PKM P'13

26
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BATU BATERAI SINGKONG MANIHOT ESCULENTA CRANTZ BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: Muhammad Rozikhin (Ketua) (201233040/2012) Ahwaludin (Anggota) (201233044/2012) Aries Sintia Erman (Anggota) (201333017/2013) Dani Sentosa (Anggota) (201212102/2012) Isnaeni Sofhiyanti (Anggota) (201132049/2011) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2013

Transcript of PKM P'13

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BATU BATERAI SINGKONG MANIHOT ESCULENTA CRANTZ

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Muhammad Rozikhin (Ketua) (201233040/2012)

Ahwaludin (Anggota) (201233044/2012)

Aries Sintia Erman (Anggota) (201333017/2013)

Dani Sentosa (Anggota) (201212102/2012)

Isnaeni Sofhiyanti (Anggota) (201132049/2011)

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

JAKARTA

2013

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPULHALAMAN PENGESAHANDAFTAR ISIABSTRAKBAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang…………………………………………….........................................1Rumusan Masalah…….....……………………………….......................................1Tujuan………………………………………….............................................................1Luaran yang Diharapkan……………………………………………......................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKAUmbi Singkong…………………………………………………............................….2Bioenergi…………………………………………………………..................................4Baterai …………………………………………………………..................................5

BAB III METODE PENELITIANJenis Penelitian…............................…………………………………………............6Variabel...............................…………………………………………...........................6Waktu dan Tempat Penelitian....................……………………………............6Instrumen Penelitian…...........................………………………………………......6Jenis Data........................…………………………………........................................6Rancangan Penulisan...........................…………………………………………….6Teknik Pengumpulan Data.............................………………………………......7Teknik Analisis...................................................................................................7Teknik Penarikan Kesimpulan.......................…………………………………...7Alat dan Bahan............................…………………………………..........................8Prosedur Penelitian...............................…………………………………...............8Proses Bioenergi........................…………………………………...........................9Kesimpulan..................................………………………………….........................10

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATANRancangan Biaya..................................……………………………………..........11Jadwal Kegiatan....................................…………………………………………....11

DAFTAR PUSTAKA...............…………………………………………………......12LAMPIRAN1. Biodata Ketua dan Anggota

A. KetuaB. Anggota

2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Tugas.3. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana.

BATU BATERAI SINGKONG MANIHOT ESCULENTA CRANTZ

ABSTRAKSingkong merupakan salah satu bioenergi alternatif yang jarang digunakan di

dalam kehidupan kita, tetapi singkong ini memiliki kelemahan, singkong tidak bisa bertahan lama. Bioenergi alternatif adalah Bioenergi adalah energi yang diperoleh atau dibangkitkan yang berasal dari biomassa. Sedangkan biomassa adalah bahan-bahan organik yang berumur relatif muda dan berasal dari tumbuhan atau hewan dan produk dan limbah industri budidaya (pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan). Bentuk-bentuk terpenting dari bioenergi adalah bahan bakar nabati (biofuels) dan listrik biomassa (biomass-based electricity). Singkong memiliki potassium yang bisa digunakan sebagai sumber penghasil arus listrik. Baterai kering dari singkong sebagai bioenergi alternatif dimana pada isi baterai biasa yang digunakan berupa pasta kering yang mengandung KOH atau NH4Cl, tetapi penulis hanya menggunakan batang singkong sebagai pengganti pasta tersebut. Pada batang singkong sudah mengandung grafit dan elektrolit Zn+, Mn2+, dan H2O. Jadi baterai kering ini tidak perlu menggunakan grafit. Metode yang digunakan melalui pengamatan eksperimen selama 7 hari, dengan menggunakan 1 buah singkong yang disambungkan dengan rangkaian listrik, dimana singkong menjadi sumber arus listriknya. Hasil yang didapat dari eksperimen selama 7 hari, bahwa singkong dapat dijadikan bioenergi alternatif dikarenakan dalam potassium pada singkong bermuatan aliran elektrolit menghasilkan arus listrik yang lebih besar dan konstan.Kata Kunci: Singkong, bioenergi, potassium, baterai kering, listrik.

