Pestalozzi and Concept of Education

8
1 | Page Bagian 9 Pendidikan Intelektual Pestalozzi mempunyai pemikiran bahwa ada perbedaan yang jelas antara metode mengajarnya dengan metode lain pada masanya. Di dalam satu kasus anak akan dirangsang dan diaktifkan semua kemampuannya lebih awal, dalam lain kasus sesuatu yang paling dalam di dalam diri anak akan dipaksa untuk ada dalam suatu ruang hampa, padang pasir, meskipun kemampuan yang dunia akan berusaha untuk menyembunyi- kannya, akan muncul dengan jelas kepada semua orang dari peristiwa yang berlawanan yang ditunjukkan menjadi kebenaran yang tak bisa disangkal. Apapun yang diajarkan kepada anak-anak, Pestalozzi meminta dengan tegas untuk tidak memaksakan pengetahuan dari luar ke dalam diri mereka. Akan tetapi dibutuhkan usaha untuk merespon agar pengetahuan tumbuh dari dalam. Pengajaran tidak berupa mengajarkan anak tentang pemikiran, akan tetapi membentuk kemampuan untuk berfikir. Oleh karena itu guru harus menolak metode pengajaran yang konvensional dan mulai untuk menganalisis proses mental dalam diri anak dalam rangka untuk menemukan bagaimanakah konsep seorang anak dapat menjadi komprehensif sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya. Dengan mengambil suatu pendekatan tertentu guru akan menjadi pengajar sesuai dengan metode Pestalozzi yaitu: Suatu metode yang membangun dirinya sendiri keluar dari pikiran umat manusia. Semua orang yang mengambil metode ini, semuanya, bahkan anak muda akan menemukan hal ini di dalam diri mereka. Bakat dan kemampuan anak yang paling muda akan dibangun dalam garis yang sama menurut hukum yang sama, mulai dari titik yang sama, seperti guru-guru tersebut. Guru pertama pada suatu institut mencari dan mengikuti trek dari metode tersebut, hanya karena anak yang termuda tersebut mencari dan mengikutinya. Jadi guru dihadapkan pada tugas untuk melakukan pengelompokan kembali dan beradaptasi dengan pengetahuan dimana anak memperoleh suatu cara dimana untuk segera menjadi komprehensif, jelas untuknya. Pada saat yang sama guru mengabaikan penanaman fakta, dan yakin bahwa anak mempunyai genggaman yang nyata tentang esensi dari suatu mata pelajaran tertentu.

Transcript of Pestalozzi and Concept of Education

Page 1: Pestalozzi and Concept of Education

1 | P a g e

Bagian 9

Pendidikan Intelektual

Pestalozzi mempunyai pemikiran bahwa ada perbedaan yang jelas antara

metode mengajarnya dengan metode lain pada masanya.

Di dalam satu kasus anak akan dirangsang dan diaktifkan semua kemampuannya lebih awal, dalam lain kasus sesuatu yang paling dalam di dalam diri anak akan dipaksa untuk ada dalam suatu ruang hampa, padang pasir, meskipun kemampuan yang dunia akan berusaha untuk menyembunyi-kannya, akan muncul dengan jelas kepada semua orang dari peristiwa yang berlawanan yang ditunjukkan menjadi kebenaran yang tak bisa disangkal.

Apapun yang diajarkan kepada anak-anak, Pestalozzi meminta dengan

tegas untuk tidak memaksakan pengetahuan dari luar ke dalam diri mereka. Akan

tetapi dibutuhkan usaha untuk merespon agar pengetahuan tumbuh dari dalam.

