PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis...
Transcript of PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMSrepository.uph.edu/1950/14/Buku Perpustakaan Gereja Berbasis...
PERPUSTAKAAN GEREJA
BERBASIS SLiMS
Penyunting:
Dhama Gustiar Baskoro
Esterina Muljati Jonatan
Marselita Harapan
UPH Press
Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS
Penyunting:
Dhama Gustiar Baskoro
Esterina Muljati Jonatan
Marselita Harapan
Penulis:
Dhama Gustiar Baskoro
Esterina Muljati Jonatan
Hendryanto Djohan
Marselita Harapan
Nathaniel Damar Sasongko
Phillips Iman Hery Wahyudi
Penerbit:
UPH Press
Gedung C, Lantai 3
Universitas Pelita Harapan
Lippo Village, Karawaci
Tangerang 15811
Indonesia
ISBN: 978-979-9103-89-5
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip, menerbitkan kembali, atau memperbanyak
sebagian atau seluruh buku ini dalam bentuk apapun untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penulis,
kecuali kutipan untuk keperluan akademis, resensi, publikasi, atau kebutuhan nonkomersial dengan jumlah tidak
sampai satu bab.
The church library
can become one of the most effective educational agencies
in the entire church
and can be the means of bringing blessing
to a great number of people.
– Elmer L. Towns & Cyril L. Barber
i
DAFTAR ISI
Kata Sambutan Rektor Universitas Pelita Harapan iii
Kata Pengantar iv
BAGIAN A MANAJEMEN PERPUSTAKAAN GEREJA
Bab I Pendahuluan 1
Esterina M. Jonatan
Bab II Manajemen & Administrasi 10
Esterina M. Jonatan
Bab III Pelayanan Teknis 26
Marselita Harapan
Bab IV Pelayanan Pemustaka 56
Phillips I.H. Wahyudi
Bab V Literasi Informasi di Perpustakaan Gereja 63
Dhama G. Baskoro
BAGIAN B PERPUSTAKAAN GEREJA BERBASIS SLiMS
(Senayan Library Information Management System)
Dhama G. Baskoro, Hendryanto Djohan, Marselita
Harapan, Nathaniel D.Sasongko
Bab VI Pendahuluan 90
Bab VII Instalasi SLiMS 95
Bab VIII Konfigurasi Jaringan untuk 108
Menjalankan Aplikasi SLiMS
Bab IX Konfigurasi Sistem SLiMS 116
Bab X Pelayanan Teknis 125
Bab XI Keanggotaan 160
Bab XII Pelayanan Sirkulasi 180
Bab XIII Inventarisasi Koleksi 185
Bab XIV Laporan 191
Bab XV Pemeliharaan Sistem dan Data 202
ii
Lampiran
Sistem Klasifikasi DDC 200 218 Sumber-sumber Rujukan 238
Biografi Penulis 241
iii
KATA SAMBUTAN
REKTOR UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
Salam dalam Yesus Kristus!
Selaku Rektor Universitas Pelita Harapan, saya bersyukur dan
menyambut baik dengan diterbitkannya buku Perpustakaan Gereja Berbasis
SLiMs oleh Staf Perpustakaan Johannes Oentoro UPH. Buku ini merupakan
sumbangsih nyata pustakawan UPH bagi perpustakaan gereja dan dunia
kepustakawanan di Indonesia.
Melalui buku ini para pengelola perpustakaan gereja bisa menambah
wawasan dan pengetahuan tentang kepustakawanan serta keterampilan
memanfaatkan sistem perpustakaan dalam mengelola organisasi dan manajemen
perpustakaan gereja di gerejanya masing-masing. Kiranya setiap perpustakaan
gereja bersama Majelis dan warga gereja akan lebih berkomitmen untuk
meningkatkan kualitas perpustakaannya dalam aspek koleksi, layanan, fasilitas
dan SDM karena perpustakaan gereja merupakan salah satu sarana penting
dalam menumbuhkan kehidupan spiritual dan membekali warga gereja dengan
informasi dan pengetahuan yang benar berlandaskan pada Firman Allah
sehingga bisa memberikan dampak positif dalam kehidupan masyarakat
Indonesia
Kiranya kerjasama yang telah dibina oleh Perpustakaan Johannes Oentoro
UPH dengan perpustakaan-perpustakaan gereja selama ini semakin ditingkatkan
sehingga berbuah nyata dan menjadi berkat bagi gereja masing-masing yang
dilayani dan juga gereja di Indonesia pada umumnya.
Tuhan memberkati.
Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc.
Rektor Universitas Pelita Harapan
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus yang memberikan kesempatan bagi staf
Perpustakaan Universitas Pelita Harapan untuk menyelesaikan pembuatan buku
Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMs bagi para pengelola perpustakaan gereja.
Buku ini merupakan kerinduan kami untuk memberikan kontribusi nyata
bagi dunia kepustakawanan di Indonesia. Sejak tahun 2008 dalam rangkaian
progam libanev (library annual event) serta program pengabdian pada
masyarakat, sudah beberapa kali kami menyelenggarakan pelatihan singkat bagi
pengelola perpustakaan gereja yang mendapat respon positif dari para peserta.
Bahkan pada tahun 2015 pelatihan pengelolaan perpustakaan gereja
diselenggarakan bekerjasama dengan GKI Gading Serpong. Berawal dari
pelatihan sejenis dan belum adanya buku yang membahas tentang perpustakaan
gereja dalam bahasa Indonesia selama ini, maka kami memutuskan untuk
menerbitkan sebuah buku yang dapat membantu pengelola perpustakaan gereja
yang sebagian besar adalah kaum awam dalam bidang Ilmu Perpustakaan.
Melalui buku ini diharapkan para pengelola mampu memulai dan mengelola
perpustakaan di gerejanya masing-masing. Selain itu, buku ini juga bermanfaat
bagi Penatua atau Majelis Jemaat karena memberikan wawasan dan
pengetahuan dasar mengenai administrasi dan manajemen perpustakaan gereja.
Buku yang merupakan bunga rampai ini adalah tulisan staf Perpustakaan
Universitas Pelita Harapan sesuai dengan tugas dan bidang pekerjaannya
masing-masing, yaitu pelayanan teknis, pelayanan pemustaka dan literasi
informasi serta penerapan operasional perpustakaan dengan menggunakan
sistem perpustakaan yaitu SLiMS (Senayan Library Management System).
Dengan demikian format penulisan buku terdiri dari dua bagian yaitu bagian
pertama mencakup tinjauan teori tentang Perpustakaan Gereja dan bagian kedua
lebih bersifat aplikatif mengenai penerapan SLiMS sebagai sistem aplikasi
perpustakaan gereja dalam kegiatan operasional sehari-hari. SLiMS
v
direkomendasikan karena merupakan free and opensource library management
system dan cocok digunakan oleh perpustakaan gereja. Selain itu SLiMS
merupakan karya anak bangsa yang sudah banyak digunakan oleh perpustakaan-
perpustakaan di Indonesia dan pernah mendapat penghargaan Indonesia ICT
Award 2009.
Harapan kami buku ini berguna bagi para pengelola perpustakaan dan
gereja. Kiranya melalui pelayanan perpustakaan gereja yang terorganisasi serta
dikelola dengan baik dan profesional, banyak orang mengalami perjumpaan
pribadi dengan Yesus Kristus dan hidup setia di dalam-Nya.
Akhir kata, kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam
buku ini. Untuk itu kami mohon saran dan masukannya untuk penyempurnaan
buku ini sehingga bisa menjadi berkat nyata bagi pengembangan dan kemajuan
perpustakaan gereja di Indonesia.
“Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”
(Roma 11:36)
Tangerang, 10 Juli 2016
Editor
BAGIAN B
Perpustakaan Gereja Berbasis SLiMS
Dhama Gustiar Baskoro
Hendryanto Djohan
Marselita Harapan
Nathaniel Damar Sasongko
90
BAB VI
PENDAHULUAN5
Senayan, atau lengkapnya Senayan Library Management System
(SLiMS), adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan (library
management system) sumber terbuka yang dilisensikan di bawah GPL v3.
Aplikasi web (yang awalnya) yang dikembangkan oleh tim dari Pusat Informasi
dan Humas Departemen Pendidikan Nasional RI ini dibangun dengan
menggunakan PHP, basis dataMySQL, dan pengontrol versi Git. Pada tahun
2009, Senayan memenangi INAICTA 2009 untuk kategori open source. Situs
resmi SLiMS, saat ini ada di http://slims.web.id.
Sejarah Pengembangan
Senayan pertamakali digunakan di Perpustakaan Departemen Pendidikan
Nasional. Pengembangan Senayan dilakukan oleh SDC (Senayan Developers
Community). Dikoordinasikan oleh Hendro Wicaksono, dengan Programmer
Arie Nugraha, dan Wardiyono. Sementara dokumentasi dikerjakan oleh
Purwoko, Sulfan Zayd, M. Rasyid Ridho, dan Arif Syamsudin. Pada Januari
2012, developer SLiMS bertambah 2 orang, yaitu: Indra Sutriadi Pipii
(Gorontalo) dan Eddy Subratha (Jogjakarta). Selain itu, ada pula programmer
Tobias Zeumer ([email protected]), dan Jhon Urrego Felipe Mejia
Program manajemen perpustakaan ini pertama kali dikembangkan pada
November 2006 dengan General Public License, sistem perizinan yang lazim
5Disalin dari sumber asli: http://id.wikipedia.org/wiki/Senayan_(perangkat_lunak) dan
http://slims.web.id/
91
digunakan dalam perangkat lunak berbasis sumber terbuka. Perizinan ini
mensyaratkan agar perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan, dipelajari,
diubah, dan didistribusikan ke pihak lain secara bebas. Selain itu perangkat
lunak tersebut memanfaatkan bahasa pemrograman PHP dan basis data
MySQL, yang dipelajari secara otodidak oleh para pengembang karena mereka
semua berlatar belakang pustakawan namun memiliki minat pada teknologi
informasi.
Karena awalnya dikembangkan di perpustakaan yang berlokasi di
kawasan Senayan dan nama itu dirasa cocok dan punya nilai pasar yang bagus,
aplikasi sistem perpustakaan itu pun dinamai seperti tempat kelahirannya.
Senayan berukuran kecil, kurang dari 1 gigabita, dan sangat mudah
dipasang di komputer, baik yang memakai sistem operasi Linux maupun
Windows. Meski dibangun di atas platform GNU/Linux, Senayan bisa berjalan
hampir di semua sistem operasi komputer, termasuk Windows dan Unix. Untuk
memudahkan interaktivitas pemustaka, aplikasi ini juga memakai teknologi
AJAX (Asynchronous JavaScript and XML) untuk tampilannya di peramban.
Beberapa software bersumber terbuka lain juga dipasang di Senayan untuk
memperkaya fiturnya, seperti genbarcode untuk pembuatan barcode,
PhpThumb untuk menampilkan gambar, dan tinyMCE untuk penyuntingan teks
berbasis web.
Senayan dirancang sesuai dengan standar pengelolaan koleksi
perpustakaan, misalnya standar pendeskripsian katalog berdasarkan ISBD yang
juga sesuai dengan aturan pengatalogan Anglo-American Cataloging Rules
yaitu standar yang umum dipakai di seluruh dunia dan sesuai dengan standar
yang dibutuhkan pustakawan di dalam dunia kerja.
Senayan dirilis ke publik pada November 2007, bertepatan dengan ulang
tahun Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional yang ketiga. Jumlah
pengembang yang semula 2 orang menjadi 6 orang. Selain itu mendapat
bantuan dari Tobias Zeumer, programmer di Jerman, yang mengganti program
92
multibahasa Senayan dengan PHP Gettext, standar program multibahasa di
lingkungan peranti lunak sistem terbuka.
Selain terus memperkaya Senayan, tim pengembang terus membuat paket
program untuk memudahkan pemasangan. Paket yang disebut Portable Senayan
(psenayan) ini berisi program Senayan, Apache (program untuk server), PHP,
dan MySQL. Pemustaka tinggal mengopi, mengekstrak, dan langsung
menggunakannya pada komputer atau server masing-masing.
Ketika dirilis pertama kali, Senayan baru diunduh 704 kali. Angka ini
melonjak menjadi 6.000 kali lebih pada Desember 2007 dan 11 ribu lebih
Januari 2008. Saat ini karena dapat diunduh secara bebas, jumlah yang
menggunakan aplikasi Senayan sudah tidak terhitung banyaknya dan dari
berbagai jenis perpustakaan.
Lisensi
Karena pertama kali dikembangkan dengan dana APBN, maka untuk
menjamin agar SLiMS bisa digunakan, didistribusikan dan dimodifikasi dengan
bebas oleh seluruh rakyat Indonesia, SLiMS dirilis dengan lisensi GNU General
Public Licence versi 3.
Fitur-fitur
SLiMS 8 Akasia memuat fitur-fitur sebagai berikut:
1. OPAC : Simple Search mode, Advanced
Search mode
2. Bibliography
Bibliographic : Bibliographic List, Add New
Bibliography
Items : Item List, Checkout Items
Copy Cataloguing : Z3950 SRU, Z3950 Service, P2P
93
Service
Tools : Labels Printing, Item Barcodes Printing,
MARC Export, MARC Import, Catalog
Printing, Data Export, Data Import, Item
Export, Item Import
3. Circulation : Start Transaction, Quick Return, Loan Rules,
Loan History, Overdued List, Reservation
4. Membership
Membership : View Member List, Add New Member,
Member Type
Tools : Member Card Printing, Export Data, Impor
Data, Import Data
5. File Master
Authority Files : GMD, Content Type, Carrier Type, Publisher,
Supplier, Author, Subject, Location
Lookup Files : Place, Item Status, Collection Type, Doc.,
Language, Label, Frequency
Tools : Orphaned Author, Orphaned Subject,
Orphanes Publisher, Orphaned Place
6. Stock Take : Stock Take History, Initialize
7. System : System Configuration, System Environment,
Content, Biblio Indexes, Modules, Librarian &
System Users, User Group, Shortcut Setting,
Holiday Setting, Barcode Generator, System
Log, Database Backup
8. Reporting
Reporting : Collection Statistic, Loan Report, Membership
Report
94
Other Reports : Custome Recapitulations, Title List, Items
Title List, Items Usage Statistics, Loans by
Classification, Member List, Loan List by
Member, Loan History, Due Date Warning,
Overdued List, Staff Activity, Visitor
Statistic,Visitor Statistic (By Day), Visitor
List, Fines Report
9. Serial Control : Subscription
10. Union Catalog creation with Union Catalog Server
11. Federated search engine creation with Nayanes
Daftar Pustaka
Senayan (perangkat lunak). (n.d.). Di Wikipedia. Diakses pada 5 Juli 2016 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Senayan_(perangkat_lunak)
SLiMS Open Source Library Management System. Diakses pada 5 Juli 2016
dari http://slims.web.id/web/
Kompas Tekno. (Kamis, 20 Juli 2009). Inilah para pemenang INAICTA.
Diakses pada 5 Juli 2016 dari http://tekno.kompas.com/read/2009/07/
30/08065299/inilah.para.pemenang.inaicta.2009
95
BAB VII
INSTALASI SLiMS
Yang akan dipelajari dalam bab ini:
1. Cara mendapatkan paket file instalasi SLiMS Akasia
2. Cara melakukan instalasi SLiMS menggunakan portable platform
3. Cara melakukan instalasi SLiMS menggunakan XAMPP
4. Cara melakukan instalasi SLiMS di domain dan hosting pribadi
96
SLiMS Akasia
Seperti yang sudah dijelaskan di bagian pendahuluan, SLiMS merupakan
sebuah aplikasi untuk mengelola sebuah perpustakaan secara digital. Aplikasi
ini dapat dijalankan secara online (menggunakan jaringan internet), intranet,
yaitu jaringan buatan untuk keperluan internal yang tidak terhubung dengan
internet, ataupun stand alone, yaitu dijalankan pada satu buah komputer mandiri
saja tanpa terhubung dengan komputer lainnya.
Sejak dikembangkan, SLiMS sudah memiliki beberapa versi
pembaharuan, dimana terjadi banyak penambahan fitur dan penyesuaian sistem
dengan environment system6 yang terus bergerak secara dinamis. Hal ini
memaksa pengembang aplikasi ini untuk terus meluncurkan versi-versi terbaru
agar aplikasi ini tetap dapat memenuhi kebutuhan pengggunanya dengan
maksimal dan efektif. Versi SLiMS yang terbaru diluncurkan adalah versi 8.0
dengan menggunakan kode produksi Akasia. Dari versi 7.0 sebelumnya yaitu
dengan kode produksi Cendana, versi ini memiliki beberapa kelebihan
mendasar antara lain:
1. Tampilan dan layout yang fresh dan lebih nyaman.
2. Ada pilihan upgrade atau instal baru.
3. Ada dashboard yang memudahkan navigasi pemustaka.
4. Disediakannya sitasi dalam 4 model yang memudahkan pemustaka untuk
membuat daftar pustaka dari sumber perpustakaan.
5. Tersedianya halaman entry data yang mendukung format RDA7 secara
penuh. Hal ini penting untuk pengatalogan berbagai koleksi non-buku.
6 Penyesuaian dengan berbagai sistem pendukung seperti sistem operasi yang terus dibaharui,
platform, serta kompatibilitas dengan third party devices seperti gadget, scanner,
smartphones, printer dan sebagainya. 7Resource Description and Access, sistem aturan pengatalogan bahan pustaka terbaru yang
mendukung multi-koleksi, baik buku maupun non-buku yang tersimpan secara digital dan
online.
97
6. Adanya fasilitas chat yang memudahkan pemustaka untuk berkomunikasi
dengan pustakawan.
7. Adanya fasilitas Export dan Import MARC dan menggunakan copy
cataloging dengan mudah.
8. Adanya link antar data bibliografi untuk memudahkan pencarian yang
sama terhadap sebuah kata kunci judul koleksi.
Masih banyak fitur lainnya yang dapat dieksplor dari SLiMS Akasia,
namun tidak disebutkan di sini. Jika Anda sudah pernah menggunakan aplikasi
SLiMS sebelumnya, maka tidak akan terlalu asing dengan berbagai tambahan
fitur tersebut. Namun bagi yang baru pertamakali menggunakan aplikasi ini
maka bersyukurlah karena begitu banyak fitur baru yang disematkan di dalam
aplikasi perpustakaan ini yang semuanya bertujuan untuk memudahkan para
pengelola perpustakaan baik yang sederhana seperti perpustakaan gereja seperti
Anda, maupun perpustakaan yang kompleks dan lengkap. Hal inilah yang
menjadikan SLiMS terus berkembang dan digemari untuk digunakan oleh
pustakawan, maupun para pengelola perpustakaan tanpa latar belakang ilmu
perpustakaan sekalipun karena begitu mudah digunakan.