ABSTRACTCassava is one of the alternatives that bioenergy is rarely used in our lives,

but it has weaknesses, cassava cassava could not last long. Bioenergy Bioenergy is the energy alternative is derived or generated from biomass. While biomass is organic material that was relatively young and derived from plants or animals and aquaculture industry and waste products (agriculture, plantations, forestry, livestock and fisheries). The most important forms of bioenergy is plant-based fuels (biofuels) and electricity biomass (biomass-based electricity). Cassava has potassium which can be used as a source for producing an electric current. Dry battery of cassava as a bioenergy alternatives where the contents of the batteries that are used in the form of dry pasta containing KOH or NH4Cl, but the author just used rods cassava as a replacement for the pasta. On cassava stem already contains graphite and electrolytic Zn+, Mn2+, and H2O. So these dry batteries do not need to use graphite. The methods used by experimental observations for 7 days, using 1 piece of cassava that is connected to an electrical circuit, where cassava into the current source electricity. The results obtained from experiments for 7 days, that cassava can be used an alternative due to the potassium bioenergy on a charged electrolyte flow producing cassava electric current and constant.Keywords: Cassava, bioenergy, potassium, dry battery, electricity.

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Energi adalah suatu hal yang tak dapat lepas dari kehidupan sehari-hari. Kebutuhan akan energi semakin meningkat yang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti gaya hidup, kepuasan manusia yang tak ada hentinya, semakin majunya peradaban manusia, dan lain-lain. Energi berdasarkan sumbernya dibedakan atas dua energi, yaitu energi yang terbarukan dan energi yang tidak terbarukan.

“Energi yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah energi yang tidak terbarukan yang semakin lama akan semakin berkurang. Contoh dari energi yang tak terbarukan adalah minyak bumi yang berasal dari fosil yang telah berjuta-juta tahun berada di dalam perut bumi (Rama Prihandana, dkk., 2008)”.

Oleh karena itu, diperlukan suatu energi yang terbarukan sehingga dapat mengurangi penggunaan energi yang tak terbarukan. Dunia sekarang sangat membutuhkan teknologi yang ramah lingkungan serta menggunakan bahan yang mudah didapat, ekonomis dan praktis digunakan.

Indonesia merupakan Negara ke-4 penghasil umbi singkong terbesar di dunia. Umbi singkong merupakan salah satu tanaman yang diduga berpotensi sebagai bioenergi alternatif yang ramah lingkungan. Umbi singkong ini berpotensi sebagai pengganti alternatif baterai kering. “Umbi Singkong memiliki kandungan Potassium yang relatif tinggi sehingga diduga berpotensi sebagai bioenergi (Erliza Hambali, dkk., 2007”.

RUMUSAN MASALAH

Hal inilah yang mendorong penulis dalam melakukan sebuah penelitian eksperimen yang bisa memaparkan apakah singkong bisa menjadi Bioenergi Alternatif. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini: Apakah umbi singkong bisa menjadi bioenergi alternatif?

TUJUAN

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menemukan solusi bioenergi alternatif yang bisa digunakan sehari-hari seperti umbi singkong. Menemukan bioenergi yang mudah didapat dan ekonomis. Menjadikan

1

umbi singkong sebagai bioenergi alternatif yang bisa digunakan oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun.

LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebuah artikel ilmiah yang bersifat informatif dan dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa, dosen, maupun umum merngenai pemanfaatan umbi singkong dijadikan baterai kering singkong.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

UMBI SINGKONG

Gambar 2.1 Umbi Singkong

Singkong berasal dari benua Amerika, tepatnya Brazil dan Paraguay. Penyebarannya hampir ke seluruh negara termasuk Indonesia. Singkong ditanam di wilayah Indonesia sekitar tahun 1810 yang diperkenalkan oleh orang Portugis dari Brazil. Singkong merupakan tanaman yang penting bagi negara yang beriklim tropis seperti Nigeria, Brazil, Thailand, dan Indonesia.

