PERNYATAAN KEASLIANrepository.uinjambi.ac.id/297/1/SPI141863... · PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini...

79
1

Transcript of PERNYATAAN KEASLIANrepository.uinjambi.ac.id/297/1/SPI141863... · PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini...

  • 1

  • 2

    PERNYATAAN KEASLIAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa:

    1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

    salah satu syarat memperoleh gelar strata 1 (S1) di fakultas syariah UIN STS

    Jambi.

    2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan telah saya cantumkan

    sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN STS Jambi.

    3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

    merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

    sanksi yang berlaku di UIN STS Jambi.

  • 3

    Pembimbing I : SayutiUna,S.Ag., MH

    Pembimbing II : SitiMarlina, S.Ag., M.HI

    Alamat : Fakultas Syariah UIN STS Jambi

    Jl. Jambi-Muara Bulian KM. 16 Simp. Sei Duren

    Jaluko Kab. Muaro Jambi 31346 Telp. (0741)

    582021

    Jambi, 2018

    Kepada Yth.

    Bapak Dekan Syariah

    UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

    Di-

    JAMBI

    PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Assalamu‟alaikum wr. wb.

    Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi

    Saudara RiskaKhairunnisa yang berjudul “PENEGAKAN HUKUM

    PERIZINAN TERHADAP IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA

    JAMBI” telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna

    melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam

    Hukum Tata Negara pada Fakultas Syariah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi

    kepentingan Agama, Nusa dan Bangsa.

    Wassalamu‟alaikum wr. wb.

  • 4

  • 5

  • 6

    PERSEMBAHAN

    Alhamdulillahirobbil‟alamindengan Rahmat Allah SWT skripsi ini saya

    persembahankan kepada orang-orang yang telah memberikan cinta, kasih,

    perhatian, serta motivasi dalam menuntut ilmu. Kedua orang tua tercinta :

    Ayahanda Wihernanto danIbundaSrisulastri tercinta yang telah

    mendidikku dengan penuh kegigihan dan kesabaran, yang tak henti-hentinya

    menyelipkan namuku dalam setiap do‟a nya, berkat do‟a dan dorongan motivasi

    beliau berdualah saya dapat menyelesaikan skripsi ini, terimakasih untuk semua

    yang ayah ibu berikan selama ini, harapan besarku semoga skripsi ini menjadi

    hadiah indah bagi ayah mamak.KakakdanAdik-adik tersayang :

    IntanNur Indah Sari, Baharuddinrasiqdan Imam Ahmad asroriuntuk orang

    yang selalu ada memberikan semangat dan mendo‟akan keberhasilanku, dan

    keluargakeduanurafni, widiindah sari, defithariati.

    Bapak danibukdosen bembimbing yang telah memberikan arahan,

    masukan serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini, serta dosen-dosen

    lainnya yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini.Sahabat seperjuangan jurusan

    hukum tatanegara, fakultas syariah UIN STS jambi

    Almamater tercintaUniversitasIslam Negeri SulthanThahaSaifuddin jambi, tempat

    penulis menimba ilmu.

  • 7

    MOTTO

    ٍَْي َِّئَذا َحَكْوُحْن َب َِا ُِْل ََ ٌَْأُهُرُكْن َأْى ُجَإدُّّا األَهاًَاِت ِئَلى َأ الَّاِس َأْىِئىَّ اللَّ

    ََ َكاَى َسِوًٍعا َبِصًٍرا َِ ِئىَّ اللَّ ََ ًِِعوَّا ٌَِعُظُكْن ِب َجْحُكُوْا ِباْلَعْدِل ِئىَّ اللَّ

    Artinya:

    “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada

    yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan

    hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.

    Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya

    kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha

    melihat”.1

    1Q.S. An-Nissa, Ayat 28

  • 8

    ABSTRAK

    Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan membahas tentang mengenai

    penegakan hukum perizinan terhadap izin mendirikan bangunan reklame dikota

    Jambi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yuridis empiris. Jenis

    penelitian adalah kualitatif. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil dan kesimpulan

    implemetasi dari penegakan hukum perizinan reklame dikotajambi telah

    terlaksana sesuai dengan aturan, berjalan dengan baiknya dapat dilihat dari

    praktek dilapangan yang telah sesuai dengan aturan perundang-undangan, namun

    demikian adapun kendala yang dihadapi yaitu dari para pengusaha tersendiri

    sehingga menghambat pelaksanaannya. Kendala-Kendala yang dihadapi Dalam

    Penegakan Hukum Perizinan TerhadapIzin Mendirikan Bangunan Reklame di

    Kota Jambi yaitu dalam penegakan seperti tidak semua dalam perizinan yang

    terdaftar tidak semua lolos dan data yang sudah lolos kemudian diterbitkan. Dari

    pengusaha IMBR ada tidak melaporkan mendirikan bangunan yang sifatnya

    illegal, kemudian ada kegiatan pengawasan yang kedapatan biasanya akan

    mendapat tindakan penegakan yang akan dilakukan oleh dinas perkim, dari dinas

    perkim, dari dinas penananman modal dan pelayanan, dinas pengolahan pajak dan

    retribusi daerah dan dinas satpolpp (satuanpolisipamongpraja) pemilik dari

    bangunan reklame tersebut tidak ada ditempat sehingga Karena tidak tahu siapa

    pemilik nya sehingga harus terlebih dahulu dilihat dan di cek keberkas dan titik

    koordinatnya di lihat baru diketahui pemiliknya siapa, kemudian juga pengusaha

    yang melakukan perizinan seringkali berusaha untuk tidak patuh terhadap

    peraturan yang telah diberikan oleh dinas. Kendala lainnya juga terdapat pada

    perpanjangan izin mendirikan reklame karena serirgkali dari pihak pengusaha jika

    sudah membangun bangunan reklame sering lupa memperbarui izin karena batas

    waktu yang diberikan untuk pemasangan reklame adalah selama 3 (tiga) tahun

    sehingga jika sudah melewati batas tesebut seharusnya di perbaiki namun banyak

    dari sebagian oknum pengusaha mangkir dari pemanggilan, izin mendirikan

    reklame sendiri terkadang juga masih banyak yang melanggar aturan yaitu seperti

    reklame illegal karena mendirikan tanpa melakukan perizinan terlebihdahulu di

    kantor penanaman modal dan dinas perizinan tataruang, banyak dari pengusaha

    mengatasnamakan dari pihak-pihak yang memberikan izin mendirikan reklame

    tanpa melalu isyarat dari dinas terkait.

    Kata kunci: Penegakan hokum,Izin mendirikan Reklame

  • 9

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang mana dalam

    penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

    dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula

    iringan shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi

    Muhammad saw.

    Skripsi ini diberi judul “PENEGAKAN HUKUM PERIZINAN

    TERHADAP IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN REKLAME DIKOTA

    JAMBI” merupakan suatu kajian mengenai

    penegakanhukumperizinanmendirikanbangunanreklamesesuaidenganketetapanun

    dang-undang yang adadanjugabagaimanahukumitubekerja di masyarakat.

    Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit

    hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data

    maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

    terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka

    skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas

    penulis ucapkan adalah terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu

    penyelesain skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:

    1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, Ph. D, selaku Rektor UIN STS Jambi.

    2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS

    Jambi.

    3. Bapak H. Hermanto Harun, Lc, M.HI., Ibu Dr. Rahmi Hidayati, S.Ag., M.HI,

    dan Dr. Yuliatin, S.Ag., M.HI, Selaku Wakil Dekan I bidang Akademik

    ,Wakil Dekan II bidang Keuangan, dan Wakil Dekan III bidang

    Kemahasiswaaan, di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

    4. Bapak Abdul Razak, S.HI.,M.IS dan ibu Ulya Fuhaidah, S.Hum, MSI, selaku

    Ketua dan Sekretaris Jurusan Hukum Tatanegara Fakultas Syariah UIN STS

    Jambi.

  • 10

    5. Bapak SayutiUna,S.Ag.,MH danibuSitiMarlina,S.Ag.,M.HI, selaku

    Pembimbing I dan II skripsi ini.

    6. Bapak dan ibu dosen, asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawati Fakultas

    Syariah UIN STS Jambi.

    Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

    memberikan konstribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah

    swt kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon

    kemaafanya. Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah swt.

  • 11

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL

    LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... i

    NOTA DINAS ................................................................................................. ii

    PERSEMBAHAN……………………………………………………………iii

    PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................... iv

    MOTTO .......................................................................................................... v

    ABSTRAK ...................................................................................................... vi

    KATA PENGANGTAR ................................................................................. vii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL………………………………………………………….. xi

    PEDOMAN TRANSLITERASI................................................................. ... x

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 9 C. Batasan Maslah………………………………………………………. 9 D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ....................................... 9 E. Kerangka Teori .................................................................................... 10 F. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 21

    BAB II METODE PENELITIAN

    A. Lokasi Penelitian .................................................................................. 23 B. PendekatanPenelitian……………………………………………….... 23 C. JenisdanSumber Data………………………………………………. 23 D. IntrumenPengumpulan Data…………..…………………………….. 24 E. SistematikaPenulisan………………………………………………… 25 F. Jadwal Penelitian .................................................................................. 26

    BAB IIIGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Sejarah Kota Jambi .............................................................................. 28 B. LetakGeografis………………...…………………………………….. 33 C. Pemerintahan…………………………………………………………. 34 D. Penduduk Kota Jambi………………………………………………… 34 E. Sosial…………………………………………………………………. 35 F. Pertanian……………………………………………………………… 37 G. Perindustrian…………………………………………………………. 38

  • 12

    H. Perdagangan…………………………………………………………. 39 I. KeuangandanHarga-harga……………………………………………40 J. GambaranUmum Kantor……………………………………………...41

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    A. Sistem Perizinan Pendirikan Bangunan Reklame di Kota Jambi......... 44

    B. ImplementasiPenegakanHukumTerhadapIzinMendirikanBangunanReklame

    di Kota Jamb…………………………………………………64

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ......................................................................................... 77 B. Saran .................................................................................................... 78

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    CURRICULUM VITAE

  • 13

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 :Jumlahkecamatandanluaswilayahsetiapkecamatan di Kota

    Jambi

    Table 2 :Kepadatanpenduduksetiapkecamatan di Kota Jambi

    Table 3 :JumlahSekolahkeseluruhan di Kota Jambi

    Table 4 :Jumlahpusatkesehatanmasyarakatdansejenisnya

    Table 5 :JenisdanJumlahTempatIbadah

  • 14

    PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

    Transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan pedoman

    transliterasi berdasarkan surat Keputusan Bersama Menteri Agama Rid An

    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158 Tahun 1987 dan Nomor:

    u543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988. Adapun secara garis besar uraiannya

    sebagai berikut:

    ARAB LATIN

    Konsonan Nama Konsonan Keterangan

    (Tidak dilambangkan (half madd ا

    B B Be ب

    T Th Te ت

    Ts Th Te dan Ha خ

    J J Je ج

    (Ch ḥ Ha (dengan titik di bawah ح

    Kh Kh Ka dan Ha خ

    D D De د

    Dz Dh De dan Ha ذ

    R R Er ر

    Z Z Zet ز

    S Sh Es س

    Sy Sh Es dan Ha ش

    (Sh ṣ Es (dengan titik di bawah ص

    (Dl ḍ De (dengan titik di bawah ض

    (Th ṭ Te (dengan titik di bawah ط

    (Dh ẓ Zet (dengan titik di bawah ظ

    Koma terbalik di atas „ „ ع

    Gh Gh Ge dan Ha غ

  • 15

    F F Ef ف

    Q Q Qi ق

    K K Ka ك

    L L El ل

    M M Em م

    N N En ى

    ّ W W We

    ٍ H H Ha

    A ʼ ء Apostrof

    Y Y Ye ي

    2. Vocal rangkap dua diftong bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan

    antara harakat dengan huruf, translitterasinya dalam tulisan Latin

    dilambangkan dengan huruf sebagai berikut:

    a. Vocal rangkap ( ْْ :dilambangkan dengan gabungan huruf aw, misalnya ( َسal-yawm.

    b. Vocal rangkap ( ًْ -dilambangkan dengan gabungan huruf ay, misalnya: al (َسbayt.

