanyaan.
5. Analisis Keseluruhan
a. Dilihat dari hasil diskusi kelompok
Sebelum melakukan diskusi kelompok, ditemukan pemahaman
konsep awal siswa tentang gerak jatuh bebas yaitu: siswa memahami
bahwa gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda dengan memiliki
kecepatan awal dan kecepatan jatuh benda berbeda karena dipengaruhi
oleh massa benda itu sendiri. Serta siswa memahami bahwa kecepatan
benda sebelum jatuh bebas sama dengan kecepatan benda sebelum
menyentuh tanah. Setelah dilakukannya diskusi kelompok, maka siswa
menemukan pemahaman konsep yang lain tentang gerak jatuh bebas,
dimana siswa memahami bahwa gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh
benda dari ketinggian tanpa kecepatan awal (v0 = 0) dan masa tidak
berpengaruh dalam kecepatan benda saat jatuh bebas, karena yang
berpengaruh adalah luas permukaan benda itu sindiri. Semakin besar
luas permukaan maka gaya gesek udaranya semakin besar. Serta
kecepatan benda sebelum jatuh bebas berbeda dengan dengan
kecepatan benda sebelum menyentuh tanah, dimana sebelum jatuh
bebas kecepatan benda itu = 0 sedangkan sebelum menyentuh tanah
kecepatannya bertambah. Jadi yang mempengaruhi gerak jatuh bebas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
adalah kecepatan benda, ketinggian atau jarak, luas permukaan benda
dan gaya gravitasi. Jika dilihat dari hasil diskusi kelompok, dimana
siswa sebelumnya belum memahami konsep dari gerak jatuh bebas
menjadi lebih memahami gerak jatuh bebas. maka peneliti
menyimpulkan bahwa siswa mengalami peningkatan pemahman
konsep tentang gerak jatuh bebas.
b. Dilihat dari hasil pretest dan posttest
Berdasarkan hasil pretest dari kelas eksperimen, dapat dilihat bahwa
pemahaman konsep awal siswa tentang gerak jatuh bebas yaitu: gerak
jatuh benda dari sebuah ketinggian yang memiliki kecepatan awal. Dan
siswa memahami bahwa massa yang mempengaruhi kecepatan suatu
benda yang jatuh bebas bila benda tersebut dijatuhkan secara bersamaan
(contohnya jika kelereng dan selembar kertas jika dijatuhkan secara
bersamaan, maka yang jatuh duluan ketanah adalah kelereng, karena
massa kelereng lebih besar). Serta banyak siswa belum memahami
bahwa kecepatan benda sebelum jatuh bebas dan sebelum menyentuh
tanah yaitu sama. Berdasarkan hasil posttest siswa, dapat dilihat
pemahaman konsep akhir dari siswa tentang gerak jatuh bebas yaitu:
siswa memahami bahwa gerak jatuh bebas adalah gerak vertikal suatu
benda yang dijatuhkan dari suatu ketinggian tanpa kecepatan awal, serta
massa tidak berpengaruh kecepatan dari suatu benda yang jatuh bebas,
bila dijatuhkan secara bersamaan. Yang berpengaruh adalah luas
permukaan dari benda tersebut. Apabila luas permukaannya besar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
maka gaya gesek udaranya akan lebih besar dari pada benda yang luas
permukaanya kecil (contoh yang menyebabkan perbedaan waktu
antara kelereng dengan kertas adalah percepatan gravitasi bumi (g).
Selain gaya gravitasi yang bekerja pada kelereng dan kertas adalah
gaya gesek udara dengan arah keatas yang berusaha menghambat
gerak benda yang jatuh. Kertas yang dibentangkan secara horizontal
memiliki luas permukaan horizontal yang lebih besar dari kelereng,
akan mengalami gaya hambatan udara yang lebih besar. Oleh karena
itu kertas yang dijatuhkan bersamaan dengan kelereng lebih lama
sampai ketanah daripada kelereng yang memiliki luas penampang
yang kecil.
Jika dilihat dari hasil posttest ini, siswa dikelas eksperimen
mengalami peningkatan pemahaman konsep tentang gerak jatuh bebas
dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving. Jika
dilihat dari analisis statistik menunjukan p = 0.000 < α = 0.05 maka
signifikan. Artinya bahwa terjadi peningkatan pemahaman konsep
siswa pada kelas eksperimen. Dan jika dibandingkan dengan kelas
control berdasarkan hasil analisis statistic menunjukan p = 0.001 < α =
0.05 maka signifikan. Artinya adalah metode pembelajaran problem
solving lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa dibandingkan
dengan metode ceramah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
c. Dilihat dari hasil wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan 4 siswa pada kelas
eksperimen, peneliti memilih 3 siswa yang nilai postestnya terendah dan
1 siswa yang nilai posttestnya terbaik. Keempat siswa ini
menyimpulkan bahwa gerak jatuh bebas adalah gerak suatu benda yang
jatuh tanpa kecepatan awal. Dan gerak jatuh bebas dipengaruhi oleh
gaya gravitasi. Massa benda tidak berpengaruh dalam kecepetan suatu
benda yang bergerak jatuh bebas. Yang berpengaruh adalah luas
permukan benda. Dari jawaban keempat siswa ini, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa bahwa siswa mengalami peningkatan
pemahaman konsep, ini dilihat dari jawaban siswa yang benar saat
peneliti mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan gerak jatuh
bebas.