Mengunduh SLiMS Akasia
Untuk mengunduh SLiMS Akasia, berikut langkah-langkah yang harus
dilakukan:
1. Sebelum mengunduh paket aplikasi SLiMS, Anda perlu mengetahui dulu
jenis prosesor komputer Anda8. Caranya (pada windows 7) adalah
sebagai berikut: (1) klik “start”, dan (2) pada menu “komputer”, klik
kanan dan pilih properties. (3) Jika jendela konfigurasi sistem sudah
8 Sistem prosesor saat ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu yang memiliki sistem operasi
Windows 32-bit atau yang 64-bit. Biasanya sistem operasi 64-bit memungkinkan prosesor
komputer untuk melakukan pekerjaan dengan lebih cepat.
98
terbuka, lihat pada “system type” apakah komputer/laptop Anda
menggunakan 32-bit atau 64-bit.
2. Buka browser untuk mengakses internet (disarankan menggunakan
Google Chrome atau Mozila Firefox).
3. Akses alamat ini: http://slims.web.id/web/
4. Jika halaman sudah terbuka, maka pada bagian “release” Anda dapat
memilih versi yang akan diunduh sesuai dengan spesifikasi sistem operasi
yang komputer dimiliki. Download SLiMS versi portable-nya, yaitu
“Portable SLiMS 8 64 Bit (x64) - SLiMS 8 vanilla inside” untuk sistem
64-bit atau “Portable SLiMS 8 32 Bit (x86) - SLiMS 8 vanilla inside”
untuk sistem 32-bit.
5. Paket file yang Anda dapatkan biasanya adalah paket data yang
terkompresi dalam bentuk folder (.zip).
6. Download selesai.
Instalasi SLiMS Akasia
Untuk melakukan instalasi SLiMS Akasia di PC atau Laptop Anda, maka
yang pertama kali harus Anda siapkan adalah:
1 unit komputer sebagai server atau bisa juga dengan hosting.
Minimal 1 unit komputer (RAM 256 MB, standar VGA dengan dukungan
warna 16-bit) untuk pemustaka.
1unit switch (tergantung jumlah komputer) dan beberapa kabel UTP9 jika
mau dihubungkan antar beberapa unit komputer.
Untuk instalasi SLiMS sendiri seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
bisa dilakukan dalam beberapa cara, yaitu: 9Unshielded Twisted Pair, kabel tembaga yang memiliki pembungkus yang menggunakan
konektor RJ-45 atau RJ-11, yang biasa digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer
dalam Local Area Network (LAN)
99
1. Instalasi SLiMS dengan menggunakan versi portable
2. Instalasi SLiMS dengan menggunakan XAMPP
3. Instalasi SLiMS dengan menggunakan hosting pribadi
Instalasi menggunakan versi SLiMS portable
Untuk melakukan instalasi SLiMS versi portable, maka Anda harus
mengunduh paket SLiMS portable seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di
atas, lalu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Letakkan file “psenayan8-x64.zip” di dalam folder baru misalnya kita
namakan SLIMS8, dan kita letakkan di direktori D://SLIMS8.
2. Kemudian klik kanan dokumen zip tersebut dan klik “Extract Here”.
3. Maka akan terbentuk folder baru bernama “psenayan8-x64”.
4. Klik folder tersebut, maka akan terlihat seperti di bawah ini:
5. Instal “vcredist_x64.exe” di komputer Anda.
6. Nyalakan apache dengan mengklik apache_start.bat, sampai ada
pernyataan seperti di bawah ini.
100
7. Nyalakan database-nya dengan mengaktifkan mariadb_start.bat, sampai
seperti tampak di bawah ini:
8. Buka browser Anda, bisa menggunakan Chrome, Firefox atau Internet
Explorer, lalu ketik alamat: http://localhost:8089 di kolom pencarian,
maka akan terbuka halaman seperti berikut:
9. Instalasi selesai.
101
Instalasi SLiMS menggunakan XAMPP10
Untuk menginstal SLiMS dengan menggunakan XAMPP, maka kita
harus terlebih dahulu mengunduh aplikasi XAMPP-nya. Setelah menginstalnya,
barulah kita dapat melakukan instalasi SLiMS menggunakan XAMPP yang
sudah aktif. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Buka browser dan akses https://www.apachefriends.org/index.html untuk
mengunduh aplikasi XAMPP.
2. Akses website SLiMS di http://slims.web.id/goslims/?wpdmdl=196 dan
unduh SLiMS versi XAMPP-nya. Versi ini berbeda dengan versi portable
seperti yang telah dijelaskan di atas.
3. Setelah selesai diunduh, Anda bisa menginstal XAMPP di komputer
Anda dengan mengikuti petunjuk dan langkah-langkah yang diminta.
Anda bisa menginstal XAMPP di drive D untuk memudahkan aksesnya.
4. Setelah XAMPP terinstal di komputer Anda, periksalah foldernya di drive
yang Anda pilih. Misalnya Anda menginstal XAMPP di drive D, maka
coba cek di D:/xampp/htdocs.
5. Setelah mengunduh SLiMS, carilah file SLIMS8_akasia.zip, dan copy
paste file tersebut ke folder htdocs di dalam folder XAMPP.
6. Klik kanan pada file zip tersebut dan pilih “extract here”, maka akan
menjadi folder baru yaitu SLIMS8_akasia.
7. Sekarang nyalakan server dan database pada XAMPP dengan cara:
a. Klik pada folder xampp di drive D:
b. Cari dan klik file berlogo xampp dengan nama “xampp-
control.exe”
10
XAMPP adalah sebuah paket aplikasi yang di dalamnya terdapat server yang dibutuhkan
untuk menjalankan berbagai aplikasi online. Di dalam aplikasi XAMPP sudah terdapat
aplikasi Apache server dan MySQL sebagai aplikasi database-nya.
102
c. Setelah terbuka jendela control xampp, klik pada start “apache”
dan “MySQL”. Jika status Apache dan MySQL berwarna hijau,
berarti server sudah berhasil dinyalakan.
8. Buka browser Anda dan ketikkan http://localhost/phpmyadmin.
9. Setelah terbuka, klik pada database dan buatlah database baru dengan
mengisi nama database yang diinginkan, misalnya “slims8” dan klik
create.
103
10. Setelah database slims8 terbentuk, maka klik cek pada database tersebut
dan check previlleges.
104
11. Buat user baru yang diberikan otoritas untuk mengelola database
tersebut.
12. Untuk mengisi user, pergunakan informasi di bawah ini untuk latihan:
a. Username diisi dengan “admin”
b. Host diisi dengan “localhost”
c. Password diisi dengan “admin”
d. Retype password dengan “admin”
13. Pada bagian previlleges, berikan cek pada “check all”
14. Setting pada XAMPP selesai.
15. Sekarang kita harus menyesuaikan setingan yang sudah dibuat di
database xampp dengan setting di SLiMS. Caranya adalah sebagai
berikut:
a. Buka folder D:/xampp/htdocs/slims8_akasia, cari file yang
bernama sysconfig.inc.php.
b. Setelah dapat, klik kanan file tersebut dan buka dengan notepad
atau notepad ++ untuk mengedit isinya.
105
c. Pada bagian “Database Related” atau dibaris 503 (dalam
notepad++ kami), gantilah beberapa bagian sesuai dengan data
yang sudah dibuat di database slims8 di xampp:
d. DB-HOST diisi localhost, DB-NAME diisi dengan SLIMS811
,
DB_USERNAME diisi dengan “admin”, dan DB_PASSWORD
diisi dengan “admin”.
16. Buka browser lagi, kemudian ketik http://localhost/slims8, maka Anda
akan melihat layar instalasi SLiMS 8 seperti gambar sbb..
11
Jika anda menggunakan huruf kecil, berarti nama data basenya adalah slims8
106
17. Klik pada “Let’s start the installation”.
18. Salah satu kelebihan dari SLiMS Akasia ini adalah tersedianya 2 pilihan
pada tahapan instalasi, yaitu untuk meng-upgrade dari SLiMS Cendana
klik “Upgrade” atau meng-install baru menggunakan “New Install”.
Untuk install baru, kita klik New Install.
19. Lengkapi data yang dibutuhkan, yaitu:
a. Database host: localhost
b. Database name: slims8
c. Database username: admin
d. Database password: admin
20. Setelah mendapatkan konfirmasi berhasil, maka kita bisa melanjutkan
dengan klik “OK, START THE SLIMS”.
21. Instalasi selesai, jika sudah keluar tampilan layar seperti di bawah ini.
107
108
BAB VIII
KONFIGURASI JARINGAN
UNTUK MENJALANKAN APLIKASI SLiMS
Yang akan dipelajari dalam bab ini:
1. Pengertian jaringan komputer yang dibutuhkan untuk menjalankan
SLiMS
2. Pengertian IP dan perbedaan IP lokal, IP Publik, dan IP Hosting
3. Pembuatan jaringan lokal sederhana antar komputer tanpa internet
109
SLiMS dan Jaringan Komputer
Mengapa kita perlu untuk membicarakan jaringan komputer secara
khusus di dalam bab ini adalah karena untuk menjalankan dan menggunakan
SLiMS di perpustakaan kita, bisa menggunakan dua pilihan model, yaitu:
1. Model standalone
Pada model ini instalasi aplikasi SLiMS dilakukan hanya di satu unit
komputer. Maka seluruh operasi dari seluruh modul aplikasi SLiMS
dijalankan di dalam satu komputer tersebut.
2. Model jaringan
Pada model ini instalasi aplikasi SLiMS dilakukan di satu komputer dan
semua modul aplikasi di dalam komputer sumber tersebut bisa diakses
dan dijalankan oleh beberapa komputer lain yang diatur menjadi sebuah
jaringan lokal. Dalam bentuk makro, jaringan ini bisa diadaptasi menjadi
sebuah jaringan publik dengan menggunakan jaringan internet.
Untuk melaksanakan model standalone sebenarnya jauh lebih mudah
dibandingkan menggunakan model jaringan. Namun dengan menggunakan
model standalone akan membatasi performa kerja para pengguna aplikasi ini.
Idealnya aplikasi SLiMS bisa digunakan secara paralel (dalam waktu yang
bersamaan) di beberapa komputer yang berbeda. Dengan menggunakan model
standalone, penggunaan aplikasi ini hanya bisa dilakukan dalam satu waktu dan
oleh satu orang saja.
Dengan demikian kami memberikan penjelasan bagaimana pengguna
aplikasi SLiMS dapat mempersiapkan jaringan komputernya agar aplikasi ini
dapat digunakan secara optimal dalam mengerjakan berbagai hal yang berkaitan
dengan pengelolaan perpustakaan gereja.
110
Jaringan Komputer
Seperti yang telah dijelaskan di atas, jaringan komputer merupakan istilah
yang digunakan untuk menggambarkan keterhubungan antara satu komputer
dengan komputer lainnya. Keterhubungan ini memungkinkan terjadinya
berbagai proses antar-layan, pertukaran dan berbagi data diantara unit unit
komputer yang sudah terhubung.
Dilihat dari media penghubungnya, ada dua modus utama yang biasa
digunakan yaitu wiring dan wireless. Modus yang pertama yaitu wiring,
menggunakan kabel untuk menghubungkan beberapa komputer, sedangkan
modus nir-kabel atau wireless adalah modus untuk membuat sebuah sistem
jaringan antara beberapa komputer tanpa menggunakan kabel. Semua komputer
dihubungkan dengan menggunakan wi-fi . Sebenarnya kedua modus ini hampir
sama, hanya saja alih-alih menggunakan kabel, modus nir-kabel menggunakan
hub yang memungkinkan satu komputer dapat berkomunikasi dengan beberapa
komputer lainnya menggunakan wi-fi (Wireless Fidelity).
Dilihat dari cakupan/jangkauannya juga terdapat dua modus yaitu local
dan publik/internet. Jaringan lokal dimaksudkan untuk mengakomodasi
keterhubungan antar komputer pada skala kecil/lokal. Hal ini pada umumnya
dapat dengan mudah dilakukan oleh pihak lokal saja (misalnya pengelola
perpustakaan) selama semua perlengkapan dan pengetahuan yang dibutuhkan
sudah tersedia. Jaringan publik (internet) merupakan ekstensi dari jaringan lokal
yang dimaksudkan supaya jaringan lokal dapat berada/terlihat di cyberspace
dengan cakupan yang lebih luas (gereja/kota/negara/dunia).
IP (Internet Protocol)
Untuk dapat berkomunikasi di dalam sebuah jaringan, maka sebuah
komputer harus diberi sebuah “identitas” yang unik sehingga bisa dibedakan
dengan komputer lainnya. Untuk itulah di dalam dunia teknologi informasi,
111
sebelum membangun sebuah jaringan, maka kita harus terlebih dahulu
memahami sebuah hal yang disebut TCP/IP.
TCP/IP adalah singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet
Protocol, yaitu seperangkat protokol (baca=bahasa) yang dipergunakan untuk
menjembatani komunikasi data antar komputer-komputer melalui jaringan
internet. Mudahnya begini, dengan menggunakan bahasa yang sama, maka
komunikasi dari berbagai komputer yang menggunakan platform serta sistem
operasi yang berbeda-beda dapat dijembatani saat komputer-komputer tersebut
berkomunikasi menggunakan jaringan internet. Dengan adanya TCP/IP ini,
berbagai komputer yang menggunakan platform berbeda seperti Macintosh, PC
atau yang menggunakan sistem operasi Linux, OSX atau Windows, dapat
berkomunikasi dan bertukar data dengan optimal.
IP sendiri merujuk pada sebuah identitas yang harus dimiliki oleh sebuah
komputer agar dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya. Biasanya IP
menggunakan seperangkat nomor yang dipisahkan oleh titik (misalnya
“192.168.1.1”). Jika nomor IP ini diberi nama, maka nomor-nomor tersebut
berganti menjadi sebuah URL (Uniform Resource Locator) atau dalam bahasa
“awam” disebut dengan alamat website yang menunjuk pada sebuah
komputer/server dimana sebuah pangkalan data tersimpan untuk diakses oleh
komputer lainnya.
Misalnya, sebagai contoh kita ingin mengetahui nomor IP dari website
Google.com, maka ketika kita memasukkan perintah pada command prompt di
sistem operasi Windows dengan mengetikkan perintah “ping www.google.com,
maka akan diperoleh nomor IP nya yaitu: “111.94.248.45”.
Dengan memahami hal di atas, diharapkan para pengelola perpustakaan
gereja akan dapat memahami pula pentingnya beberapa hal tersebut yang
dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi SLiMS secara efektif dan optimal.
Pertanyaannya sekarang, apakah nomor-nomor yang menyusun sebuah IP
address tersebut memiliki sebuah arti atau kita bisa menentukan sendiri jumlah
112
digit dan angka nomor-nomor IP tersebut? Untuk menjawab hal tersebut, kita
harus memahami beberapa jenis nomor berdasarkan kelompoknya seperti di
bawah ini.
1. IP Pribadi (Private), yaitu nomor IP yang bisa ditentukan sendiri oleh
pemustaka yang ingin membangun sebuah jaringan internal. Biasanya
formatnya dimulai dengan tiga digit angka diikuti dengan titik, tiga digit
angka, titik, satu angka, titik dan satu angka. Misalnya nomor IP
“192.168.8.1”
2. IP Publik, yaitu nomor IP yang dibeli atau diperoleh dari penyedia jasa
internet untuk membuat website yang disebut ISP (Internet Service
Provider). IP Publik ini bersifat terbuka sehingga jika menggunakan IP
tersebut, komputer kita akan dapat diakses oleh semua komputer yang
terhubung dengan jaringan internet. Ada dua macam bentuk IP Publik,
yaitu:
a. Dedicated, yang didapat dari penyedia layanan internet. Cirinya
adalah:
i. Didapatkan dengan cara membeli.
ii. Pengguna memiliki kontrol penuh terhadap penggunaan IP
dan server yang diwakilinya.
iii. Tidak stabil (tergantung jadwal maintenance).
iv. Tidak aman (tergantung jadwal maintenance).
v. Lebih mahal.
b. Hosting, yaitu didapat dari penyedia hosting. Cirinya adalah:
i. Lebih tidak fleksibel (bandwith dibatasi) mis. Rp. 500.000,-
per bulan untuk 500 Mbps (iixmedia.com).
ii. Lebih stabil.
iii. Lebih aman karena untuk antivirus dan firewall disediakan
oleh pihak hosting.
iv. Lebih murah.
113
Latihan Membangun Jaringan Sederhana
Perangkat yang dibutuhkan untuk aktivitas ini lain adalah:
2 buah PC atau lebih.
1 atau lebih switch dengan jumlah total jumlah port minimal sama dengan
jumlah PC terhubung yang diinginkan. Jika tidak memiliki switch, kita
tetap bisa menghubungkan 2 komputer dengan menggunakan langsung
kabel UTP tanpa switch ke masing-masing port Ethernet komputernya.
Kabel UTP. Panjang dan jumlahnya disesuaikan dengan jumlah PC yang
akan disambungkan dan jarak antar PC.
Sambungkan PC
Hal pertama yang harus kita lakukan untuk membangun sebuah jaringan
sederhana adalah dengan menghubungkan setiap komputer yang ingin kita
hubungkan menggunakan kabel UTP dari setiap komputer ke kotak switch
(Lihat gambar di bawah ini)
114
Konfigurasi Internet Protocol (IP)
Hal kedua yang harus dilakukan adalah memberi nama IP yang berbeda
pada setiap komputer yang akan dihubungkan. Cara untuk melakukan setting
nomor IP pada komputer adalah sebagai berikut:
Klik pada Control Panel
Pilih Network and Internet
Pada Network and Sharing Center pilih Local Area Network
Klik Properties kemudian cari Internet Protocol Version 4 (TCP/IP v4)
Klik Properties
Lakukan setting IP Static (bukan DHCP/dinamis) seperti pada gambar di
bawah ini.
Tuliskan nomor IP-nya, misalnya:
o Untuk komputer 01, no IP: 172.168.8.1
o Untuk komputer 02, no IP: 172.168.8.2
o Untuk komputer 03, no IP: 172.168.8.3
115
o Dan seterusnya
Subnetmask = 255.255.255.0
Gateway = boleh diisi boleh tidak
Dns = tidak perlu diisi
Tes Jaringan
Setelah melakukan setting pada masing-masing komputer yang akan
digunakan di dalam jaringan, sekarang kita bisa melakukan tes jaringan untuk
melihat apakah komputer yang satu bisa mengenali komputer lainnya serta
dapat melakukan komunikasi data. Caranya adalah sebagai berikut:
Pilih komputer yang memiliki IP 172.168.8.1.
Jalankan fungsi Start.
Klik Run, isi dengan “cmd” dan klik enter.
Pada kotak perintah command com, ketikkan: ping 172.168.8.2.
Jika ada jawaban (reply), berarti komputer tersebut sudah terkoneksi.
Sekarang lakukan hal di atas sebaliknya dengan menggunakan komputer
yang memiliki IP 172.168.8.2.
Jika hasilnya ada jawaban (reply), berarti koneksi tersebut sukses.
116
BAB IX
KONFIGURASI SISTEM SLIMS
Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:
1. Mengubah username dan password admin
2. Melakukan konfigurasi sistem
3. Mengubah alamat perpustakaan
4. Membuat username dan password untuk tim pengelola perpustakaan
117
Konfigurasi Sistem
Setelah kita berhasil melakukan instalasi aplikasi SLiMS pada komputer
dan membuat konfigurasi jaringan, semestinya aplikasi SLiMS sudah dapat
diakses dari banyak komputer yang terhubung di dalam jaringan yang telah
dibangun. Hal ini nantinya memungkinkan kita bekerja menggunakan SLiMS
secara kelompok yang tugasnya terbagi-bagi sesuai tanggungjawab yang
diberikan dan sudah disepakati. Untuk melihat peran dan tanggungjawab
pelayanan perpustakaan, bisa dilihat pada bagian A buku ini.
Untuk dapat mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan hal-hal
mendasar dari perpustakaan gereja yang akan kita bangun, maka perlu diatur
atau dilakukan konfigurasi sebagaimana berikut:
1. Membuat username dan password.
2. Membuat data alamat perpustakaan gereja kita.
3. Pengaturan tampilan OPAC (Online Public Access Catalog).
4. Pengaturan beberapa fungsi sirkulasi.
5. Pengaturan dasar barcode dan label.
6. Dan sebagainya.
Dari hal-hal di atas dapat disimpulkan bahwa konfigurasi sistem SLiMS
merupakan hal yang sangat penting dilakukan di awal operasional penggunaan
aplikasi SLiMS. Untuk itu kami berharap para pembaca dapat langsung
mencoba setiap hal yang dijelaskan dalam Bagian B buku ini pada aplikasi
SLiMS yang telah terinstal di komputer para pembaca. Setelah penjelasan dan
tahapan, kami juga akan menyediakan simulasi latihan yang bisa dikerjakan
secara langsung oleh para pembaca agar bisa menguasai materi secara cepat dan
efektif.
118
Mengganti Username dan Password Admin
Hal pertama yang penting dan harus dilakukan adalah mengganti
username dan password admin. Mengapa? Karena dengan mengganti username
dan password admin, aplikasi yang terinstal menjadi lebih aman dan terhindar
dari akses yang tidak berwenang yaitu dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak
diinginkan untuk masuk dan mengubah atau mengutak-atik konfigurasi aplikasi
ini. Apalagi jika di gereja Anda, aplikasi ini diinstal menggunakan hosting
terbuka sehingga jemaat dan publik bisa mengaksesnya. Ibarat memasuki rumah
baru yang kita beli dari developer, maka tindakan ini seperti membeli kunci
baru untuk pintu depan rumah baru kita. Langkah-langkah untuk mengganti
username dan password admin adalah sebagai berikut:
1. Login dengan menggunakan username: admin dan password: admin.
2. Setelah itu dari dashboard Anda, ubah data admin Anda, dengan klik
pada lingkaran “Admin”.
3. Klik “Edit”.
4. Ganti informasi, nama dan password, masukkan password baru dua kali.
5. Klik “update”
6. Selesai.
Mengubah Konfigurasi Sistem SLiMS
Selanjutnya, hal yang perlu dilakukan adalah mengubah konfigurasi
sistem SLiMS sebelum aplikasi ini digunakan. Beberapa hal yang harus di-
setting adalah hal-hal yang berkaitan dengan fungsi-fungsi sirkulasi dan
pengolahan bahan pustaka, serta katalog online.
1. Klik “System” lalu “System configuration”.
2. Ubah nama perpustakaan dan nama sub perpustakaan.
119
Sub Perpustakaan bisa digunakan untuk motto atau tema pelayanan
tahunan, nama pos, jemaat cabang dari induk gereja, atau nama
perpustakaan gereja yang dibuat secara khusus.
3. “Public Template”, digunakan untuk mengubah tampilan depan web
SLiMS yang bisa diakses oleh pemustaka tanpa password. Rekomendasi
pilihan default.
4. “Admin Template”, digunakan untuk mengubah tampilan depan web
SLiMS serta semua tampilan menu yang dapat diakses oleh tim
perpustakaan yang menggunakan password. Rekomendasi pilihan default.
5. Ubah bahasa aplikasi; bisa diubah ke bahasa Indonesia jika dibutuhkan.
6. Mengubah jumlah tampilan koleksi hasil pencarian di OPAC. Minimal 10
item, maksimal 50 item di dalam satu halaman.
7. Menampilkan judul koleksi yang dipromosikan di homepage.
8. Mengaktifkan pengembalian cepat. Jika diaktifkan, petugas dapat
melakukan proses pengembalian cepat. Pengembalian cepat adalah fitur
dalam modul sirkulasi yang memungkinkan petugas perpustakaan dapat
langsung melakukan transaksi pengembalian koleksi tanpa harus
memasukkan nomor anggota perpustakaan terlebih dahulu, melainkan
langsung memasukkan nomor barcode koleksi dan melakukan check-in.
9. Mencetak bukti peminjaman. Jika diaktifkan, petugas dapat melakukan
pencetakan transaksi peminjaman saat diminta oleh pemustaka.
10. Mengubah jumlah dan tanggal pengembalian secara manual. Jika
diaktifkan, perubahan tanggal pengembalian bisa diubah secara manual
tanpa mengikuti tanggal yang telah ditetapkan secara keseluruhan di
dalam sistem sirkulasi.
11. Membatalkan batas jumlah peminjaman. Jika diaktifkan, petugas dapat
mengubah jumlah peminjaman bagi pemustaka kasus per kasus dan
mengabaikan jumlah batas peminjaman yang sudah ditentukan bagi
berbagai jenis kelompok pemustaka.
120
12. Mengacuhkan perhitungan hari libur. Jika diaktifkan, petugas dapat
mengubah jumlah penghitungan lama peminjaman yang sudah ditentukan
mengikuti jadwal buka perpustakaan dan hari-hari libur saat perpustakaan
ditutup dan tidak beroperasi. Hal ini akan berpengaruh pada lama
peminjaman dan denda keterlambatan bagi anggota.
13. Mengaktifkan tampilan detail XML di OPAC. Jika diaktifkan, data
bibliografis berupa file xml dapat diunduh oleh pemustaka atau dapat
diakses melalui fasilitas P2P oleh sistem SLiMS di perpustakaan lain.
14. Mengaktifkan tampilan hasil XML di OPAC. Jika diaktifkan, dapat
menampilkan data bibliografis dari koleksi yang ditelusur di OPAC untuk
diunduh oleh pemustaka.
15. Mengaktifkan selfchecker pencarian. Jika diaktifkan akan menambahkan
fungsi selfchecker pada kotak pencarian koleksi perpustakaan, sehingga
membantu mempermudah pencarian jika pemustaka melakukan
kesalahan pengejaan.
16. Mengaktifkan pengunduhan file OPAC. Jika diaktifkan, pemustaka dapat
mengunduh hasil penelusuran yang dilakukannya di OPAC.
17. Pengaturan lama login sesi (default: 7200 detik).
18. Barcode encoding (Default 128).
19. Klik save setting setelah selesai.
Mengubah Alamat Perpustakaan
Alamat perpustakaan adalah informasi yang penting untuk diketahui oleh
pemustaka perpustakaan gereja, mengingat banyak hal yang bisa membantu
pemustaka, misalnya untuk menghubungi langsung nomor kontak perpustakaan
serta mengetahui lokasi perpustakaan gereja. Oleh sebab itu perubahan alamat
perpustakaan harus segera dilakukan dari informasi default-nya. Silahkan
mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
121
1. Klik “System” lalu “Content”.
2. Klik “Library information”.
3. Ubah informasi yang dibutuhkan.
4. Klik update jika sudah selesai.
Membuat Kelompok Tugas Pengelola Perpustakaan
Jumlah pengelola yang terbeban untuk ikut melayani dibidang
perpustakaan gereja tidaklah sama. Ada gereja yang memiliki pengelola di
komisi pelayanan perpustakaan sampai dengan 10-15 orang, sementara di gereja
lainnya mungkin hanya 1-5 orang. Sesuai dengan tugas dan pekerjaannya,
pelayanan di perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi minimal dua
kelompok, yaitu kelompok yang melayani peminjaman pada setiap hari Minggu
dan hari buka perpustakaan, dan kelompok yang melayani dengan melakukan
entri data, pengatalogan, klasifikasi, dan pengolahan koleksi. Untuk itu,
wewenang tiap-tiap orang bisa dibedakan sesuai kelompok tugasnya. Dengan
SLiMS kita bisa membuat setting di awal untuk hal ini.
Caranya adalah sebagai berikut:
1. Pada menu sebelah kiri, kita klik system, lalu klik user group.
2. Klik “Add new group”.
3. Masukkan nama untuk kelompok kerja yang diinginkan, misalnya
sirkulasi.
4. Berikan wewenang kepada kelompok tugas ini, modul apa saja yang
dapat diakses (untuk lebih jelasnya, silahkan lihat latihan di akhir bab
ini!)
5. Klik Update untuk selesai.
6. Jika perlu untuk menambah kelompok kerja yang lain, silahkan ulangi
tahapan di atas untuk kelompok tugas yang berbeda.
122
Memberi Akses kepada Tim Pengelola Perpustakaan
Hal terakhir yang perlu disiapkan sebelum kita dapat bekerja dengan
modul-modul lain dari SLiMS adalah memberikan akses masuk kepada para
pengelola yang rindu untuk melakukan pelayanan perpustakaan di gereja kita.
Kelompok pelayanan ini bisa terdiri dari 5, 10 bahkan 15 orang. Dengan adanya
aplikasi SLiMS yang berbasis web ini, semua orang yang terlibat di dalam
pelayanan perpustakaan dapat melakukan tugasnya di mana saja mereka berada,
sejauh tersedianya koneksi internet baik melalui kabel maupun wi-fi.
Untuk itu setelah mengumpulkan biodata para pelayan perpustakaan, kita
bisa memasukkan nama-nama mereka ke dalam database SLiMS lengkap
dengan username, password, dan ketentuan kelompok tugas mereka masing-
masing. Untuk memasukkan data tersebut, silahkan ikuti langkah berikut:
1. Klik “System” lalu klik “Librarian and system user”.
2. Klik “Add New User” untuk menambahkan nama baru.
3. Isi sesuai kebutuhan
a. Berikan nama pemustaka untuk login.
b. Isi nama asli.
c. Isi tipe pemustaka. Pilihan yang diberikan sudah tetap dan tidak
dapat customize.
d. Masukkan email.
e. Masukkan berbagai media sosial.
f. Masukkan foto dengan pilihan:
i. Akses file foto.
ii. Foto langsung dengan kamera komputer.
4. Pilih grup sesuai tugas yang telah dibuat sebelumnya.
5. Berikan password, isikan dua kali untuk konfirmasi.
6. Update.
7. Lakukan langkah yang sama untuk memasukkan nama-nama petugas
lainnya.
123
Latihan
Buatlah konfigurasi sistem SLiMS untuk perpustakaan gereja dengan informasi
sebagai berikut:
1. Nama Gereja (Library Name) : Gereja Kristen Indonesia
2. Library SubName: Perpustakaan GKI-Perniagaan
3. Alamat : Jalan Perniagaan Raya No.1, Jakarta Barat, Indonesia
11220
Telpon : 021-6911207, 692 2795
Faks : 021-6925540
Jam Buka : Minggu: 08.00-13.00
4. Di perpustakaan itu Anda adalah koordinator perpustakaan, dibantu dua
orang petugas lain. Buatlah skema petugas perpustakaan sebagai berikut:
a. Status Anda, Username: koordinator dan password: pustaka
b. Buatlah dua grup petugas:
i. Sirkulasi dengan wewenang modul:
1. Circulation
2. Stock take
3. Reporting
ii. Pengolahan dengan wewenang modul:
1. Bibliography
2. Master file
3. Stock take
4. System
5. Reporting
6. Serial Control
c. Petugas 1:
i. Nama : Ariani Adisurya
ii. Login name : sirkulasi01
124
iii. User type : library staff
iv. Email : [email protected]
v. Groups : Sirkulasi
vi. Password : sirkulasi01
d. Petugas 2:
i. Nama : Hans Christian
ii. Login name : pengolahan01
iii. User type : Library staff
iv. Email : [email protected]
v. Groups : Pengolahan
vi. Password : pengolahan01
125
BAB X
PELAYANAN TEKNIS
Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:
1. Menambahkan data bibliografi
2. Menambahkan data item
3. Menambahkan data terbitan berseri
4. Mencetak label dan kartu katalog
5. Eksport dan import data bibliografi
6. Copy cataloging
126
Menambahkan Data Bibliografi
Bagian ini akan membahas langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
membangun sebuah pangkalan data koleksi menggunakan software SLiMS
versi 8 (Akasia). Setiap bahan pustaka yang akan kita jadikan koleksi harus
diinput datanya ke dalam sistem sehingga bisa muncul pada katalog pada saat
dicari.
Beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan sebelum kita mulai melakukan
input data pada SLiMS:
1. Bedakan antara istilah bibliography dengan item. Bibliography mengacu
pada data bibliografis dari sebuah terbitan. Sedangkan item mengacu
pada fisiknya (eksemplar) yang secara aktual dimiliki oleh perpustakaan.
Dengan demikian, jika perpustakaan kita membeli sebuah terbitan
sejumlah 5 eksemplar maka kita hanya perlu menginput satu data pada
modul Bibliography (menu: add new bibliography) namun kita harus
menginput 5 data pada menu Item List (menu: add new items).
2. Tentukan terlebih dulu pola nomor induk atau barcode yang akan kita
terapkan pada koleksi kita secara keseluruhan. Pada SLiMS, pola ini
disebut dengan istilah Item code batch generator. Secara default
disediakan 6 digit yang boleh diawali dengan huruf. Jadi bisa saja kita
menetapkan huruf-huruf awal untuk menandai jenis koleksi yang hendak
kita bedakan, misalnya: A000210 untuk buku ke-210 yang kita terima
sebagai koleksi buku Anak, DV00092 untuk dvd, dan seterusnya. Yang
penting harus diterapkan secara konsisten. Agar terkontrol, sebaiknya kita
juga memiliki catatan tersendiri untuk pola penomoran ini.
3. Data supplier harus ditambahkan terlebih dulu melalui menu Supplier
pada modul Master File. Caranya adalah:
a. Klik menu Master File di sebelah kiri.
b. Pilih menu Supplier.
c. Klik Add New Supplier untuk menambahkan supplier baru.
127
i. Isi nama supplier
ii. Alamat
iii. Nama kontak
iv. Nomor telpon
v. Nomor Faksimili
vi. Nomor akun
vii. Klik Update jika sudah selesai
viii. Ulangi langkah diatas untuk memasukkan supplier baru
4. Setiap kali hendak menambahkan data bibliografi yang baru, periksa dulu
pada menu Bibliographic List apakah sudah pernah ada data yang sama
sehingga tidak terjadi duplikasi.
Setelah siap, maka kita bisa segera mulai dengan mengklik modul bibliography
pada dashboard, lalu pilih “Add new bibliography”. Isilah sebagai berikut (lihat
juga: tabel Deskripsi Bibliografis di pembahasan tentang katalogisasi pada
Bagian A buku ini):
1. Title diisi dengan judul utama sebuah koleksi. Ikuti pedoman pada tabel
Deskripsi Bibliografis di pembahasan tentang katalogisasi pada Bagian A
buku ini.
2. Author diisi dengan pengarang. Klik “add author” untuk pengarang baru.
3. Statement of responsibility mengacu pada orang atau lembaga yang paling
bertanggung jawab terhadap penciptaan dan penyebaran dari isi karya
tersebut dilihat dari sisi intelektual atau artistik. Biasanya berlaku untuk
penemuan-penemuan di bidang iptek dan karya-karya seni. Jika tidak perlu
diisi, biarkan kosong.
4. Edition diisi dengan edisi koleksi. Isi misalnya dengan 2nd edition,
5th
edition, Revised edition dst.
5. Specific detail info diisi dengan keterangan untuk bahan non-buku seperti
misalnya skala peta, panjang durasi video, dst.
128
6. Item Code batch generator adalah untuk memberikan barcode (nomor
induk) setiap item. Diisi dengan pattern (pola), diikuti From dan To. Pattern
berisi pola dari kode item/barcode yang diinginkan, misalnya diawali dengan
huruf B sebagai kode untuk jenis koleksi berupa buku maka kita isi dengan
“B00 From: 1 To:5” sehingga kode item yang akan dihasilkan adalah B01,
B02, B03, B04, B05. Jika pola diisi “B01 From:1 To:10” maka hasilnya
akan menjadi B011, B012,…B0110. Namun demikian, Anda tetap dapat
menggunakan tombol “Add New Item” untuk membuat data item baru.
7. General Material Designation (GMD)diisi dengan jenis koleksi. Untuk
buku pilih text.
8. Content type diisi dengan jenis isi dari koleksi. Untuk buku pilih text.
9. Media Type diisi dengan jenis media. Bagian ini diisi khusus untuk koleksi
non-buku.
10. Carrier type diisi dengan pilihan bentuk tampilan media informasi. Untuk
buku, klik not set.
11. Frequency diisi dengan kala terbit sesuai pilihan yang ada. Ini hanya diisi
untuk terbitan berkala seperti majalah, jurnal, surat kabar, dsb.
12. ISBN/ISSN diisi dengan nomor ISBN dari buku, sedangkan untuk terbitan
berseri seperti majalah, jurnal, surat kabar, dsb. diisi dengan nomor ISSN.
13. Publisher diisi dengan nama penerbit. Jika sudah pernah diinput maka
tinggal memilih dari pilihan yang ada.
14. Publishing year diisi dengan tahun terbit.
15. Publishing place diisi dengan tempat terbit.
16. Collation diisi dengan data keterangan fisik koleksi.
17. Series title diisi jika koleksi merupakan bagian dari sebuah seri.
Misalnya: “Character foundation series” (terbitan ACSI Association of
Christian School International), “Seri Laura Ingalls Wilder” (terbitan BPK
Gunung Mulia).
129
18. Classification diisi dengan nomor klasifikasi DDC. Tentukan nomor
klasifikasi melalui e-DDC yang telah diunggah dari http://bit.ly/28UKMdc.
19. Call Number diisi dengan nomor panggil.
20. Subjects diisi dengan subjek-subjek yang ditentukan berdasarkan Daftar
Tajuk Subjek terbitan Perpustakaan Nasional RI atau pedoman lain yang
dipilih.
21. Language diisi dengan bahasa pengantar dari koleksi tersebut.
22. Abstract or Notes diisi dengan abstrak atau ringkasan singkat buku.
Biasanya diambil dari cover belakang buku atau sampul belakang pada kotak
cd lagu, vcd/dvd film, dsb.
23. Image diisi dengan file hasil scan cover depan buku atau cd/vcd/dvd.
Sifatnya opsional.
24. File attachment bisa diisi dengan file yang menunjang informasi tentang
koleksi, seperti daftar isi buku atau file multimedia dari koleksi tersebut.
Sifatnya opsional. Akses untuk membuka file ini bisa diberi pembatasan
berdasarkan kelompok keanggotaan.
25. Related Biblio Data diisi dengan data bibliografi lain dari koleksi
perpustakaan kita yang memiliki kaitan dengan koleksi tersebut. Contoh:
untuk buku-buku terjemahan seri Laura Ingalls Wilder terbitan BPK Gunung
Mulia bisa diisi dengan judul-judul koleksi lain di bawah serial yang sama.
Dengan demikian, pada OPAC akan muncul judul lengkap dari serial Laura
Ingalls Wilder. Atau jika kita juga memiliki DVD film dari kisah-kisah yang
ditulis oleh Laura Ingalls Wilder maka bisa ditambahkan di sini.
26. Hide in OPAC merupakan pilihan apakah informasi dari koleksi ini akan
muncul pada tampilan katalog (OPAC) atau tidak. Jika koleksi masih
diproses (belum siap pinjam), maka sebaiknya opsi hidein OPAC yang
dipilih.
27. Promote to Homepage, jika dipilih “promote” maka tampilan katalog dari
koleksi ini akan dimunculkan pada halaman awal OPAC.
130
28. Label, untuk memberikan informasi khusus tentang sebuah koleksi pada
tampilan di OPAC seperti misalnya: koleksi multimedia, koleksi best seller,
dsb. Secara bawaan (default), SLiMS memberikan tiga opsi label yaitu New
Title, Favorite Title dan Multimedia. Namun kita dimungkinkan untuk
menentukan sendiri label yang kita kehendaki dengan melakukan setting
pada menu Master File.
29. Klik “SAVE” jika sudah selesai.
Sampai di bagian ini, kita sudah membuatkan data bibliografi untuk koleksi
tersebut. Koleksi yang sudah diinput akan tampil di menu Bibliographic List
pada urutan teratas, contohnya seperti ini:
131
Menambah Data Item
Setelah kita selesai menginput data bibliografi, maka selanjutnya kita
harus menambahkan data untuk item yaitu jumlah eksemplarnya secara fisik.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Pada menu Bibliographic List, bukalah data bibliografi dari item yang
hendak kita tambahkan. Urutan teratas selalu merupakan data bibliografi
yang terakhir kita buat. Namun jika hendak menambahkan item pada data
bibliografi yang sudah lalu, kita bisa mencarinya lewat search.
2. Klik tombol bergambar pena (Edit) yang terletak di samping kiri judul.
3. Turun beberapa baris ke bawah, kita klik tombol “Add New Items”.
4. Item code diisi dengan nomor barcode sesuai dengan pola Item Code batch
generator yang telah kita tentukan sebelumnya pada waktu mengisi data
bibliografi.
5. Inventory code diisi dengan kode yang sama dengan yang sudah ditetapkan
di pola Item Code batch generator.
6. Location, diisi dengan pilihan lokasi perpustakaan jika memang terdapat
beberapa lokasi yang sebelumnya telah di-setting pada Master File.
7. Shelf Location diisi dengan nomor rak sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi.
8. Collection type diisi dengan jenis koleksi sesuai dengan pilihan yang sudah
disediakan.
9. Item status diisi dengan status koleksi pada saat ini.Jika item sudah selesai
diproses (siap pinjam), maka kita pilih available.
10. Order number diisi dengan nomor administrasi pemesanan yang diterapkan
oleh perpustakaan kita. Sebaiknya, gunakan pola penomoran yang konsisten.
Contoh: BPKGM001/Apr/16, BPKGM002/Jun/16, dst.
11. Order date diisi dengan tanggal pesan ke toko buku/supplier.
12. Receiving date diisi dengan tanggal penerimaan bahan pustaka yang kita
pesan/beli.
132
13. Supplier diisi dengan nama toko buku atau supplier. Jika berupa hadiah, isi
dengan nama donatur.
14. Source diisi dengan piihan beli atau hadiah.
15. Invoice diisi dengan nomor kuitansi/invoice dari supplier atau toko buku.
16. Invoice date diisi dengan tanggal penerbitan kuitansi/invoice tersebut.
17. Price diisi dengan harga buku, jangan lupa memilih kurs (mata uang).
Setelah melakukan proses ini, maka data yang telah diinput akan tampil pada
daftar item seperti pada gambar di bawah ini:
Perhatikan judul “Arsitek Jiwa 1”. Jika pada contoh tampilan
Bibliographic List di bagian sebelumnya (Menambahkan Data Bibliografi)
133
tercantum hanya 1 data untuk judul ini, maka setelah kita menginput jumlah
eksemplar sebanyak 3 maka pada Item List akan muncul sebanyak 3 item.
Setelah statusnya kita ubah menjadi available, maka tampilan katalog
dari koleksi tersebut akan muncul pada OPAC seperti ini:
Lakukanlah proses di atas untuk setiap koleksi yang kita miliki. Dengan
demikian, perpustakaan gereja kita sudah memiliki pangkalan data (database)
koleksi sekaligus sudah memiliki katalog yang bisa digunakan oleh seluruh
jemaat dan bisa diakses secara online dari manapun.
Mengelola Koleksi Terbitan Berseri
Khusus untuk terbitan berseri seperti majalah, jurnal, buletin, surat kabar,
dan sebagainya, terdapat modul tambahan pada program SliMS yaitu Serial
Control. Meskipun data utama dari terbitan berseri yang kita langgan itu tetap
kita input ke dalam modul Bibliography, namun dibutuhkan sebuah modul
khusus untuk mengontrol secara administrasi apakah pengiriman majalah atau
surat kabar yang telah kita langgan tersebut sudah sesuai, apakah ada yang tidak
dikirim, atau dikirim terlambat, dsb. Dalam istilah perpustakaan, kertas kerja
134
(worksheet) untuk mengontrol administrasi terbitan berseri ini disebut dengan
istilah Kardex.
Dengan demikian, ada 3 langkah inti yang harus dilakukan:
1. Menginput data bibliografis pada modul Bibliography (data frekuensi wajib
diisi).
2. Membuat kardex pada modul Serial Control.
3. Mengisi data pada setiap penerimaan edisi pada kardex di modul Serial
Control.
1. Menginput data bibliografis pada modul Bibliography
Sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Yang membedakan adalah bahwa
data Frekuensi wajib diisi.
2. Membuat Kardex
a) Klik modul Serial Control, pilih Subscription.
b) Pilih judul terbitan berseri yang hendak diinput dengan cara klik tombol
“+” di sebelah kanan judul.
c) Subscription Start, diisi dengan tanggal awal berlangganan yaitu edisi
awal yang akan diterima.
d) Total Exemplar Expected, diisi dengan jumlah eksemplar yang seharusnya
diterima dalam periode langgan. Jadi jika berlangganan setahun untuk
frekuensi/kala terbit bulanan maka diisi dengan 12.
e) Period Name, diisi dengan penamaan periode langgan. Misalnya: 2015,
2016, dst. Atau jika melanggan lebih dari 1 eksemplar untuk tiap edisi
maka berikan penamaan tertentu untuk membedakan, misalnya: Eks-1,
Eks-2, dst.
f) Klik “Save”.
135
3. Mengisi Kardex
a) Klik modul Serial Control, pilih Subscription.
b) Pilih judul terbitan berseri yang hendak diinput kardex-nya dengan cara
klik simbol search yang ada di sebelah kiri tanda “+”.
c) Klik lambang pena (edit) di sebelah kiri nama periode langgan jika masih
perlu mengedit (Update) Subscription Start, Total Exemplar Expected, dan
Period Name atau jika ingin menghapus seluruh data dari terbitan berseri
tersebut (Delete Record). Jangan lupa sebelumnya harus selalu klik tombol
Edit.
d) Setiap kali edisi diterima, bukalah kembali data tersebut lalu klik “View/
Edit Kardex Detail” untuk mengisi kolom-kolom yang ada:
Date Expected, diisi dengan tanggal seharusnya edisi diterima.
Date Received, diisi dengan tanggal aktual penerimaan edisi.
Seq. Number, diisi dengan nomor edisi.
Note, diisi dengan keterangan yang perlu diisi, misalnya “terlambat”,
“terima 2 eks”, dsb.
136
Dengan demikian, jika pada akhir periode langgan ternyata masih ada baris
yang belum terisi artinya masih ada edisi yang belum diterima.
Mencetak Label dan Kartu Katalog
SLiMS dilengkapi oleh fasilitas fitur yang sangat lengkap, termasuk
fasilitas pencetakan label dan kartu katalog jika diperlukan. Pencetakan label
memudahkan pengelola perpustakaan untuk memproduksi label yang harus
ditempelkan pada koleksi untuk menunjukkan identitas koleksi tersebut agar
dapat ditemu balik dengan mudah.
Mencetak label
Ada dua macam label yang sangat dibutuhkan untuk menandai koleksi
perpustakaan kita agar mudah dicari dan diidentifikasi, yaitu:
1. Label nomor panggil yang dilekatkan di punggung buku. Fungsinya
untuk memudahkan para pengelola perpustakaan untuk menempatkan dan
mengatur buku di rak buku.
2. Label barcode yang diletakkan di halaman paling belakang dari koleksi,
ataupun di cover depan. Fungsinya adalah sebagai identifikasi koleksi
dengan nomor tertentu yang sudah ditentukan (biasanya nomor urut entri
data).
Cara mencetak label adalah dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Klik Menu Bibliography, kemudian pilih label printing.
2. Setelah menu terbuka, pada daftar judul, beri tanda cek di sebelah kiri
koleksi yang ingin dicetak labelnya. Jika sudah diberi tanda cek, maka
warna akan berubah menjadi kuning. Klik Add to Print Queue untuk
memasukkan koleksi ke mode siap cetak. Jumlah maksimal koleksi yang
bisa ditandai untuk dimasukkan ke mode siap cetak adalah 50 item. Jika
137
lebih dari 50, maka prosesnya harus dilakukan lebih dari satu kali. Klik
“OK” dua kali untuk konfirmasi.
3. Setelah masuk ke mode siap cetak, klik Print Labels for Selected data
untuk mulai mencetak
4. SLiMS akan menampilkan Print Preview-nya seperti gambar di bawah
ini:
Jika sudah dieksekusi, label bisa dicetak ulang dengan mudah tanpa harus
melakukan proses yang tadi sudah dilalui. Begitu layar print preview di-non-
aktifkan, maka kita masih memiliki layar print preview dari SLiMS seperti
gambar di bawah ini, untuk mengaktifkan pencetakan ulang.
138
Mencetak barcode
Untuk mencetak barcode, prosedur yang harus dilakukan oleh pengelola
perpustakaan sama dengan prosedur untuk mencetak label nomor panggil. Satu-
satunya yang berbeda adalah menu yang harus dipilih untuk mengeksekusi
proses itu saja, dimana kita harus memilih menu pencetakan barcode.
Langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Klik Menu Bibliography, kemudian pilih item barcodes printing.
2. Sedikit berbeda dengan menu label printing, pada menu pencetakan
barcode ini, kita bisa melakukan shorting atau pengurutan. Kita bisa
mengklik pada “Item barcodes” untuk mengubah modus pengurutannya.
Jika kita hover cursor kita pada tulisan “item barcodes”, maka akan
tampil teks yang menuliskan status modus pengurutan yang non-aktif.
Jadi jika teks yang muncul adalah Order List by Author Descendently,
berarti modus yang sedang aktif adalah modus ascending (yaitu urutan
barcode dari yang terkecil sampai yang terbesar), dan jika kita klik, maka
modus descending (urutan terbesar sampai terkecil) akan aktif. Hal ini
juga berlaku untuk mengatur modus pengurutan untuk judul (title),
dimana pengurutannya berdasarkan abjad.
3. Setelah menu terbuka, pada daftar judul, beri tanda cek di sebelah kiri
koleksi yang ingin dicetak labelnya. Jika sudah diberi tanda cek, maka
warna akan berubah menjadi kuning. Klik Add to Print Queue untuk
memasukkan koleksi ke mode siap cetak. Jumlah maksimal koleksi yang
bisa ditandai untuk dimasukkan ke mode siap cetak adalah 50 item. Jika
lebih dari 50, maka prosesnya harus dilakukan lebih dari satu kali. Klik
“OK” dua kali untuk konfirmasi.
4. Setelah masuk ke mode siap cetak, klik Print Labels for Selected data
untuk mulai mencetak.
139
Sama seperti fungsi pencetakan label nomor panggil, setelah menu print
preview selesai digunakan dan jika kita ingin mencetak ulang, maka kita bisa
menggunakan menu pencetakan ulang yang masih terbuka, setelah menu print
preview sudah ditutup.
Melakukan pengaturan label dan barcode
Seringkali setelah kita mencetak label atau barcode, kita merasa kurang
puas terhadap hasil cetakan kita. Misalnya jarak antara barcode yang satu
dengan yang lain terlalu dekat sehingga menyulitkan pemotongan barcode, atau
justru terlalu jauh sehingga memboroskan kertas. Atau kita mau menambahkan
informasi atau nama perpustakaan kita di label atau barcode koleksi kita. Semua
itu bisa kita atur dengan menggunakan fitur pengelolaan label dan barcode.
1. Masuk ke menu Bibliography, klik Label Printing.
2. Ketika sudah masuk ke menu pencetakan label, coba lihat simbol di
sebelah kanan atas.
3. Setelah diklik maka akan terbuka halaman yang berisi berbagai variabel
yang bisa diatur dan diubah oleh pengelola perpustakaan, sebagai berikut:
140
a. Page Margin (0.2)12
, yaitu batas paling kiri, kanan, atas dan bawah
halaman kertas dari label yang tercetak paling ujung (dalam pixel).
b. Items per row (3), yaitu jumlah satuan label yang dapat tampil
untuk dicetak dalam satu baris. (default 3).
c. Items Margin (0.05), yaitu batas jarak antara satu label dengan
label disebelahnya, atau di atas dan dibawahnya (dalam cm).
d. Box Width (5.5), yaitu ukuran lebar untuk satu area label (dalam
cm).
e. Box Height (2.7), yaitu ukuran tinggi untuk satu area label (dalam
cm).
f. Include Header, yaitu fasilitas untuk memasukkan header di
dalam setiap label yang akan dicetak. Misalnya Header yang berisi
nama perpustakaan. Jika diisi dengan angka 1 maka nama
perpustakaan akan tampil, sedangkan angka 0 berarti kosong.
g. Header Text, diisi dengan teks yang akan ditampilkan sebagai
header disetiap label.
h. Fonts, diisi dengan jenis font yang akan digunakan untuk membuat
teks header dan teks label nomor panggil.
i. Font Size (11), diisi dengan ukuran font yang akan digunakan
untuk menuliskan teks header dan label (dalam point).
j. Border Size (1), diisi dengan ukuran garis kotak batas area teks
label (dalam pixel).
k. Save Setting jika sudah selesai.
Sedangkan untuk pengaturan label barcode, disediakan pula pengaturan
yang hampir sama dengan pengaturan label nomor panggil seperti yang
dijelaskan di atas. Namun, karena bentuk barcode berbeda dari label nomor
12
Seluruh isian angka yang tertera di dalam pengaturan ini, hanya usulan berdasarkan contoh
kasus di perpustakaan gereja yang sudah menggunakan label nomorpanggil. Bisa diubah
sesuai selera, kebutuhan dan kondisi.
141
panggil, maka ada beberapa fitur pengaturan yang tidak tersedia di atas, namun
tersedia di pengaturan barcode.
Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat langkah-langkah berikut:
1. Masuk ke menu Bibliography, klik Items Barcode Printing.
2. Ketika sudah masuk ke menu pencetakan label, coba lihat simbol
di sebelah kanan atas.
3. Setelah di klik maka akan terbuka halaman yang berisi berbagai variabel
yang bisa diatur dan diubah oleh pengelola perpustakaan, sebagai berikut:
a. Barcode Page Margin (0.1)13
, yaitu batas paling kiri, kanan, atas
dan bawah halaman kertas dari label yang tercetak paling ujung
(dalam pixel).
b. Barcode Items per row (4), yaitu jumlah satuan label yang dapat
tampil untuk dicetak dalam satu baris. (default 3)
c. Barcode Items Margin (0.2), yaitu batas jarak antara satu label
dengan label disebelahnya, atau di atas dan dibawahnya. (dalam
cm)
d. Barcode Box Width (6), yaitu ukuran lebar untuk satu area label
(dalam cm).
e. Barcode Box Height (3.5), yaitu ukuran tinggi untuk satu area
label (dalam cm).
f. Barcode Include Header (Yes), yaitu fasilitas untuk memasukkan
header di dalam setiap label yang akan dicetak. Misalnya Header
yang berisi nama perpustakaan. Jika diisi dengan angka 1 maka
nama perpustakaan akan tampil, sedangkan angka 0 berarti kosong.
13
Seluruh isi anangka yang tertera di dalam pengaturan ini, hanya usulan berdasarkan contoh
kasus di perpustakaan gereja yang sudahmenggunakan label barcode. Bisa diubah sesuai
selera, kebutuhan dan kondisi.
142
g. Barcode Cut Title (0), adalah pilihan untuk membatasi jumlah
karakter judul yang ditampilkan dalam label barcode. Jika 0 berarti
tidak dibatasi, 1 berarti judul dipotong/dibatasi.
h. Barcode Header Text, diisi dengan teks yang akan ditampilkan
sebagai header di setiap label. Kosongkan saja jika ingin
menampilkan nama perpustakaan.
i. Barcode Fonts, diisi dengan jenis font yang akan digunakan untuk
membuat teks header dan teks label nomor panggil.
j. Barcode Font Size (11), diisi dengan ukuran font yang akan
digunakan untuk menuliskan teks header dan label (dalam point).
k. Barcode Scale (45), yaitu persentase relatif untuk tinggi dan lebar
area barcode.
l. Barcode Border Size (2), diisi dengan ukuran garis kotak batas
area teks label (dalam pixel).
m. Save Setting jika sudah selesai.
Mencetak kartu katalog
Selain memang SLiMS diperuntukkan menghasilkan katalog online atau
disebut OPAC, namun aplikasi ini juga memiliki fitur untuk mencetak kartu
katalog apabila pengelola perpustakaan masih membutuhkan kartu katalog
untuk akses poin pencarian para pemustakanya, dan masih memiliki rak kartu
katalognya.
Untuk mencetak katalog langkah-langkah yang bisa diikuti adalah:
1. Klik pada menu Bibliography dan pilih Catalog Printing
2. Berikan tanda cek di sebelah kiri judul koleksi yang ingin dicetak sebagai
kartu katalog. Di sini tidak ada fitur pengaturan urutan. Jika mau
mencetak seluruhnya klik Check All.
3. Jika sudah terpilih, klik Add to Print Queue, Klik OK untuk konfirmasi
pencetakan.
143
4. Klik Print Catalog for Selected Data
5. Tampilan Print Preview-nya akan terlihat sebagai berikut:
6. Perlu dicermati bahwa untuk satu judul koleksi, kartu katalog yang
dihasilkan bisa lebih dari satu kartu katalog, karena kartu katalog yang
dihasilkan akan mengikuti beberapa peraturan baku perpustakaan sebagai
berikut:
a. 1 Kartu utama atas nama pengarang asli.
b. 1 Kartu utama berdasarkan Judul.
c. Kartu atas nama pengarang tambahan (tergantung banyak
pengarang tambahan).
d. Kartu atas nama subjek (tergantung banyaknya subjek yang
dibuat).
144
Ekspor dan Impor Data Bibliografi
Di atas kita sudah mempelajari bagaimana caranya memasukkan data
bibliografis koleksi kita satu per satu. Selain cara di atas, ada acara lain untuk
memasukkan data bibliografis secara cepat yaitu dengan menggunakan fasilitas
ekspor dan impor data. Hal ini sama dengan fasilitas penambahan data
pengguna yang tersedia di menu Membership.
Fasilitas penambahan ini disediakan biasanya untuk memasukkan data
bibliografis koleksi yang sudah ada saat sebuah perpustakaan belum
menggunakan aplikasi SLiMS. Data yang diperlukan hanya data bibliografis
koleksi yang sudah tersimpan di dalam bentuk CSV14
. Cara untuk melakukan
Ekspor dan Impor data bibliografis adalah sebagai berikut:
Pembuatan dummy export file
Untuk membuat file yang siap untuk diimpor ke database SLiMS
perpustakaan kita, maka hal yang perlu kita lakukan adalah membuat dummy
dari file yang akan kita impor terlebih dahulu. Pembuatan dummy bertujuan
untuk menampilkan record apa saja yang diperlukan untuk diisi untuk menjadi
sebuah data bibliografis di SLiMS. Jika kita sudah melihatnya, maka kita dapat
menyiapkan file data bibliografis yang kita miliki untuk kita sesuaikan dengan
struktur dummy tersebut untuk kemudian kita impor masuk kedalam pangkalan
data SLiMS yang kita miliki.
Cara membuat dummy export file, adalah sebagai berikut:
1. Klik pada pilihan Bibliography di sidebar menu.
2. Untuk masuk ke dalam layar ekspor data bibliography, klik pada pilihan
Data Export.
14
Comma Separated Values, yaitu sebuah format data pada sebuah basis data dimana semua
record yang ada dipisahkan dengan menggunakan tanda koma (,) atau titik koma (;). Format
ini mempermudah utilisasi data karena CSV bias dibuka diberbagai aplikasi Text Editor.
145
3. Setelah masuk ke layar fungsi ekspor, maka kita harus melakukan
pengaturan. Kalau modus default-nya sudah bisa kita terima tinggal kita
lanjutkan. Di bawah ini adalah penjelasan pengaturan yang bisa dilakukan
pada fungsi ekspor:
a. Field Separator diisi dengan tanda pemisah antar kolom dari file csv.
Dalam hal ini biasanya diisi dengan tanda koma.
b. Field Enclosed With diisi dengan tanda yang digunakan untuk
membatasi data yang ada dalam satu kolom. Biasanya diisi dengan
tanda kutip, dan semua karakter yang menyusun data di dalam batasan
tanda kutip akan dianggap sebagai isi data.
c. Record Separator adalah tipe pemisahan antara record yang satu
dengan record yang lain. Defaultnya adalah NEWLINE artinya data
record di dalam satu baris akan dipisahkan dengan spasi baris dengan
record di bawahnya.
d. Number of Records To Export diisi dengan jumlah record yang akan
diambil. Memasukkan 0 akan mengambil semua data biblio yang ada.
Untuk membuat dummy export file, sebaiknya data yang diekspor
dibatasi 1 atau 2 saja.
e. Start From Record diisi dengan nomor data biblio yang akan
digunakan sebagai data pertama yang akan diambil. Pengambilan data
selanjutnya akan dimulai dengan nomor record tersebut.
4. Jika semua pengaturan tersebut sudah benar, maka klik Export Now. Sebagai
hasilnya, SLiMS akan membuat sebuah file berekstensi csv dengan nama
senayan_biblio_export.csv Jika dibuka menggunakan Ms. Excel, maka
hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini:
146
Berikut adalah data yang ada di masing-masing kolom:
A. title
B. gmd
C. edition
D. isbn/issn (untuk menampilkannya, klik pada sel D, klik kanan pilih
format cell, pilih Number)
E. publisher
F. publishing year
G. collation
H. series title (di dalam contoh, item yang dipilih tidak memiliki judul seri
I. call number
J. language
K. publishing place
L. classification
M. abstract/notes
N. image (sebutkan nama filenya, dan unggah file gambarnya di dalam
database MySQL. Direkomendasikan agar dilakukan setelah semua
koleksi terinput)
O. Statement of Responsibility
P. authors
Q. subjects
R. item barcodes (kita bisa mengatur urutan koleksi yang akan kita input)
147
Melakukan impor data
Setelah mengetahui isi kolom yang dihasilkan melalui file dummy
eksport, kita bisa menghimpun semua data yang kita miliki di dalam format
Excel sesuai dengan kolom export dummy file. Setelah siap, maka kita bisa
melakukan proses Import untuk mengunggah data koleksi tersebut. Caranya
adalah dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Pilih menu Bibliography dan klik Import Data
2. Jika layar menu impor sudah terbuka, maka isi kolom-kolom pengaturan
sebagai berikut:
a. File to Import menunjuk pada file .csv yang akan digunakan. Cari
pada tempat penyimpanan file yang akan diimpor.
b. Field Separator diisi dengan tanda pemisah antar kolom dari file
.csv yang akan digunakan. Default-nya diisi dengan tanda koma.
148
c. Field Enclosed With diisi dengan tanda yang digunakan untuk
mengiring data yang ada dalam satu kolom. Default-nya diisi
dengan tanda kutip. Semua data yang ada diantara tanda kutip akan
dianggap sebagai isi record.
d. Number of Records To Export diisi dengan jumlah record yang
akan diambil. Memasukkan 0 akan mengambil semua data yang
ada pada file .csv.
e. Start From Record diisi dengan nomor data biblio yang akan
digunakan sebagai data pertama yang akan diambil.
3. Jika semua kolom pengaturan sudah terisi dengan benar, maka kita bisa
mengeksekusi proses import dengan mengklik Import Now.
Cara pengaturan pengaktifan format csv di komputer
Terkadang ditemukan kasus dimana setelah data diekspor untuk
menghasilkan dummy, yang terbuka atau format yang terbuka adalah dokumen
MsWord dan bukan program MsExcel. Sebenarnya hal ini tidak masalah karena
csv memang bisa diedit dan dibuka oleh beberapa program pengolah teks.
Namun jika kita menginginkan agar bentuk file csv yang diekspor oleh SLiMS
langsung menjadi program Excel, maka ada beberapa hal yang perlu kita atur.
1. Untuk membuka file csv dengan excel, maka kita hanya mengklik kanan
dan pilih open with dan kita bisa memilih program Excel.
2. Jika kita mau mengatur secara permanen agar semua file csv yang kita
buka akan selalu terbaca sebagai file csv Excel, maka kita bisa
melakukan:
a. Klik kanan pada file csv yang ingin dikelola pengaturannya, pilih
Properties.
149
150
b. Pada Menu Properties, pilih Change.
c. Jika pilihan Ms Excel tersedia, maka pilih Excel, lalu klik OK. Jika
tidak, Klik More Apps.
d. Jika di tampilan More Apps tidak terdapat Excel, maka pilih Look
for another app on this PC. Dan cari MsExcel pada program
Microsoft Office di komputer Anda. Jika sudah ketemu, pilih
program tersebut dan klik OK.
151
e. Akhiri dengan menekan pada tombol OK di menu Properties.
f. Pengaturan selesai.
152
Fungsi Copy Cataloging
SLiMS Akasia memiliki fitur lain yang sangat membantu pengelola
perpustakaan untuk menginput buku atau koleksi baru tanpa melakukan
klasifikasi atau katalogisasi secara manual satu per satu, melainkan mencari data
bibliografis sebuah koleksi dengan menelusurinya secara online dari sebuah
sumber online atau dari perpustakaan lain yang memiliki platform SLiMS,
kemudian mengkopinya serta mengunggah data tersebut ke pangkalan data
koleksi kita. Proses tersebut disebut dengan Copy Cataloging.
Proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi server ber-
platform sama yang disebut dengan Z3950 Server. Dengan server ini maka
komputer yang memiliki pangkalan data berbasis Server Z3950 dapat
berkomunikasi dan bisa mengakses data bibliografisnya. Dalam versi SLiMS
Akasia, proses copy cataloguing bisa menggunakan 3 cara, yaitu:
1. Untuk masuk ke dalam layar copy cataloguing Z3950 dengan metode
Search/Retrieval via URL, klik pada pilihan „Z3950 SRU‟
2. Untuk masuk ke dalam layar copy cataloguing Z3950 dengan
menggunakan engine YAZ, klik pada pilihan „Z3950 SERVICE‟
3. Untuk masuk ke dalam layar copy cataloguing dengan metode Peer-to-
peer (P2P), klik pada pilihan „P2P SERVICE‟
Menggunakan Z3950 SRU dan Z3950 Service
Cara melakukan Copy Cataloging menggunakan Z3950 SRU dan Z3950
SERVICE dapat dilakukan dengan mengikuti langkah berikut:
1. Dari dashboard, klik “Bibliografi” lalu pilih dibawah Copy Cataloguing:
a. Z3950 SRU, memilih dari database Library Of Congress SRU.
b. Z3950 Service, memilih dari database Library of Congress
Voyager.
2. Setelah memilih, misalnya dari Z3950 SRU, masukkan kata kunci untuk
mencari koleksi yang akan dicari data bibliografisnya. Pencarian bisa
153
dilakukan dengan beberapa pilihan seperti, judul, pengarang, atau
ISBN/ISSN. Misalnya kita masukkan ISBN berikut: 0205385850
3. Jika koleksi yang diinginkan sudah ditampilkan, klik check dan klik save
z3950 records to database.
4. Klik menu “Bibliography” lagi dan klik “Bibliographic List”.
5. Maka koleksi yang Anda cari tadi sudah tampil di dalam daftar
bibliografi koleksi Anda.
6. Klik “edit” atau pada gambar “pena”.
7. Klik “edit” untuk menambahkan informasi yang mungkin berbeda atau
tertinggal saat di-copy. Kemudian klik “update”.
8. Buka lagi file tersebut dan klik “edit” dan klik pada add new items untuk
menambahkan berbagai informasi pada holding atau copy.
9. Selesai.
Menggunakan Server P2P
1. Masukkan pencarian yang akan dilakukan di dalam textbox search.
154
2. Pilih server pencarian yang akan dituju. Server pencarian bisa
ditambahkan di dalam file sysconfig.inc.php.
3. Klik tombol „Search‟ untuk melakukan pencarian. Hasil pencarian akan
ditampilkan di layar. Tunggu sampai proses pencarian selesai dan
hasilnya ditampilkan di layar.
4. Pilih data biblio mana saja yang akan dimasukkan ke dalam database
Anda dengan cara mengklik checkbox di samping data biblio yang
diinginkan.
5. Klik tombol „Save P2P Record to Database‟ untuk memasukkan data
yang sudah dipilih. Tunggu sampai muncul layar konfirmasi. Klik tombol
„OK‟ untuk kembali ke layar sebelumnya.
Langkah-langkah untuk menambahkan server P2P untuk proses copy
cataloguing sebagai berikut:
1. Buka file sysconfig.inc.php yang ada di dalam folder
apache/htdocs/akasia.
155
2. Cari tulisan „Peer to peer server config‟ di dalam file tersebut.
3. Cari baris yang berisi “$sysconf['p2pserver'][1] = array('uri' =>
'http://127.0.0.1/slims8_akasia', 'name' => 'SLiMS Library');”
4. Tambahkan server dengan cara memasukkan baris di bawahnya dengan
format sebagai berikut:
$sysconf['p2pserver'][„Nomor Urut‟] = array('uri' => „URL Server yang
dituju 'name' => „NamaServer'); Tempat server tujuan harus sudah
mengaktifkan fitur XML untuk bisa diakses.
5. Save file yang sudah diubah dan periksa di dalam aplikasi SLIMS.
156
Latihan
Latihan entri data buku
Untuk 10 data yang ada di bawah ini, tentukanlah:
A. Call number.
B. Subjek.
C. Lakukan input data bibliografis (add new bibliography) sampai muncul di
Bibliographic List.
D. Lakukan input data item (add new item) sesuai jumlah eksemplar pada soal.
1. Title : 1001 hal yang ingin Anda ketahui tentang alkitab
(tetapi tidak pernah terpikir untuk menanyakannya)
Author : J. Stephen Lang (pengarang utama)
Indriyani & Soebandi (penterjemah)
Edition : Cetakan pertama
GMD : Buku
ISBN : 9793012072
Publishing Information: Jakarta : Immanuel, 2001
Collation : 365 halaman ; 23cm
Kondisi : Beli seharga Rp 109.000,- di Toko Buku Immanuel
sejumlah 2 eksemplar
2. Title :The Good and beautiful community
(judul terjemahan: komunitas yang baik dan indah :
mengikuti Roh Kudus, menunjukkan anugerah,
memperlihatkan kasih).
Author :James Bryan Smith (pengarang utama); Kharis
Adirahsetio & Milhan K. Santoso (penterjemah)
Edition : 3
GMD : Buku
ISBN : 9786021302101
Publishing Information: Jakarta : Literatur Perkantas , 2014
Collation : 244 halaman ; 22 cm
Kondisi : Hadiah dari GKI XYZ sejumlah 1 eksemplar
157
3. Title : Doa syafaat yang hidup: sebuah terobosan menuju
hidup berkemenangan
Author : Paul Y. Chun (pengarang utama)
Edition : Edisi ke-2 ; cetakan ke 5
GMD : Buku
ISBN : 897008923303230
Publishing Information: Canada : Ministry Developmen International, 2004
Collation : ix, 246p.;22cm.
Kondisi : Beli dari Ministry Developmen International Canada
seharga USD 29.20 sejumlah 1 eksemplar
4. Title : A New systematic theology of the Christian faith
Author : Robert L. Reymond (pengarang utama)
Edition : Edisi ke-2 (revisi)
GMD : Buku
ISBN : 9780849913179
Publishing Information: Nashville : Thomas Nelson Publishers, 1998
Collation : xxxvi,1210p.;24cm.
Kondisi : Beli dari Amazon.com seharga USD 21.80 sejumlah
3 eksemplar
5. Title : Dinamika iman : belajar dari tokoh tokoh Alkitab
(kompilasi kotbah Bible Conference di Indonesia
berbentuk VCD)
Author : Bill Crowder (pengarang utama)
Edition : -
GMD : Video CD
ISBN : -
Publishing Information: Michigan : RCB Ministers, 2013
Collation : VCD terdiri dari 2 keping dengan durasi total 204
menit ; stereo
Kondisi : Hadiah dari Our Daily Bread sejumlah 10 eksemplar
6. Title : Direktori Perpustakaan Perguruan Tinggi Kristen di
Indonesia 2012
Author : Aditya Nugraha (editor)
Edition :
158
GMD : Buku
ISBN : 9786021814307
Publishing Information: Surabaya : Perpustakaan Universitas Kristen Petra,
2012
Collation : 144 p.: ill., 26 cm
Kondisi : Hadiah dari INCU-VL (Indonesian Christian
University - Virtual Library) sejumlah 2 eksemplar
7. Title : Selamat berkarya: 33 renungan tentang kerja
Author : Andar Ismail (pengarang utama)
Edition : Cetakan ke 5
GMD : Buku
ISBN : 9794155810
Publishing Information: Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1999
Collation : vii,133p.;21cm.
Kondisi : Beli dari toko BPK Gunung Mulia seharga Rp
32.000,- sejumlah 2 eksemplar
8. Title : Selamat berkembang : 33 renungan tentang
spiritualitas
Author : Andar Ismail (pengarang utama)
Edition : Cetakan ke 1
GMD : Buku
ISBN : 9796871904
Publishing Information: Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2003
Collation : vii,137p.;21cm.
Kondisi : Beli dari toko BPK Gunung Mulia seharga Rp
42.500,- sejumlah 2 eksemplar
9. Title : Selamat berkarunia
Author : Andar Ismail (pengarang utama)
Edition : Cetakan ke-1
GMD : Buku
ISBN : 9789796874583
Publishing Information: Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2008
Collation : x,137p.;21cm.
Kondisi : Beli dari toko BPK Gunung Mulia seharga Rp
159
32.000,- sejumlah 3 eksemplar
10. Title : Prosiding dari seminar “2nd International Christian
Higher ducation Conference (ICHEC)” dengan topik
“Finding Our Place in the Biblical Story” yang
diselenggarakan di Universitas Pelita Harapan
(Tangerang) pada tanggal 15-17 Juni 2016.
Author : -
Edition : -
GMD : Buku
ISBN : 9789799103888
Publishing Information: Tangerang : Universitas Pelita Harapan, 2016
Collation : 332 p.;29cm.
Kondisi : Hadiah dari UPH Press sejumlah 1 eksemplar
Latihan entri terbitan berseri
Nama terbitan
berseri
Frekuensi
Terbit
Periode
Langgan
Tgl Awal
Harus
Diterima
Tgl Aktual
Diterima
Domba Kecil Setiap 3
bulan
2015-2016 1 Juli 2015 3 Okt 2015, 5 Jan 2016,
1 April 2016
Santapan Harian Setiap 2
bulan
2016 5 Jan 2016 5 Jan 2016, 3 Mar
2016, 5 Mei 2016
Kompas (Surat
Kabar)
Harian 2016 2 Jan 2016 Tiap hari kecuali 17
Feb, 21 Feb, dan 8 Mar
160
BAB XI
KEANGGOTAAN
Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:
1. Mempersiapkan jenis pemustaka
2. Pengisian kormulir keanggotaan
3. Export dan import data keanggotaan
4. Pencetakan dan pengaturan kartu anggota
161
Mempersiapkan Jenis Pemustaka
Memasukkan data pemustaka merupakan hal yang sangat penting untuk
segera dipersiapkan untuk segera bisa melayani para pemustaka. SLiMS sebagai
aplikasi pengelolaan perpustakaan dapat digunakan untuk mengatur pengelolaan
pemustaka di perpustakaan. Untuk pengaturan awal pengelolaan pemustaka
yang perlu dilakukan adalah hal-hal sebagai berikut.
1. Dari dashboard, klik membership, kemudian klik member type
2. Jika belum ada jenis pemustaka yang sudah dirumuskan, maka klik add
new member type.
3. Beri nama jenis pemustaka yang ingin Anda tambahkan. Misalnya
“guru”.
4. Loan limit diisi dengan batas jumlah koleksi yang boleh dipinjam.
Misalnya 20.
5. Loan period diisi dengan berapa waktu yang mau diberikan untuk jenis
pemustaka ini. Misalnya 60 hari.
6. Reserve diisi dengan ijin untuk memesan bahan pustaka diberikan atau
tidak.
7. Reserve limit diisi dengan jumlah buku yang boleh dipesan
8. Membership Period diisi dengan jumlah hari untuk kartu keanggotaan
akan berlaku. Misalnya kita buat setahun, maka diisi dengan 365 hari.
9. Reborow Limit diisi dengan jumlah yang diperbolehkan untuk
memperpanjang kembali peminjaman
10. Overdue Grace period diisi dengan berapa hari yang diberikan sebagai
masa tenggat sebelum masa denda yang dikenakan kepada pemustaka.
11. Ketik save.
Setelah jenis pemustaka sudah disiapkan, maka kita bisa segera
melakukan pengisian data pemustaka perpustakaan. Sama seperti pengisian data
162
koleksi perpustakaan, data yang diisi ke dalam pangkalan data bisa masukkan
dengan menggunakan dua cara, yaitu:
1. Entri data secara manual. Modus ini disarankan untuk perpustakaan
gereja yang baru diselenggarakan dan belum mempunyai anggota
pemustaka sebelumnya. Anggota yang akan mendaftar bisa diminta
untuk mengisi formulir keanggotaan dan berdasarkan formulir tersebut,
pengelola memasukkan data satu persatu secara manual.
2. Entri data menggunakan fungsi ekspor dan impor. Modus ini disarakan
untuk digunakan jika sebelum menggunakan SLiMS perpustakaan gereja
sudah lebih dahulu eksis dan memiliki daftar anggota perpustakaan yang
sudah tercatat. Hal ini digunakan untuk menghindari pencatatan ulang
anggota, namun menggunakan catatan yang sudah ada dengan sedikit
penyesuaian data.
Pengisian Formulir Keanggotaan
Setelah menyiapkan jenis pemustaka dan membuat peraturan
peminjaman bagi setiap jenis pemustaka yang ditetapkan di atas, maka sekarang
kita bisa menyiapkan database keanggotaan perpustakaan. Cara untuk mengisi
formulir keanggotaan ada dua cara yaitu:
1. Menggunakan cara manual, artinya pengisian dilakukan satu per satu
per anggota dengan data-data yang tentunya sudah disiapkan
sebelumnya.
2. Ekspor dan impor data keanggotaan yang akan dijelaskan di bawah.
Langkah-langkah untuk melakukan penambahan anggota pemustaka
dengan cara manual adalah sebagai berikut:
1. Klik Membership, lalu klik View member list.
2. Untuk menambahkan anggota baru, klik add new member list.
163
3. Member ID diisi dengan nomor anggota perpustakaan. Misalnya 00001,
dst.
4. Member Name diisi dengan nama lengkap anggota.
5. Birth date diisi dengan tanggal lahir anggota.
6. Member since diisi dengan tanggal pertama kali menjadi anggota.
7. Register date diisi dengan tanggal perpanjangan terakhir.
8. Expired date diisi dengan tanggal kadaluarsa keanggotaan.
9. Institution diisi dengan keanggotaan. Bisa dibedakan misalnya beda
kelas atau grade.
10. Membership type diisi dengan memilih jenis keanggotaan.
11. Sex diisi dengan jenis kelamin.
12. Address diisi dengan alamat.
13. Postal Code diisi dengan kode pos.
14. Mail Address diisi dengan alamat surat menyurat lengkap yang mungkin
berbeda dengan alamat diatas.
15. Phone number diisi dengan nomor telpon.
16. Fax number diisi dengan nomor faksimil.
17. Personal ID Number diisi dengan nomor ID atau KTP, atau KTS untuk
siswa.
18. Notes diisi dengan catatan yang dianggap penting untuk dimasukkan,
misalnya “siswa asing”, siswa temporary, guru bantu/pengganti
sementara, dsb.
19. Pending membership diisi dengan memberi tanda check jika dianggap
perlu untuk membekukan sementara keanggotaan seseorang. Misalnya
karena denda atau buku hilang yang belum selesai dibayar.
20. Photo bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu yang pertama dengan
memberikan file gambar yang bisa ditelusur letaknya di komputer kita,
atau cara kedua menggunakan kamera yang terhubung dengan komputer
164
sehingga memungkinkan calon anggota untuk langsung berfoto saat data
keanggotaan ini dibuat.
21. E-mail diisi dengan email anggota.
22. New Password diisi jika kita ingin memberikan password kepada anggota
perpustakaan untuk bisa mengakses akunnya di OPAC untuk melihat
peminjaman atau sejarah buku yang pernah dipinjamnya.
23. Confirm New Password diisi dengan password yang sama dengan
dikolom new password.
24. Klik update untuk menyelesaikan pembuatan form.
Ekspor dan Impor Data Keanggotaan
Cara lain untuk memasukkan data keanggotaan adalah dengan
menggunakan fungsi ekspor dan impor data. Fungsi ini disediakan SLiMS
untuk memudahkan memasukkan data keanggotaan secara massal, yaitu daftar
anggota yang sudah dipersiapkan bisa dimasukkan sekaligus tanpa
menggunakan cara manual satu per satu.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut. Sama
seperti data koleksi, untuk membuat file yang siap untuk diimpor ke pangkalan
data SLiMS perpustakaan, maka hal yang perlu kita lakukan adalah membuat
dummy dari file yang akan kita impor terlebih dahulu. Pembuatan dummy
bertujuan untuk menampilkan record apa saja yang diperlukan untuk diisi untuk
menjadi sebuah data keanggotaan di SLiMS. Jika kita sudah melihatnya, maka
kita dapat menyiapkan file data keanggotaan yang kita miliki untuk kita
sesuaikan dengan struktur dummy tersebut untuk kemudian kita impor masuk ke
dalam pangkalan data SLiMS yang kita miliki.
Cara membuat dummy export file, adalah sebagai berikut:
1. Klik pada pilihan Membership di sidebar menu.
2. Untuk masuk ke dalam layar eksport data bibliography, klik pada pilihan
Data Export.
165
3. Setelah masuk ke layar fungsi ekspor, maka kita harus melakukan
pengaturan. Kalau modus default-nya sudah bisa kita terima tinggal kita
lanjutkan. Di bawah ini adalah penjelasan pengaturan yang bisa dilakukan
pada fungsi ekspor:
a. Field Separator diisi dengan tanda pemisah antar kolom dari file csv.
Dalam hal ini biasanya diisi dengan tanda koma.
b. Field Enclosed With diisi dengan tanda yang digunakan untuk
membatasi data yang ada dalam satu kolom. Biasanya diisi dengan
tanda kutip, dan semua karakter yang menyusun data di dalam batasan
tanda kutip akan dianggap sebagai isi data.
c. Record Separator adalah tipe pemisahan antara record yang satu
dengan record yang lain. Default-nya adalah NEWLINE artinya data
record di dalam satu baris akan dipisahkan dengan spasi baris dengan
record di bawahnya.
d. Number of Records To Export diisi dengan jumlah record yang akan
diambil. Memasukkan 0 akan mengambil semua data anggota yang
ada. Untuk membuat dummy export file, sebaiknya data yang diekspor
dibatasi 1 atau 2 saja.
e. Start From Record diisi dengan nomor data anggota yang akan
digunakan sebagai data pertama yang akan diambil. Pengambilan data
selanjutnya akan dimulai dengan nomor record tersebut.
4. Jika semua pengaturan tersebut sudah benar, maka klik Export Now. Sebagai
hasilnya, SLiMS akan membuat sebuah file berekstensi csv dengan nama
senayan_member_export.csv Jika dibuka menggunakan Ms.Excel, maka
hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini:
166
Berikut adalah data yang ada di masing-masing kolom:
A. member code
B. member name
C. gender (1 = male ; 2 = female)
D. membership type
E. email
F. address
G. postal code
H. institution
I. use count
J. [blank] File Foto
K. personal id number
L. phone
M. fax
N. member since
O. register date
P. expiry date
Q. birth date
R. note
167
Setelah mengetahui isi kolom yang dihasilkan melalui file dummy
eksport, maka kita bisa menghimpun semua data yang kita miliki di dalam
format Excel sesuai dengan kolom export dummy file. Setelah siap, maka kita
bisa melakukan proses Import untuk mengunggah data koleksi tersebut.
Caranya adalah dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
4. Pilih menu Bibliography dan klik Import Data.
5. Jika layar menu impor sudah terbuka, maka isi kolom-kolom pengaturan
sebagai berikut:
a. File to Import menunjuk pada file .csv yang akan digunakan. Cari
pada tempat penyimpanan file yang akan diimpor.
b. Field Separator diisi dengan tanda pemisah antar kolom dari file
.csv yang akan digunakan. Default-nya diisi dengan tanda koma.
c. Field Enclosed With diisi dengan tanda yang digunakan untuk
mengiring data yang ada dalam satu kolom. Default-nya diisi
168
dengan tanda kutip. Semua data yang ada diantara tanda kutip akan
dianggap sebagai isi record.
d. Number of Records To Export diisi dengan jumlah record yang
akan diambil. Memasukkan 0 akan mengambil semua data yang
ada pada file .csv
e. Start From Record diisi dengan nomor data biblio yang akan
digunakan sebagai data pertama yang akan diambil.
6. Jika semua kolom pengaturan sudah terisi dengan benar, maka kita bisa
mengeksekusi proses impor dengan mengklik Import Now.
Pencetakan dan Pengaturan Kartu Keanggotaan
Pencetakan kartu anggota
SLiMS memiliki fungsi untuk mencetak kartu anggota yang cukup
mudah untuk dilakukan. Bahkan kartu anggota tersebut memiliki tampilan yang
sudah baik dan siap untuk digunakan. Jika dirasa perlu, maka bisa dilakukan
penyesuaian atau pengaturan kartu. Untuk mencetak kartu anggota, bisa
mengikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Di menu pilih Membership, lalu pilih Member Card Printing
2. Tandai nama yang akan dicetak dengan memberikan tanda cek di sebelah
kiri nama. Untuk pengaturan urutan bisa dilakukan dengan mengklik pada
Member ID atau Member Name. Setelah memilih, klik Add to Print
Queue, berikan konfirmasi OK dua kali.
3. Setelah selesai memilih, klik pada Print Member Cards For Selected
Data.
4. Maka akan keluar menu untuk pencetakan. Klik Print.
5. Selesai.
169
Pengaturan kartu anggota
Untuk melakukan pengaturan terhadap tampilan kartu anggota
perpustakaan, maka kita bisa membuatnya di menu pengaturan yang berlogo
seperti ini , dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Page Margin (decimal)
Pengaturan untuk jarak kartu yang terluar dengan halaman. Isi dengan
angka desimal.
2. Items Margin (decimal)
Pengaturan untuk jarak antar kartu yang satu dengan yang lain. Isi dengan
angka desimal.
3. Items Per Row (number)
Pengaturan untuk jumlah kartu yang dibuat di dalam satu baris. Isi
dengan jumlah yang diinginkan untuk tiap baris.
4. Factor (cm)
Pengaturan untuk ukuran jarak yang digunakan di dalam pengaturan. Isi
dengan angka di dalam cm.
5. Include Id Label (0=No or 1=Yes)
Pengaturan untuk menampilkan id member di kartu. Isi „0‟ jika tidak atau
„1‟ jika akan ditampilkan.
6. Include Name Label (0=No or 1=Yes)
Pengaturan untuk menampilkan nama member di kartu. Isi „0‟ jika tidak
atau „1‟ jika akan ditampilkan.
7. Include Pin Label (0=No or 1=Yes)
Pengaturan untuk menampilkan nomor pin member di kartu. Isi „0‟ jika
tidak atau „1‟ jika akan ditampilkan.
8. Include Inst Label (0=No or 1=Yes)
Pengaturan untuk menampilkan nama instansi member di kartu. Isi „0‟
jika tidak atau „1‟ jika akan ditampilkan.
170
9. Include Email Label (0=No or 1=Yes)
Pengaturan untuk menampilkan alamat email member di kartu. Isi „0‟ jika
tidak atau „1‟ jika akan ditampilkan.
10. Include Address Label (0=No or 1=Yes)
Pengaturan untuk menampilkan alamat member di kartu. Isi „0‟ jika tidak
atau „1‟ jika akan ditampilkan.
11. Include Barcode Label (0=No or 1=Yes)
Pengaturan untuk menampilkan nomor barcode member di kartu. Isi „0‟
jika tidak atau „1‟ jika akan ditampilkan.
12. Include Expired Label (0=No or 1=Yes)
Pengaturan untuk menampilkan tanggal keanggotaan member akan
berakhir di kartu. Isi „0‟ jika tidak atau „1‟ jika akan ditampilkan.
13. Box Width (cm)
Pengaturan untuk lebar dari tiap kartu. Isi dengan angka di dalam cm.
14. Box Height (cm)
Pengaturan untuk panjang dari tiap kartu. Isi dengan angka di dalam cm.
15. Front Side Image (filename)
Pengaturan untuk gambar yang akan tampil di bagian depan tiap kartu. Isi
dengan nama file yang akan digunakan.
16. Back Side Image (filename)
Pengaturan untuk gambar yang akan tampil di bagian belakang tiap kartu.
Isi dengan nama file yang akan digunakan.
17. Logo (filename)
Pengaturan untuk logo yang akan tampil di tiap kartu. Isi dengan nama
file yang akan digunakan.
18. Front Logo Width (px)
Pengaturan untuk lebar dari gambar logo yang akan digunakan di bagian
depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.
171
19. Front Logo Height (px)
Pengaturan untuk tinggi dari gambar logo yang akan digunakan di bagian
depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.
20. Front Logo Left (px)
Pengaturan untuk posisi horizontal gambar logo yang akan digunakan di
bagian depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.
21. Front Logo Top (px)
Pengaturan untuk posisi vertikal gambar logo yang akan digunakan di
bagian depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.
22. Back Logo Width (px)
Pengaturan untuk lebar dari gambar logo yang akan digunakan di bagian
belakang kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.
23. Back Logo Height (px)
Pengaturan untuk tinggi dari gambar logo yang akan digunakan di bagian
belakang kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.
24. Back Logo Left (px)
Pengaturan untuk posisi horizontal dari gambar logo yang akan
digunakan di bagian belakang kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.
25. Back Logo Top (px)
Pengaturan untuk posisi vertikal dari gambar logo yang akan digunakan
di bagian belakang kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.
26. Photo Left (px)
Pengaturan untuk posisi horizontal dari foto member yang akan
digunakan di bagian depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.
27. Photo Top (px)
Pengaturan untuk posisi vertikal dari foto member yang akan digunakan
di bagian depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.
172
28. Photo Width (cm)
Pengaturan untuk lebar dari foto member yang akan digunakan di bagian
depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.
29. Photo Height (cm)
Pengaturan untuk tinggi dari foto member yang akan digunakan di bagian
depan kartu. Isi dengan angka di dalam pixel.
30. Front Header1 Text (text - add tag for line break)
Pengaturan untuk tulisan di bagian depan kartu di paling atas. Isi dengan
tulisan yang akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke dalam
alinea baru.
31. Front Header1 Font Size (pt)
Pengaturan untuk besar huruf pada tulisan di bagian depan kartu di paling
atas. Isi dengan angka di dalam pt.
32. Front Header2 Text (text - add tag for line break)
Pengaturan untuk tulisan di bagian depan kartu di bawah tulisan Header1.
Isi dengan tulisan yang akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke
dalam alinea baru.
33. Front Header2 Font Size (pt)
Pengaturan untuk besar huruf pada tulisan di bagian depan kartu di bawah
tulisan Header1. Isi dengan angka di dalam pt.
34. Back Header1 Text (text - add tag for line break)
Pengaturan untuk tulisan di bagian belakang kartu di paling atas. Isi
dengan tulisan yang akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke
dalam alinea baru.
35. Back Header1 Font Size (pt)
Pengaturan untuk besar huruf pada tulisan di bagian belakang kartu di
paling atas. Isi dengan angka di dalam pt.
173
36. Back Header2 Text (text - add tag for line break)
Pengaturan untuk tulisan di bagian belakang kartu di bawah tulisan
Header1. Isi dengan tulisan yang akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin
masuk ke dalam alinea baru.
37. Back Header2 Font Size (pt)
Pengaturan untuk besar huruf pada tulisan di bagian belakang kartu di
bawah tulisan Header1. Isi dengan angka di dalam pt.
38. Header Color (hexa color)
Pengaturan untuk warna tulisan yang ada di kartu. Isi dengan kode warna
di dalam bentuk hexa.
39. Bio Font Size (pt)
Pengaturan untuk besar huruf bio. Isi dengan angka di dalam pt.
40. Bio Font Weight (normal or bold)
Pengaturan untuk jenis huruf bio. Isi dengan „normal‟ atau „bold‟.
41. Bio Label Width (px)
Pengaturan untuk lebar tulisan bio. Isi dengan angka di dalam pixel.
42. City (text - add tag for line break)
Pengaturan untuk keterangan kota dari member. Isi dengan tulisan yang
akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke dalam alinea baru.
43. Title (text - add tag for line break)
Pengaturan untuk keterangan gelar dari member. Isi dengan tulisan yang
akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke dalam alinea baru.
44. Officials (text - add tag for line break)
Pengaturan untuk keterangan jabatan dari member. Isi dengan tulisan
yang akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke dalam alinea
baru.
174
45. Officials Id (text - add tag for line break)
Pengaturan untuk keterangan id jabatan dari member. Isi dengan tulisan
yang akan tertulis. Gunakan „<br>‟ jika ingin masuk ke dalam alinea
baru.
46. Stamp File (filename)
Pengaturan untuk gambar stempel yang akan tampil di tiap kartu. Isi
dengan nama file yang akan digunakan.
47. Signature File (filename)
Pengaturan untuk gambar tanda tangan yang akan tampil di tiap kartu. Isi
dengan nama file yang akan digunakan.
48. Stamp Left (px)
Pengaturan untuk posisi horizontal dari stempel. Isi dengan angka di
dalam pixel.
49. Stamp Top (px)
Pengaturan untuk posisi vertikal dari stempel. Isi dengan angka di dalam
pixel.
50. Stamp Width (px)
Pengaturan untuk lebar dari stempel. Isi dengan angka di dalam pixel.
51. Stamp Height (px)
Pengaturan untuk tinggi dari stempel. Isi dengan angka di dalam pixel.
52. Exp Left (px)
Pengaturan untuk posisi horizontal dari tulisan tanggal habis masa
berlaku. Isi dengan angka di dalam pixel.
53. Exp Top (px)
Pengaturan untuk posisi vertikal dari tulisan tanggal habis masa berlaku.
Isi dengan angka di dalam pixel.
54. Exp Width (px)
Pengaturan untuk lebar dari tulisan tanggal habis masa berlaku. Isi
dengan angka di dalam pixel.
175
55. Exp Height (px)
Pengaturan untuk tinggi dari tulisan tanggal habis masa berlaku. Isi
dengan angka di dalam pixel.
56. Barcode Scale 1-100 percent
Pengaturan untuk skala barcode yang akan ditampilkan. Isi dengan angka
dari 1-100.
57. Barcode Left (px)
Pengaturan untuk posisi horizontal dari barcode yang akan ditampilkan.
Isi dengan angka dalam pixel.
58. Barcode Top (px)
Pengaturan untuk posisi vertikal dari barcode yang akan ditampilkan. Isi
dengan angka dalam pixel.
59. Barcode Width (px)
Pengaturan untuk lebar dari barcode yang akan ditampilkan. Isi dengan
angka dalam pixel.
60. Barcode Height (px)
Pengaturan untuk tinggi dari barcode yang akan ditampilkan. Isi dengan
angka dalam pixel.
61. Rules (list of rules)
Pengaturan untuk tulisan peraturan dan ketetapan yang ditampilkan di
bagian belakang kartu. Gunakan „<ul>‟, „<li>‟, dan „<br>‟ untuk
mengatur posisi tulisan. Isi dengan tulisan yang akan ditampilkan.
62. Rules Font Size (pt)
Pengaturan untuk besar huruf yang digunakan di tulisan peraturan. Isi
dengan angka di dalam pt.
176
63. Address (text - add tag for line break)
Pengaturan untuk tulisan alamat dari member yang akan ditampilkan di
kartu. Gunakan „<br>‟ untuk mengatur posisi tulisan. Isi dengan tulisan
yang akan ditampilkan.
64. Address Font Size (pt)
Pengaturan untuk besar huruf yang digunakan di tulisan alamat dari
member. Isi dengan angka di dalam pt.
65. Address Left (px)
Pengaturan untuk posisi horizontal dari tulisan alamat dari member yang
akan ditampilkan. Isi dengan angka dalam pixel.
66. Address Top (px)
Pengaturan untuk posisi vertikal dari tulisan alamat dari member yang
akan ditampilkan. Isi dengan angka dalam pixel.
Sedangkan untuk mengatur beberapa hal tidak bisa dilakukan melalui
pengelolaan seperti di atas, melainkan harus melakukan pengelolaan di dalam
file yang tersimpan di server PHP nya. Jika pengelola ingin melakukan
pengaturan, maka bisa dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Buka folder tempat aplikasi SLIMS.
2. Buka folder „Apache‟.
3. Buka folder „htdocs‟.
4. Buka folder „akasia‟.
5. Buka folder „files‟.
6. Buka folder „membercard‟.
7. Masukkan file gambar yang akan digunakan.
8. Untuk mengubah logo, ubah di bagian „Logo‟. Isi dengan nama file yang
sudah dimasukkan.
9. Untuk mengubah background di depan, ubah di bagian „Front Side
Image‟. Isi dengan nama file yang sudah dimasukkan.
177
10. Untuk mengubah background di belakang, ubah di bagian „Back Side
Image‟. Isi dengan nama file yang sudah dimasukkan.
11. Untuk mengubah tanda tangan, ubah di bagian „Signature File‟. Isi
dengan nama file yang sudah dimasukkan.
12. Untuk mengubah stempel, ubah di bagian „Stamp File‟. Isi dengan nama
file yang sudah dimasukkan.
Latihan
1. Persiapkan Jenis anggota perpustakaan dengan aturan sebagai
berikut:
Jenis Pendeta Jemaat Penatua dan Pengurus
Komisi
Jemaat
Loan limit 20 2 5
Loan period 1 semester 2 minggu 2 minggu
Reserve Ya Ya Ya
Reserve limit 10 2 4
Membership
Period
5 tahun 1 tahun 1 tahun
Reborow limit 10 1 1
Overdue Grace
Period
2 hari 2 hari
Collection type All Teks All
GMD All Teks Teks
Fines each day Rp.1.000 Rp.1000 Rp.1000
2. Masukkan data anggota dengan menggunakan cara ekspor dan impor
menggunakan file CSV untuk sejumlah anggota perpustakaan
berikut:
178
Data Santoni Ong Pitaya
Rahmadi
Sianiwati
Suwandi
Daniel Yosa
Kristanto
Merryanti
Budiman
ID
Anggota
A00001 A00002 A00003 A00004 A00005
Nama
anggota
Santoni Ong Pitaya
Rahmadi
Sianiwati
Suwandi
Daniel Yosa
Kristanto
Merryanti
Budiman
Jenis
Kelamin
L L P L P
Jenis
Anggota
Pendeta
jemaat
Penatua
Jemaat
Komisi
Musik
Jemaat Jemaat
E-mail santoni
@gmail.com
Pitaya.rahmadi
@gmail.com
sianiwatis
@gmail.com
Danielyosi
@gmail.com
merrybudi
@gmail.com
Alamat Kelapa Puan
XVI Blok
AF 13 No.
25 Gading
Serpong
Danau Kelapa
Dua VIII No.
104 Kelapa
Dua
Crystal
Timur II No.
36 Gading
Serpong
Taman
Ubud Indah
VIII /88
Lippo
Village
Karawaci
Graha Raya
Bintaro Jaya
F 15 No. 14
Kode
pos
15310 15810 15310 15810 15820
Institusi Wilayah 1 Wilayah 4 Wilayah 5 Wilayah 6 Wilayah 10
Dikosongkan
File
Foto
Personal
ID
21206754667 21220764542 21204422132 2120212421 2120657834
Phone
Number
08125667456 08182345678 0819123123 0812234567 0812345123
Fax
Number
0214897270 0214897270
Member
Since
2012/06/19 2014/08/01 2014/08/01 2014/08/01 2014/06/19
Register
Date
2016/01/06 2016/01/06 2016/01/06 2016/01/06 2016/01/06
Expired
Date
32021/01/06 2021/01/06 2021/01/06 2021/01/06 2021/01/06
179
Note Pendeta
Jemaat
Ketua Majelis Anggota
Komisi
Kesenian
Gereja
Simpatisan Anggota
jemaat
3. Cetak Kartu anggota untuk ke lima orang di atas.
180
BAB XII
PELAYANAN SIRKULASI
Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:
1. Melakukan transaksi peminjaman
2. Melakukan transaksi pengembalian
3. Melakukan pemesanan
4. Mengecek denda keterlambatan
5. Mengecek loan history
181
Modul Sirkulasi
Setelah pengelolaan keanggotaan perpustakaan dan koleksi perpustakaan
sudah ter-setup dengan baik maka sekarang kita siap untuk mulai menjalankan
modul sirkulasi bahan pustaka untuk melayani para pemustaka kita. Dari
berbagai kasus di perpustakaan, biasanya hal-hal yang bisa dikelola dengan
menggunakan modul sirkulasi ini adalah sebagai berikut:
a. Peminjaman bahan pustaka
b. Pengembalian bahan pustaka
c. Pemesanan bahan pustaka (reservation)
d. Denda keterlambatan
e. Melihat log (loan history)
Untuk menjalankan semua fungsi di atas menggunakan SLiMS, kita dapat
melakukannya dengan menggunakan berbagai fungsi yang ada di dalam modul
sirkulasi dengan cara sebagai berikut:
Peminjaman
a. Untuk melakukan peminjaman, kita klik Circulation, lalu kita klik
Start Transaction.
b. Masukkan nomor anggota, atau scan dengan barcode reader jika
tersedia.
c. Setelah akun anggota muncul, masukkan nomor barcode koleksi yang
ingin dipinjam, lalu klik Loan untuk mengeksekusi peminjaman.
d. Setelah berhasil, maka data koleksi yang dipinjam akan muncul di
bagian bawah halaman.
e. Jangan lupa klik Finish Transaction untuk mengakhiri proses
peminjaman.
f. Selesai.
182
Pengembalian
Pengembalian bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan fungsi
circulation seperti di atas, atau dengan fungsi quick return. Caranya adalah:
a. Menggunakan fungsi circulation, kita bisa mulai dengan klik
circulation dan klik start transaction.
b. Masukkan nomor anggota.
c. Jika sudah tampil buku apa yang dipinjam, maka klik tanda return di
sebelah kiri tampilan untuk mengembalikan.
d. Jika ingin menggunakan fungsi pengembalian cepat, klik circulation,
lalu klik Quick Return.
e. Masukkan nomor koleksi lalu klik Return.
f. Selesai.
Reserve (Pemesanan)
Pemesanan adalah sebuah fungsi dimana pemustaka bisa memesan
sebuah koleksi, jika saat akan meminjam ternyata buku yang hendak dipinjam
tersebut tidak tersedia karena sedang dipinjam oleh anggota lain. Untuk itu
pemustaka bisa memesan koleksi tersebut, agar jika buku tersebut sudah
kembali, maka dia akan dapat langsung meminjamnya sebelum dipinjam oleh
orang lain.
a. Klik Circulation lalu klik Start Transaction.
b. Pilih Reserve.
c. Pada kotak Search Collection, masukkan nomor barcode koleksi.
d. Setelah muncul koleksi yang diinginkan, klik Add Reserve.
e. Selesai.
183
Mengecek Denda Keterlambatan
SLiMS menyediakan sebuah fungsi untuk mengecek denda keterlambatan
peminjam. Hal ini sudah harus ditetapkan terlebih dahulu di dalam pengaturan
bahan pustaka dan jenis anggota. Biasanya perpustakaan menerapkan
Rp.1.000,- per hari untuk denda buku yang terlambat. Namun banyak juga
perpustakaan gereja yang menetapkan Rp.5.000,- per buku tanpa penghitungan
hari denda. Untuk mengecek denda keterlambatan, petugas perpustakaan bisa
melakukan langkah berikut:
a. Klik Circulation lalu klik Start Transaction.
b. Masukkan nomor anggota, Klik Start Transaction.
c. Di akun anggota, klik pada Fines.
d. Maka akan terlihat berbagai macam denda yang sudah ada.
e. Lakukan edit, menambah denda baru, atau lihat denda yang sudah
dibayar.
f. Selesai.
Mengecek Loan History
Fungsi ini disediakan untuk mengecek buku atau koleksi apa saja yang
sudah dipinjam oleh pemustaka tertentu. Hal ini bukan hanya sekedar untuk
melihat subjek-subjek yang favorit bagi pemustaka, namun juga bisa menjadi
sara untuk mengecek jika suatu saat terjadi buku hilang dan ingin dilihat siapa
peminjam terakhir dan sebagainya. Untuk mengecek catatan peminjaman
pengelola bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Klik Circulation lalu klik Start Transaction.
b. Masukkan nomor anggota, klik Start Transaction.
c. Pada akun anggota klik pada Loan History
d. Selesai
184
Latihan
Kerjakan beberapa skenarion sirkulasi dibawah ini menggunakan modul
Sirkulasi
1. Pendeta Santoni meminjam koleksi 000001 dan 000003.
2. Merryanti Budiman ingin meminjam koleksi 000003, namun karena sedang
dipinjam maka dia meminta reservasi terhadap buku tersebut.
3. Sianiwati menghilangkan buku dengan nomor barcode 000005 dan harus
mengganti uang sebesar Rp. 65.000,-. Petugas mengaktifkan notifikasi
kehilangan.
4. Pitaya Rahmadi melakukan peminjaman buku 000002 dan 000008.
5. Pendeta Santoni mengembalikan koleksi 000003.
6. Merryanti datang lagi ke perpustakaan dan menanyakan buku 000003 yang
sudah dikembalikan, dan melakukan peminjaman buku tersebut.
7. Sianiwati melakukan pembayaran buku hilangnya sehingga lunas.
8. Daniel ingin meminjam buku nomor 000002 dan 000009. Namun karena
salah satu buku tersebut dipinjam, maka dia meminjam yang ada dan
mereservasi yang sedang dipinjam.
185
BAB XIII
INVENTARISASI KOLEKSI
Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:
1. Inventarisasi
2. Mempersiapkan inventarisasi
3. Melakukan inventarisasi
186
Inventarisasi
Inventarisasi adalah sebuah kegiatan penghitungan ulang koleksi
perpustakaan yang dilakukan secara sistematis. Biasanya perpustakaan paling
tidak melaksanakan satu kali kegiatan inventarisasi setiap tahun. Inventarisasi
bisa dilakukan secara manual ataupun menggunakan sistem otomasi. SLiMS
juga menyediakan kemudahan untuk melakukan inventarisasi dengan menu
Stock Take.
Beberapa hal yang menjadi tujuan inventarisasi antara lain adalah:
1. Memastikan keutuhan koleksi sebuah perpustakaan.
2. Memastikan penempatan koleksi di rak yang harus selalu rapi setelah
digunakan dalam suatu periode tertentu.
3. Jika ditambahkan dengan penyiangan, maka saat melakukan inventarisasi
bisa dilakukan juga penyiangan untuk menarik koleksi-koleksi tertentu
dari rak koleksi. Hal ini bisa berdasarkan berbagai ketentuan, misanya:
a. Kondisi buku yang rusak.
b. Isi buku yang tidak sesuai dengan visi dan misi perpustakaan yang
bersangkutan.
c. Buku yang labelnya salah.
Persiapan Inventarisasi Menggunakan SLiMS
Untuk melaksanakan inventarisasi menggunakan SLiMS, biasanya
sebuah aplikasi perpustakaan akan menghitung koleksi yang akan
diinventarisasi dengan cara mengubah status koleksi tersebut menjadi “berstatus
hilang”. Setelah statusnya dinyatakan hilang, maka proses inventarisasi bisa
dimulai dengan memasukkan satu per satu koleksi yang ada di rak sampai
semua koleksi tersebut masuk kedalam pangkalan data, maka yang tidak masuk
akan dianggap sebagai koleksi hilang.
187
Cara untuk mempersiapkan inventarisasi menggunakan SLiMS adalah
dengan menggunakan langkah-langkah berikut:
1. Klik menu Stock Take, kemudian klik Initialize.
2. Setelah masuk ke menu Stock Take, maka bisa disiapkan pengaturan
inventarisasi yang disediakan untuk diisi, sebagai berikut:
a. Stock Take name, diisi dengan nama inventarisasi, misalnya diisi
dengan tahun inventarisasi, mis. “2016”.
b. GMD diisi dengan jenis GMD yang ingin diinventarisasi.
c. Collection Type, diisi dengan jenis koleksi yang ingin di
inventarisasi.
d. Location diisi dengan data sesuai dengan tempat.
e. Shelf Location, rak yang ingin diinventarisasi.
f. Classification, kelas klasifikasi yang ingin di inventarisasi.
g. Initialize Stock Take, eksekusi inventarisasi jika semua pengaturan
sudah selesai diisi.
h. Ketika ada warning Stock taking initialized, klik OK.
3. Setelah melalui fase di atas, ketika kita klik kembali menu Stock Take,
maka sekarang akan tampil beberapa sub menu yang semula tidak
nampak. Sub menu tersebut adalah:
188
a. Stock Take History, menampilkan hasil inventarisasi sebelumnya
jika ada.
b. Current Stock Take, Memasukkan nomor barcode untuk
diinventarisasi oleh SLiMS.
c. Stock Take Report, berisi nama inventarisasi, jumlah koleksi yang
harus diinventarisasi, jumlah koleksi yang dianggap hilang, total
koleksi yang sedang dipinjam, jumlah koleksi yang sudah di
inventarisasi, petugas yang melakukan inventarisasi (yang login),
data koleksi inventarisasi sesuai dengan kelas.
189
d. Finish Stock Take, adalah fungsi untuk menghentikan proses
inventarisasi. Ada pilihan untuk “memutihkan” koleksi yang
hilang. Artinya jika diklik, maka status koleksi yang hilang akan
dihapus.
e. Current Lost Item, menjelaskan item apa saja yang belum
diinventarisasi.
190
f. Stock Take Log, berisi catatan inventarisasi jika ada.
g. Resynchronize, menu ini adalah untuk mensinkronisasikan koleksi
saat ini dengan hasil inventarisasi, jika ada perubahan.
h. Upload List, digunakan untuk mengunggah daftar koleksi untuk
diinvetarisasi namun dengan nomor barcode yang dicatat di dalam
bentuk file .txt dan spasi sebagai batas antar barcode (record).
191
BAB XIV
LAPORAN
Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:
1. Mengeksekusi laporan umum
2. Mengeksekusi laporan khusus lainnya
192
Laporan
Untuk melengkapi aktivitas pelayanan perpustakaan yang diberikan
kepada warga jemaat, laporan sangat dibutuhkan sebagai bentuk pertanggung-
jawaban dan evaluasi untuk melakukan perbaikan sesuai arahan yang dihasilkan
oleh laporan-laporan tersebut. Oleh sebab itu, modul laporan yang disediakan
oleh SLiMS tergolong cukup lengkap dan detil, sehingga diharapkan dapat
digunakan dengan baik oleh para pengelola perpustakaan gereja.
Laporan yang dihasilkan oleh SLiMS akan ditampilkan di bawah ini dan
diberikan contoh data dari data perpustakaan gereja yang sudah berjalan. Cara
mengaktifkannya, hanya tinggal klik menu Reporting, lalu memilih laporan
yang diinginkan sesuai dengan nama laporan dibawah ini:
1. Laporan yang digolongkan umum, terdiri dari:
a. Collection Statistic, laporan ringkasan statistik dari jumlah koleksi.
Laporan ini bisa menampilkan grafik lingkaran untuk jumlah total
judul dan total jumlah barcode.
193
b. Loan Report, laporan ringkasan statistik peminjaman koleksi.
c. Membership Report, laporan ringkasan keanggotaan.
194
2. Laporan lainnya meliputi:
a. Custom Recapitulation, statistik jumlah koleksi berdasarkan kelas
DDC.
b. Title List, daftar judul koleksi.
195
c. Item Title List, daftar koleksi berdasarkan barcode.
d. Item Usages Statistic, daftar penggunaan koleksi berdasarkan
judul.
196
e. Loans by Classification, data peminjaman berdasarkan kelas DDC.
f. Member List, daftar keanggotaan berdasarkan nomor anggota.
197
g. Loan List By Member, daftar peminjaman koleksi berdasarkan
peminjam.
h. Loan History, daftar peminjaman.
198
i. Due Date Warning, pencetakan peringatan keterlambatan.
j. Overdued List, daftar koleksi dan peminjam yang terlambat
mengembalikan.
199
k. Staff Activity, laporan pekerjaan yang dilakukan oleh para petugas
perpustakaan.
l. Visitor Statistic, laporan banyaknya anggota yang login masuk ke
website perpustakaan.
200
m. Visitor Statistic (By Day), laporan anggota yang login dihitung
harian.
n. Visitor List, daftar pengunjung login.
Tidak ada contoh.
o. Fines Report, daftar denda keterlambatan.
201
BAB XV
PEMELIHARAAN SISTEM DAN DATA
Yang akan dipelajari dalam bab ini adalah:
1. Backup data
2. Restore data
3. Upgrade SLiMS
4. Nayanes
202
Hal yang sangat perlu untuk dilakukan setelah instalasi selesai dan sistem
SLiMS sudah bisa digunakan sebagai sistem perpustakaan yang operasional
adalah melakukan pemeliharaan sistem dan data. Pemeliharaan sistem dan data
merupakan hal yang sangat penting, mengingat hal ini sangat menentukan
keberlangsungan penggunaan sistem dan meminimalisasi kendala yang bisa
timbul di dalam operasional penggunaan sistem tersebut.
SLiMS memberikan fasilitas fitur untuk melakukan pemeliharaan sistem
dengan cara yang mudah sehingga fitur ini dapat dilakukan dengan mudah oleh
pengelola perpustakaan bahkan dengan pengetahuan yang minim di dalam
masalah teknologi informasi.
Untuk melakukan pemeliharaan fitur, SLiMS menyediakan sarana backup
dan restore. Dengan fasilitas ini pengelola perpustakaan akan dibantu untuk
memulihkan data, jika ternyata di dalam operasionalnya terjadi kerusakan pada
data transaksi atau data koleksi dan keanggotaan. Untuk menjalankan fitur ini,
bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
Backup Pangkalan Data
1. Login ke dalam SLIMS lewat link „Librarian Login‟ di layar utama.
2. Klik pada pilihan „System‟ di sidebar menu.
3. Klik pada pilihan „Database Backup‟.
203
Setelah masuk ke layar menu Backup, maka akan tampil tampilan seperti
ini:
204
1. Fungsi search di sini digunakan untuk melakukan pencarian file
backup yang sudah dibuat. Hasil pencarian yang dilakukan dapat
dilihat pada tabel di bawah.
2. Tabel ini menampilkan hasil dari pencarian yang dilakukan. Jika
belum melakukan pencarian, maka tabel ini akan menampilkan
semua file backup yang sudah dibuat.
3. Tombol ini digunakan untuk melakukan proses pembuatan file
backup. File backup akan disimpan di direktori [folder aplikasi
SLiMS]\apache\htdocs\akasia\files\backup.
Langkah-langkah untuk melakukan backup di SLiMS menggunakan fitur
yang disediakan oleh SLIMS.
1. Ketika sudah masuk ke dalam layar „Database Backup‟, klik
tombol „Start New Backup‟.
2. Tunggu sampai muncul layar bahwa proses backup sudah selesai.
3. Ketika muncul layar konfirmasi, akan ditampilkan lokasi
penyimpanan file backup.
4. Klik tombol „OK‟ untuk menutup layar konfirmasi dan kembali ke
layar „Database Backup‟.
5. Informasi file backup yang barusan dilakukan akan ditampilkan di
baris pertama di tabel hasil pencarian.
205
Catatan: Keseluruhan fitur dan tahapan backup di atas sepertinya sudah
dapat digunakan. Namun faktanya sampai saat ini, backup menggunakan
aplikasi default SLiMS tersebut belum bisa menghasilkan data yang tepat.
Walaupun tidak menampilkan konfirmasi bahwa backup gagal, tetapi
hasil backup tetap 0 kb. Berikut adalah salah satu thread yang membahas
topik tersebut:
http://forum.slims.web.id/viewtopic.php?f=35&t=121&start=10
Selain fitur backup yang masih gagal, modul SLiMS juga belum
dilengkapi oleh fitur “restore”. Tanpa bisa melakukan restore, pada prinsipnya
suatu hasil backup akan tidak ada gunanya. Namun demikian walaupun tidak
ada pada modul default SLiMS bukan berarti kita tidak bisa melakukan backup
dan restore, penjelasan berikut adalah keterangan cara melakukannya.
Backup dan Restore Data Menggunakan PMA
Cara kedua yang dapat dilakukan untuk melakukan Backup adalah
dengan menggunakan fasilitas yang dimiliki sebagai PHPMyAdmin. Karena
prosedur backup yang dimiiki oleh SLiMS belum sempurna, maka disarankan
sebaiknya pengelola perpustakaan menggunakan prosedur kedua ini untuk
melakukan backup. Caranya juga tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Masukkan alamat SLiMS yang dipakai di dalam browser (misalnya
localhost:8089) dan tambahkan „/pma‟ di belakangnya.
2. Masukkan username „root‟.
3. Masukkan password „psenayan‟.
4. Klik tombol „Go‟.
206
Langkah-langkah untuk melakukan backup database.
1. Klik database „Akasia‟ yang ada di bagian kiri layar.
2. Klik tombol „Export‟ pada menu di bagian kanan.
3. Pastikan bahwa pilihan jenis file backup adalah „SQL‟.
207
4. Klik tombol „Go‟ untuk melakukan proses backup. Tunggu sampai
proses download file backup sudah selesai.
Restore Data
Restore biasanya dilakukan bila:
1. Terjadi kerusakan data pada database sistem yang sedang digunakan.
2. Terjadi perpindahan server.
3. Pembuatan server mirror.
4. Berbagai alasan tertentu lainnya.
Penting untuk diketahui bahwa operasi restore bukanlah aktivitas
pemeliharaan biasa. Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya, operasi ini
biasanya dipicu oleh berbagai faktor yang bersifat kritikal. Karena itu kalau
tidak benar-benar diperlukan sebaiknya jangan menggunakan operasi restore.
208
Restore berarti menghapus sepenuhnya data yang lama dan menggantikannya
dengan data yang baru.
Langkah-langkah melakukan restore dengan menggunakan PHPMyAdmin
Cara masuk ke database SLiMS
1. Masukkan alamat SLiMS yang dipakai di dalam browser (misalnya
localhost:8089) dan tambahkan “/pma” di belakangnya.
2. Masukkan username root
3. Masukkan password “psenayan”
4. Klik tombol “Go”
209
Melakukan restore database
1. Klik database “Akasia” yang ada di bagian kiri layar.
2. Klik tombol Operations pada menu di bagian kanan.
3. Klik tulisan Drop the database (DROP). Ini dilakukan untuk membersihkan
database yang sedang dipakai. Pastikan dahulu sebelum melakukan operasi
ini bahwa database telah di-backup karena data tidak bisa dikembalikan jika
sudah melakukan operasi Drop.
4. Klik tombol Import.
210
5. Klik tombol Choose File kemudian cari file backup yang akan digunakan.
6. Pastikan pilihan di bawah tulisan “Format” adalah SQL.
7. Klik tombol GO untuk melakukan proses restore. Tunggu sampai muncul
konfirmasi bahwa proses restore sudah selesai.
Upgrade SLiMS
Jika pengelola perpustakaan gereja sudah menggunakan SLiMS namun
masih menggunakan versi sebelumnya yaitu misalnya versi Meranti, maka kita
bisa meng-upgrade versi tersebut ke versi Akasia dengan menggunakan fungsi
restore di PHPMyAdmin. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Backup SLiMS yang lama (misalnya versi Meranti) dengan
menggunakan metode backup menggunakan PHPmyAdmin seperti yang
dijelaskan di atas.
211
2. Download SLiMS versi terbaru (misalnya SLiMS versi Akasia).
3. Jangan buang atau delete SLiMS yang lama, cukup diganti nama folder-
nya (misalnya dari Psenayan menjadi Psenayan1). Hal ini penting
sebagai tindakan preventif.
4. Extract SLiMS versi terbaru ke drive yang sama dengan SLiMS yang
lama dan pastikan nama foldernya sudah sama dengan nama yang lama.
Hal ini penting sebagai upaya untuk mencegah berbagai mispatching
yang mungkin terjadi ketika program dijalankan.
5. Restore database SLiMS dengan menggunakan PHPmyadmin seperti
yang dijelaskan di atas.
6. Lakukan Verifikasi data.
7. Selesai.
212
Nayanes
Nayanes adalah sebuah aplikasi yang dibuat dengan bahasa pemrograman
Personal Home Page (PHP). Berbeda dengan SLiMS yang merupakan sistim
manajemen untuk operasi berbagai kegiatan layanan perpustakaan, Nayanes
dibangun untuk mengakomodasi fungsi katalog induk (gabungan sumber
metadata bibliografi dari berbagai perpustakaan dan pusat informasi lainnya
yang dapat diakses/ditelusuri melalui sebuah search engine tunggal). Walaupun
memiliki fungsi katalog induk tetapi mekanisme Nayanes berbeda dengan
konsep katalog induk konvensional (UCS) yang biasanya membutuhkan sebuah
server untuk menampung semua metadata bibliografi dari banyak sumber.
Nayanes dikembangkan dengan konsep proxy yang hanya bersifat intermediary
(perantara) berbagai pihak yang membutuhkan informasi dari berbagai sumber
informasi yang sudah terdaftar didalamnya.
Ketika suatu komunitas sumber informasi, misalnya beberapa
perpustakaan gereja sepakat untuk berbagi visibilitas terhadap masing masing
koleksi mereka, Nayanes dapat menjadi solusi untuk mewujudkan hal tersebut.
Implementasi Nayanes juga relatif sederhana, cukup hanya menyediakan satu
213
server yang akan bertindak sebagai proxy server bagi keseluruhan anggota
komunitas yang tergabung.
Instalasi Nayanes
Terdapat dua cara untuk melakukan instalasi pada Nayanes. Pertama
instalasi dengan hosting (harus membeli kapling server dan domain dari
provider) dan yang kedua adalah dengan Xampp (menggunakan fasilitas server
dan domain assignment yang memang sudah dimiliki oleh instansi).
Implementasi Nayanes dengan menggunakan hosting
1. Beli Hosting dan Domain.
2. Download dan install:
a. Filezilla (opensource)
b. Notepad ++ (Opensource)
c. Nayanes (http://slims.web.id/web/?q=node/65)
3. Instalasi Nayanes:
a. Ekstrak Nayanes pada drive C/D
b. Buka folder hasil ekstraksi dan cari file “sysconfig.inc.php”. Buka
dengan Notepad ++
214
c. Didalam “sysconfig.inc.php” lakukan edit pada baris 69 – 77 dan
tambahkan alamat domain OPAC SLiMS Anda pada daftar yang
sudah ada.
Misalnya: http://perpustakaan.GKIGS.net. URL ini akan menjadi
alamat web dari katalog induk selanjutnya pada “desc.” Tambahkan
nama situsnya misalnya Katalog Induk GKI” ini akan menjadi judul/
penampakan dari katalog induk Anda.
$sysconf['node'][8] = array('url' => 'http://perpustakaan.GKIGS.net',
'desc' => 'Katalog Induk GKI');
Secara default sudah terdapat 7 URL/alamat web OPAC dan UCS dari
berbagai perpustakaan yang sudah siap berbagi sumber metadata
bibliografi mereka, tetapi apabila tidak diinginkan kita bisa
menghapus semua URL tersebut dan menggantinya dengan alamat
anggota grup katalog induk yang kita inginkan. Setelah diubah
lakukan save pada notepad ++.
215
4. Pengaturan Nayanes
a. Penggantian nama dan logo situs: Buka file index_template.inc.php
yang berada di nayanes\templates\default. Pada baris 41 bisa
dilakukan perubahan nama situs ataupun perubahan logo situs.
b. Menambahkan tab pada top menu: Di bawah baris 46 di file
index_template.inc.php, tambahkan judul text yang Anda inginkan
misalnya:
li><a href="index.php?p=about">About Nayanes</a></li>
li><a href="http://library.uph.edu">UPH</a></li>
5. Upload ke Host
a. Jalankan filezilla dan login ke FTP (Anda akan mendapatkan id dan
password untuk login ke server host bila sudah membeli hosting)
b. Melalui filezilla masuk ke menu explorer dan cari folder nayanes,
selanjutnya klik kanan dan lakukan.
6. Cek melalui browser, kunjungi URL Nayanes Anda.
7. Selesai.
216
Implementasi Nayanes dengan menggunakan XAMPP
1. Ekstrak master file Nayanes ke folder Xampp/Htdocs.
Di dalam “sysconfig.inc.php” lakukan edit pada baris 69 – 77 dan
tambahkan alamat domain OPAC SLiMS Anda pada daftar yang sudah
ada.
Misalnya: http://perpustakaan.GKIGS.net. URL ini akan menjadi alamat
web dari katalog induk selanjutnya pada “desc.” Tambahkan nama
situsnya misalnya Katalog Induk GKI” ini akan menjadi
judul/penampakan dari katalog induk Anda.
$sysconf['node'][8] = array('url' => 'http://perpustakaan.GKIGS.net',
'desc' => 'Katalog Induk GKI');
Secara default sudah terdapat 7 url/alamat web OPAC dan UCS dari
berbagai perpustakaan yang sudah siap berbagi sumber metadata
bibliografi mereka, tetapi apabila tidak diinginkan kita bisa menghapus
semua URL tersebut dan menggantinya dengan alamat anggota grup
katalog induk yang kita inginkan. Setelah diubah lakukan save pada
notepad ++.
217
2. Buka browser internet, ketikkan http://Localhost/nayanes, lalu selesai.
LAMPIRAN
Sistem Klasifikasi DDC 200
Sumber-sumber Rujukan
238
SUMBER-SUMBER RUJUKAN
American Library Association. (2014). ALA Library Fact Sheet 16: Setting up a
library: A Resource guide. Diakses pada 1 Juli 2016 dari http://www.ala.
org/tools/libfactsheets/alalibraryfactsheet16
Memberikan berbagai referensi dan tautan untuk semua jenis
perpustakaan, termasuk perpustakaan gereja.
Congregational Library & Archives. (2013). Church libraries. Diakses pada 1
Juli 2016 dari http://www.congregationallibrary.org/churches/church-
libraries
Menyediakan tautan ke berbagai situs yang bermanfaat bagi pustakawan
gereja atau anggota gereja yang sedang mempertimbangkan untuk
memulai atau menghidupkan kembali perpustakaan gereja.
Hamakonda, T.P. & Tairas, J.N.B. (2008). Pengantar klasifikasi persepuluhan
Dewey. Ed. 5. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Buku ini adalah adaptasi dari buku Klasifikasi Persepuluhan Dewey yang
bisa dipakai pada perpustakaan-perpustakaan yang koleksinya bersifat
umum dan jumlahnya tidak terlalu besar, termasuk perpustakaan gereja.
Walaupun adaptasi ini bersumber dari DDC edisi 20 namun masih bisa
digunakan oleh perpustakaan pemula.
National Church Library Association. (n.d.). Web resources for church
librarians. Diakses pada 1 Juli 2016 dari http://www.churchlibraries.org/
links.htm
239
Menyediakan tautan ke berbagai situs bagi pustakawan gereja. Walaupun
laman NCLA sudah diberhentikan sejak 31 Desember 2012, tautan yang
memuat indeks ke berbagai sumber informasi tersebut cukup lengkap dan
sangat berguna bagi pustakawan gereja.
Perpustakaan Nasional RI. (2011). Daftar tajuk subjek : Kumulasi tahun 2002-
2010. Ed.rev. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. Diakses pada 1 Juli
2016 dari http://pusbangkol.perpusnas.go.id/downlot.php?file=tajuk
subjek_pnri.pdf
Memuat pedoman pembuatan tajuk subjek dalam katalogisasi yang dapat
diunduh secara gratis.
SLiMS Open Source Library Management System. (n.d.). Diakses pada 1 Juli
2016 dari http://slims.web.id/web/
Situs lengkap tentang SLiMS (Senayan Library Management System),
termasuk tautan untuk mengunduh versi SLiMS terbaru serta forum
pengguna SLiMS.
Sulistyo-Basuki. (2012). Daftar tajuk subjek dalam bahasa Indonesia. Jakarta:
Sagung Seto.
Memuat pedoman pembuatan tajuk subjek dan penelusuran materi
perpustakaan berdasarkan pendekatan subjek untuk perpustakaan
dengan koleksi sekitar 20.000 judul.
Wuryani, I. (Ed.). (2011). Pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan
rumah ibadah. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
240
Pedoman ini diterbitkan untuk membantu serta memberikan acuan kerja
bagi para pengelola agar perpustakaan rumah ibadah bisa dikelola
secara profesional menurut sistem dan ketentuan umum yang berlaku.
Undang–undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang
Perpustakaan. Diakses pada 1 Juli 2016 dari http://dpr.go.id/dokblog/
dokumen/F_20150616_1906.pdf
241
BIOGRAFI PENULIS
Dhama Gustiar Baskoro
Sarjana Sastra bidang Ilmu Perpustakaan, Universitas Indonesia tahun
1996 dan meraih Magister Pendidikan UPH, 2011. Pernah bekerja sebagai
Kepala Perpustakaan dan Teacher Librarian di SPH Lippo Karawaci (1994-
2005) serta Kepala Perpustakaan Stella Maris International School (2005-
2007). Bergabung di Perpustakaan UPH sejak 2007 dan menjabat sebagai
Kepala Bagian Kerjasama Perpustakaan dan Koordinator Program Literasi
Informasi sampai saat ini. Berhasil meraih Peringkat Terbaik I Pustakawan
Berprestasi PTS tingkat Kopertis Wilayah III Jakarta tahun 2012 dan menjadi
finalis Pustakawan Berprestasi PT tahun 2012.
Esterina Muljati Jonatan
Memperoleh M.Sc. in Library & Information Studies dari University
Loughborough, UK pada 1992 dengan beasiswa dari Pemerintah UK.
Sebelumnya bekerja di Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta (d/h IKIP
Jakarta) sebagai Koordinator Sistem Otomasi Perpustakaan dari 1992–2000 dan
Dosen Tidak Tetap untuk mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan pada Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNJ dari 1996–2000. Bergabung di
Perpustakaan UPH tahun 2000 sebagai Kepala Bagian dan sejak 2002 sampai
saat ini menjabat sebagai Manajer Perpustakaan.
Hendryanto Djohan
Sarjana Sastra bidang Ilmu Perpustakaan, Universitas Indonesia tahun
1996 dan meraih Magister Profesional Teknologi Informasi Perpustakaan, IPB
Bogor tahun 2001 dengan beasiswa UPH. Pernah bekerja sebagai Kepala
Perpustakaan Sekolah Dian Harapan Tangerang dari 1996–1997 dan bergabung
di Perpustakaan UPH pada 1997. Sejak 2006 menjabat sebagai Kepala Bagian
Sistem Otomasi Perpustakaan UPH. Pada tahun 2012 mendapat penghargaan
sebagai Peringkat I Pustakawan Terbaik tingkat Propinsi Banten.
242
Marselita Harapan
Sarjana Sastra bidang Ilmu Perpustakaan, Universitas Indonesia tahun
1992. Bergabung di Perpustakaan UPH sejak 2006 dan saat ini menjabat
sebagai Kepala Bagian Pelayanan Teknis di Perpustakaan Pusat. Sebelumnya
pernah bekerja sebagai staf pengolahan di Perpustakaan Yayasan LSM
Kalyanamitra Jakarta (1990–1991) dan Perpustakan Sekolah Tinggi PPM
Menteng Raya Jakarta (1992–1997) serta menjadi Kepala Perpustakaan di PT.
Indomobil Sukses Internasional (1997–2002).
Nathaniel Damar Sasongko
Sarjana Informatika Universitas Pelita Harapan tahun 2011 dengan judul
skripsi Perancangan ulang modul Acquisition dan OPAC pada aplikasi
UPHLib. Setelah magang selama satu tahun di Perpustakaan UPH, pada tahun
2011 bergabung menjadi staf tetap sebagai programmer yang mengembangkan
Sistem Otomasi Perpustakaan UPH (UPHLib desktop version & HOPE web-
based version) sampai saat ini.
Phillips Iman Hery Wahyudi
Sarjana Sosial bidang Ilmu Perpustakaan & Informasi, Universitas
Padjadjaran tahun 2010. Bekerja di Perpustakaan UPH sejak 2006 dan saat ini
menjabat sebagai Kepala Bagian Layanan Pengguna di Perpustakaan
Pascasarjana UPH Jakarta. Sebelumnya bekerja di Perpustakaan UNIC (United
Nation Information Center) Jakarta (2000) dan Perpustakaan PT. AJ Central
Asia Raya Jakarta (2000–2006). Pada tahun 2009 pernah mendapat
penghargaan sebagai Juara II Pustakawan Teladan tingkat Propinsi Banten dan
tahun 2010 sebagai Peringkat II Pustakawan Berprestasi tingkat Propinsi DKI
Jakarta.