PETA DASAR ZONASI TINGKAT PERINGATAN TSUNAMI DAERAH ...
Transcript of PETA DASAR ZONASI TINGKAT PERINGATAN TSUNAMI DAERAH ...
PETA DASAR ZONASI TINGKAT PERINGATAN TSUNAMI
DAERAH BANYUWANGI
Dalam rangka upaya peringatan dini untuk bencana tsunami, beragam peta telah dibuat
oleh beberapa instansi pemerintah, LSM maupun swasta. Peta yang dibuat menggunakan
sumber data dan kajian yang berbeda‐beda. Banyaknya tersedia peta kebencanaan tsunami
dengan beragam sumber data tersebut, maka diperlukan suatu peta standar untuk
menggambarkan zonasi tingkat peringatan tsunami.
Oleh BAKOSURTANAL, sebagai badan koordinasi pemetaan membuat suatu peta resmi
kebencanaan tsunami yang dinamai Peta Dasar Zonasi Tingkat Peringatan Tsunami. Peta ini
menggunakan standar peta Bakosurtanal skala 1 : 25.000, menggambarkan fitur‐fitur yang
ada di daratan dan lautan menurut standar peta RBI dan peta LPI skala 1:25.000, serta
menggambarkan zonasi bahaya tsunami di daerah pesisir berdasarkan hasil pemodelan
tsunami.
Gambar 1. Indeks lokasi pembuatan Peta Dasar Zonasi Tingkat Peringatan Tsunami
PEMODELAN TSUNAMI
Pemodelan Tsunami menggunakan model tsunami yang dikembangkan oleh Badan
Pengkajian Dinamika Pantai (BPDP) – BPPT. Model tsunami ini hanya dibangkitkan oleh
pergerakan dasar laut akibat gempa. Untuk mensimulasikan penjalaran gelombang tsunami
digunakan model hidrodinamika dua dimensi dari persamaan gerak gelombang panjang
linier. Sedangkan untuk mensimulasikan limpasan tsunami (run‐up) digunakan teori perairan
dangkal nonlinier. Berikut ini adalah persamaan konservasi massa dan momentum untuk
teori perairan dangkal di dalam model:
0=∂∂
+∂∂
+∂∂
yN
xM
tη
022
37
22
=++∂∂
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
∂∂
+⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛∂∂
+∂∂ NMM
D
gnx
gDD
MNyD
Mxt
M η
022
37
22
=++∂∂
+⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛∂∂
+⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
∂∂
+∂∂ NMN
D
gny
gDD
NyD
MNxt
N η
Keterangan :
h : kedalaman air laut
η : elevasi muka air laut
D : total kedalaman yang diberikan oleh h + η
g : percepatan gravitasi bumi
n : koefisien kekasaran dasar manning number
M: Discharge fluxes pada arah x
N : Discharge fuxes pada arah y
Dalam pemodelan Tsunami ini digunakan data masukan berupa data topografi dan
bathimetri sekitar pantai dan data pusat gempa. Data topografi yang digunakan dalam dapat
dikelompokan kedalam dua kriteria, yaitu data yang digunakan untuk input pemodelan dan
data yang akan ditampilkan pada peta.
Data yang digunakan untuk input pemodelan adalah data ketinggian (elevasi) yang
diperoleh dari DEM berbasis kontur peta Rupabumi Indonesia skala 1 : 25.000,data
ketinggian berupa masspoint dan spotheight, dan data elevasi hasil pengukuran tinggi GPS.
Sedangkan data topografi yang akan ditampilkan pada peta adalah data digital peta
Rupabumi Indonesia (RBI) skala 1 : 25.000. Unsur topografi yang ditampilkan adalah :
• garis pantai,
• hidrografi ( berupa laut beserta unsur‐unsur di perairan pantainya, sungai, terusan,
saluran air, danau, waduk atau bendungan ),
• permukiman dan penggunaan lahan.
