PERSEPSI MASYARAKAT PALEBON TERHADAP PROGRAM...
Transcript of PERSEPSI MASYARAKAT PALEBON TERHADAP PROGRAM...
PERSEPSI MASYARAKAT PALEBON TERHADAP
PROGRAM SIARAN DAKWAH ISLAMIYAH
DI RADIO IDOLA 92.6 FM SEMARANG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Luthfi Hidayah
071211027
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
ii
NOTA PEMBIMBING
Lamp. : 5 (lima) ekslampar
Hal : Persetujuan Naskah Skripsi
Kepada
Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo Semarang
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana
mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudari:
Nama : Luthfi Hidayah
NIM : 071211027
Fak. / Jur. : Dakwah / KPI
Judul Skripsi : PERSEPSI MASYARAKAT PALEBON
TERHADAP PROGRAM SIARAN DAKWAH
ISLAMIYAH DI RADIO IDOLA 92.6 FM
SEMARANG
Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan.
Demikian, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 22 Maret 2012
Pembimbing,
Bidang Substansi Materi Bidang Metodologi dan Tata Tulis
iii
PENGESAHAN
SKRIPSI
PERSEPSI MASYARAKAT PALEBON TERHADAP PROGRAM SIARAN
DAKWAH ISLAMIYAH DI RADIO IDOLA 92.6 FM SEMARANG
Disusun oleh
Luthfi Hidayah
071211027
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 03 Mei 2012
Dan dinyatakan telah lulus memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Penguji I Penguji II
Drs. H. Anashom, M. Hum. Dra. Hj. Amelia Rahmi, M.P.d
NIP. 19661225 199403 1 004 NIP. 19660209 199303 2 003
Penguji III Penguji IV
Nur Cahyo Hendro W, S.T, M.Kom H. M. Alfandi, M. Ag.
NIP. 19731222 200604 1001 NIP. 19710830 199703 1 003
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Najahan Musyafak, MA. Dra. Hj. Siti Sholihati, MA.
NIP. 19701020 199503 1 001 NIP. 196310117 199103 2 001
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya
sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan
lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum /
tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.
Semarang, 03 Mei 2012
Luthfi Hidayah
NIM: 071211027
v
MOTTO
Barang siapa diantara kamu melihat kejelekan maka
ubahlah dengan tangan. Jika tidak sanggup, ubahlah
dengan ucapan/perkataan. Bila masih tidak sanggup,
maka ubahlah dengan hati. Itulah orang yang paling
lemah imannya(selemah-lemah iman).
(HR. Muslim)
vi
ABSTRAKSI
Nama: Luthfi Hidayah, NIM: 071211027, Judul: PERSEPSI
MASYARAKAT PALEBON TERHADAP PROGRAM SIARAN DAKWAH
ISLAMIYAH DI RADIO IDOLA 92.6 FM SEMARANG. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat Palebon terhadap
program siaran dakwah Islamiyah di radio Idola 92,6 Semarang. Jenis penelitian
ini adalah penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data-
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati. Penelitian ini menggunakan pendekatan komunikasi secara
humanistis murni (humaniora) yaitu pendekatan yang dilihat dari aspek
kemanusiaan untuk meneliti serta mengkritisi fenomena atau gejala-gejala yang
terjadi yang bersifat kasuistik dalam masyarakat. Pendekatan ini dilakukan untuk
mengetahui persepsi masyarakat Palebon terhadap program siaran dakwah
Islamiyah Di Radio Idola 92.6 FM Semarang. Sedangkan spesifikasi penelitian
disini adalah deskriptif kualitatif yaitu berupaya untuk menggambarkan keadaan
atau fenomena yang bertalian dengan sesuatu peristiwa atau aktivitas tertentu.
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan meliputi: wawancara,
dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah
analisis data kualitatif. Hasil dari penelitian ini bahwa masyarakat Palebon
memiliki persepsi yang cukup bagus terhadap program siaran dakwah Islamiyah
yang disiarkan di radio Idola 92.6 FM Semarang.
Program siaran dakwah Islamiyah yang disiarkan di radio Idola 92.6 FM
adalah Cahaya Fajar, Hikmah Hari Ini dan Keluarga Sakinah. Dalam program
Cahaya Fajar disiarkan dari pukul 05.00-05.30 WIB, secara rekaman dan bekerja
sama dengan PPPA darul Qur’an cabang Semarang bersama ustadz Yusuf Mansur
dan ustadz Muhammad Syukri. Kemudian dalam program Hikmah Hari Ini
merupakan program sisipan, yang mana program ini diputar disela-sela acara
dengan durasi 5 menit sebelum adzan shalat magrib, dengan tujuan untuk
mengingatkan masyarakat dengan hikmah yang bisa diambil pada hari ini yang
telah dilalui selama seharian penuh. Program selanjutnya adalah Keluarga
Sakinah, program ini merupakan program mingguan, yang disiarkan secara
talkshow dengan menghadirkan narasumber yang handal. Dari ketiga program
siaran dakwah Islamiyah yang disiarkan di radio Idola 92.6 FM Semarang,
program Keluarga Sakinahlah yang lebih banyak diminati oleh masyarakat,
karena pendengar bisa memberikan tanggapan dan respon secar langsung kepada
narasumber yaitu melalui telefon sehingga menimbulkan komunikasi dua arah
antara pendengar dan narasumber.
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah wa syukurillah.....
Setiap tetesan keringat dalam perjuangan mengarungi tanpa batas dengan air
mata do’a dan harapan menuju samudera Ilahi. Dengan rendah hati karya
sederhana hasil pergulatan-pergulatan pikiran yang berjalan bersama dengan
kesabaran dan do’a, ku persembahkan persembahan ini bagi mereka yang telah
yang tetap setia berada diruang dan waktu kehidupanku, khususnya buat :
1. Kedua orang tuaku ayahanda tercinta Ekram dan ibunda tercinta Maslihah
yang telah mendidik dan membesarkanku dengan kasih sayang yang tiada
batas dan kesabaran yang tiada dapat aku membalasnya kecuali dengan
baktiku padamu dan selalu mengutamakan kepentingan dan kebutuhan
anaknya dari pada kepentingannya sendiri. Dari beliau aku tau akan arti
kehidupan, dari beliau pula aku selalu mendapatkan jiwa semangat agar
tidak mudah putus asa dan pantang menyerah dalam menghadapi
kehidupan maupun dalam menggapai cita-cita. Semua itu tidak bisa kami
balas, kecuali dengan do’a yang selalu terucap dalam bibirku, sehingga
saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Adikku tersayang khoridatun Nafisah yang selalu memberi motivasi dan
semangat untuk keberhasilanku dalam menggapai cita-cita, kasih sayang
yang tiada habisnya walaupun terkadang kita bertengkar karena perbedaan
pendapat. Semoga kamu selalu dalam lindngan Allah SWT, bahagia dunia
akhirat, tercapai apa yang kamu cita-citakan. Ingat pesan mbak luluk “
Tetap Semangat Dan Raihlah Cita-Citamu Hingga Setinggi Langit”
3. Buat keluarga besarku “Siti Fatimah” yang selalu memberiku semangat,
nasehat, motivasi serta do’a sehingga menjadikan ku tetap semangat dalam
mengerjakan skripsi ini.
4. Buat keluarga besarku “mbah Sai’un Banjar” yang senantiasa mendo’akan
dan memberi semangat kepadaku, sehingga skripsi yang saya buat
akhirnya terselesaikan.
5. Buat kang Munawirul Qulub yang selalu memberiku dukungan, do’a dan
motivasi. Beribu-ribu terimakasih aku ucapkan kepadamu, karena engkau
telah meluangkan waktu dan pikiranmu untukku. Semoga Allah senantiasa
memberimu kemudahan dan kelancaran jalan untukmu. Amiiiin.....
6. Buat kakak-kakakku sekaligus my beloved sister ka’cemol an ka’lia yang
selalu memberikan semangat dan motivasi disetiap detik dan waktu. Dari
semester awal hingga terselesainya skripsi ini. Karena kalianlah adalah
motivator yang sangat berarti dalam hidupku, seperti halnya bintang yang
viii
bersinar dimalam hari dan selalu menyinari hidupku dikala aku sedih dan
senang.
7. Sahabatku tercinta Rahma, Aan, Silvi. Walaupun nan jauh disana, kalian
selalu memberiku support dan do’a untukku. “I Miss U All 4 Ever”
semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu. Amiiiin....
8. Sahabat Kecilku Ayun, Toni, Irul, Huda, Upik, Aris dan mas Ismail, selalu
memberiku semngat untuk maju dalam menggapai cita-citaku, walau kita
sudah tidak bersama lagi dan kalian telah jauh dariku, tetapi jangan pernah
lupakan Persahabatan kita. Semoga kalian senantiasa diberi kemudahan
dan kelancaran Aminnn....
9. Teman-temanku kost “Afanin” khususnya buat Isty, fidhoh, Nia, Ani,
Zulfa, dan lia JP serta adikku tersayang Ruslia, Kodriyah, Wa’a, Ufah,
Murwati, Evi, Rihlah, Dewi, kholish, Ning dan Erna yang senantiasa
memberiku dukungan dan motivasi. Kalian adalah motivator yang selalu
memberiku spirit dan canda tawa, sehingga skripsiku selesai
10. Buat teman-temanku tercinta KPI B khususnya angkatan 2007 yang tiada
bosannya memberiku semangat dan menghiburku dalam keadaan susah
maupun senang, sehingga alhamdulillah akhirnya skripsiku terselesaikan
juga. “Ayo Semangat Teman, Kamu Pasti Bisa. Jangan Patah Semangat ”
11. Buat sahabat-sahabatku Tim KKN Posko 63 (Wirosableng) yang tercinta
dan tersayang khususnya Niken, Fahmi, Sahal, Firoh, Rahmi, Eva, Ayu,
Aziz, Qowim dan Zulfikar yang telah memberiku dukungan dan semangat
kepadaku selama ini. You Are My Best Friends....! ! !
12. Sahabat-sahabatku Alumni ke-41 Ponpes Wali Songo Ngabar Ponorogo
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Askuru ilaikunna jamia’an,
lianna kunna laqod a’atini du’a walghiroh fi kulli waktin. Maannajah
ilaikunna......... wala tatakkassal......
13. Buat sahabat-sahabat kerjaku Lembaga Gema Prestasi, Pak Aris, Bu Ning,
Adi, Ipin, Teguh, Ita, Pak Sas, Ratna yang selalu memberiku motivasi dan
semangat, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah yang
diberikan kepada setiap makhluk-Nya. Sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, inspirator umat yang tiada pernah
kering untuk digali ilmunya.
Keberhasilan dalam penyusunan skripsi dengan judul “Persepsi
Masyarakat Palebon Terhadap Program Siaran Dakwah Islamiyah Di Radio
Idola 92.6 Fm Semarang” tidak terlepas dari bantuan, semangat, dan dorongan
baik material maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin M,Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo
Semarang.
2. Bapak Dr. Muhammad Sulthon M,Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo Semarang.
3. Bapak Najahan Musyafak Drs. H., MA. Selaku Dosen Pembimbing 1
dan Ibu Sholihati Dra. Hj., MA. Selaku pembimbing II atas
kesabarannya dalam membimbing dan memberikan arahan kepada
penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Drs. H. Najahan Musyafak, MA. selaku wali studi yang selalu memberi
semangat dan bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membimbing penulis selama masa perkuliahan.
5. Para dosen dan staf karyawan di lingkungan Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang yang banyak memberikan ilmu pengetahuan
kepada penulis dalam bangku perkuliahan.
x
6. Ayahanda Ekram dan Ibunda maslihah tercinta, kalian adalah motivator
sejati, support materiil dan immateriil mereka selama ini membuat
perjalanan hidup penulis lebih berarti dan sempurna.
7. Adikku tersayang Khoridatun Nafisah yang semangat, do’a dan
memberi warna dalam hidup penulis.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu terselesaikannya skripsi ini.
Kepada mereka semua penulis tidak bisa memberikan balasan apapun
hanya untaian ucapan “Jazakumullahu Khoirul Jaza`” terimakasih, dan
permohonan maaf, semoga budi baik serta amal shaleh mereka diterima serta
mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis menantikan kritik
dan saran yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.
Akhirnya peneliti berharap semoga Allah SWT selalu memberi petunjuk dan
kita semua selalu dalam lindungan-Nya. Amiin.
Semarang, 03 Mei 2012
Penulis,
Luthfi Hidayah
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING .............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
ABSTRAKSI .................................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ ix
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................1
1.2. Rumusan Masalah .........................................................6
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................6
1.4. Sistematika Penulisan ..................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelusuran Literatur ......................................................8
2.1.1. Pengertian Masyarakat ......................................11
2.1.2. Program Siaran dan Radio Dakwah ...................11
2.2. Landasan Teori ...........................................................13
2.2.1. Persepsi ............................................................13
2.2.1.1. Pengertian Persepsi ...........................13
2.2.1.2. Prinsip Dasar Persepsi .....................14
2.2.1.3. . Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Timbulnya Persepsi .............................16
xii
2.2.1.4. Syarat dan proses terjadinya persepsi 17
2.2.2. Tinjauan Umum tentang Radio .........................19
2.2.2.1. Pengertian Radio…………………… 19
2.2.2.2. Fungsi Radio……………………….. 20
2.2.2.3. Karakteristik Radio………………… 22
2.2.2.4. Keunggulan dan Kelemahan Radio .. 24
2.2.3. Program Siaran ...................................................26
2.2.3.1. Jenis-Jenis Program 27
2.2.4. Radio Sebagai Media Dakwah ...........................28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis, Pendekatan, Spesifikasi Penelitian .......................30
3.2. Definisi Konseptual ......................................................31
3.3. Sumber dan Jenis Data ..................................................32
3.4. Populasi dan Sampel Penelitian .....................................33
3.5. Teknik Pengumpulan Data .............................................35
3.6. Teknik Analisis Data .....................................................36
BAB IV DATA DAN ANALISIS
4.1. Gambaran Umum Masyarakat Palebon dan Radio
Idola 92.6 FM Semarang……………………………...37
4.1.1 .. Gambaran Umum Masyarakat Palebon..............37
4.1.2 .. Keadaan Demografi ...........................................38
4.1.3 .. Keadaan Sosial Budaya ......................................39
4.1.4 .. Sejarah Berdirinya Radio Idola 92.6 FM
Semarang ……………………………… ..............42
4.1.5 .. Deskripsi Radio Idola 92.2 FM Semarang… .....43
xiii
4.1.6 Struktur Radio Idola 92.6 FM
Semarang……. .....................................................45
4.1.7 .. Visi dan Misi Radio Idola 92.6 FM
Semarang 46
4.1.8 Program Siaran Radio Idola 92.6 FM
Semarang............. .................................................46
4.1.9 Proses Program Siaran Dakwah
Islamiyah Di Radio Idola 92.6 FM Semarang ......48
4.2. Analisis Mengenai Persepsi Masyarakat Program
Siaran Dakwah Islamiyah Di Radio Idola 92.6 FM
Semarang…………………………………...……….....51
4.2.1 Deskripsi mengenai masyarakat palebon
terhadap program siaran dakwah islamiyah di
radio Idola 92.6 FM Semarang .............................51
4.2.2 Analisis Mengenai Program Siaran Dakwah
Islamiyah Di Radio Idola 92.6 FM Semarang ......73
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ..................................................................82
5.2. Saran - saran ................................................................84
5.3. Penutup..........................................................................85
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi telinga atau
pendengaran. Radio sebagai sarana komunikasi yang dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat, serta memiliki keunggulan yang memberikan
keakraban bagi masyarakat dan menciptakan komunikasi yang menimbulkan
pembentukan opini dan persepsi yang berarti komunikasi itu terjadi dua arah
atau lebih yang berada bersama-sama baik secara tatap muka maupun melalui
media atau saluran tertentu. (A. Muis, 2001 : 37)
Media radio tidak asing lagi bagi masyarakat, dari lapisan bawah,
menengah hingga lapisan atas baik tua maupun muda dapat menikmatinya
dengan santai. Radio sebagai salah satu pilihan media hiburan dan informasi,
ternyata tidak kalah pamor dengan media cetak maupun elektronik.
Masyarakat dapat mendengarkan informasi tentang kesehatan, pendidikan,
hiburan, bisnis, teknologi, gaya hidup, seni dan budaya, berita politik,
ekonomi, kriminalitas, agama dan dakwah Islamiyah. Jika dakwah Islamiyah
dapat dilakukan melalui siaran radio, maka para da’i dapat mengemas
dakwahnya dengan praktis sehingga semua lapisan masyarakat bisa
menikmatinya. Hasilnya, dakwah akan berkembang dan mampu menjangkau
jarak yang begitu luas. (Ningrum, 2007 : 6).
