Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

12
Edisi Januari 2014 Hadroh Menjadi Bumbu dalam Berdakwah

Transcript of Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

Page 1: Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

Edisi Januari 2014

Hadroh Menjadi Bumbu

dalam Berdakwah

Page 2: Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

Redaksi menerima sumbangan tulisan, foto atau gambar untuk Pesona Lingkar Kampus (bisa dikirim ke email atau ke redaksi langsung). Redaksi berhak mengedit sebelum naskah

dimuat tanpa mengurangi substansinya.

Pesona Lingkar Kampus diperuntukan bagi 17 Desa Lingkar Kampus di Sekitar IPB Darmaga melalui

Kantor Desa atau Kelurahan.

Kel. Balumbang Jaya, Kel. Setu Gede, Kel. Margajaya, Desa Babakan, Cikarawang, Cihideung Udik,

Cihideung Ilir, Benteng, Cibanteng, Petir, Ciherang, Neglasari, Sinarsari, Sukawening, Purbasari,

Sukadamai dan Dramaga.

Design Cover by DeviFoto : Cecep AW

DARI REDAKSI

DAFTAR ISI

2 Edisi Januari 2014

Penanggung Jawab: Yatri Indah Kusumastuti

Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati

Redaktur Pelaksana:Siti Zulaedah

Editor : Aris Solikhah

Reporter: Nunung M, Rio Fatahilah,

Dedeh H, M.Awaluddin, Waluya S

Layout :Devi Rachmawati

Fotografer: Cecep AW/ Bambang A

Sirkulasi: M. Awaluddin

Alamat Redaksi: Sekretariat Bidang Humas, Gd. Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga. Telp. : (0251) 8425635,

Email: [email protected]

3 Liputan Utama

Hadroh Menjadi Bumbu dalam Berdakwah

4 Prestasi

Haji Pepen: Pengusaha Sukses dari Desa Sukadamai5 Profil

M. Toha, RT sekaligus Pembina Majelis Nurul Iman

6 Teknologi Tepat Guna

Agar Hasil Panen Jamur Tiram Bagus

7 Tanaman Obat

Manfaat Jamur Kuping untuk Kesehatan

8 Penelitian

Yuk... Terapkan Metode Mengajar yang Menarik

9 IPB Menjawab

10 Kiprah

- Curhat Pelaku UMKM di Pelatihan Posdaya - Menhut RI Resmikan Bibit Persemaian Permanen Dramaga

11 HUMOR

12 Kiprah

Identifikasi Hama dan Penyakit Tanaman dengan Mobil Phone

Assalamualaikum Wr Wb Pembaca Pesona Lingkar Kampus (PLK) yang dirahmati Allah SWT.

Belum semua buah pala dimanfaatkan dengan baik oleh petani. Sebagian besar petani pala baru memanfaatkan bijinya saja, karena dinilai lebih bernilai ekonomi tinggi dibanding daging buahnya. Apakah IPB memiliki alternatif pengolahan daging buah pala selain dibuat manisan?. Jawabannya ada di PLK edisi Januari 2014.

Akhir kata, kami dari redaksi mengucapkan Selamat Membaca. Redaksi

Page 3: Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

3Edisi Januari 2014

LIPUTAN UTAMA

adroh ser ing d iperdengarkan atau Hdimainkan untuk mengiringi lagu-lagu atau nasyid tentang sholawat Nabi Muhammad

SAW dan pujian kepada Allah SWT serta Rasul-Nya. Hadroh akhir-akhir ini mulai digemari banyak kalangan khususnya di daerah-daerah berbasis Islam. Terasa lebih sejuk ketika dalam acara-acara resmi seperti pernikahan, khitanan dan peringatan Maulid Nabi diperdengarkan lantunan Hhadroh. Ini menambah semarak suasana dalam memanjatkan puji-pujian dan sholawat.

Ini pula yang dilakukan Hadroh Nurul Iman dari Majelis Ta'lim Nurul Iman, Kampung Cilubang Malang, RT. 02 RW. 03, Desa Sukadamai, Kecamatan Dramaga. Hadroh ini dipimpin Ustadz Maulana dan membina 10 anggota. Kesepuluh tersebut adalah M. Dani, M. Adam, Rendi, Maulana, M. Wildan, Agus, M. Kamal, M. Ikbar, Ustadz Maulana dan Ustadz

Makmur Sumatri. Ustadz Maulana mengatakan, Hadroh sangat berbeda dari qasidah atau marawis. “Para da'i dan pemuka agama lebih condong ke hadroh karena lebih cepat masuk ke masyarakat. Hadroh menjadi motivasi bagi kami selaku pengajar karena dapat meningkatkan kreativitas kami dalam berdakwah,” kata Ustadz Maulana. Hadroh ini mulai diperkenalkan pada 2005 dan sempat terseok-seok perjalanannya karena keterbatasan alat musik.

