Pkm Indo Baru
-
Upload
muhamad-saifudin -
Category
Documents
-
view
317 -
download
1
Transcript of Pkm Indo Baru
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
BIOPLASTIK BERBAHAN DASAR TONGKOL JAGUNG (zea mays) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI PLASTIK
BIDANG KEGIATAN:
PKM GT
Disusun Oleh:
Muhamad Saifudin (115040201111341) Angkatan 2011
Saffar Slamet Riadi (115040200111169) Angkatan 2011
Ninuk Cahyani (115040201111152) Angkatan 2011
Azzura Najmie F T (115040201111346) Angkatan 2011
Laela Chamadah (115040213111040) Angkatan 2011
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA
1. Judul kegiatan : Bioplastik Berbahan Dasar Tongkol Jagung (Zea mays) Sebagai Alternatif Pengganti Plastik
2. Bidang kegiatan : () PKM-AI (√) PKM-GT3. Ketua pelaksana kegiatan
a. Nama Lengkap : Muhamad Saifudin b. NIM : 115040201111341c. Program Studi : Agroekoteknologid. Universitas : Universitas Brawijaya Malange. Alamat rumah dan No.Telp : Jl. Gajayana gg. 3b Malang
083846220393f. Alamat Email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 Orang5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :b. NIP :c. Alamat Rumah dan No,Telp :
Malang, 14 Juni 2012
Menyetujui,
Pembantu Dekan III
Fakultas Pertanian, Ketua Pelaksana Kegiatan,
Dr. Ir. Budi Prasetya, MP Muhamad Saifudin
NIP. 19610701 198703 1 002 NIM. 115040201111341
Pembantu rektor III, Dosen Pendamping,
Ir. H. RB. Ainurrasyid, MS Dr. Ir. Toto Himawan, SU.
NIP. 19950618 198103 1 002 NIP. 19551119 198303 1 002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa berkat rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul “Bioplastik Berbahan Dasar
Tongkol Jagung (Zea mays) Sebagai Alternatif Pengganti Plastik” dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksaih kepada mbak Ria
Febri, selaku asisten tutorial dan sebagai pendamping dalam peyusunan karya
tulis ini, serta teman-teman yang telah memberikan kritik dan saran sehingga
karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Magang Kerja ini
masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran untuk penyempurnaan laporan Magang Kerja ini. Semoga karya tulis ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan.
Malang, 14 Juni 2012
Penulis
RINGKASAN
Dalam kehidupan sehari-hari manusia banyak memanfaatkan
plastik sebagai bahan-bahan yang yang dapat membantu manusia.
Namun, plastik yang sudah tidak dapat didaur ulang kembali dapat
membahayakan manusia, karena banyaknya plastik yang tidak dapat
diuraikan oleh mikroba di dalam tanah dan bertambah banyak setiap
harinya. Banyaknya sampah plastik di lingkungan sekarang membuat
banyak orang mencari aternatif untuk membuat bahan dasar plastik
dari limbah tongkol jagung. Limbah tongkol jagung ini sangat
berpotensi untuk digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
bioplastik. Melihat komposisi limbah jagung sendriri yang ternyata
banyak menagandung selulosa asetat dan kitosan yang dapat
dipadukan menjadi suatu biopolymer sebagai bahan dasar untuk
membuat pembungkus atau kemasan produk makanan dengan
kemampuan menghambat pertumbuhan mikrorganisme khususnya
bakteri. Sehingga makanan yang terdapat dalam kemasan akan
bertahan lebih lama. Namun, pemasaran bioplastik terkendala akibat
lebih mahal dibandingkan dengan plastik anorganik karena proses
pembuatannya yang cukup rumit.
