PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA RSUD …
Transcript of PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA RSUD …
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA RSUD
TANGERANG SELATAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Strata Satu
FAIZ RAMADHAN
11140930000104
Dosen Pembimbing:
1. Nur Aeni Hidayah, MMSI
2. Elvi Fetrina, MIT
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441H/2019
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
Faiz Ramadhan 11140930000104, Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Pada RSUD Tangerang Selatan. Dibawah bimbingan Nur Aeni Hidayah,
MMSI, dan Elvi Fetrina, MIT.
RSUD Tangerang Selatan adalah salah satu fasilitas penyedia pelayanan
kesehatan dibawah Dinas Kesehatan pemerintah kota Tangerang Selatan. Dalam
menyediakan pelayanan kesehatan, RSUD Tangerang Selatan memiliki pelayanan
kesehatan yang lengkap dari berbagai poli kesehatan. Dalam menjalankan
kegiatan operasionalnya, masalah muncul mulai dari lingkup integrasi data rumah
sakit, sumber daya manusia serta gangguan pada aplikasi dan website rumah sakit.
Data yang tidak terintegrasi berdampak pada performa pelayanan rumah sakit
yang terganggu diantaranya menyebabkan antrian pasien yang panjang, duplikasi
data serta registrasi ulang pasien yang sudah mendaftar. Sumber daya manusia di
rumah sakit yang masih belum banyak berkompeten dalam bidang IT
menyebabkan pengembangan riset dalam bidang IT menjadi terhambat. Semua
permasalahan yang terjadi mengakibatkan dampak negatif diantaranya adalah
menurunkan performa kepuasan pasien sampai menurunkan daya saing rumah
sakit diantara penyedia pelayanan kesehatan lainnya di kota Tangerang Selatan.
Untuk itu, dilakukan sebuah penelitian berupa perencanaan strategis sistem
informasi menggunakan metode Tozer sebagai solusi terhadap permasalahan yang
berhasil diidentifikasi. Metode PSSI versi Tozer yang terdiri dari fase 0 hingga
fase 4 mampu mengurai permasalahan yang terjadi serta dapat menghasilkan
solusi berupa portofolio serta roadmap pengembangan strategi sistem informasi
yang sesuai untuk kegiatan operasional di RSUD Tangerang Selatan.
Kata kunci: RSUD Tangerang Selatan, pelayanan, kesehatan, integrasi data,
daya saing, perencanaan strategis, roadmap, portofolio, Tozer.
V Bab + 147 Halaman + 11 Gambar + 43 Tabel + Daftar Pustaka (1990;2016) +
Lampiran.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada RSUD
Tangerang Selatan”. Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar sarjana
strata satu pada program studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah mendapat banyak bantuan dan
bimbingan serta semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
Terkhusus juga kepada bapak Dr. Agus Salim mantan Dekan FST 2014-2018,
guru sekaligus sahabat berpetualang saya.
2. Bapak A’ang Subiyakto, PhD, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi, dan Ibu Nidaul Hasanati, MMSI selaku
Sekretaris Program Studi yang saya banggakan.
3. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI dan Ibu Elvi Fetrina, MIT selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan kritik dan saran bagi isi konten skripsi
serta kesabaran, ilmu dan waktunya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Orang tua penulis, Ibu Mina Triana dan Bapak Uripto yang menjadi motivasi
saya selama ini serta selalu memberikan semangat dan doa yang tiada henti.
Penulis tidak akan lelah untuk membuat bangga dikemudian hari.
vi
5. Keluarga saya para staff FST bagian akademik yang banyak membantu,
kepada mba Ria, mba Ani, mba Oke, bang Kacu, dan kepada mama Istianah
Wachid. Terima kasih sudah mau direpotkan dan banyak sekali membantu.
6. Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu
selama masa studi di UIN Jakarta.
7. Dinas Pariwisata Tangerang Selatan khususnya kepada ibu Maya Elsera
selaku kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Tangerang Selatan.
8. Pihak RSUD Tangerang Selatan yang membantu pengembangan skripsi
khususnya kepada ibu dr. Allin Hendalin Mahdaniar selaku Direktur RSUD
Tangerang Selatan dan ibu Dewi Juvinta selaku Staff IT RSUD.
9. Teman-teman satu angkatan prodi Sistem Informasi yang sudah merangkai
cerita di bangku perkuliahan.
10. Tim Kambing Racing Evolution selaku kawan-kawan.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
hingga terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk itu kiranya
pembaca dapat memaklumi atas kekurangan dalam karya. Akhir kata penulis
berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya.
Jakarta, Agustus 2019
FAIZ RAMADHAN
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN UJIAN ......................................... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN ................................... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ............................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................. v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah .......................................................... 9
1.3. Batasan Masalah ..................................................................................... 10
1.4. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................. 11
1.6. Metodologi Penelitian ............................................................................ 12
1.6.1. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 12
1.6.2. Metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi ............................ 13
1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................. 14
BAB II ................................................................................................................... 15
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 15
2.1. Konsep Dasar Perencanaan Strategis ..................................................... 15
2.1.1. Definisi Perencanaan ....................................................................... 15
2.1.2. Definisi Strategi .............................................................................. 16
2.1.3. Tingkatan Strategi ........................................................................... 17
2.1.4. Definisi Perencanaan Strategis ........................................................ 19
2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi ............................................................. 21
2.2.1. Pengertian Sistem ............................................................................ 21
2.2.2. Pengertian Informasi ....................................................................... 22
viii
2.2.3. Definisi Sistem Informasi ............................................................... 22
2.3. Perencanaan Strategis Sistem Informasi ................................................ 24
2.3.1. Definisi Perencanaan Strategis Sistem Informasi ........................... 24
2.3.2. Lingkup Perencanaan Strategis Sistem Informasi........................... 25
2.4. Metodologi Dalam Perencanaan Strategis SI/TI .................................... 26
2.4.1. Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI versi Wetherbe ............... 26
2.4.2. Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI versi James Martin ......... 27
2.4.3. Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI versi Ward and Peppard 28
2.4.4. Perencanaan Strategis SI/TI versi Tozer ......................................... 29
2.5. Metode Analisis ...................................................................................... 31
2.5.1. Analisis SWOT ............................................................................... 32
2.5.2. Analisis PESTEL ............................................................................ 32
2.5.3. Analisis McFarlan Strategic Grid.................................................... 36
2.5.4. Analisis Critical Success Factors (CSF) ........................................ 36
2.5.5. Analisis Value Chain....................................................................... 37
BAB III .................................................................................................................. 39
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 39
3.1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 39
3.2. Metodologi Perencanaan Strategis versi Tozer ...................................... 44
3.2.1. Fase 0 - Menentukan konteks dan ruang lingkup ........................... 45
3.2.2. Fase 1 – Menentukan informasi bisnis dan kebutuhan pendukungnya
45
3.2.3. Fase 2 – Mengevaluasi kesesuaian sistem dengan kebutuhan bisnis
saat ini dan mengindentifikasikan pilihan solusi. ....................................... 45
3.2.4. Fase 3 – Menentukan solusi strategis. ............................................. 46
3.2.5. Fase 4 – Menyiapkan dan menentukan rencana implementasi. ...... 46
3.3. Kerangka Penelitian ............................................................................... 48
BAB IV ................................................................................................................. 49
PEMBAHASAN ................................................................................................... 49
4.1. Gambaran Umum Institusi ..................................................................... 49
4.1.1. Sejarah Singkat................................................................................ 49
4.1.2. Logo Institusi .................................................................................. 51
ix
4.1.3. Struktur Organisasi ......................................................................... 52
4.2. Hasil dan Pembahasan PSSI ................................................................... 55
4.2.1. Fase 0 – Menentukan Konteks dan Ruang Lingkup ....................... 55
4.2.2. Fase 1 – Menentukan Informasi Bisnis dan Kebutuhan Pendukung70
4.2.3. Fase 2 – Mengevaluasi Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Bisnis
Saat ini dan Mengidentifikasi SI/TI .............................................................. 79
4.2.4. Fase 3 – Menentukan Solusi Strategis ............................................ 83
4.2.5. Fase 4 – Menyiapkan dan melakukan rencana implementasi ....... 116
BAB V ................................................................................................................. 131
PENUTUP ........................................................................................................... 131
5.1. Kesimpulan ........................................................................................... 131
5.2. Saran ..................................................................................................... 132
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 134
LAMPIRAN ........................................................................................................ 137
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1: Google Review RSUD Tangerang Selatan .................................................... 5
Gambar 2. 1: Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI ..................... 26
Gambar 2. 2: The Generic Value Chain (Ward & Peppard, 2003) ................................... 38
Gambar 3. 1: Kerangka Penelitian .................................................................................... 48
Gambar 4. 1: Logo RSUD Tangerang Selatan .................................................................. 51
Gambar 4. 2: Struktur Organisasi RSUD Tangerang Selatan ........................................... 52
Gambar 4. 3: Analisis Value Chain .................................................................................. 67
Gambar 4. 4: Arsitektur Informasi RSUD Tangerang Selatan ......................................... 81
Gambar 4. 5: Skema jaringan sistem berjalan saat ini ...................................................... 81
Gambar 4. 6: Usulan Skema Jaringan Komputer ............................................................ 115
Gambar 4. 7: Usulan Struktur Organisasi ....................................................................... 128
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1: Jumlah pengguna aplikasi fasilitas RSUD Tangerang Selatan tahun 2018
(sumber: Arsip bagian IT RSUD Tangerang Selatan) ........................................................ 4
Tabel 2. 1: Fase Perencanaan Strategis SI/TI versi Tozer ................................................ 29
Tabel 2. 2: McFarlan Strategic Grid ................................................................................ 36
Tabel 3. 1: Studi Literatur Sejenis .................................................................................... 41
Tabel 4. 1: Tahapan Penelitian .......................................................................................... 55
Tabel 4. 2: Matriks SWOT ................................................................................................ 64
Tabel 4. 3: CSF Tujuan Utama RSUD Tangerang Selatan ............................................... 72
Tabel 4. 4: Penjelasan Tujuan Kelompok Fungsional ...................................................... 73
Tabel 4. 5: CSF Bagian Kelompok Fungsional ................................................................ 74
Tabel 4. 6: Penjelasan Tujuan Bagian Tata Usaha ............................................................ 75
Tabel 4. 7: CSF Bagian Tata Usaha .................................................................................. 75
Tabel 4. 8: Penjelasan Tujuan Bidang Pelayanan Medis .................................................. 76
Tabel 4. 9: CSF Bidang Pelayanan Medis ........................................................................ 76
Tabel 4. 10: Penjelasan Tujuan Bidang Keperawatan ...................................................... 77
Tabel 4. 11: CSF Bidang Keperawatan ............................................................................. 77
Tabel 4. 12: Penjelasan Tujuan Bidang Penunjang ........................................................... 78
Tabel 4. 13: CSF Bidang Penunjang ................................................................................. 78
Tabel 4. 14: Spesifikasi Hardware RSUD Tangerang Selatan .......................................... 79
Tabel 4. 15: Portfolio Aplikasi SI ..................................................................................... 82
Tabel 4. 16: Kebutuhan Informasi Kelompok Fungsional ................................................ 84
Tabel 4. 17: Kebutuhan Informasi Bagian Tata Usaha ..................................................... 85
xii
Tabel 4. 18: Kebutuhan Informasi Bidang Pelayanan Medis ........................................... 87
Tabel 4. 19: Kebutuhan Informasi Bidang Keperawatan .................................................. 89
Tabel 4. 20: Kebutuhan Informasi Bidang Penunjang ...................................................... 91
Tabel 4. 21: Solusi strategi aplikasi dan database ............................................................ 93
Tabel 4. 22: Tabel Usulan Portofolio SI ........................................................................... 99
Tabel 4. 23: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi Kelompok Fungsional
........................................................................................................................................ 104
Tabel 4. 24: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi Bagian Tata Usaha .. 105
Tabel 4. 25: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi bidang Pelayanan Medis
........................................................................................................................................ 106
Tabel 4. 26: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi bidang Keperawatan 108
Tabel 4. 27: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi bidang Penunjang .... 111
Tabel 4. 28: Tabel Usulan Perangkat Keras .................................................................... 113
Tabel 4. 29: Rencana Implementasi SI/TI ...................................................................... 116
Tabel 4. 30: Rencana Implementasi SI/TI ...................................................................... 117
Tabel 4. 31: Biaya Tim Pelaksanaan proyek Website ..................................................... 118
Tabel 4. 32: Biaya Tim Pelaksanaan proyek Mobile Application ................................... 119
Tabel 4. 33: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Pelayanan Medis .................................. 120
Tabel 4. 34: Biaya Tim Pelaksanaan proyek Mobile Clinical Assistant ......................... 121
Tabel 4. 35: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Tata Usaha ........................................... 122
Tabel 4. 36: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Keperawatan ........................................ 123
Tabel 4. 37: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Penunjang ............................................ 124
Tabel 4. 38: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Research & Development .................... 125
Tabel 4. 39: Rencana implementasi jaringan komputer usulan ...................................... 127
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan informasi pada era globalisasi adalah hal yang mutlak karena
pada era ini teknologi diterapkan pada seluruh aspek kehidupan dan arus
informasi bergulir sangat cepat dan sebab itu kebutuhan informasi yang akurat
(precision) dan dapat dipercaya (reliable) adalah hal yang diperlukan dalam
berorganisasi atau menjalankan usaha. Sistem teknologi informasi juga
berfungsi sebagai alat untuk berkompetisi dengan pesaing lainnya, yaitu
membuat organisasi mampu mendapatkan keunggulan kompetitif. Sistem
teknologi informasi yang digunakan untuk mengunggulkan persaingan ini
disebut dengan sistem informasi strategik (Jogiyanto, 2005). Ada tiga sasaran
utama dari upaya penerapan SI/TI dalam suatu organisasi/perusahaan yaitu
memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang
mengelola informasi, meningkatkan efektifitas manajemen dengan memenuhi
kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan serta memperbaiki daya
saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah
cara berbisnis (Ward and Peppard, 2002).
Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portofolio
aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam
pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan
strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan
kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain
2
itu, perencanaan strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan
kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan
strategi bisnis, bahkan mencari peluang bisnis baru melalui penerapan
teknologi yang inovatif (Ward & Peppard, 2002).
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom terbentuk pada akhir
tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang,
berdasarkan Undang-undang nomor 51 tahun 2008 tentang pembentukan Kota
Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26 November 2008. Dilansir
dari situs resmi pemerintah, Kota Tangerang Selatan memiliki visi
terwujudnya Tangsel Kota Cerdas, Berkualitas dan Beradaya Saing Berbasis
Teknologi dan Inovasi melalui penerapan Kota berkonsep SMART CITY yaitu
Kota yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata
kelola sehari-hari, dengan tujuan untuk memperbaiki pelayanan publik.
Dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, pemerintah Kota Tangerang Selatan telah
memperbanyak dan memperbaiki fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah
Kota Tangerang Selatan, salah satunya adalah pembangunan Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) untuk mewujudkan pelayanan kesehatan bagi warga
Kota Tangerang Selatan. RSUD Tangerang Selatan memiliki tujuan untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal sesuai dengan visi misi kota
Tangerang Selatan serta untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Ini menjadi suatu tantangan bagi RSUD Kota Tangerang Selatan agar bisa
3
menjadi lembaga penunjang yang dipercaya oleh masyarakat dalam hal
peningkatan pelayanan kesehatan.
Berdasarkan wawancara pada tanggal 5 Januari dengan pihak RSUD
Tangerang Selatan, saat ini rumah sakit tersebut memiliki aplikasi SMS
Gateway dan pendaftaran Online melalui website yang digunakan pasien
untuk mendaftar layanan berobat, aplikasi Sistem Informasi Rumah Sakit
(SIMRS) untuk petugas di rumah sakit, dan juga website untuk media
informasi. Pihak RSUD menyatakan belum ada portofolio tentang
Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang dapat mengintegrasikan
aplikasi-aplikasi yang ada saat ini sehingga masih terdapat banyak
permasalahan dalam implementasi aplikasi-aplikasi layanan rumah sakit
tersebut. Contohnya adalah duplikasi data akibat belum terintegrasinya
pelayanan SMS dan pendaftaran online melalui website yang mengakibatkan
kuota pasien berkurang sehingga mengganggu kegiatan operasional pelayanan
karena harus kembali mengecek ulang data pasien. Kendala lainnya yaitu
sering terjadinya human error dalam penginputan, seperti kesalahan
penginputan data, ataupun penginputan data yang double yang dilakukan oleh
pegawai rumah sakit dan juga adanya bugs/kesalahan seperti aplikasi secara
tiba-tiba mengalami hang yang menyababkan aplikasi tidak dapat diakses. Hal
ini terjadi karena belum adanya sistem informasi yang dapat mengintegrasikan
data antar bidang di rumah sakit.
Permasalahan lain terjadi pada hosting website yang masih berada di
Kominfo Tangerang Selatan sehingga seringkali website tersebut tidak dapat
4
diakses ketika terjadi perpindahan server secara tiba-tiba serta Content
Mangement System dari website yang tidak kompatibel. Jaringan Internet pada
RSUD juga terkadang mengalami down yang mengakibatkan terganggunya
proses operasional keseluruhan di RSUD. Tidak jelasnya tugas pokok dan
fungsi dari SDM di bagian TI juga mengakibatkan kurang maksimalnya
proses kerja karena bagian TI tidak memiliki tujuan kerja yang berfokus pada
pengembangan SI/TI dirumah sakit.
Permasalahan-permasalahan tersebut berpengaruh terhadap penilaian
masyarakat terhadap kinerja RSUD karena pengguna aplikasi tersebut
sangatlah banyak baik dari pasien maupun dari pegawai rumah sakit yang
mana bertujuan memudahkan kegiatan pelayanan dan operasional.
Tabel 1. 1: Jumlah pengguna aplikasi fasilitas RSUD Tangerang Selatan
tahun 2018 (sumber: Arsip bagian IT RSUD Tangerang Selatan)
Data jumlah penggunaan Aplikasi di RSUD Tangerang Selatan
(Per 2018)
SIMRS (Sistem Informasi Rumah Sakit) 449
SMS Gateaway 20.368
Online Registration 921
Dilansir dari artikel di Metrotvnews.com yang membahas tentang
pelayanan di RSUD Tangerang Selatan, banyaknya masyarakat yang datang
untuk berobat secara murah tidak didukung dengan kualitas layanan, sarana,
dan prasarana yang memadai dari pihak RSUD. Banyak pasien yang berobat
mengeluhkan masalah layanan yang buruk, serta tenaga ahli yang terbatas
yang mengakibatkan penumpukan pasien. Hal ini berdampak pada tingkat
kepuasan dan kepercayaan pasien yang menyebabkan banyak pasien lebih
memilih untuk berobat di rumah sakit lain yang dirasa memiliki kualitas
5
pelayanan dan infrastruktur yang lebih baik. Hal ini juga dibuktikan dengan
masih kurangnya RSUD Tangerang Selatan mendapatkan ulasan yang positif
lewat media google review (diakses tanggal 21 Juli 2019) dengan hanya
mendapatkan bintang 3.1 dari total 5 keseluruhan.
Gambar 1. 1: Google Review RSUD Tangerang Selatan
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis tertarik untuk membuat suatu
perencanaan strategis sistem informasi untuk diimplementasikan pada RSUD
Tangerang Selatan. Rencana strategis ini bisa dijadikan acuan untuk
menguraikan permasalahan yang terjadi dan juga sebagai rencana jangka
panjang pengembangan bisnis dan SI/TI di RSUD Tangerang Selatan
sehingga mampu meningkatkan nilai kompetitif melalui pemanfaatan SI/TI.
Dalam ajaran Islam, konsep perencanaan terdapat dalam firman Allah
SWT yang memerintahkan manusia untuk memperhatikan (merencanakan)
6
apa yang akan diperbuatnya untuk hari esok agar manusia dapat menjadi lebih
baik dari waktu ke waktu serta tetap bertakwa kepada Nya. Dalam surat Al
Hasyr ayat 18 Allah SWT berfirman :
(١٨)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr : 18 )
Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dengan melakukan
perencanaan sistem informasi, diantaranya adalah akan dihasilkan portofolio
aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing unit di RSUD
sehingga investasi yang akan dikeluarkan oleh pihak manajemen dapat
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kelangsungan bisnis.
Manfaat lain yang didapat dengan adanya penelitian ini adalah implementasi
sistem informasi akan sesuai dengan visi, misi dan tujuan dari RSUD
Tangerang Selatan, selain itu dengan perencanaan sistem informasi dapat
membantu perusahaan menyelesaikan permasalahan saat ini dan
mengantisipasinya di masa depan. Perencanaan kedepan akan membantu
institusi untuk mendapatkan sumber daya, serta kemampuan untuk dapat
melayani masyarakat secara lebih baik.
Ada banyak metode dalam membuat suatu perencanaan strategis sistem
informasi, salah satunya adalah metode Tozer. Metode Tozer menurut Noran
7
(2006) memiliki kelebihan dengan konsep pemikiran yang berisi pendekatan
secara praktis dan formal yang ditujukan pada skala manajemen menengah
dan cocok diterapkan untuk segala bidang bisnis, baik perdagangan,
organisasi, industri, keuangan, ataupun pelayanan umum. Dalam
penggunaannya langkah-langkah yang dibuat ini didasarkan pada konsep
strategi bisnis yang menentukan perencanaan yang baik agar sistem informasi
dan teknologi informasi yang nanti akan digunakan mampu meningkatkan
kinerja RSUD Kota Tangerang Selatan.
Penelitian tentang perencanaan strategi SI/TI pada suatu masalah
sebelumnya telah dilakukan oleh beberapa penulis lain diantaranya
Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pada
Perusahaan Otomotif Dengan Metodologi Tozer oleh Dani Wijaya. Penelitian
tersebut menghasilkan output berupa perancangan perencanaan strategis
sistem informasi secara sederhana dan cocok sebagai sarana penunjang bisnis
pada perusahaan otomotif. Penelitian tentang PSSI juga sudah dilakukan oleh
oleh Andri Wijaya dan Arif Aliyanto dengan judul Penerapan Metodologi
Tozer Dalam Perencanaan Strategis SI/TI Pada Sekolah Tinggi Teknik Musi
yang membahas model perencanaan strategis yang bisa diterapkan pada
institusi pendidikan tinggi. Penelitian lain di sektor pelayanan publik
menggunakan metode Tozer pernah dilakukan oleh Muhammad Firdaus
dengan judul Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Studi Kasus PDAM
Jaya). Penelitian ini berfokus pada perencanaan strategis yang bisa membantu
perusahaan daerah dalam melakukan pelayanan public. Penelitian yang
8
menggunakan metode Tozer ini merupakan upaya untuk membuat
perencanaan strategis sistem informasi beserta portofolio aplikasi yang sangat
praktis dan formal per tahapan fase dengan metode tersebut yang bisa
memberikan dampak maksimal yang bisa menyatukan seluruh aspek
pendukung dalam pencapaian strategi bisnis untuk meningkatkan nilai
kompetitif. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap
kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah
strategis.
Referensi jurnal Internasional yang mendukung penelitian sejenis
diantaranya adalah Steps Towards Effective IT Governance: Strategic IT
Planning, Evaluation and Benefits Management by Judy McKay, Peter
Marshall, and Lisa Smith. Jurnal tersebut membahas evaluasi penerapan
perencanaan strategis sistem informasi yang sudah berjalan di pemerintahan.
Dijelaskan pada jurnal tersebut bahwa perencanaan strategis SI/TI
mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi
organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan
strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja
bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan strategi bisnis,
bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan membuat penelitian
skripsi dengan judul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada RSUD
Tangerang Selatan”.
9
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka didapat beberapa
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Terdapat duplikasi data yang terjadi di sistem informasi RSUD
Tangerang Selatan.
2. Permasalahan dalam mengintegrasikan informasi dari satu unit ke unit
lain di RSUD Tangerang Selatan.
