Perpindahan Panas
-
Upload
justin-dancess -
Category
Documents
-
view
73 -
download
5
description
Transcript of Perpindahan Panas
PowerPoint Presentation
PERPINDAHAN PANAS(HEAT TRANSFER)
MATERI KULIAH
1. Dasar-dasar perpindahan panas (Konduksi,Konveksi, Radiasi).
2. Aplikasi perpindahan panas dalam Industri
Dasar-dasar mempelajari perpindahan panas:
Persamaan differensial biasa/parsial
Mekanika fluida
Konsep neraca energi thermodinamika
Definisi :
Ilmu yang mempelajari tentang laju perpindahanpanas diantara material/benda karena adanyaperbedaan suhu (panas dan dingin)
Panas akan mengalir dari tempat yang suhunya tinggike tempat yang suhunya lebih rendah
KEGUNAAN ILMU PERPINDAHANPANAS
Z Untuk merencanakan alat-alat penukar panas (heatexchanger).
Z Untuk menghitung kebutuhan media pemanas/
pendingin pada suatu reboiler atau kondensor dalamkolom destilasi.
Z Untuk perhitungan furnace/dapur.
radiasi
Z Untuk perancangan ketel uap/boiler.
Z Untuk perancangan alat-alat penguap (evaporator).
Z Untuk perancangan reaktor kimia
- Eksotermis
butuh pendingin
Endotermis
butuh pemanas
MEKANISME
PERPINDAHAN PANAS
1. Konduksi (hantaran)
2. Konveksi
3. Radiasi (sinaran)
1. KONDUKSI
Adalah proses perpindahan panas jika panas mengalirdari tempat yang suhunya tinggi ke tempat yangsuhunya lebih rendah, dengan media penghantar panastetap.
Dasar : Hukum Fourier
q=kA
k
dT
dx
q
k
atau
A
=k
dT
dx
Q= laju perpindahan kalor (Watt), k= konduktivitas termal materi (W/mC), A=luas penampang yang tegak lurus arah laju perpindahan kalor 6
Contoh perpindahan panas konduksi
Perpindahan panas konduksi pada bahan dengan ketebalan berbeda,mana yang lebih lama naik suhunya ?
7
Perpindahan panas konduksi pada bahan dengan panjang berbeda,mana yang lebih lama panasnya ?
Perpindahan panas konduksi pada bahan dengan suhu berbeda,mana yang lebih cepat konduksinya ?
2. KONVEKSI
Yaitu perpindahan panas yang terjadi antarapermukaan padat dengan fluida yang mengalir disekitarnya, dengan menggunakan media penghantarberupa fluida (cairan/gas)
Dasar : Hukum Newtonq
q=hAT
c
T
cc
ws
atau
A
=h
c
T
w
T
s
h= koefisien perpindahan panas konveksi (W/m2.k), Tw = temperatur permukaan, Ts= Temperatur fluida10
Contoh peristiwa perpindahan secara konveksi
Pergerakan udara pada peristiwa perpindahan konveksi dengansumber panas pada salah satu sudutnya
Macam-macam Konveksi :
1. Konveksi bebas/konveksi alamiah (freeconvection/natural convection)
perpindahan panas yang disebabkan oleh beda suhu danbeda rapat saja dan tidak ada tenaga dari luar yangmendorongnya.
Contoh : plat panas dibiarkan berada di udara sekitartanpa ada sumber gerakan dari luar
2. Konveksi paksaan (forced convection)perpindahan panas aliran gas atau cairan yangdisebabkan adanya tenaga dari luar
Contoh : plat panas dihembus udara dengan kipas/blower
3. RADIASI
Adalah perpindahan panas yang terjadi karena
pancaran/sinaran/radiasi
gelombang
elektro-
magnetik, tanpa memerlukan media perantara
Dasar : Hukum Stefan-Boltzman4
q
r=
AT
13
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI, KONVEKSI, RADIASI
Perpindahan panas konveksi
Panas yang dipancarkan dan
Panas radiasi dari
alami dan/atau konveksi
dipantulkan
matahari
paksaan
Perpindahan panas konduksi ke tanah melalui blokbeton
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI
Konduktivitas Thermal (Daya Hantar Panas)
Adalah sifat bahan yang menunjukkan seberapa cepatbahan itu dapat menghantarkan panas konduksi
Pada umumnya nilai k dianggap tetap, namun sebenarnyanilai k dipengaruhi oleh suhu (T).
