Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan ...
Transcript of Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Penghargaan Adhikarya Pangan ...
i
PENGANTAR
Sebagai salah satu bentuk penghargaan atas kontribusi yang
luar biasa sekaligus untuk mendorong partisipasi dan kreativitas, serta membangun sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya mewujudkan kedaulatan,
kemandirian, dan ketahanan pangan, pemerintah melalui Dewan Ketahanan Pangan (DKP) menganugerahkan setiap
tahunnya ”Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN)”.
Penghargaan APN memiliki nilai dan prestise tinggi, sehingga diperlukan mekanisme untuk dapat menjaring calon
penerima penghargaan yang benar-benar layak. Dengan demikian, penerima penghargaan dapat dijadikan contoh bagi masyarakat, aparatur pemerintah, dan pejabat
pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Penjaringan calon penerima Penghargaan APN telah
diperluas, sehingga bisa menjaring lebih banyak masukan dari kementerian/lembaga anggota DKP. Begitu pula di tingkat daerah, DKP mendorong pelaksanaan penjaringan
penerima Penghargaan APN di tingkat kabupaten/kota dan provinsi, sehingga diharapkan seluruh daerah dapat
mengajukan calon-calon terbaik yang ada.
Sebagai acuan operasional dalam penyelenggaraan Penghargaan APN bagi Dewan Ketahanan Pangan tingkat
Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan masyarakat serta pihak-pihak terkait, maka disusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), yang dijabarkan dari Pedoman Umum Pemberian
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan masukan, saran dan kritik dalam penyusunan Juklak ini.
Jakarta, 29 Juli 2016 Kepala Badan Ketahanan Pangan/
Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan,
Dr. Ir. Gardjita Budi, M.St.Agr.
NIP. 195802231987091001
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN iv
DAFTAR TABEL v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Sasaran 2
D. Ruang Lingkup 2
E. Pengertian 3
BAB II KATEGORI DAN PERSYARATAN CALON PENERIMA PENGHARGAAN
6
A. Kategori 6
B. Persyaratan Calon Penerima 7
C. Kriteria Penilaian 12
BAB III MEKANISME PENJARINGAN/
PENGUSULAN DAN PENILAIAN
39
A. Mekanisme Penjaringan/
Pengusulan
39
B. Kelengkapan Dokumen
Pengusulan 41
C. Mekanisme Penilaian 42
D. Mekanisme Penetapan 47
BAB IV PENYELENGGARAAN 48
A. Ruang Lingkup Penyelenggaraan 48
B. Waktu dan Tempat
Penyelenggaraan 48
C. Pembiayaan 49
iii
BAB V PEMBINAAN DAN EVALUASI 50
A. Pembinaan 50
B. Evaluasi 50
BAB VI PENUTUP 51
LAMPIRAN
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk Kategori Pelopor
Ketahanan Pangan
52
Lampiran 2 Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara untuk Kategori Pemangku Ketahanan Pangan
57
Lampiran 3 Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk Kategori Pelaku
Pembangunan Ketahanan Pangan
62
Lampiran 4 Formulir Pengajuan Calon Penerima
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan
73
Lampiran 5 Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk Kategori Pembina
Ketahanan Pangan
81
Lampiran 6 Kuesioner 96
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara untuk masing-masing
Kategori
Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pemberian
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) diselenggarakan oleh Pemerintah sejak tahun 2011.
Sebelumnya, pemberian penghargaan dilakukan dalam bentuk lomba intensifikasi pertanian sejak tahun 1979.
Pemberian penghargaan ini bertujuan untuk mengapresiasi dan memotivasi kelompok tani nelayan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas
pertanian, pendapatan petani dan nelayan dalam berusaha tani tanaman pangan, peternakan, perikanan, dan perkebunan.
Pemerintah juga telah memberikan penghargaan Tingkat Karya Bimbingan Intensifikasi kepada aparatur Satuan
Pembina Bimbingan Masyarakat (Bimas) Provinsi dan Satuan Pelaksana Bimas Kabupaten/Kota yang telah berhasil meningkatkan koordinasi pelayanan
intensifikasi. Kedua jenis kegiatan tersebut dinilai telah berhasil memberikan dampak positif, baik dalam rangka
dinamisasi dan peningkatan peran serta petani dan kelompok tani, maupun aparat pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan desa dalam upaya meningkatkan
kreativitas dan koordinasi.
Pengertian ketahanan pangan tidak hanya terfokus pada aspek produksi saja tetapi meliputi aspek-aspek yang
lebih luas sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, sehingga
menuntut adanya perubahan, peningkatan, penyempurnaan, dan pengembangan seluruh aspek dalam penyelenggaraan ketahanan pangan. Perubahan
tersebut antara lain juga menuntut semakin tingginya upaya yang harus dilakukan untuk mengkoordinasikan,
mengapresiasi, serta merepresentasikan aspirasi dan partisipasi masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan ketahanan pangan.
Dalam rangka membangun dan menggerakkan partisipasi serta sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan di
2
wilayah, maka pemberian penghargaan ketahanan
pangan perlu diperluas mencakup aspek ketersediaan, keterjangkauan, dan konsumsi pangan.
Penghargaan ketahanan pangan merupakan agenda tahunan yang diberikan oleh Presiden RI selaku Ketua Dewan Ketahanan Pangan serta memiliki nilai dan
prestise tinggi, maka diperlukan mekanisme untuk dapat menjaring calon penerima penghargaan yang benar-benar
layak. Dengan demikian, penerima penghargaan dapat dijadikan inspirasi bagi masyarakat dan aparatur pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan
nasional sampai dengan perseorangan.
Upaya dan hasil karya yang luar biasa dari masyarakat, perseorangan, kelompok/kelembagaan masyarakat,
kelompok/gabungan kelompok yang membentuk usaha pangan skala kecil dan menengah dan aparatur
pemerintah, serta pejabat pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan, akan diberikan penghargaan
yang lebih tinggi berupa Adhikarya Pangan Nusantara (APN) oleh Presiden RI.
B. Tujuan
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun sebagai acuan bagi
pelaksana dan pihak-pihak terkait dalam operasional penyelenggaraan pemberian Penghargaan APN tahun 2016.
C. Sasaran
Pelaksana penyelenggaraan pemberian Penghargaan APN tahun 2016 dan pihak-pihak terkait.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan Pemberian
Penghargaan APN Tahun 2016 meliputi: 1. Kategori dan Persyaratan Calon Penerima
Penghargaan;
2. Mekanisme Penjaringan/Pengusulan dan Penilaian; 3. Penyelenggaraan; dan 4. Pembinaan dan Evaluasi.
3
E. Pengertian
1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan, perairan dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
2. Kedaulatan pangan adalah hak negara dan bangsa
yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat untuk
menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.
3. Kemandirian pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dari dalam negeri yang dapat menjamin
pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan memanfaatkan
potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.
4. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya
pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah, maupun mutunya, aman, beragam,
bergizi, merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
5. Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara yang
selanjutnya disebut Penghargaan APN adalah apresiasi yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat
dan aparatur pemerintah, baik perseorangan maupun kelompok, yang berprestasi dan berkontribusi dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian
pangan, dan ketahanan pangan.
4
6. Penilaian adalah pemberian nilai kepada calon
penerima Penghargaan APN, yang terdiri dari masyarakat perseorangan, kelompok/gabungan
kelompok masyarakat, kelompok/gabungan kelompok yang membentuk usaha pangan skala kecil dan menengah, serta aparatur pemerintah dan
pejabat pemerintah berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
7. Verifikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencocokkan kebenaran data/laporan hasil penilaian terhadap calon penerima Penghargaan APN.
8. Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Gapoktan adalah kumpulan beberapa kelompok tani yang bergabung dan bekerja sama untuk
meningkatkan skala ekonomi serta efisiensi usahanya.
9. Kelompok/Kelembagaan Masyarakat adalah
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau sebaliknya, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu yang terdapat
dalam kelompok tersebut.
10. Pelaku produksi pangan adalah kelompok/
gabungan kelompok yang bergerak di bidang produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan.
11. Pelaku kegiatan pemberdayaan masyarakat adalah kelompok/gabungan kelompok yang mampu memberdayakan anggotanya untuk melakukan
kegiatan usaha produktif di bidang pangan (baik on farm, off farm, dan non farm), bidang kesehatan/gizi
masyarakat dalam rangka mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan.
12. Pelaku pengembangan industri pangan adalah kelompok/gabungan kelompok yang bergerak di bidang industri pengolahan pangan pada usaha kecil
dan menengah.
13. Usaha Pangan Skala Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang memiliki kekayaan bersih lebih dari
Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus
5
juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
14. Usaha Pangan Skala Menengah adalah usaha
ekonomi produktif yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah).
15. Aparatur Pemerintah adalah Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam pemerintahan khususnya dalam mendukung terwujudnya kedaulatan pangan,
kemandirian pangan, dan ketahanan pangan.
16. Pejabat Pemerintah adalah pejabat yang menduduki
jabatan tertentu dalam pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah.
17. Pemerintah desa adalah kepala desa atau yang
disebut dengan nama lain dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
18. Lurah adalah pimpinan dari kelurahan sebagai
Perangkat Daerah Kabupaten atau Kota, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat.
19. Prestasi Luar Biasa adalah hasil atau karya yang dicapai dari usaha/kegiatan yang dilakukan dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan lebih dari
yang lain/istimewa di luar dari tugas/fungsi dan pekerjaan rutin.
6
II. KATEGORI DAN PERSYARATAN
CALON PENERIMA PENGHARGAAN
Kategori dan persyaratan calon penerima Penghargaan APN sebagai berikut:
A. Kategori
Penghargaan APN dibagi dalam 5 (lima) kategori sebagai berikut:
1. Kategori Pelopor Ketahanan Pangan Pelopor Ketahanan Pangan yakni perseorangan (bukan tokoh organisasi formal) yang merintis usaha baru (inovasi) dalam pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya finansial, sumber daya teknologi, dan sumber daya sosial di daerah/wilayahnya untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan.
2. Kategori Pemangku Ketahanan Pangan
Pemangku Ketahanan Pangan yakni perseorangan yang menjadi tokoh masyarakat setempat/adat (bukan PNS /pejabat pemerintah, bukan isteri/suami pejabat pemerintah), mempunyai pengaruh besar, kharisma, dan berhasil menggerakkan masyarakat untuk melestarikan dan memperbaiki adat dan budaya lokal (local wisdom) dalam melaksanakan pemberdayaan, penguatan ekonomi dan pengelolaan lingkungan guna mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan Pangan.
3. Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan
Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan yakni kelompok/gabungan Kelompok Masyarakat/ kelembagaan ekonomi Pelaku Usaha Pangan Skala Kecil dan Menengah yang berhasil mengelola kegiatan produksi pangan/pemberdayaan masyarakat/pengembangan industri pangan olahan/perakitan teknologi pangan dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan.
7
4. Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan Pelayanan Ketahanan Pangan yakni perseorangan yang berprestasi dan aktif memberikan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan dan ketahanan pangan di wilayahnya yang melampaui tugas pokoknya dan/atau Prestasi Luar Biasa. Lingkup pengabdian/pelayanan mencakup antara lain penyuluhan, penelitian/pengembangan, pengawasan /pengendalian di bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan, serta bentuk pelayanan fungsional lainnya dalam rangka pembangunan Ketahanan Pangan.
5. Kategori Pembina Ketahanan Pangan
a. Kepala Desa/Lurah Kepala Desa/Lurah atau yang disebut dengan nama lain yang berhasil menggerakkan
perangkatnya dan masyarakat dalam bidang pemberdayaan, kesehatan/gizi, ekonomi, dan peningkatan produksi pangan sesuai potensi
daerah untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan ketahanan pangan.
b. Gubernur, Bupati/Walikota Kepala daerah tingkat provinsi/kabupaten/kota yang berhasil menggerakkan perangkat daerah dan
masyarakat dalam meningkatkan produksi pangan sesuai potensi daerah, mempercepat
diversifikasi pangan, mengurangi kemiskinan/ kerawanan pangan/gizi buruk dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian
pangan dan ketahanan pangan.
B. Persyaratan Calon Penerima
1. Persyaratan umum
a. Warga Negara Indonesia (WNI);
b. Berkelakuan baik untuk kategori Pelopor, Pemangku, Pelaku, Pelayanan, dan Pembina
(khusus kepala desa) dibuktikan dengan surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian;
8
c. Berkelakuan baik untuk kategori Pembina
(bupati/walikota/gubernur) dibuktikan dengan Pakta Integritas;
d. Melaksanakan kegiatan minimal 3 tahun pada saat batas pengajuan ke tingkat pusat dibuktikan dengan riwayat kegiatan/Surat Keputusan/
Pengangkatan/Pelantikan;
e. Belum pernah menerima penghargaan APN, kecuali
bagi kategori Pembina khusus gubernur/ bupati/walikota.
2. Persyaratan khusus
a. Pelopor Ketahanan Pangan:
1) Perseorangan (bukan tokoh organisasi formal).
Apabila pelopor berasal dari PNS/TNI/POLRI, kepeloporannya bukan merupakan tugas dan
fungsinya;
2) Penemu/perintis usaha baru (inovasi) dalam pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya
manusia, sumber daya finansial, sumber daya teknologi, dan sumber daya sosial di
daerah/wilayahnya;
3) Inovasi baru yang dihasilkan berdampak positif dan luar biasa terhadap ekonomi, sosial,
budaya, dan lingkungan dalam mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan ketahanan pangan di wilayahnya.
b. Pemangku Ketahanan Pangan:
1) Perseorangan yang menjadi tokoh masyarakat/tokoh adat (bukan PNS, TNI/POLRI /pejabat pemerintah, bukan isteri/suami
pejabat pemerintah);
2) Mempunyai pengaruh besar, kharisma, dan
berhasil menggerakkan masyarakat untuk melestarikan dan memperbaiki adat dan budaya lokal (local wisdom) dalam
melaksanakan pemberdayaan, penguatan ekonomi dan pengelolaan lingkungan;
9
3) Kegiatan yang dilakukan berdampak positif
terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan untuk mewujudkan kedaulatan,
kemandirian, dan ketahanan pangan.
c. Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan:
1) Kelompok/gabungan kelompok masyarakat/ pelaku usaha pangan. Khusus untuk pelaku
usaha pangan bergerak di bidang industri pengolahan pangan yang memiliki skala usaha kecil atau menengah dan bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang usaha menengah atau usaha besar;
2) Mempunyai kepengurusan yang lengkap dan
masih aktif;
3) Berhasil mengelola kegiatan produksi
pangan/pemberdayaan masyarakat/ pengembangan industri pangan olahan/ perakitan teknologi pangan dalam mewujudkan
kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan, dengan rincian sebagai berikut:
a) Kegiatan pengembangan produksi pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan) yang diusahakan oleh
kelompok/gabungan kelompok:
i. Meningkatnya produksi/populasi yang signifikan (kuantitas dan kualitas);
ii. Meningkatnya pengelolaan dana/alat kelompok;
iii. Meningkatnya pendapatan anggota dan berdampak positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya;
iv. Kegiatan yang diusahakan adalah komoditas pangan atau komoditas
tanaman pangan, sayuran, buah-buahan, ternak dan ikan. Khusus untuk kegiatan di bidang perkebunan non pangan dan
kehutanan harus terintegrasi dengan
10
komoditas pangan, buah-buahan, ternak
dan ikan.
b) Kegiatan pemberdayaan masyarakat
(pengembangan usaha produktif dan pelayanan yang diusahakan oleh kelompok/gabungan kelompok tani/
kesehatan/gizi masyarakat) :
i. Meningkatnya manajemen kelompok/
gabungan kelompok;
ii. Meningkatnya dana, aset yang dikelola kelompok/gabungan kelompok;
iii. Meningkatnya jaringan kerjasama/ kemitraan;
iv. Meningkatnya pendapatan anggota dan
berdampak positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya.
c) Kegiatan pengembangan industri pangan olahan/perakitan teknologi pangan yang diusahakan oleh pelaku usaha pangan skala
kecil dan menengah:
i. Produk olahan berbahan baku pangan
lokal, seperti umbi-umbian, jagung, sagu, shorgum, dan ikan;
ii. Meningkatnya dana/aset kelompok;
iii. Mempunyai jaringan pemasaran yang luas;
iv. Meningkatnya pendapatan anggota dan
berdampak positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya.
4) Berhasil mengembangkan usahanya secara b e r ke l an j u t a n s e h i ng g a m a m pu meningkatkan kesejahteraan anggota dan
masyarakat sekitarnya.
d. Pelayanan Ketahanan Pangan:
1) Perseorangan;
2) Aktif memberikan pengabdian/pelayanan dalam
meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan
11
berupa penyuluhan, penelitian/ pengembangan,
pengawasan/pengendalian di bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan, serta bentuk
pelayanan fungsional lainnya dalam rangka pembangunan ketahanan pangan yang melampaui tugas pokoknya dan/atau prestasi
luar biasa;
3) Telah bekerja secara profesional dalam
memberikan pelayanan bagi masyarakat di wilayahnya untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan ketahanan pangan.
e. Pembina Ketahanan Pangan
Kepala Desa/ Lurah:
1) Berprestasi dalam melaksanakan tugas pokoknya seperti penyelenggaraan urusan
pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan, untuk mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan dan
ketahanan pangan;
2) Berhasil menggerakkan perangkat daerah dan
masyarakat dalam mengurangi kemiskinan/ kerawanan pangan/gizi buruk/ gizi kurang, meningkatkan produksi pangan sesuai potensi
daerah dan mempercepat diversifikasi pangan.
Gubernur, Bupati/Walikota:
1) Berprestasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan khususnya di bidang pangan dan gizi dalam mewujudkan kedaulatan pangan,
kemandirian pangan dan ketahanan pangan;
2) Berhasil menggerakkan perangkat daerah dan masyarakat dalam meningkatkan produksi
pangan sesuai potensi daerah dan mempercepat diversifikasi pangan serta mengurangi
kemiskinan/kerawanan pangan/gizi buruk dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan;
12
3) Bebas atau tidak pernah/terkait dengan kasus
tindak pidana korupsi atau tindak pidana lainnya;
4) Memiliki Badan/Kantor Ketahanan Pangan, selaku sekretariat Dewan Ketahanan Pangan.
C. Kriteria Penilaian
1. Pelopor Ketahanan Pangan
Aspek yang dinilai adalah:
a. Efisiensi penggunaan input dalam menghasilkan output (sumber daya alam, manusia, finansial,
teknologi, sosial budaya);
b. Orisinalitas/keaslian ide/prakarsa:
1) Orisinalitas prakarsa/ide baru;
2) Kreativitas/daya cipta (menghasilkan sesuatu yang baru/berbeda).
c. Tingkat kesulitan/masalah/hambatan yang dihadapi:
1) Hambatan dalam penerimaan ide (sosial budaya);
2) Tantangan dalam menerapkan ide (sumber daya alam, manusia, finansial).
d. Daya juang/kegigihan dalam mengatasi tingkat kesulitan yang dihadapi;
e. Dampak positif bagi masyarakat luas:
1) Tingkat kemanfaatan bagi masyarakat;
2) Cakupan masyarakat penerima manfaat;
3) Inovasi yang dihasilkan dapat diterima/
diaplikasikan;
4) Kontinuitas kegiatan.
f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan);
g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk
melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk).
13
2. Pemangku Ketahanan Pangan
Aspek yang dinilai adalah:
a. Keteladanan/ketokohan/kharisma yang mampu
menggerakkan dan memotivasi:
1) Komponen/lapisan/golongan masyarakat yang digerakkan;
2) Perubahan/kemajuan yang dihasilkan.
b. Bentuk kearifan lokal (local wisdom) yang berhasil
dilestarikan /dikembangkan (kelembagaan, sanksi sosial, pola bercocok tanam, lumbung, perlindungan terhadap lingkungan, dll);
c. Cakupan wilayah yang mendapat manfaat;
d. Penghargaan/pengakuan dari masyarakat;
e. Daya juang (keuletan dan konsistensi) untuk menggerakkan masyarakat;
f. Dampak bagi masyarakat dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat;
g. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan);
h. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk).
3. Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan
3.1. Aspek yang dinilai bagi Pelaku Produksi
Pangan adalah:
a. Aspek teknis:
1) Produktivitas/populasi berdasarkan kegiatan yang dikelola tahun 2013-2015 (kuantitas dan kualitas);
Khusus untuk bidang perkebunan non pangan dan kehutanan harus terintegrasi dengan komoditas pangan, buah-buahan, ternak dan ikan.
14
2) Pemupukan/pemberian pakan/ obat-
obatan dan vitamin;
3) Penerapan budidaya yang ramah lingkungan
(pengolahan dan pemanfaatan bahan organik dan limbah);
4) Penggunaan benih/bibit unggul
(bersertifikat);
5) Penggunaan sarana-prasarana (disesuaikan
dengan kegiatan yang dikelola):
i. Tanaman pangan/ hort ikul tura/perkebunan (sarana
alsintan untuk pengolahan lahan, panen, dan pasca panen);
ii. Peternakan/perikanan (perbaikan
kandang/kolam, alat dan mesin, dan sebagainya).
6) Pengendalian organisme pengganggu tanaman/penyakit ternak/ ikan (disesuaikan dengan kegiatan yang dikelola).
b. Aspek ekonomi:
1) Penyusunan rencana usaha;
2) Pengembangan usaha (usaha saprodi/ penangkar benih/bibit/pengolahan hasil);
3) Pemasaran/cara menjual/memasarkan
hasil;
4) Peningkatan nilai tambah.
c. Aspek sosial:
1) Dinamika kelompok;
2) Koordinasi dalam kelompok;
3) Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta.
d. Aspek administrasi:
1) AD/ART dan atau aturan lain;
2) Organisasi;
3) Pembukuan kegiatan;
4) Kantor/sekretariat.
15
e. Manfaat kegiatan kelompok:
1) Manfaat terhadap kesejahteraan anggota/ masyarakat: (i) Peningkatan pendapatan
anggota; (ii) Peningkatan pendidikan keluarga; iii) Peningkatan status gizi; iv) Perbaikan sosial ekonomi masyarakat;
2) Cakupan manfaat kegiatan.
f. Aspek permodalan dan peralatan pengolahan:
1) Sumber dana;
2) Pengelolaan dana;
3) Pemanfaatan dan pemeliharaan alat;
4) Akuntabilitas.
g. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan);
h. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk).
