Perjalanan Penyakit Hepatitis b Kronis

4

Click here to load reader

description

hepatitid B

Transcript of Perjalanan Penyakit Hepatitis b Kronis

PERJALANAN PENYAKIT HEPATITIS B KRONISPada fase imunotoleransi praktis tidak ada respon imun terhadap partikel-partikel virus hepatitis B sehingga tidak ada sitolisis sel-sel hati yang terinfeksi dan tidak ada gejala klinik. Fase imunotoleransi ini bisa berlangsung sangat lama pada penderita yang terkena infeksi hepatitis B pada masa perinatal karena belum masaknya sistem kekebalan secara keseluruhan. Pada infeksi hepatitis B yang terjadi pada orang dewasa, fase ini pendek karena sistem imun sudah masak. Fase imunotoleransi ini pada hepatitis akut terjadi pada masa inkubasi. Pada fase imunotoleransi ini tidak ada keluhan, tes fungsi hati normal, dan yang ada kelainan adalah HBsAg +, HBeAg +, dan anti HBe -, kadar HBV DNA sangat tinggi, lebih dari 105 kopi/cc (109-1010kopi/cc).Pada fase imunoclearance bisa terjadi flare dengan keluhan ringan sampai berat tapi banyak juga yang asimptomatik. Pada fase ini didapatkan kadar transaminase yang meningkat. HBsAg +, HBeAg +, dan Anti HBe -, kadar HBV DNA masih tinggi (107-108kopi/cc). Pada sebagian pasien gejala klinik yang lebih berat justru terjadi pada saat terjadi flare, sebelum HBeAg menjadi negatif dan anti HBe menjadi positive. Pada akhir dari fase imunoclearance HBsAg masih tetap positif, HBV DNA ada dalam kadar yang sangat rendah (kurang dari 102 kopi/cc), HBeAg -, Anti HBe +, dan setelah terjadi hal itu pasien masuk dalam fase inaktif. Pada umumnya sangat sulit membedakan antara pasien yang ada dalam imunotoleransi dengan fase inaktif tanpa pemeriksaan HBV DNA. Dengan pemeriksaan HBV DNA, fase imunotoleransi ditandai dengan masih tingginya kadar HBV DNA, sedang fase inaktif ditandai dengan HBV DNA yang negatif atau dalam kadar yang rendah. Pada fase inaktif, HBsAg bisa negatif tapi kebanyakan masih positif. HBeAg yang dulunya positif menjadi negatif dan anti HBe menjadi positif.Pada fase inaktif HBeAg yang tadinya positif menjadi negatif dan digantikan dengan anti HBe yang positif. Tetapi pada sebagian dari kasus-kasus yang telah mengalami serokonversi menjadi anti-HBe +, didapatkan titer HBV DNA yang masih cukup tinggi, pada kasus-kasus ini didapatkan virus yang mengalami mutasi pre-core yang tidak dapat membuat HBeAg tetapi dapat menimbulkan anti HBe pada penderita. Dalam keadaan ini penderita mengalami Hepatitis B kronik HBeAg negative.

Tabel 1. Perjalanan Penyakit Infeksi Hepatitis B kronik (Schalm 2006, dengan sedikit modifikasi)

Tetapi sebagian dari penderita-penderita hepatitis B kronik dengan HBeAg negatif dan anti HBe positif adalah penderita-penderita dengan hepatitis B kronik HBeAg positif yang telah mengalami serokonversi dan tidak mengalami mutasi pre-core (tipe liar). Kasus ini mempunyai prognosa yang baik dan kemungkinan menjadi sirosis lebih kecil. Pasien-pasien ini dinamakan inactive HBV carrier yang harus dibedakan dengan pasien hepatitis B kronik HBeAg negatif. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa dengan memakai batas kadar DNA VHB sebesar 104 kopi/cc pada 93% kasus dapat dibedakan antara carrier inactive dengan hepatitis B kronik HBeAg negative.

Carrier HBV InaktifHepatitis B KronikHBeAg Negatif

HBsAgHBeAg +- +-

HBV DNA RendahTinggi

Galur HBVTipe LiarMutan Pre-Core

Tabel 2. Perbandingan Carrier HBV Inaktif dengan Hepatitis B Kronik HBeAg Negatif