PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
Transcript of PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
1/74
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 05 /PRT/M/2013
TENTANG
PEDOMAN PEMETAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
BIDANG PEKERJAAN UMUM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam pembangunan infrastruktur pekerjaan umumtidak terlepas dari permasalahan sosial, ekonomi, danlingkungan yang dikarenakan antara lain kurang tersedianyadata dan informasi mengenai kondisi sosial, ekonomi, dan
lingkungan di wilayah pembangunan infrastruktur pekerjaanumum;
b. bahwa data dan informasi mengenai potensi sosial, ekonomi,dan lingkungan yang dimiliki suatu wilayah dapatdikembangkan untuk menunjang pengembanganinfrastruktur pekerjaan umum agar dapat diandalkan danberkelanjutan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan PeraturanMenteri tentang Pedoman Pemetaan Sosial, Ekonomi, danLingkungan Bidang Pekerjaan Umum;
Menginga : 1. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negarasebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;
2. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon IKementerian Negara sebagaimana telah diubah beberapa kaliterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;
3. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PekerjaanUmum;
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
2/74
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANGPEDOMAN PEMETAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
BIDANG PEKERJAAN UMUM.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Bidang Pekerjaan Umum adalah segala hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan sumber daya air, bina marga, cipta karya, danpenataan ruang.
2. Pemangku Kepentingan adalah pihak, kelompok maupun individual yang terpengaruh atau berpotensi terpengaruh, atau terkait dalamperencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, dan pengelolaan bidangpekerjaan umum.
3. Pemetaan adalah suatu proses penggambaran secara sistematismengenai kondisi dan potensi sosial, ekonomi, dan lingkungan di suatuwilayah untuk menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan dalamsetiap tahapan pembangunan bidang pekerjaan umum.
4. Masalah Ekonomi adalah kondisi yang mengakibatkan kemiskinan,keterbelakangan, pengangguran/minimnya kesempatan kerja, sertabelum optimalnya berbagai potensi ekonomi sumber daya.
5. Masalah Lingkungan adalah kondisi penurunan kualitas lingkunganakibat adanya aktivitas masyarakat yang menganggu dan/atau merusakdaya dukung dan daya tampung beban lingkungan.
6. Masalah Sosial adalah kondisi yang tidak sesuai antara harapansebagian masyarakat dengan realitas yang terjadi akibat ada atau tidakadanya pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum, yang
memerlukan pemecahan melalui kebijakan atau tindakan bersamauntuk mengatasinya.
7. Potensi Ekonomi adalah faktor yang berperan dan berpengaruhterhadap peningkatan pendapatan, aset/modal, dan nilai tambahproduksi dalam mendorong peningkatan kesejahteraan suatu wilayahdan masyarakat.
8. Potensi Lingkungan adalah faktor perilaku masyarakat yang berperandan berpengaruh terhadap lingkungan alam, sosial, dan binaan.
9. Potensi Sosial adalah faktor sosial yang berperan dan berpengaruhdalam masyarakat yang dapat dilibatkan, difungsikan, dan
dikembangkan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan bidangpekerjaan umum.
10. Menteri adalah Menteri yang melaksanakan urusan pemeritahan dibidang pekerjaan umum.
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
3/74
Pasal 2
(1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemangku
kepentingan dalam pelaksanaan pemetaan potensi dan masalah sosial,ekonomi, dan lingkungan di suatu wilayah untuk menyediakan datadan informasi yang dibutuhkan dalam setiap penyelenggaraaninfrastruktur bidang pekerjaan umum, khususnya dalam tahapperencanaan.
(2) Peraturan Menteri ini bertujuan agar pemangku kepentinganmengoptimalkan kinerja pembangunan bidang pekerjaan umum denganmeningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan baik secara lokalmaupun regional.
Pasal 3
Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi metode, teknik, dan tahapan(prosedur) yang digunakan dalam pemetaan, mulai dari kegiatanmengumpulkan, mengolah, memformulasi, serta menyajikan data daninformasi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
BAB IIPEMETAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
Bagian KesatuSkala Pemetaan
Pasal 4
(1) Skala pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan terbagi atas:a. Pemetaan regional, hasilnya dalam bentuk peta regional; danb. Pemetaan lokal/spesifik, hasilnya dalam bentuk peta lokal/spesifik.
(2) Pemetaan regional sebagaimana pada ayat (1) terbagi atas:a. Aspek sosial yang meliputi hubungan antara pemerintah, korporasi,
komunitas, dan kelembagaan sosial;b. Aspek ekonomi yang meliputi ekonomi regional dan ekonomi sumber
daya; danc. Aspek lingkungan yang meliputi rona lingkungan dalam skala
kawasan.
(3) Pemetaan lokal/spesifik sebagaimana pada ayat (1) terbagi atas:a. Aspek sosial yang meliputi hubungan antara individu dan rumah
tangga;b. Aspek ekonomi yang meliputi ekonomi rumah tangga; dan
c. Aspek lingkungan yang meliputi rona lingkungan dalam skalahunian.
(4) Peta regional diutamakan menggunakan data sekunder yang bersumberdari Badan Pusat Statistik dan/atau instansi, lembaga, serta dinasterkait.
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
4/74
(5) Peta lokal/spesifik, dapat menggunakan data sekunder dan data primer yang diperoleh melalui kuisioner, observasi lapangan, diskusi kelompok
terfokus, dan wawancara mendalam.
Bagian KeduaKaidah Pemetaan
Pasal 5
(1) Seluruh proses kegiatan pemetaan harus memenuhi kaidah-kaidah danetika ilmiah.
(2) Metode dan teknik yang digunakan dalam setiap tahapan pemetaan
harus memiliki tingkat keterandalan (reliabilitas) yang tinggi.(3) Hasil pemetaan yang diperoleh harus jelas sumbernya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Bagian Ketiga Tahapan Pemetaan
Pasal 6
(1) Kegiatan pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan terdiri dari
persiapan pemetaan, pelaksanaan pemetaan, dan penyajian peta.(2) Persiapan pemetaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Penetapan tujuan;b. Penetapan Wilayah;c. Pengenalan karakteristik wilayah;d. Penyusunan konsep, variabel, indikator, dan satuan;e. Penentuan metode pemetaan;f. Penyusunan instrumen; dang. Pengujian dan penyesuaian instrumen.
(3) Pelaksanaan pemetaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas:a. Pengumpulan data;b. Inventarisasi kelengkapan data; danc. Pengolahan data.
(4) Penyajian peta sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Pasal 7
Ketentuan lebih rinci mengenai tahapan pemetaaan sosial, ekonomi, danlingkungan tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
5/74
BAB IIIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 24 Mei 2013
MENTERI PEKERJAAN UMUMREPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DJOKO KIRMANTO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 31 Mei 2013MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 769
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
6/74
1 dari 69
PEMETAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGANBIDANG PEKERJAAN UMUM
Pendahuluan
Terjadinya perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan selama ini telahmembawa pengaruh dan pergeseran terhadap tata hubungan di antaraberbagai elemen sosial dan ekonomi: Pemerintah, pemerintah daerah, swasta,dan kelompok-kelompok kepentingan yang ada dalam masyarakat.Beragamnya persepsi dan sikap yang termanifestasi dalam bentuk protes,penolakan, atau dukungan terhadap pembangunan bidang pekerjaan umum
baik pada tahap prakonstruksi, kontruksi, maupun pascakontruksimenyadarkan kita betapa pentingnya pengetahuan dan pemahaman tentangaspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Tidak jarang pembangunan bidang pekerjaan umum seperti perbaikan sungai,pembangunan waduk, pembangunan jalan, dan pembangunan permukimanmenjadi tertunda, bahkan gagal karena kurang diketahui dan dipahaminyaaspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara mendalam oleh pelaksanapembangunan. Akibatnya, ketika timbul masalah-masalah sosial, ekonomi,dan lingkungan, pelaksana pembangunan belum memiliki bahan yangmemadai untuk mengantisipasinya. Di samping itu, pelaksana pembangunan juga kadang-kadang belum memiliki acuan yang cukup untuk melakukan
pendekatan dan upaya peningkatan peran masyarakat lokal, serta caramemposisikan diri di tengah-tengah kelompok masyarakat yang salingberpengaruh dan tarik-menarik kepentingan.
Fenomena tersebut mengindikasikan perlunya suatu terobosan baru berupapemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan pada setiap tahap sikluspembangunan. Dengan ketersediaan peta berupa data dan informasi yangmemadai, dapat dilakukan upaya-upaya antisipatif untuk menciptakansuasana yang kondusif guna kelancaran pembangunan infrastrukturpekerjaan umum. Dalam kaitan ini, pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungansebagai suatu cara untuk mengidentifikasi dan menggambarkan potensi dan
masalah di lapangan, merupakan salah satu langkah yang sangat penting danmutlak diambil sebelum suatu kegiatan pembangunan infrastruktur pekerjaanumum dilaksanakan.
Pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang memuat tata cara untukmengidentifikasi dan menggambarkan aspek tersebut, merupakan salah satusolusi yang sangat bermanfaat untuk dilaksanakan. Dengan adanya pedomanini, maka data aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang diperoleh di suatuwilayah atau lokasi pembangunan bidang pekerjaan umum, secara rincidiharapkan dapat menjadi:a. Bahan pertimbangan dalam mengantisipasi dan menangani masalah-
masalah pembangunan bidang pekerjaan umum yang dihadapi dilapangan.
b. Pegangan atau acuan dalam melakukan pendekatan kepada tokoh,lembaga, dan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkanakseptabilitas sekaligus mereduksi resistensi masyarakat.
c. Landasan dalam melakukan penanganan konflik dan masalah sosial,ekonomi, dan lingkungan yang kemungkinan dapat muncul pada masaprakonstruksi, konstruksi, dan pascakonstruksi bidang pekerjaan umum.
LAMPIRANPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIANOMOR 05/PRT/M/2013 TENTANGPEMETAAN SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN BIDANGPEKERJAAN UMUM
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
7/74
2 dari 69
d. Acuan untuk mendayagunakan potensi para pemangku kepentingan dalamupaya mendorong peningkatan potensi sosial, ekonomi, dan lingkungan dilokasi kegiatan.
e. Pijakan untuk menyusun program-program dan implementasipemberdayaan masyarakat untuk mendukung pembangunan bidang
pekerjaan umum yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.f. Dasar langkah optimalisasi kinerja pembangunan bidang pekerjaan umumdalam meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan baik secaralokal maupun regional.
Pedoman ini bermanfaat bagi pemerintah, pemerintah daerah, pelaksanapembangunan, masyarakat, tokoh masyarakat, swasta (kontraktor,BUMN/BUMD, Badan Milik Perseorangan), Lembaga Swadaya Masyarakat,Perguruan Tinggi, dan pemerhati pembangunan infrastruktur pekerjaanumum. Pedoman ini akan menjadi petunjuk praktis bagaimana melakukanpemetaan kondisi dan potensi sosial, ekonomi, dan lingkungan bidangpekerjaan umum.
Pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan bidang pekerjaan umum
1 Ruang lingkup
Pedoman ini menetapkan tata cara memetakan kondisi dan potensi sosial,ekonomi, dan lingkungan di suatu wilayah untuk menyediakan data daninformasi yang dibutuhkan dalam setiap tahapan pembangunan bidangpekerjaan umum.
