Petrologi Magma Dan Batuan Beku
-
Upload
arismayadi-dirantika -
Category
Documents
-
view
163 -
download
8
description
Transcript of Petrologi Magma Dan Batuan Beku
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
1/20
TUGAS PETROLOGI
#1
MAGMA DAN BATUAN BEKU
Disusun oleh :
Nama : Arismayadi DirantikaNo.Mhs : 410013197
Kelas : 03
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2014
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
2/20
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG1.2TUJUAN1.3METODE
BAB II PEMBAHASAN
2.1 MAGMA
2.1.1 Pengertian Magma
2.1.2 Tempat Terbentuknya Magma dan Ekspresinya
2.1.3 Komposisi Magma
2.1.4 Tipe dan Sifat Magma
2.1.5 Diferensiasi Magma
2.1.6 Asimilasi Magma
2.1.7 Intrusi dan Ekstrusi Magma
2.1.8 Evolusi Magma
2.1.9 Magma Mixing
2.1 BATUAN BEKU
2.2.1 Pengertian Batuan Beku
2.2.2 Letak Pembekuan
2.2.3 Warna Batuan Beku
2.2.4 Tekstur Batuan Beku
2.2.5 Tingkat Visualisasi Granularitas
2.2.6 Struktur Batuan Beku
2.2.7 Reaksi Bowen Series
DAFTAR PUSTAKA
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
3/20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangSebagian besar komponen penyusun bumi di bawah kerak bumi adalah material pijar
yang bersifat cair dan panas dengan komposisi utama adalah silikat. Semakin dalam, suhu
dan tekanan semakin tinggi.
Magma adalah material silikat alami yang berada di dalam bumi khususnya di mantel
bagian atas atau litosfer bagian bawah yang bersifat cair pijar dengan suhu berkisar 900 o
1100 oC (terjemahan bebas dari devinisi magma oleh Vide F.F. Grosts, 1974, Turner &
Verhoogen, 1960, H. Williams, 1962).
Batuan bekuadalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras dengan atau tanpa proses kritalisasi baik di bawah permukaan sebagai batuan
instrusif maupun di atas permukaan bumi sebagai ekstrutif. Batuan beku dalam bahasa latin
dinamakan igneus (dibaca ignis) yang artinya api.
1.2 TujuanAdapun tujuan dari pembuatan makalah ini, antara lain :
1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Magma dan Batuan beku2. Memenuhi tugas dari dosen
1.3 MetodeMetode yang saya pakai dalam pembuatan makalah ini adalah dengan metode
broswing di internet
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
4/20
BAB I
PEMBAHASAN
2.1 MAGMA
Sebagian besar komponen penyusun bumi di bawah kerak bumi adalah material pijar
yang bersifat cair dan panas dengan komposisi utama adalah silikat. Semakin dalam, suhu
dan tekanan semakin tinggi.
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik
di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan dapat terjadi karena salah satu
dari proses-proses berikut ini ; penurunan tekanan, kenaikan temperatur, atau perubahan
komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, dan sebagian besar
batuan beku tersebut terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.
2.1.1 Pengertian Magma
Berdasarkan keterangan dari para ahli seperti Bapak Turner dan Verhoogen
tahun 1960, Bapak F.F Groun Tahun 1947, Bapak Takeda Tahun 1970, Magma
didefinisikan atau diartikan sebagai cairan silikat kental pijar yang terbentuk secara
alami, memiliki temperatur yang sangat tinggi yaitu antara 1.500 sampai dengan
2.500 derajat celcius serta memiliki sifat yang dapat bergerak dan terletak di kerak
bumi bagian bawah.
Dalam magma terdapat bahan-bahan
yang terlarut di dalamnya yang bersifat
volatile / gas (antara lain air, co2, chlorine,
fluorine, iro, sulphur dan bahan lainnya)
yang magma dapat bergerak, dan non-
volatile / non gas yang merupakan
pembentuk mineral yang umumnya terdapat
pada batuan beku.
Bunsen(1951, W. T. Huang, 1962)
mempunyai pandapat bahwa ada dua jenis
magma primer, yaitu basaltis dan granitis dan batuan beku merupakan hasil
campuran dari dua magma ini yang kemudian mempunyai komposisi lain.
