PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini...

140
U PARA S Progr PENGH UNTUK KE SUSTER K Dia ram Studi I PR KEKHU FAKULT HAYATAN SANTO ESAKSIAN KONGREG (KSFL) ajukan untu Memperol lmu Pendid Mu ROGRAM USUSAN P JURUSA TAS KEGU UNIVERS Y N SPIRITU O FRANSIS N HIDUP I GASI SUST PEMATA SKRIP uk Memenu eh Gelar Sa dikan Kekhu Oleh urniwaty S NIM: 0711 STUDI ILM PENDIDIKA AN ILMU P URUAN DA SITAS SAN YOGYAKA 2011 UALITAS P SKUS ASS INJILI MA TER FRAN ANGSIANT PSI uhi Salah Sa arjana Pendi ususan Pend : Sibatuara 124027 MU PEND AN AGAM PENDIDIK AN ILMU NATA DHA ARTA 1 PELAYANA ISI ASA SEKA NSISKAN S TAR atu Syarat idikan didikan Aga DIDIKAN MA KATOL KAN PENDIDIK ARMA AN ARANG, SANTA LU ama Katolik LIK KAN USIA k PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

U

PARA S

Progr

PENGH

UNTUK KE

SUSTER K

Dia

ram Studi I

PR

KEKHU

FAKULT

HAYATAN

SANTO

ESAKSIAN

KONGREG

(KSFL)

ajukan untu

Memperol

lmu Pendid

Mu

ROGRAM

USUSAN P

JURUSA

TAS KEGU

UNIVERS

Y

i

N SPIRITU

O FRANSIS

N HIDUP I

GASI SUST

PEMATA

SKRIP

uk Memenu

eh Gelar Sa

dikan Kekhu

Oleh

urniwaty SNIM: 0711

STUDI ILM

PENDIDIKA

AN ILMU P

URUAN DA

SITAS SAN

YOGYAKA

2011

UALITAS P

SKUS ASS

INJILI MA

TER FRAN

ANGSIANT

PSI

uhi Salah Sa

arjana Pendi

ususan Pend

:

Sibatuara 124027

MU PEND

AN AGAM

PENDIDIK

AN ILMU

NATA DHA

ARTA

1

PELAYANA

ISI

ASA SEKA

NSISKAN S

TAR

atu Syarat

idikan

didikan Aga

DIDIKAN

MA KATOL

KAN

PENDIDIK

ARMA

AN

ARANG,

SANTA LU

ama Katolik

LIK

KAN

USIA

k

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih

yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik bagi saya. Untuk seluruh

anggota Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia (KSFL) Pematangsiantar.

Saudari-saudara angkatan 2007 dan juga untuk almamater tercinta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

v

MOTTO

“Bukan kebahagiaan yang membuat kita

bersyukur,

melainkan rasa syukur kitalah yang

membuat kita bahagia.”

“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah menguraapi Aku, untuk

menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah

mengutus Aku.” (Lukas 4: 18)

“Keheningan memberi kepada kita pandangan yang baru,

Atas segala sesuatu.”

“Yesus ingatlah akan aku,

apabila Engkau datang sebagai Raja”.

(Lukas 23: 42).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

vii

ABSTRAK

Judul skripsi ini adalah PENGHAYATAN SPIRITUALITAS PELAYANAN SANTO FRANSISKUS ASSISI UNTUK KESAKSIAN HIDUP INJILI MASA SEKARANG, PARA SUSTER KONGREGASI SUSTER FRANSISKAN SANTA LUSIA (KSFL) PEMATANGSIANTAR. Judul ini dipilih berdasarkan pengalaman yang terjadi bahwa pelaksanaan pelayanan para suster KSFL kurang menjiwai semangat pelayanan St. Fransiskus Assisi. Maka para suster diajak dan sangat perlu untuk mendalami Konstitusi sebagai sumber inspirasi dan dasar pelayanan. Setiap orang hendaknya dan seharusnya memiliki Roh atau spirit yang senantiasa menyemangati hidupnya. Mendalami dan menghayati Konstitusi antara lain akan semakin mengenal dan tahu apa Visi dan Misi Kongregasi.

Adapun isi dari skripsi ini adalah antara lain: Pendalaman spiritualitas pelayanan St. Fransiskus Assisi, kesaksian hidup Injili para suster KSFL zaman sekarang dan juga cara untuk mewujudkan penghayatan spiritualitas pelayanan St. Fransiskus Assisi dalam kesaksian hidup Injili zaman sekarang. Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah kurangnya penghayatan hidup dan pemberian diri yang maksimal dalam karya pelayanan. Hal ini dikarenakan juga akan kurangnya pemahaman dan penghayatan para suster akan Visi dan Misi dalam pelayanan. Maka dari keprihatinan ini penulis ingin dan mau membantu para suster dalam penghayatan spiritualitas pelayanan St. Fransiskus Assisi. Maka para suster diajak dan sangat perlu memahami dan setia untuk menghidupi spiritualitas pelayanan St. Fransiskus Assisi dalam karya pelayanan setiap saat. Para suster KSFL akan terbantu dan lebih mudah untuk memahami dan menghidupinya dengan adanya arahan penghayatan spiritualitas pelayanan St. Fransiskus Assisi berdasarkan Konstitusi, kapitel-kapitel, dan Dokumen Gereja.

Untuk menganalisis permasalahan tersebut, penulis memakai metode analisis deskriftif. Analisis deskriftif dimaksudkan untuk menggambarkan dan menganalisis permasalahan yang ada sehingga menemukan cara mengatasinya. Selain hal ini juga, penulis mengembangkannya dengan refleksi pribadi dan membaca buku-buku yang sangat mendukung penulisan skripsi ini.

Spiritualitas pelayanan St. Fransiskus Assisi sangat perlu dihayati dan diwujudnyatakan pada zaman sekarang ini. Maka para suster KSFL sangat diharapkan dan seharusnya berusaha menghayati dan menghidupi spiritualitas pelayanan St. Fransiskus Assisi yang melayani semua orang dengan kasih dan pengorbanan serta menyebut semua ciptaan Tuhan sebagai saudara. Sebagai usaha untuk meningkatkan pemahaman dan penghayatan akan spiritualitas pelayanan ini, maka penulis menawarkan suatu program katekese model biblis dengan proses pelaksanaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

viii

ABSTRACT

The title of this thesis is THE IMPLEMENTATION OF MINISTRY SPIRITUALITY OF SAINT FRANCIS ASSISI TO THE EVANGELICAL LIFE WITNESSING IN PRESENT TIME BY THE PEMATANGSIANTAR SISTERS OF SAINT FRANCIS KONGREGATION (KSFL). This title is chosen based on the reality that KSFL sisters do not live according to the ministry spirit of St. Francis of Assisi faithfully. Therefore, the sisters are urged to focus on the constitution as the source of inspiration and the stand point of ministry. Everyone should have spirit that motivates his or her life. If every KSFL sister focus on and live according to the constitution, the vision and mission of the congregation will be implemented well. The main focus of this thesis is the intensification of St. Francis Assisi ministry spirituality, evangelical witness of KSFL sisters in present time and the way how to implement the ministry spirituality of St. Francis Assisi in evangelical witness in present time. The main problem in this thesis is the lack of life implementation and maximal self giving in the work ministry.

The reason of this is the lack of comprehension and implementation of the sisters on vision and mission in the ministry. Based on this reality the author wants to help the sisters in implementing the ministry spirituality of St. Francis Assisi. The sisters are invited and need to know how to live the ministry spirituality of St. Francis Assisi faithfully in work ministry every time.

The KSFL sisters will be helped to understand easier the ministry spirituality and to implement it by the guidance on ministry spirituality implementation of St. Francis Assisi based on constitution congregation, chapters and Church document.

To analyze the problem, the author use descriptive analysis method. Descriptive analysis is intended to describe and to analyze the problem in other to find the way to solve it. Besides, the author also analyzes it based on self reflection and reading related books that are useful to write this thesis.

Ministry spirituality of St. Francis Assisi is very important to be implemented in present time. That is why the KSFL sisters are invited and need to implement the ministry spirituality of St. Francis Assisi who serves everyone with love and sacrifices and calles everyone as brothers and sisters. As the effort to maximize the comprehension and implementation of this ministry spirituality, the author offers one Biblical model catechetical program and its process.  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

x

KATA PENGANTAR

Syukur dan pujian kepada Allah Bapa atas kasih dan rahmat-Nya yang

senantiasa membimbing, menyertai, mengarahkan dan selalu mendahului setiap

langkah penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik

adanya. Adapun judul skripsi ini adalah: PENGHAYATAN SPIRITUALITAS

PELAYANAN SANTO FRANSISKUS ASSISI UNTUK KESAKSIAN

HIDUP INJILI MASA SEKARANG, PARA SUSTER KONGREGASI

SUSTER FRANSISKAN SANTA LUSIA (KSFL) PEMATANGSIANTAR.

Skripsi ini memuat mengenai pembahasan Spiritualitas pelayanan Santo

Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup Injili masa sekarang para suster KSFL.

Pada zaman sekarang ini Spiritualitas pelayanan sangat dibutuhkan oleh banyak

orang. Oleh karena itu Spiritualitas pelayanan diharapkan dan seharusnya tetap

dihidupi dan dikembangkan, sehingga lebih mudah untuk mewujudnyatakannya

dalam karya pelayanan. Untuk meningkatkan Spiritualitas pelayanan ini, maka

penulis membuat usulan antara lain kegiatan katekese model biblis. Harapannya

bahwa dengan kegiatan katekese ini, Spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus

Assisi semakin menjiwai pelayanan para suster KSFL setiap hari untuk kesaksian

hidup Injili masa sekarang.

Selain hal itu, penulis mengajukan skripsi ini untuk memenuhi persyaratan

menempuh ujian sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

xi

Berbagai perasaan, hambatan, dan kesulitan yang mewarnai dalam

penulisan skripsi ini serta adanya perhatian, dukungan dari berbagai pihak yang

memberi sumbangan pemikiran dengan caranya masing-masing baik secara

langsung maupun tidak langsung, sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai

dengan baik adanya. Atas kerja sama yang baik dari berbagai pihak, penulis

dengan setulus hati menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Drs. H. J. Suhardiyanto, S.J., selaku Kaprodi IPPAK Universitas Sanata

Dharma yang dengan sabar dan bijaksana membimbing penulis selama kuliah

sampai selesai di Kampus IPPAK-Kotabaru Yogyakarta.

2. Dr. J. Darminta, S.J., selaku pembimbing utama skripsi yang telah berkenan

dan rela meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis

dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan, memberi masukan-masukan dan

kritikan-kritikan yang sangat membangun sehingga penulis lebih termotivasi

dalam menuangkan gagasan-gagasan mulai dari awal penulisan sampai

selesainya skripsi ini.

3. Bapak F. X. Dapiyanta SFK, M.Pd., selaku Dosen pembimbing akademik dan

sebagai Dosen penguji skripsi yang dengan rela dan bijaksana membimbing,

mendidik, mengajar, dan membantu penulisan skripsi ini dengan penuh

kesabaran selama kuliah di kampus USD-IPPAK Kotabaru Yogyakarta.

4. Dr. A. Rukiyanto, S.J., selaku Dosen penguji skripsi yang telah rela, sabar,

dan bijaksana untuk membimbing, mengajar, dan mendidik penulis selama

kuliah di kampus USD IPPAK Kotabaru Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

xii

5. Segenap Staf Dosen USD Prodi IPPAK yang telah mendidik dan

membimbing penulis yang memberi dukungan dan perhatian dengan cara

masing-masing selama belajar sampai selesainya penulisan skripsi ini.

6. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi IPPAK, Kolsani Kotabaru,

Biara Saudara OFM Papringan, Komunitas SFD Rajawali, Komunitas OSF

Sibolga Demangan Baru dan karyawan bagian lain yang dengan murah hati

dan mempermudah penulis dengan meminjamkan buku-buku yang penulis

gunakan dan memberi perhatian dengan cara masing-masing kepada penulis

selama penulisan skripsi ini sampai selesai.

7. Sahabat-sahabat mahasiswa khususnya angkatan 2007/2008 yang turut

berperan dalam menempa pribadi dan memurnikan motivasi penulis menjadi

pewarta kabar gembira di zaman yang penuh tantangan ini.

8. Bapak, ibu dan adik-adikku yang senantiasa mendoakan, memberikan sapaan,

semangat, perhatian dan memotivasi penulis dengan cara mereka masing-

masing mulai dari awal perkuliahan sampai selesainya di kampus IPPAK

Kotabaru Yogyakarta.

9. Semua suster KSFL di manapun berada, secara khusus anggota komunitas

KSFL St. Lusia Jln. Cendani III/1 Papringan Yogyakarta: Sr. Johana. N,

KSFL, Sr. Ezra. Lg, KSFL, Sr. Gabriela. S. KSFL, Sr. Everdine. M, KSFL,

Sr. Gemmadina. S, KSFL, dan Sr. Marcellina. S, KSFL yang turut serta

mendoakan, memberi dukungan, semangat, sapaan kepada penulis dengan

cara mereka masing-masing selama menyelusuri perutusan studi sampai

selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv

MOTTO ..................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................. vii

ABSTRACT ............................................................................................... viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xiv

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................ xviii

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6

C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 6

D. Manfaat Penulisan ........................................................................... 7

E. Metode Penulisan ............................................................................ 7

F. Sistemetika Penulisan ..................................................................... 8

BAB II. SPIRITUALITAS PELAYANAN SANTO FRANSISKUS

ASSISI DAN PELAYANAN PARA SUSTER KSFL ............... 10

A. Pengertian Spiritualitas Pelayanan .............................................. 10

1. Pengertian Spiritualitas Secara Dasariah ..................................... 10

2. Spiritualitas Pelayanan ................................................................ 13

B. Spiritualitas Pelayanan Santo Fransiskus Assisi ........................ 15

1. Gerak tumbuhnya Spiritualitas Pelayanan pada

Santo FransiskusAssisi ................................................................ 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

xv

2. Arah Pelayanan Kembali ke Hidup Injili .................................... 23

3. Pokok-pokok penting Spiritualitas Pelayanan ............................. 25

C. Spiritualitas Pelayanan KSFL ...................................................... 29

1. Gerak Pelayanan Ibu Pendiri ..................................................... 30

2. Arah Pelayanan KSFL ............................................................... 32

3. Pokok-pokok penting Spiritualitas Pelayanan KSFL

berinspirasikan Santo Frasiskus Assisi ...................................... 36

BAB III. ARAHAN PENGHAYATAN SPIRITUALITAS PELAYANAN BERDASARKAN KONSTITUSI, KAPITEL - KAPITEL DAN DOKUMEN GEREJA ............ 43

A. Gerakan Dari Awal Berdirinya KSFL ......................................... 43

1. Seruan dan Jeritan Kemanusiaan .............................................. 43

2. Lusia Dierckx ............................................................................. 46

3. Berdirinya KSFL Secara Kanonik ............................................. 48

4. Jiwa dan Semangat KSFL ......................................................... 50

5. Vsi dan Misi KSFL .................................................................. 51

B. Visi dan Misi KSFL dalam Gerak Pelayanan Rasuli

Sekarang ......................................................................................... 52

1. VisiKSFL ..................................................................................... 52

2. MisiKSFL .................................................................................... 54

3. FokusKSFL ................................................................................. 56

C. Karya-Karya KSFL ....................................................................... 56

1. Karya Pendidikan .................................................................... 58

a. Visi KSFL dalam Karya Pendidikan .......................................... 58

b. Misi KSFL dalam Karya Pendidikan ......................................... 59

c. Fokus KSFL dalam Karya Pendidikan ..................................... 61

2. Karya Sosial ............................................................................. 63

a. Visi KSFL dalam Karya Sosial .................................................. 63

b. Misi KSFL dalam Karya Sosial ................................................. 64

c. Fokus KSFL dalam Karya Sosial ............................................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

xvi

3. Karya Pastoral ........................................................................ 66

a. Visi KSFL dalam Karya Pastoral ............................................... 66

b. Misi KSFL dalam Karya Pastoral .............................................. 67

c. Fokus KSFL dalam Karya Pastoral ............................................ 68

D. Pergulatan Yang Diisyaratkan dalam Konstitusi ...................... 69

1. Pergulatan Nilai ........................................................................ 69

2. Pergulatan Cara Kerja ............................................................... 71

3. Menuju ke Perwujudan Pelayanan secara Baru ......................... 73

E. Karakter Pelayanan ...................................................................... 75

1. Karya yang Responsif ................................................................ 76

2. Perlunya Manajemen ................................................................. 77

3. Perlunya Perencanaan ................................................................ 80

4. Perlunya Belajar Terus-menerus ................................................ 81

F. Diundang menuju Kesetiaan Kreatif ........................................... 82

BAB IV.SUMBANGAN KATEKESE DALAM MENDALAMI SPRITUALITAS PELAYANAN SANTO FRASISKUS ASSISI UNTUK KESAKSIAN HIDUP INJILI MASA SEKARANG,

PARA SUSTER KONGREGASI SUSTER FRANSISKAN SANTA LUSIA ............................................................................... 84

A. Gambaran Umum Katekese ........................................................ 85

1. Pengertian Katekese ....................................................................... 85

2. Tujuan Katekese ............................................................................. 86

3. Isi Katekese .................................................................................... 88

B. Model Katekese ............................................................................. 89

1. Doa Pembukaan atau Nyanyian Pembukaan .................................. 90

2. Pembacaan Kitab Suci atau Tradisi ................................................ 90

3. Pendalaman Kitab Suci atau Tradisi ............................................... 90

4. Pendalaman Pengalaman Hidup ..................................................... 91

5. Penerapan dalam Hidup Peserta ..................................................... 91

6. Doa Penutup ................................................................................... 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

xvii

C. Usulan Program Katekese ........................................................... 92

1. Pengertian Program Katekese ......................................................... 92

2. Tujuan Program Katekese .............................................................. 93

3. Pemikiran Dasar Program Katekese ............................................... 94

4. Usulan Tema ................................................................................... 96

5. Penjabaran Program ........................................................................ 97

6. Contoh Persiapan Katekese ............................................................ 100

7. Pemikiran Dasar ............................................................................. 101

8. Pengembangan Langkah-Langkah ................................................. 103

BAB V. PENUTUP ..................................................................................... 112

A. Kesimpulan ...................................................................................... 112

B. Saran ................................................................................................ 115

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 117

LAMPIRAN ................................................................................................ 119

Lampiran 1: .................................................................................................. 120

Lampiran 2: .................................................................................................. 127

Lampiran 3: .................................................................................................. 128

Lampiran 4: .................................................................................................. 129

Lampran 5: .................................................................................................. 130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

xviii

DAFTAR SINGKATAN

A. Daftar Singkatan Kitab Suci

Semua singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti daftar singkatan

Lembaga Alkitab Indonesia Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam Alkitab

Katolik Deutrokanonik cetakan tahun 2007. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

B. Daftar Singkatan Lain

AD : Anggaran Dasar

Art : Artikel

Bdk : Bandingkan

Dll : Dan Lain-Lain

Kan : Kanon

Konst : Konstitusi KSFL

KHK : Kitab Hukum Kanonik

KSFL : Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia

LHB : Lembaga Hidup Bakti

PKKI : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan Indonesia

PSL : Pasal

SLB-C : Sekolah Luar Biasa(Cacat Mental).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

xix

C. Singkatan Dokumen Gereja

BSDK : Bertolak Segar Dalam Kristus, Instruksi Kongregasi untuk tarekat

hidup bakti dan serikat hidup Apostolik, 19 Mei 2002.

CT : Catecheisi Tradendae (Penyelenggaraan Katekese). Anjuran

Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II kepada para uskup, klerus,

dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini. 16 Oktober

1979.

VC : Vita Consecrata (Hidup Bakti). Anjuran Apostolik Paus Yohanes

Paulus II tentang Hidup Bakti bagi para Religius. 25 Maret 1996.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Yesus Memanggil Keduabelas Rasul (Lukas 6:12-16). Dalam bacaan ini

dapat dilihat bahwa Yesus memanggil duabelas rasul untuk melayani umat dengan

mewartakan kabar gembira kepada semua orang. Demikian juga halnya Tuhan

menganugerahkan rahmat panggilan kepada setiap orang. Salah satu di antaranya

adalah panggilan sebagai seorang religius. Setiap orang yang terpanggil sebagai

seorang religius haruslah memiliki semangat pelayanan, karena untuk karya

pelayananlah mereka dipanggil. Setiap religius haruslah menyadari bahwa mereka

adalah anggota dan bagian dari Gereja. Maka tugas para religius juga turut serta

untuk ambil bagian dan ikut serta dalam mengembangkan tugas pelayanan Gereja.

Oleh karena itu setiap religius sangat diharapkan dan seharusnya untuk

menghidupi spiritualitas suatu lembaga ataupun tarekat yang dipilihnya dalam

mengembangkan karya pelayanan bagi Gereja.

Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia adalah salah satu tarekat

religius yang prihatin dan turut ambil bagian dalam tugas pelayanan Gereja

dengan menghayati semangat pelayanan Santo Fransiskus Assisi. Kongregasi ini

pada awalnya dimulai oleh tiga gadis dari Leuven Belgia bersama seorang gadis

dari Breda pada tahun 1826. Mereka hadir untuk melayani orang-orang sakit dan

kemudian muncul lagi keprihatinan melayani orang-orang miskin, panti asuhan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

2  

panti jompo dan karya pendidikan (Konst KSFL, 1999: x). Para suster ini

menanggapi panggilan Tuhan dengan berani dan rela untuk mewartakan kabar

gembira dengan cara melayani orang-orang kecil dan tak berdaya. Semangat

pelayanan Santo Fransiskus Assisi menjadi semangat hidup para suster ini dalam

setiap karya pelayanan mereka di mana dan ke manapun mereka diutus. Para

suster ini berusaha untuk tetap setia dalam menghidupi semangat pelayanan

Santo Fransiskus Assisi, sehingga orang-orang yang mereka layani dapat

merasakan kebaikan dan kasih Tuhan dalam hidup mereka. Orang-orang kecil dan

tak berdaya yang mereka layani sungguh-sungguh merasakan kehadiran Tuhan.

Kesaksian hidup mereka yang penuh dengan kegembiraan, keramahan,

kelemahlembutan, kerendahan hati dan pelayanan yang tulus. Para suster ini

sungguh menyadari bahwa mereka adalah utusan Tuhan sendiri, maka mereka

selalu berusaha untuk menyadari bahwa pelayanan yang mereka lakukan hanyalah

untuk Tuhan dan mereka juga sangat mengandalkan Tuhan dan tergantung akan

penyertaan serta bimbingan Tuhan dalam hidup mereka.

Pada zaman sekarang ini dengan perkembangan teknologi yang sangat

canggih, mengakibatkan tantangan baru bagi manusia yakni dengan menawarkan

pilihan-pilihan yang cukup menarik. Akhirnya manusiapun terlena untuk memilih

hidup serba instan, nyaman, dan praktis. Menghadapai tantangan zaman sekarang

ini sangatlah sulit, akan tetapi panggilan sebagai religius haruslah tetap setia pada

semangat para pendahulu khususnya pada semangat pelayanan Santo Fransiskus

Assisi. Menanggapi panggilan Tuhan berarti berani dan rela untuk mengabdi

Tuhan sendiri dan menghadirkan-Nya dalam karya pelayanan. Pelayanan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

3  

dilakukan kepada orang-orang kecil dan menderita hendaknya mencerminkan

kehadiran Tuhan. Maka para suster yang menjalankan karya pelayanan ini

haruslah menyadari bahwa pelayanan yang mereka lakukan adalah untuk Tuhan

sendiri, sehingga para suster ini selalu mengkhususkan Tuhan dalam hidupnya.

Sebagai seorang religius, meskipun dalam kesibukan apapun harus berani

mengambil waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhan sebagai sumber kekuatan.

Berkomunikasi dengan Tuhan berarti mengisi hidup rohani dan menimba kembali

kekuatan dari Tuhan. Dengan demikian setiap tindakan, tutur kata dan perbuatan

mereka menjadi cerminan dan pancaran kasih Tuhan sendiri.

Konstitusi KSFL dalam cara mengabdi dan bekerja disebutkan bahwa para

suster membaktikan seluruh hidupnya dengan perkataan dan perbuatan demi

pelimpahan rahmat. Dengan demikian hendaknya setiap saudara mewujudkan

semangat Injili dalam belbagai jenis karya dan pelayanan di dalam dan di luar

komunitas (Konst KSFL, 1999: 90).

Menurut teladan Santo Fransiskus Assisi hendaknya mengerjakan tugas

dengan semangat doa dan bakti. Karya pelayanan para suster KSFL khususnya

pada zaman sekarang ini. Pelayanan para suster KSFL ini boleh dikatakan masih

perlu ditingkatkan cara pelayanannya seperti pelayanan Santo Fransiskus Assisi

yang selalu diwarnai dengan damai, sukacita, pertobatan, kerendahan hati,

belaskasih, dan persaudaraan bagi orang-orang yang dilayani. Hal ini dapat

terlaksana dengan baik karena Santo Fransiskus selalu menjalin relasi dan

mengutamakan Tuhan dalam hidupnya, sehingga segala tingkah laku dan

perkataannya juga selalu dipenuhi dengan kasih Tuhan yang dapat dialami oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

4  

semua orang. Dengan relasi yang sangat intim dengan Tuhan, Fransiskus

menyebut semua ciptaan Tuhan sebagai saudara.

Karya pelayanan yang dilakukan oleh para suster KSFL terkadang karena

ketaatan dan juga sebagai tugas perutusan saja. Dengan demikian orang-orang

yang dilayani adakalanya kurang merasakan dan mengalami cinta kasih, damai

dan sukacita. Adapun karya-karya pelayanan yang dikelola oleh para suster KSFL

antara lain: Asrama dan sekolah anak-anak berkebutuhan khusus (cacat

mental/SLB-c), poliklinik/rumah bersalin, tenaga pastoral, pendidikan Play

group, TK, SMP, dan SMA, asrama putri untuk SMA dan karya sosial untuk

mendampingi para petani. Masing-masing dari karya pelayanan ini pasti

mengharapkan dan merindukan pelayanan yang sungguh mencerminkan

pelayanan Tuhan sendiri yakni dengan cinta kasih, damai, kesembuhan dan

persaudaraan.

Para murid yang dilayani di sekolah dapat merasakan kehadiran gurunya

sebagai sahabat, para pasien yang dilayani di poliklinik dapat merasakan

kehadiran susternya sebagai kegembiraan dan penyembuh, bagi anak-anak

berkebutuhan khusus dapat merasakan pelayanan dari susternya sebagai cinta dan

kasih sayang, bagi anak-anak asrama yang dilayani dapat merasakan pelayanan

sebagai perhatian dan kasih sayang seorang ibu. Namun pada kenyataannya

belumlah demikian dan belum dengan sepenuh hati untuk melaksanakannya

karena pelayanan yang dilakukan hanya sebatas senang dan tidak senang, suka

dan tidak suka dan bahkan terpaksa untuk melakukannya karena tidak sesuai

dengan bidang maupun keinginan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

5  

Dengan adanya keprihatinan yang dialami oleh para suster KSFL ini,

tergeraklah hati kami untuk terlibat dan menyumbangkan buah pemikiran. Dengan

adanya sumbangan yang sederhana ini besar harapan kami untuk semakin dapat

menumbuhkan, mengembangkan, memelihara, mewujudkan, menghayati, dan

memperdalam semangat pelayanan Santo Fransiskus dalam setiap karya

perutusan. Dalam karya pelayanan yang dilakukan oleh para suster KSFL,

diharapkan untuk semakin menghayati semangat pelayanan Santo Fransiskus

Assisi sehingga orang-orang yang dilayani sungguh merasakan cinta kasih, damai,

dan sukacita, serta dapat merasakan kehadiran Allah. Namun dalam kenyataannya

hal ini sering tidak dapat diwujudnyatakan.

Penulis tergerak untuk memberi sumbangan untuk semakin menghayati

spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi karena pada awal karya pelayanan

para suster KSFL, mereka memiliki semangat pelayanan Santo Fransiskus Assisi.

Hanya saja terkadang menjadi kabur karena sibuk dengan pelayanan saja tanpa

menggali dan menghayati spiritualitas pelayanan yang sudah dihidupi oleh para

pendahulu, sehingga kurang memberi kesaksian hidup Injili untuk zaman

sekarang. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menghayati semangat

pelayanan Santo Fransiskus Assisi sehingga dapat mewujudkan kesaksian hidup

Injili para suster KSFL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

6  

Penulis mengangkat dan memilih judul berikut ini: “PENGHAYATAN

SPIRITUALITAS PELAYANAN SANTO FRANSISKUS ASSISI UNTUK

KESAKSIAN HIDUP INJILI MASA SEKARANG, PARA SUSTER

KONGREGASI FRANSISKAN SANTA LUSIA (KSFL)

PEMATANGSIANTAR.”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi?

2. Bagaimana penghayatan spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi

dalam membantu para suster KSFL untuk meningkatkan kesaksian hidup

Injili masa sekarang para suster KSFL?

3. Apa usaha yang dilakukan untuk dapat meningkatkan penghayatan

spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup Injili

masa sekarang para suster KSFL?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Menggali lebih dalam spiritualitas pelayanan yang dihayati oleh Santo

Fransiskus Assisi yang menjadi semangat pelayanan untuk kesaksian hidup

Injili masa sekarang para suster KSFL.

