PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN...

15
PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING ATAU OUTSOURCING DAN URGENSI MAINTAINABILITY SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN (Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc Disusun Oleh : DWI BULAN MAULIDINA (k15161015) SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017

Transcript of PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN...

Page 1: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN

INSOURCING ATAU OUTSOURCING DAN URGENSI

MAINTAINABILITY SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN

(Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen)

Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc

Disusun Oleh :

DWI BULAN MAULIDINA

(k15161015)

SEKOLAH BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2017

Page 2: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

i

PRAKATA

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga

tugas penulisan makalah untuk memenuhi nilai ujian akhir triwulan dalam bidang mata kuliah

sistem informasi manajemen ini dapat diselesaikan. Makalah ini berjudul

“PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING

ATAU OUTSOURCING DAN URGENSI MAINTAINABILITY SISTEM INFORMASI DI

SUATU PERUSAHAAN”.

Tentunya di dalam pembuatan tugas makalah ini mungkin masih banyak kekurangan

dan kesalahan baik itu dari penulisan, isi, dan lain sebagainya karena keterbatasan ilmu dan

pengetahuan kami. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam

pembuatan tugas makalah ini.

Demikian sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan semoga tugas makalah

ini dapat diterima dan bermanfaat.

Jakarta, Februari 2017

Dwi Bulan Maulidina

Page 3: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

ii

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 2

2.1 Sistem Informasi ........................................................................................... 2

2.2 Insourcing dan Outsourcing ......................................................................... 3

2.3 Urgensi Maintainability Sistem Informasi ................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................................... 6

3.1 Kelebihan dan Kekurangan Insourcing ........................................................ 6

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Outsourcing ...................................................... 6

3.3 Alasan Perusahaan Memilih Insourcing atau Outsourcing .......................... 7

3.4 Sistem Maintainability Perangkat Lunak Dalam Perusahaan....................... 8

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 11

4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 11

4.2 Saran ............................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12

Page 4: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ekonomi dunia yang demikian pesat ditunjang dengan

perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih, menimbulkan berbagai dampak

terhadap kegiatan perusahaan. Persaingan usaha menjadi semakin ketat dimana semua

perusahaan berlomba-lomba untuk saling menonjolkan kemampuannya agar dapat bersaing

dengan para kompetitornya. Lingkungan yang sangat kompetitif ini menuntut dunia usaha

untuk menyesuaikan dengan tuntutan pasar yang memerlukan respons yang cepat dan

fleksibel dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Banyak perusahaan yang

kini menggunakan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem informasi lintas

fungsi perusahaan terintegrasi, yang melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar

dapat merekayasa ulang dan meningkatkan proses bisnis yang penting di semua lintas

fungsi perusahaan.

Sistem informasi merupakan salah satu alat (tool) yang sering digunakan oleh

perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahan demi mencapai efektifitas dan efesiensi

perusahaan. Organisasi (perusahaan) dan sistem informasi memerlukan kontribusi,

komitmen dan kepedulian untuk mendapatkan potensi yang sesungguhnya. Efektifitas dan

efisiensi dalam mentransfer teknologi memerlukan perubahan yang terus menerus dan

berkelanjutan. Teknologi dan sistem informasi yang merupakan kolaborasi antara teknologi

informasi dan komunikasi yang memainkan peran utama pengembangan sistem informasi.

Untuk mengurangi resiko kegagalan dalam pengembangan sistem informasi, maka

perusahaan dihadapkan pada beberapa pilihan. Apakah pengembangan sistem informasi

tersebut akan dilakukan secara insourcing ataupun outsourcing. Pemilihan alternatif

pengembangan sistem informasi yang tepat merupakan suatu keharusan bagi suatu

organisasi. Kesalahan di dalam pemilihan alternatif akan menyebabkan investasi yang telah

dilakukan serta waktu yang terpakai akan menjadi sia-sia. Pada pembahasan paper ini

penulis mencoba memberikan gambaran tentang pengembangan sistem informasi secara

outsourcing maupun insourcing serta apa saja kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi

maintainability suatu sistem informasi dalam suatu perusahaan. Sistem informasi

merupakan bagian penting dari kegiatan operasional perusahaan, perencanaan strategis dan

sering kali mempunyai peran penting terhadap keunggulan kompetitif usaha. Aplikasi

perangkat lunak yang membangun sistem informasi akan mengalami beberapa penyesuaian

dan perubahan sejak penginstalannya sebagai respon terhadap pemenuhan persyaratan dan

kebutuhan. Urgensi maintainability perlu dicermati karena biaya yang dikeluarkan untuk

pemeliharaan relatif mahal dibanding saat membangun sistem informasi tersebut, sehingga

alokasi sumber daya berupa biaya perlu diperhitungkan dengan baik.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui implementasi sistem

informasi dan insourcing atau outsourcing dalam perusahaan. Selain itu juga untuk

mengetahui peran urgensi maintainability dalam pengembangan sistem informasi di suatu

perusahaan.

Page 5: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi secara definisi merupakan suatu kumpulan dari komponen-

komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan

dan pengaliran informasi. Komponen-komponen sistem informasi antara lain: teknologi

informasi, proses dan prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk,

pelanggan, supplier, rekanan dan lain lain. Teknologi informasi adalah suatu teknologi

yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran

data/informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan waktu (Indrajit, 2003). Dalam hal ini

teknologi dapat mencakup produk-produk seperti komputer, sistem operasi, modem, router,

oracle, SAP, printer, multimedia, cabling system, VSAT, dan lain sebagainya. Lebih dari

sebuah teknologi informasi, sistem informasi mencakup bagian yang lebih luas dan lebih

banyak berhubungan dengan karakteristik dari sebuah organisasi (dalam hal ini organisasi

bisnis).

Sistem Informasi, istilah yang sudah tidak asing lagi di telinga, memiliki banyak

pengertian dan definisi. Beberapa definisi mengenai sistem informasi terlihat di tabel

berikut :

Menurut Definisi / Pengertian

Alter

Kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi

informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan suatu

organisasi

Bodnad dan

Hopwood

kumpulan HW dan SW yang dirancang untuk mentransformasikan

data ke dalam bentuk informasi yang berguna

Budi

Sutedjo

Kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang

membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses,

menyimpan, dan mendistribusikan informasi

Komponen-komponen Sistem Informasi adalah :

1. Hardware (perangkat keras).

2. Software (perangkat lunak).

3. Prosedur : sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data

untuk menghasilkan output.

4. Basisdata : suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga

memudahkan proses pencarian informasi.

5. Jaringan komputer dan komunikasi data.

6. Brainware.

Kemampuan yang dimiliki oleh sistem informasi, antara lain :

1. melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dengan kecepatan tinggi.

2. menyimpan informasi dalam jumlah besar ke dalam ruang yang kecil dan mudah

diakses.

Page 6: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

3

3. menyajikan informasi dengan jelas.

4. meng-otomatisasi proses-proses yang manual.

5. menyediakan komunikasi dalam dan antarorganisasi yang murah, akurat, dan

cepat.

Secara garis besar sistem informasi dikelompokkan menjadi 2, yaitu sistem

informasi digunakan untuk mendukung operasional dan sistem informasi yang

mendukung manajemen. Sistem informasi yang digunakan untuk mendukung

operasional terkait dengan opersional sehari-hari yang berlangsung di dalam suatu

organisasi : pemrosesan transaksi, pengendalian proses, dan kerjasama antar

tim/bagian di dalam suatu organisasi. Sistem pemrosesan transaksi misalnya saja

memproses data hasil transaksi bisnis, memperbaharui basis data opersional,

menghasilkan dokumen bisnis. Sistem pengendalian proses terkait dengan proses

mengawasi dan mengendalikan proses industri, misalnya : sistem produksi baja,

penyulingan minyak dengan sensor yang terhubung komputer. Sistem kerjasama

perusahaan mendukung komunikasi dan kerjasama tim/bagian/kelompok kerja disuatu

organisasi/perusahaan dengan memanfaatkan piranti elektronik dan teknologinya,

misalnya e-mail, fax, teleconference. Sistem ini mengarah pada otomatisasi

perkantoran.

Keluaran/output/hasil dari sistem informasi adalah informasi. Pengguna

informasi dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu manajer/pimpinan, non manajer, dan

orang-orang atau organisasi di luar organisasi. Informasi merupakan sumber daya

konsepsual dan menduduki level yang sama pentingnya dengan sumber daya fisik yang

lain yaitu manusia, material, mesin, dan uang. Mengingat informasi merupakan sumber

daya yang sangat penting maka perlu dikelola sebaik-baiknya. Untuk dapat mengelola

informasi dengan baik semestinya dipahami dulu apa yang dimaksud dengan informasi

dan hal-hal yag terkait di dalamnya.

2.2 Insourcing dan Outsourcing

A. Insourcing

Definisi dari Insourcing adalah mengoptimalkan karyawan dalam perusahaan

untuk dipekerjakan di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu

sendiri dan difasilitasi oleh perusahaannya. Insourcing bisa dalam bentuk bekerja di

luar perusahaan secara fulltime, fifty-fifty atau temporary. Kompensasi diterima

dengan mengikuti pola tersebut. Artinya mereka akan dibayar secara penuh oleh

perusahaan yang menggunakannya, atausharing dengan perusahaan asalnya, atau

perusahaan asal hanya menanggung selisih gaji (Zilmahram, 2009). Insourcing juga

dapat didefinisikan sebagai transfer pekerjaan dari satu organisasi ke organisasi lain

yang terdapat di dalam negara yang sama. Selain itu,Insourcing dapat pula diartikan

dengan suatu organisasi yang membangun fasilitas atau sentra bisnis baru yang

mengkhususkan diri pada layanan atau produk tertentu (en.wikipedia.org). Dalam

kaitannya dengan TI, Insourcing atauContracting merupakan delegasi dari suatu

pekerjaan ke pihak yang ahli (spesialis TI) dalam bidang tersebut dalam suatu

perusahaan.

B. Outsourcing

Menurut Beaumont dan Sohal, mengatakan bahwa outsourcing merupakan

trend yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi

akhir-akhir ini, sedangkan Gibson mengatakan bahwa outsourcing merupakan

perpindahan rutinitas usahake sumber daya yang ada di luar, dab Brooks mengatakan

Page 7: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

4

bahwa outsourcing merupakan upaya untuk mendapatkan barang atas jasa dari supplier

luar atau yang beroperasi di luar negri dalam rangka memotong biaya. Terakhir dilihat

dari pandangan Bridges dikatakan bahwa ada 3 komponen dari outsourcing : 1). IT,

yang merupakan perkembangan dari teknologi informasi, 2). Komunikasi, yang

merupakan bagaimana bentuk dari kinerja suatu perusahaan berdasarkan lancar

tidaknya komunikasi yang terjalin, 3). Struktur organisasi perusahaan.

Sehingga secara umum pengertian dari outsourcing menurut Emilia, Winarto,

dan Arief adalah suatu pengalihan aktivitas perusahaan baik barang atai jasa ke

perusahaan lain yang memiliki 3 komponen tersebut. Hubungan dalam

dunia Information Technologyadalah menurut Lee, IT outsourcing adalah kontrak

tambahan dari sebagian atai keseluruhan fungsi IT dari perusahaan kepada pencari

outsourcing external, Chen dan Perry mengatakan IT outsourcing merupakan

pemanfaatan organisasi external untuk memproduksi atau membuat ketetapan jasa

teknologi informasi. Jasa IT yang biasanya di outsourcing adalah jaringan, desktop,

aplikasi dan web hosting. Carrie dan Indrajit membedakan IT outsourcing kedalam 4

bagian, yaitu :

1. Total Outsourcing, yaitu sepenuhnya menyerahkan semuanya ke pihak lain,

baik hardware, software, dan brainware.

2. Total Insourcing, peminjaman atau penyewaan sumber daya manusia yang dimiliki

oleh pihak lain yang di pakai dalam jangka waktu tertentu.

3. Selective Sourcing, perusahaan memilah-milah bagian mana yang akan di serah ke

pada pihak lain, dan bagian yang tidak di berikan tersebut akan dikelola oleh

perusahana sendiri.

4. De facto insourcing, menyerahkan semua yang menyangkut IT ke perusahaan lain

dikarenakan adanya latar belakang sejarah.

2.3 Urgensi Maintainability Sistem Informasi

Maintainability atau kemampuan untuk memelihara suatu sistem memegang

peranan sangat penting dalam penerapapan dan pengembangan sistem informasi karena

pemeliharaan secara periodik atau berkala dapat mendeteksi sedini mungkin terjadinya

kesalahan yang harus segera diperbaiki, mempertahankan sistem informasi tersebut, atau

meningkatkan kinerjanya agar memiliki performa yang baik dan sesuai dengan tujuan yang

telah ditetapkan.

Urgensinya dari maintainability yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menyediakan layanan perawatan atau pemeliharaan sistem informasi guna mendukung

keberlangsungan sistem sehingga bisa meminimalisasi kendala-kendala dan mendukung

terciptanya keberhasilan perusahaan dalam mencapai tuajuannya. Secara singkat, system

maintenance menjadi urgen karena pada sistem maintenance terjadi usaha perbaikan secara

berkelanjutan untuk mempertemukan kebutuhan oranisasi terhadap sistem dengan kinerja

sistem yang telah dibangun. Pemeliharaan sistem merupakan cara terbaik untuk menjaga

efiensi sistem yang sudah ada. Pemeliharaan ini di perlukan untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas kinerja sistem yang digunakan , agar dalam penggunaannya dapat optimal.

Maintainability didefinisikan oleh Martin dan McClure (1983 dalam Schneidewind

1987) sebagai suatu kemudahan dimana sebuah sistem software bisa diperbaiki ketika

terjadi kesalahan atau kekurangan dan bisa dikembangkan atau disusutkan untuk memenuhi

kebutuhan yang baru. Urgensi maintainability sistem informasi adalah pentingnya

Page 8: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

5

perawatan/pemeliharaan dalam kondisi tertentu serta pengembangan suatu sistem

informasi untuk memenuhi kebutuhan baru.

Page 9: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

6

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan dan Kekurangan Insourcing

a. Beberapa keuntungan dari pengelolaan SI dan TI dengan sistem insourcing antara lain:

Perusahaan memiliki kendali yang besar terhadap SI/TI-nya sendiri.

Mengurangi biaya tenaga kerja karena biaya untuk pekerja dalam perusahaan

biasanya lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan untuk pekerja outsource.

Menyalurkan pemanfaatan kompetensi perusahaan secara optimal.

Memiliki kemampuan untuk melihat keseluruhan proses pengembangan SI.

Sistem Informasi yang dibuat dapat direncanakan secara terstruktur sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap SI

karena proses pengembangannya dilakukan oleh internal perusahaan tersebut.

Lebih mudah dalam mengintegrasikan SI yang dikembangkan oleh perusahaan

dengan sistem yang sudah ada.

Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dimodifikasi serta dikontrol

keamanan aksesnya (security acces).

Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif (competitif advantage) perusahaan

dibandingkan pesaing.

b. Beberapa kelemahan dengan sistem insourcing, antara lain :

Membutuhkan investasi yang tinggi karena biaya pembuatan sistem harganya

sangat mahal.

Pengembangan SI dapat memakan waktu yang lama karena harus merancangnya

dari awal.

Adanya communication gap antara IT Specialist danuser.

Kesulitan dalam menyatakan kebutuhanusers sehingga menyulitkan spesialis TI

dalam memahaminya dan seringkali hal ini menyebabkan SI yang dibuat kurang

memenuhi kebutuhanuser.

Adanya resiko yang harus ditanggung sendiri oleh perusahaan jika terjadi masalah

atau kesalahan dalam pendefinisian kebutuhan data dan informasi.

Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang SI/TI yang kompeten dan memilikiskill

yang memadai dapat menyebabkan kesalahan/resiko yang harus ditanggung sendiri

oleh perusahaan.

Perusahaan belum tentu mampu melakukan adaptasi dengan perkembangan TI yang

sangat pesat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang up to date.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Outsourcing

a. Beberapa keuntungan dari pengelolaan SI dan TI dengan sistem outsourcing antara lain:

Biaya menjadi lebih murah karena perusahaan tidak perlu membangun sendiri

fasilitas SI dan TI.

Page 10: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

7

Memiliki akses ke jaringan para ahli dan profesional dalam bidang SI/TI.

Perusahaan dapat mengkonsentrasikan diri dalam menjalankan dan

mengembangkan bisnis intinya, karena bisnis non-inti telah didelegasikan

pengerjaannya melaluioutsourcing.

Dapat mengeksploitasi skill dan kepandaian dari perusahaan outsource dalam

mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan.

Mempersingkat waktu proses karena beberapaoutsourcer dapat dipilih sekaligus

untuk saling bekerja sama menyediakan layanan yang dibutuhkan perusahaan.

Fleksibel dalam merespon perubahan SI yang cepat sehingga perubahan arsitektur

SI berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan karena perusahaan outsource SI

pasti memiliki pekerja TI yang kompeten dan memiliki skill yang tinggi, serta

penerapan teknologi terbaru dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan

outsource.

Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi

b. Beberapa kelemahan penggunaan sistem outsourcing antara lain :

Permasalahan pada moral karyawan, pada kasus yang sering terjadi, karyawan

outsource yang dikirim ke perusahaan akan mengalami persoalan yang

penangannya lebih sulit dibandingkan karyawan tetap.

Kurangnya kontrol perusahaan pengguna terhadap sistem informasi yang

dikembangkan dan terkunci oleh penyedia outsourcing melalui perjanjian kontrak.

Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang sistem

informasi akan terbentuk.

Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa

dikembangkan atau diinovasi di masa mendatang, karena yang mengembangkan

tekniknya adalah perusahaan outsource.

Jurang antara karyawan tetap dan karyawan outsource.

Perubahan dalam gaya manajemen.

Proses seleksi kerja yang berbeda.

Informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang diperlukan oleh

pihak pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting juga perlu diberikan, hal

ini akan menjadi ancaman bagi perusahaan bila bertemu dengan pihak pengembang

yang nakal.

3.3 Alasan Perusahaan Memilih Insourcing atau Outsourcing

A. Alasan Perusahaan Memilih Insourcing

Organisasi biasanya memilih untuk melakukan insourcing dalam rangka

mengurangi biaya tenaga kerja dan pajak. Organisasi yang tidak puas dengan

outsourcing kemudian memilih insourcing sebagai penggantinya. Beberapa organisasi

merasa bahwa dengan insourcing mereka dapat memiliki dukungan pelanggan yang

lebih baik dan kontrol yang lebih baik atas pekerjaan mereka daripada dengan meng-

outsourcing-nya. Sedangkan menurut Zilmahram (2009), Insourcing dapat terjadi

karena hal-hal sebagai berikut:

1. Kompetensi karyawan yang tidak optimal dimanfaatkan di dalam perusahaan.

2. Terjadinya perubahan yang mengakibatkan beberapa kompetensi tertentu tidak

dibutuhkan lagi di dalam perusahaan.

3. Sebagai persiapan karyawan untuk menempuh karir baru di luar perusahaan.

B. Alasan Perusahaan Memilih Outsourcing

Page 11: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

8

Menurut Rahardjo (2006), outsourcing sudah tidak dapat dihindari oleh

perusahaan. Berbagai manfaat dapat dipetik dari melakukan outsourcing, seperti

penghematan biaya (cost saving), perusahaan bisa memfokuskan diri pada kegiatan

utamanya (core business), dan akses pada sumber daya (resources) yang tidak dimiliki

oleh perusahaan. Kebanyakan organisasi memilih outsourcing karena mendapatkan

keuntungan dari biaya rendah (lower costs) dan layanan berkualitas tinggi (high-

quality services). Selain itu, outsourcing juga dapat membantu organisasi dalam

memanfaatkan penggunaan sumber daya, waktu dan infrastruktur mereka dengan lebih

baik. Outsourcing juga memungkinkan organisasi untuk mengakses modal intelektual,

berfokus pada kompetensi inti, mempersingkat waktu siklus pengiriman dan

mengurangi biaya secara signifikan.

Dengan demikian, organisasi akan merasa outsourcing merupakan strategi

bisnis yang efektif untuk membantu meningkatkan bisnis mereka. Dalam outsourcing,

outsourcer dan mitra outsourcing-nya memiliki hubungan yang lebih besar jika

dibandingkan dengan hubungan antara pembeli dan penjual. Hal ini dikarenakan

outsourcer mempercayakan informasi penting perusahaan kepada mitra outsourcing-

nya. Salah satu kunci kesuksesan dari outsource adalah kesepakatan untuk membuat

hubungan jangka panjang (long term relationship) tidak hanya pada proyek jangka

dekat. Alasannya sangat sederhana, yaitu outsourcer harus memahami proses bisnis

dari perusahaan. Perusahaan juga akan menjadi sedikit tergantung kepada outsourcer

(Rahardjo, 2006). Saat ini, outsourcing tidak lagi terbatas pada outsourcing layanan TI

tetapi juga sudah merambah ke bidang jasa keuangan, jasa rekayasa, jasa kreatif,

layanan entry data dan masih banyak lagi.

Saat ini kecenderungan tiap perusahaan melakukan outsourcing baik secara

nasional maupun internasional dan hal ini telah dijelaskan oleh Khan (2007).

Penggunaan pendekatan ini dilakukan untuk menghasilkan keefisienan yang tinggi

sehingga dapat mengendalikan biaya dan perusahaan dapat fokus pada kompetensi.

KPMG (2007) dalam tulisan Gonzales et al (___) bahwa survey yang telah dilakukan

oleh KPMG mengenai pertumbuhan outsourcing pada sistem informasi mengalami

peningkatan dari 89 persen perusahaan yang ada. Perusahaan yang menggunakan

outsourcing merasa lebih puas dan perusahaan dapat merasakan manfaatnya dari sisi

ekonomi pada tingkat lebih rendah dari pada strategis dan orang-orang teknologi. Hasil

dari penelitian ini menyatakan bahwa outsourcing pada sistem informasi ini telah

berhasil dibawah pengawasan. Penelitian yang dlakukan oleh Gonzales dikuatkan oleh

penelitian dari Koh, Ang, Straub. 2004). Menurut Saunders et al. (1997) terdapat

hubungan pengaturan antara kontrak kerja dengan kesuksesan outsourcing seperti pada

Gambar 3 dibawah ini. Sampel yang diambile terdiri dari dua belas perusahaan yang

dipetakan kedalam gambar tersebut dengan berbasiskan penyedia layanan (patner

strategi dengan pelayanan vendor). Sifat kontrak (longgar dengan ketat) dan

kesusksesan outsourcing.

3.4 Sistem Maintainability Perangkat Lunak Dalam Perusahaan

Biasanya pengembangan produk perangkat lunak memerlukan waktu antara 1

sampai dengan 2 tahun, tetapi pada fase pemeliharaan perangkat lunak menghabiskan 5

sampai dengan 10 tahun. Aktivitas yang terjadi pada fase pemeliharaan antara lain,

penambahan atau peningkatan atau juga perbaikan untuk produk perangkat lunak - adaptasi

produk dengan lingkungan mesin yang baru, pembetulan permasalahan yang timbul.

Pemeliharaan sistem berawal begitu sistem baru beroperasional dan berakhir masa

hidupnya.

Page 12: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

9

a) Tujuan dari pemeliharaan system adalah, sebagai berikut :

- Untuk memperpanjang usia kegunaan asset dari system tersebut. Hal ini terutama

penting dinegara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk

penggantian. Dinegara-negara maju kadang-kadang lebih menguntungkan untuk

‘mengganti’ daripada ‘memelihara’.

- Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan - Untuk menjamin kesiapan

operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap

waktu.

- Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.

b) Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SMLC)

Tahapan Software Maintenance Life Cycle (SMLC) :

- Memahami Permintaan Pemeliharaan

- Mentransformasi permintaan pemeliharaan menjadi pengubahan

- Menspesifikasi perubahan

- Mengembangkan perubahan

- Menguji perubahan

- Melatih pengguna dan melakukan test penerimaan

- Pengkonversian dan meluncurkan operasi

- Mengupdate Dokumen

- Melakukan pemeriksaan Pasca implementasi

c) Maintainability (Kemampuan pemeliharaan sistem)

Prosedur untuk peningkatan maintainability :

- Menerapkan SDLC (System development Life Cycle) dan SWDLC (Software

Development Life Cycle)

- Menspesifikasi definisi data standar

- Menggunakan bahasa pemrograman standart

- Merancang modul-modul yang terstruktur dengan baik

- Mempekerjakan modul yang dapat digunakan kembali

- Mempersiapkan dokumentasi yang jelas, terbaru dan komprehensif

- Menginstall perangkat lunak, dokumentasi dan soal-soal test di dalam sentral

repositor sistem CASE atau CMS (change management system)

d) Tiga pendekatan untuk menyusun Pemeliharaan sistem :

- Pendekatan Pemisahan : Pemeliharaan dan Pemeliharaan

- Pendekatan Gabungan : Menggabungkan personalia penyusun dan pemelihara

menjadi sebuah kelompok utama sistem informasi

- Pendekatan Fungsional : Variasi dari pendekatan gabungan dengan memindahkan

tenaga profesional sistem dari sistem informasi dan menugasi mereka pada fungsi

bisnis untuk penyusunan maupun pemeliharaan.

Page 13: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

10

e) Jenis Pemeliharaan Perangkat lunak

Pemeliharaan sistem dapat digolongkan menjadi empat jenis :

- Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu

tinggi nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi

kesalahan-kesahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya

pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan

tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau

malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.

- Pemeliharaan Adaptif

Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam

lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.

Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem

harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Misalnya, Undang-Undang

Perpajakan yang baru mungkin memerlukan suatu perubahan dalam kalkulasi

pembayaran bersih. Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat

dihindari.

- Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan)

Pemeliharaan Perfektif/Penyempurnaan (Perfective Maintenance)

Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas

(kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk

memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal. Ketika membuat

perubahan substansial modul apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan

kesempatan untuk mengupgrade kode, mengganti cabang-cabang yang

kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan, dan mengembangkan dokumentasi.

Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau

restrukturisasi perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format

dan isi laporan, penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien, dan

pengembangan efisiensi pengoperasian perangkat.

- Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan Preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem

untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil

pemeliharaan sistem bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-

cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan

potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak

dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fungsi sistem

maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam waktu dekat.

Page 14: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

11

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dalam membuat keputusan apakah perusahaan akan menggunakan insourcing atau

outsourcing tentunya tergantung kondisi perusahaan dilihat dari keuntungan dan kerugian

yang didapat perusahaan dari memilih salah satu dari kedua pendekatan sistem tersebut.

Kedua pendekan sistem tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing,

sehingga perusahaan harus mempertimbangkan dengan baik dalam memilih sebuah sistem.

Namun demikian, outsourcing menjadi salah satu solusi yang paling sering digunakan

untuk mengembangkan sebuah sistem informasi pada suatu perusahaan karena dengan

outsourcing suatu perusahaan akan lebih fokus pada bisnis inti.

Maintainability terhadap suatu software perlu dilakukan pada kurun waktu tertentu.

Hal ini sangat penting (urgent) mengingat kelangsungan kinerja suatu software. Di sisi

yang lain, sudah baiknya kinerja suatu sistem informasi bukan berarti didiamkan begitu

saja karena teknologi selalu berkembang. Hal ini menuntut pengembangan atau modifikasi

fungsi agar tidak tertinggal zaman dan menjadi yang terdepan dibanding sistem informasi

yang lain. Dengan kata lain, maintainability menjadi hal yang urgent dalam penerapan dan

pengembangan sistem informasi.

4.2 Saran

Setiap perusahaan harus mempertimbangkan dengan seksama apakah mau

menerapkan insourcing atau outsourcing dalam pengembangan sistem informasi dalam

perusahaannya. Tingginya biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan pemeliharaan perlu

dicermati sejak awal pengembangan sistem informasi. Kemampuan dan tingkat kemudahan

SI untuk dimodifikasi sebaiknya dipikirkan sejak tahap pengembangan untuk

mengakomodir aktivitas penyempurnaan (perfective) dikemudian hari agar bisa dikerjakan

dengan resource yang seekonomis mungkin bilamana dibutuhkan.

Page 15: PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATANlabkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Tugas-Akhir...Selain permasalahan diatas, dalam makalah ini akan dijelaskan tentang urgensi maintainability

12

DAFTAR PUSTAKA

. Outsourcing. http://en.wikipedia.org/wiki/Outsourcing. Diakses pada 15

Februari 2017.

Gonzales, R, et al. ____. Information System Outsourcing: An Empirical Study of Succes

Factors. University of Alicante.

Indrajit RE. Djokopranoto R. 2003. Proses Bisnis Outsourcing. Jakarta : Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Khan, I. 2007. More Satisfaction: Outsourcing or Offshoring?, Global Services, 2(16), 12.

Koh, C., Ang, S. & Straub, D.W. 2004. IT Outsourcing Success: A Psychological Contract

Perspective. Information Systems Research, 15(4), 356-373.

O’Brien, James A. & George M. Marakas. 2011. Management Information System

10th Edition. New York: Mc.Graw-Hill Companies.

Rahardjo, B. 2006. Kesulitan Outsourcing di Indonesia.

http://rahard.wordpress.com/2006/02/25/kesulitan-outsourcing-di-indonesia/. Diakses

pada 15 Februari 2017.

Saunders, C, Gebelt M, dan Qing Hu. 1997. Achieving Success in Information System

Outsourcing. California management Review; Winter 1997; 39, 2 ABI/INFORM

Global Page: 63.

Schneidewind NF. 1987. The state of software maintenance. IEEE Transactions on Software

Engineering. 13(3): 303-310.

Zilmahram, T. 2009. Outsourcing dan Insourcing dalam http://habahate.blogspot.com.

Diakses pada 15 Februari 2017.

http://grace.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2010/12/TUGAS-SIM-GRACE.pdf.