PERTUKARAN SOSIAL ANTAR PEMAIN JUDI SEPAK BOLA...
Transcript of PERTUKARAN SOSIAL ANTAR PEMAIN JUDI SEPAK BOLA...
PERTUKARAN SOSIAL ANTAR PEMAIN JUDI SEPAK BOLA ONLINE
(Studi pada Mahasiswa FISIP UMRAH di Tanjungpinang)
NASKAH PUBLIKASI
Oleh
FEDI ARBI
SURYANINGSIH
EMMY SOLINA
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017
2
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang
disebut dibawah ini:
Nama : FEDI ARBI
NIM : 100569201182
Jurusan/ Prodi : Sosiologi
Alamat : Jl. Cempedak Gg. Nangka IV No. 21 Tanjungpinang
Nomor Telp : +62 815 3664 5955
Email : [email protected]
Judul Naskah : PERTUKARAN SOSIAL ANTAR PEMAIN JUDI
SEPAKBOLA ONLINE
(Studi Pada Mahasiswa FISIP UMRAH di
Tanjungpinang)
Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan
untuk dapat diterbitkan.
Tanjungpinang, 15 Juni 2017
Yang menyatakan,
Dosen Pembimbing I
SURYANINGSIH, M.Si
NIDN. 1016076901
Dosen Pembimbing II
EMMY SOLINA, M.Si
NIDN. 1020118401
3
PERTUKARAN SOSIAL ANTAR PEMAIN JUDI SEPAKBOLA ONLINE
(Studi Pada Mahasiswa FISIP UMRAH di Tanjungpinang)
FEDI ARBI
SURYANINGSIH
EMMY SOLINA
Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Di era globalisasi, teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi bagian di dalam
kehidupan manusia. Kemudahan akses terhadap berbagai informasi tidak hanya memberikan
dampak positif, tetapi juga dampak negatif. Salah satu dampak negatif dari teknologi informasi dan
komunikasi adalah judi sepak bola online. Perjudian adalah permainan dengan memakai uang
sebagai taruhan dengan harapan mendapatkan uang yang lebih dari jumlah semula, sementara judi
sepak bola online merupakan jenis perjudian dengan cara menebak skor sepak bola secara daring.
Pemuda dan khususnya mahasiswa sebagai pengguna teknologi dan selalu mengakses informasi
sangat rentan dengan pengaruh dari judi sepak bola online. Untuk itu peneliti tertarik untuk meneliti
tentang pertukaran sosial antar pemain judi sepak bola online dikalangan mahasiswa FISIP
UMRAH.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan tipe diskriptif. Untuk
melihat proses pertukaran sosial yang terjadi antar sesama pemain judi sepak bola online maka
digunakan teknik pengambilan sampel bola salju dan ditemukan 11 orang informan.Pembahasan
mengenai judi sepak bola online dalam penelitian ini akan dianalisa menggunakan teori pertukaran
sosial George C. Homans dengan sekumpulan proposisinya. Untuk memperkuat analisa digunakan
pula konsep dan asumsi dasar teori pertukaran sosial dari beberapa ahli berkaitan. Pertukaran sosial
yang dimaksud adalah pertukaran atas dua orang individu atau lebih dalam bertindak atau
berperilaku layaknya transaksi ekonomi, yaitu adanya pertukaran antara pengeluaran biaya dan
mengharapkan timbal balik hadiah (bentuknya dapat berupa materi maupun non-materi).
Mahasiswa FISIP UMRAH yang terlibat dalam judi sepak bola online, dalam penelitian ini
terbagi atas 4 kelompok bermain yang berasal dari berbagai latar belakang. Aktor pertukaran adalah
mahasiswa FISIP UMRAH. Akun dan modal judi sepak bola online sebagai sumber daya
pertukaran. Serta, hubungan pertukaran langsung sebagai struktur pertukaran sosial. Untuk proses
pertukaran sosial yang terjadi antar sesama pemain judi sepak bola online, didapatkan berbagai
jawaban yang terbagi berdasarkan proposisi sukses, stimulus, nilai, deprivasi-satiasi, restu-agresi
serta rasionalitas dari para aktor pertukaran sosial dalam judi sepak bola online.
Kata kunci: Mahasiswa, Pertukaran Sosial dan Judi Sepak Bola Online
iv
ABSTRACT
In the era of globalization, information and communication technology had been become parts
of human life. Ease of access to information did not only gave positive impact, but also gave a
negative impact. One of that negative impact from modern technology is online soccer gambling.
Gambling is a game that using money as a bet in hopes of getting more money than the original
amount, while online soccer gambling is a type of gambling by guessing live soccer scores online.
Rising generation and especially college students as users of technology and always accessing
information online are vulnerable from the influence of online soccer gambling. Therefor,
researcher was interested to study about the social exchange between online soccer gambling
players among college students from the Faculty of Social Sciences and Political Science, Maritime
University of Raja Ali Haji.
The research method used in this study was qualitative research with descriptive type. To see
the process of social exchange that occurs among fellow online soccer gambling players, researcher
used snowball sampling technique and found 11 informants. The study of online soccer gambling in
this research will be analyzed using social exchange theory from George C. Homans with his set of
propositions. To strengthen the analysis were also used the basic concepts and assumptions from
social exchange theory of several experts that were related. The social exchange in question were
the exchange of two individuals or more in acting or behaving like economic transactions, which is
the exchange of costs and expect reciprocal rewards (the form can be either material or non-
material).
College students that were involved on online soccer gamblings in this study were divided as
4 groups that came from various backgrounds. The social exchange actor were the college students
from the Faculty of Social Sciences and Political Science, Maritime University of Raja Ali Haji.
Accounts and capital as social exchange resources. And the structures of social exchange were
direct social exchange. As for the process of social exchange that occurs among fellow online soccer
gambling players, there were various answers divided based on success proposition, stimulus
proposition, value proposition, deprivation-satiation proposition, agression-approval proposition,
rationality proposition from several actors of the social exchange on online soccer gamblings.
Keywords: College students, Social exchange and Online soccer gamblings
4
A. PENDAHULUAN
Maraknya para pengguna gadget seperti
laptop, notepad, tablet dan smartphone telah
memunculkan trend baru dalam pergaulan
sehari-hari. Terlebih pada kaum muda. Kedai
kopi dan cafe dengan fasilitas WiFi dan layar
dengan infocus atau OHP (Overhead
Projektor) mulai menjadi daya tarik tersendiri
untuk para pengguna gadget. Kita dapat
melihat fenomena baru ini muncul dan
merambat bagai jamur di Tanjungpinang.
Kebanyakan dari mereka yang tertarikakan
perkembangan teknologi komunikasi
merupakan penduduk dengan usiaproduktif
(APJII, 2014).
Lalu, trend lain yang juga sejalan
dengan hal diatas adalah sepak bola.
Euphoria sepak bola dapat dirasakan hampir
di seluruh penjuru dunia. Sepak bola telah
menjadi sebuah olahraga yang mendunia
terutama di negara-negara besar di Eropa dan
Amerika Latin. Terlebih ketika sedang
berlangsungnya piala dunia sepak bola yang
biasa kita kenal dengan istilah World Cup.
Selain piala dunia, sepak bola juga digemari
pada musim-musim liga internasional Eropa.
Fans-club sepak bola liga internasional tidak
hanya berdiri di negaranya masing-masing,
namun berkembang di berbagai negara
lainnya, termasuk di Indonesia.
Di Indonesia sendiri sepak bola sudah
mendarah daging dan menjadi tontonan wajib
bagi kebanyakan orang. Bagi mereka yang
gemar menonton liga internasional seperti:
Inggris, Itali, dan Spanyol juga tak mau
kalah. Mereka melakukan nobar (nonton
bareng) di beberapa cafe ataupun kedai kopi
dengan fasilitas layar dan infocus/ OHP. Hal
ini telah menjadi lifestyle tersendiri dan
menjadi ajang eksistensi diri di kalangan
masyarakat terutama di kalangan pemuda.
Menurut situs skalasurvei.com pada
tahun 2014, jenis olahraga yang paling
disukai di Indonesia adalah sepak bola. Data
yang dipaparkan oleh Survei Skala Survei
Indonesia (SSI) menunjukkan, 90.8 persen
publik Indonesia tahu olah raga sepak bola.
Dari yang tahu ini, 47.6% menyukainya.
Sepak bola mengalahkan Bulu tangkis,
18.8% dan bola voli 12.4%. Hal ini dapat
menjadi indikator dari kegemaran
masyarakat Indonesia terhadap sepak bola.
Selain kaum muda, minat terhadap
dunia sepak bola ini juga dapat dirasakan
diantara para pelajar dan mahasiswa yang
tergolong didalamnya. Sebut saja pada
kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja
Ali Haji Tanjungpinang (FISIP UMRAH).
Pada musim piala dunia secara umum dan
liga internasional Eropa secara khusus, hal-
hal yang sering terdengar dalam percakapan
sehari-hari mahasiswa laki-laki hanya pada
seputar dunia sepak bola. Percakapan ini
dapat kita dengar baik di kantin kampus
maupun di seputaran kedai kopi dan cafe di
Tanjungpinang.
Hal ini menjadi sebuah fenomena yang
tergolong biasa, jika hanya percakapan
tentang bola. Namun bila dilihat lebih lanjut,
terdapat beberapa hal yang cukup asing untuk
didengar ketika percakapannya mengarahkan
pada sistem voor/ leg pertandingan antar tim
sepak bola yang berlaga.
5
Dari berbagai sumber, voor / leg berarti
berbicara atau merujuk pada sebuah kekuatan
sebuah tim / klub / negara dalam menghadapi
lawan tandingnya. Istilah voor / leg bukan
hanya dipergunakan dalam taruhan bola,
akan tetapi juga dipergunakan pada
pertandingan golf, basket, cricket, billiard,
balap motor dan sebagainya. Voor berasal
dari bahasa Belanda yang berarti “in front of”
atau berada di depan. Dengan demikian
istilah voor berhubungan dengan keunggulan
sebuah klub terhadap lawannya.
Merujuk pada temuan observasi
sementara, untuk bermain judi sepak bola
online, sang pemain harus memiliki akun
pada situs yang menyediakan jasa pertaruhan
judi sepak bola pada musim berlangsungnya
liga sepak bola internasional seperti Liga
Champion, Liga Inggris, Liga Spanyol dan
sebagainya. Cara untuk membuat akun harus
mengisi formulir online yang disediakan pada
situs bersangkutan seperti sbobet.com,
m88.com dan lain-lain. Tahapan selanjutnya
adalah dengan mentransfer atau
mendepositkan sejumlah uang pendaftaran
melalui ATM. Tentu saja untuk menjadi
pemain judi sepak bola sang pemain harus
memiliki rekening tabungan pada bank
nasional yang juga terdata dan diakui pada
situs penyedia layanan judi sepak bola online.
Namun, untuk para pemain yang tidak
memiliki akun judi bola online, masih dapat
bermain dengan cara menumpang pada
teman-temannya yang memiliki akun. Hal ini
dilakukan agar tetap mendapatkan akses pada
situs penyedia layanan judi sepak bola online
tanpa harus memiliki akun dan rekening
sendiri. Maka hal ini juga dimanfaatkan oleh
pemain judi bola yang memiliki akun untuk
memiliki keuntungan lebih dengan cara
menjadi “bandar kecil” judi sepak bola
dengan menampung atau menjadi pengepul
uang dari teman-temannya yang ingin
bermain judi sepak bola online.
Dengan resiko yang juga lebih besar
untuk melanggar norma dan aturan hukum
yang berlaku di Indonesia dan dapat
dipidanakan, mereka yang menjadi bandar
kecil menanggung resiko dengan hubungan
timbal-balik ketika temannya yang
menumpang memenangkan pertaruhan judi
sepak bola online, tentu para “bandar kecil”
atau pengepul mengambil sedikit keuntungan
dari hasil menag taruhan tersebut.
