PKK1 Risa Yang Baru d Benerkan Dan Harus d Print
-
Upload
reza-kurniawan -
Category
Documents
-
view
51 -
download
4
description
Transcript of PKK1 Risa Yang Baru d Benerkan Dan Harus d Print
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan pemeriksaan untuk
mengoptimalkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil. Diharapkan pada saat
proses persalinan ibu hamil akan mampu menghadapi persalinan, masa nifas, dan
persiapan memberikan ASI, serta mengembalikan kesehatan reproduksi secara
wajar. Target pencapaian pemeriksaan kehamilan khususnya K1 dan K4 tahun
2010 di Indonesia yaitu 95% untuk K1 dan 90% untuk K4 dan pencapaian K1 dan
K4 (Nahyla, 2011).
Hasil Survey Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010. Seperti yang diperlihatkan
gambar grafik diatas grafik Akses Pemeriksaan Ibu Hamil Ke Tenaga kesehatan
untuk rata-rata Nasional dapat dijelaskan bahwa untuk pencapaian K1-tenaga
kesehatan selama kehamilan yaitu sebesar 92,7 %, Akses/K1 dalam pengertian
Kunjunga K1 Cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai
standar yang pertama kali selama masa kehamilan tidak tergantung usia tribulan
kehamilan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Untuk pencapaian K4
Oleh tenaga kesehatan, K1-Nakes adalah 61,4%. Inilah Cakupan K4 sebenarnya
(Wahyuningsih, 2010).
Data Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI), didapatkan hasil
survey mengenai penggunaan fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kehamilan
menunjukkan bahwa lebih dari 30% tidak tahu jenis komplikasi kehamilan.
Penggunaan fasilitas pelayanan untuk memeriksakan kesehatan selama kehamilan
1
2
ditemukan lebih dari 90% . salah satu faktor keberhasilan Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) berdasarkan kebijakan WHO yang diadopsi Departemen Kesehatan yaitu
dengan melakukan kunjungan Antenatal Care minimal 4 kali yaitu trimester I (0-
12 minggu) minimal satu kali, trimester II (13-28 minggu) minimal satu kali dan
trimester III (29-40 minggu) minimal dua kali (Depkes RI, 2010)
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Depkes RI secara Nasional pada tahun
2009 menunjukan bahwa askes ANC K1 sebesar 82,14% dari yang ditargetkan
yaitu sebesar 90% dengan kesenjangan 7,86% dan akses ANC K4 sebesar 75,6%
dari yang ditargetkan 90% dengan kesenjangan 4,24% (Depkes RI, 2009)
Sedangkan berdasarkan hasil cakupan pelayanan puskesmas pondok salam
Kecamatan Purwakarta tahun 2011, dengan komponen kegiatan upaya kesehatan
ibu KI dan K4 termasuk Keluarga berencana mendapatkan hasil cakupan 90,2 %
dan mendapatkan tingkat pencapaian hasil ≥ 91 % mendapatkan nilai rata-rata ≥
8.5 % ( Rekam Medik Puskesmas pondok salam Purwakarta 2011 ).
Dari data – data diatas dapat diidentifikasi bahwa faktor-faktor yang berperan
dalam keberhasilan program kesehatan keluarga tentang cakupan K1 dan K4
adalah ibu-ibu tersebut sudah mempunyai kesadaran yang tinggi untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan. Hal ini didukung dengan adanya petugas kesehatan dan
kader posyandu yang selalu memberikan motivasi kepada ibu-ibu hamil tersebut
untuk melakukan ANC dan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan sebaik
mungkin. Agar tercapai perilaku hidup sehat yang tercermin pada tercapaianya
angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (Syamsul, 2010).
Oleh sebab itu penulis mengambil kasus dari hasil praktek lapangan yang
telah di laksanakan pada tanggal 23 Juli s/d 11 Agustus 2012, yang berjudul
3
“Manajemen Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.D GI P0 A0 Hamil 32
Minggu 2 Hari di Puskesmas pondok salam Tanggal 04 Agustus 2012”. untuk
mengidentifikasi kasus tersebut dengan manajemen kebidanan 7 langkah varney
yang berlandaskan data subjektif dan objektif.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk diterapkannya Manajement Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny.D
G1P0 A0 Hamil 32 Minggu 2 Hari di Puskesmas pondok salam Tanggal 4
Agustus 2012
2. Tujuan Khusus
a. Dilaksanakannya Pengkajian data subjektif dan Objektif pada Ny. D
GIP0A0 Hamil 32 minggu 2 hari di puskesmas pondok salam pada tanggal
04 Agustus 2012
b. Ditentukannya diagnosa kehamilan pada Ny. D G1P0A0 Hamil 32 minggu
2 hari di puskesmas pond8ok salam pada tanggal 04 Agustus 2012
c. Dianalisanya potensial masalah dari data Ny. D G1P0Ao Hamil 32
minggu 2 hari di puskesmas pondok salam pada tanggal 04 Agustus
2012
d. Ditentukannya tindakan segera berdasarkan diagnosa pada Ny. D G1P0Ao
Hamil 32 minggu 2 hari di puskesmas pondok salam pada tanggal 04
Agustus 2012
e. Ditentukannya perencanaan kebutuhan yang tepat untuk Ny. D G1P0A0
Hamil 32 minggu 2 hari di puskesmas pondok salam pada tanggal 04
Agustus 2012
4
f. Ditentukannya pelaksanaan asuhan yang tepat pada Ny. D G1P0Ao Hamil
32 minggu 2 hari di puskesmas pondok salam pada tanggal 04 Agustus
2012
g. Dilakukannya evaluasi hasil asuhan yang dilakukan pada Ny. D G1P0Ao
Hamil 32 minggu 2 hari di puskesmas pondok salam pada tanggal 04
Agustus 2012.
h. Dilakukannya pendokumentasian dari hasil asuhan yang telah diberikan
pada Ny. D G1P0Ao Hamil 32 minggu 2 hari di puskesmas pondok salam
pada tanggal 04 Agustus 2012
C. Manfaat Penulisan
Diharapkan dari hasil penulisan laporan managemen asuhan kebidanan ini
dapat bermanfaat bagi :
1. Lahan Peraktek
Dapat dijadikan dokumentasi bahwa telah dilaksanakannya praktek kerja
lapangan di puskesmas pondok salam dari akademi kebidanan Bhakti Asih
Purwakarta dan dapat dijadikan bahan evaluasi bagi mahasiswa dan lahan
peraktek untuk peraktek selanjutnya.
2. Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan dokumentasi dan asrip di perpustakaan untuk bahan
pembelajaran mahasiswa tingkat yang lebih rendah, dapat dijadikan bahan
evaluasi bagi dosen dan institusi untuk memperbaiki mutu pendidikan dan
pembelajaran mahasiswa.
3. Penulis
5
Dapat dijadikan dokumentasi dan bahan evaluasi belajar agar lebih giat
dalam memahami pembelajaran.
D. Ruang Lingkup
Praktek klinik kebidanan I (Antenatal care) dilaksanakan di puskesmas
pondok salam pada Ny.D G1P0A0 Hamil 32 minggu 2 hari pada tanggal 04
Agustus 2012. Prektek klinik kebidanan I ini dilakukan agar mahasiswi dapat
mengetahui masalah apa yang terjadi pada ibu tersebut sehingga dapat di deteksi
sedini mungkin adanya komplikasi, serta dapat dijadikan bahan evaluasi serta
bahan perbandingan antara teori dengan yang tejadi di lapangan.
Obrervasi yang dilakukan yaitu dengan cara mengumpulkan data subjektif
dan objektif, data subjektif yaitu data yang diambil dari pasien itu sendiri keluarga
atau kerabat dengan teknik wawancara atau konseling. Data Objektif yaitu data
yang di ambil dari hasil peneriksaan fisik yaitu pengambilan datanya melalui
pemeriksaan dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, laboratorium dan
pemeriksaan penunjang. Semua data tersebut baik subjektif maupun objektif
mangacu pada format manajemen kebidanan ibu hamil 7 Langkah Varney.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
Dari literatur Prawirohardjo (2009). Definisi kehamilan adalah dimulai dari
konsepsi sampai hari lahirnya janin. Lamanya hamil normal adala 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan
dibagi menjadi 3 trimester yaitu Trimester pertama mulai dari konsepsi sampai 3
bulan (0-12 minggu) Trimester kedua dari bulan k-4 sampai 6 bulan (13-28
minggu) Trimester ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan (29-42 minggu).
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus, lamanya 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (Rukiyah dkk, 2009).
2. Fisiologi Kehamilan
Pada kehamilan bila terjadi perubahan pada seluruh tubuh manusia.
Khususnya alat genital eksterna dan interna serta payudara. Dalam hal ini
hormone estrogen dan progesteron mempunyai peran penting dari literature
( Saefudin, 2009). Perubahan pada wanita hamil adalah sebagai berikut:
a. Perubahan uterus
Berat uterus normal kurang lebih 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu)
berat uterus ini menjadi 1.000 gram, dan panjang kurang lebih 20 cm dan tebal
dinding 2,5 cm.
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen
dan progesterone yang kadarnnya meningkat. Penbesaran uterus pada dasarnya
7
disebabkan hipertropi otot polos uterus, disamping itu serabut-serabut
kolagen yang ada menjadi higroskopik. Pada minggu-minggu pertama istmus uteri
mengadakan hipertropi seperti korpus uteri. Hal ini menyebabkan istmus uteri
lebih lunak dan dikenal sebagai tanda hegar. Besarnya uterus wanita dari literatur
fakultas kedokteran UNPAD (2009) adalah sebagai berikut:
1) Wanita tidak hamil : Telur bebek
2) 8 minggu : Telur angsa
3) 12 minggu : Kepala bayi atau tinju orang dewasa
4) 16 minggu : Satu jari dibawah pusat
5) 20 minggu : Satu jari dibawah pusat
6) 24 minggu : Setinggi pusat
7) 28 minggu : Satu jari di atas pusat
8) 32 minggu : Pertengahan antara pusat dengan proxesus
xypoidus
9) 36 minggu : Satu jari di bawah proxesus xypoidus
10) 40 minggu : Tiga jari di bawah proxesus xypoidus
Menurut spiegelberg tinggi fundus uteri di lihat dari usia kehamilan adalah
sebagai berikut:
a. 22-28 minggu : 24-25 cm diatas simfisis
b. 28 minggu : 26,7 cm diatas simfisis
c. 30 minggu : 29,5 – 30 cm diatas simfisis
d. 32 minggu ; 29,5 – 30 cm diatas simfisis
e. 34 minggu : 31 cm diatas simfisis
f. 36 minggu : 32 cm diatas simfisis
8
g. 38 minggu : 33 cm diatas simfisis
h. 40 minggu : 37,7 cm diatas simfisis (Rukiyah dkk, 2009).