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa: sebelum diberi
treatment, pemahman konsep awal siswa tentang gerak jatuh bebas yaitu
gerak jatuh benda yang jatuh dari ketinggian dengan memiliki kecepatan
awal serta massa benda berpengaruh dalam gerak jatuh bebas. Setelah
diberi treatment, pemahaman siswa tentang gerak jatuh bebas adalah
gerak jatuh benda yang dijatuhkan dari ketinggian tanpa kecepatan awal,
serta yang berpengaruh dalam gerak jatuh bebas adalah gaya gravitasi,
jarak atau ketinggian, waktu tempuh benda, gaya gesek udara, luas
permukaan benda dan kecepatan akhir. Dari jawaban ini maka siswa di
kelas eksperimen mengalami peningkatan pemahaman konsep tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
gerak jatuh bebas dengan menggunakan metode pembelajaran problem
solving.
D. Keterbatasan Dalam Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Penyusunan instrumen kurang teliti dan kurang lengkap, seperti:
a. Soal pretest-posttest ada yang kurang lengkap, karena pada
soal nomor 2 ada kata-kata yang kurang jelas sehingga ada
siswa yang kurang memahami.
b. Indikator dalam pembuatan diskusi kelompok kurang
lengkap, karena ada sebagian indikator yang tidak dimasukan
dalam soal diskusi kelompok.
2) Pelaksanaan treatment kurang teliti, seperti:
a. Waktu pelaksanaan penelitian kurang, sehingga soal diskusi
kelompok pada soal no c dikerjakan tidak maksimal.
b. Pada saat melaksanakaan treatment, peneliti kurang tegas
sehingga masih ada siswa yang tidak mengikuti diskusi
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa:
Sebelum diberi treatment, pemahaman konsep awal siswa tentang
gerak jatuh bebas yaitu gerak jatuh benda yang jatuh dari ketinggian
dengan memiliki kecepatan awal serta massa benda berpengaruh dalam
gerak jatuh bebas. Setelah diberi treatment, pemahaman siswa tentang
gerak jatuh bebas adalah gerak jatuh benda yang dijatuhkan dari
ketinggian tanpa kecepatan awal, serta yang berpengaruh dalam gerak
jatuh bebas adalah gaya gravitasi, jarak atau ketinggian, waktu tempuh
benda, gaya gesek udara, luas permukaan benda dan kecepatan akhir.
Maka dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami peningkatan
pemahaman konsep tentang gerak jatuh bebas dengan menggunakan
metode pembelajaran problem solving.
B. Saran
1. Disarankan untuk guru fisika agar menggunakan metode pembelajaran
problem solving dalam menyampaikan materi pembelajaran fisika
kepada siswa
2. Bagi peneliti selanjutnya yang menggunakan model pembelajaran
problem solving, diusahakan dalam melakukan diskusi kelompok, siswa
harus terlibat seluruhnya, agar materi pembelajaran yang disampaikan
melalui diskusi kelompok dapat dipahami seluruhnya oleh siswa. Dan
dalam melakukan diskusi, peneliti diusahakan agara siswa tertarik dalam
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
mempelajari materi yang akan diajarkan. Sehingga siswa dapat
mengerti dengan baik konsep fisika yang disampaikan.
3. Wawancara pada penelitian ini hanya mengambil 4 siswa. dari
kelas eksperimen. Diharapkan pada penelitian selanjutnya agar
mengambil lebih banyak lagi siswa sebagai sumber, agar lebih
mengetahui pemahaman konsep siswa secara keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
DAFTAR PUSTAKA
Budi, Kartika. 1992. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi
Yang Terjadi. Widya Dharma. Yogyakarta: Pendidikan IKIP Sanata
Dharma Yogyakarta (Th. III. No 1. Oktober 1992)
Budi, Kartika. 2007. Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Fisika di Sekolah.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Giancoli, D.C. 2001: Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Indriana, Dina. 2011. Mengenal Ragam Gaya Pembelajaran Efektif. Yogyakarta:
Diva Press.
Jauhari, Agus, dkk. 2010. Pengaruh Pembelajaran Pemecahan Masalah Secara
Kelompok Kooperatif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah. Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains Edisi 1 Tahun XV 2010. Bandung:
FPMIPA UPI.
Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Nasutio, S. 2011. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Belajar dan
Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Santyasa, I W. 2006. Konsepsi, Miskonsepsi, dan Model Pembelajaran
Konstruktivisme Tipe Novick. http://repository.upi.edu/operator/upload/s
_fis _ 054039_chapter2.pdf. (diakses 5 mei 2012)
Schunk, Daleh. 2012. Learning Theories An education Prespective. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisius.
