PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN...

135
PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN PARTISIPASI POLITIK DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014 (Kasus di Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Politik (S.Sos) Oleh: Abdul Ghofur Kafi 109033200050 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

Transcript of PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN...

Page 1: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN PARTISIPASI

POLITIK DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014

(Kasus di Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Politik (S.Sos)

Oleh:

Abdul Ghofur Kafi

109033200050

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

Page 2: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

iii

iii

ABSTRAK

PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN PARTISPASI

POLITIK DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014

(Kasus di Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi)

NAMA : Abdul Ghofur Kafi

NIM : 109033200050

Program Studi : Ilmu Politik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi

masyarakat atas partai politik dalam pemilu legislatif 2014 di Kelurahan

Jaticempaka Kabupaten Bekasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

dengan teknik analisis kualitatif dengan penekanan pada makna dan proses

mencermati fenomena sosial. Sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh masyarakat yang dinyataka secara sah telah memiliki hak pilih dan

memilih di Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi sebanyak 7225 orang.

Sampel ditentukan 5% dari jumlah populasi yakni 379 orang.

Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data dapat disimpulkan

bahwa:

1. Persepsi masyarakat Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi atas parpol

peserta pemilu 2014 kurang positif dan masih rendah. Hal tersebut terbukti

berdasarkan hasil wawancara dan angket yang disebarkan kepada mereka

ternyata sebagian besar dari mereka yakni 40% menyatakan “kurang” .

2. Partisipasi masyarakat dalam pemilu 2014 pun ternyata ternyata rendah. Hal

tersebut dibuktikan dengan hasil angket bahwa sebagian besar masyarakat

40 % meyatakan “kurang” dan 40 % lagi menyatakan “sangat kurang”.

Artinya bahwa masyarakat Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi

sebagian besar tidak antusias dengan pesta demokrasi yakni pemilu.

Sedangkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilu ternyata

disebabkan oleh negatifnya persepsi mereka atas semua parpol peserta

pemilu.

Page 3: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu
Page 4: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu
Page 5: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu
Page 6: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan Kehadirat Allah SWT, Tuhan pemilik hikmah dan

ilmu, atas rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Skripsi dengan judul “Persepsi Masyarakat Atas Partai Politik dan

Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilu Legislatif 2014 (Kasus di Kelurahan

Jaticempaka Kabupaten Bekasi)” ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan pada Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Program Studi Ilmu Politik.

Selanjutnya peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang

tulus kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama disampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Zulkifli, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta yang telah memberikan

kemudahan kepada penulis dalam proses perkuliahan pada fakultas yang

beliau pimpin.

2. Dr. Iding Rasyidin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Politik pada

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta, yang telah membantu

penulis dalam mengurus perijinan penelitian di lapangan.

3. Dr. Ali Murhanif, M.A., selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan Skripsi

ini yang telah meluangkan waktunya dalam memberikan layanan bimbingan

kepada penulis.

Page 7: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

vi

4. Segenap Dosen pada Program Studi Ilmu Politik pada Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta yang telah mencurahkan perhatian dan

ilmunya kepada penulis.

5. Bapak. Drs. Asepudin, M.Si. sebagai Lurah Jaticempaka Kabupaten Bekasi

yang telah memberikan kemudahan kepada penulis selama melaksanakan

proses penelitian di lapangan.

Secara pribadi, penulis pun ingin menyampaikan terima kasih,

penghargaan, dan salam takzim kepada kedua orangtua penulis yakni Ibunda Hj.

Siti Badriyah dan Ayahanda H. Kamilillah yang telah bersabar hati menyertai

perjuangan penulis dengan antusiasme yang tinggi, cinta, dan doanya.

Hanya kepada Allah SWT peneliti memohon, kiranya nama-nama tersebut

di atas dibalas dengan pahala-Nya yang berlipat ganda. Amin.

Akhir kata, semoga skripsi ini menjadi setitik sumbangan bagi samudra

ilmu yang amat luas.

Jakarta, …… 2016

Peneliti

Page 8: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

viii

viii

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME............................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI........................................... ii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI........................................ iii

ABSTRAK................................………………………………………… iv

KATA PENGANTAR..............………………………………………… v

DAFTAR ISI............................ ………………………………………… vii

DAFTAR TABEL........…………………………………………………. x

DAFTAR GAMBAR................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah……………………………………….. 1

B. Pertanyaan Penelitian……………………………………… 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………. 5

1. Tujuan Penelitian………………………………………. 5

2. Manfaat Penelitian…………………………………….. 5

D. Tinjauan Pustaka …………………………………………. 6

E. Hipotesis Penelitian……………………………………….. 7

F. Metode Penelitian………………………………………… 8

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Kerangka Teoritis

1. Persepsi Mayarakat Atas Partai Politik

a. Pengertian Persepsi................................................... 12

b. Proses Persepsi dan Sifat Persepsi............................ 15

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi............. 17

d. Aspek-aspek Persepsi................................................ 20

e. Pengertian Masyarakat.............................................. 21

f. Pengertian Partai Politik............................................ 24

2. Hakikat Partisipasi Politik dalam Pemilu......................... 29

B. Kerangka Berpikir................................................................ 34

Page 9: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

ix

ix

BAB III DINAMIKA POLITIK MASYARAKAT JATICEMPAKA

KABUPATEN BEKASI

A. Gambaran Demografis Masyarakat Jaticempaka................. 39

B. Peta Kekuatan Politik di Jaticempaka.................................. 39

C. Dinamika Politik Masyarakat............................................... 42

BAB IV HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI POLITIK

MASYARAKAT DENGAN PARTISIPASI PADA

PEMILU LEGISLATIF 2014

A. Deskripsi Data……………………………………………… 45

B. Persepsi Masyarakat Atas Partai Politik di Jaticempaka

pada Pemilu Legislatif 2014……………………………….. 49

C. Partisipasi Politik dalam Pemilu Legislatif 2014

di Jaticempaka……………………………………………… 51

D. Menguji Linieritas Persepsi dan Partisipasi Politik

Masyarakat di Jaticempaka Kabupaten Bekasi…………….. 54

E. Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Partisipasi Politik

di Jaticempaka Kabupaten Bekasi………………………….. 57

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………… 66

B. Saran ………………………………………………………. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 10: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rekapitulasi Perolehan Suara Pemilu Legislatif 2009

di Jaticempaka Kabupaten Bekasi ................................................. 41

Tabel 3.2 Rekapitulasi Perolehan Suara Pemilu Legislatif 2014

di Jaticempaka Kabupaten Bekasi ................................................. 41

Tabel 4.1 Rekapitulasi Jumlah Skor Masing-Masing Variabel ..................... 46

Tabel 4.2 Data Statistik Variabel Persepsi Masyarakat Atas Partai Politik ... 49

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Variabel Persepsi Masyarakat Atas

Partai Politik .................................................................................. 50

Tabel 4.4 Data Statistik Variabel Partisipas Politik dalam Pemilu

Legislatif 2014 ............................................................................... 52

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Partisipasi Politik dalam Pemilu

Legislatif 2014 ............................................................................... 52

Tabel 4.6 Hasil Test for Linearity Variabel Persepsi Masyarakat Atas

Partai Politik (X) Terhadap Partisipasi Politik dalam Pemilu

Legislatif 2014 (Y) ........................................................................ 54

Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas ...................................................................... 55

Tabel 4.8 Nilai Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R Square)

Variabel Persepsi Masyarakat atas Partai Politik (X) Terhadap

Variabel Partisipasi Politik dalam Pemilu Legislatif (Y) .............. 57

Tabel 4.9 Fhitung Variabel Persepsi Masyarakat Atas Partai Politik (X)

Terhadap Variabel Partisipasi Politik dalam Pemilu

Legislatif (Y) ................................................................................. 58

Tabel 4.10 Thitung dan Signifikansi Variabel Persepsi Masyarakat Atas

Partai Politik (X) Terhadap Variabel Partisipasi Politik dalam

Pemilu Legislatif (Y) ................................................................... 60

Page 11: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Piramida Partisipasi Partai Politik .............................................. 33

Gambar 4.1 Grafik Histogram Persepsi Masyarkat Atas Partai Politik ......... 51

Gambar 4.2 Grafik Histogram Partisipasi Masyarakat dalam

Pemilu Legislatif....................................................................…. 53

Gambar 4.3 Grafik Hitogram Normalitas Galat Baku.................................... 56

Page 12: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah

Seperti diketahui bahwa dalam negara demokrasi, penentuan mengenai

siapa yang akan menjadi anggota legislatif, menjadi Presiden, dan wakil

Presiden merupakan sesuatu yang sangat penting bagi rakyat. Apalagi dalam

masyarakat Indonesia yang sebagian terbesar masih dipengaruhi oleh kultur

yang paternalistik, figur atau ketokohan seorang merupakan sesuatu yang

sangat penting dan menentukan derajat kepercayaan rakyat terhadap institusi

pemerintahan secara keseluruhan. Karena itu, ada tidaknya perbaikan atau

perubahan dalam tata cara menentukan siapa yang akan menjadi anggota

legislatif atau menjadi Presiden di negara kita, turut menentukan dan

mempengaruhi persepsi masyarakat mengenai ada tidaknya perbaikan yang

dihasilkan oleh pelaksanaan agenda reformasi nasional selama lebih satu

dasawarsa ini.

Sementara itu, prinsip kedaulatan rakyat Indonesia disalurkan oleh

rakyat melalui pemilihan umum, pemilihan Presiden, dan referendum.

Ketiganya diatur dalam pasal-pasal yang tersendiri. Melaui pemilihan umum

akan terbentuk lembaga pemilihan rakyat yang secara tidak langsung akan

mewakiliki dalam menentukan jalannya pemerintahan. Melalui pemilihan

Presiden akan terpilih Presiden dan wakil Presiden yang mendapat mandat

secara langsung untuk memimpin jalannya pemerintahan negara. Sedangkan

Page 13: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

2

melalui referendum, rakyat akan menentukan apakah hal-hal yang bersifat

strategis dan mendasar dalam Undang-undang Dasar dapat disetujui atau tidak

untuk diubah oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Hal-hal yang strategis

dan mendasari itu adalah berkenaan bentuk negara kesatuan dan bentuk

pemerintahan republik.

Dalam pelaksanaannya, ketiga cara penyaluran aspirasi rakyat tersebut

diselenggarakan secara bersamaan. Pemilihan umum dapat diselenggarakan

bersama waktunya dengan pemilihan Presiden, dan apabila dibutuhkan,

referendum mengenai sesuatu hal juga dapat diadakan pada waktu yang

bersamaan dengan pemilihan umum. Dalam Undang-undang Dasar, pemilihan

Presiden pada tahap pertama diselenggarakan bersamaan waktunya dengan

pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan pada

tahap kedua apabila diperlukan diselenggarakan melalui mekanisme dewan

pemilih/electoral college.

Sehubungan dengan itu, maka tidak boleh ada warga negara yang

dikecualikan haknya untuk memilih pemilihan umum, pemilihan Presiden, dan

referendum tersebut. Hal yang dapat dibedakan oleh atau dengan Undang-

undang adalah hanyalah ”hak untuk dipilih” bukan”hak untuk memilih”.

Termasuk dalam golongan yang dapat ditiadakan haknya untuk dipilih adalah

Kepolisian Negara dan Tentara Nasional Indonesia. Dengan demikian

keduanya dapat dijamin tidak akan terlibat dalam persaingan politik untuk

kepentingan golongannya sendiri.

Page 14: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

3

Penyelenggaraan pemilihan umum, pemilihan Presiden, dan

referendum diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum yang bersifat independen.

Para anggota komisi pemilihan diusulkan oleh Presiden untuk dipilih oleh

Dewan Perwakilan Rakyat. Pengangkatan dan pemberhentian anggota komisi

pemilihan ditetapkan dengan keputusan Presiden sebagaimana mestinya. Hal-

hal yang berkenaan dengan komisi pemilihan diatur tersendiri dengan undang-

undang.

Pemilihan umum yang sering disebut-sebut sebagai pesta demokrasi,

pada dasarnya adalah proses rekrutmen anggota Legislatif, Presiden, dan wakil

Presiden. Sehubungan dengan itu, jelaslah bahwa anggota legislatif atau

anggota Dewan Perwailan Rakyat pada hakikatnya adalah wakil rakyat yang

berkewajiban memperjuangkan aspirasi rakyat Indonesia seluruhnya.

Sedangkan pemilihan Presiden dan wakilnya pada dasarnya adalah pemilihan

kekuasaan eksekutif yang memang dipimpin oleh seorang Presiden dan

seorang wakil Presiden dan bersama-sama sebagai Dwi-Tunggal institusi

kepresidenan yang menjalankan pemerintahan negara.

Kenyataannya, pelaksanaan pemilihan umum yang banyak menyita

biaya, tenaga, dan perhatian rakyat seringkali tidak menghasilkan wakil-wakil

rakyat yang sesuai dengan harapan rakyat itu sendiri. Begitupun gegap

gempita pemilihan Presiden dan wakil Presiden pun kerap kali tidak

berbanding lurus dengan kinerja mereka dalam menjalankan pemerintahan

negara dalam arti dapat melaksanakan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945,

dan amanat rakyat pada umumnya. Karena itu tidak mengherankan apabila

Page 15: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

4

belakangan ini pesta demokrasi yang dilakukan melalui pemilihan umum tidak

terlalu disambut antusias oleh seluruh rakyat Indonesia. Pelaksanaan

pemilihan umum paska reformasi telah dilakukan selama empat kali tersebut,

dua kali terakhir diantaranya kurang mendapat perhatian serius dari

masyarakat. Hal tersebut dimungkinkan karena rakyat tidak lagi menaruh

kepercayaan baik kepada partai politik peserta pemilihan umum maupun

kepada figur para calon Presiden wakilnya. Hal tersebut sekaligus merupakan

cermin rendahnya persepsi rakyat atas visi, misi, dan platform masing-masing

partai politik peserta pemilihan umum serta rendahnya persepsi masyarakat

atas figur masing-masing calon Presiden dan wakilnya.

Begitupun yang terjadi di Kecamatan Jaticempaka Kota Bekasi

Partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum dua periode terakhir ini tidak

menunjukkan harapan ideal. Hal tersebut terbukti dengan tingginya angka

Golput dalam Pemilihan Umum 2009 mencapai 56,8 % dan Pemilihan Umum

2014 mencapai 40,6 % (data KPPS Kecamatan Pondok Gede Kabupaten

Bekasi). Kenyataan tersebut salah satunya diduga karena rendahnya persepsi

masyarakat setempat atas visi, misi, dan platform semua partai politik peserta

pemilihan umum serta rendahnya persepsi mereka terhadap figur para calon

Presiden dan Wakil Presiden.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mencermati

lebih jauh korelasi persepsi masyarakat atas partai politik peserta pemilu

dengan partisipasi mereka dalam pemilihan umum dengan harapan diperoleh

data dan informasi yang objektif. Karena itu, penulis merumuskan sebuah

Page 16: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

5

judul penelitian yakni ”Persepsi Masyarakat Atas Partai Politik dan

Hubungannya dengan Partisipasi dalam Pemilihan Umum Tahun 2014 (Studi

Kasus di Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi)”.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan pernyataan masalah di atas, agar penelitian ini lebih fokus

penulis merumuskan pokok masalah yang diteliti sebagai berikut: ”Bagaimana

persepsi masyarakat atas partai politik dan partisipasi dalam pemilu legislatif

2014 di Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai persepsi

masyarakat atas partai politik dan partisipasi dalam pemilu legislatif 2014

di Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritik

maupun praktis kepada beberapa pihak yang sebagai berikut:

a. Penulis, secara teoritik dan praktik dapat menambah wawasan dan

pengalaman dalam melakukan proses penelitian lapangan (field

research) sesuai konteks, variabel-variabel yang diteliti, dan latar

belakang akademis penulis.

Page 17: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

6

b. Masyarakat Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi, sebagai

masukan dalam rangka meningkatkan pendidikan dan kesadaran

politik serta partisipasi mereka dalam Pemilihan Umum mendatang

sekaligus sebagai tanggung jawab moral dalam menentukan masa

depan bangsa dan negara.

c. Panitia KPPS Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi, sebagai

bahan informasi, masukan, dan solusi untuk menggiring masyarakat

dalam menyukseskan Pemilihan Umum dimasa mendatang melalui

partisipasi mereka secara gegap gempita.

D. Tinjauan Pustaka

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani Malihatun, NPM

0995220225, mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Sarjana

Ekstensi, Universitas Indonesia berjudul “Partisipasi Politik Masyarakat

Kelurahan Tugu dalam Pemilu 1999” menyimpulkan bahwa kesadaran

partisipasi politik dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor strata

sosial ekonomi (pendidikan, pendapatan, dan pekerjaan) dengan sampel 100

orang mencapai 97%. Sedangkan kesadaran partisipasi politik yang

dipengaruhi oleh media massa 95,5%.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut tampak bahwa ada relevansinya

dengan penelitian yang penulis rencanakan. Aspek atau variabel terikat yang

telah diteliti oleh Handayani Malihatun tersebut adalah partisipasi politik

dalam pemilihan umum 1999, sedangkan variabel terikat yang penulis

Page 18: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

7

rencanakan untuk diteliti adalah partisipasi masyarakat dalam Pemilihan

Umum 2014. Adapun variabel yang mempengaruhi partisipasi politik

masyarakat dalam setiap pemilihan umum ditentukan pula oleh seberapa besar

persepsi masyarakat atas masing-masing partai politik peserta pemilu.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang

sedang direncanakan penulis, serta didukung oleh beberapa teori, maka perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mempertimbangkan pula dimensi

ruang dan waktu. Hal ini sangat layak untuk diteliti karena penelitian yang

penulis lakukan adalah di tempat yang berbeda dan pada tahun yang berbeda

pula.

Adapun variabel bebas (independent) yang akan penulis lakukan dalam

penelitian lapangan ini (field research) adalah persepsi masyarakat atas Partai

Politik peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 yang diduga mempengaruhi

partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Umum 2014 tersebut. Sedangkan

variabel terikat (dependent) adalah partisipasi masyarakat dalam pemilu

legislatif.

E. Hipotesis Penelitian

Guna lebih memberikan arahan atau pedoman yang jelas dalam

melakukan proses penelitian selanjutnya yang benar-benar mampu membahas

permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, maka perlu adanya

perumusan hipotesis. Karena itu, dan mengacu pada landasan teori dan

konsepual di atas, peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :

Page 19: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

8

H0: Tidak terdapat hubungan yang signifikan persepsi masyarakat atas partai

politik dengan partisipasi politik dalam pemilu legislatif 2014.