Di Indonesia, singkong menjadi salah satu tanaman yang banyak ditanam hampir di seluruh wilayah dan menjadi sumber karbohidrat utama setelah beras dan jagung. Daerang penghasil singkong terbesar di Indonesia terletak di daerah Jawa Tangah dan Jawa Timur.

Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayuadalah pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.

2

Menurut Erliza Hambali,dkk. (2007), “Singkong dapat mengantarkan arus listrik dikarenakan di dalam kendungannya terdapat Potassium yang berisikan ion-ion dan elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik.”

Adapun klasifikasi tanaman singkong adalah Kingdom : PlantaeDivisi : AngiospermaeKelas : DicotyledoneaeOrdo : EuphorbiacesFamili : EuphorbiaceaeGenus : ManihotSpesies : Manihot esculenta crantz

Tabel 2.1 Negara-negara produksi singkong sedunia pada tahun 2013

Produksi Singkong Sedunia (2013)

Posisi NegaraBanyaknya

Ton

1 Niger 44.582.000

2 Thailand 27.565.636

3 Brasil 25.877.918

4 Indonesia 21.593.052

5 Republik Demokratik Kongo

15.019.430

6 Ghana 9.650.000*

7 Vietnam 9.395.800

8 India 9.053.900

9 Angola 8.840.000*

10 Tanzania 6.600.000*

11 Uganda 5.072.000

12 Mozambik 5.038.623*

13 Paraguay 4.800.000*

14 Republik Rakyat Cina 4.361.573*

3

15 Kamboja 3.676.232

Sedunia 232.950.18Sumber : http://ignatiusbambang36.blogspot.com/2013_11_01_archive.html,2013

Tabel 2.3 Informasi kandungan gizi pada sebuah singkong :

Air 122.94 gEnergi 330 kcalProtein 2.8 gTotal lipid (lemak) 0.58 gAbu 1.28 gKarbohidrat 78.4 gSerat 3.7 gGula 3.5 gKalsium 33 mgZat Besi 0.56 mgMagnesium, Mg 43 mgPosfor, P 56 mgPotassium, K 558 mgSodium, Na 29 mgZinc, Zn 0.7 mgTembaga, Cu 0.206 mgMangan, Mn 0.791 mgSelenium, Se 1.4 mcgVitamin C 42.4 mgThiamin 0.179 mgRiboflavin 0.099 mgNiacin 1.759 mgAsam Pantotenat 0.22 mgVitamin B-6 0.181 mgAsam Folat 56 mgKolin DFE 48.8 mgBetaine 0.8 mgVitamin A 2 mgVitamin E (alpha-tocopherol) 0.39 mgVitamin K (phylloquinone) 3.9 mgAsam Lemak 0.152 gTriptofan 0.039 gTreonin 0.058 g

4

Lisin 0.091 gMetionin 0.023 gSistin 0.058 gFenilalanin 0.054 gTirosin 0.035 gAsam Glutamat 0.424 gGlisin 0.058 gSirin 0.068 gSumber : http://caloriecount.about.com/calories-cassava-i11134, 2013

BIOENERGIMenurut Tatang H. Soerawidjaja (2010), “Bioenergi adalah energi

yang diperoleh atau dibangkitkan yang berasal dari biomassa. Sedangkan biomassa adalah bahan-bahan organik yang berumur relatif muda dan berasal dari tumbuhan atau hewan dan produk dan limbah industri budidaya (pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan). Bentuk-bentuk terpenting dari bioenergi adalah bahan bakar nabati (biofuels) dan listrik biomassa (biomass-based electricity)”.

Bionergi sangat penting bagi dunia karena sistem energi dunia harus beralih dari sebuah sistem energi berbasis sumber daya fosil ke sistem energi berbasis sumber daya terbarukan.

“Bioenergi yang berasal dari tumbuhan, hewan ataupun limbah industri adidaya lebih ramah lingkungan, dapat diperbaharui, dan mudah dijangkau dibanding bioenergi yang berasal dari sinar surya, tenaga air, tenaga angin, panas bumi, arus laut, tenaga ombak, energi termal samudra, dan tenaga nuklir (Oswan Kurniawan, dkk., 2008)”.