Kata kunci: limbah tongkol jagung, bioplastik, jagung.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pemanfaatan limbah jagung sebagai bahan dasar pembuatan plastik
merupakan sebuah alternatif terbaru. Pada umumnya limbah jagung yang berupa
kulit jagung atau janggel hanya digunakan untuk pakan ternak atau sebagai kayu
bakar untuk tungku rumah tangga. Selain itu, produk yang biasa kita jumpai dari
limbah jagung adalah silase yang mana dapat menyediakan pakan ternak dalam
kurung waktu yang cukup lama, atau dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai
pakan ternak seperti sapi dan kerbau.
Dalam kehidupan sehari-hari, baik kegiatan dan kebutuhan manusia
sebagian besar berhubungan dengan plastik, seperti peralatan dapur, peralatan
elektronik, peralatan makan, dan sebagainya. Plastik yang sering kita gunakan
pada umumnya merupakan barang yang berbahan dasar minyak bumi atau gas
alam. Seperti yang kita ketahui, kedua bahan alam tersebut tergolong sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui.
Menurut Asosiasi Plastik Indonesia, tahun 1998 kebutuhan plastik di
Indonesia mencapai 900.000 ton, tahun 2000 meningkat mencapai 1,5 juta
ton/tahun. Saat ini penggunaan plastik ramah lingkungan di Indonesia pada
umumnya belum mengetahui. (Sarbini, 2001)
Oleh sebab itu, perlu dicari alternatif bahan baku plastik pengganti
minyak bumi dan gas alam tersebut. Selain itu, masalah yang dihadapi dari plastik
ini adalah mengenai limbahnya yang sulit diuraikan, bahkan bisa memakan waktu
ratusan tahun untuk menguraikannya. Bila plastik-plastik ini dibakar bisa
menyebabkan polusi udara, bila dibuang begitu saja justru bisa memicu terjadinya
banjir. Ini merupakan permasalahan lingkungan yang serius, mengingat semakin
bertambahnya jumlah penduduk Indonesia dan semakin meningkatnya kebutuhan
masyarakat. Salah satu alternatif yang dapat diambil adalah dengan memproduksi
bioplastik.
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengkaji dan
mengetahui:
1. Kandungan dari limbah jagung yaitu berupa janggel sebagai bahan dasar
pembuatan plastik biodegradable.
2. Memanfaatkan limbah jagung menjadi bahan yang bermanfaat.
3. Sebuah solusi atas semakin meningkatnya limbah yang tidak dapat
terdekomposisi.
MANFAAT PENULISAN
1. Bagi pembaca, mengetahui manfaat dari limbah jagung yang mana
diketahui hanya untuk pakan ternak.
GAGASAN
Permasalahan Plastik Di Indonesia
Plastik merupakan bahan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Plastik juga sering digunakan sebagai bahan pengemasan primer, sekunder
maupun bahan pengemas produk jadi. Plastik banyak digunakan oleh masyarakat
untuk mempermudah mereka membawa barang bawaan. Dan hal ini menjadi
ketergantungan bagi masyarakat. Penggunaan plastik sendiri setiap tahunnya
selalu meningkat didasarkan peningkatan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi
belum ada pemecahan solusi yang tepat terhadap pengelolaan limbah sampah itu
sendiri.
Penggunaan plastik sebagai bahan pengemas masih menjadi primadona
hingga saat ini. Plastik mempunyai banyak keunggulan dibanding bahan
pengemas lain karena sifatnya yang ringan, transparan, kuat, termoplatis dan
selektif dalam permeabilitasnya terhadap uap air, O2, CO2. Sifat permeabilitas
plastik terhadap uap air dan udara menyebabkan plastik mampu berperan
memodifikasi ruang kemas selama penyimpanan (Winarno, 1987). Ryall dan
Lipton (1972) menambahkan bahwa plastik juga merupakan jenis kemasan yang
dapat menarik selera konsumen.
