PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/21064/2/031224026_Full.pdf · SURAT...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/21064/2/031224026_Full.pdf · SURAT...
KESALAHAN KALIMAT DALAM BERITA UTAMA
SURAT KABAR HARIAN KEDAULATAN RAKYAT
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Elisabet Cinta Satriarini
031224026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTO
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak
melebihi kekuatan manusia.
Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui
kekuatanmu.
Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga
kamu dapat menanggungnya.
(1 Korintus, 10: 13)
Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau kita
telah berhasil melakukannya dengan baik.
(Evelyn Underhill)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
♥ Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menguatkan dan
menolongku serta memberi harapan dalam hidupku.
♥ Bapak (alm.) dan ibuku yang selalu kubanggakan, yang dengan penuh kasih
sayang selalu setia memberikan doa, dukungan, dan perhatian.
♥ Kakak-kakakku tercinta Agung Nugroho, S. T. dan Antonius Bagus Gunawan,
S. Pd. yang selalu memberikan semangat, dorongan, dan masukan.
♥ S. Yohan Banny Kristanto yang dengan kesabarannya telah memberikan banyak
cinta dan kasih sayang serta motivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Agustus 2009
Penulis
Elisabet Cinta Satriarini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Satriarini, Elisabet Cinta. 2009. Kesalahan Kalimat dalam Berita Utama Surat Kabar
Harian Kedaulatan Rakyat. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini meneliti kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar
harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007. Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan jenis kesalahan kalimat dan seberapa tinggi kesalahan kalimat yang
terdapat dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian
deskriptif. Data dalam penelitian berupa kalimat-kalimat yang mengandung
kesalahan. Peneliti menganalisis dengan mendeskripsikan kesalahan-kesalahan
kalimat yang ditemukan itu untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan kalimat yang terdapat
dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat sebanyak 303. Menurut
peneliti jumlah kesalahan itu cukup tinggi. Kesalahan kalimat itu menurut banyaknya,
yaitu (1) pilihan kata sebanyak 180, (2) pemborosan kata sebanyak 67, dan (3)
kekurangan unsur kalimat sebanyak 56. Jadi, jenis kesalahan kalimat yang paling
banyak adalah kesalahan pilihan kata yaitu sebanyak 180.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar: (1) para jurnalis dan editor
surat kabar harian Kedaulatan Rakyat lebih teliti dan cermat dalam menulis maupun
menyunting naskah berita, serta dapat meningkatkan keterampilan dalam menerapkan
kalimat yang benar, (2) para guru bahasa Indonesia hendaknya memberikan
pembelajaran kalimat secara matang bagi para siswa agar terlatih dalam menyusun
kalimat untuk penulisan berita, dan (3) peneliti lain yang ingin melakukan penelitian
sejenis, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini pada jenis kalimat yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Satriarini, Elisabet Cinta. 2009. Sentence Mistakes in Headline Kedaulatan Rakyat
Daily Newspaper. Thesis. Yogyakarta: Study Program of Local and
Indonesian Literature and Language Education, Faculty of Teachers Training
and Education, Sanata Dharma University.
This research is to explore sentences mistakes in headline of daily newspaper
Kedaulatan Rakyat on December 2007. The aim is to describe the types and levels of
sentence mistakes in the headline news Kedaulatan Rakyat.
It is a qualitative research with a descriptive method. Data of the research are
mistakes in sentences. The researcher analizer them by describing the sentences
mistakes founded to answer the formulated questions.
Findings show that the amount of sentence mistakes founded in the headlines
newspaper of Kedaulatan Rakyat daily on December 2007 is estimateed to be 303.
According to the research, a number of the mistakes is high. The mistakes from the
most to the least, include: (1) diction: 180 mistakes, (2) ineffective word used: 67
mistakes, and (3) uncomplete sentence: 56 mistakes.
Based on the research findings, it is suggested: (1) for all journalists and
editors of daily newspaper Kedaulatan Rakyat to be more careful in writting and
editting the news texts and to improve their ability in making true sentences, (2) for
Indonesian literature teachers to give a strong base of how to make true sentences to
their students in order that they will be well-trained in making true sentences for
writting news, and (3) for all other researchers who are interested in the same
research, it is hoped that they can improve another research in other types of
sentences.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Bapa di surga atas segala rahmat, anugerah, dan
bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program
Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah di Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan,
bimbingan, dukungan, dan perhatian dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Y. Karmin, M. Pd., selaku pembimbing I yang dengan sabar dan bijaksana
telah membimbing, menuntun, dan memberi banyak masukan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. G. Sukadi, selaku pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktu
untuk membimbing dan memberikan masukan, serta petunjuk yang sangat
bermanfaat bagi penulis.
3. Drs. J. Prapta Diharja S.J., M. Hum., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah periode 2004–2009 yang telah memberikan
izin penulisan topik skripsi ini.
4. L. Rishe Purnama Dewi, S. Pd. dan para dosen lainnya di Program Studi
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis menjalani
studi.
5. Bapak (alm.) dan ibuku yang dengan penuh kasih sayang selalu memberikan doa,
dukungan, dan perhatian kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Kakak-kakakku tercinta Agung Nugroho, S. T. dan Antonius Bagus Gunawan, S.
Pd. serta Dwi Ari Sulistyowati, S. Pd. yang telah memberikan semangat dan
dorongan kepada penulis untuk terus maju dan memberikan banyak masukan.
7. Keluarga besar Martowiyono Ngudi Utomo, atas doa dan bantuannya.
8. S. Yohan Banny Kristanto yang dengan kesabarannya telah memberikan banyak
cinta dan kasih sayang serta motivasi kepada penulis.
9. Bapak Ambrosius Bardi dan Ibu Y.F. Indartini yang telah memberikan doa,
bantuan, dan semangatnya.
10. Sahabatku Nuniyati, S. Pd., Anastasia Sulistiorini, L. Titin Tri W., S. Pd., Arum
Kusuma Wardani, S. Pd., dan Emmanuel Kristha atas doa dan dukungannya.
11. Frater Siprianus Sina, S. Pd., Frater Vigo Milandi, Suster Maria Marsiana Ndole,
S. Pd., Irsasri S. Pd., dan keluarga Pak Iman yang telah membantuku.
12. Teman-teman PBSID angkatan 2003 yang telah menjadi sahabat selama kuliah
dan teman-teman kost Arimbi 5 yang telah mendukungku.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan doa, bantuan, dan dukungan bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Namun, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapa pun yang berminat
terhadap Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.
Yogyakarta, 11 Agustus 2009
Elisabet Cinta Satriarini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
HALAMAN MOTO ................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................... vii
ABSTRACT .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................. 4
1.5 Rumusan Variabel dan Batasan Istilah ............................... 5
1.6 Sistematika Penyajian ........................................................ 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 8
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan .................................... 8
2.2 Kajian Teori ....................................................................... 8
2.2.1 Kalimat .................................................................... 9
2.2.2 Kesalahan Kalimat ................................................... 10
2.2.3 Kalimat Ragam Bahasa Jurnalistik ........................... 13
2.2.4 Prinsip Penyusunan Kalimat Jurnalistik .................... 19
2.2.5 Jenis Kesalahan Kalimat ........................................... 28
2.2.6 Berita Utama ............................................................ 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................. 40
3.1 Jenis Penelitian .................................................................. 40
3.2 Sumber Data dan Data Penelitian ....................................... 41
3.3 Instrumen Penelitian .......................................................... 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................. 42
3.5 Teknik Analisis Data .......................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 44
4.1 Deskripsi Data ................................................................... 44
4.2 Analisis Data ..................................................................... 46
4.2.1 Kesalahan Pemborosan Kata .................................... 49
4.2.2 Kesalahan Pilihan Kata ............................................ 51
4.2.3 Kesalahan Kekurangan Unsur Kalimat ..................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4.3 Hasil Analisis ..................................................................... 68
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 74
BAB V PENUTUP ................................................................................ 79
5.1 Kesimpulan ........................................................................ 79
5.2 Implikasi ............................................................................ 79
5.3 Saran ................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Contoh Kesalahan Kalimat dan Pembenarannya ........................ 13
Tabel 2 : Judul Berita Utama, Jumlah Kalimat, dan Jumlah Kesalahan ..... 45
Tabel 3 : Jumlah Kalimat dan Kesalahan .................................................. 69
Tabel 4 : Jumlah Kesalahan Pemborosan Kata ......................................... 70
Tabel 5 : Jumlah Kesalahan Pilihan Kata .................................................. 71
Tabel 6 : Jumlah Kesalahan Kekurangan Unsur Kalimat .......................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Kutipan Kesalahan Pemborosan Kata .................................. 85
Kutipan Kesalahan Pilihan Kata ........................................... 92
Kutipan Kesalahan Kekurangan Unsur Kalimat ................... 107
Lampiran 2 : Data Berita Utama ............................................................... 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa jurnalistik yang disebut juga sebagai bahasa komunikasi massa
merupakan salah satu bentuk bahasa yang digunakan oleh para wartawan. Bahasa
jurnalistik itu berisi serangkaian kata yang disajikan secara singkat, padat, sederhana,
lancar, jelas, lugas, dan menarik. Hal ini dimaksudkan agar isi yang disajikan dapat
dinikmati dan dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat. Meskipun demikian, bahasa
jurnalistik harus didasarkan pada pola kalimat bahasa Indonesia yang baku dan sesuai
dengan EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Dengan demikian, bahasa yang tersaji
dapat dengan mudah dipahami tanpa mengurangi isinya (Anwar, 2004).
Keteraturan dan kelengkapan kalimat serta kecermatan ejaan dalam sebuah
tulisan harus diperhatikan oleh penulis agar gagasan atau pikiran dapat diungkapkan
dengan jelas. Kejelasan gagasan itu akan memudahkan pembaca memahaminya.
Tekanan, nada, jeda, atau lagu yang memudahkan pemahaman ragam bahasa lisan
tidak dapat dituliskan secara lengkap dalam ragam bahasa tulisan (Effendi, 1995: 10).
Oleh karena itu, dalam memahami sebuah tulisan, pembaca bertumpu pada
keteraturan dan kelengkapan kalimat serta kecermatan ejaannya.
Salah satu tugas seorang jurnalis yang terpokok dan paling mendasar ialah
menyusun kalimat-kalimat jurnalistik dan kemudian menyajikannya secara baik
kepada publik melalui media massa cetak. Kalimat jurnalistik yang baik mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ciri enak dibaca dan terus mengalir, bersifat lugas dan tegas, padat dan tidak berbelit,
tepat, cermat, dan akurat sehingga pembaca mudah menangkap makna dan
memahami maksudnya (Rahardi, 2006: 5). Akan tetapi, dapat tersusunnya kalimat
jurnalistik yang berkualitas itu bukan merupakan proses yang mudah dan sederhana.
Berdasarkan aspek kebahasaan, menurut Setiati (2005: 91), wartawan atau
penulis sering melakukan kesalahan dalam penulisan berita. Kesalahan ini antara lain
disebabkan oleh minimnya penguasaan kosakata dan pengetahuan kebahasaan
sehingga dalam menulis berita, mereka kurang memperhatikan gramatikal bahasa
yang benar. Penyebab kesalahan dalam penulisan berita juga bisa disebabkan oleh
tidak adanya redaktur bahasa dalam surat kabar sehingga banyak naskah yang tidak
dikoreksi sebelum diterbitkan.
Menurut Badudu (1995: 6), kesalahan bahasa dalam surat kabar timbul karena
kurangnya kepedulian penulis dalam menyusun kalimat dengan baik. Jika penulis
mau berhati-hati, kesalahan pasti dapat dihindari karena bahasa tulis masih selalu
dapat diperiksa kembali sesudah ditulis. Jadi, sebelum tulisan dicetak menjadi berita
yang nanti akan dibaca oleh sekian banyak pembaca, kesalahan yang dibuat oleh
penulis sudah diperbaiki. Pembaca tentu tidak mau membaca kalimat-kalimat yang
banyak kesalahannya dan tidak jelas sehingga selalu harus mengulang lagi membaca
kalimat itu. Dalam hal ini, wartawan atau penulis seharusnya menjadi contoh yang
baik bagi pembaca.
Surat kabar merupakan media untuk menyampaikan informasi secara tertulis
kepada pembacanya dengan bahasa yang formal. Bahasa yang formal itu terlihat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
penggunaan kalimatnya yang baku dan sesuai dengan kaidah tata bahasa yang resmi.
Namun, pada kenyataannya dalam surat kabar masih sering ditemukan kesalahan
kalimat. Sebagai media informasi, bahasa Indonesia seharusnya dapat diterapkan
dengan baik dan benar karena pembaca memiliki kecenderungan untuk meniru.
Bahasa dalam surat kabar juga akan menentukan kualitas dari surat kabar itu sendiri.
Oleh sebab itu, bagi para jurnalis atau wartawan perlu mempertahankan prinsip-
prinsip penyusunan kalimat jurnalistik sesuai kaidah yang baku dalam menulis berita
agar tulisannya berkualitas dan dapat dipercaya.
Bertolak dari latar balakang di atas, peneliti melakukan penelitian tentang
kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat,
khususnya selama edisi Desember 2007. Edisi itu dipilih dengan alasan Desember
adalah bulan akhir tahun 2007 yang mempunyai keberagaman isi berita, yaitu bulan
menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2008.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah itu, peneliti membuat rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Apa jenis kesalahan kalimat yang paling banyak terdapat dalam berita
utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007?
2. Seberapa tinggi kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar harian
Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian yang ingin dicapai
adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan jenis kesalahan kalimat yang paling banyak terdapat
dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember
2007.
2. Mendeskripsikan seberapa tinggi kesalahan kalimat dalam berita utama
surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama:
1. Bagi Para Jurnalis dan Editor Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada para
jurnalis dan editor mengenai jenis-jenis kesalahan kalimat yang terdapat
dalam berita utama sehingga dapat diupayakan untuk tidak melakukan
kesalahan yang sama ketika menulis berita.
2. Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang prinsip penyusunan
kalimat jurnalistik untuk keperluan menulis berita, bahwa keterampilan
menulis saja tidak cukup tetapi juga harus mampu menerapkan pola
kalimat sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Bagi Guru Bahasa Indonesia
Penelitian ini dapat memberikan pandangan bagi guru dan mahasiswa
PBSID sebagai calon guru untuk bahan pembelajaran dalam hal
penyusunan kalimat, khususnya kalimat jurnalistik yang ditujukan kepada
siswa-siswi. Penelitian ini juga dapat dipakai sebagai acuan dalam
pembuatan majalah sekolah.
4. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat memberikan masukan atau acuan bagi peneliti
selanjutnya berupa bahan referensi penelitian yang relevan.
1.5 Rumusan Variabel dan Batasan Istilah
Variabel yang diteliti adalah kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar
harian Kedaulatan Rakyat. Istilah-istilah yang perlu dibatasi pengertiannya dalam
penelitian ini adalah kesalahan, kalimat, kesalahan kalimat, kalimat jurnalistik, berita,
dan berita utama.
1. Kesalahan
Kesalahan adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tidak betul, tidak
menurut norma, tidak menurut aturan yang ditentukan (Hastuti, 1989: 75).
Kesalahan menimbulkan salah persepsi atau anggapan yang keliru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan,
yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat juga merupakan satuan
dasar wacana (Moeliono dkk, 2003: 311).
3. Kesalahan Kalimat
Kesalahan kalimat adalah penggunaan kalimat (tertulis) yang tidak benar
karena penyusunannya tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa. Menurut
Arifin (1987: 4), penerapan kaidah tata bahasa yang benar dapat dilihat
dari pembentukan kata dan pembentukan kalimatnya.
4. Kalimat Jurnalistik
Jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan, mencari, mengumpulkan,
mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala
kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya (Sumadiria,
2005: 3). Adapun pengertian kalimat jurnalistik adalah kesatuan paling
kecil yang mempunyai makna atau pesan dalam penyampaian berita
(Dewabrata, 2006: 22).
5. Berita
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,
menarik, dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media
berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line internet
(Sumadiria, 2005: 65).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
6. Berita Utama
Berita utama adalah informasi atau berita yang dianggap terpenting dari
seluruh informasi yang disajikan oleh sebuah koran. Berita utama juga
dianggap sebagai berita yang paling aktual pada hari terbit (Mallarangeng,
1992: 14). Berita utama ditempatkan pada halaman paling depan surat
kabar dengan ukuran tulisan judul berita yang paling besar.
1.6 Sistematika Penyajian
Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan, berisi tentang
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
rumusan variabel dan batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab II Landasan
Teori, menguraikan tentang penelitian terdahulu yang relevan dan kajian teori. Bab
III Metodologi Penelitian, berisi tentang jenis penelitian, sumber data dan data
penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, menguraikan tentang deskripsi data,
analisis data, hasil analisis, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Penutup,
menguraikan tentang kesimpulan, implikasi, dan saran dari penelitian. Uraian
selanjutnya adalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Ada satu penelitian terdahulu yang dapat menunjukkan bahwa penelitian yang
dilakukan peneliti masih relevan untuk dilaksanakan. Penelitian itu dilakukan oleh
Maria Rini Wahyuni (2000) dengan judul Penyimpangan Pengembangan Paragraf
dalam Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas Tahun 1997. Dari penelitian itu
ditemukan dua jenis penyimpangan pengembangan paragraf dalam tajuk rencana
Kompas. Pertama, gagasan pokok pada satu paragraf dilanjutkan pada paragraf
berikutnya. Kedua, adanya penggunaan kata penghubung yang tidak tepat dalam
pengembangan paragraf. Dari hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa
pengembangan paragraf dalam tajuk rencana Kompas 1997 belum sesuai dengan
syarat pengembangan paragraf.
Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang terdahulu, yaitu
dalam hal objek kajiannya. Penelitian ini mengkaji kesalahan penyusunan kalimat
dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007.
2.2 Kajian Teori
Bagian ini akan membahas kalimat, kesalahan kalimat, kalimat ragam bahasa
jurnalistik, prinsip penyusunan kalimat jurnalistik, jenis kesalahan kalimat, dan berita
utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2.2.1 Kalimat
Pengertian kalimat didefinisikan oleh beberapa ahli. Menurut Keraf (1991:
185), kalimat adalah bagian ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan,
sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.
Kridalaksana (1993: 92) mengemukakan bahwa kalimat adalah satuan bahasa yang
secara relatif dapat berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual
maupun potensial terdiri dari klausa. Ramlan (2001: 23) berpendapat bahwa kalimat
ialah satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir
turun atau naik. Dalam KBBI (2003: 494), kalimat adalah n 1 kesatuan ujar yang
mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; 2 perkataan; 3 Ling satuan
bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara
aktual atau pun potensial terdiri atas klausa.
Adapun menurut Moeliono, dkk. (2003: 311), kalimat adalah satuan bahasa
terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, ada
jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah
terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya.
Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru. Dalam kalimat disertakan
juga tanda baca seperti koma, titik dua, tanda pisah, dan spasi.
Menurut Moeliono, dkk. (2003), kalimat juga merupakan satuan dasar
wacana. Artinya, wacana hanya akan terbentuk jika ada dua kalimat atau lebih, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
letaknya berurutan dan berdasarkan kaidah kewacanaan. Dengan demikian, setiap
tuturan berupa kata atau untaian kata yang memiliki ciri-ciri tersebut pada suatu
wacana atau teks, berstatus kalimat.
2.2.2 Kesalahan Kalimat
Sebutan untuk „kesalahan‟ lebih diartikan sebagai „gelincir‟, yaitu suatu
tindakan yang kurang disertai sikap berhati-hati. Hal ini biasanya disebabkan oleh
sifat terburu-buru ingin sampai pada tujuan. Kesalahan adalah suatu tindakan yang
dilakukan dengan tidak betul, tidak menurut norma, dan tidak menurut aturan yang
ditentukan. Jika kesalahan ini dihubungkan dengan penggunaan kata atau kalimat, ia
tidak tahu kata atau kalimat yang tepat dan yang seharusnya dipakai (Hastuti, 1989:
74). Selain itu, Hastuti juga membandingkan pengertian kesalahan dengan
penyimpangan, pelanggaran, dan kekhilafan atau kekeliruan.
Penyimpangan dapat diartikan menyimpang dari norma yang telah ditetapkan.
Seseorang menyimpang karena tidak mau, enggan, malas mengikuti norma yang ada.
Ia tahu benar bahwa ada norma, tetapi dengan acuh tak acuh mencari norma lain yang
dianggap lebih sesuai dengan konsepnya. Kemungkinan lain disebabkan oleh
keinginan yang kuat yang tidak dapat dihindari karena suatu hal.
Pelanggaran memberi kesan negatif karena pemakai bahasa dengan penuh
kesadaran tidak mau menurut norma yang telah ditentukan, sekalipun seseorang itu
yakin bahwa yang dilakukannya akan berakibat tidak baik. Sikap ini dapat disebut
juga sikap yang tidak disiplin, tidak tertib.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Kekhilafan adalah proses psikologis. Dalam hal ini, seseorang khilaf
menerapkan teori atau norma bahasa yang ada pada dirinya. Khilaf mengakibatkan
sikap keliru pakai, semata-mata tidak salah, tetapi juga tidak tepat. Kekhilafan bisa
diartikan kekeliruan karena salah ucap atau salah susun karena kurang cermat.
Menurut Tarigan dan Djago Tarigan (1988: 175 – 176), kesalahan adalah
penyimpangan dalam pemakaian bahasa yang disebabkan oleh faktor kompetensi,
terjadi secara sistematis dan berlangsung lama. Berkaitan dengan penyimpangan
berbahasa, H.G. Brown (1987: 170 via Nurgiyantoro, 2001: 191 – 192)
membedakannya dengan dua istilah, yaitu kesalahan (errors) dan kekeliruan
(mistakes).
Kesalahan berbahasa berhubungan dengan kemampuan (competence),
sedangkan kekeliruan lebih berkaitan dengan masalah penampilan (performance).
Kekeliruan merupakan penyimpangan dalam memakai bahasa karena salah ucap atau
salah tulis yang disebabkan oleh faktor-faktor, seperti: kelelahan, emosi, dan kerja
acak-acakan. Kekeliruan bersifat insidental dan tidak sistematis.
Contoh kekeliruan:
Untuk perunggu, total koleksi 228 buah terdiri 85 arca perunggu dan 143 koleksi
barangt-barang lain terbuat dari perunggu (BU 13/k. 10).
Penulisan kata ulang barangt-barang pada kalimat di atas adalah keliru.
Huruf t seharusnya dihilangkan sehingga penulisannya menjadi barang-barang. Hal
ini terjadi karena penulis kurang cermat sehingga menimbulkan kekeliruan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Contoh kesalahan:
Namun, awal November lalu dipindah ke kediaman Hashim di Kemang untuk
dibersihkan (BU 4/k. 31).
Penyusunan kalimat di atas salah karena tidak terdapat unsur subjek. Kalimat
yang baku minimal harus mengandung unsur subjek dan predikat agar kalimat itu
tidak rancu. Susunan kalimat yang benar adalah sebagai berikut.
Namun, awal November lalu lima arca itu dipindah ke kediaman Hashim di Kemang
untuk dibersihkan.
Dalam penelitian ini, istilah kesalahan dan kekeliruan tidak dibedakan karena
penyimpangan berbahasa yang bersifat konsisten maupun tidak konsisten dalam suatu
tulisan formal dapat dianggap sebagai kesalahan dan bukan kekeliruan. Hal ini
diasumsikan bahwa para jurnalis sudah mengetahui tentang kalimat ragam bahasa
jurnalistik yang sesuai dengan kaidah tata bahasa.
Kesalahan kalimat berarti penggunaan kalimat (tertulis) yang tidak benar
karena penyusunannya tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa. Menurut Arifin (1987:
4), penerapan kaidah tata bahasa yang benar dapat dilihat dari pembentukan kata dan
pembentukan kalimatnya.
Kesalahan pembentukan kalimat dapat berupa kalimat yang tidak bersubjek,
kalimat yang tidak berpredikat, dan kalimat yang tidak bersubjek dan tidak
berpredikat atau disebut juga kalimat buntung. Kesalahan pembentukan kalimat yang
lain di antaranya adalah kalimat yang memiliki subjek ganda, penggunaan kata-kata
mubazir, padanan yang tidak serasi, kesalahan urutan kata, pengaruh bahasa daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
atau dialek, predikat-objek yang tersisipi, kalimat yang tidak logis, bentuk resiprokal
yang salah, pengaruh bahasa asing, dan penggunaan kata asing (Arifin, 1987).
Menurut Sugono (2009: 201), kesalahan dalam berbahasa itu mencakup tiga
masalah kalimat, yaitu (1) kesalahan kalimat sebagai akibat ketaksaan atau
kerancuan, (2) kesalahan kalimat sebagai akibat kesalahan diksi, dan (3) kesalahan
kalimat sebagai akibat kesalahan ejaan. Berikut ini tabel contoh kalimat yang
mengandung kesalahan.
Tabel 1
Contoh Kesalahan Kalimat dan Pembenarannya
No. Salah Benar
1. Untuk memberantas hama tikus
menggunakan alat penangkap atau
bubuk racun.
Untuk memberantas hama tikus
digunakan alat penangkap atau bubuk
racun.
2. Di antara masalah Nasional yang
penting itu mencantumkan masalah
susastra sebagai masalah utama.
Di antara masalah Nasional yang
penting itu tercantum masalah susastra
sebagai masalah utama
3. Beberapa pembesar-pembesar Uni
Soviet ingin berkunjung ke
Indonesia.
Pembesar-pembesar Uni Soviet
ingin berkunjung ke Indonesia.
Beberapa pembesar Uni Soviet
ingin berkunjung ke Indonesia.
2.2.3 Kalimat Ragam Bahasa Jurnalistik
Ragam bahasa jurnalistik digunakan untuk mengungkapkan hal-hal yang
dialami, diketahui, dan dipikirkan oleh sebagian besar orang. Hal-hal itu berupa fakta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
(berita), pendapat (opini), dan pemberitahuan, dengan menggunakan unsur bahasa
yang seefektif mungkin karena keterbatasan ruang dan waktu (Soewandi dalam
Markiswo dan Supratiknya, 1996: 345–346).
Ragam bahasa jurnalistik memiliki ciri-ciri linguistis. Ciri-ciri linguistis itu
ada pada tataran penulisan dan pengucapan, tataran kosakata dan morfologi, tataran
sintaktis, dan tataran wacana (Soewandi dalam Markiswo dan Supratiknya, 1996:
348).
Pada tataran penulisan dan pengucapan, ragam bahasa jurnalistik sangat ketat
terhadap kaidah atau aturan yang berlaku, meskipun kesalahan masih sering terjadi.
Namun, kesalahan itu semata-mata karena kelemahan penulis atau pembawa berita
yang tidak disengaja. Jika terjadinya karena faktor kesengajaan mungkin memang ada
alasan-alasan tertentu yang mendasarinya.
Pada tataran kosakata dan morfologi, kosakata dibedakan menjadi dua, yaitu
kosakata penuh dan kosakata fungsional. Kata penuh terdiri atas nomina, pronomina,
ajektiva, verba, adverbia, numeralia, artikel, dan interjeksi, sedangkan kata fungsi
atau fungsional terdiri atas preposisi dan konjungsi. Morfologi adalah ilmu bentukan
kata yang mencakup bentukan kata dengan imbuhan, pengulangan, dan
penggabungan.
Pada tataran sintaktis, ada ciri sintaktis ragam bahasa jurnalistik. Ciri itu
terutama berkaitan dengan kelengkapan fungsi (jabatan kalimat), pengurutan (tempat)
fungsi-fungsi kalimat, jenis kalimat, dan penggunaan kata fungsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pada tataran wacana, sebuah wacana terdiri dari beberapa kalimat yang
sambung-menyambung secara linguistis (kohesif) dan secara semantis (koheren).
Pada umumnya, wacana jurnalistik menghemat unsur-unsur linguistis (kata, tanda
baca, fungsi kata atau frasa, kalimat, terlebih wacana berita, tajuk rencana, dan artikel
atau opini). Wacana berita memiliki ciri khas yang berbeda. Bentuk wacana berita
berupa kerucut terbalik; yang paling penting (inti pokok) ada di bagian atas (teras
berita) dan yang paling tidak penting ada di bagian bawah.
Mengacu pada kalimat ragam bahasa jurnalistik, Margantoro (2001: 78)
menyatakan bahwa pada hakikatnya bahasa Indonesia jurnalistik sama dengan bahasa
Indonesia pada umumnya. Perbedaannya, pengembangan bahasa pers lebih mengarah
pada publisistik yang mudah dimengerti untuk umum. Menurutnya, menyusun
kalimat jurnalistik tidak cukup hanya berdasarkan bahasa yang baik dan benar.
Penguasaan tata bahasa dan alat-alat perangkat bahasa hanyalah dasar bagi calon
penulis untuk mengembangkan kemampuannya menyusun kalimat jurnalistik.
Istilah kalimat jurnalistik menurut Rahardi (2006: 15) mengarah pada bahasa
ragam jurnalistik atau bahasa pers, yaitu bahasa yang dipakai untuk menyampaikan
fakta, laporan, berita, tulisan yang baru saja terjadi. Menurut Setiati (2005: 87),
bahasa jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh wartawan dalam menulis berita
dan memiliki sifat khas, yaitu singkat, padat, sederhana, lugas, menarik, lancar, dan
jelas.
Adapun menurut Dewabrata (2006: 22), kalimat jurnalistik adalah kesatuan
paling kecil yang mempunyai makna atau pesan dalam penyampaian berita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Pengertian ini dapat diartikan juga sebagai kalimat yang cocok untuk menyusun
berita yang sebaiknya ditulis pendek, padat, dan populer, serta mudah dipahami
dalam waktu singkat. Kalimat jurnalistik juga harus mengandung unsur berita siapa,
apa, mengapa, di mana, kapan, dan bagaimana yang disusun teratur agar menjadi
sebuah berita yang menarik dan jernih.
Sebuah kalimat biasa pada umumnya menekankan unsur subjek, predikat,
objek, dan keterangan (SPOK). Namun, menurut Dewabrata (2006), kalimat
jurnalistik lebih fleksibel, tidak terlalu mengikuti aturan SPOK ataupun unsur DM
(diterangkan menerangkan). Dalam kalimat jurnalistik, kata keterangan (tempat
maupun waktu) tidak harus diletakkan paling belakang dari sebuah kalimat sesuai
patokan dalam aturan tata bahasa. Kata keterangan waktu dapat saja diletakkan di
tengah, di tempat yang paling dekat dengan kata yang dijelaskan „kapan terjadinya‟.
Demikian juga dengan kata keterangan tempat, dapat diletakkan di mana saja
tergantung pokok kata yang harus dijelaskan „di mana terjadinya‟.
Perbedaannya dapat dijelaskan seperti dalam contoh berikut ini.
(1) “Saya tidur di hotel tadi malam,” (sesuai dengan rumusan SPOK).
Pernyataan itu dapat diganti menjadi: (1a) “Tadi malam saya tidur di hotel”. Tetapi,
akan lebih bagus jika kata keterangannya dekat dengan predikat: (1b) “Saya tadi
malam tidur di hotel”. Alasannya, kata tadi malam itu menjelaskan kata tidur,
sedangkan kata di hotel letaknya sudah tepat karena menjelaskan kata tidur juga.
