PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf ·...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIrepository.usd.ac.id/24470/2/091134152_Full[1].pdf ·...
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MENGUBAH PECAHAN KE BENTUK PERSEN DAN DESIMAL SERTA SEBALIKNYA
PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD KANISIUS KLEPU TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Monika Ayu Maharani
NIM 091134152
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MENGUBAH PECAHAN KE BENTUK PERSEN DAN DESIMAL SERTA SEBALIKNYA
PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD KANISIUS KLEPU TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh :
Monika Ayu Maharani
NIM 091134152
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Makalah ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria, yang selalui menyertaiku
dengan Roh Kudus-Nya dalam setiap perjalanan hidupku dan membuat
segala sesuatu menjadi indah dalam setiap perjalanan ini.
Orang tuaku tercinta, terimakasih atas kerja keras, doa, dorongan,
nasehat dan pengorbananmu selama ini. Sehingga skripsi ini dapat
selesai tepat waktu.
Kakek dan nenek yang telah membantuku dalam memberi semangat
dan doa bagi cucunya.
Kekasihku tercinta, yang selalu memberikan, semangat, dorongan, doa,
dan cintanya kepadaku.
Teman-temanku terkasih di PGSD, terkhusus bagi teman-temanku di
kelas B. Terima kasih telah mengisi lembar-lembar hidupku dengan
penuh warna dan menjadi keluarga kedua bagiku.
Anak-anak di SD Kanisius Klepu, terima kasih telah dengan suka hati
dan ceria membantuku menyelesaikan skripsi ini, tanpa kalian tidak
akan jadi seperti ini.
Pembaca Budiman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Jika kita takut dan malu untuk melakukan sesuatu
Maka kita tidak akan mendapatkan kemajuan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya sebuah makalah.
Yogyakarta, 22 Juli 2011
Penulis
Monika Ayu Maharani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Monika Ayu Maharani
Nomor Mahasiswa : 091134152
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG MENGUBAH PECAHAN KE BENTUK PERSEN DAN DESIMAL SERTA SEBALIKNYA PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 SD K KLEPU TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini
saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 22 Juli 2011
Yang menyatakan
Monika Ayu Maharani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe STAD Pada Mata Pelajaran Matematika Tentang Mengubah Pecahan Ke
Bentuk Persen Dan Desimal Serta Sebaliknya Pada Siswa Kelas V Semester 2 SD Kanisius Klepu Tahun Pelajaran 2010/2011
Monika Ayu Maharani Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2011
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistemik. Banyaknya permasalahan yang ada dalam mata pelajaran matematika di SD Kanisius Klepu, dapat diatasi dengan model cooperative learning tipe STAD. Model ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika tentang mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di SD Kanisius Klepu.
Metode dalam penelitian ini, dilakukan oleh peneliti selama empat pertemuan. Dalam setiap pertemuan pembelajaran, terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Selama penelitian di kelas, peneliti menggunakan langkah-langkah model cooperative learning tipe STAD yaitu : membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang, guru menyajikan materi pelajaran, guru memberikan tugas dalam kelompok, guru memberikan kuis, membahas kuis, dan kesimpulan.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain : sebelum tindakan dengan persentase 51,5 %, siklus pertama dengan persentase 57,5 %, dan siklus kedua dengan persentase 87,8 %. Jadi, dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dikatakan mengalami peningkatan pada mata pelajaran matematika tentang mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V di SD Kanisius Klepu.
Kata kunci : model cooperative learning tipe STAD, prestasi belajar, pecahan, persen, desimal, dan matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Enhancing Learning Achievement By Using The Model Type STAD Cooperative
Learning Math Lessons In Eye On Change Fraction And Decimal Percent To Form And Otherwise In Class V Semester 2 SD Kanisius Klepu Lesson Year
2010/2011.
Monika Ayu Maharani Program Elementary School Teacher Education Studies
Sanata Dharma University, Yogyakarta. 2011
Mathematics is a branch of an exact science and systemically organized.
Many existing problems in mathematics in elementary Kanisius Klepu, can be resolved by model type STAD cooperative learning. This model aims to improve learning achievement in mathematics courses about converting fractions into decimals and percentages and vice versa in class V students in elementary Kanisius Klepu. Mathematics is a branch of an exact science and systemically organized. Many existing problems in mathematics in elementary Kanisius Klepu, can be resolved by model type STAD cooperative learning. This model aims to improve learning achievement in mathematics courses about converting fractions into decimals and percentages and vice versa in class V students in elementary Kanisius Klepu.
The method in this study, conducted by researchers over the past four meetings. In each meeting the learning, consisting of initial activities, core activities, and the final activity. During research in the classroom, researchers used measures of type STAD cooperative learning model, namely: form a group whose members are 4-5 people, teachers present the subject matter, the teacher gives the task in a group, the teacher gives a quiz, discuss the quiz, and conclusions.
The results obtained in this study include: prior action by the percentage of 51.5%, the first cycle with the percentage of 57.5%, and the second cycle with the percentage of 87.8%. Thus, the results obtained in this study can be said that this research has experienced an increase in mathematics courses about changing fractions to percentages and decimals and vice versa in class V students in elementary Kanisius Klepu.
Kata kunci : model cooperative learning tipe STAD, prestasi belajar, pecahan, persen, desimal, dan matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberkati dan
menyertai sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “
peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan model cooperative learning
tipe STAD pada mata pelajaran matematika tentang mengubah pecahan ke bentuk
persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V semester 2 SD K Klepu
tahun pelajaran 2010/2011” sesuai pada waktu yang diharapakan.
Adapun tujuan penulisan skripsi adalah untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan program studi S-I PGSD Universitas Sanata Dharma. Selain itu, skripsi
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Pada kesempatan ini pula penulis hendak menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai dan membimbingku dalam
mengerjakan tugas akhir ini.
2. Drs. T. Sarkim, M. Ed. Ph. D., selaku Dekan FKIP yang telah
memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi.
3. Drs. Puji Purnomo, M. Si., selaku Ketua Program Studi S-I PGSD
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan motivasi dalam
penyusunan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Drs. A. Sardjana, M.Pd, dan Drs. Puji Purnomo M.si. selaku dosen
pembimbing skripsi, yang dengan sabar membimbing dan memberikan
banyak saran bagi penulis selama penyusunan skripsi.
5. Para dosen PGSD yang secara tidak langsung telah memberikan
kontribusi yang berarti sehingga penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
6. Para staf sekertariat PGSD sehingga penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
7. Staf perpustakaan USD yang telah memberi layanan kepada penulis
dalam mendapat referensi.
8. Drs. A.Y. Eko Sutopo S.Pd selaku kepala sekolah SD Kanisius Klepu
dan rekan-rekan guru yang telah memberikan peneliti ijin untuk
melakukan penelitian.
9. Siswa-siswi kelas V SD Kanisius Klepu, terima kasih atas
kerjasamanya.
10. Orang tua dan adikku yang selalu memberiku semangat dan doanya.
11. Bernadus Joko Santoso yang selalu setia memberikan penulis
semangat,dorongan dan kesabarannya selama penulis menyelesaikan
studi di Universitas Sanata Dharma.
12. Teman-teman mahasiswa PGSD Universitas Sanata Dharma angkatan
2009 yang memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
membangun sebagai penyempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 22 Juli 2011
Penyusun
Monika Ayu Maharani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS........................................ vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................... 2
C. Pembatasan Masalah ....................................................... 3
D. Rumusan Masalah .......................................................... 3
E. Batasan Istilah ................................................................. 3
F. Tujuan Penelitian ............................................................ 4
G. Manfaat Penelitian....................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI....................................................................... 5
A. Prestasi belajar dan belajar.............................................. 5
1. Pengertian prestasi................................................. 5
2. Pengertian belajar.................................................. 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Pengertian prestasi belajar……………………. 7
4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar.................................................................... 7
5. Jenis-jenis belajar……………………………... 11
6. Prinsip-prinsip belajar………………………… 12
B. Model Cooperative Learning…………………… 14
1. Pengertian model cooperative learning……... 14
2. Unsur-unsur model cooperative learning…… 15
3. Ciri-ciri model cooperative learning………… 17
4. Tujuan model cooperative learning………… 18
5. Kelebihan dan kelemahan model cooperative
learning................................................................. 18
6. Langkah-langkah model cooperative
learning……........................................................ 19
7. Macam-macam model cooperative
learning................................................................ 21
8. Peran guru dalam model cooperative learning 23
9. Manfaat model cooperative learning………. 24
C. Model Cooperative Learning Tipe STAD………. 25
1. Pengertian model cooperative learning tipe STA 25
2. Sejarah model cooperative learning tipe STAD 26
3. Tujuan model cooperative learning tipe STAD 26
4. Kelebihan dan kelemahan model cooperative
learning tipe STAD…………………................ 26
5. Langkah-langkah model cooperative learning
tipe STAD……………………………………... 28
6. Manfaat model cooperative learning tipe STAD 31
D. Matematika……………………………………… 31
1. Pengertian matematika………………………. 31
2. Ciri-ciri matematika…………………………. 32
3. Peranan nilai-nilai pendidikan dalam matematika 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
4. Fungsi pembelajaran pada matematika……. 33
E. Pecahan………………………………………….. 34
1. Pengertian pecahan…………………………... 34
2. Macam-macam pecahan……………………. 35
F. Alat peraga………………………………………. 36
G. Penelitian yang relevan………………………….. 36
H. Kerangka berpikir………………………………... 36
I. Hipotesis tindakan………………………………. 37
BAB III METODE PENELITIAN………………………………… 38
A. Setting penelitian......................................................... 38
B. Rencana tindakan........................................................ 38
C. Kriteria berhentinya siklus........................................... 53
D. Pengumpulan data....................................................... 53
E. Penyusunan instrumen................................................ 54
F. Teknik analisis data..................................................... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................. 67
BAB V PENUTUP .......................................................................... 77
A. Kesimpulan.................................................................. 77
B. Saran............................................................................ 77
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 79
LAMPIRAN................................................................................................ 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Alur model Penelitian Tindakan Kelas ........................................... 38
Tabel 3.2 Indikator Keberhasilan Siswa ......................................................... 55
Tabel 3.3 Analisis Data ................................................................................... 55
Tabel 4.1 Hasil Nilai Ulangan Siswa Kelas V ................................................ 67
Tabel 4.2 Hasil Penelitian Siklus I.................................................................. 70
Tabel 4.3 Hasil Penelitian Siklus II ................................................................ 73
Tabel 4.4 Hasil Rekap Nilai Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan ............ 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Silabus ............................................................................................................. 81
Lampiran 2
RPP, LKS, Kuis, Evaluasi, dan Kunci Jawaban ............................................... 83
Lampiran 3
Hasil Observasi, LKS, dan Kuis ....................................................................... 127
Lampiran 4
Hasil Kerja Siswa.............................................................................................. 133
Lampiran 5
Surat Penelitian ................................................................................................. 139
Lampiran 6
Surat Bukti Penelitian ....................................................................................... 140
Lampiran 7
Foto Penelitian .................................................................................................. 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penelitian yang saya lakukan berlokasi di SD Kanisius Klepu,
Sendang mulyo, Minggir, Sleman Yogyakarta. Para siswa dari SD tersebut
mayoritas berasal dari desa di sekitar SD tersebut. Jumlah siswa di SD
Kanisius Klepu pada umumnya berjumlah sekitar 70 siswa untuk kelas
rendah (kelas 1-3) dan sekitar 90 siswa untuk kelas tinggi (4-6).
Berdasarkan pengamatan saya selama di SD Kanisius Klepu, para
siswa mengalami berbagai masalah menyangkut mata pelajaran
matematika. Berbagai masalah tersebut antara lainbanyak siswa kurang
teliti, tidak mau meneliti latihan soal yang sudah dikerjakan, ramai saat
mengerjakan soal, kurang memahami soal, meremehkan pelajaran
matematika, kurang percaya diri saat mengerjakan soal, guru hanya
menggunakan metode drill, dan guru tidak menggunakan alat peraga
selama mengajar di kelas.
Dari nilai KKM siswa pada kompetensi dasar 5.1. yaitu mengubah
pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya minimal 46,5 %
yang mencapai 60 ke atas.
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
matematika di kelas, perlu diadakan pembaharuan model pembelajaran.
Semula, guru hanya menggunakan metode drill dan hasilnya nilai para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
siswa belum memuaskan. Sebaiknya, guru mencoba untuk menggunakan
model Cooperative LearningTipeStudent Teams Achievement Division
(STAD) karena menurut Surianto, 2009, dalam http://pembelajaran-
kooperatif-tipe-stad/, yang didownload pada tanggal 3 Agustus 2011,
Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan pembelajaran yang paling
sederhana dan sangat cocok bagi guru pemula, salah satu ciri dari STAD
adalah siswa dalam kelompoknya menggunakan bantuan lembar kegiatan
siswa atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi
pelajarannya dan kemudian dalam kelompoknya siswa saling membantu
satu sama lainnya untuk memahami bahan pelajaran tersebut. STAD
sangat sesuai.
Oleh karena itu, guru perlu meningkatkan mata pelajaran
matematika dengan model yang berbeda dari sebelumnya. Maka, peneliti
akan mencoba menggunakan Model Cooperative Learning tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) dengan langkah-langkah yaitu
membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang, guru menyajikan
materi pelajaran, guru memberikan tugas dalam kelompok, guru
memberikan kuis, membahas kuis, dan kesimpulan. Model ini juga
merupakan model pembelajaran yang paling sederhana dibandingkan
model-model pembelajaran yang lainnya.
B. Identifikasi Masalah
1. Banyak siswa kurang teliti.
2. Tidak mau meneliti latihan soal yang sudah dikerjakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3. Ramai saat mengerjakan soal.
4. Kurang memahami soal.
5. Meremehkan pelajaran matematika.
6. Kurang percaya diri saat mengerjakan soal.
7. Guru hanya menggunakan metode drill.
8. Guru tidak menggunakan alat peraga selama mengajar di kelas.
C. Pembatasan Masalah
Karena banyaknya masalah, saya membatasi masalah pada materi
semester 2, tentang mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta
sebaliknya siswa SD Kanisius Klepu kelas V dengan menggunakan model
cooperative learning tipe STAD.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka
dapat dirumuskan permasalahan yang akan di teliti yaitu :
Apakah dengan model cooperative learning tipe STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika di kelas
V SD Kanisius Klepu pada materi mengubah pecahan ke bentuk persen
dan desimal serta sebaliknya untuk tahun pelajaran 2010/2011?
