Oleh : Kepala Bag. Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Kebumen
PERENCANAAN SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM …... · PERENCANAAN SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG...
-
Upload
nguyenkhue -
Category
Documents
-
view
288 -
download
64
Transcript of PERENCANAAN SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM …... · PERENCANAAN SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PERENCANAAN SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG
PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH TAHUN 2011 – 2014
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh
Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang
Manajemen Administrasi
Disusun Oleh :
RADITIA WAHYU NUGROHO
D1509069
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERSETUJUAN
PERENCANAAN SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG
PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH TAHUN 2011 – 2014
Disusun Oleh :
RADITIA WAHYU NUGROHO
D1509069
Disetujui Untuk Dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pembimbing,
Drs. Budiharjo, M.Si
NIP. 19540602 198601 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN
PERENCANAAN SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG
PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH TAHUN 2011 – 2014
Disusun Oleh :
RADITIA WAHYU NUGROHO
D1509069
Telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji
Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Nama Tanda tangan
1. Penguji 1 Dra. Sudaryanti, M.Si ……………..
NIP. 19570426 198601 2 002
2. Penguji 2 Drs. Budiharjo, M.Si ……………..
NIP. 19540602 198601 1 001
Mengetahui,
Dekan, Ketua Program
Prof. Drs. Pawito, Ph. D. Drs. Sudarto, M. Si
NIP. 19540805 198503 1 002 NIP. 19550202 198503 1 006
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Raditia Wahyu Nugroho
NIM : D1509069
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul
“PERENCANAAN SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG
PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH TAHUN 2011 – 2014” adalah
betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tugas akhir
tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang saya
peroleh dari tugas akhir tersebut.
Surakarta, 22 Juni 2012
Yang Membuat Pernyataan,
Raditia Wahyu Nugroho
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
MUNDUR SATU LANGKAH KEBELAKANG UNTUK MAJU TIGA
LANGKAH KEDEPAN
DI DALAM SEBUAH MASALAH PASTI ADA PELAJARAN BERHARGA
VINI VIDI VICI ( Julius Caesar )
TIDAK USAH MENANTI HARI ESOK UNTUK MENYELESAIKAN
PEKERJAAN YANG DAPAT DISELESAIKAN HARI INI ( Dra. Sudaryanti,
M.si )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Penulis telah bekerja dengan seluruh kemampuan, tetapi hanya inilah yang dapat
penulis kerjakan.
Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada :
1. Yang terhormat Bapak / Ibu Dosen
Pembimbing
2. Bagian Kerjasama Setda Surakarta
3. Yang kusayang orang tuaku
4. Yang kucinta adikku
5. Yang terkasih teman-temanku Manajemen
Administrasi kelas A
6. Adik tingkat
7. Almamater tercinta
8. Seluruh pembaca
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
berkat rahmat, kehendak dan perkenan-Nya, penulis dapat menyelesaikan
penulisan tugas akhir ini, dengan judul “PERENCANAAN
SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG PENGEMBANGAN
EKONOMI WILAYAH TAHUN 2011 – 2014”. Karena keterbatasan
kemampuan, tugas akhir ini disusun dengan berbagai kekurangannya, sehingga
guna kesempurnaannya untuk sekedar dijadikan referensi atau sumber informasi,
sangat diharapkan usulan atau saran perbaikan dari berbagai pihak, dan atas budi
baik tersebut. Dalam penulisan tugas akhir ini tidak lepas bantuan dari berbagai
pihak, baik secara moril maupun materil, untuk itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Sudaryanti, M.Si selaku penguji tugas akhir.
2. Bapak Drs. Budiharjo, M.Si selaku dosen pembimbing tugas akhir
yang telah bersedia dan memberikan saran, bimbingan dan
pengarahan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Drs. Son Haji, M.Si selaku pembimbing akademik telah
membimbing selama menempuh studi dan memberi nasehat penulis
4. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Drs. Sudarto, M.Si selaku Ketua Program Diploma III
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik.
6. Seluruh dosen pengajar Manajemen Administrasi yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Bapak Drs. Hari Prihatno selaku Kepala Bagian Kerjasama
Sekretariat Daerah Kota Surakarta yang telah memberikan izin
magang.
8. Seluruh pegawai Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah Kota
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
9. Sekretariat Daerah Kota Surakarta.
10. Bapak Marwar dan Bapak Surono selaku petugas administrasi yang
selalu membantu dan menyiapkan selama perkuliahan.
11. Teristimewa terhadap kedua orang tua dan keluarga besar saya yang
telah memberi dukungan moral maupun material.
12. Kawan-kawan Manajemen Administrasi tahun 2009 yang selalu
menjadi penyemangat, teman berbagi, teman belajar, teman
seperjuangan yang memberikan kesan yang tak terlupakan dan
pelajaran berharga.
13. Seluruh teman-teman yang ada di D-III Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.
14. Pihak lain yang telah banyak membantu penulis yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih yang sebesar-besarnya saya
ucapkan atas bantuan dan dukungannya selama ini.
Tiada gading yang tak retak, tiada manusia yang sempurna. Kami
merasa dalam pengerjaan ini masih ada hal yang kurang berkenan maka kami
meminta maaf apabila ada tulisan yang salah. Kami juga menerima saran dan
kritikan yang membangun demi sempurnanya tugas akhir ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan pihak yang berkepentingan.
Surakarta, 20 Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERSETUJUAN ................................................................................................ ii
PENGESAHAN ................................................................................................ iii
PERNYATAAN ................................................................................................ iv
MOTTO ............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
ABSTRAK ...................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan masalah .................................................................................... 3
C. Tujuan Pengamatan .................................................................................. 4
D. Manfaat Pengamatan ................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN
A. Tinjauan Pustaka ...................................................................................... 5
B. Metode Pengamatan ............................................................................... 17
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENGAMATAN
A. Gambaran Umum Subosukawonosraten ................................................. 22
B. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Kerjasama PEW .................................... 28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB IV PEMBAHASAN
A. Perencanaan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Subosukawonosraten......... 31
B. Strategi Penguatan Kelembagaan BKAD Subosukawonosraten .............. 34
C. Strategi Meningkatkan Iklim Bisnis dan Investasi Yang Kondusif .......... 37
D. Strategi Melibatkan Sektor Swasta, Perguruan Tinggi dan Perbankan .... 39
E. Strategi Pemasaran Wilayah Secara Terpadu .......................................... 41
F. Strategi Mendukung Percepatan Pengembangan Infrastruktur Lokal ....... 44
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 47
B. Saran ...................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 48
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1 : Skema Posisi Perencanaan ............................................................. 7
2. Gambar 2 : Skema Posisi Proses Perencanaan Daerah ...................................... 8
3. Gambar 3 : Proses Analisa Data Interaktif ...................................................... 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Surat No:199/01/BKAD/I/2012
2. Lampiran 2 : Matrik Program BKAD Subosukawonosraten Tahun 2011-2014
3. Lampiran 3 : Peraturan Bersama
4. Lampiran 4 : Kegiatan BKAD Subosukawonosraten Tahun 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
ABSTRAK
Raditia Wahyu Nugroho, D1509069, PERENCANAAN
SUBOSUKAWONOSRATEN DALAM BIDANG PENGEMBANGAN
EKONOMI WILAYAH TAHUN 2011 – 2014, Tugas Akhir, Manajemen
Administrasi, Program Diploma III, Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2012, 46 halaman.
Kondisi dan potensi ekonomi daerah merupakan modal dasar dan
faktor dominan yang dimiliki Propinsi Jawa Tengah khususnya di daerah atau
kawasan Subosukawonosraten (Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen dan
Kabupaten Klaten) yang dapat didayagunakan untuk mencapai sasaran
pembangunan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk itu perlu
langkah perencanan strategi dan program dalam pelaksanaan pembangunan dari
pemerintah daerah, terutama yang mengarah pada perkembangan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi daerah.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui dan menerangkan bagaimana
perencanaan Subosukawonosraten dalam pengembangan ekonomi wilayah tahun
2011-2014, di dalam pengamatan ini metode yang digunakan adalah Deskriptif
Kualitatif, dengan tehnik pengumpulan data yaitu observasi langsung dan
mengkaji dokumen. Data yang digunakan bersumber dari dokumen-dokumen atau
arsip-arsip dan buku-buku. Dalam Analisis data penulis menggunakan model
analisis interaktif (interaktif model of analisis), yaitu data yang dikumpulkan akan
dianalisa melalui tiga tahap yaitu mereduksi data, sajian data dan penarikan
simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
perencanaan Subosukawonosraten dalam pengembangan ekonomi wilayah tahun
2011-2014 dirumuskan ke dalam 5 (lima) strategi, yaitu stategi penguatan
kelembagaan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD Subosukawonosraten);
meningkatkan iklim bisnis dan investasi yang kondusif; melibatkan sektor swasta,
perguruan tinggi dan perbankan dalam pengembangan ekonomi wilayah;
pemasaran wilayah secara terpadu dan mendukung percepatan pengembangan
infrastruktur lokal. Strategi-strategi tersebut kemudian dijabarkan ke dalam
pokok-pokok program kerjasama antar daerah di bidang pengembangan ekonomi
wilayah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini kehidupan manusia selalu dituntut untuk selalu
berkembang mengikuti perkembangan zaman.Tidak dapat dipungkiri
bahwa kehidupan selama ini sangat bergantung kepada jasa yang
disediakan oleh pemerintah. Banyak pihak yang mendapatkan keuntungan
dari aktivitas dan pengeluaran pemerintah demi berkembangnya suatu
daerah.
Pengembangan daerah sebenarnya adalah bagian integral dari
pembangunan nasional.Pembangunan yang dilaksanakan diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan
pembangunan harus seimbang jangan sampai ada gerakan protes dari
tiap daerah dan memunculkan potensi disintegrasi bangsa dari wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Isu dan kekhawatiran akan
adanya gerakan disintegrasi tersebut akhirnya memunculkan undang-
undang yang memberikan keleluasaan kepada daerah dalam wujud
otonomi daerah yang luas dan bertanggung jawab yang sesuai kondisi
dan potensi wilayahnya.