Menurut data yang ada, plastik yang dikonsumsi masyarakat Indonesia
mencapai 1,5 juta ton atau tujuh kilogram per kapita, termasuk jenis sampah yang
tak bisa dilebur dalam tanah. Ada sekitar 3.700.000 ton per tahun bahan plastik
diproduksi di Indonesia sebagai bahan campuran produk otomotif, perabotan
rumah tangga, komponen elektronik dan banyak lagi. Jumlah sampah yang berasal
dari produk kemasan plastik saja mencapai 1.600.000 ton per tahun atau 4.400 ton
per hari. Jumlah sampah plastik impor sekitar 3.000 ton per bulannya dan hanya
60 persen saja yang bisa didaur ulang. Dari sisa yang 40 persen tersebut, 10
persennya mengandung bahan beracun dan materi berbahaya yang dapat
mengakibatkan penyakit lifer, kanker dan hipertensi (Prasetyo, 2008).
Tabel 1. Produksi Plastik Di Indonesia antara tahun 1996-1999
Komoditi Unit Tahun
1996 1997 1998 1999
Pipa PVC Ton 170,000 204,000 126,800 118,200
Kantong
Plastik
Sheet 245,200 269,680 1,239,000 1,740,250
Disposable
Syringe
Unit 86,800 91,100 88,259 114,920
Karung
Plastik
Sheet 1,626,406 2,310,301 2,200,716 2,475,116
OPP Film Ton 58,386 64,874 5,172 9,025
Cassette
Tape
Box 239,520 251,216 148,240 148,239
Video tape Box 6,017 6,861 4,250 4,251
Plastik
Industri
Ton 40 19 49 92
Safety Hat Unit 3,520 3,552 1,478 1,879
V-belt Unit 6,992,148 7,691,362 3,851,602 4,500,000
Imitasi Kulit Ton 19,100 25,541 17,878 18,971
Sahwan. F. L. dkk. 2005
Komponen utama plastik sebelum membentuk polimer adalah monomer,
yakni rantai yang paling pendek. Polimer merupakan gabungan dari beberapa
monomer yang akan membentuk rantai yang sangat panjang. Bila rantai tersebut
dikelompokkan bersama-sama dalam suatu pola acak, menyerupai tumpukan
jerami maka disebut amorp, jika teratur hampir sejajar disebut kristalin dengan
sifat yang lebih keras dan tegar (Syarief, et al.., 1989).
Plastik berisi beberapa aditif yang diperlukan untuk memperbaiki sifat-
sifat fisiko kimia plastik itu sendiri. Bahan aditif yang sengaja ditambahkan itu
disebut komponen non plastik, diantaranya berfungsi sebagai pewarna,
antioksidan, penyerap cahaya ultraviolet, penstabil panas, penurun viskositas,
penyerap asam, pengurai peroksida, pelumas, peliat, dan lain-lain (Crompton,
1979).
Potensi Tanaman Jagung Di Indonesia
Sistimatika tanaman jagung adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisio : Angiospermae (berbiji tertutup)
Classis : Monocotyledone (berkeping satu)
Ordo : Graminae (rumput-rumputan)
Familia : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.
Jenis jagung dapat dikelompokkan menurut umur dan bentuk biji.
a) Menurut umur, dibagi menjadi 3 golongan:
1. Berumur pendek (genjah): 75-90 hari, contoh: Genjah Warangan, Genjah
Kertas, Abimanyu dan Arjuna.
2. Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, contoh: Hibrida C 1, Hibrida CP 1
dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin,Metro dan Pandu.
3. Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning,
Bima dan Harapan.
b) Menurut bentuk biji, dibagi menjadi 7 golongan:
1. Dent Corn
2. Flint Corn
3. Sweet Corn
4. Pop Corn
5. Flour Corn Sumber:
a. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan
Ilmu Pengetahuan.
b. Teknologi MIG Corp.
6. Pod Corn
7. Waxy Corn
Varietas unggul mempunyai sifat: berproduksi tinggi, umur pendek, tahan
serangan penyakit utama dan sifat-sifat lain yang menguntungkan. Varietas
unggul ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: jagung hibrida dan varietas jagung
bersari bebas. Nama beberapa varietas jagung yang dikenal antara lain:
Abimanyu, Arjuna, Bromo, Bastar Kuning, Bima, Genjah Kertas, Harapan,
Harapan Baru, Hibrida C 1 (Hibrida Cargil 1), Hibrida IPB 4, Kalingga, Kania
Putih, Malin, Metro, Nakula, Pandu, Parikesit, Permadi, Sadewa, Wiyasa, Bogor
Composite-2. Sumber: 1. Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan
Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan 2. Teknologi MIG Corp.
