digilib.uns.ac.id AKTIVITAS ... · PDF filedalam Menjalin Komunikasi Interpersonal pada...
Transcript of digilib.uns.ac.id AKTIVITAS ... · PDF filedalam Menjalin Komunikasi Interpersonal pada...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM SEBAGAI MEDIA
INTERNAL PERUSAHAAN DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
INFORMASI KARYAWAN
( Studi Korelasi Aktivitas Penggunaan Portal Telkom sebagai Media Internal Perusahaan dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan PT. Telkom
DCS Regional Semarang )
ASRI HIDAYATI
D 1208527
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSETUJUAN
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Adolfo Eko Setyanto, M.Si Dra.Christina Tri Hendriyani, M.Si NIP. 19580617 198702 1 001 NIP. 19620117 19860 1 2001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGESAHAN
Telah disetujui dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari :
Tanggal :
Panitia Penguji :
1. Prof. Drs. H. Pawito, Ph.D sebagai Ketua (.......................) NIP. 195408051985031002
2. Drs. Hamid Arifin, M. Si sebagai Sekretaris (.......................) NIP. 196005171988031002 3. Drs. Adolfo Eko Setyanto, M.Si sebagai Penguji I (.......................) NIP. 196006131986011001 4. Dra.Christina Tri Hendriyani, M.Si sebagai Penguji II (………………) NIP. 196201171986012001
Mengetahui
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Drs. H. Supriyadi SN, SU NIP 195301281981031001
MOTTO
Bismillahirrahmaanirrahiim....
Jadilah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, tumbuh di tepi jalan. Dilempar
buahnya dengan batu, tetapi tetap dibalas dengan buah.
(Saidina Abu Bakar As-Siddiq)
Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras adalah
kemenangan yang hakiki.
(Mahatma Gandhi)
Tuliskan semua mimpi harapan dan tanamkan dalam alam pikiran..Terjadilah !
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini teruntuk :
♥ Allah SWT,
Atas segala limpahan karunia-Nya.
♥ Keluarga Edy Tjahjono,
Atas pelajaran hidup yang tak kan dapat tergantikan.
♥ Dwi Prasetya,
Atas semangat dalam suka dan duka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah....
Segala sembah syukur penulis haturkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa,
atas kesempatan dan kekuatan yang telah Engkau berikan untuk menyelesaikan
skripsi ini, sebagai tugas dan syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi (S1) pada jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul MOTIVASI DAN
KEPUASAN MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK (Studi korelasi
antara Motivasi, Penggunaan dan Kepuasan Menggunakan Jejaring Sosial Facebook
dalam Menjalin Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS).
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya
bantuan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak, baik moril maupun materiil.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. H. Supriyadi, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Drs. Adolfo Eko Setyanto, M.Si selaku Pembimbing I Skripsi atas
bimbingan dan bantuannya selama skripsi.
3. Dra.Christina Tri Hendriyani, M.Si selaku Pembimbing II Skripsi atas
bimbingan dan bantuannya selama skripsi.
4. Teman-teman Ilmu Komunikasi Swadana Transfer FISIP UNS Angkatan
2008 atas bantuan yang telah diberikan sehingga penelitian ini selesai.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penelitian yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari karya ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan masukan untuk karya ini. Semoga bermanfaat.
Surakarta, Juli 2010
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL…………………………………………………………………………… i
PERSETUJUAN…………………………………………………………………. ii
PENGESAHAN………………………………………………………………….. iii
MOTTO ..................... ............................................................................................ iv
PERSEMBAHAN………………………………………………………………... v
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… viii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….... xi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….. xiii
ABSTRAK……………………………………………………………………….. xiv
ABSTRACT……………………………………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………… 1
B. Perumusan Masalah……………………………………………………… 6
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………… 7
D. Manfaat Penelitian………………………………………………………. 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
E. Kerangka Pemikiran dan Teori………………………………………….. 9
F. Hipotesa…………………………………………………………………. 29
G. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional………………………….. 29
1. Definisi Konseptual…………………………………………………… 29
2. Definisi Operasional………………………………………………….. 32
H. Metodologi Penelitian…………………………………………………… 35
1. Tipe Penelitian………………………………………………………. 35
2. Metode Penelitian…………………………………………………… 36
3. Lokasi Penelitian……………………………………………………. 36
4. Populasi dan Sampel Penelitian……………………………………… 36
5. Jenis Data……………………………………………………………. 38
6. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………… 38
7. Teknik Validitas dan Reliabilitas Data……………………………… 39
8. Teknik Analisis Data………………………………………………… 40
BAB II DESKRIPSI LOKASI…………………………………………………. 43
A. Universitas Sebelas Maret Surakarta……………………………………. 43
B. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS…………………………….. 47
C. Program Swadana Transfer……………………………………………… 51
D. Jejaring Sosial Facebook………………………………………………… 54
BAB III PENYAJIAN DATA………………………………………………….. 58
A. Variabel Independen (Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial Facebook).. 58
B. Variabel Dependen (Kepuasan yang Diperoleh Setelah Menggunakan Jejaring
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sosial Facebook)…………………………………………………………. 69
C. Variabel Anteseden (Motivasi Menggunakan Jejaring Sosial Facebook).. 79
BAB IV ANALISIS DATA………………………………………………………. 88
A. Analisis Data………………………………………………………………. 88
B. Pembuktian Hipotesa……………………………………………………… 95
BAB V PENUTUP……………………………………………………………….. 98
A. Kesimpulan………………………………………………………………... 98
B. Saran………………………………………………………………………. 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL Tabel Halaman
1 Frekuensi menggunakan jejaring sosial facebook………………………… 59
2 Lama waktu penggunaan jejaring sosial facebook………………………... 61
3 Prioritas Aktivitas menggunakan jejaring sosial facebook
Berhubungan dengan motivasi kognitif…………………………………… 62
4 Prioritas Aktivitas menggunakan jejaring sosial facebook
Berhubungan dengan motivasi diversi……………………………………. 64
5 Prioritas Aktivitas menggunakan jejaring sosial facebook
Berhubungan dengan motivasi identitas personal………………………… 66
6 Intensitas penggunaan jejaring sosial facebook…………………………... 68
7 Kepuasan karena terpenuhi motif kognitif……………………………….. 70
8 Kepuasan karena terpenuhi motif diversi………………………………… 72
9 Kepuasan karena terpenuhi motif identitas personal……………………… 74
10 Kepuasan pemenuhan kebutuhan motif kognitif………………………….. 75
11 Kepuasan pemenuhan kebutuhan motif diversi…………………………… 76
12 Kepuasan pemenuhan kebutuhan motif identitas personal……………….. 77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13 Kepuasan yang diperoleh setelah menggunakan jejaring sosial facebook… 79
14 Motivasi kognitif dalam menggunakan jejaring sosial facebook………….. 80
15 Motivasi diversi dalam menggunakan jejaring sosial facebook…………… 82
16 Motivasi identitas personal dalam menggunakan jejaring sosial facebook.. 84
17 Motivasi menggunakan jejaring sosial facebook………………………….. 86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Grafik Lalu Lintas internet jaringan sosial dan layanan email……………………. 3
Model Uses and Gratifications……………………………………………………. 25
Skema Hubungan Antar Variabel………………………………………………… 28
Bagan Stuktur Organisasi FISIP UNS…………………………………………… 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
ASRI HIDAYATI, D1208527, MOTIVASI DAN KEPUASAN MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK (Studi korelasi antara Motivasi, Penggunaan dan Kepuasan Menggunakan Jejaring Sosial Facebook dalam Menjalin Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan jejaring sosial facebook yang sedang fenomenal di Indonesia. Facebook sebagai media baru untuk berinteraksi dapat memudahkan dalam menjalin komunikasi interpersonal. Motivasi yang mempengaruhi dalam penggunaan jejaring sosial facebook akan berpengaruh juga terhadap kepuasan yang akan diperolehnya. Hal tersebut yang mendorong penulis untuk mengetahui apakah motivasi menggunakan jejaring sosial facebook mempengaruhi intensitas penggunaannya, apakah intensitas penggunaan jejaring sosial facebook mempengaruhi kepuasan yang diperolehnya, apakah motivasi penggunaan jejaring sosial facebook mempengaruhi kepuasan yang diperolehnya, dan apakah intensitas penggunaan jejaring sosial facebook mempengaruhi kepuasan yang diperolehnya yang juga dipengaruhi oleh motivasi penggunaan jejaring sosial facebook.
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang merupakan metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instumen pengumpulan datanya. Sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research) yang menyoroti hubungan antar variabel - variabel penelitian dan menguji hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini menggunakan Model Uses and Gratifications yang menganggap khalayak aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga, untuk membuktikannya dilakukan dengan melakukan uji hipotesa dengan menggunakan Korelasi Parsial Rank Kendall. Pengujian korelasi yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistik Product and Service Solution) versi 10.
Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan terhadap keempat hipotesa yang ingin dibuktikan tersebut. Hal ini ditandai dengan perbandingan nilai t hitung yang lebih besar dari t tabel dengan taraf signifikansi 95% dan nilai koefisien korelasi yang positif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
ASRI HIDAYATI, D1208527, MOTIVATION AND SATISFACTION USING FACEBOOK SOCIAL NETWORK (Correlation Studies of Motivation, Using Facebook, and Satisfaction Using Facebook Social Network In Creating Interpersonal Communication of Ilmu Komunikasi Swadana Transfer 2008 FISIP UNS).
This research is overshadowed by the use of phenomenal facebook social network in Indonesia. Facebook as a new media to interact can facilitate in establishing interpersonal communication. The motivation affecting the use of facebook social network will also affect the satisfaction achieved. It encourages the writer to find out whether the motivation of using facebook social network affects the usage intensity, whether the intensity of facebook social network affects the satisfaction achieved, whether the motivation of facebook social network use affects the satisfaction achieved that is also affected by the use of facebook social network.
The method employed used in this research was survey method constituting the research one by using questionnaire as the instrument of collecting data. Meanwhile this study belongs to an explanatory research type highlighting the research variable interrelationship and testing the hypothesis formulated before. This research employed Uses and Gratification model that considers the audiences actively uses media for meeting their needs. Thus, in order to verify it, the hypothesis testing was done using Kendal Partial Rank Correlation. The correlation test was done using SPSS (Statistic Product and Service Solution) version 10.
The result of analysis shows that there is a significant relationship in the four hypotheses to be verified. It is indicated by the comparison of t statistic value higher than t table at significance level of 95% and positive correlation coefficient value.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan tekhnologi komputer dan internet menyebabkan turut
berkembangnya dunia komunikasi karena mampu menjadi medium bagi
penggunanya untuk berkomunikasi secara seketika dengan banyak orang.
Computer – Mediated Communications ini semakin memudahkan kita dalam
berkomunikasi, karena kendala jarak dan waktu dapat terpecahkan. Seseorang bisa
melakukan komunikasi perorangan dari jarak yang sangat jauh dalam waktu yang
sangat singkat.
Di Indonesia sendiri penggunaan internet dimulai pada akhir 1993 dan mengalami
peningkatan tajam pada tahun 1998 dan seterusnya. Data terakhir perkiraan resmi
(sampai dengan tahun 2007) dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) terhadap jumlah pelanggan dan pemakai internet (kumulatif) pada tahun
1998 adalah sebanyak 134.000 pelanggan dan 512.00 pemakai, 5 tahun kemudian
yaitu tahun 2002 meningkat dengan jumlah 667.002 pelanggan dan 4.500.000
pemakai. Sementara pada tahun 2007 tercatat ada 2.000.000 pelanggan dan
25.000.000 pemakai (http://www.apjii.or.id, 2010).
Salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang menerapkan tekhnologi
komunikasi melalui internet adalah PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM).
PT. Telkom merupakan perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2
memiliki jangkauan yang luas serta terbagi dalam tujuh divisi regional di seluruh
Indonesia. PT. Telkom tidak saja berupaya membangun teknologi komunikasi dan
informasi bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga berusaha mengaplikasikan
kemajuan teknologi komunikasi dan informasinya pada internal perusahaannya
sendiri. Yang menjadi lingkup internal perusahaan diantaranya adalah employee
public (publik pegawai), manager public (publik manajer), stockholder public
(publik pemegang saham) dan labour public (publik buruh).
Pemilihan saluran serta media pengiriman pesan komunikasi merupakan
faktor yang harus diperhatikan, karena akan berpengaruh pada tingkat efektivitas
penyampaian pesan. Efektivitas komunikasi melalui media komunikasi tercermin
dari kemampuan media tersebut untuk mempengaruhi kelompok sasaran sesuai
dengan yang diinginkan. Pada awalnya PT. Telkom menggunakan format majalah
(yang bernama majalah KOIN) sebagai media internal perusahaannya namun
seiring berjalannya waktu dan dengan berbagai macam pertimbangan, tim
manajemen kemudian mencari cara untuk menyampaikan berbagai macam pesan
melalui cara yang lebih efektif dan efisien melalui penggunaan internet.
Penggunaan media internal melaui media internet dirasa lebih unggul
dibandingkan penggunaan media internal melalui media cetak (majalah). Adanya
komunikasi bermedia komputer akan memperlancar penanggulangan hambatan-
hambatan dikarenakan adanya hambatan-hambatan karena batasan ruang dan
waktu. Jadi lokasi pegawai secara fisik sudah tidak relevan lagi. Dengan
memanfaatkan tekhnologi baru bermedia komputer ini, para pegawai dapat
berhubungan dengan siapapun dan dimanapun dalam organisasinya (Pace dan
Faules, 2002:229).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 3
Divisi regional (DIVRE) IV Jawa Tengah & DIY merupakan salah satu
divisi dari PT. Telkom yang membagun komunikasi internal antara perusahaan
dengan para pegawainya melalui media internet. Website portal Intranet yang
beralamatkan di https://sra.telkom.co.id merupakan media informasi yang hanya
dapat diakses oleh lingkup internal PT. TELKOM Divre IV saja. Website portal
Intranet telkom ini menjadi media komunikasi interaktif yang dioperasikan oleh
Divisi SISFO (Sistem Informasi) serta didukung oleh divisi Public Relations,
divisi performansi dan divisi Sumber Daya Manusia di DIVRE IV. Adanya
jaringan komputer dalam organisasi memiliki beberapa keuntungan diataranya
yaitu adanya resource sharing, reliabilitas tinggi, lebih ekonomis, skalabilitas serta
mampu menjadi media komunikasi bagi perusahaan (Mario, 2006:6)
Web berbasis tekhnologi intranet ini dikembangkan dengan menggunakan
sistem single gate yang berisi informasi – informasi yang mencakup
management’s message, leader’s focus, public message, dan topic knowledge
management. Selain menyajikan berbagai informasi mengenai PT. Telkom,
didalam menu navigasi juga terdapat berbagai link seperti untuk, melihat
keterangan / detail gaji, membuat memo perusahaan, mengirimkan email, fasilitas
netmeeting dsb. Masing-masing karyawan juga mendapat personal account untuk
dapat log-in kedalam web portal dan menggunakannya untuk mengakses berbagai
informasi sesuai dengan kebutuhan serta jabatan mereka masing-masing. Web
portal Intranet ini juga terhubung dengan link “ Koin Online “ serta “ PR Online “
yang menyajikan berbagai informasi yang dikelola oleh divisi public relations.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 4
Adanya interaksi yang harmonis antara para karyawan dalam suatu
organisasi, baik dalam hubungannya secara timbal balik maupun secara horizontal
diantara para karyawan secara timbal balik pula di sebabkan oleh adanya
komunikasi (Effendy, 2002:116). Management web portal Intranet Telkom juga
membuka kesempatan bagi karyawan yang berminat untuk menyumbangkan
berbagai artikel atau informasi. Dengan demikian, aliran informasi tidak hanya
bersifat horizontal tetapi juga vertikal (sejajar) antar karyawan, hal ini
menunjukan bahwa informasi mengenai perusahaan tidak hanya dimonopoli oleh
pihak manajemen, karena selain menerima informasi karyawan juga dapat
memberikan informasi.