Penggunaan media juga harus menyesuaikan kondisi pada perubahan
zaman. Adapun yang dilakukan para Rasul dalam menyampaikan ajaran
2
agama Islam yaitu menggunakan metode berbicara dan kontak langsung serta
menggunakan bahasa yang dapat memberikan penjelasan bagi para kaum
yang hidup pada masa Rasul merupakan metode yang sesuai untuk
berdakwah. (Abdullah Syihata, 1986: 30). Hal tersebut sebagaimana tersurat
dalam firman Allah :
Artinya :
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa
kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada
mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi
petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. dan Dia-lah Tuhan yang Maha
Kuasa lagi Maha Bijaksana. (Q. S. Ibrahim: 4) (Departemen Agama RI, 2006
: 255)
Dari fiman Allah SWT diatas maka dapat diambil pengertian bahwa
kita sebagai orang yang berdakwah atau dapat disebut juga seorang da’i,
dalam menyampaikan dakwahnya dianjurkan untuk menggunakan bahasa
yang sesuai dengan sasaran dakwah, supaya dapat memberikan suatu
penjelasan dan pemahaman yang mendalam bagi mad’u. selain itu mad’u
dapat memberikan respon serta timbal balik terhadap dakwah yang telah
disampaikan oleh da’i.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi seperti
sekarang ini telah menjadikan media massa seperti pers, radio, televisi,
internet dan telepon sebagai alat yang digunakan untuk membantu
keberhasilan komunikasi antar manusia, termasuk komunikasi dalam proses
dakwah. Hal tersebut dapat dilihat dari kenyataan di lapangan bahwa
3
hubungan manusia modern pada saat ini hampir tidak bisa terlepas dari
pemakaian alat-alat komunikasi massa. (Suminto, 1994 : 53).
Salah satu media massa yang dapat digunakan sebagai media dakwah
hingga kini masih digemari dan dimanfaatkan untuk berkomunikasi oleh
sebagian masyarakat adalah radio. Hal ini disebabkan karena radio
merupakan alat komunikasi yang dapat dimiliki dengan harga yang cukup
murah dan terjangkau oleh masyarakat, yang mana radio memiliki fungsi
yang hampir sama dengan media massa lainnya, yakni sebagai informasi dan
hiburan. Selain itu, program siaran dakwah Islamiyah juga dapat didengarkan
melalui radio. Dalam program siaran dakwah melalui radio, para da’i harus
pandai berkomunikasi dengan sebaik-baiknya, yaitu menggunakan bahasa,
tutur kata yang lemah lembut serta cara penyampaian yang memberikan
pemahaman dan penjelasan bagi pendengar, sehingga program siaran dakwah
Islamiyah dapat tersampaikan kepada khalayak dengan baik dan dapat
memberikan rangsangan terhadap persepsi dan tingkah laku masyarakat yang
lebih baik. (Effendi, 2003 : 144).
Keberadaan radio siaran di Indonesia, mempunyai hubungan erat
dengan sejarah perjuangan bangsa, baik semasa penjajahan, masa perjuangan
proklamasi kemerdekaan, maupun didalam dinamika perjalanan bangsa
memperjuangkan kehidupan masyarakat yang demokratis, adil dan
berkemakmuran.
Di zaman Penjajahan Belanda, radio siaran swasta yang dikelola
warga asing menyiarkan program untuk kepentingan dagang, sedangkan radio
4
siaran swasta yang dikelola pribumi menyiarkan program untuk memajukan
kesenian, kebudayaan, disamping kepentingan pergerakan semangat
kebangsaan. Ketika pendudukan Jepang tahun 1942, semua stasiun radio
siaran dikuasai oleh pemerintah, programnya diarahkan pada propaganda
perang Asia Timur Raya. Tapi setelah Jepang menyerah kepada Sekutu 14
Agustus 1945 para angkasawan pejuang menguasai Radio Siaran sehingga
dapat mengumandangkan Teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ke
seluruh dunia. Selanjutnya sejak proklamasi kemerdekaan RI sampai akhir
masa pemerintahan Orde Lama tahun 1965, Radio Siaran hanya
diselenggarakan oleh Pemerintah, dalam hal ini Radio Republik Indonesia
atau RRI. (http://www.radioprssni.com/prssninew/about.asp, akses
15/01/2012)
Dalam perkembangan teknologi saat ini, Radio siaran di Indonesia
mengalami perkembangan yang pesat, seperti halnya keberadaan radio di
Kota Semarang sangatlah banyak dan memiliki karakter yang berbeda-beda.
Salah satunya radio Idola 92.6 FM Semarang dengan filosofi sebagai media
yang “MEMANDU DAN MEMBANTU” yang mana letaknya berada di
desa Palebon Kab. Pedurungan tepatnya di Grha Spirit, Komp, Niaga Arteri
1-3 JL. Soekarno-Hatta, Semarang.
Radio Idola memiliki bermacam-macam program siaran seperti Halo
Semarang, Idola Pagi, Idola Siang, Idola Sore, Idola Malam Dan Inspirasi
Malam. Selain itu radio Idola memiliki program yang tidak kalah menarik
dengan program radio lainnya dan bagus untuk menambah ilmu pengetahuan
5
agama Islam serta rohaniyah bagi kita yaitu program siaran dakwah Islamiyah
seperti Cahaya Fajar, Hikmah Hari Ini Dan Keluarga Sakinah, yang
disampaikan oleh ustadz Yusuf Mansur dan ustadz Muhammad Syukri.
Penyampaian materi yang disampaikan oleh da’i dalam program
siaran dakwah Islamiyah disesuaikan dengan pendengar, sehingga pendengar
mudah memahami materi yang disampaikan oleh da’i. Materi yang
sederhana, menarik dan mudah difahami serta tutur kata yang lemah lembut
menjadi daya tarik tersendiri bagi pendengar untuk mendengarkan program
siaran dakwah Islamiyah yang disiarkan di radio Idola 92.6 FM Semarang,
sehingga materi yang disampaikan tersebut dapat dicerna dan
diinterpretasikan sesuai pendapat mad’u masing-masing, dari situlah
kemudian timbul suatu persepsi yang berbeda-beda untuk memberikan
penilain terhadap materi dakwah Islamiyah yang disiarkan di radio Idola 92.6
FM Semarang.
Dari latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul
“PERSEPSI MASYARAKAT PALEBON TERHADAP PROGRAM
SIARAN DAKWAH ISLAMIYAH DI RADIO IDOLA 92.6 FM
SEMARANG” dengan alasan Radio tersebut menyiarkan program-program
dakwah islamiyah dengan tema yang bervariasi, sehingga dapat memberi
solusi dalam menghadapi permasalahan umat bagi para pendengar. Dari
sinilah penulis ingin mengetahui tentang persepsi masyarakat Palebon
terhadap program siaran dakwah islamiyah yang disampaikan di Radio Idola.
6
1.2. Perumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan penulis kaji dalam penelitian ini
adalah: Bagaimana persepsi masyarakat Palebon terhadap program siaran
dakwah islamiyah di radio Idola 92.6 FM Semarang?
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana persepsi Masyarakat Palebon
terhadap program siaran dakwah islamiyah di radio Idola 92.6 FM
Semarang
1.3.2 Manfaat Penelitian
a. Secara teoritik adalah untuk menambah, memperdalam,
memperjelas, memperkuat teori serta mengembangkan ilmu
dakwah atau yang berkaitan, khususnya dibidang penelitian ilmu
komunikasi dan penyiaran Islam.
b. Secara praktis diharapkan dapat menjadi salah satu bahan
(referensi) bagi para pecinta ilmu pengetahuan khususnya dibidang
ilmu komunikasi dan penyiaran Islam, juga dapat diharapkan serta
memberikan perkembangan pemikiran yang lebih maju. Semua itu
dilakukan demi kepentingan dan kemajuan dakwah itu sendiri.
7
1.4. Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran secara menyeluruh dari skripsi ini yang
akan memudahkan bagi pembaca untuk memahami, penulis
memberikan sistematika beserta penjelasan secara garis besarnya. Adapun
sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
Pada bab 1 berisi pendahuluan penulisan skripsi yang meliputi sub
bab yang menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab 2 berisi tentang landasan teori yaitu persepsi masyarakat
meliputi: pengertian persepsi, prinsip dasar persepsi, faktor timbulnya
persepsi, syarat dan proses terjadinya persepsi Di samping itu di bahas pula
tentang program siaran meliputi : jenis-jenis program, tujuan program dan
mengenai radio meliputi : pengertian radio, fungsi radio, kelemahan dan
keunggulan radio dan radio sebagai media dakwah.
Bab 3 berisi tentang metodologi penelitian yaitu jenis, pendekatan dan
spesifikasi penelitian, definisi konseptual, sumber dan jenis data, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab 4 berisi tentang data dan analisis persepsi masyarakat Palebon
terhadap program siaran dakwah Islamiyah di radio Idola 92.6 FM Semarang.
Bab 5 berisi tentang Penutup, kesimpulan, saran, penutup.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Penelusuran Literatur
Untuk menghindari terjadinya pengulangan pembahasan atau penelitian
penulis merujuk pada beberapa penelitian yang menelaah masalah serta berkaitan
dengan studi yang dilakukan oleh penulis. Beberapa penelitian yang menjadi
rujukan penulis adalah :
Pertama, penelitian Sutarno (2004) yang berjudul “ Tanggapan
Masyarakat Kutowinangun Kebumen Terhadap program Siaran Dakwah
Islamiyah Di Radio IN FM Kebumen.” Pada penelitian ini termasuk penelitian
kualitatif dengan menggunakan metodologi pendekatan analisis data kontingensi.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa radio merupakan salah satu media massa
elektronik yang sangat baik untuk menyebarkan dakwah Islamiyah. Dari hasil
wawancara di lapangan dengan masyarakat Kutowinangun Kebumen, bahwa
masyarakat cenderung memberi tanggapan positive terhadap program siaran
dakwah yang ada di radio IN FM Kebumen terutama program siaran agama Islam.
Hal ini ditunjukkan oleh renspon masyarakat yang menyatakan tahu dan berminat
untuk menyelenggarakannya.
Kedua, penelitian Imron Rusyadi (2009) yang berjudul “Tanggapan
Masyarakat Gondangmanis Kudus terhadap siaran dakwah Islamiyah di radio
Gelora FM Kudus”. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu suatu
penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka) yang
diolah dengan metode statistika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
9
tanggapan masyarakat dalam kategori “cukup baik” hal ini di tunjukkan pada nilai
rata-rata sebesar 40,95 yang terletak pada interval 38-47.
Berdasarkan analisis uji hipotesis melalui rumus chi-square diketahui,
bahwa X2 (hasil) adalah sebesar 43,800, sedangkan harga kritis pada table pada
taraf signifikansi 1% adalah 6,635. Karena X2 empiris 43,800 > dari nilai table
3,841 pada taraf signifikansi 5% dan X2 empiris 43,800 > dari nilai table 6,635
pada taraf signifikansi 1% maka hasilnya adalah signifikan.
Ketiga, Bunyamin (2003), dengan judul “Tanggapan Masyarakat
Terhadap Siaran Dakwah Radio Gema Sritanjung Mediatama (GSM) Di Kec.Jati
Barang Kab. Brebes”. Pada skripsi tersebut memfokuskan pada media sebagai
factor yang penting dalam proses dakwah. Dengan kondisi sekarang ini secara
bijak harus memperhatikan dan memperhitungkan efektifitas dan efesiensi
dakwah.
Radio Gema Sritanjung Mediatama (GSM) berpotensi untuk menyiarkan
agama Islam melalui program siaran dakwah Islamiyah. Berdasarkan data yang
terhimpun dari hasil penyebaran angket penelitian yang terlaksana dapat diketahui
bahwa pada dasarnya masyarakat kecamatan Jati Barang dalam menanggapi radio
GSM khususnya tentang siaran agamanya sudah cukup baik, karena siaran agama
yang dilakukan oleh radio tersebut banyak bentuknya, hal ini dapat diketahui
berdasarkan responden yang memperhatikan siaran agama di radio GSM di
bandingkan dengan mereka yang kurang memperhatika, adapun alasan mereka
memperhatikan siaran agama karena mereka ingin mendalami agama islam
tersebut.
10
Keempat, Saidah Oktriani (2006) dengan judul “Persepsi Masyarakat Kec.
Kota Kab. Kudus Tentang Kualitas Da’i Dalam Acara Mimbar Agama Islam Di
Radio Suara Kudus 88 FM”. Skripsi ini membahas masalah persepsi masyarakat
Kec. Kota Kab. Kudus tentang kualitas da’i dalam acara mimbar agama islam di
radio suara Kudus 88 FM, sehingga mampu memperkaya khazanah keilmuan
dakwah, terutama pada bidang penelitian media dakwah dan menjadi sumbangan
bagi da’I yang lain dalam pelaksanaan dakwah.
Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan
metode wawancara yang bertujuan mendapatkan jawaban secara lisan dan metode
dokumentasi untuk memperoleh data dan arsip-arsip lainnya yang ada kaitannya
dengan penelitian serta menggunakan deskriptif analisis, karena bertujuan untuk
menggambarkan secara objektif dalam rangka mengadakan perbaikan terhadap
permasalahan yang dihadapi sekarang dengan menguraikan data yang telah
diperoleh dari pengumpulan data berdasarkan kegiatan penelitian.
Dengan adanya penjelasan literatur skripsi diatas, demikian beberapa
karya-karya ilmiah yang berhasil penulis himpun, memang tidak dapat dipungkiri
ada berbagai kesamaan, diantaranya sama-sama meneliti radio atau berdakwah
melalui radio, namun penelitian yang disusun saat ini memiliki perbedaan.
Penelitian yang pertama memfokuskan pada penelitian kualitatif dengan
menggunakan pendekatan analisis data kontingensi. Penelitian yang kedua
temasuk penelitian kuantitatif. Penelitian yang ketiga memfokuskan pada media
sebagai faktor yang penting dalam proses dakwah, kemudian menggunakan
angket untuk teknik pengumpulan datanya. Penelitian yang keempat membahas
11
masalah persepsi masyarakat terhadap kualitas da’I, yaitu menggunakan
wawancara dalam teknik pengumpulan datanya kemudian menggunakan
deskriptif analisis. Dari keempat penelitian diatas, jelas memiliki perbedaan
dengan penelitian yang akan disusun pada penelitian saat ini, karena penelitian
pada saat ini memfokuskan pada Persepsi Masyarakat Palebon Terhadap Program
Siaran Dakwah Islamiyah Di Radio Idola 92.6 FM Semarang. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif sedangkan spesifikasi penelitian ini deskriptif
kualitatif, dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan
metode wawancara, kemudian hasil wawancara tersebut diprosentasikan.
2. 1.1 Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan
terikat oleh suatu rasa identitas bersama (Koentjaraningrat, 1990, hlm 146-
147). Yang dimaksud masyarakat di sini adalah masyarakat Palebon yang
mendengarkan program siaran dakwah islamiyah di Radio Idola 92.6 FM
Semarang.
2. 1.2 Program Siaran dan Radio Dakwah
Kata program berasal dari bahasa Inggris programme atau program
yang berarti acara atau rencana. Undang-undang penyiaran Indonesia No
32/2002 tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi
menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau
rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagi bentuk. Namun kata
program lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia dari
pada kata siaran untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah
12
segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan
pendengarnya. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang
membuat pendengar tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan
stasiun penyiaran yaitu radio. Program dapat dianalogikan dengan
produk/barang (goods) atau pelayanan (service) yang dijual kepada pihak
lain. Dengan demikian, program adalah produk yang dibutuhkan orang
sehingga mereka bersedia untuk mengikutinya. Dalam hal ini terdapat
suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan
mendapatkan pendengar yang lebih besar, sedangkan program yang buruk
mendaptkan pendengar yang sedikit atau bahkan tidak akan mendapatkan
pendengar. (Morrisan, 2008:199-200)
Program siaran dakwah adalah program yang menyajikan tentang
tema kajian agama Islam baik yang berhubungan masalah akhidah, syariah
dan akhlak. Secara garis besar materi yang disajikan dalam program siaran
dakwah melalui media radio adalah materi yang termaktub dalam Al-
Qur’an dan hadist.
Radio merupakan serangkaian alat elektronik yang dipergunakan
sebagai media komunikasi modern yang sudah dikenal di masyarakat.
Sedangkan pengertian media dakwah adalah alat yang
dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah. (Ajaran Islam) kepada
mad’u (Aziz, 2004:120). Dalam pemakaian radio sebagai media dakwah
maka harus memperhatikan beberapa faktor, yang selanjutnya penulis
jadikan sebagai indikator dalam penelitian yaitu :
13
a) Penyajian siaran dakwah
b) Proses penyebaran pesan
c) Penyampaian pesan
2. 2. Landasan Teori
2. 2. 1. Persepsi
2. 2. 1. 1. Pengertian Persepsi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia persepsi yaitu
tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu, proses seseorang
mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. (KBBI, 2005
: 863).
Menurut Prof. Dr. Bimo Walgito persepsi adalah persepsi
merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat indera atau juga disebut proses sensoris. Proses itu tidak
berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan
proses selanjutnya merupakan proses persepsi. (Bimo Walgito,
2004 : 88).