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta : Universitas
Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2010. Metode penelitian pendidikan fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2010. Metodologi Pembelajaran Fisika Konstruktivistik dan
Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 5. Pembagian Diskusi Kelompok X B
Kelompok 1:
1. Apriani Dwi Lestari
2. Daniel Sebastian
3. Riski Ivan Santoso
4. Tri Laksono
Kelompok 2:
1. Cherotich Fitri Ulda
2. Christa Saputra Yuwono
3. Tulus Adit Gallan Perkasa Afaar
4. Pero Satya Tama
Kelompok 3:
1. Kiki Santika
2. Ernaldi Anidreyan
3. Yongki William Papalapu
4. Valentino Bagus Panuntun
Kelompok 4:
1. Natasha Bunga Arinda Putri
2. Ferdinand Angky Dwi Chayo
3. Yulia Orista Kasantaro
Kelompok 5:
1. Rara Rinukrisma
2. Leonardo Banyu Aji
3. Krisnagaga Pandaisa
4. Verena Diniarti Kusmaanggraheni
Kelompok 6:
1. Sita Verdina Sulistyorini
2. Robertus ardian Wijaya
3. Laurentius Brahma Carya Nugraha Swarnam
4. Bintang Ramadhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 6. Soal diskusi kelompok
SOAL-SOAL DISKUSI KELOMPOK
Kelompok 1
1. Dua buah paku ditancapkan di tanah, di mana ketinggian kedua paku tersebut
sama terhadap permukaan tanah. Selanjutnya, jatuhkan sebuah batu A pada
paku A, kemudian jatuhkan batu yang sama ke paku B ( lihat gambar di
bawah). Pertanyaanya: paku mana yang tancapannya lebih dalam. Mengapa
demikian?
Batu A
Batu A
Paku A Paku B
Tanah
2. Suatu hari Andi memanjat pohon mangga yang tingginya kurang lebih 10 m.
Saat memetik mangga tiba-tiba 2 buah mangga yang dipetik Andi terlepas dari
tangan Andi dan mangga tersebut jatuh secara bersamaan. Jika massa mangga
sama, pertanyaannya adalah apakah kecepatan ke dua mangga tersebut sebelum
jatuh bebas sama dengan kecepatannya sesaat mangga tersebut hendak
menyentuh tanah? Berikan alasan anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Kelompok 2
3) Suatu hari Andi memanjat pohon mangga yang tingginya kurang lebih 10 m.
Saat memetik mangga tiba-tiba 2 buah mangga yang dipetik Andi terlepas
dari tangan Andi dan mangga tersebut jatuh secara bersamaan. Jika massa
mangga sama, pertanyaannya adalah apakah kecepatan ke dua mangga
tersebut sebelum jatuh bebas sama dengan kecepatannya sesaat mangga
tersebut hendak menyentuh tanah? Berikan alasan anda.
4) Jika anda memegang selembar kertas secara horizontal pada satu tangan dan
sebuah benda lain yang lebih berat. Misalnya sebuah kelereng ditangan yang
lainnya. Seperti pada gambar (a). Jelaskan tanggapan anda mengenai gambar
(a) dibawah ini.
Gambar (a) Gambar (b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kelompok 3
1) Jika anda memegang selembar kertas secara horizontal pada satu tangan dan
sebuah benda lain yang lebih berat. Misalnya sebuah kelereng ditangan yang
lainnya. Seperti pada gambar (a). Jelaskan tanggapan anda mengenai gambar
(a) dibawah ini.
Gambar (a) Gambar (b)
2) Dua buah paku ditancapkan di tanah, di mana ketinggian kedua paku tersebut
sama terhadap permukaan tanah. Selanjutnya, jatuhkan sebuah batu A pada
paku A, kemudian jatuhkan batu yang sama ke paku B ( lihat gambar di
bawah). Pertanyaanya: paku mana yang tancapannya lebih dalam. Mengapa
demikian?
Batu A
Batu A
Paku A Paku B
Tanah
Lampiran 7. Soal Pretest dan Posttest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 7. Soal Pretest Soal Posttest
Soal Pretest dan Posttest
1 Jawablah pertanyaan dibawah ini dan berikan alasannya
d. Sebutkan 3 contoh benda jatuh bebas. Dari contoh tersebut,
bagaimanakah anda memahami benda jatuh bebas.
e. Mengapa suatu benda dapat jatuh?
f. Seandainya tidak ada gaya gravitasi, apakah benda akan mengalami
gerak jatuh bebas?
2 Apakah kecepatan benda saat benda tersebut jatuh bebas sama dengan
kecepatan benda saat ketika hendak menyentuh tanah? Berikan alasan anda.
3 Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu benda yang
bergerak jatuh bebas? Mengapa terjadi perbedaan waktu antara kelereng dan
selembar kertas bila dijatuhkan secara bersamaan? Perhatikan gambar berikut!
4 Seorang anak sedang memetik buah mangga. tiba-tiba buah mangga yang
dipetiknya jatuh dari tangan anak tersebut tanpa kecepatan awal. Posisi anak
tersebut 5 meter dari tanah. Berapakah waktu yang dibutuhkan mangga
tersebut jatuh ketanah? Percepatan gravitasinya adalah 9,8 m/s2.
5 Sebuah bola anda lepaskan dari atap sebuah gedung. Saat bola anda lepas,
teman anda ditanah menjalankan stopwatchnya dan memberhentikannya saat
bola menyentuh tanah. Hasil bacaan stopwatchnya adalah 3 sekon.
c. Berapakah kelajuan bola saat menyentuh tanah?
d. Berapakah ketinggian gedung itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 8. Soal Wawancara
Pertanyaan Wawancara
1) Sebutkan contoh-contoh benda jatuh bebas. Dari contoh–contoh, menurut
anda “gerak jatuh bebas” itu apa.
