Perlukah jasa arsitek dalam membangun rumah atau apartemen

7
Perlukah Jasa Arsitek dalam membangun Rumah Tinggal? Beberapa waktu silam, jasa arsitek rumah tinggal di Indonesia banyak kita temui di kota besar saja, seperti Jakarta, Bandung, Bali, Medan dan seterusnya. Namun seiring berjalannya waktu, banyak kita temui rumah tinggal dengan desain unik dan baik yang dikembangkan oleh arsitek di daerah-daerah lainnya, selain di kota besar. Walaupun perubahan pengetahuan dan minat terhadap peran arsitek dapat dikatakan meningkat keseluruh lapisan ekonomi masyarakat dan keseluruh pelosok negeri, namun perubahan ini relatif belum besar jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, seperti Singapura misalnya, yang memiliki peraturan kuat yang mendukung peran arsitek dalam membangun rumah tinggal, gedung, dan kota. Hal ini mengakibatkan peran arsitek dalam merancang bangunan atau kota belum dirasakan secara jelas dan merata bagi sebanyak- banyaknya pengguna bangunan. Lebih dari itu, pro kontra terhadap peran arsitek dalam pengembangan rumah tinggal masih menjadi perdebatan sebagian masyarakat terkait dengan kekhawatiran terhadap jasa arsitek yang dianggap mahal. Selain itu, kebiasaan masyarakat membangun rumah tinggal secara mandiri dan gotong royong atau dengan jasa tukang secara langsung, masih dapat kita temui di banyak daerah di Indonesia. Belum banyaknya informasi atau sosialisasi di beberapa kalangan masyarakat tertentu tentang manfaat dari pembangunan rumah tinggal oleh arsitek kemungkinan besar adalah faktor yang mengakibatkan konsep, rancangan, dan peran arsitek belum terlalu diapresiasi di Negeri ini. Tree House oleh Vo trong Nghia Architects (foto:©Hiroyuki Oki)

Transcript of Perlukah jasa arsitek dalam membangun rumah atau apartemen

Page 1: Perlukah jasa arsitek dalam membangun rumah atau apartemen

Perlukah Jasa Arsitek dalam membangun Rumah Tinggal?

Beberapa waktu silam, jasa arsitek rumah tinggal di Indonesia banyak kita temui di kota

besar saja, seperti Jakarta, Bandung, Bali, Medan dan seterusnya. Namun seiring berjalannya

waktu, banyak kita temui rumah tinggal dengan desain unik dan baik yang dikembangkan

oleh arsitek di daerah-daerah lainnya, selain di kota besar.

Walaupun perubahan pengetahuan dan minat terhadap peran arsitek dapat dikatakan

meningkat keseluruh lapisan ekonomi masyarakat dan keseluruh pelosok negeri, namun

perubahan ini relatif belum besar jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, seperti

Singapura misalnya, yang memiliki peraturan kuat yang mendukung peran arsitek dalam

membangun rumah tinggal, gedung, dan kota. Hal ini mengakibatkan peran arsitek dalam

merancang bangunan atau kota belum dirasakan secara jelas dan merata bagi sebanyak-

banyaknya pengguna bangunan.

Lebih dari itu, pro kontra terhadap peran arsitek dalam pengembangan rumah tinggal masih

menjadi perdebatan sebagian masyarakat terkait dengan kekhawatiran terhadap jasa arsitek

yang dianggap mahal. Selain itu, kebiasaan masyarakat membangun rumah tinggal secara

mandiri dan gotong royong atau dengan jasa tukang secara langsung, masih dapat kita temui

di banyak daerah di Indonesia. Belum banyaknya informasi atau sosialisasi di beberapa

kalangan masyarakat tertentu tentang manfaat dari pembangunan rumah tinggal oleh arsitek

kemungkinan besar adalah faktor yang mengakibatkan konsep, rancangan, dan peran arsitek

belum terlalu diapresiasi di Negeri ini.

Tree House oleh Vo trong Nghia Architects (foto:©Hiroyuki Oki)

Page 2: Perlukah jasa arsitek dalam membangun rumah atau apartemen

Terlepas dari isu di atas, seorang arsitek memiliki banyak pertimbangan penting dalam

mengembangkan desain rumah tinggal berkualitas. Pertimbangan yang menjadikan peran

arsitek esensial dalam pengembangan hunian yang justru terkadang tidak diperhitungkan oleh

masyarakat pada umumnya ketika membangun rumah tinggal secara mandiri, antara lain:

Analisis Site, Tapak dan Konteks Urban

Setiap site memiliki karakter yang unik sehingga dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan

untuk melihat isu, kekuatan, kelemahan, serta alternatif strategi dan model pengembangan

yang menyelesaikan isu yang ada dan meminimkan isu yang mungkin muncul dari adanya

pengembangan. Rumah tinggal bukan hanya bangunan bagi penggunanya saja, namun juga

membentuk wajah ruang diluar bangunan, permukiman dan wajah kota. Lebih dari itu,

banyak pertimbangan lain seperti arah matahari, angin, kebisingan, air bersih, riol kota,

infrastruktur, fasilitas publik, dan potensi bencana, serta masih banyak pertimbangan lainnya

yang menjadikan bangunan di satu tapak akan berbeda dengan bangunan yang ada di tapak

lainnya, baik di kota yang sama maupun berbeda. Adanya regulasi dan aspek legal yang

berbeda di masing-masing kota juga menuntut strategi dan pengembangan yang berbeda.

Play House oleh Aboday (foto:©Happy Lim)

Memahami Human Behaviour dan Human Needs

Rumah tinggal bukan hanya sebuah bangunan yang didukung oleh struktur yang baik dengan

susunan ruang-ruang dengan ukuran tertentu saja yang digunakan untuk menaungi aktivitas

Page 3: Perlukah jasa arsitek dalam membangun rumah atau apartemen

manusia didalamnya. Dengan pengetahuan human behaviour, seorang arsitek mampu

menciptakan ruang-ruang yang tidak hanya menaungi aktivitas tertentu saja, namun juga

menciptakan beragam ruang yang memberi nilai rasa, inspirasi, kualitas dan kesan yang

mendukung aktivitas dan fungsi ruang. Pengetahuan terhadap adanya kebutuhan pengguna

dan manusia yang berbeda-beda, maka perancangan sebuah rumah tinggal disesuaikan

dengan kebutuhan pengguna rumah tinggal seperti: adanya kebutuhan tambahan

ruang workshop bagi rumah tinggal pematung, pelukis; kebutuhan ruang praktek yang

terintegrasi dengan rumah tinggal untuk profesi tertentu; kebutuhan dapur atau garasi yang

lebih besar, dan seterusnya.

NA House oleh Sou Fujimoto Architects (foto:©Iwan Baan)

Perencanaan dan Perancangan: Menyusun Program Ruang, Transformasi Bentuk dan

Mengembangkan Inovasi dalam desain

Peran kuat arsitek juga dapat dilihat dari menyusun program dan besaran ruang yang

memperhatikan zona publik dan privasi, serta disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing

pengguna. Kemudian, mentransformasikannya menjadi rancangan yang baik dari denah

hingga bentuk keseluruhan bangunan. Bukan hanya kekuatan dan fungsi, namun juga

keindahan bentuk. Banyak inovasi dalam perancangan rumah tinggal yang merupakan

strategi yang dikembangkan oleh arsitek. Efektivitas dan kualitas rancangan sebuah bangunan

dan rumah tinggal dapat dicapai dengan perencanaan program ruang, transformasi bentuk dan

strategi inovatif yang matang.

Page 4: Perlukah jasa arsitek dalam membangun rumah atau apartemen

Breathing House oleh Atelier Riri (foto:©Teddy Yunantha)

Perhitungan: Luasan Bangunan dan RAB (Rencana Anggaran Biaya)

Banyak orang mempercayakan bangunannya kepada tukang secara langsung atau kontraktor

tanpa perencanaan yang matang atau gambar kerja desain bangunan yang lengkap sehingga

bongkar pasang pada fase konstruksi sering terjadi yang tentunya memakan biaya.

Perencanaan desain bangunan membantu penghuni untuk menyesuaikan antara keinginan,

kebutuhan, dan kemampuan. Perencanaan yang matang dan didukung oleh gambar rencana

yang baik dapat mengurangi terjadinya pembongkaran yang menghabiskan waktu dan dana

lebih besar saat pengerjaan di lapangan. Perencanaan yang matang juga dapat membantu

untuk mengetahui besar luasan dan biaya bangunan yang dibutuhkan. Hal ini memberikan

pertimbangan bagi klien untuk melihat hasil akhir rancangan secara detail dan menyeluruh.

Page 5: Perlukah jasa arsitek dalam membangun rumah atau apartemen

Rumah Kotak Kayu oleh RAW Architecture (foto:©Eric Dinardi)

Pengetahuan Style, Material dan Struktur

Pengetahuan terhadap beragam styles, material, serta sistem struktur dan konstruksi

meningkatkan strategi inovatif dan kualitas rancangan. Logika struktur dan konstruksi dapat

menghasilkan rancangan bangunan yang tidak monoton, namun tetap miliki kekuatan yang

menjadi syarat utama bagi sebuah bangunan. Apalagi, keadaan di setiap area sangat beragam,

seperti di daerah rawan gempa bumi, longsor, dan banjir membutuhkan rancangan yang

berbeda-beda.

Page 6: Perlukah jasa arsitek dalam membangun rumah atau apartemen

Spouse House oleh Parametr Architecture (foto:©Lindung Soemahardi)

Page 7: Perlukah jasa arsitek dalam membangun rumah atau apartemen

Design Stages dan DED (Design Engineering Document)

Adanya model pembagian fase dalam perancangan seperti tahap desain skematik, tahap

pengembangan desain, tahap gambar kerja, dan seterusnya, menjadikan proses perancangan

menjadi lebih rapi dan sistematik. Gambar Kerja atau DED(Design Engineering

Document) bukan hanya memberi gambaran lengkap dan detail pada klien tentang hasil akhir

dari rancangan, namun juga digunakan sebagai acuan bersama dan media komunikasi dengan

semua tim yang terkait di lapangan.

Site Visit

Site visit dilakukan arsitek untuk memantau perkembangan progres konstruksi bangunan dan

mengecek kesesuaiannya dengan gambar perencanaan. Perancangan solusi desain secara

langsung di lapangan juga dapat dilakukan jika terdapat isu-isu tertentu yang muncul pada

masa konstruksi.