Konduktor
Isolator
bahan yang mempunyai konduktivitasyang baik
Contoh : logam
bahan yang mempunyai konduktivitasyang jelek
Contoh : asbes
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI PADABIDANG DATAR
1. Perpindahan Panas Konduksi Pada Satu Bidang Datar(Slab)
q
profil suhu
T
q
x
Hk. Fourier :q=kA
dT
dx
=kA
T
x
q=
T
x
kA
Laju perpindahan panas, q aliranTemperatur potensial
konduktivitas thermal, ktebal bahan, x
luas permukaan, A
Analogi listrik (Hk. Ohm) Aliran=
T
tahanan
potensial
tahanan
I=
V
R
q=
x
kA
Bila aliran panas dinyatakan dengan analogi listrik menjadi :
q
T1T2
T
q=
T
2
=
T
1
R
x
kA
R
T
T
T
1
2
q==
R
x
kA
2. Perpindahan Panas Konduksi Pada Satu SeriBahan
z Aliran panas dilewatkan pada bidang dataryang disusun berlapis-lapis dengan bahanyang berbeda-beda.
z Aliran panas masuk dengan suhu T1 dankeluar dengan suhu T4. Suhu antar mukamasing-masingnya adalah T2 dan T3.
z Contoh : pada konstruksi furnace, boiler,dll.
A
B
C
T1
T2
q
k
A
T3
kB
kC
q
T4
x
A
xB
xC
Analogi listrik bahan yang disusun secara seri :
q
T1
T2
T3
T4
RA
RB
RC
Persamaan aliran panas untuk seluruh bidang datar adalah :
q=
T
menyeluruh
R
th
Rth adalah jumlah tahanan thermal.
Untuk bahan yang disusun seri : Rth = RA + RB + RC +
Persamaan aliran panas untuk bidang yang disusun seri adalah :
q=
T
menyeluruh
R
=
R
T
+R+R
th
A
B
C
T
T
q=
x
k
A
+
A
1
x
k
4
B
+
A
x
k
C
A
A
B
C
Pada keadaan steady state, panas yang masuk pada sisi mukasebelah kiri harus sama dengan panas yang meninggalkan sisimuka sebelah kanan,
qinput
= qoutput
sehingga,
q=q
=
q
=
q
T
q==
R
ABC
TT
A TBC
==
RRR
th
TT
ABC
TT
T
3
T
4
q
A
12
=
x
A
kA
A
qB=
23q
x
B
kA
B
C
=
x
C
kA
C
3. Perpindahan Panas Konduksi Melalui Bahan yangDisusun Seri dan Paralel
Dinding yang terdiri atas beberapa macam bahan yangdihubungkan seri dan paralel dialiri panas. Perpindahan panaskonduksi dianggap berlangsung hanya satu arah (arah x).
T0
T1
T2
T3
T4
4a
2a
4b
q1
2b
3q
4c
x1
x2
x3
x4
Analogi listrik untuk susunan seri dan paralel :
R2a
T0T1
R1
R2b
Rk1Rk2
T2T3
R3
R4a
R4bT4
R4c
Untuk menyelesaikan susunan di atas, maka tahanan yangdisusun paralel harus diselesaikan lebih dahulu sehingga padaakhirnya akan terbentuk susunan seri.
Untuk susunan paralel :
1
R
=
1
R
+
11R+R
+
1
2
3
Persamaan aliran panas untuk susunan di atas adalah :
q=
T
R
=
R +R
T
+R+R
th
1
k1
3
k2
x
x
2
R=
1R=
1
kA
k1
k A+kA
R=
11
x
3R
2a
=
k2
2a2b2b
x
4
3
kA
k A +k A+k
4a4a4b4b
A
4c 4c
3
3
Penyelesaian persamaan aliran panas untuk susunan seri dan
paralel adalah :
T
T
q=
xx
04
xx
1
kA
+
k A
2
+kA
+
k
3
A
+
4
k A +k A+kA
112a2a
2b 2b33
4a4a4b4b4c 4c
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI PADASILINDER
1. Perpindahan Panas Konduksi pada Silinder Berongga
Suatu silinder panjang berongga dengan jari-jari dalam ri, jari-jariluar ro dan panjang L dialiri panas sebesar q. Suhu permukaandalam Ti dan suhu permukaan luar To.
L
To
ro
ri
Ti
Analogi listrik :
q
Ti
To
R
Aliran panas hanya berlangsung ke arah radial (arah r) saja.Luas bidang aliran panas dalam system silinder ini adalah :Ar = 2rL
Sehingga hukum Fourier menjadi :
q=kA
dT
= k2rL
dT
r
dr
dr
Kondisi batas (Boundary Condition, BC) :
(i) r = ri
T = Ti
(ii) r = ro
T = To
Dengan kondisi batas di atas, persamaan aliran panas untuk
koordinat silinder adalah :
2kL
q=
T
i
T
o
atauq=
2kLTT
io
ln
r
o
r2,3log
i
r
o
r
i
T
q==
T
i
T
o
R
ln
r
r
th
o
i
2kLDalam hal ini tahanan thermalnya adalah :
lnrr
o
i
R=
Jika D adalah diameter silinder maka :
r
o
r
=
th2kL
Do
D
Persamaan aliran panas dapat ditulis,
ii
2kLTT
q=
2kLT
i
T
o
q=
atau
i
2,3logD
o
D
ln
D
D
o
o
i
i
Jika diameter dalam silinder (Di) > 0,75 diameter luar (Do), aliran
panas bisa dicari dengan :q=
T
i
T
o
D
D
2
kL
o
D
i
+D2
i
o
2. Perpindahan Panas Konduksi pada Dinding LapisRangkap Berbentuk Silinder
Sebuah silinder yang suhu permukaannya relatif tinggi dapatdiisolasi dengan beberapa macam bahan yang disusun seri.
L
kC
kB kAr1
A
B
C
T1
r2
r
T
r3
4
2
T3
T4
q
T1
T2
T3
T4
Analogi listrik :
RA
RB
RC
Persamaan aliran panas untuk dinding lapis rangkap berbentuksilinder adalah :
q=
T
menyeluruh
R
=
R
T
+R+R
th
ln(rr)
AB
ln(rr)
C
ln(rr)
R
A
21
=
2kL
R
B
32
=
2kL
R
C
43
=
2kL
A
TT
14
q=
B
sehingga,
2L
atauq=
T
1
C
T
4
ln(rr)ln(r
r)ln(rr)
lnrrln(r
r)ln(rr)
21
32
+
43
+
(
21
)
3243
2k
A
L2k
B
L2k
C
Lk
+
A
k
+
B
k
C
qinput = qoutput
sehingga,
T
q==
R
T
A TB
=
RR
T
C
=
R
T
1
q=
th
TTT
412
=
A
T
2
=
BC
TT T
334
=
R
ln(rr)ln(r
r)ln(rr)
th
2
2k
A
13
L2k
B
24
L2k
C
3
L
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI PADA BOLA
1. Perpindahan Panas Konduksi pada Bola Berongga
Suatu bola berongga dengan jari-jari dinding dalam ri, jari-jaridinding luar ro dan panjang L dialiri panas sebesar q. Suhupermukaan dalam Ti dan suhu permukaan luar To.
To
ro
Analogi listrik :
ri
q
Ti
R
Ti
To
Aliran panas hanya berlangsung ke arah radial (arah r) saja.Luas bidang aliran panas adalah :
Ar = 4r2
Sehingga hukum Fourier menjadi :
q=kA
dT
=
2
dT
r
dr
dr
Kondisi batas (Boundary Condition, BC) :
(i) r = ri
T = Ti
(ii) r = ro
T = To
Dengan kondisi batas di atas, persamaan aliran panas untuk
koordinat bola adalah :
q=
4kT
i
T
o
1
T
q==
R
T
i
1
T
o
1
1
r
i
th
r
o
r
i
4k
r
o
11
Dalam hal ini tahanan thermalnya adalah :R
th
=
r
i
4k
r
o
=
rroi
4krr
i
o
2. Perpindahan Panas Konduksi pada Dinding LapisRangkap Berbentuk Bola
T4
r4T3
r3
r2
r1T
k1
k2
k3
Sebuah bola yang suhupermukaannya relatif tinggi
dapat diisolasidengan
T2
beberapa macam bahan.
1
Analogi listrik :
q
T
1
T2
T3
T4
R1
R2
R3
Persamaan aliran panas untuk dinding lapis rangkap berbentuk
bola adalah :q=
T
menyeluruh
R
=
R
T
+R+R
q=
sehingga,
T
1
111
T
4
11
th1
atau
1
2
q=
3
4
111
TT
14
1
11
r
1
4k
rrr
223
+
4k
rr
34
+
4k
rr
12
k
rr
23
+
k
rr
34
+
k
123
qinput = qoutput
TT
123
T
T
q==
RR
12
=
R
3
=
R
th
TTTT
123
TTTT
14
q=
R
=
12
11
=
23
11
=
34
11
th
r
1
4k
rrrrr
22334
4k4k
1
2
3
PERPINDAHAN PANAS
KONDUKSI DAN KONVEKSISECARA SIMULTAN
KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS
MENYELURUH (OVERALL HEAT TRANSFERCOEFFICIENT, U)
Adalah merupakan aliran panas menyeluruhsebagai hasil gabungan proses konduksi dankonveksi.
Koefisien perpindahan panas menyeluruhdinyatakan dengan W/m2.oC (Btu/h.ft2.oF)
1. KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS MENYELURUHPADA BIDANG BATAR
Suatu bidang datar, salah satu sisinya terdapat fluida panas A dansisi lainnya terdapat fluida B yang lebih dingin.
TA
Fluida A
q
Analogi listrik :
T1
k
h1
TA
RA
Fluida B
h2
T2
TB
q
T1T2TB
R12RB
Perpindahan panas menyeluruh dinyatakan dengan :
T
A
q=
TAT T
BAB
=
1+x+
11+x+1
hAkAh
1
Selain ituq=UA T
Ahkh
212
menyeluruh
sehingga koefisien perpindahan panas menyeluruh dapatdinyatakan dengan :
U=
1
h
1
+x
k
+1
h
1
2
Untuk bidang datar yang disusun seri,
T
A
q=
TAT T
BAB
=
1x
+
hAkA
11
+
hA
x1
++
hkh
1
2
1
2
sehingga koefisien perpindahan panas menyeluruh dapat
dinyatakan dengan :
U=
1
h
+
1
x
k
+
1
h
1
U=
2
1
A
R+
C
1
R
k
+R
C
2
2. KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS MENYELURUHPADA SILINDER
Suatusilinder berongga terkena lingkungan konveksi di permukaanbagian dalam dan luar oleh fluida A dan fluida B. Suhu kedua fluida, TA danTB. Zat alir mengalir melalui pipa pada suhu TA. Perpindahan panas dari zatalir ke pipa secara konveksi diteruskan lewat pipa secara konduksi danselanjutnya ke zat alir yang ada di luar pipa pada suhu TB secara konveksi.
L
r1
r2
TA
T1
TT2
TA
RC1
TB
Analogi listrik :
q
T1T2TB
RkRC2
r
Perpindahan panas menyeluruh dari zat alir di dalam pipa ke zatalir di luar pipa adalah
T
T
A
B
q=
ln
r
r
1
21
+
hA2kL
+
h
1
A
1
1
2
2
Luas permukaan untuk perpindahan panas zat alir :
di dalam pipa, A1 = 2r1L
di luar pipa,sehingga,
A2 = 2r2L
TT2L
TT
A
q=
BAB
=
1
h 2rL
lnrr
21
+
2kL
+
11
h 2rLhr
lnrr
21
+
k
+
h
1
r
1
1
2
2
1
1
2
2
Koefisien perpindahan panas menyeluruh dapat didasarkan atas bidangdalam atau bidang luar tabung.
Bidang dalam,
A
(
T
T
)
2rL
T
T
1A
q=
B1AB
=
A lnr rA
r lnrrr
1121
+
h2kL
1
+
hA
1
h
121
+
k
1
+
hr
1
U1=
1
+
r ln
1
1
rr
21
22122
r
1
+
h
k
h
r
1
Bidang luar,
2
A(TT)
2
2r LTT
q=
A
2AB
A lnr r
2221
+
+
=
r
12
2A
r lnrr
221
+
B
+
1
hA2kL
11
1
U2=
hhrkh
2112
rr ln
22
+
hr
rr
21
k
+
1
h
1
1
2
3. KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS MENYELURUHPADA BOLA
Analogi listrik :
T1
r1
TAr2
T2TA
TB
q
T1
RA
T2TB
R12RB
Perpindahan panas menyeluruh dari zat alir di dalam pipa ke zat alir
di luar pipa adalah
T
T
q=
AB
11
1
+
hA
rr
12
4k
1
+
hA
1
1
2
2
Koefisien perpindahan panas menyeluruh, Bidang dalam,
2
A(TT)4r
TT
q=
A
1
1
A
1
B
=
r
2
1
1
A
1
B
2
1rrA
1rrr
112
+
h4k
1
+
hA
1
h
12
+
k
1
+
hr
2
1
U1=
r
2
1
1
1
2
2122
2
1
r
r
r
1
1
2
+
hk
1
+
hr
2
1
Bidang luar,A
2
(TT)
2
2
4rTT
2
q=
A
AB
=
11
2AB
211
2r
A2r
rr2rr
21
+
hA4k
2
+
12
hhr
+
2
12
k
+
1
h
11
U2=
2
1
211
r
2112
r
2
r
r
2
1
h
+
2
r
2
k
+
1
h
1
1
2
TEBAL ISOLASI KRITIS
1. SILINDER TERISOLASI
Sebuah pipa bundar dipasang selapis isolasi di sekelilingnya.Suhu dinding dalam isolasi adalah Ti sedang suhu luarnya terkenakonveksi sebesar Ts.
h, Ts
ri
Tirc
T
Analogi listrik untuk pipa terisolasi adalah
q
ln
R=
rr
ci
T
k
2kL
i
Rk
T
Rh
Ts
Rh=
1
2rLh
c
Persamaan perpindahan panas untuk pipa terisolasi adalah :
T
menyeluruh
q=
R
TT
is
=
lnrr
thci
2kL
+
1
2r Lh
c
2L
q=
lnr
TT
is
r
ci
k
+
r
1
h
c
Untuk
menentukan jari-jari kritis isolasi
(rc) agar perpindahan
panasnya maksimum dapat dicari dengan 2 cara, yaitu
dq
drc
=0
ataudR
drc
k
=0
Jari-jari kritis diperoleh :
rc =
h
Artinya, perpindahan panas maksimum dari pipa terjadi ketika jari-jari kritis sama dengan ratio konduktivitas thermal isolasi dengankoefisien perpindahan panas permukaan.
Jika rc
k
h
k
h
perpindahan panas meningkat denganpenambahan tebal isolasi.
perpindahan panas menurun denganpenambahan tebal isolasi.
2. BOLA TERISOLASI
Sebuah bola dipasang selapis isolasi di sekelilingnya. Suhudinding dalam isolasi adalah Ti sedang suhu luarnya terkenakonveksi sebesar Ts.
Analogi listrik untuk bola terisolasi
ri
rc
Ti
h, Ts
T
adalah
Ti
Rk
11
q
TTs
Rh
R
k
r
=i
r
c
R
h
1
=
2
4k
4r
h
c
Persamaan perpindahan panas untuk bola terisolasi adalah :
T
menyeluruh
q=
R
TT
is
=
11
th
rr
ic
4k
1
+
4r
2
h
c
q=
4TT
is
11
r
r
ic
k
+
r
1
2
h
c
Untuk menentukan jari-jari kritis isolasi (rc) agar perpindahanpanasnya maksimum dapat dicari dengan 2 cara, yaitu
dq
drc
=0atau
2k
dR
drc
=0
Jari-jari kritis diperoleh :rc =
h
PERPINDAHAN PANASKONVEKSI
Cara-cara meramalkan nilai koefisienperpindahan kalor konveksi, h
KONVEKSI PAKSA (FORCEDCONVECTION FLOW SYSTEM)
Z ALIRAN DI ATAS PLAT RATA
Daerah laminar
Daerah transisi
Daerah turbulen
U
U
U
U
Berbagai daerah aliran lapisan batas di atas plat rata
Pengelompokan aliran yang mengalir di atas plat diketahui daribilangan Reynolds
U
Re=
.x.U
=
x
dimana :
U
= kecepatan aliran bebas
x
= jarak dari tepi depan
= / = viskositas kinematik
Transisi dari aliran laminar menjadi turbulen terjadi bila Re > 5.105Untuk aliran sepanjang plat rata, lapisan batas selalu turbulen untukRe 4. 106
Z ALIRAN DALAM TABUNG
Aliran berkembang
penuh
Untuk aliran turbulen biasanya
U .d U
d
Re
d
m
=
m
=
>2300
Z LAPISAN BATAS PADA PLAT RATA
Lapisan Batas Termal
Daerah dimana terdapat gradien suhu dalam aliran akibat prosespertukaran kalor antara fluida dan dinding
Lapisan Batas Hidrodinamik
Daerah aliran dimana gaya-gaya viscous dirasakan
T
Tw = suhu dinding
t
Tw
qw
A
=k
T = suhu fluida di luar lapisan batas termalt= tebal lapisan termal
dT
dyw
DIMENSI DAN JENIS ALIRAN DALAM PIPA MEMPENGARUHI NILAI h54
Angka Prandtl
Parameter yang menghubungkan ketebalan relatif antara lapisan batashidrodinamik dan lapisan batas termal
Pr =
Angka Nusselt :Nu
h
=
x
k Cp
=
Cp.
k
x =
k
Untuk plat yang dipanaskan pada keseluruhan panjangnya :
Nu
x
13
= 0,332 PRe
r
12x
berlaku untuk fluida yang mempunyai angka Prandtl antara 0,6 - 50.
Untuk angka Prandtl yang rendah :Nu
Untuk Angka Prandtl yang tinggi :
1
0,3387 Re
x
2
12
= 0,530 PRe
r
13
Pr
12x
x
Nu
x
=
23
0,0468
14
1+
Pr
Koefisien perpindahan kalor rata-rata dan angka Nusselt bisa diperolehdengan :
h= 2h
x
12
13
.U
L
Nu
L
= 2Nu
x
= 0,664 Re
L
PrdimanaReL=
Analisa di atas didasarkan atas pengandaian bahwa sifat-sifat fluidakonstan di seluruh aliran. Jika terdapat perbedaan menyolok antarakondisi dinding dan kondisi aliran bebas, sifat-sifat tersebutdievaluasi pada suhu film, Tf yaitu rata-rata aritmatik antara suhudinding dan suhu aliran bebas.
T
T = w
f
+T
2
Beda suhu rata-rata sepanjang plat dapat dihitung dengan :
T
w
q
T=
w
Lk
1213
0,6795 Re
L
Pr
Z ALIRAN TURBULEN DALAM TABUNG
Untuk aliran turbulen yang sudah jadi atau berkembang penuh :
Bilangan Reynolds :Re
d
U
=
m
d
Bilangan Nusselt :Nu
d =
hd
k
,n
Nu
= 0,023 RePr
dd
Nilai n
: n = 0,4
untuk pemanasan
n = 0,3
untuk pendinginan
Perpindahan kalor per satuan panjang :
q
=hd(TT)
w
b
L
KONVEKSI BEBAS
(NATURAL CONVECTION)
Konveksi yang terjadi karena prosespemanasan yang menyebabkan fluida berubahdensitasnya (kerapatannya) dan bergerak naik
Gerakan fluida dalam konveksi bebas terjadi karena gaya bouyancy(apung) yang dialaminya apabila kerapatan fluida di dekatpermukaan perpindahan kalor berkurang sebagai akibat prosespemanasan.
[ PLAT/SILINDER VERTIKAL
Bilangan Grashoff :
g.(T
w
GrL=
3
T)L
2
dimana :
g
= percepatan gravitasi
= viskositas kinematik
= 1/T = koefisien ekspansi volume (K-1)
Koefisien perpindahan kalor dievaluasi dari :
q
=hA
(
T
T
)
w
w
Koefisien perpindahan kalor konveksi bebas rata-rata untuk berbagai
situasi dinyatakan dalam bentuk :
Nu =C
(
Gr Pr
m
)=
hL
k
Gr.Pr = Ra (Bilangan Rayleigh)
Harga C dan m dapat dilihat pada tabel :
Jenis
Gr.Pr (Ra)
C
M
Aliran
Laminar
104 - 109
0,59
109 - 1013
0,10
1/3
Korelasi yang lebih rumit diberikan oleh Churchill dan Chu :
14
Nu=0,68 +
[1+
0,670 Ra
9 16
(0,492 / Pr)
49
]
16
untuk 10-1 < RaL < 109
12
Nu=0,825 +
[1+
0,387 Ra
9 16
(0,492 / Pr)
untuk 10-1 < RaL < 1012
8 27
]
[ PLAT HORISONTAL
Plat horisontal dengan permukaan panas menghadap ke atas :
Nu= 0,13
1
(GrPruntuk GrL.Pr < 2 x 108
LL
1
Nu= 0,16(GrPr
untuk 2 x 108 < GrL.Pr < 1011
L
L
Plat horisontal dengan permukaan panas menghadap ke bawah :
Nu= 0,58
1
(GrPruntuk 106 < GrL.Pr < 1011
LL
Jangan lupa bahwa :Nu
L =
hL
k
q
=hA
(
T
T
)
w
[ SILINDER HORISONTAL
g(TT)d
3
1
Gr
d
w
=
Nu
2
q
=hd(TT
d
)
= 0,53(
Gr
d
Pr
k Nu
h=
d
w
L
[ KONVEKSI BEBAS DARI BOLA
Nilai Nusselt rata-rata untuk bola isotermal ke udara :
hd14
d
Nu
f
=
k
=2+
f
0,392 Gr
f
untuk 1 < Grf < 105
Dengan memasukkan angka Prandtl diperoleh :
Nu
f
= 2 + 0,43(
Gr
f
1
Pr
f
Untuk rentang yang lebih tinggi :
Nu
f
= 2 + 0,50(
Gr
f
1
Pr
f
untuk 3 x 105 < Gr Pr < 8 x 108
PERPINDAHAN PANASRADIASI
Radiasi pancaran sinaran ilian
Radiasi thermal radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu bendakarena suhunya.
Radiasi selalu merambat dengan kecepatan cahaya, 3 x 1010 cm/s.Kecepatan ini sama dengan hasil perkalian panjang gelombangdengan frekuensi radiasi :
c=
dimana : c = kecepatan cahaya
= panjang gelombang ( = 10-8 cm) = frekuensi
Perambatan radiasi thermal berlangsung dalam bentuk kuantum dansetiap kuantum mengandung energi sebesar
E= h
h = konstanta Planck, 6,625 x 10-34 J.s
Setiap kuantum dianggap sebagai suatu partikel yang mempunyaienergi, massa dan momentum seperti molekul gas photonSehingga, pd hakekatnya radiasi merupakan pancaran yg disebabkanoleh gas photon yang mengalir dari satu tempat ke tempat lain.
Dengan teori relatifitas dan thermodinamika statistik maka akandiperoleh suatu rumus yang disebut Hukum Stefan-Boltzmanndimana energi total yang dipancarkan oleh suatu benda sebandingdengan pangkat empat suhu absolut :
4E =T
bDilihat dari daya emisinya, benda terbagi ke dalam 3 macam :
1. Benda putih sempurna (absolutely white)
menyerap sinar, tanpa mengemisikan kembali.Emisivitas () = 0
2. Benda abu-abu (gray body)
0 < < 1
3. Benda hitam (blackbody)
menyerap 100%, mengemisikan 100%.Emisivitas () = 1
SIFAT-SIFAT RADIASI
Sifat-sifat benda yang menerima energi radiasi :
radiasi datang
dipantulkan/refleksi ()
diserap/absorpsi ()
diteruskan/transmisi ()
= faktor refleksi (refleksivitas)
= faktor absorpsi (absorpsivitas) = faktor transmisi (transmisivitas)
++=1
Kebanyakan benda padat tidak meneruskan radiasi thermal, = 0,sehingga
+=1
Sifat-sifat radiasi benda,
1. Benda yang sifatnya dapat menyerap energi yang datangseluruhnya (100%) disebut benda hitam (blackbody)
= 1
;
= 0
Emisi benda hitam, = 1 = = 1
2. Benda yang dapat memantulkan energi yang datang 100%disebut benda putih sempurna (absolutely white)
= 1
;
= 0
3. Benda yang diantara black body dan white body disebut bendaabu-abu (grey body)
0 < < 1
IDENTITAS KIRCHHOFF
Emisivitas () suatu benda sama dengan absorpsivitas ()-nyapada suhu yang sama
Emisivitas suatu benda () perbandingan antara energi yangdapat dipancarkan oleh benda itu
=
E
E
pada suhu T dibandingkan dengan
b
energi yang dipancarkan oleh
benda hitam pada suhu yang sama
Energi yang dipancarkan oleh suatu benda selalu lebih kecil darienergi yang dipancarkan oleh benda hitam sehingga harga 1.
FAKTOR PANDANGAN (Fm
Faktor bentuk (shape factor) Faktor pandang (view factor) Faktor sudut (angle factor)
m-n)
Faktor konfigurasi (configuration factor) Faktor geometris (geometry factor)
Eb1
Eb2
T
T2
1
A1
A2
Pertukaran energi antara dua permukaan yang mempunyai suhu yang berlainan
Permukaan 1 dan permukaan 2 saling meradiasi
energi di
permukaan 1 bisa sampai di permukaan 2 dan sebaliknya.
F1-2 = fraksi energi yang meninggalkan permukaan 1 dan diterimaoleh permukaan 2.
F2-1 = fraksi energi yang meninggalkan permukaan 2 dan diterimaoleh permukaan 1
Fm-n = fraksi energi yang meninggalkan permukaan m dan diterimaoleh permukaan n
Energi yang meninggalkan permukaan 1 dan sampai di permukaan
2 adalah
: Eb1A1F12
Energi yang meninggalkan permukaan 2 dan sampai di permukaan
1 adalah
: Eb2A2F21
Pertukaran energi nettonya adalah :
q1-2 = Eb1A1F12 - Eb2A2F21
Pada 2 permukaan m dan n berlaku hubungan resiprositas
AmFmn = AnFnm
Sehingga pertukaran kalor nettonya menjadi :
q1-2 = A1F12(Eb1-Eb2) = A2F21(Eb1-Eb2)
HUBUNGAN BERBAGAI FAKTOR BENTUK
Benda-benda tidak bisa memandang dirinya sendiri :F11 = F22 = F33 = = 0
Jika Fij adalah fraksi energi total yang meninggalkan permukaan idan sampai di permukaan j maka :
n
F
=1
j=1
ij
Untuk lengkung tiga permukaan dapat kita tuliskan :
F11 + F12 + F13 = 1
F11 = 0
F13 = 1 - F12
F21 + F22 + F23 = 1
F22 = 0
F23 = 1 - F21
Dari hubungan resiprositas : A1F12 = A2F21
PERTUKARAN KALOR ANTARA BENDA TAKHITAM
Pada perpindahan kalor radiasi antara permukaan hitam, semuaenergi radiasi yang menimpa permukaan itu diserap.Pada benda tak hitam, tidak seluruh energi yang jatuh di permukaandiserap; sebagian dipantulkan kembali ke permukaan lain dalamsystem dan sebagian mungkin dipantulkan keluar system.Diandaikan semua permukaan bersifat difus (baur, menyebar) danmempunyai suhu seragam, emisivitas dan refleksivitas konstan diseluruh permukaan.
Didefinisikan :
G = iradiasi
panas radiasi total yang menimpa suatu permukaan sebuah benda persatuan waktu per satuan luas
J = radiositas
panas radiasi total yang meninggalkan suatu permukaan sebuah bendaper satuan waktu per satuan luas
Dianggap seluruh permukaan mempunyai G dan J yang sama.
Radiositas jumlah energi yang dipancarkan(emisi) dan energi yang
dipantulkan (refleksi) apabila tidak ada energi yang diteruskan(transmisi, = 0)
+ = 1
= 1 - = 1 -
sehingga
J = Eb + G = Eb + (1 - )G
JE
G=
b
1
Energi netto yang meninggalkan permukaan adalah :
q
A
=JG
=E+1)GG
b
=EbG
Masukkan persamaan G, akan diperoleh :
q=
A
1
E J
b
Dari persamaan di atas diperoleh
q=
E
b
J
Arus=
beda potensial
1
tahanan permukaan
A
Jaringan permukaan :
q
Eb
J
1
A
Pertukaran energi radiasi antara permukaan A1 dan A2
A1
A2
J1
J2
F12
F21
Energi yang meninggalkan permukaan 1 dan mencapai permukaan
2 adalah :
J1A1F12
Energi yang meninggalkan permukaan 2 dan mencapai permukaan
1 adalah :
J2A2F21
Pertukaran kalor netto antara kedua permukaan adalah
q12 = J1A1F12 - J2A2F21
Dari hubungan resiprositas : A1F12 = A2F21
Sehingga :
q12 = A1F12(J1 - J2) = A2F21(J1 - J2)
(J
J
)
beda potensial
q=
12
1
AF
Arus=
tahanan ruang
1 12
Jaringan ruang
q
J1
A
J2
1
1 12F
Jaringan radiasi merupakan gabungan antara jaringan permukaandan jaringan ruang. Kedua unsur jaringan itu merupakan pokok-pokok metode jaringan radiasi (radiation network method).
PERPINDAHAN PANAS RADIASI ANTARA DUAPERMUKAAN
Perpindahan panas antara dua permukaan dan tidak ada permukaanlain di lingkungannya
q
Eb1J1
1
1
A
J2Eb2
11
2
AFA
1 12
11
Pertukaran panas nettonya adalah :
22
T
4
T
4
E
q=
b1
E
b2
E
=
b1
E
b2q
12
=
netR1
net
1
11
1
1
A
+
1
AF
+
21
AA
++2
AFA
111 122
1
2
11 1222
PERPINDAHAN PANAS RADIASI ANTARA TIGAPERMUKAAN
q
Eb1J1
1
1
A
J2
1
A
1 12F
Eb2
1
2
A
22
11
1
AF
1 13
J3
A
1
3
A
33
Eb3
1
F
223
Untuk menghitung perpindahan panas antara tiga benda ini dapatdiselesaikan dengan menerapkan hukum arus Kirchhoff : Jumlahsemua arus yang memasuki suatu node ialah nol.
Node I :E
JJJJJ
b11
1
1
A
+
21
1
AF
1 12
+
31
1
AF
1 13
=0
Node II :J
11
JEJJJ
12
1
+
b22
1
+
32
1
=0
2
AF
1 12A
A
F
2 23
Node III:J
22
JJJEJ
13
1
+
23
1
+
b33
1
=0
3
AF
1 13
A
F
2 23A
3
3
PERPINDAHAN PANAS RADIASI ANTARA DUABIDANG DATAR YANG DIHUBUNGKAN DENGANBIDANG YANG TIDAK DAPAT MENGHANTARKAN
PANAS TETAPI DAPAT MEMANTULKAN SEMUAPANAS YANG DITERIMA
q
Eb1J1
1
1
A
J2
1
A
1 12F
Eb2
1
2
A
22
1
1
1
1
A
A2F
1 13F
23
J3= Eb3
J3tidak dihubungkan dengan tahanan permukaan radiasi karenapermukaan 3 tidak bertukaran energi, sehingga
4
J3 = Eb3 = T3
Contoh : Dua buah plat yang berada dalam ruangan yang besar.Karena luas ruang A3 sangat besar maka tahanan ruang
1
3
A3
=0sehingga Eb3 = J3
3
Untuk menghitung aliran panas pada masing-masing permukaan,kita cari radiositas J1dan J2 dengan menggunakan hukum arusKirchhoff.
E
J
J
J
J
J
b11
Node J1 :1
1
A
+
21
1
AF
+
31
1
A 1F
=0
1
1
1 12
1
12
J
J
E
J
E J
1
2
Node J2 :1
+
b22
1
+
b32
1
=0
2
AF
AA F
1 12
2
2
2
21
E
Panas total yang dilepas plat 1 :q=
b1
J
1
1
1
1
A
1
1
Eb
J
Panas total yang dilepas plat 2 :
22
q=
2
1
2
A
2
2
Panas yang diterima dinding kamar :
q
=
q
+q
JJJ
312
JJEJE
atauq
3
13
=
1
AF
+
23
1
AF
=
A
1b3
1
(1F)
+
A
2b3
1
(1F)
113223
112221