2. Mengetahui bagaimana penghayatan spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus

Assisi untuk kesaksian hidup Injili masa sekarang para suster KSFL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

7  

3. Memberikan sumbangan pemahaman spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus

Assisi yang dapat membantu untuk kesaksian hidup injili masa sekarang para

suster KSFL.

D. MANFAAT PENULISAN

Penulisan ini dapat memberi manfaat:

1. Bagi penulis sendiri semakin memahami spiritualitas pelayanan Santo

Fransiskus Assisi dan semakin meningkatkan penghayatan spiritualitas

pelayanan untuk kesaksian hidup Injili masa sekarang para suster KSFL.

2. Supaya para suster KSFL semakin meningkatkan penghayatan spiritualitas

pelayanan Santo Fransiskus untuk kesaksian hidup Injili.

3. Memberi sumbangan bagi mereka yang berkarya dalam pelayanan dan siapa

saja yang turut serta ambil bagian dalam pelayanan sehingga semakin

memiliki semangat pelayanan sehingga semakin meningkatkan kesaksian

hidup Injili.

4. Memenuhi persyaratan kelulusan Sarjana strata satu (S1) di Program Studi

Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

E. METODE PENULISAN

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskripsi

analisis dengan studi pustaka, dan juga dengan metode reflektif. Metode reflektif

ini untuk mengungkapkan hasil refleksi dalam upaya meningkatkan penghayatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

8  

spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup Injii para

suster KSFL. Dengan membaca buku-buku sumber, dan tulisan-tulisan yang

berkaitan dengan judul skripsi ini.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Judul yang dipilih oleh penulis dalam skripsi ini adalah:

“Penghayatan Spiritualitas Pelayanan Santo Fransiskus Assisi Untuk

Kesaksian Hidup Injili Masa Sekarang, Para Suster Kongregasi Suster

Fransiskan Santa Lusia (KSFL) Pematangsiantar.”

Sebagai gambaran umum mengenai hal apa saja yang akan dibahas di dalam

penulisan ini, maka berikut ini adalah sistematika penulisan dari skripsi ini:

BAB I. Pendahuluan

Bab Pendahuluan ini berisikan gambaran umum tentang skripsi ini, yang meliputi:

Latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

metode penulisan, kajian pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II. Spiritualitas Pelayanan Santo Fransiskus Assisi dan Pelayanan Para

Suster KSFL.

Dalam bab dua ini akan dipaparkan tentang spiritualitas pelayanan Santo

Fransiskus Assisi yang terdiri dari: pengertian spiritualitas, kekhasan spiritualitas

Santo Fransiskus Assisi, dan bagaimana spiritualitas pelayanan yang dihayati oleh

Santo Fransiskus Assisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

9  

BAB III. Penghayatan spiritualitas Pelayanan Santo Fransiskus Assisi untuk

kesaksian hidup Injili masa sekarang para Suster KSFL. Dalam bab ini akan

dibahas tentang karya pelayanan para suster KSFL, bentuk-bentuk karya

pelayanan para suster KSFL dan bagaimana kesaksian hidup Injili para suster

KSFL dalam karya pelayanan dalam gerakan hidup dalam Roh. Maka dibahas

Visi, Misi dan fokus sebagai dasar kualitas pelayanan.

BAB IV. Mengenai usulan program “katekese model biblis” bagi para suster

KSFL yang mencakup: pengertian katekese, tujuan katekese, isi katekese, model

katekese, usulan program katekese, pengertian program katekese, tujuan program

katekese dan usulan tema-tema yang lebih mendukung, dan contoh persiapan

katekese model biblis.

BAB V. Sebagai bab terakhir dari penulisan ini, akan membahas kesimpulan dan

saran-saran yang dapat membangun.

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

  

  

BAB II

SPIRITUALITAS PELAYANAN SANTO FRANSISKUS ASSISI DAN

PELAYANAN PARA SUSTER KSFL

A. Pengertian Spiritualitas Pelayanan

Dewasa ini kita sudah biasa mendengar kata Spiritualitas dan Pelayanan.

Kedua kata ini memiliki arti yang berbeda-beda. Namun kedua kata ini juga

memiliki artinya sendiri ketika digabungkan menjadi satu frase. Berikut ini akan

dibahas pengertian dari masing-masing istilah tersebut.

1. Pengertian Spiritualitas secara Dasariah

Kata spiritualitas mempunyai pengertian yang cukup banyak dan sekaligus

mengandung arti yang sangat kaya meskipun berbeda. Berikut ini ada beberapa

pengertian spiritualitas.

Kata Spiritualitas ada hubungannya dengan kekuatan atau Roh yang

memberi daya tahan kepada seseorang atau kelompok untuk mempertahankan,

memperkembangkan, dan mewujudkan kehidupan (Banawiratma, 1990: 57).

Spiritualitas ini dapat dimiliki oleh semua orang yang sedang berjuang untuk

mencapai tujuan dan juga cita-cita dalam perjalanan hidup sehari-hari. Bisa juga

menjadi sumber kekuatan untuk menghadapi berbagai kesulitan, penderitaan, dan

kegagalan untuk mewujudkan cita-cita, tujuan, dan perjuangan hidupnya.

Spiritualitas juga merupakan kesadaran dan sikap hidup manusia untuk tahan uji

dan tetap bertahan dalam mewujudkan tujuan hidup dan dalam pengharapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

11  

Maka Spiritualitas bisa menjadi suatu kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan

sekaligus menerima kenyataan hidup, dengan demikian tetap berusaha untuk

menjalani dan memaknai peristiwa hidup.

Spiritualitas adalah istilah agak baru yang menandakan “kerohanian”

atau’hidup rohani’. Hal ini lebih menekankan kebersamaan, bila dibandingkan

dengan kata yang lebih tua yaitu ‘kesalehan’, yang menandakan hubungan

seseorang dengan Tuhan. Spiritualitas mencakup dua segi, yakni askese atau

usaha melatih diri secara teratur supaya terbuka dan teratur terhadap sapaan Allah.

Segi lain adalah mistik sebagai aneka bentuk dan tahap pertemuan pribadi dengan

Allah. Askese menandakan jalan dan mistik tujuan hidup keagamaan manusia.

Dasar hidup rohani dan semua bentuk spiritualitas sejati adalah Roh (= Spiritus;

Lat.), yaitu Roh Kristus seperti tampak dalam Injil (Heuken, 2002: 11).

Kalimat di atas menegaskan bahwa orang yang sangat peka dengan

kehadiran Roh Tuhan dalam dirinya selalu juga menyadari kehadiran Tuhan

dalam peristiwa hidupnya. Orang yang memiliki spiritualitas dan sungguh

menyadari Roh Tuhan hadir dalam dirinya, maka akan selalu berusaha untuk

menjalani hidup ini seperti Tuhan menghendakinya.

Spirit atau roh tetap berhubungan dengan “semangat jiwa yang

dipengaruhi oleh Roh Allah”. Bagi orang-orang Kristiani, kata Spiritus/Roh dapat

ditemukan dalam Kitab Suci, misalnya dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, “Roh”

sering muncul sebagai “RUAKH”, yang berarti semua yang mendorong; daya

aktif, daya hidup, kekuatan yang memberdayakan manusia (Kej 2:7). Jadi, kata

spiritualitas adalah Roh Allah yang mampu memotivasi, menyemangati,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

12  

membimbing, memberikan kekuatan, dan menjiwai serta meneguhkan seseorang

dalam menghadapi tantangan dalam hidup sehingga tetap teguh dalam iman

dalam melaksanakan setiap karya dan perutusan dengan bertanggungjawab.

Setiap perutusan pasti membutuhkan spiritualitas ataupun semangat dalam

pelayanan, spiritualitas yang dimiliki seseorang akan mencerminkan pelayanan

yang melahirkan perdamaian, kerukunan, dan sukacita sehingga mereka yang

dilayani akan merasakan kehadiran Tuhan. Maka orang yang sungguh-sungguh

memiliki dan menghidupi Spiritualitas, akan selalu menjalin komunikasi yang

intim bersama dengan Tuhan sebagai sumber kekuatan. Hal ini jugalah yang akan

dibagikan kepada sesama, terutama mereka yang hidup dalam penderitaan,

kebimbangan, dan kesusahan dalam menyelusuri hidup yang diwarnai bermacam-

macam tantangan.

Spiritualitas adalah riak getaran hati yang halus atau cita rasa yang halus

tentang yang Ilahi, yang terdapat dalam hati sanubari seseorang (Andar Ismail,

2007: 2). Spiritualitas religius adalah cara hidup manusia yang menghayati

hubungan pribadi dengan Allah atau dengan Yang Mutlak (Darminta, 1972: 51).

Pengertian spiritualitas sangatlah banyak, dan tidak dapat diartikan dengan satu

paham atau satu pendapat. Setiap tokoh atau setiap orang pasti mengartikannya

dengan kalimat yang berbeda juga. Hal ini tidaklah menjadi masalah. Andar

Ismail menjelaskan bahwa spiritualitas adalah getaran hati atau cita rasa yang

halus tentang yang Illahi yang ada dalam hati sanubari setiap orang. Dari

pengertian spiritualitas yang beraneka ragam maka saya dapat menyimpulkan

spiritualitas adalah dorongan dan kekuatan dari dalam hati yang dimiliki dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

13  

menggerakkan seseorang untuk bertindak sekaligus sebagai kekuatan dan

semangat yang selalu mewarnai hidup manusia untuk mengalami kegembiraan

rohani. Spiritualitas yang dimilliki setiap orang hendaknya terwujud dengan

tindakan nyata dalam sikap pelayanan.

2. Spiritualitas Pelayanan

Pelayanan yang dimaksud adalah keterlibatan untuk melanjutkan karya

pelayanan Kristus di dunia ini sebagai nabi, imam, dan raja. Selama hidup-Nya di

dunia Tuhan Yesus memanggil mereka yang dikehendaki-Nya, supaya mereka

menyertai Dia dan Ia mendidik mereka hidup menurut teladan-Nya bagi Bapa dan

bagi perutusan yang telah diterimanya dari Bapa. Demikianlah ia memulai

keluarga baru dari abad ke abad yang mencakup mereka yang siap sedia untuk

mewartakan Kerajaan Allah (VC no. 41). Pelayanan berarti berusaha untuk

kerjasama dengan semua pihak yang ikut bertanggungjawab dalam tugas

perutusannya.

Hadir di tengah masyarakat ternyata membawa rahmat, yaitu ajakan dan

panggilan Allah untuk melayani orang kecil (Harjawiyata, 1993: 67). Hadir di

tengah umat, khususnya orang-orang miskin dan orang-orang kecil merupakan

pelayanan yang sangat menyentuh hidup mereka. Pelayanan inilah yang sangat

diharapkan oleh Allah, sebagaimana Dia telah mengutus Putera-Nya ke dunia ini

sebagai manusia lemah. Adapun pelayanan religius berangkat dari pelayanan

Yesus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

14  

Adapun inti dari spiritualitas “pelayan” adalah belajar dari Yesus yang

sungguh rela mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba dan bahkan

sampai mati di kayu salib (Martasudjita, 2003: 41). Kalimat ini menegaskan

kembali, bahwa untuk menjalankan karya pelayanan hendaknya memiliki sikap

cinta kasih, kerendahan hati, pemberian diri yang sepenuhnya, dan berkorban

demi kegembiraan dan keselamatan orang lain. Dengan demikian tugas pelayanan

menjadi sangat berarti dan memberikan sukacita bagi semua orang seperti halnya

teladan Yesus Kristus.

Dalam pelayanan sehari-hari, kaum religius terinspirasi dari pelayanan

Kristus sendiri yakni menjadi saudara bagi semua orang secara khusus yang

dilayani tanpa membeda-bedakan. Seperti halnya dengan pelayanan terhadap

mereka yang berada di ambang kematian , dalam Spiritualitas ibu Teresa

merupakan wujud pelayanan kasih yang paling mendasar (Krispurwana Cahyadi,

2003: 163). Ibu Teresa sungguh menyadari bahwa hal yang paling utama yang

diperlukan oleh orang-orang yang sungguh menderita dan diambang kematian

adalah kasih yang nyata. Untuk mewujudkan kasih yang nyata bukanlah hal yang

mudah, namun penuh dengan pengorbanan. Pengorbanan untuk mencintai,

menyapa, dan merangkul orang-orang miskin seperti teladan ibu Teresa di

Kalkuta.

Pelayanan yang dimaksud adalah melakukan suatu kegiatan atau

menjalankan perutusan dengan rendah hati, rela berkorban, memberikan diri

sepenuhnya, bersukacita, membawa damai, dan mendahulukan kepentingan orang

lain. Semakin kita lupa akan diri kita karena mengutamakan orang lain, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

15  

Tuhan akan semakin memperhatikan dan memikirkan kita (Krispurwana Cahyadi,

2003: 65).

Pelayanan adalah sarana untuk memperbaharui, memelihara dan

meningkatkan hidup cinta seseorang. Pelayanan adalah cinta dalam aksi, cinta

dalam tindakan yang nyata (Ridick, 1987: 128). Kalimat ini mengajak kembali

bahwa cinta yang dimiliki setiap orang perlu diwujudnyatakan dengan pelayanan

dan cinta yang nyata kepada sesama. Cinta Yesus tidak mengenal batas, bahkan

sampai menyerahkan hidupnya dan wafat di kayu salib demi cinta-Nya kepada

semua orang. Cinta dapat terwujud dengan siap sedia dan dengan gembira

melayani sesama sebagaimana Kristus yang berkenan membasuh kaki para murid-

Nya, tanpa menunggu sampai diberi tugas atau diperintah.

B. Spiritualitas Pelayanan Santo Fransiskus Assisi

Dalam perkembangan sejarah persaudaraan Fransiskan, cukup banyak

penulis yang berbicara dan menguraikan mengenai spiritualitas pelayanan

Fransiskan. Namun meskipun demikian bahwa setiap uraian spiritualitas

pelayanan Fransiskan tidak boleh melupakan hal yang sangat penting yakni bahwa

Spiritualitas dasar Fransiskan adalah menghidupi Injil Tuhan kita Yesus Kristus

(Syukur, 2007: 25). Hal inilah yang menjadi awal dari peziarahan hidup rohani

para Fransiskan dan sebagai awal dari pertobatan Santo Fransiskus Assisi serta

menjadi roh yang menyemangati seluruh kehidupan Santo Fransiskus Assisi.

Spiritualitas Pelayanan Santo Fransiskus Assisi yang sungguh dirasakan

oleh banyak orang adalah persaudaraan, kegembiraan, rendah hati, pembawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

16  

damai, dan selalu siap sedia mewartakan Kerajaan Allah, dan menyebut semua

ciptaan Tuhan sebagai saudara. Persaudaraan bukanlah juga istilah yang asing

bagi kita. Persaudaraan secara sederhana dapat dipahami sebagai suatu kelompok

atau komunitas yang dibentuk berdasarkan suatu Visi dan Misi tertentu. Dengan

demikian atas dasar ini, persaudaraan tidak terbentuk berdasarkan hubungan

darah, suku, budaya, dan bahasa tertentu. Persaudaraan dimengerti dan dihayati

sebagai ciri khas kehidupan religius. Meskipun demikian bahwa para religius

menghayati persaudaraan sebagai salah satu ciri khasnya, namun tidaklah semua

ordo ataupun tarekat mengambil dan menghayati unsur persaudaraan sebagai

Spiritualitasnya yang khusus. Ordo ataupun saudara-saudari dina justru

mengambil unsur persaudaraan sebagai spiritualitasnya.

Santo Fransiskus Assisi menyebut para pengikutnya sebagai saudara dan

saudari dina. Hal itu tampak dalam Anggaran dasarnya “hendaknya semua

saudara disebut saudara-saudari dina”. Sewaktu Fransiskus baru bertobat, yaitu

saat mulai mempunyai saudara, dia tinggal bersama mereka di Rivotorto. Suatu

malam, sekitar tengah malam semua orang beristrahat di tempat tidur masing-

masing. Tiba-tiba seorang saudara berteriak, “Saya mati, saya mati!” Semua

saudara heran, terkejut dan bangun. Fransiskus bangun dan berkata, “bangunlah

saudara dan pasanglah lampu”. Setelah lampu dipasang, Fransiskus bertanya,

“Siapa yang telah berkata saya mati?’. Saudara itu menjawab, “saya.” Fransiskus

bertanya, engkau diganggu oleh siapa saudara? Apakah engkau sungguh-sungguh

mau mati?’ Dia menjawab, “saya mati kelaparan.” Fransiskus seorang yang penuh

kasih sayang dan berperasaan halus itu segera sadar, supaya saudara itu tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

17  

malu makan sendirian, dia segera menyuruh menyediakan meja dan semua makan

bersama dengan saudara itu (Bigarino, 2003: 71)

Santo Fransiskus menyebut Allah Tritunggal Maha Kudus sebagai Bapa

yang kudus, mahatinggi, mahabesar, baik, sungguh baik dan paling baik, dan

Mahakasih. Fransiskus sungguh menghayati Allah sebagai kasih, sehingga

Fransiskus juga berusaha untuk mewujudkan kasih kepada semua orang, secara

khusus kepada saudara-saudarnya yang hidup bersama dengan dia. Ketika

saudaranya mengalami kekurangan, seperti dalam kutipan di atas ketika

saudaranya mengalami kelaparan, Fransiskus menyuruh dia makan, bahkan

mengikutsertakan semua saudara-saudaranya supaya saudara yang kelaparan

tersebut tidak malu makan sendirian. Bahkan Fransiskus mengatakan meskipun

kalian sedang menjalani pertobatan dan mati raga, tetapi hendaklah

memperhatikan kesehatan jasmaninya. Kalau tidak sanggup untuk mati raga

jangan dipaksa, karena kekuatan fisik seseorang tidak sama. Fransiskus

menjelaskan kepada saudara-saudaranya bahwa Allah Bapa tidak lebih melihat

kurban sembelihan, melainkan belaskasihan (Bigarino, 2003: 73).

Dari pernyataan di atas dapat dilihat, bahwa yang menjadi tekanan kuat

spiritualitas Fransiskan adalah terletak pada kenyataan bahwa Allah adalah kasih,

sehingga Santo Fransiskus sungguh mencintai semua ciptaan Tuhan dan bahkan

menyebutnya sebagai saudara. Dari tekanan pokok spiritualitas Fransiskan, ada

unsur-unsur pokok agar dapat menghidupi Injil seturut semangat Santo Fransiskus

Assisi yakni: “dalam persekutuan dengan Kristus yang miskin dan tersalib dalam

kasih Allah, dalam persaudaraan dengan semua orang dan segenap ciptaan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

18  

berpartisipasi dalam hidup dan misi Gereja, dalam pertobatan terus-menerus,

dalam hidup doa-liturgis, pribadi, bersama, dan sebagai pembawa damai”

(Syukur, 2007: 24). Pada kenyataannya, salah satu unsur paling hakiki dari

spiritualitasnya adalah menjadi lebih hina-dina dan pengikutnya menjadi saudara-

saudara hina-dina. Fransiskus mengingatkan agar selalu menjadi saudara hina-

dina dan hamba semua manusia. Menyadari diri sebagai orang yang hina-dina

berarti menjadi pelayan yang rendah hati. Pelayanan yang didasari dengan

kerendahan hati akan sangat membantu orang lain dari segala kekurangannya.

Rendah hati berarti selalu mengutamakan dan menjadikan orang lain yang paling

utama dalam hidup ini.

Pelayanan Fransiskan pertama-tama tentang cara hidup yakni

melaksanakan dan menghidupi nilai-nilai Injil, dan memuliakan Allah Bapa

dengan tekun melaksanakan pertobatan dan menghayati nilai-nilai kemiskinan

Injili. Semangat kemiskinan dan kerendahan hati menjadi warna dalam pelayanan

seorang Fransiskan.

1. Gerak Tumbuhnya Spiritualitas Pelayanan pada Santo Fransiskus Assisi

Tumbuhnya spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi ialah ketika ia

mendengar suara Salib San Damiano. Fransiskus yakin bahwa suara tersebut

adalah suara Tuhan sendiri yang memanggilnya untuk memperbaiki Gereja-Nya

yang hampir roboh. Fransiskus mengawalinya dengan pertobatan.

“Pertobatan Santo Fransisikus Assisi merupakan sebuah perjalanan. Fransiskus terus-menerus mengusahakan pembaharuan hati, semangat kemiskinan, dan damai. Suara salib San Damiano merupakan sebuah seruan dari Citra Allah sempurna baginya untuk menemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

19  

kedalaman citra dirinya. Di hadapan salib itu seolah-olah Fransiskus bertanya: “Di manakah Engkau Tuhan, dan siapakah diriku ini?’ Fransiskus menemukan jawaban bahwa ia dipanggil untuk memperbaiki Gereja Tuhan, petama-tama ia menemukan diri sebagai mahluk relasional. Ia menemukan citra dirinya justru ketika ia berjumpa dengan dan dipanggil Tuhan untuk hidup bagi sesama.” (Andreas, 2010: 82).

Kehinadinaan merupakan ciri khas Fransiskan dalam perjalanan hidup di

dunia ini, dalam bersikap dengan orang lain, baik dalam komunitas, dalam

lingkungan kerja dan kerasulan. Fransiskus sungguh menghendaki para

pengikutnya berada sebagai saudara dina. Aspek kehinadinaan ini mengandung

pembebasan dari segala bentuk penguasaan terhadap orang lain, hal inilah yang

dimaksud dengan gaya hidup hina-dina. Dengan gaya hidup seperti inilah, warta

perdamaian dapat dibawa dan persekutuan dengan semua orang semakin dapat

ditumbuhkan (Syukur, 2006: xxii).

Bila dilihat secara mendalam, teks-teks Injil yang dikutip oleh Fransiskus

meringkaskan kedinaan Putera Allah yang menjadi saudara kita. Fransiskus

menegaskan kembali tentang kedinaan Kristus yang mengambil kodrat manusia,

mengosongkan diri, mengalami kemiskinan, dan penderitaan untuk menjalankan

kehendak Bapa. Fransiskus merenungkan peristiwa ini sebagai peristiwa

inkarnasi. Fransiskus merenungkan Kristus dalam kemuliaan Bapa dan sekaligus

dalam hidup dunianya dalam perendahan salib dan dalam kejayaan kebangkitan-

Nya dalam ekaristi dan dalam gereja.

Fransiskus juga sangat mengagumi dan menghormati Bunda Maria, karena

Allah memperkenankan Bunda Maria untuk menerima kurnia besar yakni sebagai

ibu Yesus. Maria turut ambil bagian dalam peristiwa tertinggi cinta Allah Bapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

20  

kepada manusia yakni inkarnasi. Natal bagi Fransiskus merupakan pesta dari

segala pesta, karena Allah menjadi bayi mungil. Bagi Fransiskus, Betlehem

mengisahkan cinta dan kemiskinan. Bagi Fransiskus bahwa setiap aspek

kehidupan Yesus merupakan undangan untuk mengikuti-Nya lebih dekat untuk

meneladan hidup-Nya.

Santo Fransiskus, dalam kebijaksanaannya yang sederhana melihat

kemiskinan dan kedinaan sebagai saudari kembar. Kita sangat tergantung kepada

Allah dalam segala hal itulah kedinaan, dan kita tidak menginginkan hal-hal lain

kecuali Allah sendiri itulah kemiskinan (Syukur, 2007: 124). Kita sebagai mahluk

ciptaan Tuhan hendaknya kita miskin dihadapan Allah, inilah yang disebut

kedinaan dan kemiskinan. Kerendahan hati berarti, melihat yang baik dan yang

buruk yang ada dalam diri secara objektif, tepat sebagaimana Allah melihat kita.

“Berbahagialah hamba, yang tidak menganggap dirinya lebih baik apabila ia dipuji dan dihormati orang, daripada apabila ia dipandang hina, bodoh dan nista. Sebab, seperti apa nilai seseorang di hadapan Allah, begitulah nilai orang itu dan tidak lebih. Celakalah religius, yang diberi kedudukan tinggi oleh orang lain, dan tidak mau turun atas kehendaknya sendiri. Tetapi berbahagialah hamba yang diberi kedudukan tinggi bukan atas kehendaknya sendiri, dan selalu ingin menjadi tumpuan kaki orang lainnya” (Iriate, 1995: 114-115).

Semangat kerendahan hati yang dihayati oleh Santo Fransiskus bersumber

dari kerendahan hati Yesus Kristus sebagai guru dan teladan hidup, dan

Fransiskus menyebut dirinya sebagai saudara dina. Yesus berpesan kepada para

murid-Nya, barang siapa ingin menjadi yang terkemuka diantara kamu hendaklah

ia menjadi hambamu (Mat 20:26-27).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

21  

Fransiskus dari Assisi adalah seorang yang amat sederhana yang

memahami inti hidup ini. Semua manusia sangat merindukan perdamaian dan

perdamaian inilah salah satu kerinduan hati manusia yang paling dalam dan juga

kerinduan Kristus. Kemana saja Fransiskus pergi, dia menyalami orang dengan

salam: semoga Tuhan memberimu damai! Salam ini dimaknainya dalam hidupnya

(Syukur, 2007: 273). Kerinduan hati terdalam setiap orang adalah perdamaian dan

memelihara damai di dalam hatinya. Fransiskus dari Assisi dalam hidupnya tidak

terlepas dari delapan sabda bahagia.

“Berbahagialah orang yang miskin dalam roh” merupakan mata air

kesuciannya. “Berbahagialah para pencipta damai” merupakan cahaya

kerasulannya (Syukur, 2007: 273). Kata-kata ini menjadi peraturan khusus bagi

saudara dan saudarinya. Sejak masa Fransiskus, salam Fransiskan ini sudah ada

Pax et Bonum, “Damai dan segala yang baik untukmu”, Damai dan kebaikan

bagimu”. Damai tidak sekedar kegembiraan atau tidak ada masalah, godaan, dan

penderitaan. Seperti halnya Kristus mengalami kedamaian waktu di salib karena

Dia benar-benar melakukan kehendak Bapa-Nya dan Dia sepenuhnya

menyerahkan hidup-Nya kepada Bapa-Nya. Maria mempunyai kedamaian waktu

kehilangan puteranya, karena Dia yakin bahwa putera-Nya melakukan perutusan

dan kehendak Bapanya. Gereja mengalami kedamaian, meskipun harus selalu

menderita.

Pendamai harus rendah hati. Kehadiran seorang yang rendah hati tidak

menakutkan orang-orang yang sedang bermusuhan, bahkan mereka terbuka untuk

mencari jalan perdamaian. Ketika Fransiskus bertemu dengan Sultan, dia sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

22  

ketakutan karena setiap orang yang bertemu dengan dia mengalami penyiksaan.

Namun Fransiskus yakin bahwa dia akan diterima dengan baik. Ketika Fransiskus

berlutut di hadapan sultan, para pengawal sultan menjadi tegang dan gugup. Tiba-

tiba sultan mengatakan kepada Fransiskus: “Hai orang suci apa yang anda

inginkan dari aku” Fransiskus menjawab: saya hanya membawa damai kepadamu,

Tuan!’ Sultan itu tersenyum dan berkata, “Tetapi aku suka berperang, hai orang

Italia yang kecil. Ketahuilah, aku menaklukkan dunia ini demi Allah, untuk itulah

aku dilahirkan: Aku menjadi sarana Allah (Bodo, 2002: 146-147).

Santo Fransiskus dikenal sebagai seorang yang sangat peduli dengan

lingkungan hidup dan dia menyebut semua ciptaan Tuhan sebagai saudara dan

saudari. Fransiskus dari Assisi dinamai Santo Pelindung Ekologi. Fransiskus

memandang dan menghargai setiap bagian dari ciptaan di dunia ini sampai kepada

cacing kecil yang merayap sepanjang jalan yang berdebu dekat kota kediamannya.

Doa Santo Fransiskus yang sangat khas berbunyi: saudara-saudari bersama semua

mahluk-Nya hendaklah memuji Tuhan, raja langit dan bumi. Hendaklah mereka

mengucap syukur kepada-Nya yang kudus dan melalui putera-Nya yang tunggal

bersama dengan Roh Kudus, Ia telah menciptakan segala sesuatu yang rohaniah

dan jasmaniah, dan kita diciptakan-Nya menurut citra dan persamaan-Nya

(Syukur, 2007: 279). Fransiskus sungguh bersahabat dengan semua alam ciptaan

dan semua menjadi saudara, sehingga dia mengajak semua ciptaan tanpa

terkecuali untuk memuji Allah Bapa sebagai Sang pencipta. Bonaventura

menggambarkan Santo Fransiskus sebagai pribadi yang menampilkan keindahan

Illahi dan keindahan ciptaan (Andreas, 2010: 18).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

23  

Dari uraian mengenai gerak pelayanan Santo Fransiskus di atas maka

gerak pelayanan yang diharapkan adalah pelayanan yang sungguh nyata melalui

perkataan dan perbuatan. Pelayanan lebih menyentuh apabila orang yang dilayani

dapat merasakan damai, kegembiraan, sukacita, penyembuhan, perhatian, dan

cinta kasih.

2. Arah Pelayanan Kembali ke Hidup Injili

Pelayanan yang dilakukan oleh Santo Fransiskus tidak terlepas dari hidup

Injili. Hidup Injili yang dialami oleh Santo Fransiskus Assisi seperti pengalaman-

pengalaman hidupnya akan kehadiran Allah. Santo Fransiskus mengajak para

saudaranya untuk mencintai Tuhan dengan segenap jiwa, segenap akal budi,

segenap kekuatan, dan mencintainya seperti dirinya sendiri (Syukur, 2006: 194).

