BAN-PT, Pedoman Penyusunan Portofolio Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi, 2007
PETUNJUK TEKNIS AKREDITASI INSTITUSI...
Transcript of PETUNJUK TEKNIS AKREDITASI INSTITUSI...
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN AKREDITASI INSTITUSI
PERGURUAN TINGGI (AIPT) DI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
PUSAT PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN TAHUN 2017
610.69 Ind p
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan .—Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2017 ISBN 978-602-416-210-8
1. Judul I. HEATH CARE FACILITIES, MANPOWER, AND SERVICES – STANDARDS II. HEALTH FACILITIES – EDUCATION III. ACCREDITATION
610.69 Ind p
i
ii
iii
KATA SAMBUTAN
Tenaga kesehatan yang berkualitas sangat berpengaruh terhadap kualitas
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Selain itu tenaga kesehatan yang
berkualitas juga mempunyai peranan sangat penting dalam menentukan
keberhasilan pelaksanaan program pembangunan di bidang kesehatan. Oleh karena
itu, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) yang
merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT), dan secara hirarkhi berada dibawah
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan (BPPSDMK), perlu
diperhatikan secara khusus agar dapat menghasilkan tenaga kesehatan yang
berkualitas.
Untuk mempersiapkan hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan mulai dari
penetapan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dengan mengacu pada
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan dan
perundang-undangan yang berkaitan dengan pendidikan tinggi, pemenuhan sumber
daya, sampai dengan pemenuhan sarana dan prasarana. Sebagai implementasinya,
Poltekkes Kemenkes telah menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
dengan tujuan agar Tridharma Pendidikan Tinggi dapat terlaksana sesuai dengan
ketentuan, sehingga dapat menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas.
Aturan yang berlaku mengharuskan adanya studi kelayakan terhadap penerapan
SPMI di Institusi Pendidikan Tinggi melalui Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi
(AIPT) oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Agar Poltekkes
Kemenkes siap melaksanakan akreditasi institusi, maka Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) di Poltekkes Kemenkes ini
telah ditetapkan, untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan proses akreditasi,
mulai dari tahap pra sampai dengan mendapatkan hasil akreditasi. Dengan
demikian, Poltekkes Kemenkes dapat mengetahui hal-hal yang harus dipenuhi dan
dilengkapi agar sesuai dengan persyaratan untuk mendapatkan hasil akreditasi yang
unggul.
Dalam penyusunan juknis tentunya telah melibatkan berbagai pihak. Oleh karena itu,
ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi-tingginya kami sampaikan
iv
kepada semua yang telah berkontribusi dalam penulisan dan penerbitan buku
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi di Poltekkes
Kemenkes ini.
Terimakasih.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Akreditasi Perguruan Tinggi (AIPT) di Poltekkes Kemenkes. Buku ini disusun
untuk dijadikan acuan bagi Poltekkes Kemenkes dalam mempersiapkan dan
melaksanakan akreditasi Institusi di Poltekkes Kemenkes.
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Akreditasi Perguruan Tinggi (AIPT) di Poltekkes
Kemenkes ini membahas secara detail tentang tata laksana akreditasi institusi
yang akan diakreditasi oleh BAN-PT. Buku ini mencakup pendahuluan,
akreditasi institusi perguruan tinggi, pengorganisasian, pengisian instrument
AIPT, pendampingan AIPT, simulasi AIPT, pendaftaran dan penyerahan
dokumen AIPT, asesmen lapangan, evaluasi pelaksanaan AIPT dan penutup.
Dengan adanya petunjuk teknis ini diharapkan Poltekkes Kemenkes akan
mendapatkan hasil akreditasi yang unggul karena sudah ada kejelasan tahapan
mulai dari pra sampai mendapatkan hasil akreditasi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
dalam penyusunan Juknis ini. Kritik, saran, dan masukan dari berbagai pihak
sangat kami harapkan guna penyempurnaan Juknis Akreditasi Institusi
Perguruan Tinggi Poltekkes Kemenkes ini dimasa mendatang.
Jakarta, Mei 2017
vi
DAFTAR ISI
Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM
Kesehatan Kementerian Kesehatan ............................................................. i
Kata Sambutan ............................................................................................ iii
Kata Pengantar ............................................................................................ v
Daftar Isi ....................................................................................................... vi
Daftar Lampiran ........................................................................................... viii
Daftar Singkatan .......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Dasar Hukum ..................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................... 3
D. Ruang Lingkup .................................................................................. 4
E. Manfaat ............................................................................................. 4
BAB II AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
A. Pengertian ......................................................................................... 5
B. Tujuan Akreditasi ............................................................................... 5
C. Fungsi Akreditasi ............................................................................... 6
D. Manfaat Akreditasi ............................................................................. 6
E. Aspek Pelaksanaan Akreditasi .......................................................... 6
BAB III PENGORGANISASIAN
A. Membangun Komitmen ..................................................................... 9
B. Pembentukan Tim AIPT .................................................................... 10
C. Uraian Tugas Tim AIPT ..................................................................... 11
D. Penyusunan Program Kerja Persiapan AIPT .................................... 13
BAB IV PENGISIAN INSTRUMEN AIPT
A. Sosialisasi.......................................................................................... 19
B. Teknik Pengisian Borang AIPT .......................................................... 19
C. Teknik Penyusunan Evaluasi Diri ...................................................... 59
BAB V PENDAMPINGAN AIPT
A. Pendampingan Internal ..................................................................... 68
B. Pendampingan Eksternal .................................................................. 69
vii
BAB VI SIMULASI AIPT
A. Tujuan ............................................................................................... 71
B. Pelaksana .......................................................................................... 71
C. Pelaksanaan Simulasi ....................................................................... 71
BAB VII PENDAFTARAN DAN PENYERAHAN DOKUMEN AIPT
A. Pendaftaran AIPT .............................................................................. 74
B. Penyerahan Borang AIPT .................................................................. 75
BAB VIII ASESMEN LAPANGAN
A. Persiapan Asesmen .......................................................................... 87
B. Pelaksanaan Asesmen ...................................................................... 88
C. Akhir Asesmen .................................................................................. 90
BAB IX EVALUASI PELAKSANAAN AIPT
A. Berita Acara ....................................................................................... 91
B. Rekomendasi ..................................................................................... 91
C. Rencana Tindak Lanjut ...................................................................... 92
BAB X PENUTUP......................................................................................... 93
TIM PENYUSUN
LAMPIRAN
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumen Pendukung Akreditasi
Lampiran 2. Contoh Surat Tugas Tim Akreditasi
Lampiran 3. Bobot Penilaian
Lampiran 4. Penilaian Borang
Lampiran 5. Penilaian Evaluasi Diri
ix
DAFTAR SINGKATAN
ADUM : Administrasi Umum
ADAK : Administrasi Akademik
AIPT : Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi
AMI : Audit Mutu Internal
ATK : Alat Tulis Kantor
BKD : Badan Kepegawaian Daerah
BAN-PT : Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
BPK : Badan Pemeriksa Keuangan
BPKP : Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
BPPSDMK : Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
DIKTI : Pendidikan Tinggi
ED : Evaluasi Diri
IPK : Indeks Prestasi Kumulatif
IPS : Indeks Prestasi Semester
KAP : Kantor Akuntan Publik
LAKIP : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
LAM-PTKes : Lembaga Akreditasi Masyarakat Perguruan Tinggi Kesehatan
MoU : Memorandum of Understanding
NSPK : Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria
PPEPP : Penetapan standar, Pelaksanaan standar, Evaluasi pelaksanaan
standar, Pengendalian standar dan Peningkatan standar
PT : Perguruan Tinggi
PkM : Pengabdian kepada Masyarakat
RPK : Rencana Pelaksanaan Kegiatan
RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
SMA/SMK : Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan
SAPTO : Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi Online
SK : Surat Keputusan
SPME : Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
SPMI : Sistem Penjaminan Mutu Internal
SPP : Sumbangan Pembinaan Pendidikan
SDM : Sumber Daya Manusia
x
DAFTAR SINGKATAN
SOP : Standar Operasional Prosedur
SPI : Satuan Pengawas Internal
SKP : Sasaran Kinerja Pegawai
SWOT : Strength, Weakness, Opportunity, and Threat
SN-DIKTI : Standar Nasional Pendidikan TInggi
TS : Tahun Sekarang
UPT : Unit Pelaksana Teknis
VMTS : Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi
5M : Man, Money, Method, Material, Machine
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencapaian pembangunan kesehatan perlu didukung oleh berbagai faktor,
namun yang terpenting adalah dukungan Sumber Daya Manusia yang
kompeten. Oleh karena itu, didalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) 2005-2025 menetapkan tujuan dan sasaran pembangunan
kesehatan antara lain melakukan pengembangan dan pemberdayaan sumber
daya manusia kesehatan dengan arah kebijakan meningkatkan jumlah, jenis,
kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan. Untuk mempersiapkan SDM
Kesehatan yang kompeten, khususnya bagi tenaga kesehatan, salah satunya
dilakukan melalui pendidikan tenaga kesehatan.
Saat ini sudah banyak institusi pendidikan kesehatan dengan berbagai program
studi yang dikelola oleh swasta maupun pemerintah, termasuk Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes). Sebagai institusi
pendidikan, Poltekkes Kemenkes terus berupaya untuk dapat menghasilkan
tenaga kesehatan yang siap melaksanakan pembangunan kesehatan, mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta siap menghadapi
tantangan global. Untuk mencapai yang diharapkan, pemenuhan sumber daya
dukung pendidikan terus dilakukan dan didalam prosesnya Poltekkes Kemenkes
telah menerapkan sistem penjaminan mutu yang dilakukan secara
berkesinambungan.
Penerapan sistem penjaminan mutu di Poltekkes Kemenkes bertujuan agar
dapat menghasilkan lulusan yang bermutu pula. Hal ini sesuai dengan Undang-
undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, yang menyatakan
bahwa pemerintah menyelenggarakan sistem penjaminan mutu pendidikan
tinggi untuk mendapatkan pendidikan bermutu. Undang-undang Nomor 12 tahun
2012 juga menjelaskan bahwa perguruan tinggi harus mengembangkan Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
(SPME) yang dilakukan melalui akreditasi. Akreditasi untuk Perguruan Tinggi
dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk
2
mengetahui kelayakan dari institusi pendidikan dalam melakukan proses
pendidikan yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan Permenristekdikti Nomor 32
Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
Belum seluruh Poltekkes Kemenkes mempunyai pemahaman yang sama dalam
implementasi Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT), sehingga hasilnya
beragam pula. Oleh karena itu sesuai dengan tugas dan fungsi yang tercantum
didalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Badan PPSDM
Kesehatan melalui Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan
menetapkan petunjuk teknis (juknis) tentang tata cara akreditasi institusi bagi
Poltekkes Kemenkes mulai dari persiapan, pelaksanaan, pelaporan hingga
evaluasi agar dapat mempertahankan dan atau meningkatkan peringkat
akreditasi.
B. Dasar Hukum
Yang menjadi dasar dalam peyusunan juknis ini adalah:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara R.I Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan
Lembaran Negara R.I Nomor 4586);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4406);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara RI Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5336);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5607);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 41,
3
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4496) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara RI Tahun 2013 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5410);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5500);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1988/Menkes/Per/IX/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 890/Menkes/Per/VIII/2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Politeknik Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.03/I.2/06284/2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor HK.03.05/I.2/03086/2012 tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Organisasi dan Tata Laksana Politeknik Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi (Berita Negara RI Tahun 2015 Nomor 1952);
12. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan
Perguruan Tinggi;
13. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia RI Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi;
C. Tujuan Petunjuk Teknis
1. Tujuan Umum
Adanya acuan bagi Poltekkes Kemenkes dalam mengelola Sistem
Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) melalui akreditasi Institusi Perguruan
Tinggi di Poltekkes Kemenkes
4
2. Tujuan Khusus
Petunjuk teknis ini dapat digunakan sebagai acuan bagi :
a. Direktur Poltekkes Kemenkes beserta jajarannya dalam mengelola
sistem penjaminan mutu agar dapat memenuhi dan melebihi Standar
Nasional Pendidikan Tinggi.
b. Poltekkes Kemenkes dalam:
1) memahami kebijakan pelaksanaan akreditasi Institusi.
2) melaksanakan mekanisme akreditasi Institusi.
3) melaksanakan pengisian borang akreditasi Institusi.
4) menyiapkan data dukung pelaksanaan akreditasi Institusi.
c. Sivitas akademika dan para pemangku kepentingan Poltekkes
Kemenkes dalam mendukung pelaksanaan akreditasi Institusi.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup juknis pelaksanaan akreditasi institusi Perguruan Tinggi (PT) di
Poltekkes Kemenkes meliputi pendahuluan, akreditasi institusi perguruan tinggi,
pengorganisasian, pengisian instrument AIPT, pendampingan AIPT, simulasi
AIPT, pendaftaran dan penyerahan dokumen AIPT, asesmen lapangan, evaluasi
pelaksanaan AIPT dan penutup.
E. Manfaat
Manfaat juknis pelaksanaan akreditasi institusi PT:
1. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Sebagai acuan untuk melakukan pembinaan dan pemenuhan sumber daya
dukung proses pendidikan dan monitoring
2. Bagi Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
Sebagai pedoman dalam melakukan pembinaan serta monitoring dan
evaluasi pelaksanaan akreditasi institusi di Poltekkes Kemenkes.
3. Bagi Poltekkes Kemenkes
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan akreditasi institusi mulai dari
persiapan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan.
5
BAB II
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
Agar didalam pelaksanaan akreditasi institusi perguruan tinggi sesuai dengan yang
diharapkan, ada beberapa hal yang harus dipahami yaitu:
A. Pengertian
Akreditasi institusi perguruan tinggi adalah proses penilaian terhadap institusi
pendidikan secara keseluruhan untuk mengetahui komitmen institusi terhadap
kapasitas institusi dan efektivitas pendidikan, yang didasarkan pada standar
akreditasi yang telah ditetapkan. Dalam pasal 2 Permenristekdikti No. 32 Tahun
2016 dijelaskan bahwa akreditasi merupakan Sistem Penjaminan Mutu
Eksternal sebagai bagian dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Akreditasi dilakukan melalui penilaian terhadap luaran Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) yang telah dilakukan di Institusi Pendidikan Tinggi untuk
penetapan peringkat dan status terakrditasi program studi maupun institusi.
Akreditasi Perguruan Tinggi dilakukan untuk melindungi kepentingan
masyarakat dan mahasiswa agar memperoleh layanan pendidikan tinggi yang
bermutu.
B. Tujuan
Tujuan akreditasi institusi perguruan tinggi adalah:
1. Memberikan jaminan bahwa institusi pendidikan tinggi yang terakreditasi
telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT, sehingga
mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan
pendidikan tinggi yang tidak memenuhi standar.
2. Mendorong perguruan tinggi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan
mempertahankan mutu yang tinggi.
3. Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam
transfer kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta
pengakuan dari badan atau instansi yang lain.
6
C. Fungsi
Fungsi akreditasi institusi peruguruan tinggi adalah:
1. Penilaian sistem penjaminan mutu penyelenggaraan institusi pendidikan
tinggi dalam bidang akademik maupun non akademik;
2. Akuntabilitas publik dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi;
3. Pemeringkatan mutu perguruan tinggi;
4. Bahan masukan perumusan kebijakan untuk pembinaan dan peningkatan
mutu program dan pendidikan tinggi.
D. Manfaat
Manfaat akreditasi institusi perguruan tinggi adalah untuk:
1. Kementerian Kesehatan :
a. Menjamin mutu institusi pendidikan tinggi.
b. Menjamin mutu lulusan.
c. Sebagai informasi untuk pembinaan institusi pendidikan tinggi.
2. Perguruan tinggi/ Poltekkes Kemenkes :
Memberikan informasi mutu pendidikan tinggi.
3. Calon mahasiswa/lulusan/orang tua dan pasar kerja :
Memberikan informasi akuntabilitas publik mutu perguruan tinggi.
E. Aspek Pelaksanaan Akreditasi
Aspek yang perlu dipahami dalam pelaksanaan akreditasi adalah:
1. Standar akreditasi
Standar akreditasi merupakan tolok ukur yang harus dipenuhi oleh institusi
perguruan tinggi yang dipergunakan untuk mengukur dan menetapkan mutu
kelayakan institusi, yang terdiri dari :
Standar 1 Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian
Standar 2 Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan
penjaminan mutu
Standar 3 Mahasiswa dan lulusan
Standar 4 Sumber daya manusia
Standar 5 Kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik
7
Standar 6 Pembiyaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi
Standar 7 Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan
kerjasama
2. Prosedur akreditasi
Prosedur akreditasi adalah sebagai berikut:
a. BAN-PT memberitahu perguruan tinggi mengenai prosedur pelaksanaan
akreditasi institusi dan mengumumkan melalui Website: www.http://ban-
pt.kemdiknas.go.id.
b. Institusi pendidikan tinggi dapat mengunduh instrumen AIPT dari situs
www.http://ban-pt.kemdiknas.go.id.
Mekanisme akreditasi Institusi pendidikan tinggi secara online dapat
dibuka melalui website: www.https://sapto.banpt.or.id
c. Institusi pendidikan tinggi menyusun borang AIPT dan evaluasi-diri sesuai
dengan pedoman.
d. Institusi pendidikan tinggi mengirimkan borang dan evaluasi-diri beserta
lampiran yang dipersyaratkan pada Lampiran 1 Buku III (Borang AIPT)
kepada BAN-PT.
e. BAN-PT memverifikasi kelengkapan kedua dokumen tersebut.
f. BAN-PT menetapkan (melalui seleksi dan pelatihan) tim asesor yang
terdiri atas tiga sampai tujuh orang pakar sejawat yang memahami
pengelolaan perguruan tinggi.
g. Setiap asesor secara mandiri menilai borang dan evaluasi-diri pada
asesmen kecukupan di tempat yang disediakan oleh BAN-PT selama 2-3
hari.
h. Pada tahap akhir kegiatan asesmen kecukupan, tim asesor bertemu dan
mendiskusikan secara mendalam hasil penilaian mandiri untuk persiapan
asesmen lapangan.
i. Hasil asesmen kecukupan akan diverifikasi oleh BAN-PT, dan bagi
institusi perguruan tinggi yang layak, dilanjutkan ke tahap asesmen
lapangan.
j. Tim asesor melakukan asesmen lapangan ke lokasi perguruan tinggi
selama 3 s.d. 5 hari.
8
k. Tim asesor melaporkan hasil asesmen lapangan kepada BAN-PT paling
lambat seminggu setelah asesmen lapangan.
l. BAN-PT memvalidasi laporan tim asesor.
m. BAN-PT menetapkan hasil akreditasi perguruan tinggi.
n. BAN-PT mengumumkan hasil akreditasi kepada masyarakat luas,
menginformasikan hasil keputusan kepada asesor yang terkait, dan
menyampaikan sertifikat akreditasi kepada perguruan tinggi yang
bersangkutan.
Catatan :
Prosedur Akreditasi mengacu ketentuan BAN-PT
3. Instrumen akreditasi
Instrumen akreditasi yang digunakan untuk menyajikan data dan informasi
sebagai bahan dalam mengevaluasi dan menilai mutu institusi, disusun
berdasarkan standar akreditasi yang ditetapkan. Instrumen akreditasi yang
dimaksud terdiri dari Borang AIPT dan Laporan Evaluasi Diri.
4. Kode etik
Kode etik akreditasi merupakan “aturan main” untuk menjamin kelancaran
dan objektivitas proses dan hasil akreditasi. Kode etik berisi tentang
keharusan dan larangan yang harus ditaati oleh asesor dan institusi yang
diakreditasi. Kode etik disampaikan atau dibacakan dan disepakati sebelum
pelaksanaan asesmen lapangan.
9
BAB III
PENGORGANISASIAN
Pengorganisaian merupakan tahapan yang penting dalam proses mempersiapkan,
melaksanakan, memantau dan mereview seluruh kegiatan AIPT sebagai tanggung
Jawab Direktur beserta seluruh jajarannya. Pada Bab III Pengorganisasian
membahas tentang pentingnya membangun komitmen, pembentukan Tim AIPT,
perumusan tugas dan tanggung jawab serta penyusunan program kerja persiapan
AIPT.
A. Membangun Komitmen
Membangun Komitmen merupakan kondisi awal yang harus dipersiapkan oleh
Direktur Poltekkes Kemenkes RI dan jajarannya. Membangun komitmen
organisasi merupakan tantangan sekaligus peluang bagi para
pimpinan/pengelola organisasi, yang motor utamanya adalah Direktur dan
jajarannya. Proses membangun komitmen diawali dari arahan khusus untuk
jajaran pimpinan di Direktorat maupun Jurusan dan Prodi, tentang pentingnya
AIPT dalam membangun kualitas Pendidikan Tinggi, serta tahapan persiapan
dan pelaksanaannya yang dilengkapi dengan waktu setiap tahapan kegiatan
kemudian mendokumentasikan naskah komitmen bersama sebagai dokumen
administratif.
Selanjutnya ditindak lanjuti arahan yang sama tahap kedua dari para pimpinan di
tingkat Jurusan dan Prodi kepada seluruh pegawai yang menjadi pengawasan
dan tanggung jawabnya, serta menyepakati komitmennya dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab masing-masing dengan berkinerja secara optimal
dalam peningkatan mutu layanannya. Keterlibatan seluruh pegawai sangat
penting untuk meningkatan mutu sehingga perlu menyepakati untuk selalu
menerapkannya yang diawali dengan mambangun budaya mutu/kualitas bagi
layanan pendidikan.
Deklarasi Komitmen AIPT diawali dengan merumuskan secara bersama dan
dibuat dalam bentuk poster besar dibacakan dan dihayati secara bersama
dipimpin oleh Direktur, seperti contoh berikut ini.
10
KOMITMEN AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
Sesuai VISI dan MISI, MOTTO, BUDAYA ORGANISASIdan JANJI LAYANAN
Poltekkes Kemenkes Republik Indonesia memiliki komitmen pada Akreditasi Institusi
Perguruan Tinggi (AIPT) untuk memberikan yang terbaik kepada Stakeholder.
Untuk mencapai komitmen yang dimaksud, Direktur, Pembantu Direktur, Ketua
Jurusan berserta Kaprodi, Ka. Unit, Ka.Sub. Bag. ADAK, dan Ka. Sub. Bag. ADUM
beserta Kepala Urusan mewakili seluruh dosen dan karyawan berkomitmen untuk
mencapai“AIPT Dengan Nilai A”.
Demikian komitmen ini dibuat untuk dijalankan bersama dengan penuh
tanggungjawab.
…………, …………………………..
Yang berkomitmen,
.............................
Selanjutnya ditandatangani bersama oleh pihak-pihak terkait. Kemudian
ditindaklanjuti antara lain melalui kegiatan sosialisasi dan penyebarluasan
informasi dalam bentuk poster-poster standar untuk dipasang di seluruh unit
kerja organisasi di tingkat Direktorat dan Jurusan/Prodi.
B. Pembentukan Tim AIPT
Pembentukan Tim AIPT merupakan tahapan lebih lanjut setelah deklarasi
komitmen AIPT, dengan keterlibatan komponen di Program Studi, Jurusan dan
Direktorat. Struktur Tim AIPT disesuaikan dengan tugas dan fungsi serta kondisi,
situasi masing-masing Poltekkes Kemenkes yang ditetapkan dengan SK
Direktur Poltekkes Kemenkes.
11
Struktur Tim AIPT
Penanggung jawab : Direktur Poltekkes Ketua : 1. Pudir I
2. Pudir II 3. Pudir III
Sekretaris : Ka.Unit Penjaminan Mutu Tim Borang*) : Standar 1 : - Koordinator : Pudir I
- Anggota : Standar 2 : - Koordinator : Pudir I
- Anggota : Standar 3 : - Koordinator : Pudir III
- Anggota : Standar 4 : - Koordinator : Pudir II
- Anggota : Standar 5 : - Koordinator : Pudir I
- Anggota : Satandar 6 : - Koordinator : Pudir II
- Anggota : Satandar 7 : - Koordinator : Pudir I
- Anggota : Evaluasi Diri *) : Koordinator dan anggota tim standar 1 s/d 7 Tim Satuan Tugas Jurusan/Prodi
: - Koordinator : - Anggota : Koordinator dan jumlah anggota diserahkan masing-masing Jurusan/Prodi pada Poltekkes Kemenkes
*) Sesuaikan dengan kondisi Poltekkes
C. Uraian Tugas Tim AIPT
Uraian tugas dari masing-masing tim AIPT adalah sebagai berikut:
Struktur Tim AIPT Uraian Tugas Indikator Kinerja
Penanggung jawab
(Direktur Poltekkes)
Bertanggungjawab atas
keseluruhan proses
pelaksanaan akreditasi institusi
1. Rapat Koordinasi
2. SK Tim
3. Surat tugas Tim
4. Dokumen AIPT &
Evaluasi Diri (ED)
5. Data dukung
Ketua 1. Menyusun program kegiatan
2. Mengorganisir kegiatan
penyusunan Borang dan ED
berserta penyediaan data
dukung melalui koordinator
Standar, Komponen ED dan
Unit Satuan tugas
Jurusan/Prodi
3. Menyelenggarakan kegiatan
pendampingan penyusun
Borang AIPT dan ED
4. Mengevaluasi proses
1. Jadwal kegiatan
2. Penyusunan draf
dokumen AIPT dan
ED
3. Pendampingan
Pakar
4. Finalisasi dokumen
AIPT dan ED
5. Validasi akhir
6. Revisi akhir
7. Dokumen AIPT dan
ED siap didaftarkan
12
Struktur Tim AIPT Uraian Tugas Indikator Kinerja
penyusunan Borang, ED
dan Data dukung
5. Mengkompilasi seluruh
dokumen Borang dan ED
6. Menyusun laporan kegiatan
ke BAN-PT
Sekretaris
(Ka. Unit Penjaminan
Mutu)
1. Menyusun draf Program
kegiatan
2. Membantu ketua
mengorganisir kegiatan
penyusunan Borang dan ED
berserta penyediaan data
dukung melalui koordinator
Standar, Komponen ED dan
Unit Satuan tugas
Jurusan/Prodi
3. Menyiapkan pelaksanaan
kegiatan pendampingan
penyusun Borang AIPT dan
ED oleh Pakar
4. Menyusun checklist dan
validasi isian borang dan
data dukung
5. Mengumpulkan seluruh
dokumen untuk dikompilasi
dan di cetak
6. Mengkoordinir kegiatan
simulasi penilaian mandiri
dan pelaksanaan visitasi
lapangan
7. Menyampaikan laporan hasil
poin 6 kepada ketua
8. Menyampaikan borang ke
BAN-PT
1. Draf Program
kegiatan
2. Kegiatan koodinasi
dengan koordinator
penyusunan
Borang, ED dan
penyedia data
dukung
3. Pelaksanaan
kegiatan
pendampingan
penyusun Borang
AIPT dan ED oleh
Pakar
4. Draf checklist data
dukung
5. Terkompilasinya
seluruh dokumen
untuk siap cetak
6. Pelaksanaan
simulasi penilaian
mandiri nilai 4 dan
pelaksanaan visitasi
lapangan
7. Laporan hasil poin
6 kepada ketua
8. Borang telah diinput
dan diupload ke
web BAN-PT
Koordinator Standar
Borang dan Evaluasi
Diri
1. Mengisi borang dan
menyusun laporan evaluasi
diri
2. Menyiapkan data dukung
3. Menyajikan dokumen ke Tim
lainnya
4. Menyempurnakan dokumen
setelah pendampingan
5. Menyerahkan dokumen
revisi ke sekretaris
1. Draf dokumen
borang dan
evaluasi diri
2. Tersedianya data
dukung
3. Paparan draf
dokumen ke Tim
lainnya
4. Dokumen jadi
5. Dokumen revisi
13
Struktur Tim AIPT Uraian Tugas Indikator Kinerja
Koordinator Satuan
Tugas Jurusan/Prodi
1. Menyiapkan data dukung
standar 1 s/d 7 bersama
anggota
2. Menyerahkan data dukung
yang diperlukan ke
koordinator standar melalui
sekretaris
1. Tersedianya data
dukung standar 1
s/d 7
2. Data dukung lain
yang diperlukan
D. Penyusunan Program Kerja Persiapan AIPT
Penyusunan program kerja persiapan AIPT menjadi hal yang sangat penting
untuk mendapatkan hasil optimal. Agar didalam menyusun program kerja
terarah, perlu menerapkan alur kiat sukses penyiapan dokumen AIPT,
menentukan sasaran dan program kerja serta Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK).
1. Alur kiat sukses penyiapan dokumen AIPT
Gambar 1. Alur kiat sukses penyiapan dokumen AIPT
Alur kiat sukses akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT) pada gambar 1
dapat dijabarkan sebagai berikut :
Mulai
Rapat Koordinasi
Pembentukan Tim AIPT : Tim Borang dan Evaluasi Diri
Raker Sukses AIPT
Pengisian Borang, ED dan Penyusunan
Dokumen
Hasil Verifikasi
Pendaftaran
Penyempurnaan & cetak dokumen
Umpan BalikDok. Oleh Narasumber
Pendampingan Borang & ED AIPT
Review oleh Narasumber
Selesai
Draft Borang, ED dan Dokumen
Tidak
Ya
ALUR KIAT SUKSES PENYIAPAN DOKUMEN AIPT
14
a. Langkah Pertama : Rapat Koordinasi
Analisis situasi kondisi Poltekkes Kemenkes saat ini (existing) sebagai
dasar untuk menentukan program kerja agar diketahui kelemahan dan
kekuatan yang merupakan potensi untuk dikelola dengan baik sebagai
strategi agar dapat mencapai kesuksesan AIPT melalui program kerja tim
AIPT.
Contoh kelemahan dan kekuatanan Poltekkes Kemenkes:
1) AIPT baru pertama kali
2) Belum semua anggota tim memahami tentang AIPT
3) Data masih menyebar
4) Data base masih belum sempurna
5) Anggota Tim sebagian besar dosen dengan tugas tambahan (DT),
Dosen dengan tambahan tugas (TT) sehingga kesulitan mensikronkan
waktu penyusunan dokumen.
6) Tim telah memiliki pengalaman dalam penyusun borang IIIB sebagai
dokumen Institusi yang pada intinya merupakan borang Institusi dan
borang IIIA sebagai borang program studi yang telah terakreditasi.
b. Langkah Kedua : Pembentukan Tim AIPT
Pembentukan Tim yang terdiri dari penanggung jawab, ketua, sekretaris,
tim kriteria borang dan evaluasi diri serta satuan tugas unit jurusan/prodi
dengan rincian tugas sebagai berikut :
1) Penanggung jawab (Direktur) menjamin tersusunnya seluruh dokumen
mulai dari persiapan sampai dengan dokumen siap didaftarkan ke
BAN-PT.
2) Ketua bertugas mengkoordinir koordinator masing-masing standar,
evaluasi diri dan unit satuan tugas Jurusan/Prodi.
3) Sekretaris melakukan pengecekan kelengkapan borang akreditasi,
kelengkapan data pendukung dan self asesmen penilaian borang
4) Tim koordinator borang dan evaluasi diri bertanggungjawab terhadap
borang sesuai dengan standar dan evaluasi diri
5) Satuan tugas unit jurusan/prodi bertugas menyiapkan data dukung
c. Langkah Ketiga : Rapat Kerja Sukses AIPT
Membangun komitmen melalui “pencanangan Komitmen Sukses AIPT
Sebagai Kebijakan Manajemen.
15
Sebagai contoh:
“AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT) UNTUK
POLTEKKES KEMENKES ....... TAHUN ..... DENGAN TARGET HASIL A”
d. Langkah Keempat : Pengisian Borang, Evaluasi Diri dan Penyusunan
Dokumen
Laksanakan pengisian borang, evaluasi diri dan penyusunan dokumen
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan agar semua draft dokumen
selesai.
e. Langkah Kelima : Hasil Verifikasi
Tim evaluasi melakukan verifikasi dengan mengevaluasi atau mereview
dokumen yang sudah disusun termasuk kelengkapan data
pendukungnya. Hasil verifikasi dijadikan acuan untuk perbaikan dokumen
dan pemenuhan kelengkapan data dukung.
f. Langkah Keenam : Penyampaian Dokumen ke Narasumber
Dokumen yang sudah diperbaiki sesuai dengan hasil verifikasi
disampaikan ke narasumber untuk mendapatkan feedback.
g. Langkah Ketujuh : Pendampingan atau Workshop
Pendampingan atau workshop tentang borang AIPT, evaluasi diri dan
data dukungnya. Dalam acara ini dibahas dokumen yang sudah
disampaikan ke narasumber, sehingga Tim AIPT mengetahui kekurangan
dan kesalahan saat pengisian borang.
h. Langkah Kedelapan : Umpan Balik Dokumen oleh Narasumber
Narasumber memberikan umpan balik atas dokumen yang telah
disampaikan oleh Poltekkes Kemenkes. Selain itu narasumber juga
menyampaikan data dukung yang harus dilengkapi.
i. Langkah Kesembilan : Penyempurnaan dan Cetak Dokumen
Tim AIPT menyempurnakan borang dan evaluasi diri serta melengkapi
kekurangan data dukung, sesuai dengan umpan balik dari narasumber
dan hasil pendampingan/ workshop. Tim evaluasi mereview ulang hasil
penyempurnaan, jika sudah betul kemudian dokumen final dicetak
dengan jumlah sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan.
j. Langkah Kesepuluh : Pendaftaran
Tim AIPT melakukan pendaftaran AIPT ke Badan Akreditasi Perguruan
Tinggi (BAN-PT). Selesai pendaftaran, seluruh jajaran Poltekkes
16
Kemenkes melakukan persiapan visitasi atau asesmen lapangan dengan
mengumpulkan seluruh jajaran Poltekkes agar mempunyai pemahaman
yang sama saat visitasi dan melakukan penataan serta kebersihan
ruangan dan halaman. Tim AIPT juga melengkapi data dukung tambahan.
2. Langkah-langkah penyusunan program kerja AIPT
Langkah-langkah penyusunan program kerja persiapan AIPT dilakukan
mulai dari persiapan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjutnya. Pada
tahap persiapan, Poltekkes Kemenkes menyusun Surat Keputusan (SK)
atau Surat Tugas Tim Akreditasi Istitusi Perguruan Tinggi (AIPT) yang
ditetapkan oleh Direktur. SK atau surat tugas dimaksud untuk Tim Penyusun
Borang, Evaluasi Diri dan Satuan Tugas Jurusan yang dilengkapi dengan
tugas pokok dan fungsinya, sehingga semua tugas terbagi habis dari
penanggung jawab, ketua, sekretaris, tim penyusun borang dan evaluasi diri,
tim evaluasi borang dan evaluasi diri serta Satuan Tugas Jurusan/Prodi.
a. Sasaran dan Program Kerja
Sasaran dan program kerja serta rencana pelaksanaannya merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen persiapan AIPT. Agar
mudah dipahami dan dikendalikan serta menghasilkan kegiatan yang
efesien dan efektif, maka sasaran dan program kerja perlu dibuat
berdasarkan hasil analisis situasi dan dituangkan dalam bentuk tabel.
Contoh sasaran dan program kerja:
NO SASARAN PROGRAM KERJA
1 Program Kegiatan Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
2 Pembentukan Tim AIPT a. Pembentukan Tim Borang dan ED b. Pembentukan Tim Evaluasi c. Pembentukan Satuan Tugas Tiap
Jurusan/Prodi
3 Dokumen AIPT a. Penyusunan Borang, ED, dan Data Dukung
b. Evaluasi/Validasi Dokumen c. Umpan Balik Hasil Kinerja Tim
4 Peningkatan Pemahaman AIPT
a. Pendampingan atau Workshop b. Desiminasi AIPT
5 Penyempurnaan Dokumen dan Data Dukung
a. Penyempurnaan Borang & ED b. Produksi Data Dukung
6 Finalisasi Dokumen Borang dan ED
a. Penyempurnaan b. Cetak Dokumen
17
7 Pengiriman Dokumen a. Penyampaian Dokumen ke BAN-PT b. Monitoring Jadwal Asesmen Lapangan
b. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) mencantumkan jenis kegiatan dan
waktu penyelesaian dalam bentuk table. Waktu yang sudah disepakati
harus dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan.
Contoh RPK sebagai berikut:
No Jenis Kegiatan Waktu/ Bulan Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Analisis Situasi
Dir + Tim Dir
2 Pembentukan Tim Borang, ED dan EV
Dir + Tim Dir
3 Penandatanganan Komitmen AIPT
Dir, PD, Ka. Unit, Ka.Subbag ADAK & ADUM, Kajur, Kaprodi, dan Kaur
4 Finalisasi Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Kelp. AIPT
5 Pembentukan Satgas Tiap Jurusan/Prodi
Kajur
6 Penyusunan Borang, ED dan Data Dukung
Tim AIPT
7 Evaluasi/Validasi Dokumen
Tim Evaluasi
8 Umpan Balik Hasil Kinerja Tim
Tim AIPT
9 Workshop AIPT
Ka. Unit Jamu + Tim AIPT
10 Desiminasi AIPT ke Satgas Tiap Jurusan/Prodi
Kajur
11 Penyempurnaan Borang dan ED
Tim Borang dan ED
12 Cetak Dokumen
Ka. Unit Jamu + Tim AIPT
13 Penyempurnaan Data Dukung
Tim AIPT
14 Penyampaian Dokumen ke Ban-PT
Ka. Unit Jamu
18
No Jenis Kegiatan Waktu/ Bulan Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
15 Persiapan Asesmen Lapangan
Direktorat dan Jurusan
16 Asesmen Lapangan (Visitasi Asesor)
Tim AIPT
19
BAB IV
PENGISIAN INSTRUMEN AIPT
Supaya pengisian borang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, ada beberapa hal
yang perlu dilakukan, yaitu:
A. Sosialisasi
Sosialisasi pengisian borang AIPT dan evaluasi diri dilakukan 1 (satu) tahun
sebelum pendaftaran dan penyerahan borang oleh tim AIPT. Materi sosialisasi
mengacu pada instrumen akreditasi institusi perguruan tinggi (AIPT) tahun 2011,
yaitu buku 3 (pedoman penyusunan borang), buku 5 (pedoman penilaian borang
dan evaluasi diri), dan buku 6 (tentang matrik penilaian borang dan evaluasi diri).
1. Tujuan sosialisasi:
Untuk menyamakan persepsi dalam pengisian borang AIPT dan evaluasi diri
sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Sasaran :
Sasaran sosialisasi adalah Direktur Poltekkes Kemenkes dan jajarannya.
B. Teknik Pengisian Borang AIPT
Pengisian standar dengan format table agar dibuat terlebih dahulu dalam format
Microsoft office excel kemudian dipindahkan untuk digabungkan dengan borong
dalam format Microsoft office word. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir
kesalahan perhitungan pada penjumlahan kolom tabel.
Untuk mempermudah saat pengisian borang AIPT, maka penomoran
penjelasan dibawah ini disesuaikan dengan instrumen yang diterbitkan
BAN-PT pada tahun 2011, yaitu:
1. Standar 1. Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian.
Deskripsi
Standar ini merupakan standar yang mencerminkan mutu pengelolaan
perguruan tinggi yang memiliki kelayakan arah masa depan yang jelas. Visi
merupakan gambaran tentang masa depan yang dicita-citakan perguruan
tinggi yang dirumuskan secara jelas untuk diwujudkan dalam kurun waktu
20
yang tegas, sedangkan misi adalah rumusan tugas pokok dan fungsi
perguruan tinggi yang ditata secara sistematis. Untuk mewujudkan visinya
maka misi perguruan tinggi dinyatakan secara spesifik sebagai apa yang
hendak dilaksanakan dalam penyelenggaraan program dan kegiatan
akademik. Visi dan misi perguruan tinggi menjadi acuan utama dalam
menentukan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, dengan rumusan
yang jelas, spesifik, dan dapat diukur ketercapaiannya dalam kurun waktu
yang ditentukan.
1.1. Jelaskan dasar penyusunan dan mekanisme penyusunan visi, misi,
tujuan, sasaran dan strategi institusi perguruan tinggi, serta pihak-pihak
yang dilibatkan dalam penyusunannya.
a. Kejelasan (beri penjelasan makna visi, misi, tujuan, sasaran dan
strategi/ VMTS)
Dasar-dasar penyusunan VMTS
b. Mekanisme penyusunan VMTS
c. Kerealistisan VMTS
d. Buat keterkaitan VMTS
e. Jelaskan keterlibatan pemangku kepentingan internal dan eksternal
f. Siapkan dokumen proses penyusunan VMTS.
1.2. Jelaskan tonggak-tonggak capaian (milestones) tujuan yang
dinyatakan dalam sasaran-sasaran yang merupakan target terukur,
dan penjelasan mengenai strategi serta tahapan pencapaiannya
a. Rumusan tujuan yang akan dicapai
b. Tonggak-tonggak pencapaian (milestones)
c. Mekanisme control pencapaian.
1.3. Uraikan sosialisasi visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi PT agar
dipahami seluruh pemangku kepentingan (sivitas akademika, tenaga
kependidikan, pengguna lulusan, dan masyarakat)
a. Sosialisasi dilaksanakan secara sistematik dan berkelanjutan,
b. Target internal (sivitas akademika dan tenaga kependidikan)
c. Target eksternal (pengguna lulusan, dan masyarakat).
21
1.4. Pengukuran tingkat pemahaman oleh sivitas akademika, tenaga
kependidikan, pengguna lulusan dan masyarakat Jelaskan bahwa visi,
misi, tujuan, dan sasaran PT serta strategi pencapaiannya untuk
dijadikan sebagai acuan semua unit dalam institusi perguruan tinggi
dalam menyusun rencana strategis (renstra) dan/atau rencana kerja
unit bersangkutan
a. Visi dan misi dipahami dengan baik oleh stakeholder (bagaimana
mekanismenya sehingga dikatakan sudah dipahami)
b. VMTS dijadikan acuan penjabaran renstra pada semua unit kerja
2. Standar 2: Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan
penjaminan mutu
Deskripsi
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu tata pamong (governance),
kepemimpinan, dan sistem pengelolaan institusi perguruan tinggi sebagai
satu kesatuan yang terintegrasi yang menjadi kunci penting bagi
keberhasilan institusi dalam mewujudkan visi, melaksanakan misi, dan
mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Tata pamong adalah sistem yang menjamin penyelenggaraan institusi dalam
memenuhi prinsip-prinsip kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung
jawab, dan keadilan. Tata pamong dikembangkan berdasarkan nilai-nilai
moral dan etika, serta norma-norma dan nilai akademik.
Perguruan tinggi dapat mempunyai lembaga-lembaga tertentu yang
dianggap penting untuk menciptakan suatu tata pamong yang baik sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam hubungannya
dengan lingkungan eksternal, tata pamong yang baik mampu menciptakan
hubungan saling membutuhkan dan saling menguntungkan antara institusi
dengan para pemangku kepentingan.
Tata pamong yang baik memerlukan kepemimpinan yang baik di semua
tingkatan unit kerja institusi. Kepemimpinan institusi yang baik tercermin
22
pada kemampuan yang komprehensif untuk menumbuhkembangkan
pemahaman dan komitmen di setiap unit kerja guna mewujudkan visi,
melaksanakan misi, dan mencapai tujuan yang dicita-citakan sesuai dengan
strategi-strategi yang dikembangkan dan harapan-harapan pemangku
kepentingan.
Tata pamong dan kepemimpinan yang baik memerlukan dukungan sistem
pengelolaan yang baik. Sistem pengelolaan yang baik tercermin dalam
keefektifan semua fungsi dan operasi manajemen di semua tingkat unit kerja
perguruan tinggi. Penjaminan mutu perguruan tinggi adalah proses
penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan perguruan tinggi
secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga semua pemangku
kepentingan memperoleh kepuasan.
Sistem penjaminan mutu perguruan tinggi mencakup pengelolaan masukan,
proses, keluaran, dampak, umpan, dan balikan untuk menjamin mutu
penyelenggaraan akademik.
2.1.1. Uraikan secara ringkas sistem tata pamong (sebutkan lembaga yang
berperan, perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan/ketentuan
termasuk kode etik yang dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan
perguruan tinggi, serta prosedur penetapannya) di institusi perguruan
tinggi dalam membangun sistem tata pamong yang kredibel,
transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil, serta
pelaksanaannya.
a. Pelaksanaan tata pamong yang konsisten
b. Prinsip-prinsip tata pamong dan sistem ketatapamongan yang baik
(kelembagaan, instrument, perangkat pendukung kebijakan dan
peraturan, serta kode etik)
c. Memenuhi pilar: kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung
jawab dan adil. Berikan contoh masing-masing dalam Tri Dharma
(pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat) dan
manajemen (SDM, keuangan, dan sarpras).
23
2.1.2. Struktur Organisasi, Koordinasi, dan Cara Kerja Institusi Perguran
Tinggi. Gambarkan struktur organisasi perguruan tinggi serta tugas
dan fungsi dari tiap unit yang ada.
a. Kelengkapan dan keefektifan struktur organisasi (memuat: 1.
Pimpinan, 2. Senat, 3. Satuan Pengawas, 4. Dewan Pertimbangan
(kalau ada), 5. Pelaksana kegiatan akademik, 6. Pelaksana adm,
pelayanan dan pendukung, 7. Penjamin mutu, dan 8. Unit
perencana dan pengembangan
b. Buat bagan struktur organisasi
c. Lengkapi uraian Tugas, Fungsi, Wewenang, dan tanggung
jawab.
d. Mekanisme koordinasi dan cara kerja.
2.1.3. Jelaskan kode etik, lembaga serta prosedur penyelesaian
pelanggaran kode etik sivitas akademika dan tenaga kependidikan di
institusi ini beserta sosialisasinya.
a. Kebijakan terkait kode etik,
b. Lembaga/unit tersendiri/tim etik,
c. Mencakup masalah akademik (termasuk Penelitian, PKM, dan
karya ilmiah), dan non-akademik (kode etik sivitas akademika dan
tenaga kependidikan),
d. Pedoman dan SOP yang lengkap dan jelas,
e. Cara sosialisasinya
f. SOP dilaksanakan secara efektif & berkelanjutan
g. Contoh implementasi.
2.2. Jelaskan pola dan kinerja kepemimpinan institusi perguruan tinggi,
mencakup informasi tentang kepemimpinan operasional, organisasi,
dan publik
a. Kepemipinan operasional,
b. Kepemimpinan organisasi dan
c. Kempimpinan publik (kerjasama dan kepemimpinan di luar
kampus)
24
d. Berikan contoh masing-masing
2.3.1. Jelaskan sistem pengelolaan institusi perguruan tinggi serta dokumen
pendukungnya (jelaskan unit/bagian/lembaga yang berperan dalam
setiap fungsi pengelolaan serta proses pengambilan keputusan)
a. Berikan penjelasan bahwa pengelolaan PT dilaksanakan secara
efektif untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi PT yang
mencakup planning, organizing, staffing, leading, dan controlling.
Berikan contoh masing-masing dalam Tri Dharma (pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat) dan manajemen (SDM,
keuangan, dan saspras).
b. Dokumen pendukung.
2.3.2. Jelaskan program peningkatan kompetensi manajerial untuk
menjamin proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit.
Poltekkes memiliki:
a. Rancangan dan analisis jabatan,
b. Uraian Tugas,
c. Prosedur kerja,
d. Program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematik untuk
mengelola unit kerja, yang menggambarkan kefektifan dan efisiensi
manajemen operasi di setiap unit kerja.
2.3.3. Jelaskan diseminasi hasil kerja perguruan tinggi sebagai akuntabilitas
publik
a. PT menyebarluaskan hasil kerja secara berkala minimal 1 kali
dalam setahun kepada semua stakeholders (internal dan
eksternal)
b. Kapan dan bagaimana cara melakukan diseminasi (misalnya:
setiap akhir tahun ada rakor, setiap wisuda, setiap dies natalis, dan
seterusnya)
c. Tunjukkan bukti-buktinya.