Dally 1933, Winkler (Vide W. T. Huang 1962) berpendapat lain yaitu magma
asli (primer) adalah bersifat basa yang selanjutnya akan mengalami proses
diferensiasi menjadi magma yang bersifat lain.
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
5/20
Adapun Hipotesis magma primer menurut Daly (1933) :
1. Magma yang terisolasi pada earth-shell, bersifat heterogen dan dapat dianggapmewarisi keadaan bumi semula. Kemudian adanya pengaruh tekanan relief
yang memadai akan menghasilkan apa yang disebut liquafactionsecara
setempat dan berasal dari bahan habluran. Pencairan batuan dapat dipengaruhi
oleh tenaga panas yang diakibatkan gesekan oleh akibat
deformasi (deformation) & peluruhan mineral radio aktif.
Surutnya gas secara setempat pun akan menyebabkan terpisahnya
magma; pada umumnya magma jenis ini menggambarkan suatu lidah cair
yang terperas ke atas dari asalnya yang jauh di daerah habluran di bawah
permukaan bumi.
2. Magma yang bersifat homogen, misalnya basalan habluran atau eglokit yangmeleleh, perubahan basaltic durovitreousmenjadi liqua vitreous akibat
surutnya gas secara tempat, basalan yang tetap vitreous kecuali pada
bagian upper shelldi mana bahan telah menghablur, peridotit habluran dan
karena pelelehan setempat akan mengakibatkan terjadinya cairan basalan,
serta liqua vitreous peridotite.
3. Magma primer tanpa spesifikasi awal, yaitu magma granitik dan magmabasaltik. Magma adalah bahan induk batuan beku. Lava adalah magma yang
keluar melalui lubang (kondoit) pada gunungapi. Kebanyakan magma
membeku di bawah permukaan dan bahan yang terakhir saja yang dapat dilihat
yaitu batuan beku. Magma diartikan sebagai bahan batuan yang melebur,
mengandung fasa uap yang hilang sewatu magma membeku, dalam proses ini
memainkan peranan yang penting dalam arah pembentukan hablur.
Menurut Bunsen magma primer terdiri dari dua jenis yaitu granit dan
basalt, dan batuan beku yang mengandung campuran batuan. Batuan beku
yang terdapat di bumi ini kebanyakan boleh dimasukkan ke dalam dua jenis
ini : granit dan basalt.
2.1.2 Tempat munculnya magma dan ekspresinya
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
6/20
Di permukaan Bumi, magma muncul di tiga lokasi yaitu di daerah
pemekaran lempeng, di jalur vokanik yang berasosiasi dengan zona penunjaman
lempeng, dan di daerah hot spot yang muncul di lantai samudera.
Magma yang muncul di zona pemekaran lempeng kerak Bumi berasal dari
mantel dan membeku membentuk kerak samudera.
Demikian pula magma yang muncul sebagai hot spot, berasal dari mantel.
Hot spot ini di lantai samudera membentuk gunungapi atau pulau-pulau gunungapi
di tengah samudera.
Sumber :http://jelajahyudi.blogspot.com/2012/07/asal-usul-terbentunya-gunung-berapi.html
Karena lempeng samudera terus bergerak, maka terbentuk deretan pulau-
pulau tengah samudera, seperti Rantai Pulau-pulau Hawai di Samudera Pasifik.
Sementara itu, magma yang muncul di zona penunjaman berasal dari kerak
samudera yang meleleh kembali ketika dia menunjam masuk kembali ke dalam
mantel. Ketika berjalan naik ke permukaan Bumi, magma ini juga melelehkan
sebagian batuan yang diterobosnya. Kemunculan magma ini membentuk deretan
gunungapi. Di Indonesia, sebagai contoh, deretan gunungapi seperti ini memanjang
mulai dari Sumatera, Jawa, Nusatenggara sampai ke Maluku. Di sekeliling
Samudera Pasifik, deretan gunungapi ini membentuk apa yang dikenal
sebagaiRing of fire.