E. Batasan Istilah
1. Prestasi belajar
Adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai tes
atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Model Cooperative LearningTipe STAD
Merupakan salah satu tipe dengan menggunakan kelompok-
kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
secara heterogen.
3. Pecahan
Adalah bagian dari bilangan rasional yang dapat di tulis dalam
bentuk ba dengan a dan b bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol.
F. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah :
Peneliti ingin mengetahui apakah model cooperative learning tipe
STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V tentang
mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.
G. Manfaat (kontribusi) Penelitian
1. Pengalaman berharga dalam menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan model cooperative learning tipe STAD untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Salah satu contoh upaya pembelajaran yang dapat dikembangkan
untuk materi lain, di kelas lain dalam mata pelajaran ini.
3. Menambah satu bacaan yang dapat dimanfaatkan untuk teman-
teman guru sebagai contoh pelaksanaan PTK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Prestasi belajar dan Belajar
1. Pengertian Prestasi
MenurutSardimanA.M(2001:46) dalam http://tentangkomputer
kita.blogspot.com/2010/04/pengertian-prestasi.html yang diakses tanggal 11
Agustus 2011 pukul 08.24 bahwa “Prestasi adalah kemampuan nyata yang
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik
dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”.
Menurut A. Tabrani (1991:22) dalam http://tentangkomputerkita.
blogspot.com/2010/04/pengertian-prestasi.html yang diakses tanggal 11
Agustus 2011 pukul 08.24 bahwa “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual
ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:186) dalam
http://tentangkomputerkita.blogspot.com/2010/04/pengertianprestasi.html
yang diakses tanggal 11 Agustus 2011 pukul 08.24 bahwa “Prestasi adalah
hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”.
Menurut W.S Winkel (1996:165) dalam http://tentang
komputerkita.blogspot.com/2010/04/pengertianprestasi.html yang diakses
tanggal 11 Agustus 2011 pukul 08.24 bahwa “Prestasi adalah bukti usaha
yang telah dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa prestasi
merupakan suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah
dilakukan.
2. Pengertian Belajar
Definisi belajar menurut para ahli sebagai berikut :
a. Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (2004 : 128) dalam
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2046047-pengertian-
definisihasil-belajar-dari/ yang diakses tanggal 11 Agustus pukul
08.31berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan didalam
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
b. Hilgard dan Bower (1975 : 156) dalam http://id.shvoong.com/social-
sciences/education/2046047-pengertian-definisihasil-belajar-dari/ diakses
tanggal 11 Agustus pukul 08.31 mengemukakan bahwa belajar
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu
situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang
dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan
atau dasar kecenderungan respon pembawaan.
c. M. Sobry Sutikno, 2004, dalam http://id.shvoong.com/social-
sciences/education/2046047-pengertian-definisihasil-belajar-dari/ diakses
tanggal 11 Agustus pukul 08.31 mengartikan belajar adalah suatu proses
usaha seseorang yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
d. Thursan Hakim (2002) dalam http://id.shvoong.com/social-
sciences/education/2046047-pengertian-definisihasil-belajar-dari/ diakses
tanggal11 Agustus pukul 08.31 mengartikan belajar adalah suatu proses
perubahan dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut
ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah
laku.
Dari penjelasan beberapa ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan perilaku siswa dalam
bakat pengalaman dan pelatihan.
3. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikemukakan bahwa yang
dimaksud dengan prestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajarantara lain: faktor
yang terdapatdalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang terdiri dari luar
siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal daridalam diri anak bersifat
biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain : faktor
keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu
sendiri, yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu
kecedersan/intelegensi, bakat, minat, dan motivasi.
1. Kecerdasan/intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi
yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat
perkembangan sebaya.
2. Bakat
Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang
(Chaplin, 1972 ; Reber, 1988).
Dalam perkembangannya, bakat kemudian diartikan sebagai
kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak
bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Contoh : Seorang
siswa yang berbakat dalam bidang elektro, akan jauh lebih mudah
menyerap informasi, pengetahuan, dan keterampilan yang
berhubungan dengan bidang tersebut dibanding dengan siswa lainnya.
Ini dapat disebut dengan bakat khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Minat
Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Minat yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-
bidang studi tertentu.
4. Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut
merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan
belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana
cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Demikian juga dalam
kegiatan belajar mengajar, anak didik akan berhasil jika mempunyai
motivasi untuk belajar.
Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu motivasi instrinsikdan motivasi ekstrinsik. Motivasi
instrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang
yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu
pekerjaan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi
yang datangnya dari luar diri seseorang siswa yang menyebabkan
siswa tersebut melakukan kegiatan belajar.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah keadaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
keluarga, keadaan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
1. Keadaan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat
tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Orang tua hendaknya
menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga. Orang tua harus
menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah.
Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi
sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Anak memerlukan waktu,
tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.
2. Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang sangat
penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu
lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar lebih
giat. Keadaan sekolah meliputi cara menyajikan pelajaran, hubungan
guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan
antara guru dan siswa yang kurang baik akan mempengaruhi hasil-
hasil belajarnya.
3. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak
sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses
pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat
besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan
lingkungan dimana anak itu berada.
5. Jenis - Jenis Belajar
Robert M. Gagne, (Masidjo, 2006) menyebutkan jenis-jenis belajar
meliputi tiga aspek yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif.
a. Kognitif
1. Informasi verbal
Adalah suatu pengetahuan yang berbentuk bahasa verbal(lisan /tulis)
dari sumber yang berbahasa lisan/tulis. Contoh : meja.
2. Kemahiran intelektual
Adalah suatu kemampuan mempresentasikan suatu relasi yang dapat
terjadi dengan diri dan lingkungannya dalam bentuk pengertian-
pengertian, simbol-simbol.
3. Pengaturan kegiatan kognitif
Adalah belajar mengatur atau menggunakan kemampuan kognitif secara
efektif dan efisien, terarah sehingga kegiatan kognitif terawasi dan
tersalurkan secara sistematis dalam pemecahan masalah.
b. Psikomotorik
Keterampilan motorik
Adalah belajar untuk memanfaatkan fungsi motorik pada organ-organ tubuh
sedemikian rupa sehingga seorang siswa dapat bergerak dan memelihara
dirinya secara berdaya dan berhasil guna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Afektif
Sikap
Adalah belajar yang mendapatkan kecenderungan-kecenderungan dalam diri
siswa untuk menilai suatu objek sebagai objek yang berharga atau tidak
berharga.
6. Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwal (1961) yaitu
a. Prinsip Kesiapan
Proses belajar dipengaruhi oleh kesiapan murid. Kesiapanialah
kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan
hal ini, terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas
khusus. Seseorang siswa yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas
dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa. Yang
termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan pertumbuhan fisik,
intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi,
persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Prinsip Motivasi
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah.
Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan,
mengatur arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan. Secara alami
anak-anak selalu ingin tahu dan melakukan kegiatan penjajagan dalam
lingkungannya. Rasa ingin tahu ini seharusnya didorong dan bukan
dihambat dengan memberikan aturan yang sama untuk semua anak
c. Prinsip Persepsi
Persepsi adalah interpretasi tentang situasi yang hidup. Setiap
individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang
lain. Persepsi ini mempengaruhi perilaku individu. Seseorang guru akan
dapat memahami murid-muridnya lebih baik bila ia peka terhadap
bagaimana cara seseorang melihat suatu situasi tertentu.
d. Prinsip Tujuan
“Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh para
pelajar pada saat proses belajar terjadi”. Tujuan ialah sasaran khusus yang
hendak dicapai oleh seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
e. Prinsip Belajar Afektif
“Proses belajar afektif seseorang menentukn bagaimana ia
menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru”.Belajar afektif
mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap.
f. Proses Belajar Psikomotor
Proses belajar psikomotor, individu dapat menentukan bagaimana ia
mampu mengendalikan aktivitas ragawinya.Belajar psikomotor
mengandung aspek mental dan fisik.
g. Prinsip Evaluasi
Pelaksanaan latihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk
menguji kemajuan dalam pencapaian tujuan. Evaluasi mencakup
kesadaran individu mengenai penampilan, motivasi belajar dan kesiapan
untuk belajar.
B. Model Cooperative Learning
1. Pengertian Model Cooperative Learning
Model cooperative learning merupakan strategi yang menempatkan
siswa belajar dalam kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa dengan tingkat
kemampuan atau jenis kelamin atau latar belakang yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pembelajaran harus menekankan kerja sama dalam kelompok untuk rnencapai
tujuan yang sama. Oleh sebab itu, penanaman keterampilan cooperative
sangat perlu dilakukan, antara lain menghargai pendapat orang lain,
mendorong berpartisipasi, berani bertanya, mendorong teman untuk bertanya,
mengambil giliran dan berbagi tugas.
2. Unsur-Unsur Model Cooperative Learning
a. Saling ketergantungan yang positif
Artinya tiap anggota harus sadar bahwa keberhasilan seseorang
merupakan keberhasilan yang lain atau sebaliknya. Jadi keberhasilan
kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya.Dengan
demikian di antara sesama anggota saling membantu menyelesaikan
tugas-tugasnya.
b. Tanggung jawab perseorangan
Adanya ketergantungan yang positif dalam cooperative learning
akan memotivasi siswa untuk mempertanggungjawabkan hasil kerjanya
kepada kelompoknya, sehingga dalam cooperative learning para siswa
dituntut untuk memiliki kemampuan berpartisipasi secara aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Interaksi tatap muka
Setiap anggota kelompok memiliki latar belakang, pengalaman
keluarga dan sosial ekonomi yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Perbedaan ini akan menjadi modal utama dalam proses bertukar pikiran
dalam memecahkan permasalahan. Para anggota kelompok diberi
kesempatan saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam
kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi sehingga terjalin hubungan
yang akrab. Dengan demikian maka di antara anggota kelompok dapat
saling menghargai perbedaan, saling memanfaatkan kelebihan dan
mengisi kekurangan masing-masing anggota hal ini akan berakibat hasil
yang dicapai akan jauh lebih baik bila dikerjakan sendiri.
d. Komunikasi antar anggota
Dalam cooperative learning siswa dituntut untuk memiliki
kemampuan berinteraksi dengan temannya sehingga sebelum
menugaskan siswa dalam kelompok, siswa perlu dibekali bagaimana cara
berkomunikasi yang baik. Hal ini karenatidak setiap siswa mempunyai
keahlian dalam mendengarkan dan berbicara. Meskipun memerlukan
waktu yang cukup panjang tapi proses ini sangat bermanfaat bagi siswa
dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan
pembinaan mental dan emosional siswa. Disamping itu keberhasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk
saling mendengarkan dan kemampuan mereka dalam mengutarakan
pendapatnya. Sikap interaksi sosial yang diharapkan bagaimana cara
menyampaikan pendapat, bertanya dan menjawab yang baik dan benar
sesuai dengan nilai-nilai demokratis.
e. Evaluasi proses kelompok
Dalam melaksanakan evaluasi proses kelompok. guru hendaknya
menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses
kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa
bekerjasama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini tidak perlu
dilaksanakan setiap kali ada kerja kelompok melainkan bisa diadakan
selang beberapa waktu setelah beberapa kali siswa terlibat dalam
coopertive learning.
3. Ciri-Ciri Model Cooperative Learning
Pembelajaran yang menggunakan model cooperative learning pada
umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif umtuk menuntaskan
materi belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Kelompok dibentukdari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang
dan rendah.
c. Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, bangsa, suku,
dan jenis kelamin yang berbeda-beda.
d. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu.
4. TujuanModel Cooperative Learning
Tujuan utama dalam pengembangan model cooperative learning
adalah belajar kelompok bersama teman-temannya dengan cara saling
menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk
mengemukakan gagasannya dengan cara menyampaikan pendapat mereka
dengan cara.
5. Kelebihan dan Kelemahan Model Cooperative Learning
a. Kelebihan Model Cooperative Learning
1. Siswa aktif berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai
sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2. Dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan
dengan kata- kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide
orang lain.
3. Dapat membantu anak untuk peka kepada orang lain dan menyadari
akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4. Membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung
jawab dalam belajar.
5. Dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan
kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).
6. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi
dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk
proses pendidikan jangka panjang.
b. Kelemahan Model Cooperative Learning
1. Penilaian yang diberikan didasarkan kepada hasil kerja kelompok.
Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau
prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
2. Keberhasilan model cooperative learning dalam upaya mengembangkan
kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang.
3. Walaupun kemampuan bekerjasama merupakan kemampuan yang sangat
penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang
hanya didasarkan kepada kemampuan secara individual.
6. Langkah-Langkah Model Cooperative Learning
Fase Tingkah laku guru
1. Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa.
Guru menyampaikan semua tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pelajaran dan memotivasi siswa
belajar.
2. Menyampaikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada
siswa dengan jalan
demonstrasi/lewat bahan bacaan.
3. Mengorganisasikan siswa ke
dalam kelompok kooperatif.
Guru menjelaskan kepada siswa
bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan membantu
setiap kelompok agar melakukan
transisi secara psikis.
4. Membimbing kelompok bekerja
dan belajar.
Guru membimbing kelompok-
kelompok belajar saat mereka
mengerjakan tugas.
5. Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah dipelajari
atau masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya.
6. Memberikan penghargaan. Guru mencari cara-cara untuk
menghargai baik upaya maupun hasil
belajar individu dan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
7 . Macam-macam model Cooperative Learning
Model pembelajaran yang dapat mewakili model-model
cooperative learning :
a.Student Teams Achievement Division (STAD)
Langkah - langkah :
1. Membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang.
2. Guru menyajikan materi pelajaran.
3. Guru memberi tugas untuk dikerjakan, anggota kelompok
yang mengetahui jawabannya memberikan penjelasan kepadaanggota.
4. Guru memberikan pertanyaan/kuis dan siswa menjawab
pertanyaan/kuis dengan tidak saling membantu.