2) Mengapa suatu benda dapat jatuh?
3) Seandainya tidak ada gaya gravitasi, apakah benda akan mengalami gerak
jatuh bebas?
4) Apakah kecepatan benda ketika benda tersebut hendak jatuh bebas sama
dengan kecepatannya sesaat benda tersebut hendak menyentuh tanah?
5) Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu benda yang
bergerak jatuh bebas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 9. Kunci Jawaban Pretest Dan Posttest
KUNCI JAWABAN
1. Ditanya:
a. 3 contoh benda jatuh bebas
1) Kelapa yang terlepas dari tangkainya dan jatuh ke tanah
2) Bola jatuh dari atas gedung
3) Mangga yang terlepas dari tangkainya dan jatuh k etanah
Kesimpulan benda jatuh bebas adalah gerak vertical suatu benda
yang dijatuhkan dari dari suatu ketinggian tanpa kecepatan awal
(v0= 0)
b. Suatu benda dapat jatuh karena adanya gaya gravitasi bumi.
c. Tidak. Kalau tidak ada gaya gravitasi, maka semua mahkluk hidup
maupun mahkluk mati akan melayang- laying.
2. Kecepatan benda saat benda tersebut hendak jatuh bebas dan kecepatan
benda saat kettika hendak menyentuh tanah berbeda. Karena sesaat
sebelum jatuh bebas, benda itu diam atau kecepatan awal benda itu 0 (V0=
0). Sedangkan sesaat sebelum menyentuh tanah kecepatan benda itu
bertambah. Dimana Semakin tinggi kedudukan benda terhadap permukaan
tanah, semakin besar laju benda tersebut saat hendak menyentuh
permukaan tanah.
3. Menurut Galileo bahwa massa tidak berpenggaruh dalam Gerak Jatuh
Bebas. Yang menyebabkan perbedaan waktu antara kelereng dengan
kertas adalah percepatan gravitasi bumi (g). selain gaya gravitasi yang
bekerja pada kelereng dan kertas adalah gaya gesek udara dengan arah
keatas yang berusaha menghambat gerak benda yang jatuh. Kertas yang
dibentangkan secar horizontal memiliki luas penampang horizontal yang
lebih besar dari kelereng, akan mengalami gaya hambatan udara yang
lebih besar. Oleh karena itu kertas yang dijatuhkan bersamaan dengan
kelereng lebih lama sampai ketanah daripada kelereng yang memili luas
penampang yang kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
4. Diketahui: h = 5 meter
g = 10 m/s2
Ditanya : t = ………?
Jawab :
Dari persoalan diatas, maka persamaan yang digunakan adalah Vt2
= V0 + 2gh
Karena mangga terlepas dari tangan, maka V0= 0
Jadi: Vt2 = 0 + 2gh
Vt2 = 2gh
= 2 (10m/s2)(5m)
Vt2
= 100 m2/s
2
Vt =
Vt = 10m/s
Maka untuk mencari t menggunakkan persamaan:
Jadi waktu yang dibutuhkan mangga tersebut jatuh ketanah
adalah 1s dengan kecepatan 10 m/s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
5. Diketahui: t = 3 sekon
g = 10 m/s2
Ditanya : a. Vt= ………?
b. h= ……….?
Jawab :
a. Dari persoalan diatas persamaan yang digunakan untuk
menjawab pertanyaan ini adalah: Vt = V0 + gt
Karena bola dilepaskan dari atas gedung, maka V0= 0
Jadi
Maka kecepatan bola yang dilepaskan dari atap gedung
sampai ketanah adalah 30m/s
b. Karena kecepatan bola sudah diketahui, maka untuk mencari
berapa tinggi gedung tersebut, persamaan yang digunakan
adalah:
Jadi
maka tinggi gedung tersebut adalah 45 meter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 10. Kunci jawaban diskusi kelompok
a. Massa benda tidak berpengaruh dalam gerak jatuh bebas. Yang
menyebabkan paku a tancapannya paling dalam adalah: semakin tinggi
kedudukan batu terhadap permukaan tanah, semakin besar laju batu
tersebut saat hendak menyentuh permukaan tanah. Dengan demikian,
percepatan benda jatuh bebas bergantung pada ketinggian/kedudukan
benda terhadap permukaan tanah. Di samping itu, percepatan/pertambahan
kecepatan benda saat jatuh bebas bergantung juga pada lamanya waktu.
b. Kecepatan mangga sebelum jatuh bebas dan saat menyentuh tanah
berbeda. Apabila suatu benda kita lepaskan dari ketinggian tertentu
(dilepaskan). Makna kata “dijatuhkan” dan “dilepaskan” itu artinya
kecepatan awal benda tersebut = 0. Dan kecepatannya akan bertambah
sebelum menyentuh tanah. Berbeda kalau sebuah benda dilemparkan ke
bawah atau ditembakkan ke bawah. Kalau dilemparkan atau ditembakan,
maka benda tersebut mempunyai kecepatan awal. Anda harus pahami
konsep ini dengan baik supaya tidak bingung. Jadi gerak jatuh bebas
adalah benda bergerak dari ketinggian tertentu menuju permukaan tanah,
di mana kecepatan awal benda tersebut = 0. Dan perlu diingat lagi bahwa
gerakan benda hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.
c. Yang menyebabkan kelereng jatuh duluan daripada kertas adalah gaya
gesekan udara. Hambatan atau gesekan udara sangat mempengaruhi gerak
jatuh bebas. Semakin besar luas permukan kertas, maka gaya gesek
udaranya semakin besar. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
jatuh dengan percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau
hambatan lainnya. Galileo menegaskan bahwa semua benda, berat atau
ringan, jatuh dengan percepatan yang sama, paling tidak jika tidak ada
udara. Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan untuk
benda-benda yang sangat ringan yang memiliki permukaan yang luas.