3.2. Aspek yang dinilai bagi pelaku pemberdayaan masyarakat adalah:
a. Aspek kelembagaan kelompok/gabungan
kelompok:
1) Identitas kelompok/gabungan kelompok
(usia kelompok/gabungan kelompok, rencana kegiatan tertulis, pembukuan);
2) Pengelolaan kelompok/gabungan kelompok
(rapat/pertemuan anggota; AD/ART dan/ atau aturan, dan/atau norma; struktur
organisasi).
b. Manajemen Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan dalam
pengembangan usaha produktif/ kesehatan/gizi masyarakat:
1) Program kerja;
2) Pelaksanaan kegiatan:
16
i. Pemupukan modal/dana kelompok/
gabungan kelompok (disesuaikan dengan bidang yang dikelola):
- Mendukung pengembangan usaha produktif;
- Mendukung pengembangan kegiatan
kesehatan/gizi masyarakat.
ii. Pengembangan usaha produktif dan
pelayanan/pengembangan kesehatan/ gizi masyarakat (disesuaikan dengan bidang yang dikelola):
- Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan usaha produktif;
- Kelompok/gabungan kelompok yang
mengembangkan kegiatan untuk meningkatkan status kesehatan/ gizi
masyarakat (kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan penanggulangan diare).
iii. Peningkatan kualitas SDM melalui: penyuluhan/pendampingan/ pembinaan
kepada anggota secara rutin.
3) Dampak kegiatan:
i. Perkembangan pendapatan/ kesehatan/
gizi masyarakat (disesuaikan dengan bidang yang dikelola);
ii. Pengembangan partisipasi anggota/
sasaran.
4) Pelaporan kegiatan/keuangan;
c. Aspek permodalan dan peralatan:
1) Sumber dana;
2) Pemanfaatan dana;
3) Pengelolaan dana;
4) Pemanfaatan dan pemeliharaan alat.
17
d. Aspek kemitraan (disesuaikan dengan bidang
yang dikelola);
1) Bidang pengembangan usaha produktif:
i. Jumlah kemitraan dengan: perbankan/koperasi/BUMN/BUMD/ swasta dan/atau kelompok lain;
ii. Lama bermitra (tahun);
iii. Perjanjian kemitraan.
2) Bidang pengembangan kesehatan/gizi masyarakat:
i. Bermitra dengan puskesmas/rumah
sakit setempat, swasta, dan/atau kelompok lain;
ii. Lama bermitra (tahun);
iii. Kegiatan/pelayanan yang dilakukan dengan mitra.
e. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan);
f. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk
melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto)
dan/atau softcopy (video/CD/ flashdisk).
3.3. Aspek yang dinilai bagi pelaku bidang industri pangan/perakit teknologi pangan
(pilih salah satu, disesuaikan dengan bidang
yang dikelola)
3.3.1. Bidang Pengembangan Industri Pangan
Olahan
a. Aspek teknis:
1) Penggunaan pangan lokal sebagai
bahan baku;
2) Ketersediaan bahan baku (jumlah dan waktu);
3) Pemeliharaan alat pengolahan;
18
4) Hasil pengolahan pangan:
i. Jenis produk yang dihasilkan (tepung, mie, berasan, dsb);
ii. Peningkatan produksi;
iii. Keamanan produk yang dihasilkan.
b. Aspek ekonomi:
1) Cakupan wilayah pemasaran;
2) Peningkatan nilai tambah;
3) Peningkatan pendapatan masyarakat.
c. Aspek sosial:
1) Koordinasi dalam kelompok;
2) Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta.
d. Aspek administrasi:
1) Memiliki aturan dan/atau norma;
2) Struktur organisasi;
3) Kantor/sekretariat;
4) Rencana usaha.
e. Aspek Permodalan:
1) Sumber dana;
2) Pengelolaan dana/aset (disesuaikan):
i. Pengelolaan dana bantuan;
ii. Pemanfaatan aset bantuan;
iii. Dana dan aset bantuan.
f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti
dilampirkan);
g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil
(kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy
(video/CD/ flashdisk).
19
3.3.2. Bidang Perakitan Teknologi Pangan
a. Aspek teknis:
1) Ketersediaan suku cadang untuk unit
perakitan;
2) Operasional penggunaan hasil perakitan teknologi pangan;
3) Hasil perakitan teknologi pangan.
b. Aspek ekonomi:
1) Pemasaran perakitan teknologi pangan;
2) Peningkatan nilai tambah;
3) Peningkatan pendapatan masyarakat.
c. Aspek sosial:
1) Koordinasi dalam kelompok;
2) Kemitraan dengan perbankan,
koperasi, BUMN/BUMD, swasta.
d. Aspek administrasi:
1) Memiliki aturan dan/atau norma;
2) Struktur organisasi;
3) Kantor/sekretariat;
4) Rencana usaha.
e. Aspek Permodalan:
1) Sumber dana;
2) Pengelolaan dana/aset (disesuaikan):
i. Pengelolaan dana bantuan;
ii. Pemanfaatan aset bantuan;
iii. Dana dan aset bantuan.
f. Prestasi dan penghargaan di bidang
ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan);
g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk
hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/ CD/ flashdisk).
20
4. Pelayanan Ketahanan Pangan
4.1. Aspek yang dinilai bagi penyuluh/ pendamping adalah:
a. Data diri:
1) Masa kerja;
2) Pelatihan yang diikuti terkait tugas periode
2013 - 2015 (bersertifikat).
b. Cakupan wilayah kerja:
1) Efektifitas wilayah kerja penyuluh/ pendamping;
2) Jarak tempuh tempat tinggal dengan
wilayah kerja;
3) Jumlah kegiatan/usaha kelompok yang dibina.
c. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas (dalam satu tahun terakhir):
1) Persiapan Penyuluhan:
i. Penyusunan data potensi wilayah kerja (peta wilayah binaan, peta potensi
wilayah binaan, data potensi wilayah binaan, Rencana Kegiatan Penyuluhan
dalam bentuk jadwal bulanan);
ii. Keterlibatan dalam penyusunan programa penyuluhan (penyusunan
dan rekapitulasi programa, pemeringkatan masalah, dan sinkronisasi kegiatan penyuluhan);
iii. Penyusunan rencana kerja tahunan;
iv. Membimbing penyusunan Rencana
Definitif Kebutuhan Kelompok (RUK/RUB, RDK, RDKK dan RDKK pupuk bersubsidi).
2) Pelaksanaan penyuluhan/bimbingan:
i. Frekuensi kunjungan/tatap muka
(dalam 1 tahun);
ii. Pelaksanaan diseminasi/penyebaran materi penyuluhan (dalam 1 tahun);
21
iii. Media penyuluhan/pendampingan yang
digunakan (media cetak, elektronik, media sosial, dll);
iv. Metode penyuluhan (demplot, pelatihan/ kursus, magang, temu wicara, temu lapang, temu teknis, temu
karya, temu usaha);
v. Pelatihan/kursus/demonstrasi
frekuensi pelatihan kepada masing-masing kelompok binaan, dan sasaran pelatihan);
vi. Fasilitasi pelaksanaan forum penyuluhan (magang, widyawisata, widyakarya, pameran) selama setahun;
vii. Pelaksanaan pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok binaan
(temu wicara, temu lapang, temu karya, temu usaha/kegiatan, temu tugas) selama setahun;
viii. Fasilitasi penumbuhan dan pengembangan ekonomi petani/
sasaran: berbentuk kelompok usaha bersama, kelembagaan ekonomi mikro, koperasi, usaha dagang.
d. Dampak terhadap kelompok binaan dan masyarakat:
1) Peningkatan kapasitas petani/sasaran
dalam mengembangkan usahatani (akses terhadap informasi pasar, teknologi, sarana
prasarana, pembiayaan, membangun kemitraan, dll);
2) Peningkatan produksi komoditas unggulan
kelompok binaan;
3) Keberlanjutan kegiatan/usaha kelompok
binaan;
4) Fasilitasi kemitraan kelompok binaan;
5) Prestasi kelompok binaan;
22
6) Manfaat terhadap kesejahteraan kelompok
binaan: (i) Peningkatan pendapatan anggota; (ii) Peningkatan pendidikan keluarga; iii)
Perbaikan sosial ekonomi masyarakat.
e. Dukungan pendanaan untuk kegiatan penyuluhan/ pendampingan;
f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan);
g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/ flashdisk).
4.2. Aspek yang dinilai bagi pengawas/
pengendali/organisme pengganggu tumbuhan/ medik veteriner/penyidik di bidang pangan
adalah:
a. Data diri:
1) Pendidikan;
2) Masa kerja;
3) Pelatihan yang diikuti terkait tugas periode 2013 – 2015;
4) Jarak tempat tinggal pengawas/ pengendali/penyidik dengan wilayah kerja.
b. Persiapan:
1) Melakukan pemetaan masalah/kasus;
2) Menyusun rencana kerja/program.
c. Pelaksanaan:
1) Aktivitas pelayanan;
2) Bimbingan dan pendampingan dalam pengendalian/pengawasan;
3) Kunjungan ke sasaran;
4) Sistem peringatan dini (early warning system);
5) Rekomendasi hasil pengamatan/ pemeriksaan/pengendalian;
23
6) Memberikan pelayanan informasi dalam
bentuk pedoman, media cetak, elektronik;
7) Tindakan yang dilakukan (promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif);
8) Efektivitas pengendalian resiko;
9) Pelaporan.
d. Dampak pengawasan/pengendalian:
1) Penyelesaian kasus/permasalahan;
2) Dampak terhadap kemajuan wilayah kerja: (i) peningkatan pendapatan masyarakat, (ii) peningkatan produktivitas dan mutu
pangan, dan (iii) peningkatan keamanan pangan masyarakat.
e. Dukungan pendanaan;
f. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan);
g. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto)
dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk).
4.3. Aspek yang dinilai bagi peneliti adalah:
a. Data diri:
1) Pendidikan;
2) Jabatan peneliti;
3) Pendidikan/pelatihan fungsional di bidang penelitian dan/atau pengembangan serta
memperoleh STTPP (Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan)*
Keterangan: * tidak termasuk diklat yang lamanya < 30 Jam Pembelajaran
b. Keberhasilan menjalankan tugas:
1) Penerbitan karya tulis ilmiah;
2) Penciptaan prototype, desain, pilot project, alat, dan produk;
24
3) Penemuan teori dan konsep IPTEK yang
dimanfaatkan untuk ketahanan pangan;
4) Perolehan paten IPTEK;
5) Diseminasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi;
6) Pembinaan kader peneliti (memimpin
kelompok penelitian, membimbing/ konsultasi teknis, atau mengajar);
7) Bimbingan / konsultasi ilmiah / teknis kepada peneliti yang lebih muda.
c. Cakupan dampak penelitian;
d. Dukungan pendanaan;
e. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (fotocopy bukti dilampirkan);
f. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk).
5. Pembina Ketahanan Pangan
5.1. Aspek yang dinilai bagi Gubernur adalah:
a. Kelembagaan/Organisasi Ketahanan Pangan:
1) Pembentukan Kelembagaan Provinsi;
2) Dewan Ketahanan Pangan:
i. Peran ketua DKP Provinsi memimpin
rapat koordinasi selama 3 tahun/ 2013-2015 (laporan dilampirkan);
ii. Komitmen terhadap hasil Konferensi DKP;
iii. Kegiatan yang dikoordinasikan oleh DKP
terkait pangan dan gizi (penanganan rawan pangan, pasokan pangan, stabilisasi harga pangan, sistem data
dan informasi pangan dan gizi, dll);
25
iv. Penyediaan dana untuk membiayai
operasional kegiatan sekretariat DKP.
b. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan:
1) Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2013-2015 (didukung dengan data, informasi, analisis, dan sumber data):
i. Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan,
perikanan, dan pangan lokal lainnya):
- Perkembangan produksi pangan (rata-rata tren tahun 2013-2015)
berdasarkan potensi wilayah (data pendukung dan analisis dilampirkan);
- Ketersediaan pangan berdasarkan
NBM selama Tahun 2013-2015 (Energi dan Protein: ketersediaan energi,
ketersediaan protein, dan PPH ketersediaan; serta perkembangan ketersediaan energi dan protein selama
tahun 2013-2015);
- Rata-rata penyediaan cadangan
pangan pemerintah provinsi per tahun (periode tahun 2013-2015).
ii. Perkembangan harga komoditas pangan
selama tahun 2013-2015: Fluktuasi harga pangan diantaranya gabah, beras, daging sapi, daging ayam, telur, minyak
goreng, gula pasir, dan lain-lain (Coefficient of Variation < 10);
iii. Konsumsi pangan selama tahun 2013-2015:
- Tingkat konsumsi energi (anjuran
2000 kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut;
- Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut;
- Skor Pola Pangan Harapan rata-rata tiga tahun (cenderung meningkat).
26
iv. Keamanan Pangan:
- Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2013-2015 (data pendukung
dilampirkan);
- Kasus terkait ketidakamanan pangan pada periode tahun 2013-2015
(bersumber dari Dinkes, Disperindag, BKP, dll).
v. Kemiskinan periode tahun 2013-2015 (sumber data BPS):
- Penurunan persentase penduduk
miskin selama 3 tahun terakhir (dibuktikan dengan data);
- Persentase penduduk dengan
konsumsi energi < 70%.
vi. Status gizi penduduk (rata-rata selama
tahun 2013-2015):
- Perkembangan jumlah balita gizi buruk;
- Perkembangan angka kematian bayi;
- Perkembangan angka kematian ibu
melahirkan.
2) Pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan selama
tahun 2013-2015:
i. Pengembangan komoditas pangan unggulan/kegiatan prioritas daerah
(dukungan program untuk pengembangan produksi dan
produktivitas):
a) Pembangunan infrastruktur:
- program pembangunan/ rehabilitasi
prasarana : irigasi teknis/non teknis/jalan usahatani/pasar/
cold storage/ RPH/RPA/TPI;
- sumber dana.
27
b) Penyediaan/bantuan sarana
produksi:
- program penyediaan sarana
produksi tanaman pangan/ hortikultura/peternakan/perikanan/ perkebunan (benih/bibit, alat
tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll);
- sumber dana.
c) Perluasan lahan tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan (kelapa/ gula/kelapa sawit/kakao/sagu)/ lahan
penggembalaan/areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/ perluasan lahan budidaya perikanan (program
dan sumber dana);
d) Pengendalian OPT/pencegahan dan
penanggulangan penyakit ternak/ pengawasan dan pengendalian perikanan (program dan sumber dana);
e) Penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/hortikultura/
peternakan/perikanan/perkebunan (program dan sumber dana);
f) Dukungan program/kegiatan
penyuluhan tanaman pangan/ hortikultura/ perkebunan/peternakan/ perikanan (program dan sumber dana).
ii. Penanganan kerawanan pangan:
a) Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG):
- Tim SKPG;
- Hasil rekomendasi tim SKPG;
- Sumber dana.
b) Pemberian bantuan pangan (program
dan sumber dana);
c) Pengembangan cadangan pangan masyarakat rata-rata selama tahun
2013 - 2015 (perkembangan cadangan
28
pangan masyarakat pada akhir tahun
dan sumber dana);
d) Dukungan terhadap usaha produktif
kelompok (pertanian tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan/ peternakan/perikanan) meliputi
program dan sumber dana;
e) Pembangunan/rehabilitasi pasar
tradisional (program dan sumber dana);
f) Dukungan sarana dan prasarana
transportasi (jenis dukungan sarana dan prasarana, serta sumber dana).
iii. Peningkatan diversifikasi pangan:
a) Keberlanjutan program optimalisasi
pemanfaatan lahan;
b) Pengembangan pengolahan pangan pokok lokal;
c) Sumber dana;
d) Dukungan peraturan/kebijakan.
iv. Penanganan kemiskinan:
a) Penyediaan lapangan pekerjaan (upaya dan sumber dana);
b) Pemberian bantuan modal usaha (upaya dan sumber dana);
c) Program pemberian beasiswa bagi
siswa kurang mampu (non APBN) pada berbagai jenjang pendidikan;
d) Jaminan kesehatan masyarakat miskin (upaya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan sumber dana);
e) Pengadaan pasar murah/subsidi pangan (program dan sumber dana).
v. Perbaikan gizi dan kesehatan:
a) Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan (posyandu, puskesmas,
29
poskesdes, dll) meliputi program dan
sumber dana;
b) Upaya perbaikan gizi masyarakat
(pemberian MP-ASI, kapsul vitamin A, tablet Besi, Taburia, konseling gizi, dan lain-lain), serta sumber dana.
3) Dukungan Swasta/Dunia Usaha terhadap Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gizi:
i. Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor di bidang Ketahanan Pangan:
a) Program pemberian kemudahan untuk menarik minat investor (pemberian izin/regulasi/ penghapusan
retribusi/ pelayanan terpadu);
b) Pertumbuhan investasi rata-rata
selama periode tahun 2013-2015.
ii. Jumlah proyek/kegiatan usaha:
Misalnya di bidang: pertanian (a.l.
pengolahan dan perdagangan beras, pengolahan tapioka); peternakan (a.l.
perdagangan ternak, pabrik pakan ternak, pengolahan daging); perikanan (a.l. cold storage, industri pengolahan ikan,
industri pakan ikan, perdagangan ikan); perkebunan (terkait dengan pangan).
c. Prestasi dan penghargaan
1) Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi;
2) Prestasi dan penghargaan non-pangan.
d. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk
melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/ atau softcopy (video/CD/flashdisk).
30
5.2. Aspek yang dinilai bagi Bupati/Walikota
adalah:
a. Kelembagaan/organisasi Ketahanan Pangan:
1) Pembentukan Kelembagaan Kabupaten/ Kota;
2) Dewan Ketahanan Pangan (periode tahun
2013 - 2015):
a) Peran ketua DKP Kabupaten/Kota
memimpin rapat koordinasi selama 3 tahun terakhir (laporan dilampirkan);
b) Keikutsertaan Bupati/Walikota dalam
Sidang Regional DKP dalam 3 tahun terakhir (2013-2015);
c) Komitmen terhadap hasil Sidang Regional
DKP (tahun 2013 – 2015);
d) Kegiatan yang dikoordinasikan oleh DKP
terkait pangan dan gizi (penanganan rawan pangan, pasokan pangan, stabilisasi harga pangan, sistem data dan
informasi pangan dan gizi, dll).
b. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan:
1) Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2013-2015 (didukung dengan data, informasi dan sumber data):
a) Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pangan lokal lainnya):
i. Perkembangan produksi pangan (rata-rata tren tahun 2013-2015)
berdasarkan potensi wilayah (data pendukung dan analisis dilampirkan), disesuaikan dengan kondisi wilayah
(pilih salah satu):
- Wilayah Tanaman Pangan,
Hortikultura, Peternakan, Perkebunan, dan Perikanan;
31
- Wilayah Tanaman Pangan,
Hortikultura, Peternakan, dan Perikanan;
- Wilayah Perkebunan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perikanan;
- Wilayah Perikanan, Peternakan,
Hortikultura, dan Perkebunan.
ii. Ketersediaan pangan berdasarkan
Neraca Bahan Makanan (NBM) rata-rata selama tahun 2013-2015 (ketersediaan energi, protein, dan PPH
ketersediaan);
iii. Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota
per tahun (periode tahun 2013-2015).
b) Perkembangan harga komoditas pangan
selama tahun 2013-2015:
(Fluktuasi harga pangan diantaranya gabah, beras, daging sapi, daging ayam,
telur, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain (Coefficient of Variation <10);
c) Konsumsi pangan selama tahun 2013-2015:
i. Tingkat konsumsi energi (anjuran
2000 Kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut;
ii. Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut;
iii. Skor Pola Pangan Harapan rata-rata tiga tahun (cenderung meningkat).
d) Keamanan Pangan:
i. Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2013-2015;
ii. Kasus terkait ketidakamanan pangan pada periode tahun 2013- 2015 (bersumber dari Dinkes, Disperindag,
BKP, dll).
32
e) Kemiskinan (tahun 2013-2015) (sumber
data BPS):
i. Persentase penduduk miskin rata-rata
selama 3 tahun terakhir (dibuktikan dengan data);
ii. Persentase penduduk dengan
konsumsi energi < 70%.
f) Status gizi penduduk (rata-rata selama
tahun 2013 – 2015):
i. Perkembangan jumlah balita gizi buruk;
ii. Perkembangan angka kematian bayi;
iii. Perkembangan angka kematian ibu melahirkan.
2) Pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan ketahanan pangan selama
Tahun 2013-2015:
a) Pengembangan komoditas pangan unggulan/kegiatan prioritas daerah
(dukungan program untuk pengembangan produksi dan produktivitas):
i. Pembangunan infrastruktur (program dan sumber dana):
- Untuk Kabupaten: program
pembangunan/rehabilitasi prasarana (irigasi teknis/non teknis/jalan usahatani/jembatan/angkutan/
pasar/cold storage/ RPH/RPA/TPI);
- Untuk Kota: program
pembangunan/rehabilitasi prasarana perdagangan dan jasa (jalan/ jembatan/ angkutan/ transportasi,
gudang/tempat penyimpanan, pasar/ RPH/RPA).
ii. Penyediaan/bantuan sarana produksi (program dan sumber dana):
- Untuk Kabupaten: Penyediaan sarana
produksi tanaman pangan/ hortikultura/peternakan/perikanan/
33
perkebunan (benih/bibit, alat
tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll);
- Untuk Kota: Fasilitasi dukungan
sarana produksi, perdagangan, industri dan jasa (perikanan, hortikultura, peraturan, perizinan,
pasar/toko, dll).
iii. Pengembangan/perluasan usaha
(program dan sumber dana):
- Untuk Kabupaten: Program perluasan lahan tanaman
pangan/hortikultura/ perkebunan (kelapa/gula/kelapa sawit/kakao/ sagu)/lahan penggembalaan/areal
Hijauan Makanan Ternak (HMT)/ perluasan lahan budidaya
perikanan;
- Untuk Kota: Program pengembangan/fasilitasi usaha kecil
menengah bidang pangan (pembinaan usaha, fasilitasi tempat
usaha, fasilitasi jejaring mitra usaha, dll).
iv. Pengawasan dan Pengendalian usaha
budidaya/produksi pangan (pelaksanaan pengawasan dan pengendalian, serta sumber dana):
- Untuk Kabupaten: Pengendalian /pencegahan dan penanggulangan
penyakit pada tanaman pangan/hortikultura/ perkebunan/ peternakan/ perikanan;
- Untuk Kota: Pembinaan dan pengawasan usaha produksi
pangan (regulasi, promosi/ sosialisasi, keamanan pangan, dll).
34
v. Program penyediaan/ bantuan alat
mekanisasi/peralatan industri pangan yang bersumber dari APBD
Kabupaten/Kota (program dan sumber dana):
- Untuk Kabupaten: Program
penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/
hortikultura/peternakan/perikanan/perkebunan;
- Untuk Kota: Program penyediaan/
bantuan peralatan industri pangan (mesin pencetak makanan, mesin pengering, mesin perajang,
pengemasan, dll).
vi. Dukungan program/kegiatan
penyuluhan budidaya (tanaman pangan/hortikultura/perkebunan/ peternakan/perikanan), atau
penyuluhan di bidang pengolahan pangan (higienis, kemasan, daya
simpan, dll), meliputi program dan sumber dana:
- Untuk Kabupaten: Program
penyuluhan budidaya/pengolahan hasil tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan/
peternakan/ perikanan;
- Untuk Kota: Program/kegiatan
penyuluhan di bidang pengolahan pangan (higienis, kemasan, daya simpan, dll).
b) Program Penanganan kerawanan pangan:
i. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG):
- Hasil analisis situasi pangan dan gizi;
- Tindak lanjut rekomendasi tim SKPG;
- Sumber dana.