5. Pembahasan kuis.
6. Kesimpulan.
b.Jigsaw (model tim ahli)
Langkah - langkah :
1. Siswa dikelompokkan dengan anggota ± 4 orang.
2. Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda.
3. Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama
membentuk kelompok baru.
4. Setelah kelomppok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok
asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang sub bab yang
mereka kuasai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
5. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
6. Pembahasan.
7. Penutup.
c. Group investivigation go a round
Langkah - langkah :
1. Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari ± 5 siswa.
2. Memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis.
3. Mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab
pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam
kurun waktu yang disepakati.
d. Think pair and share
Langkah-langkah :
1. Guru menyampaikan inti materi.
2. Siswa berdiskusi dengan teman sebelahnya tentang
materi/permasalahan yang disampaikan guru.
3. Guru memimpin pleno dan tiap kelompok mengemukakan hasil
diskusinya.
4. Atas dasar hasil diskusi, guru mengarahkan pembicaraan pada
materi/permasalahan yang belum diungkap siswa.
5. Kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
e. Make a match (membuat pasangan)
Langkah - langkah :
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik
yang cocok untuk sesi review ( satu sisi kartu berupa kartu soal
dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban ).
2. Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soaldari
kartu yang dipegang.
3. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya (kartu soal/kartujawaban).
4. Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktudiberi
poin
5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapatkartu
6. Kesimpulan.
8. Peran Guru dalam Model Cooperative Learning
Sebagai fasilitator, moderator, organisator dan mediator terlihat jelas. Kondisi
ini peran dan fungsi siswa terlihat, keterlibatan semua siswa akan dapat memberikan
suasana aktif dan pembelajaran terkesan demokratis, dan masing-masing siswa
mempunyia peran dan akan memberikan pengalaman belajarnya kepada siswa lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
9. Manfaat Model Cooperative Learning
Beberapa keuntungan yang diperoleh baik oleh guru maupun siswa di dalam
dengan menggunakan model cooperative learningyaitu :
a. Menimbulkan suasana yang baru dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan
sebelumnya hanya dilaksanakan model pembelajaran secara konvensional
yaitu ceramah dan tanya jawab. Metode tersebut ternyata kurang memberi
motivasi dan semangat kepada siswa untuk belajar. Dengan digunakannva
model cooperative learning, maka tampak suasana kelas menjadi lebih hidup
dan lebih bermakna.
b. Membantu guna dalam mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi
dan mencarikan alternatif pemecahannya. Dari hasil penelitian tindakan
pelaksanaan cooperative learning dengan diskusi kelompok ternyata mampu
membuat siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar.
c. Mengembangkan program pembelajaran terpadu. Dengan cooperative
learning siswa tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan aspek
kognitif saja melainkan mampu mengembangkan aspek afektif dan
psikomotor.
d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Hal ini
dikarenakan kegiatan pembelajaran ini lebih banyak berpusat pada siswa,
sehingga siswa diberi kesempatan untuk turut serta dalam diskusi kelompok.
Pemberian motivasi dari teman sebaya ternyata mampu mendorong semangat
siswa untuk mengembangkan kemampuanberpikirnya. Terlebih lagi bila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pembahasan materi yang sifatnya problematik atau yang bersifat
kontroversial, mampu merangsang siswa mengembangkan kemampuan
berpikirnya.
e. Mengembangkan kesadaran pada diri siswa terhadap permasalahan-
permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan sekitarya. Dengan bekerja
kelompok maka timbul adanya perasaan ingin membantu siswa lain yang
mengalami kesulitan sehingga mampu mengembangkan sosial skill siswa.
Disamping itu pula dapat melatih siswa dalam mengembangkan perasaan
empati maupun simpati pada diri siswa.
f. Melatih siswa dalam berkomunikasi seperti berani mengemukakan pendapat,
berani dikritik, maupun menghargai pendapat orang lain. Komunikasi
interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa
menimbulkan dialog yang akrab dan kreatif.
C. Model Cooperative Learning Tipe STAD
1. PengertianModel Cooperative Learning TipeStudent Teams
AchievementDivision(STAD)
STAD merupakan salah satu tipe dengan menggunakan kelompok-
kelompok kecil dengan jumlah angggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
secara heterogen. Yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan
latar belakang etniknya. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja
dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
menguasai pelajaran. Selanjutnya, semua siswa mengerjakan kuis mengenai
materi secara sendiri-sendiri, di mana saat itu mereka tidak diperbolehkan
untuk saling membantu.
2. Sejarah Model Cooperatif Learning Tipe STAD
Student Teams Achievement Division yang disingkat STAD,
dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John
Hopkin dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif atau
cooperativelearning yang paling sederhana.
3. Tujuan Model Cooperative Learning TipeStudent Teams Achievement
Division (STAD)
a. Mendorong siswa berdiskusi.
b. Saling membantu menyelesaikan tugas.
c. Menguasai dan pada akhirnya.
d. Menerapkan keterampilan yang diberikan.
4. Kelebihan dan Kelemahan Model Cooperative Learning TipeStudent Teams
Achievement Division (STAD)
Suatu strategi pembelajaran mempunyai keunggulan dan kekurangan.
Demikian pula dengan model cooperative learning tipe STAD. Model
cooperative learning tipe STAD mempunyai beberapa kelebihan (Slavin,
1995:17) sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi
norma-norma kelompok.
b. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
c. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan
kelompok.
d. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam
berpendapat.
Selain kelebihan tersebut model cooperative learning tipe STAD juga
memiliki kekurangan antara lain :
a. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit
mencapaitarget kurikulum.
b. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya
guru tidak mau menggunakan model cooperative learning.
c. Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat
melakukan model cooperative learning.
d. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
5. Langkah-Langkah Model Cooperative Learning Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD)
Menurut Slavin (1995) mengemukakan ada 5 langkah pelaksanaan
pendekatan ini, yaitu :
a. Persiapan
Pada tahap ini guru memulainya dengan membenkan tujuan
pembelajaran khusus, kemudian memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang
kandungan materi yang akan dipelajarai. Kemudian dilanjutkan dengan
memberi apersepsi dengan harapan mengingatkan kembali pemahaman
siswa akan materi prasyarat yang diperlukan.
b. Penyajian Materi
Dalam mengembangkan materi pembelajaran perlu ditekankan hal-hal
sebagai berikut :
1. Mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan
dipelajari siswa dalam kelompok.
2. Menekankan bahwa belajar adalah memahami makna dan bukan sekadar
hafalan.
3. Memberikan umpan balik sesering mungkin untuk mengontrol
pemahaman siswa.
4. Memberi penjelasan atau alasan mengapa jawaban itu benar atau salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
5. Beralih pada materi berikutnya jika siswa telah memahami masalah yang
ada.
c. Tahap Kerja Kelompok
Pada tahap ini, siswa diberi kertas kerja sebagai bahan dipelajari dalam
bentuk open-ended tasks. Dalam kerja kelompok ini, siswa saring berbagi
tugas, saling bantu menyelesaikan tugas dengan target mampu memahami
materi secara benar. Salah satu kerja kerja dikumpulkan sebagai hasil kerja
kelompok. Pada tahap ini guru harus mampu berperan sebagai fasilitator dan
motivator kerja kelompok.
d. Tahap Tes Individu
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar telah dicapai,
diadakan tes secara individual atau kuis, mengenal materi yang telah
dipelajari dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan open-ended tasks.
Pada perhatian ini tes individu dilakukan pada akhir setiap pertemuan.
Tujuannya agar siswa dapat menunjukkan pemahaman dan apa yang telah
dipelajari sebelumnya. Skor yang diperoleh siswa per individu ini didata dan
diarsipkan sebagai bahan untuk perhitungan skor kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
e. Tahap Penghargaan
Penghargaan kelompok dilakukan dalam tahapan berikut ini: 1)
Menghitung skor individu kelompok. 2) Nilai perkembangan individu
dihitung berdasarkan selisih perolehan skor tes awal dan tes berikutnya,
sehingga setiap anggota memiliki kesempatan yang sama untuk memberi
sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya.
Menurut Slavin (1995), kriteria perkembangan individu terhadap
kelompok sebagai berikut : Skor tes jika lebih dari 10 poin di bawah skor
dasar, nilai perkembangan adalah 5. Skor tes jika 10 poin hingga 1 dibawah
skor dasar, nilai perkembangannya 20. Skor tes jika skor dasar sampai 10
poin di atasnya, nilai perkembangannya, lebih dari 13 poin di atas skor
dasar, nilai perkembangannya 20 skor tes.Nilai sempurna (tidak berdasarkan
skor awal), nilai perkembangannya 30. 2) Penghargaan. Skor kelompok
dihitung berdasarkan rata-rata nilai perkembangan yang disumbangkan
setiap kelompok.
Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan yang ditetapkan
penghargaan kelompok, yaitu: (a) Kelompok dengan rata-rata skor 15,
kelompok cukup baik. (b) Kelompok dengan rata-rata skor 20, sebagai
kelompok baik. (c) Kelompok dengan rata-rata skor 30, sebagai kelompok
sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
6. Manfaat Model Cooperative Learning TipeStudent Teams Achievement
Division (STAD)
a. Dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan
menyenangkan.
b. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada saat pembelajaran
berlangsung.
E. Matematika
1. Pengertian Matematika
Menurut Johnson dan Myklebust (1967:244)matematika adalah
simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif
dan keruangan yaitu menunjukan kemampuan strategi dalam merumuskan
menafsirkan dan menyelesaikan model matematika dalam pemecahan
masalah, sedangkan fungsi teoritisnya untuk memudahkan berfikir.
Menurut Paling, matematika adalah suatu cara untuk menemukan
suatu jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu cara
menggunakan pengetahuan tentang menghitung dan yang paling penting
adalah memikirkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Dari penjelasan beberapa ahli, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
matematika adalah sesuatu yang berupa simbol atau cara untuk memecahkan
masalah yang berhubungan dengan menghitung.
2. Ciri - Ciri Matematika
1. Siswa terlibat secara aktif dalam belajarnya.
2. Siswa belajar materi matematika, secara bermakna.
3. Siswa belajar bagaimana belajar itu.
4. Informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehingga
menyatu dengan skemata yang telah dimiliki siswa.
5. Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan.
6. Berorientasi pada pemecahan masalah.
3. Peranan Nilai-Nilai Pendidikan dalam Matematika
Matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pendidikan (Sujono, 1998:6-12), karena di dalam matematika terdapat nilai-
nilai pendidikan yang membantu dalam menghindarkan diri dari pengajaran
yang tanpa arah, yaitu :
a. Nilai praktis
Banyak kegiatan dalam masyarakat yang keberhasilan atau kemajuannya
memerlukan bantuan matematika. Matematika juga dapat memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
bantuan yang sangat besar dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang
lain.
b. Nilai disiplin
Matematika merupakan sarana untuk menanamkan kebiasaan menalar di
dalam pikiran orang sehingga matematika melatih dan mendisiplinkan
pikiran. Bila matematika diajarkan dengan cara yang benar, maka
matematika dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan bernalar,
dengan demikian dapat mengurangi kebiasaan menghafal.
c. Nilai budaya
Perkembangan dan kemajuan berbagai macam ilmu pengetahuan
memerlukan bantuan matematika. Matematika memiliki nilai budaya, dan
kebudayaan akan terus berkembang.
4. Fungsi Pembelajaran Pada Matematika
Fungsi pembelajaran matematika (Erman Suherman, 2003:56) adalah
sebagai berikut:
a. Alat
Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk
memahami dan menyampaikan suatu informasi.
b. Pola pikir
Belajar matematika bagi para siswa merupakan pembentukan pola pikir
dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu
hubungan di antara pengertian-pengertian itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c. Ilmu dan pengetahuan
Matematika selalu mencari kebenaran, dan bersedia meralat kebenaran
yang sementara diterima.
F. Pecahan
1. Pengertian Pecahan
Berdasarkan silabus kelas V semester 2materi pecahan ini membahas
tentang mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal sertasebaliknya.
Tujuan materi pecahan adalah para siswa mengubah pecahan ke bentuk
persen dan desimal sertasebaliknya.
Menurut Kennedy (1994 : 425 - 427), makna dari pecahan dapat
muncul dari situasi-situasi sebagai berikut :
a. Pecahan sebagai bagian yang berukuran sama dari yang utuh atau
keseluruhan.
b. Pecahan sebagai bagian dari kelompok-kelompok yang beranggotakan
sama banyak atau juga menyatakan pembagian.
c. Pecahan sebagai perbandingan (rasio)
Menurut Sugiarto (2006: 36), pecahan adalah suatu bilangan cacah
yang digunakan untuk menyatakan banyaknya anggota suatu himpunan, kini
diperkenalkan lagi hal baru yaitu bilangan yang digunakan untuk
menyatakan bagian-bagian benda, jika benda itu dibagi-bagi menjadi
beberapa bagian yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dari pendapat beberapa ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa pecahan adalah sesuatu yang berhubungan dengan pembagian dari
bagian yang utuh tetapi tidak terlepas dengan suatu bilangan.
2. Macam-Macam Pecahan
Menurut Purwoto (2002:44), macam-macam pecahan meliputi :
a. Pecahan sederhana yaitu pecahan yang pembilang dan penyebutnya
merupakan bilangan-bilangan yang koprim.
2 4 11 Misalnya : ─ , ─, ─
2 9 15
b. Pecahan murni yaitu pecahan yang pembilangnya lebih kecil dari
penyebut.
1 1 3 Misalnya : ─, ─, ─ 2 3 4
c. Pecahan tidak murni yaitu pecahan yang pembilangnya lebih besar
dari penyebut.
7 12 4 Misalnya : ─, ─ , ─ 5 10 3
d. Pecahan mesir yaitu pecahan dengan pembilang 1.
1 1 1 Misalnya : ─, ─ , ─ 2 3 4
e. Pecahan campuran yaitu suatu bilangan yang terbentuk atas bilangan
cacah dan pecahan biasa. Misalnya 2 ½
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
G. Alat Peraga
Pendapat Darhim (1985:5) menyatakan bahwa alat peraga yang
penggunaannya diintegrasikan dengan isi pengajaran yang telah tertuang
dalam GBPP bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran.