3. Sering terjadi human error pada aplikasi Sistem Informasi Rumah
Sakit yang mengakibatkan kesalahan penyajian data.
4. Adanya bugs yang terjadi pada aplikasi RSUD Tangerang Selatan.
5. Permasalahan hosting dan penyajian konten informasi di RSUD
Tangerang Selatan.
6. Kurang jelasnya tugas pokok dan fungsi bagian TI rumah sakit.
7. Menganalisis strategi sistem informasi yang akan dirancang pada
RSUD Tangerang Selatan, kemudian menilai apakah dengan strategi
sistem informasi yang akan dirancang tersebut dapat mengatasi
masalah yang terjadi serta mendukung RSUD Tangerang Selatan untuk
bersaing dengan penyedia jasa di bidang pelayanan kesehatan lainnya.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang akan dibahas yaitu bagaimana merancang perencanaan
strategis SI/TI yang dapat memaksimalkan proses bisnis pada RSUD
Tangerang Selatan dengan metode Tozer?
10
1.3. Batasan Masalah
Pada rumusan masalah di atas, maka didapat batasan masalah pada
penelitian ini yaitu:
1. Penelitian dilakukan hanya dalam lingkup RSUD Tangerang Selatan.
2. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Tozer sebagai metode
penelitian.
3. Hasil dari pembahasan analisis ini adalah portofolio perencanaan strategis
SI/TI untuk RSUD Tangerang Selatan.
4. Tools perencanaan strategis SI/TI yang digunakan adalah analisis SWOT,
PESTEL, Value Chain, Critical Success Factors (CSF), dan McFarlan
Strategic Grid.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat solusi melalui portofolio Perencanaaan Strategis Sistem Informasi
agar data di rumah sakit dapat terintegrasi dengan baik dan mencegah
duplikasi atau salah penginputan data.
2. Memperbaiki penyajian konten rumah sakit melalui pengelolaan website
rumah sakit dan penambahan fitur aplikasi untuk memperbaiki kualitas
pelayanan yang lebih baik.
3. Menjabarkan tugas pokok dan fungsi bagian TI di rumah sakit agar
pengembangan SI/TI di rumah sakit dapat lebih efektif dan efisien.
4. Meningkatkan nilai kompetitif rumah sakit melalui penerapan PSSI.
11
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang bisa didapatkan oleh penulis, universitas dan
organisasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
1. Penulis dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah dipelajari
selama di perkuliahan.
2. Penulis dapat mengambil manfaat praktek langsung dalam dunia
profesional.
3. Penelitian ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas
analisis penulis.
b. Bagi Universitas
1. Dengan adanya penelitian ini, dapat melengkapi penelitian-
penelitian yang ada sebelumnya.
2. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi akademisi yang ingin
membuat penelitian serupa.
3. Penelitian ini diharapkan bisa membantu pihak universitas dalam
pengambilan keputusan untuk mengembangkan diri menjadi
universitas riset dan mewujudkan visi misi universitas.
c. Bagi Organisasi
1. Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan saran, pemikiran dan
sebagai referensi untuk selanjutnya dapat digunakan pada lingkup
RSUD Tangerang Selatan.
12
2. Hasil rancangan strategi diharapkan bisa bermanfaat dalam
pengambilan keputusan dalam jangka panjang kedepan.
3. Penelitian ini dapat menjadi referensi organisasi untuk
menghasilkan kinerja lebih unggul.
1.6. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan sebuah cara untuk mengetahui hasil
dari sebuah permasalahan yang spesifik, dimana permasalahan tersebut
disebut juga dengan permasalahan penelitian.
1.6.1. Metode Pengumpulan Data
Berikut adalah metode yang dilakukan dalam pengumpulan data:
a. Observasi
Metode observasi dilakukan peneliti dengan cara mengamati secara
langsung permasalahan serta proses bisnis yang terjadi pada objek
penelitian yaitu di RSUD Tangerang Selatan yang beralamat di Jl.
Raya Pajajaran No. 101, Pamulang Barat, Kec. Pamulang, Kota
Tangerang Selatan, Banten terhitung sejak bulan November 2018
sampai dengan Februari 2019 sehingga dapat tersaji data dan
konten penelitian yang dapat membantu tersajinya laporan
penelitian.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan langsung dengan dr. Allin Hendalin
Mahdaniar selaku pelaksana tugas direktur RSUD Tangerang
13
Selatan serta dengan ibu Dewi Justa selaku staff bidang TI RSUD
Tangerang Selatan.
c. Studi Pustaka
Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana
setelah seorang peneliti menetapkan topik penelitian, langkah
selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori
yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam pencarian teori,
peneliti mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari
kepustakaan yang berhubungan. Sumber-sumber kepustakaan
diperoleh dari buku, jurnal, hasil-hasil penelitian (skripsi dan tesis),
dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran dll).
1.6.2. Metode Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Metode perencanaan strategis sistem informasi menggunakan
metode versi Tozer dengan tahapan :
1. Fase 0 – Menentukan konteks dan ruang lingkup.
2. Fase 1 – Menentukan informasi mengenai bisnis dan kebutuhan
pendukung.
3. Fase 2 – Mengevaluasi kesesuaian sistem dengan kebutuhan
bisnis
4. Fase 3 – Menentukan solusi strategis.
5. Fase 4 – Menyiapkan dan melakukan Rencana Implementasi.
14
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh terhadap masalah yang
sedang diteliti, maka sistematika penulisan dapat dibagi dalam beberapa bab
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penlitian, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini terdiri dari landasan teori yang digunakan penulis dalam
penelitian ini agar pembaca dapat mengerti dasar pada perencanaan
strategi SI/TI.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan serta menjelaskan tentang objek penelitian,
metode yang digunakan khususnya metode pengumpulan data,
metode penelitian, metode perencanaan strategis, waktu dan tempat
penelitian beserta kerangka.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan hasil pembahasan mengenai perancangan
perencanaan strategis yang akan dikembangkan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari apa yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya serta saran-saran terhadap hasil penelitian.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Perencanaan Strategis
2.1.1. Definisi Perencanaan
Perencanaan menurut Rustiadi (2008), merupakan suatu
proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan
datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk
mencapainya. Sebagian kalangan berpendapat bahwa perencanaan
merupakan suatu aktivitas yg dibatasi oleh lingkup waktu tertentu,
sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan sebagai kegiatan
terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam waktu
tertentu. Artinya perencanaan merupakan suatu proses menentukan
apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan
tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Dengan
demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai
arah pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada,
mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk mencapainya
kemudian memilih arah-arah terbaik serta memilih langkah-
langkah untuk mencapainya.
Sedangkan langkah-langkah membuat perencanaan
menurut McLeod (2001) terdiri dari:
a. Menyadari masalah
16
b. Mengidentifikasi masalah
c. Menentukan tujuan sistem
d. Mengidentifikasi kendala-kendala sistem
e. Membuat studi kelayakan
f. Mempersiapkan usulan penelitian sistem
g. Menyetujui atau menolak penelitian proyek
h. Menetapkan mekanisme pengendalian
2.1.2. Definisi Strategi
Asal kata “strategi” adalah turunan dari kata dalam bahasa
Yunani, strategos. Pengertian strategi menurut Robinson (2007),
adalah suatu rencana dari perusahaan, yang mencerminkan
kesadaran suatu perusahaan tentang kapan, dimana serta
bagaimana mereka harus bersaing dalam menghadapi lawan
dengan tujuan dan maksud tertentu. Sedangkan menurut Syafrizal
(2009), strategi merupakan suatu cara untuk dapat mencapai tujuan
berdasarkan analisa terhadap faktor internal dan eksternal.
Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut:
a. Pengertian Umum
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa
strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber
daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu
17
di perang dan damai, atau rencana yang cermat mengenai
kegiatan untuk mencapai sasaran (Saputra 2015).
b. Pengertian Khusus
Strategi secara khusus menurut Anshori (2014), adalah
penempatan misi keagenan, yang menargetkan organisasi
dengan identifikasi eksternal dan internal, merumuskan
kebijakan dan cara-cara spesifik untuk mencapai tujuan dan
memastikan implementasi yang tepat, sehingga tujuan dan
sasaran utama organisasi akan tercapai. Jadi dapat
disimpulkan secara singkat bahwa strategi adalah rencana
jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang
dimulai dengan mengumpulkan berbagai sumber daya yang
ada baik eksternal maupun internal yang ditujukan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan analisis dan pengamatan.
2.1.3. Tingkatan Strategi
Dengan merujuk pada pandangan Schendel dan Higgins
(2009), strategi dibagi menjadi empat tingkatan dimana
keseluruhan empat tingkatan itu disebut dengan:
a) Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap
organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat.
18
Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi
yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak
terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain
seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok
sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi
antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan
dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi
itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh
bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik
terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
b) Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga
sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang
digeluti oleh suatu organisasi.
c) Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut
pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan
organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor
dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat
memperoleh keuntungan-keuntungan yang sekaligus mampu
menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih
baik.
19
d) Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk
menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi
functional yaitu:
• Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-
fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai
satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang
berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya,
penelitian dan pengembangan.
• Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-
fungsi manajemen yaitu planning, organizing,
implementating, controlling, staffing, leading,
motivating, communicating, decision making,
representing, dan integrating.
• Strategi isu strategis, fungsi utamanya ialah
mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang
sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui
atau yang selalu berubah.
2.1.4. Definisi Perencanaan Strategis
Berikut ini beberapa pengertian perencanaan strategis menurut
para ahli. Menurut Texas Workforce Commission (2005),
perencanaan strategis memungkinkan organisasi untuk membuat
keputusan mendasar yang memandu mereka ke visi
20
mengembangkan masa depan. Pengertian perencanaan strategis
juga dikemukakan oleh Umar (2003), yang menyatakan bahwa
perencanaan strategis merupakan perencanaan yang dilakukan oleh
pimpinan organisasi dengan fokus pada visi, misi, falsafah, dan
strategi organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dalam jangka
waktu menengah antara 3-5 tahun. Pendapat lain dikutip dari
Stoner (1996) yang menyatakan bahwa perencanaan strategis
adalah suatu proses untuk memilih sasaran organisasi, menentukan
kebijaksanaan dan program-program strategis yang diperlukan
untuk mencapai tujuan khusus dalam rangka mencapai sasaran, dan
menetapkan metoda yang diperlukan untuk menjamin bahwa
kebijaksanaan dan program strategi itu dilaksanakan. Sedangkan
menurut Bryson & Alston (2005), perencanaan strategis adalah
upaya kuat untuk menghasilkan keputusan dan tindakan mendasar
yang membentuk dan membimbing seperti apa sebuah organisasi
(atau entitas lainnya), apa yang dilakukannya, dan mengapa
melakukannya. Dari beberapa pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa perencanaan strategis adalah suatu keputusan
fundamental yang akan mengarahkan organisasi pada percapaian-
pencapaian strategis sesuai visi organsisasi di masa depan.
Perencanaan strategis berkaitan dengan apa visi, misi, tujuan,
sasaran dan pencapaian organisasi di masa depan serta berkaitan
21
dengan bagaimana organisasi bisa menggerakan sumber daya yang
ada untuk mencapai tujuan tersebut.
2.2. Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1. Pengertian Sistem
Menurut Kristanto (2008) Sistem merupakan elemen-elemen
yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan
(input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah
masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang
diinginkan.
Sedangkan menurut Jogiyanto (2005) Sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan menurut
McLeod (2011) Sistem adalah sekelompok elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu
tujuan. Pendapat lain dikutip dari Moekijat (2011) bahwa Sistem
adalah setiap sesuatu terdiri dari obyek-obyek, atau unsur-unsur,
atau komponen-komponen yang bertata kaitan dan bertata
hubungan satu sama lain, sedemikian rupa sehingga unsur-unsur
tersebut merupakan satu kesatuan pemrosesan atau pengolahan
yang tertentu.
22
2.2.2. Pengertian Informasi
Menurut Yusup (2009) informasi adalah suatu rekaman
fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan
yang dibuat seseorang. Sebuah fenomena akan menjadi informasi
jika ada yang melihatnya atau menyaksikannya atau bahkan
mungkin merekamnya. Hasil kesaksian atau rekaman dari orang
yang melihat atau menyaksikan peristiwa atau fenomena itulah
yang dimaksud informasi. Jadi dalam hal ini informasi lebih
bermakna berita.
McLeod (2009) menyatakan informasi adalah data yang telah
diproses atau data yang mempunyai arti sedangkan data itu sendiri
dikatakan terdiri atas kenyataan dan gambaran yang biasanya
belum memiliki arti bagi pemakainya. Dapat ditarik kesimpulan
bahwa informasi adalah sekumpulan data/fakta yang diorganisasi
atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi
penerimanya. Data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna
bagi penerima maksudnya yaitu dapat memberikan keterangan atau
pengetahuan. Dengan demikian yang menjadi sumber informasi
adalah data. Informasi dapat juga di katakan sebuah pengetahuan
yang diperoleh dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.
2.2.3. Definisi Sistem Informasi
Menurut Laudon (2010) sistem informasi merupakan
komponen yang saling bekerja sama untuk mengumpulkan,
23
mengolah, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian,
analisis masalah dan visualisasi dalam sebuah organisasi.
Waspodo (2008) menyatakan sistem informasi adalah suatu
sistem yang terdiri atas beberapa komponen utama yang saling
bekerja sama atau berkaitan atau terhubung satu dengan yang
lainnya, yaitu manusia, hardware, software, jaringan komunikasi,
dan sumber data, dalam proses kegiatan mengumpulkan,
mengolah, menyimpan, menganalisa data, dan menyebarkan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Menurut Satzinger (2010), sistem informasi merupakan
kumpulan yang saling berhubungan, yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan mendistibusikan informasi sebagai
hasil dari informasi.
Sedangkan menurut Sutabri (2012) sistem informasi adalah
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengelolaan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan
strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-
laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.
Jika diambil kesimpulan dari pengertian-pengertian diatas
maka sistem informasi dapat didefinisikan sebagai perangkat lunak
yang membantu mengatur dan menganalisa data. Jadi, tujuan
24
sistem informasi adalah mengubah data mentah menjadi informasi
bermanfaat yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
dalam suatu organisasi. Selain itu, merupakan seperangkat
komponen terpadu untuk mengumpulkan, menyimpan, dan
memproses data dan untuk menyediakan informasi, pengetahuan,
dan produk digital.
2.3. Perencanaan Strategis Sistem Informasi
2.3.1. Definisi Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Martin (1990) menyatakan bahwa perencanaan strategi
SI/TI merupakan periode pada daur hidup sistem ketika sebuah
arsitektur informasi, arsitektur sistem bisnis, dan arsitektur teknikal
pertama kali dibuat dan ketika sekumpulan sistem bisnis yang
konsisten dan terintegrasi akan dikembangkan. Perencanaan
Strategi SI/TI merupakan salah satu langkah dalam information
engineering yang berhubungan dengan sasaran dan target bisnis
serta bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menuciptakan
kesempatan baru atau keuntungan kompetitif.
Ward and Peppard (2002) mengungkapkan bahwa
perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portfolio
aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi
dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan
bisnisnya. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI
terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam
25
memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan
strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai alat, teknik, dan
kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi
SI/TI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru
melalui penerapan teknologi yang inovatif.
2.3.2. Lingkup Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Dalam membuat Strategic application tidak boleh hanya
memfokuskan pada analisa terhadap teknologi saja (Ward and
Peppard, 2016). Menurut Earl (2016), disarankan bahwa jalur yang
efektif untuk menghasilkan keuntungan dari SI/TI adalah dengan
mengkonsentrasikan pada pemikiran tentang bisnis yaitu dengan
menganalisa problem bisnis yang ada dan perubahan
lingkungannya, dan menyadari bahwa SI/TI adalah hanya salah
satu bentuk solusi yang ditawarkan.
Earl menyarankan agar strategi SI fokus dalam
mengidentifikasi kebutuhan perusahaan terhadap sistem informasi
(application set) dan strategi TI fokus dalam mengidentifikasi
kebutuhan perusahaan terhadap teknologi informasi dan
infrastrukturnya. Hubungan ini dapat digambarkan seperti pada
gambar 2.1 (Ward dan Peppard, 2016).
26
Gambar 2. 1:Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI
2.4. Metodologi Dalam Perencanaan Strategis SI/TI
Ada beberapa jenis metodologi yang dipakai oleh para peneliti
dalam melakukan sebuah perencanaan sistem. Untuk lebih jelasnya akan
di jelaskan pada uraian dibawah ini.
2.4.1. Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI versi Wetherbe
Menurut Turban (1999), penekanan metodologi ini lebih
menuju ke sisi teknologi dan kegiatan perencanaan strategis SI dan
TI dibagi menjadi empat aktivitas, yaitu:
1. Business System Planning (BSP), yang berorientasi pada proses
bisnis dan kelas data.
2. Analisis Kebutuhan Informasi atau Information Requirement
Analysis (IRA)
3. Alokasi Sumber Daya SI dan TI
4. Perencanaan Proyek.
27
2.4.2. Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI versi James Martin
Martin (1990) menyusun metodologi perencanaan strategis
SI dan TI yang berbasis Information Engineering. Dalam
metodologi ini, perencanaan strategis SI dan TI ini dilakukan
melalui dua tahapan, yaitu tahap analisis dan tahap perancangan.
Pada tahap analisis, terdapat beberapa proses yang dilakukan
dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Tinjauan Model Perusahaan
2. Analisis Strategi Bisnis
3. Analisis Sasaran dan Masalah
4. Analisis CSF
5. Analisis Dampak Teknologi
6. Evaluasi Sistem saat ini.
Sedangkan tahap perancangan, penjelasan mengenai proses-proses
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan Arsitektur Informasi
2. Pembuatan Matriks Fungsional
3. Pembuatan jaringan komunikasi infrastruktur guna kepentingan
implementasi saat ini dan mendatang.
28
2.4.3. Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI versi Ward and
Peppard
Metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan
tahapan keluaran (Ward dan Peppard 2016). Tahapan masukan
terdiri dari:
1. Analisis lingkungan bisnis internal yang mencakup aspek-aspek
strategi bisnis saat ini, sasaran, sumber daya, proses, serta budaya
nilai-nilai bisnis organisasi.
2. Analisis lingkungan bisnis eksternal yang mencakup aspek-
aspek ekonomi, industri, dan iklim bersaing perusahaan.
3. Analisis lingkungan SI/TI internal yang mencakup kondisi SI/TI
organisasi dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana
kematangannya (maturity), bagaimana kontribusi terhadap bisnis,
keterampilan sumber daya manusia, sumber daya dan infrastruktur
teknologi.
4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal mencakup tren teknologi
dan peluang pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI oleh
kompetitor, pelanggan dan pemasok.
Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang
dilakukan untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategi
digital yang isinya terdiri dari:
29
1. Strategi SI bisnis yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi
bisnis akan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya,
portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi.
2. Strategi TI yang mencakup kebijakan dan strategi bagi
pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia SI/TI.
3. Strategi Manajemen SI/TI mencakup elemen-elemen umum
yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi
penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan.
2.4.4. Perencanaan Strategis SI/TI versi Tozer
Tozer (1996) membuat sebuah inovasi metode perencanaan
strategis berupa pendekatan yang praktis dan formal berdasarkan pada
konsep strategi bisnis yang menentukan cara mengeksploitasi sumber daya
SI dan TI beserta pemanfaatannya. Menurutnya, perencanaan strategis
sistem informasi mencakup data store (data yang tersimpan), user
interface, serta cara untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Hal tersebut dapat
diperoleh melalui strategi bisnis dengan proses manual.
Azad (2000) memperlihatkan fase/tahapan perencanaan strategis
SI/TI menurut Tozer.
Tabel 2. 1: Fase Perencanaan Strategis SI/TI versi Tozer
Fase Langkah Deskripsi
0 Menentukan konteks dan Ruang
lingkup
Untuk memastikan keberadaan ruang
lingkup yang berhubungan dengan bisnis,
perencanaan tahapan penelitian, dan analisis
bisnis.
1 Menentukan informasi bisnis Persiapan pengumpulan informasi dan
30
dan kebutuhan pendukung menentukan informasi bisnis dan
pendukung.
2 Mengevaluasi kesesuaian sistem
dengan kebutuhan bisnis saat ini
Mengevaluasi aplikasi dan kondisi teknis
saat ini dan identifikasi arsitektur informasi.
3 Menentukan solusi strategis Membuat analisa kebutuhan informasi,
menetapkan rekomendasi SI/TI, menentukan
solusi aplikasi dan database dan menetapkan
solusi TI.
4 Mempersiapkan dan melakukan
rencana implementasi
Mempersiapkan rencana pengembangan
perencanaan strategis dan mengatur
implementasinya.
Penjelasan mengenai fase-fase metodologi perencanaan strategis SI/TI
versi Tozer adalah sebagai berikut:
1. Fase 0 – Menentukan konteks dan ruang lingkup. Tujuan dari fase ini
adalah menentukan rencana penelitian, serta menganalisis lingkup
kegiatan bisnis. Keluaran yang dihasilkan dari fase ini berupa tahapan-
tahapan penelitian, identifikasi lingkup bisnis organisasi, dan analisis
bisnis internal dan eksternal.
2. Fase 1 – Menentukan informasi mengenai bisnis dan kebutuhan
pendukung. Tujuan dari fase ini untuk mencari dasar membuat strategi,
Kegiatan dalam fase ini yaitu persiapan pengumpulan informasi dan
menentukan informasi bisnis dan pendukungnya. Keluaran yang
dihasilkan adalah informasi dasar organisasi dan menentukan faktor
keberhasilan masing-masing bagian.
3. Fase 2 – Mengevaluasi kesesuaian sistem dengan kebutuhan bisnis saat
ini dan mengidentifikasi pilihan solusi. Kegiatan dalam fase ini meliputi
evaluasi aplikasi dan kondisi teknis dalam organisasi, dan
mengidentifikasi arsitektur informasi yang berjalan.
31
4. Fase 3 – Menentukan solusi strategis. Pada fase ini terdapat empat
kegiatan yaitu analisis solusi untuk SI/TI, menentukan solusi aplikasi dan
database, pengembangan kasus bisnis melalui metode Information
Requirements Analysis (IRA) atau analisa kebutuhan informasi serta
menetapkan rekomendasi TI dan jaringan.
5. Fase 4 – Menyiapkan dan melakukan rencana implementasi. Tujuan dari
fase ini adalah untuk menyelesaikan dan melaksanakan perencanaan
strategis SI/TI, dimana terdapat beberapa kegiatan yaitu menentukan skala
prioritas, menampilkan rencana implementasi strategi, dan menetapkan
rekomendasi manajemen usulan.
Dari berbagai macam metodologi dalam menyusun perencanaan
strategis SI/TI, metode Tozer memiliki kelebihan dibanding metode
lainnya yaitu penyusunan metode dilakukan secara bertahap atau yang
disebut fase dalam metodologi ini, dengan masing-masing tahapan saling
memberi masukan (input) membuat penyusunan perencanaan menjadi
lebih praktis, dan terarah.
2.5. Metode Analisis
Pada penelitian perencanaan strategi sistem informasi
menggunakan metodologi Tozer, teknik analisa yang digunakan adalah
analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT), analisis
Political, Economic, Social, Technology, Environment, Legal (PESTEL),
analisis McFarlan Strategy Grid, analisis Critical Success Factor’s, dan
32
analisis Rantai Nilai (Value Chain). Penjelasan mengenai teori teknik
analisis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
2.5.1. Analisis SWOT
Fredi Rangkuti (2004) menjelaskan bahwa Analisis SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan
peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weakness), dan ancaman (threats).
Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan.
Dengan demikian, perencanaan strategi harus menganalisa faktor-
faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman) dalam kondisi yang saat ini. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunity) dan
ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness).