25
2.3.4. Jelaskan sistem audit internal (AMI dan SPI) (lembaga/unit kerja,
ruang lingkup tugas, prosedur kerja dan sebagainya)
a. PT memiliki kriteria dan instrumen penilaian,
b. Dipakai untuk mengukur kinerja setiap unit,
c. hasilnya digunakan serta
d. Didiseminasikan dan bukti tindak lanjut.
2.3.5. Jelaskan sistem audit eksternal (lembaga/unit kerja, ruang lingkup
tugas, prosedur kerja dan sebagainya)
a. PT menggunakan lembaga audit eksternal yang kredibel,
b. Memiliki kriteria dan instrument penilaian,
c. Digunakan untuk mengukur kinerja PT, dan
d. Didiseminasikan internal maupun eksternal dan bukti tindak
lanjut.
2.4.1. Jelaskan keberadaan manual mutu yang mencakup informasi tentang
kebijakan, pernyataan, unit pelaksana, standar, prosedur, SOP, dan
pentahapan sasaran mutu perguruan tinggi
Manual mutu memuat:
a. Pernyataan Mutu,
b. Kebijakan Mutu,
c. Unit Pelaksanan,
d. Standar Mutu,
e. Prosedur mutu,
f. Instruksi Kerja,
g. Pentahapan Sasaran Mutu.
Lengkapi semua poin ini dengan bukti-bukti dan terintegrasi dalam
suatu sistem dokumen.
2.4.2. Jelaskan implementasi penjaminan mutu perguruan tinggi.
Implementasi penjaminan mutu sudah berjalan di seluruh unit kerja
yang mencakup PPEPP:
a. siklus perencanaan,
b. pelaksanaan(5W 1H),
26
c. analisis dan evaluasi,
d. tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk laporan
monevdan audit.
2.4.3. Jelaskan monitoring dan evaluasi penjaminan mutu perguruan tinggi,
serta tindak lanjutnya
MONEV hasil penjaminan mutu:
a. Pendidikan,
b. Penelitian,
c. PkM,
d. Sarana-Prasarana,
e. Keuangan,
f. Manajemen.
Semua poin ini harus terdokumentasi dan disosialisasikan dengan
baik serta ada tindak lanjut.
2.4.4 Jelaskan peranan institusi dalam pembinaan program studi
(pengembangan program studi serta bantuan penyusunan dokumen
akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana dan informasi). Pembinaan
dilakukan oleh Institusi dianggap sangat baik, kalau mencakup:
a. Pengembangan Prodi (kualitas dan kuantitas);
b. Penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan,dana, dan
informasi.
2.4.5 Ketersediaan dan pelaksanaan basis data institusi dan program studi
untuk mendukung penyusunan dokumen evaluasi diri
Basis data dianggap lengkap kalau mencakup:
a. Informasi tentang 7 standar akreditasi untuk penyusunan dokumen
Evaluasi Diri Perguruan Tinggi dan Prodi;
b. Dapat diakses dengan mudah, misalnya data terintegrasi dalam
sistem database (IT) sehingga dapat diakses dimana saja dan
kapan saja.
27
2.4.6 Tuliskan jumlah program studi yang ada dan status akreditasi BAN-
PT
No. Status Akreditasi
Jumlah Program Studi
Profesi Vokasi Total
Sp-2 Sp-1 Profesi D-4 D-3 D-2 D-1
-1 -2 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13
1 Terakreditasi A NA=
2 Terakreditasi B NB=
3 Terakreditasi C NC=
4 Akreditasi
Kadalu-warsa
NK=
5 Belum Terakre-
ditasi
NO=
Jumlah NPS =
Catatan: Program studi yang dihitung adalah yang sudah memiliki izin operasional
lebih dari dua tahun, dan sudah ada sistem akreditasi BAN-PT.
3. Standar 3 : Mahasiswa dan lulusan
Deskripsi
Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu mahasiswa dan lulusan
serta bagaimana seharusnya perguruan tinggi memperlakukan dan
memberikan layanan kepada mahasiswa dan lulusannya. Kemahasiswaan
adalah segala urusan yang berkenaan dengan upaya perguruan tinggi untuk
memperoleh mahasiswa yang berkualitas melalui sistem dan program
rekrutmen, seleksi, pemberian layanan akademik/fisik/sosial-pribadi, serta
monitoring dan evaluasi keberhasilan mahasiswa dalam menempuh
pendidikan di perguruan tinggi, penelaahan kebutuhan dan kepuasan
mahasiswa dan pemangku kepentingan sehingga mampu menghasilkan
lulusan yang bermutu dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan
kebutuhan dan tuntutan pemangku kepentingan.
Mahasiswa adalah kelompok pemangku kepentingan internal yang harus
mendapatkan manfaat dan sekaligus sebagai pelaku, proses pembentukan
nilai tambah dalam penyelenggaraan kegiatan/program akademik yang
berkualitas di perguruan tinggi. Mahasiswa merupakan pembelajar yang
membutuhkan pengembangan diri secara holistik yang mencakup unsur
28
fisik, mental, dan kepribadian sebagai sumber daya manusia yang
berkualitas di masa depan. Oleh karena itu, selain layanan akademik,
mahasiswa perlu mendapatkan layanan pengembangan minat dan bakat
dalam bidang spiritual, seni budaya, olahraga, kepekaan sosial, pelestarian
lingkungan hidup, serta bidang kreativitas lainnya. Mahasiswa perlu memiliki
nilai-nilai profesionalisme, kemampuan adapatif, kreatif dan inovatif dalam
mempersiapkan diri memasuki dunia profesi dan atau dunia kerja.
Lulusan adalah status yang dicapai mahasiswa setelah menyelesaikan
proses pendidikan sesuai dengan persyaratan kelulusan yang ditetapkan
oleh perguruan tinggi. Sebagai salah satu keluaran langsung dari proses
pendidikan yang dilakukan oleh perguruan tinggi, lulusan yang bermutu
memiliki ciri penguasaan kompetensi akademik termasuk hard skills dan soft
skills sebagaimana dinyatakan dalam sasaran mutu serta dibuktikan dengan
kinerja lulusan di masyarakat sesuai dengan profesi dan bidang ilmu.
3.1.1. Jelaskan sistem rekruitmen dan seleksi calon mahasiswa baru untuk
program sarjana, magister, doktor dan/atau diploma yang diterapkan
pada institusi ini serta ketersediaan pedoman tertulis tentang
rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru. Sistem rekruitmen dan
seleksi mencakup:
a. Kebijakan,
b. Kriteria,
c. Prosedur,
d. Instrumen,
e. Sistem Pengambilan keputusan.
Semua poin ini harus dilaksanakan secara konsisten.
3.1.2. Jelaskan kebijakan mengenai penerimaan mahasiswa yang memiliki
potensi akademik dan kurang mampu secara ekonomi, fisik, serta
implementasinya.Sistem penerimaan mahasiswa baru memberikan
peluang bagi calon yang memiliki Potensi Akademik tetapi tidak
mampu secara ekonomi dan cacat fisik:
a. Tercantum dalam pedoman akademik
29
b. Ada sistem seleksi
c. Harus ada bukti inplementasi sistem tersebut
d. Ditunjang oleh fasilitas yang ada.
3.1.3. Jelaskan kebijakan mengenai penerimaan mahasiswa berdasarkan
prinsip ekuitas (SARA-suku, agama, ras, antar golongan, gender,
status sosial, dan politik). Ada dokumen kebijakan (misal dlm Statuta,
SK Pimpinan, atau dokumen pedoman akademik) yang sesuai prinsip
ekuitas yang diterapkan secara konsisten.
3.1.4. Jelaskan kebijakan mengenai penerimaan mahasiswa yang
berdasarkan prinsip pemerataan wilayah asal mahasiswa, serta
informasi mengenai jumlah provinsi asal mahasiswa.
a. Mahasiswa baru berasal dari berbagai propinsi
b. Buatlah tabel asal propinsi dan persentasenya
c. Sebutkan bagaimana cara menentukan seorang mahasiswa
berasal dari propinsi tertentu, misalnya berdasarkan asal
SMA/SMK.
3.1.5. PROFIL MAHASISWA: Rasio jumlah mahasiswa yang ikut seleksi
terhadap jumlah mahasiswa yang lulus seleksi.
Tahun Akade-
mik
Daya Tampung
Jumlah Jumlah Jumlah
Calon Mahasiswa Mahasiswa Baru Total Mahasiswa
(Student Body)
Ikut Seleksi
Lulus Seleksi
Regular bukan
Transfer
Transfer(1) Reguler bukan
Transfer
Transfer(1)
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
Program Akademik (S-1, S-2, S-3)
TS-4
TS-3
TS-2
TS-1
TS NMR1 = NMT1 =
Jumlah DIISI DIISI DIISI DIISI DIISI KOSONG KOSONG
Program Profesi (Profesi, Spesialis-1, Spesialis-2)
30
3.1.6. Jelaskan tata cara dan instrumen yang digunakan untuk mengetahui
kepuasan mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan. Tata cara
dan instrument pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan:
a. Sahih aspek validitas,
b. Andal aspek reabilitas,
c. mudah digunakan,
d. dilaksanakan secara berkala setiap semester.
3.1.7. Jelaskan hasil pelaksanaan pengukuran kepuasan mahasiswa
menggunakan instrumen tersebut. Hasil survei kepuasan mahasiswa:
a. Komprehensif (5M- Man, Money, Method, Material, Machine)
b. dianalisis dengan metode yang tepat,
c. disimpulkan dengan baik,
d. digunakan untuk perbaikan sistem manajemen layanan kegiatan
kemahasiswaan dengan bukti tindak lanjut,
e. mudah diakses oleh pemangku kepentingan
TS-4
TS-3
TS-2
TS-1
TS NMR2 = NMT2 =
Jumlah DIISI DIISI DIISI DIISI DIISI KOSONG KOSONG
Program Vokasi (D-1, D-2, D-3, D-4)
TS-4
TS-3
TS-2
TS-1
TS NMR3 = NMT3 =
Jumlah DIISI DIISI DIISI DIISI DIISI KOSONG KOSONG
Total Mahasiswa pada TS NMR = NMT =
31
3.1.8. Aksesibilitas dan layanan kepada mahasiswa: 1. bimbingan dan
konselin, 2. minat dan bakat, 3. pembinaan soft skill, 5. kesehatan.
No. Jenis Pelayanan
kepada Mahasiswa
Uraian Kegiatan Frekuensi
Pelaksanaan
Jumlah
Mahasiswa
-1 -2 -3 -4 -5
1 Bimbingan dan konseling
1.
2.
dst
2 Minat dan bakat (ekstra kurikuler)
1.
2.
dst
3 Pembinaan soft skills
1.
2.
dst
4 Beasiswa 1.
2.
dst
5 Kesehatan 1.
2.
dst
6 Lainnya, sebutkan: ...
1.
2.
dst
3.1.9. Jelaskan program layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi
mahasiswa dan lulusan yang mencakup: (1) penyebaran informasi
kerja, (2) penyelenggaraan bursa kerja, (3) perencanaan karir, (4)
pelatihan melamar kerja, dan (5) layanan penempatan kerja.
Layanan bimbingan karier:
a. Unit Pengembangan Karir
b. Kebijakan layanan bimbingan karir
c. penyebaran informasi kerja,
d. penyelenggaraan bursa kerja secara berkala,
32
e. perencanaan karier,
f. pelatihan melamar kerja, dan
g. layanan penempatan kerja.
3.1.10. Jelaskan pelaksanaan program layanan bimbingan karir dan informasi
kerja bagi mahasiswa dan lulusan yang mencakup: (1) penyebaran
informasi kerja, (2) penyelenggaraan bursa kerja, (3) perencanaan
karir, (4) pelatihan melamar kerja, dan (5) layanan penempatan kerja.
Bimbingan karier dan informasi kerja:
a. informasi yang komprehensif ttg pasar kerja,
b. penyelenggaraan bursa kerja
c. merencanakan karier yang realistik,
d. mengajukan lamaran kerja dgn baik
e. layanan penempatan kerja.
3.1.11. Prestasi mahasiswa: 1. Propinsi/wilayah, 2. nasional, 3. Internasional
3.1.12. Jelaskan upaya institusi untuk meningkatkan prestasi mahasiswa
dalam bidang akademik dan non-akademik, antara lain prestasi dalam
penelitian dan lomba karya ilmiah, pengabdian kepada masyarakat,
olahraga, dan seni.Upaya PT untuk meningkatkan prestasi
mahasiswa dalam bidang akademik dan non-akademik:
a. bimbingan peningkatan prestasi,
b. penyediaan dana,
c. pemberian kesempatan utk berpartisipasi.
No. Nama
Kegiatan
Waktu
Penyelenggaraan
Tingkat* Prestasi
yang
Dicapai
Propinsi/
Wilayah Nasional Internasional
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7
Jumlah NA= NB= NC=
33
Semua poin ini dilakukan secara terprogram, misalnya terkait dengan
Program Kreativitas Mahasiswa
3.2.1a. Tuliskan jumlah mahasiswa dan lulusan program pendidikan sarjana
(S-1) tujuh tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut:
C
a
t
a
t
a
n
:
*
Tidak termasuk mahasiswa transfer.
Huruf-huruf a1, b1, c1, d1, e1 dan f1 harus tetap tercantum pada tabel
di atas. TS = Tahun akademik penuh yang terakhir. TS-1 = Satu tahun
sebelum TS.
3.2.1b. Tuliskan data jumlah mahasiswa dan lulusan program pendidikan
magister (S-2) lima tahun terakhir dengan mengikuti format tabel
berikut.
Tahun
Masuk
Jumlah Mahasiswa per Angkatan pada Tahun* Jumlah
Lulusan
s.d. TS TS-6 TS-5 TS-4 TS-3 TS-2 TS-1 TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9
TS-6 (a1)= (b1)= (c1)=
TS-5
TS-4
TS-3 (d1) = (e1) = (f1) =
TS-2
TS-1
TS
Tahun
Masuk
Jumlah Mahasiswa per Angkatan pada
Tahun*
Jumlah
Lulusan
TS-4 TS-3 TS-2 TS-1 TS s.d. TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -9
TS-4 (a2)= (b2)= (c2)=
TS-3
TS-2
TS-1 (d2) = (e2) = (f2) =
TS
34
3.2.1c. Tuliskan data jumlah mahasiswa dan lulusan program pendidikan
doktor (S-3) enam tahun terakhir dengan mengikuti format tabel berikut
Tahun
Masuk
Jumlah Mahasiswa per Angkatan Jumlah
Lulusan
s.d. TS TS-5 TS-4 TS-3 TS-2 TS-1 TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
TS-5 (a3)= (b3)= (c3)=
TS4
TS-3
TS-2 (d3) = (e3) = (f3) =
TS-1
TS
3.2.1d. Tuliskan rata-rata masa studi mahasiswa dan IPK lulusan dalam tabel
berikut.
3.2.3 Jelaskan kebijakan institusi terkait dengan studi pelacakan baik dari
lulusan maupun dari pengguna lulusan, berikut keberadaan pedoman.
No. Program
Pendidikan
Rata-rata Masa Studi Lulusan (Tahun) pada
Rata-rata IPK Lulusan pada
TS-2 TS-1 TS TS-2 TS-1 TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
1 Doktor (S-3)
2 Magister (S-2)
3 Sarjana (S-1)
4 Sarjana Sains Terapan (D-4)
5 Ahli Madya (D-3)
6 Ahli Muda (D-2)
7 Ahli Pratama (D-1)
35
Informasi mencakup: (1) kebijakan dan strategi, (2) instrumen, (3)
monitoring dan evaluasi, dan (4) tindak lanjut.
Sistem evaluasi lulusan:
1. Ada kebijakan, strategi dan komitmen institusi utk mendorong
seluruh Prodi melakukan pelacakan dan evaluasi lulusan,
2. Instrumen yg sahih dan andal disesuaikan dgn kondisi PT,
3. Monev keefektifan proses pelacakan dan pemberdayaan lulusan,
4. Tindak lanjut utk mencapai sasaran yang ditetapkan.
3.2.4 Jelaskan pelaksanaan studi pelacakan, hasil evaluasi dalam lima tahun
terakhir, dan tindak lanjut dari evaluasi terhadap peningkatan mutu
lulusan
a. Mekanisme pelaksanaan studi pelacakan,
b. Hasil evaluasi dalam 5 tahun terakhir, dan
c. Tindak lanjut dari evaluasi terhadap peningkatan mutu lulusan
No. Tahun
Jumlah Lulusan Jumlah Lulusan yang
Memberi Respon pada Tahun
-1 -2 -3 -4
1 TS-4
2 TS-3
3 TS-2
4 TS-1
5 TS
Total
3.2.5 Jelaskan apakah lulusan memiliki himpunan alumni di tingkat institusi
perguruan tinggi.
Partisipasi alumni:
a. sumbangan dana,
b. sumbangan fasilitas,
c. input perbaikan PBM,
d. pengembangan jejaring
36
Sebaiknya dipisah partisipasi alumni untuk kegiatan akademik dan non
akademik
4. Standar 4: Sumber daya manusia
Deskripsi
Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu sumber daya manusia, serta
bagaimana seharusnya perguruan tinggi memperlakukan dan memberikan
layanan kepada sumber daya manusia. Sumber daya manusia perguruan
tinggi adalah dosen dan tenaga kependidikan yang mencakup pustakawan,
laboran, teknisi, dan tenaga administrasi yang bertanggung jawab atas
pencapaian sasaran mutu keseluruhan program tri darma perguruan tinggi.
Dosen adalah komponen sumber daya utama yang merupakan pendidik
profesional dan ilmuwan dengan tugas pokok dan fungsi
mentransformasikan, mengembangkan, menyebarluaskan, dan menerapkan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat. Dosen menentukan mutu
penyelenggaraan akademik perguruan tinggi.
Perguruan tinggi memiliki tenaga kependidikan, terdiri atas pustakawan,
laboran, teknisi, dan staf administrasi dengan kualifikasi dan kualitas kinerja
serta jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program-
perguruan tinggi yang ada di perguruan tinggi yang bersangkutan.
Perguruan tinggi merencanakan dan melaksanakan program-program
peningkatan mutu dosen dan tenaga kependidikan yang selaras dengan
kebutuhan, untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misinya.Perguruan
tinggi menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi lain untuk memperoleh
dosen tidak tetap yang sangat dibutuhkan.
4.1. Jelaskan sistem pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi
perencanaan seleksi/perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi,
dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan untuk menjamin
mutu penyelenggaraan program akademik, serta remunerasi,
penghargaan, dan sanksi, termasuk informasi tentang ketersediaan
37
pedoman tertulis dan konsistensi pelaksanaannya
Sistem pengelolaan SDM (lengkap, transparan, akuntabel):
1. ketersediaan pedoman tertulis dan konsistensi pelaksanaannya
2. perencanaan,
3. rekrutmen, seleksi dan pemberhentian pegawai,
4. orientasi dan penempatan pegawai,
5. pengembangan karier,
6. renumerasi, penghargaan dan sanksi dilaksanakan dengan
transparan dan akuntabel.
4.2. Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja
akademik dosen dan kinerja tenaga kependidikan (SKP, termasuk
informasi tentang ketersediaan pedoman tertulis, serta monitoring dan
evaluasi kinerja dosen dalam tridarma serta dokumentasinya)
Ada pedoman formal yang lengkap disertai bukti dilaksanakan secara
konsisten tentang sistem monev dan rekam jejak kinerja dosen dan
pegawai
Ada monev kinerja dosen (Pedoman BKD, SKP) yang terdokumentasi
dengan baik dalam bidang:
1. Pendidikan,
2. penelitian,
3. PkM
4.3. Dosen tetap
No. Pendidikan
Gelar Akademik
Total Guru Besar
Lektor Kepala
Lektor Asisten Tenaga
Pengajar
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
1 S-3/Sp-2
2 S-2/Sp-1
3 Profesi/
S-1/D-4*
Total
38
4.4. Dosen tidak tetap
No. Pendidikan
Gelar Akademik
Total Guru Besar
Lektor kepala
Lektor Asisten Tenaga
Pengajar
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
1 S-3/Sp-2
2 S-2/Sp-1
3
Profesi/
S-1/D-4/Lainnya*
Total
4.5. Kegiatan peningkatan sumber daya manusia (dosen) dalam tiga tahun
terakhir
No. Kegiatan
Peningkatan Kompetensi
Jumlah yang Ditugaskan pada Jumlah
TS-2 TS-1 TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1 Tanpa gelar
2 S-2/Sp-1
3 S-3/Sp-2
Total
4.5.1. Tuliskan data tenaga kependidikan yang ada di institusi yang melayani
mahasiswa dengan mengikuti format tabel berikut.
No. Jenis Tenaga Kependidikan
Jumlah Tenaga Kependidikan dengan
Jumlah
Pendidikan Terakhir
S-3 S-2 S-1 D-4 D-3 D-2 D-1 SMA/ SMK
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11
1 Pustakawan*
2 Laboran/ Teknisi/ Analis/ Operator/ Programer
3 Administrasi
4 Lainnya : …
Total
Jumlah laboran/teknisi/analis/operator/programer yang memiliki sertifikat : ???? orang
39
4.5.2. Jelaskan upaya yang telah dilakukan institusi dalam meningkatkan
kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan, dalam hal pemberian
kesempatan belajar/pelatihan, studi banding, pemberian fasilitas
termasuk dana, dan jenjang karir.
Upaya PT dlm peningkatan kualitas dan komptensi pegawai:
a. Kesempatan belajar/pelatihan,
b. Pemberian fasilitas termasuk dana,
c. Jenjang karier yang jelas,
d. Studi banding
e. Ada baiknya ditambahkan tabel tentang kegiatan yg telah dilakukan
untuk peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
4.6.1. Jelaskan instrumen yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kepuasan dosen dan tenaga kependidikan terhadap sistem dan praktek
pengelolaan sumber daya manusia di institusi ini.
Instrumen survei kepuasan dosen, pegawai terhadap sistem
pengelolaan SDM, memiliki:
a. validitas,
b. reliabilitas,
c. mudah digunakan
d. terdokumentasi dengan baik dan tindak lanjut.
4.6.2. Jelaskan pelaksanaan survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,
teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber
daya manusia. Hasil survei kepuasan dosen, pegawai dan hasilnya:
1. Jelas,
2. Komprehensif,
3. Mudah diakses oleh pemangku kepentingan
4. terdokumentasi dengan baik dan tindak lanjut.
4.6.3. Jelaskan bagaimana hasil penjajagan kepuasan tersebut dan apa
tindak lanjutnya. Pemanfaatan hasil survei dosen dan pegawai dalam
perbaikan yang berkelanjutan utk mutu:
1. Pengelolaan SDM,
40
2. Instrument pengukuran kepuasan dosen, pegawai,
3. Analisis hasil survei
4. terdokumentasi dengan baik dan tindak lanjut.
5. Standar 5: Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik
Deskripsi
Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu sistem pembelajaran di
perguruan tinggi. Kurikulum adalah rancangan seluruh kegiatan
pembelajaran mahasiswa sebagai rujukan perguruan tinggi dalam
merencanakan, melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi seluruh
kegiatannya untuk mencapai tujuan perguruan tinggi. Kurikulum disusun
berdasarkan kajian mendalam tentang hakekat keilmuan bidang studi dan
kebutuhan pemangku kepentingan terhadap bidang ilmu dan penjaminan
tercapainya kompetensi lulusan yang dicakup oleh suatu perguruan tinggi
dengan memperhatikan standar mutu, dan visi, misi perguruan tinggi. Sesuai
dengan kebutuhan masing-masing perguruan tinggi, perguruan tinggi
menetapkan kurikulum dan pedoman yang mencakup struktur, tataurutan,
kedalaman, keluasan, dan penyertaan komponen tertentu.
Pembelajaran (tatap muka atau jarak jauh) adalah pengalaman belajar yang
diperoleh mahasiswa dari kegiatan belajar, seperti perkuliahan, praktikum
atau praktek, magang, pelatihan, diskusi, lokakarya, seminar, dan tugas-
tugas pembelajaran lainnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran digunakan
berbagai pendekatan, strategi, dan teknik, yang menantang agar dapat
mengkondisikan mahasiswa berpikir kritis, bereksplorasi, berkreasi, dan
bereksperimen dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar.