“Pada 2005 Hadroh Nurul Iman belum komplit dari segi alat. Saking inginnya memiliki hadroh, grup ini sempat memakai rebana. Setelah adanya hadroh, anak-anak yang ada di Majelis Ta'lim menjadi semangat dalam belajar, menjadi motivasi anak-anak dan orang tua. Hadroh dapat menjadi daya tarik bagi anak-anak dan orang tua. Hadroh dapat menjadi daya tarik bagi kami untuk berdakwah dan menjadi penarik bagi anak-anak agar anak-anak giat dan rajin mencari ilmu,” ujar Ustadz Maulana.

“Selain itu, adanya hadroh menjadi semangat bagi kami selaku pengajar karena dapat menambah wawasan dan persaudaraan. Beberapa kali kami bisa tampil di IPB. Untuk prestasi Alhamdulillah saya merasa bangga banyak mendapat pujian dari masyarakat,” tambah Ustadz Maulana. Hadroh Nurul Iman pun merupakan Hadroh satu-satunya di Desa Sukadamai dan banyak mengisi acara-acara di Desa Sukadamai seperti hajatan dan kawinan.

“Mudah-mudahan hadroh ini dapat dikembangkan pihak lain karena metode ini menimbulkan antusiasme besar masyarakat. Jadi intinya memasyarakatkan sholawat dengan hadroh. Selain itu, karena di Desa Sukadamai hanya ada satu hadroh yaitu di Kampung Cilubang, maka saya berharap hadroh dapat dikembangkan di RT lain,” tutup Ustadz Maulana. (RF)

Hadroh Menjadi Bumbu

dalam Berdakwah

Page 4: Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

4 Edisi Januari 2014

Prestasi

erakit-rakit ke-hulu, berenang-renang ke tepian. BBersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Pepatah ini sepertinya tepat untuk

menggambarkan perjalananan hidup Haji Pepen Supendi, seorang pengusaha sukses dari Desa Sukadami, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. H. Pepen Supendi, pengusaha sepatu bayi ini menceritakan awal usahanya dari nol sampai bisa pergi haji dan menyekolahkan putra-putrinya hingga sarjana.

Tahun 1984 H.Pepen, begitu ia biasa disapa, memulai usahanya bermodalkan Rp 75 ribu dan pinjaman mesin jahit. Produksi pertama tujuh lusin dan dijual sendiri secara langsung ke masyarakat sekitar Bogor. "Saya dulu menjual sepatu ditanggung (baca: dipikul) masuk keluar kampung, jalan kaki," ujarnya. Setelah produksi pertama habis baru produksi lagi, dijual lagi. Proses seperti itu berulang. Beruntung dari waktu ke waktu selalu meningkat baik jumlah produksi maupun penjualannya. Setahun kemudian, ketika usaha mulai membaik, datanglah cobaan berat. Modal dan tabungan habis untuk

membiayai istri yang melahirkan di rumah sakit. "Istri dan anak saya tidak tertolong, Kang,"ungkapnya sambil mengusap air mata. Haji Pepen menceritakan perjalanan hidupnya kepada tim Pesona Lingkar Kampus (PLK) IPB.

Dalam suasana duka, Haji Pepen merenung dan membangun semangat untuk jualan sepatu lagi. Hingga suatu saat bertemu dengan seorang pengusaha besar yang membantunya mengubah nasibnya, dari produsen kecil menjadi produsen besar. Ia lalu dipertemukan dengan Ibu Dedeh yang akhirnya menjadi pendamping hidupnya hingga dikaruniai 2 putra serta 2 putri.

Ibu Dedeh mempunyai peran penting bagi suaminya, turut bahu membahu membesarkan usaha sepatu ini hingga seperti sekarang. Seiring dengan waktu, sang anak yang telah lulus kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai dilibatkan mengurusi perusahaannya. Ketika ditanya, "Sekarang dagangnya nggak keliling lagi Pak?” Pak Haji hanya tersenyum. (wly)

Haji Pepen: Pengusaha Sukses dari Desa Sukadamai

Page 5: Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

5Edisi Januari 2014

Profil

eran tokoh masyarakat sangatlah sentral di Pmasyarakat. Tokoh masyarakat adalah sosok yang menjadi panutan atau selalu dijadikan rujukan bagi

berbagai permasalahan masyarakat. Individu yang dianggap layak dianggap tokoh masyarakat misalnya ketua RT, RW, lurah atau kepala desa dan perangkatnya, para guru, imam masjid serta sesepuh yang bisa memberikan kontribusi pemikiran solutif.