2.5.2. Analisis PESTEL
Analisis PESTEL (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi,
Lingkungan, dan Hukum) menurut Ward and Peppard (2016)
analisis PESTEL adalah analisis terhadap faktor lingkungan
eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi, sosial,
teknologi, lingkungan, dan hukum. PESTEL digunakan untuk
33
menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi. Arah
analisis PESTEL adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi,
dan menilai strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana
pemasaran atau ide. Dimana analisis ini dapat diambil suatu
peluang atau ancaman baru bagi perusahaan yaitu :
a. Faktor Politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah
hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari
lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatan.
b. Faktor Ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya
pembeli dari pelanggan dan mempengaruhi iklim dari bisnis suatu
perusahaan. Contoh: pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga,
standar nilai tukar, tingkat inflasi, harga-harga produk dan jasa.
Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan di masa yang
akan datang dapat mempengaruhi kemajuan dan strategi
perusahaan. Faktor-faktor ekonomi yang spesifik yang dianalisis
dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan termasuk:
• Pertumbuhan ekonomi
• Kebijakan moneter
• Pengeluaran pemerintah
• Gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang-barang dan jasa.
Kalau inflasi sangat tajam, mungkin diadakan pengendalian
upah dan harga.
34
• Kebijaksanaan keuangan, tingkat bunga dan devaluasi atau
revaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing.
• Kebijaksanaan fiskal: tingkat pajak atau perusahaan dan
perorangan.
c. Faktor Sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi
kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya
pangsa pasar yang ada. Faktor-faktor sosial yang dianalisis dan
didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan antara lain:
• Demografi
• Tenaga kerja / mobilitas sosial.
• Perubahan gaya hidup
• Sikap kerja
• Pendidikan
• Kesehatan dan kesejahteraan
• Kondisi kehidupan (polusi, perumahan, dsb).
d. Faktor Teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam
menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses
bisnis. Perencana strategi yang efektif meneliti lingkungan untuk
mencari perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi bahan
baku, operasi, dan produk serta jasa perusahaan, karena perubahan
teknologi dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan
hasil, tujuan atau mengancam kedudukan perusahaan. Dorongan
pemerintah melalui kebijaksanaan pajak dan undang-undang juga
35
memainkan peranan dalam perubahan teknologi. Kemauan untuk
melakukan inovasi dan mengambil resiko merupakan komponen
yang penting.
Faktor-faktor yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan
perusahaan antara lain:
• Fokus pemerintah dan industri pada kemajuan teknologi
• Penemuan dan pengembangan baru
• Kecepatan dari transfer teknologi
• Rates of technology obsolescence
• Biaya dan penggunaan teknologi
• Perubahan dalam ilmu pengetahuan
• Dampak dari perubahan teknologi
e. Faktor lingkungan meliputi aspek ekologi dan lingkungan seperti
cuaca, iklim dan perubahan iklim yang mempengaruhi banyak
industri, terutama pada pariwisata, pertanian dan asuransi. Dengan
adanya perubahan iklim yang terjadi akibat pemanasan global,
maka perusahaan sekarang ini harus bertanggung jawab kepada
lingkungan dengan meminimalisir kerusakan yang terjadi.
f. Faktor hukum berkaitan dengan lingkungan hukum dimana
perusahaan beroperasi. Pengenalan diskriminasi usia, peningkatan
upah minimum dan persyaratan yang lebih besar bagi perusahaan
untuk mendaur ulang adalah contoh hukum yang relatif baru dalam
mempengaruhi tindakan yang diambil oleh perusahaan. Hukum
36
perusahaan dapat mempengaruhi permintaan dan biaya sebuah
perusahaan, misalnya jika sistem baru dan prosedur harus
dikembangkan.
2.5.3. Analisis McFarlan Strategic Grid
McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan
aplikasi SI berdasarkan kontribusinya terhadap organisasi.
Pemetaan dilakukan pada empat kuadran (strategic, high potential,
key operation, and support). Dari hasil pemetaan tersebut didapat
gambaran konstribusi sebuah aplikasi SI terhadap organisasi dan
pengembangan dimasa mendatang (Ward and Griffith 1996),
keempat kuadran tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
Tabel 2. 2: McFarlan Strategic Grid
STRATEGIC HIGH POTENTIAL
Applications that are critical to
sustaining future business strategy
Applications that may be importnant
in achieving future success
Applications on which the organization
currently depends for success
Applications that are valuable but not
critical to success
KEY OPERATIONAL SUPPORT
2.5.4. Analisis Critical Success Factors (CSF)
Menurut Dobbins (2000), faktor penentu keberhasilan
organisasi dapat diidentifikasi dari visi organisasi. Suatu organisasi
harus unggul dalam faktor-faktor penentu keberhasilan CSF
(Critical Success Factor’s) untuk bisa bertahan. Dengan kata lain,
CSF’s merupakan faktor yang sangat penting bagi kesuksesan
organisasi. Faktor-faktor strategis itu bersifat unik bagi setiap
37
organisasi pada umumnya. Faktor-faktor yang menunjukkan
strategi organisasi dan daya saingnya.
CSF tidak dirumuskan secara kuantitatif. Beberapa
pertanyaan-pertanyaan yang penting bagi perumusan CSF
organisasi yaitu apa dasar keunggulan daya saing kita? Dengan apa
kita menghasilkan keuntungan? Keterampilan dan kemampuan apa
yang membuat kita unik dan unggul? Apa pendapat stakeholder
tentang kita? Bagaimana caranya agar kita tetap berhasil di masa
depan?.
Tujuan-tujuan strategis merupakan hasil-hasil terukur yang
diambil dari faktor penentu keberhasilan dalam rangka
mewujudkan visi organisasi. Dengan menggunakan kata kerja
tindakan, tujuan strategis secara singkat menggambarkan hasil
yang dibayangkan sehingga bisa diwujudkan.
2.5.5. Analisis Value Chain
Analisa Value Chain menurut Ward and Peppard (2003)
dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi
dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas
utama dan aktivitas pendukung. Mengacu pada dokumen
organisasi yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja
berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja
38
yang terjadi di masing-masing unit kerja, secara diagram value
chaindapat terlihat seperti dibawah ini:
Gambar 2. 2: The Generic Value Chain (Ward & Peppard, 2003)
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini diperlukan data-data serta informasi yang
lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian
dan pembahasan. Oleh karena itu sebelum penyusunan penulisan ini
dipersiapkan terlebih dahulu informasi atau bahan materi yang diperlukan.
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Data Primer
1. Wawancara
Wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan Ibu
dr. Allin Hendalin Mahdaniar yang menjabat sebagai pelaksana tugas
direktur RSUD Tangerang Selatan dan Ibu Dewi Justa yang
merupakan IT Staff RSUD Tangerang Selatan. Hasil yang didapat
adalah data informasi mengenai TI di rumah sakit, identifikasi
permasalahan di bidang TI, profil dan sejarah rumah sakit, tugas
masing-masing bidang di rumah sakit serta analisis SWOT dan
PESTEL dari rumah sakit.
2. Observasi
Penulis mengumpulkan data dan informasi dengan melakukan
pengamatan secara langsung ke lapangan terhadap beberapa kegiatan-
kegiatan yang sedang berjalan untuk memperoleh data yang
40
dibutuhkan untuk pembuatan perencanaan strategis sistem informasi.
Observasi ini bertempat di RSUD Tangerang Selatan yang beralamat
di Jl. Raya Pajajaran No. 101, Pamulang Barat, Kec. Pamulang, Kota
Tangerang Selatan, Banten terhitung sejak bulan November 2018
sampai dengan Februari 2019. Informasi yang dikumpulkan
berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan operasional di RSUD Tangerang Selatan.
b. Struktur organisasi dan tugas pokok tiap bidang di rumah sakit.
c. Infrastruktur SI dan TI RSUD Tangerang Selatan.
d. Identifikasi permasalahan yang terjadi.
b. Data Sekunder
1. Studi Pustaka
Pada metode ini, penulis mengumpulkan dan mempelajari buku-
buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
Diantaranya Strategic IS/IT planning By Edwin E Tozer, Dalam
perencanaan strategis sistem informasi ini yang merupakan bagian
dari data-data pustaka.
2. Studi Literatur Sejenis
Penulis membandingkan apakah literatur sebelumnya dapat
membantu dalam mengusulkan sebuah perencanaan strategis
sistem informasi. Selain itu penulis juga membandingan apakah
memiliki masukan untuk sistem yang dibuat berdasarkan literatur
41
sejenis atau sebelumnya ditempat lain. Berikut ini merupakan tabel
literatur sejenis yang digunakan oleh penulis yaitu:
Tabel 3. 1: Studi Literatur Sejenis
No Sumber Judul dan Peneliti Deskripsi Kekurangan
Tools yang
digunakan
1 Jurnal Magister
Teknologi
Informasi
Universitas
Indonesia
Salemba,
Jakarta, 2011,
(ISSN : 1907-
5022)
Perencanaan Strategis
Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi
Pada Perusahaan
Otomotif Dengan
Metodologi Tozer
oleh Dani Wijaya,
Dana Indra Sensuse.
Penelitian
tentang
perencanaan
strategis sistem
informasi
sebagai sarana
penunjang bisnis
pada perusahaan
otomotif.
Tidak ada usulan
biaya rencana
migrasi dan
analisis tools
yang kurang
lengkap pada
tiap fase.
Five Forces
Competitive
Model, CSF,
Value Chain,
Mc Farlan
Strategic,
SWOT.
2 Jurnal Sistem
Informasi
STMIK Antar
Bangsa VOL. III
NO.2
AGUSTUS 2014
Perencanaan Strategis
SI/TI Dengan
Menggunakan
Metodologi Tozer
Pada BMT Salsabila
Jakarta oleh Dewi
Ayu Nur Wulandari
Perencanaan
Strategis SI/TI
yang digunakan
pada BMT
Salsabila ini
dapat
menciptakan
peluang baru dan
meningkatkan
kemampuan
bersaing.
Tools analisis
yang digunakan
sedikit untuk
menentukan
solusi strategis
sesuai metode
Tozer.
Five Forces
Competitive
Models,
analisis Value
Chain, dan
McFarlan
strategic Grid
3 Researchgate
Journal
DOI: 10.21609
/jsi.v9i2.357
Available online
at: https://www.
researchgate.net/
Penerapan
Metodologi Tozer
Dalam Perencanaan
Strategis SI/TI Pada
Sekolah Tinggi
Teknik Musi oleh
Andri Wijaya dan
Arif Aliyanto.
Model
perencanaan
strategis SI/TI
yang mendukung
strategis bisnis
yang sudah ada
pada STT musi
dan diahrapakan
menjawab
kebutuhan SI/TI
yang diperlukan
oleh STT Musi
baik pada saat ini
dan masa yang
akan datang.
Pembahasan
hanya memuat
analisis hingga
fase ke 3 saja.
Value Chain,
Critical
Success
Factor,
SWOT, CSF.
Five Forces
Competitive
Model.
4 Jurnal String
Vol. 1 No. 3
April 2017
p-ISSN: 2527 –
Perencanaan Strategis
Sistem Informasi
(Studi Kasus PDAM
Jaya) oleh
Hasil penelitian
ini berupa
strategi Sistem /
Teknologi
Tidak ada
rencana biaya
migrasi serta
hasil penelitian
SWOT,
PEST, Value
Chain, CSF,
Mc Farlan
42
9661
e-ISSN: 2549 –
2837
Muhammad Firdaus. Informasi yang
disertai dengan
dukungan teknis
atas infrastruktur
TI yang sesuai
untuk diterapkan
di perusahaan
PDAM Jaya.
tidak dilakukan
rencana
imlementasi
yang detail.
Strategic.
5
Skripsi, Program
Studi Teknik
Informatika
Fakultas Sains
dan Teknologi
Universitas
Islam Negeri
Malang, 2013.
Perencanaan Strategis
Teknologi Informasi
Pondok Pesantren Al-
Ishlah Bondowoso
Dengan Metode
Tozer oleh Azizah
Zahratul Firdausi
Penelitian
tentang analisis
strategi bisnis
yang terdapat
pada objek
penelitian
pesantren yang
menyajikan hasil
portofolio bagi
institusi
pendidikan.
Penelitian ini
lebih
mengarahkan
kepada hasil
usulan arsitektur
Teknologi
Informasi serta
sedikit
menggunakan
tools PSSI.
SWOT,
PEST, Mc
Farlan,
Analisis
Manfaat.
6 Jurnal Program
Studi Jurusan
Teknik
Komputer
Fakultas Teknik
Universitas
Diponegoro
Semarang , 2007.
Perencanaan Strategis
Sistem Informasi
Perguruan Tinggi
(Studi Kasus di
Universitas
Diponegoro
Semarang) oleh
Adian Fatchur
Rochim.
Analisa bisnis
portofolio yang
dapat digunakan
sebagai dasar
acuan
perencanaan
sistem informasi
di Undip
Semarang.
Tidak ada usulan
biaya migrasi ke
portofolio sistem
yang baru serta
tidak
menggunakan
fase Tozer secara
keseluruhan.
SWOT, Mc
Farlan
Strategic
Grid, CSF,
Analisis
Manfaat.
7
Skripsi, Program
Jurnal Teknik
dan Ilmu
Komputer
Akademi
Manajemen dan
Informatika Bina
Sarana
Informatika
2016.
Perencanaan Master
Plan Metodologi
Tozer Pada Lembaga
Pendidikan
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
(Studi Kasus PT
Pesona Edu Solution
Jakarta) oleh Tri
Hartati.
Implementasi
master plan
usulan kerangka
kerja
perencanaan
strategis sistem
informasi yang
dapat digunakan
pada PT Pesona
Edu Solution.
Portofolio yang
dihasilkan pada
penelitian ini
belum maksimal
karena tidak ada
rencana biaya
migrasi pada
objek penelitian.
Value Chain,
SWOT,
PEST, Mc
Farlan, CSF.
8 Journal Speed –
Sentra Penelitian
Engineering dan
Edukasi –
Volume 8 No 1
- 2016 -
(speed.web.id)
Perencanaan Strategis
SI/TI Pada Dinas
Cipta Karya, Tata
Ruang Dan
Kebersihan
Kabupaten Kubu
Raya Dengan
Menggunakan
Metodologi Tozer
Pembahasan
perencanaan
strategis SI/TI
yang ditujukan
untuk
mendukung
strategi bisnis
pada Dinas Cipta
Karya, Tata
Strategi PSSI
kurang selaras
dengan strategi
bisnis yang ada
pada dinas
pemerintahan
karena tidak
adanya
kompetitor yang
Five Force
Competitives
Model, Value
Chain,
SWOT, CSF.
43
oleh Windi Irmayani.
Ruang dan
Kebersihan
Kabupaten Kubu
Raya.
dapat dijadikan
tolak ukur dalam
peningkatan nilai
daya saing.
9 Jurnal Sistem
Informasi
STMIK Antar
Bangsa VOL. III
NO.2
AGUSTUS 2014
Penerapan
Metodologi Tozer
Pada Penyusunan
Rencana Strategis
Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi
Perusahaan Dagang
Studi Kasus : PD.
STB Motor
Pandeglang oleh
Entin Sutinah
Penelitian ini
bertujuan
membuat usulan
penyusunan dan
bentuk rencana
strategis SI/TI
yang mampu
menunjang
kegiatan
pelayanan
kepada
konsumen dan
manajemen serta
strategi bisnis
pada PD.STB
Motor.
Tools yang
digunakan belum
maksimal untuk
menentukan
solusi strategis
serta tidak ada
rencana migrasi
yang jelas.
SWOT,
Value Chain,
Mc Farlan
Strategic
Grid, CSF,
Five Forces
Porter
10 Long Range
Planning, Vol.
19, No. 5, pp. 63
to 75, 1986
0024-6301/86
Printed in Great
Britain
Pergamon
Journals Ltd.
Developing Plans for
Information Systems
by Edwin E. Tozer
Jurnal oleh
Edwin E.Tozer
yang membahas
tahapan
membuat strategi
dari pendekatan
teknologi
informasi dalam
perencanaan
bisnis,
Jurnal yang
membahas
strategi Tozer
secara umum
CSF, IRA
11 AISEL
Information
Systems
Electronic
Library, 10-13
July 2003,
Adelaide, South
Australia.
Steps Towards
Effective IT
Governance:
Strategic IT
Planning, Evaluation
and Benefits
Management by Judy
McKay, Peter
Marshall, and Lisa
Smith
Pembahasan
tentang
perencaaan
strategis
teknologi
informasi untuk
menunjang
pelaksanaan
pemerintahan
Pembahasan IT
secara umum
dengan
mengambil
beberapa metode
Penggunaan
fase-fase
dalam
merencanaka
n strategi
sesuai dengan
metode Tozer
Dari studi literatur sejenis diatas dapat membantu penulis dalam
memecahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Penulis dapat lebih
44
memahami kekurangan masing-masing penelitian dan dapat membantu
menyempurnakan penelitian selanjutnya yang penulis akan rancang
diantaranya banyak daripada penelitian sebelumnya yang kurang
memanfaatkan tools-tools PSSI sesuai dengan fase pada metode Tozer, tidak
adanya usulan biaya migrasi pada tahap terakhir serta penyelarasan solusi
sesuai dengan visi misi organisasi atau perusahaan.
3.2. Metodologi Perencanaan Strategis versi Tozer
Pendekatan metodologi versi Tozer ini merupakan upaya untuk membuat
perencanaan strategis sistem informasi beserta portofolio aplikasi yang sangat
praktis dan formal per tahapan fase dengan metode tersebut yang bisa
memberikan dampak maksimal yang bisa menyatukan seluruh aspek
pendukung dalam pencapaian strategi bisnis untuk meningkatkan nilai
kompetitif. Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap
kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah
strategis (Tozer 1996). Keunggulan metode ini adalah tahapan perencanaan
strategis yang digunakan dibagi menjadi beberapa fase dimana tiap-tiap fase
saling memberi masukan (input) untuk kemudian dirumuskan satu
kesimpulan berupa solusi bagi perencanaan strategis sistem informasi yang
memuat strategi bisnis dan SI/TI bagi objek penelitian. Berikut adalah
tahapan-tahapan yang penulis sesuaikan pada objek penelitian sesuai dengan
metode Tozer.
45
3.2.1. Fase 0 - Menentukan konteks dan ruang lingkup
Tahapan yang dilakukan yaitu:
a. Penetapan Ruang Lingkup SI/TI
b. Analisis Lingkungan Eksternal (PESTEL)
c. Analisis Lingkungan Internal (SWOT, Value Chain)
3.2.2. Fase 1 – Menentukan informasi bisnis dan kebutuhan
pendukungnya
Ada 2 kegiatan dalam fase ini yaitu:
a. Identifikasi informasi organisasi
Identifikasi visi, misi, dan tujuan RSUD Tangerang Selatan.
b. Identifikasi faktor kunci keberhasilan.
Identifikasi strategi berdasarkan analisis CSF yang diselaraskan
dengan tujuan rumah sakit yang digunakan untuk menentukan
kebutuhan informasi pada tiap bidang di RSUD Tangerang
Selatan.
3.2.3. Fase 2 – Mengevaluasi kesesuaian sistem dengan kebutuhan
bisnis saat ini dan mengindentifikasikan pilihan solusi.
Pada fase ini kegiatan yang dilakukan yaitu:
a. Analisis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Pada tahap ini SI/TI yang terdapat pada setiap divisi saat ini
dianalisis meliputi hardware, software, dan jaringan yang
digunakan.
46
b. Identifikasi kondisi arsitektur SI/TI rumah sakit
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memahami arsitektur SI/TI
menggunakan metode Mc. Farlan Strategic Grid.
3.2.4. Fase 3 – Menentukan solusi strategis.
Dalam tahapan ini kegiatan yang dilakukan yaitu :
a. Menentukan kebutuhan informasi dari tiap bidang di RSUD,
b. Menentukan Solusi Strategis Aplikasi dan database rumah
sakit,
c. Melakukan pemetaan Strategi SI tiap bidang di rumah sakit,
d. Menetapkan rekomendasi TI rumah sakit.
Kegiatan ini bertujuan menentukan aplikasi dan database sebagai
solusi untuk rencana strategis disertai dengan analisis kebutuhan
informasi.
3.2.5. Fase 4 – Menyiapkan dan menentukan rencana implementasi.
Dalam tahapan terakhir ini kegiatan yang dilakukan yaitu :
a. Menetapkan Skala Prioritas
b. Menyiapkan rencana implementasi SI/TI
c. Menampilkan rencana implementasi jaringan komputer
d. Menetapkan Strategi Manajemen Usulan
Kegiatan ini merupakan analisis akhir dari fase-fase sebelumnya
yang menghasilkan solusi aplikasi serta menganalisis rencana
47
migrasi beserta biaya-biaya yang dijadikan investasi
pengembangan rencana strategis SI.
48
3.3. Kerangka Penelitian
Gambar 3. 1: Kerangka Penelitian
49
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Institusi
4.1.1. Sejarah Singkat
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk
pada akhir tahun 2008, berdasarkan Undang-undang nomor 51 tahun 2008
tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten
tertanggal 26 November 2008. Pembentukan daerah otonom tersebut yang
merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang.
Dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kota Tangerang Selatan,
pemerintah kota Tangerang Selatan melalui Dinas Kesehatan melakukan
berbagai upaya, salah satunya adalah dengan memperbanyak fasilitas
pelayanan kesehatan di wilayah Kota Tangerang Selatan. Kota Tangerang
Selatan memiliki 29 puskesmas terdiri dari 21 puskesmas perawatan (24
jam) dan 8 puskesmas non perawatan (non 24 jam) yang memberikan
pelayanan kesehatan khususnya masyarakat Kota Tangerang Selatan
namun dirasakan belum sepenuhnya masyarakat Kota Tangerang Selatan
namun dirasakan belum sepenuhnya memadai, dimana kasus rujukan ke
Rumah Sakit cukup tinggi, sementara jarak Rumah Sakit Pemerintah dari
Kota Tangerang Selatan relatif jauh (RSUP Fatmawati, RSCM, dll).
50
Berdasarkan kondisi tersebut Pemerintah Kota Tangerang Selatan
pada awal beroperasi (07 April 2010) sampai dengan Maret 2012, RSU
Kota Tangerang Selatan menggunakan bangunan sementara di wilayah
Puskesmas Pamulang Jalan Surya kencana No 01 Pamulang yang
diresmikan oleh Gubernur Banten, Hj.Ratu Atut Chosiyah pada tanggal 07
April 2010 yang bertepatan dengan Hari Kesehatan Sedunia dengan nama
RSUD As-Sholihin. Pada akhirnya, terhitung sejak tanggal 29 Maret 2012
RSU Kota Tangerang Selatan menempati bangunan baru di Jalan Raya
Pajajaran No 101 Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan dengan
bangunan 5 lantai.
Pada tahun 2015 Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan
melakukan proses persiapan Akreditasi sesuai dengan standar Akreditasi
Versi Tahun 2012. Tanggal 15 Mei 2015 Rumah Sakit Umum Kota
Tangerang Selatan ditetapkan sebagai Rumah Sakit tipe C melalui
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.03/I/1319/2015 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Kota
Tangerang Selatan.
Pada tanggal 08 Juli 2015 Rumah Sakit Umum Kota Tangerang
Selatan mendapatkan izin Operasional sesuai Keputusan Walikota
Tangerang Selatan Nomor 445/Kep.130-Huk/2015 tentang Izin
Operasional Rumah Sakit Umum Kota Tangerang Selatan
51
4.1.2. Logo Institusi
Gambar 4. 1: Logo RSUD Tangerang Selatan
Logo yang digunakan oleh RSUD Tangerang Selatan terdiri atas 2
lambang yang menjadi satu kesatuan yaitu lambang kota Tangerang
Selatan dan lambang rumah sakit. Gabungan 2 lambang menandakan
bahwa rumah sakit tersebut dikelola oleh pemerintah daerah kota
Tangerang Selatan melalui Dinas Kesehatan kota Tangerang Selatan serta
lambang rumah sakit memiliki gambar berbentuk hati yang memiliki arti
bahwa rumah sakit kota Tangerang Selatan siap untuk melayani pasien
yang berobat dengan sepenuh hati. Ini dibuktikan dengan motto rumah
sakit tersebut yaitu “melayani dengan sepenuh hati”. Simbol palang merah
yang merupakan simbol pertolongan kesehatan di dunia menandakan
simbol rumah sakit untuk melayani masyarakat sebagai bentuk
pertolongan medis dan kesehatan pada masyarakat yang memerlukan.