H1: Terdapat hubungan yang signifikan persepsi masyarakat atas partai politik

dengan partisipasi politik dalam pemilu legislatif 2014.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang menekankan pada

makna dan mementingkan proses atas fenomena sosial. Penelitian ini

bersifat deskriptif-interpretatif, yang artinya kajian kualitatif menyediakan

perhatian deskriptif yang sistematis, membina rangkaian cerita, memberi

gambaran sebab akibat, dan menggambarkan hubungan antara persoalan-

persoalan kasus yang diteliti.1 Lebih tepatnya, studi ini menggunakan jenis

penelitian studi kasus (case study), di mana peneliti akan menelaah secara

mendalam mengenai kasus tertentu. Sedangkan untuk menganalisis data

kuantitatif digunakan metode survei dengan pendekatan statistik

korelasional.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini dengan melakukan pengamatan

secara langsung dan wawancara tidak terstruktur untuk memperoleh data

primer. Dengan model wawancara ini memungkinkan peneliti

mendapatkan sejumlah data yang lebih banyak, karena peneliti bebas

1 Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: GP, 2009. h. 33

Page 20: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

9

menentukan fokus masalah. Selain itu, penentuan informan penelitian

dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu menentukan subjek

berdasarkan tujuan.2 Peneliti memilih subjek yang memiliki pengetahuan

dan informasi tentang fenomena yang sedang diteliti, misalnya ketua partai

politik peserta pemilu, tokoh masyarakat, pengurus organisasi, dan elit

pemerintahan lokal. Wawancara bertujuan untuk mempelajari persepsi

masyarakat atas partai politik peserta pemilu dan partisipasi politik dalam

pemilu legislatif.

Penelitian ini juga menggunakan sumber-sumber data yang bersifat

dokumenter untuk memahami realitas dan fakta yang sesungguhnya

mengenai partisipasi politik dalam pemilu legislatif dan data perolehan

suara. Hal ini dilakukan untuk memahami fenomena, kausalitas, dan isu-

isu kontemporer yang terjadi menjelang dan saat pemilu di Jaticempaka

Kabupaten Bekasi sesuai dengan konteks dan relevansi penelitian.

Di samping itu, teknik lain yang digunakan untuk mengangkat data

kuantitatif dan informasi di lapangan adalah menggunakan kuesioner.

3. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis (content analysis) dengan tipe

tinjauan kritis (critical review), sesuai dengan pendekatan kualitatif

tersebut, yaitu case tadi. Dengan analisis tersebut peneliti dapat

memperoleh gambaran utuh, lengkap, runtut, jelas, akurat, dan sistematik

tentang beberapa aspek yang diteliti sehingga memudahkan peneliti dalam

2 Ibid, h. 114

Page 21: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

10

menginterpretasi data dan pembahasan. Teknik ini dimulai dengan

pengumpulan data, klasifikasi data, analisis data, interpretasi data, dan

penyajian data.

Sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan beberapa langkah yakni uji

normalitas, uji regresi, uji linearitas, uji hipotesis, uji korelasi, dan

menentukan koefisien determinasi.3

Uji hipotesis, analisis uji hipotesis menggunakan uji t dengan apa taraf

nyata ( ) sebesar 50% dan derajat kebebasan (dk) = N – 1. Adapun nilai

hitung dicari dengan rumus:

t hitung = √

Di mana r adalah koefisien koreksi, dan n adalah besar dari atau sampel.

Sedangkan kriteria penerimaan dan penolakan H0 adalah:

Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima

Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak

Selanjutnya dilakukan analisis korelasi dengan rumus:

rxy = ( )( )

√* ( ) + * ( ) +

Adapun penafsiran adanya korelasi sebagaimana dikemukakan Suharsimi

Arikunto yaitu:

- Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi

- Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : tinggi

- Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup

- Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : rendah

- Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah4

3 Semua data kuantitatif dianalisis menggunakan bantuan komputer bantuan SPSS 17

4 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara, 2002. h. 24

Page 22: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

11

Sedangkan untuk menentukan besar-pengaruh atau hubungan persepsi

masyarakat terhadap partisipasi politik menggunakan rumus Koefisien

Determinasi (KD) :

KD = r2

x 100%

Page 23: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

12

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Kerangka Teoritis

1. Persepsi Masyarakat Atas Partai Politik

a. Pengertian Persepsi

Menurut Kamus Ilmiah yang ditulis oleh Partanto, persepsi

adalah “pengamatan, penyusunan dorongan-dorongan dalam kesatuan-

kesatuan, hal mengetahui, melalui indera, tanggapan (indera) dan daya

memahami”.1 Oleh karena itu, kemampuan manusia untuk

membedakan mengelompokkan dan memfokuskan yang ada di

lingkungan mereka disebut sebagai kemampuan untuk

mengorganisasikan pengamatan atau persepsi. Adapun menurut

Wirawan persepsi merupakan “suatu proses yang didahului oleh suatu

penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya

stimulus oleh individu melalui alat reseptornya.”2

Selanjutnya, untuk lebih memahami makna persepsi, berikut

ini adalah beberapa definisi persepsi menurut pakar psikologi, antara

lain sebagai berikut:

Kartini Kartono berpendapat, persepsi adalah “pengamatan

secara global, belum disertai kesadaran, sedang subyek dan obyeknya

1 Pitus, A Partanto, dan M. Dahlan Al Barry. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola, 2001,

h.591 2 Wirawan, Sarlitom Sarwono. PengantarPsikologi. Jakarta: Bulan Bintang, 2006, h.39

Page 24: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

13

belum terbedakan satu dari lainnya”.3 Adapun menurut Bimo Walgito,

persepsi adalah “pengorganisasian, penginterpretasian, terhadap

stimulus yang diterima oleh organism atau individu sehingga

merupakan aktivitas yang integrated dalam diri”.4

Sedangkan menurut Wade dan Travis persepsi adalah

“sekumpulan tindakan mental yang mengatur impuls-impuls sensorik

menjadi suatu pola bermakna”. Lebih lanjut Wade dan Travis

mengemukakan kemampuan persepsi adalah sesuatu yang sifatnya

bawaan dan berkembang pada masa yang sangat dini. Meskipun

kebanyakan kemampuan persepsi bersifat bawaan, pengalaman juga

memainkan peranan penting. Kemampuan bawaan tidak akan bertahan

lama karena sel-sel dalam syaraf mengalami kemunduran, berubah,

atau gagal membentuk jalur saraf yang layak. Secara keseluruhan,

kemampuan persepsi kita ditanamkan dan tergantung pada

pengalaman.

Selanjutnya Leavitt yang dikutip Rosyadi membedakan

persepsi menjadi dua pandangan, yaitu “pandangan secara sempit dan

luas”.5 Pandangan yang sempit mengartikan persepsi sebagai

penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu. Sedangkan

pandangan yang luas mengartikannya sebagai bagaimana seseorang

memandang atau mengartikan sesuatu. Sebagian besar dari individu

3 Kartono, Kartini. Psikologi Umum. Alumni Bandung, 2004, h.77

4 Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset, 2004, h.53.

5 Rosyadi, I. Keunggulan kompetitif berkelanjutan melalui capabilities-based competition:

Memikirkan kembali tentang persaingan berbasis kemampuan. Jurnal BENEFIT, vol. 5, No. 1,

Juni 2001. Surakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2001, h.102

Page 25: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

14

menyadari bahwa dunia yang sebagaimana dilihat tidak selalu sama

dengan kenyataan, jadi berbeda dengan pendekatan sempit, tidak

hanya sekedar melihat sesuatu tapi lebih pada pengertiannya terhadap

sesuatu tersebut.

Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan

penerapan kita terhadap hal-hal di sekeliling individu dengan kesan-

kesan atau konsep yang sudah ada, dan selanjutnya mengenali benda

tersebut. Untuk memahami hal ini, akan diberikan contoh sebagai

berikut: individu baru pertama kali menjumpai buah yang sebelumnya

tidak kita kenali, dan kemudian ada orang yang memberitahu kita

bahwa buah itu namanya mangga. Individu kemudian mengamati serta

menelaah bentuk, rasa, dan lain sebagainya, dari buah itu secara

saksama. Lalu timbul konsep mengenai mangga dalam benak

(memori) individu. Pada kesempatan lainnya, saat menjumpai buah

yang sama, maka individu akan menggunakan kesan-kesan dan

konsep yang telah kita miliki untuk mengenali bahwa yang kita lihat

itu adalah mangga.

Menurut perspektif psikologi kognitif, Robert L. Solso dkk

yang dikutip oleh Wibi Hardani bahwa “persepsi (perception)

melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam menginterpretasikan terhadap

inforamasi sensorik.”6 Pada bagian lain ia mengungkapkan bahwa

persepsi mengacu pada interpretasi hal-hal yang kita indra. Ketika kita

6 Handani, Wibi (ed). Psikologi Kognitif (edisi ke-8). Jakarta:Erlangga, 2007, h.75-76.

Page 26: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

15

membaca buku, mendengarkan ipod, dipijat orang, mencium parfum,

atau mencicipi sushi, kita mengalami lebih dari sekedar stimulasi

sensorik. Kejadian-kejadian sensorik tersebut diproses sesuai

pengetahuan kita tentang dunia, sesuai budaya, pengharapan, bahkan

disesuaikan dengan orang yang bersama kita saat itu. Hal-hal tersebut

memberikan makna terhadap pengalaman sensorik sederhana, dan

itulah persepsi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi

merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur

dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan

pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya

untuk menciptakan keseluruhan gambaran objek yang berarti.

b. Proses Persepsi dan Sifat Persepsi

Allport yang dikutip oleh Mar‟at berpendapat bahwa “proses

persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dipengaruhi oleh

pengalaman, cakrawala, dan pengetahuan individu”.7 Pengalaman dan

proses belajar akan memberikan bentuk dan struktur bagi objek yang

ditangkap panca indera, sedangkan pengetahuan dan cakrawala akan

memberikan arti terhadap objek yang ditangkap individu, dan

akhirnya komponen individu akan berperan dalam menentukan

7 Mar‟at. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001, h.104

Page 27: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

16

tersedianya jawaban yang berupa sikap dan tingkah laku individu

terhadap objek yang ada.

Walgito yang dikutip oleh Hamalik menyatakan bahwa

terjadinya persepsi merupakan sesuatu yang terjadi dalam tahap-tahap

berikut:

a) Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan

nama proses kealaman atau proses fisik, merupakan

proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera

manusia.

b) Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan

proses fisiologis, merupakan proses diteruskannya

stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera)

melalui saraf-saraf sensoris.

c) Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan

nama proses psikologik, merupakan proses timbulnya

kesadaran individu tentang stimulus yang diterima

reseptor.

d) Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari

proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku.8

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan

tersebut, jelaslah bahwa proses persepsi melalui tiga tahap, yaitu:

a) Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus

sosial melalui alat indera manusia, yang dalam proses ini

mencakup pula pengenalan dan pengumpulan informasi tentang

stimulus yang ada.

b) Tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta

pengorganisasian informasi.

8 Hamalik, Oemar. Azas-azas Mengajar. Bandung : CV. Martiana, 2005, h.43

Page 28: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

17

c) Tahap perubahan stimulus yang diterima individu dalam

menanggapi lingkungan melalui proses kognisi yang dipengaruhi

oleh pengalaman, cakrawala, serta pengetahuan individu.

Menurut Newcomb yang dikutip oleh Arindita, ada beberapa

sifat yang menyertai proses persepsi, yaitu:

a) Konstansi (menetap): Dimana individu mempersepsikan

seseorang sebagai orang itu sendiri walaupun perilaku yang

ditampilkan berbeda-beda.

b) Selektif: persepsi dipengaruhi oleh keadaan psikologis si

perseptor. Dalam arti bahwa banyaknya informasi dalam

waktu yang bersamaan dan keterbatasan kemampuan

perseptor dalam mengelola dan menyerap informasi

tersebut, sehingga hanya informasi tertentu saja yang

diterima dan diserap.

c) Proses organisasi yang selektif: beberapa kumpulan

informasi yang sama dapat disusun ke dalam pola-pola

menurut cara yang berbeda-beda.9

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Thoha berpendapat bahwa “persepsi pada umumnya terjadi

karena dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal”.10

Faktor

internal berasal dari dlam diri individu, misalnya sikap, kebiasaan, dan

kemauan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang

berasal dari luar individu yang meliputi stimulus itu sendiri, baik

sosial maupun fisik.

Selanjutnya dijelaskan oleh Robbins bahwa meskipun

“individu-individu memandang pada satu benda yang sama, mereka

9 Arindita, S. Hubungan antara Persepsi Kualitas Pelayanan dan Citra Bank dengan Loyalitas

Nasabah. Surakarta: Fakultas Psikologi UMS, 2003, h.72 10

Thoha, Miftah. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo,

2003, h.54.

Page 29: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

18

dapat mempersepsikannya berbeda-beda”.11

Ada sejumlah faktor yang

bekerja untuk membentuk dan terkadang memutar-balikkan persepsi.

Faktor-faktor ini dari :

a) Pelaku persepsi (perceiver)

b) Objekatau yang dipersepsikan

c) Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan

Berbeda dengan persepsi terhadap benda mati seperti meja,

mesin atau gedung, persepsi terhadap individu adalah kesimpulan

yang berdasarkan tindakan orang tersebut. Objek yang tidak hidup

dikenai hukum-hukum alam tetapi tidak mempunyai keyakinan, motif

atau maksud seperti yang ada pada manusia. Akibatnya individu akan

berusaha mengembangkan penjelasan-penjelasan mengapa berperilaku

dengan cara-cara tertentu. Oleh karena itu, persepsi dan penilaian

individu terhadap seseorang akan cukup banyak dipengaruhi oleh

pengandaian-pengadaian yang diambil mengenai keadaan internal

orang itu.

Gilmer yang dikutip oleh Hasbullah menyatakan bahwa

“persepsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor belajar,

motivasi, dan pemerhati perseptor atau pemersepsi ketika proses

persepsi terjadi”.12

Dan karena ada beberapa faktor yang bersifat yang

11

Robbins, S.P. Perilaku Organisasi. Jilid I. Jakarta: PT INDEKS Kelompok Garmedia, 2003,

h.96 12

Hasbullah. Media Pembelajaran. Solo : Tiga Serangkai, 2004, h.69

Page 30: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

19

bersifat subyektif yang mempengaruhi, maka kesan yang diperoleh

masing-masing individu akan berbeda satu sama lain.

Oskamp yang dikutip oleh Hamka, membagi empat

karakteristik penting dari faktor-faktor pribadi dan sosial yang

terdapat dalam persepsi, yaitu “a) Faktor-faktor ciri dari objek

stimulus, b) Faktor-faktor pribadi seperti intelegensi, minat, c) Faktor-

faktor pengaruh kelompok, dan d) Faktor-faktor perbedaan latar

belakang kultural.”13

Persepsi individu dipengaruhi oleh faktor fungsional dan

struktural. Faktor fungsional ialah faktor-faktor yang bersifat personal.

Misalnya kebutuhan individu, usia, pengalaman masa lalu,

kepribadian, jenis kelamin, dan hal-hal lain yang bersifat subjektif.

Faktor struktural adalah faktor di luar individu, misalnya lingkungan,

budaya, dan norma sosial sangat berpengaruh terhadap seseorang

dalam mempresepsikan sesuatu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa persepsi

dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal, yaitu faktor

pemersepsi (perceiver), obyek yang dipersepsi dan konteks situasi

persepsi dilakukan.

13

Hamka, Muhammad. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja dengan,

Motivasi Berprestasi. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Fakultas Psikologi,

2002, h.46

Page 31: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

20

d. Aspek-aspek Persepsi

Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interelasi dari

berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut menurut

Allport yang dikutip oleh Mar'at ada tiga yaitu:

a) Komponen kognitif yaitu komponen yang tersusun atas

dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang

tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian

akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek

sikap tersebut

b) Komponen Afektif, berhubungan dengan rasa senang dan

tidak senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan

erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang

dimilikinya.

c) Komponen Konatif yaitu merupakan kesiapan seseorang

untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan obyek

sikapnya14

Baron dan Byrne, juga Myers yang dikutip oleh Gerungan

menyatakan bahwa sikap itu mengandung tiga komponen yang

membentuk struktur sikap, yaitu:

a) Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu

komponen yang berkaitan dengan pengetahuan,

pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan

dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek

sikap

b) Komponen afektif (komponen emosional), yaitu

komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau

tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang

merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang

merupakan hal yang negatif.

c) Komponen konatif (komponen perilaku, atau action

component), yaitu komponen yang berhubungan dengan

kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen

ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan

besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku

seseorang terhadap objek sikap.15

14

Mar‟at, Op.Cit,45 15

Gerungan, W. A. Psikologi Sosial. (edisi kedua). Bandung : PT Refika Aditama, 2006, h.47

Page 32: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

21

Rokeach yang dikutip oleh Walgito memberikan pengertian

bahwa dalam “persepsi terkandung komponen kognitif dan juga

komponen konatif, yaitu sikap predisposing untuk merespons, untuk

berperilaku”.16

Ini berarti bahwa sikap berkaitan dengan perilaku,

sikap merupakan predis posisi untuk berbuat atau berperilaku.

Berdasarkan batasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

persepsi mengandung komponen kognitif, komponen afektif, dan

komponen konatif. Persepsi merupakan kesediaan untuk bertindak

atau berperilaku. Sikap seseorang pada suatu obyek merupakan

manifestasi dari kontelasi ketiga komponen tersebut yang saling

berinteraksi untuk memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap

obyek. Ketiga komponen itu saling berinterelasi dan konsisten satu

dengan lainnya. Jadi, terdapat pengorganisasian secara simultan di

antara ketiga komponen tersebut.

e. Pengertian Masyarakat

Seperti diketahi bahwa manusia adalah makhluk

multidimensional, karena itu manusia menjadi unik karena dapat dilihat

dari berbagai perspektif dan berbagai dimensi. Dalam konteks kehidupan

sosial manusia adalah homo socius, yakni makhluk bermasyarakat atau

makhluk yang tidak suka menyendiri. Kata masyarakat berasal dari

bahasa Arab „syaraka‟ yang artinya ikut serta (partisipasi). Sedangkan

16

Walgito, Bimo. Op.Cit, h.63

Page 33: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

22

dalam bahasa Inggris dipakai istilah „society‟ yang berasal dari kata

„socius‟ yang artinya kawan.

Menurut Aristoteles yang dikutip oleh Surya Saputra manusia

adalah „zoon politicon‟ yaitu makhluk sosial yang hanya menyukai hidup

bergolongan atau sedikitnya mencari teman bersama lebih suka daripada

hidup tersendiri.17

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat

merupakan sekelompok manusia yang bertempat tinggal dalam suatu

wilayah tertentu dengan batas-batas yang jelas dan menjadi faktor

utamanya ialah adanya hubungan yang kuat di antara anggota kelompok

dibandingkan hubungan dengan orang-orang di luar kelompoknya.