Sebagai media internal perusahaan, Portal Intranet Telkom berfungsi sebagai
sarana komunikasi, informasi, pendidikan, hiburan serta pengetahuan bagi publik
internal. Walaupun muatan informasi yang disajikan oleh suatu media sudah
padat, namun tetap harus memiliki reliabilitas dan kualitas informasi yang benar-
benar dapat dipercaya dan dapat diandalkan oleh para penggunanya. Kualitas
informasi yang baik dapat diperoleh apabila setiap unsur-unsur yang ada dalam
suatu media tersebut dapat bekerja secara sinergis dan dapat mengatasi segala
hambatan dengan baik. Unsur-unsur tersebut antara lain adalah konektivitas,
kapasitas muatan informasi, kecepatan, ataupun kegagalan-kegagalan kecil yang
bisa saja terjadi dalam sistem kerja Web Portal Intranet Telkom. Segala unsur
tersebut tentu saja berhubungan dengan kinerja Portal Telkom sebagai medium
komunikasi internal perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 5
Salah satu publik internal suatu organisasi adalah employee public (publik
pegawai / karyawan). Karyawan merupakan aset perusahaan yang penting karena
mereka dapat menggerakkan, melaksanakan serta merealisasikan tujuan organisasi
dengan menggunakan perencanaan yang matang serta kecanggihan tekhnologi.
Keberadaan Web Portal Intranet Telkom diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan informasi serta menambah pengetahuan karyawan akan segala berita
perkembangan yang ada di perusahaan. Sementara berbagai fasilitas link yang ada
didalam portal diharapkan dapat menciptakan hubungan yang baik antara
perusahaan dengan karyawan maupun karyawan dengan karyawan perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas penggunaan Portal
Telkom sebagai media internal perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan
informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang ?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara lingkungan kerja dengan
pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional
Semarang?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 6
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas
penggunaan Portal Telkom sebagai Media Internal Perusahaan dengan
pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional
Semarang.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara interaksi di
lingkungan kerja dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT.
Telkom DCS Regional Semarang.
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak – pihak terkait, antara
lain:
1. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian
ilmu komunikasi khususnya yang berkaitan dengan studi analisis new media
sebagai medium komunikasi internal yang dapat mentransferkan pesan
komunikasi. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah
kajian ilmu komunikasi khususnya yang berhubungan dengan sistem
komunikasi organisasi yang bersifat online.
2. Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan pengetahuan dan daya nalar sebagai bagian dari proses belajar
sehingga dapat memahami aplikasi teori-teori yang telah diperoleh dari
bangku kuliah dan literature yang ada dengan praktek yang sesungguhnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
3. Bagi pihak-pihak lain seperti contohnya bagi perusahaan, penelitian ini
dapat menjadi bahan informasi mengenai penggunaan portal Telkom sebagai
media internal perusahaan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi
karyawannya.
E. KERANGKA TEORI
Dalam penelitian ini serta bidang komunikasi serta teori yang dianggap
relevan diantaranya adalah komunikasi organisasi yang menyangkut media
internal perusahaan, motivasi penggunaan media dan pemenuhan kebutuhan
informasi karyawan serta menggunakan teori uses and gratifications.
1. Komunikasi Organisasi
Mempelajari suatu organisasi adalah mempelajari
pengorganisasian dan inti perilaku tersebut adalah komunikasi. Setelah
mengetahui hakikat organisasi dan komunikasi, maka kita dapat melihat
arah dan pendekatan yang ada pada komunikasi organisasi, “Komunikasi
organisasi lebih dari sekedar apa yang dilakukan orang-orang.
Komunikasi organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang dapat mengambil
sejumlah arah yang sah dan bermanfaat “ (Pace dan Faules, 2002:25).
Begitupula yang terjadi dalam tubuh PT. Telekomunikasi
Indonesia (TELKOM) yang memiliki banyak kantor cabang di seluruh
Indonesia. Tentu tidak mudah untuk menyatukan visi dan misi
perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang begitu besar. Maka
dari itu PT. Telkom berusaha untuk mengoptimalkan fungsi PR yang ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
serta membuat kebijakan untuk menyediakan media internal sebagai
wadah penyampaian pesan dan informasi.
Keberadaan Public Relations timbul karena adanya tuntutan
kebutuhan. Di dalam suatu perusahaan Public Relations mempunyai
tujuan untuk memberikan kepuasan terhadap semua pihak yang
berkepentingan, baik pihak internal maupun eksternal. Seperti yang
diungkapkan Rosady Ruslan (2003:23) bahwa ruang lingkup tugas
Humas atau PR dalam suatu organisasi / lembaga antara lain meliputi
aktivitas :
1. Membina hubungan ke dalam (internal public); yang dimaksud
dengan publik internal adalah public yang menjadi bagian dari
unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri.
2. Membina hubungan keluar (eksternal public); yang dimaksud publik
eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan
tumbuhnya sikap dan gambaran public yang positif terhadap
lembaga yang diwakilinya
2. Media Internal Perusahaan
Untuk menjangkau khalayak tertentu dalam rangka mencapai
tujuan-tujuan Public relations, adakalanya penggunaan media massa
pers, radio dan televisi tidak sesuai, apalagi jika khalayak tersebut hanya
terdiri dari beberapa kelompok kecil saja. Contoh dari khalayak seperti
itu adalah para staf atau anggota organisasi sendiri yang mungkin hanya
dapat dijangkau melalui media internal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 9
Media komunikasi internal adalah semua sarana penyampaian dan
penerimaan informasi dikalangan publik internal perusahaan dan
biasanya bersifat non komersial. Baik penerima maupun pengirim
informasi adalah orang dalam ataupun publik internal yang terdiri atas
pimpinan, anggota, pegawai ataupun unit-unit kerja didalam perusahaan
tersebut (A.W Suranto, 2005:121).
Ada dua jenis media internal, yakni yang semata-mata bersifat
internal (khusus untuk para staf dan pegawai) dan yang sampai batas
tertentu bersifat eksternal (yang juga diarahkan kepada pihak luar
tertentu). Publikasi atau terbitan yang didistribusikan kepada para
anggota atau pun khalayak pendukung dari suatu organisasi lazim
disebut sebagai media internal semi eksternal.
3. Portal Telkom sebagai Media Internal Perusahaan
Saat ini, new media atau media baru merupakan istilah yang
dipergunakan untuk semua bentuk media komunikasi massa mutakhir
yang berbasiskan tekhnologi komunikasi dan informasi. Ini biasanya
digunakan untuk media komunikasi elektronik atau digital khususnya
internet dan world wide web (www).
Portal Telkom merupakan web internal perusahaan berbasis tekhnologi
intranet. Menurut Keneth C. Laudon (2005:410) “ intranet adalah
jaringan organisasi internal yang bisa memberikan akses data di lintas
perusahaan “. Sementara menurut Sutedjo (2003:92), “ Intranet adalah
sistim jaringan yang hanya bisa digunakan untuk keperluan internal dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 10
hanya bisa diakses oleh anggota organisasi. Biasanya hanya bisa
digunakan untuk saling mengirimkan dan menerima informasi dan
laporan antar karyawan “. Dengan demikian Intranet adalah sistim
jaringan komunikasi yang hanya bisa diakses dalam internal perusahaan.
Jaringan ini bersifat seperti internet, yang memungkinkan kita
melakukan komunikasi interaktif dan akses data internal perusahaan.
Intranet merupakan media yang interaktif. Interaktif disini adanya
hubungan timbal balik antara satu pengguna dengan pengguna lain
sekalipun tidak secara langsung. Intranet adalah “jaringan komputer
dalam perusahaan yang menggunakan komunikasi data standar seperti
dalam internet. Artinya kita dapat menggunakan semua fasilitas internet
untuk kebutuhan perusahaan” (Tung, 2001:4).
Beberapa perusahaan besar yang menggunakan intranet sebagai
media komunikasi internal perusahaan antar lain: penerbit Simon and
Schuster, perusahaan sekuritas Merrill Linch, penerbit Harper Collins
dan masih banyak lagi. Di Indonesia sendiri, trend untuk menggunakan
intranet sebagai sarana mengembangkan komuniaksi di perusahaan
antara lain: HP Berca, Centrin Internet Service Provider, kelompok
Kompas Gramedia. Harper Collins menggunakan intranet untuk
kepentingan kolaborasi antar karyawan serta untuk kebutuhan
cybermarketing. Merrill Linch menggunakannya untuk keperluan
komunikasi dengan pelanggan. Melalui intranet perusahaan ini lebih
mudah mempublikasikan hasil-hasil riset agar mudah diakses oleh
konsultan mereka. Simon and Schuster menyatukan sekitar 6000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 11
terminal komputer ke dalam jaringan sehingga kolaborasi antar mereka
lebih mudah, termasuk di dalamnya mulai dari proses penulisan,
penyuntingan sampai pada perwajahan sehingga lebih menghemat waktu
(Tung, 1997:12).
Laudon (2000:457) menambahkan bahwa intranet dapat menjadi
fondasi lingkungan pengetahuan enterprise dimana informasi dari
beragam sumber dan media, termasuk teks, suara, video dan bahkan
slide digital, bias dibagi-pakai, ditampilkan, dan diakses di lintas
perusahaan melalui antarmuka umum yang sederhana. Jika terancang
dengan baik, lingkungan pengetahuan ini bisa bertindak sebagai peta
pengetahuan.
Sedangkan definisi Portal menurut Sutedjo (2004:141), adalah
pintu gerbang untuk melakukan akses terhadap situs-situs internet dan
berfungsi untuk pencarian topik atau untuk memperoleh berbagai
layanan lainnya. Lalu menurut Greenstain (2002:463), “ A portal is
reffered to a site that serves as the port “ entry “ onto the web. Portals
are designed to Web Users the informations they needs as they fisrt enter
the www “.
Suatu penelitian yang terdapat dalam jurnal “ Computer-Mediated
Communication “ yang berjudul : Empowering Youth : Use of
Technology in Advocacy to Affect Social Change oleh Rosemary
Thackeray Ph.D., MPH & MaryAnne Hunter mengemukakan bahwa :
Manusia telah berkomunikasi melalui kelompok diskusi online, papan
pesan, dan listservs sejak awal 1980-an (Grier & Campbell, 2000).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 12
Program-program ini dikaitkan terutama dengan perusahaan atau
organisasi sosial (Grier & Campbell). Pengembangan Social Networking
Site (SNS) telah memungkinkan pergeseran fokus dari komunikasi
organisasi berbasis komunikasi interpersonal individu, di antara semua
kelompok umur, tetapi orang terutama muda. SNS secara khusus
dirancang untuk membantu orang membuat dan menjaga hubungan
dengan orang lain yang memiliki kepentingan yang sama (Boyd &
Ellison, 2008). SNS sendiri dideskripsikan sebagai sebuah komunitas
online yang apabila diaplikasikan pada suatu organisasi maka organisasi
tersebut membuat suatu halaman untuk memperkuat jaringan sosial yang
ada. Pengguna SNS dapat mengirimkan komentar atau mendiskusikan
sesuatu dan keanggotaanya harus disetujui oleh administrator atau
moderator. Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa tekhnologi
memberikan kemudahan pada setiap orang untuk dapat berpartisipasi
Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda, hal ini disebabkan
oleh keinginan serta kebutuhan dari masing-masing individu yang berbeda-beda
pula dari waktu ke waktu.
4. Motivasi Penggunaan Media
Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif
tertentu. Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua
penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia
yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu (Ardianto, 2004:87).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 13
Pada dasarnya “motif“ dan “motivasi“ artinya hampir sama, hanya
berbeda pada penempatan kalimat saja. Menurut Kartini Kartono
(2002:147) motivasi adalah sebab, alasan dasar, pikiran dasar, dorongan
bagi seseorang untuk berbuat atau ide pokok yang selalu berpengaruh
besar terhadap tingkah laku manusia. Dengan kata lain, motivasi adalah
dorongan terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dorongan
adalah desakan alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup.
Dari definisi tersebut, motif jika dihubungkan dengan konsumsi media
berarti segala alasan dan pendorong dalam diri manusia yang
menyebabkan seseorang menggunakan media.
5. Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat dewasa ini, dengan
informasi masukan-masukan yang dianggap penting dapat membantu
masyarakat dalam menentukan sikap yang harus dilakukan, informasi
sudah menjadi kebutuhan manusia, sehingga peranan informasi sangat
dominan dalam kehidupan manusia, karena tanpa informasi manusia
tidak akan berkembang, menurut Onong Uchjana informasi atau tentang
keterangan adalah :
1. Suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah
orang yang baginya merupakan hal yang baru diketahui
2. Data yang telah diolah yang disampaikan oleh seseorang, atau
sejumlah orang yang baginya merupakan yang baru diketahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 14
3. Kegiatan menyebarluaskan pesan disertai penjelasan, baik secara
langsung maupun melalui media komunikasi khalayak yang baginya
merupakan suatu hal atau peristiwa yang baru (Effendy, 2002:177).
Dikaitkan dengan lingkungan yang merangsang timbulnya
kebutuhan tersebut, khususnya yang berhubungan dengan seseorang yag
dihadapkan pada berbagai media penampung informasi, maka ada
banyak kebutuhan yang bisa dikemukakan, antara lain seperti yang
diusulkan oleh Kartz, Gurevitch, dan Haas (Tan, 1981:298) sebagai
berikut :
a. Kebutuhan Kognitif : Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk
memperkuat informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan
lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang
untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Di samping itu,
kebutuhan ini juga dapat memberi kepuasan atas hasrat
keingintahuan dan penyelidikan seseorang.
b. Kebutuhan Afektif : Kebutuhan ini dikaitkand engan penguatan
estetis, hal yang dapat menyenangkan dan pengalamn-pengalaman
emosional. Dalam hal ini, berbagai media dalam hal ini sering
dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Misalnya,
orang membeli radio, televisi dan menonton film, tidak lain karena
mencari hiburan.
c. Kebutuhan integrasi personal (personal integrative needs) : Ini
dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 15
status individu. Kebutuhan – kebutuhan ini berasal dari hasrat
seseorang untuk mencari harga diri.
d. Kebutuhan integrasi sosial (social integrative needs) : Kebutuhan ini
dikaitkan dengan penguatan hubungan keluarga, teman dan orang
lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk
bergabung atau berkelompok dengan orang lain.
e. Kebutuhan berkhayal (escapist needs) : Ini dikaitkan dengan
kebutuhan – kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan
dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan (Yusup,
2009:207).
Media Portal Telkom bertujuan untuk memenuhi kebutuhan atas
informasi perusahaan bagi karyawan. Kebutuhan informasi menurut
Atkin didefinisikan sebagai berikut : “Kebutuhan informasi adalah
fungsi dari keraguan ekstrinsik yang dihasilkan dari suatu perbedaan
pengamatan antara kriteria ukuran kepastian seseorang mengenai objek
lingkungan yang penting dan pernyataan terhadap suatu kriteria yang
ingin dicapai” (Atkin, 1973:206). Dalam paradigma ini, Atkin
menjelaskan bahwa konsep intinya adalah ketidak pastian.
Sementara Shannon dan Weaver menyatakan bahwa ketidak
pastian dalam tingkat yang sederhana akan muncul bila seseorang
memandang pengetahuan tentang suatu objek yang dimilikinya diangap
tidak lagi memadai. Implikasinya seseorang berusaha untuk
memperoleh tambahan informasi guna menutupi kesenjangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 16
pengetahuan. Lebih jauh lagi Atkin mengemukakan bahwa ketidak
pastian kognisi yang dimiliki seseorang dirasa tidak memadai lagi untuk
merespon situasi yang memerlukan orientasi keputusan atau tindakan
yang melibatkan suatu objek atau lebih (Atkin, 1973:207).
