PERILAKU PROSOSIAL SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa...
Transcript of PERILAKU PROSOSIAL SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa...
PERILAKU PROSOSIAL SISWA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 dan Implikasinya terhadap
Penyusunan Topik-topik Bimbingan Pribadi Sosial)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
Aprilia Dwi Ismail Tandi
151114015
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PERILAKU PROSOSIAL SISWA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 dan Implikasinya terhadap
Penyusunan Topik-topik Bimbingan Pribadi Sosial)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh:
Aprilia Dwi Ismail Tandi
151114015
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“Today is the tomorrow you talked about yesterday”
(Woman blazing trails)
“Tetapi kepada kita masing-masing telah diberikan anugerah menurut ukuran
pemberian Kristus”
(Efesus 4:7)
“Don’t you be afraid, for I am with you. Don’t be dismayed, for I am your God. I
will strengthen you. Yes, I will help you. Yes, I will uphold you with the right hand
of my righteousness”
(Isaiah 41:10)
“Yakinkan hatimu dan percaya bahwa mengandalkan Tuhan
Yesus dalam setiap perjuangan akan membuat apa yang diyakini
tercapai”
(Johar Ismail Tandi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk,
Tuhan Yesus Kristus,
Tuhan Yesus yang Senantiasa Mendahului Setiap Langkah Hidup ini.
Orangtua yang kusayangi,
Bapak Johar Ismail Tandi dan Ibu Yelies Sumba Uppa yang selalu mendoakan
dan atas cinta kasih yang sangat tulus.
Saudara yang kucintai,
Kakak Restianti Ismail Tandi yang selalu mendukung dan Adik Brayent Adli
Uppa yang selalu menghibur.
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Program Studi Bimbingan dan Konseling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PERILAKU PROSOSIAL SISWA
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 dan Implikasinya terhadap Penyusunan
Topik-topik Bimbingan Pribadi Sosial)
Aprilia Dwi Ismail Tandi
151114015
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan seberapa baik tingkat
perilaku prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta tahun
ajaran 2018/2019 dan (2) Mengidentifikasi item-item pengukuran perilaku prososial yang
capaian skornya rendah yang implikatif dijadikan dasar penyusunan topik bimbingan
pribadi sosial.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
dilaksanakan di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta. Subjek penelitian
adalah siswa kelas X dan diambil sampel sejumlah 216 siswa. Teknik Sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Instrumen penelitian
berupa kuesioner yang akan mengungkap perilaku prososial siswa. Teknik analisis data
menggunakan kategorisasi berdasarkan kriteria Azwar. Alternatif jawaban pada kuesioner
yaitu: sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak sesuai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 68 siswa (32%) memiliki perilaku
prososial yang sangat tinggi, sebanyak 130 siswa (60%) memiliki perilaku prososial yang
tinggi, sebanyak 18 siswa (8%) memiliki perilaku prososial yang sedang, tidak ada siswa
yang memiliki perilaku prososial yang rendah dan sangat rendah. Dari hasil perhitungan
capaian skor item, terdapat 18 item (36%) yang capaian skornya sangat tinggi, terdapat 30
item (60%) yang capaian skornya tinggi, terdapat 2 item (2%) yang capaian skornya
sedang, tidak terdapat item yang memiliki capaian skor rendah dan sangat rendah. Dari
jumlah item yang capaian skornya sedang dan tinggi akan diambil masing-masing dua
item untuk dijadikan usulan topik-topik bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan
dan mempertahankan perilaku prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019. Topik-topik bimbingan yang diusulkan
yaitu, “Peduli Sesama Bagian dari Hidupku”, “Aku Senang Berbagi Cerita”, “Kebiasaan
Menolong” dan “Pentingnya Membantu Sesama”.
Kata kunci: Perilaku prososial, SMK Penerbangan, Bimbingan Pribadi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE STUDENTS’ PROSOCIAL BEHAVIOR
(Descriptive Study on Class X Students of SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Year 2018/2019 and Its Implications on Preparation of Social Personal
Guidance Topics)
Aprilia Dwi Ismail Tandi
151114015
Sanata Dharma University Yogyakarta
This study was aimed to: (1) Describe the level of students’ prosocial behavior of
class X of SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta Year 2018/2019 and (2)
Identify items on prosocial behavior that have low scores that are implicative as the basis
for the topic for personal guidance social.
The type of this research was quantitative descriptive research. The research was
conducted at SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta. The research subjects
were students of class X with sample subjects were 216 students. The sampling technique
used in this study was simple random sampling. The research instrument was a
questionnaire that would reveal students' prosocial behavior. The data analysis technique
uses categorization based on the Azwar’s criteria. Alternative answer to the
questionnaire is: very appropriate, appropriate, inappropriate and very inappropriate.
The results showed that 68 students (32%) had very high prosocial behavior, 130
students (60%) had high prosocial behavior, 18 students (8%) had moderate prosocial
behavior, and no students had low and very low prosocial behavior. From the results of
the item scores calculation, there are 18 items (36%) have very high scores, 30 items
(60%) have high scores, and 2 items (2%) have moderate scores, there are no items that
have low and very low score. From the items that have moderate and high scores, two
items are taken as basis of proposed topics for personal social guidance to improve and
maintain the prosocial behavior of class X of SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Year 2018/2019. The proposed guidance topics are, "Caring for Others is
Part of My Life", "I Love Sharing Stories", "Helpful Habits" and "The Importance of
Helping Others".
Keywords: Prosocial Behavior, SMK Penerbangan, Social Personal Guidance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala penyertaan dan
tuntunan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang
telah disusun ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling. Skripsi ini
dapat terselesaikan berkat adanya banyak pihak yang sangat membantu. Peneliti
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu
memberikan dukungan, motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
2. Prias Hayu Purbaning Tyas M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang
senantiasa membimbing, memotivasi, mendampingi dan mengingatkan
peneliti dari awal proses penyusunan skripsi.
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang memberikan motivasi
dalam proses penyusunan skripsi.
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan banyak ilmu dan
motivasi kepada peneliti selama peneliti berproses di Universitas Sanata
Dharma.
5. Stefanus Priyatmoko selaku karyawan sekretariat Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang setia dan sabar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
dalam memberikan pelayanan kepada peneliti selama peneliti berada di
Universitas Sanata Dharma.
6. Kepala Sekolah SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta yang
telah menerima dan memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
melaksanakan penelitian di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta.
7. Pak Subiyanto, Ibu Budi, Pak Fahmi dan Ibu Dewi selaku guru BK SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta yang telah berkenan menerima
dan memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian pada jam
masuk kelas.
8. Guru-guru dan staf tata usaha yang telah berkenan menerima peneliti
untuk melaksanakan penelitian.
9. Siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta yang
meluangkan waktu dan kesediaan menjadi responden untuk mengisi
kuesioner dalam pengumpulan data.
10. Orangtua tercinta Bapak Johar Ismail Tandi dan Ibu Yelies Sumba Uppa
yang senantiasa mendukung dan mendoakan peneliti dalam penyusunan
skripsi.
11. Kakak dan adik tersayang Restianti Ismail Tandi dan Brayent Adli Uppa
yang selalu memotivasi dan menghibur peneliti dalam keadaan apapun.
12. Gerry Pali yang dengan penuh kesabaran mendukung dan memotivasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7
D. Rumusan Penelitian ........................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
G. Batasan Istilah .................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 10
A. Perilaku Prososial............................................................................... 10
1. Pengertian Perilaku Prososial ........................................................ 10
2. Aspek-aspek Perilaku Prososial .................................................... 12
3. Karaketeristik Individu yang Memiliki Perilaku Prososial ........... 13
4. Faktor-faktor yang Mendasari Perilaku Prososial ......................... 14
5. Upaya untuk Meningkatkan Perilaku Prososial ............................ 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Remaja ............................................................................................... 17
1. Pengertian Remaja......................................................................... 17
2. Remaja di Sekolah ......................................................................... 17
3. Remaja di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta ...... 18
4. Ciri-ciri Remaja ............................................................................. 19
5. Perkembangan Perilaku Prososial Remaja .................................... 22
C. Bimbingan Pribadi Sosial .................................................................. 24
1. Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial ............................................ 24
2. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial ................................................ 24
3. Unsur-unsur Bimbingan Pribadi Sosial ......................................... 26
D. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................................ 27
BAB III METODELOGI PENELITIAN ..................................................... 28
A. Jenis Penelitian................................................................................... 28
B. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data ............................................. 29
C. Subjek Penelitian ............................................................................... 29
D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ................................... 30
E. Teknik dan Instrumen Penelitian ....................................................... 31
1. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 31
2. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... 33
F. Uji Coba ............................................................................................. 35
G. Validitas dan Reliabilitas ................................................................... 37
1. Validitas ....................................................................................... 37
2. Reliabilitas .................................................................................... 40
H. Teknik Analisis Data.......................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 46
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 46
1. Tingkat Perilaku Prososial Siswa Kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun
Ajaran 2018/2019 .......................................................................... 46
2. Hasil Skor Item Perilaku Prososial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019. ....................... 48
B. Pembahasan ....................................................................................... 51
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 61
A. Kesimpulan ....................................................................................... 61
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 62
C. Saran ................................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 64
LAMPIRAN ................................................................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Sampel Penelitian ............................................................................ 30
Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert ................................................................. 31
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Prososial Siswa Kelas X ................... 34
Tabel 3.4 Jumlah Subjek Uji Coba ................................................................. 35
Tabel 3.5 Jumlah Item Gugur dan Valid ......................................................... 37
Tabel 3.6 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Perilaku Prososial ...... 39
Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian .............................................. 41
Tabel 3.8 Kriteria Guilford ............................................................................. 41
Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Perilaku Prososial Siswa
Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ............................................ 43
Tabel 4.1 Kategorisasi Skor Subjek Perilaku Prososial Siswa
Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ............................................ 46
Tabel 4.2 Kategorisasi Perilaku Prososial Siswa Kelas X
SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ............................................ 47
Tabel 4.3 Kategorisasi Skor Item Perilaku Prososial
Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ............................................ 49
Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Item Tingkat Perilaku Prososial Siswa
Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ............................................ 49
Tabel 4.5 Rekapitulasi Item-item Pernyataan yang Tergolong dalam
Kategorisasi Sedang dan Tinggi Tingkat Perilaku Prososial
Siswa SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta
Tahun Ajaran 2018/2019 ................................................................ 56
Tabel 4.6 Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi Prososial untuk
Meningkatkan dan Mempertahankan Perilaku Prososial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 ............................................ 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Diagram 4.1 Kategorisasi Perilaku Prososial Siswa Kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun
Ajaran 2018/2019 ...................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner Penelitian ................................................................... 67
Lampiran 2: Kuesioner Penelitian Uji Coba .................................................... 74
Lampiran 3: Hasil Perhitungan Validitas Instrumen Perilaku
Prososial Siswa ........................................................................ 81
Lampiran 4: Tabulasi Instrumen ..................................................................... 88
Lampiran 5: Surat Izin Penelitian ................................................................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan
istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Perilaku Prososial seringkali kita jumpai setiap hari dalam interaksi
manusia. Tindakan apapun yang menguntungkan orang lain disebut sebagai
perilaku prososial. Perilaku prososial juga dipengaruhi oleh beberapa tipe
relasi antara manusia, baik itu karena suka, merasa berkewajiban, memiliki
pamrih dan empati. Seseorang biasanya cenderung lebih sering membantu
orang yang dikenal daripada membantu orang yang tidak dikenal atau biasa
dikatakan orang asing. Meskipun demikian, memberi pertolongan kepada
orang asing bukanlah hal yang jarang terjadi (Taylor, 2009).
Menurut Schoroeder, Penner, Dovido, & Piliavin (Sears, Freedman &
Anne, 1985) perilaku prososial merupakan kategori yang luas, perilaku
prososial mencakup berbagai tindakan yang membantu atau dirancang untuk
membantu orang lain. Perilaku prososial mencerminkan kepedulian atau
perhatian dari seorang anak ke anak lainnya, misalnya dengan membantu,
menghibur, atau hanya tersenyum pada anak lain namun tindakan seperti itu
sudah jarang ditemukan. Menurut Taylor (2009:457) sudah diketahui bahwa
perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor besar yaitu faktor internal atau
dari dalam diri dan eksternal yakni pengaruh dari luar diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Menurut Goranson dan Berkowitz (Taylor E Shelley 2009:457) norma
tanggung jawab sosial menentukan bahwa seharusnya kita membantu orang
lain yang bergantung pada kita. Aturan agama dan moral kebanyakan
masyarakat menekankan wajib untuk menolong orang lain dan terkadang
kewajiban ini ditulis dalam bentuk hukum. Sedangkan norma timbal balik
menyatakan bahwa kita harus menolong orang yang menolong kita. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa orang lebih cenderung membantu seorang
yang pernah membantu mereka.