Baterai

Gambar 2.2 BateraiBaterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan

mengeluarkan tenaganya dalam bentuk listrik. Sebuah baterai biasanya terdiri dari tiga komponen penting, yaitu:

1. Batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai)2. Seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai)

5

3. Pasta sebagai elektrolit (penghantar)Baterai yang biasa dijual (disposable/sekali pakai) mempunyai

tegangan listrik 1,5 volt. Baterai ada yang berbentuk tabung atau kotak. Ada juga yang dinamakan rechargeable battery, yaitu baterai yang dapat diisi ulang, seperti yang biasa terdapat pada telepon genggam. Baterai sekali pakai disebut juga dengan baterai primer, sedangkan baterai isi ulang disebut dengan baterai sekunder.

Baik baterai primer maupun baterai sekunder, kedua-duanya bersifat merubah energi kimia menjadi energi listrik. Baterai primer hanya bisa dipakai sekali, karena menggunakan reaksi kimia yang bersifat tidak bisa dibalik (irreversible reaction). Sedangkan baterai sekunder dapat diisi ulang karena reaksi kimianya bersifat bisa dibalik (reversible reaction).

BAB III

METODE PENELITIAN

JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen, yaitu dengan mengamati langsung semua variabel yang ada untuk mendapatkan data yang akurat sehingga dapat menghasilkan informasi-informasi baru tentang bioenergi alternatif yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

VARIABEL

Dalam penelitian ini penulis menggunakan umbi-umbian yang memiliki kandungan potassium sebagai variabel, dimana variabel eksperimennya adalah singkong yang dipasang rangkaian listrik, kentang yang dipasang rangkaian listrik, dan variabel kontrolnya adalah baterai biasa yang dipasang rangkaian listrik.

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada dilaksanakan pada Selama 5 bulan sejak bulan Juni hingga Oktober 2013. Penelitian ini dilaksanakan di rumah Sdr. Muhammad Rozikhin, Komp. Perum. Taman Adiyasa Blok M4/12 RT.005/06 Desa Cikuya Kec. Solear Kab. Tangerang, Prov. Banten 15730.

6

INSTRUMEN PENELITIAN

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah umbi-umbian yang diasumsikan mewakili mempunyai potassium secara umum.

JENIS DATA

Jenis data, fakta atau informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang berasal dari hasil eksperimen dan data sekunder berupa buku dan artikel. Buku dan artikel yang digunakan sebagian besar diperoleh dari buku-buka pelajaran fisika tingkat SMA dan perguruan tinggi, serta internet.

RANCANGAN PENULISAN

Agar tulisan yang dibuat efisien dan efektif, disusunlah kerangka tulisan berdasarkan topik tulisan yang diangkat. Rancangan penelitian ini digambarkan dalam bagan berikut:

Bagan 3.1 Rancangan Penelitian

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data tes. Hal ini dilakuan agar mempermudah proses penelitian.

Informasi Pengetahuan

Gagasan

Pengamatan

Tidak Langsung

Studi Kepustakaan

Pengolahan Data

Penyusuan Penjelasan Analisis

Langsung

Eksperimen

7

Teknik tes merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan perlakuan terhadap objek atau variabel secara teratur dan terkontrol sehingga peneliti bisa mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya.

Selain itu data dikumpulkan dari sumber-sumber bacaan berupa buku, ensiklopedi dan artikel ilmiah di internet. Pada tahap ini data, fakta dan informasi dicari dan diidentifikasi. Data diseleksi, yang sesuai dengan topik tulisan dipisahkan dari yang tidak sesuai. Data yang sesuai dengan topik tulisan dipisahkan berdasarkan kesesuaiannya dengan sub-sub judul dalam kerangka tulisan.

TEKNIK ANALISIS

Dalam mengolah data dari hasil penelitian tersebut, penulis melihat hasil kuat arus listrik yang dihasilkan setiap umbi. Hasil kuat arus listrik akan dijasikan data primer, dikarenakan merupakan hasil riil dari eksperimen yang telah dilakukan.