Menurut Slameto persepsi adalah proses yang menyangkut
masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia yang
secara terus menerus mengadakan hubungan dengan
lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat indera
penglihatan, indera pendengar, indera peraba, indera perasa dan
pencium. (Slameto, 2010 : 102).
14
Menurut Jalaludin Rakhmat persepsi adalah pengalaman
tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. (Jalaludin Rakhmat, 1996 : 51).
Sedangkan menurut Clifford T. Morgan, “perception is
the proses of discriminating among stimuli and of interpreting
their meanings”. (persepsi adalah proses membedakan antara
banyak rangsangan dan proses menerjemahkan maksud-maksud
rangsangan tersebut). (Morgan, 1961 : 299)
Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa persepsi adalah tanggapan, penilaian tentang suatu benda
yang diamati dengan indera-indera dan dengan tingkat
pemahaman dan karakter yang dimilikinya sehingga tercipta
keanekaragaman.
2. 2. 1. 2. Prinsip Dasar Persepsi
Berikut ini beberapa prinsip dasar tentang persepsi yaitu :
a. Persepsi tersebut relatif bukannya absolute. Seseorang tidak
dapat menyimpulkan secara persis terhadap suatu peristiwa
yang dilihatnya, tetapi secara relatif seseorang dapat menerka
terhadap suatu peristiwa berdasarkan kenyataan dari
sebelumnya.
b. Persepsi itu selektif. Rangsangan yang diterima akan
tergantung pada apa yang pernah dipelajari dan apa yang
15
pernah menarik perhatiannya. Ini berarti bahwa ada
keterbatasan dalam kemampuan seseorang dalam menerima
rangsangan.
c. Persepsi itu mempunyai tatanan. Orang menerima rangsangan
tidak dengan cara sembarangan. Ia akan menerimanya dalam
bentuk hubungan-hubungan atau kelompok. Jika rangsangan
tidak datang lengkap maka ia akan melengkapinya sendiri
sehingga hubungan itu menjadi jelas.
d. Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan. Harapan dan
kesiapan penerima pesan akan menentukan pesan mana yang
akan dipilih untuk diterima. Selanjutnya bagaimana pesan yang
dipilih akan ditata dan demikian pula bagaimana pesan akan
diinterpretasikan.
e. Persepsi seseorang dapat jauh berbeda dengan persepsi orang
lain sekalipun situasinya sama. Bahwa perbedaan persepsi
dapat ditelusuri pada adanya perbedaan individual, sikap, dan
motivasi. (Slameto, 2010 : 103).
Kesimpulan dari prinsip dasar persepsi adalah seseorang
dengan orang lain tidak dapat disamakan dikarenakan suatu
persepsi itu timbul berdasarkan kenyataan dari apa yang pernah
dipelajari, diperhatikan, didengar dengan tatanan rangsangan yang
dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan setiap seseorang atau
16
individu. Meskipun dalam situasi yang sama, setiap orang memiliki
persepsi yang berbeda-beda.
Dengan demikian, persepsi seseorang selain tergantung pada
stimulus juga tergantung pada keadaan seseorang sendiri. Stimulus
tergantung pada bermacam-macam faktor yang mempengaruhi
timbulnya persepsi.
2. 2. 1. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Persepsi
Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tentu ada faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor itulah yang
menyebabkan mengapa dua orang yang melihat sesuatu mungkin
memberi interpretasi yang berbeda tentang yang dilihatnya itu.
Secara umum Sondang P. Siagian membagi faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang menjadi tiga, yaitu:
1) Faktor dari diri orang yang bersangkutan sendiri, yaitu faktor
yang timbul apabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha
memberikan interpretasi tentang apa yang dilihatnya, hal
tersebut dipengaruhi oleh karakteristik individual seperti sikap,
motif, kepentingan, minat, pengalaman dan harapannya.
2) Faktor dari sasaran persepsi, yaitu faktor yang timbul dari apa
yang akan dipersepsi, sasaran itu bisa berupa orang, benda atau
peristiwa yang sifat-sifat dari sasaran itu biasanya berpengaruh
terhadap persepsi orang yang melihatnya. Seperti gerakan,
suara, ukuran, tindak-tanduk dan cirri-ciri lain dari sasaran
persepsi.
3) Faktor dari situasi, yaitu faktor yang muncul sehubungan karena
situasi pada waktu mempersepsi. Pada bagian ini persepsi harus
dilihat secara kontekstual yang berarti dalam situasi, yang mana
persepsi itu timbul dan perlu mendapat perhatian karena situasi
merupakan factor yang ikut berperan dalam penumbuhan
persepsi seseorang (Sondang, 1989 : 100-105).
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya
persepsi di atas dapat disimpulkan bahwa faktor dari diri
17
sendirilah yang paling berpengaruh karena faktor tersebut
bersifat subyektif artinya individu lebih banyak dipengaruhi oleh
keadaan jiwa masing-masing. Sedangkan faktor sasaran dan
faktor situasi bersifat lebih obyektif artinya masing-masing
individu mempunyai kecenderungan yang sama terhadap suatu
obyek yang akan dipersepsi.
2. 2. 1. 4. Syarat Proses Terjadinya Persepsi
Proses terjadinya persepsi dalam diri individu tidak
berlangsung begitu saja, akan tetapi melalui proses. Sebelum proses
persepsi seorang individu itu terjadi, individu tersebut harus
memenuhi beberapa syarat agar individu tersebut menyadari
bagaimana dapat mengadakan suatu persepsi. Karena, persepsi
merupakan keadaan integradet dari individu yang bersangkutan,
maka apa yang ada dalam diri individu dan pengalaman-
pengalamannya akan ikut aktif dalam persepsi tersebut. Syarat-
syarat tersebut adalah :
a. Adanya objek yang di persepsikan, Objek menimbulkan
stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor, stimulus
dapat datang dari luar yang langsung mengenai alat indera
(reseptor), dan dapat datang dari dalam yang langsung
mengenai syaraf penerima (sensoris) yang bekerja sebagai
reseptor.
18
b. Alat indera atau alat reseptor, merupakan alat untuk menerima
stimulus. Di samping itu, harus ada pula syaraf sensoris
sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor
ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.
c. Menyadari pentingnya perhatian
Untuk menyadari/mengadakan persepsi sesuatu
diperlukan pula adanya perhatian. Perhatian merupakan
langkah pertama sebagai persiapan dalam mengadakan
persepsi. Tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi. Dari hal
diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa, untuk mengadakan
persepsi harus memenuhi syarat sebagai berikut :
Fisik : bersifat kealaman
Fisiologis : pengetahuan mengenai dan proses sifat-
sifat dan proses dari pada barang hidup
serta dengan alat-alat tubuhnya.
Psikologis : bersifat kejiwaan
Sehubungan dengan syarat-syarat diatas, maka proses
terjadinya persepsi adalah sebagai berikut :
1) Diawali dengan objek yang menimbulkan persepsi dan stimulus
mengenai alat indera atau reseptor. Proses ini dinamakan proses
kealaman (fisik)
2) Stimulus yang diterima oleh alat indera dilanjutkan oleh syaraf
sensoris ke otak. Proses ini dinamakan fisiologis
19
3) Kemudian terjadilah suatu proses ke otak, sehingga individu
dapat menyadari apa yang ia terima dengan reseptor itu. Sebagai
suatu akibat dari stimulus yang diterimanya proses yang terjadi
dalam otak/pusat kesadaran itulah yang dinamakan proses
psikologis. Dengan taraf terakhir dari proses persepsi adalah
individu menyadari tentang apa yang diterima melalui alat
indera atau reseptor. (Bimo Walgito, 1990 : 54-55)
2. 2. 2. Tinjauan Umum tentang Radio
2. 2. 2. 1. Pengertian Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk
pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi
elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).
(http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-
studies/-pengertian-radio/, akses 17/01/2012).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia radio adalah
siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara atau pesan
lewat kata-kata, suara dan musik yang dipancarkan lewat
pemancar secara langsung dan serempak. (KBBI, 2005 : 919).
Radio merupakan salah satu media komunikasi massa
(mass communication), karena sifatnya umum, ditujukan kepada
orang banyak, dan menimbulkan keserempakan (Romli, 2009 :
18).
20
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa radio
merupakan sarana atau saluran komunikasi massa yang
dipancarkan melalui udara sehingga dapat diterima secara
langsung dan serempak.
2. 2. 2. 2. Fungsi radio
Secara rinci dapat dijelaskan tentang fungsi utama radio
dalam masyarakat, seperti yang dikemukakan oleh Phil Astrid S.
Susanto, sebagai berikut :
a. Sumber Informasi
Secara naluriah setiap manusia didalam hidupnya
berusaha untuk selalu ingin tahu apa-apa mengenai dirinya,
keluarganya dan masyarakat. Bahkan manusia selalu ingin
tahu tentang apa yang akan terjadi tentang hubungan antar
manusia untuk memperoleh informasi secara actual hal ini
dapat dicapai melalui media radio.
b. Pendidikan
Radio memegang peranan yang sangat penting dalam
rangka pembinaan pendidikan bagi masyarakat luas.
Pendidikan melalui radio sekurang-kurangnya telah
membangkitkan kesadaran bagi pendengarnya.
Penyelenggaraan pendidikan melalui radio dimaksudkan
sebagai program yang isi dan tujuannya bersifat pendidikan
massa yaitu pendidikan yang materi siarannya ditujukan
21
kepada massa yang abstrak, heterogen dan pendidikan ini
bisa berupa pendidikan umum atau agama.
c. Pembina kebudayaan
Radio sebagai media auditif dalam penyelenggaraan
siarannya berpedoman pada pola umum jangka panjang, yang
menjelaskan tentang pengarahan sosial budaya, contohnya
radio yang mempunyai acara bertema lokal atau berbahasa
jawa.
d. Hiburan
Program hiburan melalui radio tidak hanya terdiri dari
program musik tetapi juga non musik, seperti kata-kata,
dialog yang semuanya merupakan segi hiburan yang dititik
beratkan pada hal-hal yang bersifat rekreatif. Kenyataan
menunjukkan bahwa sebagian orang mendengarkan radio
dengan tujuan untuk mencari hiburan dan mengisi waktu
luang.
e. Alat Penghubung
Radio siaran merupakan lembaga sosial yang tumbuh
dan berkembang ditengah-tengah kehidupan masyarakat.
Maka sudah selayaknya radio menyiarkan segala bentuk
aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat, baik politik, sosial,
budaya, ekonomi, hankam dan lain-lain. (Susanto, 1986 : 61)
22
2. 2. 2. 3. Karakteristik radio
Menurut Riswandi, dalam bukunya Dasar-dasar Penyiaran
diantaranya:
1. Publisitas: artinya disebarluaskan kepada public, khalayak atau
orang banyak. Siapa saja bisa mendengar radio, tidak ada
batasan tentang siapa yang boleh mendengar radio
2. Universalitas: pesannya bersifat umum, tentang segala aspek
kehidupan dan semua peristiwa dan semua peristiwa di
berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum karena
sasaran dan pendengarnya adalah orang banyak.
3. Periodisitas: artinya siaran radio bersifat tetap atau berkala,
misalnya harian, atau mingguan,
4. Kontinuitas: artinya siaran radio berkesinambungan atau terus
menerus sesuai dengan periode sesuai dengan periode
mengudara atau jadwal mengudara.
5. Aktualitas: artinya siaran radio berisi hal-hal yang terbaru,
seperti informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan
sebagainya.
6. Imajinatif: karena hanya alat indera pendengar yang digunakan
oleh khalayak dan pesannya telintas, maka pesan radio dapat
mengajak komunikannya untuk berimajinasi. Dengan perkataan
lain, pendengar bersifat imajinatif. Dengan perkataan lain.
Radio bersifat theatre of mind,artinya radio menciptakan
23
gambar (make picture) dalam pikiran pendengar melalui
kekuatan kata dan suara.
7. Auditori: sifat ini muncul sebagai konsekuensi dari sifat radio
yang hanya bisa didengar. Karena manusia mempunyai
kemampuan mendengar yang terbatas, maka pesan komunikasi
melalui radio diterima selintas, pendengar tidak akan dapat
mendengar kembali informasi yang tidak jelas diterimanya,
karena ia tidak dapa meminta komunikator/penyiaran untuk
mengulang informasi yang hilang, kecuali ia merekamnya.
8. Akrab atau intim: sebagaimana kita lakukan sehari-hari, kita
jarang mendengar acara siaran radio secara khusus. Pada
umumnya kita mendengar radio sambil melakukan kegiatan
atau melaksanakan kegiatan pekerjaan lainnya.
9. Identik dengan musik: radio adalah sarana hiburan termurah
dan tercepat sehingga menjadi media utama untuk
mendengarkan musik.
10. Mengandung gangguan: seperti timbul tenggelam/fading dan
gangguan teknis (channel noise factor) (Riswandi, 2009: 3-4)
24
2. 2. 2. 4. Keunggulan dan Kelemahan Radio
a) Keunggulan Radio
1. Cepat dan langsung. Sarana tercepat, lebih cepat dari Koran
ataupun TV dalam menyampaikan informasi kepada public
tanpa melalui proses yang rumit dan butuh waktu banyak
seperti siaran TV atau sajian media cetak. Hanya dengan
melalui telfon, reporter radio dapat secara langsung
menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada di
lapangan.
2. Akrab. radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya.
Anda jarang sekali duduk dalam satu group dalam
mendengarkan radi, tetapi biasanya mendengarkannya
sendirian, seperti di mobil, di dapur, di kamar tidur, dan
sebagainya.
3. Dekat. Radio begitu dekat dengan pendengarnya. Penyiar
radio menyapa para pendengarnya secara personal. Sang
penyiar seakan berbicara dengan satu orang pendengar,
bukan banyak pendengar.
4. Hangat. Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran
radio mampu mempengaruhi emosi pendengar. Penyiar radio
yang sering kali menanyakan kabar pendengarnya,
memberikan semangat hidup menghibur dikala sedih dengan
lagu-lagu, bertindak seakan “teman baik” Pendengarnya.
25
5. Sederhana. Tidak rumit, tidak banyak pernik, baik bagi
pengelola maupun pendengar.
6. Tanpa Batas. Siaran radio menembus batas-batas geografis,
demografis, SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan), dan
kelas sosial. Hanya “tunarungu” yang tak mampu
mengkonsumsi atau menikmati siaran radio.
7. Murah. Dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau
harga pesawat televisi, pesawat radio relatif jauh lebih murah.
8. Fleksibel. Siaran radio bisa dinikmati sambil mengerjakan hal
lain atau mengganggu aktivitas yang lain, seperti memasak,
mengemudi, belajar dan membaca koran atau buku.
b) Kelemahan Radio
1. Selintas. Siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan.
Pendengar tidak bisa mengulang apa yang didengarnya.
Tidak bisa seperti pembaca Koran yang bisa mengulang
bacaannya dari awal tulisan.
2. Global. Sajian informasi radio bersifat global, tidak detail,
karenanya angka-angka pun dibulatkan. Misalnya “seribu
orang lebih” untuk angka 1.053 orang.
3. Batasan waktu. Waktu siaran radio relative terbatas, hanya 24
jam sehari, berbeda dengan suratkabar yang bisa menambah
jumlah halaman dengan bebas. Waktu 24 jam sehari tidak
bisa ditambah menjadi 25 jam atau lebih.
26
4. Beralur linier. Program acara disajikan dan dinikmati
pendengar berdasarkan urutan yang sudah ada. Tidak bisa
meloncat-loncat. Beda dengan suratkabar, pembaca bisa
langsung ke halaman terakhir, tengah, atau langsung ke
rubrik yang ia sukai.
5. Mengandung gangguan. Seperti timbul tenggelam (fading)
dan gangguan teknis “channel noise factor”. (Ningrum, 2007:
7-9)
2. 2. 3. Program Siaran
Kata program berasal dari bahasa Inggris programme atau program
yang berarti acara atau rencana. Undang-Undang Penyiaran Indonesia
tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah
“siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang
disajikan dalam berbagi bentuk. Namun kata program lebih sering
digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesia dari pada kata siaran untuk
mengacu kepada pengertian acara. Program adalah : segala hal yang
ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan pendengarnya.
Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat pendengar
tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran yaitu
radio. Program dapat dianalogikan dengan produk/barang (goods) atau
pelayanan (service) yang dijual kepada pihak lain. Dengan demikian,
program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia
untuk mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia
27
penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar yang
lebih besar, sedangkan program yang buruk mendaptkan pendengar yang
sedikit atau bahkan tidak akan mendapatkan pendengar. (Morrisan,
2008:199-200).
Program siaran dakwah adalah program yang menyajikan tentang
tema kajian agama islam baik yang berhubungan masalah akhidah, syariah
dan akhlak. Secara garis besar materi yang disajikan dalam program siaran
dakwah melalui media radio adalah materi yang termaktub dalam Al-
Qur’an dan hadist sehingga program siaran dakwah tersebut membantu
kita untuk memahami ajaran agama Islam lebih mendalam.