Perspektif lain tentang perilaku prososial menekankan makna penting
proses belajar. Dalam masa perkembangan, anak mempelajari norma
masyarakat tentang tindakan menolong. Di rumah, di sekolah, dan di dalam
masyarakat, orang dewasa mengajarkan pada anak bahwa mereka harus
melakukan tindakan yang benar dan tidak merugikan orang lain. Beberapa
penelitian memperlihatkan dengan jelas bahwa anak akan membantu dan
memberi lebih banyak bila mereka mendapat ganjaran karena melakukan
prososial. Peniruan juga merupakan penyebab kuat timbulnya perilaku
prososial pada seseorang. Hal seperti itu banyak didapatkan dengan
bersosialisasi dengan siapapun. Sederhananya perilaku prososial yang
dimiliki tiap manusia diinternalisasikan dari berbagai aktivitas yang
dilakukan setiap waktu.
Perilaku prososial mencakup beberapa tindakan yang dikategorikan
sebagai aspek yakni menolong (helping), berbagi (sharing), kerjasama
(cooperating), bertindak jujur (honesty), dan berderma (donating). Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
tersebut bersifat menguntungkan dan menyokong kesejahteraan pihak lain.
Tindakan tersebut dilakukan dengan maksud memberi keuntungan kepada
orang lain tanpa memikirkan motif atau maksud pemberi pertolongan.
Seseorang yang memiliki perilaku prososial akan memiliki aspek tersebut.
Pada era yang modern ini perilaku prososial sulit ditemui pada remaja,
hal itu dapat terlihat dari kurangnya rasa empati terhadap permasalahan sosial
yang terjadi di masyarakat sekeliling. Fenomena yang terjadi dan muncul
sehari-hari adalah remaja tidak peduli dengan keadaan sekitar melainkan
hanya memikirkan diri sendiri. Contoh kongkrit yang peneliti temukan
berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa bahwa untuk mendapatkan
suatu barang tertentu siswa lebih memilih untuk berbohong dengan alasan
untuk uang saku dan lain sebagainya. Contoh lain adalah siswa tidak peduli
dengan kesulitan yang dialami oleh teman yang memerlukan bantuan. Contoh
lain yang juga terjadi di lapangan adalah siswa menertawakan teman yang
terjatuh. Seseorang yang memiliki perilaku prososial seharusnya langsung
memberi bantuan dan tidak menertawakan teman yang sedang mengalami
kesulitan.
Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat melaksanakan PPL di
SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta beberapa siswa sudah
terlihat melakukan perilaku prososial. Terkait dengan kedisiplinan yang
sangat dijunjung tinggi SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta,
peneliti melihat perilaku prososial yang sangat nampak adalah apabila siswa
melaksanakan suatu kegiatan bersama kakak senior siswa melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kerjasama yang baik karena siswa dituntut untuk disiplin. Siswa
menampakkan kerjasama dengan sekolah dengan mengikuti tata tertib yaitu
sudah hadir di sekolah sebelum kegiatan pagi akan dilaksanakan.
Meskipun demikian, peneliti juga menemukan sebagian siswa terlihat
kurang dapat melakukan kerjasama apabila dinamika kelompok dimulai, baik
itu kerjasama dengan teman kelompok untuk mencapai suatu tujuan dan juga
dengan peneliti pada saat peneliti memimpin jalannya suatu dinamika
kelompok. Kerjasama adalah salah satu aspek dari perilaku prososial, aspek
kerjasama yakni kesediaan untuk melakukan suatu hal secara bersama-sama
dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan, kerjasama biasanya saling
memberi, saling menolong dan menyenangkan satu dengan yang lain.
Pengamatan lain yang didapatkan peneliti adalah ketika peneliti
menjaga di ruang piket bersama beberapa guru, fenomena ini berkaitan
dengan salah satu aspek perilaku prososial yaitu bertindak jujur (Honesty.
Banyak siswa yang tidak jujur pada saat ingin meminta surat izin, namun
ketidak jujuran siswa-siswi diketahui oleh guru karena alasan-alasan siswa
yang tidak masuk akal dan sudah terbukti. Guru-guru yang menjaga di ruang
piket mengatakan bahwa banyak siswa sangat sering meminta izin dengan
bermacam-macam alasan agar menghindari pelajaran atau agar bisa pulang
cepat dan bermain di luar. Ada juga beberapa siswa yang selalu meminta izin
dengan berbagai alasan namun guru di ruang piket sudah menghapal siswa-
siswa tersebut dan juga didukung dengan rekapan absen yang ada di ruang
piket yang membuktikan bahwa siswa-siswa tersebut memang sangat sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
meminta izin. Ketidakjujuran siswa juga banyak terungkap pada saat siswa
dipanggil ke ruang BK karena banyaknya izin atau alpa di absen, dan terbukti
siswa berbohong tidak hanya pada guru namun juga orang tua mereka. Pada
saat peneliti menanyakan beberapa hal terkait perilaku tersebut kepada guru
BK, guru BK mengatakan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh situasi di
sekeliling mereka. Situasi yang dimaksud adalah pergaulan siswa sehari-hari
siswa tumbuh dan berkembang di lingkungan sosial yang berbeda-beda maka
dari itu perilaku prososial juga berbeda-beda. Fenomena lain yang sering
terlihat adalah siswa menertawakan teman yang sedang menjalani hukuman
sedangkan seseorang yang memiliki perilaku prososial seharusnya memberi
suport kepada teman yang sedang menjalani hukuman agar tidak mengulangi
kesalahannya dan tidak seharusnya menertawakan kesalahan teman karena
hal itu bisa mempengaruhi psikologis teman yang sedang menjalani
hukuman.
Berkaitan dengan bimbingan dan konseling, hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai salah satu topik bimbingan pribadi sosial agar peserta didik
dapat dengan bijak menganut sebuah nilai hidup. Tidak hanya nilai hidup saja
namun peneliti berharap dengan adanya penelitian ini maka diharapkan
peneliti bisa mendapat banyak pengetahuan yang nantinya akan membantu
peserta didik untuk mengenali dan melakukan perilaku prososial. Dengan
peserta didik dapat mengetahui mengenai perilaku prososial maka peserta
didik dapat mengetahui segala dampak negatif maupun positif yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
digunakan sebagai pengetahuan. Guru BK dapat membantu peserta didik
merefleksikan banyak hal terkait perilaku perilaku prososial.
Berkaitan dengan semua yang telah dipaparkan, maka peneliti perlu
melakukan penelitian mengenai perilaku prososial. Dengan mengungkap
perilaku prososial diharapkan banyak orang dapat memahami latar belakang
perilaku prososial sehingga menambah pengetahuan mengenai perilaku
prososial. Atas dasar itu, maka dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian lebih mendalam tentang “PERILAKU PROSOSIAL
SISWA KELAS X SMK PENERBANGAN AAG ADISUTJIPTO
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2018/2019.
B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang mengenai “Perilaku Prososial”, peneliti
menemukan beberapa masalah yang teridentifikasi sebagai berikut:
1. Sebagian siswa sulit melakukan kerjasama.
2. Sebagian siswa berbohong apabila meminta surat izin di ruang piket.
3. Sebagian siswa berbohong kepada orangtua dan bolos dari sekolah.
4. Sebagian siswa berbohong kepada guru piket.
5. Siswa menertawakan teman yang terjatuh.
6. Beberapa siswa menertawakan teman yang sedang menjalani
hukuman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
C. Pembatasan Masalah
Mengingat berbagai bentuk masalah yang muncul yang sudah dibahas
di latar belakang, maka dalam penelitian ini fokus kajian diarahkan untuk
menjawab tingkat perilaku prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.
D. Rumusan Masalah
1. Seberapa baik tingkat perilaku prososial siswa kelas X SMK Penerbangan
AAG Adisutjipto?
2. Topik bimbingan pribadi-sosial seperti apa yang akan diusulkan
berdasarkan item-item instrumen yang capaian skornya teridentifikasi
rendah?
E. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan tingkat perilaku prososial siswa kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto.
2. Mengidentifikasi item-item pengukuran perilaku prososial yang capaian
skornya rendah yang implikatif dijadikan dasar penyusunan topik-topik
bimbingan pribadi sosial.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan
mengenai perilaku prososial dikalangan remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
informasi kepada sekolah tentang perilaku prososial.
b. Bagi Kepala Sekolah dan Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
informasi sehingga membantu kepala sekolah dan guru dalam
memberikan bimbingan yang sesuai kepada siswa.
c. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber informasi
sehingga dapat menambah wawasan rekan-rekan mahasiswa
mengenai perilaku prososial pada siswa kelas X.
G. Batasan Istilah
Batasan istilah dalam peneilitian ini adalah:
1. Perilaku prososial adalah segala tindakan yang dilakukan seseorang
untuk menolong orang lain tanpa memikirkan motif atau maksud pemberi
pertolongan. Perilaku prososial juga dapat didefinisikan sebagai segala
tindakan yang menguntungkan orang lain dan menyokong kesejahteraan
orang lain.
2. Remaja adalah seseorang yang dalam masa transisi untuk menemukan
jati diri, remaja dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 15
sampai 17 tahun yaitu siswa kelas X di SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Bimbingan pribadi dan sosial adalah bimbingan yang diberikan di
sekolah. Bimbingan Pribadi Sosial diberikan kepada siswa agar mampu
menghadapi dan menyelesaikan permasalahan pribadi sosialnya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan tentang perilaku prososial, remaja dan bimbingan pribadi-
sosial.
A. Perilaku Prososial
1. Pengertian Perilaku Prososial
Beberapa peneliti mengungkapkan definisi dari perilaku
prososial. Salah satunya adalah Baron & Byrne (Arifin, 2015:272)
yang menyimpulkan bahwa perilaku prososial meliputi segala tindakan
yang menguntungkan orang lain. Secara umum, istilah ini
diaplikasikan pada tindakan yang tidak menyediakan keuntungan
langsung kepada orang yang melakukan tindakan tersebut, bahkan
mungkin mengandung tingkat risiko tertentu bagi orang yang
melakukan tidakan tersebut.
Skinner (Arifin, 2015:272) mendefinisikan perilaku sebagai
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari
luar. Perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori
Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme –
Respon. Oleh karena itu perilaku prososial muncul karena adanya
rangsangan, stimulus dan pengaruh dari luar individu.
Sejalan dengan pendapat Skinner yang mengungkapkan bahwa
respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
luar, maka Dayakisni & Yuniardi (Arifin, 2015:272) mendefinisikan
perilaku prososial sebagai kesediaan orang untuk membantu atau
menolong orang lain yang ada dalam kondisi distres (menderita) atau
mengalami kesulitan. Dengan demikian, stimulus atau rangsangan
berupa kesulitan yang dialami seseorang maka penolong tergerak
untuk membantu. Staub (Arifin, 2015:272) juga mendefinisikan
perilaku prososial sebagai perilaku yang memiliki konsekuensi sosial
positif secara fisik ataupun secara psikologis, dilakukan secara
sukarela dan menguntungkan orang lain.
Dayaksini & Hudaniah (Arifin, 2015:273) menyimpulkan
bahwa perilaku prososial sebagai bentuk memberikan konsekuensi
positif bagi si penerima, baik dalam bentuk materi, fisik ataupun
psikologis tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi
pemiliknya. Akan tetapi, Brigham (Dayaksni & Hudaniah, 2006)
mengatakan bahwa perilaku prososial mempunyai maksud untuk
menyokong kesejahteraan orang lain.
Berdasarkan paparan dari beberapa ahli, peneliti menyimpulkan
bahwa perilaku prososial adalah segala tindakan yang dilakukan seseorang
untuk menolong orang lain tanpa memikirkan motif atau maksud pemberi
pertolongan. Perilaku prososial juga dapat didefinisikan sebagai segala
tindakan yang menguntungkan orang lain dan menyokong kesejahteraan
orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2. Aspek-aspek Perilaku Prososial
Eisenberg & Mussen (Asih & Pratiwi, 2010) mengungkapkan bahwa
perilaku prososial mencakup tindakan-tindakan yang dikategorikan
sebagai aspek perilaku prososial sebagai berikut:
a. Menolong (Helping), yaitu kesediaan memberikan bantuan atau
pertolongan kepada orang lain yang sedang mengalami kesulitan, baik
berupa moril maupun materil. Menolong meliputi membantu orang
lain atau menawarkan sesuatu yang menunjang berlangsungnya
kegiatan orang lain. Menolong juga membantu meringankan beban
fisik maupun psikologis seseorang.
b. Berbagi (Sharing), yaitu kesediaan berbagi perasaan dengan orang
lain dalam suasana suka dan duka, ikut merasakan apa yang dirasakan
orang lain. Berbagi yaitu saling bercerita tentang pengalaman hidup
atau lebih tepatnya mencurahkan isi hati yang dialami atau juga
diartikan memberikan kesempatan dan perhatian kepada orang lain
untuk mencurahkan keinginan dan isi hatinya.
c. Kerjasama (Cooperating), yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan
orang lain demi tercapainya suatu tujuan. Kegiatan dilakukan
bersama-sama berdasarkan kesepakatan untuk mencapai tujuan
bersama. Kerjasama biasanaya saling menguntungkan, saling
memberi, saling menolong dan menyenangkan.
d. Bertindak jujur (Honesty), yaitu kesediaan untuk melaukukan sesuatu
seperti apa adanya, tidak berbuat curang terhadap orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Bertindak jujur juga kesediaan untuk berkata, bersikap apa adanya dan
menunjukkan keadaan yang tulus hati.
e. Berdema (Donating), yaitu kesedian untuk memberikan secara
sukarela sebagian barang miliknya kepada orang yang
membutuhkannya. Berderma adalah membantu dalam bentuk apapun
dengan sukarela kepada orang yang membutuhkan. Berderma juga
murah hati untuk beramal kepada orang lain.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa,
perilaku prososial adalah tindakan yang dilakukan seseorang meliputi
menolong, berbagi, bekerjasama, bertindak jujur dan berderma.