35
ii. Pemberian bantuan pangan daerah
(program dan sumber dana);
iii. Pengembangan cadangan pangan
masyarakat rata-rata selama tahun 2013 – 2015:
- manfaat cadangan pangan
masyarakat (bantuan rawan pangan, simpan pinjam, sosial, dan
lain-lain);
- sumber dana untuk pengembangan cadangan pangan masyarakat.
iv. Dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin/rawan pangan (pembinaan usaha mikro, kemitraan
usaha, perlindungan dan jaminan sosial, dll), meliputi program dan
sumber dana;
c) Peningkatan keterjangkauan pangan:
i. Upaya untuk meningkatkan
keterjangkauan pangan (penyediaan pangan murah, peningkatan daya beli,
efisiensi distribusi);
ii. Sumber dana.
d) Peningkatan diversifikasi pangan:
i. Keberlanjutan program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan minimal 2 tahun;
ii. Pengembangan pengolahan pangan pokok lokal;
iii. Sumber dana;
iv. Dukungan peraturan/kebijakan.
e) Penanganan kemiskinan:
i. Penyediaan lapangan pekerjaan (upaya dan sumber dana);
ii. Program pemberian kemudahan untuk menarik minat investor (pemberian izin/ regulasi/
penghapusan retribusi/ pelayanan terpadu);
36
iii. Pemberian bantuan modal usaha
(upaya dan sumber dana);
iv. Program Pemberian beasiswa bagi
siswa kurang mampu (non APBN) pada jenjang pendidikan;
v. Jaminan kesehatan masyarakat
miskin:
- Upaya pelayanan kesehatan
masyarakat miskin (pelayanan kesehatan dasar, perawatan kesehatan ibu hamil dan balita,
jaminan kesehatan untuk rawat inap, dll);
- Sumber dana;
f) Perbaikan gizi dan kesehatan:
i. Peningkatan cakupan pelayanan
kesehatan (program dan sumber dana);
ii. Upaya perbaikan gizi masyarakat
(upaya dan sumber dana).
c. Prestasi dan penghargaan:
1) Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi;
2) Prestasi dan penghargaan non-pangan.
d. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto)
dan/atau softcopy (video/CD/ flashdisk).
5.3. Aspek yang dinilai bagi Kepala Desa/Lurah adalah:
a. Kelembagaan pangan di desa/kelurahan
(Kelompok Lumbung Pangan/Kelompok Tani/ Gapoktan/Dasawisma/Koperasi Tani/
kelembagaan lainnya);
b. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan:
Pelaksanaan program dan kegiatan
Pembangunan Ketahanan Pangan selama
37
tahun 2013–2015 (data pendukung
dilampirkan):
1) Produksi pangan unggulan (tanaman
pangan, hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan):
a) Perkembangan produksi (rata-rata tren
tahun 2013 - 2015);
b) Upaya peningkatan produksi/penyediaan
pangan (peningkatan sarana prasarana produksi, penanggulangan hama penyakit, jalan, transportasi, gudang/
penyimpanan pangan, pasar, dll);
c) Sumber dana.
2) Cadangan/lumbung pangan:
a) Perkembangan jumlah kelembagaan cadangan/lumbung pangan;
b) Sumber dana pengadaan isi cadangan/ lumbung pangan.
3) Peningkatan diversifikasi pangan:
a) Program pemanfaatan lahan pekarangan untuk sumber pangan keluarga (data dan
foto dilampirkan);
b) Banyaknya pelaku usaha industri pengolahan pangan lokal;
c) Sumber dana peningkatan diversifikasi pangan.
4) Penanganan rawan pangan/miskin:
a) Pemberian bantuan pangan dari desa/kelurahan (bukan program raskin);
b) Upaya pemerintah desa/kelurahan dalam mengembangkan usaha produktif kelompok untuk penanganan rawan
pangan/miskin (pelatihan keterampilan, pelatihan manajemen usaha, bantuan
modal, dll).
38
5) Perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan:
a) Upaya peningkatan pelayanan kesehatan (posyandu, poskesdes, posbindu, warung
obat desa, pos persalinan terpadu, dll);
b) Penanganan Balita Gizi Buruk;
c) Sumber dana.
c. Prestasi dan penghargaan (fotocopy bukti dilampirkan):
1) Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi;
2) Prestasi dan penghargaan non-pangan.
d. Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk).
39
III. MEKANISME PENJARINGAN/PENGUSULAN DAN
PENILAIAN
A. Mekanisme Penjaringan/Pengusulan
Penjaringan/pengusulan calon penerima Penghargaan
APN dikoordinasikan oleh Sekretariat DKP dengan melibatkan anggota DKP di tingkat pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota dan dilakukan secara berjenjang dan/atau langsung, yaitu:
1. Pengusulan secara berjenjang
Penjaringan dimulai dari kabupaten/kota, provinsi, hingga ke pusat yang dikoordinasikan oleh Sekretariat DKP bersama-sama dengan anggota DKP
pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Proses penjaringan pada setiap tingkatan sebagai berikut:
a) Kabupaten/Kota
Usulan calon penerima penghargaan dari setiap
kabupaten/kota maksimal 10 (sepuluh) calon, terdiri dari:
- Kategori Pelopor Ketahanan Pangan 1 (satu) calon.
- Kategori Pemangku Ketahanan Pangan 1 (satu) calon.
- Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan
Pangan 3 (tiga) calon, masing-masing mewakili kelompok produksi pangan, pemberdayaan
masyarakat, pengembangan industri pangan olahan atau perakitan teknologi pangan.
- Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan 3 (tiga)
calon, masing-masing mewakili penyuluh, peneliti/pengembang dan pengawas/pengendali di bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan,
serta bentuk pelayanan fungsional lainnya dalam rangka pembangunan Ketahanan Pangan.
- Kategori Pembina Ketahanan Pangan 2 (dua) calon, masing-masing 1 (satu) calon untuk
40
bupati/walikota dan 1 (satu) calon untuk kepala
desa/lurah.
b) Provinsi
Usulan calon penerima dari tingkat kabupaten/kota diseleksi kembali di tingkat
provinsi, kemudian 11 (sebelas) calon terbaik diusulkan ke tingkat pusat terdiri dari:
- Kategori Pelopor Ketahanan Pangan 1 (satu) calon.
- Kategori Pemangku Ketahanan Pangan 1 (satu) calon.
- Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan
Pangan 3 (tiga) calon, masing-masing mewakili kelompok produksi pangan, pemberdayaan
masyarakat, pengembangan industri pangan olahan atau perakitan teknologi pangan.
- Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan 3 (tiga)
calon, masing-masing mewakili penyuluh, peneliti/pengembang dan pengawas/ pengendali di bidang pangan, kesehatan hewan dan ikan,
serta bentuk pelayanan fungsional lainnya dalam rangka pembangunan Ketahanan Pangan.
- Kategori Pembina Ketahanan Pangan 3 (tiga) calon, masing-masing 1 (satu) calon untuk gubernur, 1 (satu) calon untuk bupati/walikota,
dan 1 (satu) calon untuk kepala desa/lurah.
2. Penjaringan secara langsung
Dilakukan oleh :
a. Kelompok Masyarakat dan/atau organisasi
kemasyarakatan khusus untuk kategori Pelopor
dan Pemangku, pengusulannya disertai
rekomendasi dari instansi terkait ke sekretariat
DKP pusat.
b. Kementerian/Lembaga anggota DKP termasuk
eselon I lingkup Kementerian Pertanian untuk
kategori Pelopor, Pelayanan, Pelaku dan
Pemangku. Pengusulan oleh eselon I
41
Kementerian/Lembaga anggota DKP ditujukan
langsung ke sekretariat DKP Pusat dan
ditembuskan kepada Sekretaris Jenderal/
Sekretaris Utama dari Kementerian/Lembaga yang
bersangkutan.
Masing-masing Kelompok Masyarakat dan/atau organisasi kemasyarakatan, serta eselon I
Kementerian/Lembaga anggota DKP, dapat mengusulkan calon penerima maksimal 1 (satu) calon untuk setiap kategori. Sedangkan masing-masing
eselon I lingkup Kementerian Pertanian, dapat mengusulkan calon penerima ke Sekretariat DKP maksimal 3 (tiga) calon untuk setiap kategori.
B. Kelengkapan Dokumen Pengusulan
Pengusulan calon penerima ke Sekretariat DKP Pusat dilakukan dengan melengkapi dokumen sebagai berikut:
a. Formulir pengajuan dan profil keberhasilan disusun
maksimal 20 halaman, hanya menyampaikan usaha/kegiatan, keberhasilan yang telah dicapai, dan
dampak kegiatan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
b. Khusus bagi calon dari Kategori Pelopor dan Pemangku yang diusulkan secara langsung oleh kelompok masyarakat/organisasi kemasyarakatan
harus disertai dengan rekomendasi dari instansi terkait di kabupaten/ kota dan ditembuskan kepada
Sekretaris DKP provinsi.
c. Data pendukung seperti artikel, karya ilmiah, rencana
anggaran desa, foto calon penerima, foto kegiatan, contoh produk, audio visual disampaikan dalam bentuk softcopy bersamaan dengan penyampaian
ringkasan profil.
d. Kelengkapan dokumen pendukung dapat disampaikan melalui alamat email : [email protected]
e. Batas waktu pengiriman usulan calon penerima penghargaan APN 2016 adalah sebagai berikut:
42
- Dari Sekretariat DKP Kabupaten/Kota ke
Sekretariat DKP Provinsi paling lambat tanggal 8 Agustus 2016 (stempel pos).
- Dari Sekretariat DKP Provinsi atau pengusulan yang dilakukan secara langsung, dikirimkan ke
Sekretariat DKP di tingkat Pusat paling lambat tanggal 9 September 2016 (stempel pos).
C. Mekanisme Penilaian
Penilaian calon penerima penghargaan APN secara umum dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut :
1) Seleksi
Seleksi dilakukan terhadap pemenuhan persyaratan umum dan kelengkapan formulir pengajuan.
2) Seleksi Dokumen
Seleksi dokumen dilakukan melalui penilaian terhadap
profil calon penerima dan data pendukungnya dengan menggunakan kuesioner (Lampiran 1 s.d 6). Rekapitulasi hasil seleksi (administrasi dan dokumen
pendukung penerima penghargaan) dilakukan oleh Sekretariat DKP Kabupaten/Kota/Provinsi dan Pusat.
3) Hasil seleksi dari Sekretariat DKP selanjutnya disampaikan kepada Tim Penilai untuk diteliti dan dinilai. Hasil tersebut akan dijadikan sebagai dasar
untuk menentukan daftar nominasi yang selanjutnya akan dilakukan wawancara dan verifikasi lapangan.
4) Verifikasi lapangan dimaksudkan untuk melihat kesesuaian data/informasi yang disampaikan
dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan dengan menggunakan kuesioner (Lampiran 6).
5) Penetapan Peringkat Nominasi
Hasil verifikasi lapangan di tingkat pusat akan digunakan sebagai dasar untuk penetapan peringkat
nominasi yang akan disampaikan kepada Sekretaris DKP/Kepala BKP.
43
Adapun mekanisme penilaian secara rinci pada masing-
masing kategori adalah sebagai berikut :
a. Kategori Pelopor dan Pemangku Ketahanan Pangan
1) Tingkat Kabupaten/Kota
Usulan calon penerima yang masuk ke Sekretariat DKP Kabupaten/Kota akan dilakukan seleksi
persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim di tingkat kabupaten/kota.
Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 1 (satu) calon terbaik untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan 1 (satu) calon terbaik
untuk Kategori Pemangku Ketahanan Pangan yang selanjutnya akan diusulkan ke Sekretariat DKP Provinsi.
2) Tingkat Provinsi
Usulan calon penerima dari kabupaten/kota yang
masuk ke Sekretariat DKP Provinsi akan dilakukan seleksi persyaratan/ penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim seleksi di
tingkat provinsi.
Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai
dasar untuk menetapkan 1 (satu) calon terbaik untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan 1 (satu) calon terbaik untuk Kategori Pemangku
Ketahanan Pangan yang selanjutnya akan diusulkan ke Sekretariat DKP.
3) Tingkat Nasional
Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk ke Sekretariat DKP di tingkat pusat akan
dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim tingkat nasional.
Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan 5 (lima) calon terbaik
untuk Kategori Pelopor Ketahanan Pangan dan 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pemangku Ketahanan Pangan.
44
b. Kategori Pelaku Pembangunan dan Pelayanan
Ketahanan Pangan
Penilaian calon yang diusulkan melalui DKP :
1) Tingkat Kabupaten/Kota
Usulan calon penerima yang masuk ke Sekretariat DKP Kabupaten/Kota akan dilakukan seleksi
persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim seleksi di tingkat kabupaten/ kota.
Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan yang masing-masing mewakili
kelompok pengembangan produksi/ pemberdayaan masyarakat/ pengembangan industri pangan olahan/perakitan teknologi pangan.
Disamping itu, ditetapkan juga 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pelayanan Ketahanan
Pangan yang masing-masing mewakili penyuluh/ pendamping, pengawas/pengendali organisme pengganggu tumbuhan/medik veteriner/ penyidik,
dan peneliti.
Keenam calon terbaik dari dua kategori tersebut
dapat diusulkan ke Sekretariat DKP Provinsi.
2) Tingkat Provinsi
Usulan calon penerima dari kabupaten/kota yang
masuk ke Sekretariat DKP Provinsi akan dilakukan seleksi persyaratan/ penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim seleksi di
tingkat provinsi.
Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 3 (tiga)
calon terbaik untuk Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan yang masing-masing mewakili kelompok : (i) produksi pangan, (ii) pemberdayaan
masyarakat, dan (iii) pengembangan industri pangan olahan atau perakitan teknologi pangan.
Disamping itu, ditetapkan juga 3 (tiga) calon terbaik untuk Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan yang masing-masing mewakili: (i)
penyuluh, (ii) peneliti/ pengembang, dan (iii)
45
pengawas/pengendali di bidang pangan,
kesehatan hewan dan ikan, serta bentuk pelayanan fungsional lainnya dalam rangka
pembangunan Ketahanan Pangan.
Keenam calon terbaik dari dua kategori tersebut dapat diusulkan ke Sekretariat DKP.
3) Tingkat Nasional
Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk
ke Sekretariat DKP akan dilakukan seleksi persyaratan/ penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim verifikasi tingkat nasional.
Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan 38 (tiga puluh delapan) calon terbaik untuk Kategori Pelaku Pembangunan
Ketahanan Pangan dan 12 (dua belas) calon terbaik untuk Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan.
c. Kategori Pembina Ketahanan Pangan
1) Tingkat Kabupaten/Kota
Usulan calon penerima yang masuk ke Sekretariat
DKP Kabupaten/Kota akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian dokumen/verifikasi lapangan
oleh tim seleksi di tingkat kabupaten/kota.
Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 2 (dua) calon terbaik untuk Kategori Pembina Ketahanan
Pangan yang masing-masing mewakili bupati/walikota dan kepala desa/lurah.
Kedua calon terbaik dari kategori tersebut dapat
diusulkan ke Sekretariat DKP Provinsi.
2) Tingkat Provinsi
Usulan calon penerima dari kabupaten/kota yang masuk ke Sekretariat DKP Provinsi akan dilakukan seleksi persyaratan/penilaian
dokumen/verifikasi lapangan oleh di tingkat provinsi.
46
Berdasarkan penilaian tersebut ditetapkan 3 (tiga)
calon terbaik untuk Kategori Pembina Ketahanan Pangan yang mewakili gubernur, bupati/walikota,
dan kepala desa/lurah.
Ketiga calon terbaik dari kategori tersebut dapat diusulkan ke Sekretariat DKP.
3) Tingkat Nasional
Usulan calon penerima dari provinsi yang masuk
ke Sekretariat DKP akan dilakukan seleksi persyaratan/ penilaian dokumen/verifikasi lapangan oleh tim verifikasi tingkat nasional.
Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan 17 (tujuh belas) calon terbaik untuk Kategori Pembina Ketahanan Pangan.
47
Tabel 1. Jumlah Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara untuk masing-masing Kategori
No. Kategori Jumlah
Penerima *)
1 Pelopor Ketahanan Pangan 5
2 Pemangku Ketahanan Pangan 3
3 Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan
(kegiatan produksi pangan, pemberdayaan masyarakat,
pengembangan industri pangan olahan, atau perakitan teknologi pangan)
38
4 Pelayanan Ketahanan Pangan (penyuluhan, penelitian/ pengembangan, pengawasan/ pengendalian)
12
5 Pembina Ketahanan Pangan Gubernur
Bupati/Walikota Kepala Desa/Lurah atau sebutan lain
17 2
5 10
Jumlah 75 Keterangan :
*) Komposisi penerima dapat berubah sesuai dengan jumlah calon yang
masuk dan hasil seleksi calon, namun demikian tidak merubah
jumlah total penerima Penghargaan APN.
D. Mekanisme Penetapan
Tim Verifikasi dan Penilaian Tingkat Nasional membuat rekomendasi calon penerima Penghargaan APN dan mengusulkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan
selaku Sekretaris DKP sebanyak 75 calon penerima yang selanjutnya disampaikan kepada Menteri Pertanian selaku Ketua Harian DKP untuk ditetapkan
sebagai penerima Penghargaan APN Tahun 2016.
48
IV. PENYELENGGARAAN
A. Ruang Lingkup Penyelenggaraan
Dalam proses penyelenggaraan pemberian Penghargaan APN perlu dilakukan persiapan pelaksanaan, sosialisasi,
penjaringan dan seleksi calon yang dilakukan oleh daerah dan pusat. Sosialisasi pemberian
Penghargaan APN kepada masyarakat dan instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dapat dilakukan melalui pertemuan dan publikasi di berbagai
media cetak maupun elektronik.
Di tingkat nasional akan dilakukan upacara penyerahan penghargaan oleh Presiden selaku Ketua DKP.
B. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan
Pemberian Penghargaan APN Tahun 2016 direncanakan akan dilaksanakan pada Bulan November 2016 di Istana Negara. Waktu penyelenggaraan dapat berubah
sesuai dengan kesediaan waktu Presiden Republik Indonesia. Jadwal tentatif pelaksanaan penyelenggaraan
pemberian Penghargaan APN Tahun 2016 adalah sebagaimana pada Tabel 2.
49
Tabel 2. Jadwal Tentatif Pelaksanaan Penyelenggaraan
Pemberian Penghargaan APN Tahun 2016
No. Kegiatan Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov
1. Persiapan: - Penetapan Panitia
Penyelenggara - Penyusunan
Pedoman Umum - Penyusunan Petunjuk
Pelaksanaan
X
X
X
X
X
X
X
X
X
2. Sosialisasi kegiatan
APN: - Pusat- Provinsi
- Provinsi – Daerah
X
X
X
3. Penjaringan dan
Seleksi Calon
X X
4. Verifikasi dan
Penilaian
X X
5. Penetapan Calon Penerima APN
X
6. Penyerahan Penghargaan
X
Keterangan: jadwal Penyerahan Penghargaan disesuaikan dengan agenda kenegaraan Presiden
C. Pembiayaan
Penyelenggaraan pemberian Penghargaan APN Tahun 2016 dibiayai dari anggaran APBN Tahun 2016
Kementerian Pertanian dan kementerian lainnya, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
50
V. PEMBINAAN DAN EVALUASI
A. Pembinaan
Masing-masing penerima penghargaan diharapkan
dapat mempertahankan prestasi/kinerja yang telah diperolehnya. Untuk itu, Pemerintah dan Pemerintah
Daerah mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pembinaan sehingga dampak pemberian penghargaan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat.
B. Evaluasi
Sekretariat DKP Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
dapat melakukan evaluasi terhadap penerima penghargaan untuk melihat perkembangan pasca pemberian penghargaan, sehingga dapat diketahui
permasalahan yang dihadapi dan dicarikan pemecahannya.
Evaluasi dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali
dalam 5 (lima) tahun yang mencakup:
1. Keadaan ketika ditetapkan sebagai penerima
penghargaan;
2. Keadaan setelah ditetapkan sebagai penerima penghargaan;
3. Permasalahan yang dihadapi; 4. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi
masalah; dan 5. Perkembangan dan keberlanjutan dari keberhasilan
yang telah dicapai.
51
VI. PENUTUP
Petunjuk Pelaksanaan ini digunakan sebagai acuan operasional bagi aparat pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan
pemberian penghargaan APN sehingga memberikan hasil yang bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Apabila diperlukan, pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota dapat menyusun petunjuk pelaksanaan teknis yang lebih rinci.
52
LAMPIRAN 1
Formulir Pengajuan Calon Penerima Penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori :
PELOPOR
KETAHANAN PANGAN
53
FORMULIR PENGAJUAN *
CALON PENERIMA PENGHARGAAN
ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016
UNTUK KATEGORI PELOPOR KETAHANAN PANGAN
PROVINSI ………………………
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : .....................................................
2. Alamat lengkap : .....................................................
Telp................................................
Dengan ini mengusulkan
1. Nama/Ketua Kelompok : ............................................
2. Prestasi di bidang ketahanan pangan :
a. ............................................................................
b. ............................................................................
c. ............................................................................
3. Alamat :.....................................................................
sebagai calon penerima Penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara Tahun 2016 untuk kategori Pelopor Ketahanan Pangan. Untuk bahan pertimbangan dalam penilaian terlampir disampaikan profil calon penerima penghargaan.
..........................2016
Mengetahui Yang mengusulkan, Kepala Badan/Dinas/Kantor/ Pejabat yang menangani
Ketahanan Pangan
(........................) (........................)
Pas foto
berwarna
ukuran (4 x 6) cm
54
Keterangan:
* Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat
Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat 9 September 2016 (stempel pos).
55
OUTLINE PROFIL
KATEGORI PELOPOR KETAHANAN PANGAN
PROFIL CALON PENERIMA
A. Nama :
B. Pendidikan : C. Riwayat Keberhasilan :
I. EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT DALAM
MENGHASILKAN OUTPUT (SUMBER DAYA ALAM, MANUSIA, FINANSIAL, TEKNOLOGI, SOSIAL BUDAYA)
II. ORISINALITAS/KEASLIAN IDE ATAU PRAKARSA
A. Orisinalitas prakarsa/ide baru B. Kreativitas/daya cipta (menghasilkan sesuatu
yang baru/berbeda)
III. TINGKAT KESULITAN/MASALAH/HAMBATAN YANG DIHADAPI
A. Hambatan dalam penerimaan ide (sosial budaya) B. Tantangan dalam menerapkan ide (sumber daya
alam, manusia, finansial)
IV. DAYA JUANG/KEGIGIHAN DALAM MENGATASI TINGKAT KESULITAN YANG DIHADAPI
V. DAMPAK POSITIF BAGI MASYARAKAT LUAS
A. Tingkat kemanfaatan bagi masyarakat B. Cakupan masyarakat penerima manfaat
C. Inovasi yang dihasilkan dapat diterima/ diaplikasikan
D. Kontinuitas kegiatan
VI. PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG
KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
Lampiran Surat Pengusulan
56
VII. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK
MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk).