Pengajaran tidak berupa mengajarkan anak tentang pemikiran, akan tetapi

membentuk kemampuan untuk berfikir. Oleh karena itu guru harus menolak

metode pengajaran yang konvensional dan mulai untuk menganalisis proses

mental dalam diri anak dalam rangka untuk menemukan bagaimanakah konsep

seorang anak dapat menjadi komprehensif sesuai dengan usia dan tahap

perkembangannya. Dengan mengambil suatu pendekatan tertentu guru akan

menjadi pengajar sesuai dengan metode Pestalozzi yaitu:

Suatu metode yang membangun dirinya sendiri keluar dari pikiran umat manusia. Semua orang yang mengambil metode ini, semuanya, bahkan anak muda akan menemukan hal ini di dalam diri mereka. Bakat dan kemampuan anak yang paling muda akan dibangun dalam garis yang sama menurut hukum yang sama, mulai dari titik yang sama, seperti guru-guru tersebut. Guru pertama pada suatu institut mencari dan mengikuti trek dari metode tersebut, hanya karena anak yang termuda tersebut mencari dan mengikutinya.

Jadi guru dihadapkan pada tugas untuk melakukan pengelompokan

kembali dan beradaptasi dengan pengetahuan dimana anak memperoleh suatu

cara dimana untuk segera menjadi komprehensif, jelas untuknya. Pada saat yang

sama guru mengabaikan penanaman fakta, dan yakin bahwa anak mempunyai

genggaman yang nyata tentang esensi dari suatu mata pelajaran tertentu.

Page 2: Pestalozzi and Concept of Education

2 | P a g e

Tujuan pertama adalah menemukan titik permulaan yang paling sederhana

dan kemudian membangunnya dari sana. Pestalozzi menggambarkan usahanya

untuk mengerjakan hal ini di Burgdof sebagai berikut:

Aku mencoba dengan semua cara untuk membuat unsur-unsur dari spelling (mengeja) dan aritmatika sesederhana mungkin dan mengambil cara yang sama dimana anak dapat mengambil langkah pertama menuju langkah kedua secara perlahan dengan kemampuan psikologis yang besar, tetapi kemudian tanpa pemisah di dalam sisa-sisa pengetahuannya-dan kemudian mendasar-kan diri mereka pada pemahaman yang penuh pada langkah kedua, dia secara cepat dan yakin akan mengambil langkah ketiga dan keempat.

Sebagai indikasi bagaimanakah caranya mengadaptasikan mata pelajaran

untuk membuat kemajuan yang alami dari hal yang sederhana ke hal yang

kompleks, Pestalozzi membuat saran yang menarik bahwa konsep-konsep

mungkin disampaikan kepada anak dengan perintah yang sama karena manusia

berusaha untuk menggenggamnya. Apakah suatu metode secara nyata valid untuk

menemukan perintah ideal secara aktual, kelihatannya sangat meragukan. Dalam

beberapa pelajaran khususnya mata pelajaran ilmu alam pendekatan menyeluruh

dapat berubah secara radikal dari satu generasi ke generasi berikutnya sebagai

langkah mundur untuk menunjukkan bagaimana manusia menerima pendekatan

yang memadai sebelum mengambil pendekatan lainnya yang lebih modern. Juga

menjadi hal yang sulit untuk mempunyai informasi sejarah yang cukup untuk

mengikuti secara benar pengambilalihan konsep-konsep oleh manusia. Di dalam

semua kejadian Pestalozzi sendiri tidak pernah mencoba melakukan studi historis

untuk mencoba menemukan perintah tetapi menyandarkan sepenuhnya kepada

proses trial and error (mencoba-coba).

Jika guru tidak memaksakan ide dari luar kepada anak, dia harus percaya

kepada anak dan lingkungannya, pengetahuan yang ingin dia tanamkan. Oleh

karenanya lingkungan anak dan kemampuan anak untuk memahami

lingkungannya menjadi hal yang penting dalam teori pendidikan intelektual

Pestalozzi. Sebelum anak dapat menggambarkan kesimpulannya tentang dunia di

sekitarnya, dia harus belajar untuk menilainya dengan baik.