Tetapi pada banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan.
Pada suatu ruang di mana udara telah dihisap, benda ringan seperti
selembar kertas yang dipegang horizontal pun akan jatuh dengan
percepatan yang sama seperti benda yang lain. Ia menunjukkan bahwa
untuk sebuah benda yang jatuh dari keadaan diam, jarak yang ditempuh
akan sebanding dengan kuadrat waktu. Kita dapat melihat hal ini dari salah
satu persamaan GLBB di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 18. Hasil Diskusi Kelompok
a. Untuk Soal a (yang presentasi kelompok 1,2,5 dan 6)
No Pertanyaan dan jawaban
a Penanya dari kelompok 4 bertanya: Saya bertanya untuk kelompok 1 dan 6, karena
jawaban kalian mirip, yaitu kalian berkata bahwa semakin tinggi kedudukan batu dari
perumukaan tanah, semakin besar laju batu tersebut ketanah. Yang menjadi pertanyaan
saya apabila massanya berbeda. Misalnya batu yang kedudukannya lebih tinggi memiliki
masa 2 kg dan batu yang kedudukannya dekat dengan paku masanya 5 kg. menurut kalian
paku manakah yang tancapannya paling dalam?
Jawaban dari kelompok 1: Menurut kami paku B. karena batu memiliki memiliki massa
yang lebih besar.
Jawaban dari kelompok 6: Menurut kami, tancapan yang paling dalam tetap batu yang
memiliki masa 2 kg. karena batu tersebut kedudukannya lebih tinggi.
Penanya kelompok 4: Tapi jawaban kalian hanya dipengaruhi oleh kedudukan dari batu
tersebut, maka tancapan batu A lebih besar, kalian tidak menjawab karena dipengaruhi oleh
massa juga.
Jawaban kelompok 6: Kan disoalnya massa batunya sama, makanya kami jawabnya itu.
Kelompok 4: Kami mengerti pak……
Peneliti bertanya kepada siswa: Ada pertanyaan lain?
Siswa: Tidak ada Pak….
Peneliti bertanya kepada siswa: Apa yang anda simpulkan dari soal no a.
Siswa menyimpulkan bahwa: Bahwa paku yang tancapannya paling dalam adalah paku
A, karena semakin tingginya kedudukan batu terhadap permukaan tanah, maka semakin
besar laju batu tersebut saat hendak menyentuh permukaan tanah. Dan juga dipengaruhi
oleh massa benda.
Peneliti menyimpulkan: Jawabaan kalian benar, dan massa menyebabkan paku A
tancapannya paling dalam. Selain massa yang menyebabkan paku tancapannya yang paling
dalam adalah: Semakin tinggi kedudukan batu terhadap permukaan tanah, semakin besar
laju batu tersebut saat hendak menyentuh permukaan tanah. Dengan demikian, percepatan
benda jatuh bebas bergantung pada ketinggian/kedudukan benda terhadap permukaan
tanah. Di samping itu, kecepatan benda saat jatuh bebas bergantung juga pada lamanya
waktu. Berarti yang mempengaruhi gerak jatuh bebas pada soal a itu apa?
Siwa menjawab: ketinggian, kelajuan, kecepatan dan waktu pak…
Peneliti: Untuk pertanyaan dari kelompok 4: kita akan bahas pada pada persoalan pada
soal c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
b. Untuk soal b (yang dipresentasikan oleh kelompok 1,2,3 dan 4)
No Pertanyaan dan jawaban
b Penanya dari kelompok 1: Saya mau tanya ke kelompok 4 Pak…..mereka bilang bahwa
karena massa mangga = 0, makanya kecepatan sebelum mangga jatuh bebas berbeda
dengan kecepatan mangga hendak menyentuh tanah. Coba kalian jelaskan.
Jawaban kelompok 4: massa kedua mangga kan pas ditangan sama. Sebelum dilepas
mangga ditangan diam. Setelah terlepas semakin cepat mangga jatuhnya.
Penanya dari kelompok 1: tetapi, saya belum mengerti maksud dari jawaban kalian.
karena massa mangga = 0.
Jawaban kelompok 4: maksudnya saat masih ditangan kecepatan mangga = 0. Bukan
massanya yang 0.
Penanya dari kelompok 1: mengerti Pak…
Peneliti bertanya kepada siswa: ada pertanyaan lain?
Penanya dari kelompok 5: Pak, saya mau tanya kekelompok 1. Bagaimana kalau saya
melempar mangga kebawah. Apakah itu termasuk gerak jatuh bebas?
Jawaban kelompok 1: kalau dilempar kebawah berarti termasuk gerak jatuh bebas..karena
jatuh kebawah
Jawaban kelompok 6: Kan disoalnya massa batunya sama, makanya kami jawabnya itu.