………............... 2016
Mengetahui, Yang mengusulkan,
Kepala Badan/Dinas/Kantor/ Pejabat yang menangani Ketahanan Pangan
(................................) (............................)
Keterangan :
1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil
Pengajuan ke Tingkat Nasional.
2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang
dilaksanakan (kuantitatif).
3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan profil (executive summary) sepanjang ± 2 halaman.
57
LAMPIRAN 2
Formulir Pengajuan
Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori :
PEMANGKU
KETAHANAN PANGAN
58
FORMULIR PENGAJUAN *
CALON PENERIMA PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016
UNTUK KATEGORI PEMANGKU KETAHANAN PANGAN
PROVINSI ……………………… Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : .....................................................
2. Alamat lengkap : .....................................................
Telp................................................
Dengan ini mengusulkan
1. Nama : ....................................................
2. Prestasi di bidang ketahanan pangan :
a. ..............................................................................
b. ..............................................................................
c. ..............................................................................
3. Alamat :.....................................................................
sebagai calon penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 untuk kategori Pemangku
Ketahanan Pangan. Untuk bahan pertimbangan dalam penilaian terlampir disampaikan profil calon penerima penghargaan.
..........................2016
Mengetahui Yang mengusulkan, Kepala Badan/Dinas/Kantor/ Pejabat yang menangani
Ketahanan Pangan
(........................) (........................)
Pas foto
berwarna
ukuran (4 x 6) cm
59
Keterangan:
* Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat
Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat 9 September 2016 (stempel pos).
60
OUTLINE PROFIL
KATEGORI PEMANGKU KETAHANAN PANGAN
PROFIL CALON PENERIMA
A. Nama : B. Pendidikan : C. Riwayat Keberhasilan :
I. KETELADANAN / KETOKOHAN / KHARISMANYA MAMPU MENGGERAKKAN/MEMOTIVASI
A. Komponen/lapisan/golongan masyarakat yang
digerakkan B. Perubahan/kemajuan yang dihasilkan
II. BENTUK KEARIFAN LOKAL (LOCAL WISDOM) YANG BERHASIL DILESTARIKAN/DIKEMBANGKAN (KELEMBAGAAN, SANKSI SOSIAL, POLA BERCOCOK
TANAM, LUMBUNG, PERLINDUNGAN TERHADAP LINGKUNGAN, dll)
III. CAKUPAN WILAYAH YANG MENDAPAT MANFAAT
IV. PENGHARGAAN/PENGAKUAN DARI MASYARAKAT
V. DAYA JUANG (KEULETAN DAN KONSISTENSI)
UNTUK MENGGERAKKAN MASYARAKAT
VI. DAMPAK BAGI MASYARAKAT DALAM
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
VII. PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
Lampiran Surat Pengusulan
61
VIII. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK
MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk).
………….............2016
Mengetahui Yang mengusulkan,
Kepala Badan/Dinas/Kantor/ Pejabat yang menangani
Ketahanan Pangan
(........................) (........................)
Keterangan :
1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil Pengajuan ke Tingkat Nasional.
2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk
Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan (kuantitatif).
3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan
profil (executive summary) sepanjang ± 2 halaman.
62
LAMPIRAN 3
Formulir Pengajuan
Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori :
PELAKU PEMBANGUNAN
KETAHANAN PANGAN
63
FORMULIR PENGAJUAN * CALON PENERIMA PENGHARGAAN
ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016
UNTUK KATEGORI PELAKU PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN
PROVINSI ………………………
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ......................................................
2. Jabatan : Kepala Badan/Kantor/
Dinas/Pejabat yang menangani ketahanan pangan provinsi selaku
Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan Provinsi
3. Alamat lengkap : ......................................................
Telp................................................
dengan ini mengusulkan
1. Nama :.............................................
2. Kelompok/Gabungan :.............................................
Kelompok/Pelaku
Usaha Pangan
3. Jabatan : …………………………………...
sebagai calon penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016 untuk kategori Pelaku
Pembangunan Ketahanan Pangan. Untuk bahan pertimbangan dalam penilaian terlampir disampaikan profil calon penerima penghargaan.
...........................2016 Yang mengusulkan
(........................)
Pas foto
berwarna
ukuran 4 x 6
64
Keterangan :
* Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat
Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat 9 September 2016 (stempel pos).
65
OUTLINE PROFIL
KATEGORI PELAKU PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN
PROFIL CALON PENERIMA
A. Nama Kelompok/Gabungan Kelompok Masyarakat/ Pelaku Usaha Pangan Skala Kecil dan Menengah
B. Riwayat Pembentukan Organisasi (bukti pembentukan terlampir)
C. Struktur Organisasi
D. Jumlah Anggota/Kelompok Binaan
D. Administrasi/Pembukuan Terkait dengan Dana yang
Diterima dari Pemerintah Maupun Sumber Lain (Bukti terlampir)
A. KELOMPOK/GABUNGAN KELOMPOK YANG MENGELOLA KEGIATAN PRODUKSI PANGAN
(TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA, PERKEBUNAN, PETERNAKAN, PERIKANAN)
I. ASPEK TEKNIS
A. Produktivitas/populasi berdasarkan kegiatan yang dikelola tahun 2013 – 2015 (kuantitas dan kualitas). Khusus untuk bidang perkebunan non
pangan dan kehutanan harus terintegrasi dengan komoditas pangan, buah-buahan, ternak dan ikan.
B. Pemupukan/pemberian pakan/ obat-obatan dan vitamin
C. Penerapan budidaya yang ramah lingkungan
(pengolahan dan pemanfaatan bahan organik dan limbah)
D. Penggunaan benih/bibit unggul (bersertifikat)
Lampiran Surat Pengusulan
66
E. Penggunaan sarana-prasarana (disesuaikan
dengan kegiatan yang dikelola) 1. Tanaman Pangan/Hortikultura/
Perkebunan (sarana alsintan untuk pengolahan lahan, panen, dan pasca panen)
2. Peternakan/perikanan (perbaikan
kandang/kolam, alat dan mesin, dan sebagainya)
F. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman/Penyakit Ternak/Ikan (disesuaikan dengan kegiatan yang dikelola)
1. Tanaman Pangan/Hortikultura/Perkebunan 2. Peternakan/Perikanan
II. ASPEK EKONOMI
A. Penyusunan rencana usaha B. Pengembangan usaha (usaha saprodi/penangkar
benih/bibit/pengolahan hasil, dsb)
C. Pemasaran/cara menjual/memasarkan hasil D. Peningkatan nilai tambah
III. ASPEK SOSIAL
A. Dinamika kelompok
B. Koordinasi dalam kelompok C. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/
BUMD, swasta
IV. ASPEK ADMINISTRASI
A. AD/ART dan atau aturan lain
B. Organisasi C. Pembukuan kegiatan
D. Kantor/sekretariat
V. MANFAAT KEGIATAN KELOMPOK
A. Manfaat terhadap kesejahteraan anggota/
masyarakat: (i) Peningkatan pendapatan anggota; (ii) Peningkatan pendidikan keluarga; (iii) Peningkatan status gizi; dan (iv) Perbaikan sosial
ekonomi masyarakat. B. Cakupan manfaat kegiatan
67
VI. ASPEK PERMODALAN DAN PERALATAN
PENGOLAHAN
A. Sumber dana
B. Pengelolaan dana C. Pemanfaatan dan Pemeliharaan Alat D. Akuntabilitas
VII. PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
VIII. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk)
B. KELOMPOK/GABUNGAN KELOMPOK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
I. ASPEK KELEMBAGAAN KELOMPOK/GABUNGAN
KELOMPOK
A. Identitas kelompok/gabungan kelompok 1. Usia kelompok/gabungan kelompok dalam
melaksanakan usaha sejenis pada saat penilaian (lampirkan SK)
2. Rencana kegiatan tertulis
3. Pembukuan (meliputi: keuangan, notulen rapat, buku tamu, daftar anggota)
B. Pengelolaan kelompok/gabungan kelompok 1. Rapat/pertemuan anggota 2. Memiliki AD/ART, dan/atau aturan, dan/atau
norma 3. Struktur organisasi
II. MANAJEMEN KEGIATAN
Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan usaha produktif/kesehatan/gizi masyarakat (disesuaikan dengan bidang yang dikelola)
1. Program kerja 2. Pelaksanaan kegiatan
68
a. Pemupukan modal/dana kelompok/
gabungan kelompok (disesuaikan dengan
bidang yang dikelola)
1. Mendukung pengembangan usaha
produktif 2. Mendukung pengembangan kegiatan
kesehatan/gizi masyarakat
b. Pengembangan usaha produktif dan
pelayanan/pengembangan kesehatan/gizi
masyarakat
1. Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan usaha produktif
2. Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan kegiatan untuk meningkatkan status kesehatan/gizi
masyarakat (kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi,
pencegahan dan penanggulangan diare) c. Peningkatan kualitas SDM melalui:
penyuluhan/pendampingan/pembinaan
kepada anggota secara rutin
3. Dampak kegiatan a. Perkembangan pendapatan/kesehatan/gizi
masyarakat (disesuaikan dengan bidang yang dikelola)
1) Bidang pengembangan usaha produktif
- Persentase anggota yang mengalami peningkatan pendapatan
- Proporsi pemanfaatan pendapatan untuk
pangan 2) Bidang pengembangan kesehatan/gizi
masyarakat
- Persentase sasaran yang mengalami perbaikan kesehatan/gizi
b. Pengembangan partisipasi anggota/sasaran
4. Pelaporan Kegiatan/Keuangan
69
III. ASPEK PERMODALAN DAN PERALATAN
A. Sumber dana B. Pemanfaatan dana
C. Pengelolaan dana D. Pemanfaatan dan Pemeliharaan Alat
IV. ASPEK KEMITRAAN (disesuaikan dengan bidang usaha yang dikelola)
A. Bidang pengembangaan usaha produktif 1. Jumlah kemitraan dengan: perbankan/
koperasi/BUMN/BUMD/swasta dan/ atau kelompok lain
2. Lama bermitra
3. Perjanjian kemitraan
B. Bidang pengembangan kesehatan/gizi masyarakat
1. Bermitra dengan: puskesmas/rumah sakit setempat, swasta, dan/atau kelompok lain
2. Lama bermitra
3. Kegiatan/pelayanan yang dilakukan dengan mitra
V. PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG
KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
VI. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK
MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))
70
C. KELOMPOK/GABUNGAN KELOMPOK MASYARAKAT/
PELAKU USAHA PANGAN SKALA KECIL DAN MENENGAH DI BIDANG INDUSTRI PANGAN
OLAHAN ATAU PERAKIT TEKNOLOGI PANGAN (disesuaikan dengan bidang yang dikelola)
C. 1. PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN
OLAHAN
I. ASPEK TEKNIS
A. Penggunaan pangan lokal sebagai bahan baku B. Ketersediaan bahan baku (jumlah dan waktu) C. Pemeliharaan alat pengolahan
D. Hasil pengolahan pangan 1. Jenis produk yang dihasilkan (misalnya tepung,
mie, berasan, dsb)
2. Peningkatan produksi 3. Keamanan produk yang dihasilkan
II. ASPEK EKONOMI
A. Cakupan wilayah pemasaran
B. Peningkatan nilai tambah C. Peningkatan pendapatan masyarakat
III. ASPEK SOSIAL
A. Koordinasi dalam kelompok
B. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/ BUMD, swasta
IV. ASPEK ADMINISTRASI
A. Memiliki aturan dan/atau norma
B. Struktur organisasi C. Kantor/Sekretariat D. Rencana usaha
V. ASPEK PERMODALAN
A. Sumber dana B. Pengelolaan dana/aset (disesuaikan)
1. Pengelolaan dana bantuan
2. Pemanfaatan aset bantuan 3. Dana dan aset bantuan
71
VI. PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG
KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
VII. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk))
C.2. PERAKITAN TEKNOLOGI PANGAN
I. ASPEK TEKNIS
A. Ketersediaan suku cadang untuk unit perakitan B. Operasional penggunaan hasil perakitan teknologi
pangan C. Hasil perakitan teknologi pangan
II. ASPEK EKONOMI
A. Pemasaran hasil perakitan teknologi pangan B. Peningkatan nilai tambah C. Peningkatan pendapatan masyarakat
III. ASPEK SOSIAL
A. Koordinasi dalam kelompok B. Kemitraan dengan perbankan, koperasi,
BUMN/BUMD, swasta
IV. ASPEK ADMINISTRASI
A. Memiliki aturan dan/atau norma B. Struktur organisasi
C. Kantor/Sekretariat D. Rencana usaha
V. ASPEK PERMODALAN
A. Sumber dana B. Pengelolaan dana/aset (disesuaikan)
1. Pengelolaan dana bantuan
2. Pemanfaatan aset bantuan 3. Dana dan aset bantuan
72
VIII. PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG
KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
VI. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)
.....................2016
Yang mengusulkan
(........................)
Keterangan :
1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil
Pengajuan ke Tingkat Nasional.
2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk
Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan (kuantitatif).
3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan
profil (executive summary) sepanjang ± 2 halaman.
73
LAMPIRAN 4
Formulir Pengajuan
Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori :
PELAYANAN
KETAHANAN PANGAN
74
FORMULIR PENGAJUAN *
CALON PENERIMA PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016
UNTUK KATEGORI PELAYANAN KETAHANAN PANGAN
PROVINSI ………………………
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ......................................................
2. Jabatan : Kepala Badan/Kantor/
Dinas/Pejabat yang menangani ketahanan pangan provinsi selaku Sekretaris Dewan Ketahanan
Pangan Provinsi
3. Alamat lengkap : ......................................................
Telp................................................
dengan ini mengusulkan:
1. Nama : ..............................................................
2. Jabatan : …………………………………......................
sebagai calon penerima Penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara Tahun 2016 untuk kategori Pelayanan Ketahanan Pangan. Untuk bahan pertimbangan dalam
penilaian terlampir disampaikan profil calon penerima penghargaan.
…….....................2016 Yang mengusulkan
(........................)
Pas foto
berwarna
ukuran 4 x 6
75
Keterangan :
* Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat
Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat diterima 9 September 2016 (stempel pos).
76
OUTLINE PROFIL
KATEGORI PELAYANAN KETAHANAN PANGAN
(PENYULUH/PENDAMPING/PENGAWAS/PENGENDALI OPT/MEDIK VETERINER/PENYIDIK/PENELITI/dll)
PROFIL CALON PENERIMA
A. Nama : ………………………………................
B. Instansi : …………………………………............
C. Pendidikan : ………………………………...............
D. Riwayat Jabatan : ………………………………................
E. Riwayat Organisasi : …………………………………............
A. PETUGAS PENYULUH/PENDAMPING
I. DATA DIRI
A. Masa kerja B. Pelatihan yang diikuti terkait tugas periode 2013 –
2015 (fotocopy sertifikat dilampirkan)
II. CAKUPAN WILAYAH KERJA
A. Efektifitas wilayah kerja penyuluh/pendamping B. Jarak tempuh tempat tinggal dengan wilayah kerja
C. Jumlah kegiatan/usaha kelompok yang dibina
III. KEBERHASILAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS (dalam satu tahun terakhir)
A. Persiapan Penyuluhan: 1. Penyusunan data potensi wilayah kerja (peta
wilayah binaan, peta potensi wilayah binaan,
data potensi wilayah binaan, Rencana Kegiatan Penyuluhan dalam bentuk jadwal bulanan)
Lampiran Surat Pengusulan
77
2. Keterlibatan dalam penyusunan programa
penyuluhan (penyusunan dan rekapitulasi programa, pemeringkatan masalah, dan
sinkronisasi kegiatan penyuluhan) 3. Penyusunan rencana kerja tahunan 4. Bimbingan penyusunan Rencana Definitif
Kebutuhan Kelompok (RUK/RUB, RDK, RDKK dan RDKK pupuk bersubsidi)
B. Pelaksanaan penyuluhan/bimbingan 1. Frekuensi kunjungan/tatap muka (dalam 1
tahun)
2. Melaksanakan diseminasi/penyebaran materi penyuluhan (dalam 1 tahun)
3. Media penyuluhan/pendampingan yang
digunakan (media cetak, elektronik, media sosial, dll)
4. Metode penyuluhan (demplot, pelatihan/kursus, magang, temu wicara, temu lapang, temu teknis, temu karya, temu usaha, dll)
5. Pelatihan/kursus/demonstrasi
- Frekuensi pelatihan kepada masing-masing kelompok binaan (selama sebulan)
- Sasaran pelatihan 6. Fasilitasi pelaksanaan forum penyuluhan
(magang, widyawisata, widyakarya, pameran)
selama setahun 7. Pelaksanaan pertemuan yang dihadiri oleh
seluruh anggota kelompok binaan (temu wicara,
temu lapang, temu karya, temu usaha/kegiatan, temu tugas) selama setahun
8. Fasilitasi penumbuhan dan pengembangan ekonomi petani/sasaran: (berbentuk kelompok usaha bersama, kelembagaan ekonomi mikro,
koperasi, usaha dagang)
IV. DAMPAK TERHADAP KELOMPOK BINAAN DAN MASYARAKAT
A. Peningkatan kapasitas petani/sasaran dalam
mengembangkan usahatani: (akses terhadap informasi pasar, teknologi, sarana prasarana,
pembiayaan, membangun kemitraan, dll)
78
B. Peningkatan produksi komoditas unggulan
kelompok binaan C. Keberlanjutan kegiatan/usaha kelompok binaan
D. Fasilitasi kemitraan kelompok binaan E. Prestasi kelompok binaan F. Manfaat terhadap kesejahteraan kelompok binaan :
(i) Peningkatan pendapatan anggota; (ii) Peningkatan pendidikan keluarga; iii) Perbaikan
sosial ekonomi masyarakat.
V. DUKUNGAN PENDANAAN UNTUK KEGIATAN PENYULUHAN/PENDAMPINGAN
VI. PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG
KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
VII. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK
MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk))
B. PENGAWAS/PENGENDALI ORGANISME PENGGANGGU
TUMBUHAN/MEDIK VETERINER/PENYIDIK
I. DATA DIRI
A. Pendidikan B. Masa kerja
C. Pelatihan yang diikuti terkait tugas periode 2013 – 2015
D. Jarak tempat tinggal pengawas/pengendali/
penyidik dengan wilayah kerja
II. PERSIAPAN
A. Melakukan pemetaan masalah/kasus B. Menyusun rencana kerja/program
III. PELAKSANAAN
A. Aktivitas pelayanan B. Bimbingan dan pendampingan dalam
pengendalian/pengawasan
79
C. Kunjungan ke sasaran
D. Sistem peringatan dini (early warning system) E. Rekomendasi hasil pengamatan/pemeriksaan/
pengendalian F. Memberikan pelayanan informasi dalam bentuk
pedoman, media cetak, elektronik G. Tindakan yang dilakukan (promotif, preventif,
kuratif, rehabilitatif)
H. Efektivitas pengendalian resiko I. Pelaporan
IV. DAMPAK PENGAWASAN/PENGENDALIAN
A. Penyelesaian kasus/permasalahan
B. Dampak terhadap kemajuan wilayah kerja : (i) Peningkatan pendapatan masyarakat, (ii)
peningkatan produktivitas dan mutu pangan, dan (iii) Peningkatan keamanan pangan masyarakat
V. DUKUNGAN PENDANAAN
VI. PRESTASI DAN PENGHARGAAAN DI BIDANG KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
VII. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk)
C. PENELITI
I. DATA DIRI
A. Pendidikan
B. Jabatan peneliti C. Pendidikan/pelatihan fungsional di bidang
penelitian dan/atau pengembangan serta memperoleh STTPP (Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan)
II. KEBERHASILAN MENJALANKAN TUGAS
A. Penerbitan karya tulis ilmiah
80
B. Penciptaan prototype, desain, pilot project, alat dan
produk C. Penemuan teori dan konsep IPTEK yang
dimanfaatkan untuk ketahanan pangan D. Perolehan paten IPTEK
E. Diseminasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
F. Pembinaan kader peneliti (memimpin kelompok
penelitian, membimbing/ konsultasi teknis, atau mengajar)
G. Bimbingan/konsultasi ilmiah/teknis kepada
peneliti yang lebih muda
III. CAKUPAN DAMPAK PENELITIAN
IV. DUKUNGAN PENDANAAN
V. PRESTASI DAN PENGHARGAAN DI BIDANG
KETAHANAN PANGAN (fotocopy bukti dilampirkan)
VI. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK
MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk))
....................2016 Yang mengusulkan
(........................)
Keterangan :
1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil Pengajuan ke Tingkat Nasional.
2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan (kuantitatif).
3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan profil (executive summary) sepanjang ± 2 halaman.
81
LAMPIRAN 5
Formulir Pengajuan
Calon Penerima Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori :
PEMBINA
KETAHANAN PANGAN
82
FORMULIR PENGAJUAN *
CALON PENERIMA PENGHARGAAN ADHIKARYA PANGAN NUSANTARA TAHUN 2016
UNTUK KATEGORI PEMBINA KETAHANAN PANGAN
PROVINSI ………………………
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : .........................................................
2. Jabatan : Kepala Badan/Kantor/Dinas/Pejabat yang menangani fungsi ketahanan
pangan provinsi selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan Provinsi
3. Alamat lengkap : .........................................................
Telp...................................................
Dengan ini mengusulkan
1. Nama : .........................................................
2. Jabatan (Gubernur/Bupati/Walikota/Kepala Desa/
Lurah) : …………………………………................ Sebagai calon penerima Penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara Tahun 2016 untuk kategori Pembina Ketahanan Pangan. Sebagai bahan pertimbangan dalam
penilaian terlampir disampaikan profil calon penerima penghargaan.
.................... 2016 Yang mengusulkan
(........................)
Pas foto
berwarna
ukuran 4 x 6
83
Keterangan: * Formulir dikirimkan kepada Kepala Badan Ketahanan
Pangan selaku Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Gedung E Lt. 4, Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan paling lambat diterima 9 September 2016 (stempel pos).
84
OUTLINE PROFIL
KATEGORI PEMBINA KETAHANAN PANGAN (GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA, KEPALA
DESA/LURAH)
PROFIL CALON PENERIMA
Nama : ……………………..........................
Pendidikan : ……………………..........................
Riwayat Jabatan : ……………………..........................
Riwayat Organisasi : ……………………..........................