Gambar 2 tangan yang saling merangkul menggambarkan sifat gotong
royong dan saling tolong menolong dalam memberikan bantuan berupa
pemberian pertolongan kesehatan kepada sesama manusia.
52
4.1.3. Struktur Organisasi
Berikut adalah bagan struktur organisasi RSUD Tangerang Selatan :
Gambar 4. 2: Struktur Organisasi RSUD Tangerang Selatan
Pada bagan diatas, dapat diketahui terdapat enam divisi bagian yang
masing-masing membawahi beberapa posisi. Berikut adalah penjabaran tugas dan
fungsi tiap unit kerja.
a. Direktur
1. Direktur memiliki tugas memimpin penyelenggaraan RSUD Kota
Tangerang Selatan.
2. Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan strategis dan teknis
terkait pengelolaan administrasi umum dan keuangan serta satuan
pemeriksaan internal.
53
3. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan rumah sakit secara berkala.
b. Bagian Tata Usaha
1. Bagian Tata Usaha memiliki tugas membantu Direktur dalam
memberikan pelayanan administratif dan teknis yang meliputi
pengelolaan tata usaha umum, kepegawaian dan pengembangan
sumber daya manusia, rumah tangga dan logistik rumah sakit,
perencanaan dan informasi serta keuangan.
2. Penyelenggaraan dan pengawasan perencanaan pada Subbagian,
Umum, Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan, dan Subbagian
Keuangan.
3. Penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan
ketatausahaan.
c. Kelompok Fungsional
1. Kelompok Fungsional adalah wadah non struktural yang terdiri dari
tenaga ahli atau profesi dibentuk untuk memberikan pertimbangan
strategis kepada Direktur dalam rangka peningkatan dan
pengembangan pelayanan rumah sakit.
2. Pembentukan komite ditentukan oleh Direktur sesuai kebutuhan rumah
sakit, saat ini terdiri dari Komite Medik, Staf Medik Fungsional, serta
Komite Keperawatan.
3. Pembentukan dan perubahan jumlah dan jenis komite ditetapkan oleh
Direktur.
54
d. Bidang Pelayanan Medis
1. Bidang Pelayanan Medis memiliki tugas membantu Direktur dalam
menyelenggarakan pelayanan medis dan pelayanan non medis pada
fasilitas Kesehatan di RSU Kota Tangerang Selatan.
2. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, pemantauan pelaksanaan tugas
pegawai di lingkup Bidang Pelayanan Medis.
3. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup
Bidang Pelayanan Medis.
e. Bidang Keperawatan
1. Bidang Keperawatan memiliki membantu Direktur dalam
menyelenggarakan pelayanan Keperawatan pada Fasilitas kesehatan di
RSU Kota Tangerang Selatan.
2. Perumusan pengembangan pelayanan keperawatan pada RSU Kota
Tangerang Selatan.
3. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup
Bidang Keperawatan.
f. Bidang Penunjang
1. Bidang Penunjang memiliki tugas membantu Direktur dalam
menyelenggarakan pemeliharaan fasilitas dan pengembangan
pelayanan penunjang medis dan non medis di lingkup RSU Kota
Tangerang Selatan.
2. Perumusan dan pelaksanaan pengembangan pelayanan penunjang pada
Kota Tangerang Selatan.
55
3. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup
Bidang Penunjang.
4.2. Hasil dan Pembahasan PSSI
Dengan adanya kerangka kerja perencanaan strategis SI/TI yang
diusulkan, maka dilakukan implementasi kerangka kerja tersebut untuk
membuat perencanaan strategis SI/TI pada RSUD Tangerang Selatan.
Adapun tahapan kerangka kerja perencanaan strategis SI/TI yang
diusulkan adalah sebagai berikut:
4.2.1. Fase 0 – Menentukan Konteks dan Ruang Lingkup
4.2.1.1. Menentukan Rencana Tahapan Penelitian
Program kerja selama penelitian dilakukan berurutan sesuai dengan
metode Tozer yang juga meliputi wawancara dan observasi pada objek
penelitian sebagai dasar untuk menentukan solusi PSSI.
Tabel 4. 1: Tahapan Penelitian
56
4.2.1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan
secara langsung di tempat penelitian, maka permasalahan yang
diidentifikasi pada RSUD Tangerang Selatan saat ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana mengatasi duplikasi data di sistem informasi RSUD
Tangerang Selatan.
2. Data pelayanan pasien yang belum terintegrasi.
3. Sering terjadi human error dalam penginputan data oleh pegawai
rumah sakit pada aplikasi SIMRS.
4. Adanya bugs pada fitur tertentu,
5. Permasalahan hosting website rumah sakit.
6. Permasalahan penyajian konten web rumah sakit.
7. Kurangnya SDM di divisi TI rumah sakit.
4.2.1.3. Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal Organisasi
Identifikasi Analisis Lingkungan Eksternal pada RSUD
Tangerang Selatan menggunakan analisis PESTEL.
A. Analisis Politic, Economy, Social, Technology, Environment,
Law (PESTEL)
57
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan pada faktor politik,
faktor ekonomi, faktor sosial, perkembangan teknologi, landasan
hukum dan faktor lingkungan dari RSUD Tangerang Selatan, diketahui
faktor-faktor eksternal yang digunakan untuk menentukan dan
mempengaruhi lingkungan bisnis organisasi. Analisis PESTEL
digunakan untuk melihat kondisi eksternal saat ini pada lingkungan
perusahaan berada, analisis ini dapat diidentifikasi dalam enam sudut
pandang yaitu politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan dan
hukum. Kondisi dan perubahan yang terjadi pada keenam hal tersebut
dapat mempengaruhi kondisi bisnis perusahaan, berikut hasil analisis
PESTEL yang telah dilakukan pada rumah sakit.
1. Faktor Politik
Landasan politik yang menjadi faktor eksternal bagi RSUD
Tangerang Selatan dalam menetapkan visi, misi, tujuan dan dalam
rangka menetapkan rencana strategis jangka pendek/panjang yaitu
didasarkan pada peraturan perundang-undangan nomor 44 tahun
2009 yang disetujui oleh DPR RI dan Presiden RI tentang rumah
sakit. UU tersebut menyatakan bahwa rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat. Rumah sakit harus mampu meningkatkan pelayanan
yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud
58
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan dalam rangka
peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan rumah sakit serta
pengaturan hak dan kewajiban masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan. Landasan ini menjadi juga menjadi dasar
terhadap penerapan standar pelayanan di rumah sakit.
2. Faktor Ekonomi
Dari sisi ekonomi, bantuan dana dari pemerintah pusat dan
pemerintah daerah sangat berpengaruh signifikan terhadap
keberlangsungan proses bisnis di RSUD Tangerang Selatan.
Bantuan dana tersebut dapat digunakan sebagai untuk menggaji
para pegawai rumah sakit, dan dalam hal pemeliharaan dan
pembelian alat-alat medik untuk menunjang pelayanan di rumah
sakit RSUD Tangerang Selatan.
RSUD Tangerang Selatan memberlakukan peraturan
pemerintah tentang subsidi silang dan berobat gratis bagi peserta
BPJS dan warga ber KTP Tangerang Selatan sebagaimana
peraturan presiden Indonesia tentang nomor 82 tahun 2018 tentang
jaminan kesehatan, menyatakan bahwa jaminan berupa
perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat
pemeiiharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang
yang telah membayar iuran jaminan kesehatan atau iuran jaminan
59
kesehatannva dibayar oleh pemerintah pusat atau pemerintah
daerah.
3. Faktor Sosial
Program pendidikan dan penyuluhan kesehatan berjangka
yang dilaksanakan oleh pemerintah melalui dinas kesehatan
memiliki tujuan utama untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan serta bagaimana
agar masyarakat lebih peduli sesama lingkungan untuk
meningkatkan derajat kesehatan di wilayah Tangerang Selatan.
Kegiatan ini dapat dilihat pada website RSUD Tangerang Selatan.
(https://rsu.tangerangselatankota.go.id/category/berita-kegiatan/)
4. Faktor Teknologi
Dorongan pemerintah melalui kebijakan implementasi
teknologi dalam sektor pelayanan publik dan undang-undang juga
memainkan peranan dalam implementasi teknologi. Alhasil
dorongan tersebut membuat rumah sakit untuk melakukan inovasi
dalam pelayanan kesehatan. Pesatnya perkembangan ilmu
teknologi didunia pada umumnya dan di indonesia khususnya
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan yang
ditawarkan oleh rumah sakit kepada masyarakat. Hal ini akan
berdampak dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Indonesia khususnya. Permintaan akan pelayanan kesehatan yang
canggih, bahkan setara dengan pelayanan kesehatan luar negeri.
60
Dalam menunjang pelayanan yang lebih baik dan untuk kegiatan
operasional rumah sakit, implementasi tren teknologi saat ini
menjadi prioritas utama.
5. Faktor Lingkungan
Analisis mengenai dampak lingkungan atau AMDAL
menjadi acuan penting dalam pembangunan RSUD Tangerang
Selatan. Rumah sakit dalam hal ini bekerjasama dengan Dinas
Lingkungan Hidup Daerah (DLHD) dalam rangka penerapan
peraturan daerah tentang lingkungan hidup. Kondisi lingkungan
sangat berpengaruh terhadap kegiatan di RSUD Tangerang Selatan
terlebih ketika terjadi bencana alam yang bisa menyebabkan
kerugian terhadap rumah sakit.
6. Faktor Hukum
Dalam menjalankan kegiatan operasional RSUD tidak
mungkin terlepas dari aspek hukum karena hukum sangat berperan
penting didalam mengatur kegiatan operasional agar rumah sakit
bisa berjalan dengan lancar, tertib, aman sehingga kegiatan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat dapat berjalan
dengan lancar dan tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat
adanya kegiatan tersebut. Adapun beberapa peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan kesehatan di Indonesia, diantaranya
yakni:
1. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
61
2. Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 27 Tahun 2017.
3. Kebijakan tentang penggunaan BPJS.
4.2.1.4. Analisis Lingkungan Bisnis Internal Organisasi
Identifikasi Analisis Internal pada RSUD Tangerang
Selatan menggunakan analisis SWOT dan analisis Value Chain
yang bersumber dari hasil wawancara dengan pelaksana tugas
direktur RSUD Tangerang Selatan, dr Allin Hendalin Mahdaniar
dan pengamatan langsung.
A. Analisis Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, diketahui faktor-
faktor yang menjadi kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
peluang (opportunity), ancaman (threat). Analisis ini adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi sebuah perusahaan atau institusi.
Analisis kekuatan dilakukan untuk mengetahui kekuatan apa saja
yang dimiliki perusahaan sehingga dapat meneruskan dan
mempertahankan bisnis, dengan mengetahui letak kekuatan, maka
perusahaan akan dapat memaksimalkan potensi perusahan sehingga
dapat memajukan bisnis serta lebih siap dalam menghadapi pesaing.
Analisis kelemahan dilakukan untuk mengetahui kelemahan apa saja
yang dimiliki oleh perusahaan, dengan begitu perusahaan dapat
memperbaiki kelemahan tersebut. Analisis peluang dilakukan untuk
62
melihat peluang yang dapat dipergunakan perusahaan bagi keuntungan
perusahaan baik peluang masa kini maupun peluang dimasa yang akan
datang, dengan begitu perusahaan dapat menyiapkan strategistrategi
baru demi menafaatkan peluang tersebut. Analisis ancaman dilakukan
untuk mengetahui ancaman seperti apa yang akan dihadapi
perusahaan, dengan begitu perusahaan dapat sesegera mungkin
meminimalisir ataupun mempersiapkan diri dalam menghadapi
ancaman tersebut.
Berikut analisis SWOT berdasarkan wawancara dan pengamatan
yang dilakukan:
a. Kekuatan (strength)
1. Mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Kota Tangerang
Selatan.
2. Mempunyai SDM yang menguasai bidang pelayanan kesehatan.
3. Memiliki lokasi yang strategis.
4. Mampu mengadakan kegiatan berupa penyuluhan dan pendidikan
kesehatan secara intensif.
5. Memiliki pelayanan kesehatan yang lengkap.
6. Biaya berobat gratis untuk warga tangsel.
b. Kelemahan (weakness)
1. Kurangnya tenaga medis spesialis.
2. Memiliki SDM yang kurang dalam bidang IT.
3. Lahan parkir rumah sakit yang belum memadai.
63
4. Antrian pasien yang sangat panjang untuk berobat.
5. Tidak mempunyai rencana strategis dalam pengembangan IT.
6. Data setiap departemen belum terintegrasi.
7. Belum berstandar internasional.
c. Peluang (opportunity)
1. Besarnya dukungan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan di
bidang pelayanan kesehatan.
2. Minat masyarakat yang tinggi untuk berobat di rumah sakit.
3. Jumlah tenaga medis baru yang terus meningkat.
4. Tren teknologi informasi di bidang pelayanan kesehatan.
5. Wilayah rumah sakit yang akan diperluas.
d. Ancaman (threat)
1. Munculnya pesaing-pesaing baru di bidang pelayanan kesehatan.
2. Pemerintah daerah menentukan rekrutmen pegawai di rumah sakit.
3. Pengadaan alat-alat kesehatan yang semakin mahal.
4. Minat dokter spesialis yang mau bekerja di rumah sakit umum
berkurang.
Setelah itu, SWOT dari RSUD Tangerang Selatan akan ditelaah
dalam bentuk matriks beserta hasil kesimpulan dari analisis SWOT
berupa Strength Opportunity (SO), Strength Threat (ST), Weakness
Opportunity (WO) dan Weakness Threat (WT). Dalam matriks ini
atribut-atribut dalam SWOT di gabungkan satu dengan yang lainnya.
Empat kategori perumusan tersebut adalah sebagai berikut:
64
1. Strategi SO
Dengan menganlisa kekuatan yang ada, RSUD Tangerang Selatan
dapat meraih peluang yang ada atau bahkan menciptakan peluang baru.
2. Strategi WO
Dengan memanfaatkan peluang yang ada, maka RSUD Tangerang
Selatan dapat meminimalkan bahkan menghapus kelemahan-
kelemahan yang dimiliki.
3. Strategi ST
Dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki, RSUD
Tangerang Selatan dapat menghadapi ancaman yang muncul dan akan
muncul di waktu mendatang.
4. Strategi WT
Dengan strategi ini, RSUD Tangerang Selatan dapat
meminimalkan kelemahan dan ancaman yang timbul dengan
menyusun strategi untuk menghadapinya.
Tabel 4. 2: Matriks SWOT
Kekuatan (strength) Kelemahan (weakness)
1. Mendapat dukungan dari
Pemerintah Daerah Kota
Tangerang Selatan. (S1)
2. Mempunyai SDM yang
menguasai bidang
pelayanan kesehatan. (S2)
3. Memiliki lokasi yang
strategis. (S3)
4. Mampu mengadakan
kegiatan berupa
penyuluhan dan pendidikan
kesehatan secara intensif.
(S4)
1. Kurangnya tenaga medis
spesialis. (W1)
2. Memiliki SDM yang
kurang dalam bidang IT.
(W2)
3. Lahan parkir rumah sakit
yang belum memadai.
(W3)
4. Tidak mempunyai rencana
strategis dalam
pengembangan IT. (W4)
5. Antrian pasien yang sangat
panjang untuk berobat.
65
5. Memiliki pelayanan
kesehatan yang lengkap.
(S5)
6. Biaya berobat gratis untuk
warga Tangsel. (S6)
(W5)
6. Data setiap departemen
belum terintegrasi. (W6)
7. Belum berstandar
Internasional. (W7)
Peluang (opportunity) Strategi SO Strategi WO
1. Besarnya dukungan dana
pemerintah daerah dalam
mencapai tujuan di bidang
pelayanan kesehatan. (O1)
2. Minat masyarakat yang
tinggi untuk berobat di
rumah sakit. (O2)
3. Jumlah tenaga medis yang
terus meningkat. (O3)
4. Tren teknologi informasi
yang berkembang pesat.
(O4)
5. Wilayah rumah sakit
yang akan diperluas. (O5)
1. Memanfaatkan bantuan
pemerintah untuk
meningkatkan
pembangunan
infrastruktur penunjang
pelayanan kesehatan di
rumah sakit (S1, O1)
2. Menetapkan standar mutu
pelayanan tinggi bagi
pegawai untuk
meningkatkan
kenyamanan di rumah
sakit (S2, O2)
3. Mensosialisasikan
program di bidang
kesehatan di seluruh
kecamatan dan kelurahan
di wilayah Tangerang
Selatan (S4, O2)
4. Mengimplementasikan
teknologi informasi untuk
menunjang pelayanan di
rumah sakit (S5, 04)
1. Membuka perekrutan
tenaga ahli spesialis (W1,
O3)
2. Mengadakan pelatihan
khusus tentang
pemanfaatan teknologi di
rumah sakit untuk seluruh
pegawai (W2, O1)
3. Perluasan dan penataan
lahan parkir (W3, O5)
4. Mengembangkan
perancangan strategis
sistem informasi di rumah
sakit (W4, O4)
5. Pengembangan sistem
pelayanan pendaftaran
berobat yang terintegrasi
(W5, O4)
6. Pengembangan fasilitas
pengorganisasian data
yang tersentral agar dapat
dipergunakan disetiap
bidang yang
membutuhkan. (W6, O4)
7. Mengadakan program
peningkatkan mutu dan
standar pelayanan rumah
sakit (W6,01)
Ancaman (threat) Strategi ST Strategi WT
1. Munculnya pesaing-
pesaing baru di bidang
pelayanan kesehatan. (T1)
2. Pemerintah daerah
menentukan rekrutmen
pegawai di rumah sakit.
(T2)
3. Pengadaan alat-alat
kesehatan yang semakin
mahal. (T3)
4. Minat dokter spesialis
1. Membuat inovasi dalam
pelayanan kesehatan (S1,
T1)
2. Berkoordinasi dengan
pemda untuk
meningkatkan kuantitas
dan kualitas pegawai
rumah sakit sesuai
kebutuhan (S1, T2)
3. Menambah alokasi
anggaran di bidang
1. Menjaga performa dan
konsistensi isi informasi
(W4, T3)
2. Mengganggarkan dana
untuk pencegahan
kriminalitas siber (W2,T4)
66
yang mau bekerja di rumah
sakit umum berkurang.
(T4)
pengadaan alat rumah
sakit (S1, T3)
4. Menambah fasilitas bagi
tenaga medis spesialis
(S1, T4)
Matriks diatas menggambarkan strategi yang akan digunakan
untuk mencapai tujuan perusahaan. Hasil perumusan dari SWOT
tersebut dapat digunakan perusahaan sebagai bahan untuk
memecahkan masalah, meningkatkan kinerja perusahaan dan
memanfaatkan peluang untuk mengembangkan perusahaan.
Selanjutnya, akan dilakukan pembahasan analisis Value Chain.
Dalam analisis ini didapatkan berbagai bahan informasi dari
pengamatan langsung pada objek penelitian. Informasi yang dihasilkan
berupa hasil pengamatan dan pemetaan tugas dan fungsi dari masing-
masing bagian pekerjaan yang mengacu pada dokumen organisasi
yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja pada suatu proses
kerja yang dilakukan masing-masing. Kemudian informasi itu
digolongkan menjadi aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas
pendukung (supportive activities).
67
Infrastructure Hukum dan keuangan
Human Resource Pelatihan dan Perekrutan
Product & Technology
Development
Penggunaan SI/TI
Procurement Obat-obatan, Peralatan Medis
Inbound
Logistics:
Alat Medis,
Tenaga
Medis,
Gedung,
Ruang
Perawatan,
Laboratorium,
Vendor
Kebersihan.
Operations:
Spesifikasi
Kamar,
Keahlian
Dokter,
Jenis Obat,
Menu
Makanan,
Ambulans.
Outbound
Logistics:
Katalog,
Jaminan
Kesehatan,
Kartu
Berobat
Pasien,
Apotik,
Hasil
Diagnosa.
Sales &
Marketing:
Website,
Email,
Media
sosial.
Services:
Kenyamanan,
Keramahan,
Kebersihan,
Layanan
Pengaduan
Pasien.
Gambar 4. 3: Analisis Value Chain
Analisis value chain dilakukan untuk merinci suatu rangkaian dari
alur kerja atau proses kerja yang digunakan menjadi kegiatan strategi
yang relevan untuk memahami dari proses bisnis awal hingga akhir.
Berikut adalah penjelasan dari klasifikasi aktivitas diatas.
a. Aktivitas Utama (Primary Activities)
Berikut adalah adalah daftar aktivitas utama RSUD Tangerang
Selatan:
a. Alat Medis, Tenaga Medis, Gedung, Ruang Perawatan,
Laboratorium, Vendor Kebersihan.
Value
Margin
68
Aktivitas ini terdiri dari unit-unit penunjang kegiatan utama
di rumah sakit.
b. Spesifikasi Kamar, Keahlian Dokter, Jenis Obat, Menu
Makanan, Ambulans.
Aktivitas ini merupakan aktivitas utama dalam menunjang
kegiatan operasional rumah sakit.
c. Katalog, Jaminan Kesehatan, Kartu Berobat Pasien, Apotik,
Hasil Diagnosa.
Aktivitas ini merupakan aktivitas keluaran utama yang
disediakan oleh rumah sakit.
d. Website, Email, Media Sosial.
Website dan Media Sosial adalah media utama yang
digunakan untuk penyebaran informasi dan untuk promosi
rumah sakit. Email digunakan oleh pihak rumah sakit
sebagai sarana surat menyurat elektronik dengan mitra
rumah sakit dan juga dengan pasien.
e. Kenyamanan, Keramahan, Kebersihan, Layanan Pengaduan
Pasien.
RSUD Tangerang Selatan juga menerapkan pelayanan
prima bagi pasien yang mengutamakan aspek kenyamanan,
keramahan, kebersihan serta layanan pengaduan bagi
pasien yang ingin memberi kritik dan saran.
69
b. Aktivitas Pendukung (Supportive Activities)
1. Hukum dan Keuangan
Aktivitas pendukung pada RSUD Tangerang Selatan seperti
keuangan, perencanaan dan hukum. Hal ini penting agar
RSUD Tangerang Selatan dapat terus berkembang sesuai
visi, misi, dan tujuan serta dapat terus bersaing dengan
rumah sakit lain.
2. Pelatihan dan Perekrutan
Pelatihan dan perekrutan dilakukan untuk tenaga pegawai
baru dan juga peserta magang agar mereka mempunyai
kompetensi dan kemampuan sesuai tugas pokok dan
fungsinya. Merekrut SDM yang kompeten juga dilakukan
untuk menjaga dan menambah kualitas rumah sakit.
3. Penggunaan SI/TI
Dengan adanya TI dan SI dapat membantu serta
mempermudah pekerjaan seperti absensi pegawai dan
pendaftaran pasien menggunakan aplikasi rumah sakit,
pencatatan laporan harian, dan lain lain. Selain itu, agar
rumah sakit juga mengikuti perkembangan teknologi dan
tidak menurunkan daya saing dengan rumah sakit lain.
Melakukan pengembangan terhadap TI dan SI untuk
menjaga dan menambah kualitas TI dan SI yang digunakan.