Banyak peran tokoh masyarakat di sekitar kita yang bisa diteladani. Salah satunya, Ketua RT 02 RW 03 Cilubang, Desa Sukadamai, M.Toha. Sosok ini selain ramah dan tegas juga penuh tanggung jawab. Di samping sebagai Ketua RT, M.Toha juga menjadi pembina sekaligus guru mengaji dan pengajar Diniyah Takmiyah Awaliyah (DTA) di Majelis Nurul Iman.

Bapak empat anak ini bercerita awal mula mengajar di DTA. “Mulanya kegiatan mengajar pengajian dilakukan mertua saya, H. Astra. Beliau mempunyai ide mendirikan kelompok pengajian. Dengan semangat ukhuwah dan pemikiran sederhana terbentuklah kelompok pengajian yang diberi nama kelompok Majelis Nurul Iman. Sekarang kelompok pengajian ini dilanjutkan istri saya, Sobartinah dan sejak 2005 dikembangkan bukan hanya untuk pengajian saja, tetapi juga belajar-mengajar anak-anak di sekitar RW 03 dan sekitarnya. Kala itu jumlah siswanya baru 20 anak,” tuturnya.

Kini Sobartinah juga merangkap Kepala Sekolah DTA. Jumlah guru mengaji DTA sebanyak lima orang. Sementara jumlah muridnya mengalami perkembangan cukup signifikan. Pada tahun ajaran 2013-2014 jumlah siswa kelas satu sebanyak 22 orang anak, kelas dua 25 anak, kelas tiga 18 anak dan kelas empat sebelas anak. “Biasanya kalau pagi-pagi digunakan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang jumlah siswanya 30 anak. Mereka belajar mengenal huruf dan hafalan ringan seperti doa sebelum dan sesudah makan dan doa sebelum dan bangun tidur,” kata M.Toha. Kegiatan di Majelis Nurul Iman sehari-hari padat sekali. Dari mulai

M. Toha, RT sekaligus Pembina Majelis Nurul Iman

jam 09.00 – 15.00 WIB adalah jadwal kegiatan belajar-mengajar. Dilanjutkan sekitar jam 15.30-17.00 WIB belajar pengajian Iqro untuk anak-anak usia 5-7 tahun. Tidak cukup sampai di situ kegiatan di Majelis Nurul Iman ini, setelah ba'da Maghrib dilakukan pengajian Al Qur'an. Biasanya anak-anak SD dan SMP yang belajar mengaji sampai jam sembilan malam.” “Jadi Majelis Nurul Iman sangat multifungsi. Selain tempat untuk mengaji juga tempat belajar siswa DTA,” tambahnya.

Menurut M.Toha, guru memainkan peranan penting dalam terciptanya moral masyarakat yang baik. Guru sebagai pendidik yang setiap hari berhadapan dengan berbagai karakter anak didik, pada kenyataannya sedang bertarung melawan kebodohan masa depan. “Guru memiliki peran besar dalam mendidik generasi muda agar kelak menjadi pemimpin negeri ini dan manusia yang memiliki kualitas keimanan, ketakwaan, wawasan ilmu pengetahuan, peduli terhadap permasalahan sosial kemasyarakatan dan mel i l i k i to lerans i da lam keberagaman,” kata M. Toha. (wal)

Page 6: Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

6 Edisi Januari 2014

Teknologi Tepat Guna

ebagian warga Desa Sukadamai, Kecamatan Dramaga, SKabupaten Bogor mengembangkan agribisnis pembudidayaan jamur tiram putih. Usaha mereka

kadang menghadapi persoalan salah satunya hasil panen jamur tiram putih kurang memuaskan petani. Sementara dalam produksinya petani membutuhkan biaya cukup besar dan dikhawatirkan merugi.

Berikut cara budidaya yang bisa dipraktikkan para petani jamur Desa Sukadamai dalam membudidayakan jamur tiram agar hasil panennya maksimal. Oleh karena itu, petani perlu menyiapkan bahan-bahan dan alat yang diperlukan Bahan-bahan : Bibit jamur harus yang berkualitas atau bibit unggul, bekatul, air bersih untuk membasahi bekatul, kapur dolomite untuk mengatur PH, tepung jagung, kapas, dan baglog. Selain itu, disiapkan juga serbuk gergaji (serbuk gergaji kayu yang homogen bukan heterogen) dan hindari serbuk kayu bergetah.

