PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2020. 1. 28. · PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2020. 1. 28. · PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK...
-
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING
DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI
BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2
NGAGLIK
(Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
LESTI WULANDARI NIM : 051324017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING
DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI
BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2
NGAGLIK
(Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
LESTI WULANDARI NIM : 051324017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Lesti Wulandari
No Mahasiswa : 051324017
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DALAM
MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2 NGAGLIK
(Sebuah Penelitian Tindakan Kelas) Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 16 Juli 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
MOTTO
Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya
di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih sesat
pula dari jalan yang benar (Al Isra’: 72)
Mengetahui kelemahan orang lain adalah pandai, mengetahui
kelemahan diri sendiri adalah bijaksana (Penulis)
Sebuah gagasan baru mula-mula dianggap konyol, lalu dibuang
karena dianggap tidak penting sampai akhirnya diakui semua orang
(William James)
Kita bisa hidup dari apa yang kita terima, tapi hidup ini hanya akan
berarti dari apa yang kita beri, jadi jangan pernah berhenti
memberi yang terbaik. ( Veronika Andriyati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur pada Allah
SWT
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
Mbah kakung (di Surga)
Bapak dan ibu
Kakak dan adikku
Tercinta Mas Iyok
All My Friend
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRAK
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2 NGAGLIK (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)
LESTI WULANDARI
051324017
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis ada tidaknya peningkatan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2009 di SMA Negeri 2 Ngaglik dengan subjek siswa kelas XI IPS 1 dan guru mata pelajaran Ekonomi dan objek partisipasi, motivasi, prestasi menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning. Masing-masing variabel diukur dengan menggunakan instrumen yang berbeda. Partisipasi diukur menggunakan observasi, motivasi menggunakan kuesioner dan prestasi menggunakan nilai ulangan siswa. Target keberhasilan partisipasi yaitu 75% siswa dari keseluruhan siswa (36 siswa) berpartisipasi dalam pembelajaran. Target keberhasilan motivasi yaitu 75% siswa dari keseluruhan siswa (36 siswa) memiliki tingkat motivasi sangat tinggi dan tinggi. Target keberhasilan prestasi yaitu 75% siswa dari keseluruhan siswa (36 siswa) mengalami ketuntasan belajar. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Metode pembelajaran Quantum Learning meningkatkan partisipasi siswa, yaitu dari 56% yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran meningkat menjadi 81%; 2) Metode pembelajaran Quantum Learning meningkatkan motivasi siswa, yaitu dari 61% yang memiliki tingkat motivasi sangat tinggi dan tinggi meningkat menjadi 86%; 3) Metode pembelajaran Quantum Learning meningkatkan prestasi siswa, yaitu dari 58% yang tuntas belajar meningkat menjadi 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
THE APPLICATION OF QUANTUM LEARNING METHOD IN INCREASING PARTICIPATION, MOTIVATION, AND LEARNING ACHIEVEMENT OF
ECONOMICS IN 2 NGAGLIK STATE SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS (A Class Action Research)
LESTI WULANDARI
051324017
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009 The purpose of this research is to analyze whether there is any progress in participation, motivation and learning achievement of students by applying Quantum Learning Method. The type of this research is a class action research, an action which its purpose is to improve the quality of learning teaching process in the class room. This research was conducted in April – May in 2009 in 2 Ngaglik State Senior High School. The subjects of the reseach were the students of the eleventh grade of One Social Sciences Department and the teachers of economics. The objects of the research were participation, motivation, achievement by applying Quantum Learning Method. Each variable was measured by using different instrument. The participation was measured by using observation; motivation was measured by questionnaire and achievement was measured by using students’ test score. The target of participative successfulness was 75% students, out of 36 students who participated in learning. The target of motivational successfulness was 75% students, out of 36 students who had very high and high motivational level. The target of achievement successfulness was 75% students, out of 36 students who had completed their study. The results of this research are: 1) Method of Quantum Learning increases the students’ participation, i.e. from 56% that participated in learning process increases into 81%; 2) Method of Quantum Learning increases the students’ motivation, i.e. from 61% that has the very high and high motivational level increases to 86%; 3) Method of Quantum Learning increases the students’ achievement, i.e. from 58% that has learning completeness increase to 100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Ahhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul : ”Penggunaan Metode Pembelajaran Quantum Learning dalam
Meningkatkan Partisipasi, Motivasi, dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi
Siswa SMA Negeri 2 Ngaglik”.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk mendapat gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi pada Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Banyak pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, bantuan dan doa
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam
penyelesaian skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
5. Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang
telah membantu dan membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi.
6. Drs. P. A. Rubiyanto. Terimakasih atas bantuan Bapak serta nasehat-nasehat
yang sangat berharga selama ini.
7. Indra Darmawan, S.E., M.Si. yang telah memberikan pengalaman berharga
dalam masa perkuliahan.
8. Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si. yang telah memberikan pengalaman yang
berharga yang menggugah hati untuk terus belajar.
9. Mbak Titin selaku staf sekretariat Prodi PE yang telah banyak membantu serta
memberikan informasi kepada penulis.
10. Drs Suharyoto selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah
memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 2
Ngaglik.
11. Dra Sunarti selaku guru mata pelajaran Ekonomi. Terimakasih atas dukungan,
perhatian, dan kerjasamanya bu.
12. Siswa-siswi kelas XI IPS I, terimakasih ya atas dukungan dan kerjasamanya
dalam mencoba metode Quantum Learning.
13. Mbah kakung (di Surga) yang telah mendukungku selama ini. Tersenyumlah
mbah melihat cucumu ini.
14. Bapak dan Mamy atas kasih sayang, dukungan, perhatian, bantuan dan doanya.
15. Nurul, Mbak Putri, Kak Jo. Terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
16. Keponakanku yang lucu Farelino dan Daffa. Senyum kalian memberikan ku
semangat.
17. Adikku Oryzativa (ocha). Terimakasih ya chi, km selalu membuat tersenyum.
18. Mas Iyox tercinta yang selalu menemani dan mendukung ku di setiap hari-
hariku. Tidak henti-hentinya memberikan semangat padaku. I Love U Pah..
19. Veronika Andriyati (trondols), terimakasih dols di saat apapun kamu mau
menemaniku dan memberikan semangat padaku. Makasih Dols..
20. Shinta K, Jessica, Tini, Ardana yang selalu mendukungku untuk bersemangat.
Terimakasih atas kebersamaanya, dukung aku terus ya. Persahabatan kita tak
lekang oleh waktu. Persahabatan bagai Kepompong temen-temen.
21. Liuk (Berlia), mlenik (Dwi), trondols (Andri), ikuls (ika), Eik (lely), Amingwati
(Nian). Kan kujadikan kalian kenangan yang terindah dalam hidupku. Namun
takkan mudah bagiku meninggalkan jejak langkahku, yang tlah terukir abadi
sebagai kenangan yang TERINDAH. Terimakasih atas persahabatannya selama
ini. Selalu mendengarkan curhat ku dengan sabar, selalu memberikan dukungan
kepadaku.
22. Mbak Santi. Makasih ya mbak uda membantuku, memberikan informasi,
nganterin aku. Makasih banget mbak
23. Temen-temen PE 05, terimakasih atas kebersamaannya selama ini. Kalian
teman-teman yang hebat bagiku.
24. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini
karena keterbatasan kemampuan penulis sehingga penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran dari semua pihak. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................iv
PEERNYATAAN PUBLIKASI KARYA.............................................................v
MOTTO..................................................................................................................vi
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................vii
ABSTRAK.............................................................................................................viii
ABSTRACT..............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR.............................................................................................x
DAFTAR ISI…………………………………………………….........................xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi
DAFTAR TABEL..............................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................6
C. Batasan Masalah....................................................................................6
D. Tujuan Penelitian...................................................................................7
E. Manfaat Penelitian …….............…......................................................7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Teori-teori Pembelajaran..............................................9
B. Metode Pembelajaran Quantum Learning...........................................12
C. Partisipasi.............................................................................................23
D. Motivasi...............................................................................................25
E. Prestasi.................................................................................................28
F. Penelitian Terdahulu............................................................................31
G. Kerangka Pemikiran............................................................................33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian....................................................................................35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian..............................................................35
C. Subjek dan Objek Penelitian...............................................................36
D. Variabel Penelitian..............................................................................36
E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................36
F. Teknik Analisis Data...........................................................................37
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Visi, Misi, dan Tujuan SMA N 2 Ngaglik...........................................46
B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA N 2 Ngaglik..................48
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA N 2 Ngaglik..............................49
D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA N 2 Ngaglik.................55
E. Data siswa SMAN 2 Ngaglik..............................................................63
F. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA N 2 Ngaglik..............................64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Siklus Pertama....................................................................................67
1. Tahap Perencanaan........................................................................67
2. Tahap Tindakan.............................................................................76
3. Tahap Pengamatan.........................................................................79
4. Tahap Refleksi...............................................................................90
B. Siklus Kedua.......................................................................................92
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan....................................................................................93
B. Keterbatasan...................................................................................94
C. Saran...............................................................................................94
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II. 1 Gambar Mind Map
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Indikator Keberhasilan Prestasi
Tabel III.2 Indikator Keberhasilan Motivasi
Tabel III.3 Kriteria Motivasi Belajar
Tabel III.4 Kisi-kisi Kuesioner
Tabel III.5 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Tabel IV.1 Struktur Kurikulum Kelas X
Tabel IV.2 Struktur Kurikulum Kelas XI-XII Program IPA
Tabel IV.3 Struktur Kurikulum Kelas XI-XII Program IPS
Tabel IV.4 Daftar Guru
Tabel IV.5 Daftar Karyawan
Tabel IV.6 Daftar Siswa
Tabel IV.7 Daftar Gedung Sekolah
Tabel V.1 Hasil Observasi Partisipasi Siswa Pra Observasi (Based-line)
Tabel V.2 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Observasi (Based-line)
Tabel V.3 Nilai Ulangan Ekonomi Siswa (Based-line)
Tabel V.4 Hasil Observasi Partisipasi Siswa Sesudah Observasi Tindakan
Tabel V.5 Rekap Partisipasi Pra Observasi Tindakan dan Sesudah Observasi
Tindakan
Tabel V.6 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Sesudah Observasi Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xix
Tabel V.7 Rekap Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Observasi Tindakan
dan Sesudah Observasi Tindakan
Tabel V.8 Hasil Tes siswa Sesudah Observasi Tindakan
Tabel V.9 Rekap Hasil Tes Siswa Pra Observasi dan Sesudah Observasi Tindakan
Tabel V.10 Rekap Hasil Ketercapaian Semua Variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xx
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner
2. Lembar Observasi
3. Pedoman Wawancara
4. Data Perhitungan Manual Motivasi
5. Hasil Pengukuran Prestasi Siswa
6. Rancangan Persiapan Pembelajaran (RPP)
7. Mind Map
8. Hasil Mind Map sesi Dokumentasi
9. Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peran untuk menunjang pertumbuhan dan
perkembangan suatu bangsa. Bagi setiap individu pendidikan merupakan
kebutuhan yang sangat penting untuk dipenuhi. Pendidikan memegang peran
penting dalam proses peningkatan sumber daya manusia dan mempersiapkan
peserta didik untuk menjadi subjek yang semakin berperan secara mantap di
dalam kehidupan.
Oleh karena itu, menjadi seorang guru tidak mudah. Seorang guru
harus menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan kondisi
belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik sampai pada tujuan.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003, yaitu
mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Karena itu maka diperlukan adanya perubahan dalam
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangannya. Perubahan yang dapat
dilakukan oleh guru antara lain dengan memperbaiki kondisi lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
belajar, penggunaan media dalam pembelajaran maupun perubahan metode
pembelajaran.
Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa guru dan siswa sering kali
menemukan berbagai kesulitan yang menghambat berlangsungnya proses
belajar. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran
Ekonomi kelas XI IPS 1 dapat diketahui bahwa kesulitan belajar yang terjadi
di dalam kelas tersebut bersumber pada dua hal yaitu
1. Kondisi Siswa
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata
pelajaran ekonomi diketahui tingkat partisipasi siswa, motivasi siswa,
dan prestasi siswa kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran Ekonomi yaitu
tingkat partisipasi sebesar 20 siswa (56%), motivasi yang termasuk
kriteria sangat tinggi dan tinggi sebesar 22 siswa(61%) dan tingkat
prestasi sebesar 21 siswa (58%) (Pra Observasi, 2009). Berdasarkan
PAP II, maka tingkat partisipasi cukup sebesar 56%, motivasi cukup
sebesar 61%, dan prestasi cukup sebesar 58%. Di dalam kelas tersebut
berarti rata-rata terbagi menjadi dua yaitu siswa yang memiliki
partisipasi, motivasi dan prestasi yang cukup dan beberapa siswa lagi
masih rendah. Siswa XI IPS 1 yang mempunyai tingkat partisipasi
rendah sekitar 44%, motivasi rendah sekitar 39% dan prestasi rendah
sekitar 42%. Tingkat partisipasi siswa yang masih rendah ditandai
dengan : 1) siswa tidak ada yang mau bertanya ketika belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
memahami materi pelajaran yang disampaikan; 2) siswa ramai sendiri
ketika guru menjelaskan materi. Tingkat motivasi siswa yang masih
rendah ditandai dengan: 1) siswa malas untuk belajar; 2) siswa merasa
puas dengan nilai yang diperolehnya sehingga tidak mendorong siswa
untuk belajar lebih giat lagi; 3) siswa tidak mempelajari dulu materi
yang akan dibahas (Pra Observasi, 2009).
Hasil prestasi siswa kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran
ekonomi rata-rata cukup tetapi masih ada sebagian siswa yang nilainya
rendah. Tingkat prestasi siswa tersebut dapat dilihat dari nilai ulangan
terakhir siswa. Berdasarkan ulangan tersebut dapat diketahui tingkat
prestasi siswa sebesar 21 siswa (58%) yang tuntas dan 15 siswa ( 42%)
tidak tuntas belajar.
2. Kondisi Guru mata pelajaran Ekonomi
Dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, hal
yang sering terjadi adalah guru bertindak sebagai satu-satunya sumber
informasi sehingga metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
adalah metode ceramah. Padahal metode ceramah bagi siswa metode
yang kurang menarik karena siswa hanya mendengarkan saja. Guru
kurang memvariasikan metode yang digunakan agar merangsang
siswa untuk belajar dengan nyaman dan tenang. Berdasarkan hasil
wawancara diketahui bahwa guru sebenarnya mengetahui metode-
metode pembelajaran selain metode ceramah tetapi enggan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
menggunakan metode pembelajaran yang lain. Guru pernah mencoba
menggunakan metode yang lain seperti metode diskusi tetapi pada
akhirnya akan kembali pada metode ceramah.
Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa
metode pembelajaran yang satu arah seperti metode ceramah akan
menekan partisipasi siswa karena yang berperan sebagai satu-satunya
sumber informasi dan sumber belajar adalah guru. Siswa cenderung
akan enggan mengikuti proses pembelajaran sehingga menjadi pasif di
dalam kelas. Akibatnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran pun
akan berkurang. Selanjutnya ketika partisipasi dan motivasi siswa
rendah di dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh
guru yaitu prestasi belajar akan menjadi rendah.
Dalam mengikuti pelajaran siswa cenderung kurang
bersemangat karena dengan metode ceramah siswa hanya mencatat,
mendengarkan saja dan cenderung diam. Karena itu mereka jadi
tampak kurang memperlihatkan potensi yang mereka miliki. Suasana
di dalam kelas terlihat sepi dan kurang memberikan rangsangan
kepada siswa untuk belajar. Di kelas tidak ada kata-kata mutiara
ataupun slogan-slogan yang seharusnya dapat menghiasi kelas.
Padahal keberadaan slogan maupun kata mutiara di ruang kelas dapat
memberikan motivasi belajar bagi siswa. Siswa juga cenderung
mencatat apa yang dijelaskan guru pada saat ceramah sehingga ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
pelajaran diulang siswa-siswa yang diberi pertanyaan bingung mencari
catatannya. Berarti mereka hanya mencatat tetapi tidak mengerti
materi yang sedang dipelajari.