Tabel 2.1
Perkembangan janin dari minggu keminggu
Minggu Penjelasan
Minggu ke-0 Sperma membuahi ovum kemudian hasil konsepsi
membagi menjadi dua, empat, delapan, setelah menjadi
morulla masuk untuk menempel ± 11 hari setelah
konsepsi
Minggu ke-4/ bulan
ke-1
Dari mebrio, bagian tubuh pertama muncul adalah
tulang belakang, otak dan syaraf, jantung, sirkulasi
darah dan pencernaan terbentuk.
Minggu ke-8/ bulan
ke-2
Perkembangan embrio lebih cepat, jantung mulai
memompa darah.
Minggu ke-12/ bulan
ke-3
Embrio berubah menjadi janin. Denyut jantung janin
dapat dilihat dengan pemeriksaan Ultrasonografi (USG),
terbentuk manusia, gerakan pertama dimulai, jenis
kelamin sudah bisa ditemukan, ginjal sudah
memproduksi urine.
Minggu ke-16/ bulan
ke-4
System musculoskeletal matang, system saraf
terkontrol, pembuluh darah berkembang cepat, denyut
jantung janin terdengar Doppler, pancreas memproduksi
insulin.
Minggu ke-20/ bulan Verniks melindungi tubuh, lanugo menutupi tubuh,
9
ke-5 janin membuat jadwal untuk tidur, menelan, dan
menendang
Minggu ke-24/ bulan
ke-6
Kerangka berkembang cepat, perkembangan pernafasan
sudah dimulai.
Minggu ke-28/ bulan
ke-7
Janin bernafas, menelan dan mengatur suhu, surfactant
mulai terbentuk di paru-paru, mata mulai membuka dan
menutup, bentuk janin 2/3 bentuk saat lahir
Minggu ke-32/ bulan
ke-8
Lemak coklat berkembang di bawah kulit, mulai
menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor.
Minggu ke-38/ bulan
ke-9
Seluruh uterus digunakan bayi sehingga tidak bisa
bergerak banyak, antibody ibu ditransfer ke bayi untuk
mencapai kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai
kekebalan bayi bekerja sendiri
Sumber : Prawirahardjo, 2009.
Gambar 2.1
Perkembangan Janin dari 8 – 40 minggu
10
Sumber : Indrasantika, 2010.
b. Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan mengalami perubahan karena hormone
estrogen. Serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, jaringan ikat pada
serviks banyak mengandung kolagen, akibat kadar estrogen meningkat dan akibat
adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks lebih lunak. Kelenjar-kelenjar
di serviks akan berfungsi lebih banyak. Kadang-kadang yang sedang hamil
mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Keadaan ini sampai
batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologis.
c. Vagina dan Vulva
Dari literatur Prawirorahardjo (2009). Vagina dan Vulva akibat hormone
estrogen akan mengalami perubahan juga. Adanya hipervaskularisasi
mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide)
disebut juga tanda Chadwik. Vagina membiru karena pelebaran pembuluh darah
PH 3,5-6 merupakan akibat meningkatnya produksi asam laktat karena kerja
11
lactobasi acidophilus, keputihan, selaput lendir vagina mengalami edomatous,
hypertropi, lebih sensitif meningkatkan sexsual terutama pada trimester III.
Pada awal kehamilan dari literatur Farer (2009) vagina dan serviks memiliki
warna merah hampir kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat
hormone progesteron.
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum
graviditas berdiameter kira-kira 3 cm. Lalu ia mengecil setelah plasenta terbentuk.
Ditemukan pada awal ovulasi hormone relaxing, suatu imunoreaktive inhibin
dalam sirkulasi maternal. Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga
pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm.
e. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin,
estrogen dan progesteron akan tetapi mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan
terbentuk lemak hingga mammae akan bertambah besar. Apabila mammae akan
membesar, lebih tegang dan tampak lebih hitam seperti seluruh areola mammae
karena hiperpigmentasi. Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat
keluar cairan berwarna putih agak jernih yang disebut colostrrum.
Perubahan pada payudara yang membawa kepada fungsi laktasi disebabkan
oleh peningkatan kadar estrogen, progesteron, laktogen plasenta dan prolaktin.
Stimulasi hormonal ini menimbulkan proliferasi jaringan, dilatasi pembuluh darah
dan perubahan sekretorik pada payudara. Sedikit pembesaran payudara,
peningkatan sensitivitas dan rasa geli mungkin dialami, khususnya oleh
12
primigravida pada kehamilan 4 minggu dan kolostrum dapat diperah keluar pada
usia kehamilan 16 minggu.
Payudara terus tumbuh disepanjang kehamilan dan ukuran serta beratnya
meningkat hingga mencapai 500 gram untuk masing-masing payudara. Areola
menjadi lebih gelap dan dikelilingi oleh kelenjar-kelenjar sebasea yang menonjol
(tuber kelmont gomery), kelenjar ini terlihat pada kehamilan sekitar 12 minggu.
f. Sirkulasi Darah
Volume darah ibu hamil akan bertambah secara fisiologis dengan adanya
pencairan darah yang disebut hidremia. Volume darah akan bertambah kira-kira
25% diikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak 60%. Jumlah leukosit
akan bertambah mencapai 10.000 permil dan produksi trombosit pun akan
meningkat. Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi dengan adanya
sirkulasi darah ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh
darah yang membesar juga.
g. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil tidak jarang mengeluh merasa sesak dan pendek nafas.
Hali ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas oleh karena paru-paru
tertekan oleh uterus yang membesar ke arah diafragma, seihngga diafragma
kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan O2 yang meningkat kira-
kira 20%. Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam, dan bagian bawah
toraks juga melebar kesisi (Prawirorahardjo, 2009).
h. Traktus Digestivus
Tidak jarang pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah (emesis),
biasanya pada pagi hari dikenal sebagai morning sickness. Namun bisa juga
13
perasaan enek (nauses). Mungkin ini akibat kadar hormone estrogen yang
meningkat. Tonus otot-otot tractus digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh
tractus digestivus juga berkurang.
i. Tractus Urinarius
Dari literatur bailey dan rolleston (2009) ginjal seorang wanita hamil
bertambah besar, Cuningham (2009) menemukan bahwa ginjal 1,5 cm lebih
panjang selama masa nifas awal daripada yang diukur 6 bulan kemudian.
Kecepatan filtrasi glomelurus dan aliran plasma ginjal bertambah pada awal
kehamilan, yang pertama sebanyak 50% pada awal trimester II dan yang terakhir
tidak cukup banyak.
j. Kulit
Kelenjar hipofisis anterior dipengaruhi oleh kadar estrogen yang tinggi dan
akan meningkatkan hormon MSH (Melanophore Stimulating Hormone).
Akibat yang ditimbulkan oleh peningkatan MSH bervariasi menurut warna kulit
alami wanita tersebut. Pigmentasi yang lebih gelap terjadi pada putting dan areola
mammae, wajah, garis tengah abdomen atau disebut linea nigra. Striae gravidarum
atau yang disebut stretch atau bekas regangan, pada mulanya berwarna merah tapi
kemudian menjadi berwarna perak setelah melahirkan ( Prawirahardjo, 2009).
k. Metabolisme dalam Kehamilan
Pada wanita hamil BMR meninggi, dan sistem endokrin juga meninggi. BMR
meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada trimester akhir.
Protein diperlukan untuk pertumbuhan badan, alat kandungan, mammae dan
untuk janin. Protein harus disimpan pula untuk dikeluarkan pada laktasi.
Diperlukann 0,2-0.7 kalsium didalam badan selama hamil. Sedangkan kadar
14
kolesterol dapat meningkat sebagai 350 mg atau lebih 100 ml. Wanita dalam
kehamilan memerlukan tambahan zat besi berkisar 8000 mg dan dapat diberikan
sebagai sulfas ferrosus atau glukonas ferrosus sesudah makan.
3. Tanda dan gejala kehamilan
Untuk menegakan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian
terhadap beberapa tanda dan gejala hamil dari literatur Wikinjasatro (2009), yaitu
a. Amenorea (tidak datang haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak datang haid
lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan
tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi.
b. Nausea (mual dan muntah)
Mual umumnya terjadi pada bulan pertama kehamilan, kadang-kadang
disertai dengan emesis . Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu, keadaan
ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih
fisiologis, bila terjadi parah sering mengakibatkan gangguan kesehatan dan
disebut hiperemesis gravidarum.
c. Ngidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi akan
menghilang dengan sendirinya setelah makin tuanya kehamilan.
d. Sinkope (pingsan)
Sering dijumpai bila berada ditempat keramaian. Biasanya terjadi pada
kehamilan bulan pertama, karena terjadinya gangguan sirkulasi darah kepala yang
hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
15
e. Mammae menjadi tegang dan membesar
Mammae menjadi tegang dan membesar adalah pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktuli mammae.
f. Anoreksia (tidak nafsu makan)
Biasanya terjadi pada bulan pertama kehamilan tetapi setelah bulan
berikutnya nafsu makan akan timbul kembali.
g. Sering miksi (sering kencing)
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih terasa penuh sehingga
sering miksi. Terjadi pada trimester pertama dan ketiga, menghilang pada
trimester kedua.
Diakibatkan juga pengaruh relaksasi homon progesteron yang mengakibatkan
kapasitas kandung kencing meningkat hingga 1 liter dan pengaruh hormon
estrogen yang mengakibatkan relaksasi otot-otot kandung kemih.
h. Konstipasi dan obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltic usus sehingga
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
i. Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 16 minggu keatas, pada hidung, pipi dan dahi.Pigmen
yang berlebihan dikenal dengan cloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi
lebih hitam karena terdapat deposit pigmen yang berlebihan, pada daerah leher
juga akan tampak lebih hitam, demikian juga linea alba digaris tengah abdomen
menjadi lebih hitam.
16
j. Varies
Varises sering terjadi pad triwulan terakhir. Terdapat pada daerah genitalia
eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis, pada multigravida kadang-kadang
ditemukan pada kehamilan terdahulu timbul kembali pada triwulan pertama.
Kadang-kadang varises merupakan gejala kehamilan muda.
4. Diagnosis kehamilan
Untuk mengetahui bahwa wanita itu hamil atau tidak kita bisa mengetahuinya
dari tanda dan gejalanya. Tanda dan gejala tersebut kadang bisa disebut sebagai
tanda kehamilan, namun dalam kehamilan ada yang merupakan tanda pasti
kehamilan, tanda tidak pasti kehamilan, dan tanda mungkin dalam kehamilan.
Tanda-tanda pasti kehamilan antara lain :
a. Gerakan janin dalam rahim
1) Terlihat atau teraba gerakan janin
2) Teraba bagian-bagian janin
b. Denyut jantung janin
1) Didengar dengan stetoskop monoaural, doopler, dan alat kardiografi
2) Dilihat dengan menggunakan USG
Tanda-tanda tidak pasti kehamilan :
Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditentukan dengan cara yaitu:
a. Rahim membesar, sesuai usia kehamilan
b. Pada pemeriksaan dapat dijumpai:
1) Tanda hegar
2) Tanda chadwich
3) Tanda piscacek
17
4) Kontraksi braxton hicks
5) Teraba ballotement
6) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
5. Diagnosa banding kehamilan
Pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehamilan sehingga perlu
dilakukan diagnosa banding kehamilan (Prawirohardjo, 2009). diantaranya:
a. Hamil palsu (pseudosyesis) atau kehamilan spuria
Dijumpai pada dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan
tes biologis tidak menunjukan kehamilan.
b. Tumor rahim atau mioma uteri
1) Terdapat pembesaran rahim, tetapi tidak disertai tanda hamil
2) Bentuk pembesaran tidak merata
3) Perdarahan banyak saat menstruasi
c. Kista ovarium
1) Pembesaran perut tetapi tidak disertai tanda hamil
2) Datang bulan terus berlangsung
3) Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan
4) Pemeriksaan tes biologis dengan hasil positif
d. Hematomera
1) Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur kehamilan
2) Perut terasa sakit setiap bulan
3) Terjadi tumpukan darah dalam rahim ibu yang sedang hamil
4) Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukan hasil yang positif
5) Sebab hymen imperforate
18
6. Perubahan Yang Terjadi Pada Ibu Hamil
Pada saat pertama kehamilan, mungkain seorang ibu hamil tidak akan
mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Perubahan ini akan
mulai terasa apabila semua fungsi organnya sudah disiapkan. Tetapi tubuh ibu
secara aktif bekerja untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional bagi proses
kehamilan. Untuk itu perlu diketahui perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu
hamil dari literatur Subagyo (2011):
a. Mudah lelah
Kelelahan atau capek dapat terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk
menyesuaikan fisik dan emosional untuk kehamilan.
Penagananya adalah:
1) Anjurkan ibu untuk beristirahat setelah mengerjakan pekerjaan tetapi
hindari istirahat yang berlebihan.
2) Anjurkan ibu untuk melakukan senam hamil dan berjalan-jalan pada
pagi hari untuk meleraksasikan ototnya.
3) Apabila kelelahan ini terlalu berlebihan hingga tidak mampu untuk
melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari, hal ini akan berbahaya
segera meminta bantuan petugas kesehatan.
b. Keringat bertambah
Pertambahan keringat ibu dapat disebabkan karena adanya peningkatan
kelenjar aprocine akibat penambahan hormonal adanya peningkatan
kegiatan kelenjar accerine akibat meningkatnya kelenjar thyroid.
Penanganannya adalah:
1) Anjurkan ibu untuk menggunakan pakaian yang tipis dan longgar
19
2) Anjurkan ibu untuk meningkatkan in take cairan.
3) Anjurkan ibu untuk mandi atau berendam secara teratur.
c. Pegal-pegal dikaki bagian bawah.
Pegal dikaki bagian bawah karena adanya peningkatan aktifitas ibu selama
hamil. Dampak dari pegal-pegal bisa mengakibatkan vareises pada kaki,
tetapi apabila ibu dapat mengatasinya dengan istirahat yang teratur, maka
hal itu dapat dicegah. Untuk itu dengan meninggikan kakinya pada saat
istirahat atau dengan cara merendam kakinya dengan air hangat untuk
merelaksasikan otot-ototnya.
d. Kaki bengkak (Edema)
Sekitar 75% wanita hamil pasti mengalami pembengkakan pada kaki
(edema), yang umumnya terjadi pada trimester akhir. Penyebabnya bisa
karena ibu terlalu banyak diam. Secara fisiologis, ibu hamil memang
menanggung beban tambahan yang akan semakin memperlambat aliran
darah pada pembuluh darah vena. Kaki bengkak selanjutnya bisa memicu
tekanan darah tinggi atau malah preeklamsi. Sebenarnya, kaki bengkak
bukan disebakan karena banyaknya mengkonsumsi garam. Ibu hamil boleh-
boleh saja mengonsumsi makanan yang mengandung garam seperti
sebelum hamil. Solusinya : Lakukan cukup olahraga dan sebisa mungkin
tidak bersikap statis atau berdiam diri dalam posisi yang sama berlama-
lama. Saat Anda duduk, sebisa mungkin selalu luruskan kaki. Sempatkan
untuk beristirahat sejenak di sela-sela aktivitas dan tidur dengan posisi
berbaring pada sisi kiri tubuh. Anda sebaiknya mulai mewaspadai
pembengkakan pada kaki bila diikuti juga dengan berat badan yang
20
meningkat drastis, naiknya tekanan darah serta kadar protein dalam urin.
Bisa jadi gejala tersebut merupakan tanda bahwa Anda mengidap pre-
eklampsia (Subagyo, 2011).
e. Sakit punggung
Selama kehamilan, sambungan antara tulang pinggul mulai melunak dan
lepas. Ini persiapan untuk mempermudah bayi lahir. Rahim bertambah
berat, akibatnya, pusat gravitasi tubuh berubah. Secara bertahap, ibu hamil
mulai menyesuaikan postur dengan cara berjalan. Hal ini menyebabkan
sakit punggung dan pegal.
Solusinya : Mengatasinya tak perlu obat cobalah perbaiki cara berdiri,
duduk, dan bergerak. Jika harus duduk atau berdiri lebih lama jangan lupa
istirahat setiap 30 menit (Subagyo, 2011).
f. Sembelit
Hormon progesteron saat hamil menyebabkan relaksasi usus. Akibatnya
daya dorong usus terhadap sisa makanan berkurang. Sisa makanan yang
menumpuk mengakibatkan sembelit. Sebab lainnya bisa juga kandungan
zat besi pada tablet khusus ibu hamil. Selain itu, kebiasaan menahan buang
air besar seringkali menjadi penyebab. Solusinya : Perbanyaklah
mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan berserat. Satu lagi, lebih
teraturlah ke belakang dan minum air putih minimal delapan liter setiap
hari (Subagyo, 2011).
7. Keluhan Trimester Ketiga
Di trimester ketiga, penyebab sulit tidur bukan perubahan hormonal,
melainkan perubahan fisik, tepatnya bobot tubuh ibu yang bertambah sekitar 10
21
kg bahkan lebih. Adanya penambahan berat badan ini akan memunculkan sederet
keluhan yang membuat ibu sulit tidur: Punggung Pegal Untuk mempertahankan
keseimbangan tubuh, perut yang membuncit otomatis akan menarik otot
punggung lebih kencang. Tarikan inilah yang membuat ibu hamil besar sering
mengeluh pegal dan nyeri di tubuh bagian belakang, termasuk sekitar pinggang
teori yang menyatakan bahwa sakit punggung bagian bawah disebabkan oleh
peningkatan beban berat yang disebabkan oleh bertambah besarnya janin dalam
kandungan, dan akan menghilang bila ibu tersebut beristirahat serta tidak ada
keluhan lain yang dirasakannya, seperti sakit saat BAK (Prawihardjo, 2009).
Keluhan ini tentu saja membuat tidur si ibu jadi tidak nyaman, bahkan susah
tidur dan acapkali terbangun. Posisi Tidur Posisi tidur yang nyaman agak sulit
didapat ibu yang sedang hamil tua. Posisi tengkurap jelas mustahil dilakukan,
sementara posisi terlentang akan membuat napasnya sesak. Satu-satunya posisi
yang memungkinkan adalah miring.
Namun bila posisi ini terus-menerus dilakukan sangat mungkin akan
membuat si ibu cepat bosan.Soal posisi ini juga umumnya dikeluhkan sebagai
penyebab ibu hamil tua sulit tidur. Dihantui kecemasan Menjelang persalinan, ibu
hamil umumnya dihantui berbagai kecemasan, semisal takut persalinannya
bermasalah, khawatir bayinya lahir cacat maupun cemas membayangkan rasa
sakit saat bersalin. Aneka kecemasan inilah yang akhirnya membuat si ibu jadi
sulit tidur. Sering buang air kecil Keluhan yang juga sering muncul di trimester 3
adalah seringnya buang air kecil (BAK). Janin yang sudah sedemikian membesar
menekan kandung kemih ibu. Akibatnya, kapasitas kandung kemih jadi terbatas
22
sehingga ibu sebentar-sebentar ingin BAK. Dorongan untuk bolak-balik ke kamar
mandi inilah yang mau tidak mau akan mengganggu kenyenyakan tidur ibu.
Untuk mengatasinya, disarankan agar 2-3 jam sebelum tidur tidak minum.
Selain itu, kosongkan kandung kemih sesaat sebelum berangkat tidur. Namun agar
kebutuhan air pada ibu hamil tetap terpenuhi, sebaiknya minumlah lebih banyak
di siang hari. Gangguan psikis Kondisi psikis yang labil di trimester ini biasanya
disebabkan oleh aneka ketidaknyamanan. Antara lain karena tubuh yang dulu
langsing kini terus membesar. Diakui atau tidak, ketidaknyamanan ini jelas dapat
menurunkan rasa percaya diri ibu. Apalagi di trimester akhir, ibu hamil tak lagi
bisa leluasa bergerak. Kondisi psikis yang labil ini jika tidak segera dibenahi besar
kemungkinan akan berpengaruh pada kenyenyakan tidur ibu hamil. (Subagyo,
2011)
Sering BAK pada kehamilan tua merupakan hal yang fisiologis hal ini
disebabkan karena kepala janin mulai mencari jalan lahir dan menekan kandung
kemih, dan menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih pada siang hari,
batasi minuman bahan diuretic alami seperrti kopi, teh, cola dan cafein perbanyak
minum pada siang hari dan tidak perlu mengurangi minum pada malam hari,
jangan menahan buang air kecil (Rukiyah dkk, 2009).
8. Tanda bahaya kehamilan
Enam tanda bahaya kehamilan selama periode antenatal dari literatur depkes
(2010) :
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala yang hebat
c. Masalah penglihatan
23
d. Bengkak pada muka dan tangan
e. Nyeri abdomen yang hebat
f. Bayi kurang bergerak seperti biasanya
B. Asuhan Antenatal Care (ANC)
1. Definisi Asuhan Antenatal
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa oservasi,
edukasi dan penanganan medic pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses
kehamilan yang aman dan memuaskan (Prawirohardjo, 2009).
Pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan pemeriksaan untuk
mengoptimalkan kesehatan fisik dan mental ibu hamil. Diharapkan pada saat
proses persalinan ibu hamil akan mampu menghadapi persalinan, masa nifas, dan
persiapan memberikan ASI, serta mengembalikan kesehatan reproduksi secara
wajar. Target pencapaian pemeriksaan kehamilan khususnya K1 dan K4 tahun
2010 di Indonesia yaitu 95% untuk K1 dan 90% untuk K4 (Nahyla, 2011).
2. Tujuan Antenatal Care
Adapun tujuan ANC dari literatur Saifudin (2009) adalah sebagai berikut:
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
anak tumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial
ibu dan janin
c. Mendeteksi secara dini adanya ketidak normalann atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
24
d. Mempersiapkan persalian cukup bulan, persalinan dengan selamat baik
ibu meupun bayi dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan sehat
serta memberikan ASI ekslusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Asuhan ANC harus dimulai sedini mungkin. Dari literatur Saifudin (2009)
pada setiap kali kunjungan ANC, perlu didapatkan informasi tentang kehamilan
dan persalinan yaitu:
Tabel 2.2
Kunjungan ANC pada Ibu Hamil
Kunjunga
nWaktu Informasi Penting
Trimester
Pertama
Sebelum
minggu ke-14
- Mambangun hubungan saling percaya antara
petugas kesehatan dangan ibu hamil.
- Mendeteksi masalah dan menanganinya.
- Melakukan tindakan pencegahan seperti
tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat
besi, penggunaan praktek tradisional yang
merugikan.
- Memberitahu tanda bahaya pada kehamilan
muda seperti perdarahan pervaginam, nyeri
perut bagian bawah, mual muntah yang
25
berlebihan, pusing yang berlebihan.
- Mendorong perilaku yang sehat seperti
masalah gizi dan personal hygine
Trimester
Ke-2
Antara minggu
ke 14-28
- Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan
terhadap preeklamsi.
Timester
Ke-3
Antara minggu
ke 28-36
- Sama seperti di atas, ditambah pemeriksaan
abdominal untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda.
- Persiapan kelahiran dan persalinan.
Setelah minggu
ke-36
- Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak
bayi yang tidak normal, atau kondisi ibu dan
janin yang memerlukan rujukan ke rumah
sakit.
Sumber : saifuddin, 2009.
Penatalaksanaan pada ibu hamil, dari literatur Saifudin (2009) secara
keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:
a. Mengupayakan kehamilan yang sehat.
b. Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta
rujukan bila diperlukan.
c. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.
d. Perencanaan antisifatif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan bila
terjadi komplikasi.
3. Standar Asuhan pada Ibu Hamil
26
Pelayanan dokter adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
professional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan,
dan perawat) untuk ibu selama kehamilanya, sesuai dengan standar minimal
pelayanan antenatal (Rukiyah dkk, 2009).
Setaip wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bias mengancam
jiwanya. Oleh karena itu setiap ibu hamil memerlukan sedikitnya empat
kunjungan ANC selama kehamilan (Saifudin, 2009).
a. Satu kali kunjungan selama trisemester pertama (sebelum 14 minggu)
b. Satu kali kunjungan selama trisemester kedua (14-28 minggu)
c. Dua kali kunjungan selama trisemester ketiga (28-36 dan sesudah minggu
ke-36)
Dalam literatur Saifudin (2009) pelayanan atau asuhan standar minimal 7T
yaitu :
a. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan.
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan masa
tubuh
(BMI : Body Masa Indeks) dengan rumus:
IMT =Berat badan(kg)
Tinggi badan (m) xTinggi badan (m)
1) BMI dapat di interpresentasikan dalam kategori sebagai berikut :
2) Kurangf dari 19,8 adalah berat kurang atau rendah.
3) 19,8 sampai dengan 26,0 normal.
4) 26,0 sampai dengan 29 adalah berat lebih atau tinggi
5) Lebih dari 29 obesitas.
27
Dimana metode ini untuk pertambahan berat badan yang optimal selama
masa kehamilan. Karena merupakan hal yang penting mengetahui BMI wanita
hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal 11.5-16 kg
adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul ibu,ukuran normal tinggi badan
baik untuk ibu hamil antara < 145 cm (Prawirohadjo, 2009).
b. Ukur tekanan darah
Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar
selama masa kehamilan,tekanan darah yand adekuat perlu untuk mempertahankan
fungsi placenta, tetapi tekanan darah sistolik 140 mmHg atau diastolic 90 mmHg
pada saat awal pemeriksaan dapat mengidentifikasi hipertensi.
c. Ukur tinggi fundus uteri
Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu pengukuran dilakukan dengan
jari,tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu memakai pengukuran mc donald
yaitu dengan cara mengukur tinggi fundus memakai cm dari atas simpisis
kefundus uteri kemudian ditentukan sesuai rumusan (Depkes RI, 2010).
d. Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT) lengkap
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya diberikan 2
kali saja,imunisasi diberikan pada usia 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4
minggu kemudian. Akan tetapi untuk itu memaksimalkan perlindungan maka
dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil.
Tabel 2.3
Jadwal Imunisasi Tetanus Toksoid
28
Antigen Interval (Selang Waktu Minimal)Lama
Perlindungan
Persentase
Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan antenatal
pertama- -
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80 %
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95 %
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99 %
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/
seumur hidup
99
Sumber : Rukiyah dkk. 2009.
e. Pemberian tablet besi (Fe)
Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah defisiensi zat
besi pada ibu hamil,bukan menaikan kadar hemoglobin.wanita hamil perlu
menyerap zat besi kira-kira 60 mg/hari, kebutuhan nya meningkat secara
signifikan pada trimester ke II karena absorbsi usus yang tinggi. Fe diberikan
satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Diberikan sebanyak
90 tablet selama kehamilan. Tidak boleh diminum menggunakan teh atau kopi
dikarenakan mengganggu penyerapan. Jika ditemukan atau di duga anemia
berikan 2-3 tablet zat besi per hari. Selain itu untuk memastikan dilakukan
pemeriksaan darah hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb yang
dilakukan 2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat kunjungan awal dan
usia kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda-tanda anemia (Depkes
RI, 2010).
29
f. Test terhadap penyakit menular seksual
Menganjurkan untuk pemeriksaan infeksi menulsr seksual (IMS) lain pada
kecurigaan adanya resiko IMS (PPIBI, 2009)
g. Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)
Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat
kehamilan, persalinan dan nifas,biopsikososial, dan pengetahuan klien (Saifudin,
2006).
4. Penilaian Klinik
Penilaian klinik merupakan proses berkelanjutan yang dimulai pada kontak
pertama antara petugas kesehatan dan ibu hamil dengan secara optimal berakhir
pada pemeriksaan 6 minggu setelah persalinan. Pada setiap kunjungan ANC,
petugas mengumpulkan dan menganalisa data mengenai kondisi ibu melalui
anamnesis dan pemeriksaan fisik, untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intra
uterine, serta ada tidaknya masalah dan komplikasi. Adapun penilaian klinik dari
literatur Saifudin (2009) yang dilihat adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4
Anamnesis yang dilakukan pada ibu hamil
Riwayat
Kehamilan ini
Riwayat Obstetri
Lalu
Riwayat
Penyakit
Riwayat Sosial
Ekonomi
1. Identitas ibu
hamil
2.Haid
pertama haid
terakhir,
1. Jumlah
kehamilan
2. Jumlah
persalinan
3. Jumlah persalian
1. Jantung
2. Hipertensi
3. Diabetes
Melitus
4. TBC
1. Status
perkawinan
2. Respon ibu dan
keluarga
terhadap
30
riwayat
menstruasi
3.Perdarahan
pervaginam
4.Keputihan
5.Mual dan
muntah
6.Masalah/
kelainan
pada
kehamilan
sekarang
7.Pemakaian
obat-obatan
cukup bulan
4. Jumlah
persalinan
premature
5. Jumlah anak
hidup
6. Jumlah abortus
7. Perdarahan pada
kehamilan,
persalinan dan
nifas terdahulu.
8. Adanya
hipertensi pada
kehamilan yang
lalu
9. Berat bayi <2,5
kg atau berat bayi
> 4 kg
10. Adanya masalah-
masalah selama
kehamilan,
persalinan dan
nifas terdahulu
5. Riwayat
Operasi
6. Alergi
makanan/
obat
7. Ginjal
8. Asma
9. Epilepsy
10. Hepatitis
11. HIV
12. Pernah
kecelakaan
kehamilan
3. Jumlah keluarga
yang tinggal
serumah
4. Pembuat
keputusan
dalam keluarga
5. Kebiasaan
makan dan
minum
6. Kebiasaan
merokok dan
menggunakan
obat-obatan
7. Kehidupan
seksual
8. Aktifitas sehari-
hari
9. Pilih tempat
untuk persalinan
10. Pendidikan
11. Penghasilan
Sumber : (Saifuddin, 2009)
31
Tabel 2.5
Pemeriksaan yang dilakukan pada ibu hamil
Pemeriksaan
umum
Pemeriksaan luar Pemeriksaan
dalam
Laboratorium
Kunjungan pertama:
1. Tekanan darah
2. Suhu badan
3. Nadi
4. Respirasi
5. Berat badan
6. Muka
7. Mulut
8. Gigi
9. Kelenjar tyroid
10. Tulang belakang
11. Payudara
12. Abdomen
13. Ekstremitas atas
dan bawah
Kunjungan
berikutnya:
1. Tekanan darah
2. Berat badan
3. Edema
Pada setiap
kunjungan:
1. Mengukur
tinggi fundus
uteri
2. Palpasi untuk
menetukan
letak janin
3. Auskultasi DJJ
Kunjungan
pertama:
Pemeriksaan vulva
atau perineum
untuk memeriksa
ada tidaknya
varises,
kondiloma,
edema, hemoroid
dan kelainan
lain.pemeriksaan
dengan speculum
untuk menilai
serviks, tanda-
randa infeksi,
cairan osteum
uteri. Pemeriksaan
<12 minggu untuk
menilai serviks,
uterus adneksa,
Kunjungan
pertama:
1. Darah untuk
mengetahui
kadar
hemoglobin,
glukosa,
VDRL.
2. Urine untuk
menilai warna,
protein yang
terkandung,
glukosa dan
nitrat.
32
4. Masalah dari
kunjungan
pertama
bartholin, skene,
uretra.
Sumber : (Saifuddin, 2009).
5. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
Di bawah ini akan dijelaskan tentang kebutuhan fisik pada ibu hamil yang
diambil dari referensi (Rukiyah dkk, 2009).
a. Kebutuhan fisik ibu hamil akan oksigen
Kebutuhan oksigen berhubungan dengan perubahan sistem pernafasan pada
masa kehamilan kebutuhan oksigen selama masa kehamilan meningkat sebagai
respon tubuh terhadap akselerasi metabolisme rate perlu untuk menambah masa
jaringan pada payudara, hasil konsepsi, masa uterus dan lain-lain akibat:
1). Terjadi perubahan anatomi paru-paru, diameter thorak meningkat +2 cm
lingkaran dada akan meningkat 5-7 cm, sudut costa +680 sebelum kehamilan
menjadi 1030 pada kehamilan trimeser ketiga.
2). BMR meningkat 15%-20%, vasodilatasi periper dan akselerasi aktifitas
kelenjar keringat membantu menghilangkan panas yang berlebihan dan dihasilkan
peningkatan metabolisme secara berlebihan.
b. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Nutrisi
Nutrisi ini berkaitan dengan pemenuhan kalori yaitu proses phisik 66%
(pernafasan + sirkulasi + sirkulasi + digestive + secret + temperature tubuh) +
(pertumbuhan + perbaikan) = 1.440 Kcal/Dag. Aktifitas sehari-hari seperti
berjalan, posisi tubuh, bicara perpindah-pindahan dari satu tempat ketempat yang
33
lain, makan menghabiskan 17% total tidak hamil. Bekerja rata-rata 7-10%
membutuhkan 150-200 Kcal. Metabolisme 7% membutuhkan 144 Kcal.
c. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Personal Hygiene
Personal hygiene ini berhubungan dengan perubahan system pada tubuh ibu
hamil. Selama kehamilan PH vagina berubah menjadi asam dari 4-3 menjadi 5-6,5
akibat vagina mudah terkena infeksi, stimulus estrogen menyebabkan adanya
fluor albous (keputihan). Peningkatan vaskularisasi di perifer mengakibatkan
wanita hamil sering berkeringat, uterus yang membesar menekan kandung kemih,
mengakibatkan keinginan wanita hamil untuk sering berkemih, dan mandi teratur
mencegah iritasi vagina, teknik pencucian perianal dari depan ke belakang.
d. Kebutuhan Ibu Hamil Akan Eliminasi
Berkaitan dengan adaptasi gastrointestinal sehingga menurunkan tonus dan
mortiliti lambung dan terjadi reabsorbsi zat makanan peristaltic usus halus lambat
sehingga menyebabkan obstipasi. Penekanan kandung kemih karena pengaruh
hormone estrogen dan progesteron sehingga menyebabkan sering buang air
kecil.Terjadi pengeluaran keringat.
e. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Seksual
Meningkatnya vaskularisasi pada vagina dan vicera velvis dapat
mengakibatkan meningkatnya sensitifitas sehingga meningkatkan hubungan
intercourse, sebaiknya ketakutan akan injuri pada ibu ataupun janin akan
mengakibatkan menurunnya pola seksualitas, anjuran yang diberikan yaitu jangan
melakukan hubungan intercourse sesudah buang air kecil.
34
a. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Akan Istirahat/Tidur
Berhubungan dengan kebutuhan kalori pada masa kehamilan, mandi air
hangat sebelum tidur, idur dalam posisi miring kekiri, letakkan beberapa bantal
untuk menyangga, pada ibu hamil sebaiknya banyak menggunakan waktu
luangnya untuk istirahat atau tidur walau bukan tidur betulan, hanya baringkan
badan untuk memperbaiki sirkulasi darah, jangan bekerja terlalu capek dan
berlebihan.
6. Berat badan wanita hamil
Selama kehamilan peningkatan antara 6,5 kg sampai 16 kg karena adanya
pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu karena kehamilan.
Kenaikan terlihat pada kehamilan berumur 4 bulan sampai menjelang persalinan.
Bila berat badan naik pada bulan keempat kurang dari 45 kg pada akhir
bulankeenam, pertumbuhan mungkin terganggu kehidupan janin terancam ibu
mungkin kekurangan gizi (kurang energi kronis), batuk menahun, malaria dan
lain-lain yang perlu segera diobati. Ibu dan keluarga segera meminta pertolongan
bidan terdekat untuk kepuskesmas atau rumah sakit agar dapat diperiksa dan
diberi pertolongan yang diperlukan (Rukiyah dkk, 2009).
7. Menghitung Usia Kehamilan
Cara menentukan usia kehamilan sesuai rumus yang di rekomendasi oleh
neagle yaitu di hitung dari HPHT (Hari pertama haid terakhir) ditambah (7), bulan
di tambah (9)/ dikurang (3), tahun d tambah 1 atau tidak.
Contoh : Diketahui HPHT 02 – 12 - 2010
7 – 3 + 1
Jadi Taksiran Persalinan 09 – 09 – 2011
35
Untuk menentukan usia kehamilan : Taksiran persalinan dikurangi tanggal
datang
09 – 09 – 2011
06 – 08 – 2011
03 hari 1 bulan = 4 minggu 6 hari
Maka Usia kehamilan ibu: 39 minggu 7 hari dikurangi 4 minggu 6 hari = 35
minggu 1 hari. ( Rukiyah dkk, 2009)
C. Manajemen Asuhan Kebidanan (7 langkah varney)
1. Pengumpulan data dasar
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Dari literatur
salmah (2010) untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara :
a. Pengkajian Data
Yaitu mengidentifikasi klien dan mengetahui status sosial klien agar
mempermudah dalam pengambilan tindakan dalam pelayanan kehamilan.
b. Anamnesa
1. Keluhan utama Apakah ibu datang untuk pemeriksaan kehamilan
ataukah ada keluhan-keluhan lain yang penting.
2. Riwayat penyakit sekarang Kehamilan yang disertai dengan adanya
suatu penyakit akan mungkin memperburuk keberadaan penyakit
tersebut, juga dapat membahayakan kelangsungan kehamilan, karena
dapat membahayakan ibu dan janin, contohnya sepert TBC.
36
3. Riwayat menstruasi Manfaat mengetahui riwayat menstruasi adalah
untuk mengetahui perkiraan kalahiran dan berguna untuk membantu
menghitung usia kehamilan. Dari manapun mulainya perkiraan
kalahiran dihitung dengan rumus neagle : hari + 7, bulan – 3 dan tahun
+ 1 (Prawirohardjo, 2009).
4. Riwayat perkawinan Hal ini penting untuk diketahui karena dapat
membantu memperhitungkan pimpinan persalinan, terutama pada
pasangan suami istri yang telah lama menginginkan hadirnya seorang
anak.
5. Riwayat kehamilan yang lalu Pengalaman melahirkan merupakan
bagian penting dalam perkiraan kemungkinan kehamilan saat ini.
Karena parietas dan jarak kehamilan dari seorang turut mempengaruhi
dalam kehamilannya saat ini.
6. Riwayat hamil ini Kehamilan sekarang pernah diperiksa berapa kali dan
oleh siapa, serta therapy apa yang sedang dijalankan serta keluhan pada
kehamilan saat ini.
c. Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda
vital.
1. Pemeriksaan umum
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi keadaan umum, tekanan, suhu,
berat badan, tinggi badan, kesadaran, nadi dan respirasi.
Keadaan umum seperti (kecemasan, kemarahan atau peka), tekanan
darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai dasar selaama
masa kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk
37
mempertahankan fungsi plasenta, tetapi tekanan darah sistolik 140
mmHg pada awal pemeriksaan dapat mengindikasi potensi hipertens.
Pada pemeriksaan fisik menurut Prawirahardjo (2009) suhu normal
pada ibu hamil yaitu berkisar antara 36,5o C-37,5oC, pertambahan berat
badan yang normal pada ibu hamil sekitar 2 kg dalam satu bulan antara
6,5-16,5 kg pertambahannya selama kehamilan. Kesadaran
(composmentis, somenolen, apatis). Nadi pada ibu hamil normal, agak
lebih tinggi dari orang dewasa normal. Respirasi ibu hamil agak
meningkat pada trimester ini dikarenakan adanya penekanan diafragma
oleh uterus yang membesar sehingga ibu menjadi lebih pendek dalam
bernafas dan juga lebih sering. Tinggi badan menentukan ukuran
panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil
antara lain yaitu lebih dari 145.
2. Pemeriksaan sistematis
a. Kepala : rambut, mata, konjungtiva,sklera, muka,
mulut, gigi, serta telinga.
b. Leher : memriksa apakah ada pembengkakan
kelenjar tiroid atau tidak.
c. Dada dan aksila : bagaimana bentuk buah dada, adakah
hyperpigmentasi, puting susu menonjol atau tidak, areola berwarna
apa, apakah sudah ada pengeluaran kolostrum atau belum, dan
apakah ada pembesaran atau pembengkakan pada ketiak
d. Perut : status lokalis/ status obstetrik
38
e. Anogenital : status lokalis, kebersihan, adakah tumor atau
tidak, ada varises, oedema, tumor, atau kelainan lainnya.
f. Extremitas : keadaan tungkai, adanya reflek positif atau
negatif, dari patela, tungkai simetris atau tidak, ada varises, oedema
atau tidak.
3. Pemeriksaan khusus obtetri (satus lokalis)
a. Abdomen : perut membesar dengan arah membesar atau
melebar, ada linea albikan, atau nigra, ada bekas operasi.pada
pemeriksaan abdomen dilakukan pemeriksaan dengan leopold
menurut saifudin (2009) antara lain :
1) Leopold I : untuk menentukan TFU dan apa yang ada di
fundus.
2) Leopold II : untuk menentukan bagian apa yang ada di
bagian kanan dan kiri perut ibu.
3) Leopold III: untuk menentukan bagian terbawah janin
4) Leopold IV : untuk menentukan apakan bagian terbawah janin
sudah masuk ke pintu atas panggul atau belum. Untuk
menentukan denyut jentung janin, dan untuk menentukan berapa
berat janinnya. Dengan rumus TBJ = TFU- 11/12/13 x 155.
( Rukiyah dkk, 2009). Batas normal DJJ adalah dari 120 – 160
x/menit.
b. Anogenital : pemeriksaan ini dilakukan untuk inspeksi dan
dilihat apakah ada plour albus, varises, oedema, tumor atau kelainan
39
lainnya yang dapat mempengaruhi proses persalinan dan apakah ada
kelainan dari anogenital.
4. Pemeriksaan penunjang (laboratorium serta catatan terbaru dan
sebelumnya)
a. Pemeriksaan LAB: ibu hamil hendaknya diperiksa air kencingnya
dan darahnya sekurang-kurangnya 2x selama masa kehamilan, sekali
pada permulaan dan sekali pada akhir masa kehamilan.
b. Pemeriksaan urine yang dilakukan antra lain untuk mengetahui kadar
protein urine ibu dan kadar gula dalam urine ibu. Klasifikasi protein
urine :
1. Negatif : urine jenuh
2. (+) : ada kekeruhan
3. (++) : kekeruhan mudah dilihat seperti butir-butir.