Kalimat yang tersusun sesuai dengan rumus SPO jarang menimbulkan rancu.
Tetapi, kalimat yang lengkap SPOK terlebih jika berbentuk kalimat majemuk,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
terkadang justru menimbulkan kerancuan. Misalnya, berita yang ada dalam kalimat
berikut ini.
(2) “Drs. Columbiformes, manajer perusahaan penangkaran burung PT Geopelia
Striata, mengkonfirmasi bahwa sebagian perkutut bakalan (piyik) yang dipesan
oleh kelompok pecinta perkutut Filipina sudah dikirimkan menggunakan jasa
EMKL Baito Express International akhir bulan yang lalu, di kantornya di
bilangan Klewer, Solo, kemarin.”
Dilihat dari susunan tata bahasanya, kalimat di atas sudah sah karena tersusun
dari pokok atau subjek (Drs. Columbiformes, manajer perusahaan penangkaran
burung PT Geopelia Striata), diikuti predikat (mengkonfirmasi). Selanjutnya adalah
objek yang dikonfirmasi (sebagian perkutut bakalan (piyik) yang dipesan oleh
kelompok pecinta perkutut Filipina sudah dikirimkan menggunakan jasa EMKL Baito
Express International akhir bulan yang lalu), kemudian kata keterangan tempat (di
kantornya di bilangan Klewer, Solo), dan diakhiri keterangan waktu (kemarin).
Susunan kalimat itu sama dengan kalimat sederhana ini: “Saya makan nasi
goreng telor di restoran Mangano kemarin”. Kata saya sebagai pokok atau subjek,
makan sebagai predikat, nasi goreng telor sebagai objek, di restoran Mangano
sebagai keterangan tempat, dan kemarin sebagai keterangan waktu. Tetapi, dalam hal
penjelasan kalimat penangkar burung itu, predikat “mengkonfirmasi” mempunyai
objek (dan keterangan objek) yang cukup panjang (tidak sependek nasi goreng telor)
sehingga keterangan tempat dan keterangan waktu untuk kalimat induknya terpaksa
berada jauh di belakang. Letak keterangan tempat dan keterangan waktu yang terlalu
jauh dari subjek dan predikatnya akan menimbulkan kerancuan, seakan-akan
memberi keterangan tempat dan keterangan waktu bagi klausa di depannya. Padahal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
frasa “di kantornya di bilangan Klewer, Solo, kemarin” adalah keterangan tempat dan
keterangan waktu untuk menerangkan di mana dan kapan Drs. Columbiformes
menyampaikan informasi kepada wartawan.
Agar kalimat berita mengenai penangkar burung tersebut dapat lebih mudah
dipahami, susunannya dapat diubah sebagai berikut.
(2a) “Kemarin di kantornya Bilangan Klewer, Solo, Drs. Columbiformes, manajer
perusahaan penangkaran burung PT Geopelia Striata, mengkonfirmasi bahwa
sebagian perkutut bakalan (piyik) yang dipesan oleh kelompok pecinta perkutut
Filipina sudah dikirimkan menggunakan jasa EMKL Baito Express
International akhir bulan yang lalu.”
Keterangan tempat dan keterangan waktu dapat juga diletakkan di tengah kalimat
sehingga susunannya akan menjadi seperti berikut ini.
(2b) “Drs. Columbiformes, manajer perusahaan penangkaran burung PT Geopelia
Striata, kemarin di kantornya Bilangan Klewer, Solo, mengkonfirmasi bahwa
sebagian perkutut bakalan (piyik) yang dipesan oleh kelompok pecinta perkutut
Filipina sudah dikirimkan menggunakan jasa EMKL Baito Express
International akhir bulan yang lalu.”
Dalam sebuah kalimat juga dikenal hukum DM (diterangkan dan
menerangkan) yang letaknya harus diatur dengan cermat. Namun, dalam kalimat
jurnalistik, rumusannya tidak harus DM tetapi yang lebih penting bagaimana
sebaiknya meletakkan kata, frasa, dan klausa agar efektif memperjelas pesan yang
disampaikan.
Penjelasannya dapat dicermati dalam contoh berikut ini (Kompas, 11 April
2004 halaman 21, berjudul “Lidya Kandou dari Komedi ke Komedi”). Alinea pertama
berita itu adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
(3) “Dua puluh lima tahun, pasti bukan waktu yang sedikit untuk urusan karier itu
juga yang terjadi pada Lidya. Usianya belum genap 17 kala pertama bermain
dalam Wanita Segala Zaman tahun 1979. Dalam film arahan sutradara Has
Manan itu, Lidya berperan sebagai adik Roy Marten yang manja”.
Frasa yang manja dalam kalimat itu tidak jelas. Pembaca mungkin tidak
paham siapa yang manja, apakah Lidya atau Roy Marten karena frasa yang manja
berada di belakang Roy Marten. Sampai kalimat terakhir dalam berita itu tidak
dijelaskan lebih jauh, bahkan tidak ada keterangan yang implisit untuk itu.
Seandainya kalimat terakhir itu dipecah dan ditulis seperti berikut ini, tidak ada
kerancuan tentang siapa yang manja.
(3a) “Dua puluh lima tahun, pasti bukan waktu yang sedikit untuk urusan karier itu
juga yang terjadi pada Lidya. Usianya belum genap 17 kala pertama bermain
dalam Wanita Segala Zaman tahun 1979. Dalam film arahan Has Manan itu,
Lidya memerankan adik yang manja, sedangkan tokoh kakak diperankan oleh
Roy Marten”.
Jadi, jelas bahwa dalam pernyataan itu yang manja adalah tokoh adik yang
diperankan oleh Lidya Kandou.
Dengan susunan kalimat ragam bahasa jurnalistik yang sesuai dengan kaidah
tata bahasa Indonesia baku, penulis (jurnalis) dapat menuntun pembaca (pendengar)
memahami berita secara tepat dan akurat, sebagaimana pesan yang dikehendakinya.
Kecermatan dan keterampilan dalam menyusun kalimat untuk penulisan berita itu
harus diperhatikan dengan baik sehingga tidak menimbulkan kesalahan.
2.2.4 Prinsip Penyusunan Kalimat Jurnalistik
Menurut Rahardi (2006: 27–52), sedikitnya terdapat sepuluh (10) prinsip
dasar bagi para jurnalis atau pers, juga bagi para calon jurnalis untuk menyusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kalimat-kalimat jurnalistik di media massa. Prinsip-prinsip penyusunan kalimat
jurnalistik itu adalah:
1. berciri padat, singkat, tajam, dan lugas,
2. berciri sederhana dan tidak berbelit,
3. membatasi kalimat luas,
4. menggunakan bentuk yang tidak verbalistis,
5. memiliki preferensi pada bentuk-bentuk pendek,
6. mengutamakan bentuk positif dan bentuk aktif,
7. berciri jelas, tegas, dan tidak kabur makna,
8. membedakan secara jelas bahasa tutur dan bahasa tulis,
9. memiliki preferensi pada bentuk yang sederhana, pendek, dengan tetap
berdasar pada kaidah-kaidah linguistik, dan
10. membatasi bentuk-bentuk kebahasaan yang terkena interferensi bahasa
asing.
Lebih lanjut, Rahardi (2006: 28–52) menguraikan penjelasan dari prinsip-
prinsip penyusunan kalimat jurnalistik itu sebagai berikut.
(1) Berciri padat, singkat, tajam, dan lugas
Penulis teks dan jurnalis-jurnalis pemula pada umumnya menuliskan gagasan
atau ide-idenya ke dalam kalimat dan alinea yang panjang. Hal-hal yang sebenarnya
tidak terlalu perlu dan masalah-masalah yang tidak terlalu penting diuraikan secara
panjang-lebar dan terinci. Dari sisi kebahasaan, hal itu justru berpotensi besar
terhadap berbagai kesalahan atau penyimpangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Seorang jurnalis harus memilih kata-kata atau frasa yang lebih singkat atau
lebih pendek jika memang ada padanan atau sinonimnya dari kata-kata atau frasa
yang panjang. Misalnya, jika ada bentuk sekarang dan kini, preferensi seorang
jurnalis harus pada kata kini yang hanya berkarakter 4 huruf, bukan pada kata
sekarang yang berkarakter 8 huruf. Jika ada pilihan bentuk yang akan datang dan
mendatang seharusnya bentuk yang dipilih adalah mendatang.
Kata-kata seperti bahwa, oleh, untuk yang pemakainnya terkadang tidak
mengubah arti atau makna seharusnya dihindari. Selain itu, kata-kata yang sifatnya
rancu seperti bentuk disebabkan karena juga harus dihindari sebab kedua kata
tersebut memiliki makna yang sama sehingga tidak perlu digunakan secara
bersamaan. Demikian juga bentuk bertujuan untuk dan diperuntukkan bagi, jika
sudah ada kata tujuan jangan digunakan kata untuk dan jika sudah ada kata untuk
tentu kata bagi tidak perlu digunakan lagi.
Ide-ide yang cukup banyak ketika akan menulis sebaiknya dipisahkan dan
diwujudkan dalam kalimat-kalimat yang pendek, singkat, dan sederhana. Kalimat-
kalimat yang demikian itu tentu lebih membantu para pembaca untuk memahaminya,
terutama pembaca yang latar belakang pendidikannya tidak cukup memadai.
(2) Berciri sederhana dan tidak berbelit
Pembaca media massa cetak itu sangat beragam dan muncul dari berbagai
latar belakang yang berbeda, kemampuannya memahami sebuah tulisan juga sangat
bermacam-macam. Oleh karena itu, seorang jurnalis harus menyusun kalimat-kalimat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dan bahasa yang bentuknya sederhana dan wujudnya tidak berbelit-belit sehingga
mudah diserap dan dipahami.
Kalimat jurnalistik yang sederhana itu tidak boleh terdiri dari klausa-klausa
dan frasa-frasa yang terlalu rumit. Kalimat jurnalistik juga tidak boleh disusun dari
kata-kata atau frasa-frasa serta ungkapan-ungkapan yang panjang-panjang karena
akan menyebabkan pembaca menjadi bingung. Namun, sebuah kalimat seberapa pun
pendek dan panjangnya di dalam ragam tulis harus memiliki subjek dan predikat.
Berkaitan dengan prinsip ekonomi kata dalam kalimat jurnalistik,
penyampaian ide atau gagasan harus seminimal mungkin tetapi juga harus lengkap.
Demikian juga dengan alinea atau paragraf, ide pokok atau gagasan utama cukup
diuraikan dengan memakai tiga atau empat kalimat dalam satu paragraf.
(3) Membatasi kalimat luas
Ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis atau jurnalis sedapat mungkin harus
disampaikan dengan bahasa yang mudah dan sederhana. Jika tidak mungkin
diungkapkan dengan kalimat sederhana (biasanya terdiri dari satu subjek dan satu
predikat), maka kalimat luas baru dapat digunakan.
(4) Menggunakan bentuk yang tidak verbalistis
Kecenderungan para pembicara ketika berada di depan publik dalam sebuah
acara adalah mereka akan berbicara dengan kata-kata yang muluk-muluk, dengan
bentuk-bentuk kebahasaan yang biasanya terlalu teknis dan verbalistis sehingga
makna atau maksud yang dikatakannya tidak selalu mudah ditangkap. Namun, ada
anggapan bahwa dengan cara berbicara menggunakan bahasa berciri verbalistis itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mereka akan mendapatkan penghargaan atau penghormatan yang lebih. Dalam dunia
tulis-menulis terutama di media cetak, penulis perlu menghindari bentuk-bentuk yang
berulang-ulang dan verbalistis itu.
(5) Memiliki preferensi pada bentuk-bentuk pendek
Bentuk-bentuk kebahasaan yang singkat, pendek, dan sederhana dapat juga
digunakan untuk menyatakan gagasan atau ide yang tidak selalu sederhana. Begitu
juga sebaliknya, bentuk-bentuk kebahasaan yang panjang tidak selalu juga dapat
dipakai untuk menyatakan maksud atau makna yang kompleks. Semakin bentuk
kebahasaan itu panjang, akan semakin rumit penyampaian maksud atau makna
kebahasaannya. Sebaliknya, semakin bentuk kebahasaan itu pendek, maka akan
semakin lugas dan tajam penyampaian makna atau maksudnya.
Dalam bahasa ragam jurnalistik harus diutamakan preferensi pada bentuk-
bentuk kebahasaan yang langsung, pendek, tajam, tidak rumit, dan tidak berbelit.
Jadi, dalam paragraf yang baru harus ada ide atau gagasan yang baru juga. Dalam
bahasa ragam jurnalistik, ide atau gagasan yang baru itu harus dinyatakan dengan
singkat dan padat sehingga tidak dibutuhkan kalimat-kalimat penyusun paragraf
dalam jumlah yang banyak.
(6) Mengutamakan bentuk positif dan bentuk aktif
Bahasa jurnalistik tidak melarang bentuk-bentuk kalimat negatif dan kalimat
pasif karena keduanya merupakan bentuk linguistik dan bentuk kebahasaan yang
benar. Oleh karena itu, bentuk-bentuk yang ada dalam linguistik sebaiknya digunakan
secara variatif dan seimbang dalam ragam bahasa jurnalistik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Jika dilihat dari sisi maknanya secara umum, bentuk-bentuk positif dan
bentuk-bentuk aktif dalam kalimat lebih memberikan implikasi makna yang tegas dan
lebih lugas. Misalnya, kata absen secara linguistis bermakna lebih tegas daripada kata
tidak hadir. Bentuk mangkir juga lebih tegas daripada tidak hadir secara berturut-
turut dalam waktu tertentu.
Bentuk-bentuk kalimat pasif sebenarnya tidak disarankan dan yang harus
digunakan dalam bahasa pers adalah kalimat-kalimat aktif. Hal ini berkaitan dengan
kelangsungan dan ketidaklangsungan penyampaian maksud atau makna yang
disampaikan. Secara linguistis, bentuk pasif bersifat tidak langsung tetapi ciri
kebahasaan itu tidak cocok digunakan dalam ragam jurnalistik. Bahasa ragam
jurnalistik juga harus menghindari eufemisme atau penghalusan dan pengaburan
makna.
Pemakaian bentuk yang seimbang dan proporsional dapat menghindari bahasa
yang monoton. Dalam satu kolom berita, sedapat mungkin harus digunakan bentuk-
bentuk kebahasaan yang sifatnya variatif. Tidak boleh ada bentuk atau konstruksi
linguistik yang sangat dominan dan penat seperti sementara itu, sebagaimana
diketahui, sebagaimana diberitakan yang seringkali muncul secara berulang-ulang di
dalam sebuah berita.
(7) Berciri jelas, tegas, dan tidak kabur makna
Cara pembahasaan yang tidak jelas dan tidak tegas akan menimbulkan makna-
makna kabur. Makna kabur dapat terjadi diantaranya karena pilihan kata atau
diksinya, penggunaan kata-kata yang berlebihan, serta salah dalam menempatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
bagian-bagian kalimatnya. Dalam bahasa ragam jurnalistik, para jurnalis harus
memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan, tata tulis, dan tata ejaan yang berlaku.
Berkaitan dengan hal itu, contoh pemakaian kata pada seperti dalam pada Senin,
pada Juni, pada 2005 ini cenderung dianggap sebagai ganti dari bentuk pada hari
Senin, pada bulan Juni, dan pada tahun 2005.
Bentuk tersebut merupakan bentuk yang keliru dan telah terindikasi
interferensi dari bahasa Inggris yang selalu mewajibkan adanya kata depan atau
preposisi di depan nomina. Cara penyampaian aspek kebahasaan di dalam bahasa
tertentu tidak serta-merta berlaku dan dapat diterapkan pada bahasa yang lain. Pada
dasarnya, bahasa Indonesia tidak berciri demikian itu. Jadi, pemakaian yang secara
linguistik dianggap lebih benar adalah bentuk hari Senin, bulan Juni, dan tahun 2005.
(8) Membedakan secara jelas bahasa tutur dan bahasa tulis
Bahasa dalam ragam jurnalistik untuk media massa cetak itu sangat berbeda
dengan media elektronik dan media visual-elektronik lainnya. Ragam bahasa
jurnalistik dalam media cetak harus selalu berciri tulis, sedangkan ragam bahasa
jurnalistik dalam media elektronik dan media visual-elektronik selalu bersifat tutur.
Menurut Romli (2004) via Rahardi (2006: 45), bahasa ragam tutur itu
memiliki ciri-ciri kalimatnya pendek-pendek, menggunakan kata-kata yang biasa
diucapkan, satu ide satu kalimat (menghindari kalimat majemuk atau kalimat luas)
dan satu kalimat sedapat mungkin disampaikan dalam satu nafas, tidak menggunakan
kalimat langsung (kalimat langsung harus dibuat menjadi kalimat tidak langsung).
Berkaitan dengan ciri yang pertama, yakni bahwa kalimat-kalimat dalam ragam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
bahasa tutur harus pendek, perlu diperhatikan juga di dalam bahasa jurnalistik tulis
untuk media massa cetak. Kalimat-kalimat yang pendek yang hanya berisi satu ide,
akan memudahkan pembaca memahaminya.
Berkaitan dengan ciri kedua, yakni bahwa bahasa tutur harus menggunakan
kata-kata yang biasa, tidak sepenuhnya harus diikuti dalam bahasa jurnalistik ragam
tulis untuk media cetak. Misalnya, dalam bahasa tutur, bentuk seperti jam 8 pagi itu
boleh dipakai tetapi dalam bahasa ragam tulis untuk media massa cetak bentuk itu
harus diubah menjadi pukul 08.00 pagi. Perlu ditegaskan juga waktu yang dinyatakan
tersebut termasuk dalam wilayah WIB, Wita, atau WIT.
Berkaitan dengan ciri ketiga, yakni bahwa satu kalimat dalam bahasa tutur
harus disampaikan dalam satu nafas, juga tidak perlu diikuti dalam media massa
cetak. Bahasa media cetak tidak bertautan dengan persoalan nafas dan cara
penyampaiannya cenderung sedikit lebih fleksibel.
Berkaitan dengan ciri yang terakhir atau keempat, yakni harus menggunakan
kalimat tidak langsung, dalam media massa cetak cenderung berciri lebih leluasa.
Dalam hal-hal tertentu untuk mendukung pernyataan seseorang yang informasinya
penting disampaikan secara akurat, kalimat langsung dapat saja digunakan. Bila tidak
perlu dengan kalimat langsung, kalimat yang tidak langsung pun dapat dipakai untuk
menyampaikan gagasan itu.
Jadi, jelas bahwa bahasa lisan atau bahasa tutur memiliki perbedaan dengan
bahasa tulis. Oleh karena itu, para wartawan atau jurnalis media massa cetak perlu
sekali memperhatikan dan mencermati perbedaan di antara keduanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
(9) Memiliki preferensi pada bentuk yang sederhana, pendek, dengan tetap
berdasar pada kaidah-kaidah linguistik
Bahasa dalam ragam jurnalistik lebih memihak pada bentuk-bentuk yang
sederhana, pendek, dan tidak berbelit. Terlebih, jika bentuk yang sederhana dan
pendek itu jauh lebih informatif dan komunikatif. Namun, tidak semua bentuk pendek
itu dibenarkan, misalnya bentuk berkenaan dengan, berkaitan dengan, terkait
dengan, sehubungan dengan, sesuai dengan. Kata dengan pada bentuk-bentuk itu
sama sekali tidak boleh dihilangkan dalam bahasa jurnalistik, walaupun dilakukan
dengan alasan ekonomi kata atau ekonomi bahasa.
Jadi, sekalipun bentuk-bentuk tersebut relatif panjang dan memiliki banyak
karakter huruf, bentuk-bentuk itu tetap harus dipertahankan karena tidak semua
aspek-aspek kebahasaan dapat di atur semaunya saja. Bahasa media massa cetak tidak
serta-merta bebas dan lepas dari kaidah-kaidah kebahasaan atau aturan linguistik
yang ada, perlu disadari bahwa bahasa media massa itu juga dimaksudkan untuk
mendidik masyarakat umum di dalam praktik berbahasa.
(10) Membatasi bentuk-bentuk kebahasaan yang terkena interferensi bahasa
asing
Interferensi pemakaian bahasa dalam studi sosiolinguistik merupakan aspek
kebahasaan yang tidak dapat dihilangkan. Demikian juga interferensi dalam
pemakaian bahasa ragam jurnalistik, hal ini akan sulit untuk dihindarkan. Tugas
sebagai seorang jurnalis adalah membatasi diri terhadap kemungkinan interferensi
bahasa asing itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Jika bahasa ragam jurnalistik telah terdominasi oleh tumpukan-tumpukan
interferensi dari bahasa yang lebih kuat terutama bahasa Inggris, maka orang akan
mempertanyakan nasionalisme kebahasaan kita dalam praktik berbahasa jurnalistik.
Apalagi, media cetak yang menjadi wadah untuk menulis dan menuangkan gagasan
atau pikiran itu berformat bahasa Indonesia.
Contoh yang menegaskan bahwa bahasa jurnalistik Indonesia telah banyak
terkena interferensi bahasa Inggris ialah konstruksi pada Senin, pada Januari, pada
2005. Dalam bahasa Inggris, kehadiran sebuah preposisi atau kata depan seperti in,
on, at di depan nomina atau kata benda merupakan sebuah keharusan. Akan tetapi,
dalam bahasa Indonesia, bentuk kebahasaan itu tidak dibenarkan dan yang harus
digunakan adalah bentuk hari Senin, bulan Januari, dan tahun 2005.
Dalam tataran kalimat, konsrtuksi asing itu memberikan pengaruh yang besar
yaitu bentuk yang dipendekkan, misalnya pada kalimat: “ditanya masalah korupsi di
kantornya, pejabat itu mengelak memberikan penjelasan kepada para wartawan”.
Bentuk semacam itu jelas telah terinterferensi oleh bahasa Inggris. Untuk
memperbaikinya perlu ditambahkan konjungsi atau kata penghubung di depan
kalimat agar menjadi konstruksi bahasa Indonesia. Perbaikannya adalah: “ketika
ditanya masalah korupsi di kantornya, pejabat itu mengelak memberikan penjelasan
kepada para wartawan”.
2.2.5 Jenis Kesalahan Kalimat
Berdasarkan prinsip penyusunan kalimat jurnalistik itu, kriteria yang akan
digunakan sebagai pedoman untuk menganalisis data dibatasi menjadi tiga jenis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yaitu kehematan katanya, penggunaan pilihan katanya, dan kelengkapan unsur dalam
kalimatnya.
2.2.5.1 Penghematan Kata
Salah satu unsur penting yang perlu diperhatikan dalam pembentukan kalimat
efektif adalah kehematan (Akhadiah, 1988: 125). Kehematan itu meliputi kehematan
dalam pemakaian kata, frase, atau bentuk lainnya yang dianggap tidak diperlukan.
Kehematan itu menyangkut soal gramatikal dan makna kata. Namun, kehematan
tidak berarti bahwa kata yang diperlukan atau menambah kejelasan makna boleh
dihilangkan.
Menurut Dewabrata (2006: 187), kalimat yang terlalu panjang, bertele-tele,
dan penuh kata basa-basi tidak cocok untuk penulisan berita. Space (ruang) yang
tersedia bagi media massa itu harus diisi beraneka ragam berita, maka sangat penting
menulis singkat, padat, dan jelas. Kata-kata mubazir yang terdapat dalam kalimat
harus dibuang. Menurut Ramlan, dkk. (1992: 65), istilah mubazir adalah terlampau
banyak atau terlalu berlebihan sehingga menjadi sia-sia atau tidak berguna.
2.2.5.2 Pilihan Kata
Cara penulisan yang tidak jelas dan tidak tegas akan menimbulkan makna-
makna kabur. Menurut Rahardi (2006), makna kabur dapat terjadi di antaranya karena
pilihan kata atau diksinya, penggunaan kata-kata yang berlebihan, serta salah dalam
menempatkan bagian-bagian kalimatnya. Dalam bahasa ragam jurnalistik, para
jurnalis harus memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan, tata tulis, dan tata ejaan
yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Selain itu, Dewabrata (2006, 23) menjelaskan bahwa penggunaan kata (diksi)
ketika menyusun kalimat sangat mempengaruhi kejelasan pesan yang disampaikan.
Pemilihan kata (diksi) perlu mempertimbangkan nalar. Penggunaan kata yang sama
berturut-turut dan berdekatan dalam kalimat jurnalistik juga dianggap kurang bagus
karena cenderung menjemukan.
Menurut Akhadiah (1988: 88), pemilihan kata dalam kalimat itu penting dan
kata-kata itu harus digunakan secara tepat dan sesuai. Dalam memilih kata ada dua
persyaratan pokok yang harus diperhatikan, yaitu ketepatan dan kesesuaian.
2.2.5.2.1 Ketepatan dalam Pemilihan Kata
Suatu tulisan merupakan media komunikasi antara penulis dan pembaca.
Komunikasi tersebut akan berlangsung dengan baik selama pembaca dapat
memahami dan mengartikan kata atau rangkaian kata sesuai dengan maksud penulis.
Namun, jika pembaca mempunyai pandangan yang berbeda dengan tafsiran penulis
mengenai suatu kata atau rangkaian kata yang dipakai, komunikasi itu akan terputus.
Persyaratan ketepatan menyangkut makna, aspek logika kata-kata, dan kata-
kata yang dipilih harus secara tepat mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan.
Berikut ini yang termasuk ketepatan dalam pemilihan kata.
(1) Kata sebagai Lambang
Kata merupakan lambang objek, pengertian, atau konsep. Referensi setiap
individu mungkin berbeda-beda sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki. Sehubungan dengan hal itu, maka dalam menulis harus digunakan kata-kata
secara tepat sehingga tidak ditafsirkan dengan makna individual oleh pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Dalam hal ini berlaku kaidah makna yang mengacu pada ketepatan pemakaian kata
sebagai lambang objek atau konsep.
(2) Sinonim, Homofon, dan Homograf
Hubungan antara kata dengan maknanya sering menjadi rumit. Ada beberapa
kata yang mempunyai makna yang sama atau mirip, seperti kata-kata muka, paras,
wajah, tampang; rancangan, rencana, desain; musykil, sulit, rumit, sukar. Namun,
kata-kata yang bersinonim itu sering kali tidak dapat saling menggantikan. Kata
indah bersinonim dengan cantik, bagus, dan elok. Tetapi, hal itu tidak dapat
digunakan untuk menggantikan gadis cantik dengan gadis indah. Di samping itu, ada
juga kelompok kata yang sama bunyi atau tulisannya (homofon = sama bunyi;
homograf = sama tulisan) tetapi mengandung arti yang sangat berbeda.
(3) Denotasi dan Konotasi
Suatu kata sering kali tidak hanya mendukung satu konsep atau objek
(referen) saja, melainkan juga menimbulkan asosiasi dengan sesuatu. Misalnya kata
pelayan toko dan pramuniaga, keduanya menunjuk kepada seseorang yang bekerja
untuk suatu toko. Tetapi di dalam pemakaiannya, kata pramuniaga mengandung nilai
yang lebih terhormat daripada kata pelayan toko. Begitu juga kata wafat dan mati,
keduanya mengandung makna hilangnya kehidupan dari suatu organisme, tetapi hal
itu tidak dapat dipertukarkan, misalnya antara kata gajah mati menjadi gajah wafat.
Konsep dasar yang didukung oleh suatu kata disebut denotasi, sedangkan nilai
rasa atau gambaran tambahan yang ada di samping denotasi disebut konotasi atau
nilai kata. Kata dengan makna denotatif digunakan dalam karangan ilmiah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sedangkan kata dengan makna konotatif digunakan dalam bahasa sastra atau bahasa
iklan.
(4) Kata Abstrak dan Kata Konkret
Kata abstrak adalah kata yang mempunyai referen berupa konsep, sedangkan
kata konkret adalah kata yang mempunyai referen berupa objek yang dapat diamati.
Kata abstrak lebih sulit dipahami daripada kata konkret. Jika yang akan
dideskripsikan ialah suatu fakta, tentu harus lebih banyak digunakan kata-kata
konkret.
(5) Kata Umum dan Khusus
Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang lingkupnya. Makin
luas ruang lingkup suatu kata, makin umum sifatnya. Sebaliknya, makin sempit ruang
lingkupnya, makin khusus sifatnya.
Kata-kata abstrak biasanya merupakan kata umum, tetapi kata umum tidak
selalu abstrak. Kata konkret lebih khusus daripada kata abstrak.
Makin umum suatu kata makin banyak kemungkinan salah paham atau
perbedaan tafsiran. Sebaliknya, makin khusus, makin sempit ruang lingkupnya,
makin sedikit kemungkinan terjadi salah paham. Dengan kata lain, makin khusus kata
yang dipakai, makin dekat penulis kepada ketepatan pilihan katanya.
(6) Kata Populer dan Kata Kajian
Kata-kata populer seperti kata besar, pindah, kecil, batu, waktu, isi, harga,
lebih dikenal oleh masyarakat luas. Kata-kata seperti itu digunakan pada berbagai
kesempatan dalam komunikasi sehari-hari di kalangan semua lapisan masyarakat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
berbeda dengan kata andal, acak, transfer, minor, batuan, momentum, faktor, volume,
sangkil, canggih yang merupakan kata kajian atau kata ilmiah.
Kata kajian hanya dikenal dan digunakan secara terbatas dalam kesempatan-
kesempatan tertentu. Kata-kata seperti itu biasanya hanya digunakan oleh para
ilmuwan atau kelompok profesi tertentu dalam makalah atau perbincangan khusus.
Banyak di antara kata kajian ini merupakan kata serapan atau kata asing (Latin,
Yunani, Inggris).
(7) Jargon, Kata Percakapan, dan Slang
Dalam tulisan yang formal dan ditujukan kepada khalayak yang lebih luas
sebaiknya dihindari kata-kata yang termasuk jargon. Istilah “jargon” mempunyai
beberapa pengertian, di antaranya kata-kata teknis yang digunakan secara terbatas
dalam bidang ilmu, profesi, atau kelompok tertentu. Kata-kata seperti ini sering kali
merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan tertentu (dokter, militer,
perkumpulan rahasia).
Dalam percakapan informal, kaum terpelajar biasa menggunakan kata-kata
percakapan. Kelompok kata-kata percakapan mencakup kata-kata populer, kata-kata
kajian, dan slang yang hanya dipakai oleh kaum terpelajar.
Pada waktu tertentu banyak terdengar “slang” yaitu kata-kata tidak baku yang
dibentuk secara khas sebagai cetusan keinginan akan sesuatu yang baru, misalnya
kata asoy, selangit, mana tahan, dan sebagainya. Kata-kata seperti itu bersifat
sementara, jika sudah terasa usang, kata-kata ini menjadi kata-kata biasa yang dapat
ditinggalkan atau bahkan hilang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
(8) Perubahan Makna
Dalam memilih kata-kata, penulis harus waspada karena makna kata itu kerap
kali berubah atau bergeser. Perubahan ini dapat meluas atau menyempit, kadang-
kadang berubah sama sekali.