    3. Vokal panjang atau maddah bahasa Arab yang lambangnya berupa harakat dan

    huruf, transliterasinya dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf dan

    tanda macron (coretan horizontal) di atasnya, misalnya ( اْلَفا ِجَحْة = al-fātiḥah ), ْْم ) ٍْوٌة ) al-‘ulūm), dan = اْلُعُل .(qīmah = ِق

    4. Syaddah atau tasydid yang dilambangkan dengan tanda syaddah atau tasydid,

    transliterasinya dalam tulisan Latin dilambangkan dengan huruf yang sama

    dengan huruf yang bertanda syaddah itu, misalnya ( = ḥaddun), ( = saddun),

    ( = ṭayyib).

    5. Kata sandang dalam bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf alif-lam,

    transliterasinya dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf “al”, terpisah

    dari kata yang mengikuti dan diberi tanda hubung, misalnya ( ٍْث ,(al-bayt = اْلَب= السوأء ) al-samā’).

    6. Tā’marbūtah mati atau yang dibaca seperti ber-harakat sukūn, transliterasinya

    dalam bahasa Latin dilambangkan dengan huruf “h”, sedangkan tā’

  • 16

    marbūtahyang hidup dilambangkan dengan huruf “t”, misalnya (ِِالل = ُرْؤٌَُة اْلru’yat al- hilāl ).

    7. Tanda apostrof („) sebagai transliterasi huruf hamzah hanya berlaku untuk yang

    terletak di tengah atau di akhir kata, misalnya (ُرْؤٌَُة = ru’yah ), ( َِاء = ُفَقfuqahā’).

  • 17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    “Negara Indonesia adalah negara hukum”.2Hukum memiliki peranan yang

    penting dalam mencapai tujuan Negara.Untuk mencapai tujuan Negara,

    pemerintah dan aparatnya, harus menggunakan aturan main yang berlandaskan

    kepada kebenarannya, kejujuran, keadilannya.Disinilah letak pentingnya hukum

    bagi masyarakat atau suatu Negara. Maka dari itu sebagai Negara hukum, setiap

    penyelenggara urusan pemerintahan haruslah berdasarkan pada hukum yang

    berlaku.

    “Negara hukum yang dianut pemerintah adalah Negara hukum materil

    yang disebut jga hukum modern atau Negara kesejahteraan”.3Hal ini yang sesuai

    yang tercantum dalam alinea keempat pembukaan UUD 1945 Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945, yakni melindungi segenap bangsa, seluruh tumpah darah

    Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,

    serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, berdamaian

    dan keadilan sosial.

    “Salah satu karakteristik konsep Negara kesejahteraan adalah kewajiban

    pemerintah untuk mengupayakan kesejahteraan umum atau bestuurszorg.Menurut

    E Utrecht, adanya bestuurszorg ini menjadi tanda menyatakan bahwa suatu

    2UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 1 Ayat (3) negara hukum 3Helmi, Hukum Perizinan Lingkungan Hidup, Sinar Grafika, Jakarta, 2012, hlm. 16

  • 18

    walfare state”.4Dalam Negara kesejahteraan (wafare state) pemerintah dibebani

    untuk menyelenggarakan kepentingan umum atau mengupayan kesejahteraan

    sosial yang dalam menyelengarakan kewajiban itu pemerintah diberi kewenangan

    untuk campur tangan dalam kehidupan masyarakat dalam batas-batas yang di

    perkenankan oleh hukum.

    Pemerintah mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menguahakan

    kesejahteraan bagi warganya.Oleh karena itu dibutuhkan sikap pemerintah

    proaktif dan mengendalikan aktivitas masyarakat.Salah satu peran pemerintah

    selaku penguasaterhadap masyarakatnya adalah melalui instrument yuridis yang

    salah satu nya perizinan.“Dapat di sebutkan bahwa izin merupakan salah satu

    perangkat hukum administrasi yang digunakan pemerinah untuk mengendalikan

    warganya”.5

    Salah satu intrumen,izin berfungsi selaku ujung tombak instrument hokum

    sebagai pengaruh, perkayasa, dan perancang adil dan makmur itu di

    jelmakan”.6Banyak aspek kehidupan masyarakat yang diatur melalui sitem

    perizinan terutama yang berkaitan dengan orang banyak agar ketertiban dalam

    masyarakat tetap terjaga.Demikian juga perizinan dengan dunia usaha.Ada

    berbagai macam bentuk izin usaha perdagangan, izin trayek, izin tempat hiburan,

    izin gangguan (HO), izin produksi makanan dan minuman izin.Mendirikan

    bangunan (IMB), serta izin mendirikan bangunan reklame.Pengiklanan melalui

    reklamemerupakan salah satu bentuk kegiatan yang erat dengan ketertiban

    4Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara Edisi Revisi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 18 5Juniarso Ridwan dan Achmad Sodiq Sudrajat, Hukum Administrasi Negara dan kebijakan

    pelayanan public.(Bandung: Nuansa 2010), hlm.93 6ibid, hlm. 208

  • 19

    masyarakat, karena pada umumnya bangunan reklame ditempatkan dibangunan

    yang dapat dilihat oleh banyak orang seperti di jalan-jalan besar perkotaan.

    Di era globalisasi ini reklame merupakan media informasi yang sangat

    strategis bagi perusahaan maupun bagi seseorang atau kelompok yang ingin

    mengenalkan dirinya atau memasarkan produknya kepada masyarakat luas secara

    tidak langsung.Akhir-akhir ini pembangunan bangunan reklame semakin banyak

    tidak beraturan terutama didaerah perkotaan.Hal ini di picu tingkat persaingan

    dunia usaha dan ditambah lagi dengan keadaan politik Indonesia yang menyambut

    Pemilu Legeslatif dan Pemilu Presiden,sebelumnya juga diadakannya pemilihan

    walikota dikota Jambi.Dampak yang diakibatkan makin semerawutnya

    pembangunan bangunan reklame sangat dirasakan oleh masyarakat diperkotaan,

    tidak terkecuali di Kota Jambi.7

    Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu disini adalah penyelenggaraan

    perizinan mulai dari tahap permohonan sampai tahap penerbitan dokumen

    (penyerahan izin pada pemohon), dilakukan secara terpadu dalam satu

    tempat.Penerapan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu merupakan salah satu

    bentuk usaha dalam menjalankan aktifitas pemerintahan yang lebih efektif dan

    efisien.Aplikasi teknologi ini merupakan bentuk nyata usaha pemerintah dalam

    mempermudah dan mempercepat alur pelayanan perizinan. Dengan adanya kantor

    tersebut maka pemerintah dapat melaksanakan pelayanan secara terpadu dengan

    memperhatikan kondisi lingkungan dan masyarakatnya.

    7https://id.wikipedia.org/wiki/Reklame , diakses 8 Oktober 2018

    https://id.wikipedia.org/wiki/Reklame

  • 20

    Program tersebut didukung dengan adanya perkembangan teknologi

    informasi secara global pada akhirnya mampu mengembangkan tingkat pelayanan

    perizinan dengan menggunakan teknologi internet secara on-line untuk melayani

    para pemohon IMB yang berhalangan mendatangi secara langsung. Dengan

    adanya teknologi ini masyarakat dapat mengontrol kinerja aparatur pelayan publik

    dalam memproses IMB atau perizinan lain yang telah diajukan. Baik itu mengenai

    kelengkapan data, administrasi, hingga rincian retribusi semuanya sangat terbuka

    dan transparan untuk diakses.Sehingga mampu meningkatkan kepercayaan dari

    masyarakat.Khususnya bagi para pemohon IMB sektor industri pariwisata yang

    notabene mempunyai skala besar dalam pengurusan IMB, yang tentunya rincian-

    rincian yang sekecil mungkin sangat berpengaruh terhadap tujuan yang mereka

    inginkan.

    Tidak terkecuali di Kota Jambi yang belakangan ini mengalami

    pertumbuhan yang pesat dalam pembangunan sektor industri. Pembangunan untuk

    menarik wisatawan dan juga investor dalam sektor industri dan pariwisata gencar

    dilakukan. Hal ini pasti membutuhkan pelayanan ekstra yang harus diberikan

    pemerintah dalam bidang perizinan terhadap masyarakat demi terciptanya

    pelayanan dan juga pengurusan perizinan yang efisien, efektif, dan tepat sasaran.

    Kota Jambi merupakan salah satu kota yang sedang berkembang dengan

    pesat di segala bidang terutama terutama dibidang dunia usaha. Perkembangan

    pembangunan di Kota Jambi yang semakin meningkat diraskan sangat

    menjanjikan untuk iklim dunia usha bagi pelaku usaha.Hal ini terlihat dari

    banyaknya perusahaan yang berdiri dikota jambi.Dengan semakin banyaknya

  • 21

    perusahaan, maka tingkat persaingan semakin meningkat sehingga memicu

    perusahaan untuk mempromosikan barang atau jasanya menggunakan media

    reklame.8

    Penyelenggaraan reklame diwilayah kota Jambi diatur dalam Peraturan

    Daerah Nomor 3 Tahun 2015 sedangkan tata cara penyelenggaran izin mendirikan

    bangunan reklame yaitu Peraturan walikota nomor 24 Tahun 2015 Tentang

    bangunan reklame. Pembentukan Peraturan Walikota Jambi Nomor 40 Tahun

    2009 tentang bangunan Reklame mengacu kepada ketentuan 100 Peraturan

    Daerah Kota Jambi Nomor 06 Tahun 2002 tentang bangunan yang menentukan:

    “pengaturan lebih lanjut tentang pelaksanaan penyelenggaraan bangunan reklame

    ditetapkan dengan peraturan daerah”. Dalam peraturan walikota tersebut diatur

    mengenai ketentuan perizinan bangunan reklame seperti ketentuan lokasi titik-

    titik pemasangan reklame, persyaratan bangunan reklame, dan ketentuan

    mekanisme perizinan reklame.9

    Adanya ketentuan perizinan bangunan reklame tersebut untuk mencgah

    bahaya yang timbul dari bangunan reklame, bangunan tertata dengan rapi, dan

    keindahan kota tetep terjaga. Selain peraturan mengenai perizinan mempunyai

    berbagai tujuan tertentu. Menurut Spelt dan ten Berg yang dikutip oleh Ridwan

    HR, secara umum tujuan dari system izin dapat disebutkan sebagai berikut:

    a. Keinginan mengarahkan (mengendalikan “struren”) aktivitas-aktivitas

    tertentu (misalnya izin bangunan).

    b. Mencegah bahaya bagi lingkungan (izin-izin lingkungan)

    8https://dpmptsp.jambikota.go.id/website/?halm=1&halmdi=19 , akses 23 september 2018

    9Peraturan Walikota Nomor 24 Tahun 2015 Tentang Bangunan Reklame

    https://dpmptsp.jambikota.go.id/website/?halm=1&halm%20di=19

  • 22

    c. Keinginan melindungi obyek-obyek tertentu (izin membongkar pada

    monument-monumen).

    d. Hendak membagi benda-benda yang sidikit izin penghuni didaerah

    padat penduduk).10

    c. Pengarah dengan menyeleksi orang-orang dan aktivitas-aktivitas (izin

    berdasarkan “drank en horecawel” dimana pengurus harus memenuhi

    syarat-syarat tertentu.11

    Dalam kenyataan yang terjadi dilapangan tidak sesuai yang diharapkan.Di

    Kota Jambi banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam bidang perizinan

    khususnya izin bangunan reklame sehingga menimbulkan reaksi masyarakat.