Di dalam penelitian ini, pemain judi
sepak bola difokuskan pada mahasiswa di
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
di Kota Tanjungpinang. Dengan bermain judi
sepak bola online dan sejalan dengan hobi
sepak bola yang digemari oleh mayoritas
mahasiswa laki-laki, maka hal ini dapat
menjadi “uang jajan” tambahan bagi para
mahasiswa dengan resiko mempertaruhkan
uang jajannya baik dari orang tua ataupun
dari pekerjaan sampingannya. Resiko lebih
besar dengan keuntungan yang lebih besar
bisa didapatkan ketika para mahasiswa dapat
memberanikan diri untuk menjadi “bandar
kecil” ataupun pengepul judi sepak bola
online.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, mahasiswa adalah orang/ individu
yang sedang belajar di perguruan tinggi.
6
Mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda
dalam tatanan masyarakat yang mau tidak
mau pasti terlibat langsung dalam tiap
fenomena sosial, harus mampu
mengimplementasikan kemampuan
keilmuannya dalam akselerasi perubahan
keumatan ke arah berkeadaban. Mahasiswa
memiliki lima peranan penting dalam
menunjang pembangunan dalam masyarakat.
Kelima peranan yang dimaksud adalah
sebagai iron stock yang berarti pengganti
generasi-generasi sebelumnya di dalam
masyarakat dan bernegara. Mahasiswa juga
berperan sebagai agent of change yang
berarti agen perubahan bagi masyarakat.
Mengubah masyarakat kearah yang lebih
baik tentunya. Peranan ke tiga adalah sebagai
guardian of value yaitu penjaga nilai-nilai
yang telah ada dalam masyarakat. Nilai-nilai
yang dimaksudkan tentu saja merupakan
nilai-nilai yang positif.
Peran keempat adalah moral force yang
mana berarti kekuatan moral bagi
masyarakat, tentu mahasiswa mendapatkan
peranan ini dari masyarakat agar menjadi
ujung tombak penguat moral. Dan terakhir
adalah sebagai social control yang berarti
yang memainkan peranan penting dalam
pengendalian sosial di dalam masyarakat.
Tidak hanya sebagai penjaga nilai-nilai, dan
penguat moral namun juga berperan aktif
dalam mengendalikan norma-norma yang
menyimpang di dalam masyarakat.
Mahasiswa sebagai bagian dari kaum
muda tergolong rentan terhadap perubahan
sosial. Bagaikan pisau bermata dua,
perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi dan trend nonton bareng sepak
bola menimbulkan berbagai persoalan baru
seperti perjudian sepak bola online. Dan hal
ini juga terjadi dikalangan mahasiswa FISIP
UMRAH.
Perjudian telah diatur dalam norma
hukum tertuangpada Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana yang mengatur secara khusus
tentang perjudian. Perjudian secara umum
diatur pada Pasal 303 Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana. Perjudian online juga diatur
pada pasal 27 Undang-Undang no.11 tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik atau yang mana kita kenal dengan
istilah UU ITE. Tanpa disadari bahwa hal
yang dianggap permainan oleh mahasiswa ini
merupakan tindakan yang melanggar hukum,
sebagaimana tindakan perjudian diatur dalam
KUHP dan UU Republik Indonesia.
Sebagai mahasiswa yang secara khusus
mempelajari ilmu sosial dan ilmu politik
yang juga memiliki keterkaitan secara tidak
langsung dengan nilai norma serta hukum,
mereka tentu telah mengetahui bahwa
perjudian merupakan permainan (game) yang
secara nyata membuang waktu, tenaga,
pikiran dan materi (uang) yang secara tidak
langsung menjadi jalan pintas untuk
mendapatkan materi (uang yang lebih
banyak) namun dengan resiko yang besar
untuk kehilangan materi (uang yang menjadi
modal) dan dapat dipidanakan karena secara
jelas melanggar peraturan dan hukum yang
berlaku di Indonesia.
Dalam kehidupan sehari-hari
mahasiswa dalam menjalani perkuliahan,
mahasiswa tampak memiliki berbagai macam
7
kelompok-kelompok kecil. Walaupun
terkadang tidak tampak pola yang jelas antara
masing-masing kelompok yang terbentuk
secara umum dan tidak sengaja, adapula
kelompok-kelompok yang secara
khususterbentuk. Kelompok khusus ini
biasanya terbagi berdasarkan kelas-kelas
dalam perkuliahan, teman-teman satu
sekolah pada masa lalu, memiliki hobi yang
sama dan banyak lagi, namun sangat jelas
terlihat bahwa ketika kelompok yang lebih
kecil terbentuk.
Kelompok seperti ini terdiri dari
mahasiswa laki-laki memiliki hobi sepak bola
dan ciri pembicaraan yang mengarah pada
nilai voor/ leg dalam sepak bola, tim-tim
sepak bola liga internasional yang akan
berlaga serta penyebutan nama situs-situs
judi sepak bola online, maka hasil dari
pembicaraan kelompok seperti yang
dimaksud akan berujung pada taruhan / judi
sepak bola online dan pembicaraan seperti ini
akan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
yang dapat kita jumpai pada mahasiswa laki-
laki yang berkumpul baik di kantin kampus,
di depan kelas ataupun di kedai/ warung kopi.
Fenomena yang terjadi pada mahasiswa
FISIP UMRAH dalam judi sepak bola online,
tampak pada mahasiswa FISIP UMRAH
yang secara khusus mempelajari tentang
perkembangan sosial dan politik yang terjadi
di dalam kehidupan masyarakat
sertaberperan sebagai kontrol sosialdan
penguatan moral dalam masyarakat justru
juga terlibat dalam perjudian sepak bola
online. Berdasarkan permasalahan yang
terjadi, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengambil
judul yaitu “PERTUKARAN SOSIAL
ANTAR PEMAIN JUDI SEPAK BOLA
ONLINE (Studi pada Mahasiswa FISIP
UMRAH di Tanjungpinang)”
Berdasarkan latar belakang diatas,
pertanyaan yang akan dijadikan sebagai
sarana penelitian adalah bagaimana
pertukaran sosial yang terjadi antar pemain
yang terlibat dalam judi sepak bola online?
Dalam penelitian ini, tujuan yang akan
dicapai adalah untuk mengetahui tentang
pertukaran sosial yang terjadi antar pemain
yang terlibat dalam judi sepak bola online.
B. LANDASAN TEORI
Teori Pertukaran Sosial
Salah satu kesamaan pemikiran diantara
para teoritikus pertukaran sosial adalah
pemusatan perhatian pada isu-isu yang sama,
yaitu tentang solidaritas pada isu-isu yang
sama, yaitu tentang solidaritas dan jaringan-
jaringan yang mendukung sistem pertukaran.
Menurut Thomas Worrall dalam Sindung
(2011:104), baik Homans, Blau, Ekeh,
Emerson, Heath maupun Befu memandang
bahwa pertukaran merupakan sebuah rantai
panjang tindakan-tindakan yang
ditangguhkan antar mata rantai (agen) atau
sebagai sebuah rantai yang merupakan
interkoneksi dari tindakan-tindakan antar
agen.
Homans berpendapat bahwa dalam
menjelaskan berbagai fenomena sosial
sebaiknya digunakan terma-terma
karakteristik individu daripada terma struktur
sosialnya. Homans mengembangkan
8
sejumlah proposisi yang berasal dari
psikologi sosial untuk menguji cara-cara
yang dilakukan individu dalam hubungannya
dengan kelompok sosialnya.
Turner (2006) dalam Sindung (2011:
106) mengemukakan bahwa proposisi-
proposisi tersebut meliputi (keberhasilan,
stimulus, nilai, deprivasi-satiasi dan restu-
agresi dan rasionalitas). Homans mengkritik
apa yang diabstraksikan teoritisi sosiologi
kontemporer, terutama karya Parsons, yang
dinilainya tidak akurat karena tidak terbukti
melalui penelitian empiris. Homans
menekankan pentingnya mengembangkan
hipotesis yang dapat diuji dan menjelaskan
proses sosial dasar dalam kelompok kecil.
Homans dalam Sindung (2011: 98),
mengunakan perspektif teori pertukaran
untuk menganalisis beberapa konsep
sosiologi, seperti tingkat sosial, konformitas
normatif versus inovasi, pengaruh, harga diri,
status dan kewenangan. Temuan dari
berbagai studi empiris digunakan untuk
mendukung proposisi dasarnya. Sebagai
contoh, pengaruh sosial merefleksikan
kemampuan seseorang mendapatkan
penghargaan dari orang lain dalam rangka
pemenuhan kebutuhannnya. Salah satu
penghargaan yang paling umum adalah
penerimaan sosial atau ekspresi-ekspresi
sentimen positif dari orang lain.
Pandangan Johnson dalam Ritzer dan
Smart (2014: 514), seseorang yang
mempunyai solidaritas tinggi menunjukkan
tingkat konformitas tinggi terhadap norma
kelompok karena setiap konformitas dihargai
dan diterima oleh anggota kelompok.
Kelompok yang berada dalam kohesi sosial
tinggi dan pertukaran sentimen positif
menunjukkan tingkat konformitas anggota
yang tinggi terhadap norma kelompok.
Sebaliknya, tingkat kohesi dan konformitas
yang rendah dalam kelompok disebabkan
anggota memiliki sejumlah sumber daya
alternatif penerimaan sosial di luar
kelompoknya. Dengan meningkatnya sumber
daya yang berasal dari luar kelompok
mengakibatkan seseorang, individu merasa
kurang membutuhkan untuk mematuhi
norma kelompok.
Pertukaran sosial berbeda dengan
pertukaran ekonomi dalam berbagai aspek.
Pertama, objek yang dipertukarkan bukan
dalam bentuk komoditi, melainkan hadiah
(gifts). Pertukaran tidak melibatkan uang,
kredit, maupun kontrak. Pemberian hadiah
adalah tindakan egois dari sifat murah hati
(selfish act of generosity) yang
mengakibatkan kebutuhan bagi penerimanya
dengan pembalasan sesuatu yang diinginkan
oleh pemberinya. Masing-masing pihak
dalam pertukaran cenderung menyediakan
lebih dari yang dimilikinya dalam
memberikan insentif bagi orang lain untuk
meningkatkan persediaannya.
Sederhananya, sebuah pemberian bukan
merupakan ekspresi altruisme, melainkan
suatu cara untuk memperlihatkan power
kepada orang lain. Kedua, terma
“pertukaran” tidak dispesifikkan. Di satu sisi,
seseorang menawarkan sesuatu yang bernilai
kepada orang lain tanpa mengetahui
bagaimana atau kapan orang tersebut akan
membalasnya. Ketiga, pertukaran secara
9
instrumental tidak dikalkulasi. Tanpa adanya
kecanduan dan penawaran nyata, seseorang
tidak mengetahui jika hadiah yang diberikan
sudah optimal dalam sebuah transaksi
pemberian.
Kunci utamanya adalah pertukaran
hanya akan berfungsi jika tindakan-tindakan
bersifat resiprokal (hubungan timbal-balik)
atau kerja sama dipertahankan. Dalam hal ini,
terdapat beberapa upaya untuk menjelaskan
sumber daya unilateral pemberian (giving)
dan kerja sama serta penjelasan tersebut
dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu
altruisme, kewajiban dan keuntungan pribadi.
Pertama, pertukaran sosial dipertahankan
oleh sifat altruisme.
Kedua, dalam pertukaran resiprokal,
unsur utamanya adalah kewajiban moral
menurut par excellence. Ketiga, berkaitan
dengan teori permainan (game theory) yang
mengasumsikan baik perilaku altruisme
maupun pertukaran resiprokal, hanya sebagai
implikasi dari kepentingan diri (self-interest).