(9) Kata Asing dan Kata Serapan
Dalam proses perkembangan bahasa selalu terjadi peminjaman dan
penyerapan unsur-unsur bahasa asing. Hal ini terjadi karena adanya hubungan
antarbangsa dan kemajuan teknologi.
Kata asing yang dimaksud ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing
yang masih dipertahankan bentuk aslinya karena belum menyatu dengan bahasa
Indonesia. Kata-kata atau unsur-unsur serapan ialah unsur-unsur bahasa asing yang
telah disesuaikan dengan wujud/struktur bahasa Indonesia. Banyak di antara kata-kata
serapan ini yang sudah tidak terasa lagi keasingannya dan bahkan sudah menjadi
perbendaharaan kata populer.
(10) Kata-kata Baru
Bahasa berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu dan bidang kehidupan
lainnya. Kata-kata baru yang dikemukakan berbagai pihak, sebagian di antaranya
telah diterima oleh masyarakat, misalnya canggih, acak, kendala, pemerian, telaah,
laik.
Kata-kata seperti itu dapat digunakan dalam tulisan, tetapi penulis juga harus
tahu dengan tepat makna dan pemakaiannya. Jika kata-kata seperti itu sudah
dibakukan, penulis dapat menggunakannya tanpa tanda khusus. Tetapi jika kata-kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
itu belum dibakukan atau belum dikenal secara luas, maka penulis perlu memberikan
tanda dan padanannya dalam bahasa asing atau dalam bahasa Indonesia.
(11) Makna Kata dalam Kalimat
Setiap kata mempunyai konteks, artinya kata-kata itu digunakan dalam
hubungan yang lebih luas, misalnya dalam kalimat, paragraf, atau karangan. Makna
kata pada dasarnya bergantung pada konteks yang mencakup baik situasi fisik
maupun verbal pada waktu dan tempat suatu kata digunakan.
Konteks fisik suatu kata adalah latar „setting‟ geografis dan sejarah pada
waktu suatu kata dituliskan atau diucapkan (dalam proses encoding) dan dibaca atau
didengar (dalam proses decoding). Makna kata baru jelas bila digunakan dalam
kalimat, dalam konteks verbalnya. Konteks verbal ialah hubungan suatu kata dengan
kata-kata yang mendahului dan mengikutinya.
Di dalam menulis, memilih kata-kata yang bersinonim itu harus berhati-hati,
sebab terkadang kata-kata itu mempunyai perbedaan arti yang basar jika digunakan
dalam konteks tertentu. Kata-kata itu harus digunakan sesuai dengan kelompoknya
dalam kalimat. Hal ini berhubungan dengan kelaziman yang berlaku dalam
pemakaian suatu bahasa.
(12) Kelangsungan Kata
Dalam menulis harus diusahakan menggunakan kata-kata yang langsung dan
sehemat mungkin. Kelangsungan kata akan mempermudah pemahaman pembacanya.
Misalnya, digunakan kata mujarab untuk pengertian yang cepat menyembuhkan
(obat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2.2.5.2.2 Kesesuaian dalam Pemilihan Kata
Persyaratan kesesuaian menyangkut kecocokan antara kata-kata yang dipakai
dengan kesempatan atau situasi dan keadaan pembaca (menyangkut aspek sosial kata-
kata). Kata-kata dalam tulisan yang ditujukan kepada masyarakat umum berbeda
dengan kata-kata dalam tulisan yang ditujukan kepada kelompok tertentu. Agar dapat
memenuhi persyaratan kesesuaian dalam memilih kata-kata, perlu diperhatikan hal-
hal berikut.
(1) Nilai-nilai Sosial
Dalam memilih kata-kata yang akan digunakan harus diperhatikan nilai-nilai
yang berlaku dalam masyarakat pembaca. Hal ini berhubungan erat dengan nilai
sosial pembaca. Harus diperhatikan apakah di kalangan masyarakat sasaran tulisan itu
ada kata tabu atau kata-kata yang mempunyai konotasi lain yang mungkin akan
menyinggung rasa sopan santun atau kepercayaan mereka.
(2) Kata-kata Baku dan Nonbaku
Ragam bahasa baku (standar) ialah ragam bahasa yang digunakan kelas
terpelajar di dalam masyarakat. Ragam bahasa baku dapat dikenali dari kata-kata
maupun struktur kalimat yang digunakan. Kata-kata baku dan nonbaku dapat dikenal
dari kosakata, ejaan, dan bentuknya.
(3) Sasaran Tulisan
Setiap tulisan ada sasarannya, yaitu kelompok masyarakat kepada siapa
tulisan itu ditujukan. Sasaran tulisan akan menentukan ragam bahasa, kalimat, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kata-kata yang digunakan. Sehubungan dengan sasaran tulisan, harus digunakan kata-
kata serta gaya bahasa dan bentuk kalimat yang sesuai.
2.2.5.3 Kelengkapan Unsur Kalimat
Menurut Moeliono (2003: 315), kalimat itu minimal terdiri atas unsur subjek
dan unsur predikat. Kedua unsur kalimat itu merupakan unsur yang kehadirannya
selalu wajib.
Kesalahan pembentukan kalimat menurut Arifin (1987: 17 – 21) dijelaskan
sebagai berikut.
(1) Kalimat Tidak Bersubjek
Kalimat paling sedikit harus terdiri dari subjek dan predikat, kecuali kalimat
perintah atau ujaran yang merupakan jawaban pertanyaan. Kalimat yang berpredikat
kata kerja aktif transitif tetapi di depan subjeknya terdapat kata depan adalah kalimat
yang salah. Pada kalimat aktif, kata depan tidak boleh mendahului subjek, karena
subjeknya menjadi tidak jelas.
(2) Kalimat Tidak Berpredikat
Kalimat yang tidak mempunyai predikat disebabkan oleh adanya keterangan
subjek yang beruntun, kemudian keterangan itu diberi keterangan lagi sehingga
kalimat menjadi panjang dan predikatnya menjadi tidak jelas. Panjangnya suatu
kalimat itu bukan merupakan suatu ukuran bahwa kalimat itu lengkap. Sebaiknya
kalimat yang dibuat itu pendek dan hemat, tetapi lengkap dan jelas karena itu
merupakan ciri-ciri kalimat yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
(3) Kalimat Tidak Bersubjek dan Tidak Berpredikat
Kalimat yang tidak memiliki subjek dan predikat disebut juga kalimat
buntung. Kalimat buntung itu merupakan kalimat penggalan yang masih mempunyai
hubungan gantung dengan kalimat lainnya. Kalimat seperti itu disebut anak kalimat,
sedangkan kalimat yang digantunginya itu disebut induk kalimat. Kalimat tunggal
bahasa Indonesia tidak boleh diawali kata penghubung kecuali jika yang diawali oleh
kata-kata itu merupakan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.
2.2.6 Berita Utama
Pengertian berita itu sendiri didefinisikan oleh beberapa ahli berikut ini.
Menurut Pasaribu (1995: 59), berita adalah informasi yang dianggap penting atau
menarik tentang suatu kejadian yang menyangkut manusia, benda, atau hewan. Berita
ditulis untuk menggambarkan kembali atau merekonstruksi kejadian yang telah,
sedang, atau akan terjadi dan ditulis dengan fakta.
Menurut Departemen Pendidikan RI (1989: 108 dan 331) via Suhandang
(2004: 103), berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
Berita disamakan maknanya dengan “khabar” dan “informasi (resmi)”, yang berarti
penerangan, keterangan, atau pemberitahuan. Menurut Suhandang (2004: 103), berita
(news) adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual atau hangat
dibicarakan dan menarik perhatian orang banyak, serta melibatkan fakta dan data
yang ada di alam semesta ini.
Sumadiria (2005: 65) menyatakan bahwa berita adalah laporan tercepat
mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media
on line internet. Sumadiria (2005: 187) juga berpendapat bahwa berita harus merujuk
pada teknik melaporkan, pola piramida terbalik, dan rumus 5W1H. Berita juga
tunduk pada etika dasar dan bahasa jurnalistik. Dalam penulisan berita, bahasa berita
harus logis, sederhana, jelas, tegas, lugas, ringkas, formal, efisien, informatif, dan
komunikatif.
Adapun menurut Kusumaningrat (2005: 40), berita adalah informasi aktual
tentang fakta-fakta dan opini yang menarik perhatian orang. Berita pertama-tama
harus cermat dan tepat (dalam bahasa jurnalistik harus akurat). Selain itu, berita juga
harus lengkap (complete), adil (fair) dan berimbang (balanced). Berita pun harus
tidak mencampurkan fakta dan opini sendiri atau dalam bahasa akademis disebut
objektif. Selanjutnya, yang merupakan syarat praktis penulisan berita, yaitu ringkas
(concise), jelas (clear), dan hangat (current).
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian berita di atas, penelitian ini
berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Sumadiria (2005: 65). Alasan
dipilih pendapat itu karena definisi yang diuraikan lengkap dan mencakup pengertian
secara luas.
Pengertian berita utama dalam penelitian ini sendiri adalah informasi atau
berita yang dianggap terpenting dari seluruh informasi yang disajikan oleh sebuah
koran. Berita utama juga dianggap sebagai berita yang paling aktual pada hari terbit
(Mallarangeng, 1992: 14). Berita utama ditulis di halaman paling depan surat kabar
dengan ukuran tulisan judul berita yang paling besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian dibedakan menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan statistik dalam
pembuktiannya (Kountur, 2003: 19). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah
(Moleong, 2007: 6).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif karena bermaksud untuk
memahami dan menemukan kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar harian
Kedaulatan Rakyat dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif menurut Arikunto (1990: 309), merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada,
yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Menurut
Kountur (2003: 105), penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan
gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan
terhadap objek yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Penelitian deskriptif memiliki ciri-ciri: (1) berhubungan dengan keadaan yang
terjadi saat itu, (2) menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel, namun
diuraikan satu per satu, dan (3) variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada
perlakuan. Pada umumnya, penelitian deskriptif tidak dapat dihipotesiskan karena
hanya menguraikan satu persatu variabel saja, sedangkan hipotesis membutuhkan
beberapa variabel untuk melihat keterkaitannya (Kountur, 2003).
Penelitian ini tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya
menggambarkan apa adanya tentang kesalahan kalimat dalam berita utama surat
kabar harian Kedaulatan Rakyat selama edisi Desember 2007. Dalam proses
penelitian ini, peneliti akan menganalisis dokumen yang berupa kalimat-kalimat pada
teks berita satu per satu kemudian mendeskripsikan hal-hal yang ditemukan sesuai
dengan permasalahan yang telah dirumuskan.
3.2 Sumber Data dan Data Penelitian
Sumber data dalam penelitian ini adalah berita utama pada surat kabar harian
Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007. Surat kabar harian Kedaulatan Rakyat ini
terbit setiap hari kecuali hari libur nasional dan setiap terbitannya selalu terdapat
kolom berita utama. Pada bulan Desember 2007 ada dua kali hari libur nasional yaitu
tanggal 20 (Hari Raya Idul Adha) dan tanggal 25 (Hari Raya Natal) sehingga surat
kabar harian Kedaulatan Rakyat hanya terbit 29 kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Data penelitiannya berupa data tertulis yaitu kalimat-kalimat yang terdapat
dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007.
Berita utama seluruhnya yang diperoleh itu sebanyak 29 buah.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (Kountur,
2003: 151). Dalam penelitian ini, instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri.
Menurut Moleong (2007: 168), yang dimaksud dengan peneliti sendiri atau manusia
sebagai instrumen penelitian adalah peneliti sekaligus merupakan perencana,
pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi
pelapor hasil penelitiannya. Dalam mengumpulkan data penelitian ini, peneliti tidak
membuat instrumen sendiri karena sudah ada data yang tersedia dalam bentuk
dokumen berupa teks berita.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data adalah sebagai
berikut. Setelah memperoleh semua data yang diperlukan berupa teks berita utama
surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007, langkah berikutnya
adalah mengkopi. Potongan-potongan teks yang telah dikopi itu ditempel pada kertas
HVS (kartu data), lalu diurutkan sesuai dengan urutan tanggal. Selanjutnya adalah
membaca teks berita utama itu secara cermat dan meneliti penyusunan kalimatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.5 Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah menganalisis dan
mengklasifikasi data tersebut. Dalam menganalisis data, teknik yang dilakukan
peneliti sebagai berikut.
1. Membaca teks berita utama secara cermat.
2. Menghitung jumlah kalimat pada tiap-tiap berita utama.
3. Menandai kalimat yang mengandung kesalahan dengan menggarisbawahi
dan memberi kode atau keterangan sesuai jenis kesalahannya berdasarkan
kriteria penyusunan kalimat jurnalistik, yaitu:
BK : pemborosan kata
PK : pilihan kata
KUK : kekurangan unsur kalimat
4. Mengidentifikasi kesalahan kalimat menurut jenis-jenis kesalahannya
berdasarkan kriteria penyusunan kalimat jurnalistik.
5. Mengklasifikasi atau mengelompokkan kalimat yang mengandung
kesalahan ke dalam tabel data sesuai dengan jenis kesalahannya masing-
masing, kemudian memberi pembetulannya.
6. Mendeskripsikan jenis kesalahan kalimat yang paling banyak terdapat
dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat.
7. Mendeskripsikan seberapa tinggi kesalahan kalimat dalam berita utama
surat kabar harian Kedaulatan Rakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Berdasarkan metode penelitian pada bab III, peneliti menyajikan data
kesalahan kalimat dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi
Desember 2007. Penelitian kesalahan kalimat ini dibatasi menjadi tiga jenis, yaitu:
(1) kesalahan pemborosan kata, (2) kesalahan pilihan kata, dan (3) kesalahan
kekurangan unsur kalimat. Dalam penelitian ini ditemukan ketiga kesalahan yang
terdapat dalam berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat itu.
Berita utama yang diperoleh pada edisi Desember 2007 sebanyak 29 buah.
Selama edisi itu terdapat dua kali hari libur nasional yaitu tanggal 20 (Hari Raya Idul
Adha) dan tanggal 25 (Hari Raya Natal) sehingga surat kabar harian Kedaulatan
Rakyat hanya terbit 29 kali. Berita utama itu selalu ada dalam setiap terbitannya dan
yang diambil untuk penelitian ini hanya berupa berita yang paling aktual pada hari
terbit dan ditulis di halaman paling depan dengan ukuran tulisan judul berita yang
paling besar.
Berikut ini disajikan tabel judul berita utama, jumlah kalimat, dan jumlah
kesalahan. Untuk data berita utama diberi kode “BU” diikuti dengan tanggal yang
diurutkan dari yang terkecil “1” sampai yang terbesar “31”. Jadi, datanya akan diberi
kode “BU 1, BU 2, BU 3, … dan seterusnya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 2
Judul Berita Utama, Jumlah Kalimat, dan Jumlah Kesalahan
No. No. Data Judul Berita Utama Jumlah
Kalimat
Jumlah
Kesalahan
1. BU 1 Tangani Dugaan Korupsi Penjualan Aset
Humpuss – KPK-Kejakgung Berebut
28 11
2. BU 2 Truk TNI Bawa Jenazah Tabrak 2 Truk
Pengangkut Telur – Tiga Tewas, Belasan Luka
24 6
3. BU 3 Isukan Pesawat Freeport Ditembak – TNI:
Pepera Propaganda
33 14
4. BU 4 Hashim Mengaku Ditipu Hugo – Arca Curian
Dibeli Rp 920 Juta
40 20
5. BU 5 Diawali Jabotabek, Disusul Jateng –
Pembatasan Premium Bertahap
25 13
6. BU 6 Antasari dan Bibit Peringkat Atas – KPK
Terpilih Menuai Kecaman
29 8
7. BU 7 Premium 90 Rp 6.750/Liter 27 11
8. BU 8 BK DPR dan KPK Temukan Unsur Gratifikasi
– Aliran Dana BI Terlacak
28 7
9. BU 9 Laut Indonesia Serap Karbon 245,6 Juta Ton –
AS Pencemar No 1 di Dunia
19 5
10. BU 10 Pembeli Harus Gunakan Kartu Pintar 28 14
11. BU 11 Rp 13 Juta/Bulan Untuk Sewa Rumah Anggota
Mulai 2008 – Lagi, Tunjangan Bagi DPR
32 13
12. BU 12 Putusan MK Tak Bulat, 1 Hakim Beda
Pendapat – Napol Tak Bisa Jadi Pejabat
21 4
13. BU 13 60% Arca Perunggu Dipalsu – Kasus Radya
Pustaka, Hugo Mangkir
21 9
14. BU 14 BPK Temukan Enam Poin Penyalahgunaan Rp
387,3 M – Dugaan Korupsi Dana Haji
22 9
15. BU 15 Pertamax Menjadi Rp 7.450 – Harga BBM
Industri Turun
17 4
16. BU 16 Meski Alot, Konferensi UNCCC di Bali Ada
Kompromi – Sidang Diwarnai „Walk Out‟
36 18
17. BU 17 Di Tengah Kontroversi Jatah Sewa Rumah
DPR – DPD Usul Bangun Apartemen
23 10
18. BU 18 Merapi Banjir Lahar, Jaringan Pipa Rusak, 1
Tewas – 1.200 KK Krisis Air Bersih
15 2
19. BU 19 Sebagian Koleksi Radya Pustaka Masuk
Kraton Surakarta – Hashim Dibidik Lagi
20 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
20. BU 21 Transportasi Haji dari Muzdalifah ke Mina
Kacau – Jamaah DIY „Keleleran‟
38 12
21. BU 22 Wantimpres Tidak Tahu Menahu – SBY
Rangkul Yusril Lagi
32 8
22. BU 23 Tangkap Sekelompok Orang, Diduga Akan
Kacau Haji – Saudi Gagalkan Aksi Terror
47 21
23. BU 24 Januari Puncak Hujan, Angin Lesus Berkurang
– Waspadai Lahar Merapi
36 13
24. BU 26 Banjir Lahar Akan Masuk Kali Gendol –
Waspadai Gelombang Besar di Perairan
Indonesia
37 10
25. BU 27 Bencana Longsor di Jateng, 89 Tewas 59 13
26. BU 28 19 Korban Longsor Ditemukan, Medan
Sulitkan Evakuasi – 29 Mayat Masih Terkubur
35 7
27. BU 29 Karanganyar Longsor Lagi, 250 Warga
Mengungsi – Bayi dan Ibu Tewas Berpelukan
39 10
28. BU 30 Tanah Bergeser, 600 Warga Dipaksa
Mengungsi – Bukit Lereng Lawu Merekah
37 10
29. BU 31 Ditemukan Rp 50 Juta di Kemben Mayat
Juragan Jenmanii – Rekahan Bukit Meluas
31 9
Jumlah 879 303
Dari 29 berita utama itu ditemukan ada penulisan kalimat yang mengandung
lebih dari satu jenis kesalahan. Oleh karena itu, setiap kesalahan yang terdapat dalam
kalimat dihitung sesuai dengan jumlah dan jenis kesalahan yang ada. Selanjutnya,
kesalahan-kesalahan itu dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.
4.2 Analisis Data
Kesalahan kalimat akan diuraikan dan dikelompokkan berdasarkan jenis
kesalahannya. Setiap jenis kesalahan disertai empat contoh dari seluruh jenis
kesalahan yang ditemukan. Apabila kesalahan yang sudah diidentifikasi kurang dari
empat kesalahan, contoh kesalahan akan diberikan berdasarkan data yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Identifikasi kesalahan dan pembetulannya dalam kalimat ditandai dengan garis
bawah.
Berikut ini contoh kalimat yang mengandung lebih dari satu jenis kesalahan.
“Dari informasi intelijen menyebutkan bahwa kelompok separatis dari Papua akan
memanfaatkan momen konferensi internasional perubahan iklim (UNFCCC) di Nusa
Dua, Bali, 3-14 Desember 2007 (BU 3/Kal. 25).”
Pada contoh itu terdapat dua jenis kesalahan, yaitu pemborosan kata dan
kekurangan unsur kalimat. Kesalahan pemborosan kata terjadi dengan adanya
pengulangan kata dari. Kata dari sebagai kata depan atau preposisi dalam satu
kalimat itu dipakai dua kali, padahal seharusnya cukup satu kali saja atau tidak sama
sekali selagi penghilangannya tidak mengubah maksud atau makna yang terkandung
dalam kalimat itu. Menurut prinsip penyusunan kalimat jurnalistik, hal itu merupakan
pemborosan kata karena penggunaan dua kata depan yang sama dalam satu kalimat
itu tidak efektif sehingga menjadi mubazir.
Kesalahan kekurangan unsur kalimat berkaitan dengan tidak adanya pengisi
fungsi subjek. Frase dari informasi intelijen bukan frase benda melainkan frase depan
atau frase preposisional dengan kata depan dari sebagai penandanya. Fungsi subjek
tidak dapat berbentuk frasa preposisional karena frasa preposisional akan mengubah
kata atau frasa itu menjadi fungsi keterangan. Dengan demikian, kalimat itu belum
memenuhi kaidah bahasa Indonesia yang benar karena tidak memiliki subjek.
Kalimat yang efektif minimal terdiri dari subjek dan predikat agar kalimat itu tidak
rancu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Jadi, pembetulan kalimat itu dilakukan dengan menghilangkan kata depan
dari agar menduduki fungsi subjek karena predikat yang mengikutinya adalah kata
kerja aktif menyebutkan, yaitu sebagai berikut.
“Informasi intelijen menyebutkan bahwa kelompok separatis Papua akan
memanfaatkan momen konferensi internasional perubahan iklim (UNFCCC) di Nusa
Dua, Bali, 3-14 Desember 2007.”
Dengan demikian, informasi intelijen menduduki fungsi S (subjek),
menyebutkan menduduki fungsi P (predikat), bahwa kelompok separatis Papua akan
memanfaatkan momen konferensi internasional perubahan iklim (UNFCCC)
menduduki fungsi O (objek), dan di Nusa Dua, Bali, 3-14 Desember 2007 menduduki
fungsi K/Ket. (keterangan), yaitu keterangan tempat dan keterangan waktu.
Pembetulan untuk kalimat itu juga dapat dilakukan dengan cara lain, yaitu dengan
mengubah P kata kerja aktif yang berawalan meN- (menyebutkan) menjadi P kata
kerja pasif yang berawalan di- (disebutkan).
“Dari informasi intelijen, disebutkan bahwa kelompok separatis Papua akan
memanfaatkan momen konferensi internasional perubahan iklim (UNFCCC) di Nusa
Dua, Bali, 3-14 Desember 2007.”
Jika cara kedua yang dilakukan, struktur fungsional kalimatnya pun berubah.
Subjek kalimat itu menjadi bahwa kelompok separatis Papua akan memanfaatkan
momen konferensi internasional perubahan iklim (UNFCCC), sedangkan dari
informasi intelijen dan di Nusa Dua, Bali, 3-14 Desember 2007 menduduki fungsi K.
Predikat kalimat tersebut tetap, hanya dengan perubahan bentuk, yaitu disebutkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Dengan demikian, kalimat ini bersusun inversi atau disebut juga kalimat inversi
karena P-nya mendahului S.
4.2.1 Kesalahan Pemborosan Kata
Contoh kalimat yang mengandung pemborosan atau kemubaziran kata adalah
sebagai berikut.
(1) Sebab menurut aturan saat ini, negara-negara yang dihukum justru adalah
negara-negara yang mempunyai taraf emisi rendah (BU 9/k. 9).
(2) Proyek akan dimulai tahun 2008 mendatang (BU 11/k. 2).
(3) Hugo juga perlu dikonfrontir setelah belakangan tersangka HS mencabut
keterangannya yang sebelumnya bertransaksi lima arca dengan Ny H,
asisten Hashim, namun belakangan diralat bahwa HS bertransaksi dan
menerima uang penjualan arca dari Hugo (BU 13/k. 16).
(4) Longsornya bukit yang tidak diduga sebelumnya itu langsung menimpa
sekitar 15 rumah dengan jumlah jiwa 37 orang yang berada di bawahnya
(BU 27/k. 28).
Kalimat (1) di atas mengandung unsur yang mubazir. Istilah mubazir yang
dimaksud adalah terlampau banyak atau terlalu berlebihan, sehingga menjadi sia-sia
atau tidak berguna. Kemubaziran yang terdapat pada kalimat (1) disebabkan oleh
penggunaan kata justru dan adalah sekaligus. Jika dilihat dari segi fungsinya, kedua
kata itu sama-sama menandai permulaan predikat. Oleh karena itu, akan lebih baik
jika penggunaan dalam kalimatnya cukup dipakai salah satu saja, yaitu kata justru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
karena tanpa kata adalah pun makna yang terkandung dalam kalimat tidak akan
berubah dan tetap dapat dipahami maksudnya.
Pada kalimat (2), pemborosan kata disebabkan pemakaian kata akan dan
mendatang yang keduanya bermakna mengacu ke masa depan. Dalam kalimat itu,
makna kata akan dan mendatang sudah terkandung dalam frasa tahun 2008 sehingga
salah satu kata itu dapat dihilangkan.
Kemubaziran pada kalimat (3) adalah banyak kata-kata yang melingkar-
lingkar. Hal itu dapat dilihat dari kata belakangan dan bertransaksi yang ditulis
berulang-ulang. Penggandaan kata dalam satu kalimat akan membuat kalimat itu
menjadi terlalu panjang dan semakin sulit untuk dipahami. Agar isi kalimat menjadi
hemat kata dan lebih mudah dipahami, maka penulisannya harus disusun ulang
dengan menghilangkan bagian kata-kata yang tidak perlu tanpa mengubah maksud
yang terkandung di dalamnya.
Pada kalimat (4), pemborosan kata disebabkan adanya frasa yang berada di
bawahnya. Frasa itu sungguh mubazir dan tidak tepat secara nalar. Menurut logika,
orang atau benda yang tertimpa longsoran pasti karena dia berada di bawahnya dan
karena adanya gaya gravitasi bumi, tidak mungkin longsor itu akan jatuh ke atas.
Pembetulan kalimat (1) – (4) di atas adalah sebagai berikut.
(1a) Sebab menurut aturan saat ini, negara-negara yang dihukum justru
negara-negara yang mempunyai taraf emisi rendah.
(2a) Proyek akan dimulai tahun 2008.
(2b) Proyek dimulai tahun 2008 mendatang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
(3a) Hugo juga perlu dikonfrontasi, setelah belakangan tersangka HS
mencabut keterangannya dan meralat bahwa HS bertransaksi dan
menerima uang penjualan arca dari Hugo dan bukan dari Ny. H., asisten
Hashim.
(4a) Longsornya bukit yang tidak diduga sebelumnya itu langsung menimpa
sekitar 15 rumah dengan jumlah jiwa 37 orang.
4.2.2 Kesalahan Pilihan Kata
Kesalahan pilihan kata dibagi menjadi ketidaktepatan dalam pemilihan kata
dan ketidaksesuaian dalam pemilihan kata.
4.2.2.1 Ketidaktepatan dalam Pemilihan Kata
Ketidaktepatan dalam pemilihan kata adalah sebagai berikut.
1. Kata Populer dan Kata Kajian/Ilmiah
Contoh kalimat yang mengandung ketidaktepatan dalam pemilihan kata
yang termasuk kata populer dan kata kajian atau ilmiah adalah sebagai
berikut.
(5) Namun demikian Mabes TNI membantahnya dan menyatakan jika klaim
yang dilakukan TPNPB adalah sebagai propaganda bohong dan
menyesatkan (BU 3/k. 3).
(6) Menurut Purnomo, pihaknya akan menyampaikan kajian program
pembatasan premium sekaligus implikasinya dengan adanya penurunan
harga minyak, dalam sidang kabinet mendatang (BU 10/k. 4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
(7) Sedang harga premium dan solar untuk sektor non-transportasi umum
ditetapkan sesuai harga pasar Rp 6.858 dengan volume premium 2,4 juta
kiloliter dan solar 7,5 juta kiloliter (BU 10/k. 23).
(8) Hal itu termasuk inefisiensi biaya pemondokan sebesar Rp 12,8 miliar
(BU 14/k. 10).
Kesalahan yang termasuk kategori kata populer dan kata kajian/ilmiah
pada kalimat (5), (6), (7), dan (8) adalah kata propaganda, implikasi, volume,
dan inefisiensi. Keempat kata itu adalah kata kajian atau kata ilmiah karena
tidak biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari oleh masyarakat secara
umum. Kata kajian atau kata ilmiah itu banyak di antaranya merupakan kata
serapan atau kata dari bahasa asing yang hanya dikenal dan digunakan secara
terbatas dalam kesempatan-kesempatan tertentu, yaitu oleh para ilmuwan atau
kelompok profesi tertentu dalam makalah atau perbincangan khusus.
Kata-kata yang digarisbawahi dalam kalimat (5) – (8) seharusnya
menggunakan kata populer karena konteksnya adalah berita yang tulisannya
dibaca oleh kalangan masyarakat dari berbagai latar belakang yang berbeda-
beda. Agar mudah dipahami pembaca, penulis berita hendaknya
menggunakan atau memberi padanan kata yang sederhana dan lebih dikenal
secara umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.
(5a) Namun demikian, Mabes TNI membantahnya dan menyatakan jika
klaim yang dilakukan TPNPB adalah sebagai propaganda (paham)
bohong dan menyesatkan.
(6a) Menurut Purnomo, pihaknya akan menyampaikan kajian program
pembatasan premium sekaligus implikasinya (keterlibatannya) dengan
adanya penurunan harga minyak dalam sidang kabinet mendatang.
(7a) Sedangkan harga premium dan solar untuk sektor non-transportasi
umum ditetapkan sesuai harga pasar Rp 6.858 dengan isi premium 2,4
juta kiloliter dan solar 7,5 juta kiloliter.
(8a) Hal itu termasuk pemborosan biaya pemondokan sebesar Rp 12,8 miliar.
2. Kata Asing dan Kata Serapan
Contoh kalimat yang mengandung ketidaktepatan dalam pemilihan kata
yang termasuk kata asing dan kata serapan adalah sebagai berikut.
(9) “Dalam pengamanan ini kami mem-back up polisi…” (BU 3/k. 30).
(10) “…Ini sungguh tidak fair,” ujar Mulyana kepada KR (BU 12/k. 16).
(11) Pidato SBY mendapat applause dari peserta konferensi (BU 16/k. 11).
(12) Bahkan, Menkokesra lewat salah satu deputinya menyerahkan dua mobil
berupa mobil ambulance dan mobil operasional untuk digunakan
kepentingan para korban longsor (BU 30/k. 36).
Kesalahan pada kalimat (9), (10), dan (11) disebabkan oleh
ketidaktepatan penulisan kata back up, fair, dan applause. Semua kata itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
merupakan kata asing yang belum terserap ke dalam bahasa Indonesia
sehingga penulisannya harus menggunakan huruf miring atau diberi tanda
petik.