Otonomi daerah itu sendiri resmi dicanangkan oleh pemerintah
pada tanggal 1 januari 2001. Tujuan diadakannya otonomi daerah
adalah terciptanya pertumbuhan ekonomi, stabilisasi nasional dan
pemerataan pendapatan. Kebijakan otonomi daerah dicanangkan agar
mendorong Pemerintah daerah untuk menciptakan pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan pendapatan antar wilayah sesuai dengan
keadaan wilayahnya masing-masing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Adanya kondisi tiap-tiap daerah yang berbeda menyebabkan
strategi kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah daerah juga
berbeda-beda. Perbedaan tersebut diakibatkan antara lain adanya
perbedaan potensi sumber daya dan aktivitas manusia serta
pertumbuhan penduduk yang dimiliki oleh masing-masing wilayah.
Selain itu, tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan ini hanya
terkonsentrasi di daerah pusat saja dan kurang memperhatikan daerah
pendukung. Agar pembangunan dapat berjalan dengan seimbang dan
lancar maka pemerintah harus memperhatikan semua daerah tanpa ada
perlakuan khusus bagi masing-masing daerah.
Di negara yang sedang berkembang, campur tangan
pemerintah sangat diperlukan dalam pembangunan wilayah. Campur
tangan tersebut adalah pemerintah sebagai bentuk institusi merupakan
sistem pengambil keputusan dan melahirkan aturan-aturan yang
menyangkut alokasi sumber daya serta pemanfaatannya guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah melalui Undang-undang No. 25 tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengatakan
bahwa, perencanaan pembangunan nasional maupun regional
merupakan kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan
berkesinambungan mengikuti pola tertentu berdasar hasil telah yang
cermat terhadap situasi dan kondisi yang bagus.
Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang pelimpahan
wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk
merencanakan dan mengelola pembangunan melalui Undang-undang
No. 22 tahun 1999 revisi menjadi Undang-undang No. 32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang No. 25 tahun 1999
revisi menjadi undang-undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Kondisi dan potensi ekonomi daerah merupakan modal dasar
dan faktor dominan yang dimiliki Propinsi Jawa Tengah khususnya di
daerah atau kawasan Subosukawonosraten (Kota Surakarta, Kabupaten
Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten
Wonogiri, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten) yang dapat
didayagunakan untuk mencapai sasaran pembangunan dalam
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk itu perlu langkah perencanan
strategi dan program dalam pelaksanaan pembangunan dari pemerintah
daerah, terutama yang mengarah pada perkembangan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi daerah.
Di Subosukawonosraten sendiri telah dirumuskan 5 strategi di
bidang pengembangan ekonomi wilyah, yaitu penguatan kelembagaan
badan kerjasama antar daerah (BKAD Subosukawonosraten);
meningkatkan iklim bisnis dan investasi yang kondusif; melibatkan sektor
swasta, perguruan tinggi dan perbankan dalam pengembangan ekonomi
wilayah; pemasaran wilayah secara terpadu; mendukung percepatan
pengembangan infrastruktur lokal. Strategi-strategi yang telah dirumuskan
tersebut selanjutnya dijabarkan kedalam pokok-pokok program kerjasama
antar daerah di bidang pengembangan ekonomi wilayah.
Di dalam tugas akhir ini akan dibahas tentang perencanaan
Subosukawonosraten di bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun
2011-2014 yaitu khusus pada setiap stategi dalam bidang pengembangan
ekonomi wilyah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal diatas yang telah dikemukankan maka masalah
yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah :
“Bagaimana Perencanaan Subosukawonosraten dalam Bidang
Pengembangan Ekonomi Wilayah Tahun 2011–2014 ?”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Tujuan Pengamatan
Penelitian yang dilakukan di Kantor Bagian Kerjasama Sekretariat
Daerah Kota Surakarta ini bertujuan :
1. Tujuan Operasional : Mengetahui perencanaan
Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi
wilayah tahun 2011-2014.
2. Tujuan Fungsional : Dapat dijadikan pengembangan ilmu
pengetahuan di bidang kerjasama daerah dan dapat
memberikan masukan bagi lembaga – lembaga yang terkait.
3. Tujuan Individual : untuk memenuhi syarat dalam memperoleh
Sebutan Vokasi Ahli Madya pada Program Diploma III
Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Pengamatan
1. Mendapat penjelasan mengenai perencanaan
Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi
wilayah tahun 2011-2014.
2. Sebagai wadah pembelajaran bagi pihak-pihak yang
berhubungan terutama dalam bidang kerjasama antar daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Perencanaan
Menurut Alexander Abe di dalam bukunya yang berjudul
Perencanaan Daerah Partisipatif (2002 : 27) diterangkan bahwa :
“Perencanaan adalah susunan (rumusan) sistematik mengenai langkah
(tindakan-tindakan) yang akan dilakukan di masa depan, dengan
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang seksama atas potensi
dan faktor-faktor eksternal, dan pihak-pihak yang berkepentingan, dalam
rangka mencapai suatu tujuan tertentu”.
Sedangkan menurut H. Hadari Nawawi di dalam bukunya yang
berjudul Manajemen Strategik (2000 : 52) terdapat beberapa pengertian
dari perencanaan, yaitu :
a. “Perencanaan adalah (a) pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan
organisasi, dan (b) penentuan strategi, kebijaksanaan, program,
proyek, metode, sistem (cara), anggaran dan standar (tolak ukur)
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.”
b. “Perencanaan adalah pemilihan sejumlah kegiatan untuk ditetapkan
sebagai keputusan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dan
bagaimana melaksanakannya, serta siapa pelaksananya.”
c. “Perencanaan adalah penetapan secara sistematik pengetahuan
tepat guna untuk mengontrol dan mengarahkan kecenderungan
perubahan menuju pada tujuan yang telah ditetapkan.”
d. “Perencanaan adalah kegiatan persiapan yang dilakukan melalui
perumusan dan penetapan keputusan, yang berisi langkah-langkah
penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang
terarah pada pencapaian tujuan tertentu.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Pengertian-pengertian di atas memuat hal-hal prinsip yang termuat
dalam dokumen perencanaan, yaitu :
a. Apa yang akan dilakukan, yang merupakan jabaran dari visi dan
misi
b. Bagaimana mencapai hal tersebut
c. Siapa yang akan melakukan
d. Lokasi aktivitas atau sasaran
e. Kapan akan dilakukan, berapa lama
f. Sumberdaya yang dibutuhkan
Menurut H. Hadari Nawawi dalam bukunya yang berjudul
Manajemen Strategik (2000:54), dijelaskan bahwa perencanaan memiliki fungsi
sebagai berikut :
a. Menjelaskan secara tepat tujuan-tujuan serta cara-cara mencapai
tujuan.
b. Sebagai pedoman bagi semua orang yang terlibat dalam organisasi
pada pelaksanaan rencana yang telah disusun.
c. Merupakan alat pengawasan terhadap pelaksanaan program.
d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan segala sumber
daya yang dimiliki organisasi.
e. Memberikan batas-batas wewenang dan tanggung jawab setiap
pelaksanaan, sehingga dapat meningkatkan kerja sama/koordinasi.
f. Menetapkan tolok ukur (kriteria) kemajuan pelaksanaan program
setiap saat.
2. Posisi Perencanaan Dalam Pemerintahan
Menurut Alexander Abe di dalam bukunya yang berjudul
Perencanaan Daerah Partisipatif (2002 : 68-69) dijelaskan bahwa terdapat
perbedaan posisi perencanaan di dalam konteks organisasi dan di dalam konteks
pemerintahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Bagi kelompok-kelompok sosial dalam sebuah komunitas atau di
dalam konteks organisasi perencanaan adalah tahap lanjut dari proses indentifikasi
dan perumusan masalah. Perencanaan adalah tahap sebelum aksi dilakukan, dan
juga pada konteks organisasi perencanaan hanya mengikat ke dalam, dan relatif
tidak menggangu proses-proses eksternal, kecuali implikasi yang akan
ditimbulkan oleh tindakan-tindakan yang kan dilakukan.
Sedangkan di dalam konteks pemerintahan, perencanaan memiliki
implikasi poilitik dan hukum, sebab rumusan perencanaan akan menjadi
kebijakan, dan merupakan produk hokum (sebuah kebijakan). Sebagai sebuah
kebijakan perencanaan dan realisasinya akan mempengaruhi bidang, sektor dan
daerah, termasuk juga mempengaruhi masyarakat luas. Oleh sebab itu,
perencanaan tidak sekedar bermakna sebagai hasil rumusan keinginan dan
jawaban, melainkan merupakan bagian dari dinamika sosial dan negosiasi politik.
Hasil perencanaan tidak bersifat kaku dan sakral, melainkan merupakan dokumen
yang senantiasa bias diperjuangkan untuk diubah, jika memang dikehendaki atau
dipandang tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat.
Berikut adalah gambar skema posisi perencanaan dan perencanaan
daerah menurut Alexander Abe di dalam bukunya yang berjudul Perencanaan
Daerah Partisipatif (11:2002) :
Gambar 1. Skema Posisi Perencanaan
Hasil-Evaluasi
Rumusan Masalah
Perencanaan
Langkah-lngkah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Gambar 2. Skema Posisi Proses Perencanaan Daerah
Menurut H. Hadari Nawawi di dalam bukunya yang berjudul
Manajemen Strategik disana dijelaskan bahwa terdapat beberapa macam
perencanaan, antara lain sebagai berikut :
1. Perencanaan menurut fungsinya, antara lain terdiri dari :
a. Perencanaan strategik
b. Perencanaan operasional, mencakup rencana permanen
(program) dan rencana sekali pakai (proyek).
Perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang
pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 sendiri
termasuk ke dalam perencanaan operasional, karena di dalam
perencanaan Subosukawonosraten terdapat strategi dan program-
program di bidang pengembangan ekonomi wilayah.
2. Perencanaan menurut lingkup wilayahnya, ntara lain :
a. Perencanaan Nasional, yang mencakup wilayah Negara
secara keseluruhan.
b. Perencanan Regional, yang mencakup beberapa daerah
dalam pembagian wilayah Negara, seperti Wilayah
Indonesia Barat, Tengah dan Timur.
Negosiasi Politik
Partisipasi Rakyat
Proses Sosial-Politik
Perencanaan Daerah
an Daerah
Rumusan Masalah
Pelaksnaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
c. Perencanaan Daerah (lokal) yang mencakup daerah tingkat
I atau propinsi di Negara Republik Indonesia.
Perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang
pengembangan ekonomi wilayah thun 2011-2014 termasuk dalam
Perencanaan Daerah (lokal), karena kawasan Subosukawonosraten
terdiri dari Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali,
KabupatenSukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten
Wonogiri, Kabupaten Sragen, kabupaten Klaten.