Produksi jagung di Indonesia tahun 2008 sebesar 15.860.299 ton pipilan
kering atau naik sebesar 2.572.772 ton dibandingkan dengan produksi tahun 2007
yaitu 13.287.527 ton. Kenaikan produksi jagung terutama disebabkan oleh
kenaikan produktivitas dengan adanya perubahan varietas yang ditanam petani
dari varietas lokal ke varietas komposit atau hibrida dan teknik budidaya yang
baik (Biro Pusat Statistik, 2008).
Potensi Limbah jagung Sebagai Bioplastik
Pemanfaatan limbah jagung masih sangat terbatas. Kebanyakan limbah
jagung hanya dimanfaatkan untuk bahan makanan ternak, atau digunakan bahan
bakar. Melihat komposisi limbah jagung sendriri yang ternyata banyak
menagandung selulosa dan hemiselulosa yang berpotensi untuk dimanfaatkan
menjadi bentuk biopolymer jenis selulosa asetat. Biopolymer selulosa asetat dapat
diapukan sebagai pembungkus atau kemasan produk makanan. Untuk kurun
waktu tertentu, produk makanan dalam kemasan dapat mengalami kerusakan
akibat adanya mikroorganisme khususnya bakteri yang tumbuh di dalamnya.
(Sumari, 1995). Sumari. 1995. Dasar-dasar Kimia. Universitas Negeri Malang.
Pertumbuhan bakteri dalam kemasan produk makanan dapat dihambat
apabila pembungkus atau kemasan mengandung kitosan berfungsi sebagai anti
bakteri. Untuk kitosan sendiri telah banyak dimanfaatkan dalam bidang farmasi
diantaranya sebagai anti mikrobia, anti inflamasi, antioksidan dengan memecah
radikan superoksida secara invitro. (Soddegard, 2000)
Selulosa asetat dan kitosan dapat dipadukan menjadi suatu biopolymer
yang dapat dijadikan pembungkus atau kemasan produk makanan dengan
kemampuan menghambat pertumbuhan mikrorganisme khususnya bakteri.
Sehingga makanan yang terdapat dalam kemasan akan bertahan lebih lama.
Pemanfaatan limbah jagung sebagai bioplastik merupakan salah satu solusi
selain untuk melindungi makanan dari bahan kimia juga dapat menjaga
lingkungan karena dapat diketahui bioplastik dapat terurai dengan mudah.
Bioplastik terbuat dari bahan biotik, sehingga bahan banyak tersedia di alam.
Namun demikian bukan berarti bioplastik dari limbah jagung tidak memiliki
kelemahan, salah satu kelemahannya adalah harga bioplastik lebih mahal,
mengingat pembuatannya yang relative lama dan rumit, selain itu sebelum adanya
pemasaran yang baik, sehingga tidak banyak dikenal masyarakat.
Tabel.2. Komposisi tongkol jagung
N
o
Komposisi Jumlah (%)
1 Selulosa 40
2 Hemiselulosa 36
3 Lignin 16
4 Lain-lain 8
(Sopyan,I.1991)
Selain secara fisiko-kimiawi, pengembangan polimer untuk bioplastik dari
pati jagung dapat dilakukan secara bioproses, dengan fermentasi aerobik.
Fermentasi dengan bantuan kapang Aerobasidium pullulans pada substrat pati
selama 48-72 jam akan dihasilkan polimer yang disebut pululan. Sedangkan
fermentasi dengan bakteri Xanthomonas campettis pada substrat pati, pH 7,0 pada
suhu 28-30°C selama 3-5 hari akan dihasilkan Xanthan. Kedua biopolimer
tersebut dapat diolah lebih lanjut menjadi bioplastik.