Ada berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan.
Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan
metode pembelajaran Quantum Learning. Metode Quantum Learning
adalah metode tepat untuk pencapaian hasil belajar yang diinginkan
dan untuk pengembangan potensi siswa. Proses belajar siswa sangat
dipengaruhi oleh emosi di dalam dirinya, emosi dapat mempengaruhi
pencapaian hasil belajar apakah hasilnya baik atau buruk. Metode
Quantum Learning berusaha menggabungkan kedua belahan otak
yakni otak kiri yang berhubungan dengan hal yang bersifat logis
(seperti belajar) dan otak kanan yang berhubungan dengan ketrampilan
(aktivitas kreatif). Otak kiri kerjanya logis, linear, terstruktur,
knowledge (pengetahuan), dan menghafal sedangkan otak kanan
kerjanya imajinatif, intuitif, tidak linear, dan berkreasi. Menurut De
Porter (2000: 67) ada tujuh komponen penting dalam pembelajaran
Quantum Learning yaitu menata latar belajar, memupuk sikap juara,
menemukan gaya belajar sendiri, Mind Map, meningkatkan daya
ingat, meningkatkan kemampuan membaca, dan berfikir logis dan
kreatif. Quantum Learning merancang pembelajaran yang menarik,
nyaman, tenang dengan musik yang menyeimbangkan kerja otak dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
menata latar belajar agar siswa dapat bersemangat, nyaman dan tenang
mengikuti proses pembelajaran.
Beranjak dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka
peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul
“PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM
LEARNING DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI,
MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2 NGAGLIK”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah penggunaaan metode pembelajaran Quantum Learning dapat
meningkatkan partisipasi belajar siswa?
2. Apakah penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa?
3. Apakah penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa?
C. Batasan Masalah
Metode pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi, motivasi,
dan prestasi belajar siswa cukup bervariasi jumlahnya. Namun tidak semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
metode pembelajaran tersebut diteliti pada penelitian ini. Peneliti hanya akan
membahas tentang penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning
Mind Map dan Menata Latar Belajar
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis ada tidaknya
peningkatan partisipasi, motivasi, dan prestasi siswa dengan metode
pembelajaran Quantum Learning.
E. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak
yaitu:
1. Bagi Peneliti sendiri
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti dalam mengaplikasikan
ilmu yang telah diperoleh selama duduk di bangku kuliah. Sebagai
calon guru peneliti mendapatkan referensi pengalaman dan modal
untuk terjun ke dunia pendidikan di kemudian hari.
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
penggunaan metode pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi,
motivasi dan prestasi hasi belajar siswa dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
3. Bagi Siswa
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi,
motivasi dan prestasi hasil belajar siswa di dalam pembelajaran.
4. Bagi Sekolah
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk memotivasi guru
bidang studi lain agar semakin memvariasikan metode pengajarannnya
guna meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa
5. Bagi Peneliti lain
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi
untuk penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perkembangan Teori-teori Pembelajaran
Belajar memiliki pengertian yang berbeda-beda, pada setiap jaman
mengalami perkembangan. Bermacam-macam teori mencoba menyelidikinya
dengan meninjaunya dari sudut tertentu. Menurut pendapat yang tradisional
belajar itu ialah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Disini
dipentingkan pendidikan intelektual. Anak diberikan bermacam-macam mata
pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya terutama dengan
jalan menghafal. Sedangkan menurut pendapat yang lebih modern
menyatakan bahwa belajar sebagai “a change in behavior” atau perubahan
kelakuan. Seorang belajar apabila ia dapat melakukan sesuatu yang tak dapat
dilakukannya sebelum ia belajar, atau bila kelakuannya berubah, sehingga lain
caranya menghadapi suatu situasi dari sebelum itu. Kelakuan diambil dalam
arti luas yaitu pengamatan, pengenalan, pengertian, perbuatan, ketrampilan,
perasaan minat penghargaan, dan sikap (Nasution, 1982: 67). Jadi belajar
tidak hanya mengenai bidang intelektual, akan tetapi mengenai seluruh
pribadi anak. Beberapa teori tentang belajar itu yaitu teori Gestalt, teori
asosiasi, dan teori perkembangan kognitif Piaget.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
1. Teori Gestalt
Teori ini mengemukakan keseluruhan sebagai prinsip yang
penting. Anak tidak dipandang sebagai sejumlah daya-daya melainkan
sebagai suatu keseluruhan, yakni suatu organisme yang dinamis yang
senantiasa dalam keadaan interaksi dengan dunia-dunia sekitarnya untuk
mencapai tujuan-tujuannya. Belajar itu berlangsung berdasarkan
pengalaman, yakni interaksi antara anak dan lingkungan dan dalam anak
itu aktif (Nasution, 1982: 72). Teori Gestalt bahwa belajar adalah proses
mengembangkan insight. Insight adalah pemahaman terhadap hubungan
antar bagian di dalam suatu situasi permasalahan. Teori ini
mengemukakan keseluruhan sebagai prinsip yang penting. Teori Gestalt
menganggap bahwa insight adalah inti dari pembentukan tingkah laku.
Kemampuan insight seseorang tergantung kepada kemampuan dasar orang
tersebut. Jadi setiap anak akan memiliki kemampuan insight nya sendiri-
sendiri. Prinsip dari teori Gestalt yaitu (1) belajar itu berdasarkan
keseluruhan; (2) anak yang belajar merupakan keseluruhan; (3) belajar
berkat ”insight”; (4) belajar berdasarkan pengalaman; (5) belajar ialah
suatu proses perkembangan; (6) belajar lebih berhasil bila dihubungkan
dengan minat keinginan dan tujuan anak (Nasution, 1982: 73).
2. Teori Asosiasi
Teori ini terkenal sebagai teori S-R Bond atau teori
“Connectionism”, yaitu belajar merupakan proses pembentukan hubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
antara stimulus (S) dan respons (R). Menurut teori ini segala sesuatu yang
dipelajari oleh binatang dan manusia dapat dikembalikan kepada
hubungan antara S dan R. Mendidik dan mengajar tak lain memberi
stimulus atau perangsang tertentu kepada anak yang menimbulkan
padanya suatu reaksi yang diinginkan. Dapat dipahami bahwa siapa yang
menguasai hubungan stimulus-respons sebanyak-banyaknya dia-lah orang
yang pandai atau berhasil dalam belajar. Pembentukan hubungan
stimulus-respons dilakukan melalui ulangan-ulangan. Belajar menurut
teori ini berarti mengumpulkan ilmu, menumpuk berbagai macam
pengetahuan yang akhirnya menghasilkan manusia yang terdidik
(Nasution, 1982: 70).
3. Teori Perkembangan Psikologi Kognitif menurut Piaget
Teori Belajar Kognitif menurut Piaget perkembangan psikologi
kognitif individu meliputi empat tahap yaitu : (1) sensory motor; (2) pre
operational; (3) concrete operational dan (4) formal operational. Bahwa
belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap
perkembangan kognitif peserta didik. Fokus perkembangan kognitif Piaget
adalah perkembangan secara alami pikiran pembelajar mulai anak-anak
sampai dewasa (Sudrajat, 2008). Guru hendaknya banyak memberikan
rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan
secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
B. Metode Pembelajaran Quantum Learning
1. Pengertian Quantum Learning
Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafsah
belajar yang terbukti efektif untuk semua umur (DePorter, 1999: 15).
Quantum Learning juga diartikan sebagai suatu kiat, petunjuk, strategi dan
seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman daya ingat,
serta belajar sebagai proses yang menyenangkan dan bermakna. Suatu
proses pembelajaran yang menyenangkan tentu akan memberikan
kontribusi pemahaman yang lebih baik bagi siswa.