Alat-alat : Kumbung jamur atau ruangan khusus untuk mengatur suhu panas dan dingin. Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kumbung jamur diantaranya: rak jamur, alat pengepres untuk pemadatan campuran media, alat pengaduk bibit (spatula).Cara budidaya jamur tiram putih: 1. Media : Serbuk gergaji ditambahkan air dengan

Agar Hasil Panen Jamur Tiram Bagus

kelembaban kira-kira 50 – 65 persen. Apabila dicampur dengan tepung jagung maka komposisinya: tepung jagung (10 persen), bekatul (10 persen), dan serbuk gergaji (80 persen). Apabila tanpa tepung jagung maka serbuk gergajinya15 persen dan 85 persen. Campur bahan media sampai rata. Selanjutnya tambahkan kapur dolomite hingga PH menjadi netral.

2. Selanjutnya Proses Pengemasan Media : Masukkan dalam plastik bahan-bahan media yang sudah tercampur dengan rata. Media kemudian dipres rapat namun pada mulut plastiknya diberi cincin yang fungsinya untuk memasukkan bibit jamur. Lalu tutup ujung media dengan kapas agar tak terkena uap.

3. Sterilisasi : Dalam budidaya jamur tiram media harus steril. media yang digunakan harus bersih dari mikroba pathogen seperti bakteri dan jamur. Berikut ini trik sterilisasi media : masukkan dulu spatula yang akan digunakan untuk menyebarkan bibit agar tidak merepotkan saat sterilisasi alat. Spatula sebaiknya dibungkus plastik dan ditutup agar lebih aman. Masukkan dan tata media dalam drum pemanas untuk proses sterilisasi. Panaskan media hingga suhunya mencapi 90 derajat dan biarkan selama delapan sampai sembilan jam. Biarkan drum tetap tertutup untuk menghindari penguapan air pada tepi plastik.

4. Inokulasi Bibit Jamur : Cuci tangan dengan sabun antikuman dan semprot dengan alkohol 70 persen untuk meminimalisir kontaminan. Angkat dan keluarkan spatula dari plastik. Buka tutup wadah bibit dan aduk dengan spatula yang sudah steril. Buka kapas di mulut plastik dan masukkan bibit, setelah itu tutup kembali dengan kapas. Pasang kembali tutup media. Bibit siap diinkubasi.

5. Cara Inkubasi : Letakkan media yang sudah diberi bibit pada rak penyimpanan. Lama inkubasi kurang lebih 40 hari dengan suhu optimal 22 hingga 28 derajat celsius.

6. Pemeliharaan : Selama masa pemeliharaan penutup baglog sebaiknya sedikit dibuka. Usahakan ventilasi udaranya lancar agar dapat men-supplay oksigen dengan baik. Lakukan penyiraman setiap hari terutama pada saat tengah hari untuk mempertahankan kelembaban udara.

7. Panen : Jamur tiram putih sudah bisa dipanen jika badan jamur sudah tumbuh besar dan lebar.

Dalam budidaya jamur tiram putih yang perlu diperhatikan adalah kelembaban. Namun semakin lembab lingkungannya semakin memicu terjadinya kontaminan. Oleh sebab itu, jika budidaya jamur tiram putih dilakukan di tempat yang lembab sebaiknya kadar nutrisinya dikurangi untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur penyakit.(Sumber Website fateta.ipb.ac.id)

Page 7: Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

7Edisi Januari 2014

Tanaman Obat

amur kuping ternyata mengandung gizi sangat tinggi. JJamur ini sudah jadi bahan pangan standar pada restoran kelas nasional dan internasional. Berbagai

macam menu masakan yang melibatkan jamur ini malah menjadi ciri kelebihan sebuah restoran atau rumah makan.

Jamur kuping (auricularia auricular) biasanya tumbuh liar di pohon tumbang atau batang kayu kering. Tetapi saat ini, sesudah diketahui manfaatnya untuk pengobatan, jamur ini banyak dibudidayakan.

Gizi Lengkap Jamur KupingKandungan gizi dalam jamur kuping terbilang lengkap. Dalam tiap-tiap 100 gram, mengandung energi cukup tinggi yakni 284 kkal, karbohidrat 73 gram, serta protein 9, 25 gram. Sementara kandungan mineral utamanya yaitu kalsium, kalium, fosfor, magnesium dan natrium. Untuk kandungan vitaminnya meliputi: thiamin, riboflavin dan niacin. Jamur kuping juga dikenal mengandung serat dan air tinggi.