Menahan penilaian sampai kita melihat dan mendengar dan kemudian ... untuk berkata dan menilai secara penuh pendirian seseorang adalah faktor yang esensial yang membawa seseorang untuk reflektif dan bijaksana

Page 3: Pestalozzi and Concept of Education

3 | P a g e

Pengamatan harus mendahului penilaian:

Alam semesta secara perlahan membawa manusia untuk memikirkan dan mengabtraksikannya; dalam suatu keanekaragaman yang tak terhingga alam semesta merupakan tempat sebelum kita, dengan ratusan objek dan gambar. Mengamati gambar-gambar tersebut dengan cara yang benar merupakan alat untuk memahami secara benar perbedaan-perbedaan yang ada diantara semua benda.

Anak-anak belajar untuk menggunakan perasaannya dengan baik dan

sebelumnya dia akan merubah dari “pengamatan menjadi konsep yang jelas”.

Seorang ibu mempercayakan anak tiga tahunnya untuk belajar secara privat

kepada Pestalozzi:

Aku mencoba melalui huruf, gambar, dan semua hal di sekitarnya untuk mengajarnya – dengan kata lain, dengan alat-alat itu untuk menghasilkan di dalam dirinya – konsep dan refleksi tertentu. Aku membuatkan dia secara khusus nama untuk semua hal yang dia ketahui tentang masing-masing objek: warna, bagian, sudut, ketajaman dan angka. Aku segera dipaksa untuk berada di samping anak muda yang mengalami penyiksaan, huruf-huruf yang menyedihkan, dia hanya ingin melihat gambar dan benda yang terkait dengan pengalamannya.

Menanyakan kepada dirinya sendiri apa kontribusi nyata dirinya terhadap

pendidikan, Pestalozzi menjawab bahwa ini meletakkan hukum pendidikan yang

pertama dan terkemuka yaitu: pengamatan merupakan dasar yang mutlak dari

semua pengetahuan.

Sedemikian jauh kita mempertimbangkan bagaimanakah pengetahuan

yang esensial bagi seorang anak seharusnya disampaikan kepadanya dengan cara

yang paling baik. Bagaimanapun juga tidak mungkin mendiskusikan cara-cara

pengajaran tanpa mempertimbangkan materinya. Pestalozzi menyatakan bahwa

di Yverdom “kita mempertimbangkan mata pelajaran dimana kita memberikan

pengajaran lebih sebagai alat untuk melatih pikiran daripada sebagai alat untuk

memperluas pengetahuan”, yang menitikberatkan kepada apa yang disebut

sebagai tujuan pengajaran. Tetapi dia tidak percaya bahwa tujuan dapat dicapai

dengan memisahkan bahan pelajaran dari cara penyampaian.

Secara kontradiktif, kita yakin bahwa unsur yang benar dan umum, serta prinsip-prinsip melatih pikiran, pada saat yang sama secara umum unsur abadi dan titik keberangkatan dari mata pelajaran sendiri, dan bahwa tidak ada yang lain atau dapat menjadi ada.

Page 4: Pestalozzi and Concept of Education

4 | P a g e

Pestalozzi tidak menyerang isi aktual dari pendidikan, tetapi cara

mengajarkannya sebagai fakta yang kering daripada sebagai pengalaman hidup.

Pelajaran sekolah dipisahkan dari pendidikan, sebagai perlawanan pada praktik

murninya, dan fungsinya menjadi dikesampingkan. Bagaimanapun ketika

Pestalozzi mencoba untuk mereduksi pendidikan menjadi unsur yang paling

sederhana, dia menolak untuk memisahkan pengetahuan ke dalam mata pelajaran

dan malahan membagi ke dalam tiga proses mental dasar. Dia menyatakan bahwa

semua unsur pendidikan didasarkan pada bahasa, angka, dan bentuk sebuah

penyesuaian yang menarik pada kemampuan verbal, numerikal, dan keruangan

(dimana uji kecerdasan sekarang ini hal tersebut yang dinilai). Anak akan meng-

gunakan bahasa, angka, dan bentuk dalam rangka memahami dan menilai

informasi yang diterima melalui inderanya. Tidak melulu untuk mengetahui

kebenarannya, akan tetapi juga untuk menemukannya. Dengan kata lain bahasa,

angka dan bentuk tidak hanya menyediakan pigeon-holes (tempat di dalam otak)