Pendekatan pembelajaran yang digunakan berpusat pada mahasiswa
(student-centered) dengan kondisi pembelajaran yang mendorong
mahasiswa untuk belajar mandiri dan kelompok.
Evaluasi hasil belajar adalah upaya untuk mengetahui sampai di mana
mahasiswa mampu mencapai tujuan pembelajaran, dan menggunakan
hasilnya dalam membantu mahasiswa memperoleh hasil yang optimal.
Evaluasi mencakup semua ranah belajar dan dilakukan secara objektif,
41
transparan, dan akuntabel dengan menggunakan instrumen yang sahih dan
andal, serta menggunakan penilaian acuan patokan. Evaluasi hasil belajar
difungsikan dan didayagunakan untuk mengukur pencapaian akademik
mahasiswa, kebutuhan akan remedial serta metaevaluasi yang memberikan
masukan untuk perbaikan sistem pembelajaran.
Suasana akademik adalah kondisi yang dibangun untuk
menumbuhkembangkan semangat dan interaksi akademik antara
mahasiswa-dosen-tenaga kependidikan, pakar, dosen tamu, nara sumber,
untuk meningkatkan mutu kegiatan akademik, di dalam maupun di luar
kelas. Suasana akademik yang baik ditunjukkan dengan perilaku yang
mengutamakan kebenaran ilmiah, profesionalisme, kebebasan akademik
dan kebebasan mimbar akademik, serta penerapan etika akademik secara
konsisten.
5.1.1. Jelaskan kebijakan institusi dalam pengembangan kurikulum, bentuk
dukungan institusi dalam pengembangan kurikulum program studi,
sistem monitoring dan evaluasi kurikulum, serta keberadaan
dokumen.
Ada dokumen formal tentang pengembangan kurikulum, mencakup:
1. kebijakan,
2. peraturan,
3. pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi Prodi untuk
melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran
kurikulum secara berkala.
4. menyediakan dana dan fasilitas.
5.1.2. Jelaskan monitoring dan evaluasi pengembangan kurikulum program
studi. Monev pengembangan kurikulum:
a. Ada dokumen analisis
b. Ada evaluasi pemutakhiran kurikulum Prodi yang ditindaklanjuti
untuk penjaminan mutu secara berkesinambungan
c. Dokumen pengelolaan proses review kurikulum
42
d. Dokumen review kurikulum (sampai dengan pengesahan oleh
direktur).
5.2.1. Jelaskan unit organisasi yang melaksanakan kegiatan pengkajian dan
pengembangan sistem dan mutu pembelajaran yang menghasilkan
capaian pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan
lulusan yang mampu berpikir kritis, bereksplorasi, bereksperimen, dan
memiliki integritas, serta pemanfaatan hasilnya.
Ada unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk:
a. mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran,
b. melaksanakan fungsinya dengan baik
c. serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi
5.2.2. Jelaskan bagaimana sistem pengendalian mutu pembelajaran
diterapkan institusi termasuk proses monitoring, evaluasi, dan
pemanfaatannya. Sistem pengendalian mutu pembelajaran yang
diterapkan termasuk proses MONEV dan pemanfaatannya,
mencakup:
a. Kebijakan monev
b. Instrummen monev
c. Sistem pelaksanaan monev
d. Dokumen pelaksanaan pelaporan monev
e. Pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran,
f. Perencanaan dan sumber daya pembelajaran,
g. Syarat kelulusan.
Semua poin harus dilaksanakan secara konsisten, dimonitor dan
dievaluasi.
5.2.3. Jelaskan keberadaan pedoman pelaksanaan tridharma PT, serta
pengintegrasian kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat kedalam proses pembelajaran, serta
ketersediaan dokumen pendukung
43
a. Ada pedoman yang dijadikan acuan unit pelaksanan yang
mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke dalam
proses pembelajaran.
b. Dilaksanakan secara konsisten
c. Bukti pelaksanaan tridharma PT.
5.3.1. Jelaskan bagaimana institusi menjamin pelaksanaan kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan.
Jelaskan pula ketersediaan dokumen pendukung serta konsistensi
pelaksanaannya.
a. Ada dokumen formal yang lengkap mencakup informasi tentang
otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik.
b. Dilaksanakan secara konsisten (ada bukti pelaksanaan).
5.3.2. Jelaskan kebijakan dan dukungan institusi untuk menjamin
terciptanya suasana akademik di lingkungan institusi yang kondusif
untuk meningkatkan proses dan mutu pembelajaran. Dukungan
institusi mencakup antara lain peraturan dan sumber daya. Sistem
pengembangan suasana akademik dalam bentuk:
a. Kebijakan dan strategi,
b. Program implementasi yang terjadwal,
c. Pengerahan sumber daya (5m– Man , money, Material, Method,
Machine),
d. Monitoring dan evaluasi,
e. Tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutkan
6. Standar 6: Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi
Deskripsi
Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu pengadaan dan pengelolaan
dana, sarana, dan prasarana yang diperlukan untuk penyelenggaraan
beragam program perwujudan visi, pelaksanaan misi, dan pencapaian
tujuan perguruan tinggi. Pembiayaan adalah usaha penyediaan,
pengelolaan, serta peningkatan mutu anggaran yang memadai untuk
44
mendukung penyelenggaraan program-program akademik yang bermutu di
perguruan tinggi sebagai lembaga nirlaba.
Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
penyelenggaraan proses akademik sebagai alat teknis dalam mencapai
maksud, tujuan, dan sasaran pendidikan yang bersifat mobil (dapat
dipindah-pindahkan), antara lain komputer, peralatan dan perlengkapan
pembelajaran di dalam kelas, laboratorium, kantor, dan lingkungan
akademik lainnya. Prasarana pendidikan adalah sumber daya penunjang
dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi yang pada umumnya bersifat
tidak bergerak/tidak dapat dipindah-pindahkan, antara lain bangunan, lahan
percobaan, dan fasilitas lainnya.
Pengelolaan sarana dan prasarana perguruan tinggi meliputi perencanaan,
pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, pemutakhiran, inventarisasi, dan
penghapusan aset yang dilakukan secara baik sehingga efektif mendukung
kegiatan penyelenggaraan akademik di perguruan tinggi. Kepemilikan dan
aksesibilitas sarana dan prasarana sangat penting untuk menjamin mutu
penyelenggaraan akademik secara berkelanjutan.
Sistem pengelolaan informasi mencakup pengelolaan masukan, proses, dan
keluaran informasi dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
pengetahuan untuk mendukung penjaminan mutu penyelenggaraan
akademik perguruan tinggi.
6.1.1. Jelaskan proses pengelolaan dana institusi perguruan tinggi mulai
dari perencanaan, penerimaan, pengalokasian, pelaporan, audit,
monitoring dan evaluasi, serta pertanggungjawaban kepada
pemangku kepentingan.
Dokumen pengelolaan dana, mencakup:
a. perencanaan, penerimaan dan pengalokasian dana,
b. pelaporan,
c. audit,
d. Monev,
45
e. Laporan pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan
(LAKIP, senat terbuka, dll).
6.1.2. Jelaskan mekanisme penetapan biaya pendidikan (SPP dan biaya
lainnya), serta jelaskan pihak-pihak yang berperan dalam penetapan
tersebut.
Ada mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biaya
pendidikan yang dibebankan pada mahasiswa berdasarkan hasil
analisis kebutuhan yang mengikutsertakan semua pemangku
kepentingan internal.
6.1.3. Jelaskan kebijakan mengenai pembiayaan mahasiswa yang
berpotensi secara akademik dan kurang mampu, jumlah dan
persentase mahasiswa yang mendapatkan keringanan atau
pembebasan biaya pendidikan terhadap total mahasiswa.
a. Ada kebijakan tentang pembiayaan mahasiswa yang berpotensi
secara akademik dan kurang mampu
b. Jumlahnya mahasiswa yang mendapatkan keringanan atau
pembebasan biaya pendidikan
c. Hitung % dari total mahasiswa.
6.1.4. Tuliskan realisasi penerimaan dana (termasuk hibah) dalam juta
rupiah, selama tiga tahun terakhir, pada tabel berikut.
Sumber Dana
Jenis Dana Jumlah Dana (Juta Rupiah) Jumlah (Juta
Rupiah) TS-2 TS-1 TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6
Mahasiswa
SPP
Sumbangan lainnya
PT sendiri*
Yayasan
Anggaran rutin**
Anggaran pembangunan
46
Sumber Dana
Jenis Dana Jumlah Dana (Juta Rupiah) Jumlah (Juta
Rupiah) TS-2 TS-1 TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6
Kemdiknas/ Kementerian lain terkait
Anggaran rutin**
Anggaran pembangunan
Hibah
Sumber lain (dalam dan luar negeri)
Total
Catatan: * Dana yang diterima perguruan tinggi dari usaha pemanfaatan
sumber dayadan usaha lainnya.
** Termasuk gaji tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
6.1.5. Tuliskan penggunaan dana yang diterima pada Tabel berikut selama
tiga tahun terakhir pada tabel berikut.
No. Jenis
Penggunaan
Juta Rupiah Jumlah
TS-2 TS-1 TS (Juta Rupiah)
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1 Penyelenggaraan pendidikan*
2 Penelitian
3 Pengabdian kepada masyarakat
4 Investasi prasarana
5 Investasi sarana
6 Investasi SDM
7 Lain-lain, sebutkan: ...
Total
Catatan: * Termasuk gaji tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
47
6.1.6. Tuliskan dana untuk kegiatan penelitian dalam tiga tahun terakhir
dengan mengikuti format tabel berikut.
No Sumber Dana Besarnya Dana* (Juta Rupiah)
TS-2 TS-1 TS Jumlah
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1 Institusi sendiri /yayasan
2 Kemdiknas/Kementerian lain terkait
3 Lembaga/institusi di luar Kemdiknas/Kementerian lain terkait
4 Lembaga/institusi luar negeri
Total
Catatan: *Di luar dana penelitian/penulisan skripsi, tesis, dan disertasi
sebagai bagian dari studi lanjut yang dikeluarkan oleh
mahasiswa.
6.1.7. Tuliskan dana yang diperoleh dari/untuk kegiatan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat pada tiga tahun terakhir
dengan mengikuti format tabel berikut.
No Sumber Dana Besarnya Dana (Juta Rupiah)
TS-2 TS-1 TS Jumlah
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1 Institusi sendiri /yayasan
2 Kemdiknas/Kementerian lain terkait
3 Lembaga/institusi di luar Kemdiknas/Kementerian lain terkait
4 Lembaga/institusi luar negeri
Total
6.1.8. Jelaskan sistem monitoring dan evaluasi pendanaan internal untuk
pemanfaatan dana yang lebih efektif, transparan, dan memenuhi
48
aturan keuangan yang berlaku. Sistem monitoring dan evaluasi
pendanaan dan kinerja yang akuntabel :
a. dilakukan secara berkala,
b. hasilnya didokumentasikan dan
c. ditindaklanjuti.
6.1.9. Jelaskan tentang lembaga audit eksternal keuangan, pelaksanaan
audit, ketersediaan laporan bagi pemangku kepentingan, serta tindak
lanjutnya oleh perguruan tinggi.
Laporan audit keuangan:
a. dilakukan secara berkala oleh auditor eksternal (BPK, BPKP, Itjen,
KAP, dll) yang kompeten dan
b. hasilnya dipublikasikan dan
c. ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi.
6.2.1. Jelaskan sistem pengelolaan sarana dan prasarana (kebijakan
pengembangan dan pencatatan, penetapan penggunaan,
pemeliharaan/perbaikan/kebersihan, keamanan dan keselamatan
sarana dan prasarana) yang digunakan dalam penyelenggaraan
kegiatan akademik dan non-akademik, untuk mencapai tujuan
institusi. Sistem pengelolaan sarana dan prasarana berupa kebijakan,
peraturan, dan pedoman/panduan untuk aspek-aspek:
a. Pengembangan (blueprint design) dan pencatatan,
b. Penetapan penggunaan,
c. Keamanan dan keselamatan penggunaan,
d. Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan.
e. Penggunaan IT dalam pengelolaan sarana dan prasarana.
6.2.2. Tuliskan lokasi, status, penggunaan dan luas lahan yang digunakan
perguruan tinggi untuk menjamin penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu, dalam tabel berikut. Kepemilikan dan penggunaan lahan:
1. Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal 20
tahun diikat dengan perjanjian formal), siapkan dokumennya
2. Luas lahan lahan > 5000 m2,
49
3. Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
No.
Lokasi Lahan Status Penguasaan/ Kepemilikan Lahan*
Penggunaan Lahan
Luas Lahan (Ha)
(Nama dan Nomor Jalan, Kota, Propinsi)
-1 -2 -3 -4 -5
1
2
3
dst
TOTAL
6.2.3. Prasarana untuk kegiatan akademik dan non-akademik
Prasarana untuk kegiatan akademik dan non-akademik (isi dengan
lengkap Tabel:
a. Data prasarana yang digunakan institusi dalam penyelenggaraan
program/ kegiatan institusi
b. Data prasarana lain yang mendukung terwujudnya visi (misalnya
tempat pembinaan minat dan bakat, kesejahteraan, ruang
himpunan mahasiswa, asrama mahasiswa)
Keterangan:
*Siapkan dokumen terkait dengan kepemilikan/penguasaan
prasarana pada saat asesmen lapangan.
Tabel A. Data prasarana (kantor, ruang kelas, ruang laboratorium, studio,
ruang perpustakaan, kebun percobaan, ruang dosen)
No. Jenis Prasarana Jumlah
Unit Total Luas
(m2)
Kepemilikan* Kondisi**
Milik Sendiri
Sewa/ Pinjam/
Kerjasama Terawat
Tidak Terawat
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
1 Perkantoran/ administrasi
2 Ruang kuliah
3 Ruang diskusi, seminar, rapat
4 Ruang kerja dosen
5 Laboratorium/ studio/bengkel/dsb
6 Dst
Luas Seluruhnya
50
Tabel B. Prasarana Pendukung
No. Jenis Prasarana
Pendukung Jumlah
Unit Total
Luas (m2)
Kepemilikan* Kondisi**
Milik Sendiri
Sewa/ Pinjam/Kerjasama
Terawat Tidak
Terawat
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8
1
2
3
...
Luas Seluruhnya
6.2.4. Prasarana tambahan yang dikelola dalam 3 tahun terakhir dan
rencana investasi untuk prasarana dalam 5 tahun mendatang.
No. Jenis Prasarana
Tambahan
Investasi Prasarana Rencana Investasi Prasarana dalam
Lima Tahun Mendatang Selama Tiga Tahun Terakhir
(Juta Rupiah) Nilai Investasi Sumber Dana
(Juta Rupiah)
-1 -2 -3 -4 -5
1
2
---
TOTAL
6.2.5. Pustaka
No. Jenis Pustaka Jumlah Judul
Jumlah Copy Cetak Elektronik
-1 -2 -3 -4 -5
1 Buku teks
2 Jurnal nasional yang terakreditasi
3 Jurnal internasional
4 Prosiding
TOTAL
6.2.6. Jelaskan pula aksesibilitas dan pemanfaatan pustaka di atas
Aksesibilitas dan pemanfaatan bahan pustaka
1. waktu layanan,
51
2. mutu layanan (kemudahan mencari bahan pustaka, keleluasaan
meminjam, bantuan mencarikan bahan pustaka dari perpustakaan
lain)
3. ketersediaan layanan e-library, e-journal, e-book, e-learning, e-
planning dll.
4. Bukti langganan jurnal atau MoU.
Jelaskan rata-rata jumlah pengunjung baik mahasiswa maupun dosen
perbulan.
6.2.7. Jelaskan upaya perguruan tinggi menyediakan prasarana dan sarana
pembelajaran yang terpusat, serta aksesibilitasnya bagi sivitas
akademika.
a. Prasarana dan sarana pembelajaran (perpustakaan dan
laboratorium) yang terpusat
b. Jelaskan kelengkapan dan kemudahan diaksesibilitasnya oleh
mahasiswa, dosen, pakar dan nara sumber lainnya.
6.3.1. Jelaskan sistem informasi dan fasilitas yang digunakan oleh
perguruan tinggi untuk kegiatan pembelajaran (hardware, software, e-
learning, e-library). Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan PT
dalam proses pembelajaran, meliputi:
1. Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,
2. Jumlah software yang berlisensi,
3. fasilitas e-learning yang digunakan,
4. akses on-line ke koleksi perpustakaan.
6.3.2. Jelaskan sistem informasi dan fasilitas yang digunakan oleh
perguruan tinggi untuk kegiatan administrasi (akademik, keuangan,
dan personil) serta aksesibilitasnya. Sistem informasi dan fasilitas
yang digunakan PT dalam administrasi akademik dan umum, meliputi:
1. Jumlah komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,
2. Jumlah software basis data,
3. Kecepatan akses terhadap data yang relevan.
52
6.3.3. Jelaskan sistem informasi dan fasilitas yang digunakan oleh institusi
perguruan tinggi untuk pengelolaan prasarana dan sarana (hardware,
software). Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan sarana
(transparansi, keakuratan dan kecepatan).
6.3.4. Jelaskan sistem pendukung pengambilan keputusan.
Sistem pengambilan keputusan (kelengkapan, keefektifan dan
objektifitas.
6.3.5. Jelaskan sistem informasi (misalnya website institusi, fasilitas internet,
jaringan lokal, jaringan nirkabel) yang dimanfaatkan untuk komunikasi
internal dan eksternal kampus. Jelaskan juga akses mahasiswa dan
dosen terhadap sumber informasi.
Sistem informasi untuk mahasiswa dan dosen minimal meliputi:
1. website institusi,
2. fasilitas internet,
3. jaringan local,
4. jaringan nirkabel.
6.3.6. Jelaskan kapasitas internet yang tersedia dan bandwidth per
mahasiswa. Kapasitas bandwidth (dalam Kbps per mahasiswa).
6.3.7. Aksesibiltas Data
No. Jenis Data
Sistem Pengelolaan Data
Secara Manual
Dengan Komputer
Tanpa Jaringan
Dengan Komputer
Jaringan Lokal (Intranet)
Dengan Komputer Jaringan
Luas (Internet)
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1 Mahasiswa
2 Pembayaran SPP
3 Kartu Rencana Studi (KRS)
4 Jadwal mata kuliah
5 Nilai mata kuliah
6 Transkrip akademik
53
No. Jenis Data
Sistem Pengelolaan Data
Secara Manual
Dengan Komputer
Tanpa Jaringan
Dengan Komputer
Jaringan Lokal (Intranet)
Dengan Komputer Jaringan
Luas (Internet)
-1 -2 -3 -4 -5 -6
7 Lulusan
8 Tenaga pendidik
9 Tenaga kependidikan
10 Tenaga pendukung lainnya
11 Keuangan
12 Inventaris
13 Perpustakaan
Jumlah tanda √ NA= NB= NC = ND =
6.3.8. Blue print pengembangan, pengelolaan dan pemanfaatan sistem
informasi, meliputi:
1. prasarana dan sarana,
2. unit pengelola di tingkat institusi,
3. sistem aliran data dan otorisasi akses data,
4. sistem disaster recovery.
(dokumen dalam bentuk hardware)
7. Standar 7: Penelitian,pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan
kerjasama
Deskripsi
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penelitian, pelayanan atau
pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama yang diselenggarakan
untuk dan terkait dengan pengembangan mutu perguruan tinggi. Penelitian
adalah salah satu tugas pokok perguruan tinggi yang memberikan kontribusi
dan manfaat kepada proses pembelajaran, pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta peningkatan mutu kehidupan
masyarakat. Perguruan tinggi harus memiliki sistem perencanaan
pengelolaan serta implementasi program-program penelitian yang menjadi
unggulan. Sistem pengelolaan ini mencakup akses dan pengadaan sumber
daya dan layanan penelitian bagi pemangku kepentingan, memiliki peta-
jalan (road-map), melaksanakan penelitian serta mengelola dan
54
meningkatkan mutu hasilnya dalam rangka mewujudkan visi, melaksanakan
misi, dan mencapai tujuan yang dicita-citakan perguruan tinggi.
Perguruan tinggi menciptakan iklim yang kondusif agar dosen dan
mahasiswa secara kreatif dan inovatif menjalankan peran dan fungsinya
sebagai pelaku utama penelitian yang bermutu dan terencana. Perguruan
tinggi memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan diseminasi hasil-hasil
penelitian dalam berbagai bentuk, antara lain penyelenggaraan
forum/seminar ilmiah, presentasi ilmiah dalam forum nasional dan
internasional, publikasi dalam jurnal nasional terakreditasi dan/atau
internasional yang bereputasi.
Pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan sebagai
perwujudan kontribusi kepakaran, kegiatan pemanfaatan hasil pendidikan,
dan/atau penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
seni, dalam upaya memenuhi permintaan dan/atau memprakarsai
peningkatan mutu kehidupan bangsa. Perguruan tinggi yang baik memiliki
sistem pengelolaan kerjasama dengan pemangku kepentingan eksternal
dalam rangka penyelenggaraan dan peningkatan mutu secara berkelanjutan
program-program akademik. Hasil kerjasama dikelola dengan baik untuk
kepentingan akademik dan sebagai perwujudan akuntabilitas perguruan
tinggi sebagai lembaga nirlaba. Perguruan tinggi yang baik mampu
merancang dan mendayagunakan program-program kerjasama yang
melibatkan partisipasi aktif perguruan tinggi dan memanfaatkan dan
meningkatkan kepakaran dan mutu sumber daya perguruan tinggi.
Akuntabilitas pelaksanaan tri darma dan kerja sama perguruan tinggi
diwujudkan dalam bentuk keefektifan pemanfaatannya untuk memberikan
kepuasan pemangku kepentingan terutama peserta didik.
7.1.1 Jelaskan kebijakan dan sistem pengelolaan penelitian (lembaga/unit
yang menangani masalah penelitian, pengarahan fokus dan agenda
penelitian, pedoman penyusunan usul dan pelaksanaan penelitian,
pendanaan, dan jaminan atas HaKI).
55
Pedoman pengelolaan penelitian (dikembangkan dan dipublikasikan
oleh institusi), meliputi:
1. kebijakan dasar penelitian (arah dan fokus, jenis dan rekam jejak
penelitian unggulan, pola kerjasama dengan pihak luar,
pendanaan, system kompetisi),
2. penanganan plagiasi, paten dan HaKI,
3. rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda
tahunan,
4. peraturan pengusulan proposal penelitian. Pelaksanaanya yang
terdokomentasi dengan baik dan mudah diakses oleh semua pihak.
7.1.2 Jumlah judul penelitian* yang dilakukan oleh dosen tetap selama 3
tahun terakhir.
No. Sumber Jumlah Judul Penelitian
Total Pembiayaan TS-2 TS-1 TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1 Pembiayaan sendiri oleh peneliti N1=
2 PT/yayasan yang bersangkutan N2=
3 Kemdiknas/Kementerian lain terkait N3=
4 Institusi dalam negeri di luar Kemdiknas/Kementerian lain terkait
N4=
5 Institusi luar negeri N5=
Total
Catatan: * Sediakan data pendukung pada saat asesmen lapangan
7.1.3 Judul artikel ilmiah/karya ilmiah/karya seni/buku yang dihasilkan
selama 3 tahun terakhir oleh dosen tetap.
No. Jenis Karya Jumlah Judul
Total TS-2 TS-1 TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1 Jurnal ilmiah terakreditasi DIKTI A1=
2 Jurnal ilmiah internasional A2=
3 Buku tingkat nasional B1=
4 Buku tingkat internasional B2=
5 Karya seni tingkat nasional C1=
6 Karya seni tingkat internasional C2=
7 Karya sastra tingkat nasional D1=
8 Karya sastra tingkat internasional D2=
Total
Catatan: * Sediakan data pendukung pada saat asesmen lapangan
56
7.1.4 Jumlah artikel ilmiah yang tercatat dalam indeks sitasi internasional
selama 3 tahun terakhir: ..... artikel.
Catatan: Untuk institusi bidang seni atau sastra, tuliskan bentuk
penghargaan yang setara dengan sitasi.