Pada kalimat (12), kesalahan disebabkan karena ketidaktepatan
penulisan kata ambulance. Kata ambulance merupakan kata asing yang sudah
terserap ke dalam bahasa Indonesia. Pengucapan dan penulisannya pun telah
disesuaikan dengan kaidah tata bahasa Indonesia yang baku. Oleh sebab itu,
penulisan dalam kalimat juga harus sesuai dan benar, sehingga dalam
pemakaiannya dapat ditulis tanpa adanya tanda khusus.
Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.
(9a) “Dalam pengamanan ini kami mem-back up polisi...”
(10a) “…Ini sungguh tidak fair,” ujar Mulyana kepada KR.
(11a) Pidato SBY mendapat applause dari peserta konferensi.
(12a) Bahkan, Menkokesra lewat salah satu deputinya menyerahkan dua mobil
berupa mobil ambulans dan mobil operasional yang digunakan untuk
kepentingan para korban longsor.
3. Kata-kata Baru
Contoh kalimat yang mengandung ketidaktepatan dalam pemilihan kata
yang termasuk kata-kata baru adalah sebagai berikut.
(13) Tentang truk TNI yang mengangkut jenazah apakah sebenarnya
diperkenankan atau tidak, AKBP Iskandar menyerahkan sepenuhnya
kepada Denpom untuk penilaiannya (BU 2/k. 22).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
(14) Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi korban tanah longsor di Desa
Hargantoro Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri berhasil ditemukan Tim
Gabungan Pemkab Wonogiri, setelah melakukan gugur gunung dengan
peralatan sederhana (BU 29/k. 32).
Kesalahan yang terdapat pada kalimat (13) dan (14) adalah penggunaan
kata Denpom dan gugur gunung. Kata-kata tersebut termasuk jenis kata baru
yang belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat. Bagi orang awam yang
membacanya, kata-kata itu dapat saja menimbulkan salah persepsi karena
mereka tidak tahu maknanya secara pasti.
Jika ingin memakai kata-kata baru yang belum dibakukan atau belum
dikenal secara luas, maka penulisannya perlu menggunakan huruf miring atau
tanda petik dan memberikan padanannya dalam bahasa yang lebih dipahami.
Pemakaian singkatan atau kependekan kata juga perlu dilengkapi dengan
kepanjangan dari kata yang dipakainya itu agar pembaca mengerti bahwa kata
yang ditulis itu adalah sebuah singkatan.
Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.
(13a) Tentang truk TNI yang mengangkut jenazah apakah sebenarnya
diperkenankan atau tidak, AKBP Iskandar menyerahkan sepenuhnya
kepada Denpom (Detasemen Polisi Militer) untuk penilaiannya.
(14a) Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi korban tanah longsor di Desa
Hargantoro, Kecamatan Tirtomoyo, berhasil ditemukan Tim Gabungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Pemkab Wonogiri, setelah melakukan gugur gunung atau kerja bakti
dengan peralatan sederhana.
4. Makna Kata dalam Kalimat
Contoh kalimat yang mengandung ketidaktepatan dalam pemilihan kata
yang termasuk makna kata dalam kalimat adalah sebagai berikut.
(15) Saat akan mendahului sebuah kendaraan, truk kurang perhitungan
karena di depannya melaju dua truk yang berjalan beriringan, sehingga
kecelakaan tidak bisa terhindarkan (BU 2/k. 21).
(16) Penyelenggaraan haji kembali mendapat sorotan tajam dari Indonesian
Corruption Watch (ICW) karena disinyalir ada penyelewengan dana
(BU 14/k. 1).
(17) Dikatakan pula, saluran pipa air bersih yang rusak tersebut mengambil
air dari sumber mata air di lereng Bukit Nganten, yang berada di lereng
Gunung Merapi (BU 18/k. 10).
(18) Dijelaskan, sebenarnya banyak bus yang dikerahkan, namun tak dapat
bergerak, sementara pejalan kaki bagai air sungai mengalir keras di jalan
raya menuju Mina (BU 21/k. 24).
Ketidaktepatan pilihan kata pada kalimat (15) adalah kata truk. Dalam
konteks ini, kecelakaan itu terjadi bukan karena truk kurang perhitungan,
tetapi pengemudi yang mengendalikan truk itu. Truk tidak dapat
dipersalahkan karena truk adalah benda mati yang sedang dikendalikan oleh
pengemudinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Kesalahan yang terdapat pada kalimat (16) disebabkan oleh pemakaian
kata disinyalir. Secara sekilas makna kata tersebut dapat dipahami bahwa
yang dimaksud dengan kata disinyalir adalah diduga, dimungkinkan, atau
dicurigai adanya sesuatu hal. Tetapi jika ditinjau dari makna kata yang
sebenarnya, kata sinyalir memiliki pengertian yang berbeda dari apa yang
dipersepsikan oleh penulis maupun pembaca. Dalam KBBI, kata sinyalir
bemakna memperingatkan atau memberitahukan supaya memperhatikan atau
berwas-was (terhadap, kepada). Dalam menulis harus berhati-hati memilih
kata-kata yang bersinonim, sebab terkadang kata-kata itu mempunyai
perbedaan arti yang besar jika digunakan dalam konteks tertentu.
Pada kalimat (17), kesalahan disebabkan oleh pemakaian kata yang tidak
tepat secara nalar. Pemilihan kata mengambil air untuk sebuah pipa tidak
tepat karena konteksnya bukan manusia atau mesin yang dapat bergerak. Pipa
adalah sebuah benda mati yang berfungsi untuk menyalurkan air. Jika pilihan
kata yang digunakan adalah mengambil, maka seolah-olah pipa itu hidup
karena dapat mengambil air. Pemilihan kata dalam kalimat perlu pemahaman
agar tidak menimbulkan salah persepsi.
Selanjutnya, pada kalimat (18), pilihan kata yang tidak tepat yaitu
mengalir keras. Maksud yang ingin diungkapkan adalah air yang mengalir
sangat cepat. Tetapi, penggabungan dua kata itu tidak sesuai karena kata keras
tidak tepat jika dipakai untuk mengungkapkan air yang mengalir cepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.
(15a) Saat akan mendahului sebuah kendaraan, pengemudi kurang perhitungan
karena di depannya melaju dua truk yang berjalan beriringan sehingga
kecelakaan tidak bisa terhindarkan.
(16a) Penyelenggaraan haji kembali mendapat sorotan tajam dari Indonesian
Corruption Watch (ICW) karena diduga ada penyelewengan dana.
(17a) Dikatakan pula, saluran pipa air bersih yang rusak itu mengalirkan air
dari sumber mata air di lereng Bukit Nganten, yang berada di lereng
Gunung Merapi.
(18a) Dijelaskan, sebenarnya banyak bus yang dikerahkan, namun tak dapat
bergerak, sementara pejalan kaki bagai air sungai mengalir deras di jalan
raya menuju Mina.
4.2.2.2 Ketidaksesuaian dalam Pemilihan Kata
Ketidaksesuaian dalam pemilihan kata yang ditemukan hanya terdiri atas kata
baku dan nonbaku, yaitu kesalahan kosakata, kesalahan ejaan, dan kesalahan bentuk.
1. Kesalahan Kosakata
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kata baku dan nonbaku
yang termasuk dalam kesalahan kosakata adalah sebagai berikut.
(19) “…Angkanya sekitar Rp 13 juta, nggak sampai segitu (Rp 20 juta),”
tegas Agung Laksono kepada wartawan (BU 11/k. 10).
(20) “Biar nanti tidak membuat anggota kaget…” (BU 11/k. 28).
(21) “Saya nggak tahu, saya lagi di rumah nih…” (BU 22/k. 18).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
(22) “…Kenapa sekarang malah ditunjuk Presiden untuk menganalisis
persoalan hukum, padahal telah ada Wantimpres…” (BU 22/k. 25).
Kesalahan yang terdapat pada kalimat (19), (20), (21), dan (22) adalah
pilihan katanya yang tidak baku. Kata-kata itu adalah nggak, segitu, biar,
kaget, lagi, nih, dan kenapa. Kalimat (19) – (22) itu merupakan kalimat
langsung yang semuanya dikutip dari narasumber. Walaupun kata tidak baku
itu hanya terdapat dalam kalimat langsung, tetapi penulis perlu
mempertimbangkannya agar tulisan itu nantinya layak untuk diterbitkan dan
dibaca oleh orang lain.
Jika dalam kutipan langsung terdapat kata-kata yang tidak baku
hendaknya penulis menggunakan kalimat tidak langsung. Cara lain yang dapat
ditempuh adalah mengganti kata yang tidak baku itu menjadi kata baku agar
para pembaca dapat memahami maksudnya. Namun, apabila ingin tetap
mempertahankan kutipan aslinya, maka penulisannya perlu diberi tanda
khusus, yaitu menggunakan huruf miring atau tanda kutip.
Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.
(19a) “…Angkanya sekitar Rp 13 juta, tidak sampai sebanyak itu (Rp 20
juta),” tegas Agung Laksono kepada wartawan.
(20a) “Supaya nanti tidak membuat anggota kaget…”
(21a) “Saya tidak tahu, saya sedang di rumah nih…”
(22a) “…Mengapa sekarang malah ditunjuk Presiden untuk menganalisis
persoalan hukum, padahal telah ada Wantimpres…”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Kesalahan Ejaan
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kata baku dan nonbaku
yang termasuk dalam kesalahan ejaan adalah sebagai berikut.
(23) Nah, waktu itu Hugo memberitahu kalau ada sejumlah benda kuna
bersejarah milik Raja Kraton Solo yang hendak dijual ke luar negeri
(BU 4/k. 26).
(24) Sementara itu, kecuali renovasi rumah dinas, DPR juga dikabarkan
akan mendisain ulang kawasan gedung DPR, Senayan dengan anggaran
Rp 40 miliar (BU 11/k. 17).
(25) “…Kita harus berfikir di luar sekat-sekat…” (BU 16/k. 8).
(26) Diduga arca yang berujud dewa naik lembu itu berada di rumah Hashim
di Jakarta Selatan (BU 19/k. 2).
Kesalahan ejaan pada kata juga termasuk dalam aspek kata nonbaku.
Dalam kalimat (23) terdapat dua kata yang ejaannya salah, yaitu kuna dan
kraton. Kata-kata itu tidak baku sehingga harus diperbaiki sesuai dengan
kaidah tata bahasa Indonesia yang benar.
Pada kalimat (24), (25), dan (26), kesalahan ejaan dapat dicermati pada
kata mendisain, berfikir, dan berujud. Jika dicari dalam kamus bahasa
Indonesia, kata-kata tersebut tidak dapat ditemukan artinya karena bukan
termasuk kata baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.
(23a)Waktu itu Hugo memberitahu jika ada sejumlah benda kuno bersejarah
milik Raja Keraton Solo yang akan dijual ke luar negeri.
(24a) Sementara itu, kecuali renovasi rumah dinas, DPR juga dikabarkan
akan mendesain ulang kawasan gedung DPR, Senayan dengan anggaran
Rp 40 miliar.
(25a) “…Kita harus berpikir di luar sekat-sekat…”.
(26a) Diduga arca yang berwujud dewa naik lembu itu berada di rumah
Hashim di Jakarta Selatan.
3. Kesalahan Bentuk
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kata baku dan nonbaku
yang termasuk dalam kesalahan bentuk adalah sebagai berikut.
(27) “Untuk kasus perdatanya, Kejaksaan Agung bertindak sebagai
pengacara negara,” ujar Johan seraya menepis tudingan rebutan kasus
antara KPK dan Kejaksaan Agung (BU 1/k. 23).
(28) Tapi dalam waktu hampir bersamaan, dari arah berlawanan melaju dua
truk bermuatan telur yang berjalan beriringan (BU 2/k. 7).
(29) Hashim mengatakan tidak mengenal, tidak pernah ketemu (BU 4/k. 20).
(30) Sedang secara total, Kilang Plaju akan memproduksi 40.000 kiloliter
untuk memenuhi kebutuhan program pengalihan selama Januari 2008
(BU 7/k. 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Kesalahan bentuk kata akan menimbulkan kata tersebut juga menjadi
tidak baku. Kata-kata yang mengandung kesalahan bentuk pada kalimat (27) –
(30) adalah rebutan, tapi, ketemu, dan sedang. Keempat kata tersebut jelas
bukan merupakan kata baku walaupun berasal dari kata dasar yang sama.
Penyebabnya adalah ketidaksesuaian dalam pemakaian afiks karena masih
terkena pengaruh dari bahasa daerah.
Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.
(27a) “Untuk kasus perdatanya, Kejaksaan Agung bertindak sebagai
pengacara negara,” ujar Johan seraya menepis tudingan berebut kasus
antara KPK dan Kejaksaan Agung.
(28a) Tetapi dalam waktu hampir bersamaan, dari arah berlawanan melaju dua
truk bermuatan telur yang berjalan beriringan.
(29a) Hashim mengatakan tidak mengenal, tidak pernah bertemu.
(30a) Sedangkan secara total, Kilang Plaju akan memproduksi 40.000 kiloliter
untuk memenuhi kebutuhan program pengalihan selama Januari 2008.
4.2.3 Kesalahan Kekurangan Unsur Kalimat
Kesalahan kekurangan unsur kalimat dibagi menjadi kalimat tidak bersubjek,
kalimat tidak predikat, dan kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat.
4.2.3.1 Kalimat Tidak Bersubjek
Contoh kalimat yang tidak memiliki fungsi S (subjek) adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
(31) Sementara itu, pada Sabtu (1/12) di Mimika telah melakukan aksi
pengibaran bendera Bintang Kejora di sebuah rumah ibadah di Jalan C
Heatubun Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika Baru (BU 3/k. 14).
(32) Untuk tahap pertama, akan dilakukan di Jakarta, Bogor, Tangerang dan
Bekasi (Jabotabek) (BU 5/k. 3).
(33) Namun, masih banyak kekurangannya (BU 23/k. 16).
(34) Sementara dari laporan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),
menjelang akhir tahun 2007, melaporkan kemungkinan cuaca lebih
buruk (BU 26/k. 26).
Kalimat (31) di atas tersusun atas fungsi keterangan waktu dan tempat (pada
Sabtu (1/12) di Mimika), fungsi predikat (telah melakukan), fungsi objek (aksi
pengibaran bendera Bintang Kejora), dan fungsi keterangan tempat (di sebuah
rumah ibadah di Jalan C. Heatubun Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika Baru).
Dengan melihat fungsi kalimat yang terdapat dalam kalimat (31) itu, jelas diketahui
bahwa kalimat tersebut tidak memiliki fungsi subjek. Kekurangan fungsi subjek
menyebabkan kalimat tersebut menjadi rancu atau tidak jelas dan tidak efektif. Hal ini
terbukti jika dianalisis dengan pertanyaan mengenai siapa yang telah melakukan aksi
pengibaran bendera Bintang Kejora? Maka pertanyaan tersebut tidak dapat terjawab.
Urutan fungsi kalimat yang terdapat dalam kalimat (32) adalah keterangan
tujuan (untuk tahap pertama), predikat (akan dilakukan), dan keterangan tempat (di
Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek)). Dalam kalimat itu juga tidak
terdapat fungsi subjek. Hal ini terbukti dengan tidak dapat terjawabnya pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
mengenai apa yang akan dilakukan di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi
(Jabotabek) untuk tahap pertama?
Pada kalimat (33) juga tidak terdapat fungsi subjek. Kalimat tersebut hanya
terdiri dari fungsi predikat dan pelengkap saja. Dalam kalimat itu tidak ditemukan
jawaban atas pertanyaan mengenai apa/siapa yang masih banyak kekurangannya?
Pada kalimat (34), tidak hadirnya fungsi subjek disebabkan adanya kata depan
atau preposisi dari di belakang konjungsi sementara. Hal ini menjadikan frasa
tersebut menduduki fungsi keterangan. Agar kalimat itu memiliki subjek, caranya
adalah menghilangkan kata depan dari, sehingga frasa keterangan itu akan berubah
menjadi frasa benda. Namun, pembetulan kalimat itu juga dapat dilakukan dengan
cara lain tanpa menghilangkan kata depan dari, yaitu dengan mengubah predikat kata
kerja aktif (melaporkan) menjadi kata kerja pasif (dilaporkan).
Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.
(31a) Sementara itu, Sabtu (1/12), kelompok separatis Papua Merdeka telah
melakukan aksi pengibaran bendera Bintang Kejora di sebuah rumah
ibadah, Jalan C. Heatubun, Kelurahan Kwamki Baru, Distrik Mimika
Baru.
(32a) Untuk tahap pertama, pembatasan premium akan dilakukan di Jakarta,
Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek).
(33a) Namun, pelaksanaan Haji tahun ini masih banyak kekurangannya.
(34a) Sementara itu, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), menjelang
akhir tahun 2007, melaporkan kemungkinan cuaca lebih buruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
(34b) Sementara itu, dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG),
menjelang akhir tahun 2007, dilaporkan kemungkinan cuaca lebih
buruk.
4.2.3.2 Kalimat Tidak Berpredikat
Contoh kalimat yang tidak memiliki fungsi P (predikat) adalah sebagai
berikut.
(35) Pertanyan ketiga tentang tempat transaksi (BU 4/k. 28).
(36) Lima arca masing-masing arca Agastya, arca Siwa, arca Mahakala
(dalam dokumen sertifikat tertulis arca Dharmapala), arca Durga
Mahesasuramardhini tangan dua, dan arca Durga Mahesasuramardhini
tangan delapan (BU 4/k. 39).
(37) Hal ini berdasarkan hasil kajian perusahaan surveyor PT Sucofindo
(Persero) dengan Bappenas (BU 10/k. 8).
(38) Sedang jatah makan sebelumnya di Arofah pada malam hari sebelum ke
Muzdalifah (BU 21/k. 10).
Pada kalimat (35) di atas tidak terdapat fungsi predikat. Kalimat itu hanya
terdiri dari subjek (pertanyaan ketiga) dan pelengkap (tentang tempat transaksi).
Agar menjadi kalimat yang benar, kalimat itu membutuhkan predikat yang jenisnya
verba transitif tetapi frasa yang mengikutinya harus berkedudukan sebagai objek.
Oleh karena itu, kedudukan fungsi pelengkap dalam kalimat itu harus diubah menjadi
fungsi objek yaitu dengan menghilangkan preposisi tentang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Kalimat (36) hanya terdiri dari fungsi subjek. Hal itu disebabkan oleh
kurangnya kata petunjuk di antara frasa lima arca dan kata masing-masing sehingga
dari awal sampai akhir kalimat itu seolah-olah belum selesai. Kata masing-masing
tidak menduduki fungsi predikat karena menjadi unsur penjelas bagi frasa lima arca.
Urutan fungsi pada kalimat (37) adalah subjek dan pelengkap, yaitu hal ini
menduduki fungsi subjek dan berdasarkan hasil kajian perusahaan surveyor PT
Sucofindo (Persero) dengan Bappenas menduduki fungsi pelengkap. Urutan fungsi
pada kalimat (38) adalah subjek dan keterangan, yaitu jatah makan sebelumnya
sebagai subjek dan di Arofah pada malam hari sebelum ke Muzdalifah sebagai
keterangan tempat dan waktu.
Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.
(35a) Pertanyan ketiga membahas tempat transaksi.
(36a) Lima arca itu masing-masing arca Agastya, arca Siwa, arca Mahakala
(dalam dokumen sertifikat tertulis arca Dharmapala), arca Durga
Mahesasuramardhini tangan dua, dan arca Durga Mahesasuramardhini
tangan delapan
(37a) Hal ini ditinjau berdasarkan hasil kajian perusahaan surveyor PT
Sucofindo (Persero) dengan Bappenas.
(38a) Jatah makan sebelumnya diberikan di Arofah pada malam hari sebelum
ke Muzdalifah
(38b) Sebelumnya, mereka mendapat jatah makan di Arofah pada malam hari
sebelum ke Muzdalifah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
4.2.3.3 Kalimat Tidak Bersubjek dan Tidak Berpredikat
Contoh kalimat yang tidak memiliki fungsi S (subjek) dan P (predikat) adalah
sebagai berikut.
(39) Seperti New York, London, Amsterdam, Singapura, Hong Kong, dan
lainnya (BU 4/k. 17).
(40) Sehingga bisa menghemat Rp 45,363 triliun (BU 10/k. 21).
(41) Untuk antre makan di bawah terik matahari yang panjangnya bisa
mencapai 25 meter dan berdesakan (BU 21/k. 37).
(42) Kemudian, Ami (12), Mujinem (30), Pono (26), Santi (8), Wardi (35),
Giyem (30) dan Anggi (10) (BU 28/k. 7).
Susunan kalimat (39), (40), (41), dan (42) di atas merupakan kalimat
penggalan. Kalimat-kalimat yang dipenggal itu masih mempunyai hubungan gantung
dengan kalimat lainnya yang disebut anak kalimat, sedangkan kalimat yang
digantunginya disebut induk kalimat. Kalimat-kalimat itu jelas bukan kalimat baku
karena tidak memiliki subjek dan predikat. Kalimat-kalimat itu hanya sebuah
keterangan atau penjelas dari kalimat sebelumnya.
Sebuah kalimat seberapa pun pendek dan panjangnya di dalam ragam tulis
harus memiliki subjek dan predikat. Fungsi masing-masing kalimat itu jika diurutkan
adalah keterangan pembandingan, keterangan hasil, keterangan tujuan dan keterangan
tempat, dan pelengkap. Oleh karena itu, agar menjadi kalimat yang benar, kalimat-
kalimat tersebut harus memiliki subjek dan predikat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pembetulan kalimat-kalimat itu adalah sebagai berikut.
(39a) Dalam pernyataannya, Hashim menjelaskan jika selama ini dirinya
membeli benda-benda budaya bersejarah asal Indonesia di berbagai
tempat di luar negeri, seperti New York, London, Amsterdam,
Singapura, Hong Kong, dan lainnya.
(40a) Pemerintah hanya akan mengalokasikan premium 2,4 juta kiloliter, solar
7,5 juta, dan minyak tanah 7 juta kiloliter sehingga bisa menghemat Rp
45,363 triliun.
(41a) Untuk makan, mereka harus mengantri di bawah terik matahari yang
panjangnya bisa mencapai 25 meter dan berdesakan.
(42a) Para korban yang ditemukan atas nama Irfan (10), Hamid (4), Parlan
(25), Maryati (15), Hanif (4), Purpodi (35), Ami (12), Mujinem (30),
Pono (26), Santi (8), Wardi (35), Giyem (30), dan Anggi (10).
4.3 Hasil Analisis
Dengan analisis seperti di atas, peneliti menemukan kesalahan kalimat dalam
berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007 sebanyak
303 kesalahan. Kesalahan itu meliputi (1) kesalahan pemborosan kata sebanyak 67,
(2) kesalahan pilihan kata sebanyak 180, dan (3) kesalahan kekurangan unsur kalimat
sebanyak 56. Jumlah kalimat dan jumlah kesalahan dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 3
Jumlah Kalimat dan Kesalahan
No. No. Data Jumlah
Kalimat
Jenis Kesalahan Jumlah
Kesalahan Pemborosan
Kata
Pilihan
Kata
Kekurangan
Unsur Kalimat
1. BU 1 28 2 9 0 11
2. BU 2 24 2 4 0 6
3. BU 3 33 6 6 2 14
4. BU 4 40 6 9 5 20
5. BU 5 25 3 4 6 13
6. BU 6 29 1 5 2 8
7. BU 7 27 0 10 1 11
8. BU 8 28 2 4 1 7
9. BU 9 19 2 2 1 5
10. BU 10 28 0 10 4 14
11. BU 11 32 3 5 5 13
12. BU 12 21 0 2 2 4
13. BU 13 21 4 4 1 9
14. BU 14 22 1 7 1 9
15. BU 15 17 0 4 0 4
16. BU 16 36 6 12 0 18
17. BU 17 23 2 7 1 10
18. BU 18 15 1 1 0 2
19. BU 19 20 1 11 0 12
20. BU 21 38 1 7 4 12
21. BU 22 32 3 5 0 8
22. BU 23 47 2 7 12 21
23. BU 24 36 4 9 0 13
24. BU 26 37 3 4 3 10
25. BU 27 59 2 11 0 13
26. BU 28 35 2 3 2 7
27. BU 29 39 5 4 1 10
28. BU 30 37 1 8 1 10
29. BU 31 31 2 6 1 9
Jumlah 879 67 180 56 303
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4.3.1 Kesalahan Pemborosan Kata
Kesalahan kalimat yang merupakan pemborosan kata karena adanya kata
mubazir sebanyak 67. Jumlah kesalahan itu dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4
Jumlah Kesalahan Pemborosan Kata
No. No. Data Jumlah Kalimat Jumlah Kesalahan
1. BU 1 28 2
2. BU 2 24 2
3. BU 3 33 6
4. BU 4 40 6
5. BU 5 25 3
6. BU 6 29 1
7. BU 7 27 0
8. BU 8 28 2
9. BU 9 19 2
10. BU 10 28 0
11. BU 11 32 3
12. BU 12 21 0
13. BU 13 21 4
14. BU 14 22 1
15. BU 15 17 0
16. BU 16 36 6
17. BU 17 23 2
18. BU 18 15 1
19. BU 19 20 1
20. BU 21 38 1
21. BU 22 32 3
22. BU 23 47 2
23. BU 24 36 4
24. BU 26 37 3
25. BU 27 59 2
26. BU 28 35 2
27. BU 29 39 5
28. BU 30 37 1
29. BU 31 31 2
Jumlah 879 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4.3.2 Kesalahan Pilihan Kata
Kesalahan pilihan kata yang ditemukan sebanyak 180. Kesalahan itu meliputi
ketidaktepatan dalam pemilihan kata sebanyak 88 dan ketidaksesuaian dalam
pemilihan kata sebanyak 92. Dari dua jenis kesalahan itu, masing-masing
kesalahannya masih dapat dipecah lagi menjadi beberapa bagian.
Ketidaktepatan dalam pemilihan kata mencakup aspek: (1) kata populer dan
kata kajian, (2) kata asing dan kata serapan, yaitu kesalahan unsur asing yang belum
sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia dan kesalahan unsur asing yang
pengucapan dan penulisannya telah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia, (3)
kata-kata baru, dan (4) makna kata dalam kalimat. Ketidaksesuaian dalam pemilihan
kata hanya terdiri atas aspek kata baku dan nonbaku, yaitu kesalahan kosakata,
kesalahan ejaan, dan kesalahan bentuk.
Tabel 5
Jumlah Kesalahan Pilihan Kata
No. No. Data Jumlah
Kalimat
Jenis Kesalahan Jumlah
Kesalahan Ketidaktepatan
Pilihan Kata
Ketidaksesuaian
Pilihan Kata
1. BU 1 28 4 5 9
2. BU 2 24 3 1 4
3. BU 3 33 5 1 6
4. BU 4 40 4 5 9
5. BU 5 25 2 2 4
6. BU 6 29 3 2 5
7. BU 7 27 5 5 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
8. BU 8 28 2 2 4
9. BU 9 19 0 2 2
10. BU 10 28 7 3 10
11. BU 11 32 2 3 5
12. BU 12 21 2 0 2
13. BU 13 21 2 2 4
14. BU 14 22 6 1 7
15. BU 15 17 1 3 4
16. BU 16 36 11 1 12
17. BU 17 23 3 4 7
18. BU 18 15 1 0 1
19. BU 19 20 0 11 11
20. BU 21 38 5 2 7
21. BU 22 32 0 5 5
22. BU 23 47 4 3 7
23. BU 24 36 4 5 9
24. BU 26 37 1 3 4
25. BU 27 59 3 8 11
26. BU 28 35 1 2 3
27. BU 29 39 2 2 4
28. BU 30 37 4 4 8
29. BU 31 31 1 5 6
Jumlah 879 88 92 180
4.3.3 Kesalahan Kekurangan Unsur Kalimat
Kesalahan kekurangan unsur kalimat sebanyak 56. Kesalahan tersebut
meliputi kesalahan kalimat tidak bersubjek sebanyak 31, kesalahan kalimat tidak
berpredikat sebanyak 9, dan kesalahan kalimat tidak bersubjek dan tidak berpredikat
(kalimat buntung) sebanyak 16. Rincian jumlah kesalahan itu dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 6
Jumlah Kesalahan Kelengkapan Unsur Kalimat
No. No. Data Jumlah
Kalimat
Jenis Kesalahan Jumlah
Kesalahan Kekurangan
Unsur S
Kekurangan
Unsur P
Kekurangan
Unsur S & P
1. BU 1 28 0 0 0 0
2. BU 2 24 0 0 0 0
3. BU 3 33 2 0 0 2
4. BU 4 40 2 2 1 5
5. BU 5 25 5 0 1 6
6. BU 6 29 1 0 1 2
7. BU 7 27 1 0 0 1
8. BU 8 28 0 0 1 1
9. BU 9 19 0 0 1 1
10. BU 10 28 0 2 2 4
11. BU 11 32 2 1 2 5
12. BU 12 21 0 1 1 2
13. BU 13 21 0 1 0 1
14. BU 14 22 1 0 0 1
15. BU 15 17 0 0 0 0
16. BU 16 36 0 0 0 0
17. BU 17 23 1 0 0 1
18. BU 18 15 0 0 0 0
19. BU 19 20 0 0 0 0
20. BU 21 38 1 1 2 4
21. BU 22 32 0 0 0 0
22. BU 23 47 12 0 0 12
23. BU 24 36 0 0 0 0
24. BU 26 37 2 1 0 3
25. BU 27 59 0 0 0 0
26. BU 28 35 0 0 2 2
27. BU 29 39 0 0 1 1
28. BU 30 37 1 0 0 1
29. BU 31 31 0 0 1 1
Jumlah 879 31 9 16 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesalahan kalimat dalam berita utama
surat kabar harian Kedaulatan Rakyat selama edisi Desember 2007 ternyata cukup
tinggi. Dalam penelitian ini ditemukan 303 kesalahan. Hal ini menunjukkan bahwa
perhatian para jurnalis dalam menerapkan prinsip penyusunan kalimat jurnalistik
berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang baku masih rendah. Pembahasan temuan
kesalahan kalimat itu sebagai berikut.
Jenis kesalahan kalimat dilihat dari banyaknya kesalahan kalimat dalam berita
utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat, jika diurutkan adalah (1) kesalahan
pilihan kata sebanyak 180, (2) kesalahan pemborosan kata sebanyak 67, dan (3)
kesalahan kekurangan unsur kalimat sebanyak 56.
Kemampuan para jurnalis atau penulis berita khususnya berita utama surat
kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007 dalam menyusun kalimat
jurnalistik berbeda-beda. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan itu sebagai berikut.
Jumlah kesalahan kalimat yang paling banyak yaitu kesalahan pilihan kata.