Dengan beragam kandungan gizi tersebut, jamur kuping kerap dijadikan sebagai bahan obat untuk menangani beragam jenis penyakit. Salah satunya untuk melancarkan peredaran darah dan mencegah penyumbatan pembuluh darah. Jamur kuping juga digunakan untuk mengobati beragam penyakit degeneratif seperti darah tinggi, stroke dan penyakit jantung. Manfaat jamur kuping untuk kesehatan juga berasal dari kandungan lendir yang nyatanya

amat berguna untuk menangkal racun. Kandungan lendir ini bisa digunakan untuk mengobati tubuh yang mengalami keracunan. Lendir jamur kuping ini juga kerap dipakai saat mengolah masakan untukmenangkal racun. Lendir jamur kuping ini juga bermanfaat untuk mengobati kanker, menghalangi penggumpalan darah, dan menangani penyakit hipertensi.

Cara Mengkonsumsi Jamur KupingUntuk mendapatkan manfaat jamur kuping untuk kesehatan, banyak cara mengkonsumsinya. Cara termudah yaitu dengan menyajikannya sebagai menu masakan. Tak hanya nikmat, cara ini juga bisa menjadikan jamur sebagai m a k a n a n o b a t y a n g m a n j u r .

Kita juga bisa membuatnya dengan ramuan sendiri. Salah satunya dengan merebus jamur kuping ke dalam air mendidih. Sesudah itu biarlah airnya tinggal setengahnya. Lalu saring dan minum airnya sebanyak 2 kali sehari.

Gunakan perbandingan jamur dan air yakni setiap sepuluh gram jamur kuping tambahkan sekitar lima atau enam gelas air. Saat memasaknya bisa ditambahkan jahe supaya lebih hangat. Agar kandungan gizi dan khasiatnya tetap utuh, sebaiknya tidak menggunakan panci yang terbuat dari aluminium maupun besi , tetapi menggunakan panci dari tanah l iat . I tu lah manfaat jamur kup ing untuk kesehatan.(***/zul)

Manfaat Jamur Kuping untuk Kesehatan

Page 8: Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

8 Edisi Januari 2014

Penelitian

alam sebuah penelitian yang dilakukan Alumni DInstitut Pertanian Bogor ( IPB), terdapat perbedaan nyata dalam proses Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ummul Quro dengan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukadamai 3 Bogor. Dari penelitian Nadia Ja'far Abdatini disimpulkan terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa SDIT Ummul Quro dengan siswa SDN Sukadamai 3 Bogor.

Pada penelitian tersebut dipaparkan beberapa perbedaan KBM di SDIT Ummul Quro dan SDN 3 Sukadamai. Perbedaan tersebut diantaranya: kesiapan guru dalam mengajar dan metode latihan yang digunakan di SDIT Ummul Quro lebih variatif dan tidak monoton. Biasanya metodenya berbentuk game atau role playing. Selain kesempatan atau waktu belajar yang lebih panjang, motivasi dalam bentuk reward selalu diberikan guru SDIT Ummul Quro setiap kali siswa menunjukkan hasil yang baik dalam latihan-latihan. Jumlah siswa dalam satu kelas juga berpengaruh nyata terhadap prestasi siswa.

Di samping itu ada perbedaan dalam pengembangan sumberdaya manusia yang mengajar (guru) khususnya saat proses seleksi guru dan pelatihan yang diikuti. “Di SDIT pelatihan lebih bervariasi dan mengarah pada pembinaan motivasi, keikhlasan dalam menjalankan tugas, serta mengoptimalkan kecerdasan emosi dan spiritual. Sedang di SDN pelatihan-pelatihan lebih banyak

Yuk... Terapkan Metode Mengajar yang Menarik

dalam hal pengenalan kurikulum dan administrasi pendidikan,” terangnya.

Menurutnya, ada beberapa upaya utuk meningkatkan kualitas hasil belajar yang dapat ditempuh dalam meningkatkan kualitas di SDN Sukadamai 3 yakni :

1. Hendaknya para guru dapat mengarahkan minat serta membangun motivasi siswa secara positif karena kedua faktor ini sangat menentukan keberhasilan belajar siswa.

2. Bagi penyelenggara pendidikan hendaknya diperhatikan masalah pengembangan proses pembelajaran menjadi pembelajaran aktif yang dapat mengoptimalkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang dilandasi nilai-nilai dalam ajaran agama.

3. Pelatihan-pelatihan penunjang bagi guru secara periodik sangat diperlukan guna memberi wawasan, motivasi dan kesegaran baru sesuai perkembangan pendidikan.