7.1.5 Karya dosen dan atau mahasiswa selama 3 tahun terakhir
No. Nama Karya
Bentuk Penghargaan*
Paten HaKI Nasional/
Internasional
-1 -2 -3 -4 -5
1
2
3
Dst.
* Beri tanda √ pada kolom yang sesuai. Lampirkan surat Paten/HaKI
atau keterangan sejenis. Hibah penelitian atau hibah kompetesi tidak
termasuk bentuk penghargaan.
7.1.6 Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh institusi dalam
menjamin keberlanjutan penelitian, yang mencakup informasi tentang
agenda penelitian, dukungan SDM, prasarana dan sarana, jejaring
penelitian, dan pencarian berbagai sumber dana penelitian. Kebijakan
dan upaya PT dalam menjamin keberlanjutan penelitian, meliputi:
1. Ada agenda penelitian jangka panjang,
2. Tersedianya SDM, prasarana dan sarana yang memungkinakan
terlaksananya penelitian secara berkelanjutan,
3. Mengembangkan dan membina jejaring penelitian,
4. Menyediakan atau mencari berbagai sumber dana penelitian,
berikan contoh.
7.2.1. Jelaskan kebijakan dan sistem pengelolaan kegiatan PkM
(lembaga/unit yang menangani masalah, agenda, pedoman
penyusunan usul dan pelaksanaan, serta pendanaan PkM). Ada
57
pedoman pengelolaan PkM lengkap, dikembangkan dan
dipublikasikan,mencakup:
a. arah dan fokus kegiatan PkM,
b. jenis dan rekam jejak kegiatan PkM,
c. pola kerja sama pihak luar,
d. pendanaan
7.2.2. Jumlah kegiatan PkM* berdasarkan sumber pembiayaan selama 3
tahun terakhir yang dilakukan oleh
No. Sumber Pembiayaan Jumlah Kegiatan PkM
Jumlah
Kegiatan PkM TS-2 TS-1 TS
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1 Pembiayaan sendiri oleh dosen N1=
2 PT yang bersangkutan N2=
3 Kemdiknas/Kementerian lain terkait N3=
4 Institusi dalam negeri di luar Kemdiknas/Kementerian lain terkait
N4=
5 Institusi luar negeri N5=
Total
Catatan: * Pelayanan/pengabdian kepada masyarakat adalah penerapan
bidang ilmu untuk menyelesaikan masalah di masyarakat (termasuk
masyarakat industri, swasta, dan pemerintah)
7.2.3. Jelaskan kebijakan dan upaya yang dilakukan oleh institusi dalam
menjamin keberlanjutan dan mutu kegiatan PkM, yang mencakup
informasi tentang agenda PkM, dukungan SDM, prasarana dan
sarana, jejaring PkM, dan pencarian berbagai sumber dana PkM.
Kebijakan dan upaya PT dalam menjamin keberlanjutan kegiatan
PkM, meliputi:
1. ada agenda PkM jangka panjang,
2. tersedianya SDM, prasarana dan sarana yang memungkinkan
terlaksananya PkM secara berkelanjutan,
58
3. mengembangkan dan membinan jejaring PkM,
4. mencari berbagai sumber dana PkM
7.3.1 Jelaskan kebijakan dan upaya (pengelolaan serta sistem monitoring
dan evaluasi) kerjasama, dalam rangka mewujudkan visi,
melaksanakan misi, dan mencapai tujuan dan sasaran institusi.
Ada kebijakan, pengelolaan dan monev oleh PT dalam kegiatan kerja
sama untuk menjamin:
1. Mutu kegiatan kerjasama,
2. Relevansi kegiatan kerjasama,
3. Produktivitas kegiatan kerjasama,
4. keberlanjutan kegiatan kerjasama
5. form monev
6. Laporan monev
7. Tindak lanjut monev
8. Terdokumentasi dengan baik
7.3.2 Tuliskan instansi dalam negeri yang menjalin kerjasama* yang terkait
dengan institusi perguruan tinggi dalam 3 tahun terakhir
No. Nama Instansi
Jenis Kurun Waktu Manfaat yang Telah Diperoleh
Kegiatan Kerjasama
Mulai Berakhir
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1
2
3
dst.
Catatan : * Kerjasama di luar kegiatan magang, dokumen pendukung
disediakan pada saat asesmen lapangan
59
7.3.3 Kerjasama * instansi luar negeri yang terkait dengan institusi
perguruan tinggi/jurusan dalam 3 tahun terakhir
No. Nama Instansi
Jenis Kurun Waktu Manfaat yang Telah Diperoleh
Kegiatan Kerjasama
Mulai Berakhir
-1 -2 -3 -4 -5 -6
1
2
3
dst.
Catatan : * Kerjasama di luar kegiatan magang, dokumen pendukung
disediakan pada saat asesmen lapangan
7.3.4 Jelaskan proses monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan hasil
kerjasama serta waktu pelaksanaannya
a. Ada dokumen rancangan kerjasama
b. Ada proses monev kerjasama,
c. Ada form instrumen
d. Ada hasil monev kerjasama secara berkala selama kerja sama
berlangsung,
e. Dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
7.3.5 Jelaskan manfaat dan kepuasan mitra kerja sama. Jelaskan pula cara
memperoleh informasi tersebut
a. Ada Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama yang dirasakan kedua
belah pihak
b. Hasil kerjasama merupakan bahan untuk meningkatkan mutu
program, pengembangan lembaga pada kedua belah pihak (PT
dan mitra yang bersangkutan)
c. Keberlanjutan hasil kerjasama.
C. Teknik Penyusunan Evaluasi Diri
BAN-PT menempatkan evaluasi-diri itu sebagai salah satu aspek dalam
keseluruhan daur akreditasi, dan menempatkannya dalam posisi yang sangat
penting, yaitu sebagai suatu langkah yang mendahului pemberian informasi dan
60
data akreditasi dari program studi atau perguruan tinggi kepada BAN-PT,
sehingga hasil evaluasi-diri itu dapat merupakan bahan untuk mengisi borang
akreditasi atau menyusun portfolio akreditasi, serta dapat digunakan sebagai
bahan yang disediakan pada saat dilakukan asesmen lapangan oleh BAN-PT di
tempat program studi/perguruan tinggi.
Evaluasi diri merupakan upaya Poltekkes Kemenkes untuk mengetahui
gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui pengkajian dan analisis
yang dilakukan oleh Pimpinan Poltekkes Kemenkes berkenaan dengan
kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, kendala, bahkan ancaman. Hasil
evaluasi diri berupa dokumen khusus yang disusun sebagai analisis kondisi dan
capaian Poltekkes Kemenkes sampai saat ini serta rencana masa depan.
Pengkajian dan analisis itu dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan pakar
sejawat dari luar program studi/perguruan tinggi, sehingga evaluasi-diri dapat
dilaksanakan secara objektif.
Evaluasi diri disusun dengan menilai, menelaah dan menganalisis keseluruhan
sistem pengelolaan Poltekkes Kemenkes, yang mencakup masukan, proses,
keluaran, hasil, dan dampak (input, process, output, outcome, and impact)
berdasarkan data, informasi dan bukti-bukti lainnya yang berkenaan dengan
komponen-komponen sistemik dari seluruh penyelenggaraan program studi.
Evaluasi diri disusun secara sederhana, jelas dan sistematis (sesuai dengan
Buku IV Pedoman Evaluasi Diri) dengan jumlah 40-50 halaman. Hasil evaluasi
diri dapat digunakan oleh Poltekkes Kemenkes untuk hal-hal berikut :
1. Membantu dalam mengidentifikasi masalah, penilaian program dan
pencapaian sasaran.
2. Memperkuat budaya evaluasi kelembagaan (institutional evaluation) dan
analisis diri.
3. Memperkuat jiwa kebersamaan dalam lembaga, memperkecil kesenjangan
antara tujuan pribadi dengan tujuan lembaga dan mendorong keterbukaan.
4. Mendorong Poltekkes Kemenkes untuk mengevaluasi kebijakan yang tidak
relevan.
5. Memberi informasi tentang status Poltekkes Kemenkes dibandingkan dengan
PT lain.
61
Dalam akreditasi yang dilakukan oleh BAN-PT, evaluasi-diri dilaksanakan
dengan menilai, menelaah dan menganalisis keseluruhan sistem program
studi/perguruan tinggi, yang mencakup masukan, proses, keluaran, hasil, dan
dampak (input, process, output, outcome, and impact) berdasarkan data,
informasi dan bukti-bukti lainnya yang berkenaan dengan komponen-komponen
sistemik dari seluruh penyelenggaraan program studi/perguruan tinggi.
Komponen-komponen hasil analisis sistemik itu kemudian dihimpun dan
dikelompokkan menjadi 7 komponen evaluasi diri sebagai berikut.
Komponen A.
Komponen B.
Komponen C.
Komponen D.
Komponen E.
Komponen F.
Komponen G.
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaiannya.
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan
Penjaminan Mutu
Mahasiswa dan Lulusan.
Sumber Daya Manusia.
Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik.
Pembiayaan, Sarana, dan Prasarana, serta Sistem Informasi.
Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan
Kerjasama.
1. Teknik Pengisian Komponen
a. Komponen A: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi
Pencapaiannya. Sumber informasi, antara lain: Standar 1 Borang AIPT
dan Renstra.
1) Kumpulkan data tentang sasaran program selanjutnya bandingkan
dengan target sasaran yang tercantum pada Renstra.
2) Buat keputusan ketercapaian sasaran
3) Identifikasi masalah yaitu sasaran yang belum tercapai
4) Identifikasi SWOT
b. Komponen B: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan
Penjaminan Mutu.
Sumber informasi, antara lain: Standar 2 Borang AIPT, Renstra,
pedoman pelaksanaan penjaminan mutu internal.
62
Mengkaji struktur organisasi, job description, dokumen jaminan mutu.
Lakukan identifikasi masalah terkait pengelolaan, kepemimpinan dan
sistem penjaminan mutu, kemudian analisis dengan menggunakan
metode SWOT yang yang diawali dengan mengukur kekuatan
(Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Oppoturnities),
ancaman (Threats).
c. Komponen C: Mahasiswa dan Lulusan.
Sumber informasi, antara lain: Standar 3 Borang AIPT
1) Kumpulkan data tentang kemahasiswaan:
a) Jumlah pendaftar
b) Asal Propinsi
c) Prestasi mahasiswa
d) IPS (Indeks Prestasi Semester) dan IPK(Indeks Prestasi Kumulatif)
e) Jenis layanan kepada mahasiswa (layanan kesehatan, softskill,
minat & bakat, beasiswa, PA/BK). Hal penting yang perlu
diperhatikan adalah kualitas layanan dari masing-masing jenis
layanan.
2) Buat keputusan ketercapaian sasaran
3) Identifikasi masalah yaitu sasaran yang belum tercapai
4) Buat SWOT
5) Tentukan rencana tindak lanjut untuk mengatasi masalah
d. Komponen D: Sumber Daya Manusia.
Sumber informasi, antara lain: Standar 4 Borang AIPT
1) Kumpulkan data tentang SDM:
a) Jumlah dosen dan tenaga kependidikan
b) Ratio dosen dan mahasiswa
c) Ratio tenaga kependidikan dan mahasiswa
d) Kualitas dosen dan tenaga kependidikan
2) Buat keputusan ketercapaian sasaran
3) Identifikasi masalah yaitu sasaran yang belum tercapai
4) Buat SWOT
5) Tentukan rencana tindak lanjut untuk mengatasi masalah
63
e. Komponen E : Kurikulum
Sumber informasi : Standar 5 Borang AIPT
1) Data peninjauan kurikulum
2) Data hasil evaluasi belajar
3) Lulus tepat waktu.
Pembahasan tentang kurikulum:
1) Kesesuaian dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran.
2) Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders.
3) Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi,
penataan/ organisasi).
4) Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
5) Buat SWOT
f. Komponen F: Pembiayaan, sarana dan prasarana serta sistem informasi
Sumber data: Standar 6 Borang AIPT
Sumber dana (Persentase dana mahasiswa terhadap total dana masuk)
Jenis dana:
1) Penggunaan dana
2) Prasarana
3) Sarana
4) Sistem Informasi
5) Buat SWOT
g. Komponen G: Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat
dan kerjasama
Sumber data: Standar 7 Borang AIPT
1) Data yang dikumpulkan:
a) Hasil Penelitian Dosen dalam 3 tahun terakhir
b) Hasil pengabdian masyarakatdalam 3 tahun terakhir
c) Jumlah publikasi hasil penelitian dan HaKI
d) Jumlah dana penelitian dan pengabdian masyarakat dalam 3 tahun
terakhir
e) MOU/Kerjasama baik dari dalam maupun luar negeri
64
f) Monitoring dan evaluasi kerjasama
g) Manfaat dan kepuasan mitra kerjasama
2) Permasalahan
3) Analisis SWOT
4) Tindak lanjut
2. Analisis data evaluasi-diri
Data dan informasi yang diperoleh dalam rangka evaluasi-diri perlu diolah dan
dianalisis, yang dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan. Pendekatan
yang digunakan dalam evaluasi-diri untuk akreditasi program studi/perguruan
tinggi yang dilaksanakan oleh BAN-PT adalah Analisis Kekuatan, Kelemahan,
Peluang, dan Ancaman (SWOT analysis), yaitu analisis antar komponen
dengan memanfaatkan deskripsi SWOT setiap komponen, untuk
merumuskan strategi pemecahan masalah, serta pengembangan dan atau
perbaikan mutu program studi/perguruan tinggi secara berkelanjutan.
3. Langkah-langkah Pelaksanaan Analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan melalui langkah-langkah seperti berikut.
Langkah 1: Identifikasi kelemahan dan ancaman yang paling mendesak untuk
diatasi secara umum pada semua komponen.
Langkah 2: Identifikasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan cocok untuk
mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi
lebih dahulu pada Langkah 1.
Langkah 3: Masukkan butir-butir hasil identifikasi (Langkah 1 dan Langkah 2)
ke dalam Pola Analisis SWOT seperti berikut.
65
KELEMAHAN (W)KEKUATAN (S)
PELUANG (O) ANCAMAN (T)
DESKRIPSI SWOT
Gambar 2. Pola Analisis SWOT
Pada waktu mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dalam program studi/perguruan tinggi perlu diingat bahwa
kekuatan dan kelemahan merupakan faktor internal yang perlu
diidentifikasikan di dalam organisasi, program studi/perguruan tinggi yang
bersangkutan, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor
eksternal yang harus diidentifikasikan dalam lingkungan eksternal
organisasi, program studi/perguruan tinggi yang bersangkutan. Lingkungan
eksternal suatu program studi dapat berupa: pemerintah, masyarakat luas,
industri, lulusan SLTA, pasar kerja, stakeholder internal dan eksternal, serta
pesaing.
Langkah ini dapat dilakukan secara keseluruhan, atau jika terlalu banyak,
dapat dipilah menjadi analisis SWOT untuk komponen masukan, proses,
dan keluaran.
Masukan termasuk mahasiswa, sumber daya manusia, kurikulum,
pembiayaan, sarana dan prasarana. (Kalau perlu visi, misi, sasaran, dan
tujuan dijadikan masukan lingkungan).
Proses termasuk tata pamong, kepemimpinan, pengelolaan program,
proses pembelajaran, suasana akademik, sistem informasi, penjaminan
mutu, penelitian dan pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat, dan
kerjasama.
66
Keluaran termasuk lulusan dan keluaran lainnya yang mencakup skripsi,
model-model, publikasi, hasil pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.
Langkah 4: Rumuskan strategi atau strategi-strategi yang direkomendasikan
untuk menangani kelemahan dan ancaman, termasuk
pemecahan masalah, perbaikan, dan pengembangan program
secara berkelanjutan. Analisis untuk pengembangan strategi
pemecahan masalah dan perbaikan/pengembangan program itu
digambarkan pada Gambar 4.2
Gambar 3. Analisis SWOT untuk Pengembangan Strategi
Langkah 5: Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu,
dan susunlah suatu rencana tindakan untuk melaksanakan
program penanganan.
Hasil analisis SWOT dimanfaatkan untuk menyusun strategi pemecahan
masalah, serta pengembangan dan atau perbaikan mutu program secara
berkelanjutan. Jika kekuatan lebih besar dari kelemahan, dan peluang lebih
baik dari ancaman, maka strategi pengembangan sebaiknya diarahkan
kepada perluasan/pengembangan program, sedangkan jika kekuatan lebih
kecil dari kelemahan, dan peluang lebih kecil dari ancaman, maka
seyogianya strategi pengembangan lebih ditekankan kepada upaya
konsolidasi ke dalam, melakukan penataan organisasi secara internal
Kelemahan/Peluang
Memanfaatkan peluang
Kekuatan/Peluang
Memilih keuntungan
Mengerahkan kekuatan
Kekuatan/Ancaman
Mengendalikan ancaman
Kelemahan/Ancaman
Kelemahan (W)Kekuatan (S)
Peluang
(O)
Ancaman
(T)
Internal
Eksternal
Strategi Pemecahan
Masalah, Perbaikan &
Pengembangan
Gambar 4. Analisis SWOT untuk Pengembangan Strategi
67
dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, dan mereduksi
kelemahan di dalam dan ancaman dari luar. Analisis itu dapat digambarkan
sebagai berikut.
Strategi WO
----------------------------
Menghilangkan “W”
dan memanfaatkan “O”
Strategi SO
--------------------------
Gunakan “S” untuk
memanfaatkan “O”
Strategi ST
------------------------
Gunakan “S” untuk
Menghindarkan “T”
Strategi WT
--------------------------
Minimalkan “W” untuk
Menghindarkan “T”
Kelemahan
[W]
Kekuatan
[S]
Peluang
[O]
Ancaman
[T]
Faktor
Internal
Faktor
Eksternal
ANALISIS SWOT
Perluasan
Konsolidasi
Gambar 4. Analisis SWOT dan Prioritas Strategi Pengembangan
68
BAB V
PENDAMPINGAN AIPT
Pendampingan AIPT adalah kegiatan terstruktur yang dilakukan oleh institusi yang
akan di akreditasi. Kegiatan ini dimaksudkan agar dalam mengisi borang akreditasi
dan penyerahan hasil akhirnya (berupa borang akreditasi, naskah evaluasi diri dan
data dukung), dicapai hasil yang optimal dan sempurna. Sehingga pada saat visitasi
oleh tim asesor akreditasi perguruan tinggi mendapatkan nilai yang optimal.
Pendampingan AIPT harus menjadi tanggung jawab dan kepedulian dari seluruh
sivitas akademika serta Direktur sebagai penanggung jawab dan Pudir 1 sebagai
ketua serta Kepala Unit Penjaminan Mutu sebagai sekretaris. Diharapkan dengan
terbentuknya tim AIPT dapat memberikan komitmen kebijakan dan fasilitasi.
Pendampingan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi memiliki dua kegiatan penting,
yang satu dengan yang lainnya saling terkait dan merupakan rangkaian yang tak
terpisahkan, yaitu SPMI dan SPME. Kesiapan SPMI tentu akan memiliki nilai tambah
pada saat dilakukan SPME. Oleh sebab itu, sebelum terjadi kedua kegiatan di atas
(SPMI dan SPME) maka perlu dilakukan kegiatan pendampingan, yaitu
pendampingan AIPT Internal dan pendampingan AIPT Eksternal.
A. Pendampingan Internal
Pendampingan internal bertujuan untuk mendapatkan kesamaan persepsi dan
pemahaman dari seluruh sivitas akademika. Yang perlu untuk diperhatikan pada
saat hendak dilakukan pendampingan internal adalah semua sivitas akademika
telah mendapatkan informasi tentang kegiatan akreditasi AIPT.
Setelah disampaikan ke seluruh sivitas akademika, Direktur poltekkes kemenkes
menetapkan tim melalui SK tim Akreditasi Perguruan Tinggi. Dengan SK ini tim
bekerja untuk menghasilkan draft borang AIPT. Selama proses penyusunan
tersebut, Unit Penjaminan Mutu terus bekerja sama dengan tim penyusun
borang. Pudir 1 bidang akademik melakukan koordinasi pimpinan untuk
memperlancar kegiatan dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh
Direktur. Bila proses penyusunan dengan pendampingan oleh tim AIPT
dirasakan selesai, maka pendampingan selanjutnya dilakukan dengan
69
melakukan penilaian terhadap borang akreditasi yang telah dihasilkan. Penilaian
ini dilakukan oleh tim AMI yang dibentuk melalui SK Direktur dan dijadikan
sebagai kegiatan SPMI. Dari hasil penilaian ini maka akan didapatkan simulasi
nilai dan performa borang yang telah disusun oleh tim Borang Akreditasi (yang
juga dibentuk melalui SK Direktur).
Borang AIPT yang sudah dikerjakan oleh Tim Penyusun AIPT, dipresentasikan
oleh masing-masing penanggung jawab standar dan dikoreksi secara bersama-
sama oleh tim penyusun dengan mengacu pada buku pedoman penilaian
borang dan matrik penilaian borang (Buku V dan VI Instrument AIPT).
Presentasi internal borang dilaksanakan secara regular setiap pekan
berdasarkan komitmen bersama dan dikendalikan secara penuh oleh Direktur.
Selain pendampingan dalam pengisian borang juga pendampingan dalam
pemenuhan data dukung yang dipersyaratkan borang (jadwal pendampingan
internal), setelah finalisasi borang dan data dukung, sangat diperlukan
pendampingan oleh pihak eksternal.
B. Pendampingan Eksternal
Pendampingan eksternal dapat dilakukan untuk memantapkan borang yang
telah diisi oleh Poltekkes Kemenkes. Untuk kegiatan ini, Poltekkes Kemenkes
dapat mengajukan permohonan pendampingan kepada Pusdik SDM
Kesehatan/BAN-PT. Pendampingan eksternal dilakukan sebagai simulasi visitasi
asesor oleh penilai dari luar institusi. Pendampingan eksternal ini juga sebagai
uji borang akreditasi yang telah diselesaikan. Tujuan dari pendampingan
eksternal ini adalah untuk makin mendekatkan isi borang akreditasi dengan
harapan ideal dari asesor BAN-PT. Diharapkan nilai hasil akhirakreditasi yang
didapatkan adalah melampaui SN-DIKTI yang dipersyaratkan. Termasuk tujuan
dari pendampingan eksternal ini adalah untuk menyatukan persepsi antara tim
Borang Akreditasi dan seluruh sivitas akademika serta mengkonfirmasi maksud
redaksi dari setiap isian borang.
Kegiatan pendampingan oleh pihak eksternal dikemas dalam bentuk kegiatan
workshop atau rapat biasa. Dalam kegiatan pendampingan eksternal, diawali
dengan permintaan pengiriman softcopy dokumen borang yang sudah
70
dikerjakan untuk dikoreksi oleh pihak Pusdik SDM Kesehatan/BAN-PT. Hal ini
berguna agar pada saat pelaksanaan kegiatan, pihak Pusdik SDM
Kesehatan/BAN-PT atau narasumber menyajikan hasil koreksi dari dokumen
pada setiap standar dan hal-hal penting yang harus dimasukkan dalam
pengisian dokumen. Setelah itu dilakukan pengisian kembali untuk diperbaiki
dan dipresentasikan hasil perbaikan didepan narasumber. Bila diperlukan,
institusi poltekkes dapat melakukan beberapa tahapan pendampingan eksternal,
sehingga borang yang akan dikirim telah menjadi borang yang melampaui SN-
DIKTI.
71
BAB VI
SIMULASI AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMNEKES
Setelah borang dilengkapi sesuai masukan saat proses pendampingan, selanjutnya
dilakukan simulasi.