Urutan menurut banyaknya kesalahan setiap berita utama adalah (1) BU 16 sebanyak
12 kesalahan, jumlah kalimat 36, (2) BU 19 sebanyak 11 kesalahan, jumlah kalimat
20, (3) BU 27 sebanyak 11 kesalahan, jumlah kalimat 59, (4) BU 7 sebanyak 10
kesalahan, jumlah kalimat 27, (5) BU 10 sebanyak 10 kesalahan, jumlah kalimat 28,
(6) BU 1 sebanyak 9 kesalahan, jumlah kalimat 28, (7) BU 24 sebanyak 9 kesalahan,
jumlah kalimat 36, (8) BU 4 sebanyak 9 kesalahan, jumlah kalimat 40, (9) BU 30
sebanyak 8 kesalahan, jumlah kalimat 37, (10) BU 14 sebanyak 7 kesalahan, jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
kalimat 22, (11) BU 17 sebanyak 7 kesalahan, jumlah kalimat 23, (12) BU 21
sebanyak 7 kesalahan, jumlah kalimat 28, (13) BU 23 sebanyak 7 kesalahan, jumlah
kalimat 47, (14) BU 31 sebanyak 6 kesalahan, jumlah kalimat 31, (15) BU 3
sebanyak 6 kesalahan, jumlah kalimat 33, (16) BU 6 sebanyak 5 kesalahan, jumlah
kalimat 29, (17) BU 11 dan BU 22 sebanyak 5 kesalahan, jumlah kalimat 32, (18) BU
15 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 17, (19) BU 13 sebanyak 4 kesalahan,
jumlah kalimat 21, (20) BU 2 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 24, (21) BU 5
sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 25, (22) BU 8 sebanyak 4 kesalahan, jumlah
kalimat 28, (23) BU 26 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 37, (24) BU 29
sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 39, (25) BU 28 sebanyak 3 kesalahan, jumlah
kalimat 35, (26) BU 9 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 19, (27) BU 12
sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 21, dan (28) BU 18 hanya 1 kesalahan, jumlah
kalimat 15.
Jumlah kesalahan pilihan kata yang paling banyak terdapat pada BU 16, yaitu
ada 12 kesalahan. Jika dibandingkan dengan BU 24, keduanya memiliki jumlah
kalimat yang sama yaitu 36 kalimat, tetapi jumlah kesalahannya berbeda. BU 24 lebih
sedikit yaitu hanya 9 kesalahan dan menduduki urutan ke-7. Jadi, kesalahan pada BU
16 lebih banyak dibandingkan dengan kesalahan pada BU 24. Selain itu, ditemukan
juga jumlah kesalahan yang sama yaitu pada BU 19 dan BU 27 sebanyak 11, tetapi
jumlah kalimatnya berselisih jauh. Pada BU 19 jumlah kalimatnya hanya 20,
sedangkan pada BU 27 kalimatnya lebih banyak yaitu 59 dan merupakan jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
kalimat terbanyak dari seluruh berita utama yang diteliti. Pada BU 11 dan BU 12,
jumlah kalimat dan jumlah kesalahannya sama, yaitu 32 kalimat dan 5 kesalahan.
Jumlah kesalahan terbanyak urutan kedua adalah kesalahan pemborosan kata,
yaitu berjumlah 67 kesalahan. Urutan menurut banyaknya kesalahan setiap berita
utama adalah (1) BU 3 sebanyak 6 kesalahan, jumlah kalimat 33, (2) BU 16 sebanyak
6 kesalahan, jumlah kalimat 36, (3) BU 4 sebanyak 6 kesalahan, jumlah kalimat 40,
(4) BU 29 sebanyak 5 kesalahan, jumlah kalimat 39, (5) BU 13 sebanyak 4
kesalahan, jumlah kalimat 21, (6) BU 24 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 36,
(7) BU 5 sebanyak 3 kesalahan, jumlah kalimat 25, (8) BU 11 dan BU 22 sebanyak 3
kesalahan, jumlah kalimat 32, (9) BU 26 sebanyak 3 kesalahan, jumlah kalimat 37,
(10) BU 9 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 19, (11) BU 17 sebanyak 2
kesalahan, jumlah kalimat 23, (12) BU 2 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 24,
(13) BU 1 dan BU 8 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 28, (14) BU 31 sebanyak
2 kesalahan, jumlah kalimat 31, (15) BU 28 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat
35, (16) BU 23 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 47, (17) BU 27 sebanyak 2
kesalahan, jumlah kalimat 59, (18) BU 18 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 15,
(19) BU 19 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 20, (20) BU 14 sebanyak 1
kesalahan, jumlah kalimat 22, (21) BU 6 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 29,
(22) BU 30 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 37, (23) BU 21 sebanyak 1
kesalahan, jumlah kalimat 38.
Jumlah kesalahan pemborosan kata yang terbanyak terdapat pada BU 3
dengan jumlah kalimat 33, BU 16 dengan jumlah kalimat 36, dan BU 4 dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
jumlah kalimat 40, yaitu masing-masing ada 6 kesalahan. Pada BU 16 itu, jumlah
kalimatnya sama dengan BU 24, tetapi jumlah kesalahannya berbeda. Pada BU 24,
jumlah kesalahannya lebih sedikit, yaitu 4 kesalahan. Hal itu juga terjadi pada BU 26
dan BU 30 yang masing-masing jumlah kalimatnya sebanyak 37, tetapi jumlah
kesalahannya berbeda. Pada BU 26 terdapat 3 kesalahan, sedangkan pada BU 30,
jumlah kesalahannya hanya 1. Selain itu, ditemukan juga jumlah kalimat dan jumlah
kesalahan yang sama yaitu pada BU 11 dan BU 22. Masing-masing jumlah
kalimatnya adalah 32 dan jumlah kesalahannya adalah 3. Pada BU 1 dan BU 8 jumlah
kalimat dan jumlah kesalahannya juga sama, yaitu masing-masing 28 kalimat dan 2
kesalahan. Pada BU 7, BU 10, BU 12, dan BU 15, kesalahan pemborosan kata tidak
ditemukan.
Urutan terakhir adalah kesalahan kekurangan unsur kalimat dengan jumlah 56
kesalahan. Urutan menurut banyaknya kesalahan setiap berita utama adalah (1) BU
23 sebanyak 12 kesalahan, jumlah kalimat 47, (2) BU 5 sebanyak 6 kesalahan, jumlah
kalimat 25, (3) BU 11 sebanyak 5 kesalahan, jumlah kalimat 32, (4) BU 4 sebanyak 5
kesalahan, jumlah kalimat 40, (5) BU 10 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 28,
(6) BU 21 sebanyak 4 kesalahan, jumlah kalimat 38, (7) BU 26 sebanyak 3
kesalahan, jumlah kalimat 37, (8) BU 12 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 21,
(9) BU 6 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 29, (10) BU 3 sebanyak 2 kesalahan,
jumlah kalimat 33, (11) BU 28 sebanyak 2 kesalahan, jumlah kalimat 35, (12) BU 9
sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 19, (13) BU 13 sebanyak 1 kesalahan, jumlah
kalimat 21, (14) BU 14 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 22, (15) BU 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 23, (16) BU 7 sebanyak 1 kesalahan, jumlah
kalimat 27, (17) BU 8 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 28, (18) BU 31
sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 31, (19) BU 30 sebanyak 1 kesalahan, jumlah
kalimat 37, (20) BU 29 sebanyak 1 kesalahan, jumlah kalimat 39.
Kesalahan kekurangan unsur kalimat yang terbanyak terdapat pada BU 23,
yaitu 12 kesalahan. Pada BU 10 dan BU 8 jumlah kalimatnya sama yaitu 28, tetapi
jumlah kesalahannya berbeda. BU 10 jumlah kesalahannya sebanyak 4, sedangkan
pada BU 8 hanya ada 1 kesalahan. Jadi, pada BU 10 kesalahan kalimatnya lebih
banyak dibandingkan dengan BU 8. Pada BU 1, 2, 15, 16, 18, 19, 22, 24, dan BU 27
tidak ditemukan adanya kesalahan kekurangan unsur kalimat.
Masih tingginya kesalahan kalimat yang dilakukan oleh para jurnalis ini
diprediksi karena adanya beberapa faktor, di antaranya adalah kurang cermat. Selain
itu, kemungkinan besar disebabkan oleh sikap terburu-buru dalam menulis karena
mengejar date line sehingga mengabaikan penyusunan kalimat yang sesuai dengan
kaidah tata bahasa Indonesia yang baku. Akibatnya, kesalahan dalam menulis pun
sering terjadi.
Berdasarkan hasil penelitian, jenis kesalahan kalimat yang paling banyak
terdapat dalam surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007 adalah
kesalahan pilihan kata yaitu sebanyak 180. Jumlah kesalahan kalimat secara
keseluruhan sebanyak 303 dan menurut peneliti jumlah itu cukup tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi umum hasil penelitian dan pembahasan yang telah
diuraikan pada bab IV, dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini. Pertama, dalam
berita utama surat kabar harian Kedaulatan Rakyat edisi Desember 2007 ditemukan
ketiga jenis kesalahan kalimat, yaitu kesalahan pemborosan kata, kesalahan pilihan
kata, dan kesalahan kekurangan unsur kalimat.
Kedua, jenis kesalahan kalimat menurut banyaknya, yaitu (1) pilihan kata
sebanyak 180, (2) pemborosan kata sebanyak 67, dan (3) kekurangan unsur kalimat
sebanyak 56. Jadi, jenis kesalahan kalimat yang paling banyak adalah kesalahan
pilihan kata yaitu sebanyak 180.
Ketiga, jumlah kalimat dari 29 judul berita utama yang diteliti sebanyak 879
dan jumlah kesalahan kalimat secara keseluruhan sebanyak 303. Menurut peneliti
jumlah kesalahan itu cukup tinggi.
5.2 Implikasi
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa para
jurnalis terutama penulis berita utama masih sering melakukan kesalahan. Penyebab
kesalahan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah kecermatan dan keterampilan
berbahasa dalam menulis di kalangan para jurnalis perlu ditingkatkan. Keterampilan
yang dimaksud adalah menerapkan prinsip penyusunan kalimat jurnalistik dengan
penggunaan kaidah tata bahasa Indonesia yang baku. Hal itu perlu mendapat
perhatian yang serius karena nantinya berita khususnya berita utama akan menjadi
topik penting dan menjadi sorotan pertama oleh pembaca. Oleh karena itu, para
penulis berita hendaknya selalu berhati-hati dalam menulis berita terkait dengan
penggunaan kalimatnya karena jika terjadi kesalahan akan menimbulkan masalah
bagi yang membacanya.
Disamping itu, seorang editor juga sangat berperan penting karena pada
dasarnya tugas editor adalah mengedit atau menyunting bagian-bagian tulisan yang
mengandung kesalahan. Dengan demikian, jika terdapat kesalahan kalimat
diharapkan dapat diperbaiki sebelum tulisan itu dicetak dan dibaca oleh orang
banyak.
Penelitian ini juga dapat diimplementasikan sebagai bahan pembelajaran
bahasa dan sastra Indonesia di SMP kelas VIII semester 2 berdasarkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Standar kompetensi mata pelajaran yang
berkaitan dengan pembelajaran berita terdapat pada butir 12 (menulis), yaitu
mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks berita, slogan/poster,
sedangkan kompetensi dasarnya terdapat pada butir 12.2, yaitu menulis teks berita
secara singkat, padat, dan jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
5.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, peneliti menyampaikan saran
kepada para jurnalis dan editor Kedaulatan Rakyat, para guru bahasa Indonesia, dan
bagi peneliti lain.
5. Bagi Para Jurnalis dan Editor Kedaulatan Rakyat
Penelitian ini memberikan gambaran bahwa dalam penulisan berita
utama itu ternyata kesalahan kalimat masih sering terjadi walaupun telah
melalui proses pengeditan. Oleh karena itu, bagi para jurnalis maupun
editor surat kabar harian Kedaulatan Rakyat diharapkan dapat lebih teliti
dan cermat dalam menulis maupun menyunting naskah berita, serta dapat
meningkatkan keterampilan dalam menerapkan kalimat yang benar.
Pemahaman yang baik mengenai kalimat juga diharapkan dapat
mengurangi tingkat kesalahan sehingga tulisannya dapat menjadi contoh
yang baik bagi orang lain yang membacanya. Jadi, meskipun bahasa berita
itu harus singkat, padat, dan jelas, tetapi harus tetap memperhatikan aspek
tata bahasanya.
6. Bagi Para Guru Bahasa Indonesia
Masih banyaknya kesalahan kalimat yang dilakukan para jurnalis
atau editor itu, bagi para guru bahasa Indonesia, terkait sebagai bahan
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SMP kelas VIII semester 2,
diharapkan dapat memberikan pembelajaran kalimat secara matang sejak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dini bagi para siswa agar terlatih dalam menyusun kalimat untuk penulisan
berita. Hal ini dapat digunakan juga sebagai acuan dalam pembuatan
majalah sekolah agar mereka terarah untuk selalu menggunakan bahasa
dan kalimat yang baik dan benar ketika menulis berita.
7. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini membahas kesalahan kalimat dalam berita utama surat
kabar harian Kedaulatan Rakyat yang terbatas pada tiga jenis kesalahan,
yaitu pemborosan kata, pilihan kata, dan kekurangan unsur kalimat. Bagi
peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis, penelitian ini dapat
dikembangkan pada jenis kalimat yang lain, seperti ejaan, pola kalimat,
urutan fungsi kalimat, bentuk kata, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, Sakura H. Ridwan. 1988. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Anwar, H. Rosihan. 2004. Bahasa Jurnalistik Indonesia dan Komposisi. Yogyakarta:
Media Abadi.
Arifin, E. Zaenal. 1987. Berbahasa Indonesialah dengan Benar. Jakarta: Mediyatama
Sarana Perkasa.
Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Badudu, J.S. 1995. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar IV. Jakarta: Gramedia.
Dewabrata, A.M. 2006. Kalimat Jurnalistik: Panduan Mencermati Penulisan Berita.
Jakarta: Kompas.
Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia dengan Baik dan Benar. Jakarta:
Pustaka Jaya.
Hastuti, Sri. 1989. Sekitar Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Mitra
Gama Widya.
Keraf, Gorys. 1991. Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta:
PPM.
Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia.
Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik Teori dan
Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mallarangeng, Rizal. 1992. Pers Orde Baru: Tinjauan Isi Harian Kompas dan Suara
Karya. Jakarta: Rajawali.
Margantoro, Y.B. 2001. Biar Berita Bicara. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Markiswo, J. dan A. Supratiknya. 1996. Romo Kadarman Kenangan dan
Persembahan bagi Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. Yogyakarta: USD.
Moeliono, Anton M. (Ed.). 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga).
Jakarta: Balai Pustaka.
Moeliono, Anton M., Hasan Alwi, Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa. 2003.
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta: BPFE.
Pasaribu, Rondang. 1995. Bagaimana Mengelola Penerbitan Media Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Rahardi, Kunjana. 2006. Asyik Berbahasa Jurnalistik: Kalimat Jurnalistik dan Temali
Masalahnya. Yogyakarta: Santusta.
Ramlan, M., I Dewa Putu Wijana, Yohanes Tri Mastoyo, Sunarso. 1992. Bahasa
Indonesia yang Salah dan yang Benar. Yogyakarta: Andi Offset.
Ramlan, M. 2001. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.
Setiati, Eni. 2005. Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan (Strategi Wartawan
Menghadapi Tugas Jurnalistik). Yogyakarta: Andi.
Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Gramedia.
Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar Jurnalistik: Seputar Organisasi, Produk, dan
Kode Etik. Bandung: Nuansa.
Sumadiria, A.S. Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature
Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wahyuni, Maria Rini. 2000. Penyimpangan Pengembangan Paragraf dalam Tajuk
Rencana Surat Kabar Kompas Tahun 1997. Skripsi. Yogyakarta: PBSID USD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kutipan Kesalahan Pemborosan Kata
Kode Data Kutipan Kesalahan Kalimat Pembetulan
BU 1/k. 8 Ia juga mengakui, dalam surat
Menkeu yang ditujukan kepadanya
disebutkan soal permintaan Menkeu
untuk membatalkan konsep penjualan
aset Humpuss kepada PT VBP yang
terindikasi menyimpang.
Ia juga mengakui, dalam surat Menkeu
yang ditujukan kepadanya itu diminta
untuk membatalkan konsep penjualan
aset Humpuss kepada PT VBP yang
terindikasi menyimpang.
BU 1/k. 16 Seperti diketahui, KPK
menyampaikan hasil temuannya
mengenai indikasi rekayasa dan
dugaan korupsi yang dilakukan Grup
Humpuss untuk membeli asetnya
sendiri dari BPPN.
Seperti diketahui, KPK menyampaikan
hasil temuan mengenai indikasi
rekayasa dan dugaan korupsi yang
dilakukan Grup Humpuss untuk
membeli asetnya sendiri dari BPPN.
BU 2/k. 16 Meski begitu, warga segera memberi
pertolongan dengan mengeluarkan
korban penumpang truk TNI yang
sebagian besar luka cukup parah.
Meski begitu, warga segera
mengeluarkan korban penumpang truk
TNI yang sebagian besar luka cukup
parah.
BU 2/k. 17 Sampai berita ini diturunkan, korban
tewas masih tersimpan di kamar mayat
RSUD Sragen dan sebagian korban
luka dikirim ke RS dr Oen Solo karena
lukanya cukup parah.
Sampai berita ini diturunkan, korban
tewas masih tersimpan di kamar mayat
RSUD Sragen dan sebagian korban
yang lukanya cukup parah dikirim ke
RS dr. Oen Solo.
BU 3/k. 4 Komandan Distrik Militer (Dandim)
1710 Mimika, Letkol Inf Tri Suseno
kepada Antara dari Timika, Minggu
(2/12) menyampaikan bantahan terkait
dengan berita yang dilansir berbagai
media elektronik yang melansir
pernyataan TPNPB bahwa terjadi
penembakan pesawat Air Fast milik
PT FI di Tembagapura di hutan
belantara Papua dan dikabarkan
bahwa dua prajurit TNI yang berada di
dalam pesawat itu tewas tertembak.
Komandan Distrik Militer (Dandim)
1710 Mimika, Letkol Inf Tri Suseno
kepada Antara dari Timika, Minggu
(2/12) menyampaikan bantahan terkait
dengan pemberitaan berbagai media
elektronik yang melansir pernyataan
TPNPB bahwa terjadi penembakan
pesawat Air Fast milik PT FI di hutan
belantara Tembagapura, Papua dan
dikabarkan bahwa dua prajurit TNI yang
berada di dalam pesawat itu tewas
tertembak.
BU 3/k. 5 Klaim adanya insiden itu sendiri
disampaikan oleh Front Persatuan
Perjuangan Rakyat Papua Barat (Front
Pepera PB).
Klaim adanya insiden itu disampaikan
oleh Front Persatuan Perjuangan Rakyat
Papua Barat (Front Pepera PB).
BU 3/k. 8 Dia mengatakan, tidak ada insiden
penembakan di wilayah Mimika dan
tidak ada penerbangan pesawat milik
PT FI karena pada hari Minggu.
Dia mengatakan, tidak ada insiden
penembakan di wilayah Mimika dan
tidak ada penerbangan pesawat milik PT
FI karena hari Minggu.
BU 3/k. 14 Sementara itu, pada Sabtu (1/12) di
Mimika telah melakukan aksi
pengibaran bendera Bintang Kejora di
Sementara itu, Sabtu (1/12), telah
dilakukan aksi pengibaran bendera
Bintang Kejora di sebuah rumah ibadah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
sebuah rumah ibadah di Jalan C
Heatubun Kelurahan Kwamki Baru,
Distrik Mimika Baru.
Jalan C. Heatubun, Kelurahan Kwamki
Baru, Distrik Mimika Baru.
BU 3/k. 24 Sementara itu Pangdam IX/Udayana
Mayjen TNI Syaiful Rizal di Bali
kemarin mengakui saat ini tengah
ditengarai adanya gerakan separatis
Papua untuk memanfaatkan momen
konferensi Internasional perubahan
iklim, yang digelar PBB di Bali.
Sementara itu, Pangdam IX/Udayana
Mayjen TNI Syaiful Rizal, kemarin
mengakui saat ini tengah ditengarai
adanya gerakan separatis Papua untuk
memanfaatkan momen konferensi
Internasional perubahan iklim yang
digelar PBB di Bali.
BU 3/k. 25 Dari informasi intelijen menyebutkan
bahwa kelompok separatis dari Papua
akan memanfaatkan momen
konferensi internasional perubahan
iklim (UNFCCC) di Nusa Dua, Bali,
3-14 Desember 2007.
Informasi intelijen menyebutkan bahwa
kelompok separatis Papua akan
memanfaatkan momen konferensi
internasional perubahan iklim
(UNFCCC) di Nusa Dua, Bali, 3-14
Desember 2007.
BU 4/k. 4 Dalam pengawalan ketat puluhan
orang berbaju batik dengan rambut
cepak, Hashim datang ke Mapoltabes
Solo naik sedan Toyota Camry hitam
nopol B 8545 PT.
Dalam pengawalan ketat, Hashim
datang ke Mapoltabes Solo
menggunakan sedan Toyota Camry
hitam nopol B 8545 PT.
BU 4/k. 8 Ia kemudian menunjuk teman
dekatnya Fadli Zon sebagai juru
bicaranya didampingi pengacaranya
Sholeh Amin SH.
Ia kemudian menunjuk teman dekatnya,
Fadli Zon sebagai juru bicara
didampingi pengacaranya Sholeh Amin
SH.
BU 4/k. 23 Hashim mengatakan kenal, pertama
kali bertemu di kantor Cristie‟s
Amsterdam, saat Hugo masih bekerja
di perusahaan Cristie‟s.
Hashim mengatakan kenal, pertama kali
bertemu di kantor Cristie‟s Amsterdam,
saat Hugo masih bekerja di perusahaan
itu.
BU 4/k. 30 Soal lima arca itu, setelah dibeli dari
Hugo sempat dipajang selama 10
bulan di kantor Hashim.
Setelah dibeli dari Hugo, lima arca itu
sempat dipajang selama 10 bulan di
kantor Hashim.
BU 4/k. 34 Dalam kesempatan itu, Hashim juga
menjelaskan, koleksi-koleksi benda-
benda bersejarah telah dihibahkan
pada Yayasan Keluarga Hashim
Djojohadikusumo (YKHD).
Dalam kesempatan itu, Hashim juga
menjelaskan, koleksi benda bersejarah
telah dihibahkan kepada Yayasan
Keluarga Hashim Djojohadikusumo
(YKHD).
BU 4/k. 38 Tentang harga lima arca yang dibeli
dari Hugo, Fadli Zon kembali
menjelaskan, Hashim membeli lima
arca itu total 100.000 US dolar.
Tentang harga lima arca yang dibeli dari
Hugo, Fadli Zon kembali menjelaskan,
Hashim membelinya dengan harga total
100.000 US dolar.
BU 5/k. 1 Rencana pembatasan penggunaan
bahan bakar minyak (BBM) premium
pada tahun 2008 mendatang,
mendapat respons beragam dari
berbagai kalangan.
Rencana pembatasan penggunaan bahan
bakar minyak (BBM) premium tahun
2008 mendatang, mendapat respons
beragam dari berbagai kalangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BU 5/k. 2 Menurut Menneg PPN/Kepala
Bappenas Paskah Suzetta, pembatasan
premium itu sendiri akan dilakukan
secara bertahap pada tahun 2008.
Menurut Menneg PPN/Kepala Bappenas
Paskah Suzetta, pembatasan premium
itu akan dilakukan secara bertahap pada
tahun 2008.
BU 5/k. 17 Kebijakan itu dapat saja tidak
menyenangkan masyarakat lainnya,
tapi kebijakan itu harus dilaksanakan
sehingga sasarannya dapat tercapai,”
jelas Presiden SBY.
Kebijakan itu dapat saja tidak
menyenangkan masyarakat lainnya,
tetapi itu harus dilaksanakan sehingga
sasarannya dapat tercapai,” jelas
Presiden SBY.
BU 6/k. 12 Rapat voting terbuka ini dipimpin
langsung oleh Ketua Komisi III DPR
Trimedya Panjaitan, hasilnya pun
langsung dibacakan.
Rapat voting terbuka ini dipimpin oleh
Ketua Komisi III DPR Trimedya
Panjaitan, hasilnya pun langsung
dibacakan.
BU 8/k. 3 Wakil Ketua BK DPR, Gayus
Lumbuun, menyatakan pihaknya telah
melakukan pertemuan dengan KPK
dan dari pertemuan tersebut
ditemukan adanya unsur gratifikasi,
sehingga BK akan terus
menelusurinya.
Wakil Ketua BK DPR, Gayus
Lumbuun, menyatakan telah melakukan
pertemuan dengan KPK dan dari
pertemuan tersebut ditemukan adanya
unsur gratifikasi, sehingga BK akan
terus menelusurinya.
BU 8/k. 17 Beberapa kalangan menilai,
pengusutan kasus aliran dana BI ke
sejumlah anggota dewan dinilai jalan
di tempat.
Beberapa kalangan menilai, pengusutan
kasus aliran dana BI ke sejumlah
anggota dewan jalan di tempat.
BU 9/k. 9 Sebab menurut aturan saat ini, negara-
negara yang dihukum justru adalah
negara-negara yang mempunyai taraf
emisi rendah.
Sebab menurut aturan saat ini, negara-
negara yang dihukum justru negara-
negara yang mempunyai taraf emisi
rendah.
BU 9/k. 13 “Kami tengah mencari jalan untuk
mencapai sasaran kami, yaitu
mengurangi emisi gas rumah kaca,
menjamin penyediaan energi dan juga
mendukung pertumbuhan ekonomi,
sekaligus menjalankannya dengan
fleksibel”, katanya.
“Kami tengah mencari jalan untuk
mencapai sasaran, yaitu mengurangi
emisi gas rumah kaca, menjamin
penyediaan energi dan juga mendukung
pertumbuhan ekonomi, sekaligus
menjalankannya dengan fleksibel,”
katanya.
BU 11/k. 2 Proyek akan dimulai tahun 2008
mendatang.
- Proyek akan dimulai tahun 2008.
- Proyek dimulai tahun 2008 mendatang.
BU 11/k. 12 Melanjutkan keterangannya, Agung
Laksono yang juga menjabat sebagai
Wakil Ketua Umum DPP-Partai
Golkar ini mengatakan, renovasi di
kompleks DPR di kawasan selatan
Jakarta itu, semata-mata dimaksudkan
untuk mengurangi beban anggaran
pemeliharaan yang selama ini
dirasakan terlalu besar sehingga
kemudian diambil jalan renovasi.
Melanjutkan keterangannya, Agung
Laksono yang juga menjabat sebagai
Wakil Ketua Umum DPP-Partai Golkar
ini mengatakan, renovasi di kompleks
DPR, Jakarta Selatan itu, dimaksudkan
untuk mengurangi beban anggaran
pemeliharaan yang selama ini dirasakan
terlalu besar sehingga diambil jalan
renovasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BU 11/k. 13 Dengan demikian, maka kondisi
rumah dinas DPR di Kalibata memang
banyak yang perlu direnovasi, baik
akibat bocor, maupun saluran air dan
pembuangan yang rusak.
Dengan demikian, kondisi rumah dinas
DPR di Kalibata memang banyak yang
perlu direnovasi, baik akibat bocor,
maupun saluran air dan pembuangan
yang rusak.
BU 13/k. 9 Sementara untuk koleksi keramik, dari
total koleksi 228 buah, 6 koleksi
diketahui palsu, terdiri dua buah
wadah buah bertangkai dua, dua buah
lepek, satu buah vas bunga dan satu
buah piring keramik.
Sementara itu, enam koleksi keramik
dari total 228 buah diketahui palsu,
terdiri dari dua buah wadah buah
bertangkai dua, dua buah lepek, satu
buah vas bunga, dan satu buah piring
keramik.
BU 13/k. 11 Sementara itu, Hugo Kreijger, ahli
benda purbakala warga negara
Belanda yang selama ini disebut-sebut
sebagai orang yang menjual lima arca
curian kepada kolektor Hashim
Djojohadikusumo dan dijadikan saksi
kunci, mangkir, tidak memenuhi
panggilan penyidik Poltabes Solo
yang mengagendakan akan
memeriksanya Rabu (12/12).
Sementara itu, Hugo Kreijger, ahli
benda purbakala warga negara Belanda
yang selama ini disebut-sebut sebagai
orang yang menjual lima arca curian
kepada kolektor Hashim
Djojohadikusumo dan dijadikan saksi
kunci, mangkir dari panggilan penyidik
Poltabes Solo yang mengagendakan
akan memeriksanya Rabu (12/12).
BU 13/k. 16 Hugo juga perlu dikonfrontir setelah
belakangan tersangka HS mencabut
keterangannya yang sebelumnya
bertransaksi lima arca dengan Ny H,
asisten Hashim, namun belakangan
diralat bahwa HS bertransaksi dan
menerima uang penjualan arca dari
Hugo.
Hugo juga perlu dikonfrontasi, setelah
belakangan tersangka HS mencabut
keterangannya dan meralat bahwa HS
bertransaksi dan menerima uang
penjualan arca dari Hugo dan bukan dari
Ny. H., asisten Hashim.
BU 13/k. 19 Dia meminta, siapapun yang saat ini
menyimpan koleksi Museum Radya
Pustaka yang telah hilang, segera
mengembalikan ke tempat asalnya,
karena keberadaan beberapa koleksi
yang hilang saat ini sudah terdeteksi.
Dia meminta, siapapun yang saat ini
menyimpan koleksi Museum Radya
Pustaka, segera mengembalikan ke
tempat asalnya, karena keberadaan
beberapa koleksi yang hilang saat ini
sudah terdeteksi.
BU 14/k. 11 BPK juga melaporkan tentang
temuannya yang menyangkut terlalu
tingginya biaya haji dalam komponen
biaya penerbangan sebesar Rp 58,5
miliar.
BPK juga melaporkan temuannya yang
menyangkut terlalu tingginya biaya haji
dalam komponen biaya penerbangan
sebesar Rp 58,5 miliar.
BU 16/k. 1 Meski berjalan alot, Konferensi
Perubahan Iklim (UNCCC) yang
berlangsung di Bali, namun semuanya
berjalan lancar.
Meski alot, Konferensi Perubahan Iklim
(UNCCC) yang berlangsung di Bali
berjalan lancar.
BU 16/k. 14 SBY yakin jika para pihak
menerapkan secara bersama, maka
akan didapat hasil yang baik.
SBY yakin jika para pihak menerapkan
secara bersama, maka hasilnya akan
baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
BU 16/k. 16 Kemarin Presiden SBY melakukan
pertemuan tertutup dengan Rachmat
Witoelar dan Sekjen UNCCC Yvo de
Boer selama sekitar 30 menit.
Kemarin Presiden SBY melakukan
pertemuan tertutup dengan Rachmat
Witoelar dan Sekjen UNCCC Yvo de
Boer selama 30 menit.
BU 16/k. 24 “Saya sungguh sangat menghargai
keseriusan kalian hingga menghadiri
rapat hingga dini hari,” tutur Ki-moon.
“Saya sangat menghargai keseriusan
kalian hingga menghadiri rapat sampai
dini hari,” tutur Ki-Moon.
BU 16/k. 27 Yvo de Boer berbicara di depan
peserta sidang konferensi itu setelah
SBY dan Ban Ki-Moon ke luar arena
sidang setelah menyampaikan pidato.
Yvo de Boer berbicara di depan peserta
sidang konferensi itu setelah SBY dan
Ban Ki-Moon menyampaikan pidato
dan ke luar arena sidang.