Alat peraga matematika diperlukan sekali, meskipun tingkat intelegensi
maupun bakat siswa tinggi sebab akan membuat siswa lebih cepat sampai
pada ide yang sedang dijelaskan, dibandingkan dengan tanpa menggunakan
alat peraga.
Penggaris merupakan alat peraga yang digunakan untuk menghitung panjang
suatu benda. Contoh : penggaris meteran dan penggaris 30 cm.
H. Penelitian yang Relevan
Peneliti menunjuk pada skripsi tentang peningkatan kemampuan
mengartikan, membaca, menulis, dan menghitung lambang pecahan
menunjukkan letak pecahan dalam garis bilangan dan membandingkan
bilangan pecahan sederhana dengan menggunakan metode demonstrasi pada
siswa kelas III SD Kanisius Klepu Semester 2 Tahun Pelajaran 2008/2009
(Br.Jemino/071134065).
I. Kerangka Berpikir
Para siswa mengalami berbagai masalah menyangkut mata pelajaran
matematika. Berbagai masalah tersebut antara lainbanyak siswa kurang teliti,
tidak mau meneliti latihan soal yanng sudah dikerjaka, ramai saat mengerjakan
soal,kurang memahami soal, meremehkan pelajaran matematika, kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
percaya diri saat mengerjakan soal, guru hanya menggunakan metode drill, dan
guru tidak menggunakan alat peraga selama mengajar di kelas.
Peneliti mencoba untuk menggunakan model cooperative learning tipe
STAD karena pembelajaran yang paling sederhana dan sangat cocok bagi
guru pemula, salah satu ciri dari STAD adalah siswa dalam kelompoknya
menggunakan bantuan lembar kegiatan siswa atau perangkat pembelajaran
yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian dalam
kelompoknya siswa saling membantu satu sama lainnya untuk memahami
bahan pelajaran tersebut. STAD sangat sesuai. Model cooperative learning
tipe STAD mempunyai beberapa langkah yaitu : persiapan, penyajian materi,
kerja kelompok, tes individu, dan penghargaan.
Berdasarkan hal tersebut, diduga penggunaan model cooperative
learning tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika.
J. Hipotesis Tindakan
Penggunaan model cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan
prestasi belajar pada mata pelajaran matematika tentang mengubah pecahan ke
bentuk persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V semester 2 SD
Kanisius Klepu pada tahun pelajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian : SD Kanisius Klepu, Sendang mulyo, Minggir.
2. Subyek penelitian : Siswa kelas V SD Kanisius Klepu.
3. Obyek penelitian : Prestasi belajar dengan model cooperative
learning tipe STAD.
4. Waktu penelitian : Tanggal 28 April 2011 sampai dengan 7 Mei tahun
pelajaran 2010/2011.
B. Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model penelitian dari Kemmis
dan Taggart dalam buku ”Metode Penelitian Tindakan Kelas” karangan
Wiraatmadja (2005:66) seperti yang terlihat dalam gambar di bawah ini. Gambar.
3.1 Alur Model Penelitian Tindakan Kelas
Sumber : Wiraatmaja (2005:66)
REFLEKSI TINDAKAN
PENGAMATAN
SIKLUS II
PERENCANAAN
REFLEKSI TINDAKAN
PENGAMATAN
SIKLUS I
PERENCANAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Dengan penelitian ini, peneliti akan mengambil dua siklus dengan rencana sebagai
berikut :
1. Persiapan
a. Meminta ijin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Klepu untuk melakukan
kegiatan penelitian di SD tersebut.
b. Mengidentifikasi masalah.
c. Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok.
d. Menyusun rencana siklus.
e. Mencari dan mempelajari sumber dan bahan.
f. Menyusun silabus, kisi-kisi, RPP, LKS, soal evaluasi, lembar observasi
guru dan siswa, serta menyiapkan alat peraga.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Siklus I ( pecahan biasa dan persentase benda 65% yang mencapai KKM ).
a. Pelaksanaan Tindakan, terdiri dari 2 pertemuan yaitu :
1. Pertemuan I siklus 1
Berisi materi tentang pecahan biasa. Selanjutnya, guru menyampaikan
materi lalu siswa mengerjakan tugas kelompok menggunakan LKS. Di akhir
pertemuan guru mengadakan kuis secara individu dan pemberian
penghargaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
2. Pertemuan II siklus 1
Berisi materi tentang persentasedari banyaknya benda. Selanjutnya, guru
menyampaikan materi lalu siswa mengerjakan tugas kelompok
menggunakan LKS. Di akhir pertemuan guru mengadakan kuis secara
individu, evaluasi, dan pemberian penghargaan.
Sebelumnya, hal ini bisa diubah berdasarkan refleksi dari siklus I.
Pertemuan I (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Awal ( 10 menit )
a. Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang akan
disampaikan kepada siswa.
b. Guru memberikan salam kepada para siswa.
c. Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.
d. Guru menyanyikan lagu yang berjudul “Anak Budiman”.
e. Guru melakukan apersepsi kepada siswa pada materi pecahan biasa.
1. Siapa yang mempunyai hobi?
2. Kalau kamu yang mempunyai hobi makan, biasanya kamu sering
membagi kue kepada saudaramu tidak?
3. Berapa bagian kue yang kamu bagikan untuk saudaramu? (Konteks).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2.Kegiatan Inti ( 55 menit )
a. Guru menjelaskan materi tentang pecahan biasa.
1. Pecahan adalah bagian dari keseluruhan.
2. Macam-macam pecahan yaitu pecahan biasa, pecahan campuran, persen, dan
desimal.
3. Contoh dari macam-macam pecahan yaitu :
a. Pecahan biasa adalah perbandingan dua bilangan dalam bentuk
a 1
─ misalnya ─
b 2
b. Pecahan campuran adalah gabungan bilangan dengan pecahan
b 1
dalam bentuk a ─ misalnya 2 ─
c 2
c. Persen adalah bilangan yang peyebutnya per seratus misalnya 20 %.
d. Desimal adalah bilangan yang peyebutnya pangkat dari 10 misalnya 0,24.
b. Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis dan
yang tidak ditunjuk oleh guru, dapat mengoreksi jawaban temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
6 1
Contoh : ── = 1 ─
5 5
Latihan soal !
7 15
a. ─ = ..... d. ─ = ….
3 6
9 18
b. ─ = ..... e. ─ = ….
2 5
13
c. ─ = .....
4
c. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5
orang.Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan
soal pada LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling
membantu. (Pengalaman).
d. Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.
e. Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing
dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.
Sudahkah kamu membagikan kue kepada saudaramu? (Refleksi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
f. Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan
dilakukannya.
g. Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana
tindakan yang dilakukan siswa. (Tindakan)
3. Kegiatan Penutup ( 15 menit )
a. Guru memberikan kuis kepada para siswa secara individu.
b. Guru memberikan penghargaan kepada para siswa.
c. Guru memberikan salam penutup.
Observasi
a. Mengamati kegiatan pembelajaran.
b. Melaksanakan kuis.
Refleksi
1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas dari
guru.
2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yangtelah ditetapkan.
3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pertemuan II (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Awal ( 10 menit )
a. Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang
disampaikankepada siswa.
b. Guru memberikan salam kepada para siswa.
c. Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.
d. Guru menyanyikan lagu yang berjudul “Ayo Berhitung”.
e. Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang persentase benda.
1. Siapa yang pernah pergi ke toko?
2. Saat kamu pergi ke toko, kamu mengajak siapa?
3. Apa saja barang yang kamu beli? (Konteks).
2. Kegiatan Inti (55 menit)
a. Guru menjelaskan materi tentang persentase benda.
Pengertian dari persentase adalah perseratus.
b. Beberapa siswa mencoba maju untuk menggunakan alat peraga selama
pembelajaran berlangsung.
c. Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis
dan yang tidak ditunjuk oleh guru, dapat mengoreksi jawaban temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Contoh soal tentang persentase benda.
5
5 % dari 100 = ─ x 100 = 5
100
Latihan soal !
• 10 % dari 60 = ....
• 15 % dari 70 = ....
• 45 % dari 80 = ....
• 50 % dari 90 = ....
• 70 % dari 100 = ....
d. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5
orang.Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan
soal pada LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling
membantu. (Pengalaman).
e. Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.
f. Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing
dengan pertanyaan-pertanyaan.
1. Sudahkah kamu pergi ke toko?
2. Sudahkah kamu menghitung persentase dari benda? (Refleksi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
g. Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan
dilakukannya.
h. Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana
tindakan yang dilakukan siswa (Tindakan).
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Guru memberikan soal kuis.
b. Guru memberikan soal evaluasi.
c. Guru memberikan penghargaan.
d. Guru memberikan salam penutup kepada para siswa.
Observasi
a. Mengamati kegiatan pembelajaran.
b. Melaksanakan kuis dan evaluasi.
Refleksi
1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas dari
guru.
2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yangtelah ditetapkan.
3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Siklus II
a. Pelaksanaan Tindakan, terdiri dari 2 pertemuan yaitu :
1. Pertemuan I siklus II
Berisi materi tentang mengubah pecahan menjadi persen. Selanjutnya, guru
menyampaikan materi lalu siswa mengerjakan tugas kelompok
menggunakan LKS. Di akhir pertemuan guru mengadakan kuis secara
individu dan pemberian penghargaan.
2. Pertemuan II siklus II
Berisi tentang melanjutkan materi tentang desimal. Selanjutnya, guru
menyampaikan materi lalu siswa mengerjakan tugas kelompok
menggunakan LKS. Di akhir pertemuan guru mengadakan kuis secara
individu, evaluasi, dan pemberian penghargaan.
Pertemuan I (2 x 40 menit)
1.Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang disampaikan kepada
siswa.
b. Guru memberikan salam kepada para siswa.
c. Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.
d. Guru menyanyikan lagu yang berjudul “Mari Kita Menabung”.
e. Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang persen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
1. Siapa yang sudah pernah menabung?
2. Berapakah jumlah uang yang kamu pergunakan untuk menabung?
3. Kalau kamu menabung biasanya mendapatkan apa? (Konteks).
2. Kegiatan Inti ( 55 menit )
a. Guru menjelaskan materi tentang persen.
Pengertian dari persen adalah pecahan yang penyebutnya perseratus.
b. Beberapa siswa mencoba maju untuk menggunakan alat peraga selama
pembelajaran berlangsung.
c. Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal matematika di papan
tulis. 1 20
Contoh soal tentang persen : ─ = ─ = 20 %
5 100
Latihan soal !
2
• ─ = .... %
5
3
• ─ = ..... %
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4
• ─ = ..... %
5
5
• ─ = ..... %
10
6
• ─ = ..... %
4
d. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5
orang.Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan
soal pada LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling
membantu. (Pengalaman).
e. Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.
f. Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing
dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.
1. Sudahkah kamu pergi ke bank?
2. Sudahkah kamu mendapatkan bunga dari bank? (Refleksi)
g. Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dilakukannya.
h. Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana
tindakan yang dilakukan siswa(Tindakan).
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Guru memberikan soal kuis.
b. Guru memberikan salam penutup.
Observasi
a. Mengamati kegiatan pembelajaran.
b. Melaksanakan kuis.
Refleksi
1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tuga
2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yang telah
ditetapkan
3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.
Pertemuan II (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang disampaikan
kepada siswa.
b. Guru memberikan salam kepada para siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
c. Guru menyanyikan lagu yang berjudul “Mari Kita Menabung”.
d. Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang desimal.
Dimana biasanya kamu menabung?
Berapa desimal bunga yang kamu peroleh saat menabung? (Konteks).
2. Kegiatan Inti ( 55 menit )
a. Guru menjelaskan materi tentang desimal.
• Pengertian dari desimal adalah pecahan yang penyebutnya pangkat dari 10.
• Aturan pembulatan desimal, saya menggunakan perseratusan. (dua angka di
belakang koma). Misalnya : 0, 39 menjadi 0,40
0, 32 menjadi 0,30
b. Beberapa siswa mencoba maju untuk menggunakan alat peraga selama
pembelajaran berlangsung.
c. Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal matematika di papan
tulis.
20
Contoh soal tentang desimal = 20 % = ─ = 0,20
100
Latihan soal !
1. 35% = ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. 57 % = .....
3. 68 % = .....
4. 74 % = .....
5. 98 % = .....
d. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5
orang. Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan
LKS.
e. Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.
e. Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing
dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.
1.Sudahkah kamu pergi ke bank?
2.Sudahkah kamu menghitung desimal bunga dari bank? (Refleksi)
g. Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan
dilakukannya.
h. Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana
tindakan yang dilakukan siswa. (Tindakan).
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Guru memberikan kuis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Guru memberikan evaluasi.
c. Guru memberikan salam penutup.
Observasi
Mengamati kegiatan pembelajaran.
Melaksanakan kuis dan evaluasi.
Refleksi
1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas
2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yang telah ditetapkan.
3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.
C. Kriteria Siklus
Peneliti merencanakan akan berhenti pada siklus II alasannya bahwa para
siswa sudah mencapai KKM 60 ke atas sebanyak 70 %.
D. Pengumpulan Data
1. Peubah
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan menggunakan
model cooperative learning tipe STAD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Indikator
peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan model cooperative learning
tipe STAD pada matapelajaran matematika tentang mengubah pecahan ke
persen dan desimal serta sebaliknya pada siswa kelas V semester II SDK
Klepu tahun pelajaran 2010/2011.
3. Data
Nilai ulangan.
4. Pengumpulan data
tes tertulis.
5. Instrumen
soal - soal ulangan tentang mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal
serta sebaliknya.
E. Penyusunan Instrumen
1. Proses penyusunan
Instrumen soal-soal ulangan berupa tes tertulis dengan bentuk soal
objektif yang berjumlah 20 soal. Kisi-kisi soal digunakan sebagai dasar dalam
membuat soal. Kisi - kisi soal ulangan ini menggunakan expertjudgment.
Experjudgment ini harus mendapatkan persetujuan dari guru kelas.
