Performance Measurement
description
Transcript of Performance Measurement
Performance Measurement
Ajeng GusvidyandraAnissa Mandala Putri
Andari ReksiDahlia Kusumawardhani
Nela Anjela
MANAGEMENT BANKING
Measuring and Evaluating the Performance of Banks and Their
Principal Competitors
Bank Negara Indonesia (BNI)
Bank Negara Indonesia (BNI)
Didirikan pada tahun 1946,
Merupakan bank pertama yang sepenuhnya dimiliki Pemerintah Indonesia
Bank ke-4 terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah asset
Melayani nasabah berbasis korporasi, komersial dan individu
Mencakup 1,071 cabang domestic dan 5 cabang luar negri.
1. Determining Long Range Objectives
Apakah bank telah berhasil mencapai target dan objective yang telah ditentukan oleh managemen dan pemegang saham. Setiap financial institusi memiliki objective dan tujuan yang berbeda.
Objective Bank Negara Indonesia peningkatan pertumbuhan jangka panjang
Misi :Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada semua nasabah dan selalu pilihan utama (the bank of choice)Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investorMenciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasiMeningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan socialMenjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik
Visi : Menjadi bank yang unggul, terkemuka, terdepan dalam layanan dan kinerja
Evaluating Performance
Value of Stock (Po) = =
Peningkatan ekspektasi dividend di tahun yang
akan datangPenurunan tingkat resiko,
loan losses, equity risk
Tingkat suku bunga bank menurun
Ekspektasi dividend meningkat bersamaan
dengan turunnya tingkat resiko
Stock Price increase when
Maximizing the Value of the Firm : A Key Objective for Nearly All Financial Service Institution
Po = D1 / r-gJika pertumbuhan dividen konstan dari waktu ke waktu.
menghitung harga saham untuk pemegang saham yang menyimpan sahamnya selama beberapa periode, dan dengan ekspektasi dividend pada tiap-tiap periode berbeda
Po = Stock PriceD1 = Expected Dividend in year 1r = Interest Rateg = Dividend Growth Rate
Value of A Firm
2008 2009 Pertumbuhan (%)
Jumlah Asset 111,091 146,118 12.76%
Jumlah Equitas 13,672 15,380 12.4%
Data BNI 2008-2008
Bank B N I pada akhir tahun 2009 memiliki total 15,273,940,510 lembar saham beredar dengan harga per lembar-nya Rp.1,980,-.
Hal ini menunjukkan harga saham meningkat sebesar 291.1% dari tahun 2008 yang hanya senilai Rp.680,- per lembar saham.
Terjadi penurunan rasio sebesar 40% (sebelumnya BNI menetapkan rasio pembagian dividen di tahun 2008 sebesar 50%). Dengan rasio yang menurun dan jumlah saham beredar yang sama, maka jumlah dividen per lembar saham menurun drastic dari Rp. 29.40,- per lembar saham menjadi Rp.8,- per lembar saham atau menurun sebesar 72% dari tahun 2008.
Earning Per Share
Earning Per Share
DATA Bank BNI
Terjadi kenaikan EPS tahun 2008-2009
• Ukuran tingkat efektivitas Asset dalam men-generate Income
Return on Asset (ROA)
ROEROA Net Interest Margin
Profitability Ratios : A Surrogate for Stock Value
Data Bank BNI
Kenaikan ROE dari 9% tahun 2008 menuju 16.3% di tahun 2009
diakibatkan naiknya pendapatan bersih (mayoritas pendapatan
bunga)
ROA mengalami kenaikan karena naiknya pendapatan bersih di 2009
Net Interest Margin stabil pada angka 6%
Net Non-Interest Margin
2008 2009 Growth
Non Interest Income 3,549 4,295 21%Provision for loan and leases
4,359 4,051 -7.06%
Non Interest expense 7,228 7,991 10.5%Total Assets 111,091 146,118 31%Net Noninterest Margin -7.23% -5.30%
Net Non-Interest Margin
Terjadi kenaikan yang disebabkan oleh penyisihan kerugian atas pinjaman yang semakin berkurang dan pendapatan non-interest yang semakin tinggi di tahun 2009.
Net Operating Margin
Net Operating Margin
OR
2008 2009Operating Revenue 13,461 15,428Operating Expense (7,228) (7,991)Pretax Net Operating Income
6,223 7,437
Total Assets 111,091 146,118Net Operating Margin 5.6% 5.08%
Terjadi penurunan Net Operating Margin yang disebabkan oleh Kenaikan operating expense pada tahun 2009 bersamaan dengan Kenaikan asset.
2008 2009Total Interest Income 16,628 19,477Total Interest Expense (6,716) (8,314)Total Earning Assets 54,415 57,069 Marketable Securities 9,874 19,198 Government Bonds 34,665 31,040 Borrowing and Marketable securities issued
9,886 6,831
Total Interest Bearing Liabilities 9,241 5,569
Borrowing 8,616 5,569
Securities Under repurchase Agreement
625 -
Earning Spread -42% -115%
Earning Spread
-
Earning Spread
Sebagai ukuran tingkat efektivitas
bank sebagai fungsinya dalam
memberi dan melakukan pinjaman uang
dan juga bagaimana intensitas kompetisi
di dalam pasar.
Useful Profitability Formulas for Banks and Other Financial-Service
Companies
Jadi, ratio of Total Assets to Total Equity Capital adalah 9.6 : 1
Diketahui:ROE = 16.3%ROA = 1.7%
Return on Equity and Its Principal Components
ROE = Net profit margin x Asset utilization ratio x Equity Multiplier
x
ROE = Net profit margin x Asset utilization ratio x Equity Multiplier
Year ROE = NPM x AU x EM
2009 16.3% = 16% x 10.6% x 9.6x
2008 9% = 9.1% x 12.1% x 8.18x
2008 2009
9.1%
16.0%
12.10%10.60%
8.18%9.60%
NPM AU EM
2008 2009
9.00%
16.30%
ROE
Tax-management efficiency x Expense-control efficiency x Asset management efficiency x Funds management efficiency
ROE =
Year ROE = Tax-management
efficiency
x Expense-control
efficiency
x Asset management
efficiency
x Funds management
efficiency
2009 16.3% = 33.4% x 48.2% x 10.6% x 9.6%
2008 9% = 19.6% x 46.3% x 12.1% x 8.18%
2008 2009
19.60%
33.40%
46.30% 48.20%
12.10% 10.60%8.18% 9.60%
Tax-management efficiency Expense-control efficiencyAsset management efficiency Funds management efficiency
2008 2009
9.00%
16.30%
ROE
The return on Assets and Its Principal Components
ROA is based on three simple component ratios:
Net Interest Margin
Net Noninterest Margin
The return on Assets and Its Principal Components
Special transactions affecting its net income
Return on assets (ROA), or the ability of management to generate income from assets
The return on Assets and Its Principal Components – BNI 2009
Net Interest Margin
2008 2009
6.3% 6.0%
BNI berhasil mempertahankan kestabilan net interest margin dari 6,3% di 2008 menjadi 6,0% di tahun 2009 melalui pengelolaan dana pihak ketiga
dan earning assets management.
Net noninterest margin
2008 2009
-3.3% -2.5%
Net noninterest margin BNI mengalami peningkatan dari -3.3% menjadi -2.5%, hal tersebut disebabkan oleh fee income yang berhasil meraih peningkatan sebesar 21% dari Rp 3,55 triliun menjadi Rp 4,30 triliun. Selain fee income yang meningkat, hal tersebut didukung oleh operating expenses yang stabil dari 7,228 ke 7,991.
Special transactions affecting its net income
2008 2009
4.5% 3.4%
Special transaction affecting its net income BNI stabil dari 4.5% menjadi 3.4%. Hal tersebut dilihat dari provision for
loan losses atau provision for possible losses yang stabil yaitu 4,051 dari 4,359, lalu net non operational yang tetap
pada angka 58. Income tax mengalami peningkatan menjadi 957 dari 706, hal tersebut dikarenakan adanya peningkatan
income sebesar 3,444 dari 1,932. Minority interest stabil pada angka 3.
Return on assets (ROA), or the ability of management to generate income from assets
6.3%+(-2.5%)-3.4%=1.7%
2008 2009
1.1% 1.7%
Peningkatan laba bersih yang signifikan. Pertumbuhan ini didorong oleh keberhasilan mempertahankan pendapatan bunga bersih yang tumbuh sebesar 12,3% menjadi Rp 11,1 triliun, pendapatan operasional lain yang tumbuh sebesar 21,0% menjadi Rp 4,3 triliun, serta pengelolaan biaya yang efektif dan pencadangan kerugian aktiva yang lebih rendah sebagai refleksi meningkatnya kualitas kredit. Walau harus menghadapi iklim penurunan tingkat suku bunga, BNI berhasil mempertahankan kestabilan marjin bunga bersihnya dari 6,3% di 2008 menjadi 6,0% di tahun 2009 melalui pengelolaan dana pihak ketiga dan aktiva produktif yang proaktif.
Calculating Return on Assets (ROA)Income from holding assets
Supply cost of funds for holding assets
Return earned because the lending institution’s credit quality is better than its customer’s credit quality
Income from handling customer transactions
Cost of operations
Accrual expenses
Return on assets before taxes
The financial firm’s share of the cost of government services
Net income from recurring sources of revenue
Nonrecurring sources of income or loss
Earnings left over for the stockholders after all costs are met
What a breakdown of profitability measures can tell us
Careful use financial leverage
Careful use of operating leverage from fixed assets
Careful control of operating expenses so that more dollars of sales revenue become net income.
Careful management of the asset portfolio to meet liquidity needs while seeking the highest returns from any assets acquired.
Careful control of exposure to risk so that losses don’t overwhelm income and equity capital.
Analisa tersebut memperlihatkan bahwa untuk mencapai superior profitability untuk institusi keuangan tergantung pada beberapa faktor antara lain :
Measuring Risk in Banking and Financial Services (cont’d)
Page 185-188
a. Foreign Exchange and Sovereign RiskForeign exchange risk : fluktuasi nilai tukar mata uang asing. balance sheet akan terpengaruh jika aset bank banyak dalam mata
uang asing.
sovereign risk :terkait dengan konflik yang ada di luar negeri sehingga dapat mempengaruhi daya
pengembalian hutang negara itu terhadap bank
tersebut.
b. Off-Balance Sheet Riskterjadi karena adanya beberapa tindakan
perbankan yang mempengaruhi keuangan perusahaan namun tidak
tercatat dalam balance sheet. Contoh: loan commitments (yaitu
tindakan perpanjangan jangka pengembalian pinjaman oleh konsumen)
c. Operational (Transactional) Risk
Kegagalan dalam penggunaan sistem komputerisasi, eror yang disebabkan
oleh karyawan, tindak kriminal (misalnya pencurian), dan bencana alam dapat menimbulkan risiko operasional ini.
Beberapa analyst beranggapan bahwa operational risk adalah segala risiko
kerugian yang terjadi diluar credit dan market risk. Yang lainnya beranggapan
bahwa risiko ini termasuk legal dan compliance risk.
d. Legal and Compliance RiskLegal risk :terjadi saat bank harus mengeluarkan biaya lebih untuk menyelesaikan segala permasalahan di bidang hukum (misalnya kontrak yang tidak terpenuhi, tuntutan hukum). Biaya tersebut dapat berupa biaya untuk advokat hukum.
compliance risk :terjadi karena bank terlibat masalah dalam hal peraturan dan regulasi perbankan.
Contoh: saat bank misalnya terancam ditutup karena suatu masalah.
e. Reputation Risk:Reputasi sebuah bank bisa sangat
berpengaruh terhadap pendapatan mereka, karena dengan reputasi yang
buruk, maka jumlah investor dan nasabah dapat berkurang. Rasa kepercayaan dari investor dan
nasabah sangat diperlukan agar mereka mau menanamkan modalnya
di bank tersebut.
Contoh: Bank BNI termasuk baik dibandingkan dengan isu Bank
Century.
f. Strategic Risk:Risiko ini terkait dengan kebijakan pengambilan keputusan, terutama
yang berjangka long-term. Implementasi kebijakan yang tidak
tepat dan lack of responsiveness atas keadaan industri dapat meningkatkan
strategic risk.
g. Capital RiskGabungan semua risiko-risiko sebelumnya, yang juga dapat mempengaruhi keadaan keuangan bank dalam jangka waktu yang lama.
Contoh: saat sebuah bank memiliki tingkat kredit macet yang tinggi, kerugian dari kredit tersebut tentunya akan ikut terbebankan dalam equity capital, dan jika para investor serta depositor mengetahui hal ini, kemungkinan mereka dapat menarik dana mereka dari bank tersebut.
capital risk dapat diukur dari:
P/E Ratio
Tahun Harga Saham EPS P/E
2008 680 80 8.5
2009 1980 163 12.14724
1. P/E ratio = stock price per share/annual earnings per share. Rasio ini dapat jatuh jika investor beranggapan bahwa bank tidak memiliki cukup dana relatif dengan risiko dari kegiatan operasional yang diambil.
Interpretasi: di tahun 2009, investor rela membayar sebesar Rp1,980 untuk mendapatkan earnings sebesar Rp163.
Equity Capital/Total AssetsTahun Equity Total Assets Ratio
2008 15,431 201,741 0.076489
2009 19,144 227,497 0.084151
2. Equity capital (net worth)/Total Assets, dimana penurunan pendanaan pada ekuitas terhadap aset menandakan adanya risiko yang meningkat bagi shareholders dan debtholders.
Tabel di atas menunjukkan pendanaan atas aset BNI yang meningkat pada tahun 2009. Sebagai catatan, angka equity dan total assets memakai asumsi angka yang ada di dalam financial statements.
3. Purchased Funds/Total Liabilities, contoh dari purchased funds adalah uninsured deposits dan pinjaman dari bank ke pasar uang, perusahaan non perbankan, dan unit pemerintah yang memiliki jangka selama 1 tahun.
4. Equity capital/Risk assets, merefleksikan seberapa bagus capital yang dimiliki bank dalam menutupi kemungkinan kerugian dari nilai aset yang menurun.
Pada rasio terakhir diatas, ada istilah risk assets yang terkait dengan pinjaman (loans) dan sekuritas, namun istilah ini tidak terkait dengan cash, plant and equipment, serta aset lainnya. Beberapa pihak juga tidak mengkaitkan risk assets ini dengan short-term government securities karena nilai pasarnya selalu stabil dan pasti selalu memiliki resale market.
Other Goals in Banking and Financial-Services Management
Page 188
Selain indikator sebelumnya, ada 2 rasio lainnya, yaitu:
𝑶𝒑𝒆𝒓𝒂𝒕𝒊𝒏𝒈𝒆𝒇𝒇𝒊𝒄𝒊𝒆𝒏𝒄𝒚 𝒓𝒂𝒕𝒊𝒐=𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔𝑒𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒𝑠
𝑬𝒎𝒑𝒍𝒐𝒚𝒆𝒆 𝑷𝒓𝒐𝒅𝒖𝒄𝒕𝒊𝒗𝒊𝒕𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐=𝑁𝑒𝑡𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝐹𝑢𝑙𝑙−𝑇𝑖𝑚𝑒−𝐸𝑞𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑡 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑒𝑠
Tahun 2009 2008 2007 2006 2005Operating Efficiency Ratio
0.52 0.54 0.66 0.61 0.62
Employee Productivity Ratio
0.18 0.1 0.07 0.14 0.11
Jika Operating Efficiency Ratio naik, maka berarti ada peningkatan biaya atau penurunan pendapatan,
namun sebaliknya jika Employee Productivity Ratio naik, maka berarti staff & manajemen bank memiliki produktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mereka.
Namun, tidak semua bank mementingkan efisiensi (seperti
penjelasan sebelumnya), profitabilitas, dan nilai jual saham yang tinggi.
Ada juga bank yang lebih mengutamakan penguasaan di target
market mereka, karena dengan demikian dapat mengurangi risiko
dalam berjalannya usaha (kemungkinan untuk kehilangan
pendapatan dari berkurangnya market share akan kecil).
Measuring Risk in Banking and Financial Services
• Risk = uncertainty• Due to external and internal factor• Measure overall risk :
- Standard deviation or variance of stock price- Standard deviation or variance of net income- Standard deviation or variance of ROE and ROA
Credit Risk
Ratio indicato
r
•Nonperforming assets/ Total loans and leases•Net charge-offs of loans/ Total loans and leases•Annual provision for loan losses/ Total loans and leases or relative to equity capital•Allowance for loan losses/ Total loans and leases or relative to equity capital •Nonperforming assets/ Equity capital•Total loans/ toal deposit (LDR)
Credit Risk cont.
• internal rating system (untuk kredit produktif)• scoring system (untuk kredit konsumtif)Diajukan kepada Pejabat Pemutus Kredit• Untuk Kredit yang bermasalah diurus oleh
Unit/Divisi Kredit Khusus
Liquidity Risk
Ratio indicator :
• Purchased funds/ Total assets• Cash and due from balances held at other depository institutional/ Total assets• Cash assets and government securities/ Total assets
Liquidity Risk cont.
2008 2009= Cash assets and government securities/Total assets= RP. 4.428. billion + Rp. 219 billion / 201.741 billion = 2.3 %
= Cash assets and government securities/Total assets= Rp. 4.903 billion + Rp 135 billion / Rp. 227.496 billion= 2.2 %
Market Risk
Uncertainties concerning market or prices• Price Risk• Interest Rate Risk
Price Risk
Ratio indicator :
•Book-value assets/ Estimated market value of those same assets•Book-value equity capital/ Market value of equity capital•Market Value of bonds and other fixed-income assets/ Their value as record on financial institution’s books•Market value of common and preferred stock per share, reflecting investor perpections of a financial institution’s risk exposure and earnings potential
Interest Rate Risk
Ratio indicator
Interest-sensitive assets/ Interest-sensitive liabilities
Uninsured deposits/Total deposits
The Impact of Size on PerformanceBigger Bank Smaller Bank
Bigger ROE, ROA Smaller ROE, ROA
Higher noninterest margin Lower noninterest margin
Lower equity capital to assets Higher equity capital to assets
Greater credit risk ( higher loan loss) More Liquid ( lower net loans to deposits)