    Dalam rangka optimalisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) disektor

    pajak bumi dan bangunan Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD)

    Kota Jambi mengumumkan bahwa batas akhir pembayaran pajak bumi dan

    bangunan pada tanggal 30 september 2018. Warga atau badan pelaku usaha yang

    menjadi wajib pajak diminta untuk segera membayarkan kewajibannya. Jika lewat

    tanggal jatuh tempo, wajib pajak akan dikenakan sanksi denda berupa bunga 2

    persen per bulan.

    Berbagai inovasi terus dilakukan BPPRD kota jambi untuk menggugah

    kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, komunikasi secara persuasif,

    sosialisasi serta pengenaan denda dengan harapan masyarakat akan taat dalam

    membayar pajak. Bagaimana tidak kota jambi yang notabenenya daerah yang

    hanya mengandalkan Pendapatan melalui Pajak dan Retribusi daerah untuk

    10

    Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara Edisi Revisi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 198 11

    http://bpprd.kotajambi.web.id/? diakses senin 3 september 2018

    http://bpprd.kotajambi.web.id/?%20%20diakses

  • 23

    mendorong percepatan pembangunan kota jambi.Kepala BPPRD Kota jambi

    mengatakan “Kami himbau untuk wajib pajak bumi dan bangunan Kota Jambi

    untuk segera melakukan pembayaran pajak bumi dan bangunan sebelum jatuh

    tempo untuk menghindari sanksi denda, karena pajak yang dibayarkan untuk

    membangun kota Jambi.

    BPPRD terus berinovasi melakukan penertiban dan penindakan terhadap

    media-media reklame yang penyelenggaraannya tidak sesuai dengan ketentuan

    perundang-undangan yang berlaku, dengan optimalnya pendapatan,kota jambi

    akan terus maju yang sekarang sudah baik akan lebih baik lagi kedepannya namun

    dalam perjalanannya tidaklah mulus masih banyak ditemui wajib pajak yang

    membandel.12

    Dinas Penanaman Modaldan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Jambi

    telah menerbitkan sebanyak 4.485 izin mendirikan bangunan di daerah ini selama

    tahun 2017."Penerbitan IMB pada tahun 2017 mengalami peningkatan, karena

    setiap tahun masyarakat sudah semakin sadar dalam pengurusan perizinan

    mendirikan bangunan,"kata Kepala DMPTSP Kota Jambi, Fahmi Sabki di Jambi,

    Jumat.Dari jumlah izin yang telah diterbitkan itu, kata dia, yang paling

    mendominasi untuk kategori perizinan rencana tata gedung lingkungan dan

    perumahan sebanyak 3.660 izin, izin mendirikan ruko, rumah ibadah, indekos, dan

    rumah sakit 552 izin.Selain itu izin mendirikan bangunan untuk reklame sebanyak

    253 izin dan izin mendirikan bangunan tower BTS sebanyak 20 izin.

    "Paling banyak IMB yang telah diterbitkan adalah untuk perumahan, karena

    12

    http://bpprd.kotajambi.web.id/?diakses senin 3 september 2018

    http://bpprd.kotajambi.web.id/?diakses

  • 24

    memang saat ini banyak pengembang perumahan yang melakukan pembangunan

    rumah," kata dia.Pihaknya menyatakan akan terus berinovasi agar masyarakat

    dalam pengurusan semakin mudah sehingga dapat meningkatkan kesadaran

    masyarakat dalam pengurusan perizinan.13

    Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim)

    Kota Jambi, Masrizal mengatakan target pendapatan asli daerah (PAD) dari IMB

    pada tahun 2017 hanya tercapai sekitar 80 persen atau sebesar Rp12,5 miliar dari

    target yang ditetapkan sebesar Rp15 miliar.Pihaknya tidak menampik bahwa saat

    ini masih banyak bangunan yang tersebar di Kota Jambi belum mengurus dan

    memiliki perizinan mendirikan bangunan."Kita akan mengkaji dan mengevaluasi

    mana saja gedung yang belum mengurus IMB dengan menurunkan petugas untuk

    melakukan pengecekan," katanya.14

    Dari banyak nya persoalan bangunan reklame yg disebutkan diatas maka

    perlu adanya penegakan administrasi yang tegas kepada penyelenggara bangunan

    reklame terutama bangunan reklame terutama bangunan reklame yg tidak

    memiliki izin menyalahi aturan kawasan penyenggaraan bangunan

    reklame.Berdasarkan kenyataan yang terjadiinilah penulis merasa tertarik untuk

    melakukan penelitian dan mengangkat permasalahan ini kedalam sesuai karya

    ilmiah berupa skripsi yang berjudul “Penegakan Hukum Perizinan Terhadap

    Izin mendirikan Bangunan Reklame Di Kota Jambi”.

    13

    Wawancara Fahmi Subki kepala kantor Dinas Penanaman Modal dan Perizinan

    Terpadu Satu Pintu 14

    https://fokusjambi.com/post/detail/pemkot-jambi-menerbitkan-4-485-izin-mendirikan-

    bangunan.html diakses 3 september 2018

    https://fokusjambi.com/post/detail/pemkot-jambi-menerbitkan-4-485-izin-mendirikan-bangunan.htmlhttps://fokusjambi.com/post/detail/pemkot-jambi-menerbitkan-4-485-izin-mendirikan-bangunan.html

  • 25

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan diatas

    untuk menghindari pembahasan yang teralalu luas, penulis membatasi

    permasalahn sebagai berikut:

    1. Bagaimana Harmonisasi sistem peraturan Perizinan Mendirikan

    Bangunan Reklame di kota Jambi?

    2. Bagaimana Implementasi penegakan hukum perizinan terhadap izin

    mendirikan bangunan reklame di kota Jambi?

    C. Batasan Masalah

    Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang di bahas menyebabkan

    pembahasan ini menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah yang telah

    penulis buat sebelumnya maka penulis memberikan batasan masalah ini hanya

    membahas mengenai penegakan hukum perizinan terhadap izin mendirikan

    bangunan reklame dikota Jambi pada tahun 2017.

    D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Dengan adanya semua perumusan masalah di atas, diharapkan adanya

    suatu kejelasan yang di jelaskan dan dijadikan tujuan bagi penulis dalam skripsi

    ini. Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

    a. Ingin mengetahui dan menjabarkan bagaimana harmonisasi sistem

    perizinan mendirikan bangunan reklame di kota Jambi.

  • 26

    b. Ingin mengetahui dan menganalisis bagaimana Implementasi

    penegakan hukum administrasi terhadap izin mendirikan bangunan

    reklame di Kota Jambi

    2. Kegunaan penelitian

    a. Penelitian ini sebagai studi awal yang dapat di jadikan suatu

    pengalaman tentangsistem, implementasi dan penegakan hukum

    Perizinan terhadap izin mendirikan bangunan reklame di Kota Jambi .

    b. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana

    Setrata satu (S1) di Fakultas Syari‟ah, Universitas Islam Negeri

    Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.

    c. Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan untuk Fakultas Syari‟ah

    khususnya jurusan Hukum Tata Negara dan dosen-dosen Fakultas

    Syari‟ah yang lainnya.

    d. Sebagai sumber referensi dan saran pemikiran bagi kalangan

    akademisi dan praktisis masyarakat di dalam menunjang penelitian

    selanjutnya yang akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi

    penelitian yang lain.

    E. Kerangka Teori

    Ingin memahami dan mengetahui maksud serta mempermudah membahas

    permasalahan, menghindari penafsiran yang berbeda maka dijelaskan beberapa

    pengertian yang berkaitan dengan judul skripsi ini yaitu:

  • 27

    1. Teori Perizinan

    Adapun secara spesifik pengklarifikasian ke tiga bentuk perizinan tersebut.

    Menurut Adrian Sutedi perbedaan antara lisensi, konsesi, dan dispensasi adalah

    sebagai berikut:

    a. Dispensasi adalah keputusan administrasi negara yang membebaskan

    sutau perbuatan dari kekuasaan peraturan yang menolak perbuatan

    tersebut,WF prince mengatakan bahwa dispensasi adalah tindakan

    pemerintahan yang meyebabkan suatu peraturan perundang-undangan

    menjadi tidak berlaku bagi sesuatu hal yang istimewa.

    b. lisensi adalah suatu izin yang memberikan hak untuk menyelenggarkan

    suatu perusahaan,lisensi digunakan untuk menyatakan suatu izin yang

    memperkenankan seseorang untuk menjalankan suatu perusahaan

    dengan izin khusus atau istimewa.

    c. Konsesi merupakan suatu izin berhubungan dengan pekerjaan yang

    besar dimana kepentingan umum terlibat erat sekali sehingga

    sebenarnya pekerjaan itu menjadi tugas dari pemerintah,tetapi oleh

    pemerintah diberikan hak penyelenggaraannya kepada konsesionaris

    (pemegang izin) yang bukan pejabat pemerintah.

    d. Izin menurut Sjahran Basahadalah perbuatan hukum administrasi

    Negara bersegi satu yang mengaplikasikan peraturan dalam hal konkrit

  • 28

    berdasarkan persyaratan dan prosedur sebagaimana ditetapkan oleh

    ketentuan peraturan perundang-undangan.15

    2. Hukum perizinan

    Perizinan atau izin merupakan salah satu instrument hukum administrasi

    Negara yang dapat digunakan bagi pelaksana undang-undang untuk melakukan

    tindakan hukum dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.16

    Meskipun

    Syahran Basah mengakui betapa sulitnya memberikan defenisi perihalperizinan

    karena terlalu beragamnya defenisi tersebut, tetapi kata kunci yang dapat menjadi

    pegangan dari pada izin menurut hemat penulis, bahwa pada dasarnya perbuatan

    itu berangkat memang pada dasarnya dibolehkan oleh sesutau ketentuan hukum.

    Di bawah ini dikutip beberapa defenisi perizinan dari beberapa ahli

    diantaranya:

    1. Prins, Perizinan adalah pada izin memuat uraian yang limitatif tentang

    alasan-alasan penolakannya, sedangkan syarat atau bebas dispensasi

    memuat uraian yang limitatif tentang hal-hal yang untuknya dapat

    diberikan dispensasi itu, tetapi perbedaan ini tidak selamanya jelas.

    2. Ateng Syarifuddin,Perizinan adalah bahwa izin bertujuan dan berarti

    menghilangkan halangan, hal yang dilarang menjadi boleh atau

    15Bachan Mustafa, Sistem Hukum Administrasi Negara Indonesia, (Bandung:

    PT. Citra Aditya Bakti, 2001) 16

    Sadjijono, Bab-bab Pokok Hukum Administrasi, (Yogjakarta: LanksBang PRESSindo

    2011), hlm. 16

    http://www.negarahukum.com/hukum/Perizinan

  • 29

    alsopheffing van een algemen verbodsregel in het concrete geval (sebagai

    peniadaan ketentuan larangan umum dalam peristiwa konkret).17

    3. Utrecht, Perizinan adalah bahwa bilamana pembuat peraturan umumnya

    tidak melarang suatu perbuatan, tetapi masih juga memperkenankannya

    asal saja diadakan secara yang ditentukan untuk masing-masing hal

    konkret, keputusan administrasi Negara yang memperkenankan perbuatan

    tersebut bersifat suatu izin.18

    4. Bagir Manan mengatakan Perizinan adalah bahwa izin dalam arti luas,

    suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan peraturan perundang-

    undangan yang memperbolehkan melakukan tindakan atau perbuatan

    tertentu secara umum dilarang.

    5. N.M Spelt dan J.B.J.M. ten Berge, Perizinan adalah suatu persetujuan dari

    penguasa berdasarkan undang-undang atau peraturan pemerintah untuk

    keadaan tertentu menyimpang dari ketentuan larangan-larangan peraturan

    perundang-perundangan.

    Jenis perizinan dapat dibagi berdasarkan sifanya diantaranya terbagai

    dalam beberapa bagian:Izin yang bersifat bebas adalah izin yang sebagai KTUN

    yang penerbitannya tidak terikat pada aturan dan hukum tertulis serta organ yang

    berwenang dalam izin memiliki kadar kebebasan yang besar dalam memutuskan

    pemberian izin.Izin bersifat terikat adalah izin sebagai KTUN yang penerbitannya

    terikat pada aturan hukum tertulis dan tidak tertulis serta organ yang berwenang

    17

    Adrian Suteji, Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik, (Jakarta: Sinar

    Grafika, 2010), hlm. 194 18

    Adrian Suteji, Hukum Perizinan Dalam Sektor Pelayanan Publik, (Jakarta: Sinar

    Grafika, 2010), hlm. 195

  • 30

    dalam izin kadar kebebasannya dan wewenangnya tergantung pada kadar sejauh

    mana peraturan perundang-undangan mengaturnya.

    Misalnya IMB, izin HO, izin usaha industri.Perizinan yang bersifat

    menguntungkan, merupakan izin yang isinya mempunyai sifat menguntungkan

    pada yang bersangkutan, misalnya SIM. SIUP, SITU.Izin yang bersifat

    memberatkan merupakan izin yang isinya mengandung unsur-unsur yang

    memberatkan dalam bentuk ketentuan-ketentuan yang berkaitan

    kepadanya.Misalnya Perizinan pendirian perusahaan.Izin yang segera berakhir,

    merupakan izin yang menyangkut tindakan-tindakan yang akan segera berakhir

    atau izin yang masa berlakunya bersifat pendek, misalnya izin mendirikan

    bangunan yng hanya berlaku pada saat bangunan didirikan dan berakhir pada saat

    bangunan selesai didirikan.

    Izin yang berlangsung lama, merupakan izin yang menyangkut tindakan-

    tindakan yang berakhirnya atau masa berlakunya relatif lama, misalnya izin usaha

    industri dan izin yang berhubungan dengan lingkungan.Perizinan yang bersifat

    pribadi merupakan izin yang isinya tergantung pada sifat atau kulitas pribadi dan

    pemohon izin, misalnya izin mengemudi.Izin yang bersifat kebendaan adalah izin

    yang tergantung pada sifat dan objek izin misalnya izin HO, SITU.Pembedaan

    antara izin yang bersifat pribadi dan kebendaan adalah penting karena hal itu

    menyangkut kemungkinan mengalihkannya kepada pihak lain, izin yang bersifat

    pribadi jelas tidak dapat dialihkan kepada lain mislanya SIM. Sedangkan yang

    dapat dialihkan kepada pihak lain misalnya jika terjadi penjualan perusahaaan

    http://www.negarahukum.com/hukum/perizinan.html

  • 31

    maka izin HO-nya dapat saja secara otomatis beralih pada pihak lain dengan

    syarat nama perusahaan tidak berubah.19

    3. Penegakan Hukum

    Penegakan Hukum,Penegakan dalam bahasa Inggris dikenaldengan istilah

    enforcement. Menurut Black law dictionary diartikan the act of puttingsomething

    such as a law into effect, theexecution of a law.

    Sedangkan penegak hokum(law enforcement officer) artinya adalah

    thosewhose duty it is to preserve the peace.

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(1998 : 912), penegak adalah yang

    mendirikan, menegakkan. Penegak hukum adalah yangmenegakkan hukum,

    dalam arti sempit hanyaberarti polisi dan jaksa yang kemudiandiperluas sehingga

    mencakup pula hakim,pengacara dan lembaga pemasyarakatan.20

    Sudarto (1986 :

    32), memberi artipenegakan hukum adalah perhatian danpenggarapan, baik

    perbuatan-perbuatan yangmelawan hukum yang sungguh-sungguhterjadi (onrecht

    in actu)maupun perbuatanmelawan hukum yang mungkin akan terjadi(onrecht in

    potentie).

    Penegakan hukum merupakan rangkaianproses penjabaran ide dan cita

    hukum yangmemuat nilai-nilai moral seperti keadilan dankebenaran kedalam

    bentuk-bentuk konkrit,dalam mewujudkannya membutuhkan suatuorganisasi

    seperti kepolisian, kejaksaan,pengadilan dan lembaga pemasyarakatansebagai

    unsur klasik penegakan hukum yangdibentuk oleh negara, dengan kata lain

    19

    http://www.negarahukum.com/hukum/perizinan.html diakses 23 september 2018 20

    https://kbbi.kata.web.id/penegakan/ diakses 8 Oktober 2018

    http://www.negarahukum.com/hukum/perizinan.htmlhttps://kbbi.kata.web.id/penegakan/

  • 32

    bahwapenegakan hukum pada hakikatnyamengandung supremasi nilai substansial

    yaitukeadilan.

    Secara konsepsional, maka inti daripenegakan hukum terletak pada

    kegiatanmenyerasikan hubungan nilai-nilai yangterjabarkan di dalam kaidah-

    kaidah yangmantap dan mengeja, bantah dan sikap tindaksebagai rangkaian

    penjabaran nilai tahap akhir,untuk menciptakan, memelihara, danmempertahankan

    kedamaian pergaulan hidup.Oleh karena itu dapat dikatakan bahwapenegakan

    hukum bukanlah semata-mataberarti pelaksanaan perundang-undangan.

    Ruang lingkup penegakkan hukum sebenarnya sangat luas sekali,

    karenamencakup hal-hal yang langsung dan tidaklangsung terhadap orang yang

    terjun dalam bidang penegakkan hukum.21

    Penegakkanhukum yang tidak hanya

    mencakup lawenforcement,juga meliputi peace maintenance.Adapun orang-orang

    yang terlibat dalammasalah penegakkan hukum di Indonesia iniadalah diantaranya

    polisi, hakim, kejaksaan,pengacara dan pemasyarakatan atau penjaraJosep

    Golstein,membedakan penegakan hukum pidanamenjadi tiga bagian, yaitu :1)

    Total enforcement, yakni ruang lingkuppenegakan hukum pidana

    sebagaimanayang dirumuskan oleh hukum pidanasubstantif (substantive law

    ofcrime). Penegakan hukum pidana secaratotal ini tidak mungkin dilakukan

    sebabpara penegak hukum dibatasi secara ketatoleh hukum acara pidana yang

    antara lainmencakup aturan-aturan penangkapan,penahanan, penggeledahan,

    penyitaan danpemeriksaan pendahuluan.

    21

    Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegak Hukum, (Jakarta:

    Grafindo Persada, 2012), hlm. 8

  • 33

    Disamping itu,mungkin terjadi hukum pidana substantive sendiri

    memberikan batasan-batasan,misalnya dibutuhkan aduan terlebih dahulusebagai

    syarat penuntutan pada delik-delikaduan (klacht delicten).Ruang lingkupyang

    dibatasi ini disebut sebagai area of noenforcement;2) Full enforcement, setelah

    ruang lingkuppenegakan hukum pidana yang bersifattotal tersebut dikurangi area

    of noenforcement dalam penegakan hukum inipara penegak hukum

    diharapkanpenegakan hukum secara maksimal;3) Actual enforcement, dianggap

    not arealistic expectation, sebab adanyaketerbatasan-keterbatasan dalam

    bentukwaktu, personil, alat-alat investigasi, danadannya sebagainya, yang

    kesemuanyamengakibatkan keharusandilakukannya discretion dan sisanya

    inilahyang disebut dengan actual enforcement.22

    Menurut Muladi, sebagaisuatu proses yang bersifat sistemik,

    makapenegakan hukum pidana menampakkan dirisebagai penerapan hukum

    pidana (criminallaw application)Penerapan hukum haruslahdipandang dari 3

    dimensi, yaitu :

    1) Penerapan hukum dipandang sebagi system normatif (normative

    system) yaitupenerapan keseluruhan aturan hukum

    yangmenggambarkan nilai-nilai sosial yang didukung oleh sanksi

    pidana

    22

    M.Husein Maruapey, “Penegak Hukum dan Perlindungan Negara (Analisys Kritis

    Terhadap Kasus Penistaan Agama Oleh Patahana Gubernur DKI Jakarta ) “,Jurnal Ilmu Politik

    dan Komunikasi, Volume VII No. 1 / Juni 2017. hlm. 23.

  • 34

    2) Penerapan hukum dipandang sebagaisistem administratif

    (administrativesystem) yang mencakup interaksi antaraaparatur

    penegak hukum yangmerupakan sub-sistem peradilan di atas.

    3) Penerapan hukum pidana merupan kansistem sosial (social

    system), dalam artibahwa dalam mendefinisikan tindak pidana

    harus pula diperhitungkan perspektif pemikiran yang ada

    dalamlapisan masyarakat.

    Sehubungan denganpelbagai dimensi di atas dapat dikatakanbahwa

    sebenarnya hasil penerapan hukum pidana harus menggambarkan

    keseluruhanhasil interaksi antara hukum, praktekadministratif dan pelaku social

    Soerjono Soekanto menjelaskan bahwa faktor-faktor yangmempengaruhi

    penegakan hukum adalahsebagai berikut :

    1. Faktor hukumnya sendiri,yakni undang-undang.

    2. Faktor penegakhukum, yakni pihak-pihak yang

    membentukmaupun menerapkan hukum,

    3. Faktor saranaatau fasilitas yang mendukung penegakanhukum.

    4. Faktor masyarakat, yaknilingkungan di mana hukum tersebut

    berlakuatau diterapkan.

    5. Faktor kebudayaan, yaknisebagai hasil karya, cipta, dan rasa

    yangdidasarkan pada karsa manusia di dalampergaulan hidup.23

    23

    Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegak Hukum, (Jakarta:

    Grafindo Persada, 2012), hlm. 11

  • 35

    4. Izin Mendirikan Bangunan

    Perizinan menurut Adrian sutedi yaitu: perizinan merupakan instrument

    kebijakan pemerintahan/pemda untuk melakukan pengendalian atas ekternalitas

    negative yang mungkin ditimbulkan oleh aktivitas social maupun ekonomi, izin

    juga merupakan instrument untuk perlindungan hokum atas kepemilikan atau

    penyenggaaraan kegiatan.

    Izin Mendirikan Bangunan atau biasa dikenal dengan IMB adalah

    perizinan yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada pemilik bangunan untuk

    membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat

    bangunan sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang

    berlaku. IMB merupakan salah satu produk hukum untuk mewujudkan tatanan

    tertentu sehingga tercipta ketertiban, keamanan, keselamatan, kenyamanan,

    sekaligus kepastian hukum. Kewajiban setiap orang atau badan yang akan

    mendirikan bangunan untuk memiliki Izin Mendirikan Bangunan diatur pada

    Pasal 5 ayat 1 Perda 7 Tahun 2009.24

    IMB akan melegalkan suatu bangunan yang direncanakan sesuai dengan

    Tata Ruang yang telah ditentukan. Selain itu, adanya IMB menunjukkan bahwa

    rencana kostruksi bangunan tersebut juga dapat dipertanggungjawabkan dengan

    maksud untuk kepentingan bersama.Dasar hukum IMBPeraturan dan perundang-

    undangan yang memuat IMB adalah sebagai berikut:

    24Undang-Undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

    https://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_perundang-undangan_Indonesiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Peraturan_perundang-undangan_Indonesia

  • 36

    1. Undang-undang no. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

    2. Undang-undang no. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang

    3. PP no. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang no.

    28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

    1. .Bagian Pertama: Umum.

    Pasal 7ayat (1): "Setiap bangunan gedung harus memenuhi

    persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi

    bangunan gedung."

    Pasal 7ayat (2): "Persyaratan administratif bangunan gedung

    sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi persyaratan status hak atas

    tanah, status kepemilikan bangunangedung, dan izin mendirikan

    bangunan."

    2. Bagian Kedua: Persyaratan Administratif Bangunan Gedung.

    Pasal 8ayat (1): "Setiap bangunan gedung harus memenuhi

    persyaratan administratif yang meliputi:

    a. status hak atas tanah, dan/atau izin pemanfaatan dari

    pemegang hak atas tanah;

    b. status kepemilikan bangunan gedung; dan

    c. izin mendirikan bangunan gedung; sesuai ketentuan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku."

    Pasal 8, ayat (4): "Ketentuan mengenai izin mendirikan bangunan

    gedung, kepemilikan, dan pendataan bangunan gedung sebagaimana

  • 37

    dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan

    Peraturan Pemerintah."

    3. Bangunan Reklame

    Pasal 1 angka 8 peraturan walikota nomor 24 tahun 2015 tentang

    bangunan reklame menetukan: “bangunan reklame adalah konstruksi tertentu

    yang di pergunakan sebagai media yang menurut bentuk susunan dan corak

    ragamnya untuk tujuan komersil, dipergunakan untuk memperkenalkan

    menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk

    menarik perhatian umum”25

    F. Tinjuan Pustaka

    Terdapat peneliatian yang memiliki kesamaan tema dengan penelitian

    yang peneliti lakukan, yaitu:

    Pertama, penelitian ini dilakukan oleh Miko Apriadi dengan judul

    Penegakan Hukum Administrasi terhadap izin mendirikan bangunan reklame di

    kota Jambi fakultas hukum Universitas Jambi, dalam pennelitian ini membahas

    bagaimana sanksi-sanksi yang di berikan atas pelanggaran administrasi dalm

    pelaksanaaan perizinan bangunan reklame dikota jambi.Penelitian ini

    menggunakan metode yuridis normatife dengan pendekatan perundang-undangan,

    pendekatan konsep, dan pendekatan komparatif pada norma hukum dan

    perundang-undangan yang menjelaskan peraturan walikota tentang reklame yaitu

    Peraturan walikota nomor 40 Tahun 2009 tetang bangunan reklame.26

    25

    Peraturan Walikota Nomor 24 tahun 2015, pasal 1 26

    Miko Apriadi, “Penegakan Hukum Administrasi Terhadap Izin Mendirikan Bangunan

    Reklame di kota Jambi”, Skripsi Universitas Jambi, (2014)

  • 38

    Kedua,penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan pajak

    reklame dari tahun ke tahun dan seberapa besar kontribusi pajak reklame terhadap

    Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi. Metode penelitian yang digunakan adalah

    metode kuantitatif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif

    antara kontribusi pajak reklame terhadap penerimaan pendapatan asli daerah Kota

    Jambi.27

    Ketiga, penataan reklame di sepanjang kota Medan masih kurang baik,

    seharusnya mendapat perhatian khusus dari pemerintah kota Medan. Dalam hal ini

    pemerintah kota harus memberikan kebijakan peningkatan pelayanan publik untuk

    izin pemasangan reklame. Adapun permasalahan dalam penelitian bagaimana

    pengaturan pemberian izin pemasangan reklame di Kota Medan. Bagaimana

    prosedur pemberian izin pemasangan reklame berdasarkan Peraturan Daerah

    Nomor 11 Tahun 2011 di Kota Medan dan bagaimana akibat hukum yang timbul

    bagi pemegang izin reklame. Jenis penelitian yang digunakan adalah hukum

    normatif, di mana penelitian hukum normatif adalah suatu prosedur penelitian

    ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan dipandang dari

    sisi normatifnya.28

    27

    Lilies Saftri, “Analisis Peranan dan Kontribusi Pajak Reklame terhadap Peningkatan

    Pendapatan Asli Daerah Kota Jambi” STIE MDP (2009)

    28

    Arif Rizkillah Saragih, “Prosedur Pemberian Izin Pemasangan Berdasarkan Peraturan Daerah

    Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011” Skripsi Universitas Sumatera Utara 2017

  • 39

    BAB II

    METODE PENELITIAN

    A. Lokasi Penelitian

    Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dikantor Dinas

    Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (DPMPPT) Kota Jambi.

    B. Pendekatan Peneliti

    Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif.Penelitian ini

    mengunakan pendekatan yuridis empiris, bertujuan mengetahui bagaimana

    bekerjanya hukum dimasyarakat. Secara yuridis melihat aturan yang mengatur

    tentang penegakan hukum administrasi melalui mekanisme perizinan reklame dan

    sanksi administrasi izin bangunan reklame tersebut secara empiris dengan melihat

    apa ketentuan tersebut penegakan hukum administrasi ditegakkan dalam

    kenyataan oleh pemerintahan kota jambi.29

    C. Jenis dan Sumber Data

    a. Data Primer di peroleh melalui:

    1. Data yang di peroleh dari perundan-undangan yaitu Peraturan

    Walikota Nomor 24 Tahun 2015.

    2. Data yang di peroleh dari informan langsung yaitu dari Kantor

    Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Pelayanan Terpadu.

    29

    Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (edisi skripsi), (Jambi: Syariah Press dan

    Fakultas Syariah IAIN STS Jambi, 2014), Hlm.31

  • 40

    b. Data skunder di peroleh melalui studi pustaka (library research)

    Data yang di peroleh dari buku-buku karangan ahli, dan bahan-bahan

    lain yang di ambil dari internet yang berkaitan dengan pokok

    pembahasan skripsi dan diambil intisarinya.

    D. Intrumen Pengumpulan Data

    Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk

    mengumpulan data dan fakta penelitianuntuk penelitian kualitatif alat utama yang

    digunakan adalah peneliti itu sendiri dan tidak dapat digantikan oleh orang lain.

    Dalam penelitian, penelitian dapat digantikan oleh angket.Peneliti dapat

    menggunakan studi dokumentasi sebagai alat memperkaya alat-alat pengumpulan

    data yang digunakan. Dalam penelitian ini dapat instrument yang dapat

    mendukung yaitu:

    1. Observasi

    Observasi dalam ini yaitu mendapatkan data utama, dengan cara

    datang langsung kekantor tempat yang dituju dan mencatat untuk

    keperluan analisis dan pengecekan data.

    2. Wawancara

    Data yang di peroleh berasal dari data mentah hasil wawancara

    dengan informan dilokasi tempat penelitian.

  • 41

    3. Dokumentasi Dalam penelitian ini dokumentasi yang di peroleh

    yaitu berupa foto dan dan juga hasil dari bahan yang telah di

    peroleh.30

    E. Sistematika Penulisan

    Untuk mendapatkan pemahaman secara runtut, pembahasan dalam

    penulisan skripsi ini akan disistematisasi sebagai berikut:

    BAB I, Pendahuluan. BAB ini pada hakiatnya menjadi pijakan bagi

    penulisan skripsi, baik mencakup background, pemikiran tentang tema yang

    dibahas. BAB I mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan

    Masalah, Tujuan Dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori, Tinjauan Pustaka.

    BAB II dipaparkan, Metode Penelitian yang mencakup Tempat dan waktu

    Penelitian, pendekatan penelitian, Jenis dan Sumber Data, Intrumen pengumpulan

    data dan sistematika penelitian.

    BAB III dipaparkan tentang gambaran umum tempat penelitian. Sejarah

    Berdirinya, Visi dan Misi, Struktur Organisasi.

    BAB IV merupakan inti dari penulisan skripsi yaitu pemaparan tentang

    pembahasan dan hasil penelitian.

    BAB V merupakan akhir dari penulisan skripsi yaitu bab lima penutup

    yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran, kata penutup serta dilengkapi

    dengan Daftar Pustaka, Lampiran dan Curriculum Vitae.

    30

    Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (edisi skripsi), (Jambi: Syariah Press dan

    Fakultas Syariah IAIN STS Jambi, 2014), Hlm.35

  • 42

    F. Jadwal Penelitian

    Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian, maka penulis menyusun

    agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal sebagai berikut:

    No

    Kegiatan

    Tahun 2017-2018

    Oktober

    November Desember Januari Februari

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Pengajuan

    Judul

    x

    2 Pembuatan

    Proposal

    X

    No Kegiatan

    Tahun 2017-2018

    Maret

    April Mei Juni Juli

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    3 Perbaikan

    Proposal dan

    Seminar

    x

    x

    x x x X

    No Kegiatan

    Tahun 2017-2018

    Agustus

    September Oktober November Desember

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    4 Surat Izin x

  • 43

    Riset

    5 Pengumpula

    nData

    x

    6 Pengolehan

    Dan Analisis

    Data

    x

    7 Pembuatan

    Laporan

    x

    8 Bimbingan

    Dan

    Perbaikan

    x

    9 Agenda dan

    Ujian Skripsi

    10 Perbaikan

    dan

    Penjilidan

  • 44

    BAB III

    GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Sejarah Kota Jambi

    Jambi sebagai daerah pemukiman atau pemusatan penduduk bahkan

    sebagai pusat kedudukan pemerintahan telah berjalan dari masa ke masa.Sejarah

    Dinasti Sung menguraikan bahwa Maharaja San-fo-tsi (Swarnabhumi)

    bersemayam di Chan-pi.Utusan dari Chan-pi datang untuk pertama kalinya di

    istana Kaisar China pada tahun 853M.Utusan ke dua kalinya datang pula pada

    tahun 871M.Informasi ini menorehkan bahwa Chan-pi (yang diidentifikasikan

    Prof. Selamat Mulyana sebagai Jambi) sudah muncul diberita China pada tahun –

    tahun tersebut.Dengan demikian Chan-pi atau Jambi sudah ada dan dikenal pada

    abad ke 9M.Berita China Ling Pio Lui (890-905M) juga menyebut Chan-pi

    (Jambi) mengirim misi dagang ke China.

    Silsilah Raja-raja Jambi tulisan Ngebih Suto Dilago Priayi Rajo Sari

    pembesar dari kerajaan Jambi yang berbangsa 12, menulis Putri Selaro Pinang

    Masak anak rajo turun dari Pagaruyung di rajakan di Jambi. Dari sebutan Pinang

    dalam bahasa Jawa (Sunda) dilapas sebagai Jambe sehingga ditenggarai banyak

    orang sebagai asal kata Jambi.Jadi ada perubahan bunyi dan huruf dari Jambe ke

    Jambi.Identifikasi ini menginformasikan kata Jambe-Jambi terbuhul pada abad ke

    15 yaitu di masa Puteri Selaro Pinang Masak memerintah dikerajaan Jambi Tahun

    1460-1480.31

    31

    https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Jambi di akses 8 Oktober 2018

    https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Jambi

  • 45

    Raden Syarif (yang kemudian diungkapkan kembali oleh Datuk Sulaiman

    Hasan) dari “Riwayat Tanjung Jabung Negeri Lamo” mencatat bahwa Puteri

    Selaro Pinang Masak mengilir dari Mangun Jayo ke Tanjung Jabung di pandu

    oleh sepasang itik besar (Angso Duo) yang mupur ditanah pilih pada tanggal 28

    Mei 1401. Legenda Tanah Pilih ini berbeda versi dengan Ngebi Suto

    Dilago.Silsilah Raja-raja Jambi menyebut Orang Kayo Hitam (salah seorang

    putera dari pasangan puteri Selaro Pinang Masak dengan Ahmad Barus II/Paduko

    Berhalo) yang mengilir mengikuti sepasang itik besak (Angso Duo) atas saran

    petuah mertuanya Temenggung Merah Mato Raja Air Hitam Pauh.

    Profesor Moh. Yamin mengidentifikasi Jambi berada disekitar Kantor

    Gubernur Jambi di Telanaipura sekarang.Indikasi ini atas dasar mulai dari

    kawasan Mesjid Agung Al-falah sampai ke Pematang pinggiran Danau Sipin

    terdapat deretan struktur batuan bata candi yang diantaranya menunjukan sebagai

    komplek percandian yang cukup besar dikawasan kampung Legok.32

    Tidak tertutup kemungkinan penemuan tanah pilih oleh sepasang Angso

    yang mupur tersebut adalah pembukaan kembali Kota Chan-pi yang ditinggal

    karena kerajaan SwarnaBhumi (San-fo-tsi) diserang oleh Singosari dalam

    peristiwa Pamalayu tahun 1275M dan pindah ke pedalaman Batang Hari yang

    kemudian dikenal sebagai Darmasraya (Sumatera Barat). Dua Puteri

    Melayu/Darmasraya yaitu Dara Petak dan Dara Jingga diboyong oleh Mahisa

    Anabrang ke Singosari pada tahun 1292.Ternyata di saat itu Singosari telah runtuh

    oleh pemberontak dan kemudian mendapat serbuan tentara Khu

    32

    https://id.wikipedia.org/wiki/Kompleks_Candi_Muaro_Jambi diakses 8 Oktober 2018

    https://id.wikipedia.org/wiki/Kompleks_Candi_Muaro_Jambi

  • 46

    Bilaikhan.Singosari berganti menjadi Majapahit dengan Rajanya Raden

    Wijaya.Salah seorang keturunan Puteri melayu itu yaitu dari pasangan Dara

    Jingga yaitu Adityawarman kembali ke Darmasraya kemudian mendirikan dan

    menjadi Raja di Pagaruyung (1347-1375M).Anaknya yang bernama

    Ananggawarman meneruskan teratah kerajaan Pagaruyung. Keturunan

    Ananggawarman salah satunya adalah Puteri Selaro Pinang Masak yang dirajakan

    di Jambi.Setelah Orang Kayo Hitam dirajakan pusat kerajaan dipindahkan dari

    Ujung Jabung ke Tanah Pilih Jambi disekitar awal abad ke 16. Jadilah Jambi

    kembali sebagai tempat kedudukan Pemerintahan.33

    Pangeran Depati Anom yang naik tahta dikerajaan Jambi bergelar Sultan

    Agung Abdul Jalil (1643-1665M) pernah memberikan surat izin untuk mendirikan

    pasar tempat berjual beli di Muaro Sungai Asam pada seorang Belanda bernama

    Beschseven. Izin Sultan tersebut tertanggal 24 Juni 1657 dimana lokasi yang

    diizinkan itu kemudian berpindah dari Muaro Sungai Asam ke sekitar Muaro

    Sungai di bawah area WTC Batang Hari sekarang.Jambi sebagai pusat

    pemukiman dan tempat kedudukan raja terus berlangsung.Istana yang dibangun di

    Bukit Tanah Pilih disebut sebagai istana tanah pilih yang terakhir sebagai tempat

    Sultan Thaha Saifuddin dilahirkan dan dilantik sebagai sultan tahun 1855. Istana

    Tanah Pilih ini kemudian di bumi hanguskan sendiri oleh Sultan Thaha tahun

    1858 menyusul serangan balik tentara Belanda karena Sultan dan Panglimanya

    Raden Mattaher menyerang dan berhasilmenenggelamkan 1 kapal perang Belanda

    Van Hauten di perairan Muaro Sungai Kumpeh.

    33

    https://budaya-indonesia.org/Puteri-pinang-masak diakses 8 oktober 2018

    https://budaya-indonesia.org/Puteri-pinang-masak

  • 47

    Dari puing – puing Istana Tanah Pilih oleh Belanda dikuasai dan dijadikan

    tempat markas serdadu Belanda.Praktis setelah Sultan Thaha Saifuddin gugur

    tangga 27 April 1904 Belanda secara utuh menempatkan wilayah kerajaan Jambi

    sebagai bagian wilayah kekuasaan Kolonial Hindia Belanda.Jambi kemudian

    berstatus Under Afdeling di bawah Afdeling Palembang. Pada Tahun 1906 Under

    Afdeling Jambi ditingkatkan sebagai Afdeling Jambi kemudian di tahun 1908

    Afdeling Jambi menjadi Kerisidenan Jambi dengan residennya O.L. Helfrich

    berkedudukan di Jambi.

    Sampai masa Kemerdekaan pejabat Residen dari Keresidenan Jambi

    berkedudukan di Jambi. Setelah Republik Indonesia di Proklamirkan pada tanggal

    17 Agustus 1945, berdasarkan berita RI Tahun II No. 07 hal 18 tercatat untuk

    sementara waktu daerah Negara Indonesia di bagi dalam 8 Provinsi yang masing –

    masing dikepalai oleh seorang Gubernur diantaranya Provinsi Sumatera. Provinsi

    Sumatera ini kemudian pada tahun 1946 dibagi lagi dalam 3 sub Provinsi yaitu

    Sub Provinsi Sumatera Utara, Sub Provinsi Sumatera Tengah dan Sub Provinsi

    Sumatera Selatan. Keresidenan Jambi dengan hasil voting dimasikan ke dalam

    wilayah Sub Provinsi Sumatera Tengah.Residen Jambi yang pertama di masa

    Republik adalah Dr. Asyagap sebagaimana tercantum dalam pengumuman

    Pemerintah tentang pengangkatan residen, Walikota di Sumatera dengan

    berdasarkan pada surat ketetapan Gubernur Sumatera tertanggal 03 Oktober

    1945.34

    34

    https://jambikota.go.id/new/sejarah-kota-jambi/ di akses 23 september 2018

    https://jambikota.go.id/new/sejarah-kota-jambi/

  • 48

    Pada tahun 1945 tersebut sesuai Undang-undang no.1 tahun 1945 wilayah

    Indonesia terdiri dari Provinsi, Karesidenan, Kewedanaan dan Kota. Tempat

    kedudukan Residen yang telah memenuhi syarat, disebut Kota tanpa terbentuk

    struktur Pemerintahan Kota.Dengan demikian Kota Jambi sebagai tempat

    kedudukan Residen Keresidenan Jambi belum berstatus dan memiliki

    pemerintahan sendiri. Kota Jambi baru diakui berbentuk pemerintahan ditetapkan

    dengan ketetapan Gubernur Sumatera No. 103 tahun 1946 tertanggal 17 Mei 1946

    dengan sebutan Kota Besar dan Walikota pertamanya adalah Makalam.

    Mengacu pada Undang-undang No. 10 tahun 1948 Kota Besar menjadi

    Kota Praja. Kemudian berdasarkan Undang-undang No. 18 tahun 1965 menjadi

    Kota Madya dan berdasarkan Undang-undang No. 22 tahun 1999 Kota Madya

    berubah menjadi Pemerintah Kota Jambi sampai sekarang.Dengan Undang-

    undang No. 19 Tahun 1958 Keresidenan Jambi sebagai bagian dari Provinsi

    Sumatera Tengah dikukuhkan sebagai Provinsi Jambi yang berkedudukan di

    Jambi. Kota Jambi sendiri pada saat berdirinya Provinsi Jambi telah berstatus

    Kota Praja dengan Walikotanya R. Soedarsono.

    Tanggal penetapan Kota Jambi sebagai Kota Praja yang mempunyai

    Pemerintahan sendiri sebagai Pemerintah Kota dengan ketetapan Gubernur

    Sumatera No. 103 Tahun 1946 tertanggal 17 Mei 1946 dipilih dan ditetapkan

    dengan Peraturan Daerah Kota Jambi No. 16 Tahun 1985 dan disahkan dengan

    Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jambi No. 156 Tahun 1986,

    tanggal 17 Mei 1946 itu sebagai Hari Jadi Pemerintah Kota Jambi.35

    35

    https://jambikota.go.id/new/sejarah-kota-jambi/ di akses 23 september 2018

    https://jambikota.go.id/new/sejarah-kota-jambi/

  • 49

    B. Letak Geografis dan Iklim

    I. Letak Geografis

    Kota Jambi sebelahutara, barat,

    selatandantimurberbatasandengankabupatenMuaro Jambi, dengan kata lain Kota

    Jambi iniwilayahnyadikelilingiolehkabupatenMuaro Jambi.Kota Jambi

    beradapadaketinggian rata-rata 10 sampai 60 meter di

    ataspermukaanlaut.Secarageografisposisi Kota Jambi beradapada : 01030‟2,98” -

    01040‟ 1,07”Lintang Selatan dan10340‟ 1,67”- 10340‟ 0,22” BujurTimurLuas

    Kota Jambi 205,38 Km yang terdiridari :

    Tabel 1

    Jumlah kecamatan dan luas wilayah setiap kecamatan di KotaJambi

    No Kecamanatan Luas

    1 Kecamatan Kota Baru 36,11 Km (17,56 %)

    2 KecamatanAlamBarajo 41,67 Km (20,27 %)

    3 Kecamatan Jambi Selatan 11,41 Km (5,55 %)

    4 KecamatanPaalMerah 27,13 Km (13,20 %)

    5 KecamatanJelutung 7,92 Km ( 3,85 %)

    6 KecamatanPasar Jambi 4,02 Km ( 1,96 %)

    7 KecamatanTelanaipura 22,51 Km (10,95 %)

    8 KecamatanDanauSipin 7,88 Km (3,83 %)

    9 KecamtanDanauTeluk 15,70 Km (7,64 %)

    10 KecamatanPelayangan 15,29 Km (7,44 %)

    11 Kecamatan Jambi Timur 15,94 Km (7,75 %)

  • 50

    Table di atas menjelaskan Kota Jambi terdiridari 11

    (sebelas)kecamatandan 62 (enampuluhdua)kelurahan.Ibu Kota Kabupaten yang

    terdekatdari Kota Jambi adalahSengeti, yaituIbu Kota KabupatenMuaro Jambi

    dengan jarak 29 km.36

    II. Iklim

    Selamatahun 2016 rata-rata suhu di Kota Jambi berkisar antara 26,8˚C

    sampai27,8˚C. Dengansuhumaksimum

    34,6˚CyangterjadipadabulanMaretdanAgustusdansuhu minimum

    21,2˚Cterjadipadabulan Mei.Curahhujan di Kota Jambi selamatahun 2016

    beragamantara 70,1 mmsampai 209 mm, denganjumlahhariHujanantara 6

    harisampai 26 hari perbulannya.Kecepatanangin di tiapbulan hampir merataantara

    11 knots hinggai 25 knots.Sedangkan rata-rata kelembabanudaraberkisar 98% -

    100%.

    C. Pemerintah

    Kota Jambi terdiri dari 11 kecamatan, 62 (enam puluh dua)kelurahan,

    yaitu :Kota Baru ( 5 Kelurahan), Alam Barajo ( 5 Kelurahan), Jambi Selatan (5

    Kelurahan), Paal Merah ( 5 Kelurahan), Jelutung (7 Kelurahan), Pasar Jambi : 4

    Kelurahan, Telanaipura ( 6 Kelurahan), Danau Sipin (5 Kelurahan), DanauTeluk:

    (5 Kelurahan), Pelayangan ( 6 Kelurahan), Jambi Timur( 9 Kelurahan).

    D. Penduduk Kota Jambi

    Data kependudukan yangdisajikan pada publikasi ini merupakanhasil

    Proyeksi Penduduk Tahun 2016yang dilakukan oleh Badan PusatStatistik Kota

    36

    https://jambikota.bps.go.id di akses 23 september 2018

    https://jambikota.bps.go.id/

  • 51

    Jambi yang didasarkanpada data hasil Sensus Penduduk2010.Jumlah hasil

    Proyeksi PendudukTahun 2016 tercatat penduduk KotaJambi 583.487 jiwa.

    Dilihat dari segikepadatan penduduk tahun 2016 maka kepadatan perKm2

    menurutKecamatan adalah :

    Tabel 2

    Kepadatan penduduk setiap kecamatan

    No Kecamatan jumlah penduduk/Km2

    1 Kota Baru 2.036 jiwa/km2

    2 Alam Barajo 2.274 jiwa/km2

    3 JambiSelatan 5.357 jiwa/km2

    4 Paal Merah 3.280 jiwa/km2

    5 Jelutung 7.943 jiwa/km2

    6 Pasar Jambi 3.124 jiwa/km2

    7 Telanaipura 2.220 jiwa/km2

    8 Danau Sipin 6.059 jiwa/km2

    9 Danau Teluk 767 jiwa/km2

    10 Pelayangan 881 jiwa/km2

    11 Jambi Timur 4.166 jiwa/km

    E. Sosial

    1. Pendidikan

    Dalam menunjang pembangunan diKota Jambi tentu tidak terlepas

    darisektor pendidikan dari Sekolah Dasarsampai ke Perguruan Tinggi,

    pendidikannon formal berupa pendidikan danpelatihan di berbagai

  • 52

    bidangpengetahuan berupa pendidikanketerampilan yang diperlukan

    bagipembangunan.Berdasarkan laporan dari DinasPendidikan Kota Jambi, Jumlah

    SekolahNegeri dan Swasta dalam Kota Jambipada tahun 2016/2017 adalah :

    Tabel 3

    Jumlah Sekolah keseluruhan di Kota Jambi

    No Sekolah Jumlah

    1 Taman kanak-kanak 390

    2 Sekolah Dasar dan MI 262

    3 SMP/Sederajat 98

    4 SMA/Sederajat 94

    Perguruan tinggi di Kota Jambidiantaranya, yaitu Universitas

    NegeriJambi, IAIN sertaUniversitas/Perguruan Tinggi Swasta

    diantaranyaUniversitas Batanghari, AkademiSekretariat dan Manajemen,

    SekolahTinggi Manajemen InformatikaKomputer, STIKOM Dinamika

    Bangsa,AKPER Baiturahim, serta AKPERDepkes dan Perguruan

    TinggiMuhammadiyah.37

    2. Kesehatan

    Penyediaan sarana kesehatandalam Kota Jambi tahun 2015 tersebardi

    beberapa kecamatan masing-masing,di antaranya: Rumah SakitUmum Jambi, RS.

    Bratanata (DKT),RS. Budhi Graha, RS. Theresia, RS.Asia Medika, RS MMC,

    37

    https://jambikota.bps.go.id di akses 23 september 2018

    https://jambikota.bps.go.id/

  • 53

    RSBhayangkara serta 1 rumah sakitkhusus. Di samping itu terdapat pulatenaga

    medis/kesehatan. Jumlahpusat kesehatan masyarakat dan sejenisnya:

    Tabel 4

    Jumlah pusat kesehatan masyarakat dan sejenisnya

    No Nama Rumah Sakit Jumlah

    1 Puskesmas 20

    2 Pusat Klinik 39

    3. Statistik Agama

    Tempat ibadah yang ada di KotaJambi tersebar di setiap Kecamatanyang

    digunakan bagi setiap penduduksesuai dengan agama dankepercayaan masing-

    masing.Adapun jenis tempat ibadahtersebut adalah sebagai berikut :

    Tabel 5

    Jenis dan Jumlah Tempat Ibadah

    No Jenis tempat Ibadah Jumlah

    1 Masjid 370

    2 Langgar dan Mushola 336

    3 Kelenteng 24

    4 Gereja 42

    5 Wihara 6

    F.Pertanian

    1. Tanamaan Pangan

  • 54

    Tanaman PanganLuas padi sawah yang dipanendalam Kota Jambi pada

    tahun 2016adalah sebesar 771 Ha dengan produksisebesar 4383 ton. Jika

    dibandingkantahun 2015 yang luas panennya sebesar395 Ha produksi sebesar

    2012 ton berartiterjadi penurunan luas panen danproduksi masing-masing sebesar

    95%dan 117%.Untuk Palawija, produksi palawija seperti jagung sebesar 320 ton,

    ubi kayusebesar 2560 ton, ubi jalar 105 ton, dankacang tanah sebesar 26 ton.Data

    produksi tanaman buahbuahandi Kota Jambi seperti jeruk siam 19,5 ton, alpukat

    130,95 ton, papaya 1051,39 ton, dan pisang 991,8 ton,mangga dan rambutan

    masing-masingsebesar 223,8 ton dan 267,4 ton.

    1. Peternakan

    Peternakan Jumlah ternak dalam Kota Jambipada tahun 2016 diantaranya

    adalahsebagai berikut: sapi 1178 ekor, kerbau1440 ekor, kambing 80 899 ekor,

    domba1.710 ekor, babi 4034 ekor, itik 251.789ekor dan ayam broiler 1.655.400

    ekor.

    2. Perikanan

    PerikananProduksi perikanan menurut subsektor perikanan daerah Kota

    Jambidalam tahun 2016 untuk perairan umumsebesar 598,47 ton, sedangkan

    tahun2015 sebesar 679,33 ton, berarti turunsebesar 11,90%. Untuk air tawar

    padatahun 2016 sebesar 2.975,80 tonsedangkan tahun 2015 sebesar 2.829,22ton,

    berarti naik sebesar 5,18%.

    G. Perindustrian

    1.Industri Pengolahan

  • 55

    Pada umumnya perusahaan Industridapat dikelompokkan menjadi 2

    (dua)kelompok yaitu Industri Formal dan IndustriNon Formal. Dalam Kota Jambi

    untuktahun 2016,

    2. Listrik

    Pembangunan perlistrikan di KotaJambi juga meningkat sesuai dengan

    lajuperkembangan pembangunan pada tahunini, jenis pelanggan listrik

    dapatdikelompokkan sebagai berikut :

    a. Sosial

    b. Rumah Tangga

    c. Industri

    d. Usaha/Hotel

    e. Gedung/Perkantoran

    f. Penerangan Lampu Jalan

    H. Perdagangan

    Jumlah barang yang dibongkar dandimuat antar pulau di Pelabuhan

    Jambipada Tahun 2016 adalah sebesar 385.624ton dan 292.466 ton. Sedangkan

    Jumlahekspor antar negara di Pelabuhan Jambiadalah sebesar 334.061 ton dan

    imporsebesar 30.126 ton.

    I.Perekonomian

    1.Angkutan Darat

  • 56

    Jalan merupakan salah satuprasarana yang sangat penting untuk

    melancarkan kegiatan perekonomian,karena dengan dibangunnya jalan,dapat

    memperlancar perdaganganantar daerah. Panjang jalan di seluruhKota Jambi pada

    tahun 2016 adalah506.670 Km terdiri dari jalan baik331.540 Km.

    2. Angkutan Udara

    Pada tahun 2016 jumlah pesawatyang datang sebanyak 7.382kedatangan.

    Penumpang yang datang808.476 orang dan yang berangkat827.994

    orang.Frekuensi pesawat yang datangpada tahun 2016 mengalami

    kenaikansebesar 159% dan yang berangkatnaik sebesar 40.86% dari tahun

    2015.Jika dibandingkan dengan tahun 2015penumpang yang datang danberangkat

    naik masing-masingsebesar 39.43%.

    3. Angkutan Laut

    Jumlah kapal datang danberangkat di Pelabuhan Jambi tahun2016 masing-

    masing sebanyak 4.676buah kapal.

    4. Hotel

    Jumlah hotel di Kota Jambi padatahun 2016 sebanyak 87 buah yangterdiri

    dari 21 hotel bintang, dan 66hotel non-bintang.

    5. Pos dan Telekomunikasi

    Lalu lintas surat pos dan giro padatahun 2016, surat kilat dikirim

    danditerima masing-masing 164.035 dan612.578 buah, surat kilat khususdikirim

    sebanyak 299.203 dan diterima491.214 buah. Wesel pos dikirimdengan nilai

  • 57

    sebesar 317.516.110.497rupiah dandibayarkan dengan nilaisebesar

    196.742.988.299 rupiah.

    J. Keuangan Dan Harga-Harga

    1. Keuangan Pembangunan Daerah

    Retribusi dan pajak daerah,sebagai penyumbang penerimaandaerah,

    mempunyai peran cukup pentingdalam menunjang pembangunandaerah.

    2. Perbankan dan Koperasi

    Posisi simpanan masyarakat yangberupa tabungan ditarik setiap

    saat,tabungan berjangka dan tabunganlainnya di Kota Jambi.38

    K. Gambaran Umum Kantor

    a. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jambi

    Berdasarkan Peraturan Walikota Jambi No 49 Tahun 2016 tentang

    Kedudukan, Susunan Organisasi, Tuga dan Fungsi serta Tata Kerja pada Dinas

    Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jambi, DPMPTSP

    Kota Jambi memiliki fungsi sebagai berikut:

    1. Perumusan kebijakan teknis dibidang penanaman modal

    2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

    dibidang penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu

    3. Pelaksanaan pengkajian, pengendalian dan promosi investasi

    penanaman modal

    4. Pelaksanaan administrasi pelayanan perizinan dan non perizinan secara

    terpadu

    38

    https://jambikota.bps.go.id di akses 23 september 2018

    https://jambikota.bps.go.id/

  • 58

    5. Pelaksanaan koordinasi proses penanaman modal dan pelayanan

    perizinan secara terpadu

    6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan walikota sesuai dengan bidang

    tugas dan fungsinya.

    b.Visi dan Misi

    Visi

    Terwujudnya pelayanan penanaman modal dan perizinan yang profesional

    dan akuntabel berbasis teknologi informasi guna mendukung Kota Jambi sebagai

    pusat perdagangan dan jasa

    Misi

    1. Meningkatakan kualitas SDM guna menciptakan aparatur yang profesional

    2. Melakukan kajian peluang dan potensi penanaman modal

    3. Melaksanakan promosi peluang dan penanaman modal

    4. Meningkatkaj profesionalisme pelayanan perizinan penanaman modal

    5. Meningkatkan sistim informasi pelayanan perizinan penanaman modal

    6. Melaksanakan fasilitasi dan kerjasama dalam rangka penanaman modal

    7. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian penanaman modal.39

    Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu40

    39

    https://dpmptsp.jambikota.go.id/website/?halm=1&halm_di=19akses 23 september 2018

    https://dpmptsp.jambikota.go.id/website/?halm=1&halm_di=19

  • 59

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    A. Harmonisasi sistem Perizinan Mendirikan Bangunan Reklame di Kota

    Jambi

    1. Dasar Hukum Kebijakan

    Pelayanan pemberian izin mendirikan Bangunan yang transparan, adil,

    tertib hukum, partisipatif, tanggap, akuntabilitas, efisien dan efektif, serta

    profesional, merupakan wujud pelayanan prima yang harus diberikan oleh

    Pemerintah Daerah. Adapun aturan hukum dalam mendirikan bangunan reklame

    dikota jambi yaitu Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Bangunan.

    Terdapat pula dalam Peraturan Walikota Jambi Nomor 24 Tahun 2015 tentang

    tata cara perizinan Reklame Peraturan Daerah ini mengatur lebih lanjut

    persyaratan teknis tata bangunan dan keandalan Bangunan, agar masyarakat di

    dalam mendirikan Bangunan mengetahui secara jelas persyaratan-persyaratan

    teknis yang harus dipenuhi sehingga Bangunannya dapat menjamin keselamatan

    pengguna dan lingkungannya, dapat ditempati secara aman, sehat, nyaman, dan

    aksesibel, sehinggga secara keseluruhan dapat memberikan jaminan terwujudnya

    Bangunan yang fungsional, layak huni, berjati diri, dan produktif, serta serasi dan

    selaras dengan lingkungannya.

    Dengan dipenuhinya persyaratan teknis Bangunan sesuai fungsi dan

    klasifikasinya, maka diharapkan kegagalan konstruksi maupun kegagalan

    Bangunan dapat dihindari, sehingga pengguna bangunan dapat hidup lebih tenang

    40

    Struktur organisasi Dinas Penanaman modal terpadu satu pintu

  • 60

    dan sehat, rohaniah dan jasmaniah di dalam berkeluarga, bekerja, bermasyarakat

    dan bernegara. Pengaturan Bangunan dilandasi oleh asas kemanfaatan,

    keselamatan, keseimbangan, dan keserasian Bangunan dan lingkungannya,

    berperikemanusiaan dan berkeadilan. Oleh karena itu, masyarakat diupayakan

    terlibat dan berperan aktif, positif, konstruktif dan bersinergi bukan hanya dalam

    rangka pembangunan dan Pemanfaatan Bangunan untuk kepentingan mereka

    sendiri, tetapi juga dalam meningkatkan pemenuhan persyaratan Bangunan dan

    tertib penyelenggaraan Bangunan pada umumnya.

    Pengaturan Peran Masyarakat dimaksudkan untuk mendorong tercapainya

    tujuan penyelenggaraan Bangunan yang tertib, fungsional, andal, dapat menjamin

    keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan bagi pengguna dan masyarakat

    di sekitarnya, serta serasi dan selaras dengan lingkungannya. Peran Masyarakat

    yang diatur dalam Peraturan Daerah ini dapat dilakukan oleh perseorangan atau

    kelompok masyarakat melalui sarana yang disediakan atau melalui Gugatan

    Perwakilan. Penyelenggaraan Bangunan oleh Penyedia Jasa Konstruksi baik

    sebagai perencana, pelaksana, pengawas, manajemen konstruksi maupun jasa-jasa

    pengembangannya, penyedia jasa Pengkaji Teknis Bangunan, dan pelaksanaannya

    juga dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang

    jasa konstruksi.

    Penegakan hukum menjadi bagian yang penting dalam upaya melindungi

    kepentingan semua pihak agar memperoleh keadilan dalam hak dan kewajibannya

    dalam penyelenggaraan Bangunan. Penegakan dan penerapan sanksi administratif

    perlu dimasyarakatkan dan diterapkan secara bertahap agar tidak menimbulkan

  • 61

    ekses di lapangan, dengan tetap mempertimbangkan keadilan dan peraturan

    perundang-undangan lain.

    B. Implementasi Penegakan Hukum Perizinan Terhadap Izin Mendirikan

    Bangunan Reklame di Kota Jambi.

    Setiap orang atau badan yang memperoleh izin harus mengajukan

    permohonan kepada Walikota melalui Kantor Penyelenggaraan Pelayanan

    Terpadu Satu Pintu. Dan peizinan yang diinginkan diproses oleh Kantor

    Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan dibidang teknis dibantu oleh dinas yang

    bersangkutan. Jenis perizinan yang harus diproses melalui kantor

    Penyelengggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Jambi berjumlah

    sebanyak 39 jenis perizinan. Dari 39 jenis perizinan hanya 4 jenis perizinan yang

    dipungut retribusinya dan 35 jenis perizinan yang tidak dipungut reribusi. Hal ini

    menandakan bahwa pemerintah daerah Kota Jambi memang berupaya melakukan

    pelayana publik semaksimal mungkin. Dalam rangka penegakan hukum

    administrasi negara pemerintah daerah sudah melakukan upaya preventif

    (pencegahan) agar masyarakat dalam melakukan suatu kegiatan yang harus punya

    izin tidak melanggar peraturan peundang-undangan yang berlaku.41

    1. Tata Cara Perizinan

    Pendirian bangunan Reklame dikota jambi berdasarkan Peraturan

    Walikota nomor 24 tahun 2015 bahwa dalamupaya lebih melindungi ketertiban

    umum, menciptakan keindahan kota danmeningkatkan pelayanan kepada

    masyarakat terhadap pemasangan reklame di dalam dan di luar ruang yang sesuai

    41

    Latifah Amir, Kewenangan Menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan dengan

    Dilaksanakan nya Perda Kota Jambi Penyelenggaraan Terpadu Satu Pintu, Jurnal Hukum. Hlm,

    47

  • 62

    dengan estetika, serasi dengan lingkungan dan perkembangan kota saat ini serta

    memiliki fungsi sosial bagi masyarakat, maka diperlukan penataan terhadap

    bangunan reklame.

    Izin mendirikan bangunan reklame yang telah dikeluarkan berdasarkan

    Peraturan Walikota Nomor 40 Tahun 2009 tentang Bangunan Reklame masih

    tetap berlaku sampai berakhirnya masa berlakunya izin.42

    Pada saat peraturan

    walikota ini mulai berlaku maka Peraturan Walikota Jambi Nomor 40 Tahun 2009

    tentang Bangunan Reklame dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.Agar setiap

    orang mengetahuinya,memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini

    dengan penempatannya dalam berita daerah.43

    Berdasarkan hasil wawancara dengan Sumaidi:

    Bahwa proses pengurusan izin mendirikan bangunan reklame tidak

    begitu sulit karena mengajukan formulir yang telah disiapkan,

    mengajukan, permohonan, yang dilengkapi data-data, sertifikat,

    jika itu milik jalan provinsi harus meminta izin dari pemerintah

    provinsi, bahwa ada pemakaian tempat, jika tempat tersebut tempat

    perorangan harus meminta izin yang memiliki lahan, Kartu Tanda

    Penduduk, rekomendasi (besar dan luas dilakukan oleh pihak

    teknisi apakah sesuai tempat, kuat dan sebagainya terakhir di Dinas

    pelayanan baru diterbitkan oleh kantor terkait.44

    Sejalan dengan yang dijelaskan bahwasannya pengurusan perizinan sangat

    mudah hal itu dibuktikan dalam pelaksanakan nya dan juga penerapannya di

    masyarakat kota Jambi, dalam implementasinya sendiri izin mendirikan bangunan

    nya sudah sesuai prosedur hal yang di perlukan untuk penerapannya di

    42

    Pasal 23 peraturan walikota nomor 24 tahun 2015 43

    Pasal 24 dan 25 peraturan walikota nomor 24 tahun 2015 44

    Wawancara dengan Sumaidi kepala kantor bidang monitoting dan evaluasi dan

    pelaporan, dinas penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu, 25 september 2018

  • 63

    masyarakat, masyarakat sendri juga berusaha untuk mematuhi hal yang di

    perlukan dalam pelaksanakaan perizinan sesuai peaturan walikota.

    Hal serupa juga di jelaskan oleh Soeharto:

    Proses awal harus tahu status tanah (izin tanah) jika tidak memiliki

    izin maka tidak diizinkan sehingga harus diurus terlebih dahulu

    kemudian juga syarat-syarat harus lengkap jika tidak lengkap maka

    di kembalikan.45

    Proses yang di lewati dalam pembangunan reklame dikota Jambi juga

    memiliki proses yang dapat diproses sesuai dnegan baik, hal lain yang

    menghambat juga banyak terjadi namun demikian dinas terkait sudah

    mensosialisasikan untuk kelangsungan banguanan yang sesuai dengan peratuan,

    apabila proses yang di anjurkan tidak sesuai maka akan di berikan kembali untuk

    kelengkapannya baru di proses apabila sudah lengkap.

    Berdasarkan hasil wawancara dari sumaidi:

    Bahwa implemetasi dari penegakan hukum perizinan reklame

    dikota jambi telah terlaksana sesuai dengan aturan, berjalan dengan

    baik nya dapat dilihat dari praktek dilapangan yang telah sesuai

    dengan aturan perundang-undangan, namun demikian adapun

    kendala yang dihadapi yaitu dari para pengusaha tersendiri

    sehingga menghambat pelaksanaan nya.46

    45

    Wawancara dengan Soeharto kepala staff pelayanan perizinan,dinas penanaman modal

    dan pelayanan perizinan terpadu, 25 september 2018 46

    Wawancara dengan Sumaidi kepala kantor bidang monitoting dan evaluasi dan

    pelaporan, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu, 25 september 2018

  • 64

    Implementasi dari penegakan hukum perizinan pembangunan reklame

    telah sesuai hal ini sesuai dengan yang berlaku di masyarakat, hukum perizinan

    selama ini dimasyarakat telah sesuai h