2. Kriteria skoring
Pemberian skor
Benar : 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Salah : 0
F. Teknik Analisis Data
1. Kriteria keberhasilan dalam penelitian
Kondisi akhir Peubah Indikator Kondisi awal
Siklus I Siklus II
Prestasi Peningkatan
rata-rata
ulangan
63% atau 20
anak yang
mencapai nilai 60
dianggap tuntas
65% atau 21 anak
yang mencapai
nilai 60 dianggap
tuntas
70% atau 23 anak
yang mencapai
nilai 60 dianggap
tuntas
Tabel 3.3 indikator keberhasilan dalam penelitian
2. Langkah-langkah analisis
a. Menghitung jumlah skor individu
Skor kuis Poin kemajuan
Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5
10-1 poin di bawah skor awal 10
Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal 20
Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30
Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal) 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Menghitung jumlah skor rata-rata tim
Kriteria Penghargaan
5-15 Baik
16-25 Sangat Baik
26-30 Super
Tabel 3.4 analisis data
POSTTEST 1
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini!
1. Pembilang dari pecahan adalah …..
a. 3 c. 4
b. 7 d. 5
2. Penyebut dari pecahan adalah …..
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
3. Pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan adalah . . . .
a. c.
b. d.
4. Pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan 1210 adalah. . . .
a. 3025 c.
1815
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
b. 2420 d.
54
5. Bentuk pecahan paling sederhana dari pecahan 7254 adalah . . . .
a. 32 c.
85
b. 43 d.
59
6. Pecahan 127 mempunyai nilai sama dengan pecahan …..
a. 9656 c.
9667
b. 9634 d.
9658
7. Pecahan 83 apabila diubah ke dalam bentuk persen maka menjadi pecahan …..
a. 20,5 % c. 37,5 %
b. 25,7 % d. 45,8 %
8. Hasil penjumlahan dari pecahan 52
21+ apabila diubah ke dalam bentuk
persen menjadi pecahan …..
a. 30 % c. 80 %
b. 60 % d. 90 %
9. Bentuk pecahan sederhana dari 65 % adalah …..
a. 205 c.
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b. 2013 d.
2031
10. Bentuk pecahan biasa dari 0,75 adalah …..
a. 1/4 c. 3/4
b. 2/4 d. 4/4
11. Bentuk pecahan biasa dari pecahan 4/5 adalah …..
a. 50 % c. 70 %
b. 60 % d. 80 %
12. Hasil penjumlahan dari pecahan 4/7 + 2/5 adalah …..
a. 31/35 c. 33/35
b. 32/35 d. 34/35
13. Hasil pengurangan dari pecahan 3/4 -1/5 adalah …..
a. 55 % c. 75 %
b. 65 % d. 85 %
4 14. Pecahan --- apabila diubah ke dalam bentuk desimal adalah ….. 25
a. 0,50 c. 0,16
b. 0,44 d. 0,30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
POSTEST 2
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini!
1. Pembilang dari pecahan 98 adalah …..
a. 6 c. 8
b. 7 d. 9
2. Penyebut dari pecahan 76 adalah …..
a. 5 c. 7
b. 6 d. 8
3. Pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan 86 adalah . . . .
a. 54 c.
32
b. 43 d.
21
4. Bentuk pecahan paling sederhana dari pecahan 8172 adalah . . . .
a. 32 c.
85
b. 98 d.
59
5. Pecahan 54 apabila diubah ke dalam bentuk persen maka menjadi pecahan…
a. 60,5 % c. 80 %
b. 75,7 % d. 45,8 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
6. Hasil penjumlahan dari pecahan 53
41+ adalah …
a. 70 % c. 90 %
b. 85% d. 95 %
7. Bentuk pecahan sederhana dari 75 % adalah …..
a. 43 c.
33
b. 22 d.
32
8. Pembulatan dua angka di belakang koma dari pecahan desimal 0,278 menjadi
a. 0,2 c. 0,28
b. 0,27 d. 0,29
9. Hasil pengurangan dari pecahan 41
53− adalah …..
a. 204 c.
206
b. 205 d.
207
10. Bentuk desimal dari 52 adalah….
a. 0,40 c. 0,60
b. 0,50 d. 0,70
11. 0,25 cara membacanya adalah ….
a. nol koma dua puluh tiga c. nol koma dua puluh tujuh
b. nol koma dua puluh lima d. nol koma dua puluh sembilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
12. Nilai tempat persepuluh dari desimal 0,28 adalah …..
a. 0 b.2 c.8 d.9
13. 41 apabiladiubah ke dalam bentuk pecahan desimal maka menjadi..
a. 0,10 c. 0,25
b. 0,20 d. 0,30
14. 5024 apabila diubah ke dalam bentuk pecahan desimal maka
menjadi ….
a. 0,28 c. 0,38
b. 0,35 d. 0,48
Lembar Observasi Siswa
Aspek yang diamati Keterangan No
Kelompok
Nama
Siswa Menjawab
pertanyaan
Ketepatan
dalam
menggunakan
alat peraga
Keaktifan
siswa
dalam
kelompok
1. 1.
2.
3.
4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. 1.
2.
3.
4.
5.
3. 1.
2.
3.
4.
5.
4. 1.
2.
3.
4.
5.
Tabel 3.5 Lembar observasi untuk siswa
Kriteria Penilaian :
1. Menjawab pertanyaan
Skor 1, jika siswa keliru dalam menjawab pertanyaan.
Skor 2, jika siswa menjawab pertanyaan benar, tetapi kurang tepat.
Skor 3, jika siswa menjawab pertanyaan secara benar dan tepat.
2. Ketepatan menggunakan alat peraga
Skor 1, jika siswa keliru dalam menggunakan alat peraga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Skor 2, jika penggunaan alat peraga benar, tetapi kurang tepat.
Skor 3, jika menggunakan alat peraga secara benar dan tepat.
3. Keaktifan siswa dalam kelompok
Skor 1, jika siswa tidak ikut berpartisipasi di dalam kelompok.
Skor 2, jika siswa berpartisipasi pasif.
Skor 3, jika siswa berpartisipasi aktif.
%100xSt1SNa =
Keterangan :
Na = nilai akhir.
S1 = skor pertama.
St = skor total.
Skala Penilaian:
0% - 25% = tidak baik.
26% - 50% = kurang baik.
51% - 75% = baik.
76% - 100% = sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Lembar Observasi Guru
Nama : Monika Ayu Maharani
Unit Kerja : SD Kanisius Klepu
Kelas / Semester : V/2
Materi : ………………………
Petunjuk :
Lingkarilah angka dalam kolom skor sesuai dengan kemampuan praktikan dengan
memperhatikan rambu-rambu skoring sebagai berikut!
Rentangan skor : 1 sampai dengan 4
No Aspek yang Diamati Skor Keterangan
I
1
2
II
1
2
III
1
2
Pra pembelajaran
Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media
pembelajaraan.
Memeriksa kesiapan siswa.
Membuka Pelajaran
Melakukan kegiatan apersepsi.
Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan
rencana kegiatan.
Kegiatan Inti Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran dengan
menghadirkan masalah yang bersifat
kontekstual.
Kualitas komunitas belajar dalam kelas (1 =
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3
4
5
6
7
8
9
10
IV
1
2
tidak ada komunikasi dari guru, 2 = komunikasi
guru ke siswa, 3 = komunikasi guru ke siswa,
siswa ke guru, 4 = komunikasi guru ke siswa,
siswa ke guru, dan siswa ke siswa.
Guru tidak banyak memberi tahu hasil kepada
siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya.
Menciptakan hubungan komunikasi yang baik
antara guru – siswa, siswa – guru, siswa-siswa.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan inkuiri.
Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan
alat peraga.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat
peraga.
Alat peraga yang digunakan dapat membantu
siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya.
Memberi kesan menarik pada siswa.
Melakukan penilaian akhir secara autentik
Penutup
Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
Menyusun rangkuman/kesimpulan bersama
siswa.
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Catatan :
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
%100xSt1SNa =
Keterangan :
Na = nilai akhir.
S1 = skor pertama.
St = skor total.
Skala Penilaian:
0% - 25% = tidak baik.
26% - 50% = kurang baik.
51% - 75% = baik.
76% - 100% = sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “ Peningkatan Prestasi
Belajar Matematika Menggunakan Model cooperative learning tipe STAD Siswa
Kelas V SD Kanisius Klepu Semester II Tahun Pelajaran 2010/ 2011’’ dilaksanakan
pada tanggal 28 April 2011 - 7 Mei 2011 dengan kegiatan sebagai berikut :
A. Hasil Penelitian
1. Tes Awal
Tabel IV.I Data Hasil Nilai Ulangan Siswa Kelas V SD K Klepu
Ketuntasan No Nama Nilai
Ya Tidak
1. Ignasius P. 7 V2. P. Yudha P. 5,3 V3. R. Aditya N. 6,3 V4. Aji Nugraha 5 V5. Alex P. 4 V6. Stefani A. 5 V7. N. Cristian A. 5,6 V8. Cucu Dama P. 7,3 V9. E. Damar K. 5,3 V10. Desy P. 5,6 V11. Lucia Desy 5,3 V12. Regina Dita - - -13. Yohanes Dwiki 5,3 V14. Alex Eka 4 V15. Agatha Eka 6 V16. Tadea Elian 4 V17. Yohanes Erdi 5,3 V
18. Gilbertus Febri 7,3
V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
19. Agatha Fina - - -20. Hugo Titan 5,6 V21. Kevin Alvianto 7,3 V22. Ervina Kristi 6,6 V23. Maria Martha 5,3 V24. Rafael Nanda 5,6 V25. Patrick Noor 5,6 V26. Lucas O. 7,3 V27. Yosef Prasetya 5,6 V28. Primitha E. 8,3 V29. Elisabeth R. - - -30. Yuliana D. 5 V31. Agustinus Y. 5 V32. Michael N. 7 V33. Stefanus N. 7,6 V
Jumlah 175,4 17 13Rata-rata 5,8
Persentase 51,5% 49,5%
2. Siklus I
a. Pelaksanaan Kegiatan
Siklus pertama dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan
alokasi waktu 2 x 40 menit ( 2 jam pelajaran ). Pada siklus I pertemuan 1
digunakan untuk pembelajaran dan 2 digunakan untuk pembelajaran dan
kegiatan evaluasi. Materi yang disajikan pada siklus I pertemuan 1 adalah
“pecahan biasa”. Sedangkan materi untuk siklus I pertemuan 2 adalah
“persen”.
Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari senin tanggal 2 Mei
2011, pertemuan 2 dilaksanakan pada hari hari kamis tanggal 5 Mei 2011
dimana masing-masing pertemuan terdiri atas 2 jam pelajaran (2 x 40
menit).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Pada kegiatan belajar mengajar di pertemuan 1 dan 2, kegiatan yang
dilakukan adalah :
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa agar
belajar dengan baik.
2. Guru menyajikan materi lalu membagi siswa dalam kelompok yang
masing-masing terdiri atas 5 siswa.
3. Setelah siswa masuk dalam kelompok, kemudian guru membagikan
soal untuk dikerjakan dan dibahas dalam kelompok tersebut.
4. Guru bersama dengan siswa membahas hasil kerja kelompok.
5. Siswa mengerjakan soal kuis secara individu.
Pada akhir pertemuan 1 dan 2 siklus I diadakan kuis yang
dikerjakan setiap individu, dimana hasil nilainya digunakan sebagai acuan
untuk menentukan kelompok mana yang termasuk kelompok baik, hebat,
dan super. Kemudian pada siklus pertama pertemuan 2 diadakan ulangan
dengan bentuk soal pilihan ganda dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran.
b. Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dari siklus I adalah data hasil ulangan yang diikuti
oleh 32 siswa kelas V. Hasil dari ulangan tersebut adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel IV. 2 Hasil Penelitian Siklus I
Ketuntasan No Nama Skor Nilai Ya Tidak
1 Ignasius Prayudi Jaya - - - - 2 P. Yudha Pratiwi 6 4,6 V 3 R. Aditya N. 7 5,3 V 4 Aji Nugraha 5 4 V 5 Alex P. 9 6,3 V 6 Stefani Anggrisa Cahya Utari 5 4 V 7 N. Cristian Aditama 10 7,3 V 8 Cucu Dama Putra Vermago 8 6 V 9 E. Damar Kristianto 6 4,6 V 10 Desy Primalinda Rosa 6 4,6 V 11 Lucia Desy Puspita Sari 10 7,3 V 12 Regina Dita Pradnyasari Retno 8 6 V 13 Yohanes Dwiki K. 11 8 V 14 Alex Eka 7 5,3 V 15 Agatha Eka Susanti 12 8,6 V 16 Tadea Elian Venensky 9 6,3 V 17 Yohanes Erdi Kurnia S 6 4,6 V 18 Gilbertus Febri Priyanditya 13 9,3 V 19 Agatha Fina M. 7 5,3 V 20 Hugo Titan Ivayana 10 7,3 V 21 Kevin Alvianto 6 4,6 V 22 Ervina Kristi Mulyasari 14 10 V 23 Maria Martha Monicafael 7 5,3 V 24 Rafael Nanda W. G. 8 6 V 25 Patrick Noor Pamungkas 7 5,3 V 26 Lucas Oktavian 8 6 V 27 Yosef Prasetya Nata Sutrisno 8 6 V 28 Primitha Ernanda V. 12 8,6 V 29 Elisabeth Rolanda B 8 6 V 30 Yuliana De Falcomieri W. 6 6 V 31 Agustinus Yeyen Kustanto 4 3,3 V 32 Michael Novendra Duta P. 13 9,3 V 33 Stefanus Nolan Elbert
Jumlah Rata-rata Persentase
13 9,3
200,4 6,2
V
19
57,5%
13
42,5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Nilai ulangan rata-rata yang di peroleh siswa pada siklus I adalah
6,2. Pada penelitian ini, ketentuan nilai yang tidak tuntas adalah dibawah
6. Target ketuntasan yang ditargetkan adalah 65%.Jadi, peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa siklus 1 belum tercapai. Maka, peneliti
berlanjut ke siklus 2.
c. Refleksi
Ada beberapa hal yang ditentukan selama proses pembelajaran pada
siklus I, antara lain :
1. Pada saat pembagian kelompok beberapa siswa merasa tidak cocok
dengan anggota kelompoknya.
2. Saat bekerja dalam kelompok ada beberapa siswa yang sulit diajak
berdiskusi dalam kelompok.
Beberapa hal yang ditemukan dalam proses pembelajaran siklus I
diupayakan untuk dapat diperbaiki dengan tujuan mengoptimalkan
pembelajaran untuk mendukung peningkatan prestasi belajar siswa.
