PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …
Transcript of PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN …
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
8 ISSN 1978-8444
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN
WARD AND PEPPARD MODEL
(Studi Kasus: Klinik INTI Garut)
Yosep Septiana
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Garut
2017
ABSTRAK - Klinik INTI Garut merupakan organisasi atau perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa pelayanan
kesehatan. Untuk bisa mendapatkan keunggulan bersaing dan dapat bertahan dalam persaingan yang ketat, strategi yang dapat
dilakukan Klinik INTI Garut adalah dengan differentiation dan cost reduction. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk cost-
reduction adalah dengan menjadikan proses bisnis yang ada di Klinik INTI Garut menjadi lebih efisien, salah satu hal yang bisa
dimanfaatkan untuk efisiensi adalah SI/TI. Secara garis besar penelitian ini merupakan upaya untuk membangun suatu
perencanaan strategis sistem informasi beserta portofolio aplikasi di Klinik INTI Garut yang bisa memberikan kontribusi yang
optimal, terintegrasi dengan baik dan inovatif yang bisa menyatukan keseluruhan aspek pendukung dalam pencapaian strategi
bisnis klinik untuk meningkatkan nilai kompetitifnya dalam jasa pelayanan kesehatan. Dalam penyusunan kerangka kerja
perencanaan strategis sistem informasi menggunakan pendekatan Ward and Peppard Model dan dalam mengevaluasi penjabaran
perencanaan strategis sistem informasi dan strategi bisnis menggunakan Balance Scorecard IT. Beberapa metode analisis seperti,
Value Chain Analysis, SWOT Analysis, PEST Analysis dan Five Force Model Analysis digunakan untuk menganalisis lingkungan
bisnis internal dan eksternal. Strategic Grid McFarlan Analysis digunakan untuk memetakan portofolio aplikasi. Pada akhirnya
penelitian ini menghasilkan sebuah rekomendasi untuk organisasi berupa prioritas pembangunan yang terbagi menjadi dua hal-
hal terkait, pembentukan unit SI/TI dan pengembangan portofolio aplikasi yang akan mendukung keberlangsungan proses bisnis
Klinik INTI Garut.
Kata Kunci : Perencanaan Strategis SI/TI, Ward and Peppard Model, Balance Scorecard IT.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Strategi sistem informasi organisasi atau perusahaan
merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan organisasi
atau perusahaan dan menjadi pedoman dalam penyusunan
strategi bagi unit-unit bisnis organisasi atau perusahaan.
Pengembangan sistem informasi organisasi atau perusahaan
yang didukung oleh penggunaan teknologi informasi bisa
menjadi salah satu strategi dalam meningkatkan daya saing.
Apabila sebelumnya peranan SI hanya berfungsi sebagai
penunjang dalam hal efesiensi biaya operasional,
meningkatkan ketepatan dan produktifitas operasional, maka
sekarang dapat ditingkatkan peranannya sebagai salah satu alat
strategis untuk meningkatkan daya saing. Perubahan konsepsi
sistem informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan dari
yang tadinya hanya sebagai paper dragon (mengurangi biaya
kertas), pendukung secara umum (menghasilkan laporan
secara umum), informasi untuk manajemen (meningkatkan
proses pengambilan keputusan) dan sekarang beralih fungsi
menjadi sumber daya strategis untuk kelangsungan hidup
organisasi atau perusahaan (Pontoh, 2011:15). Namun
pengembangan strategi SI harus disesuaikan dengan strategi
organisasi atau perusahaan agar peranan dan fungsi SI tersebut
dapat meningkatkan dan pada akhirnya meningkatkan nilai
organisasi atau perusahaan itu sendiri (Iswara dan Sucahyo,
2009:266).
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Parlin
Nainggolan (2011) pada perusahaan-perusahaan di Amerika,
bahwa 60% dari mereka telah memiliki strategi dan sebesar
89% dari mereka menyatakan bahwa dengan perencanaan
strategis tersebut bahwa tujuan mereka terutama untuk
mencapai laba yang baik sukses dan dilakukan dengan efektif.
Perencanaan strategis menurut mereka memberikan sasaran-
sasaran yang terperinci dan memberi semangat kepada
karyawan di perusahaan tersebut memberikan visi yang satu
dengan perusahaan.
Klinik INTI Garut merupakan organisasi atau perusahaan
yang bergerak di bidang penyedia jasa pelayanan kesehatan.
Untuk bisa mendapatkan keunggulan bersaing dan dapat
bertahan dalam persaingan yang ketat, strategi yang dapat
dilakukan Klinik INTI Garut adalah dengan differentiation dan
cost reduction. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk cost-
reduction adalah dengan menjadikan proses bisnis yang ada di
Klinik INTI Garut menjadi lebih efisien, salah satu hal yang
bisa dimanfaatkan untuk efisiensi adalah teknologi informasi.
Tetapi sering kali pemanfaatan teknologi informasi tanpa
adanya perencanaan yang matang dapat menimbulkan
pertanyaan apakah penerapan teknologi informasi dapat
membantu dan mendukung objektif dari Klinik INTI Garut.
Penerapan teknologi informasi dan sistem informasi di
Klinik INTI Garut kurang memberikan konrtibusi dalam
kegiatan operasional klinik baik dari segi pelayanan medis
ataupun non medis. Salah satu akibat yang dirasakan adalah
terjadinya duplikasi data bahkan perbedaan data pasien pada
masing-masing bagian, karena update data tidak dilakukan
secara menyeluruh (terintegrasi) pada setiap bagian, sehingga
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
9 ISSN 1978-8444
dimungkinkan terjadi salah diagnosa pada pasien dikarenakan
perbedaan data.
Salah satu faktor penyebabnya adalah tidak adanya
teknologi informasi dan sistem informasi yang dilibatkan
dalam perencanaan dan juga kegiatan operasional klinik, oleh
karena itu diperlukan sebuah perencanaan sistem informasi
yang didasarkan pada kebutuhan klinik saat ini untuk
mendukung kegiatan operasional klinik, disamping itu untuk
menjamin arah pengembangan sistem informasi dapat
mengikuti dan memenuhi kebutuhan bisnis klinik di masa yang
akan datang. Dengan demikian implementasi dari teknologi
informasi atau sistem informasi benar-benar bermanfaat dan
dapat mendukung dan selaras dengan business objective dari
Klinik INTI Garut.
Secara garis besar penelitian ini merupakan upaya untuk
membangun suatu perencanaan strategis sistem informasi
beserta portofolio aplikasi di Klinik INTI Garut yang bisa
memberikan kontribusi yang optimal, terintegrasi dengan baik
dan inovatif yang bisa menyatukan keseluruhan aspek
pendukung dalam pencapaian strategi bisnis klinik untuk
meningkatkan nilai kompetitifnya dalam jasa pelayanan
kesehatan.
Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dengan
melakukan perencanaan sistem informasi, diantaranya adalah:
sistem informasi yang akan diterapkan, akan dihasilkan
portofolio aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan dari masing-
masing bisnis unit klinik. Sehingga investasi yang akan
dikeluarkan oleh pihak manajemen diharapkan memberikan
kontribusi yang positif terhadap kelangsungan bisnis. Manfaat
lain yang didapat dengan adanya penelitian ini adalah
implementasi sistem informasi akan sesaui dengan strategi
bisnis yang dijalankan dan selaras dengan business objective
yang telah ditetapkan sebelumnya, dan sistem dapat
terintegrasi antar bagian atau unit bisnis. Selain itu dengan
perencanaan sistem informasi atau arsiterktur sistem informasi
dapat membantu perusahaan menghindari krisis saat ini dan di
masa depan. Merencanakan dan berpikir ke depan akan
membantu organisasi atau perusahaan mendapatkan resource,
kemampuan, dan dapat melayani masyarakat secara lebih baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul
“Perencanaan Strategis Sistem Informasi dengan Pendekatan
Ward and Peppard Model (Studi Kasus: Klinik INTI Garut)”.
Identifikasi Masalah
Permasalahan yang akan menjadi perhatian utama dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah Klinik INTI Garut telah memiliki strategi sistem
informasi untuk memasuki lingkungan bisnis yang
kompetitif sehingga dapat bersaing dengan penyedia jasa
di bidang pelayanan kesehatan lainnya ?
2. Bagaimana membangun perencanaan strategis sistem
informasi yang mampu beradaptasi dan selaras dengan
strategi bisnis Klinik INTI Garut, sehingga dengan
demikian visi, misi dan tujuan Klinik INTI Garut dapat
tercapai ?
3. Bagaimana hasil evaluasi penjabaran perencanaan
strategis sistem informasi yang sudah ditetapkan ?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis strategi sistem informasi yang berjalan di
Klinik INTI Garut, kemudian menilai apakah dengan
strategi sistem informasi yang sudah diterapkan tersebut
dapat mendukung Klinik INTI Garut untuk bersaing
dengan penyedia jasa di bidang pelayanan kesehatan
lainnya.
2. Merancang, mengembangkan perencanaan strategis
sistem informasi untuk dapat meningkatkan dan
mendukung strategi bisnis di Klinik INTI Garut agar
dapat tercapinya visi, misi dan tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Mengevaluasi penjabaran perencanaan strategis sistem
informasi yang sudah ditetapkan dalam bentuk usulan
portofolio aplikasi yang akan diterapkan di Klinik INTI
Garut.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan adalah
metodologi kualitatif. Adapun teknik pengumpulan datanya
sebagai berikut:
1. Observasi, melakukan kunjungan penelitian untuk
pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian
dalam hal ini Klinik INTI Garut sebagai suatu
organisasi/perusahaan penyedia jasa pelayanan kesehatan
di Kabupaten Garut.
2. Wawancara, melakukan tanya jawab dengan key person
yaitu tim manajemen Klinik INTI Garut yang benar-benar
mengetahui kondisi SI/TI yang ada saat ini dan
pandangan kedepan terhadap SI/TI.
3. Analisis Dokumen, menganalisis dokumen-dokumen
yang berhubungan dengan SI/TI yang ada di Klinik INTI
Garut.