Mencintai Allah dengan sepenuh hati dan mencintainya diatas segalanya adalah

tujuan utama dari segala karya pelayanan melalui semua orang. Kasih kepada

sesama menjadi wujudnyata untuk mencintai Tuhan. Pelaksanaan perintah kasih

yakni mencintai Tuhan dengan segenap hati, dan mencintai sesama seperti diri

sendiri (Mrk 12: 30-31 dan Luk 10:27). Santo Fransiskus menjadikan saudara-

saudari sebagai saksi Allah di dunia dan memungkinkan mereka menyingkapkan

dan menyampaikan kasih Allah yang tak terbatas kepada semua orang. Santo

Fransiskus sangat menghargai semua saudaranya dan ia mengatakannya bahwa

setiap saudara adalah rahmat. Setiap saudara hendaklah saling melayani, saling

mencintai, dan saling memberi hormat satu sama lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

24  

Kehinadinaan merupakan ciri khas kita dalam perjalanan hidup di dunia,

dalam bersikap terhadap orang lain, baik dalam komunitas, dalam lingkungan

kerja dan kerasulan (Syukur, 2006: xxii). Kehinadinaan adalah sikap dasar dari

keberadaan sebagai pengikut Fransiskan. Dengan adanya sikap hina dina maka

untuk menjalankan tugas perutusan tidak perlu membawa bekal dalam perjalanan

karena yakin akan pemeliharaan Tuhan dalam perutusan. Seperti halnya

Fransiskus dalam hidupnya yang sungguh-sungguh mengikuti Yesus yang miskin.

Model kemiskinan Fransiskus dan Klara yang mengutamakan ketergantungan

pada Allah dan sesama, jelas merupakan cita-cita orang modern yang hidup

dalam gaya konsumerisme (Andreas, 2010: 56). Kalimat ini menegaskan bahwa

miskin dalam roh seperti Fransiskus, akan menerima semua dari Allah dan

sesama, dan memberi kembali kepada Tuhan dan sesama (Syuku, 2006: 133).

Dengan miskin dalam roh maka dapat bergaul dengan semua orang dan dalam

kemiskinan mampu memberi dan membuat orang-orang yang dijumpai dalam

perjalanan hidup mereka menjadi kaya. Wasiat Santo Fransiskus ( Laba Lajar,

2001: 193). (Lampiran 1).

Dalam wasiatnya Fransiskus mengisahkan jalan panggilan sebagai berikut:

“Beginilah Tuhan Allah menganugerahkan kepadaku, saudara Fransiskus untuk mulai melakukan pertobatan. Ketika aku dalam dosa, aku merasa amat muak dengan orang kusta. Tetapi Tuhan sendiri menghantar aku ke tengah mereka dan aku merawat mereka penuh belas kasihan. Setelah aku meninggalkan mereka apa yang tadinya terasa memuakkan berubah bagiku menjadi kemanisan jiwa dan badan” (Iriate, 1995:17-18).

Wasiat ini mengungkapkan pengalaman pribadi Fransiskus Assisi akan Allah.

Pengalaman akan Allah ini menerangi dan menuntun seluruh hidup Fransiskus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

25  

terutama dalam diri kaum miskin dan diri orang kusta yang bersatu dalam

kemiskinan dan kemelaratan. Pertemuan Fransiskus dengan Kristus dalam diri

orang kusta, memperdalam pengertian Fransiskus akan misteri inkarnasi dan

mengikuti Kristus. Fransiskus melihat Yesus yang sungguh rendah hati dan

bahkan sampai merendahkan diri yang hadir dalam rupa roti yang sangat

sederhana, agar semua orang dapat dan mampu mengalaminya. Fransiskus

tenggelam dalam kekaguman dan berusaha mengerti akan penglihatannya akan

Kristus yang merendahkan diri dalam rupa roti. Celano menggambarkan bahwa

luka-luka Kristus sekarang menjadi meterai pada tubuh Fransiskus dan merupakan

latar belakang pemaknaan peristiwa stigmata Fransiskus di La Verna (Andreas,

2010: 125).

3. Pokok-pokok penting Spiritualitas Pelayanan

Santo Fransiskus, dalam kebijaksanaannya yang sederhana, melihat

kemiskinan dan kedinaan sebagai saudari kembar. Kita secara mutlak bergantung

pada Allah dalam segala hal. Itulah kedinaan. Kita tidak menginginkan hal-hal

lain kecuali Allah: itulah kemiskinan. Sebagai mahluk ciptaan, kita miskin di

hadapan Allah: itulah kemiskinan dan kedinaan. Kedinaan merupakan keutamaan

yang menyadarkan kita bahwa kita tidak berarti apa-apa bila terpisah dari Allah,

melainkan kita tergantung total pada Allah (Syukur, 2007: 124). Kalimat ini

semakin menyadarkan bahwa sebagai anggota Fansiskan, pelayanan yang

dilakukan melalui sesama adalah untuk Tuhan sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

26  

Semangat pelayanan Santo Fransiskus Assisi sangat nyata dalam hidupnya

sehari-hari. Fransiskus melayani tanpa membeda-bedakan secara khusus orang

melarat (kusta) dan menyebut semua orang menjadi saudara. Setiap orang adalah

rahmat yang dianugerahkan Tuhan. Perjumpaan Santo Fransiskus dengan orang

kusta merupakan awal mula Fransiskus untuk melayani dan menaruh belaskasih

kepada sesama yang menderita. Santo Fransiskus dalam semangat pelayanannya

menyapa semua orang dan bahkan sangat memperhatikan dan memelihara ciptaan

lainnya. Fransiskus mengharapkan dan menasihati para saudaranya untuk tetap

bertahan dalam kedinaan, yakni berlaku selalu dan di mana-mana dengan

sungguh-sungguh hina dina. Sejalan dengan pertobatan, kemiskinan, dan doa,

kehinadinaan sesungguhnya merupakan satu dari 4 nilai dasariah yang harus

mewarnai wajah rohani seluruh gerakan Fransiskan (Syukur, 2006: 145). Karya

pelayanan yang sungguh-sungguh dihayati dan dilakukan bagi semua orang

khususnya yang sangat menderita, miskin, melarat, dan tersingkir menjadi

pengabdian yang tulus kepada Tuhan.

“Pelayanan yang tulus sangat diharapkan pada zaman sekarang. Melalui ensiklik Dives in Misericordia, Sri Paus Yohanes Paulus II mengundang kita semua untuk menghadirkan pengalaman iman akan Allah yang berbelas kasih bagi masyarakat dunia sekarang ini. Sikap belas kasih ini merupakan rangkuman sifat dan kesempurnaan Allah” (Martasudjita, 2003: 76).

Pada zaman sekarang ini, masyarakat selalu diwarnai dengan kekejaman,

ketidakadilan, kegelisahan hidup dan kecemasan lainnya. Maka dengan adanya

keprihatinan ini manusia perlu sadar dan yakin bahwa mereka dicintai dan

dikasihi oleh Allah yang berbelas kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

27  

Dalam hal mewujudkan pelayanan yang penuh dengan belas kasih

bukanlah mudah, karena akan mengalami hambatan-hambatan. Namun sebagai

pengikut Fransiskan yang menghidupi Spiritualitas persaudaraan, akan mampu

menjalaninya dengan saling mendukung, saling meneguhkan satu sama lain.

Hidup rukun, damai, dan bersatu yang dialami di komunitas akan sangat

bepengaruh dalam karya pelayanan. Maka di komunitas sangat diharapkan untuk

saling melayani, mencintai, dan memelihara damai di dalam hati masing-masing.

Dengan demikian tugas perutusan di luar komunitas akan dengan sendirinya

terpancar apa yang sudah dialami di dalam komunitas. Fransiskus dalam

menjalankan tugas pelayanannya kepada orang-orang miskin, dia sangat

mengalami semangat dan kegembiraan. Fransiskus mengajak para saudaranya

untuk bergembira pada waktu bersama dengan orang miskin tanpa mengharapkan

balas jasa. Kegembiraan itu, seperti saat Fransiskus bertemu dengan orang kusta

(Syukur, 2006: 130).

Pertemuan Fransiskus dengan orang kusta merupakan suatu tanda nyata

pertobatan dan kebebasan batiniah untuk tidak menutup diri terhadap orang lain.

Hanya dengan kemiskinan yang membebaskan mampu melepaskan pusat

perhatian dari diri sendiri menuju kepada Allah dan menuju sesama. Santo

Fransiskus Assisi mengatakan,”Inilah kegembiraan sejati, yaitu berbagi

penderitaan dengan dunia sebagaimana yang dilakukan oleh Kristus” (

Krispuwana Cahyadi, 2003: 73). Orang yang mau mengikuti Kristus berarti

bersedia untuk meneladan sikap hidup-Nya. Jika seseorang semakin berani untuk

meninggalkan kepentingan dirinya sendiri untuk melayani dan memperhatikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

28  

kebutuhan orang lain, maka Tuhan akan semakin mencintai dan memperhatikan

kebutuhan hidup kita.

Fransiskus mempraktekkan ajaran perumpamaan orang Samaria yang baik

hati terhadap orang kusta. Pergi menjumpainaya dan menjumpainya dan

melaksanakan belaskasih terhadapnya. Fransiskus mewujudnyatakan belas kasih

yang nyata kepada orang-orang yang disingkirkan oleh masyarakat. Sepanjang

hidupnya Fransiskus selalu panik bila bertemu dengan orang kusta. Suatu hari di

tengah jalan di Assisi, dia melakukan yang luar biasa hanya dapat dijelaskan

karena daya Roh Yesus. Fransiskus mendekati dan menyentuh orang kusta. Pada

awalnya dia sangat jijik dan keringat dingin bercucuran dari dahinya karena

merasa tidak mampu untuk melakukan belas kasih kepada orang kusta itu. Dia

merangkul bahu dan mencium keningnya, biarpun bau busuk menyerang seluruh

inderanya (Syukur, 2002: 27). Pada zaman sekarang ini pelayanan yang yang

diharapkan dan diperlukan oleh sesama adalah pelayanan yang nyata, dan

menyentuh perjuangan hidup manusia. Berani keluar dari diri sendiri, menyapa,

memperhatikan, dan mencintai orang-orang miskin, tersingkir, dan menderita.

Bahkan jika perlu, bersedia untuk tinggal bersama mereka dan mengalami apa

yang mereka alami.

Fransiskus dari Assisi dinamai Santo Pelindung Ekologi tahun1989 karena

alasan sangat tepat. Fransiskus melihat bahwa semua ciptaan adalah baik, sangat

baik. Fransiskus percaya bahwa semua ciptaan adalah pemberian Tuhan. Dalam

Nyanyian Saudara Matahari, Fransiskus memuji Tuhan untuk semua ciptaan-

matahari, bulan, bintang-bintang dan langit, angin dan udara, air dan api, bunga-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

29  

bunga dan buah-buahan dan tanam-tanaman (Syukur, 2007: 279). Hati Fransiskus

selalu dipenuhi dengan rasa syukur untuk semua pemberian Tuhan. Fransiskus

belajar dan mengikuti Yesus yang menghargai semua ciptaan. Kemurahan hati

Allah yang dinyatakan dalam Kej 1, mendorong saudari-saudara untuk memuji

Tuhan Allah dan mengucapkan syukur kepada-Nya dengan dan karena segenap

ciptaan (Syukur, 2006: 57).

Fransiskus belajar dari Yesus yang menggunakan alam ciptaan sebagai

dasar untuk menjelaskan kebenaran-kebenaran yang bersifat rohani kepada orang-

orang yang berkumpul disekitarnya. Dia mengatakan tentang benih-benih dan

domba, pohon ara dan ladang, mutiara-mutiara dan tanaman, gandum dan air

(Syukur, 2006: 279). Yesus berbicara tentang unsur-unsur ciptaan Tuhan atau

dengan menggunakan perumpamaan untuk membawa manusia lebih dekat pada

Tuhan. Fransiskus sungguh menghargai, peduli dan memelihara lingkungan

hidup. Fransiskus bukan hanya melihat dan memperhatikan, dan menyebut

manusia sebagai saudara. Namun Fransiskus juga sangat memelihara dan

menyebut saudara semua ciptaan lainnya yang juga perlu untuk diperhatikan.

C. Spiritualitas Pelayanan KSFL

Spiritualitas adalah dorongan atau yang menggerakkan seseorang untuk

melakukan kegiatan dengan baik. Spiritualitas disebut sebagai corak batin atau

disebut dengan rohani yang berarti Roh Tuhan yang menghantar manusia kepada

kehendak kuat untuk mengikuti Kristus. Hidup religius adalah salah satu gaya

hidup spiritualitas di dalam Gereja. Semua kaum religius berusaha untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

30  

menghayati spiritualitas Kristen dengan menghidupi nasihat Injili di dalam setiap

Kongregasi secara berbeda-beda. Setiap Kongregasi mempunyai pandangan dan

semangat pendiri yang berbeda juga. Kongregasi Santa Lusia juga berusaha untuk

tetap mengadakan relasi yang akrab dengan Tuhan dalam melaksanakan tugas

pelayanan, seperti halnya di bawah ini.

1. Gerak Pelayanan Ibu Pendiri

Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia (KSFL) adalah salah satu

tarekat Ordo Ketiga Regular Santo Fransiskus Assisi. Pada awal berdirinya

Kongregasi ini berada di bawah pimpinan Moeder Lusia Dierckx dan

dipercayakan pada perlindungan Santa Lusia (Eddy, 2009: 150).

“Pada awal berdirinya Kongregasi ini, situasi masyarakat sangat memprihatinkan dan karya yang mendesak pada saat itu adalah pelayanan kasih bagi anak-anak di panti asuhan, pemeliharaan orang miskin, anak-anak putus sekolah, lanjut usia, orang sakit, dan pelayanan pastoral lainnya sesuai kebutuhan di Paroki” (Eddy, 2009: 142).

Muder Lusia sebagai pendiri Kongregasi ini sangat menanggapi

keprihatinan ini. Muder Lusia melayani dengan tulus, tidak kenal lelah, dan

bersedia melayani dengan penuh cinta siapa saja tanpa membeda-bedakan. Karya

yang ditangani para suster semakin berkembang. Para suster juga diminta

memberi pelajaran umum, antara lain: Ilmu Bumi, Sejarah, Ilmu Alam, dan

Bernyanyi. Karena mereka belum memiliki ijazah untuk itu, pelajaran umum

tersebut dipercayakan kepada guru awam. Para suster juga perlu memikirkan

biaya hidup harian mereka. Maka mereka berusaha bekerja sama dengan anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

31  

panti asuhan menjahit untuk toko-toko dan keluarga-keluarga, juga pekerjaan

tangan, dan memohon sedekah.

Keadaan sulit di atas mengakibatkan para suster hidup miskin dan

sederhana tetapi penuh iman menyerahkan diri ke tangan Allah dan percaya pada

penyelenggaraan Illahi. Pedoman utama dalam gerak pelayanan ibu pendiri adalah

pola hidup Yesus yang mengosongkan diri, taat kepada Bapa, menjadi manusia

bahkan sampai wafat di salib (Eddy, 2009: 153). Dalam pelayanan benar-benar

memberikan diri sepenuhnya, mengosongkan diri, dan mengorbankan segala

keinginan-keinginan yang dapat menghalangi pelayanan. Semangat mereka juga

sejak awal sesuai dengan apa yang ditulis St. Paulus dalam suratnya kepada umat

di Korintus “Bagi semua orang, aku telah menjadi segala-galanya” (1 Kor 9:22).

Moeder Lusia Dierckx sebagai pendiri Kongregasi menghidupi dan

mewujudkan semangat semuanya untuk semua dalam semua pelayanannya.

Melalui cara hidupnya yang memberikan perhatian besar pada pelayanan di

bidang pendidikan/pembinaan kaum muda, memelihara dan merawat orang sakit,

lanjut usia, serta orang lemah dan menderita. Moeder Lusia sangat menekankan

pentingnya semangat keteladanan hidup sebagai buah iman. Ini jugalah yang

selalu ditekankannya kepada semua saudarinya. Sebagai pengikut Santo

Fransiskus, mereka juga berusaha menghidupi pola hidup Santo Fransiskus yang

hidup dalam ketaatan dalam kemurnian dan tanpa milik. Selain hal ini, mereka

juga berusaha hidup rendah hati, sederhana, dan bersaudara dengan segenap

ciptaan dalam pertobatan terus-menerus (Eddy, 2009: 154). Dalam seluruh gerak

pelayanan, Ibu pendiri sangat memperhatikan dan memelihara hidup rohani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

32  

sebagai religius yakni tetap mengutamakan hidup doa dan menjalin relasi yang

intim dengan Tuhan.

“Moeder Lusia dalam suratnya mengatakan demikian: ”Tak ada yang mendorong manusia lebih kepada hidup beriman daripada teladan mereka yang menjadi abdi Kristus. Dan juga sebaliknya, tiada sesuatu pun lebih merugikan kongregasi, menyedihkan Gereja, dan menghina Kristus daripada contoh buruk yang diberikan oleh seorang religius. Arahkanlah hatimu selalu pada panggilanmu, kenangkanlah selalu apa yang sudah kamu janjikan kepada Allah dan atasanmu. Apa yang kita janjikan di dunia tercatat di surga” ( Eddy, 2009: 161).

2. Arah Pelayanan KSFL

Berawal segar dari Kristus. Artinya mewartakan bahwa hidup bakti itu

mengikuti Kristus secara khusus. “merupakan kenangan hidup akan cara hidup

dan bertindak Yesus sebagai Sabda yang menjelma dalam hubungannya dengan

Bapa dan sesama manusia’. Seiring dengan perkembangan pada zaman sekarang

ini, maka Kongregasi KSFL hendaknya tanggap dan terlibat aktif dalam karya

kerasulan. Terlibat aktif dalam karya kerasulan adalah tindakan yang nyata untuk

mewujudkan pelayanan cinta kasih kepada Tuhan yang telah menganugerahkan

panggilan sebagai religius (BSDK, 2004: 22). Dengan adanya perubahan zaman

maka kebutuhan zamanpun dengan sendirinya akan mengalami perubahan, maka

Kongregasi KSFL mencoba untuk menanggapi kebutuhan zaman dan

melaksanakan tugas perutusan sesuai dengan Spiritualitas. Spiritualitas inilah

hendaknya yang menjiwai setiap orang dalam tugas perutusan dengan pelayanan

kepada semua orang.

Kongregasi KSFL berusaha untuk menghadirkan diri sebagai saudara bagi

semua orang melalui tugas pelayanan mereka. Sikap rendah hati, sederhana,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

33  

ramah, sikap tulus dalam pelayanan akan menghadirkan kegembiraan dan sukacita

serta menjadi saudara bagi semua orang. Sikap damai dalam hati dan kelembutan

hati, mampu menyembuhkan yang terluka, menyatukan yang remuk, dan

memanggil yang tersesat (Konst KSFL, 1999: 91).

Damai di hati adalah sikap dasar dalam karya pelayanan, sehingga orang

yang dilayani dapat merasakan damai, cinta kasih, dan kegembiraan dalam hidup.

Menjadi saudara bagi semua orang hendaknya memiliki damai dalam hati,

sehingga dapat dibagikan bagi semua orang. Anggaran Dasar Ordo Ketiga Santo

Fransiskus art 30, mengatakan agar setiap saudara hendaknya membangkitkan

kedamaian, kebaikan hati, kerukunan, dan kelembutan hati agar semakin banyak

orang yang mengalami kebaikan Allah.

Dengan demikian akan semakin banyaklah orang yang terselamatkan.

Adapun arah pelayanan Kongregasi KSFL adalah untuk keselamatan semua orang

yang dilayani. Kongregasi KSFL hadir dimana Gereja dan masyarakat

membutuhkannya. Dalam karya kerasulan, KSFL berusaha hadir diberbagai

bentuk karya pelayanan yang sesuai dengan Spiritualitas. (Statuta KSFL, 1999:

66a), menuliskan jenis-jenis karya dan pelayanan KSFL dalam menjawab

kebutuhan Gereja dan dunia. Sejak berdirinya kongregasi KSFL, sebagai arah

pelayanannya adalah karya pendidikan. Pendidikan sangat dibutuhkan oleh semua

orang. Maka Kongregasi KSFL berusaha hadir untuk membantu mereka yang

lemah dan tersingkir. Statuta KSFL, art 84 mengatakan bahwa: “untuk menangani

tugas-tugas khusus dalam Kongregasi Dewan Pimpinan Umum membentuk

Komisi-komisi/yayasan yang bertanggungjawab kepada Dewan Pimpinan Umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

34  

Komisi/yayasan tersebut sebagai berikut: komisi pendidikan, komisi keuangan

Yayasan Santa Lusia”. Pada tahun 1987 kongregasi mengadakan kapitel pilihan

dan selama periode tersebut ada beberapa keputusan salah satunya adalah

pembentukan Yayasan Karya yakni Yayasan Santa Lusia. Karena tuntutan karya

dan demi lancarnya urusan pengembangan karya baru, maka terbentuklah

Yayasan.

Pada tahun 1987 berdirilah Yayasan Santa Lusia (Agnes, 1997: 90).

Yayasan ini bergerak dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang terdiri dari

taman kanak-kanak sampai dengan tingkat sekolah menengah atas. Disamping

karya pendidikan ini juga Kongregasi KSFL hadir untuk membantu dan

mendampingi anak-anak yang berkebutuhan khusus (SLB-c). Anak yang

keterbelakangan mental, disingkirkan, dan dianggap orang yang tidak berarti sama

sekali. KSFL berusaha untuk menyapa, memperhatikan, dan mencinta, serta

merangkul mereka dengan berbagai cara dan jenis keterampilan yang sesuai

dengan kemampuan mereka. Dalam karya pendidikan, KSFL berusaha untuk

mendampingi dan mengembangkan orang-orang muda untuk mempersiapkan

masa depannya. (Konst KSFL, 1999: 81). Kehadiran KSFL, melalui karya

pendidikan berusaha untuk menghadirkan iman Kristiani bagi anak-anak didik.

Karya pelayanan pendidikan harus mampu menghantar orang-orang muda kepada

pematangan dan pendewasaan diri dalam ilmu pengetahuan dan penghayatan

hidup.

Selain karya pelayanan pendidikan, Kongregasi KSFL juga berusaha

untuk memperhatikan perkembangan iman bagi semua orang, khususnya dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

35  

Kongregasi berada. (Statuta KSFL, 1999: 66c). Tugas perutusan KSFL dalam

karya kerasulan parokial, berupa pendalaman iman, kerasulan keluarga, rumah

jompo, dan mempersiapkan orang yang ingin mengenal Kristus secara lebih dekat,

dan dalam bidang liturgi. Untuk mendukung karya pelayanan ini, KSFL berusaha

untuk kerjasama dengan Pastor paroki sebagai gembala umat di tempat tersebut.

Kerjasama yang baik dengan pihak paroki akan sungguh mendukung karya

pelayanan kepada umat. Menjadi religius secara khusus sebagai pengikut Santo

Fransiskus, haruslah berusaha untuk menjadi saudara bagi semua orang. Oleh

karena itu kehadiran Kongregasi harus siap untuk terlibat, dan bersedia untuk

memberikan diri bagi karya pelayanan sosial.

Adapun karya pelayanan sosial kongregasi KSFL adalah sebagai berikut:

pelayanan kesehatan di daerah pelosok-pelosok, memperhatikan dan membantu

orang-orang miskin, memperhatikan dan merangkul anak-anak yang berkebutuhan

khusus (SLB-c). Bentuk dan kegiatan karya sosial tersebut tergantung dengan

keadaan tempat dimana Kongregasi berada. Kongregasi KSFL adalah kongregasi

aktif, maka hendaknya sungguh-sungguh memberikan perhatian pada karya

pelayanan yang sepenuhnya dan berpihak pada orang-orang yang lemah, miskin,

dan tersingkir. Konst KSFL. 1999 : 7 mengatakan sebagai berikut:

Untuk itu Kongregasi kita memberikan perhatian besar pada karya

pelayanan di bidang pendidikan/pembinaan/pembinaan kaum muda, pemeliharaan

dan perawatan orang sakit, lanjut usia serta orang lemah dan menderita. Demikian

juga karya sosial dan pastoral lainnya sesuai dengan tuntutan zaman tidak luput

dari perhatian kita. Dalam melaksanakan hal ini pergaulan serta pengabdian kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

36  

hendaknya selalu terarah untuk menciptakan damai dan persaudaraan di antara

manusia dalam Kristus. Kesiapsediaan dalam karya pelayanan adalah modal

utama untuk melaksanakan cinta kasih, perhatian dan kebaikan kepada semua

orang demi terwujudnya Kerajaan Surga di dunia pada zaman sekarang. Dengan

pelayanan yang tulus, maka semakin banyak orang yang mengalami kebaikan dan

kehadiran Tuhan di dunia ini. Dengan demikian, akan semakin banyak juga orang

yang semakin menghayati imannya dan dapat memaknai peristiwa hidup dengan

iman, harap, dan kasih.

3. Pokok-pokok penting Spiritualitas Pelayanan KSFL berinspirasikan

Santo Frasiskus Assisi  

Santo Fransiskus sungguh mengakui dan mengatakan bahwa semua orang

adalah saudara dan rahmat yang dianugerahkan Tuhan bagi setiap orang.

“Dalam komunitas hendaknya kita tak henti-hentinya berusaha untuk mengosongkan diri dan membangun komunitas yang saling mencintai. Karena itu dari masing-masing saudara dituntut sikap rendah hati, sederhana, dan rela sedia menolong dan melayani setiap saudara dalam semua aspek kehidupannya” (Konst KSFL, 1999: 52 ).

Kalimat ini menegaskan bahwa dalam hidup bersama sebagai saudara,

harus berusaha untuk mengosongkan diri dan mencintai semua saudara tanpa

terkecuali. Mengosongkan diri berarti mendahulukan kebutuhan orang lain

dengan mencintai, menolong. menyapa, dan memaafkan. Dengan adanya sikap

pengosongan diri, maka karya pelayanan akan sungguh-sungguh sebagai

keselamatan bagi orang lain dan kerajaan surga semakin nyata dialami oleh

banyak orang. Apabila dalam komunitas hidup persaudaraan sungguh dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

37  

dirasakan oleh setiap anggota, maka akan sangat membantu dan memudahkan

karya pelayanan.

Suasana persaudaraan dan damai yang dialami setiap anggota dalam

komunitas, dengan sendirinya akan terbawa dan terpancar ke luar komunitas

yakni orang-orang yang dilayani juga akan merasakan damai. Karena suasana

persaudaraan dan damai sudah menjiwai hidup seseorang, maka semua orang

menjadi saudara, bahkan alampun menjadi saudara seperti teladan hidup Santo

Frasnsiskus Assisi. Seperti halnya dengan Santo Fransiskus Assisi, ketika

bertemu dengan orang kusta. Fransiskus menyebut si kusta menjadi saudara,

sehingga dia sanggup mendekati, merangkul, dan bahkan mencium orang kusta

tersebuat. Dengan adanya pengosongan diri, sehingga Santo Fransiskus sanggup

melakukannya. Demikian halnya juga Ibu pendiri, sungguh mengosongkan diri

demi kebutuhan dan karya pelayanan terhadap sesama.

Semangat kemiskinan dan kerendahan hati menjadi warna dalam

pelayanan seorang Fransiskan. Konst KSFL, 1999: 91, menyatakan: “setiap suster

hendaknya berusaha memelihara damai dalam hati demi cinta kepada Tuhan kita

Yesus Kristus. Sebab dengan damai itu, kita memupuk di dalam diri kita

kelembutan hati yang mampu menyembuhkan yang terluka, menyatukan yang

remuk, memanggil yang tersesat”. Kalimat ini menegaskan supaya dalam

pelayanan selalu berusaha untuk membawa damai dan keselamatan kepada semua

orang dengan cinta kasih, perhatian, dan pelayanan yang tulus seperti teladan

pelayanan Yesus sendiri yang memberikan diri sepenuhnya kepada semua orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

38  

Pelayanan menjadi ungkapan cinta kepada Kristus melalui kerelaan dan

dengan kerendahan hati melayani orang-orang yang lemah dan menderita.

Pelayanan dalam semangat santo Fransiskus Assisi yakni pelayanan yang

didasarkan pada semangat kerendahan hati (Konst KSFL, 1999: 92). Karya

pelayanan juga merupakan pengabdian penuh kepada Tuhan, Gereja, dan sesama.

Maka seluruh karya pelayanan Kongregasi KSFL adalah sebagai pengabdian yang

tulus dan dengan penuh rendah hati. Dalam pelaksanaan karya pelayanan, maka

KSFL berusaha untuk menghidupi kharisma pendiri yakni pengosongan diri

serendah-rendahnya seperti Yesus yang mengosongkan diri dan mengambil rupa

seorang hamba sampai wafat di salib (Konst KSFL, 1999: xvii). Pelayanan para

suster sehari-hari di dalam komunitas maupun di luar komunitas adalah sebagai

pengabdian kepada Tuhan.

“Hendaklah para saudara tetap ingat bahwa kita sebagai seorang fransiskan pengikut Yesus Kristus yang mengosongkan dan menghampakan diri, tidak gila hormat dan mencari kekuasaan, melainkan tetap terarah kepada pengabdian dan kesejahteraan semua orang” (Konst KSFL, 1999 : 89).