BU 16/k. 33 Tak berapa lama kemudian de Boer
langsung beranjak dari mejanya dan
keluar ruang sidang.
Tak berapa lama kemudian de Boer
beranjak dari mejanya dan keluar ruang
sidang.
BU 17/k. 2 Bahkan dia mengusulkan agar pada
areal kompleks rumah dinas DPR
dibangun apartemen bagi para anggota
legislatif, termasuk anggota DPD.
Bahkan, dia mengusulkan agar areal
kompleks rumah dinas DPR dibangun
apartemen bagi para anggota legislatif,
termasuk anggota DPD.
BU 17/k. 14 Sebab, uang yang diperuntukkan
untuk dana operasional dan akomodasi
itu langsung ditransfer ke rekening
masing-masing anggota DPD.
Sebab, uang untuk dana operasional dan
akomodasi itu langsung ditransfer ke
rekening masing-masing anggota DPD.
BU 18/k. 12 Namun jaringan pipanya melintang
dan menyusuri Kali Juweh yang pada
hari Jumat lalu terjadi banjir besar
hingga airnya meluap menerjang pipa
dan ladang penduduk.
Namun, jaringan pipanya melintang dan
menyusuri Kali Juweh yang Jumat lalu
terjadi banjir besar hingga airnya
meluap menerjang pipa dan ladang
penduduk.
BU 19/k. 4 Khusus untuk arca Nandisa ini
transaksinya tidak melalui Hugo
Kreijger, namun melalui orang
kepercayaan Hashim.
Transaksi arca Nandisa ini tidak melalui
Hugo Kreijger, namun melalui orang
kepercayaan Hashim.
BU 21/k. 3 Namun hingga siang harinya, bus
pengangkut yang menggunakan sistem
taraddudi (seperti busway) belum juga
tiba.
Namun, hingga siang hari bus
pengangkut yang menggunakan sistem
taraddudi (seperti busway) belum juga
tiba.
BU 22/k. 4 Beliau meminta agar saya melakukan
analisis terhadap beberapa hal tentang
permasalahan hukum,” ungkap Yusril
Mahendra seusai bertemu dengan
Presiden di kediaman pribadinya Puri
Cikeas Gunung Putri Bogor Jumat
(21/12) siang.
Beliau meminta agar saya melakukan
analisis terhadap beberapa hal tentang
permasalahan hukum,” ungkap Yusril
Mahendra usai bertemu Presiden di
kediamannya, Puri Cikeas Gunung
Putri, Bogor, Jumat (21/12) siang.
BU 22/k. 5 Pertemuan itu sendiri berlangsung
sekitar setengah jam.
Pertemuan itu berlangsung sekitar
setengah jam.
BU 22/k. 10 Namun kendaraan itu hanya melambat
sebentar kemudian melaju kembali
meninggalkan Puri Cikeas.
Namun, kendaraan itu hanya melambat
sebentar kemudian melaju
meninggalkan Puri Cikeas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
BU 23/k. 26 Wafat di Mina pada Jumat (21/12)
pukul 17.00 WAS dan dimakamkan di
pemakaman Syara Mekah.
Wafat di Mina, Jumat (21/12) pukul
17.00 WAS dan dimakamkan di
pemakaman Syara Mekah.
BU 23/k. 27 Dari lima jamaah asal Jateng, tiga
orang di antaranya meninggal pada
Kamis (20/12) di Mina, yakni Siti
Solichah binti Muhsin (68), warga Jl
H Ridwan No 18 RT 4 RW 10,
Kalisabuk Kesugihan Cilacap,
Damawi bin Marjuki (78), asal Dukuh
Kauman RT 01/01 Ngadirejo,
Temanggung; dan Rusiyah binti Koso
(55) Desa Sewuni RT 02/02
Gempolsewu Rowosari Kendal.
Dari lima jamaah asal Jateng, tiga orang
di antaranya meninggal Kamis (20/12)
di Mina, yakni Siti Solichah binti
Muhsin (68), warga Jl. H. Ridwan No.
18, RT 4 RW 10, Kalisabuk, Kesugihan,
Cilacap; Damawi bin Marjuki (78), asal
Dukuh Kauman, RT 01/01, Ngadirejo,
Temanggung; dan Rusiyah binti Koso
(55), Desa Sewuni, RT 02/02,
Gempolsewu, Rowosari, Kendal.
BU 24/k. 20 Banjir rob ini, terjadi juga pada
Minggu (23/12) sehingga membuat
warga menjalankan aktivitasnya
kurang lancar.
Banjir rob ini terjadi juga pada Minggu
(23/12), sehingga membuat aktivitas
warga kurang lancar.
BU 24/k. 24 Bahkan tanggul tersebut pernah jebol
pada akhir November 2007 lalu akibat
ketinggian tanggul yang lebih rendah
dari ketinggian gelombang laut.
Bahkan, tanggul tersebut pernah jebol
pada akhir November 2007 akibat
ketinggian gelombang laut yang
melebihi batas tanggul.
BU 24/k. 25 Melihat kondisi tersebut, maka perlu
ada tanggul permanen yang tingginya
lebih dari 2 meter dari tanggul
sekarang yang ada di sepanjang pantai
bagian barat dan timur.
Melihat kondisi itu, maka perlu ada
tanggul permanen yang tingginya lebih
dari 2 meter dari tanggul sekarang di
sepanjang pantai bagian barat dan timur.
BU 24/k. 27 Meski demikian banjir rob sering
menggenangi pemukiman, karena
kurang tinggi.
Meski demikian, banjir rob sering
menggenangi pemukiman karena
rendah.
BU 26/k. 4 “Meski potensial, namun demikian
bahaya tidak sampai ke pemukiman.
“Meski potensial, namun bahaya tidak
sampai ke pemukiman.
BU 26/k. 26 Sementara dari laporan Badan
Meteorologi dan Geofisika (BMG),
menjelang akhir tahun 2007,
melaporkan kemungkinan cuaca lebih
buruk.
Sementara, Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG), menjelang akhir
tahun 2007, melaporkan kemungkinan
cuaca lebih buruk.
BU 26/k. 34 Kondisi itu juga menyebabkan daerah
pertemuan angin atau daerah tempat
berkumpulnya awan hujan memanjang
sepanjang Sumatera Selatan hingga
Nusa Tenggara.
Kondisi itu juga menyebabkan daerah
pertemuan angin atau daerah tempat
berkumpulnya awan hujan memanjang
dari Sumatera Selatan hingga Nusa
Tenggara.
BU 27/k. 3 Sedikitnya 89 orang tewas akibat
bencana tersebut dan diperkirakan
korban terus bertambah karena tidak
sedikit korban yang belum ditemukan.
Sedikitnya 89 orang tewas akibat
bencana itu dan diperkirakan korban
terus bertambah karena banyak yang
belum ditemukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
BU 27/k. 28 Longsornya bukit yang tidak diduga
sebelumnya itu langsung menimpa
sekitar 15 rumah dengan jumlah jiwa
37 orang yang berada di bawahnya.
Longsornya bukit yang tidak diduga
sebelumnya itu langsung menimpa
sekitar 15 rumah dengan jumlah jiwa 37
orang.
BU 28/k. 10 Diharapkan datangnya bantuan alat
berat ini, proses evakuasi bisa cepat
dilakukan dan semua korban bisa
ditemukan secepatnya.
Diharapkan dengan bantuan alat berat
ini, proses evakuasi bisa cepat dilakukan
dan semua korban bisa segera
ditemukan.
BU 28/k. 14 Kalau perlu, semua petugas harus
bahu membahu tidak kenal lelah agar
semua korban bisa secepatnya
ditemukan.
Kalau perlu, semua petugas harus bahu
membahu agar semua korban bisa
secepatnya ditemukan.
BU 29/k. 14 Posisi keduanya juga tidak terlalu jauh
saat ditemukan.
Posisi keduanya juga berdekatan saat
ditemukan.
BU 29/k. 19 Warga nekat menerobos pintu masuk
atau memutar lewat jalan lain untuk
menuju lokasi karena penasaran ingin
melihat lokasi bencana dari dekat.
Warga nekat menerobos pintu masuk
atau memutar lewat jalan lain untuk
menuju lokasi bencana karena penasaran
ingin melihat dari dekat.
BU 29/k. 20 Selain medekat ke lokasi, sebagian
warga lain juga menonton dari
kejauhan yakni dari tebing-tebing
yang berada di atas Desa Ledoksari.
Selain mendekat ke lokasi, sebagian
warga lain juga melihat dari kejauhan
pada tebing-tebing yang berada di atas
Desa Ledoksari.
BU 29/k. 28 Upaya evakuasi terpaksa dilakukan
karena kondisi puluhan rumah di
Seloromo memang berada tepat di
bawah tebing.
Upaya evakuasi terpaksa dilakukan
karena kondisi puluhan rumah di
Seloromo berada tepat di bawah tebing.
BU 29/k. 32 Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi
korban tanah longsor di Desa
Hargantoro Kecamatan Tirtomoyo
Wonogiri berhasil ditemukan Tim
Gabungan Pemkab Wonogiri, setelah
melakukan gugur gunung dengan
peralatan sederhana.
Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi
korban tanah longsor di Desa
Hargantoro, Kecamatan Tirtomoyo,
berhasil ditemukan Tim Gabungan
Pemkab Wonogiri, setelah melakukan
gugur gunung atau kerja bakti dengan
peralatan sederhana.
BU 30/k. 6 Proses evakuasi terpaksa dihentikan
dan akan dilanjutkan keesokan hari
karena hujan turun deras di sekitar
lokasi bencana.
Proses evakuasi terpaksa dihentikan dan
akan dilanjutkan keesokan hari karena
hujan yang turun deras.
BU 31/k. 14 Petugas evakuasi TNI/Polri dibantu
relawan dengan tidak kenal lelah terus
mencari korban yang masih tersisa.
Petugas evakuasi TNI/Polri dibantu
relawan terus mencari korban yang
masih tersisa.
BU 31/k. 19 Diduga masih ada uang tunai Rp 150
juta yang belum ditemukan milik salah
satu korban.
Diduga masih ada uang tunai Rp 150
juta yang belum ditemukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kutipan Kesalahan Pilihan Kata
Kode Data Kutipan Kesalahan Kalimat Pembetulan
BU 1/k. 10 “Itu jadi peluang kekuatan kita untuk
menggugat.
“Itu menjadi peluang kekuatan kita
untuk menggugat.
BU 1/k. 11 Memang belum dipelajari, tapi
dokumen sudah diserahkan pada
kejaksaan,” tandas Hendarman.
Memang belum dipelajari, tetapi
dokumen sudah diserahkan pada
kejaksaan,” tandas Hendarman.
BU 1/k. 18 Menurut Ketua KPK,
Taufiequrrachman Ruki, berdasar
penelusuran KPK, ditemukan dugaan
rekayasa dalam serangkaian
pembayaran yang dilakukan oleh Grup
Humpuss kepada BPPN dengan
menggunakan PT VBP.
Menurut Ketua KPK, Taufiequrrachman
Ruki, berdasarkan penelusuran KPK,
ditemukan dugaan rekayasa dalam
serangkaian pembayaran yang dilakukan
oleh Grup Humpuss kepada BPPN
dengan menggunakan PT VBP.
BU 1/k. 22 Juru bicara KPK Johan Budi SP
kepada KR mengungkapkan,
Kejakgung mestinya bergerak di ranah
perdata berkaitan dengan kerugian
negara atas penjualan aset Humpuss,
sedang pidananya ditangani KPK.
Juru bicara KPK, Johan Budi SP kepada
KR mengatakan, Kejakgung mestinya
bergerak di ranah perdata berkaitan
dengan kerugian negara atas penjualan
aset Humpuss, sedangkan pidananya
ditangani KPK.
BU 1/k. 23 “Untuk kasus perdatanya, Kejaksaan
Agung bertindak sebagai pengacara
negara,” ujar Johan seraya menepis
tudingan rebutan kasus antara KPK
dan Kejaksaan Agung.
“Untuk kasus perdatanya, Kejaksaan
Agung bertindak sebagai pengacara
negara,” ujar Johan seraya menepis
tudingan berebut kasus antara KPK dan
Kejaksaan Agung.
BU 1/k. 25 “Mengapa setelah KPK menemukan
indikasi korupsi, Kejaksaan Agung
kemudian menyatakan status TPN
dalam tahap penyidikan,” ujarnya
mempertanyakan.
“Mengapa setelah KPK menemukan
indikasi korupsi, Kejaksaan Agung
kemudian menyatakan status TPN
dalam tahap penyidikan,” ungkapnya
mempertanyakan.
BU 1/k. 26 Koordinator Divisi Korupsi Politik
ICW Ibrahim Fahmi Badoh juga
menyatakan keheranannya atas sikap
Kejakgung yang belakangan
menyatakan status kasus TPN dalam
tahap penyidikan.
Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW
Ibrahim Fahmi Badoh, juga menuturkan
keheranannya atas sikap Kejakgung
yang belakangan menyatakan status
kasus TPN dalam tahap penyidikan.
BU 1/k. 28 Ini kan menjadi aneh sehingga ada
kesan KPK dan Kejakgung rebutan
kasus,” ujar Fahmi Badoh kepada KR.
Ini kan menjadi aneh sehingga ada
kesan KPK dan Kejakgung berebut
kasus,” ujar Fahmi Badoh kepada KR.
BU 2/k. 3 Korban tewas terdiri Arfan (2) warga
Jl Paya Plumbon, Asrama Arhanudze
14 Cirebon, Pratu Eko Prasojo (23)
warga Baki Sukoharjo, serta Sorja
(40) yang belum diketahui alamatnya.
Korban yang tewas adalah, Arfan (2)
warga Jl. Paya Plumbon, Asrama
Arhanudze 14 Cirebon, Pratu Eko
Prasojo (23) warga Baki Sukoharjo,
serta Sorja (40) yang belum diketahui
alamatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BU 2/k. 7 Tapi dalam waktu hampir bersamaan,
dari arah berlawanan melaju dua truk
bermuatan telur yang berjalan
beriringan.
Tetapi dalam waktu hampir bersamaan,
dari arah berlawanan melaju dua truk
bermuatan telur yang berjalan
beriringan.
BU 2/k. 21 Saat akan mendahului sebuah
kendaraan, truk kurang perhitungan
karena di depannya melaju dua truk
yang berjalan beriringan, sehingga
kecelakaan tidak bisa terhindarkan.
Saat akan mendahului sebuah
kendaraan, pengemudi kurang
perhitungan karena di depannya melaju
dua truk yang berjalan beriringan,
sehingga kecelakaan tidak bisa
terhindarkan.
BU 2/k. 22 Tentang truk TNI yang mengangkut
jenazah apakah sebenarnya
diperkenankan atau tidak, AKBP
Iskandar menyerahkan sepenuhnya
kepada Denpom untuk penilaiannya.
Tentang truk TNI yang mengangkut
jenazah apakah sebenarnya
diperkenankan atau tidak, AKBP
Iskandar menyerahkan sepenuhnya
kepada Denpom (Denawa Polisi Militer)
untuk penilaiannya.
BU 3/k. 2 Dalam kejadian itu dua anggota TNI
yang menumpang dalam pesawat
tewas.
Dalam kejadian itu dua anggota TNI
yang berada di dalam pesawat tewas.
BU 3/k. 3 Namun demikian Mabes TNI
membantahnya dan menyatakan jika
klaim yang dilakukan TPNPB adalah
sebagai propaganda bohong dan
menyesatkan.
Namun demikian, Mabes TNI
membantahnya dan menyatakan jika
klaim yang dilakukan TPNPB adalah
sebagai paham bohong dan
menyesatkan.
BU 3/k. 11 Bahkan menurut Letkol Tri Suseno,
kemarin Kepala Polres Mimika AKBP
Godhelp Mansnembra dan Direktur
Reskrim Polda Papua Kombes Pol
Paulus Waterpauw yang sedang
berada di wilayah Tembagapura
terkejut mendapatkan informasi
tersebut.
Bahkan menurut Letkol Tri Suseno,
kemarin Kepala Polres Mimika AKBP
Godhelp Mansnembra dan Direktur
Reskrim Polda Papua Kombes Pol.
Paulus Waterpauw yang sedang berada
di wilayah Tembagapura, terkejut
mendapat/mendengar informasi
tersebut.
BU 3/k. 23 Bahkan Dandim Mimika menyatakan,
jika semua pelaku pengibaran Bendera
Bintang Kejora, telah ditangkap dan
kini telah dilakukan proses hukum.
Bahkan Dandim Mimika menyatakan,
bahwa semua pelaku pengibaran
Bendera Bintang Kejora, telah
ditangkap dan kini sedang dilakukan
proses hukum.
BU 3/k. 30 “Dalam pengamanan ini kami mem-
back up polisi.
“Dalam pengamanan ini kami mem-
back up polisi.
BU 3/k. 31 Tapi juga ada 20 anggota TNI yang
masuk tim keamanan PBB yang
bertugas di UNFCCC di Nusa Dua,”
ucapnya.
Tetapi juga ada 20 anggota TNI yang
masuk tim keamanan PBB yang
bertugas di UNFCCC di Nusa Dua,”
ucapnya.
BU 4/k. 2 Hashim ke Solo menggunakan
pesawat carteran, dicecar 15
pertanyaan selama delapan jam sejak
pukul 08.00.
Hashim ke Solo menggunakan pesawat
carteran, dicecar 15 pertanyaan selama
delapan jam sejak pukul 08.00 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
BU 4/k. 4 Dalam pengawalan ketat puluhan
orang berbaju batik dengan rambut
cepak, Hashim datang ke Mapoltabes
Solo naik sedan Toyota Camry hitam
nopol B 8545 PT.
Dalam pengawalan ketat, Hashim
datang ke Mapoltabes Solo
menggunakan sedan Toyota Camry
hitam nopol B 8545 PT.
BU 4/k. 9 “Kami mohon maaf, Pak Hashim
kondisinya drop setelah diperiksa
penyidik sekitar delapan jam tanpa
sempat istirahat makan siang,” ujar
Fadli.
“Kami mohon maaf, Pak Hashim
kondisinya menurun setelah diperiksa
penyidik sekitar delapan jam tanpa
sempat istirahat makan siang,” ujar
Fadli.
BU 4/k. 12 Fadli Zon membacakan pernyataan
Hashim pada intinya, Hashim
mengeluarkan 100.000 US dolar atau
sekitar Rp 920 juta untuk membeli
lima arca purbakala kuna merasa
ditipu oleh Hugo Kreijger ahli seni
budaya independen warga Belanda
yang semula dipercayainya.
Fadli Zon membacakan pernyataan
Hashim pada intinya, Hashim
mengeluarkan 100.000 US dolar atau
sekitar Rp 920 juta untuk membeli lima
arca purbakala kuno merasa ditipu oleh
Hugo Kreijger ahli seni budaya
independen warga Belanda yang semula
dipercayainya.
BU 4/k. 14 Surat keterangan BP3 itu
menyebutkan kalau lima arca itu
bukan merupakan cagar budaya
sehingga dapat dimiliki dan
dipindahtangankan dan dapat dibawa
keluar dari wilayah Indonesia.
Surat keterangan BP3 itu menyebutkan,
jika lima arca itu bukan merupakan
cagar budaya sehingga dapat dimiliki
dan dipindahtangankan serta dapat
dibawa keluar dari wilayah Indonesia.
BU 4/k. 20 Hashim mengatakan tidak mengenal,
tidak pernah ketemu.
Hashim mengatakan tidak mengenal,
tidak pernah bertemu.
BU 4/k. 21 Meski demikian HS pernah
menelepon Hashim saat menawarkan
akan menjual keris dan gamelan kuna,
namun tidak dibeli oleh Hashim.
Meski demikian, HS pernah menelepon
Hashim saat menawarkan akan menjual
keris dan gamelan kuno, namun tidak
dibeli oleh Hashim.
BU 4/k. 26 Nah, waktu itu Hugo memberitahu
kalau ada sejumlah benda kuna
bersejarah milik Raja Kraton Solo
yang hendak dijual ke luar negeri.
Waktu itu, Hugo memberitahu kalau ada
sejumlah benda kuno bersejarah milik
Raja Keraton Solo yang hendak dijual
ke luar negeri.
BU 4/k. 34 Dalam kesempatan itu, Hashim juga
menjelaskan, koleksi-koleksi benda-
benda bersejarah telah dihibahkan
pada Yayasan Keluarga Hashim
Djojohadikusumo (YKHD).
Dalam kesempatan itu, Hashim juga
menjelaskan, koleksi benda bersejarah
telah dihibahkan kepada Yayasan
Keluarga Hashim Djojohadikusumo
(YKHD).
BU 5/k. 6 Dikatakan, dengan adanya pembatasan
atau pengurangan konsumsi premium
di Jabotabek, akan menghemat dana
subsidi cukup signifikan, yakni sekitar
Rp 6 triliun.
Diungkapkan, dengan adanya
pembatasan atau pengurangan konsumsi
premium di Jabotabek, akan dihemat
dana subsidi cukup signifikan, yakni
sekitar Rp 6 triliun.
BU 5/k. 14 “Kan nantinya premium ini untuk
kendaraan umum dan roda dua, untuk
kendaraan pribadi saya sarankan
“Kan nantinya premium ini untuk
kendaraan umum dan roda dua, untuk
kendaraan pribadi saya sarankan beralih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
beralih ke Pertamax dan Pertamax
Plus,” ujarnya.
ke Pertamax dan Pertamax Plus,”
tuturnya.
BU 5/k. 17 Kebijakan itu dapat saja tidak
menyenangkan masyarakat lainnya,
tapi kebijakan itu harus dilaksanakan
sehingga sasarannya dapat tercapai,”
jelas Presiden SBY.
Kebijakan itu dapat saja tidak
menyenangkan masyarakat lainnya,
tetapi itu harus dilaksanakan sehingga
sasarannya dapat tercapai,” jelas
Presiden SBY.
BU 5/k. 19 “Lagi dibahas, yang jelas tidak
merugikan rakyat kecil,” ujarnya.
“Sedang dibahas, yang jelas tidak
merugikan rakyat kecil,” ujarnya.
BU 6/k. 8 Calon yang maju dalam pemilihan
ketua ini hanya 2 nama, yakni yang
memperoleh suara terbanyak, Antasari
Azhar dan Chandra M Hamzah.
Calon yang lolos dalam pemilihan ketua
ini hanya 2 nama, yakni yang
memperoleh suara terbanyak, Antasari
Azhar dan Chandra M. Hamzah.
BU 6/k. 13 “Dengan ini fit and proper test calon
pimpinan KPK kami tutup,” tandas
Trimedya.
“Dengan ini fit and proper test calon
pimpinan KPK kami tutup,” tandas
Trimedya.
BU 6/k. 21 “Setelah jadi Ketua KPK saya yakin ia
tidak bisa melepaskan kepentingannya
di Kejaksaan.
“Setelah menjadi Ketua KPK saya yakin
ia tidak bisa melepaskan
kepentingannya di Kejaksaan.
BU 6/k. 22 Apalagi, selaku jaksa, ia tidak
memiliki komitmen tinggi dalam
pemberantasan korupsi,” ujar Fahmi
Badoh kepada KR.
Apalagi, selaku jaksa, ia tidak memiliki
komitmen tinggi dalam pemberantasan
korupsi,” kata Fahmi Badoh kepada KR.
BU 6/k. 23 Sedang Bibit Samad Rianto juga
dikenal tidak memiliki integritas
tinggi dalam penanganan korupsi.
Sedangkan Bibit Samad Rianto juga
dikenal tidak memiliki integritas tinggi
dalam penanganan korupsi.
BU 7/k. 2 Sedang secara total, Kilang Plaju akan
memproduksi 40.000 kiloliter untuk
memenuhi kebutuhan program
pengalihan selama Januari 2008.
Sedangkan secara total, Kilang Plaju
akan memproduksi 40.000 kiloliter
untuk memenuhi kebutuhan program
pengalihan selama Januari 2008.
BU 7/k. 6 Dikatakan, saat ini dari produksi
Kilang Plaju sebesar 134.000 barel
perhari, 20-30 persen di antaranya
berupa premium oktan 88 yang selama
ini banyak dikonsumsi masyarakat.
Diungkapkan, saat ini dari produksi
Kilang Plaju sebesar 134.000 barel
perhari, 20-30 persen di antaranya
berupa premium oktan 88 yang selama
ini banyak dikonsumsi masyarakat.
BU 7/k. 8 Sedang premium 88 seperti yang
dikonsumsi masyarakat selama ini
berwarna kuning dan Pertamax oktan
92 berwarna merah,” katanya.
Sedangkan premium 88 seperti yang
dikonsumsi masyarakat selama ini
berwarna kuning dan Pertamax oktan 92
berwarna merah,” tuturnya.
BU 7/k. 9 Pada tahap awal, jelas Wisnuntoro
seperti dikutip Antara, program
pengalihan premium oktan 88 ke 90
direncanakan dimulai di pom bensin
Jabodetabek khususnya di perumahan
elite, jalan tol, dan jalan protokol.
Pada tahap awal, jelas Wisnuntoro
seperti dikutip Antara, program
pengalihan premium oktan 88 ke 90
rencananya dimulai di pom bensin
Jabodetabek khususnya di perumahan
elite, jalan tol, dan jalan protokol.
BU 7/k. 15 Sedang pom bensin lain, lanjut Luluk,
tetap menjual premium oktan 88 atau
Sedangkan pom bensin lain, lanjut
Luluk, tetap menjual premium oktan 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
menjual oktan 88 dan oktan 90. atau menjual oktan 88 dan oktan 90.
BU 7/k. 17 Ia juga mengatakan, prinsip program
pembatasan premium oktan 88 adalah
keadilan.
Ia juga menyatakan, prinsip program
pembatasan premium oktan 88 adalah
keadilan.
BU 7/k. 18 Artinya, masyarakat yang tergolong
mampu diarahkan membali premium
oktan 90 yang lebih mahal, sedang
yang tidak mampu boleh membeli
oktan 88.
Artinya, masyarakat yang tergolong
mampu diarahkan membali premium
oktan 90 yang lebih mahal, sedangkan
yang tidak mampu boleh membeli oktan
88.
BU 7/k. 20 Tapi, tidak ada larangan juga kalau
orang kaya membeli premium oktan
88,” katanya.
Tetapi, tidak ada larangan juga kalau
orang kaya membeli premium oktan
88,” katanya.
BU 7/k. 22 Luluk juga mengatakan, premium
oktan 90 masih akan mendapat
subsidi, namun dalam jumlah kecil
dan tetap.
Luluk juga mengungkapkan, premium
oktan 90 masih akan mendapat subsidi,
namun dalam jumlah kecil dan tetap.
BU 8/k. 5 Tapi mereka katakan ada pengakuan
pemberian.
Tetapi mereka katakan ada pengakuan
pemberian.
BU 8/k. 12 “Saya menegaskan supaya tidak ada
perubahan policy yang terjalin selama
ini.
“Saya menegaskan supaya tidak ada
perubahan policy yang terjalin selama
ini.
BU 8/k. 15 Tapi kalau mundur, terutama soal
aliran dan BI, itu sangat disesalkan.
Tetapi kalau mundur, terutama soal
aliran dan BI, itu sangat disesalkan.
BU 8/k. 20 Menurut Gayus, berkaitan kasus
tersebut, BK DPR juga akan bertemu
dengan Ketua BPK Anwar Nasution
untuk membahas berbagai hal tentang
kebijakan keuangan di lingkungan BI.
Menurut Gayus, berkaitan dengan kasus
tersebut, BK DPR juga akan bertemu
dengan Ketua BPK Anwar Nasution
untuk membahas berbagai hal tentang
kebijakan keuangan di lingkungan BI.
BU 9/k. 12 Amerika Serikat ingin menghindari
kemungkinan tak tertahankannya laju
pertumbuhan ekonomi Cina dan Asia,
tapi Amerika Serikat harus menaati
sasaran perlindungan lingkungan.
Amerika Serikat ingin menghindari
kemungkinan tak tertahankannya laju
pertumbuhan ekonomi Cina dan Asia,
tetapi Amerika Serikat harus menaati
sasaran perlindungan lingkungan.
BU 9/k. 17 Tapi kemungkinan rancangan itu akan
disahkan masih belum dapat
dipastikan karena Kongres dan
pemerintah bersikap berseberangan.
Tetapi kemungkinan rancangan itu akan
disahkan masih belum dapat dipastikan
karena Kongres dan pemerintah
bersikap berseberangan.
BU 10/k. 3 “Kita kaji perkembangan harga
minyak dulu,” kata Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Purnomo Yusgiantoro menanggapi
dampak penurunan harga minyak
dunia akhir-akhir ini terhadap program
pembatasan premium usai
menandatangani deklarasi Green
Mining di Nusa Dua Bali, Minggu
(9/12).
“Kita kaji perkembangan harga minyak
dahulu,” kata Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM)
Purnomo Yusgiantoro menanggapi
dampak penurunan harga minyak dunia
akhir-akhir ini terhadap program
pembatasan premium usai
menandatangani deklarasi Green Mining
di Nusa Dua Bali, Minggu (9/12).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
BU 10/k. 4 Menurut Purnomo, pihaknya akan
menyampaikan kajian program
pembatasan premium sekaligus
implikasinya dengan adanya
penurunan harga minyak, dalam
sidang kabinet mendatang.
Menurut Purnomo, pihaknya akan
menyampaikan kajian program
pembatasan premium sekaligus
keterlibatannya dengan adanya
penurunan harga minyak, dalam sidang
kabinet mendatang.
BU 10/k. 5 Menurut Purnomo, harga minyak
dunia akan terus turun mengingat
pasokan minyak diperkirakan
mengalami surplus hingga 1,2 juta
barel perhari pada Maret 2008.
Menurutnya pula, harga minyak dunia
akan terus turun mengingat pasokan
minyak diperkirakan mengalami surplus
hingga 1,2 juta barel perhari pada Maret
2008.
BU 10/k. 10 Tapi digunakan ke mana, kita tidak
tahu.
Tetapi digunakan ke mana, kita tidak
tahu.
BU 10/k. 15 Besoknya dia akan mendapat jatah
sama dan tidak ada akumulasi,”
katanya.
Besoknya dia akan mendapat jatah sama
dan tidak ada akumulasi,” ujarnya.
BU 10/k. 17 “Waktu pakai kartu pintar bisa diatur
sesuai keinginan regulator,” katanya.
“Waktu pakai kartu pintar bisa diatur
sesuai keinginan regulator (alat
pengatur),” tuturnya.
BU 10/k. 19 Dengan harga minyak saat ini, maka
kebutuhan subsidi akan meningkat
menjadi sekitar Rp 108,860 triliun
dengan jumlah BBM bersubsidi 36,5
juta kiloliter, yang terdiri subsidi
premium kendaraan umum 14,5 juta,
solar 14 juta, dan minyak tanah 8 juta
kiloliter.
Dengan harga minyak saat ini, maka
kebutuhan subsidi akan meningkat
menjadi sekitar Rp 108,860 triliun
dengan jumlah BBM bersubsidi 36,5
juta kiloliter yang terdiri atas subsidi
premium kendaraan umum 14,5 juta,
solar 14 juta, dan minyak tanah 8 juta
kiloliter.
