pertemuan 3.xlsx
Transcript of pertemuan 3.xlsx
-
Sediaan. Barang milik perusahaan, dimiliki dengan tujuan:
[a]. Untuk digunakan dalam kegiatan usaha [b]. Untuk diproses lebih lanjut [c]. Untuk dijual
dalam waktu [perioda] satu tahun. Ada dua sistem pencatatan sediaan:
Sistem periodik [sistem pisik] [1]. Pada saat membeli barang dicatat sebagai:
Pembelian [2]. Pada saat menjual barang dicatat;
Penjualan
[3]. Pada akhir perioda, ketika akan menyusun laporan keuangan Sediaan akhir xxx [hasil perhitungan pisik] KBT [HPP] xxx Sediaan awal xxx Pembelian xxx
Cara menghitung nilai sediaan [costing method] adalah: [a]. FIFO [b}. lIFO [c]. AVERAGE [d]. Specific identification [identitas khusus] Untuk tujuan khusus [misalnya, penyusunan laporan keuangan interim, rapat, menghitung rugi bencana alam dll], sediaan dapat dinilai dengan metode: [e]. Laba kotor [gross profit] [f]. Harga jual eceran [retail]
dari penj. Penjualan xxx 100%
-
HPP [KBT] [xx] Laba kotor [gross profit] xxx 25%
Contoh: Tanggal 30 Oktober 2015, gudang PT.Saba rterbakar. Barang yang dapat diselamatkan dari gudang senilai Data pembukuan: [1]. Sediaan 31/12/14
[2]. Pembelian 1 Januari - 30 Oktober 2015 [3]. Penjualan 1 Januari - 30 Oktober 2015
Hitunglah nilai sediaan yang terbakar, apabila laba kotor ----->
Sediaan 31/12/2014 Pembelian 1/1 s/d 30/10/15
Barang tersedia dijual Sediaan 30 Oktober 2015
HPP [KBT] -----> [a]. [75% x 3.000]
Sediaan yang harus ada Barang yang tidak terbakar
Nilai sediaan yang terbakar
Contoh: Tanggal 30 Oktober 2015, gudang PT.Sabar terbakar. Barang yang dapat diselamatkan dari gudang senilai Data pembukuan: [1]. Sediaan 31/12/14
[2]. Pembelian 1 Januari - 30 Oktober 2015 [3]. Penjualan 1 Januari - 30 Oktober 2015
Hitunglah nilai sediaan yang terbakar, apabila laba kotor ----->
Pada tanggal 30 Oktober diketahui ada beberapa pembelian dan penjualan yang belum dicatat:
-
[1]. Pembelian FOB-SP, barang belum sampai di gudang [2]. Pembelian FOB-SP, barang telah sampai digudang [3]. Pembelian FOB-DEST, barang belum sampai di gudang [4]. Pembelian FOB-DEST, barang sudah sampai digudang [5]. Penjualan FOB-SP, barang belum sampai ke pelanggan [6]. Penjualan FPB-SP, barang telah sampai ke pelanggan [7]. Penjualan FOB-DEST, barang telah sampai ke pelanggan [8]. Penjualan FOB-DEST, barang belum sampai ke pelanggan
Sediaan 31/12/2014 Pembelian 1/1 s/d 30/10/15 [setelah koreksi]
Barang tersedia dijual Sediaan 30 Oktober 2015
HPP [KBT] -----> [a]. [75% x 3.360]
Sediaan yang harus ada [3.805 - 2.520] = Barang yang tidak terbakar: [a]. Dikeluarkan dari gudang 325 [1]. Pembelian FOB-SP 100 [2]. Penjualan FOB-DEST 45
470 Nilai barang terbakar
Soal, dikumpulkan Selasa, 03 November 2015. Tanggal 30 Oktober 2015, gudang PT.Sabar terbakar. Barang yang dapat diselamatkan dari gudang senilai Data pembukuan: [1]. Sediaan 31/12/14
[2]. Pembelian 1 Januari - 30 Oktober 2015 [3]. Penjualan 1 Januari - 30 Oktober 2015
Hitunglah nilai sediaan yang terbakar, apabila laba kotor ----->
-
Pada tanggal 30 Oktober diketahui ada beberapa pembelian dan penjualan yang sudah dicatat: [1]. Pembelian FOB-SP, barang belum sampai di gudang [2]. Pembelian FOB-SP, barang telah sampai digudang [3]. Pembelian FOB-DEST, barang belum sampai di gudang [4]. Pembelian FOB-DEST, barang sudah sampai digudang [5]. Penjualan FOB-SP, barang belum sampai ke pelanggan [6]. Penjualan FPB-SP, barang telah sampai ke pelanggan [7]. Penjualan FOB-DEST, barang telah sampai ke pelanggan [8]. Penjualan FOB-DEST, barang belum sampai ke pelanggan
-
Barang milik perusahaan, dimiliki dengan tujuan: [a]. Untuk digunakan dalam kegiatan usaha ---> supplies [keperluan kantor, keperluan rumah tangga, dll]
bahan baku barang dagangan
Sistem periodik [sistem pisik] Sistem perpetual [per buku]
Sediaan
Penjualan Sediaan berkurang menjadi KBT [COGS atau HPP]
[3]. Pada akhir perioda, ketika akan menyusun laporan keuangan [hasil perhitungan pisik] tidak ada jurnal penyesuaian, karena KBT [HPP] dan
sediaan diketahui setiap saat menurut saldo pembukuan [per buku].
Cara menghitung nilai sediaan [costing method] adalah:
Untuk tujuan khusus [misalnya, penyusunan laporan keuangan interim, rapat, menghitung rugi bencana alam dll], sediaan
dari penj. dari HPP 100%
-
100%25% 25%
Tanggal 30 Oktober 2015, gudang PT.Saba rterbakar. Barang yang dapat diselamatkan dari gudang senilai [1]. Sediaan 31/12/14 [2]. Pembelian 1 Januari - 30 Oktober 2015 [3]. Penjualan 1 Januari - 30 Oktober 2015
Hitunglah nilai sediaan yang terbakar, apabila laba kotor -----> [a]. 25% dari penjualan [b]. 25% dari harga pokok
250 3,250 3,500
? 2,250 [b]. HPP [KBT] = [100/125] x 3.000 =
1,250 (325) 925 Nilai sediaan yang terbakar
Tanggal 30 Oktober 2015, gudang PT.Sabar terbakar. Barang yang dapat diselamatkan dari gudang senilai [1]. Sediaan 31/12/14 [2]. Pembelian 1 Januari - 30 Oktober 2015 [3]. Penjualan 1 Januari - 30 Oktober 2015
Hitunglah nilai sediaan yang terbakar, apabila laba kotor -----> [a]. 25% dari penjualan [b]. 25% dari harga pokok
Pada tanggal 30 Oktober diketahui ada beberapa pembelian dan penjualan yang belum dicatat:
-
[1]. Pembelian FOB-SP, barang belum sampai di gudang 100 [+] Pembelian yang benar [2]. Pembelian FOB-SP, barang telah sampai digudang 80 [+] ditambah [3]. Pembelian FOB-DEST, barang belum sampai di gudang 75 [4]. Pembelian FOB-DEST, barang sudah sampai digudang 125 [+] [5]. Penjualan FOB-SP, barang belum sampai ke pelanggan 150 [+] Penjualan yang benar [6]. Penjualan FPB-SP, barang telah sampai ke pelanggan 120 [+] ditambah [7]. Penjualan FOB-DEST, barang telah sampai ke pelanggan 90 [+] [8]. Penjualan FOB-DEST, barang belum sampai ke pelanggan 60
250 3,555 3,805
? 2,520 [b]. HPP = [100/125] x 3.360
1,285 Sediaan yang harus ada 30 Oktober 2015
[75% x 60] [100/125] x 60 (470) 815
Soal, dikumpulkan Selasa, 03 November 2015. Tanggal 30 Oktober 2015, gudang PT.Sabar terbakar. Barang yang dapat diselamatkan dari gudang senilai
[1]. Sediaan 31/12/14 [2]. Pembelian 1 Januari - 30 Oktober 2015 [3]. Penjualan 1 Januari - 30 Oktober 2015
Hitunglah nilai sediaan yang terbakar, apabila laba kotor -----> [a]. 20% dari penjualan
-
[b]. 20% dari harga pokok Pada tanggal 30 Oktober diketahui ada beberapa pembelian dan penjualan yang sudah dicatat: [1]. Pembelian FOB-SP, barang belum sampai di gudang 100 [2]. Pembelian FOB-SP, barang telah sampai digudang 80 [3]. Pembelian FOB-DEST, barang belum sampai di gudang 75 [4]. Pembelian FOB-DEST, barang sudah sampai digudang 125 [5]. Penjualan FOB-SP, barang belum sampai ke pelanggan 150 [6]. Penjualan FPB-SP, barang telah sampai ke pelanggan 120 [7]. Penjualan FOB-DEST, barang telah sampai ke pelanggan 90 [8]. Penjualan FOB-DEST, barang belum sampai ke pelanggan 60
-
supplies [keperluan kantor, keperluan rumah tangga, dll]
Sistem perpetual [per buku]
Sediaan berkurang menjadi KBT [COGS atau HPP]
tidak ada jurnal penyesuaian, karena KBT [HPP] dan sediaan diketahui setiap saat menurut saldo pembukuan [per buku].
Untuk tujuan khusus [misalnya, penyusunan laporan keuangan interim, rapat, menghitung rugi bencana alam dll], sediaan
-
Tanggal 30 Oktober 2015, gudang PT.Saba rterbakar. Barang yang dapat diselamatkan dari gudang senilai 325 250 3,250 3,000
250 3,250 3,500
? HPP [KBT] = [100/125] x 3.000 = 2,400
1,100 (325)
Nilai sediaan yang terbakar 775
Tanggal 30 Oktober 2015, gudang PT.Sabar terbakar. Barang yang dapat diselamatkan dari gudang senilai 325 250 3,250 3,000
-
Pembelian yang benar 3,250 305 3,555
Penjualan yang benar 3,000 360 3,360
250 3,555 3,805
? [b]. HPP = [100/125] x 3.360 2,688
Sediaan yang harus ada 30 Oktober 2015 1,117
325 100
[100/125] x 60 48 473 (473)
644
Tanggal 30 Oktober 2015, gudang PT.Sabar terbakar. Barang yang dapat diselamatkan dari gudang senilai 325 250 3,250 3,000
-
Sheet1