A. GUBERNUR
I. KELEMBAGAAN/ORGANISASI KETAHANAN PANGAN
A. Pembentukan kelembagaan provinsi
B. Dewan Ketahanan Pangan 1. Peran Ketua DKP Provinsi memimpin rapat
kordinasi selama 3 tahun/2013-2015 (laporan dilampirkan)
2. Komitmen terhadap hasil konferensi DKP
3. Kegiatan yang dikoordinasikan oleh DKP terkait pangan dan gizi (penanganan rawan pangan, pasokan pangan, stabilisasi harga pangan,
sistem data dan informasi pangan dan gizi, dll) 4. Penyediaan dana untuk membiayai operasional
kegiatan Sekretariat DKP
Lampiran Surat Pengusulan
85
II. PEMBANGUNAN SISTEM KETAHANAN PANGAN
A. Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2013-2015 (didukung dengan data, informasi,
analisis dan sumber data) 1. Ketersediaan pangan (tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan,
perikanan, pangan lokal lainnya) a. Perkembangan produksi pangan (rata-rata
trend tahun 2013-2015) berdasarkan potensi wilayah (tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan
komoditas unggulan, perikanan) b. Ketersediaan pangan berdasarkan Neraca
Bahan Makanan (NBM) selama Tahun
2013-2015 1) Energi dan Protein
a) Ketersediaan energi b) Ketersediaan protein c) PPH ketersediaan
2) Perkembangan ketersediaan energi dan protein selama Tahun 2013-2015
c. Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah provinsi selama tahun 2013 - 2015
2. Perkembangan harga komoditas pangan selama tahun 2013-2015. Fluktuasi harga pangan diantaranya gabah,
beras, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain (Coefficient of Variation < 10)
3. Konsumsi pangan selama tahun 2013-2015
a. Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut
b. Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut
c. Skor Pola Pangan Harapan rata-rata tiga
tahun (cenderung meningkat) 4. Keamanan Pangan
a. Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2013 - 2015
86
b. Kasus terkait ketidakamanan pangan pada
periode tahun 2013- 2015 (Bersumber dari Dinkes, Disperindag, BKP, dll);
5. Kemiskinan (tahun 2013 - 2015) a. Persentase penduduk miskin selama 3
tahun
b. Persentase penduduk dengan konsumsi energi < 70% AKE
6. Status gizi penduduk (rata-rata selama tahun 2013-2015) a. Perkembangan jumlah balita gizi buruk
b. Perkembangan angka kematian bayi c. Perkembangan angka kematian ibu
melahirkan
B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan
Ketahanan Pangan selama Tahun 2013-2015: 1. Pengembangan komoditas pangan unggulan/
kegiatan prioritas daerah (dukungan program
untuk pengembangan produksi dan produktivitas)
a. Pembangunan infrastruktur b. Penyediaan/bantuan sarana produksi
(program dan sumber dana)
c. Perluasan lahan tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan (kelapa/gula/ kelapa sawit/ kakao/ sagu)/ lahan
penggembalaan/ areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/ perluasan lahan budidaya
perikanan (program dan sumber dana) d. Pengendalian OPT/pencegahan dan
penanggulangan penyakit ternak/
pengawasan dan pengendalian perikanan (program dan sumber dana)
e. Penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/hortikultura/ peternakan/ perikanan/perkebunan (program dan
sumber dana) f. Dukungan program/kegiatan penyuluhan
tanaman pangan/hortikultura/ perkebunan
/peternakan/ perikanan (program dan sumber dana)
87
2. Penanganan kerawanan pangan
a. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
b. Pemberian bantuan pangan c. Pengembangan cadangan pangan
masyarakat rata-rata selama tahun 2013-
2015 d. Dukungan terhadap usaha produktif
kelompok (pertanian tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan/ peternakan/ perikanan)
e. Pembangunan/rehabilitasi pasar tradisional f. Dukungan sarana dan prasarana
transportasi
3. Peningkatan diversifikasi pangan a. Keberlanjutan program optimalisasi
pemanfaatan lahan pekarangan minimal 2 tahun
b. Pengembangan pengolahan pangan pokok
lokal c. Sumber dana
d. Dukungan peraturan/kebijakan 4. Penanganan kemiskinan
a. Penyediaan lapangan pekerjaan
b. Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor
c. Pemberian bantuan modal usaha
d. Program pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (non-APBN)
e. Jaminan kesehatan masyarakat miskin f. Pengadaan pasar murah/subsidi pangan
5. Perbaikan gizi dan kesehatan
a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan b. Upaya perbaikan gizi masyarakat
C. Dukungan Swasta/Dunia Usaha terhadap
Pembangunan Ketahanan Pangan dan Gizi
1. Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor di bidang Ketahanan Pangan a. Program pemberian kemudahan untuk
menarik minat investor (pemberian
88
izin/regulasi/ penghapusan retribusi/
pelayanan terpadu) b. Pertumbuhan investasi rata-rata selama
periode tahun 2013-2015 2. Jumlah proyek/kegiatan usaha (di bidang
pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan,
dll)
III. PRESTASI DAN PENGHARGAAN
A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi
B. Prestasi dan penghargaan non-pangan
IV. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK
MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))
B. BUPATI/WALIKOTA
I. KELEMBAGAAN/ORGANISASI KETAHANAN PANGAN
A. Pembentukan kelembagaan kabupaten/kota
B. Dewan Ketahanan Pangan (periode tahun 2013 – 2015)
1. Peran Ketua DKP Kabupaten/Kota memimpin rapat kordinasi selama 3 tahun/2013-2015 (laporan dilampirkan)
2. Keikutsertaan Bupati/Walikota dalam Sidang Regional dalam 3 tahun terakhir (2013-2015)
3. Komitmen terhadap hasil Sidang Regional DKP
(tahun 2013-2015) 4. Kegiatan yang dikoordinasikan oleh DKP terkait
pangan dan gizi (penanganan rawan pangan, pasokan pangan, stabilisasi harga pangan, sistem data dan informasi pangan dan gizi, dll)
89
II. PEMBANGUNAN SISTEM KETAHANAN PANGAN
A. Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2013-2015 (didukung dengan data, informasi,
analisis dan sumber data) 1. Ketersediaan pangan (tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan,
perikanan, pangan lokal lainnya) a. Perkembangan produksi pangan (rata-rata
trend Tahun 2013-2015) berdasarkan potensi wilayah
b. Ketersediaan pangan berdasarkan Neraca
Bahan Makanan (NBM) rata-rata selama Tahun 2013-2015 1) Ketersediaan energi
2) Ketersediaan protein 3) PPH ketersediaan
c. Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota per tahun, diluar CPP (periode 2013 – 2015)
2. Perkembangan harga komoditas pangan selama tahun 2013-2015
Fluktuasi harga pangan diantaranya gabah, beras, cabai, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain
(Coefficient of Variation < 10) 3. Konsumsi pangan selama tahun 2013-2015
a. Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 kkal/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut
b. Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-turut
c. Skor Pola Pangan Harapan rata-rata tiga
tahun (cenderung meningkat). 4. Keamanan Pangan
a. Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2013 - 2015
b. Kasus terkait ketidakamanan pangan pada
periode tahun 2013- 2015 (bersumber dari Dinkes, Disperindag, BKP, dll)
90
5. Kemiskinan periode tahun 2013 – 2015 (suber
data BPS) a. Persentase penduduk miskin selama 3
tahun b. Persentase penduduk dengan konsumsi
energi < 70%
6. Status gizi penduduk (rata-rata selama tahun 2013-2015)
a. Perkembangan jumlah balita gizi buruk b. Perkembangan angka kematian bayi c. Perkembangan angka kematian ibu
melahirkan
B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan
Ketahanan Pangan selama Tahun 2013-2015: 1. Pengembangan komoditas pangan unggulan/
kegiatan prioritas daerah (dukungan program untuk pengembangan produksi dan produktivitas)
a. Pembangunan infrastruktur (program dan sumber dana)
1) Untuk Kabupaten : Program pembangunan/ rehabilitasi prasarana : irigasi teknis/non teknis/ jalan
usahatani/ jembatan/angkutan/ transportasi/pasar/cold storage/RPH/
RPA/TPI 2) Untuk Kota : Program pembangunan/
rehabilitasi prasarana : perdagangan dan
jasa (jalan/ jembatan/ angkutan/ transportasi, gudang/tempat penyimpan-an, pasar/RPH/RPA)
b. Penyediaan/bantuan sarana produksi 1) Untuk Kabupaten : Penyediaan sarana
produksi tanaman pangan/hortikultura/ peternakan/ perikanan/ perkebunan (benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk,
pestisida, dll) 2) Untuk Kota : Fasilitasi dukungan sarana
produksi, perdagangan, industri dan jasa (perikanan, hortikultura, peraturan, perizinan, pasar/toko, dll)
91
c. Pengembangan/perluasan usaha
1) Untuk Kabupaten : Program perluasan lahan tanaman pangan/hortikultura/
perkebunan (kelapa/gula/kelapa sawit/ kakao/sagu) lahan penggembalaan/areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/
perluasan lahan budidaya perikanan 2) Untuk Kota : Program pengembangan/
fasilitasi usaha kecil menengah bidang pangan (pembinaan usaha, fasilitasi tempat usaha, fasilitasi jejaring mitra
usaha, dll) d. Pengawasan dan Pengendalian usaha
budidaya /produksi pangan
1) Untuk Kabupaten : Pengendalian/ pencegahan dan penanggulangan
penyakit pada tanaman pangan/ hortikultura/ perkebunan/peternakan/ perikanan
2) Untuk Kota : Pembinaan dan pengawasan usaha produksi pangan
(regulasi, promosi/sosialisasi, keamanan pangan, dll)
e. Penyediaan/bantuan alat mekanisasi/
peralatan industri pangan yang bersumber dari APBD Kabupaten/Kota 1) Untuk Kabupaten : Program
penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman pangan/ hortikultura/
peternakan/perikanan/ perkebunan. 2) Untuk Kota : Program
penyediaan/bantuan peralatan industri
pangan (mesin pencetak makanan, mesin pengering, mesin perajang, pengemasan,
dll) f. Dukungan program/kegiatan penyuluhan
budidaya (tanaman pangan/hortikultura/
perkebunan/ peternakan/ perikanan), atau penyuluhan di bidang pengolahan pangan (higienis, kemasan, daya simpan, dll)
1) Untuk kabupaten : Program penyuluhan budidaya/pengolahan hasil tanaman
92
pangan/hortikultura/perkebunan/
peternakan/perikanan 2) Untuk kota : Program/kegiatan
penyuluhan di bidang pengolahan pangan (higienis, kemasan, daya simpan, dll)
2. Penanganan kerawanan pangan a. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG) b. Pemberian bantuan pangan daerah c. Pengembangan cadangan pangan
masyarakat rata-rata selama tahun 2013-2015
d. Dukungan pengembangan usaha bagi
masyarakat miskin/rawan pangan 3. Peningkatan keterjangkauan pangan
Upaya meningkatkan keterjangkauan pangan (penyediaan pangan murah, peningkatan daya beli, efisiensi distribusi) dan sumber dana
4. Peningkatan diversifikasi pangan a. Keberlanjutan program optimalisasi
pemanfaatan lahan pekarangan minimal 2 tahun
b. Pengembangan pengolahan pangan pokok
lokal c. Sumber dana d. Dukungan peraturan/kebijakan
5. Penanganan kemiskinan a. Penyediaan lapangan pekerjaan
b. Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor
c. Pemberian bantuan modal usaha
d. Program pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (non-APBN)
e. Jaminan kesehatan masyarakat miskin 6. Perbaikan gizi dan kesehatan
c. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
93
III. PRESTASI DAN PENGHARGAAN
A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi
B. Prestasi dan penghargaan non-pangan
IV. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK
MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))
C. KEPALA DESA/LURAH
I. KELEMBAGAAN PANGAN DI DESA/KELURAHAN (KELOMPOK LUMBUNG PANGAN/KELOMPOK TANI/ GAPOKTAN / DASAWISMA / KOPERASI TANI/
KELEMBAGAAN LAINNYA)
II. PEMBANGUNAN SISTEM KETAHANAN PANGAN
A. Produksi pangan unggulan (tanaman pangan,
hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan) 1. Perkembangan produksi (rata-rata trend tahun
2013 - 2015) 2. Upaya peningkatan produksi/penyediaan
pangan (peningkatan sarana prasarana
produksi, penanggulangan hama penyakit, jalan, transportasi, gudang/ penyimpanan
pangan, pasar, dll) 3. Sumber dana
B. Cadangan / lumbung pangan
1. Perkembangan jumlah kelembagaan cadangan/ lumbung pangan
2. Sumber dana pengadaan isi cadangan/lumbung
pangan C. Peningkatan diversifikasi pangan
1. Program pemanfaatan lahan pekarangan untuk sumber pangan keluarga
2. Banyaknya pelaku usaha industri pengolahan
pangan lokal 3. Sumber dana peningkatan diversifikasi pangan
94
D. Penanganan Rawan Pangan/Miskin
1. Pemberian bantuan pangan dari desa/kelurahan (bukan program raskin)
2. Upaya pemerintah desa/kelurahan dalam mengembangkan usaha produktif kelompok untuk penanganan rawan pangan/miskin
(pelatihan keterampilan, pelatihan manajemen usaha, bantuan modal, dll)
E. Perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan 1. Upaya peningkatan pelayanan kesehatan
(posyandu, poskesdes, posbindu, warung obat
desa, pos persalinan terpadu, dll) 2. Penanganan Balita Gizi Buruk 3. Sumber dana
III. PRESTASI DAN PENGHARGAAN
A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi
B. Prestasi dan penghargaan non-pangan
IV. DOKUMENTASI KEBERHASILAN KEGIATAN UNTUK
MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROFIL (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk)
....................2016
Yang mengusulkan
(........................)
95
Keterangan :
1. Outline merupakan panduan dalam menyusun Profil Pengajuan ke Tingkat Nasional.
2. Usulan Profil Pengajuan disampaikan dalam bentuk
Narasi (kualitatif) dan Data Keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan (kuantitatif).
3. Usulan Profil Pengajuan wajib disertai dengan ringkasan
profil (executive summary) sepanjang ± 2 halaman.
96
LAMPIRAN 6
KUESIONER
:
Jabatan :
Alamat :
I.100
1. Sangat efisien 1002. Cukup efisien 703. Kurang efisien 20
II. Orisinalitas/keaslian ide atau prakarsa 100A. Orisinalitas prakarsa/ide baru 60
1. Ide baru 602. Pengembangan dari ide yang sudah ada 40
B. 40
1. Luar biasa 402. Biasa 20
III. 100
A. 50
1. 50
2. 30
3. 10
B. 50
1. 50
2. Sulit 30
3. 10
IV. 100
1. Tinggi 100
2. Sedang 70
3. Rendah 20
V. 100
A. Tingkat kemanfaatan bagi masyarakat 40
1. Sangat penting 40
2. Cukup Penting 30
3. Kurang penting 10
B. Cakupan masyarakat penerima manfaat 30
1. Sangat luas 30
2. Cukup luas 20
3. Terbatas 10
C. Inovasi yang dihasilkan dapat diterima/diaplikasikan 15
1. Sangat mudah 15
2. Cukup mudah 10
3. Sulit 5
D. Kontinuitas kegiatan 15
1. Berkelanjutan 15
2. Tidak berlanjut 0
VI. 100
1. Tingkat nasional 100
2. Tingkat provinsi 75
3. Tingkat kabupaten/kota 50
VII.
50
1. Lengkap 50
2. Tidak lengkap 20
650
Hambatan dalam penerimaan ide (sosial budaya)
Nilai
MaksNilai
Kreativitas/daya cipta (menghasilkan sesuatu yang baru/berbeda)
Tinggi
Sedang
Nama
Tingkat kesulitan/masalah/hambatan yang dihadapi
Mudah
Rendah
Tantangan dalam menerapkan ide (sumber daya alam, manusia, finansial)
Sangat sulit
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Efisiensi penggunaan input dalam menghasilkan output (sumber daya alam,
manusia, finansial, teknologi, sosial budaya)
Form Penilaian Profil
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelopor Ketahanan Pangan
BobotNilai
Akhir
Jumlah
Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil
(kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy
(video/CD/flashdisk))
Daya juang/kegigihan dalam mengatasi tingkat kesulitan yang dihadapi
Dampak positif bagi masyarakat luas
Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan
:
Jabatan :
Alamat :
I.100
A. 50
1. Seluruh komponen masyarakat 50
2. Hanya komponen masyarakat tertentu 20
B. 50
1. Luar biasa 50
2. Biasa 10
II.
100
1. 100
2. 75
3. 50
III. Cakupan wilayah yang mendapat manfaat 100
1. Wilayah nasional/provinsi 100
2. Wilayah kabupaten/kota 50
3. Wilayah kecamatan 20
IV. 100
1. Penghargaan/pengakuan tingkat nasional 100
2. Penghargaan/pengakuan tingkat provinsi 75
3. Penghargaan/pengakuan tingkat kabupaten/kota 50
V.100
1. Tinggi 100
2. Sedang 60
3. Rendah 20
VI. 100
1. Tinggi 100
2. Sedang 60
3. Rendah 20
VII. 100
1. Tingkat nasional 100
2. Tingkat provinsi 75
3. Tingkat kabupaten/kota 50
VIII.
50
1. Lengkap 50
2. Tidak lengkap 20
750
Bobot
2-3 aspek
Nilai
Akhir
Bentuk kearifan lokal (local wisdom ) yang berhasil
dilestarikan/dikembangkan (kelembagaan, sanksi sosial, pola
bercocok tanam, lumbung, perlindungan terhadap lingkungan,
dll)
> 3 aspek
Nama
Form Penilaian Profil
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Jumlah
Nilai
Maks
Perubahan/kemajuan yang dihasilkan
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Penghargaan/pengakuan dari masyarakat
Daya juang (keuletan dan konsistensi) untuk menggerakkan
masyarakat
Kategori Pemangku Ketahanan Pangan
1 aspek
Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi
informasi dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk
hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk))
Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan
Keteladanan/ketokohan/kharismanya mampu
menggerakkan/memotivasi
Nilai
Dampak bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan
Komponen/lapisan/golongan masyarakat yang digerakkan
Nama :
Jabatan :
Alamat :
I. Aspek teknis 100
A.20
1. Meningkat 20
2. Tetap 10
3. Turun 0
B. Pemupukan/pemberian pakan/obat-obatan dan vitamin 15
1. Sesuai dengan anjuran (dosis, waktu, spesifik lokasi) 15
2. Tidak sesuai dengan anjuran 5
C.15
1.15
2. Mengetahui tetapi belum menerapkan teknologi ramah lingkungan 5
D. Penggunaan benih/bibit unggul (bersertifikat) 15
1. Ya 15
2. Tidak 5
E. Penggunaan sarana-prasarana (pilih salah satu) 15
1.15
1. Menggunakan > 2 jenis alsintan 15
2. Menggunakan 1-2 jenis alsintan 7
2.15
1. Menggunakan > 2 sarana dan prasarana 15
2. Menggunakan 1-2 sarana dan prasarana 7
F.20
1. Tanaman Pangan/Hortikultura/Perkebunan 20
1. Menerapkan pengendalian hama terpadu (termasuk pola tanam,
penggunaan pestisida sesuai anjuran, agensia hayati/musuh alami,
dsb)
20
2. Tidak menerapkan 5
2. Peternakan/Perikanan 20
1. Menerapkan pengendalian penyakit/kesehatan
hewan/pengendalian lingkungan/pengendalian hama
hayati/penerapan biosecurity
20
2. Tidak menerapkan 5
II. Aspek ekonomi 100
A. Penyusunan rencana usaha 15
1. Disusun dan sesuai panduan/rekomendasi 15
2. Disusun tetapi tidak sesuai panduan/rekomendasi 5
B.25
1. 25
2. 15
C. Pemasaran/cara menjual/memasarkan hasil 30
1. Berkelompok 30
2. Berkelompok dan perorangan 20
3. Perorangan 10
D. Peningkatan nilai tambah 30
1.30
2. 5
III. Aspek sosial 100
A. Dinamika kelompok 30
1. Anggota kelompok berperan aktif 30
2. Anggota kelompok kurang berperan aktif 15
*) Khusus untuk bidang perkebunan non pangan dan kehutanan harus
terintegrasi dengan komoditas pangan/buah-buahan/ternak/ikan.
Penerapan budidaya yang ramah lingkungan (pengolahan dan
pemanfaatan bahan organik dan limbah)
Menerapkan budidaya ramah lingkungan dan tidak menimbulkan
kerusakan lingkungan sekitar
Tanaman Pangan/Hortikultura/Perkebunan (sarana alsintan untuk
pengolahan lahan, panen, dan pasca panen)
Produktivitas/populasi berdasarkan kegiatan yang dikelola tahun
2013-2015 (kuantitas dan kualitas) *)
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Nilai
Maks
Ada peningkatan nilai tambah melalui grading /pengemasan/
pengolahan hasil, dll
Tidak ada
Pengembangan usaha (usaha saprodi/penangkar benih/bibit/
pengolahan hasil, dsb)
Peternakan/perikanan (perbaikan kandang/kolam, alat dan mesin,
dan sebagainya)
≥ 3 usaha
1-2 usaha
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman, Penyakit Ternak/Ikan
(pilih salah satu)
Form Penilaian Profil
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelaku Ketahanan Pangan
A. Kelompok/Gabungan Kelompok yang Mengelola Kegiatan Produksi Pangan (Tanaman Pangan, Hortikultura,
Perkebunan, Peternakan, Perikanan)
BobotNilai
AkhirNilai
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Nilai
MaksBobot
Nilai
AkhirNilai
B. Koordinasi dalam kelompok 35
1. Pertemuan dan pembagian tugas antar anggota berjalan baik 35
2. Pertemuan berjalan dan pembagian tugas tidak ada 15
C. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta 35
1. > 3 mitra 35
2. 1 - 3 mitra 20
IV. Aspek administrasi 100
A. AD-ART dan atau aturan lain 30
1. Ada, tertulis lengkap 30
2. Tidak ada AD-ART, tapi ada aturan lain yang tertulis 10
3. Ada aturan tapi tidak tertulis 5
B. Organisasi 30
1. Kepengurusan lengkap (ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi) 30
2. Kepengurusan tidak lengkap 10
C.30
1. Tertib, teratur/rutin, dan lengkap 30
2. Tidak lengkap 10
D. Kantor/Sekretariat 10
1. Ada, dilengkapi dengan papan nama dan data dinding 10
2. Ada, tapi tidak dilengkapi dengan papan nama dan data dinding 5
V. 100
A.