Menurut pandangan Hasan Sadhily, masyarakat adalah “golongan

besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena

sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu

sama lain.”18

Karena itu, pengaruh dan pertalian kebatinan yang terjadi

dengan sendirinya menjadi unsur yang ada bagi masyarakat. Masyarakat

bukannya ada dengan hanya menjumlahkan adanya orang-orang saja, di

antara mereka harus ada pertalian satu sama lain.

Masyarakat merupakan satu kesatuan yang selalu berubah karena

proses masyarakat yang menyebabkan perubahan itu. Dalam zaman biasa

masyarakat mengenal kehidupan yang teratur dan aman, disebabkan oleh

karena pengorbanan sebagian kemerdekaan dari anggota-anggotanya,

baik dengan paksa maupun sukarela. Pengorbanan di sini dimaksudkan

17

Saputra, Lukman Surya. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Setia Purna Inves, 2007, h.11 18

Hassan Shadily. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: BinaAksara, 2004, h.47

Page 34: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

23

menahan nafsu atau kehendak sewenang-wenang untuk mengutamakan

kepentingan dan keamanan bersama. Dengan paksa berarti tunduk

kepada hukum-hukum yang telah ditetapkan (negara, perkumpulan dan

sebagainya) dengan sukarela berarti menurut adat dan berdasarkan

keinsyafan akan persaudaraan dalam kehidupan bersama itu (desa

berdasarkan adat dan sebagainya).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi

masyarakat adalah suatu proses di mana sekelompok manusia yang hidup

dan tinggal bersama dalam wilayah tertentu dan memberikan pemahaman

atau tanggapan terhadap hal-hal atau peristiwa yang terjadi di

lingkungannya.

Menurut Robbins ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi

persepsi masyarakat yaitu:

a) Pelaku persepsi, bila seseorang memandang suatu objek dan

mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya dan penafsiran itu sangat

dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari pelaku persepsi individu

itu.

b) Target atau objek, karakteristik-karakteristik dan target yang diamati

dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Target tidak

dipandang dalam keadaan terisolasi, hubungan suatu target dengan

latar belakangnya mempengaruhi persepsi seperti kecendrungan kita

untuk mengelompokkan benda-benda yang berdekatan atau yang

mirip.

c) Situasi, dalam hal ini penting untuk melihat konteks objek atau

peristiwa sebab unsur-unsur lingkungan sekitar mempengaruhi

persepsi kita.19

19

Robbins, S.P. Op.Cit. h.89

Page 35: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

24

Berdasarkan hal di atas, jelaslah bahwa persepsi dapat

dipengaruhi oleh tiga hal yakni, pelaku persepsi, target atau objek, dan

situasi.

f. Pengertian Partai Politik

Partai politik merupakan sarana bagi warga negara untuk turut

serta atau berpatisipasi dalam proses pengelolaan negara. Partai politik

merupakan keharusan dalam kehidupan politik modern yang demokratis.

Sebagai suatu organisasi, partai politik secara ideal dimaksudkan untuk

mengaktifkan dan memobilisasi rakyat, mewakili kepentingan tertentu,

memberikan jalan kompromi bagi pendapat yang saling bersaing, serta

menyediakan sarana suksesi kepemimpinan politik secara absah

(legitimate) dan damai.

Menurut Sigmund Neumann yang dikutip oleh Miriam Budiardjo

bahwa:

Partai politik adalah organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku-

pelaku politik yang aktif dalam masyarakat yaitu mereka yang

memusatkan perhatiannya pada menguasai kekuasaan

pemerintahan dan yang bersaing untuk memperoleh dukungan

rakyat, dengan beberapa kelompok lain yang mempunyai

pandangan yang berbeda-beda. Dengan demikian partai politik

merupakan perantara besar yang menghubungkan kekuatan-

kekuatan dan ideologi sosial dengan lembaga-lembaga

pemerintahan yang resmi dan yang mengkaitkannya dengan aksi

politik di dalam masyarakat politik yang lebih luas.20

20

Budiardjo, Miriam. Partisipasi dan Partai Politik: Sebuah Bunga Rampai. Jakarta:Yayasan

Obor Indonesia, 2008, h.16-17

Page 36: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

25

Dengan demikian maka dalam negara demokratis, partai politik

menyelenggarakan beberapa fungsi salah satu fungsi ialah sebagai sarana

komunikasi politik. Arus informasi dalam suatu negara bersifat dua arah,

artinya berjalan dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Kedudukan

partai dalam arus ini adalah sebagai jembatan antara “mereka yang

memerintah” (the rulers) dengan “mereka yang diperintah” (the ruled).

Menurut Carl J. Friedrich yang dikutip oleh Budiardjo partai

politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan

tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan

bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini memberikan

kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil maupun

materiil (A political, party is a group of human beings, stably organized

with the objective of securing or maintaining for its leaders the control of

a government, with the further objective of giving to members of the

party, through such control ideal and material benefits and

advantages).21

Adapun menurut Ichlasul Amal, partai politik dalam pengertian

modern dapat didefinisikan sebagai “suatu kelompok yang mengajukan

calon-calon bagi jabatan publik untuk dipilih oleh rakyat sehingga dapat

mengontrol atau mempengaruhi tindakan-tindakan pemerintah”.22

Batasan yang lebih lengkap dikemukakan oleh Mark N. Hagopian yang

dikutip oleh Ichlasul Amal menurutnya, partai politik adalah “suatu

21

Ibid, h.404 22

Amal, Ichsanul. Teori-Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2012, h.15

Page 37: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

26

organisasi yang dibentuk untuk mempengaruhi bentuk dan karakter

kebijaksanaan publik dalam kerangka prinsip-prinsip dan kepentingan

ideologis tertentu melalui praktik kekuasaan secara langsung atau

partisipasi rakyat dalam pemilihan.”23

Adapun pengertian partai politik menurut Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas

Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik Bab 1 Pasal

1 disebutkan dalam Ketentuan Umum adalah sebagai berikut:

Organisasi yang bersifat rasional dan dibentuk oleh sekelompok

warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan

kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela

kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa, dan negara serta

memelihara keutuhan Negara KesatuanRepublik Indonesia

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.24

Para ilmuwan politik dan sosiologi memberi daftar fungsi-fungsi

partai politik secara mengesankan, tanpa memberikan manfaat dalam

membedakan faktor-faktor yang menyebabkan fungsi-fungsi tertentu dapat

dilaksanakan secara efesien, atau yang membuat konseptualisasi yang

menghubungkan fungsi dan struktur secara memuaskan. Di antara fungsi-

fungsi tersebut yang biasanya paling umum sebagaimana dilakukan oleh

adalah sebagai berikut “representasi (perwakilan, konversi dan agregasi);

integrasi (partisipasi, mobilisasi); persuasi, refresi, rekrutmen

(pengangkatan tenaga-tenaga baru), dan pemilihan pemimpin,

23

Ibid 24

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Undang-

undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik

Page 38: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

27

pertimbangan-pertimbangan dan perumusan kebijaksanaan serta kontrol

terhadap pemerintah.”25

Sedangkan tujuan umum partai politik sebagaimana terdapat pada

Bab 5 Pasal 10 Tentang Tujuan dan Fungsi Partai Politik adalah sebagai

berikut:

1) Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2) Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia;

3) Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila dengan

menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia; dan

4) Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia

Sedangkan tujuan khusus partai politik adalah:

1) Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam

rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan;

2) Memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan

3) Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

25

Amal, Ichsanul. Op.Cit, h.26

Page 39: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

28

Adapun menurut Pasal 11 Bab 5 disebutkan bahwa fungsi partai

politik secara khusus adalah sebagai berikut:

1) Pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat luas agar menjadi

warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

2) Penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan kesatuan bangsa

Indonesia untuk kesejahteraan masyarakat;

3) Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat

dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara;

4) Partisipasi politik warga negara Indonesia; dan

5) Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui

mekanisme demokrasi dengan memerhatikan kesetaraan dan keadilan

gender.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dibuat sebuah konsepsi mengenai

persepsi masyarakat atas partai politik adalah perhatian, tanggapan, dan

keinginan untuk berpartisipasi sejumlah anggota masyarakat atas partai

politik peserta pemilu yang menawarkan berbagai program berlandaskan

ideologi partai tersebut kepada masyarakat agar mereka turut menentukan

kebijakan pemerintah serta mengontrolnya sesuai dengan wewenang dan

peraturan perundangan yang berlaku.

Page 40: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

29

2. Hakikat Partisipasi Politik dalam Pemilu

Kata partisipasi memiliki arti ”hal turut serta dalam suatu

kegiatan.”Menurut Badudu dan Sutan Mohammad Zain, partisipasi adalah

”hal turut serta dalam suatu kegiatan.” Sedangkan berpartisipasi adalah

“ikut turut serta; turut mengambil bagian dalam suatu kegiatan.”26

Karena

itu, dalam konteks politik maka makna partisipasi politik dipahami sebagai

keikutsertaan masyarakat dalam berpolitikkhususnya dalam menyukseskan

pemilihan umum (pemilu); pemilihan legislatif maupun pemilihan

Presiden dan wakilnya.

Sedangkan makna politik dipahami sebagai usaha-usaha yang

ditempuh warganegara untuk memberikan dan mewujudkan kebaikan

bersama, politik ialah segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaran

negara dan pemerintahan, politik sebagai segala kegiatan yang diarahkan

untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat, politik

sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan

kebijakan umum, politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan atau

mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting.

Menurut Peter Merkl “politik, dalam bentuk yang paling buruk,

adalah perebutan kekuasaan, kedudukan, dan kekayaan untuk kepentingan

diri sendiri.” Singkatnya politik adalah perebutan kuasa, tahta, dan harta.

Rod Hague et.al yang dikutip oleh Miriam Budiardjo mengemukakan

“politics is the activity by which groups reach binding collective decisions

26

Badudu, J.S., dan Sutan Mohammad Zain.. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka, 2006, h.278

Page 41: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

30

though attempting to reconcile differences among their members.”27

Maksudnya bahwa politik adalah kegiatan yang menyangkut cara

bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang

bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan

perbedaan-perbedaan diantara anggota-anggotanya.

Sedangkan menurut Andrew Heywood yang dikutip oleh Miriam

Budiardjo bahwa “politics is the activity through which a people make,

preserve and armend the general rules under which they live and as such

is inextricaly linked to the phenomenon of conflict and cooperation.”28

Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat,

mempetahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang

mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala

konflik dan kerjasama. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, tampak

bahwa memahami politik diperlukan beberapa konsep pokok seperti

dikemukakan oleh Miriam Budiardjo yakni:

1) Negara (state)

2) Kekuasaan (power)

3) Pengambilan keputusan (decision making)

4) Kebijakan (policy, beleid)

5) Pembagian (distribution/allocation)29

Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa partisipasi politik adalah

merupakan dua konsep yang dapat dipahami secara terpisah juga dapat

27

Budiardjo, Miriam. Op.Cit., h.16 28

Ibid 29

Ibid, h.17

Page 42: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

31

dipahami secara utuh. Partisipasi merupakan suatu aspek penting

demokrasi, karena itu dalam konteks politik, partisipasi politik harus

dipahami sebagai keikutsertaan setiap warga negara dalam berpolitik

dengan segala aspeknya.

Partisipasi politik dipahami sebagai keikutsertaan warga negara

biasa dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut atau

mempengaruhi hidupnya. Menurut Herbert McClosky yang dikutip oleh

Miriam Budiardjo bahwa:

“Partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga

masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses

pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak langsung,

dalam proses pembentukan kebijakan umum.” (The term political

participation will refer to those voluntary activities by which

members of a society share in the selection of rulers and, directly

or indirectly, in the formation of public policy).30

Sedangkan menurut Ramlan Surbakti “partisipasi politik ialah

kegiatan warganegara biasa dalam mempengaruhi proses pembuatan dan

pelaksanaan kebijaksanaan umum dan dalam ikut menentukan pemimpin

pemerintahan.”31

Adapun faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya partisipasi

politik seseorang sebagaimana dikemukakan oleh Ramlan Surbakti

(2004:144) ialah “kesadaran politik, dan kepercayaan kepada pemerintah

(sistem politik).” Yang dimaksud kesadaran politik ialah kesadaran akan

hak dan kewajiban sebagai warganegara. Hal ini menyangkut pengetahuan

30

Ibid, h.2 31

Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : PT. Gramedia Widyasarana Indonesia,

2002, h.118

Page 43: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

32

seseorang tentang lingkungan masyarakat dan politik dan menyangkut

minat dan perhatian seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik

tempat dia hidup. Yang dimaksud dengan sikap dan kepercayaan kepada

pemerintah ialah penilaian seseorang terhadap pemerintah.

Berdasarkan tinggi rendahnya kedua faktor tersebut Paige yang

dikutip oleh Ramlan Surbakti membagi partisipasi menjadi 4 tipe yakni

sebagai berikut:

Apabila seseorang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan

kepada pemerintah yang tinggi maka partisipasi politik cenderung

aktif. Sebaliknya, apabila kesadaran politik dan kepercayaan

kepada pemerintah rendah maka partisipasi politik cenderung

pasif/tertekan (apatis). Tipe partisipasi ketiga berupa militan

radikal, yakni apabila kesadaran politik tinggi tetapi kepercayaan

kepada pemerintah sangat rendah. Selanjutnya, apabila kesadaran

politik sangat rendah tetapi kepercayaan kepada pemerintah sangat

tinggi maka partisipasi ini disebut tidak aktif (pasif).32

Adapun kegiatan politik yang tercakup dalam konsep partisipasi

politik memiliki bermacam-macam bentuk dan intensitas. Biasanya

diadakan perbedaan partisipasi menurut frekuensi dan intensitasnya.

Menurut pengamatan, orang yang mengikuti kegiatan secara tidak intensif

yaitu kegiatan yang tidak banyak menyita waktu dan yang biasanya tidak

berdasarkan prakarsa sendiri, seperti memberikan suara dalam pemilihan

umum, besar sekali jumlahnya. Sebaliknya, kecil sekali jumlah orang yang

secara aktif dan sepenuh waktu melibatkan diri dalam politik. Kegiatan

sebagai aktivis politik ini mencakup antara lain menjadi pimpinan dari

partai atau kelompok kepentingan.

32

Ibid, h.114

Page 44: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

33

Berbagai jenis partisipasi tergambar dalam piramid yang basisnya

lebar, tetapi menyempit ke atas sejalan dengan meningkatnya intensitas

kegiatan politik. Hal tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut:

Gambar 2.1 Piramida Partisipasi Politik

aktivis

partisipan

pengamat

Sumber: Miriam Budiardjo, Partisipasi dan Partai Politik:Sebuah Bunga Rampai

(Jakarta:Yayasan Obor Jakarta, 2012) hlm. 7.

Di antara basis dan puncak terdapat pelbagai kegiatan yang berbeda-

beda intensitasnya; berbeda menurut intensitas kegiatan maupun mengenai

bobot komitmen dari orang yang bersangkutan. Termasuk di dalamnya

memberi suara dalam pemilihan umum, mendiskusikan masalah politik,

Orang yang apolitis

Menghadiri rapat umum Anggota kelompok kepentingan

Usaha meyakinkan orang

Memberikan suara dalam pemilu Mendiskusikan masalah politik

Perhatian pada perkembangan

Petugas kampanye aktif dalam partai/kelompok kepentingan

aktif dalam proyek-proyek sosial

Menyimpang pembunuh politik, pembajak, teroris. Pejabat umum,

pejabat partai sepenuh waktu,

pimpinan, kelompok kepentingan

Page 45: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

34

menghadiri rapat umum yang bersifat politik, dan menjadi anggota

kelompok kepentingan. Hal lain yang lebih intensif lagi adalah melibatkan

diri dalam pelbagai proyek pekerjaan sosial, contacting atau lobbying

pejabat-pejabat, bekerja aktif sebagai anggota partai politik dan menjadi

juru kampanye; dan yang paling intensif, sebagai pimpinan partai atau

kelompok kepentingan dan pekerja sepenuh waktu.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi

politik masyarakat dalam pemilu terkait dengan keterlibatan masyarakat

dalam pelbagai kegiatan politik, yakni memberi suara dalam pemilihan

umum, mendiskusikan masalah politik, menghadiri rapat umum yang

bersifat politik, menjadi anggota kelompok kepentingan, melibatkan diri

dalam pelbagai proyek pekerjaan sosial, contacting atau lobbying pejabat-

pejabat, bekerja aktif sebagai anggota partai politik, menjadi juru

kampanye; dan atau menjadi pimpinan partai atau kelompok kepentingan.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan beberapa teori disimpulkan bahwa partisipasi politik

dipahami sebagai keikutsertaan setiap warga negara yang telah memenuhi

syarat yang telah ditentukan untuk dipilih atau memilih anggota legislatif atau

parlemen yang diusung oleh partai politik tertentu. Adapun persepsi atas partai

politik dipahami sebagai sikap seseorang yakni warga negara terhadap partai

politik peserta pemilihan umum atas visi, misi, dan ideologi yang diemban

oleh partai politik tersebut. Sedangkan partai politik dipahami sebagai

Page 46: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

35

organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara

Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk

memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat,

bangsa, dan negara serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik

Indonesia, berdasarkan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

Setiap orang selama hidupnya sejak sebelum kelahiran memiliki hak

dan kewajiban yang hakiki sebagai manusia. Pembentukan negara dan

pemerintahan, untuk alasan apapun, tidak boleh menghilangkan prinsip hak

dan kewajiban yang disandang oleh setiap manusia. Karena itu, jaminan hak

dan kewajiban itu tidak ditentukan oleh kedudukan orang sebagai warga suatu

negara. Setiap orang di mana pun ia berada harus dijamin hak-hak dasarnya.

Pada saat yang bersamaan, setiap orang, di mana pun ia berada, juga wajib

menjunjung tinggi hak-hak asasi orang lain sebagaimana mestinya.

Keseimbangan kesadaran akan adanya hak dan kewajiban asasi ini merupakan

ciri penting pandangan dasar bangsa Indonesia mengenai manusia dan

kemanusiaan yang adil dan beradab.

Salah satu hak asasi yang dimiliki oleh setiap warga negara adalah hak

untuk menyampaikan aspirasi politiknya; hak memilih dan dipilih. Terkait

dengan itu, Pemilihan Umum yang bertujuan untuk memilih anggota

Legislatif dan memilih Presiden beserta wakilnya, di samping sebagai bentuk

pesta demokrasi, Pemilihan Umum pun merupakan pengejewantahan dari

prinsip kedaulatan rakyat Indonesia yang disalurkan oleh rakyat itu sendiri.

Page 47: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

36

Dalam pelaksanaannya, Pemilihan Umum harus berlangsung secara langsung,

umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Hak untuk menyampaikan aspirasi politik tersebut secara populer

sering disebut dengan partisipasi politik, yakni kegiatan seseorang atau

kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik dengan

cara memilih pimpinan negara dan secara langsung atau tidak langsung turut

mempengaruhi kebijakan pemerintah (public policy). Kegiatan ini mencakup

tindakan seperti memberikan suara dalam pemilihan umum, menghadiri rapat

umum, menjadi anggota partai atau kelompok kepentingan, mengadakan

hubungan (contacting) dengan pejabat pemerintah atau anggota parlemen, dan

sebagainya.