Kita semua jangan menganggap jabatan sebagai milik yang harus

dipertahankan, tugas dan jabatan hendaknya kita rela melepaskannya pada waktu

yang ditetapkan, karena kita adalah kaum peziarah yang tidak mempunyai tempat

tinggal tetap. Kita mencari kota yang akan datang. Kalimat ini menegaskan

kembali bahwa sikap rendah hati sangat diutamakan. Sikap siap sedia diutus

kemanapun adalah merupakan pengosongan diri dan sebagai kerendahan hati

untuk menerima perutusan yang baru sesuai dengan kebutuhan Kongregasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

39  

Santo Fransiskus memberikan teladan kerendahan hati yang merupakan

ciri sebagai hamba Tuhan. Fransiskus yakin bahwa Tuhan yang rendah sudi hadir

menjelma dalam diri Kristus. Kerendahan hati Allah diwujudnyatakan dalam

hidup manusia. Sikap kerendahan hati Santo Fransiskus sehari-hari

diwujudnyatakan dalam perbuatan hidupnya sehari-hari. Teladan kerendahan

hatinya, diwariskan kepada para pengikutnya. Konstitusi KSFL juga mengatakan

bahwa: komunitas adalah sebagai lahan subur untuk mewujudkan sikap

kerendahan hati. Kongregasi KSFL berusaha untuk meneladan Yesus yang

mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba sampai wafat di salib.

Maka sebagai murid Kristus harus berusaha untuk menghidupi kerendahan hati.

Kerendahan hati Kristus sangat jelas kita lihat pada pengosongan dan

penghampaan diri-Nya meskipun Dia sebagai anak Allah. Yesus taat samapai

mati, oleh sebab itulah Allah meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya

nama di atas segala nama. Yesus Kristus adalah Tuhan (Filipi 2:5-11).

Pengosongan diri berarti siap sedia menerima dan melaksanakan karya

perutusan dimana dan kemanapun diutus demi keselamatan sesama dan kebutuhan

Kongregasi. Pengosongan diri berarti juga sebagai sikap kerendahan hati untuk

mendahulukan kepentingan orang lain. Beata Teresa dari Kalkuta menyatakan:

semakin kita lupa akan diri kita karena mendahulukan kepentingan orang lain,

maka Tuhan akan semakin memperhatikan kita (Krispurwana Cahyadi, 2003: 65).

Maka KSFL juga dalam karya pelayanan sangat diharapkan untuk berani

mengosongkan diri demi pelayanan bagi orang lain. Berani mengosongkan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

40  

berarti ada kerelaan untuk mendahulukan kepentingan orang lain demi

keselamatan dan kebahagiaan sesama.

Kesederhanaan akan menjadi bagian dari hidup harian kita, apabila selalu

berusaha untuk menjalin relasi dengan Tuhan. Maka kesederhanaan akan

membuahkan: kejujuran, kelembutan hati, kerendahan hati, kegembiraan rohani,

dan kebaikan kepada sesama. Muder Lusia Dierckx sungguh menghidupi

semangat kesederhanaan dan dedikasi yang tinggi dalam usaha melayani orang-

orang kecil, dan menderita. Kesederhanaan dan ketekunan Muder Lusia Dierckx,

untuk menghidupi kesederhanaan dalam hidup hariannya sebagai jalan untuk

mengikuti Kristus yang tersalib. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk bermegah

dalam karya pelayanan dan pengabdian kepada Tuhan.

Pelayanan yang dilakukan kepada orang-orang kecil, lemah, dan

tersingkir selalu tersapa bukan menjadi tersingkir. Namun dalam kenyataan hidup

ini sering terjadi bahwa pelayanan yang dilakukan demi popularitas diri, merasa

diri nomor satu, dan adanya bibit-bibit kekuasaan terhadap tempat dan bahkan

bagi rekan kerja. Maka hendaknya sikap seperti ini tidak dipelihara dan

berusahalah untuk melepaskannya karena sangat mengganggu dalam karya

pelayanan. Dengan demikian para suster KSFL dapat bertumbuh dan berkembang

atas dasar cinta kasih Kristus yang mengosongkan diri sampai menyerahkan

diriNya di kayu salib karena keberpihakan dan keselamatan semua orang

khususnya orang-orng miskin, orang-orang kecil, dan tersingkir. Hendaknya

selalu bergembira, apabila mereka hidup di tengah orang-orang kecil dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

41  

dipandang hina, di tengah orang miskin dan lemah, orang sakit dan orang kusta

(Anggaran Dasar Ordo Ketiga Regular Santo Fransiskus Assisi art, 21).

Santo Fransiskus Assisi dalam karya pelayanannya selalu menghidupi

kesederhanan. Hal ini sangat nyata dalam karya pelayanannya, yang selalu

memulainya dari hal-hal kecil, biasa, dan sederhana. Salah satu karya

pelayanannya yang sangat sederhana yakni: menyapa dan melayani para

saudaranya di komunitas. Selain hal ini juga, Fransiskus menyebut semua ciptaan

Tuhan sebagai saudara, dan mengajak semua ciptaan Tuhan untuk memuji dan

bersyukur kepada Tuhan sebagai Sang pencipta dan pemelihara hidup (Syukur,

2006: 57). Muder Lusia Dierkcx juga sebagai pengikut Santo Fransiskus Assisi,

berusaha menghidupi teladan hidup Santo Fransiskus. Hal ini diwujudnyatakan

melalui teladan hidupnya yang hidup miskin, rendah hati, dan bersaudara dalam

pertobatan yang terus-menerus. Salah satu hal yang sangat menonjol dalam

hidupnya adalah beliau mempunyai pengetahuan yang dalam terhadap pribadi

manusia (Eddy, 2009: 167).  

Muder Lusia selama hidupnya di dunia ini dikenal dalam pelayanannya

sebagai orang yang akrab dengan Tuhan, berhati mulia, tulus ikhlas, penuh cinta,

sederhana, rendah hati, gembira dan bersahaja serta menjadikan dirinya semuanya

bagi semua orang. Sikap ini jugalah yang diwariskannya kepada para pengikutnya

yakni Kongregasi KSFL. Para suster KSFL berusaha untuk mempersembahkan

hidup sepenuhnya kepada Tuhan melalui karya pelayanan kepada sesama. Sama

halnya seperti teladan hidup Ibu pendiri yang mengatakan: Miskin dan rendah hati

di dunia, namun penuh kekayaan dan kebesaran masuk surga. Hal ini merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

42  

dan menjadi teladan serta cara hidupnya untuk membangun hidup dalam

komunitas dan dalam karya pelayanan. Hal ini jugalah yang menunjukkan bahwa

Muder Lusia Dierkcx hidup untuk Tuhan dan sesama bukan untuk dirinya sendiri.

(Konst KSFL, 1999: xvii).

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

  

BAB III

ARAHAN PENGHAYATAN SPIRITUALITAS PELAYANAN

BERDASARKAN KONSTITUSI, KAPITEL - KAPITEL

DAN DOKUMEN GEREJA DEMI KESAKSIAN HIDUP INJILI

Dalam Bab II, sudah dibahas mengenai Spiritualitas pelayanan. Maka dalam

Bab III ini, penulis akan melihat dan membahas mengenai arahan penghayatan

spiritualitas pelayanan berdasarkan Konstitusi, kapitel, dan juga Dokumen Gereja.

Uraian ini terbatas pada penegasan Konstitusi tentang perlunya Visi, Misi, dan

Fokus pelayanan para suster KSFL dalam gerak pelayanan sebagaimana yang

diharapkan oleh Gereja dan akhirnya menjadi kesaksian hidup Injili para suster

KSFL, meski ditandai oleh pergumulan yang terus-menerus.

A. Gerakan dari Awal Berdirinya KSFL

1. Seruan dan Jeritan Kemanusiaan

Kongregasi KSFL, pada awal berdirinya disebut Kongregasi Rotterdam

yang berasal dari Kongregasi Suster Gasthuis di Breda. Kemudian disebut

Kongregasi Suster Fransiskan Mater Dei di Breda. Pada tahun 1841 Pastor Paroki,

yaitu pater Johannes van Lieshout dari Gereja Rosaliastraat di Rotterdam,

memohon kepada Sr. Theresia Saelmaekers, pemimpin Gasthuis di Breda kiranya

bersedia memberikan anggotanya berkarya di parokinya di Rotterdam. Karya

yang mendesak pada saat itu adalah pelayanan kasih bagi anak-anak di panti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

44  

asuhan, pemeliharaan orang miskin, anak-anak putus sekolah, lanjut usia, orang

sakit, dan pelayanan pastoral lainnya sesuai dengan kebutuhan di paroki saat itu.

Pemimpin Kongregasi di Breda, (Muder Theresia Saelmaekers) menanggapi

permohonan itu secara positif. Dalam waktu singkat, kelompok pertama siap

diutus. Seperti St. Paulus dalam suratnya mengatakan, “Bagi semua orang aku

telah menjadi segala-galanya” (bdk 1 Kor 9:22), demikian mereka juga merelakan

diri hadir dan mulai melayani di Rotterdam. Pemimpin Kongregasi di Breda

mengutus tiga suster sebagai pionir ke Rotterdam pada tanggal 29 November

1841, yaitu: Sr. Lucia Dierckx dari St. Theresia (Anna Cornelia Dierckx) dari

Meersel - Belgia, Sr. Benedikta van Gastel dari Santo Aloysius (Yakomyne van

Gastel) dari Etten, Sr. Dominika van Wert dari St, Fransiskus (Elisabeth van

Wert) dari Bergen op Zoom. Pada awalnya, ketiga suster dan bersama mereka

yang dirawat menempati rumah keluarga di dekat gereja. Seorang pastor kapelan

yaitu Pater Albertus van Meurs menjadi pemimpin rohani mereka yang tinggal

dekat rumah itu. Mereka mengikuti Perayaan Ekaristi di gereja tetapi mereka juga

masih membuat tempat khusus di rumah untuk devosi yang di dalamnya ada altar

kecil dan kandelar. Rumah itu sangat sempit karena disitu juga dirawat orang

sakit, baik perempuan maupun laki-laki.

Tanggal 9 Februari 1842, Sr. Magtildis menyusul bersama Sr. Anastasia,

dan pada tanggal 24 Oktober 1842 giliran Sr. Bernarda dan Sr. Philomena

mengikutinya, antara tahun 1841 dan 1845 jumlah suster yang dikirim ke

Rotterdam sebanyak 13 orang. Karya terus berkembang, tetapi tenaga masih

kurang. Karena itu, pada tanggal 25 Juni 1845 pemimipin Gasthuis mengutus tiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

45  

suster lagi, yaitu: Sr. Viktoria, Sr. Emmanuela, dan Sr. Roosa. Kehadiran dan

pelayanan para suster sungguh menjawab kebutuhan masyarakat. Tahun 1842,

jumlah orang yang dilayani terus bertambah, tetapi tidak sesuai lagi dengan

kapasitas rumah tempat mereka memberikan pelayanan. (Eddy, 2009: 139-141).

Kemudian mereka mencari tempat yang lebih luas. November 1842

komunitas beserta semua orang sakit dipindahkan ke rumah anak yatim piatu

yang terletak di Schiedamse Dijk. Ketika suster dari Gasthuis Breda tiba di

Rotterdam, di sana sudah ada panti asuhan yang diurus oleh satu keluarga. Pada

awalnya keluarga dan para suster bekerja sama mengelola panti tersebut. Jumlah

anak yang mereka layani terus bertambah (lebih dari seratus orang), hal ini sangat

berat dan suatu beban berat yang diurus oleh keluarga sebagai penanggungjawab

panti. Maka panti diserahkan kepada Paroki, kemudian Paroki menyerahkan

sepenuhnya panti asuhan di Schiedamse Dijk, yang disebut “Leewenstraat

Weeshuis”, kepada para suster.

Karya yang ditangani para suster, selain panti asuhan juga memelihara

orang miskin, orang tua, anak putus sekolah, dan karya pastoral lainnya sesuai

dengan kebutuhan paroki dan masyarakat seperti kursus menjahit. Para suster

diminta juga memberi pelajaran umum, antara lain: Ilmu Bumi, Ilmu Alam, dan

Bernyanyi. Karena mereka belum memiliki ijazah untuk itu, pelajaran umum

tersebut dipercayakan kepada guru awam. Para suster juga perlu memikirkan

biaya hidup harian mereka. Oleh sebab itu, mereka berusaha bekerja sama dengan

anak panti asuhan menjahit untuk toko-toko dan keluarga-keluarga, juga

pekerjaan tangan, dan memohon sedekah. Keadaan sulit di atas mengakibatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

46  

para suster hidup miskin dan sederhana tetapi penuh iman menyerahkan diri ke

tangan Allah dan percaya pada Penyelenggaraan Illahi (Eddy, 2009: 141-142).

Dengan melihat semua peristiwa yang sudah disebutkan di atas, maka KSFL

perlu terus-menerus tanpa kenal lelah untuk mendengarkan jeritan kemanusiaan

yakni melihat, memperhatikan, dan merangkul orang-orang kecil, sederhana,

miskin, dan tersingkir dengan pelayanan yang tulus dan rendah hati. Dengan

pengikraran nasehat-nasehat Injil, KSFL membaktikan seluruh hidup untuk

pewartaan Kerajaan Allah dengan perkataan dan perbuatan demi pelimpahan

Rahmat. Dengan demikian hendaknya setiap saudara mewujudkan semangat injil

ini dalam pelbagai jenis karya dan pelayanan di dalam dan di luar komunitas

(Konst KSFL, 1999: 90).

2. Lusia Dierckx

Siapakah sesungguhnya Muder Lusia Dierckx? Muder Lusia Dierckx dari

St. Theresia (Anna Cornelia Dierckx) lahir 19 Juni 1812 di Meersel-Belgia,

masuk Biara di Breda 16 Januari 1838, menerima jubah biara 9 Mei 1838 dan

Profesi 30 Juli 1840. Pribadinya tidak lengkap bila tidak disebut bagaimana beliau

memadukan pengertiannya tentang jiwa manusia dan rasa hormatnya terhadap

setiap pribadi para susternya. Muder Lusia tanpa kenal lelah menjadikan dirinya

segalanya bagi semua orang. Ia hidup dihadapan Tuhan dengan sederhana, rendah

hati dan itu jugalah yang ditanamkannya kepada para saudaranya. Muder Lusia

berhati mulia, ikhlas, penuh cinta dan hangat bagi sesama. Itulah yang dialami

para susternya dari Ibu Lusia tercinta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

47  

Kenangan akan beliau tetap merupakan berkat. Nasehatnya tetap bergema

“tak ada sesuatu yang mendorong manusia lebih kepada hidup beriman daripada

teladan mereka yang menjadi abdi Kristus; sebaliknya hidup jahat seorang religius

adalah sumber kedukaan bagi Gereja, hinaan bagi Kristus dan merugikan

Kongregasi” (Agnes, 1999: xiv). Muder Lusia yang selama hidupnya begitu gigih

dalam pengabdian diperkenankan Tuhan memasuki bangsal surgawi 21 April

1867 dalam usia 55 tahun. Miskin dan rendah hati di dunia, penuh kekayaan dan

kebesaran masuk surga. Kalimat ini dikenakan kepada Bapa St. Fransiskus dan itu

juga terwujud dalam diri Muder Lusia. Pada gambar peringatannya terdapat teks

dari Amsal 31: 20 ”tangannya ia buka bagi mereka yang berkekurangan dan

diulurkan kepada yang miskin”. Muder Lusia mengabdikan diri dengan semangat

“Semuanya untuk semua”. Semangat ini jugalah yang diwariskan dan menjadi

semboyan yang diperjuangkan kongregasinya. Muder Lusia adalah abdi Kristus

yang membuat seluruh dirinya hanya untuk Tuhan. Hidupnya yang sederhana dan

rendah hati membuat dia akrab dengan semua yang dijumpainya. Muder Lusia

sebagai ibu mempunyai keunikan tersendiri dalam menjalin relasi yang akrab dan

mendalam dengan setiap orang. Kebijaksanaan dan ketulusan hati merupakan

kekayaan pribadi yang menghiasi hidup beliau, sehingga banyak orang

mengenangnya (Eddy, 2009: 163-164).

Muder Lusia dimakamkan di pemakaman biara di Wychen. Kendati Muder

Lusia telah tiada, semangat dan teladannya tetap hidup dalam Kongregasinya.

(Agnes, 1999: xiv). Perjuangan Muder Lusia inilah yang harus dilanjutkan dan

dihidupi oleh para anggotanya meskipun tidaklah mudah. Muder Lusia dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

48  

gerak pelayanannya sungguh memberikan seluruh hidupnya demi keselamatan

dan kebahagiaan orang lain. Maka semua anggota Muder Lusia diharapkan untuk

menghidupi dan mewujudnyatakan dalam pelayanan Kharisma KSFL, yakni:

“Yesus yang mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba sampai

wafat di salib” (Konst KSFL, 1999: xvii).

3. Berdirinya KSFL Secara Kanonik

Tanggal 4 Juli 1844 dua postulan dari Rotterdam dikirim kembali oleh

Pimpinan di Breda ke Rotterdam untuk memulai novisiatnya di bawah Pimpinan

Muder Lusia Dierckx. Maka ditetapkanlah berdirinya Kongregasi baru di

Rotterdam pada tanggal 15 Oktober 1847, di mana kedua postulan yang pertama

diterima menjadi novis di bawah bimbingan Muder Lusia Diereckx. Kemudian

tahun 1848 Pimpinan yang baru diangkat resmi oleh Pater van der Beek Propinsial

OFM. Ketiga suster Gathuiszuzter membentuk Kongregasi Baru dengan nama

resmi : Kongregasi Peniten-Rekolektin Ordo III Religius dari St. Fransiskus yang

berpusat di Sint Lusia Gesticht Rotterdam (Agnes, 1999: xii).

Kongregasi ini mengalami banyak perubahan, bukan hanya pakaian tetapi

juga cara hidup sehari-hari dan akhirnya mengarah pada pendidikan. Semua

bercorak Fransiskan berkat saudara yang ikut mendirikan Kongregasi ini. Jubah

warna hitam diganti warna coklat, ofisi Maria diganti dengan Brevir fransiskan

yang besar dan wajib melaksanakan di kapel sebagai doa resmi Gereja dalam

bahasa latin. Dengan semangat kesederhanaan dan dedikasi yang tinggi mereka

mengelola panti asuhan, jompo dan karya sosial lainnya. Dalam hidup Muder

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

49  

Lusia Dierckx benar-benar ”Yang Terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang

terbesar” (Lk 9.48). Kesederhanaan dan ketekunannya menjadi proses penggerak

dalam Kongregasi yang sedang berkembang. Pada tahun 1850 diutus suster ke

Propinsi Friesland membantu Pater Fransiskan untuk karya kerasulan. Dalam

bimbingan Muder Lusia, Kongregasi berkembang bukan hanya di kota Rotterdam

melainkan juga ke kota lainnya (Agnes, 1999: xiii).

Sebelum Muder Lusia meninggal, Pater van der Mazen menyerahkan

Kongregasi secara resmi di bawah yuridiksi Uskup Haarlem November 1862. 1

November 1869, Konstitusi disahkan oleh Uskup Haarlem; nama Rekolektin tidak

dipakai lagi mengingat tuntutan karya dan cara hidup mengalami pergeseran.

Tahun 1901 Konstitusi dibaharui lagi dan disahkan. Karena Biara Pusat di

Coolsingel tidak cukup besar untuk para calon dan keramaian kota terus

bertambah maka dicarilah lokasi baru untuk Novisiat dan pusat Kongregasi.

Akhirnya dibeli Biara Suster Hati Kudus dari Perancis di Bennebroek. Tanggal 1

Agustus 1919 Novisiat pindah ke Bennebroek dan 1 Mei 1920 Biara St. Lusia

diberkati dan diresmikan sebagai Pusat Biara Suster Fransiskan St. Lusia. Sejak

itu disebut “Suster Fransiskan dari Bennebroek atau Suster-Suster dari Santa

Lusia”.

Kongregasi Suster Fransiskan St. Lusia (KSFL) terus berusaha menghidupi

Kharisma Pendiri/KSFL : “Yesus yang mengosongkan diri dan mengambil rupa

seorang hamba sampai wafat di salib”. Hal ini diwujudkan dalam hidupnya sesuai

dengan spiritualitas KSFL yaitu Kesederhanaan, dan Persaudaraan dengan

Pertobatan yang terus-menerus serta Kerendahan hati. Visi dan Misi KSFL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

50  

adalah: siap sedia mewartakan Kerajaan Allah demi keselamatan manusia;

saudara bagi semua orang yang kita jumpai. Sebagai motto hidup Kongregasi

KSFL sejak awal sampai sekarang adalah “SEMUANYA UNTUK SEMUA”.

(Agnes, 1999: xvii).

4. Jiwa dan Semangat KSFL.

Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia (KSFL) adalah salah satu tarekat

Ordo Ketiga Regular Santo Fransiskus Assisi. Pada awal berdirinya Kongregasi

ini berada di bawah pimpinan Muder Lusia Dierckx dan dipercayakan pada

perlindungan Santa Lusia (Eddy, 2009: 139).

Muder Lusia melayani dengan tulus iklas, tidak kenal lelah, dan bersedia

melayani dengan penuh cinta siapa saja tanpa membeda-bedakan. Karya yang

ditangani para suster semakin berkembang. Para suster juga diminta memberi

pelajaran umum, antara lain: Ilmu Bumi, Sejarah, Ilmu Alam, dan Bernyanyi.

Karena mereka belum memiliki ijazah untuk itu, pelajaran umum tersebut

dipercayakan kepada guru awam. Para suster juga perlu memikirkan biaya hidup

harian mereka. Maka mereka berusaha bekerja sama dengan anak panti asuhan

menjahit untuk toko-toko dan keluarga-keluarga, juga pekerjaan tangan, dan

memohon sedekah. Keadaan sulit di atas mengakibatkan para suster hidup miskin

dan sederhana tetapi penuh iman menyerahkan diri ke tangan Allah dan percaya

pada penyelenggaraan Illahi.

Muder Lusia Dierckx sebagai pendiri Kongregasi menghidupi dan

mewujudkan semangat semuanya untuk semua dalam seluruh pelayanannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

51  

Melalui cara hidupnya yang memberikan perhatian besar pada pelayanan di

bidang pendidikan/pembinaan kaum muda, memelihara dan merawat orang sakit,

lanjut usia, serta orang lemah dan menderita. Muder Lusia dalam pelayanannya

sungguh mewujudkan kasih, damai, dan kegembiraan bagi sesama. Dia

mengatakan bahwa pelayanan yang dia lakukan adalah bagian dari imannya akan

Kristus. Ini jugalah yang selalu ditekankannya kepada semua saudarinya. Sebagai

pengikut Santo Fransiskus, mereka juga berusaha menghidupi pola hidup Santo

Fransiskus yang hidup dalam ketaatan dalam kemurnian dan tanpa milik. Selain

hal ini, mereka juga berusaha hidup rendah hati, sederhana, dan bersaudara

dengan segenap ciptaan dalam pertobatan terus-menerus (Eddy, 2009: 154).

Dalam seluruh gerak pelayanan, Ibu pendiri sangat memperhatikan dan

memelihara hidup rohani sebagai religius yakni tetap mengutamakan hidup doa

dan menjalin relasi yang intim dengan Tuhan.

“Muder Lusia dalam suratnya mengatakan demikian: ”Tak ada yang mendorong manusia lebih kepada hidup beriman daripada teladan mereka yang menjadi abdi Kristus. Dan juga sebaliknya, tiada sesuatu pun lebih merugikan Kongregasi, menyedihkan Gereja, dan menghina Kristus daripada contoh buruk yang diberikan oleh seorang religius. Arahkanlah hatimu selalu pada panggilanmu, kenangkanlah selalu apa yang sudah kamu janjikan kepada Allah dan atasanmu. Apa yang kita janjikan di dunia tercatat di surga” (Eddy, 2009: 161).

5. Visi dan Misi KSFL

Visi dan Misi dari suatu lembaga sangatlah penting untuk mempermudah

arah dan tujuan yang akan dicapai. Demikian halnya konstitusi KSFL

mengarahkan dengan menegaskan kembali bahwa hidup dan gerak pelayanan

KSFL harus berdasarkan Visi dan Misi gerak awal KSFL. Visi dan Misi gerakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

52  

awal menjadi ciri khas dan mewarnai seluruh hidup dan gerak pelayanan anggota

KSFL. Adapun Visi dan Misi KSFL dari pendiri dan gerak awal adalah: Siap

sedia mewartakan Kerajaan Allah demi keselamatan manusia; saudara bagi semua

orang yang kita jumpai (Konst KSFL, 1999: xvii).

B. Visi dan Misi KSFL dalam Gerak Pelayanan Rasuli Sekarang

Setiap lembaga tentu saja mempunyai visi dan misi yang mendasari

kegiatan yang hendak dilakukan dan dicapai oleh lembaga tersebut. Visi

merupakan penglihatan ke depan yang memberi arah pada sikap dan tindakan kita

selama ini (Banawiratma, 1990: 58). Visi merupakan keadaan yang belum

tercapai yang menjadi tujuan dan sedang dijalani dengan segala perjuangan dan

pengorbanan. Visi selalu menumbuhkan pengharapan, maka visi bisa menjadi

motivasi dan daya dorong dalam sikap pelayanan. Visi yang jelas mengikatkan

diri kita pada suatu masa depan yang jelas, dan dengan adanya visi yang jelas

semua energi dan sumber daya yang ada diarahkan secara efisien untuk

mencapainya (Anthony Martin, 2006: 95).

1. Visi KSFL dalam Gerak Pelayanan

Dalam setiap gerak pelayanan haruslah mempunyai visi yang jelas. Dengan

adanya visi yang jelas dalam suatu lembaga, maka akan lebih mudah untuk

mewujudkan apa yang menjadi harapan dari suatu lembaga. Sama halnya dengan

Kongregasi KSFL yang mempunyai visi yang jelas. Pendiri kongregasi

menghendaki agar KSFL tetap mengosongkan diri dalam semangat kerendahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

53  

hati, kesederhanaan dan persaudaraan untuk mewujudkan Kerajaan Allah (Konst

KSFL, 1999: 5).

Kehadiran para suster KSFL di tengah umat hendaknya berusaha untuk

membawa kabar gembira, saksi setia dan sukacita bagi semua orang. Membawa

kabar gembira dan sukacita bagi semua orang bukanlah hal yang mudah untuk

dilakukan, tetapi penuh dengan pengorbanan dan perjuangan. Pelayanan para

suster KSFL adalah “semuanya untuk semua”. Maksudnya adalah dalam gerak

pelayanan hendaknya memberikan pelayanan dengan semaksimal mungkin bagi

semua orang tanpa terkecuali, secara khusus mereka yang tersingkir, miskin, dan

menderita. Apapun yang dimiliki hendaknya rela memberikan dan

membagikannya demi kepentingan sesama dan keselamatan banyak orang.

Sebagai pengikut Kristus, haruslah belajar dari teladan hidup-Nya rela

memberikan seluruh yang paling berharga dalam hidupnya yakni diri-Nya sendiri

sampai wafat di kayu salib. Pelayanan menuntut pemberian diri yang sepenuhnya,

sehingga banyak orang akan mengalami keselamatan, kegembiraan, dan sukacita.

Hal ini akan terwujud apabila setiap anggota rela dan berani untuk memberikan

diri demi pelayanan dengan mengosongkan dirinya sendiri, yakni mau dan rela

keluar dari dirinya dengan meninggalkan semua keinginan-keinginan maupun

kesenangan pribadi yang dapat menghalangi pelayanan yang akan dilakukannya.

Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia (KSFL) terus berusaha menghayati

bahwa gerak pelayanan menjadi ungkapan cinta kepada Kristus melalui kerelaan

dan dengan kerendahan hati untuk melayani semua orang. Kongregasi KSFL

memberi perhatian besar pada karya pelayanan di bidang pendidikan/pembinaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

54  

kaum muda, pemeliharaan dan perawatan orang sakit , lanjut usia, serta orang

lemah dan menderita. Demikian juga dengan karya sosial dan pastoral lainnya

sesuai dengan tuntutan zaman tidak luput dari perhatian KSFL. Dalam

pelaksanaan hal ini, pergaulan serta pengabdian kita hendaknya selalu terarah

untuk menciptakan damai dan persatuan di antara manusia dan Kristus (Konst

KSFL, 1999: 7). orang-orang lemah, miskin, dan yang tersingkir. Pelayanan yang

dilakukan harus mampu pada pengenalan dan dapat mengalami kasih dan

Kerajaan Allah dalam hidup mereka setiap harinya. Para suster KSFL harus tetap

juga menghidupi warisan dan teladan hidup Santo Fransiskus Assisi yakni

pelayanan yang didasarkan dengan semangat kerendahan hati. Menurut teladan

Santo Fransiskus Assisi kita mengerjakan Tugas dengan rendah hati dalam

semangat doa dan bakti. Kita setia kepada panggilan hidup kita sebagai pelayan

(Konst KSFL, 1999: 92). Maka dengan demikian semakin jelas bahwa Visi KSFL

adalah demi keselamatan manusia melalui pelayanan kasih dengan pengosongan

diri, persaudaraan, dan kesederhanaan.