3. Perencanaan menurut jangka waktunya, yang terdiri dari :
a. Perencanaan Jangka Panjang (25 – 30 tahun)
b. Perencanaan Jangka Sedang (3 – 5 tahun)
c. Perencanaan Jangka Pendek (rencana tahunan)
Perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang
pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 termasuk dalam
perencanaan jangka sedang, karena berlangsung 4 (empat) tahun,
yaitu tahun 2011-2014.
4. Perencanaan menurut ruang lingkupnya, antara lain adalah :
a. Perencanaan Makro (mencakup semua bidang / aspek)
b. Perencanaan Mikro (mencakup satu bidang / aspek)
Perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang
pengembngn ekonomi wilayah tahun 2011-2014 termasuk
perencanaan mikro, karena perencanaan tersebut hanya mencakup
dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah di kawasan
Subosukawonosraten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
5. Perencanaan menurut unit pelaksana, terdiri dari :
a. Perencanaan Sektoral yang dilakukan oleh perangkat
pemerintah pusat.
b. Perencanaan Otonomi yang dilakukan dalam lingkup unit
kerja di daerah.
Perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang
pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 merupakan
perencanaan otonomi, karena perencanaan Subosukawonosraten
tersebut dilakukan oleh pemerintah kota / daerah, yaitu Kota
Surakarta, Kabupaten Boyolali, KabupatenSukoharjo, Kabupaten
Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen, kabupaten
Klaten.
6. Perencanaan menurut obyeknya, antara lain :
a. Perencanaan Fisik, berupa sarana dan prasarana.
b. Perencanaan Non Fisik, berupa kegiatan-kegiatan untuk
mencapai tujuan.
Perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang
pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 termasuk dalam
perencanaan non fisik, karena di dalam perencanaan
Subosukawonosraten terdapat tujuan yang harus dicapai.
Menurut Harold Konntz dalam bukunya yang berjudul Intisari
Manajemen (1989:129-136) menerangkan bahwa langkah-langkah di dalam
perencanaan adalah sebagai berikut :
a. Menyadari kesempatan
b. Menetapkan tujuan
c. Mengembangkan pokok pendapat
d. Menentukan jalan-jalan alternative
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
e. Menilai jalan-jalan alternative
f. Memilih suatu jalan tindakan
g. Merumuskan rencana-rencana turunan
h. Menjabarkan rencana ke dalam angka-angka dengan budget
2. Gambaran Subosukawonosraten
Berdasarkan sumber dari buku Rencana Program Badan Kerjasama
Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten Tahun 2011-2014 (2010 : 3),
bahwa Wilayah Subosukawonosraten berada di lokasi yang strategis, di tengah
Pulau Jawa dan menjadi bagian dari wilayah pengembangan Joglosemar
(Yogyakarta, Solo, Semarang), serta berada di lintasan penghubung antara
berbagai daerah perdagangan di Jawa Tengah dan Jawa Timut Dengan jarak
102 km dari Semarang, 60 km dari Yogyakarta dan sekitar 201 km dari
Surabaya, menjadikan wilayah ini memiliki posisi yang strategis dalam
berbagai bidang.
Subosukawonosraten dulunya merupakan Eks Karesidenan
Surakarta, yang terdiri dari 6 kabupaten dan 1 kota (Kota Surakarta,
Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten).
Wilayah ini memiliki luas sekitar 5.722,38 kilometer persegi dan secara
administratif terdiri dari 124 kecamatan dan 1.565 desa.Dengan rata-rata suhu
udara 28 derajat celcius, wilayah ini memiliki iklim tropis yang relatif nyaman
untuk ditinggali.Dalam satu tahun, iklim di wilayah ini terbagi menjadi dua
musim, yaitu musim kering antara bulan Mei - September dan musim hujan
antara bulan Oktober - April. Wilayah ini memiliki topografi yang beragam,
mulai dari dataran dengan rata-rata ketinggian antara 100 hingga 500 meter
diatas permukaan laut (dpl) sampai ketinggian hingga 3.000 meter dpl di area
Gunung Merapi dan Merbabu serta Gunung Lawu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Jumlah penduduk di Subosukawonosraten tercatat sebanyak
6.076.000 orang pada tahun 2008 (BPS Kab/Kota Subosukawonosraten). Dan
jumlah tersebut, sebanyak 65% nya merupakan penduduk usia produktif atau
kelompok umur angkatan kerja (15-64 tahun). Dilihat dari jenis pekerjaan
penduduk, jumlah pekerja pada lapangan usaha terbesar terdapat di bidang
pertanian, yaitu sebesar 1.075.485 orang pada tahun 2008 atau sebesar 34%
dari jumlah penduduk usia produktif.
3. Kondisi Lingkungan Strategis (Isu Strategis Subosukawonosraten)
Berdasarkan sumber dari buku Rencana Program Badan Kerjasama
Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten Tahun 2011-2014 (2010 : 7),
terdapat beberapa isu strategis terkait dengan kondisi lingkungan
internasional, yang diperkirakan akan memberikan dampak pada
perekonomian di Subosukawonosraten di masa mendatang, diantaranya
meliputi:
a. Pemberlakuan perdagangan bebas diantara sektor ASEAN dan China
(ACFTA),
b. Krisis keuangan global,
c. Perubahan iklim global,
d. Krisis pangan dunia,
Sementara di tingkat nasional beberapa isu strategis yang perlu
dicermati dalam pengembangan perekonomian di Subosukawonosraten
meliputi:
a. Masih tingginya angka kemiskinan dan angka pengangguran (terkait
dengan pemenuhan hak dasar masyarakat meliputi pendidikan, kesehatan
dan perluasan kesempatan kerja),
b. Krisis sektor nasional, khususnya terkait dengan pasokan listrik,
c. Penurunan kemampuan pembiayaan pembangunan oleh Pemerintah,
d. Menguatnya tuntutan terhadap good and clean governance,
e. Menurunnyakualitaslingkungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Di tingkat wilayah Subosukawonosraten sendiri, masih terdapat
beberapa isu strategis yang perlu dihadapi dalam pengembangan ekonomi
wilayah kedepan. Isu-isu tersebut meliputi:
a. Ego daerah dan sektoral,
b. Masih tingginya jumlah penduduk miskin,
c. Masih tingginya angka pengangguran,
d. Masih rendahnya realisasi penanaman modal,
e. Masih rendahnya akses UMKM terhadap permodalan usaha dan akses
pasar,
f. Belum optimalnya pelaksanaan good governance.
Isu-isu diatas adalah masalah-masalah yang harus dihadapi di
wilayah Subosukawonosraten dan dapat mempengaruhi berbagai sektor
khususnya pada bidang ekonomi wilayah di Subosukawonosraten. Oleh
karena itu pemerintah daerah Subosukawonosraten telah membuat
perencanaan untuk pengembangan ekonomi wilayah di
Subosukawonosraten untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Di dalam Tugas Akhir ini akan diterangkan perencanaan
Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah
tahun 2011-2014, dan perencanaan Subosukawonosraten adalah rumusan
atau susunan kegiatan-kegiatan atau langkah-langkah yang dijalankan
untuk pengembangan ekonomi wilayah di kawasan Subosukawonosraten,
di mana di dalam rumusan tersebut terdapat visi, misi, tujuan, strategi dan
program-program di dalamnya, antara lain :
1. Visi Subosukawonosraten
Subosukawonosraten memiliki visi yaitu :
“Subosukawonosraten yang berdaya saing di tahun 2020”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
2. Misi Subosukawonosraten
Berdasarkan sumber dari buku BKAD
Subosukawonosraten yang berjudul rencana program Badan
Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten bidang
pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 (2010:8), dijelaskan
bahwa untuk merealisasikan visi wilayah Subosukawonosraten akan
dilaksanakan misi (tujuan spesifik) sebagai berikut:
a. Memperkuat sinergitas para pemangku kepentingan, baik dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengembangan ekonomi
wilayah.
b. Mengembangkan potensi daerah di bidang industri, pertanian,
perdagangan dan jasa serta pariwisata.
c. Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur yang
menunjang peningkatan investasi yang berwawasan lingkungan.
d. Mempromosikan daerah dan potensi ekonomi wilayah
Subosukawonosraten secara bersama-sama dilandasi dengan
semangat “Solo, the Spirit of Java. “
3. Tujuan
Untuk mewujudkan misi diatas, maka ditetapkanlah tujuan
yang hendak dicapai, berdasarkan sumber dari buku BKAD
Subosukawonosraten yang berjudul rencana program Badan
Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten bidang
pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 (2010:9),
Subosukawonosraten merumuskan empat tujuan dalam kurun waktu
empat tahun mendatang yaitu pada tahun 2011-2014. Empat tujuan
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Menguatnya koordinasi dan kerjasama antar daerah melalui
platform kerjasama yang efektif dan efisien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
b. Terciptanya sinergitas antar kabupaten/kota dalam perencannan,
pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi kerjasama
pembangunan ekonomi di wilayah Subosukawonosraten.
c. Terciptanya efisiensi dalam pemenuhan layanan sektor guna
mendukung pengembangan ekonomi wilayah, khususnya bagi
investasi dan duniausaha.
d. Menguatnya Subosukawonosraten sebagai sebuah wilayah yang
menarik untuk dikunjungi, sebagai tempat investasi dan berusaha,
yang dicapai melalui pemasaran wilayah yang terpadu.
Untuk mencapai tujuan diatas, maka dirumuskan strategi
pengembangan ekonomi wilayah Subosukawonosraten yang selanjutnya
dijabarkan ke dalam pokok-pokok program kerjasama antar daerah di
bidang pengembangan ekonomi wilayah Subosukawonosraten. Strategi
dan program-program tersebut adalah sebagai berikut :
Strategi Program
1. Penguatan
kelembagaan badan
kerjasama antar
daerah (BKAD
Subosukawonosraten)
1.1. Pengembangan sektor perencanaan kerjasama enter
daerah bidang Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW)
1.2. Restrukturisasi BKAD Subosukawonosraten
1.3. Penguatan jejaring publik baik di tingkat wilayah
(Subosukawonosraten) maupun di luar wilayah
(provinsi, Pusat serta daerah/wilayah lain di Indonesia).
1.4. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi BKAD
2. Meningkatkan iklim
bisnis dan investasi
yang kondusif
2.1. Hamronisasi peraturan dan icebijakan yang
berdampak pada sektor swasta dan investasi
2.2. Standarisasi persyaratan dan penyederhanaan
pelayanan perijinan di wilayah Subosukawonosraten
2.3. Penguatan jejaring komunikasi Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) dan Bagian Hukum di
Subosukawonosraten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
3. Melibatkan sektor
swasta, perguruan
tinggi dan perbankan
dalam pengembangan
ekonomi wilayah
3.1. Peningkatan keterlibatan aktif asosiasi bisnis dan
perbankan dalam penentuan kebijakan
pengembangan ekonomi
3.2. Fasilitasi penciptaan jejaring antar asosiasi bisnis dan
antara asosiasi bisnis dengan lembaga-lembaga
penelitian, lembaga keuangan dan komunitas-
komunitas bisnis.
4. Pemasaran wilayah
secara terpadu
4.1. Penguatan sektor infonnasi, database dan alat-alat
promosi potensi wilayah Subosukawonosraten yang
lebih akurat & layak pasar (marketable)
4.2. Fasilitasi peningkatan kualitas serta inovasi produk
dan jasa pada sektor-sektor potenslal dl
Subosukawonosraten
4.3. Fasilitasi penguatan jejaring pemasaran bersama baik
di Tingkat regional Provinsi maupun dengan daerah
lain (kerjasama promosi dengan Yogyakarta, Jakarta,
dsb.)
5. Mendukung
percepatan
pengembangan
infrastruktur lokal
5.1. Fasilitasi koordinesi perencanaan dan pemecahan
permasalahan dalam pengembangan infrastruktur
pendukung pengembangan ekonomi wilayah
(iransportasj, telekomunikasi, jaringan listrik, air
bersih)
5.2. Fasilitasi penciptaan jejaring bagi pengembangan
kawasan agropolitan, klaster dan sentra produksi
Tabel 1. Program Kerjasama Antar Daerah di Bidang PEW
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
B. METODE PENGAMATAN
Metode pengamatan adalah segala teknik yang digunakan dalam
pengamatan atau segala sesuatu yang berkaitan dengan pengamatan yang
diadakan. Metode pengamatan ini menyangkut beberapa hal, penulis melakukan
pertimbangkan berbagai hal yaitu:
1. Lokasi Pengamatan
Lokasi pengamatan dalam Tugas Akhir ini adalah kawasan atau
wilayah Subosukawonosraten, dimana Subosukawonosraten dulunya
merupakan Eks Karesidenan Surakarta, yang terdiri dari 6 kabupaten
dan 1 kota (Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten
Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten
Sragen, Kabupaten Klaten).
Tugas Akhir ini mengambil lokasi pengamatan
Subosukawonosraten karena di Subosukawonosraten terdapat
permasalahan, yaitu terdapat isu-isu strategis yang akan berpengaruh
di Subosukawonosraten di masa sekarang maupun di masa yang akan
dating, khususnya pada bidang pengembangan ekonomi wilayah, dan
karena Kondisi dan potensi ekonomi daerah merupakan modal
dasar dan faktor dominan yang dimiliki kawasan
Subosukawonosraten (Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali,
Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri,
Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten) yang dapat didayagunakan
untuk mencapai sasaran pembangunan dalam meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Untuk itu perlu langkah perencanan strategi dan
program dalam pelaksanaan pembangunan dari pemerintah daerah,
terutama yang mengarah pada perkembangan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi daerah.
Oleh karena itu dibuatlah perencanaan oleh pemerintah daerah
Subosukawonosraten khususnya pada bidang ekonomi wilayah
Subosukawonosraten dengan strategi-strategi yang telah dirumuskan
untuk pengembangan ekonomi wilayah, yang dijabarkan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
program-program kerjasama antar daerah dalam bidang pengembangan
ekonomi wilayah.
2. Jenis Pengamatan
Mengacu pada sumber data yang digunakan, maka pengamatan
dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan observasi
berperan. Deskriptif kualitatif adalah pengamatan tentang data yang
dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata disusun dalam
kalimat. Misalnya hasil wawancara antara penulis dan informan. Ciri
metode pengamatan deskriptif menurut H.B Sutopo (2002:111) yaitu :
pengamatan kualitatif studi kasusnya mengarah pada pendetugas
akhiran secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang
apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya.
3. Sumber Data
Di dalam sebuah pengamatan ada 2 (dua) sumber data, yaitu
sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer
adalah data yang berasal dari informan atau hasil wawancara,
sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang berasal dari
dokumen-dokumen, arsip-arsip atau naskah-naskah.
Tugas akhir ini menggunakan sumber data sekunder, yaitu :
1. Dokumen atau Arsip
Dokumen merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan
suatu peristiwa yang berupa tulisan. Contoh penulis ingin
mengetahui perencanaan Subosukwonosraten di bidang
pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-214 pada
strategi penguatan kelembagaan yang terdapat dalam
dokumen matrik strategi Subosukawonosraten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
4. Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mempermudah dan membantu penulis untuk mendukung pengamatan
ini berdasarkan teknik pengumpulan data menurut H.B Sutopo
(2002:58-72) dengan cara :
a. Observasi Langsung
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mengadakan pengamatan
langsung berbagai kegiatan dan aktifitas yang dilakukan pegawai
terutama untuk mengetahui perencanaan Subosukawonosraten
dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014.
b. Mengkaji Dokumen
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil
catatan dan arsip yang diperlukan yang memiliki kaitan dengan
obyek.
5. Teknik Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, tahap selanjutnya adalah analisis
data. Analisis data adalah mengelompokkan, membuatsemacam urutan
manipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan analisis
data kualitatif. Analisis dalam pengamatan kualitatif menurut H.B
Sutopo (2002 : 91-93), terdiri dari tiga komponen utama yaitu reduksi
data, sajian data dan penarikan simpulan.
1. Reduksi Data
Merupakan komponen pertama dalam analisis yang
merupakan proses selektif, pemfokusan, pensederhanaan dan
abstraksi data dari pengumpulan data yang berlangsung
dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh
di lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
2. Sajian Data
Merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskriptif
dalam bentuk narasi yang memungkin simpulan pengamatan
dapat dilakukan, sajian ini disusun secara secara logis dan
jelas sistematisnya sehingga mudah dibaca, mudah dipahami.
Sajian data ini mengacu pada rumusan masalah yang telah
dirumuskan sebagai pertanyaan pengamatan. Dengan melihat
penyajian data, penulis akan mengerti apa yang terjadi dan
memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis
data.
3. Penarikan Simpulan
Pada penarikan simpulan pada awalnya simpulan tersebut
kurang jelas kemudian semakin jelas karena landasan yang
kuat. Simpulan perlu diverifikasi agar mantab, bisa dipercaya
dan dapat dipertanggungjawabkan. Simpulan bisa dilakukan
dengan berdiskusi, penelusuran data kembali dengan cepat,
replikasi dalam satuan data yang lain.
Untuk lebih jelasnya proses analisa data interaktif dapat dilihat dari
gambar dibawah ini :
Sumber : Sutopo(2002 : 98)
Gambar 3. Proses Analisa Data Interaktif
REDUKSI DATA
SAJIAN DATA
PENGUMPULAN DATA
PENARIKAN
SIMPULAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Penulis menggunakan Model Analisis Interaktif (interaktif model of
analisis) dalam pengamatan ini, yang biasanya digunakan dalam penelitian.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan ini adalah :
1. Pengumpulan data.
2. Melakukan analisis awal dari data yang diperoleh.
3. Melakukan penggalian data yang lebih mendalam, bila ternyata dalam
menganalisisnya dirasa kurang mendalam.
4. Penarikan simpulan terakhir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENGAMATAN
A. GAMBARAN UMUM SUBOSUKAWONOSRATEN
1. Kondisi Kewilayahan
Berdasarkan sumber dari buku BKAD Subosukawonosraten, bahwa Wilayah
Subosukawonosraten berada di lokasi yang strategis, di tengah Pulau Jawa dan
menjadi bagian dari wilayah pengembangan Joglosemar (Yogyakarta, Solo,
Semarang), serta berada di lintasan penghubung antara berbagai daerah perdagangan
di Jawa Tengah dan Jawa Timut Dengan jarak 102 km dari Semarang, 60 km dari
Yogyakarta dan sekitar 201 km dari Surabaya, menjadikan wilayah ini memiliki
posisi yang strategis dalam berbagai bidang.
Subosukawonosraten dulunya merupakan Eks Karesidenan Surakarta, yang
terdiri dari 6 kabupaten dan 1 kota (Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Sukoharjo,
Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten). Wilayah ini memiliki luas sekitar 5.722,38
kilometer persegi dan secara administratif terdiri dari 124 kecamatan dan 1.565
desa.Dengan rata-rata suhu udara 28 derajat celcius, wilayah ini memiliki iklim tropis
yang relatif nyaman untuk ditinggali.Dalam satu tahun, iklim di wilayah ini terbagi
menjadi dua musim, yaitu musim kering antara bulan Mei - September dan musim
hujan antara bulan Oktober - April. Wilayah ini memiliki topografi yang beragam,
mulai dari dataran dengan rata-rata ketinggian antara 100 hingga 500 meter diatas
permukaan laut (dpl) sampai ketinggian hingga 3.000 meter dpl di area Gunung
Merapi dan Merbabu serta Gunung Lawu.
Jumlah penduduk di Subosukawonosraten tercatat sebanyak 6.076.000 orang
pada tahun 2008 (BPS Kab/Kota Subosukawonosraten). Dan jumlah tersebut,
sebanyak 65% nya merupakan penduduk usia produktif atau kelompok umur
angkatan kerja (15-64 tahun). Dilihat dari jenis pekerjaan penduduk, jumlah pekerja
pada lapangan usaha terbesar terdapat di bidang pertanian, yaitu sebesar 1.075.485
orang pada tahun 2008 atau sebesar 34% dari jumlah penduduk usia produktif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Dan sisi ketenagakerjaan, potensi sumberdaya manusia di
Subosukawonosraten dapat dilihat dari besaran angkatan kerja pada tahun 2008
sebanyak 3.359.991 jiwa, sedangkan jumlah angkatan kerja yang bekerja 3.136.413
jiwa. Dengan demikian terdapat pengangguran terbuka 223.578 jiwa atau sekitar 7%
dari jumlah angkatan kerja.
2. Kondisi Perekonomian
Berdasarkan sumber dari buku BKAD Subosukawonosraten dijelaskan
bahwa Total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Subosukawonosraten atas
dasar harga berlaku pada tahun 2008 tanpa migas sebesar Rp 50.000.569.230.000,-.
Sementara PDRB tahun 2008 menurut harga konstan 2000 tanpa migas sebesar Rp.
27.978.009.110.000,-. PDRB Subosukawonosraten baik menurut harga berlaku
maupun harga konstan tahun 2000 dirinci per kabupaten/kota terlihat pada tabel
dibawah.
Tabel 2. PDRB Kabupaten/Kota se Subosukawonosraten
Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten/KOta 2004 2008
Boyolali 4,250,098.73 6,446,546.37
Klaten 5,475,849.75 9,491,601.49
Sukoharjo 4,806,448.20 8,041,276.35
Wonogiri 3,129,184.54 5,268,669.48
Karanganyar 5,038,378.68 7,679,675.36
Sragen 3,059,653.16 5,170,914.12
Surakarta 4,756,559.52 7,901,886.06,
Total 30,516,172.58 50,000,569.23
Sumber: Kompilasi data BPS Kabupaten/Kota di Subosukawonoataten (2009) dan
BPS Provinsi Jawa Tengah (2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Tabel 3. PDRB Kabupaten/Kota se Subosukawonosraten
Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000
Kabupaten/Kota 2004 2008
Boyolali 3,320,736.82 3,899,372.86
Klaten 3,975,792.87 4,567,200.96
Sukoharjo 3,786,212.72 4,540,751.53
Wonogiri 2,329,465.32 2,770,435.78
Karanganyar 3,970,278.92 4,921,454.71
Sragen 2,208,294.40 2,729,450.32
Surakarta 3,669,373.45 4,549,342.95
Total 23,260,154.50 27,978,009.11
Sumber: Kompilasi data BPS Kabupaten/Kota di Subosukawonosraten (2009) dan
BPS Provinsi Jawa Tengah (2009)
PDRB per kapita pada tahun 2008 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp
8.228.139,56. sedangkan menurut harga konstan tahun 2000 sebesar Rp 4.604.086,86.
Distribusi PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2007
dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 4. Distribusi PDRB Kabupaten/Kota se-Subosukawonosraten menurut
lapangan usaha tahun 2007
Sektor Surakarta Boyolali Sukohar
jo Karanganyar
Wonogi
ri Sragen Klaten
Subosu
ka-
Wonos
rate
Pertanian 0.06 34.25 20.13 21.67 50.99 35.59 20.25 24.13
Pertambangan 0.01 0.48 0.48 1.03 0.63 0.3 1.64 0.83
Industri
Pengolahan
24.34 16.55 29.55 47.63 4.64 1.12 2048 23.05
Listrik & air bersih 2.69 1.21 1.75 16 0.58 1.96 1.12 1.54
Bangunan/Kontruk
si
13.38 2.71 4.98 2.87 4.1 4.65 9.54 6.03
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Perdagangan,
Hotel, Restoran
24.77 25.56 25.25 11.42 13.05 17.53 25.80 20.48
Angkutan/Komunik
asi
11.61 3.12 1.66 3.38 9.32 4.04 3.16 5.76
Keuangan 11.06 5.94 3.38 3.67 4.38 4.03 3.75 5.03
Jasa 12.05 9.79 8.45 7.73 1211 13.8 14.29 11.17
Sumber: BPS Kabupaten/Kota di Subosukawonosraten (2008)
Berdasarkan data statistik tahun 2008, struktur ekonomi wilayah
Subosukawonosraten didominasi oleh empat sektor utama yakni sektor pertanian
(26,13%), industri (23,05%), perdagangan, hotel & restoran (20,48%) dan jasa
(11,17%). Kontributor terbesar di sektor pertanian untuk wilayah
Subosukawonosraten adalah Kabupaten Wonogiri (50,99%), Sragen (35,59%) dan
Boyolali (34,25%). Untuk sektor industri, Kabupaten Karanganyar memberikan
kontribusi terbesar (47,63%), diikuti oleh Kabupaten Sukoharjo (29,55%) dan
Surakarta (24,34%). Untuk sektor perdagangan, hotel & restoran, hampir semua
Kabupaten dan Kota di wilayah Subosukawonosraten dapat memberikan kontribusi
yang cukup signifikan (> 10%). Sektor jasa banyak disumbang oleh Kabupaten
Klaten (14,29%), Sragen (13,8%), Wonogiri (12,11%) dan Kota Surakarta (12,05%).
Sektor pertanian, perdagangan, industri dan jasa mempunyai arti penting di
wilayah Subosukawonosraten dalam hal penyerapan tenaga kerja usia sepuluh tahun
ke atas. Sektor pertanian mempunyai arti sangat penting di wilayah
Subosukawonosraten, karena selain merupakan sektor yang mampu memberikan
kontribusi terbesar di wilayah ini dengan rata-rata kontribusi 26,13%, sektor
pertanian juga mampu menyerap tenaga kerja terbanyak di wilayah ini dengan rata-
rata penyerapan sebesar 34,29%. Kabupaten Wonogiri mempakan daerah dengan
penyerapan tenaga kerja terbesar untuk sektor pertanian (31,08%) diikuti oleh
Kabupaten Boyolali (18,79%), dan Sragen (16,42%).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Penyerapan tenaga kerja untuk sektor pertanian di Sukoharjo, Klaten,
Karanganyar, dan Kota Surakarta berada di bawah rata-rata penyerapan tenaga kerja
di wilayah Subosukawonosraten.
Sektor perdagangan sebagai kontributor ketiga terbesar bagi struktur ekonomi
(20,48%) di wilayah ini, merupakan sektor penting kedua dalam hal penyerapan
tenaga kerja di wilayah ini (23,48%). Penyerapan tenaga kerja di sektor perdagangan
didominasi oleh Kabupaten Klaten dengan penyerapan sebesar 20,37% diikuti oleh
Kota Surakarta (14,78%) dan Kabupaten Sukoharjo (14,36%).
Tabel 5. Penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut
kabupaten/kota & lapangan pekerjaan utama di Subosukawonosraten
tahun 2008
Kabupaten/Ko
ta Pertanian
Pertambang
an, Galian,
Listrik, Gas
& Air
bersih
Indsutri Konstruk
si
Perdagan
gan
Komunik
asi
Keuanga
n Jasa
Surakarta 1.743 604 44,221 7,134 108,870 18,211 8,745 61,562
Boyolali 202,121 6,221 75,687 45,247 101,994 14615 4,869 51,429
Sukoharjo 85,560 1,327 103,946 26,141 16,776 18,533 8,950 63,663
Wonogiri 334,331 7,054 28,139 26,972 74034 14418 1.605 40,994
Sragen 176,613 6,75
6
67,998 b,013 99,228 18,316 2,891 52,555
Karanganyar 129,597 6,130 74,036 34,166 97,600 23,755 5,321 55,838
Klaten 145,514 7,79
5
115,580 36,712 150,080 26,037 4,122 81,660
Total 1,075,48
5
35,887 509,608 201,975 736,582 131,965 34,210 407,70
1
Persentase 34.29 1.14 1.615 6.44 23.48 4,30 1.09 13.03
Sumber. BPS Provinsi Jawa Tengah (2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Sektor industri merupakan kontributor kedua terpenting bagi struktur ekonomi
wilayah Subosukawonosraten (23,05%) dan sektor ketiga terpenting dalam hal
penyerapan tenaga kerja dengan rata-rata penyerapan tenaga kerja sebesar 16,25% di
wilayah Subosukawonosraten. Penyerapan tenaga kerja terbesar di sektor ini
didominasi oleh Kabupaten Klaten (22,68%), diikuti oleh Kabupaten Sukoharjo
(20,39%), dan Kabupaten Boyolali (14,85%) serta Kabupaten Karanganyar (14,52%).
Sektor jasa merupakan sektor keempat terpenting bagi penyerapan tenaga
kerja di wilayah Subosukawonosraten dengan rata-rata penyerapan sebesar 13%
maupun bagi struktur ekonomi di wilayah Subosukawonosraten (11,17%).
Penyerapan tenaga kerja di sektor jasa tersebar merata sektor di semua daerah di
wilayah Subosukawonosraten dengan penyerapan antara 10% - 20%.Penyerapan
tertinggi di sektor jasa ditempati oleh Kabupaten Klaten sedangkan penyerapan
terendah di Kabupaten Wonogiri.
3. Kondisi Lingkungan Strategis
Beberapa isu strategis terkait dengan kondisi lingkungan internasional, yang
diperkirakan akan memberikan dampak pada perekonomian di Subosukawonosraten
di masa mendatang, diantaranya meliputi:
a. Pemberlakuan perdagangan bebas diantara sektor ASEAN dan China
(ACFTA),
b. Krisis keuangan global,
c. Perubahan iklim global,
d. Krisis pangan dunia,
Sementara di tingkat nasional beberapa isu strategis yang perlu dicermati
dalam pengembangan perekonomian di Subosukawonosraten meliputi:
a. Masih tingginya angka kemiskinan dan angka pengangguran (terkait dengan
pemenuhan hak dasar masyarakat meliputi pendidikan, kesehatan dan
perluasan kesempatan kerja),
b. Krisis sektor nasional, khususnya terkait dengan pasokan listrik,
c. Penurunan kemampuan pembiayaan pembangunan oleh Pemerintah,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
d. Menguatnya tuntutan terhadap good and clean governance,
e. Menurunnya kualitas lingkungan.
Di tingkat wilayah Subosukawonosraten sendiri, masih terdapat beberapa isu
strategis yang perlu dihadapi dalam pengembangan ekonomi wilayah kedepan. Isu-
isu tersebut meliputi:
a. Ego daerah dan sektoral,
b. Masih tingginya jumlah penduduk miskin,
c. Masih tingginya angka penganggm,
d. Masih rendahnya realisasi penanaman modal,
e. Masih rendahnya akses UMKM terhadap permodalan usaha dan akses pasar,
f. Belum optimalnya pelaksanaan good governance.
B. VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI KERJASAMA PENGEMBANGAN
EKONOMI WILAYAH
Rencana Program BKAD Subosukawonosraten Bidang Pengembangan
Ekonomi Wilayah ini disusun dengan memperhatikan pada visi dan misi Kerjasama
Antar Daerah Subosukawonosraten yang juga menjadi visi dan misi BKAD
Subosukawonosraten.
Visi dan misi wilayah Subosukawonosraten diformulasikan
berdasarkan visi dan misi kabupaten/kota yang terdiri dari enam kabupaten
(Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Kabupaten
Klaten) dan satu Kota Surakarta melalui serangkaian lokakarya dengan para
pemangku kepentingan terkait dalam penyusunan Strategi Wilayah (regional
strategy) dengan mempertimbangkan identifikasi Studi Potensi Ekonomi dan faktor-
faktor kunci masa depan.
