Web view · 2011-03-16Jadi yang membedakan keduanya hanyalah materi yang membentuknya....
Transcript of Web view · 2011-03-16Jadi yang membedakan keduanya hanyalah materi yang membentuknya....
MAKALAH AGAMA ISLAMDISUSUN
Oleh:
Lailul Asmi Pulungan
JURUSAN AKUNTANSISEMESTER I
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA2010
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan dan kesabaran sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah agama ini. Makalah ini disusun sedemikian rupa untuk memenuhi
salah satu tugas pendidikan pendidikan agama islam.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka makalah
ini tidak dapat terwujud. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima
kasih kepada
1. Kedua orangtua dan kakak yang telah memberikan bantuan moral serta spiritual.
2. Bapak Ibu Dra. Hj. Latifah Hanum, MA selaku dosen mata kuliah Pendidikan agama
islam.
3. Rekan rekan yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah swt membalas kebaikan yang telah diberikan semua pihak kepada penulis.
Penulis sadar bahwa penulis hanyalah manusia biasa. Makalah ini pasti banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh kerena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
teman-teman yang yang akan penulis gunakan untuk pembuatan makalah yang akan datang
supaya lebih baik lagi.
Semoga makalah ini memberi manfaat khususnya bagi aktivitas pendidikan dan
umumnya bagi para pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Medan, Januari 2011
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I UNSUR UNSUR KEJADIAN MANUSIA
1. Aspek Historis Kejadian Manusia 1
2. Komponen Biologis Manusia 5
3. Reproduksi Manusia 7
4. Ruh Dan Nafas 8
5. Fitrah Manusia 11
6. Akal, Qalbu, Nafsu 13
7. Karakteristik Manusia 17
BAB II KEBERADAAN MANUSIA DIMUKA BUMI
1. Misi Penciptaan Dan Tugas Hidup Manusia 18
2. Status Dan Fungsi Manusia 20
3. Tujuan Dan Program Hidup Manusia 22
4. Teladan Hidup Manusia 24
5. Lawan Dan Kawan Hidup Manusia 27
BAB III SETAN
1. Pengertian Setan 28
2. Sifat-Sifat Setan 30
ii
BAB I
UNSUR-UNSUR KEJADIAN MANUSIA
1. Aspek Historis Kejadian Manusia
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas
mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal
tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan
Sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam
unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya. Al-
Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan
berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang
sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan
ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi
telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal
ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai
mahluk yang sempurna dan paling mulia.
Sesungguhnya setiap kejadian yg Dia ciptakan amat indah dan semuanya telah tertulis jika
dikaji di dalam kitab suci Al-Quran. Maha suci Allah, pencipta yang baik dan mengetahui setiap
kejadian yang engkau aturkan.
Firman Allah dalam surah Al-Mu’minun ayat 12-14 :
1
Artinya:
“Sesungguhnya Kami menciptakan manusia daripada tanah. Kemudian Kami jadikan
manusia daripada saripati air mani (nutfah) yang tersimpan di dalam tempat yang kukuh
(rahim). Dari nutfah (benih) Kami proses menjadi ‘alaqah (segumpal darah), dari ‘alaqah
menjadi mudghah (segumpal daging), kemudian dari segumpal daging Kami jadikan
tulang. Dan setelah proses itu Kami balut pula dengan daging. Setelah itu kami ciptakan
makhluk baru berbentuk lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik.”
Alquran tidak merinci secara kronologi penciptaan manusia menyangkut waktu dan
tempat. Namun alquran menjelaskan jawaban yang sangat penting , dari titik manakah
kehidupan itu bermula.
Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang
spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi. Evolusi menurut para ahli
paleontology dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :
Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan pada
tahun 1942 yang dinamakan fosil Australopithecus.
Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang
disebut pithecanthropus erectus.
2
Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah
digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya dibedakan.
Fosil jenis ini di neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis dan kerabatnya
ditemukan di Solo (Homo Soloensis).
Keempat, manusia modern atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan
otak dan nalarnya.
Beberapa Definisi Manusia :
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural,
manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai
kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of nature–,
sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur
tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini.
3. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran
dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia
eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa
masing-masing realita dan peristiwa. Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya
dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke
dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia
daripada eksistensi.
4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk
hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri, ia mampu mempelajari,
manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya
secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini
menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu yg memberinya kemampuan untuk
melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman
eksistensial yg tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa
yg belum diberikan alam.
3
6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas
dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya.
Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak
memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita yg ada. Kekuatan
inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki,
mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.
7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai
terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana
suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut
ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk
membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.
8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan
sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia
memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk
memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami.
Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti
kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.
Al Qur’an memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social.
Manusia sebagai basyar tunduk pada takdir Allah, sama dengan makhluk lain. Manusia sebagai
insan dan al-nas bertalian dengan hembusan roh Allah yang memiliki kebebasan dalam memilih
untuk tunduk atau menentang takdir Allah.
4
2. Komponen Biologis Manusia
Historis dalam proses perkembangan kultur material dan spiritual manusia di atas bumi.
Manusia merupakan manifestasi makhluk bio sosial, wakil dari spesies homo sapiens. Menurut
Alex MA., “homo sapiens” adalah manusia mempunyai potensi berpikir dan kebijaksanaan.
Menurut filsafat manusia, manusia dipahami secara konseptual sesuai dengan sudut
pandang kefilsafatan tertentu. Bahwa manusia adalah homo mechanicus, homo erectus, homo
ludens. Semuanya itu mengenai susunan kodrat kejasmanian. Kemudian dinamakan homo
sapiens, animal rationale, animal symbolicum yang menitikberatkan konsepsinya pada susunan
kodrat kejiwaan terutama daya cipta. Manusia sebagai homo recentis dan homo volens, yang
menitik beratkan pada aspek rasa dan karsa. Semua tesis- tesis ini menyatu sebagai homo
mensura dan homo feber, menyatu sebagai homo educandum.
Di samping susunan kodrat kejasmanian dan kejiwaan, manusia juga makhluk sosial
atau homo economicus dan homo sicius atau dalam artian lain homo viator dan homo religius
yang berhubungan dengan kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan. Kesemua
istilah itu akan membawa manusia sebagai homo concorus, yaitu makhluk yang siap untuk
transformasi diri dan adaptif.
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi umat Islam secara jelas mengetengahkan
konsep manusia, menurut Muin Salim pengungkapan manusia dalam al-Qur’an melalui dua
pendekatan. Pertama, dengan menelusuri arti kata-kata yang digunakan al-Quran untuk
menunjuk makna manusia.
Secara terminologis, ungkapan al-Qur’an untuk menunjukkan konsep manusia terdiri
atas tiga kategori, yaitu:
a) al-insan, al-in’s, unas, al-nas, anasiy dan insiy;
b) al-basyar; dan;
c) c) bani adam “anak adam ” dan §urriyyat adam “keturunan adam”
Menurut M. Dawam Raharjo istilah manusia yang diungkapkan dalam al -Qur’an seperti
basyar, insan, unas, insiy, ‘imru, rajul atau yang mengandung pengertia perempuan seperti
imra’ah, nisa’ atau niswah atau dalam ciri personalitas, seperti al-atqa, al-abrar, atau ulul-albab,
juga sebagai bagian kelompok sosial seperti al-asyqa, dzul-qurba, al-dhu’afa atau al-musta«’af-
n yang semuanya mengandung petunjuk sebagai manusia dalam hakekatnya dan manusia
dalam bentuk kongkrit.
5
Firman Allah swt :
“Katakanlah: Sesungguhnya Aku Ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku:
"Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
Menurut M. Quraish Shihab, kata basyar terambil dari akar kata yang pada umumnya
berarti menampakkan sesuatu dengan baik dan indah. Dari kata yang sama lahir kata basyarah
yang berarti kulit. Manusia dinamakan basyarah karena kulitnya tampak jelas dan berbeda
dengan kulit binatang lainnya. Al-Qur’an menggunakan kata ini sebanyak 36 kali dalam bentuk
tunggal dan 1 kali dalam bentuk mu£anna (dual) untuk menunjukkan manusia dari aspek
lahiriah serta persamaannya dengan manusia seluruhnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian manusia dengan menggunakan
kata basyar, artinya anak keturunan adam atau bani adam , mahkluk fisik atau biologis yang
suka makan dan berjalan ke pasar. Aspek fisik itulah yang menyebut pengertian basyar
mencakup anak keturunan adam secara keseluruhan.
Al-Basyar mengandung pengertian bahwa manusia akan berketurunan yaitu mengalami
proses reproduksi seksual dan senantiasa berupaya untuk memenuhi semua kebutuhan
biologisnya, memerlukan ruang dan waktu, serta tunduk terhadap hukum alamiahnya, baik yang
berupa sunnatullah (sosial kemasyarakatan), maupun takdir Allah (hukum alam).
Semuanya itu merupakan konsekuensi logis dari proses pemenuhan kebutuhan
tersebut. Untuk itu, Allah swt. memberikan kebebasan dan kekuatan kepada manusia sesuai
dengan batas kebebasan dan potensi yang dimilikinya untuk mengelola dan memanfaatkan
alam semesta, sebagai salah satu tugas kekhalifahannya di muka bumi.
Adapun penamaan manusia dengan kata al-insan yang berasal dari kata al-uns,
dinyatakan dalam al-Qur’an sebanyak 73 kali dan tersebar dalam 43 surat.21 Secara etimologi,
al-insan dapat diartikan harmonis, lemah lembut, tampak, atau pelupa.
6
3. Reproduksi Manusia
Reproduksi merupakan suatu masalah yang dibahas manusia. Dari permulaan dan
juga dalam perincian-perinciannya pembahasan itu mengandung konsepsi yang salah. Pada
abad pertengahan dan sampai periode yang belum begitu lama, mitos dan khayal meliputi soal
reproduksi. Hal tersebut memang wajar, oleh karena untuk memahami mekanisme
reproduksi yang kompleks, orang harus tahu anatomi, harus telah menemukan mikroskop
dan harus sudah ada ilmu-ilmu fundamental yang menjadi sumber fisiologi, embriyologi,
obstetrik dan lain-lain.
Qur-an berlainan dengan itu semua. Ia menyebutkan tempat-tempat
mekanisme yang tepat dan menyebutkan tahap-tahap yang pasti dalam reproduksi, tanpa
memberi bahan yang keliru sedikit jua pun. Semuanya diterangkan secara sederhana dan
mudah difahami oleh semua orang serta sangat sesuai dengan hal-hal yang ditemukan Sains
pada kemudian hari.
Reproduksi disebutkan dalam beberapa puluh ayat, tak pakai urutan yang jelas,
tetapi dengan beberapa penjelasan mengenai soal-soal khusus. Untuk mendapatkan ide
yang menyeluruh, ayat-ayat tersebut perlu dikelompok-kelompokkan, setelah dikelompokkan
sebagai dalam hal yang sudah kita bicarakan, komentar akan jadi lebih mudah.
7
4. Ruh Dan Nafas
A. RuhKata roh juga memiki 2 makna :
Makna yang pertama adalah roh alami atau nyawa yang berbentuk seperti uap, bersumber
dari darah hitam yang terdapat dalam rongga hati. Uap ini tersebar melalui pembuluh nadi
yang ada di semua bagian anggota tubuh. Roh dengan makna seperti ini dapat
diilustrasikan seperti cahaya lampu yang menerangi setiap sudut rumah. Inilah yang
dimaksud oleh para dokter dengan nyawa.
Makna yang kedua adalah bisikan halus rabbaniah (ketuhanan) yang menjadi makna
hakiki dari hati. Roh dan hati ini menyampaikan bisikan halus tersebut dalam satu
rangkaian secara berurutan. Makna roh seperti inilah yang diisyaratkan firman Allah SWT:
Artinya :
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, ‘Roh itu termasuk urusan
Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.’” ( QS. Al-Israa’ 85).
8
B. NAFAS
Nafs atau jiwa atau soul, adalah sebuah entitas lain dari diri manusia sebagai jasad,
dimana dia berasal dari alam malakut yang terbuat dari elemen cahaya, akan tetapi bukanlah
seperti cahaya yang terbayangkan oleh kita ketika melihat cahaya lampu, elemen cahaya ini
sangat khas dan tak terinderai oleh mata lahiriyah kita, sebagaimana Allah telah menciptakan
malaikat dari elemen yang sama. Jiwa juga memiliki indera sebagaimana yang dimiliki oleh
indera jasad tetapi dalam dimensi yang berbeda karena perbedaan elemen pembentuknya.
Misalkan dalam jasad ada mata untuk melihat setiap benda yang dapat di inderai yang
memiliki wujud dengan ruang dan waktu, maka dalam jiwa atau nafs terdapat mata jiwa atau
istilah umum yang digunakan adalah mata batin, yang dalam Alquran diistilahkan dengan al-
bashirah, juga memiliki fungsi untuk melihat, namun yang dilihatnya adalah apa yang tak
tampak dalam penglihatan jasad, karena itu dia dapat memiliki kemampuan melihat jauh di atas
kemampuan jasad, seperti alam malakut semisal malaikat dan jiwa-jiwa lainnya. Bahkan sering
kita mendengar seorang yang karena keshalihannya sehingga Allah Swt anugerahkan sebuah
keterbukaan pada bashirah-nya hingga dia bisa membaca apa yang ada dalam hati orang lain.
Demikian pula dengan indera jasad lainnya, maka jiwa pun memiliki indera yang
semisal. Jadi yang membedakan keduanya hanyalah materi yang membentuknya. Jasad
tersusun dari materi bumi, yaitu air, api, tanah dan udara yang semuanya berasal dari alam
mulk atau alam kasat mata (alam syahadah), sedangkan jiwa dibuat dari materi cahaya, yang
semisal dengan materi malaikat karena keduanya berasal dari alam malakut. AlGhazali
menyebut istilah nafs ini dengan sebutan ”sesuatu yang abstrak yang membentuk diri manusia
secara hakiki”.
Selanjutnya beliau melanjutkan bahwa nafs ini dilukiskan dengan berbagai macam sifat
sesuai dengan bebagai keadaannya yang berbeda-beda. Jika ia dalam keadaan selalu tenang
dan tenteram dalam menerima ketentuan Allah dan lainnya, dan terhindar dari kegelisahan
yang disebabkan oleh pelbagai macam godaan ambisi, maka ia disebut nafs muthmainnah (jiwa
yang tenang dan tentram).
9
Firman Allah surah
Artinya :
”Wahai nafs muthmainnah, kembalilah kepada Rabb-mu dalam keadaan ridla dan
diridlai.” ( QS fajr ayat 27-28 )
Sedangkan apabila nafs ini selalu gelisah karena berada dalam kondisi perlawanan
terhadap godaan syahwat hawa nafsu, maka ia disebut dengan nafs lawwaamah. (jiwa yang
senantiasa menyesali dirinya dan mengecam). Karena ia selalu menyesali dirinya sendiri atas
kelalaiannya dalam melakukan pengabdian kepada Allah.
Firman Allah surah
Artinya :
”..dan Aku (Allah) bersumpah dengan nafs lawwaamah (jiwa yang selalu mengecam)”
(QS 75:2)
Selanjutnya, jika nafs ini tidak berusaha menyesali dirinya, bahkan senantiasa tunduk
patuh kepada dorongan hawa nafsu dan memperturuti bisikan syetan, maka ia disebut nafs
ammaarah bis-suu`i (Nafs yang cenderung menyuruh pada kejahatan).
10
5. Fitrah Manusia
Pada hakekatnya, dalam diri manusia ada fitrah untuk senantiasa berbuat baik
dan menjauhkan diri dari perbuatan jahat. Nurani manusia selalu merindukan kedamaian dan
ketenangan. Jauh di dalam lubuk hati manusia, pada dasarnya selalu ada kerinduan untuk terus
menerus mengikuti jalan agama yang benar. Inilah fitrah manusia yang sesungguhnya, fitrah
yang diajarkan Islam.
Maka ketika manusia tergelincir berbuat kejahatan yang menghinakan dirinya serta
menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan dan agamanya, Allah mengingatkan mereka melalui
firmannya. Dalam Q. S. al-Rum: 30 ditegaskan: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui.”
Rasulullah saw. melalui salah satu hadisnya juga menyebutkan bahwa pada dasarnya
setiap anak manusia dilahirkan dalam keadaan suci, tak bernoda. Rasul menegaskan: “Setiap
anak dilahirkan dalam keadaan suci. Maka tergantung pada kedua orang tuanyalah yang
menjadikan anak seorang Yahudi, Nashrani, atau Majusi”. Dari dua landasan teologis di atas,
jelaslah bahwa dalam diri manusia ada potensi bersih dan suci. Prinsip kebaikan ini diakui oleh
seluruh umat manusia, sedangkan kejahatan akan senantiasa mengantarkan manusia menuju
kehinaan dan kesengsaraan.
Ironisnya, banyak di antara kita yang melupakan fitrah insaniyah (kemanusiaan) kita.
Sebagian besar kita justru dipengaruhi, bahkan dikuasai oleh nafsu. Kita menjadikan nafsu
sebagai ilah (tuhan) dalam kehidupan ini. Padahal Allah SWT secara tegas mengecam para
budak ‘nafsu’ dengan firman-Nya: “Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? atau
apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu
tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya.” (Q.S. Al-
Furqan: 43-44)
Betapa nista dan hinanya gelar yang disematkan Allah SWT kepada para pemuja nafsu.
Mereka diibaratkan seperti binatang, bahkan jauh lebih hina dari binatang tersebut. Dan jelas,
tempat yang telah disiapkan bagi mereka adalah neraka Jahannam (Q. S. Al-A’raf: 179)
11
Bagi manusia yang masih sadar akan eksistensi kemanusiaannya, tentu ia tidak mau
direndahkan derajatnya, ia akan mempertahankan fitrah kemanusiaannya. Bahkan, ia akan
selalu berusaha meningkatkan derajat serta kualitas kemanusiaannya. Tetapi bagi mereka yang
telah dibutakan mata hatinya oleh dekapan nafsu, ia akan terlena dan terbuai, tidak
memedulikan lagi fitrah kemanusiaannya yang suci. Ia akan terlelap dalam bisikan nafsu,
sampai akhirnya maut datang menjemputnya. Na’udzubillahi min dzalik.
Semoga kita termasuk manusia-manusia yang senantiasa menjaga fitrah insaniyah kita,
menyadari eksistensi kemanusiaan kita, sehingga mengarungi hidup dan kehidupan di dunia ini
selalu berada dalam bimbingan wahyu Ilahi. Amin
12
6. Akal, Qalbu Dan Nafsu
A. AkalKata akal mempunyai 2 makna yaitu:
Makna yang pertama adalah mengetahui hakekat sesuatu.
Makna yang kedua adalah orang berilmu yang ilmunya itu menjadi seperti sifat baginya.
Makna ini sama seperti bisikan halus rabbaniah yang telah dijelaskan sebelumnya. Jadi
tidak mungkin yang dimaksud dengan akal dalam sabda Nabi SAW, “Yang pertama
diciptakan Allah SWT adalah akal. Lalu dikatakan kepada akal ,’Menghadaplah’ maka
akalpun menghadap” adalah makna akal yang pertama.
Dengan demikian jelas bagimu bahwa yang dimaksud dengan hati, roh, dan an-nafs
alam berbagai ayat dan hadist diatas adalah bisikan halus rabbaniah (ketuhanan). Sahl at-
Tustari’ berkata “Hati itu laksana singgasana dan dada menjadi kursinya.” Ucapan ini
menunjukan bahwa yang dimaksud “hati” olehnya adalah bukan gumpalan daging yang
berisikan darah hitam melainkan bisikan halus rabbaniah.
Sedangkan menurut ilmuwan dari negara barat sono punya pendapat lain yaitu :
Perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia Id,
EgoSuperego. Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis
manusia (hawa nafsu) pusat insting.
Ada 2 insting dominan :
1. Libido, insting reproduktif yang menyediakan energy dasar untuk kegiatan manusia yang
konstruktif atau disebut juga insting kehidupan (eros) yang bukan hanya meliputi dorongan
seksual, tetapi juga meliputi segala hal yang mendatangkan kenikmatan termasuk kasih ibu,
pemujaan pada Tuhan dan cinta diri (narcisism).
2. Thanatos, insting destruktif dan agresif atau disebut juga insting kematian. Semua motif
manusia adalah gabungan antara eros dan thanatos. Idbergerak berdasarkan prinsip
kesenangan (pleasure principle), ingin segera memenuhi kebutuhannya. Id bersifat egoistis,
tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan. Id adalah tabiat hewani manusia.
13
Subsistem kedua adalah ego berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di
dunia luar. Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan
realistik. Ego lah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan
hidup sebagai wujud yang rasional ia bergerak berdasarkan prinsip realitas. Ketika Idmendesak
supaya anda membalas ejekan dengan ejekan lagi, ego memperingatkan anda bahwa lawan
anda adalh “bos” yang dapat memecat anda. Kalau anda mengikuti desakanId, anda konyol.
Subsistem yang ketiga adalah Superego yaitu merupakan polisi kepribadian, mewakili yang
ideal. Superego adalah hati nurani yang merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan
cultural masyarakatnya. Ia memaksa ego untuk menekan hasrat-hasrat yang tak berlainan
kealam bawah sadar. Baik Id maupun Superego berada dalam bawah sadar
manusia. Ego berada ditengah antara memenuhi desakan Id dan peraturan Superego. Secara
singkat perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (Id), komponen
psikologis (Ego), dan komponen sosial (Superego) atau unsur animal, rasional dan moral
(hewani, akali dan nilai). Maksud dan tujuan penulisan ini adalah sebagai usaha untuk
memahami motif dari tindakan atau perilaku yang kita lakukan. Hendaknya sebelum melakukan
suatu perbuatan kita selidiki dulu sumbernya apakah berasal dari komponen biologis saja atau
berasal dari bisikan halus rabbaniyah yang selalu mengajak kita untuk berbuat kebaikan,
‘hanya anda yang tahu ?’.
14
B. QalbuKata hati memiliki 2 makna :
Makna pertama adalah daging kecil yang terletak didalam dada sebelah kiri dan
didalamnya ada rongga yang berisi darah hitam. Daging ini menjadi sumber dan tempat
bagi roh. Daging seperti ini juga terdapat pada binatang dan orang mati.
Makna yang kedua adalah bisikan halus rabbaniyah (ketuhanan) yang berhubungan
langsung dengan hati yang berbentuk daging. Bisikan halus rabbaniah inilah yang dapat
mengenal Allah SWT dan memahami apa yang tak dapat dijangkau oleh khayalan dan
angan-angan.
Inilah hakekat manusia yang dikenai titah hukum, dan penjelasan seperti ini diisyaratkan
oleh firman Allah SWT:
Artinya :
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-
orang yang mempunyai hati”. (QS Qaf ayat 37 )
Jika yang dimaksud denga hati ( al-qalbu ) dalam ayat ini adalah gumpalan daging kecil,
maka semua orang memilikinya (namun yang dimaksud disini adalah orang-orang yang
mempunyai akal, dengan demikian tidak semua orang memikinya karena tidak semua orang
berakal ). Jika kamu telah memahami hal ini, maka ketahuilah bahwa hubungan antara bisikan
rabbaniah yang sangat halus dengan hati yang berbentuk daging adalah hubungan yang sangat
dalam (samar) yang tidak dapat diketahui dengan penjelasan-penjelasan, jadi tergantung pada
persaksian mata hati. Situasi ini dapat diilustrasikan dengan perumpamaan sebagai berikut;
bisikan rabbaniah ibarat seorang raja, sedangkan dagingnya laksana istananya. Jika hubungan
keduanya seperti halnya hubungan benda-benda, maka tidak benar jika dikatakan bahwa
bisikan rabbaniah dapat berpindah dari satu hati ke hati manusia yang lain.
15
C. NAFSUNafsu secara etimologi berarti jiwa. Adapun nafsu secara terminologis ilmu tasawwuf
akhlaq, nafsu adalah dorongan-dorongan alamiah manusia yang mendorong pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Adapun penertian hawa nafsu adalah sesuatu yang disenangi oleh jiwa kita yang cenderung negatif baik bersifat jasmani maupun nafsu yang bersifat maknawi. Nafsu yang bersifat jasmani yaitu sesuatu yang berkaitan dengan tubuh kita seperti makanan, minum, dan kebutuhan biologis lainnya, Nafsu yang bersifat maknawi yaitu, nafsu yang berkaitan dengan kebutuhan rohani seperti, nafsu ingin diperhatikan orang lain, ingin dianggap sebagai orang yang paling penting, paling pinter, paling berperan, paling hebat, nafsu ingin disanjung dan lain-lain.Hawa nafsu inilah yang mengakibatkan pengaruh buruk / negatif bagi manusia.
Dari segi tahapan nafsu terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Nafsu amarahYaitu jiwa yang masih cenderung kepada kesenangan-kesenangan yang rendah, yaitu kesenangan yang bersifat duniawi. Nafsu ini berada pada tahap pertama yang tergolong sangat rendah, karena yang memiliki nafsu ini masih cenderung kepada perbuatan-perbuatan yang maksiat. Secara alami nafsu amarah cenderung kepada hal-hal yang tidak baik. Bahkan, karena kebiasaan berbuat keburukan tersebut, bila mana dia tidak melakukannya, maka dia akan merasa gelisah, sakau dan gundah gulana. Allah SWT berfirman dalam al-qur’an Artinya: Sesungguhnya nafsu itu suka mengajak ke jalan kejelekan, kecuali (nafsu) seseorang yang mendapatkan rahmat Tuhanku (QS. Yusuf : 53).
2. Nafsu LawwamahYaitu jiwa yang sudah sadar dan mampu melihat kekurangan-kekurangan diri sendiri, dengan kesadaran itu ia terdorong untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan rendah dan selalu berupaya melakukan sesuatu yang mengantarkan kebahagian yang bernilai tinggi. Ustadz Arifin ilham pernah mengatakan , bahwa orang yang masih memiliki nafsu lawammah ini biasanya disaat ia melakukan maksiat/dosa maka akan timbul penyesalan dalam dirinya, namun dalam kesempatan lain ia akan mengulangi maksiat tersebut yang juga akan diiringi dengan penyesalan-penyesalan kembali.
3. Nafsu MutmainnahYakni jiwa tenang, tentram, karena nafsu ini tergolong tahap tertinggi, nafsu yang sempurna berada dalam kebenaran dan kebajikan, itulah nafsu yang dipanggil dan dirahmati oleh Allah SWT, Sebagaimana firman-Nya:Artinya : Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. (QS. Al - Fajr : 27-28).Dalam ayat lain Allah menghiburnya yaitu :Artinya : Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. (QS. Asy Syams :9).
16
7. Karakteristik ManusiaDalam kehidupan ini manusia dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu:
1. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak IslamiahIa adalah orang yan rajin beribadah dan rajin ke mesjid. Orang seperti ini harus di nomor
satukan, karena mereka lebih dekat dengan dakwah kita, sehingga tidak membutuhkan
tenaga yang banyak dan untuk mengajak mereka pun tidak banyak kesulitan, Insya Allah.
2. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak AsasiyahIa adalah orang yang tidak taat beragama, tetapi tidak mau terang-terangan dalam berbuat
maksiat karena ia masih menghormati harga dirinya. Orang-orang semacam ini menempati
urutan kedua.
3. Manusia yang Berperilaku dengan Akhlak JahiliahIa adalah orang yang bukan dari golongan pertama dan kedua. Dialah orang yang tidak
peduli terhadap orang lain, sedang orang lain mencibirnya karena perbuatan dan
perangainya yang jelek. Rasullullah saw bersabda, “sesungguhnya sejelek-jelek tempat
manusia di sisi Allah pada hari kiamat adalah orang yang ditinggalkan (dijauhi)
masyarakatnya karena takut dengan kejelekannya”. (HR. Bukhari dan Muslim). Golongan
inilah yang disebut dalam sabda Raullullah saw sebagai “”sejelek-jeleknya tempat bergaul”.
(HR Muslim).
17
BAB IIKEBERADAAN MANUSIA DI MUKA BUMI
1. Misi Penciptaan dan Tugas Hidup ManusiaMisi adalah alasan keberadaan, amanah yaitu sudah ada dalam diri manusia sendiri.
Sedangkan visi adalah keadaan dimasa mendatang yang ingin dicapai seperti hal nya cita-cita
(belum ada dalam diri manusia) proses mendapatkannya dengan menciptakan visi itu sendiri.
Misi manusia hidup didunia sudah jelas untuk beribadah ,sedangkan visi setiap manusia
mungkin belum semuanya jelas dan berbeda-beda untuk masing-masing manusia itu sendiri,
jadi visi sebagai tujuan sedangkan misi sebagai aksi-aksi untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan penciptaan manusia yaitu konsep tentang desain penciptaan. Manusia didesain
atau dirancang sebagai mahluk yang mengabdi dan beribadah kepada allah. Karena manusia
didesain untuk beribadah dan bersujud kepada allah maka tentu saja eksistensinya atau
keberadaan manusia akan tergantung kepada seberapa jauh dia menyesuaikan diri dengan
rancangan awal penciptaannya.
Ayat alqur’an yang berhubungan dengan visi dan misi penciptaan manusia adalah surat
adz-dzariyat ayat 56 :
ليعبدون إال اإلنس و الجن خلقت وماArtinya:
” Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah
Ku.(Q.S adz-zariyat ayat 56).
Pada surat adz-dzaryat ayat 56 ini allah menjelaskan bahwa visi,misi,dan tugas manusia
adalah untuk menyembah dan beribadah kepada allah baik ibadah secara hablumminnas
maupun hablumminnallah. Hal ini juga memberi pengertian bahwa tujuan penciptaan manusia
hanyalah untuk menyembah allah swt. Penyembahan manusia kepada Allah lebih
mencerminkan kebutuhan manusia terhadap terwujudnya sebuah kehidupan tatanan yang baik
dan adil. Penyembahan tersebut harus dilakukan dengan secara suka rela tanpa paksaan.
karena itulah dapat kita lihat bahwa dakwa rasulullah SAW di mekah adalah mengajak manusia
kepada kebenaran menyembah allah.
18
Ibadah adalah tujuan penciptaan manusia dan kesempurnaan yang kembali kepada
penciptaan allah swt menciptakan manusia untuk memberinya ganjaran. Maksudnya manusia
yang diberi ganjaran oleh allah yang mempperoleh ganjaran adalah manusia sedangkan allah
tidak membutuhkannya adapaun tujuan allah. Maka itu berkaitan dengan Zat Yang Maha
Agung. Dia menciptakan manusia dan jin karena Dialah Zat yang Maha Agung.
Pada ayat itu juga dijelaskan bahwa misi penciptaan manusia yaitu sebagai hamba
allah yang menyembah–Nya sesuai yang diprintakan,sebagai khalifa dimuka bumi yang
bertugas memakmurkannya dan berusaha menegakkan keadilan Allah. Kesuksesan dan
kegagalan inilah yang nantinya menentukan bagaimana balasan yang adil baginya di akhirat
nanti.
Sedangkan visi penciptaan manusia adalah manusia agar bersujud kepada allah,
bersyukur, berdoa, dan bersujud kepada allah. Rasa syukur itu harus tetap ada pada diri
manusia. Rasullullah SAW pernah berdoa seperti berikut: “Wajahku bersujud kepada Dzat yang
telah menciptakannya, memberinya rupa, pendengaran, dan penglihatan. Maka Maha Suci
Allah sebagai pencipta yang paling baik”(HR.Muslim).
Selain surat Adz-dzariyat ayat 56 yang menjelaskan visi dan misi penciptaan manusia.
Surat Al-Bayyinah ayat 5 juga menjelaskan visi dan misi penciptaan manusia.
Al-Bayyinah ayat 5:
Artinya:
” padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah allah dengan memurnikan
ketaatan kepada allah dalam menjalankan agama yang lurus,dan supaya mereka mendirikan
shalat,dan menunaikan zakat,dan yang demikian itulah agama yang lurus”. (Q.S Al Bayyinah :5)
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa manusia diciptakan hanya untuk menyembah kepada
allah SWT,memurnikan dalam beribadah dan menjauhkan dari syrik,sebagai wujud dari
ketaatan kepada allah SWT dengan menjalankan sholat dan zakat atau memberikan sebagian
rezekinya kepada orang yang berhak.
19
2. Status Dan Fungsi ManusiaManusia terlahir bukan atas kehendak diri sendiri melainkan atas kehendak Tuhan.
Manusia mati bukan atas kehendak dirinya sendiri Tuhan yang menentukan saatnya dan
caranya. Seluruhnya berada ditangan Tuhan Hukum Tuhan adalah hukum mutlak yang tak
dapat dirubah oleh siapapun hukum yang penuh dengan rahasia bagi manusia yang amat
terbatas pikirannya.
Kuasa memberi juga kuasa mengambil Betapa piciknya kalau kita hanya tertawa senang
sewaktu diberi. Sebaliknya menangis duka dan penasaran Sewaktu Tuhan mengambil sesuatu
dari kita. Yang terpenting adalah menjaga sepak terjang kita Melandasi sepak terjang hidup kita
dengan kebenaran Kejujuran dan keadilan?Cukuplah Yang lain tidak penting lagi.
Suka duka adalah permainan perasaan. Yang digerakan oleh nafsu iba diri Dan
mementingkan diri sendiri. Tuhanlah sutradaranya, Maka manusia manusia adalah pemain
sandiwaranya Yang berperan diatas panggung kehidupan Sutradara yang menentukan
permainannya Dan ingatlah bukan perannya yang penting Melainkan cara manusia yang
memainkan perannya itu.
Dari aspek sosiologi, hidup berkait erat dengan segala perbuatan manusia yang wujud
dalam seluruh interaksi yang dilakukannya. Hidup berarti menyangkut seluruh aktivitas manusia
dalam berbagai macam interaksinya satu sama lain. Tiada interaksi atau mengasingkan diri
adalah ‘mati’.
Ada 3 hal yang bisa terjadi bila kita hidup tanpa tujuan :
1. Hidup kita stagnan. Kita tetap seperti sekarang.
2. Kita menghabiskan banyak uang, waktu, tenaga dan pikiran, tapi kita pun tidak ke mana-
mana. Kita hidup tetap seperti sekarang,tidak berubah
3. Kita menghabiskan banyak uang, waktu, tenaga, pikiran dan hidup kita berubah, tapi
perubahan yang tidak kita inginkan atau bahkan berubah menjadi lebih buruk. Apa tujuan
hidup kita? Segera tentukan tujuan hidup kita sebelum kita menghabiskan banyak uang,
waktu, tenaga dan pikiran dengan percuma.
Allah SWT menciptakan alam semesta dan menentukan fungsi-fungsi dari setiap elemen
alam ini. Mata hari punya fungsi, bumi punya fungsi, udara punya fungsi, begitulah seterusnya;
bintang-bintang, awan, api, air, tumbuh-tumbuhan dan seterusnya hingga makhluk yang paling
kecil masing-masing memiliki fungsi dalam kehidupan
20
Bagi seorang atheis, manusia tak lebih dari fenomena alam seperti makhluk yang lain,
oleh karena itu manusia menurut mereka hadir di muka bumi secara alamiah dan akan hilang
secara alamiah.
Apa yang dialami manusia, seperti peperangan dan bencana alam yang menyebabkan
banyak orang mati , adalah tak lebih sebagai peristiwa alam yang tidak perlu diambil pelajaran
atau dihubungkan dengan kejahatan dan dosa, karena dibalik kehidupan ini tidak ada apa-apa,
tidak ada Tuhan yang mengatur, tidak ada sorga atau neraka , seluruh kehidupan adalah
peristiwa alam. Bagi orang atheis fungsi manusia tak berbeda dengan fungsi hewan atau
tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai bagian dari alam.
Bagi orang yang menganut faham sekuler, manusia adalah pemilik alam yang boleh
mengunakannya sesuai dengan keperluan. Manusia berhak mengatur tata kehidupan di dunia
ini sesuai dengan apa yang dipandang perlu, dipandang baik dan masuk akal karena manusia
memiliki akal yang bisa mengatur diri sendiri dan memutuskan apa yang dipandang perlu.
Mungkin dunia dan manusia diciptakan oleh Tuhan, tetapi kehidupan dunia adalah urusan
manusia, yang tidak perlu dicampuri oleh agama. Agama adalah urusan indifidu setiap orang
yang tidak perlu dicampuri oleh orang ain apa lagi oleh negara.
Agama Islam mengajarkan bahwa manusia memiliki dua predikat, yaitu sebagai
hamba Allah (`abdullah) dan sebagai wakil Allah (khalifatullah) di muka bumi. Sebagai hamba
Alah, manusia adalah kecil dan tak memiliki kekuasaan, oleh karena itu tugasnya hanya
menyembah kepada Nya dan berpasrah diri kepada Nya. Tetapi sebagai khalifatullah, manusia
diberi fungsi sangat besar, karena Allah Maha besar maka manusia sebagai wakil Nya di muka
bumi memiliki tanggungjawab dan otoritas yang sangat besar .
Sebagai khalifah, manusia diberi tangungjawab pengelolaan alam semesta untuk
kesejahteraan ummat manusia, karena alam semesta memang diciptakan Tuhan untuk
manusia. Sebagai wakil Tuhan manusia juga diberi otoritas ketuhanan; menyebarkan rahmat
Tuhan, menegakkan kebenaran, membasmi kebatilan, menegakkan keadilan, dan bahkan
diberi otoritas untuk menghukum mati manusia. Sebagai hamba manusia adalah kecil, tetapi
sebagai khalifah Allah, manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-
sendi kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu manusia dilengkapi Tuhan dengan kelengkapan
psikologis yang sangat sempurna, akal, hati, hati nurani, syahwat dan hawa nafsu, yang
kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk yang sangat terhormat dan
mulia, disamping juga sangat potensil untuk terjerumus hingga pada posisi lebih rendah
dibanding binatang.
21
3. Tujuan Dan Program Hidup Manusia
Manusia menurut Nurcholish Madjid memang merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang
sangat mengagumkan. Manusia tersusun dari perpaduan dua unsur ; segenggam tanah bumi,
dan ruh Allah, maka siapa yang hanya mengenal aspek tanahnya dan melalaikan aspek tiupan
ruh Allah, maka dia tidak akan mengenal lebih jauh hakikat manusia. Al-Qur’an sendiri juga
menyatakan bahwa manusia memang merupakan makhluk paling sempurna yang diciptakan
oleh Allah.
Allah tidak menciptakan manusia kecuali untuk mengabdi kepadanya. Mengabdi dalam
bentuk apa? Ibadah dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya seperti
tercantum dalam Al-qur’an. “Sesungguhnya telah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk
beribadah.”
Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah kepada manusia dalam beribu-ribu
macam bentuk dimulai dari hal yang paling kecil menuju kepada hal yang paling besar dengan
berdasarkan dan berpegang kepada Al-qur’an dan hadist didalam menjalankannya.Begitupun
sebaliknya dengan larangan-larangannya yang seakan terimajinasi sangat indah dalam pikiran
manusia namun sebenarnya balasan dari itu adalah neraka yang sangat menyeramkan,sangat
disayangkan bagi mereka yang terjerumus kedalamnya.Na’uudzubillaahi min dzalik
Dalam hadist shohih diungkapkan bahwa jalan menuju surga itu sangatlah susah
sedangkan menuju neraka itu sangatlah mudah.Dua itu adalah pilihan bagi setiap manusia dari
zaman dahulu hingga sekarang,semua memilih dan berharap akan mendapatkan surga,namun
masih banyak sekali orang-orang yang mengingkari dengan perintah Allah bahkan mereka lebih
tertarik dan terbuai untuk mendekati,menjalankan larangan-larangannya. Sehingga mereka
bertolak belakang dari fitrahnya sebagai manusia hamba Allah yang ditugasi untuk beribadah.
Oleh karenanya,mereka tidak akan merasakan hidup bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.
Sebelum manusia diciptakan pada al qur’an dijelaskan bahwa ada percakapan antara
allah dengan malaikat mengenai penciptaan manusia.pada surat Al-Baqarah ayat 30 telah
dijelaskan seperti berikut:
22
Artinya :
”Ingatlah ketika tuhanmu berfirman pada para malaikat :”sesungguhnya Aku
hendakmenciptakan khalifah dibumi.mereka (malaikat) menjawab berkata :”mengapa engkau
hendak menjadikan khalifah dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah,padahal kami (malaikat) senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan
mensucikan engkau? allah berfirman : sesungguhnya allah mengetahui apa yang sedang kamu
ketahui”.
Pada ayat tersebut allah merencanakan menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi
didalam ayat tersebut ada sedikit perdebatan antara malaikat dengan allah yaitu menurut
malaikat manusia diciptakan di bumi memang sebagai khalifa namun juga bisa membuat
pertumpahan darah dan tidak bisa menjaga mandat sebagai khalifa di bumi. Namun allah
menjawab dengan tegas bahwa allah mengetahui apa yang tidak diketahui oleh malaikat yaitu
rencana allah terhadap penciptaan manusia,kemudihan allah menjelaskan bahwa manusia bisa
menjadi khalifa di bumi karena manusia akan diberi akal sehingga manusia dapat memiliki
kemampuan dan keterampilan.
Ada banyak sekali kelebihan yang diberikan oleh Allah swt kepada manusia yang tidak
diberikan kepada makhluk-makhlukNya yang lain. Ada beberapa kelebihan yang diberikan Allah
swt. kepada manusia yang menjadikannya unggul dan terdepan dari para makhluk lainnya
seperti; memiliki daya tubuh yang membuat fisiknya kuat daya hidup yang membuatnya mampu
mengembangkan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan serta mempertahankan diri
menghadapi tantangan; daya akal yang membuatnya memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi;
daya kalbu yang memungkinkannya bermoral, merasakan keindahan, kelezatan iman, dan
kehadiran allah.
Oleh karena itu, manusia perlu menyadari eksistensi dan tujuan penciptaan dirinya,
memahami risalah hidupnya selaku pengemban amanah Allah, melalui arahan dan bimbingan
yang berkesinambungan agar kehidupannya menjadi lebih berarti. Hal ini disebabkan karena
pada dasarnya segala sesuatu diciptakan dengan adanya satu tujuan.
23
4. Teladan Hidup ManusiaTeladan hidup manusia adalah Rasullullah saw. Rasulullah yang memiliki sifat/tauladan
sebagai berikut :
a. Siddiq (benar)
b. Amanah (tepat janji)
c. Fatonah (cerdas, cerdik)
d. Tabligh (menyampaikan)
Kita sebagai umat manusia haruslah mentauladani rasullullah saw. Jangan lah kita
menjadi orang yang mufaik. Karena sesungguhnya Allah membenci orang yang munafik.
Ciri-ciri orang munafik, yaitu:
1) Apabila berkata bohong.
2) Apabila berjanji diingkari.
3) Apabila diberi kepercayaan di khianati.
Nabi Muhammad mengumpamakan hidup manusia seperti tiga hewan yang disebut
dalam Alquran yakni semut (An Naml), laba-laba (Al Ankabut), dan lebah (An Nahla).
Semut, meski berbadan kecil tapi ia paling aktif mengumpulkan makanan. Kerjanya
hanya menghimpun dan menumpuk makanan, tanpa tahu untuk apa ia mengumpulkan
makanan sebanyak-banyaknya. Padahal usia semut paling lama hanya satu tahun.
Laba-laba, adalah binatang berkaki delapan yang bisa membuat jala sutra dari
pantatnya. Namun laba-laba betina memiliki kebiasaan memangsa pejantan setelah melakukan
perkawinan. Telur-telurnya pun ditempatkan berdesakan, dengan resiko dapat memusnahkan
bayi-bayi yang baru ditetaskan baik karena tergencet sesama maupun adanya kanibalisme di
sarang yang sangat rapuh.
”Sekarang ini di Indonesia banyak dihasilkan manusia berkarakter semut. Manusia yang
hanya mengumpulkan kekayaan, tanpa pernah tahu untuk apa kekayaan itu. Apakah untuk
zakat, bersedekah, atau lainnya. Sedang mereka yang menganut filsafat laba-laba tidak mau
repot untuk memikirkan apa, di mana, dan kapan dia akan makan. Dia hanya memikirkan siapa
yang akan dijadikan mangsa berikutnya,” ujar Muchoyyar.
Pakar Alquran itu menyebut, lebah adalah teladan yang terbaik. Ia sangat disiplin dalam
pembagian kerja. Nabi Muhammad sendiri mendeskripsikan sikap lebah dengan tidak makan
kecuali yang baik, tidak menghasilkan sesuatu kecuali yang bermanfaat, dan jika terjatuh
menimpa sesuatu tidak merusak.
24
Contohnya :
Suatu hari seorang ibu berambut uban dan sedang patah semangat mendatangi
seorang ulama. Ia ingin meminta pertolongan dari ulama itu. Ia berkata, “Pak, tolonglah anak
saya yang ada di penjara. Sudah sepuluh tahun ia ada di penjara dan belum sekalipun dia
membalas surat-surat yang saya kirim kepadanya. Saya ingin sekali mengetahui keadaannya.
Tolong juga sampaikan surat dan foto ini kepadanya.”
Ulama itu menyanggupi permohonan ibu itu. Ketika ia pergi ke kota, ia mengunjungi
pemuda itu. Ketika bertemu, ulama itu menunjukkan surat dan foto ibu itu kepada pemuda itu.
Dengan dingin pemuda itu berkata, “Benar, ini foto ibu saya. Dulu rambutnya hitam, tetapi
sekarang semua sudah putih...” Ulama itu bertanya mengapa selama bertahun-tahun ia tidak
membalas surat ibunya.
Dengan geram dan mata melotot, ia berkata, “Pak, maukah bapak pergi ke rumah ibuku
dan mengembalikan foto dan surat2 ini? Saya sama sekali tidak menyukai ibu saya. Bagi saya,
dia adalah wanita paling jahat di dunia. Pertama kali saya mengenal judi di meja ibu saya yang
selalu berjudi setiap hari bersama kawan-kawannya? Saya diajari minum alkohol oleh ibu saya
sendiri. Karena itulah akhirnya saya masuk penjara selama sepuluh tahun. Kalau sekarang dia
mengatakan mencintai saya, itu hanya omong kosong belaka. Sungguh saya membenci ibu
saya dan kebiasaannya.”
Ulama itu hanya terbengong. Ia kembali dengan seribu satu pertanyaan di benaknya.
Teladan hidup ternyata sesuatu yang masih sangat dibutuhkan dalam hidup manusia. Pepatah
mengatakan, buah itu jatuh tidak jauh dari pohonnya. Pohon yang baik menghasilkan buah
yang baik pula. Karena itu, teladan orangtua sangat penting dalam proses pendidikan seorang
anak. Teladan yang baik membawa kebaikan dalam hidup. Teladan yang buruk membawa
pengaruh negatif dalam pertumbuhan kejiwaan seorang anak.
Untuk itu, orangtua mesti membangun hidup yang baik. Hidup yang dekat dengan
Tuhan. Caranya adalah dengan mendengarkan firman Tuhan dan berdoa kepada Tuhan.
Namun berdoa saja tidak cukup. Orangtua mesti membangun kedekatan dengan anak-anak.
Di jaman sekarang banyak anak mengeluhkan orangtua mereka yang terlalu sibuk
mencari nafkah. Seolah-olah penghasilan keluarga itu yang utama. Sampai-sampai mereka
lupa bahwa kasih sayang dan perhatian kepada anak-anak merupakan tugas utama dari
orangtua. Apa gunanya mengumpulkan harta yang banyak, tetapi anak-anak kekurangan cinta
kasih dan perhatian.
25
Karena itu, orangtua perlu berefleksi diri akan peranannya dalam konteks
tanggungjawabnya terhadap pendidikan anak-anak mereka. Memberi teladan hidup menjadi
suatu kesempatan bagi anak-anak untuk belajar tentang cara hidup yang baik. Belajar tentang
kehidupan itu mesti dimulai dari keluarga. Orangtualah yang memberi teladan untuk hal ini.
15 Pedoman Hidup Manusia
1. Musuh terutama manusia adalah Dirinya Sendiri.2. Kegagalan terutama manusia adalah Kesombongan.3. Kebodohan terutama manusia adalah Sifat Menipu.4. Kesedihan terutama manusia adalah Rasa Iri Hati.5. Kesalahan terutama manusia adalah Mencampakkan Dirinya.6. Dosa terutama manusia adalah Menipu Dirinya Sendiri dan Orang Lain.7. Sifat manusia yang terkasihani adalah Rasa Rendah Diri.8. Sifat manusia yang paling dapat dipuji adalah Semangat dan Keuletannya.9. Kehancuran terutama manusia adalah Rasa Keputusasaan.10. Harta terutama manusia adalah Kesehatan.11. Hutang terbesar manusia adalah Hutang Budi.12. Hadiah terutama manusia adalah Lapang Dada dan Mau Memaafkan.13. Kekurangan terbesar manusia adalah Sifat Berkeluh Kesah dan Tidak Memiliki
Kebijaksanaan.14. Ketentraman dan kedamaian terutama manusia adalah Suka Berdana dan Beramal.15. Manusia adalah Apa Yang Dipikirkannya.
26
5. Lawan Dan Kawan Hidup Manusia
Dengan kemampuan alami manusia, seharusnya semua manusia memiliki kemampuan
dalam mempengaruhi manusia lainnya. Bahkan hanya dengan kemampuan berbahasa atau
berkomunikasi seorang manusia bisa mempengaruhi orang lain dan mendapatkan apa yang ia
inginkan.
Hal ini sangatlah penting untuk menunjang kesuksesan karir dan pergaulan anda di
setiap lingkungan entah dari lingkungan keluarga, masyarakat kerja,.. sekolah, hubungan
dengan pasangan dan lain sebagainya. Selanjutnya, tentu saja akan mempengaruhi
kesuksesan anda dalam karir dalam bekerja, bergaul dan mencari teman sebanyak-banyaknya.
Karena perlu di ingat setiap dari kita pastilah tidak ingin memiliki seorang musuh bahkan lebih,..
hanya dengan sebuah komunikasi seorang kawan bisa menjadi lawan bahkan sebaliknya
seorang lawan bisa menjadi kawan kita. Ini sedikit tips dari saya bagaimana membuat lawan
atau kawan tetap menjadi kawan kita :
1. Selalu berikan sapaan dan senyuman segar dengan nilai dan kemurnian intonasi paling
indah, yang kawan pernah temui… karena perlu di ingat seseorang manusia adalah
seorang yang selalu ingin diperhatikan dan selalu ingin diketahui keberadaannya.
2. Kenali lawan bicara dan jadilah lawan bicara yang menyenangkan,.. terkadang saat kita
bebicara dengan seorang kawan kita akan membahas suatu topik yang mungkin ingin kita
bicarakan dan membutuhkan suatu jawaban dan pertanyaan. Maksud saya di sini saat
seseorang mulai mengendalikan pembicaraan (lebih aktif berbicara) berikan waktu hanya
untuk dia hingga ia menyelesaikan pembicaraannya,.. jangan aku kita yang selalu
ditonjolkannn artinya jangan pernah kita yang harus selalu di dengarkan oleh lawan bicara
kita. Karena lama-kelamaan lawan bicara kita jenuh atas pengendalian pembicaraan kita.
Kenali juga apa yang akan menjadi topik pembicaraan dan jauhkan kalimat-kalimat yang
tidak disukai lawan bicara, apabila sudah terlanjur pahami dan jangan ulangi apa yang
mereka tidak sukai.
3. Mengakui kesalahan anda dan segera minta maaf. Maksudnya adalah apabila kita
melakukan kesalahan yang fatal entah dalam keluarga atau lingkungan kerja, cobalah
berkomunikasi dengan baik,.. akui kesalahan kita dan segera minta maaf sebelum
kesalahan tersebut menjadi lebih besar dan sulit kita cari solusi untuk terhindar dari itu
semua.
27
4. Ingat selalu apa yang menjadi hal penting dan wajib di ingat dari lawan bicara contoh :
a. Nama jika kita jarang bertemu dengan seorang kawan kita,.
b. tanggal lahir. pastilah kawan, pasangan, orang tua, orang yang kita hormati atau
pimpinan kita sangat senang jika kita berikan ucapan selamat,.. Ingat bahwa setiap
individu selalu ingin diperhatikan.
c. makanan favorite, warna favorite, tempat kesukaan, hoby dan masih banyak lagi.
5. Bicarakan apa yang menjadi bahan kesukaan orang yang kamu ajak bicara dan berikan
rasa kepedulian kita mulai dari perasaan kita saat mereka sedih,.. perasaan mereka saat
senang, jangan mengikuti perasaan kita sendiri. contohnya saat kawan sedang mengalami
perasaa tidak senang kita malah tertawa, dan acuh tak acuh tidak mendengarkan apa yang
mereka ingin bicarakan dan curahkan kepada kita.
6. Berikan kesempatan berbicara yang kamu ajak bicara, hindari kebiasaan memotong
pembicaraan dan jadilah pendengar yang baik,. karena setiap manusia lebih suka di
dengarkan dari pada sering mendengarkan,..
7. Berikan ucapan selamat dan pujian atas prestasi yang diraih kawan kamu dan selalu
tunjukan ekspresi sewajarnya.
8. Jaga kontak mata saat kamu berbicara dengan lawan bicara, karena hal tersebut
merupakan hal yang penting ,.. terkadang seseorang merasa dihargai dan dihormati
apabila saat kita berbicara selalu memandang expresi dan gaya bicara mereka.
9. Jangan selalu merasa ingin dihormati dan dihargai,.. karena seseorang pastilah akan
dihormati dan dihargai apabila dia memang pantas untuk dihargai dan dihormati.
28
BAB IIISETAN
1. Pengertian SetanPengertian Syetan dari kata syaithona yang berarti jauh dari kebenaran, Iblis dari kata
"Ablasa-Yublisu-ilbisan" yang berarti tidak punya kebaikan (putus asa/Frustasi), keduanya
adalah jenis makhluk halus, dan tidak semua orang di izinkan oleh Allah melihatnya seperti
rasullullah, yang ada hanyalah sifat-sifat mereka yang masuk ke dalam hati dan rohani kita.
Dalam sebuah riwayat di ceritakan bahwa mereka melawan perintah Allah dengan tidak mau
bersujud dihadapan nabi Adam (manusia) dan sejak kejadian itu setan di usir dan ditempatkan
ke dalam neraka, namun dasar setan/iblis mereka mengajak Allah SWT face to face (empat
mata) dengan mengadakan perjanjian, diantaranya :
1. Bersedia di dalam neraka asal bersama anak cucu nabi Adam yang mau mengikuti
kehendak mereka.
2. Bersedia di dalam neraka selamanya asal diberi kesempatan untuk mengajak anak cucu
nabi Adam bermain-main dengan nafsu yang ditawarkan oleh mereka (setan/iblis).
3. Bersedia di dalam neraka dengan mengajak bermain anak cucu nabi Adam yang mau
masuk ke komunitas mereka (Neraka Genk).
4. Meminta disediakan fasilitas berupa darah, hati dan jiwa manusia, karena itulah jalur
yang bisa dimasuki oleh iblis / syetan.
5. Meminta Umur panjang sampai hari akhir / hari kiamat.
Artinya :
“Iblis mengatakan : Tuhanku, karena Engkau telah menilaiku sesat, niscaya akan kuhiasi
kehidupan manusia di dunia dan akan kusesatkan mereka semua, kecuali hamba-
hambaMu di antara mereka yang ikhlas hidup mentaati petunjuk-petunjukMu” (QS. Al Hijr : 39-40)
28
Ke-lima point perjanjian tersebut langsung di legalisir oleh Allah dengan satu jawaban
“Silahkan saja ", dan Allah pun menurunkan firman-nya kepada umat manusia yaitu :
Artinya :
" Sesungguhnya setan adalah musuh bagimu (manusia), maka anggaplah ia
musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya
supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala (al-faathir : 6)
"Sesungguhnya syetan itu berjalan dalam diri manusia menurut perjalanan darahnya". (HR.
Bukhari dan Muslim)
29
2. Sifat Sifat Setan15 ntisari Sifat-sifat setan/iblis yang merasuk kedalam hati/jiwa manusia adalah:
1. Sombong / tinggi hati.
2. Angkuh.
3. Congkak.
4. Sesat.
5. Pembohong / dusta / sumpah palsu.
6. Ingkar janji.
7. Iri Hati / Dengki.
8. Pembenci / Pendendam.
9. Mungkar / Murtad.
10. Pengkhianat.
11. Nafsu Lawwamah (marah,riak,sombong,fitnah,suka membicarakan aib orang lain,cinta
harta dunia dan tahta).
12. Tertutup-nya semua panca indera dari kebaikan (mata, telinga, tangan, kaki, Mulut/lisan,
dll).
13. Malas beribadah (ini pekerjaan dan tugas dari bala tentara setan / iblis bernama " Mutawaqi
" agar manusia enggan mengerjakan sholat)
14. Perusak Iman (Mengajak untuk bermaksiat, musyrik, kafir, dll)
15. Bertindak melampui batas kekuasaan Allah.
30