4. (+++) : kekeruhan jelas terlihat dan berkeping-keping
5. (++++) : sangat keruh dan disertai endapan yang
menggumpal.
Untuk kadar glukosa diklasifikasikan :
1. Negatif : biru (tidak berubah warna)
2. 1 (+) : hijau
3. 2 (++) : kuning
4. 3 (+++) : jingga
5. 4 (++++) : merah bata
40
Apabila terdapat kadar urine abnormal dalam urine ibu, bisa menandakan ibu
mempunyai gagal ginjanl atau payah jantung. Dan juga bisa mengarah ke penyakit
preeklamsia. Sedangkan apabila didapat kadar gula dalam urine ibu tidak normal
dapat dicurigai ibu mempunyai penyakit diabetes miletus, akan tetapi hasil ini
belum pasti karena memang biasanya pada ibu hamil terdapat kadar gula yang
tinggi menyerupai diabetes hal ini dikarenakan adanya perubahan metabolisme
dalam tubuh ibu hamil, untuk menegakan diagnosa maka diperlukan pemeriksaan
lainnya seperti pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah yang dilakukan pada ibu
hamil biasanya yaitu golongan darah, dan mpemeriksaan hemoglobin untuk
mengetahui anemia atau tidak, menurut saifudin (2009) disebutkan bahwa anemia
apabila pada kehamilan trimester I dan III kadar hemoglobin daibawah 11 gr%
atau kadar < 10,5 gr % pada trimester II. Hal ini dikarenakan pada bulan ke 5-6
terjadi kebutuhan peningkatan zat besi pada janin untuk proses pertumbuhan
tulang janin, selain itu juga memang dalam kehamlan terjadi proses hemodilusi
yang dapat menyebabkan Hb menjadi turun. (Prawirohardjo, 2009) klasifikasi Hb
ibu hamil :
1. 11 gr % : Normal
2. 9-10 gr % : Anemia ringan
3. 7-8 gr % : Anemia sedang
4. < 7 gr % : Anemia berat
Klasifikasinya sebagai berikut Hb 11gr % dikatakan tidak anemia, 9 – 10 gr%
anemia Ringan, 7 – 8 gr% anemia sedang, < 7 gr% anemia berat ( Rukiyah dkk,
2009).
41
2. Interpretasi data dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Diagnosa kebidanan adalah diagnosa dang ditegakan bidan dalam lingkungan
praktek bidan dan memenuhi standar nomenklatur diagnose kebidanan.
Sebagai contoh rumusan diagnose adalah : G1P0A0 Hamil 10 minggu, dengan
dasar tes kahamilan (+) positif, hamil ke satu, HPHT. Dari diagnosa tersebut maka
dapat ditentukan masalah yang dialami klien serta dapat menetapkan kebutuhan
klien.
Masalah adalah yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan
dari hasil pengkajian data yang menyertai diagnosa, sedangkan kebutuhan adalah
hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum teridentifikasi dalam diagnose dan
masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data.
3. Mengidentifikasi dioagnosa atau potensial masalah
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa
potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah
ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera
Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera mengidentifikasi perlunya
tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani
bersama dengan anggota tim kesehatan lain. Langkah ini mencerminkan
kesinambungan dari proses manajemen kebidanan.
42
5. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh
langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan manajemen terhadap
masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau antisipasi.
Pada langkah ini informasi data yang telah lengkap dapat dilengkapi. Pada
langkah ini informasi data yang tidak lengkap yang dapat dilengkapi. Pada
langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil
pembahasan rencana asuhan bersama klien kemudian membuat kesepakatan
bersama sebelum melaksanakannya.
6. Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisiensi dan aman
Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah sebelumnya dilakukan secara efisien dan aman.
Pelaksanaan ini biasanya dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh
klien, atau anggota tim kesehatan lainnya.
7. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan atau bantuan apakah benar-benar efektif
dalam pelaksaannya.
43
BAB III
STUDI KASUS
A. Pengkajian Data
1. Anamnesa
Pada tanggal 04 Agustus 2012 di puskesmas pondok salam pukul 09.00 WIB,
datang Ny D umur 23 tahun, berbahasa sunda dan Indonesia, beragama islam,
lulus SMA, Ibu rumah tangga, beralamat di salam jaya, Telp.0857xxx. Dengan
suami Tn. A, 25 tahun, berbahasa sunda dan Indonesia, beragama islam, lulus
SMA, wiraswasta, beralamat di salam jaya, Telp.0812xxx.
Ibu datang untuk memeriksakan kehamilannya untuk kunjungan ulang yang
ke 4 kali, ibu mengaku ini kehamilan yang pertama,belum pernah melahirkan, dan
tidak pernah keguguran, pada usia kehamilan ini ibu mengeluh sering lelah.
Riwayat menstruasi
Ibu mengaku riwayat menstruasi normal pertama kali menstruasi umur 13
tahun, sifar darah merah dan encer,siklus 30 hari, teratur, tidak ada
dismenorre ,banyaknya 3x ganti pembalut selama 7 hari, dengan HPHT 23-12-
2011 dan TP : 30-9-2012 saat ini hamil 32 minggu 2 hari
2. Riwayat perkawinan
Menikah satu kali ketika ibu berusia 20 tahun, dengan suami berumur 24
tahun, lamanya 3 tahun
3. Riwayat kehamilan sekarang G1 P0A0H 32 minggu 2 hari
ANC 1x (Kunjungan pertama) oleh bidan pada saat usia kehamilan
3bulan,dan kunjungan ke dua usia kehamilan 6bulan mendapatkan imunisasi TT
44
1, diberi Fe 90 Tablet dengan dosis 60 mg dan diberitahu cara minum dan efek
samping apabila meminum Fe tersebut.
Pergerakan fetus pertama kali di rasakan pada usia kehamilan 5 bulan.
Kunjungan ketiga saat usia kehamilan 7 bulan,dan 4 adalah sekarang, ibu
mengkonsumsi Fe 1 tablet/ hari sejak usia kehamilan 6 bulan, Kalsium 1
tablet/hari,
4. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
Ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi
5. Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit sistemik negatif, riwayat operasi negatif, riwayat
penyakit keluarga negatif.
6. Riwayat Kebiasaan
Pola makan ibu teratur 3 kali sehari dengan porsi sedang, nasi, lauk pauk,
sayur dan buah buahan. Minum 10 gelas/ hari, dengan ukuran gelas biasa yang
digunakan yaitu gelas sedang, air putih kadang air teh dan susu. BAB 2x / hari
konsistensi lembek berwarna kuning. BAK 9 x/hari konsistensi kuning jernih.
Aktivitas sehari-hari : memasak 2x/hari, mencuci baju menggunakan mesin
cuci, menyapu mengurus suami Waktu istirahat : tidur malam 8 jam tidur siang 1
jam. Tidak ada keluhan ketika berhubungan badan biasanya melakukan hubungan
badan 2x/minggu dengan tidak ada keluhan. Tidak pernah mengkonsumsi alkohol,
rokok, dan minum-minuman keras.
9. Riwayat Psikososial
Kehamilan ini adalah kehamilan yang diharapkan. Jenis kelamin yang
diharapkan adalan laki-laki, ibu tinggal dengan suami.
45
B. Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik : KU : Baik, Nampak segar, kesadaran : Compos Mentis,
TD : 120/80 mmHg. N : 83x/ menit, S : 36,2 0C, BB sebelum hamil 55 kg, BB
ketika hamil 63 kg, kenaikan 8 kg, TB : 159 cm.
Pemeriksaan kepala
normal, tidak ada kelainan, rambut : tidak ada ketombe, bersih, lurus hitam,
muka : simetris, mulut/gigi : bibir simetris, bibir Nampak tidak pucat, bersih,
tidak karies,
Leher
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada tumor.
dada dan axila : simetris ka/ki, kolostrum (+), striae (negatif), tidak ada tumor
jantung, jantung reguler : tidak terdengar murmur, paru-paru vesikuler : tidak
terdengar wheezing dan tidak ada ronkhi dalam batas normal.
Abdomen membesar sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada striae, tidak ada
linea alba, ada linea nigra, TFU 29 cm, Leopold I : teraba satu bagian lunak,
tidak bulat, tidak melenting (bokong), Leopold II : kanan teraba ada tahanan
besar, memanjang, seperti papan (punggung) kiri : teraba bagian-bagian kecil
janin (Ekstremitas), Leopold III : teraba bagian keras, bulat, melenting, yaitu
kepala Leopold IV : konvergen, bagian terbawah janin belum masuk ke pintu
atas panggul, gerakan janin (+), TBJ : 29-13x 155 = 2480 gram, DJJ (+),
Punctum maximum: Kuadran kanan 3 jari dibawah pusat, frekuensi 142
x/menit dengan irama regular (teratur).
46
Anogenital tidak dilakukan pemeriksaan, akan tetapi ibu mengatakan tidak
ada keputihan dan selalu mengganti celana 3 x/hari. Pemeriksaan ekstremitas
simetris, oedema (-), varises (-), reflex patella (+), dan tidak ada keluhan lain
C. Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 11,6 gr % golongan darah A, urine : reduksi negative, protein urine
negative, sedimen negative.
D. Interpretasi data
Dari hasil pengkajian data subjektif dan objektif yang telah di lakukan maka
didapatkan diagnose sebagai berikut :
1. Diagnosa
a. Ibu : G1P0A0 hamil 32 minggu 2 hari.
b. Janin : Tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala.
2. Dasar
a. Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama , belum pernah
melahirkan dan tidak pernah keguguran.
b. HPHT tanggal 23-12-2011, TP 30-09-2012, keluhan yang ibu
rasakan masih dalam kategori fisiologis.
c. Adanya pembesaran abdomen sesuai dengan usia kehamilan yaitu
TFU 29 cm ( teraba 3 jari diatas pusat), teraba bagian-bagian janin,
adanya pergerakan janin, serta terdengar denyut jantung janin.
d. Pada saat palpasi leopold I teraba bagian lunak, bundar, tidak
melenting yaitu bokong.
47
e. Leopold II bagian kanan teraba satu bagian keras, memanjang, ada
tahanan seperti papan yaitu punggung, pada bagian kiri teraba
bagian-bagian kecil dari janin yaitu ekstremitas atas
f. Leopold III bagian bawah abdomen teraba bagian keras, bulat,
melenting yaitu kepala. Posisi kepala bayi belum masuk rongga
panggul (posisi konvergen)
g. Pada saat auskultasi terdengar DJJ dengan frekuensi 142 x/menit
dengan puntum maksimum terdengar jelas pada kuadran kanan
bawahpusat.
h. Pada saat palpasi ibu tidak merasa sakit, saat janin bergerak ibu tidak
merasa sakit, bagian-bagian janin sulit teraba.