Mangunwidjaja, D dan Suryani, A. 1994. Teknologi Bioproses, Penerbit
Penebar Swadaya, Jakarta
Proses Pembuatan Bioplastik
Seiring dengan meningkatnya kesadaran untuk pelestarian lingkungan
,kebutuhan bahan plastik biodegradabel mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Kehadiran plastik biodegradabel yang berbahan baku tongkol jagung ini
akan membantu pemenuhan kebutuhan plastik biodegradabel dan juga akan
memicu berkembangan industri plastik biodegradabel dimasa yang akan datang.
Dalam proses pembuatan Poly Lactic Acid (PLA) dari tongkol jagung
terdapat lima langkah rangkaian proses utama.Tahapan tersebut adalah :
Ekstraksi Pati
Pati tongkol jagung dibuat
melalui beberapa tahap, yaitu;
pemarutan, pemerasan, penyaringan,
pengndapan dan pengeringan. (Iryanto,
1995).
Hidrolisis Pati Menjadi
Glukosa
Hidrolisis adalah
pemecahan kimiawi suatu molekul
karena pengikatan air sehingga
menghasilkan molekul-molekul
yang lebih kecil (Gaman dan
Sherington,1981)
Fermentasi Asan Laktat
Menjadi Glukosa
Glukosa yang dihasilkan pada hidrolisis
digunakan sebagai bahan fermentasi asam
laktat,yang dilakukan oleh bakteri asam laktat.
Esterifikasi dan
Pembentukan Polimer
Asam laktat yang
terbentuk melalui fermentasi
kemudian diesterifikasi. Kinetika
reaksi dari pembuatan PLA dapat
ditingkatkan dengan penggunaan
zink oksida dan suhu tinggi
(1350C,6 jam) dilanjutkan dengan
pembukaan cincin lactide dan
polimerisasi(Vink et al,2003).
KESIMPULAN
Permasalahan Plastik di Indonesia
Plastik banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Plastik juga
sering digunakan sebagai bahan pengemasan primer, sekunder maupun bahan
pengemas produk jadi. Plastik banyak digunakan oleh masyarakat untuk
mempermudah mereka membawa barang bawaan. Dan hal ini menjadi
ketergantungan bagi masyarakat. Penggunaan plastik sendiri setiap tahunnya
selalu meningkat didasarkan peningkatan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi
belum ada pemecahan solusi yang tepat terhadap pengelolaan limbah sampah itu
sendiri.
Potensi Tanaman Jagung
Untuk saat ini limbah jagung banyak dimanfaatkan untuk pembuatan
makanan ternak. Hal ini memberiakn peluang untuk lebih memanfaatkan limbah
jagung tersebut sebagai bahan pembuatan bioplastik. Kelebihan bioplastik dari
jagung antara lain mudah terdegradasi, aman sebagai penyimpan atau
pembungkus makanan, dan bahan dasar pembuatan bioplastik khususnya dari
limbah jagung mudah didapatkan dan dapat diperbarui. Namun ada beberapa
kelemahan bioplastik diantaranya proses pembuatannya yang cukup rumit.
Proses Pembuatan Bioplastik
Dalam proses pembuatan Poly Lactic Acid (PLA) dari tongkol jagung
terdapat lima langkah rangkaian proses utama.Tahapan tersebut yaitu ekstraksi
Esterifikasi dan
Pembentukan Polimer
Asam laktat yang
terbentuk melalui fermentasi
kemudian diesterifikasi. Kinetika
reaksi dari pembuatan PLA dapat
ditingkatkan dengan penggunaan
zink oksida dan suhu tinggi
(1350C,6 jam) dilanjutkan dengan
pembukaan cincin lactide dan
polimerisasi(Vink et al,2003).