Sejalan dengan hal tersebut diatas,
Ritzer dan Smart (2014: 516) juga
mengemukakan bahwa, semua teori
pertukaran memiliki sejumlah kesamaan
konsep analitis dan beberapa asumsi. Semua
teori ini menjelaskan unsur dasar dalam
pertukaran sosial, yaitu: aktor, sumber daya,
struktur dan proses.
Aktor Pertukaran Sosial
Partisipan dalam pertukaran sosial
disebut sebagai aktor, dapat berupa pribadi
individu (individua/ person) atau kelompok
perusahaan (corporate/ group), dan entitas
spesifik lainnya (teman khusus) atau
pemegang jabatan struktural yang dapat
saling dipertukarkan (presiden/ direktur
perusahaan). Keluwesan ini memungkinkan
teoritikus bergerak dari analisis tingkat mikro
tentang pertukaran antar pribadi ke analisis
tingkat makro relasi-relasi antara organisasi.
Teori-teori pertukaran tidak membuat
asumsi tentang aktor apa atau aktor mana
yang dinilai berharga, tetapi lebih menilai
pada bentuk status (kekayaan dan ketenaran),
waktu bersama keluarga ataupun
kepentingan-kepentingan lingkungan. Teori
pertukaran mengasumsikan bahwa aktor
bersifat mementingkan diri sendiri (self-
interest), selalu berusaha meningkatkan atau
memaksimalkan hasil-hasil yang dinilai
positif dan mengurangi atau menghindari
hasil-hasil yang dinilai negatif.
Perbedaan para aktor terletak pada
bagaimana mereka mengasumsikan ‘model
aktor rasional’ yang diambil dari ilmu
ekonomi mikro, atau ‘model pembelajaran’
yang diambil dari psikologi perilaku. Pada
model aktor rasional, secara sadar aktor akan
mempertimbangkan potensi manfaat dan
biaya alternatif serta membuat pilihan
rasional yang berusaha memaksimalkan
hasil. Pada model pembelajaran, aktor hanya
merespon konsekuensi dari pilihan-pilihan di
masa lalu dan tanpa sadar
mempertimbangkan pilihan-pilihan alternatif
(dan seringkali tetap memaksimalkan hasil).
Sumber Daya Pertukaran Sosial
Kekayaan atau kecakapan perilaku yang
dimiliki seorang aktor dan dihargai oleh
aktor-aktor lain disebut sebagai ‘sumber
daya’ dalam relasi aktor tersebut dengan
10
aktor-aktor lainnya. Sumber daya dalam
pertukaran sosial tidak hanya meliputi barang
/ materi yang dapat diraba atau dirasa serta
jasa, namun meliputi kapasitas untuk
menyediakan hasil-hasil yang dinilai secara
sosial seperti persetujuan atau status.
Aktor yang melakukan tindakan dalam
suatu pertukaran akan menanggung biaya
(cost) atas diri dan memberikan hasil
(reward) kepada aktor lain. Biaya
tanggungan selalu meliputi biaya kesempatan
(dengan ganjaran yang hilang dari alternatif-
alternatif yang tidak terpilih) dan kadang juga
mencakup biaya investasi (investment),
kerugian materi, atau biaya yang intrinsik
dengan perilaku (misalnya, kelelahan). Hasil
yang diberikan kepada aktor lain dapat
bernilai positif berupa keuntungan atau
ganjaran (profit) atau bernilai negatif berupa
kerugian atau hukuman (punishment).
Struktur Pertukaran Sosial
Relasi pertukaran berkembang menurut
struktur ketergantungan timbal-balik dengan
berbagai bentuk, seperti: petukaran langsung
(direct exchange), petukaran umum
(generalized exchange), dan pertukaran
produktif (productive exchange).
Proposisi Teoritis Homans
Inti teori pertukaran Homans dalam
Ritzer (2014: 334), terletak pada sekumpulan
proposisi fundamental. Meski beberapa
proposisinya menerangkan setidaknya dua
individu yang berinteraksi, namun ia dengan
hati-hati menunjukkan bahwa proposisi itu
berdasarkan prinsip psikologis. Menurut
Homans proposisi itu bersifat psikologis
karena dua alasan. Pertama, “proposisi itu
biasanya dinyatakan dan diuji secara empiris
oleh orang yang menyebut dirinya psikolog”.
Kedua, dan yang lebih penting, proposisi itu
bersifat psikologis karena menerangkan
fenomena individu dalam masyarakat:
“proposisi itu lebih mengenai perilaku
manusia individual daripada kelompok atau
masyarakat; dan perilaku manusia, sebagai
manusia, umumnya dianggap menjadi bidang
kajian psikologi” (huruf miring ditambahkan
oleh Ritzer).
Ritzer (2014: 334) juga
mengemukakan, atas pemikiran dari
Homans, ia mengakui dirinya, secara
kasarnya telah menjadi seorang reduksionis
psikologi. Reduksionisme menurut Homans
adalah “proses yang menunjukkan
bagaimana proposisi yang disebut satu ilmu
(dalam hal ini sosiologi) logikanya berasal
dari proposisi yang lebih umum yang disebut
ilmu lain (dalam hal ini psikologi)”.
Walau Homans membahas prinsip
psikologis, namun ia tak membayangkan
individu dalam keadaan terisolasi. Ia
mengaku bahwa manusia adalah makhluk
sosial dan menggunakan sebagian besar
waktu mereka berinteraksi dengan manusia
lain. Ia mencoba menerangkan perilaku sosial
dengan prinsip-prinsip psikologi:
“pendiriannya adalah bahwa proposisi umum
psikologi terhadap perilaku manusia tidak
berubah karena akibat interaksi lebih berasal
dari manusia lain ketimbang dari lingkungan
fisik.
Homans dalam Ritzer (2014: 334), tidak
menolak pendirian Durkheim yang
menyatakan interaksi menimbulkan sesuatu
11
yang baru. Ia malah menyatakan bahwa ciri-
ciri yang baru muncul itu dapat dijelaskan
dengan prinsip psikologi. Untuk menjelaskan
fakta sosial tak diperlukan proposisi sosiologi
yang baru. Sebagai contoh, ia menggunakan
konsep sosiologi tentang norma.
Dalam sejumlah publikasi Homans
memerinci program untuk “mengembalikan
orang ke [dalam]” sosiologi, tetapi ia pun
mencoba mengembangkan sebuah teori yang
memusatkan perhatian pada psikologi,
manusia dan “bentuk-bentuk mendasar
kehidupan sosial”. Menurut Homans, teori ini
“membayangkan perilaku sosial sebagai
pertukaran aktivitas, nyata atau tak nyata, dan
kurang lebih sebagai pertukaran hadiah atau
biaya, sekurang-kurangnya antara dua orang”
(Ritzer, 2014:334-335).
Sebagai contoh, Homans mencoba
menjelaskan perkembangan industri tekstil
yang digerakkan tenaga mesin, dan kemudian
Revolusi Industri, melalui prinsip psikologis
bahwa orang mungkin bertindak dengan cara
seperti meningkatkan hadiah untuk mereka.
Lebih umum lagi, dalam teori pertukaran
versinya ini, ia mencoba menjelaskan
perilaku sosial mendasar dilihat dari sudut
hadiah dan biaya. Ia sebagian termotivasi dari
oleh teori struktural-fungsional dari “teman
dan koleganya”, Parsons. Ia menyatakan teori
struktural-fungsional “memiliki kebaikan apa
saja kecuali dalam menjelaskan sesuatu”
(Ritzer, 2014:335).
Menurut Homans, fungsionalis
struktural tak lebih dari sekedar menciptakan
skema dan kategori konseptual. Ia mengakui
bahwa sosiologi ilmiah memerlukan
sekumpulan proposisi tentang hubungan
antara kategori-kategori itu, karena tanpa
proposisi demikian, maka penjelasan adalah
mustahil. “Tak ada penjelasan tanpa
proposisi”. Karena itu, Homans bertekad
untuk mengembangkan proposisi yang
memusatkan perhatian pada level psikologi;
inilah yang menjadi landasan teori
pertukarannya (Ritzer, 2014:335).
Menurut Homans dalam Ritzer (2014:
338), yang penting adalah bahwa tidak
diperlukan proposisi baru untuk menjelaskan
perbedaan perilaku sosial dan perilaku
individual. Hukum perilaku individual
seperti yang dikembangkan Skinner dalam
studinya tentang merpati akan menerangkan
perilaku sosial selama kita memperhatikan
komplikasi penguatan mutualnya (hubungan
timbal-balik). Homans mengakui bahwa
dengan berat hati akhirnya ia terpaksa
meninggalkan prinsip yang berasal dari
Skinner.
Dalam karya teoritisinya, Homans
(Ritzer, 2014: 338) membatasi diri pada
interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, secara jelas ia yakin bahwa sosiologi
yang dibangun berdasarkan prinsip yang
dikembangkannya akhirnya akan mampu
menerangkan semua perilaku sosial.
Dengan memusatkan perhatian pada
jenis situasi ini dan dengan mendasarkan
pemikirannya pada temuan Skinner, Homans
mengembangkan beberapa proposisi.
Proposisi teoritis Homans (Ritzer, 2014: 338-
343) terdiri dari 6 proposisi, yaitu: proposisi
sukses, proposisi stimulus, proposisi nilai,
proposisi kerugian-kejemuan, proposisi
12
restu-agresi dan proposisi rasionalitas dengan
penjelasan, sebagai berikut:
Proposisi Sukses (The Succes Proposition)
Proposisi sukses Homans (Ritzer, 2014:
338) adalah sebagai berikut: “Untuk semua
tindakan yang dilakukan seseorang, semakin
sering tindakan khusus seseorang diberi
hadiah, semakin besar kemungkinan orang
melakukan tindakan itu”.
Dilihat dari contoh Person-Other dalam
situasi kantor yang dikemukakan Homans di
atas, proposisi ini berarti bahwa orang makin
besar kemungkinannya untuk meminta
nasihat orang lain jika ia di masa lalu telah
menerima imbalan berupa nasihat yang
berguna. Selanjutnya makin sering orang
menerima hadiah yang berguna di masa lalu,
makin sering ia akan meminta nasihat. Begitu
pula, orang lain akan makin ingin memberi
nasihat dan makin sering memberi nasihat
jika ia telah sering menerima hadiah berupa
persetujuan di masa lalu.
Umumnya perilaku yang sesuai dengan
proposisi keberhasilan (proposisi sukses)
meliputi tiga tahap: pertama, tindakan orang;
kedua, hadiah yang dihasilkan; dan ketiga,
perulangan tindakan asli atau sekurangnya
perulangan tindakan serupa dalam hal
tertentu.
Ada beberapa hal yang diterapkan
Homans mengenai proposisi sukses. Pertama,
meski umumnya benar bahwa makin sering
hadiah diterima menyebabkan makin sering
tindakan dilakukan, namun pembahasan ini
tak dapat berlangsung tanpa batas. Di saat
tertentu individu benar-benar tak dapat
bertindak seperti itu sesering mungkin.
Kedua, makin pendek jarak waktu antara
perilaku dan hadiah, makin besar
kemungkinan orang mengulangi perilaku.
Sebaliknya, makin lama jarak waktu
antara perilaku dan hadiah, makin kecil
kemungkinan orang mengulangi perilaku.
Ketiga, menurut Homans, pemberian hadiah
secara intermiten lebih besar
kemungkinannya menimbulkan perulangan
perilaku ketimbang menimbulkan hadiah
yang teratur. Hadiah yang teratur
menimbulkan kebosanan dan kejenuhan,
sedangkan hadiah yang diterima dalam jarak
waktu yang tak teratur (seperti dalam
perilaku perjudian) sangat mungkin
menimbulkan perulangan perilaku.
