Pesawat Angkat Kelompok D.pdf
-
Upload
muhammad-arief-prasetya -
Category
Documents
-
view
264 -
download
50
Transcript of Pesawat Angkat Kelompok D.pdf
PENGHANTAR MOTOR LISTRIK,
LIFT LISTRIK, DAN KRAN LISTRIK
MAKALAH
PESAWAT ANGKAT
yang dibina oleh Bapak Drs. Purnomo, M.Pd.
Kelompok D
Mohammad Miftahul Fadeli 130513611103
Muafiqur Romadhoni 130513605951
Muhammad Arief Prasetya 130513605957
Muhammad Hidayat Ramadhan 130513605949
Muhammad Rosul Auliya 130513605970
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
2015
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................
i
I. Pendahuluan................................................................................................ 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Topik Bahasan...................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................
1
II. Pembahasan............................................................................................... 2
A. Penghantar Motor Listrik..................................................................... 2
B. Lift Listrik............................................................................................ 7
C. Kran Listrik.......................................................................................... 14
III. Penutup.................................................................................................... 19
A. Simpulan.............................................................................................. 19
B. Saran..................................................................................................... 19
Daftar Rujukan............................................................................................... 20
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini dibuat sebagai pencapaian tugas mata kuliah Pesawat Angkat dan
juga sebagai pembelajaran bagi mahasiswa, serta dapat digunakan sebagai
pengembangan profesi bagi pihak yang berkompetensi pada penerapan bidang yang
dibahas.
B. Topik Bahasan
Ada banyak permasalahan yang timbul saat kita mendengar kata “Penghantar
Motor Listrik, Lift Listrik, dan Kran Listrik”, dan didalam makalah ini ada beberapa
masalah yang akan di dibahas, diantaranya :
1. Pengertian dan Contoh Soal Penghantar Motor Listrik;
2. Pengertian dan Contoh Soal Lift Listrik;
3. Pengertian dan Contoh Soal Kran Listrik.
C. Tujuan Penulisan
Penulis dalam menuliskan makalah ini memiliki beberapa tujuan yang menjadi
topik bahasan, diantaranya :
1. Memahami Pengertian dan Contoh Soal Penghantar Motor Listrik;;
2. Memahami Pengertian dan Contoh Soal Lift Listrik;
3. Memahami Pengertian dan Contoh Soal Kran Listrik.
2
II. PEMBAHASAN
A. Penghantar Motor Listrik
Motor listrik adalah alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik
atau gerak. Untuk memindahkan beban yang sangat berat digunakan sebuah
pesawat angkat atau pesawat bantu yang berfungsi untuk meringankan atau
mengganti tenaga otot dengan tenaga mekanik. Salah satunya yaitu motor listrik.
Sebuah alat pengangkat yang di gerakan oleh sebuah motor A. Pada poros
motor di pasang sebuah roda gigi B dengan t1 buah gigi. Karena roda gigi B seporos
dengan motor maka jumlah putaran roda gigi B sebanyak jumlah putaran poros
motor. Roda gigi B itu menggerakkan roda gigi C dengan t2 buah gigi. Roda gigi C
mempunyai poros lain yang letaknya sejajar dengan poros motor. Poros roda gigi
dinamakan D dan seporos dengan D dipasang sebuah roda gigi kecil E dengan t3
buah gigi. Pada ujung lain poros D dipasang sebuah roda gigi F yang ukurannya
sama dengan roda gigi E dan juga mempunyai t3 buah gigi.
Kemudian dipasang poros lain yang kita namakan G. Pada poros G dengan
dipasang tabal H dimana kita gulung tali untuk mengangkat beban. Pada kedua
ujung tabal dipasang dua buah roda gigi K dan M masing-masing dilengkapi dengan
empat buah gigi. Pada gambar di atas tabal G digerakkan oleh dua buah roda gigi
E dan F yang jumlah giginya sama banyak agar penggerakan itu lebih seimbang
3
kalau penggerakan dilakukan pada satu ujung saja, maka akan hilang
keseimbangannya.