3. Siklus 2
a. Pelaksanaan Kegiatan
Siklus kedua dilaksanakan dua kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2 x 40 menit (2 jam pelajaran). Pada siklus II pertemuan 1
pembagian waktu 2 jam pelajaran digunakan untuk kegiatan
pembelajaran dan pertemuan kedua digunakan untuk kegiatan
evaluasi. Materi yang diberikan pada siklus II pertemuan 1 adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
“pecahan desimal”. Pembelajaran ini berlangsung sesuai dengan
pedoman perencanaan pembelajaran yang telah direncanakan dan
menggunakan model cooperative learning tipe STAD. Pada akhir
pertemuan 1 dan 2 siklus II diadakan kuis yang dikerjakan setiap
individu, dimana hasil nilainya digunakan sebagai acuan untuk
menentukan kelompok mana yang termasuk kelompok baik, hebat,
dan super. Kemudian pada siklus kedua pertemuan 2 diadakan ulangan
dengan bentuk soal pilihan ganda dengan tujuan untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran.
b. Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dari siklus I adalah data hasil ulangan yang
diikuti oleh 33 siswa kelas V. Hasil dari ulangan tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel IV. 3 Hasil Penelitian Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Ketuntasan No Nama Skor Nilai ya tidak
1 Ignasius Prayudi Jaya 13 9,3 V 2 P. Yudha Pratiwi 8 6 V 3 R. Aditya N. 13 9,3 V 4 Aji Nugraha 10 7,3 V 5 Alex P. 9 6,3 V 6 Stefani Anggrisa Cahya Utari 8 6 V 7 N. Cristian Aditama 14 10 V 8 Cucu Dama Putra Vermago 10 7,3 V 9 E. Damar Kristianto 10 7,3 V 10 Desy Primalinda Rosa 8 6 V 11 Lucia Desy Puspita Sari 11 8 V 12 Regina Dita Pradnyasari 14 10 V 13 Yohanes Dwiki K. 14 10 V 14 Alex Eka 7 5,3 V 15 Agatha Eka Susanti 13 9,3 V 16 Tadea Elian Venensky 13 9,3 V 17 Yohanes Erdi Kurnia S 9 6,3 V 18 Gilbertus Febri Priyanditya 13 9,3 V 19 Agatha Fina M. 6 6 V 20 Hugo Titan Ivayana 11 8 V 21 Kevin Alvianto 8 6 V 22 Ervina Kristi Mulyasari 14 10 V 23 Maria Martha Monicafael 14 10 V 24 Rafael Nanda W. G. 6 4,6 V 25 Patrick Noor Pamungkas 9 6,3 V 26 Lucas Oktavian 13 9,3 V 27 Yosef Prasetya Nata Sutrisno 8 6 V 28 Primitha Ernanda V. 13 9,3 V 29 Elisabeth Rolanda B 6 4,6 V 30 Yuliana De Falcomieri W. 9 6,3 V 31 Agustinus Yeyen Kustanto 7 5,3 V 32 Michael Novendra Duta P. 10 8,6 V 33 Stefanus Nolan Elbert
Jumlah Rata-rata Persentase
12 8,6
250,8 7,6
V
87,8%
12,2%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
c. Refleksi
Ada beberapa hal yang ditentukan selama proses pembelajaran
pada siklus II antara lain :
1. Terjadi diskusi aktif dalam kelompok.
2. Ada kerja sama dalam kelompok.
3. Terjadi peningkatan prestasi siswa.
1. Pembahasan
Dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan, terlihat adanya peningkatan
prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi hasil belajar siswa setelah
dilaksanakan penelitian tindakan kelas tergambar pada table berikut ini :
Tabel IV.4 Hasil Rekap Nilai Siswa Kelas V Sebelum dan Sesudah Tindakan
Ketuntasan Sebelum tindakan Siklus 1 Siklus 2
Ketuntasan Ketuntasan Ketuntasan
No Nama
Nilai Ya Tdk
Nilai Ya Tdk
Nilai Ya Tdk
1 Ignasius Prayudi Jaya 8 v - - - 9,3 v 2 P. Yudha Pratiwi 5,3 v 4,6 v 6 v 3 R. Aditya N. 6,3 v 5,3 v 9,3 v 4 Aji Nugraha 5 v 4 v 7,3 v 5 Alex P. 4 v 6,3 v 6,3 v 6 Stefani Anggrisa C 5 v 4 v 6 v 7 N. Cristian Aditama 5,6 v 7,3 v 10 v 8 Cucu Dama Putra 7,3 v 6 v 7,3 v 9 E. Damar Kristianto 5,3 v 4,6 v 7,3 v
10 Desy Primalinda R 5,6 v 4,6 v 6 v 11 Lucia Desy Puspita 5,3 v 7,3 v 8 v 12 Regina Dita P - - - 6 v 10 v 13 Yohanes Dwiki K. 5,3 v 8 v 10 v 14 Alex Eka 4 v 5,3 v 5,3 v 15 Agatha Eka Susanti 6 v 8,6 v 9,3 v 16 Tadea Elian V. 4 v 6,3 v 9,3 v 17 Yohanes Erdi Kurnia 5,3 v 4,6 v 6,3 v 18 Gilbertus Febri P 7,3 v 9,3 v 9,3 v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
19 Agatha Fina M. - - - 5,3 v 6 v 20 Hugo Titan Ivayana 5,6 v 7,3 v 8 v 21 Kevin Alvianto 7,3 v 4,6 v 6 v 22 Ervina Kristi M 6,6 v 10 v 10 v 23 Maria Martha M 5,3 v 5,3 v 10 v 24 Rafael Nanda W. G. 5,6 v 6 v 4,6 v 25 Patrick Noor P 5,6 v 5,3 v 6,3 v 26 Lucas Oktavian 7,3 v 6 v 9,3 v 27 Yosef Prasetya Nata 5,6 v 6 v 6 v 28 Primitha Ernanda V. 8,3 v 8,6 v 9,3 v 29 Elisabeth Rolanda - - - 6 v 4,6 v 30 Yuliana De 5 v 6 v 6,3 v 31 Agustinus Yeyen K 5 v 3,3 v 5,3 v 32 Michael Novendra D 7 v 9,3 v 8,6 v 33 Stefanus Nolan E
Jumlah Rata-rata Persentase
7,6
175,4
5,8
v
17
51,5%
13
49,5%
9,3
200,4
6,2
v
19 57,5%
13 42,5%
8,6
250,8
7,6
v
29 87,8%
4 12,2%
Dari hasil pengumpulan data yang telah dilakukan, terlihat adanya kenaikan
prestasi belajar siswa. Data awal sebelum adanya tindakan, nilai rata-rata siswa
adalah 5,8. Dari 30 siswa 51,5% sudah mencapai KKM. Setelah diadakan tindakan
pada siklus I, rata-rata nilai ulangan siswa adalah 6,2. Siswa yang mendapat nilai
ulangan diatas KKM pada akhir siklus I sebanyak 19 siswa atau 57,5% dari 32 siswa.
Sebanyak 13 siswa mendapat nilai ulangan dibawah KKM 42.5% dari jumlah
keseluruhan siswa. Adanya beberapa siswa yang masih mendapatkan nilai di bawah
KKM disebabkan karena siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. Selain itu,
beberapa siswa tidak mau bekerja dalam kelompok. Kondisi inilah yang kemudian
mendorong guru untuk lebih memotivasi siswa agar lebih baik dalam belajar.
Pada siklus II, peneliti tidak mengubah tim kerja dalam kelompok. Jika
dibandingkan dengan hasil dari siklus I, terlihat adanya peningkatan nilai. Ada 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
siswa yang mendapat nilai 10, 24 siswa yang lainnya mendapat nilai di atas KKM
atau 87,8% siswa mancapai KKM dan 12,2% lainnya atau 4 siswa mendapat nilai di
bawah KKM. Untuk rata-rata yang di peroleh pada siklus II adalah 7,6. Penelitian
pada siklus II ini rata-rata kelas yang diperoleh telah mencapai indikator
keberhasilan.
Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat terjadi peningkatan yang ditandai
dengan naiknya nilai rata-rata ulangan siswa dari sebelum tindakan 5,8 kemudian 6,2
pada siklus I dan siklus II mencapai 7,6. Dengan demikian, penelitian di atas
membuktikan hipotesis bahwa penggunaan model cooperative learning tipe STAD
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam hal pecahan pada mata pelajaran
matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Penggunaan model cooperative learning tipe STADdapat meningkatkan
prestasi belajar siswa di kelas V SD Kanisius Klepu pada tahun pelajaran
2010/2011. Data yang diperoleh sebelum dilakukan tindakan penelitian adalah
5,8. Setelah diadakannya tindakan pada siklus pertama nilai rata-rata yang
diperoleh siswa mencapai 6,2 dan mencapai 7,6 pada siklus ke dua.
2. Penggunaan model cooperative learning tipe STAD dapat memberikan
dampak positif bagi siswa terutama pada prestasi belajar di kelas.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, ada beberapa saran yang
perlu dipertimbangkan dalam model cooperative learning tipe STAD,antara lain :
1. Model cooperative learning tipe STADdapat digunakan sebagai alternatif
dalam merancang pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa.
2. Model cooperative learning tipe STADdapat menarik perhatian siswa maka
penerapannya tidak hanya dalam mata pelajaran matematika saja, tetapi dapat
dilakukan pada mata pelajaran lainnya.
3. Alat peraga dan sarana pendukung pembelajaran dalam model cooperative
learning tipe STAD ini diperlukan untuk mencapai keberhasilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
4. Penghargaan dalam model cooperative learning tipe STAD sangat diperlukan
untuk memberi semangat dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, J.P. (1972). Dictionary of Psychology Fifth Printing. New York : Dell Publishing Co.Inc. Darhim. 1985. Workshop Matematika. Jakarta: Depdiknas. Devid Haryalesmana.2009, Cooperative Learning, dalam http://mas-
devid.blogspot.com,didownload tanggal 1 September 2009. Erman Suherman. 1993. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Jakarta:
Universitas Terbuka. Erman Suherman.dkk.(2003).Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer
(edisi revisi).Bandung:Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas PendidikanIndonesia
Hardaniwati, Menuk.2005. Kamus Pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Edisi
Pertama.Jakarta:Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Hintzman, Douglas L. (1978).The Psychology of Learning and Memory. San
Fransisco : W.H. Freeman and company. http://sunartombs. wordpress. com/2009/01/05/pengertian-prestas belajar/diakses
tanggal 25 Juli pukul 13.49 http://surianto200477.wordpress.com/2009/09/10/pembelajaran-kooperatif-tipestad/ http://tentangkomputerkita.blogspot.com/2010/04/pengertian-prestasi.htmldiakses
tanggal 11 Agustus 2011 pukul 08.24 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2046047-pengertian-definisihasil-
belajar-dari/ diakses tanggal 11 Agustus pukul 08.31 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2118693-pengertian-matematika/
diakses tanggal 11 Agustus pukul 08.40 http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/174593112201010591.pdf diakses tanggal 11
Agustus pukul 08.58 Kennedy, Leonard.1994.Guiding Children’s Learning of Mathematics. California : Wadsworth Publishing Company.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Masidjo, Ign.(2006).Psikologi belajar dan pembelajaran SD.Yogyakarta : Bina Dharma Mulia.
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2003), h. 252 Nurhayati (2002).Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Dengan Ejaan Yang
Disempurnakan. Jakarta : Eksa Media Reber, Arthur S. (1988).The Penguin Dictionary of Psycology. Ringwood
Victoria : Penguin Books Australia Ltd. Rothwal, A.B., Learning Principles, dalam Clark L.H. Strategies and Tactics in
secondary School Teaching: A Book of Readings, Toronto: the Mac Millan, Co., 1968.
Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research, and Practice.
Massachusetts : Allyn & Bacon. Sony (2008).Meminimalkan miskonsepsi operasi penjumlahan pecahan melalui
strategi discovery. Jurusan Pendidikan Matematika.Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sugiarto. 2006. Matematika Sekolah II. Semarang: Unnes Press. Suharsimi, Arikunto, 1984. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan.Yogyakarta : Bina
Aksara. Sujono.1988. Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. P2LPTK.
Syaiful Bahri Djamarah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
SILABUS
Sekolah : SD Kanisius Klepu
Kelas : V
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : II
Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi
Dasar
Materi Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
5.1. Mengubah
Pecahan ke
bentuk
Persen dan
desimal serta
sebaliknya
Pecahan a. Mengubah
pecahan ke bentuk pecahan
perseratusan.
b. Menyederhanakan
pecahan perseratusan ke pecahan
biasa.
c. Menghitung presentase banyak
benda tertentu dari jumlah
keseluruhan.
d. Mengubah pecahan biasa ke
a. Siswa mampu mengubah
pecahan biasa ke bentuk persen dan
sebaliknya.
b. Siswa mampu menentukan
persentase dari banyak benda.
c. Siswa mampu mengubah
pecahan biasa ke bentuk pecahan
desimal dan sebaliknya.
d. Siswa mampu mengubah
pecahan biasa ke bentuk persen,
Tertulis
a. ½ = ...
b. 2 % dari 50 = ...
c. 40 % = ..
d. ¾ = ...%
2 x 40 a. Buku
Matematika
kelas V
b. Penggaris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pecahan persepuluhan,
perseratusan untuk mendapatkan
pecahan desimal.
e. Mengubah pecahan desimal ke
bentuk pecahan biasa atau
pecahan campuran.
f. Mengubah pecahan biasa ke
pecahan perseratusan,
selanjutnya diubah ke bentuk
pecahan desimal.
g. Mengubah pecahan biasa ke
bentuk persen.
h. Mengubah pecahan desimal ke
pecahan biasa selanjutnya ke
bentuk persen.
desimal dan sebaliknya.
Mengetahui Yogyakarta, 14 Februari 2011
Kepala Sekolah Guru Kelas
A.Y. Eko Sutopo, S.Pd. Lucia Ayudi Prima S.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal : Kamis, 28 April 2011
Pertemuan ke- : 1
Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : Pecahan
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.
Indikator :
5.1.1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari pecahan.
5.1.2. Siswa mampu menyebutkan macam-macam dari pecahan.
5.1.3. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari pecahan biasa.