4. Obat-obatan dan Peralatan Medis
70
Rumah Sakit memasok obat-obatan dan peralatan medis
penunjang pelayanan kesehatan dengan bekerja sama
dengan vendor lain yang bertujuan mempermudah rumah
sakit melakukan berbagai kegiatan.
4.2.2. Fase 1 – Menentukan Informasi Bisnis dan Kebutuhan
Pendukung
4.2.2.1. Identifikasi Informasi Organisasi
Analisis dan identifikasi visi, misi, dan tujuan organisasi
diketahui berdasarkan hasil wawancara dan melalui media
informasi resmi rumah sakit. Analisis ini digunakan sebagai suatu
cara untuk mengetahui keterkaitan antara visi, misi dengan tujuan
organisasi yang ingin dicapai.
Visi
Menjadi Rumah Sakit pilihan yang bermutu dan amanah (aman,
nyaman, mandiri, ramah) di Kota Tangerang Selatan.
Misi
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu, modern
dan terstandarisasi;
2. Meningkatkan SDM kesehatan yang profesional dan religius;
3. Meningkatkan sistem informasi yang terbuka dan menerima
globalisasi sesuai kebutuhan masyarakat yang bermartabat;
4. Berupaya mengikuti perkembangan IPTEK, serta sarana
pendukung yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.
71
Tujuan
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna sesuai dengan standar
dan profesionalisme.
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan
rumah sakit.
4.2.2.2. Identifikasi Faktor Kunci Keberhasilan
Berdasarkan hasil wawancara yaitu pendalaman visi dan
misi yang dijabarkan ke dalam tujuan RSUD Tangerang Selatan
kemudian akan diaplikasikan menggunakan CSF yang
berhubungan dengan strategi bisnis organisasi dalam bentuk
sasaran, serta dilakukan measure atau ukuran tingkat keberhasilan
organisasi dalam bentuk indikator sasaran. Berikut ini adalah
tujuan dari RSUD Tangerang Selatan dan CSF di identifikasi
berdasarkan data hasil wawancara yang dapat dilihat pada lampiran
yang berhubungan dengan proses bisnis yang sedang berlangsung
serta diperoleh dari peraturan walikota Tangerang Selatan nomor
27 tahun 2017 tentang tugas dan pokok fungsi dari RSUD
Tangerang Selatan. Dari hasil wawancara tersebut menghasilkan
informasi berupa penjabaran tujuan utama perusahaan serta
masing-masing bagian, dan akan dianalisa menggunakan tools
analisis CSF yang akan disajikan melalui tabel dibawah ini.
72
Tabel 4. 3: CSF Tujuan Utama RSUD Tangerang Selatan
Tujuan Utama CSF Measure
Memberikan pelayanan
kesehatan paripurna sesuai
dengan standar dan
profesionalisme.
Memberikan secara lengkap
pelayanan medis kepada
masyarakat
Fasilitas pelayanan medis
rumah sakit yang lengkap.
Melayani pasien dengan
Standar Operasional Prosedur
yang tinggi
Pasien merasakan kenyamanan
dan keramahan di rumah sakit
Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Menjamin pengobatan pasien
yang membutuhkan dari awal
berobat hingga mencapai
kesembuhan
Pasien rumah sakit terjamin
atas pelayanan kesehatan yang
diberikan termasuk bagi
pasien tidak mampu.
Memberi akses kesehatan
secara keseluruhan tanpa
membeda-bedakan pasien
Pelayanan pasien tidak dibeda-
bedakan berdasarkan agama,
ras, budaya, mampu atau tidak
mampu dalam pelayanan
rumah sakit
Mengadakan program
sosialisasi tentang kesehatan
dan penyuluhan di bidang
kesehatan kepada masyarakat
Meningkatnya kesadaran
tentang pola hidup sehat dan
meningkatnya tingkat
partisipasi masyarakat
terhadap kegiatan yang
dilakukan.
Membantu pembangunan
sarana dan prasarana
kesehatan di luar lingkungan
rumah sakit
Perbaikan sarana dan
prasarana seperti puskesmas,
posyandu, dan pelayanan
kesehatan lainnya
Meningkatkan mutu dan
mempertahankan standar
pelayanan rumah sakit.
Pengukuran kepuasan
terhadap kegiatan operasional
pelayanan rumah sakit
Melakukan evaluasi terhadap
kinerja operasional rumah
sakit secara berkala
Meningkatkan nilai standar
dan akreditasi rumah sakit
Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien (PMKP),
fasilitas, serta sarana
prasarana.
Menerapkan standar
pelayanan prima terhadap
pasien rumah sakit
Meningkatnya tingkat
kepuasan pasien rumah sakit
Pada tabel di atas terdapat tiga kolom yaitu: tujuan, sasaran,
serta measure/indikator sasaran program. Tujuan dari RSUD
Tangerang Selatan dijabarkan pada kolom pertama, lalu
73
disesuaikan dan dicari poin penting yang harus berjalan dengan
baik agar tujuan tersebut berhasil pada kolom kedua CSF.
Kemudian, pada kolom ketiga dijelaskan measure atau indikator
sasaran program mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari tujuan
rumah sakit yang sesuai dengan strategi bisnis perusahaan tersebut.
Setelah itu dilakukan penjabaran tujuan dan penjelasan tiap
bagian yang ada di RSUD Tangerang Selatan. Bagian pertama
adalah tujuan bagian Kelompok Fungsional yang dijabarkan pada
gambar bawah ini.
Tabel 4. 4: Penjelasan Tujuan Kelompok Fungsional
Tujuan Utama RSUD Tujuan Bagian Kelompok
Fungsional
Penjelasan
Meningkatkan mutu dan
mempertahankan standar
pelayanan rumah sakit.
Memberikan pertimbangan
strategis terhadap rumah sakit
Kelompok fungsional
memberikan pertimbangan
strategis kepada Direktur
rumah sakit dalam rangka
peningkatan dan
pengembangan standar
pelayanan rumah sakit
Pada tabel di atas terdapat tiga kolom yaitu: tujuan utama,
tujuan bagian, serta penjelasan. Tujuan utama RSUD Tangerang
Selatan dijabarkan pada kolom pertama, lalu pada kolom kedua
penulis menginterpretasikan tujuan bagian Kelompok Fungsional
sesuai tugas pokok dan fungsi dari Kelompok Fungsional untuk
mengidentifikasi Tujuan Utama bagian ini yang disesuaikan
dengan Tujuan Utama dari RSUD. Hasil dari tujuan utama bagian
ini akan digunakan pada tabel selanjutnya untuk penjabaran CSF
74
dan Measure. Pada kolom ketiga dijabarkan penjelasan mengenai
tujuan utama bagian Kelompok Fungsional guna mengetahui cara
kerja bagian ini.
Setelah itu dilakukan penjabaran CSF dan Measure di
bagian Kelompok Fungsional RSUD. CSF dan Measure bagian
Kelompok Fungsional yang dijabarkan digambar bawah ini.
Tabel 4. 5: CSF Bagian Kelompok Fungsional
Tujuan Bagian Kelompok
Fungsional
CSF Measure
Memberikan pertimbangan
strategis terhadap rumah sakit
Mengirim rekomendasi
kebijakan strategis kepada
direktur rumah sakit
Rekomendasi kebijakan
sebagai dasar pertimbangan
direktur untuk membuat
kebijakan strategis di rumah
sakit
Pada tabel di atas terdapat tiga kolom yaitu: tujuan, CSF,
serta measure/indikator sasaran program. Tujuan dari bagian
Kelompok Fungsional dijabarkan pada kolom pertama, lalu penulis
menyesuaikan dan mencari poin penting yang harus berjalan
dengan baik agar tujuan tersebut berhasil pada kolom kedua CSF.
Kemudian, pada kolom ketiga dijelaskan measure/indikator
sasaran program mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari tujuan
bagian Kelompok Fungsional yang sesuai dengan strategi bisnis
perusahaan tersebut.
75
Selanjutnya langkah-langkah diatas di ulang kembali untuk
bagian lain yaitu Tata Usaha, Pelayanan Medis, Keperawatan, dan
Penunjang. Berikut adalah hasil analisa CSF pada bagian-bagian
tersebut.
Tabel 4. 6: Penjelasan Tujuan Bagian Tata Usaha
Tujuan Utama RSUD Tujuan Bagian Tata Usaha Penjelasan
Memberikan pelayanan
kesehatan paripurna sesuai
dengan standar dan
profesionalisme.
Memberikan pelayanan
administratif dan teknis secara
umum di rumah sakit.
Bagian Tata Usaha rumah
sakit memberikan pelayanan
yang meliputi pengelolaan tata
usaha umum, kepegawaian dan
pengembangan sumber daya
manusia, rumah tangga dan
logistik rumah sakit,
perencanaan dan informasi
serta keuangan.
Meningkatkan mutu dan
mempertahankan standar
pelayanan rumah sakit.
Menyusun rencana dan
program kerja pengelolaan
pelayanan ketatausahaan di
rumah sakit.
Bagian Tata Usaha
merencanakan, menyusun, dan
mengevaluasi rencana
pengelolaan tata usaha rumah
sakit.
Tabel 4. 7: CSF Bagian Tata Usaha
Tujuan Bagian Tata Usaha CSF
Measure
Memberikan pelayanan
administratif dan teknis secara
umum di rumah sakit.
Bagian tata usaha mengatur
pelayanan umum dan
mengelola keuangan rumah
sakit.
Urusan administratif,
kepegawaian, keuangan,
logisitik, dan informasi rumah
sakit berjalan lancar.
Menyusun rencana dan
program kerja pengelolaan
pelayanan ketatausahaan di
rumah sakit.
Membuat laporan dan evaluasi
pelaksanaan tugas dan fungsi
di lingkup Bagian Tata Usaha.
Hasil laporan dan evaluasi
dijadikan sebagai landasan
penetapan kebijakan lingkup
tata usaha rumah sakit
kedepan.
76
Tabel 4. 8: Penjelasan Tujuan Bidang Pelayanan Medis
Tujuan Utama RSUD Tujuan Bidang Pelayanan
Medis
Penjelasan
Memberikan pelayanan
kesehatan paripurna sesuai
dengan standar dan
profesionalisme.
Menyelenggarakan pelayanan
medis dan pelayanan non
medis pada layanan Kesehatan
di RSUD Kota Tangerang
Selatan.
Bidang Pelayanan Medis
melakukan pelayanan
pengobatan kepada pasien
rumah sakit yang bersifat
pengobatan medis maupun non
medis sesuai dengan standar
operasional yang berlaku.
Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Mengadakan dan
mengkoordinasikan program
penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat.
Bidang Pelayanan Medis
berpartisipasi dalam program-
program sosialisasi dan
penyuluhan kesehatan
masyarakat.
Meningkatkan mutu dan
mempertahankan standar
pelayanan rumah sakit.
Meningkatkan mutu pelayanan
medis dan non medis di RSUD
Tangerang Selatan.
Bidang Pelayanan Medis
membuat perencanaan dan
evaluasi laporan tentang
kegiatan di lingkup medis dan
non medis.
Tabel 4. 9: CSF Bidang Pelayanan Medis
Tujuan Bidang Pelayanan
Medis
CSF
Measure
Menyelenggarakan pelayanan
medis dan pelayanan non
medis pada layanan Kesehatan
di RSUD Kota Tangerang
Selatan.
Tenaga medis dokter, perawat,
dan pembantu di rumah sakit
memberikan pelayanan kepada
pasien sesuai standar yang
diterapkan.
Pasien dapat dilayani dengan
baik sesuai standar yang
diterapkan.
Mengadakan dan
mengkoordinasikan program
penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat.
Pihak rumah sakit ikut terjun
berpartisipasi dalam kegiatan
edukasi dan penyuluhan
kesehatan di masyarakat.
Pemberian edukasi dan
penyuluhan kesehatan oleh
pihak rumah sakit kepada
masyarakat.
Meningkatkan mutu pelayanan
medis dan non medis di RSUD
Tangerang Selatan.
Membuat laporan dan evaluasi
pelaksanaan tugas dan fungsi
di lingkup Bidang Pelayanan
Medis.
Hasil Laporan dan Evaluasi
sebagai landasan penetapan
kebijakan pelayanan medis
yang lebih baik kedepannya.
77
Tabel 4. 10: Penjelasan Tujuan Bidang Keperawatan
Tujuan Utama RSUD Tujuan Bidang
Keperawatan
Penjelasan
Memberikan pelayanan
kesehatan paripurna sesuai
dengan standar dan
profesionalisme.
Menyelenggarakan pelayanan
Keperawatan pada fasilitas
kesehatan di RSUD Kota
Tangerang Selatan.
Bidang Keperawatan
melakukan pelayanan
Keperawatan kepada pasien
rumah sakit yang menjalani
rawat inap dan rawat jalan.
Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Melayani sepenuh hati pasien
yang membutuhkan perawatan
di rumah sakit.
Bidang keperawatan senantiasa
melayani pasien yang
membutuhkan perawatan
umum maupun khusus di
dalam rumah sakit.
Meningkatkan mutu dan
mempertahankan standar
pelayanan rumah sakit.
Meningkatkan mutu pelayanan
Keperawatan di RSUD
Tangerang Selatan.
Bidang Keperawatan membuat
perencanaan dan evaluasi
laporan tentang kegiatan di
lingkup bagian keperawatan.
Tabel 4. 11: CSF Bidang Keperawatan
Tujuan Bidang
Keperawatan
CSF
Measure
Menyelenggarakan
pelayanan Keperawatan
pada fasilitas kesehatan di
RSUD Kota Tangerang
Selatan.
Tenaga bidang keperawatan
mengatur ketersediaan ruangan
untuk pasien rawat inap dan rawat
jalan serta memastikan pasien
ditangani dengan baik.
Ruangan rawat inap dan rawat
jalan dapat diatur dan pasien
dapat dilayani dengan baik
sesuai standar yang diterapkan.
Melayani sepenuh hati
pasien yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit.
Tenaga perawat memberikan
pelayanan maksimal kepada
pasien rumah sakit tanpa
memandang golongan tertentu.
Seluruh pasien mendapat
pelayanan perawatan yang
sama sesuai standar yang telah
diterapkan.
Meningkatkan mutu
pelayanan Keperawatan di
RSUD Tangerang Selatan.
Membuat laporan dan evaluasi
pelaksanaan tugas dan fungsi di
lingkup bidang Keperawatan.
Hasil Laporan dan Evaluasi
sebagai landasan penetapan
kebijakan bidang keperawatan
yang lebih baik kedepannya.
78
Tabel 4. 12: Penjelasan Tujuan Bidang Penunjang
Tujuan Utama RSUD Tujuan Bidang Penunjang
Penjelasan
Memberikan pelayanan
kesehatan paripurna sesuai
dengan standar dan
profesionalisme.
Menyelenggarakan pelayanan
penunjang medis dan non
medis pada fasilitas kesehatan
di RSUD Kota Tangerang
Selatan.
Bagian Penunjang melakukan
pelayanan medis dan non
medis terhadap fasilitas
penunjang pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Melakukan pengawasan dan
pemeliharaan terhadap
infrastruktur kesehatan di
rumah sakit.
Bagian Penunjang melakukan
pengecekan terhadap
kelayakan alat-alat penunjang
medis dan non medis di rumah
sakit serta pengadaan alat
kesehatan yang baru jika
dibutuhkan.
Meningkatkan mutu dan
mempertahankan standar
pelayanan rumah sakit.
Meningkatkan mutu
infrastruktur penunjang
kegiatan operasional di RSUD
Tangerang Selatan.
Bagian Penunjang membuat
perencanaan dan evaluasi
laporan tentang kegiatan di
lingkup bagian Penunjang.
Tabel 4. 13: CSF Bidang Penunjang
Tujuan Bidang Penunjang CSF
Measure
Menyelenggarakan pelayanan
penunjang medis dan non
medis pada fasilitas kesehatan
di RSUD Kota Tangerang
Selatan.
Tenaga medis dokter, perawat,
dan pembantu di rumah sakit
memberikan pelayanan kepada
pasien sesuai standar yang
diterapkan.
Pasien dapat dilayani dengan
baik sesuai standar yang
diterapkan.
Melakukan pengawasan dan
pemeliharaan terhadap
infrastruktur kesehatan di
rumah sakit.
Pegawai Bidang Penunjang
melakukan pengecekan
kelayakan dan evaluasi
terhadap infrastruktur
kesehatan yang ada di rumah
sakit secara berkala.
Infrastruktur kesehatan rumah
sakit dapat digunakan sesuai
fungsi dan tujuan serta
terjamin kelayakan
penggunaannya.
Meningkatkan mutu
infrastruktur penunjang
kegiatan operasional di RSUD
Tangerang Selatan.
Membuat laporan dan evaluasi
tentang peralatan dan
perlengkapan kesehatan di
rumah sakit.
Hasil laporan dan evaluasi
sebagai landasan penetapan
kebijakan pengadaan alat
penunjang kesehatan yang
lebih baik kedepannya.
79
4.2.3. Fase 2 – Mengevaluasi Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan
Bisnis Saat ini dan Mengidentifikasi SI/TI
4.2.3.1. Analisis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
1. Hardware
Pada tahap ini SI/TI yang terdapat pada setiap bidang saat
ini perlu dianalisis. Pada tahap ini dilakukan analisis perangkat
keras (hardware) yang digunakan di rumah sakit saat ini.
Spesifikasi diperoleh dari pengamatan secara langsung pada
bagian IT yang terdapat di rumah sakit. Hardware yang digunakan
di rumah sakit pada saat ini terlihat seperti pada tabel berikut.
Tabel 4. 14: Spesifikasi Hardware RSUD Tangerang Selatan
Jenis Unit
Spesifikasi
Server 1 Intel ® Quad Core E5504 Xeon® CPU 2.20
GHz,4M cache, 4.86Gt/s QPI, 3x146Gb 10K
RPM 6Gbps SAS 2.5” Hot Plug Hard Drive in
3.5” Carrier rise with 2 PCIe x8 +2 PCIe x4
slot, Broadcom5709 Dual Port 1GbE NIC
w/TOE iSCSI, PCIe-4, 6GB Memory(3x2Gb),
133MHz, Dual Ranked UDIMMs for 1
Processor
Komputer 122 Dual-Core Processor E5300
(2.6GHz/800FSb/2M L2 cache), 1GB
(1x1GB) NECC DDR2 800 MHz SDRAM
Memory, 500GB 7.2K RPM SATA Hard
Drive
Laptop 30 ASUS X540LJ Model Prosesor i3-4005U,
DDR3L SDRAM, 500GB Integrated 802.11
b/g/n or 802.11 ac
HDMI , USB2.0 , USB3.0 , Bluetooth , Card
Reader , Camera , Speakers , Microphone ,
USB Type-C, Windows 10
Telekomunikasi 40 Pesawat Telepon Extension
80
2. Software
Perangkat lunak yang digunakan adalah Microsoft Office
2010 (Word dan Excel) yaitu untuk pengolahan data dan
dokumen, aplikasi Adobe Photoshop untuk pengolahan desain
grafis, Sistem Informasi Rumah Sakit untuk integrasi data antar
unit, sedangkan untuk sistem operasi dibagi menjadi dua jenis
yaitu Microsoft Windows 7, Microsoft Windows 10.
3. Aplikasi
Berbagai macam aplikasi digunakan untuk menunjang
masing-masing aktivitas unit kerja. Diantaranya SMS Gateway
untuk pasien yang sudah pernah berobat ke RSU Kota Tangerang
Selatan, dan Pendaftaran Online (SIPOLIN) yaitu booking online
untuk berobat Rawat Jalan ke RSU Kota Tangerang Selatan untuk
pasien baru maupun pasien yang sudah pernah berobat ke RSUD
Kota Tangerang Selatan serta aplikasi Vclaim BPJS untuk pasien
BPJS dengan rujukan berjenjang.
4. Arsitektur Sistem Informasi saat ini.
Berikut adalah gambar dari jaringan arsitektur sistem
informasi yang berjalan pada RSUD Tangerang Selatan saat ini.
81
Gambar 4. 4: Arsitektur Informasi RSUD Tangerang Selatan
5. Skema Jaringan
Berikut adalah gambar skema dari jaringan sistem berjalan
saat ini di RSUD Tangerang Selatan.
Gambar 4. 5: Skema jaringan sistem berjalan saat ini
82
6. Identifikasi Kondisi Arsitektur SI/TI
Berikut adalah pemetaan aplikasi SI/TI dengan menggunakan
metode McFarlan Strategic Grid. Terdapat 4 Kuadran 1 (kuadran
support) adalah aplikasi yang berguna tetapi tidak menentukan
kesuksesan, sebagai pendukung kegiatan proses bisnis. 2. Kuadran
2 (kuadran key operational) adalah aplikasi yang saat ini sangat
diperlukan dalam mencapai keberhasilan. 3. Kuadran 3 (kuadran
high potential) adalah aplikasi yang mungkin akan menentukan
keberhasilan di masa mendatang 4. Kuadran 4 (kuadran strategic)
adalah aplikasi penting untuk mendukung strategis di masa
datang.
Tabel 4. 15: Portofolio Aplikasi SI
Strategic High Potential
Website
SMS Gateway
SIPOLIN
Vclaim BPJS
Ms. Office
Adobe Photoshop
Technical Support
Key Operational Support
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan pada
aplikasi saat ini di lingkup rumah sakit, dapat disimpulkan bahwa
pihak RSUD Tangerang Selatan belum memiliki aplikasi yang
83
bersifat strategis (strategic) dalam mendukung perencanaan SI/TI
untuk menunjang daya saing bisnis di masa mendatang. Ini
dikarenakan pihak rumah sakit belum memiliki portofolio
perencanaan strategis sistem informasi dalam rangka mendukung
kegiatan operasional jangkat panjang. Adapun untuk kuadran 2
yaitu website rumah sakit bisa dikembangkan kedepan sebagai
aplikasi yang sangat diperlukan untuk pengembangan SI/TI.
Kuadran 3 memiliki apikasi terbanyak karena rumah sakit saat ini
mengandalkan aplikasi SI/TI yang bersifat untuk menjalankan
kegiatan operasional saja. Kuadran ke 4 terdapat 2 aplikasi untuk
mendukung operasional minor atau kecil di rumah sakit.
4.2.4. Fase 3 – Menentukan Solusi Strategis
4.2.4.1. Menentukan Kebutuhan Informasi dari tiap bidang di
RSUD
Kebutuhan informasi dapat diperoleh dari analisis CSF yang
menganalisis tujuan dari bagian-bagian yang ada di RSUD
Tangerang Selatan. Kemudian, dilakukan pendalaman lagi
terhadap CSF melalui measures/indikator. Selanjutnya, indikator
tersebut dipetakan ke dalam value chain untuk mendapatkan
kebutuhan informasi pada bagian-bagian yang ada pada rumah
sakit. Identifikasi kebutuhan informasi pada bagian-bagian ini
terdiri dari enam kolom, yaitu: tujuan, CSF, Measure, value chain,
analisis SWOT dan kebutuhan informasi.
84
Kebutuhan informasi di perusahaan tentunya berbeda di
masing-masing bagian. Kebutuhan akan informasi dapat diperoleh
dari analisis CSF sebelumnya yang menganalisis tujuan dari
masing-masing bagian. Kemudian, setiap CSF akan dievaluasi dan
dicari kesesuaiannya dengan rumusan SO, ST, WO dan WT yang
didapat dari analisis SWOT. Hasil dari analisis kebutuhan
informasi tersebut akan dipetakan dalam seluruh aktivitas bisnis
yang ada. Berikut adalah analisis kebutuhan informasi masing-
masing bagian.