BU 10/k. 23 Sedang harga premium dan solar
untuk sektor non-transportasi umum
ditetapkan sesuai harga pasar Rp
6.858 dengan volume premium 2,4
juta kiloliter dan solar 7,5 juta
kiloliter.
Sedangkan harga premium dan solar
untuk sektor non-transportasi umum
ditetapkan sesuai harga pasar Rp 6.858
dengan isi premium 2,4 juta kiloliter dan
solar 7,5 juta kiloliter.
BU 10/k. 26 Sementara harga premium dan solar
bagi sektor non-transportasi umum
pada skenario kedua ditetapkan Rp
6.000 atau subsidi Rp 858, dengan
volume premium 12,1 juta kiloliter
dan solar 6,5 juta kiloliter.
Sementara harga premium dan solar
bagi sektor non-transportasi umum pada
skenario kedua ditetapkan Rp 6.000 atau
subsidi Rp 858, dengan isi premium
12,1 juta kiloliter dan solar 6,5 juta
kiloliter.
BU 11/k. 10 Angkanya sekitar Rp 13 juta, nggak
sampai segitu (Rp 20 juta),” tegas
Agung Laksono kepada wartawan.
Angkanya sekitar Rp 13 juta, tidak
sampai sebanyak itu (Rp 20 juta),” tegas
Agung Laksono kepada wartawan.
BU 11/k. 17 Sementara itu, kecuali renovasi
rumah dinas, DPR juga dikabarkan
akan mendisain ulang kawasan
gedung DPR, Senayan dengan
anggaran Rp 40 miliar.
Sementara itu, kecuali renovasi rumah
dinas, DPR juga dikabarkan akan
mendesain ulang kawasan gedung DPR,
Senayan dengan anggaran Rp 40 miliar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
BU 11/k. 22 Dikatakan Nizar Dahlan, hasil kajian
dari kementerian PU, renovasi rumah
dinas DPR di Kalibata diperkirakan
menghabiskan biaya sekitar Rp 107
miliar.
Diungkapkan Nizar Dahlan, hasil kajian
dari kementerian PU, renovasi rumah
dinas DPR di Kalibata diperkirakan
menghabiskan biaya sekitar Rp 107
miliar.
BU 11/k. 26 Diharapkan, katanya, pimpinan DPR
segera mengedarkan surat pada semua
anggota DPR terkait rencana rumah
dinas tersebut.
Diharapkan, ujarnya, pimpinan DPR
segera mengedarkan surat kepada semua
anggota DPR terkait rencana rumah
dinas tersebut.
BU 11/k. 27 Langkah ini sangat penting untuk
memberikan kesempatan pada anggota
bersiap-siap mencari kontrakan.
Langkah ini sangat penting untuk
memberikan kesempatan kepada
anggota bersiap-siap mencari kontrakan.
BU 11/k. 28 “Biar nanti tidak membuat anggota
kaget.
“Supaya nanti tidak membuat anggota
kaget.
BU 12/k. 16 Ini sungguh tidak fair,” ujar Mulyana
kepada KR.
Ini sungguh tidak fair,” ujar Mulyana
kepada KR.
BU 12/k. 20 “Lembaga pemasyarakatan tujuannya
antara lain kan recovery sosial.
“Lembaga pemasyarakatan tujuannya
antara lain kan recovery sosial.
BU 13/k. 6 Berdasar inventarisasi ulang, menurut
Tri Hatmaji didampingi Ketua Tim
Inventarisasi, Dra Zaimul Azza dan
Ketua Pokja Pelestarian BP3, Drs
Lambang Babar Purnomo, koleksi
arca perunggu paling banyak dicuri
dan dipalsukan.
Berdasarkan inventarisasi ulang,
menurut Tri Hatmaji didampingi Ketua
Tim Inventarisasi, Dra Zaimul Azza dan
Ketua Pokja Pelestarian BP3, Drs
Lambang Babar Purnomo, koleksi arca
perunggu paling banyak dicuri dan
dipalsukan.
BU 13/k. 14 Kapoltabes Solo Kombes Pol Lutfi
Lubihanto SIK, Rabu (12/12)
mengatakan telah menerima kabar
bahwa Hugo tidak bisa datang karena
waktu yang terlalu sempit.
Kapoltabes Solo Kombes Pol. Lutfi
Lubihanto SIK, Rabu (12/12)
mengatakan telah menerima kabar
bahwa Hugo tidak bisa datang karena
waktunya sangat terbatas.
BU 13/k. 16 Hugo juga perlu dikonfrontir setelah
belakangan tersangka HS mencabut
keterangannya yang sebelumnya
bertransaksi lima arca dengan Ny H,
asisten Hashim, namun belakangan
diralat bahwa HS bertransaksi dan
menerima uang penjualan arca dari
Hugo.
Hugo juga perlu dikonfrontasi setelah
belakangan tersangka HS mencabut
keterangannya dan meralat bahwa HS
bertransaksi dan menerima uang
penjualan arca dari Hugo dan bukan dari
Ny. H, asisten Hashim.
BU 14/k. 1 Penyelenggaraan haji kembali
mendapat sorotan tajam dari
Indonesian Corruption Watch (ICW)
karena disinyalir ada penyelewengan
dana.
Penyelenggaraan haji kembali mendapat
sorotan tajam dari Indonesian
Corruption Watch (ICW) karena diduga
ada penyelewengan dana.
BU 14/k. 10 Hal itu termasuk inefisiensi biaya
pemondokan sebesar Rp 12,8 miliar.
Hal itu termasuk pemborosan biaya
pemondokan sebesar Rp 12,8 miliar.
BU 14/k. 13 Demikian juga dalam melakukan
pengadaan barang diduga tidak sesuai
Demikian juga dalam melakukan
pengadaan barang diduga tidak sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
aturan pada pembangunan asrama haji
sebesar Rp 1,255 miliar.
aturan dengan pembangunan asrama haji
sebesar Rp 1,255 miliar.
BU 14/k. 14 Dalam kesempatan ini Ade menilai
mekanisme pengelolaan anggaran haji
yang tertutup, tidak akuntabel dan
monopoli memperbesar potensi
korupsi.
Dalam kesempatan ini, Ade menilai
mekanisme pengelolaan anggaran haji
yang tertutup, tidak accountable, dan
monopoli memperbesar potensi korupsi.
BU 14/k. 18 Padahal, tambah As‟ad, Depag
bertanggungjawab pada triliunan uang
jamaah, namun tidak transparan.
As‟ad menambahkan, Depag
bertanggungjawab atas triliunan uang
jamaah, namun tidak transparan.
BU 14/k. 19 Sedang pelayanan yang dilakukan
mulai dari penerbangan, katering,
transportasi dan penginapan, juga
masih terus bermasalah.
Sedangkan pelayanan yang dilakukan
mulai dari penerbangan, katering,
transportasi, dan penginapan juga masih
terus bermasalah.
BU 15/k. 10 Sedang harga BBM industri per 1
Desember yakni premium Rp 7.451
perliter, minyak tanah Rp 8.348,
minyak solar transportasi Rp 8.300,
minyak solar industri Rp 7.940,
minyak diesel Rp 7.700, minyak bakar
Rp 5.751, dan Pertamina Dex Rp
8.450.
Sedangkan harga BBM industri per 1
Desember yakni premium Rp 7.451
perliter, minyak tanah Rp 8.348, minyak
solar transportasi Rp 8.300, minyak
solar industri Rp 7.940, minyak diesel
Rp 7.700, minyak bakar Rp 5.751, dan
Pertamina Dex Rp 8.450.
BU 15/k. 13 Sedang harga Pertamax Plus di
wilayah sama turun menjadi Rp 7.800
perliter dari Rp 7.850 perliter,
Pertamina Dex tetap Rp 8.600, dan
Biopertamax menjadi Rp 7.450 dari
sebelumnya Rp 7.500 perliter.
Sedangkan harga Pertamax Plus di
wilayah sama turun menjadi Rp 7.800
perliter dari Rp 7.850 perliter, Pertamina
Dex tetap Rp 8.600, dan Biopertamax
menjadi Rp 7.450 dari Rp 7.500 perliter.
BU 15/k. 15 “Kita kaji perkembangan harga
minyak dulu,” katanya menanggapi
dampak penurunan harga minyak
dunia akhir-akhir ini terhadap program
pembatasan premium.
“Kita kaji perkembangan harga minyak
dahulu,” katanya menanggapi dampak
penurunan harga minyak dunia akhir-
akhir ini terhadap program pembatasan
premium.
BU 15/k. 16 Purnomo mengatakan, harga minyak
dunia akan terus turun mengingat
pasokan minyak diperkirakan
mengalami surplus hingga 1,2 juta
barel perhari pada Maret 2008.
Purnomo menyatakan, harga minyak
dunia akan terus turun mengingat
pasokan minyak diperkirakan
mengalami surplus hingga 1,2 juta barel
perhari pada Maret 2008.
BU 16/k. 2 Hasil maksimal yang diharapkan para
peserta konferensi kurang terpenuhi,
namun beberapa kompromi telah
dilakukan.
Sebelumnya, hasil maksimal yang
diharapkan para peserta konferensi
kurang terpenuhi, namun beberapa
kompromi telah dilakukan.
BU 16/k. 3 Namun, menjelang penutupan sidang
ini, sempat diwarnai walk out, Yvo de
Boer, Sekjen UNCCC yang merasa
„dikhianati‟.
Bahkan menjelang penutupan sidang ini,
sempat diwarnai walk out, Yvo de Boer,
Sekjen UNCCC yang merasa
„dikhianati‟.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BU 16/k. 4 Meski begitu Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) memberi
pidato khusus menjelang penutupan
Konferensi Perubahan Iklim
(UNCCC) mendesak pertemuan itu
tidak boleh gagal.
Meski begitu, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) tetap memberi pidato
khusus menjelang penutupan Konferensi
Perubahan Iklim (UNCCC) mendesak
pertemuan itu tidak boleh gagal.
BU 16/k. 5 Dengan harapan yang diungkapkan
Presiden SBY tersebut, para peserta
konferensi pun memberikan „standing
applause‟.
Dengan harapan yang diungkapkan
Presiden SBY tersebut, para peserta
konferensi pun memberikan tepuk
tangan.
BU 16/k. 8 Kita harus berfikir di luar sekat-sekat. Kita harus berpikir di luar sekat-sekat.
BU 16/k. 11 Pidato SBY mendapat applause dari
peserta konferensi.
Pidato SBY mendapat applause dari
peserta konferensi.
BU 16/k. 12 SBY lalu disalami oleh Sekjen PBB
Ban Ki-Moon dan Presiden COP XIII,
Rachmat Witoelar.
Sekjen PBB Ban Ki-Moon dan Presiden
COP XIII, Rachmat Witoelar lalu
menjabat tangan SBY.
BU 16/k. 19 Presiden mengatakan, dalam
rangkaian negosiasi yang panjang itu
sesungguhnya telah dicapai sejumlah
kesepakatan yang belum pernah
dicapai sebelumnya walaupun
memang ada satu atau dua hal yang
belum selesai.
Presiden mengatakan, dalam rangkaian
negosiasi yang panjang itu
sesungguhnya telah dicapai sejumlah
kesepakatan yang belum pernah diraih
sebelumnya walaupun memang ada satu
atau dua hal yang belum selesai.
BU 16/k. 20 Kepala Negara mengatakan, dalam
pertemuan mendadak itu ia memberi
semangat kepada para pemimpin
perundingan di Bali ini untuk bisa
berbuat apapun juga yang bisa
dilakukan.
Kepala Negara menyatakan, dalam
pertemuan mendadak itu ia memberi
semangat kepada para pemimpin
perundingan di Bali ini untuk bisa
berbuat apapun juga yang bisa
dilakukan.
BU 16/k. 29 “Saya kecewa dan dikhianati, karena
ada deal-deal di luar pengetahuan
saya,” kata de Boer.
“Saya kecewa dan dikhianati, karena
ada deal-deal di luar pengetahuan saya,”
kata de Boer.
BU 16/k. 30 Belum diketahui secara persis apa
yang dimaksud „deal-deal gelap‟.
Belum diketahui secara persis apa yang
dimaksud ‘deal-deal gelap’.
BU 16/k. 36 Rachmat Witoelar juga tampak
tersenyum kecil kemudian seseorang
menggantikan de Boer duduk di meja
pimpinan sidang dan memimpin
sidang selanjutnya.
Rachmat Witoelar juga tampak
tersenyum kecil, kemudian seseorang
menggantikan de Boer duduk di kursi
pimpinan sidang dan memimpin sidang
selanjutnya.
BU 17/k. 4 Diakuinya, tidak hanya anggota DPR
yang dapat perumahan, tapi juga
anggota DPD ikut mendapatkan jatah
rumah dinas.
Diakuinya, tidak hanya anggota DPR
yang mendapat perumahan, tetapi
anggota DPD juga memperoleh jatah
rumah dinas.
BU 17/k. 6 “Tapi lebih efektif jika rumah dinas
yang ada diubah menjadi apartemen
agar bisa dekat dengan anggota DPD
yang selama ini tidak dapat jatah,”
“Tetapi lebih efektif jika rumah dinas
yang ada diubah menjadi apartemen
agar bisa dekat dengan anggota DPD
yang selama ini tidak mendapat jatah,”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
kata Sarwono ketika dihubungi
wartawan di Jakarta. Minggu (16/12).
kata Sarwono ketika dihubungi
wartawan di Jakarta, Minggu (16/12).
BU 17/k. 8 Ini dikarenakan jika itu direalisasikan,
akan memakan dana yang sangat
besar.
Karena jika itu direalisasikan, ini akan
memakan dana yang sangat besar.
BU 17/k. 12 Disinggung berapa kisaran dana yang
diterima, anggota DPD masa bakti
2004-2009 ini mengungkapkan,
nilainya mencapai Rp 15 juta per
bulan.
Disinggung mengenai kisaran dana yang
diterima, anggota DPD masa bakti
2004-2009 ini mengungkapkan, nilainya
mencapai Rp 15 juta per bulan.
BU 17/k. 15 Jadi saya tidak terlalu tahu pasti tapi
kalau kurang lebihnya Rp 15 jutaan,”
ungkapnya.
Jadi, saya tidak terlalu tahu pasti tetapi
kalau kurang lebihnya Rp 15 jutaan,”
ungkapnya.
BU 17/k. 16 Karena itu, mantan Menteri Kelautan
dan Perikanan pada kabinet Persatuan
Nasional ini menilai, besaran dana
yang bakal diberikan anggota DPR
sebesar Rp 13 juta merupakan hal
yang lumrah.
Karena itu, mantan Menteri Kelautan
dan Perikanan pada kabinet Persatuan
Nasional ini menilai, besaran dana yang
bakal diberikan anggota DPR sebesar
Rp 13 juta itu merupakan hal yang
lumrah.
BU 18/k. 10 Dikatakan pula, saluran pipa air bersih
yang rusak tersebut mengambil air
dari sumber mata air di lereng Bukit
Nganten, yang berada di lereng
Gunung Merapi.
Dikatakan pula, saluran pipa air bersih
yang rusak itu mengalirkan air dari
sumber mata air di lereng Bukit
Nganten, yang berada di lereng Gunung
Merapi.
BU 19/k. 2 Diduga arca yang berujud dewa naik
lembu itu berada di rumah Hashim di
Jakarta Selatan.
Diduga arca yang berwujud dewa naik
lembu itu berada di rumah Hashim di
Jakarta Selatan.
BU 19/k. 6 HS melampiri sertifikat seolah-olah
arca Nandisa merupakan barang
pribadi milik Raja Kraton Surakarta
Pakoe Boewono XIII Hangabehi yang
bisa diperjualbelikan.
HS melampiri sertifikat seolah-olah arca
Nandisa merupakan barang pribadi
milik Raja Keraton Surakarta Pakoe
Boewono XIII Hangabehi yang bisa
diperjualbelikan.
BU 19/k. 9 Terpisah, Kepala Museum Radya
Pustaka Solo KRH Dharmodipuro
menyatakan, cukup banyak koleksi
museum yang hingga kini masih
berada di dalam Kraton Surakarta.
Terpisah, Kepala Museum Radya
Pustaka Solo KRH Dharmodipuro
menyatakan, cukup banyak koleksi
museum yang hingga kini masih berada
di dalam Keraton Surakarta.
BU 19/k. 10 “Koleksi-koleksi ini dibawa masuk ke
Kraton Surakarta pada tahun 1962,
atas perintah Menteri Pariwisata pada
saat itu,” katanya usai penyerahan
kunci Museum Radya Pustaka di
Poltabes Solo.
“Koleksi-koleksi ini dibawa masuk
Keraton Surakarta pada tahun 1962 atas
perintah Menteri Pariwisata pada saat
itu,” katanya usai penyerahan kunci
Museum Radya Pustaka di Poltabes
Solo.
BU 19/k. 11 Dijelaskan, beberapa koleksi Radya
Pustaka yang masih berada di Kraton
Surakarta antara lain, koleksi patung
arca perunggu, keris Kiai Raja Mala,
Dijelaskan, beberapa koleksi Radya
Pustaka yang masih berada di Keraton
Surakarta antara lain, koleksi patung
arca perunggu, keris Kiai Raja Mala,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
satu set wayang kulit, serta beberapa
arca batu yang berada di halaman
kraton.
satu set wayang kulit, serta beberapa
arca batu yang berada di halaman
keraton.
BU 19/k. 12 “Pemindahan beberapa koleksi Radya
Pustaka ke kraton tersebut, bertujuan
untuk melengkapi koleksi Museum
Kraton, yang pada waktu itu baru saja
dibangun.
“Pemindahan beberapa koleksi Radya
Pustaka ke keraton tersebut bertujuan
untuk melengkapi koleksi museum
keraton yang pada waktu itu baru saja
dibangun.
BU 19/k. 13 Tidak ada surat keterangan tentang
proses pemindahan tersebut, dan yang
ada di kraton tersebut hingga kini
masih asli,” kata KRH Dharmodipuro
yang juga ditetapkan sebagai
tersangka dalam kasus pencurian
sekaligus pemalsuan lima arca kuno
koleksi Radya Pustaka.
Tidak ada surat keterangan tentang
proses pemindahan tersebut dan yang
ada di keraton tersebut hingga kini
masih asli,” kata KRH Dharmodipuro
yang juga ditetapkan sebagai tersangka
dalam kasus pencurian sekaligus
pemalsuan lima arca kuno koleksi
Radya Pustaka.
BU 19/k. 14 Terkait dengan itu, Kepala BP3 Jawa
Tengah Tri Hatmaji mengaku siap
untuk melakukan inventarisasi koleksi
Kraton Surakarta.
Terkait dengan itu, Kepala BP3 Jawa
Tengah Tri Hatmaji mengaku siap untuk
melakukan inventarisasi koleksi Keraton
Surakarta.
BU 19/k. 15 “Beberapa koleksi Radya Pustaka
yang hingga kini masih tersimpan di
Kraton Surakarta, merupakan koleksi
lama yang belum tercatat pada
pendataan terakhir museum ini pada
sekitar tahun 2002 lalu.
“Beberapa koleksi Radya Pustaka yang
hingga kini masih tersimpan di Keraton
Surakarta merupakan koleksi lama yang
belum tercatat pada pendataan terakhir
museum ini pada sekitar tahun 2002
lalu.
BU 19/k. 16 Data inventarisasi terakhir Radya
Pustaka dilakukan pada tahun 2002,
sedangkan sejumlah koleksi yang
tersimpan di Kraton Surakarta,
berpindah tempat pada tahun 1963,”
katanya.
Data inventarisasi terakhir Radya
Pustaka dilakukan pada tahun 2002,
sedangkan sejumlah koleksi yang
tersimpan di Keraton Surakarta,
berpindah tempat pada tahun 1963,”
ungkapnya.
BU 19/k. 19 Sebagai kelanjutan pencurian arca,
Raja Kraton Surakarta Pakoe
Boewono XIII Hangabehi dijadwalkan
Senin (24/12) dijadikan saksi.
Sebagai kelanjutan pencurian arca, Raja
Keraton Surakarta Pakoe Boewono XIII
Hangabehi, dijadwalkan Senin (24/12),
dijadikan saksi.
BU 21/k. 2 Mestinya, Rabu (19/12) dinihari,
selepas pukul 00.00 WAS, jamaah
mulai diangkut ke Mina, dan biasanya
paginya semua jamaah sudah bisa
terangkut.
Mestinya, Rabu (19/12) dinihari, selepas
pukul 00.00 WAS, jamaah mulai
diangkut ke Mina, dan biasanya jamaah
sudah bisa terangkut semua pagi
harinya.
BU 21/k. 10 Sedang jatah makan sebelumnya di
Arofah pada malam hari sebelum ke
Muzdalifah.
Sedangkan jatah makan sebelumnya
diberikan di Arofah pada malam hari
sebelum ke Muzdalifah.
BU 21/k. 11 “Jamaah pada terlantar dalam kondisi
kepanasan.
“Jamaah menjadi terlantar dalam
kondisi kepanasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
BU 21/k. 24 Dijelaskan, sebenarnya banyak bus
yang dikerahkan, namun tak dapat
bergerak, sementara pejalan kaki bagai
air sungai mengalir keras di jalan raya
menuju Mina.
Dijelaskan, sebenarnya banyak bus yang
dikerahkan, namun tak dapat bergerak,
sementara pejalan kaki bagai air sungai
mengalir deras di jalan raya menuju
Mina.
BU 21/k. 34 Menurut dia, keterlambatan ambulans
membuat jamaah Jatim itu meninggal
dunia, bahkan sempat menjadi
tontonan jamaah lainnya, sehingga
dikira tewas saat melontar jumroh.
Menurut dia, keterlambatan ambulans
membuat jamaah Jatim itu meninggal
dunia, dan sempat menjadi tontonan
jamaah lainnya, karena dikira tewas saat
melontar jumroh.
BU 21/k. 38 Sedang tenda yang ditempati selama
di Mina, berukuran 4 x 4 meter untuk
24 orang sedang tenda 4 x 8 untuk 48
orang.
Sedangkan, tenda yang ditempati selama
di Mina berukuran 4 x 4 meter untuk 24
orang dan tenda 4 x 8 untuk 48 orang.
BU 22/k. 15 “Sepuluh hari lalu saya juga ketemu
beliau.
“Sepuluh hari lalu saya juga bertemu
beliau.
BU 22/k. 16 Sering kok kita ketemu,” tegas Yusril
lagi, tanpa menyebutkan di mana
pertemuan dimaksud.
Sering kok kita bertemu,” tegas Yusril
lagi, tanpa menyebutkan di mana
pertemuan yang dimaksud.
BU 22/k. 18 “Saya nggak tahu, saya lagi di rumah
nih.
“Saya tidak tahu, saya sedang di rumah
nih.
BU 22/k. 25 Kenapa sekarang malah ditunjuk
Presiden untuk menganalisis persoalan
hukum, padahal telah ada
Wantimpres.
Mengapa sekarang malah ditunjuk
Presiden untuk menganalisis persoalan
hukum, padahal telah ada Wantimpres.
BU 22/k. 29 “Apakah ada kaitannya dengan politik
balas budi lantaran dulu Yusril pernah
berjasa pada SBY, ya bisa saja itu
terjadi,” tambahnya.
“Apakah ada kaitannya dengan politik
balas budi lantaran dahulu Yusril pernah
berjasa kepada SBY, ya bisa saja itu
terjadi,” tambahnya.
BU 23/k. 3 Petugas keamanan Arab Saudi
menangkap sekelompok orang yang
diduga berkait Al-Qaeda.
Petugas keamanan Arab Saudi
menangkap sekelompok orang yang
diduga terkait dengan Al-Qaeda.
BU 23/k. 11 Diantaranya disiapkannya pasukan
antiteror.
Di antaranya telah disiapkan pasukan
antiteror.
BU 23/k. 17 Kalau mau sempurna, maka harus
mengakui kalau memang ada
kekurangannya,” kata Maftuh Basyuni
di Kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI)
di Jeddah Arab Saudi, Sabtu (22/12).
Kalau ingin sempurna, maka harus
diakui kalau memang ada
kekurangannya,” kata Maftuh Basyuni
di Kantor Konsulat Jenderal RI (KJRI)
di Jeddah Arab Saudi, Sabtu (22/12).
BU 23/k. 19 Mereka tak hanya menyatakan
selamat, tapi juga kritikan.
Mereka tak hanya mengucapkan
selamat, tetapi juga kritikan.
BU 23/k. 47 Proses pemulangan jamaah haji
kelompok terbang (kloter) pertama
yang pemberangkatannya melalui
Embarkasi Adisumarmo Surakarta,
dijadwalkan mulai diterbangkan dari
Bandara King Abdul Aziz, Senin
Proses pemulangan jamaah haji
kelompok terbang (kloter) pertama yang
pemberangkatannya melalui Embarkasi
Adisumarmo Surakarta, dijadwalkan
mulai diterbangkan dari Bandara King
Abdul Aziz, Senin (24/12) besok dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
(24/12) besok dan dijadwalkan tiba di
Bandara Adisumarmo Selasa (25/12),
sekitar pukul 05.10.
diperkirakan tiba di Bandara
Adisumarmo Selasa (25/12), sekitar
pukul 05.10 WIB.
BU 24/k. 2 Sekalipun isu bakal terjadi gempa di
atas 8 Skala Richter di Bengkulu tak
terbukti, tapi di Jakarta Utara warga di
wilayah Muara Baru terganggu
aktivitasnya karena sudah lebih satu
bulan ini dilanda banjir pasang laut
(rob).
Sekalipun isu bakal terjadi gempa di
atas 8 Skala Richter di Bengkulu tak
terbukti, tetapi di Jakarta Utara warga di
wilayah Muara Baru terganggu
aktivitasnya karena sudah lebih dari satu
bulan ini dilanda banjir pasang laut
(rob).
BU 24/k. 6 Akibatnya bisa dirasakan warga di
kawasan tengah atau perkotaan.
Dampaknya bisa dirasakan warga di
kawasan tengah atau perkotaan.
BU 24/k. 7 Sedangkan di wilayah selatan,
meskipun tidak dilewati badai siklon
tropis, tapi akan terjadi peningkatan
tinggi gelombang dan angin kencang.
Sedangkan di wilayah selatan, meskipun
tidak dilewati badai siklon tropis, tetapi
akan terjadi peningkatan tinggi
gelombang dan angin kencang.
BU 24/k. 10 Tapi penurunan tekanan udara ini
tidak banyak berpengaruh terhadap
kawasan laut selatan di wilayah
Yogya.
Tetapi penurunan tekanan udara ini
tidak banyak berpengaruh terhadap
kawasan laut selatan di wilayah Yogya.
BU 24/k. 17 Jika beberapa hari lalu kecepatan
angin 75-100 km/jam dan
mengakibatkan angin lesus di Sleman
dan Bantul, tapi sekarang
kecepatannya sudah mulai menurun.
Jika beberapa hari lalu kecepatan angin
75-100 km/jam dan mengakibatkan
angin lesus di Sleman dan Bantul, tetapi
sekarang kecepatannya sudah mulai
menurun.
BU 24/k. 19 Di Jakarta Utara, akibat banjir air laut
pasang yang sudah berlangsung lebih
satu bulan, membuat warga Muara
Baru meminta agar pemerintah
membuat tanggul permanen di
sepanjang pantai utara Jakarta, agar
banjir rob tahunan tidak lagi terjadi
pada tahun berikutnya.
Di Jakarta Utara, akibat banjir air laut
pasang yang sudah berlangsung lebih
dari satu bulan, membuat warga Muara
Baru meminta agar pemerintah
membuat tanggul permanen di
sepanjang pantai utara Jakarta, agar
banjir rob tahunan tidak lagi terjadi pada
tahun berikutnya.
BU 24/k. 24 Bahkan tanggul tersebut pernah jebol
pada akhir November 2007 lalu akibat
ketinggian tanggul yang lebih rendah
dari ketinggian gelombang laut.
Bahkan, tanggul tersebut pernah jebol
pada akhir November 2007 akibat
ketinggian gelombang laut yang
melebihi batas tanggul.
BU 24/k. 34 Bahkan anak-anak kecil juga terlihat
asik bermain air dan mencari ikan.
Bahkan, anak-anak kecil juga terlihat
asyik bermain air dan mencari ikan.
BU 26/k. 5 Tetapi yang harus diwaspadai adalah
para penambang pasir, karena berada
di jalur bahaya banjir lahar,” ungkap
Subandriyo mengingatkan.
Tetapi yang harus berwaspada adalah
para penambang pasir, karena berada di
jalur bahaya banjir lahar,” ungkap
Subandriyo mengingatkan.
BU 26/k. 6 Kali Gendol terhubung ke Kali Opak,
sedang Kali Woro masuk ke Kali
Wedi, wilayah Klaten.
Kali Gendol terhubung ke Kali Opak,
sedangkan Kali Woro masuk ke Kali
Wedi, wilayah Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
BU 26/k. 11 Sebab kalau banjir, prosentase
material yang terbawa tidak sebanyak
di Kali Boyong dan Woro.
Sebab kalau banjir, persentase material
yang terbawa tidak sebanyak di Kali
Boyong dan Woro.
BU 26/k. 36 Potensi hujan lebat ini terjadi di
Sumatera Selatan, sebagian besar
wilayan pantai Jawa, termasuk
Jakarta, Kalimantan Selatan bagian
timur, Sulawesi Selatan, Bali dan
Nusa Tenggara.
Potensi hujan lebat ini terjadi di
Sumatera Selatan, sebagian besar
wilayah pantai Jawa, termasuk Jakarta,
Kalimantan Selatan bagian timur,
Sulawesi Selatan, Bali dan Nusa
Tenggara.
BU 27/k. 6 Sedang di Wonogiri korban tewas
diperkirakan mencapai 17 orang.
Sedangkan di Wonogiri korban tewas
diperkirakan mencapai 17 orang.
BU 27/k. 22 Usai hujan reda, Desa Ledoksari yang
berada tepat di bawah bukit
mengalami longsor dengan skala kecil
sekitar pukul 01.00 dinihari.
Usai hujan reda, bukit yang berada tepat
di atas Desa Ledoksari mengalami
longsor dengan skala kecil sekitar pukul
01.00 WIB dinihari.
BU 27/k. 25 Setelah kerja bakti usai, warga
beristirahat dengan duduk-duduk di
depan rumah.
Setelah kerja bakti usai, warga
beristirahat sambil duduk-duduk di
depan rumah.
BU 27/k. 26 Saat itu waktu menunjukkan pukul
03.30 dan warga memutuskan untuk
kembali ke rumahnya masing-masing
karena sudah masuk waktu Salat
Subuh.
Saat itu, waktu menunjukkan pukul
03.30 WIB dan warga memutuskan
untuk kembali ke rumahnya masing-
masing karena sudah masuk waktu Salat
Subuh.
BU 27/k. 34 Tapi, karena sulitnya medan dan tidak
bisanya alat berat masuk ke lokasi
membuat proses evakuasi sedikit
tersendat.
Tetapi, sulitnya medan dan alat berat
yang tidak dapat masuk ke lokasi
membuat proses evakuasi sedikit
tersendat.