Proposisi Stimulus/ Pendorong (TheStimulus
Proposition)
Proposisi stimulus/dorongan Homans
(Ritzer, 2014: 339) adalah sebagai berikut:
“Bila dalam kejadian di masa lalu, dorongan
tertentu atau sekumpulan dorongan telah
menyebabkan tindakan orang diberi hadiah,
maka makin serupa dorongan kini dengan
dorongan di masa lalu, makin besar orang
melakukan tindakan serupa”. (Ritzer,
2014:339).
Mari kita lihat contoh situasi kantor
Homans (Ritzer, 2014:339). Bila di masa lalu
Person dan Dicky menyadari pemberian dan
penerimaan hadiah nasihat, maka mereka
mungkin akan terlibat dalam tindakan serupa
dalam situasi yang sama di masa datang.
Homans mengemukakan suatu contoh yang
lebih sederhana: “Pemancing yang
melemparkan kailnya ke dalam kolam yang
keruh dan berhasil menangkap seekor ikan,
13
akan lebih suka memancing di kolam yang
keruh kembali”.
Homans tertarik pada proses
generalisasi dalam arti kecenderungan
memperluas perilaku keadaan yang serupa.
Dalam contoh mengail, satu aspek
generalisasi dapat mendorong dari mengail di
kolam yang keruh kepada mengail di kolam
manapun dengan derajat kerindangan
tertentu. Begitu pula, keberhasilan
menangkap ikan mungkin mendorong orang
dari satu cara mengail ke cara mengail yang
lain (sebagai contoh, dari mengail di sungai
ke mengail di laut) atau mendorong orang
dari mengail ke berburu. Tetapi proses
diskriminasi juga penting.
Artinya, aktor mungkin hanya akan
mengail dalam keadaan khusus yang terbukti
sukses di masa lalu. Bila kondisi yang
menghasilkan kesuksesan itu terjadi terlalu
ruwet maka kondisi serupa mungkin tidak
akan menstimulasi perilaku. Bila stimuli
krusial muncul terlalu lama sebelum perilaku
diperlukan, maka stimuli itu benar-benar tak
dapat merangsang perilaku. Aktor dapat
menjadi terlalu sensitif terhadap stimuli
terutama jika stimuli itu sangat bernilai bagi
aktor. Kenyataannya, aktor dapat menaggapi
stimuli yang tak berkaitan, setidaknya hingga
situasi diperbaiki melalui kegagalan berulang
kali. Semuanya ini dipengaruhi oleh
kewaspadaan atau derajat perhatian individu
terhadap stimuli.
Proposisi Nilai (The Value Proposition)
Proposisi nilai Homans (Ritzer,
2014:340) adalah sebagai berikut: “Makin
tinggi nilai hasil tindakan seseorang bagi
dirinya, makin besar kemungkinan ia
melakukan tindakan itu”. Dalam contoh
kantor tersebut, bila hadiah yang diberikan
masing-masing kepada orang lain amat
bernilai, maka makin besar kemungkinan
aktor melakukan tindakan yang diinginkan
ketimbang jika hadiahnya tak bernilai.
Di sini Homans (Ritzer, 2014:340)
memperkenalkan konsep hadiah dan
hukuman. Hadiah adalah tindakan dengan
nilai positif, makin tinggi nilai hadiah makin
besar kemungkinan mendatangkan perilaku
yang diinginkan.
Hukuman adalah tindakan dengan nilai
negatif, makin tinggi nilai hukuman berarti
makin kecil kemungkinan aktor mewujudkan
perilaku yang tak diinginkan. Homans
menemukan bahwa hukuman merupakan alat
yang tak efisien untuk membujuk orang
mengubah perilaku mereka karena orang
dapat bereaksi terhadap hukuman menurut
cara yang tak diinginkan.
Sebenarnya lebih baik tak memberikan
hadiah terhadap perilaku yang tak diinginkan;
perilaku demikian akhirnya akan dihentikan.
Hadiah jelas lebih disukai, tetapi
persediaanya mungkin sangat terbatas.
Homans menjelaskan bahwa teorinya
sebenarnya bukanlah teori hedonisis; hadiah
dapat berupa materi (uang misalnya) atau
altruistis (membantu orang lain).
Proposisi Deprivasi-Satiasi (The
Deprivation-Satiation Proposition)
Proposisi kerugian-kejemuan Homans
(Ritzer, 2014: 340) adalah sebagai berikut:
“Makin sering seseorang menerima hadiah
khusus di masa lalu yang dekat, makin
14
kurang bernilai baginya setiap unit hadiah
berikutnya.”Di kantor, Person dan Dicky
mungkin sangat sering saling memberi dan
menerima hadiah nasihat sehingga hadiah itu
menjadi tak bernilai. Dalam hal ini, waktu
adalah penting; orang kecil kemungkinannya
akan jemu bila hadiah tertentu pemberiannya
dibagi dalam jangka panjang.
Dalam hal ini, Homans dalam Ritzer
(2014:341) mendefinisikan dua konsep
penting lainnya: biaya dan keuntungan. Biaya
tiap perilaku didefinisikan sebagai hadiah
yang hilang karena tak jadi melakukan
sederetan tindakan yang direncanakan.
Keuntungan dalam pertukaran sosial dilihat
sebagai sejumlah hadiah yang lebih besar
yang diperoleh atas biaya yang dikeluarkan.
Yang terakhir ini menyebabkan
Homans (Ritzer, 2014: 341) menyusun
kembali proposisi kerugian-kejemuan
sebagai berikut: “makin besar keuntungan
yang diterima seseorang sebagai hasil
tindakannya, makin besar kemungkinan ia
melaksanakan tindakan itu”
Proposisi Restu-Agresi (The Agression-
Approval Proposition)
Proposisi persetujuan-agresi Homans
(Ritzer, 2014: 338) terbagi dua, yaitu:
proposisi persetujuan yang mengacu pada
emosi positif dan proposisi agresi yang
mengacu pada emosi negatif. Proposisi
agresi, sebagai berikut:
“Bila tindakan orang tak mendapatkan
hadiah yang ia harapkan atau menerima
hukuman yang tidak ia harapkan, ia akan
marah; besar kemungkinan ia akan
melakukan tindakan agresif dan akibatnya
tindakan demikian makin bernilai baginya”.
(Ritzer, 2014:341).
Dalam kasus kantor di atas, bila Person
tak mendapatkan nasihat yang ia harapkan
dan Dicky tidak menerima pujian yang ia
harapkan, keduanya mungkin akan marah.
Kita kaget menemukan konsep frustasi dan
marah dalam karya Homans karena konsep
itu rupanya mengacu pada keadaan mental.
Homans (Ritzer, 2014:341) menambahkan:
“Bila seseorang tak mendapatkan apa yang ia
harapkan, ia dikatakan menjadi kecewa,
frustasi. Pengamat behaviorisme yang
mempertahankan kemurnian bahasa, sama
sekali takkan mengacu pada keadaan
mental”.
Homans dalam Ritzer (2014: 341) lalu
menyatakan bahwa frustasi terhadap harapan
seperti itu, tak selalu “hanya” mengacu pada
keadaan internal. Kekecewaan dapat pula
mengacu pada seluruh kejadian eksternal,
yang tak hanya diamati oleh Person saja
tetapi juga oleh orang lain. Proposisi agresi
diatas tentang persetujuan-agresi, hanya
mengacu pada emosi negatif sedangkan
proposisi persetujuan menerangkan emosi
yang lebih positif: “Bila tindakan seseorang
menerima hadiah yang ia harapkan terutama
hadiah yang lebih besar daripada yang ia
harapkan, atau tidak menerima hukuman
yang ia bayangkan, maka ia akan puas; ia
makin besar kemungkinannya melaksanakan
tindakan yang disetujui dan akibat tindakan
seperti itu akan makin bernilai baginya”.
(Ritzer, 2014:341)
Proposisi terdahulu sangat dipengaruhi
oleh behaviorisme sedangkan proposisi
15
rasionalitas sangat jelas dipengaruhi oleh
teori pilihan rational. Menurut istilah
ekonomi, aktor yang bertindak sesuai dengan
proposisi rasionalitas adalah yang
memaksimalkan kegunaannya.
Pada dasarnya orang meneliti dan
membuat kesimpulan mengenai berbagai
alternatif tindakan tindakan yang terbuka
buat mereka. Mereka membanding-
bandingkan jumlah hadiah yang berkaitan
dengan setiap bagian tindakan. Mereka pun
memperhitungkan kemungkinan hadiah yang
benar-benar akan mereka terima.
Hadiah yang bernilai tinggi akan
diturunkan nilainya jika aktor mengira bahwa
mereka tak mungkin mencapainya.
Sebaliknya, hadiah yang bernilai rendah akan
ditingkatkan jika aktor membayangkan
hadiah itu dapat dicapai dengan mudah. Jadi,
ada interaksi antara nilai dari hadiah dan
kemungkinan untuk mencapainya. Hadiah
yang sangat diinginkan bukanlah hadiah yang
sangat bernilai dan yang tak mungkin dicapai.
Homans dalam Ritzer (2014:342),
menghubungkan proposisi rasionalitas
dengan proposisi kesuksesan, dorongan dan
nilai. Proposisi rasionalitas menerangkan
kepada kita bahwa apakah orang akan
melakukan tindakan atau tidak tergantung
pada persepsi mereka mengenai peluang
sukses. Tetapi, apa yang menentukan
persepsi ini? Homans menyatakan, persepsi
mengenai apakah peluang sukses tinggi atau
rendah ditentukan oleh kesuksesan di masa
lalu dan kesamaan situasi kini dengan situasi
kesuksesan di masa lalu.
Proposisi rasionalitas juga tak
menjelaskan kepada kita mengapa seorang
aktor menilai satu hadiah tertentu lebih
daripada hadiah yang lain; untuk menjelaskan
ini kita memerlukan proposisi nilai. Dalam
semua yang disebutkan di atas, Homans
menghubungkan prinsip rasionalnya dengan
proposisi behavioristiknya.
Pada akhirnya teori Homans (Ritzer,
2014:342), dapat diringkas menjadi
pandangan tentang aktor sebagai pencari
keuntungan yang rasional. Namun, teori
Homans mengandung kelemahan di segi
keadaan mental (Abrahamsson, 1970;
Mitchell, 1978) dan di segi struktur berskala
luas (Ekeh, 1974). Sebagai contoh, Homans
mengakui perlunya “mengembangkan
psikologi lebih lengkap lagi”.
Meski dengan kelemahan demikian, Homans
(Ritzer, 2014:342-343), tetap menjadi pakar
perilaku (behaviorist) yang berpikir dengan
tegas di tingkat perilaku individual. Ia
menyatakan, struktur berskala luas hanya
dapat dipahami jika kita memahami perilaku
sosial mendasar secara memadai. Ia
berpendapat bahwa proses pertukaran adalah
“identik” di tingkat individual dan
kemasyarakatan, meski ia mengakui bahwa
di tingkat kemasyarakatan “cara penyatuan
proses mendasar itu jauh lebih kompleks”.
Perjudian Sepak Bola Online
Perjudian
Perjudian merupakan salah satu
penyakit masyarakat, satu bentuk patologi
sosial. Sejarah perjudian telah ada sejak
ribuan tahun lamanya bahkan sejak
dikenalnya sejarah manusia. Kita mungkin
16
mengkin dapat mengingat permainan-
permainan anak-anak yang kita mainkan pada
masa kecil seperti kelereng dan kartu dengan
mempertaruhkan alat/objek dari permainan
itu dan merupakan bentuk kecil dari
perjudian.