Analisis Kebutuhan Informasi Kelompok Fungsional
Tabel 4. 16: Kebutuhan Informasi Kelompok Fungsional
Tujuan Bagian
Kelompok
Fungsional
CSF Measure Strategi
SWOT
Value Chain Kebutuhan
Informasi
Memberikan
pertimbangan
strategis
terhadap rumah
sakit
Mengirim
rekomendasi
kebijakan
strategis
kepada
direktur
rumah sakit
Rekomendasi
kebijakan
sebagai dasar
pertimbangan
direktur untuk
membuat
kebijakan
strategis di
rumah sakit
SO2,
ST1,
ST2,
WO7
Procurement,
Services
Laporan
performa
operasional
rumah sakit
secara berkala
Analisis kebutuhan informasi dibuat untuk memudahkan proses
identifikasi informasi yang dibutuhkan untuk menujang kegiatan
operasional pada bidang-bidang yang ada di RSUD Tangerang Selatan.
Pada bagian kelompok fungsional dimulai dengan menjelaskan tujuan
bagian kelompok fungsional dan CSF yang mempengaruhi strategi bisnis
dari bagian tersebut yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya
dimana terdapat tiga kolom, yaitu: tujuan utama, CSF, dan measure.
85
Tujuan bagian kelompok fungsional akan dijelaskan satu-persatu pada
kolom pertama, lalu akan dicari poin penting yang harus berjalan dengan
baik agar tujuan utama tersebut berhasil pada kolom CSF. Kemudian,
kolom ketiga akan dijelaskan indikator mengenai ukuran tingkat
keberhasilan dari masing-masing tujuan bagian kelompok fungsional.
Selanjutnya, ditentukan strategi SWOT yang cocok dengan
masing-masing tujuan bagian kelompok fungsional. Di kolom kelima akan
dibahas value chain dimana proses bisnis dari tujuan bagian kelompok
fungsional tersebut berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk melihat data
apa yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi SI/TI usulan yang akan
dibuat nantinya. Kebutuhan informasi mengenai data apa saja yang
dibutuhkan untuk bisa mencapai keberhasilan tujuan bagian kelompok
fungsional akan dibahas di kolom keenam. Dari hasil diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa kelompok fungsional membutuhkan infornasi berupa
laporan kegiatan operasional rumah sakit untuk dijadikan rujukan evaluasi
bagi penetapan kebijakan rumah sakit kedepan yang akan
direkomendasikan kepada direktur rumah sakit. Berikut adalah hasil
penjabaran analisis kebutuhan informasi pada bidang lainnya di RSUD
Tangerang Selatan.
Analisis Kebutuhan Informasi Bagian Tata Usaha
Tabel 4. 17: Kebutuhan Informasi Bagian Tata Usaha
Tujuan Bagian
Kelompok
Fungsional
CSF Measure Strategi
SWOT
Value Chain Kebutuhan
Informasi
Memberikan Bagian tata Urusan S01, Product & Laporan
86
pelayanan
administratif
dan teknis
secara umum di
rumah sakit.
usaha
mengatur
pelayanan
umum dan
mengelola
keuangan
rumah sakit.
administratif,
kepegawaian,
keuangan,
logisitik, dan
informasi
rumah sakit
berjalan lancar.
SO4,
WO4,
WO6,
WT1
Technology
Development,
Services
Kinerja
Pegawai,
Laporan
Keuangan,
Laporan
Logistik
Rumah Sakit,
Laporan
Pengaduan
Pelayanan
Rumah Sakit.
Menyusun
rencana dan
program kerja
pengelolaan
pelayanan
ketatausahaan di
rumah sakit.
Membuat
laporan dan
evaluasi
pelaksanaan
tugas dan
fungsi di
lingkup
Bidang Tata
Usaha.
Hasil laporan
dan evaluasi
dijadikan
sebagai
landasan
penetapan
kebijakan
lingkup tata
usaha rumah
sakit kedepan.
WO6,
WT1
Procurement,
Services
Laporan
evaluasi
performa
bagian tata
usaha secara
berkala.
Pada bagian tata usaha dimulai dengan menjelaskan tujuan bagian
tata usaha dan CSF yang mempengaruhi strategi bisnis dari bagian tersebut
yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya dimana terdapat tiga
kolom, yaitu: tujuan utama, CSF, dan measure. Tujuan bagian tata usaha
akan dijelaskan satu-persatu pada kolom pertama, lalu akan dicari poin
penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan utama tersebut
berhasil pada kolom CSF. Kemudian, kolom ketiga akan dijelaskan
indikator mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari masing-masing tujuan
bagian tata usaha.
Selanjutnya, ditentukan strategi SWOT yang cocok dengan
masing-masing tujuan bagian tata usaha. Di kolom kelima akan dibahas
value chain dimana proses bisnis dari tujuan bagian tata usaha tersebut
berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk melihat data apa yang
87
dibutuhkan dalam membuat aplikasi SI/TI usulan yang akan dibuat
nantinya. Kebutuhan informasi mengenai data apa saja yang dibutuhkan
untuk bisa mencapai keberhasilan tujuan bagian tata usaha akan dibahas di
kolom keenam.
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bagian tata
usaha membutuhkan infornasi berupa laporan Laporan Kinerja Pegawai,
Laporan Keuangan, Laporan Logistik Rumah Sakit, Laporan Pengaduan
Pelayanan Rumah Sakit serta Laporan Evaluasi performa bagian tata usaha
secara berkala untuk dijadikan rujukan pengembangan kegiatan
administratif rumah sakit kedepan yang akan direkomendasikan kepada
direktur rumah sakit. Berikut adalah hasil penjabaran analisis kebutuhan
informasi pada bidang lainnya di RSUD Tangerang Selatan.
Analisis Kebutuhan Informasi Bidang Pelayanan Medis
Tabel 4. 18: Kebutuhan Informasi Bidang Pelayanan Medis
Tujuan Bidang
Pelayanan Medis
CSF Measure Strategi
SWOT
Value Chain Kebutuhan
Informasi
Menyelenggarakan
pelayanan medis dan
pelayanan non medis
pada layanan
Kesehatan di RSUD
Kota Tangerang
Selatan.
Tenaga medis
dokter, perawat, dan
pembantu di rumah
sakit memberikan
pelayanan kepada
pasien sesuai
standar yang
diterapkan.
Pasien dapat
dilayani
dengan baik
sesuai standar
yang
diterapkan.
SO1,
SO2,
SO4,
WO1,
WO7,
ST1, ST4
Inbound
Logistics,
Operations,
Outbound
Logistics,
Services
Data Pribadi
Pasien,
Laporan hasil
Diagnosa
Pasien
Mengadakan dan
mengkoordinasikan
program penyuluhan
kesehatan kepada
masyarakat.
Pihak rumah sakit
ikut terjun
berpartisipasi dalam
kegiatan edukasi
dan penyuluhan
kesehatan di
masyarakat.
Pemberian
edukasi dan
penyuluhan
kesehatan oleh
pihak rumah
sakit kepada
masyarakat.
SO3 Services Data pos
pelayanan
kesehatan
terpadu tiap
wilayah di
Tangerang
Selatan.
Meningkatkan mutu
pelayanan medis dan
non medis di RSUD
Tangerang Selatan.
Membuat laporan
dan evaluasi
pelaksanaan tugas
dan fungsi di
Hasil Laporan
dan Evaluasi
sebagai
landasan
WO6,
WT1
Procurement,
Services
Laporan
evaluasi
performa
bidang
88
lingkup Bidang
Pelayanan Medis.
penetapan
kebijakan
pelayanan
medis yang
lebih baik.
pelayanan
medis secara
berkala.
Pada bidang pelayanan medis dimulai dengan menjelaskan tujuan
bidang pelayanan medis dan CSF yang mempengaruhi strategi bisnis dari
bagian tersebut yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya dimana
terdapat tiga kolom, yaitu: tujuan utama, CSF, dan measure. Tujuan
bidang pelayanan medis akan dijelaskan satu-persatu pada kolom pertama,
lalu akan dicari poin penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan
utama tersebut berhasil pada kolom CSF. Kemudian, kolom ketiga akan
dijelaskan indikator mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari masing-
masing tujuan bidang pelayanan medis.
Selanjutnya, ditentukan strategi SWOT yang cocok dengan
masing-masing tujuan bidang pelayanan medis. Di kolom kelima akan
dibahas value chain dimana proses bisnis dari tujuan bidang pelayanan
medis tersebut berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk melihat data apa
yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi SI/TI usulan yang akan dibuat
nantinya. Kebutuhan informasi mengenai data apa saja yang dibutuhkan
untuk bisa mencapai keberhasilan tujuan bidang pelayanan medis akan
dibahas di kolom keenam.
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bidang pelayanan medis
membutuhkan infornasi berupa data pribadi pasien dan laporan hasil
diagnosa pasien agar para dapat dicari solusi penanganan yang tepat bagi
89
pasien, data pos pelayanan kesehatan terpadu tiap wilayah di Tangerang
Selatan untuk dijadikan rujukan tempat diadakannya kegiatan penyuluhan
kesehatan serta laporan evaluasi performa bidang pelayanan medis secara
berkala untuk dijadikan evaluasi bagi penetapan kebijakan rumah sakit
kedepan di bidang pelayanana medis yang akan direkomendasikan kepada
direktur rumah sakit. Berikut adalah hasil penjabaran analisis kebutuhan
informasi pada bidang lainnya di RSUD Tangerang Selatan.
Analisis Kebutuhan Informasi Bidang Keperawatan
Tabel 4. 19: Kebutuhan Informasi Bidang Keperawatan
Tujuan Bidang
Keperawatan
CSF Measure Strategi
SWOT
Value Chain Kebutuhan
Informasi
Menyelenggarakan
pelayanan
Keperawatan pada
fasilitas kesehatan di
RSUD Kota
Tangerang Selatan.
Tenaga bidang
keperawatan
mengatur
ketersediaan
ruangan untuk
pasien rawat
inap dan rawat
jalan serta
memastikan
pasien ditangani
dengan baik.
Ruangan rawat
inap dan rawat
jalan dapat
diatur dan
pasien dapat
dilayani
dengan baik
sesuai standar
yang
diterapkan.
SO1,
WO7
Inbound
Logistics,
Operations,
Outbound
Logistics,
Services
Laporan hasil
pengecekan
ruangan
kesehatan,
Laporan
ruangan rawat
inap tersedia,
Laporan
kondisi pasien
rawat inap.
Melayani sepenuh hati
pasien yang
membutuhkan
perawatan di rumah
sakit.
Tenaga perawat
memberikan
pelayanan
maksimal
kepada pasien
rumah sakit
tanpa
memandang
golongan
tertentu.
Seluruh pasien
mendapat
pelayanan
perawatan
yang sama
sesuai standar
yang telah
diterapkan.
SO2,
WO7,
ST1
Services Laporan data
pasien rawat
jalan dan
rawat inap
Meningkatkan mutu
pelayanan
Keperawatan di
RSUD Tangerang
Selatan.
Membuat
laporan dan
evaluasi
pelaksanaan
tugas dan fungsi
di lingkup
Bidang
Keperawatan.
Hasil Laporan
dan Evaluasi
sebagai
landasan
penetapan
kebijakan
bagian
keperawatan
yang lebih
baik.
WO6,
WT1
Procurement,
Services
Laporan
evaluasi
performa
bidang
keperawatan
medis secara
berkala.
90
Pada bidang keperawatan dimulai dengan menjelaskan tujuan
bidang keperawatan dan CSF yang mempengaruhi strategi bisnis dari
bagian tersebut yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya dimana
terdapat tiga kolom, yaitu: tujuan utama, CSF, dan measure. Tujuan
bidang keperawatan akan dijelaskan satu-persatu pada kolom pertama, lalu
akan dicari poin penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan
utama tersebut berhasil pada kolom CSF. Kemudian, kolom ketiga akan
dijelaskan indikator mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari masing-
masing tujuan bidang keperawatan. Selanjutnya, ditentukan strategi
SWOT yang cocok dengan masing-masing tujuan bidang keperawatan. Di
kolom kelima akan dibahas value chain dimana proses bisnis dari tujuan
bidang keperawatan tersebut berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk
melihat data apa yang dibutuhkan dalam membuat aplikasi SI/TI usulan
yang akan dibuat nantinya. Kebutuhan informasi mengenai data apa saja
yang dibutuhkan untuk bisa mencapai keberhasilan tujuan bidang
keperawatan akan dibahas di kolom keenam.
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bidang keperawatan
membutuhkan infornasi berupa laporan hasil pengecekan ruangan
kesehatan, laporan ruangan rawat inap tersedia, dan laporan kondisi pasien
rawat inap untuk menentukan jumlah ruangan yang sudah dan akan
tersedia bagi pasien yang akan menjalani rawat inap di rumah sakit.
Laporan data pasien rawat jalan dan rawat inap untuk mengetahui jumlah
pasien yang menjalani rawat inap, serta laporan evaluasi performa bidang
91
keperawatan medis secara berkala dijadikan rujukan evaluasi bagi
penetapan kebijakan rumah sakit di bidang keperawatan kedepan yang
akan direkomendasikan kepada direktur rumah sakit. Berikut adalah hasil
penjabaran analisis kebutuhan informasi pada bidang lainnya di RSUD
Tangerang Selatan.
Analisis Kebutuhan Informasi Bidang Penunjang
Tabel 4. 20: Kebutuhan Informasi Bidang Penunjang
Tujuan Bidang
Penunjang
CSF Measure Strate
gi
SWO
T
Value Chain Kebutuhan
Informasi
Menyelenggarakan
pelayanan penunjang
medis dan non medis
pada fasilitas
kesehatan di RSUD
Kota Tangerang
Selatan.
Tenaga medis
dokter, perawat, dan
pembantu di rumah
sakit memberikan
pelayanan kepada
pasien sesuai
standar yang
diterapkan.
Pasien dapat
dilayani dengan baik
sesuai standar yang
diterapkan.
SO2,
SO4,
WO2,
WO7,
ST1,
ST2
Inbound
Logistics,
Operations,
Outbound
Logistics,
Services
Data Pasien
Rumah Sakit,
Data
Penelitian,
Data Hasil
Laporan
Penelitian,
Hasil
Diagnosa
Pasien.
Melakukan
pengawasan dan
pemeliharaan terhadap
infrastruktur kesehatan
di rumah sakit.
Pegawai Bidang
Penunjang
melakukan
pengecekan
kelayakan dan
evaluasi terhadap
infrastruktur
kesehatan yang ada
di rumah sakit
secara berkala.
Infrastruktur
kesehatan rumah
sakit dapat
digunakan sesuai
fungsi dan tujuan
serta terjamin
kelayakan
penggunaannya.
SO1,
ST3
Procurement Laporan
evaluasi
infrastruktur
kesehatan
rumah sakit
Meningkatkan mutu
infrastruktur
penunjang kegiatan
operasional di RSUD
Tangerang Selatan.
Membuat laporan
dan evaluasi tentang
peralatan dan
perlengkapan
kesehatan di rumah
sakit.
Hasil laporan dan
evaluasi sebagai
landasan penetapan
kebijakan
pengadaan alat
penunjang yang
lebih baik.
WO6,
WT1
Procurement,
Services
Laporan
evaluasi
performa
bidang
penunjang
secara berkala.
Pada bidang penunjang dimulai dengan menjelaskan tujuan bidang
penunjang dan CSF yang mempengaruhi strategi bisnis dari bagian
92
tersebut yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya dimana terdapat
tiga kolom, yaitu: tujuan utama, CSF, dan measure. Tujuan bidang
penunjang akan dijelaskan satu-persatu pada kolom pertama, lalu akan
dicari poin penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan utama
tersebut berhasil pada kolom CSF. Kemudian, kolom ketiga akan
dijelaskan indikator mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari masing-
masing tujuan bidang penunjang.
Selanjutnya, ditentukan strategi SWOT yang cocok dengan
masing-masing tujuan bidang penunjang. Di kolom kelima akan dibahas
value chain dimana proses bisnis dari tujuan bidang penunjang tersebut
berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk melihat data apa yang
dibutuhkan dalam membuat aplikasi SI/TI usulan yang akan dibuat
nantinya. Kebutuhan informasi mengenai data apa saja yang dibutuhkan
untuk bisa mencapai keberhasilan tujuan bidang penunjang akan dibahas
di kolom keenam.
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bidang
penunjang membutuhkan infornasi berupa data pasien umah sakit, data
penelitian, data hasil laporan penelitian dan hasil diagnosa pasien untuk
menentukan tindakan pelayanan yang tepat kepada pasien dan peneliti
yang ada di rumah sakit. Laporan evaluasi infrastruktur kesehatan rumah
sakit untuk menentukan apakah infrastruktur penunjang kesehatan masih
dinyatakan layak atau tidak, serta laporan evaluasi performa bidang
penunjang secara berkala untuk dijadikan rujukan evaluasi bagi penetapan
93
kebijakan rumah sakit di bidang penunjang kedepan yang akan
direkomendasikan kepada direktur rumah sakit.
4.2.4.2. Menentukan Solusi Aplikasi dan Database
Solusi aplikasi dan database ini dibuat sebagai rekomendasi
peneliti dengan memperhatikan aspek-aspek eksternal berupa tren
teknologi yang sedang berkembang yang berhubungan dengan studi kasus
pada objek penelitian serta faktor internal daripada objek penelitian seperti
sumber daya manusia, sumber daya teknologi yang sudah ada serta
penyesuaian kebutuhan berdasarkan identifikasi masalah yang didapat dari
wawancara dan pengamatan langsung. Tren aplikasi dan database akan
menjadi kunci utama dalam kegiatan operasional rumah sakit sehingga
harapannya dengan mengimplementasikan tren teknologi ini dapat
meningkatkan nilai kompetitif dan memenuhi standar layak mutu bahkan
menjadikan RSUD Tangerang Selatan menjadi rumah sakit yang bertaraf
internasional. Dengan memperhatikan aspek-aspek yang telah disebutkan,
maka dibuat solusi strategis aplikasi seperti berikut:
Tabel 4. 21: Solusi strategi aplikasi dan database
Tren Jaringan Komputer Internet, Wireless WIMAX
Tren Aplikasi dan
Database
Mobile Application, Wordpress-Elementor,
Oracle, Mobile Clinical Assistant (MCA).
Tren Pengamanan SI/TI Autentikasi, firewall, Kebijakan
pengamanan, cloud computing
94
Saat ini tren jaringan komputer yang banyak digunakan oleh
perusahaan dalam pengolahan sistem informasinya adalah penggunaan
internet, WIMAX. Tren aplikasi dan database yang saat ini sedang
berkembang di dunia teknologi medis untuk menunjang kegiatan
operasional serta mengolah data-data di rumah sakit adalah mobile
application , Wordpress-Elementor, Oracle. Untuk tren pengamanan SI/TI
yang terdapat pada perusahaan-perusahaan maju adalah autentikasi,
firewall, kebijakan pengaman serta cloud computing yang diberlakukan
pada perusahaan tersebut. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing
Tren tersebut:
Tren Jaringan Komputer
Internet adalah sebuah jaringan yang menghubungkan komputer
satu sama lain yang menggunakan standar sistem global Transmission
Control Protocol atau Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol
pertukaran sehingga kita bisa saling berkomunikasi, berinteraksi, dan
saling bertukar informasi meski dalam jarak yang jauh. Penggunaan
internet pada rumah sakit memungkinkan para pegawai rumah sakit
maupun pasien dapat mengakses informasi dengan cepat dan mudah.
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah
merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (Broadbond wireless acess
atau di singkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan
jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA
sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. WiMAX merupakan
95
standar internasional tentang Broadband Wireless Access yang mengacu
pada standar IEEE 802.16. Standar ini kemudian dikembangkan oleh
forum gabungan antar perusahaan-perusahaan dunia terkait (produsen
produk-produk wireless, produsen-produsen chip, operator-operator
wireless), atau disebut dengan WiMAX forum. WiMAX adalah teknologi
wireless yang mempunyai kecepatan tinggi dalam transfer data dan
mempunyai jangkauan dengan luas maksimal 50 km luas.
Penggunaan WiMAX di lingkup rumah sakit sangat
direkomendasikan oleh peneliti karena cakupan lebih luas, yaitu bisa
diatur hingga 50 km sehingga dapat lebih efisien bagi pegawai maupun
pengunjung rumah sakit untuk dapat mengakses internet.
Tren Aplikasi dan Database
Saat ini penggunaan mobile application sudah sangat popular
sebagai salah satu aplikasi yang umum digunakan untuk berbagai
keperluan. Mobile application yang memiliki keunggulan bersifat
multiplatform dan multifungsi sehingga memang mudah dan bisa
diaplikasikan untuk berbagai jenis platform dan tujuan. Hal tersebut
menjadi salah satu alasan kuat mengembangkan mobile application agar
mempermudah kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit seperti
pendaftaran via aplikasi, diagnosis penyakit lewat apikasi, melihat info
antrian pasien sehingga menghindari antrian panjang serta mengetahui
informasi umum di RSUD Tangerang Selatan. Wordpress-Elementor MS
96
WordPress adalah platform di balik pembuatan 30 persen website di
seluruh dunia dan menjadikannya paling populer di antara CMS lainnya
untuk membuat sebuah website. WordPress bisa digunakan secara gratis
dan bebas untuk dimodifikasi oleh siapa saja. Selain itu, WordPress
menyediakan plugin yang memudahkan pengguna untuk menambahkan
fitur di website dengan sangat mudah sedangkan Elementor adalah plugin
wordpress yang sangat sangat membantu guna mendesain halaman website
secara umum dengan sangat mudah sehingga sangat cocok digunakan
untuk mengembangkan website di RSUD Tangerang Selatan dan
memperbaiki masalah plugin yang sering terjadi saat ini pada website.
Oracle merupakan tools atau DBMS (Database Management System)
untuk mengolah informasi didalam database hingga menghasilkan
informasi yang di inginkan oleh pemakainya. Keunggulan Oracle
dibanding DBMS lainnya adalah kapasitas Oracle yang bisa memuat data
lebih besar. Mobile Clinical Assistant (MCA) adalah sebuah teknologi
terbaru berupa perangkat yang dapat memudahkan dokter untuk
melakukan kegiatan pelayanan medis pasien. Perangkat MCA memiliki
banyak fungsi seperti diagnosis penyakit, digital imaging untuk
menghasilkan citra kualitas gambar yang jelas, dan fungsi-fungsi lain
untuk membantu kegiatan dokter medis lebih efisien.
Tren Pengamanan SI/TI
Autentikasi adalah proses dalam rangka validasi user pada saat
memasuki sistem, nama dan password dari user di cek melalui proses yang
97
mengecek langsung ke daftar mereka yang diberikan hak untuk memasuki
sistem tersebut. Autentikasi ini di set up oleh administrator, webmaster
atau pemilik situs (pemegang hak tertinggi atau mereka yang ditunjuk di
sistem tersebut. Untuk proses ini masing-masing user akan di cek dari data
yang diberikannya seperti nama, password serta hal-hal lainnya yang tidak
tertutup kemungkinannya seperti jam penggunaan, lokasi yang
diperbolehkan. Autentikasi adalah suatu langkah untuk menentukan atau
mengonfirmasi bahwa seseorang (atau sesuatu) adalah autentik atau asli.
Melakukan autentikasi terhadap sebuah objek adalah melakukan
konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan melakukan autentikasi
terhadap seseorang biasanya adalah untuk memverifikasi identitasnya.
Pada suatu sistem komputer, autentikasi biasanya terjadi pada saat login
atau permintaan akses.
Firewall adalah perangkat yang digunakan untuk mengontrol akses
terhadap siapapun yang memiliki akses terhadap jaringan privat dari pihak
luar. Definisi Firewall adalah sebuah sistem yang didesain untuk
mencegah akses yang tidak sah ke atau dari jaringan pribadi (Private
Network). Firewall dapat diimplementasikan dalam perangkat keras dan
perangkat lunak, atau kombinasi keduanya. Firewall sering digunakan
untuk mencegah pengguna Internet yang tidak sah mengakses jaringan
pribadi yang terhubung ke Internet, terutama intranet. Semua pesan masuk
atau keluar dari intranet melewati firewall, firewall bertindak sebagai
pengawas (controller) setiap pesan dan memblok jika tidak memenuhi
98
kriteria keamanan tertentu. Mengingat sekarang ini banyak perusahaan
yang memiliki akses ke Internet maka perlindungan terhadap aset digital
perusahaan tersebut dari serangan para hacker, pelaku spionase, ataupun
pencuri data lainnya, sehingga fungsi firewall menjadi hal yang sangat
esensial.
Kebijakan Pengamanan merupakan sebuah infrastruktur keamanan
yang harus dimiliki oleh sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin
melindungi aset informasi terpentingnya. Dokumen ini secara prinsip
berisi berbagai kendali yang perlu dilakukan untuk mengontrol
manajemen, mekanisme, prosedur, dan tata cara dalam mengamankan
informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena berada
pada tataran kebijakan, maka dokumen ini biasanya berisi hal-hal yang
bersifat prinsip dan strategis. Dengan adanya kebijakan ini, selain akan
membantu organisasi dalam mengamankan aset pentingya, juga
menghindari adanya insiden atau tuntutan hukum akibat organisasi terkait
lalai dalam melakukan pengelolaan internal terhadap aset informasi atau
hal-hal terkait dengan tata kelola informasi yang berada dalam
lingkungannya.
Penggunaan cloud computing akan sangat bermanfaat untuk
ditambahakn ke usulan jaringan computer. Dengan cloud computing, data
dapat diakses, kapan dan dimanapun kita berada dengan catatan bahwa
pegawai terkoneksi dengan internet. Selain itu, pegawai dapat dengan
99
mudah meningkatkan atau mengurangi kapasitas penyimpanan data tanpa
perlu membeli peralatan tambahan seperti harddisk.
4.2.4.3. Pemetaan Strategi SI
o Usulan Portofolio SI
Usualan portofolio aplikasi SI dilakukan melalui pemetaan
kebutuhan informasi dan portofolio McFarlan Strategic Grid yang telah
dijabarkan sebelumnya. Hasil perencanaan strategi SI berupa arsitektur
sistem informasi dapat dipetakan ke dalam portofolio aplikasi SI di masa
depan. Proses pemetaan aplikasi SI didasarkan pada model portofolio
McFarlan Strategic Grid. Penempatan rekomendasi sistem informasi yang
dibutuhkan rumah sakit dapat dipetakan sebagai berikut:
Tabel 4. 22: Tabel Usulan Portofolio SI
Strategic High Potential
Website
Mobile Application
SI Pelayanan Medis
Mobile Clinical Assistant
SI Research & Development
Oracle
Ms. Office
SI Tata Usaha
SI Keperawatan
SI Penunjang
SIPOLIN
Vclaim BPJS
Technical Support
Adobe Photoshop
Key Operational Support
100
1. Strategic Application adalah aplikasi penting untuk mendukung
strategi di masa depan untuk meningkatkan mutu persaingan dan
mencapai tujuan perusahaan tersebut. Aplikasi yang termasuk
kelompok strategic adalah Website, SI Pelayanan Medis, Mobile
Clinical Assistant, dan Mobile Application.
2. High Potential Application adalah aplikasi ini diperkirakan akan
mempunyai potensi tinggi di masa mendatang yaitu: SI Research
& Development, dan Oracle.
3. Key Operational Application adalah aplikasi yang dikategorikan
penting agar dapat terus beroperasi dan terus berjalan. Aplikasi
yang termasuk ke dalam kuadran ini adalah SI Tata Usaha, SI
Keperawatan, dan SI Penunjang, Ms. Office.
4. Support Application adalah aplikasi yang bernilai cukup penting,
tetapi tidak terlalu mendukung suksesnya organisasi secara
langsung. Aplikasi yang termasuk ke dalam kuadran ini adalah
SIPOLIN, Vclaim BPJS, Technical Support, Email, Adobe
Photoshop.
Keterangan usulan penggunaan aplikasi SI di masa yang akan
datang adalah sebagai berikut:
Website
Saat ini RSUD Tangerang Selatan sudah memiliki website yang
dipergunakan sebagai media informasi bagi rumah sakit. Website
RSUD Tangerang Selatan pada portofolio usulan di masukan
101
kedalam kategori strategic mengingat peranan website ini sangat
lah penting karena selain sebagai media informasi, website rumah
sakit digunakan untuk pendaftaran pasien online. Pengelolaan
website nantinya akan menggunakan wordpress-elementor untuk
mendesain dan mengedit website serta hosting berbayar dari
penyedia layanan hosting agar RSUD Tangerang Selatan tidak lagi
mengandalkan Kominfo Tangsel sebagai penyedia hosting.
Mobile Application
Mobile Application atau aplikasi ponsel pintar sangatlah populer
saat ini untuk menunjang kegiatan manusia termasuk dalam
menunjang pelayanan kesehatan. Aplikasi ponsel banyak memiliki
keunggulan tersendiri, beberapa diantaranya adalah karena aplikasi
di ponsel lebih mudah untuk diakses, tampilan aplikasi didesain
agar mudah difahami oleh pengguna (user), dapat memuat
informasi lebih cepat dan aplikasi lebih mudah di maintenance.
SI Pelayanan Medis
Sistem Informasi Pelayanan Medis mengelola urusan pelayanan
medis yang meliputi verifikasi pendaftaran pasien rumah sakit
secara online, sms, maupun secara langsung. Mengelola database
pasien untuk pasien yang baru berobat atau menampilkan riwayat
data pasien yang telah berobat ke rumah sakit.
Mobile Clinical Assistant (MCA)
102
MCA adalah sebuah perangkat teknologi untuk menunjang dokter
dalam melayani pasien. Perangkat ini memiliki keunggulan yaitu
aksesibilitas cepat ke data dan riwayat medis pasien, memeriksa
dispensasi obat, mudah melacak hasil pemeriksaan, diagnosis dan
konsultasi real-time, peningkatan akurasi data, privasi dan
keamanan pasien bila dilihat oleh banyak karyawan, dan
mengurangi human error.
SI Research & Development
Bagian ini mengelola hasil evaluasi berkala dari seluruh bidang di
rumah sakit untuk dijadikan acuan strategi pengembangan bisnis
kedepannya. Salah satu hasil yang terpenting dari kegiatan
Research & Development adalah peningkatan kualitas produk
melalui pengembangan teknologi. Peran teknologi sangat penting
dalam strategi persaingan dan oleh karena itu proses inovasi
teknologi tersebut perlu dilakukan, diukur dan diterapkan.
Oracle
Fitur ini diusulkan sebagai database management system atau
disingkat DBMS. Keunggulan Oracle bagi rumah sakit adalah
kemampuan dalam menggali wawasan dengan lebih mudah dan
cepat, hingga memberikan kendali dan keamanan lebih baik.
SI Tata Usaha
Sistem Informasi Tata Usaha mengelola urusan pengelolaan tata
usaha untuk rumah sakit yang mencakup bidang kepegawaian
103
(HRD), kehadiran (menggunakan pemindai sidik jari), penggajian,
manajemen surat, pengelolaan data jabatan, dan keuangan
(akunting).
SI Keperawatan
Sistem Informasi Keperawatan terintegrasi dengan aplikasi Vclaim
BPJS. Sistem ini mengelola urusan keperawatan di rumah sakit
yang meliputi validasi kamar rawat inap, jumlah pasien rawat inap,
kebutuhan pasien rawat inap dan mengelola database pasien rawat
jalan maupun rawat inap di rumah sakit.
SI Penunjang
Sistem Informasi Penunjang mengelola fasilitas keperawatan di
rumah sakit yang meliputi status pengecekan fasilitas medis dan
non medis, kebutuhan fasilitas penunjang rumah sakit yang akan
datang, dan mengelola database informasi fasilitas yang sudah ada.
Pemetaan IS Demand
Strategi SI harus dapat mendukung proses bisnis yang terjadi pada
RSUD Tangerang Selatan agar tujuan bisnisnya dapat tercapai.
Strategi ini diharapkan dapat memberikan arahan bagi
pengembangan aplikasi sistem informasi dimasa depan serta dapat
mengintegrasikan data antar bidang yang ada di RSUD Tangerang
Selatan sehingga memudahkan kegiatan operasional. Aplikasi
sistem informasi yang dikembangkan harus bisa menyajikan dan
mengelolah informasi yang dibutuhkan. Untuk menentukan solusi
104
aplikasi sistem informasi, maka dibuat pemetaan tujuan
bagian/bidang dengan CSF, SWOT, value chain, kebutuhan
informasi terhadap IS Demand. Berikut adalah hasil pemetaan
untuk masing-masing bagian:
Tabel 4. 23: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi Kelompok
Fungsional
Tujuan
Bagian
Kelompok
Fungsional
CSF Measure Strategi
SWOT
Value Chain Kebutuhan
Informasi
IS Demand
Memberikan
pertimbangan
strategis
terhadap rumah
sakit
Mengirim
rekomendasi
kebijakan
strategis
kepada
direktur
rumah sakit
Rekomendasi
kebijakan
sebagai dasar
pertimbangan
direktur untuk
membuat
kebijakan
strategis di
rumah sakit
SO2,
ST1,
ST2,
WO7
Procurement,
Services
Laporan performa
operasional rumah
sakit secara berkala
SI Research &
Development
Pada tabel pemetaan kebutuhan informasi bagian kelompok
fungsional di RSUD Tangerang Selatan dapat dilihat bahwa
terdapat satu tujuan utama bagian kelompok fungsional, yaitu:
Memberikan pertimbangan strategis terhadap rumah sakit. Tujuan
pertama dapat dicapai dengan mengirim rekomendasi kebijakan
strategis kepada direktur rumah sakit. Analisis value chain nya
ada pada bagian Procurement, dan Services. Data yang
dibutuhkan untuk bisa memberikan rekomendasi strategis ialah
laporan performa operasional rumah sakit secara berkala.
Kemudian, IS demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam
mendukung kegiatan tersebut adalah SI research & development.
105
Tabel 4. 24: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi Bagian
Tata Usaha
Tujuan Bagian
Tata Usaha
CSF Measure Strategi
SWOT
Value Chain Kebutuhan
Informasi
IS Demand
Memberikan
pelayanan
administratif
dan teknis
secara umum di
rumah sakit.
Bagian tata
usaha
mengatur
pelayanan
umum dan
mengelola
keuangan
rumah sakit.
Urusan
administratif,
kepegawaian,
keuangan,
logisitik, dan
informasi
rumah sakit
berjalan lancar.
S01,
SO4,
WO4,
WO6,
WT1
Product &
Technology
Development,
Services
Laporan
Kinerja
Pegawai,
Laporan
Keuangan,
Laporan
Logistik
Rumah Sakit,
Laporan
Pengaduan
Pelayanan
Rumah Sakit.
SI Tata Usaha,
SI Research &
Development
Menyusun
rencana dan
program kerja
pengelolaan
pelayanan
ketatausahaan di
rumah sakit.
Membuat
laporan dan
evaluasi
pelaksanaan
tugas dan
fungsi di
lingkup
Bidang Tata
Usaha.
Hasil laporan
dan evaluasi
dijadikan
sebagai
landasan
penetapan
kebijakan
lingkup tata
usaha rumah
sakit kedepan.
WO6,
WT1
Procurement,
Services
Laporan
evaluasi
performa
bagian tata
usaha secara
berkala.
SI Research &
Development
Pada tabel pemetaan kebutuhan informasi bagian tata usaha
di RSUD Tangerang Selatan dapat dilihat bahwa terdapat dua
tujuan utama bagian tata usaha, yaitu: Memberikan pelayanan
administratif dan teknis secara umum di rumah sakit, dan
Menyusun rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan
ketatausahaan di rumah sakit. Tujuan pertama dapat dicapai
dengan mengatur pelayanan umum dan mengelola keuangan
rumah sakit. Analisis value chain nya ada pada bagian Product &
Technology Development, dan Services. Data yang dibutuhkan
106
sebagai kebutuhan informasi adalah laporan kinerja pegawai,
laporan keuangan, laporan logistik rumah sakit, laporan
pengaduan pelayanan rumah sakit. Kemudian, IS demand atau
aplikasi SI yang sesuai dalam mendukung kegiatan tersebut
adalah SI Tata Usaha, SIA, SI Research & Development.
Selanjutnya tujuan kedua yaitu menyusun rencana dan
program kerja pengelolaan pelayanan ketatausahaan di rumah
sakit. Tujuan kedua dapat dicapai dengan membuat laporan dan
evaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup Bidang Tata
Usaha. Analisis value chain nya ada pada bagian
Procurement,dan Services. Data yang dibutuhkan sebagai
kebutuhan informasi adalah laporan evaluasi performa bagian tata
usaha secara berkala. Kemudian, IS demand atau aplikasi SI yang
sesuai dalam mendukung kegiatan tersebut adalah SI Research &
Development.
Tabel 4. 25: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi bidang
Pelayanan Medis
Tujuan Bidang
Pelayanan Medis
CSF Measure Strategi
SWOT
Value Chain Kebutuhan
Informasi
IS Demand
Menyelenggarakan
pelayanan medis dan
pelayanan non medis
pada layanan kesehatan
di RSUD Kota
Tangerang Selatan.
Tenaga medis
dokter, perawat,
dan pembantu di
rumah sakit
memberikan
pelayanan
kepada pasien
sesuai standar
yang diterapkan.
Pasien dapat
dilayani
dengan baik
sesuai standar
yang
diterapkan.
SO1,
SO2,
SO4,
WO1,
WO7,
ST1, ST4
Inbound
Logistics,
Operations,
Outbound
Logistics,
Services
Data Pribadi
Pasien,
Laporan hasil
Diagnosa
Pasien
SI Pelayanan
Medis,
SIPOLIN,
Mobile
Application
Mengadakan dan
mengkoordinasikan
program penyuluhan
kesehatan kepada
Pihak rumah
sakit ikut terjun
berpartisipasi
dalam kegiatan
Pemberian
edukasi dan
penyuluhan
kesehatan
SO3 Services Data pos
pelayanan
kesehatan
terpadu tiap
SI Pelayanan
Medis
107
masyarakat. edukasi dan
penyuluhan
kesehatan di
masyarakat.
oleh pihak
rumah sakit
kepada
masyarakat.
wilayah di
Tangerang
Selatan.
Meningkatkan mutu
pelayanan medis dan
non medis di RSUD
Tangerang Selatan.
Membuat
laporan dan
evaluasi
pelaksanaan
tugas dan fungsi
di lingkup
Bidang
Pelayanan
Medis.
Hasil Laporan
dan Evaluasi
sebagai
landasan
penetapan
kebijakan
pelayanan
medis yang
lebih baik.
WO6,
WT1
Procurement,
Services
Laporan
evaluasi
performa
bidang
pelayanan
medis secara
berkala.
SI Research
&
Development
Pada tabel pemetaan kebutuhan informasi bidang pelayanan
medis di RSUD Tangerang Selatan dapat dilihat bahwa terdapat
tiga tujuan utama bidang pelayanan medis, yaitu:
Menyelenggarakan pelayanan medis dan pelayanan non medis
pada layanan kesehatan di RSUD Kota Tangerang Selatan,
mengadakan dan mengkoordinasikan program penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat, dan meningkatkan mutu pelayanan
medis dan non medis di RSUD Tangerang Selatan. Tujuan
pertama dapat dicapai dengan tenaga medis dokter, perawat, dan
pembantu di rumah sakit memberikan pelayanan kepada pasien
sesuai standar yang diterapkan. Analisis value chain nya ada pada
bagian Inbound Logistics, Operations, Outbound Logistics, dan
Services. Data yang dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi
adalah Data pos pelayanan kesehatan terpadu tiap wilayah di
Tangerang Selatan. Kemudian, IS demand atau aplikasi SI yang
sesuai dalam mendukung kegiatan tersebut adalah SI Pelayanan
Medis,SIPOLIN, dan Mobile Application.
108
Selanjutnya tujuan kedua yaitu mengadakan dan
mengkoordinasikan program penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat. Tujuan kedua dapat dicapai dengan pihak rumah sakit
ikut terjun berpartisipasi dalam kegiatan edukasi dan penyuluhan
kesehatan di masyarakat. Analisis value chain nya ada pada
bagian Services. Data yang dibutuhkan sebagai kebutuhan
informasi adalah data pos pelayanan kesehatan terpadu tiap
wilayah di Tangerang Selatan. Kemudian, IS demand atau aplikasi
SI yang sesuai dalam mendukung kegiatan tersebut adalah SI
Pelayanan Medis.
Selanjutnya tujuan ketiga yaitu meningkatkan mutu
pelayanan medis dan non medis di RSUD Tangerang Selatan.
Tujuan ketiga dapat dicapai dengan membuat laporan dan evaluasi
pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkup bidang pelayanan medis.
Analisis value chain nya ada pada bagian Procurement, Services.
Data yang dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi adalah laporan
evaluasi performa bidang pelayanan medis secara berkala.
Kemudian, IS demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam
mendukung kegiatan tersebut adalah SI Research & Development.
Tabel 4. 26: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi bidang
Keperawatan
Tujuan Bidang
Keperawatan
CSF Measure Strategi
SWOT
Value Chain Kebutuhan
Informasi
IS Demand
Menyelenggarakan
pelayanan
Keperawatan pada
fasilitas kesehatan di
Tenaga bidang
keperawatan
mengatur
ketersediaan
Ruangan rawat
inap dan rawat
jalan dapat
diatur dan
SO1,
WO7
Inbound
Logistics,
Operations,
Outbound
Laporan hasil
pengecekan
ruangan
kesehatan,
SI
Keperawatan,
SI Research &
Development
109
RSUD Kota
Tangerang Selatan.
ruangan untuk
pasien rawat
inap dan rawat
jalan serta
memastikan
pasien ditangani
dengan baik.
pasien dapat
dilayani
dengan baik
sesuai standar
yang
diterapkan.
Logistics,
Services
Laporan
ruangan rawat
inap tersedia,
Laporan
kondisi pasien
rawat inap.
Melayani sepenuh hati
pasien yang
membutuhkan
perawatan di rumah
sakit.
Tenaga perawat
memberikan
pelayanan
maksimal
kepada pasien
rumah sakit
tanpa
memandang
golongan
tertentu.
Seluruh pasien
mendapat
pelayanan
perawatan
yang sama
sesuai standar
yang telah
diterapkan.
SO2,
WO7,
ST1
Services Laporan data
pasien rawat
jalan dan
rawat inap
SI
Keperawatan,
SI Pelayanan
Medis
Meningkatkan mutu
pelayanan
Keperawatan di
RSUD Tangerang
Selatan.
Membuat
laporan dan
evaluasi
pelaksanaan
tugas dan fungsi
di lingkup
Bidang
Keperawatan.
Hasil Laporan
dan Evaluasi
sebagai
landasan
penetapan
kebijakan
bagian
keperawatan
yang lebih
baik.
WO6,
WT1
Procurement,
Services
Laporan
evaluasi
performa
bidang
keperawatan
medis secara
berkala.
SI Research &
Development
Pada tabel pemetaan kebutuhan informasi bidang
keperawatan di RSUD Tangerang Selatan dapat dilihat bahwa
terdapat tiga tujuan utama bidang keperawatan, yaitu:
menyelenggarakan pelayanan keperawatan pada fasilitas
kesehatan di RSUD Kota Tangerang Selatan, melayani sepenuh
hati pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit, dan
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di RSUD Tangerang
Selatan. Tujuan pertama dapat dicapai dengan menyelenggarakan
pelayanan keperawatan pada fasilitas kesehatan di RSUD Kota
Tangerang Selatan. Analisis value chain nya ada pada bagian
Inbound Logistics, Operations, Outbound Logistics, dan Services.
110
Data yang dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi adalah laporan
hasil pengecekan ruangan kesehatan, laporan ruangan rawat inap
tersedia, dan laporan kondisi pasien rawat inap. Kemudian, IS
demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam mendukung kegiatan
tersebut adalah SI Keperawatan, dan SI Research & Development.
Selanjutnya tujuan kedua yaitu melayani sepenuh hati
pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Tujuan
kedua dapat dicapai dengan tenaga perawat memberikan
pelayanan maksimal kepada pasien rumah sakit tanpa memandang
golongan tertentu. Analisis value chain nya ada pada bagian
Services. Data yang dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi
adalah laporan data pasien rawat jalan dan rawat inap. Kemudian,
IS demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam mendukung
kegiatan tersebut adalah SI Keperawatan dan SI Pelayanan Medis.
Selanjutnya tujuan ketiga yaitu meningkatkan mutu
keperawatan di RSUD Tangerang Selatan. Tujuan ketiga dapat
dicapai dengan membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas
dan fungsi di lingkup bidang keperawatan. Analisis value chain
nya ada pada bagian Procurement, Services. Data yang
dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi adalah laporan evaluasi
performa bidang keperawatan secara berkala.. Kemudian, IS
demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam mendukung kegiatan
tersebut adalah SI Research & Development.
111
Tabel 4. 27: Pemetaan IS Demand terhadap kebutuhan informasi bidang
Penunjang
Tujuan Bidang
Penunjang
CSF Measure Strategi
SWOT
Value Chain Kebutuhan
Informasi
IS Demand
Menyelenggarakan
pelayanan
penunjang medis
dan non medis
pada fasilitas
kesehatan di
RSUD Kota
Tangerang
Selatan.
Tenaga
medis
dokter,
perawat, dan
pembantu di
rumah sakit
memberikan
pelayanan
kepada
pasien sesuai
standar yang
diterapkan.
Pasien dapat
dilayani dengan
baik sesuai
standar yang
diterapkan.
SO2,
SO4,
WO2,
WO7,
ST1,
ST2
Inbound
Logistics,
Operations,
Outbound
Logistics,
Services
Data Pasien
Rumah
Sakit, Data
Penelitian,
Data Hasil
Laporan
Penelitian,
Hasil
Diagnosa
Pasien.
SI
Penunjang
Melakukan
pengawasan dan
pemeliharaan
terhadap
infrastruktur
kesehatan di
rumah sakit.
Pegawai
Bidang
Penunjang
melakukan
pengecekan
kelayakan
dan evaluasi
terhadap
infrastruktur
kesehatan
yang ada di
rumah sakit
secara
berkala.
Infrastruktur
kesehatan
rumah sakit
dapat
digunakan
sesuai fungsi
dan tujuan serta
terjamin
kelayakan
penggunaannya.
SO1,
ST3
Procurement Laporan
evaluasi
infrastruktur
kesehatan
rumah sakit
SI
Penunjang,
Technical
Support
Meningkatkan
mutu infrastruktur
penunjang
kegiatan
operasional di
RSUD Tangerang
Selatan.
Membuat
laporan dan
evaluasi
tentang
peralatan dan
perlengkapan
kesehatan di
rumah sakit.
Hasil laporan
dan evaluasi
sebagai
landasan
penetapan
kebijakan
pengadaan alat
penunjang yang
lebih baik.
WO6,
WT1
Procurement,
Services
Laporan
evaluasi
performa
bidang
penunjang
secara
berkala.
SI Research
&
Development
Pada tabel pemetaan kebutuhan informasi bidang
penunjang di RSUD Tangerang Selatan dapat dilihat bahwa
112
terdapat tiga tujuan utama bidang keperawatan, yaitu:
Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
pada fasilitas kesehatan di RSUD Kota Tangerang Selatan,
melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap infrastruktur
kesehatan di rumah sakit, dan meningkatkan mutu infrastruktur
penunjang kegiatan operasional di RSUD Tangerang Selatan.
Tujuan pertama dapat dicapai dengan tenaga medis dokter,
perawat, dan pembantu di rumah sakit memberikan pelayanan
kepada pasien sesuai standar yang diterapkan. Analisis value
chain nya ada pada bagian Inbound Logistics, Operations,
Outbound Logistics, dan Services. Data yang dibutuhkan sebagai
kebutuhan informasi adalah data pasien rumah sakit, data
penelitian, data hasil laporan penelitian, dan hasil diagnosa pasien.
Kemudian, IS demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam
mendukung kegiatan tersebut adalah SI Penunjang.
Selanjutnya tujuan kedua yaitu melakukan pengawasan dan
pemeliharaan terhadap infrastruktur kesehatan di rumah sakit.
Tujuan kedua dapat dicapai dengan pegawai bidang penunjang
melakukan pengecekan kelayakan dan evaluasi terhadap
infrastruktur kesehatan yang ada di rumah sakit secara berkala.
Analisis value chain nya ada pada bagian Procurement. Data yang
dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi adalah laporan evaluasi
infrastruktur kesehatan rumah sakit. Kemudian, IS demand atau
113
aplikasi SI yang sesuai dalam mendukung kegiatan tersebut
adalah SI Penunjang, dan Technical Support.
Selanjutnya tujuan ketiga yaitu meningkatkan mutu
infrastruktur penunjang kegiatan operasional di RSUD Tangerang
Selatan. Tujuan ketiga dapat dicapai dengan membuat laporan dan
evaluasi tentang peralatan dan perlengkapan kesehatan di rumah
sakit. Analisis value chain nya ada pada bagian Procurement,
Services. Data yang dibutuhkan sebagai kebutuhan informasi
adalah laporan evaluasi performa bidang penunjang secara
berkala. Kemudian, IS demand atau aplikasi SI yang sesuai dalam
mendukung kegiatan tersebut adalah SI Research & Development.
4.2.4.4. Menetapkan Rekomendasi TI
Usulan Perangkat Keras/Hardware
Perangkat keras di RSUD Tangerang Selatan sudah mencukupi
bagi seluruh bidang. Pada usulan kali ini peneliti lebih memfokuskan
pada peningkatan spesifikasi hardware agar kompatibel dengan usulan
portofolio yang diusulkan serta dapat meningkatkan kualitas TI di
rumah sakit.
Usulan jaringan komputer disesuaikan dengan jaringan komputer
yang ada di masa sekarang, Analisa Lingkungan SI/TI Eksternal serta
usulan struktur organisasi. Penambahan beberapa alat untuk
menunjang adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 28: Tabel Usulan Perangkat Keras
114
Jenis Unit
Spesifikasi
Server 1 Intel Xeon E3-1220v3 3.1GHz Turbo 3.5 Ghz
8MB L3 Cache,4 GB DDR3 ECC, 500Gb
SATA 7.2Krpm Xtra Endurance, 4 Hotplug
SATA , 4x Intel i210AT Gigabit LAN, x16
GPU Card Supported, DVDR, Tower 500
Watt.
Komputer 122 Dual Core (2.5 Ghz) TRAY, Mainboard
ASUS/Gigabyte/ECS Memory DDR2 V-gen 2
Gb PC 5300, Harddisk 160 Gb
Seagate/Maxtor SATA, Keyboard + Mouse
Simbadda, Casing ATX 450w + 2 FAN CPU,
LCD Monitor LG/Samsung Wide Screen 17″,
VGA PCI-Express Digital Alliance 9500GT
Super 1Gb DDR2 256Bit
Laptop 30 ASUS X540LJ Model Prosesor i3-4005U,
DDR3L SDRAM, 500GB Integrated 802.11
b/g/n or 802.11 ac
HDMI , USB2.0 , USB3.0 , Bluetooth , Card
Reader , Camera , Speakers , Microphone ,
USB Type-C, Windows 10
Telekomunikasi 40 Pesawat Telepon Extension
Perangkat Pendukung 1 WiMax
20 Printer
Usulan Jaringan Komputer
Berikut adalah hasil dari skema jaringan komputer yang di
rekomendasikan untuk diterapkan di RSUD Tangerang Selatan. Skema
jaringan ini dibuat sebagai solusi terhadap permasalahan yang
diidentifikasi, terutama pada hosting website rumah sakit dimana pada
skema kali ini hosting website akan dimiliki sendiri oleh rumah sakit.
115
Setiap bidang dapat terintegrasi satu sama lain dan data masing-masing
bidang tersimpan dalam data server yang terpusat. Pada skema kali ini
ditambahkan juga WiMax Access Point yang dapat diakses dalam
lingkup rumah sakit sebagai sarana untuk mengakses internet.
Gambar 4. 6: Usulan Skema Jaringan Komputer
116
4.2.5. Fase 4 – Menyiapkan dan melakukan rencana implementasi
4.2.5.1. Menetapkan Skala Prioritas
Selanjutnya dibuat skala prioritas implementasi aplikasi
sesuai dengan portofolio dari mcfarlan strategic grid, dimana
prioritas aplikasi yang akan dibangun diutamakan sesuai dengan
urutan aspek strategis aplikasi-aplikasi yang diusulkan serta
mengutamakan aplikasi yang dapat menunjang pelayanan medis
secara langsung karena merupakan aspek prioritas dari RSUD
Tangerang Selatan sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan:
Tabel 4. 29: Rencana Implementasi SI/TI
Skala Prioritas Aplikasi
Prioritas 1 Prioritas 2
Website Mobile Application SI Pelayanan Medis Mobile Clinical Assistant
SI Tata Usaha SI Keperawatan SI Penunjang SI Research & Development
4.2.5.2. Menetapkan Rencana Implementasi Aplikasi
Selanjutnya dibuat rencana implementasi aplikasi yang
diusulkan seperti pada tabel berikut ini:
117
Tabel 4. 30: Rencana Implementasi SI/TI
Keterangan : Jadwal rencana pembangunan aplikasi dibuat
sesuai skala prioritas yang telah dibuat yang dapat menunjang
kegiatan di RSUD Tangerang Selatan yang direncanakan pada
awal tahun 2020 hingga 2021. Rencana implementasi SI ini
dimulai pada awal tahun sesuai dengan penetapan anggaran belanja
daerah oleh pemerintah daerah yang rutin dilaksanakan pada akhir
tahun. Rencana implementasi ini diharapakan dapat berjenjang tiap
2 bulan sekali agar pembangunan aplikasi dapat rampung bertahap
dan ditargetkan dapat selesai hingga 2021 bersamaan dengan target
rencana strategis jangka menengah RSUD Tangerang Selatan.
Detail Pelaksanaan Proyek
118
Pelaksanaan Proyek Website
Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan Website adalah
sebesar Rp 7.700.000 dengan perinciannya sebagai berikut:
Biaya Tim
Tabel 4. 31: Biaya Tim Pelaksanaan proyek Website
Tugas Anggota Tim Honor Per
Bulan
Developer 1 3.500.000
Total Biaya 7.000.000
Biaya Aplikasi
Biaya Hosting www.niagahoster.co.id : Rp 700.000
Total Biaya : Rp 7.700.000
Keterangan :
Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah
minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang
Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang
pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 1 orang
bertugas sebagai developer untuk mendesain,
mengembangkan dan mengetes fungsi-fungsi website
agar berjalan baik. Biaya hosting menggunakan hosting
119
dari niagahoster sebesar Rp700.000 dan menggunakan
nama domain www.rsudtangsel.com.
Pelaksanaan Proyek Mobile Application
Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan Mobile Application
adalah sebesar Rp 11.050.000 dengan perinciannya sebagai
berikut:
Biaya Tim
Tabel 4. 32: Biaya Tim Pelaksanaan proyek Mobile Application
Tugas Anggota Tim Honor Per
Tim
Developer 1 3.500.000
Total Biaya 7.000.000
Biaya Aplikasi
Aplikasi mobile build COMPRO Rp 4.050.000
Total Biaya : Rp 11.050.000
Keterangan :
Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah
minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang
Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang
pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 1 orang
bertugas sebagai developer untuk mendesain,
mengembangkan dan mengetes fungsi-fungsi mobile
120
application agar berjalan baik. Biaya pembuatan mobile
build app menggunakan COMPRO mobile apps builder
sebesar Rp 4.050.000.
Pelaksanaan Proyek SI Pelayanan Medis
Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan Mobile Application
adalah sebesar Rp 10.800.000 dengan perinciannya sebagai
berikut:
Biaya Tim
Tabel 4. 33: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Pelayanan Medis
Tugas Anggota Tim Honor Per
Tim
System Analyst 1 3.500.000
Programmer 1 3.500.000
Designer 1 3.500.000
Total Biaya 10.500.000
Biaya Aplikasi
Dokumentasi Rp 300.000
Total Biaya : Rp 10.800.000
Keterangan :
Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah
minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang
Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang
121
pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 3 orang
bertugas sebagai System Analyst, Programmer dan
Designer untuk membuat konsep, mengembangkan dan
mendesain jaringan SI Pelayanan Medis. Biaya
dokumentasi Rp 300.000 untuk pelaporan dan evaluasi.
Pelaksanaan Proyek Mobile Clinical Assistant
Biaya yang dianggarkan dalam pengadaan Mobile Clinical
Assistant adalah sebesar Rp 120.300.000 dengan perinciannya
sebagai berikut:
Biaya Tim
Tabel 4. 34: Biaya Tim Pelaksanaan proyek Mobile Clinical Assistant
Jumlah Unit Harga Per
Unit
24 5.000.000
Total Biaya 120.000.000
Biaya Aplikasi
Dokumentasi Rp 300.000
Total Biaya : Rp 120.300.000
Keterangan :
Biaya pengadaan alat mobile clinical assistant
berdasarkan harga yang bersumber dari
122
https://www.arbor-technology.com. Biaya dokumentasi
Rp 300.000 untuk pelaporan dan evaluasi.
Pelaksanaan Proyek SI Tata Usaha
Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan SI Tata Usaha
adalah sebesar Rp 10.800.000 dengan perinciannya sebagai
berikut:
Biaya Tim
Tabel 4. 35: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Tata Usaha
Tugas Anggota Tim Honor Per
Tim
System Analyst 1 3.500.000
Programmer 1 3.500.000
Designer 1 3.500.000
Total Biaya 10.500.000
Biaya Aplikasi
Dokumentasi Rp 300.000
Total Biaya : Rp 10.800.000
Keterangan :
Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah
minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang
123
Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang
pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 3 orang
bertugas sebagai System Analyst, Programmer dan
Designer untuk membuat konsep, mengembangkan dan
mendesain jaringan SI Tata Usaha. Biaya dokumentasi
Rp 300.000 untuk pelaporan dan evaluasi.
Pelaksanaan Proyek SI Keperawatan
Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan SI Keperawatan
adalah sebesar Rp 10.800.000 dengan perinciannya sebagai
berikut:
Biaya Tim
Tabel 4. 36: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Keperawatan
Tugas Anggota Tim Honor Per
Tim
System Analyst 1 3.500.000
Programmer 1 3.500.000
Designer 1 3.500.000
Total Biaya 10.500.000
Biaya Aplikasi
Dokumentasi Rp 300.000
Total Biaya : Rp 10.800.000
Keterangan :
124
Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah
minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang
Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang
pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 3 orang
bertugas sebagai System Analyst, Programmer dan
Designer untuk membuat konsep, mengembangkan dan
mendesain jaringan SI Keperawatan. Biaya
dokumentasi Rp 300.000 untuk pelaporan dan evaluasi.
Pelaksanaan Proyek SI Penunjang
Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan SI Penunjang adalah
sebesar Rp 10.800.000 dengan perinciannya sebagai berikut:
Biaya Tim
Tabel 4. 37: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Penunjang
Tugas Anggota Tim Honor Per
Tim
System Analyst 1 3.500.000
Programmer 1 3.500.000
Designer 1 3.500.000
Total Biaya 10.500.000
Biaya Aplikasi
Dokumentasi Rp 300.000
Total Biaya : Rp 10.800.000
125
Keterangan :
Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah
minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang
Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang
pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 3 orang
bertugas sebagai System Analyst, Programmer dan
Designer untuk membuat konsep, mengembangkan dan
mendesain jaringan SI Penunjang. Biaya dokumentasi
Rp 300.000 untuk pelaporan dan evaluasi.
Pelaksanaan SI Research & Development
Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan SI Research &
Development adalah sebesar Rp 10.800.000 dengan
perinciannya sebagai berikut:
Biaya Tim
Tabel 4. 38: Biaya Tim Pelaksanaan proyek SI Research & Development
Tugas Anggota Tim Honor Per
Tim
System Analyst 1 3.500.000
Programmer 1 3.500.000
Designer 1 3.500.000
Total Biaya 10.500.000
126
Biaya Aplikasi
Dokumentasi Rp 300.000
Total Biaya : Rp 10.800.000
Keterangan :
Biaya tim proyek pelaksanaan diambil dari upah
minimum regional (UMR) wilayah kota Tangerang
Selatan berdasarkan PP no 78 tahun 2015 tentang
pengupahan yang disyaratkan oleh pemerintah. 3 orang
bertugas sebagai System Analyst, Programmer dan
Designer untuk membuat konsep, mengembangkan dan
mendesain jaringan SI Research & Development. Biaya
dokumentasi Rp 300.000 untuk pelaporan dan evaluasi.
4.2.5.3. Menetapkan Rencana Rancangan Jaringan Komputer
Dalam penelitian ini diusulkan untuk membuat jaringan
komputer yang lebih terstruktur antara divisi pekerjaan pada RSUD
Tangerang Selatan. Berdasarkan usulan tersebut maka diperlukan
penjadwalan rencana rancangan jaringan komputer, seperti terlihat
pada tabel berikut ini.
127
Tabel 4. 39: Rencana implementasi jaringan komputer usulan
Keterangan : Dalam tabel diatas dapat dilihat bahwa usulan
implementasi diharapkan dapat dimulai pada awal tahun 2020 agar
sesuai dengan penetapan anggaran daerah dan dapat menunjang
implementasi aplikasi SI yang akan dibangun kelak. Pada dasarnya
RSUD Tangerang Selatan sudah memiliki jaringan komputer
beserta perangkat jaringannya seperti komputer dan kabel LAN,
Swicth/Hub, dan Firewall namun usulan jaringan yang baru
diharapkan dapat membuat jaringan internet yang lebih terstruktur
dan terintegrasi antara divisi pekerjaan pada RSUD Tangerang
Selatan.
4.2.5.4. Menetapkan Strategi Manajemen Usulan
Strategi manajemen adalah unsur dalam struktur manajemen yang
berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan
kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta
mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
128
merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Dari pembahasan
sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi manajemen
yang diusulkan untuk RSUD Tangerang Selatan adalah dalam bidang
SI/TI, selain karena RSUD Tangerang Selatan belum memliki
manajemen yang berfokus pada pengembangan SI/TI di rumah sakit,
usulan manajemen SI/TI juga dapat mendukung kebijakan dari RSUD
Tangerang Selatan agar tujuan dan sasarannya dapat tercapai.
Kebijakan organisasi dalam menerapkan strategi SI/TI sesuai kondisi
manajemen pada RSUD Tangerang Selatan diantaranya menambah
sumber daya yang ahli dalam bidang SI/TI seperti pada usulan struktur
organisasi dibawah ini:
Gambar 4. 7: Usulan Struktur Organisasi
129
Dari gambar diatas terdapat penambahan posisi yaitu kepala bidang
pengembangan SI/TI beserta kepala seksi masing-masing yaitu
Research & Development,dan Pengelolaan Data & Integrasi Sistem
Informasi. Penambahan bidang yang fokus pada pengembangan SI/TI
diharapkan dapat menjadi solusi terkait permasalahan tugas pokok dan
fungsi bidang TI yang belum jelas di lingkup RSUD Tangerang
Selatan. Berikut adalah penjelasan masing-masing usulan posisi:
1. Kepala Bidang Pengembangan SI/TI
Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai unsur lini
mempunyai tugas pokok membantu Direktur RSUD dalam memimpin
dan melaksnakan tugas pengelolaan teknologi informasi dan
komunikasi Dengan melihat visi misi Kota Tangerang Selatan pada
umumnya dan RSUD Tangerang Selatan pada khususnya yang salah
satunya adalah “Berupaya mengikuti perkembangan IPTEK, serta
sarana pendukung yang berkualitas dan berwawasan lingkungan”,
maka posisi ini akan banyak membantu mewujudkan misi tersebut.
2. Kepala Seksi Research Development
Tugas bidang ini adalah merencanakan, melaksanakan, dan
melaporkan semua aktivitas riset dan pengembangan untuk tujuan
perbaikan dan pengembangan rumah sakit di bidang pengadaan
infrastruktur TI/SI. Bagian R&D turut serta bertanggung jawab untuk
memastikan kualitas performa pelayanan umum sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan oleh kebijakan rumah sakit. Bagian ini juga
130
bertugas untuk membuat, mempromosikan dan mengelola website
serta mobile application. Bidang ini juga bisa mengidentifikasi
masalah apa yang ada pada user experience dan memberikan
rekomendasi selama proses pengembangan agar mereka tidak memiliki
masalah yang sama yang terjadi saat ini seperti server down dan plugin
yang tidak kompatibel yang menyebabkan beberapa fungsi di web
menjadi tidak bekerja dengan sesuai. Tidak hanya itu, bidang Research
Development juga perlu bekerja sama dengan bidang lain untuk lebih
mengerti tentang tujuan, kebutuhan, dan potensi apa yang dapat
dikembangkan dari masing-masing bidang serta membuat konten yang
ingin disajikan untuk website dan aplikasi ponsel pintar.
Pengembangan aplikasi ponsel pintar untuk usulan sistem informasi di
masa yang akan datang dapat dilakukan oleh bidang ini dimana
pengembangan aplikasi ini dapat memudahkan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
3. Kepala Seksi Pengelolaan Data & Integrasi Sistem Informasi
Seksi Pengelolaan Data dan Integrasi Sistem Informasi mempunyai
tugas pokok memimpin dan melaksanakan tugas pengelolaan data dan
integrasi sistem informasi. Bagian ini bertugas mengelola database
dan keamanan data internal rumah sakit serta mengawasi jaringan yang
ada di rumah sakit. Bagian ini juga memastikan bahwa data antar
bidang di rumah sakit dapat terintegrasi satu sama lain sehingga dapat
mempermudah penyajian informasi.
131
BAB V
PENUTUP
Bab ini merupakan penutup dari penelitian perencanaan strategis sistem
informasi pada RSUD Tangerang Selatan. Kesimpulan ini diharapkan bisa
memberikan solusi dari permasalahan yang ada dalam kaitan perencanaan
strategis sistem informasi. Berikut adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan
dan saran-saran:
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka menghasilkan
beberapa kesimpulan antara lain:
1. Pemanfaatan PSSI dapat mengatasi permasalahan yang saat ini terjadi
seperti duplikasi data, human error, penyajian konten informasi serta
integrasi data antar bidang di rumah sakit melalui pembangunan sistem
informasi antar bidang di RSUD Tangerang Selatan, pengelolaan database
terpadu, dan melalui pengelolaan konten website dan mobile application.
Melalui portofolio yang sudah dibahas sebelumnya, terdapat juga usulan
penambahan bidang di struktur manajemen rumah sakit yang diharapkan
dapat berfokus pada pengembangan SI/TI di lingkup rumah sakit
Tangerang Selatan serta menjabarkan tugas pokok dan fungsi divisi TI
dengan jelas.
2. Portofolio PSSI di implementasikan untuk memudahkan manajemen
mengembangkan visi, misi, dan tujuan organisasi untuk jangka pendek dan
132
jangka panjang dari rumah sakit serta dapat direkomendasikan oleh
direktur rumah sakit kepada dinas kesehatan sebagai dasar rencana
strategis rumah sakit untuk kemudian dikaji dan disetujui oleh semua
SKPD.
3. Dari hasil perancangan perencanaan strategis sistem informasi pada RSUD
Tangerang Selatan, dapat dihasilkan perumusan visi, misi dan tujuan yang
berkaitan dengan SI/TI, pembentukan struktur organisasi untuk masa
mendatang dan perumusan kebutuhan aplikasi dalam bentuk portofolio
aplikasi. PSSI juga dapat menghasilkan peluang baru yang dapat
dimanfaatkan oleh rumah sakit yang bertujuan utama meningkatkan nilai
kompetitif RSUD Tangerang Selatan untuk menjadi pusat pelayanan
kesehatan terpadu di kota Tangerang Selatan.
4. Dari segi aspek penelitian lanjutan, hasil analisis dari portofolio ini dapat
dijadikan acuan dalam evaluasi pengembangan SI/TI kedepannya oleh
berbagai pihak dan implementasi SI/TI di RSUD Tangerang Selatan dapat
menjadi tolak ukur implementasi teknologi dalam pelayanan masyarakat di
kota Tangerang Selatan khsusunya pada fasilitas-fasilitas kesehatan.
5.2. Saran
Berikut adalah saran-saran yang dapat membantu penelitian-
penelitian sejenis pada masa yang akan datang:
1. Disarankan untuk penelitian kedepannya bisa menggunakan metode
analisis yang lain dalam mengevaluasi implementasi perencanaan strategis
133
sistem informasi seperti menggunakan pemodelan Architecture Enterprise
dan Perencanaan Strategis Digital Informasi.
2. Disarankan untuk melakukan evaluasi berkala terhadap implementasi
SI/TI di RSUD Tangerang Selatan agar performa rumah sakit dapat terjaga
serta menjaga kualitas konten penyajian informasi.
3. Untuk implementasi PSSI disarankan untuk ditembuskan ke semua SKPD
yang terlibat dalam pembuatan kebijakan agar dapat saling memberi
masukan terutama soal biaya dan anggaran tetap yang telah direncanakan
untuk pengembangan SI/TI rumah sakit kedepan.
134
DAFTAR PUSTAKA
Cassidy, Anita. 2005. A Tactical Guide to Information Systems Strategic
Planning, 2nd Edition. USA.
Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen.
Jakarta: Salemba Empat
Jogiyanto H. M. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Offset.
MacLeod, Raymond. 2003. Management Information Systems 9th Edition. New
Jersey: Prentice Hall.
Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Porter, M. E. 1998. Competitive Advantage; Creating and Sustaining Superior.
New York: Free Press.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfa Beta.
Supardi, M.d. 2006. Metodologi Penelitian. Mataram: Yayasan Cerdas Press.
Tozer, Edwin E. 2000. Planning for Effective Business Information Systems.
Pergamon Pr. Better World Books: North
Ward, John. and Griffiths, P. 1996. Strategic Planning for Information System
2nd ed. Chicester: John Wiley & Son.
135
Ward, John. and Joe Peppard. 2002. Strategic Planning for Information System
3nd ed. England: John Wiley & Sons.
http://pengertianmenurutahli.blogspot.com/2013/06/perencanaan-strategi-sistem-
informasi.htmlJogiyanto, H. M. (2005). Sistem Informasi Strategik (edisi
1). Yogyakarta: Andi.
https://hjtfriuty.blogspot.com/2017/05/pengertian-perencanaan-menurut-para-
ahli.html.
https://rukanahep.wordpress.com/perencanaan-pembangunan/pengertian-dan-
definisi-perencanaan-strategis-menurut-ahli/
https://helmyluthfi.wordpress.com/konsep-dasar-dalam-manajemen-
strategik/.
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-sistem-informasi/12796.
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-rencana-strategis-strategic-
plan/4036.
https://eriskusnadi.com/2011/12/24/fishbone-diagram-dan-langkah-langkah-
pembuatannya/
http://www.jagatreview.com/2014/07/265311/
https://www.centraldatatech.com/news/showDetail/266_5-Tren-Digital-dan-
Teknologi-di-Dunia-Kesehatan-2019
136
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-diagram-tulang-ikan-atau-
fishbone-diagram/15297
https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/TSA201401082/body.ht
ml
https://sis.binus.ac.id/2015/07/28/gap-analysis-analisa-kesenjangan/
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94014
http://rsu.tangerangselatankota.go.id/visi-misi/
http://news.metrotvnews.com/daerah/0k8jyjWN-buruknya-pelayanan-rsud-tangsel
http://www.tribunnews.com/metropolitan/2018/06/28/wali-kota-airin-janji-
tambah-kasur-di-rsud-tangsel
http://komputersistim.blogspot.com/2013/10/kelebihan-dan-kekurangan-sql-
server.html
LAMPIRAN