Berdasarkan Sumber dari Buku BKAD Subosukawonosraten yang
berjudul rencana program Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD)
Subosukawonosraten bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014
(2010:8-9), di dalam buku tersebut dijelaskan tentang visi, misi, tujuan dan stategi
Subosukawonosraten. Visi, misi, tujuan, dan strategi tersebut adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1. Visi Subosukawonosraten
Subosukawonosraten memiliki visi yaitu :
“Subosukawonosraten yang berdaya saing di tahun 2020”.
2. Misi Subosukawonosraten
Berdasarkan sumber dari buku BKAD Subosukawonosraten yang
berjudul rencana program Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD)
Subosukawonosraten bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014
(2010:8), dijelaskan bahwa untuk merealisasikan visi wilayah
Subosukawonosraten akan dilaksanakan misi (tujuan spesifik) sebagai berikut:
a. Memperkuat sinergitas para pemangku kepentingan, baik dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pengembangan ekonomi wilayah.
b. Mengembangkan potensi daerah di bidang industri, pertanian, perdagangan
dan jasa serta pariwisata.
c. Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur yang menunjang
peningkatan investasi yang berwawasan lingkungan.
d. Mempromosikan daerah dan potensi ekonomi wilayah Subosukawonosraten
secara bersama-sama dilandasi dengan semangat “Solo, the Spirit of Java. “
3. Tujuan
Untuk mewujudkan misi diatas, maka ditetapkanlah tujuan yang
hendak dicapai, berdasarkan sumber dari buku BKAD Subosukawonosraten yang
berjudul rencana program Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD)
Subosukawonosraten bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014
(2010:9), Subosukawonosraten merumuskan empat tujuan dalam kurun waktu
empat tahun mendatang yaitu pada tahun 2011-2014. Empat tujuan tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Menguatnya koordinasi dan kerjasama antar daerah melalui platform
kerjasama yang efektif dan efisien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Terciptanya sinergitas antar kabupaten/kota dalam perencannan, pelaksanaan
dan monitoring serta evaluasi kerjasama pembangunan ekonomi di wilayah
Subosukawonosraten.
c. Terciptanya efisiensi dalam pemenuhan layanan sektor guna mendukung
pengembangan ekonomi wilayah, khususnya bagi investasi dan duniausaha.
d. Menguatnya Subosukawonosraten sebagai sebuah wilayah yang menarik
untuk dikunjungi, sebagai tempat investasi dan berusaha, yang dicapai melalui
pemasaran wilayah yang terpadu.
4. Strategi
Untuk mencapai empat tujuan diatas, melalui serangkaian diskusi
dengan para pemangku kepentingan di Subosukawonosraten serta pertemuan
Pokja-Pokja Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD), berdasarkan sumber dari
buku BKAD Subosukawonosraten yang berjudul rencana program Badan
Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Subosukawonosraten bidang pengembangan
ekonomi wilayah tahun 2011-2014 (2010:9) dirumuskan strategi-strategi
pengembangan ekonomi wilayah Subosukawonosraten sebagai berikut:
a. Penguatan kelembagaan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD
Subosukawonosraten).
b. Meningkatkan iklim bisnis dan investasi yang kondusif
c. Melibatkan sektor swasta dalam pengembangan ekonomi wilayah.
d. Pemasaran wilayah secara terpadu.
e. Mendukung percepatan pengembangan infrastruktur lokal.
Di atas merupakan strategi-strategi Subosukawonosraten untuk
pengembangan ekonomi wilayah pada tahun 2011-2014. Di dalam Tugas Akhir
ini akan membahas atau menerangkan kelima strategi tersebut, dimana pada
setiap strategi terdapat penjabaran program-program kerjasama antar daerah
dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah yang akan dibahas pada bab
selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB IV
PEMBAHASAN
B. PERENCANAAN VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI
1. Visi, misi, tujuan dan strategi Subosukawonosraten
Wilayah Subosukawonosraten memiliki visi, misi, tujun, dan strategi yang
sebelumnya telah dirumuskan di dalam perencanaannya. Visi
Subosukawonosraten sendiri adalah sebagai “Subosukawonosraten yang berdaya
saing di tahun 2020”. Dengan visi tersebut diharapkan Subosukawonosraten dapat
menghadapi persaingan pada masa yang akan datang pada tahun 2020 dan dapat
mengatasi isu-isu strategis baik di tingkat nasional maupun internasional yang
akan berdampak pada bidang pengembangan perekonomian di
Subosukawonosraten. Kemudian langkah yang ditempuh untuk mewujudkan visi
tersebut adalah dengan melaksanakan misi (tujuan spesifik) yang juga telah
dirumuskan sebelumnya. Misi Subosukawonosraten tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Memperkuat sinergitas para pemangku kepentingan, baik dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengembangan ekonomi wilayah.
b. Mengembangkan potensi daerah di bidang industri, pertanian,
perdagangan dan jasa serta pariwisata.
c. Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur yang menunjang
peningkatan investasi yang berwawasan lingkungan.
d. Mempromosikan daerah dan potensi ekonomi wilayah
Subosukawonosraten secara bersama-sama dilandasi dengan semangat
“Solo, the Spirit of Java.
Di dalam sebuah perencanaan untuk mewujudkan misi yang telah
ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan tujuan agar misi dapat
terwujud. Oleh karena itu dirumuskan tujuan subosukawonosraten untuk
mewujudkan misi Subosukawonosratren. Tujuan Subosukawonosraten untuk
empat tahun mendatang (2011-2014) adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
a. Menguatnya koordinasi dan kerjasama antar daerah melalui platform
kerjasama yang efektif dan efisien.
b. Terciptanya sinergitas antar kabupaten/kota dalam perencannan,
pelaksanaan dan monitoring serta evaluasi kerjasama pembangunan
ekonomi di wilayah Subosukawonosraten.
c. Terciptanya efisiensi dalam pemenuhan layanan sektor guna mendukung
pengembangan ekonomi wilayah, khususnya bagi investasi dan
duniausaha.
d. Menguatnya Subosukawonosraten sebagai sebuah wilayah yang menarik
untuk dikunjungi, sebagai tempat investasi dan berusaha, yang dicapai
melalui pemasaran wilayah yang terpadu.
Untuk mencapai tujuan diatas, maka dirumuskan strategi pengembangan
ekonomi wilayah Subosukawonosraten yang selanjutnya dijabarkan ke dalam
pokok-pokok program kerjasama antar daerah di bidang pengembangan ekonomi
wilayah Subosukawonosraten. Strategi dan program-program tersebut adalah
sebagai berikut :
Strategi Program
1. Penguatan
kelembagaan badan
kerjasama antar
daerah (BKAD
Subosukawonosraten)
1.1. Pengembangan sektor perencanaan kerjasama enter
daerah bidang Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW)
1.2. Restrukturisasi BKAD Subosukawonosraten
1.3. Penguatan jejaring publik baik di tingkat wilayah
(Subosukawonosraten) maupun di luar wilayah
(provinsi, Pusat serta daerah/wilayah lain di Indonesia).
1.4. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi BKAD
2. Meningkatkan iklim
bisnis dan investasi
yang kondusif
2.1. Hamronisasi peraturan dan icebijakan yang
berdampak pada sektor swasta dan investasi
2.2. Standarisasi persyaratan dan penyederhanaan
pelayanan perijinan di wilayah Subosukawonosraten
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2.3. Penguatan jejaring komunikasi Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP) dan Bagian Hukum di
Subosukawonosraten
3. Melibatkan sektor
swasta, perguruan
tinggi dan perbankan
dalam pengembangan
ekonomi wilayah
3.1. Peningkatan keterlibatan aktif asosiasi bisnis dan
perbankan dalam penentuan kebijakan
pengembangan ekonomi
3.2. Fasilitasi penciptaan jejaring antar asosiasi bisnis dan
antara asosiasi bisnis dengan lembaga-lembaga
penelitian, lembaga keuangan dan komunitas-
komunitas bisnis.
4. Pemasaran wilayah
secara terpadu
4.1. Penguatan sektor infonnasi, database dan alat-alat
promosi potensi wilayah Subosukawonosraten yang
lebih akurat & layak pasar (marketable)
4.2. Fasilitasi peningkatan kualitas serta inovasi produk
dan jasa pada sektor-sektor potenslal dl
Subosukawonosraten
4.3. Fasilitasi penguatan jejaring pemasaran bersama
baik di Tingkat regional Provinsi maupun dengan
daerah lain (kerjasama promosi dengan Yogyakarta,
Jakarta, dsb.)
5. Mendukung
percepatan
pengembangan
infrastruktur lokal
5.1. Fasilitasi koordinesi perencanaan dan pemecahan
permasalahan dalam pengembangan infrastruktur
pendukung pengembangan ekonomi wilayah
(iransportasj, telekomunikasi, jaringan listrik, air
bersih)
5.2. Fasilitasi penciptaan jejaring bagi pengembangan
kawasan agropolitan, klaster dan sentra produksi
Tabel 6. Program Kerjasama Antar Daerah di Bidang PEW
Table di atas adalah strategi-strategi subosukawonosraten dalam bidang
pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 yang dijabarkan ke dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
program-program kerjasama antar daerah dalam bidang pengembangan ekonomi
wilayah. Di dalam setiap program yang terdapat dalam setiap strategi, ada
penjabaran tentang sasaran 2011-2014, target dan indicator capaian, lembaga atau
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pengampu. Hal tersebut akan dijelaskan
pada sub bab berikutnya.
C. STRATEGI PENGUATAN KELEMBAGAAN BADAN KERJASAMA
ANTAR DAERAH (BKAD SUBOSUKAWONOSRATEN)
Penguatan kelembagaan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD
Subosukawonosraten) merupakan salah satu strategi Subosukwonosraten bidang
pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014. Strategi penguatan
kelembagaan Badan Kerjasama Antar daerah ini diperlukan di dalam perencanaan
pengembangan ekonomi wilayah Subosukawonosraten karena sejalan dengan
dinamika kebijakan dan peraturan di tingkat nasional, serta melihat pada beberapa
kondisi internal Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) yang terkait dengan
personil, mekanisme penganggaran, dan sebagainya. Maka dirasa perlu untuk
memperkuat kelembagaan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) yang selama
ini menjadi platform jejaring publik di Subosukawonosraten.
Dari pengalaman yang dijalani selama ini, diperlukan adanya sebuah
kerangka kerjasama yang lebih kuat, dimana di dalamnya melibatkan stakeholder
yang memiliki pengaruh serta kekuatan dalam pengambilan keputiusan, termasuk
untuk implementasinya di level teknis. Disamping itu, keterbatasan kapasitas dari
pihak-pihak yang terlibat dalam manajemen wilayah (sekretariat dan sub
sekretariat Badan Kerjasama Antar Daerah) perlu dijembatani melalui penguatan
kapasitas di bidang manajemen wilayah.
Strategi penguatan kelembagaan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD
Subosukawonosraten) dijabarkan kedalam 4 (empat) program, program tersebut
adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
1. Pengembangan sistem perencanaan kerjasama antar daerah bidang
Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW).
2. Restrukturisasi Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD)
Subosukawonosraten.
3. Penguatan jejaring publik, baik ditingkat wilayah (Subosukawonosraten)
maupun di luar wilayah (provinsi, pusat, serta daerah atau wilayah lain di
Indonesia).
4. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Badan Kerjasama Antar
Daerah (BKAD).
Pada setiap program yang terdapat dalam strategi penguatan kelembagaan
Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD Subosukawonosraten) ada penjabaran
tentang sasaran 2011-2014, target dan indikator capaian, lembaga atau SKPD
pengampu pada setiap program.
Penjabaran pada setiap program tentang sasaran 2011-2014, target dan
indikator capaian, serta lembaga pengampu tersebut sebagai berikut :
A. Program Pengembangan sistem Perencanaan Kerjasama Antar Daerah Bidang
Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW)
1. Sasaran 2011-2014 : tersusunnya rencna program tahunan Badan
Kerjasama Antar Daerah (BKAD) Bidang Pengembangan Ekonomi
Wilayah (PEW).
2. Target dan indikator capaian : terlaksananya rakor perencanaan secara
periodik (3 kali dalam setahun)
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : TKKSD Kabupaten / Kota.
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait, Kadin / Asosiasi,
perguruan tinggi dan DPRD.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
B. Program Restrukturisasi Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD)
Subosukawonosraten
1. Sasaran 2011-2014 : tersedianya regulasi tentang kelembagaan Badan
Kerjasama Antar Daerah (BKAD) dan meknisme Kerjasama Antar
Daerah (KAD).
2. Target dan indikator capaian : Ditetapkannya Perbup / Perwali tentang
mekanisme Kerjasama Antar Daerah (KAD) di masing-masing
kabupaten atau kota.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Bagian Hukum dan Asisten
Pemerintahan.
b. Lembaga / SKPD pendukung : Inspektorat, Bagian Organisasi,
Tapem / Bagian Kerjasama dan Bappeda.
C. Program Penguatan Jejaring Publik, baik di tingkat wilayah
(Subosukawonosraten) maupun di luar wilayah (provinsi, pusat, serta daerah
atau wilayah lain di Indonesia)
1. Sasaran 2011-2014 : realisasi pelaksanaan kesepakatan bersama
(MOU) dengan Batam, di bidang tenaga kerja, pariwisata, perdagangan
dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM); terlaksananya
penjajagan kerjasama dengan 1 (satu) daerah atau wilayah lain di luar
Subosukawonosraten yang potensial bagi kerjasama di bidang
Pengembangan Ekonomi Wilayah (PEW).
2. Target dan indikator capaian : terlaksananya pengiriman tenaga kerja
ke Batam (setidaknya 1 (satu) kali promosi bersama di Batam),
terlaksananya penjajagan kerjasama (setidaknya 1 (satu) kali rakor
dengan daerah atau wilayah yang menjadi calon mitra kerjasama.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Sekretariat Badan Kerjasama Antar
Daerah (BKAD), Sub-Sekretariat Badan Kerjasama Antar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Daerah (BKAD).
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait, Kadin, Asosiasi
terkait, sekolah-sekolah kejuruan atau perguruan tinggi.
D. Program Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Badan Kerjasama
Antar Daerah (BKAD)
1. Sasaran 2011-2014 : tersedianya informasi hasil monitoring dan
evaluasi tentang hasil-hasil kerjasama (output, outcome), tersedianya
feedback untuk perencanaan tahun berikutnya.
2. Target dan indikator capaian : terlaksananya monitoring 3 (tiga)
bulanan dan evaluasi tahunan Kerjasama Antar Daerah (KAD) di
Subosukawonosraten.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Bappeda, Bagian Pembangunan.
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait, Asosiasi dunia
usaha, Universitas.
D. STRATEGI MENINGKATKAN IKLIM BISNIS DAN INVESTASI
YANG KONDUSIF
Salah satu faktor utama yang menjadikan suatu wilayah menarik untuk
investasi adalah iklim usaha yang kondusif (khususnya terkait dengan aspek
regulasi/peraturan) dan tingkat layanan publik yang efisien (khususnya terkait
dengan aspek perijinan).
Guna mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Solo Raya,
diperlukan adanya harmonisasi kebijakan/pereturan yang ramah terhadap investasi
dan dunia usaha. Dalam hal ini kajian terhadap kebijakan/peraturan-peraturanyang
menghambat dunia usaha serta penciptaan prosedur serta layanan
berinvestasi/berusaha yang standar perlu untuk dipikirkan bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Strategi meningkatkan iklim bisnis dan investasi yang kondusif dijabarkan
kedalam 3 (tiga) program, program tersebut adalah sebagai berikut :
1. Harmonisasi peraturan dan kebijakan yang berdampak pada sektor
swasta dan investasi
2. Standarisasi persyaratan dan penyederhanaan pelayanan perijinan di
wilayah Subosukawonosraten.
3. Penguatan jejaring komunikasi PTSP dan bagian hukum di
Subosukawonosraten.
Pada setiap program yang terdapat dalam strategi meningkatkan iklim
bisnis dan investasi yang kondusif ada penjabaran tentang sasaran 2011-2014,
target dan indikator capaian, lembaga atau SKPD pengampu pada setiap program.
Penjabaran pada setiap program tentang sasaran 2011-2014, target dan
indikator capaian, serta lembaga pengampu tersebut sebagai berikut :
A. Harmonisasi Peraturan dan Kebijakan Yang Berdampak Pada Sektor
Swasta dan Investasi
1. Sasaran 2011-2014 : kepatuhan dan kesesuaian peraturan daerah yang
berdampak pada sektor swasta dan investasi dengan peraturan ditasnya
(nasional, propinsi).
2. Target dan indikator capaian : adanya peningkatan kepatuhan dan
kesesuaian regulasi pro investasi di daerah
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Forum Bagian Hukum
b. Lembaga / SKPD pendukung : PTSP Kabupaten/Kota, Bagian
Hukum Kabupaten/Kota, Bappeda, SKPD terkait
B. Standarisasi Persyaratan dan Penyederhanaan Pelayanan Perijinan di
Wilayah Subosukawonosraten
1. Sasaran 2011-2014 : Standarisasi persyaratan, proses perijinan dan
penyederhanaan perijinan yang dilayankan PTSP di wilayah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Subosukawonosraten
2. Target dan indikator capaian : ada peningkatan jumlah ijin yang
terstandarisasi dan tersederhanakan.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Forum PTSP
b. Lembaga / SKPD pendukung : PTSP di Kabupaten/Kota,
SKPD terkait.
C. Penguatan Jejaring Komunikasi PTSP dan Bagian Hukum di
Subosukawonosraten
1. Sasaran 2011-2014 : terlaksananya pertemuan forum PPTSP dan
forum bagian Hukum se Subosukawonosraten secara berkala.
2. Target dan indikator capaian : pertemuan secara berkala 3 (tiga) bulan
sekali.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Forum PTSP dan Forum Bagian
Hukum.
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait, PTSP di
Kabupaten/Kota, Bagian Hukum Kabupaten/Kota, Bappeda.
E. STRATEGI MELIBATKAN SEKTOR SWASTA, PERGURUAN
TINGGI DAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI
WILAYAH
Untuk mengembangkan Usaha Kecil Menengah (UKM) dibutuhkan
infrastruktur yang memadai, jasa layanan usaha dn keuangan serta lingkungan
kebijakan yang sesuai. Asosiasi dan kamar dagang di negara-negara berkembang
memiliki peran yang penting untuk mendukung Usaha Kecil Menengah (UKM)
dan mendorong terciptanya iklim investasi yang lebih baik. Dari hasil berbagai
diskusi dengan pelaku usaha, teridentifikasi bahwa peran dan fungsi asosiasi
masih dirasakan sangat lemah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Sebagai mitra pemerintah daerah dalam pengembangan ekonomi, peran
asosiasi perlu lebih diperkuat dan didukung melalui berbgai fasilitas kerjasama
dengan pihak terkait, khususnya dalam bidang penelitian dan pengembangan serta
penguatan kapasitas asosiasi.
Strategi melibatkan sektor swasta, perguruan tinggi dan perbankan dalam
pengembangan ekonomi wilayah dijabarkan kedalam 2 (dua) program, program
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan keterlibatan aktif asosiasi bisnis dan perbankan dalam
penentuan kebijakan pengembangan ekonomi.
2. Fasilitasi penciptaan jejaring antar asosiasi bisnis dan antara asosiasi
bisnis dengan lembaga-lembaga penelitian, lembaga keuangan dan
komunitas-komunitas bisnis.
Pada setiap program yang terdapat dalam strategi melibatkan sektor
swasta, perguruan tinggi dan perbankan dalam pengembangan ekonomi wilayah
ada penjabaran tentang sasaran 2011-2014, target dan indikator capaian, lembaga
atau SKPD pengampu pada setiap program.
Penjabaran pada setiap program tentang sasaran 2011-2014, target dan
indikator capaian, serta lembaga pengampu tersebut sebagai berikut :
A. Peningkatan Keterlibatan Aktif Asosiasi Bisnis dan Perbankan Dalam
Penentuan Kebijakan Pengembangan Ekonomi.
1. Sasaran 2011-2014 : terakomodasinya usulan/proposal dari asosiasi
bisnis untuk pengembangan ekonomi wilayah kedalam program Badan
Kerjasama Antar Daerah (BKAD)/Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di Kabupaten atau Kota.
2. Target dan indikator capaian : setidaknya 3 (tiga) usulan/proposal dari
asosiasi bisnis untuk pengembangan ekonomi wilayah diterima dan
diakomodasikan dalm program Badan Kerjasama Antar Daerah
(BKAD) atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten
atau Kota hingga tahun 2014 dan membawa dampak luas di berbagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
aspek.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Pokja UMKM dan pemasaran
wilayah BKAD, Dinas UMKM, Perindag dan Bappeda.
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait, DPPKAD,
Asosiasi dunia usaha, Perbankan, Kadin.
B. Fasilitasi Penciptaan Jejaring Antar Asosiasi Bisnis dan Antara Asosiasi
Bisnis Dengan Lembaga-Lembaga Penelitian, Lembaga Keuangan dan
Komunitas-Komunitas Bisnis
1. Sasaran 2011-2014 : terciptanya kerjasama antara asosiasi bisnis
dengan lembaga penelitian, lembaga pendidikan dan lembaga
keuangan melalui fasilitasi Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD).
2. Target dan indikator capaian : setidaknya 3 (tiga) asosiasi bisnis
difasilitasi untuk menjalin kerjasama dengan lembaga
penelitian/lembaga pendidikan/lembaga keuangan hingga tahun 2014..
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Pokja UMKM, Bappeda.
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait, Asosiasi dunia
usaha, Perbankan, Kadin, Perguruan tinggi.
F. STRATEGI PEMASARAN WILAYAH SECARA TERPADU
Di era globalisasi dan otonomi daerah, semua daerah atau wilayah dituntut
untuk mengoptimalkan faktor-faktor non mobile mereka ( seperti posisi geografis,
infrastruktur, budaya, sumber daya alam, regulasi/kebijakan dan lainnya yang
relevan) guna menarik faktor-faktor mobile (seperti modal, investasi, perusahaan
dan tenaga kerja terlatih) untuk masuk ke daerah atau wilayah yang bersangkutan.
Tujuan utama dari upaya ini adalah untuk menjadikan daerah/wilayah menjadi
lebih kompetitif dibandingkan dengan wilayah lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Sejauh ini upaya untuk memasarkan Subosukawonosraten masih bersifat
parsial dan insidentil. Disamping tidak didukung dengan data potensi yang ter
update, juga belum adanya strategi komprehensif untuk pemasaran wilayah
Subosukawonosraten.
Strategi pemasaran wilayah secara terpadu dijabarkan kedalam 3 (tiga)
program, program tersebut adalah sebagai berikut :
1. Penguatan sistem informasi, database dan alat-alat promosi potensi
wilayah Subosukawonosraten yang lebih akurat dan layak pasar
(marketable).
2. Fasilitasi peningkatan kualitas serta inovasi produk dan jasa pada
sektor-sektor potensial di Subosukawonosraten.
3. Fasilitasi penguatan jejaring pemasaran bersama, baik di tingkat
regional/propinsi maupun dengan daerah lain (kerjasama promosi
dengan Yogyakarta, Jakarta dan sebagainya).
Pada setiap program yang terdapat dalam strategi pemasaran wilayah
secara terpadu ada penjabaran tentang sasaran 2011-2014, target dan indikator
capaian, lembaga atau SKPD pengampu pada setiap program.
Penjabaran pada setiap program tentang sasaran 2011-2014, target dan
indikator capaian, serta lembaga pengampu tersebut sebagai berikut :
A. Penguatan Sistem Informasi, Database dan Alat-alat Promosi Potensi
Wilayah Subosukawonosraten Yang Lebih Akurat dan Layak Pasar
(marketable)
1. Sasaran 2011-2014 : tersedianya informasi mengenai potensi ekonomi
Subosukawonosraten yang lebih akurat dan layak pasar (marketable),
meningkatnya partisipasi lembaga terkait dalam penguatan sistem
informasi, database dan alat-alat promosi wilayah
Subosukawonosraten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2. Target dan indikator capaian : peningkatan jumlah data dan informasi
sektor potensial di wilayah Subosukawonosraten, dari 4 (empat) sektor
potensial (pertanian, perdagangan dan jasa, pariwisata, industri)
dengan lebih terperinci dan mendalam.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Pokja pemasaran wilayah Badan
Kerjasama Antar Daerah (BKAD) dan Bappeda.
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait dengan 4 (empat)
sektor pada target dan indikator capaian, DPPKAD, Asosiasi
dunia usaha, Kadin, FEDEP.
B. Fasilitasi Peningkatan Kualitas Serta Inovasi Produk dan Jasa Pada Sektor-
sektor Potensial di Subosukawonosraten
1. Sasaran 2011-2014 : meningkatnya kualitas produk dan jasa di 4
(empat) sektor potensial (pertanian, perdagangan dan jasa, pariwisata,
industri).
2. Target dan indikator capaian : peningkatan kualitas produk dan jasa di
4 (empat) sektor potensial (pertanian, perdagangan dan jasa,
pariwisata, industri)
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Pokja pemasaran wilyah Badan
Kerjasama Antar Daerah (BKAD) dan Bappeda.
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait dengan 4 (empat)
sektor dan DPPKAD.
C. Fasilitasi Penguatan Jejaring Pemasaran Bersama, Baik Di Tingkat
Regional/Propinsi Maupun Dengan Daerah Lain (kerjasama promosi
dengan Yogyakarta, Jakarta dan sebagainya)
1. Sasaran 2011-2014 : terciptanya jejaring pemasaran untuk
sektor/produk/komoditas unggulan baik di tingkat regional/propinsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
maupun dengan daerah lain di luar Subosukawonosraten.
2. Target dan indikator capaian : peningkatan jumlah jejaring yang
difasilitasi dari 2 (dua) sektor/bidang yaitu pariwisata dan litbang,
menjadi 5 (lima) bidang yaitu ditambah bidang ekonomi wilayah,
penguatan UMKM bidang permodalan (KKMB) dan forum
ketenagakerjaan.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Bappeda.
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait, DPPKAD,
Perbankan, Asosiasi dunia usaha dan FEDEP.
G. STRATEGI MENDUKUNG PERCEPATAN PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR LOKAL
Diyakini bahwa investasi infrastruktur dapat menstimulasi pertumbuhan
ekonomi. Namun, di sisi lain pertumbuhan ekonomi yang diperoleh masih
menjadi kendala untuk melakukan investasi infrastruktur lebih jauh.
Saat ini, infrastruktur di Subosukawonosraten masih jauh dari memadai
untuk bisa menggaet investor maupun untuk mendukung pengembangan ekonomi
secara lebih luas. Memang permasalahan infrastruktur ini bukan hanya dihadapi
oleh Subosukawonosraten saja, namun sudah menjadi masalah nasional, misalnya
terkait dengan krisis energy (pasokan listrik), jaringan jalan dan transportasi, serta
air bersih. Kedepan diharapkan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD) bisa
berperan dalam memfasilitasi
Strategi mendukung percepatan pengembangan infrastruktur lokal
dijabarkan ke dalam 2 (dua) program, program tersebut adalah sebagai berikut :
1. Fasilitasi koordinasi perencanaan dan pemecahan permasalahan dalam
pengembangan infrastuktur pendukung pengembangan ekonomi
wilayah (transportasi, telekomunikasi, jaringan listrik dan air bersih).
2. Fasilitasi penciptaan jejaring bagi pengembang kawasan agropolitan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
klaster dan sentra produksi.
Pada setiap program yang terdapat dalam strategi mendukung percepatan
pengembangan infrastruktur lokal ada penjabaran tentang sasaran 2011-2014,
target dan indikator capaian, lembaga atau SKPD pengampu pada setiap program.
Penjabaran pada setiap program tentang sasaran 2011-2014, target dan
indikator capaian, serta lembaga pengampu tersebut sebagai berikut :
A. Fasilitasi Koordinasi Perencanaan dan Pemecahan Permasalahan Dalam
Pengembangan Infrastuktur Pendukung Pengembangan Ekonomi Wilayah
(transportasi, telekomunikasi, jaringan listrik dan air bersih).
1. Sasaran 2011-2014 : tersusunnya identifikasi permasalahan dan
database rencana pengembangan infrastruktur pendukung
pengembangan ekonomi wilayah.
2. Target dan indikator capaian : tersedianya rekomendasi bagi
pemecahan permasalahan setidaknya pada 2 (dua) aspek infrastruktur
(transportasi/telekomunikasi/jaringan listrik dan air bersih) sampai
tahun 2014.
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Pokja Manajemen Wilayah.
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait, Asosiasi dunia
usaha, Perbankan, Kadin, FEDEP.
B. Fasilitasi Penciptaan Jejaring Bagi Pengembang Kawasan Agropolitan,
Klaster dan Sentra Produksi.
1. Sasaran 2011-2014 : terciptanya jejaring pemerintah dan swasta bagi
pengembangan klaster-klaster dan sentra produksi komoditas
unggulan.
2. Target dan indikator capaian : setidaknya 2 (dua) klaster/sentra
produksi produk potensial difasilitasi pengembangan jejaringnya, baik
jejaring antar pelaku usaha maupun dengan Pemerintah Daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
3. Lembaga atau SKPD pengampu :
a. Lembaga / SKPD utama : Pokja UMKM, Bappeda bidang
ekonomi.
b. Lembaga / SKPD pendukung : SKPD terkait (Dinas Perindag,
UMKM, Badan Kerjasama Antar Daerah bagian kerjasama,
DPPKAD), Asosiasi dunia usaha, FEDEP, Kadin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat diambil kesimpulan secara garis besar bahwa
perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi wilayah
tahun 2011-2014 dilaksanakan dengan 5 (lima) strategi, yaitu :
1. Penguatan kelembagaan Badan Kerjasama Antar Daerah (BKAD
Subosukawonosraten).
2. Meningkatkan iklim bisnis dan investasi yang kondusif.
3. Melibatkan sektor swasta, perguruan tinggi dan perbankan dalam
pengembangan ekonomi wilayah.
4. Pemasaran wilayah secara terpadu.
5. Mendukung percepatan pengembangan infrastruktir lokal.
Perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan ekonomi
wilayah tahun 2011-2014 sudah dilaksanakan dan sudah berjalan selama 2 (dua)
tahun.
B. SARAN
Supaya perencanaan Subosukawonosraten dalam bidang pengembangan
ekonomi wilayah tahun 2011-2014 dapat berjalan lancar, maka diperlukan
dilakukan monitoring pada pelaksanaan setiap strategi yang dijalankan, laporan
monitoring dapat dilakukan 1 (satu) tahun sekali pada waktu rapat koordinasi
dengan pihak-pihak yang terkait dalam perencanaan Subosukawonosraten dalam
bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014. Dengan adanya
monitoring dapat mengantisipasi kesalahan yang mungkin terjadi dalam
pelaksanaan strategi-strategi pada perencanaan Subosukawonosraten dalam
bidang pengembangan ekonomi wilayah tahun 2011-2014 dan dapat dijadikan
evaluasi untuk tahun-tahun berikutnya.