50
1. ≥ 3 aspek 50
2. 2 aspek 35
3. 1 aspek 20
B. 50
1. 50
2. 20
VI. Aspek permodalan dan peralatan/aset 100
A. Sumber dana (jawaban bisa lebih dari satu) 25
1. Swadana 15
2. Sumber-sumber lain (CSR /lembaga keuangan) 7
3. Pemerintah 3
B. Pengelolaan dana 35
1. Berlanjut dan berkembang 35
2. Berlanjut 15
C. Pemanfaatan dan pemeliharaan alat/aset 20
1. Dimanfaatkan dan dirawat 20
2. Dimanfaatkan dan tidak dirawat 10
D. Akuntabilitas 20
1. Transparan dan dapat dipertanggungjawabkan 20
2. Tidak transparan 5
VII. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan 100
1. Tingkat nasional 100
2. Tingkat provinsi 75
3. Tingkat kabupaten/kota 50
VIII.
50
1. Lengkap 50
2. Tidak lengkap 20
750
Cakupan manfaat kegiatan
Anggota kelompok
Anggota kelompok dan masyarakat
Manfaat terhadap kesejahteraan anggota/masyarakat: (i) Peningkatan
pendapatan anggota; (ii) Peningkatan pendidikan keluarga; iii)
Peningkatan status gizi; iv) Perbaikan sosial ekonomi masyarakat,
mencakup:
Pembukuan kegiatan (meliputi: keuangan, notulen rapat, buku tamu,
daftar anggota)
Jumlah
Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam
profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))
Manfaat kegiatan kelompok
Nama :Jabatan :Alamat :
I. Aspek kelembagaan kelompok/gabungan kelompok 100
A. Identitas kelompok/gabungan kelompok 35
1.10
1. > 5 tahun 10
2. 3 - 5 tahun 7
3. < 3 tahun 3
2. Rencana kegiatan tertulis 10
1. Disusun sesuai hasil musyawarah anggota 10
2. Disusun oleh ketua/pengurus saja 5
3.15
1. Dibuat secara lengkap, tertib dan teratur 15
2. Dibuat tidak lengkap tetapi tertib dan teratur 10
3. Dibuat tidak lengkap, tidak tertib dan tidak teratur 5
B. Pengelolaan kelompok/gabungan kelompok 65
1. Rapat/pertemuan anggota 20
1. Dilakukan secara rutin lebih dari 10 kali setahun 20
2. Dilakukan secara rutin 5-10 kali setahun 10
3. Dilakukan secara rutin kurang dari 5 kali setahun. 5
2. Memiliki AD/ART, dan/atau aturan, dan/atau norma 25
1. Tertulis dan lengkap 25
2. Tertulis dan kurang lengkap 10
3. Ada tapi tidak tertulis 5
3. Struktur organisasi 20
1. Kepengurusan lengkap: ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi 20
2. Kepengurusan tidak lengkap: ketua, sekretaris, bendahara 10
II. Manajemen kegiatan 100
100
A. Program kerja 10
1. Disusun secara periodik dan tertulis 10
2. Tidak disusun secara periodik 5
B. Pelaksanaan kegiatan 45
1.15
a. 15
1.
15
2.10
3. Dana hanya dari bantuan pemerintah 5
b. 15
1.15
2. Tambahan dana hanya berasal dari iuran anggota 10
3. Dana hanya dari bantuan pemerintah/donatur 5
2.15
a.15
1.15
2.10
b.
15
1. > 3 jenis kegiatan 15
2. 2-3 jenis kegiatan 10
3. 1 kegiatan 5
3.15
Tambahan permodalan hanya dari iuran anggota & keuntungan hasil
usaha
Form Penilaian Profil
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelaku Ketahanan Pangan
B. Kelompok/Gabungan Kelompok Pemberdayaan Masyarakat
BobotNilai
AkhirNilai
Nilai
Maks
Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan usaha
produktif/kesehatan/gizi masyarakat
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Pembukuan (meliputi: keuangan, notulen rapat, buku tamu, daftar
anggota)
Tambahan permodalan diperoleh dari berbagai sumber: iuran
anggota, keuntungan hasil usaha, perbankan, koperasi,
BUMN/BUMD
Mendukung pengembangan kegiatan kesehatan/gizi masyarakat
Memberikan pelayanan dan pembinaan bagi kebutuhan anggota, di
luar anggota, dan di luar wilayahnya
Usia kelompok/gabungan kelompok dalam melaksanakan usaha sejenis
pada saat penilaian (SK dilampirkan)
Pemupukan modal/dana kelompok/gabungan kelompok (pilih salah
satu)
Pengembangan usaha produktif dan pelayanan/pengembangan
kesehatan/gizi masyarakat (pilih salah satu)
Memberikan pelayanan dan pembinaan bagi kebutuhan anggotanya
saja
Mendukung pengembangan usaha produktif
Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan usaha
produktif
Peningkatan kualitas SDM melalui: penyuluhan/pendampingan/
pembinaan dilakukan kepada anggota secara rutin :
Kelompok/gabungan kelompok yang mengembangkan kegiatan
untuk meningkatkan status kesehatan/gizi masyarakat (kesehatan
ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, pencegahan dan
penanggulangan diare)
Tambahan dana dari donatur/masyarakat/pemerintah dan iuran
anggota
BobotNilai
AkhirNilai
Nilai
MaksIndikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)
1. >10 kali setahun 15
2. 5-10 kali setahun 10
3. < 5 kali setahun 5
C. Dampak kegiatan 35
1.20
a. Bidang pengembangan usaha produktif: 20
1) 10
1. > 70 % 10
2. 40% - 70 % 7
3. < 40% 3
2) 10
1. < 40% 10
2. 40% - 60 % 7
3. > 60 % 3
b. Bidang pengembangan kesehatan/gizi masyarakat 20
Persentase sasaran yang mengalami perbaikan kesehatan/gizi:
1. 20
2. 10
3. 5
2. Pengembangan partisipasi anggota/sasaran 15
Persentase kehadiran/keaktifan anggota dalam setiap pertemuan:
1. > 80% 15
2. 50% - 80% 10
3. < 50% 5
D. Pelaporan kegiatan/keuangan 10
1. Dibuat secara tertib dan teratur/rutin 10
2. Dibuat tetapi tidak rutin 5
III Aspek permodalan dan peralatan/aset 100
A. Sumber dana (jawaban bisa lebih dari satu) 25
1. Swadana 15
2. Sumber-sumber lain (CSR/lembaga keuangan) 7
3. Pemerintah 3
B. Pemanfaatan dana 20
1. Sesuai dengan tujuan program dan aturan yang berlaku 20
2.5
C. Pengelolaan dana 35
1. Berlanjut dan berkembang 35
2. Berlanjut dan tidak berkembang 15
D. Pemanfaatan dan pemeliharaan alat/aset 20
1. Dimanfaatkan dan dipelihara 20
2. Dimanfaatkan dan tidak dipelihara 10
IV. Aspek kemitraan (pilih salah satu) 100
A. Bidang pengembangaan usaha produktif 100
1.40
1. > 3 mitra 40
2. 1 - 3 mitra 25
2. Lama bermitra (tahun) 30
1. > 3 30
2. 1 - 3 25
3. < 1 10
3. Perjanjian kemitraan 30
1. Kontrak tertulis 30
2. Kontrak tidak tertulis 15
B. Bidang pengembangan kesehatan/gizi masyarakat 100
1.40
1. > 3 mitra 40
2. 1 - 3 mitra 25
2. Lama bermitra (tahun) 30
1. > 3 30
2. 1 - 3 20
3. < 1 10
3. Kegiatan/pelayanan yang dilakukan dengan mitra: 30
1. > 3 kegiatan/pelayanan 30
2. 2 – 3 kegiatan/pelayanan 20
3. < 2 kegiatan/pelayanan 10
< 40%
Proporsi pemanfaatan pendapatan untuk pangan:
Persentase anggota yang mengalami peningkatan pendapatan :
Jumlah kemitraan dengan: perbankan/koperasi/BUMN/BUMD/ swasta
dan/ atau kelompok lain
Bermitra dengan: Puskesmas/rumah sakit setempat, swasta, dan/atau
kelompok lain
> 70 %
40% - 70 %
Perkembangan pendapatan/kesehatan/gizi masyarakat (pilih salah satu
disesuaikan dengan bidang yang dikelola)
Sesuai dengan tujuan program, tetapi tidak sesuai dengan aturan yang
berlaku
BobotNilai
AkhirNilai
Nilai
MaksIndikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)
V. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan 100
1. Tingkat nasional 100
2. Tingkat provinsi 75
3. Tingkat kabupaten/kota 50
VI. 50
1. Lengkap 50
2. Tidak lengkap 20
550
Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil
(kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy
(video/CD/flashdisk))
Jumlah
Nama :
Jabatan :
Alamat :
C. 1. Pengembangan Industri Pangan Olahan
I. Aspek teknis 100
A. 20
1. > 70 % 20
2. 50 - 70 % 10
3. < 50 % 5
B. Ketersediaan bahan baku (jumlah dan waktu) 20
1. Tersedia sepanjang waktu 20
2. Musiman 10
3. Sulit didapat 5
C. 20
1. Mudah dan biaya murah 20
2. Mudah tapi biaya mahal 10
3. Sulit dan biaya mahal 5
D. 40
1. 10
1. > 2 jenis 10
2. 1-2 jenis 5
2. 15
1. Meningkat 15
2. Tetap 5
3. 15
1. Dikemas, berlabel dan berizin (IRT, BPOM/dinkes, MUI) 15
2. Dikemas dan berlabel 5
II. Aspek ekonomi 100
A. Cakupan wilayah pemasaran 30
1. Tingkat provinsi/nasional 30
2. Tingkat kabupaten/kota 20
3. Tingkat desa/kecamatan 10
B. Peningkatan nilai tambah 30
1. 30
2. 1-2 nilai 20
C. Peningkatan pendapatan masyarakat 40
1. Meningkat 40
2. Tetap 10
III. Aspek sosial 100
A. Koordinasi dalam kelompok 40
1. Pertemuan dan pembagian tugas antar anggota berjalan baik 40
2. Pertemuan berjalan dan pembagian tugas tidak ada 20
B. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta 60
1. > 3 mitra 60
2. 1 - 3 mitra 40
IV. Aspek administrasi 100
A. Memiliki aturan dan/atau norma 30
1. Tertulis dan lengkap 30
2. Tertulis dan tidak lengkap 20
3. Ada tapi tidak tertulis 5
B. Struktur organisasi 30
1. 30
2. 15
C. Kantor/sekretariat 10
1. Ada, dilengkapi dengan papan nama dan data dinding 10
2. Ada, tapi tidak dilengkapi dengan papan nama dan data dinding 5
D. Rencana usaha 30
1. Tertulis 30
2. Tidak tertulis 10
V. Aspek permodalan 100
A. Sumber dana (pilih salah satu) 40
1. 40
1. Swadana 25
2. Sumber-sumber lain (CSR/lembaga keuangan) 10
3. Pemerintah 5
Pengembangan industri pangan olahan (peningkatan daya simpan, cita rasa,
nilai gizi, dll)
> 2 nilai
Jenis produk yang dihasilkan (tepung, mie, berasan, dsb)
Kelompok/Gabungan Kelompok (jawaban bisa lebih dari satu)
Keamanan produk yang dihasilkan
Peningkatan produksi
Kepengurusan lengkap (misal ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi, dll)
Kepengurusan tidak lengkap
Penggunaan pangan lokal sebagai bahan baku :
Pemeliharaan alat pengolahan
Hasil pengolahan pangan
BobotNilai
AkhirIndikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)
Nilai
MaksNilai
Form Penilaian Profil
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelaku Ketahanan Pangan
C. Kelompok/Gabungan Kelompok Masyarakat/Pelaku Usaha Pangan Skala Kecil dan Menengah di Bidang Industri
Pangan Olahan atau Perakit Teknologi Pangan
BobotNilai
AkhirIndikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)
Nilai
MaksNilai
2. Pelaku usaha skala kecil dan menengah (jawaban bisa lebih dari satu) 40
1. Swadana 25
2. Sumber-sumber lain (CSR/lembaga keuangan) 10
3. Pemerintah 5
B. Pengelolaan dana/aset (pilih salah satu) 60
1. Pengelolaan dana bantuan 60
1. Berlanjut dan berkembang 60
2. Berlanjut 25
2. Pemanfaatan aset bantuan 60
1. Dimanfaatkan dan dipelihara 60
2. Dimanfaatkan dan tidak dipelihara 25
3. Dana dan aset bantuan 60
1. Berkembang dan aset dimanfaatkan 60
2. Berkembang dan aset tidak dimanfaatkan 25
VI. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan 100
1. Tingkat nasional 100
2. Tingkat provinsi 75
3. Tingkat kabupaten/kota 50
VII.
50
1. Lengkap 50
2. Tidak lengkap 20
650
Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil
(kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy
(video/CD/flashdisk))
Jumlah
Nama :
Jabatan :
Alamat :
C. 2. Perakitan Teknologi Pangan
I. Aspek teknis 100
A. 30
1. Mudah dan biaya murah 30
2. Mudah tapi biaya mahal 20
3. Sulit dan biaya mahal 10
B. 30
1. Tepat guna (multi fungsi) 30
2. Dua fungsi 20
3. Satu fungsi 10
C. 40
1. Dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan perawatan mudah 40
2. Dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tetapi perawatan sulit 20
3. Tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat 10
II. Aspek ekonomi 100
A. Pemasaran hasil perakitan teknologi pangan 30
1. Tingkat provinsi/nasional 30
2. Tingkat kabupaten/kota 20
3. Tingkat desa/kecamatan 10
B. Peningkatan nilai tambah 30
1. 30
2. 1 fungsi 10
C. Peningkatan pendapatan masyarakat 40
1. Meningkat 40
2. Tetap 10
III. Aspek sosial 100
A. Koordinasi dalam kelompok 40
1. Pertemuan dan pembagian tugas antar anggota berjalan baik 40
2. Pertemuan berjalan dan pembagian tugas tidak ada 20
B. Kemitraan dengan perbankan, koperasi, BUMN/BUMD, swasta 60
1. > 3 mitra 60
2. 1 - 3 mitra 40
IV. Aspek administrasi 100
A. Memiliki aturan dan/atau norma 30
1. Tertulis dan lengkap 30
2. Tertulis dan tidak lengkap 20
3. Ada tapi tidak tertulis 0
B. Struktur organisasi 30
1.30
2. Kepengurusan tidak lengkap 15
C. Kantor/sekretariat 10
1. Ada, dilengkapi dengan papan nama dan data dinding 10
2. Ada, tapi tidak dilengkapi dengan papan nama dan data dinding 0
D. Rencana usaha 30
1. Tertulis 30
2. Tidak tertulis 10
V. Aspek permodalan 100
A. Sumber dana (pilih salah satu) 40
1. 40
1. Swadana 25
2. Sumber-sumber lain (CSR/lembaga keuangan) 10
3. Pemerintah 5
2. UKM (jawaban bisa lebih dari satu) 40
1. Swadana 25
2. Sumber-sumber lain (CSR/lembaga keuangan) 10
3. Pemerintah 5
B. Pengelolaan dana/aset (pilih salah satu) 60
1. Pengelolaan dana bantuan 60
1. Berlanjut dan berkembang 60
2. Berlanjut 25
2. Pemanfaatan aset bantuan 60
1. Dimanfaatkan dan dipelihara 60
2. Dimanfaatkan dan tidak dipelihara 25
3. Dana dan aset bantuan 60
1. Berkembang dan aset dimanfaatkan 60
2. Berkembang dan aset tidak dimanfaatkan 25
> 1 fungsi
Kelompok/Gabungan Kelompok (jawaban bisa lebih dari satu)
Kepengurusan lengkap (misal ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi,
dll)
Form Penilaian Profil
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelaku Ketahanan Pangan
C. Kelompok/Gabungan Kelompok Masyarakat/Pelaku Usaha Pangan Skala Kecil dan Menengah di Bidang Industri
Pangan Olahan atau Perakit Teknologi Pangan
BobotNilai
AkhirNilai
Operasional penggunaan hasil perakitan teknologi pangan
Ketersediaan suku cadang untuk unit perakitan
Hasil perakitan teknologi pangan
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Nilai
Maksimum
BobotNilai
AkhirNilai
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Nilai
Maksimum
VI. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan 100
1. Tingkat nasional 100
2. Tingkat provinsi 75
3. Tingkat kabupaten/kota 50
VII.
50
1. Lengkap 50
2. Tidak lengkap 20
650
Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam
profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy
(video/CD/flashdisk))
Jumlah
Nama :
Jabatan :
Alamat :
I. 50
A. Masa kerja 30
1. > 10 tahun 30
2. 5 – 10 tahun 20
3. < 5 tahun 10
B. 20
1. > 6 kali 20
2. 4 – 6 kali 15
3. < 4 kali 10
II. Cakupan wilayah kerja 100
A. Efektifitas wilayah kerja penyuluh/pendamping 30
1. 1-2 desa 30
2. 3-4 desa 15
3. > 4 desa 10
B. Jarak tempuh tempat tinggal dengan wilayah kerja 30
1. Berada dalam wilayah kerja 30
2. Di luar wilayah kerja 1-5 km 15
3. Di luar wilayah kerja > 5 km 10
C. Jumlah kegiatan/usaha kelompok yang dibina 40
1. > 5 kegiatan/komoditas 40
2. 3 – 5 kegiatan/komoditas 20
3. < 3 kegiatan/komoditas 10
III. 100
Bidang pangan (pertanian, perikanan, kehutanan)
A. Persiapan Penyuluhan 30
1.
5
1. > 3 jenis 5
2. 1-3 jenis 3
2.
10
1. > 3 kegiatan 10
2. 1-3 kegiatan 5
3. Penyusunan rencana kerja tahunan 5
1. 2 kali setahun 5
2. 1 kali setahun 3
4.10
1. 10
2. 5
B. Pelaksanaan penyuluhan/bimbingan 70
1. Frekuensi kunjungan/tatap muka (dalam 1 tahun) 10
1. > 5 kali sebulan 10
2. 4 - 5 kali sebulan 7
3. 2 - 3 kali sebulan 3
2. 10
1. > 12 judul/topik 10
2. 7-12 judul/topik 7
3. 3-6 judul/topik 3
3. 10
1. 10
2. Media cetak/elektronik /media sosial 5
4.10
1. > 3 metode 10
2. 2 - 3 metode 7
3. 1 metode 3
5. Pelatihan/kursus/demonstrasi 10
a.5
1. > 2 kali 5
2. 2 kali 3
3. < 2 kali 1
Form Penilaian Profil
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Keterlibatan dalam penyusunan programa penyuluhan (penyusunan
dan rekapitulasi programa, pemeringkatan masalah, dan sinkronisasi
kegiatan penyuluhan)
Membimbing penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok
(RUK/RUB, RDK, RDKK dan RDKK pupuk bersubsidi)
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
NilaiNilai
Maks
Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan
A. Petugas Penyuluh/Pendamping
Frekuensi pelatihan kepada masing-masing kelompok binaan
(selama sebulan)
> 3 rencana
1-3 rencana
Melaksanakan diseminasi/penyebaran materi penyuluhan (dalam 1
tahun)
Media penyuluhan/pendampingan yang digunakan
Media cetak, elektronik, dan media sosial
Metode penyuluhan (demplot, pelatihan/kursus, magang, temu
wicara, temu lapang, temu teknis, temu karya, temu usaha)
BobotNilai
Akhir
Data diri
Pelatihan yang diikuti terkait tugas, periode 2013-2015 (bersertifikat)
Keberhasilan dalam melaksanakan tugas (dalam satu tahun terakhir)
Penyusunan data potensi wilayah kerja (peta wilayah binaan, peta
potensi wilayah binaan, data potensi wilayah binaan, Rencana
Kegiatan Penyuluhan dalam bentuk jadwal bulanan)
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
NilaiNilai
MaksBobot
Nilai
Akhir
Data dirib. Sasaran pelatihan 5
1. Anggota kelompok dan masyarakat di luar wilayah binaan 5
2. Anggota kelompok dan masyarakat dalam satu wilayah binaan 3
3. Anggota kelompok saja 1
6.5
1. > 2 kegiatan 5
2. 3
7.
5
1. > 3 kegiatan 5
2. 2-3 kegiatan 3
3. 1 kegiatan 1
8.
10
1. ≥ 4 usaha 10
2. 2-3 usaha 7
3. 1 usaha 3
IV. Dampak terhadap kelompok binaan dan masyarakat 100
A.
15
1. ≥ 5 aspek 15
2. 3-4 aspek 10
3. 2 aspek 5
B. Peningkatan produksi komoditas unggulan kelompok binaan 15
1. > 5% 15
2. 4-5 % 10
3. 2-3 % 5
C. Keberlanjutan kegiatan/usaha kelompok binaan 20
1. Masih berjalan > 3 tahun 20
2. Masih berjalan < 3 tahun 10
D. Fasilitasi kemitraan kelompok binaan 15
1. 15
2. 10
E. Prestasi kelompok binaan 15
1. Penghargaan tingkat nasional/provinsi 15
2. Penghargaan tingkat kabupaten/kota 10
F.
20
1. ≥ 3 aspek 20
2. 2 aspek 15
3. 1 aspek 10
V.100
1. Sumber-sumber lain (CSR/perorangan/lembaga internasional) 40
2. Swadana 30
3. Pemerintah kab/kota 15
4. Pemerintah provinsi 10
5. Pemerintah pusat 5
VI. 100
1. Tingkat nasional 100
2. Tingkat provinsi 75
3. Tingkat kabupaten/kota 50
VII.