2.1.3 Komposisi Magma
Karena suhu magma sangat tinggi dan keberadaannya sangat jauh di dalam
Bumi, maka kita tidak dapat mengambil sampel magma dan kemudian
mempelajarinya untuk mengetahui komposisinya. Oleh karena itu, untuk
http://jelajahyudi.blogspot.com/2012/07/asal-usul-terbentunya-gunung-berapi.htmlhttp://jelajahyudi.blogspot.com/2012/07/asal-usul-terbentunya-gunung-berapi.htmlhttp://jelajahyudi.blogspot.com/2012/07/asal-usul-terbentunya-gunung-berapi.htmlhttp://jelajahyudi.blogspot.com/2012/07/asal-usul-terbentunya-gunung-berapi.html -
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
7/20
mengetahui komposisi magma dilakukan melalui pendekatan dengan mempelajari
batuan beku yang berasal dari magma yang membeku. Pendekatan dengan
menganalisa batuan beku masih kurang, karena belum dapat mengetahui
komponen penyusun magma yang berupa gas. Karena gejala volkanisme adalah
manifestasi dari kemunculan magma di permukaan Bumi, maka untuk mengetahui
kandungan gas dalam magma dipelajari aktifitas vulkanisme.
Dari uraian di atas maka, secara sederhana dapat kita katakan bahwa seluruh
unsur kimia yang ada di Bumi, kecuali buatan, terdapat di dalam magma; hanya
kelimpahan dari unsur-unsur tersebut yang berbeda. Komposisi kimia magma
sangat kompleks. 99% dari magma tersusun oleh 10 unsur kimia, yaitu Silikon (Si),
Titanium (Ti), Aluminium (Al), Besi (Fe), Magmesium (Mg), Kalsium
(Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).
Dengan konvensi, komposisi kimia magma dinyatakan dalam persen berat (%
berat). Dalam bentuk senyawa kimia, unsur-unsur tersebut dinyatakan dalam
bentuk SiO2, TiO2, Al2O3, FeO, MgO, CaO, Na2O, K2O dan H2O. Tentang
kelimpahannya, secara umum, SiO2 adalah yang paling banyak, menyusun lebih
dari 50 % berat magma. Kemudian, Al2O3, FeO, MgO, CaO menyusun 44 %
berat magma, dan sisanya Na2O, K2O, TiO2 dan H2O menyusun 6 % berat
magma. Pada kenyataannya, kelimpahan unsur-unsur tersebut sangat bervariasi,
tergantuk pada karakter komposisi magma.
2.1.2Tipe dan Sifat MagmaMagma dapat dibedakan berdasarkan kandungan SiO2. Dikenal ada tiga tipe
magma, yaitu:
1. Magma Basalti k (Basaltic magma)SiO2 45-55 %berat; kandungan Fe danMg tinggi; kandungan K dan Na rendah.
2. Magma Andesit ik (Andesit ic magma)SiO2 55-65 %berat, kandungan Fe,Mg, Ca, Na dan K menengah (intermediate).
3. Magma Rioli tik (Rhyoliti c magma)SiO2 65-75 %berat, kandungan Fe, Mgdan Ca rendah; kandungan K dan Na tinggi.
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
8/20
Tiap-tiap magma memiliki karakteristik yang berbeda. Rangkuman dari sifat-sifat
magma itu seperti terlihat di dalam Tabel dibawah ini.
Rangkuman Sifat-sifat Magma
Tipe
Magma
Batuan
Beku
yang
dihasilkan
Komposisi Kimia Temperatur ViskositasKandungan
Gas
Basaltik Basalt
45-55 SiO2%, kandungan
Fe, Mg, dan Ca tinggi,
kandungan K, dan Na
rendah.
10001200oC Rendah Rendah
Andesitik Andesit
55-65 SiO2%, kandungan
Fe, Mg, Ca, Na, dan K
menengah.
8001000oC Menengah Menengah
Rhyolitik Rhyolit
65-75 SiO2%, kandungan
Fe, Mg, dan Ca rendah,
kandungan K, dan Na tinggi.
650800 oC Tinggi Tinggi
Temperatur magma tidak diukur secara langsung, melainkan dilakukan di
laboratorium dan dari pengamatan lapangan.
Magma mengandung gas-gas terlarut. Gas-gas yang terlarut di dalam cairan
magma itu akan lepas dan membentuk fase tersendiri ketika magma naik ke
permukaan bumi. Analoginya sama seperti gas yang terlarut di dalam minuman
ringan berkaborasi di dalam botol dengan tekanan tinggi. Ketika, tutup botol
dibuka, tekanan turun dan gas terlepas membentuk fase tersendiri yang kita lihat
dalam bentuk gelembung-gelembung gas. Juga sering kita lihat ketika pemberian
meali bagi para pemenang balap kenderaan. Kepada mereka diberikan minuman di
dalam botol dan kemudian mereka mengkocok-kocok botol tersebut sebelum
membuka tutupnya. Kemudian, ketika tutup botol yang telah dikocok itu dibuka,
maka tersemburlah isi botol tersebut keluar. Demikian pula halnya dengan magma
ketika keluar dari dalam bumi. Kandungan gas di dalam magma ini akan
mempengaruhi sifat erupsi dari magma bila keluar ke permukaan bumi.