Peneliti bertanya kepada siswa: ada jawaban lain?
Jawaban kelompok 6: Pak kalau menurut saya. Itu bukan gerak jatuh bebas. Menurut saya
itu termasuk gerak vertikal kebawah. Karena mangganya dilempar. Berarti ada kecepatan
awalnya. Sedangkan jatuh bebas, kecepatan awalnya= 0.
Peneliti bertanya kepada siswa: ada jawaban lain?
Siswa menjawab: tidak ada Pak.
Peneliti bertanya kepada siswa: Bagaimana kelompok 1. Sudah mengerti?
Kelompok 1: mengerti Pak.
Peneliti bertanya kepada siswa: ada pertanyaan lain?
Siswa: tidak ada pak.
Peneliti bertanya kepada siswa: dari jawaban teman-teman kalian tadi. Apa yang anda
simpulkan dari soal no b.
Siswa: kecepatannya berbeda Pak. Kecepatan sebelum jatuh bebas = 0. Sedangkan
sebelum menyentuh tanah bertambah Pak.
Peneliti menyimpulkan: jawaban kalian betul. Bahwa kecepatan mangga sebelum jatuh
bebas dan saat menyentuh tanah berbeda. Apabila suatu benda kita lepaskan dari
ketinggian tertentu (dilepaskan). Makna kata “dijatuhkan” dan “dilepaskan” itu artinya
kecepatan awal benda tersebut = 0. Dan kecepatannya akan bertambah sebelum
menyentuh tanah. Berbeda kalau sebuah benda dilemparkan ke bawah atau ditembakkan
ke bawah. Kalau dilemparkan atau ditembakan, maka benda tersebut mempunyai
kecepatan awal. Anda harus pahami konsep ini dengan baik supaya tidak bingung. Jadi
Gerak Jatuh Bebas adalah benda bergerak dari ketinggian tertentu menuju permukaan
tanah, di mana kecepatan awal benda tersebut = 0. Dan gaya gravitasi yang
mempengaruhi benda jatuh ke tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
c. Untuk soal c (yang presentasi kelompok 3,4,5, dan 6)
No Pertanyaan dan jawaban
c Penanya dari kelompok 2: Pak. Mau tanya sama kelompok 6. Coba jelaskan jawaban
kalian.
Jawaban kelompok 6: massa kelereng kan lebih besar daripada massa kertas. Sehingga
kelereng jatuh duluan ketanah daripada kertas.
Penanya dari Kelompok 6: kalau saya meremas kertas menjadi bulat dan dijatuhkan secara
bersamaan dengan kelereng, siapa yang sampai duluan ke lantai?. Kelereng atau kertas.
Jawaban kelompok 6: kertas sama kelereng sampai dilantai secara bersamaaan.
Jawaban kelompok 4: pak saya mau menjawab. Yang menyebabkan kelereng jatuh duluan
daripada kertas adalah luas dari kertas lebih besar daripada kelereng. Sehingga ada udara
yang menghalangi agar kertas jatuh bersamaan dengan kelereng.
Peneliti bertanya kepada siswa: ada jawaban lain?
Siswa menjawab: tidak ada Pak.
Peneliti bertanya kepada siswa: Bagaimana kelompok 2. Sudah mengerti?
Kelompok 1: mengerti Pak.
Peneliti bertanya kepada siswa: ada pertanyaan lain?
Siswa: tidak ada pak.
Peneliti bertanya kepada siswa: dari jawaban teman-teman kalian tadi. Apa yang kalian
simpulkan dari soal no c.
Siswa: berarti yang menyebabkan kelereng jatuh duluan daripada kertas adalah luasan
kertas lebih besar daripada kelerang, sehingga gaya gesek udara pada kertas lebih besar,
maka kertas saat jatuh ke tanah lebih lambat dari kelereng.
Peneliti bertanya kepada siswa: Jadi yang berpengaruh dalam gerak jatuh bebas itu apa
saja.
Siswa: apa ya pak….. bingung. Hehehe
Peneliti: dari semua jawaban diskusi kelompok kita. Apa saja yang berpengaruh dalam
gerak jatuh bebas.
Siswa: terdiam sejenak..
Siswa: kecepatan awal dan akhir benda pak,
Peneliti: terus yang lain apa?
Siswa: gaya gravitasi, waktu., ketinggian dan luas permukaan pak…. Itu saja yang kami
tahu pak…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Peneliti menyimpulkan: Jawaban kalian betul. Yang menyebabkan kelereng jatuh duluan
daripada kertas adalah gaya gesekan udara. Hambatan atau gesekan udara sangat
mempengaruhi gerak jatuh bebas. Semakin besar luas permukan kertas, maka gaya gesek
udaranya semakin besar. Galileo mendalilkan bahwa semua benda akan jatuh dengan
percepatan yang sama apabila tidak ada udara atau hambatan lainnya. Galileo
menegaskan bahwa semua benda, berat atau ringan, jatuh dengan percepatan yang sama,
paling tidak jika tidak ada udara. Galileo yakin bahwa udara berperan sebagai hambatan
untuk benda-benda yang sangat ringan yang memiliki permukaan yang luas. Tetapi pada
banyak keadaan biasa, hambatan udara ini bisa diabaikan. Pada suatu ruang di mana udara
telah dihisap, benda ringan seperti selembar kertas yang dipegang horizontal pun akan jatuh
dengan percepatan yang sama seperti benda yang lain. Dan yang mempengaruh dalam gerak
jatuh bebas adalah kecepatan, gaya gravitasi, waktu, ketinggian atau jarak, gaya gesek udara
dan luas permukaan benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 19. Hasil wawancara
2 Mengapa suatu benda dapat jatuh?
Jawaban:
a. Siswa 2: Karena ada gaya gravitasi.