Menurut Kartini Kartono (2011: 58),
perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja,
yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu
yang dianggap bernilai dengan menyadari
adanya resiko dan harapan-harapan tertentu
pada peristiwa-peristiwa permainan,
pertandingan perlombaan dan kejadian-
kejadian yang tidak/ belum pasti hasilnya.
Pada hakikatnya, perjudian
bertentangan dengan agama, kesusilaan,
moral Pancasila serta membahayakan
masyarakat, bangsa dan negara. Adanya
norma-norma yang bersifat mengikat dalam
mengatur perjudian. Perjudian memiliki
dampak negatif karena merugikan moral dan
mental masyarakat terutama generasi muda.
Di satu pihak judi merupakan masalah sosial
yang sulit ditanggulangi dan judi telah ada
pada awal peradaban manusia (Burlian, 2016:
143).
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, judi adalah permainan dengan
memakai uang sebagai taruhan. Berjudi
berarti mempertaruhkan sejumlah uang atau
harta dalam permainan tebakan berdasarkan
kebetulan, dengan tujuan mendapatkan
sejumlah uang atau harta yang lebih besar
daripada jumlah uang atau harta semula.
Perjudian Online
Perjudian melalui sarana teknologi
informasi terutama judi online melalui
internet sedang menjadi trend pada generasi
muda khususnya dikalangan mahasiswa.
Yang disebut judi online atau judi memalui
internet (internet gambling) biasanya terjadi
karena peletakan taruhan pada kegiatan
olahraga atau kasino melalui internet. Bentuk
online gambling yang umumnya dapat kita
lihat pada iklan-iklan di situs-situs yang ada
di internet adalah permainan poker, qiu-qiu,
domino dan sebagainya.
Online gambling yang sesungguhnya
seluruh proses baik itu taruhannya,
permainannya maupun pengumpulan
uangnya melalui internet. Para penjudi akan
diharuskan untuk melakukan deposit dimuka
sebelum dapat melakukan judi online. Hal ini
berarti harus melakukan transfer sejumlah
uang kepada admin website judi sebagai
deposit awal. Setelah petaruh mengirim uang
maka akan mendapatkan sejuamlah koin / e-
money (nominal uang di internet ) untuk
permainan judi. Jika menang maka uang hasil
taruhan akan dikirim melalui transfer bank
dan jika kalah maka uang yang dideposit akan
berkurang.
Hal ini dilakukan dengan cara
melakukan registrasi member ke admin
website perjudian online yang dimaksud
untuk mendapatkan username dalam
mengikuti permainan yang dimaksud. Jika
pemain judi telah memiliki username,
mereka dapat mengakses tutorial cara
melakukan permainan judi yang dimaksud.
Perjudian Sepak Bola Online
Perjudian sepak bola online ini hampir
menyerupai perjudian online pada umumnya,
namun yang sedikit membedakan adalah
17
bentuk permainan judi yang dimainkan oleh
para pemain lebih kepada menebak skor
pertandingan bola yang nyata. Sementara
perjudian online lebih kepada permainan-
permainan kartu dikasino yang diubah
menjadi program komputer agar dapat
dimainkan melalui PC, laptop dan gadget
lainnya seperti smartphone dan tablet namun
menggunakan satuan uang yang nyata dalam
bertransaksi.
Pada perjudian sepak bola online,
pemain haruslah memiliki akun pada situs-
situs penyedia layanan perjudian sepak bola
online, seperti sbobet dan m88. Selanjutnya
mereka mendepositkan sejumlah uang dari
rekening bank ke akunnya agar dapat
memulai perjudian. Perjudian sepak bola
online dapat dimulai dengan menebak tim
yang akan menang pada suatu pertandingan,
skor permainan bahkan dapat pula menebak
berapa perolehan kartu pada suatu
pertandingan.
Ada juga istilah parlay atau paket
didalam perjudian sepak bola online, yang
mana istilah ini berarti pemain judi menebak
skor dari sejumlah pertandingan (lebih dari 1
pertandingan) dan jika menebak semua tim
yang menang dengan benar maka uang
hadiahnya diakumulasikan dari total
pertandingan yang berhasil ditebak dikali
sejumlah point ‘odds’ didalam aturan
perjudiannya.
Ketika pemain menang maka hasil dari
perjudian yang didapat didalam akun situs
perjudian dapat ditarik kembali (withdraw)
ke rekening bank pemain bersangkutan agar
dapat dicairkan dan dipergunakan.
Definisi Mahasiswa
Definisi mahasiswa menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang
yang belajar di perguruan tinggi, dalam
peraturan pemerintah RI No. 30 tahun 1990
mahasiswa adalah peserta didik yang
terdaftar dan belajar di perguruan tinggi
tertentu.Sedangkan menurut Ahmadi (2009:
124) mahasiswa adalah usia 18-25 tahun,
masih ada di universitas atau perguruan
tinggi.
Ahmadi (2009: 124-125)juga
berpandangan bahwa, mahasiswa pada garis
besarnya berperan sebagai: a. Agent of
Change, b. Agent of Development dan c.
Agent of Modernization. Sebagai agent of
change, mahasiswa mengadakan perubahan-
perubahan dalam masyarakat kearah yang
lebih baik. Sebagai agent of development,
mahasiswa bertugas untuk melancarkan
pembangunan di segala bidang yang bersifat
fisik maupun non-fisik. Dan pada akhirnya
sebagai agent of modernization, dalam fungsi
ini mahasiswa bertindak dan bertugas sebagai
pelopor dalam pembaruan.
C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif, yaitu berupa penyajian data dengan
mendeskripsikan atau memberikan gambaran
yang terperinci mengenai suatu situasi khusus
dilokasi penelitian. Mely G. Tan
(Silalahi,2010:28) menjelaskan bahwa
penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan
menggambarkan sacara tepat sifat sifat
individu, keadaan, gejala, atau kelompok
18
tertentu antara suatu gejala dengan gejala
lainnya dalam masyarakat. Metode ini
dipergunakan dengan pertimbangan untuk
memudahkan ketika dalam penelitian,
dengan metode kualitatif, hubungan antara
peneliti dengan informan lebih akrab dan
lebih dekat. Sehingga dapat di peroleh data
langsung yang lebih mendalam.
Adapun lokasi dalam penelitian ini
yaitu di Kampus FISIP UMRAH Kelurahan
Dompak Kota Tanjungpinang. Alasan
pemilihan lokasi tersebut dikarenakan subjek
penelitian actor dalam pemaindalam judi
sepak bola online yang dimaksud adalah
mahasiswa FISIP UMRAH di
Tanjungpinang. Sebagai mahasiswa FISIP,
mereka menjalani perkuliahan di kampus
yang berlokasi di Kelurahan Dompak Kota
Tanjungpinang.
Untuk menentukan informan yang akan
digunakan dalam penelitian ini digunakan
teknik snowball sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel sumber data, yang pada
awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama
menjadi besar (Sugiyono, 2009:
219).Informan dalam penelitian ini belum
ditentukan jumlahnya karena menggunakan
teknik pengambilan sampel snowball.
Instrumen utama dalam penelitian
kualitatif adalah peneliti itu sendiri, karena
peneliti akan terjun secara langsung ke
lapangan, melakukan pengumpulan data,
analisis dan membuat kesimpulan.
Sedangkan pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam
penelitian karena tujuan utama penelitian
adalah mendapatkan data. Pengumpulan data
dilakukan dalam berbagai setting, sumber
dan cara (Sugiyono, 2009:224). Adapun
teknik pengumpulan data yang akan
dilakukan oleh peneliti yaitu observasi,
wawancara dan dokumentasi.
Observasi adalah pengamatan langsung
terhadap subjek penelitian dan pengambilan
data dengan menggunakan panca indra,
terutama mata dengan telinga. Melakukan
pengamatan harus dilaksankan secara
sistematis dan berkaitan dengan tujuan
penelitian yang direncanakan. Adapun
observasi yang dilakukan dalam penelitian ini
yaitu kegiatan yang dilakukan oleh para
mahasiswa FISIP UMRAH dalam melakukan
permainan judi sepak bola online, baik pada
saat memasang taruhan maupun saat
menonton pertandingan sepak bola untuk
memantau jalannya pertandingan yang
dipertaruhkan.
Wawancara merupakan pertemuan dua
orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat di
kontruksikan makna dalam suatu data
tertentu. Dengan wawancara, peneliti akan
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam
tentang responden dalam
menginterprestasikan situasi dan fenomena
yang terjadi, dan hal ini tidak bisa di temukan
melalui observasi (Saebeni, 2008:191).
Dalam mengumpulkan data dibutuhkan
pedoman wawancara yang telah di siapkan
berupa pertanyaan-pertanyaan yang
dibutuhkan untuk mengungkap permasalahan
yang ada, alat yang di gunakan seperti
perekam, kamera dan buku catatan. Tema-
tema yang ingin diungkapkan peneliti dalam
19
wawancara adalah tentang pertukaran sosial
yang terjadi antar pemain judi sepak bola
online.
Dokumentasi dalam sebuah penelitian
digunakan sebagai penunjang penelitian
penulis, dimana dalam dokumentasi ini dapat
melihat serta mengabadikan gambar yang
berkenaan dengan masalah penelitian.
Teknik analisa data dalam penelitian ini
adalah analisis data secara kualitatif. Analisis
penelitian ini menggunakan model interaktif
dari Miles dan Huberman. Menurut Milles
dan Huberman dalam Silalahi (2012 : 340)
kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan
yang secara bersamaan, yaitu reduksi data
penyajian data dan penarikan
kesimpulan.Hasil wawancara, observasi dan
dokumentasi sebagai data primer dan
sekunder dari penelitian ini akan direduksi,
disajikan dan ditarik kesimpulannya melalui
tiga alur kegiatan tersebut.
Reduksi data digunakan untuk memilih
data yang sudah terkumpul, kemudian data
disaring sesuai dengan fokus penelitian. Data
yang telah terkumpul yang telah di peroleh
dari hasil observasi dan wawancara di reduksi
atau dipilih kembali dengan tujuan agar
memperoleh data yang memberikan
gambaran yang lebih tajam tentang hasil
observasi dan wawancara. Data yang sudah
tidak dibutuhkan dalam penelitian tidak
dimunculkan dalam pembahasan agar hasil
penelitian lebih fokus dan tidak melenceng
sehingga memudahkan dalam melakukan
analisis dan dapat membuat kesimpulan
(Silalahi, 2012 : 340).
Miles and Huberman dalam (Sugiyono:
2008) berpendapat, yang paling sering di
gunakan adalah penyajian data dengan teks
yang bersifat naratif dari data diperoleh pada
saat wawancara, observasi, maupun
dokumentasi.
Ketika kegiatan pengumpulan data
dilakukan, seorang penganalisis kualitatif
mulai mencari arti benda-benda, mencatat
keteraturan, pola-pola, penjelasan,
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur
sebab akibat dan proposisi. Mula-mula
kesimpulan belum jelas tetapi kemudian
meninngkat menjadi lebih terperinci
(Silalahi, 2012 : 341).
D. PEMBAHASAN
Untuk menganalisa pertukaran sosial
yang terjadi antara sesama mahasiswa FISIP
UMRAH sebagai pemain yang terlibat judi
sepak bola online dalam penelitian ini,
digunakan teori pertukaran sosial oleh
George C. Homans. Perilaku dan tindakan
antar sesama mahasiswa itu sendiri,
merupakan bagian dari pertukaran sosial.
Pertukaran sosial adalah suatu proses
interaksi timbal balik antar individu, yang
mana masing-masing individu
mengharapkan adanya pertukaran antara
biaya dan keuntungan dari setiap tindakan
yang mereka lakukan. Ketika individu
mengeluarkan biaya, ia akan mengharapkan
keuntungan yang sebanding atau lebih
daripada biaya yang ia keluarkan.