2. Prinsip Dasar Quantum Learning
Prinsip dasarnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi
hasil situasi belajar dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif
ataupun negatif. Beberapa teknik yang digunakan untuk memberikan
sugesti positif adalah mendudukkan siswa secara nyaman, memasang
musik latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu,
menggunakan poster-poster untuk memberi kesan besar sambil
menonjolkan informasi, dan menyediakan guru yang terlatih baik dalam
seni pengajaran sugestif (DePorter, 1999: 14). Ada tiga macam prinsip
yang membangun sosok Quantum Learning yaitu:
a. Prinsip Bawalah Dunia Mereka (siswa) ke dalam Dunia Kita (guru)
dan Antarkan Dunia Kita (guru) ke dalam Dunia Mereka (siswa).
Prinsip tersebut menuntut guru untuk memasuki dunia siswa sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
langkah pertama pembelajaran dan memanfaatkan pengalaman-
pengalaman yang dimiliki siswa untuk dapat memperoleh pemahaman
yang baru.
b. Prinsip Ketahuilah bahwa Segalanya Berbicara, Ketahuilah bahwa
Segalanya Bertujuan, Sadarilah bahwa Pengalaman Mendahului
Penamaan, Akuilah Setiap Usaha yang Dilakukan dalam
Pembelajaran, dan Sadarilah bahwa Sesuatu yang Layak Dipelajari
Layak Pula Dirayakan.
c. Prinsip bahwa pembelajaran harus berdampak pada terbentuknya
keunggulan. Dengan kata lain, pembelajaran diartikan sebagai
pembentukan keunggulan. Oleh karena itu, keunggulan ini dipandang
sebagai jantung Quantum Learning (DePorter, 2000: 6)
3. Ciri-ciri Pembelajaran Quantum Learning
Menurut DePorter (2000: 54) dalam Quantum Learning ada 5 ciri
spesifik yang berguna untuk meningkatkan otak untuk memahami suatu
informasi yang diberikan. Ciri-ciri Quantum Learning yaitu:
(a) Learning To Know yang artinya belajar untuk mengetahui;
(b) Learning To Do yang artinya belajar untuk melakukan; (c) Learning
To Be yang artinya belajar untuk menjadi dirinya sendiri; (d) Learning To
Live Together yang artinya belajar untuk kebersamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
4. Modalitas Belajar dalam Quantum Learning
Menurut DePorter (2000: 115) modalitas dalam Quantum
Learning yaitu:
a. Visual (belajar dengan cara melihat)
Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang
peranan penting adalah mata/penglihatan (visual), dalam hal ini
metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak/
dititikberatkan pada media, mengajak siswa ke objek-objek yang
berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan
alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan
tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa
tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran.
Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan
jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka
dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan
visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di
dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detail-detailnya
untuk mendapatkan informasi.
b. Auditori (belajar dengan mendengar)
Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan
belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya). Anak yang
mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru
katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan
melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan
hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai
makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak
seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks
dengan keras dan mendengar kaset.
c. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui
bergerak, menyentuh dan melakukan. Anak bergaya kinestetik sulit
untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk
beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar
ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
5. Tujuh komponen penting dalam Quantum Learning
Menurut DePorter (2000: 67) ada tujuh komponen penting dalam
Quantum Learning yaitu:
a. Menata Latar Belajar
Menata latar belajar menjadi sangat penting yang mendukung
belajar siswa. Dengan mengatur lingkungan maka langkah pertama
yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar secara keseluruhan.
Menata latar belajar dapat dilakukan dengan cara, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
(1) Ciptakan suasana yang nyaman dan santai; (2) Gunakan musik
supaya terasa santai, terjaga dan siap untuk berkomunikasi;
(3) Ciptakan dan sesuaikan suasana hati dengan dengan berbagai jenis
musik; dan (4) Gunakan pengingat-ingat visual untuk
mempertahankan sikap positif.
b. Memupuk sikap juara
Berpikir seperti seorang juara membuat orang menjadi juara.
Penting untuk menanamkan kepada siswa sikap juara. Harapan yang
tinggi terhadap diri dan keyakinan menanamkan pada diri siswa
beberapa hal yaitu (1) Aku tahu aku dapat mengerjakan pekerjaan ini;
(2) Aku berjanji untuk menguasai dari setiap kesalahan; (3) Aku
belajar sesuatu dari setiap kesalahan; (4) Aku menjadi lebih baik setiap
harinya; dan (5) Aku benar-benar bangga dengan diriku.
c. Menemukan gaya belajar sendiri
Gaya belajar kunci untuk mengembangkan kinerja dalam
pekerjaan, di sekolah dan situasi-situasi antar pribadi. Setiap guru
perlu menyadari bahwa setiap siswa mempunyai cara yang optimal
dalam mempelajari informasi baru. Mengetahui gaya belajar yang
berbeda membantu guru untuk mendekati para siswa dengan gaya
yang berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
d. Mind Map
Mencatat yang efektif adalah salah satu kemampuan terpenting
yang pernah dipelajari orang. Bagi siswa seringkali berarti perbedaan
antara mendapatkan nilai tinggi atau rendah pada saat ujian. Tanpa
mencatat dan mengulanginya, kebanyakan orang hanya mampu
mengingat sebagian kecil materi yang mereka baca atau dengar.
Pencatatan yang efektif dapat menghemat waktu dengan membantu
menyimpan informasi secara mudah dan mengingatnya kembali jika
diperlukan. Tehnik yang cocok dengan kerja otak yaitu mencatat
dengan peta pikiran (mind map). Peta pikiran merupakan pengingat-
ingat visual dalam bentuk suatu pola ide-ide yang berkaitan.
e. Meningkatkan daya ingat
Otak umumnya akan mampu mengingat hal-hal yaitu: (1)
asosiasi Indrawi, terutama visual yang merupakan pengalaman-
pengalaman melibatkan penglihatan, bunyi, sentuhan, rasa atau
gerakan umumnya sangat jelas dalam memori; (2) konteks emosional,
melibatkan pengalaman emosional secara mendalam seperti cinta,
kebahagian dan kesedihan; (3) kualitas yang menonjol atau berbeda;
(4) kebutuhan untuk bertahan hidup; dan (5) hal-hal yang diulang.
f. Meningkatkan kemampuan membaca
Membaca merupakan aktivitas penting dalam proses belajar,
dengan membaca akan mengetahui banyak informasi dan mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
banyak ide-ide tanpa harus bertatap muka. Beberapa langkah yang
ditempuh agar membaca dengan efektif yaitu: (1) mempersiapkan diri;
(2) minimalkan gangguan; (3) lihat sekilas lebih dulu bahan bacaan;
dan (4) membaca dengan tujuan.
g. Berfikir logis dan kreatif
Seorang yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin
mencoba, bertualang, dan suka bermain-main. Kreatifitas meskipun
kecil tetap merupakan kreatifitas sejati yang perlu mendapatkan
pujian.
6. Mind Map
a. Pengertian Mind Map
Metode mencatat yang baik harus membantu mengingat
meningkatkan pemahaman dan membantu mengorganisasikan materi.
Peta pikiran/mind map adalah metode mencatat kreatif yang
memudahkan mengingat banyak informasi (DePorter, 2000: 17).
Catatan yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling
berkaitan dengan topik utama di tengah dan subtopik serta perincian
menjadi cabang cabangnya.
Mind map adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan
gaya belajar visual (Buzan, 2004: 3). Peta pikiran memadukan dan
mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri
seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk
informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya
kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak
dalam menyerap informasi yang diterima.
b. Langkah-langkah Mind Map
Materi dapat dicatat dengan cepat dan efisien dengan membuat
mind map pada saat kegiatan belajar mengajar. Adapun langkah-
langkah untuk membuat mind map (DePorter, 2000: 177), yaitu:
1) Selembar kertas kosong diletakkan mendatar dengan menuliskan
topik di tangah-tengah halaman.
2) Membuat garis tebal yang berangsur-angsur menipis, dari setiap
topik dibahas ditarik garis tebal dari tengah seperti jari-jari roda.
3) Menamai setiap garis dengan menngunakan warna yang berbeda
untuk setiap topik.