BU 27/k. 39 Karuan saja truk beserta tiga awak
langsung terperosok jatuh ke sungai
dan tewas seketika.
Keruan saja, truk beserta tiga awak
langsung terperosok jatuh ke sungai dan
tewas seketika.
BU 27/k. 47 Sedang Arismoyo (30), warga
Grumbul Tayasa Desa Kedungrandu
Kecamatan Patikraja meninggal
tertimpa longsoran.
Sedangkan Arismoyo (30), warga
Grumbul Tayasa, Desa Kedungrandu,
Kecamatan Patikraja, meninggal
tertimpa longsoran.
BU 27/k. 50 Akibatnya, grumbul tersebut terisolir,
jalan di sisi Utara tidak dapat dilewati
karena jembatan ambruk, sedang
Selatan tertutup longsoran tebing,”
ujar Camat Gumelar Agus Supriyanto
SIP MSi.
Akibatnya, grumbul tersebut terisolir,
jalan di sisi utara tidak dapat dilewati
karena jembatan ambruk, sedangkan di
selatan tertutup longsoran tebing,” ujar
Camat Gumelar Agus Supriyanto, SIP.
M.Si.
BU 27/k. 51 Di Purbalingga, tanah longsor terjadi
di Desa Pepedan Kecamatan
Karangmoncol merusakkan dua rumah
warga setempat, Selasa (25/12) malam
sekitar pukul 21.30.
Di Purbalingga, tanah longsor terjadi di
Desa Pepedan, Kecamatan
Karangmoncol, merusakkan dua rumah
warga setempat, Selasa (25/12) malam
sekitar pukul 21.30 WIB.
BU 28/k. 3 Akhirnya 19 korban ditemukan,
sedang 29 korban lainnya masih
Akhirnya 19 korban ditemukan,
sedangkan 29 korban lainnya masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
tertimbun tanah. tertimbun tanah.
BU 28/k. 10 Diharapkan datangnya bantuan alat
berat ini, proses evakuasi bisa cepat
dilakukan dan semua korban bisa
ditemukan secepatnya.
Diharapkan dengan bantuan alat berat
ini, proses evakuasi bisa cepat dilakukan
dan semua korban bisa segera
ditemukan.
BU 28/k. 33 Sedang di Jakarta Menteri Dalam
Negeri (Mendagri) Mardiyanto telah
mengeluarkan surat edaran yang berisi
imbauan dan dikirimkan kepada
gubernur se-Indonesia agar selalu
waspada terhadap bencana alam.
Sedangkan di Jakarta Menteri Dalam
Negeri (Mendagri) Mardiyanto, telah
mengeluarkan surat edaran yang berisi
imbauan dan dikirimkan kepada
gubernur se-Indonesia agar selalu
waspada terhadap bencana alam.
BU 29/k. 8 Proses evakuasi sempat membuat
miris saat petugas menemukan jasad
Latif yang baru berusia 7 bulan dalam
pelukan Muryani ibunya.
Proses evakuasi sempat membuat miris
saat petugas menemukan jasad Latif
yang baru berusia 7 bulan dalam
pelukan Muryani ibunya.
BU 29/k. 20 Selain medekat ke lokasi, sebagian
warga lain juga menonton dari
kejauhan yakni dari tebing-tebing
yang berada di atas Desa Ledoksari.
Selain mendekat ke lokasi, sebagian
warga lain juga melihat dari kejauhan
pada tebing-tebing yang berada di atas
Desa Ledoksari.
BU 29/k. 32 Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi
korban tanah longsor di Desa
Hargantoro Kecamatan Tirtomoyo
Wonogiri berhasil ditemukan Tim
Gabungan Pemkab Wonogiri, setelah
melakukan gugur gunung dengan
peralatan sederhana.
Dari Wonogiri dilaporkan, dua lagi
korban tanah longsor di Desa
Hargantoro, Kecamatan Tirtomoyo,
berhasil ditemukan Tim Gabungan
Pemkab Wonogiri, setelah melakukan
gugur gunung atau kerja bakti dengan
peralatan sederhana.
BU 30/k. 10 Selain mengalami pergeseran tanah
pada beberapa bagian rumah, akses
jalan menuju dua dusun tersebut juga
putus karena jalanan mengalami retak
layaknya habis diguncang gempa.
Selain mengalami pergeseran tanah di
beberapa bagian rumah, akses jalan
menuju dua dusun itu juga putus karena
jalanan mengalami retak seperti telah
diguncang gempa.
BU 30/k. 21 Tapi, jika malam tiba harus pindah ke
pengungsian demi keselamatan.
Tetapi, jika malam tiba mereka harus
pindah ke pengungsian demi
keselamatan.
BU 30/k. 27 Bahkan Rina minta bantuan tersebut
jangan diberikan langsung ke warga,
tapi lewat Bank Kredit Kecamatan
(BKK).
Bahkan, Rina meminta agar bantuan
tersebut jangan diberikan langsung
kepada warga, tetapi lewat Bank Kredit
Kecamatan (BKK).
BU 30/k. 32 “Bagaimana, bapak dan ibu setuju tho
kalau pindah ke rumah yang baru?
“Bagaimana, bapak dan ibu setuju tho
kalau pindah ke rumah yang baru?
BU 30/k. 35 Tidak hanya bahan makanan pokok
seperti mie instan, susu, roti dan air
mineral, bantuan berupa uang juga
terus mengalir.
Tidak hanya bahan makanan pokok
seperti mi instan, susu, roti, dan air
mineral, bantuan berupa uang juga terus
mengalir.
BU 30/k. 36 Bahkan, Menkokesra lewat salah satu
deputinya menyerahkan dua mobil
berupa mobil ambulance dan mobil
Bahkan, Menkokesra lewat salah satu
deputinya menyerahkan dua mobil
berupa mobil ambulans dan mobil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
operasional untuk digunakan
kepentingan para korban longsor.
operasional yang digunakan untuk
kepentingan para korban longsor.
BU 31/k. 11 “Yang penting bagaimana nyawa
warga bisa selamat dulu, karena
kondisisnya memang benar-benar
mengkhawatirkan.
“Yang penting bagaimana nyawa warga
bisa selamat dahulu, karena kondisisnya
memang benar-benar mengkhawatirkan.
BU 31/k. 13 Sedang pada hari kelima pasca
bencana, proses evakuasi terpaksa
dihentikan sekitar pukul 15.00, karena
daerah sekitar lokasi diguyur hujan
deras dan diselimuti kabut tebal.
Sedangkan pada hari kelima pasca
bencana, proses evakuasi terpaksa
dihentikan sekitar pukul 15.00 WIB,
karena daerah sekitar lokasi diguyur
hujan deras dan diselimuti kabut tebal.
BU 31/k. 18 Selain menemukan potongan kaki,
petugas evakuasi juga menemukan
uang tunai Rp 50 juta yang tersimpan
di kemben jarik salah satu korban.
Selain menemukan potongan kaki,
petugas evakuasi juga menemukan uang
tunai Rp 50 juta yang tersimpan di
kemben jarit salah satu korban.
BU 31/k. 23 Sedang uang yang belum ditemukan
masih terus dicari petugas untuk
menghindari tangan-tangan jahil yang
berkedok relawan.
Sedangkan uang yang belum ditemukan,
masih terus dicari petugas untuk
menghindari tangan-tangan jail yang
berkedok relawan.
Kutipan Kesalahan Kelengkapan Unsur Kalimat
Kode Data Kutipan Kesalahan
Kalimat
Pola
Kalimat
Pembetulan Pola
Kalimat
BU 3/k. 14 Sementara itu,/pada
Sabtu (1/12)/di
Mimika/telah
melakukan/aksi
pengibaran bendera
Bintang Kejora/di sebuah
rumah ibadah di Jalan C
Heatubun Kelurahan
Kwamki Baru, Distrik
Mimika Baru.
Konjungsi/
Ket. waktu/
Ket. tempat/
P/O/Ket.
tempat
Sementara itu,/Sabtu
(1/12),/kelompok
separatis Papua
Merdeka/telah
melakukan/aksi
pengibaran bendera
Bintang Kejora/di sebuah
rumah ibadah, Jalan C.
Heatubun, Kelurahan
Kwamki Baru, Distrik
Mimika Baru.
Konjungsi/
Ket. waktu/
S/P/O/Ket.
tempat
BU 3/k. 25 Dari informasi intelijen/
menyebutkan/bahwa
kelompok separatis/dari
Papua/akan
memanfaatkan/ momen
konferensi internasional
perubahan iklim
(UNFCCC)/di Nusa Dua,
Bali,/3-14 Desember
2007.
Ket. tujuan/
P/O (S/Ket.
tempat/P/O/
Ket. tempat/
Ket. waktu)
Informasi intelijen/
menyebutkan/bahwa
kelompok separatis
Papua/akan
memanfaatkan/momen
konferensi internasional
perubahan iklim
(UNFCCC)/di Nusa Dua,
Bali,/3-14 Desember
2007.
S/P/O
(S/P/O/Ket.
tempat/Ket.
waktu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
BU 4/k. 17 Seperti New York,
London, Amsterdam,
Singapura, Hong Kong,
dan lainnya.
Ket.
pembanding
an
Dalam pernyataannya,/
Hashim/menjelaskan/
jika selama ini/dirinya/
membeli/benda-benda
budaya bersejarah asal
Indonesia/di berbagai
tempat di luar negeri,
seperti New York,
London, Amsterdam,
Singapura, Hong Kong,
dan lainnya.
Konjungsi/
S/P/O (Ket.
waktu/S/P/
O/Ket.
tempat)
BU 4/k. 28 Pertanyan ketiga/tentang
tempat transaksi.
S/Pel Pertanyan ketiga/
membahas/tempat
transaksi.
S/P/O
BU 4/k. 30 Soal lima arca itu,/setelah
dibeli dari Hugo/sempat
dipajang/selama 10
bulan/di kantor Hashim.
Frasa
preposisiona
l/Konjungsi/
P/Ket.
waktu/Ket.
tempat
Lima arca itu,/setelah
dibeli dari Hugo/sempat
dipajang/selama 10
bulan/di kantor Hashim.
S/
Konjungsi/
P/Ket.
waktu/Ket.
tempat
BU 4/k. 31 Namun,/awal November
lalu/dipindah/ke
kediaman Hashim di
Kemang/untuk
dibersihkan.
Konjungsi/
Ket. waktu/
P/Ket.
tempat/Ket.
tujuan
Namun,/awal November
lalu,/lima arca itu/
dipindah/ke kediaman
Hashim di Kemang/
untuk dibersihkan.
Konjungsi/
Ket. waktu/
S/P/Ket.
tempat/Ket.
tujuan
BU 4/k. 39 Lima arca masing-
masing arca Agastya,
arca Siwa, arca Mahakala
(dalam dokumen
sertifikat tertulis arca
Dharmapala), arca Durga
Mahesasuramardhini
tangan dua, dan arca
Durga
Mahesasuramardhini
tangan delapan.
S Lima arca itu/masing-
masing terdiri atas arca
Agastya, arca Siwa, arca
Mahakala (dalam
dokumen sertifikat
tertulis arca
Dharmapala), arca Durga
Mahesasuramardhini
tangan dua, dan arca
Durga
Mahesasuramardhini
tangan delapan.
S/P
BU 5/k. 3 Untuk tahap
pertama,/akan
dilakukan/di Jakarta,
Bogor, Tangerang dan
Bekasi (Jabotabek).
Frasa
preposisiona
l/P/Ket.
tempat
Untuk tahap pertama,/
pembatasan premium/
akan dilakukan/di
Jakarta, Bogor,
Tangerang, dan Bekasi
(Jabotabek).
Frasa
preposisiona
l/S/P/Ket.
tempat
BU 5/k. 6 Dikatakan,/dengan
adanya pembatasan atau
pengurangan konsumsi
premium di Jabotabek,/
P/Ket. cara/
P/O
Dikatakan,/dengan
adanya pembatasan atau
pengurangan konsumsi
premium di Jabotabek/
P/Ket. cara/
P/S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
akan menghemat/dana
subsidi cukup signifikan,
yakni sekitar Rp 6 triliun.
akan dihemat/dana
subsidi yang cukup
signifikan, yakni sekitar
Rp 6 triliun.
BU 5/k. 8 Setelah
Jabotabek,/tambah
Paskah,/akan
diperluas/ke daerah-
daerah yang potensial
seperti Batam, Jawa
Tengah dan Jawa Timur.
Konjungsi/
Ket./P/Ket.
tempat
Setelah Jabotabek,/
tambah Paskah,/
pembatasan premium/
akan diperluas/ke daerah-
daerah yang potensial
seperti Batam, Jawa
Tengah, dan Jawa Timur.
Konjungsi/
Ket./S/P/
Ket. tempat
BU 5/k. 13 Karena nantinya
premium ini hanya untuk
kendaraan roda dua dan
kendaraan umum.
Ket. sebab Dengan adanya
pembatasan premium
ini,/Paskah/
menyarankan/agar
kendaraan pribadi tidak
menggunakan premium
lagi dan beralih ke
Pertamax atau Pertamax
Plus,/karena nantinya
premium ini hanya
digunakan untuk
kendaraan roda dua dan
kendaraan umum.
Frasa
preposisiona
l/S/P/Ket.
tujuan/Ket.
sebab
BU 5/k. 19 “Lagi dibahas,/yang
jelas/tidak
merugikan/rakyat kecil,”
ujarnya.
P/
Konjungsi/
P/O
“Upaya itu/sedang
dibahas,/yang jelas/tidak
merugikan/rakyat kecil,”
ujarnya.
S/P/
Konjungsi/
P/O
BU 5/k. 23 Tidak merugikan/
sepedamotor, tidak
merugikan/ojek, tidak
merugikan/taksi, tidak
merugikan/angkot dan
sebagainya,” katanya.
P/O/P/O/P/
O/P/O
Kita/tidak ingin
merugikan/rakyat kecil,/
sepedamotor, ojek, taksi,
angkot, dan sebagainya,”
katanya.
S/P/O
BU 6/k. 7 Sekarang/tinggal masuk
tahap kedua/untuk
memilih Ketua KPK,”
ujar Trimedya.
Ket. waktu/
P/Ket.
tujuan
Sekarang/tinggal masuk
tahap kedua/pemilihan
Ketua KPK,” ujar
Trimedya.
Ket. waktu/
P/S
BU 6/k. 28 Akhirnya ya seperti ini. Ket. waktu “Dari awal sebenarnya/
Komisi III/telah
mengetahui/ada/yang
bermasalah,/namun/tetap
saja memaksakan,/
akhirnya ya seperti ini.
Ket. waktu/
S/P/P/S/
Konjungsi/
P/Ket.
waktu
BU 7/k. 26 Meski nilai perkiraan
penghematan Rp 6 triliun
sangat besar,/tetapi/tidak
Ket.
pembanding
/Konjungsi/
Meski nilai perkiraan
penghematan Rp 6 triliun
sangat besar,/tetapi/hal
Ket.
pembanding
/Konjungsi/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
sebanding/dengan social
cost yang akan timbul
sebagai dampak
kebijakan itu.
P/Pel ini/tidak sebanding/
dengan social cost yang
akan timbul sebagai
dampak kebijakan itu.
S/P/Pel
BU 8/k. 13 Dan bagian penyidikan
menjanjikan tidak akan
mundur sedikit pun,”
kata Gayus.
Konjungsi “Saya/menegaskan/
supaya tidak ada
perubahan policy yang
terjalin selama ini/dan/
bagian penyidikan/
menjanjikan/tidak akan
mundur sedikit pun,”
kata Gayus.
S/P/Ket.
tujuan/
Konjungsi/
S/P/Pel
BU 9/k. 6 Sehingga konferensi
iklim di Bali akan sukses
jika penetapan target
lebih ambisius dibanding
Kyoto.
Konjungsi Konferensi iklim/di Bali/
akan sukses/jika
penetapan target lebih
ambisius dibanding
Kyoto.
S/Ket.
tempat/P/
Ket. syarat
BU 10/k. 8 Hal ini/berdasarkan hasil
kajian perusahaan
surveyor PT Sucofindo
(Persero) dengan
Bappenas.
S/Pel Hal ini/ditinjau/
berdasarkan hasil kajian
perusahaan surveyor PT
Sucofindo (Persero)
dengan Bappenas.
S/P/Pel
BU 10/k. 10 Tapi digunakan ke mana,
kita tidak tahu.
Konjungsi “Pertamina/selama ini/
hanya mengeluarkan/
besaran saja,/tetapi/
digunakan ke mana,/kita/
tidak tahu.
S/Ket.
waktu/P/O/
Konjungsi/
P/S/P
BU 10/k. 21 Sehingga bisa
menghemat Rp 45,363
triliun.
K. hasil Pemerintah/hanya akan
mengalokasikan/
premium 2,4 juta
kiloliter, solar 7,5 juta,
dan minyak tanah 7 juta
kiloliter,/sehingga/
negara/bisa menghemat/
Rp 45,363 triliun.
S/P/Pel/
Konjungsi/
S/P/O
BU 10/k. 28 “Ini/agar mereka tidak
jatuh lebih miskin,”
katanya.
S/Ket.
tujuan
“Ini/dilakukan/agar
mereka tidak jatuh lebih
miskin,” katanya.
S/P/Ket.
tujuan
BU 11/k. 8 Rencananya/tahun depan. S/Ket.
waktu
Rencananya/dilakukan/
tahun depan.
S/P/Ket.
waktu
BU 11/k. 15 Nanti untuk periode
mendatang,” katanya.
Ket. waktu “Renovasi ini kan/bukan
untuk anggota DPR yang
sekarang,/tetapi/untuk
periode mendatang,”
katanya.
S/P/
Konjungsi/
Ket. tujuan
BU 11/k. 19 “Januari/barangkali
sudah cair.
Ket. waktu/
P
“Januari/anggarannya/
barangkali sudah cair.
Ket. waktu/
S/P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
BU 11/k. 25 Kalau hasil penelitiannya
PU yang diminta DPR,/
ya sekitar Rp 107
miliar,” kata Nizar
menerangkan.
Konjungsi/
P
Kalau hasil penelitiannya
PU yang diminta DPR,/
jumlahnya/sekitar Rp 107
miliar,” kata Nizar
menerangkan.
Konjungsi/
S/P
BU 11/k. 28 “Biar nanti tidak
membuat anggota kaget.
Ket. tujuan “Supaya nanti tidak
membuat anggota
kaget,/saya/sekarang/
sedang mencari/rumah
kontrakan,”/tambah/
Nizar Dahlan.
Ket. tujuan/
S/Ket.
waktu/P/O/
P/S
BU 12/k. 3 “Ini/karena jabatan
publik haruslah dipangku
oleh orang yang
berkualitas dan memiliki
integritas yang tinggi,”/
kata/ketua majelis hakim
MK Maruarar/dalam
sidang pembacaan
putusan uji materiil UU
Pemilu, UU MK, UU
MA, UU Pemda, dan UU
BPK di gedung MK,
Jakarta,/Selasa (11/12).
S/Ket.
penyebaban/
P/S/Ket.
tempat/Ket.
waktu
“Ini/dilakukan/karena
jabatan publik haruslah
dipangku oleh orang
yang berkualitas dan
memiliki integritas yang
tinggi,”/kata/ketua
majelis hakim MK
Maruarar/dalam sidang
pembacaan putusan uji
materiil UU Pemilu, UU
MK, UU MA, UU
Pemda, dan UU BPK di
gedung MK, Jakarta,/
Selasa (11/12).
S/P/Ket.
penyebaban/
P/S/Ket.
tempat/Ket.
waktu
BU 12/k. 9 Sebab, salah seorang
hakim konstitusi, Abdul
Mukhtie Fadjar memiliki
pendapat berbeda
(dissenting opinion)
dengan 8 hakim lainnya.
Ket.
penyebaban
Salah seorang hakim
konstitusi, Abdul
Mukhtie Fadjar/
memiliki/pendapat
berbeda (dissenting
opinion) dengan 8 hakim
lainnya.
S/P/O
BU 13/k. 10 Untuk perunggu,/total
koleksi 228 buah terdiri
85 arca perunggu dan
143 koleksi barangt-
barang lain terbuat dari
perunggu.
F. preposisi/
S
Total koleksi
perunggu/ada 228 buah
yang terdiri atas 85 arca
perunggu dan 143
koleksi barang-barang
lain terbuat dari
perunggu.
S/P
BU 14/k. 22 “Tak benar/kalau kita
gunakan alkes
kadaluwarsa,”/tegasnya.
P/Ket. alat/P “Itu/tak benar/kalau kita
gunakan alkes
kadaluwarsa,”/tegasnya.
S/P/Ket.
alat/P
BU 17/k. 22 Kalaupun banyak
keluhan dan keinginan
dari anggota Dewan
untuk melakukan
renovasi/karena banyak
Konjungsi/
Ket.
penyebaban/
P/Pel
Kalaupun banyak
keluhan dan keinginan
dari anggota Dewan
untuk melakukan
renovasi/karena banyak
Konjungsi/
Ket.
penyebaban/
S/P/Pel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
kerusakan/merupakan/hal
lumrah dan maklum.
kerusakan/itu/merupakan
/hal lumrah dan maklum.
BU 21/k. 10 Sedang/jatah makan
sebelumnya/di
Arofah/pada malam hari
sebelum ke Muzdalifah.
Konjungsi/
S/Ket.
tempat/Ket.
waktu
Sebelumnya,/jatah
makan/diberikan/di
Arofah/pada malam hari
sebelum ke Muzdalifah.
Konjungsi/
S/P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
BU 21/k. 19 Diakui,/di Muzdalifah/
banyak orang.
P/Ket.
tempat/O
Dia/mengakui,/banyak
orang/di Muzdalifah.
S/P/O (S/
Ket. tempat)
BU 21/k. 21 “Karena kemacetan
terjadi sangat padat.
Ket.
penyebaban
“Kemacetan/terjadi/
sangat padat.
S/P/Pel
BU 21/k. 37 Untuk antre makan di
bawah terik matahari
yang panjangnya bisa
mencapai 25 meter dan
berdesakan.
Ket. Tujuan Untuk makan,/mereka/
harus mengantri/di
bawah terik matahari
yang panjangnya bisa
mencapai 25 meter dan
berdesakan.
Ket. tujuan/
S/P/Ket.
tempat
BU 23/k. 16 Namun,/masih banyak
kekurangannya.
Konjungsi/P Namun,/pelaksanaan Haji
tahun ini/masih banyak
kekurangannya.
Konjungsi/
S/P
BU 23/k. 17 Kalau mau sempurna,
maka/harus mengakui/
kalau memang ada
kekurangannya,” kata
Maftuh Basyuni di
Kantor Konsulat Jenderal
RI (KJRI) di Jeddah Arab
Saudi, Sabtu (22/12).
Konjungsi/
P/O
Kalau ingin sempurna,
maka/harus diakui/kalau
memang ada
kekurangannya,” kata
Maftuh Basyuni di
Kantor Konsulat Jenderal
RI (KJRI) di Jeddah Arab
Saudi, Sabtu (22/12).
Konjungsi/
P/S
BU 23/k. 26 Wafat/di Mina/pada
Jumat (21/12) pukul
17.00 WAS/dan
dimakamkan/di
pemakaman Syara
Mekah.
P/Ket.
tempat/Ket.
waktu/P/
Ket. tempat
Dari DIY,/jamaah yang
meninggal/adalah/dr. H.
Ali Jinah Ibrahim bin
Ibrahim (56 th), kloter
SOC-31 yang beralamat
di Blunyah Gede, Jl.
Monjali 191, Sinduadi,
Mlati, Sleman,/wafat/di
Mina/Jumat (21/12)
pukul 17.00 WAS/dan
dimakamkan/di Syara
Mekah.
Ket. tempat/
S/P/O/P/
Ket. tempat/
Ket. waktu/
P/Ket.
tempat
BU 23/k. 29 Wafat/di pemondokan
Mekah/Minggu (16/12)
pukul 01.30 WAS.
P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
Selain itu juga,/M. Sayid
bin Wadiyani (81 th)
kloter SOC-32 yang
beralamat di Bojong Bata
01/04, Bojong Bata,
Pemalang,
Jateng,/wafat/di
pemondokan Mekah,/
Konjungsi/
S/P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Minggu (16/12) pukul
01.30 WAS.
BU 23/k. 31 Wafat/di pemondokan
Mekah,/Minggu (16/12)
pukul 22.00 WAS.
P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
Marpuah bt. Harun (58
th), kloter SOC-77,
beralamat di Marga Ayu
RT/RW 04/02,
Margasari, Tegal,
Jateng,/wafat/di
pemondokan Mekah,/
Minggu (16/12) pukul
22.00 WAS.
S/P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
BU 23/k. 33 Wafat/di Arofah,/Senin
(17/12) pukul 21.00
WAS.
P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
Muh. Zaini bin Ali
Muhamad (69 th), kloter
SOC-38, beralamat di Jl.
Masjid Terboyo RT/RW
07/10, Tambakrejo,
Gayamsari, Semarang,/
wafat/di Arofah,/Senin
(17/12) pukul 21.00
WAS.
S/P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
BU 23/k. 35 Wafat/di Arofah,/Selasa
(18/12) pukul 00.55
WAS.
P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
Srie Pantini bt. Kariboen
Mulyo Soedarmo (50 th),
kloter SOC-36, beralamat
di Jl. Saninten Barat
IV/144, RT/RW
06/17,/wafat/di
Arofah,/Selasa (18/12)
pukul 00.55 WAS.
S/P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
BU 23/k. 37 Wafat/di Arofah,/Selasa
(18/12) pukul 01.30
WAS.
P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
Setiyo Sastro Diharjo bin
Abdul Jalil (55 th), kloter
SOC-12, beralamat di
Candi Rejo RT/RW
02/02, Demangan,
Sambi, Boyolali,/wafat/di
Arofah,/Selasa (18/12)
pukul 01.30 WAS.
S/P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
BU 23/k. 39 Wafat/di Mina,/Rabu
(19/12) pukul 17.00
WAS.
P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
Narno Suwito bin
Kariyorejo (66 th), kloter
SOC-05, beralamat di
Kepuhsari RT/RW 04/01,
Kepuhsari, Manyaran
Wonogiri,/wafat/di
Mina,/Rabu (19/12)
pukul 17.00 WAS.
S/P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
BU 23/k. 41 Wafat/di Mina,/Rabu
(19/12) pukul 23.00
WAS.
P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
Romadhon bin K. Imam
Kurdi (59 th), kloter
SOC-47, beralamat di
S/P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Tasik Madu RT/RW
11/03, Keputran,
Kemalang, Klaten,/
wafat/di Mina,/Rabu
(19/12) pukul 23.00
WAS.
BU 23/k. 43 Wafat/di perjalanan
Mina,/Selasa (18/12)
pukul 14.37 WAS.
P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
Sukro Pawiro bin
Wongso Wiryo (78 th),
kloter SOC-17, beralamat
di Gunung Lemah
Junutan RT/RW 01/02,
Gondowangi, Sawangan,
Magelang,/wafat/di
perjalanan Mina,/Selasa
(18/12) pukul 14.37
WAS.
S/P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
BU 23/k. 45 Wafat/di Arofah,/Selasa
(18/12) pukul 14.40
WAS.
P/Ket.
tempat/Ket.
Waktu
Karbasi bin Romorustam
(67 th), kloter SOC-79,
beralamat di Jl. Kartini,
Gg. Merak RT/RW
01/08, Panggang,
Jepara,/wafat/di
Arofah,/Selasa (18/12)
pukul 14.40 WAS.
S/P/Ket.
tempat/Ket.
waktu
BU 26/k. 12 Namun demikian tetap
berbahaya,/khususnya
bagi warga yang berada
di sungai.
P/O Namun demikian,/
kemungkinan banjir
itu/tetap berbahaya,/
khususnya bagi warga
yang berada di sungai.
Konjungsi/
S/P/O
BU 26/k. 14 Subandriyo/juga
mengingatkan/bahwa
longsornya tebing antara
Blabak (Muntilan)
dengan Selo.
S/P/O (S) Subandriyo/juga
mengingatkan,/bahwa
longsornya tebing antara
Blabak (Muntilan)
dengan Selo/
dikarenakan/tingginya
curah hujan/sehingga
membuat tebing lebih
mudah longsor.
S/P/O
(S/P/Pel)/
Ket. hasil
BU 26/k. 26 Sementara/dari laporan
Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG),/
menjelang akhir tahun
2007,/melaporkan/
kemungkinan cuaca lebih
buruk.
Konjungsi/
Ket. tempat/
Ket. waktu/
P/O
Sementara itu,/Badan
Meteorologi dan
Geofisika (BMG),/
menjelang akhir tahun
2007,/melaporkan/
kemungkinan cuaca lebih
buruk.
Konjungsi/
S/Ket.
waktu/ P/O
BU 28/k. 7 Kemudian, Ami (12),
Mujinem (30), Pono (26),
Konjungsi/
Pel
Para korban yang
ditemukan/atas nama/
S/P/Pel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Santi (8), Wardi (35),
Giyem (30) dan Anggi
(10).
Irfan (10), Hamid (4),
Parlan (25), Maryati (15),
Hanif (4), Purpodi (35),
Ami (12), Mujinem (30),
Pono (26), Santi (8),
Wardi (35), Giyem (30),
dan Anggi (10).
BU 28/k. 29 Selain merenggut korban
jiwa 18 orang (dua
diantaranya ditemukan di
Desa Bero Manyaran dan
Kecamatan Wuryantoro).
Konjungsi Selain merenggut korban
jiwa 18 orang,/dua
diantaranya/
ditemukan/di Desa Bero
Manyaran dan
Kecamatan Wuryantoro.
Konjungsi/
S/P/Ket.
tempat
BU 29/k. 24 Sesuai prosedur tetap
(protap),/untuk rumah
rusak berat mendapat
bantuan Rp 1 juta, rusak
sedang Rp 500 ribu, dan
rusak ringan Rp 250 ribu.
Ket. cara/
Ket. Tujuan
Sesuai prosedur tetap
(protap),/rumah rusak
berat/mendapat/bantuan
Rp 1 juta, rusak sedang
Rp 500 ribu, dan rusak
ringan Rp 250 ribu.
Ket. cara/S/
P/O
BU 30/k. 21 Tapi,/jika malam
tiba/harus pindah ke
pengungsian/ demi
keselamatan.
Konjungsi/
Ket. waktu/
P/Pel
Tetapi,/jika malam
tiba/mereka/harus pindah
ke pengungsian/ demi
keselamatan.
Konjungsi/
Ket. waktu/
S/P/Pel
BU 31/k. 30 Sehingga total rumah
rusak berat menjadi 230
rumah.
Konjungsi Dengan demikian,/total
rumah rusak berat/
menjadi 230 rumah.
Konjungsi/
S/P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
BIODATA
Elisabet Cinta Satriarini lahir di Brebes pada tanggal 9 Januari
1985. Menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 1997 di SD
Negeri I Pagojengan, setelah itu melanjutkan studi di SMP Negeri
I Paguyangan dan selesai tahun 2000. Menamatkan Sekolah
Menengah Atas tahun 2003 di SMA Negeri I Bantarkawung,
Brebes. Pada tahun yang sama melanjutkan studi di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI