Perencanaan Pajak
-
Upload
naiila-ea-naiila -
Category
Documents
-
view
9 -
download
3
description
Transcript of Perencanaan Pajak
Dengan leasing perusahaan tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar sekaligus
Dengan biaya leasing yang besar, dapat menghemat pembayaran pajaknya
Menjaga posisi cash flow agar tetap baikContoh kasusSuatu perusahaan akan membeli mesin pabrik senilai 1 milyar rupiah, yang dicicil secara bulanan selama 2 tahun. Masa penyusutan komersil dengan metode garis lurus adalah 8 tahun, sedang bunga pinjaman adalah 1% perbulan
BAGAIMANA MENGHEMAT CASH FLOW ?
Keterangan JumlahHarga beli mesin 1.000.000.000DP 20% 200.000.000Pokok Pembayaran 800.000.000Bunga 2 tahun 192.000.000Asuransi all risk 2 tahun
50.000.000
Total pengeluaran 1.042.000.000Cicilan perbulan 43.416.667
PERHITUNGAN LEASING
Keterangan JumlahFV Anuitas leasing dari angsuran pertahun
1.104.520.008
DP 20% 200.000.000Jumlah FV Leasing 1.304.520.008
FV Anuitas Tunai 1.003.520.000DP 20% 200.000.000Jumlah FV tunai 1.203.520.000Kelebihan leasing atas tunai
101.000.008
PERHITUNGAN PV
Keterangan JumlahFV amortisasi leasing 2 tahun
880.490.007
DP 20% 200.000.000Jumlah FV amortisasi leasing
1.080.490.007
FV depresiasi 8tahun 621.000.000DP 20% 200.000.000Jumlah FV depresiasi tunai 8 tahun
821.000.000
Kelebihan leasing atas tunai
259.490.007
PERHITUNGAN PENGEMBALIAN MODAL
Pendekatan yang dapat dilakukan didalam perencanaan pajak adalah :Laba kena pajakyaitu menghitung target laba kena
pajak terlebih dahuluTarget penjualan sesuai kondisi pasar yaitu
penentuan laba kena pajak bukan target utama tetapi penjualan yang menjadi sasaran utamanya
Kombinasi laba kena pajak dan target penjualan sesuai kondisi pasar yaitu mengkompromikan penjualan dan laba secara bersama - sama
GAMBARAN UMUM PENDEKATAN PERENCANAAN PAJAK
SKEMA PERENCANAAN PAJAK PENDEKATAN LABA KENA PAJAK
Laba kena pajak
+/-
Beban operasional
+/-
HPP
+/-
Penjualan
SKEMA PERENCANAAN PAJAK PENDEKATAN LABA KENA PAJAK
Laba kena pajak
+/-
Beban operasional
+/-
HPP
+/-
Penjualan
PPh 25
PPh 23,26, pasal 4 ayat 2
PPh 21,22,23,26
Pasal 4 ayat 2, PPn masukan
PPn keluaran
SKEMA PERENCANAAN PAJAK PENDEKATAN PENJUALAN
Penjualan
+/-
Beban operasional
+/-
HPP
+/-
Laba Kena pajak
PPn Keluaran
PPh 23,26, pasal 4 ayat 2
PPh 21,22,23,26
Pasal 4 ayat 2, PPn masukan
PPh 25
Tarif pajak penghasilan (PPh) yang digunakan untuk menghitung penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut :Tarif pajak yang diterapkan atas penghasilan kena
pajak bagi :a. Wajib pajak orang pribadi dalam negeri adalah
sebagai berikut :
b. Wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh delapan persen)
TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPH)
Lapisan penghasilan kena pajak Tarif pajakSampai dengan 50.000.000 5%Diatas 50.000.000 sampai dengan 250.000.000
15%
Diatas 250.000.000 sampai dengan 500.000.000
25%
Diatas 500.000.000 30%
Tarif pajak penghasilan wajib pajak badan untuk tahun pajak 2015 berdasarkan pasal 17 dan pasal 31 e undang undang no 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan yaitu sebagai berikut :1. Tarif pajak untuk tahun pajak 2015 adalah sebesar
25% dan penghasilan kena pajak2. Wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk
perseroan terbuka yang paling sedikit 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di BEI dan memenuhi persyratan tertentu lainnya dapat memperoleh tarif sebesar 5% lebih rendah daripada tarif tersebut yang diatur dengan atau berdasarkan peraturan pemerintah.
TARIF PAJAK PENGHASILAN (PPH)
Suatu perusahaan memiliki ringkasan data laporan laba rugi untuk pajak 2005 sebagai berikut :
CONTOH PEMBUATAN RENCANA PAJAK
Keterangan JumlahPenjualan 1.000.000.000HPP 800.000.000 laba kotor 200.000.000Beban operasional 60.000.000 EBT 140.000.000Pajak 16.000.000 EAT 124.000.000
Berdasarkan laporan laba rugi tersebut, apabila perusahaan ingin menaikkan pembayaran pajaknya sebesar 15% dengan menggunakan pendekatan 1, maka rencana laba rugi untuk pajaknya adalah sebagai berikut :
CONTOH PEMBUATAN RENCANA PAJAK
Keterangan JumlahPajak yang dibayarkan 16.000.000Rencana tambahan pajak 15%
2.400.000
Pajak yang harus dibayar 18.400.000Target EBT 156.000.000Target penjualan 1.258.064.516Target biaya operasional 75.483.871 EAT 137.600.000
Keterangan JumlahLapisan pajak 1 = 5% x 50 juta
2.500.000
Rencana pajak yang harus dibayar
18.400.000
Saldo untuk lapisan 2 15.900.000Saldo lapisan 2 maks 15% x 250juta
37.500.000
EBT lapisan 2 = 15.9000.000/15%
106.000.000
EBT lapisan 1 50.000.000 EBT 156.000.000
PERHITUNGAN ASAL ANGKA 156.000.000
Berdasarkan laporan laba rugi tersebut, apabila perusahaan ingin menaikkan penjualannya sebesar 15% dengan menggunakan pendekatan 2 maka rencana laba rugi untuk pajaknya adalah sebagai berikut :
CONTOH PEMBUATAN RENCANA PAJAK
Keterangan Jumlah Penjualan naik 15% 1.150.000.000HPP 920.000.000 Laba kotor 230.000.000Beban Operasional 69.000.000 EBT 161.000.000Pajak 19.150.000 EAT 141.850.000