Untuk analisis data sekunder, analisis dilakukan dengan cara membandingkan intisari-intisari sumber bacaan sebagai hasil pengolahan dan penafsiran data, fakta atau informasi. Pada tahapan ini, dibandingkan pula antara data yang tersedia dengan teori-teori yang relevan.

Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, maka diungkap permasalahan-permasalahan, kelemahan-kelemahan, kelebihan-kelebihan atau manfaat-manfaatnya. Permasalahan yang ditemukan itu kemudian dicari alternatif pemecahannya. Pemecahan masalah dilakukan dengan cara membandingkan kelemahan dan kelebihan dari cara-cara yang telah ada.

Berdasarkan hasil perbandingan itu kemudian diangkat pemecahan masalah yang merupakan kombinasi dari cara pemecahan masalah yang telah ada. Disini, penulis juga mengemukakan argumentasi untuk mendukung alternatif pemecahan masalah yang penulis kemukakan.

TEKNIK PENARIKAN KESIMPULAN

Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil dari penggabungan data primer maupun sekunder yang telah dianalisis baik kelemahan maupun kekurangan dan data-data tersebut selama 1 hari.

8

ALAT DAN BAHAN

1 buah singkong yang masih segar, 4 buah uang koin 500 yang logam atau 4 potongan tembaga masing-masing sepanjang 5 cm, 4 buah seng dan 1 buah kabel sepanjang 1.5 m, dan 1 buah lampu LED, kalkulator atau mesin jam digital.

PROSEDUR PENELITIAN

Potong singkong dengan panjang 5cm tanpa dikupas kulitnya. Lalu hubungkan 1 kabel dengan uang koin dan 1 kabel lagi dengan seng. Setelah itu, tancapkan uang koin dan seng tersebut ke singkong tadi. Jangan sampai koin dan seng jangan bersentuhan, karena dapat menyebatkan gangguan elektrolit. Hubungkan dengan mesin jam digital atau lampu LED dan akan terlihat hasilnya.

Adapun hasil rangkaian baterai kering yang telah jadi dengan menggunakan lampu LED adalah

Gambar 3.1 Rangkaian baterai kering dengan lampu LED

Penulis juga membuat baterai kering dengan menggunakan umbi yang lain, yaitu kentang. Hasil potensial energi listrik yang dihasilkan pun tak beda jauh dengan menggunakan singkong, hanya terpaut berbeda dengan 0,30 volt.

Tabel 3.1 Data Statistik Energi (Revisi)Variabel x Variabel z Variabel Kontrol (y)

Eksperimen 1 Eksperimen 2 Arus Listrik Konstan

9

Singkong Kentang1.5 volt 1.20 volt 1.0 volt

Berdasarkan hasil pada Tabel 3.1 Data Statistik Energi, bahwa singkong dapat menghasilkan energi listrik sebesar 1.5 volt.

PROSES BIOENERGI

Reaksi-reaksi yang terjadi dalam baterai biasa adalah Anoda (-) : Zn (s) + 2OH- (aq) Zn(OH)2 (s) + 2e-

Katoda (+) : 2MnO4+ (aq) + 2NH4

+ (aq) + 2e- Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l)Zn(s) + 2NH4

+ (aq) + 2MnO2 (s) Zn2+ (s) + Mn2O3 (s) + 2NH3 (aq) + H2O (l)Menurut Muchtaridi dan Justiana, “Baterai jenis alkalin merupakan

pengembangan dari baterai biasa. Cara kerjanya hampir sama dengan baterai biasa, baterai alkalin menggunakan KOH sebagai pengganti pasta NH4Cl dalam pasta. Potensial baterai alkalin 1.5 volt, tetapi baterai alkalin lebih tahan lama dibanding baterai biasa”.