2. 2. 3. 1. Jenis-Jenis Program
Stasiun radio setiap harinya menyajikan jenis program yang
jumlahnya banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja
bisa dijadikan program untuk disiarkan di radio selama program itu
menarik dan disukai pendengar, dengan adanya respon dan timbal balik
dari pendengar terhadap program siaran radio, menunjukkan bahwa
program tersebut banyak diminati dan disukai pendengar.
Berbagai jenis program itu dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
a) Program informasi (berita)
Segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan
pengetahuan (informasi) kepada pendengar.
28
b) Program hiburan (entertainment)
Segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur pendengar
dalam bentuk music, lagu, cerita dan permainan. (Morrisan, 2008:
208).
2. 2. 4. Radio sebagai media dakwah
Lajunya perkembangan zaman memacu tingkat ilmu dan teknologi,
tidak terkecuali teknologi komunikasi yang merupakan suatu sarana
penghubung dari masayakat satu kepada masyarakat lainnya. Kecanggihan
teknologi komunikasi ikut mempengaruhi aspek kehidupan masyarakat.
Dakwah sebagai salah satu kegiatan keagamaan dihadapkan kepada
perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih
dan berkembang, sehingga memerlukan suatu media untuk
menggembangkan serta memajukan dakwah itu sendiri. (Ghazali, 1997 :
33).
Radio merupakan media informasi yang fleksibel, oleh sebab itu
alangkah bermanfaatnya jika media radio digunakan untuk berdakwah,
dipenuhi siaran-siaran yang mengajak kepada pendengar untuk
menjalankan suatu kebaikan dan meninggalkan keburukan (amar ma’ruf
nahi munkar).
Para aktifis tergugah untuk meggunakan media radio itu sebagai
sarana atau alat untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah, sehingga
dengan memanfaatkan radio ini diharapkan, seluruh pesan-pesan dakwah
yang disampaikan oleh da’i dapat mencapai sasaran (tujuan) yang optimal.
29
Dakwah melalui radio akan efektif dan efisien, di samping radio
dapat dipancarkan keberbagai penjuru yang jauh jaraknya, sekalipun juga
radio hampir dimiliki oleh setiap keluarga maka praktislah jika dakwah
disiarkan melalui radio, dengan demikian dakwah akan mampu
menjangkau jarak komunikan yang jauh dan dapat ditangkap oleh
komunikan yang meluas. Efektifitas dan efesiensi ini juga akan lebih
terdukung jika da’i mampu memodifikasi serta mengemas dakwahnya
dalam metode yang sesuai situasi dan kondisi.
Program acara melalui radio memang diprogramkan secara khusus
untuk acara dakwah. Program tersebut dapat menggunakan seperti acara
drama, lagu-lagu Islami, dongeng Islami, tausyah agama dan talkshow
Islami. Jadi sebenarnya setiap program acara radio dapat digunakan
sebagai media dakwah selama dalam program acara tersebut masih
berisikan pesan-pesan dakwah dan materi yang bernuansa Islami yang
terkait dengan pengetahuan agama Islam. (Syihata, 1986: 62)
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis, Pendekatan dan Spesifikasi Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu prosedur
penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. (Margono, 2003 : 36)
Wimmer dan Dominick (dalam Kriyantono, 2007 : 50) menyebut
pendekatan dengan paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi
yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. Jadi pendekatan
adalah suatu kerangka konseptual, suatu perangkat asumsi, nilai atau gagasan
yang mempengaruhi persepsi kita dan pada gilirannya mempengaruhi cara
kita bertindak dalam suatu situasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan
komunikasi secara humanistis murni (humaniora) yaitu pendekatan yang
dilihat dari aspek kemanusiaan untuk meneliti serta mengkritisi fenomena
atau gejala-gejala yang terjadi yang bersifat kasuistik dalam masyarakat.
(Kriyantono, 2008 : 49) Pendekatan ini dilakukan untuk mengetahui persepsi
masyarakat Palebon terhadap program siaran dakwah Islamiyah di Radio
Idola 92.6 FM Semarang. Relevansi pendekatan komunikasi humanistis
dengan judul penelitian diatas adalah bahwa pendekatan komunikasi
humanistis erat sekali hubungannya dengan persepsi karena, pendekatan
humanistis itu termasuk salah satu cara untuk mengetahui masyarakat dalam
mempersepsikan program siaran dakwah Islamiyah yang disiarkan di radio
31
Idola 92.6 FM Semarang. Melalui partisipasi observasi yaitu peneliti dalam
mengamati sikap dan perilaku dari orang-orang yang ditelitinya membaur dan
melibatkan diri secara aktif dalam kehidupan dari orang-orang yang
ditelitinya, misalnya bergaul, tinggal di rumah orang-orang tersebut, serta ikut
dalam aktivitas mereka sehari-hari.
Sedangkan spesifikasi penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang
berupaya untuk menggambarkan keadaan atau fenomena yang bertalian
dengan sesuatu peristiwa atau aktivitas tertentu. (Suprayogo dan Tabroni,
2001 : 136).
3.2. Definisi Konseptual
Definisi konseptual adalah menjelaskan konsep dengan kata-kata atau
istilah lain yang berkaitan dengan judul dan pembahasan utama dari
penelitian ini.
Untuk dapat lebih memperjelas dalam penelitian ini maka penulis
mendefinisikan judul secara konsep sebagai berikut:
a. Persepsi (perception) sama dengan tanggapan, daya memahami,
penglihatan, sensasi dan interprestasi. (Kartasapoetra,1992: 302)
b. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat pendengar
tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran yaitu
radio. Program dapat dianalogikan dengan produk/barang (goods) atau
pelayanan (service) yang dijual kepada pihak lain. Dengan demikian,
program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia
32
untuk mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia
penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan pendengar yang
lebih besar, sedangkan program yang buruk mendaptkan pendengar yang
sedikit atau bahkan tidak akan mendapatkan pendengar. (Morrisan,
2008:199-200).
c. Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar,
atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang
bersifat interaktif atau tidak, yang dapat diterima melalui perangkat
penerima siaran. (PKPI, 2009 : 38)
d. Ali Mahfudz (dalam, Ilaihi, 2010 : 16) dakwah adalah mendorong
(memotivasi) manusia untuk melakukan kebaikan dan mengikuti petunjuk
serta memerintah mereka berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan
mungkar agar mereka memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat. (Ilaihi,
2010 : 16).
Berdasarkan pemaparan diatas, maka batasan konseptual dalam
penelitian ini adalah mengkaji persepsi masyarakat Palebon terhadap program
siaran dakwah Islamiyah di radio Idola 92.6 FM Semarang.
3.3. Sumber dan Jenis Data
Menurut sumbernya, data penelitian ini digolongkan sebagai sumber
data primer dan sumber data sekunder :
a) Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan
33
data langsung pada subyek sebagai informasi yang dicari. (Azwar, 2001 :
91) Adapun data primer dalam penelitian ini berupa hasil observasi dan
wawancara dengan masyarakat Palebon dan direktur utama radio Idola.
b) Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, atau
tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitian,(Azwar,
2001: 91) Data ini berupa literatur baik yang berasal dari buku-buku,
catatan, arsip, dan dokumentasi yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
Data sekunder ini digunakan penulis untuk mengumpulkan dokumen dari
Radio Idola 92.6 FM Semarang dan dokumen tentang masyarakat Palebon.
3.4. Populasi dan Sampel
S. Margono (2003 : 118) menyebutkan bahwa populasi adalah seluruh
data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang
kita tentukan. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah seluruh masyarakat
Palebon yang mengikuti program siaran dakwah Islamiyah.
Dilihat dari kompleksitas objek populasi, populasi dapat dibedakan
populasi homogen dan populasi heterogen. Populasi homogen yaitu
keseluruhan individu yang menjadi anggota populasi, memiliki sifat-sifat
yang relatif sama satu sama lainnya. Populasi heterogen yaitu keseluruhan
individu anggota populasi relatif memiliki sifat-sifat individual, di mana sifat
tersebut membedakan individu anggota populasi yang satu dengan yang
lainnya. (Rumidi, 2006: 47-49)
34
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan populasi heterogen, yang
menitik beratkan pada status umur yaitu antara 20-60 tahun yang
mendengarkan program siaran dakwah Islamiyah, sehingga Masyarakat yang
menjadi populasi tersebut mempunyai persepsi berbeda-beda tentang acara
tersebut.
Adapun populasi masyarakat Palebon yang teridentifikasi dalam
penelitian ini berjumlah 100 responden. Menurut Suharsimi Arikunto, apabila
subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi, tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat
diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Jumlah populasi penelitian ini
sebesar 100 responden. Peneliti mengambil 20% dari jumlah populasi
sehingga mendapatkan sampel sebesar 20 responden. Teknik sampling yang
digunakan untuk mendapatkan sampel sebesar 20 responden adalah
menggunakan teknik purposive sampling (sampling bertujuan), adalah
pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih secara sengaja
menyesuaikan dengan tujuan penelitian (Purwanto, 2007: 231). Sampel
purposive ini dilakukan dengan cara mengambil sampel tidak berdasarkan
strata tetapi penelitian ini menitik beratkan pada status umur yaitu antara 20-
60 tahun yang mendengarkan program siaran dakwah Islamiyah.
35
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data metode yang digunakan sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dilakukan secara
terstruktur yaitu wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri
masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. (Moleong, 2005 :
186)
Dalam teknik ini, peneliti mengadakan wawancara dengan direktur
utama radio Idola, bagian programming dan masyarakat Palebon,
sehubungan dengan data penelitian.
b. Dokumentasi
Mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabat, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda dan
sebagainya. (Arikunto, 2006 : 231) Metode ini dimaksudkan untuk
memperoleh data persepsi masyarakat Palebon yang diperoleh dari
wawancara dan arsip-arsip lainnya yang ada kaitannya dengan penelitian.
c. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap
keadaan atau perilaku objek sasaran. (Fathoni, 2005 : 104). Teknik ini
36
digunakan untuk mengamati keadaan masyarakat Palebon dan
memperoleh data secara langsung, selain itu untuk mengetahui bagaimana
bentuk on air program siaran dakwah Islamiyah yang disiarkan oleh radio
Idola 92.6 FM Semarang.
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif, yaitu upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain. (Moleong 2005: 248)
Cara kerja deskriptif adalah berawal dari proses kegiatan penelitian
menguraikan data yang telah diperoleh dari pengumpulan data yaitu:
a. Mengadakan penelitian dengan wawancara kepada masyarakat Palebon.
b. Setelah data terkumpul peneliti menyusun dan mengolah sedemikian
rupa kemudian data diprosentasikan.
c. Data yang telah dikumpulkan agar mudah dianalisis dan disimpulkan
maka penulis menggunakan analisis yang menghasilkan deskriptif
analisis.
d. Proses analisis data menggunakan analogi berfikir induktif yaitu proses
pengolahan data dari hal-hal yang khusus dan diperoleh dari responden
kemudian ditarik kesimpulan secara umum.
37
BAB 1V
DATA DAN ANALISIS
4.1. Gambaran Umum Masyarakat Palebon dan Radio Idola 92.6 FM
Semarang
4.1.1. Gambaran Umum Masyarakat Palebon
Palebon merupakan suatu Kelurahan yang tepatnya berada di
Kec. Pedurungan Kota Semarang. Masyarakat yang bertempat tinggal
disini memiliki mata pencaharian yang berbeda-beda seperti petani,
buruh tani, nelayan, pengusaha, buruh industri, buruh bangunan,
pedagang, pengakutan, pegawai Negeri (Sipil+ABRI), pensiunan dan
jasa. Walaupun masyarakat Palebon memiliki mata pencaharian yang
berbeda-beda tetapi diantara mereka memiliki rasa kebersamaan,
gotong-royong, kerukunan warga, saling tolong-menolong sehingga
mereka dapat menciptakan keharmonisan antara masyarakat satu
dengan yang lainnya. Dapat dilihat pada tabel mata pencaharian
masyarakat Palebon di bawah ini.
Tabel 1
Tabel mata pencaharian masyarakat Palebon
No Jenis Kegiatan Jumlah
Orang
1 Petani 2
2 Buruh Tani 4
3 Nelayan -
4 Pengusaha 197
5 Buruh Industri 4.239
38
6 Buruh Bangunan 4.228
7 Pedagang 538
8 Pengakutan 96
9 Pegawai Negeri (Sipil+ABRI) 826
10 Pensiunan 464
11 Lain-lain (Jasa) 790
JUMLAH 11.384
(sumber : dokumen kelurahan Palebon tahun 2012)
Dalam melaksanakan penelitian yang berhubungan dengan
dakwah di kelurahan Palebon Kecamatan Pedurungan kiranya perlu
mengetahui selayang pandang masyarakat Palebon dalam berbagai
aspek. kondisi monografi masyarakat Palebon yang mungkin ada
kaitannya dengan keadaan sekelilingnya.
4.1.2. Keadaan Demografi
Di Kelurahan Palebon terdapat rukun warga (RW) 11 buah
dan rukun tetangga (RT) 77 buah. Kita dapat melihat penjelasan
jumlah penduduk masyarakat Palebon melalui tabel di bawah ini.
Tabel II
Jumlah penduduk masyarakat Palebon
Kel. Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
1 2 3 4
0-4 459 589 1.048
5-9 659 747 1.406
10-14 679 653 1.332
15-19 696 635 1.331
20-24 737 687 1.424
25-29 682 679 1.361
39
30-34 674 652 1.326
35-39 635 600 1.235
40-44 495 496 991
45-49 494 494 988
50-54 287 288 575
55-59 194 228 422
60-64 158 145 303
65 keatas 38 40 78
Jumlah 6.887 6.933 13.82
(sumber : dokumen kelurahan Palebon tahun 2012)
4.1.3. Keadaan Sosial Budaya
4.1.3.1. Pendidikan
Pendidikan berasal dari bahasa yunani “paedagogie”
yang terbentuk dari kata “pais” yang berarti anak dan “again”
yang berarti membimbing. Dari kata itu maka dapat
didefinisikan secara leksikal bahwa pendidikan adalah
bimbingan atau pertolongan yang diberikan pada anak oleh
orang dewasa secara sengaja agar anak menjadi dewasa. Anak
lahir dalam keadaan tidak berdaya dan orang dewasa
membekalinya agar mampu mempertahankan kelangsungan
hidup dan mengembangkan diri. Dalam pengertian ini maka
pendidikan adalah sarana pewarisan ketrampilan hidup
sehingga ketrampilan yang telah ada pada satu generasi dapat
dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi sesudahnya
sesuai dengan dinamika tantangan hidup yang dihadapi oleh
anak. (Purwanto, 2009 : 19)
40
Di Kelurahan Palebon terdapat banyak sarana dan
prasarana pendidikan untuk menimba ilmu agar supaya anak-
anak mendapatkan pendidikan dan menjadikan mereka anak
yang pintar, cerdas dan berprestasi. Maka kita dapat melihat
tabel tentang potensi sarana dan prasarana pendidikan
masyarakat Palebon di bawah ini.
Tabel III
Potensi Sarana Dan Prasarana Pendidikan
No Nama/Alamat sekolah Jumlah
guru
Jumlah
murid
Jumlah
lokal Kondisi
1 RA Al Insyirah RT 07 RW1 3 85 1 Baik
2 RA Futuhiyah Jl. Soekarno Hatta 129 3 70 1 Baik
3 RA Al Hidayah Jl. Panda Timur 07 4 90 1 Baik
4 TK Bhakti pertiwi Jl. Brig. Sudiarto 332 2 40 1 Sedang
5 TK Eka Dharma Shanti hlm blkang SMG 1 40 1 Sedang
6 TK Widya Jl. Tlogo Sarangan 3 80 2 Baik
7 TK Islam Terpadu Jl. Panda Barat No. 44 4 86 2 Baik
8 Play Group Jl. Panda Barat No. 44 2 24 2 Baik
9 SD Palebon 01 Jl. Panda Raya No. 5 20 449 6 Baik
10 SD Palebon 02 Jl. Banpres RT 01/II 21 321 6 Baik
11 SD Palebon 03 Jl. Brigjen Sudiarto 20 475 6 Baik
12 SLTP Empu Tantular Jl. Palebon Raya 30 27 451 12 Baik
13 SLTPN 14 Jl. Panda Raya No. 1 59 763 23 Baik
14 SMP Islam Terpadu Jl. Panda Barat No.44 38 344 18 Baik
15 SMK Palebon Jl. Palebon Raya 30 60 681 18 Sedang
16 SMK PGRI 02 Jl. Kauman 13 50 3 Sedang
17 SMU PGRI 01 Jl. Kauman 19 89 5 Sedang
18 SMU Gita Bahari Jl. Soekarno Hatta No 180 24 381 12 Baik
19 AKADEMI PAT Jl. Majapahit No. 304 15 400 38 Baik
20 AMNI Jl. Soekarno Hatta No. 180 25 600 24 Baik
21 STIMAR Jl. Soekarno Hatta No. 180 25 600 24 Baik
22 WEARNES Jl. Brigjen Sudiarto 26 157 18 Baik
(sumber : dokumen kelurahan Palebon tahun 2012)
41
4.1.3.2. Agama
Menurut Prof. Dr. A. Mukti Ali, definisi agama sulit
dirumuskan dan tidak dapat memberikan gambaran utuh
mengenai (suatu) agama, karena: pertama, pengalaman agama
(religious experience) itu sangat individual. Kedua, orang
akan membicarakannya secara emosional, dan ketiga
konsepsi tentang apa itu agama akan dipengaruhi oleh tujuan
orang yang memberikan pengertian agama itu.