Banyak faktor yang dapat menentukan partisipasi masyarakat dalam

menyalurkan aspirasi politiknya melalui Pemilihan Umum. Salah satu faktor

dari sekian faktor tersebut adalah persepsi terhadap Partai Politik itu sendiri;

visi, misi, dan platformnya. Persepsi masyarakat dipahami sebagai tanggapan

masyarakat mengenai partai peserta pemilu; visi, misi, dan platform,

sedangkan partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan Umum adalah

keikutsertakan masyarakat untuk turut mengambil bagian dalam Pemilihan

Umum; memilih calon Legislatif dan atau memilih Presiden dan wakilnya.

Semakin baik persepsi masyarakat terhadap Partai Politik maka akan

semakin baik pula partisipasi politik mereka dalam Pemilihan Umum.

Sebaliknya, semakin kecil persepsi masyarakat terhadap Partai Politik maka

akan semakin kecil pula partisipasi politik mereka dalam Pemilihan Umum.

Page 48: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

37

BAB III

DINAMIKA POLITIK MASYARAKAT JATICEMPAKA

KABUPATEN BEKASI

Secara empiris, atmosfir pemilu selalu terasa dalam hiruk-pikuk kehidupan

sosial. Tidak dapat disangka lagi, pemilu selalu menyita perhatian banyak orang

terlepas latar belakang profesi, agama, kultur, dan sebagainya.

Pemilu selalu ditempatkan sebagai wujud pesta demokrasi masyarakat,

sekaligus menjadi medium pendidikan politik masyarakat. Dalam praktiknya, tak

jarang dalam pemilu menjadi pertarungan beberapa kekuatan dan kepentingan

yang berujung tidak tersentuhnya tujuan pokok pesta demokrasi yakni

memperbaiki martabat rakyat. Pemilu sejatinya harus menjadi momentum untuk

memperbaiki taraf hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupannya.

Hingar-bingar pemilu dengan keterlibatan semua partai peserta pemilu

untuk menjadikan dirinya sebagai pemenang, ditandai dengan berbagai aktivitas

propaganda agar mendapat simpati rakyat. Jurus-jurus jitu pun selalu menjadi

daya pemikat mulai dengan menegaskan ideologi yang diusung, menawarkan

perubahan, pemulihan bangsa (restorasi), mengatasnamakan kepentingan rakyat,

wong cilik, pemberantasan KKN, dan sebagainya.

Sayang, apa yang mereka tawarkan sebagai daya pesona bagi masyarakat

tampaknya belakangan ini menjadi bias, karena rakyat sudah demikian cerdas.

Bagi masyarakat, persepsi atas semua partai peserta pemilu tampaknya telah

apatis dan telah kehilangan kepercayaan. Slogan dan kata-kata bombastis hanya

Page 49: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

38

sebagai jargon-jargon semu yang tidak terlalu penting untuk didengar, lebih-lebih

dipercaya.

Akhirnya, tidak sedikit bentuk apatisme masyarakat terhadap partai-partai

peserta pemilu, mereka enggan menyalurkan aspirasi politiknya. Hal ini pada

dasarnya lebih disebabkan karena persepsi masyarakat atas semua partai peserta

pemilu kurang positif yang kemudian berakibat pada lemahnya partisipasi mereka

dalam pemilu. Kelompok ini sering kali secara terus terang menyebut dirinya

sebagai golongan putih alias golput.

A. Gambaran Demografis Masyarakat Jaticempaka

Jaticempaka adalah nama sebuah kelurahan yang terdapat di

kecamatan Pondok Gede, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Kelurahan

ini merupakan pemekaran dari kelurahan Jatiwaringin.

Kelurahan Jaticempaka terletak di sebelah utara laut Provinsi Jawa

Barat. Kelurahan ini berbatasan dengan Jatiwaringin di sebelah barat,

Jatibening di sebelah utara, Jatimakmur di sebelah selatan, dan Jatibening

Baru di sebelah timur. Luas kelurahan Jaticempaka 15.000,30 Km2 dan

terbagi ke dalam 8 RW, 24 RT.33

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, jumlah penduduk

kelurahan Jaticempaka adalah 37.707 jiwa, sedangkan di tahun 2013 tercatat

38.561 jiwa.34

Sebagian besar penduduk di Jaticempaka berprofesi sebagai

buruh (freelance), pedagang, pegawai negeri, TNI, jasa transportasi, dan

33

“Kependudukan” artikel diakses pada tanggal 8 Mei 2015 dari http://www.bekasikab.go.id 34

“Kependudukan” artikel diakses pada tanggal 9 Mei 2015 dari http://www.bekasikab.go.id

Page 50: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

39

industri perumahan. Adapun jumlah data pemilih sebanyak 37.707 orang.

Sedangkan pengguna hak pilih sebanyak 22.084 orang.35

B. Peta Kekuatan Politik di Jaticempaka

Mencermati kekuatan politik di Jaticempaka Kabupaten Bekasi

setidaknya dapat dilihat dari antusiasme sebelum atau menjelang pemilihan

umum (pemilu) berlangsung. Namun tampaknya dilihat dari hingar-bingar

menjelang pemilu rasa-rasanya hampir sulit kita menentukan mana partai

peserta pemilu yang lebih dominan dan mana partai politik yang termasuk

sub-misif (underdog). Pendek kata, kita sulit mengetahui mana partai besar

dan mana partai kecil. Hal ini karena yang menjadi dasar klaim seseorang

adalah hanya melihat atribut, bendera, dan panji-panji yang diusung dan

dikibarkan oleh masing-masing partai. Jadi, secara kasat mata nyaris tidak ada

perbedaan mana partai besar dan mana partai kecil.

Bilamana mencermati kekuatan politik dari sisi frekuensi dan

intensitas kampanye yang dilakukan oleh masing-masing partai peserta

pemilu, tampaknya tidak dapat dipungkiri lagi bahwa hanya ada lima partai

besar yang selalu mendapat perhatian masyarakat. Kelima partai itu adalah

Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

(PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Begitupun dilihat dari jumlah masa yang

menghadiri acara-acara kampanye baik yang diselenggarakan di tempat-

35

Sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat kecamatan dalam pemilihan

umum anggota DPRD kabupaten/ kota tahun 2014.

Page 51: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

40

tempat terbuka maupun di tempat-tempat tertutup, jelas sekali hanya kelima

pendukung partai besar tersebutlah yang paling eksis. Begitupun konsituen

kelima partai tersebut. Sementara itu, dalam kampanye partai-partai peserta

pemilu lainnya yang dianggap gurem bukan rahasia umum lagi bahwa

masyarakat pendukung atas partai tersebut hanya sedikit saja, bahkan nyaris

tidak ada massa. Kalau pun ada beberapa gelintir orang, tampaknya hanya

panitia saja yang tampak mondar-mandir. Bahkan acara kampanye pun, ada

kalanya diurungkan.

Sedangkan berdasarkan rekapitulasi hasil perolehan suara dalam

pemilu legislatif tahun 2009 dan 2014 kekuatan masing-masing partai peserta

pemilu tidak menunjukkan ada perubahan yang signifikan. Partai Golkar

memperoleh suara 7,22% - 8,61%, Partai Demokrat memperoleh suara

17,03% - 11,97%, Partai PDI Perjuangan memperoleh suara 14,49% - 13,69%,

Partai PKS memperoleh suara 8,32% - 6,65%, Partai PAN memperoleh suara

11,40% - 8,85%, Partai Gerindra memperoleh suara 11,40% - 8,85%, Partai

Hanura memperoleh suara 9,57% - 10,40%, Partai PKB memperoleh suara

4,45% - 4,02%, Partai PBB memperoleh suara 9,68% - 10,74%, Partai PKPI

memperoleh suara 1,79% - 1,62%, dan Partai Nasdem memperoleh suara

3,8%. Data selengkapnya disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Rekapitulasi Perolehan Suara Pemilu Legislatif 2009 di Jaticempaka

Kabupaten Bekasi

No. Nama Partai Jumlah Suara Persentase

1 Demokrat 3127 17,03%

Page 52: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

41

2 Golkar 1325 7,22%

3 PDIP 2659 14,49%

4 PKS 1528 8,32%

5 PAN 2093 11,40%

6 PKB 816 4,45%

7 Gerindra 2945 16,05%

8 Hanura 1757 9,57%

9 PBB 1776 9,68%

10 PKPI 329 1,79%

Jumlah Suara 18.325 100%

Tabel 3.2

Rekapitulasi Perolehan Suara Pemilu Legislatif 2014 di Jaticempaka

Kabupaten Bekasi

No. Nama Partai Jumlah Suara Persentase

1 Golkar 1965 8,61%

2 Demokrat 2734 11,97%

3 PDIP 3127 13,69%

4 PKS 1518 6,65%

5 PAN 2021 8,85%

6 PKB 917 4,02%

7 Gerindra 4469 19,57%

8 Hanura 2374 10,40%

9 PBB 2452 10,74%

10 Nasdem 885 3,88%

11 PKPI 369 1,62%

Jumlah Suara 22.831 100%

Page 53: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

42

C. Dinamika Politik Masyarakat

Berdasarkan data dan informasi di lapangan, diketahui bahwa kondisi

politik khususnya menjelang dan saat berlangsungnya pemilu di Kelurahan

Jaticempaka Kabupaten Bekasi selalu berubah-ubah dan dinamis. Hal ini lebih

disebabkan oleh adanya berbagai isu yang terjadi dalam masyarakat,

pencitraan elit politik, dan popularitas ketokohan.

Indikasi dinamika politik biasanya terkait dengan konstelasi

situasional dan relevansinya dengan kiprah partai politik. Data

memperlihatkan betapa telah terjadi dinamika politik masyarakat dalam

pemilu. Data jumlah pemilih misalnya pada pemilu tahun 2009 sebanyak

37.601 sedangkan jumlah seluruh pengguna hak pilih sebanyak 21.964.

Sedangkan dalam pemilu legislatif 2014 jumlah pemilih sebanyak 37.707

orang dengan jumlah seluruh pengguna hak pilih sebanyak 22.084 orang.

Dengan demikian, telah terjadi perubahan partisipasi politik sebesar …%.

Begitupun berdasarkan perolehan suara untuk masing-masing partai

politik peserta pemilu telah terjadi perbaikan. Pada pemilu tahun 2009 suara

terbanyak sekaligus pemenang pemilu di Kelurahan Jaticempaka Kabupaten

Bekasi adalah Partai Demokrat. Sedangkan pada pemilu tahun 2014 partai

pemenang adalah Partai Golkar. Hanya saja pemilu tahun 2014 jumlah pemilih

yang tidak menentukan pilihannya karena tidak datang di TPS sebanyak 357

orang atau …% dari jumlah pemilih yang seharusnya.

Page 54: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

43

Gambaran di atas menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan atau

dinamika politik di Kelurahan Jaticempaka Pondok Gede Kabupaten Bekasi

secara signifikan.

Pada sisi lain, tendensi masyarakat dalam menentukan pilihannya atas

partai politik yang pada mulanya atas pertimbangan ideologis serta program

yang ditawarkan, namun belakangan ini persepsi dan tendensi masyarakat atas

partai politik telah bergeser yakni tidak lagi melihat jati diri partai politik

melainkan lebih kepada popularitas elit partai. Ketertarikan masyarakat

ditentukan oleh profil dan popularitas sosok elitis. Hal ini dikuatkan dengan

pengakuan tiga orang warga Jaticempaka bernama Diding Ahidin, Drs. Maman

Paturahman, M.Pd, dan Supriyanto. Menurut Diding Ahidin, memilih partai

dalam pemilu bukan karena ideologi dan programnya, melainkan karena saya

simpati pada sosok partai tersebut.36

Hal senada diutarakan oleh Drs. Maman

Paturahman, M.Pd. bahwa mencoblos partai dalam pemilu tidak lagi melihat

ideologi dan program yang ditawarkan oleh partai tersebut, melainkan lebih

pada idealisme, visi, misi, dan pemikiran sosok sentral tokoh partai tersebut.37

sedangkan menurut pengakuan Supriyanto, memilih partai dalam pemilu tidak

karena apa-apa melainkan karena tokoh partai tersebut lebih merakyat dan

simpatik.38

Hal ini menjadi bukti terjadinya dinamika politik dalam masyarakat

di Jaticempaka Kabupaten Bekasi.

36

Wawancara pribadi dengan Diding Ahidin (seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta) pada

tanggal 11 Mei 2015. 37

Wawancara pribadi dengan Drs. Maman Paturahman, M.Pd. (dosen salah satu perguruan tinggi

swasta) pada tanggal 12 Mei 2015 38

Wawancara pribadi dengan Supriyanto (seorang pedagang alat tulis kantor) pada tanggal 13 Mei

2015

Page 55: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

44

BAB IV

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI POLITIK MASYARAKAT

DENGAN PARTISIPASI PADA PEMILU LEGISLATIF 2014

Hasil penelitian di lapangan diperoleh data dan informasi bahwa persepsi

masyarakat atas partai politik peserta pemilu legislatif 2014 di Jaticempaka terkait

dengan partisipasi mereka dalam menyalurkan aspirasi politik. Artinya bahwa

partisipasi politik masyarakat Jaticempaka dalam pemilu 2014 ditentukan oleh

persepsi mereka atas partai politik peserta pemilu. Karena itu pula dapat

ditegaskan bahwa bilamana persepsi masyarakat atas partai politik positif maka

partisipasi politik dalam setiap pemilu akan meningkat. Sebaliknya, apabila

persepsi masyarakat atas partai politik negatif maka partisipasi mereka dalam

pemilu akan rendah.

Data dan informasi mengenai persepsi masyarakat atas partai politik,

partisipasi politik dalam pemilu, dan hubungan persepsi masyarakat atas partai

politik pemilu legislatif 2014 di Jaticempaka Kabupaten Bekasi diperoleh

berdasarkan teknik triangulasi; wawancara dengan lurah Jaticempaka, ketua

pengurus salah satu partai politik, peserta pemilu, dan tokoh masyarakat setempat.

Sedangkan data kuantitatif yang diberi melalui angket dianalisis dengan

pendekatan statistik, khususnya untuk menentukan/ menguji linieritas persepsi

dan partisipasi politik masyarakat di Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi.

Page 56: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

45

A. Deskripsi Data

Berdasarkan hasil penyebaran angket di Kelurahan Jaticempaka

Kabupaten Bekasi kepada 379 orang sebagai sampel sekaligus sebagai

responden diperoleh data bahwa angket yang penulis sebarkan, yakni

pengembangan dari dua variabel penting sebanyak 25 butir pernyataan.

Angket tersebut sekaligus dikembangkan berdasarkan indikator pada variabel

yang diteliti, yaitu mengenai persepsi masyarakat atas partai politik peserta

pemilu legislatif 2014.

Data hasil angket di Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi

tersebut diolah secara hati-hati dan agar data lebih akurat dan mengurangi

kesalahan dalam analisis maka data disajikan dalam bentuk tabulasi data dan

diolah dengan program analisis data menggunakan program statistik SPSS

17.0 for Windows.

Kuesioner penelitian yang peneliti sampaikan kepada responden

sebanyak 379 orang, kemudian dicermati, ditelaah, dan dianalisis sesuai

dengan teknik pengolahan data sesuai konsep statistik. Kuesioner penelitian

ini kemudian diberi skor sesuai dengan jawaban responden dan dijumlahkan.

Proses penelitian dilakukan secara hati-hati agar tidak mengalami kekeliruan

dalam penyusunannya.

Rekapitulasi jumlah skor untuk masing-masing variabel dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Page 57: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