Dalam teori pertukaran sosial, para
individu yang mengalami pertukaran sosial
atau partisipan dalam pertukaran sosial
20
disebut aktor pertukaran sosial (Ritzer dan
Smart, 2014: 516). Untuk mempermudah
analisa penelitian, informan penelitian yang
berjumlah 11 orang tersebut, merupakan
mahasiswa FISIP UMRAH yang terlibat judi
sepak bola online, untuk selanjutnya dapat
kita sebut sebagai aktor dalam pertukaran
sosial.Sebagaimana menurut Ritzer dan
Smart (2014: 516), partisipan dalam
pertukaran sosial disebut aktor. Aktor dapat
berupa pribadi individu (individual persons)
atau kelompok perusahaan (corporate
groups), dan entitas spesifik lainnya (teman
khusus).
Selain aktor, perlu untuk mengetahui
tentang sumber daya pertukaran sosial.
Dalam konsep dan asumsi dasar teori
pertukaran sosial Ritzer dan Smart (2014:
516), yang dimaksud dengan sumber daya
adalah kekayaan (materi) ataupun kecakapan
perilaku (non-materi) yang dimiliki oleh
seorang aktor dan dihargai oleh aktor-aktor
lainnya dalam relasi (hubungan) pertukaran.
Dari hasil wawancara informan
kelompok bermain a dalam judi sepak bola
online, sangat jelas terlihat bahwa sumber
daya paling utama yang dapat dipertukarkan
adalah akun dari situs-situs judi sepak bola
online dan uang yang dapat dipergunakan
sebagai modal untuk bermain judi sepak bola
online. Uang yang telah di transfer ke dalam
rekening dan di deposit ke akun judi sepak
bola online menjadi saldo di dalam akun. Dua
hal ini merupakan sumber daya utama
berbentuk materi yang dapat dipertukarkan
dalam bermain judi sepak bola online.
Selain akun dan uang, materi-materi
pendukung lainnya adalah rekening tabungan
bank atau kartu ATM, laptop ataupun
smartphone serta jaringan internet. Hal-hal
ini masih merupakan sumber daya
pertukaran, namun tidak umum
dipertukarkan dalam judi sepak bola online,
ataupun masih dapat dipertukarkan dalam
maksud-maksud khusus.
Dari pernyataan wawancara dapat kita
lihat bahwa sumber daya non-materi juga
dapat dipertukarkan, baik tentang informasi
terkait nilai ‘voor’ dan ‘odds’ dalam judi
sepak bola onlinemaupun tentang informasi
terkait tim-tim atau klub-klub sepak bola
yang akan bertanding beserta informasi
khusus seperti keunggulan dan kelemahan
serta pemain cedera ataupun strategi
permainan tim/ klub sepak bola. Namun,
berdasarkan hasil wawancara hal ini juga
tidak terlalu umum dipertukarkan, karena
informasi-informasi terkait sumber daya non-
materi ini dapat dicari oleh masing-masing
aktor sebagai pemain judi sepak bola online
melalui situs-situs serta berita bola online
yang menyediakannya seperti
‘livescore.com’.
Adanya beberapa pemain yang mau
mempercayai saran dari kawannya untuk
memasang tim-tim tertentu, jika yang
memberikan saran merupakan pemain judi
sepak bola online yang sering memenangkan
pertaruhan. Para pemain juga akan
memasang pertaruhan pada tim-tim yang
sama jika, mereka memiliki kesamaan
pandangan terhadap suatu tim. Namun
menurut para pemain, yang paling berperan
21
dalam kecakapan pribadi para pemain judi
sepak bola online adalah perasaan mereka
masing-masing.
Selain aktor dan sumber daya,
diperlukan pemahaman tentang struktur
hubungan pertukaran sosial. Struktur
hubungan pertukaran sosial (Ritzer dan
Smart, 2014: 517) terbagi atas 3 jenis, yaitu:
pertukaran langsung, pertukaran umum dan
pertukaran produktif. Berdasarkan hasil
observasi penelitian, menunjukkan bahwa
pertukaran sosial yang terjadi antar pemain
judi sepak bola online dalam penelitian ini
adalah pertukaran langsung.
Dalam pandangan konsep dan asumsi
dasar pertukaran sosial (Ritzer dan Smart,
2014:517) tersebut juga disebutkan,
pertukaran langsung yang dimaksud terbagi
dalam 2 kategori, yaitu: dyad terisolasi dan
jaringan relasi diadik terkoneksi (ukuran,
bentuk dan koneksi jaringan sangat
bervariasi). Maka struktur pertukaran sosial
yang terjadi dalam hubungan antar pemain
judi sepak bola online dalam penelitian ini
merupakan pertukaran langsung dengan
jaringan relasi diadik terkoneksi, lebih
khusus lagi pada kelompok bermain a.
Setelah jelas tentang unsur dasar
pertukaran sosial, maka kita dapat masuk
pada pembahasan inti dalam penelitian ini,
untuk melihat pertukaran sosial yang terjadi
antar pemain judi sepak bola online. Ritzer
(334:2016), mengemukakan, inti dari
pertukaran Homans terletak pada
sekumpulan proposisi fundamentalnya, yaitu;
proposisi sukses, proposisi stimulus,
proposisi nilai, proposisi deprivasi-
kejemuan, proposisi restu-agresi dan
proposisi rasionalitas. Maka, untuk
menganalisa bagaimana pertukaran itu
terjadi, hal-hal apa saja yang dipertukarkan
dan bagaimana timbal balik pertukaran
tersebut, dalam hubungan timbal balik antar
pemain judi sepak bola online di kalangan
mahasiswa FISIP UMRAH, akan digunakan
analisa berdasarkan 6 proposisi teoritis
Homans tersebut, sebagai berikut:
Proposisi Sukses dalam Pertukaran Sosial
antar Pemain Judi Sepak Bola Online
Berkenaan dengan proposisi sukses,
Homans dalam Ritzer (2014:338)
menyatakan, “untuk semua tindakan yang
dilakukan seseorang, semakin sering
tindakan itu diberi hadiah, semakin besar
kemungkinan orang melakukan tindakan
itu”. Maka tindakan di dalam penelitian ini
adalah pertukaran antara hadiah dan biaya.
Sebagaimana hasil wawancara dapat
kita lihat bahwa biaya merupakan bentuk dari
diskusi terkait nilai voor, maupun
keunggulan serta kelemahan dari tim-tim
yang akan dipasang dalam pertaruhan judi
sepak bola online, sedangkan hadiah
merupakan pembagian dari hasil dari
pertaruhan judi yang jika mereka
memenangkan suatu pertaruhan maka,
teman-teman dari diskusi mereka didalam
kelompok bermain masing-masing
(khususnya teman-teman dekat di dalam
kelompok) akan tetap merasakan hadiah yang
mereka terima.
Berdasarkan hasil wawancara dapat kita
lihat bahwa, hadiah dari pertukaran sosial
antar pemain judi sepak bola online
22
merupakan bentuk apresiasi berupa menjamu
dan mentraktir teman-teman sepermainannya
di dalam kelompok masing-masing sebagai
akibat dari pertukaran sosial yang mereka
lakukan dari biaya dalam bentuk diskusi,
saran dan informasi seputar judi sepak bola
online dan tim-tim sepak bola yang akan
dipertaruhkan.
Berkenaan dengan proposisi sukses
Homans, dimana untuk semua tindakan
khusus seseorang diberi hadiah, semakin
besar kemungkinan seseorang melakukan
tindakan itu, maka berdasarkan wawancara
dan observasi di lapangan, sangat jelas
terlihat hubungan atau relasi pertemanan
diantara mahasiswa FISIP UMRAH,
khususnya mahasiswa laki-laki yang menjadi
pemain atau aktor dalam judi sepak bola
online, sangat sering membahas seputar
sepak bola dan nilai voor dalam judi sepak
bola online.
Dengan asumsi demikian bahwa,
proposisi sukses dalam pertukaran sosial
sangat tampak bahwa setiap tindakan khusus
tertentu adalah pengharapan suatu hadiah.
Dalam hal ini pertukaran informasi dengan
pengharapan imbalan traktir, baik makanan,
minuman ataupun rokok. Hal ini telah
menjadi suatu jenis budaya pertukaran dalam
kehidupan mahasiswa yang menjadi aktor
dalam judi sepak bola online.
Namun anggapan Homans, dalam
Ritzer (2014: 339) bahwa pertama hal ini
tidak bisa berlaku tanpa batas, karena
terkadang seseorang tidak bisa melakukan
tindakan untuk pengharapan hadiah sesering
mungkin, tergantung situasi dari individu
tersebut dan kedua semakin pendek jarak
antara perilaku dan hadiah, maka makin besar
kemungkinan seseorang mengulangi
tindakan itu. Dan hal ini berlaku pula
kebalikannya dimana semakin jauh rentang
antara waktu dan hadiah semakin kecil
kemungkinan perulangan tindakan tersebut.
Proposisi Stimulus dalam Pertukaran Sosial
antar Pemain Judi Sepak Bola Online
Berkenaan dengan proposisi stimulus
Homans dalam Ritzer (2014: 339), sebagai
berikut: “bila dalam kejadian dimasa lalu
dorongan tertentu atau sekumpulan
dorongan telah menyebabkan tindakan
seseorang diberi hadiah, maka makin serupa
dorongan kini dengan doronga dimasa lalu,
makin besar kemungkinan orang melakukan
tindakan serupa.” (Homans, 1974: 25).
Dalam hal ini, Homans sedikit tertarik
dengan proses generalisasi, dalam arti
kecenderungan memperluas keadaan
perilaku yang serupa. Sebagai contoh ketika
mengail, satu aspek generalisasi dapat
mendorong dari mengail dia air yang keruh
kepada mengail di manapun dengan tingkat
kerindangan tertentu.
Begitu pula dengan keberhasilan
menangkap ikan, mungkin akan mendorong
seseorang berpindah dari mengail di kolam
ke mengail di laut jika adanya dorongan
keberhasilan menangkap ikan di laut lebih
tinggi daripada di kolam. Akan tetapi proses
diskiminasi juga penting, yang berarti aktor
hanya akan mengail jika dalam keadaan
khusus dimasa lalu terbukti berhasil. Dengan
catatan, kondisi menghasilkan dorongan
tersebut tidak terlalu rumit serta hal yang
23
menjadi dorongan itu muncul tidak terlalu
lama.
Dalam penelitian ini, berdasarkan hasil
observasi di lapangan, yang menjadi
dorongan atau stimulus terhadap perilaku
perjudian merupakan kondisi dimana para
aktor mendapatkan pemasukan yang lebih
dengan modal yang kecil, ketimbang mereka
harus bekerja paruh waktu sambil menjalani
proses perkuliahan. Selain itu, adapula
dorongan kemudahan, dimana para pelaku
dapat menumpang akun serta berhutang
kepada teman-teman dalam kelompok
bermainnya jika tidak memiliki modal yang
cukup, serta kemudahan dalam mendapatkan
informasi seputar tim-tim sepak bola yang
berlaga yang akan mereka jadikan bahan
pertaruhan.
Dari pernyataan-pernyataan informan,
dapat kita lihat bahwa modal yang
dibutuhkan oleh para aktor untuk bermain
judi sepak bola online tidak terlalu besar.
Untuk memasang suatu pertaruhan dengan
nilai terkecil, para aktor hanya membutuhkan
modal dalam kisaran Rp.10.000 - Rp. 50.000.
sedangkan untuk kebutuhan saldo minimal,
para aktor membutuhkan modal yang di
deposit dari rekening ke akun situs-situs judi
sepak bola online dalam kisaran Rp.50.000-
Rp.100.000, tergantung dari situs judi sepak
bola online-nya masing-masing.