Kepada orang tua, dukungan moril sangat dibutuhkan guna mengoptimalkan hasil belajar siswa. Di samping itu, untuk menciptakan kualitas hasil diperlukan kualitas sumberdaya manusia yang memadai, dalam hal ini peran serta ibu sangat dibutuhkan dalam keberhasilan putra-putrinya.(zul)

Page 9: Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

9Edisi Januari 2014

IPB Menjawab

Warga Bertanya:Di desa kami banyak dihasilkan buah pala, namun belum semuanya dimanfaatkan dengan baik. Sebagian besar petani pala baru memanfaatkan bijinya saja, karena dinilai lebih bernilai ekonomi tinggi dibanding daging buahnya. Apakah IPB memiliki alternatif pengolahan daging buah pala selain dibuat manisan?

IPB Menjawab:Daging buah pala merupakan bagian terbesar dari buah pala yang kurang mendapat perhatian secara ekonomi. Padahal daging buah pala dengan aromanya yang khas memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi bahan flavor (aroma) atau sebagai rempah-rempah yang bernilai ekonomi lebih tinggi.

Juwita Astuti dari Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Fateta-IPB), dalam skr ips inya melakukan pene l i t ian tentang “Pemanfaatan Daging Buah Pala (Myristica sp) Tua Melalui Pembuatan Bubuk Spice Blend”.

Menurutnya, daging buah pala tua dapat dimanfaatkan menjadi produk rempah-rempah yaitu bubuk daging buah pala, melalui pengeringan dengan alat tray dryer pada suhu 40 derajat celsius. Disebutkan Juwita, bubuk daging buah pala yang ditelitinya memiliki flavor spicy, pungent, manis,

pedas, asam, dan fresh. Dengan demikian cocok diaplikasikan dalam bentuk bubuk spice blend bersama bubuk kayu manis, jahe dan cengkeh.

Berikut empat tahapan penelitian yang dilakukan Juwita:Tahap pertama untuk menentukan perlakuan yang dapat mengurangi reaksi pencoklatan pada pembuatan bubuk daging buah pala, dengan perlakuan blansir dan perendaman dalam natrium bisulfit. Perlakuan terbaik adalah perendaman dalam natrium bisulfit selama 12 jam, yang meningkatkan ni la i derajat put ih dan mengurangi reaksi pencoklatan.Penelitian tahap kedua, menentukan kondisi pengeringan optimal pada pembuatan bubuk daging buah pala, dengan faktor penentu suhu dan jenis alat pengering. Kondisi pengeringan terbaik adalah pengeringan dengan menggunakan alat tray dryer pada suhu 40 derajat celsius.

Penelitian tahap ketiga untuk menentukan deskripsi flavor bubuk daging buah pala secara sensori dengan menggunakan bubuk biji pala dan bubuk fuli sebagai pembanding. Flavor bubuk daging buah pala dideskripsikan sebagai spicy, pungent, manis, pedas, asam, dan fresh.

Penelitian tahap keempat bertujuan untuk membuat formulasi bubuk spice blend dan mengaplikasikannya pada produk pangan, yaitu cookies. Formulasi bubuk spice blend dilakukan dengan menggunakan campuran bubuk daging buah pala dengan bubuk kayu manis, bubuk cengkeh, dan bubuk jahe.

Hanya saja, kata Juwita, salah satu kelemahan produk dalam bentuk bubuk adalah bersifat higroskopis dan rentan terhadap perubahan mutu akibat pengaruh suhu, kelembaban, dan cahaya. Karenanya masih perlu dilakukan penelitian unntuk mengetahui umur simpan produk, kondisi, dan wadah penyimpanan terbaik bagi produk bubuk daging buah pala dan bubuk spice blend. (nm)

Page 10: Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

10 Edisi Januari 2014

enteri Kehutanan RI, Dr (HC). Zulkifli MHasan, S E, M M meresmikan Bibit Persemaian Permanen di Inst i tut

Pertanian Bogor (IPB) Dramaga, Sabtu (7/12). “Saya berharap Bibit Persemaian ini menjadi pilot project pembenihan yang bermanfaat bagi mahasiswa, staf pengajar, peneliti IPB dan luar IPB. Saya juga berharap persemaian ini bisa membantu memenuhi kebutuhan bibit pohon sehingga target menanam pohon satu milyar bisa tercapai,” ujar Zulkifli. Sebuah persemaian yang baik membutuhkan biaya sekitar Rp 5 m i l y a r. “ K a m i a k a n m e m b a n t u b i a y a pengembangannya agar Bibit Persemaian Permanen ini bisa optimal,” kata Zulkifli. Kegiatan ini dihadiri sekitar 1.400 Pengembangan Perhutanan