Reaksi pada baterai alkalin adalahAnoda (-) : Zn (s) + 2OH- (aq) Zn(OH)2 (s) +2e-

Katoda (+) : 2MnO2 (s) + 2H2O (l) + 2e- 2MnO(OH) (s) + 2OH- (aq)Zn (s) + 2MnO2 (s) + 2H2O (l) Zn(OH)2 (s) + 2MnO(OH) (s)

Penulis membuat baterai kering dari singkong sebagai bioenergi alternatif dimana pada isi baterai biasa yang digunakan berupa pasta kering yang mengandung KOH atau NH4Cl, tetapi penulis hanya menggunakan batang singkong sebagai pengganti pasta tersebut. Pada batang singkong sudah mengandung grafit dan elektrolit Zn+, Mn2+, dan H2O. Jadi baterai kering ini tidak perlu menggunakan grafit.

Umbi-umbian adalah salah satu bahan alam yang mengandung potassium. Umbi-umbian yang banyak ditemukan pada masyarakatdibanding bioenergi alternatif yang lain. Jika dibandingkan denganberbagai bioenergi alternatif lain, umbi-umbian memiliki kandungan potassium paling tinggi.

Umbi-umbian yang digunakan adalah Umbi Singkong, karena umbi singkong ini memiliki kandungan potassium sebesar 85mg. Umbi Singkong inipun memiliki kandungan potassium lebih tinggi dibanding jenis umbi-umbi lainnya.

10

Tabel 3.2 : Perbandingan kandungan potassium pada berbagai sumber bioenergi alternatif dari umbi-umbian

Sumber Bioenergi Alternatif dari Umbi-umbian Kandungan Potassium

Umbi Singkong 558 mgUmbi Kentang 253 mg

Umbi Jalar 100 mgUmbi Talas 77 mg

Sumber : Erliza Hambali, dkk., 2007

“Oswan Kurniawan, dkk. (2008), juga mengemukakan bahwa potassium di dalam umbi singkong, umbi kentang, umbi jalar, dan umbi talas dapat sebanding dengan serbuk karbon pada baterai biasa.”

Kelebihan dari umbi singkong sebagai bioenergi alternatif adalah murah, mudah didapat dan digunakan untuk menghasilkan energi listrik yang kecil. Pada energi listrik yang besar, perlu diadakan penelitian lebih lanjut dalam penggunaanya.

KESIMPULAN

Setelah diuji dengan penelitian selama 1 hari, terbukti bahwa umbi singkong bisa menjadi bioenergi alternatif yang mampu menghasilkan arus listrik sebesar 1,5 volt. Hal ini disebabkan umbi singkong memiliki kandungan potassium yang cukup tinggi. Saat umbi singkongdipasangkan dengan rangkaian listrik, elektrolit-elektrolit positif dan negatif pada umbi singkong terkosidasi dan hal ini menggambarkan bahwa kandungan potassium singkong sebanding dengan serbuk karbon pada baterai yang dapat menghasilkan arus listrik.

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

ANGGARAN BIAYA

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)

1 Peralatan penunjang seperti : 8 potongan tembaga sepanjang 5cm, 8 potongan seng sepanjang 5cm, dan kabel sepanjang 3 m.

Rp. 250.000,00

11

2 Bahan habis pakai : 2 kg singkong dan baterai alkaline 1 pak

Rp. 200.000,00

3 Perjalanan : Perkebunan singkong Sdr. Marwati guna mencari singkong. Lab. Keperawatan guna menyusun laporan, dan Rumah Sdr. Muhammad Rozikhin guna melakukan eksperimen.

Rp. 5.500.000,00

4 Administrasi, Laporan, dan Dokumentasi Rp. 50.000,00

Jumlah Rp 6.000.000,00

JADWAL KEGIATAN

No. Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5

1 Pencarian Referensi √

2 Pemilihan Referensi √

3 Bimbingan dengan Dosen √ √

4 Pencarian Bahan dan Alat √

5 Eksperimen √

6 Penyusunan Laporan √

12

DAFTAR PUSTAKA

Hambali, Erliza. 2007. Teknologi Bioenergi. Tangerang: Agromedia.

Justiana, Sandri dan Muchtaridi. 2009. Kimia 3. Jakarta: Yudhistira.