A. Tujuan
Simulasi Pelaksanaan Akreditasi Institusi bertujuan untuk :
1. Memahami kondisi saat pelaksanaan akreditasi
2. Mengetahui ketepatan isi borang
3. Melatih kemampuan tim/penanggung jawab borang dalam merespon asesor
4. Mengetahui estimasi nilai
B. Pelaksana
Sebagai pelaksana dalam kegiatan simulasi adalah :
1. Tim AIPT
2. Mahasiswa
3. Organisasi Profesi, pengguna lulusan dan lahan praktek
4. Alumni
5. Dosen
6. Tenaga Kependidikan
C. Pelaksanaan Simulasi
1. Persiapan
a. Persiapan tempat :
1) Ruangan untuk pelaksanaan akreditasi institusi
2) Unit-unit terkait
3) Program studi
b. Persiapan dokumen :
1) Susunan acara pelaksanaan akreditasi
2) Dokumen dan berbagai data dukung telah disiapkan pada satu tempat
baik di direktorat maupun di Program Studi
72
3) Instrumen untuk bahan role play, baik untuk pimpinan dan unit
kerjanya, mahasiswa, stakeholder, mitra kerja, dan alumni
4) Form penilaian borang
5) Undangan untuk kegiatan AIPT
c. Persiapan Tim Simulasi
Sebelum pelaksanaan akreditasi, diawali dengan simulasi yang
dilaksanakan oleh:
1) Asesor, adalah dosen yang telah menjadi auditor AMI/asesor LAM-
PTKes/asesor BAN-PT di lingkungan Poltekkes Kemenkes.
2) Tim AIPT
3) Dosen
4) Tenaga Kependidikan
5) Perwakilan Mahasiswa
6) Perwakilan Alumni
7) Perwakilan Stakeholder (misal : Lahan Praktek, Organisasi Profesi,
Pengguna Lulusan)
8) Pembawa Acara
2. Pelaksanaan
a. Pembukaan (Opening meeting)
1) Salam Pembuka
2) Sambutan-sambutan
a) Direktur sekaligus membuka acara
b) Asesor sekaligus menyampaikan mekanisme akreditasi
b. Pelaksanaan (Visitation)
1) Presentasi : Borang Institusi oleh Direktur
2) Pelaksanaan akreditasi
a) Pemeriksaan dokumen dan klarifikasi oleh asesor dengan Tim
AIPT (saling berkoordinasi dengan penanggung jawab lain standar
1-7)
b) Asesor melakukan simulasi penilaian hasil visitasi
c) Wawancara asesor dengan mahasiswa, dosen, tenaga
kependidikan, alumni, dan stakeholder
73
d) Asesor mengunjungi Program Studi di Lingkungan Poltekkes
Kemenkes
e) Asesor mengunjungi sarana dan prasarana terpadu: Komputer/IT,
Laboratorium, dan Perpustakaan
f) Diskusi hasil penilaian dengan Tim AIPT untuk perbaikan borang
c. Penutupan (Closing meeting)
1) Salam Pembuka
2) Penyampaian hasil akreditasi dan umpan balik (feedback)
3) Penandatanganan Berita Acara dan Penyerahan hasil akreditasi
4) Sambutan :
a) Asesor
b) Direktur sekaligus menutup kegiatan AIPT
Catatan :
Kekurangan hasil simulasi ditindaklanjuti sesuai tugas dan fungsi tim AIPT.
74
BAB VII
PENDAFTARAN DAN PENYERAHAN DOKUMEN AIPT
Pada Bab ini dijelaskan tentang tata kelola administrasi dokumen serta pendaftaran
dan penyerahan ke BAN-PT.
A. Pendaftaran AIPT
Administrasi dokumen harus dikelola dan disiapkan sebelum diserahkan ke
BAN-PT. Dokumen tersebut, meliputi :
1. Borang yang akan dikirim mengikuti ketentuan sebagai berikut :
a. Kertas A4
b. Spasi 1,5
c. Font 12 Times New Roman atau Arial, sedangkan font dalam matriks
menyesuaikan
d. Perwajahan dan tata tulis konsisten
e. Dokumen dijilid softcover berwarna putih
2. Borang Akreditasi Institusi yang telah terisi lengkap dengan lampiran berikut:
a. Fotokopi SK Pendirian Poltekkes Kemenkes
b. Fotokopi SK Alih Bina
c. Statuta
d. Renstra
e. Renop
f. Fotokopi sertifikat akreditasi Program Studi
g. Fotokopi Sertifikat AIPT (bagi institusi yang pernah diakreditasi institusi
oleh BAN-PT).
3. Laporan Evaluasi Diri
4. Flashdisk/CD
5. Dokumen borang, Laporan ED, dan lampiran disesuaikan dengan jumlah
Program Studi:
a. Kurang dari 20 Prodi : 5 set
b. 20 – 59 Prodi : 6 set
c. 60 – 99 Prodi : 7 set
6. Surat Pengantar Penyerahan Borang Akreditasi
75
7. Surat Pernyataan Institusi tentang keaslian dokumen sebanyak 2 rangkap,
menggunakan Kop Institusi, bermaterai 6000, serta ditanda tangani oleh
Direktur dan distempel.
B. Penyerahan Borang AIPT
Pendaftaran dan penyerahan dokumen, dilakukan sebagai berikut :
1. Mendaftarkan AIPT langsung ke sekretariat BAN-PT
Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) II Lt. 17 –
Kemenristekdikti
Jl. MH. Thamrin No. 8, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat 10340
Telp. (021) 31696609/3102062
Fax. (021) 3102046
Email : [email protected]
2. Mendaftarkan melalui Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi Online (SAPTO)
BAN-PT mulai tanggal 1 Juni 2017, melalui www.https://sapto.banpt.or.id
3. Menyerahkan dokumen yang telah lengkap sesuai dengan persyaratan
BAN-PT
4. Mengisi Form Penyerahan Borang dengan mencantumkan contact person
yang dapat dihubungi dan menerima bukti penyerahan dokumen dari BAN-
PT
76
Panduan Penggunaan SAPTO
Halaman depan SAPTO menampilkan tombol login dan tautan untuk mengganti
password (Lupa password).
Untuk menggunakan SAPTO, Poltekkes dapat masuk ke sistem dengan
menekan tombol login. Sistem akan meminta pengguna memasukkan
username atau e-mail dan juga password.
77
Setiap pengguna akan mendapatkan akses dengan username kode perguruan
tinggi yang terdaftar pada PD-Dikti. Untuk mendapatkan password, perguruan
tinggi harus mengirimkan surat pengajuan resmi ke BAN-PT yang berisi
permintaan untuk mendapatkan akses ke SAPTO dengan memberikan alamat
e-mail resmi untuk korespondensi dengan BAN-PT dan penanggung jawab
akun tersebut. Setelah menerima surat pengajuan, BAN-PT akan mengaktifkan
akun tersebut dan perguruan tinggi dapat membuat password baru dengan
menggunakan menu “Lupa password?” pada SAPTO.
78
Untuk membuat password baru, perguruan tinggi memasukkan e-mail yang
sudah didaftarkan dan menekan tombol “Kirimkan Instruksi Penggantian
Password”. SAPTO akan mengirimkan e-mail seperti pada gambar berikut yang
berisi tautan untuk mengganti password. Untuk mengganti password silahkan
klik tautan yang diberikan pada pesan e-mail tersebut.
Password baru dapat dibuat dengan memasukkan password berikut
konfirmasinya dan menekan tombol “Simpan Password Baru”.
79
Setelah login, akan muncul halaman pertama sebagai berikut :
Pada halaman pertama, SAPTO akan menampilkan daftar pengajuan akreditasi
yang sedang dalam proses pengajuan maupun proses akreditasi. Perguruan
tinggi dapat mengakses menu utama pada bagian kiri dan melihat informasi
akun pada bagian kanan atas.
Untuk mengajukan usulan AIPT, pengusul perguruan tinggi dapat mengakses
halaman pengajuan pada menu “Ajukan Akreditasi PT”:
Informasi Akun
Menu Utama
80
Contoh halaman pengajuan dapat dilihat pada gambar diatas. Perguruan tinggi
mesti mengisi beberapa data:
1. Pengajuan akreditasi pertama atau reakreditasi (dalam bentuk pilihan)
2. Nomor surat pengantar untuk pengajuan proses akreditasi yang dibuat oleh
pimpinan institusi
3. Tanggal surat pengantar untuk pengajuan proses akreditasi yang dibuat
oleh pimpinan institusi
4. Alamat dan kode pos untuk pengiriman sertifikat (SK) hasil akreditasi
Setelah mengisi data diatas, pengguna perguruan tinggi dapat mengajukan
usulan dengan menekan tombol “Ajukan dan lanjut ke unggah berkas”. Jika
data tidak bermasalah akan tampil halaman “Berkas Pengajuan” yang berisi
status usulan dan data-data pengajuan.
Pada halaman ini, perguruan tinggi harus memeriksa kembali data yang sudah
dimasukkan dan jika ada kesalahan dapat melakukan perubahan dengan
merubah data dan menekan tombol “Ubah Isian Diatas dan Klik Tombol ini
untuk Merubah Isian Pengajuan” (Catatan: jika dokumen sudah diterima BAN-
PT, perubahan data tidak dapat lagi dilakukan). Pada halaman ini juga
ditampilkan status pengajuan. Status pertama yang didapatkan ketika
mengajukan usulan adalah “Submit dokumen”, artinya pengajuan ini sedang
dalam status unggah dokumen. Jika belum semua dokumen diunggah, akan
81
muncul status “Dokumen belum lengkap”. Jika dokumen belum lengkap,
pengajuan belum dapat diperiksa dan diterima oleh BAN-PT dan belum dapat
diberikan tanggal submit usulan. Untuk melengkapi dokumen pengajuan agar
dapat diperiksa oleh SAPTO dan BAN-PT, pengaju mesti mengunggah semua
berkas kelengkapan dengan menggunakan tombol pada menu “Pilih berkas
baru” dan menekan tombol Unggah.
Jika sudah mengunggah semua dokumen persyaratan, akan muncul tanggal
submit usulan yaitu tanggal ketika semua dokumen selesai diunggah.
82
Selama status pengajuan adalah “Submit Dokumen”, pengaju dapat merubah
berkas dan mengunggah ulang. Selama status “Submit Dokumen”, pengaju
juga dapat membatalkan pengajuan.
Jika dokumen sudah lengkap, SAPTO dan BAN-PT akan memeriksa dokumen
kelengkapan. Jika dokumen sudah diperiksa, pengajuan tidak dapat dibatalkan,
namun jika BAN-PT menetapkan ada revisi, dokumen masih dapat dirubah dan
diunggah ulang. Pemeriksaan dokumen dilakukan secara otomatis dan manual
oleh SAPTO dan BAN-PT. Hasil pemeriksaan otomatis oleh SAPTO akan
ditampilkan pada baris Borang Data Kuantitatif seperti gambar berikut (pada
gambar ini hasil pemeriksaan adalah gagal atau ditolak):
83
Jika pemeriksaan otomatis oleh SAPTO berhasil akan ditampilkan seperti
gambar berikut:
Untuk pemeriksaan manual oleh BAN-PT akan ditampilkan dalam bentuk status
“Revisi Dokumen” dan Catatan BAN-PT seperti pada gambar berikut.
Selama proses submit dokumen dan revisi, proses akreditasi belum dapat
dilanjutkan ke proses berikutnya (asesmen kecukupan dan asesmen lapangan).
Perguruan tinggi mesti meng-update dokumen persyaratan dan melakukan
unggah ulang sampai persyaratan dokumen diterima SAPTO dan BAN-PT.
Ketika merubah dokumen, pengaju mesti menuliskan ringkasan perubahan
dokumen dalam Daftar perubahan dokumen seperti pada gambar berikut:
84
Jika dokumen sudah diterima status usulan akan berubah menjadi “Menunggu
proses AK”.
Jika status sudah berubah menjadi “Menunggu proses AK”, dokumen tidak
dapat lagi diubah dan perguruan tinggi hanya dapat menunggu sampai proses
akhir akreditasi (keputusan hasil dari BAN-PT).
85
Untuk melihat status pengajuan yang sedang berlangsung, perguruan tinggi
dapat melihat pada menu “Daftar Pengajuan”.
86
87
BAB VIII
ASESMEN LAPANGAN
Salah satu tahap dari proses akreditasi adalah asesmen lapangan untuk verifikasi,
validasi, dan melengkapi data dan informasi yang disajikan dalam borang, serta
melakukan penilaian lapangan di Institusi. Asesmen lapangan dilakukan selama 2-3
hari kerja penuh dilapangan oleh Tim Asesor BAN-PT yang terdiri atas 3-4 orang
(sesuai ketentuan BAN-PT). Untuk Institusi dengan jumlah Prodi < 10 Prodi, jumlah
asesor 3 orang. Sedangkan Institusi dengan Jumlah Prodi > 10 jumlah asesor 4
orang. Tim Asesor yang melaksanakan asesmen lapangan sama dengan Tim
Asesor untuk asesmen kecukupan dokumen akreditasi yang diajukan oleh Institusi.
A. Persiapan Asesmen
Dalam rangka persiapan asesmen lapangan Tim Akreditasi Institusi
melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Menyiapkan ruangan khusus dikampus yang digunakan untuk kerja Tim
Asesor.
2. Menyiapkan dokumen pendukung institusi.
3. Menyiapkan dosen, instruktur, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni,
dan stakeholder sebagai sumber informasi.
4. Menyiapkan Program Studi sebagai sampel pengelolaan Institusi
terhadap prodi.
5. Menyiapkan bantuan teknis kepada Tim Asesor.
6. Melakukan konfirmasi jadwal dan rencana kegiatan selama visitasi dengan
tim asesor.
7. Menyiapkan bahan presentasi.
8. Menyiapkan sarana, prasarana, dan SDM Poltekkes Kemenkes dan
Prodi dalam mendukung penyelenggaraan Tri Dharma Pendidikan
Tinggi yang memenuhi kelayakan (jenis, jumlah, luas, waktu, tempat,
status kepemilikan, kode barang, jadwal pemeliharaan barang, SOP dan
instruksi kerja, kebersihan, dan kondisinya).
9. Menyiapkan dokumen terkait jaminan akses dan fungsi sistem
manajemen serta teknologi informasi untuk mendukung pengelolaan dan
penyelenggaraan program akademik, kemahasiswa, penelitian dan
88
pengabdian kepada masyarakat, kegiatan operasional, dan
pengembangan Institusi. Sistem pendokumentasian tersebut dilakukan
secara terintegrasi dan terkendali sesuai dengan standar. Dokumen
dalam bentuk softcopy dikompilasi menjadi1 (satu) folder,dan bentuk
hardcopy dikumpulkan dalam satu buku.
B. Pelaksanaan Asesmen
1. Pembukaan ( Opening Meeting) dihadiri oleh Direktur, Pudir, Kasubbag.
ADUM dan ADAK, Senat, SPI, Ka.Unit, Ka. Urusan, Ka. Jurusan, Ka. Sub
UPM, dan Ka. Prodi.
2. Direktur mempresentasikan profil Poltekkes Kemenkes dan updating boring
AIPT.
3. Tim Akreditasi memfasilitasi Tim Asesor dalam kegiatan visitasi dan
klarifikasi dokumen yang dilakukan di lingkungan Institusi Poltekkes
Kemenkes.
4. Tim Akreditasi memberikan penjelasan isi boring yang telah disampaikan
kepada BAN-PT, serta informasi pelengkap yang dipandang perlu.
5. Tim Akreditasi memfasilitasi Tim Asesor dalam kegiatan peninjauan
sarana dan prasarana Institusi.
6. Tim Akreditasi memfasilitasi pertemuan Tim Asesor dengan dosen,
instruktur, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, pengguna lulusan
dan mitra kerja yang dianggap perlu. Pada tahapan ini wawancara
berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut :
a. Wawancara dengan Pimpinan Institusi
Suasana kerja
Hubungan pimpinan dan bawahan
Hubungan antara sesame sivitas akademika
Beban kerja
Sistem kesejahteraan, termasuk penggajian/honor
Kelengkapan prasarana dan sarana
b. Wawancara dengan Dosen, Instruktur, dan Tenaga Kependidikan
Kepemimpinan
Suasana kerja
Hubungan dengan pimpinan dan sesama anggota
89
Beban kerja
Sistem kesejahteraan, termasuk penggajian/honor
Masalah akademik lain yang relevan
Prasarana dan sarana akademik
Pelayanan administrasi terhadap dosen, instruktur, dan tenaga
kependidikan
Survei kepuasan
c. Wawancara dengan Mahasiswa
Suasana belajar
Kelengkapan prasarana dan sarana akademik
Kepuasan belajar
Fasilitas kemahasiswaan (perpustakaan, asrama, klinik, fasilitas
olahraga, fasilitas hiburan, kantin, fasilitas ibadah, ruang organisasi
kemahasiswaan, internet, dll.)
Organisasi kemahasiswaan
Layanan bantuan (bimbingan dan konseling, beasiswa, asuransi, dsb.)
Informasi karir dan pasar kerja
d. Wawancara dengan Alumni
Tahun kelulusan
Lama tunggu masa kerja
Kesesuaian kompetensi lulusan dengan jenis pekerjaan
Kontribusi alumni terhadap Prodi: ide, materi, dana, informasi kerja,
jejaring kerja
e. Wawancara dengan Stakeholder
Kepuasan atas kinerja lulusan
keterlibatan dalam penyusunan visi dan misi
keahlian berdasarkan bidang ilmu (kompetensi utama)
kemampuan berbahasa Inggris
penggunaan teknologi informasi
kemampuan komunikasi, kerja tim, dan pengembangan diri
usulan pengembangan institusi
f. Memberikan bantuan kepada Tim Asesor untuk memperlancar
kegiatan asesmen lapangan antara lain ATK, kertas, map, stampel,
printer, dan akses internet.
90
C. Akhir Asesmen
1. Tim akreditasi menelaah dan mendiskusikan draft berita acara yang
dituangkan dalam Format 1 Penilaian Borang Institusi Perguruan Tinggi,
Format 2 Penilaian Evaluasi Diri Institusi Perguruan Tinggi, Format 3.
Berita Acara Asesmen Lapangan Institusi Perguruan Tinggi.
2. Direktur Poltekkes Kemenkes dan Tim akreditasi memberikan tanggapan
dan klarifikasi terhadap penyampaian draft berita acara.
3. Tim akreditasi mencermati dan mengusulkan perbaikan draft berita acara
yang dituangkan dalam Berita Acara.
4. Tim akreditasi memastikan perbaikan Berita Acara telah sesuai dengan
kesepakatan sebelum dicetak.
5. Direktur menandatangani Berita Acara yang telah disepakati.
6. Direktur menerima Berita Acara dari Tim Asesor.
7. Tim akreditasi mengisi format penilaian penampilan kinerja asesor selama
dalam proses visitasi.
91
BAB IX
EVALUASI PELAKSANAAN AIPT
Evaluasi merupakan salah satu tahap penting yang perlu dilakukan oleh Poltekkes
Kemenkes pasca asesmen lapangan oleh asesor BAN-PT. Evaluasi dilakukan
berdasarkan 2 dokumen yang diterima yaitu berita acara asesmen lapangan institusi
perguruan tinggi dan rekomendasi pembinaan perguruan tinggi. Berdasarkan
dokumen tersebut perlu dilakukan kajian dengan melibatkan seluruh tim AIPT.
Kajian yang dilakukan meliputi:
A. Berita acara
1. Mencermati hasil penilaian setiap standar
2. Melakukan telaah kelemahan atau kekurangan pada kriteria yang belum
mencapai hasil maksimal berdasarkan pedoman penilaian instrumen
akreditasi (bobot) dan matriks penilaian instrumen akreditasi (misalnya ada
kata “cukup”, “kurang”, dan atau “akan dilaksanakan”)
3. Mengidentifikasi kekuatan/potensi yang dimiliki oleh institusi tetapi tidak
termuat dalam isian borang maupun pada saat visitasi
4. Mengidentifikasi kelemahan yang tidak terdeteksi pada saat persiapan dan
pelaksanaan asesmen lapangan
5. Bukti hasil perbaikan terhadap item penilaian borang yang masih rendah
B. Rekomendasi
Hasil rekomendasi yang diberikan oleh asesor selanjutnya dilakukan kajian:
1. Mempelajari hasil rekomendasi setiap standar yang diberikan oleh asesor
2. Menentukan strategi perbaikan maupun peningkatan yang akan dilakukan
untuk menindaklanjuti rekomendasi
3. Menentukan pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk menindaklanjuti
perbaikan dalam upaya pemenuhan standar maupun untuk peningkatan
baik oleh unit pengelola maupun program studi
4. Rekomendasi untuk perbaikan sistem penjaminan mutu internal (SPMI)
dan perencanaan pengembangan institusi
92
C. Rencana Tindak Lanjut
Tim akreditasi proaktif memantau hasil status dan peringkat akreditasi Institusi
berdasarkan hasil asesmen lapangan yang diterbitkan oleh BAN-PT. Tindak
lanjut yang dilakukan Poltekkes setelah hasil status dan peringkat akreditasi
diterbitkan:
1. Jika menerima, maka selanjutnya dilakukan penyusunan rencana waktu
dan strategi perbaikan maupun peningkatan untuk periode akreditasi
selanjutnya.
2. Jika keberatan terhadap keputusan tentang status dan peringkat akreditasi,
maka dapat melakukan banding dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Tim akreditasi melakukan koordinasi untuk pengajuan banding
b. Tim akreditasi melakukan konsultasi dengan pakar (asessor)
c. Tim akreditasi menyusun memori banding dengan melengkapi
dokumen pendukung yang relevan.
d. Direktur Poltekkes Kemenkes mengajukan surat permohonan banding
kepada Ketua BAN-PT dengan melampirkan butir-butir borang
akreditasi yang dianggap tidak sesuai, selambat-lambatnya 3 bulan
setelah SK diterbitkan.
e. Apabila permohonan banding ditolak, maka prodi menyiapkan re-
akreditasi pada tahun berikutnya. Proses re-akreditasi sama dengan
proses pengajuan akreditasi.
f. Poltekkes mempersiapkan dokumen untuk peninjauan ulang dari
asesor dan Majelis BAN-PT yang pada tahapanny asama dengan
asessmen lapangan.
93
BAB X
PENUTUP
Sistem penjaminan mutu perguruan tinggi dilakukan atas dasar penjaminan mutu
internal, penjaminan mutu eksternal dan perijinan penyelenggaraan program. Upaya
penjaminan mutu secara eksternal dilakukan melalui akreditasi yang dilakukan oleh
badan akreditasi, yaitu Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Akreditasi ini dimaksudkan untuk melakukan evaluasi eksternal untuk menilai
kelayakan program institusi perguruan tinggi. Selain menilai kelayakan program,
akreditasi juga dimaksudkan untuk pemberian saran dalam mengupayakan
peningkatan kualitas yang berkelanjutan.
Petunjuk Teknis tentang Pelaksanaan Akreditasi Institusi Peguruan Tinggi Poltekkes
Kemenkes ini menjadi acuan bagi Poltekes dalam mempersiapkan dan
melaksanakan akreditasi Poltekkes Kemenkes agar mendapatkan akreditasi yang
unggul. Hasil akreditasi memberikan jaminan bahwa Institusi Perguruan Tinggi yang
terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan dengan merujuk pada
Standar Nasional Pendidikan sehingga mampu memberikan perlindungan bagi
masyarakat dari penyelenggaraan.
94
DAFTAR PUSTAKA
Permenkes Nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan.
Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 32 Tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
Instrumen AIPT Buku I – VII tahun 2011.
Panduan Pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT)
Bidang Akademik, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Tinggi tahun 2006.
Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan serta Direktorat Penjaminan Mutu tahun 2016.
95
TIM PENYUSUN
Pengarah :
dr. Achmad Soebagjo Tancarino, MARS
Kontributor Pusat :
Dedeh Sya’adah, SKM, MKM
Dedy Suryadi, S.ST.FT, MM
Eric Irawati, S.Si.T, MKM
dr. Dimar Kencono
Fintriane Gilda, S.Kom, MKM
Robbiatul Afda’tiyah, SKM
Pasmawati, SKM
Jumaina, A.Md.KL
Hasmiati Sessu
Lisa Arianti
Haryati
Laila NR
Warsino, SKM
Kontributor Daerah :
Adam P. Rahardjo
Arif Jauhari, S.Si, M.KKK
H.Ahmad, SKM, M.Kes
Abdul Khair, SKM, M.Si
Dra. Hj. Euis Nurhayati, M.Kes
Dr. Waryana, SKM, M.Kes
Drs. H. Supriadi, S.Kp, M.Kep, Sp.Kom
Damhuji, S.Si.T, MPH
Eliana, SKM, MPH
Endang Banon, M.Kep, Ns.Sp.Kep
Haitami, M.Sc
Insiyah, MN
Ir. Astutik Pudjirahayu, M.Si
Indriana Rakhmawati, S.Kp, M.Si
Moch. Choirul Hadi H, SKM, M.Kes
Ni Nyoman Kasihani, S.Si.T, M.Kes
Nurul Qomariah, SKM, M.Si, Psi
Rifani Fauzi, S.Si, Apt
drg. Rosita Gusfoni, MM
Olfie Sahelangi, S.Pd, M.Si
H. Omo Sutomo, S.Pd, SKM, M.Kes
Dr. drg. Supriyana, M.Pd
Siti Nurul Fajriah, S.Pd, M.Kes
Winarko, SKM, M.Kes
Wahyu Widagdo, M.Kep, Sp.Kom
Winarningsih, Smd.Komp
Yupi Supartini, S.Kp, M.Sc
Yuliana Dafroyati, S.Kep, Ns, M.Sc
96
LAMPIRAN
97
Lampiran 1 : Dokumen Pendukung Akreditasi
DOKUMEN PENDUKUNG AKREDITASI
A. STANDAR I (VISI, MISI DAN TUJUAN)
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Serta Strategi Pencapaian
a. Laporan penyusunan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi yang berisi tentang :
1) SK Tim penyusun visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi pencapaian yang sudah
ditetapkan Direktur Poltekkes Kemenkes
2) Hasil Tracer Study perubahan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi
3) Undangan pertemuan penyusunan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi
(melibatkan semua unsur)
4) Daftar hadir
5) Notulen rapat perumusan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi
6) Foto Kegiatan
b. Pengesahan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi oleh Direktur Poltekkes Kemenkes
1) Penetapan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi oleh Senat Poltekkes Kemenkes
2) SK Direktur Poltekkes Kemenkes tentang visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi.
c. Uraian tujuan, sasaran dan strategi pencapaian Visi Misi
1) RIP Poltekkes
2) Renstra/Rencana Aksi & Renop
3) Sasaran Mutu
4) Bukti fisik pencapaian renstra/rencana aksi & Renop serta sasaran mutu dalam
LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
5) Bukti evaluasi terhadap renstra Poltekkes Kemenkes : Laporan Raker
6) Review renstra
7) Penyebaran/Sosialisasi Visi Misi
a) Bukti kegiatan sosialisasi visi misi(internal dan eksternal), melalui : Profil/
Web/Barner/poster/leaflet/kalender, dll
b) Bukti pemahaman visi misi
(1) Instrumen
(2) Pelaksanan pengukuran
(3) Hasil pengukuran
B. STANDAR II (TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, PENGELOLAAN DAN
PENJAMINAN MUTU)
Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
a. Tata Pamong 1) Organisasi dan Tatalaksana Polkekkes 2) Statuta Poltekkes 3) Etika Dosen 4) Etika Mahasiswa 5) Etika tenaga kependidikan 6) Sistem penghargaan dan sanksi 7) Prosedur pelayanan (administrasi, perpustakaan, laboratorium, dll) 8) Jadual Rapat Rutin 9) Undangan Rapat 10) Daftar Hadir
98
11) Notulen Rapat 12) Dokumentasi kegiatan 13) Jadual Monitoring/Bintek 14) Bukti kegiatan evaluasi 15) Bukti Tindak Lanjut 16) Logbook pegawai
b. Kepemimpinan 1) Kepemimpinan operasional
a) Dokumen visi misi, Renstra, Renop b) Panduan akademik c) Pedoman penelitian d) Pedoman PkM e) Roadmap penelitian f) Roadmap PkM g) Pedoman kreativitas mahasiswa
2) Kepemimpinan organisasi a) Ortala b) SK Pengelola c) Struktur organisasi d) Uraian Tugas e) Dokumen kompetensi jabatan f) Dokumen matrik kompetensi dosen dan tenaga kependidikan
3) Kepemimpinan publik a) MoU berkaitan dengan Tri Dharma PTdan pengelolaan institusi(keuangan dan
kepegawaian) b) Bukti dijadikan institusi rujukan (surat permintaan, daftar hadir, susunan acara,
foto-foto kegiatan) c) Bukti permintaan sebagai nara sumber d) Surat Tugas e) Laporan kegiatan narasumber atau sertifikat f) SK keterlibatan dalam organisasi profesi g) Bukti keterlibatan dalam lintas sektor
c. Sistem Pengelolaan (fungsional dan operasional)
1) Statuta 2) Ortala 3) RIP Poltekkes 4) Renstra/Rencana Aksi dan Renop 5) SOP Akademik (Tri Dharma PT) 6) SOP Non Akademik 7) Profil akreditasi prodi (SK dan sertifikat akreditasi prodi) 8) LAKIP dan hasil evaluasi LAKIP dari Inspektorat Jenderal Kemenkes RI 9) Hasil audit BPK 10) Hasil audit akuntan publik (BLU) 11) Hasil audit dan tindak lanjut lainnya (AMI dan SPI) 12) Penjaminan Mutu : Dokumen Mutu
a) SK Pengelola Penjaminan Mutu b) Kebijakan Mutu c) Manual Mutu d) Standar Mutu e) Manual Prosedur/SOP/IK/Formulir f) Rencana kegiatan tahunan dan anggaran
13) Pelaksanaan Audit Internal a) Pedoman AMI b) SOP AMI c) Instrumen AMI d) Jadual AMI e) Auditor internal
(1) Sertifikat Pelatihan AMI
99
(2) SK Auditor Internal (3) Laporan pelaksanaan AMI (4) Tindak lanjut atas laporan pelaksanaan AMI
14) Pengukuran Kepuasan Pelanggan a) SOP Pengukuran Kepuasan Pelanggan (Mahasiswa, dosen, alumni, pengguna
lulusan) b) Instrumen Pengukuran Kepuasan Pelanggan c) Laporan pelaksanaan pengukuran kepuasan pelanggan d) Tindak lanjut atas laporan pelaksanaan pengukuran kepuasan pelanggan e) Mekanisme pengelolaan keluhan pelanggan
15) Pengelolaan Keluhan Pelanggan a) SOP Pengelolaan Keluhan Pelanggan b) Sarana : Kotak keluhan/saran, web, audiensi, dll c) Laporan pelaksanaan pengelolaan keluhan pelanggan d) Tindak lanjut atas laporan pelaksanaan keluhan pelanggan e) Mekanisme pengelolaan keluhan pelanggan
16) Sistem Pengendalian Rekaman a) SOP Pengendalian Rekaman b) Bukti Pelaksanaan pengandalian rekaman c) Tempat penyimpanan rekaman d) Dokumen masa retensi e) Berita Acara Pemusnahan Rekaman
17) Pelaksanaan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) a) Jadual RTM b) Undangan RTM c) Daftar hadir RTM d) Notulen RTM e) Tindak Lanjut
18) Umpan Balik proses pendidikan dari : a) Dosen, yang diperoleh saat rapat dosen notulen rapat b) Mahasiswa, yang diperoleh saat audiensi, kotak saran, evaluasi PBM, web, dll c) Alumni, dengan melakukan tracer studi, web, dll d) Pengguna lulusan melalui rapat, web, kuesioner (tracer study), dll
19) Keberlanjutan a) Upaya meningkatkan animo calon mahasiswa tingkat Prodi
(1) Laporan kegiatan promosi
- Jadual promosi - Surat Tugas - Surat Permintaan Promosi
(2) MoU dengan Pemerintah Daerah, Yayasan, Organisasi Profesi (3) Penyebaran melalui leaflet/ brosur, media cetak, media elektronik dan web
yang berisikan informasi tentang beasiswa, pasar kerja, sistem rekruitmen online, dll
b) Upaya peningkatan mutu manajemen (1) Bukti pelaksanaan rapat
- Jadual Rapat - Undangan Rapat - Notulen rapat
(2) Bukti kepesertaan rapat koordinasi lintas sektor
- Undangan rapat - Notulen desiminasi
(3) Bukti kepesertaan rapat koordinasi nasional
- Undangan rapat
100
- Notulen desiminasi (4) Bukti pelaksanaan monev (5) Bukti perencanaan dan peningkatan kompetensi SDM
c) Upaya peningkatan mutu lulusan (1) Bukti Input
- Rekruitmen mahasiswa - Kurikulum sesuai visi misi (kurikulum institusi) - Laporan evaluasi dan pengembangan kurikulum - Dosen : Kompetensi dosen - Sarana : Ketersediaan & Ratio - Bukti keterlibatan pakar
(2) Bukti Proses
- Pemilihan lahan praktek - Kalender pendidikan - Semester antara - Bukti pelaksanaan monitoring yang efektif - Bukti penilaian/evaluasi yang tepat dan terukur
(3) Bukti Output
- Bukti Uji Kompetensi - Bukti sertifikat kompetensi tambahan - Bukti sertifikat Toefl
d) Upaya pelaksanaan dan kerjasama kemitraan (1) MoU dalam negeri (2) Bukti aktifitas kerjasama dalam negeri (3) MoU luar negeri (4) Bukti aktifitas kerjasama luar negeri
e) Upaya dan prestasi memperoleh dana selain dari mahasiswa (1) Bukti hibah dari Pemerintah Daerah (2) Bukti hibah dari instansi kerjasama (Bank) (3) Bukti hibah dari penerbit buku, dll
C. STANDAR III ( KEMAHASISWAAN DAN LULUSAN)
Dokumen rekrutmen Mahasiswa
1) Pedoman penyelenggaraan Sipenmaru kemenkes 2) Juknis penyelenggaraan Sipenmaru 3) Prosedur/panduan pelaksanaan sipenmaru institusi 4) Penetapan pimpinan tentang alokasi mahasiswa baru per tahun 5) Penetapan mahasiswa baru per tahun ajaran 6) Data asal mahasiswa 7) Laporan Sipenmaru
Dokumen mahasiswa transfer
1) Dasar penetapan transfer/pindah (misal: SK Direktur) 2) Kebijakan mahasiswa transfer/pindah 3) Penetapan kriteria mahasiswa transfer/pindahan 4) Daftar rekapitulasi kondisi mahasiswa per semester
Dokumen Profil mahasiswa
1) Buku pedoman/panduan akademik 2) SK cuti akademik 3) SK pemberhentian mahasiswa (bila ada) 4) SK pengunduran diri (bila ada) 5) Data mahasiswa 5 tahun terakhir
Dokumen lulusan lima tahun terakhir
1) Daftar/Data lulusan dalam lima tahun terakhir (Tahun lulus, waktu tunggu, IPK, jenis pekerjaan)
2) Sebaran lulusan 3) Lulusan yang dipesan dan diterima
101
4) Laporan Wisuda
5) Laporan tracer study minimal 6 bulan setelah lulus/tahun
Dokumen tentang prestasi/penghargaan/prestasi mahasiswa
1) Sertifikat-sertifikat prestasi mahasiswa tingkat regional atau nasional baik secara individu atau kelompok yang mewakili institusi
2) Penetapan pimpinan tentang mahasiswa berprestasi setiap semester 3) Penetapan pimpinan tentang penghargaan mahasiswa berprestasi 4) Penetapan pimpinan tentang beasiswa mahasiswa berprestasi
Dokumen tentang lulus uji kompetensi
1) SK Kelulusan uji kompetensi dari Dikti (panitia Uji Komptetensi)
Dokumen pendukung pelayanan kepada mahasiswa.
1) Pedoman/panduan/prosedur bimbingan akademik 2) Pedoman/panduan/prosedur bimbingan konseling 3) SK Dosen PA/semester 4) SK konselor/semester 5) Penetapan pimpinan tentang fasilitas pelayanan kesehatan bagi sivitas akademik
(klinik/layanan kesehatan) 6) Buku layanan kesehatan mahasiswa (kunjungan) 7) Penetapan Pimpinan tentang penyelenggaraan kegiatan minat dan bakat mahasiswa,
pengembangan soft skill sivitas akademik 8) Prosedur/Panduan layanan kesehatan 9) Panduan/prosedur pelaksanaan kegiatan BEM/ HIMA 10) Panduan prosedur kegiatan pengembangan minat bakat dan soft skill
Dokumen pendukung kegiatan yang merupakan upaya program studi mencari tempat kerja
bagi lulusannya.
1) Laporan kegiatan penyelenggaraan job fair (bila ada) 2) Laporan kegiatan rekrutmen user terhadap lulusan (bila ada) 3) Informasi pekerjaan di website (termasuk link) tentang job karir
Dokumen (kuesioner dan hasil) kinerja lulusan oleh pihak pengguna.
1) Kuesioner tracer study untuk pengguna 2) Hasil olahan data kuesioner tracer study pengguna
Dokumen tentang pemesanan lulusan dari lembaga/instansi/industri
1) Surat dari pengguna tentang permintaan lulusan sebagai tenaga kerja 2) Data pemetaan tempat kerja alumni pada 2 tahun terakhir 3) KSO/MOU rekrutmen lulusan dengan pengguna
Dokumentasi partisipasi himpunan alumni
1) Penetapan pimpinan tentang organisasi ikatan alumni. 2) Dokumen proses pembentukan ikatan alumni 3) LaporanKegiatan ikatan alumni 4) Bukti sumbangan alumni (berita acara pemberian sumbangan, kuitansi)
Dokumen Kepuasan Masyarakat
1) Kuesioner tracer study pengguna 2) Hasil tracer study pengguna 3) RTL/POA hasil tracer study
102
D. STANDAR IV (SUMBER DAYA MANUSIA)
Pedoman tertulis tentang sistem seleksi, perekrutan, penstafan, retensi dan pemberhentian
dosen dan tenaga kependidikan.
1) Peraturan penerimaan PNS 2) Pedoman/prosedur orientasi pegawai baru 3) Usulan dosen dan tenaga kependidikan dari Kajur Ke Direktur 4) Usulan formasi kepegawaian dari Poltekkes ke Kemenkes 5) SK Pimpinan/Surat tugas penempatan dosen/ karyawan 6) Usulan pemberhentian sesuai PP no 53 tahun 2010 (termasuk pensiun)
Pedoman tertulis tentang monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja akademik dosen
dan tenaga kependidikan.
1) Rencana pengembangan dosen dan tenaga kependidikan (tahunan dan lima tahunan) 2) Daftar rekapitulasi rencana kenaikan pangkat seluruh karyawan 3) Data tahunan kondisi kepegawaian: kenaikan pangkat/jabatan fungsional, pension,
pindah, dll 4) Usulan kenaikan pangkat/jabatan fungsional dosen dan pegawai 5) Lembar Kerja Dosen 6) Sistem Kinerja Pegawai 7) Log book pegawai
Profil dosen
1) Kumpulan biodata dosen tetap dan tidak tetap
Fotokopi ijazah, NIDN, NIDK, jabatan akademik dan sertifikat pendidik dosen tetap yang
bidang keahliannya sesuai dengan Program Studi.
1) Berkas biodata setiap dosen tetap yang tingkat pendidikan S-2 dosen dan lampirannya
Fotokopi ijazah, NIDN, NIDK, jabatan akademik dan sertifikat pendidik dosen tetap yang
bidang keahliannya di luar bidang Program Studi.
1) Berkas biodata setiap dosen tetap yang tingkat pendidikan S-2 dosen dan lampirannya
Bukti tentang Kinerja dosen di bidang pendiidkan, penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada
masyarakat
1) Lembar Kerja Dosen 2) Sistem Kinerja Pegawai 3) Proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 4) Laporan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 5) Publikasi hasil penelitian : jurnal nasional, nasional terakreditasi, dan internasional
bereputasi, prosiding nasional dan internasional 6) Publikasi hasil pengabdian kepada masyarakat 7) Prestasi dosen
Fotokopi ijazah, NIDN, jabatan akademik dan sertifikat pendidik dosen tidak tetap.
1) Berkas biodata setiap dosen tidak tetap dan lampirannya
Bukti kegiatan tenaga ahli/pakar dari luar PT
1) Laporan kuliah pakar di prodi (dilampirkan surat permintaan, daftar hadirnarasumber dan peserta, foto kegiatan)
Bukti pengembangan dosen dalam bidang yang sesuai program studi
1) Laporan kegiatan pengembangan profesi (dilampirkan surat permintaan/undangan, surat
103
tugas/ sertifikat) 2) SK tugas belajar atau izin belajar (pengembangan akademik)
Dokumen Peningkatan SDM
1) Rencana kegiatan pengembangan kompetensi SDM (in house training, seminar) yang melibatkan narasumber dari luar
2) Laporan kegiatan pelatihan 3) Laporan kegiatan seminar 4) Kumpulan surat permintaan, surat tugas, sertifikat dosen sebagai narasumber 5) Kumpulan Sertifikat/SK dosen berprestasi nasional, sertifikat HAKI, surat keterangan
penerima hibah penelitian, hibah pengabmasy 6) Kumpulan SK kepengurusan, KTA dosen sebagai anggota atau pengurus organisasi
diluar institusi.
Dokumen profil tenaga kependidikan
1) Kumpulan data SDM kependidikan (ijazah, sertifikat pelatihan kompetensi)
Dokumen peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan
1) Rencana pengembangan tenaga kependidikan 2) Laporan/data pengembangan SDM Kependidikan 3) Kumpulan sertifikat pelatihan SDM Kependidikan
E. STANDAR V (KURIKULUM)
A. Kurikulum, Kompetensi: 1. Kurikulum Institusi 2. Panduan Akademik. 3. Kebijakan akademik 4. GBPP 5. RPS
B. Struktur Program 1. Silabus /Rencana Pembelajaran Semester(RPS)/ Rencana Program
Pengajaran(RPP) /SAP dengan mencantumkan tugas untuk setiap mata kuliah 2. Kontrak Perkuliahan. 3. SK Dosen DT dan DTT. 4. SOP Penyusunan RPP/RPS 5. Bahan Ajar (dilengkapi SK Direktur), hand out perkuliahan, hasil penugasan (ppt,
resume, makalah, laporan praktek, dll)
C. Praktik/Praktikum 1. Modul Praktikum. semua Mata Kuliah yang ada SKS P (Sesuai kaidah Penyusunan
Modul) 2. Panduan Praktik Klinik dan Laboratorium. 3. SK Pembimbing Klinik 4. Log Book Praktikum dan Praktik Klinik.
D. Monitoring pembelajaran 1. Berita acara perkuliahan, daftar hadir mahasiswa, daftar hadir dosen. 2. Hasil tabulasi kegiatan perkuliahan dosen. 3. Laporan semester. 4. SOP Mengajar Teori ,Praktikum, Membimbing Klinik. 5. SOP Monitoring Perkuliahan 6. Laporan kinerja dosen (Evaluasi dosen oleh mahasiswa) dalam perkuliahan
(kuesioner dan hasil pengolahan datanya) 7. Pedoman monitoring dan evaluasi perkuliahan.
104
E. Soal sesuai Kompetensi 1. Soal ujian UAS, UTS bermutu, dalam 1 tahun terakhir untuk 5 mata kuliah keahlian
berikut silabusnya. 2. Berita Acara validasi soal sebelum soal diujikan dan analisis butir soal). 3. Standar Penilaian. 4. Pedoman penilaian hasil belajar. 5. Pedoman penyusunan soal
F. Peninjauan Kurikulum 1. Laporan hasil revieu kurikulum dengan melampirkan SK Tim Kerja, undangan,
daftar hadir, resume rapat dan produk akhir/ Dokumen revisi kurikulum untuk perbaikan silabus, pencantuman buku baru untuk penyesuaian dengan materi baru
2. Kurikulum hasil revieu disahkan oleh Direktur.
G. Sistem Pembimbingan Akademik. 1. SK Pembimbing akademik 2. Pedoman/SOP Pembimbingan Akademik. 3. Berita acara pembimbingan/kartu pembimbingan studen’s logs/Log Book.
H. Tugas Akhir 1. Pedoman penulisan tugas akhir 2. Laporan kegiatan sosialisasi yang dilengkapi dengan daftar hadir briefing
mahasiswa. 3. Laporan Pelaksanaan Tugas Akhir dengan lampiran Surat Keputusan pembimbing,
Penguji, peserta uji dan formulir. 4. Buku bimbingan TA atau log book/ kartu tugas akhir
I. Upaya Perbaikan Pembelajaran 1. RPS yang sudah dikembangkan 2. Panduan SOP pembelajaran yang diperbarui 3. Laporan workshop Perbaikan Pembelajaran meliputi: materi, metode
pembelajaran, penggunaan teknologi pembelajaran, cara-cara evaluasi 4. Pelatihan Kompetensi dosen/tenaga Kependidikan 5. Bukti perbaikan fasilitas pembelajaran seperti: E-jurnal, E-Learning, dll.
J. Peningkatan Suasana Akademik 1. Panduan/pedoman suasana akademik 2. SK Direktur tentang Kebijakan suasana akademik (otonomi keilmuan, kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik). 3. Rencana operasional 4. Laporan SIMAK BMN tentang fasilitas pembelajaran, perpustakaan, fasilitas
ekstrakurikuler, 5. Laporan seminar, simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama,
pengenalan kehidupan kampus, penelitian bersama dan temu dosen-mahasiswa-alumni.
6. Laporan Penelitian dan Pengabdian masyarakat yang melibatkan antar dosen dan mahasiswa.
7. SK Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). 8. Surat tugas delegasi mengikuti pertemuan/ilmiah, student exchange, kompetisi, dll. 9. Kontrak kerja dengan provider, bandwidth.
K. Pembekalan Etika 1. Laporan pembekalan etika profesi pada PPS mahasiswa yang akan lulus, PKL, study
banding, dll 2. Silabus/SAP Mata Kuliah yang ada etika profesi.
L. Keselamatan Kerja 1. Pedoman sistem keselamatan kerja dan perlengkapannya, keefektifan
pelaksanaannya, dan kelengkapan peralatan dan bahan untuk keselamatan kerja dalam kegiatan praktikum/praktek.
2. SOP, Intruksi Kerja, Simulasi Penanganan Bencana. 3. Petunjuk Evakuasi, dan K3 4. Daftar inventaris Alat Pelindung Diri (APD), Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
105
F. STANDAR VI (PEMBIAYAAN, SARPRAS DAN INFORMASI)
A. Pengelolaan Dana, Penerimaan dan Penggunaan dana
1. Laporan Workshop/Rapat perencanaan anggaran tahunan keterlibatan prodi dengan
melampirkan Undangan, Notulen, Daftar Hadir , Surat Tugas
2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
3. Standar Biaya Umum (SBU).
4. Pola Tarif
5. Kerja Sama Operasional (KSO)
6. MOU dengan pihak terkait.
7. Berita Acara Hibah.
8. Dokumen Unit Bisnis bagi BLU
9. Analisis Sumber pendapatan realisasi perolehan dan alokasi dana (termasuk hibah)
dalam juta rupiah termasuk gaji,selamatiga tahun terakhir.
10. Penggunaan dana untuk Tridharma PT baik DIPA maupun mandiri, Hibah.
11. RAB dan Realisasi/ Surat Pertanggungjawaban penggunaan dana penelitian dan
pengabdian masyarakat.