3. Masalah
Sakit punggung
4. Kebutuhan
1. Penkes mengenai cara mengatasi sakit punggung
E. Potensial masalah
Tidak ada potensial masalah
F. Tindakan segera
Tidak ada penangan yang harus segera dilakukan untuk saat ini.
G. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan antara lain :
1. Informasikan hasil pemeriksaan saat ini
2. Beri ibu tablet zat besi (Fe) dengan dosis 60 mg/hari
48
3. Informasikan tentang penyebab sakit punggung dan cara mengatasinya
4. Beritahukan tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan
5. Beritahukan tentang persiapan persalinan
6. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
7. Dokumentasikan hasil pemeriksaan
H. Pelaksanaan
Pelaksanaan dari asuhan kebidanan yang dilakukan bidan antara lain :
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan saat ini kepada ibu bahwa :
Pemeriksaan fisik : KU : Baik, Nampak segar, kesadaran : Compos
Mentis, TD : 120/80 mmHg. N : 83x/ menit, S : 36,2 0C, BB sebelum
hamil 55 kg, BB ketika hamil 63 kg, kenaikan 8 kg, TB : 159 cm
pemeriksaan head to toe dan leboratorium hasilnya normal.
2. Memberikan ibu tablet Fe 60mg/hari yang diminum ketika mau tidur 1x1
sehari dengan 90 tablet selama kehamilan, dengan tujuan menjaga agar
ibu tidak kekurangan zat besi yang dapat mengakibatkan anemia pada
kehamilan dan perdarahan pada saat persalinan.
3. Menginformasikan tentang penyebab sakit punggung atas yang ibu
rasakan adalah normal di rasakan oleh ibu hamil trimester III, hal ini
terjadi karena ada peningkatan beban oleh ibu yaitu bayi dan kandungan.
Dan cara mengatasinya Menganjurkan ibu agar memakai sapatu atau
sandal dengan tumit tendah, hindari mengangkat benda-benda yang berat,
berdiri dan berjalan dengan punggung dan bahu yang tegap,
mengkompres bagian yang sakit dengan air hangat agar dapat mengurangi
rasa sakit pada punggung
49
4. Memberitahu ibu ketidaknyamanan fisiologis pada trimester III seperti :
cemas, susah tidur, dan lain-lain, dan ibu tidak perlu cemas bila terjadihal
itu pada ibu karena itu merupakan fisiologis.
5. Memberitahu ibu untuk mempersiapkan persalinan.
6. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang pada dua minggu
yang akan dating atau jika terjadi hal yang membahayakan bagi ibu.
7. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
I. Evaluasi
1. Hasil pemeriksaan telah di sampaikan kepada ibu dan ibu mengerti
2. Ibu telah diberitahu agar mengkonsumsi obat penambah darah, untuk
mencegah perdarahan pada persalinan, dan ibu berjanji akan
meminumnya.
3. Ibu telah di informasikan tentang tanda-tanda yang dapat membahayakan
ibu dan kandungannya dan ibu mengerti
4. Telah di beritahukan penyebab sakit punggung bawah pada ibu, dan
memberitahukan untuk tidak mengangkat beban berat, tidak
menggunakan sepatu bertumit tinggi dan ibu mengerti
5. Telah dijelaskan ketidak nyamanan lain pada trimester III dan ibu
mengerti.
6. Ibu telah diberitahukan kapan kunjungan ulang selanjutnya dan ibu
berjanji akan melaksanakannya
7. Pendokumentasian telah dilaksanakan.
50
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan pada bab ini berdasakan pada ada atau tidak adanya kesenjangan
antara teori dan realitas di lapangan tentang Management asuhan kebidanan
Antenatal Care pada Ny. D umur 23 tahun G1P0A0 Hamil 32 minggu 2 hari pada
tanggal 04 Agustus 2012 di Puskesmas pondok salam Purwakarta. Dalam
pembahasan tersebut penulis mengobservasi data dengan management 7 langkah
varney yang terdiri dari pengumpulan data, interprestasi data atau analisa data,
antisipasi masalah/potensial masalah, tindakan segera atau kolaborasi,
perencanaan, pelaksanan, dan evaluasi.
A. Pembahasan tentang pengkajian data
Pada pengkajian ibu hamil data diperoleh dari pengkajian data yang meliputi
identitas, anamnesa, pemeriksaan fisik dan juga pemeriksaan penunjang hal ini
sesuai teori yang dikemukakan oleh salmah, 2009 bahwa pengkajian data yang
meliputi identitas, anamnesa, pemeriksaan fisik dan juga pemeriksaan penunjang.
Pada saat anamnesa dimulai dari idetitas klien telah didata dengan lengkap dan
pada keluhan pertama ibu mengeluh sakit punggung bagian bawah sejak usia
kehamilan 7 bulan, sakitnya tidak sampai menjalar ke perut, tidak ada pengeluaran
darah. Sakit punggung ini terasa bila ibu mencuci pakaian, atau saat menyapu.
Sakitnya menghilang setelah istirahat sehabis mencuci baju atau menyapu, Ibu
merasa nyaman bila tidur dengan posisi miring kiri namun keadaan tersebut
merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan teori menurut prawirohardjo, 2009
51
Menyatakan bahwa sakit punggung disebabkan oleh peningkatan beban berat
yang disebabkan oleh bertambah besarnya janin dalam kandungan, dan akan
menghilang bila ibu tersebut beristirahat serta tidak ada keluhan lain yang
dirasakan,
Pada pemeriksaan fisik dilakukan secara sistemis mulai dari pemeriksaan
tanda – tanda vital dan dari rambut sampai ujung kaki, semua hasil pemeriksaan
normal, hanya saja pada pemeriksaan mulut tidak menggunakan tonguespatele
hanya menggunakan senter saja. Berat badan selama kehamilan ini bertambah 8
kg, hal ini masih dianggap fisiologis karena kenaikan berat badan wanita hamil
rata – rata antara 6,5 kg sampai 16 kg menurut teori yang dikemukakan oleh
Rukiyah, 2009. Lila ibu 25 cm, normal dimana batasan lila normal menurut
Depkes RI, 2010 adalah 23,5 cm
Pada Ny.D pemeriksaan dilakukan sudah 4 kali selama kehamilannya
(kunjungan K1 dan K4 sudah dipenuhi) sesuai dengan teori dari Nahyla, 2011
bahwa target pencapaian pemeriksaan kehamilan khususnya K1 dan K4 tahun
2010 di Indonesia yaitu 95% untuk K1 dan 90% untuk K4. Sedangkan menurut
kebijakan WHO yang dikemukakan oleh Saifuddin, 2009 pemeriksaan paling
sedkit 4 kali selama hamil, yaitu Satu kali kunjungan selama trisemester pertama
(sebelum 14 minggu), Satu kali kunjungan selama trisemester kedua (14-28
minggu), Dua kali kunjungan selama trisemester ketiga (28-36 dan sesudah
minggu ke-36). Kesadaran Ny.D untuk memeriksakan kehamilannya pada petugas
kesehatan sudah tepat. Pengawasan Antenatal sangat penting dalam upaya untuk
mendeteksi secara dini adanya kelainan pada kehamilan, sehingga bisa dilakukan
upaya pencegahan bila didapati adanya resiko tinggi.
52
Ibu pun telah melakukan imunisani TT1 dan TT2 pada usia kehamilan 3
bulan dan 4 bulan dimana sesuai dengan kebijakan Depkes 2010, Akan tetapi
untuk memaksimalkan perlindungan seharusnya pemberian imunisani pada ibu
hamil menurut Rukiyah dkk. 2009 antara lain sebagai berikut :
Antigen Interval (Selang Waktu Minimal)Lama
Perlindungan
Persentase
Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan antenatal
pertama- -
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80 %
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95 %
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99 %
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/
seumur hidup
99 %
Ibu mengkonsumsi tablet Fe 1x1 sesuai setandar pelayanan kebidanan
menurut ( Saefudin, 2009 ), dimana pemberian zat besi ini dimulai dari trimester
ke 2 sampai akhir bulan kehamilan.Pada pemeriksaan laboratorium telah
dilakukan tes Hemoglobin yang hasilnya 11,4 gr%, hasil ini termasuk normal atau
tidak anemia, kadar Hb normal ibu hamil menurut Rukiyah dkk, 2009 adalah
11gr %, dikatakan anemia apabila : kadar Hb 9 – 10 gr% anemia Ringan, kadar
Hb 7 – 8 gr% anemia sedang, kadar Hb < 7 gr% anemia berat. lalu hasil
pemerisaan urin normal yang meliputi protein urin, reduksi yang hasilnya negatif
dengan standar kekeruhan protein urin menurut Rukiyah dkk, 2009 sebagai
berikut :
53
1. Negatif : urine jenuh
2. (+) : ada kekeruhan
3. (++) : kekeruhan mudah dilihat seperti butir-butir.
4. (+++) : kekeruhan jelas terlihat dan berkeping-keping
5. (++++) : sangat keruh dan disertai endapan yang menggumpal.
Untuk kadar glukosa diklasifikasikan :
1. Negatif : biru (tidak berubah warna)
2. (+) : hijau
3. (++) : kuning
4. (+++) : jingga
5. (++++) : merah bata
Pada tahap ini penulis telah melakukan pemerisaan kehamilan secara
sistematis dan bertahap sesuai dengan 7 langkah varney. Hal ini ditandai dengan
adanya wawancara langsung antara pemeriksa dengan klien serta pada
pemeriksaan fisik dan penunjang. Pemeriksaan dilakukan dengan mengacu pada
standar pelayanan yang dianjurkan oleh DEPKES 2010 yaitu menggunakan
standart 7T (timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur TFU, pemberian
imunisasi TT lengkap, pemberian tablet Fe, temuwicara, dan tes PMS ).
Semuanya telah dilakukan, kecuali pemeriksaan PMS pasilitas sarana dan
prasarana yang tidak memadai.
B. Pembahasan tentang interpretasi data
Pada langkah ini penulis membuat diagnosa ibu G1P0A0 H 32 minggu 2 hari.