Oswan Kurniawan, dkk.. 2008. Bioenergi Alternatif. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rama Prihandana, dkk.. 2008. Energi Hijau: Pilihan Bijak Menuju Negeri Mandiri Energi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Soerawidjaja, Tatang. 2010. Peran Biologi dan Arah-arah Utama LitBangRap-nya di Indonesia. Jakarta: Grafindo Media Pratama.

Bambang, Ignatius. 2013. “Negara-negara Produksi Singkong Sedunia. Dalam http://ignatiusbambang36.blogspot.com/2013_11_01_archive.html.

Triatmojo. 2013. “Informasi Kandungan Gizi Pada Sebuah Singkong. Dalam http://caloriecount.about.com/calories-cassava-i11134.

13

LAMPIRAN 2. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN

1. Peralatan Penunjang Material Justifikasi

PemakaianKuantitas Harga Satuan

(Rp)Keterangan

Seng Guna sebagai penghantar elektroda (+)

1 meter 50.000,00 Rp. 50.000,00

Tembaga Guna sebagai penghantar elektroda (-)

1 meter 100.000,00 Rp. 100.000,00

Kabel Guna sebagai penghantar arus listrik

4 meter 25.000,00 Rp. 100.000,00

SUBTOTAL Rp. 250.000,00

2. Bahan Habis PakaiMaterial Justifikasi

PemakaianKuantitas Harga Satuan

(Rp)Keterangan

Singkong Bahan baku 2kg 50.000,00/kg Rp. 100.000,00Baterai Alkaline

Guna sebagai Variabel kontrol

1 pak sedang

25.000,00/pak kecil

Rp. 100.000,00

SUBTOTAL Rp. 200.000,00

3. PerjalananMaterial Justifikasi

PemakaianKuantitas Harga Satuan

(Rp)Keterangan

Perjalanan dari Universitas Esa Unggul di Kebon Jeruk ke Rumah Sdr. Muhammad Rozikhin di Tigaraksa (PP)

Guna menyiapkan bahan dan alat penilitian selama 7 hari

5 orang Rp. 350.000,00/hari

Rp. 1.750.000,00

Perjalanan dari Rumah

Guna membeli dan

5 orang Rp. 150.000,00/hari

Rp. 750.000,00

Sdr. Muhammad Rozikhin di Tigaraksa ke PerkebunanSdri. Marwati di Cisoka (PP)

memetik bahan baku yaitu singkong selama 7 hari

Perjalanan dari Rumah Sdr. Muhammad Rozikhin di Tigaraksa ke Pasar Balaraja (PP)

Guna membeli perlengkapan seperti seng, tembaga, kabel, dan baterai selama 7 hari

5 orang Rp. 200.000,00/hari

Rp. 1.000.000,00

Perjalanan dari rumah Universitas Esa Unggul ke Perpustakaan UI Depok (PP)

Guna mencari referensi yang berkaitan dengan penelitian selama 7 hari

5 orang Rp. 400.000,00/hari

Rp. 2.000.000,00

SUBTOTAL Rp. 5.500.000,00

4. Lain-lainMaterial Justifikasi

PemakaianKuantitas Harga Satuan

(Rp)Keterangan

Dokumentasi berupa kertas HVS A4

Guna mencetak hasil penelitian

1 rim 50.000,00 Rp. 50.000,00

SUBTOTAL Rp. 50.000,00TOTAL Rp. 6.000.000,00

LAMPIRAN 3. SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN TUGAS

No. Nama / NIM Program Studi Alokasi Waktu (jam/minggu)

Uraian Tugas

1 Muhammad Rozikhin

Ilmu Keperawatan

12 jam/minggu

Memimpin pembagian tugas kelompok.

2 Ahwaludin Ilmu Keperawatan

12 jam/minggu

Mencari data-data referensi.

3 Aries Sintia Erman

Ilmu Keperawatan

12 jam/minggu

Mempersiapkan bahan, alat, dan memilih instrumen penelitian.

4 Dani Sentosa Akuntansi 12 jam/minggu

Melakukan beberapa percobaan dengan berbagai variabel.

5 Isnaeni Sofhiyanti

Ilmu Gizi 12 jam/minggu

Mencatat dan mempresentasikan dari seluruh kegiatan penilitian.