Perihal kebutuhan modal, para aktor
akan saling bertukar informasi tentang situs
judi sepak bola online, karena modal untuk
deposit yang dibutuhkan dalam setiap situs
judi sepak bola online berbeda-beda. Tidak
jarang, terdapat aktor yang memiliki
beberapa akun pada situs-situs judi yang
berbeda. Perulangan tindakan berdasarkan
stimulus yang dimaksud dengan modal kecil
ini juga dipengaruhi oleh pertukaran
informasi pada sesama aktor.
Dengan kebutuhan modal yang
terbilang kecil, para aktor mengharapkan
timbal balik hasil yang besar, menjadi suatu
jenis dorongan atau stimulus untuk bermain
judi sepak bola online. Tak hanya modal yang
kecil, faktor kemudahan dalam mengakses
baik situs judi sepak bola online, maupun
akses terhadap informasi seputar olahraga
sepak bola juga menjadi stimulus bagi para
aktor dalam bermain judi sepak bola online.
Dari beberapa pernyataan informan,
kita melihat bahwa walaupun adanya
perbedaan situs judi bola yang dipergunakan,
namun untuk informasi seputar pertandingan
sepak bola, semua aktor tetap menggunakan
baik situs ataupun aplikasi ‘livescore’.
Dimana hasil observasi peneliti juga
menunjukan bahwa jadwal pertandingan baik
pertandingan liga-liga besar, maupun liga-
liga kecil yang bersifat lokal negara-negara
berkembang, terdapat data pertandingan yang
lengkap pada situs/aplikasi tersebut. Hal ini
juga merupakan suatu bentuk kemudahan
akses, yang menjadi pendorong atau stimulus
para aktor pertukaran sosial dalam judi sepak
bola online
Proposisi Nilai dalam Pertukaran Sosial antar
Pemain Judi Sepak Bola Online
Beralih pada proposisi nilai, pandangan
Homans dalam Ritzer (2014: 340), sebagai
berikut: “makin tinggi nilai hasil tindakan
seseorang bagi dirinya, makin besar
24
kemungkinan orang melakukan tindakan
itu”. Pernyataan homans tersebut diartikan
Ritzer bahwa bila hadiah yang diberikan
pihak lain amat bernilai, maka makin besar
kemungkinan aktor melakukan tindakan
ketimbang jika hadiahnya tidak bernilai.
Disini Homans juga mengenalkan
konsep hukuman dan bukan hanya hadiah.
Hadiah adalah tindakan dengan nilai positif,
makin tinggi nilai hadiah, makin besar
mendatangkan perilaku yang diinginkan.
Sementara hukuman adalah tindakan dengan
nilai negatif, makin tinggi nilai hukuman
maka makin kecil kemungkinan aktor
mewujudkan perilaku yang tidak diinginkan.
Maka dalam penelitian ini, nilai yang
dimaksud dapat bermacam-macam jenisnya,
namun berdasarkan pantauan di lapangan
bahwa hal yang paling bernilai bagi para
aktor judi sepak bola online adalah pilihan
dari jenis pertaruhan yang mereka sukai.
Berdasarkan hasil observasi serta
wawancara, pertaruhan yang paling sering
dipilih oleh para aktor adalah mix parlay.
Dari beberapa hal-hal yang disampaikan
kita melihat bahwa jenis pertaruhan mix
parlay adalah gabungan dari beberapa
taruhan tim dan dapat pula dipilih
berdasarkan gabungan dari beberapa jenis-
jenis taruhan lainnya, namun hanya
menggunakan modal satu paket taruhan,
dalam artian sebanyak apapun memilih tim
dalam berbagai pertandingan dan dengan
berbagai jenis taruhan, para aktor tetap hanya
menggunakan modal, misalnya Rp.10.000
untuk taruhan mix parlay tersebut. Dan tidak
hanya itu, semakin banyak tim-tim yang
dipilih dan semakin beragam jenis taruhan
yang digabungkan dalam mix parlay, maka
semakin tinggi pula ‘odds’ atau hasil
perkalian dari modal taruhan yang dipasang.
Hal ini yang menjadi nilai utama dari
para aktor pertukaran sosial dalam judi sepak
bola online. Dimana nilai yang dimaksud
berupa tindakan dalam bermain judi sepak
bola online ini, seperti halnya pengertian
hadiah yang bernilai, bahwa mereka memilih
tindakan mengambil taruhan jenis mix
parlay, karena makin tinggi nilai hadiah,
makin besar kemungkinan mendatangkan
perilaku yang diinginkan. Dan hasil observasi
juga menunjukkan bahwa semakin sering
para aktor menang dengan jenis taruhan mix
parlay, maka semakin tinggi pula tingkat
kepercayaan diri mereka dihadapan teman-
teman sepermainannya.
Proposisi Kerugian-Kejemuan dalam
Pertukaran Sosial antar Pemain Judi Sepak
Bola Online
Untuk proposisi keempat Homans,
proposisi deprivasi-kejemuan merupakan
bentuk dari tindakan aktor berkaitan dengan
rentang waktu dalam pemberian hadiah.
Walaupun awalnya Homans dalam Ritzer
(2014: 340), menyampaikan: “makin sering
seseorang menerima hadiah khusus di masa
lalu yang dekat, makin kurang bernilai
baginya setiap unit hadiah berikutnya”.
Homans dalam Ritzer (2014: 341), merevisi
kembali proposisi ini menjadi: “makin besar
keuntungan yang diterima seseorang sebagai
hasil tindakannya, makin besar kemungkinan
ia melaksanakan tindakan itu”.
25
Hal ini disebabkan oleh, Homans
(Ritzer, 2014: 341) mengenalkan dua konsep
penting lainnya, yaitu: biaya dan keuntungan.
Biaya tiap perilaku didefinisikan sebagai
hadiah yang hilang karena tidak jadi
melakukan sederetan tindakan yang
direncanakan. Sementara keuntungan dalam
pertukaran sosial dilihat sebagai sejumlah
hadiah yang lebih besar diperoleh atas biaya
yang dikeluarkan.
Dalam penelitian ini, kerugian atau
kejemuan terjadi jika para aktor merasa
sering kalah dalam bermain judi sepak bola
online. Hal ini yang mengakibatkan mereka
berhenti sejenak ataupun bosan hingga
menyesal dan berhenti bermain judi sepak
bola online.
Maka sesuai dengan pernyataan
informan bahwa, para aktor akan berhenti
sesaat dalam bermain judi sepak bola online,
jika mereka telah berulang-kali kalah atau
tidak ada memenangkan suatu pertaruhan
atau akses terhadap judi sepak bola online
menjadi sulit. Sebagaimana proposisi
kerugian yang dikatakan Homans, ketika para
aktor kalah dalam pertaruhan, maka mereka
mengalami kerugian dan kerugian
mengakibatkan perasaan jemu.
Namun ada pula yang memang
merasakan kejemuan, yang mungkin
disebabkan oleh peluang lebih besar jika
beralih pada minat lain. Dalam artian
perasaan rugi tetap dialami dengan
meninggalkan judi sepak bola online dan
belum mengembalikan modal yang sudah
kalah dan waktu yang telah terbuang. Akan
tetapi peraasaan sadar bahwa peluang lain
selain judi sepak bola online lebih akan
menguntungkan.
Proposisi Persetujuan-Agresi dalam
Pertukaran Sosial antar Pemain Judi Sepak
Bola Online
Untuk proposisi kelima Homans
(Ritzer, 2014: 341), proposisi persetujuan-
agresi, terdapat dua proposisi yang bersifat
positif dan negatif. Untuk yang pertama kita
akan membahas proposisi positif (proposisi
agresi), sebagai berikut: “Bila tindakan orang
tidak mendapatkan hadiah yang ia harapkan
atau menerima hukuman yang tidak ia
harapkan, ia akan marah; besar
kemungkinan ia akan melakukan tindakan
agresif dan akibatnya tindakan demikian
akan bernilai baginya” (Homans, 1974)
Dalam pandangan beberapa teoritis
sosiolog lainnya, banyak yang tidak percaya
bahwa adanya konsep frustasi dalam
proposisi Homans yang mana hal ini
mengacu pada keadaan mental. Namun
Homans sendiri menambahkan, bahwa
frustasi terhadap keadaan seperti itu, tidak
selalu hanya mengacu pada keadaan internal
(individu), namun kekecewaan/frustasi dapat
pula mengacu pada keadaan eksternal yang
tak hanya diamati oleh individu itu sendiri
tetapi juga dapat dilihat dan dirasakan
perbedaannya oleh orang lain yang melihat
individu yang kecewa/ frustasi tadi.
Sebagaimana proposisi Homans
tersebut, maka dalam penelitian ini
berdasarkan hasil observasi, untuk
pernyataan hadiah yang lebih besar dari yang
diharapkan sangatlah tidak mungkin terjadi
karena sifat dari tindakan perjudian serta
26
diskusi kelompok antar para pemain, pastinya
memiliki perhitungan hadiah yang sesuai,
namun pernyataan Homans tentang tidak
menerima hukuman yang ia bayangkan inilah
yang menjadi fokus dari hasil dari penelitian
pertukaran sosial antar pemain judi sepak
bola online ini berkenaan dengan proposisi
persetujuan, yang mana dapat kita lihat dalam
beberapa pernyataan para pemain/ aktor.
Selain bentuk persetujuan oleh teman-
teman sepermainan masing-masing aktor
walaupun mengalami kekalahan dalam
pertaruhan, adapula bentuk persetujuan
lainnya sebagai contoh dari pandangan
proposisi persetujuan Homans.
Dari beberapa jawaban informan,
terlihat jelas bahwa persetujuan dari teman-
teman di dalam kelompok bermain
merupakan salah satu hal yang juga
menunjang pertukaran sosial yang terjadi
antar pemain judi sepak bola online di
kalangan mahasiswa FISIP UMRAH.
Sebagai aktor/pemain judi, mereka juga
saling bertukar persetujuan, baik dalam
dukungan ketika kecewa atau frustasi juga
ketika dalam euforia perayaan kemenangan
dalam bertaruh.
Proposisi Rasionalitas dalam Pertukaran
Sosial antar Pemain Judi Sepak Bola Online
Proposisi terakhir Homans adalah
proposisi rasionalitas. Homans dalam Ritzer
(2014: 342), menyatakan sebagai berikut:
“Dalam memilih di antara berbagai tindakan
alternatif, seseorang akan memilih satu
diantaranya, yang dianggap saat itu memiliki
value (v), sebagai hasil dikalikan dengan
probabilitas (p), untuk mendapatkan hasil
yang lebih besar ”. (Homans, 1974)
Ritzer (2014: 342) mengemukakan
bahwa proposisi Homans terdahulu sangat
dipengaruhi oleh behaviorisme, sedangkan
proposisi rasionalitas jelas dipengaruhi oleh
teori pilihan rasional. Menurut istilah
ekonomi, aktor sesuai dengan proposisi
rasionalitas adalah yang memaksimalkan
kegunaannya. Pada dasarnya orang membuat
kesimpulan mengenai berbagai alternatif
tindakan atau pilihan-pilihan yang terbuka
buat mereka. Mereka membanding-
bandingkan jumlah hadiah dengan setiap
tindakan.
Mereka juga memperhitungkan
kemungkinan-kemungkinan hadiah yang
akan mereka terima. Hadiah yang bernilai
tinggi akan diturunkan nilainya jika aktor
merasa bahwa mereka tidak mungkin
mencapainya. Namun, hadiah yang bernilai
rendah akan ditingkatkan jika aktor
membayangkan hadiah itu lebih mudah untuk
didapatkan. Jadi, ada interaksi antara nilai
dari hadiah dan kemungkinan untuk
mencapainya. Hadiah yang sangat diinginkan
bukanlah hadiah yang sangat bernilai dan tak
mungkin dicapai.