Untuk menentukan berat beban L bisa diketahui dengan gaya P yang menjadi
sumber gerakan sebuah alat pengangkat yang digerakkan oleh sebuah motor, gaya
P itu timbul dari motor A.
A = P X S
Di mana :
A = Kerja (Kgm)
P = Gaya (Kg)
S = Alihan atau Jarak (m)
Apabila kerja A dilakukan dalam waktu t detik, maka didapatkan setiap detiknya :
𝐀
𝐭 𝐚𝐭𝐚𝐮
𝐏 𝐱 𝐒
𝐭
Kerja yang dilakukan setiap detik disebut daya yang disingkat dengan huruf N.
𝐍 =𝐀
𝐭=
𝐏 𝐱 𝐒
𝐭
N = Daya (Kgm/s)
Pada umumnya daya sebuah motor diukur menggunakan satuan gaya kuda (Horse
Power/HP) atau kilowatt. Dengan ketentuan konversi :
75 kgm/s = 1 gaya kuda (HP)
102 kgm/s = 1 kilowatt
Dengan menggunakan rumus daya namun dengan menggunakan satuan gaya kuda
dan kilowatt maka bisa di dapatkan :
𝐍 =𝐀
𝐭 𝐗 𝟕𝟓 𝐠𝐚𝐲𝐚 𝐤𝐮𝐝𝐚 Dan 𝐍 =
𝐀
𝐭 𝐗 𝟏𝟎𝟐 𝐤𝐢𝐥𝐨𝐰𝐚𝐭𝐭
4
Apabila poros motor membuat sebuah putaran selama satu menit
Dan roda gigi B membuat n putaran dalam satu menit, maka :
Roda gigi C : 𝐭𝟏
𝐭𝟐 𝐱 𝐧 𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭
Roda gigi D : 𝐭𝟏
𝐭𝟐 𝐱 𝐧 𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭
Roda gigi E dan F : 𝐭𝟏
𝐭𝟐 𝐱 𝐧 𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭
Roda gigi K dan M : 𝐭𝟏
𝐭𝟐 𝐱
𝐭𝟑
𝐭𝟒𝐱 𝐧 𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭
Tabal H : 𝐭𝟏
𝐭𝟐 𝐱
𝐭𝟑
𝐭𝟒𝐱 𝐧 𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭
Alihan Beban : 𝐭𝟏
𝐭𝟐 𝐱
𝐭𝟑
𝐭𝟒𝐱 𝐧 𝐱 𝛑 𝐱 𝐝 (𝐦𝐞𝐭𝐞𝐫/𝐦𝐞𝐧𝐢𝐭)
Di mana d = diameter tabal dalam meter (m)
Kerja beban : 𝐋 𝐱 𝐭𝟑
𝐭𝟒 𝐱
𝐭𝟏
𝐭𝟐 𝐱 𝐧 𝐱 𝛑 𝐱 𝐝
𝐤𝐠𝐦
𝐬
Daya beban : 𝐍 = 𝐋 𝐱 𝐭𝟑 𝐱 𝐭𝟏 𝐱 𝐧 𝐱 𝛑 𝐱 𝐝
𝐭𝟒 𝐱 𝐭𝟐 𝐱 𝟔𝟎
𝐤𝐠𝐦
𝐬
Daya motor : 𝐍 = 𝐋 𝐱 𝐭𝟑 𝐱 𝐭𝟏 𝐱 𝐧 𝐱 𝛑 𝐱 𝐝
𝐭𝟒 𝐱 𝐭𝟐 𝐱 𝟔𝟎 𝐱 𝟕𝟓 HP
Atau
𝐍 = 𝐋 𝐱 𝐭𝟑 𝐱 𝐭𝟏 𝐱 𝐧 𝐱 𝛑 𝐱 𝐝
𝐭𝟒 𝐱 𝐭𝟐 𝐱 𝟔𝟎 𝐱 𝟏𝟎𝟐 Kilowatt
Contoh :
Untuk mengangkat sebuah beban digunakan sebuah alat pengangkat yang
dijalankan oleh sebuah motor listrik dengan daya 10 HP. Poros motor berputar
sebanyak 700 putaran setiap menitnya. Jumlah roda gigi pada masing-masing roda
gigi adalah sebagai berikut :
t1 = 10, t2 = 20, t3 = 30, t4 = 40 buah gigi.