46

Tabel 4.1

Rekapitulasi Jumlah Skor Masing-masing Variabel

NO X Y NO X Y

1 83 83 38 80 80

2 90 85 39 76 76

3 83 83 40 80 80

4 83 83 41 76 76

5 90 85 42 76 76

6 83 83 43 89 89

7 90 85 44 76 76

8 76 76 45 80 80

9 76 76 46 76 76

10 90 85 47 80 80

11 90 90 48 76 76

12 98 83 49 89 89

13 83 83 50 90 83

14 79 79 51 76 76

15 76 76 52 76 76

16 90 83 53 76 76

17 76 76 54 81 81

18 76 76 55 76 76

19 76 76 56 83 83

20 83 83 57 76 76

21 76 76 58 76 76

22 76 76 59 80 80

23 83 83 60 76 76

24 76 76 61 76 76

25 83 83 62 76 76

26 76 76 63 80 80

27 83 83 64 76 76

28 76 76 65 76 76

29 83 83 66 76 76

30 76 76 67 76 76

31 83 83 68 80 80

32 79 79 69 76 76

33 76 76 70 76 76

34 89 89 71 83 83

35 77 77 72 76 76

36 79 79 73 76 76

37 76 76 74 76 76

NO X Y NO X Y

75 75 75 112 85 85

76 87 87 113 85 85

77 76 76 114 85 85

78 89 89 115 80 80

79 76 76 116 76 76

80 76 76 117 80 80

81 76 76 118 76 76

82 83 83 119 80 80

83 76 76 120 76 76

84 87 87 121 77 77

85 76 76 122 76 76

86 76 76 123 76 76

87 87 87 124 85 85

88 76 76 125 85 85

89 76 76 126 85 85

90 79 79 127 85 85

91 76 76 128 76 76

92 76 76 129 76 76

93 76 76 130 76 76

94 76 76 131 85 85

95 76 76 132 76 76

96 75 75 133 85 85

97 77 77 134 85 85

98 77 77 135 76 76

99 85 85 136 76 76

100 85 85 137 79 79

101 77 77 138 80 80

102 83 83 139 80 80

103 83 83 140 80 80

104 77 77 141 79 79

105 77 77 142 79 79

106 76 76 143 79 79

107 77 77 144 79 79

108 76 76 145 80 80

109 83 83 146 80 80

110 76 76 147 76 76

111 83 83 148 76 76

Page 58: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

47

NO X Y NO X Y

149 76 76 186 83 83

150 76 76 187 90 90

151 76 76 188 90 90

152 85 85 189 76 76

153 76 76 190 76 76

154 85 85 191 83 83

155 76 76 192 83 83

156 76 76 193 90 83

157 76 76 194 90 83

158 85 85 195 76 76

159 76 76 196 79 79

160 76 76 197 90 90

161 76 76 198 79 79

162 76 76 199 79 78

163 76 76 200 76 76

164 76 76 201 79 78

165 85 85 202 79 77

166 85 85 203 76 75

167 85 85 204 79 78

168 76 76 205 76 76

169 76 76 206 79 79

170 76 76 207 83 83

171 80 80 208 79 79

172 80 80 209 83 83

173 80 80 210 87 87

174 76 76 211 83 83

175 83 83 212 83 83

176 83 83 213 91 79

177 83 83 214 83 83

178 83 83 215 87 87

179 83 83 216 83 83

180 90 90 217 87 87

181 83 83 218 91 79

182 83 83 219 79 79

183 90 90 220 76 74

184 83 83 221 91 91

185 83 83 222 76 76

NO X Y NO X Y

223 87 87 260 76 64

224 79 79 261 93 64

225 87 87 262 82 71

226 76 76 263 69 71

227 83 83 264 66 67

228 83 83 265 63 64

229 83 83 266 75 71

230 76 76 267 63 64

231 54 54 268 63 64

232 79 79 269 64 64

233 89 89 270 69 64

234 79 79 271 64 64

235 90 90 272 63 64

236 76 76 273 69 71

237 90 76 274 64 64

238 90 75 275 69 71

239 81 81 276 63 64

240 76 76 277 69 71

241 79 79 278 63 64

242 89 89 279 69 71

243 87 87 280 63 71

244 76 76 281 69 64

245 85 85 282 66 67

246 76 76 283 63 64

247 76 76 284 73 75

248 81 81 285 65 65

249 79 79 286 66 64

250 98 98 287 64 71

251 83 82 288 67 64

252 75 71 289 64 71

253 69 71 290 67 71

254 69 71 291 64 64

255 75 71 292 64 67

256 69 71 293 73 64

257 75 71 294 64 75

258 63 64 295 67 65

259 63 64 296 64 71

Page 59: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

48

NO X Y NO X Y NO X Y

297 67 64 334 71 74 371 64 64

298 64 64 335 64 63 372 63 64

299 73 64 336 64 63 373 69 71

300 74 64 337 71 74 374 64 64

301 64 64 338 64 63 375 69 71

302 64 64 339 64 63 376 63 64

303 64 71 340 66 63 377 69 71

304 67 64 341 64 63 378 63 64

305 64 71 342 64 63 379 69 71

306 69 71 343 64 63

307 64 64 344 64 63

308 64 64 345 64 63

309 67 67 346 63 63

310 64 67 347 65 63

311 64 64 348 65 63

312 64 64 349 71 71

313 67 67 350 71 71

314 64 64 351 69 71

315 64 63 352 75 71

316 64 63 353 69 71

317 64 63 354 69 71

318 67 67 355 75 71

319 64 63 356 69 71

320 64 63 357 75 71

321 69 67 358 63 64

322 64 63 359 63 64

323 64 63 360 76 64

324 64 63 361 93 64

325 63 63 362 82 71

326 71 74 363 69 71

327 64 63 364 66 67

328 73 75 365 63 64

329 64 63 366 75 71

330 64 63 367 63 64

331 64 75 368 63 64

332 69 71 369 64 64

333 64 63 370 69 64

Page 60: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

49

Selanjutnya data rekapitulasi tersebut diolah dengan program analisis data

dengan bantuan program komputer SPSS 17.0.

B. Persepsi Masyarakat Atas Partai Politik di Jaticempaka pada Pemilu

Legislatif 2014

Data rekapitulasi jumlah skor untuk masing-masing variabel tersebut

diatas diproses melalui bantuan komputer dengan program SPSS 17.0 for

windows setelah dilakukan analisis deskriptif statistik frekuensi terhadap data

yang outlier maka rangkuman data variabel Persepsi masyarakat atas partai

politik (X) dapat dilihat sebagaimana pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.2

Data Statistik Variabel Persepsi Masyarakat Atas Partai Politik

N Valid 379

Missing 0

Mean 75.94

Std. Error of

Mean

.417

Median 76.00

Mode 76

Std. Deviation 8.126

Variance 66.034

Range 44

Minimum 54

Maximum 98

Sum 28782

Page 61: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

50

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Data Variabel Persepsi Masyarakat

Atas Partai Politik

Persepsi Masyarakat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 54 1 .3 .3 .3

63 20 5.3 5.3 5.5

64 45 11.9 11.9 17.4

65 3 .8 .8 18.2

66 5 1.3 1.3 19.5

67 8 2.1 2.1 21.6

69 23 6.1 6.1 27.7

71 5 1.3 1.3 29.0

73 4 1.1 1.1 30.1

74 1 .3 .3 30.3

75 10 2.6 2.6 33.0

76 102 26.9 26.9 59.9

77 8 2.1 2.1 62.0

79 23 6.1 6.1 68.1

80 18 4.7 4.7 72.8

81 3 .8 .8 73.6

82 2 .5 .5 74.1

83 40 10.6 10.6 84.7

85 19 5.0 5.0 89.7

87 9 2.4 2.4 92.1

89 6 1.6 1.6 93.7

90 17 4.5 4.5 98.2

91 3 .8 .8 98.9

93 2 .5 .5 99.5

98 2 .5 .5 100.0

Total 379 100.0 00.0

Page 62: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu
Page 63: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

52

Tabel 4.4

Data Statistik Variabel Partisipasi Politik dalam Pemilu Legislatif 2014

N Valid 379

Missing 0

Mean 75.41

Std. Error of Mean .393

Median 76.00

Mode 76

Std. Deviation 7.651

Variance 58.539

Range 44

Minimum 54

Maximum 98

Sum 28581

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Data Variabel Partisipasi Politik dalam

Pemilu Legislatif 2014

Partisipasi Politik

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 54 1 .3 .3 .3

63 26 6.9 6.9 7.1

64 46 12.1 12.1 19.3

65 2 .5 .5 19.8

67 9 2.4 2.4 22.2

71 38 10.0 10.0 32.2

74 4 1.1 1.1 33.2

75 8 2.1 2.1 35.4

76 99 26.1 26.1 61.5

77 9 2.4 2.4 63.9

78 3 .8 .8 64.6

Page 64: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

53

79 21 5.5 5.5 70.2

80 18 4.7 4.7 74.9

81 3 .8 .8 75.7

82 1 .3 .3 76.0

83 44 11.6 11.6 87.6

85 23 6.1 6.1 93.7

87 9 2.4 2.4 96.0

89 6 1.6 1.6 97.6

90 7 1.8 1.8 99.5

91 1 .3 .3 99.7

98 1 .3 .3 100.0

Total 379 100.0 100.0

Berdasarkan data-data di atas dapat digambarkan grafik histogram

pada gambar sebagai berikut:

Gambar 4.2

Grafik Histogram Partisipasi Masyarakat dalam Pemilu Legislatif

Page 65: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

54

D. Menguji Linearitas Persepsi dan Partisipasi Politik Masyarakat di

Jaticempaka Kabupaten Bekasi

Pengujian pada SPSS dengan menggunakan uji analisis compare means

dengan pilihan Tes for Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua

variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi

(Linearity) kurang dari 0,05. Adapun hasil uji tersebut dapat disajikan dalam

tabel sebagai berikut :

Tabel 4.6

Hasil Test for Linearity Variabel Persepsi Masyarakat Atas

Partai Politik (X)

Terhadap Partisipasi Politik dalam Pemilu Legislatif 2014 (Y)

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Y * X Between

Groups

(Combined) 20369.795 24 848.741 170.908 .000

Linearity 18075.696 1 18075.696 3639.828 .000

Deviation from Linearity 2294.099 23 99.743 20.085 .000

Within Groups 1757.994 354 4.966

Total 22127.789 378

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada

Linearity sebesar 0,000. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa variabel persepsi masyarakat terhadap partai politik dan

variabel partisipasi politik dalam pemilu legislatif terdapat hubungan yang

linier.

Page 66: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

55

1. Uji Multikolinearitas

Pada bagian ini, di samping uji normalitas sebagaimana telah

dikemukakan pada bagian sebelumnya, selanjutnya disajikan pula uji

multikolinearitas. Dengan bantuan program SPSS 17.0 for windows

menggunakan analisis regresi dengan pilihan statistik colinearity

diagnostic. Adapun hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Persepsi Masyarakat 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Y

Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai

Valuedinflation factor (VIF) pada model regresi. Pada umumnya jika

VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan

multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. Tabel di atas

memperlihatkan bahwa variabelpersepsi masyarakat atas partai politik

(X) mempunyai nilai VIF sebesar 1,000. Karena nilai VIF lebih kecil dari

5 maka dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat atas partai politik

(X) terhadap partisipasi politik dalam pemilu legislatif (Y) tidak

mempunyai masalah multikolinearitas.

Page 67: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

56

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

Dengan proses SPSS 17.0 for windows didapatkan hasil uji

normalitas variabel persepsi masyarakat atas partai politik (X) terhadap

partisipasi politik dalam pemilu legislatif (Y) dapat dilihat pada grafik

pada gambar di bawah bahwa data (titik-titik) menyebar di sekitar garis

diagonal serta penyebarannya mengikuti garis diagonal yang berarti

bahwa regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel persepsi

masyarakat atas partai politik (X) berdasarkan masukan variabel

partisipasi politik dalam pemilu legislatif (Y).

Selanjutnya untuk memperkuat hasil pengujian maka ditampilkan

Histogram Normalitas Galat Baku, Grafik Normal P-P Plot Galat Baku,

dan Grafik Normal Q-Q Plot untuk setiap sampel.

Gambar 4.3

Grafik Histogram Normalitas Galat Baku

Page 68: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

57

E. Pengaruh Persepsi Masyarakat Terhadap Partisipasi Politik di

Jaticempaka Kabupaten Bekasi

Selanjutnya untuk melihat besar pengaruh persepsi masyarakat

terhadap partisipasi politik maka dilakukan analisis regresi untuk melihat

konstribusi X mempengaruhi Y, yaitu:

a. Koefisien Korelasi (r)

Dengan melakukan analisis regresi linier sederhana dengan

bantuan SPSS 17.0 for windows dapat dilihat bahwa nilai koefisien

korelasi (r) = 0,904a yang berarti hubungan variabel persepsi

masyarakat atas partain politik (X) terhadap variabel partisipasi politik

dalam pemilu legislatif (Y) positif dan cukup kuat. Lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8

Nilai Koefesien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R Square)

Variabel Persepsi Masyarakat atas Partai Politik (X) Terhadap

Variabel Partisipasi Politik dalam Pemilu Legislatif (Y)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .904a .817 .816 3.278

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

b. Koefisien Determinasi (r²)

Koefisien determinasi atau R Square sebesar 0,817 adalah

pengkuadratan dari koefisien korelasi. Hal ini menunjukkan 81,70%

variabel partisipasi politik dalam pemilu legislatif (Y) ditentukan oleh

Page 69: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

58

faktor variabel persepsi masyarakat atas partai politik (X) sedangkan

sisanya 18,30% ditentukan faktor-faktor lain.

c. Uji F atau Anova Test

Uji F bertujuan untuk menguji signifikansi model regresi

persepsi masyarakat atas partai politik (X) terhadap partisipasi politik

dalam pemilu legislatif (Y). Hasil uji F seperti yang terdapat pada

Tabel berikut:

Tabel 4.9

FhitungVariabel Persepsi Masyarakat Atas Partai Politik (X)

Terhadap Variabel Partisipasi Politik dalam Pemilu Legislatif (Y)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 18075.696 1 18075.696 1681.733 .000a

Residual 4052.093 377 10.748

Total 22127.789 378

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

Uji F dilakukan untuk menguji hipotesis ini adalah;

1) H0 = 0; atau model regresi tidak signifikan

2) H1 ≠ 0; atau model regresi signifikan

Dasar pengambilan keputusan adalah :

1) Jika Fhitung< Ftabel maka H1 ditolak, H0 diterima

2) Jika Fhitung> Ftabel maka H1 diterima, H0 ditolak

Dengan bantuan pengolahan komputer berdasarkan perhitungan

SPSS 17.0 for windows tersebut diperoleh Fhitung sebesar 1681,733

sedangkan harga kritis nilai Ftabel dengan derajat bebas pembilang 1

Page 70: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

59

dan penyebut 378 pada (0,05) sebesar 3,019. Cara praktis mencari

Ftabel adalah dengan menggunakan Ms Excel. Pada cell kosong ketik

=FINV(0,05;2;379) kemudian tekan enter. 0,05 adalah nilai

adalah jumlah variable, dan 379 adalah jumlah responden.

Dengan demikian Fhitung (1681,733) > Ftabel (3,019), sehingga jelas

H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi

variabel persepsi masyarakat atas partai politik signifikan terhadap

variabel partisipasi politik dalam pemilu legislatif.

d. Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi regresi variabel

persepsi masyarakat atas partai politik (X) terhadap variabel partisipasi

politik dalam pemilu legislatif (Y).

Keputusan yang diambil adalah sebagai berikut :

1) H0:1 = 0 ; atau koefisien regresi variabel persepsi masyarakat

atas partai politik (X) tidak signifikan terhadap

variabel partisipasi politik dalam pemilu legislatif (Y).

2) H1:1 ≠ 0 ; atau koefisien regresi variabel persepsi masyarakat

atas partai politik (X) signifikan terhadap variabel

partisipasi politik dalam pemilu legislatif (Y).

Dasar dari pengambilan keputusan adalah membandingkan

thitung dengan ttabel.

1) jika thitung< ttabel maka H1 ditolak, H0 diterima

2) jika thitung> ttabel maka H1 diterima, H0 ditolak

Page 71: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

60

Dengan program SPSS 17.0 for windows diperoleh nilai thitung

dan signifikansinya seperti yang terdapat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10

Thitung dan Signifikansi Variabel Persepsi Masyarakat Atas Partai Politik (X)

TerhadapVariabel Partisipasi Politik dalam Pemilu Legislatif (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 10.787 1.585 6.806 .000

Persepsi

Masyarakat .851 .021 .904 41.009 .000

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan perhitungan SPSS 17.0 for windows, thitung variabel

atas persepsi masyarakat atas partai politik yang diperoleh adalah

sebesar 41,009 dengan df 19 pada ½ (0,05) diperoleh ttabel sebesar

1,966. Cara praktis mencari ttabel adalah dengan menggunakan Ms

Excel. Pada cell kosong ketik =TINV(0,05;379) kemudian tekan enter.

0,05 adalah nilai signifikasi dan 379 adalah jumlah responden.

Dengan demikian thitung (41,009)> ttabel (1,966), sehingga jelas

H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukan bahwa koefisien

regresi variabel persepsi masyarakat atas partai politik signifikan

terhadap variabel partisipasi politik dalam pemilu legislatif.

Adapun analisis diatas dengan bantuan komputer berdasarkan

perhitungan SPSS 17.0 for windows diperoleh persamaan regresi

sederhana sebagai berikut:

Ŷ = f (X)

Page 72: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

61

Ŷ = 10,787+ 0,851X

Konstanta sebesar 10,787 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai

persepsi masyarakat atas partai politik (X) maka partisipasi politik

dalam pemilu legislatif (Y) nilainya 10,787, sedangkan koefisien regresi

sebesar 0,851X menyatakan bahwa setiap penambahan 1 (satu) nilai

pada variabel persepsi masyarakat atas partai politik (X) akan

meningkatkan variabel partisipasi politik dalam pemilu legislatif (Y)

sebesar 0,851 kali pada konstanta 10,787.

Hasil penelitian yang dilakukan terbukti bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan persepsi masyarakat atas partai politik terhadap partisipasi

masyarakat dalam pemilu legislatif. Keeratan hubungan antara variabel

persepsi masyarakat atas partai politik terhadap partisipasi politik dalam

pemilu legislatif, tercermin pada besarnya nilai koefisien korelasi (r) yang

dihasilkan dari perhitungan korelasi antara variabel bebas persepsi masyarakat

atas partai politik (X) terhadap variabel partisipasi politik dalam pemilu

legislatif (Y) yaitu sebesar 0,904.

Koefisien determinasi atau R Square sebesar 0,817 adalah

pengkuadratan dari koefisien korelasi. Hal ini menunjukkan 81,70% variabel

partisipasi politik dalam pemilu legislatif tahun 2014 (Y) di Kelurahan

Jaticempaka Kabupaten Bekasi ditentukan oleh faktor variabel persepsi

masyarakat atas partai politik (X) sedangkan sisanya 18,30% ditentukan faktor-

faktor lain.

Page 73: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

62

Berdasarkan perhitungan SPSS 17.0 for windows, thitung variabel

persepsi masyarakat atas partai politik yang diperoleh adalah sebesar 41,009

dengan df 378 pada ½ (0,05) diperoleh ttabel sebesar 1,966. Dengan

demikian thitung (41,009)> ttabel (1,966), sehingga jelas H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini menunjukan bahwa koefisien regresi variabel persepsi

masyarakat atas partai politik signifikan terhadap variabel partisipasi politik

dalam pemilu legislatif.

Dengan bantuan pengolahan data berdasarkan perhitungan SPSS 17.0

tersebut diperoleh Fhitung sebesar 1681,733. Sedangkan harga kritis nilai Ftabel

dengan derajat bebas pembilang 1 dan penyebut 378, pada (0,05) sebesar

3,019. Dengan demikian Fhitung (1681,733) > Ftabel (3,019), sehingga jelas H0

ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi variabel

persepsi masyarakat atas partai politik signifikan terhadap variabel partisipasi

politik dalam pemilu legislatif 2014 di Kelurahan Jaticempaka Kabupaten

Bekasi.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa hipotesis

yang penulis ajukan yakni hipotesis alternatif (H1) diterima, artinya terdapat

pengaruh yang signifikan persepsi masyarakat atas partai politik (X) atau

terhadap partisipasi politik dalam pemilu legislatif tahun 2014 di Kelurahan

Jaticempaka Kabupaten Bekasi.

Persepsi masyarakat atas partai politik selalu mengalami dinamika,

hal ini seiring dengan sejarah panjang pelaksanaan pemilu di Indonesia. pada

awal pelaksanaan pemilu pada tahun 1955 hingga tahun 1971 persepsi

Page 74: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

63

masyarakat amat terkait dengan ideologi apa yang diusung oleh partai-partai

peserta pemilu. Karena itu, ada 2 partai besar yang selalu menjadi pilihan

rakyat, pertama adalah partai yang berideologi agama (Islam) yang didukung

oleh basis masyarakat yang beragama Islam (muslim), dan kedua adalah

partai yang berideologi nasionalis kebangsaan yang kemudian berubah

menjadi partai berazas Pancasila. Fenomena ini melahirkan partai-partai besar

di zamannya yakni partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (MASYUMI)

dan Partai Nasional Indonesia (PNI).

Seiring dengan perjalanan sejarah perpolitikan di Indonesia sejak

terjadi pergantian kepemimpinan nasional dari Orde Lama menjadi Orde Baru

di bawah pemerintahan presiden Soeharto, di awal pemerintahannya ia

mengutamakan pentingnya stabilitas politik sebagai dalih syarat mutlak

pembangunan ekonomi nasional. Maka makna demokrasi dan atas nama

stabilitas nasional partai politik yang sebelumnya tumbuh subur dengan

mengusung berbagai ideologi oleh Presiden Soeharto disederhanakan menjadi

3 (tiga) partai yakni Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrasi

Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Tidak sampai di situ, sejalan dengan perkembangan berikutnya maka

diberlakukan pula azas tunggal dimana Pancasila harus menjadi azas setiap

partai dan organisasi massa lainnya.