2. Misi KSFL dalam Gerak Pelayanan

Setiap lembaga juga haruslah mempunyai misi yang jelas seperti halnya

dengan visi. Karena untuk mewujudkan dan mencapai visi tersebut maka misi

sangat dibutuhkan. Adapun misi KSFL adalah menjadi saudara bagi semua orang

yang kita jumpai (Konst KSFL, 1999: xvii). Kalimat ini mau menegaskan bahwa

untuk mencapai Visi KSFL yakni untuk mewartakan Kerajaan Allah demi

keselamatan manusia, tidak terlepas dari Misi yakni supaya menyadari kehadiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

55  

KSFL itu menjadi saudara bagi semua yang dijumpai tanpa terkecuali. Menjadi

saudara bagi semua orang, berarti haruslah menyadari bahwa kehadiran setiap

para suster dalam gerak pelayanan menjadi sumber kegembiraan bagi semua

orang.

Pengutusan para suster KSFL dalam setiap karya hendaknya menjadi

saudara bagi semua orang, secara khusus bagi mereka yang tersingkir, miskin dan

menderita. Setiap suster haruslah berusaha dalam setiap karya pelayanan untuk

hidup sederhana baik dalam perkataan dan perbuatan, sehingga menjadi saudara

bagi semua orang, mau memperbaharui diri, dan rendah hati dalam segala hal.

Hidup sederhana dan rendah hati akan mengundang dan menjadikan orang

semangat, mengalami kegembiraan, bersukacita dalam hidup ini. Dengan kata lain

para suster KSFL dalam gerak pelayanan haruslah berusaha untuk menghayati dan

menghidupi semangat pendiri Kongregasi yakni:

“Menghayati dan mewujudkan dalam hidupnya cara dan gaya hidup Kristus yang mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba, merendahkan diriNya dan yang taat sampai mati di kayu salib (Filipi 2: 6-8). Suster Lusia Dierckx menghayati semangat pertobatan dan mewujudkan karya pelayanan kepada setiap orang yang membutuhkan tanpa pandang bulu. Kepercayaannya kepada Allah tak tergoyahkan. Hal ini membawa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan doa yang khusuk dan yang dalam, dalam pelayanan” (Konst KSFL, 1999: 4). Hal utama yang diperlukan dalam setiap gerak pelayanan bukanlah

melakukan hal-hal besar maupun luar biasa. Dalam gerak pelayanan kita

diharapkan untuk memulainya dari hal-hal kecil seperti: memelihara damai dalam

hati, menyapa, memperhatikan, mengerti, melayani dengan tulus dan dengan

sepenuh hati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

56  

Setiap Suster hendaknya berusaha memelihara damai dalam hati demi cinta kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab dengan damai itu kita memupuk di dalam diri kita kelembutan hati yang mampu menyembuhkan yang terluka, menyatukan yang remuk, memanggil yang tersesat (Konst KSFL, 1999: 91).

3. Fokus KSFL dalam Gerak Pelayanan

Visi dan Misi KSFL adalah “siap sedia mewartakan Kerajaan Allah demi

keselamatan manusia, dan saudara bagi semua orang yang kita jumpai” (Konst

KSFL. 1999: xvii). Dari kalimat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang

menjadi visi dan misi dasar KSFL adalah Kerajaan Allah dan persaudaraan yang

universal.

Tujuan utama dalam pewartaan adalah mencari Kerajaan Allah dan

kebenaran-Nya dan dengan setia mengikuti jejak Tuhan kita Yesus Kristus (AD

Ordo Ketiga Regular, Psl 8 art 25). Cita-cita ini mendorong dan meneguhkan

bahwa seorang religius haruslah berusaha untuk saling melayani dan saling

mentaati dengan sukarela. Cita-cita ini akan membawa fokus hidup yakni untuk

saling mencintai dan melayani dan akan semakin menumbuhkan pelayanan yang

berjiwa. Adanya saling melayani dengan cinta kasih dan saling mentaati dengan

sukarela maka dalam pewartaan dan tugas pelayanan, serta semangat doa akan

semakin terwujud dan juga semakin menghadirkan kerajaan Allah di dunia ini.

C. Karya-Karya KSFL

Kaum religius yang hadir di berbagai daerah, diantaranya adalah KSFL

hadir dan dipanggil untuk mengembangkan karya perutusan Yesus Kristus yakni

pelayanan yang diwarnai oleh pengorbanan dan cinta kasih untuk mewujudkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

57  

Kerajaan Allah. Allah Bapa memanggil dan mengutus KSFL, sebagaimana

diungkapkan oleh (Konst KSFL, 1999: xvii) untuk mewartakan Kerajaan Allah di

dunia ini dengan mewartakan karya keselamatan bagi semua orang. Dengan

demikian KSFL harus menyadari dirinya sebagai utusan Allah. Menyadari diri

sebagai utusan Allah berarti tetap berusaha untuk menjalin relasi yang akrab

dengan Allah yang mengutus. Adanya komunikasi utusan dengan Allah yang

mengutus akan semakin menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini, melalui karya-

karya pelayanan yang dilakukan.

Sebagai utusan sangat diharapkan untuk tetap bersatu dengan yang

mengutus. Panggilan para murid di dalam Injil digambarkan sebagai panggilan

mengikuti Yesus dalam perjalanan. Menjadi murid Yesus berarti mengikuti jalan

Yesus menuju Allah dan melihat semua yang dilakukan Yesus serta berada

bersama dengan Yesus. Dalam Gereja awal, para rasul mengerti dan menangkap

bahwa jalan Yesus menuju kepada Allah adalah jalan hamba yang menderita,

jalan kerendahan hati, jalan kemiskinan, dan jalan ketaatan sampai wafat di kayu

salib (Darminta, 2001: 11).

Kalimat ini menegaskan kembali bahwa sejak Gereja perdana, para rasul

sudah tahu apa yang menjadi kesulitan dan tantangan sebagai pengikut Yesus.

Maka dengan demikian para religius dipanggil dan diutus oleh Allah untuk

mengembangkan dan memperkokoh Gereja-Nya di dunia ini haruslah belajar dari

seluruh hidup Yesus dalam menjalankan perutusan itu. Jika para murid tetap

berada dan tetap setia mengikuti jalan hidup Yesus, maka penderitaan apapun

akan dapat diatasi dan dilalui dengan bijaksana bahkan menjadi anugerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

58  

tersendiri untuk mendewasakan iman di dalam Yesus. Hidup dan tinggal bersama

dengan Yesus akan memampukan kita untuk memaknai setiap peristiwa hidup

harian, apapun bentuknya. Adapun karya-karya yang dikelola oleh para suster

KSFL adalah sebagai berikut:

1. Karya Pendidikan

a. Visi KSFL dalam Karya Pendidikan

“Allah adalah pelaku utama dalam proses pendidikan dan pembentukan manusia sebagaimana dikatakan: “Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya” (Mzm 127:1). Tuhan mendidik manusia melalui orang-orang yang Dia pilih” (Diktat Darminta, 2006: 24). KSFL hadir untuk menanggapi kebutuhan zaman dan berkarya sesuai

dengan kebutuhan Gereja dan masyarakat. Dalam karya pelayanan, KSFL

berusaha untuk hadir dengan berbagai bentuk karya pelayanan yang sesuai dengan

spiritualitas (Konst KSFL, 1999: 66), menunjukkan jenis-jenis karya pelayanan

KSFL, di dalam menjawab kebutuhan Gereja dan dunia. Kongregasi KSFL hadir

dan berkarya dalam bidang pendidikan. Semua orang pasti sangat membutuhkan

pendidikan, hanya saja banyak masyarakat tidak dapat menjalaninya dengan baik

karena situasi ekonomi dan banyak faktor lainnya. KSFL hadir untuk melayani

mereka yang lemah, menderita, dan tersingkir. KSFL juga hadir untuk

mengembangkan karya pendidikan, namun secara khusus karya pendidikan yang

sangat diutamakan adalah pendidikan luar biasa. Pendidikan Luar biasa atau anak-

anak cacat mental yang disebut dengan anak yang berkebutuhan khusus. Pada

umumnya kehadiran anak-anak berkebutuhan khusus ini tidak jarang mendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

59  

perlakuan yang semakin menambah kesedihan hati mereka dan khususnya pihak

keluarga. Kehadiran mereka sering ditertawakan, ditolak, dan disingkirkan. Maka

KSFL berusaha untuk menyapa, memperhatikan, mencintai dan merangkul

mereka dengan membekali mereka sesuai dengan kemampuan masing-masing

(Statuta KSFL, 1999: 66).

Visi pendidikan KSFL adalah anak-anak terutama yang berkebutuhan

khusus (SLB-c) atau yang disebut sebagai kaum lemah akan dapat merasakan

kegembiraan dan merasa bahwa mereka sungguh diterima dalam perjalanan hidup

mereka. Dengan demikian akan semakin banyak juga orang yang mengalami dan

merasakan kebaikan dan cinta Tuhan dalam hidup ini. Maka setiap suster

diharapkan tetap berusaha untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin

dengan pengosongan diri demi pelayanan dan untuk keselamatan semua orang

(Kharisma KSFL, 1999: vii).

b. Misi KSFL dalam Karya Pendidikan

Karya pendidikan yang dikelola oleh para suster KSFL adalah sebagai

berikut: Pendidikan Taman Kanak-kanak sampai pada tingkat Sekolah Menengah

Atas. KSFL juga sangat memberi perhatian dalam pendidikan bagi anak-anak

yang berkebutuhan khusus (SLB-c) (Statuta KSFL, 1999: 66). Pada umumnya

orang-orang berkebutuhan khusus mengalami penolakan dan dengan sendirinya

tersingkir di tengah-tengah masyarakat bahkan di dalam keluarga sekalipun. Para

suster KSFL berusaha untuk menyapa dan memberi perhatian kepada mereka

melalui pendidikan dan membekali mereka dengan keterampilan-keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

60  

yang sesuai dengan kemampuan mereka. Pendidikan yang dikelola oleh KSFL

semakin berkembang, maka gedung untuk TK dan SMP akan dibangun lagi di

Bekasi (Hasil Kapitel Pilihan tahun 2006).

Pelayanan dalam karya pendidikan ini, setiap para suster hendaknya

menyadari kehadirannya sebagai saudara dan sahabat bagi ana-anak didik.

Kehadiran setiap para suster hendaknya menjadi saudara dan menjadikan banyak

orang sebagai saudara. Dengan demikian anak-anak akan lebih mudah untuk

merasa dekat dengan para suster yang mendidik mereka. Maka dalam kegiatan

proses belajar-mengajar situasinya akan sungguh menyenangkan dan

menggembirakan. Bukan lagi sebagai guru, melainkan sebagai teman dan saudara

yang peduli, perhatian, dan mencintai. Karya pendidikan yang dikelola oleh

Kongregasi KSFL, sangat diharapkan agar para suster selalu berusaha untuk

mengarahkan dan mendampingi orang-orang muda agar semakin menghayati

hidupnya dan juga semakin mengembangkan hidupnya bagi sesama. Dengan

adanya ajakan untuk arahan dan pendampingan orang-orang muda, maka akan

terbentuklah manusia yang seimbang dan cerdas. Dengan demikian kehadiran

para suster KSFL akan semakin nyata untuk mewartakan Kerajaan Allah.

Misi para suster KSFL dalam karya pendidikan, setiap suster berusaha untuk

menghadirkan iman Kristiani bagi anak-anak didik. Kehadiran para suster KSFL

bukanlah semata-mata sebagai tenaga pendidik, tetapi lebih pada usaha untuk

memperdalam iman akan Kristus. Sehingga anak-anak didik akan lebih mudah

untuk mengatasi masalah dan juga persoalan hidup yang akan mereka hadapi

nantinya. Kehadiran para suster dalam karya pendidikan hendaknya semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

61  

mematangkan dan mendewasakan pribadi anak-anak didik dalam ilmu

pengetahuan dan penghayatan hidup. Sehingga dengan kematangan dan

kedewasaan pribadi anak didik dalam pengetahuan dan penghayatan hidup akan

menghadirkan langit baru dan dunia baru (Konst KSFL, 1999: 81).

c. Fokus KSFL dalam Karya Pendidikan

Kehadiran para suster KSFL melalui karya pendidikan berusaha untuk

memperkenalkan dan membina iman Kristiani bagi anak didik. Maka untuk

mewujudkan hal ini, para suster hendaknya hadir sebagai saudara dan menjadikan

anak didik sebagai saudara. Menjadi saudara bagi anak didik bukanlah muncul

sekejap mata, maka persaudaraan hendaklah dibangun dari dalam diri dan di

dalam komunitas bersama dengan para suster. Persaudaraan yang sudah dibangun

dan dihidupi akan terwujud juga dalam karya pelayanan. Dalam karya pendidikan,

tenaga pendidik bukan hanya sekedar untuk membagikan pengetahuan, namun

haruslah juga memperhatikan dan memperdalam pengetahuan iman dan agama.

Dengan adanya pendalaman akan iman maka akan semakin mematangkan dan

mendewasakan diri akan penghayatan hidup harian. Kongregasi KSFL hadir dan

melayani mereka yang sungguh membutuhkan, orang-orang sederhana yang

berada di daerah terpencil dan demi perkembangan Gereja dan masyarakat

(Statuta KSFL, 1999: 66).

Dalam karya pendidikan setiap anggota KSFL, mengabdikan dirinya untuk

melayani, dan membawa kabar gembira melalui kehadiran mereka di sekolah.

Kehadiran para suster KSFL dalam karya pendidikan bukan semata-mata agar

anak-anak menjadi pintar, tetapi lebih mengutamakan kualitas hidup mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

62  

Kualitas hidup yang dimaksud adalah lebih pada perkembangan, kematangan dan

kedewasaan pribadi untuk menjalani hidup ini yang penuh dengan tantangan dan

tawaran yang kurang membangun masa depan.

Kongregasi KSFL sungguh memperhatikan mereka yang sungguh miskin,

lemah dan juga mereka yang tidak sanggup dalam biaya pendidikan. Dalam gerak

pelayanan para suster KSFL dalam pendidikan, maka ditegaskan kembali bahwa

fokus KSFL adalah mengedepankan kesaksian hidup. Kesaksian hidup para suster

KSFL adalah tetap berusaha menjadi saudara bagi semua orang terutama bagi

orang-orang miskin, tersingkir, sederhana, dan menderita. Dengan mengikuti

panggilan kefransiskanan, KSFL memberikan kesaksian nyata tentang Kristus

yang hadir sekarang dan abadi; mengikuti Kristus yang miskin, hina dina, dan taat

pada kehendak Bapa. (Konst KSFL, 1999: 9). Dalam gerak pelayanan ini juga

para suster sangat diharapkan untuk rendah hati, berkorban demi orang lain.

Kesaksian hidup ini akan semakin mengedepankan kesaksian hidup injili sebagai

kekuatan untuk menjalankan misi. Sebagai pengikut Santo Fransiskus Assisi,

maka hendaklah teladan hidupnya tetap dipelihara, dihidupi, dan diwujudnyatakan

dalam gerak pelayanan. Pengabdian diri yang sepenuhnya dalam gerak pelayanan

dan juga dengan pengosongkan diri akan mampu menyembuhkan yang terluka,

menyatukan yang remuk, dan memanggil yang tersesat. (Konst KSFL, 1999: 91).

Dari tahun ke tahun karya pendidikan yang dikelola oleh para suster KSFL

cukup berkembang, karena para suster berusaha utuk melayani anak-anak dengan

sebaik mungkin. Para suster sungguh menyapa mereka sebagai saudara dan

memberi perhatian kepada mereka. Jumlah anak didik juga yang berminat untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

63  

didik di Yayasan St. Lusia bertambah. Maka pada thn ajaran 2006/2007

dibangunlah gedung untuk TK di Lintongnihuta, penambahan bangunan di

Bekasi. untuk SD 3 lokal dan untuk SMP 6 lokal. Membangun gedung baru untuk

SMP dan SMA di Sei Rotan Medan (Hasil keputusan Kapitel Kerja 2006).

Membuka karya baru TK, SD di Sei Rotan Medan ( Kapitel Kerja 29-30 Januari

2005).

2. Karya Sosial

a. Visi KSFL dalam Karya Sosial

Karya sosial yang dikelola oleh para suster KSFL adalah di bidang

kesehatan, dan pelayanan kepada orang-orang miskin lainnya. Pertama-tama yang

harus diperhatikan dalam karya pelayanan sosial ini adalah haruslah menghidupi

semangat Santo Fransiskus yakni menjadi saudara bagi semua orang (Konst

KSFL, 1999: xvii). Untuk mewujudkan karya pelayanan ini, maka pertama-tama

haruslah menyadari bahwa kehadiran para suster di tengah-tengah umat adalah

menjadi saudara dan untuk membawa kabar gembira, suka cita, dan damai.

Visi Kongregasi KSFL hadir untuk menyapa, memperhatikan, dan menjadi

saudara bagi orang-orang yang sakit dan menyapa mereka sebagai saudara melalui

pelayanan dalam karya sosial di bidang kesehatan. Kongregasi KSFL hadir untuk

membaktikan seluruh hidup untuk pewartaan Kerajaan Allah dengan perkataan

dan perbuatan. (Konst KSFL, 1999: 90). Berhadapan dengan masalah-masalah

sosial yang ada, maka para suster KSFL sangat memperhatikan keselamatan dan

kebahagiaan mereka yang dilayani dan hal itu jugalah yang menggerakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

64  

pelayanan para suster KSFL. Gerak pelayanan KSFL harus tetap setia pada cita-

cita awal berdirinya kongregasi yakni untuk mewartakan kerajaan Allah demi

keselamatan orang lain, terutama mereka yang miskin, tersingkir, dan menderita.

Kongregasi KSFL juga mengembangkan karyanya dalam pelayanan orang-orang

sakit yang tidak ada biaya untuk datang ke poliklinik karena terlalu jauh. Maka

pada hari pekan saatnya orang berbelanja ke Pasar tradisional, para suster KSFL

hadir untuk melayani mereka (Hasil Kapitel Pilihan tanggal 29-30 Januari 2005).

Mewartakan kerajaan Allah, berarti hadir sebagai saudara dan melayani

mereka dengan semaksimal mungkin yakni dengan pengorbanan dan juga dengan

kerendahan hati. Dengan demikian mereka akan merasa tersapa, tersembuhkan,

dan mengalami kasih dan keselamatan dari Tuhan sendiri melalui kehadiran dan

pelayanan para suster.

b. Misi KSFL dalam Karya Sosial

Karya sosial para suster KSFL adalah pelayanan terhadap orang-orang sakit,

tersingkir, kaum lemah, dan miskin. Kehadiran para suster KSFL hendaknya

menjadi saudara bagi semua orang dan menyapa mereka sebagai saudara secara

khusus bagi orang-orang sakit, miskin, dan menderita.

Setiap suster hendaknya memelihara damai dalam hati, dan akan memupuk kelembutan hati. Kelembutan hati mampu menyembuhkan yang terluka, menyatukan yang remuk, dan memanggil orang-orang tersesat. (Konst KSFL, 1999: 91). Orang yang menderita sakit akan merasakan dan memperoleh kesembuhan

bukan semata-mata karena obat, tetapi terlebih karena mendapatkan perhatian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

65  

sapaan dan cinta serta pelayanan yang tulus. Pelayanan yang tulus berarti:

menyambut dan menyapa mereka dengan ramah, mendahulukan pelayanan tanpa

memikirkan biaya, dan mendengarkan keluhan-keluhan mereka dengan sepenuh

hati. Misi Kongregasi KSFL ialah orang-orang miskin, lemah, dan tersingkir yang

sangat membutuhkan uluran tangan untuk didampingi dan dirangkul. Dengan

demikian mereka akan bergembira dan bersukacita karena martabat mereka sangat

dihargai dan pribadi mereka sangat diakui, diterima, dan dicintai apa adanya.

c. Fokus KSFL dalam Karya Sosial

Kehadiran para suster KSFL untuk karya pelayanan tidak terlepas dari

semangat pendiri Kongregasi yang menghendaki agar mengosonkan diri dalam

semangat kerendahan hati, kesederhanaan dan persaudaraan. Dengan semangat ini

kita mewujudkan kerajaan Allah melalui pelayanan kasih kepada semua orang,

seturut teladan Tuhan kita Yesus Kristus dalam semangat Bapa kita St. Fransiskus

dan Sr. Lusia Dierckx. (Konst KSFL, 1999: 5). Maka yang menjadi fokus

pelayanan KSFL juga adalah mereka yang miskin, sederhana, lemah,

terpinggirkan dan mereka yang kurang diperhatikan. Para suster KSFL berusaha

untuk menyapa, memperhatikan dan mencintai mereka dalam karya pelayanan

sosial. Kehadiran para suster hendaklah menjadi saudara dan menyapa mereka

sebagai saudara, sebagaimana teladan hidup Santo Fransiskus Assisi yang telah

diwariskannya kepada para pengikutnya.

Kongregasi KSFL juga akhir-akhir ini sangat prihatin dengan nasib anak-

anak yang putus sekolah Maka dibukalah karya pelayanan untuk mereka yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

66  

putus sekolah (Hasil keputusan Kapitel Pilihan KSFL tanggal 14-16 Mei 2003).

Anak-anak yang putus sekolah ini sangatlah membutuhkan perhatian dan cinta

dari mereka yang tergerak hatinya akan keprihatinan mereka. Dengan demikian

mereka sedikit demi sedikit dapat menikmati kegembiraan dalam menjalani hidup

ini. Kongregasi juga merencanakan untuk menangani wanita-wanita hamil di luar

nikah (Hasil Kapitel Pilihan 4 Mei 2007). Mereka ini juga sangat perlu

diperhatikan, jangan sampai mereka menyelesaikan dan mengakhiri masalah

hidupnya dengan melakukan bunuh diri ataupun melakukan aborsi.

Fokus para suster KSFL dalam karya sosial ini adalah untuk

memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan hidup banyak orang terutama

mereka yang sungguh-sungguh miskin, lemah, dan tersingkir. Para suster

hendaknya menyadari kehadirannya sebagai saudara dan menjadikan mereka yang

dilayani sebagai saudara. Menjadi saudara berarti rela dan mau memberikan diri

demi pelayanan dan kepentingan mereka yang dilayani.

Apakah kita benar ingin menemukan apa yang tengah dikehendaki Tuhan dari kita dalam diri orang-orang yang paling kecil? Orang miskin dan papa yang selalu cemas, bingung, kecewa, tanpa kepastian? Apakah kita terbuka untuk mendengarkan ajakan-Nya dan kehadiran-Nya dalam diri orang-orang kecil? Apakah kita bersedia mendoakan mereka dengan tulus, jujur dan penuh keprihatinan? Apakah kita siap untuk berkorban diri untuk mereka dalam ketaatan, mengingat, bahwa Kristus menjelma juga dalam diri orang-orang kecil? (Ridick, 1987: 223).

3. Karya Pastoral

a. Visi KSFL dalam Karya Pastoral

Perutusan KSFL dalam karya pelayanan, berusaha untuk memperhatikan

perkembangan iman masyarakat. Karya kerasulan di tengah-tengah umat, sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

67  

diharapkan untuk mengembangkan dan menghidupkan iman umat. Maka Visi

para suster KSFL adalah berupaya memperhatikan perkembangan iman bagi

semua orang yang ada di Keuskupan di mana Kongregasi berada dengan

membantu karya-karya kerasulan yang ada di Paroki (Statuta KSFL, 1999: 66c).

Para suster KSFL berusaha untuk melayani umat dengan sepenuh hati,

mendengarkan keluhan-keluhan mereka dengan demikian umat dapat merasakan

kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka. Di Keuskupan Agung Merauke juga,

KSFL diminta untuk membuka karya kerasulan. Dan sudah dimulai pada bulan

Juli 2005 (Hasil Kapitel Pilihan tanggal 29-30 Januari 2005). Untuk mendukung

karya pastoral, maka kongregasi KSFL mengontrak rumah di Tambun-Bekasi

(Hasil Kapitel Pilihan tanggal 4 Mei 2007). Mewartakan Kerajaan Allah melalui

kehadiran di tengah umat, menjadi saudara, dan menyapa umat sebagai saudara.

b. Misi KSFL dalam Karya Pastoral

Dalam karya pastoral, tenaga-tenaga yang ahli di bidangnya sangatlah

diharapkan. Karya pelayanan pastoral yang dilakukan, hendaknya mengerti dan

mengetahui terlebih dahulu apa yang menjadi kebutuhan hidup mereka demi

perkembangan imannya akan Yesus Kristus. Misi Kongregasi KSFL dalam karya

pastoral adalah Kongregasi bekerja sama dengan pastor paroki untuk

memperkembangkan gereja setempat (Statuta KSFL, 1999: 69d). Pelayanan yang

akan diwujudnyatakan hendaknya selalu bekerja sama dengan pastor paroki dalam

karya pastoral seperti: perayaan ekaristi, pembinaan iman, sakramen-sakramen

dan apa saja yang sungguh dibutuhkan demi perkembangan hidup menggereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

68  

Pelayanan yang dilakukan oleh para suster KSFL adalah pelayanan kepada Tuhan

sendiri melalui Gereja-Nya dan sesama yang dapat diwujudnyatakan dalam sikap

dan tindakan yang nyata setiap hari.

“Hendaklah para saudara tetap ingat bahwa kita sebagai seorang Fransiskan pengikut Yesus Kristus yang mengosongkan dan menghampakan diri, tidak gila hormat dan mencari kekuasaan, melainkan tetap terarah kepada pengabdian dan kesejahteraan semua orang. Kita semua jangan menganggap jabatan sebagai milik yang harus dipertahankan, tugas dan jabatan hendaknya kita rela melepaskannya pada waktu yang ditetapkan, karena kita adalah kaum peziarah yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap. Kita mencari kota yang akan datang” ( Konst KSFL, 1999: 89).

c. Fokus KSFL dalam Karya Pastoral

Karya pastoral yang dikelola oleh para suster KSFL, kebanyakan berada di

daerah-daerah terpencil yang kurang terjangkau oleh Paroki-Paroki dan tenaga

katekis lainnya, dimana para suster KSFL berkarya. Kongregasi KSFL hadir dan

menanggapi kebutuhan umat sehingga pelayanan mereka sungguh-sungguh dapat

menjawab kebutuhan dan keprihatinan umat.

Kehadiran para suster KSFL di tengah umat hendaknya terwujud dengan

sikap dan perbuatan yakni menjadi saudara dan menyapa umat sebagai saudara.

Dengan demikian kehadiran mereka akan diterima dan sungguh dirindukan oleh

umat. Maka fokus pelayanan KSFL adalah berusaha untuk menghadirkan Kristus

di tengah-tengah dunia dengan meneguhkan iman mereka agar setiap orang dapat

merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Dengan demikian iman mereka akan

semakin hidup, tumbuh, berkembang, dan terpelihara. Pada dasarnya Kongregasi

KSFL sungguh melihat karya pelayanan apa yang sungguh dibutuhkan demi

perkembangan Gereja dan masyarakat serta terbuka menerimanya sejauh tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

69  

bertentangan dengan spiritualitas dan kharisma Kongregasi (Konst KSFL, 1999:

66)

D. Pergulatan Yang Diisyaratkan dalam Konstitusi

Konstitusi KSFL, 1999 psl.6 mengatakan sebagai berikut: “Roh Tuhan ada

padaku. Oleh sebab Ia mengurapi aku untuk menyampaikan kabar baik kepada

orang-orang miskin dan Ia telah mengutus Aku” (Luk. 4:18). Kalimat ini

mengajak kembali anggota KSFL untuk menyadari sepenuhnya tugas perutusan

yang dipercayakan Tuhan sendiri yakni dengan menyampaikan dan membawa

kabar baik dan kabar gembira kepada orang-orang miskin dan sederhana melalui

karya pelayanan setiap hari.

1. Pergulatan Nilai

Kehadiran Kongregasi KSFL dalam karya pelayanan adalah untuk

mewujudkan dan menghadirkan nilai-nilai Kerajaan Allah, seperti: kedamaian,

cintakasih, kegembiraan, sukacita, pengampunan, kerendahan hati, dan

sebagainya. Maka setiap anggota KSFL hendakya membaktikan seluruh hidupnya

untuk pewartaan Kerajaan Allah dengan perkataan dan perbuatan demi

pelimpahan rahmat (Konst KSFL, 1999: 90). Kalimat ini mengajak setiap anggota

KSFL untuk mewujudkan semangat injili yakni dengan menjadi pelayan bagi

semua orang dan menjadi pembawa damai, serta menjadi saudara bagi semua

orang, khususnya bagi orang-orang miskin, sederhana dan tersingkir. Melayani

mereka yang lapar dan haus, menyapa mereka yang sakit, dan menghargai mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

70  

yang martabatnya tidak dihargai (Mat 25:35-36). Seperti teladan Yesus yang hadir

ke dunia ini bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani semua orang. (Mat

20:28). (Konst KSFL, 1999: 93) berbicara: Setiap suster dalam pergaulan dalam

tugas setiap hari senantiasa berusaha kerja sama, menghormati orang lain

khususnya teman sekerja dan jangan ingin berada di atas orang lain. Kalimat ini

mau menegaskan bahwa dalam setiap karya pelayanan, hendaklah setiap orang

menghidupi kerendahan hati, dan tetap menghargai serta mencintai rekan kerja

dan tetap mengusahakan kerjasama yang baik, karena kehadiran para suster KSFL

adalah menjadi saudara bagi semua orang. Untuk tercapainya visi dan misi maka

para suster KSFL haruslah berusaha untuk menghidupi nilai-nilai dalam

Konstitusi yang sudah disebutkan di atas. Dalam pergulatan nilai ini juga, para

suster KSFL hendaknya tetap setia pada fokus yang akan dicapai yakni menjadi

saudara bagi semua orang tanpa terkecuali. Setiap orang juga sangat perlu

menyadari bahwa pelayanan yang dilakukan hanyalah untuk Tuhan sendiri

melalui orang-orang yang dilayani.