Pedoman ini meliputi metode-metode, teknik-teknik, dan tahapan-tahapan(prosedur) yang digunakan, mulai dari kegiatan mengumpulkan, mengolah,memformulasi, serta menyajikan data dan informasi.
Ruang lingkup pemetaan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan dibagimenjadi:
a. Pemetaan regional.
1) Dalam aspek sosial, meliputi hubungan antara pemerintah, korporasi,komunitas dan kelembagaan sosial.
2) Dalam aspek ekonomi, meliputi ekonomi regional dan ekonomi sumber
daya.3) Dalam aspek lingkungan, meliputi rona lingkungan dalam skala
kawasan.
b. Pemetaan lokal/spesifik.
1) Dalam aspek sosial, meliputi hubungan antara individu dan rumahtangga.
2) Dalam aspek ekonomi, meliputi ekonomi rumah tangga.
3) Dalam aspek lingkungan, meliputi rona lingkungan dalam skala hunian.
2 Acuan normatif
Pedoman pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan bidang pekerjaan umumini mengacu pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011, Perumahan danKawasan Permukiman.
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
8/74
3 dari 69
Undang-undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007, Penataan Ruang.
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, Pengelolaan Kualitas Air danPengendalian Pencemaran Air .
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003, Pedoman
Penentuan Status Mutu Air .Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 1997, IndeksStandar Pencemaran Udara .
keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 43 Tahun 1996, Kriteria KerusakanLingkungan Kegiatan Penambangan Galian Golongan-C .
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, BakuTingkat Kebisingan .
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 49 Tahun 1996, Baku MutuTingkat Getaran .
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 50 Tahun 1996, Baku MutuTingkat Kebauan .
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1994,Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera.
3 Istilah dan definisi
Untuk tujuan penggunaan dalam pedoman ini, istilah dan definisi berikutdigunakan.
3.1
bidang pekerjaan umumsegala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan sumber daya air, binamarga, cipta karya, dan penataan ruang
3.2 ekonomisegala hal yang berkaitan dengan produksi, pemasaran, konsumsi barang dan jasa, potensi sumber daya alam yang dapat dikembangkan, dan masalah yangditimbulkan akibat ada atau tidak adanya pembangunan bidang pekerjaanumum
3.3 etikasesuatu yang dianggap baik oleh suatu komunitas tertentu dan dipraktekandalam kehidupan sehari-hari
3.4 FGD (focus group discussion)cara diskusi secara interaktif dalam melihat permasalahan yang dihadapimelalui curah pendapat para peserta diskusi untuk menemukan penyelesaianmasalah
3.5 indikatorvariabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi peristiwa, kondisi, situasi,isu, dan objek yang memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadapperubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu (suatu indikator tidakselalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan, tetapi kerap kali hanya
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
9/74
4 dari 69
memberi petunjuk [indikasi] tentang keadaan secara keseluruhan tersebutsebagai suatu perkiraan)
3.6 jaringan sosial
struktur hubungan sosial yang dimiliki oleh individu/kelompok yang dapatdigunakan sebagai akses untuk mendapatkan berbagai jenis sumber daya yang ada pada individu/kelompok lain
3.7 kelompokkumpulan individu memiliki kesamaan tujuan dan kepentingan bersama yangdiikat oleh adanya aturan atau norma
3.8 konsep
sejumlah pengertian atau ciri-ciri yang berkaitan dengan berbagai peristiwa,kondisi, situasi, isu, dan objek
3.9 lingkungankesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsunganperikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya
3.10 masalah ekonomi
kondisi yang mengakibatkan kemiskinan, keterbelakangan,pengangguran/minimnya kesempatan kerja, serta belum optimalnya berbagaipotensi ekonomi sumber daya
3.11 masalah lingkungankondisi penurunan kualitas lingkungan akibat adanya aktivitas masyarakat yang mengganggu dan/atau merusak daya dukung dan daya tampung bebanlingkungan
3.12
masalah sosialkondisi yang tidak sesuai antara harapan sebagian masyarakat denganrealitas yang terjadi akibat ada atau tidak adanya pembangunan infrastrukturbidang pekerjaan umum, yang memerlukan pemecahan melalui kebijakanatau tindakan bersama untuk mengatasinya
3.13 mata pencahariansumber penghidupan anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupdiri dan keluarganya yang relatif tetap
3.14 pemangku kepentinganpara pemangku/pemilik kepentingan yang terdiri dari orang per orangdan/atau kelompok masyarakat yang terpengaruh atau berpotensiterpengaruh, atau terkait dalam perencanaan, pelaksanaan, penggunaan, danpengelolaan bidang pekerjaan umum
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
10/74
5 dari 69
3.15 pemetaansuatu proses penggambaran secara sistematis mengenai kondisi dan potensisosial, ekonomi, dan lingkungan di suatu wilayah untuk menyediakan datadan informasi yang dibutuhkan dalam setiap tahapan pembangunan bidang
pekerjaan umum
3.16 penggambaran secara sistematisupaya mendeskripsikan, mengklasifikasikan, dan menganalisis denganmenggunakan metode, teknik, dan tahapan tertentu
3.17 perilakutindakan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang yangmerupakan manifestasi dari persepsi dan sikapnya
3.18 persepsitanggapan dan pandangan yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompokorang terhadap segala yang terkait dengan pembangunan bidang pekerjaanumum yang diwujudkan dalam bentuk positif atau negatif
3.19 petahasil dari proses penggambaran yang sistematis mengenai aspek tertentu yangformulasinya dapat berupa narasi, bagan, matriks, tabel, grafik, atau
kombinasi dengan peta spasial
3.20 potensi ekonomifaktor-faktor yang berperan dan berpengaruh terhadap peningkatanpendapatan, aset/modal, dan nilai tambah produksi dalam mendorongpeningkatan kesejahteraan suatu wilayah dan masyarakat
3.21 potensi lingkunganfaktor-faktor perilaku masyarakat yang berperan dan berpengaruh terhadap
lingkungan alam, sosial, dan binaan
3.22 potensi sosialfaktor-faktor sosial yang berperan dan berpengaruh dalam masyarakat yangdapat dilibatkan, difungsikan, dan dikembangkan untuk menunjangpelaksanaan pembangunan bidang pekerjaan umum
3.23 rumah tanggasatuan sosial terkecil dalam masyarakat yang terganggu atau terbantu denganadanya pembangunan bidang pekerjaan umum
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
11/74
6 dari 69
3.24 sikappenampilan atau perwujudan yang ditunjukkan oleh seseorang atausekelompok orang yang didasari oleh pendirian dan keyakinannya terhadappembangunan bidang pekerjaan umum yang termanifestasi dalam bentuk
dukungan, penolakan, atau netral
3.25 skala lokallingkup mikro yang mencakup hubungan individu dengan individu, dan/ataulingkup rumah tangga
3.26 skala regionallingkup makro yang mencakup hubungan antara pemerintah, swasta, danmasyarakat (komunitas) terkait dengan pembangunan infrastruktur pekerjaan
umum
3.27 tata hubunganpola-pola relasi yang terjadi di antara individu, kelompok, dan lembaga yangada dalam masyarakat yang terjadi pada suatu jangka waktu tertentu yaknisebelum, sedang, atau setelah dilakukan pembangunan pekerjaan umumdalam bentuk kerja sama atau konflik
3.28 tokoh masyarakat
orang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dianggap lebihdibandingkan dengan orang lain, yang ucapan dan tindakannya menjadipanutan bagi anggota masyarakat lainnya
3.29 variabelkonsep yang memiliki variasi dua atau lebih nilai, baik berupa angka maupunkategori
4 Ketentuan
4.1 Ketentuan umum4.1.1 Kaidah pemetaan
Beberapa kaidah yang harus diperhatikan dalam kegiatan pemetaan sosial,ekonomi, dan lingkungan adalah:
a. Seluruh proses kegiatan pemetaan harus memenuhi kaidah-kaidah danetika ilmiah.
b. Metode dan teknik yang digunakan dalam setiap tahapan pemetaan harusmemiliki tingkat keterandalan (reliabilitas) yang tinggi.
c. Pemetaan regional diutamakan menggunakan data sekunder yang
bersumber dari Badan Pusat Statistik dan/atau instansi, lembaga, dinasterkait.d. Pemetaan lokal/spesifik, dapat menggunakan data sekunder dan data
primer yang diperoleh melalui kuisioner, observasi lapangan, diskusikelompok terfokus, wawancara mendalam.
e. Data dan informasi yang diperoleh harus jelas sumbernya dan dapatdipertanggungjawabkan.
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
12/74
7 dari 69
4.1.2 Tim pemetaan
Tim pemetaan dibentuk oleh penentu kebijakan pembangunan infrastrukturpekerjaan umum baik di tingkat regional maupun lokal.
Tim pemetaan terdiri dari anggota yang memiliki kriteria sebagai berikut:a. Anggota tim pemetaan harus terdiri dari tenaga ahli yang kompeten di
aspek masing-masing (sosial, ekonomi, dan lingkungan).b. Anggota tim pemetaan harus terbebas dari kepentingan pribadi maupun
institusi, agar terjaga objektivitas yang tinggi dan menghindari terjadinyabias.
4.2 Ketentuan khusus
Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam operasionalisasi tim
pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan sebagai berikut:a. Tim pemetaan harus mempertimbangkan etika masyarakat yang berlaku
dan mencermati kondisi keamanan di lokasi pemetaan.b. Tim pemetaan perlu memperhatikan hal-hal teknis saat melakukan
wawancara antara lain, berpenampilan sopan, tutur kata yang baik,meminta izin untuk diperbolehkannya penggunaan tape recorder atau alatbantu audio visual lainnya.
c. Tim pemetaan perlu mempertimbangkan komposisi jenis kelamin anggotatimnya untuk menghindari adanya permasalahan ketika menghadapiinforman/responden pada lokasi-lokasi tertentu yang masih menjunjung
tinggi etika, pranata, dan adat istiadat seperti menabukan seorangperempuan menerima tamu laki-laki atau sebaliknya.d. Tim pemetaan disarankan menggunakan tenaga setempat dan/atau yang
mengenal lapangan, adat, dan bahasa setempat (kearifan lokal).e. Tim pemetaan yang memasuki daerah rawan keamanan, perlu meminta
bantuan aparat keamanan atau tokoh masyarakat setempat untukmendampingi selama kegiatan pemetaan berlangsung.
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
13/74
8 dari 69
5 Prosedur pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan mengikutibagan alir pada Gambar 1.
Gambar 1 - Bagan alir pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan
Tidak
Penetapan wilayahpemetaan
Pengenalankarakteristik wilayah
pemetaan
Penyusunan konsep,variabel, indikator, dan
satuan
Ya
Pengumpulan data
Pengujian danen esuaian
Tidak
Ya
Penyempurnaaninstrumen
Tidak
Ya
Penentuan metodepemetaan
Pengolahan data
Lengkap
Valid
Lengkap
inventarisasi
kelengkapan data
Penetapan TujuanPemetaan
Inventarisasikelen ka an data
Penyusunan instrumenpemetaan
Persiapan
Pemetaan
Pelaksanaan
Pemetaan
Isu Isu Strategis,Kebijakan, danMasalah-masalah
Fenomena/Gejala Alam &Kemasyarakatan tertentuyang mencerminkanKondisi dan potensisasaran program untukLandasan PengambilanKeputusan
Penyajian petasosial, ekonomi,dan lingkungan
Penyajian Peta
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
14/74
9 dari 69
5.1 Persiapan pemetaan
Tahap persiapan pemetaan meliputi kegiatan penetapan tujuan, penetapanwilayah, pengenalan karakteristik wilayah, penyusunan konsep, variabel,indikator, dan satuan data, penentuan metode, penyusunan instrumen, sertapengujian dan penyesuaian instrumen.
a. Penetapan tujuan pemetaan
Penetapan tujuan pemetaan, didasarkan pada isu-isu strategis, kebijakannasional maupun sektor, masalah-masalah atau kesenjangan yang terjadiantara harapan dengan kenyataan.
Hasil pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan digunakan sebagai:
1) dasar pendekatan dan metoda pelaksanaan program; dan2) dasar penyusunan rencana kerja yang bersifat taktis.
Pemetaan sosial, ekonomi, dan lingkungan bertujuan untukmenginventarisasi dan menggambarkan hal-hal sebagai berikut :
1) kondisi potensi dan masalah sosial, ekonomi dan lingkunganmasyarakat sasaran program pembangunan;
2) persepsi, sikap, dan prilaku masyarakat terhadap pembangunaninfrastruktur;
3) aspek demografis penerima dan calon penerima manfaat serta dampakadanya pembangunan infrastruktur;
4) tingkat perekonomian regional di sekitar lokasi kegiatan pembangunanbidang pekerjaan umum;
5) tingkat perekonomian lokal (rumah tangga) di sekitar lokasi
pembangunan bidang pekerjaan umum; dan6) kondisi lingkungan di sekitar lokasi pembangunan bidang pekerjaan
umum.
b. Penetapan wilayah pemetaan
Basis utama wilayah pemetaan adalah batas sosial, ekonomi, danlingkungan. Sebagai penunjang, digunakan juga batas program dan batasadministratif.
Batas sosial ditetapkan berdasarkan antara lain:
1) kelompok pemukim;2) penduduk asli/pendatang;3) penerima dampak langsung/tidak langsung; dan4) kelompok penerima difusi teknologi dan stakeholder .
Batas ekonomi juga dapat ditetapkan berdasarkan antara lain:
1) mata pencaharian;2) tingkat pendapatan masyarakat; dan3) kawasan ekonomi (perkotaan, perdesaan, metropolitan, ekonomi
khusus, pengembangan ekonomi terpadu, tertinggal, perdagangan, dansebagainya) sesuai ketentuan yang tertera pada Undang-undang No. 1
Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman danUndang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Batas lingkungan (ekologi) dapat ditetapkan berdasarkan antara lain:
1) batas daerah pengaliran air (DPA) atau catcment area ; dan2) batas sebaran dampak lingkungan fisik-kimiawi (pencemaran air,
wilayah banjir, wilayah pencemaran udara).
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
15/74
10 dari 69
Batas program/kegiatan pembangunan ditetapkan berdasarkan batastapak kegiatan pembangunan antara lain:
1) jalan (trase, ruang pengawasan jalan, ruang milik jalan, ruang manfaat jalan);
2) sumber daya air (daerah tangkapan air, kawasan mangrove , jaringan
irigasi, situ, dan danau); dan3) permukiman (ruang terbuka hijau, fasilitas sosial, dan fasilitas umum).
Batas administratif ditetapkan berdasarkan antara lain:
1) RT (rukun tetangga);2) RW (rukun warga) atau kampung/dusun;3) desa atau kelurahan;4) kecamatan;5) kabupaten/kota; dan6) provinsi.
c. Pengenalan karakteristik wilayah pemetaanPengenalan karakteristik wilayah pemetaan sosial, ekonomi, danlingkungan dapat dipelajari melalui penelusuran literatur antara lain:
1) buku;2) artikel;3) tulisan mengenai kondisi sosial masyarakat di lokasi tersebut;4) tulisan mengenai kondisi ekonomi masyarakat di lokasi tersebut; dan5) tulisan mengenai kondisi lingkungan di lokasi atau yang setara dengan
lokasi yang akan dipetakan, serta observasi awal di lapangan.
d. Penyusunan konsep, variabel, indikator, dan satuan data
Jenis data yang dibutuhkan dalam pemetaan meliputi data sosial,ekonomi, dan lingkungan yang terkait dengan infrastruktur bidangpekerjaan umum, baik yang bersifat primer maupun sekunder, dapatdiseleksi dan/atau dikembangkan dari Format A.
Sumber data/informasi dapat berasal dari:
1) Perseorangan
Sumber data/informasi yang berasal dari perseorangan dapat diperolehdari:
a) tokoh formal (kepala desa, kepala lembaga, dan ketua RT/RW); danb) tokoh informal (tokoh agama, tetua adat, dan anggota masyarakat
umum).
2) Institusi
Sumber data/informasi yang berasal dari institusi dapat diperoleh dari:a) lembaga swasta (PT, CV, Firma, Yayasan, LSM); danb) instansi pemerintah (Badan Pusat Statistik, Bappeda, Kementerian,
Dinas terkait).
Kelengkapan data disesuaikan dengan tujuan pemetaan berdasarkankonsep, variabel, indikator, dan satuan yang akan digunakan untukmengukur kondisi dan potensi wilayah yang ditetapkan. Contoh konsep,variabel, indikator, dan satuan data sosial, ekonomi, dan ingkungan dapatdilihat pada Format A.
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
16/74
11 dari 69
e. Penentuan metode pemetaan
Pemetaan dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif,dan/atau kuantitatif. Penentuan metode pemetaan juga didasarkan padatujuan pemetaan, konsep, variabel, dan indikator.
Pemetaan kualitatif, kuantitatif ataupun kombinasi kuantitatif-kualitatifdapat digunakan antara lain untuk mengukur:
1) Aspek sosial
a) tingkat persentase sikap masyarakat;b) tingkat pendapatan rumah tangga;c) keadaan lingkungan terhadap rencana pembangunan; dand) kualitas konflik kepentingan dalam hal kepemilikan tanah.
2) Aspek ekonomi
a) persentase penduduk berdasarkan mata pencaharian;b) tingkat pendapatan rumah tangga;c) jumlah produksi; dand) kesepakatan nilai ganti rugi, dan perilaku pemanfaatan lahan di
antara stakeholder (stakeholder kunci, stakeholder utama, danstakeholder pendukung).
3) Aspek lingkungan
a) kondisi lingkungan kimia-fisik dan biologi; danb) jumlah dan luas kawasan yang terkena dampak.
f. Penyusunan instrumen pemetaan
Instrumen yang akan disusun harus disesuaikan dengan konsep, variabel,indikator, satuan, dan skala pemetaan yang dibutuhkan.
Instrumen yang disusun meliputi:
1) panduan wawancara (Format B);2) panduan FGD (Format C);3) panduan observasi, (Format D); dan4) kuisioner (Format E).
g. Pengujian dan penyesuaian instrumen
Pengujian instrumen dilakukan untuk memastikan keandalan (reliabilitas )instrumen yang digunakan pada beberapa sampel.
Uji instrumen harus dilakukan sebelum pelaksanaan pengumpulan data dilapangan. Penyesuaian instrumen dilakukan untuk menyederhanakan danmenyamakan persepsi di antara tim pemetaan dan tenaga pengumpuldata.
5.2 Pelaksanaan pemetaan
Pelaksanaan pemetaan meliputi pengumpulan data, pengolahan data, danpenyajian peta sosial, ekonomi, dan lingkungan.
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dikelompokkan ke dalam dua teknik, yaitupengumpulan data sekunder dan pengumpulan data primer.
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
17/74
12 dari 69
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara studi literatur yaitumengumpulkan berbagai data sekunder dari berbagai sumber (buku, jurnal, majalah, peta, surat kabar, dokumen, laporan penelitian, sumberdata dari internet, dan sebagainya).
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara:
1) Wawancara mendalam
Wawancara dilakukan secara mendalam dalam suasana yang tenang,situasi yang akrab, tidak harus formal dan upayakan menumbuhkankepercayaan informan kepada pewawancara. Wawancara dapat dimulaidari hal-hal yang ringan (perkenalan), tidak sensitif, dan tidak harusberurutan sehingga informan tidak keberatan menjawabnya. Wawancaradapat dilakukan lebih dari satu kali sesuai dengan waktu luanginforman.
Adapun tahapan dalam melakukan wawancara secara mendalam, antara
lain:a) mengidentifikasi partisipan/informan sesuai prosedur sampling yang
dipilih sebelumnya;b) menentukan informasi bermanfaat apa yang relevan;c) menentukan wawancara bersifat individual atau kelompok terfokus;d) mempersiapkan alat perekam yang sesuai jika memungkinkan (alat
perekam perlu dicek kondisinya seperti baterai, kualitas suara, danlain-lain);
e) menyusun panduan wawancara dan menyediakan ruang yang cukupdi antara pertanyaan untuk mencatat respon terhadap komentarpartisipan/informan;
f) menentukan tempat untuk melakukan wawancara; dang) Selama melakukan wawancara tetap mengacu kepada panduan
wawancara.
2) Focus Group Discussion (FGD)
FGD dilakukan dengan melibatkan 8-15 peserta yang dipilihberdasarkan representasi latar belakang informan. Pelaksana pemetaanbertindak selaku fasilitator menggunakan petunjuk diskusi, mencatatproses diskusi, kemudian memberikan komentar mengenai hasilpengamatannya.
3) Penyebaran kuisionerKuisioner disebarkan kepada sejumlah responden dengan menentukan jumlah sampel yang dibutuhkan (representatif dari suatu populasi yangakan dipetakan).
Penentuan jumlah sampel sebaiknya mempertimbangkan homogenitasdan heterogenitas populasi.
4) Observasi lapangan
Observasi lapangan dilakukan melalui pengamatan langsung di lokasi yang akan dipetakan. Dalam observasi lapangan pelaksana didampingioleh wakil masyarakat bersama dengan profesional yang menguasaitentang pengelolaan lingkungan.
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
18/74
13 dari 69
b. Pengolahan data
Data diolah secara terstruktur sesuai instrumen dengan langkah-langkahsebagai berikut:
1) Penjernihan data
Data penting yang dibutuhkan harus dipisahkan dengan data yang tidakpenting/tidak dibutuhkan.
2) Pengkodean data
Pengkodean data dilakukan untuk memudahkan tim pemetaan dalampengelompokan data.
Pengkodean dilakukan dengan cara memberi tanda atau simbol tertentupada data berdasarkan kesamaan/kemiripannya.
3) Pengkategorisasian data
Hasil pengelompokan data diklasifikasikan berdasarkan kategori-kategori tertentu, misalnya kategori berdasarkan masalah, potensi, jenis,bentuk, sifat, dan kategori lainnya.
Pengkategorisasian data kedalam beberapa kategori, sekurang-kurangnya dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif(mean, median, standar deviasi, standar error, dll)
4) Interpretasi data
Interpretasi data dilakukan dengan memberikan penjelasan secarasingkat terhadap makna informasi hasil olahan data yang ditampilkan.
Interpretasi data diupayakan pula dilakukan dengan membandingkan
antara data yang satu dengan data yang lainnya.Sintesis dan penarikan kesimpulan hasil intepretasi ke dalam kategoritertentu diupayakan menggunakan katentuan yang berlaku. Apabilabelum ada ketentuan baku terhadap suatu kategori, digunakan teknikteknik yang telah teruji.
Interpretasi data hasil analisis aspek sosial, dan aspek ekonomi kedalamsuatu kategori masyarakat miskin atau pra sejahtera, mengacu padaPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1994tentang Penyelenggaraan Pembangunan Keluarga Sejahtera.
Interpretasi data aspek lingkungan ke dalam suatu kondisi tertentu, yang menggambarkan kondisi lingkungan, menggunakan standar bakusebagaimana tertera pada Tabel 1 berikut ini:
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
19/74
14 dari 69
Tabel 1- Baku (standar) untuk interpretasi kondisi lingkungan
No Variabel Kategori/cakupanAcuan Peraturan
Perundang-undangan
1 KualitasAir cemar berat, cemar sedang,cemar ringan, dan memenuhibaku mutu
Keputusan MenteriNegara LingkunganHidup Nomor 115 Tahun2003.
2 KualitasUdara
baik, sedang, tidak sehat,sangat tidak sehat, danberbahaya,
Keputusan MenteriNegara LingkunganHidup Nomor 45 Tahun1997
3 Tingkat
Kebisingan
peruntukan kawasan
(perumahan & permukiman,perdagangan & jasa,perkantoran & perdagangan,Ruang Terbuka Hijau,pemerintahan & fasilitas umum,rekreasi, kawasan khusus, danlingkungan kegiatan (rumahsakit, sekolah, tempat ibadahdan sejenisnya)
Keputusan MenteriNegara LingkunganHidup Nomor 48 Tahun1996
4 Tingkat
kerusakanlingkungan
peruntukan permukiman dan
daerah industri; tanamantahunan; tanaman panganlahan basah, dan tanamanpangan lahan kering
keputusan Menteri
Lingkungan HidupNomor 43 Tahun 1996
5 Tingkatgetaran
perumahan dan bangunansejenis, niaga, industri, danbangunan sejenis
Keputusan MenteriNegara LingkunganHidup Nomor 49 Tahun1996
6 Tingkat
kebauan
perumahan dan bangunan
sejenis, niaga, industri, danbangunan sejenis
Keputusan Menteri
Negara LingkunganHidup Nomor 50 Tahun1996
5.3 Penyajian peta sosial, ekonomi, dan lingkungan
Bentuk penyajian informasi tentang kondisi dan potensi sosial, ekonomi danlingkungan dapat dibuat satu kesatuan atau secara terpisah sesuai dengankebutuhan sebagai berikut (Format F):
a. Bentuk narasi
Bentuk narasi merupakan formulasi peta sosial, ekonomi, dan lingkungandalam bentuk rangkaian kalimat yang mendeskripsikan dan menjelaskandata yang ada.
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
20/74
15 dari 69
b. Bentuk matriks
Bentuk matriks merupakan formulasi peta sosial, ekonomi, danlingkungan dengan menggunakan baris dan kolom untuk menunjukkanketerkaitan data.
c. Bentuk baganBentuk bagan merupakan formulasi peta sosial, ekonomi, dan lingkungandengan menggunakan bentuk antara lain segi empat, jajaran genjang, segitiga, lingkaran, dan garis-garis/gradasi warna untuk menunjukkanhubungan dan keterkaitan satu dengan yang lain.
d. Bentuk tabel frekuensi
Bentuk tabel frekuensi merupakan formulasi peta sosial, ekonomi, danlingkungan dengan menggunakan tabel kolom dan tabel garis untukmenggambarkan data yang telah diklasifikasi berdasarkan kelas-kelas ataukategori-kategori tertentu serta indikator angka agregat/persentasenya.
e. Bentuk grafik
Bentuk grafik merupakan formulasi peta sosial, ekonomi, dan lingkungandengan alat bantu sebagai visualisasi dari besaran data yang ditemukan.Bentuk grafik tersebut dapat berupa histogram, poligon, atau lingkaran( pie chart ).
f. Bentuk kombinasi
Bentuk kombinasi merupakan formulasi peta sosial, ekonomi, danlingkungan yang menggabungkan data dengan peta lokasi/spasial.
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
21/74
16 dari 69
FORMAT AKonsep, variabel, indikator, satuan, dan skala pemetaan
1. Aspek sosial
No Konsep Variabel Indikator Satuan SkalaPemetaan1 partisipasi partisipasi
masyarakat dalampembangunan saranapublik (termasukrumah ibadah)
proporsi wujudpartisipasi (uang, tenaga,barang, dan pikiran)dalam perencanaan,pelaksanaan,pengawasan, operasi,dan pemeliharan
kualitatif(ordinal)/kuantitatif
(frekuensi), dan%
lokalproporsi tingkatpartisipasi(tinggi/sedang/rendah)dalam perencanaan,
pelaksanaan,pemanfaatan,pengawasan, operasi,dan pemeliharaan
2 kebakaran tingkat kebakaran frekuensi kejadiankebakaran per tahun perperuntukan kawasan
kasus/tahun/ jenis kawasan
regional/lokal
luas kebakaran proporsi kebakaran pertotal kawasan
% total lokal
3 ketersediaan tingkat pelayanan persentase pendudukterlayani
% penduduk
regional/lokal
volume/kapasitas unit volume per kapitaper tahun
m3/jiwa/th
fasilitas dan utilitas jumlah fasilitas danutilitas unit
4 kemacetan(lalu lintas)
waktu tempuh satuan waktu perpanjang jalan
detik/km regional/lokal
5 aksesibilitas tingkat mobilitaspenduduk
frekuensi perjalanan persatuan waktu
kualitatif
regional/lokal
keterisolasian persentase produk/hasilbumi terpasarkan
%
lapangan kerja tingkat partisipasiangkatan kerja
%
6 Kumuh kepadatan penduduk jumlah penduduk persatuan kawasanperumahan
jiwa/km2
regional/lokaltingkat ketersediaanprasarana
unit prasarana per jumlah penduduk persatuan kawasanperumahan
unit/jiwa/km2
7 bangunangedung
sebaran bangunangedung
jumlah bangunanberdasarkan kategori(baru, bertingkat,darurat, lama, negara,fungsi khusus, umum,sederhana, niaga,tertentu, induk, khusus)per luas wilayah
unit/km2
regional/lokal
tingkat pelayanan banyaknya pengguna per
kapita unit/kapita8 rumah sebaran rumah jumlah unit berdasarkan
jenisnya (komersial,swadaya, umum, khusus,negara, rusun umum,rusun khusus, rusunnegara, rusun komersial)per luas wilayah
unit/km2 regional/
lokal
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
22/74
17 dari 69
No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala
Pemetaan
tingkat pelayanan banyaknya penghuni ratarata per rumah
orang/unitrumah
9 keselarasan tingkat keselarasan banyaknya perbedaankepentingan antaramanusia denganlingkungannya persatuan luas
kasus/haregional/
lokal
banyaknya perbedaanmateri muatan ketentuanper produk pengaturan
kasus/unit lokal
10 kenyamanan tingkat kenyamanan jumlah kegiatan sosialmasyarakat per satuanwaktu
kegiatan/tahun
lokal jumlah kegiatanperekonomianmasyarakat per satuanwaktu
kegiatan/tahun
11 kekeluargaan tingkat kekeluargaan banyaknya kontak antarkeluarga per tahun
kontak/tahunlokal
banyaknya transaksi persatuan waktu
transaksi/tahun
12 kemandirian tingkat kemandirian kasus prakarsamasyarakat per satuanwaktu
kasus/tahun
lokalproporsi swadayamasyarakat terhadap jumlah program/kegiatan
% total
13 keteraturan tingkat keteraturan jumlah pelanggaran
pengguna jalan terhadapaturan lalu lintas persatuan waktu
kasus/tahun regional/lokal
proporsi pengaturan lalulintas yang memberibimbingan kepadamasyarakat
% total lokal
14 modal sosial trust (kepercayaan) saling percaya antarwarga (contoh : adanyatrust atar pengelola pasardengan pedagang)
kualitatif(nominal)
lokal
jaringan banyaknya jalinankerjasama antar warga
per satuan waktu
kasus/tahun
norma banyaknya aturan sosialmasyarakat(sanksi/hadiah) yangdigunakan acuan untukmembimbing perilakumasyarakat
unit
15 konektivitas tingkat konektivitas jumlah variasi modatransportasi per satuanwilayah
unit/kawasan
regional/
lokal
sebaran unit variasi modatransportasi per luasanwilayah pelayanan
transportasi
unit/ha
keterkaitan ada dan kuatnyaketerkaitan antara kerjabakti dengan kualitaslingkungan
kualitatif
16 keamanan tingkat keamanan kasus kriminalitas pertahun
kasus/tahun lokal
sarana keamanan akses ke sarana pos jaga unit/kapita regional/
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
23/74
18 dari 69
No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala
Pemetaanakses ke petugaskeamanan
polisi/kapitalokal
17 kehati-hatian tingkatkehati- hatian
jumlah keputusan persatuan waktu
keputusan/tahun
lokal jumlah aturan terbit persatuan waktu aturan/tahun
18 keadilan tingkat keadilan jumlah kasus ketidakadilan per satuan waktu
kasus/tahunregional/
lokalproporsi pemberianpeluang atau kesempatanmbr untuk menikmatihasil pembangunan
% totalregional/
lokal
proporsi masyarakat yangdapat berpartisipasi atauterlibat dalampengambilan keputusan
% total lokal
19 kesadaran tingkat kesadaran jumlah prakarsamasyarakat menjagakebersihan lingkunganper satuan waktu
prakarsa/tahun lokal
proporsi volume sampah yang dikelola olehmasyarakat secaraswadaya
% totalregional/
lokal
20 kemudahan tingkat kemudahan lama waktu pelayananper jenis permintaan
jam/jenispelayanan
regional/lokalakses masyarakat
terhadap hasilpembangunan
orang/unit hasilpembangunan
21 persepsiterhadappembangunan
kekhawatiran kasus ketakutanterhadap suatu programpembangunan saat ini(eksisting) per satuanwaktu kasus/tahun
lokal
ketakutan terhadapsuatu programpembangunan yang akandatang per satuan waktu
harapan proporsi kualitas aspirasiterhadap suatu programpembangunan
kualitatif(nominal)
sikap proporsi kasus kualitas
penerimaan, penolakan,netral, pemahaman
kualitatif(nominal)
22 persepsiterhadapkesejahteraan
pemenuhankebutuhan dasar
kecukupan pendapatan
kualitatif(nominal),kuantitatif(ordinal)
unit/1000penduduk
regional/local
akses terhadappelayanan pendidikanakses terhadappelayanan kesehatanakses terhadapperumahanakses terhadap fasilitaspublik
23 integrasisosial
sarana integrasisosial
rasio tempat ibadahdengan penduduk
unit/jiwa
local
konflik sosial jumlah kejadian konflikantar agama
angka absolut(kasus)
jumlah kejadian konflikantar etnik jumlah kejadian konflikantar penduduk jumlah kejadian konflikantar desa/permukiman
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
24/74
19 dari 69
No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala
Pemetaan
tingkat kriminalitas jumlah kejahatan persatuan waktu
kasus/tahun
jumlah kejahatanberdasarkan jenisnya kasus/kategori
lembaga integrasisosial
• forum antar umatberagama
• forum lintas kelompokangka absolut
relasi antarlembaga/kelompok
tata hubungan di antaralembaga:• besarnya otoritas• besaran potensi
kapital sumber daya• derajat kepentingan• tingkat kemudahan
akses dan informasi
kualitatif
kriminalitas tingkat kriminalitas kuantitatifsegregasi sosial • tingkat segregasi
sosial• tingkat segregasi
spasial
kualitatifkuantitatif
24 perilaku praktik-praktikmasyarakat yangdestruktif/konstruktif
• tindakan masyarakat yangdestruktif/negatif
• tindakan masyarakat yangkonstruktif/positif
• kearifan lokal
kualitatif(nominal)
local
25 lembagasosial jenis lembaga sosial•
jumlah organisasiprofesi• jumlah organisasi
petani/perkebunan/peter nak/ kelompoktani hutan/nelayan
• jumlah organisasimassa (contoh: FPI,FBR, forkabi, NU,muhammadiyah,KNPI)
• jumlah organisasisosial (contoh: karang
taruna, PKK)• jumlah lembaga
swadaya masyarakat(LSM)
• jumlah lembaga adat
jumlah absolut regional/lokal
26 demografi jumlah penduduk jumlah penduduk setiapdesa
jiwa
regional/lokal
jumlah rumah tangga jumlah rumah tangga angka absolut jumlah kk jumlah kk berdasarkan
kartu keluargaangka absolut
tingkat kepadatanpenduduk
jumlah penduduk danluas wilayah
jiwa dan hektar
jumlah penduduk
menurut jeniskelamin
rasio jumlah laki-laki dan
perempuan angka absolut
kelompok usia • usia balita 56
jiwa
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
25/74
20 dari 69
No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala
Pemetaan
tingkat migrasi angka penduduk masukdan keluar
jiwa
pertumbuhanpenduduk persentase jumlahpertumbuhan penduduk %
27 kelestarian peninggalan sejarah banyaknya bangunanpeninggalan sejarah yangdilestarikan per satuanwaktu
unit/tahunregional/lokal
budaya lokal banyaknya budaya lokal yang dilestarikan perkawasan
unit/kawasan
28 keterbukaan tingkat keterbukaaninformasi
akses informasi tataruang
% penduduk
regional/lokal
akses informasi kondisi
sumberdaya air% penduduk
akses informasipenyelenggaraan jalan
% penduduk
akses informasi terhadaphasil pembangunaninfrastruktur
% penduduk
29 kebersamaan tngkat kebersamaan proporsi keterlibatanmasyarakat dalampenyediaan infrastruktur
% penduduk
regional/lokal
proporsi keterlibatanmasyarakat dalamoperasi dan pemeliharaaninfrastruktur
% penduduk
30 kepentinganumum
tingkat kepentinganumum
proporsi infrastrukturdimanfaatkan untukkepentingan umum
% totalregional/
lokalakses penduduk keinfrastruktur untukkepentingan umum
% penduduk
31 kapasitashokum
tingkat kepastianhukum
jumlah sertiifikat untuklahan milik masyarakat
nilai absolut
lokalproporsi sertifikat hakkepemilikan lahan olehmasyarakat
% total
proporsi sertifikat untukhunian rumah
% total
32 ketertiban tingkat ketertiban proporsi muatan aturan yang mengatur aspektertip penyelenggaraaninfrastruktur PU
% total
lokalbanyaknya kasuspelanggaran aturan pertahun
kasus/tahun
33 tata kelola kualitas tata kelola kategori kualitas (baik,cukup baik, kurang baik,tidak baik)
kualitatif
lokalkategori manfaat(mempercepat, cukup,kurang, tidakberpengaruh)
kualitatif
34 kesehatan jumlah saranakesehatan
• jumlah rumah sakit• jumlah puskesmas• jumlah posyandu• jumlah puskesmas
pembantu
unit bangunanregional/
lokal
jumlah pasien jumlah pasien per bulan jiwa
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
26/74
21 dari 69
No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala
Pemetaan
jumlah penyakitterkait kondisi
lingkungan
jumlah penderita• ispa
• muntahber• kolera
jiwa
tingkat kematian • angka kematian ibu(AKI)
• angka kematian anak(AKA)
jiwa
jumlah tenagakesehatan
• rasio dokter perpenduduk
• rasio bidan perpenduduk
• rasio paramedis perpenduduk
angka absolut
kesehatanlingkungan
• rasio sarana MCK perrumah tangga
• sarana air bersih perrumah tangga
• sarana tempatpembuangan sampahsementara (TPS)
unit
35 pendidikan tingkat pendidikan • jumlah pendudukmelek huruf
• jumlah murid putusSD
• jumlah murid putusSMP
•
jumlah penduduktamat SD• jumlah penduduk
tamat SMP• jumlah penduduk
tamat SMA• jumlah penduduk
tamat D3/S1• jumlah penduduk
tamat pasca sarjana
angka absolut
regional/lokal
prasarana pendidikan • jumlah bangunanPAUD/TK
• jumlah bangunan
SD/sederajat• jumlah bangunan
SMP/sederajat• jumlah bangunan
SMA/sederajat• jumlah bangunan
Akademi/PT
unit bangunan
sarana pendidikan • rasio guru-muridtingkat SD/ sederajat
• rasio guru-muridtingkat SMP/sederajat
• rasio guru-muridtingkat SMA/sederajat
jumlahperbandingan
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
27/74
22 dari 69
2. Aspek ekonomi
No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala
Pemetaan1 kondisi geografis
(termasuk luas
area)
luas wilayah posisi lintang/bujur (letakgeografis)
derajat
regional
persentase luas lahanpertanian dibandingkan luaslahan total
%
persentase luas lahan nonpertanian dibandingkan luaslahan total
%
jumlahdesa/kel/kecamatan/kab
buah
topografi ketinggian diatas permukaanair laut (dpal)
meter )
kemiringan permukaan tanah % /derajat
2 Keandalan kerusakan proporsi kerusakan %
regional/lokalBiaya OP biaya per unit sektor pertahun
rp/th
infrastrukturPU
proporsi infrastruktur yangsesuai standar
% totalinfrastrukt
urregional/
lokalbangunangedung
proporsi bangunan gedungdibangun sesuai standar
% totalbangunan
prasarana jalan
proporsi jalan yang memenuhistandar atau masuikategorimantap
% panjang jalan
prasaranairigasi
proporsi jaringan irigasi yangberfungsi baik
% luasdaerahirigasi
regional/
lokalprasarana airminum & plp
proporsi prasarana abplp yangmemenuhi standar
% luaspelayanan
3 kemantapan (jalan) kehalusanpermukaan
iri (international roughnessindex)
indeks regional/lokal
4 pelayananinfrastruktur
tingkatpelayanan
panjang jalan per satuanwaktu
km/detkregional/
lokalproporsi idle capacity per total % totalkapasitas idle m3
5 kerusakan tingkatkerusakan
persentase kerusakan pertotal infrastruktur PU
% totalregional/
lokalnilai kerusakan infrastrukturper luas kawasan
milyar/ha
6 kemacetan (lalulintas)
waktu tempuh satuan waktu per panjang jalan
detik/km regional/lokalantrian panang antrian km
7 aksesibilitas mobilitaspenduduk
akses prasarana jalan perpenduduk
km/1000 jiwa
regional/lokal
keterisolasian persentase produk/hasil bumiterpasarkan
%
lapangankerja
tingkat partisipasi angkatankerja (TPAK)
%
8 Konektivitas tingkatkonektivitas
nilai ekonomi konektivitasprasarana dengan pemasaranhasil produk
rp/tonproduk regional/
lokalnilai ekonomi konektivitastransportasi per satuan luas
rp/ha
9 Keterpaduan program jumlah program unit
lokal
anggaran proporsi dana pusat, propinsi,kab, kota, swasta, masyarakat
%
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
28/74
23 dari 69
No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala
Pemetaan10 Keterjangkauan tingkat
keterjangkauan
proporsi MBR yang dapatmenghuni rumah murah
% MBR
regional/lokal
proporsi MBR yang dapatmenghuni rumah susun sewa
% MBR
proporsi MBR yang dapatmenerima pelayanan tangkiair dan hidran umum
% MBR
11 Produktifitas sdm nilai output kegiatan perkapita
rp/kapitaregional/
lokalsektor nilai penerimaan sektor perkapita
rp/kapita
12 nilai ekonomi produkinfrastruktur
biaya pokok produksi rp/kapitaatau rp/kk
ataurp/m3
regional/lokal
skala ekonomi kapasitas minimum untukinvestasi infrastruktur
reservoir air baku
m3 airbaku
kapasitas instalasi air minumatau air limbah
m3/hari
13 pendapatan pendapatannasional
PDB tahunan rupiah
regional
PDB sektoral tahunan (lihatBPS, 9 sektor)
rupiah
pertumbuhan PDB tahunan %pertumbuhan PDB sektoraltahunan
%
pendapatanregional(kabupaten)
PDRB tahunan rupiahPDRB sektoral tahunan rupiahpertumbuhan PDRB tahunan %/tahun
pertumbuhan PDRB sektoraltahunan %/tahun
pertumbuhan pad tahunan %/tahunpendapatanrumah tangga
pendapatan per kapita persatuan waktu
rp/kapita/bulan
14 potensi ekonomiprimer
produksipertanian
jumlah produksi padi ton/th
regional
jumlah produksi non padi(jagung, sagu, umbi-umbian,dsb.)
ton/th
produktifitas padi per musimtanam (MT)
ton/ha/mt
pertambangan volume total galian golonganbatuan
m³/tahun
15 belanjainfrastruktur
pekerjaanumum
persentase belanjainfrastruktur PU terhadaptotal belanja pemerintah
% total regional
bidang binamarga
persentase belanjakebinamargaan terhadap totalbelanja pemerintah untukinfrastruktur PU
bidang ciptakarya
persentase belanjakeciptakaryaan terhadap totalbelanja pemerintah untukinfrastruktur PU
bidang
sumberdayaair
persentase belanja keairan
terhadap total belanjapemerintah untukinfrastruktur PU
16 penduduk &katenaga kerjaan
komposisipenduduk
rasio laki-laki/perempuan %
regionalpersentase pendudukberdasarkan kelompok umur(1- 14 tahun, 15-64 tahun, >65tahun)
%
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
29/74
24 dari 69
No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala
Pemetaanpersentase pendudukberdasarkan tingkatpendidikan (SD, SMP, SMA,PT)
%
persentase penduduk miskin % jumlah rumah tangga/wilayah kk/wilayah
lapangankerja
persentase pendudukberdasarkan matapencaharian pokok (lihat BPS,profesi, petani, nelayan,pedagang, PNS,dsb.)
% total
tingkat pengangguran/wilayah % total17 sarana dan
prasarana ekonomi jalan dan jembatan
panjang jalan nasional,propinsi, kab, kota, kec, desa,lingkungan
km
regional
rasio panjang jalan nasional,
propinsi, kab, kota, desa,lingkungan per luas wilayah km/km2
rasio panjang jalan nasional,propinsi,kabupaten/kota,desaterhadap jumlah penduduk
km/1000penduduk
persentase kondisi jalan(mantap/tidak mantap,aspal/tidak beraspal) perpanjang jalan wilayah
% total
sumber dayaair
volume air baku untuk airbersih/air minum per wilayah
m³/wilayah
kapasitas suplai jaringanirigasi per luas daerah irigasi
lt/detik/ha
kondisi jaringan irigasi(rusak/baik)
persen
persentase luas arealgenangan banjir
persen
permukiman jumlah pasar tradisional perwilayah
unit/ha
jumlah pasar modern perwilayah (hyper market)
unit/ha
jumlah mini market dan supermarket per luas wilayah
unit/ha
jumlah TPI per nelayan unit/kapita
jumlah TPS (tempatpengolahan sampah)
buah/penduduk
cakupan layanan air bersih % rtterlayani
18 bangunan gedung sebaranbangunangedung
jumlah bangunan per luaswilayah berdasarkan kategoribangunan gedung (baru,bertingkat, darurat, lama,negara, fungsi khusus,umum, sederhana, niaga,tertentu, induk, khusus)
unit/km2 regional/
lokal
19 jalan sebaran jalan panjang jalan per luas wilayahberdasarkan kategori jalan(jalan umum, jalan khusus; jalan nasional; jalan provinsi; jalan kabupaten; jalan kota; jalan desa; arteri; kolektor;lokal; dan lingkungan)
km/haregional/
lokal
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
30/74
25 dari 69
No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala
Pemetaan20 manfaat/
kemanfaatantingkatmanfaat
proporsi penggunaansumberdaya air
% totalregional/
lokal
proporsi penggunaanprasarana jalan
proporsi penggunaanprasarana air bersih danpenyehatan lingkunganpermukiman (AB-PLP)
21 tata kelola kualitas tatakelola
proporsi terpenuhinya prinsipprinsip partisipasi,transparansi, akuntabilitas,efisiensi dan keadilan %/tahun lokalbesarnya peningkatanefisiensi penyelenggaraan pertahun
22 Kemitraan tingkatkemitraan
besarnya penghematan biayaoperasi dan pemeliharaan
% totalbiaya
lokalbesarnya peningkatankeuntungan rata rata peranggota mitra per tahun
%/tahun
23 Akuntabilitas tingkatakuntabilitas
proporsi realisasi terhadaprencana
% capaian
lokalproporsi kesesuaian prosesdengan standar yangditetapkan
% sesuai
proporsi kesesuaianpemanfaatan anggaran biaya
% sesuai
24 Kesejahteraan tingkatkesejahteraan
proporsi pemenuhankebutuhan masyarakat
%penduduk regional/
lokalproporsi masyarakat sejahtera
per satuan wilayah
% kk
sejahtera25 Keefisienan tingkat
efisiensirasio output terhadap inputinfrastruktur ke-PU-an
%regional/
lokal
rasio output/inputinfrastruktur sumberdaya airrasio output/inputinfrastruktur AB-PLPrasio output/inputinfrastruktur jalan jembatan
26 Pekerjaan pekerjaananggotakeluarga
rasio pekerjaan utama dansampingan
%lokal
pengeluaran per kepalakeluarga per bulan
rp/kk/bulan
27 Pendapatan tingkatpendapatanpendapatankeluarga
pendapatan total keluarga perbulan
rupiah/bulan
lokal
jumlah pendapatan daripekerjaan utama
rupiah
jumlah pendapatan daripekerjaan sampingan
rupiah
28 pengeluaranrumah tangga
totalpengeluaranrutin tahunan
jumlah pengeluaran konsumsipangan
rupiah lokal
pengeluaran konsumsisandang (pakaian, alaskaki,
dan tutup kepala) jumlah pengeluarantransportasi jumlah pengeluaranpendidikan jumlah pengeluarankesehatan jumlah pengeluaran listrik,gas, dan atau air minum
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
31/74
26 dari 69
No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala
Pemetaan jumlah pengeluaran pajak daniuran (tahunan) jumlah pengeluaran hajatbumi, keperluan pesta dan
upacara/kenduri, dsb.(tahunan)29 aktivitas pertanian
(khusus untuk RTpetani)
usaha tani indeks penanaman unit
lokalproduktifitas lahan pertanian ton/ha jumlah produksi pertanianper satuan waktu
ton/tahun
30 kepemilikan asset alat produksi,bangunanbukan tempattinggal,bangunan,lahan, danfasilitas
tempattinggal, tanah,logam mulia
nilai kepemilikan lahan(sawah dan non sawah)
rupiah lokal
nilai kepemilikan propertirumah tangga (kulkas, tv, hp,dsb.)nilai kepemilikan logam mulianilai kepemilikan ternak dan
unggasnilai kepemilikan assetpertanian (traktor, pompa air)nilai kepemilikan motor, dsb.nilai kepemilikan mobil
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
32/74
27 dari 69
3. Aspek lingkungan
No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala
Pemetaan
1 Dampak tingkatkepentingandampak
besaran, dan pentingnyadampak
indeksdampak
regional/lokal
luas wilayah dampak km2 prosentase penduduk terkenadampak diwilayah studi
% total
lama dampak berlangsung tahunintensitas dampak kualitatif jumlah atau proporsikomponen terkena dampak
nilai absolutatau % total
berbalik/tidaknya dampak kualitatif2 pencemaran tingkat &
luas sebaranpencemaran
beban pencemaran per satuanwaktu
ton/tahun
regional/lokal
kategori pencemaran (berat,sedang, kecil, tidak tercemar)
indekspencemaran
luas sebaran pencemaran perkawasan
ha/kawasan
3 banjir intensitasbanjir
luasan genangan ha
lokallama genangan hari/bulantinggi genangan maksimum meter
dampakbanjir
nilai kerugian per luasgenangan
rupiah/haregional/
lokal jumlah korban perkejadianbanjir
jiwa/kasus
4 gempa intensitasgempa
banyaknya kejadian gempaper luas wilayah per tahun
kasus/ha/tahun
regional/lokalpengaruhgempa besarnya kerugian per luaspengaruh rupiah
jumlah korban per kejadiangempa
jiwa/kasus
5 kekeringan tingkatkekeringan
luas lahan pertanian yanggagal (puso) ha
regional/lokal
6 kumuh kota kepadatanpenduduk
jumlah penduduk per satuankawasan perumahan jiwa/km2
regional/lokal
tingkatketersediaanprasarana
unit prasarana per jumlahpenduduk per satuankawasan perumahan
unit/jiwa/km2
7 longsor sebaranlongsor
jumlah lokasi per luas wilayah titiklongsor/
km2 regional/
lokalpangaruhlongsor
besarnya kerugian harta pertitik longsor
rp/titiklongsor
besarnya korban per titiklongsor
jiwa/titiklongsor
8 hubunganmasyarakatpasca proyek
kontak sosial frekuensi pertemuanmasyarakat pascapembanguan per satuanwaktu
kasuskegiatan/
tahunlokal
proporsi kk yang terpisahkanoleh proyek pembangunan(jalan, waduk, dll)
% total
9 daya dukung produksilahan
ton per hektar per tahunton/ha/th
regional/lokal
tambahanpenduduk
pertambahan jumlahpenduduk yang dapat tinggaldikawasan yang bersih dansehat
jiwa/km2
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
33/74
28 dari 69
No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala
Pemetaan
10 dayatampung
tingkatpenyerapanlimbah
beban limbah yang bisadiserap lingkungan per tahun ton/th
regional/lokalpekarangan
bangunan
proporsi luas lantai bangunan
terhadap luas lahanpekarangan
% total
11 cadangan airtanah
resapan air luas daerah resapan air yangtersedia
ha/kawasan
regional/lokal
imbuh air(recharge)
proporsi air permukaan yangmasuk kedalam lapisanpembawa air
% total airlarian (run-
off)kecepatan infiltrasi airkedalam tanah
l/dt/m
12 keberlanjutan ruang, tanah,dan lahan
luas ruang terbuka yag dapatdipertahankan untuk generasimendatang
km2
regional/lokal
proporsi lahan budidaya danlindung yang dapatdipertahankan untuk generasimendatang
% totallahan
proporsi ruang terbuka hijaupermukiman
% total kwspermukiman
kantong airdan kawasanlindung
luas kantong air alami yangdapat dipertahankan untukgenerasi mendatang
ha/kawasan
luas kawasan lindung yangdapat dipertahankan untukgenerasi mendatang
ha/kawasan
13 keseimbangan tingkat
keseimbangan
proporsi lingkungan binaan
dan lingkungan alam
% total
kawasan regional/lokal
proporsi kemampuanproduksi dengan konsumsi
% totalproduksi
proporsi supply dankebutuhan (demand )
% totalsupply
14 kelestarianlingkungan
RTH proporsi rth disekitarbangunan dilingkunganbangunan gedung
% luaspekarangan
regional/lokal
sumberdaya proporsi ketersediaan &penghematan air di bangunangedung
m3/hari/kapita
proporsi ketersediaan &penghematan energi di
bangunan gedung
kva/hari/kapita
volume air alami yang dapatdipertahankan dalam satukawasan
m3/ha
15 ekoregion statusperlindungankawasan
jumlah kawasan perumahan yang memiliki perlindunganberdasarkan karakteristiksumberdaya, ekosistem,kondisi geografis, budayamasyarakat, dan kearifanlokal
unitkawasan
unsurekoregion
jumlah unsur ekoregion yangmemberi perlindungan per
kawasan
unsur/
kawasan regional/lokal jumlah unsur yang memberiperlindungan RTH
unsur/RTH
16 keaneka-ragamanhayati
flora banyaknya jenis tanaman diRTH infrastruktur PU
jenis/RTHregional/
lokalkerapatan tanaman per RTH jumlah/ha
fauna indeks plankton & bentos dikawasan permukiman
indeks
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
34/74
29 dari 69
No Konsep Variabel Indikator SatuanSkala
Pemetaan
jenis satwa langka dilindungidi sekitar permukiman
jenis/kws
17 kebisingan tingkatkebisingan
jumlah kasus kebisingan yangmelampaui standar kesehatan
kasus/hari lokal
angka kebisingan rata ratakawasan permukiman
db regional/lokal
18 kebauan tingkatkebauan
angka kebauan rata ratakawasan permukiman
indekskebauan
lokal
jumlah kasus kebauan yangmelampaui standar
kasus/tahun
regional/lokal
19 bangunan air kontribusipadapenyediaanair baku
kontribusi terhadappenyediaan air baku per jenisperuntukan
% total/peruntukan
air
regional/lokal
kontribusipadaperlindunganlingkungan
kontribusi terhadappengamanan pantai per kapitatahun
jiwa/tahun
kontribusi terhadappengendalian erosi dansedimentasi per tahun
ton/tahun
kontribusi terhadappengendalian banjir per tahun
ha/tahun
20 sarana/prasaranapermukiman
kontribusipadapenyehatanlingkungan
1. penyehatan lingkunganpermukiman
2. penyediaan air minum3. pengendalian pencemaran
limbah domestik4. pengurangan volume
sampah tiap tahun
5. pengendalian pencemaranudara
1. IPLP/ha2. m3/hari/
ha airminum
3. m3/hari/ha
limbah
4. m3/tahusampah5. ISPU/ha
regional/
lokal
kontribusipadakenyamanandanproduktifitas
indeks kebersihan dankesehatan lingkungan perkawasan permukiman Indeks
21 ruang air luas prosentase luas ruang air(rawa pantai, rawa lebak, situ,dll) yg tersedia dalam kawasan
% luaskawasan
regional/lokalprosentase luas ruang air
(rawa pantai, rawa lebak, situ,
dll) yang hilang dalamkawasan/tahun
% luaskawasan/
tahun
22 hutan pantai luas luas hutan pantai alami(cemara, bakau, dll) yangtersedia
ha/kawasanregional/
lokalsebaran proporsi hutan pantaiterhadap ruang terbuka hijau(RTH)
% total RTH
23 bukitpelarian/penyelamatan(escape hill)
lokasi junlah lokasi bukit terdekat yang dapat dipakai lokasitujuan penyelamatan
lokasi/kawasan regional/
lokalpengungsi jumlah pengungsi yang dapat
ditampungorang/lokasi
24 sand dune lokasi panjang sand dune /lokasi km/lokasi regional/lokalsatwa jumlah jenis satwa yang dapat
hidup di habitat pasir jenis/lokasi
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
35/74
30 dari 69
FORMAT BContoh panduan wawancara pemetaan sosial ekonomi dan lingkungan bidang
pekerjaan umum
Aspek Sosial
1 Partisipasi
a). Bagaimana wujud partisipasi (uang, tenaga, barang dan pikiran) dalamperencanaan, pelaksanaan, pengawasan, operasi dan pemeliharan?
b). Bagaimana tingkat partisipasi (tinggi/sedang/rendah) dalamperencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, pengawasan, operasi danpemeliharaan?
2 Kebakaran
a). Bagaimana frekuensi kejadian kebakaran per tahun per peruntukankawasan?b). Bagaimana proporsi luas kebakaran terhadap luas wilayah/kawasan?
3 Ketersediaan
a). Berapa persentase penduduk terlayani?b). Berapa volume air baku yang tersedia di wilayah penelitian?c). Berapa banyak fasilitas dan utilitas yang tersedia di wilayah penelitian?
4 Kemacetan (lalu lintas)
a). Berapa lama waktu tempuh perjalanan ke tempat tujuan?b). Berapa panjang antrian kendaraan yang terjadi di ruas jalan utama
wilayah penelitian?
5 Aksesibilitas
a). Seberapa sering masyarakat melakukan perjalanan di wilayah penelitiandalam satu bulan?
b). Berapa persen produk/hasil bumi terpasarkan dari wilayah ini?c). Berapa persen partisipasi angkatan kerja diwilayah ini?
6 Kumuh Kota
a). Berapa jumlah penduduk di kawasan perumahan ini?b). Berapa luas kawasan perumahan ini?
c). Berapa banyak prasarana dan sarana lingkungan perumahan yang ada?7 Bangunan Gedung
a). Berapa banyak bangunan gedung di wilayah ini?b). Berapa luas wilayah penelitian?c). Apa saja kategori bangunan gedung di wilayah penelitian? (baru,
bertingkat, darurat, lama, negara, fungsi khusus, umum, sederhana,niaga, tertentu, induk, khusus)
d). Berapa banyak pengguna bangunan gedung di wilayah penelitian?
8 Rumah
a). Berapa jumlah rumah diwilayah ini?b). Apa saja jenis rumah yang ada di wilayah penelitian? (komersial,
swadaya, umum, khusus, negara, rusun umum, rusun khusus, rusunnegara, rusun komersial)
c). Berapa banyak pengguna/penghuni rumah di wilayah penelitian?
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
36/74
31 dari 69
9 Keselarasan
a). Berapa jumlah kasus perbedaan kepentingan antara manusia denganlingkungannya di wilayah penelitian?
b). Berapa jumlah kasus perbedaan materi muatan dalam pengusulanproduk pengaturan?
10 Kenyamanan
a). Berapa Jumlah kegiatan sosial masyarakat yang diselenggarakan pertahun?
b). Berapa jumlah kegiatan perekonomian masyarakat yangdiselenggarakan per tahun?
c). Berapa jumlah kegiatan pembangunan di wilayah penelitian yang dapatdiselenggarakan per tahun?
11 Kekeluargaan
a). Berapa banyak kontak antar keluarga yang terjadi selama satu tahun?b). Berapa banyak transaksi antar keluarga yang terjadi selama satu
tahun?
12 Kemandirian
a). Berapa banyak kegiatan yang diprakarsai masyarakat selama satutahun?
b). Berapa banyak program/kegiatan yang dilaksanakan secara swadayamasyarakat?
c). Berapa proporsi kegiatan swadaya masyarakat di wilayah penelitian?
13 Keteraturana). Berapa Jumlah pelanggaran lalau lintas oleh pengguna jalan selama
satu tahun?b). Berapa proporsi pengaturan lalu lintas yang dapat memberi bimbingan
kepada masyarakat?
14 Modal Sosial
a). Berapa banyak kegiatan yang dikerjakan atas dasar saling percaya antarwarga (contoh : adanya trust atar pengelola pasar dengan pedagang)
b). Berapa banyak jalinan kerjasama yang tercipta antar warga selama 3tahun terakir?
c). Berapa banyak aturan sosial masyarakat yang tersedia (sanksi/hadiah) ,dan telah digunakan acuan untuk membimbing perilaku masyarakat
15 Konektivitas
a). Berapa jumlah variasi moda transportasi yang ada di wilayah ini?b). Berapa jenis variasi moda transportasi yang ada di wilayah ini?c). Adakah konektivitas antara kerja bakti dengan kualitas lingkungan di
wilayah ini?
16 keamanan
a). Berapa kasus kriminalitas yang terjadi selama satu tahun?
b). Bagaimana akses masyarakat ke sarana pos jaga?c). Bagaimana akses masyarakat ke petugas keamanan?
17 Kehati-hatian
a). Berapa Jumlah keputusan yang dihasilkan selama satu bulan atau satutahun?
b). Berapa Jumlah produk pengaturan yang diterbitkan selama satu tahun?
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
37/74
32 dari 69
18 Keadilan
a). Berapa Jumlah kasus ketidak adilan yang terjadi selama satu tahun?b). Berapa besar proporsi pemberian peluang atau kesempatan kepada MBR
untuk menikmati hasil pembangunan?c). Berapa besar proporsi masyarakat yang dapat berpartisipasi atauterlibat dalam pengambilan keputusan?
19 Kesadaran
a). Berapa banyak kegiatan menjaga kebersihan yang diprakarsaimasyarakat selama satu tahun?
b). Berapa besar proporsi volume sampah yang dikelola oleh masyarakatsecara swadaya?
20 Kemudahan
a). Berapa lama penyelesaian administrasi yang diberikan lembagapemerintah?
b). Bagaimana akses masyarakat terhadap hasil pembangunan?
21 Persepsi terhadap pembangunan
a). Berapa banyak kasus ketakutan atau keraguan masyarakat terhadapprogram pembangunan saat ini (eksisting)?
b). Berapa banyak kasus ketakutan atau keraguan masyarakat terhadapsuatu program pembangunan yang akan datang?
c). Berapa besar proporsi aspirasi masyarakat terhadap rencanapembangunan yang disampaikan selama satu tahun
d). Berapa besar proporsi kasus penerimaan, penolakan, netralitas yangdisampaikan masyarakat?
22 Persepsi terhadap Kesejahteraan
a). Berapa besar respons masyarakat terhadap tingkat pendapatan?b). Bagaimana pendapat masyarakat terhadap akses pelayanan pendidikanc). Bagaimana pendapat masyarakat terhadap akses pelayanan kesehatand). Bagaimana pendapat masyarakat terhadap akses perumahane). Bagaimana pendapat masyarakat terhadap akses fasilitas publik
23 Integrasi Sosial
a). Bagaimana Rasio tempat ibadah dengan penduduk di wilayahpenelitian?
b). Berapa Jumlah Kejadian konflik antar agama, antar antar etnik, antarpenduduk, antar desa/permukiman
c). Berapa Jumlah kejahatan yang terjadi selama satu tahun?d). Berapa jumlah kejahatan untuk setiap kategorinya?e). Seberapa sering Forum antar umat beragama diselenggarakan?f). Seberapa sering Forum Lintas Kelompok diselenggarakan?g). Bagaimana tata hubungan di antara lembaga, bila ditinjau dari besarnya
otoritas, potensi kapital sumber daya, derajat kepentingan, tingkatkemudahan akses dan informasi, tingkat kriminalitas, tingkat Segregasisosial, dan tingkat Segregasi spasial?
24 Perilaku
a). Seberapa sering terjadinya kasus tindakan masyarakat yangdestruktif/negatif?
b). Seberapa sering ditemukan kasus tindakan masyarakat yangkonstruktif/positif?
c). Seberapa sering ditemukan tindakan pemanfaatan kearifan lokal?
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
38/74
33 dari 69
25 Lembaga Sosial
a). Berapa Jumlah organisasi profesi yang ada?b). Berapa Jumlah organisasi petani/perkebunan/peternak/KelompokTani
Hutan/nelayan yang ada di wilayah penelitian?c). Berapa Jumlah organisasi massa (contoh: FPI, FBR, Forkabi, NU,Muhammadiyah, KNPI) yang ada di wilayah penelitian?
d). Berapa Jumlah organisasi sosial (contoh: Karang Taruna, PKK) yangbergiat di wilayah penelitian
e). Berapa jumlah Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang adadiwilayah penelitian?
f). Berapa Jumlah Lembaga Adat di wilayah penelitian?
26 Demografi
a). Berapa Jumlah penduduk setiap desa
b). Berapa Jumlah rumah tanggac). Berapa Jumlah KK berdasarkan kartu keluargad). Jumlah penduduk dan luas wilayahe). Berapa Rasio jumlah laki-laki dan perempuan berdasarkan kategori Usia
Balita ( 56 tahun)
f). Berapa rasio penduduk masuk dan keluar?g). Persentase Jumlah Pertumbuhan Penduduk
27 Kelestarian
a). Banyaknya bangunan peninggalan sejarah yang dilestarikan per satuan
waktub). Banyaknya budaya lokal yang dilestarikan per kawasan
28 Keterbukaan
a). Seberapa mudah akses masyarakat terhadap Informasi tata ruang?b). Seberapa mudah akses masyarakat terhadap Informasi kondisi
Sumberdaya Air?c). Seberapa mudah akses masyarakat terhadap Informasi
penyelenggaraan jaland). Seberapa mudah akses masyarakat terhadap informasi terhadap hasil
pembangunan infrastruktur?
29 Kebersamaana). Berapa proporsi keterlibatan masyarakat dalam penyediaan
Infrastruktur?b). Berapa proporsi keterlibatan masyarakat dalam operasi dan
pemeliharaan infrastruktur?
30 Kepentingan Umum
a). Berapa proporsi infrastruktur dimanfaatkan untuk kepentingan umum?b). Seberapa mudah akses penduduk ke infrastruktur untuk kepentinganumum?
31 Kapasitas Hukuma). Berapa Jumlah sertiifikat untuk lahan milik masyarakat?b). Berapa proporsi Sertifikat hak kepemilikan lahan oleh masyarakat?c). Berapa proporsi sertifikat untuk hunian rumah?
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
39/74
34 dari 69
32 Ketertiban
a). Berapa proporsi muatan aturan yang mengatur aspek tertippenyelenggaraan infrastruktur PU?
b). Berapa banyak kasus pelanggaran aturan per tahun?
33 Tata Kelolaa). Kategori kualitas (baik, cukup baik, kurang baik, tidak baik)b). Kategori manfaat (mempercepat, cukup, kurang, tidak berpengaruh)
34 Kesehatan
a). Berapa jumlah Rumah Sakit, Puskesmas, Posyandu, PuskesmasPembantu,
b). Berapa Jumlah pasien per bulanc). Berapa Jumlah Penderita ISPA, Muntahber, Kolera selama satu tahun?d). Berapa besar Angka Kematian Ibu?e). Berapa besar Angka Kematian Anak?
f). Berapa Rasio dokter per penduduk?g). Berapa Rasio Bidan per penduduk?h). Berapa Rasio paramedis per penduduk?i). Berapa Rasio Sarana MCK per rumah tangga? j). Berapa Sarana Air Bersih per rumah tanggak). Berapa Sarana Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS)l). Berapa Sarana Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS)
35 Pendidikan
a). Berapa Jumlah Penduduk Melek Hurufb). Berapa Jumlah Murid Putus Sekolah SD
c). Berapa Jumlah Murid Putus Sekolah SMPd). Berapa Jumlah penduduk tamat SDe). Berapa Jumlah penduduk tamat SMPf). Berapa Jumlah penduduk tamat SMAg). Berapa Jumlah penduduk tamat D3/S1h). Berapa Jumlah penduduk pasca sarjanai). Berapa Jumlah Bangunan PAUD/TK j). Berapa Jumlah Bangunan Sekolah Dasar/ sederajatk). Berapa Jumlah Bangunan SMP/ sederajatl). Berapa Jumlah Bangunan SMA/sederajatm). Berapa Jumlah Bangunan Akademi/PT
n). Berapa Rasio guru-murid tingkat SD/ sederajato). Berapa Rasio guru-murid tingkat SMP/ sederajatp). Berapa Rasio guru-murid tingkat SMA /sederajat
Aspek Ekonomi
1 Kondisi Geografis (termasuk luas area)
a). Bagaimana posisi Lintang/Bujur (letak geografis) wilayah penelitian?b). Berapa persentase Luas Lahan Pertanian dibandingkan luas lahan total
wilayah penelitian?c). Berapa persentase Luas Lahan Non Pertanian dibandingkan luas lahan
total wilayah penelitian?d). Berapa jumlah Desa/Kel/Kecamatan/Kab di wilayah penelitian?e). Berapa ketinggian diatas permukaan air laut (dpal) ?f). Bagaimana kemiringan permukaan tanah di wilayah penelitian?
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
40/74
35 dari 69
2 Keandalan
a). Berapa proporsi kerusakan di wilayah penelitian?b). Berapa biaya perbaikan kerusakan per unit sektor setiap tahunnya?
c). Berapa proporsi Infrastruktur yang sesuai standar?d). Berapa proporsi Bangunan Gedung yang dibangun sesuai standar?e). Berapa proporsi Jalan yang memenuhi standar atau termasuk kategori
mantap?f). Berapa proporsi jaringan irigasi yang berfungsi baik?g). Berapa proporsi prasarana ABPLP yang memenuhi standar pelayanan?
3 Kemantapan (Jalan)
a). Berapa proporsi jalan yang retak maupun yang berlubang terhadappanjang maupun luas permukaan jalan?
b). Berapa panjang jalan yang belum dilengkapi dangan saluran tepi jalan?
c). Berapa indeks kehalusan permukaan jalan di ruas rusa jalan utama?(menggunakan standar IRI/international roughness index
4 Pelayanan infrastruktur
a). Berapa panjang jalan yang dibangun/ditingkatkan fungsinya setiaptahun?
b). Berapa proporsi Idle capacity infrastruktur yang telah dibangun? c). Berapa besar kapasitas idlenya?
5 Kerusakan
a). Berapa persentase kerusakan infrastruktur PU di kawasan penelitian?b). Berapa besar nilai kerusakan infrastruktur PU di kawasan ini?
6 Kemacetan (Lalu lintas)
a). Berapa lama waktu yang diperlukan sampai tujuan?b). Berapa panjang antrian kendaraan maksimum yang pernah terjadi?c). Berapa lama antrian tersebut dapat terurai kedalam kondisi normal
(lancar)?
7 Aksesibilitas
a). Berapa akses penduduk terhadap prasarana jalan di kawasanpenelitian?
b). Berapa persentase produk/hasil bumi di kawasan penelitian yang dapatdipasarkan selama satu tahun?
c). Berapa persen penduduk yang dapat mengisi peluang kerja? (diukurdengan angka Tingkat partisipasi angkatan kerja/TPAK)
8 Konektivitas
a). Seberapa erat konektivitas ketersediaan prasarana transportasi denganpemasaran hasil produk kawasan
b). Berapa nilai ekonomi konektivitas transportasi terhadap luas kawasanpenelitian maupun terhadap harga jual produk?
9 Keterpaduan
a). Berapa jumlah program/kegiatan yang dilaksanakan untukpembangunan kawasan?
b). Berapa proporsi dana pusat, propinsi, kab, kota, swasta, masyarakat yang dapat dan/atau telah dialokasikan untuk pembangunan kawasan?
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
41/74
36 dari 69
10 Keterjangkauan
a). Berapa proporsi MBR di kawaswan penelitian yang dapat menghunirumah murah?
b). Berapa proporsi MBR di kawasan penelitian yang dapat menghunirumah susun sewa?c). Berapa proporsi MBR di kawasan penelitian yang dapat menerima
pelayanan Tangki Air dan Hidran Umum (TAHU) ?
11 Produktifitas
a). Berapa Nilai Output kegiatan per kapita?b). Berapa Nilai Penerimaan sektor per kapita?
12 Nilai Ekonomi
a). Barapa nilai biaya pokok produksi (BPP) pembangunan infrastruktur
PU?b). Berapa kapasitas minimum untuk investasi infrastruktur reservoir air
baku?c). Berapa nilai ekonomi Instalasi Air Minum atau Air Limbah
13 Pendapatan
a). Berapa PDB tahunan di kawasan penelitian?b). Berapa PDB Sektoral tahunan (lihat BPS, 9 sektor)c). Berapa pertumbuhan PDB tahunan di kawasan penelitian?d). Berapa Pertumbuhan PDB sektoral tahunan di kawasan penelitian?e). Berapa PDRB tahunan di kawasan penelitian?
f). Berapa PDRB Sektoral tahunan di kawasan penelitian?g). Berapa Pertumbuhan PDRB tahunan di kawasan penelitian?h). Berapa Pertumbuhan PDRB Sektoral tahunan di kawaswan penelitian?i). Berapa Pertumbuhan PAD tahunan di kawasan penelitian? j). Berapa Pendapatan per kapita tahunan di kawasan penelitian?
14 Potensi Ekonomi Primer
a). Berapa Jumlah produksi padi selama satu tahun?b). Berapa Jumlah produksi non padi (jagung, sagu, umbi-umbian, dsb.)
selama satu tahun?c). Berapa Produktifitas padi per musim tanam (MT) ?
d). Berapa Volume Total Galian Golongan-C selama satu tahun?15 Belanja infrastruktur
a). Berapa Persentase belanja infrastruktur PU terhadap total belanjapemerintah?
b). Berapa Persentase belanja kebinamargaan terhadap total belanjapemerintah untuk infrastruktur PU ?
c). Berapa Persentase belanja keciptakaryaan terhadap total belanjapemerintah untuk infrastruktur PU?
d). Berapa Persentase belanja keairan terhadap total belanja pemerintahuntuk infrastruktur PU?
16 Penduduk & Katenaga kerjaan
a). Berapa Rasio laki-laki/Perempuan terhadap total penduduk ?b). Berapa Persentase Penduduk berdasarkan Kelompok umur (1- 14 tahun,
15-64 tahun, >65 tahun) ?c). Berapa Persentase Penduduk berdasarkan tingkat pendidikan (SD, SMP,
SMA, PT) ?
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
42/74
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
43/74
38 dari 69
22 Tata Kelola
a). Berapa poroporsi program yang memenuhi prinsip prinsip partisipasi,
transparansi, akuntabilitas, efisiensi dan keadilanb). Berapa besarnya peningkatan efisiensi penyelenggaraan infrastruktursetiap tahunnya?
23 Kemitraan
a). Berapa besarnya penghematan biaya operasi dan pemeliharaanb). Berapa besarnya peningkatan keuntungan rata rata per anggota mitra
per tahun
24 Akuntabilitas
a). Berapa proporsi realisasi pembangunan fisik terhadap rencananya?b). Berapa proporsi kesesuaian proses dengan standar yang ditetapkan?c). Berapa proporsi kesesuaian pemanfaatan anggaran biaya terhadap
rencananya?
25 Kesejahteraan
a). Berapa proporsi pemenuhan kebutuhan masyarakat?b). Berapa proporsi masyarakat yang masuk kategori sejahtera setiap
tahunnta?
26 Keefisienan
a). Berapa Rasio output terhadap input infrastruktur ke-PU-an?b). Berapa Rasio output/input infrastruktur Sumberdaya Air?c). Berapa Rasio output/input infrastruktur AB-PLP?d). Berapa Rasio output/input infrastruktur jalan jembatan?
27 Pekerjaan
a). Berapa Rasio pekerjaan utama terhadap pekerjaan sampingan?b). Bagaimana distribusi masyarakat berdasarkan jenis mata
pencahariannya?
28 Pendapatan
a). Berapa Pendapatan Total keluarga per bulan?b). Berapa Jumlah Pendapatan dari pekerjaan Utama?c). Berapa Jumlah Pendapatan dari pekerjaan sampingan?
29 Pengeluaran rumah tangga
a). Berapa Jumlah pengeluaran konsumsi pangan?b). Berapa jumlah pengeluaran konsumsi sandang (pakaian, alaskaki, dan
tutup kepala)?c). Berapa Jumlah pengeluaran Transportasi?d). Berapa Jumlah Pengeluaran Pendidikan?e). Berapa Jumlah pengeluaran kesehatan?f). Berapa Jumlah pengeluaran listrik, gas, dan atau air minum?g). Berapa Jumlah pengeluaran pajak dan iuran (tahunan) ?h). Berapa Jumlah pengeluaran untuk keperluan hajat bumi, keperluan
pesta dan upacara/kenduri, dsb. (tahunan) ?
30 Aktivitas Pertanian (khusus untuk RT petani)
a). Berapa Indeks Penanaman ?b). Berapa Produktifitas lahan pertanian selama satu tahun?c). Berapa Jumlah Produksi Pertanian selama satu tahun?
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
44/74
-
8/19/2019 PermenPU No. 05-2013 Tentang Pemetaan Sosek Ling
45/74
40 dari 69
7 Longsor
a). Berapa Jumlah Lokasi longsor?b). Berapa b