4) Menceritakan materi yang dipelajari secara lebih mendalam
dengan garis yang lebih kecil dari garis topik, seperti ranting
pada cabang pohon.
5) Di sepanjang garis-garis ranting itu ditulis fakta dengan
membuat simbol, gambar, dan isyarat lain untuk membantu
dalam mengingat materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
c. Kiat dalam membuat Mind Map
Dalam pembuatan mind map diperlukan beberapa kiat. Adapun
kiat dalam pembuatan mind map tersebut adalah (DePorter, 2000:
177): (1) gunakan warna berbeda untuk setiap topik utama, atau
gunakan warna berselang-seling; (2) tunjukkan asosiasi dengan
menggambarkan panah atau cabang-cabang; (3) kembangkan steno
sendiri dengan menggunakan gambar, simbol dan singkatan; (4) atur
informasi dalam urutan kronologis dengan menomori cabang-
cabang; 5) Kreatiflah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
Gambar II. 1
Gambar Mind Map
Sumber : www.brookes.ac.uk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
d. Manfaat Mind Map
Mind map mempunyai beberapa manfaat. Adapun manfaat Mind
map tersebut adalah (DePorter, 2000: 179): (1) memberi pandangan
menyeluruh pokok masalah atau area yang luas; (2) memungkinkan
kita merencanakan atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke
mana kita akan pergi dan di mana kita berada; (3) mengumpulkan
sejumlah besar data di satu tempat; (4) Mendorong pemecahan
masalah dengan membiarkan melihat jalan-jalan terobosan kreatif
baru; (5) menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat.
7. Menata Latar Belajar
Menata latar belajar menjadi sangat penting bagi seorang guru
untuk mendukung belajar siswa. Dengan mengatur lingkungan maka
langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar secara
keseluruhan. Jika belajar di lingkungan yang di tata dengan baik maka
lebih mudahlah untuk mengembangkan dan mempertahankan sikap juara.
Dan sikap juara akan menghasilkan pelajar yang lebih berhasil. Menata
perabotan, musik yang dipasang, penataan cahaya, dan bantuan visual di
dinding, semua merupakan kunci-kunci yang menciptakan lingkungan
belajar yang optimal. Lingkungan dapat menjadi sarana yang bernilai
dalam membangun dan mempertahankan sikap positif.
Beberapa hal yang dilakukan dalam menata latar belajar yaitu
menciptakan suasana yang nyaman dan santai, menggunakan musik dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
menggunakan pengingat-ingat visual untuk mempertahankan sikap positif.
(DePorter, 1999: 65)
Penataan latar belajar dengan menggunakan pengingat visual untuk
mempertahankan sikap positif yaitu menata ruang kelas menjadi lebih
menarik dengan pengingat visual agar anak bersemangat untuk belajar.
Kalimat-kalimat positif yang tergantung di dinding akan menjadi
pengingat abadi akan potensi dan kelebihan anak. Pengingat visual bisa
dengan slogan maupun dengan kata-kata mutiara. Kata-kata tersebut akan
memberikan semangat tersendiri bagi anak untuk memupuk sikap juara.
Menggunakan musik juga merupakan penataan latar belajar yang
menyesuaikan suasana hati siswa. Karena dengan adanya musik dalam
proses pembelajaran maka siswa akan tenang dan pikiran mengalir
sehingga mereka dapat nyaman untuk belajar. Kegunaan musik dalam
belajar yaitu meningkatkan semangat, merangsang pengalaman,
menumbuhkan relaksasi, meningkatkan fokus dan memberi inspirasi
(DePorter, 2000: 75). Musik yang digunakan dalam Quantum Learning
yaitu musik barok (Bach, Corelli, Tartini, Vivaldi, Handel, Pachelbel,
Mozart). Musik barok sesuai dengan detak jantung manusia yang santai
dalam kondisi belajar optimal, mempengaruhi pikiran tak sadar dan
merangsang persepsi. Musik juga membantu menutupi kebisingan samar
(dengung lampu, suara di ruang sebelah, dan lain-lain) dan menciptakan
lingkungan mendukung yang berkesinambungan (DePorter, 2000: 73).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
C. Partisipasi
Kata partisipasi berasal dari kata participato. Terdiri dari dua suku kata
yaitu “pras” yang berarti bagian dan “capere” yang berarti mengambil bagian.
Participation berasal dari kata kerja participare yang artinya ikut serta.
Dengan demikian mengandung pengertian yaitu adanya kegiatan atau proses
belajar.
Menurut Winkel (1983: 15) belajar pada manusia merupakan suatu proses
berfikir psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subyek dengan
lingkungannya dan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai-sikap yang bersifat konstan atau
menetap. Perubahan-perubahan itu tersebut dapat berpengaruh yang tampak
maupun tak tampak dan dapat juga sebagai penyempurnaan terhadap apa yang
telah dipelajari.
Menurut Mikkelsen (dalam Sari, 2007: 8) partisipasi merupakan suatu
proses belajar yang aktif, mengandung arti bahwa orang atau kelompok yang
terkait mengambil inisiatif dan menggunakan kebebasannya untuk melakukan
hasil tersebut. Partisipasi belajar merupakan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran. Kesediaan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan
belajar akan berdampak positif terhadap pencapaian program. Dengan
demikian siswa diharapkan akan lebih mampu mengenal dan mengembangkan
kapasitas belajar yang dimiliki secara penuh serta memanfaatkan potensi
sumber belajar secara maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
Menurut George R Terry (1986: 68) partisipasi adalah turut sertanya
seseorang baik secara mental maupun emosional untuk memberikan
sumbangsih-sumbangsih kepada proses pembuatan keputusan terutama
mengenai persoalan-persoalan dimana keterlibatan pribadi orang yang
bersangkutan terdapat dan orang yang bersangkutan melaksanakan tanggung
jawabnya untuk melakukan hal tersebut.
D. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata “movere” yang berarti dorongan atau
daya penggerak. Motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk
bertindak dengan cara tertentu. Dengan demikian dapatlah dikatakan
bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong
dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan
kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi
kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan (Putranti, 2007). Oleh
karena itu tidak akan ada motivasi, jika tidak dirasakan rangsangan-
rangsangan terhadap hal semacam di atas yang akan menumbuhkan
motivasi, dan motivasi yang telah tumbuh memang dapat menjadikan
motor dan dorongan untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan atau
pencapaian keseimbangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
2. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar. Dalam
motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku
individu belajar (Dimyati dan Mudjiono, 1999: 80).
Menurut Sardiman (2007: 75) motivasi belajar sebagai suatu
keseluruhan daya pengggerak didalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Keseluruhan dapat
dimaksudkan bahwa ada motif yang menggerakkan siswa untuk
melakukan kegiatan belajar.
3. Ciri-ciri orang yang Termotivasi
Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi memiliki ciri-ciri
sebagai berikut (Imron, 1996: 88) : (a) tekun dalam menghadapi tugas atau
dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama; (b) ulet
menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa; (c) tidak cepat puas
dengan prestasi yang miliki; (d) menunjukkan minat yang besar terhadap
bermacam-macam masalah belajar; (e) Lebih suka bekerja sendiri dan
tidak bergantung pada orang lain; (f) tidak cepat bosan dengan tugas-tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
rutin; (g) tidak mudah melepaskan apa yang diyakini; (h) senang mencari
dan melepaskan masalah.
4. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah
Ada beberapa bentuk strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar
siswa dalam kegiatan di sekolah yaitu:
a. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu
siswa untuk lebih giat lagi. Disamping itu, siswa yang belum
berprestasi akan termotivasi untuk mengejar siswa yang berprestasi
b. Saingan/ kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan diantara siswanya untuk
meningkatkan prestasi belajarnya dan berusaha memperbaiki hasil
prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
c. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik
maka perlu diberikan pujian, tentunya pujian yang bersifat
membangun
d. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses
belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa
tersebut dapat merubah diri dan memacu motivasi belajarnya.
e. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
Anak didik sungguh memerlukan dorongan dari guru yang dapat
menumbuhkan motivasi dalam diri mereka. Strateginya adalah dengan
memberikan perhatian ke peserta didik.