4. Studi Kepustakaan, menggunakan referensi yang
berkaitan dengan perencanaan strategis SI/TI berupa
buku sumber, jurnal ilmiah dan penelitian-penelitian
terdahulu mengenai perencanaan strategis SI/TI.
TINJAUAN PUSTAKA
Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka
panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan
terhadap suatu perusahaan/organisasi mengenai arahan dan
bagaimana sumber daya dialokasikan untuk mencapai tujuan
selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan
keadaan lingkungan.
Menurut Umar (2002:31), mendefinisikan strategi
sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak
yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan
tersebut dapat dicapai.
Kemudian menurut McLeod, seperti yang dikutip Nurjaya
(2008:16), menyebutkan bahwa perencanaan strategi adalah
proses yang partisipatif, sistematis, berkelanjutan yang
membantu sebuah organisasi untuk memusatkan semua
kegiatan untuk pencapaian misinya dan memastikan bahwa
semua staff nya bekerja untuk pencapaian sasaran yang sama.
Perencanaan mengarahkan antisipasi tindakan yang harus
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
10 ISSN 1978-8444
diambil untuk menciptakan kondisi yang diinginkan. Definisi
kondisi yang diinginkan, demikian pula pemilihan arah serta
tindakan-tindakan yang akan dicapai secara sistematis dan
terorganisir.
Strategi Sistem Informasi
Strategi Sistem Informasi diartikan sebagai suatu sistem
yang membantu suatu perusahaan meningkatkan kinerja
jangka panjangnya dengan secara langsung meningkatkan
kontribusi pertambahan nilainya ke rantai nilai industri.
Strategi Sistem Informasi sebagai suatu penggunaan teknologi
informasi untuk mendukung atau menerapkan strategi
kompetisi dari perusahaan dan pemanfaatannya dapat
meningkatkan daya saing (Kurniadi dan Mulyani, 2016).
Strategi Sistem Informasi sebagai, sistem-sistem komputer di
level manapun di organisasi yang merubah goal, operasi-
operasi, produk-produk, jasa-jasa, atau hubungan-hubungan
lingkungan untuk membantu organisasi mencapai keunggulan
kompetitifnya (Laudon, 2001:23). Hal ini juga ditegaskan oleh
Kurniadi (2014) yang menyatakan bahwa perencanaan,
perancangan dan implementasi sistem informasi salah satunya
dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan pada
suatu organisasi.
Henczel (2001:10) menyatakan bahwa dasar sebuah
strategi informasi adalah kebijakan informasi organisasi yang
dapat menggambarkan:
1. Tujuan-tujuan penggunaan informasi dan prioritas-
prioritasnya dalam organisasi.
2. Apa arti informasi dalam kontek organisasi bersangkutan
sesuai dengan keperluan kegiatannya.
3. Prinsip-prinsip untuk mengelola informasi.
4. Prinsip-prinsip penggunaan sumber daya manusia dalam
mengelola informasi.
5. Prinsip-prinsip penggunaan teknologi untuk mendukung
manajemen organisasi.
6. Prinsip-prinsip yang akan menerapkan hubungan dalam
menetapkan biaya dan efektivitas informasi dan
pengetahuan.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, strategi sistem
informasi merupakan pernyataan terinci mengenai kebijakan
informasi yang berisi tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan
tindakan-tindakan untuk dilaksanakan dalam periode ke depan
yang telah ditentukan. Strategi informasi merupakan sebuah
“alat” yang diterapkan di dalam kerangka sebuah kebijakan
informasi organisasi yang didukung oleh sistem dan teknologi
yang tepat untuk keperluan pemeliharaan, pengelolaan dan
penerapan sumber-sumber informasi organisasi, mendukung
basis pengetahuan yang pentingnya dan semua yang
memberikan kontribusi terhadapnya, dengan intelegensi
strategis, untuk mencapai tujuan-tujuan kegiatan utamanya.
Model Strategis Sistem Informasi
Model strategis SI/TI yang akan dikembangkan melalui
penelitian ini, nantinya diharapkan akan menghasilkan
perencanaan portofolio aplikasi ke depan yang dapat
memberikan kontribusi yang nyata bagi portofolio aplikasi
yang ada sekarang (Ward and Peppard, 2003:153). Model ini
terdiri dari beberapa inputan berikut:
1. Lingkungan bisnis internal: Strategi Bisnis sekarang,
tujuan (objektif), sumber daya, proses, dan kebudayaan
serta nilai dari suatu bisnis.
2. Lingkungan bisnis eksternal: ekonomi, lingkungan
industri, iklim persaingan dimana organisasi beroperasi.
3. Lingkungan SI/TI internal: perspektif SI/TI sekarang di
bisnis, kematangannya, ruang lingkup dan kontribusi
bisnis, skill, sumber daya dan infrastruktur teknologi.
Portofolio aplikasi dari sistem yang ada sekarang dan
sistem yang sedang dikembangkan, atau sudah
dianggarkan tapi belum selesai juga merupakan bagian
dari lingkungan SI/TI internal.
4. Lingkungan SI/TI eksternal: tren teknologi dan
kesempatan serta kegunaan yang dihasilkan oleh SI/TI
pihak lain, terutama customer, pesaing dan supplier.
Output yang dihasilkan, yaitu:
1. Strategi Bisnis SI: bagaimana setiap unit atau fungsi akan
mengembangkan SI/TI dalam mencapai tujuan (objektif)
bisnisnya.
2. Strategi manajemen SI/TI: elemen-elemen yang lazim
dari strategi yang diterapkan organisasi secara
keseluruhan, menjamin kebijakan konsisten yang
dibutuhkan.
3. Strategi SI/TI: kebijakan dan strategi untuk menajemen
teknologi dan ahli sumber daya.
Gambar 1 Model Strategis Sistem Informasi (Ward and
Peppard, 2003:154)
Kerangka Kerja Formulasi dan Proses Perencanaan SI
Secara garis besar, kerangka kerja (framework) untuk
formulasi strategi SI/TI dan proses perencanaan (Ward and
Peppard, 2003:155) meliputi tahapan-tahapan berikut:
1. Menginisialisasi proses strategi, merupakan tahap awal
dimana tujuan, objektif, ruang lingkup dan hal-hal yang
nantinya akan didapatkan, sudah dikonfirmasikan
terlebih dahulu, pendekatan telah ditentukan dan
kebutuhan yang diperoleh seperti alat-alat yang sudah
diotomatisasi, partisipan bisnis telah diidentifikasi,
mekanisme manajemen dan kontrol proses telah dibuat,
kerja telah dihadapkan pada kontribusi bagi rencana
bisnis, orang-orang yang dibutuhkan untuk berpartisipasi
telah diidentifikasi, rencana kerja, tugas-tugas,
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
11 ISSN 1978-8444
penjadwalan dan tanggung jawab dan bagian-bagian yang
harus dicek telah didefinisikan.
2. Memahami situasi sekarang dan menginterpretasikan
kebutuhan bisnis mendatang dengan menganalisa
Strategi Bisnis untuk menentukan situasi sekarang,
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancamannya, dan
informasi yang dibutuhkan sehingga fokus pada system
aplikasi untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan tersebut.
3. Menentukan strategi SI bisnis yang meliputi sistem
informasi secara konseptual yang digabungkan dan
dipetakan menjadi portofolio aplikasi yang
menggambarkan situasi saat ini, portofolio aplikasi yang
dibutuhkan dan portofolio aplikasi potensial yang akan
datang.
Gambar 2 Kerangka Kerja Formulasi dan Proses PSSI (Ward
and Peppard, 2003:157)
Perencanaan Strategis SI/TI dengan Pendekatan Ward
and Peppard Model
Metode perencanaan strategis SI/TI berdasarkan Ward
and Peppard Model terdapat 2 tahapan yaitu tahapan input
(masukan) dan output (keluaran). Tahapan input yaitu analisis
lingkungan bisnis internal, analisis lingkungan bisnis
eksternal, analisis lingkungan SI/TI internal dan analisis
lingkungan SI/TI eksternal. Untuk tahapan output yaitu
strategi SI bisnis, strategi SI/TI dan strategi manajemen SI/TI.
Beberapa teknik/metode yang digunakan adalah Value Chain
Analysis, SWOT Analysis, PEST Analysis, Five Forces Model
Analysis dan Strategic Grid McFarlan Analysis.
Value Chain Analysis
Value Chain Analyisis, merupakan alat untuk memahami
rantai nilai yang membentuk suatu produk. Rantai nilai ini
berasal dari aktifitas-aktifitas yang dilakukan, mulai dari bahan
baku sampai ke tangan konsumen, termasuk juga pelayanan
purna jual (Shank and Govindarajan, 2000:2).
Womack and Jones (1990:32) mendefinisikan Value
Chain Analysis sebagai berikut:
“… is a technique widely applied in thefields of operations
management, process engineering and supply chain
management, for the analysis and subsequent improvement of
resource utilization and product flow within manufacturing
processes”.
Value Chain atau rantai nilai adalah kumpulan aktivitas
atau kegiatan dalam sebuah perusahaan yang dilakukan untuk
mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan dan
support produk. Konsep rantai nilai pertama kali dikenalkan
dan dipopulerkan oleh Michael E. Porter pada tahun 1985
dalam bukunya. Rantai nilai terdiri dari sekumpulan aktivitas
utama dan pendukung. Dalam rantai nilai yang umum, aktivitas
pendukung terdiri dari infrastruktur perusahaan, pengelolaan
sumber daya manusia, pengembangan teknologi dan usaha
memperolehnya. Sedangkan dalam aktivitas utama terdiri dari
logistik masuk, operasi, logistik keluar, pemasaran dan
penjualan serta pelayanan, seperti tertera pada gambar berikut:
Gambar 3 The Generic Value Chain (Ward and Peppard,
2003:265)
Aktivitas Utama (Primary Activities) terdiri dari:
1. Logistik Masuk (Inbound Logistics), adalah aktivitas atau
kegiatan yang dihubungkan dengan penerimaan,
penyimpanan dan penyebaran input/bahan baku, seperti
penanganan bahan baku, pergudangan, kontrol inventory,
jadwal kendaraan dan pengembalian kepada supplier
2. Operasional (Operations), adalah kegiatan yang
dihubungkan dengan mengubah input atau bahan baku
menjadi bentuk produk akhir, seperti permesinan,
pengemasan, perakitan, perawatan perlengkapan, testing,
pencetakan dan yang lainnya yang berkaitan dengan
prose operasi atau produksi.