3. Karakteristik Individu yang Menunjukkan Perilaku Prososial
Menurut Staub (Husein Fahmi, 2014) ada 3 (tiga) ciri atau
karakteristik seseorang yang menunjukkan perilaku prososial, yaitu:
a. Tindakan tersebut berakhir pada dirinya dan tidak menuntut
keuntungan pada pihak pemberi bantuan. Tindakan prososial berarti
tindakan yang dilakukan seseorang bukan karena ingin mendapatkan
imbalan atau balasan namun dilakukan karena tulus ingin membantu
orang lain.
b. Tindakan tersebut dilahirkan secara sukarela. Perilaku prososial murni
dari dalam diri tanpa adanya paksaan dan dilakukan dengan senang
hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Tindakan tersebut menghasilkan kebaikan. Perilaku Prososial
mengutamakan semua tindakan yang akan memberikan keuntungan
bagi orang lain atau penerima pertolongan.
4. Faktor-faktor yang Mendasari Perilaku Prososial
Menurut Staub (Dayakisni & Hudaniah, 2009:159) terdapat beberapa
faktor yang mendasari seseorang untuk prososial yaitu:
a. Keuntungan Diri (Self-Gain)
Harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari kehilangan
sesuatu, misalnya ingin mendapatkan pengakuan, pujian atau takut
dikucilkan.
b. Nilai-nilai dan Norma-norma Pribadi (Personal Values and Norms)
Adanya nilai-nilai dan norma sosial yang diinternalisasikan oleh
individu selama mengalami sosialisasi dan sebagian nilai-nilai serta
norma tersebut berkaitan dengan tindakan prososial, seperti
berkewajiban menegakkan kebenaran dan keadilan serta adanya
norma timbal balik.
c. Empati (Empathy)
Kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau
pengalaman orang lain. Kemampuan untuk empati ini erat kaitannya
dengan pengambilalihan peran. Jadi syarat untuk mampu melakukan
empati, individu harus memiliki kemampuan untuk melakukan
pengambilan peran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Berdasarkan penjelasan mengenai faktor yang mendasari perilaku
prososial, maka disimpulkan bahwa ada tiga faktor yaitu (1) Keuntungan
diri (Self Gain) yaitu suatu harapan seseorang untuk memperoleh sesuatu,
(2) Nilai-nilai dan norma-norma pribadi (Personal Values and Norms)
yaitu sebuah nilai-nilai atau norma yang dipatuhi seseorang yang berkaitan
dengan tindakan prososial (3) Empathy yaitu kemampuan seseorang untuk
merasakan suatu hal yang dirasakan orang lain.
5. Upaya untuk Meningkatkan Perilaku Prososial
Adapun beberapa cara untuk meningkatkan perilaku prososial
menurut Brigham (Dayakisni & Hudaniah, 2009:189) yaitu:
a. Penayangan Model Perilaku Prososial
Banyak perilaku manusia yang terbentuk melalui belajar sosial
terutama dengan cara meniru. Apalagi mengamati model perilaku
prososial dapat memiliki efek priming yang bersosiasi dengan
anggapan positif tentang sifat-sifat manusia dalam diri individu
pengamat. Dalam mengembangkan kemampuan tertentu kita dapat
melakukan melalui pendekatan behavioral dengan model belajar
sosial. Pembentukan perilaku prososial dapat kita lakukan dengan
sering memberikan stimulus tentang perilaku-perilaku baik
(membantu orang yang kesulitan dan lain sebagainya). Semakin
sering seseorang memperoleh stimulus, misalnya melalui media
massa semakin mudah akan melakukan proses imitasi (meniru)
terhadap perilaku tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Menciptakan Suatu Superordinanate Identity
Pandangan bahwa setiap orang adalah bagian dari keluarga manusia
secara keseluruhan. Dalam beberapa penelitian ditunjukkan bahwa
menciptakan superordinate identity dapat mengurangi konflik dan
meningkatkan perilaku prososial dalam kelompok besar serta
meningkatkan kemampuan empati diantara anggota kelompok
tersebut. Jadi setiap orang merupakan bagian dari kelompok manusia
secara keseluruhan adalah hal penting yang perlu dilakukan.
Manakala seseorang merasa menjadi bagian dari suatu kelompok
yang lebih besar, ia akan berusaha tetap berada di kelompok tersebut
dan akan melakukan perbuatan yang menuntun ia dapat diterima
oleh anggota kelompok yang lain, salah satu cara adalah senantiasa
berbuat baik untuk orang lain. Seseorang akan menghindarkan diri
dari perbuatan yang tidak disenangi oleh kelompoknya, sehingga
kondisi ini akan memberikan dorongan untuk senantiasa berbuat
baik untuk orang lain.
c. Menekankan Perhatian Terhadap Norma-Norma Prososial
Berkaitan dengan norma tentang tanggung jawab sosial, norma ini
dapat ditanamkan oleh orang tua, guru ataupun melalui media massa.
Longgarnya sosialisasi dan pembelajaran terhadap norma-norma ini
akan mendorong munculnya perilaku antisosial atau tidak peduli
dengan lingkungan sekitar dan hal ini sangat mengkhawatirkan bagi
perkembangan psikologis dan sosial seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
B. Remaja
1. Pengertian Remaja
Menurut Latifah (Sarwono, Sarlito W, 2016:17) beberapa penulis
Indonesia berpendapat bahwa remaja adalah seseorang yang dalam
masa transisi dari masa anak ke dewasa, yang ditandai dengan
perkembangan biologis, psikologis, moral, agama, kognitif dan sosial.
Di kalangan pakar psikologis perkembangan (termasuk di Indonesia),
yang banyak dianut adalah pendapat Hurlock (Sarwono, Sarlito W,
2016:17) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga
16 tahun atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun
hingga 18 tahun).
Berdasarkan definisi ahli mengenai remaja, dapat disimpulkan
bahwa masa remaja adalah suatu transisi untuk menemukan jati diri.
Masa remaja dibagi menjadi remaja awal dan masa remaja akhir.
2. Remaja di Sekolah
Menurut Sarwono (2016:17) sekolah adalah lingkungan pendidikan
sekunder. Bagi anak yang sudah bersekolah, lingkungan yang setiap
hari dimasukinya selain lingkungan rumah adalah sekolahnya. Anak
remaja yang sudah duduk di bangku SMP atau SMA umumnya
menghabiskan waktu sekitar 7 jam sehari di sekolahnya. Ini berarti
bahwa hampir sepertiga dari waktunya setiap hari dilewatkan remaja di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
sekolah. Tidak mengherankan kalau pengaruh sekolah terhadap
perkembangan jiwa remaja cukup besar.
3. Remaja di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta
SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta adalah
sekolah yang salah satu misinya yakni mengembangkan pembinaan
fisik, psikis, sikap, dan kepribadian. Seluruh siswa dituntut untuk
menjadi pribadi yang disiplin. Misi tersebut sangat berpengaruh untuk
mengembangkan perilaku prososial siswa dan kepribadian siswa
dibentuk menjadi pribadi yang baik dan tangguh. SMK Penerbangan
AAG Adisutjipto memiliki ciri khas yang membedakan dengan
sekolah lain yakni memberi salam dengan nada yang sangat tegas
setiap kali menjumpai siapa saja. Siswa juga mengawali dan
mengakhiri pembelajaran dengan memberi penghormatan kepada guru.
Sejalan dengan pendapat Sarwono (2016: 17) terkait remaja di
sekolah, anak remaja yang sudah duduk di bangku SMP atau SMA
umumnya menghabiskan waktu sekitar 7 jam sehari di sekolahnya. Ini
berarti bahwa hampir sepertiga dari waktunya setiap hari dilewatkan
remaja di sekolah, sama halnya dengan SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto bahwa siswa juga menghabiskan waktu 7 sampai 9 jam di
sekolah. Hal itu membuktikan bahwa pengaruh lingkungan sekolah
memberikan dampak yang besar bagi siswa SMK Penerbangan AAG
Adistujipto. Perilaku prososial masing-masing siswa terbentuk melalui
proses sosialisasi di sekolah namun tidak menutup kemungkinan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
juga mendapat pengaruh besar terkait perilaku prososial di luar
lingkungan sekolah. Terkait dengan hal tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa perilaku prososial seperti menolong (Helping),
berbagi (Sharing), kerjasama (Cooperating), bertindak jujur (Honesty),
dan berderma (Donating) terbentuk karena adanya pengaruh besar dari
lingkungan sekitar terhadap siswa.
4. Ciri-ciri Remaja
Hurlock (1980: 207-210) berpendapat bahwa masa remaja
mempunyai ciri-ciri tertentu selama rentan kehidupan. Masa remaja
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Masa remaja sebagai periode yang penting
Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan
cepatnya perkembangan mental yang cepat terutama pada masa
remaja awal. Perkembangan ini menimbulkan penyesuaian
mental dan perlunya membentuk sikap, nilai dan minat baru.
b. Masa remaja sebagai periode peralihan
Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa
yang telah terjadi sebelumnya melainkan lebih pada peralihan
dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Perubahan
fisik yang terjadi selama tahun awal masa remaja mempengaruhi
tingkat perilaku individu. Dalam setiap periode peralihan, status
individu tidak jelas akan peran yang harus dilakukan. Pada masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang
dewasa.
c. Masa remaja sebagai periode perubahan
Selama awal masa remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan
pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung secara
pesat. Empat perubahan yang terjadi pada masa remaja antara
lain:
1) Meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada
tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
2) Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh
masyarakat menimbulkan masalah baru.
3) Berubahnya minat pada pola perilaku mengakibatkan
nilai-nilai juga berubah.
4) Sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap
setiap perubahan. Mereka mengingkan dan menuntut
kebebasan tetapi mereka sering takut bertanggung jawab
akan akibatnya.
d. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Masalah pada masa remaja sering menjadi masalah yang sulit
diatasi. Terdapat dua alasan tehadap kesulitan yang terjadi,
yaitu:
1) Sepanjang masa kanak-kanak, masalah yang timbul
diselesaikan oleh orang tua dan guru, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam
mengatasi masalah.
2) Para remaja merasa mandiri, sehingga mereka ingin
mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang
tua dan guru.
3) Masa remaja sebagai masa mencari identitas.
Penyesuaian diri pada masa remaja dilakukan dengan
standar kelompok adalah jauh lebih penting daripada
individualitas. Seperti dalam hal pakaian, berbicara dan
perilaku anak yang lebih besar ingin lebih cepat seperti
teman-temannya. Mereka mulai menunjukkan siapa
dirinya kepada masyarakat.
e. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
Adanya keyakinan bahwa dewasa mempunyai pandangan yang
buruk tentang remaja, membuat pertumbuhan masa dewasa
menjadi sulit. Hal ini mengakibatkan adanya jarak antara orang
tua dan anak yang menghalangi anak untuk meminta bantuan
orang tua untuk mengatasi masalahnya.
f. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik
Remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana
yang ia inginkan dan bukan sebagaimana seharusnya. Dengan
bertambahnya pengalaman pribadi dan pengalaman sosial dan
dengan meningkatnya kemampuan untuk berpikir rasional,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
remaja memandang dirinya sendiri, keluarga, teman-teman,
dan kehidupannya pada umumnya secara realistik. Bila telah
mencapai usia dewasa ia merasa bahwa masa remaja lebih
bahagia daripada masa dewasa, bersama dengan tuntutan dan
tanggung jawabnya.
g. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Semakin mendekati usia yang matang, remaja semakin gelisah
untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan di masa remaja.
Berdasarkan paparan di atas mengenai ciri-ciri pada remaja maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja sangat perlu melakukan
penyesuaian diri di masyarakat. Penyesuaian diri perlu didukung
dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan emosional.
5. Perkembangan Perilaku Prososial Remaja
Peralihan pada masa remaja melibatkan perubahan besar dalam
aspek fisik, kognitif, dan psikososial yang berkaitan satu dengan yang
lain. Pada masa transisi, remaja mengalami pertumbuhan secara fisik
serta menunjukkan perkembangan kognitif yang sangat pesat. Menurut
Sa’id (Elisa & Yohanes 2016) remaja memiliki kecenderungan yang
kuat untuk berkelompok dan suka bergabung dengan kelompok remaja
lainnya.
