Peld untuk Meningkatkan Daerah Saing Daerah, Menyongsong MEA
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI TRADE MARK DAERAH DALAM...
-
Upload
arief-wiroyudo -
Category
Documents
-
view
930 -
download
1
Transcript of PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI TRADE MARK DAERAH DALAM...
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK
UNGGULAN DAERAH AGAR MENJADI TRADE MARK DAERAH DALAM MENINGKATKAN DAYA
SAING DAERAH
Disampaikan oleh :Direktorat Perkotaan dan Perdesaan,
Bappenas
DalamRapat Koordinasi Pengembangan Produk Unggulan Daerah
Batam, 18 Oktober 2012
Perekonomian Lokal dan Potret Daya Saing Indonesia
2
Kesenjangan Desa- Kota
3
• Jumlah penduduk desa semakin lama semakin menurun dan laju pertumbuhan PDRB juga semakin menurun dan lebih rendah daripada kota.
• Jumlah penduduk kota semakin meningkat dan laju pertumbuhan semakin meningkat, walaupun pada tahun 2009 menurun.
Sumber : World Bank and CEIC Sumber : BPS diolah
Peningkatan Daya Saing DaerahPeningkatan Daya Saing Daerah
Posisi Daya Saing Indonesia Dibandingkan dengan Negara Tetangga
No NegaraPosisi Tahun 2011-2012
Posisi Tahun 2012-2013
1. Singapura 2 2
2. Malaysia 21 25
3. Brunei 28 28
4. Thailand 38 38
5. Indonesia 46 50
6. Filipina 75 65
7. Vietnam 65 75
Sumber : The Global Competitiveness Report 2012-2013
4
Posisi Daya Saing Indonesia
5
Sumber : The Global Competitiveness Report 2012-2013
Permasalahan dalam Melakukan Usaha di Indonesia
6
Sumber : The Global Competitiveness Report 2012-2013
7
Kontribusi UMKM dan Usaha Besar dalam Pembentukan PDB, Nilai Ekspor, dan Nilai
Investasi Tahun 2008-2010
Sumber : BPS dan Kementerian Koperasi dan UKM (2012)
Perkembangan Jumlah UMKM Tahun 2009-2011
Potret Usaha Mikro, Kecil, dan MenengahJu
mla
h (J
utaa
n U
nit)
Tahun
Perkembangan Sektor Informal di Indonesia
Enterprise Survey (Bank Dunia, 2009):•hampir 30 persen dari seluruh perusahaan di Indonesia memulai usahanya tanpa pendaftaran yang resmi terlebih dahulu.•lebih dari setengah dari total tenaga kerja masih berada di sektor informal (Bank Dunia, 2012).
8
Ekonomi Indonesia Finance Today (2012) :•saat ini kontribusi sektor informal di Indonesia diperkirakan mencapai 30% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) dan tidak tercatat sebagai komponen pertumbuhan.
ADB:pertumbuhan ekonomi yang tinggi menyebabkan angka
kemiskinan mencapai 12 persen karena telah tersedia 4 juta lapangan kerja pada sektor formal dan 2,5 juta pekerja informal pindah ke sektor
formal.
Tantangan ke depan masih cukup besar karena 62,7 persen tenaga kerja kita masih bekerja di sektor
informal (Harian Analisa, 2012).