3. Logistik Keluar (Outbound Logistics), adalah kegiatan
yang diasosiasikan dengan pengumpulan, penyimpanan
dan distribusi produk ke pembeli , seperti pergudangan
produk jadi, penanganan material, operasi pengiriman,
proses pemesanan dan penjadwalan.
4. Pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales), adalah
kegiatan dalam membujuk atau menarik pembeli untuk
membeli, seperti pengiklanan, promosi, tenaga penjual,
quota dan harga.
5. Pelayanan (Service), adalah kegiatan yang diasosiasikan
dengan penyediaan layanan untuk meningkatkan dan
mempertahankan nilai produk, seperi instalasi, perbaikan,
pelatihan dan penambahan produk.
Aktivitas Pendukung (Support Activities) terdiri dari:
1. Procurement, mengacu pada fungsi pembelian seperti
pembelian bahan mentah, persedian dan jenis jenis
barang lainnya yang dapat dijadikan aset seperti mesin-
mesin, perlengkapan laboratorium, kantor dan bangunan.
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
12 ISSN 1978-8444
2. Technology Development, terdiri dari berbagai kegiatan
yang dapat dikelompokkan ke dalam usaha untuk
meningkatkan produk dan proses. Pengembangan
teknologi sangat penting untuk keunggulan kompetitif
dalam semua industri.
3. Human Resource Management, pengelolaan sumberdaya
manusia meliputi kegiatan rekrutmen, pelatihan,
pengembangan SDM.
4. Firm Infrastructure, aktivitas infrastruktur perusahaan
terdiri dari sejumlah aktivitas termasuk pengelolaan
umum, perencanaan, keuangan, accounting dan
manajemen kualitas.
SWOT Analysis
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities,
Threats) digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan dari sumber daya yang dimiliki oleh
organisasi atau perusahaan dan kesempatan-kesempatan
eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi. Analisis
internal mengunakan metode SWOT yaitu dengan melihat
kekuatan dan kelemahan yang ada didalam perusahaan.
Sedangkan peluang dan ancaman adalah faktor yang berasal
dari luar perusahaan (Hutabarat dan Huseini, 2006:4).
Dengan demikian menganalisis kekuatan-kekuatan
perusahaan dan kemampuan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dan kesempatan eskternal dan tantangan yang
dihadapi meliputi hal-hal sebagai berikut (Rahayu, 2009:44-
46):
1. Mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan perusahaan dan
kemampuan sumber dayanya untuk dapat membangun
kemampuan-kemampuan kompetisi.
2. Mengidentifikasikan kelemahan-kelemahan perusahaan
dan kelemahaan sumber dayanya.
3. Menangkap kesempatan-kesempatan pasar yang paling
sesuai dengan kemampuan sumber daya perusahaan.
4. Mempertahankan ancaman-ancaman dari luar terhadap
bisnis perusahaan dengan membangun suatu basis
sumber daya yang dapat digunakan mempertahankan dari
ancaman tersebut.
Analisis SWOT dapat digunakan untuk menganalisis
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan sumber daya
organisasi/perusahaan, peluang dan ancaman luar perusahaan.
Analisis SWOT tidak hanya mengidentifikasikan keempat hal
tersebut saja tetapi harus dapat digunakan untuk menarik
kesimpulan sebagai berikut ini:
1. Bagaimana cara terbaik untuk menggunakan sumber daya
perusahaan dengan mempertimbangankan situasi internal
dan eksternal perusahaan, yaitu untuk membangun
kompetitisi berdasarkan kekuatan internal dan peluang
pasar yang tersedia, untuk mengatasi kelemahan internal
yang dimiliki dan untuk mempertahankannya dari
ancaman luar.
2. Bagaimana membangun basis sumber daya perusahaan
dimasa depan.
Dengan analisis SWOT tersebut maka dapat dilihat
apakah posisi bisnis perusahaan mempunyai fundamental yang
sehat atau tidak. Analisis ini berprinsip bahwa strategi harus
sesuai antara kapabilitas sumber daya perusahaan dengan
situasi lingkungan eksternal (Assen, 2009:47). Sehingga
ketepatan untuk memahami kapabilitas sumber daya
perusahaan dan kekurangannya, peluang pasar dan ancaman
luar adalah sangat penting untuk membuat strategi yang baik.
Gambar 4 Analisis SWOT (Saniah, 2009:41)
PEST Analysis
PEST analysis terkait dengan pengaruh lingkungan pada
suatu bisnis. PEST merupakan suatu cara atau alat yang
bermanfaat untuk meringkas lingkungan eksternal dalam
operasi bisnis. Menurut Ward and Peppard (2003:70)
menyebutkan bahwa:
“These environmental factors are normally considered
together, in the early stages of strategic thinking, using a PEST
(Political, Economic, Social and Technological) analysis
approach (legal factors are normally included with political
factors and ecology with social factors in a standard PEST
analysis). These are important because of the speed with which
they are changing and the effect they have on an increasingly
‘global’ business marketplace. Careful monitoring of these
factors may lead to significant business opportunities or
identification of potential threats in time to take action to
mitigate the effects. Some examples will serve to illustrate the
need for analysis”.
PEST harus ditindaklanjuti dengan pertimbangan
bagaimana bisnis harus menghadapi pengaruh dari 4 aspek,
yaitu:
1. Politic, meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah
hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan
informal dari lingkungan dimana perusahaan melakukan
kegiatan.
2. Economic, meliputi keadaan perekonomian pada waktu
sekarang dan di masa yang akan datang dapat
mempengaruhi kemajuan dan strategi perusahaan.
3. Social, meliputi terpusat pada penilaian dari sikap
konsumen dan karyawan yang mempengaruhi strategi.
4. Technology, meliputi perencanaan strategi yang efektif
meneliti lingkungan untuk mencari perubahan teknologi
yang dapat mempengaruhi bahan baku, operasi, dan
produk serta jasa perusahaan, karena perubahan teknologi
dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan
hasil, tujuan atau mengancam kedudukan perusahaan.
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
13 ISSN 1978-8444
Gambar 5 PEST Analysis (Thompson, 2010:41)
Five Forces Model Analysis
Menurut Porter (1998:16) dalam five forces model, kita
harus mengantisipasi 5 kekuatan eksternal yang dapat menjadi
ancaman, antara lain yaitu:
1. Intensitas persaingan antar pemain yg ada saat ini
(kompetitor)
2. Ancaman masuk pendatang baru
3. Kekuatan tawar menawar supplier (pemasok)
4. Kekuatan tawar pembeli
5. Ancaman produk subtitusi (produk pengganti)
Gambar 6 Five Forces Model (Porter, 1998:18)
Strategic Grid McFarlan Analysis
Strategic Grid McFarlan bertujuan untuk menganalisis
suatu aplikasi atau sistem informasi di suatu operasional
organisasi/perusahaan berdasarkan kondisi saat ini, kondisi
yang direncanakan serta aplikasi-aplikasi yang dianggap
berpotensi dalam menunjang bisnis operasional (Purwanto,
2010:2). Sehingga mempermudah operasional pihak
manajemen untuk mengambil keputusan dalam menentukan
posisi SI/TI operasional organisasi/perusahaan serta keinginan
operasional organisasi/perusahaan dalam menentukan ke arah
mana SI/TI akan dipenuhi yang tentunya disesuaikan dengan
kapabilitas dan visi serta misi operasional
organisasi/perusahaan di masa yang akan datang.
Analisis Aplikasi Portofolio digunakan untuk memetakan
aplikasi yang ada saat ini dan juga kebutuhan aplikasi dimasa
akan datang dalam mendukung bisnis organisasi atau
perusahaan. Pemetaan aplikasi ini dengan empat kuadran
(strategic, high potential, key operation, and support) sesuai
kategori penilaian suatu aplikasi terhadap dampaknya terhadap
bisnis. Dari hasil pemetaan tersebut didapatkan gambaran
kontribusi SI terhadap bisnis. Hasil tersebut dapat menjadi
masukan bagi kegiatan pembuatan strategi SI dan
kemungkinan pengembangannya ke depan (Rahayu, 2009:48).
Adapun kuadrannya dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Gambar 7 Kuadran Aplikasi Portofolio Strategic Grid
McFarlan (Warr, 1990:21)
Balance Scorecard IT
Berdasarkan kutipan Nurjaya (2008:45) mengemukakan
bahwa pada tahun 1997, Van Grembergen dan Van Bruggen
mengadopsi Balanced Scorecard (BSC) untuk digunakan pada
Departemen Teknologi Informasi Organisasi. Dalam
pandangan mereka karena Departemen Teknologi Informasi
merupakan penyedia layanan internal maka perspektif yang
digunakan harus diubah dan disesuaikan. Dengan melihat
bahwa pengguna mereka adalah pegawai internal dan
kontribusi mereka dinilai berdasarkan pandangan pihak
manajemen maka mereka mengajukan perubahan seperti pada
gambar di bawah ini.
Balanced Scorecard
- Financial
- Customer
- Internal Business Process
- Learning and Growth
IT Balanced Scorecard
- Corporate Contributor
- Customer Orientation
- Operation Excellence
- Future Orientation
Gambar 8 Perbandingan BSC Tradisional dengan BSC IT
(Nurjaya, 2008:45)
Terdapat beberapa perspektif dalam mengevaluasi
kinerja SI/TI. yaitu:
1. Perspektif Kontribusi Organisasi (Corporate
Contribution)
2. Perspektif Orientasi Pengguna (User Orientation)
3. Perspektif Keunggulan Operasional (Operational
Excellence)
4. Perspektif Orientasi Dimasa Depan (Future Orientation)
OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
Obyek Penelitian
Klinik INTI Garut adalah salah satu tempat penyedia jasa
pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Garut. Klinik ini
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
14 ISSN 1978-8444
telah berdiri sejak tahun 1992 yang dulu beralamat di Jln. Jend.