5
Diameter tabal 40 cm dan tebal tali 2 cm. Hasil guna motor 80% dan hasil guna alat
pengangkat 70%. Hitung daya angkat alat itu. Berapa daya angkat alat itu ??
Jawab.
Hasil guna motor = 80% = 0,8
Hasil guna alat pengangkat = 70% = 0,7
Jumlah hasil guna (μ) = 0,8 x 0,7 = 0,56
Hanya 56% saja dari seluruh kekuatan pada motor dan alat pengangkat yang bisa
digunakan untuk mengangkat beban.
Gaya motor :
N x 75 x μ = 10 kgm
s⁄ x 75 x 0,56 = 420 kgm
s⁄
Poros motor berputar sebanyak 600 putaran per menit
Maka : 600
60 = 10
putarans⁄
Roda gigi B berputar sebanyak 10 putaran
s⁄
Roda gigi C berputar sebanyak 10
40 x 10 =
10
4 putaran
s⁄
Roda gigi E juga berputar sebanyak 10
4 putaran
s⁄
Roda gigi M berputar sebanyak 12
60 x
10
4 =
1
2 putaran
s⁄
Tabal H juga berputar 1
2 putaran
s⁄
Pada setiap putaran, alihan beban : 3,14 x 40 cm atau 3,14 x 40
100 meter = 1,256 meter
Namun, berdasarkan hasil perhitungan di atas tabal hanya berputar 1
2 putaran
s⁄
maka :
6
1,256
2 = 0,628 m s⁄
0,628 m s⁄ merupakan kecepatan angkat dari beban
Sedangkan rumus daya beban adalah : L x 0,628 m s⁄
Jadi, daya beban = daya motor
L x 0,628 m s⁄ = 420 kgm
s⁄
L = 420
kgms⁄
0,628 m s⁄ = 668,789 kg
7
B. Lift Listrik
Elevantor sangkar (juga disebut lift) berfungsi untuk mengangkat barang dan
penumpang secara vertikal didalam sangkar yang bergerak pada rel penuntun tetap.
Lift banyak digunakan dalam dunia industri, toserba, dan juga rumah tiggal.
Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857.
Setelah meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton
mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis
Brothers & Co., pada tahun 1867. Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis
telah dipergunakan di gedung-gedung perkantoran, hotel, dan department store di
seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah elevator penumpang
hidrolik Otis yang pertama.Berikutnya adalah era Pencakar Langit. Pada tahun
1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared pertama
yang sangat sukses.
Elevantor (Lift) diklasifikasikan menjadi lift untuk penumpang dan lift untuk
batang. Kemudian lif barang terbagi lagi menjadi elevantor barang, elevantor
barang dan penumpang (memakai operator) dan elevantor barang pelayanan ringan
(untuk perusahaan makanan atau komersial). Jenis penggerak yang digunakan
untuk menggerakkan elevantor yaitu penggerak elektrik dan penggerak hidrolik.
Namun dalam pemakaiannya yang sering digunakan sistem penggerak elektrik.
Kecepatan yang dapat ditempuh lift berkisar mulai 0,1 sampai 1,5 m/detik. Lift
penumpang bisa bergerak dengan kecepatan berkisar antara 0,5 sampai 3,5 m/detik.
Data utama elevantor elektrik penumpang dan barang harus memenuhi setandar
nasional dari negara.
Biasanya lift penumpang tersedia mulai kapasitas 0,25 ton sampai dengan 1,5
ton. Dalam permakaian barang dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu kategori
berat dan ringan. Untuk kategori berat sendiri lift barang dapat mengankat beban
berkisar antara 0,25 ton sampai 1,5 ton, sedangkan lift barang pelayanan ringan
mulai 50 Kg sampai dengan 100 Kg.
8
Lift sangkar elektrik mempunyai bagian-bagian utama seperti berikut; sangkar
atau kereta, rel penuntun swatumpu, lorong lift, pengimbang, peralatan pengantung,
mesin pengankat, alat pengangkat dan kendali elektrik.
Sangkar atau kereta berfungsi sebagai tempat barang atau penumpang lift.
Sangkar ini harus tertutup dan dilengkapi dengan dua pintu pada stu atau dua sisi
untuk keluar atau masuk. Sangkar juga harus kuat dan kokoh, ringan dan juga
sederhana desainnya. Elevantor penumpang dapat mempunyai bobot kira-kira
sebagai berikut;
Kapasitas (jumlah penumpang) 2 3 4 5 6
Bobot sangkar (dalam Kg) 250 275 300 350 400
9
Bobot sangkat elevantor barang dapat ditentukan dengan persamaan berikut;
𝐺𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟 = 300 + 100𝐹 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑄 = 500 𝐾𝑔
𝐺𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟 = 300 + 125𝐹 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑄 = 1.000 𝐾𝑔
𝐺𝑠𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟 = 300 + 150𝐹 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑄 = 1.500 𝐾𝑔
Keterangan;
F = luas lantai (dalam m)
Q = kapasitas (dalam Kg)
Sangkar untuk penumpang didesain dengan interior yang menyenangkan,
dengan langit-langit, lantai dan pintu. Biasanya ruangan seluas 0,5 samai 0,3 meter
per penumpang dipakai sebagai dasar penentuan kapasistas sangkar, sedangkan
tingginya tidak boleh kurang dari 2,2 meter.
10
Pada sebuah gedung bertingakat kerap sekali digunakan lift sebagai alat untuk
membantu naik dan turunnya aktifitas orang-orang yang berada dalam gedung itu.
Untuk lift listrik menggunaka motor listrik sebagai sumber gaya untuk
pengangkatan dari sangkar lift. Motor listrik dihubungkan dengan penggandeng A
yang berhubungan dengan poros berulir B. Lihat gambar;
Poros berulir B menggerakkan roda gigi C. Dan pada roga gigi C dipasang
mekanisme pengankat berupa kerek yang besar E. Kemudian pada kerek itu
dipasang tali dari baja sebagai media penarik sangkar. Untuk penyeimbang, pada
ujung tali baja yang satunya digantungkan juga sebuah beban G. Dalam sangkar itu
penumpang akan dibawa naik dan turun. Sepanjang sangkar E dan beban G tidak
gantian maka gerak keduanya itu melalui hantaran. Karena hantaran itu maka
sewaktu sangkar dan beban bergerak naik turun timbulah suatu gesekan antara
dinding sangkar beban dan dinding hantaran. Gesekan itu menimbulakan suatu gaya
yang menahan gerak sangkar/beban. Oleh karena itu kita perlu menghitaung
tahanan gesekan yang imbul itu.
Kita misalkan saja tenaga motor N
Jadi N x 75 Kgm/detik
Andaikan poros membuat n putaran/menit atau n/60 putaran tiap detik
11
Poros ulirpun akan membuat n/60 putaran/detik.
Misalkan bahwa setiap putaran ulir mengalihkan sebuah gigi dengan putaran 𝑛
60
putaran tiapa detik, jumlah alihan gigi 𝑛
60 buah gigi.
Kalau roda gigi C mempunyai t buah gigi maka jumlah putaran yang dibuat oleh
rida gigi C adalah 𝑛
60×𝑡 putaran per detik.
Balpun membuat 𝑛
60×𝑡 putaran per detik.
Alihan kabel (kerek besar);
𝜋×𝐷×𝑛
60×𝑡 meter per detik.
D = garis tengah tebal (kerek besar E) diukur dengan meter.
T = jumlah utaran poros motor listrik setiap menit.
N = jumlah gigi pada roda gigi C
Misalkan berat sangkar sama dengan berat beban = M Kg. Jika sangkar
bergerak keatas maka beban akan bergerak kebawah. Berat kedua benda itu
seimbang. Pada setiap kerakan sangkar ataupun beban terjadilah gesekan yang
menahan gerak itu.
Kita missalkan tahanan pada sangkar = W1 dan tahanan pada beban W2 jika
sangkar bergerak keatas,arah W1 akan bergerak berlawanan arah dengan sangkar
yaitu kebawah. Karena bebeban bergerak kebawah maka tahanan pada beban
mempunyai arah keatas.
Karena inilah maka motor listrik itu harus dapat melawan kedua tahanan yaitu
W1 dan W2. Dalam kata lain motor listrik itu harus dapat menggerakkan sangkar
dengan mengeluarkan gaya sebesar jumlah kedua tahanan.
Disini berat sangkar maupun beban tidak mainkan peran karena keduanya itu akan
terus seimbang.
12
Gaya yang diperlukan.
𝑊1 + 𝑊2
Gaya yang diperlukan;
𝑊1 + 𝑊2 ×𝜋 × 𝐷 × 𝑛
60 × 𝑡 𝐾𝑔𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Gaya keduanya;
𝑁 =𝑊1 + 𝑊2 ×
𝜋 × 𝐷 × 𝑛60 × 𝑡
75
𝑁 =(𝑊1 + 𝑊2) × 𝜋 × 𝐷 × 𝑛
𝑡 × 60 × 75
Atau
𝑁 =(𝑊1 + 𝑊2) × 𝜋 × 𝐷 × 𝑛
𝑡 × 60 × 102
Perhitungan diatas akan lebih jelas dalam contoh soal berikut;
Contoh :
Dalam sebuah bangunan diperlukan sebuah lift, berat sangkar rnumpang
diperkirakan 400Kg. Berat beban yang digantungkan juga 400Kg. Tahanan gesekan
pada sangkar 20 Kg, dan tahanan pada beban 10 Kg.
Garis tengah tebal 2 meter, roda gigi lengkap dengan 80 buah gigi dan poros ulir
mengalihkan duabuah gigi setiap putaran. Poros motor membuat 120 putaran/menit.
Tentukan gaya motor untuk mengangkat lift itu.
a. Dalam gaya-kuda
b. Dalam kilowat
13
Jawab.
Roda ulir mengalihkan; 2 x n = 2 x 120 = 240 buah gigi/menit.
Jumlah putaran yang dibuat oleh roda gigi; 240
𝑡=
240
80= 3 putaran/menit
Tabalpun membuat 3 putaran semenit.
Alihan tabal; 3,14 x D x 3 = 3,14 x 2 x 3 m/menit
atau 3,14×2×3
60 m/det
gaya yang diprlukan; 𝑊1 + 𝑊2 = 20 + 10 = 30 Kg.
Gaya yang diperlukan; 30×3,14×2×3
60 Kgm/det
Gaya-kudanya; 30×3,14×2×3
75×60= 0,215 gaya-kuda
Jika hasil guna motor itu 85% dan hasil guna alat pengankat 70% maka jumlah hasil
gunanya; 0,85 x 0,7 = 0,595
Gaya-kuda motor ang diprlukan
0,125
0,595= 0,21 𝑔𝑎𝑦𝑎 − 𝑘𝑢𝑑𝑎
Kilowatnya
30 × 3,14 × 2 × 3
102 × 60= 0,092 𝐾𝑤
Kilowat motor yang diperlukan;
0,092
0,595= 0,15 𝐾𝑤
14
C. Kran Listrik
Seperti dengan lift listrik, kran listrik dilengkapi dengan sebuah motor listrik.
Poros motor menggerakkan poros ulir. Kemudian poros ulir menggerakkan sebuah
roda gigi. Pada poros roda gigi dipasang sebuah tabal.
Kran terdiri atas sebuah tiang A pada tiang itu dipasang dua buah kerek B, C
dan sebuah tuas bebas E. Tali yang digulung pada tabal melalui kerek B kemudian
kerek F. Kerek F itu digantungkan pada ujung atas tuas E. Pada ujung tali itulah
beban L diangkat. Tuas beban I ditahan oleh tali H yang setelah melalui kerek C
diikat ke tanah.
Menghitung tenaga mekanik yang dihasilkan oleh motor :
W = F . d
Keterangan:
W = tenaga mekanik (Joule)
F = Gaya (Newton)
d = Jarak pemindahan benda (m)
Menghitung daya mekanik yang dihasilkan oleh motor :
P = W . t
Keterangan
P = daya mekanik (Watt)
W = tenaga mekanik (J)
t = waktu kerja (s)
Contoh :
Motor untuk lift dengan berat benda 450 kg dan diangkat dengan ketinggian 45
meter dalam 20 detik. Hitung daya motor listrik dalam kW dan HP (Hourse Power,
1 HP = 746 Watt).
15
Jawab.
F = 9,8. m
= 9,8 x 450 = 4.410 N
W = F . d
= 4.410 x 45
= 198.450 J
Daya Motor
P = W
t
P = 198.450
20
= 9.922,5 Watt
= 9,9225 kW
P = 9.922,5
746
= 13,3 HP
16
Daya Motor Listrik
P = n T
9,55 Watt
Keterangan
P = daya mekanik motor (W)
T = Torsi motor (Nm)
n = Kecepatan motor (rpm)
9,55= ko;nstanta
Contoh :
Pengembangan pemilihan motor listrik untuk mengangkat benda dengan dengan
gaya P1 30 N dan pemberat P2 10 N. Hitung daya output jika putaran motor 1.500
rpm. Jari-jari pully 0,2 m.
Jawab.
T= 𝐹
𝑅
17
= (30-10) x 0,2
= 4 N.m
P = n. (T
9,55)
= 1.500 x (4
9,55)
= 628,27 W
Jadi daya motor yang dipergunakan untuk mengangkat beban adalah (628,27 : 746
= 0,84 HP).
Contoh :
Untuk mengangkat sebuah beban digunakan kran listrik dengan spesifikasi sebagai
berikut :
Daya motor : 7 HP
Putaran poros motor : 120 Rpm
Roda ulir mengalihkan dua buah gigi pada tiap-tiap putaran
Roda gigi itu lengkap dengan 40 buah gigi
Garis tengah tabal : 58 cm
Tebal tali : 2 cm
Hasil guna : 60%
Hitunglah berapa kg beban yang mampu diangkat oleh kran listrik tersebut !
Jawab.
Daya motor = N x 75 = 7 x 75 = 525 kg
s⁄
(konversi satuan dari HP ke 𝑘𝑔
𝑠⁄ = dikali 75)
18
Roda Ulir = 120 Rpm = 120
60 = 2 Rps
(konversi satuan dari Rpm ke Rps = dibagi 60)
Alihan roda ulir = 2 x 2 = 4 gigi per detik
(alihan ulir roda tiap putaran dikalikan dengan roda ulir)
Jumlah putaran roda gigi = 4
40=
1
10 rps
(pembagian antara aliran roda ulir dan jumlah gigi roda)
Alihan tabal = π x D 1
10 =
3,14 𝑥 0,6
10 = 0,1884 m s⁄
(D= 60 cm = 0,6 cm = 58cm(garis tengah tabal) + 2cm(tebal tali)
Daya beban = L x 0,1884 m s⁄
Setelah dikurangi rugi karena gesekan, daya motor yang dipergunakan :
L x 0,1884 m s⁄ (daya beban) = 525 kgm
s⁄ (daya motor) x 0,6 (koefisien gesek)
L = 1671,974 kg
19
III. PENUTUP
A. Simpulan
Dalam dunia otomotif, tentunya sangat membutuhkan kerja dari pesawat
angkat, hal itu berkaitan dengan kemampuan manusia yang terbatas dan
membutuhkan alat bantu untuk efisiensi kerja.
B. Saran
Harapan penulis dalam makalah ini adalah setiap mahasiswa mampu
memahami teori dan penerapan topik yang dibahas, sehingga mampu meningkatkan
kualitas dan kuantitas kerja.