50
1. Lengkap 50
2. Tidak lengkap 20
600
Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil
(kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy
(video/CD/flashdisk))
Jumlah
Fasilitasi pelaksanaan forum penyuluhan (magang, widyawisata,
widyakarya, pameran) selama setahun
Pelaksanaan pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok
binaan (temu wicara, temu lapang, temu karya, temu usaha/kegiatan,
temu tugas) selama setahun
Fasilitasi penumbuhan dan pengembangan ekonomi petani/sasaran:
(berbentuk kelompok usaha bersama, kelembagaan ekonomi mikro,
koperasi, usaha dagang)
Peningkatan kapasitas petani/sasaran dalam mengembangkan usahatani:
(akses terhadap informasi pasar, teknologi, sarana prasarana,
pembiayaan, membangun kemitraan, dll)
Adanya kemitraan dengan kontrak tertulis
1-2 kegiatan
Dukungan pendanaan untuk kegiatan penyuluhan/pendampingan (jawaban
bisa lebih dari satu)
Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan
Adanya kemitraan, namun tidak ada kontrak tertulis
Manfaat terhadap kesejahteraan kelompok binaan : (i) Peningkatan
pendapatan anggota; (ii) Peningkatan pendidikan keluarga; iii) Perbaikan
sosial ekonomi masyarakat, mencakup:
Nama :
Jabatan :
Alamat :
I. Data Diri 100
A. Pendidikan 25
1. Sarjana/Diploma 4, atau lebih tinggi 25
2. Diploma (D1 - D3) 15
3. SPP /SMA/SMK/sederajat 10
B. Masa kerja 30
1. > 10 tahun 30
2. 5 – 10 tahun 20
3. < 5 tahun 10
C.25
1. > 5 kali 25
2. 3 – 5 kali 20
3. 1 – 3 kali 15
D.20
1. Dalam wilayah kerja 20
2. Di luar wilayah kerja 5 – 10 km 15
3. Di luar wilayah kerja > 10 km 10
II. 100
A. Melakukan pemetaan masalah/kasus 40
1. Ada, lengkap 40
2. Ada, tidak lengkap 20
B. Menyusun rencana kerja/program 60
1. Setiap tahun 60
2. Tidak setiap tahun 25
III. 100
A. Aktivitas pelayanan 15
1. > 5 jenis 15
2. 3 - 5 jenis 10
3. 1 - 2 jenis 5
B. Bimbingan dan pendampingan dalam pengendalian/pengawasan 10
1. Rutin 10
2. Tidak rutin 5
C. Kunjungan ke sasaran 10
1. Rutin/terjadwal dan insidentil 10
2. Jarang/tidak rutin 5
D. Sistem peringatan dini (early warning syste m) 15
1. Ada 15
2. Tidak ada 0
E. Rekomendasi hasil pengamatan/pemeriksaan/pengendalian 15
1. Dilakukan 15
2. Tidak dilakukan 0
F.5
1. ≥ 3 jenis 5
2. < 3 jenis 3
G.10
1. > 3 tindakan 10
2. 2 - 3 tindakan 7
3. 1 tindakan 3
H. Efektivitas pengendalian resiko 15
1. Sesuai target 15
2. Tidak sesuai target 0
I. Pelaporan 5
1. Lengkap 5
2. Tidak lengkap 0
Form Penilaian Profil
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan
BobotNilai
Akhir
Memberikan pelayanan informasi dalam bentuk pedoman, media
cetak, elektronik
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Jarak tempat tinggal pengawas/pengendali/penyidik dengan
wilayah kerja
Nilai
B. Pengawas/Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan/Medik Veteriner/Penyidik
Pelatihan yang diikuti terkait tugas periode 2013-2015
(bersertifikat)
Nilai
Maks
Persiapan
Pelaksanaan
Tindakan yang dilakukan (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif)
BobotNilai
AkhirIndikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)Nilai
Nilai
Maks
IV. Dampak pengawasan/pengendalian 100
A. Penyelesaian kasus/permasalahan 50
1. Signifikan (> 60%) 50
2. Cukup signifikan (40-60%) 25
3. Tidak signifikan (< 40%) 10
B.
50
1. 3 aspek 50
2. 2 aspek 25
3. 1 aspek 10
V. Dukungan pendanaan (jawaban bisa lebih dari satu) 100
1. Sumber-sumber lain (CSR/perorangan/lembaga internasional) 40
2. Swadana masyarakat 30
3. APBN 15
4. APBD Provinsi 10
5. APBD Kabupaten/Kota 5
VI. Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan 100
1. Tingkat nasional 100
2. Tingkat provinsi 75
3. Tingkat kabupaten/kota 50
VII.
50
1. Lengkap 50
2. Tidak lengkap 20
650Jumlah
Dampak terhadap kemajuan wilayah kerja: (i) Peningkatan
pendapatan masyarakat, (ii) peningkatan produktivitas dan mutu
pangan, dan (iii) Peningkatan keamanan pangan masyarakat
Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi
dalam profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto)
dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk))
Nama :Jabatan :Alamat :
I. Data diri 100
A. Pendidikan 25
1. S-3 25
2. S-2 15
3. S-1/Diploma-4 10
B. Jabatan peneliti 35
1. Peneliti Utama 35
2. Peneliti Madya 25
3. Peneliti Muda 20
4. Peneliti Pertama 10
C.
40
1. > 5 kali 40
s2. 3 – 5 kali 30
3. < 3 kali 20
II.
Keberhasilan menjalankan tugas 100
A. Penerbitan karya tulis ilmiah (jawaban bisa lebih dari satu) 15
1. Penerbit atau majalah ilmiah internasional 15
2. Penerbit atau majalah ilmiah nasional 10
3. Di institusi/instansi setempat 5
B. 15
1. Dimanfaatkan masyarakat luas 15
2. Dimanfaatkan oleh masyarakat secara terbatas 10
3. Belum dimanfaatkan masyarakat 5
C.30
1. Pengakuan secara internasional 30
2. Pengakuan secara nasional 20
3. Pengakuan secara lokal 5
D. Perolehan paten IPTEK 10
1. > 3 paten 10
2. 2 – 3 paten 7
3. 1 paten 5
E.10
1.5
2.3
3.
2
F. 10
1. > 2 jenis 10
2. 1-2 jenis 7
3. Tidak ada 0
G.10
1. > 10 peneliti 10
2. 5 – 10 peneliti 7
3. < 5 peneliti 5
III.
Cakupan dampak penelitian 100
1. Internasional 100
2. Nasional 70
3. Regional/lokal 50
IV.
Dukungan pendanaan (jawaban bisa lebih dari satu) 100
1. Swadana 40
2. Sumber-sumber lain (CSR/lembaga internasional) 35
3. Pemerintah 25
Pendidikan/pelatihan fungsional di bidang penelitian dan/atau
pengembangan serta memperoleh STTPP (Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan)*
Penciptaan prototype , desain, pilot project , alat dan produk
Bimbingan/konsultasi ilmiah/teknis kepada peneliti yang lebih
muda
Penemuan teori dan konsep IPTEK yang dimanfaatkan untuk
ketahanan pangan
Pembinaan kader peneliti (memimpin kelompok penelitian,
membimbing/konsultasi teknis, atau mengajar)
Diseminasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (jawaban
bisa lebih dari satu)
Penyusunan buku pegangan/tulisan teknis atau buku pelajaran
perguruan tinggi
Penyusunan buku penyuluhan/tulisan populer atau buku pelajaran
sekolah
Penyusunan makalah IPTEK dalam rangka memasyarakatkan hasil
penelitian dalam buku/majalah ilmiah tidak terakreditasi/majalah
semi populer
Form Penilaian Profil
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan
BobotNilai
AkhirNilai
C. Peneliti
Nilai MaksIndikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)
BobotNilai
AkhirNilai Nilai Maks
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
V. 100
1. Tingkat internasional 50
2. Tingkat nasional 30
3. Tingkat regional/lokal 20
VI.
50
1. Lengkap 50
2. Tidak lengkap 20
550
Catatan: * = tidak termasuk diklat yang lamanya < 30 Jam Pembelajaran dan Diklat Kepemimpinan
Prestasi dan penghargaan di bidang ketahanan pangan (jawaban bisa
lebih dari satu)
Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam
profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))
Jumlah
Nama :
Provinsi :
I. Kelembagaan/Organisasi Ketahanan Pangan 200
A. Pembentukan kelembagaan provinsi 100
1. Badan Ketahanan Pangan 100
2. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan/kelembagaan lain 80
3. Dinas Pertanian/Subdin/Bidang/Bagian Ketahanan Pangan 60
B. Dewan Ketahanan Pangan 100
1.20
1. 20
2. 15
3. 10
2. 30
1. > 60% kesepakatan ditindaklanjuti 30
2. 30 - 60 % kesepakatan ditindaklanjuti 20
3. < 30 % kesepakatan ditindaklanjuti 10
3.
30
1. 30
2. 20
3. <2 kegiatan 10
4.20
1. 20
2. 10
II. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan 1300
A.600
1.100
a.50
1) Tanaman Pangan (minimal 4 komoditas) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
2) Hortikultura (minimal 4 komoditas) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
3) Peternakan (minimal 3 komoditas) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
4)10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
5) Perikanan (minimal 3 komoditas) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
b.30
1) Energi dan Protein 15
a) Ketersediaan energi 4
1. ≥ 2200 kkal/kapita/hari 4
2. < 2200 kkal/kapita/hari 2
b) Ketersediaan protein 4
1. ≥ 57 gr/kapita/hari 4
2. < 57 gr/kapita/hari 2
Perkebunan komoditas unggulan (kelapa/tebu/
kakao/kelapa sawit/sagu)
Bobot
Ketersediaan pangan berdasarkan Neraca Bahan Makanan
(NBM) selama Tahun 2013-2015
Penyediaan dana untuk membiayai operasional kegiatan
Sekretariat DKP
Tersedia cukup
Tersedia, tidak cukup
Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2013-2015
(didukung dengan data, informasi, analisis dan sumber data)
Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
peternakan, perikanan, pangan lokal lainnya)
Perkembangan produksi pangan (rata-rata trend tahun 2013-
2015) berdasarkan potensi wilayah
3-5 kali
1-2 kali
Komitmen terhadap hasil Konferensi DKP
Kegiatan yang dikoordinasikan oleh DKP terkait pangan dan gizi
(penanganan rawan pangan, pasokan pangan, stabilisasi harga
pangan, sistem data dan informasi pangan dan gizi, dll)
≥ 5 kegiatan
2-4 kegiatan
Peran Ketua DKP Provinsi memimpin rapat koordinasi selama 3
tahun/2013-2015 (laporan dilampirkan)
≥ 6 kali
A. GUBERNUR
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
Nilai
Maksimum
Form Penilaian Profil
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pembina Ketahanan Pangan
NilaiNilai
Akhir
BobotIndikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)
Nilai
MaksimumNilai
Nilai
Akhir
c) PPH ketersediaan 7
1. > 85 7
2. 70 - 85 5
3. <70 2
2)15
a) Energi: 8
1. Meningkat 8
2. Menurun 0
b) Protein: 7
1. Meningkat 7
2. Menurun 0
c.20
1. ≥ 20 ton 20
2. < 20 ton 10
2. 100
1. > 6 harga komoditas stabil 100
2. 3 - 6 harga komoditas stabil 60
3. 1 - 2 harga komoditas stabil 20
3. 100
a.30
1. 30
2. 10
b.30
1. 30
2. 10
c.40
1. Skor > 80 40
2. Skor 70 - 80 30
3. Skor < 70 10
4. Keamanan Pangan 100
a.50
1. Kebijakan 15
2. Penanganan 20
3. Pengawasan 15
b.50
1. Menurun 50
2. Meningkat 0
5. Kemiskinan (tahun 2013-2015) (sumber data BPS) 100
a. 50
1. menurun rata-rata ≥ 1% per tahun 50
2. menurun rata-rata 0,5% - < 1 % per tahun 30
3. menurun < 0,5% per tahun 10
b.50
1. Menurun 50
2. Tetap 10
3. Meningkat 0
6. Status gizi penduduk (rata-rata selama tahun 2013-2015) 100
a. Perkembangan jumlah balita gizi buruk 35
1. Menurun 35
2. Meningkat 0
b. 35
1. Menurun 35
2. Meningkat 0
c. 30
1. Menurun 30
2. Meningkat 0
Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 kkal/kap/hari) selama
3 tahun berturut-turut
Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3
tahun berturut-turut
Skor Pola Pangan Harapan rata-rata tiga tahun (cenderung
meningkat)
Persentase penduduk dengan konsumsi energi < 70% AKE
Persentase penduduk miskin selama 3 tahun
Perkembangan angka kematian bayi
Perkembangan angka kematian ibu melahirkan
90% - 110% dari anjuran
< 90% atau > 110% anjuran
90% - 110% dari anjuran
< 90% atau > 110% anjuran
Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2013-
2015 ( jawaban bisa lebih dari satu)
Kasus terkait ketidakamanan pangan pada periode tahun
2013- 2015 (Bersumber dari Dinkes, Disperindag, BKP, dll);
Perkembangan ketersediaan energi dan protein rata-rata
selama Tahun 2013-2015
Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah provinsi
per tahun (periode tahun 2013 - 2015)
Perkembangan harga komoditas pangan selama tahun 2013-2015
Fluktuasi harga pangan diantaranya gabah, beras, daging sapi,
daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain
(Coefficient of Variation < 10)
Konsumsi pangan selama tahun 2013-2015
BobotIndikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)
Nilai
MaksimumNilai
Nilai
Akhir
B.500
1.
100
a. 20
1)
10
1. ≥ 6 prasarana 10
2. 3 - 5 prasarana 5
2) Sumber dana 10
1. APBD Provinsi 10
2. APBD Provinsi dan APBN 8
3. APBN 6
b. Penyediaan/bantuan sarana produksi 20
1)
20
1. > 4 sarana 10
2. 2 - 4 sarana 10
3. < 2 sarana 1
2) Sumber dana 10
1. APBD Provinsi 10
2. APBD Provinsi dan APBN 8
3. APBN 6
c.
15
1)
8
1. > 3 subsektor 8
2. 1 - 3 subsektor 5
2) Sumber dana 7
1. APBD Provinsi 7
2. APBD Provinsi dan APBN 5
3. APBN 3
d.15
1)
8
1. ≥ 3 program 8
2. 1 - 2 program 5
2) Sumber dana 7
1. APBD Provinsi 7
2. APBD Provinsi dan APBN 5
3. APBN 3
e.
15
1) 8
1. ≥ 3 program 8
2. 1 - 2 program 5
2) Sumber dana 7
1. APBD Provinsi 7
2. APBD Provinsi dan APBN 5
3. APBN 3
Pengembangan komoditas pangan unggulan/kegiatan prioritas
daerah (dukungan program untuk pengembangan produksi dan
produktivitas)
Pembangunan infrastruktur
Program pembangunan/rehabilitasi prasarana : irigasi
teknis/non teknis/jalan usahatani/pasar/cold
storage /RPH/RPA/TPI
Program penyediaan/bantuan
alsintan/peternakan/perikanan/perkebunan
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan
selama Tahun 2013-2015:
Perluasan lahan tanaman pangan/hortikultura/perkebunan
(kelapa/gula/kelapa sawit/kakao/sagu)/ lahan
penggembalaan/areal Hijauan Makanan Ternak (HMT)/
perluasan lahan budidaya perikanan
Program perluasan lahan tanaman
pangan/hortikultura/perkebunan (kelapa/gula/kelapa
sawit/ kakao/sagu)/lahan penggembalaan/areal Hijauan
Makanan Ternak (HMT)/perluasan lahan budidaya
perikanan
Pengendalian OPT/pencegahan dan penanggulangan penyakit
ternak/pengawasan dan pengendalian perikanan
Program pengendalian OPT/pencegahan dan
penanggulangan penyakit ternak/pengawasan dan
pengendalian perikanan
Penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman
pangan/hortikultura/peternakan/ perikanan/ perkebunan
Program penyediaan sarana produksi tanaman
pangan/hortikultura/peternakan/perikanan/ perkebunan
(benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll)
BobotIndikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)
Nilai
MaksimumNilai
Nilai
Akhir
f.
15
1)
8
1. ≥ 3 program 8
2. 1 - 2 program 5
2) Sumber dana 7
1. APBD Provinsi 7
2. APBD Provinsi dan APBN 5
3. APBN 3
2. Penanganan kerawanan pangan 100
a. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) 20
1) 5
1. Ada dan aktif 5
2. Ada, tidak aktif 1
2) Hasil rekomendasi tim SKPG 10
1. Ditindaklanjuti 10
2. Tidak ditindaklanjuti 3
3) Sumber dana 5
1. APBD Provinsi 5
2. APBD Provinsi dan APBN 3
3. APBN 1
b. Pemberian bantuan pangan 15
1) 8
1. Ada 8
2. Tidak ada 0
2) Sumber dana 7
1. APBD Provinsi 7
2. APBD Provinsi dan APBN 5
3. APBN 3
c.20
1)10
1. Tetap/meningkat 10
2. Menurun 3
2)10
1. Swadana 5
2. APBD Provinsi 3
3. APBN 2
d.
15
1)
8
1. ≥ 3 program 8
2. 1 - 2 program 4
2) Sumber dana 7
1. APBD Provinsi 7
2. APBD Provinsi dan APBN 5
3. APBN 3
e. Pembangunan/rehabilitasi pasar tradisional 15
1) 8
1. Ada 8
2. Tidak ada 0
2) Sumber dana 7
1. APBD Provinsi 7
2. APBD Provinsi dan APBN 5
3. APBN 3
Tim Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
Sumber dana untuk pengembangan cadangan pangan
masyarakat (jawaban bisa lebih dari satu)
Perkembangan cadangan pangan masyarakat pada akhir
tahun
Pengembangan cadangan pangan masyarakat rata-rata selama
tahun 2013-2015
Program pemberian bantuan pangan
Dukungan terhadap usaha produktif kelompok (pertanian
tanaman pangan/ hortikultura/perkebunan/
peternakan/perikanan)
Program mendukung usaha produktif kelompok
(pertanian tanaman pangan/ hortikultura/
perkebunan/peternakan/perikanan)
Program pembangunan/rehabilitasi pasar tradisional
Dukungan program/kegiatan penyuluhan tanaman
pangan/hortikultura/perkebunan/ peternakan/ perikanan
Program penyuluhan tanaman
pangan/hortikultura/perkebunan/ peternakan/perikanan
BobotIndikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)
Nilai
MaksimumNilai
Nilai
Akhir
f. 15
1)
8
1. > 3 jenis 8
2. 1 - 2 jenis 4
2) Sumber dana 7
1. APBD Provinsi 7
2. APBD Provinsi dan APBN 5
3. APBN 3
3. Peningkatan diversifikasi pangan 100
a.30
1. > 75% dari kelompok sasaran 30
2. 40 - 75% dari kelompok sasaran 20
3. < 40% dari kelompok sasaran 5
b. Pengembangan pengolahan pangan pokok lokal 30
1. > 3 komoditas 30
2. 2 - 3 komoditas 20
3. 1 komoditas 5
c. Sumber dana 20
1. Swadana/CSR/sumber lain di luar pendanaan pemerintah 20
2. APBD Provinsi 15
3. APBD Provinsi dan APBN 10
4. APBN 5
d.20
1. Perda 10
2. Pergub 7
3. Surat edaran 3
4. Penanganan kemiskinan 100
a. Penyediaan lapangan pekerjaan 25
1)
10
1. > 3 upaya 10
2. 1 - 3 upaya 5
2) Sumber dana 10
1. APBD Provinsi 10
2. APBD Provinsi dan APBN 8
3. APBN 5
b. Pemberian bantuan modal usaha 20
1) 10
1. > 5 upaya 10
2. 3 - 5 upaya 6
3. 1 - 2 upaya 3
2) Sumber dana 10
1. APBD Provinsi 10
2. APBD Provinsi dan APBN 8
3. APBN 5
c.15
1. SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, perguruan tinggi 15
2. SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA 10
3. SD/MI, SMP/MTs 5
4. SD/MI 3
d. Jaminan kesehatan masyarakat miskin 25
1)
7
1. > 3 7
2. 1-3 3
Dukungan sarana dan prasarana transportasi
Upaya pelayanan kesehatan masyarakat miskin
(pelayanan kesehatan dasar, perawatan kesehatan ibu
hamil dan balita, jaminan kesehatan untuk rawat inap,
dll)
Keberlanjutan program optimalisasi pemanfaatan lahan
pekarangan minimal 2 tahun
Upaya penyediaan lapangan pekerjaan (pengembangan
kewirausahaan, sentra industri potensial, balai pelatihan
kerja, dll)
Upaya pemberian bantuan modal usaha
Dukungan peraturan/kebijakan (jawaban bisa lebih dari satu)
Dukungan sarana (kendaraan/kapal pengangkut
komoditas pangan) dan prasarana transportasi
darat/laut/udara (jalan/pelabuhan/ terminal/bandara,
dsb)
Program pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (non-
APBN) pada jenjang pendidikan:
BobotIndikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)
Nilai
MaksimumNilai
Nilai
Akhir
2) Sumber dana 8
1. APBD Provinsi 8
2. APBD Provinsi dan APBN 5
3. APBN 3
e. Pengadaan pasar murah/subsidi pangan 15
1) 5
1. Ada 5
2. Tidak ada 0
2) Sumber dana 10
1. APBD Provinsi 10
2. APBD Provinsi dan APBN 8
3. APBN 3
5. Perbaikan gizi dan kesehatan 100
a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan 50
1)
25
1. > 3 upaya 25
2. 1 - 3 upaya 15
2) Sumber dana 25
1. APBD Provinsi 25
2. APBD Provinsi dan APBN 15
3. APBN 5
b. 50
1)
25
1. > 3 upaya 25
2. 1 - 3 upaya 15
2) Sumber dana 25
1. APBD Provinsi 25
2. APBD Provinsi dan APBN 15
3. APBN 5
C.200
1.100
1)
60
1. ≥ 5 jenis 60
2. 2 - 4 jenis 30
3. 1 jenis 10
2)40
1. meningkat 40
2. relatif tetap 30
3. menurun 20
2. Jumlah proyek/kegiatan usaha 100
1. meningkat 100
2. relatif tetap 75
3. menurun 50
III. Prestasi dan Penghargaan 100
A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi 80
1. > 5 penghargaan 80
2. 3 - 5 penghargaan 60
3. 1 - 2 penghargaan 40
B. Prestasi dan penghargaan non-pangan 20
1. > 5 Penghargaan 20
2. 3 - 5 Penghargaan 10
3. 1 - 2 Penghargaan 5
Dukungan Swasta/Dunia Usaha terhadap Pembangunan Ketahanan
Pangan dan Gizi
Program pengadaan pasar murah/subsidi pangan
Program peningkatan cakupan sarana pelayanan
kesehatan kepada masyarakat (posyandu, puskesmas,
poskesdes, dll)
Upaya perbaikan gizi masyarakat
Upaya perbaikan gizi (pemberian MP-ASI, kapsul vitamin
A, tablet Besi, Taburia, konseling gizi, dan lain-lain)
Program pemberian kemudahan untuk menarik minat investor
(pemberian izin/regulasi/ penghapusan retribusi/pelayanan
terpadu)
Pemberian kemudahan untuk menarik minat investor di bidang
Ketahanan Pangan
Pertumbuhan investasi rata-rata selama periode tahun 2013-
2015
Misalnya di bidang : pertanian (a.l. pengolahan dan perdagangan
beras, pengolahan tapioka); peternakan (a.l. perdagangan ternak,
pabrik pakan ternak, pengolahan daging); perikanan (a.l. cold storage,
industri pengolahan ikan, industri pakan ikan, perdagangan ikan);
perkebunan (terkait dengan pangan)
BobotIndikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)
Nilai
MaksimumNilai
Nilai
Akhir
IV.
50
1. Lengkap 50
2. Tidak lengkap 30
1650Jumlah
Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam
profil (kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau
softcopy (video/CD/flashdisk))
Nama :
Kabupaten/Kota :
I. Kelembagaan/Organisasi Ketahanan Pangan: 200
A. Pembentukan kelembagaan kabupaten/kota: 100
1. Badan Ketahanan Pangan 100
2. Badan/Kantor Ketahanan Pangan dan Unit Kerja Lainnya 80
3. Bagian/Bidang Ketahanan Pangan 60
4. Seksi/Subbidang/Subbagian Ketahanan Pangan 40
B. Dewan Ketahanan Pangan (periode tahun 2013-2015) 100
1.20
1. 20
2. 15
3. 10
2.25
1. 3 kali 25
2. 2 kali 15
3. 1 kali 5
3. 30
1. > 60% kesepakatan ditindaklanjuti 30
2. 30 - 60 % kesepakatan ditindaklanjuti 20
3. < 30 % kesepakatan ditindaklanjuti 10
4.