Achmad Yani No. 4 Garut. Sejak tahun 1998 telah pindah ke
Jln. Merdeka No. 123 Tarogong Kidul. Sebagai penanggung
jawab Klinik yang dipimpin seorang dokter umum dengan
dibantu tenaga lainnya yaitu bidang SDM, bidang pelayanan
kesehatan, bidang kesehatan lingkungan dan bidang promkes.
Yayasan “KUSUMA” Garut
Pemilik Sarana
Dra. Hj. Rochanah
Penanggung Jawab
dr. H. Kurnadi S
Bidang SDM
Bidang Pelayanan
Kesehatan
Bidang Kesehatan
Lingkungan
Bidang Promkes
Administrasi
Keuangan
Farmasi
Bidan
Perawat
Dokter
Sanitarian
Promotor
Kesehatan
Gambar 9 Struktur Organisasi Klinik INTI Garut
Metodologi Penelitian
Metodologi perencanaan strategis SI/TI yang akan
digunakan adalah metode perencanaan strategis berdasarkan
Ward and Peppard Model. Dalam model ini terdapat 2 tahapan
yaitu tahapan input (masukan) dan output (keluaran). Tahapan
input yaitu analisis lingkungan bisnis internal, analisis
lingkungan bisnis eksternal, analisis lingkungan SI/TI internal
dan analisis lingkungan SI/TI eksternal. Untuk tahapan output
yaitu strategi SI bisnis, strategi TI dan strategi manajemen
SI/TI. Beberapa teknik/metode yang digunakan adalah Value
Chain Analysis, SWOT Analysis, PEST Analysis, Five Forces
Model Analysis dan Strategic Grid McFarlan Analysis.
Sedangkan dalam mengevaluasi penjabaran perencanaan
strategis sistem informasi dan strategi bisnis menggunakan
pendekatan Balance Scorecard.
Adapun tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada
gambar berikut.
Menyusun Model Bisnis
- Identifikasi Visi, Misi dan Tujuan
- Proses Bisnis
Analisis Lingkungan Bisnis
- Value Chain Analysis
- SWOT Analysis
- PEST Analysis
- Five Forces Model Analysis
Analisis Lingkungan SI/TI
- Hardware
- Software
- Infrastruktur SI/TI
Penentuan Strategi Bisnis
Strategi Bisnis berdasarkan
hasil analisis lingkungan bisnis
dan SI/TI
Perencanaan SI/TI
- Strategi SI
- Strategi Bisnis SI/TI
- Strategi Manajemen SI/TI
Pemetaan Aplikasi
- Strategic Grid McFarlan Analysis
Aplikasi Portofolio dengan Prioritas dan Blueprint
Strategis SI
Evaluasi Penjabaran
Perencanaan Strategis SI dan Strategi Bisnis
(dengan menggunakan Balanced Scorecard IT)
Perspektif
Corporate
Contributor
Perspektif
Cutomer
Orientation
Perspektif
Future
Orientation
Perspektif
Operation
Excellence
Pengumpulan Data
- Observasi
- Wawancara
- Analisis Dokumen
- Studi Kepustakaan
Gambar 10 Metodologi Penelitian
1. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Observasi, melakukan kunjungan penelitian untuk
pengamatan secara langsung terhadap obyek
penelitian dalam hal ini Klinik INTI Garut sebagai
suatu organisasi/perusahaan penyedia jasa
pelayanan kesehatan di Kabupaten Garut.
b. Wawancara, melakukan Tanya jawab dengan key
person yaitu tim manajemen Klinik INTI Garut
yang benar-benar mengetahui kondisi SI/TI yang
ada saat ini dan pandangan kedepan terhadap SI/TI.
c. Analisis Dokumen, menganalisis dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan SI/TI yang ada
di Klinik INTI Garut.
d. Studi Kepustakaan, menggunakan referensi yang
berkaitan dengan perencanaan strategis SI/TI
berupa buku sumber, jurnal ilmiah dan penelitian-
penelitian terdahulu mengenai perencanaan strategis
SI/TI.
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
15 ISSN 1978-8444
2. Menyusun Model Bisnis Klinik INTI Garut
Mengidentifikasi visi, misi dan tujuan yang ingin
dicapai Klinik INTI Garut, kemudian menyusun proses
bisnis apa saja yang ada di Klinik INTI Garut dan
menggambarkannya ke dalam model proses bisnis.
Identifikasi Visi, Misi
dan Tujuan
Menyusun Proses
Bisnis
Menggambarkan
Model Proses Bisnis
Visi, Misi, Tujuan
Klinik INTI Garut
Proses Bisnis yang ada
di Klinik INTI Garut
Gambar 11 Kerangka Penyusunan Model Bisnis Klinik
INTI Garut
3. Penentuan Strategi Bisnis
Melakukan analisis bisnis internal dan eksternal
serta melakukan analisis lingkungan SI/TI yang sedang
berjalan di Klinik INTI Garut. Analisis bisnis internal dan
eksternal dengan menggunakan metode/teknik Value
Chain Analysis, SWOT Analysis, PEST Analysis dan Five
Forces Model Analysis. Kemudian melakukan analisis
lingkungan SI/TI yang meliputi hardware, software dan
infrastruktur SI/TI. Hasil dari tahapan ini adalah
penentuan strategi bisnis berdasarkan analisis lingkungan
bisnis dan analisis lingkungan SI/TI.
a. Analisis Bisnis Internal dan Eksternal
1) Analisis Bisnis Internal dengan Menggunakan
metode Value Chain Analysis
Output yang dihasilkan adalah proses bisnis
Klinik INTI Garut yang telah dikelompokkan
berdasarkan aktivitas utama (primary
activities) dan aktivitas pendukung (support
activities).
2) Analisis Bisnis Eksternal dengan
Menggunakan metode PEST Analysis
Mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi proses bisnis Klinik INTI
Garut. Output yang dihasilkan adalah
pengelompokkan faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi proses bisnis berdasarkan
aspek politic, economic, social dan
technology.
3) Analisis Bisnis Eksternal dengan
Menggunakan metode Five Forces Model
Analysis
Mengidentifikasi kekuatan eksternal yang
berpotensi menjadi ancaman terhadap proses
bisnis Klinik INTI Garut. Output yang
dihasilkan adalah kekuatan eksternal yang
mempengaruhi proses bisnis yang telah
dikelompokkan berdasarkan aspek intensitas
persaingan antar pemain yg ada saat ini
(kompetitor), ancaman masuk pendatang baru,
kekuatan tawar menawar supplier (pemasok),
kekuatan tawar pembeli dan ancaman produk
subtitusi (produk pengganti).
4) Analisis Bisnis Internal-Eksternal dengan
Menggunakan metode SWOT Analysis
Mendefinisikan kekuatan (strong), kelemahan
(weakness), peluang (opportunity) dan
ancaman (threat) dari Klinik INTI Garut.
Output yang dihasilkan adalah kekuatan
(strong), kelemahan (weakness), peluang
(opportunity) dan ancaman (threat) serta
strategi-strategi strong-opportunity (SO),
weakness-opportunity (WO), strong-threat
(ST) dan weakness-threat (WT).
b. Analisis Lingkungan SI/TI
1) Hardware, mendefinisikan spesifikasi
hardware yang telah diterapkan di Klinik INTI
Garut, kemudian menyusun rencana
implementasi teknologi hardware terbaru
yang cocok untuk diterapkan di Klinik INTI
Garut.
2) Software, mendefinisikan spesifikasi
software/aplikasi-aplikasi yang telah
diterapkan di Klinik INTI Garut, kemudian
menyusun rencana implementasi
software/aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan
dan dapat diterapkan di Klinik INTI Garut.
4. Perencanaan SI/TI
Merancang perencanaan strategis SI/TI Klinik INTI
Garut dengan menggunakan kerangka kerja sebagai
berikut:
a. Menyusun Strategi SI/TI, mencakup kebijakan dan
strategi bagi pengelolaan SI/TI dan sumberdaya
SI/TI.
b. Menyusun Strategi Bisnis SI/TI, mencakup
bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan
memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran
bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran
arsitektur informasi.
c. Menyusun Strategi Manajemen SI/TI, mencakup
elemen-elemen umum yang diharapkan melalui
organisasi/perusahaan untuk memastikan
konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang
dibutuhkan.
5. Pemetaan Aplikasi
Menentukan aplikasi-aplikasi apa saja yang akan
diterapkan di Klinik INTI Garut berdasarkan kerangka
Strategic Grid McFarlan. Kemudian menyusun
pemetaan aplikasi berdasarkan kategori High Potential,
Strategic, Support dan Key Operation. Output dari
tahapan ini adalah portofolio kandidat aplikasi.
6. Evaluasi Penjabaran Strategi SI/TI dan Strategi
Bisnis
Melakukan evaluasi penjabaran SI/TI dan strategi
bisnis dengan menggunakan Tools Balanced Scorecard
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
16 ISSN 1978-8444
IT. Berikut ini 4 perspektif dalam mengevaluasi
penjabaran strategi SI/TI dan strategi bisnis:
a. Perspektif Kontribusi Organisasi (Corporate
Contribution)
b. Perspektif Orientasi Pengguna (User Orientation)
c. Perspektif Keunggulan Operasional (Operational
Excellence)
d. Perspektif Orientasi Dimasa Depan (Future
Orientation)
7. Aplikasi Portofolio dengan Prioritas dan Blueprint
Strategis SI/TI
Menyusun portofolio aplikasi yang akan diterapkan
di Klinik INTI Garut berdasarkan prioritas dan blueprint
strategis SI/TI.
ANALISIS DAN PERENCANAAN STRATEGIS KLINIK
INTI GARUT
Menyusun Model Bisnis Klinik INTI Garut
1. Identifikasi Visi, Misi dan Tujuan
Berikut ini visi, misi dan tujuan dari Klinik INTI
Garut: VISI
“TERCIPTANYA PELAYANAN MEDIS YANG
AKURAT, CERMAT DAN BERKUALITAS”.
MISI
Meningkatkan hubungan dengan dokter dan institusi kesehatan dalam pelayanan
pemeriksaan sample dan meningkatkan hubungan dengan pasien dan keluarga
pasien.
Meningkatkan kerjasama dengan penyedia layanan kesehatan lain dan rujukan
sample dengan RSU Garut / RSHS Bandung.
Meningkatkan penyelenggaraan sistem laporan hasil pemeriksaan kesehatan
klinik melalui teknologi informasi untuk pasien/keluarga dan instansi kesehatan
terkait.
TUJUAN
Memberikan layanan kesehatan terpadu terhadap
masyarakat.
Gambar 12 Visi, Misi dan Tujuan Klinik INTI Garut
Berdasarkan visi, misi, tujuan yang telah ditentukan
oleh Klinik INTI Garut, penulis mengidentifikasi bahwa
Klinik INTI Garut telah memiliki komitmen untuk
mengembangkan SI/TI untuk dapat membantu
operasional klinik sehingga dapat meningkatkan
efektifitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
2. Proses Bisnis Klinik INTI Garut
Pada Klinik INTI Garut terdapat beberapa proses
bisnis yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:
a. Proses Bisnis Pemeriksaan Rawat Jalan
b. Proses Bisnis Pemeriksaan Laboratorium
c. Proses Bisnis Pelayanan Apotek
d. Proses Bisnis Pengadaan Stok Obat Apotek
e. Proses Bisnis Pembuatan Laporan
Penentuan Strategi Bisnis
Pada tahapan ini dilakukan analisis bisnis internal dan
eksternal serta melakukan analisis lingkungan SI/TI yang
sedang berjalan di Klinik INTI Garut.
1. Analisis Bisnis Internal dengan menggunakan Value
Chain Analysis
Analisis ini dilakukan untuk memetakan seluruh
proses bisnis yang terjadi pada Klinik INTI Garut yang
digolongkan menjadi dua aktivitas yaitu aktivitas utama
dan aktivitas pendukung.
Aktivitas
Pendukung
Pelayanan
Rawat Jalan
Pelayanan
Laboratorium
Pelayanan
Apotek
Pengadaan
Stok Obat
Pelayanan
Farmasi
Pelayanan
Gizi
Pelayanan
Promkes
Pelayanan
Kesehatan
Lingkungan
Pemeliharaan Sarana dan Lingkungan
Aktivitas Utama
SI/TI Klinik
Pencatatan Rekam Medis
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Pencatatan Stok Obat
Pembuatan Laporan Administrasi dan Keuangan, Pelayanan Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Promkes
Pendataan Inventaris
Pe
nin
gka
tan
Ju
mla
h P
asie
n y
an
g L
oya
l
Gambar 13 Value Chain Analysis Klinik INTI Garut
Aktivitas utama Klinik INTI Garut adalah sebagai
berikut:
a. Pelayanan rawat jalan;
b. Pelayanan laboratorium;
c. Pelayanan apotek;
d. Pelayanan farmasi;
e. Pengadaaan stok obat;
f. Pelayanan kesehatan lingkungan;
g. Pelayanan promkes;
h. Pelayanan gizi.
Aktivitas pendukung Klinik INTI Garut adalah
sebagai berikut:
a. Pemeliharaan sarana dan lingkungan;
b. SI/TI Klinik;
c. Pendidikan dan pelatihan pegawai;
d. Pencatatan rekam medis;
e. Pencatatan stok obat;
f. Pembuatan laporan administrasi dan keuangan,
pelayanan kesehatan, kesehatan lingkungan dan
promkes;
g. Pendataan inventaris.
2. Analisis Bisnis Eksternal dengan menggunakan PEST
Analysis
Berikut ini faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi proses bisnis Klinik INTI Garut
berdasarkan PEST Analyisis:
a. Politic
1) Peraturan perundang-undangan tentang
kesehatan yang menjadi pedoman sebagai salah
satu persyaratan dalam mendirikan usaha klinik
di Indonesia sudah terpenuhi oleh Klinik INTI
Garut, diantaranya kebijakan pemerintah untuk
menanggung biaya kesehatan masyarakat
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
17 ISSN 1978-8444
seperti Askes, Jamkesmas, Jamsostek dan
BPJS.
2) Rencana pemerintah kabupaten Garut yang
akan meningkatkan insfrastruktur dan fasilitas
yang disediakan kepada masyarakat termasuk
peningkatan akreditasi dan fasilitas rumah
sakit.
b. Economic
Dari sisi ekonomi, hal ini akan berpengaruhi
terhadap keadaan ekonomi masyarakat serta
berpengaruh kepada pemeliharaan dan pembelian
alat-alat medik untuk menunjang pelayanan di
Klinik INTI Garut.
c. Social
Tingkat pendidikan yang semakin tinggi, akan
berpengaruh terhadap kepedulian kesehatan sebagai
salah satu kebutuhan primer mereka dan
meningkatnya pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
d. Technology
Pesatnya perkembangan ilmu teknologi didunia
pada umumnya dan diindonesia khususnya
menyebabkan semakin baiknya pelayanan yang
ditawarkan oleh rumah sakit kepada masyarakat.
Hal ini akan berdampak dengan meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat Indonesia khususnya.
Permintaan akan pelayanan kesehatan yang
canggih, bahkan setara dengan pelayanan kesehatan
luar negeri.
3. Analisis Bisnis Eksternal dengan menggunakan Five
Forces Model Analysis
Berikut ini faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi proses bisnis Klinik INTI Garut
berdasarkan Five Forces Model Analyisis:
a. Pesaing Industri
Di daerah Garut Kota terdapat 2 RS Pemerintah, 3
RS Swasta, 14 Klinik Kesehatan dan 30 Puskesmas.
Para pesaing industri tersebut merupakan ancaman
bagi Klinik INTI Garut untuk mendapatkan pangsa
pasar menjadi kecil sehingga tingkat kompetisi
antara pesaing menjadi tinggi untuk dapat
meningkatkan posisi mereka dipasar.
b. Pendatang Baru
Adanya pesaing baru yang sedang dalam tahap
pembangunan sebanyak 2 buah RS Swasta, yaitu RS
Karsa Husada dan RS Annisa Queen.
c. Produk Pengganti
Produk pengganti yang dimaksud adalah sekarang
ini banyak tempat-tempat pengobatan yang lebih
banyak diminati oleh masyarakat seperti balai
pengobatan, puskesmas, bahkan pengobatan
tradisional alternatif karena biaya yang dikeluarkan
sedikit dibandingkan berobat ke klinik.
d. Daya Tawar Supplier
Klinik INTI Garut mempunyai pemasok yang terdiri
dari supplier obat-obatan dan supplier alat-alat
medic.
e. Daya Tawar Pelanggan
Pelanggan memiliki banyak keleluasaan untuk
memilih tempat pengobatan dan pencegahan
berdasarkan tingkat kenyamanan, pelayanan
bermutu, informatif, harga, dan posisi tempat
pelayan kesehatan berada.
4. Analisis Bisnis Internal-Eksternal dengan
menggunakan SWOT Analysis
Analisis menggunakan matriks SWOT (Strength,
Weaknesses, Opportunities, Threats). Berikut hasil
analisis SWOT yang telah dilakukan:
a. Strategi SO (Strength – Opportunities)
Strategi SO merupakan strategi lingkungan internal
pada analisis SWOT yaitu menggunakan kekuatan
dengan memanfaatkan peluang. Berikut ini tabel
strategi SO berdasarkan identifikasi SWOT.
Tabel 1 Strategi SO (Strength – Opportunities)
No Strategi
SO Deskripsi CSF
SI/TI yang
diusulkan
1 Pengem-
bangan
sistem
penyeba-
ran
pengeta-
huan yang
dimiliki
SDM
senior
kepada
SDM
junior.
Melakukan
pelatihan
terhadap
karyawan
untuk
meningkat
kan
keahlian
mereka.
Klinik
INTI Garut
harus
menyedia-
kan
dukungan
dan
fasilitas
untuk
meningkat-
kan
produkti-
vitas team.
Aplikasi
SDM
Klinik
2 Pengem-
bangan
fasilitas
pelayanan
baik dari
segi
medis
maupun
non medis
guna
mening-
katkan
kepuasan
pasien
atau
masyara-
kat.
Mendu-
kung
karyawan
dengan
menyedia-
kan alat-
alat yang
dibutuhkan
untuk
melakukan
tugasnya.
Memberi
wewenang
kepada
karyawan
untuk
melakukan
proses
kerja
dengan
disipilin
Aplikasi
Decision
Support
System
Kinerja
Klinik
3 Pengem-
bangan
sistem
untuk
menilai
kinerja
setiap
Kemuda-
han akses
data
karyawan
dibagian
HRD atau
Bagian
kepega-
waian
harus
menyedia-
kan data
setiap
Aplikasi
Decision
Support
System
Kinerja
Klinik
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
18 ISSN 1978-8444
No Strategi
SO Deskripsi CSF
SI/TI yang
diusulkan
karyawan
sehingga
dapat
dimonitor
oleh
pihak top
manage-
ment
klinik
kepega-
waian
karyawan
yang
diperlukan
oleh pihak
top
manage-
ment.
Seperti
data
absensi,
data
prestasi,
dll.
4 Pengem-
bangan
sistem
yang
dapat
memberi-
kan
diagnosa
penyakit
kepada
pasien
sebelum
datang ke
klinik
Meningkat
kan
pelayanan
pada
website
klinik INTI
Garut yang
mana dapat
memberi-
kan
diagnosa
penyakit.
Pengemba-
ngan
fungsi dari
website
klinik INTI
Garut
Aplikasi
Website
Klinik
Aplikasi
Expert
System
Diagnosa
Penyakit
5 Pengem-
bangan
fasilitas
pengorga-
nisasian
data yang
tersentral
agar dapat
dipergu-
nakan
disetiap
departe-
men yang
membu-
tuhkan.
Data setiap
department
harus
terintegrasi
satu sama
lain.
Memba-
ngun satu
main
server
database
dalam
klinik INTI
Garut
Aplikasi
Database
Terdistri-
busi
6 Pengem-
bangan
fasilitas
yang
dapat
menyim-
pan setiap
dokumen
atau buku
yang
dapat
diakses
Memberi-
kan
kemuda-
han untuk
SDM agar
dapat
mengup-
load dan
mendown-
load
dokumen.
Memba-
ngun satu
main
server
database
dalam
klinik INTI
Garut
Aplikasi
Sistem
Dokumen
Klinik
No Strategi
SO Deskripsi CSF
SI/TI yang
diusulkan
oleh
setiap
SDM
rumah
sakit.
b. Strategi WO (Weakness – Opportunities)
Strategi WO merupakan strategi lingkungan internal
pada analisis SWOT yaitu menggunakan kekuatan
dengan memanfaatkan peluang. Berikut ini tabel
strategi WO berdasarkan identifikasi SWOT.
Tabel 2 Strategi WO (Weakness – Opportunities)
No Strategi
WO Deskripsi CSF
SI/TI yang
diusulkan
1 Pemanfa-
atan
anggaran
untuk
memba-
ngun
fasilitas
guna
mening-
katkan
pelayanan
kepada
masyara-
kat
Pemanfa-
atan
subsidi
pemerintah
untuk
memba-
ngun
fasilitas
guna
meningkat-
kan
pelayanan
kepada
masyarakat
Klinik
INTI Garut
harus
memanfaat
kan subsidi
pemerintah
untuk
memba-
ngun
fasilitas
(sarana dan
prasarana)
Aplikasi
Keuangan
2 Mengem-
bangkan
sistem
strategis
layanan
berobat
kepada
masyara-
kat secara
efektif
dan
efisien
Pelayanan
dilakukan
untuk
menyebar-
kan
informasi
pelayanan
kesehatan
terhadap
masyarakat
Klinik
INTI Garut
harus
membuat
sistem
informasi
pelayanan
kesehatan
terhadap
masyarakat
Aplikasi
Sistem
Informasi
Pelayanan
Kesehatan
Aplikasi
Rekam
Medis
Aplikasi
Apotek
c. Strategi ST (Strength – Threats)
Strategi ST merupakan strategi lingkungan internal
pada analisis SWOT yaitu menggunakan kekuatan
dengan memanfaatkan peluang. Berikut ini tabel
strategi ST berdasarkan identifikasi SWOT.
Tabel 3 Strategi ST (Strength – Threats)
No Strategi
ST Deskripsi CSF
SI/TI yang
diusulkan
1 Pemanfaa
tan
anggaran
untuk
penyediaa
n fasilitas
dan
Pemanfaat
an
anggaran
untuk
penyediaan
fasilitas
dan
Klinik
INTI Garut
harus
menyedia-
kan
fasilitas
dan
Aplikasi
Keuangan
Aplikasi
Inventaris
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
19 ISSN 1978-8444
No Strategi
ST Deskripsi CSF
SI/TI yang
diusulkan
infrastruk
tur klinik
infrastruk-
tur klinik
dalam
pelayanan
rawat inap
infrastruk-
tur untuk
pelayanan
rawat inap
Aplikasi
Sistem
Informasi
Pelayanan
Kesehatan
2 Pemanfaa
tan
anggaran
untuk
menyedia
kan
fasilitas
yang
dapat
diakses
oleh
pimpinan
untuk
dapat
menduku
ng
keputusan
jangka
panjang
Pimpinan
harus
mempu-
nyai sistem
informasi
guna dapat
mengakses
dan
mengecek
fasilitas
yang
terdapat di
klinik
Klinik
INTI garut
harus
menyedia-
kan sistem
informasi
pengadaan
fasilitas
klinik
Aplikasi
Sistem
Informasi
Eksekutif
Aplikasi
Inventaris
3 Pengemb
a-ngan
sistem
yang
dapat
membant
u
diagnosis
dokter
Penyedia-
an sistem
diagnosis
untuk
membantu
dokter
Klinik
INTI Garut
harus
menyedia-
kan sarana
untuk
membantu
diagnosis
dokter
Aplikasi
Expert
System
Diagnosa
Penyakit
d. Strategi WT (Weakness – Threats)
Strategi WT merupakan strategi lingkungan internal
pada analisis SWOT yaitu menggunakan kekuatan
dengan memanfaatkan peluang. Berikut ini tabel
strategi WT berdasarkan identifikasi SWOT.
Tabel 4 Strategi WT (Weakness – Threats)
No Strategi
WT Deskripsi CSF
SI/TI
yang
diusulk
an
1 Meningkat-
kan
distribusi
obat,
fasilitas,
alat medis
yang lebih
efektif
efisien
sehingga
ketersedia-
annya tepat
waktu
Peningkatan
dilakukan
guna
mengetahui
ketersediaan
obat,
fasilitas dan
alat medis
Klinik
INTI Garut
harus
membangu
n sistem
informasi
terintegrasi
mengenai
pengelolaa
n
ketersediaa
n obat,
fasilitas
Aplikas
i
Supply
Chain
Manag
ement
No Strategi
WT Deskripsi CSF
SI/TI
yang
diusulk
an
dan alat
medis
2 Meningkat-
kan
pelayanan
yang lebih
efektif dan
efisien serta
meminimal
kan
kesalahan
Hal ini
disebabkan
data-data
yang tidak
akurat,
sudah
menggunaka
n aplikasi
namun
belum
terintegrasi
Melengkap
i dan
mengintegr
asikan SI
Klinik
serta
penyediaan
aplikasi
disetiap
divisi
klinik
Aplikas
i
Databa
se
Terdistr
ibusi
5. Analisis Lingkungan SI/TI Internal
Analisis SI/TI internal merupakan analisis
lingkungan yang menyoroti dari segi SI/TI yang dimiliki
Klinik INTI Garut saat ini. Secara umum Klinik INTI
Garut sudah mempunyai sistem yang masih bersifat
konseptual, belum berupa sistem yang terintegrasi.
Sedangkan untuk teknologi di Klinik INTI Garut
penerapannya hanya dalam beberapa kegiatan
operasional klinik, yaitu hanya terdapat aplikasi
pengolahan data pasien dan aplikasi keuangan apotek
6. Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal
Analisis SI/TI eksternal dilakukan untuk mengamati
kondisi SI/TI dari para relasi bisnis dan perkembangan
SI/TI saat ini.
a. SI/TI Relasi Bisnis
Relasi bisnis dari Klinik INTI Garut adalah supplier
obat dan supplier alat medis. Para supplier sudah
menerapkan SI/TI yaitu dengan menggunakan
aplikasi penjualan dalam melakukan transaksi
penjualan. Dalam sistem order obat dan alat medis
sudah menggunakan media elektronik.
b. Perkembangan SI/TI Saat Ini
Perkembangan SI/TI sangat pesat, baik itu
penerapan teknologi informasi maupun dalam
penerapan aplikasi dalam suatu bisnis. Sistem
informasi yang terdistribusi adalah hal yang paling
tepat diterapkan di setiap organisasi/perusahaaan
karena akan mendukung proses bisnis yang
dilakukan organisasi/perusahaan sehingga dalam
operasionalnya akan lebih efektif dan efisien.
Perencanaan SI/TI
Setelah melakukan tahapan-tahapan analisis lingkungan
bisnis dan lingkungan SI/TI Klinik INTI Garut berdasarkan
pendekatan Ward and Peppard Model, penulis merumuskan
beberapa usulan mengenai perencanaan strategis SI/TI yaitu
perumusan visi, misi dan tujuan berdasarkan SI/TI mendatang,
struktur organisasi mendatang dan kebutuhan aplikasi di masa
mendatang bagi Klinik INTI Garut.
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
20 ISSN 1978-8444
1. Perumusan Visi, Misi dan Tujuan SI/TI Klinik INTI
Garut
Berikut ini visi, misi dan tujuan SI/TI Klinik INTI Garut
yang penulis usulkan:
a. Visi Klinik INTI Garut
“TERCIPTANYA PELAYANAN MEDIS YANG
AKURAT, CERMAT DAN BERKUALITAS
DENGAN MEMANFAATKAN
PERKEMBANGAN SI/TI”.
b. Misi Klinik INTI Garut
Adapun misi yang diusulkan untuk mendukung
mewujudkan visi Klinik INTI Garut adalah sebagai
berikut:
1) Meningkatkan hubungan dengan dokter dan
institusi kesehatan dalam pelayanan
pemeriksaan sample dan meningkatkan
hubungan dengan pasien dan keluarga pasien
dengan memanfaatkan perkembangan SI/TI.
2) Meningkatkan kerjasama dengan penyedia
layanan kesehatan lain dan rujukan sample
dengan RSU Garut / RSHS Bandung dengan
memanfaatkan perkembangan SI/TI.
3) Meningkatkan penyelenggaraan sistem
laporan hasil pemeriksaan kesehatan klinik
melalui SI/TI untuk pasien/keluarga dan
instansi kesehatan terkait.
c. Tujuan Klinik INTI Garut
Memberikan layanan kesehatan terpadu terhadap
masyarakat dengan memanfaatkan perkembangan
SI/TI.
2. Struktur Organisasi Klinik INTI Garut yang
diusulkan
Dengan adanya perubahan visi, misi dan tujuan
Klinik INTI Garut, maka akan berdampak pada
penambahan/perubahan struktur organisasi untuk
menyesuaikan dengan visi, misi dan tujuan berbasis
SI/TI. Dimana penambahan struktur organisasi tersebut
adalah adanya bagian/unit bidang SI/TI.
Yayasan “KUSUMA” Garut
Pemilik Sarana
Dra. Hj. Rochanah
Penanggung Jawab
dr. H. Kurnadi S
Bidang SDM
Bidang Pelayanan
Kesehatan
Bidang Kesehatan
Lingkungan
Bidang Promkes
Administrasi
Keuangan
Farmasi
Bidan
Perawat
Dokter
Sanitarian
Promotor
Kesehatan
Bidang SI/TI
Gambar 14 Struktur Organisasi Klinik INTI Garut yang
Diusulkan
Adapun tugas pokok dan wewenang untuk
bagian/unit bidang Si/TI yang diusulkan adalah sebagai
berikut:
a. Menjadi administrator SI/TI.
b. Mengontrol jalannya SI/TI pada tiap bagian/ unit
bidang-bidang yang ada di Klinik INTI Garut.
c. Melakukan perawatan terhadap asset teknologi yang
ada.
d. Mengawasai dan mengevaluasi kinerja SI/TI.
e. Bertanggung jawab setiap pengadaan asset
teknologi.
3. Kebutuhan Aplikasi
Penyusunan kebutuhan aplikasi berdasarkan hasil
analisis lingkungan bisnis dan lingkungan SI/TI di Klinik
INTI Garut. Berikut ini usulan kebutuhan aplikasi yang
nantinya akan diterapkan di Klinik INTI Garut:
a. Aplikasi Rekam Medis
Aplikasi rekam medis ini dibutuhkan untuk
pengelolaan data pasien beserta rekam medis pasien
Klinik INTI Garut.
b. Aplikasi Keuangan
Aplikasi keungan ini dibutuhkan untuk pengelolaan
keuangan Klinik INTI Garut.
c. Aplikasi Apotek
Aplikasi apotek ini dibutuhkan untuk pengelolaan
data ketersediaan obat di Klinik INTI Garut.
d. Aplikasi Inventaris
Aplikasi inventaris ini dibutuhkan untuk
pengelolaan data fasilitas dan infrastrukutur Klinik
INTI Garut.
e. Aplikasi SDM Klinik
Aplikasi SDM Klinik dibutuhkan untuk pengolahan
data penilaian terhadap pegawai Klinik mulai dari
absensi, prestasi, proses kerja dan pelatihan
pegawai.
f. Aplikasi Decission Support System Kinerja Klinik
Aplikasi DSS kinerja Klinik ini dibutuhkan untuk
sistem pendukung keputusan mengenai kinerja
seluruh bidang Klinik yang nantinya akan memberi
gambaran bagi pihak top management untuk
melakukan/mengeluarkan kebijakan.
g. Aplikasi Expert System Diagnosa Penyakit
Aplikasi Expert System Diagnosa Penyakit
dibutuhkan untuk memberikan informasi mengenai
layanan kesehatan terhadap masyarakat.
h. Aplikasi Supply Chain Management
Aplikasi Supply Chain Management dibutuhkan
untuk membangun sistem informasi terdistribusi
mengenai pengelolaan ketersediaan obat, alat medis
dan fasilitas penunjang Klinik lainnya.
i. Aplikasi Sistem Dokumen Klinik
Aplikasi sistem dokumen klinik dibutuhkan untuk
membangun suatu main server database yang
mengelola seluruh aliran dokumen yang ada di
Klinik INTI Garut.
j. Aplikasi Sistem Informasi Eksekutif
Aplikasi sistem informasi eksekutif dibutuhkan
untuk pihak top management dalam mengakses dan
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
21 ISSN 1978-8444
mengecek fasilitas, infrastruktur, keuangan,
operasional dan kebijakan Klinik.
k. Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan
Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan
dibutuhkan untuk memberikan informasi mengenai
layanan kesehatan terhadap masyarakat.
l. Aplikasi Database Terdistribusi Klinik
Aplikasi database terdistribusi Klinik dibutuhkan
untuk mengintegrasikan SI Klinik serta penyediaan
aplikasi disetiap bidang yang ada di Klinik INTI
Garut.
m. Aplikasi Website Klinik
Aplikasi website klinik dibutuhkan untuk sarana
promosi dan sebagai layanan informasi kepada
pasien klinik.
Pemetaan Aplikasi
Berdasarkan hasil penyusunan kebutuhan aplikasi di
Klinik INTI Garut, penulis merumuskan kebutuhan aplikasi
tersebut ke dalam bentuk Strategic Grid Mc Farlan Analysis,
dimana setiap aplikasi digolongkan berdasarkan pengaruh
aplikasi tersebut yaitu strategic, key operational, high potential
dan support.
1. Pemetaan Kuadran Strategic
Terdapat beberapa aplikasi yang dikategorikan kedalam
kuadran strategic, dimana aplikasi-aplikasi tersebut
berfungsi sebagai pusat pelayanan untuk memudahkan
proses bisnis dan transaksi bisnis serta menentukan
langkah bisnis yang berpengaruh terhadap kesuksesan
Klinik INTI Garut di masa depan. Adapun aplikasi-
aplikasi yang dikategorikan dalam kuadran strategic
adalah:
a. Aplikasi Expert System Diagnosa Penyakit.
b. Aplikasi Supply Chain Management.
c. Aplikasi Sistem Informasi Eksekutif.
d. Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan
2. Pemetaan Kuadran Key Operational
Dalam kuadran key operational terdapat beberapa
aplikasi-aplikasi yang digunakan untuk kelangsungan
proses bisnis di Klinik INTI Garut. Adapun aplikasi-
aplikasi yang dikategorikan dalam kuadran ini adalah:
a. Aplikasi Rekam Medis
b. Aplikasi Keuangan
c. Aplikasi Apotek
d. Aplikasi Inventaris
e. Aplikasi Database Terdistribusi
3. Pemetaan Kuadran High Potential
Dalam kuadran high potential dikategorikan sebagai
aplikasi-aplikasi inovatif yang menjadi competitive value
dan berpotensi untuk kelangsungan bisnis Klinik INTI
Garut. Adapun aplikasi yang dikategorikan ke dalam
kuadran ini adalah Aplikasi SDM Klinik.
4. Pemetaan Kuadran Support
Dalam kuadran support dikategorikan sebagai aplikasi-
aplikasi yang bias mendukung proses bisnis namun tidak
berpengaruh pada kelangsungan bisnis Klinik INTI
Garut. Adapun aplikas-aplikasi yang dikategorikan ke
dalam kuadran ini adalah:
a. Aplikasi Decission Support System Kinerja Klinik
b. Aplikasi Sistem Dokumen Klinik
Evaluasi Penjabaran SI/TI dan Strategi Bisnis
Dari hasil rumusan perencanaan SI/TI dan pemetaan
aplikasi, maka tahapan selanjutnya adalah mengevaluasi
penjabaran SI/TI dengan menggunakan Balance Scorecard IT.
Terdapat beberapa perspektif dalam mengevaluasi kinerja
SI/TI, yaitu:
1. Perspektif Kontribusi Organisasi (Corporate
Contribution)
Tabel 5 Balance Scorecard IT – Perspektif Kontribusi
Organisasi
CSF Tujuan Corrective
Klinik INTI
Garut harus
menyediakan
dukungan dan
fasilitas untuk
meningkatkan
produktivitas
team.
Melakukan
pelatihan
terhadap
karyawan
untuk
meningkatkan
keahlian
mereka.
Aplikasi
SDM Klinik
Memberi
wewenang
kepada
karyawan
untuk
melakukan
proses kerja
dengan
disipilin
Mendukung
karyawan
dengan
menyediakan
alat-alat yang
dibutuhkan
untuk
melakukan
tugasnya.
Aplikasi
Decision
Support
System
Kinerja
Klinik
Bagian
kepegawaian
harus
menyediakan
data setiap
karyawan yang
diperlukan
oleh pihak top
management.
Seperti data
absensi, data
prestasi, dll.
Kemudahan
akses data
karyawan
dibagian
HRD atau
kepegawaian
Aplikasi
Decision
Support
System
Kinerja
Klinik
Pengembangan
fungsi dari
website klinik
INTI Garut
Meningkatkan
pelayanan
pada website
klinik INTI
Garut yang
mana dapat
memberikan
diagnosa
penyakit.
Aplikasi
Website
Klinik
Aplikasi
Expert
System
Diagnosa
Penyakit
Membangun
satu main
server
Data setiap
department
harus
Aplikasi
Database
Terdistribusi
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
22 ISSN 1978-8444
CSF Tujuan Corrective
database
dalam klinik
INTI Garut
terintegrasi
satu sama
lain.
Membangun
satu main
server
database
dalam klinik
INTI Garut
Memberikan
kemudahan
untuk SDM
agar dapat
mengupload
dan
mendownload
dokumen.
Aplikasi
Sistem
Dokumen
Klinik
2. Perspektif Orientasi Pengguna (User Orientation)
Tabel 6 Balance Scorecard IT – Perspektif Orientasi
Pengguna
CSF Tujuan Corrective
Klinik INTI
Garut harus
memanfaatkan
subsidi
pemerintah
untuk
membangun
fasilitas (sarana
dan prasarana)
Pemanfaatan
subsidi
pemerintah
untuk
membangun
fasilitas guna
meningkatkan
pelayanan
kepada
masyarakat
Aplikasi
Keuangan
Klinik INTI
Garut harus
membuat
sistem
informasi
pelayanan
kesehatan
terhadap
masyarakat
Pelayanan
dilakukan
untuk
menyebarkan
informasi
pelayanan
kesehatan
terhadap
masyarakat
Aplikasi
Sistem
Informasi
Pelayanan
Kesehatan
Aplikasi
Rekam
Medis
Aplikasi
Apotek
3. Perspektif Keunggulan Operasional (Operational
Excellence)
Tabel 7 Balance Scorecard IT – Perspektif Keunggulan
Operasional
CSF Tujuan Corrective
Klinik INTI
Garut harus
membangun
sistem informasi
terintegrasi
mengenai
pengelolaan
ketersediaan
obat, fasilitas dan
alat medis
Peningkatan
dilakukan
guna
mengetahui
ketersediaan
obat, fasilitas
dan alat
medis
Aplikasi
Supply
Chain
Management
Melengkapi dan
mengintegrasikan
SI Klinik serta
Hal ini
disebabkan
data-data
Aplikasi
Database
Terdistribusi
penyediaan
aplikasi disetiap
divisi klinik
yang tidak
akurat, sudah
menggunakan
aplikasi
namun belum
terintegrasi
4. Perspektif Orientasi Di Masa Depan (Future
Orientation)
Tabel 8 Balance Scorecard IT – Perspektif Orientasi Di
Masa Depan
CSF Tujuan Corrective
Klinik INTI
garut harus
menyediakan
fasilitas dan
infrastruktur
untuk
pelayanan
rawat inap
Pemanfaatan
anggaran
untuk
penyediaan
fasilitas dan
infrastruktur
klinik dalam
pelayanan
rawat inap
Aplikasi
Keuangan
Aplikasi
Inventaris
Aplikasi
Sistem
Informasi
Pelayanan
Kesehatan
Klinik INTI
garut harus
menyediakan
sistem
informasi
pengadaan
fasilitas klinik
Pimpinan
harus
mempunyai
sistem
informasi
guna dapat
mengakses
dan mengecek
fasilitas yang
terdapat di
klinik
Aplikasi
Sistem
Informasi
Eksekutif
Aplikasi
Inventaris
Klinik INTI
Garut harus
menyediakan
sarana untuk
membantu
diagnosis
dokter
Penyediaan
sistem
diagnosis
untuk
membantu
dokter
Aplikasi
Expert
System
Diagnosa
Penyakit
Aplikasi Portofolio dengan Prioritas dan Blueprint
Strategis SI/TI
Berdasarkan hasil penjabaran strategi SI/TI dan strategi
bisnis, maka terbentuklah aplikasi portofolio dengan prioritas
dan blueprint strategis SI/TI yang berpedoman pada Strategic
Grid Mc Farlan berdasarkan empat kuadran, yaitu strategic,
key operational, high potential dan support.
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
23 ISSN 1978-8444
STRATEGIC
SUPPORTKEY OPERATIONAL
HIGH POTENTIAL
- Aplikasi Expert System Diagnosa Penyakit
- Aplikasi Supply Chain Management
- Aplikasi Sistem Informasi Eksekutif
- Aplikasi Sistem Informasi Pelayanan
Kesehatan
- Aplikasi Decission Support System Kinerja
Klinik
- Aplikasi Sistem Dokumen Klinik
- Aplikasi SDM Klinik
- Aplikasi Website Klinik
- Aplikasi Rekam Medis
- Aplikasi Keuangan
- Aplikasi Apotek
- Aplikasi Inventaris
- Aplikasi Database Terdistribusi
Gambar 15 Aplikasi portofolio dengan prioritas dan blueprint
strategis SI/TI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan
mengenai perencanaan strategis sistem informasi di Klinik
INTI Garut, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Klinik INTI Garut merupakan organisasi atau perusahaan
yang bergerak di bidang penyedia jasa pelayanan
kesehatan. Untuk bisa mendapatkan keunggulan bersaing
dan dapat bertahan dalam persaingan yang ketat, strategi
yang dapat dilakukan Klinik INTI Garut adalah dengan
differentiation dan cost reduction. Salah satu hal yang
bisa dilakukan untuk cost-reduction adalah dengan
menjadikan proses bisnis yang ada di Klinik INTI Garut
menjadi lebih efisien, salah satu hal yang bisa
dimanfaatkan untuk efisiensi adalah teknologi informasi
dengan perencanaan yang matang sehingga dapat
membantu, mendukung dan selaras dengan business
objective dari Klinik INTI Garut.
2. Hasil penelitian yang dilakukan adalah sebuah kerangka
kerja perencanaan strategis sistem informasi yang dapat
digunakan pada penyedia jasa pelayanan kesehatan,
dalam hal ini Klinik INTI Garut. Usulan kerangka kerja
perencanaan strategis SI/TI, bagi pihak Klinik INTI Garut
dapat mengetahui faktor-faktor penting yang diperlukan
dalam mengembangkan suatu sistem informasi yang
selaras dengan business objective Klinik INTI Garut.
Pendekatan perencanaan strategis sistem informasi yang
dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan Ward and
Peppard Model. Dimana analisis lingkungan bisnisnya
dengan menggunakan Value Chain Analysis, PEST
Analysis, Five Force Model Analysis dan SWOT Analysis
serta dalam mengevaluasi penjabaran perencanaan
strategis sistem informasi yang telah ditetapkan dengan
menggunakan Balance Scorecard IT.
3. Dari hasil evaluasi penjabaran perencanaan strategis
sistem informasi di Klinik INTI Garut, dihasilkan
perumusan visi, misi dan tujuan yang berkaitan dengan
SI/TI, pembentukan struktur organisasi untuk masa
mendatang dan perumusan kebutuhan aplikasi dalam
bentuk portofolio aplikasi yang akan diterapkan di Klinik
INTI Garut.
Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penulis menyarankan kepada pihak Klinik INTI Garut
untuk menjadikan penelitian ini sebagai pedoman untuk
pengembangan SI/TI yang selaras dengan business
objective Klinik INTI Garut. Hasil penelitian ini juga
disarankan untuk dijadikan pedoman dalam perancangan
arsitektur sistem informasi di Klinik INTI Garut.
2. Bagi penelitian selanjutnya mengenai perencanaan
strategis sistem informasi dengan menggunakan Ward
and Peppard Model untuk mengkaji mengenai posisi
tahapan mengevaluasi penjabaran perencanaan strategis
sistem informasi dengan menggunakan Balance
Scorecard IT. Dimana dalam penelitian yang penulis
lakukan, posisi tahapan evaluasi penjabaran perencanaan
strategis sistem informasi dilakukan setelah tahapan
perencanaan SI/TI dan pemetaan aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, Eka Puji. Analisis Proses Bisnis. Jakarta:
Universitas Indonesia. 2012.
Akdon. Strategic Management for Educational Management
(Manajemen Strategik untuk
Manajemen Pendidikan). Bandung: Alfabeta. 2007.
Assen, M.. Key Management Models the 60+models every
manager needs to know, 2nd edition. Prentice Hall.
2009.
C&C DHB. Information Systems Strategic Plan 2006-2009.
C&C DHB. 2007.
Kurniadi, Dede. Perancangan Arsitektur Sistem E-academic
dengan Konsep Kampus Digital Menggunakan Unified
Software Development Process (USDP). Jurnal Wawasan
Ilmiah. 2014.
Kurniadi, Dede., Mulyani, Asri. Implementasi Pengembangan
Student Information Terminal (S-IT) Untuk Pelayanan
Akademik Mahasiswa. Jurnal Algoritma. 2016.
Hall, James A. Accounting Information Systems 3rd Edition.
South Western College Publishing. 2001.
Henczel, Susan. The information audit: a practical guide.
Munchen: Saur. 2001.
Hutabarat, J., Huseini, M.. Operasionalisasi Strategi. Elex
Media Komputindo, 2006.
Silanegara, Indra., dkk. Perencanaan Strategis Teknologi
Informasi (Studi Kasus: Politeknik Negeri Jakarta).
ISSN. 2011.
Iswara, Made Gde Yoga. dan Sucahyo, Yudho Giri.
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perusahaan
Energi. Bali. 2009.
Jogiyanto H. M. Analisis & Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi Offset. 2005.
Kaplan, Robert S., Norton, David P.. The Balanced Scorecard:
translating vision into action. Boston: Harvard Business
School Press. 1996.
Jurnal Wawasan Ilmiah Volume 8, Nomor 1 Tahun 2017
24 ISSN 1978-8444
Laudon, K.C., Laudon, J.P.. Management Information
Systems. New Jersey: Prentice Hall. 2001.
Leitch, Robert A., Roscoe, Davis. Accounting Information
Systems: Theory and Practice 2nd Edition. New Jersey:
Prentice Hall. 1992.
Mulyadi. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen:
Sistem Pelipat Ganda Kinerja Perusahaan Edisi satu.
Yogyakarta: Adiya Media. 1999.
Nainggolan, Parlin. Pentingnya Manajemen Stratejik Bagi
Organisasi dan Perusahaan. 2011.
[www.kompasiana.com 09-09-2014]
Nurjaya, Wahyu. Model Strategic Planning for Information
System Menggunakan Balanced Scorecard pada
Universitas Komputer Indonesia Bandung. Bandung.
2008.
Pontoh, Grace T.. Strategic Grid dan Perencanaan Sistem
Informasi dalam Organisasi. Yogyakarta: UGM. 2011
Porter, M. E.. Competitive Advantage; Creating and
Sustaining Superior. New York: Free Press. 1998.
Purwanto, Edi. Strategic Grid McFarlan. Jakarta. 2010.
Rachman, Irine Yuline. Perencanaan Strategis Sistem
Informasi pada RSUD Palembang BARI. STMIK GI
MDP. 2013.
Rahayu, Budi. Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Studi
Kasus: PT. AAS). Bandung. 2009.
Saniah. Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi
Informasi Pendidikan dan Latihan dengan Metode
Analisis Value Chain. Bandung. 2009.
Shank, Jhon K., Govindarajan Vijay. Strategic Cost
Management and the Value Chain. USA: Thomson
Learning. 2000.
Slamet, Cepy. The Implementation of Strategic for
Information System in Educational Foundation. Insan
Akademika Publications. 2012.
Sujono, Perencanaan Strategik Sistem Informasi: Studi Kasus
STMIK Atma Luhur Pangkalpinang. 2010.
Surya, Rian Benyamin. Perencanaan Strategis Sistem
Informasi Untuk Mendukung Efektifitas dan
Meningkatkan Efisiensi Proses Bisnis pada Perusahaan
Tekstil. Bandung. 2009.
Thompson, A.A.. Crafting and Executing Strategy: The Quest
For Competitive Advantage: Concepts and Cases,
Seventeenth Edition. McGraw-Hill. 2010.
Umar, Husein. Strategic Management in Action: Konsep,
Teori dan Teknik Menganalisa Manajemen Strategis
Strategic Business Unit berdasarkan Michael R. David
dan Wheelen-Hunger. Jakarta: Gramedia. 2002.
Ward, J., and Peppard, J. Strategic Planning for Information
Systems. 3th Edition. USA: John Wiley & Sons Ltd.
2003.
Warr, Alan. Strategic opportunities and Information Systems
Management. Cranfield: Bedford MK43 OAL. 1990.
Womack, J.P., Jones D.T.. “Lean Thinking”. USA: Prentice
-10-2014]
www.washington.edu [05-10-2014]
Warr, Alan. Strategic opportunities and Information Systems
Management. Cranfield: Bedford MK43 OAL. 1990.
Womack, J.Pones .T.. “Lean Thinking”. USA: Prentice Hall.
1990.
www.businessdictionary.com [09-10-2014]
www.washington.edu [05-10-2014]