Kebutuhan informasi diperoleh dari pengertian bahwa media
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan karyawan atas informasi
perusahaan. Pengetahuan mengenai karakteristik kebutuhan karyawan
dapat menolong pihak manajemen perusahaan untuk menumbuhkan
pengertian terhadap para karyawan yang menjadi bagian dari kinerja
perusahaan. Selain itu dapat dijadikan sebagai acuan dalam mencapai
pemenuhan kebutuhan karyawan oleh perusahaan, juga membantu
karyawan untuk menyadari bentuk-bentuk kebutuhan yang dapat
dipenuhi oleh perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi
karyawan tersebut maka harus ada komunikasi internal, komunikasi
internal adalah komunikasi yang dikirimkan kepada anggota dalam suatu
organisasi (Muhammad, 1995:97).
Isi pesan atau informasi dalam komunikasi internal yang berkenaan
dan bersangkutan dengan organisasi tersebut menurut Arine Muhammad
dapat diklasifikasikan menjadi 4 fungsi, yaitu :
1. Pesan Tugas
Pesan tugas ini maksudnya adalah pesan-pesan yang berkenaan
dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi oleh anggota organisasi
pesan ini mencakup pemberian informasi kepada karyawan untuk
melakukan tugas mereka secara efesien, seperti aktivitas pemberian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
latihan kepada karyawan, memberikan orientasi kepada karyawan
baru, penentuan tujuan dan aktivitas lainnya yang berkenaan dengan
produksi, pelayanan pemasaran dan sebagainya, atau dengan kata
lain pesan tugas dapat dikatakan pesan yang berhubungan dengan
output system yang diinginkan oleh perusahaan atau organisasi.
2. Pesan Pemeliharaan
Pesan pemeliharaan adalah pesan-pesan yang berkenaan dengan
kebijaksanaan dan pengaturan organisasi. Pesan ini membantu
organisasi untuk tetap hidup kekal. Pesan ini mencakup perintah,
ketentuan, prosedur, aturan dan control yang diperlukan untuk
mempermudah gerakan organisasi untuk mencapai output sistem.
Pesan tugas berhubungan dengan isi dari output sistem sedangkan
pesan pemeliharaan berhubungan dengan pencapaian dari output.
3. Pesan kemanusiaan
Pesan kemanusiaan langsung diarahkan kepada orang-orang dalam
organisasi dengan mempertimbangkan sikap mereka, kepuasan dan
pemenuhan kebutuhan mereka. Pesan ini berkenaan dengan
hubungan antar personal, konsep diri, perasaan dan moral. Yang
termasuk dalam kategori pesan ini adalah pengahargaan terhadap
hasil yang dicapai oleh karyawan, penyelesaian konflik antar
individu atau kelompok, aktifitas informal, dan bimbingan suatu
organisasi, sebenarnya dapat menciptakan tugas yang efektif dengan
memberikan pesan tugas dan pemeliharaan tetapi bila individu-
individu yang di organisasi mempunyai masalah moral yang serius
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
suka menyendiri maka hal ini akan mempengaruhi terhadap
pencapaian tujuan sistem dengan efektif
4. Pesan Pembaruan
Pesan pembaruan menjadikan organisasi dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungannya.
Untuk itu suatu organisasi membuat rencana-rencana baru, aktifitas-
aktifitas baru, program-program baru, pengarahan yang baru,
proyek-proyek yang baru, dan saran-saran mengenai produksi-
produksi baru. Rencana ini disampaikan pada waktu pertemuan-
pertemuan pemecahan masalah, pembuatan rencana dan pada waktu
rapat-rapat dengan anggota organisasi, pesan yang disampaikan itu
termasuk kategori pesan pembaharuan.
6. Teori Uses and Gratifications
Model ini digambarkan sebagai a dramatic break with effects
traditions of the past yaitu suatu loncatan dramatis dari model jarum
Hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media
terhadap khalayaknya tetapi lebih tertarik pada apa yang dilakukan
khalayak terhadap media. Katz mengatakan bahwa penelitiannya
diarahkan kepada jawaban terhadap pertanyaan : “ Apa yang dilakukan
media untuk khalayak? ( What do the media do to people ? ) “ (Rakhmat,
2003:65).
Model uses and gratifications menunjukkan bahwa apa yang
menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 19
sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi
kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Khalayak dianggap secara aktif
dengan sengaja menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya dan
mempunyai tujuan. Studi dalam bidang ini memusatkan perhatian pada
penggunaan (uses) isi media untuk mendapatkan kepuasan
(gratifications) atas pemenuhan kebutuhan seseorang. Dari sinilah
timbul istilah uses and gratifications (penggunaan dan pemenuhan
kebutuhan). Sebagian perilaku khalayak akan dijelaskan melalui
berbagai kebutuhan (needs) dan kepentingan individu (Ardianto dan
Erdinaya, 2004:71). Dengan demikian, kebutuhan individu merupakan
titik awal dari kemunculan teori ini.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Nurudin (2007:193) bahwa
kita bisa memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan
media oleh orang itu (uses) dan kepuasan yang diperoleh (gratification).
Gratifikasi yang sifatnya umum antara lain pelarian dari rasa khawatir,
peredaan rasa kesepian, dukungan emosional, perolehan informasi dan
kontak sosial.
Dalam jurnal penelitian Ghent University-Belgium oleh C.
Courtois, P. Mechant, L. De Marez dan G. Verleye yang berjudul
Gratifications and Seeding Behavior of Online Adolescents
mengemukakan bahwa :
Paradigma U&G yang telah memakan waktu selama 40 tahun penelitian
media fungsional mengasumsikan bahwa penonton aktif yang sadar akan
kebutuhan, dengan sengaja memilih media untuk memuaskan kebutuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 20
tersebut. Media terus bersaing satu dengan yang lainnya untuk mencari
kepuasan (Katz, Blumler, & Gurevitch, 1974; de Boer & Brennecke,
1995; Rubin, 2002). Setidaknya ada tiga sumber gratifikasi yang
dibedakan dalam literature yaitu : konten sedang, paparan media dan
konteks sosial dari situasi di mana media digunakan. Setiap media
menawarkan kombinasi yang unik dari tiga sumber. Dengan cara media
ini berbeda dalam cara mereka menawarkan kepuasan untuk kebutuhan
tertentu (Katz et al, 1974).
Pendekatan U & G telah digunakan untuk memahami motif laten dari
berbagai media, mulai dari media tradisional, seperti televisi, buku, film,
dan radio (McQuail, Blumler & Brown, 1972; Katz, Gurevitch, & Haas,
1973). Hingga media yang lebih baru seperti media interaktif seperti
video game (Selnow, 1984), video perekam (Cohen, Levy & Golden,
1988), dan telepon seluler (Leung & Wei, 2000).
Teori uses and gratifications dimulai di lingkungan sosial dimana
yang dilihat adalah kebutuhan dari para khalayak. Lingkungan sosial
meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian. Kebutuhan
individual di kategorisasikan sebagai berikut :
1. Cognitive needs (Kebutuhan Kognitif)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi,
pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini
didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan,
juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan untuk penyelidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 21
2. Affective needs (Kebutuhan Afektif)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-
pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
3. Personal Integrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas,
kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut
diperoleh dari hasrat akan harga diri.
4. Sosial Integrative needs (Kebutuhan sosial secara integratif)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan
keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat
untuk berafiliasi.
5. Escapist needs (Kebutuhan Pelepasan)
Yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat ingin melarikan diri
dari kenyataan, kelepasan emosi, ketegangan dan kebutuhan akan
hiburan.
Teori uses and gratifications beroperasi dalam beberapa cara yang bisa
dilihat dalam bagan dibawah ini (Nurudin, 2004:183) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 22
Gambar I. 1
Teori Uses and Gratifications
Setiap individu memiliki motivasi yang berbeda-beda, hal ini disebabkan
oleh keinginan serta kebutuhan dari masing-masing individu yang berbeda-beda
pula dari waktu ke waktu.
Lingkungan sosial 1. Ciri-ciri
demografis 2. Afiliasi
kelompok 3. Ciri-ciri
kepribadian
Kebutuhan khalayak
1. Kebutuhan kognitif
2. Kebutuhan afektif
3. Kebutuhan integratif personal
4. Kebutuhan integratif sosial
5. Pelepasan ketegangan atau melarikan diri dari kenyataan
Sumber-sumber pemuasan kebutuhan yang berhubungan dengan media
1. Keluarga, teman-teman
2. Komunikasi interpersonal
3. Mengisi
Penggunaan media massa
1. Jenis-jenis media surat kabar, radio, televisi, film
2.Isi media 3.Terpaan
media Konteks sosial dari terpaan media
Pemuasan media (fungsi)
1.Pengamatan lingkungan difersi atau hiburan
2. Identitas personal
3. Hubungan i l
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 23
Dari uraian ditas jelas bahwa dalam menggunakan suatu media, seseorang
didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dapat
terpuaskan dengan menggunakan media massa, namun pada saat yang sama
kebutuhan ini juga dapat terpuaskan oleh sumber-sumber lainnya. Contohnya,
kebutuhan akan informasi dan hiburan dapat diperoleh dari sumber-sumber
lainnya, seperti keluarga, tetangga, dan teman melalui interaksi sosial. Interaksi
sosial merupakan kunci dari kehidupan sosial. Karena dengan adanya proses
interaksi, manusia bisa berhubungan dengan yang lainnya dan tidak terisolasi.
Dalam proses inilah terjadi hubungan timbal balik antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok ataupun kelompok dengan kelompok lainnya.
Sesuatu yang tidak lepas dari interaksi adalah kontak sosial dan komunikasi.
Dengan adanya kontak sosial dan komunikasi, orang dapat saling mempengaruhi
dan bertukar informasi.
Interaksi yang dilakukan oleh karyawan PT. Telkom DCS Semarang untuk
memenuhi kebutuhan informasi akan perusahaan adalah interaksi pada lingkungan
kerja. Menurut Nitisemo (1996:109), lingkungan kerja merupakan segala sesuatu
yang ada disekitar karyawan dan dapat mempengaruhi karyawan dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Pernyataan diatas juga didukung oleh
pendapat Ahmadi (2002:77), lingkungan kerja dinyatakan sebagai kehidupan
sosial, psikologi dan fisik dalam organisasi yang berpengaruh terhadap karyawan
dalam melaksanakan tugasnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 24
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang penelitian ini, maka
hubungan – hubungan antar variabel yang akan diteliti dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar I. 2
Hubungan Antar Variabel
Sesuai dengan penelitian ini, penulis meneliti sejauh mana pengaruh
aktivitas penggunaan portal Telkom sebagai media internal perusahaan terhadap
pemenuhan kebutuhan informasi karyawan. Pada penelitian ini, penelitian
menggunakan lebih dari dua variabel atau korelasi ganda (multiple correlation),
yaitu variabel independent, variabel dependent serta variabel kontrol (interaksi
sosial) yang juga dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan informasi karyawan
tentang perusahaan.
F. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah , tujuan dan kerangka teori, maka hipotesa
dari penelitian ini adalah :
Varibel Independent (X1)
Aktivitas penggunaan
Portal Telkom
Varibel Dependent ( Y )
Pemenuhan kebutuhan
Informasi karyawan
Varibel Kontrol (X2)
Lingkungan Kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 25
1. Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas penggunaan Portal Telkom
sebagai media internal perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan informasi
karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang. Semakin sering
menggunakan atau mengakses portal Telkom, maka akan semakin tinggi
pula pemenuhan kebutuhan informasi karyawan tentang perusahaan.
2. Ada hubungan yang signifikan antara interaksi sosial dengan pemenuhan
kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang.
Semakin sering melakukan proses interaksi pada lingkungan kerja, maka
akan semakin tinggi pula penenuhan kebutuhan informasi karyawan tentang
perusahaan.
G. DEFINISI KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL
1. Definisi Konseptual
1. 1. Variabel Independen : Aktivitas penggunaan Portal Telkom
a. Aktivitas : Merupakan suatu perbuatan jasmani manusia
yang mengandung suatu maksud tertentu
yang memang dikehendaki oleh orang yang
melakukan tindakan atau kegiatan itu
(Pariatra Weatra, 1982:4).
b. Penggunaan : McQuail memberikan definisi mengenai
penggunaan media massa sebagai berikut :
Kegiatan yang semata-mata menggunakan
media dapat digambarkan dalam pengertian
jumlah isi yang digunakan, jenis isi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 26
digunakan, hubungan antara penggunaaan
media (misal identifikasi) dengan cara
menggunakannya, merasa jika konsumsi
media itu merupakan aktivitas primer dan
sekunder (Mc.Quail, 1989:89).
Sementara menurut Rosengren, penggunaan
media massa terdiri dari jumlah waktu yang
digunakan dalam berbagai media, jenis
media yang dikonsumsi dan berbagai
hubungan antara individu konsumen media
dengan media secara keseluruhan (Rakhmat,
2002:66).
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut
maka penggunaan media massa meliputi
beberapa hal, antara lain : bentuk media
yang digunakan, frekuensi penggunaan
media massa, durasi penggunaan media
massa dan isi media apa yang disukai
(preferensi). Dalam penelitian ini, bentuk
media yang digunakan adalah web portal
intranet.
c. Portal Telkom : Web Portal Intranet adalah halaman web
yang hanya dapat diakses dalam intra
(internal) perusahaan yang digunakan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 27
keperluan internal dan hanya bisa diakses
oleh anggota organisasi. Portal ini berfungsi
sebagai pintu gerbang utama dalam
mengakses informasi baik untuk melakukan
pencarian topik atau untuk memperoleh
berbagai layanan atau fasilitas lainnya.
d. Aktivitas penggunaan Portal Telkom :
Adalah suatu perbuatan atau kegiatan menggunakan (dalam
hal ini mengakses) Portal Telkom yang berisi informasi
mengenai PT. Telkom dan ditujukan untuk menambah
pengetahuan karyawan mengenai perusahaan.
1. 2. Variabel Dependen : Pemenuhan kebutuhan informasi
a. Pemenuhan : Stuart sebagaimana dikutip oleh
Hafied Cangara mengatakan bahwa
pengatuh atau efek adalah perbedaan
antara apa yang dipikirkan, dirasakan
dan dilakukan oleh penerima
sebelum dan sesudah menerima
pesan (Cangara, 2002:1963).
b. Kebutuhan informasi : Kebutuhan informasi adalah fungsi
dari keraguan ektrinsik yang
dihasilkan dari suatu perbedaan
pengamatan antara kriteria ukuran
kepastian seseorang mengenai objek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 28
lingkungan yang penting dan
pernyataan terhadap suatu kriteria
yang ingin dicapai (Atkin,
1973:206). Dalam paradigma ini,
Atkin menjelaskan bahwa konsep
intinya adalah ketidak pastian.
1. 3. Variabel Kontrol : Interaksi pada lingkungan kerja
a. Interaksi sosial : Hubungan – hubungan sosial yang
dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang-orang perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia, mauun
antara perorangan dengan kelompok
(Soerjono Soekamto, 1997:67).
b. Lingkungan kerja : lingkungan kerja merupakan segala
sesuatu yang ada disekitar karyawan dan
dapat mempengaruhi karyawan dalam
menjalankan tugas-tugas yang
dibebankan (Nitisemo, 1996:109 ).
Dalam hal ini interaksi pada lingkungan kerja didefinisikan
sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis menyangkut
hubungan antara karyawan didalam satu divisi, divisi yang
berbeda serta kantor cabang yang berbeda dalam rangka
pemenuhan kebutuhan informasi mengenai perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 29
2. Definisi Operasional
2. 1. Variabel Independent : Aktivitas penggunaan Portal Telkom
Mempunyai indikator – indikator sebagai berikut :
1. Frekuensi dalam mengakses portal Telkom di setiap
minggunya pada bulan Juni 2010 diukur dari :
a. Tinggi : Bila 5-6 kali per minggu (3)
b. Sedang : Bila 3-4 kali per minggu (2)
c. Rendah : Bila 1-2 kali per minggu (1)
2. Intensitas perhatian saat mengakses portal Telkom yang
diukur dari :
a. Tinggi : Apabila responden dalam mengakses portal
Telkom tanpa diselingi aktivitas lain (3)
b. Sedang : Apabila responden saat mengakses portal
Telkom terkadang diselingi aktivitas lain (2)
c. Rendah : Apabila responden saat mengakses portal
Telkom selalu diselingi dengan aktivitas lain
(1)
3. Penyediaan waktu untuk mengakses portal Telkom yang
diukur dari :
a. Tinggi : Bila selalu menyempatkan waktu untuk
mengakses portal Telkom (3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 30
b. Sedang : Bila hanya menyempatkan diri untuk
mengakses portal Telkom jika ada waktu
luang saja (2)
c. Rendah : Bila hanya iseng menyempatkan waktu untuk
mengakses portal Telkom (1)
4. Kebiasaan mengakses portal Telkom yang diukur dari :
a. Tinggi : Bila membaca seluruh informasi dari portal
Telkom (3)
b. Sedang : Bila hanya membaca sebagian informasi dari
portal Telkom (2)
c. Rendah : Bila hanya membaca informasi yang disukai
saja di portal Telkom (1)
5. Motivasi yang melatarbelakangi responden dalam
penggunaan portal Telkom yang diukur dari :
a. Tinggi : Apabila responden mengakses portal Telkom
untuk menambah pengetahuan (3)
b. Sedang : Apabila responden mengakses portal Telkom
untuk mencari hiburan (2)
c. Rendah : Apabila responden mengakses portal Telkom
hanya untuk mengisi waktu luang saja (1)
2. 2. Variabel Dependent : Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Karyawan
Mempunyai indikator – indikator sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 31
1. Kebutuhan Kognitif ( informasi – informasi seputar
manajemen PT. Telkom seperti seperti berita seputar DIVRE
IV, morning issue, dsb ), yang diukur dari :
a. Tinggi : Apabila responden menjawab : Ya, dengan
mengakses Portal Telkom dapat memenuhi
kebutuhan informasi saya tentang informasi
manajerial PT. Telkom (3)
b. Sedang : Apabila responden menjawab : Kadang-
kadang dapat memenuhi kebutuhan informasi
saya tentang informasi manajerial PT. Telkom
(2)
c. Rendah : Apabila responden menjawab : Tidak dapat
memenuhi kebutuhan infomasi saya tentang
informasi manajerial PT. Telkom (1)
2. Kebutuhan Afektif (perasaan – perasaan yang digambarkan
dengan rasa suka atau tidak suka, puas atau tidak puas
terhadap segala informasi dari situs web internal Portal
Telkom) yang dikur dari :
a. Tinggi : Jika responden menjawab puas (3)
b. Sedang : Jika responden menjawab kurang puas (2)
c. Rendah : Jika responden menjawan tidak puas (1)
3. Kebutuhan pribadi secara integratif (tindakan untuk
berpartisipasi atau mengambil bagian pada portal Telkom
seperti menulis artikel, dsb) yang diukur dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 32
a. Tinggi : Jika responden menjawab sering (3)
b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2)
c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1)
4. Kebutuhan sosial secara integratif (informasi – informasi
seputar kegiatan di divisi lain baik pusat, cabang, dsb) yang
diukur dari :
a. Tinggi : Jika responden menjawab sering (3)
b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2)
c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1)
5. Kebutuhan pelepasan (informasi – informasi seputar hiburan,
kesehatan, dsb) yang diukur dari :
a. Tinggi : Jika responden menjawab sering (3)
b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2)
c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1)
2. 3. Variabel Kontrol : Interaksi di Lingkungan kerja
Mempunyai indikator – indikator sebagai berikut :
1. Sumber informasi lainnya selain portal Telkom dalam proses
berinteraksi pada lingkungan kerja, yang diukur dari :
a. Tinggi : Bila dari teman satu divisi (3)
b. Sedang : Bila dari teman dari divisi yang berbeda (
sesama karyawan Kandatel Semarang ) (2)
c. Rendah : Bila dari teman di luar kantor (1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 33
2. Frekuensi menerima informasi melalui proses interaksi pada
lingkungan kerja, diukur dari seberapa sering responden
melakukan pertukaran informasi untuk memenuhi kebutuhan
informasi dirinya dalam proses interaksi sosial :
a. Tinggi : Jika responden menjawab sering (3)
b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2)
c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1)
3. Pengaruh interaksi sosial terhadap pemenuhan kebutuhan
informasi karyawan yang diukur dari bagaimana pengaruh
interaksi sosial dalam memenuhi kebutuhan informasi
karyawan :
a. Tinggi : Apabila responden menjawab : Ya, dapat
memenuhi kebutuhan informasi saya tentang
PT. Telkom (3)
b. Sedang : Apabila responden menjawab : Kadang-
kadang dapat memenuhi kebutuhan informasi
saya tentang PT. Telkom (2)
c. Rendah : Apabila responden menjawab : Tidak dapat
memenuhi kebutuhan infomasi saya tentang
PT. Telkom (1)
4. Adanya proses diskusi dengan individu lain setelah
mengakses portal Telkom, yang dikukur dari :
a. Tinggi : Jika responden menjawab sering (3)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 34
b. Sedang : Jika responden menjawab kadang-kadang (2)
c. Rendah : Jika responden menjawan tidak pernah (1)
H. METODE PENELITIAN
1. Tipe Penelitian
Bila dilihat dari hasil penelitian yang akan dicapai, maka penelitian ini
dikategorikan dalam tipe penelitian penjelasan (explanatoy
/confirmatory research) yang bertujuan untuk menguji hubungan sebab
akibat yang terjadi antar variabel yang diteliti (Mardalis, 2008:26)
2. Metode penelitian
Menggunakan metode penelitian survey (kuantitatif), yaitu penelitian
untuk memperoleh fakta0fakta fari gejala-gejala yang ada dan mencari
keterangan-keterangan secara faktual (Hasan, 2004:8)
3. Populasi dan Tekhnik Sampling
a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau
subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Dalam penelitian ini, yang menjadi unit analisis atau
elemen yang akan diteliti adalah seluruh karyawan PT. Telkom DCS
Regional IV Semarang yang berjumlah 78 orang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 35
b. Teknik Sampling
penelitian ini menggunakan sampel sensus, sesuai dengan pendapat
Suharsimi Arikunto (1983:94) yang menyatakan bahwa apabila
subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sebagai sampel.
4. Lokasi Penelitian
Yang menjadi lokasi penelitian adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang pertelekomunikasian, yaitu kantor pusat PT. Telkom Divisi
Regional IV Jl. Pahlawan No.10 Semarang 50241.
Karena populasi dalam penelitian ini tidak hanya berada pada satu tempat,
maka penelitian juga dilakukan pada kantor KANDATEL ( DCS Area II
Timur ) Jl. Arif Rahman Hakim No.1 Semarang.
5. Jenis dan Sumber Data
a. Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan baik kualitatif maupun kuantitatif yang
menunjukkan fakta.
b. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan secara
langsung dari responden yaitu berupa angket atau kuesioner yang
disebarkan kepada karyawan PT. Telkom DCS Regional IV Semarang.
Sementara data sekunder diperoleh dari perusahaan yaitu PT. Telkom
DCS Regional IV Semarang yang berupa jumlah karyawan serta
gambaran umum perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 36
7. Analisa Data
Karena penelitian ini penelitian kuatitatif, maka dalam penelitian ini data
yang sudah terkumpul akan dianalisis dengan teknik stastistik. Masing-
masing indicator diberi rangking dan untuk menguji apakah ada hubungan
yang signifikaan diantara variablenya akan digunakan teknik analisa “ Tata
Jenjang Spearmen” yaitu dengan rumus :
Rs = ∑x2 +∑y2-∑d2
2 ∑x2. ∑y2
Dimana :
∑x2 = N3-N - ∑Tx
12
∑y2 = N3-N - ∑Ty
12
Tx = tx 3 - tx
12
Tx = tx 3 - tx
12
Keterangan:
rs : koefisien korelasi tata
jenjang spearman
X2 : jenjang kembar variable x
Y2 : jenjang kembar variable y
d2 : kuadrat jumlah beda antar
jenjang
Tx : jumlah jenjang kembar
pada variable x
Ty : jumlah enjang kembar pada
variable y
N : jumlah sampel1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 37
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
A. PERKEMBANGAN PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA
Menurut data yang diberikan oleh Bpk, Sujono selaku Kepala PT. Telkom
DCS Regional Semarang, perkembangan PT. Telekomunikasi Indonesia dimulai
pada tahun 1864, dimana saat itu pemerintah kolonial Belanda mendirikan suatu
perusahaan swasta untuk menangani layanan pos domestik dan layanan telegraf
internasional. Perusahaan jasa telepon di Indonesia pertama kali tersedia setelah
Pemerintah Hindia Belanda menerbitkan keputusan Nomor 5 tanggal 31 Juli
1881. Pemerintah Belanda memberikan konsensi kepada sebuah perusahaan
swasta Belanda untuk menyelenggarakan jasa telepon di Gambir, Batavia,
Tanjung Priok, Semarang dan Surabaya sesuai dengan 25 tahun ijin pemerintah.
Namun, ternyata dalam perkembangannya, perusahaan-perusahaan telepon
tersebut lebih berorientasi laba dan menginginkan pengembalian modal secara
cepat. Akibatnya aspek pelayanan pun menjadi terabaikan. Belum lagi persoalan-
persoalan lain yang turut mewarnai kualitas kerja da reputasi perusahaan. Atas
keadaan ini, pemerintah turun tangan dan mengambbil keputusan untuk tidak
memperpanjang konsensi-konsensi yang telah diberikan dan menyediakan
pengusahaan telepon menjadi untusan pemerintah Hindia Belanda. Sehingga pada
tahun 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang
mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang sesuai dengan staatblad 395/1906
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 38
yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap, dan Telepon (Post, Telegraph en
Telephone Dienst/PTT). Selanjutnya jawatan PTT ini mengalami liku-liku
perkembangan pada masa penjajahan Jepang. Hingga 27 September 1945, pihak
Republik Indonesia berhasil mengambil alih Kantor Pusat PTT.
Ditahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN POSTEL), tetapi berbeda dengan Sumatera, dimana mulai
terbentuk pada tahun 1970 secara Nasional. Pada tahun 1965 pemerintah
memecah PN Postel menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro),
dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
Tahun 1974, PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum
Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional
maupun internasional. Kemudian tahun 1980, PT Indonesian Satellite Corporation
(Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional,
terpisah dari Perumtel. Tahun 1991, Pemerintah berdasarkan PP no.25 tahun
1991mengubah bentuk Perumtel dari perusahaan umum menjadi perusahaan
negara yaitu Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia, yang
selanjutnya dikenal dengan nama TELKOM.
Sehingga, pada tahun 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM
(Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu
saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa
Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock
Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public
Offering Without Listing / POWL) di Tokyo Stock Exchange.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 39
Kemudian, di tahun 1996 Kerja Sama Operasi (KSO) mulai
diimplemantasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra
dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa
Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi
Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global
Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan
mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII
Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.
Tahun 1999 lahirlah Undang-undang nomor 36/1999, tentang
penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi. Sehingga pada tahun
2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian
dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang
ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara
TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72%
saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan
mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan
TELKOM.
Di tahun 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3
tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada
tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55%
saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham
Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki
65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan
telekomunikasi lokal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 40
B. PEMBAGIAN DIVISI PT. TELKOM INDONESIA
Secara umum pembagian unit-unit bisni PT. Telkom terdiri dari Divisi Inti
(Core division), Centre, Yayasan dan Anak Perusahaan. Pembagian divisi inti
Telkom yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
• Divisi regional I untuk wilayah Sumatera,
• Divisi regional II untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya,
• Divisi regional III untuk wilayah Jawa Barat,
• Divisi regional IV untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta,
• Divisi regional V untuk wilayah Jawa Timur Bali, Nusa Tenggara,
Sulawesi, dan Kawasan Timur Indonesia
• Divisi Network
• Divisi Multimedia
C. VISI & MISI PT. TELKOM INDONESIA
C. 1. Visi perusahaan
To become a leading InfoCom player in the region
Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom
terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia
Pasifik.
C. 2. Misi Perusahaan
Telkom mempunyai misi memberikan layanan "One Stop InfoCom
Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 41
as the Best Managed Indonesian Corporation" dengan jaminan bahwa pelanggan
akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan
berkualitas, dengan harga kompetitif.
Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan
mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi
yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan
saling mendukung secara sinergis.
D. ARTI LOGO PT. TELKOM INDONESIA
Gambar 2.1 Logo Telkom
D. 1. Makna Simbol Logo
• Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam
portofolio bisnis baru Telkom yaitu TIME (Telecommunication,
Information, Media & Edutainment). Expertise.
• Tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan
dan ekspansi ke luar. Empowering.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 42
• Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian,
serta kepercayaan dan hubungan yang erat. Assured.
• Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang
maknanya adalah perubahan dan awal yang baru. Progressive.
• Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa
depan. Heart.
D. 2. Makna Warna Logo
• Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan
pengalaman yang tinggi
• Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif,
hangat, dan dinamis
• Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah
mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa
depan.
E. TELKOM DIVRE IV
PT. Telkom Divisi Regional IV Jateng & DIY bertempat di Jl. Pahlawan
No. 10 Semarang. Divisi Regional IV Jateng merupakan salah satu unit bisnis dari
PT. Telkom yang mengemban tugas untuk menyelenggarakan jasa informasi dan
komunikasi (infocom) di wilayah provinsi Jawa Tengah dan provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yang terbagi atas 5 kantor daerah Pelayanan
Telekomunikasi (Kandatel).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 43
Sedangkan luas pelayanannya sekitar 35.731 km persegi dan melayani tidak
kurang dari 2.39 juta jiwa penduduknya dengan densitas telepon 1.96sst per 100
penduduk. Adapun kelima kandatel tersebut adalah :
1. Semarang
Kandatel Semarang merupakan bagian dari Divisi IV Jateng & DIY yang
merupakan penyelenggara jasa layanan dan jaringan bisnis informasi dan
telekomunikasi yang berkedudukan di wilayah Semarang dan membawahi
wilayah :
- Pemerintahan Kota dan Kabupaten Semarang
- Kendal
- Ungaran
- Ambarawa
- Kudus
- Demak, dan
- Salatiga
2. Yogyakarta
Kandatel Yogyakarta merupakan satu dari lima Datel di Divre IV PT.
Telkom Indonesia sebagai penyelenggara jasa layanan dan jaringan bisnis
informasi (infokom), yang berkedudukan di Yogyakarta dan membawahi
wilayah :
- Pemerintahan Kota dan Kabupaten Yogyakarta
- Magelang
- Purworejo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 44
- Muntilan
- Kebumen
- Temanggung
- Gombong
- Bantul
- Sleman
- Wonosari, dan
- Wates
3. Solo
Kandatel Solo berkedudukan di Solo dan membawahi wilayah :
- Pemerintahan Kota dan Kabupaten Solo
- Sukoharjo
- Boyolali
- Cepu
- Blora
- Jepara
- Klaten
- Pati
- Rembang
- Purwodadi
- Sragen
- Karanganyar, dan
- Wonogiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 45
4. Pekalongan
Kandatel Pekalongan berkedudukan di Pekalongan dan membawahi
wilayah :
- Pemerintahan Kota dan Kabupaten Pekalongan
- Brebs
- Tegal
- Pemalang
- Slawi, dan
- Batang
5. Purwokerto
Kandatel Purwokerto erkedudukan di Purwokerto dan membawahi
wilayah :
- Pemerintahan Kota dan Kabupaten Purwokerto
- Purbalingga
- Wonosobo
- Banjarnegara, dan
- Cilacap
E. 1. TELKOM DCS REGIONAL SEMARANG
Bila selama ini Divisi Regional (Divre) Telkom mengelola layanan POTS
(telepon rumah), kemudian layanan Seluler (Flexi) dan Broadband (Speedy),
maka setelah dilakukannya reorgansiasi pada bulan Januari tahun 2010,
pengelolaan jaringan tetap kini dilakukan oleh Divisi Access (DIVA), pengelolaan
bisnis seluler (Flexi) dilakukan Divisi Telkom Flexi (DTF), pengelolaan bisnis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 46
UKM dilakukan oleh Divisi Bisnis Service (DBS) dan pengelolaan bisnis POTS
dan Broadband untuk kelompok ritel dilakukan oleh Divisi Consumer Service
(DCS).
Secara lingkup nasional, divisi Consumer Service Telkom terbagi menjadi dua
divisi, yaitu :
1. Divisi Consumer Service Barat yang membawahi Regional I Sumatra,
Regional 2 Jabodetabek dan Regional 3 Jawa Barat.
2. Divisi Consumer Service Timur yang membawahi Regional 4 Jawa
Tengah, Regional 5 Jawa Timur, Regional 6 Kalimantan dan Regional 7
Kawasan Timur Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 47
F. STRUKTUR ORGANISASI TELKOM DCS REGIONAL
SEMARANG
Keterangan :
- GM : General Manajer
- GM MKT JKT : General Manajer area Jakarta
- DGM : Deputi General Manajer
- Man. CC : Manajer Customer Care
- Man. DC : Manajer Direct Channel
GM
DGM
MAN CS
MAN DC
MAN MC
MAN GS
GM. MKT. JKT
MAN. MKT REG. IV
MAN. 1
MAN. 2
MAN. 3 MAN. 4 MAN. 5 MAN. 6
MAN. 7 MAN. 8
ASMAN CC
ASMAN MC
ASMAN DC
ASMAN SS
ASMAN SL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 48
- Man. MC : Manajer Modern Channel
- Man. GS : Manajer
- Man. MKT. Reg 4 : Manjer Marketing regional 4
- Man. 1 : Manajer area Semarang
- Man. 2 : Manajer area Salatiga
- Man. 3 : Manajer area Kudus
- Man. 4 : Manajer area Magelang
- Man. 5 : Manajer area Pekalongan
- Man. 6 : Manajer area Yogyakarta
- Man. 7 : Manajer area Purwokerto
- Man. 8 : Manajer area Solo
- Asman. CC : Asisten Manajer Customer Care
- Asman DC : Asisten Manajer Direct Channel
- Asman MC : Asisten Manajer Modern Channel
- Asman. SS : Asisten Manajer Service Support
- Asman. SL : Asisten Support Logistic
G. PORTAL TELKOM DIVRE IV
Trend aplikasi yang berbasis teknologi web, e-mail, file transfer, yang
berbasis pada teknologi TCP/IP sedemikian pesat berkembang. Intranet di Divre
IV merupakan salah satu sarana yang telah cukup lama dimanfaatkan dalam
mendukung keseluruhan operasional bisnis. Fleksibilitas yang tinggi dan
kemudahannya untuk dipelajari memungkinkan teknologi ini dapat dikembangkan
disetiap unit dan lini dari perusahaan guna mensolusi berbagai permasalahan yang
membutuhkan dukungan IT.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 49
Dari sedemikian besar dampak positif yang telah dirasakan dari
sedemikian banyaknya inovasi IT yang berbasis teknologi ini ternyata terdapat
pula berbagai dampak negatif yang harus segera diantisipasi. Dampak-dampak
negatif tersebut antara lain :
- Kompleksitas akibat keragaman sumber informasi yang sangat tersebar dan
sporadis di berbagai unit dan bidang.
- Permasalahan security yang berupa potensi kebocoran informasi akibat tidak
standardnya sistem autentikasi maupun 'security hole' bagi sistem-sistem vital
akibat kesulitan management sistem yang yang tersebar.
- Inkonsistensi informasi karena kurangnya integrasi dari sekian banyaknya
sumber informasi.
- In-efisiensi dari pemanfaatan sumber daya, baik sumber daya manusia
maupun sumber daya fisik berupa komputer/server, storage, network, dsb.
- Channel yang sangat beragam pada setiap orang sehingga kurang kondusif
dalam proses kolaborasi maupun involve everyone.
Untuk mensolusi permasalahan tersebut di atas yang menjadi latar
belakang pembangunan intranet portal Divre V ini, yang ditujukan pula untuk
mewujudkan konsep perilaku The Telkom Way 135 yaitu simplify dan involve
everyone.
G. 1. Maksud dan tujuan implementasi portal Telkom DIVRE IV
G. 1. a. Maksud
- Membangun satu single sign-on portal sistem aplikasi menuju ke semua
intranet aplikasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 50
- Membangun suatu tatanan & basis platform pengembangan aplikasi intranet.
G. 1. b. Tujuan
- Simplify access to various application
- Managing single autentication system
- Single channel for everyone
G. 2. Manfaat portal Telkom DIVRE IV
- Satu user dan password untuk login ke semua aplikasi.
- Menyediakan satu channel bagi setiap orang menuju semua aplikasi intranet.
- Memberikan fasilitas personalisasi/customisasi bagi setiap orang terhadap
menu intranet masing-masing.
- Menyediakan fasilitas-fasilitas yang secara umum dibutuhkan yang
berhubungan dengan pekerjaan, kedinasan, maupun kebutuhan personal yang
dapat disolusi melalui aplikasi intranet, seperti web file directory, simos, cuti
online, dsb.
- Melakukan kontrol, autorisasi terhadap setiap karyawan sesuai dengan hak
dengan kewenanganya di dalam aplikasi berbasis intranet. Kontrol otomatis
terhadap status aktif karyawan di Divre IV.
- Mengantisipasi permasalahan security informasi akibat banyak aplikasi
intranet.
- Mengurangi beban untuk mengingat aplikasi yang sudah terlalu banyak.
G. 3. Alamat Web Portal Telkom DIVRE IV
Intranet Portal Divre V dapat diakses melalui alamat :
http://portal.divre4.telkom.co.id
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 51
G. 4. Tugas Administrator web site Portal Intranet Telkom DIVRE IV
- Admin : Bertugas untuk merawat aplikasi yang ada
- Default : Menentukan/mengatur menu-menu default yang didapat oleh
user pada unit-unit kerja
- Host : Bertugas menentukan/mengatur syarat-syarat aplikasi/link apa
saja yang akan dicantumkan ke URL-Library
- Memo : Bertugas meng-update Management’s Message, Leader Focus
dan Public Message
- Reminder : Bertugas meng-input reminder kegiatan
- User : Bertugas untuk mengatur security, mengatur pembatasan hak
user untuk mendapatkan informasi.2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 54
I. IDENTITAS DIRI
Nama / No. Resp. :
Jenis Kelamin : ( L /P )
NIK :
Tingkat Pendidikan : ( ) SMP
Dalam rangka menyelesaikan Tugas Akhir, saya Annisa Febiastu Sasongko
mahasiswi ilmu komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta, meminta bantuan
kepada Bapak Ibu selaku karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang untuk
bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner dalam penelitian saya yang
berjudul “ Aktivitas Penggunaan Portal Telkom terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Karyawan PT. TELKOM DCS Regional Semarang “.
Jawaban dan identitas yang Bapak Ibu berikan akan dijamin kerahasiannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 55
( ) SMA
( ) D1
( ) D3
( ) S1
( ) S2
Status : ( ) Menikah
( ) Belum Menikah
( ) Janda / Duda
PETUNJUK PENGISIAN
Pilihlah jawaban dengan memberikan tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban
yang anda anggap paling benar.
II. AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM
1. Berapa kali anda mengakses portal Telkom di setiap minggunya pada
bulan Juni 2010 ?
a. 5 - 6 kali per minggu
b. 3 - 4 kali per minggu
c. 1 - 2 kali per minggu
2. Ketika anda mengakses portal Telkom apakah anda melakukan aktivitas
yang lain ?
a. Mengakses portal Telkom tanpa diselingi aktivitas lain
b. Mengakses portal Telkom terkadang sambil diselingi aktivitas lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 56
c. Mengakses portal Telkom selalu diselingi dengan aktivitas lain
3. Apakah anda menyediakan waktu khusus untuk mengakses portal
Telkom?
a. Selalu menyempatkan waktu untuk mengakses portal Telkom
b. Hanya menyempatkan diri untuk mengakses portal Telkom jika ada
waktu luang saja
c. Hanya iseng saja saat mengakses portal Telkom
4. Apakah anda membaca seluruh informasi dari setiap rubrik pada portal
Telkom ?
a. Membaca seluruh indormasi dari portal Telkom
b. Membaca sebagian informasi dari portal Telkom
c. Hanya membaca informasi yang disukai saja di portal Telkom
5. Apa motivasi anda dalam mengakses portal Telkom ?
a. Mengakses portal Telkom untuk menambah pengetahuan
b. Mengakses portal Telkom untuk mencari hiburan
c. Mengakses portal Telkom hanya untuk mengisi waktu luang saja
III. PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI
6. Apakah dengan mengakses portal Telkom dapat memenuhi kebutuhan
anda tentang informasi manajerial ( seperti berita seputar DIVRE 1V,
intra portal datel se-Jawa Tengah, Morning issue, dsb ) ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 57
a. Ya, dengan mengakses portal Telkom dapat memenuhi kebutuhan
informasi saya tentang informasi manajerial PT. Telkom
b. Kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhan informasi saya tentang
informasi manajerial PT. Telkom
c. Tidak dapat memenuhi kebutuhan infomasi saya tentang informasi
manajerial PT. Telkom
7. Secara keseluruhan apakah anda puas terhadap segala informasi dari
situs web internal portal Telkom ?
a. Puas
b. Kurang puas
c. Tidak puas
8. Apakah setiap informasi yang ditampilkan dalam portal Telkom
disampaikan dengan jelas ?
a. Puas
b. Kurang puas
c. Tidak puas
9. Apakah anda berpartisipasi atau turut mengambil bagian ( seperti
menulis atau mengirimkan artikel, dsb ) pada web Portal Telkom ?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 58
10. Apakah dengan mengakses portal Telkom anda dapat mengetahui
informasi – informasi seputar kegiatan di divisi lain, baik di pusat,
cabang, dsb ?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
11. Apakah dengan mengakses portal Telkom anda mendapatkan infomasi-
informasi yang bersifat hiburan ( Seperti informasi seputar kesehatan,
informasi haji, dsb ) ?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
IV. INTERAKSI SOSIAL
12. Diperoleh dari mana sajakah sumber informasi lain mengenai PT.
Telkom dalam proses interaksi sosial selain dari web portal Telkom ?
a. Dari teman satu divisi
b. Dari teman dari divisi yang berbeda ( sesama karyawan Kandatel
Semarang )
c. Bila dari teman di luar kantor
13. Seberapa sering anda mendapatkan informasi seputar PT. Telkom
melalui proses interaksi sosial ?
a. Sering
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 59
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
14. Apakah proses interaksi sosial dapat menambah memenuhi kebutuhan
informasi anda mengenai PT. Telkom ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak
15. Apakah setelah mengakses portal Telkom anda berdiskusi dengan teman
– teman atau orang lain untuk membicarakan informasi seputar
perusahaan ?
a. Ya
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 60
KANTOR DIVISI CONSUMER SERVICE AREA TIMUR REGIONAL-IV
Kepada GM. DIVISI CONSUMER SERVICE AREA TIMUR REGINAL-IV
SEMARANG JATENG & DIY
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 52
BAB III
PENYAJIAN DATA
Pada bab ini akan dideskripsikan mengenai aktivitas penggunaan Portal
Telkom sebagai Media Internal Perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan
informasi karyawan. Pendeskripsian tersebut didasarkan pada hasil penyebaran
kuesioner kepada karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang. Terdapat tiga
variabel pada penelitian ini, yaitu variabel independent (X) dengan aktivitas
penggunaan portal Telkom, variabel dependent (Y) yaitu pemenuhan kebutuhan
informasi karyawan. Kemudian variabel kontrol (X2) yang dapat turut
mempengaruhi tingkat pemenuhan kebutuhan informasi, seperti interaksi sosial.
Sebelum memaparkan hasil data variabel dependent maupun independent
terlebih dahulu akan disajikan pemaparan hasil data identitas responden untuk
memberikan gambaran dari responden yang diambil sebagai sampel.
A. Identitas Responden
Identitas responden disini untuk mengetahui sedikit latar belakang tentang
keadaan responden yang meliputi : jenis kelamin dan tingkat pendidikan
karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang.
A. 1. Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin merupakan klasifikasi biologis dari suatu komposisi
penduduk, klasifikasi berdasarkan jenis kelamin biasanya digunakan baik untuk
kepentingan yang bersifat psikologis, maupun kepentingan sosial ekonomis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 53
Berdasarkan data yang didapat dari kuesioner yang dibagikan kepada 78
responden dapat diketahui gambaran mengenai jenis kelamin responden yang
merupakan karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang.
Tabel III. 1
DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT JENIS KELAMIN
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Laki - Laki 49 62.82%
2 Perempuan 29 37.18%
Jumlah 78 100%
Sumber : Identitas responden pada kuesioner yang diolah pada tahun 2010
Dari tabel diatas diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian
ini berjenis kelamin laki-laki sebesar 62.82%. Sedangkan karyawan perempuan
berjumlah 37.18%. Perbedaan jumlah frekuensi untuk kategori jenis kelamin ini
tidak jauh karena laki-laki dan perempuan dianggap sama dalam memandang
segala gejala yang ada disekitarnya termasuk masalah penggunaan dan kebutuhan
mereka terhadap kepuasan penggunaan media.
A. 2. Tingkat Pendidikan Responden
Klasifikasi pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam
penelitian ini. Responden akan menjawab setiap pertanyaan kuesioner yang
diberikan dengan mengacu pada latar belakang pendidikan yang mereka miliki.
Dalam penelitian ini tingkat pendidikan responden dibagi menjadi 6 kategori yaitu
SMP, SMA, D1, D3, S1 dan S2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 54
Tabel III. 2
DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 SMP 0 0.00%
2 SMA 20 25.64%
3 D1 3 3.85%
4 D3 10 12.82%
5 S1 39 50.00%
6 S2 6 7.69%
Jumlah 78 100%
Sumber : Identitas responden yang diolah pada tahun 2010
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden berjenjang
pendidikan S1 yaitu sebesar 50%, sedangkan pada jenjang SMA berjumlah
25.64%, jenjang D3 12.82%, jenjang S2 7.69%, jenjang D1 3.85% dan jenjang
SMP sebesar 0 %. Karyawan PT. Telkom DCS Semarang memang mayoritas
berpendidikan sarjana, namun para karyawan yang berpendidikan dibawah sarjana
tidak dapat dipandang sebelah mata karena justru memilki jam terbang yang
tinggi di bidang pelayanan customer service.
B. Variabel Independen Aktivitas Penggunaan Portal Telkom
Untuk mengukur variabel independen aktivitas penggunaan portal telkom,
maka peneliti menggunakan indikator yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 55
1. Frekuensi dalam mengakses portal Telkom di setiap minggunya pada
bulan Juni 2010
2. Intensitas perhatian saat mengakses portal Telkom
3. Penyediaan waktu untuk mengakses portal Telkom
4. Kebiasaan dalam mengakses portal Telkom
5. Motivasi yang melatarbelakangi responden dalam penggunaan portal
Telkom
B. 1. Frekuensi Mengakses Portal Telkom
Untuk mengetahui data frekuensi karyawan dalam mengakses portal
Telkom (untuk membaca informasi-informasi mengenai perusahaan) di setiap
minggunya pada bulan Juni 2010 diajukan pertanyaan sebagai berikut :
“ Berapa kali anda mengakses portal Telkom di setiap minggunya pada bulan Juni
2010 “, dari pertanyaan tersebut diberikan pilihan jawaban :
a. 5 - 6 kali per minggu; diberi nilai = 3
b. 3 - 4 kali per minggu; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
c. 1 - 2 kali per minggu; diberi nilai = 1
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 56
Tabel III. 3
FREKUENSI MENGAKSES PORTAL TELKOM
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 5 - 6 kali 46 59%
2 3 - 4 kali 16 20.50%
3 1 - 2 kali 16 20.50%
Jumlah 78 100%
Sumber : jawaban kuseioner No. 6
Dari data tabel distribusi frekuensi diatas diperoleh data bahwa media
Portal Telkom cukup sering diakses oleh karyawan PT. Telkom, terbukti dari data
sebanyak 46 responden (59 %) termasuk dalam kategori tinggi. Para responden
tersebut rutin mengakses portal Telkom karena informasi ataupun berita yang
diberikan selalu di update setiap minggunya. Sementara pada kategori sedang dan
rendah diakses oleh jumlah responden yang sama yaitu 16 orang karyawan (20.50
%).
B. 2. Intensitas Perhatian saat Mengakses Portal Telkom
Untuk mengetahui data tentang tingkat perhatian responden saat
mengakses Portal Telkom, maka diajukan pertanyaan sebagai berikut :
“ Ketika anda mengakses portal Telkom apakah anda melakukan aktivitas yang
lain ? “, dan dari pertanyaan tersebut diberikan pilihan jawaban :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 57
a. Mengakses portal Telkom tanpa diselingi aktivitas lain; diberi nilai = 3
b. Mengakses portal Telkom terkadang sambil diselingi aktivitas lain;
diberi nilai = 2 dan yang menjawab
c. Mengakses portal Telkom selalu diselingi dengan aktivitas lain diberi
nilai = 1
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III. 4
INTENSITAS PERHATIAN SAAT MENGAKSES PORTAL TELKOM
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Selalu diselingi dengan aktivitas lain 16 20.50%
2 Terkadang sambil diselingi aktivitas lain 31 39.75%
3 Tanpa diselingi aktivitas lain 31 39.75%
Jumlah 78 100%
Sumber : jawaban kuesioner No. 7
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa tingkat perhatian karyawan PT.
Telkom DCS Regional Semarang pada saat mengakses portal Telkom cukup
tinggi, terbukti sebanyak 31 responden (39.75 %) yang mengakses portal Telkom
tanpa diselingi aktivitas lain dan terkadang sambil diselingi aktivitas lain.
Sementara itu 16 orang responden (20.50 %) selalu mengakses portal Telkom
dengan diselingi aktivitas lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 58
B. 3. Penyediaan Waktu untuk Mengakses Portal Telkom
Untuk mengetahui data mengenai ketertarikan karyawan dalam mengakses
Portal Telkom yang diukur dari penyediaan waktu responden untuk mengakses
Portal Telkom, maka diajukan pertanyaan sebagai berikut :
“Apakah anda menyediakan waktu khusus untuk mengakses portal Telkom ? “
dan dari pertanyaan tersebut diberikan pilihan jawaban sebagai berikut :
a. Selalu menyempatkan waktu untuk mengakses portal Telkom; diberi
nilai = 3
b. Hanya menyempatkan diri untuk mengakses portal Telkom jika ada
waktu luang saja; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
c. Hanya iseng saja saat mengakses portal Telkom; diberi nilai = 1
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III. 5
PENYEDIAAN WAKTU UNTUK MENGAKSES PORTAL TELKOM
N = 78
Sumber : jawaban kuesioner No. 8
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Hanya iseng saja saat mengakses portal Telkom 8 10.25%
2 Mengakses portal Telkom jika ada waktu luang saja 17 21.80%
3 Selalu menyempatkan waktu mengakses portal Telkom 53 67.95%
Jumlah 78 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 59
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden
memiliki ketertarikan yang tinggi untuk mengakses Portal Telkom, hal ini terlihat
bahwa sebanyak 67, 95% responden menyediakan waktu khusus untuk membaca
segala informasi yang ada pada Portal Telkom. Hal ini dapat diartikan bahwa
lebih dari 50% karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang membutuhkan
informasi seputar perusahaan yang di berikan oleh Portal Telkom. Mereka merasa
bahwa semakin sering mengakses Portal Telkom maka pemenuhan kebutuhan
informasi karyawan tentang perusahaan akan semakin tinggi pula.
B. 4. Kebiasaan dalam Mengakses Portal Telkom
Untuk mengetahui data mengenai kebiasaan dalam mengakses Portal
Telkom, maka diberikan pertanyaan sebagai berikut :
“Apakah anda membaca seluruh informasi dari setiap rubrik pada portal Telkom ?
“ dan dari pertanyaan tersebut diberikan pilihan jawaban sebagai berikut :
a. Membaca seluruh informasi dari portal Telkom; diberi nilai = 3
b. Membaca sebagian informasi dari portal Telkom; diberi nilai = 2 dan
yang menjawab
c. Hanya membaca informasi yang disukai saja di portal Telkom; diberi
nilai = 1
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 60
Tabel III. 6
KEBIASAAN DALAM MENGAKSES PORTAL TELKOM
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1
Hanya membaca informasi yang disukai saja di
portal Telkom 19 24.35%
2 Membaca sebagian informasi dari portal Telkom 40 51.30%
3 Membaca seluruh informasi dari portal Telkom 19 24.35%
Jumlah 78 100%
Sumber : jawaban kuesioner No. 9
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak
40 orang (51,30 %) memiliki kebiasaan untuk membaca sebagian informasi yang
ada pada Portal Telkom. Sementara itu responden yang hanya membaca informasi
yang disukai saja di portal Telkom dan yang membaca seluruh informasi di portal
Telkom menunjukkan angka yang sama yaitu 19 responden (24.35 %).
Hal ini menunjukkan bahwa responden cukup tertarik dengan isi portal
Telkom dan membutuhkan informasi yang diberikan oleh portal Telkom untuk
memenuhi kebutuhan informasi masing-masing karyawan. Menurut teori uses and
gratifications penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk mengetahui
kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi ketika kebutuhan itu
terpenuhi (Rakhmat, 2003:65).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 61
B. Motivasi yang Melatarbelakangi Responden dalam Penggunaan
Portal Telkom
Untuk mengetahui data mengenai motivasi yang melatarbelakangi
responden dalam menggunakan Portal Telkom diajukan pertanyaan sebagai
berikut :
“ Apa motivasi anda dalam mengakses portal Telkom ? “dan dari pertanyaan
tersebut diberikan pilihan jawaban sebagai berikut :
a. Mengakses portal Telkom untuk menambah pengetahuan; diberi nilai
= 3
b. Mengakses portal Telkom untuk mencari hiburan; diberi nilai = 2 dan
yang menjawab
c. Mengakses portal Telkom hanya untuk mengisi waktu luang saja;
diberi nilai = 1
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 62
Tabel III. 7
MOTIVASI YANG MELATARBELAKANGI RESPONDEN
DALAM PENGGUNAAN PORTAL TELKOM
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Untuk mengisi waktu luang saja 4 5.14%
2 Untuk mencari hiburan 2 2.56%
3 Untuk menambah pengetahuan 72 92.30%
Jumlah 78 100%
Sumber : jawaban kuesioner No. 10
Berdasarkan tabel diatas sebanyak 72 orang responden (92,30%)
menyatakan motivasi mereka dalam mengakses portal Telkom adalah untuk
menambah pengetahuan mereka mengenai segala informasi di seputar perusahaan,
dan 4 orang responden (5,14%) lain mengaku mengakses portal Telkom untuk
mengisi waktu luang saja di sela – sela kesibukan menyelesaikan pekerjaan kantor
mereka. Sementara 2 orang responden (2,6%) lain mengakses portal Telkom
untuk mencari hiburan.
Ketentuan untuk mengetahui tinggi, sedang dan rendah dari hasil jawaban
pada variabel independen adalah sebagai berikut :
a. Responden yang menjawab A, dikategorikan tinggi dan diberi nilai 3
b. Responden yang menjawab B, dikategorikan sedang dan diberi nilai 2
c. Responden yang menjawab C, dikategorikan rendah dan diberi nilai 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 63
Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya aktivitas penggunaan
Portal Telkom pada karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang, maka nilai
dari pertanyaan untuk nomor 6 – 10 tersebut di gabung menjadi satu untuk
kemudian dicari interval kelasnya, Adapun untuk mencari interval kelas
digunakan rumus sebagai berikut:
Dengan demikian dari keseluruhan data yang diperoleh, maka dapat ditentukan
interval kelas sebagai berikut :
Setelah nilai interval kelasnya diketahui sebesar 3,33 maka pengkategoriannya
adalah sebagai berikut :
• Kategori tinggi : 11,67 - 15
• Kategori sedang : 8,33 – 11,66
• Kategori rendah : 4,99 – 8,32
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Range = 3
515 −
= 3
10
= 3,33
sJumlahKeladahnilaiterennggiNilaitertiRangeInterval )( −
=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 64
Tabel III. 8
JUMLAH NILAI PADA VARIABEL INDEPENDEN
Nilai Jawabann
5 2
6 2
7 4
8 2
9 2
10 8
11 11
12 12
13 18
14 10
15 7
Total 78
Sumber : Kuesioner No. 5 s/d 10
Adapun tabel distribusi frekuensi dari nilai variabel indepeden adalah
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 65
Tabel III. 9
AKTIVITAS PENGGUNAAN PORTAL TELKOM
N= 78
No. Kategori Jumlah Persentase
1 Tinggi 58 74.36%
2 Sedang 12 15.38%
3 Rendah 8 10.26%
Jumlah 78 100%
Sumber : Jawaban Kuesioner No. 5 s/d 10
Dari tabel diatas dapat disimpulkam bahwa aktivitas penggunaan Portal
Telkom sebagai media internal perusahaan termasuk dalam kategori tinggi dengan
persentase sebesar 74,36%. Hal ini berarti lebih dari setengah responden
memanfaatkan portal Telkom sebagai sumber informasi untuk memenuhi
kebutuhan informasi mereka mengenai perusahaan. Hal ini dapat dikarenakan
Portal Telkom menjadi wadah segala informasi perusahaan baik di pusat maupun
kantor cabang.
C. Variabel Dependen Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan
Untuk mengukur variabel dependen pemenuhan kebutuhan informasi
karyawan, penulis menggunakan indikator sebagai berikut :
1. Kebutuhan Kognitif
2. Kebutuhan Afektif
3. Kebutuhan Pribadi secara integratif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 66
4. Kebutuhan Sosial secara integratif
5. Kebutuhan Pelepasan
C. 1. Kebutuhan Kognitif
Untuk mengetahui data mengenai kebutuhan kognitif karyawan maka
diajukan pertanyaan sebagai berikut :
“ Apakah dengan mengakses portal Telkom dapat memenuhi kebutuhan anda
tentang informasi manajerial (seperti berita seputar DIVRE 1V, intra portal datel
se-Jawa Tengah, Morning issue, dsb) ? “ dan dari pertanyaan tersebut diberikan
tiga pilihan jawaban :
a. Ya, dengan mengakses portal Telkom dapat memenuhi kebutuhan
informasi saya tentang informasi manajerial PT. Telkom; diberi nilai
= 3
b. Kadang-kadang dapat memenuhi kebutuhan informasi saya tentang
informasi manajerial PT. Telkom; diberi nilai = 2 dan yang
menjawab
c. Tidak dapat memenuhi kebutuhan infomasi saya tentang informasi
manajerial PT. Telkom; diberi nilai = 1
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 67
Tabel III. 10
PEMENUHAN KEBUTUHAN KOGNITIF KARYAWAN
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Tidak dapat memenuhi kebutuhan inf. saya 2 2.56%
2 Terkadang dapat memenuhi kebutuhan inf. saya 13 16.67%
3 Ya, dapat memenuhi kebutuhan informasi saya 63 80.77%
Jumlah 78 100%
Sumber : jawaban kuesioner No. 11
Dari tabel diatas diperoleh data bahwa dari 78 responden, skala tertinggi
muncul pada jawaban “ Ya, dapat memenuhi kebutuhan informasi saya “, yaitu
sebanyak 80,77%. Berikutnya, sebanyak 13 responden (16.67%) menjawab bahwa
portal Telkom terkadang dapat memenuhi kebutuhan informasi mereka dan 2
orang responden (2.56%) mengaku tidak dapat memenuhi kebutuhan informasi
mereka.
Keberadaan media komunikasi internal yang sesuai dengan kebutuhan
karyawan dapat membuat media tersebut lebih diterima oleh audiensnya. Seperti
yang dikatakan Ruslan (2004:20) media komunikasi internal adalah media yang
digunakan untuk mengkomunikasikan suatu informasi kepada pendengar atau
pembaca (audience) baik cetak ataupun elektronik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 68
C. 2. Kebutuhan Afektif
Untuk mengetahui data mengenai kebutuhan afektif karyawan maka
diajukan pertanyaan sebagai berikut :
2. a. “ Secara keseluruhan apakah anda puas terhadap segala informasi dari
situs web internal portal Telkom ? “ dan dari pertanyaan tersebut
diberikan tiga pilihan jawaban :
a. Puas; diberi nilai = 3
b. Kurang puas; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
c. Tidak puas; diberi nilai = 1
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III. 11
PEMENUHAN KEBUTUHAN AFEKTIF KARYAWAN
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Tidak Puas 1 1.28%
2 Kurang Puas 18 23.08%
3 Puas 59 75.64%
Jumlah 78 100%
Sumber : jawaban kuesioner No. 12
Dari tabel diatas diperoleh data bahwa 59 responden (75.64%)
menyatakan puas terhadap web internal portal Telkom, sementara 18 orang
(23.08%) lainnya menyatakan kurang puas terhadap informasi di portal Telkom
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 69
yang tidak memenuhi keinginan mereka. Hanya ada 1 orang (1.28%) responden
yang tidak puas terhadap segala informasi dari situs web internal portal Telkom.
Kepuasan kepada segala informasi dari situs web internal portal Telkom
karena portal Telkom memberikan wawasan, pengetahuan serta tambahan –
tambahan informasi seputar perusahaan bagi karyawan PT. Telkom DCS Regional
Semarang. Kepuasan terhadap portal Telkom dapat diartikan sebagai terpenuhinya
atau tercukupinya kebutuhan informasi karyawan akan perusahaan.
2. b. “ Apakah setiap informasi yang ditampilkan pada portal Telkom
disampaikan dengan jelas ? “ dan dari pertanyaan tersebut diberikan tiga
pilihan jawaban :
a. Jelas; diberi nilai = 3
b. Kurang Jelas; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
c. Tidak Jelas; diberi nilai = 1
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III. 12
PEMENUHAN KEBUTUHAN AFEKTIF KARYAWAN
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Tidak Jelas 0 0.00%
2 Kurang Jelas 9 11.54%
3 Jelas 69 88.46%
Jumlah 78 100%
Sumber : jawaban kuesioner No. 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 70
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 69
orang (88.46%) menjawab jelas, sementara sisanya yaitu 9 orang (11.54%)
responden menjawab kurang jelas. Bila informasi yang ada di portal Telkom
disampaikan dengan jelas dan mudah di pahami oleh pengakses maka akan
memaksimalkan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan.
C. 3. Kebutuhan Pribadi secara Integratif
Untuk mengetahui data mengenai kebutuhan pribadi secara integratif
pada karyawan maka diajukan pertanyaan sebagai berikut :
“ Apakah anda berpartisipasi atau turut mengambil bagian (seperti menulis atau
mengirimkan artikel, dsb) pada web Portal Telkom ? “ dan dari pertanyaan
tersebut diberikan tiga pilihan jawaban :
a. Sering; diberi nilai = 3
b. Kadang-kadang; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
c. Tidak pernah; diberi nilai = 1
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 71
Tabel III. 13
PEMENUHAN KEBUTUHAN PRIBADI SECARA INTEGRATIF
KEPADA KARYAWAN
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Tidak Pernah 38 48.72%
2 Kadang - kadang 22 28.21%
3 Sering 18 23.07%
Jumlah 78 100%
Sumber : jawaban kuesioner No. 14
Tabel diatas juga dapat menunjukkan ketertarikan karyawan untuk ikut
serta menyumbangkan pemikirannya melalui portal Telkom. 69 responden (88.46
%) menyatakan sering berpartisipasi atau turut mengambil bagian (seperti menulis
atau mengirimkan artikel, dsb) pada web Portal Telkom. Sedangkan 9 orang
(11.54%) lainnya menyatakan hanya kadang-kadang saja mengirimkan artikel ke
portal Telkom. Dari 78 orang responden tidak ada satupun (0%) yang menyatakan
diri tidak pernah berpartisipasi ataupun turut ambil bagian dalam web internal
portal Telkom.
Web internal portal Telkom memang membuka kesempatan bagi para
karyawan yang ingin menyumbangkan gagasan ataupun pemikiran yang berupa
artikel dengan imbalan point dari perusahaan. Kustadi Suhandang (2004:138)
menyatakan bahwa kegiatan – kegiatan karyawan yang diabadikan dalam majalah
internal, secara psikologis akan menambah gairah kerja sebab mereka merasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 72
diakui sebagai warga perusahaan tersebut. Banyaknya responden yang
menyatakan sering berpartisipasi dalam web portal Telkom menandakan
C. 4. Kebutuhan Sosial secara Integratif
Untuk mengetahui data mengenai kebutuhan sosial secara integratif pada
karyawan maka diajukan pertanyaan sebagai berikut :
“ Apakah dengan mengakses portal Telkom anda dapat mengetahui informasi –
informasi seputar kegiatan di divisi lain, baik di pusat, cabang, dsb ? “ dan dari
pertanyaan tersebut diberikan tiga pilihan jawaban :
a. Sering; diberi nilai = 3
b. Kadang-kadang; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
c. Tidak pernah; diberi nilai = 1
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III. 14
PEMENUHAN KEBUTUHAN SOSIAL SECARA INTEGRATIF
KEPADA KARYAWAN
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Tidak Pernah 2 2.56%
2 Kadang - kadang 38 48.72%
3 Sering 38 48.72%
Jumlah 78 100%
Sumber : jawaban kuesioner No. 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 73
Dari tabel diatas diperoleh data bahwa responden yang menjawab
kadang-kadang dan sering sebesar 38 orang yaitu (48.72%) sementara jumlah
responden yang menjawab tidak pernah mengetahui informasi – informasi seputar
kegiatan di divisi lain, baik di pusat, cabang, dsb dari mengakses portal Telkom
sebanyak 2 orang (2.56%). Dari data tersebut kita dapat melihat bukti bahwa
portal Telkom berusaha untuk mengupdate setiap informasi yang ada di setiap
Divre, maupun informasi di kantor cabang.
C. 5. Kebutuhan Pelepasan
Untuk mengetahui data mengenai kebutuhan pelepasan pada karyawan
maka diajukan pertanyaan sebagai berikut :
“ Apakah dengan mengakses portal Telkom anda mendapatkan infomasi-
informasi yang bersifat hiburan (Seperti informasi seputar kesehatan, informasi
haji, foto – foto dsb) ? “ dan dari pertanyaan tersebut diberikan tiga pilihan
jawaban :
a. Sering; diberi nilai = 3
b. Kadang-kadang; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
c. Tidak pernah; diberi nilai = 1
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 74
Tabel III. 15
PEMENUHAN KEBUTUHAN PELEPASAN KEPADA KARYAWAN
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Tidak Pernah 10 12.82%
2 Kadang - kadang 43 55.13%
3 Sering 25 32.05%
Jumlah 78 100%
Sumber : jawaban kuesioner No. 16
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 43 responden (55.13
%) merasa hanya kadang – kadang saja mendapatkan informasi yang bersifat
hiburan pada portal Telkom. 25 orang (32.05%) menjawab sering mendapatkan
informasi hiburan dan 10 responden lainnya (10%) menyatakan tidak pernah
mendapatkan informasi yang menghibur dari portal Telkom.
Fokus utama isi dari portal Telkom adalah untuk menyampaikan
informasi seputar manajemen kepada karyawan, sehingga porsi informasi yang
ringan dan bersifat hiburan pun tidak banyak.
Ketentuan untuk mengetahui tinggi, sedang dan rendah dari hasil jawaban
pada variabel dependen adalah sebagai berikut :
a. Responden yang menjawab A, dikategorikan tinggi dan diberi nilai 3
b. Responden yang menjawab B, dikategorikan sedang dan diberi nilai 2
c. Responden yang menjawab C, dikategorikan rendah dan diberi nilai 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 75
Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya pemenuhan kebutuhan
informasi pada karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang, maka nilai dari
pertanyaan untuk nomor 11 – 16 tersebut di gabung menjadi satu untuk kemudian
dicari interval kelasnya, Adapun untuk mencari interval kelas digunakan rumus
sebagai berikut:
Dengan demikian dari keseluruhan data yang diperoleh, maka dapat ditentukan
interval kelas sebagai berikut :
Setelah nilai interval kelasnya diketahui sebesar 2,66 maka pengkategoriannya
adalah sebagai berikut :
• Kategori tinggi : 15,34 – 18
• Kategori sedang : 12,67 – 15,33
• Kategori rendah : 10 – 12,66
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Range = 3
1018 −
= 38
= 2,66
sJumlahKeladahnilaiterennggiNilaitertiRangeInterval )( −
=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 76
Tabel III. 16
JUMLAH NILAI PADA VARIABEL DEPENDEN
Sumber : Kuesioner No. 11 s/d 16
Adapun tabel distribusi frekuensi dari nilai variabel indepeden adalah
sebagai berikut :
Nilai Jawabann
10 4
11 1
12 5
13 9
14 16
15 18
16 8
17 1
18 16
Total 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 77
Tabel III. 17
PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PADA KARYAWAN
N= 78
No. Kategori Jumlah Persentase
1 Tinggi 43 55.13%
2 Sedang 30 38.46%
3 Rendah 5 6.41%
Jumlah 78 100%
Dari data ada tabel diatas menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan
informasi karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang termasuk dalam
kategori tinggi dengan prosentase sebesar 55.13 %. Hal ini membuktikan bahwa
melalui mengakses portal Telkom responden dapat memenuhi kebutuhan
informasi mereka seputar hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan baik itu
dalam lingkup pusat (DIVRE) maupun dalam lingkup kantor cabang.
D. Variabel Kontrol interaksi pada Lingkungan Kerja
Seperti yang telah dikemukakan dalam pendahuluan, interaksi sosial
adalah hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara perorangan
atau dengan kelompok manusia. Jadi, dalam penelitian ini yang dimaksud dengan
interaksi sosial adalah hubungan yang dinamis antara responden dengan
lingkungan kerjanya, dimana dalam hubungan tersebut dapat menimbulkan suatu
pengaruh tertentu dalam diri responden. Untuk mengukur tingkat interaksi di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 78
lingkungan kerja pada karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang, maka
penulis menggunakan beberapa indikator – indikator sebagai berikut :
1. Sumber informasi yang lain
2. Frekuensi
3. Pengaruh interaksi sosial
4. Proses diskusi
D. 1. Sumber informasi lain dalam proses interaksi
Untuk mengetahui data mengenai sumber informasi yang lain dalam
proses interaksi sosial maka diajukan pertanyaan sebagai berikut :
“ Diperoleh dari mana sajakah sumber informasi lain mengenai PT. Telkom dalam
proses interaksi sosial selain dari web portal Telkom ? “ dan dari pertanyaan
tersebut diberikan tiga pilihan jawaban :
a. Dari teman satu divisi; diberi nilai = 3
b. Dari teman dari divisi yang berbeda (sesama karyawan Kandatel
Semarang); diberi nilai = 2 dan yang menjawab
c. Bila dari teman di luar kantor; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 79
Tabel III. 18
SUMBER INFORMASI YANG LAIN
DALAM PROSES INTERAKSI DI LINGKUNGAN KERJA
N = 78
Sumber : jawaban kuesioner No. 17
Dari tabel diatas diperoleh data bahwa mayoritas responden yaitu 36
karyawan (46.15%) mengaku memperoleh informasi lain mengenai PT. Telkom
dari teman dari divisi yang berbeda. Sementara 33 orang (42.31%) mendapat
informasi dari teman satu divisi dan 9 orang (11.54%) responden lainnya dari
teman diluar kantor. Interaksi sosial dengan karyawan divisi lain dapat menambah
pemenuhan kebutuhan informasi dari informasi seputar apa yang terjadi di
perusahaan yang tidak diinformasikan oleh portal Telkom.
D. 2. Frekuensi Interaksi di Lingkungan Kerja
Untuk mengetahui data mengenai frekuensi proses interaksi sosial maka
diajukan pertanyaan sebagai berikut :
“ Seberapa sering anda mendapatkan informasi seputar PT. Telkom melalui
proses interaksi sosial ? “ dan dari pertanyaan tersebut diberikan tiga pilihan
jawaban :
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Dari teman di luar kantor 9 11.54%
2 Dari teman dari divisi yang berbeda 36 46.15%
3 Dari teman satu divisi 33 42.31%
Jumlah 78 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 80
a. Sering; diberi nilai = 3
b. Kadang – kadang; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
c. Tidak pernah; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III. 19
FREKUENSI INTERAKSI SOSIAL
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Tidak Pernah 1 1.28%
2 Kadang - kadang 34 43.59%
3 Sering 43 55.13%
Jumlah 78 100%
Sumber : jawaban kuesioner No. 18
Berdasarkan perolehan data dari tabel diatas diperoleh keterangan bahwa
43 responden (55.13%) menjawab sering, kemudian 34 responden (43.59%)
menjawab kadang-kadang dan 1 orang (1.28%) responden menjawab tidak
pernah. Tingginya frekuensi interaksi sosial pada mayoritas karyawan juga
menunjukkan bagaimana aktivitas komunikasi di perusahaan (baik komnikasi
formal dan non-formal, komunikasi primer dan sekunder, komunikasi intern dan
ekstern)
D. 3. Pengaruh Interaksi di Lingkungan Kerja
Untuk mengetahui data mengenai pengaruh dari proses interaksi sosial
maka diajukan pertanyaan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 81
“ Apakah proses interaksi sosial dapat menambah memenuhi kebutuhan informasi
anda mengenai PT. Telkom ? “ dan dari pertanyaan tersebut diberikan tiga pilihan
jawaban :
a. Ya; diberi nilai = 3
b. Kadang – kadang; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
c. Tidak; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III. 20
PENGARUH PROSES INTERAKSI DI LINGKUNGAN KERJA
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Tidak 1 1.28%
2 Kadang - kadang 13 16.67%
3 Ya 64 82.05%
Jumlah 78 100%
Sumber : jawaban kuesioner No. 19
Tabel diatas menunjukkan bahwa 64 orang responden (82.05%) menjawab
“ ya “, dan 13 responden (16.67%) lainnya menjawab kadang-kadang. Hanya ada
1 orang responden (1.28%) yang menjawab tidak. Boakes (Mar'at, 1982:110)
menyatakan bahwa di dalam interaksi ada aktivitas yang sebenarnya bersifat
resiprokal berdasarkan kebutuhan bersama, aktifitas daripada pengungkapan
perasaan, motivasi dan interaksi yang kesemuanya ini dinyatakan dalam bentuk
tingkah laku dan perbuatan. Dalam interaksi terlihat adanya hubungan untuk tukar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 82
menukar pengetahuan yang berdasarkan take and give. Setiap interaksi ditentukan
pula oleh waktu, situasi dan kepentingan-kepentingan yang mengakibatkan
terjadinya interaksi tersebut.
D. 4. Proses Diskusi selama Interaksi di Lingkungan Kerja
Untuk mengetahui data mengenai proses diskusi selama interaksi sosial
maka diajukan pertanyaan sebagai berikut :
“ Apakah setelah mengakses portal Telkom anda berdiskusi dengan teman –
teman atau orang lain untuk membicarakan informasi seputar perusahaan ? “ dan
dari pertanyaan tersebut diberikan tiga pilihan jawaban :
a. Ya; diberi nilai = 3
b. Kadang – kadang; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
c. Tidak pernah; diberi nilai = 2 dan yang menjawab
Data yang terkumpul dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III. 20
PROSES DISKUSI
SELAMA INTERAKSI DI LINGKUNGAN KERJA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 83
N = 78
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Tidak 2 2.57%
2 Kadang - kadang 41 52.56%
3 Ya 35 44.87%
Jumlah 78 100%
Sumber : jawaban kuesioner No. 20
Dari tabel diatas diperoleh data bahwa 41 orang responden (52.56%)
mengaku kadang-kadang, kemudian disusul oleh 35 orang (44.87%) responden
yang menjawab ya, serta 2 orang (2.57%) yang menjawab tidak. Diskusi
dilakukan bila ada informasi yang dianggap sangat penting dan mencakup skala
yang besar dalam perusahan (misalnya transformasi dan reorganisasi PT. Telkom
pada bulan januari 2010 yang melibatkan seluruh divisi di Indonesia).
Ketentuan untuk mengetahui tinggi, sedang dan rendah dari hasil jawaban pada
variabel dependen adalah sebagai berikut :
a. Responden yang menjawab A, dikategorikan tinggi dan diberi nilai 3
b. Responden yang menjawab B, dikategorikan sedang dan diberi nilai 2
c. Responden yang menjawab C, dikategorikan rendah dan diberi nilai 1
Selanjutnya untuk mengetahui tinggi rendahnya proses interaksi sosial
pada karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang, maka nilai dari pertanyaan
untuk nomor 17 – 20 tersebut di gabung menjadi satu untuk kemudian dicari
interval kelasnya, Adapun untuk mencari interval kelas digunakan rumus sebagai
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 84
Dengan demikian dari keseluruhan data yang diperoleh, maka dapat ditentukan
interval kelas sebagai berikut :
Setelah nilai interval kelasnya diketahui sebesar 2 maka pengkategoriannya
adalah sebagai berikut :
• Kategori tinggi : 10 – 12
• Kategori sedang : 7 – 9
• Kategori rendah : 4 – 6
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel III. 21
JUMLAH NILAI PADA VARIABEL KONTROL
N = 78
Range = 3
612 −
= 36
= 2
sJumlahKeladahnilaiterennggiNilaitertiRangeInterval )( −
=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 85
Nilai Jawabann
6 1
7 5
8 4
9 16
10 19
11 17
12 16
Total 78
Sumber : Kuesioner No. 17 s/d 20
Adapun tabel distribusi frekuensi dari nilai variabel indepeden adalah
sebagai berikut :
Tabel III. 22
PENGARUH INTERAKSI DI LINGKUNGAN KERJA
PADA KARYAWAN
N= 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 86
Sumber : Jawaban Kuesioner No. 17 s/d 20
Berdasarkan perolehan data dari tabel diatas diperoleh kesimpulan
bahwa pengaruh interaksi sosial pada karyawan berada pada kategori tinggi yaitu
sebesar 66.67 %. Hal ini membuktikan bahwa melalui interaksi sosial para
karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang dapat menambah tingkat
pemenuhan kebutuhan informasi karyawan akan perusahaan.1
BAB IV
ANALISA DATA
No. Jawaban Jumlah Persentase
1 Tinggi 52 66.67%
2 Sedang 25 32.05%
3 Rendah 1 1.28%
Jumlah 78 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 87
Dalam bab ini membahas hubungan antar variabel untuk menguji
hipotesa seperti yang telah dirumuskan dalam bab pendahuluan berdasarkan data-
data yang diperoleh dari kuesioner yang diberikan pada responden.
Hubungan antar variabel yang akan diuji adalah sebagai berikut :
a. Hubungan antar aktivitas penggunaan Portal Telkom sebagai Media Internal
Perusahaan (sebagai variabel X) dengan pemenuhan kebutuhan informasi
karyawan (sebagai variabel Y).
b. Hubungan antara interaksi sosial ( sebagai variabel Z ) dengan pemenuhan
kebutuhan informasi karyawan (sebagai variabel Y).
Untuk mengetahui hubungan tersebut digunakan analisa statistik Tata
Jenjang Spearman dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
Keterangan :
rs : Koefisien Korelasi Tata Jenjang Spearman
X² : Jumlah rangking kembar pada variabel X
y² : Jumlah rangking kembar pada variabel Y
d² : Kuadrat jumlah beda jenjang pada variabel X dan Variabel Y
N : Jumlah Sampel
∑ ∑∑ ∑∑ −+
=yx
dyxrs 22
222
.2
∑∑ −−
= TxNNx 12
32
∑∑ −−
= TyNNy 12
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 88
Tx : Rangking kembar pada variabel X
Ty : Rangking kembar pada variabel Y
T : Jumlah Rangking kembar
2,3,12 : Nilai Konstan
A. Hubungan antara Aktivitas Penggunaan Portal Telkom sebagai
Media Internal Perusahaan (X) dengan Pemenuhan Kebutuhan
Informasi Karyawan (Y)
Untuk mencari nilai koefisien variabel X dengan variabel Y dilakukan
dengan skoring data untuk menentukan rangkingnya. Karena dari data yang
dikumpulkan sebelumnya tersebut terdapat nilai yang sama, maka langkahnya
adalah dengan menyesuaikan jenjang-jenjang yang sam atersebut.
Hubungan nilai dan rangking antara aktivitas penggunaan portal Telkom (X)
dengan pemenuhan kebutuhan informasi kayawan (Y) dan cara mencari Σd
dipaparkan dalam lampiran penelitian ini. Sedangkan untuk mencari rangking
yang disesuaikan pada variabel X dan cara mencari nilai X juga cara untuk
mencari rangking yang disesuaikan pada variabel Y dan cara mencari nilai T pada
variabel Y dipaparkan pada bab ini. Agar lebih jelas, perhitungan rangking yang
disesuaikan dan nilai T pada kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel IV. 1
TABEL KERJA RANGKING DISESUAIKAN
PADA VARIABEL X
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 89
No. Rangk. X Frek. Rank. disesuaikan
1 15 7 47
7654321=
++++++
2 14 10 5.1210
17...1098=
++++
3 13 18 5.2618
35...201918=
++++
4 12 12 5.4112
47...383736=
++++
5 11 11 5311
58...504948=
++++
6 10 8 5.628
66...616059=
++++
7 9 2 5.672
6867=
+
8 8 2 5.692
7069=
+
9 7 4 5.724
74737271=
+++
10 6 2 5.752
7675=
+
11 5 2 5.772
7877=
+
Total 78
Setelah menemukan rangking yang disesuaikan, kemudian selanjutnya
adalah mencari nilai T dalam tabel berikut :
Tabel IV. 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 90
TABEL KERJA MENCARI NILAI “ T "
PADA VARIABEL X
No. Rangk. X Frek.
12
3 tt −=Τ Hasil
1 15 7 12
773 − 28
2 14 10 12
10103 − 99
3 13 18 12
18183 − 484.5
4 12 12 12
12123 − 143
5 11 11 12
11113 − 110
6 10 8 12
883 − 42
7 9 2 12
223 − 0.5
8 8 2 12
223 − 0.5
9 7 4 12
443 − 5
10 6 2 12
223 − 0.5
11 5 2 12
223− 0.5
Total 78 - 913.5
Setelah nilai-nilai tersebut diketahui, maka langsung dicari Σx² yaitu :
∑∑ −−
= TxNNx 12
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 91
= 38626 Langkah selanjutnya adalah mencari Σy², langkah awalnya sama dengan
variable X, yaitu mencari rangking yang disesuaikan dan mencari Ty terlebih
dahulu dan berikut ini adalah tabel perhitungan rangking yang disesuaikan pada
variable Y :
Tabel IV. 3
TABEL KERJA RANGKING DISESUAIKAN
PADA VARIABEL Y
5.91312
78783
−−
=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 92
No. Rangk. X Frek. Rank. disesuaikan
1 18 16 5.816
16...321=
++++
2 17 1 17
3 16 8 5.218
25...201918=
++++
4 15 18 5.3418
43...282726=
++++
5 14 16 5.5116
59...464544=
++++
6 13 9 649
68...626160=
++++
7 12 5 715
73...717069=
++++
8 11 1 74
9 10 4 5.764
78777675=
+++
Total 78
Setelah menemukan rangking yang disesuaikan, kemudian selanjutnya
adalah mencari nilai T dalam tabel berikut :
Tabel IV. 4
TABEL KERJA MENCARI NILAI “ T "
PADA VARIABEL Y
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 93
No. Rangk. X Frek.
12
3 tt −=Τ Hasil
1 18 16 12
16163 − 340
2 17 1 1 0
3 16 8 12
88 3 − 42
4 15 18 12
18183 − 484.5
5 14 16 12
1616 3 − 340
6 13 9 12
993 − 60
7 12 5 12
553 − 10
8 11 1 1 0
9 10 4 12
44 3 − 5
Total 78 1281.5
Setelah nilai-nilai tersebut diketahui, maka langsung dicari Σy² yaitu :
= 38258
Setelah nilai – nilai tersebut diketahui, maka langkah selanjutnya adalah
mencari rs. Setelang rangking disesuaikan, kemudian dicari selisih antara variabel
independen dan dependen, yang disebut dengan nilai di ( lihat halaman lampiran )
untuk dikuadratkan menjadi di². Selanjutnya dari kuadrat selisih antara kedua
rangking tersebut dicari nilai rs dan di kemudian dijumlahkan secara keseluruhan.
∑∑ −−
= TyNNy 12
32
5.128112
78783
−−
=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 94
Setelah melalui proses perhitungan diatas, maka dapat dihitung nilai rs dari
hubungan variable x dengan variable y.
= 0,62
Menurut Umar (2002:314), nilai koefisien korelasi r yaitu antara -1 sampai +1
dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai r > 0, terjadi hubungan linear positif dan makin besar nilai variabel
X (independen) makin besar nilai variabel Y (dependen). Atau sebaliknya atau
makin kecil nilai variabel X makin kecil pula nilai variabel Y.
2. Jika nilai r < 0, terjadi artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu
makin besar nilai variabel X makin kecil nilai variabel Y atau makin kecil
nilai variabel X maka makin besar pula nilai variabel Y.
3. Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan
variabel Y.
4. Jika, nilai r =1 atau r = -1, maka dapat dikatakan telah terjadi hubungan linier
sempurna, berupa garis lurus, sedangkan untuk r yang makin mengarah ke
angka 0 (nol) maka garis makin tidak lurus.
Dengan dasar pengujian itu pula nilai korelasi (rs) sebesar 0,62
menunjukkan bahwa hipotesa yang dirumuskan dalam bab I (pendahuluan) dapat
∑ ∑∑ ∑∑ −+
=yx
dyxrs 22
222
.2
38258386262285873825838626
×−+
=
12.7688348297
=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 95
diterima. Artinya terjadi hubugan linear positif dimana semakin sering mengakses
portal Telkom, maka semakin semakin tinggi pula pemenuhan kebutuhan
informasi karyawan tentang perusahaan
Sementara menurut Nugroho (2005:36) batas-batas nilai koefisien korelasi
diinterpretasikan sebagai berikut :
1. 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasinya sangat lemah.
2. 0,21 sampai dengan 0,40 berarti korelasinya lemah.
3. 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasinya kuat.
4. 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasinya sangat kuat.
5. 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasinya sangat kuat sekali.
6. 1.00 berarti korelasinya sempurna.
Nilai korelasi (rs) dalam penelitian ini adalah sebesar 0,62 hal ini menunjukkan
ada hubungan yang positif antara aktivitas penggunaan portal Telkom sebagai
Media Internal Perusahaan dengan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom
DCS Semarang dengan tingkat korelasi yang kuat.
B. Hubungan antara Interaksi Sosial (X2) dengan dengan Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Karyawan (Y)
Untuk mencari hubungan antara interaksi sosial dengan pemenuhan
kebutuhan informasi karyawan, dugunakan rumus korelasi Tata Jenjang Spearman
seperti yang telah dijelaskan diatas. Langkah – langkah untuk menghitung setiap
elemen juga memakai rumus seperti hubungan antar variabel sebelumnya. Karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 96
nilai Σx² dan Σy² telah diketahui sebelumnya, maka selanjutnya hanya mencari
ΣTz². Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel IV. 5
TABEL KERJA RANGKING DISESUAIKAN
PADA VARIABEL Z
No. Rangk. X Frek. Rank. disesuaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 97
1 12 16 5.816
16...321=
++++
2 11 17 2517
33...191817=
++++
3 10 19 4319
52...363534=
++++
4 9 16 5.6016
68...555453=
++++
5 8 4 5.704
72717069=
+++
6 7 5 755
7776757473=
++++
7 6 1 78
Total 78
Setelah menemukan rangking yang disesuaikan, kemudian selanjutnya
adalah mencari nilai T dalam tabel berikut :
Tabel IV. 6
TABEL KERJA MENCARI NILAI “ T "
PADA VARIABEL X2
No. Rangk. X Frek.
12
3 tt −=Τ Hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 98
1 12 16 12
16163 − 340
2 11 17 12
17173 − 408
3 10 19 12
19193 − 570
4 9 16 12
16163 − 340
5 8 4 12
443− 5
6 7 5 12
553− 10
7 6 1 1 0
Total 78 1673
Setelah nilai-nilai tersebut diketahui, maka langsung dicari ΣX2² yaitu :
= 37866.5
Dari nilai diatas kita dapat menghitung nilai rs, sebagai berikut :
. = 0,57
∑∑ −−
= 212
322 TXNNX
167312
78783
−−
=
∑ ∑∑ ∑∑ −+
=yX
diyXrs 22
222
.2 22
382585.37866232580382585.37866
×−+
=
49.761235.43544
=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 99
Menurut Umar (2002:314), nilai koefisien korelasi r yaitu antara -1 sampai
+1 dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika nilai r > 0, terjadi hubungan linear positif dan makin besar nilai variabel
X (independen) makin besar nilai variabel Y (dependen). Atau sebaliknya atau
makin kecil nilai variabel X makin kecil pula nilai variabel Y.
2. Jika nilai r < 0, terjadi artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu
makin besar nilai variabel X makin kecil nilai variabel Y atau makin kecil
nilai variabel X maka makin besar pula nilai variabel Y.
3. Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dan
variabel Y.
4. Jika, nilai r =1 atau r = -1, maka dapat dikatakan telah terjadi hubungan linier
sempurna, berupa garis lurus, sedangkan untuk r yang makin mengarah ke
angka 0 (nol) maka garis makin tidak lurus.
Dengan dasar pengujian itu pula nilai korelasi (rs) sebesar 0,57
menunjukkan bahwa hipotesa yang dirumuskan dalam bab I (pendahuluan) dapat
diterima. Artinya terjadi hubugan linear positif dimana semakin sering melakukan
interaksi pada lingkungan kerja, maka semakin semakin tinggi pula pemenuhan
kebutuhan informasi karyawan tentang perusahaan
Sementara menurut Nugroho (2005:36) batas-batas nilai koefisien korelasi
diinterpretasikan sebagai berikut :
1. 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasinya sangat lemah.
2. 0,21 sampai dengan 0,40 berarti korelasinya lemah.
3. 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasinya kuat.
4. 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasinya sangat kuat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 100
5. 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasinya sangat kuat sekali.
6. 1.00 berarti korelasinya sempurna.
Nilai korelasi (rs) dalam penelitian ini adalah sebesar 0,57 hal ini menunjukkan
ada hubungan yang positif antara proses interaksi di lingkungan kerja dengan
kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS Semarang dengan tingkat
korelasi yang kuat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 101
Berdasarkan pengolahan data dan uji statistik yang telah dilakukan pada
bab sebelumnya dengan menggunakan korelasi Tata Jenjang Spearman, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Aktivitas penggunaan portal Telkom sebagai Media Internal Perusahaan
kepada karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang termasuk dalam
kategori tinggi, yaitu sebesar 51.30 %. Hal ini berarti lebih dari setengah
responden memanfaatkan portal Telkom sebagai sumber informasi untuk
memenuhi kebutuhan informasi mereka mengenai perusahaan. Hal ini
dapat dikarenakan Portal Telkom menjadi wadah segala informasi
perusahaan baik di pusat maupun kantor cabang.
2. Tingkat pemenuhan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom DCS
Regional Semarang juga termasuk dalam kategori tinggi dengan
prosentase sebesar 55.13 %. Hal ini membuktikan bahwa melalui
mengakses portal Telkom responden dapat memenuhi kebutuhan
informasi mereka seputar hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan.
3. Pengaruh interaksi di lingkungan kerja pada karyawan berada pada
kategori tinggi yaitu sebesar 66.67 %. Hal ini membuktikan bahwa melalui
interaksi sosial para karyawan PT. Telkom DCS Regional Semarang dapat
menambah tingkat pemenuhan kebutuhan informasi karyawan akan
perusahaan.
4. Hubungan antar variabel
a. Hasil uji statistik hubungan antara aktivitas penggunaan portal Telkom
(X1) dengan pemenuhan kebutuhan informasi karyawan (Y).
Hasil analisis data menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 102
Nilai korelasi (rs) dalam penelitian ini adalah sebesar 0,62 hal ini
menunjukkan ada hubungan yang positif antara aktivitas penggunaan
portal Telkom sebagai Media Internal Perusahaan dengan kebutuhan
informasi karyawan PT. Telkom DCS Semarang dengan tingkat
korelasi yang kuat.
b. Hasil uji statistik hubungan antara interaksi sosial (X2) dengan
pemenuhan kebutuhan informasi karyawan (Y).
Hasil analisis data menunjukkan nilai sebesar 0,57 hal ini
menunjukkan ada hubungan yang positif antara proses interaksi di
lingkungan kerja dengan kebutuhan informasi karyawan PT. Telkom
DCS Semarang dengan tingkat korelasi yang kuat.
B. Saran
1. Bagi perusahaan atau lembaga
a. Terus meningkatkan up date berita sehingga secara keseluruhan
mulai dari kantor pusat hingga kantor cabang sehingga seluruh
informasi mengenai perusahaan dapat diketahui oleh seluruh
karyawan.
b. Sebaiknya web portal Telkom memperbanyak berita-berita ringan
ataupun info hiburan agar karyawan tidak jenuh melihat tampilan isi
portal Telkom yang dipenuhi dengan berita seputar perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 103
c. pada web portal Telkom disediakan kolom khusus penyampaikan
kritik dan saran tentang sehingga karyawan dapat memberikan
masukan-masukan ide ataupun informasi untuk pengembangan
portal Telkom yang lebih baik lagi.
062,0=t