E. Prestasi
1. Pengertian Prestasi
Prestasi menurut Winkel (1984: 64) adalah bukti usaha yang dapat
dicapai. Sedangkan menurut Adi Negoro (dalam Putranti, 2007), prestasi
adalah segala jenis pekerjaan yang berhasil dan prestasi itu rnenunjukkan
kecakapan suatu bangsa. Maka dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah
segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal dengan hasil yang
memuaskan.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Mulyono (1995: 150) prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan dari pelajaran-pelajaran yang diterima atau kemampuan
menguasai mata pelajaran yang diberikan guru dalam prestasi belajar
selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar/tes prestasi. Prestasi belajar selain
dipengaruhi oleh kemampuan kognitif yang dimiliki siswa juga
dipengaruhi faktor lain seperti motivasi, dan pengalaman belajar yang
berulang.
Sedangkan menurut Winkel (1984: 64) prestasi belajar adalah hasil
usaha yang dapat diukur secara langsung menggunakan tes. Jadi prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya menurut kemampuan
anak pada waktu tertentu terhadap hal-hal yang dikerjakan atau dilakukan.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor-
faktor yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong maupun
yang menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut:
a. Faktor internal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor
ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :
1) Faktor lntelegensi
Intelegensi dalarn arti sernpit adalah kemampuan untuk mencapai
prestasi di sekolah yang didalamnya berpikir perasaan. Intelegensi
ini memegang peranan yang sangat penting bagi prestasi belajar
siswa.
2) Faktor Minat
Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk
merasa tertarik pada bidang tertentu. Siswa yang kurang beminat
dalam pelajaran tertentu akan rnenghambat dalam belajar.
3) Faktor Keadaan Fisik dan Psikis
Keadaan fisik rnenunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan
jasmani, keadaan alat - alat indera dan lain sebagainya. Keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
fisik dan psikis yang sehat sangat berpengaruh positif terhadap
kegiatan belajar mengajar dan sebaliknya.
b. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi
prestasi belajar. Faktor Ekternal dapat dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu:
1) Faktor Guru
Guru sebagai tenaga berpendidikan memiliki tugas
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, membimbing,
melatih, mengolah, meneliti dan mengembangkan serta
memberikan pelajaran. Guru mendidik dan memiliki gaya
memimpin kelas yang disesuaikan dengan keadaan kelas yang
diberi pelajaran sehingga dapat menunjang tingkat prestasi
semaksimal mungkin.
2) Faktor Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja
bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat
penting karena sebagian besar waktu belajar dilaksanakan di
rumah, keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti
kericuhan keluarga, kurang perhatian orangtua, kurang
perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
3) Faktor Sumber-Sumber Belajar
Salah satu faktor yang rnenunjang keberhasilan dalam proses
belajar adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber
belajar itu dapat berupa media / alat bantu belajar serta bahan baku
penunjang. Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat
digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan perbuatan
belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkrit,
mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih
bermakna.
F. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti merujuk
pada penelitian Maria Dwi Retno Sari yang berjudul “ Penggunaan Metode
Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achivement Divisions (STAD)
dalam meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar mata pelajaran
IPS Ekonomi siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
Yogyakarta : Sebuah Penelitian Tindakan Kelas”.
Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis apakah penggunaan metode
pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achivement Divisions (STAD)
dapat meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran didalam
kelas.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan
Yogyakarta pada bulan Februari-Maret 2007. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa SMP kelas VII sedangkan sampel yang diambil satu kelas adalah
kelas VII B. Masing-masing variabel diukur dengan instumen yang berbeda.
Partisipasi diukur menggunakan observasi, motivasi menggunakan kuesioner,
dan prestasi menggunakan nilai ulangan.
Hasil penelitian ini adalah: 1) metode pembelajaran kooperatif tipe
STAD meningkatkan partisipasi siswa: sebelum implementasi hanya 12 siswa
saja yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, setelah implementasi
semua siswa (24 siswa) turut berpartisipasi dalam proses pembelajaran;
2) metode pembelajaran kooperatif tipe STAD meningkatkan motivasi siswa,
sebelum implementasi hanya 1 siswa yang memiliki tingkat motivasi yang
sangat tinggi sedangkan sesudah implementasi tindakan menjadi 17 siswa;
dan 3) metode pembelajaran kooperatif STAD meningkatkan prestasi belajar
siswa, sebelum implementasi siswa yang tuntas belajar sebanyak 7 siswa
sedangkan sesudah implementasi tindakan siswa yang tuntas belajar menjadi
18 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
G. Kerangka Pemikiran
Belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku karena
hasil dari pengalaman yang diperoleh. Mengajar adalah kegiatan penyediaan
kondisi yang merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar siswa/subyek
belajar untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang
dapat membawa perubahan perilaku maupun perubahan serta kesadaran diri
sebagai pribadi.
Guru dituntut untuk dapat memberikan pengertian kepada siswa bahwa
belajar memiliki beberapa tujuan yaitu mengetahui kepandaian atau konsep
yang belum diketahui sebelumnya, dapat memahami atau menerapkan
pengetahuan yang telah diperoleh, dan dapat mengerjakan sesuatu yang
sebelumnya tidak dapat diperbuat baik tingkah laku maupun ketrampilan.
Tetapi sering kali guru menemui beberapa kesulitan dalam penyampaian
bahan pelajaran. Ada berbagai hal yang menyebabkan guru tidak dapat
menyampaikan pelajaran kepada siswa misalnya saja partisipasi siswa dalam
mengikuti pelajaran masih minim, motivasinya rendah sehingga tidak
maksimalnya partisipasi dan motivasi berpengaruh pada rendahnya prestasi
belajar pula.
Hal tersebut disebabkan pada cara mengajar guru yang lebih memilih
metode ceramah yang digunakan dalam mengajar. Padahal penggunaan
metode ceramah cenderung membuat siswa bosan karena hanya
mendengarkan dan menulis. Belajar yang membuat siswa tertarik yaitu ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
siswa juga diikutsertakan dalam proses pembelajaran sehingga pengetahuan
yang didapat lebih dapat disimpan oleh siswa.
Salah satu metode yang digunakan untuk meingkatkan partisipasi,
motivasi dan prestasi belajar siswa adalah metode pembelajaran Quantum
Learning. Metode pembelajaran ini dengan menggunakan mind map dan
menata latar belajar. Mind map adalah metode mencatat kreatif yang
memudahkan mengingat banyak informasi (DePorter, 2000: 176). Catatan
yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling berkaitan, dengan topik
utama di tengah dan subtopik serta perincian menjadi cabang-cabangnya. Peta
pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di
dalam diri seseorang. Menata latar belajar yaitu mengatur lingkungan belajar
siswa untuk mengembangkan dan mempertahankan sikap juara. Menata ruang
belajar tersebut dengan menggunakan slogan dan memasang musik dalam
proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Reseach). Penelitian tindakan ini diharapkan dapat
memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru. Menurut
Suhardjono (Arikunto, 2007: 58) penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian
tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di dalam kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu
upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang digunakan
untuk memperbaiki keadaan yang tidak/kurang memuaskan dan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Singkatnya penelitian tindakan
kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kawasan kelas dan
bertujuan untuk meningkatkan praktik pembelajaran yang ada (Kasbolah,
2001: 9).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diadakan di SMA Negeri 2 Ngaglik, jalan
Besi - Jangkang Km 2, Sukoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta. Waktu
penelitian ini adalah bulan April-Mei 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPS 1 dan guru
pengampu mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2 Ngaglik
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah partisipasi, motivasi,
prestasi dan hasil belajar dengan menggunakan Quantum Learning.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut untuk kemudian ditarik kesimpulannya. Yang
menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Partisipasi
2. Motivasi
3. Prestasi
4. Pembelajaran Quantum Learning
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data Primer diperoleh dari observasi secara langsung di tempat penelitian
melalui kuesioner dan wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang pengumpulannya dilakukan oleh pihak
lain. Data yang diperoleh dari guru mata pelajaran dan pihak-pihak lain
yang terkait dalam penelitian ini.
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh lalu diukur dengan pedoman sebagai berikut:
1. Partisipasi
Variabel partisipasi diukur dengan melakukan observasi di kelas.
Penelitian ini menggunakan metode observasi terbuka. Metode observasi
terbuka yaitu suatu metode observasi dimana peneliti melakukan
pengamatan terhadap hal-hal yang diamatinya di dalam kelas kemudian
mencatatkan segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas. Adapun indikator
keberhasilan partisipasi yaitu:
Tabel III.1 Indikator Keberhasilan Partisipasi
No Indikator Hal yang diamati
1 Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran
Siswa sudah mengeluarkan buku dan alat tulisnya Siswa tidak ada yang masih diluar kelas,
makan/minum, bermain, mengobrol, menganggu teman dan bercanda
2 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
Siswa tidak ada yang bercanda, melamun, tidur didalam kelas, bermain HP, membaca buku diluar buku pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
No Indikator Hal yang diamati
3 Tanggapan siswa pada pembahasan guru
Siswa bertanya ketika belum memahami materi yang diberikan guru
Siswa mau menjawab ketika guru mengajukan pertanyaan
4 Pencatatan pada hal-hal yang dianggap penting
Siswa mencatat hal-hal penting tentang materi pelajaran berdasarkan inisiatifnya sendiri
Siswa mencatat materi pelajaran yang ditulis guru di papan tulis
Siswa mencatat materi pelajaran yang didektekan oleh guru
5 Pengerjaan tugas dengan baik
Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru dengan baik
Siswa dapat mengerjakan soal yang diberikan guru di depan kelas
Based line dari tingkat partisipasi siswa kelas sebelum
penerapan Quantum Learning adalah 56%. Target keberhasilan
partisipasi yaitu sebesar 75% siswa ikut berpartisipasi di dalam
pembelajaran. Jumlah keseluruhan siswa di kelas XI IPS 1 sebanyak
36 siswa maka jika target keberhasilan partisipasi sebesar 75% siswa
ikut berpartisipasi di dalam pembelajaran maka 27 siswa diharapkan
ikut berpartisipasi di dalam proses pembelajaran di kelas. Apabila 27
siswa ikut berpartisipasi di dalam pembelajaran maka target dapat
dikatakan berhasil.
2. Motivasi
Motivasi dalam belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki siswa dapat tercapai.
Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 indikator yang
meliputi keinginan/dorongan untuk belajar, kemauan mengerjakan
tugas, keinginan meningkatkan prestasi, mandiri/tidak mudah
menyerah, tidak mudah putus asa, dan keikutsertaan dalam pelajaran
Tabel III.2 Indikator Keberhasilan Motivasi
No Indikator Yang diukur
1 Keinginan/Dorongan untuk belajar
Siswa belajar karena keinginan sendiri Siswa mempelajari/mengulang kembali
pelajaran di rumah 2 Kemauan
mengerjakan tugas Siswa berusaha mengerjakan tugas dari
guru Siswa menyalin pekerjaan teman Siswa menganggap tugas dari guru
adalah penting 3 Keinginan
meningkatkan prestasi Siswa belajar dengan tekun untuk
meningkatkan prestasi Siswa puas dengan nilai yang ia dapat Nilai teman yang lebih bagus
mendorong siswa berprestasi lebih baik lagi
4 Mandiri, tidak mudah menyerah
Siswa mempelajari materi yang belum dibahas guru
Siswa mencari sumber buku lain dalam belajar
5 Tidak mudah putus asa
Siswa berhenti belajar apabila sudah merasa lelah
Siswa kecewa jika mendapat nilai jelek dan malas belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
No Indikator Yang diukur
6 Keikutsertaan dalam pelajaran
Siswa selalu bertanya ketika tidak bisa memahami pelajaran yang diberikan guru
Siswa berperan aktif saat pelajaran berlangsung
Based line dari tingkat motivasi siswa kelas XI IPS 1 sebelum
penerapan Quantum Learning adalah 61%. Target keberhasilan motivasi
dalam penelitian ini yaitu sebesar 75% siswa memiliki tingkat motivasi
yang sangat tinggi dalam pembelajaran. Jumlah keseluruhan siswa di kelas
XI IPS 1 adalah 36 siswa. Target 75% memiliki arti bahwa 27 anak dari
jumlah keseluruhan siswa (36 siswa) di kelas XI IPS 1 diharapkan
memiliki tingkat motivasi yang sangat tinggi dan tinggi. Untuk melihat
kategori tingkat motivasi digunakan PAP II. Adapun kriteria patokan
motivasi belajar berdasarkan PAP II tampak pada perhitungan di bawah
ini:
Jumlah item kuesioner : 20
Skor maksimal : 20 x 5 : 100
Kriteria berdasarkan PAP II :
81% x 100 = 81 → 81 - 100
66% x 100 = 66 → 66 - 80
56% x 100 = 56 →56 – 65
46% x 100 = 46 → 46 -55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
Dibawah 46 persen → 0 - 45
Apabila perhitungan tersebut disajikan dalam tabel tampak pada tabel di
bawah ini :
Tabel III.3 Kriteria Motivasi Belajar
Kelas Kriteria Motivasi Belajar
81 - 100 Motivasi sangat tinggi 66 - 80 Motivasi tinggi 56 - 65 Motivasi cukup 46 -55 Motivasi rendah 0 - 45 Motivasi sangat rendah
Jadi apabila target keberhasilan motivasi adalah 75% anak dari
jumlah keseluruhan siswa memiliki tingkat motivasi yang sangat tinggi
dan tinggi maka hasil kuesioner dari 36 siswa harus berada pada rentangan
81 – 100 dan 66-80.
Adapun indikator di dalam kuesiner motivasi tampak dalam kuesioner di
bawah ini:
Tabel III.4 Kisi-kisi Kuesioner
Variabel Indikator No
Item Positif
No Item
NegatifKeinginan/Dorongan untuk belajar 1,2,4 3 Kemauan mengerjakan tugas 5,6,7 8 Keinginan meningkatkan prestasi 9,11 10 Mandiri, tidak mudah menyerah 12,13 14 Tidak mudah putus asa 15,16 17
Motivasi
Keikutsertaan dalam pelajaran 18,19 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
Variabel motivasi belajar ini diukur dengan dengan
menggunakan 5 kategori dimana untuk pernyataan positif
(mendukung) jawaban memiliki skor dengan kategori : sangat setuju =
5, setuju = 4, ragu-ragu = 3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju = 1.
Sebaliknya, pernyataan negatif (tidak mendukung) jawaban memilki
skor dengan kategori : sangat setuju = 1, setuju = 2, ragu-ragu = 3,
tidak setuju = 4, sangat tidak setuju = 5.
3. Prestasi
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai menurut kemampuan
yang tidak dimiliki dan ditandai dengan perkembangan serta
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari
belajar dengan waktu tertentu. Prestasi belajar dapat dinyatakan dalam
bentuk nilai dan hasil tes atau ujian.
Pengukuran prestasi belajar dilakukan dengan cara melakukan
tes yang dirancang bersama guru setelah materi pelajaran diberikan,
Apabila nilai siswa menjadi lebih baik berarti prestasi siswa
mengalami peningkatan. Based line dari tingkat prestasi siswa kelas
XI IPS 1 sebelum penerapan Quantum Learning yaitu 58%. Target
dari keberhasilan prestasi yaitu 75% siswa dari 36 siswa mengalami
ketuntasan belajar. KKM mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
Ngaglik yaitu 65. Jadi apabila 27 siswa atau lebih memperoleh nilai 65
atau diatas 65 maka target prestasi dikatakan berhasil.
Tabel III.5 Indikator Keberhasilan Partisipasi, Motivasi dan Prestasi Belajar
Variabel Pra Observasi
(Sebelum Tindakan)Target
Partisipasi 56% Motivasi 61% Prestasi 58%
75%
4. Quantum Learning
Quantum learning adalah suatu kiat, petunjuk, strategi dan
seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman daya
ingat, serta belajar sebagai proses yang menyenangkan dan bermakna.