• jaringan transportasi ( berupa jalan tol, jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, jalan
lain, jalan setapak, jalan kereta api, bandar udara dan pelabuhan ),
• batas administrasi ( berupa batas negara, batas propinsi, batas kabupaten, batas
kota, batas kecamatan, batas kelurahan ),
• garis kontur
• titik tinggi, dan
• nama‐nama unsur geografis.
Beberapa unsur topografi dari peta RBI, umumnya data pemukiman, penggunaan lahan, dan
jaringan transportasi dilakukan updating dari data citra terbaru daerah yang dipetakan,
serta hasil survei cek lapangan.
Data batimetri yang digunakan berasal dari berbagai sumber yang ada, antara lain data hasil
survei bathimetri, data kontur laut dari peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) skala 1:
25.000 atau 1: 50.000, data Brithis Admiralrty Chart (BAC), dan data kedalaman laut dari
peta Laut lainnya yang tersedia di Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan
(PDKK) – BAKOSURTANAL.
Penentuan lokasi dan besaran gempa didapatkan dari data sejarah kejadian gempa disekitar
lokasi kegiatan, yang tercatat menimbulkan kejadian tsunami. Contoh data sejarah gempa
yang menimbulkan tsunami yang tercatat di BMKG dari tahun 1815 sampai 1994 untuk
daerah sekitar Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara antara lain disajikan pada gambar
berikut :
Gambar 2 : Sebaran sumber gempa
Parameter gempa yang dibutuhkan untuk pemodelan tsunami ini adalah :
- Lokasi gempa ( Xo & Yo dalam derajat)
- Magnitude gempa (M dalam Mw)
- Kedalaman gempa (HH dalam km)
- Panjang gempa (L dalam km)
- Lebar gempa (W dalam km)
- Sudut strike (TH dalam derajat)
- Sudut dip (DL dalam derajat)
- Sudut slip / rake (RD dalam derajat)
- Dislokasi (D dalam meter)
Besarnya parameter gempa dapat didekati dengan formula empiris (Emile A. Okal) sebagai
berikut:
7
31
10935.1 xM
L o= , L adalah panjang fault dalam km
7
31
1087.3 xM
W o= , W adalah lebar fault dalam km
8
31
1068.6 xM
u o=Δ , uΔ adalah dislokasi dalam m
oM adalan momen dalam dyn*cm
Hasil dari pemodelan ini berupa run‐up dan inundasi dari kejadian simulasi tsunami. Run‐up
adalah tinggi amplitude gelombang yang dihasilkan dari kejadian tsunami, sedangkan
inundasi adalah genangan yang terbentuk akibat run‐up tsunami tersebut.
Gambar 3. Run‐up dan inundasi
Zonasi tingkat peringatan yang dipakai adalah zonasi tingkat peringatan yang dikeluarkan
oleh BMKG, yaitu 3 zonasi.
• Zona 1 : inundasi dengan elevasi 0 – 0,5 meter
• Zona 2 : inundasi dengan elevasi 0,5 – 3 meter
• Zona 3 : inundasi dengan elevasi > 3 meter
DATA PETA
Peta Dasar Zonasi Tingkat Peringatan Tsunami merupakan peta tematik dengan
menampilkan fitur‐fitur yang ada di daratan dan lautan menurut standar peta RBI dan peta
LPI skala 1:25.000, serta menggambarkan informasi zonasi bahaya tsunami di daerah pesisir
berdasarkan hasil pemodelan tsunami. Peta ini menggunakan standar peta Bakosurtanal
skala 1 : 25.000.
Dalam peta versi digital ini, data peta disimpan dalam format geodatabase (*.gdb) dan
shapefile(*.shp) yang terdiri dari 9 tema/ feature dataset. Nama feature/ layer peta
menggunakan nama layer dengan standar Auslig yang digunakan dalam database PDKK‐
BAKOSURTANAL.