Agama memiliki istilah: religion (Ing) atau religie
(Bld), dan din (Ar.) Arti leksikel agama menurut W.J.S
poerwodarminto adalah segenap kepercayaan (kepada tuhan,
dewa dan sebagainya) serta kebaktian dan kewajiban-
kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu. Secara
etimologis, ketiga istilah itu (religion, religie dan din)
mempunyai arti sendiri-sendiri, namun secara terminologi
mempunyai arti yang sama, yakni, adanya konsep kebaktian
(kultus), pemisahan antara yang sakral dengan yang profal
dan kepercayaan terhadap tuhan dan dewa. (Amin Syukur,
2006: 17) Adapun jumlah banyaknya pemeluk agama dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini.
42
Tabel IV
Jumlah Pemeluk Agama Desa Palebon
No Golongan
Agama
Banyaknya
Pemeluk Prosentase
1 Islam 12.765 92, 37 %
2 Kristen katholik 438 3, 17 %
3 Kristen protestan 471 3, 41 %
4 Budha 82 0, 59 %
5 Hindhu 61 0, 44 %
6 Konghucu - -
7 Lain – lain 3 0, 02
Jumlah 13.820 100%
( sumber : dokumen kelurahan Palebon tahun 2012)
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar masyarakat Palebon penduduknya memeluk agama
Islam. Meskipun demikian ada masyarakat Palebon yang
tidak punya kesempatan untuk mendengarkan ajaran agama
Islam di masjid dan di musholla karena kesibukannya
masing-masing. Tetapi mereka tetap bisa mendengarkan
tausiyah walaupun tidak dapat menghadiri secara tatap muka,
yaitu mendengarkan program acara dakwah Islamiyah yang
disajikan melalui medio Radio.
4.1.4. Sejarah berdirinya Radio Idola 92.6 FM Semarang
Radio Idola 92.6 FM Semarang adalah sebuah perusahaan
media yang didirikan oleh Ir. Handoyo. Berdiri di kota Semarang pada
43
tanggal 10 Juni 2002, dengan konsep awal sebagai Jendela Informasi
Orang Semarang. Radio Idola 92.6 FM dahulu bernama Radio Joss
tahun 2001, dengan format hiburan. Kemudian pada masa sekarang
banyak persaingan bisnis radio yang semakin kompetitif, maka team
Radio Idola 92.6 FM mencari peluang supaya lebih berbeda dengan
Radio lainnya, kemudian format programnya berubah menjadi format
informasi. (sumber: dokumen dari radio Idola)
Dalam perjalanannya, secara bertahap Radio Idola
memposisikan sebagai media yang tidak hanya menyajikan beragam
acara hiburan untuk pendengarnya, namun juga informasi seputar
Hukum dan Kriminal. Tahun 2005, Radio Idola mempertajam
posisinya sebagai sebuah media, dengan merubah segmentasi
pendengar dengan filosofi Radio Idola memposisikan sebagai media
yang “MEMANDU DAN MEMBANTU” Pergeseran format siaran,
audience dan segmentasi pendengar. Adanya program Radio Idola
yang berbeda dengan radio lain yang ada di Semarang ini, Radio Idola
92,6 FM tetap eksis, maju, unggul serta mampu bersaing hingga saat
ini, sehingga sejajar dengan radio-radio yang sudah ada di kota
Semarang. (Sumber dari radio Idola 92.6 FM Semarang)
4.1.5. Deskripsi Radio Idola 92.6 FM Semarang
Radio idola merupakan radio yang menyajikan beragam acara
hiburan untuk pendengarnya, namun juga informasi seputar Hukum
44
dan Kriminal. Berikut penulis kemukakan data media Radio Idola 92.6
FM Semarang :
a) Data Umum (General Data )
Nama Perusahaan : PT. RADIO IDOLA SARANA JAYA
Nama Station : RADIO IDOLA
Alamat : Grha Spirit, Komp. Niaga Arteri 1-3
Jl. Soekarno – Hatta, Semarang
Telepon : 024 67 33 244
Fax : www.radio-idola.com
Kontak : Erna Wahyu .A (081 6654 858)
Widya firmansyah (081 228 330 880)
Rossa Amelia (081 325 153 088 )
b) Data Teknik (Technique Data)
Frekuensi : 3000 watt
Jangkauan Siaran : Jangkauan Frekuensi Radio Idola
meliputi : Semarang kota, Kab. Semarang,
Ungaran, Ambarawa, Salatiga, Kendal,
Weleri, Batang, Demak, Jepara, Kudus,
Pati, Rembang, Temanggung, Wonosobo,
Dan Purwodadi
c) Data Siaran (Format)
Format Acara : News 80%
Pendidikan 10%
45
Hiburan 5%
Kesehatan 5%
Komposisi Lagu : Indonesia 60%
Barat 40%
Jam Siaran : 05.00 – 24.00 (19 jam)
d) Target Pendengar (Target Audience)
Usia : 20 – 60 tahun {kalangan menengah
atas,dengan usia produktif dan memiliki
mobilitas tinggi serta pemikiran jauh ke
depan namun tetap pragmagtis}.
Jenis Kelamin : Pria 60%
Wanita 40%
Status Pendengar : Manager
Akademis
Karyawan
4.1.6. Struktur Radio Idola 92.6 FM Semarang
General Manager
Manager Program Manager Marketing Manager Administrasi Manager IT
Sales -Admin
-Obey
-Teknisi Pemancar
-Teknik Computer SPV Program SPV News
- Penyiar
- Produksi -Reporter
-Script
46
4.1.7. Visi dan Misi Radio Idola 92.6 FM Semarang
Visi dan misi Radio Idola adalah media yang berintegritas,
memiliki determinasi, loyalitas tinggi dan bermanfaat tidak hanya bagi
karyawan dan pemilik perusahaannya, namun juga bagi pendengar.
4.1.8. Program Siaran Radio Idola 92.6 FM Semarang
Pada program siaran, penulis menampilkan format program
siaran secara umum dan program siaran dakwah Islamiyah, sehigga
dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel V
“ SCHEDULE PROGRAM”
Waktu Acara Keterangan
05.00 - 05.30 Cahaya Fajar Memberikan pencerahan agama
Islam kepada para pendengar.
05.30 – 07.00 Halo Semarang Mengawali pagi dengan menyapa
pendengar Radio Idola dengan
informasi-informasi ringan yang
terjadi sepanjang malam hingga
pagi itu, selain informasi kondisi
cuaca, jalan raya maupun
peristiwa yang di sampaikan
pendengar.
07.00 – 21.00
Idola Pagi
Idola Siang
Idola Sore
Idola Malam
Sebuah program acara variety
show yang terbagi dalam POSKO
edisi Pagi, Siang, Sore dan
Malam. Ini adalah program acara
unggulan di Radio Idola.
21.00 – 24.00 Inspirasi Malam Program acara ini disajikan untuk
menemani para pendengar di
waktu santai bersama keluarga
dan waktu istirahat.
(Sumber dari radio Idola 92.6 FM Semarang).
47
Tabel VI
“ HIGHLIGHT”
Hari /Waktu Acara
Senin, 16.00 – 17.00 Dunia Wirausaha
Selasa, 16.00 – 17.00 Talkshow Lingkungan
Rabu, 16.00 – 17.00 Hobi Jadi Rejeki
Kamis, 16.00 – 17.00 Keluarga Sakinah
Jum’at, 16.00 – 17.00 Kabar Dari Sedulur
Sabtu, 09.00 – 10.00
Sabtu, 16.00 – 17.00
Bugar Dan Sehat
Klinik Holistic
Minggu, 13.00 – 14.00 Dialog Kesehatan
(Sumber dari radio Idola 92.6 FM Semarang).
Tabel VII
“HIGHLIGHT IDOLA”
Hari/waktu Acara Keterangan
Setiap hari, (05.30,
08.00, 11.00, 16.00,
18.00, 20.00, 22.00
Wib)
Lensa (Lentera
Insani)
Program ini menceritakan
ketahanan, kejernihan berfikir dan
kesungguhan seseorang dalam
menghadapi persoalan hidup,
sehingga cerita tentang sosokyang
dimaksud bisa menjadi lentera
atau motivasi bagi pendengar.
Setiap hari, (08.00,
12.00, 16.00, 19.00
Wib)
Dunia Bisnis Program ini concern terhadap
program usaha dan UMKM yang
ikut berperan dalam
pembangunan, ekonomi.
Bagaimana kiprah mereka,
strategi apa yang diterapkan
dalam menghadapi persaingan
serta apa mimpi mereka di
48
industri yang saat ini mereka
tekuni menjadi lingkup bahasan
program dunia bisnis.
Setiap hari, (07.00,
10.00, 18.00 Wib)
Kampusiana Kemajuan dunia kampus dari
penelitian yang dilakukan, sampai
kepada program-program
kerjasama antar lembaga sering
kali tidak diketahui oleh
kebanyakan public. Program ini
menginformasikan temuan ilmiah
disemua bidang kehidupan yang
pantas untuk dipublikasikan
kepada masyarakat termasuk
agenda dan info seputar kampus.
Setiap hari, 14.00,
23.00 Wib
Dongeng Idola Adalah kumpulan dongeng dari
berbagai belahan dunia yang
disajikan dalam konsep teater
radio sebagai upaya untuk
menghidupkan kembali budaya
dongeng sebagai pendidikan budi
pekerti yang akan terus diingat
sepanjang masa.
Setiap hari, 09.00,
19.00, 22.00 Wib
Entertainment
Express
Informasi seputar dunia hiburan
dan olah raga yang sedang
menjadi perbincangan masyarakat
dan media yang dikemas dalam
durasi singkat.
(Sumber dari radio Idola 92.6 FM Semarang).
4.1.9. Proses Program Siaran Dakwah Islamiyah Di Radio 92.6 FM
Semarang.
Proses program siaran dakwah Islamiyah di radio Idola 92.6
FM Semarang adalah meliputi 3 program yaitu :
1) program harian ( Cahaya Fajar )
49
2) kapsul program/program sisipan ( Hikmah Hari Ini )
3) program mingguan (Keluarga Sakinah )
Dengan durasi (Cahaya Fajar setengah jam dari pukul 05.00 –
05.30 WIB), (Hikmah Hari Ini 5 menit dan diputar disela-sela acara.
Kemudian waktu pemutarannya sebelum shalat maghrib), (Keluarga
Sakinah 1 jam dari pukul 16.00 – 17.00 WIB)
1) Program Cahaya Fajar :
Dalam program ini dari pihak radio Idola bekerja sama
dengan PPPA Darul Qur’an cabang Semarang bersama dengan
ustadz Yusuf Mansur dan ustadz Muhammad Syukri. Program ini
disiarkan secara rekaman, dan dengan durasi setengah jam dari
jam 05.00 – 05.30 WIB.
2) Program Hikmah Hari Ini :
Program ini adalah program sisipan, yang mana program
ini diputar disela-sela acara dengan durasi 5 menit sebelum adzan
shalat magrib, dengan tujuan untuk mengingatkan masyarakat
dengan hikmah yang bisa diambil pada hari ini yang telah
dilaluinya selama seharian penuh. Agar masyarakat mengetahui
bahwa disetiap harinya ada hikmah tersendiri bagi diri manusia
masing-masing, sehingga kita dapat mengambil hikmah serta
pelajaran disetiap hari yang telah kita jalani.
50
3) Program Keluarga Sakinah:
Program ini adalah program mingguan. Dalam program ini
dilakukan dengan proses dakwah melalui beberapa tahap yaitu :
a) Dimulai dari da’i mempersiapkan materi
b) Pemeriksaan scrip
c) Pelaksanaan siaran dakwah interaktif
d) Feed back.
Dalam program ini disiarkan secara talkshow yang
menghadirkan nara sumber yang handal untuk mengisi acara
tersebut. Adapun rencana siar dalam program acara ini yaitu:
Acara : Keluraga Sakinah
Durasi : 60 menit
Hari/Waktu : Kamis, jam 16.00 – 17.00 WIB
No Materi Durasi Keterangan
1 Opening/lagu 1 menit Music
2 Arahan tema 5 menit Pemandu
3 Prolog materi 15 menit Da’I
4 Dialog interaktif 10 menit Pemandu
5 Jawaban 24 menit Da’I
6 Kesimpulan 5 menit Pemandu
Jumlah 60 menit
Rencana siar di atas dipandu oleh penyiar, lalu penyiar
membacakan topik yang akan dibahas kepada pendengar,
kemudian seoran da’i memberikan prolog kurang lebih 15 menit,
setelah itu dibuka telepon untuk pendengar yang mau bertanya.
Setelah pertanyaan dijawab oleh penceramah atau da’i kemudian
51
mengadakan feedback dari mad’u kepada da’i, setelah semua
pertanyaan dijawab oleh da’i maka seorang pemandu program
siaran dakwah khususnya dalam acara keluarga sakinah
memberikan kesimpulan tentang topik yang telah dibahas.
Program siaran dakwah Islamiyah khususnya dalam acara
keluarga sakinah ini bertujuan untuk memberikan pendidikan
dalam berumah tangga dan memberikan ilmu pengetahuan agama
Islam, khususnya kepada masyarakat Palebon kec. Pedurungan,
agar membuat paradigma masyarakat menjadi lebih luas sehingga
masyarakat mampu mengatasi persoalan-persoalan kehidupan
khususnya masalah agama Islam dengan sempurna.
4.2. Analisis Persepsi Masyarakat Palebon Terhadap Program Siaran
Dakwah Islamiyah Di Radio Idola 92.6 FM Semarang
4.2.1. Deskripsi Mengenai Masyarakat Palebon Terhadap Program
Siaran Dakwah Islamiyah Di Radio Idola 92.6 FM Semarang
Masyarakat Palebon Kec. Pedurungan Kota Semarang dalam
mengikuti program siaran dakwah Islamiyah di radio Idola 92.6 FM
Semarang, menghasilkan suatu persepsi dan kesimpulan, sehingga
acara tersebut mampu memberikan kontribusi dan perubahan sosial
(social of change) kepada masyarakat secara baik khususnya tentang
ilmu pengetahuan agama Islam yang bertujuan untuk beramar ma’ruf
nahi munkar.
52
Dakwah yang disiarkan dalam program siaran dakwah
Islamiyah yang disiarkan di radio Idola 92.6 FM Semarang dapat
diterima oleh masyarakat Palebon. Hal ini dapat dilihat hasil jawaban
dari responden, secara garis besar yang ditampilkan sebagai berikut :
Dengan pertanyaan No. 1 : Apakah anda pernah
mendengarkan program siaran dakwah islamiyah yang disajikan di
radio Idola 92.6 FM Semarang?
1. Iya saya pernah mendengarkan acara tersebut, bagus kok mbak
2. Kadang-kadang saya pernah mendengarkan dan kadang-kadang
juga tidak kadang-kadang pernah dengerin, walaupun disambi
dengan santai-santai.
3. Pernah dengerin program siaran dakwah, acaranya bagus lho
untuk didengarkan.
4. Iya pernah mendengarkan. Ternyata bagus juga acaranya
5. Iya saya pernah mendengarkan acara dakwah yang disiarkan
diradio Idola.
6. Aku pernah dengerin acara itu, lumayan bagus lah itung-itung
buat nambah Ilmu pengetahuan agama.
7. Pernah dengerin mbak, bagus kok mbak acaranya.
8. Kadang-kadang sich aku pernah dengerin tetapi kadang-kadang
juga tidak pernah dengerin, karena acaranya pagi-pagi banget
mbak
9. Iya, saya pernah mendengarkan program siaran dakwah islamiyah
53
10. Pernah dengerin mbak, yang setiap jam 5 pagi itu toh
11. Iya ,Saya pernah mendengarkan, kalu bisa durasi waktunya
ditambah mbak biar kita tambah banyak mendapatkan
pengetahuan. He..he...