Metode Quantum Learning merupakan metode yang sangat tepat
untuk pencapaian hasil belajar yang diinginkan dan untuk
pengembangan potensi siswa. Proses belajar siswa sangat dipengaruhi
oleh emosi di dalam dirinya, emosi dapat mempengaruhi pencapaian
hasil belajar apakah hasilnya baik atau buruk. Metode Quantum
Learning berusaha menggabungkan kedua belahan otak yakni otak kiri
yang berhubungan dengan hal yang bersifat logis (seperti belajar) dan
otak kanan yang berhubungan dengan keterampilan (aktivitas kreatif).
Model pembelajaran ini akan menggunakan mind map dan menata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
latar belajar dengan memberikan slogan-slogan dalam ruang kelas
sehingga akan memupuk sikap juara dari siswa.
Quantum Learning dikatakan mengalami keberhasilan apabila
penerapan model pembelajaran ini terbukti dapat meningkatkan
partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
ekonomi sesuai target yang ditentukan.
G. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Oleh karena penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas maka
rancangan penelitian ini berupa siklus yang secara garis besar terdiri dari
empat bagian yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Berkaitan dengan permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini maka
dirancang dua siklus tindakan yaitu:
Tabel III.6 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Siklus 1
Perencanaan Ide Awal Memperbaiki dan meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi siswa.
Temuan Awal
Partisipasi siswa cukup Motivasi siswa cukup Prestasi siswa juga cukup
Hipotesis Penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa.
Perencanaan Dirancang penerapan metode pembelajaran Quantum Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
Siklus 1
Perencanaan Ide Awal Memperbaiki dan meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi siswa.
Tindakan Melaksanakan tindakan sesuai skenario yang telah disusun bersama guru mata pelajaran ekonomi.
Pengamatan Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan (observasi dan kuesioner)
Refleksi Mengadakan evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran berdasarkan data yang telah diperoleh dan melakukan refleksi untuk membuat revisi perbaikan pada tindakan di siklus-siklus berikutnya.
Siklus 2
Perencanaan Pengembangan program tindakan II
Tindakan Pelaksanaan program tindakan II Pengamatan Pengumpulan data-data tindakan
II Refleksi Evaluasi dan refleksi tindakan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 2 Ngaglik
1. Visi SMA Negeri 2 Ngaglik
“Berkualitas, berakhlak mulia dan berwawasan global”
Berkualitas dan unggul dalam hal/segi :
a. Pelaksanaan kedisiplinan dan ketertiban
b. Perolehan NUAN
c. Persaingan di SNPTN
d. Kegiatan life skill
e. Kegiatan pengembangan diri
f. Akhlak mulia dan lomba keagamaan
g. Kemantapan berbahasa Inggris
h. Kepedulian sosial dan lingkungan
2. Misi SMA Negeri 2 Ngaglik
a. Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan secara efektif agar
siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki
untuk mencapai peningkatan Nilai Ujian Akhir Nasional.
b. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenal potensi sesuai
dengan wawasan global.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
c. Menumbuhsuburkan suasana dan semangat yang kondusif agar siswa
dapat berkembang secara optimal.
d. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah.
e. Kemantapan dan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.
3. Tujuan SMA Negeri 2 Ngaglik
a. Peningkatan mutu akademik dengan rerata nilai kelulusan setiap
tahunnya.
b. Peningkatan kedisiplinan siswa dengan penurunan pelanggaran-tertib
sekolah sehingga mampu memotivasi belajar siswa dan
menumbuhkembangkan kepribadian yang unggul.
c. Peningkatan mutu lulusan dengan meningkatnya siswa yang di terima
di PT.
d. Pembinaan iman dan taqwa dengan meningkatnya nilai rerata
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
e. Pembinaan kecakapan hidup yang menumbuhkan kemandirian siswa.
f. Pembentukan tingkah laku dan budi pekerti luhur yang mencerminkan
kerukunan dan kesopanan.
g. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi berbahasa Inggris untuk
menghadapi persaingan global.
h. Peningkatan kinerja karyawan dalam mendukung pelaksanaan tugas di
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Negeri 2 Ngaglik
Sistem pendidikan di SMA merupakan satu keseluruhan yang terpadu
dari semua satuan dan merupakan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu
dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan di
SMA. Sistem pendidikan yang diterapkan di SMA N 2 Ngaglik, Sleman,
Yogyakarta menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Sistem kurikulum inilah yang digunakan oleh SMA N 2 Ngaglik dimana guru
mengadakan diskusi mandiri, siswa diharapkan mampu menguasai bahan atau
materi dengan mencari sendiri, dan dalam kegiatan belajar-mengajar siswa
diberi Lembar Kerja Siswa.
Pola interaksi belajar-mengajar yang terdapat di SMA Negeri 2
Ngaglik meliputi:
1. SMA N 2 Ngaglik yang memberikan suasana saling percaya, saling
menghormati, saling memperhatikan, cinta kasih, kemerdekaan untuk
berkreasi, bersikap kritis, bereksplorasi, serta berani bertanya dan
berpendapat secara bertanggung jawab.
2. Strategi pendampingan menekankan perlunya pembiasaan untuk
mengadakan analisis situasi kehidupan iman, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik yang terjadi di masyarakat pada saat ini.
3. Pendekatan pribadi menekankan kerekatan dalam pelayanan.
4. Pola interaksi belajar mengajar pendamping peserta didik dapat bervariasi
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
a. Pola pendamping-peserta didik
Isi kegiatan adalah membangun apersepsi, memberkan informasi,
memberi tugas, motivasi, memberi umpan balik, membina disiplin
kelas, atau kelompok kerja dan sebagainya.
b. Pola peserta didik-pendamping
Isi kegiatan adalah menanyakan, mengusulkan sesuatu, meminta
bantuan pendamping, mengkonsultasikan, melaporkan hasil kerja dan
informasi, menjawab pertanyaan pendamping dan sebagainya.
c. Pola peserta didik-peserta didik
Isi kegiatan adalah tanya jawab, diskusi, adu argumentasi dalam debat,
berdialog dengan tutor sebaya, pemecahan masalah, bereksperimen,
merancang suatu penelitian dan sebagainya.
C. Kurikulum satuan Pendidikan SMA Negeri 2 Ngaglik
Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006 SMA N 2
Ngaglik meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun, dimulai dari kelas X sampai dengan kelas XII
yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar
Kompetensi mata pelajaran.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006 SMA Negeri 2
Ngaglik terdiri atas lima kelompok mata pelajaran yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
50
1. Kelompok mata pelajaran agama dan berakhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Pengorganisasian kelas-kelas dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu:
1. Kelas X merupakan program umum yaitu diikuti oleh seluruh peserta
didik
2. Kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas dua
program, yakni:
a. Program Ilmu Pengetahuan Alam
b. Program Ilmu Pengetahuan Sosial
Struktur kurikulum terdiri dari Struktur Kurikulum Kelas X, Struktur
Kurikulum Kelas XI – XII Program IPA, dan Struktur Kurikulum Kelas XI –
XII Program IPS
1. Struktur Kurikulum Kelas X
Kurikulum Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri seperti terdapat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
51
Tabel IV.1 Struktur Kurikulum Kelas X
ALOKASI WAKTU
KOMPONEN Semester
1 Semester
2 A MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 3. Bahasa Indonesia 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 5. Matematika 5 5 6. Fisika 3 3 7. Biologi 2 2 8. Kimia 2 2 9. Sejarah 1 1 10. Geografi 1 1 11. Ekonomi 2 2 12. Sosiologi 2 2 13. Seni Budaya (Seni Musik) 2 2 14. Pend. Jasmani, Olahraga dan Kes 2 2 15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2 2
16. Ketrampilan ( Bahasa Jepang) 1 1 B Bahasa, Sastra & Budaya Jawa /Mulok 1 1
C Pengembangan Diri /BK 1 *) 1 *)
Jumlah 39 39 *) pengembangan diri di samping masuk ke intrakurikuler 1 jam pelajaran juga dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Sumber : Dokumen SMA Negeri 2 Ngaglik tahun 2009
2. Struktur Kurikulum K