5.1.4. Siswa mampu menyebutkan bentuk umum dari pecahan biasa.
5.1.5. Siswa mampu menyebutkan contoh pecahan biasa.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, maka :
1. menjelaskan pengertian dari pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. menyebutkan macam-macam dari pecahan.
3. menjelaskan pengertian dari pecahan biasa.
4. menyebutkan bentuk umum dari pecahan biasa.
5. menyebutkan contoh pecahan biasa.
Materi Ajar : Pecahan biasa.
Alokasi Waktu : 2 jp
Metode Pembelajaran
Model Cooperative Learning Tipe STAD.
Metode diskusi, metode demonstrasi, dan tanya jawab.
Nilai Kemanusiaan : nilai kerjasama, nilai tanggungjawab, dan nilai kejujuran.
Langkah-Langkah KegiatanPembelajaran
Pertemuan I (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Awal ( 10 menit )
- Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang akan disampaikan
kepada siswa.
- Guru memberikan salam kepada para siswa.
- Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.
- Guru menyanyikan lagu yang berjudul “Anak Budiman”.
- Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang pecahan biasa.
a. Siapa yang mempunyai hobi?
b. Sebutkan beberapa dari hobimu!
c. Kalau kamu yang mempunyai hobi makan, biasanya kamu sering
membagi kue kepada saudaramu tidak?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
d. Berapa bagian kue yang kamu bagikan untuk saudaramu? (Konteks).
2. Kegiatan Inti ( 55 menit )
a. Guru menjelaskan materi tentang pecahan biasa.
1. Pecahan adalah bagian dari keseluruhan.
2. Macam-macam pecahan yaitu pecahan biasa, pecahan campuran, persen,
dan desimal.
3. Contoh dari macam-macam pecahan :
a. Pecahan biasa adalah perbandingan dua bilangan dalam bentuk
ba misalnya
21
b. Pecahan campuran adalah gabungan bilangan dengan pecahan dalam
bentuk cba misalnya
212
c. Persen adalah bilangan yang penyebutnya per seratus misalnya 20 %
d. Desimal adalah persepuluhanmisalnya 0,24.
b. Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal matematika di papan tulis dan
yang tidak ditunjuk oleh guru, dapat mengoreksi jawaban temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Contoh : 56 =
511
Latihan soal !
a. 37 = .....
b. 29 = .....
c. 4
13 = .....
d. 6
15 = .....
e. 5
18 = .....
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5
orang.
- Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan soal
pada LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling membantu.
(Pengalaman).
- Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.
- Beberapa siswa mengerjakan kuis tentang pecahan biasa dengan cara maju di
papan tulis.
- Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing
dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.
Sudahkah kamu membagikan kue kepada saudaramu? (Refleksi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
- Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan
dilakukannya.
- Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana
tindakan yang dilakukan siswa. (Tindakan)
3. Kegiatan Penutup ( 15 menit )
- Guru memberikan evaluasikepada para siswa secara individu.
- Guru memberikan penghargaan kepada para siswa.
- Guru memberikan salam penutup.
Observasi
- Mengamati kegiatan pembelajaran.
- Melaksanakan evaluasi.
Refleksi
1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas dari
guru.
2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yangtelah ditetapkan.
3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.
Penilaian Hasil Belajar : Tes tertulis.
Aksi
- Siswa mengerjakan latihan soal dengan benar
- Siswa menggunakan alat peraga dalam mengerjakan soal-soal tentang pecahan.
Kecakapan Hidup
Berhitung dan berdiskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Sumber Belajar
1. BSE
2. Mursulistiono,dkk. 2008. Siap Ujian Nasional SD/MI Matematika.
3. Penggaris meteran dan penggaris 30 cm.
Penilaian
Teknik : tes tertulis
Bentuk instrumen : isian
Mengetahui Yogyakarta, 27 April 2011
Kepala Sekolah Guru Kelas V
A.Y. Eko Sutopo, S.Pd. Lucia Ayudi Prima S.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LKS
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal : Kamis, 28 April 2011
Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : Mengubah pecahan biasa ke pecahan
campuran dan sebaliknya
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.
Indikator
5.1.1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari pecahan.
5.1.2. Siswa mampu menyebutkan macam-macam dari pecahan.
5.1.3. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari pecahan biasa.
5.1.4. Siswa mampu menyebutkan bentuk umum dari pecahan biasa.
5.1.5. Siswa mampu menyebutkan contoh pecahan biasa.
Petunjuk
1. Kerjakan dalam kelompok.
2. Bacalah terlebih dahulu perintah pada soal tersebut.
3. Kerjakan soal dengan kerja sama yang baik dan teliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
4. Setelah selesai mengerjakan soal, berikan pada gurumu.
Kegiatan Belajar I
Mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran
Contoh soal : 37 =
312
Tulislah pecahan biasa menjadi pecahan campuran atau sebaliknya! (skor : 2)
a. ......57=
b. ......811
=
c. ......1023
=
d. ......533 =
e. ......10312 =
Refleksi 1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
3. Apa rencana tindak lanjutmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Kuis
a. ......59=
b. ......8
17=
c. ......1026
=
d. ......515 =
e. ......10418 =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kunci Jawaban Kuis
a. 521
b. 831
c. 1032
d. 5
18
e. 10123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kunci Jawaban Kuis
a. 541
b. 812
c. 1062
d. 526
e. 10184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal : Senin, 2 Mei 2011
Pertemuan ke- : 3
Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : Pecahan
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.
Indikator :
2.1.1 Siswa mampu menjelaskan pengertian dari prosentase benda.
2.1.2 Siswa mampu menghitung prosentase benda.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, maka :
1. menjelaskan pengertian dari prosentase benda.
2. menghitung prosentase benda.
Materi Ajar :
Persentase benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Alokasi Waktu : 2 jp
Metode Pembelajaran
Model Cooperative Learning Tipe STAD.
Metode diskusi, metode demonstrasi, dan tanya jawab.
Nilai Kemanusiaan : nilai kerjasama, nilai tanggungjawab, dan nilai kejujuran.
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan II (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Awal ( 10 menit )
- Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang disampaikan
kepada siswa.
- Guru memberikan salam kepada para siswa.
- Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.
- Guru menyanyikan lagu yang berjudul “Ayo Berhitung”.
- Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang prosentase benda.
a. Siapa yang pernah pergi ke toko?
b. Saat kamu pergi ke toko, kamu mengajak siapa?
c. Apa saja barang yang kamu beli? (Konteks).
2. Kegiatan Inti (55 menit)
- Guru menjelaskan materi tentang prosentase benda.
Pengertian dari prosentase adalah banyaknya jumlah benda.
- Beberapa siswa mencoba maju untuk menggunakan alat peraga selama
pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
- Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soal di papan tulis dan yang tidak
ditunjuk oleh guru, dapat mengoreksi jawaban temannya.
Contoh soal tentang prosentase benda.
5% dari 100 = 5/100 x 100 = 5
Latihan soal tentang prosentase benda.
• 10 % dari 60 = ....
• 15 % dari 70 = ....
• 45 % dari 80 = ....
• 50 % dari 90 = ....
• 70 % dari 100 = ....
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5
orang. Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan
soal pada LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling
membantu. (Pengalaman).
- Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.
- Beberapa siswa mengerjakan kuis tentang prosentase benda dengan cara maju
di papan tulis.
- Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing
dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.
a. Sudahkah kamu pergi ke toko?
b. Sudahkah kamu menghitung prosentase dari benda? (Refleksi)
- Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
dilakukannya.
- Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana
tindakan yang dilakukan siswa. (Tindakan).
3.Kegiatan Penutup (15 menit)
- Guru memberikan tes akhir siklus I.
- Guru memberikan penghargaan kepada para siswa.
- Guru memberikan salam penutup kepada para siswa.
Observasi
- Mengamati kegiatan pembelajaran.
- Melaksanakan tes akhir siklus I.
Refleksi
1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas dari
guru.
2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yangtelah ditetapkan.
3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.
Penilaian Hasil Belajar : Tes tertulis.
Aksi
Siswa dapat mengerjakan latihan soal dengan benar dan siswa menggunakan alat
peraga blok pecahan dalam mengerjakan soal-soal tentang pecahan.
Kecakapan Hidup
Berhitung dan berdiskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Sumber Belajar
Penggaris meteran dan penggaris 30 cm.
Buku paket
Penilaian
Teknik : tes tertulis
Bentuk instrumen : isian
Mengetahui Yogyakarta, 2 Mei 2011
Kepala Sekolah Guru Kelas V
A.Y. Eko Sutopo, S.Pd. Lucia Ayudi Prima S.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LKS
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal : Senin, 2 Mei 2011
Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : Prosentase benda
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.
Indikator :
5.1.1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari prosentase benda.
5.1.2. Siswa mampu menghitung prosentase benda.
Petunjuk
1. Kerjakan dalam kelompok.
2. Bacalah terlebih dahulu perintah pada soal tersebut.
3. Kerjakan soal dengan kerja sama yang baik dan teliti.
4. Setelah selesai mengerjakan soal, berikan pada gurumu.
Kegiatan Belajar I
Menghitung persentase benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Contoh soal : 2 % dari 100 = 100
2 x 100 = 2
5 cm dari 100 = 5 x 100
1 = 5 %
Hitunglah prosentase benda berikut ini! Skor 2
a. 48 cm dari 100 = ….
b. 69 cm dari 100 = …
c. 45 % dari 90 = ….
d. 5 % dari 100 = ….
e. 3 bagian dari 30 cm = ….
Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini ?
3. Apa rencana tindak lanjutmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
KUIS
Hitunglah prosentase benda berikut ini! Skor 2
a. 35 cm dari 100 = ….
b. 50 cm dari 100 = …
c. 25 % dari 50 = ….
d. 5 % dari 20 = ….
e. 2 bagian dari 30 cm = ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Kunci Jawaban LKS
1. 48 %
2. 69 %
3. 40,5
4. 5
5. 100 %
Kunci Jawaban Kuis a. 35 %
b. 50 %
c. 12,5
d. 1
e. 66,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
EVALUASI 2
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini!
1. Pembilang dari pecahan 57 adalah…..
a. 3 c. 4
b. 7 d. 5
2. Penyebut dari pecahan 31 adalah …..
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
3. Pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan 64 adalah . . . .
a. 54 c.
32
b. 43 d.
21
4. Pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan 1210 adalah. . . .
a. 3025 c.
1815
b. 2420 d.
54
5. Bentuk pecahan paling sederhana dari pecahan 7254 adalah . . . .
a. 32 c.
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
b. 43 d.
59
6. Pecahan 127 mempunyai nilai sama dengan pecahan …..
a. 9656 c.
9667
b. 9634 d.
9658
7. Pecahan 83 apabila diubah ke dalam bentuk persen maka menjadi pecahan …..
a. 20,5 % c. 37,5 %
b. 25,7 % d. 45,8 %
8. Hasil penjumlahan dari pecahan 52
21+ apabila diubah ke dalam bentuk persen
menjadi pecahan....
a. 30 % c. 80 %
b. 60 % d. 90 %
9. Bentuk pecahan sederhana dari 65 % adalah …..
a. 205 c.
2017
b. 2013 d.
2031
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
10. Bentuk pecahan biasa dari 0,75 adalah …..
a. 41 c.
43
b. 42 d.
44
11. Bentuk pecahan biasa dari pecahan 54 adalah …..
a. 50 % c. 70 %
b. 60 % d. 80 %
12. Hasil penjumlahan dari pecahan 52
74+ adalah …..
a. 3531 c.
3533
b. 3532 d.
3534
13. Hasil pengurangan dari pecahan 51
43− adalah …..
a. 55 % c. 75 %
b. 65 % d. 85 %
14. Pecahan 254 apabila diubah ke dalam bentuk desimal adalah …..
a. 0,50 c. 0,16
b. 0,44 d. 0,30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Kunci Jawaban Evaluasi 2
1. B
2. C
3. C
4. B
5. B
6. A
7. C
8. D
9. B
10. C
11. D
12. D
13. A
14. C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal : Kamis, 5 Mei 2011
Pertemuan ke- : 1
Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : Pecahan
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.
Indikator :
5.1.1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari pecahan desimal.
5.1.2. Siswa mampu menjelaskan pembulatan dua angka di belakang koma pada
pecahan desimal
Tujuan Pembelajaran
Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, maka :
1. Menjelaskan pengertian dari pecahan desimal
2. Menjelaskan pembulatan dua angka di belakang koma pada pecahan desimal
Materi Ajar : Pecahan desimal
Alokasi Waktu : 2 jp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Metode Pembelajaran
Model Cooperative Learning Tipe STAD.
Metode diskusi, metode demonstrasi, dan tanya jawab.
Nilai Kemanusiaan : nilai kerjasama, nilai tanggungjawab, dan nilai kejujuran.
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Awal ( 10 menit )
a. Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang akan
disampaikan kepada siswa.
b. Guru memberikan salam kepada para siswa.
c. Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.
d. Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang pecahan desimal.
a. Siapa yang pernah menabung di bank?
b. Berapa uang yang kamu tabung di bank?
c. Apakah kamu mendapatkan bunga (%) selama menabung di bank?
2. Kegiatan Inti ( 55 menit )
- Guru menjelaskan materi tentang pecahan desimal.
Pecahan desimal adalah bilangan yang penyebutnya pangkat dari 10 misalnya
0,24
Aturan pembulatan desimal, saya menggunakan perseratusan (dua angka di
belakang koma). Misalnya : 0,39 menjadi 040
0,32 menjadi 0,30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
- Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan soaldi papan tulis dan yang tidak
ditunjuk oleh guru, dapat mengoreksi jawaban temannya.
Contoh 1 : 52 diubah menjadi pecahan desimal menjadi ....
Jawab : 52 =
10040 = 40 % = 0,40
Contoh 2 : 0,984 dibulatkan dua angka dibelakang koma menjadi ....
Jawab : 0,98
Latihan soal !
41 diubah menjadi pecahan desimal menjadi ....
53 diubah menjadi pecahan desimal menjadi ....
0,346 dibulatkan dua angka dibelakang koma menjadi ....
0,782 dibulatkan dua angka dibelakang koma menjadi ....
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 orang.
- Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan soal pada
LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling membantu.
(Pengalaman).
- Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.
- Beberapa siswa mengerjakan kuis tentang pecahan desimal di papan tulis.
- Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing
dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Sudahkah kamu menabung di bank? (Refleksi)
- Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan
dilakukannya.
- Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana
tindakan yang dilakukan siswa. (Tindakan)
3. Kegiatan Penutup ( 15 menit )
- Guru memberikan evaluasikepada para siswa secara individu.
- Guru memberikan penghargaan kepada para siswa.
- Guru memberikan salam penutup.
Observasi
- Mengamati kegiatan pembelajaran.
- Melaksanakan evaluasi.
Refleksi
1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas dari
guru.
2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yangtelah ditetapkan.
3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.
Penilaian Hasil Belajar : Tes tertulis.
Aksi
Siswa mengerjakan latihan soal dengan benar
Siswa menggunakan alat peraga dalam mengerjakan soal-soal tentang pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Kecakapan Hidup
Berhitung dan berdiskusi.
Sumber Belajar
1. Mursulistiono,dkk. 2008. Siap Ujian Nasional SD/MI Matematika.
2. Penggaris meteran dan penggaris 30 cm.
Penilaian
Teknik : tes tertulis
Bentuk instrumen : isian
Mengetahui Yogyakarta, 5 Mei 2011
Kepala Sekolah Guru Kelas V
A.Y. Eko Sutopo, S.Pd. Lucia Ayudi Prima S.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LKS
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal : Kamis, 5 Mei 2011
Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : Pecahan desimal
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.
Indikator
5.1.1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dari pecahan desimal
5.1.2. Siswa mampu menyebutkan cara membulatkan dua angka di belakang koma
pada pecahan desimal
Petunjuk
1. Kerjakan dalam kelompok.
2. Bacalah terlebih dahulu perintah pada soal tersebut.
3. Kerjakan soal dengan kerja sama yang baik dan teliti.
4. Setelah selesai mengerjakan soal, berikan pada gurumu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Kegiatan Belajar I
Mengubah serta Membulatkan dua angka pada pecahan desimal
Contoh soal : 21 =
10050 = 50 % = 0,50
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan benar!(skor : 2)
1. 41 jika diubah ke bentuk pecahan desimal menjadi ....
2. 52 jika diubah ke bentuk pecahan desimal menjadi ....
3. 83 jika diubah ke bentuk pecahan desimal menjadi ....
4. 0,234 jika dibulatkan dua angka di belkang koma menjadi ....
5. 0,947 jika dibulatkan dua angka di belkang koma menjadi ....
Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
3. Apa rencana tindak lanjutmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
KUIS
1. 83 jika diubah ke bentuk pecahan desimal menjadi ....
2. 51 jika diubah ke bentuk pecahan desimal menjadi ....
3. 84 jika diubah ke bentuk pecahan desimal menjadi ....
4. 0,294 jika dibulatkan dua angka di belkang koma menjadi ....
5. 0,949 jika dibulatkan dua angka di belkang koma menjadi ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Kunci Jawaban LKS
1. 0,25
2. 0,40
3. 0,375
4. 0,23
5. 0,95
Kunci Jawaban Kuis
1. 0,75
2. 0,20
3. 0,500
4. 0,29
5. 0,95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Mei 2011
Pertemuan ke- : 1
Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : Pecahan
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.
Indikator :
5.1.1. Siswa mampu mengerjakan soal tentang pecahan
Tujuan Pembelajaran
Setelah mendengarkan penjelasan dari guru, maka :
Mengerjakan soal tentang pecahan
Materi Ajar : Pecahan
Alokasi Waktu : 2 jp
Metode Pembelajaran
Model Cooperative Learning Tipe STAD.
Metode diskusi, metode demonstrasi, dan tanya jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Nilai Kemanusiaan : nilai kerjasama, nilai tanggungjawab, dan nilai kejujuran.
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan II (2 x 40 menit)
1. Kegiatan Awal ( 10 menit )
- Guru menyiapkan alat peraga dan bahan pembelajaran yang akan disampaikan
kepada siswa.
- Guru memberikan salam kepada para siswa.
- Guru bersama-sama dengan siswa membuka pelajaran dengan doa.
- Guru melakukan apersepsi kepada para siswa tentang pecahan
a. Siapa yang sering berbagi makanan?
b. Berapa bagian makanan yang kamu bagi kepada saudaramu?
2. Kegiatan Inti ( 55 menit )
- Guru menjelaskan materi tentang pecahan.
- Beberapa siswa diminta untuk mengerjakan kuis di papan tulis dan yang tidak
ditunjuk oleh guru, dapat mengoreksi jawaban temannya.
- Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4-5
orang.
- Dalam kelompok, para siswa diberi tugas oleh guru untuk mengerjakan soal
pada LKS yang sudah disediakan selama 15 menit dengan saling membantu.
(Pengalaman).
- Setelah itu, guru dan para siswa membahas jawaban dari LKS.
- Beberapa siswa mengerjakan kuis di papan tulis.
- Para siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan refleksi yang dibimbing
dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Sudahkah hari ini kamu berbagi makanan? (Refleksi)
- Para siswa merumuskan niat-niat dan merencanakan tindakan yang akan
dilakukannya.
- Para siswa dan guru membahas refleksi, rumusan niat-niat, dan rencana
tindakan yang dilakukan siswa. (Tindakan)
3. Kegiatan Penutup ( 15 menit )
- Guru memberikan evaluasikepada para siswa secara individu.
- Guru memberikan penghargaan kepada para siswa.
- Guru memberikan salam penutup.
Observasi
- Mengamati kegiatan pembelajaran.
- Melaksanakan evaluasi.
Refleksi
1. Mengidentifikasi kesulitan hasil belajar pada siswa dalam mengerjakan tugas
dari guru.
2. Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan indikator yangtelah ditetapkan.
3. Merefleksikan hal-hal yang dianggap berhasil dan belum berhasil.
Penilaian Hasil Belajar : Tes tertulis.
Aksi
Siswa mengerjakan latihan soal dengan benar
Siswa menggunakan alat peraga dalam mengerjakan soal-soal tentang pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Kecakapan Hidup
Berhitung dan berdiskusi.
Sumber Belajar
1. Mursulistiono,dkk. 2008. Siap Ujian Nasional SD/MI Matematika.
2. Penggaris meteran dan penggaris 30 cm.
Penilaian
Teknik : tes tertulis
Bentuk instrumen : isian
Mengetahui Yogyakarta, 7 Mei 2011
Kepala Sekolah Guru Kelas V
A.Y. Eko Sutopo, S.Pd. Lucia Ayudi Prima S.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
LKS
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Klepu
Mata Pelajaran : Matematika
Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Mei 2011
Kelas/Semester : V/2
Unit/Tema : Pecahan
Alokasi waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi
5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
5.1 Mengubah pecahan ke bentuk persen dan desimal serta sebaliknya.
Indikator
5.1.1. Siswa mampu mengerjakan soal tentang pecahan.
Petunjuk
1. Kerjakan dalam kelompok.
2. Bacalah terlebih dahulu perintah pada soal tersebut.
3. Kerjakan soal dengan kerja sama yang baik dan teliti.
4. Setelah selesai mengerjakan soal, berikan pada gurumu.
Kegiatan Belajar I
Mengerjakan soal pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Kerjakan soal – soal berikut ini! (skor : 2)
1. Penyebut dari pecahan 49 adalah ....
2. 5 % dari 100 adalah ....
3. 6 bagian dari 30 cm adalah ....
4. 81 apabila diubah ke dalam bentuk desimal menjadi ....
5. 0,826 apabila dibulatkan dua angka di belakang koma menjadi ...
Refleksi
1. Kesulitan apa yang masih kamu alami?
2. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
3. Apa rencana tindak lanjutmu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
KUIS
1. Penyebut dari pecahan 64 adalah ....
2. 15 % dari 100 adalah ....
3. 10 bagian dari 30 cm adalah ....
4. 82 apabila diubah ke dalam bentuk desimal menjadi ....
5. 0,858 apabila dibulatkan dua angka di belakang koma menjadi ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Kunci Jawaban LKS
1. 4
2. 5
3. 20
4. 0,125
5. 0,83
Kunci Jawaban Kuis
1. 6
2. 15
3. 33,3
4. 250
5. 0,86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
EVALUASI 2
Pilihlah jawaban yang paling tepat di bawah ini !
1. Pembilang dari pecahan 98 adalah ....
a. 6 b. 7 c. 8 d. 9
2. Penyebut dari pecahan 76 adalah ....
a. 5 b. 6 c. 7 d. 8
3. Pecahan yang mempunyai nilai sama dengan pecahan 86 adalah ....
a. 54 b.
43 c.
32 d.
21
4. Bentuk pecahan paling sederhana dari pecahan 8172 adalah ....
a. 32 b.
98 c.
85 d.
59
5. Pecahan 54 apabila diubah ke dalam bentuk persen maka menjadi pecahan ....
a. 60,5 % b. 75,7 % c. 80 % d. 45, 8 %
6. Hasil penjumlahan dari pecahan 53
41+ apabila diubah ke dalam bentuk persen
menjadi pecahan ....
a. 70 % b. 85 % c. 90 % d. 95 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
7. Bentuk pecahan sederhana dari 75 % adalah ....
a. 43 b.
22 c.
33 d.
32
8. Pembulatan dua angka di belakang koma dari pecahan desimal 0,278 menjadi ....
a. 0,2 b. 0,27 c. 0,28 d. 0,29
9. Hasil pengurangan dari pecahan 41
53− adalah .....
a. 204 b.
206 c.
205 d.
207
10. Bentuk pecahan desimal dari 52 adalah ....
a. 0,40 b. 0,50 c. 0,60 d. 0,70
11. 0,25 cara membacanya adalah ....
a. Nol koma dua puluh tiga c. Nol koma dua puluh tujuh
b. Nol koma dua puluh lima d. Nol koma dua puluh sembilan
12. Nilai tempat persepuluh dari desimal 0,28 adalah .....
a. 0 b. 2 c. 8 d. 9
13. 41 apabila diubah ke dalam bentuk pecahan desimal menjadi ....
a. 0,10 b. 0,20 c. 0,25 d. 0,30
14. 5024
apabila diubah ke dalam bentuk pecahan desimal menjadi ....
a. 0,28 b. 0,35 c. 0,38 d. 0,48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Kunci Jawaban Evaluasi 2
1. C
2. C
3. B
4. B
5. C
6. B
7. A
8. C
9. D
10. A
11. B
12. B
13. C
14. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LAMPIRAN3
Hasil Observasi, LKS, dan Kuis
Hasil Observasi Siswa Tindakan 1 Siklus 1
Aspek yang diamati No kelompok
Nama siswa Ketepatan menjawab
pertanyaan Keaktifan siswa dalam kelompok
Keterangan
1 Niko 2 2 4
Alex E 2 3 5
Noor 3 2 5
Duta 3 3 6
Nolan 3 3 6
2 Nanda 2 3 5
Vian 2 2 4
Adit 2 2 4
Kiki 2 2 4
Yeyen 2 2 4
3 Alex p 2 3 5
Yosep 2 2 4
Aji 2 2 4
Yudi 2 2 4
titan 2 3 5
4 Lusi 3 3 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Arum 3 3 6
Mitha 3 3 6
Fani 3 2 5
Ervina 3 3 6
5 Yudha 2 2 4
Rosa 3 2 5
Damar 2 2 4
Ditya 2 2 4
Tata 2 2 4
6 Eli 3 3 6
Erdi 3 2 5
Kevin 3 2 5
Ago 3 2 5
7 Fani 2 3 5
Dea 3 3 6
Anti 3 3 6
Dita 3 3 6
Jumlah 82 81 163
Presentase 82,8 % 81,8 % 82,3 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Hasil Observasi Guru
Lembar Pengamatan Guru
Nama : Monika Ayu Maharani
Unit Kerja : SD Kanisius Klepu
Kelas / Semester : V/2
Materi : Pecahan biasa
Petunjuk :
Lingkarilah angka dalam kolom skor sesuai dengan kemampuan praktikan
dengan memperhatikan rambu-rambu skoring sebagai berikut!
Rentangan skor : 1 sampai dengan 4
No Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
Keterangan
I
1
2
II
1
2
Pra pembelajaran
Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media
pembelajaraan.
Memeriksa kesiapan siswa.
Membuka Pelajaran
Melakukan kegiatan apersepsi.
Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan
rencana kegiatan.
v
v
v
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
III
1
2
3
4
5
6
7
8
Kegiatan Inti Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran dengan menghadirkan
masalah yang bersifat kontekstual.
Kualitas komunitas belajar dalam kelas (1 = tidak
ada komunikasi dari guru, 2 = komunikasi guru ke
siswa, 3 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru,
4 = komunikasi guru ke siswa, siswa ke guru, dan
siswa ke siswa.
Guru tidak banyak memberi tahu hasil kepada siswa
dalam mengkonstruksi pengetahuannya.
Menciptakan hubungan komunikasi yang baik antara
guru – siswa, siswa – guru, siswa-siswa.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan inkuiri.
Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan alat
peraga.
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan alat peraga.
Alat peraga yang digunakan dapat membantu siswa
dalam mengkonstruksi pengetahuannya.
v
v
v
v
v
v
v
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
9
10
IV
1
2
Memberi kesan menarik pada siswa.
Melakukan penilaian akhir secara autentik
Penutup
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
siswa
Menyusun rangkuman/kesimpulan bersama siswa.
v
v
v
v
Tabel 3.4 Lembar observasi untuk guru
)baiksangat(%5,87
%100x6456
%100xSt1SNa
=
=
=
Skala Penilaian:
0% - 25% = tidak baik.
26% - 50% = kurang baik.
51% - 75% = baik.
76% - 100% = sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
HASIL SKOR LKS
Kelompok Rata-rata tim Keterangan
1 30 150/5 = 30 (tim super)
2 30 150/5 = 30 (tim super)
3 30 150/5 = 30 (tim super)
4 30 150/5 = 30 (tim super)
5 30 150/5 = 30 (tim super)
6 30 150/5 = 30 (tim super)
HASIL KUIS
No Nama Siswa Skor Awal Skor Kuis Total Poin
1. R. Aditya 13 10 23 30
2. E. Damar 7 8 15 20
3. Alex E. 8 7 15 20
4. R. Nanda 9 10 19 30
5. S. Nolan 12 10 22 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI