Perkembangan Pengelompokan Unsur
-
Upload
gandhi-mardiansyah -
Category
Education
-
view
32 -
download
0
Transcript of Perkembangan Pengelompokan Unsur
PERKEMBANGAN
PENGELOMPOKAN
UNSURTUGAS KIMIA KELAS X MIA-A
GANDHIMARDIANSYAH
NO. ABSEN 10
PERKEMBANGAN DASAR
PENGELOMPOKAN UNSUR
Di alam yang luas ini, terdapat berbagai macam unsur yang
menyusun segala macam benda di sekeliling kita. Unsur-unsur tersebut
dikeompokkan dalam berbagai macam golongan dan disusun dengan
sebuah sistem yang teratur. Sistem tersebut adalah sistem periodic
unsur. Berikut ini adalah sejarah perkembangan sistem periodik.
Pengelompokan atas Logam dan Nonlogam
Pada tahun 1789, Lavoisier
mengelompokkan unsur-unsur ke dalam logam
dan nonlogam. Logam merupakan konduktor,
mengilap bila digosok, dapat ditempa, dan
dapat ditarik. Pada umumnya, logam bersifat
kuat dan merupakan zat padat dengan titik leleh
relative tinggi. Adapun nonlogam bersifat
nonkonduktor dan tidak mengilap. Ada
nonlogam yang berwujud padat, cair, dan gas.
Nonlogam yang berwujud padat umumnya bersifat rapuh. Pada waktu
itu, baru sekitar 20 unsur yang sudah dikenal.
Triade dari Döbereiner
Pada tahun 1829, Döbereiner
menemukan bahwa massa atom relative
stronsium sangat dekat dengan massa rata-rata
dari dua unsur lain yang mirip dengan
stronsium, yaitu kalsium dan barium.
Döbereiner juga menemukan beberapa
kelompok unsur lain seperti itu. Oleh karenanya,
Döbereiner mengambil kesimpulan bahwa
unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam
Antoiene Laurent de Lavoisier (1743-1794), kimiawan asal Prancis yang dikenal sebagai "Bapak Kimia Modern".
Johann Wolfgang Döbereiner (1780-1849), kimiawan asal Jerman.
2
kelompok-kelompok tiga unsur yang disebutnya triade. Jumlah massa
dan dibagi dua adalah massa unsur yang kedua.
Triade Ar Rata-rata Ar unsure pertama dan ketiga
Kalsium 40(40+137)
2=88,5Stronsium 88
Barium 137
Meskipun tidak berhasil menyusun banyak triade, gagasan
Döbereiner merupakan upaya pertama dalam penggolongan unsur
berdasarkan sifat-sifat yang lebih rinci.
Hukum Oktaf Newlands
Gagasan Döbereiner tentang triade
menarik perhatian para ahli karena member
suatu relasi antara massa atom dengan sifat-
sifat unsur. Pada tahun 1864, di mana sekitar
60 jenis unsur telah dikenal, Newlands
mengumumkan penemuannya yang disebut
hukum oktaf. Newlands menyusun unsur-unsur
berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya.
Ternyata, unsur yang berselisih 1 oktaf (unsur
ke-1 dan ke-8, unsur ke-2 dan ke-9, hingga seterusnya) menunjukkan
kemiripan sifat. Unsur yang disusun Newlands berdasarkan hukum
oktaf ditunjukkan pada tabel berikut.
1. H 2. Li 3. Be 4. B 5. C 6. N 7. O
8. F 9. Na 10. Mg 11. Al 12. Si 13. P 14. S
15. Cl 16. K 17. Ca 18. Cr 19. Ti 20. Mn 21. Fe
22. Co & Ni 23. Cu 24. Zn 25. Y 26. In 27. As 28. Se
Hukum oktaf Newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-
unsur ringan, kira-kira sampai dengan kalsium. Jika diteruskan, ternyata
kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunyai sifat yang
cukup berbeda dengan C maupun Si.
John Alexander Reina Newlands (1837-1898), seorang kimiawan Inggris.
3
Sistem Periodik Mendeleev
Pada tahun 1869, Mendeleev,
berdasarkan pengamatannya terhadap 63 unsur
yang sudah dikenal saat itu, menyimpulkan
bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari
massa atom relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur
disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya,
sifat tertentu akan berulang secara periodik.
Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang
mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur
vertikal yang disebut golongan. Lajur-lajur
horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom
relatifnya disebut periode. Daftar periodik Mendeleev yang diumumkan
tahun 1872 diperlihatkan pada tabel berikut.
Per.Gol. I
-R2O
Gol. II-
RO
Gol. III-
R2O3
Gol. IVRH4
RO2
Gol. VRH3
R2O5
Gol. VIRH2
RO3
Gol. VIIRH
R2O7
Gol. VIII-
RO4
1 H = 12 Li = 7 Be = 9,4 B = 11 C = 12 N = 14 O = 16 F = 193 Na = 23 Mg = 24 Al = 27,3 Si = 28 P = 31 S = 32 Cl = 35,5
4 K = 39 Ca = 40 - = 44 Ti = 48 V = 51 Cr = 52 Mn = 55F = 56, Co = 59, Ni = 59, Cu = 63
5 (Cu = 63) Zn = 65 - = 68 - = 72 As = 75 Se = 78 Br = 80
6 Rb = 85 Sr = 87 ?Yt = 88 Zr = 90 Nb = 94 Mo = 96 - = 100Ru = 104, Rh = 104, Pd = 106,
Ag = 1087 (Ag = 108) Cd = 112 In = 113 Sn = 118 Sb = 122 Te = 125 I = 1278 Cs = 133 Ba = 137 ?Di = 138 Ce = 140 - - - -9 (-) - - - - - -
10 - - ?Er = 178 ?La = 180 Ta = 182 W = 184 -Os = 195, Ir = 197, Pt = 198,
Au = 19911 (Au = 199) Hg = 200 Tl = 204 Pb = 207 Bi = 208 - -12 - - - Th = 231 - U = 240 -
Sebagaimana dapat dilihat pada tabel tersebut, Mendeleev
mengosongkan beberapa tempat untuk menetapkan kemiripan sifat
dalam golongan. Sebagai contoh, Mendeleev menempatkan Ti (Ar = 48)
pada golongan IV dan membiarkan golongan III kosong, karena Ti
Dmitri Ivanovich Mendeleev (1834-1907), seorang kimiawan kelahiran Rusia
4
lebih mirip dengan C dan Si dari pada dengan B dan Al. Mendeleev
yakin masih ada unsur tak dikenal yang nantinya akan menempati
golongan III tersebut. Bahkan, ia meramalkan sifat dari unsur yang
belum dikenal tersebut. Perkiraan tersebut didasarkan pada sifat unsur
lain yang sudah dikenal, yang letaknya berdampingan baik secara
mendatar maupun secara tegak. Ketika unsur yang diramalkan itu
ditemukan, sifatnya sangat sesuai dengan ramalan Mendeleev. Salah
satunya adalah germanium (Ge) yang ditemukan pada tahun 1886,
yang oleh Mendeleev dinamai ekasilikon.
Sistem Periodik Modern dari Moseley
Pada awal abad ke-20, setelah
penemuan struktur atom, Moseley
menunjukkan bahwa urutan-urutan unsur
dalam sistem periodik Mendeleev sesuai
dengan kenaikan nomor atomnya.
Penempatan telurium (Ar = 128) dan iodin (Ar =
127) yang tidak sesuai dengan kenaikan
massa atom relatif, ternyata sesuai dengan
kenaikan nomor atomnya (nomor atom Te =
52; I = 53). Moseley menyimpulkan hukum
periodik modern yang mengatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan
fungsi periodik dari nomor atomnya.
Henry Gwyn Jeffreys Moseley (1887-1915), kimiawan ternama berkebangsaan Inggris.
5