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
9/20
Viskositas adalah kekentalan atau kecenderungan untuk tidak mengalir.
Cairan dengan viskositas tinggi akan lebih rendah kecenderungannya untuk
mengalir daripada cairan dengan viskositas rendah. Demikian pula halnya dengan
magma.
Viskositas magma ditentukan oleh kandungan SiO2 dan temperatur magma.
Makin tinggi kandungan SiO2 maka makin rendah viskositasnya atau makin
kental. Sebaliknya, makin tinggi temperaturnya, makin rendah viskositasnya. Jadi,
magma basaltik lebih mudah mengalir daripada magma andesitik atau riolitik.
Demikian pula, magma andesitik lebih mudah mengalir drripada magma riolitik.
2.1.3Diferensiasi MagmaDiferensiasi magma adalah suatu tahapan pemisahan atau pengelompokan
magma dimana material-material yang memiliki kesamaan sifat fisika maupun
kimia akan mengelompok dan membentuk suatu kumpulan mineral tersendiri yang
nantinya akan mengubah komposisi magma sesuai penggolongannya berdasarkan
kandungan magma. Proses ini dipengaruhi banyak hal. Tekanan, suhu, kandungan
gas serta komposisi kimia magma itu sendiri dan kehadiran pencampuran magma
lain atau batuan lain juga mempengaruhi proses diferensiasi magma ini.
Proses ini merupakan suatu proses pemisahan kristal-kristal dari larutan
magma karena proses kristalisasi perjalan tidak seimbang atau kristal-kristal
tersebut pada saat pendinginan tidak dapat mengubah perkembangan.
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
10/20
Sumber :https://reader003.{domain}/reader003/html5/0301/5a9789b955152/5a9789c04e56c.jpg
Komposisi larutan magma yang baru ini terjadi sebagai akibat dari adanya
perubahan temperatur dan tekanan yang mencolok serta tiba-tiba.
Secara umum, proses diferensiasi magma terbagi menjadi :
1. Crystal Settl ing/ gravitational settlingProses ini meliputi pengendapan kristal oleh gravitasi dari kristal-
kristal berat yang mengandung unsur Ca, Mg, Fe yang akan memperluasmagma pada bagian dasarmagma chamber. Disini, mineral-mineral silikat
berat akan berada di bawah. Dan akibat dari pengendapan ini, akan terbentuk
suatu lapisan magma yang nantinya akan menjadi tekstur kumulat atau tekstur
berlapis pada batuan beku.
2. L iquid ImmisbilityLarutan magma yang memiliki suhu rendah akan pecah menjadi larutan
yang masing-masing akan membentuk suatu bahan yang heterogen.
3. Crystal F lotationPengembangan kristal ringan dari sodium dan potassium akan naik ke
bagian atas magma karena memiliki densitas yang lebih rendah dari larutan
kemudian akan mengambang dan membentuk lapisan pada bagian atas
magma.
4. VesiculationVesiculation merupakan suatu proses dimana magma yang
mengandung komponen seperti CO2, SO2, S2, Cl2, dan H2O sewaktu-waktu
naik ke permukaan sebagai gelembung-gelembung gas dan membawa
komponen-komponen sodium (Na) dan potassium (K).
http://syaifulmangantjo.files.wordpress.com/2011/05/diferensiasi-dapur-magma.jpghttp://syaifulmangantjo.files.wordpress.com/2011/05/diferensiasi-dapur-magma.jpghttp://syaifulmangantjo.files.wordpress.com/2011/05/diferensiasi-dapur-magma.jpghttp://syaifulmangantjo.files.wordpress.com/2011/05/diferensiasi-dapur-magma.jpg -
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
11/20
2.1.4Asimilasi MagmaProses ini dapat terjadi pada saat terdapat material asing dalam tubuh
magma seperti adanya batuan disekitar magma yang kemudian bercampur, meleleh
dan bereaksi dengan magma induk dan kemudian akan mengubah komposisi
magma.
Dalam proses asimilasi, terkadang batuan-batuan yang ada di
sekitar magma chamber yang kemudian masuk ke dalam magma membeku sebagai
satu bentuk inklusi batuan yang disebut dengan xenolith. Namun bentukan inklusi
ini juga dapt terbentuk sebagai suatu inklusi kristal yang disebut dengan xenocrsyt.
2.1.5Intrusi Magma dan Ekstrusi Magma
A. Intrusi Magma
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan,
tetapi tidak mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas
sebagai berikut :
1. Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dualapisan batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
2. Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas.Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
12/20
Sumber :http://1.bp.blogspot.com/_k_a5N-8Wo5Q/S5OVPxpUVVI/AAAAAAAAAAs/YPn-idp5tUU/s400/untitled.bmp
3. Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membekudi sela-sela lipatan (korok).
4. Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung
berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.
B. Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke
permukaan Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas
cukup kuat dan ada retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang
sangat dahsyat. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api.
Sumber :http://4.bp.blogspot.com/_qEheXUf3T0M/SZLdLPhDxII/AAAAAAAAAMI/A46QJumpZxs/s320/gb0409.jpg
Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan.
Oleh karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi
magma dibagi dalam tiga macam, yaitu:
http://1.bp.blogspot.com/_k_a5N-8Wo5Q/S5OVPxpUVVI/AAAAAAAAAAs/YPn-idp5tUU/s400/untitled.bmphttp://1.bp.blogspot.com/_k_a5N-8Wo5Q/S5OVPxpUVVI/AAAAAAAAAAs/YPn-idp5tUU/s400/untitled.bmphttp://1.bp.blogspot.com/_k_a5N-8Wo5Q/S5OVPxpUVVI/AAAAAAAAAAs/YPn-idp5tUU/s400/untitled.bmphttp://4.bp.blogspot.com/_qEheXUf3T0M/SZLdLPhDxII/AAAAAAAAAMI/A46QJumpZxs/s320/gb0409.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_qEheXUf3T0M/SZLdLPhDxII/AAAAAAAAAMI/A46QJumpZxs/s320/gb0409.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_qEheXUf3T0M/SZLdLPhDxII/AAAAAAAAAMI/A46QJumpZxs/s320/gb0409.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_qEheXUf3T0M/SZLdLPhDxII/AAAAAAAAAMI/A46QJumpZxs/s320/gb0409.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_k_a5N-8Wo5Q/S5OVPxpUVVI/AAAAAAAAAAs/YPn-idp5tUU/s400/untitled.bmp -
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
13/20
1. Ekstrusi linear, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan ataupatahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya
Gunung Api Laki di Islandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan
Jawa Timur.
2. Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi,sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu.
Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya
mencapai 10.000 km2.
3. Ekstrusi sentral, terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma)dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau,
Gunung Vesucius, dan lain-lain.
2.1.6Evolusi MagmaMagma pada perjalanannya dapat mengalami perubahan atau disebut dengan
evolusi magma. Proses perubahan ini menyebabkan magma berubah menjadi
magma yang bersifat lain oleh proses-proses sebagai berikut :
1. Hibridasi : proses pembentukan magma baru karena pencampuran 2 magmayang berlainan jenis.
2. Sintetis : Pembentukan magma baru karena adanya proses asimmilasi denganbatuan samping.
3. Anateksis : proses pembentukan magma dari peleburan batu-batuan padakedalaman yang sangat besar.
Dan dari proses-proses diatas, magma akan berubah sifatnya, dari yang
awalnya bersifat homogen pada akhirnya akan menjadi suatu tubuh batuan beku
yang bervariasi.
2.1.7Magma MixingTerjadi saat dua jenis magma yang berbeda bertemu dan kemudian
bercampur menjadi satu menghasilkan satu jenis magma lain yang homogen yang
disebut dengan magma turunan. Magma turunan ini biasanya bersifat pertengahan
dari kedua jenis magma yang bercampur. Sebagai contoh,
magma andesitic dan dacitic kemungkinan adalah magma intermediet yang
terbentuk dari hasil pencampuran magma asam dan magma basa.
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
14/20
Kedua jenis magma ini dpat bertemu apabila dalam suatu regional terdapat
2 magma chamber yang memiliki potensi dan berjarak tidak jauh dan kemudian
terjadi intrusi magma berupa sill atau dike dari salah satu magma chamberlalu
intrusi ini mencapai magma chamberyang lain. Dari intrusi yang menerobos dan
bertemu denganmagma chamber inilah kemudian terjadi proses pencampuran 2
jenis magma yang berbeda menghasilkan satu jenis magma baru yang bersifat
tengahan dari 2 jenis magma yang bercampur tersebut.
2.2 BATUAN BEKU
2.2.1 Pengertian Batuan Beku
Batu an b ek u ad a lah b a tu an y an g t e rb en tu k l an g su n g d ar i
p emb e ku an magma. Proses pembekuan te rs ebut meru pakan proses
pe rubahan fase dar i cai r menjad i pad at . Pembeku an ma gma ak an
menghasilkan kristal-kristal mineral pr im er at au pun ge la s. Pr os es
p emb e ku an m a gma a k a n s an ga t t e rp en ga r u h terhad ap teks tur dan
struktur primer batuan sedangkan komposisi batuan sangat d ip en ga ru hi
o l e h s i f a t m a g m a s e l .
Pa da sa at pe nur una n su hu ak an me le wa ti tahapan perubahan
fase cair ke padat. Apabila pada saat itu terdapat cukup energi pembentukan kristal
maka akan terbentuk kristal-kristal mineral berukuran besar sedangkan bila energi
pembentukan rendah akan terbentuk kristal yang berukuranhalus. Bila pendinginan
berlangsung sangat cepat maka kristal tidak terbentuk dancairan magma membeku
menjadi gelas.
Batuan beku insteusif atau instrusi atau plutonik adalah batuan beku yang telah
menjadi kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan Bumi.
Magma yang membeku di bawah tanah sebelum mereka mencapai permukaan
bumi disebut dengan nama pluton. Nama Pluto diambil dari nama Dewa Romawi
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
15/20
dunia bawah tanah. Batuan dari jenis ini juga disebut sebagai batuan beku
plutonik atau batuan beku intrusif.
Sedangkan batuan belu ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi karena
keluarnya magma ke permukaan bumi dan menjadi lava atau meledak secara
dahsyat di atmosfer dan jatuh kembali ke bumi sebagai batuan.
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang
sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan dapat
terjadi karena salah satu dari proses-proses berikut ini ; penurunan tekanan,
kenaikan temperatur, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku
telah berhasil dideskripsikan, dan sebagian besar batuan beku tersebut terbentuk di
bawah permukaan kerak bumi.
Berdasarkan keterangan dari para ahli seperti Bapak Turner dan Verhoogen
tahun 1960, Bapak F.F Groun Tahun 1947, Bapak Takeda Tahun 1970, Magma
didefinisikan atau diartikan sebagai cairan silikat kental pijar yang terbentuk secara
alami, memiliki temperatur yang sangat tinggi yaitu antara 1.500 sampai dengan
2.500 derajat celcius serta memiliki sifat yang dapat bergerak dan terletak di kerak
bumi bagian bawah. Dalam magma terdapat bahan-bahan yang terlarut di
dalamnya yang bersifat volatile / gas (antara lain air, co2, chlorine, fluorine, iro,
sulphur dan bahan lainnya) yang magma dapat bergerak, dan non-volatile / non gas
yang merupakan pembentuk mineral yang umumnya terdapat pada batuan beku.
Dalam perjalanan menuju bumi magma mengalami penurunan suhu, sehingga
mineral-mineral pun akan terbentuk. Peristiwa ini disebut dengan peristiwa
penghabluran.
2.2.2 Letak Pembekuan
Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuk di dalam bumi; sering
disebut batuan beku intrusi. Batuan beku luar adalah batuan beku yang terbentuk di
permukaan bumi; sering disebut batuan beku ekstrusi. Batuan beku hipabisal
adalah batuan beku intrusi dekat permukaan, sering disebut batuan beku gang atau
batuan beku korok, atausub volcanic intrusion.
2.2.3 Warna Batuan Beku
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
16/20
Warna segar batuan beku bervariasi dari hitam, abu-abu dan putih cerah.
Warna ini sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusun batuan beku itu
sendiri. Apabila terjadi percampuran mineral berwarna gelap dengan mineral
berwarna terang maka warna batuan beku dapat hitam berbintik-bintik putih, abu-
abu berbercak putih, atau putih berbercak hitam, tergantung warna mineral mana
yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada batuan beku tertentu yang
banyak mengandung mineral berwarna merah daging maka warnanya menjadi
putih-merah daging.
2.2.4 Tekstur Batuan Beku
Tekstur adalah hubungan antar mineral penyusun batuan. Dengan demikiantekstur mencakup tingkat visualisasi ukuran butir atau granularitas, tingkat
kristalisasi mineral atau kristalinitas, tingkat keseragaman butir kristal, ukuran butir
kristal, dan bentuk kristal.
2.2.5 Tingkat Visualisasi Granularitas
Berdasarkan pengamatan dengan mata telanjang atau memakai loupe, maka
tekstur batuan beku dibagi dua, yaitu tekstur afanitik dan tekstur faneritik.
a. Afanitik adalah kenampakan batuan beku berbutir sangat halus sehinggamineral/kristal penyusunnya tidak dapat diamati secara mata telanjang atau
dengan loupe.
b. Fanerik (faneritik, firik = phyric) adalah apabila di dalam batuan tersebut dapatterlihat mineral penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan
hubungan antar butir (kristal satu dengan kristal lainnya atau kristal dengan
kaca). Singkatnya, batuan beku mempunyai tekstur fanerik apabila mineral
penyusunnya, baik berupa kristal maupun gelas/kaca, dapat diamati.
Apabila batuan beku mempunyai tekstur afanitik maka pemerian tekstur lebih
rinci tidak dapat diketahui, sehingga harus dihentikan. Sebaliknya apabila batuan
beku tersebut bertekstur fanerik maka pemerian lebih lanjut dapat diteruskan.
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
17/20
2.2.6 Struktur Batuan Beku
1. Masif atau pejal, umumnya terjadi pada batuan beku dalam. Pada batuanbeku luar yang cukup tebal, bagian tengahnya juga dapat berstruktur masif.
2. Berlapis, terjadi sebagai akibat pemilahan kristal (segregasi) yang berbedapada saat pembekuan.
3. Vesikuler, yaitu struktur lubang bekas keluarnya gas pada saat pendinginan.Struktur ini sangat khas terbentuk pada batuan beku luar. Namun pada batuan
beku intrusi dekat permukaan struktur vesikuler ini kadang-kadang juga
dijumpai. Bentuk lubang sangat beragam, ada yang berupa lingkaran atau
membulat, elip, dan meruncing atau menyudut, demikian pula ukuran lubang
tersebut. Vesikuler berbentuk melingkar umumnya terjadi pada batuan beku
luar yang berasal dari lava relatif encer dan tidak mengalir cepat. Vesikuler
bentuk elip menunjukkan lava encer dan mengalir. Sumbu terpanjang elip
sejajar arah sumber dan aliran. Vesikuler meruncing umumnya terdapat pada
lava yang kental.
4. Struktur skoria (scoriaceous structure) adalah struktur vesikuler berbentukmembulat atau elip, rapat sekali sehingga berbentuk seperti rumah lebah.
5. Struktur batuapung (pumiceous structure) adalah struktur vesikuler dimana didalam lubang terdapat serat-serat kaca.
6. Struktur amigdaloid (amygdaloidal structure) adalah struktur vesikuler yangtelah terisi oleh mineral-mineral asing atau sekunder.
7. Struktur aliran (flow structure), adalah struktur dimana kristal berbentukprismatik panjang memperlihatkan penjajaran dan aliran.
Struktur batuan beku tersebut di atas dapat diamati dari contoh setangan (hand
specimen) di laboratorium. Sedangkan struktur batuan beku dalam lingkup lebih
besar, yang dapat menunjukkan hubungan dengan batuan di sekitarnya, seperti dike
(retas), sill, volcanic neck, kubah lava, aliran lava dan lain-lain hanya dapat diamati
di lapangan.
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
18/20
2.2.7 Bowen Reaction Series
Seri Reaksi Bowen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan
kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.
Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu:
1. Golongan mineral berwarna gelap atau mafikmineral.2. Golongan mineral berwarna terang atau felsikmineral.
Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung
semuanya membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan
bahkan mungkin cepat. Penurunan tamperatur ini disertai mulainya pembentukan
dan pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturnya
Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperatur telah disusun
oleh Bowen.
Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk
dalam temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut
jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan
Piroksan merupakan pasangan Incongruent Melting; dimana setelah
pembentukkannya Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen.
Temperatur menurun terus dan pembentukkan mineral berjalan sesuai dangan
temperaturnya. Mineral yang terakhir tarbentuk adalah Biotit, ia dibentuk dalam
temperatur yang rendah.
Mineral disebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas, karena
mineral ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. Anorthite adalah mineral yang
pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan
-
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
19/20
beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk peda suhu menengah dan
terdapat batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada
suhu rendah adalah albit, mineral ini banyak tersebar pada batuan asam seperti
granit atau rhyolite.
Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini merupakan deret
: SolidSolutionyang merupakan reaksi kontinue, artinya kristalisasi Plagioklas
Ca-Plagioklas Na, jika reaksi setimbang akan berjalan menerus. Dalam hal ini
Anorthite adalah jenis Plagioklas yang kaya Ca, sering disebut Juga " Calcic
Plagioklas", sedangkan Albit adalah Plagioklas kaya Na (Sodic Plagioklas).
Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium
Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir mineral Kwarsa, maka mineral
Kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral Felsik atau
mineral Mafik, dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral
yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://petroclanlaboratory.weebly.com/magma.html
http://www.tulane.edu/~sanelson/Natural_Disasters/volcan&magma.htm
http://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.html
http://whyfiles.org/2012/reading-magma-predicting-giant-eruptions
http://sourcerocks.blogspot.com/2010/04/magma-differentiation.html
http://xgp3.blogspot.com/2012/08/magma-dan-pembentukan-batuan-beku.html
http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-
beku-tekstur-batuan-beku/
http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_beku
http://wahyuancol.wordpress.com/2009/07/31/magma-1-pengertian-tempat-muncul-
komposisi/
http://gugyconcept.blogspot.com/2011/06/apa-itu-magma.html
http://petroclanlaboratory.weebly.com/magma.htmlhttp://petroclanlaboratory.weebly.com/magma.htmlhttp://www.tulane.edu/~sanelson/Natural_Disasters/volcan&magma.htmhttp://www.tulane.edu/~sanelson/Natural_Disasters/volcan&magma.htmhttp://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.htmlhttp://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.htmlhttp://whyfiles.org/2012/reading-magma-predicting-giant-eruptionshttp://whyfiles.org/2012/reading-magma-predicting-giant-eruptionshttp://sourcerocks.blogspot.com/2010/04/magma-differentiation.htmlhttp://sourcerocks.blogspot.com/2010/04/magma-differentiation.htmlhttp://xgp3.blogspot.com/2012/08/magma-dan-pembentukan-batuan-beku.htmlhttp://xgp3.blogspot.com/2012/08/magma-dan-pembentukan-batuan-beku.htmlhttp://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-beku-tekstur-batuan-beku/http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-beku-tekstur-batuan-beku/http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-beku-tekstur-batuan-beku/http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_bekuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_bekuhttp://wahyuancol.wordpress.com/2009/07/31/magma-1-pengertian-tempat-muncul-komposisi/http://wahyuancol.wordpress.com/2009/07/31/magma-1-pengertian-tempat-muncul-komposisi/http://wahyuancol.wordpress.com/2009/07/31/magma-1-pengertian-tempat-muncul-komposisi/http://gugyconcept.blogspot.com/2011/06/apa-itu-magma.htmlhttp://gugyconcept.blogspot.com/2011/06/apa-itu-magma.htmlhttp://gugyconcept.blogspot.com/2011/06/apa-itu-magma.htmlhttp://wahyuancol.wordpress.com/2009/07/31/magma-1-pengertian-tempat-muncul-komposisi/http://wahyuancol.wordpress.com/2009/07/31/magma-1-pengertian-tempat-muncul-komposisi/http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_bekuhttp://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-beku-tekstur-batuan-beku/http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-beku-tekstur-batuan-beku/http://xgp3.blogspot.com/2012/08/magma-dan-pembentukan-batuan-beku.htmlhttp://sourcerocks.blogspot.com/2010/04/magma-differentiation.htmlhttp://whyfiles.org/2012/reading-magma-predicting-giant-eruptionshttp://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.htmlhttp://www.tulane.edu/~sanelson/Natural_Disasters/volcan&magma.htmhttp://petroclanlaboratory.weebly.com/magma.html -
5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku
20/20