Masyarakat Pedesaan Berbasis Konservasi (PPMBK) dari berbagai daerah, mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Universitas Lampung dan perguruan tinggi lain. Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis IPB, Prof.Dr.Hermanto Siregar mengatakan tidak ada ruginya menanam pohon. Banyak manfaat yang bisa diambil dari sebuah pohon. “Andaikan besok kiamat pun, jangan ragu menanam pohon. Saya berharap Kementerian Kehutanan RI memberikan dukungan penuh dalam pengembangan Bibit Persemaian Pe r m a n e n i n i ,” kata P ro f. H e r m a nto . U s a i memberikan sambutan Zulkifli melepas 25 ribu bibit untuk didistribusikan pada masyarakat. (ris)

engawet bukan sesuatu yang haram atau Pdilarang, selama penggunaannya sesuai regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan

(BPOM). Tandas Peneliti Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Fateta-IPB), Dr. Nugraha Edhi Suyatma, S.TP, DEA saat menjawab keluhan sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Bogor dalam acara Pelatihan Pengembangan Ekonomi Posdaya, Kamis (12/12). Salah satu penanya, Ibu Aas, pembuat coklat talas, misalnya, menginginkan produk olahannya bisa awet tanpa pengawet. Keluhan lain yang banyak dilayangkan adalah soal kemasan. Kemasan ini dinilai menjadi salah satu faktor penyebab kerusakan produk. Terkait pertanyaan ini, Dr. Nugraha member ikan so lus i d iantaranya: penggunaan kemasan primer, kemasan sekunder dan kemasan aktif yang mampu menyerap oksigen. K e g i a t a n y a n g d i s e l e n g g a r a k a n P u s a t

Pengembangan Sumberdaya Manusia, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P2SDM-LPPM) IPB ini dibuka oleh Ketua Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB) Kota Bogor, Drs. Irwan Riyanto, M.Si. Ia menyambut baik Posdaya yang telah menghasilkan banyak produk. Bahkan, menurutnya, saat ini konsumsi kudapan setiap rapat dan kegiatan lainnya di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah menggunakan produk dari Posdaya. Peneliti P2SDM LPPM IPB, Ir. Yannefri Bakhtiar, M.Si mengatakan, program ini sebuah contoh penerapan dana bergulir untuk pengembangan ekonomi masyarakat dengan sistem kloter 1, 2, 3, dan seterusnya. "Sesuai kecepatan tiap Posdaya mengelola dananya. Saat ini telah ada yang mulai masuk ke kloter 2," urai Yannefri, M.Si. Pelatihan yang mengambil tempat di Ruang Sidang P2SDM, Kampus IPB Baranangsiang ini juga dihadiri Ketua Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Curhat Pelaku UMKM di Pelatihan Posdaya

Menhut RI Resmikan Bibit Persemaian Permanen Dramaga

Page 11: Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

11Edisi Januari 2014Sumber: http://www.ketawa.com

Kehilangan Tiket di Kereta Api

Pada suatu hari, Mark Twain, pengarang terkenal AS,

keluar dengan menumpang kereta api.

Saat awak kereta api datang memeriksa tiket, Mark

Twain telah merogoh semua kantong bajunya, tetapi

tiket yang sudah dibelinya itu tak juga ditemukannya.

Kebetulan sekali awak kereta api yang sedang dinas ini

mengenal dirinya, maka ia menghibur Mark Twain

dengan berkata: "Tidak apalah, jika Anda benar-benar

tak menemukan tiket tersebut juga tak apa-apa."

"Aduh, bagaimanapun aku harus menemukan tiket itu

kembali, kalau tidak, bagaimana aku mengetahui aku ini

akan pergi ke mana?" jawab Mark Twain.

Merampok dengan Hati-hati

Tengah malam jam 2, di sebuah ujung lorong yang

sunyi senyap.

"Maaf, kamu mungkin bisa memberitahu diriku, di

dekat sini apa ada polisi?"

"Aku pikir tak ada, aku tak pernah kelihatan polisi di

sekitar sini."

"Lalu di mana kita bisa dengan cepat menemukan

seorang polisi?"

"Sayang aku tak tahu."

"Apakah di depan?"

"Aku pikir tak mungkin."

"Nah, kalau begitu HP, cincin, arloji dan uangmu

sekarang segera serahkan kepadaku."

Pertama Kali Menggunakan

Telepon

Saat pertama kali mendengar

suara Bapaknya dalam telepon,

seorang bocah perempuan cilik

tiba-tiba menangis teriba-iba.

Ibunya menanya dengan heran: "O,

si Manis, ada apa dengan dirimu?"

“Bu," kata bocah itu dengan

terisak-isak: "Bagaimana kita baru

dapat menolong Bapak supaya bisa

keluar dari lubang yang sedemikian

kecilnya ini?"