Kohlberg (Elisa & Yohanes 2016) mengungkapkan pada saat yang
sama, perkembangan moral remaja juga berada pada tingkat
konvensional yakni suatu tingkatan yang ditandai dengan adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kecenderungan tumbuhnya kesadaran bahwa norma-norma yang ada
dalam masyarakat perlu dijadikan acuan dalam hidupnya. Hal ini
berhubungan dengan perilaku prososial karena pada usia remaja,
remaja sudah tahu tindakan-tindakan meliputi menolong, bekerjasama,
bertindak jujur, dan berderma.
Menurut Santrock (Elisa & Yohanes 2016) perilaku positif yang
mendukung pertumbuhan diri remaja, misalnya dengan remaja
memiliki tingkah laku sosial yang bertanggung jawab. Salah satu
perilaku positif di lingkungan sosial yang bertanggung jawab, serta
perlu dikembangkan pada masa remaja yaitu perilaku prososial.
Remaja perlu untuk mengeksplorasi sisi positif dari perilaku moral
seperti perilaku prososial. Meskipun remaja sering kali dinyatakan
sebagai sosok yang egosentrik dan memikirkan diri sendiri, remaja
juga banyak menampilkan tindakan yang bersifat tanpa pamrih.
Perilaku prososial lebih banyak dilakukan di masa remaja
dibandingkan masa kanak-kanak. Semakin bertambahnya usia, akan
membuat individu makin dapat memahami atau menerima norma-
norma sosial. Menurut Peterson (Elisa & Yohanes 2016)
bertambahnya usia membuat individu dapat menjadi lebih empati ,
dapat memahami nilai, ataupun makna dari tindakan prososial yang
ditunjukkan. Tetapi disayangkan, di jaman yang sudah serba praktis
faktanya tidak semua remaja bersedia untuk mengembangkan perilaku
prososial. Remaja yang tidak mengembangkan perilaku prososial akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
cenderung menunjukkan perilaku yang kurang dapat diterima di
norma-norma masyarakat misalnya melakukan perilaku antisosial. Ali
& Asrori (Elisa & Yohanes 2016) mengatakan bahwa dewasa ini tidak
sedikit remaja yang melakukan perilaku antisosial karena tugas-tugas
perkembangan di masa remaja kurang berkembang dengan baik.
C. Bimbingan Pribadi-Sosial
1. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial
Menurut Winkel & Sri Hastuti (2004:118), bimbingan Pribadi-
sosial berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri
dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri salah
satunya adalah bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan
dengan sesama di berbagai lingkungan (pergaulan sosial). Siswa
remaja berhadapan dengan aku-nya yang lain daripada sebelumnya,
misalnya timbul beberapa keinginan serta perasaan yang silih berganti
dari yang sangat sedih ke sangat gembira; ingin membangun cita-cita,
tetapi tidak tahu bagaimana caranya. Bagi mereka pergaulan dengan
anggota keluarga dapat menjadi problem; demikian pula pergaulan
dengan teman lain jenis.
2. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial
Syamsu dan Juntika (2006:14) berpendapat bahwa tujuan dari
bimbingan pribadi sosial sebagai berikut:
a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai
keimanan dan taqwa kepada Tuhan, baik dalam kehidupan pribadi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, sekolah, tempat kerja
maupun masyarakat pada umumnya.
b. Memiliki sikap toleran terhadap umat beragama lain dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-
masing.
c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat
fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak
menyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara
positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan
konstruktif, baik yang berkaitan dengan kelebihan maupun
kelemahan, baik fisik maupun psikis.
e. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang
lain.
f. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat.
g. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau
menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga
dirinya.
h. Memiliki rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk
komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (Human relationship),
yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan,
persaudaraan, atau silaturahmi dengan sesama manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik
bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.
k. Memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan secara efektif.
3. Unsur-unsur Bimbingan Pribadi-Sosial
Bimbingan pribadi-sosial yang diberikan di jenjang pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi sebagian disalurkan melalui
bimbingan kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan individual,
serta mengandung unsur-unsur sebagai berikut;
a. Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang sedang
dilalui oleh siswa remaja, anatara lain tentang konflik batin yang
dapat timbul dan tentang tata cara bergaul yang baik.
b. Penyadaran akan keadaan masyarakat dewasa ini, yang semakin
berkembang ke arah masyarakat modern, antara lain apa ciri-ciri
kehidupan modern, dan makna ilmu pengetahuan serta teknologi
bagi kehidupan manusia.
c. Pengaturan diskusi kelompok mengenai kesulitan yang dialami
oleh kebanyakan siswa. Diskusi kelompok ini dapat mendorong
siswa untuk menghadapi ahli bimbingan, guna membicarakan suatu
masalah secara pribadi dalam wawancara konseling.
d. Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal kepribadian siswa,
“misalnya sifat-sifat kepribadian yang tampak dalam tingkah laku,
latar belakang keluarga dan keadaan kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
D. Kajian Penelitian yang Relevan
Rafles, Febiola Yulientin (2018) telah melakukan penelitian
mengenai tingkat perilaku prososial pada mahasiswa yang melakukan
slacktivism. Metode analisis menggunakan kuantitatif deskriptif dan
subjek dalam penelitian ini sebanyak 174 mahasiswa yang terdiri dari 47
subjek laki-laki dan 127 subjek perempuan yang merupakan mahasiswa
yang tersebar dari angkatan 2013 sampai 2017. Alat pengumpulan data
menggunakan skala perilaku prososial dengan bentuk skala Likert yang
disusun oleh peneliti. Hasil penelitian yang diperoleh adalah mahasiswa
yang melakukan slacktivism cenderung memiliki perilaku prososial yang
sedang atau cukup. Letak relevansinya adalah pada variabel yang akan
diukur yaitu perilaku prososial, penelitian ini mengukur tingkat perilaku
prososial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang jenis atau desain penelitian, waktu dan tempat
pengumpulan data penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian dan definisi
operasional, teknik dan instrumen penelitian, uji coba, validitas dan reliabilitas,
serta teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut
Sugiyono (2015:14) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik. Penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai perilaku
prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta tahun
ajaran 2018/2019, untuk mengetahui perilaku prososial siswa maka diperlukan
skor-skor berupa angka yang akan menentukan tinggi rendahnya perilaku
prososial siswa. Skor-skor tersebut diperoleh dari jawaban siswa pada
kuesioner. Eksplanasi deskriptif digunakan bertujuan untuk mendeskripsikan
perilaku prososial siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
B. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data
Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan pada bulan
November tahun ajaran 2018/2019 pada tanggal 27 November 2018. Tempat
penelitian dilaksanakan di SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta.
C. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta dengan mengambil beberapa siswa untuk menjadi
subjek atau biasa disebut sampel, teknik yang dilakukan adalah teknik simple
random sampling dengan cara undian. Kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta terdiri dari 15 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa
540. Pada penelitian ini diambil 216 siswa yang menjadi sampel dari
keseluruhan siswa kelas X. Siswa-siswa yang menjadi sampel tersebut
diperoleh secara acak dari tujuh kelas X dari 15 kelas yang ada.
Menurut Sugiyono (2015:118) teknik sampling merupakan teknik
pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan
probability sampling yaitu simple random sampling, teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sample.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
No. Kelas Jumlah
1 X.8 33
2 X.2 29
3 X.14 30
4 X.12 32
5 X.11 31
6 X.1 30
7 X.3 31
Total 216
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Menurut Sugiyono (2015:60) variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Menurut Hatch dan Farhady (Sugiyono, 2015:60) secara
teoritis variabel merupakan atribut seseorang, atau obyek yang mempunyai
“variasi” antara satu orang dengan yang lain atau obyek dengan obyek yang
lain.
Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah perilaku prososial.
Perilaku prososial adalah suatu bentuk perilaku yang memberikan
konsekuensi positif bagi si penerima, baik dalam bentuk materi, fisik
ataupun psikologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
E. Teknik dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner.
Menurut Sugiyono (2015:61) kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Pada penelitian ini, skala pengukuran kuesioer yang digunakan
ialah skala Likert. Skala Likert terdiri dari pilihan jawaban sangat sesuai
(SS), sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Peneliti
meniadakan pilihan jawaban netral (N) untuk menghindari adanya
kecenderungan jawaban ditengah (central tendency effect). Berikut adalah
tabel skor pengukuran skala Likert berdasarkan pernyataan favorable dan
unfavorable.
Tabel 3.2
Pengukuran Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
Favorable Unfavorable
Sangat Sesuai (SS) 4 1
Sesuai (S) 3 2
Tidak Sesuai (TS) 2 3
Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4
Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari 50 item pernyataan, yaitu
26 item favourable dan 24 item unfavourable.
Proses penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. Menyusun kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi ini termuat aspek-
aspek perilaku prososial yang diukur dengan indikatornya masing-
masing.
b. Menyusun item pernyataan kuesioner berdasarkan indikator dari
aspek-aspek yang diukur. Item pernyataan tersebut dibagi menjadi
dua bentuk, yaitu favourable dan unfavourable. Skala pengukuran
kuesioner yang digunakan adalah skala Likert.
c. Mengkonsultasikan item kuesioner kepada dosen pembimbing dan
merevisi item, baik dari bahasa yang digunakan maupun
kesesuaiannya dengan aspek yang ingin diukur.
d. Melakukan uji coba validitas dengan mengambil satu kelas untuk
diuji yaitu kelas X.5 SMK Penerbangan AAG Adisutjipto dengan
jumlah 34 siswa.
e. Mengolah data hasil uji coba dan menguji dengan menggunakan
IBM SPSS Statistics 20.
f. Mengkonsultasikan item yang valid kepada dosen pembimbing.
g. Menyebar kuesioner pada siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto sebanyak tujuh kelas.
h. Hasil jawaban siswa pada kuesioner ditabulasi dan dilakukan
analisis butir item melalui perhitungan daya diskriminasi item atau
daya beda, selanjutnya menghitung reliabilitas instrumen.
i. Menganalisis dan membahas hasil penelitian kemudian menarik
kesimpulan akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data mengenai tingkat perilaku prososial,
peneliti menggunakan instrumen perilaku prososial. Menurut Sugiyono
(2015:146) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, dengan demikian
fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen yang peneliti gunakan
disusun berdasarkan aspek-aspek perilaku prososial menurut Eisenberg &
Mussen (Asih & Pratiwi, 2010) yang terdiri dari aspek menolong
(helping), berbagi (sharing), kerjasama (cooperating), bertindak jujur
(honesty), berderma (donating). Pernyataan yang termasuk dalam
kuesioner ini terdiri dari pernyataan favourable dan pernyataan
unfavourable. Pernyataan favourable merupakan pernyataan yang positif
mengenai perilaku prososial. Pernyataan unfavourable yaitu pernyataan
yang negatif mengenai perilaku prososial. Instrumen pengumpulan data
dalam penelitian ini, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3.3
Kisi-kisi Kuesioner Perilaku Prososial siswa kelas X
No
.
Aspek Indikator No. Butir Jumlah
Item
Favorable
Item
Unfavorable
Item
1. Menolong
(Helping)
a. Siswa memberikan
dukungan moril
kepada orang yang
membutuhkan.
17, 46, 53 27, 50, 11 6 14
b. Siswa memberikan
dukungan berupa
materil kepada yang
membutuhkan.
42, 73, 65,
6
66, 22, 77, 10 8
2. Berbagi
(Sharing)
a. Siswa berbagi
perasaan kepada
orang lain dalam
kondisi apapun.
60 80 2 6
b. Siswa memberikan
kesempatan kepada
orang lain untuk
mencurahkan isi
hatinya.
24, 8, 55 25 4
3. Kerjasama
(Cooperating
)
a. Bersedia untuk
bekerja sama dengan
orang lain untuk
mencapai suatu
tujuan.
31, 3, 23 51, 28 5 10
b. Menerima pendapat
atau masukan dari
orang lain.
48, 78 61, 5, 37 5
4. Bertindak
jujur
(Honesty)
a. Siswa mempunyai
sifat yang jujur
dalam hal apapun
agar dapat
dipercayai.
30 16, 32, 47 4 9
b. Siswa mengakui
kesalahan yang telah
diperbuat.
38, 69, 41 35, 76 5
5. Berderma
(Donating)
a. Siswa bersedia
memberikan barang
miliknya kepada
orang lain yang
membutuhkan.
62, 71 49 3 11
b. Siswa berlaku murah
hati untuk beramal.
64, 63, 70,
67
44, 40, 59, 58 8
Total 26 24 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Skoring dilakukan dengan menjumlahkan jawaban responden pada
masing-masing item. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh, maka
semakin tinggi pula perilaku prososial dan sebaliknya apabila semakin
rendah jumlah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula perilaku
prososial siswa.
F. Uji Coba
Sebelum kuesioner digunakan untuk penelitian, kuesioner perilaku
prososial diuji cobakan kepada para siswa. Uji coba kuesioner perilaku
prososial yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
dari alat ukur yang sudah disusun.
Uji coba dilaksanakan pada hari Kamis, 22 November 2018 dengan
subjek siswa kelas X.5 SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta tahun
ajaran 2018/2019. Jumlah siswa yang mengikuti uji coba terlihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.4
Jumlah Subjek Uji Coba
Kelas Jumlah Siswa
X.5 34
Berikut langkah-langkah uji coba yang dilakukan:
1. Peneliti menyusun kuesioner berdasarkan kisi-kisi dengan bantuan dan
bimbingan dosen pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Peneliti mengurus surat ijin penelitian ke SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta.
3. Peneliti melaksanakan uji coba pada hari Kamis, 22 November 2018
kepada siswa kelas X.5.
4. Setelah para siswa/i selesai mengisi kuesioner Perilaku Prososial,
peneliti mengumpulkan kembali kuesioner yang telah diisi oleh para
siswa/i.
Waktu yang dibutuhkan dalam mengisi kuesioner Perilaku Prososial
kurang lebih 20 menit, dengan jumlah kuesioner yang diuji cobakan sebanyak
80 butir pernyataan.
Metode yang digunakan untuk menganalisis validitas butir instrumen
adalah metode korelasi dengan teknik Pearson product moment yang sama
pada teknik analisis perhitungan uji validitas dan reliabilitas pada item-item
yang digunakan untuk penelitian. Nilai koefisien validitas 0,30 dan apabila
terdapat item yang memiliki nilai koefisien validitas dibawah 0,30 maka item
tersebut dinyatakan konsistensi internalnya tidak kuat dan tidak digunakan
sebagai item instrumen penelitian.
Dari 80 item kuesioner yang diuji cobakan, diperoleh 30 item yang tidak
valid atau gugur dan 50 item yang lolos atau valid. Nomor-nomor item yang
dinyatakan gugur dan valid dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.5
Jumlah Item Gugur dan Valid
No. Item Nomor Item Jumlah
1. Item Tidak
Valid
2, 34, 4, 79, 1, 72, 39, 57, 13,
20, 75, 15, 7, 12, 54, 43, 56,
21, 74, 9, 52, 26, 19, 45, 18,
29, 68, 36, 14, 33
30
2. Item Valid 17, 46, 53, 27, 50, 11, 42, 73,
65, 6, 66, 22, 77, 10, 60, 80,
24, 8, 55, 25, 31, 3, 23, 51, 28,
48, 78, 61, 5, 37, 30, 16, 32,
47, 38, 69, 41, 35, 76, 62, 71,
49, 64, 63, 70, 67, 44, 40, 59,
58
50
Total 80
Nilai reliabilitas dari 80 item yang diuji cobakan adalah 0, 743 yang
termasuk dalam kriteria tinggi dan dapat dilihat dari kriteria Guilford.
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas
Instrumen dalam penelitian ini harus valid dan reliabel. Menurut
Sugiyono (2015:172) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan
antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
obyek yang diteliti.
Validitas isi sudah dikonsultasikan kepada Prias Hayu Purbaning
Tyas M.Pd selaku dosen pembimbing penulisan skripsi. Validitas yang
diuji untuk instrumen penelitian ini adalah validitasi eksternal. Validitasi
eksternal adalah validitasi yang membandingkan antara kriteria yang ada
pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Penghitungan uji validitas penelitian ini dilakukan dengan cara
menghitung korelasi antara masing-masing skor item pernyataan dengan
skor total. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Pearson product
moment dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 20. Rumus
korelasi Pearson product moment adalah sebagai berikut:
Keterangan:
R: Korelasi produk momen
X: Nilai setiap butir
Y: Nilai dari jumlah butir
N: Jumlah responden
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat 50 item
yang valid dan 30 item yang tidak valid atau gugur dengan menggunakan
standar koefisien 0,30 . Hasil hitung validasi item dapat dilihat pada
lampiran. Untuk melihat item yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada
tabel 3.6 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.6
Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Perilaku Prososial
No. Aspek Indikator
No. Butir Jumlah
Item
Favorable
Item
Unfavorable
Item
gugur
1. Menolong
(Helping)
a. Siswa
memberikan
dukungan moril
kepada orang
yang
membutuhkan.
17, 46, 53,
2
34, 27, 50,
11
2, 34 14
b. Siswa
memberikan
dukungan
berupa materil
kepada yang
membutuhkan.
42, 73, 65,
6
66, 22, 77,
10
-
2. Berbagi
(Sharing)
a. Siswa berbagi
perasaan kepada
orang lain
dalam kondisi
apapun.
60, 4, 79, 1 72, 39, 57,
80
4, 79,
1, 72,
39, 57,
6
b. Siswa
memberikan
kesempatan
kepada orang
lain untuk
mencurahkan isi
hatinya.
13, 24, 8,
55
20, 75, 15,
25
13, 20,
75, 15,
3. Kerjasam
a
(Cooperat
ing)
a. Bersedia untuk
bekerja sama
dengan orang
lain untuk
mencapai suatu
tujuan.
7, 31, 3, 23 51, 12, 28,
54
7, 12,
54
10
b. Menerima
pendapat atau
masukan dari
orang lain.
48, 78, 43,
56
61, 5, 37, 21 43, 56,
21
4. Bertindak
jujur
(Honesty)
a. Siswa
mempunyai
sifat yang jujur
dalam hal
apapun agar
dapat
dipercayai.
74, 9, 52,
30
16, 32, 26,
47
74, 9,
52, 26,
9
b. Siswa mengakui
kesalahan yang
telah diperbuat.
38, 69, 19,
41
45, 35, 76,
18
19, 45,
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
5. Berdema
(Donating
)
a. Siswa bersedia
memberikan
barang miliknya
kepada orang
lain yang
membutuhkan.
62, 29, 71,
68
36, 14, 49,
33
29, 68,
36, 14,
33
11
b. Siswa berlaku
murah hati
untuk beramal.
64, 63, 70,
67
44, 40, 59,
58
-
Total 40 40 30 50
2. Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2015:172) hasil penelitian yang reliabel
apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel
adalah adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini
menggunakan pendekatan koefision Alpha Cronbach yaitu (α)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan IBM SPSS Statistic 20. Dari hasil perhitungan didapatkan
skor sebagai berikut:
Tabel 3.7
Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,889 50
Hasil perhitungan reliabilitas dikonfirmasi dengan menggunakan
kriteria Guilford. Kriteria Guilford dapat dilihat pada tabel 3.8berikut.
Tabel 3.8
Kriteria Guilford
No Koefisiensi Korelasi Kualifikasi
1. 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
2. 0,71 - 0,90 Tinggi
3. 0,41 - 0,70 Cukup
4. 0,21 - 0,40 Rendah
5. <0,20 Sangat Rendah
Berdasarkan hasil diatas maka disimpulkan bahwa koefisien
reliabilitas terhadap 50 butir item yang valid dengan hasil Cronbach’s
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Alpha sebesar 0, 889 termasuk dalam kriteria tinggi. Artinya kuesioner ini
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data.
H. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2015:207) Di dalam penelitian kuantitatif, analisis
data merupakan kegiatan setelah dari semua responden atau sumber data lain
terkumpulkan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kategorisasi. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
variabel dari semua responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Teknik data dalam
penelitian kuantitatif menggunakan statistik deskriptif yang meliputi penyajian
data melalui tabel, perhitungan nilai maksimum, nilai minimum, mean teoritis,
dan standar deviasi serta perhitungan persentase. Penetuan kategori perilaku
prososial didasarkan pada kategori jenjang. Tujuan dari kategori jenjang ini
adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah
secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur.
Menurut Azwar (2017) penetuan kategori jenjang adalah berdasar standar
deviasi dan mean teoritis sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3.9
Norma Kategorisasi Perilaku Prososial Siswa Kelas X SMK Penerbangan
AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019
Berdasarkan tabel diatas maka selanjutnya yang dilakukan adalah
menentukan norma atau patokan yang akan digunakan dengan mencari X
maksimum teoritik, X minimum teoritik, standar deviasi, dan mean teoritik.
Untuk menggolongkan perilaku prososial siswa kelas X SMK Penerbangan
AAG Adisutjipto Yogyakarta maka digunakan perhitungan sebagai berikut :
X maksimum teoritik :Skor tertinggi yang mungkin diperoleh
subjek penelitian dalam skala.
X minimum teoritik :Skor terendah yang mungkin diperoleh
subjek peneliti dalam skala.
(standar deviasi) :Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6
satuan deviasi standar.
(mean teoritik) :Rata-rata teoritis dari skor maksimum
dan minimum.
Setelah peneliti mengelompokkan perilaku prososial siswa, peneliti juga
mengelompokkan skor item yang diperoleh dari angket yang telah diisi subjek.
Langkah ini dilakukan untuk dapat mengetahui item mana saja yang
No Norma Kategori
1 µ+1,5 (σ) < X Sangat Tinggi
2 ( ) ( ) Tinggi
3 ( ) ( ) Sedang
4 ( ) ( ) Rendah
5 ( ) Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
menunjukkan perilaku prososial yang tinggi. Pengelompokan skor item adalah
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Berikut
perhitungannya sebagai berikut:
X item maksimum teoritik :Skor tertinggi yang mungkin dicapai
item skala.
X item minimum teoritik :Skor terendah yang mungkin dicapai
item skala.
(standar deviasi) :Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6
satuan deviasi standar.
(mean teoritik) :Rata-rata teoritis dari skor maksimum
dan minimum.
Hasil data angket dianalisis dengan menggunakan norma kategorisasi
yang telah diuraikan di atas.
Kategori diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan tinggi rendah
perilaku prososial dengan jumlah item valid yaitu 50 item. Diperoleh unsur
perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut :
Skor Maksimum Teoritik : 4 x 50 = 200
Skor Minimum Teoritik : 1 x 50 = 50
Rata-rata teoritik ( ) : (200+50)/2 = 125
Standar deviasi ( ) : (200-50)/6 = 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Perhitungan capaian skor item perilaku prososial siswa kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 yang
berjumlah 216 dapat dilihat sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 4 x 216 = 864
Skor minimum teoritik : 1 x 216 = 216
Rata-rata teoritik ( ) : (864+216)/2 = 540
Standar deviasi ( ) : (864-216)/6 = 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian
perilaku prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta
tahun ajaran 2018/2019.
A. Hasil Penelitian
Hasil Penelitian ini akan menjawab rumusan masalah penelitian mengenai:
1. Seberapa Baik Tingkat Perilaku Prososial Siswa kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran
2018/2019.
Setelah melihat hasil perhitungan pada bab III, kategorisasi skor subjek
dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Kategorisasi Skor Subjek Perilaku Prososial Siswa Kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019
No. Norma
Interval
Skor
Subjek
Keterangan
1 µ+1,5 (σ) < X 164-200 Sangat Tinggi
2 ( ) ( ) 139-163 Tinggi
3 ( ) ( ) 114-138 Sedang
4 ( ) ( ) 89-113 Rendah
5 ( ) 50-88 Sangat Rendah
Berdasarkan perolehan data penelitian yang telah diperoleh melalui
kuesioner perilaku prososial maka dapat dilihat gambaran perilaku prososial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta tahun ajaran
2018/2019 pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2
Kategorisasi Skor Perilaku Prososial Siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019
Kategori Interval
Skor
Subjek
Frekuensi
Skor
Subjek
Presentase Skor
Subjek
Sangat
Tinggi 164-200 68 32%
Tinggi 139-163 130 60%
Sedang 114-138 18 8%
Rendah 89-113 0 0%
Sangat
Rendah 50-88 0 0%
Jumlah 216 100%
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa:
a. Terdapat 68 atau 32% siswa yang memiliki perilaku prososial yang
sangat tinggi. Hal ini berarti siswa sudah menerapkan perilaku
prososial dengan sangat baik dalam kehidupan sehari-hari.
b. Terdapat 130 atau 60% siswa yang memiliki perilaku prososial yang
tinggi. Hal ini berarti siswa sudah menerapkan perilaku prososial
dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
c. Terdapat 18 atau 8% siswa yang memiliki perilaku prososial yang
sedang. Hal ini berarti siswa sudah menerapkan perilaku prososial
dengan cukup dalam kehidupan sehari-hari.
d. Tidak ada siswa yang memiliki perilaku prososial yang rendah.
e. Tidak ada siswa yang memiliki perilaku prososial yang sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Perilaku prososial siswa yang sangat tinggi (68 siswa) dan perilaku
prososial siswa yang tinggi (130 siswa) digabungkan dan peneliti tafsirkan
sebagai tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku
prososial sebagian besar siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta tinggi.
Kategorisasi perilaku prososial siswa kelas X SMK Penerbangan
AAG Adisutjipto Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 dapat dilihat pada
diagram 4.1
Diagram 4.1
Kategorisasi Perilaku Prososial Siswa Kelas X SMK Penerbangan
AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019
2. Hasil Skor Item Perilaku Prososial Siswa Kelas X SMK Penerbangan
AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019
Setelah melihat hasil perhitungan pada bab III, pengelompokan
skor item dapat dilihat pada tabel 4.3
Sangat Tnggi 32%
Tinggi 60%
Sedang 8%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 4.3
Kategorisasi Skor Item Perilaku Prososial Siswa Kelas X SMK Penerbangan
AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019
No. Norma Interval Skor
Item Keterangan
1 µ+1,5 (σ) < X 703-864 Sangat Tinggi
2 ( ) ( ) 595-702 Tinggi
3 ( ) ( ) 487-594 Sedang
4 ( ) ( ) 379-486 Rendah
5 ( ) 216-378 Sangat Rendah
Berikut hasil pengkategorisasian item-item yang dapat dilihat pada tabel
4.4
Tabel 4.4
Kategorisasi Item Tingkat Perilaku Prososial Siswa kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019
Kategori Interval Skor
Item
Frekuensi
Skor Item
Presentase
Skor Item
Sangat
Tinggi 703-864 18 36%
Tinggi 595-702 30 60%
Sedang 487-594 2 4%
Rendah 379-486 0 0%
Sangat
Rendah
216-378 0 0%
Jumlah 50 100%
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa:
a. Terdapat 18 item atau 36% yang memiliki skor sangat tinggi yaitu nomor
8, 15, 20, 21, 22, 23, 26, 27, 29, 31, 32, 33, 34, 41, 42, 43, 47, 49. Hal ini
berarti tingkat perilaku prososial yang tergambar pada item-item tersebut
sudah sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
b. Terdapat 30 item atau 60% yang memiliki skor tinggi yaitu nomor 1, 2, 3,
4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 24, 25, 28, 30, 36, 37, 38, 39,
40, 44, 45, 46, 48, 50. Hal ini berarti tingkat perilaku prososial yang
tergambar pada item-item tersebut sudah baik. Meskipun demikian, topik-
topik bimbingan pribadi sosial untuk memelihara dan mempertahankan
perilaku prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 diusulkan berdasarkan beberapa item
yang capaian skornya paling tinggi pada kategori tinggi.
c. Terdapat 2 atau 4% item yang memiliki skor sedang yaitu nomor 6 dan 35.
Hal ini berarti tingkat perilaku prososial siswa pada item-item tersebut
kurang. Dengan demikian, topik-topik bimbingan pribadi sosial untuk
meningkatkan perilaku prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 diusulkan berdasarkan
item-item tersebut.
d. Tidak terdapat item yang memiliki skor rendah. Hal ini berarti tidak ada
topik-topik bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan perilaku
prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta
tahun ajaran 2018/2019 yang dapat diusulkan.
e. Tidak terdapat item yang memiliki skor sangat rendah. Hal ini berarti tidak
ada topik-topik bimbingan pribadi sosial untuk meningkatkan perilaku
prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta
tahun ajaran 2018/2019 yang dapat diusulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
B. Pembahasan
1. Deskripsi Perilaku Prososial Siswa Kelas X SMK Penerbangan AAG
Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta sebagian besar siswa kelas X
sudah memiliki perilaku prososial yang rata-rata tergolong tinggi. Dari
data tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki perilaku prososial yang
baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 68 (32%) subjek
memiliki perilaku prososial yang sangat tinggi, 130 (60%) subjek memiliki
perilaku prososial yang tinggi, 18 (8%) subjek memiliki perilaku prososial
yang sedang dan tidak ada subjek yang memiliki perilaku prososial yang
rendah atau sangat rendah. Peneliti menyimpulkan bahwa perilaku
prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta
adalah tinggi atau positif (baik).
Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan pada bab I yang
didapatkan melalui pengamatan di sekolah, disimpulkan berbanding
terbalik dengan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
siswa memiliki perilaku prososial yang tinggi. Peneliti menduga hal ini
terjadi karena kemungkinan karena rentang waktu peneliti mengamati
perilaku siswa dan pelaksanaan penelitian terbilang lama sehingga
kemungkinan siswa sudah mengalami perkembangan dalam hal perilaku
prososial dalam dirinya. Kemungkinan lain adanya perbedaan pengamatan
dengan hasil penelitian terjadi karena peneliti hanya menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
kuesioner dan tidak melakukan wawancara lebih dalam kepada siswa.
Kemungkinan lain adalah siswa mengisi angket kurang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari. Siswa cenderung ingin terlihat baik. Meskipun
demikian, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masih ada beberapa
siswa yang masuk pada kategori sedang.
Dari hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara umum
kelas X memiliki perilaku prososial yang tinggi bahkan ada beberapa yang
sangat tinggi dan hanya sedikit yang memiliki perilaku prososial yang
sedang. Menurut Staub (Dayaksini & Hudaniah, 2009: 159), salah satu
faktor yang mendasari seseorang bertindak prososial adalah nilai-nilai dan
norma-norma pribadi (Personal Values and Norms) dengan adanya nilai-
nilai dan norma-norma sosial diinternalisasikan individu selama
mengalami sosialisasi dan sebagian nilai-nilai serta norma tersebut
berkaitan dengan perilaku prososial. Jadi kemungkinan siswa memiliki
perilaku prososial yang tinggi karena siswa sudah mengenal banyak
norma-norma sosial, siswa mendapatkan banyak pengaruh dari lingkungan
sekitar baik di sekolah, di rumah maupun di tempat lain. Dari interaksi
ataupun bersosialisasi setiap hari siswa menjadi tahu bahwa penting dan
wajib untuk melakukan suatu kebenaran dan keadilan. Di sekolah siswa
wajib mengikuti berbagai kegiatan setelah pulang sekolah dan ada juga
kegiatan yang mengharuskan siswa menginap di sekolah, kegiatan ini
membuat siswa bersosialisasi dan mendapatkan banyak hal dan tentunya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
siswa sebagai remaja awal sudah mengetahui baik buruknya suatu
tindakan yang akan siswa internalisasikan.
Menurut peneliti pengaruh usia juga dapat mempengaruhi siswa
dalam melakukan perilaku prososial karena siswa yang menjadi responden
adalah remaja yang berumur 15 tahun keatas dimana usia tersebut masuk
pada kategori remaja awal. Menurut Hurlock (1980:207-210) remaja awal
memiliki ciri-ciri yakni salah satunya mengalami perubahan perilaku dan
sikap yang berlangsung sangat pesat. Artinya siswa yang memiliki
perilaku prososial yang tinggi maupun sedang berarti mengalami
perubahan dalam dirinya dan hal itu wajar pada usia remaja awal.
Menurut Latifah (Sarwono, Sarlito W, 2016: 17) remaja adalah
suatu masa transisi yang ditandai dengan perkembangan psikologis dan
sosial, maka sehubungan dengan hal itu secara umum siswa sudah
mengetahui perilaku-perilaku yang baik dan positif, remaja juga sudah bisa
membedakan tindakan yang baik dan buruk. Siswa sudah berada di
sekolah dari pagi sampai sore, dengan demikian siswa menyaring banyak
hal seperti memberikan amal, selalu meminta maaf kepada guru dan senior
setiap akan melakukan sesuatu. Siswa mengalami perkembangan
psikologis dan sosial seperti mengikuti segala peraturan yang ditetapkan di
sekolah dan menjalani sanski apabila melakukan kesalahan. Siswa
mengalami perkembangan psikologis dan sosial karena awalnya siswa
tidak terbiasa dengan hal tersebut namun karena siswa mengalami suatu
perkembangan maka siswa mampu menjalaninya dengan kata lain siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mulai bersosialisasi dengan sekolah. Perilaku prososial lebih banyak
dilakukan di masa remaja dibandingkan pada masa kanak-kanak, jadi
semakin bertambahnya usia maka membuat siswa semakin memahami
atau menerima norma-norma sosial. Menurut Peterson (Elisa & Yahones,
2016) semakin bertambahnya usia maka akan membuat individu dapat
menjadi lebih empati, dapat memahami nilai, dan menemukan makna dari
setiap perilaku prososial yang ditunjukan. Salah satu nilai yang dipahami
siswa yang menonjol adalah nilai agama dimana siswa setiap pagi, siang
dan sore melakukan sholat di sekolah, hal ini berkaitan dengan aspek
berderma (donating).
Menurut peneliti dengan adanya perkembangan psikologis dan
sosial maka siswa dapat melakukan perilaku prososial karena adanya
dorongan dari dalam diri, berkaitan dengan sosial siswa juga melakukan
tindakan perilaku prososial karena siswa mendapat didikan dari orang tua
sejak kecil sehingga siswa semakin bertumbuh maka akan merealisasikan
tindakan-tindakan perilaku prososial. Sekolah juga sangat berpengaruh
dalam membentuk perilaku siswa karena di sekolah siswa dididik untuk
melakukan segala tindakan yang baik dan didukung dengan peraturan-
peraturan yang ada. Di sekolah siswa menghabiskan sekitar 7 jam sehari
untuk berinteraksi dan melakukan banyak hal dengan teman dan guru,
tidak mengherankan apabila pengaruh sekolah juga sangat besar terhadap
perkembangan siswa sehingga siswa memiliki perilaku prososial yang
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Meskipun demikian masih ada 18 siswa yang memiliki perilaku
prososial yang sedang. Terkait dengan upaya untuk meningkatkan perilaku
prososial menurut Bringham (Dayaksini & Hudaniah, 2009: 189)
kemungkinan siswa memiliki perilaku prososial yang sedang karena siswa
kurang menekankan perhatian terhadap norma-norma prososial, siswa
yang tidak ditekankan perhatian terhadap norma-norma prososial bisa
memunculkan perilaku antisosial atau tidak peduli dengan lingkungan.
Kemungkinan yang kedua adalah siswa sudah ditekankan mengenai
perhatian terhadap norma-norma prososial namun siswa siswa sulit
merealisasikan dalam kehidupan sehari karena dipicu oleh faktor
lingkungan.
2. Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi Sosial yang Sesuai untuk
Mengembangkan dan Memelihara Perilaku Prososial Siswa Kelas X
SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran
2018/2019.
Dari data hasil penelitian ini juga menunjukkan item-item yang
memiliki capaian skor yang sedang dan dapat dijadikan topik bimbingan
untuk meningkatkan perilaku prososial siswa. Ada dua item yang masuk
kategori sedang yang akan dijadikan topik bimbingan untuk
meningkatkan perilaku prososial, namun peneliti juga akan mengambil
dua item dari kategori tinggi yang skornya paling tinggi untuk dijadikan
topik. Alasan peneliti mengambil dua item dari kategori yang tinggi agar
item tersebut dapat dijadikan usulan topik mempertahankan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
memelihara perilaku prososial siswa, hal ini sangat penting dilakukan
karena perilaku prososial siswa tidak hanya perlu ditingkatkan namun
beberapa item yang sudah masuk kategori tinggi juga sangat perlu
dipertahankan atau dipelihara agar perilaku prososial siswa kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019
semakin baik.
Tabel 4.5
Rekapitulasi Item-item Pernyataan yang Tergolong dalam Kategori
Sedang dan Tinggi Tingkat Perilaku Prososial Siswa Kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019
No. No
Item
Aspek Indikator Pernyataan Skor
1. 6 Menolong
(Helping)
Siswa
memberikan
dukungan
moril kepada
orang yang
membutuhkan.
Saya
menertawakan
teman saya
yang terjatuh.
558
2. 35 Berbagi (Sharing) Siswa berbagi
perasaan kepada
orang lain dalam
kondisi apapun.
Saya senang
menceritakan
pengalaman
menyenangkan
kepada guru.
587
3. 5 Menolong
(Helping)
Siswa
memberikan
dukungan berupa
materil kepada
yang
membutuhkan.
Saya tidak suka
apabila guru
meminta saya
mengambil
absen di ruang
piket.
697
4. 48 Menolong
(Helping)
Siswa
memberikan
dukungan berupa
materil kepada
yang
membutuhkan.
Saya enggan
membantu
membawa
sebagian
barang ketika
guru membawa
banyak barang
bawaan.
690
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Item yang termasuk dalam kategori sedang adalah yang pertama
yaitu “Saya menertawakan teman saya yang terjatuh.” Item ini termasuk
dalam kategori sedang dan dapat diindikasikan bahwa siswa belum bisa
memberikan pertolongan kepada orang lain yang mengalami kesulitan dan
hal ini berkaitan dengan aspek menolong (helping).
Item yang kedua, yaitu “Saya senang menceritakan pengalaman
menyenangkan kepada guru.” Item ini juga masuk kedalam kategori
sedang dan peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa beberapa siswa
belum bisa terbuka untuk menceritakan suatu hal yang menyenangkan.
Item ini berkaitan dengan aspek berbagi (sharing). Seperti yang sudah
dijelaskan pada bab II bahwa aspek berbagi menurut Einsen & Mussen
(Asih & Pratiwi, 2010) adalah kesediaan untuk berbagi perasaan dengan
orang lain dalam suasana suka maupun duka.
Selanjutnya adalah item yang masuk kategori tinggi yaitu yang
pertama adalah “Saya tidak suka apabila guru meminta saya mengambil
absen di ruang piket.” Karena item itu masuk kategori tinggi maka
peneliti menarik kesimpulan bahwa siswa mau apabila guru meminta
bantuan. Hal tersebut sangat penting untuk terus dipelihara dan
dipertahankan agar siswa mulai belajar dari hal yang kecil agar bisa
berdampak positif dalam keseharian mereka.
Item kedua yang masuk kategori tinggi yaitu “Saya enggan
membantu membawa sebagian barang ketika guru membawa banyak
barang bawaan.” Item tersebut masuk kategori yang tinggi dan bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
diindikasikan bahwa siswa peka terhadap situasi sulit yang dialami
seseorang, siswa membantu orang lain yang mengalami kesulitan dan
membutuhkan bantuan. Hal tersebut sangat perlu dipelihara dan
dipertahankan karena apabila siswa sudah belajar untuk membantu
siapapun maka siswa belajar menjadi pribadi yang rendah hati.
Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti akan menggunakan
empat item, dua dari kategori sedang dan dua dari kategori tinggi. Usulan
Topik bimbingan untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku
prososial siswa kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta
Tahun Ajaran 2018/2019 ini bertujuan agar siswa menyadari bahwa
sangat penting memiliki perilaku prososial yang positif untuk menunjang
kehidupan sehari-hari. Apabila perilaku prososial sudah tertanam dalam
diri setiap siswa maka siswa akan melakukan setiap tindakan yang
berpengaruh positif bagi orang lain dan terlebih untuk dirinya sendiri.
Berikut ini adalah usulan topik-topik bimbingan untuk
meningkatkan dan mempertahankan perilaku prososial siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.6
Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Meningkatkan
dan Mempertahankan Perilaku Prososial Siswa kelas X SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019
No. Item
Item
Skor
Sedang/
Sangat
Tinggi
Aspek Topik Metode Tujuan Refrens
i
1. Saya
menertawaka
n teman saya
yang terjatuh
Sedang Menolong
(Helping)
Peduli
Sesama
Bagian
dari
Hidupku
Sharing,
Refleksi
Agar siswa
memiliki
jiwa yang
peduli
sesama dan
sekitar.
Dayaksi
ni, Tri &
Hudania
h
(2009).
Psikolog
i Sosial.
Malang:
UMM
Press.
2. Saya senang
menceritakan
pengalaman
menyenangk
an kepada
guru.
Sedang Berbagi
(Sharing)
Aku
Senang
Berbagi
Cerita
Sharing,
Refleksi
Agar siswa
berani
menceritak
an berbagai
pengalama
n kepada
guru.
Dayaksi
ni, Tri &
Hudania
h
(2009).
Psikolog
i Sosial.
Malang:
UMM
Press.
3. Saya tidak
suka apabila
guru
meminta
saya
mengambil
absen di
ruang piket.
Tinggi Menolong
(Helping)
Kebiasa
an
Menolo
ng
Sharing,
Refleksi
Agar Siswa
Terbiasa
Menolong
Siapapun
yang
Memerluka
n Bantuan.
Dayaksi
ni, Tri &
Hudania
h
(2009).
Psikolog
i Sosial.
Malang:
UMM
Press.
4. Saya enggan
membantu
Tinggi Menolong
(Helping)
Penting
nya
Sharing,
Refleksi
Agar siswa
rendah hati
Dayaksi
ni, Tri &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
membawa
sebagian
barang ketika
guru
membawa
banyak
barang
bawaan.
Memba
ntu
Sesama.
untuk
membantu
orang lain
yang
mengalami
kesulitan.
Hudania
h
(2009).
Psikolog
i Sosial.
Malang:
UMM
Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini diuraikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran-
saran untuk berbagai pihak.
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian mengenai perilaku prososial siswa SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta tahun ajaran 2018/2019 maka
dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial siswa kelas X termasuk
kategori tinggi atau positif (baik). Penelitian menunjukkan sebanyak 68
siswa (32%) siswa memiliki perilaku prososial yang sangat tinggi, 130
siswa (60%) memiliki perilaku prososial yang tinggi, 18 siswa (8%)
memiliki perilaku prososial yang sedang. Dari hasil penelitian yang
dilakukan tidak ada siswa yang memiliki perilaku prososial rendah atau
sangat rendah.
2. Untuk membantu siswa dalam meningkatkan dan mempertahankan
perilaku prososial siswa perlu diberikan bimbingan klasikal atau dinamika
kelompok. Pada bab IV peneliti telah memaparkan beberapa usulan topik-
topik yang bisa membantu siswa, usulan topik-topik tersebut disusun
berdasarkan beberapa item yang capaian skornya rendah dan tinggi.
Usulan topik-topik tersebut berkaitan dengan aspek menolong (Helping)
dan berbagi (Sharing).
B. Keterbatasan Penelitian
Di bawah ini dijelaskan beberapa keterbatasan dalam melakukan penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
1. Ada 15 kelas yang artinya memiliki banyak siswa sehingga terlalu banyak
apabila keseluruhan siswa digunakan sebagai subjek.
2. Penelitian dilakukan pada saat akhir semester sehingga sulit
menyesuaikan waktu penelitian dengan kegiatan pembelajaran guru yang
akan menyelesaikan materi.
3. Penelitian hanya menggunakan alat berupa kuesioner sehingga jawaban
yang diberikan kemungkinan tidak sesuai dengan diri responden atau
keadaan sehari-hari responden. Jawaban akan lebih memuaskan apabila
peneliti melakukan wawancara langsung dengan siswa.
C. Saran
Berikut ini dipaparkan beberapa saran yang diajukan, yaitu:
1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Dari hasil penelitian yang mengungkap tingginya perilaku prososial siswa
kelas X SMK Penerbangan AAG Adisutjipto Yogyakarta tahun ajaran
2018/2019, maka disarankan bagi guru bimbingan dan konseling untuk
membantu siswa meningkatkan perilaku prososial dan mempertahankan
atau memelihara perilaku prososial siswa yang sudah sangat tinggi atau
baik. Guru bimbingan dan konseling dapat melakukan pendampingan
dengan menggunakan beberapa usulan topik-topik yang diusulkan peneliti.
2. Bagi Peneliti Lain
a. Disarankan untuk peneliti lain yang akan melakukan penelitian terkait
perilaku prososial untuk mengkonsultasikan alat yang akan digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
kepada berbagai ahli seperti ahli psikologi, ahli bahasa dan masih
banyak lagi.
b. Penelitian akan lebih baik apabila dilakukan observasi jangka panjang
untuk melihat setiap perilaku siswa dalam kesehariannya dan
melakukan wawancara untuk mendapatkan hasil yang lebih
memuaskan.
c. Disarankan untuk peneliti yang akan melaksanakan penelitian di SMK
Penerbangan AAG Adisutjipto terkait dengan judul perilaku prososial,
akan lebih baik apabila difokuskan pada perbedaan perilaku prososial
siswa yang memiliki orangtua militer dan siswa yang memiliki
orangtua bukan dari militer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, B.S. (2015). Psikologi Sosial. Bandung: Pustaka Setia.
Asih, G.Y & Pratiwi Margaretha M.S, Perilaku Prososial Ditinjau Dari Empati
dan Kematangan Emosi, jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus, Vol.1,
no.1, Desember 2010.
Azwar, Saifuddin. (2017). Penyusunan Skala Psikologi (Edisi 2). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Beaty J. J. (2013). Observasi Perkembangan Anak Usia Dini (Edisi Ketujuh).
Jakarta: Kecana.
Byrne, Donn & Robert A. Baron. (2005). Psikologi Sosial edisi kesepuluh jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Dayaksini, Tri & Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.
Elisa M & Yohanes Kartika H, Hubungan antara Perilaku Prososial dengan
Psychological Well-Being pada Remaja, Jurnal Psikologi Udayana, Vol. 3,
no. 1, 2016.
Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentan Kehidupan. (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga.
Husein, Fahmi. (2014). Upaya Prososial pada Pengasuh Rumah Tahfidz Yatim
dan Dhuafa Al-Falah Kotagede Yogyakarta. (Skripsi) Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Rafles, Febiola Yulientin. (2018). Tingkat Perilaku Prososial pada Mahasiswa
yang Melakukan Slacktivism. (Skripsi) Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Sarwono, Sarlito W. (2016). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Sears, Freedman & Peplau L. Anne. (1985). Psikologi Sosial (Edisi Kelima).
Jakarta: Penerbit Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Syamsu Yusuf & A. Juntika Nurihsan. (2006). Bimbingan dan Konseling
Kepribadian. Jakarta: Kreasi Kencana.
Taylor E, Shelley., dkk. (2009). Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas. Jakarta:
Kencana.
Winkel W.S & Sri Hastuti M.M. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan (Edisi Revisi). Yogyakarta: Media Abadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
Disusun Oleh:
Aprilia Dwi Ismail Tandi
151114015
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
A. Identitas
1. Nama (Inisial) :
2. Usia :
3. Jenis Kelamin :
B. Kata Pengantar
Pada kesempatan ini saya meminta kesediaan anda untuk mengisi
kuesioner yang saya sediakan. Saya sangat berharap anda mengisi
kuesioner ini dengan teliti, jujur, sesuai dengan diri dan keseharian anda.
Jawaban yang diberikan akan saya jamin kerahasiaannya. Atas
kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
C. Petunjuk Pengisian
Bacalah masing-masing pernyataan dengan urut dan teliti.
Berikanlah tanda ceklist (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan diri dan keseharian anda. Alternatif jawaban yang ada adalah
sebagai berikut:
1. Sangat Sesuai (SS) : Hal ini sangat sesuai dengan diri
dan keseharian anda.
2. Sesuai (S) : Hal ini sesuai dengan diri dan
keseharian anda.
3. Tidak Sesuai (TS) : Hal ini tidak sesuai dengan diri dan
keseharian anda.
4. Sangat Tidak Sesuai (STS) : Hal ini sangat tidak sesuai dengan
diri dan keseharian anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya mengutarakan banyak ide ketika bekerja
dalam kelompok untuk kemajuan kelompok.
2 Saya menertawakan pendapat teman saya.
3 Saya menawarkan tempat duduk kepada teman
yang tidak mendapatkan tempat duduk di
kantin.
4 Saya memberi kesempatan apabila
dipertengahan cerita teman menangis sebagai
luapan emosinya.
5 Saya tidak suka apabila guru meminta saya
mengambil absen di ruang piket.
6 Saya menertawakan teman saya yang terjatuh.
7 Saya menggunakan uang bulanan untuk belanja
hal yang tidak perlu.
8 Saya menghibur teman saya yang sedang
bersedih.
9 Saya enggan berbagi air minum kepada teman
pada saat olahraga.
10 Saya mendahulukan tugas kelompok diantara
banyak tugas sekolah demi kesuksesan
bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
No. Pernyataan SS S TS STS
11 Saya menunggu waktu yang tepat sampai
teman saya siap menceritakan kejadian yang ia
alami.
12 Saya hanya ingin mendengar cerita sahabat
dekat saya.
13 Ketika teman sedang melaksanakan presentasi
di kelas, saya ngobrol bersama teman lain.
14 Ketika diberikan tugas kelompok, saya selalu
mengandalkan teman untuk mengerjakan tugas.
15 Saya segera membersihkan lantai ruangan kelas
apabila saya menumpahkan minuman.
16 Ketika pelajaran sedang berlangsung, saya
mampu menjaga ketenangan agar tidak
mengganggu kelas lain yang sedang belajar.
17 Saya menyontek pada saat ujian.
18 Ketika saya berkelahi dengan teman, saya tidak
mau menceritakan kebenarannya kepada guru.
19 Ketika ada rapat kelas, saya hanya ingin
mendengar pendapat teman dekat saya.
20 Saya meminta maaf kepada guru apabila saya
tidak mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
No. Pernyataan SS S TS STS
21 Saya menolak apabila teman mengajak untuk
memberikan sumbangan di kotak amal.
22 Saya meminta maaf kepada teman ketika saya
melakukan kesalahan yang menyakiti hatinya.
23 Saya meminjamkan pulpen kepada teman saya
yang membutuhkan.
24 Saya susah mengikhlaskan uang yang saya
berikan kepada teman yang membutuhkan.
25 Ketika teman saya mengikuti olimpiade, saya
datang mendukung dan menjadi suporter.
26 Saya memanipulasi buku saku.
27 Saya mampu menerima ide atau masukan yang
diungkapkan teman saat kerja kelompok.
28 Saya memberikan voucher makanan gratis
kepada teman agar mendapat pengakuan.
29 Saya mengejek teman saya yang ingin masuk
osis.
30 Saya kesulitan bekerja sama dalam team.
31 Ketika teman saya menitipkan surat sakit, saya
menyampaikan surat sakit tersebut ke guru di
ruang piket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No. Pernyataan SS S TS STS
32 Saya menenangkan teman apabila ia sangat
cemas dalam masalah yang dihadapinya.
33 Saya sulit mengiklaskan uang yang saya
masukkan ke kotak amal.
34 Saya hanya akan menyumbang apabila suasana
hati saya sedang baik.
35 Saya senang menceritakan pengalaman
menyenangkan kepada guru.
36 Saya cenderung tersinggung setiap kali teman
memberikan masukan.
37 Saya ikut memberikan barang yang layak pakai
kepada korban bencana alam.
38 Sesekali saya mentraktir teman.
39 Saya menyisihkan sebagian uang jajan saya
untuk diberikan kepada teman yang kurang
mampu.
40 Ketika teman saya sedang sakit, saya
mengambilkan obat dari UKS.
41 Saya menolak meminjamkan buku catatan saya
kepada teman.
42 Saya memberikan sumbangan dana sukarela
kepada teman saya yang sedang berduka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
-Terima Kasih-
No. Pernyataan SS S TS STS
43 Ketika saya menghilangkan buku cetak teman,
saya meminta maaf lalu menggantinya.
44 Saya menyapu kelas meskipun bukan jadwal
saya membersihkan.
45 Saya memberikan pulpen kepada teman.
46 Saya memberikan sebagian bekal makanan
untuk teman yang tidak mempunyai bekal
makanan.
47 Ketika ada razia di sekolah, saya memilih
menyembunyikan hp di kantin.
48 Saya enggan membantu membawa sebagian
barang ketika guru membawa banyak barang
bawaan.
49 Saya menerima kritikan dari guru karena hal
itu dapat memotivasi saya.
50 Masalah saya tidak akan terselesaikan apabila
saya menceritakannya kepada teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
LAMPIRAN II
Kuesioner Uji Coba
KUESIONER PENELITIAN
Disusun Oleh:
Aprilia Dwi Ismail Tandi
151114015
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
D. Identitas
4. Nama (Inisial) :
5. Usia :
6. Jenis Kelamin :
E. Kata Pengantar
Pada kesempatan ini saya meminta kesediaan anda untuk mengisi
kuesioner yang saya sediakan. Saya sangat berharap anda mengisi
kuesioner ini dengan teliti, jujur, sesuai dengan diri dan keseharian anda.
Jawaban yang diberikan akan saya jamin kerahasiaannya. Atas
kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
F. Petunjuk Pengisian
Bacalah masing-masing pernyataan dengan urut dan teliti.
Berikanlah tanda ceklist (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan diri dan keseharian anda. Alternatif jawaban yang ada adalah
sebagai berikut:
5. Sangat Sesuai (SS) : Hal ini sangat sesuai dengan diri
dan keseharian anda.
6. Sesuai (S) : Hal ini sesuai dengan diri dan
keseharian anda.
7. Tidak Sesuai (TS) : Hal ini tidak sesuai dengan diri dan
keseharian anda.
8. Sangat Tidak Sesuai (STS) : Hal ini sangat tidak sesuai dengan
diri dan keseharian anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya sangat terbantu apabila saya
menceritakan setiap masalah yang saya
hadapi kepada guru dan teman.
2 Saya turut bergembira ketika teman saya
mendapatkan beasiswa.
3 Saya mengutarakan banyak ide ketika
bekerja dalam kelompok untuk kemajuan
kelompok.
4 Saya menceritakan kekecewaan terhadap
orangtua kepada teman duduk saya.
5 Saya menertawakan pendapat teman saya.
6 Saya menawarkan tempat duduk kepada
teman yang tidak mendapatkan tempat
duduk di kantin.
7 Saya berpartisipasi mengikuti kegiatan tonti
bersama dengan teman dan osis setiap hari
sabtu.
8 Saya memberi kesempatan apabila
dipertengahan cerita teman menangis
sebagai luapan emosinya.
9 Saya segera mengembalikan uang yang
jatuh kepada pemiliknya.
10 Saya tidak suka apabila guru meminta saya
mengambil absen di ruang piket.
11 Saya menertawakan teman saya yang
terjatuh.
12 Ketika diskusi kelompok dilaksanakan saya
cenderung pasif.
13 Saya senang meluangkan waktu untuk
teman yang ingin bercerita.
14 Saya memberikan sumbangan makanan
hanya untuk teman yang dekat apabila ada
musibah.
15 Saya mendominasi pembicaraan pada saat
teman saya sedang menceritakan
masalahnya.
16 Saya menggunakan uang bulanan untuk
belanja hal yang tidak perlu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No. Pernyataan SS S TS STS
17 Saya menghibur teman saya yang sedang
bersedih.
18 Saya mengakui kesalahan kepada kakak
kelas agar ia mengganggap saya berani dan
hebat.
19 Ketika guru BK mencari siswa yang ikut
genk, saya menyerahkan diri karena saya
termasuk didalamnya.
20 Saya lebih memilih mengerjakan hal lain
dibandingkan harus meladeni teman yang
ingin bercerita.
21 Saya ingin pendapat saya diutamakan.
22 Saya enggan berbagi air minum kepada
teman pada saat olahraga.
23 Saya mendahulukan tugas kelompok
diantara banyak tugas sekolah demi
kesuksesan bersama.
24 Saya menunggu waktu yang tepat sampai
teman saya siap menceritakan kejadian yang
ia alami.
25 Saya hanya ingin mendengar cerita sahabat
dekat saya.
26 Saya pura-pura sakit apabila akan
dilaksanakan upacara agar tidak mengikuti
upacara.
27 Ketika teman sedang melaksanakan
presentasi di kelas, saya ngobrol bersama
teman lain.
28 Ketika diberikan tugas kelompok, saya
selalu mengandalkan teman untuk
mengerjakan tugas.
29 Saya senang membagikan oleh-oleh yang
saya beli dari luar kota kepada teman-teman
yang belum pernah ke kota tersebut.
30 Saya segera membersihkan lantai ruangan
kelas apabila saya menumpahkan minuman.
31 Ketika pelajaran sedang berlangsung, saya
mampu menjaga ketenangan agar tidak
mengganggu kelas lain yang sedang belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No. Pernyataan SS S TS STS
32 Saya menyontek pada saat ujian.
33 Saya berpikir berkali-kali apabila akan
memberikan barang kepada orang lain.
34 Saya acuh tak acuh kepada teman saya yang
sedang putus asa.
35 Ketika saya berkelahi dengan teman, saya
tidak mau menceritakan kebenarannya
kepada guru.
36 Ketika ada teman yang tertimpa musibah
saya memberikan bantuan berupa makanan
dan mengharapkan balasan.
37 Ketika ada rapat kelas, saya hanya ingin
mendengar pendapat teman dekat saya.
38 Saya meminta maaf kepada guru apabila
saya tidak mengerjakan tugas.
39 Saya sulit percaya kepada semua teman saya
di kelas untuk menceritakan masalah saya.
40 Saya menolak apabila teman mengajak
untuk memberikan sumbangan di kotak
amal.
41 Saya meminta maaf kepada teman ketika
saya melakukan kesalahan yang menyakiti
hatinya.
42 Saya meminjamkan pulpen kepada teman
saya yang membutuhkan.
43 Saya segera memotong rambut saya yang
sudah panjang apabila ditegur oleh guru.
44 Saya susah mengikhlaskan uang yang saya
berikan kepada teman yang membutuhkan.
45 Saya memilih diam apabila telah menyakiti
orang lain.
46 Ketika teman saya mengikuti olimpiade,
saya datang mendukung dan menjadi
suporter.
47 Saya memanipulasi buku saku.
48 Saya mampu menerima ide atau masukan
yang diungkapkan teman saat kerja
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No. Pernyataan SS S TS STS
49 Saya memberikan voucher makanan gratis
kepada teman agar mendapat pengakuan.
50 Saya mengejek teman saya yang ingin
masuk osis.
51 Saya kesulitan bekerja sama dalam team.
52 Saya memberikan alasan yang sebenarnya
ketika meminta surat izin di ruang piket.
53 Ketika teman saya menitipkan surat sakit,
saya menyampaikan surat sakit tersebut ke
guru di ruang piket.
54 Saya lebih nyaman mengerjakan segala
sesuatu sendiri.
55 Saya menenangkan teman apabila ia sangat
cemas dalam masalah yang dihadapinya.
56 Saya menghargai setiap perkataan yang
diutarakan oleh teman.
57 Saya merasa bodoh ketika harus
menceritakan kesedihan saya kepada teman.
58 Saya sulit mengiklaskan uang yang saya
masukkan ke kotak amal.
59 Saya hanya akan menyumbang apabila
suasana hati saya sedang baik.
60 Saya senang menceritakan pengalaman
menyenangkan kepada guru.
61 Saya cenderung tersinggung setiap kali
teman memberikan masukan.
62 Saya ikut memberikan barang yang layak
pakai kepada korban bencana alam.
63 Sesekali saya mentraktir teman.
64 Saya menyisihkan sebagian uang jajan saya
untuk diberikan kepada teman yang kurang
mampu.
65 Ketika teman saya sedang sakit, saya
mengambilkan obat dari UKS.
66 Saya menolak meminjamkan buku catatan
saya kepada teman.
67 Saya memberikan sumbangan dana sukarela
kepada teman saya yang sedang berduka.
68 Saya mengizinkan teman menggunakan
hotspot pribadi dari hp saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No. Pernyataan SS S TS STS
69 Ketika saya menghilangkan buku cetak
teman, saya meminta maaf lalu
menggantinya.
70 Saya menyapu kelas meskipun bukan jadwal
saya membersihkan.
71 Saya memberikan pulpen kepada teman.
72 Saya enggan menceritakan kesedihan saya
kepada teman.
73 Saya memberikan sebagian bekal makanan
untuk teman yang tidak mempunyai bekal
makanan.
74 Saya meminta uang saku kepada orang tua
sesuai keperluan.
75 Ketika teman bercerita, saya menganggap
permasalahan yang dihadapinya adalah
masalah kecil.
76 Ketika ada razia di sekolah, saya memilih
menyembunyikan hp di kantin.
77 Saya enggan membantu membawa sebagian
barang ketika guru membawa banyak barang
bawaan.
78 Saya menerima kritikan dari guru karena
hal itu dapat memotivasi saya.
79 Saya menemui guru BK setiap kali ingin
menceritakan kegelisahan yang saya alami.
80 Masalah saya tidak akan terselesaikan
apabila saya menceritakannya kepada
teman.
-Terima Kasih-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
LAMPIRAN III
Hasil Perhitungan Validitas Instrumen Perilaku Prososial Siswa
No.
Item
Parameter Hasil Hitung Keputusan
1 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,113
,525
34
Tidak valid
2 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,257
,142
34
Tidak valid
3 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,535**
,001
34
Valid
4 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,046
,794
34
Tidak valid
5 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,347*
,045
35
Valid
6 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,491**
,003
34
Valid
7 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,262
,135
34
Tidak valid
8 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,443**
,009
34
Valid
9 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,267
,127
34
Tidak valid
10 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,392*
,022
34
Valid
11 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,417*
,014
34
Valid
12 Person Correlation ,186 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Sig. (2-tailed)
N
,292
34
13 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,274
,116
34
Tidak valid
14 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,131
,462
34
Tidak valid
15 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
-,277
,113
34
Tidak valid
16 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,457**
,007
34
Valid
17 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,551**
,001
34
Valid
18 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,025
,889
34
Tidak valid
19 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,027
,882
34
Tidak valid
20 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
-,023
,896
34
Tidak valid
21 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,195
,270
34
Tidak valid
22 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,457**
,007
34
Valid
23 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,341*
,048
34
Valid
24 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,413*
,015
34
Valid
25 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
,310
,075
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
N 34
26 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,268
,126
34
Tidak valid
27 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,609**
,000
34
Valid
28 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,577**
,000
34
Valid
29 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,098
,583
34
Tidak valid
30 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,504**
,002
34
Valid
31 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,360*
,037
34
Valid
32 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,405*
,018
34
Valid
33 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,138
,438
34
Tidak valid
34 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,299
,086
34
Tidak valid
35 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,722**
,000
34
Valid
36 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,087
,623
34
Tidak valid
37 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,482**
,004
34
Valid
38 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
,433*
,010
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
N 34
39 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
-,088
,622
34
Tidak valid
40 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,556**
,001
34
Valid
41 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,453**
,007
34
Valid
42 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,535**
,001
34
Valid
43 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,280
,109
34
Tidak valid
44 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,302
,082
34
Valid
45 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,283
,105
34
Tidak valid
46 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,612**
,000
34
Valid
47 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,530**
,001
34
Valid
48 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,572**
,000
34
Valid
49 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,363*
,035
34
Valid
50 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,562**
,001
34
Valid
51 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
,598**
,000
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
N 34
52 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,124
,483
34
Tidak valid
53 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,482**
,004
34
Valid
54 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,265
,130
34
Tidak valid
55 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,422*
,013
34
Valid
56 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,122
,491
34
Tidak valid
57 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,269
,125
34
Tidak valid
58 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,619**
,000
34
Valid
59 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,779**
,000
34
Valid
60 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,621**
,000
34
Valid
61 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,305
,080
34
Valid
62 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,332
,055
34
Valid
63 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,475**
,005
34
Valid
64 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
,556**
,001
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
N 34
65 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,529**
,001
34
Valid
66 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,474**
,005
34
Valid
67 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,557**
,001
34
Valid
68 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,213
,227
34
Tidak valid
69 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,446**
,008
34
Valid
70 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,578**
,000
34
Valid
71 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,409*
,016
34
Valid
72 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
-,021
,905
34
Tidak valid
73 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,571**
,000
34
Valid
74 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,252
,151
34
Tidak valid
75 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,094
,597
34
Tidak valid
76 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,553**
,001
34
Valid
77 Person Correlation ,424* Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Sig. (2-tailed)
N
,012
34
78 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,467**
,005
34
Valid
79 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,283
,104
34
Tidak valid
80 Person Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,446**
,008
34
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LAMPIRAN V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI