Perubahan kurikulum

15
PERUBAHAN KURIKULUM OLEH: DINI RAHMA SEPTIANA 2227130596

Transcript of Perubahan kurikulum

Page 1: Perubahan kurikulum

PERUBAHAN KURIKULUM

OLEH:

DINI RAHMA SEPTIANA

2227130596

Page 2: Perubahan kurikulum

PENGERTIAN KURIKULUM

Sebagaimana tercantum dalam undang-undang sistem pendidikan nasional no. 20 tahun 2003:

“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”

Page 3: Perubahan kurikulum

FUNGSI KURIKULUM BAGI SISWA SEBAGAI SUBJEK

DIDIKBerkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu:

•Fungsi penyesuaian (the adjustive or adaptive function)

• Fungsi integrasi (the integrating function)

•Fungsi diferensiasi (the differentiating function)

•Fungsi persiapan (the propaedeutic function)

•Fungsi pemilihan (the selective function)

•Fungsi diagnostik (the diagnostic function)

Page 4: Perubahan kurikulum

KOMPONEN KURIKULUM

Adapun komponen kurikulum meliputi 4 unsur, yaitu:

•Tujuan

•Isi (bahan pelajaran)

•Strategi pelaksanaan (proses belajar mengajar) dan

•Penilaian (evaluasi)

Page 5: Perubahan kurikulum

KONSEP KURIKULUM

Ada tiga konsep tentang kurikulum, yakti kurikulum yaitu:

•Kurikulum sebagai substansi,

•Kurikulum sebagai sistem, dan

•Kurikulum sebagai bidang studi.

Page 6: Perubahan kurikulum

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

(KTSP)Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional

yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP). KTSP sendiri disusun dan dikembangkan berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 36 ayat 1 dan 2, sebagai berikut :

•Pengembangan kurikulum mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

•Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

Page 7: Perubahan kurikulum

 KARAKTERISTIK KTSP

Kusnandar dalam astrida menerangkan sebagai sebuah konsep dan program KTSP memiliki karakteristik sebagai berikut:

•KTSP menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. Dalam KTSP peserta didik dibentuk untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat yang pada akhirnya akan membentuk pribadi yang terampil dan mandiri

•KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman

•Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi

•Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif

•Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Page 8: Perubahan kurikulum

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP

Menurut rusman (2009, hlm. 474 - 475), sebagaimana diungkapkan astrida, prinsip-prinsip pengembangan KTSP adalah:

•Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

•Beragam dan terpadu

•Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

•Relevan dengan kebutuhan kehidupan

•Menyeluruh dan berkesinambungan

•Belajar sepanjang hayat

•Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

•Praktek pengajaran di dalam kelas sangat tergantung pada situasi dan kondisi peserta didik di sekolah sehingga setiap guru memiliki kebebasan untuk menentukan materi pelajaran (standar kompetensi dan kompetensi dasar), indikator, metode, media, dan ketercapaiannya.

Page 9: Perubahan kurikulum

KENDALA KTSP

Ada banyak kendala KTSP, yang sebagian besar berpusat pada kemampuan guru. Guru memang dibebaskan untuk membuat silabus dan mengembangkan SK/KD tetapi, sebagaian besar guru justru mengkopi paste yang sudah ada, atau mencontoh administrasi yang diberikan oleh badan standarisasi pendidikan nasional. Sebenarnya konsep KTSP sangat baik, tetapi lagi-lagi dalam hal penerapannya terdapat kontradiksi. Kebebasan sekolah dibatasi dengan evaluasi ujian nasional merupakan bukti bahwa pendidikan masih berjalan sentralistik. Kelulusan, bukan ditentukan oleh pihak sekolah secara otonom, tetapi ditentukan oleh pemerintah pusat. Ini yang kemudian menjadikan KTSP perlu untuk dikoreksi. Belum lagi penerapan sekolah standar nasional (SSN) dan sekolah standar internasional (SBI) yang tidak sesuai dengan semangat pendidikan nasional, dimana pendidikan yang anti diskriminasi. Embel-embel SBI dan SSN sekadar identitas dan dengan embel-embel itu pula seolah-olah sekolah kemudian berhak menarik biaya lebih tinggi terhadap peserta didik. Akibatnya, peserta didik yang berasal dari ekonomi lemah tidak mendapatkan haknya bersekolah di sekolah yang berkualitas.

Page 10: Perubahan kurikulum

ISU KURIKULUM

Sebagai ilustrasi sejak indonesia merdeka sampai sekarang sudah delapan kali pergantian kurikulum, yakni kurikulum 1947, 1954, 1968, 1975, 1984, 1994 (KBK), dan terakhir 2006 (KTSP) (mardiyanto, 2012). Jika kurikulum 2013 diterapkan pada tahun 2013, selang waktu dengan kurikulum sebelumnya (kurikulum tingkat satuan pendidikan) adalah tujuh tahun. Dengan kata lain, perubahan ini merupakan waktu tercepat dalam pergantian kurikulum selama ini. Hal ini patut direnungkan karena perubahan kurikulum yang terlalu sering bisa jadi menunjukkan kegamangan pemerintah dalam menentukan arah pendidikan nasional.

Staf ahli mendikbud kacung marijan mengatakan, perubahan kurikulum dari ktsp menjadi k13 akan membuat mata pelajaran lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Mata pelajaran yang bersifat ingatan akan dikurangi. Sebagai gantinya, akan diadakan banyak kegiatan praktik lapangan dan studi kasus sehingga teknik pembelajaran bakal mengarahkan siswa menjadi inovatif, kreatif, dan kompetitif. Menurut mardiyanto (2012), siswa SD akan lebih diasah untuk pembentukan sikap dan ilmu dasar seperti membaca, menulis dan berhitung

Page 11: Perubahan kurikulum

Kurikulum baru diharapkan mampu memberi ruang gerak yang lebih luas untuk menjadi ladang ekspresi masyarakat sekolah sehingga potensi seluruh peserta didik dapat semakin mencuat. "Dengan bahan ajar dan cara yang benar, peran inspirator dari guru akan muncul sehingga akan ada lompatan dalam pendidikan”. Sebelumnya, wamendikbud bidang pendidikan musliar kasim menyatakan hal senada. Baginya, sebaik dan sesempurna apa pun kurikulum pendidikan tak akan memberi dampak signifikan tanpa diimbangi dengan guru yang kompeten. "Enggak akan ada arti jika guru tak diperbaiki. Itulah mengapa kita perbaiki dan petakan kompetensi guru melalui uji kompetensi guru (UKG). Ini sangat relevan antara pemetaan dan akan ada pelatihan kurikulum," pungkasnya.

Page 12: Perubahan kurikulum

SEBAB PERGANTIAN KURIKULUM

Ada beberapa hal yang mengemukan kenapa kurikulum KTSP harus diganti, yaitu sebagai berikut:

•Kurikulum 2013 perlu berubah untuk mempersiapkan generasi sekarang agar mampu menjawab tantangan masa depan indonesia.

•Substansi perubahan kurikulum 2013 adalah perubahan pada: standar kompetensi lulusan, standar isi (kompetensi inti dan kompetensi dasar), standar proses, dan standar penilaian.

•Menurut pak wamen pendidikan dan kebudayaan bidang pendidikan musliar kasim perubahan kurikulum merupakan keharusan. Kualitas pendidikan indonesia sudah sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan negara lain. Perubahan kurikulum ini untuk mengatasi ketertinggalan indonesia. ”Jika penerapan kurikulum ditunda, akan lebih lama kita mengejar ketertinggalan dari negara lain.

•Dengan kurikulum baru diharapkan menghasilkan lulusan dengan kompetensi tinggi dan berpikir analitis.

Page 13: Perubahan kurikulum

HARAPAN MENGENAI PERUBAHAN KURIKULUM

Harapan mengenai kurikulum baru ini yaitu, agar pemerintah selalu mendampingi para guru seabai ujung tombak pelaksanaan kurikulum untuk bisa mengamalkan dan mempraktekkan kurikulum itu dengan baik. Sebab, sebaik apapun konsep kurikulum 2013, kalau itu tidak diikuti dengan pemahaman dan pendampingan yang terarah maka mustahil ia bisa membuahkan hasil yang baik.

Masalah rendahnya kualitas guru, seharusnya bukan dijawab dengan pergantian kurikulum baru. Semestinya pemerintah menjawabnya dengan pelatihan-pelatihan guru yang mampu meningkatkan kualitas guru. Pendidik kita banyak yang belum mengikuti pelatihan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Bahkan ada guru PNS di daerah yang sudah puluhan tahun belum mendapatkan pelatihan guru dari pemerintah. Itulah fakta yang dapat dilihat dengan kasat mata, tanpa harus melakukan penelitian.

Page 14: Perubahan kurikulum

 CARA MENINGKATKAN MUTU

PENDIDIKANBerbagai upaya telah banyak dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional, seperti pemantapan pelaksanaan kurikulum, peningkatan jumlah, jenis dan mutu tenaga kependidikan, peningkatan jumlah, jenis dan mutu sarana dan prasarana pendidikan. Semua itu dilakukan, dalam rangka peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai. Untuk itu, kegiatan-kegiatan menuju tercapainya tujuan pendidikan tersebut perlu ditunjang oleh layanan manajemen (pengelolaan) yang teratur dan memadai. Selain itu, perlu dilakukan peningkatan jumlah, jenis, serta kualitas sarana dan prasarana pendidikan, baik pendidikan jalur sekolah maupun luar sekolah. Peningkatan jumlah itu juga harus ditunjang oleh peningkatan pelayanan manajemen sarana dan prasarana yang baik sehingga bisa mencapai tiga aspek kegunaan yaitu :

•Hasil guna,

•Tepat guna, dan

•Daya guna.

Page 15: Perubahan kurikulum

SEKIAN DAN TERIMAKASIH