Janin : tunggal,hidup, intrauterin, , presentasi kepala. Hal ini sesuai dengan teori
54
yang ada bahwa diagnosa didasari dengan data subjektif yaitu ibu mengaku ini
adalah kehamilan yang pertama, belum pernah melahirkan, tidak pernah
keguguran ibu mengatakan HPHT pada tanggal 23 Desember 2011, Tp 30
september 2012, dengan umur kehamilan 32 minggu 2hari sesuai dengan teori
yang ada cara menentukan usia kehamilan sesuai rumus yang di rekomendasi oleh
neagle yang di kemukakan oleh Rukiyah, 2009 yaitu di hitung dari tanggal haid
teakhir, hari di tambah (7), bulan di tambah (9)/ dikurang (3), tahun d tambah 1
atau tidak. Diketahui HPHT 23 – 12 - 2011
7 – 3 + 1
Jadi Taksiran Persalinan 30 – 09 – 2012
Untuk menentukan usia kehamilan : Taksiran persalinan dikurangi tanggal datang
30 – 09 – 2012
04 – 08 – 2012
26 hari 1 bulan = 3 minggu 5 hari
4 minggu
7 minggu 5 hari
Usia kehamilan : 39 minggu 7 hari dikurangi 7minggu 5 hari = 32 minggu 2 hari.
Data objektif didapatkan perut membesar sesuai usia kehamian, dengan TFU
29cm hal ini adalah normal sesuai dengan teori menurut spiegelberg oleh
Rukiyah, 2009 bahwa tinggi fundus uteri di lihat dari usia kehamilan 34 minggu
berada 31 cm diatas simfisis, 36 minggu berada 32 cm diatas simfisis pada
leopold 1 teraba satu bagian tidak bulat, tidak melenting, lunak (bokong),
leopold2 kiri teraba bagian – bagian kecil (ekstremitas), kanan teraba 1 bagian
55
tahanan besar, keras, memanjang seperti papan (punggung), lopold 3 teraba 1
bagian keras, bulat dan melenting (kepala).
Auskultasi DJJ 142x/menit, normal sesuai teori Rukiyah dkk, 2009.Batas
normal DJJ adalah dari 120 – 160 x/menit. TBJ Ny D adalah ( 29-13 ) x 155 =
2480Dengan rumus TBJ = TFU- 11/12/13 x 155.
C. Pembahasan tentang masalah potensial
Setelah melakukan pengumpulan data serta menginterestasikanya, penulis
tidak menemukan masalah yang serius, meskipun ada sedikit masalah yang
sifatnya masih fisiologis pada kehamilan karena tidak termasuk tanda tanda
berikut Dengan demikian penulis tetap melakukan pemantauan secara ketat
karena kehamilan normal dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi
setiap saat.
D. Pembaasan tentang tindakan segera
Pada langkah ini penulis tidak membuat kebutuhan terhadap tindakan segera
atau kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain karena tidak terdapat masalah
potensial pada kehamilan Ny.D
E. Pembahasan tentang perencanaan tindakan
Pada langkah ini penulis membuat rencana berdasarkan prioritas masalah,
karena rencana tindakan harus sesuai dengan kebutuhan klien. Pada perencanaan
ANC Sudah sesuai Depkes 2010. Perencanaan tindakan ANC disesuaikan juga
dengan kebutuhan ibu dan berikut yang di rencanakan oleh penulis seperti
informasikan hasil pemeriksaan saat ini, informasi tentang penyebab sakit
56
punggung, informasikan macam-macam ketidaknyamanan yang lainnya pada
kehamilan trimester III yang merupakan hal-hal yang fisiologis dalam kehamilan
sehingga ibu tidak perlu merasa cemas, beritahukan tentang tanda-tanda bahaya
Trimester III kehamilan dan anjurkan ibu untuk datang secepatnya ke tenaga
kesehatan apabila terjadi tanda-tanda bahaya tersebut, anjurkan ibu untuk
kunjungan ulang dan dokumentasikan hasil pemeriksaan. Perencanaan yang
belum dilakukan adalah menganjurkan ibu untuk senam hamil, informasi
persiapan persalinan.
F. Pembahasan tentang pelaksanaan atau implementasi
Langkah ke enam ini merupakan rencana asuhan yang dilaksanakan secara
efisien dan aman. Pada pelayanan ANC telah dilakukan dengan pengkajian secara
sistematis dan bertahap. Pada anamnesa, usia kehamilan ibu 32 minggu 2 hari
mengeluh sakit punggung, teori dari prawihardjo, 2009 yang menyatakan bahwa
sakit punggung disebabkan oleh peningkatan beban berat yang disebabkan oleh
bertambah besarnya janin dalam kandungan, dan akan menghilang bila ibu
tersebut beristirahat serta tidak ada keluhan lain yang dirasakannya
Memberitahukan tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan seperti
perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, perubahan visual secara tiba-
tiba, nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada muka atau tangan dan kaki, bayi
kurang bergerak seperti biasa dan menganjurkan ibu untuk dating secepatnya ke
tenaga kesehatan apabila terjadi tanda-tanda bahaya tersebut, menganjurkan ibu
untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu kemudian dan mendokumentasikan
semua hasil pemeriksaan menurut (Rukiyah dkk, 2009).
57
Pelaksanaan yang belum dilakukan adalah memberitahu ibu tentang
persiapan persalinan dan senam hamil. Hal ini tidak dilakukan karena keterbatasan
waktu. Persiapan persalinan tersebut diantaranya adalah penolong persalinan yang
ibu pilih, pendamping ibu atau keluarga saat bersalin, perlengkapan yang harus
dibawa pada saat persalinan, yang bertanggung jawab menandatangani surat
persetujuan tindakan medis saat diperlukan, mempersiapkan kendaraan ke tempat
persalinan atau untuk merujuk apabila terjadi sesuatu, ingatkan pada keluarga
untuk mempersiapkan uang dalam jumlah yang cukup besar (Depkes, 2010).
Pelaksanaan kedua yang belum dilaksanakan adalah memberitahukan ibu
mengenai senam hamil. Dimana senam hamil merupakan jenis olah tubuh yang
paling sesuai untuk ibu hamil. Hal ini di sesuaikan dengan banyaknya perubahan
fisik seperti pada alat genital, perut klien membesar dan lain-lain. Tujuan
melakukan senam hamil secara teratur dan intensif adalah agar ibu hamil dapat
menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal. Senam hamil
merupakan terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik atau
mental pada persalinan cepat, aman dan spontan. Sebelum memulai senam hamil,
dianjurkan untuk melakukan dulu gerakan untuk pemanasan sehingga peredaran
darah dalam tubuh akan meningkat dan oksigen yang di angkut ke otot-otot
bertambah banyak, serta dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kejang atau
luka karena telah disiapkan sebelumnya untuk melakukan gerakan yang lebih
aktif. Ibu hamil yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani
persalinan dengan lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan dengan
sebaik-baiknya sehingga proses persalinan normal berlangsung relatif cepat hal ini
(Rukiyah dkk, 2009).
58
G. Pembahasan tentang evaluasi
Evaluasi yang dimaksud adalah untuk mengkaji keefektifan dari asuhan yang
dilakukan pada Ny D pada kasus ini setelah dilakukan implementasi terhadap apa
yang sudah dijelaskan. Sehingga dari data diatas dapat dikatakan bahwa asuhan
kebidanan yang dilakukan berjalan dengan efektif dan lancar dan ibupun mengerti
dan faham apa yang dijelaskan.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengkajian data
Hasil pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny D umur 23 tahun
berlangsung dengan baik, adapun masalah yang ada pada Ny. D meskipun
masih dalam katagori fisiolagis akan tetapi masih memerlukan kebutuhan yang
harus diperhatikan agar tidak menjadi kendala dalam proses persalinan kelak.
2. Interpretasi data
Dari hasil pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny D telah diperoleh
diagnosa:
Ibu : G1P0A0 hamil 32 minggu 2 hari
Janin : Tunggal, hidup, intrauterine, presentasi kepala
3. Potensial masalah
Tidak ada
4. Tindakan segera
Tidak Ada
5. Perencanaan
Pada perencanaan ANC sesuai dengan kebijakan depkes. Perencanaan
tindakan pada ANC disesuiaikan dengan ANC disesuaikan juga dengan
kebutuhan ibu seperti : informasikan hasil pemeriksaan saat ini, informasi
tentang penyebab sakit punggung, penyebab sering BAK, beritahukan tentang
tanda-tanda bahaya pada kehamilan, anjurkan ibu untuk kunjungan ulang dan
60
dokumentasikan hasil pemeriksaan. Perencanaan yang belum dilakukan adalah
menganjurkan ibu untuk senam hamil dan imformasi persiapan persalinan.
6. Pelaksanaan
Pada Pelaksanaan ANC sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat yaitu
: menginformasikan hasil pemeriksaan saat ini, menginformasikan tentang
penyebab sakit punggung,memberitahukan tentang tanda-tanda bahaya pada
kehamilan, menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang dan mendokumentasikan
hasil pemeriksaan.
7. Evaluasi
Dalam pelayanan antenatal pada ibu hamil belum sepenuhnya dapat
terevaluasi keberhasilannya, akan tetapi Asuhan kebidanan yang dilakukan
berjalan dengan efektif dan lancar, karena hal ini dapat terlihat apabila ibu
melakukan kunjungan ulang untuk pemeriksaan kesehatannya.
B. Saran
Setelah melakukan studi kasus, beberapa saran penulis sampaikan kepada
beberapa pihak antara lain :
1. Pihak institusi kesehatan
Diharapkan untuk lebih mengoptimalkan sarana dan prasarana serta mutu
pelayanan di puskesmas, agar dapat meningkatkan derajat kesehatan secara
merata kepada semua kalangan masyarakat.
2. Pihak institusi pendidikan
Diharapkan lebih mengembangkan kemitraan dengan lahan praktek yang sudah
memenuhi standar yang memiliki sarana dan prasarana yang menunjang, dan agar
61
lebih memperbanyak buku tentang Antenatal care di perpustakaan agar dapat
mempermudah penulis dalam mengumpulkan referensi dalam penulisan laporan.
3. Masyarakat
Diharapkan masyarakat lebih memperhatikan kesehatan masing-masing dan
menjadikan Kesehatan sebagai prioritas utama serta kebutuhan hidup sehingga
jika ada kesakitan langsung di periksakan ke tenaga kesehatan.
4. Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat menggunakan waktu peraktek di lapangan
dengan sebaik mungkin agar dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan
keterampilan sesuai dengan teori yang sudah di dapatkan di institusi pendidikan.
62
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/378
Departement Kesehatan RI.2010. “ Pelayanan kesehatan ibu dan anak”. Jurnal
elektronik. Di akses 03 juli 2011: http://www.dinkes.jabarprov.co.id/ .
Prawiirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kehamilan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
S a rwono Prawirohardjo.
Prawiirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Srwono Prawirohardjo.
Rukiyah, dkk. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Jakarta: Trans Info Media.
Saifuddin, Abdul dkk. 200 9 . Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.