Nilai-nilai religius hendaknya diperjuangkan dan tetap dihidupi oleh setiap

anggota religius. Menghayati nilai-nilai religius, seperti halnya: hadir untuk

melayani bukan untuk dilayani, melayani dengan rendah hati, bersabar dengan

semua orang, mau dan rela berkorban. Selain hal ini ada juga keutamaan-

keutamaan yang sangat mendukung nilai-nilai religius ini dan sangat perlu untuk

dihayati oleh para religius seperti: penyangkalan diri, kesahajaan hidup, tanggung

jawab, kesetiaan, sikap lepas bebas, dan kemiskinan (Ridick, 1987: 124). Nilai

persaudaraan yang dihidupi dan dihayati hendaknya juga diwujudkan dalam karya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

71  

pelayanan kepada semua orang. Nilai persaudaraan yang dihayati akan dengan

sendirinya terpancar juga kepada siapa saja yang dijumpai dan juga hendaknya

berusaha untuk membagikannya dengan mereka yang kita jumpai dalam karya

pelayanan. Dengan demikian akan semakin nyatalah bahwa kehadiran para suster

KSFL adalah menjadi saudara bagi siapa saja yang dijumpai.

2. Pergulatan Cara Kerja

Cara kerja yang sangat diharapkan adalah sebagaimana teladan Santo

Fransiskus Assisi, yakni dengan mengerjakan tugas dengan rendah hati dalam

semangat doa dan bakti (Konst KSFL, 1999: 92). Dalam karya pelayanan

semangat doa dan rendah hati sangat penting, sehingga kita sendiri dan orang

yang kita layani dapat merasakan kegembiraan dan bahkan dapat merasakan dan

mengalami kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Hanya saja pada zaman sekarang

ini, kaum religius kurang menghidupi doa dalam karya pelayanan. Mereka terlalu

mengutamakan karya-karya dalam menjalankan perutusan. Pada hal kita sebagai

murid Kristus haruslah meneladan hidup-Nya yang selalu menjalin relasi dengan

Bapa-Nya yang mengutus. Seluruh hidup Yesus ditentukan kesatuan-Nya dengan

Allah. Doa merupakan penghayatan kesatuan sempurna dengan Bapa (Iman

Katolik, 200-201). Komunikasi inilah yang menjadi kekuatan yang menjadikan

Yesus tegar hingga setia pada misi kehadiran-Nya di dunia. Yesus tetap tegar dan

tidak putus asa meskipun manusia menghianati-Nya dan Yesus tidak menyesal

kepada Bapa-Nya yang mengutus Dia ke dunia ini. Yesus tidak mempersalahkan

Bapa-Nya meskipun Dia mengalami ketidakadilan, dan tidak menolak kenyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

72  

meskipun Yesus harus membayar kesetiaan itu dengan nyawa-Nya sendiri. Hal ini

dilakukan oleh Yesus karena Yesus sangat mencintai Bapa-Nya dan Bapa juga

sangat mencintai Yesus dalam segala hal.

KSFL juga sebagai orang yang terpanggil, haruslah belajar dari Yesus

sebagai utusan Bapa. Sebagai pengikut-Nya, maka cara kerja para suster KSFL

haruslah mewujudkan cara kerja Yesus sendiri. Yesus yang selalu setia dan selalu

mendahulukan serta mencari kehendak Bapa-Nya. Para suster KSFL juga

hendaknya demikian dan rela berkorban demi keselamatan dan kebahagiaan

sesama. Kehadiran KSFL sebagai utusan yang menjalankan tugas perutusan,

hendaknya selalu tersambung dengan Bapa yang mengutus dan selalu menjalin

komunikasi dengan-Nya. Oleh sebab itu kita harus selalu berdoa dengan tidak

jemu-jemunya dan selalu menyerahkan segalanya kepada Tuhan (Konst KSFL,

1999: 59). Dengan adanya komunikasi dengan Bapa yang mengutus, KSFL dalam

karya pelayanan dengan sendirinya akan menghadirkan Kerajaan Allah. Banyak

orang akan mengalami sukacita, kedamaian, penghiburan, dan juga kesembuhan.

Setiap suster KSFL hendaknya menyadari dirinya sebagai seorang religius.

Dengan adanya kesadaran ini, maka akan berusaha untuk menyeimbangkan dan

mengutamakan hidup doa daripada karya. Seorang religius bukanlah hanya

sebagai pekerja, tetapi juga lebih lagi sebagai pendoa. Seperti halnya teladan

Yesus dalam karya-Nya selalu menjalin relasi dengan Bapa-Nya. Yesus

mendasari pewartaan-Nya dengan doa, artinya dengan mempererat relasi-Nya

dengan Bapa dan berserah hanya kepada-Nya (Andreas, 2010: 94). Kita tetap

setia kepada panggilan kita sebagai pelayan. Bekerja adalah suatu anugerah tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

73  

kita yakin bahwa hidup lebih daripada kerja. Pelayanan kita hendaknya diwarnai

semangat kesederhanaan dan kesahajaan (Konst KSFL, 1999: 92). Kalimat ini

mau menegaskan bahwa bekerja itu adalah sungguh anugerah Tuhan, maka

hendaknya pertama-tama mensyukurinya kepada Sang pemberi dengan menjalin

relasi dengan-Nya dalam setiap langkah hidup kita. Menjalin relasi yang terus-

menerus dengan Tuhan sendiri akan mewarnai pelayanan kita dengan

kesederhanaan dan kesahajaan.

Hendaknya masing-masing suster tetap ingat bahwa hanya satu hal yang harus selalu menjiwai seluruh karya yakni semangat pengabdian. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas pelayanan, masing-masing suster hendaknya:

Bertindak atas nama persaudaraan kita serta besikap sebagai saudara bagi semua orang.

Saling membantu, menyemangati, dan mendukung setiap suster. Dalam karya pastoral mengusahakan kerja sama dengan para pelayan

pastoral Gereja setempat. Menjalin kerja sama dengan keluarga-keluarga Fransiskan lainnya

(Konst KSFL, 1999: 69).

3. Menuju ke Perwujudan Pelayanan Secara Baru

Pelayanan untuk Tuhan dalam hal ini adalah pelayanan yang murah hati

yakni pelayanan yang penuh dengan pengabdian (Martasudjita, 2003: 52).

Pengabdian yang dimaksud disini adalah pelayanan yang tulus, tanpa pamrih,

rendah hati, dan tidak memikirkan kepentingan diri sendiri. Pelayanan yang tulus

dan tanpa pamrih berarti sungguh-sungguh memberikan diri untuk Tuhan melalui

kehadiran dan pelayanan kepada sesama. Semua pelayanan di setiap karya yang

dikelola oleh anggota KSFL adalah merupakan pengabdian dan pemberian diri

kepada Tuhan melalui pelayanan kepada Gereja dan juga sesama. Dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

74  

demikian setiap anggota KSFL haruslah menyadari bahwa pelayanan yang

dilakukan adalah sebagai pengabdian yang tulus dan dengan semangat kerendahan

hati.

Dalam melaksanakan karya pelayanan, setiap anggota KSFL hendaknya

berusaha untuk menghidupi kharisma kongregasi yakni pengosongan diri yang

sedalam-dalamnya, seperti Yesus yang mengosongkan diri dan mengambil rupa

seorang hamba sampai wafat di salib (Konst KSFL, 1999: vii). Pelayanan yang

dilakukan oleh KSFL adalah pelayanan kepada Tuhan sendiri yang dapat

diwujudnyatakan dalam sikap dan tindakan setiap hari. Pelayanan bukanlah

kekuasaan, melainkan untuk mengembangkan orang lain. Konst KSFL, 1999: 89,

menegaskan bahwa:

Hendaklah para saudara tetap ingat bahwa kita sebagai seorang Fransiskan pengikut Yesus Kristus yang mengosongkan dan menghampakan diri, tidak gila hormat dan mencari kekuasaan, melainkan tetap terarah kepada pengabdian dan kesejahteraan semua orang. Kita semua jangan menganggap jabatan sebagai milik yang harus dipertahankan, tugas dan jabatan hendaknya kita rela melepaskannya pada waktu yang ditetapkan, karena kita adalah kaum peziarah yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap. Kita mencari kota yang akan datang. Kerendahan hati adalah hal yang paling utama untuk melakukan setiap

perbuatan secara khusus dalam menjalankan tugas perutusan. Artikel di atas

memiliki arti yang sangat dalam, yakni pengosongan diri sebagai anggota KSFL

haruslah siap sedia dan dengan rendah hati untuk menerima karya perutusan

apapun dan kemanapun akan diutus. Dengan cara demikian tugas pelayanan akan

semakin dihayati sebagai pengabdian yang tulus kepada Tuhan. Melepaskan

segala keinginan dan kehendak yang menghalangi karya perutusan akan semakin

meneguhkan dan menyempurnakan pelayanan kepada Tuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

75  

Santo Fransiskus Assisi, mengajak para saudaranya untuk menyampaikan

salam ini kepada semua orang yang mereka jumpai, “semoga Tuhan memberimu

damai” (Syukur, 2006: 120). Anggota KSFL sebagai pengikut Santo Fransiskus

Assisi, diharapkan untuk memelihara dan membagikan damai kepada semua

orang yang mereka jumpai dan mereka layani. Tuhan telah memberi damai

kepada mereka sebelum memulai karya pelayanan. Damai yang dimiliki oleh

setiap saudara akan dirasakan oleh semua orang dengan kehadiran mereka di

tengah-tengah umat. Damai yang mereka bagikan akan menjadi sukacita bagi diri

sendiri dan juga orang lain. Dengan demikian kesaksian hidup injili para suster

KSFL akan terwujud dalam karya pelayanan sehari-hari. Dengan demikian

kehadiran KSFL sangat dirindukan oleh semua orang apabila mereka sungguh

menjadi saksi yang membawa kedamaian hati, kegembiraan rohani, sukacita,

kesembuhan, dan menjadi saudara bagi semua orang dan semua alam ciptaan

lainnya seperti teladan hidup Santo Fransiskus Assisi. (Konst KSFL, 1999: 91).

E. Karakter Pelayanan

Pendidikan/pembinaan harus tetap dilanjutkan seumur hidup, sehingga

semakin hari semakin sesuai dengan Injil suci, semangat Fransiskus Assisi dan

pendiri Kongregasi (Konst KSFL, 1999: 14). Bina lanjut (On Going Formation)

merupakan proses pembaharuan pribadi dan bersama, serta penyesuaian terpadu

pada struktur-sruktur yang ada sehingga kita tetap mampu menghayati panggilan

kita dalam keadaan nyata hidup sehari-hari serta semakin terampil, sambil

menterjemahkan spiritualitas dan kharisma Kongregasi, menjawab kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

76  

jaman (bdk. 2 Kor. 4: 16). Oleh karena itu hendaknya masing-masing suster tetap

menyadari betapa pentingnya bina lanjut itu (Konst KSFL, 1999 : 46).

Karakter pelayanan akan terwujud, apabila manusia mau dan rela berkorban

serta berusaha untuk belajar terus-menerus baik itu melalui pengalaman hidup

sehari-hari maupun peristiwa-peristiwa dalam hidup. Maka hal ini akan semakin

mendewasakan kita untuk menjalani panggilan dengan berbagai macam tantangan

hidup. Memanfaatkan dan menggunakan waktu yang ada akan lebih berguna

untuk menjawab tantangan dan peristiwa yang terjadi. Pembinaan terus-menerus

merupakan suatu proses pembaharuan yang menyeluruh yang mencakup semua

segi seorang religius dan seluruh lembaga itu sendiri (Ped. Pemb Dlm Lembaga

Religius, 1992: 68). Pembinaan yang terus-menerus akan semakin memberi

wawasan luas bagi religius untuk mengembangkan dan memelihara panggilannya.

Dengan demikian akan semakin berusaha untuk menghayati komitmen religius

dengan setia dan terus-menerus diperbaharui.

1. Karya yang Responsif

Yesus memanggil para murid-Nya bukan hanya untuk menyongsong

Kerajaan Allah ke dalam hidup mereka sendiri, melainkan juga untuk

mengabdikan diri mereka kepada Tuhan (VC, No. 14). Maka hendaklah setiap

religius menyadari dirinya sebagai orang-orang yang mengabdikan seluruh

hidupnya untuk Tuhan, melalui karya pelayanan mereka setiap harinya.

Kongregasi KSFL juga hadir untuk menanggapi kebutuhan Gereja. Hendaklah

kita berani mengadakan evaluasi atas karya, apakah masih relevan dan sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

77  

dengan harapan Gereja dan perkembangan zaman. (Konst KSFL, 1999: 94).

Kalimat ini mau menegaskan kembali bahwa seluruh karya pelayanan hendaknya

diperhatikan, apakah masih benar-benar hadir untuk menanggapi dan menjawab

kebutuhan masyarakat?

Gerak pelayanan akan dapat dirasakan dan menyentuh masyarakat, apabila

dapat dirasakan sebagai sumber kegembiraan dan kekuatan dalam perjalanan dan

perjuangan hidup mereka. Kaum pengemban hidup bakti bisa dan perlu Bertolak

segar dalam Kristus karena Ia lebih dahulu datang pada mereka dan

mendampinginya (BSDK, 2004: 21). Kepada kaum hidup bakti diserahkan

tanggungjawab untuk mengajar, merawat orang sakit, dan menolong orang miskin

(BSDK, 2004: 25). Pelayanan yang maksimal untuk orang-orang kecil, sederhana,

menderita, dan tersingkir, kaum religius melayani Kristus yang hadir dalam diri

mereka.

2. Perlunya Manajemen

Dewan pimpinan bertanggung jawab untuk selalu memberi perhatian pada

perkembangan rohani para suster. Meskipun demikian usaha mewujudkan bina

lanjut untuk perkembagan dirinya sendiri ialah hak dan kewajiban setiap suster

(Konst KSFL, 1999: 47). Pribadi manusia, merupakan pribadi yang rapuh dan

mudah jatuh. Maka setiap orang harus berusaha untuk lebih mandiri dan dapat

mengatur pribadinya sendiri. Semakin tegas kita mengendalikan diri kita sekarang

dan diri kita di masa yang akan datang, semakin besar pula kemajuan kita

(Stephen Covey, 1997: 95). Kesulitan yang paling banyak dialami oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

78  

kebanyakan orang adalah menguasai dan mengendalikan diri-sendiri. Orang yang

mampu menguasai dan mengendalikan diri adalah orang yang cepat maju dan

sukses dalam hidup. Ilmu manajemen mengajari kita agar kita bisa bekerja

dengan efektif dan efisien (Martasudjita, 2006: 50). Manajemen efektif adalah

mendahulukan yang utama dan juga disiplin untuk melaksanakannya.

Manajemen sangat berbeda dengan kepemimpinan. Kepemimpinan

merupakan kebalikan dari manajemen yakni memutuskan hal-hal yang utama

(Stephen Covey, 1997: 140). Bekerja secara efektif dan efisien berarti mampu

menentukan fokus dan cara untuk meraih dan menyelesaikan pekerjaan.

Mengutamakan hal-hal yang sangat penting, tidak sibuk dengan hal-hal yang tidak

penting. Karena salah satu kelemahan manusia dalam melakukan pekerjaan

adalah tidak mampu dan tidak berani mendahulukan yang prioritas dalam hidup.

Maka setiap anggota KSFL hendaknya terus berusaha untuk mengelola supaya

karya tumbuh dan bekembang. Pelayanan yang diwarnai dengan kerendahan hati

dan semangat kegembiraan melalui perkataan dan tindakan, akan semakin

menumbuhkembangkan suatu karya. Dengan demikian hendaknya setiap saudara

mewujudkan semangat injili ini dalam pelbagai jenis karya dan pelayanan di

dalam dan di luar komunitas. (Konst KSFL, 1999: 90). Dalam

menumbuhkembangkan suatu karya, hendaknya mereka yang melaksanankannya

tahu arah dan tujuan karya tersebut. Dengan demikian mereka akan lebih

menyadari bahwa karya yang mereka laksanakan sebagai wadah untuk

mengembangkan pribadi mereka. Kongregasi juga memberikan waktu bagi para

suster untuk mengikuti kursus-kursus dan pembinaan lainnya untuk menambah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

79  

pengetahuan dan wawasan yang luas. (Konst KSFL, 1999: 57) menyatakan

demikian: Karya-karya yang kita emban hendaknya kita jalankan menurut misi

dan tujuan kongregasi kita. Pekerjaan yang dipercayakan merupakan wadah bagi

perkembangan pribadi. Para suster KSFL pergi dan berbuah dalam menerima dan

melaksanakan karya yang dipercayakan oleh kongregasi. Sangat diharapkan juga

dalam mengelola suatu karya setiap suster akan semakin tumbuh dan berkembang

sesuai dengan Visi dan Misi Kongregasi.

Dalam karya pelayanan para suster juga perlu mengetahui dan belajar untuk

mengelola keuangan yang sudah ada dengan kata lain mengelola harta benda.

Harta benda yang ada haruslah disadari sebagai keperluan bersama dan sebagai

milik Kongregasi. Untuk segala keperluan yang diperlukan, hendaknya para suster

dengan rendah hati mohon izin kepada pimpinan yang mengelola keuangan.

Kongregasi sebagai badan hukum berhak memperoleh, memiliki, mengelola,

mengalih-milikkan harta benda demi keperluan kehidupan saudara-saudaranya

dan demi kelangsungan karya amal kasihnya (bdk. KHK, Kan.634 $1). Dalam hal

harta benda hendaknya Kongregasi selalu menyadari kewajibannya memberi

kesaksian perihal kemiskinan injili (Konst KSFL, 1999: 131).

Setiap anggota religius sangat diharapkan untuk menghidupi kemiskinan

injili. Kaum hidup bakti bisa menjadi pelayan-pelayan sabda dalam tugas

penginjilan (BSDK 2004, No. 24 : 37).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

80  

3. Perlunya Perencanaan

Komisi pendidikan bertanggung jawab untuk merencanakan dan

mengajukan kepada Dewan Pimpinan Umum program on going formation

(Statuta KSFL, 1999: 10b). Perencanaan dalam hidup manusia sangatlah penting.

Perencanaan harian dan pembuatan rencana dalam kehidupan manusia sangat

mendukung untuk mencapai dan mengerjakan tanggung jawab dengan baik

(Stephen Covey, 1997: 142). Tugas pertama manusia adalah menyatukan seluruh

tindakan untuk menciptakan fokus dalam hidupnya yakni untuk mencapai apa

yang terpenting dalam hidupnya (Stephen Covey, 2008: 230). Dalam menjalani

hidup ini, manusia pasti mempunyai tujuan. Manusia tidak hanya sekedar hidup

dari hari ke hari tanpa tujuan yang jelas dalam pikiran mereka. Manusia

hendaknya berusaha untuk melakukan dan mencari apa yang terpenting dalam

hidupnya.

Para suster KSFL dalam setiap karya hendaknya punya perencanaan yang

tidak terlepas dari Visi dan Misi. Dengan demikian karya yang dikelola akan lebih

terfokus, dan dalam karya pelayanan juga akan semakin mengedepankan nilai-

nilai yang akan dicapai. Seperti halnya adanya usaha yang terus-menerus untuk

meningkatkan karya kerasulan, maka setiap suster hendaknya selalu

mengandalkan dan mencari kekuatan dari Tuhan sendiri.

“Demi penyegaran hidup rohani dan peningkatan karya kerasulan, maka setiap suster wajib melaksanakan retret setiap tahun, rekoleksi setiap bulan dan mencari saat-saat hening untuk berdoa. Untuk itu di semua komunitas hendaklah diciptakan suasana hening agar saudara semakin terdorong untuk berdoa dan mengikuti segala perayaan dengan teratur dan hati yang damai” (Konst KSFL, 1999: 67).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

81  

Maka sangat diharapkan supaya para suster KSFL memiliki model

perencananan yang sangat baik yakni memadukan antara visi dan misi untuk

perkembangan gerak pelayanan KSFL serta perkembangan para anggotanya.

4. Perlunya Belajar Terus-Menerus

“Panggilan adalah gerakan roh yang mesti dibaca dan dijawab secara pribadi (bdk. Gal. 5: 16). Dalam rangka itu pembinaan mutlak perlu (KHK, Kan. 597 $2), agar seseorang mampu bertumbuh dan berkembang dalam menghayati dan membatinkan Kristus, kemudian mewujudkan dalam hidup sesuai dengan semangat Kongregasi secara konsekwen dan konsisten” (Konst KSFL, 1999: 13). Manusia lahir ke dunia ini, tanpa mengetahui apapun yang ada di dunia ini.

Maka untuk dapat mengetahui hal ini maka manusia haruslah belajar terus-

menerus, khususnya untuk mengenal dan mengembangkan pribadinya. Buku the

8th Habit, menggunakan ilustrasi ”mengasah gergaji” untuk memotivasi

pembacanya. Gambarannya, kalau kita ingin mendapatkan gergaji yang tajam,

maka haruslah rajin mengasah gergaji (Anthony Martin, 2006: 114). Saat manusia

bisa belajar menerima dirinya, saat itulah manusia mulai biasa berubah. Menerima

diri berarti mengenal segala kerapuhan, kelemahan, dan kelebihannya. Dengan

mengenal segala keterbatasan, maka hendaknya berusaha untuk belajar terus

menerus untuk mengembangkan pribadinya dengan hal-hal yang baik dan

berguna.

“Orang yang melakukan komitmen untuk melakukan pembelajaran, pertumbuhan, dan perbaikan diri secara terus-menerus akan menjadi orang yang memiliki kemampuan untuk berubah, beradaptasi, menyesuaikan diri dengan perubahan kenyataan kehidupan, dan akan memiliki kemampuan untuk memberikan hasil di segala bidang kehidupan” (Stephen Covey, 2008: 508).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

82  

Setiap orang yang mau mencapai sesuatu atau pekerjaan yang lebih baik,

sangat perlu untuk persiapan. Segala sesuatu yang akan dilaksanakan perlu

persiapan dengan baik. Maka hendaklah setiap suster KSFL juga perlu persiapan

dalam setiap karya pelayanan. Persiapan yang sungguh-sungguh dipersiapkan

dengan baik akan memberikan hasil yang baik. Persiapan yang dimaksud antara

lain: pengorbanan dan pengosongan diri demi pelayanan, rendah hati, ramah,

sederhana, dan mencintai semua yang dilayani. Sebagai pengikut Yesus

hendaklah meneladan semangat pelayanan-Nya yang diwujudnyatakan dalam

perkataan dan perbuatan dalam hidup harian-Nya. Sebagaimana ibu pendiri

Kongregasi juga telah menghayati dan mewujudnyatakan dalam cara hidup

Kristus yang mengosongkan diri sampai wafat di kayu salib (Konst KSFL, 1999:

4).

F. Diundang ke Kesetiaan Kreatif

Kongregasi Suster Fransiskan St. Lusia adalah salah satu tarekat Lembaga

Hidup Bakti (LHB). Sudah pasti bahwa setiap Kongregasi memiliki dan

menghidupi Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi masing-masing. Pendiri

tarekat KSFL telah menemukan dan menghidupi Kharisma dan Spiritualitas

sebagai pedoman dan pegangan hidup. Hal ini jugalah yang diwariskan kepada

para pengikutnya untuk tetap setia menghidupi Kharisma dan Spiritualitas

Kongregasi. Pertama ada keperluan akan kesetiaan terhadap Kharisma pendiri dan

warisan rohani selanjutnya pada tiap Tarekat (VC, No. 36).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

83  

“Setiap anggota Tarekat juga diajak untuk mengusahakan kecakapan dalam karya pribadi dan untuk mengembangkan kesetiaaan yang dinamis terhadap perutusan mereka, bila perlu dengan menyesuaikan bentuk-bentuk tertentu dengan situasi-situasi baru dan sikap percaya sepenuhnya terhadap karya Allah” (VC, 37). Tarekat KSFL juga sangat diharapkan untuk tetap setia dalam menghidupi

Kharisma dan Spiritualitas Kongregasi. Dengan kesetiaan dalam menghidupi

Kharisma dan Spiritualitas, maka kehadiran setiap anggota dalam gerak pelayanan

akan mudah diterima dan banyak orang akan merasakan kebaikan Tuhan melalui

kehadiran mereka.

“Dengan pengikraran Nasehat-nasehat Injil, kita membaktikan seluruh hidup untuk pewartaan Kerajaan Allah dengan perkataan dan perbuatan demi pelimpahan rahmat. Dengan demikian hendaknya setiap saudara mewujudkan semangat injili ini dalam pelbagai jenis karya pelayanan di dalam dan di luar komunitas” ( Konst KSFL, 1999: 90).

Tarekat KSFL diharapkan hadir untuk menjawab tantangan zaman, berusaha

untuk bertindak dan mencari cara-cara mengatasinya. Bila perlu dapat membuat

pedoman yang sungguh mendukung. Hendaklah kita berani mengadakan evaluasi

atas karya kita, apakah masih relevan dan sesuai dengan harapan Gereja dan iman

(Konst KSFL, 1999: 94).

Usaha untuk mewujudkan kesaksian hidup Injili adalah dengan kesetiaan

dan kreatifitas untuk menghidupi nilai-nilai injili dan spiritualitas pelayanan Santo

Frasnsiskus Assisi dalam setiap karya perutusan. 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

  

 

BAB IV

SUMBANGAN KATEKESE DALAM MENDALAMI

SPRITUALITAS PELAYANAN SANTO FRASISKUS ASSISI

UNTUK KESAKSIAN HIDUP INJILI MASA SEKARANG,

PARA SUSTER KONGREGASI SUSTER FRANSISKAN SANTA LUSIA

Pada pembahasan Bab III dalam skripsi ini didalami arahan penghayatan

spiritualitas pelayanan berdasarkan Konstitusi, kapitel-kapitel dan Dokumen

Gereja. Pengikut Kristus harus menyadari apa yang menjadi tugasnya dalam

mengikuti Kristus sendiri yakni tugas untuk melayani semua orang. Maka untuk

lebih meningkatkan penghayatan pelayanan, haruslah berusaha untuk

mengembangkannya dengan berbagai pembinaan dan pendalaman Konstitusi

terus menerus.

Pada bab IV ini, penulis akan menguraikan katekese sebagai salah satu

sarana untuk meningkatkan pemahaman para suster KSFL untuk semakin

mendalami Spiritualitas pelayanan Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup Injili.

Spiritualitas pelayanan KSFL yang berinspirasikan Spiritualitas pelayanan Santo

Fransiskus Assisi. Untuk masa sekarang, Konstitusi yang diperbaharui

menekankan pentingnya pelayanan berdasarkan Visi, Misi dan Fokus sebagai

kepemimpinan hidup. Dengan adanya proses katekese, para suster KSFL sangat

diharapkan untuk semakin memahami dan menghidupi nilai-nilai yang ada dalam

Konstitusi. Para suster KSFL diharapkan semakin terbantu dan lebih mudah untuk

menghayati Spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup

Injili dalam karya pelayanan setiap harinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

85  

 

A. Gambaran Umum Katekese

Katekese mempunyai pengertian yang sangat luas dan dari tahun ke tahun

mengalami perkembangan. Berbicara tentang katekese, dengan spontan kita

langsung berpikir tentang pengalaman iman akan Tuhan. Katekese pada dasarnya

adalah kegiatan yang menggerakkan dan menggiatkan pembinaan supaya

seseorang menjadi dewasa dalam imannya. Di bawah ini akan dibahas apa

sebenarnya pengertian dan tujuan ketekese.

1. Pengertian Katekese

Katekese diartikan sebagai komunikasi iman atau tukar pengalaman iman

(= penghayatan iman) antara anggota jemaat sehingga iman masing-masing

diteguhkan dan dihayati secara semakin sempurna (Huber, 198l: 10). Komunikasi

iman atau tukar pengalaman iman sangatlah penting dalam hidup jemaat. Dengan

adanya tukar pengalaman iman, maka masing-masing anggota jemaat semakin

menghayati imannya.

Katekese adalah usaha-usaha dari pihak Gereja untuk menolong umat agar

semakin memahami, menghayati, dan mewujudkan imannya dalam hidup sehari-

hari (Telaumbanua, 1999: 5). Dalam kegiatan katekese, umat bersaksi dan bebas

untuk mensharingkan pengalamannya. Dalam kegiatan katekese, umatlah yang

berkatekese. Umat bebas untuk berkumpul untuk lebih mengenal Kristus dan

bebas juga mengungkapkan pengalamannya. Kristus menjadi pusat hidup pribadi

maupun pola hidup kelompok. Aspek dari katekese perlu ditegaskan juga.

Katekese bertujuan untuk memahami ajaran iman yang benar dan sebagai dasar

kekokohan hidup beriman serta menghantar pada sumber hidup beriman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

86  

 

Katekese ini bukanlah untuk orang-orang tertentu, tetapi untuk semua orang

beriman yang terpanggil untuk mendalami imannya secara terus-menerus

(Setyakarjana, 1997: 70).