Namun kelemahan proposisi
rasionalitas adalah tidak dapat menjelaskan
mengapa seorang aktor menilai satu hadiah
tertentu lebih daripada hadiah yang lainnya.
Untuk dapat menjelaskan hal tersebut kita
dapat mempergunakan proposisi nilai
kembali. Namun, proposisi rasionalitas
digunakan untuk menerangkan kepada kita
apakah orang melakukan suatu tindakan, atau
27
memilih suatu pilihan tergantung pada
persepsi mereka mengenai peluang sukses.
Di dalam penelitian ini, berdasarkan
hasil observasi dapat dilihat bahwa hal ini
juga berkaitan dengan cara bertaruh para
aktor, untuk lebih memilih memasang
pertaruhan dengan peluang menang yang
besar dengan hasil hadiah kecil, peluang
menang kecil dengan hasil hadiah besar
ataupun tergantung situasi dan modal
pertaruhan mengambil peluang sesuai situasi
dan kondisi.
Pernyataan aktor-aktor diatas juga
bentuk rasionalitas mereka dalam memilih
peluang menang bertaruh yang kecil, namun
memberikan hasil hadiah yang besar. Dengan
alasan, memilih untuk bermain judi dan tidak
ingin tanggung-tanggung, karena memilih
berjudi untuk dapat keuntungan yang besar.
Namun, ada pula aktor/ pemain yang lebih
memilih peluang bertaruh sesuai modal dan
situasi yang ada pada saat tim berlaga.
Dalam pernyataan-pernyataan diatas,
menunjukkan bahwa mayoritas dari para
aktor dari kelompok a, kelompok b dan
kelompok d melakukan apa yang mereka
kenal dengan istilah ‘balling’. Hal ini
dilakukan untuk memastikan modal dari
taruhan kembali dengan catatan bagi mereka
yang memasang taruhan dengan cara parlay.
Ketika setelah memasang taruhan parlay,
pada saat pertandingan tim terakhir didalam
‘paket taruhan’ atau parlay, sedang
berlangsung, para pemain memasang lagi
taruhan single memegang lawan dari tim
terakhir yang mereka pegang sebelumnya.
Hal ini merupakan bentuk dari
rasionalitas para aktor/ pemain agar modal
(uang) yang mereka pertaruhkan tidak sia-sia.
Namun, ada pula aktor yang mengerti hal ini
tetapi jarang atau tidak pernah melakukannya
dan adapula aktor yang tidak mengerti akan
hal ini.
Dari hasil pernyataan-pernyataan
informan dapat kita lihat bahwa pernyataan
Homans dalam Ritzer (2014: 342) mengenai
rasionalitas memang nyata terjadi. Dimana
aktor selalu membanding-bandingkan jumlah
hadiah dengan setiap tindakan. Mereka juga
memperhitungkan kemungkinan-
kemungkinan hadiah yang akan mereka
terima. Hadiah yang bernilai tinggi akan
diturunkan nilainya jika aktor merasa bahwa
mereka tidak mungkin mencapainya. Namun,
hadiah yang bernilai rendah akan
ditingkatkan jika aktor membayangkan
hadiah itu lebih mudah untuk didapatkan.
Jadi, ada interaksi antara nilai dari hadiah dan
kemungkinan untuk mencapainya.
E. PENUTUP
Mahasiswa FISIP UMRAH yang
terlibat dalam judi sepak bola online, terbagi
atas beberapa kelompok bermain. Dalam
penelitian ini peneliti menemukan sedikitnya
ada 4 kelompok bermain. Para aktor dalam
setiap kelompok bermain, berasal dari
berbagai daerah, kabupaten/kota di Provinsi
Kepulauan Riau. Karakteristik para aktor
juga cukup bervariasi dari berbagai usia dan
semester.
Pertukaran Sosial yang terjadi antar
sesama pemain judi sepak bola online
28
dikalangan mahasiswa FISIP UMRAH terdiri
atas pembagian konsep dan asumsi dasar
yaitu: aktor pertukaran, sumber daya
pertukaran dan struktur pertukaran. Aktor
pertukaran adalah mahasiswa FISIP
UMRAH. Sumber daya pertukaran yang
secara umum dipertukarkan terbagi atas 2
jenis, yaitu: akun judi sepak bola online dan
uang (modal bermain judi).
Namun, secara khusus ada beberapa
sumber daya lainnya tetapi jarang untuk
dipertukarkan, yaitu: informasi, rekening
tabungan bank atau kartu ATM, laptop
ataupun smartphone serta jaringan internet.
Sementara struktur pertukaran sosial yang
terjadi dalam judi sepak bola online
dikalangan mahasiswa FISIP UMRAH
adalah pertukaran langsung jaringan relasi
diadik terkoneksi.
Selanjutnya untuk menganalisa proses
pertukaran yang terjadi pada sesama aktor
judi sepak bola online, dianalisa
menggunakan propisisi teoritis Homans yang
terdiri atas 6 proposisi, yaitu: kesuksesan,
stimulus, nilai, kerugian-kejemuan, restu-
agresi dan rasionalitas dengan hasil sebagai
berikut:
1. Dalam proposisi sukses, menunjukkan
bahwa terdapat konsep biaya dan hadiah,
dimana bentuk biaya di dalam penelitian
ini berupa waktu berkumpul, diskusi yang
para aktor lakukan seputar judi dan sepak
bola serta hubungan pertemanan di dalam
kelompok bermain sedangkan bentuk
hadiah yang diharapkan berupa
pembagian hasil menang dari taruhan
dalam bentuk traktiran (kopi, makan dan
rokok) ataupun uang tunai.
2. Untuk proposisi stimulus, yang menjadi
dorongan para aktor dalam pertukaran ini
adalah sesama pemain memiliki hobi
terhadap sepak bola, modal bermain judi
sepak bola onlineyang kecil dan dapat
memberikan hasil yang besar, serta
kemudahan akses bermain judi sepak bola
online, serta dapat berhutang kepada
teman sepermainannya.
3. Dalam proposisi nilai, yang menjadi hal
yang sangat bernilai bagi para aktor
adalah pilihan jenis pertaruhan yang
mereka pilih, yaitu: parlay yang dapat
dilakukan dengan modal kecil dan
memberikan hasil (hadiah) yang besar.
Dimana selain memberikan nilai secara
ekonomi, hal ini juga memberikan
perasaan bangga jika memenangkan
pertaruhan jenis mix parlay, atau adanya
prestise atau memberikan gengsi yang
tinggi dalam kelompok bermain mereka
ketika berhasil memenangkan pertaruhan
parlay.
4. Dalam proposisi kerugian-kejemuan, jika
para aktor telah berulang-kali kalah atau
tidak ada memenangkan suatu pertaruhan
ataupun tidak adanya akses terhadap judi
sepak bola online (tidak adanya pemilik
akun yang ditumpangi) maka mereka
akan merasakan kerugian, dan kerugian
berkelanjutan ini menjadi suatu
kejemuan. Hal ini akan berujung pada
rasa penyesalan dan berhenti bermain
(bisa hanya berhenti sebentar ataupun
selamanya).
29
5. Untuk proposisi persetujuan-agresi, untuk
perasaan kecewa atau frustasi mereka
akan mengalihkan perhatian kepada hal-
hal lainnya jika kalah dalam
pertaruhan.Untuk proposisi persetujuan,
sebagai aktor/pemain judi, mereka juga
saling bertukar persetujuan, dalam bentuk
dukungan ketika kecewa atau frustasi
juga ketika dalam euforia perayaan
kemenangan dalam bertaruh.
6. Sedangkan dalam proposisi rasionalitas,
yang menjadi rasionalitas para pemain
adalah antara pilihan peluang menang
besar dengan hasil yang kecil ataupun
peluang menang kecil dengan hasil yang
besar yang mana mayoritas aktor lebih
memilih untuk bertaruh pada jenis
taruhan judi sepak bola online dengan
peluang menang besar dengan hadiah
yang kecil. Rasionalitas kedua adalah
sistem safety valve (katup pengaman)
dimana para aktor dapat melakukan
balling (memilih tim lawan
dipertandingan terakhir dalam parlay)
untuk meminimalisir kekalahan,
membalikkan modal dan
melipatgandakan keuntungan.
Saran
1. Diharapkan agar para mahasiswa yang
terlibat judi sepak bola online dapat
menjalani fungsi dasarnya sebagai agent
of change dan social control, bukan
sebaliknya.
2. Diharapkan agar para mahasiswa juga
dapat bekerjasama dan meningkatkan
solidaritasnya dari perilaku judi sepak
bola onlinetidak dalam hal-hal yang
bersifat negatif (mengarah pada
penyimpangan), tetapi juga dalam
peningkatan solidaritas yang bersifat
positif (berorganisasi/ pencapaian
akademik).
3. Diharapkan untuk mahasiswa FISIP
UMRAH sebagai pemain judi sepak bola
online hanya menjadikan perilaku ini
sebagai sarana sementara dan bukan
sebagai sumber penghasilan, karena
bersinggungan dengan peraturan/hukum
serta norma-norma adat dan agama di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Burlian, Paisol. 2016. Patologi Sosial.
Jakarta: Bumi Aksara
Haryanto, Dani dan G. Edwi Nugrohadi.
2011. Pengantar Sosiologi Dasar.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya
Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt. 1984.
Sosiologi, Jilid I, edisi keenam.
diterjemahkan Drs. Aminuddin Ram,
M.Ed. dan Dra. Tita Sobari. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Irawan, Prasetya. 2006.Penelitian Kualitatif
Dan Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta:DIA FISIP UI
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto. 2010.
Perilaku Menyimpang Pendekatan
Sosiologi. Jakarta: Kencana.
Kartono, Kartini. 2009. Patologi Sosial.
Jakarta: Rajawali Press.
Ritzer, George dan Barry Smart. 2014.
Handbook Teori Sosial. diterjemahkan
30
Derta Sri Widowatie, dkk. Bandung:
Nusa Media
Ritzer, George. 2014. Teori Sosiologi
Modern Edisi Ketujuh. diterjemahkan
Triwibowo B.S. Jakarta: Prenadamedia
Group
Saebeni, B. 2008.Metode Penelitian, Edisi Ke
Dua. Bandung: CV Pustaka Setia
Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian
Sosial. Bandung: PT.Revika Aditama
Sindung, Haryanto. 2011. Sosiologi
Ekonomi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Susilo, Rachmad K. Dwi. 2008. 20 Tokoh
Sosiologi Modern. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
Syarbaini, Syahrial dan Rusdiyanta. 2009.
Dasar-Dasar Sosiologi. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Jurnal dan Skripsi:
Asosiasi Pengguna Jaringan Internet
Indonesia. 2014. Profil Pengguna
Internet Indonesia 2014. Jakarta:
Puskakom UI
Bidang Kemahasiswaan FISIP UMRAH.
2016. Profil FISIP UMRAH tahun 2016.
Tanjungpinang: FISIP UMRAH
Sumber Internet:
About M88. 2017.
(http://www.m88.com/Main/AboutM88.
aspx, diakses pada tanggal 23 April pukul
21.12 WIB)
About Sbobet. 2017.
(http://www.sbobet.com, diakses pada
tanggal 23 April 2017 pukul 21.14 WIB)
Tentang UMRAH. 2017.
(http://www.umrah.ac.id, diakses pada
tanggal 23 April 2017 pukul 20.23 WIB)
Undang-Undang no.11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik.
(http://law.uii.ac.id/images/stories/dmdo
cuments/FH-UII-Tindak-Pidana-
Perjudian-Online-Melalui-Internet-Dan-
Penegakan-Hukumnya.pdf, diakses pada
tanggal 17 Oktober 2017 pukul 20.31
WIB)