Menawar Emas Asli

Juragan toko: "Ini adalah emas

asli, harganya sebuah HK$ 580.-"

Pembeli: "10 dollar, gimana?"

Juragan kedai: "Lihatlah baik-baik.

Ini adalah emas asli!"

Pembeli: "10 dolar!"

Juragan kedai: "Uang 10 dollar

mana mungkin bisa untuk membeli

barang yang terbuat dari emas

asli? Kalau begini sajalah, harga

paling rendah 200 dollar, tak bisa

lebih rendah lagi."

Pembeli: "Pendeknya 10 dollar."

Juragan kedai: "Kalau begitu,

baiklah. Melihat Anda bersikap

begitu ngotot, ya kujual dengan

harga segini kepadamu!"

Pembeli: "Aku nggak bermaksud

membelinya, aku hanya latihan

bagaimana menawar harga."

Page 12: Pesona Lingkar Kampus Januari 2015.pdf

12 Edisi Januari 2014

Kiprah IPB

anti, para penyuluh dan petani tidak usah repot-Nrepot mengidentifikasi hama dan penyakit dengan turun langsung ke lapang. Penyuluh

tidak perlu mengamati, membawa contoh hama dan penyakit ke laboratorium untuk mengidentifikasi serta menunggu hasilnya dalam waktu tertentu. Dengan aplikasi Institut Pertanian Bogor (IPB) Integrated Pest Management (IPM) Online, penyuluh nantinya bisa mendeteksi hama dan penyakit tanaman. Cukup menggunakan mobile phone atau peralatan lainnya yang memiliki fasilitas pengambilan citra, gambar atau foto. Fasilitas teknologi informasi dapat mengirimkan data gambar tersebut kepada pakar IPB dan siap untuk diidentifikasi. Begitulah penjelasan Peneliti Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB, Dr. Yeni Herdiyeni yang juga Organizing Committe pada kegiatan workshop "Linking Agriculture and Computer Vision Technology". “Aplikasi ini sudah kami ujicobakan pada petani di daerah Cipanas, Jawa Barat. Kami mengajari mereka cara mengambil gambar dan mengirimkannya menggunakan mobile phone atau komputer dengan memanfaatkan jaringan internet,” ujar Dr. Yeni di sela kegiatan tersebut. Menurut Dr. Yeni, IPB IPM online adalah aplikasi fokus pada pengembangan teknologi mobile dan web based untuk identifikasi penyakit dan hama menggunakan teknologi berbasis gambar/citra/ foto. “Di Indonesia, aplikasi teknologi ini masih jarang. Namun di luar negeri, teknologi ini sudah marak dipergunakan untuk membantu bidang pertanian dan lainnya. Jika aplikasi ini tidak segera diperkenalkan, khawatir kita tertinggal dengan negara tetangga,” ujarnya. Dr Yeni mengatakan aplikasi ini masih dalam kalangan terbatas saja. Namun menurutnya, ke depan aplikasi ini akan disebarluaskan. Tidak hanya bagi peneliti, teknologi ini bisa digunakan mahasiswa, petani dan masyarakat luas.

Identifikasi Hama dan Penyakit Tanaman dengan Mobile Phone

Cyber Extention (Cybex) Bukan hanya IPB IPM Online, IPB juga memiliki Cyber Extension (Cybex). Cyber Extension (Cybex) adalah kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan dengan menggunakan media teknologi informasi. Cyber Extension bertujuan mengembangkan sistem informasi pertanian berbasis web yang terpadu, terintegrasi, tepat guna dan bermanfaat bagi penyuluh, lembaga penyuluhan, pelaku agribisnis, serta para pihak lainnya. Cyber Extension ini merupakan kontribusi aktif IPB untuk pengembangan pertanian Indonesia menuju kemandirian pertanian secara luas. Cyber Extension IPB dirancang untuk menghubungkan dan menyajikan informasi interaktif hasil riset para pakar maupun pengalaman empiris petani, penyuluh dan berbagai lembaga pertanian di Indonesia. Rektor IPB, Prof.Dr.Ir Herry Suhardiyanto, M.Sc didampingi peneliti dari Saga University, Prof. Hiroshi Okumura melakukan soft launching teknologi ini. Kedua teknologi ini merupakan hasil kerjasama Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM), Departemen Ilmu Komputer (Ilkom), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB dan Fakultas Kehutanan (Fahutan) IPB. (man)

Untuk berkonsultasi, kita dapat bertanyajawab dengan pakar melalui internet, dengan mengakses laman: cybex.ipb.ac.id