Paus Yohanes Paulus II dalam Anjuran Apostolik Catechesi Tradendae

(1979: art. 18) menegaskan: Katekese ialah pembinaan anak-anak, kaum muda,

dan orang-orang dewasa dalam iman, khususnya mencakup penyampaian ajaran

Kristen, yang pada umumnya diberikan secara organis dan sistematis, dengan

maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen. Dalam

penyampaian katekese ini juga perlu dicari metode yang paling cocok sehingga

para peserta sungguh-sungguh menerima dan mudah diwujudnyatakan dalam

hidup sehari-hari.

Iman memikat manusia dengan seluruh kecakapannya; mengajak manusia

untuk berserah di hadapan Allah yang mewahyukan dan memberikan diri, agar

manusia menjawab melalui kehendak, akal budi, perasaan dan perbuatan yang

nyata dalam hidup (Telaumbanua, 1999: 44). Iman akan Yesus Kristus adalah

merupakan karya Allah sendiri kepada umat-Nya. Allah sungguh berinisiatif

untuk bertemu dengan manusia dan menemukan kerinduan hati umat-Nya.

Pengalaman iman akan Allah perlu dibagikan ataupun dikomunikasikan kepada

sesama, sehingga orang lain juga semakin tersentuh akan pengalaman imannya.

Dengan demikian menjadi pribadi yang dewasa dalam menghidupi imannya.

2. Tujuan Katekese

Dari pengertian-pengertian yang sudah dijelaskan di atas, adapun tujuan

katekese adalah usaha atau kegiatan Gerejani yang mengarahkan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

87  

 

membimbing umat beriman untuk kedewasaan iman mereka akan Yesus Kristus.

Tujuan khas katekese adalah mengembangkan iman yang mulai tumbuh, dan dari

hari ke hari memekarkan menuju kepenuhannya serta memantapkan perihidup

Kristen umat beriman baik muda maupun tua (CT, Art. 20).

Kegiatan katekese juga bertujuan untuk mematangkan dan meneguhkan

Iman seseorang akan Yesus Kristus (CT, Art. 25). Pelaksanaan katekese sangat

perlu untuk perkembangan dan pendewasaan iman serta untuk kesaksian umat

Kristen. Dengan demikian pengenalan akan Yesus sendiri semakin dihayati dan

dihidupi. Maka relasi dengan Tuhan dalam hidup sehari-hari akan semakin intim,

dan dapat diwujudnyatakan di dalam memaknai peristiwa hidup sehari-hari.

Dalam Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia (PKKI) yang

ke II di Klender pada tahun 1980. Di sana sangat jelas diuraikan tujuan

komunikasi iman atau katekese ialah supaya dalam terang Injil, umat beriman

semakin meresapi pengalaman-pengalamannya sehari-hari, adanya pembaharuan

diri kepada Tuhan (bertobat), semakin menyadari kehadiran Tuhan dalam

kenyataan hidup sehari-hari. Dengan demikian mereka semakin sempurna dalam

beriman, berharap dan mengamalkan cinta kasih serta makin dikukuhkan dalam

hidup Kristiani. Mereka juga semakin bersatu dalam Kristus, makin menjemaat,

makin tegas dalam mewujudkan tugas Gereja setempat, dan memperkokoh Gereja

semesta. Dengan demkian umat beriman semakin mampu memberi kesaksian

tentang Kristus dalam hidup kita di tengah masyarakat (Lalu, 2007: 13).

Maka dengan melihat beberapa dari tujuan katekese yang sudah dijelaskan

di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan katekese adalah usaha yang dilakukan

oleh pihak Gereja untuk mengembangkan dan mendewasakan iman, dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

88  

 

demikian umat beriman akan semakin mengenal Kristus yang sungguh hadir dan

mencintai semua umat-Nya. Semakin mengenal dan mencintai Kristus berarti

sangat diharapkan untuk berani bersaksi akan kebaikan Kristus yang senantiasa

memelihara hidup umat-Nya.

3. Isi Katekese

Isi katekese adalah kabar gembira mengenai seluruh kehidupan dan misteri

hidup Yesus Kristus dengan kata lain hidup Yesus Kristus sendiri. Pokok utama

yang harus disampaikan dalam katekese adalah misteri hidup Yesus Kristus

sendiri sebagai warta keselamatan. Katekese haruslah bersifat Kristosentris yang

artinya adalah dalam katekese Kristus sendiri yang disebut juga dengan Sabda

yang hidup dan Putera Allah yang diajarkan (CT, art. 6). Kalimat ini menegaskan

kembali bahwa tujuan katekese adalah untuk mewartakan seluruh hidup Yesus

Kristus. Misteri karya keselamatan hendaknya juga disampaikan kepada semua

umat beriman.

Ketetapan ini mengandung arti bahwa karya dan gambaran tentang diri

Yesus Kristus harus lengkap dengan seluruh aspeknya dan sangat penting

ditampakkan fungsi penyelamatan dan pembebasan-Nya untuk manusia

(Telaumbanua. 1999: 35). Dalam katekese warta gembira atau warta keselamatan

menjadi tujuan utama yang harus disampaikan kepada umat beriman. Dengan

demikian pengalaman iman yang diperoleh dalam proses katekese dapat

diwujudnyatakan dalam hidup menggereja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

89  

 

B. Model Katekese

Ada beberapa model katekese yang digunakan oleh para pendamping

dalam pengembangan proses katekese umat, misalnya: model ‘Pengalaman

Hidup’ yang lebih bertolak pada pengalaman hidup konkrit sehari-hari; model

‘Biblis’ lebih bertolak pada pengalaman Kitab Suci atau Tradisi; dan model

‘Campuran Biblis dan Pengalaman Hidup’ yang lebih bertolak pada hubungan

antara Kitab Suci dan Tradisi dengan pengalaman hidup konkrit, serta model

Shared Christian Praxis (Sumarno Ds, 2011: 11).

Pada pembahasan Bab IV ini penulis memilih satu model katekese yang

sudah disebutkan di atas, yakni model katekese biblis (pengalaman Kitab Suci

atau Tradisi). Alasan untuk memilih katekese Biblis ini karena para suster KSFL

berusaha untuk mengerti dan memahami lebih dahulu arah Konstitusi. Mengerti

dan memahami Konstitusi berarti antara lain mengerti akan Visi dan Misi

Kongregasi. Dengan demikian para suster KSFL akan semakin terbantu untuk

mendalami dan menghayati dan akhirnya dapat menghidupi isi Konstitusi.

Dengan memahami arah Konstitusi, para suster KSFL akan semakin menghayati

Visi dan Misi Kongregasi dalam karya pelayanan. Hendaknya setiap saudara

mewujudkan semangat Injili di dalam pelbagai jenis karya dan pelayanan di

dalam dan di luar komunitas (Konst KSFL, 1999: 90). Dengan demikian para

suster KSFL semakin menghayati Spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi

untuk kesaksian hidup Injili dengan tetap mendalami dan menghidupi nilai-nilai

Konstitusi KSFL. Untuk semakin dapat menghayati spiritualitas Santo Fransiskus

Assisi, maka para suster KSFL sangat perlu untuk mendalami isi Konstitusi dan

bertitik tolak dari pengalaman Kitab Suci. Dengan demikian kehadiran para suster

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

90  

 

KSFL dalam gerak pelayanan akan menjadi tanda kegembiraan dan sukacita

dengan kata lain menjadi tanda kesaksian hidup Injili.

Di bawah ini adalah langkah-langkah katekese Model Biblis:

1. Doa Pembukaan atau Nyanyian Pembukaan

Dipilih sesuai dengan tema Kitab Suci atau Tradisi yang ditentukan/dipilih

untuk pertemuan katekese. Kemudian pendamping mencoba menghubungkan

tema katekese ini dengan tema katekese sebelumnya.

2. Pembacaan Kitab Suci atau Tradisi

Dilakukan oleh salah seorang peserta langsung dari Kitab Suci atau

Tradisi, bila ada. Bila mungkin teks tersebut juga diperbanyak untuk para peserta.

Pembacaan diikuti saat hening untuk merefleksikan pertanyaan-pertanyaan

pendalaman, misalnya: Kata atau kalimat mana yang penting (kunci) menurut

peserta? Apakah pesan inti dari teks tersebut? Apakah pesan tersebut bagi hidup

konkrit peserta?

3. Pendalaman Kitab Suci atau Tradisi

Dapat diawali dalam kelompok kecil untuk mengungkapkan hasil

renungan pribadi dan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di

atas. Kemudian pendamping membuat rangkuman dari jawaban peserta, terutama

pesan inti teks yang berkaitan dengan tema. Pendamping mencoba untuk

menghubungkan rangkuman dengan hasil persiapan pribadi, yang diolah berdasar

renungan maupun pembacaan lebih mendalam dari sumber-sumber lain. Terutama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

91  

 

yang berhubungan dengan tema, sehingga para peserta semakin diperkaya dengan

informasi atau masukan pengetahuan iman. Peranan katekis di sini lebih menjadi

salah satu nara sumber yang mampu menampilkan isi atau pesan inti Kitab Suci

yang relevan dan mudah dimengerti para peserta, tetapi yang selalu berkaitan

dengan tema dan tujuan pertemuan saat itu.

4. Pendalaman Pengalaman Hidup

Memungkinkan peserta untuk menghubungkan pesan inti teks Kitab Suci

atau Tradisi dengan pengalaman hidup yang sesuai dengan tema (masa lalu atau

masa sekarang) sebagaimana terdapat dalam peristiwa yang ada dalam

kebudayaan, dalam Tradisi setempat, dalam hidup bermasyarakat, menggereja,

berkeluarga, bekerja, belajar, dll.

5. Penerapan dalam Hidup Peserta

Mengajak dan menggerakkan peserta untuk merefleksikan serta

memikirkan yang sebaiknya bisa dilaksanakan dalam kehidupan konkrit dalam

kondisi setempat. Semangat, jiwa serta kekuatan mana bisa diambil dari pesan inti

teks tersebut untuk praktek hidup sehari-hari dalam menghadapi permasalahan

ataupun keprihatinan pribadi, berkomunitas, bermasyarakat, dan menggereja.

6. Doa Penutup

Terdiri dari refleksi pribadi terpimpin dalam keheningan (misalnya

pendamping dapat mengajak merenungkan dalam hati tentang kesulitan-kesulitan

yang ada apabila hendak mewujudkan pesan inti; hal-hal mana yang menunjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

92  

 

pesan teks tersebut dalam hidup pribadi atau hidup bersama dalam masyarakat

atau lingkungan, Gereja, dsb). Kemudian dibuka kesempatan untuk doa-doa

spontan dari peserta. Akhirnya, pendamping masih bisa menutup katekese dengan

Doa Penutup yang merangkum keseluruhan proses dengan tema Kitab Suci atau

Tradisi yang diambil (Sumarno Ds 2011: 12-13).

C. Usulan Program Katekese

Program katekese ini merupakan usulan yang ditawarkan untuk

pelaksanaan katekese kepada para suster Kongregasi Suster Fransiskan Santa

Lusia untuk semakin menghayati spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi.

Dalam program katekese ini akan dibahas perihal pengertian program katekese,

tujuan program katekese, pemikiran dasar program katekese dan usulan tema. Di

bawah ini akan djelaskan.

1. Pengertian Program Katekese

Dalam kamus Bahasa Indonesia edisi kedua Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Balai Pustaka (1996: 789) program diartikan sebagai rancangan

mengenai asas-asas serta usaha-usaha yang akan dijalankan. Dalam hal ini

program lebih mengarah kepada suatu kegiatan yang sudah disusun sehingga lebih

mudah untuk dilaksanakan. Program yang akan disusun dalam hal ini adalah salah

satu usaha dalam membantu para suster KSFL untuk pendalaman Konstitusi,

sehingga semakin menghayati spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi

untuk kesaksian hidup Injili para suster KSFL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

93  

 

2. Tujuan Program Katekese

Adapun tujuan katekese yang akan dijelaskan pada bagian ini adalah agar

para suster KSFL semakin memahami Spiritualitas pelayanan Santo. Fransiskus

Assisi kekuatan dan sumber pelayanan dalam hidup harian. Katekese Biblis ini

merupakan salah satu sarana untuk membantu para suster untuk mendalami

Spritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi. Pelayanan Santo Fransiskus Assisi

adalah pelayanan yang digerakkan oleh Roh Illahi. Pelayanannya kepada orang-

orang miskin dan tersingkir khususnya pelayanannya kepada orang kusta yang

sungguh luar biasa. Pada awalnya Fransiskus merasa sangat jijik melihat orang

kusta. Namun karena cinta kasihnya kepada orang kusta tersebut, Fransiskus

merangkul bahu dan mencium keningnya meskipun bau busuk menyerang seluruh

inderanya (Murray, 2002: 27).

Para suster KSFL sebagai pengikut Santo Fransiskus Assisi sangat

diharapkan untuk menghayati dan menghidupi pelayanan yang telah diwariskan

oleh SantoFransiskus kepada para pengikutnya. Fransiskus tergerak untuk

melayani semua orang khususnya orang miskin, tersingkir dan orang kusta yang

sangat dia cintai karena kasih Allah yang memanggil dan menggerakkan hatinya

untuk mengabdi Tuhan melalui karya pelayanannya. Pengabdian kepada umat

adalah adanya gerakan Allah yang membela kehidupan manusia (Darminta. 1995:

24). Pendiri Kongregasi KSFL juga menghendaki agar para pengikutnya

mengosongkan diri dalam semangat kerendahan hati, kesederhanaan dan

persaudaraan untuk mewujudkan Kerajaan Allah melalui pelayanan kasih kepada

semua orang (Konst KSFL, 1999: 5). Maka para suster KSFL hendaknya terus-

menerus untuk mendalami Konstitusi, dengan demikian akan semakin tahu dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

94  

 

memahami Konstitusi. Sehingga arah pelayanan dalam karya sehari-hari semakin

jelas dan pribadi para suster juga akan semakin berkembang sesuai dengan yang

diharapkan oleh Kongregasi. Dalam kenyataannya, para suster kurang memberi

hati untuk mendalami Konstitusi Kongregasi. Pada hal Konstitusi sebagai

pedoman dan sumber untuk mewujdkan pelayanan dan untuk mengembangkan

panggilan sebagai anugerah Tuhan. Dalam Konstitusi para suster mengetahui

Spiritualitas dan Kharisma Kongregasi. Dengan mengetahuinya maka akan lebih

terbantu untuk menghayati dan menghidupinya. Contohnya Kharisma Kongregasi

yakni: Yesus yang mengosongkan diri dan mengambil rupa seorang hamba (Fil 2:

7). Mengosongkan diri berarti siap sedia untuk melayani semua orang demi

keselamatan dan kebahagiaan banyak orang.

Usulan program katekese ini sebagai berikut: tema umum, sub tema,

tujuan, materi, metode, sarana yang digunakan dan sumber bahan. Usulan

program ini akan dilaksanakan kepada semua suster KSFL yang sudah berkaul

sementara dan sudah berkaul kekal dengan katekese model biblis..

3. Pemikiran Dasar Program Katekese

Kongregasi KSFL mengalami perkembangan dari segi jumlah anggota

dan juga dengan karya pelayanan yang dikelola selama ini. Karya pelayanan yang

dikelola oleh para suster adalah sebagai berikut: Asrama dan sekolah untuk anak-

anak yang berkebutuhan khusus, pendidikan TK sampai SLTA, kesehatan, sosial,

dan karya pastoral. Para suster dalam mengelola karya ini sangat diharapkan

untuk mewujudnyatakan apa yang menjadi semangat Santo Fransiskus dan Muder

Lusia dalam pelayanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

95  

 

“Untuk meningkatkan pengetahuan dan penghayatan tentang Spiritualitas Fransiskan dan Kharisma KSFL para suster baik bersama maupun pribadi wajib membaca dan mempelajari Anggaran Dasar, Konstitusi, tulisan-tulisan tentang St. Fransiskus Assisi sekurang-kurangnya satu kali seminggu” (Statuta KSFL, 1999: 2). Pada zaman sekarang ini, banyak orang kurang setia lagi akan nilai-nilai

hidup dalam melaksanakan aktivitas mereka. Seperti kurangnya kejujuran, bekerja

sesuka hati, tidak bertanggungjawab, dan masih banyak lagi contoh lain.

Demikian juga dengan para suster KSFL dalam karya pelayanan, terkadang ada

godaan untuk tidak setia akan nilai-nilai Konstitusi, khususnya akan Misi dan

Visi. Lebih mudah untuk setia kepada kemauan diri sendiri dari pada setia kepada

tujuan dan cita-cita bersama yang sudah disepakati. Sehingga dalam karya

pelayanan kwalitas hidup atau hidup sebagai anggota KSFL kurang berkembang.

Dalam karya pelayanan hendaknya setia akan nilai-nilai Konstitusi

sehingga apa yang menjadi semangat Ibu pendiri menjadi semangat dari para

anggotanya. Pendiri Kongregasi kita menghayati dan mewujudkan dalam

hidupnya cara dan gaya hidup Kristus yang mengosongkan diri dan mengambil

rupa seorang hamba, merendahkan diri-Nya sampai wafat di kayu salib (Konst

KSFL, 1999: 4). Pelayanan yang sungguh-sungguh hendaknya berani

mengosongkan diri yakni dengan siap sedia untuk melayani semua orang. Untuk

dapat menghidupi Spiritualitas St. Fransiskus Assisi dalam pelayanan, maka

sangat perlu dilaksanakan katekese, dengan adanya katekese ini, para suster akan

semakin memahami Konstitusi. Dengan memahami Konstitusi maka akan

semakin dapat mewujudnyatakan pelayanan yang lebih baik dan membahagiakan

orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

96  

 

4. Usulan Tema

Usulan tema yang dipersiapkan dalam program katekese ini ialah:

penghayatan spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi sebagai dasar gerak

hidup pelayanan para suster KSFL. Tema ini berlaku untuk semua anggota para

suster Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia (KSFL) mulai dari profesi

sementara sampai profesi kekal dalam bentuk “ Katekese Model Biblis”.

Katekese ini lebih pada pengalaman Kitab Suci dan Tradisi (Sumarno Ds, 2011:

13).

Katekese model biblis ini adalah salah satu cara yang sangat tepat untuk

membantu para suster KSFL untuk mendalami dan menghidupi Konstitusi,

sehingga lebih mudah untuk menghayati spiritualitas pelayanan St. Fransiskus

Assisi. Katekese model biblis ini dipilih sebagai salah satu cara untuk mendalami

konstitusi karena katekese ini sebagai langkah awal bagi para suster untuk lebih

dahulu memahami dan mendalami isi kosntitusi belum sampai pada pendalaman

pengalaman.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

1. Penjabaran Program

Tema : Penghayatan Spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi sebagai dasar gerak hidup pelayanan para suster KSFL

untuk kesaksian hidup Injili.

Tujuan : Bersama pendamping, para peserta dapat memahami Spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi sehingga

semakin meneladani dan menghidupi Spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi dalam menghidupi Visi

dan Misi Kongregasi KSFL dalam melakukan karya pelayanan sehari-hari.

 

No Sub Tema Tujuan Sub Tema Materi Metode Sarana Sumber 01

Hidup para suster KSFL sebagai gerakan Roh.

Agar peserta semakin menyadari bahwa panggilan sebagai suster KSFL adalah gerakan Roh.

Panggilan sebagai gerakan Roh

Bersyukur atas rahmat panggilan

Menghidupi Spiritualitas kerendahan hati dan persaudaraan

Informasi Tanyajawab Kelompok Diskusi Pleno Bernyanyi

Kitab Suci Kertas Flap Spidol Kidung Ekaristi

Teks Lagu Puji Syukur Pertanyaan

Konstitusi KSFL, 1999: 5 Konstitusi KSFL, 1999: 9 Lk 4: 18 Darminta, J. 1995: 13-14. Hidup Religius, Hidup Gerakan Roh.

VC, 1996: 1 Dianne Bergant, CSA dan Robert J.Karris, OFM, 2002. “Tafsiran Alkitab Perjanjian Baru”.

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

02

Visi dalam Pelayanan

Agar bersama pendamping, peserta semakin mengerti dan memahami visi dalam karya perutusan

Mengosongkan diri demi pelayanan.

Siap sedia untuk diutus

Melayani semua orang

Informasi Refleksi pribadi Tanya jawab Diskusi kelompok

Sharing pengalaman

Teks lagu“Jangan Lelah”

Kertas Flapdan spidol.

Kitab Suci Konstitusi KSFL

Konstitusi KSFL, 1999: 91

Mat 6: 25-34 Harjawiyata, OCSO. 1993: 86-87. Arah Baru Hidup Religius

Dianne Bergant, CSA dan Robert J. Karris, OFM, 2002. “Tafsiran Alkitab Perjanjian Baru”.

03

Misi dalam Pelayanan

Agar bersama pendamping, peserta semakin mengerti dan memahami Misi dalam karya perutusan.

Tujuan pelayanan Konstitusi Psl. 6: 90

Konstitusi Psl. 6: 92

Informasi Refleksi Pribadi

Tanya jawab Diskusi kelompok

Sharing pengalaman

Kitab Suci Puji Syukur Pengalamn Hidup

Konstitusi KSFL

Konstitusi KSFL, 1999: 90

Konstitusi KSFL, 1999: 92

Yesaya 61: 1-2 Cahyadi, SJ. 2003: 121. Jalan Pelayanan Ibu Teresa.

04 Fokus dalam Pelayanan

Agar bersama pendamping, peserta semakin mengerti dan memahami Fokus dalam karya perutusan.

Saudara bagi semua orang

Konstitusi KSFL, 50.

Statuta KSFL, 69 Yoh 15: 12-13 Konstitusi KSFL, 89

Informasi Refleksi pribadi Tanya jawab Diskusi Kelompok Sharing pengalaman

Kitab Suci Puji Syukur Konstitusi KSFL

Kertas Flap dan spidol

Dianne Bergant, CSA dan Robert J. Karris, OFM, 2002. “Tafsiran Alkitab Perjanjian Baru”.

Konstitusi KSFL, 1999: 50

Statuta KSFL, 1999: 69 Konstitusi KSFL, 1999: 89

Soenarja, SJ. 1986: 1367-

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

 

 

 

1368. Inspirasi Hidup Dari Hari ke Hari Dalam Terang Alkitab.

Darminta, J. 1995: 17-18. Hidup Religius, Hidup Gerakan Roh.

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

100  

C. Contoh Persiapan Katekese

Contoh 1.

Tema : Hidup Para Suster KSFL Sebagai Gerakan Roh

Tujuan : Agar peserta semakin menyadari bahwa panggilan

sebagai Suster KSFL adalah Gerakan Roh.

Peserta : Para Suster KSFL

Tempat : Desa Bane - Pematangsiantar

Waktu : 90 menit

Model : Katekese Biblis

Metode : - Informasi

- Tanya jawab

- Kelompok

- Diskusi

- Pleno

- Bernyanyi

Sumber Bahan : - Konstitusi KSFL, 1999: 9

- Konstitusi KSFL, 1999: 5

- Lk 4: 18

- Mrk 1: 16-20

- Darminta, J. 1995: 13-14. Hidup Religius, Hidup

Gerakan Roh

- VC, 1996: 1

- Dianne Bergant, CSA dan Robert J. Karris,

OFM. 2002. Tafsiran Alkitab Perjanjian Baru.

Sarana : - Kitab Suci

- Kertas Flap

- Spidol

- Buku Lagu “Kidung Ekaristi”

- Teks Lagu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

101  

A. Pemikiran Dasar

Gereja lahir atas kuasa Roh Kudus, sebagai buah hidup, wafat, dan

kebangkitan Yesus Kristus (Darminta, J. 1995: 13). Roh yang berinisiatif untuk

mendorong dan menggerakkan orang-orang untuk mengikuti Yesus Kristus.

Demikian juga halnya bahwa hidup KSFL adalah sebagai gerakan Roh. “Roh

Tuhan ada padaku. Oleh sebab Ia mengurapi Aku untuk menyampaikan kabar

baik kepada orang-orang miskin dan Ia telah mengutus Aku” (Konst KSFL, 1999:

hal 26). Hidup sebagai gerakan Roh berarti Allah sendiri yang bertindak dan yang

menggerakkan, bahkan telah mengurapinya. Allah turun dan menggerakkan para

suster KSFL untuk membawa kabar baik melalui pelayanan kasih kepada semua

orang. Dengan demikian para suster haruslah tetap setia menjalin relasi dan

mengikuti kehendak-Nya. Menjalin relasi berarti menimba kekuatan daripada-

Nya, sehingga dalam menyelusuri perjalanan panggilan yakni dengan

menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin tetap terarah dan

menyerahkan seluruh pengabdian kepada-Nya. Kongregasi Suster Fransiskan

Santa Lusia adalah salah satu anggota lembaga Hidup Bakti. Hidup bakti, yang

berakar mendalam pada teladan dan ajaran Kristus Tuhan merupakan kurnia

Allah Bapa kepada Gereja-Nya melalui Roh Kudus (VC, 1996: 1).

Hendaknya kita semua penuh syukur dan bergembira atas rahmat khusus

panggilan religius yang dianugerahkan Allah kepada kita (Konst KSFL, 1999: 9).

Para suster KSFL dalam menyelusuri setiap karya perutusan, hendaknya

menyadari dan memahaminya sebagai gerakan Roh Illahi. Dengan adanya

kesadaran ini para suster KSFL akan berusaha untuk mendalami Spiritualitas

pelayanan Santo Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup Injili. Demikian juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

102  

halnya dengan Ibu pendiri tarekat KSFL, ia telah meninggalkan segalanya untuk

menanggapi panggilan Allah dan untuk mengikuti-Nya. Roh Illahi yang

menggerakkan hatinya untuk mengikuti Kristus, dan ia menanggapinya sesuai

dengan situasi zaman pada saat itu. Banyak orang yang sungguh menantikan

uluran tangan dan karya yang paling mendesak pada saat itu adalah: pelayanan

kasih bagi anak-anak di Panti Asuhan, pemeliharaan orang-orang miskin, anak-

anak putus sekolah, lanjut usia, orang sakit, dan pelayanan pastoral sesuai dengan

kebutuhan Paroki (Eddy, 2009: 140).

Allah sendirilah yang memanggil seseorang kepada hidup bakti di dalam

Gereja. Dia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya (1

Tes 5: 24). Demikian juga halnya dengan Ibu pendiri tarekat KSFL, ia merasakan

gerakan Roh dalam hidupnya untuk mengabdikan hidupnya kepada Tuhan

melalui pelayanan kasih kepada semua orang. Roh Illahi yang menggerakkan

hatinya untuk mengikuti Kristus, dan ia menanggapinya sesuai dengan situasi

zaman pada saat itu. Banyak orang yang sungguh menantikan uluran tangan dan

karya yang paling mendesak pada saat itu adalah: pelayanan kasih bagi anak-anak

di Panti Asuhan, pemeliharaan orang-orang miskin, anak-anak putus sekolah,

lanjut usia, orang sakit, dan pelayanan pastoral sesuai dengan kebutuhan Paroki

(Eddy, 2009: 140).

Setiap orang yang mau bergabung dalam Kongregasi ini, mau tidak mau

haruslah mengetahui apa yang menjadi Spiritualitas, Kharisma, Visi, dan Misi

Kongregasi. Dalam Konstitusi KSFL dirumuskan bahwa panggilan utama KSFL

adalah mengosongkan diri dalam semangat kerendahan hati, kesederhanaan, dan

persaudaraan untuk mewujudkan kerajaan Allah melalui pelayanan kasih kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

103  

semua orang, terutama anak panti asuhan, pemeliharaan orang miskin, putus

sekolah, lanjut usia, orang sakit, dan pelayanan pastoral lainnya (Konst KSFL,

1999: 5). Dengan katekese Biblis ini para suster KSFL diajak untuk melihat dan

menyadari kembali bahwa hidup KSFL adalah sebagai gerakan Roh. Maka dalam

karya pelayanan hendaknya para suster setia akan gerakan Roh yang berasal dari

Tuhan sendiri yang menganugerahkan rahmat panggilan. Mengikuti dan setia

akan gerakan Roh Illahi akan memancarkan cinta kasih dalam pelayanan kepada

semua orang, teristimewa orang miskin, menderita, dan tersingkir. Sehingga

kehadiran KSFL akan menjadi kegembiraan dan menjadi tanda kesaksian hidup

Injili.

B. Proses Pengembangan Langkah

1. Langkah Pertama :

a. Lagu Pembukaan: Kidung Ekaristi No. 016 “Persembahan Hidup” (Lampiran

2)

b. Doa Pembukaan

Allah Bapa yang maha baik dan penuh kasih, bersama dengan seluruh

mahluk ciptaanMu yang lain kami bersyukur kepada-Mu atas rahmat kehidupan

yang masih Kauberikan bagi kami semua. Secara khusus kami bersyukur atas

rahmat panggilan yang sedang kami telusuri masing-masing sehingga pada saat

ini kami dapat berkumpul di tempat ini sebagai saudara sepanggilan. Ya Bapa

kami mohon rahmatMu bagi kami semua, semoga kami semakin menyadari

bahwa hidup kami sebagai gerakan Roh. Dengan demikian kami juga bertindak

atas dorongan Roh itu juga, sehingga semakin hari kami semakin meneladani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

104  

semangat pelayanan Santo Fransiskus Assisi dalam karya pelayanan kami.