dimana pengetahuan dapat ditempatkan, tetapi mengatur pikiran di dalam suatu

gerakan yang benar bahwa ini dapat mengenal pengetahuan dari tempat pertama

tersebut. Hal ini memberikan indikasi bahwa sistem pendidikan dasar harus

membuat anak sebagai sefamiliar mungkin dengan tiga bentuk proses mental

tersebut.

Bagi Pestalozzi, bahasa lebih dari sekedar alat untuk berkomunikasi:

Bahasa ... sangat diperlukan untuk perkembangan kemanusiaan kita. ... Untuk orang bahasa diterima sebagai alat untuk mengekspresikan refleksinya, perasaan, tujuan, harapan, dan kekhawatirannya. Bahasa sendiri hakikatnya merupakan kesadaran mental dari manusia tentang dirinya dan alam semesta. Meskipun setiap aktivitas manusia dapat tidak dapat dipisahkan dari kesadaran dan hanya belakangan muncul sendiri secara alami sebagaimana manusia, maka perbincangan tidak dapat dipisahkan dari proses belajar dan aktivitas manusia. Ketika anak tidak akan menjadi jelas kesadaran dan kesannya atas pengamatan alam tanpa bahasa, maka dia tidak akan mampu untuk mendapatkan pengetahuan dari unsur pertama yaitu angka dan bentuk.

karena ada hubungan antara bahasa dan kesadaran, bahasa ibu merupakan hal

pertama yang sangat penting bagi pengajaran Pestalozzi.

Aspek dari pengajaran bahasa Pestalozzi dapat dibagi dalam tiga bidang

yaitu: (1) mengajarkan suara dan kata, (2) tata bahasa dan struktur kalimat, (3)

Page 5: Pestalozzi and Concept of Education

5 | P a g e

bahasa sebagai makna. Sebelum anak masuk ke dunia sekolah ibunya seharusnya

mendorongnya untuk berbicara dan mengizinkannya untuk mencoba-coba suara.

Ibunya juga seharusnya mengajarkan kepadanya nama dari semua benda di

sekitarnya dalam kehidupan sehari-harinya. Ketika anak mampu membedakan

berbagai macam suara dengan telinganya seharusnya pengajaran mengeja dan

membaca segera dimulai. Di Stans, Pestalozzi mulai mengembangkan sebuah

latihan yang efektif:

Semua konsonan ditempatkan di depan dan dibelakang semua vokal: ab, ba, ec, ce, di, id, fo, of, gu, ug, dan lain-lain. Aku kemudian mengikutinya dengan tiga huruf: bud, dub, bic, cib, fag, goh, hog.

kombinasi tiga huruf tersebut kemudian diikuti dengan empat dan lima huruf dan

akhirnya dia membentuk sebuah kata yang panjang, dimana hal ini menjadi lebih

mudah bagi anak. Cara Pestalozzi yang memecah topik dalam unsur-unsur yang

lebih kecil dikritisi sebagai pekerjaan yang berlebihan. Bisa dikatakan misalnya

sebuah mosaik yang terdiri dari batu-batu yang lebih kecil, lebih pas untuk secara

bersama-sama membentuk gambar atau pola yang ekspresif, akan tetapi benar

juga bila batu tersebut kecil lebih sulit untuk memegangnya atau lebih lama untuk