25
1. 25
2. 15
3. <2 kegiatan 5
II. Pembangunan Sistem Ketahanan Pangan 1200
A.600
1.100
a. 50
1).
50
a) Tanaman Pangan (minimal 3 komoditas) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
b) Hortikultura (minimal 3 komoditas) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
c) Peternakan (minimal 3 komoditas) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
d) Perkebunan (kelapa/gula/kakao/kelapa sawit/sagu) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
e) Perikanan (minimal 3 komoditas) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
2). 50
a) Peternakan (minimal 3 komoditas) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
b) Tanaman pangan (minimal 3 komoditas) 15
1. Meningkat 15
2. Menurun 0
c) Hortikultura (minimal 3 komoditas) 15
1. Meningkat 15
2. Menurun 0
d) Perikanan (minimal 3 komoditas) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
Wilayah Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, dan Perikanan
Indikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)Nilai
Nilai
Maksimum
Form Penilaian Profil
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Kategori Pembina Ketahanan Pangan
Nilai
Akhir
B. BUPATI/WALIKOTA
Bobot
Wilayah Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, Perkebunan, dan
Perikanan
Perkembangan produksi pangan (rata-rata trend tahun 2013-2015)
berdasarkan potensi wilayah (pilih salah satu)
Peran Ketua DKP Kabupaten/Kota memimpin rapat koordinasi selama 3
tahun/2013-2015 (laporan dilampirkan)
≥ 6 kali
3-5 kali
1-2 kali
Keikutsertaan Bupati/Walikota dalam Sidang Regional dalam 3 tahun terakhir
(2013-2015)
≥ 5 kegiatan
2-4 kegiatan
Kegiatan yang dikoordinasikan oleh DKP terkait pangan dan gizi (penanganan
rawan pangan, pasokan pangan, stabilisasi harga pangan, sistem data dan
informasi pangan dan gizi, dll)
Komitmen terhadap hasil Sidang Regional DKP (tahun 2013-2015)
Situasi ketahanan pangan dan gizi selama tahun 2013-2015 (didukung dengan data,
informasi, analisis dan sumber data)
Ketersediaan pangan (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan,
perikanan, pangan lokal lainnya)
Indikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)Nilai
Nilai
Maksimum
Nilai
AkhirBobot
3).
50
a) Perkebunan (kelapa/gula/kakao/kelapa sawit/sagu) 15
1. Meningkat 15
2. Menurun 0
b) Tanaman Pangan (minimal 3 komoditas) 15
1. Meningkat 15
2. Menurun 0
c) Hortikultura (minimal 3 komoditas) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
d) Perikanan (minimal 3 komoditas) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
4). Wilayah Perikanan, Peternakan, Hortikultura, dan Perkebunan 50
a) Perikanan (minimal 3 komoditas) 15
1. Meningkat 15
2. Menurun 0
b) Peternakan (minimal 3 komoditas) 15
1. Meningkat 15
2. Menurun 0
c) Hortikultura (minimal 3 komoditas) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
d) Perkebunan (kelapa/gula/kakao/kelapa sawit/sagu) 10
1. Meningkat 10
2. Menurun 0
b.30
1) Ketersediaan energi 10
1. ≥ 2200 kkal/kapita/hari 10
2. < 2200 kkal/kapita/hari 5
2) Ketersediaan protein 10
1. ≥ 57 gr/kapita/hari 10
2. < 57 gr/kapita/hari 5
3) PPH ketersediaan 10
1. > 85 10
2. 70 - 85 5
3. <70 1
c.20
1. ≥ 10 ton 30
2. < 10 ton 10
2. 100
1. > 6 komoditas, harganya stabil 100
2. 3 - 6 komoditas, harganya stabil 60
3. < 3 komoditas, harganya stabil 20
3. 100
a.30
1. 30
2. 10
b.30
1. 30
2. 10
c.40
1. Skor > 80 40
2. Skor 70 - 80 30
3. Skor < 70 10
4. Keamanan Pangan 100
a.50
1. Kebijakan 15
2. Penanganan 20
3. Pengawasan 15
b.50
1 Menurun 50
2 Meningkat 0
Skor Pola Pangan Harapan rata-rata tiga tahun (cenderung meningkat)
Wilayah Perkebunan, Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perikanan
Tingkat konsumsi energi (anjuran 2000 Kkal/kap/hari) selama 3 tahun
berturut-turut
Tingkat konsumsi protein (anjuran 52 gr/kap/hari) selama 3 tahun berturut-
turut
< 90% atau > 110% anjuran
Fluktuasi harga pangan diantaranya gabah, beras, cabai, daging sapi, daging
ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, dan lain-lain (Coefficient of Variation <
10)
90% - 110% dari anjuran
Kasus terkait ketidakamanan pangan pada periode tahun 2013- 2015
(bersumber dari Dinkes, Disperindag, BKP, dll);
90% - 110% dari anjuran
Perkembangan harga komoditas pangan selama tahun 2013-2015
Konsumsi pangan selama tahun 2013-2015
< 90% atau > 110% anjuran
Rata-rata penyediaan cadangan pangan pemerintah kabupaten/kota per
tahun, diluar CPP (periode tahun 2013-2015)
Upaya penanganan keamanan pangan periode tahun 2013-2015 (jawaban bisa
lebih dari satu)
Ketersediaan pangan berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM) rata-rata
selama Tahun 2013-2015
Indikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)Nilai
Nilai
Maksimum
Nilai
AkhirBobot
5. Kemiskinan (tahun 2013-2015) (sumber data BPS) 100
a. 50
1. menurun ≥ 1% per tahun 50
2. menurun 0,5% - < 1 % per tahun 30
3. menurun < 0,5% per tahun 10
b. Persentase penduduk dengan konsumsi energi < 70% 50
1. Menurun 50
2. Tetap 10
3. Meningkat 0
6. Status gizi penduduk (rata-rata selama tahun 2013-2015) 100
a. Perkembangan jumlah balita gizi buruk 35
1. Menurun 35
2. Meningkat 0
b. 35
1. Menurun 35
2. Meningkat 0
c. 30
1. Menurun 30
2. Meningkat 0
B.600
1.100
a. Pembangunan infrastruktur 20
1) Program pembangunan/rehabilitasi prasarana (pilih salah satu)
UNTUK KABUPATEN :
i.
10
1. ≥ 6 prasarana 10
2. 3 - 5 prasarana 5
3. Tidak ada 0
UNTUK KOTA :
ii.
10
1. ≥ 5 prasarana 10
2. 2 - 5 prasarana 5
3. Tidak ada 0
2) Sumber dana 10
1. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 10
2. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 8
3. APBN 6
b. Penyediaan/bantuan sarana produksi 20
1) Sarana produksi (pilih salah satu)
UNTUK KABUPATEN :
i.
10
1. ≥ 4 sarana 10
2. 1 - 3 sarana 5
3. Tidak ada 0
UNTUK KOTA:
ii.
10
1. ≥ 4 sarana 10
2. 1 - 3 sarana 5
3. Tidak ada 0
2) Sumber dana 10
1. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 10
2. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 8
3. APBN 6
c. 15
1)
UNTUK KABUPATEN :
i.
8
1. > 3 subsektor 8
2. 1 - 3 subsektor 4
Program pembangunan/rehabilitasi prasarana : perdagangan dan
jasa (jalan/jembatan/ angkutan/ transportasi, gudang/tempat
penyimpanan, pasar/ RPH/RPA)
Program pembangunan/rehabilitasi prasarana : irigasi teknis/non
teknis/ jalan usahatani/jembatan/
angkutan/transportasi/pasar/cold storage /RPH/ RPA/TPI
Program perluasan lahan tanaman pangan/hortikultura/perkebunan
(kelapa/gula/kelapa sawit/kakao/sagu)/lahan penggembalaan/areal
Hijauan Makanan Ternak (HMT)/perluasan lahan budidaya
perikanan
Fasilitasi dukungan sarana produksi, perdagangan, industri dan jasa
(perikanan, hortikultura, peraturan, perizinan, pasar/toko, dll)
Pengembangan/perluasan usaha
Pengembangan komoditas pangan unggulan/kegiatan prioritas daerah (dukungan
program untuk pengembangan produksi dan produktivitas)
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama Tahun
2013-2015:
Penyediaan sarana produksi tanaman
pangan/hortikultura/peternakan/ perikanan/ perkebunan
(benih/bibit, alat tangkap ikan, pupuk, pestisida, dll)
Persentase penduduk miskin rata-rata selama 3 tahun
Perkembangan angka kematian bayi
Pelaksanaan program (pilih salah satu)
Perkembangan angka kematian ibu melahirkan
Indikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)Nilai
Nilai
Maksimum
Nilai
AkhirBobot
UNTUK KOTA:
ii.
8
1. > 3 kegiatan 8
2. 1 - 3 kegiatan 4
2) Sumber dana 7
1. APBD Kabupaten/Kota 7
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 5
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 4
4. APBN 2
d. 15
1)
UNTUK KABUPATEN :
i.
7
1. > 5 program 7
2. 3 - 5 program 3
3. 1-2 program 0
UNTUK KOTA:
ii.8
1. > 3 program 8
2. 2 - 3 program 5
3. 1 program 3
2) Sumber dana 7
1. APBD Kabupaten/Kota 7
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 5
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 4
4. APBN 2
e.15
1)UNTUK KABUPATEN :
i.8
1. ≥ 5 program 8
2. 3-4 program 5
3. 1-2 program 3
UNTUK KOTA:
ii.
8
1. ≥ 5 program 8
2. 3-4 program 5
3. 1-2 program 3
2) Sumber dana 7
1. APBD Kabupaten/Kota 7
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 5
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 4
4. APBN 2
f.
15
1)
UNTUK KABUPATEN :
i.8
1. ≥ 3 program/kegiatan 8
2. 1 - 2 program/kegiatan 5
UNTUK KOTA:
ii.8
1. ≥ 3 program/kegiatan 8
2. 1 - 2 program/kegiatan 5
2) Sumber dana 7
1. APBD Kabupaten/Kota 7
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 5
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 4
4. APBN 2
2. Program Penanganan kerawanan pangan 100
a. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) 25
1) 5
1. Dilaporkan 5
2. Tidak Dilaporkan 0
Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian (pilih salah satu)
Pengawasan dan Pengendalian usaha budidaya /produksi pangan
Program pengembangan/fasilitasi usaha kecil menengah bidang
pangan (pembinaan usaha, fasilitasi tempat usaha, fasilitasi jejaring
mitra usaha, dll)
Pengendalian /pencegahan dan penanggulangan penyakit pada
tanaman pangan/hortikultura/perkebunan/peternakan /perikanan
Pembinaan dan pengawasan usaha produksi pangan (regulasi,
promosi/sosialisasi, keamanan pangan, dll)
Program penyediaan/bantuan alat mekanisasi/peralatan industri pangan
yang bersumber dari APBD Kabupaten/Kota
Program/kegiatan penyuluhan di bidang pengolahan pangan
(higienis, kemasan, daya simpan, dll)
Dukungan program/kegiatan penyuluhan budidaya (tanaman
pangan/hortikultura/ perkebunan/ peternakan/ perikanan), atau
penyuluhan di bidang pengolahan pangan (higienis, kemasan, daya simpan,
dll)
Program penyuluhan budidaya/pengolahan hasil tanaman
pangan/hortikultura/ perkebunan/peternakan/perikanan
Pelaksanaan program: (pilih salah satu)
Program penyediaan/bantuan peralatan industri pangan (mesin
pencetak makanan, mesin pengering, mesin perajang, pengemasan,
dll)
Dukungan program/kegiatan (pilih salah satu):
Program penyediaan/bantuan alat mekanisasi tanaman
pangan/hortikultura/peternakan/perikanan/ perkebunan.
Hasil analisis situasi pangan dan gizi
Indikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)Nilai
Nilai
Maksimum
Nilai
AkhirBobot
2) Tindak lanjut rekomendasi tim SKPG 10
1. Ditindaklanjuti 10
2. Tidak ditindaklanjuti 0
3) Sumber dana 10
1. APBD Kabupaten/Kota 10
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 8
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 5
4. APBN 3
b. Pemberian bantuan pangan daerah 25
1)15
1. Ada, rutin setiap tahun 15
2. Ada, tidak rutin 10
2) Sumber dana 10
1. APBD Kabupaten/Kota 10
2. APBD Kabupaten/Kota dan APBD Provinsi 7
3. APBD Provinsi 5
c.25
1)15
1. Sangat bermanfaat (dalam dan luar kelompok) 15
2. Cukup bermanfaat (hanya dalam kelompok) 10
3. Kurang bermanfaat 5
2)10
1. APBD Kabupaten/Kota 10
2. APBD Provinsi 8
3. APBN 3
d. 25
1) 15
1. ≥ 3 program 15
2. 1 - 2 program 8
2) Sumber dana 10
1. APBD Kabupaten/Kota 10
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 8
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 5
4. APBN 3
3. Peningkatan keterjangkauan pangan 100
a.60
1. > 3 upaya 60
2. 2 - 3 upaya 40
3. < 2 20
b. Sumber dana 40
1. APBD Kabupaten/Kota 40
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 30
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 15
4. APBN 5
4. Peningkatan diversifikasi pangan 100
a.30
1. > 75% dari kelompok sasaran 30
2. 40 - 75% dari kelompok sasaran 20
3. < 40% dari kelompok sasaran 10
b. Pengembangan pengolahan pangan pokok lokal 30
1. > 3 komoditas 30
2. 2 - 3 komoditas 20
3. 1 komoditas 10
c. Sumber dana 30
1. Swadana/APBD Kabupaten/Kota 30
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 20
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 10
4. APBN 5
d. 10
1. Perda 5
2. Perbup/Perwal 3
3. Surat edaran 2
Pengembangan cadangan pangan masyarakat rata-rata selama tahun 2013-
2015
Program pemberian bantuan pangan daerah periode tiga tahun terakhir
(cadangan pangan pemerintah daerah, dll)
Keberlanjutan program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan minimal
2 tahun
Upaya meningkatkan keterjangkauan pangan (penyediaan pangan murah,
peningkatan daya beli, efisiensi distribusi)
Manfaat cadangan pangan masyarakat (bantuan rawan pangan, simpan
pinjam, sosial, dll)
Sumber dana untuk pengembangan cadangan pangan masyarakat
(jawaban bisa lebih dari satu)
Dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin/rawan pangan
Dukungan pengembangan usaha bagi masyarakat miskin/rawan pangan
(pembinaan usaha mikro, kemitraan usaha, perlindungan dan jaminan
sosial, dll)
Dukungan peraturan/kebijakan (jawaban bisa lebih dari satu)
Indikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)Nilai
Nilai
Maksimum
Nilai
AkhirBobot
5. Penanganan kemiskinan 100
a. Penyediaan lapangan pekerjaan 20
1)10
1. > 3 upaya 10
2. 1 - 3 upaya 6
2) Sumber dana 10
1. APBD Kabupaten/Kota 10
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 8
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 5
4. APBN 3
b.
20
1. ≥ 5 jenis 20
2. 2 - 4 jenis 15
3. 1 jenis 10
c. Pemberian bantuan modal usaha 20
1) 10
1. > 3 upaya 10
2. 1 - 3 upaya 6
2) Sumber dana 10
1. APBD Kabupaten/Kota 10
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 8
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 6
4. APBN 4
d.20
1. SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, perguruan tinggi 20
2. SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA 15
3. SD/MI, SMP/MTs 10
4. SD/MI 5
e. Jaminan kesehatan masyarakat miskin 20
1)
10
1. > 3 10
2. 1-3 5
2) Sumber dana 10
1. APBD Kabupaten/Kota 10
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 8
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 5
4. APBN 3
6. Perbaikan gizi dan kesehatan 100
a. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan 50
1)25
1. > 3 upaya 25
2. 1 - 3 upaya 15
2) Sumber dana 25
1. APBD Kabupaten/Kota 25
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 20
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 15
4. APBN 10
b. 50
1)25
1. > 3 upaya 25
2. 1 - 3 upaya 15
2) Sumber dana 25
1. APBD Kabupaten/Kota 25
2. APBD Kabupaten/Kota, dan APBD Provinsi 20
3. APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi, dan/atau APBN 15
4. APBN 10
III. Prestasi dan penghargaan 100
A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi 80
1. > 5 penghargaan 80
2. 3 - 5 penghargaan 60
3. 1 - 2 penghargaan 40
B. Prestasi dan penghargaan non-pangan 20
1. > 5 Penghargaan 20
2. 3 - 5 Penghargaan 10
3. 1 - 2 Penghargaan 5
Upaya pemberian bantuan modal usaha
Program peningkatan cakupan sarana pelayanan kesehatan kepada
masyarakat (posyandu, puskesmas, poskesdes, dll)
Upaya perbaikan gizi masyarakat
Upaya perbaikan gizi (pemberian MP-ASI, kapsul vitamin A, tablet Besi,
Taburia, konseling gizi, dan lain-lain)
Program pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu (non-APBN) pada
jenjang pendidikan
Upaya pelayanan kesehatan masyarakat miskin (pelayanan kesehatan
dasar, perawatan kesehatan ibu hamil dan balita, jaminan kesehatan
untuk rawat inap, dll)
Upaya penyediaan lapangan pekerjaan (pengembangan kewirausahaan,
sentra industri potensial, balai pelatihan kerja, dll)
Program pemberian kemudahan untuk menarik minat investor (pemberian
izin/regulasi/ penghapusan retribusi/pelayanan terpadu)
Indikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)Nilai
Nilai
Maksimum
Nilai
AkhirBobot
IV.50
1. Lengkap 50
2. Tidak lengkap 30
1550
Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil (kumpulan
kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy (video/CD/flashdisk))
Jumlah
Nama :
Desa/Kelurahan :
I.100
1. Ada dan aktif (minimal 3 kelembagaan) 100
2. Ada, dan aktif (< 3 kelembagaan) 50
3. Ada, tidak aktif 0
II. Pembangunan sistem ketahanan pangan 500
A.100
1. 30
1. Meningkat 30
2. Menurun 0
2.
40
1. 40
2. 20
3. Sumber dana 30
1. Desa/kelurahan dan/atau swadana 30
2. 20
3. 10
4. 5
B. 100
1. 50
1. Bertambah 50
2. Tetap 30
3. Ada, tetapi berkurang 10
2. Sumber dana pengadaan isi cadangan/lumbung pangan 50
1. Desa/kelurahan dan/atau swadana 50
2.30
3. 20
4. 10
C. Peningkatan diversifikasi pangan 100
1.40
1. Ada dan berlanjut (≥ 2 tahun) 40
2. Ada dan berlanjut (< 2 tahun) 20
2. Banyaknya pelaku usaha industri pengolahan pangan lokal 30
1. > 10 pelaku 30
2. 5 - 10 pelaku 10
3. 1 - 4 pelaku 53. Sumber dana peningkatan diversifikasi pangan 30
1. Desa/kelurahan dan/atau swadana 30
2. 20
3.15
4.10
5. APBN 5
D. Penanganan Rawan Pangan/Miskin 100
1. 50
1. Ada 50
2. Tidak ada 0
2.
50
1. ≥ 3 upaya 50
2. 1 - 2 upaya 20
E. Perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan 100
1.40
1. > 3 upaya 40
2. 1 - 3 upaya 20
2. Penanganan Balita Gizi Buruk 30
1. Tidak ada balita gizi buruk 30
2. Ada penanganan dan kasus gizi buruk menurun 20
3. Ada penanganan tetapi kasus gizi buruk tidak menurun 10
Nilai
Akhir
1 - 2 upaya
Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi
Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi,
dan APBN
Pemberian bantuan pangan dari desa/kelurahan (bukan program raskin)
Upaya pemerintah desa/kelurahan dalam mengembangkan usaha produktif
kelompok untuk penanganan rawan pangan/miskin (pelatihan keterampilan,
pelatihan manajemen usaha, bantuan modal, dll)
Upaya peningkatan pelayanan kesehatan (posyandu, poskesdes, posbindu,
warung obat desa, pos persalinan terpadu, dll)
APBN
Program pemanfaatan lahan pekarangan untuk sumber pangan keluarga (data
dan foto dilampirkan)
Swasta/CSR
Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi
Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi,
dan APBN
APBN
Cadangan/lumbung pangan
Perkembangan jumlah kelembagaan cadangan/lumbung pangan
Kelembagaan pangan di desa/kelurahan (Kelompok Lumbung Pangan/ Kelompok
Tani/Gapoktan/Dasawisma/Koperasi Tani/ Kelembagaan Lainnya)
Kategori Pembina Ketahanan Pangan
Nilai
Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan selama Tahun
2013-2015
Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi
Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi,
dan APBN
Produksi pangan unggulan (tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan,
perkebunan)
Perkembangan produksi (rata-rata trend tahun 2013 - 2015)
Upaya peningkatan produksi/penyediaan pangan (peningkatan sarana
prasarana produksi, penanggulangan hama penyakit, jalan, transportasi,
gudang/ penyimpanan pangan, pasar, dll)
≥ 3 upaya
Bobot
Draft Form Penilaian Profil
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2016
Indikator Kegiatan (data dukung dilampirkan)
KEPALA DESA/LURAH
Nilai
Maks
Nilai
Akhir
Kelembagaan pangan di desa/kelurahan (Kelompok Lumbung Pangan/ Kelompok
Tani/Gapoktan/Dasawisma/Koperasi Tani/ Kelembagaan Lainnya)
Nilai BobotIndikator Kegiatan
(data dukung dilampirkan)
Nilai
Maks
3. Sumber dana 30
1. Desa/kelurahan dan/atau swadana 30
2. 20
3.10
4. 5
III. Prestasi dan penghargaan 100
A. Prestasi dan penghargaan di bidang pangan dan gizi 80
1. > 3 penghargaan 80
2. 2 - 3 penghargaan 60
3. 1 penghargaan 30
B. Prestasi dan penghargaan non-pangan 20
1. > 3 penghargaan 20
2. 2 - 3 penghargaan 10
3. 1 penghargaan 5
IV.
50
1. Lengkap 50
2. Tidak lengkap 30
750
Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi
Dokumentasi keberhasilan kegiatan untuk melengkapi informasi dalam profil
(kumpulan kegiatan dalam bentuk hardcopy (foto) dan/atau softcopy
(video/CD/flashdisk))
Kelurahan/Desa, dan/atau APBD Kabupaten/Kota, dan/atau APBD Provinsi,
dan APBN
APBN
Jumlah