Pencantuman Pancasila sebagai azas bagi semua partai politik dan

organisasi lainnya telah memecah persepsi masyarakat terhadap semua partai

politik peserta pemilu. Akhirnya, partai Golkar selalu menjadi pemenang

Page 75: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

64

pemilu dalam beberapa dekade hingga terjadinya Era Reformasi pada tahun

1998. Hal ini sebagai akibat diterapkannya ideologi monoistik yakni Pancasila,

maka tidak ada pilihan lain bagi masyarakat kecuali melanggengkan partai

politik yang pro pembangunan semesta.

Persepsi masyarakat atas semua program yang ditawarkan partai

politik peserta pemilu dapat menentukan partisipasi politik masyarakat, seperti

memberi suara dalam pemilu, mendiskusikan masalah politik, menghadiri

rapat umum, menjadi anggota atau konstuen partai tertentu, melibatkan diri

dalam berbagai proyek dan aktivitas sosial melakukan kontak dan lobbying

dengan pihak lain, menjadi juru kampanye, menjadi tim pemenangan pemilu,

menjadi kader dan fungsionaris partai dan sebagainya.

Uraian di atas merupakan benang merah dari hasil wawancara peneliti

dengan dua orang tokoh masyarakat dan seorang aktivis sebuah partai politik

peserta pemilu. Kedua orang tokoh masyarakat tersebur bernama Drs. K. H.

Ramdani Rahmat dan Al-Ustaz Budi Abdul Aziz. Sedangkan seorang aktivis

partai bernama Amar Muhtadi.

Menurut Drs. K. H. Ramdani Rahmat, partisipasi politik masyarakat

belakangan ini tidak seperti dalam pemilu yang sudah-sudah, hal itu karena

masyarakat kian cerdas dalam berpolitik. Belakangan ini masyarakat mulai

apatis dengan pemilu karena di mata sebagian masyarakat sudah tidak ada lagi

partai yang pro rakyat. Para elit partai hanya mementingkan diri dan

kelompoknya, bukan lagi mengabdi kepada rakyat. Menurutnya, partai hanya

sebagai alat untuk meraih kekuasaan dan tempat mencari nafkah orang-orang

Page 76: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

65

partai.1 Hal senada dibenarkan oleh Ustaz Abdul Aziz, menurutnya

masyarakat tidak lagi melihat partai politik dari sisi ideologis melainkan dari

sisi sejauh mana keberpihakannya kepada rakyat. Selama partai-partai tersebut

tidak lagi berbuat banyak bagi rakyat secara riil maka jangan harap rakyat mau

memilihnya. Lebih lanjut ia menegaskan bahwa sebagian besar rakyat atau

masyarakat di Kelurahan Jaticempaka Kabupaten Bekasi sudah tidak percaya

lagi kepada partai.2 Sementara itu, Amar Muhtadi menyangkal bahwa banyak

partai yang tidak pro rakyat, menurut Amar pada prinsipnya partai dibentuk

untuk menampung aspirasi dan berbakti kepada rakyat, partai dibentuk untuk

mengabdi kepada kepentingan rakyat dan bukan sekedar kendaraan untuk

meraih kekuasaan. Kalaupun ada orang yang terlibat dalam hal-hal yang tidak

terpuji, itu lebih disebabkan bersifat pribadi, dan itulah yang disebut oknum.

Kejadian ini bisa menimpa siapa saja dan partai mana saja.3

Terlepas dari itu semua, rakyat atau masyarakat hanya mau kerja

nyata dan bukan obral janji. Karena itu pula, hanya partai-partai yang tidak

sering mengumbar isu-isu dan manuver politik yang akan tetap mendapat

simpati masyarakat, dan bukan partai kumpulan para elit yang sarat dengan

instrik, menghalalkan segala cara, dan sering membual mengatasnamakan

kepentingan rakyat.

1 Wawancara pribadi dengan Drs. K. H. Ramdani Rahmat (Ketua YPI An-Najah) Jaticempaka

Bekasi tanggal 5 Juni 2015. 2 Wawancara pribadi dengan Ustaz Abdul Aziz (tokoh kharismatik dan ketua pengurus masjid Nur

Hidayatullah) Jaticempaka Bekasi tanggal 6 Juni 2015. 3 Wawancara pribadi dengan Amar Muhtadi (fungsionari PDI Perjuangan Kelurahan Jaticempaka

Bekasi) tanggal 7 Juni 2015.

Page 77: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi masyarakat atas partai politik

terhadap partisipasi politik dalam pemilu legislatif 2014 di Kelurahan

Jaticempaka Kabupaten Bekasi. Keeratan hubungan antara variabel

persepsi masyarakat atas partai politik terhadap partisipasi politik dalam

pemilu legislatif tersebut, tercermin pada besarnya nilai koefisien

korelasi (r) yang dihasilkan dari perhitungan korelasi antara variabel

bebas persepsi masyarakat atas partai politik (X) terhadap variabel

partisipasi pemilu dalam pemilu legislatif (Y) yaitu sebesar 0,904.

2. Koefisien determinasi atau R Square sebesar 0,817 adalah pengkuadratan

dari koefisien korelasi. Hal ini menunjukkan 81,70% variabel partisipasi

politik dalam pemilu legislatif 2014 di Kelurahan Jaticempaka

Kabupaten Bekasi (Y) ditentukan oleh faktor variabel persepsi

masyarakat atas partai politik (X) sedangkan sisanya 18,30% ditentukan

faktor-faktor lain.

Page 78: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

67

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa saran

kepada beberapa pihak terkait sebagai berikut:

1. Komisi Pemilihan Umum (KPU) baik pusat maupun daerah seyogyanya

meningkatkan cara yang efektif untuk sosialisasi pentingnya pemilu

sebagai salah satu pesta demokrasi sekaligus sebagai medium untuk

menyalurkan aspirasi rakyat sekaligus wujud kedaulatan rakyat.

2. Partai politik harus lebih giat dalam mensosialisasikan ideologi, dan visi di

program nyata kepada masyarakat secara berkala, intensif, dan

berkesinambungan.

3. Figur calon legislatif untuk setiap partai politik di samping telah dikenal

masyarakat luas, juga harus diketahui rekam jejaknya khususnya dalam

berbuat untuk masyarakat luas. Karena itu partai politik harus benar-benar

menyeleksi setiap calon legislatif secara internal dan eksternal.

4. Pengurus, fungsionaris, dan kader partai politik harus sering terjun ke

masyarakat untuk mendengar berbagai permasalahan yang terjadi dalam

masyarakat dan berdiskusi dengan berbagai element masyarakat.

5. Tim kampanye masing-masing parpol peserta pemilu, kiranya dapat

melakukan kampanye melalui penawaran program, platform, dan ideologi

yang dapat diterima oleh semua kalangan secara efesien dan efektif serta

tidak mengedepankan kampanye terbuka yang terkesan hura-hura dan

seringkali membawa kemadharatan bagi masyarakat luas. Dengan

Page 79: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

68

demikian semua tim kampanye dapat merubah cara dan gaya berkampanye

ke arah yang lebih “cerdas dan mencerdaskan”.

6. Tokoh masyarakat dan alim ulama kiranya dapat turut berperan aktif untuk

memberikan persuasi kepada masyarakat tentang pentingnya berpartisipasi

dalam pemilu sebagai wujud tanggung jawab umat terhadap masa depan

Negara. Bahwa menyuksekan pemilu adalah salah satu bagian dari ibadah.

Page 80: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

68

DAFTAR PUSTAKA

Amal, Ichsanul. Teori-Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana,

2012.

Arindita, S. Hubungan antara Persepsi Kualitas Pelayanan dan Citra Bank dengan

Loyalitas Nasabah. Surakarta: Fakultas Psikologi UMS, 2003.

Badudu, J.S., dan Sutan Mohammad Zain.. Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka, 2006

Budiardjo, Miriam. Partisipasi dan Partai Politik: Sebuah Bunga Rampai.

Jakarta:Yayasan Obor Indonesia, 2008.

________. Dasar-dasar Ilmu Politik (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2012.

Carol, wade, dan Carol Travis. Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002.

Gay, Robins. Metode Penelitian. Bandung: Rajawali, 2003.

Gerungan, W. A. Psikologi Sosial. (edisi kedua). Bandung : PT Refika Aditama,

2006.

Hamalik, Oemar. Azas-azas Mengajar. Bandung : CV. Martiana, 2005.

Hamka, Muhammad. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja

dengan Motivasi Berprestasi. Skripsi. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Fakultas Psikologi, 2002.

Handani, Wibi (ed). Psikologi Kognitif (edisi ke-8). Jakarta:Erlangga, 2007.

Hasbullah. Media Pembelajaran. Solo : Tiga Serangkai, 2004.

Hassan Shadily. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: BinaAksara,

2004

Kartono, Kartini. Psikologi Umum. Alumni Bandung, 2004.

Mar’at. Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2001.

Pitus, A Partanto, dan M. Dahlan Al Barry. Kamus Ilmiah Populer.Surabaya:

Arkola, 2001.

Page 81: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

69

Peraturan Pemilu: Perundangan Tentang Parpol, Pemilu, Pilpres. Jakarta:

Pustaka Yustisia, 2014.

Robbins, S.P. Perilaku Organisasi. Jilid I. Jakarta: PT INDEKS Kelompok

Garmedia, 2003.

Rosyadi, I. Keunggulan kompetitif berkelanjutan melalui capabilities-based

competition: Memikirkan kembali tentang persaingan berbasis

kemampuan. Jurnal BENEFIT, vol. 5, No. 1, Juni 2001. Surakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2001.

Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametri., Jakarta. PT. Elex

Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2001

Saputra, Lukman Surya. Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Setia Purna

Inves, 2007.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survai. Jakarta :

LP3ES, 2004.

Sudjana. Metoda Statistik. Bandung : Tarsito, 2000.

_______. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung : Tarsito, 2000.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2000.

_______. Metoda Statistik. Bandung : Tarsito, 2007.

Sumanto Metodologi Penelitian Sosial Pendidikan: Aplikasi Metode Kuantitatif dan

Statistika Dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset, 2005

Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : PT. Gramedia Widyasarana

Indonesia, 2002.

Thoha, Miftah. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo,

2003.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Perubahan

Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan

Umum Presiden dan Wakil Presiden

Walgito, Bimo. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset, 2004.

Wirawan, Sarlitom Sarwono. PengantarPsikologi. Jakarta: Bulan Bintang, 2006.

Page 82: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Lampiran 1

Pedoman Wawancara Dinamika Politik Masyarakat Kelurahan Jaticempaka

Informan : tokoh masyarakat, aktivis, dan warga

Pertanyaan :

1. Bagaimana persepsi Bapak atas partai tiga politik peserta pemilu legislatif

2014?

2. Mengapa terjadi pergeseran nilai dalam menentukan pilihan atas partai

politik?

3. Apa motif atau dasar Bapak memilih partai politik?

4. Apakah memilih partai atau karena ketokohan di balik partai tersebut?

5. Bagaimana harapan Bapak atas partai pemenang pemilu?

Page 83: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Lampiran 2

Pedoman Wawancara Hubungan Persepsi dengan Partisipasi Politik

Masyarakat Jaticempaka

Informan : tokoh masyarakat dan elit politik kelurahan

Pertanyaan :

1. Mengapa ada masyarakat yang apatis dengan partai politik dan lebih memilih

golput?

2. Apa yang dapat mengubah persepsi masyarakat atas partai politik selama ini?

3. Apakah persepsi dapat mempengaruhi partisipasi politik dalam pemilu? Apa

alasannya?

Page 84: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Lampiran 3

Kuesioner Persepsi Masyarakat Atas Partai Politik Peserta

Pemilu Legislatif 2014

Petunjuk :

1. Silanglah salah satu jawaban pada kolom pernyataan yang sesuai dengan

pengalaman dan pendapat kamu.

2. Keterangan alternatif pilihan (option) setiap pernyataan instrument, sebagai

berikut :

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Jawaban

SS S KS TS STS

1 Apakah anda setuju menyambut pemilu

legislatif 2014 dengan suka cita?

2 Apakah anda setuju berpartisipasi aktif

dalam kampanye pemilu legislatif 2014?

3 Apakah anda setuju mendukung salah satu

partai peserta pemilu 2014?

4 Apakah anda setuju bangga atas salah satu

partai peserta pemilu?

5 Apakah anda setuju bangga atas ideologi

Page 85: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

No Pernyataan Jawaban

SS S KS TS STS

partai peserta pemilu?

6 Apakah anda setuju bangga atas figure

dalam partai?

7 Apakah anda setuju bilamana partai pilihan

mendulang suara banyak?

8 Apakah anda setuju turut memperjuangkan

cita-cita partai politik?

9 Apakah anda setuju menyimak berita

kegiatan partai melalui mass media?

10 Apakah anda setuju memasang bendera /

atribut partai di rumah?

11 Apakah anda setuju mengikuti kampanye

partai dengan tertib?

12 Apakah anda setuju untuk tidak

memojokan partai lain?

13 Apakah anda setuju memelihara

mengutamakan persaudaraan dengan partai

lain?

14 Apakah anda setuju bahwa dalam pemilu

harus memahami makna pemilu dengan

Page 86: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

No Pernyataan Jawaban

SS S KS TS STS

benar?

15 Apakah anda setuju mengutamakan

kepentingan bangsa dan Negara di atas

kepentingan partai?

16 Apakah anda setuju semua partai memiliki

ideologi yang sama?

17 Apakah anda setuju semua partai harus

berazazkan Pancasila?

18 Apakah anda setuju dengan pandangan

bahwa berpolitik jangan dijadikan tempat

untuk mencari nafkah?

19 Apakah anda setuju dengan pandangan

bahwa terjun ke dunia politik sebaiknya

secara ekonomi sudah mapan agar tidak

korup?

20 Apakah anda setuju dengan pandangan

bahwa berpolitik sebaiknya bercita-cita

untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat?

21 Apakah anda setuju atas anggapan bahwa

semua partai peserta pemilu pada dasarnya

Page 87: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

No Pernyataan Jawaban

SS S KS TS STS

sama yakni tidak dapat memberikan

perubahan kepada rakyat?

22 Apakah anda setuju akan anggapan bahwa

pemilu seringkali menghamburkan uang

Negara?

23 Apakah anda setuju dengan angapan bahwa

semua partai hanya berjuang untuk

kepentingan diri sendiri dan golongannya?

24 Apakah anda setuju dengan anggapan

bahwa pemilu hanya dapat melahirkan elite

politik baru semata?

25 Apakah anda setuju dengan anggapan

bahwa golput adalah salah satu sikap politik

dalam pemilu?

Jakarta, …………………………. 2015

Responden,

……………………….

Page 88: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Lampiran 4

Kuesioner Partisipasi Masyarakat Pemilu Legislatif 2014

Petunjuk :

1. Silanglah salah satu jawaban pada kolom pernyataan yang sesuai dengan

pengalaman dan pendapat kamu.

2. Keterangan alternatif pilihan (option) setiap pernyataan instrument, sebagai

berikut :

SL = Selalu

SR = Sering

KD = Kadang-kadang

P = Pernah

TP = Tidak Pernah

No Pernyataan Jawaban

SL SR KD P TP

1 Apakah anda suka berpartisipasi dalam

menyambut pemilu legislatif dengan

sukacita?

2 Apakah anda suka berpartisipasi aktif

dalam kampanye pemilu legislatif 2014?

3 Apakah anda suka berpartisipasi untuk

mendukung salah satu partai peserta

pemilu 2014?

4 Apakah anda suka merasa bangga

dengan adanya pemilu legislatif?

Page 89: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

No Pernyataan Jawaban

SL SR KD P TP

5 Apakah anda suka bangga atas ideologi

partai peserta pemilu legislatif?

6 Apakah anda suka atas figure dalam

yang dipilih dalam pemilu legislatif?

7 Apakah anda suka bilamana partai

pilihan mendulang suara banyak dalam

pemilu legislatif?

8 Apakah anda suka turut berpatsisipasi

memperjuangkan cita-cita partai politik

dalam pemilu legislatif?

9 Apakah anda suka menyimak hasil

pemilu legislatif dalam mass media?

10 Apakah anda suka memasang bendera /

atribut partai di rumah saat pemilu

legislatif?

11 Apakah anda suka mengikuti kampanye

dalam pemilu legislatif?

12 Apakah dalam kampanye anda suka tidak

menyinggung partai lain?

13 Apakah anda suka

memelihara/mengutamakan persaudaraan

Page 90: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

No Pernyataan Jawaban

SL SR KD P TP

dengan partai lain?

14 Apakah anda suka makna pemilu dengan

benar?

15 Apakah anda suka mengutamakan

kepentingan bangsa dan Negara di atas

kepentingan partai?

16 Apakah anda suka semua partai

memiliki ideologi yang sama?

17 Apakah anda suka agar semua partai

berazazkan Pancasila?

18 Apakah anda suka menganggap pemilu

legislatif hanya untuk memperkaya calon

legislatif?

19 Apakah anda suka memilih golput dalam

pemilu legislatif kali ini?

20 Apakah anda suka menganggap bahwa

pemilu seringkali menghamburkan uang

Negara?

21 Apakah anda suka dengan pandangan

bahwa berpolitik sebaiknya bercita-cita

untuk memperbaiki kesejahteraan

Page 91: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

No Pernyataan Jawaban

SL SR KD P TP

rakyat?

22 Apakah anda suka dengan anggapan

bahwa semua partai peserta pemilu pada

dasarnya sama yakni tidak dapat

memberikan perubahan kepada rakyat?

23 Apakah anda suka dengan anggapan

bahwa terjun ke dunia politik sebaiknya

secara ekonomi sudah mapan agar tidak

korup?

24 Apakah anda suka dengan anggapan

bahwa semua partai hanya berjuang

untuk kepentingan diri sendiri dan

golongannya?

25 Apakah anda suka dengan anggapan

bahwa pemilu hanya dapat elahirkan elite

politik baru semata?

Jakarta, …………………………. 2015

Responden,

……………………….

Page 92: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Lampiran 5

Perhitungan Statistik dengan Program SPSS for Windows

FREQUENCIES VARIABLES=X /STATISTICS=STDDEV VARIANCE

RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN MEDIAN MODE SUM

/HISTOGRAM NORMAL /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 29-Mar-2015 19:52:34

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

379

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES VARIABLES=X

/STATISTICS=STDDEV VARIANCE

RANGE MINIMUM MAXIMUM

SEMEAN MEAN MEDIAN MODE SUM

/HISTOGRAM NORMAL

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 0:00:00.422

Elapsed Time 0:00:00.438

[DataSet0]

Page 93: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Statistics

Persepsi Masyarakat

N Valid 379

Missing 0

Mean 75.94

Std. Error of Mean .417

Median 76.00

Mode 76

Std. Deviation 8.126

Variance 66.034

Range 44

Minimum 54

Maximum 98

Sum 28782

Persepsi Masyarakat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 54 1 .3 .3 .3

63 20 5.3 5.3 5.5

64 45 11.9 11.9 17.4

65 3 .8 .8 18.2

66 5 1.3 1.3 19.5

67 8 2.1 2.1 21.6

69 23 6.1 6.1 27.7

71 5 1.3 1.3 29.0

73 4 1.1 1.1 30.1

74 1 .3 .3 30.3

75 10 2.6 2.6 33.0

76 102 26.9 26.9 59.9

Page 94: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

77 8 2.1 2.1 62.0

79 23 6.1 6.1 68.1

80 18 4.7 4.7 72.8

81 3 .8 .8 73.6

82 2 .5 .5 74.1

83 40 10.6 10.6 84.7

85 19 5.0 5.0 89.7

87 9 2.4 2.4 92.1

89 6 1.6 1.6 93.7

90 17 4.5 4.5 98.2

91 3 .8 .8 98.9

93 2 .5 .5 99.5

98 2 .5 .5 100.0

Total 379 100.0 100.0

Page 95: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu
Page 96: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

FREQUENCIES VARIABLES=Y /STATISTICS=STDDEV VARIANCE

RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN MEDIAN MODE SUM

/HISTOGRAM NORMAL /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 29-Mar-2015 19:55:21

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

379

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data.

Syntax FREQUENCIES VARIABLES=Y

/STATISTICS=STDDEV VARIANCE

RANGE MINIMUM MAXIMUM

SEMEAN MEAN MEDIAN MODE SUM

/HISTOGRAM NORMAL

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 0:00:00.391

Elapsed Time 0:00:00.392

Page 97: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

[DataSet0]

Statistics

Partisipasi Masyarakat

N Valid 379

Missing 0

Mean 75.41

Std. Error of Mean .393

Median 76.00

Mode 76

Std. Deviation 7.651

Variance 58.539

Range 44

Minimum 54

Maximum 98

Sum 28581

Page 98: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Partisipasi Masyarakat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 54 1 .3 .3 .3

63 26 6.9 6.9 7.1

64 46 12.1 12.1 19.3

65 2 .5 .5 19.8

67 9 2.4 2.4 22.2

71 38 10.0 10.0 32.2

74 4 1.1 1.1 33.2

75 8 2.1 2.1 35.4

76 99 26.1 26.1 61.5

77 9 2.4 2.4 63.9

78 3 .8 .8 64.6

79 21 5.5 5.5 70.2

80 18 4.7 4.7 74.9

81 3 .8 .8 75.7

82 1 .3 .3 76.0

83 44 11.6 11.6 87.6

85 23 6.1 6.1 93.7

87 9 2.4 2.4 96.0

89 6 1.6 1.6 97.6

90 7 1.8 1.8 99.5

91 1 .3 .3 99.7

98 1 .3 .3 100.0

Total 379 100.0 100.0

Page 99: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

MEANS TABLES=Y BY X /CELLS MEAN COUNT STDDEV

/STATISTICS ANOVA LINEARITY.

Page 100: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Means

Notes

Output Created 29-Mar-2015 19:58:25

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

379

Missing Value Handling Definition of Missing For each dependent variable in a table,

user-defined missing values for the

dependent and all grouping variables

are treated as missing.

Cases Used Cases used for each table have no

missing values in any independent

variable, and not all dependent

variables have missing values.

Syntax MEANS TABLES=Y BY X

/CELLS MEAN COUNT STDDEV

/STATISTICS ANOVA LINEARITY.

Resources Processor Time 0:00:00.016

Elapsed Time 0:00:00.017

Page 101: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

[DataSet0]

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Partisipasi Masyarakat *

Persepsi Masyarakat

379 100.0% 0 .0% 379 100.0%

Report

Partisipasi Masyarakat

Perseps

i

Masyar

akat Mean N Std. Deviation

54 54.00 1 .

63 64.25 20 1.618

64 64.93 45 3.326

65 63.67 3 1.155

66 65.60 5 1.949

67 66.13 8 2.416

69 69.91 23 2.485

71 72.80 5 1.643

73 69.50 4 6.351

74 64.00 1 .

75 71.80 10 1.687

76 75.74 102 1.682

77 77.00 8 .000

79 78.78 23 .518

80 80.00 18 .000

81 81.00 3 .000

Page 102: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

82 71.00 2 .000

83 82.98 40 .158

85 85.00 19 .000

87 87.00 9 .000

89 89.00 6 .000

90 85.47 17 4.797

91 83.00 3 6.928

93 64.00 2 .000

98 90.50 2 10.607

Total 75.41 379 7.651

ANOVA Table

Sum of Squares df

Partisipasi Masyarakat *

Persepsi Masyarakat

Between Groups (Combined) 20369.795 24

Linearity 18075.696 1

Deviation from Linearity 2294.099 23

Within Groups 1757.994 354

Total 22127.789 378

ANOVA Table

Mean Square F

Partisipasi Masyarakat *

Persepsi Masyarakat

Between Groups (Combined) 848.741 170.908

Linearity 18075.696 3639.828

Deviation from Linearity 99.743 20.085

Within Groups 4.966

ANOVA Table

Sig.

Partisipasi Masyarakat *

Persepsi Masyarakat

Between Groups (Combined) .000

Linearity .000

Deviation from Linearity .000

Page 103: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Partisipasi Masyarakat *

Persepsi Masyarakat

.904 .817 .959 .921

REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R

ANOVA COLLIN TOL CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X /RESIDUALS

NORM(ZRESID).

Regression

Notes

Output Created 29-Mar-2015 19:59:58

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

379

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on cases with no

missing values for any variable used.

Page 104: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Syntax REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R

ANOVA COLLIN TOL CHANGE

/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN

/DEPENDENT Y

/METHOD=ENTER X

/RESIDUALS NORM(ZRESID).

Resources Processor Time 0:00:00.422

Elapsed Time 0:00:00.500

Memory Required 1356 bytes

Additional Memory Required

for Residual Plots

312 bytes

[DataSet0]

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Persepsi

Masyarakata

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Partisipasi Masyarakat

Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .904a .817 .816 3.278

a. Predictors: (Constant), Persepsi Masyarakat

Page 105: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .904a .817 .816 3.278

a. Predictors: (Constant), Persepsi Masyarakat

b. Dependent Variable: Partisipasi Masyarakat

Model Summaryb

Model

Change Statistics

R Square

Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .817 1681.733 1 377 .000

b. Dependent Variable: Partisipasi Masyarakat

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 18075.696 1 18075.696 1681.733 .000a

Residual 4052.093 377 10.748

Total 22127.789 378

a. Predictors: (Constant), Persepsi Masyarakat

b. Dependent Variable: Partisipasi Masyarakat

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 10.787 1.585 6.806 .000

Persepsi Masyarakat .851 .021 .904 41.009 .000

a. Dependent Variable: Partisipasi Masyarakat

Page 106: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Persepsi Masyarakat 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Partisipasi Masyarakat

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on

Variance Proportions

Eigenvalue Condition Index (Constant)

Persepsi

Masyarakat

1 1 1.994 1.000 .00 .00

2 .006 18.769 1.00 1.00

a. Dependent Variable: Partisipasi Masyarakat

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 56.74 94.18 75.41 6.915 379

Residual -25.928 9.751 .000 3.274 379

Std. Predicted Value -2.700 2.714 .000 1.000 379

Std. Residual -7.909 2.974 .000 .999 379

a. Dependent Variable: Partisipasi Masyarakat

Page 107: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Charts

Page 108: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

RELIABILITY /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004

VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010

VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA R00014 VAR00015 VAR00016

VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022

VAR00023 VAR00024 VAR00025 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Notes

Output Created 25-May-2015 03:41:28

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

379

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data for all variables in the

procedure.

Page 109: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002

VAR00003 VAR00004 VAR00005

VAR00006 VAR00007 VAR00008

VAR00009 VAR00010 VAR00011

VAR00012 VAR00013 VAR00014

VAR00015 VAR00016 VAR00017

VAR00018 VAR00019 VAR00020

VAR00021 VAR00022 VAR00023

VAR00024 VAR00025

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 0:00:00.016

Elapsed Time 0:00:00.016

[DataSet1]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 379 100.0

Excludeda 0 .0

Total 379 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.871 25

Page 110: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

1 72.6227 62.405 .338 .868

2 73.1609 59.786 .529 .863

3 72.6966 62.080 .361 .868

4 72.7203 62.726 .295 .870

5 73.1055 59.518 .537 .863

6 73.0897 60.066 .458 .865

7 72.7230 62.973 .288 .870

8 72.9683 60.523 .376 .868

9 72.9393 60.248 .399 .867

10 73.1847 58.527 .578 .861

11 73.0290 60.309 .401 .867

12 72.8285 58.021 .623 .859

13 72.6702 63.010 .367 .868

14 72.6464 63.287 .325 .869

15 72.6174 63.306 .332 .868

16 72.6280 63.615 .293 .869

17 72.6227 63.283 .336 .868

18 72.7863 63.549 .381 .868

19 72.8047 63.972 .336 .869

20 73.1557 58.407 .628 .860

21 73.0739 60.778 .339 .870

22 72.7889 60.881 .580 .863

23 72.8391 60.141 .569 .862

24 73.4380 59.167 .552 .862

25 73.4670 59.038 .546 .862

Page 111: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

DATASET ACTIVATE DataSet0. RELIABILITY /VARIABLES=VAR00001

VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007

VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA

R00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020

VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 /SCALE('ALL

VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Notes

Output Created 25-May-2015 03:50:18

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

379

Matrix Input

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with

valid data for all variables in the

procedure.

Page 112: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Syntax RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002

VAR00003 VAR00004 VAR00005

VAR00006 VAR00007 VAR00008

VAR00009 VAR00010 VAR00011

VAR00012 VAR00013 VAR00014

VAR00015 VAR00016 VAR00017

VAR00018 VAR00019 VAR00020

VAR00021 VAR00022 VAR00023

VAR00024 VAR00025

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL

/MODEL=ALPHA

/SUMMARY=TOTAL.

Resources Processor Time 0:00:00.016

Elapsed Time 0:00:00.094

[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 379 100.0

Excludeda 0 .0

Total 379 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.851 25

Page 113: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

1 72.1266 54.471 .359 .848

2 72.6412 53.236 .446 .844

3 72.1979 54.143 .403 .846

4 72.2058 54.836 .340 .848

5 72.5831 52.545 .522 .842

6 72.5752 52.890 .457 .844

7 72.2005 55.700 .278 .850

8 72.4512 53.185 .387 .847

9 72.4248 52.711 .432 .845

10 72.6517 51.831 .556 .840

11 72.5172 53.525 .376 .847

12 72.3298 51.248 .598 .838

13 72.1583 56.218 .298 .849

14 72.1346 56.413 .269 .850

15 72.1082 56.314 .287 .849

16 72.1187 56.475 .255 .850

17 72.1108 56.157 .311 .849

18 72.2770 56.778 .290 .850

19 72.3298 56.793 .258 .850

20 72.6702 52.073 .582 .839

21 72.5646 54.405 .279 .852

22 72.2955 54.166 .546 .843

23 72.3536 53.356 .553 .841

24 72.9050 53.869 .422 .845

25 72.9472 53.749 .423 .845

Page 114: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Lampiran 3

Uji Validitas Instrumen

NEW FILE. CORRELATIONS /VARIABLES=VAR00001 VAR00002

VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008

VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA R00014

VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020

VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026

/PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Notes

Output Created 25-May-2015 03:39:23

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

379

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics for each pair of variables are

based on all the cases with valid data

for that pair.

Page 115: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002

VAR00003 VAR00004 VAR00005

VAR00006 VAR00007 VAR00008

VAR00009 VAR00010 VAR00011

VAR00012 VAR00013 VAR00014

VAR00015 VAR00016 VAR00017

VAR00018 VAR00019 VAR00020

VAR00021 VAR00022 VAR00023

VAR00024 VAR00025 VAR00026

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 0:00:00.078

Elapsed Time 0:00:00.094

[DataSet1]

Correlations

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pearson

Correlation

1 .225** .661

** .523

** .137

** .131

* .392

** .111

* .130

* -.003 .286

** .374

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .008 .011 .000 .030 .011 .946 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

2 Pearson

Correlation

.225** 1 .195

** .123

* .673

** .589

** .020 .455

** .480

** .554

** -.098 .301

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .017 .000 .000 .696 .000 .000 .000 .056 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

3 Pearson

Correlation

.661** .195

** 1 .808

** .165

** -.024 .653

** -.039 -.017 -.019 .271

** .436

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .645 .000 .454 .747 .719 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

Page 116: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

4 Pearson

Correlation

.523** .123

* .808

** 1 .121

* -.059 .769

** -.081 -.053 .046 .257

** .486

**

Sig. (2-tailed) .000 .017 .000 .018 .251 .000 .115 .308 .376 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

5 Pearson

Correlation

.137** .673

** .165

** .121

* 1 .871

** .071 .613

** .653

** .661

** -.056 .197

**

Sig. (2-tailed) .008 .000 .001 .018 .000 .165 .000 .000 .000 .279 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

6 Pearson

Correlation

.131* .589

** -.024 -.059 .871

** 1 .078 .707

** .639

** .695

** -.055 .180

**

Sig. (2-tailed) .011 .000 .645 .251 .000 .130 .000 .000 .000 .284 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

7 Pearson

Correlation

.392** .020 .653

** .769

** .071 .078 1 .012 -.099 .155

** .270

** .581

**

Sig. (2-tailed) .000 .696 .000 .000 .165 .130 .818 .055 .002 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

8 Pearson

Correlation

.111* .455

** -.039 -.081 .613

** .707

** .012 1 .902

** .676

** -.055 .058

Sig. (2-tailed) .030 .000 .454 .115 .000 .000 .818 .000 .000 .289 .260

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

9 Pearson

Correlation

.130* .480

** -.017 -.053 .653

** .639

** -.099 .902

** 1 .639

** -.027 .065

Sig. (2-tailed) .011 .000 .747 .308 .000 .000 .055 .000 .000 .597 .204

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

10 Pearson

Correlation

-.003 .554** -.019 .046 .661

** .695

** .155

** .676

** .639

** 1 .254

** .393

**

Sig. (2-tailed) .946 .000 .719 .376 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

11 Pearson

Correlation

.286** -.098 .271

** .257

** -.056 -.055 .270

** -.055 -.027 .254

** 1 .557

**

Sig. (2-tailed) .000 .056 .000 .000 .279 .284 .000 .289 .597 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

Page 117: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

12 Pearson

Correlation

.374** .301

** .436

** .486

** .197

** .180

** .581

** .058 .065 .393

** .557

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .260 .204 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

13 Pearson

Correlation

.254** -.168

** .350

** .381

** -.192

** -.231

** .441

** -.302

** -.289

** -.021 .617

** .603

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .681 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

14 Pearson

Correlation

.208** -.174

** .309

** .334

** -.246

** -.291

** .382

** -.350

** -.326

** -.083 .548

** .561

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .108 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

15 Pearson

Correlation

.190** -.127

* .310

** .319

** -.253

** -.300

** .377

** -.349

** -.327

** -.080 .519

** .572

**

Sig. (2-tailed) .000 .013 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .121 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

16 Pearson

Correlation

.157** -.184

** .241

** .267

** -.300

** -.351

** .303

** -.408

** -.377

** -.145

** .500

** .523

**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

17 Pearson

Correlation

.463** -.108

* .539

** .378

** -.172

** -.274

** .279

** -.277

** -.206

** -.277

** .396

** .411

**

Sig. (2-tailed) .000 .036 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

18 Pearson

Correlation

-.213** .166

** -.137

** -.111

* .016 -.012 -.022 -.029 -.051 .206

** .128

* .241

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .007 .031 .760 .821 .665 .577 .318 .000 .013 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

19 Pearson

Correlation

-.092 .224** -.032 -.018 -.025 -.032 -.017 -.041 -.073 .063 .014 .124

*

Sig. (2-tailed) .074 .000 .529 .727 .623 .533 .738 .423 .158 .225 .789 .016

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

Page 118: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

20 Pearson

Correlation

.040 .756** .034 .057 .623

** .591

** .089 .499

** .505

** .669

** -.049 .488

**

Sig. (2-tailed) .433 .000 .514 .267 .000 .000 .083 .000 .000 .000 .344 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

21 Pearson

Correlation

-.081 .303** -.112

* -.247

** .255

** .190

** -.370

** .440

** .506

** .273

** .192

** -.076

Sig. (2-tailed) .114 .000 .029 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .137

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

22 Pearson

Correlation

.206** .285

** .266

** .112

* .303

** .192

** .002 .110

* .172

** .215

** .194

** .192

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .030 .000 .000 .962 .032 .001 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

23 Pearson

Correlation

.199** .263

** .206

** .077 .272

** .178

** -.011 .087 .133

** .242

** .258

** .221

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .134 .000 .001 .831 .089 .009 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

24 Pearson

Correlation

-.070 .374** -.130

* -.207

** .385

** .386

** -.203

** .237

** .248

** .367

** .265

** .193

**

Sig. (2-tailed) .174 .000 .011 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

25 Pearson

Correlation

-.014 .337** -.078 -.160

** .385

** .382

** -.154

** .192

** .208

** .319

** .207

** .202

**

Sig. (2-tailed) .786 .000 .128 .002 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

X Pearson

Correlation

.404** .590

** .427

** .364

** .599

** .531

** .354

** .461

** .483

** .641

** .483

** .680

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 119: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Correlations

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Pearson

Correlation

.254** .208

** .190

** .157

** .463

** -.213

** -.092 .040 -.081 .206

** .199

** -.070

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000 .074 .433 .114 .000 .000 .174

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

2 Pearson

Correlation

-.168** -.174

** -.127

* -.184

** -.108

* .166

** .224

** .756

** .303

** .285

** .263

** .374

**

Sig. (2-tailed) .001 .001 .013 .000 .036 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

3 Pearson

Correlation

.350** .309

** .310

** .241

** .539

** -.137

** -.032 .034 -.112

* .266

** .206

** -.130

*

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .007 .529 .514 .029 .000 .000 .011

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

4 Pearson

Correlation

.381** .334

** .319

** .267

** .378

** -.111

* -.018 .057 -.247

** .112

* .077 -.207

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .031 .727 .267 .000 .030 .134 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

5 Pearson

Correlation

-.192** -.246

** -.253

** -.300

** -.172

** .016 -.025 .623

** .255

** .303

** .272

** .385

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001 .760 .623 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

6 Pearson

Correlation

-.231** -.291

** -.300

** -.351

** -.274

** -.012 -.032 .591

** .190

** .192

** .178

** .386

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .821 .533 .000 .000 .000 .001 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

7 Pearson

Correlation

.441** .382

** .377

** .303

** .279

** -.022 -.017 .089 -.370

** .002 -.011 -.203

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .665 .738 .083 .000 .962 .831 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

8 Pearson

Correlation

-.302** -.350

** -.349

** -.408

** -.277

** -.029 -.041 .499

** .440

** .110

* .087 .237

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .577 .423 .000 .000 .032 .089 .000

Page 120: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

9 Pearson

Correlation

-.289** -.326

** -.327

** -.377

** -.206

** -.051 -.073 .505

** .506

** .172

** .133

** .248

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .318 .158 .000 .000 .001 .009 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

10 Pearson

Correlation

-.021 -.083 -.080 -.145** -.277

** .206

** .063 .669

** .273

** .215

** .242

** .367

**

Sig. (2-tailed) .681 .108 .121 .005 .000 .000 .225 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

11 Pearson

Correlation

.617** .548

** .519

** .500

** .396

** .128

* .014 -.049 .192

** .194

** .258

** .265

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .013 .789 .344 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

12 Pearson

Correlation

.603** .561

** .572

** .523

** .411

** .241

** .124

* .488

** -.076 .192

** .221

** .193

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .016 .000 .137 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

13 Pearson

Correlation

1 .916** .832

** .828

** .620

** .387

** .197

** -.052 -.125

* .156

** .180

** .112

*

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .311 .015 .002 .000 .029

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

14 Pearson

Correlation

.916** 1 .893

** .879

** .661

** .462

** .268

** -.045 -.122

* .161

** .179

** .092

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .384 .017 .002 .000 .073

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

15 Pearson

Correlation

.832** .893

** 1 .894

** .658

** .477

** .312

** -.005 -.116

* .209

** .191

** .098

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .917 .024 .000 .000 .058

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

16 Pearson

Correlation

.828** .879

** .894

** 1 .714

** .578

** .386

** -.058 -.081 .197

** .232

** .129

*

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .263 .117 .000 .000 .012

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

Page 121: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

17 Pearson

Correlation

.620** .661

** .658

** .714

** 1 .250

** .240

** -.062 .026 .370

** .364

** .106

*

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .230 .615 .000 .000 .040

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

18 Pearson

Correlation

.387** .462

** .477

** .578

** .250

** 1 .745

** .323

** .263

** .397

** .386

** .392

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

19 Pearson

Correlation

.197** .268

** .312

** .386

** .240

** .745

** 1 .320

** .325

** .480

** .456

** .374

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

20 Pearson

Correlation

-.052 -.045 -.005 -.058 -.062 .323** .320

** 1 .340

** .363

** .335

** .491

**

Sig. (2-tailed) .311 .384 .917 .263 .230 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

21 Pearson

Correlation

-.125* -.122

* -.116

* -.081 .026 .263

** .325

** .340

** 1 .441

** .417

** .529

**

Sig. (2-tailed) .015 .017 .024 .117 .615 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

22 Pearson

Correlation

.156** .161

** .209

** .197

** .370

** .397

** .480

** .363

** .441

** 1 .845

** .575

**

Sig. (2-tailed) .002 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

23 Pearson

Correlation

.180** .179

** .191

** .232

** .364

** .386

** .456

** .335

** .417

** .845

** 1 .630

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

24 Pearson

Correlation

.112* .092 .098 .129

* .106

* .392

** .374

** .491

** .529

** .575

** .630

** 1

Sig. (2-tailed) .029 .073 .058 .012 .040 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

Page 122: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

25 Pearson

Correlation

.167** .134

** .128

* .158

** .136

** .432

** .417

** .458

** .448

** .583

** .614

** .887

**

Sig. (2-tailed) .001 .009 .012 .002 .008 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

X Pearson

Correlation

.417** .378

** .383

** .345

** .387

** .421

** .375

** .682

** .430

** .623

** .620

** .614

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

25 X

1 Pearson Correlation -.014 .404**

Sig. (2-tailed) .786 .000

N 379 379

2 Pearson Correlation .337** .590

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

3 Pearson Correlation -.078 .427**

Sig. (2-tailed) .128 .000

N 379 379

4 Pearson Correlation -.160** .364

**

Sig. (2-tailed) .002 .000

N 379 379

5 Pearson Correlation .385** .599

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

6 Pearson Correlation .382** .531

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

7 Pearson Correlation -.154** .354

**

Page 123: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Sig. (2-tailed) .003 .000

N 379 379

8 Pearson Correlation .192** .461

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

9 Pearson Correlation .208** .483

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

10 Pearson Correlation .319** .641

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

11 Pearson Correlation .207** .483

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

12 Pearson Correlation .202** .680

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

13 Pearson Correlation .167** .417

**

Sig. (2-tailed) .001 .000

N 379 379

14 Pearson Correlation .134** .378

**

Sig. (2-tailed) .009 .000

N 379 379

15 Pearson Correlation .128* .383

**

Sig. (2-tailed) .012 .000

N 379 379

16 Pearson Correlation .158** .345

**

Sig. (2-tailed) .002 .000

N 379 379

17 Pearson Correlation .136** .387

**

Sig. (2-tailed) .008 .000

N 379 379

Page 124: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

18 Pearson Correlation .432** .421

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

19 Pearson Correlation .417** .375

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

20 Pearson Correlation .458** .682

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

21 Pearson Correlation .448** .430

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

22 Pearson Correlation .583** .623

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

23 Pearson Correlation .614** .620

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

24 Pearson Correlation .887** .614

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

25 Pearson Correlation 1 .611**

Sig. (2-tailed) .000

N 379 379

X Pearson Correlation .611** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 379 379

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 125: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

CORRELATIONS /VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003

VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009

VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VA R00014 VAR00015

VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021

VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026

/PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Notes

Output Created 25-May-2015 03:53:37

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File

379

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated

as missing.

Cases Used Statistics for each pair of variables are

based on all the cases with valid data

for that pair.

Page 126: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Syntax CORRELATIONS

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002

VAR00003 VAR00004 VAR00005

VAR00006 VAR00007 VAR00008

VAR00009 VAR00010 VAR00011

VAR00012 VAR00013 VAR00014

VAR00015 VAR00016 VAR00017

VAR00018 VAR00019 VAR00020

VAR00021 VAR00022 VAR00023

VAR00024 VAR00025 VAR00026

/PRINT=TWOTAIL NOSIG

/MISSING=PAIRWISE.

Resources Processor Time 0:00:00.094

Elapsed Time 0:00:00.094

[DataSet0]

Correlations

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pearson

Correlation

1 .333** .647

** .524

** .116

* .126

* .365

** .105

* .125

* .005 .265

** .364

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .024 .014 .000 .042 .015 .927 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

2 Pearson

Correlation

.333** 1 .231

** .171

** .584

** .524

** .026 .435

** .461

** .501

** -.155

** .218

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .609 .000 .000 .000 .002 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

3 Pearson

Correlation

.647** .231

** 1 .808

** .181

** .017 .624

** -.037 -.014 .002 .287

** .450

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .743 .000 .467 .783 .964 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

Page 127: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

4 Pearson

Correlation

.524** .171

** .808

** 1 .160

** -.007 .745

** -.059 -.030 .057 .257

** .493

**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .002 .898 .000 .255 .566 .268 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

5 Pearson

Correlation

.116* .584

** .181

** .160

** 1 .850

** .072 .603

** .664

** .628

** -.100 .156

**

Sig. (2-tailed) .024 .000 .000 .002 .000 .164 .000 .000 .000 .051 .002

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

6 Pearson

Correlation

.126* .524

** .017 -.007 .850

** 1 .082 .699

** .655

** .676

** -.076 .165

**

Sig. (2-tailed) .014 .000 .743 .898 .000 .112 .000 .000 .000 .138 .001

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

7 Pearson

Correlation

.365** .026 .624

** .745

** .072 .082 1 .017 -.097 .134

** .252

** .575

**

Sig. (2-tailed) .000 .609 .000 .000 .164 .112 .742 .060 .009 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

8 Pearson

Correlation

.105* .435

** -.037 -.059 .603

** .699

** .017 1 .895

** .688

** -.071 .050

Sig. (2-tailed) .042 .000 .467 .255 .000 .000 .742 .000 .000 .170 .331

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

9 Pearson

Correlation

.125* .461

** -.014 -.030 .664

** .655

** -.097 .895

** 1 .652

** -.043 .064

Sig. (2-tailed) .015 .000 .783 .566 .000 .000 .060 .000 .000 .408 .217

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

10 Pearson

Correlation

.005 .501** .002 .057 .628

** .676

** .134

** .688

** .652

** 1 .201

** .356

**

Sig. (2-tailed) .927 .000 .964 .268 .000 .000 .009 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

11 Pearson

Correlation

.265** -.155

** .287

** .257

** -.100 -.076 .252

** -.071 -.043 .201

** 1 .524

**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .051 .138 .000 .170 .408 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

Page 128: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

12 Pearson

Correlation

.364** .218

** .450

** .493

** .156

** .165

** .575

** .050 .064 .356

** .524

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .002 .001 .000 .331 .217 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

13 Pearson

Correlation

.237** -.222

** .333

** .382

** -.253

** -.282

** .421

** -.335

** -.320

** -.080 .601

** .584

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .118 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

14 Pearson

Correlation

.199** -.221

** .300

** .340

** -.287

** -.323

** .365

** -.379

** -.346

** -.145

** .529

** .535

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .005 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

15 Pearson

Correlation

.185** -.198

** .293

** .326

** -.285

** -.321

** .368

** -.374

** -.342

** -.129

* .514

** .557

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .012 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

16 Pearson

Correlation

.157** -.230

** .235

** .282

** -.298

** -.340

** .301

** -.405

** -.367

** -.162

** .505

** .488

**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

17 Pearson

Correlation

.456** -.162

** .527

** .398

** -.184

** -.279

** .285

** -.292

** -.211

** -.325

** .393

** .398

**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

18 Pearson

Correlation

-.215** .055 -.138

** -.093 -.002 -.025 -.033 -.060 -.064 .151

** .084 .181

**

Sig. (2-tailed) .000 .281 .007 .070 .961 .630 .523 .243 .217 .003 .103 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

19 Pearson

Correlation

-.113* .063 .004 -.004 .003 .001 -.028 -.014 -.036 .055 .043 .137

**

Sig. (2-tailed) .028 .220 .943 .941 .956 .991 .591 .787 .480 .287 .403 .007

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

Page 129: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

20 Pearson

Correlation

.054 .668** .056 .064 .609

** .596

** .079 .514

** .534

** .655

** -.100 .487

**

Sig. (2-tailed) .292 .000 .280 .214 .000 .000 .125 .000 .000 .000 .052 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

21 Pearson

Correlation

-.114* .245

** -.146

** -.259

** .233

** .164

** -.391

** .421

** .480

** .232

** .167

** -.115

*

Sig. (2-tailed) .027 .000 .004 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .001 .025

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

22 Pearson

Correlation

.239** .212

** .261

** .095 .318

** .198

** -.046 .142

** .224

** .200

** .199

** .155

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .065 .000 .000 .375 .006 .000 .000 .000 .002

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

23 Pearson

Correlation

.233** .206

** .235

** .065 .274

** .184

** -.049 .139

** .207

** .239

** .269

** .200

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .210 .000 .000 .339 .007 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

24 Pearson

Correlation

-.101* .218

** -.146

** -.248

** .349

** .324

** -.290

** .219

** .258

** .326

** .226

** .076

Sig. (2-tailed) .049 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .139

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

25 Pearson

Correlation

-.062 .194** -.084 -.200

** .312

** .324

** -.243

** .175

** .229

** .275

** .151

** .081

Sig. (2-tailed) .225 .000 .104 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .003 .115

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

Y Pearson

Correlation

.435** .521

** .475

** .415

** .589

** .534

** .349

** .477

** .517

** .623

** .463

** .661

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 130: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Correlations

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 Pearson

Correlation

.237** .199

** .185

** .157

** .456

** -.215

** -.113

* .054 -.114

* .239

** .233

** -.101

*

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .002 .000 .000 .028 .292 .027 .000 .000 .049

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

2 Pearson

Correlation

-.222** -.221

** -.198

** -.230

** -.162

** .055 .063 .668

** .245

** .212

** .206

** .218

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .002 .281 .220 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

3 Pearson

Correlation

.333** .300

** .293

** .235

** .527

** -.138

** .004 .056 -.146

** .261

** .235

** -.146

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .007 .943 .280 .004 .000 .000 .004

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

4 Pearson

Correlation

.382** .340

** .326

** .282

** .398

** -.093 -.004 .064 -.259

** .095 .065 -.248

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .070 .941 .214 .000 .065 .210 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

5 Pearson

Correlation

-.253** -.287

** -.285

** -.298

** -.184

** -.002 .003 .609

** .233

** .318

** .274

** .349

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .961 .956 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

6 Pearson

Correlation

-.282** -.323

** -.321

** -.340

** -.279

** -.025 .001 .596

** .164

** .198

** .184

** .324

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .630 .991 .000 .001 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

7 Pearson

Correlation

.421** .365

** .368

** .301

** .285

** -.033 -.028 .079 -.391

** -.046 -.049 -.290

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .523 .591 .125 .000 .375 .339 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

8 Pearson

Correlation

-.335** -.379

** -.374

** -.405

** -.292

** -.060 -.014 .514

** .421

** .142

** .139

** .219

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .243 .787 .000 .000 .006 .007 .000

Page 131: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

9 Pearson

Correlation

-.320** -.346

** -.342

** -.367

** -.211

** -.064 -.036 .534

** .480

** .224

** .207

** .258

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .217 .480 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

10 Pearson

Correlation

-.080 -.145** -.129

* -.162

** -.325

** .151

** .055 .655

** .232

** .200

** .239

** .326

**

Sig. (2-tailed) .118 .005 .012 .002 .000 .003 .287 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

11 Pearson

Correlation

.601** .529

** .514

** .505

** .393

** .084 .043 -.100 .167

** .199

** .269

** .226

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .103 .403 .052 .001 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

12 Pearson

Correlation

.584** .535

** .557

** .488

** .398

** .181

** .137

** .487

** -.115

* .155

** .200

** .076

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .007 .000 .025 .002 .000 .139

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

13 Pearson

Correlation

1 .876** .807

** .786

** .606

** .334

** .140

** -.120

* -.150

** .086 .126

* .003

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .006 .019 .003 .093 .014 .953

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

14 Pearson

Correlation

.876** 1 .881

** .848

** .657

** .421

** .213

** -.109

* -.141

** .097 .131

* -.010

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .033 .006 .060 .011 .848

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

15 Pearson

Correlation

.807** .881

** 1 .870

** .652

** .451

** .260

** -.058 -.132

* .163

** .155

** -.002

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .260 .010 .001 .002 .967

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

16 Pearson

Correlation

.786** .848

** .870

** 1 .685

** .537

** .312

** -.096 -.100 .142

** .181

** .014

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .063 .053 .006 .000 .780

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

Page 132: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

17 Pearson

Correlation

.606** .657

** .652

** .685

** 1 .209

** .191

** -.108

* .017 .342

** .337

** .010

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .035 .746 .000 .000 .839

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

18 Pearson

Correlation

.334** .421

** .451

** .537

** .209

** 1 .558

** .243

** .229

** .294

** .299

** .285

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

19 Pearson

Correlation

.140** .213

** .260

** .312

** .191

** .558

** 1 .257

** .287

** .310

** .297

** .242

**

Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

20 Pearson

Correlation

-.120* -.109

* -.058 -.096 -.108

* .243

** .257

** 1 .277

** .279

** .273

** .365

**

Sig. (2-tailed) .019 .033 .260 .063 .035 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

21 Pearson

Correlation

-.150** -.141

** -.132

* -.100 .017 .229

** .287

** .277

** 1 .420

** .400

** .468

**

Sig. (2-tailed) .003 .006 .010 .053 .746 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

22 Pearson

Correlation

.086 .097 .163** .142

** .342

** .294

** .310

** .279

** .420

** 1 .827

** .507

**

Sig. (2-tailed) .093 .060 .001 .006 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

23 Pearson

Correlation

.126* .131

* .155

** .181

** .337

** .299

** .297

** .273

** .400

** .827

** 1 .547

**

Sig. (2-tailed) .014 .011 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

24 Pearson

Correlation

.003 -.010 -.002 .014 .010 .285** .242

** .365

** .468

** .507

** .547

** 1

Sig. (2-tailed) .953 .848 .967 .780 .839 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

Page 133: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

25 Pearson

Correlation

.052 .042 .046 .075 .058 .332** .277

** .341

** .388

** .526

** .573

** .873

**

Sig. (2-tailed) .313 .411 .374 .143 .261 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

Y Pearson

Correlation

.353** .326

** .343

** .313

** .365

** .334

** .307

** .641

** .378

** .592

** .606

** .493

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379 379

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

25 Y

1 Pearson Correlation -.062 .435**

Sig. (2-tailed) .225 .000

N 379 379

2 Pearson Correlation .194** .521

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

3 Pearson Correlation -.084 .475**

Sig. (2-tailed) .104 .000

N 379 379

4 Pearson Correlation -.200** .415

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

5 Pearson Correlation .312** .589

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

6 Pearson Correlation .324** .534

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

7 Pearson Correlation -.243** .349

**

Page 134: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

8 Pearson Correlation .175** .477

**

Sig. (2-tailed) .001 .000

N 379 379

9 Pearson Correlation .229** .517

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

10 Pearson Correlation .275** .623

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

11 Pearson Correlation .151** .463

**

Sig. (2-tailed) .003 .000

N 379 379

12 Pearson Correlation .081 .661**

Sig. (2-tailed) .115 .000

N 379 379

13 Pearson Correlation .052 .353**

Sig. (2-tailed) .313 .000

N 379 379

14 Pearson Correlation .042 .326**

Sig. (2-tailed) .411 .000

N 379 379

15 Pearson Correlation .046 .343**

Sig. (2-tailed) .374 .000

N 379 379

16 Pearson Correlation .075 .313**

Sig. (2-tailed) .143 .000

N 379 379

17 Pearson Correlation .058 .365**

Sig. (2-tailed) .261 .000

N 379 379

Page 135: PERSEPSI MASYARAKAT ATAS PARTAI POLITIK DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40491/2/ABDULGHOFUR KAFI-FISIP.pdfatas partai politik dan partisipasi dalam pemilu

18 Pearson Correlation .332** .334

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

19 Pearson Correlation .277** .307

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

20 Pearson Correlation .341** .641

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

21 Pearson Correlation .388** .378

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

22 Pearson Correlation .526** .592

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

23 Pearson Correlation .573** .606

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

24 Pearson Correlation .873** .493

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 379 379

25 Pearson Correlation 1 .496**

Sig. (2-tailed) .000

N 379 379

Y Pearson Correlation .496** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 379 379

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).