mengerjakannya. Jadi kritisisme seharusnya tidak mengesahkan keuntungan dari

unsur-unsur itu, tetapi melihat bahwa menemukan unsur-unsur dari topik tidak

perlu memecah menjadi bagian yang lebih kecil. Setelah itu semua Pestalozzi

menolak untuk mengajarkan mengeja dan membaca dan mengganti dengan

mengajarkan huruf dari awal sampai akhir. Bahasa bekerja berlanjut dari

membaca ke menulis dimana yang pertama beberapa huruf diajarkan, tetapi bila

tidak dikombinasikan untuk membentuk kata dengan hasil anak dapat menulis

beberapa kata sebelum mengetahui separo dari huruf. Kadang-kadang dalam

membaca, latihan yang diberikan menjadi sangat sederhana sehingga kehilangan

maknanya. Pada sisi yang lain mereka (Yverdon Institut) mengakui bahwa bahasa

seharusnya menjadi dasar bagi semua pendidikan dan mereka kemudian

memperbaikinya dengan fokus pada kerja bahasa.

Pemahaman yang lengkap tentang konsep angka dan bentuk merupakan

bagian yang penting dari pendidikan intelektual anak. Angka membantu mereka

Page 6: Pestalozzi and Concept of Education

6 | P a g e

untuk menyadari realitas dalam tertentu dari dunia di sekitar mereka. Melalui hal

tersebut mereka akan sadar tentang kuantitas (jumlah).

Cara mengembangkan kekuatan menghitung tidak melalui sebuah pengeta-huan bentuk belaka, tetapi melalui penanaman kesan secara mendalam pada anak sebagai dasar untuk semua hitungan dan pengurangan, serta kuadrat sebagai dasar memecah sebuah unit.

Melalui konsep angka anak akan mendapatkan pemahaman tentang angka

positif dan negatif dan pecahan. Persepsi bentuk akan membuat anak menjadi

sadar tentang realita luar tertentu yang berhubungan diantar objek-objek.

Mengajarkan bentuk didasarkan pada garis lurus dan garis lengkung dalam

seluruh manifestasinya.

Pengalaman mengenali dua konsep tersebut seharusnya diperoleh melalui

perasaan, dan jika dibuatnya peduli dengan dunia di sekitarnya oleh ibunya, anak-

anak seharusnya siap menjadi sadar dengan kuantitas, jarak, dan bentuk sebelum

masuk ke sekolah. Pestalozzi diserang oleh pengajar matematika kontemporer:

Katakan bagaimana perasaan anda, pada ujian umum di sekolah yang mem-menganggap dirinya sendiri baik rata-rata yang di atas, anda realistis bahwa anak yang melengkapi hitungan dagang yang sulit tidak mempunyai genggaman yang tipis tentang hubungan elementer antar angka. Atau anak-anak sulit menjelaskan permasalahan matematika jika mempunyai semangat berbicara lebih tinggi dari mereka dan jika rahasia alam dalam proses diungkapkan kepada mereka dihadapi dengan beberapa keadaan yang kecil yang tidak dihitung untuk contoh berkali-kali, dan tidak mampu untuk segera melihat perbaikan yang dibutuhkan untuk meningkatkannya didasarkan pada prinsip-prinsip abad 7-11 dan kemudian mereka di sana tanpa kekuatan observasi, tanpa kebebasan, tanpa dorongan untuk menolong mereka sendiri seperti mentega di matahari.

Pestalozzi diharapkan tidak semata-mata mengambil cara menyulap

dengan rumus dan mengganti dengan yang nyata, prinsip pemahaman di dalam

di dalam matematika.

Bentuk dihargai oleh Pestalozzi sebagai dasar dalam menulis, geometri,

dan menggambar dimana mata pelajaran tersebut membutuhkan koordinasi

antara tangan dan mata. Pada tahun 1806 Pestalozzi merasa puas dengan

perkembangan yang dibuat:

Skema pengajaran bentuk dan hubungan antar bentuk yang didasarkan pada geometri dan menggambar mencapai tahap perkembangan dan tingkat

Page 7: Pestalozzi and Concept of Education

7 | P a g e

penyatuan yang tidak diperkirakan setahun sebelumnya. Setiap orang dari kita di sini, bekerja dengan anak-anak berumur lima tahun, mengerjakan latihan-latihannya dengan minat yang tertinggi.