Upaya Peningkatan Daya Saing Daerah, melalui :A. Pengembangan Produk UnggulanB. Region Branding
9
A. Peningkatan Daya Saing Daerah melalui Pengembangan Produk Unggulan
10
Pengembangan Ekonomi Lokal dan DaerahHarus Memperhatikan
-Rantai Nilai Komoditas-
11
PASAR
SDM
Infrastruktur
Sumber Daya Modal
Iklim Usaha
Info Pasar
Input
Agroproduksi
Agroindustri
Output
Pemasaran & Jasa
Pelayanan
PENDUKUNG
PERDESAAN PERKOTAAN
PusatKegiatanLokal(desa, kota kecil,Kaw tertinggal)
Orientasi GeografisPemasaran
Pusat Kegiatan Wilayah/Regional(kota menengah, kaw.khusus (misalnya KEK))
Pusat Kegiatan Nasional (Kota
besar & Metropolitan), KEK
Konsep Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah :Menciptakan Orientasi Pasar Lokal Pasar Regional Pasar Nasional
Pasar Global secara berantaiDalam sistem KETERKAITAN ANTAR WILAYAH : KOTA-DESA, JAWA-LUAR
JAWA, PUSAT PERTUMBUHAN-WIL.TERTINGGAL/PERBATASAN
12
13
13
PENGUSAHA LOKAL
Pengolahan dan Pemasaran
LEMBAGA PENGELOLAAN BISNIS
Distribusi dan Pengadaan Input, Pengolahan, PemasaranRiset, Informasi dan Promosi
PETANI
Kegiatan Produksi/Budidaya
ASOSIASI DAN KADINDA
Kemitraan Informasi, Jaringan Pasar
KOPERASI PETANI
Penyediaan dana bergulir/kredit bagi petani
PEMERINTAH DAERAH
Kebijakan, Perda, Penjaminan Kepada Bank, Insentif
SEKTOR PU
Sarana prasarana (progr.Agropolitan), infrastruktur pengairan, infrastruktur jalan
SEKTOR KOPERASI/UKM
Pelatihan SDM Pengembangan Usaha, Pendampingan SDMFasilitasi Modal Usaha,Penyiapan Kelembagaan
LEMBAGA RISET
Pelatihan, informasi, teknologi
SEKTOR PERTANIAN
Input benih, Sarana prasarana produksi, budidaya, teknologi,pembinaan pelatihan SDM, pengolahan, pemasaran, pengel.lahan-air
SEKTOR PERINDUSTRIAN
Penyediaan sarana prasarana pengolahan, teknologi, pembinaan pelatihan SDM
SEKTOR PERDAGANGAN
Pengembangan Pasar, jaringan informasi pasar, pembinaan SDM
L S M / PERGURUAN TINGGI
Pemberdayaan, Pendampingan
BANK/LEMB KEUANGAN
Permodalan
FASILITASI PEMERINTAH
PRODUK UNGGULAN
SWASTA DAN MASYARAKAT
14
ARAHPROSES
KETERKAITANKOTA-DESA
KELEMBAGAAN / MANAJEMEN
PENGELOLAANLEMBAGA PEMERINTAH,LEMBAGA/ORG MASYARAKATLEMBAGA USAHA/BISNIS
•FASILITASI/PELAYANAN KEMUDAHAN
•PENINGKATAN KAPASITAS/ PEMBERDAYAAN•KEUANGAN
REVITALISASITRANSPARANSI, AKUNTABILITAS,
PARTISIPASI
PENGURANGAN
KESENJANGAN ANTAR
WILAYAH
KESATUAN SISTEM
EKONOMI WILAYAH
PROSES PROSES MENUJU DAN ARAH PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DAN DAERAH: MENUJU DAN ARAH PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DAN DAERAH: PERAN KELEMBAGAANPERAN KELEMBAGAAN
KEBIJAKANPEMANFAATAN RUANG(MEKANISME, PROSEDUR)
REGULASI ANTAR SEKTOR(INVESTASI, DLL)
KOORDINASI DAN KOMITMEN
B. Peningkatan Daya Saing Daerah melalui Region Branding
15
16
MEMBANGUN REGION BRANDING
KONSEP BRANDING
17
Branding secara tradisional : Perusahaan + Produk + Pelayanan
Branding secara tradisional : Perusahaan + Produk + Pelayanan
Branding secara modern : Menciptakan Image Negara (Country’s Image)
Branding secara modern : Menciptakan Image Negara (Country’s Image)
1. Menciptakan kekhasan produk2. Mencitrakan nilai sosial dan emosional sebuah produk1. Menciptakan kekhasan produk2. Mencitrakan nilai sosial dan emosional sebuah produk
PASARPASAR
Peningkatan eksporPeningkatan ekspor Persepsi yang lebih bagus terhadap negara
Persepsi yang lebih bagus terhadap negara
Peningkatan pariwisataPeningkatan pariwisataPeningkatan investasi luar negeri
Peningkatan investasi luar negeri
Nation Branding Index
18
No Negara Peringkat
1. Singapura 1
2. Malaysia 2
3. China 17
4. Brunei 34
5. Thailand 56
6. Timor Leste 65
7. Indonesia 95
8. Filipina 154
9. Vietnam 156
10. Syria 200
No Negara Peringkat
1. Kanada 1
2. Singapura 16
3. Thailand 26
4. Malaysia 43
5. Vietnam 59
6. China 65
7. Indonesia 76
8. Filipina 78
9. Kamboja 83
10. Pakistan 113
East West Global Index 2011Future Brand
Country Brand Index 2011
Sumber : East West Communication 2011 Sumber : Future Brand 2011
NATION
BRANDING
KEPEMIMPINAN
TATA KELOLA
KEBIJAKAN LUAR NEGERI
MANUSIA
BUDAYA DAN WARISAN
EKSPOR
PARIWISATA
INVESTASI
UNSUR-UNSUR dalam NATION BRANDING
19
UNSUR-UNSUR dalam REGION BRANDING
20
KEPEMIMPINAN
TATA KELOLA
INVESTASI
EKSPOR KOMODITAS UNGGULAN
BUDAYA DAN WARISAN
MANUSIA REGION BRANDING
Sumber : Sugeng Budiharsono, 2010
21
Bolzano - BozenBolzano - Bozen
Contoh-contoh Region Branding
22
Contoh-contoh Region Branding
Desa Spreewald, BerlinDesa Spreewald, Berlin
23
Contoh-contoh Region Branding
Cai – Bei, Vietnam - KambojaCai – Bei, Vietnam - Kamboja
PENGUATAN REGION BRANDING
24
1. IDENTIFIKASI INPUT
PENGUATAN REGION BRANDING
25
2. PROSES
PROMOSI
26
Kerjasama Pemerintah-Swasta
27
Kerjasama Antar Pemerintah
28
Kebijakan Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah
29
Road Map Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah
30
EKONOMI LOKAL DAN DAERAHEKONOMI LOKAL DAN DAERAH
PUSAT PERTUMBUHAN/ PASAR
PUSAT PERTUMBUHAN/ PASAR WILAYAH PRODUKSIWILAYAH PRODUKSI
Fokus kepada Keunggulan Komparatif/ Kompetitif
Daerah
Fokus kepada Keunggulan Komparatif/ Kompetitif
Daerah
Konsep Hulu ke Hilir (Rantai Nilai Agribisis)Konsep Hulu ke Hilir (Rantai Nilai Agribisis)
Fokus kepada Pengembangan Sistem
Pasar
Fokus kepada Pengembangan Sistem
Pasar
Pengembangan Keterkaitan Antar KawasanPengembangan Keterkaitan Antar Kawasan
Tata Kelola Ekonomi Daerah
Tata Kelola Ekonomi Daerah
Kualitas/ Kompetensi
SDM
Kualitas/ Kompetensi
SDM
Fasilitasi PELD
Fasilitasi PELD
KAD dan KPS
KAD dan KPS
Akses Infrastruktur
Akses Infrastruktur
Arah Kebijakan
Prinsip
Strategi
RPJMN 2010-2014
EKONOMI LOKAL DAN DAERAHEKONOMI LOKAL DAN DAERAH
PERKOTAANPERKOTAAN PERDESAANPERDESAAN
Pusat Pertumbuhan :Pasar
Pusat Pertumbuhan :Pasar
Wilayah Produksi :Perluasan dan Diversifikasi Aktivitas
Ekonomi dan Perdagangan
Wilayah Produksi :Perluasan dan Diversifikasi Aktivitas
Ekonomi dan Perdagangan
RPJPN 2005-2025
Fokus Pengembangan Ekonomi Lokal
31
Kebijakan tentang Pengembangan Kawasan
32
PP No. 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
PP No. 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
PP No. 15/ 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP No. 15/ 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Pengembangan Produk
Unggulan Daerah
StrukturKoordinasi Strategis Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah
33
Tim Koordinasi Strategis Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah (TKPED)
(SK Menteri PPN No. 10/M.PPN/HK/01/2012)Penanggung Jawab : Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi DaerahKetua : Direktur Perkotaan dan PerdesaanAnggota : K/L sektor terkait
Tim Koordinasi Strategis Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah (TKPED)
(SK Menteri PPN No. 10/M.PPN/HK/01/2012)Penanggung Jawab : Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi DaerahKetua : Direktur Perkotaan dan PerdesaanAnggota : K/L sektor terkait
Forum Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah Non
Pemerintah (FPNP)Anggota : Asosiasi, Dunia Usaha, Lembaga Donor Internasional, LSM, dan masyarakat
Forum Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah Non
Pemerintah (FPNP)Anggota : Asosiasi, Dunia Usaha, Lembaga Donor Internasional, LSM, dan masyarakat
Fasilitasi Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah Fasilitasi Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah
Expert PoolExpert Pool Bantuan TeknisBantuan Teknis Capacity BuildingCapacity Building
Road Map Koordinasi Strategis Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah
Di Tingkat Nasional
34
Road Map Koordinasi Strategis Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah
Di Tingkat Daerah
35
Dukungan Fasilitasi Pengembangan Ekonomi Lokal dan Daerah di Daerah Percontohan
36
Tingkat pemerintahan nasional
Tingkat pemerintahan nasional
Tingkat pemerintahan provinsi dan kabupaten/
kota
Tingkat pemerintahan provinsi dan kabupaten/
kota
Tingkat manajemen kelompok
Tingkat manajemen kelompok
Tingkat pemberdayaan masyarakat secara teknis
Tingkat pemberdayaan masyarakat secara teknis
37
Sekian dan Terimakasih