12. Pernah dengerin acara tersebut, da’inya kalau berdakwah enak
kok
13. Saya pernah mendengarkan program siaran dakwah yang
disiarkan di radio Idola mbak, suara da’inya empuk banget dan
tausyahnya enak difahami
14. Ok, saya pernah dengerin mbak. Acaranya bagus dan materinya
uptodate
15. Kulo pernah meringaken program siaran dakwah mbak,
acaranipun sae kok mbak
16. Iya, pernah
17. Pernah dong mbak, walaupun disambi bersih-bersih rumah
18. Pernah lah mbak, acaranya menjadikan hati kita menjadi tenang
19. Iya, saya pernah dengerin. Sejuk, tenang dan semangat hati ini.
20. Pernah mendengarkan acara dakwah Islamiyah
Dengan pertanyaan No. 2 : Apakah program siaran dakwah
Islamiyah yang disiarkan di radio Idola menarik untuk didengarkan?
1. Menarik untuk didengarkan.
2. Iya menarik mbak.
3. Kadang-kadang menarik sich buat didengerin.
54
4. Program siaran dakwahnya menarik untuk didengarkan.
5. Menarik banget.
6. Menarik, sambil santai-santai.
7. Kadang-kadang menarik kadang-kadang tidak Menarik.
8. Kadang-kadang menarik dan kadang-kadang membosankan.
9. Acaranya menarik untuk didengarkan.
10. Menarik mbak.
11. Menurut saya acara dakwahnya menarik.
12. Siaran dakwahnya menarik kok.
13. Acara dakwahnya menarik kok untuk didengerin.
14. Kadang-kadang acaranya dakwahnya menarik mbak.
15. Kalau buat didengerin menarik mbak, buat menambah ilmu
agama.
16. Kalau buat didengerin kadang-kadang menarik kadang juga
monoton.
17. Menarik untuk didengarkan.
18. Program dakwahnya menarik untuk di dengarkan kok mbak.
19. Wah acaranya menarik kok mbak, buat menambah ilmu
pengetahuan
20. agama Islam.
21. Acaranya menarik dan bagus mbak.
55
Dengan pertanyaan No.3 : Apakah program siaran dakwah
islamiyah yang disiarkan di radio Idola menyajikan materi-materi
terbaru (Uptodate)?
1. Iya, selalu menyajikan materi-materi terbaru.
2. Wah materinya selalu uptodate mbak, bagus pokoknya.
3. Materinya selalu disajikan secara uptodate kok mbak.
4. Materinya selalu disiarkan yang terbaru.
5. Iya mbak, materinya selalu mengikuti perkembangan zaman alias
disiarkan materi terbaru.
6. Selalu uptodate dong mbak.
7. Yang disiarkan sering menggunakan materi yang terbaru.
8. Selalu yang uptodate kok.
9. Kalau pas saya dengerin materi yang disiarkan sering yang terbaru
kok.
10. Iya mbak, materi yang disiarkan itu sering yang terbaru.
11. Selalu materi yang terbaru.
12. Materi yang disiarkan selalu materi yang baru kok mbak.
13. Kadang-kadang materinya terbaru sich, tapi kadang-kadang juga
materi yang agak lama.
14. Selalu mengupdate materi yang terbaru dong.
15. Materi yang disiarkan sering menggunakan materi yang terbaru.
16. Wah materinya selalu terbaru kok mbak.
17. Kadang-kadang sich menyajikan materi yang terbaru.
56
18. Selalu yang terbaru dong.
19. Selalu materi yang terbaru yang disiarkan dalam program siaran
dakwah
20. Islamiyah.
21. Selalu yang uptodate pastinya.
Dengan pertanyaan No.4 : Apakah program siaran dakwah
Islamiyah yang disajikan di radio Idola membosankan untuk
didengarkan?
1. Membosankan untuk didengarkan, karena terkadang metode yang
digunakan da’i dalam menyampaikan dakwahnya monoton.
2. Tidak membosankan untuk didengarkan, karena dalam
menyampaikan materi dakwah seorang da’I memberikan contoh
yang actual dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kadang-kadang sich membosankan, kurang adanya penekanan
dalam menyampaikan cerita, dan kurang bersemangat.
4. Acara dakwahnya tidak membosankan kok, bagus lagi acaranya.
5. Tidak membosankan kok mbak, karena da’inya memiliki tutur kata
yang lemah lembut.
6. Bagi saya sich acaranya tidak membosankan, karena menurut saya
da’inya berpengetahuan luas dan ramah.
7. Tidak membosankan.
8. Tidak membosankan untuk didengarkan.
57
9. Program acaranya tidak membosankan kok mbk, malahan kalau
bisa durasi waktunya ditambah lagi. He..he..
10. Siaran dakwahnya tidak membosankan.
11. Program siaran dakwahnya kadang-kadang membosankan banget.
12. Kadang-kadang membosankan mbak, bikin ngantuk.
13. Wah kadang-kadang membosankan banget untuk didengerin.
14. Tidak membosankan kok mbak.
15. Waduh kadang-kadang membosankan dan jenuh mbak kalau
dengerin.
16. Acaranya bagus dan tidak membosankan.
17. Kadang-kadang memang membosankan sich, tapi ya lumayan
bagus.
18. Sama sekali tidak membosankan kok, karena materi yang
disampaikan diganti terus menerus.
19. Acaranya tidak membosankan kok, kita bisa belajar sambil
bersantai-Santai.
20. Wah acaranya membosankan banget nie, kadang-kadang buat
jenuh dan ngantuk waktunya terlalu pagi.
Dengan pertanyaan No.5 : Apakah materi yang disampaikan
dalam program siaran dakwah islamiyah di radio Idola berkualitas bagi
pendengar?
1. Acaranya berkualitas untuk didengarkan.
2. Berkualitas banget mbak untuk didengarkan, senang bisa dengerin
58
tausiyah gratis.
3. Waw acaranya berkualitas kok, mengikuti perkembangan saat ini.
4. Iya, acaranya memang berkualitas mbak.
5. Program siaran dakwahnya berkualitas untuk didengerin.
6. Berkualitas untuk didengarkan kok mbak, asal kita selalu
mendengarkan. terus menerus, insyaallah kita bertambah ilmunya.
7. Kadang-kadang berkualitas, tapi kadang-kadang juga
membosankan.
8. Berkualitas untuk didengerin kok, kita mendapatkan pelajaran
yang belum kita dapatkan dimasyarakat.
9. Wah berkualitas banget, cocok buat menambah ilmu agama Islam.
10. Berkualitas banget mbak, da’inya pinter.
11. Acara dakwahnya berkualitas, cara penyampaian da’inya bagus.
12. Berkualitas pastinya mbak, materinya juga bagus-bagus.
13. Berkualitas acara dakwahnya.
14. Program siaran dakwahnya berkualitas.
15. Kadang-kadang bekualitas dan kadang-kadang tidak menarik.
16. Iya, acaranya berkualitas untuk didengarkan
17. Acara dakwahnya tidak berkualitas untuk didengarkan.
18. Program dakwahnya berkualitas.
19. Acaranya berkualitas banget, malahan bagus buat diri kita
20. Kadang-kadang acaranya berkualitas tetapi kadang-kadang
monoton.
59
Dengan pertanyaan No. 6 : Apakah anda pernah mengetahui
keberadaan radio Idola 92.6 FM Semarang?
1. Iya saya pernah mengetahui keberadaan radio Idola.
2. Saya pernah mengetahui tempat radio Idola berada.
3. Pernah tahu dong.
4. Saya pernah tahu dong mbak.
5. Iya mbak sata pernah tahu mbak.
6. Aku pernah tahu dong .
7. Saya tahu lah mbak.
8. Iya saya pernah mengetahui keberadaan radio Idola mbak.
9. Pernah mbak.
10. Ya pernahlah, kan dekat dari daerah saya.
11. Pernah, kan saya sering lewat daerah situ.
12. Pernah mbak.
13. Pernah mbak, kan saya sering mengantarkan anak saya lewat
depan radio idola.
14. Pernah mbak, sewaktu saya mau mengobati pasien kan rumahnya
disekitar radio Idola.
15. Iya mbak, pernah.
16. Pernah, kan deerahnya dekat dengan rumah saya.
17. Pernah mbak, kan mengatar anak saya yang TK lewatnya depan
Radio Idola.
18. Pernah, karena kalau kerja lewatnya jalan raya depan radio Idola.
60
19. Pernah, lha wong daerahnya di deket jalan raya.
20. Pernah mbak, kan sering melewati jalan depan radio idola.
Dengan pertanyaan No. 7: Apakah anda menyukai program
siaran dakwah islamiyah yang disajikan di radio Idola?
1. Iya saya menyukai program dakwah tersebut, karena bagus bagi
kita.
2. Iya saya suka, karena menurut saya program tersebut dapat
menambah ilmu pengetahuan agama.
3. Suka banget mbak, karena biar kita mengetahui agama islam yang
lebih mendalam.
4. Iya saya menyukai program tersebut mbak, karena bagus buat
kemajuan akhlak kita.
5. Iya saya suka mbak, sambil beres-beres rumah tetapi juga bisa
mendapatkan ilmu agama melalui program siaran dakwah yang
disiarkan diradio Idola.
6. Iya mbak saya menyukai program itu
7. Wah saya suka banget mbak, acaranya bagus sich
8. Ya mbak. Suka dengan acara tersebut
9. Iya suka dong mbak. Bisa dengerin tausyah dengan santai-santai
10. Suka mbak, lha wong acaranya menarik kok mbak
11. Suka sich mbak, menambah ketenangan hati
61
12. Suka banget mabk, karena setelah mendengarkan acra tersebut
jadi ingat sama Allah terus yang telah memberikan banyak rezeki
kepada kita semua.
13. Suka mbak, karena dengan adanya program siaran dakwah ini,
kita jadi tahu apa-apa yang belum kami ketahui sebelumnya.
14. Saya sangat menyukai acara ini mbak, karena acara ini dapat
mengingatkan kita untuk selalu menolong kepada sesama
manusia.
15. Kadang-kadang suka mbak, karena masalahnya saya kadang
dengerin kadang juga tidak dengerin.
16. Iya saya menyukai program ini
17. Kadang-kadang saya suka dengan acara ini tetapi kadang-kadang
saya tidak suka, karena terkadang acaranya monoton.
18. Aku suka dengerin kok mbak, acaranya itu membahas tema yang
19. Memang bagus untuk didengarkan seperti sedekah, ikhlas dll.
20. Iya mbak saya suka mendengarkan program siaran dakwah
programnya menarik.
Dengan pertanyaan No. 8 : Apakah anda faham terhadap isi
program siaran dakwah islamiyah di radio Idola?
1. Setelah saya mendengarkan acara tersebut saya faham isi
materinya dan bagus kok mbak
2. Iya mbak, saya faham dengan isi acara tersebut
62
3. Kadang-kadang matreinya agak tidak saya fahami, karena
bahasanya terkadang agak susah untuk difahami
4. Saya faham dengan isi programnya kok mbak, pokoknya bahas
tentang dakwah gitu mbak
5. Faham mbak, isinya bagus kok mbak
6. Aku Faham mbak dengan isi program siaran dakwah tersebut.
Bagus banget buat kemajuan ilmu agama kita
7. Kadang-kadang faham kadang-kadang tidak mbak.
8. Terkadang faham, tapi kadang-kadang tidak mbak, masalahnya
saya dengerinnya walaupun sambil beres-beres rumah
9. Saya faham dengan isinya mbak, bagus
10. Iya saya faham mbak dengan isi program siaran dakwah tersebut,
bagus banget buat menambah ilmu agama kita, biar kita selalu
mengingat sang maha kuasa.
11. Iya saya faham mbak, menambah pengalaman agama.
12. Iya faham mbak.
13. Saya faham akan isi program dakwah tersebut mbak. Isinya bagus
untuk dipelajari.
14. Iya saya faham mbak.
15. Wah faham banget mbak. Karena terkadang isi acara siarannya
membahas tentang seluk-beluk kehidupan sehari-hari.
16. Faham dengan isi program yang disiarkan diradio Idola.
63
17. Iya saya faham dengan isi materi yang telah disampaikan oleh da’i
di radio Idola.
18. Saya faham isi siaran dakwahnya.
19. Ok mbak, saya faham banget, acaranya bagus.
20. Isi materinya bagus, penyampaiannya apik dan isi progamnya
memberikan kefahaman bagi saya.
Dengan pertanyaan No. 9 : Apakah tanggapan anda positif atau
negatif terhadap adanya program siaran dakwah islamiyah di radio
Idola?
1. Ya tanggapan saya positif mbak, karena dengan adanya program
siaran dakwah tersebut bisa memberikan tambahan ilmu bagi kita.
2. Pastinya positif lah mbak, justru adanya program siaran dakwah
ini kita dapat terus menggali ilmu-ilmu agama islam agar kita
lebih mendalami ilmu tersebut.
3. Menurut pendapat saya positif mbak, karena dengan adanya acara
dakwah ini kita dapat mendengarkan setiap hari dan tidak perlu
langsung mendatangi majlis ta’lim yang letaknya agak jauh dari
rumah kita. Tinggal dengerin di radio Idola juga bisa dengerin.
4. Positif mbak, karena acaranya bagus buat kemajuan ilmu agama
Islam.
5. Tanggapan saya positif mbak, acaranya bagus buat kita dan lebih
bagus lagi kalau anak-anak kita ikut aktif mendengarkan program
64
dakwah.
6. Menurut saya positif, karena acaranya bagus mbak untuk kita
semua
7. Positif banget mbak, selain bagus buat kita itu juga bagus buat
anak-anak yang masih remaja, agar mereka mengetahui mana
yang benar dan mana yang salah.
8. Jawaban saya positif mbak, karena memang bagus banget untuk
kita bersama agar tidak terjerumus kepada jalan yang tersesat.
9. Positif mbak. Wah bagus banget kalau kita selalu mendengarkan
program siaran dakwah secara terus-menerus.
10. Tentunya positif ya mbak, membuat hati menjadi tenteram.
11. Dengan adanya program dakwah ini, bagus sekali pengaruhnya
buat kita terutama rohani kita, jadi tanggapan saya positif.
12. Yang pasti positif lah mbak, biar kita tambah pinter dalam
masalah ilmu agama Islam.
13. Tanggapan saya tentang program siaran dakwah adalah positif
mbak
14. Program siaran dakwah islamiyah ini memberikan dampak yang
positif bagi kita, apalagi bagi anak-anak muda zaman sekarang
perlu banget untuk mendengarkan tausyah lewat radio Idola.
15. Menurut saya positif mbak, menambah kita menjadi lebih tahu
bagaimana kita hidup dengan beraneka ragam agama.
16. Tentunya positif mbak, bermanfaat sekali bagi kita
65
17. Positif mbak, sangat tidak ada ruginya apabila kita selalu
mendengarkan program siaran dakwah ini
18. Dampaknya bagi kita semua adalah positif mbak
19. Dalam acara ini menjelaskan akhlak terpuji bagi kita, jadi
tanggapan dari saya terhadap program ini adalah positif
20. Kebanyakan positifnya dari pada negatifnya mbak. Pokoknya
program acaranya bagus banget dan positif lah mbak buat kita
semua.
Dengan pertanyaan No. 10 : Apakah anda pernah
mengaplikasikan tema yang telah disampaikan oleh da’I dalam
program siaran dakwah islamiyah di radio Idola dalam kehidupan
sehari-hari ?
1. Pernah, misalnya sewaktu saya mendengarkan tema tentang
sedekah. Dan suatu hari pas saya punya rezeki lebih saya
bersedekah kepada orang-orang yang kurang mampu.
2. Ya pernah mbak, seperti halnya kita sesama manusia harus saling
tolong-menolong serta saling menghormati.
3. Kadang-kadang pernah dan kadang-kadang tidak pernah
4. Insayaallah pernah mbak, waktu saya mendengarkan tausyah
materinya membahas tentang kebersihan lingkungan. Terus pas
selesai dengerin acara itu saya langsung membersihkan rumah
serta lingkungan disekitar kita.
5. Pernah lah mbak, tetapi belum bisa melaksanakan semuanya
66
6. Pernah sich mbak, tetapi saya belum mampu untuk menjalankan
semua yang di sampaikan oleh da’i, paling tidak sedikit demi
sedikit terlebih dahulu.
7. Kadang-kadang pernah mbak tetapi kadang juga tidak saya
Laksanakan.
8. Sedikit demi sedikit saya lakukan tetapi masih kadang-kadang
mbak, semuanya belum bisa saya aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
9. Kalau saya sich belum pernah mbak, tetapi suatu saat saya akan
berusaha untuk melaksanakan walaupun sedikit demi sedikit.
10. Saya pernah mbak. Subhanallah ternya ada baiknya juga apabila
kita selalu melakukan terus menerus, selain baik buat kita tetapi
baik juga buat orang-orang disekitar kita.
11. Jadi malu saya mbak, kadang-kadang mbak. Karena saya
terkadang sibuk dengan pekerjaan saya.
12. Saya pernah mbak. Tetapi belum terus menerus masih ada
bolongnya he..he..
13. Pernah mbak. Semoga saja saya bisamelaksanakan dengan terus
Menerus.
14. Saya pernah mbak seperti kita harus taat kepada suami dan
menghormatinya masih banyak lagi mbak.
15. Gimana ya mbak, kadang-kadang sich saya pernah tetapi belum
Sepenuhnya.
67
16. Setelah saya pikir-pikir memang bagus sekali apabila kita selalu
melakukan yang terbaik tetapi kadang-kadang rasa malas ini
selalu datang tiba-tiba, jadi jawaban saya adalah kadang-kadang
mbak.
17. Alhamdulillh pernah mbak, semoga bisa saya lalukan terus
menerus Amiiiin....
18. Pernah mbak, walaupun itu belum berarti banget bagi orang lain
19. Saya pernah mbak, kita harus berbuat baik dan ikhlas dalam
menghadapi semua cobaan yang telah dititipkan kepada kita,
apabila kita kuat menghadapinya insyaallah ada hikmah dibalik
semua itu.
20. Kalau masalah itu mbak, saya kadang-kadang melaksanakannya.
Tapi saya akan mencobanya, semoga bermanfaat bagi kita.
Selain itu dapat dilihat hasil jawaban dari responden, yang
telah di prosentasikan secara garis besar seperti tabel dibawah ini,
sebagai berikut :
Pertanyaan soal No.1 : berkenaan dengan Apakah anda pernah
mendengarkan program siaran dakwah islamiyah yang disajikan di
radio Idola 92.6 FM Semarang? Dan jawaban dapat dilihat pada tabel I
Tabel I
No. Jawaban Responden Prosentase
1. Iya, pernah mendengarkan
program siaran dakwah islamiyah
17 85%
68
2. kadang-kadang pernah
mendengarkan dan kadang-
kadang juga tidak mendengarkan
program siaran dakwah islamiyah
3
15%
Jumlah 20 100%
Pertanyaan No. 2 : membahas tentang Apakah program siaran
dakwah islamiyah yang disiarkan di radio Idola menarik untuk
didengarkan?. Dan jawaban dapat dilihat pada tabel II
Tabel I1
No. Jawaban Responden Presentase
1. Program siaran dakwahnya
menarik untuk didengarkan
16
80%
2. Kadang-kadang program siaran
dakwahnya menarik dan kadang-
kadang tidak menarik untuk
didengarkan
4
20%
Jumlah 20 100%
69
Pertanyaan No. 3 : tentang Apakah program siaran dakwah
islamiyah yang disiarkan di radio Idola menyajikan materi-materi
terbaru (Uptodate)? Dan jawaban dapat dilihat pada tabel III
Tabel III
No. Jawaban Responden Prosentase
1. Iya, dalam program siaran dakwah
islamiyah selalu menyajikan
materi-materi terbaru
14
70%
2. Materi yang disiarkan sering
menyajikan materi terbaru
(uptodate)
4
20%
3. Kadang-kadang dalam program
siaran dakwah islamiyah ini
menyajikan materi terbaru
2
10%
Jumlah 20 100%
Pertanyaan No.4 : tentang Apakah program siaran dakwah
islamiyah yang disajikan di radio Idola membosankan untuk
didengarkan?. Jawaban dapat dilihat pada tabel IV
Tabel IV
No. Jawaban Responden Prosentase
1. Program siaran dakwahnya
membosankan untuk didengarkan
3
15%
70
2. Program siaran dakwahnya tidak
membosankan untuk didengarkan,
karena acaranya bagus untuk
menambah ilmu pengetahuan
agama islam
11
55%
3. Program siaran dakwahnya
kadang-kadang membosankan
untuk didengarkan
6
30%
Jumlah 20 100%
Pertanyaan No.5 : membahas tentang Apakah materi yang
disampaikan dalam program siaran dakwah islamiyah di radio Idola
berkualitas bagi pendengar? Jawaban dapat dilihat pada tabel V
Tabel V
No. Jawaban Responden Prosentase
1. Materi dakwah yang disampaikan
berkualitas bagi kita
17
85%
2. Kadang-kadang materi dakwah
yang disampaikan berkualitas
3
15%
Jumlah 20 100%
71
Pertanyaan No. 6 : tentang Apakah anda pernah mengetahui
keberadaan radio Idola 92.6 FM Semarang? Jawabannya dapat dilihat
pada tabel VI
Tabel VI
No. Jawaban Responden Prosentase
1. Iya pernah mengetahui
keberadaan radio Idola 92.6 FM
20 100%
Jumlah 20 100%
Pertanyaan No. 7 : tentang Apakah anda menyukai program
siaran dakwah islamiyah yang disajikan di radio Idola? Jawaban dapat
dilihat pada tabel VII
Tabel VII
No. Jawaban Responden Prosentase
1. Iya suka dengan program siaran
dakwah islamiyah yang disajikan
di radio Idola 92.6 FM Semarang
18
90%
2. Kadang-kadang suka dengan
program siaran dakwah islamiah
yang disiarkan di radio Idola
92.6FM Semarang
2
10%
Jumlah 20 100%
72
Pertanyaan No. 8 : membahas tentang Apakah anda faham terhadap
isi program siaran dakwah islamiyah di radio Idola? Jawaban dapat dilihat
pada tabel VIII
Tabel VIII
No. Jawaban Responden Prosentase
1. faham terhadap isi program siaran
dakwah islamiyah
17
85%
2. Kadang-kadang faham dan
kadang-kadang tidak faham
3 15%
Jumlah 20 100%
Pertanyaan No. 9 : membahas tentang Apakah tanggapan anda
positif/negatif terhadap adanya program siaran dakwah islamiyah di
radio Idola? Jawaban dapat dilihat pada tabel IX
Tabel IX
No. Jawaban Responden Prosentasi
1. Tanggapan positif terhadap
program siaran dakawah
islamiyah
20 100%
Jumlah 20 100%
Pertanyaan No. 10 : membahas tentang Apakah anda pernah
mengaplikasikan tema yang telah disampaikan oleh da’I dalam
73
program siaran dakwah islamiyah di radio Idola dalam kehidupan
sehari-hari ? jawaban dapat dilihat pada tabel X
Tabel X
No. Jawaban Responden Prosentase
1. Pernah 11 55%
2. Kadang-kadang 9 45%
Jumlah 20 100%
4.2.2. Analisis Mengenai Persepsi Masyarakat Program Siaran Dakwah
Islamiyah Di Radio Idola 92.6 FM Semarang
Dari data yang diperoleh berdasarkan tabel I diatas, 85% dari
jumlah responden sebanyak 17 orang yang menjawab pernah
mendengarkan program siaran dakwah Islamiyah yang disiarkan
diradio Idola 92.6 FM Semarang, karena acaranya bagus untuk
didengarkan walaupun sambil santai-santai bersama keluarga dirumah,
selain itu untuk menambah ilmu pengetahuan agama Islam.
15% dari jumlah responden sebanyak 3 orang menjawab
kadang-kadang pernah mendengarkan program siaran dakwah
Islamiyah yang disiarkan diradio Idola 92.6 FM Semarang,
dikarenakan waktu pemutaran acaranya terlalu pagi, dan disibukkan
oleh pekerjaannya masing-masing. Jadi intensitas mendengarkan
program siaran dakwahnya kadang-kadang.
74
Berdasarkan tabel II diatas, bahwa 80% dari jumlah responden
sebanyak 16 orang menjawab program siaran dakwah Islamiyahnya
menarik untuk didengarkan, karena program acaranya bagus dan unik,
ditambah dengan contoh-contoh actual seperti dalam kehidupan
sehari-hari, seperti permasalahan keagamaan dan membangun rumah
tangga agar sakinah, mawaddah, warrahmah
20% dari jumlah responden sebanyak 4 responden menjawab
kadang-kadang program siaran dakwahnya menarik untuk
didengarkan, karena terkadang materi yang disampaikan oleh da’i nya
membosankan, selain itu metode yang digunakan dalam
menyampaikan dakwahnya monoton, seandainya saja da’i yang
menyampaikan menggunakan cara yang unik sehingga membuat para
pendengar selalu merindukan akan acara dakwah tersebut maka
dengan demikian acara dakwahnya tidak membosankan untuk
didengarkan.
Berdasarkan tabel III di atas, bahwa 70% dari jumlah
responden sebanyak 14 orang menjawab program siaran dakwah
Islamiyah selalu menyajikan materi-materi terbaru (uptodate) untuk
disiarkan, karena materi yang disampaikan oleh da’i tersebut
mengikuti perkembangan zaman pada masa sekarang ini, dengan
adanya materi-materi terbaru yang disiarkan melalui program dakwah
di radio Idola, kita mendapatkan ilmu agama Islam yang sebelumnya
kita belum mengetahuinya, selain itu menambah wawasan kita.
75
20% dari jumlah responden sebanyak 4 orang menjawab dalam
program siaran dakwah Islamiyah sering menyajikan materi-materi
terbaru, karena terkadang dalam da’i dalam menyampaikan materinya
sama dengan materi yang kemarin, tetapi kebanyakan da’i dalam
menyampaikan materinya lebih sering menggunakan materi terbaru,
demi kemajuan ilmu agama kita semua, selain itu agar dapat
memberikan solusi yang terbaik bagi pendengar setia kita.
10% dari jumlah responden sebanyak 2 orang menjawab
kadang-kadang program siaran dakwah Islamiyah menyajikan materi
terbaru, dikarenakan terkadang pada saat kami mendengarkan tausyah
pada minggu kemarin, materi yang disampaikan sama dengan materi
yang disampaikan pada minggu ini, jadi menurut kami dalam program
siaran dakwah Islamiyah kadang-kadang menyajikan materi terbaru
kadang-kadang juga menyajikan materi yang sudah pernah
disampaikan.
Berdasarkan tabel IV di atas, bahwa 15% dari jumlah
responden sebanyak 3 orang menjawab program siaran dakwah
Islamiyah membosankan untuk didengarkan, dikarenakan seorang da’i
dalam menyampaikan dakwahnya monoton dan kurang kreatif dalam
penyampaiannya, suaranya terlalu pelan dan kurang lantang,
penekanan dalam berceritanya kurang ekspresi, Maka membosankan
untuk didengarkan.
76
55% dari jumlah responden sebanyak 11 orang menjawab
program siaran dakwahnya tidak membosankan, karena seorang da’i
dalam menyampaikan materinya dapat menyesuaikan mad’u, memiliki
wawasan yang luas dalam memberikan jawaban bagi pendengar serta
mempunyai tutur kata yang enak didengar.
30% dari jumlah responden sebanyak 6 orang menjawab
program siaran dakwahnya kadang-kadang membosankan untuk
didengarkan, karena terkadang pendengar kurang begitu tertarik
dengan program acaranya, karena dalam menyampaikan dakwahnya
kurang memberikan pemahaman kepada mad’u, jadi kadang-kadang
membosankan bagi pendengar.
Berdasarkan tabel V di atas, bahwa 85% dari jumlah responden
sebanyak 17 orang menjawab materi yang disiarkan dalam program
siaran dakwahnya berkualitas bagi pendengar, karena cara yang
digunakan dalam menyampaikan dahwahnya bervariasi, terkadang
menggunakan metode ceramah, dongeng dan talkshow, jadi tidak
monoton untuk didengarkan, kemudian dalam menyampaikan
dakwahnya seorang da’i benar-benar hati-hati dalam berbicara, tidak
mengguruhi mad’u atau pendengar, materinya bagus untuk kita
pelajari meliputi, akhlah, syariah, sedekah dan sosialisasi kepada
masyarakat.
15% dari jumlah responden sebanyak 3 orang menjawab materi
yang disiarkan dalam program siaran dakwahnya kadang-kadang
77
berkualitas untuk didengarkan, karena terkadang materi yang sudah
lama dibahas ulang kembali jadi membuat bosan untuk didengarkan.
Berdasarkan tabel VI di atas, bahwa 100% dari jumlah
responden sebanyak 20 orang menjawab mengetahui keberadaan radio
Idola 92.6 FM Semarang. Karena letak radio Idola strategis dan
gampang dicari, terkadang ketika berangkat bekerja, mengantar anak
pergi ke sekolah melewati radio Idola yaitu di depan jalan raya
tepatnya di Grha Spirit, Komp. Niaga arteri 1-3 jl. Soekarno-Hatta
Semarang.
Berdasarkan tabel VII di atas, bahwa 90% dari jumlah
responden sebanyak 18 orang menjawab suka dengan program siaran
dakwah Islamiyah yang disajikan di radio Idola, karena acaranya
bagus, menambah ilmu pengetahuan agama Islam, agar lebih
mendalami agama Islam, membuat kita tahu apa-apa yang belum kita
ketahui sebelumnya, apabila kita sering mendengarkan tausyah maka
hati ini akan terasa damai, tenteram dan terasa dekat dengan Allah
SWT.
10% dari jumlah responden sebanyak 2 orang menjawab
kadang-kadang suka mendengarkan program siaran dakwah Islamiyah,
karena terkadang acaranya monoton, membosankan serta
penayangannya yang kurang sesuai.
Berdasarkan tabel VIII di atas, bahwa 85% dari jumlah
responden sebanyak 17 orang menjawab faham dengan isi program
78
siaran dakwah Islamiyah, karena dalam penyampaiannya seorang da’i
pernah membahas masalah spiritual yang dialaiminya. Seperti
bercerita dan berbagi pengalaman ketika menunaikan haji, kemudian
masalah pribadinya dalam menjalankan ibadahnya, dan masalah yang
berhubungan dengan masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan mad’u untuk memahaminya, sehingga mad’u benar-
benar faham dengan apa yang disampaikan oleh da’i.
15% dari jumlah responden sebanyak 3 orang menjawab
kadang-kadang faham dengan isi program siaran dakwah Islamiyah,
karena terkadang seorang da’i dalam menyampaikan dakwahnya
menggunakan bahasa yang agak susah difahami, kecepatan dalam
menyampaikan terkadang juga membuat mad’u kurang memahami isi
program siaran dakwah tersebut.
Berdasarkan tabel IX di atas, bahwa 100% dari jumlah
responden sebanyak 20 orang menjawab menanggapi positif terhadap
program siaran dakwah Islamiyah, karena dengan adanya program
siaran dakwah Islamiyah ini kita dapat menambah ilmu agama kita
agar lebih mendalam, memberikan ketenangan hati setelah kita
mendengarkannya, selain itu mengingat terus kepada Allah, selalu
bersyukur serta menuju jalan yang lurus.
Berdasarkan tabel X di atas, bahwa 55% dari jumlah
responden sebanyak 11 orang menjawab pernah mengaplikasikan tema
yang telah disampaikan oleh da’i, Karena dalam menyampaikan
79
dakwahnya da’i memberikan contoh-contoh yang actual, yaitu
membahas permasalahan atau contoh kasus yang sering dihadapi oleh
masyarakat misalkan masalah bertetangga, beribadah, bersosialisai,
gotong-royong, sehingga dengan ini pendengar atau mad’u dapat
mengamalkan dan mengaplikasikan pada masyarakat disekitarnya.
45% dari jumlah responden sebanyak 9 orang menjawab
kadang-kadang pernah, semua ini dikarenakan adanya rasa malas yang
selalu menghinggap didalam hati kita, dan terkadang belum ada
kemauan dalam hati kita untuk mengamalkan apa yang sudah
disampaikan oleh da’i dalam program siaran dakwah Islamiyah di
radio Idola 92.6 FM Semarang.
Menurut hasil yang telah dijelaskan di atas dapat diambil suatu
kesimpulan bahwa seorang da’i dalam menyampaikan dakwah yang
disiarkan diradio Idola kreatif, unik dan tidak membosankan yang
mana dalam penyampaian dakwahnya mudah difahami dan dicerna
oleh para pendengar. Tutur katanya lemah lembut dan menjadikan hati
ini menjadi tenang, tentram, damai seusai mendengarkan tausyah
tersebut. Selain itu dalam penyampaiannya da’i tidak terkesan
menggurui mad’u. tetapi memberikan solusi dan motivasi bagi
pendengar.
Materi yang disampaikan oleh da’i dalam program siaran
dakwah di radio Idola merupakan materi terbaru yang mana materi
tersebut membahas tentang aspek bernegara, aspek masyarakat dan
80
aspek rumah tangga. Sehingga materi yang disajikan tidak monoton
untuk didengarkan karena selalu berganti-ganti materi dan
menciptakan materi yang unik seperti halnya kata-kata mutiara untuk
penyemangat, selain itu yang berbeda pada program siaran dakwah
diradio Idola ini adalah pembahasan dengan masalah sedekah lebih
mendalam, dan bekerjasama dengan PPPA darul Qur’an cabang
Semarang yang dibiasanya disiarkan langsung bersama ustadz Yusuf
Mansur dan ustadz Muhammad Syukri.
Dalam program siaran dakwah yang disiarkan di radio Idola
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab yang disiarkan
melalui acara talkshow, yang mana dalam acara ini pendengar diberi
kesempatan untuk bertanya secara langsung kepada da’i. dan selain itu
pendengar juga diberi kesempatan untuk memberikan feedback kepada
da’i. jadi antara da’i dan mad’u terjadi komunikasi dua arah sehingga
menimbulkan komunikasi yang aktif. Adapun metode ceramah dalam
program acara ini menurut penulis agak kurang bagus, karena metode
ini yang berperan aktif adalah da’i, dan mad’u berperan pasif.
Menurut peneliti penempatan waktu program siaran dakwah
Islamiyah yang disiarkan di Radio Idola kurang tepat, misalnya dalam
program cahaya fajar diputar pada pagi hari tepatnya pukul 05.00 -
05.30 yang mana pada jam tersebut kebanyakan masyarakat yang
mendengarkan masih sedikit, dikarenakan ada yang masih tidur,
pemutaran acaranya terlalu pagi dan sibuk dengan aktifitas mereka
81
masing-masing. Tetapi dalam program acara Keluarga Sakinah
penempatan waktunya cukup tepat. Karena acara ini diputar pada jam
16.00 – 17.00. yang mana pada jam tersebut adalah waktu istirahat,
setelah sehari penuh melakukan aktifitas. Sehingga kesempatan untuk
mendengarkan program siaran dakwah cukup efektif bisa disambi
dengan istirahat bersama keluarga.
Berdasarkan hasil dari analisis di atas maka dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa rata-rata masyarakat Palebon memiliki
persepsi yang cukup bagus terhadap program siaran dakwah Islamiyah
yang disiarkan di radio Idola 92.6 FM Semarang. Sehingga pendengar
menjadi antusias dalam menanggapi program tersebut. Serta ada
timbal balik (feedback) antara da’i dan mad’u sehingga menjadikan
pendengar aktif dalam menyampaikan pendapat mereka masing-
masing.
82
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah penulis menguraikan tentang persepsi masyarakat Palebon
terhadap program siaran dakwah Islamiyah di radio Idola 92.6 FM Semarang
yang penulis jadikan obyek penelitian, maka dari uraian diatas, penulis menarik
suatu kesimpulan :
Radio Idola 92.6 FM Semarang merupakan media komunikasi, yang
pada dasarnya dijadikan alat atau media dakwah. Selain itu terlihat jelas bahwa
radio Idola 92.6 FM Semarang ikut berperan aktif dalam menyiarkan agama
Islam melaui program siaran dakwah Islamiyah khususnya di wilayah Palebon
Kec. Pedurungan Kab. Kota Semarang.
Masyarakat Palebon dalam mendengarkan program siaran dakwah
mempunyai kecenderungan persepsi yang berbeda-beda, bahwa program siaran
dakwah tersebut cukup bagus untuk didengarkan, karena program yang menarik
materi terbaru, dan cara penyampaian yang mudah diterima bagi masyarakat.
Media radio dianggap mampu oleh masyarakat untuk menyampaikan kegiatan
dakwah, disamping harganya relatif murah radio juga praktis dibawa kemana-
mana. Masyarakat dalam mendengarkan acara tersebut mempunyai tujuan untuk
menambah ilmu pengetahuan agama Islam yang lebih dalam. Program siaran
dakwah yang disiarkan di radio Idola membahas masalah fenomena dan
83
problematika yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang antara
lain mencakup masalah pentingnya bersedekah, menyantuni anak yatim,
membina keluarga sakinah, aqidah (keimanan) dan akhlak (tingkah laku) dengan
memberikan contoh-contoh yang aktual sehingga mampu untuk memecahkan
suatu masalah (problem solving) yang bertujuan untuk kebahagian di dunia dan
di akhirat.
Masyarakat Palebon memiliki persepsi yang cukup bagus terhadap
program siaran dakwah Islamiyah, bagi da’i cukup kreatif dalam menyampaikan
materi dakwah. Metode tanya jawab yang ada dalam program acara keluarga
sakinah cukup tepat bagi masyarakat. Karena pendengar dapat bertanya langsung
agar lebih jelas untuk memahami materi tersebut, dan metode ini sangat diminati
oleh masyarakat, karena bersifat dua arah sehingga terjadi proses timbal balik
(feedback) dari pendengar kepada da’i (narasumber). Maka dari itu masyarakat
menjadi lebih aktif dalam menanggapi jawaban dari da’i dan menjadi lebih
paham terhadap materi yang disampaikan. Dengan adanya program dakwah yang
berkualitas, bagus serta menyajikan materi-materi terbaru (uptodate) bagi
masyarakat, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa persepsi masyarakat
Palebon terhadap program siaran dakwah Islamiyah di radio Idola 92.6 FM
Semarang cukup bagus untuk didengarkan serta menambah ilmu pengetahuan
agama Islam lebih mendalam.
84
5.2. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, penulis memberikan
saran-saran untuk meningkatkan kemajuan kegiatan dakwah khususnya dakwah
melalui radio, yaitu:
a. Dengan adanya program siaran dakwah Islamiyah yang disiarkan di radio
Idola 92.6 FM Semarang yang didengarkan masyarakat, khususnya
masyarkat Palebon. Hendaknya masyarakat benar-benar memanfaatkan
media radio tersebut untuk menambah wawasan ilmu agama, dan juga dapat
lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan demikian tingkah laku
pendengar akan terkontrol dengan kebiasaan selalu mengingat Allah SWT,
serta tingkat kepekaan sosial kita kepada masyarakat lebih diutamakan.
b. Bagi para da’i agar mampu menciptakan metode baru yang sekiranya
menarik perhatian pendengar sehingga dakwahnya lebih bagus dan digemari
masyarakat.
c. Para da’i hendaknya punya perhatian lebih tehadap perkembangan dunia
broadcast khususnya berdakwah melalui radio, terus meningkatkan
kemampuan dan kualitas terbaik untuk kemajuan masyarakat dan pemuda-
pemudi penerus bangsa, serta mampu membuat imajinasi dalam diri
pendengar agar pendengar selalu tetap mendengarkan program siaran
dakwah Islamiyah.
85
d. Bagi pengelola atau crew radio Idola 92.6 FM Semarang hendaknya jangan
basan-bosan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat
disekitarnya.
e. Jagalah kekompakan tim untuk menyongsong kemajuan serta kesuksesan
yang gemilang.
5.3. Penutup
Sudah sepatutnya kita sebagai hamba yang diciptakan oleh Allah SWT,
selalu bersujud dan mengucap syukur atas limpahan rahmat dan karunia-NYA
sehingga diberikan terang hati dan juga terang pikiran untuk dapat
menyelesaikan skripsi ini, walaupun jujur penulis akui, karya ini masih dalam
keterbatasan pemikiran, keilmuan dan kesempurnaan
Terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah bersedia
memberikan bantuan, bimbingan, arahan, nasehat, semangat, kritik dan saran
serta motivasi. Sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan tanpa halangan
suatu apapun.
Besar harapan penulis semoga karya skripsi yang berjudul “Persepsi
Masyarakat Palebon Terhadap Program Siaran Dakwah Islamiyah Di
Radio Idola 92.6 FM Semarang” memberikan sumbangan yang berarti bagi
khazanah dakwah melalui media radio.
86
Tentunya demi kemajuan dan pengembangan keilmuan terhadap diri
penulis, semoga karya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya Amin Ya Rabbal Alamin ………….!!!!
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu, 2003. Psikologi Umum. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Aziz, Moh. Ali. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media.
Azwar, Saefudin. 2001. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Departemen Agama RI, 2006. Al-qur’an Terjemah. Bandung: CV Diponegoro.
Effendy, Onong. Uchajana. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, PT Citra
Aditya Bakti.
Fathoni Abdurrahmat. 2005. Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ghazali, M. Bahri, 1997. Dakwah Komunikatif. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya
Hartini, G Kartasapoetra. 1992. Kamus Sosiologi Dan Kependudukan. Jakarta: Bumi
Aksara.
http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/-pengertian-
radio/, akses 17/01/2012.
http://www.radioprssni.com/prssninew/about.asp, akses 15/01/2012.
Kartini, Kartono Dan Dali Gulo. 1987. Kamus Psikologis. Bandung: CV. Pionir Jaya.
Koentjaraningrat, 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga Departemen Pendidikan Nasional, 2005.
Jakarta: Balai Pustaka.
Kriyanto, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi: Kencana Prenada Group.
Morissan, 2008 Managemen Media Penyiaran. Jakarta: kencana.
Muis A, 2001. Komunikasi islami, Bandung: PT. Rosda Karya.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Muhtadi Asep Saeful, Dan Safei Agus Ahmad. 2003. Metode Penelitian Dakwah,
Bandung: Pustaka Setia
Margono, S, 2003, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
Moleong, Lexy J, 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya.
M. Romli, Asep, Syamsul. 2004. Broadcast Journalism, Bandung: Nuansa.
Morgan, Clifford T. 1961. Introduction to Psychology, New York: McGraw-Hill
Book Company INC.
Munir, M., Wahyu Ilaihi. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana.
M. Romli, Asep Syamsul, 2009. Dasar-Dasar Siaran Radio, Bandung: Nuansa.
Ningrum, Fatmasari. 2007. Sukses Menjadi Penyiar, Scriptwriter & Reporter Radio.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan Pengembangan dan
Pemanfaatan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor : 02/P/KPI/2/2009 Tentang Pedoman
PerilakuPenyiaran dan Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia No:
03/P/KPI/2/2009 Tentang Standar Program Siaran. 2010. (Semarang: Komisi
Penyiaran Indonesia Daerah. 2010).
Rahman Shaleh, Abdul Dan Muhbib Abdul Wahib. 2004. Psikolog Suatu Pengantar
Dalam Prespektif Islam, Jakarta: Prenada Media.
Rahmat Jalaludin, 1996. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.
Rahmat, Jalaludin, 1996. Psikologi Komunikasi, Bandung: Rosdakarya.
Riswandi, 2009. Dasar-Dasar Penyiaran, Yogyakarta: Graham Ilmu.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Surachman, Wiranto, 1990.Pengantar Penidikan Ilmiah. Bandung: Tarsito.
Syihata, Abdullah, 1986. Da’wah Islamiyah. Jakarta: Departemen Agama.
Sukandarrumidi, 2006. Metodelogi Penelitian Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Slameto, Aminuddin. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya,
Jakarta: Rineka Cipta.
Susanto, S. Phil Astrid, 1986, Komunikasi Massa Jilid 1, Bandung: Bina Cipta.
Syukur Amin, 2006, Pengantar Studi Islam,Semarang: LEMBKOTA
Siagian, Sondang P., Teori motivasi dan Aplikasinya, Jakarta: Bina Aksara, 1989.
Tobroni, Suprayogo Imam, 2001. Metodologi Penelitian Sosial Agama, Bandung:
Rosdakarya
Walgito, Bimo, 1997. Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Offset.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Luthfi Hidayah
Tempat/Tgl. Lahir : Blora, 18 Juni 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ds. Baladeg Kutukan Randublatung RT02/RW05 Kab. Blora
Pendidikan :
1. TK Salafiayah Bladeg Kutukan Randublatung Kab. Blora, Lulus tahun 1995
2. MI Salafiyah Bladeg Kutukan Randublatung Kab. Blora, Lulus tahun 2001
3. MTs WaliSongo Ngabar Ponorogo Jawa Timur, lulus tahun 2004
4. Madrasah Aliyah WaliSongo Ngabar Ponorogo Jawa Timur, Lulus tahun 2007
5. Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang
Demikian daftar riwayat hidup ini kami buat dengan sebenar-benarnya.
Semarang, 03 Mei 2012
Penulis
Luthfi Hidayah
NIM 071211027
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Mata pencaharian masyarakat Palebon Kec. Pedurungan Kab. Semarang, 37.
Tabel 2 Jumlah penduduk masyarakat Palebon Kec. Pedurungan Kab. Semarang, 38.
Tabel 3 Potensi Sarana Dan Prasarana Pendidikan di Desa Palebon Kec. Pedurungan Kab.
Semarang, 40.
Tabel 4 Jumlah Pemeluk Agama Desa Palebon Kec. Pedurungan Kab. Semarang, 42.
Tabel 5 Schedule Program siaran di Radio Idola 92.6 FM Semarang, 46.
Tabel 6 Hasil Jawaban Dari Responden Tentang Persepsi Masyarakat Palebon Terhadap
Program Siaran Dakwah Islamiyah Di Radio Idola 92.6 Fm Semarang, 67.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Responden Melaui Wawancara Tentang Persepsi Masyarakat
Palebon Terhadap Program Siaran Dakwah Islamiyah Di Radio Idola 92.6 FM
Semarang.
Lampiran 2 Instrumen Wawancara Persepsi Masyarakat Palebon Terhadap Program Siaran
Dakwah Islamiyah Di Radio Idola 92.6 FM Semarang.
Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Pra Riset
Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Riset
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian Pemerintahan Kota Semarang
Lampiran 6 Surat Keterangan Sudah Melalukan Penelitian
Lampiran 7 SKK PASSKA Institut
Lampiran 8 SKK PASSKA Fakultas Dakwah
Lampiran 9 SERTIFIKAT PPL Di Radio NUR FM 88.5 Rembang.
Lampiran 10 Piagam KKN
Lampiran 11 Surat Keterangan Ko Kurikuler
Lampiran 12 Gambar Dokumentasi Di Radio Idola
Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup
INSTRUMEN WAWANCARA
1. Apakah anda pernah mendengarkan program siaran dakwah Islamiyah yang disajikan di
radio Idola 92.6 FM Semarang?
2. Apakah program siaran dakwah Islamiyah yang disiarkan di radio Idola menarik untuk
didengarkan?
3. Apakah program siaran dakwah Islamiyah yang disiarkan di radio Idola menyajikan materi-
materi terbaru (Uptodate)?
4. Apakah program siaran dakwah Islamiyah yang disajikan di radio Idola membosankan untuk
didengarkan?
5. Apakah materi yang disampaikan dalam program siaran dakwah Islamiyah di radio Idola
berkualitas bagi pendengar?
6. Apakah anda pernah mengetahui keberadaan radio Idola 92.6 FM Semarang?
7. Apakah anda menyukai program siaran dakwah Islamiyah yang disajikan di radio Idola?
8. Apakah anda faham terhadap isi program siaran dakwah Islamiyah di radio Idola?
9. Apakah tanggapan anda positif/negatif terhadap adanya program siaran dakwah Islamiyah di
radio Idola?
10. Apakah anda pernah mengaplikasikan tema yang telah disampaikan oleh da’i dalam program
siaran dakwah Islamiyah di radio Idola dalam kehidupan sehari-hari ?
Daftar Nama Responden Melalui Wawancara Tentang Persepsi Masyarakat Palebon Terhadap Program Siaran
Dakwah Islamiyah Di Radio Idola 92.6 FM Semarang.
Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat Lengkap
Ratimah 43 Tahun Perempuan Guru TK Jl.Tlogo Intan RT.03/RW VII
Kartolo 37 Tahun Laki-laki Wiraswata Jl. Palebon Raya NO.179
Nur Afiani 22 Tahun Perempuan Mahasiswa Jl. Palebon Raya RT.05/RW 11
Komadi 60 Tahun Laki-laki Swasta Jl. Tlogo Intan RT. 05/RW VII
Sulastri 35 Tahun Perempuan Ibu Rumah Tangga Jl. Tlogo Intan RT. 05/RW VII
Imroatul Afidah 26 Tahun Perempuan Wiraswata Jl. Mejangan RT.04/RW IV
M. Fajri Latif 22 Tahun Laki-laki Mahasiswa Jl. Palebon Raya RT.05/RW 11
Yunita 26 Tahun Perempuan Ibu Rumah Tangga Jl. Mejangan RT.02/RW IV
Widya Utami 33 Tahun Perempuan Ibu Rumah Tangga Jl. Mejangan RT.02/RW IV
Rukini 38 Tahun Perempuan Ibu Rumah Tangga Jl. Mejangan RT.03/RW IV
Dodik 48 Tahun Laki-laki Swasta Jl. Pedurungan Tengah 1 RT.02/RW 01
Ghozali 56 Tahun Laki-laki PNS Jl. Palebon Raya RT.05/RW 11
Herri 60 Tahun Laki-laki Swasta Jl. Pedurungan Tengah 1 RT.01/RW 01
Dr.Liana 43 Tahun Perempuan Dokter Jl. Pedurungan Tengah 1 RT.01/RW 01
Agus Setiawan 27 Tahun Laki-laki Swasta Jl. Pedurungan Tengah 1 RT.02/RW 01
Jayen 59 Tahun Laki-laki Swasta Palebon RT.008/RW.001
Amah 27 Tahun Perempuan Ibu Rumah Tangga Jl. Palebon Raya NO. 185 Semarang
Andi Wijaya 29 Tahun Laki-laki Swasta Palebon RT.008/RW.001
Ngatiyem 53 Tahun Perempuan Pedagang Palebon RT.008/RW.001
Nur Lidiya 39 Tahun Perempuan swasta Jl. Palebon Raya RT.05/RW 11
RADIO IDOLA 92.6 FM SEMARANG
RUANG KERJA DI RADIO IDOLA 92.6 FM SEMARANG
KEGIATAN SIARAN DI RUANG SIAR
KESIBUKAN PENYIAR RADIO IDOLA 92.6 FM SEMARANG