B. Prasarana
1. Daftar Inventaris Ruangan
2. Laporan BMN
3. Sertifikat Tanah
C. Sarana Pelaksanaan Kegiatan Akademik.
1. Daftar Buku di Perpustakaan
2. Daftar modul di Perpustakaan
3. Daftar jurnal ilmiah nasional/ internasional di Perpustakaan
4. Prosiding
5. Majalah Ilmiah dll.
6. MoU perpustakaan minimal 3.
7. Bukti langganan e-journal, e-book
8. Bukti kunjungan mahasiswa dan dosen ke perpustakaan
9. MoU wahana Praktik.
10. Buku penggunaan laboratorium diluar jadwal kuliah
11. Daftar Inventaris Laboratorium
12. SK Pembimbing Klinik/ Instruktur
13. Sertifikat Pembimbing Klinik/Perseptor
14. Modul Praktikum
15. Pedoman Praktik
D. Sistem Informasi
1. Kontrak pengadaan bandwidth
2. Blueprint (Rencana Pengembangan Sistem Informasi)
3. Kontrak dengan provider SIAK
4. Kontrak e-Journal
5. Kontrak e-Book
6. Kontrak pemeliharaan Web
7. Printout laporan PD Dikti/Print screen
8. Printout SIMKA
9. Printout SAI Keuangan
10. Printout SIMAK BMN
11. SOP akses on-line ke perpustakaan.
12. SOP penggunaan Sistem Informasi
13. Disaster saving system
14. SDM khusus IT tersertifikasi
106
G. STANDAR VII (PENELITIAN, PENGABMAS DAN KERJASAMA)
A. Penelitian
1. Rencana Induk penelitian
2. Pedoman penelitian
3. Perolehan Dana (tambahan informasi rekapitulasi perolehan dana)
a. RKA-K/L b. MoU Dana Hibah Penelitian (Kemenristekdikti, Kemenkes) c. MoU Dana Hibah Penelitian diluar Kemenristekdikti, Kemenkes d. MoU Dana Hibah Penelitian luar negeri (bila ada) e. Mandiri f. Laporan penelitian sesuai dengan pedoman g. Rekapitulasi kegiatan penilitian
4. Artikel Jurnal ilmiah/karya ilmiah/karya seni tiga tahun terakhir oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS tingkat lokal, nasional atau internasional.
5. HAKI Surat Keputusan Dirjen Hak paten tentang karya dosen dan atau mahasiswa selama tiga tahun terakhir
6. Bukti publikasi karya ilmiah internasional yang disitasi oleh pihak lain
B. Pengabdian Pada Masyarakat 1) Rencana Induk Pengabmas 2) Pedoman/panduan pengabmas 3) RKA-K/L 4) MoU Dana Hibah Pengabmas (Kemenristekdikti, Kemenkes) 5) MoU Dana Hibah Pengabmas diluar Kemenristekdikti, Kemenkes 6) MoU Dana Hibah Pengabmas luar negeri (bila ada) 7) Mandiri 8) Laporan penelitian sesuai dengan pedoman 9) Laporan hasil pengabdian pada masyarakat oleh dosen sesuai pedoman 10) Laporan hasil pengabdian pada masyarakat yang melibatkan mahasiswa
C. MOU 1. Pedoman/panduan kerjasama 2. Dokumen MoU dengan institusi lain di dalam atau luar negeri. 3. Laporan kegiatan yang terkait dengan MoU yang telah dibuat. 4. Survei kepuasan mitra kerjasama
107
Lampiran 2 : Contoh Surat Tugas Tim Akreditasi
Kop Poltekkes
SURAT TUGAS
No: …………………………….
Yang bertandatangan di bawah ini saya:
Nama : ………………………......
NIP : ……………………………
Jabatan : ……………………………
No. Ponsel : ……………………………
E-mail : ……………………………
Dengan ini menugaskan kepada Tim Akreditasi:
No. Nama Jabatan di
Lembaga
Jabatan dalam
Tim
No. Ponsel e-mail
Untuk mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan akreditasi. Ketua bertanggung-jawab
dalam mengkoordinasikan kegiatan proses Akreditasi Institusi.
Demikian surat tugas ini dibuat untuk dapat dilaksanakan sebaik-baiknya.
Lokasi, (tanggal, bulan, tahun)
Direktur, Materai 6000
……………………………….
NIP. …………………………
108
Lampiran 3 : Bobot Penilaian
BOBOT PENILAIAN KOMPONEN-KOMPONEN AIPT
No Komponen Penilaian Bobot (%)
A Mutu evaluasi diri PT (penilaian kualitatif laporan evaluasi diri institusi) 10
B Mutu data dan informasi pemenuhan tujuh standar akreditasi perguruan tinggi (Penilaian kualitatif dan kuantitatif berdasarkan Buku VI : Matriks Penilian Borang)
90
Total 100
BOBOT PENILAIAN STANDAR BORANG AKREDITASI SECARA KUANTATIF
No Standar Bobot (%)
1 Standar 1. Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian 2.63
2 Standar 2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu
26.32
3 Standar 3. Mahasiswa dan lulusan 13.16
4 Standar 4. Sumber daya manusia 18.42
5 Standar 5. Kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik 7.89
6 Standar 6. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi
18.42
7 Standar 7. Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama
13.16
Total 100
109
Lampiran 4 : Penilaian Borang
Penilaian Borang Peringkat/Skor Sangat Baik (4)
No. No. Butir Penilaian
Harkat dan Peringkat yang harus dicapai (Sangat Baik/4)
Bobot
1 1.1
Visi, misi, tujuan dan sasaran yang: (1) Sangat jelas. (2) Sangat realistik. (3) Saling terkait satu sama lain. Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni dan masyarakat.
0.88
2 1.2
Dokumen formal berisi: (1) rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai pada kurun waktu tertentu (2) tonggak-tonggak capaian tujuan dalam setiap periode kepemimpinan
perguruan tinggi (3) mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan untuk
menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian tujuan.
0.44
3 1.3.1 Visi dan misi perguruan tinggi disosialisasikan secara sistematis dan berkelanjutan kepada semua pemangku kepentingan, internal maupun eksternal.
0.44
4 1.3.2 Visi dan misi dipahami dengan baik dan dijadikan acuan penjabaran renstra pada semua tingkat unit kerja.
0.88
5 2.1.1
Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistem tata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhi lima pilar berikut: (1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, (5) adil.
1.48
6 2.1.2 Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi struktur organisasi yang meliputi delapan organ dan dilengkapi dengan deskripsi tertulis yang jelas tentang tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab.
1.48
7 2.1.3
Pelaksanaan kode etik sangat lengkap, meliputi: (1) Lembaga tersendiri, (2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan karya ilmiah),
dan non-akademik, (3) SOP sangat lengkap dan jelas, (4) SOP dilaksanakan secara efektif.
0.74
8 2.2
Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki karakteristik: (1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik
1.48
9 2.3.1 Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi mencakup semua (lima) fungsi pengelolaan yang dilaksanakan secara efektif.
0.74
10 2.3.2 Perguruan tinggi memiliki: (1) rancangan dan analisis jabatan, (2) uraian tugas,
0.74
110
No. No. Butir Penilaian
Harkat dan Peringkat yang harus dicapai (Sangat Baik/4)
Bobot
(3) prosedur kerja, (4) program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk
pengelola unit kerja, yang menggambar-kan keefektifan dan efisiensi manajemen operasi di setiap unit kerja.
11 2.3.3 Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluas-kan hasil kinerjanya secara berkala kepada semua stakeholders, minimal setiap tahun.
0.74
12 2.3.4 Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian, menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit, dan hasil pengukurannya digunakan serta didiseminasikan dengan baik.
0.74
13 2.3.5 Lembaga audit eksternal kredibel dan hasil auditnya digunakan serta didiseminasikan dengan baik.
0.74
14 2.4.1
Manual Mutu yang lengkap meliputi: (1) Pernyataan Mutu (2) Kebijakan Mutu (3) Unit Pelaksana (4) Standar Mutu (5) Prosedur Mutu (6) Instruksi Kerja (7) Pentahapan Sasaran Mutu dan terintegrasi dalam suatu sistem dokumen.
0.74
15 2.4.2 Penjaminan mutu sudah berjalan di seluruh unit kerja yang mencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisis dan evaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk laporan monev dan audit.
0.37
16 2.4.3
Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu di bidang (1) pendidikan (2) penelitian (3) PkM (4) sarana prasarana, (5) keuangan, (6) manajemen yang terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik, serta ditindaklanjuti.
0.37
17 2.4.4
Perguruan tinggi memberikan pembinaan sangat baik dalam: (1) pengembangan program studi, (2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan informasi.
0.37
18 2.4.5 Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standar akreditasi untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusi maupun program studi, dan dapat diakses dengan mudah.
0.74
19 2.4.6 Skor = (4 x NA + 3 x NB + 2 x NC + NK + NO) / N. 14.83
20 3.1.1
Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-unsur berikut: (1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru (2) kriteria penerimaan mahasiswa baru (3) prosedur penerimaan mahasiswa baru (4) instrumen; penerimaan mahasiswa baru
0.82
111
No. No. Butir Penilaian
Harkat dan Peringkat yang harus dicapai (Sangat Baik/4)
Bobot
(5) sistem pengambilan keputusan dan dilaksanakan dengan konsisten.
21 3.1.2
Dokumen sistem untuk memberikan peluang dan menerima mahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampu secara ekonomi dan cacat fisik dan bukti implementasi sistem tsb. yang ditunjang oleh fasilitas yang sangat lengkap
0.41
22 3.1.3 Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas yang diterapkan secara konsisten
0.41
23 3.1.4 Jika NP ≥ 7, maka skor = 4. 0.41
24 3.1.5.1 Jika Rasio ≥ 5, maka skor = 4. 0.82
25 3.1.5.2 Jika Rasio ≥ 95%, maka skor = 4. 0.41
26 3.1.5.3 Jika Rasio ≤ 0.25, maka skor = 4. 0.41
27 3.1.6
Instrumen pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan yang (1) sahih, (2) andal, (3) mudah digunakan, (4) dilaksanakan secara berkala setiap semester
0.41
28 3.1.7
Laporan tentang hasil survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan kegiatan kemahasiswaan yang: (1) komprehensif, (2) dianalisis dengan metode yang tepat, (3) disimpulkan dengan baik, (4) digunakan untuk perbaikan sistem manajemen layanan kegiatan
kemahasiswaan, (5) mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
0.41
29 3.1.8
Aksesibilitas dan layanan unit pembinaan dan pengembangan bidang: (1) bimbingan dan konseling (2) minat dan bakat (3) pembinaan soft skills (4) beasiswa (5) kesehatan
0.41
30 3.1.9
Dokumen formal kebijakan dan program terjadual tentang pemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa serta lulusan, yang mencakup: (1) penyebaran informasi kerja (2) penyelenggaraan bursa kerja secara berkala (3) perencanaan karir (4) pelatihan melamar kerja (5) layanan penempatan kerja
0.41
31 3.1.10
Pelaksanaan program layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan yang menghasilkan kemudahan bagi mahasiswa dan lulusan untuk: (1) memperoleh informasi yang komprehensif tentang pasar kerja, (2) merencanakan karir yang realistik,
0.41
112
No. No. Butir Penilaian
Harkat dan Peringkat yang harus dicapai (Sangat Baik/4)
Bobot
(3) mengajukan lamaran kerja dengan baik.
32 3.1.11 Jika NPMHS ≥ 4, maka skor = 4. 0.82
33 3.1.12
Ketiga upaya berikut: (1) Bimbingan peningkatan prestasi (2) Penyediaan dana (3) Pemberian kesempatan untuk berpartisipasi dilakukan secara
terprogram.
0.41
34 3.2.1.1 Jika MDO ≤ 6% maka skor = 4. 0.41
35 3.2.1.2 Jika KTW ≥ 50% maka skor = 4. 1.23
36 3.2.2.1 Rata-rata lama studi lulusan dalam tiga tahun terakhir. 1.23
37 3.2.2.2 Rata-rata IPK lulusan dalam tiga tahun terakhir. 0.82
38 3.2.3
Sistem evaluasi yang efektif yang mencakup: (1) Kebijakan dan strategi dan komitmen institusi untuk mendorong
seluruh program studi melakukan proses pelacakan dan evaluasi lulusan
(2) Instrumen yang sahih dan andal disesuaikan dengan kondisi perguruan tinggi
(3) Monitoring dan evaluasi keefektifan proses pelacakan dan pemberdayaan lulusan,
Tindak lanjut untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
0.82
39 3.2.4 Jika Rasio ≥ 20%maka skor = 4. 0.82
40 3.2.5 Semua bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni. 0.82
41 4.1
Dokumen formal sistem pengelolaan sumber daya manusia yang mencakup: (1) perencanaan, (2) rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian pegawai (3) orientasi dan penempatan pegawai, (4) pengembangan karir, (5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi, yang transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi.
0.92
42 4.2.1 Pedoman formal yang lengkap; dan ada bukti dilaksanakan secara konsisten.
0.92
43 4.2.2
Monev kinerja dosen di bidang: (1) pendidikan (2) penelitian (3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat yang terdokumentasi dengan baik.
0.92
44 4.3.1.1 Jika Rasio ≤ 30, maka skor = 4. 2.76
45 4.3.1.2 Jika NDTS3 ≥ 50% maka skor = 4. 0.92
46 4.3.1.3 Jika Pprof ≥ 30% maka skor = 4. Jika PLK ≥ 50% maka skor = 4.
0.92
113
No. No. Butir Penilaian
Harkat dan Peringkat yang harus dicapai (Sangat Baik/4)
Bobot
47 4.3.1.4 Jika PDTT ≤ 10%maka skor = 4. 1.84
48 4.4 Jika SP ≥ 4 maka skor = 4. 1.84
49 4.5.1.1 Jika A ≥ 4 maka skor = 4. 0.92
50 4.5.1.2 Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya. 0.92
51 4.5.1.3 Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya. 0.92
52 4.5.1.4 Jika PTKS ≥ 70% maka skor = 4. 0.92
53 4.5.2
Semua empat upaya berikut: (1) kesempatan belajar/ pelatihan (2) pemberian fasilitas termasuk dana (3) jenjang karir yang jelas (4) studi banding dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
0.92
54 4.6.1
Instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi, terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia, yang memiliki: (1) validitas, (2) reliabilitas, dan (3) mudah digunakan.
0.92
55 4.6.2
Hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber-daya manusia yang: (1) jelas, (2) komprehensif, (3) mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
0.92
56 4.6.3
Pemanfaatan hasil survei dalam perbaikan yang berkelanjutan untuk mutu: (1) pengelolaan sumber daya manusia, (2) instrumen pengukuran kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi,
tenaga administrasi, dan tenaga pendukung, (3) analisis hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi,
tenaga administrasi, dan tenaga pendukung,
0.92
57 5.1.1
Dokumen formal yang mencakup : (1) kebijakan, (2) peraturan, (3) pedoman atau buku panduan yang memfasilitasi program studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum secara berkala.
0.79
58 5.1.2 Dokumen analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum program studi yang ditindaklanjuti untuk penjaminan mutu secara berkesinambungan.
0.79
59 5.2.1 Unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran, melaksanakan fungsinya dengan baik serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi.
1.58
60 5.2.2 Sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif berpusat kepada pebelajar dengan memanfaatkan beragam sumber belajar
1.58
114
No. No. Butir Penilaian
Harkat dan Peringkat yang harus dicapai (Sangat Baik/4)
Bobot
minimal mencakup :
(1) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran
(2) perencanaan dan sumber daya pembelajaran
(3) syarat kelulusan dan dilaksanakan secara konsisten, dimonitor serta dievaluasi secara berkala.
61 5.2.3 Pedoman dijadikan acuan unit pelaksana yang mewajibkan pengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke dalam proses pembelajaran, serta dilaksanakan secara konsisten.
0.79
62 5.3.1 Dokumen formal yang lengkap mencakup informasi tentang otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, serta dilaksanakan secara konsisten.
0.79
63 5.3.2
dalam bentuk: (1) kebijakan dan strategi (2) program implementasi yang terjadwal (3) pengerahan sumber daya (4) monitoring dan evaluasi (5) tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara berkelanjutan.
1.58
64 6.1.1
Dokumen yang lengkap yang mencakup: (1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana (2) pelaporan (3) audit (4) monitoring dan evaluasi (5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan
0.61
65 6.1.2 Mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biaya pendidikan yang dibebankan pada mahasiswa berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang mengikutsertakan semua pemangku kepentingan internal
0.61
66 6.1.3
Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswa yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi yang dilaksanakan dengan konsisten serta dapat dibuktikan dengan data mahasiswa penerima keringanan biaya pendidikan atau dibebaskan dalam jumlah yang memadai.
0.61
67 6.1.4 Jika PDMHS ≤ 33%, maka skor = 4. 1.23
68 6.1.5 Jika DOM ≥ Rp.18 juta maka skor = 4. 1.23
69 6.1.6 Jika RPD ≥ 3 juta maka skor = 4. 1.23
70 6.1.7 Jika RPKM ≥ 1,5 juta maka skor = 4. 0.61
71 6.1.8 Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yang akuntabel yang dilakukan secara berkala, hasilnya didokumentasikan dan ditindaklanjuti.
0.61
72 6.1.9 Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala oleh auditor eksternal yang kompeten dan hasilnya dipublikasikan serta ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi.
0.61
73 6.2.1
Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisi kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk semua aspek berikut.
(1) Pengembangan dan pencatatan (2) Penetapan penggunaan
0.61
115
No. No. Butir Penilaian
Harkat dan Peringkat yang harus dicapai (Sangat Baik/4)
Bobot
(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan (4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan yang diimplementasi-kan
74 6.2.2
Kepemilikan dan penggunaan lahan: (1) Lahan milik sendiri (2) Luas lahan > 5000m2 (3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
1.23
75 6.2.3 Prasarana sangat lengkap, dibuktikan dengan tersedianya fasilitas kegiatan akademik dan non-akademik yang sangat memadai.
2.46
76 6.2.4 Rencana pengembangan prasarana sangat baik dan didukung oleh dana yang memadai
0.61
77 6.2.5 Skor = skor akhir 1.23
78 6.2.6
Perpustakaan dikelola dengan (1) waktu layanan (2) mutu layanan (3) ketersediaan layanan e-library yang memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik dan dikunjungi oleh > 30% mahasiswa dan dosen
0.61
79 6.2.7 Prasarana dan sarana pembelajaran (antara lain perpustakaan dan laboratorium) yang terpusat dan lengkap serta mudah diakses sivitas akademika
1.23
80 6.3.1
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi dalam proses pembelajaran, meliputi semua fasilitas berikut. (1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet, (2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai. (3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik, (4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.
0.61
81 6.3.2
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi dalam administrasi yang meliputi semua fasilitas berikut. (1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet (2) Software basis data yang memadai.
Akses terhadap data yang relevan sangat cepat.
0.31
82 6.3.3 Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan sarana yang transparan, akurat dan cepat.
0.31
83 6.3.4 Sistem pendukung pengambilan keputusan yang lengkap, efektif, dan obyektif.
0.31
84 6.3.5
Sistem informasi yang dikembangkan minimal meliputi: (1) Website institusi (2) Fasilitas internet (3) Jaringan lokal (4) Jaringan nirkabel telah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus serta memberikan kemudahan akses terhadap sumber informasi
0.31
85 6.3.6 Jika KBPM ≥ 0.75 maka skor = 4. 0.31
86 6.3.7 Skor = Skor akhir 0.61
87 6.3.8 Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sistem informasi, yang mencakup:
0.31
116
No. No. Butir Penilaian
Harkat dan Peringkat yang harus dicapai (Sangat Baik/4)
Bobot
(1) prasarana dan sarana yang mencukupi (2) unit pengelola di tingkat institusi (3) sistem aliran data dan otorisasi akses data, sistem disaster recovery.
88 7.1.1
Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi, mencakup aspek-aspek: (1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus, jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola kerja sama dengan pihak luar, pendanaan, sistem kompetisi, (2) Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intektual (3) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan, (4) Peraturan pengusulan proposal penelitian dan pelaksanaannya yang terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh oleh semua pihak.
0.94
89 7.1.2 Jika NK ≥ 2 maka skor = 4. 0.94
90 7.1.3 Jika NK ≥ 1 maka skor = 4. 0.94
91 7.1.4 Jika NK ≥ 25 maka skor = 4. 0.94
92 7.1.5 Jika NK ≥ 8 maka skor 4. 0.94
93 7.1.6 Kebijakan dan upaya untuk ke-empat aspek. 0.94
94 7.2.1 Dokumen pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi, mencakup semua aspek.
0.94
95 7.2.2 Jika NK ≥ 1 maka skor = 4. 0.94
96 7.2.3 Kebijakan dan upaya untuk ke-empat aspek. 0.94
97 7.3.1 Kebijakan yang sangat jelas dan upaya (pengelolaan dan monev) yang efektif untuk menjamin mutu, relevansi, produktivitas dan keberlanjutan kegiatan kerjasama.
0.94
98 7.3.2 Kerjasama dengan institusi di dalam negeri, sangat banyak dalam jumlah. Semuanya relevan dengan bidang keahlian yang ada di PT.
0.94
99 7.3.3 Kerjasama dengan institusi di luar negeri, banyak dalam jumlah. Semuanya relevan dengan bidang keahlian yang ada di PT.
0.94
100 7.3.4 Dokumen rancangan, proses, dan hasil monitoring dan evaluasi kerjasama secara berkala selama kerja sama berlangsung, yang dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
0.94
101 7.3.5 Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahan untuk meningkatkan mutu program, dan pengembangan lembaga, serta keberlanjutan kerja sama pada kedua mitra yang bersangkutan.
0.94
100.00
117
Lampiran 5 : Penilaian Evaluasi Diri
Penilaian Evaluasi Diri Skor Baik Sekali (4)
No. Aspek Penilaian Skor yang harus dicapai
(Baik Sekali/4) Bobot
1 Akurasi dan kelengkapan data serta informasi yang digunakan untuk menyusun laporan evaluasi-diri
a Cara perguruan tinggi mengemukakan fakta tentang situasi perguruan tinggi, pada semua komponen evaluasi-diri, a.l. kelengkapan data, kurun waktu yang cukup, cross-reference.
Laporan sangat jelas, didukung oleh data dan informasi yang lengkap, dengan kejelasan mengenai kurun waktu keberlakuan fakta yang dilaporkan, dilengkapi dengan cross-reference antar semua komponen evaluasi-diri
12,5
b Pengolahan data menjadi informasi yang bermanfaat, a.l. menggunakan metode-metode kuantitatif yang tepat, serta teknik representasi yang relevan.
Data diolah menjadi informasi dengan menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif yang sangat memadai. 12,5
2 Kualitas analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah pada semua komponen evaluasi-diri.
a Identifikasi dan perumusan masalah dilakukan dengan baik.
Identifikasi dan perumusan masalah dilakukan secara kritis, cermat, jujur, terbuka, analitis, sistematis, dan sistemik.
7.5
b Ketepatan dalam melakukan appraisal, judgment, evaluasi, asesmen atas fakta tentang situasi di perguruan tinggi.
Appraisal, judgment, evaluasi, asesmen atas fakta tentang situasi di perguruan tinggi dilakukan secara sangat tepat.
7.5
c Permasalahan dan kelemahan yang ada dirumuskan dengan baik.
Permasalahan dan kelemahan perguruan tinggi dirumuskan secara jelas, cermat, jujur, terbuka, analitis, sistematis.
7.5
d Deskripsi/Analisis SWOT berkenaan dengan ketepatan penempatan aspek dalam komponen SWOT, tumpuan penekanan analisis.
Semua penempatan aspek di dalam komponen SWOT dilakukan dengan benar.
7.5
3 Strategi pengembangan dan perbaikan program
118
No. Aspek Penilaian Skor yang harus dicapai
(Baik Sekali/4) Bobot
a Ketepatan perguruan tinggi memilih/ menentukan rencana perbaikan dari kekurangan yang ada.
Perguruan tinggi menentukan rencana perbaikan dan perkembangan program secara sangat tepat, berdasarkan analisis yang komprehensif tentang situasi dan kondisi yang ada.
10
b Kejelasan perguruan tinggi menunjukkan cara untuk mengatasi masalah yang ada.
Perguruan tinggi menunjukkan cara yang sangat jelas untuk mengatasi masalah yang dihadapi. 5
c Kelayakan dan kerealistikan strategi dan sasaran yang ingin dicapai.
Perguruan tinggi menerapkan strategi yang sangat layak dan sangat realistik untuk mencapai sasaran pengembangan program yang sangat layak dan sangat realistik pula.
5
4 Keterpaduan dan keterkaitan antar komponen evaluasi-diri
a Komprehensif (dalam, luas dan terpadu).
Laporan menunjukkan analisis keseluruhan komponen evaluasi-diri yang mendalam, komprehensif, dan sistemik.
12,5
b Kejelasan analisis intra dan antar komponen evaluasi-diri.
Analisis intra dan antar komponen tergambarkan dengan sangat jelas.
12,5
100