Data Format Geodatabase (*.gdb)
Gambar 4. Geodatabase
1. ADMINISTRASI
Tema Administrasi berisi 2 layer :
No Nama Layer Tipe Geometri Arti
1 ADMARE area/poligon Batas Administrasi 2 ADMBOR line Batas Administrasi
Gambar 5. Feature Dataset Administrasi
2. TRANSPORTASI
Tema Transportasi berisi 2 layer :
No Nama Layer Tipe Geometri Arti 1 XXROAD line Jalan 2 AIRFAC Area/poligon Fasilitas Bandara
Gambar 6. Feature Dataset Transportasi
3. PEMUKIMAN Tema Pemukiman berisi 3 layer :
No Nama Layer Tipe Geometri Arti 1 BUILDG Point Lokasi Permukiman/ Bangunan 2 BUILIN Line Batas Pemukiman/ Bangunan 3 BUUARE Area/poligon Area Pemukiman/ Bangunan
Gambar 7. Feature Dataset Pemukiman
4. VEGETASI
Tema Vegetasi berisi 1 layer :
No Nama Layer Tipe Geometri Arti1 VEGATN Area / Poligon Area vegetasi
Gambar 9. Feature Dataset Vegetasi
5. HIDROGRAFI Tema Hidrografi berisi 8 layer :
No Nama Layer Tipe Geometri Arti 1 COALNE Line Garis Pantai 2 DEPARE Area/ poligon Area kedalaman 3 DEPCNT Line Kontur kedalaman 4 RIVERS Line Sungai (garis) 5 SOUNDG Point Titik kedalaman_Survei 6 SOUNDG_PETA Point Titik kedalaman_Peta LPI 7 WATCOR Area/ poligon Sungai (area) 8 XXLAKE Area/ poligon Danau
Gambar 10. Feature Dataset Hidrografi
6. HIPSOGRAFI
Tema Hipsografi berisi 3 layer :
No Nama Layer Tipe Geometri Arti 1 CONTUR Line Garis Pantai 2 SPOTEL Point Titik tinggi 3 SPOTEL_Hasil_Pengukuran Point Titik tinggi hasil pengukuran GPS 4 SPOTEL_TTG Point Titik Tinggi Geodesi
Gambar 11. Feature Dataset Hipsografi
7. TOPONIMI Tema Toponimi berisi 1 layer :
No Nama Layer Tipe Geometri Arti1 ANOTAT Point Anotasi
Gambar 12. Feature Dataset Toponimi
8. GRID
Tema Grid berisi 2 layer :
No Nama Layer Tipe Geometri Arti1 GRALIN Line Garis Gratikul/ Grid 2 GRALIN_TX Text Teks Anotasi, Toponimi
Gambar 13. Feature Dataset Grid
9. INUNDASI
Tema Inundasi berisi 2 layer :
No Nama Layer Tipe Geometri Arti1 INUARE Area / polygon Area Inundasi 2 INUBOR Line Batas Inundasi
Gambar 14. Feature Dataset Inundasi
Data Format Shapefile (*.shp)
Gambar 16. Feature data dalam format SHP
Gambar 17. Tampilan data format SHP menggunakan ArcMap
LAYOUT PETA DASAR ZONASI TINGKAT PERINGATAN TSUNAMI
Gambar 18. Peta Dasar Zonasi Tingkat Peringatan Tsunami Skala 1:25.000
Keterangan :
A : Muka peta
B : Judul dan Skala Peta
C : Diagram Lokasi Peta
D : Proyeksi Peta
E : Pembuat Peta
F : Legenda Peta
G : Sumber Data
H : Petunjuk Pembacaan Koordinat
I : Pembagian Administrasi
J : Lokasi Pusat Gempa
K : Skala Peta
L : Keterangan Peta
M : Istilah
N : Petunjuk Arah Utara
Gambar 19. Peta Citra Zonasi Tingkat Peringatan Tsunami Skala 1:10.000