Matematika merupakan mata pelajaran yang paling berkembang di

Yverdon. Pestalozzi mengklaim bahwa pengajarannya lebih edukatif dan lebih

lengkap dari pada di tempat lain. Girard melaporkan, bahwa Schimidt mengakui

bahwa matematika di Institut Yverdon menjadi kurang praktis dan diberikan

tempat yang lebih banyak di dalam kurikulum. Dikatakan juga bahwa latihan-

latihan yang dilakukan jauh dari sempurna. Kritik berikutnya, mengatakan hanya

dengan cara yang sama kritik atas beberapa latihan bahasa dibenarkan. Tujuan

memecah masalah matematika ke dalam operasi yang berbeda-beda dengan

demikian membuat lebih sulit. Hal ini tentu saja tidak diniatkan oleh Pestalozzi,

yang mempunyai tujuan untuk melindungi perubahan dalam pengajaran

matematika, yaitu untuk membuat anak-anak mengabaikan teknik mekanis dalam

pemecahan masalah dan mengajarkan mereka prinsip-prinsip dasar di dalamnya.

Melalui cara ini Pestalozzi berusaha untuk menunjukkan hubungan antar

mata pelajaran, membangun sebuah kemajuan dari hal sederhana ke hal yang

lebih rumit yang sesuai dengan psikologi anak dan menitikberatkan pada

pelatihan mental daripada pengetahuan tentang fakta-fakta.

Di Institut Yverdon Pestalozzi mencoba memperkenalkan fleksibilitas dan

makna dalam kerangka waktu konvensional. Dia berharap:

Tidak ada murid yang mampu memahami segala hal, sama dengan tidak ada orang yang dapat menikmati satu mata pelajaran tertentu yang tidak diinginkan jika dia tidak mencoba secukupnya untuk itu, untuk mendapat hal yang bagus. Seseorang yang menikmati angka dan bentuk dan menunjukkan sikap acuh tak acuh terhadap semua hal. Yang lain dengan tekun dan mudah belajar bahasa, yang ketiga mengambil mata pelajaran artistik tertentu dan menggambar bentuk tertentu yang sangat bagus dan bentuk-bentuk lain di sekitarnya. Yang lainnya dapat menerima semua mata pelajaran dengan baik tetapi agar bervariasi mereka belajar semua hal dengan penuh kegembiraan. Waktu yang tepat untuk memulai pelajaran juga bermacam-macan dan tiba-tiba seorang murid mendapatkan suatu pemahaman baru terhadap mata pelajaran yang tidak menarik. Barangkali ini tidak menjadi tanda alami dan bukan jumlah yang besar untuk diperoleh jika mengajarkan anak hanya sekali, hanya mengerjakan pilihan tertentu yang menjadi nyata dan kemudian puas sampai mata pelajaran ini dibutuhkan dan dipertimbangkan untuk diajarkan kepada yang lain di antara mereka.

Page 8: Pestalozzi and Concept of Education

8 | P a g e

Pestalozzi berpendapat bahwa harus ada pendidikan umum minimal yang

diberikan kepada anak, tetapi harus harus dipastikan bahwa pengajaran diberikan

pada suatu waktu ketika anak merasa secara alami cenderung untuk

menerimanya.

Apakah mungkin diterapkan sistem pendidikan sebagaimana diharapkan

oleh Pestalozzi sekarang ini? Jawabannya tidak, karena sistem pendidikan

akhirnya akan membuktikan kekurangannya dan dan kelambatannya, tetapi

dengan menyampaikan sebuah pendidikan yang ideal untuk semua kepribadian di

samping beradaptasi dengan kemampuan dan kebutuhan anak sejak lahir,

Pestalozzi menantang masyarakat menjelaskan tujuan dan metode pendidikan

dan menolak dugaan orang selama ini.