Pencetakan dan Pembentukan
Pembentukan dilakukan sebagaimana
halnya proses pencetakan plastik sintetik karena
bioplastik PLA mempunyai sifat-sifat mekanis
yang mirip dibandingkan plastik ,teritama dengan
polistiren (Sodegard,2000;Drumright et al,2000)
suhu tinggi (1350C,6 jam) dilanjutkan
dengan pembukaan cincin lactide dan
polimerisasi(Vink et al,2003).
pati, hidrolisis pati menjadi gula, fermentasi asam laktat menjadi gula, esterifikasi,
dan pembentukan polimer, dan terakhir pencetakan dan pembentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2008. Statistical year book of Indonesia. Jakarta.
Crompton, T.R. 1979. Additif Migration from Plastik into Food. Pergamon Press.
Pranamuda. Tanpa tahun. Pengembangan Bahan Plastik Biodegradable Berbahan
Baku Pati Tropis.
(http;//wwwstdry.titech.ac.jp/~indonesia/zoa/paper/html/paperHardani
ngPranamuda.html.
Prasetyo Sulung. 2008. Plastik Ramah Lingkungan Kurang Difasilitasi
Pemerintah. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0808/20/kesra04.htm.
[7 Juni 2012].
Ryall. A.L. dan Lipton. W.J. 1972. Handling, Transportation and Storage of Fruits
And Vegetables. The The AVI Publishing. Co. Westport.
Sahwan. F. L. dkk. 2005: Sistem Pengelolaan Limbah Plastik Di Indonesia. J.
Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (1): 311-318
Sarbini, Business Development of Plastic Industries in Indonesia, Specially plastic
packaging industries, Internationally Meeting On Recycling and
Environmentally degradable Plastic From Renewable Resources and
International Exhibition on Plastic Industries and Technologies, 2001.
Sopyan,I. 1991. Kimia Polimer. Jakarta:PT. Pradnya Paramita Baku Pati Tropis
(online).
(http;//wwwstdryu.titech.ac.jp/~indonesia/zoa/paper/html/paperHardan
ingPranamuda.html.)
Subowo,W.S(2007)Bahan Plastik Ramah Lingkungan.
(http://tokohindonesia.com)
Sutadji.2002.Bahan Bahan NonFerrous Metal(Poliblend,Keramik,dan
Plastik).Malang : Fakultas Teknik UM
Sumari.2002.Dasar Dasar Kimia Polimer.Malang:Universitas Negeri Malang.
Syarief. R, S. Santausa dan Isyana. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan, PAU
Pangan dan Gizi, IPB Bogor.
Winarno, F.G. 1987. Mutu, Daya Simpan, Transportasi dan Penanganan Buah-
buahan dan Sayuran. Konferensi Pengolahan Bahan Pangan dalam
Swasemba dan Eksport. Departemen Pertanian. Jakarta.
LAMPIRAN
Biodata Ketua dan Anggota Pelaksana
Ketua Pelaksana
Nama Lengkap : Muhamad Saifudin
NIM : 115040201111341
Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agroekoteknologi
Tempat dan tanggal lahir : Nganjuk, 07 Maret 1993
Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
Karya Yang Pernah dibuat : -
Anggota Pelaksana
Nama Lengkap : Safarudin Slamet Riady
NIM : 115040200111169
Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agroekoteknologi
Tempat dan tanggal lahir : Asahan 10 Agustus 1993
Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
Karya Yang Pernah dibuat : -
Nama Lengkap : Ninuk Cahyani
NIM : 115040201111152
Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agroekoteknologi
Tempat dan tanggal lahir : Blitar 10 Desember 1992
Perguruan Tinggi : Universitas brawijaya
Karya Yang Pernah dibuat : -
Nama Lengkap : Azzura Najmie Fajriyah Tamalate
NIM : 115040201111346
Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agroekoteknologi
Tempat dan tanggal lahir : Malang, 9 September 1994
Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
Karya Yang Pernah dibuat : -
Nama Lengkap : Laela Chamadah
NIM : 115040213111040
Fakultas/Program Studi : Agroekoteknologi
Tempat dan tanggal lahir : Blitar, 18 April 1992
Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya
Karya Yang Pernah dibuat : -