Semoga teladan hidup Muder Lusia sebagai pendiri Kongregasi kami, menjadi

teladan hidup kami untuk mengabdiMu. Pada akhirnya kami serahkan perjalanan

hidup, rencana dan niat-niat baik kami kepadaMu dengan perantaraan Yesus

Kristus Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama dengan Bapa kini dan

sepanjang masa, amin.

2. Langkah kedua : Pembacaan Kitab Suci

a. Kata Pengantar

Para saudari yang berbahagia, pada saat ini di tempat ini kita berkumpul

sebagai saudara karena rahmat panggilan Tuhan yang mempersatukan kita semua.

Hidup kita sebagai gerakan Roh Illahi dan kita semua dipanggil dari daerah,

karakter, dan latar belakang lainnya yang berbeda-beda. Bahkan juga dengan

pengalaman dan motivasi yang berbeda. Maka pada pertemuan kita pada saat ini,

ada baiknya kalau kita saling berbagi pengalaman bahwa hidup kita sebagai

gerakan Roh dalam menanggapi panggilan Tuhan dalam diri kita masing-masing.

Berbagi pengalaman satu sama lain akan saling memperkaya dan meneguhkan

satu sama lain. Seperti halnya pengalaman para murid dalam mengikuti Yesus.

Hal ini akan kita dengarkan dan kita dalami dalam Bacaan Kitab Suci yang

dikutip dari Injil Mrk 1: 16-20 dan Lk 4: 18

b. Pembacaan Kitab Suci: Mrk 1: 16-20, dibacakan oleh peserta satu ayat per-

orang (Lampiran 3) dan Lukas 4: 18 (Lampiran 4).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

105  

3. Langkah Ketiga : Pendalaman Kitab Suci atau Tradisi

a. Peserta membentuk kelompok yang sudah dibagi, membaca kembali teks

Kitab Suci yang sudah dibacakan sebelumnya. Selesai membaca teks tersebut

maka dilanjutkan dengan mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan sebagai

berikut:

1) Jelaskanlah peranan Kitab Suci dalam hidup para saudari dalam menanggapi

panggilan Tuhan bahwa hidup para saudari sebagai gerakan Roh, dari sejarah

singkat KSFL sebagaimana dimuat dalam Konstitusi.

2) Ayat berapa atau kalimat mana dalam Kitab Suci yang baru saja kita baca

bersama yang menyentuh ataupun yang mendukung panggilan para saudari?

b. Pleno dari hasil diskusi bersama dalam kelompok.

c. Pendamping merangkum jawaban/permenungan peserta

Para saudari yang berbahagia, kita baru saja mendengarkan pengalaman,

kalimat dan ayat yang menyentuh dari setiap kelompok dalam menanggapi

panggilan Tuhan. Apa saja yang sudah kalian ungkapkan tadi benar, bahwa

peranan Kitab Suci sungguh kita rasakan dalam menanggapi panggilan Tuhan.

Sebagai orang Kristen teristimewa mereka yang secara khusus mengikuti Kristus

atau sebagai orang-orang yang terpanggil, Kitab Suci menjadi pedoman dan

sumber hidup mereka. Dengan membaca Kitab Suci kita tahu dan memahami

kehendak Tuhan. Sadar atau tidak sadar Kitab Suci sangat membantu kita dalam

menanggapi panggilan Tuhan dan menyadarkan kita kembali bahwa hidup kita

adalah gerakan Roh Illahi. Kitab suci membantu kita untuk semakin mengenal apa

yang menjadi rencana Tuhan dalam hidup kita. Seperti halnya panggilan para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

106  

murid, kita mengetahuinya dari Kitab Suci (Injil Mrk 1: 16-20) sangat jelas

menceritakan proses panggilan para murid. Para murid menyadari bahwa mereka

digerakkan oleh Roh Illahi, sehingga dengan spontan menanggapi tawaran Yesus

yakni dengan segera meninggalkan perahu, jala, dan ikan dan mengikuti Yesus.

Pada saat itu tak seorangpun yang tahu bahwa saat itu adalah permulaan hidup

baru bagi mereka. Perjalanan dalam mengikuti Yesus bukanlah mudah, mereka

harus banyak belajar apalagi latar belakang mereka terpanggil dari kalangan

sederhana yakni sebagai nelayan. Namun semua kecemasan dapat mereka atasi

dengan kesadaran bahwa hidup mereka adalah sebagai gerakan Roh Illahi,

sehingga mereka menyerahan diri sepenuhnya kepada Yesus yang menjamin dan

sebagai sumber hidup mereka.

Dengan melihat panggilan hidup para murid ini, maka kita diharapkan

semakin mengenal dan menyadari panggilan kita sebagai suster KSFL adalah

gerakan Roh. Kita belajar dari pengalaman dan cara para murid untuk menanggapi

dan mengikuti Yesus. Setiap suster berusaha untuk mengosongkan diri dengan

semangat kerendahan hati dan kesederhanaan melalui pelayanan kasih kepada

sesama. Maka untuk mewujudkan hal ini, para saudari hendaknya rela berkorban,

siap sedia untuk melayani dan mencintai semua orang khususnya mereka yang

miskin, tersingkir, dan menderita sebagaimana Ibu pendiri KSFL telah

menghidupinya. Dengan berbagai pengalaman tersebut akan membantu kita

untuk semakin merefleksikan lebih dalam bahwa hidup kita adalah gerakan Roh

Illahi. Allah rela turun dan menggerakkan hidup kita untuk melayanai semua

orang khususnya mereka yang menderita, miskin, dan tersingkir. Maka kita

semakin jelas melihat bahwa Kitab Suci membantu kita untuk menemukan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

107  

hidup kita untuk menanggapi panggilan Tuhan dan menghayati serta

menghidupinya dengan sukacita dan penuh syukur kepada Tuhan yang telah

menggerakkan hati dan menganugerahkannya kepada kita. Menyadari hidup

sebagai gerakan Roh akan semakin mendorong kita untuk tetap meneladan

semangat pelayanan Santo Fransisiskus Assisi untuk kesaksian hidup Injili. Maka

kita semua harus selalu berusaha menjalin relasi, menimba kekuatan dari Tuhan

sebagai sumber hidup kita dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya.

Dengan demikian karya pelayanan dan kehadiran kita menjadi kegembiraan dan

keselamatan bagi banyak orang.

4. Langkah Keempat : Pendalaman Pengalaman Hidup

Para saudari yang berbahagia dalam pertemuan kita ini, sedikit banyak kita

telah membicarakan mengenai perjalanan panggilan para murid Yesus dan juga

perjalanan panggilan hidup kita masing-masing sebagai gerakan Roh. Bagi para

murid, untuk mengikuti Yesus bukanlah hal yang mudah. Mereka juga mengalami

kesulitan, apalagi mereka tidaklah mendapat upah dan bahkan tempat tinggalpun

tidak ada. Menjadi murid Yesus berarti mengikuti jalan Yesus, hidup bersama dan

melihat bagaimana Yesus menapaki jalan menuju Bapa-Nya. Sehingga para murid

sekalipun mengalami kesulitan dan tantangan berat dalam hidup, mereka tetap

berusaha dan yakin penuh bahwa Tuhan yang memanggil dan mengurapi mereka.

Tuhan sendiri telah memberi kebijaksanaan dan anugerah istimewa untuk

mengatasi segala kesulitan dalam hidup. Tuhan menggerakkan hati setiap orang

untuk menanggapi panggilan Tuhan entah apapun profesi mereka. Ada orang

yang terpanggil sebagai petani, ada sebagai tukang bangunan, ada sebagai pejabat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

108  

pemerintahan, dan masih banyak lagi yang lain. Tuhan menganugerahkan rahmat

panggilan bagi semua orang dan Tuhan sudah punya rencana tersendiri dalam

hidup kita masing-masing.

Menghayati hidup sebagai gerakan Roh , maka perlu semakin mengenal

dan menghayati jiwa dan semangat tarekat yang ditawarkan dan ditegaskan dalam

Konstitusi. Para saudari yang berbahagia, Tuhan menganugerahkan rahmat

panggilan sebagai biarawati dan kita menanggapinya dan menggabungkan diri

pada tarekat KSFL. Sebagai anggota KSFL, kita sangat diharapkan untuk setia

menghidupi apa yang menjadi warisan Muder Lusia Dierckx dari kita para

anggotanya. Bersyukur atas rahmat panggilan dengan mengabdikan diri

sepenuhnya kepada Tuhan melalui pelayanan setiap hari. Mengosongkan diri

dengan semangat kerendahan hati dan kesederhanaan dan persaudaraan dengan

mewujudkannya dalam pelayanan kasih bagi semua orang demi Kerajaan Allah.

Maka dalam pertemuan ini, kita semua diajak untuk semakin menyadari panggilan

kita sebagai gerakan Roh dan bersyukur karena Tuhan sudi menggerakkan hati

kita untuk mewartakan karya keselamatan. Dengan demikian maka kita juga akan

semakin berusaha untuk mengembangkan dan memelihara hidup panggilan kita

melalui karya pelayanan kita setiap hari. Tuhan memanggil kita untuk terlibat

semaksimal mungkin dalam karya perutusan-nya di dunia ini. Allah bergerak

turun untuk membebaskan umat milik-Nya dari kesengsaraan dan penderitaan,

karena Allah memperhatikan dan mendengarkan jeritan mereka (Darminta, J.

1995: 15). Maka untuk semakin mewujudkan karya pelayanan yang telah

dipercayakan kepada kita, marilah kita usahakan untuk menghidupi teladan dan

semangat hidup pendiri Kongregasi kita yang sudah dijelaskan dalam Konstitusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

109  

KSFL. Dengan demikian kita akan semakin terbantu untuk menghayati dan

menghidupi Spiritualitas pelayanan St. Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup

Injili para suster KSFL.

5. Langkah Kelima : Penerapan dalam Hidup Peserta

a. Pendamping membantu peserta untuk merefleksikan dalam hidup konkrit

dengan beberapa pertanyaan:

1) Apa yang menjadi hambatan ataupun tantangan untuk menyadari hidup kita

sebagai gerakan Roh?

2) Bagaimana usaha para saudari untuk semakin menyadari dan menghidupi

panggilan kita adalah gerakan Roh sebagai anggota KSFL?

b. Renungan Singkat dari Pendamping

Para saudari yang berbahagia, pada awal pertemuan ini kita sudah

mendengarkan bahwa hidup kita sebagai gerakan Roh. Dalam sharing yang baru

saja kita dengarkan bahwa untuk menanggapi panggilan ini sebagai gerakan Roh

tidaklah mudah. Perlu proses yang panjang dan bahkan melalui perjuangan

bahkan pergulatan. Kita dapat belajar dari para murid, berani menjawab panggilan

berarti siap dengan segala tantangan. Maka kita percayakan seluruh hidup kita

kepada Dia yang menggerakkan hati kita untuk mewartakan karya keselamatan

dengan pengabdian kita kepada Tuhan melalui pelayanan kita kepada orang-orang

miskin, menderita dan tersingkir. Menyadari hidup kita sebagai gerakan Roh,

berarti kita hendaknya selalu menjalin relasi dan menimba kekuatan dari pada-

Nya yang menggerakkan hati kita untuk mewartakan karya keselamatan.

Penyerahan diri sepenuhnya kepada-Nya akan memampukan kita untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

110  

menyelusuri perjalanan hidup setiap hari apapun tantangan dan hambatan yang

kita hadapi. Bahkan apabila kita tetap bersatu dengan Dia yang menggerakkan

hidup kita untuk melayani semua orang akan menjadikan hidup kita lebih menarik

dengan berbagai hambatan dan tantangan yang kita hadapi.

Dalam perjalanan hidup setiap hari, kita sangat diharapkan untuk

merenungkan lebih mendalam tentang hidup kita sebagai gerakan Roh. Kita

haruslah menyadari bahwa kita dipanggil dan diutus untuk karya pelayanan. Roh

Illahi yang menggerakkan hati kita untuk mengabdikan diri kita kepada Tuhan,

maka kita harus berusaha untuk bertindak dengan gerakan Roh itu juga. Maka kita

harus selalu kembali kepada Dia yang menggerakkan dan mengutus kita dengan

menjalin relasi kepada-Nya. Menjalin relasi dengan Tuhan akan semakin

memampukan kita melihat bahwa hidup kita adalah gerakan Roh maka kita juga

dengan selalu siap sedia untuk melayani semua orang. Tuhan sendiri yang

menggerakkan hati kita untuk meringankan beban orang lain melalui pelayanan

kasih kepada mereka, karena untuk itulah kita telah dipanggil.

Mengosongkan diri dengan semangat kerendahan hati, kesederhanaan dan

persaudaraan dengan mewujudkannya dalam pelayanan kasih bagi semua orang

demi Kerajaan Allah. Untuk dapat mewujudkan hal ini, maka para suster

hendaknya berusaha untuk mendalami Konstitusi sehingga semakin memahami

isinya. Dengan memahami Konstitusi, maka dalam melaksanakan karya

pelayanan akan semakin terbantu dan terarah. Dengan demikian akan semakin

menghayati dan meneladan Spiritualitas pelayanan Santo Fransisikus Assisi untuk

kesaksian hidup Injili para suster KSFL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

111  

6. Langkah Keenam : Doa Penutup

a. Doa Permohonan (spontan)

b. Doa Bapa Kami

c. Doa Penutup

Bapa yang Maha baik dan penuh kasih bagi kami, syukur dan terima kasih

atas kebaikan-Mu yang boleh kami alami dalam pertemuan ini. Kami bersyukur

karena Engkau menghadirkan bagi kami Muder Lusia Dierckx sebagai pendiri

Kongregasi kami. Kami sebagai tunas-tunas muda dalam kongregasi ingin dan

berusaha untuk menghidupi teladan hidupnya sehingga kongregasi kami ini

semakin mewujudkan kehadiran-Mu di dunia ini. Bimbinglah kami selalu agar

kami senantiasa memperhatikan dan menyadari hidup kami sebagai gerakan Roh

Illahi-Mu. Dengan demikian kami bertindak dengan gerakan Roh itu juga dalam

karya kami setiap harinya. Sehingga kami setia akan tugas perutusan kami dan

melaksanakannya dengan baik dan bertanggung jawab. Semoga kami melihat

kehendak-Mu dalam setiap keadaan yang kami jumpai dalam hidup ini.

Semoga juga dengan gerakan Roh itu juga, kami menjadi berkat bagi

sekalian orang di tempat dimana kami berkarya. Tuhan kami serahkan panggilan

hidup kami kepada-Mu, semoga kami dengan bimbingan-Mu tetap setia kepada-

Mu yang menggerakkan hati kami untuk mengabdikan hidup kami kepada-Mu

melalui karya pelayanan kasih bagi semua orang karena Kristus Tuhan kami

Amin.

Lagu Penutup Dari PS, No. 691 (Lampiran 5).  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

  

 

BAB V

PENUTUP

Pada akhir dari penulisan skripsi ini, penulis mengemukakan beberapa hal

penting yang perlu diperhatikan kembali dan beberapa saran yang dapat

membantu para suster KSFL dalam mengembangkan penghayatan spiritualitas

pelayanan Santo Fransiskus Assisi untuk para suster KSFL. Bagian penutup ini

terdiri dari dua bagian yakni: Kesimpulan dan Saran.

A. KESIMPULAN

Setiap lembaga ataupun tarekat sangat diharapkan dan seharusnya

mempunyai Roh yang sering disebut dengan Spiritualitas. Demikian juga halnya

bahwa setiap orang hendaknya juga memiliki Roh ataupun Spirit yang senantiasa

menyemangati hidupnya. Seperti halnya dengan Santo Fransiskus Assisi yang

memiliki spiritualitas pelayanan. Dengan adanya spiritualitas pelayanan Santo

Fransiskus Assisi ini, maka para suster Kongregasi Suster Fansiskan Santa Lusia

mau dan berusaha untuk menghayati dan menghidupinya dalam setiap karya

pelayanan. Kehadiran para suster KSFL sangat diharapkan untuk mewujudkan

kerajaan Allah melalui pelayanan kasih kepada semua orang seturut teladan

Tuhan kita Yesus Kristus dalam semangat Bapak kita Santo Fransiskus dan Sr.

Lusia Dierckx (Konst KSFL, 1999: 5). Kehadiran Santo Fransiskus Assisi dalam

setiap pelayanannya sungguh menghadirkan Kerajaan Allah. Kehadirannya

menjadikan orang menjadi damai, bergembira, bersukacita, dan bahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

113 

 

Fransiskus menyapa dan memperhatikan semua mahluk ciptaan Tuhan.

Fransiskus menyebut semua ciptaan Tuhan sebagai saudara dan bahkan

Fransiskus mengajak semua ciptaan Tuhan untuk memuji Sang pencipta.

Dalam setiap karya pelayanan, hendaknya para suster KSFL tetap berusaha

dan setia untuk menghidupi dan mewujudnyatakan spiritualitas pelayanan Santo

Fransiskus Assisi. Dengan menghidupi spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus

Assisi ini, kehadiran para suster KSFL dalam setiap karya pelayanan akan sangat

dirindukan karena akan banyak orang merasakan kedamaian, kegembiraan,

kesembuhan, dan sukacita. Menurut teladan Santo Fransiskus Assisi kita

mengerjakan tugas dengan rendah hati dalam semangat doa dan bakti. Kita tetap

setia kepada panggilan kita sebagai pelayan (Konst KSFL,

1999: 92).

Teladan hidup pelayanan Santo Fransiskus Assisi yang telah dihidupi dan

diwujudnyatakan selama hidupnya, menjadi teladan hidup para suster KSFL

dalam segala bentuk karya pelayanan untuk kesaksian hidup Injili masa sekarang.

Para suster KSFL sangat diharapkan dan seharusnya untuk tekun dan setia

mengerti dan mendalami Konstitusi Kongregasi, sehingga akan lebih mudah dan

sangat terbantu untuk menghidupi spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi

dalam setiap karya pelayanan. Dengan mengerti dan mendalami Konstitusi

berarti antara lain mengerti akan Visi dan Misi Kongregasi. Namun pada

kenyataannya bahwa para suster kurang memberi hati untuk mengerti dan

mendalami bahkan untuk membaca Konstitusi, sehingga nilai-nilai luhur yang

terkandung di dalamnya menjadi kabur. Hal ini akan memberi dampak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

114 

 

kurang baik kepada para suster dalam melakukan tugas perutusan. Maka tidak

jarang para suster dalam melakukan karya pelayanan merasa terpaksa, dan juga

karena kaul ketaatan, cepat merasa bosan dan akhirnya pelayanannya kurang

maksimal. Oleh karena itu dengan melihat kenyataan yang ada dan melalui studi

pustaka dan juga dengan adanya refleksi maka mengerti dan mendalami

Konstitusi, sangat penting dalam mengembangkan penghayatan spiritualitas

pelayanan Santo Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup Injili masa sekarang

para suster KSFL.

Penulis menawarkan salah satu pendekatan dan usaha membantu para

suster untuk berusaha dan tetap setia menghayati spiritualitas pelayanan Santo

Fransiskus Assisi dengan katekese model biblis. Dengan adanya kegiatan katekese

ini, para suster diajak dan disadarkan kembali akan penghayatan spiritualitas

pelayanan Santo Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup Injili masa sekarang

para suster KSFL dalam karya pelayanan. Katekese model biblis ini diharapkan

sangat membantu para suster supaya tetap berusaha dan tekun untuk mengerti dan

mendalami Konstitusi, sehingga lebih mudah untuk menghayati dan menghidupi

nilai-nilai spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi dalam melakukan karya

pelayanan setiap saat. Usaha untuk mengerti dan mendalami Konstitusi demi

penghayatan akan spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi tidaklah

mudah. Usaha ini sangat memerlukan ketekunan dan proses yang sangat panjang

untuk menghayati dan menghidupinya seumur hidup.

Penulis berharap semoga gagasan yang disumbangkan dalam skripsi ini

memberi pandangan baru dan dapat membantu perkembangan hidup para suster

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

115 

 

dalam menghayati spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi dalam karya

pelayanan setiap saat di mana dan ke manapun diutus oleh Kongregasi. Penulis

juga berharap semoga isi skripsi ini bermakna bagi siapa saja yang tergerak

hatinya untuk membacanya.

B. SARAN

Agar penghayatan Spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi semakin

berkembang dalam karya pelayanan, maka penulis mengusulkan beberapa saran di

bawah ini sebagai berikut:

1. Para suster KSFL berusaha dan bertekun untuk membaca dan mendalami

Konstitusi, sehingga lebih mudah untuk menghayati spiritualitas pelayanan

Santo Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup Injii masa sekarang dalam

karya pelayanan.

2. Spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi dan spiritualitas Kongregasi

boleh digunakan sebagai tema rekoleksi tahunan, sehingga para suster

semakin disadarkan dan semakin terbantu untuk menghayati dan menghidupi

spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi dalam setiap karya pelayanan.

3. Menyadari sebagai orang yang terpanggil, para suster KSFL diharapkan dan

seharusnya melayani dengan rendah hati dan sepenuh hati. Dengan demikian

pelayanan yang dilakukan merupakan pelayanan akan Tuhan sendiri melalui

pelayanan kepada semua orang khususnya bagi mereka yang menderita,

miskin, dan tersingkir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

116 

 

4. Sebaiknya para suster KSFL perlu mengadakan kursus tentang spiritualitas

pelayanan Santo Fransiskus dan berusaha untuk menggali lebih mendalam

spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi. Dengan demikian setiap

anggota KSFL semakin setia untuk menghayati dan menghidupi nilai-nilai

spiritualitas pelayanan Santo Fransiskus Assisi dalam setiap karya pelayanan.

5. Sebaiknya para suster KSFL dalam karya pelayanan hendaknya menerima

tugas perutusan sesuai dengan kebutuhan Kongregasi dan demi kebahagiaan

sesama yang dilayani. Dengan kata lain tidak memilih-milih karya yang

disukai, melayani tanpa pamrih dan selalu berusaha untuk melayani semua

orang tanpa pandang bulu.

6. Adanya pembekalan seperti: mendalami Konstitusi untuk setiap anggota

KSFL dalam perutusan untuk melakukan karya pelayanan. Dengan demikian

akan lebih mudah untuk menghayati dan menghidupi spiritualitas pelayanan

Santo Fransiskus Assisi untuk kesaksian hidup Injili masa sekarang.

7. Setiap suster berusaha menghayati dan menghidupi Visi dan Misi serta

melayani berdasarkan Visi dan Misi untuk jaman sekarang. Seperti halnya

melayani dengan gembira hati, berani memberikan waktu demi kepentingan

bersama tanpa menuntut istirahat dan tetap setia menghidupi hidup doa.

Dengan demikian karya pelayanan akan semakin tumbuh dan berkembang

dan karya pelayanan itu juga menjadi wadah untuk mengembangkan pribadi

dan hidup rohani para suster.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

117  

  

DAFTAR PUSTAKA

Andar Ismail. 2007. Selamat Berkembang. Jakarta: Gunung Mulia. Antoni Dio Martin. 2006. Smart Emosion. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Anggaran Dasar 1984. Ordo III Regular Santo Fransiskus. Jakarta: Sekretariat

Keluarga Fransiskan Indonesia. SEKAFI. Atawolo, Bernardinus Andreas, OFM. 2010. Perjalanan Sarat Nilai. Medan: Penerbit Bina Media Perintis. Banawiratma, SJ. 1990. Spiritualitas Transformatif. Yogyakarta: Kanisius. Bergant Dianne, CSA dan Robert J. Karris, OFM, 2002. Tafsiran Alkitab Perjanjian Baru . Yogyakarta: Kanisius. Bigarino Marino. 2003. Legenda Perugina. Jakarta. Sekretariat Keluarga

Fransiskan Indonesia. (SEKAFI. Bodo Murray, 2002. Fransiskus Perjalanan dan Impian. Jakarta: SEKAFI. Covey Stephen. 1997. 7 Habits of Highly Effective People. Jakarta: Binarupa

Aksara. Darminta, J. SJ. 1995. Hidup Religius, Hidup Gerakan Roh. Yogyakarta: Kanisius ------------------. 1973. Yesus Mendidik Para Murid, Yogyakarta: Knaisius. ------------------. 2001. Yesus Sang Pendoa. Yogyakarta: Kanisius. -----------------. 2006. Pendidikan Religiositas Sebagai Landasan Etika Profesi.

Diktat. Yogyakarta: IPPAK-JIP-FKIP-USD. Eddy Kristiyanto, Antonius, OFM. 2009. Gerakan Awal Kongregasi Peniten Rekolek. Yogyakarta: Kanisius. Harjawiyata Frans, OCSO. 1993. Arah Baru Hidup Religius. Kumpulan Dokumen

Konggar MASRI Koptari. Yogyakarta: Kanisius. Heuken, SJ. 2002. Spiritualitas Kristiani. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. Huber, SJ. 1981. Katekese Umat. Yogyakarta: Kanisius. Iriarte, Lazaro. 1995. Panggilan Fransiskan. (Penerjemah: Telaumbanua,

Marinus) Sibolga: Propinsi Kapusin. (Buku asli diterbitkan tahun 1975). KSFL. Hasil Kapitel. 2005. Pematangsiantar. ------------------. 2006. Pematangsiantar. KWI. 1996. Iman Katolik. Yogyakarta: Kanisius. ------------------. 2007. Puji Syukur. Jakarta: Obor. Kamus Bahasa Indonesia Edisi Kedua Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pustaka. 1996. Kongregasi Umat Lembaga Hidup Bakti dan Serikat Hidup Kerasulan. 1990.

Pedomam-Pedoman Pembinaan Dalam Lembaga-Lembaga Religius. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. No. 68

Kongregasi Untuk Tarekat Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik. 2004. Bertolak Segar Dalam Kristus: Komitmen Hidup Bakti yang diperbaharui di Millenium ketiga. Terj. Mgr. Alexander Djajasiswaja (Uskup Bandung). Jakarta: Departemen Dokumen dan Penerangan KWI.

Konstitusi Kongregasi Suster Fransiskan St. Lusia (Manuskrip). Pematangsiantar. 1999. Semuanya untuk semua. Diterjemahkan oleh Manalu Agnes.

Krispurwana Cahyadi, SJ. 2003. Jalan Pelayanan Ibu Teresa. Jakarta: Obor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

118  

Laba Ladjar, Leo, OFM. 2001. Karya-Karya Fransiskus dari Assisi. Jakarta: SEKAFI.

Lalu, Yosef, Pr. 2007. Katekese Umat. Komisi Kateketik KWI. Jakarta Mangunhardjana, SJ. 1985. Membimbing Rekoleksi. Yogyakarta: Kanisius. Martasudjita, Pr. 2003. Pelayanan yang Murah Hati. Yogyakarta: Kanisius. ------------------. 2006. Spiritualitas Pelayanan Kristiani. Yogyakarta: Kanisius. Ridick Joyce. 1987. Kaul Harta Melimpah Dalam Bejana Tanah Liat.

Yogyakarta: Kanisius. Setyakarjana, SJ. 1997. Arah Katekese Di Indonesia. Diktat matakuliah katekese di IPPAK Pusat Kateketik Yogyakarta. Soenarja, SJ. 1986. Inspirasi Hidup Dari Hari ke Hari Dalam Terang Alkitab.

Yogyakarta: Kanisius. Subiyanto Paul. 2003. Rekoleksi. Yogyakata: Pustaka Nusatama. Sumarno, Ds. 2011. Program Pengalaman Lapangan Pendidikan Agama Katolik

Paroki (PPL PAK Paroki). Diktat Mata kuliah Semester VI. Yogyakarta: IPPAK-JIP-FKIP-USD.

------------------. 2008. The 8th Habit. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Syukur, Paskalis, OFM. 2006. Identitas Fransiskan. Jakarta. SEKAFI. -----------------. 2007. Spiritualitas Fransiskan Untuk Kaum Awam. Jakarta.

SEKAFI. Telaumbanua, Marinus. OFMCap. 1999. Ilmu Kateketik. Jakarta. Obor. Yohanes Paulus II. 1996. Vita Cosecrata. (Penerjemah: Hardawiryana, SJ).

Departemen Dokumentasi Dan Penerangan KWI. Jakarta. -----------------. 2006. Catechesi Tradendae. (Penerjemah: Hardawiryana, SJ).

Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI. Jakarta. Widadaprayitna. YR, SJ.1999. Kidung Ekaristi. (Manuskrip) Gereja Biru

Kotabaru. Yogyakarta.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

  

BACAAN KITAB SUCI

Markus 1: 16-20

“Yesus Memanggil Murid-Murid yang Pertama”.

16 Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, ia melihat Simon dan

Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka

penjala ikan.

17 Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan

Kujadikan penjala manusia”.

18 Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.

19 Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-

Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya sedang

membereskan jala di dalam perahu.

20 Yesus segera memanggil mereka daan mereka meninggalkan ayahnya,

Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.

Lukas 4: 18. “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia mengurapi Aku,

untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin: dan Ia

telah mengutus Aku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · 2018. 4. 3. · iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Penuh Kasih yang selalu memberkati dan memberi yang terbaik

  

Bacaan Konstitusi

Pasal 6 Sebagai Dasar Biblis

(Lukas 4: 18)

“Roh Tuhan ada padaku.

Oleh sebab Ia mengurapi Aku

untuk menyampaikan kabar baik

kepada orang-orang miskin

dan Ia telah mengutus aku.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI