PERSEDIAAN - WordPress.com€¦ · Manajemen Persediaan dan Risiko • Manajemen persediaan...
Transcript of PERSEDIAAN - WordPress.com€¦ · Manajemen Persediaan dan Risiko • Manajemen persediaan...
PERSEDIAAN
Pengantar Manajemen Logistik dan Supply Chain
Dosen: Resista Vikaliana
• Definisi Persediaan: Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi.
• Pengendalian persediaan: – Aktivitas mempertahankan jumlah persediaan
pada tingkat yang dikehendaki.
– Pada produk barang, pengendalian persediaan ditekankan pada pengendalian material.
– Pada produk jasa, pengendalian diutamakan sedikit pada material dan banyak pada jasa pasokan karena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan persediaan.
• Alasan Pengelolaan Persediaan
1. Persediaan merupakan investasi yang membutuhkan modal besar.
2. Mempengaruhi pelayanan ke pelanggan.
3. Mempunyai pengaruh pada fungsi operasi, pemasaran, dan fungsi keuangan.
4
Mengapa “persediaan” diperlukan?
• Untuk menjaga independensi operasi
• Untuk memenuhi permintaan yang bervariasi
• Untuk fleksibilitas jadwal operasi
• Untuk pengaman dari variabilitas pengiriman raw materials
• Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas
• Untuk menjaga pengaruh inflasi dan kenaikan harga
• Jenis Persediaan – Persediaan barang jadi biasanya tergantung pada
permintaan pasar (independent demand inventory). – Persediaan barang setengah jadi dan bahan mentah
ditentukan oleh tuntutan – proses produksi dan bukan pada keinginan pasar.
• Tujuan Persediaan – Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (mis: safety
stock) – Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan
pembelian – Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan
penawaran.
KLASIFIKASI PERSEDIAAN
7
. Raw materials or purchased parts
. Partially completed goods, called “work-in-progress (WIP)”
. Finished goods inventories (manufacturing organizations)
. Merchandise (retail organizations)
. Replacement parts, tools and supplies
1. Berdasarkan bentuknya
8
2. Berdasar Fungsinya
• Pipeline/transit inventory (karena lead time pengiriman dari satu tempat ke tempat lain)
• Cycle stock (akibat motif memenuhi skala ekonomi)
• Safety stock
• Anticipation stock (mengantasipasi kenaikan permintaan)
9
Independent demand Permintaan untuk item yang tidak bergantung pada item lain atau pada produk akhir. Dependent demand – Permintaan untuk item yang jumlahnya bergantung pada produk akhir/item lain.
PARENT
COMPONENT
3. Sifat ketergantungan Independent vs. Dependent Demand
10
RAMALAN PENJUALAN
PERSEDIAAN BARANG JADI
UNIT YANG HARUS DIPRODUKSI
TENAGA YANG DIBUTUHKAN FACTORY OVERHEAD
PROSES PENENTUAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU
BAHAN BAKU YANG DIBUTUHKAN
BAHAN BAKU YANG HARUS DIBELI
PERSEDIAAN BAHAN BAKU
Struktur Biaya Persediaan • a. Biaya per unit (item cost)
• b. Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)
– - Biaya pembuatan perintah pembelian (purchasing order)
– - Biaya pengiriman pemesanan
– - Biaya transportasi
– - Biaya penerimaan (Receiving cost)
– - Jika diproduksi sendiri maka akan ada biaya penyiapan (set up cost): surat menyurat dan biaya untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan.
• c. Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost)
– Biaya yang dinyatakan dan dihitung sebesar peluang yang hilang apabila nilai persediaan digunakan untuk investasi (Cost of capital).
– Biaya yang meliputi biaya gudang, asuransi, dan pajak (Cost of storage). Biaya ini berubah seQ2suai dengan nilai persediaan.
• d. Biaya risiko kerusakan dan kehilangan (Cost of obsolescence,
deterioration and loss).
• e. Biaya akibat kehabisan persediaan (Stockout cost)
13
Struktur Biaya Persediaan
• Holding costs – berhubungan dengan penyimpanan atau membawa barang dari waktu ke waktu.
• Ordering costs – berhubungan dengan biaya penempatan pesanan dan penerimaan pesanan.
• Setup costs – biaya untuk menyiapkan mesin atau proses untuk memproduksi pesanan.
14
Holding (Carrying) Costs
• Obsolescence (usang)
• Insurance (asuransi)
• Extra staffing (ekstra staff)
• Interest (bunga)
• Pilferage (pencurian)
• Damage (kerusakan)
• Warehousing
• Etc.
15
Ordering Costs
• Supplies (perlengkapan)
• Forms
• Order processing
• Clerical support
• Etc.
ALAT UKUR PERSEDIAAN
17
Alat Ukur Persediaan
1. Tingkat Perputaran Persediaan (inventory turnover rate)
Seberapa cepat produk/barang mengalir relatif terhadap jumlah yang rata-rata tersimpan sebagai persediaan.
2. Inventory days of supply
Rata-rata jumlah hari suatu perusahaan bisa beroperasi dengan jumlah persediaan yang dimiliki.
3. Fill rate(service level)
Persentase jumlah item tersedia ketika diminta oleh pelanggan.
18
Inventory Measures Average inventory = $2 million
Cost of goods sold = $10 million
52 business weeks per year
= = 5 turns/year $10 million
$2 million
Inventory turns =
= = 10.4 weeks $2 million
($10 million)/(52 weeks)
Weeks of supply = Average inventory value
Weekly sales (at cost)
Annual sales (at cost)
Average inventory value
19
Hambatan dalam Manajemen Persediaan di SCM
1. Tidak ada metrik kerja yang jelas
2. Status pesanan tidak akurat
3. Sistem informasi tidak handal
4. Kebijakan persediaan terlalu sederhana dan mengabaikan ketidakpastian
5. Biaya persediaan tidak ditaksir dengan benar
6. Keputusan SC yang tidak terintegrasi
Manajemen Persediaan dan Risiko • Manajemen persediaan digambarkan sebagai proses
untuk mengelola jumlah barang yang disimpan untuk menunjang usaha atau bisnis yang digerakkan.
• Idealnya suatu sistem manajemen persediaan bisa berada dalam tingkat paling ekonomis tanpa adanya potensi risiko pada perusahaan.
• Risiko yang dimunculkan akibat adanya persediaan adalah biaya persediaan, kerusakan barang, kehilangan barang serta space untuk penyimpanan barang. Jika meninjau komponen risiko tadi, bisa dibayangkan bahwa manajemen persediaan yang tepat adalah mata rantai dalam supply chain management yang cukup vital.
Contoh kasus
• Jika mengambil contoh pada risiko biaya persediaan, maka harus dicermati jumlah pembelian berada pada tingkat yang memenuhi permintaan dengan selisih yang mendekati 0 (Zero Inventory)
• Jika permintaan berada pada angka 200 setiap minggu dan gudang membeli sejumlah 800, maka dibutuhkan 4 minggu untuk menghabiskan persediaan. Dalam tingkat penjualan 200 maka gudang sudah menghabiskan biaya sejumlah 800.
• Yang disarankan adalah memiliki persediaan ‘mendekati’ 200, atau bahkan dalam 1 minggu bisa memesan 2 kali atau beberapa kali pun untuk memenuhi angka permintaan 200. Variable ini bisa lebih unik lagi jika memasukkan faktor Term Of Payment kepada supplier yang lebih panjang dari Selling Point.
• Risiko kerusakan, kehilangan dan biaya space adalah biaya-biaya lain yang merugikan perusahaan. Kerusakan dan kehilangan muncul karena handling, operasional dan administrasi gudang yang tertata baik. Biaya space untuk penyimpanan adalah biaya yang hilang karena menyimpan barang di saat space itu lebih tepat digunakan untuk input lain yang lebih mempengaruhi tingkat output. Dari gambaran singkat mengenai risiko persediaan, maka bisa dipastikan bahwa memiliki sistem manajemen persediaan yang baik akan menghindarkan (atau paling tidak meminimalisir) perusahaan dari sejumlah risiko biaya.
Strategi Manajemen Persediaan
• CONTOH 1 • Strategi manajemen persediaan ini membutuhkan adanya satu
perangkat Decision Support System / Sistem Pendukung Keputusan yang akan memberikan analisis yang lengkap dan bisa dijadikan dasar untuk strategi perusahaan.
• Dalam lingkup manajemen strategik, maka manajemen persediaan adalah strategy pada level divisi yang harus mendukung strategy dari coorporate secara keseluruhan. Misalkan : Strategi coorporate adalah memenuhi tingkat pengadaaan barang di pasaran sesuai dengan keinginan konsumen.
• Manajemen persediaan sudah bisa mengimplementasikan dengan menaikkan tingkat persediaan (mungkin seperti pullmethod), tentunya strategy ini ‘sedikit’ mengesampingkan faktor biaya atau istilah nya with all cost.
Strategi Manajemen Persediaan • CONTOH 2 • Contoh strategi lain adalah dalam mengelola beberapa karakteristik
barang dengan variable :Margin (tinggi -rendah), Volume (besar-kecil), Sales (tinggi-rendah), Kerusakan (tinggi-rendah), Value lain yang mempengaruhi (Tinggi-Rendah)
• Variabel tadi akan saling berinteraksi dan bussines divisional strategy yang tepat dari manajer lini pertama perlu mendefinisikan strategy manajemen persediaan apakah yang akan dipakai?
• Semisal : Dengan tingkat keuntungan yang sama, suatu perusahaan akan berfokus pada barang yang memiliki margin besar namun sales kecil, ketimbang margin rendah namu sales besar.
• Trade off ini diperhitungkan dari perbedaan besarnya effort yang dikeluarkan oleh bagian operasional, tentunya net margin yang dihasilkan harus minimal sama atau lebih tinggi. Dapat dibayangkan kompleksitas yang diperhitungkan untuk mengambil kebijakan manajemen persediaan, kompleksitas ini juga menyimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan memainkan peranan yang cukup penting
MODEL MANAJEMEN PERSEDIAAN
• Metode Manajemen Persediaan – Metode EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY)
– Metode SISTEM PEMERIKSAAN TERUS MENERUS (CONTINUOUS REVIEW SYSTEM)
– Metode SISTEM PEMERIKSAAN PERIODIK (PERIODIC REVIEW SYSTEM)
– Metode HYBRID
– Metode ABC
•
Metode EOQ
• ASUMSI: • Kecepatan permintaan tetap dan terus menerus. • Waktu antara pemesanan sampai dengan pesanan dating (lead
time) harus tetap. • Tidak pernah ada kejadian persediaan habis atau stock out. • Material dipesan dalam paket atau lot dan pesanan dating pada
waktu yang bersamaan dan tetap dalam bentuk paket. • Harga per unit tetap dan tidak ada pengurangan harga walaupun
pembelian dalam jumlah volume yang besar. • Besar carrying cost tergantung secara garis lurus dengan rata-rata
jumlah persediaan. • Besar ordering cost atau set up cost tetap untuk setiap lot yang
dipesan dan tidak tergantung pada jumlah item pada setiap lot.
27
EOQ Model How Much to Order?
Order quantity
Annual Cost
Order (Setup) Cost Curve
Optimal
Order Quantity (Q*)
Minimum
total cost
28
D = Demand per year c = order cost per order
h = Holding (carrying) cost d = Demand per day L = Lead time in days
1. Biaya Pesan =Jumlah pesanan x biaya pesan per pesanan = D/Q x c 2. Biaya penyimpanan tahunan = Rata rata tingkat persediaan x Biaya simpan = Q/2 x h 3. Menyamakan dua persamaan D/Q x c = Q/2 x h 4. Kuantitas pesanan optimal EOQ = √ 2.D.c/h
29
Model Persediaan Dalam SCM
• Dari sisi Pembeli (Buyer)
EOQ(b) = √ 2.D.Cb/hb
• Dari sisi Supplier
EOQ(s) = √ 2.D.Cs/hs
• Dari sisi koordinasi pembeli – Supplier
EOQ(b,s) = √2.D[(Cs +Cb)/(hs+hb)]
Contoh: Persediaan dalam SCM
• Pabrik biskuit PT. Rotiku menggunakan 1 ton tepung per hari. Perusahaan bekerja selama 365 hari dalam setahun. Perusahaan memesan tepung ke PT Saritepung. Harga per ton tepung 5 juta. Setiap kali pesan, perusahaan mengeluarkan biaya admin sebesar Rp.0.25 juta. Bagian akuntansi memperkirakan biaya simpan sebesar 25% (1.25 jt) dari nilai persediaan
tepung rata-rata. • Pada PT Saritepung, setiap pesanan datang PT Saritepung menanggung
biaya tetap 1 juta dan ongkos simpan sebesar Rp.1.1 juta/ton/th.
• Berapa jumlah pesanan optimalnya?
30
Tanpa koordinasi Nilai Q = EOQ(b) = √ 2.D.CEOQ(b)
= √ (2x0.25 jutax365ton/th)/1.25jt/ton/th
= 12 ton
• Biaya yang ditanggung oleh PT Rotiku (buyer)=
TCb = (D/Q).cb + (Q/2) . Hb
= (365/12).0.25 +(12/2).1.25
= 15,1 juta
• Biaya yang ditanggung PT Saritepung (supplier)=
TCb = (D/Q).cs + (Q/2) . Hbs
= (365/12).1 +(12/2).1.1
= 37.02 juta
Biaya total sistem = 15,1 + 37.02 = 52.12 juta
31
Dengan koordinasi
• EOQ(b,s) = √2.D[(Cs+Cb)/(hs+hb)]
EOQ(b,s) = √2.365[(0.25 +1)/(1.25+1.1)]
EOQ(b,s) = 20 Ton
• Biaya yang ditanggung oleh PT Rotiku (buyer)=
TCb = (D/Q).cb + (Q/2) . Hb
= (365/20).0.25 +(20/2).1.25
= 17.06 juta
• Biaya yang ditanggung PT Saritepung (supplier)=
TCb = (D/Q).cs + (Q/2) . Hbs
= (365/20).1 +(20/2).1.1
= 29.25 juta
Biaya total sistem = 17.06 + 29.25 = 46.31 juta
32
Perbandingan 2 sistem
Tanpa koordinasi Dengan koordinasi
Ukuran pemesanan Ekonomis (EOQ)
12 ton 20 ton
Total ongkos pembeli 15,10 juta 17.06 juta
Total ongkos pemasok 37.02 juta 29.25 juta
Total ongkos sistem 52.12 juta 46.31 juta
33
Apa Kesimpulannya????
34
Teknologi dalam Persediaan Radio Frequency Tags
35
Vendor Managed Inventory (VMI)
• Pemesanan ke pemasok dengan cara tradisional mengakibatkan inefisiensi:
- pemasok tidak tahu berapa dan kapan barang akan dipesan sehingga stock menumpuk
- terjadinya perubahan jadwal dari pembeli secara tiba-tiba mengakibatkan service level rendah
• VMI didesign untuk mengatasi cara tradisional hubungan pembeli pemasok
• Perusahaan Pembeli memberikan informasi tentang permintaan pelanggan, inventory sisa, informasi promosi ,dll.
• Dibutuhkan infrastruktur komunikasi dan informasi antara pemasok-pembeli
• Contoh: IBM, Unilever
PENGENDALIAN PERSEDIAAN