b. Siswa 1: Karena ada gaya gravitasi, kalau ngga ada gaya gravitasi,
benda akan melayang-layang.
c. Siswa 3: dipengaruhi oleh gaya
d. Siswa 4: karena ada gaya dorong.
3 Seandainya tidak ada gaya gravitasi, apakah benda akan mengalami gerak
jatuh bebas?
Jawaban:
No Pertanyaan dan jawaban
1 Sebutkan contoh-contoh benda jatuh bebas. Dari contoh–contoh, menurut
anda “gerak jatuh bebas” itu apa ?
Jawaban:
a. Siswa 1:
Buah mangga jatuh dari pohon
Kalau saya memanjat pohon manjat terjatuh
Buah kelapa jatuh dari pohon
Kesimpulan gerak jatuh bebas: gerak suatu benda jatuh tanpa
kecepatan awal.
b. Siswa 2:
Kipas angin dinding yang jatuh
Jambu jatuh dari pohonnya
Saat kita memetik buah papaya dari pohonnya.
Kesimpulan gerak jatuh bebas: gerak jatuh yang tanpa kecepatan awal
dan jatuhnya bebas tidak kena hambatan
c. Siswa 3:
Bola yang dilepaskan dari tangan
Kelapa jatuh dari pohonnya
Pena yang jatuh dari atas meja.
Kesimpulan gerak jatuh bebas: gerak benda jatuh tanpa kecepatan
awal
d. Siswa 4:
Buah jatuh dari pohonnya
Durian yang jatuh dari pohonnya
Kue jatuh dari tangan
Kesimpulan gerak jatuh bebas gerak yang mendapatkan gaya gravitasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
a. Siswa 3: tidak, karena benda akan melayang-layang pak...
b. Siswa 4: tidak, karena benda akan melayang-layang
c. Siswa 1: tidak, benda akan melayang. karena Gaya gravitasi kan, gaya
tarik bumi pak...
d. Siswa 2: tidak, soalnya kalau tidak ada gravitasi benda akan melayang.
Misalnya kita melayang. Benda yang jatuhkan harus ada kecepatan awal.
Seperti di ruang angkasa kan ngga ada gaya gravitasi, jadi untuk
menjatuhkan benda itu harus ada gaya gravitasi.
4
Apakah kecepatan benda ketika benda tersebut hendak jatuh bebas sama
dengan kecepatannya sesaat benda tersebut hendak menyentuh tanah?
Jawaban:
a. Siswa 4: Ngga Sama, karena ketika benda hendak jatuh bebas, ngga
punya kecepatan. Benda yang mau menyentuh tanah punya kecepatan.
Kecepatan hendak jatuh bebas V0 = 0 sedangkan hendak menyentuh
tanah, tambah kecepatan.
b. Siswa 3: tidak sama. Kecepatan sebelum jatuh bebas = 0, saat mau
menyentuh tanah kecepatannya bertambah.
c. Siswa 1: ngga sama. Karena kan pada saat mau jatuh belum ada
kecepatan dan mau menyentuh tanah itu tambah kecepatannya.
d. Siswa 4: ngga sama pak… sebelum hendak mau jatuh bebas,
kecepatannya 0. lalu sesaat hendak menyentuh tanah kecepatannya sudah
berubah.
5 Apakah massa benda tidak berpengaruh dalam kecepatan suatu benda yang
bergerak jatuh bebas?
Jawaban:
a. Siswa 1: Tidak berpengaruh, kalau benda semakin lebar semakin lambat,
karena angin itu menahan benda itu jatuh, karena semakin melebar,
semakin lambat. Walaupun massanya sama.
b. Siswa 4: Berpengaruh, karena makin berat massanya, makin cepat benda
jatuh ke bawah.
Peneliti: Kalau saya menjatuhkan selembar kertas dan sebuah batu
yang jatuh duluan sampai ketanah batu atau kelereng.
Siswa 4: Melakukan percobaan dengan mengambil kapur tulis
dan menjatuhkan sebuah kapur tulis yang kira-kira
massanya sama dengan massa selembar kertas.
Siswa 4: Pak.. yang jatuh duluan ketanah adalah kapur tulis
Penliti: Coba kamu meremas kertas tersebut menjadi bulat.
Setelah menjadi bulat kamu jatuhkan kapur tulis dan
kertas tersebut, apa yang terjadi?
Siswa 4: Melakukan percobaan denagn menjatuhkan kertas dan
sebuah kapur.
Peneliti: Setelah kamu melakukan percobaan tadi, apakah massa
mempengaruhi?
Siswa 4: Tidak pak…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Peneliti: Terus yang berpengaruh apa?
Siswa: Terdiam sambil menunduk. Say bingung pak…hehehe
Siswa: apa karena kertas lebar ya pak….tapi saya masih bingung
pak….menurut bapak apa?
Peneliti: Menyuruh salah satu siswa untuk menjelaskan kepada
siswa yang masih bingung.
Siswa 1: Yang berpengaruh adalah lauas permukaan benda
tersebut. Apabila luas permukaannya besar, maka gaya
gesek udarnya lebih besat, yang menghambat kertas
jatuh, sehingga kertas jatuh lebih lambat. Seperti yang
terjadi pada kertas tadi. Benar ngga Pak…. Heheh…
Peneliti: Benar…….. apa yang dikatakan teman kalian tadi. Siswa
4 kamu uda paham?
Siswa 4: Paham Pak….
Peneliti: Coba kamu jelaskan lagi
Siswa 4: yang berpengaruh adalah luas permukaan kertas, karena
udara menghambat kertas tersebut jatuh, sehingga
kertas saat jatuh lebih lambat dari kapaur tadi pak…
hehehe..
c. Siswa 2: tidak, karena misalnya sebuah kertas dibentangkan ke arah
horizontal, dan akan melawan sebuah kelereng, yang jatuh duluan adalah
kelereng. Dan jika kertas berbentuk bulatan seperti kelereng, maka
jatuhnya akan sama. Karena permukaan dari kertas tersebut tidak banyak
angin yang menahan kertas tersebut yang gumpalan tadi seperti kelereng.
Kalu bentuk horizontal banyak angin yang menghalangi dia supaya cepat
jatuh ketanah.
d. Siswa 3: Tidak berpengaruhi, karena benda itu bergantung pada lebarnya
benda. Kalau lebar itu kan gesekan udaranya besar pak…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 20. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Problem Solving)
Sekolah : SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semeter : X/I
Waktu : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi : Menganalisis Gerak Jatuh Bebas
Kompetensi Dasar : Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip
dasar menggunakan model pembelajaran problem solving
Tujuan Pembelajaran :
Indikator : Agar siswa dapat :
1. Menganalisis hubungan antara massa, kecepatan dengan
waktu dalam GJB
2. Menganalisis hubugan antara kecepatan dan waktu dalam
GJB
3. Menganalisis hubungan antara jarak, massa dan kecepatan
4. Menganalisis hubungan antara jarak, kelajuan dan waktu.
5. Menganalisis kecepatan benda terhadap gerak jatuh bebas.
6. Memahami peristiwa jatuh bebas.
Metode Pembelajaran : Problem solving
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
A. Kegiatan Pembelajaran :
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pertemuan I : 2 × 45 menit
I Membuka Pelajaran:
1. Mengucapkan salam,
2. Berdoa
3. Berkenalan dengan siswa
4. Mengecek kehadiran siswa
5. Peneliti menyampaikan topik yang akan dipelajari dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
7 menit
II Kegiatan Inti
1. Siswa mengerjakan pretest.
2. Siswa dibagi dalam 6 kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa.
3. Setiap kelompok menerima 2 permasalahan untuk
didiskusikan. Setiap kelompok, permasalahannya saling
berkaitan, dengan kelompok lain. Permasalahanya
(terlampir pada lampiran 1)
4. Semua kelompok memahami permasalahan yang diberikan.
5. Siswa mengerjakan soal yang diberikan.
6. kelompok pertama menjelaskan hasil pemecahan masalah
didepan kelas dan kelompok pertama mempersilahkan
kepada kelompok penannya untuk bertanya atau
menanggapi hasil pemecahan masalah yang sedang
dipersentasikan.
7. Secara bersama-sama, siswa dan peneliti menyimpulkan
konsep fisika yang terkandung dari pemecahan masalah.
30 menit
3 menit
2 menit
3 menit
15 menit
20 menit
5 menit
III Menutup pelajaran
Peneliti menginformasikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya dan mempersiapkan diri untuk
posttest
5 menit
(90 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pertemuan 2: 2 × 45
I Membuka Pelajaran:
1. Mengucapkan salam,
2. Berdoa
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Menjelaskan tujuan dan indikator kegiatan yang akan
dipelajari.
5 menit
II Kegiatan Inti
1. Kelompok kedua dan ketiga menjelaskan hasil pemecahan
masalah didepan kelas dan kelompok pertama mempersilahkan
kepada kelompok penannya untuk bertanya atau menanggapi
hasil pemecahan masalah yang sedang dipersentasikan.
2. Peneliti membuat rangkuman bersama siswa.
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai
materi yang belum mereka pahami.
4. Mengerjakan posstest
40 menit
5 menit
5 menit
30 menit
III Menutup pelajaran
1) Doa
2) Mengucapakan terimakasih dan pamitan kepada siswa dan guru
5 menit
(90 menit)
B. Materi Pembelajaran : Gerak Jatuh Bebas
C. Sumber/Alat :
1. Kanginan, Marthen. 2006. Fisika Untuk SMA Kelas X Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
2. Kanginan, Marthen. 1994. Seribu Pena Fisika SMU Kelas 1. Cimahi: Glora
Aksara Pratama
Yogyakarta, 17 Oktober 2012
Mengetahui
Guru Mapel Peneliti
Wahyu Santoso Efraim Decoberten Peters
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 21. Foto-Foto Proses Belajar Mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI